M. Zidny Naf an Gasal 2016/2017

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "M. Zidny Naf an Gasal 2016/2017"

Transkripsi

1 M. Zidny Naf an Gasal 2016/2017

2 Ketidakpastian Probabilitas Teorema Bayes

3 Dalam kenyataan sehari-hari banyak masalah didunia ini tidak dapat dimodelkan secara lengkap dan konsisten.

4 Premis -1 : Aljabar adalah pelajaran yang sulit Premis -2 : Geometri adalah pelajaran yang sulit Premis -3 : Kalkulus adalah pelajaran yang sulit Konklusi : Matematika adalah pelajaran yang sulit Munculnya premis baru bisa mengakibatkan gugurnya konklusi yang sudah diperoleh, misal Premis -4 : Kinematika adalah pelajaran yang sulit Premis tersebut menyebabkan konklusi : Matematika adalah pelajaran yang sulit menjadi salah karena Kinematika bukan merupakan bagian dari Matematika, sehingga bila menggunakan penalaran induktif sangat dimungkinkan adanya ketidakpastian.

5 Suatu penalaran dimana adanya penambahan fakta baru mengakibatkan ketidakkonsistenan, disebut dengan Penalaran Non Monotonis. Ciri-ciri penalaran tsb sebagai berikut : mengandung ketidakpastian adanya perubahan pada pengetahuan adanya penambahan fakta baru dapat mengubah konklusi yang sudah terbentuk Misalkan S adalah konklusi dari D, bisa jadi S tidak dibutuhkan sebagai konklusi D + fakta baru Untuk mengatasi ketidakpastian maka digunakan penalaran statistik.

6 Probabilitas menunjukkan kemungkinan sesuatu akan terjadi atau tidak. Probabilitas adalah suatu nilai untuk mengukur tingkat kemungkinan terjadinya suatu kejadian yang tidak pasti (uncertain event) Misal dari 10 orang sarjana, 3 orang menguasai cisco, sehingga peluang untuk memilih sarjana yang menguasai cisco adalah: p(cisco) = 3/10 = 0.3

7 Nilai probabilitas dapat dihitung berdasarkan nilai hasil observasi (sifatnya subyektif) atau berdasarkan pertimbangan pembuat keputusan atau tenaga ahli dalam bidangnya secara subyektif.

8 Peluang terjadinya suatu kejadian A bila diketahui bahwa kejadian B telah terjadi disebut peluang bersyarat dan dinyatakan dengan P(A B).

9 Teorema Bayes dikemukakan Thomas Bayes th Teorema Bayes digunakan untuk menghitung probabilitas terjadinya suatu peristiwa berdasarkan pengaruh yang didapat dari hasil observasi. Teorema ini menerangkan hubungan antara probabilitas terjadinya peristiwa A dengan syarat peristiwa B telah terjadi dan probabilitas terjadinya peristiwa B dengan syarat peristiwa A telah terjadi. Teorema ini didasarkan pada prinsip bahwa tambahan informasi dapat memperbaiki probabilitas.

10 p(hi E) = probabilitas hipotesis Hi benar jika diberikan evidence (fakta) E p( E Hi) = probabilitas munculnya evidence (fakta) E jika diketahui hipotesis Hi benar p(hi) = probabilitas hipotesis Hi (menurut hasil sebelumnya) tanpa memandang evidence (fakta) apapun n = jumlah hipotesis yang mungkin

11 Di sebuah sekolah terdapat 60% pelajar laki-laki dan 40% pelajar perempuan. Pelajar perempuan mengenakan celana atau rok dalam angka yang sama. Sedangkan pelajar laki-laki semuanya mengenakan celana. Seorang pengamat melihat seorang pelajar secara acak dari jauh, mereka semua dapat melihat bahwa pelajar ini mengenakan celana. Berapa peluang bahwa pelajar ini adalah seorang anak perempuan?

12 Andaikan kejadian A adalah pelajar yang diamati adalah perempuan, dan kejadian B adalah pelajar yang diamati mengenakan celana. Untuk menghitung P(A B), terlebih dahulu kita harus mengetahui : P(A), atau peluang bahwa pelajar adalah seorang anak perempuan dengan mengabaikan informasi lain yaitu 0,4. P(A ), atau peluang bahwa pelajar adalah seorang anak laki-laki dengan mengabaikan informasi lain. Peluangnya adalah 0,6. P(B) atau peluang pelajar yang mengenakan celana dengan mengabaikan informasi lain. P(B A), atau peluang pelajar yang mengenakan celana dengan syarat pelajar itu adalah seorang anak perempuan. Peluangnya adalah 0,5. P(B A ), atau peluang pelajar yang mengenakan celana dengan syarat pelajar itu adalah seorang anak laki-laki. Peluangnya = 1.

13 maka peluang dari pelajar yang diamati adalah anak perempuan yang mengenakan celana adalah :

14 Diketahui: probabilitas munculnya bintik-bintik di wajah, jika Asih terkena cacar: p(bintik I cacar) = 0.8 probabilitas Asih terkena cacar tanpa memandang gejala apapun: p(cacar) = 0.4 probabilitas munculnya bintik-bintik di wajah, jika Asih terkena alergi: p(bintik alergi) = 0.3 probabilitas Asih terkena alergi tanpa memandang gejala apapun: p(alergi) = 0.7 probabilitas munculnya bintik-bintik di wajah, jika Asih jerawatan: p(bintik jerawatan) = 0.9 probabilitas Asih jerawatan tanpa memandang gejala apapun: p(jerawatan) = 0.5

15 Maka probabilitas Asih terkena cacar karena ada bintik-bintik di wajahnya :

16 probabilitas Asih terkena alergi karena ada bintik-bintik di wajahnya : probabilitas Asih jerawatan karena ada bintik-bintik di wajahnya:

17 Suatu generator telekomunikasi nirkabel mempunyai 3 pilihan tempat untuk membangun pemancar sinyal yaitu didaerah tengah kota, daerah kaki bukit dikota itu dan derah tepi pantai, dengan masing-masing mempunyai peluang 0.2; 0.3 dan 0.5. Bila pemancar dibangun ditengah kota, peluang terjadi ganguan sinyal adalah Bila pemancar dibangun dikaki bukit, peluang terjadinya ganguan sinyal adalah 0.06.Bila pemancar dibangun ditepi pantai, peluang ganguan sinyal adalah A. Berapakah peluang terjadinya ganguan sinyal? B. Bila diketahui telah terjadinya gangguan pada sinyal, berapa peluang bahwa operator tsb ternyata telah membangun pemancar di tepi pantai?

18 Seorang ahli geologi dari suatu perusahaan minyak, akan memutuskan melakukan pengeboran minyak di suatu lokasi tertentu. Diketahui sebelumnya, probabilitas untuk memperoleh minyak, katakan usaha berhasil adalah H sebesar 0,20 dan akan gagal adalah G (tidak memperoleh) minyak sebesar 0,80. Sebelum keputusan dibuat, akan dicari tambahan informasi dengan melakukan suatu eksperimen yang disebut pencatatan seismografis (seismographic recording). Hasil eksperimen berupa diketemukan tiga kejadian yang sangat menentukan berhasil tidaknya pengeboran, yaitu: Kejadian R1, tidak terdapat struktur geologis Kejadian R2, strutur geologis terbuka Kejadian R3, struktur geologis tertutup Berdasarkan pengalaman masa lampau, probabilitas dari ketiga kejadian ini untuk dapat memperoleh minyak yaitu berhasil H, masing-masing sebesar 0,30 ; 0,36 dan 0,34. Sebaliknya untuk tidak memperoleh minyak yaitu gagal G, masingmasing sebesar 0,68 ; 0,28 dan 0,04.

19 Hitunglah: 1. P(H R1), atau probabilitas bahwa diperoleh minyak dengan syarat tidak terdapat struktur geologis. 2. P(H R2), atau probabilitas bahwa diperoleh minyak dengan syarat struktur geologis terbuka. 3. P(H R3), atau probabilitas bahwa diperoleh minyak dengan syarat struktur geologis tertutup.

20 Adalah metode classifier yang berdasarkan probabilitas dan Teorema Bayes dengan asumsi bahwa setiap variabel bersifat bebas (independen) Dengan kata lain, Naïve BayesClassifier mengansumsikan bahwa keberadaan sebuah atribut (variabel) tidak ada kaitannya dengan keberadaan atribut (variabel) yang lain Contoh implementasi: Klasifikasi teks Klasifikasi gambar

21 Karena asumsi atribut tidak saling terkait (conditionally independent), maka: Bila P(X C i ) dapat diketahui melalui perhitungan di atas, maka klas (C new ) dari data sampel X adalah klas (label) yang memiliki P(X C i )*P(C i ) maksimum C new arg max C i P C = Ci P(X i new i C = Ci)

22 Dataset Class: C1: buys_computer = yes C2:buys_computer= no Bila data baru yang belum memiliki class adalah: X =(age<=30, Income=medium, Student=yes, Credit_rating= Fair)

23 Hitung P(x k C i ) untuk setiap Class i: P(age= <30 buys_computer= yes ) = 2/9=0.222 P(age= <30 buys_computer= no ) = 3/5 =0.6 P(income= medium buys_computer= yes ) = 4/9 =0.444 P(income= medium buys_computer= no ) = 2/5 = 0.4 P(student= yes buys_computer= yes ) = 6/9 =0.667 P(student= yes buys_computer= no ) = 1/5=0.2 P(credit_rating= fair buys_computer= yes ) =6/9=0.667 P(credit_rating= fair buys_computer= no ) =2/5=0.4

24 X=(age<=30,income =medium, student=yes,credit_rating=fair) Hitung P(X Ci) untuk setiap Class: P(X buys_computer= yes ) = x x x = P(X buys_computer= no ) = 0.6 x 0.4 x 0.2 x 0.4 =0.019

25 P(X Ci)*P(Ci ): P(X buys_computer= yes ) x P(buys_computer= yes ) = P(X buys_computer= no ) x P(buys_computer= no ) = X memiliki klas buys_computer=yes karena P(X buys_computer= yes ) memiliki nilai maksimum pada perhitungan di atas

26 Dataset di bawah ini menggambarkan keadaan apakah seseorang akan bermain tenis atau tidak berdsarkan keadaan-keadaan yang terjadi

27 Lakukan prediksi apakah seseorang akan bermain tenis atau tidak jika diketahui: (Outlook=Sunny, Temperature=Cool, Humidity=High, Wind=Strong) Kerjakan secara berkelompok (maks. 4 orang) dan hasil dilaporkan secara tertulis dan dikumpulkan tgl 7 Desember 2016

28 rem

29 Minarni, Bahan Ajar Mata Kuliah Kecerdasan Buatan, ITP Teuku Hilman, Bahan Ajar Kecerdasan Buatan, Univ. Gunadarma PENS ITS, atakuliah%20statistik/teorema%20bayes.ppt USU, /3/Chapter%20II.pdf Tom M. Mitchell, Machine Learning Taufik Fuadi Abidin, Naïve Bayesian Classifier, Prodi. Teknik Informatika, Univ. Syiah Kuala

M. Zidny Naf an Gasal 2016/2017

M. Zidny Naf an Gasal 2016/2017 M. Zidny Naf an Gasal 2016/2017 Ketidakpastian Probabilitas Teorema Bayes Dalam kenyataan sehari-hari banyak masalah didunia ini tidak dapat dimodelkan secara lengkap dan konsisten. Suatu penalaran dimana

Lebih terperinci

Bayesian Classifier. Bahan Kuliah Data Mining. Dr. Taufik Fuadi Abidin, S.Si., M.Tech. Program Studi Teknik Informatika FMIPA Universitas Syiah Kuala

Bayesian Classifier. Bahan Kuliah Data Mining. Dr. Taufik Fuadi Abidin, S.Si., M.Tech. Program Studi Teknik Informatika FMIPA Universitas Syiah Kuala Naïve Bayesian Classifier Dr. Taufik Fuadi Abidin, S.Si., M.Tech Program Studi Teknik Informatika FMIPA Universitas Syiah Kuala www.informatika.unsyiah.ac.id/tfa Bahan Kuliah Data Mining Outline Pertemuan

Lebih terperinci

KETIDAKPASTIAN PROBABILITAS & TEOREMA BAYES

KETIDAKPASTIAN PROBABILITAS & TEOREMA BAYES KECERDASAN BUATAN Kuliah ke : 8 PENALARAN KETIDAKPASTIAN PROBABILITAS & TEOREMA BAYES KETIDAKPASTIAN Dalam kenyataan sehari-hari banyak masalah didunia ini tidak dapat dimodelkan secara lengkap dan konsisten.

Lebih terperinci

KETIDAKPASTIAN MACAM PENALARAN

KETIDAKPASTIAN MACAM PENALARAN MACAM PENALARAN KETIDAKPASTIAN 1. Penalaran non monotonis suatu penalaran dimana fakta baru mengakibatkan ketidak konsistenan Ciri: 1. mengandung ketidakpastian 2. adanya perubahan pada pengetahuan 3.

Lebih terperinci

Artificial Intelegence EKA YUNIAR

Artificial Intelegence EKA YUNIAR Artificial Intelegence EKA YUNIAR Pokok Bahasan Ketidak Pastian Teorema Bayes Faktor Kepastian Ketidakpastian Dalam menghadapi suatu masalah, sering ditemukan jawaban yang tidak memiliki kepastian penuh.

Lebih terperinci

KETIDAKPASTIAN MATERI KULIAH Kecerdasan Buatan Kecerdasan

KETIDAKPASTIAN MATERI KULIAH Kecerdasan Buatan Kecerdasan KETIDAKPASTIAN MATERI KULIAH Kecerdasan Buatan Pokok Bahasan Penalaran Non Monoton Probabilitas & Theorema Bayes Faktor Kepastian (Certainty Factor) Teori Dempster Shafer Penalaran Non Monoton Ingat kembali

Lebih terperinci

probabilitas Atau berlaku hubungan : P(E) + P(Ê) = 1

probabilitas Atau berlaku hubungan : P(E) + P(Ê) = 1 Teorema Bayes Teori Probabilitas probabilitas Misalkan sebuah peristiwa E dapat terjadi sebanyak n kali diantara N peristiwa yang saling eksklusif (saling asing/terjadinya peristiwa yang satu mencegah

Lebih terperinci

ARTIFICIAL INTELLIGENCE

ARTIFICIAL INTELLIGENCE ARTIFICIAL INTELLIGENCE Team teaching: Sri Winiarti, Andri Pranolo, dan Anna Hendri SJ Andri Pranolo W : apranolo.tif.uad.ac.id M : 081392554050 E : andri.pranolo@tif.uad.ac.id Informatics Engineering,

Lebih terperinci

4/28/2016. Selasa, 26 April 2016 ^ K10

4/28/2016. Selasa, 26 April 2016 ^ K10 ب س م ا ه لل الر ح ن الر ح ي السالم عليكم ورحمة هللا وبركاته ب س م ا ه لل الر ح ن الر ح ي السالم عليكم ورحمة هللا وبركاته 1 KETIDAKPASTIAN o Ketidakpastian data - informasi atau data diperoleh tdk lengkap

Lebih terperinci

KETIDAKPASTIAN. 4.1 PROBABILITAS DAN TEOREMA BAYES Bentuk Th. Bayes:

KETIDAKPASTIAN. 4.1 PROBABILITAS DAN TEOREMA BAYES Bentuk Th. Bayes: KETIDAKPASTIAN 4 Pada bagian terdahulu kita telah mempelajari teknik penalaran dengan model yang sangat lengkap dan konsisten. Namun, pada kenyataannya, banyak masalah di dunia ini yang tidak dapat dimodelkan

Lebih terperinci

Ketidakpastian dan teorema bayes UTHIE

Ketidakpastian dan teorema bayes UTHIE Ketidakpastian dan teorema bayes UTHIE Ketidakpastian Dalam menghadapi suatu masalah, sering ditemukan jawaban yang tidak memiliki kepastian penuh. Ketidakpastian ini bisa berupa probabilitas atau kebolehjadian

Lebih terperinci

Klasifikasi. Diadaptasi dari slide Jiawei Han

Klasifikasi. Diadaptasi dari slide Jiawei Han Klasifikasi Diadaptasi dari slide Jiawei Han http://www.cs.uiuc.edu/~hanj/bk2/ Pengantar Classification Memprediksi kelas suatu item Membuat model berdasarkan data pelatihan dan digunakan untuk mengklasifikasi

Lebih terperinci

Klasifikasi. Diadaptasi dari slide Jiawei Han

Klasifikasi. Diadaptasi dari slide Jiawei Han Klasifikasi Diadaptasi dari slide Jiawei Han http://www.cs.uiuc.edu/~hanj/bk2/ yudi@upi.edu / Okt 2012 Pengantar Classification Memprediksi kelas suatu item Membuat model berdasarkan data pelatihan dan

Lebih terperinci

Metode Klasifikasi (SVM Light dan K-NNK. NN) Dr. Taufik Fuadi Abidin, S.Si., M.Tech. Jurusan Informatika FMIPA Universitas Syiah Kuala

Metode Klasifikasi (SVM Light dan K-NNK. NN) Dr. Taufik Fuadi Abidin, S.Si., M.Tech. Jurusan Informatika FMIPA Universitas Syiah Kuala Metode Klasifikasi (SVM Light dan K-NNK NN) Dr. Taufik Fuadi Abidin, S.Si., M.Tech Jurusan Informatika FMIPA Universitas Syiah Kuala www.informatika.unsyiah.ac.id/tfa Alur dan Proses Cleaning Process Dokumen

Lebih terperinci

REKOMENDASI TOPIK TUGAS AKHIR MAHASISWA TEKNIK INFORMATIKA DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER MENGGUNAKAN METODE NAÏVE BAYESIAN CLASSIFIER

REKOMENDASI TOPIK TUGAS AKHIR MAHASISWA TEKNIK INFORMATIKA DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER MENGGUNAKAN METODE NAÏVE BAYESIAN CLASSIFIER REKOMENDASI TOPIK TUGAS AKHIR MAHASISWA TEKNIK INFORMATIKA DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER MENGGUNAKAN METODE NAÏVE BAYESIAN CLASSIFIER Titis Suwartiningsih (11 1065 1116) 1, Bagus Setya Rintyarna,

Lebih terperinci

Ketidakpastian & Kepastian (REASONING)

Ketidakpastian & Kepastian (REASONING) Ketidakpastian & Kepastian (REASONING) Ketidakpastian Suatu penalaran dimana adanya penambahan fakta baru mengakibatkan ketidak ketidak konsistenan disebut dengan Penalaran Non Monotonis. Ciri ciri dari

Lebih terperinci

INFERENSI DENGAN KETIDAKPASTIAN. PERTEMUAN 9 Diema Hernyka Satyareni, M.Kom

INFERENSI DENGAN KETIDAKPASTIAN. PERTEMUAN 9 Diema Hernyka Satyareni, M.Kom INFERENSI DENGAN KETIDAKPASTIAN PERTEMUAN 9 Diema Hernyka Satyareni, M.Kom Kompetensi Dasar Mahasiswa dapat menerapkan inferensi dengan ketidakpastian dalam Sistem Intelegensia Materi Bahasan Gambaran

Lebih terperinci

S1 Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Maranatha

S1 Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Maranatha S1 Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Maranatha Pendahuluan Classification Decision tree induction Bayesian classification 2 Classification : klasifikasi data berdasarkan

Lebih terperinci

BAB V PENALARAN. Untuk mengatasi ketidakpastian maka digunakan penalaran statistik.

BAB V PENALARAN. Untuk mengatasi ketidakpastian maka digunakan penalaran statistik. BAB V PENALARAN 5.1 KETIDAKPASTIAN Dalam enyataan sehari-hari banya masalah didunia ini tida dapat dimodelan secara lengap dan onsisten. Suatu penalaran dimana adanya penambahan fata baru mengaibatan etidaonsistenan,

Lebih terperinci

LEARNING. Program Studi Ilmu Komputer FPMIPA UPI RNI IK460(Kecerdasan Buatan)

LEARNING. Program Studi Ilmu Komputer FPMIPA UPI RNI IK460(Kecerdasan Buatan) LEARNING Jiawei Han and Micheline Kamber. 2006. Data Mining Concepts and Techniques. San Fransisco : Elsevier M.Tim Jones. Artificial Intelligence A System Approach. Slide Kuliah Data Mining - Klasifikasi,

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN JENIS IKAN UNTUK BUDIDAYA KOLAM MENGGUNAKAN METODE NAIVE BAYES Usep Tatang Suryadi *1, Dede Rahmat #2

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN JENIS IKAN UNTUK BUDIDAYA KOLAM MENGGUNAKAN METODE NAIVE BAYES Usep Tatang Suryadi *1, Dede Rahmat #2 SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN JENIS IKAN UNTUK BUDIDAYA KOLAM MENGGUNAKAN METODE NAIVE BAYES Usep Tatang Suryadi *1, Dede Rahmat #2 Program Studi Teknik Informatika, STMIK Subang Jl. Marsinu No.

Lebih terperinci

PENS. Probability and Random Process. Topik 3. Dasar Probabilitas. Prima Kristalina Maret 2015

PENS. Probability and Random Process. Topik 3. Dasar Probabilitas. Prima Kristalina Maret 2015 Program Pasca Sarjana Terapan Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Probability and Random Process Topik 3. Dasar Probabilitas Prima Kristalina Maret 2015 Outline 1. Review Statistika Inferensial 2. Konsep

Lebih terperinci

Cross Industry Standard Process for Data Mining (CRISP-DM) Nama : Siti Maskuroh NIM : A Kel : A

Cross Industry Standard Process for Data Mining (CRISP-DM) Nama : Siti Maskuroh NIM : A Kel : A Cross Industry Standard Process for Data Mining (CRISP-DM) Nama : Siti Maskuroh NIM : A11.2011.06038 Kel : A11.4812 CRISP-DM CRISP - DM adalah metodologi data mining komprehensif dan Model proses untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam penelitian ini diambil beberapa tinjauan untuk dijadikan landasan teori dalan proses pengklasifikasian sudhi wadani dengan metode categorical naïve bayes classifier menggunakan

Lebih terperinci

Klasifikasi. Agenda. Pendahuluan Klasifikasi Induksi Pohon Keputusan Klasifikasi Bayesian classification 31/10/2014

Klasifikasi. Agenda. Pendahuluan Klasifikasi Induksi Pohon Keputusan Klasifikasi Bayesian classification 31/10/2014 Klasifikasi S1 Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Maranatha Agenda Pendahuluan Klasifikasi Induksi Pohon Keputusan Klasifikasi Bayesian classification 2 1 Pendahuluan Klasifikasi:

Lebih terperinci

KEOPTIMALAN NAÏVE BAYES DALAM KLASIFIKASI SEMINAR. Diajukan sebagai syarat akhir mata kuliah seminar Di Program Studi Ilmu Komputer

KEOPTIMALAN NAÏVE BAYES DALAM KLASIFIKASI SEMINAR. Diajukan sebagai syarat akhir mata kuliah seminar Di Program Studi Ilmu Komputer KEOPTIMALAN NAÏVE BAYES DALAM KLASIFIKASI SEMINAR Diajukan sebagai syarat akhir mata kuliah seminar Di Program Studi Ilmu Komputer diajukan oleh: MUHAMMAD AMMAR SHADIQ 056946/PS/IK/05 Kepada TIM SEMINAR

Lebih terperinci

Materi Praktikum Data Mining Decision Tree Program Studi Informatika / Matematika FMIPA Universitas Syiah Kuala

Materi Praktikum Data Mining Decision Tree Program Studi Informatika / Matematika FMIPA Universitas Syiah Kuala Materi Decision Tree Program Studi Informatika / Matematika FMIPA Universitas Syiah Kuala Dosen Pengasuh Dr. Taufik Fuadi Abidin, M.Tech Dr. Muhammad Subianto, M.Si {tfa,subianto}@informatika.unsyiah.ac.id

Lebih terperinci

Uncertainty (Ketidakpastian)

Uncertainty (Ketidakpastian) Uncertainty (Ketidakpastian) Pendahuluan Uncertainty atau ketidakpastian dalam AI disajikan dalam tiga langkah. 1. Seorang pakar menyediakan pengetahuan tidak pasti (inexact), yang berupa, term atau aturan

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. Universitas Indonesia. Klasifikasi topik menggunakan..., Dyta Anggraeni

LANDASAN TEORI. Universitas Indonesia. Klasifikasi topik menggunakan..., Dyta Anggraeni BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini dijelaskan landasan teori dari pekerjaan dan metode yang digunakan dalam tugas akhir untuk melakukan klasifiksi topik. Pembahasan ini dimulai dengan penjelasan klasifikasi

Lebih terperinci

Sebelumnya... Sistem Pakar berbasis Aturan (Rule-Based Expert System, RBES) Sistem Pakar Representasi Pengetahuan Penalaran

Sebelumnya... Sistem Pakar berbasis Aturan (Rule-Based Expert System, RBES) Sistem Pakar Representasi Pengetahuan Penalaran Sebelumnya... Sistem Pakar berbasis Aturan (Rule-Based Expert System, RBES) Sistem Pakar Representasi Pengetahuan Penalaran Forward chaining Backward chaining Resolusi Konflik Contoh RBES (1) Sistem pakar

Lebih terperinci

( ) ( ) (3) II-1 ( ) ( )

( ) ( ) (3) II-1 ( ) ( ) BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Naïve Bayes Classifier 2.1.1 Teorema Bayes Bayes merupakan teknik prediksi berbasis probabilistik sederhana yang berdasar pada penerapan teorema Bayes (atau aturan Bayes) dengan

Lebih terperinci

Akurasi Data Mining Untuk Menghasilkan Pola Kelulusan Mahasiswa

Akurasi Data Mining Untuk Menghasilkan Pola Kelulusan Mahasiswa Akurasi Data Mining Untuk Menghasilkan Pola Kelulusan Mahasiswa dengan Metode NAÏVE BAYES M. Ridwan Effendi Fakultas Komputer Jurusan Sistem Informasi Universitas Mohammad Husni Thamrin Jakarta Email :

Lebih terperinci

Soal UAS Pengantar Kecerdasan Buatan. Kelas 3IA01, 03, 05, 07, 11, 13, 14, 17, 18, 19, 21, 22 dan 23

Soal UAS Pengantar Kecerdasan Buatan. Kelas 3IA01, 03, 05, 07, 11, 13, 14, 17, 18, 19, 21, 22 dan 23 Soal UAS Pengantar Kecerdasan Buatan Kelas 3IA01, 03, 05, 07, 11, 13, 14, 17, 18, 19, 21, 22 dan 23 1. Pengertian kecerdasan menurut Winston dan Pendergast, 1994. Kecuali : a. Kemampuan belajar atau mengerti

Lebih terperinci

Keoptimalan Naïve Bayes Dalam Klasifikasi

Keoptimalan Naïve Bayes Dalam Klasifikasi Keoptimalan Naïve Bayes Dalam Klasifikasi M. Ammar Shadiq Program Ilmu Komputer FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia ammar.shadiq@gmail.com Abstrak Naïve Bayes adalah salah satu algoritma pembelajaran

Lebih terperinci

Teknik Pengklasifikasi : Bayesian, JST (ANN) Bertalya Universitas Gunadarma 2009

Teknik Pengklasifikasi : Bayesian, JST (ANN) Bertalya Universitas Gunadarma 2009 Teknik Pengklasifikasi : Bayesian, JST (ANN) Bertalya Universitas Gunadarma 2009 Masalah Pengklasifikasian Klas suatu record yg diuji tidak selalu dapat diprediksi disebabkan oleh faktor2 penentu tidak

Lebih terperinci

TEORI PROBABILITAS. Amir Hidayatulloh, S.E., M.Sc Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Ahmad Dahlan

TEORI PROBABILITAS. Amir Hidayatulloh, S.E., M.Sc Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Ahmad Dahlan TEORI PROBABILITAS Amir Hidayatulloh, S.E., M.Sc Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Ahmad Dahlan SAYA YAKIN MAHASISWA BELUM MELUPAKAN SAYA. YUK, INGAT SAYA KEMBALI SEBELUM KITA BERKENALAN

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM PRODUKSI GULA SEMUT FORTIFIKASI VITAMIN A DENGAN TIGA TINGKATAN KUALITAS GRADE

ANALISIS SISTEM PRODUKSI GULA SEMUT FORTIFIKASI VITAMIN A DENGAN TIGA TINGKATAN KUALITAS GRADE JURNAL TEKNOLOGI AGRO-INDUSTRI Vol. 1 No.1 ; November 2014 ISSN 2407-4624 ANALISIS SISTEM PRODUKSI GULA SEMUT FORTIFIKASI VITAMIN A DENGAN TIGA TINGKATAN KUALITAS GRADE * NINA HAIRIYAH 1, TAUFIK DJATNA

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMA PROGRAM KELUARGA HARAPAN MENGGUNAKAN METODE NAIVE BAYES

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMA PROGRAM KELUARGA HARAPAN MENGGUNAKAN METODE NAIVE BAYES SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMA PROGRAM KELUARGA HARAPAN MENGGUNAKAN METODE NAIVE BAYES SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Komputer (S.Kom) Pada Jurusan Teknik

Lebih terperinci

Pengenalan Pola. Klasifikasi Naïve Bayes

Pengenalan Pola. Klasifikasi Naïve Bayes Pengenalan Pola Klasifikasi Naïve Bayes PTIIK - 2014 Course Contents 1 Naïve Bayes Classifier 2 Fase Training 3 Fase Testing 4 Studi Kasus dan Latihan Naïve Bayes Classifier Metode klasifikasi ini diturunkan

Lebih terperinci

APLIKASI PENENTUAN ANGGOTA KELAS UNGGULAN DENGAN METODE NAÏVE BAYES

APLIKASI PENENTUAN ANGGOTA KELAS UNGGULAN DENGAN METODE NAÏVE BAYES APLIKASI PENENTUAN ANGGOTA KELAS UNGGULAN DENGAN METODE NAÏVE BAYES SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Teknik (S.Kom) Pada Program Studi Teknik Informatika Oleh:

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI DATA MINING UNTUK MEMPREDIKSI DATA NASABAH BANK DALAM PENAWARAN DEPOSITO BERJANGKA DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA KLASIFIKASI NAIVE BAYES

IMPLEMENTASI DATA MINING UNTUK MEMPREDIKSI DATA NASABAH BANK DALAM PENAWARAN DEPOSITO BERJANGKA DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA KLASIFIKASI NAIVE BAYES IMPLEMENTASI DATA MINING UNTUK MEMPREDIKSI DATA NASABAH BANK DALAM PENAWARAN DEPOSITO BERJANGKA DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA KLASIFIKASI NAIVE BAYES Nama : Muhammad Rizki NPM : 54410806 Jurusan Pembimbing

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN KARYAWAN TETAP MENGGUNAKAN METODE NAIVE BAYES

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN KARYAWAN TETAP MENGGUNAKAN METODE NAIVE BAYES SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN KARYAWAN TETAP MENGGUNAKAN METODE NAIVE BAYES ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Komputer (S.Kom) Pada Program Studi

Lebih terperinci

Tugas Ujian Tengah Semester (UTS) Data Mining Lanjut ABSTRAK

Tugas Ujian Tengah Semester (UTS) Data Mining Lanjut ABSTRAK PERBANDINGAN KLASIFIKASI KNN DAN NAIVE BAYESIAN SERTA PERBANDINGAN CLUSTERING SIMPLE K-MEANS YANG MENGGUNAKAN DISTANCE FUNCTION MANHATTAN DISTANCE DAN EUCLIDIAN DISTANCE PADA DATASET Dresses_Attribute_Sales

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN Pada proses penelitian ini dilakukan beberapa tahapan mulai dari tahap awal yaitu tahap inisiasi, pengembangan model, dan tahap terakhir pengembangan prototipe. Dalam tahapan inisiasi

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI METODE NAIVE BAYES UNTUK MEMPREDIKSI KELULUSAN MAHASISWA DI PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FT UN PGRI KEDIRI

IMPLEMENTASI METODE NAIVE BAYES UNTUK MEMPREDIKSI KELULUSAN MAHASISWA DI PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FT UN PGRI KEDIRI IMPLEMENTASI METODE NAIVE BAYES UNTUK MEMPREDIKSI KELULUSAN MAHASISWA DI PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FT UN PGRI KEDIRI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Seseorang yang ingin memeriksa kesehatannya cenderung untuk berkonsultasi ke dokter ahli, namun terkadang hal ini dapat menyulitkan seseorang

Lebih terperinci

Berdasarkan sistem yang sedang berjalan, tahapan-tahapan proses. deteksi adanya viskositas darah dalam tubuh adalah sebagai berikut :

Berdasarkan sistem yang sedang berjalan, tahapan-tahapan proses. deteksi adanya viskositas darah dalam tubuh adalah sebagai berikut : 37 3. Jenis Kelamin Contoh input data jenis kelamin adalah : Jenis Kelamin : Laki-Laki III.1.2. Analisa Proses Berdasarkan sistem yang sedang berjalan, tahapan-tahapan proses deteksi adanya viskositas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sekumpulan besar data yang tersimspan dalam penyimpanan dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sekumpulan besar data yang tersimspan dalam penyimpanan dengan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Data Mining A. Pengertian Data Mining Menurut Gartner Group data mining adalah suatu proses menemukan hubungan yang berarti, pola, dan kecenderungan dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Dalam tinjauan pustaka dibawah ini terdapat 6 referensi sebagai berikut : - Algoritma Naïve Bayes Classifier

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Dalam tinjauan pustaka dibawah ini terdapat 6 referensi sebagai berikut : - Algoritma Naïve Bayes Classifier BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Dalam tinjauan pustaka dibawah ini terdapat 6 referensi sebagai berikut : Tabel 2.1 Penelitian sebelumnya Parameter Penulis Objek Metode Hasil

Lebih terperinci

PREDIKSI HERREGISTRASI CALON MAHASISWA BARU MENGGUNAKAN ALGORITMA NAÏVE BAYES

PREDIKSI HERREGISTRASI CALON MAHASISWA BARU MENGGUNAKAN ALGORITMA NAÏVE BAYES PREDIKSI HERREGISTRASI CALON MAHASISWA BARU MENGGUNAKAN ALGORITMA NAÏVE BAYES Selvy Megira 1), Kusrini 2), Emha Taufiq Luthfi 3) 1), 2), 3) Teknik Universitas AMIKOM Yogyakarta Jl Ring road Utara, Condongcatur,

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Komputer (S.Kom) Pada Program Studi Teknik Informatika OLEH :

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Komputer (S.Kom) Pada Program Studi Teknik Informatika OLEH : SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN JURUSAN PADA PENDAFTARAN SISWA BARU JALUR PRESTASI MENGGUNAKAN METODE NAÏVE BAYES (Studi Kasus di SMKN 1 Boyolangu Tulungagung) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

Oleh : Selvia Lorena Br Ginting, Reggy Pasya Trinanda. Abstrak

Oleh : Selvia Lorena Br Ginting, Reggy Pasya Trinanda. Abstrak TEKNIK DATA MINING MENGGUNAKAN METODE BAYES CLASSIFIER UNTUK OPTIMALISASI PENCARIAN PADA APLIKASI PERPUSTAKAAN (STUDI KASUS : PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG) Oleh : Selvia Lorena Br Ginting,

Lebih terperinci

Alfa Saleh. Teknik Informatika Universitas Potensi Utama Jl K.L. Yos Sudarso KM 6.5 No.3-A, Tanjung Mulia, Medan

Alfa Saleh. Teknik Informatika Universitas Potensi Utama Jl K.L. Yos Sudarso KM 6.5 No.3-A, Tanjung Mulia, Medan PENERAPAN DATA MINING DENGAN METODE KLASIFIKASI NAÏVE BAYES UNTUK MEMPREDIKSI KELULUSAN MAHASISWA DALAM MENGIKUTI ENGLISH PROFICIENCY TEST (Studi Kasus : Universitas Potensi Utama) Alfa Saleh Teknik Informatika

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA NAÏVE BAYES UNTUK DETEKSI BAKTERI E-COLI

PENERAPAN ALGORITMA NAÏVE BAYES UNTUK DETEKSI BAKTERI E-COLI PENERAPAN ALGORITMA NAÏVE BAYES UNTUK DETEKSI BAKTERI E-COLI Laily Hermawanti Program Studi Teknik informatika Fakultas Teknik Universitas Sultan Fatah (UNISFAT) Jl. Diponegoro 1B Jogoloyo Demak Telpon

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Pada penelitian Sistem Pakar Diagnosa Awal Kanker Serviks Menggunakan Metode Naive Bayes Berbasis Android Dalam penelitian ini, untuk mengidentifikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membahayakan nyawa seseorang, Ironisnya gejala gejala tersebut seringkali

BAB I PENDAHULUAN. membahayakan nyawa seseorang, Ironisnya gejala gejala tersebut seringkali 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gejala penyakit merupakan awal timbulnya sebuah penyakit yang dapat membahayakan nyawa seseorang, Ironisnya gejala gejala tersebut seringkali diabaikan sehingga membuat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dataset

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dataset BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian diuraikan dalam skema tahap penelitian untuk memberikan petunjuk atau gambaran yang jelas, teratur, dan sistematis seperti yang ditunjukkan pada Gambar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penentuan dosen pembimbing tugas akhir masih dilakukan secara manual di Jurusan Teknik Informatika UMM yang hanya mengandalkan pengetahuan personal tentang spesialisasi

Lebih terperinci

PEMBENTUKAN DECISION TREE DATA LAMA STUDI MAHASISWA MENGGUNAKAN ALGORITMA NBTREE DAN C4.5

PEMBENTUKAN DECISION TREE DATA LAMA STUDI MAHASISWA MENGGUNAKAN ALGORITMA NBTREE DAN C4.5 PEMBENTUKAN DECISION TREE DATA LAMA STUDI MAHASISWA MENGGUNAKAN ALGORITMA NBTREE DAN C4.5 Syam Gunawan 1, Pritasari Palupiningsih 2 1,2 Jurusan Sistem Informasi, STMIK Indonesia 1 syam@stmik-indonesia.ac.id,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Sebagai tinjauan pustaka berikut ini beberapa contoh penelitian yang sudah dilakukan oleh para peneliti yang dapat digunakan sebagai acuan

Lebih terperinci

SAINTEKBU: Jurnal Sains dan Teknologi Volume 9 No.2 Mei 2017 EVALUASI INTERNAL PROGRAM STUDI MENGGUNAKAN METODE NAÏVE BAYES CLASSIFIER (NBC)

SAINTEKBU: Jurnal Sains dan Teknologi Volume 9 No.2 Mei 2017 EVALUASI INTERNAL PROGRAM STUDI MENGGUNAKAN METODE NAÏVE BAYES CLASSIFIER (NBC) SAINTEKBU: Jurnal Sains dan Teknologi Volume 9 No.2 Mei 2017 EVALUASI INTERNAL PROGRAM STUDI MENGGUNAKAN METODE NAÏVE BAYES CLASSIFIER (NBC) Yoseph Pius Kurniawan Kelen 1 1) Universitas Timor-Kefamenanu

Lebih terperinci

Kata kunci : metode pencarian, perpustakaan, Naïve Bayes Classifier.

Kata kunci : metode pencarian, perpustakaan, Naïve Bayes Classifier. PENGGUNAAN METODE NAÏVE BAYES CLASSIFIER PADA APLIKASI PERPUSTAKAAN Selvia Lorena Br Ginting,S.Si., MT 1, Reggy Pasya Trinanda 2 1,2 Jurusan Teknik Komputer Unikom, Bandung 1 selvialorena@yahoo.com, 2

Lebih terperinci

PEMBENTUKAN MODEL KLASIFIKASI DATA LAMA STUDI MAHASISWA STMIK INDONESIA MENGGUNAKAN DECISION TREE DENGAN ALGORITMA NBTREE

PEMBENTUKAN MODEL KLASIFIKASI DATA LAMA STUDI MAHASISWA STMIK INDONESIA MENGGUNAKAN DECISION TREE DENGAN ALGORITMA NBTREE PEMBENTUKAN MODEL KLASIFIKASI DATA LAMA STUDI MAHASISWA STMIK INDONESIA MENGGUNAKAN DECISION TREE DENGAN ALGORITMA NBTREE Syam Gunawan 1, Pritasari Palupiningsih 2 1,2 Program Studi Sistem Informasi, STMIK

Lebih terperinci

Pada penelitian ini dilakukan kajian terhadap PMI cabang Kabupaten Demak yang dalam penyeleksian calon pendonor darah masih dilakukan

Pada penelitian ini dilakukan kajian terhadap PMI cabang Kabupaten Demak yang dalam penyeleksian calon pendonor darah masih dilakukan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap warga negara mempunyai Hak Asasi Manusia seperti yang disebutkan dalam Undang Undang Dasar Republik Indonesia, salah satu hak asasi tersebut adalah hak memperoleh

Lebih terperinci

BAB 3 LANDASAN TEORI

BAB 3 LANDASAN TEORI BAB 3 LANDASAN TEORI 3.1. Data Mining Data mining adalah proses menganalisa data dari perspektif yang berbeda dan menyimpulkannya menjadi informasi-informasi penting yang dapat dipakai untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini dijelaskan landasan teori dan metode yang digunakan pada tugas akhir ini dalam pengklasifikasian dokumen teks. Pembahasan dimulai dengan penjelasan mengenai klasifikasi

Lebih terperinci

Dian Wirdasari, S.Si.,M.Kom

Dian Wirdasari, S.Si.,M.Kom IntelijensiBuatan Dian Wirdasari, S.Si.,M.Kom IntelijensiBuatan Materi-4 Representasi Pengetahuan-1 Dian Wirdasari, S.Si.,M.Kom Definisi: fakta atau kondisi sesuatu atau keadaan yg timbul karena suatu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pengambilan keputusan ialah pemilihan satu di antara sekian banyak alternatif yang tersedia. Hal ini tidak selalu menjadi hal yang mudah untuk dilakukan karena sebelum

Lebih terperinci

Pemanfaatan Metode Naïve Bayes Classifier dalam Pembuatan Sistem Pakar untuk Diagnosa Penyakit Kelamin

Pemanfaatan Metode Naïve Bayes Classifier dalam Pembuatan Sistem Pakar untuk Diagnosa Penyakit Kelamin ISSN: 2088-4591 Vol.7 No.2 Edisi Nopember 2017 Pemanfaatan Metode Naïve Bayes Classifier dalam Pembuatan Sistem Pakar untuk Diagnosa Penyakit Kelamin Nuzul Hikmah, Lilik Utammimah Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

Metode klasifikasi Naïve Bayes. Team teaching

Metode klasifikasi Naïve Bayes. Team teaching Metode klasifikasi Naïve Bayes Team teaching Metode klasifikasi ini diturunkan dari penerapan teorema Bayes dengan asumsi independence (saling bebas), Naive Bayes Classifier adalah metode pengklasifikasian

Lebih terperinci

APLIKASI DATA MINING UNTUK MENGHASILKAN POLA KELULUSAN SISWA DENGAN METODE NAÏVE BAYES

APLIKASI DATA MINING UNTUK MENGHASILKAN POLA KELULUSAN SISWA DENGAN METODE NAÏVE BAYES ISSN 1858-4667 JURNAL LINK VOL 21/No. 2/September 2014 APLIKASI DATA MINING UNTUK MENGHASILKAN POLA KELULUSAN SISWA DENGAN METODE NAÏVE BAYES Budanis Dwi Meilani, Nofi Susanti Jurusan Teknik Informatika,

Lebih terperinci

KLASIFIKASI NASABAH ASURANSI JIWA MENGGUNAKAN ALGORITMA NAIVE BAYES BERBASIS BACKWARD ELIMINATION

KLASIFIKASI NASABAH ASURANSI JIWA MENGGUNAKAN ALGORITMA NAIVE BAYES BERBASIS BACKWARD ELIMINATION KLASIFIKASI NASABAH ASURANSI JIWA MENGGUNAKAN ALGORITMA NAIVE BAYES BERBASIS BACKWARD ELIMINATION Betrisandi betris.sin@gmail.com Universitas Ichsan Gorontalo Abstrak Pendapatan untuk perusahaan asuransi

Lebih terperinci

Kata kunci: Klasifikasi, warna kulit, naïve bayes

Kata kunci: Klasifikasi, warna kulit, naïve bayes PENGKLASIFIKASI GENUS PANTHERA (HARIMAU, SINGA, JAGUAR DAN MACAN TUTUL DENGAN METODE NAIVE BAYES Program Studi Informatika, Program Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer, Agus Suryanto, Brian Andrianto,

Lebih terperinci

BAB 3 Teori Probabilitas

BAB 3 Teori Probabilitas BAB 3 Teori Probabilitas A. HIMPUNAN a. Penulisan Hipunan Cara Pendaftaran Cara Pencirian 1) A = {a,i,u,e,o} 1) A = {X: x huruf vokal } 2) B = {1,2,3,4,5} menghasilkan data diskrit 2) B = {X: 1 x 2} menghasilkan

Lebih terperinci

PENALARAN DENGAN KETIDAKPASTIAN (UNCERTAINITY)

PENALARAN DENGAN KETIDAKPASTIAN (UNCERTAINITY) PENALARAN DENGAN KETIDAKPASTIAN (UNCERTAINITY) KETIDAKPASTIAN - Ketidakpastian dapat dianggap sebagai suatu kekurangan informasi yang memadai untuk membuat suatu keputusan. - Ketidakpastian merupakan suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi dewasa ini sudah mempengaruhi kebutuhan manusia modern, hal ini ditandai dengan penggunaan teknologi disetiap aspek kehidupan manusia yang berguna

Lebih terperinci

Hidup penuh dengan ketidakpastian

Hidup penuh dengan ketidakpastian BAB 2 Probabilitas Hidup penuh dengan ketidakpastian Tidak mungkin bagi kita untuk dapat mengatakan dengan pasti apa yang akan terjadi dalam 1 menit ke depan tapi Probabilitas akan memprediksikan masa

Lebih terperinci

Prediksi Tingkat Kelulusan Siswa Dalam UAN Di SMP Negeri 2 Deket Dengan Menggunakan Metode Teorema Bayes

Prediksi Tingkat Kelulusan Siswa Dalam UAN Di SMP Negeri 2 Deket Dengan Menggunakan Metode Teorema Bayes Prediksi Tingkat Kelulusan Siswa Dalam UAN Di SMP Negeri 2 Deket Dengan Menggunakan Metode Teorema Bayes Miftahus Sholihin, Aizatus Sholikhiyah* ) 1) Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sistem perangkat lunak komputer yang menggunakan ilmu, fakta, dan teknik

BAB I PENDAHULUAN. sistem perangkat lunak komputer yang menggunakan ilmu, fakta, dan teknik BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sistem pakar adalah sistem yang mempekerjakan pengetahuan manusia yang ditangkap dalam komputer untuk memecahkan masalah yang biasanya membutuhkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan komputer untuk mendapatkan informasi yang dapat membantu

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan komputer untuk mendapatkan informasi yang dapat membantu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada saat ini, banyak orang menggunakan teknologi komputer dalam kegiatan sehari hari dari mulai bangun tidur hingga tidur kembali. Tidak sedikit orang yang menggunakan

Lebih terperinci

FAKTOR KEPASTIAN DAN KETIDAKPASTIAN

FAKTOR KEPASTIAN DAN KETIDAKPASTIAN FAKTOR KEPASTIAN DAN KETIDAKPASTIAN Farah Zakiyah Rahmanti Mei 2015 Overview Penalaran Faktor Ketidakpastian Probabilitas Faktor Kepastian (CF / Certainty Factor) Penalaran (1) Penambahan fakta-fakta baru

Lebih terperinci

Metode Bayes. Tim Machine Learning

Metode Bayes. Tim Machine Learning Metode Bayes Tim Machine Learning Mengapa Metode Bayes Metode Find-S tidak dapat digunakan untuk data yang tidak konsisten dan data yang bias, sehingga untuk bentuk data semacam ini salah satu metode sederhana

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Pemasalahan Tingkat kecelakaan mobil yang semakin banyak terjadi di Indonesia sudah pasti memberikan kerugian secara materi maupun non-materi kepada pihak-pihak

Lebih terperinci

JURNAL. NAIVE BAYES KLASIFIKASI UNTUK SISTEM BANTU PENGAMBILAN TREATMENT TERAPI BERDASARKAN KELUHAN PASIEN (Studi Kasus : Terapi NAKAMURA Kediri)

JURNAL. NAIVE BAYES KLASIFIKASI UNTUK SISTEM BANTU PENGAMBILAN TREATMENT TERAPI BERDASARKAN KELUHAN PASIEN (Studi Kasus : Terapi NAKAMURA Kediri) JURNAL NAIVE BAYES KLASIFIKASI UNTUK SISTEM BANTU PENGAMBILAN TREATMENT TERAPI BERDASARKAN KELUHAN PASIEN (Studi Kasus : Terapi NAKAMURA Kediri) Oleh: MOHAMMAD SUHADI NPM : 12.1.03.02.0046 Dibimbing oleh

Lebih terperinci

PROBABILITAS (PELUANG) PENGERTIAN PROBABILITAS

PROBABILITAS (PELUANG) PENGERTIAN PROBABILITAS PROBABILITAS (PELUANG) PENGERTIAN PROBABILITAS Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendengar dan menggunakan kata probabilitas (peluang). Kata ini mengisyaratkan bahwa kita berhadapan dengan sesuatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Peminatan atau bidang peminatan adalah sebuah jurusan yang harus di

BAB I PENDAHULUAN. Peminatan atau bidang peminatan adalah sebuah jurusan yang harus di BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Peminatan atau bidang peminatan adalah sebuah jurusan yang harus di ambil oleh mahasiswa untuk menentukan arah kompetensi dan keahlian mahasiswa tersebut yang mana di

Lebih terperinci

Sistem Pakar Diagnosis Penyakit Tanaman Cengkeh Menggunakan Metode Naive Bayes (Studi kasus Kecamatan Wonosalam, Jombang)

Sistem Pakar Diagnosis Penyakit Tanaman Cengkeh Menggunakan Metode Naive Bayes (Studi kasus Kecamatan Wonosalam, Jombang) Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 10, Oktober 2018, hlm. 4034-4038 http://j-ptiik.ub.ac.id Sistem Pakar Diagnosis Penyakit Tanaman Cengkeh Menggunakan

Lebih terperinci

Algoritma Dasar. 4.1 Naive Bayes

Algoritma Dasar. 4.1 Naive Bayes 4 Algoritma Dasar It is a capital mistake to theorize before one has data. Arthur Conan Doyle Sebelum masuk ke algoritma machine learning yang cukup modern/ matematis, kami akan memberi contoh algoritma

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI penelitian. Pada bab ini akan dibahas literatur dan landasan teori yang relevan dengan 2.1 Tinjauan Pustaka Kombinasi metode telah dilakukan oleh beberapa peneliti

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE NAIVE BAYES TERHADAP BANTUAN LANGSUNG TUNAI (BLT) DI DESA BALETURI KECAMATAN PRAMBON KABUPATEN NGANJUK SKRIPSI

PENERAPAN METODE NAIVE BAYES TERHADAP BANTUAN LANGSUNG TUNAI (BLT) DI DESA BALETURI KECAMATAN PRAMBON KABUPATEN NGANJUK SKRIPSI PENERAPAN METODE NAIVE BAYES TERHADAP BANTUAN LANGSUNG TUNAI (BLT) DI DESA BALETURI KECAMATAN PRAMBON KABUPATEN NGANJUK SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Lebih terperinci

STATISTIK INDUSTRI 1. Agustina Eunike, ST., MT., MBA

STATISTIK INDUSTRI 1. Agustina Eunike, ST., MT., MBA STATISTIK INDUSTRI 1 Agustina Eunike, ST., MT., MBA Probabilitas PELUANG Eksperimen Aktivitas / pengukuran / observasi suatu fenomena yang bervariasi outputnya Ruang Sampel / Sample Space Semua output

Lebih terperinci

SISTEM PREDIKSI PENGUNDURAN DIRI PESERTA DIDIK MENGGUNAKAN METODE NAIVE BAYES CLASSIFIER

SISTEM PREDIKSI PENGUNDURAN DIRI PESERTA DIDIK MENGGUNAKAN METODE NAIVE BAYES CLASSIFIER SISTEM PREDIKSI PENGUNDURAN DIRI PESERTA DIDIK MENGGUNAKAN METODE NAIVE BAYES CLASSIFIER ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Komputer (S.Kom) Pada Program

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. tubuh. Bagi tubuh, kulit mempunyai fungsi yang sangat penting dan fungsi ini

BAB II LANDASAN TEORI. tubuh. Bagi tubuh, kulit mempunyai fungsi yang sangat penting dan fungsi ini BAB II LANDASAN EORI 2.1. Penyakit Kulit Kulit merupakan salah satu panca indera manusia yang terletak di permukaan tubuh. Bagi tubuh, kulit mempunyai fungsi yang sangat penting dan fungsi ini sepertinya

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MEMPREDIKSI KETEPATAN LAMARAN KERJA SISWA MENGGUNAKAN METODE NAIVE BAYES DI SMK ISLAM 1 DURENAN

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MEMPREDIKSI KETEPATAN LAMARAN KERJA SISWA MENGGUNAKAN METODE NAIVE BAYES DI SMK ISLAM 1 DURENAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MEMPREDIKSI KETEPATAN LAMARAN KERJA SISWA MENGGUNAKAN METODE NAIVE BAYES DI SMK ISLAM 1 DURENAN SKRIPSI Diajukan Untuk Penulisan Skripsi Guna Memenuhi Salah Satu Syarat

Lebih terperinci

Konsep Data Mining. Klasifikasi : Pohon Keputusan. Bertalya Universitas Gunadarma 2009

Konsep Data Mining. Klasifikasi : Pohon Keputusan. Bertalya Universitas Gunadarma 2009 Konsep Data Mining Klasifikasi : Pohon Keputusan Bertalya Universitas Gunadarma 2009 Definisi Klasifikasi Proses untuk menyatakan suatu objek ke salah satu kategori yg sudah didefinisikan sebelumnya. Proses

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Pada bab ini dijelaskan latar belakang dari penelitian klasifikasi dokumen teks. Tujuan dan ruang lingkup dari tugas akhir memberikan penjelasan mengenai hasil yang ingin diketahui dan

Lebih terperinci

Aplikasi Inferensi Bayes pada Data Mining terutama Pattern Recognition

Aplikasi Inferensi Bayes pada Data Mining terutama Pattern Recognition Aplikasi Inferensi Bayes pada Data Mining terutama Pattern Recognition Trilaksono Aribowo (18209015) Program Studi Sistem dan Teknologi Informasi Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Data Mining Secara sederhana data mining adalah penambangan atau penemuan informasi baru dengan mencari pola atau aturan tertentu dari sejumlah data yang sangat besar. Data mining

Lebih terperinci

ISSN : STMIK AMIKOM Yogyakarta, 6-8Februari 2015

ISSN : STMIK AMIKOM Yogyakarta, 6-8Februari 2015 KLASIFIKASI DATA NAP (NOTA ANALISIS PEMBIAYAAN) DENGAN 5C+1S UNTUK PENENTUAN TINGKAT KEAMANAN PEMBIAYAAN MENGGUNKAN ALGORITMA NAÏVE BAYES CLASSIFIER PADA BANK SYARIAH Sumarni Adi1) 1) Teknik Informatika

Lebih terperinci

KLASIFIKASI PADA TEXT MINING

KLASIFIKASI PADA TEXT MINING Text dan Web Mining - FTI UKDW - BUDI SUSANTO 1 KLASIFIKASI PADA TEXT MINING Budi Susanto Text dan Web Mining - FTI UKDW - BUDI SUSANTO 2 Tujuan Memahami konsep dasar sistem klasifikasi Memahami beberapa

Lebih terperinci