FAKTOR FAKTOR INTERNAL YANG MEMPENGARUHI MINAT DAN MOTIVASI MAHASISWA SEMESTER IV PRODI ILMU KEPERAWATAN DALAM PRAKTIK MANDIRI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "FAKTOR FAKTOR INTERNAL YANG MEMPENGARUHI MINAT DAN MOTIVASI MAHASISWA SEMESTER IV PRODI ILMU KEPERAWATAN DALAM PRAKTIK MANDIRI"

Transkripsi

1 FAKTOR FAKTOR INTERNAL YANG MEMPENGARUHI MINAT DAN MOTIVASI MAHASISWA SEMESTER IV PRODI ILMU KEPERAWATAN DALAM PRAKTIK MANDIRI DI LABORATORIUM KEPERAWATAN STIKES WIRA HUSADA YOGYAKARTA TAHUN AKADEMIK 2011/2012 THE EXTERNAL FACTORS THAT INFLUENCED INTEREST AND MOTIVATION OF THE STUDENTS OF 4 TH SEMESTER OF S-1 NURSING STUDY PROGRAM TO CONDUCT AN INDEPENDENT PRACTICE IN NURSING LABORATORY OF STIKES WIRA HUSADA YOGYAKARTA IN ACADEMIC YEAR 2011/2012 Marsiyah 1, Titih Huriah 2, Tri Winarni 1 ABSTRACT Background: A Practical Learning Experience (PBP) was a leaning process to prepare students to conduct a clinical learning. PBP enforcement was divided into three session namely: guided, independent and skill evaluation. An independent session was an independent laboratory practice due to the students had their own initiatives to conduct a practical learning. There were factors that could influence students in learning one of them was most significant factor that influenced student learning namely learning interest and motivation. In this research it was obtained eternal factors of students interest and motivation towards n independent practice in nursing laboratory. Objective: to know the external factors that influenced interest and motivation of 4 th Semester S-1 Nursing Study Program to conduct an independent practice in Nursing Laboratory of STIKES Wira Husada Yogyakarta. Method: this was a quantitative non-experimental research using a descriptive analytical method with a cross sectional approach. Sample taking used a proportional random sampling technique with 91 respondents. Data collection technique was by distributing questionnaire and then research result data was processed using a statistical non parametric and a Spearman Rank correlation formula. Result: the students evaluated school factors: lecturers teaching method who had high category of 87.9%, curriculum had high category of 83.5%, lecturer-student relationship had high category of 79.1%, student-student relationship had high category of 85.7%, facilities had high category of 49.5%, school term had high category of 71.4%. An environmental condition factor had high category (61.5%), and lecturer efforts factor to make their students learning had high category (75.2%). Conclusion: there were external factors that influenced interest and motivation of 4 th Semester S-1 Nursing Study Program to learn an independent practice in Nursing Laboratory of STIKES Wira Husada Yogyakarta. Keywords: interest, motivation, independent practical learning, nursing students 1 STIKesWiraHusadaYogyakarta. 2 PoltekesKemenkesYogyakarta. PENDAHULUAN Proses pembelajaran program studi (prodi) keperawatan terdiri dari proses pembelajaran akademik dan proses pembelajaran profesi. Proses pembelajaran akademik mahasiswa mendapatkan teori-teori dan konsep-konsep secara klasikal dikelas dan keterampilan keperawatan di laboratorium. Proses pembelajaran profesi, mahasiswa mengaplikasikan teoriteori dan konsep-konsep dengan praktik langsung di pelayanan kesehatan 8. Prodi keperawatan akan menghasilkan lulusan yang memiliki sikap dan kemampuan dalam bidang keperawatan yang diperoleh pada penerapan kurikulum pendidikan melalui

2 berbagai bentuk pengalaman belajar, antara lain melalui pengalaman belajar praktik (PBP). PBP merupakan proses pembelajaran untuk mempersiapkan mahasiswa dalam melaksanakan pembelajaran klinik, sehingga perlu ditekankan pada terbentuknya sikap dan tingkah laku, pengetahuan, serta keterampilan dasar profesional melalui penciptaan kondisi belajar yang memberi kesempatan mahasiswa untuk berpikir sambil melakukan tindakan, dalam rangka penerapan pengetahuan, teori, konsep-konsep, dan prinsip yang telah didapat melalui pengalaman belajar lainnya 4. sebagai tempat praktik yang memberikan gambaran tentang rumah sakit sehingga dapat diakses oleh keperawatan maupun kedokteran bahkan bila mungkin bidang keilmuan yang lain. Fungsi laboratorium keperawatan antara lain menyelenggarakan kegiatan praktik keperawatan dan membantu mahasiswa belajar mandiri meningkatkan keterampilan keperawatan 6. Selama pembelajaran praktik mahasiswa diberikan kesempatan untuk mengembangkan keterampilan dalam melakukan observasi yang akurat dan teratur, sehingga PBP dapat menjadi alat yang sangat berguna untuk meningkatkan kepekaan, ketelitian, serta ketekunan terhadap perilaku yang diharapkan. Pelaksanaan PBP dibagi dalam tiga sesi yaitu terbimbing, mandiri, Pelaksanaan PBP dilakukan di laboratorium keperawatan, merupakan laboratorium terpadu dan evaluasi keterampilan. Sesi terbimbing, instruktur menjelaskan materi dan mendemonstrasikan pada manekin, pada sesi mandiri mahasiswa mempraktikkan sendiri tanpa di dampingi instruktur, dan sesi evaluasi keterampilan dilakukan dengan sistem OSCE (Objective Structured Clinical Examination) 7. Sesi mandiri sebagai kegiatan praktik laboratorium mandiri karena mahasiswa mempunyai inisiatif sendiri untuk melakukan belajar praktik. Terdapat faktor-faktor yang dapat mempengaruhi siswa dalam belajar. Faktor-faktor itu berasal dari dalam dan luar diri seseorang. Kita dapat mengetahui dan membedakan faktor mana saja yang bisa meningkatkan belajar siswa 7. Salah satu di antaranya faktor yang paling pokok mempengaruhi belajar siswa yaitu minat dan motivasi belajar. Minat dan motivasi belajar dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Minat merupakan faktor psikologis yang mempengaruhi tindakan seseorang. Keberadaan minat pada diri manusia karena minat merupakan sumber motivasi yang kuat, ia menjadi faktor pendorong untuk melakukan sesuatu. Teori Belajar yang dikemukakan Slameto (2010), kita harus memahami bahwa faktor yang mempengaruhi minat belajar berasal dari faktor intern dan ekstern, faktor intern meliputi faktor fisiologi dan psikologi, faktor ekstern meliputi faktor keluarga, masyarakat dan sekolah. Secara fisiologi kondisi fisik atau jasmani mahasiswa saat mengikuti pelajaran sangat berpengaruh terhadap minat dan aktivitas belajarnya, demikian halnya kondisi psikologis seseorang dapat mempengaruhi proses belajar. Berdasarkan beberapa faktor ekstern yang mempengaruhi minat belajar, faktor sekolah lebih dominan karena waktu paling banyak digunakan siswa adalah untuk mengikuti proses belajar di sekolah, dimana siswa berinteraksi secara rutin baik antar siswa maupun dengan pengajar. Faktor sekolah yang mempengaruhi minat belajar siswa yaitu metode mengajar, kurikulum, relasi dosen dengan mahasiswa, relasi mahasiswa dengan mahasiswa, sarana dan prasarana serta waktu kuliah. Di sekolah siswa dievaluasi dalam mengikuti proses pembelajaran dan sejauh mana memiliki minat terhadap belajar. Sedangkan menurut Dimyati & Mudjiono (2009) dalam belajar motivasi dapat tumbuh maupun hilang atau berubah dikarenakan adanya faktor-faktor yang mempengaruhinya yaitu cita-cita dan aspirasi, kemampuan belajar, kondisi mahasiswa, kondisi lingkungan, unsur-unsur dinamis dalam belajar, dan upaya pengajar membelajarkan peserta didik. Sejalan dengan faktor ekstern yang mempengaruhi minat belajar, demikian juga dari enam faktor yang mempengaruhi motivasi belajar, ada dua hal sebagai faktor ekstern yang mempengaruhi motivasi belajar yaitu kondisi lingkungan dan upaya dosen membelajarkan mahasiswa. Kondisi lingkungan meliputi lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat. Dosen berperan dalam membelajarkan mulai dari penguasaan materi sampai dengan mengevaluasi hasil belajar

3 mahasiswa. Upaya tersebut berorientasi pada kepentingan mahasiswa dan diharapkan dapat meningkatkan motivasi belajar. Penelitian tentang minat dan motivasi belajar praktik di laboratorium keperawatan dilakukan oleh Solikah (2008) bertujuan untuk mengetahui hubungan antara minat belajar dengan motivasi belajar mahasiswa dalam mengikuti pembelajaran praktik di laboratorium keterampilan keperawatan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa minat mahasiswa dalam mengikuti pembelajaran praktik laboratorium keterampilan keperawatan UMS 38,8% termasuk dalam kategori tinggi, motivasi mahasiswa dalam mengikuti pembelajaran praktik laboratorium keterampilan keperawatan UMS 40% termasuk dalam kategori tinggi, hasil analisis menunjukkan bahwa ada hubungan positif dan signifikan antara minat belajar dengan motivasi belajar mahasiswa dalam mengikuti pembelajaran praktik di laboratorium keterampilan keperawatan UMS. Penelitian tentang motivasi belajar praktik di laboratorium keperawatan telah dilakukan di STIKES W ira Husada oleh Maradjabessi pada tahun Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan tingkat kepuasan mahasiswa tentang fasilitas skill laboratorium keperawatan dengan motivasi belajar skill laboratorium keperawatan STIKES Wira Husada Yogyakarta. Berdasarkan laporan kegiatan tiap semester Tahun Akademik (TA) 2009/2010 dan 2010/2011 pada Unit Laboratorium Keperawatan STIKES W ira Husada Yogyakarta didapatkan data tentang belum digunakannya laboratorium sebagai sarana pembelajaran praktik pada sesi mandiri oleh mahasiswa prodi S-1 keperawatan. Hasil wawancara pada tanggal 8 November 2011 terhadap 12 orang mahasiswa semester IV mengatakan bahwa mereka belum pernah melakukan praktik mandiri di Unit Laboratorium Keperawatan, 4 mahasiswa mengatakan karena kurangnya informasi mengenai jadwal praktik mandiri. Semua mahasiswa mengatakan bahwa ketersediaan waktu untuk praktik mandiri yang kurang, mereka mengatakan praktik sesi terbimbing saja jadwalnya berdekatan dengan pelaksanaan ujian, sehingga ada 5 mahasiswa pada waktu mengikuti ujian evaluasi keterampilan merasa kurang yakin dengan tindakan yang dilakukan. Mahasiswa juga mengatakan waktu kuliah yang padat dan banyaknya tugas yang harus dikerjakan sehingga hampir tidak mempunyai waktu luang untuk melakukan praktik mandiri di Unit Laboratorium Keperawatan STIKES W ira Husada Yogyakarta. Selain itu hasil wawancara pada tanggal 12 November 2011 terhadap 6 dosen pembimbing praktik laboratorium keperawatan mengatakan bahwa tidak semua dosen pernah memberikan informasi kepada mahasiswa tentang praktik mandiri. Dua dosen yang memberikan informasi kepada mahasiswa tentang praktik mandiri adalah dosen yang sudah 3 tahun bekerja menjadi dosen pembimbing praktik. Dosen tersebut menjelaskan mengenai prosedur dan jadwal praktik mandiri serta memotivasi mahasiswa untuk memanfaat kesempatan tersebut. Prosedur pelaksanaan praktik mandiri di Unit Laboratorium Keperawatan STIKES Wira Husada Yogyakarta adalah sesuai acuan praktik tiap mata kuliah, pengelola unit laboratorium keperawatan menyediakan waktu di antara waktu luang praktik sesi terbimbing dengan memperhitungkan kapasitas ruangan yang dapat digunakan dan mahasiswa dengan inisiatif sendiri menghubungi petugas laboratorium untuk melakukan praktik mandiri secara berkelompok sesuai keterampilan yang diinginkan. Adapun syarat melakukan praktik mandiri adalah mahasiswa sudah mengikuti praktik sesi terbimbing dan mentaati tata tertib laboratorium 8. Berdasarkan rekapitulasi nilai praktik mahasiswa semester II dari Prodi S-1 Keperawatan TA 2010/2011, hasil pembelajaran praktik sesi evaluasi keterampilan mata kuliah Ilmu Dasar Keperawatan II (IDK II) menunjukkan tingkat kelulusan ujian praktik tidak mencapai 100%. Hal ini disebabkan nilai yang dicapai mahasiswa tidak memenuhi kriteria lulus 75%. Berdasarkan uraian peneliti, maka dalam penelitian ini penulis tertarik meneliti faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi minat dan motivasi mahasiswa semester IV Prodi S-1

4 Keperawatan untuk praktik mandiri di laboratorium keperawatan STIKES Wira Husada Yogyakarta Tahun Akademik 2011/2012. METODE Jenis penelitian kuantitatif non eksperimen dengan metode deskriptif analitik menggunakan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 91 responden yang diambil dengan menggunakan teknik proportional random sampling. Variabel dalam penelitian ini ada 2 variabel yaitu variabel bebas adalah faktor sekolah yang mempengaruhi minat belajar dan faktor eksternal motivasi yang mempengaruhi motivasi belajar praktik mandiri di laboratorium dan variabel terikat adalah minat dan motivasi belajar praktik mandiri di laboratorium. Alat penelitian ini menggunakan kuesioner yaitu faktor sekolah yang mempengaruhi minat belajar mahasiswa, kondisi lingkungan yang mempengaruhi motivasi belajar mahasiswa, upaya dosen membelajarkan mahasiswa, minat belajar praktik mandiri di laboratorium, motivasi belajar praktik mandiri di laboratorium yang sudah di uji kesahihan dan keandalannya. Analisis data menggunakan teknis analisis menggunakan sistem komputer yaitu statistik nonparametris dengan rumus korelasi Spearman Rank. HASIL PENELITIAN Tabel 1. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Faktor Sekolah No Faktor Sekolah Frekuensi Persentase (%) 1 Metode Mengajar Dosen: Tinggi 80 87,9 Sedang 11 12,1 Rendah 0 0,00 2 Kurikulum: Tinggi 76 83,5 Sedang 15 16,5 Rendah 0 0,00 3 Relasi Dosen dengan Mahasiswa: Tinggi 72 79,1 Sedang 19 20,9 Rendah 0 0,00 4 Relasi Mhs dengan Mahasiswa: Tinggi 78 85,7 Sedang 13 14,3 Rendah 0 0,00 5 Sarana dan Prasarana: Tinggi 45 49,5 Sedang 46 50,5 Rendah 0 0,00 6 Waktu Sekolah: Tinggi 65 71,4 Sedang 26 28,6 Rendah 0 0,00 Sumber: Data Primer

5 Tabel 1 menunjukkan bahwa faktor sekolah memiliki kategori paling besar adalah tinggi yaitu metode mengajar dosen yang memiliki kategori tinggi sebanyak 87,9%, kurikulum memiliki kategori tinggi sebanyak 83,5%, relasi dosen dengan mahasiswa memiliki kategori tinggi sebanyak 79,1%, relasi mahasiswa dengan mahasiswa memiliki kategori tinggi sebanyak 85,7%, sarana dan prasarana memiliki kategori tinggi sebanyak 49,5%, waktu sekolah memiliki kategori tinggi sebanyak 71,4%. 1. Kondisi lingkungan Tabel 2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Faktor Kondisi Lingkungan No Faktor Sekolah Frekuensi Persentase (%) 1 Tinggi 56 61,5 2 Sedang 35 38,5 3 Rendah 0 0,00 Sumber: Data Primer Tabel 2 menunjukkan bahwa faktor kondisi lingkungan memiliki kategori tinggi sebanyak 56 mahasiswa (61,5%) dan kategori sedang 35 mahasiswa (38,5%), sedangkan kategori rendah tidak ada. 2. Upaya dosen membelajarkan mahasiswa Tabel 3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Faktor Upaya Dosen Membelajarkan Mahasiswa No Faktor Sekolah Frekuensi Persentase (%) 1 Tinggi 69 75,8 2 Sedang 22 24,2 3 Rendah 0 0,00 Sumber: Data Primer Tabel 3 menunjukkan bahwa faktor upaya dosen membelajarkan mahasiswa terbanyak memiliki kategori tinggi yaitu 69 mahasiswa (75,2%) dan tidak ada yang memiliki kategori rendah. 3. Minat mahasiswa Tabel 4 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Minat Belajar Praktik Mandiri di Laboratorium No Faktor Sekolah Frekuensi Persentase (%) 1 Tinggi 68 74,7 2 Sedang 23 25,3 3 Rendah 0 0,00 Sumber: Data Primer Tabel 4 menunjukkan bahwa minat mahasiswa belajar praktik mandiri di laboratorium terbanyak memiliki kategori tinggi yaitu 68 mahasiswa (74, 7%) dan tidak ada yang memiliki kategori rendah.

6 4. Motivasi mahasiswa Tabel 5 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Motivasi Belajar Praktik Mandiri di Laboratorium No Faktor Sekolah Frekuensi Persentase (%) 1 Tinggi 86 94,5 2 Sedang 5 5,5 3 Rendah 0 0,00 Sumber: Data Primer Tabel 5 menunjukkan bahwa motivasi mahasiswa belajar praktik mandiri di laboratorium terbanyak memiliki kategori tinggi yaitu 86 mahasiswa (9 4,5%),dan tidak ada yang memiliki kategori rendah. 5. Hubungan metode mengajar dosen dengan minat belajar Tabel 6 Hubungan Metode Mengajar Dosen yang Mempengaruhi Minat Mahasiswa Semester IV Prodi S-1 Keperawatan untuk Belajar Praktik Mandiri di Laboratorium Keperawatan STIKESWiraHusadaYogyakarta No Minat Metode Mengajar Sedang Tinggi Dosen F % F % Total % r Sig 1 Sedang 5 5,5 6 6, ,1 2 Tinggi 18 19, , ,9 0,411 0,000 Jumlah 23 25, , ,0 Tabel 6 menunjukkan bahwa responden yang menilai metode mengajar dosen dalam kategori tinggi didapatkan bahwa yang memiliki minat tinggi lebih banyak yaitu 68,1% bila dibandingkan dengan responden yang memiliki minat sedang yaitu 19,8%. Pada responden yang menilai metode mengajar dosen dalam kategori sedang didapatkan bahwa yang memiliki minat tinggi lebih banyak yaitu 6,6% dibandingkan dengan yang memiliki minat sedang yaitu 5,5%. 6. Hubungan kurikulum dengan minat belajar Tabel 7 Hubungan Kurikulum yang Mempengaruhi Minat Mahasiswa Semester IV Prodi S-1 Keperawatan untuk Belajar Praktik Mandiri di Laboratorium Keperawatan STIKES Wira Husada Yogyakarta Minat No Kurikulum Sedang Tinggi Total % r Sig F % F % 1 Sedang 10 11,0 5 5, ,5 2 Tinggi 13 14, , ,5 0,557 0,000 Jumlah 23 25, , ,0 Tabel 7 menunjukkan responden yang menilai kurikulum dalam kategori tinggi didapatkan bahwa yang memiliki minat tinggi lebih banyak yaitu 69,2% bila dibandingkan dengan responden yang memiliki minat sedang yaitu 14,3%. Pada responden yang menilai kurikulum dalam kategori sedang didapatkan bahwa yang memiliki minat sedang lebih banyak yaitu 11,0% dibandingkan dengan yang memiliki minat tinggi yaitu 5,5%.

7 7. Hubungan relasi dosen dan mahasiswa dengan minat belajar Tabel 8 Hubungan Relasi Dosen dengan Mahasiswa yang Mempengaruhi Minat Mahasiswa Semester IV Prodi S-1 Keperawatan untuk Belajar Praktik Mandiri di Laboratorium Keperawatan STIKESWiraHusadaYogyakarta Relasi Dosen Minat No dengan Sedang Tinggi Total % r Sig Mahasiswa F % F % 1 Sedang 14 15,4 5 5, ,9 2 Tinggi 9 9, , ,1 0,619 0,000 Jumlah 23 25, , ,0 Tabel 8 menunjukkan responden yang menilai relasi dosen dengan mahasiswa dalam kategori tinggi didapatkan bahwa yang memiliki minat tinggi lebih banyak yaitu 69,2% bila dibandingkan dengan responden yang memiliki minat sedang yaitu 9,9%. Pada responden yang menilai relasi dosen dengan mahasiswa dalam kategori sedang didapatkan bahwa yang memiliki minat sedang lebih banyak yaitu 15,4% dibandingkan dengan yang memiliki minat tinggi yaitu 5,5%. 8. Hubungan relasi mahasiswa dan mahasiswa dengan minat belajar Tabel 9 Hubungan Relasi Mahasiswa dengan Mahasiswa yang Mempengaruhi Minat Mahasiswa Semester IV Prodi S-1 Keperawatan untuk Belajar Praktik Mandiri di Laboratorium Keperawatan STIKESWiraHusadaYogyakarta Relasi Minat No Mahasiswa Sedang Tinggi dengan F % F % Total % r Sig Mahasiswa 1 Sedang 7 7,7 6 6, ,3 2 Tinggi 16 17, , ,7 0,612 0,000 Jumlah 23 25, , ,0 Tabel 9 menunjukkan responden yang menilai relasi mahasiswa dengan mahasiswa dalam kategori tinggi didapatkan bahwa yang memiliki minat tinggi lebih banyak yaitu 68,1% bila dibandingkan dengan responden yang memiliki minat sedang yaitu 17,6%. Pada responden yang menilai relasi mahasiswa dengan mahasiswa dalam kategori sedang didapatkan bahwa yang memiliki minat sedang lebih banyak yaitu 7,7% dibandingkan dengan yang memiliki minat tinggi yaitu 6,6%. 9. Hubungan sarana dan prasarana dengan minat belajar Tabel 10 Hubungan sarana dan prasarana yang Mempengaruhi Minat Mahasiswa Semester IV Prodi S-1 Keperawatan untuk Belajar Praktik Mandiri di Laboratorium Keperawatan STIKESWiraHusadaYogyakarta No Minat Sarana dan Sedang Tinggi Prasarana F % F % Total % r Sig 1 Sedang 14 15, , ,5 2 Tinggi 9 9, , ,5 0,188 0,074 Jumlah 23 25, , ,0 Tabel 10 menunjukkan responden yang menilai sarana dan prasarana dalam kategori tinggi didapatkan bahwa yang memiliki minat tinggi lebih banyak yaitu 39,6% bila dibandingkan dengan responden yang memiliki minat sedang yaitu 9,9%. Pada responden yang menilai

8 sarana dan prasarana dalam kategori sedang didapatkan bahwa yang memiliki minat tinggi lebih banyak yaitu 35,2% dibandingkan dengan yang memiliki minat sedang yaitu 15,4%. 10. Hubungan waktu sekolah dengan minat belajar Tabel 11 Hubungan Waktu Sekolah yang Mempengaruhi Minat Mahasiswa Semester IV Prodi S-1 Keperawatan untuk Belajar Praktik Mandiri di Laboratorium Keperawatan STIKES Wira Husada Yogyakarta No Minat Waktu Sedang Tinggi Sekolah F % F % Total % r Sig 1 Sedang 16 17, , ,6 2 Tinggi 7 7, , ,4 0,686 0,000 Jumlah 23 2, , ,0 Tabel 11 menunjukkan responden yang menilai waktu sekolah dalam kategori tinggi didapatkan bahwa yang memiliki minat tinggi lebih banyak yaitu 63,7% bila dibandingkan dengan responden yang memiliki minat sedang yaitu 7,7%. Pada responden yang menilai waktu sekolah dalam kategori sedang didapatkan bahwa yang memiliki minat sedang lebih banyak yaitu 17,6% dibandingkan dengan yang memiliki minat tinggi yaitu 11,0%. 11. Hubungan kondisi lingkungan dengan motivasi belajar Tabel 12 Hubungan Kondisi Lingkungan yang Mempengaruhi Motivasi Mahasiswa Semester IV Prodi S-1 Keperawatan untuk Belajar Praktik Mandiri di Laboratorium Keperawatan STIKES W ira Husada Yogyakarta No Minat Kondisi Sedang Tinggi Lingkungan F % F % Total % r Sig 1 Sedang 4 4, , ,5 2 Tinggi 1 1, , ,5 0,363 0,000 Jumlah 5 5, , ,0 Tabel 12 menunjukkan responden yang menilai kondisi lingkungan dalam kategori tinggi didapatkan bahwa yang memiliki motivasi tinggi lebih banyak yaitu 60,4% bila dibandingkan dengan responden yang memiliki motivasi sedang yaitu 1,1%. Pada responden yang menilai kondisi lingkungan dalam kategori sedang didapatkan bahwa yang memiliki motivasi tinggi lebih banyak yaitu 34,1%. 12. Hubungan upaya dosen membelajarkan mahasiswa dengan motivasi belajar Tabel 13 Hubungan Upaya Dosen Membelajarkan Mahasiswa yang Mempengaruhi Motivasi Mahasiswa Semester IV Prodi S-1 Keperawatan untuk Belajar Praktik Mandiri di Laboratorium Keperawatan STIKES W ira Husada Yogyakarta Upaya Dosen Minat No Membelajarkan Sedang Tinggi Total % r Sig Mahasiswa F % F % 1 Sedang 3 3, , ,2 2 Tinggi 2 2, , ,8 0,400 0,000 Jumlah 5 5, , ,0

9 Tabel 13 menunjukkan responden yang menilai upaya dosen membelajarkan mahasiswa dalam kategori tinggi didapatkan bahwa yang memiliki motivasi tinggi lebih banyak yaitu 73,6% bila dibandingkan dengan responden yang memiliki motivasi sedang yaitu 2,2%. Pada responden yang menilai upaya dosen membelajarkan mahasiswa dalam kategori sedang didapatkan bahwa yang memiliki motivasi tinggi lebih banyak yaitu 20,9% dibandingkan dengan yang memiliki motivasi sedang yaitu 3,3%. PEMBAHASAN 1. Hubungan metode mengajar dosen dengan minat belajar Hubungan metode mengajar dosen dengan minat mahasiswa untuk belajar praktik mandiri pada Tabel 13 menunjukkan bahwa didapatkan arah hubungan yang positif dengan kekuatan korelasi sedang dengan nilai koefisiensi korelasi 0,411 (r tabel=0,204) dan dilihat dari signifikansi 0,000. Hal itu terjadi karena penilaian responden terhadap metode mengajar dosen dalam kategori tinggi sebanyak 80 responden dan kategori sedang 11 responden, sedang kategori rendah tidak ada. Data minat diperoleh hasil kategori tinggi sebanyak 68 dan kategori sedang 23 responden, sehingga semakin baik metode mengajar dosen maka semakin tinggi minat mahasiswa untuk belajar praktik mandiri. Mahasiswa menilai metode mengajar dosen dalam pembelajaran praktik yang dilakukan di Prodi S-1 Keperawatan STIKES W ira Husada yaitu metode demonstrasi, metode simulasi dan metode role play. Hal ini senada dengan pendapat Thoifuri (2008) mengatakan bahwa metode mengajar merupakan cara yang ditempuh dosen dalam menyampaikan bahan ajar kepada mahasiswa secara tepat dan cepat berdasarkan waktu yang telah ditentukan sehingga diperoleh hasil yang maksimal. Proses pembelajaran dikatakan sulit mencapai hasil manakala dosen tidak menggunakan metode yang tepat sesuai karakteristik bidang studinya. Dosen hendaknya menguasai, mengetahui dan memahami berbagai metode mengajar baik kelebihan maupun kelemahannya. Dosen yang tidak mengetahui dan memahami berbagai metode mengajar akan menjadikan mahasiswa cepat bosan, mengantuk bahkan tidak memahami materi yang disampaikan. Menurut Darsono (2010) metode pembelajaran adalah strategi pembelajaran yang digunakan oleh dosen sebagai media untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Hal ini mendorong seorang dosen untuk mencari metode yang tepat dalam penyampaian materinya agar dapat diserap dengan baik oleh mahasiswa. Penggunaan metode yang bervariasi dilakukan agar tidak terjadi kebosanan namun mahasiswa tetap menaruh perhatian selama kegiatan belajar berlangsung. Penggunaan metode mengajar praktik yang bervariasi, terlebih menonjolkan metode yang banyak memberikan peluang kepada mahasiswa untuk berperan aktif akan menentukan seberapa besar tingkat pemahaman dan menentukan ketertarikan mahasiswa untuk mengikuti praktik serta efektif untuk memelihara minat siswa (Oemar, 2005). Menurut Ahmadi ( 2004) syarat-syarat yang harus diperhatikan dalam metode mengajar adalah dapat membangkitkan motif dan minat atau gairah belajar mahasiswa, dapat merangsang keinginan mahasiswa untuk belajar lebih lanjut, melakukan eksplorasi dan inovasi, dapat mendidik mahasiswa dalam teknik belajar sendiri dan cara memperoleh pengetahuan melalui usaha pribadi. Penerapan metode mengajar praktik yang dilakukan di Prodi S-1 Keperawatan STIKES Wira Husada Yogyakarta yaitu metode demonstrasi, metode simulasi dan metode role play. Dari hasil penelitian ini diharapkan penggunaan metode demonstrasi tidak hanya sebatas untuk meningkatkan minat belajar tetapi juga mampu meningkatkan hasil belajar mahasiswa. Kegiatan pembelajaran diharapkan dapat membuat mahasiswa merasa senang dan perhatian menjadi terpusat pada kegiatan pembelajaran, sehingga mahasiswa menjadi lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran, dan mendapatkan gambaran langsung tentang kasus nyata di

10 lapangan. Karena proses pembelajaran menjadi lebih menyenangkan maka penyampaian materi dan tujuan pembelajaran dapat tercapai. 2. Hubungan kurikulum dengan minat belajar Hubungan kurikulum dengan minat mahasiswa untuk belajar praktik mandiri pada Tabel 14 menunjukkan bahwa didapatkan arah hubungan yang positif dengan kekuatan korelasi sedang dengan nilai koefisiensi korelasi 0,557 (r tabel=0,204) dan dilihat dari signifikansi 0,000. Hal itu terjadi karena penilaian responden terhadap kurikulum dalam kategori tinggi sebanyak 76 responden dan kategori sedang 15 responden, sedang kategori rendah tidak ada. Data minat diperoleh hasil kategori tinggi sebanyak 68 dan kategori sedang 23 responden, sehingga semakin baik kurikulum maka semakin tinggi minat mahasiswa untuk belajar praktik mandiri. Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi maupun kajian dan pelajaran serta cara penyampaian dan penilaian yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar di perguruan tinggi (Kepmendiknas 232/U/2000). Slameto (2010) berpendapat bahwa setiap institusi pendidikan dalam menjalankan program pendidikan sesuai dengan kurikulum yang diselenggarakan. Kurikulum yang kurang baik berpengaruh tidak baik terhadap belajar mahasiswa, yaitu kurikulum yang terlalu padat dan diatas kemampuan mahasiswa, tidak sesuai dengan bakat, minat dan perhatian mahasiswa. Pelaksanaan kurikulum pendidikan S-1 Keperawatan di STIKES W ira Husada Yogyakarta berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; Pasal 38 Ayat 3 yang diterapkan sejak tahun Tahun 2011 mengalami pergantian kurikulum yang mengacu pada kurikulum nasional tahun 2010 dengan sistem Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Sehingga pada semester 4 tergambar dalam struktur program yaitu 22 SKS (18 Teori dan 4 Praktik). Menurut pendapat peneliti kurikulum yang dijalankan pada Prodi S-1 keperawatan STIKES W ira Husada Yogyakarta sudah sesuai dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan berdasarkan kurikulum nasional tahun 2010 dengan sistem KBK, namun dalam pelaksanaannya mahasiswa mengeluh dengan padatnya jadual perkuliahan dan praktik diakhir semester. Penerapan pembelajaran semester IV Prodi S-1 Keperawatan STIKES W ira Husada Yogyakarta adalah dari 22 SKS terdapat 18 SKS yang mata kuliahnya menitik beratkan pada proses pembelajaran dengan penugasan lebih banyak (25%), sehingga diharapkan mahasiswa lebih aktif dan jadwal perkuliahan dari senin-sabtu yang padat. Hal ini senada dengan hasil wawancara terhadap mahasiswa pada waktu peneliti melakukan studi pendahuluan, mahasiswa mengatakan bahwa ketersediaan waktu untuk praktik mandiri yang kurang dan praktik sesi terbimbing waktunya berdekatan dengan pelaksanaan ujian. Mahasiswa juga mengatakan waktu kuliah yang padat dan banyaknya tugas yang harus dikerjakan sehingga hampir tidak mempunyai waktu luang untuk melakukan praktik mandiri di laboratorium keperawatan STIKES Wira Husada Yogyakarta. 3. Hubungan relasi dosen dan mahasiswa dengan minat belajar Hubungan relasi dosen dengan mahasiswa dengan minat mahasiswa untuk belajar praktik mandiri pada Tabel 15 menunjukkan bahwa didapatkan arah hubungan yang positif dengan kekuatan korelasi kuat dengan nilai koefisiensi korelasi 0,619 (r tabel=0,204) dan dilihat dari signifikansi 0,000. Hal itu terjadi karena penilaian responden terhadap relasi dosen dan mahasiswa dalam kategori tinggi sebanyak 72 responden dan kategori sedang 19 responden, sedang kategori rendah tidak ada. Data minat diperoleh hasil kategori tinggi sebanyak 68 dan kategori sedang 23 responden. Sehingga semakin baik relasi dosen dengan mahasiswa maka semakin tinggi minat belajar mahasiswa untuk praktik mandiri.

11 Menurut Slameto ( 2010) proses belajar mengajar terjadi antara dosen dengan mahasiswa. Proses tersebut dipengaruhi oleh relasi atau hubungan yang ada, misalnya di dalam relasi (dosen dengan mahasiswa) yang baik, mahasiswa akan menyukai dosennya, juga akan menyukai mata ajar yang diberikannya sehingga mahasiswa berusaha mempelajari sebaik-baiknya. Hal tersebut juga terjadi sebaliknya, jika dosen kurang berinteraksi dengan mahasiswa secara akrab dan mahasiswa membenci dosennya akan menyebabkan proses belajar mengajar menjadi kurang lancar. Mahasiswa segan mempelajari mata ajar yang diberikan dan merasa jauh dari dosennya, maka segan berpartisipasi secara aktif dalam belajar sehingga pelajaran tidak akan maju. Hubungan yang baik antara dosen dan mahasiswa akan menimbulkan motivasi belajar pada mata pelajaran yang diberikan. Apabila hubungan antara dosen dengan mahasiswa tidak harmonis, dapat menciptakan komunikasi yang tidak baik. Komunikasi turut menentukan untuk membuat manusia menjadi tahu dan mendapatkan pengetahuan sebagai sumber ilmu. Hubungan yang intensif antara dosen dan mahasiswa secara individual mempersyaratkan relasi yang interaktif dan suportif guna menumbuhkan iklim pendidikan yang kondusif. Dalam hubungan yang semacam itu dibutuhkan kesamaan harapan, tujuan dan visi agar kedua pihak dapat memberikan sumbangan dalam membangun hubungan belajar yang produktif. 4. Hubungan relasi mahasiswa dan mahasiswa dengan minat belajar Hubungan relasi mahasiswa dengan mahasiswa dengan minat mahasiswa untuk belajar praktik mandiri pada Tabel 16 menunjukkan bahwa didapatkan arah hubungan yang positif dengan kekuatan korelasi kuat dengan nilai koefisiensi korelasi 0,612 (r tabel=0,204) dan dilihat dari signifikansi 0,000. Hal itu terjadi karena penilaian responden terhadap relasi mahasiswa dan mahasiswa dalam kategori tinggi sebanyak 78 responden dan kategori sedang 13 responden, sedangkan kategori rendah tidak ada. Data minat diperoleh hasil kategori tinggi sebanyak 68 dan kategori sedang 23 responden. Sehingga semakin baik relasi mahasiswa dengan mahasiswa maka semakin tinggi minat belajar mahasiswa untuk belajar praktik. Mahasiswa yang mempunyai sifat atau tingkah laku yang kurang menyenangkan temannya akan mempunyai rasa rendah diri atau sedang mengalami tekanan-tekanan batin, akan diasingkan dari kelompok yang mengakibatkan makin parah masalahnya dan akan mengganggu belajarnya sehingga menjadi malas untuk masuk kuliah. Menciptakan relasi yang baik antar mahasiswa adalah perlu karena dapat memberikan pengaruh yang positif terhadap belajar mahasiswa 7. Interaksi yang terjalin antar mahasiswa merupakan peran besar seorang dosen, pada fase awal pembelajaran dosen perlu menarik perhatian mahasiswa. Senada dengan pendapatnya Slameto (2010) menyatakan bahwa kesiapan pada dasarnya adalah kesediaan untuk menerima respon atau bereaksi. Kesiapan perlu diperhatikan oleh dosen dalam proses belajar, karena jika mahasiswa belajar dan padanya sudah ada kesiapan, maka hasil belajarnya akan lebih baik. Selain menyiapkan perhatian siswa, dosen juga perlu mengobservasi proses yang terjadi selama kegiatan pembelajaran yaitu apakah mahasiswa akan melakukan diskusi dengan teman-teman jika menemukan kesulitan pada saat praktik di laboratorium keperawatan, apabila ada mahasiswa kelompok dapat melakukan tindakan keperawatan yang disampaikan saat praktik, mahasiswa yang lain termotivasi untuk dapat melakukan lebih baik tindakan tersebut, mahasiswa memberi dorongan pada temannya yang merasa tidak percaya diri saat diberi kesempatan untuk mempraktikkan materi yang sudah diajarkan dan mahasiswa menyadari pentingnya berdiskusi dengan teman kelompok untuk mempelajari materi yang sudah didemontrasikan.

12 5. Hubungan sarana dan prasarana dengan minat belajar Hubungan sarana dan prasarana dengan minat mahasiswa untuk belajar praktik mandiri pada Tabel 17 menunjukkan bahwa tidak ada arah hubungan yang positif maupun negatif dengan nilai koefisiensi korelasi 0,188 (r tabel=0,204) dilihat dari signifikansi 0,074. Sehingga bisa disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara sarana dan prasarana dengan minat mahasiswa untuk belajar praktik mandiri. Hal itu terjadi karena penilaian responden terhadap sarana dan prasarana kategori sedang lebih banyak yaitu 46 responden dibandingkan dengan kategori tinggi sebanyak 45 responden, sedangkan kategori rendah tidak ada. Data minat diperoleh hasil kategori tinggi sebanyak 68 dan kategori sedang 23 responden. Sarana mempunyai arti penting dalam pendidikan. Sarana yang memadai yaitu peraga pengajaran akan menunjang dan memberi kemudahan mahasiswa dalam belajar, sehingga belajar akan lebih efektif (Slameto, 2010). Sebuah laboratorium yang ideal harus memiliki sarana yang memadai seperti peralatan dan perlengkapan praktik yang sesuai dengan jenis mata ajaran praktik keperawatan serta memiliki sejumlah peralatan yang bisa digunakan untuk belajar mahasiswa secara mandiri atau kelompok dalam waktu yang sama. Selain itu sebuah laboratorium juga harus memiliki prasarana belajar yang menunjang seperti kepemilikan gedung yang baik, jumlah ruangan, kondisi fisik bangunan, letak yang strategis yang bisa dijangkau dengan mudah oleh mahasiswa 6. Kondisi di Laboratorium Keperawatan STIKES Wira Husada Yogyakarta saat ini merupakan laboratorium terpadu yang digunakan bersama prodi D-3 keperawatan dan prodi S- 1 keperawatan, terdiri dari dua ruang kelas, ruang lantai satu yaitu gabungan laboratorium Mata Ajar Kebutuhan Dasar Manusia (KDM), Keperawatan Medikal Bedah (KMB) dan Keperawatan Gawat Darurat (Gadar) yang memiliki 6 kapasitas tempat tidur. Sedangkan ruang lantai 2 gabungan laboratorium Mata Ajar Keperawatan Anak memiliki 3 tempat tidur, Keperawatan Maternitas memiliki 3 tempat tidur, dan Anatomi Fisiologi dengan 1 ruangan. Keadaan fasilitas peralatan yang terdapat di Laboratorium Keperawatan STIKES W ira Husada Yogyakarta sudah mencukupi untuk kebutuhan setiap mata ajar meskipun jumlahnya belum sesuai dengan jumlah mahasiswa, terutama phantom. Alat-alat steril sudah dipisahkan antara mata ajar yang satu dengan mata ajar yang lain dan jumlahnya sudah mencukupi minimal untuk 5 jenis keterampilan. Kondisi ruang laboratorium semua sudah berpendingin (AC) sehingga ruang tidak lagi panas. Meskipun keberadaan sarana dan prasarana sudah ditingkatkan namun dalam penelitian ini tidak ada hubungan antara sarana dan prasarana dengan minat mahasiswa untuk belajar mandiri dengan nilai koefisien korelasi 0,188 (sangat rendah), sehingga untuk meningkatkan minat belajar mahasiswa perlu membangkitkan adanya suatu kebutuhan dalam diri mahasiswa. Hal ini senada dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Maradjabessi (2010) diperoleh hasil bahwa tingkat kepuasan mahasiswa tentang fasilitas laboratorium keterampilan yang terdapat di STIKES Wira Husada Yogyakarta masih kurang. Ketidakpuasan dikuatkan dengan hasil observasi dan wawancara yang telah dilakukan yaitu fasilitas masih digabung antara mata ajar yang satu dengan mata kuliah yang lain. 6. Hubungan waktu kuliah dengan minat belajar Hubungan waktu kuliah dengan minat mahasiswa untuk belajar praktik mandiri pada Tabel 18 menunjukkan bahwa didapatkan arah hubungan yang positif dengan kekuatan korelasi kuat dengan nilai koefisiensi korelasi 0,686 (r tabel=0,204) dan dilihat dari signifikansi 0,000. Hal itu terjadi karena penilaian responden terhadap waktu kuliah dalam kategori tinggi sebanyak 65 responden dan kategori sedang 26 responden, sedang kategori rendah tidak ada. Data minat diperoleh hasil kategori tinggi sebanyak 68 dan kategori sedang 23 responden. Sehingga semakin baik waktu kuliah maka semakin tinggi minat belajar mahasiswa untuk belajar praktik.

13 Waktu kuliah ialah waktu terjadinya proses belajar mengajar dikampus, bisa pagi hari, siang, sore atau malam hari. Waktu kuliah akan mempengaruhi belajar mahasiswa. Mahasiswa yang masuk kuliah pada sore atau malam hari sebenarnya kurang dapat di pertanggungjawabkan karena seharusnya mahasiswa beristirahat tetapi harus kuliah sehingga mereka mendengarkan pelajaran sambil mengantuk karena kelelahan. Sebaliknya jika mahasiswa belajar dipagi hari pikirannya masih segar, jasmani dalam kondisi yang baik. Jika mahasiswa dalam kondisi yang sudah lemah (misalnya pada siang hari) akan mengalami kesulitan dalam menerima pelajaran. Kesulitan ini disebabkan karena mahasiswa sukar berkonsentrasi dan berfikir dalam kondisi badan yang lemah, maka memilih waktu belajar yang tepat akan memberikan pengaruh yang positif terhadap belajar (Slameto, 2010). Proses pembelajaran tidak terlepas dari kurikulum yang ditetapkan institusi pendidikan. Kurikulum prodi S-1 keperawatan STIKES W ira Husada Yogyakarta pada semester 4 tergambar dalam struktur program yaitu 22 SKS (18 Teori dan 4 Praktik). Pelaksanaan pembelajaran dilakukan secara bersamaan antara teori dan praktik. Seperti sudah dijelaskan pada pembahasan tentang hubungan kurikulum dengan minat belajar mahasiswa, faktor waktu kuliah juga sering dikeluhkan oleh mahasiswa. Mahasiswa mengatakan bahwa ketersediaan waktu untuk praktik mandiri yang kurang, mereka mengatakan bahwa jadwal praktik sesi terbimbing saja waktunya berdekatan dengan pelaksanaan ujian, sehingga mahasiswa tidak mempunyai kesempatan untuk mencoba belajar praktik mandiri sebelum ujian praktik dilaksanakan. Pada waktu mengikuti ujian evaluasi keterampilan mahasiswa merasa kurang yakin dengan tindakan yang dilakukan. 7. Hubungan kondisi lingkungan dengan motivasi belajar Hubungan kondisi lingkungan dengan motivasi mahasiswa untuk belajar praktik mandiri pada Tabel 19 menunjukkan bahwa didapatkan arah hubungan yang positif dengan kekuatan korelasi rendah dengan nilai koefisiensi korelasi 0,363 (r tabel=0,204) dan dilihat dari signifikansi 0,000. Hal itu terjadi karena penilaian responden terhadap kondisi lingkungan dalam kategori tinggi sebanyak 56 responden dan kategori sedang 35 responden, sedang kategori rendah tidak ada. Data motivasi diperoleh hasil kategori tinggi sebanyak 86 dan kategori sedang 5 responden. Sehingga semakin baik kondisi lingkungan semakin tinggi motivasi mahasiswa untuk belajar praktik. Kondisi lingkungan yang dimaksud adalah lingkungan keluarga, lingkungan kuliah dan lingkungan masyarakat. Ketiga lingkungan ini sangat berpengaruh terhadap motivasi belajar mahasiswa. Lingkungan kuliah menjadi wahana kegiatan dan proses pendidikan berlangsung, menanamkan nilai-nilai kehidupan, menumbuhkan dan mengembangkan sikap, perilaku, dan prestasi seorang mahasiswa. Lingkungan tempat tinggal mahasiswa Prodi S-1 Keperawatan STIKES W ira Husada Yogyakarta sangat bervariasi, begitu pula dengan lingkungan sosialnya. Sebagian dari mahasiswa ada yang tinggal di rumah sendiri, dan ada pula yang tinggal di kosan. Lingkungan sosial tempat tinggal mahasiswa, entah itu di rumah maupun di kosan merupakan lingkungan tempat terjadinya hubungan sosial antara seseorang dengan orang lain. Lingkungan sosial dapat mempengaruhi individu. Akan tetapi dapat pula terjadi lingkungan sosial tersebut dipengaruhi oleh individu yang kemudian terjadi perubahan pada lingkungan sosialnya. Ini berarti, bahwa tidak semua stimulus yang datang dari lingkungan sosial akan diterima atau menimbulkan respon pada individu. Hal tersebut dapat ditentukan oleh peranan dari lingkungan dan juga peranan dari individu dalam menerima stimulus yang datang dari lingkungan sosial. Disadari atau tidak, lingkungan mayarakat dapat mempengaruhi motivasi belajar mahasiswa. Jika di lingkungan mahasiswa tersebut banyak orang yang terpelajar, maka baik langsung maupun tidak langsung pengaruhnya dapat dirasakan oleh mahasiswa yang bersangkutan 7.

14 Lingkungan kampus juga mempengaruhi motivasi belajar mahasiswa, baik lingkungan di dalam kelas laboratorium maupun lingkungan penunjang belajar yaitu perpustakaan. Hal ini sesuai dengan penilaian dari kuesioner bahwa mahasiswa kadang merasa terganggu oleh perilaku teman-teman yang suka bicara dan berbuat berisik saat praktik sedang berlangsung. 8. Hubungan upaya dosen membelajarkan mahasiswa dengan motivasi belajar Hubungan upaya dosen membelajarkan mahasiswa dengan motivasi mahasiswa untuk belajar praktik mandiri pada Tabel 20 menunjukkan bahwa didapatkan arah hubungan yang positif dengan kekuatan korelasi sedang dengan nilai koefisiensi korelasi 0,400 (r tabel=0,204) dan dilihat dari signifikansi 0,000. Hal itu terjadi karena penilaian responden terhadap upaya dosen membelajarkan mahasiswa dalam kategori tinggi sebanyak 69 responden dan kategori sedang 22 responden, sedang kategori rendah tidak ada. Data motivasi diperoleh hasil kategori tinggi sebanyak 86 dan kategori sedang 5 responden, sehingga semakin baik upaya dosen membelajarkan mahasiswa semakin tinggi motivasi mahasiswa untuk belajar praktik. Hubungan dosen dengan mahasiswa didalam proses belajar mengajar merupakan faktor yang sangat penting dalam menciptakan suasana belajar yang menyenangkan sehingga mahasiswa ingin belajar dan dosen nyaman dalam mengajar. Maka dosen perlu mempersiapkan diri dalam membelajarkan mahasiswa mulai dari penguasaan materi sampai dengan mengevaluasi hasil belajar mahasiswa. Upaya tersebut berorientasi pada kepentingan mahasiswa dan diharapkan dapat meningkatkan motivasi belajar 7. Tugas dosen dalam rangka pembelajaran praktik laboratorium adalah mendesain dan mengelola sebuah kegiatan praktikum agar tujuan instruksionalnya jelas, isi dan urutan kegiatan terarah dengan baik, relevan dengan tuntutan tugas profesi lulusannya dan dirancang sedemikian rupa sehingga merupakan pengalaman belajar yang menarik serta menyenangkan bagi mahasiswa serta merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi suatu praktikum. Ciri dosen yang paling efektif dalam pelaksanaan praktikum jika ingin tercapai tujuan pembelajaran yang efektif adalah: 1. Dosen yang telah berusaha untuk membangkitkan partisipasi aktif mahasiswa dan menghindarkan atau mencegah mahasiswa sekedar menjadi penonton. 2. Dosen telah menunjukkan sikap positif dalam mengelola praktikum. 3. Dalam mengelola praktikum ada usaha dosen untuk membangkitkan kemampuan mahasiswa untuk berpikir kritis, memecahkan suatu masalah, mengembangkan keingintahuan dan aktivitas intelektual lain yang dibutuhkan mahasiswa agar mereka berpikir. 4. Dosen telah membangkitkan kemampuan mahasiswa untuk mengintegrasikan materimateri dalam perkuliahan ke dalam tugas atau pekerjaan yang mereka lakukan dalam praktikum. 5. Dosen mengawasi mahasiswa secara intensif sehingga dosen dapat membantu mahasiswa mengatasi kesulitan-kesulitan yang mereka temui dalam memahami konsepkonsep yang mendasari tugas atau pekerjaan mereka dalam praktikum. 6. Dosen telah memberikan kesempatan yang memadai kepada mahasiswa untuk mempraktikkan keterampilannya. 7. Dosen telah menyediakan modul/petunjuk praktikum dan fasilitas yang memadai. 8. Tugas dalam praktikum yang dibuat oleh dosen telah memberikan stimulasi dan tantangan kepada mahasiswa.dosen telah menunjukkan sikap membantu dan bersahabat dengan mahasiswa. Senada dengan hasil penilaian kuesioner, mahasiswa menilai bahwa dosen memberi kesempatan untuk mendemonstrasikan tindakan keperawatan sesuai SOP, pujian yang diberikan oleh dosen dapat menjadi motivasi yang baik bagi mahasiswa untuk belajar sehingga

15 bisa memperoleh hasil yang memuaskan, sehingga dapat memberi motivasi mahasiswa untuk belajar praktik lebih giat. RUJUKAN 1. Ahmadi, H. A. & Supriyono, W. (2004). Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta. 2. Darsono, M. (2010). Belajar dan Pembelajaran. Semarang: CV. IKIP Semarang Pres. 3. Dimyati & Mudjiono. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta. 4. Nursalam. (2008). Pendidikan dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. 5. Oemar, H. (2005). Kurikulum dan Pembelajaran (Ed.1.Cet 5). Jakarta: PT. Bumi Aksara. 6. Sholikah, S.N. (2008). Hubungan antara Minat dengan Motivasi Belajar Mahasiswa dalam Mengikuti Pembelajaran Praktik di Laboratorium Keterampilan Keperawatan Universitas Muhammadiyah Surakarta. Diakses dari 7. Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT. Rineka Cipta. 8. STIKES W ira Husada. (2012). Panduan Akademik 2011/ Thofuri. (2008). Menjadi Guru Inisiator. Semarang: Rasail Media G

16

Patria Asda STIKES Wira Husada Yogyakarta ABSTRACT

Patria Asda STIKES Wira Husada Yogyakarta ABSTRACT HUBUNGAN BIMBINGAN KLINIK OLEH PEMBIMBING KLINIK AKADEMIK DENGAN PRESTASI BELAJAR KLINIK MAHASISWA SEMESTER V DIII KEPERAWATAN STIKES WIRA HUSADA TAHUN AJARAN 2010/2011 Relationship Between Clinical Guidance

Lebih terperinci

Fransiskus Asisi Gandur¹, Akhmad Toha¹, Priana Tri Widyastiti¹ ABSTRACT

Fransiskus Asisi Gandur¹, Akhmad Toha¹, Priana Tri Widyastiti¹ ABSTRACT HUBUNGAN TINGKAT KEPUASAN PENGGUNAAN FASILITAS RUANGAN KELAS DENGAN TINGKAT KENYAMANAN MAHASISWA PADA SAAT PROSES PEMBELAJARAN DI STIKES WIRA HUSADA YOGYAKARTA. RELATION THE DEGREE OF SATISFACTION USE

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA MINAT DENGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DALAM MENGIKUTI PEMBELAJARAN PRAKTIK DILABORATORIUM KETERAMPILAN KEPERAWATAN

HUBUNGAN ANTARA MINAT DENGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DALAM MENGIKUTI PEMBELAJARAN PRAKTIK DILABORATORIUM KETERAMPILAN KEPERAWATAN HUBUNGAN ANTARA MINAT DENGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DALAM MENGIKUTI PEMBELAJARAN PRAKTIK DILABORATORIUM KETERAMPILAN KEPERAWATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan

Lebih terperinci

HUBUNGAN GAYA BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR KDPK I PADA MAHASISWA PRODI D-IV BIDAN PENDIDIK REGULER STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2012/2013

HUBUNGAN GAYA BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR KDPK I PADA MAHASISWA PRODI D-IV BIDAN PENDIDIK REGULER STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2012/2013 HUBUNGAN GAYA BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR KDPK I PADA MAHASISWA PRODI D-IV BIDAN PENDIDIK REGULER STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: NISA RIZKI NURFITA 201210104311

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

HUBUNGAN ANTARA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN 40 JURNAL KEPERAWATAN NOTOKUSUMO VOL. IV, NO. 1, AGUSTUS 2016 HUBUNGAN ANTARA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN Fika Nur

Lebih terperinci

HUBUNGAN HASIL PEMBELAJARAN KETRAMPILAN DASAR KEBIDANAN (KDK) I DENGAN PENILAIAN PENCAPAIAN KOMPETENSI (PPK) I

HUBUNGAN HASIL PEMBELAJARAN KETRAMPILAN DASAR KEBIDANAN (KDK) I DENGAN PENILAIAN PENCAPAIAN KOMPETENSI (PPK) I 1 HUBUNGAN HASIL PEMBELAJARAN KETRAMPILAN DASAR KEBIDANAN (KDK) I DENGAN PENILAIAN PENCAPAIAN KOMPETENSI (PPK) I RELATIONSHIP OF LEARNING BASIC SKILLS MIDWIFERY THE ASSESSMENT ACHIEVEMENTS OF COMPETENCE

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : IRA WIBOWO

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : IRA WIBOWO HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN 1A MAHASISWA SEMESTER II PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : IRA WIBOWO 201310104239

Lebih terperinci

HUBUNGAN METODE MENGAJAR GURU DAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DENGAN HASIL BELAJAR

HUBUNGAN METODE MENGAJAR GURU DAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DENGAN HASIL BELAJAR HUBUNGAN METODE MENGAJAR GURU DAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DENGAN HASIL BELAJAR Mela Marzuki, Erlina Rupaidah, Nurdin Pendidikan Ekonomi PIPS FKIP Unila Jl. Prof. Dr. Sumantri Brojonegoro This study

Lebih terperinci

Key words: reading interest, motivation to choose Study Program. Kata kunci: minat baca, motivasi memilih Program Studi.

Key words: reading interest, motivation to choose Study Program. Kata kunci: minat baca, motivasi memilih Program Studi. HUBUNGAN MINAT BACA DENGAN MOTIVASI MEMILIH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA, DAN DAERAH MAHASISWA TINGKAT I UNIVERSITAS NEGERI MALANG ANGKATAN 2011 Budi Seyarini 1 Widodo Hs 2 Musthofa

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL BELAJAR SISWA KELAS X AKUNTANSI SMK NEGERI 01 LIWA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL BELAJAR SISWA KELAS X AKUNTANSI SMK NEGERI 01 LIWA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL BELAJAR SISWA KELAS X AKUNTANSI SMK NEGERI 01 LIWA Meta Rolisa 1, I Komang Winatha 2, Nurdin 2 Pendidikan Ekonomi PIPS FKIP, Jl. Prof. Dr. Sumantri Brojonegoro No.1

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan bagi bangsa. Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dalam segi

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan bagi bangsa. Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dalam segi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Era globalisasi menghadapkan kita pada tuntutan akan pentingnya suatu kemajuan bagi bangsa. Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dalam segi pendidikan yang dimiliki.

Lebih terperinci

PERSEPSI MAHASISWA TENTANG METODE PENGAJARAN DOSEN DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA KEPERAWATAN STIKES AISYIYAH SURAKARTA

PERSEPSI MAHASISWA TENTANG METODE PENGAJARAN DOSEN DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA KEPERAWATAN STIKES AISYIYAH SURAKARTA PERSEPSI MAHASISWA TENTANG METODE PENGAJARAN DOSEN DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA KEPERAWATAN STIKES AISYIYAH SURAKARTA Sri Hartutik, Irma Mustikasari STIKES Aisyiyah Surakarta Ners_Tutty@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keperawatan) dan Profesional (Ners) dengan sikap, tingkah laku, dan

BAB I PENDAHULUAN. Keperawatan) dan Profesional (Ners) dengan sikap, tingkah laku, dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Program pendidikan Ners menghasilkan perawat ilmuwan (Sarjana Keperawatan) dan Profesional (Ners) dengan sikap, tingkah laku, dan kemampuan profesional, serta akuntabel

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERAN PEMBIMBING AKADEMIK DENGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA D III KEBIDANAN SEMESTER IV STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PERAN PEMBIMBING AKADEMIK DENGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA D III KEBIDANAN SEMESTER IV STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN PERAN PEMBIMBING AKADEMIK DENGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA D III KEBIDANAN SEMESTER IV STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: Vera Afrianti 201310104278 PROGRAM STUDI BIDAN

Lebih terperinci

ANALISIS PENGALAMAN KERJA TERHADAP KESIAPAN MENGHADAPI DUNIA KERJA PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI D-IV BIDAN PENDIDIK

ANALISIS PENGALAMAN KERJA TERHADAP KESIAPAN MENGHADAPI DUNIA KERJA PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI D-IV BIDAN PENDIDIK ANALISIS PENGALAMAN KERJA TERHADAP KESIAPAN MENGHADAPI DUNIA KERJA PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI D-IV BIDAN PENDIDIK Vitrianingsih 1, Sitti Khadijah 2 Program Studi D-IV Bidan Pendidik, Universitas Respati

Lebih terperinci

Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Vol. 15, No. 2, Desember 2015 ( )

Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Vol. 15, No. 2, Desember 2015 ( ) Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Vol. 15, No. 2, Desember 2015 (103-108) ANALISIS DESKRIPTIF FAKTOR PENYEBAB KESULITAN BELAJAR PADA MATA PELAJARAN CHASSIS DAN PEMINDAH DAYA SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN

Lebih terperinci

HUBUNGAN MINAT BACA DAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR

HUBUNGAN MINAT BACA DAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR HUBUNGAN MINAT BACA DAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR Eva Ristiani, Erlina Rupaidah, Darwin Bangun Pendidikan Ekonomi PIPS FKIP Unila Jl. Prof. Dr. Sumantri Brojonegoro This study

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP KETERAMPILAN DOSEN DALAM MENGELOLA KELAS DENGAN HASIL BELAJAR MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP KETERAMPILAN DOSEN DALAM MENGELOLA KELAS DENGAN HASIL BELAJAR MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA Jurnal Euler, ISSN: 2087-9393 Juli 2014, Vol.2, No.2, Hal.129-134 HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP KETERAMPILAN DOSEN DALAM MENGELOLA KELAS DENGAN HASIL BELAJAR MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : BAGUS PRASETIO 0502R00260

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : BAGUS PRASETIO 0502R00260 HUBUNGAN MOTIVASI DALAM MENGIKUTI PEMBELAJARAN KLINIK KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH DENGAN PENCAPAIAN TARGET KETERAMPILAN KLINIK KEPERAWATAN PADA MAHASISWA PROFESI STIKES AISYIYAH DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Lebih terperinci

Ida Yuli Angkotasan, Paulus Subiyanto, Nuryeti Syarifah, Nurma Angkotasan. Abstract

Ida Yuli Angkotasan, Paulus Subiyanto, Nuryeti Syarifah, Nurma Angkotasan. Abstract HUBUNGAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH II MAHASISWA SEMESTER VII PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN (S-1) SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA HUSADA

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FKIP UNIVERSITAS RIAU

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FKIP UNIVERSITAS RIAU ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FKIP UNIVERSITAS RIAU WAN NURHAMIDAH Dibawah bimbingan : Suarman Rina Selva Johan Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

Mardiatul Hasanah 41, Wachju Subchan 42, Dwi Wahyuni 43

Mardiatul Hasanah 41, Wachju Subchan 42, Dwi Wahyuni 43 HUBUNGAN ANTARA STRATEGI GURU DALAM PENGEMBANGAN DISAIN PEMBELAJARAN PRAKTIKUM BIOLOGI DENGAN AKTIVITAS DAN CAPAIAN HASIL BELAJAR PRAKTIKUM SISWA (KELAS XI SMAN DI KABUPATEN BONDOWOSO) Mardiatul Hasanah

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Akuntansi.

NASKAH PUBLIKASI. Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Akuntansi. NASKAH PUBLIKASI PENGARUH INTENSITAS BELAJAR DAN AKTIVITAS SISWA DALAM PELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS XI IPS SMA NEGERI 3 WONOGIRI TAHUN AJARAN 2015/2016 Usulan

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 4 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh

Lebih terperinci

RATIH DEWI PUSPITASARI K

RATIH DEWI PUSPITASARI K HUBUNGAN ANTARA IQ, MOTIVASI BELAJAR DAN PEMANFAATAN SARANA PRASARANA PEMBELAJARAN DENGAN HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 7 SURAKARTA SKRIPSI Oleh: RATIH DEWI PUSPITASARI K4308021

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Disusunoleh: Sabrina ulinnuha NIM :

NASKAH PUBLIKASI. Disusunoleh: Sabrina ulinnuha NIM : HUBUNGAN MOTIVASI DAN SUASANA BELAJAR DI KELAS DENGAN HASIL BELAJAR MATA KULIAH METODOLOGI PENELITIAN KLINIK PADA MAHASISWA DIV BIDAN PENDIDIK SEMESTER VIII DI STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2014 NASKAH

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERSEPSI MAHASISWA TENTANG PRAKTEK KLINIK KEPERAWATAN DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA MAHASISWA S1 KEPERAWATAN UMS SKRIPSI

HUBUNGAN PERSEPSI MAHASISWA TENTANG PRAKTEK KLINIK KEPERAWATAN DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA MAHASISWA S1 KEPERAWATAN UMS SKRIPSI HUBUNGAN PERSEPSI MAHASISWA TENTANG PRAKTEK KLINIK KEPERAWATAN DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA MAHASISWA S1 KEPERAWATAN UMS SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR The influence of study motivation through students study achievement in student of class XI IPS at SMA Negeri 2 Metro Academic year 2012/2013 Mar atur

Lebih terperinci

Program Studi Diploma IV Bidan Pendidik Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aisyiyah Yogyakarta

Program Studi Diploma IV Bidan Pendidik Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aisyiyah Yogyakarta ANALISIS AKTOR-AKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN HASIL BELAJAR MATA KULIAH ASUHAN PERSALINAN II PADA MAHASISWA SEMESTER IV PROGRAM STUDI DIV BIDAN PENDIDIK JALUR REGULER DI STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA 3 NASKAH

Lebih terperinci

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CARA BELAJAR MAHASISWA BIMBINGAN DAN KONSELING ANGKATAN 2011 DI STKIP PGRI SUMATERA BARAT JURNAL

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CARA BELAJAR MAHASISWA BIMBINGAN DAN KONSELING ANGKATAN 2011 DI STKIP PGRI SUMATERA BARAT JURNAL FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CARA BELAJAR MAHASISWA BIMBINGAN DAN KONSELING ANGKATAN 2011 DI STKIP PGRI SUMATERA BARAT JURNAL EKA PUSPITA SARI NIM. 09060046 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH TINGGI

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU SPN) Pasal 3 mengenai

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU SPN) Pasal 3 mengenai 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah SMK Pasundan 1 Bandung merupakan Sekolah Menengah Kejuruan rumpun Bisnis dan Manajemen yang merupakan lembaga pendidikan yang terus berupaya menghasilkan

Lebih terperinci

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KEBERADAAN GURU PPL MATA PELAJARAN BAHASA JERMAN TERHADAP MINAT BELAJARNYA

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KEBERADAAN GURU PPL MATA PELAJARAN BAHASA JERMAN TERHADAP MINAT BELAJARNYA PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KEBERADAAN GURU PPL MATA PELAJARAN BAHASA JERMAN TERHADAP MINAT BELAJARNYA E-mail: yunialk@yahoo.com Kautsar, Silvia Dwi Yunial Universitas Negeri Malang ABSTRAK: Penelitian

Lebih terperinci

STUDI PERBANDINGAN KOMPETENSI PRAKTIK KELISTRIKAN OTOMOTIF MAHASISWA LULUSAN SMA DAN SMK PADA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN JPTK FKIP UNS

STUDI PERBANDINGAN KOMPETENSI PRAKTIK KELISTRIKAN OTOMOTIF MAHASISWA LULUSAN SMA DAN SMK PADA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN JPTK FKIP UNS STUDI PERBANDINGAN KOMPETENSI PRAKTIK KELISTRIKAN OTOMOTIF MAHASISWA LULUSAN SMA DAN SMK PADA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN JPTK FKIP UNS Saryatun, Ranto, Danar Susilo Wijayanto Prodi Pendidikan

Lebih terperinci

Journal of Health (JoH) Vol.2 No.2 Juli 2015

Journal of Health (JoH) Vol.2 No.2 Juli 2015 HUBUNGAN MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN HASIL BELAJAR MAHASISWA JALUR UMUM PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN STIKes DHARMA HUSADA BANDUNG Endang Astiriyani Jurusan Kebidanan POLTEKKES Kemenkes Tasikmalaya email

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan global akan mutu lulusan pendidikan dan sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan global akan mutu lulusan pendidikan dan sistem Pendidikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tuntutan global akan mutu lulusan pendidikan dan sistem Pendidikan Tinggi (PT) saat ini membawa konsekuensi untuk memperkuat penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Lebih terperinci

HUBUNGAN MOTIVASI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP NILAI EVALUASI BELAJAR MAHASISWA SEMESTER III AKADEMI KEPERAWATAN PRIMA JAMBI TAHUN AJARAN 2012/2013

HUBUNGAN MOTIVASI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP NILAI EVALUASI BELAJAR MAHASISWA SEMESTER III AKADEMI KEPERAWATAN PRIMA JAMBI TAHUN AJARAN 2012/2013 HUBUNGAN MOTIVASI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP NILAI EVALUASI BELAJAR MAHASISWA SEMESTER III AKADEMI KEPERAWATAN PRIMA JAMBI TAHUN AJARAN 2012/2013 HUBUNGAN LINGKUNGAN KAMPUS DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN

Lebih terperinci

HUBUNGAN MINAT, MOTIVASI DAN LINGKUNGAN FISIK DENGAN HASIL BELAJAR KONSEP KEBIDANAN MAHASISWA PRODI KEBIDANAN STIKES BINAWAN

HUBUNGAN MINAT, MOTIVASI DAN LINGKUNGAN FISIK DENGAN HASIL BELAJAR KONSEP KEBIDANAN MAHASISWA PRODI KEBIDANAN STIKES BINAWAN HUBUNGAN MINAT, MOTIVASI DAN LINGKUNGAN FISIK DENGAN HASIL BELAJAR KONSEP KEBIDANAN MAHASISWA PRODI KEBIDANAN STIKES BINAWAN Mella Yuria RA *, Dedeh Kurniasih, Yuliana Rahmawati *Program Studi Kebidanan,

Lebih terperinci

Jayanti, L.D., Anom,D.G. (1), Gandasari, N.M.A. (2) Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

Jayanti, L.D., Anom,D.G. (1), Gandasari, N.M.A. (2) Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana HUBUNGAN PERSEPSI MAHASISWA TENTANG METODE PENGAJARAN DOSEN DENGAN MOTIVASI BELAJAR PADA MAHASISWA KEPERAWATAN SEMESTER VIII PROGRAM A UNIVERSITAS UDAYANA Jayanti, L.D., Anom,D.G. (1), Gandasari, N.M.A.

Lebih terperinci

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP MINAT BELAJAR PADA MAHASISWA TINGKAT II DI AKADEMI KEPERAWATAN PANTI KOSALA SURAKARTA. Abstract

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP MINAT BELAJAR PADA MAHASISWA TINGKAT II DI AKADEMI KEPERAWATAN PANTI KOSALA SURAKARTA. Abstract HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP MINAT BELAJAR PADA MAHASISWA TINGKAT II DI AKADEMI KEPERAWATAN PANTI KOSALA SURAKARTA Oleh : Endang Dwi Ningsih 1 Rahayu Setyaningsih 2 Vitha Vidianingrum 3 Abstract

Lebih terperinci

HUBUNGAN PARTISIPASI ORANG TUA DENGAN HASIL BELAJAR IPA TERPADU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 LEMBAH GUMANTI ARTIKEL

HUBUNGAN PARTISIPASI ORANG TUA DENGAN HASIL BELAJAR IPA TERPADU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 LEMBAH GUMANTI ARTIKEL HUBUNGAN PARTISIPASI ORANG TUA DENGAN HASIL BELAJAR IPA TERPADU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 LEMBAH GUMANTI ARTIKEL OLEH: IKHSAN RESTU FAUZI NIM. 08010154 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI SEKOLAH TINGGI

Lebih terperinci

Economic Education Analysis Journal

Economic Education Analysis Journal EEAJ 3 (1) (2014) Economic Education Analysis Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/eeaj PENGARUH KESIAPAN BELAJAR, MINAT BELAJAR, MOTIVASI BELAJAR, DAN SIKAP SISWA TERHADAP KEAKTIFAN BELAJAR

Lebih terperinci

OLEH : DEWI ZAHROH ATTARIN

OLEH : DEWI ZAHROH ATTARIN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR KETRAMPILAN DASAR PRAKTIK KLINIK PADA MAHASISWA SEMESTER IV DIII KEBIDANAN DI STIKES ALMA ATA YOGYAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI OLEH : DEWI ZAHROH

Lebih terperinci

Economic Education Analysis Journal

Economic Education Analysis Journal EEAJ 3 (2) (2014) Economic Education Analysis Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/eeaj PENGARUH DUKUNGAN ORANG TUA DAN FASILITAS BELAJAR DI SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI MELALUI

Lebih terperinci

RENA A JURNAL. Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi P.IPS. FKIP UNTAD Penerbit : E Journal Geo-Tadulako UNTAD

RENA A JURNAL. Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi P.IPS. FKIP UNTAD Penerbit : E Journal Geo-Tadulako UNTAD 1 PENGARUH BUKU PENUNJANG SEBAGAI SUMBER BELAJAR TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI DI MADRASAH ALIYAH ALKHAIRAAT TONDO PALU RENA A 351 09 033 JURNAL PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH KETRAMPILAN DASAR PRAKTEK KLINIK Suyati 1

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH KETRAMPILAN DASAR PRAKTEK KLINIK Suyati 1 PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH KETRAMPILAN DASAR PRAKTEK KLINIK Suyati 1 Prodi D-III Kebidanan Fakultas ilmu kesehatan, Universitas pesantren tinggi Darul Ulum jombang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. Kajian tentang Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

BAB II KAJIAN TEORI. Kajian tentang Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar 10 BAB II KAJIAN TEORI A. Landasan Teori Kajian tentang Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar 1. Pengertian Prestasi Belajar Prestasi belajar siswa merupakan hasil belajar yang telah dicapai

Lebih terperinci

HUBUNGAN KESESUAIAN PEMBELAJARAN STUDENTS CENTERED LEARNING

HUBUNGAN KESESUAIAN PEMBELAJARAN STUDENTS CENTERED LEARNING HUBUNGAN KESESUAIAN PEMBELAJARAN STUDENTS CENTERED LEARNING DENGAN TINGKAT PRESTASI BELAJAR ASUHAN KEBIDANAN PERSALINAN II MAHASISWA D IV BIDAN PENDIDIK SEMESTER IV STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA 1 Shalsabilla

Lebih terperinci

HUBUNGAN GAYA BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 4 PADANG JURNAL

HUBUNGAN GAYA BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 4 PADANG JURNAL HUBUNGAN GAYA BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 4 PADANG JURNAL Diajukansebagaisalahsatusyaratuntukmemperoleh GelarSarjanaPendidikan S1 ( strata satu) SUCI RAHMADANI NIM.11030016

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : NURVIANA VELAYATI K

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : NURVIANA VELAYATI K FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL BELAJAR PADA MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR MAHASISWA SEMESTER III PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN DI STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun

Lebih terperinci

INJAUAN FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PENYEBAB KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI DI SMA NEGERI 1 PADANG GELUGUR KABUPATEN PASAMAN

INJAUAN FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PENYEBAB KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI DI SMA NEGERI 1 PADANG GELUGUR KABUPATEN PASAMAN INJAUAN FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PENYEBAB KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI DI SMA NEGERI 1 PADANG GELUGUR KABUPATEN PASAMAN Oleh : Irawati, Nurhadi, dan Renny Risdawati Program

Lebih terperinci

KORELASI ANTARA PEMANFAATAN FASILITAS PRAKTIK DAN MINAT SISWA DENGAN HASIL BELAJAR SISWA SMK MUHAMMADIYAH SURUH KABUPATEN SEMARANG ABSTRACT

KORELASI ANTARA PEMANFAATAN FASILITAS PRAKTIK DAN MINAT SISWA DENGAN HASIL BELAJAR SISWA SMK MUHAMMADIYAH SURUH KABUPATEN SEMARANG ABSTRACT KORELASI ANTARA PEMANFAATAN FASILITAS PRAKTIK DAN MINAT SISWA DENGAN HASIL BELAJAR SISWA SMK MUHAMMADIYAH SURUH KABUPATEN SEMARANG Muhamad Suswanto 1 & Pairun Roniwijaya 2 1 & 2 Pendidikan Teknik Mesin

Lebih terperinci

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MEMBUAT GAUN BAYI DENGAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES DI SMK NEGERI 4 YOGYAKARTA

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MEMBUAT GAUN BAYI DENGAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES DI SMK NEGERI 4 YOGYAKARTA Peningkatan Motivasi Belajar ( Alicia C. Zvereva Gadi ) 1 PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MEMBUAT GAUN BAYI DENGAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES DI SMK NEGERI 4 YOGYAKARTA Oleh alicia c. zvereva gadi universitas

Lebih terperinci

Korespondensi

Korespondensi HUBUNGAN PRESTASI AKADEMIK DAN FAKTOR EKSTERNAL DENGAN KELULUSAN UJI KOMPETENSI MAHASISWA KEPERAWATAN STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA Deby Zulkarnain Rahadian Syah 1 Program Studi Keperawatan Sekolah

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONDISI BELAJAR SENI MUSIK SISWA SMP NEGERI 2 PEKALONGAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONDISI BELAJAR SENI MUSIK SISWA SMP NEGERI 2 PEKALONGAN Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi (Lulut Kusumaningtyas) 1 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONDISI BELAJAR SENI MUSIK SISWA SMP NEGERI 2 PEKALONGAN FACTORS INFLUENCING STUDENT S MUSIC LEARNING CONDITION

Lebih terperinci

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013 HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KEPUASAN SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI (Studi Kasus Pada Siswa Kelas XII Jurusan IPS SMA N 1 Ngemplak Tahun Ajaran 2011/2012) SKRIPSI Oleh : Puji Wahono K7408252 FAKULTAS

Lebih terperinci

HUBUNGAN KESIAPAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR. Dessy Mulyani 1)

HUBUNGAN KESIAPAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR. Dessy Mulyani 1) Volume 2 Nomor 1 Januari 2013 KONSELOR Jurnal Ilmiah Konseling http://ejournal.unp.ac.id/index.php/konselor Halaman 27-31 Info Artikel: Diterima14/02/2013 Direvisi 20/02/2013 Dipublikasikan 01/03/2013

Lebih terperinci

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN INDEKS PRESTASI KUMULATIF PADA MAHASISWA DIPLOMA IV BIDAN PENDIDIK SEMESTER V DI STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN INDEKS PRESTASI KUMULATIF PADA MAHASISWA DIPLOMA IV BIDAN PENDIDIK SEMESTER V DI STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN INDEKS PRESTASI KUMULATIF PADA MAHASISWA DIPLOMA IV BIDAN PENDIDIK SEMESTER V DI STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: Ummy Safinah M 201410104019 PROGRAM

Lebih terperinci

HUBUNGAN LINGKUNGAN AKADEMIS DI SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SISWA JURNAL. Oleh:

HUBUNGAN LINGKUNGAN AKADEMIS DI SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SISWA JURNAL. Oleh: 1 HUBUNGAN LINGKUNGAN AKADEMIS DI SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SISWA JURNAL Oleh: NAYANK RAGILIA NAZARUDDIN WAHAB BAHARUDDIN RISYAK FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 1 PAYAKUMBUH

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 1 PAYAKUMBUH PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 1 PAYAKUMBUH Oleh: FANNY VIOLITA 02400/2008 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

Lebih terperinci

FAKTOR EKSTERNAL PENYEBAB KETERLAMBATAN MAHASISWA JURUSAN TEKNIK SIPIL FT UNP DALAM MENYELESAIKAN SKRIPSI

FAKTOR EKSTERNAL PENYEBAB KETERLAMBATAN MAHASISWA JURUSAN TEKNIK SIPIL FT UNP DALAM MENYELESAIKAN SKRIPSI FAKTOR EKSTERNAL PENYEBAB KETERLAMBATAN MAHASISWA JURUSAN TEKNIK SIPIL FT UNP DALAM MENYELESAIKAN SKRIPSI Anggia Roza 1, Azwar Inra 2, Rijal Abdullah 3 Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan FT Universitas

Lebih terperinci

Fitri Arofiati, Erna Rumila, Hubungan antara Peranan Perawat...

Fitri Arofiati, Erna Rumila, Hubungan antara Peranan Perawat... Fitri Arofiati, Erna Rumila, Hubungan antara Peranan Perawat... Hubungan antara Peranan Perawat dengan Sikap Perawat pada Pemberian Informed Consent Sebagai Upaya Perlindungan Hukum Bagi Pasien di RS PKU

Lebih terperinci

PENGARUH PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR DAN PERSEPSI SISWA TENTANG METODE MENGAJAR GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR AKUNTANSI

PENGARUH PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR DAN PERSEPSI SISWA TENTANG METODE MENGAJAR GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR AKUNTANSI Pengaruh Pemanfaatan Sumber (Palupi Anggun K) 1 PENGARUH PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR DAN PERSEPSI SISWA TENTANG METODE MENGAJAR GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR AKUNTANSI THE INFLUENCE OF USING LEARNING SOURCE

Lebih terperinci

HAMBATAN MAHASISWA REGULAR B PRODI PENJASKESREK FKIP UNTAN DALAM MENYELESAIKAN PROPOSAL SKRIPSI

HAMBATAN MAHASISWA REGULAR B PRODI PENJASKESREK FKIP UNTAN DALAM MENYELESAIKAN PROPOSAL SKRIPSI HAMBATAN MAHASISWA REGULAR B PRODI PENJASKESREK FKIP UNTAN DALAM MENYELESAIKAN PROPOSAL SKRIPSI Julfirman Setiawan Simbolon, Wiwik Yunitaningrum, Edi Purnomo Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi FKIP

Lebih terperinci

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR JURNAL. Oleh YOCIE CALLISTA PUTRI BAHARUDDIN RISYAK SYAIFUDDIN LATIF

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR JURNAL. Oleh YOCIE CALLISTA PUTRI BAHARUDDIN RISYAK SYAIFUDDIN LATIF HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR JURNAL Oleh YOCIE CALLISTA PUTRI BAHARUDDIN RISYAK SYAIFUDDIN LATIF FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR

Lebih terperinci

Economic Education Analysis Journal

Economic Education Analysis Journal EEAJ 2 (3) (2014) Economic Education Analysis Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/eeaj PENGARUH LINGKUNGAN SEKOLAH, MOTIVASI BELAJAR DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA

Lebih terperinci

HUBUNGAN LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA JURNAL. Oleh YSIYAR JAYANTRI CUT ROHANI LOLIYANA

HUBUNGAN LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA JURNAL. Oleh YSIYAR JAYANTRI CUT ROHANI LOLIYANA 1 HUBUNGAN LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA JURNAL Oleh YSIYAR JAYANTRI CUT ROHANI LOLIYANA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEBIASAAN BELAJAR KELOMPOK DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS X DAN XI DI SMA NEGERI 10 MAKASSAR

HUBUNGAN KEBIASAAN BELAJAR KELOMPOK DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS X DAN XI DI SMA NEGERI 10 MAKASSAR HUBUNGAN KEBIASAAN BELAJAR KELOMPOK DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS X DAN XI DI SMA NEGERI 10 MAKASSAR Rismawati Amin Pendidikan Sosiologi FIS-UNM ABSTRAK Penelitian ini

Lebih terperinci

SKRIPSII. Yogyakarta

SKRIPSII. Yogyakarta HUBUNGAN MINAT MENJADI BIDAN DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA MAHASISWA SEMESTER VI DIII KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AISYIYAH YOGYAKARTA SKRIPSII Diajukan Untuk Mendapatkan Gelar Sarjana Sains

Lebih terperinci

Eunike Relsye Umboh Billy J. Kepel Rivelino S. Hamel

Eunike Relsye Umboh Billy J. Kepel Rivelino S. Hamel HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI AKADEMIK PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SAM RATULANGI MANADO Eunike Relsye Umboh Billy J. Kepel Rivelino

Lebih terperinci

2013 GAMBARAN SIKAP MAHASISWA D-III KEPERAWATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA DALAM MENGIKUTI PROSES BELAJAR BAHASA JEPANG

2013 GAMBARAN SIKAP MAHASISWA D-III KEPERAWATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA DALAM MENGIKUTI PROSES BELAJAR BAHASA JEPANG BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Proses belajar merupakan proses dimana terjadinya perubahan perilaku pada seseorang dalam hal pengetahuan, sikap atau keterampilan, proses belajar tersebut

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERAN KEPEMIMPINAN KEPALA RUANG DENGAN KINERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP KELAS III RSUD MUNTILAN KABUPATEN MAGELANG

HUBUNGAN PERAN KEPEMIMPINAN KEPALA RUANG DENGAN KINERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP KELAS III RSUD MUNTILAN KABUPATEN MAGELANG HUBUNGAN PERAN KEPEMIMPINAN KEPALA RUANG DENGAN KINERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP KELAS III RSUD MUNTILAN KABUPATEN MAGELANG NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: AYU TRI PURNAMA SARI 20121020108 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENUGASAN DAN MINAT SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI SMA NEGERI 1 RANTAU TAHUN PELAJARAN 2013/2014

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENUGASAN DAN MINAT SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI SMA NEGERI 1 RANTAU TAHUN PELAJARAN 2013/2014 HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENUGASAN DAN MINAT SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI SMA NEGERI 1 RANTAU TAHUN PELAJARAN 2013/2014 H. Moch. Ardi Yannoor SMA Negeri 1 Rantau moch.ardiyannoor@gmail.com

Lebih terperinci

Pendidikan Teknik Mesin Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa. & ABSTRACT

Pendidikan Teknik Mesin Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa.   & ABSTRACT HUBUNGAN MINAT BELAJAR KEJURUAN DAN PRESTASI BELAJAR PRAKTIK PENGELASAN DENGAN MINAT BEKERJA DI INDUSTRI SISWA KELAS XI SEMESTER GENAP TEKNIK PENGELASAN SMK NEGERI 1 SEDAYU BANTUL YOGYAKARTA TAHUN AJARAN

Lebih terperinci

THE FACTOR THAT INFLUENCES APPLICATION OF LEARNING IN THE KINDERGARDEN OF MARPOYAN DAMAI SUBDISTRICT IN PEKANBARU

THE FACTOR THAT INFLUENCES APPLICATION OF LEARNING IN THE KINDERGARDEN OF MARPOYAN DAMAI SUBDISTRICT IN PEKANBARU THE FACTOR THAT INFLUENCES APPLICATION OF LEARNING IN THE KINDERGARDEN OF MARPOYAN DAMAI SUBDISTRICT IN PEKANBARU Novrianti Rahayu 1, Wilson 2, Enda Puspitasari 3 ABSTRACT The background of the research

Lebih terperinci

PENGARUH PERSEPSI SISWA PEMANFAATAN FASILITAS BELAJAR, SIKAP SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR

PENGARUH PERSEPSI SISWA PEMANFAATAN FASILITAS BELAJAR, SIKAP SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR PENGARUH PERSEPSI SISWA PEMANFAATAN FASILITAS BELAJAR, SIKAP SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR Ana Rinjani Yon Rizal dan Nurdin Pendidikan Ekonomi P. IPS FKIP Unila Jalan Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro No.

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR TEMATIK SISWA JURNAL. Oleh

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR TEMATIK SISWA JURNAL. Oleh 1 PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR TEMATIK SISWA JURNAL Oleh ISNA MALIHATUL AINI RISWANDI LILIK SABDANINGTYAS FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI DIPREDIKSI DARI EMOTIONAL QUOTIENT

HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI DIPREDIKSI DARI EMOTIONAL QUOTIENT HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI DIPREDIKSI DARI EMOTIONAL QUOTIENT (EQ) DAN KESIAPAN BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 7 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh : RESTY HERMITA NIM K4308111 FAKULTAS

Lebih terperinci

Jurnal Kesehatan Bina Husada, Volume 10 No. 4, Januari 2015

Jurnal Kesehatan Bina Husada, Volume 10 No. 4, Januari 2015 - HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DAN MINAT DENGAN HASIL BELAJAR MATA KULIAH ASKEB IV PADA MAHASISWA SEMESTER IV PRODI DIII KEBIDANAN STIKES MITRA ADIGUNA PALEMBANG TAHUN 2014 Oleh Susmita Dosen Tetap

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE (5E) TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS BIOLOGI SISWA KELAS X SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE (5E) TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS BIOLOGI SISWA KELAS X SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE (5E) TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS BIOLOGI SISWA KELAS X SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA SKRIPSI Oleh : LATIF SOFIANA NUGRAHENI K4308096 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA MINAT BELAJAR SEJARAH DENGAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA SMA SANTO MIKAEL SLEMAN YOGYAKARTA

HUBUNGAN ANTARA MINAT BELAJAR SEJARAH DENGAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA SMA SANTO MIKAEL SLEMAN YOGYAKARTA i HUBUNGAN ANTARA MINAT BELAJAR SEJARAH DENGAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA SMA SANTO MIKAEL SLEMAN YOGYAKARTA ABSTRAK Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui 1) Minat belajar sejarah siswa

Lebih terperinci

DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS XI IPS DI SMA N 11 KOTA JAMBI. Benar Sembiring 1 Diliza Afrila 2

DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS XI IPS DI SMA N 11 KOTA JAMBI. Benar Sembiring 1 Diliza Afrila 2 DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS XI IPS DI SMA N 11 KOTA JAMBI Benar Sembiring 1 Diliza Afrila 2 Abstract: This research aimed to analyze (1) The influence

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJARSISWA JURNAL. Oleh ERNILA INDAH FEBRIKA SUGIYANTO BAHARUDDIN RISYAK

HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJARSISWA JURNAL. Oleh ERNILA INDAH FEBRIKA SUGIYANTO BAHARUDDIN RISYAK HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJARSISWA JURNAL Oleh ERNILA INDAH FEBRIKA SUGIYANTO BAHARUDDIN RISYAK FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2015 HALAMAN

Lebih terperinci

PERBEDAAN MOTIVASI BELAJAR DAN PRESTASI AKADEMIK ANTARA MAHASISWA BIDIKMISI DAN REGULER DIFAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI MALANG

PERBEDAAN MOTIVASI BELAJAR DAN PRESTASI AKADEMIK ANTARA MAHASISWA BIDIKMISI DAN REGULER DIFAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI MALANG PERBEDAAN MOTIVASI BELAJAR DAN PRESTASI AKADEMIK ANTARA MAHASISWA BIDIKMISI DAN REGULER DIFAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI MALANG THE DIFFERENCES OF LEARNING MOTIVATION AND ACADEMIC ACHIEVEMENT

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA FAKTOR-FAKTOR INTERNAL DENGAN EVALUASI HASIL BELAJAR MAHASISWA DI AKPER PAMENANG PARE KEDIRI

HUBUNGAN ANTARA FAKTOR-FAKTOR INTERNAL DENGAN EVALUASI HASIL BELAJAR MAHASISWA DI AKPER PAMENANG PARE KEDIRI HUBUNGAN ANTARA FAKTOR-FAKTOR INTERNAL DENGAN EVALUASI HASIL BELAJAR MAHASISWA DI AKPER PAMENANG PARE KEDIRI Aris Dwi Cahyono Bidang Keperawatan, Akademi Keperawatan Pamenang Pare Kediri ABSTRACT Evaluation

Lebih terperinci

ABSTRACT RELATED LEARNING MOTIVATION AND LEARNING FACILITY WITH STUDENT ACHIEVEMENT IPS

ABSTRACT RELATED LEARNING MOTIVATION AND LEARNING FACILITY WITH STUDENT ACHIEVEMENT IPS 1 ABSTRACT RELATED LEARNING MOTIVATION AND LEARNING FACILITY WITH STUDENT ACHIEVEMENT IPS by Yuda Ardi Saputra *, Erni Mustakim **, Syaifuddin Latif *** Bandar Lampung City Email: Yudaardisaputra@gmail.com

Lebih terperinci

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh REMILDA TRINORA RISWANDI ERNI MUSTAKIM

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh REMILDA TRINORA RISWANDI ERNI MUSTAKIM 1 HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL Oleh REMILDA TRINORA RISWANDI ERNI MUSTAKIM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2015 2 HALAMAN PENGESAHAN

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENDEKATAN MANAJEMEN KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

HUBUNGAN PENDEKATAN MANAJEMEN KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA HUBUNGAN PENDEKATAN MANAJEMEN KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA Agustin Sa adah Maisyaroh Ahmad Supriyanto E-mail: umifaiza18@yahoo.com Jurusan AP FIP UM, Jl. Semarang 5 Malang 65145 Abstract: The purpose

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA PRESTASI BELAJAR SISWA (Studi Deskriptif Terhadap Siswa SMP N 12 Padang)

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA PRESTASI BELAJAR SISWA (Studi Deskriptif Terhadap Siswa SMP N 12 Padang) Volume 2 Nomor 1 Januari 2013 KONSELOR Jurnal Ilmiah Konseling http://ejournal.unp.ac.id/index.php/konselor Info Artikel: Diterima18/02/2013 Direvisi06/03/2013 Dipublikasikan 01/03/2013 FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB

Lebih terperinci

HUBUNGAN KUALITAS MODEL PEMBELAJARAN STUDENT CENTERED LEARNING

HUBUNGAN KUALITAS MODEL PEMBELAJARAN STUDENT CENTERED LEARNING HUBUNGAN KUALITAS MODEL PEMBELAJARAN STUDENT CENTERED LEARNING DENGAN HASIL BELAJAR MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN PERSALINAN II MAHASISWA DIV BIDAN PENDIDIK REGULER SEMESTER III DI STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA

Lebih terperinci

MASALAH BELAJAR PESERTA DIDIK YANG TIDAK TINGGAL DENGAN ORANG TUA (Suatu Kajian di SMA Negeri I Rao Kabupaten Pasaman) E-JURNAL

MASALAH BELAJAR PESERTA DIDIK YANG TIDAK TINGGAL DENGAN ORANG TUA (Suatu Kajian di SMA Negeri I Rao Kabupaten Pasaman) E-JURNAL MASALAH BELAJAR PESERTA DIDIK YANG TIDAK TINGGAL DENGAN ORANG TUA (Suatu Kajian di SMA Negeri I Rao Kabupaten Pasaman) E-JURNAL SILVIA RINA NPM: 10060102 PROGAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH TINGGI

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERSEPSI MAHASISWA D-IV KEBIDANAN TENTANG PROFESI BIDAN PENDIDIK DENGAN PRESTASI BELAJAR DI STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA

HUBUNGAN PERSEPSI MAHASISWA D-IV KEBIDANAN TENTANG PROFESI BIDAN PENDIDIK DENGAN PRESTASI BELAJAR DI STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA HUBUNGAN PERSEPSI MAHASISWA D-IV KEBIDANAN TENTANG PROFESI BIDAN PENDIDIK DENGAN PRESTASI BELAJAR DI STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA Qonita 1, Umu Hani Edi N 2 Abstract : Education Diploma in Midwifery IV is

Lebih terperinci

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DIII KEPERAWATAN DENGAN PENCAPAIAN KOMPETENSI DALAM PEMBELAJARAN PRAKTEK KLINIK KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH V DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA SKRIPSI

Lebih terperinci

HAMBATAN PEMBELAJARAN GEOGRAFI PADA MATERI PETA TEMATIK DI SMA. Sutarji Jurusan Geografi FIS UNNES. Abstrak PENDAHULUAN

HAMBATAN PEMBELAJARAN GEOGRAFI PADA MATERI PETA TEMATIK DI SMA. Sutarji Jurusan Geografi FIS UNNES. Abstrak PENDAHULUAN HAMBATAN PEMBELAJARAN GEOGRAFI PADA MATERI PETA TEMATIK DI SMA Sutarji Jurusan Geografi FIS UNNES Abstrak Tercapainya tujuan pengajaran materi peta tematik tergantung metode mengajar yang digunakan. Seorang

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA MINAT BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA D IV BIDAN PENDIDIK JALUR REGULER DI STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA MINAT BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA D IV BIDAN PENDIDIK JALUR REGULER DI STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA MINAT BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA D IV BIDAN PENDIDIK JALUR REGULER DI STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: Ismaulidia Nurvembrianti NIM: 201010104149

Lebih terperinci

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU ANGKATAN 2011

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU ANGKATAN 2011 HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU ANGKATAN 2011 ABSTRACT Yuni Widiastuti 1, Zulharman 2, Devi Risma 3 Student academic learning achievement

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan penilaian pada aspek pengetahuan (Khalidatunnur dkk, 2008).

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan penilaian pada aspek pengetahuan (Khalidatunnur dkk, 2008). BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Objective Structured Clinical Examination (OSCE) dan Multiple Choice Question (MCQ) merupakan bentuk ujian pada mahasiswa kedokteran untuk menilai hasil belajar yang

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN HASIL BELAJAR ASUHAN PERSALINAN II MAHASISWA SEMESTER III PRODI D IV BIDAN PENDIDIK STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN HASIL BELAJAR ASUHAN PERSALINAN II MAHASISWA SEMESTER III PRODI D IV BIDAN PENDIDIK STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN HASIL BELAJAR ASUHAN PERSALINAN II MAHASISWA SEMESTER III PRODI D IV BIDAN PENDIDIK STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: Siti Difta Rahmatika

Lebih terperinci

Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM

Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI DI SMA PGRI GALESONG Asriati Pendidikan Sosiologi FIS-UNM ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa

Lebih terperinci

HUBUNGAN MINAT MASUK PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR KONSEP KEBIDANAN

HUBUNGAN MINAT MASUK PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR KONSEP KEBIDANAN HUBUNGAN MINAT MASUK PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR KONSEP KEBIDANAN TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program

Lebih terperinci

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR PRAKTIK PALPASI LEOPOLD PADA MAHASISWA DIII KEBIDANAN KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR PRAKTIK PALPASI LEOPOLD PADA MAHASISWA DIII KEBIDANAN KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR PRAKTIK PALPASI LEOPOLD PADA MAHASISWA DIII KEBIDANAN KARYA TULIS ILMIAH Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan Oleh : ROSYIDA

Lebih terperinci