Gagasan lahirnya UU BPJS itu karena keinginan asing mengambil alih pangsa pasar industri asuransi sosial.
|
|
- Hadi Hardja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Gagasan lahirnya UU BPJS itu karena keinginan asing mengambil alih pangsa pasar industri asuransi sosial. Sejak reformasi bergulir, asing kian leluasa bergerak di Indonesia untuk memaksakan kepentingannya. Termasuk dalam penyusunan UU Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) dan UU Badan Pengelola Jaminan Sosial (BPJS). Asian Development Bank (ADB) punya peran penting dalam hal ini. Lembaga ini memberi pinjaman kepada pemerintah Indonesia senilai US $ 250 juta atau Rp 2,3 trilyun (kurs 1 US$=Rp Pinjaman ini disetujui pada 10 Desember Tapi pinjaman ini bukan sekadar pinjaman. Ada embel-embel yang menyertainya, yakni program Financial Governance and Social Security Program (FGSSR) atau ProgramTata Kelola Keuangan dan Reformasi Jaminan Sosial. ADB mensyaratkan bisa memasukkan bantuan teknis (technical assistance) dalam program tersebut. Salah satu butir dalam proposal kerja sama itu berbunyi: Bantuan Teknis dari ADB telah disiapkan untuk membantu mengembangkan SJSN yang sejalan dengan sejumlah kebijakan kunci dan prioritas yang dibuat oleh tim penyusun dan lembaga lain. Ini berarti tim ahli merekalah yang memiliki peran untuk menyusun draft UU itu. Selain itu ADB mensyaratkan agar bisa mengaudit BUMN asuransi seperti Jamsostek dan lainnya. Tidak cukup di situ, ADB terus menerus memonitor implementasi dari FGSSR ini. Ini tertuang dalam proposal kerja sama ADB-Pemerintah RI poin 55. ADB akan memonitor secara terus menerus perkembangan implementasi dan asesmen terhadap dampak dari reformasi kepada tata kelola keuangan dan sektor jaminan sosial. ADB juga akan memberikan perhatian khusus 1 / 5
2 terhadap dampak reformasi pada proses pengentasan kemiskinan dan biaya penyesuaian akibat dari pengetatan yang dilakukan pada industry asuransi. Pemerintah akan memberikan informasi yang dibutuhkan kepada ADB agar dapat melakukan evaluasi pengeluaran belanja publik yang memperlihatkan bahwa program ini telah diimplementasikan dengan baik. Dalam menyusun dan mengimplementasikan kedua UU tersebut, ADB menggandeng LSM asing di antaranya adalah GTZ dan FES. GTZ ikut aktif dalam penyusunan draft UU BPJS dan FES terlibat melakukan kampanye terhadap organisasi serikat buruh untuk pembentukan BPJS melalui seminar dan aksi-aksinya. Pengamat kebijakan publik Ichsanuddin Noorsy meyakini, ada kepentingan asing di balik kedua UU itu. Menurutnya, gagasan lahirnya UU BPJS itu karena keinginan asing mengambil alih pangsa pasar industri asuransi sosial. Ia kemudian mengutip pernyataan dari pejabat dan lingkungan industri asuransi yang menyatakan betapa captive market-nya industri asuransi sosial dari kelas menengah ke bawah. Maka mereka ingin mengambil alih. Namun ketika akan mengambil alih terhalang oleh Undang-Undang Jamsostek, UU Askes, UU Taspen dan lainnya. Nah, masuklah kepentingan asing untuk membongkar semua UU tersebut dan menggantinya dengan UU BPJS, katanya kepada Media Umat Keberadaan kedua UU ini, menurut Ketua Lajnah Siyasiyah DPP HTI Yahya Abdurrahman, merupakan bukti bahwa negara tunduk pada para penjajah kapitalis. UU tersebut terbukti sama dan sebangun dengan UU Migas dan lainnya yakni sebagai alat penjajahan Ia kemudian menjelaskan indikasinya. Pertama, sejak proses dibuatnya. Sebagaimana UU Migas, UU ini juga sejak awal yang menyusun rancangannya adalah asing. Bahkan bisa dikatakan UU ini lahir dari rahim asing. Karena pembuatan kedua UU ini juga didanai oleh asing. Kedua, isi dari UU tersebut sejalan dengan keinginan asing, yakni menghimpun dana segar untuk modal bisnis mereka Menurutnya, menarik uang dari Indonesia ini penting mengingat kondisi keuangan negara-negara Barat sedang parah. Tidak mungkin lagi mereka mengeruk uang dari rakyatnya sendiri. Dalam posisi seperti ini, Indonesia menjadi sasaran empuk. Dengan penduduk yang lebih dari 230 juta dan PDB yang terus meningkat, menjadi pasar empuk yang menggiurkan, katanya. 2 / 5
3 Buah Sistem Bobrok Penerapan UU SJSN dan UU BPJS merupakan konsekuensi dari diterapkannya sistem ekonomi kapitalisme di Indonesia. Hal ini disampaikan oleh pakar ekonomi Islam Dwi Condro Triono. Sistem ini memberi kebebasan seluas-luasnya kepada pihak swasta untuk memperebutkan kue ekonomi yang ada di suatu negara. Sistem ini, lanjutnya, sudah tidak mengenal lagi batas-batas norma dan etika lagi. Prinsipnya, di mana ada peluang, maka itu akan mereka makan, tandasnya. Kondisi kemiskinan yang mendera rakyat Indonesia menyebabkan sebagian besar rakyat tidak memiliki kemampuan untuk mencukupi kebutuhan dasarnya, termasuk kebutuhan kesehatannya. Hal itu, katanya, dilihat oleh kaum kapitalis sebagai peluang bisnis yang besar, khususnya yang bergerak dalam bisnis asuransi. Menurutnya, basis dari bisnis asuransi hanyalah memanfaatkan kekhawatiran dan ketidakpastian yang dihadapi seseorang, sehingga mau membayar sejumlah premi kepada perusahaan asuransi untuk menjamin masa depannya. Bisnis asuransi keuntungannya akan semakin besar apabila pesertanya semakin banyak. Maka, kita tidak bisa membanyangkan, berapa keuntungan yang bisa dikeruk, apabila pesertanya itu diwajibkan pada seluruh rakyat Indonesia di bawah tekanan UU tersebut, tandasnya. Ia menjelaskan, asuransi itu hukumnya haram. Sebab, tidak memenuhi ketentuan akad dhama n (pertanggungan) dalam fiqih Islam. [] emje BOKS 3 / 5
4 Negara Bisa Menjamin Kesejahteraan Rakyat Kekayaan alam Indonesia sangat besar bila dikelola oleh negara, bukan swasta seperti sekarang. Berdasarkan hitungan APBN, produk minyak Indonesia mencapai Rp 295 trilyun, LNG (gas) Rp 435 trilyun, batubara sebesar Rp 311 trilyun, emas dan perak Rp 50 trilyun. Total hasil migas dan pertambangan ini mencapai Rp trilyul per tahun. Sementara itu sektor kelautan memiliki potensi sebesar Rp 738 trilyun. Bila ada BUMN kelautan yang ikut bermain di sini dengan ceruk 10 persen, maka ini sudah sekitar Rp. 73 triliun. Sedangkan sektor kehutanan, kayu yang masih bisa menghasilkan diperkirakan mencapai Rp trilyun. Dengan demikian, dari akumulasi total pendapatan kekayaan alam di negeri ini, jika semuanya dikelola berdasarkan syariah, maka negara akan mendapatkan pemasukan per tahun sebesar Rp trilyun. Nah, mantan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari dalam suatu kesempatan menyatakan, negara cukup menyediakan dana sebesar Rp 25 trilyun setahun untuk menjamin kesehatan masyarakat. Menuruntnya, anggaran sebesar itu cukup bagi seluruh rakyat guna memenuhi kesehatan dasar mereka. Maka, sungguh sangat aneh bila kemudian negara melepaskan tanggung jawabnya dari uang yang sebenarnya tidak seberapa dibandingkan pendapatan potensial negara yang ada. Seharusnya rakyat bisa berobat gratis kapan pun dan di mana pun dari hasil kekayaan alam negeri ini. Bahkan jika anggaran kesehatan dinaikkan menjadi dua kali lipat yakni sebesar Rp 50 trilyun setahun pun, negara masih akan tetap bisa memenuhi layanan kesehatan dengan gratis. Persoalannya adalah, para penguasa negeri ini lebih senang menjadi antek dibandingkan menjadi pelayan bagi rakyatnya. Mereka juga lebih takut kepada bule-bule asing dibandingkan takut kepada Allah SWT. 4 / 5
5 Maka, inilah relevansi mengubah sistem negeri ini dari sistem demokrasi-kapitalisme menjadi sistem syariah yakni khilafah. [] emje 5 / 5
Arim Nasim, Ketua Lajnah Maslahiyah DPP HTI
Arim Nasim, Ketua Lajnah Maslahiyah DPP HTI Hizbut Tahrir Indonesia merupakan salah satu elemen bangsa ini yang secara konsisten menolak Undang-Undang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (UU BPJS) dan Undang
Lebih terperinciNamanya saja Sistem Jaminan Sosial Nasional, padahal isinya adalah menarik iuran wajib tiap bulan dari masyarakat tanpa pandang bulu.
Namanya saja Sistem Jaminan Sosial Nasional, padahal isinya adalah menarik iuran wajib tiap bulan dari masyarakat tanpa pandang bulu. Banyak orang tertipu dengan UU SJSN dan UU BPJS. Orang mengira ini
Lebih terperinciPERNYATAAN SIKAP PERHIMPUNAN RAKYAT PEKERJA
PERNYATAAN SIKAP PERHIMPUNAN RAKYAT PEKERJA Nomor: 374/PS/KP-PRP/e/VIII/11 Tolak UU SJSN, RUU BPJS, dan Jamkesmas sebagai Solusi Jaminan Sosial bagi Rakyat! Tingkatkan Pajak Progresif bagi Korporasi sebagai
Lebih terperinciMantan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari menyatakan isi UU ini jelas membebani rakyat dan tidak sesuai konstitusi.
Mantan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari menyatakan isi UU ini jelas membebani rakyat dan tidak sesuai konstitusi. Si Oneng Rieke Diah Pitoloka bilang bahwa jika UU Badan Pengelola Jaminan Sosial (BPJS)
Lebih terperinciRezim Neolib Bergaya Merakyat Wednesday, 26 November :40
Ini berarti pemerintah memberikan uang cuma-cuma kepada asing. Sudah mereka mengambil migas Indonesia, diberi pasar dalam negeri, ditambah diberi subsidi, dan dilindungi lagi. Sedikit demi sedikit, harga
Lebih terperinciJURUS-JURUS KAPITALISME MENGUASAI DUNIA
JURUS-JURUS KAPITALISME MENGUASAI DUNIA JURUS-1 Sistem ekonomi kapitalisme telah mengajarkan pertumbuhan ekonomi hanya akan terwujud jika semua pelaku ekonomi terfokus pada akumulasi kapital. = Mereka
Lebih terperinciMayoritas masyarakat menolak kenaikan BBM, termasuk mayoritas para pemilih partai yang mendukung kebijakan kenaikan BBM.
Mayoritas masyarakat menolak kenaikan BBM, termasuk mayoritas para pemilih partai yang mendukung kebijakan kenaikan BBM. Pemerintah dan wakil rakyat di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mengklaim bahwa kebijakan
Lebih terperinciBambang Wirahyoso, Ketua DPP Serikat Pekerja Nasional
Bambang Wirahyoso, Ketua DPP Serikat Pekerja Nasional UU SJSN dan UU BPJS dikemas sedemikian rupa sehingga tampak memberikan mimpi indah bagi masyarakat. Melalui kedua UU itu seolah-olah rakyat akan mendapatkan
Lebih terperinci"Pemilu bukan lagi menjadi variabel yang menentukan asing semakin mencengkeram Indonesia atau tidak, katanya.
"Pemilu bukan lagi menjadi variabel yang menentukan asing semakin mencengkeram Indonesia atau tidak, katanya. Banyak orang yang berharap dengan pemilihan umum, Indonesia akan menatap masa depan yang lebih
Lebih terperinciIchsanuddin Noorsy, Pengamat Kebijakan Publik
Ichsanuddin Noorsy, Pengamat Kebijakan Publik Meski sudah menaikan berkali-kali, rezim SBY akan terus menaikan harga BBM sampai sesuai dengan harga pasar dunia. Selama harganya masih di bawah harga dunia,
Lebih terperinciSOLUSI EKONOMI ISLAM SECARA SISTEMIK. OLEH: H. DWI CONDRO TRIONO, Ph.D t
SOLUSI EKONOMI ISLAM SECARA SISTEMIK OLEH: H. DWI CONDRO TRIONO, Ph.D t = @dwi_condro SISTEM EKONOMI ISLAM SELURUH HARTA KEKAYAAN KEPEMILIKAN INDIVIDU MEKANISME SYARI AH KEPEMILIKAN UMUM 1. BARANG YANG
Lebih terperinciPemilu yang ada bahkan tidak membawa perubahan orang. Sebagian besar akan tetap orang dan muka lama.
Pengantar: Pemilihan umum legislatif berlangsung 9 April. Banyak pihak berharap hasil pemilu bisa membawa perubahan bagi Indonesia. Bisakah itu terwujud? Dan bagaimana hukum syara tentang pemilu legislatif
Lebih terperinciKondisi umat Islam pada Ramadhan ini sepertinya tak berubah. Pandangan Anda?
Rokhmat S Labib, Ketua DPP HTI Ramadhan adalah bulan mulia. Rakyat seharusnya menyambut dengan suka cita. Namun apa daya, justru kaum Muslim kian terjepit di bulan penuh berkah ini. Berbagai kesulitan
Lebih terperinciKarena banyak kalangan yang protes atas kebijakan perpanjangan kontrak tambang gas Blok
Karena banyak kalangan yang protes atas kebijakan perpanjangan kontrak tambang gas Blok Mahakam yang pro asing, pemerintah pun akhirnya berjanji akan menyerahkan 51 persen saham Blok Mahakam kepada Pertamina.
Lebih terperinciArim Nasim, Ketua Lajnah Maslahiyah DPP HTI
Arim Nasim, Ketua Lajnah Maslahiyah DPP HTI Negara Indonesia memang aneh, penduduknya mayoritas Muslim tetapi ideologi Islam dimusuhi. Mengaku menerapkan Pancasila tetapi ideologi kapitalisme menjadi dasar
Lebih terperinciIndonesia akan menyelenggarakan pilpres setelah sebelumnya pilleg. Akankah ada perubahan di Indonesia?
{mosimage} Hafidz Abdurrahman Ketua DPP Hizbut Tahrir Indonesia Tak lama lagi, rakyat Indonesia akan kembali berpesta dalam demokrasi. Setelah beberapa waktu lalu diminta memilih wakil rakyat, kini rakyat
Lebih terperinciMENEROPONG PROBLEM PENDIDIKAN DI INDONESIA Refleksi Hari Pendidikan Nasional*
MENEROPONG PROBLEM PENDIDIKAN DI INDONESIA Refleksi Hari Pendidikan Nasional* O. Nurhilal, M.Si Jurusan Fisika FMIPA Universitas Padjadjaran Alamat email : o.nurhilal@unpad.ac.id Abstrak Pendidikan merupakan
Lebih terperinci[107] Akal-Akalan Cari Alasan Tuesday, 10 September :39
Pemerintah beralasan kenaikan harga BBM yang berarti mencabut subsidi ini harus dilakukan mengingat subsidi terus bertambah sehingga membebani APBN. Benarkah? Syahwat pemerintah untuk mencabut subsidi
Lebih terperinciPemimpin harus bebas dari pengaruh dan penguasaan pihak lain, baik itu individu, kelompok, atau negara.
Pemimpin harus bebas dari pengaruh dan penguasaan pihak lain, baik itu individu, kelompok, atau negara. Presiden Indonesia terus berganti. Tapi anehnya mereka mengemban pemikiran yang sama. Lihat saja
Lebih terperinciDampak terbesar dari jual beli undang-undang adalah tergadaikannya negeri ini dan kembali bercokolnya penjajah di bawah lindungan bangsa sendiri.
Dampak terbesar dari jual beli undang-undang adalah tergadaikannya negeri ini dan kembali bercokolnya penjajah di bawah lindungan bangsa sendiri. Bagi para penjual pasal dan undang-undang, tindakan mereka
Lebih terperinciAneh jika ada orang yang mengaku Muslim tapi takut terhadap penerapan syariah.
Aneh jika ada orang yang mengaku Muslim tapi takut terhadap penerapan syariah. Perubahan adalah sebuah keniscayaan. Tak ada masyarakat yang statis. Masyarakat selalu dinamis. Ketika mereka menghadapi kondisi
Lebih terperinciMenyelesaikan Masalah Kemiskinan Melalui Distribusi yang Adil
Menyelesaikan Masalah Kemiskinan Melalui Distribusi yang Adil Masalah kemiskinan sesungguhnya berpangkal pada buruknya distribusi kekayaan di tengah masyarakat. Karena itu, masalah ini hanya dapat diselesaikan
Lebih terperinciTAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI
No. 5482 TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI EKONOMI. Jaminan Sosial. Kesehatan. Aset. Pengelolaan. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 239) PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH
Lebih terperinciIndonesia National Health Accounts Dipaparkan dalam Kongres InaHEA Intercontinental Mid Plaza Hotel Jakarta Rabu, 8 April 2015
Indonesia National Health Accounts 2012 Dipaparkan dalam Kongres InaHEA Intercontinental Mid Plaza Hotel Jakarta Rabu, 8 April 2015 Bagaimana Pengeluaran Kesehatan Indonesia? Expenditure 2005 2006 2007
Lebih terperinciTerjadinya jual beli pasal di DPR itu salah satu bukti buruknya moralitas oknum atau bobroknya sistem?
Farid Wadjdi, Ketua Lajnah Siyasiyah DPP HTI Diungkapnya fenomena jual beli pasal di DPR oleh Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD menambah panjang daftar kebobrokan tata kelola negara di negeri yang berpenduduk
Lebih terperinciOPSI ALTERNATIF: PERCEPATAN CAKUPAN SEMESTA ASURANSI KESEHATAN SOSIAL DI INDONESIA*
OPSI ALTERNATIF: PERCEPATAN CAKUPAN SEMESTA ASURANSI KESEHATAN SOSIAL DI INDONESIA* Soewarta Kosen, Tati Suryati dan Muh. Karyana PusLitBang Sistem dan Kebijakan Kesehatan Badan Penelitian dan Pengembangan
Lebih terperinciKapitalisme adalah ideologi yang cacat dan terbukti gagal membawa kebahagiaan bagi manusia di muka bumi ini.
Kapitalisme adalah ideologi yang cacat dan terbukti gagal membawa kebahagiaan bagi manusia di muka bumi ini. Mungkin hanya Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) yang menentang kedatangan Presiden Barack Obama
Lebih terperinciTanggapan Anda dengan pernyataan Rektor UGM yang menyebut persen aset
Salamuddin Daeng, Peneliti Indonesia for Global Justice Pemerintah berkeyakinan masuknya investasi asing akan membangkitkan ekonomi negara dan rakyat tambah sejahtera. Tapi anehnya, ketika hampir 70 persen
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pada Bab V merupakan kesimpulan dari pembahasan bab sebelumnya
177 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada Bab V merupakan kesimpulan dari pembahasan bab sebelumnya tentang Kebijakan Pemerintah Orde Baru dalam Privatisasi BUMN Ditinjau dari Peranan IMF Antara Tahun 1967-1998.
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut data Biro Pusat Statistik, laju pertumbuhan PDB pada tahun 2011 mengalami kenaikan sebesar 6,5% dari tahun 2010, laju pertumbuhan PDB pada sektor jasa mengalami
Lebih terperinciRatu Erma Rahmayanti, Ketua DPP Muslimah HTI
Ratu Erma Rahmayanti, Ketua DPP Muslimah HTI Tidak ada seorang wanita pun yang ingin jauh dari keluarga untuk hidup sengsara di luar negeri. Namun mengapa lebih dari tiga juta wanita menjadi tenaga kerja
Lebih terperinciKINERJA PENDAPATAN NEGARA BUKAN PAJAK (PNBP) SUMBER DAYA ALAM NON MIGAS
KINERJA PENDAPATAN NEGARA BUKAN PAJAK (PNBP) SUMBER DAYA ALAM NON MIGAS Pendahuluan Undang-undang No 20 Tahun 1997 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak mendefinisikan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kesehatan adalah hak asasi setiap individu, hal ini dinyatakan dalam organisasi
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Kesehatan adalah hak asasi setiap individu, hal ini dinyatakan dalam organisasi kesehatan sedunia, dan secara nasional dalam amandemen UUD 1945 pada Pasal 28-
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan UU. No 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah bahwa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sesuai dengan UU. No 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah bahwa penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, diarahkan untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maupun spiritual. Masyarakat seperti ini akan tercapai dengan dihapuskannya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan ekonomi suatu negara memiliki arah dan strategi untuk senantiasa mewujudkan masyarakat adil dan makmur secara merata, baik materiil maupun spiritual. Masyarakat
Lebih terperinciSistem Jaminan Sosial, Peluang dan Tantangan
Sistem Jaminan Sosial, Peluang dan Tantangan KOMPAS/LUCKY PRANSISKA / Kompas Images Sejumlah tenaga kerja Indonesia (TKI) yang dideportasi dari Malaysia menjalani pemeriksaan kesehatan setibanya di Pelabuhan
Lebih terperinciHubungan Industrial Mengenal BPJS Tujuan dan Manfaat BPJS Mekanisme BPJS Fakultas Psikologi
Modul ke: Hubungan Industrial Mengenal BPJS Tujuan dan Manfaat BPJS Mekanisme BPJS Fakultas Psikologi Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Rizky Dwi Pradana, SHI., M.Si Sub Bahasan 1. Mengenal
Lebih terperinciPerjuangan menegakkan khilafah di Indonesia beresonansi ke seluruh dunia.
Perjuangan menegakkan khilafah di Indonesia beresonansi ke seluruh dunia. Dakwah syariah dan khilafah telah mengglobal. Seruan perjuangannya menyelusup ke seluruh pelosok dunia dengan berbagai dinamikanya.
Lebih terperinciBAB III PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA INDONESIA DALAM APBN
67 BAB III PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA INDONESIA DALAM APBN 2010-2012 Untuk memperoleh gambaran tentang pengelolaan keuangan Negara dalam APBN Indonesia, maka akan diuraikan sejumlah poin pembahasan menyangkut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bentuk kenaikan pendapatan nasional. Cara mengukur pertumbuhan ekonomi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi merupakan laju pertumbuhan yang dibentuk dari berbagai macam industri yang secara tidak langsung menggambarkan tingkat ekonomi yang terjadi. Bagi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembangunan dalam bidang ketenagakerjaan merupakan bagian dari usaha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan dalam bidang ketenagakerjaan merupakan bagian dari usaha sumber daya manusia yang diarahkan pada tujuan meningkatkan harkat, martabat dan kemampuan manusia.
Lebih terperinciBukan berarti rencana tersebut berhenti. Niat pemerintah membatasi pembelian atau menaikkan harga BBM subsidi tidak pernah berhenti.
Pengantar: Pemerintah kembali akan menaikkan harga BBM. Berbagai opsi dilempar ke masyarakat. Berbagai penolakan pun muncul. Kenaikan itu ditunda beberapa kali. Ada apa sebenarnya di balik rencana itu?
Lebih terperinciPapua memiliki nilai strategis baik dari sisi ekonomi maupun geopolitik sehingga banyak negara yang menginginkannya.
Papua memiliki nilai strategis baik dari sisi ekonomi maupun geopolitik sehingga banyak negara yang menginginkannya. Papua memiliki kekayaan alam yang berlimpah. Baik itu yang sudah dieksploitasi maupun
Lebih terperinciTransformasi BPJS 2. September 2011
Transformasi BPJS 2 September 2011 1 Transformasi BPJS 2 (1) RUU BPJS disahkan menjadi UU Nov 2011 Ijin prakarsa pembuatan dan revisi PP terkait JHT dan JP Proses konsultasi publik terkait harmonisasi
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN. Latar Belakang
1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Peraturan Presiden No 32 Tahun 2011 tentang MP3EI (Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia) merupakan sebuah langkah besar permerintah dalam mencapai
Lebih terperinciperimbangan, pajak dan retribusi daerah, pinjaman daerah, serta pengelolaan keuangan daerah.
Perkembangan akuntansi sektor publik di Indonesia Penerapan Akuntansi Sektor Publik di Indonesia Salah satu bentuk penerapan teknik akuntansi sektor publik adalah di organisasi BUMN. Di tahun 1959 pemerintahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. otonomi daerah merupakan wujud reformasi yang mengharapkan suatu tata kelola
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Reformasi telah membawa perubahan yang signifikan terhadap pola kehidupan sosial, politik dan ekonomi di Indonesia. Desentralisasi keuangan dan otonomi daerah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejak pertemuan kesehatan dunia ke 58 yang mengesahkan UHC (universal health coverage) (WHO, 2005), dan laporan kesehatan dunia tahun 2010, yang menemukan peran
Lebih terperinciPerlu Tekad Baja Untuk Jaminan Sosial
Perlu Tekad Baja Untuk Jaminan Sosial Hasbullah Thabrany 1 Belum lama ini terjadi kerusuhan akibat terlalu Amendemen keempat besarnya minat menjadi pegawai negeri di Departemen UUD 45 telah Keuangan. Dari
Lebih terperinciPemerintah tak mau dikatakan neolib, tapi fakta menunjukkan Indonesia menerapkan kapitalisme
Pemerintah tak mau dikatakan neolib, tapi fakta menunjukkan Indonesia menerapkan kapitalisme Kapitalisme telah menjadi haluan negara-negara di seluruh dunia. Kapitalisme ini digerakkan oleh perusahaan-perusahaan
Lebih terperinciNAIK LAGI, UTANG PEMERINTAH RI KINI RP 3.323,36 TRILIUN
NAIK LAGI, UTANG PEMERINTAH RI KINI RP 3.323,36 TRILIUN Detik.com Hingga akhir Mei 2016, total utang pemerintah i pusat tercatat Rp3.323,36 triliun. Naik Rp44,08 triliun dibandingkan akhir April 2016,
Lebih terperinciBagaimana Kebijakan dan Ketahanan Energi dalam Islam? Oleh: Deby Mardiansah
Bagaimana Kebijakan dan Ketahanan Energi dalam Islam? Oleh: Deby Mardiansah Pandangan Tentang Energi Fakta Kebutuhan Energi di Dunia Sumber Daya Energi di Indonesia Kebijakan Energi dalam Islam Pandangan
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN DIREKTORAT PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK PENGELOLAAN PNBP DAN TANTANGAN KEDEPAN
KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN DIREKTORAT PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK PENGELOLAAN DAN TANTANGAN KEDEPAN JAKARTA, 30 NOVEMBER 2017 Landasan Filosofis Pengelolaan Tujuan negara dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Soemitro, 2009:1). Berkenaan dengan ini, dapat disebutkan pemikiran-pemikiran
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Konsep teoritis mengenai bank Islam pertama kali muncul pada tahun 1940- an, dengan gagasan mengenai perbankan yang berdasarkan bagi hasil (Andri Soemitro, 2009:1).
Lebih terperinciParpol Islam dan yang berbasis massa Islam, tak lagi terlihat menyuarakan Islam, bahkan seakan menghindar untuk diidentikkan dengan Islam.
Pengantar: Partai politik Islam selalu berkiprah dalam pesta demokrasi di Indonesia. Meski sudah 10 kali ikut pemilu, alih-alih menang, parpol Islam sepertinya hanya menjadi penggembira. Mengapa sampai
Lebih terperinciMantan Dubes RI untuk Amerika Serikat Dino Patti Djalal mengaku terhina andai calon presiden Indonesia wajib mendapatkan restu dari Amerika Serikat.
Mantan Dubes RI untuk Amerika Serikat Dino Patti Djalal mengaku terhina andai calon presiden Indonesia wajib mendapatkan restu dari Amerika Serikat. Pemilihan presiden Indonesia dua bulan lagi. Masing-masing
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hak untuk memiliki tingkat kesehatan dan kesejahteraan yang memadai merupakan hak asasi manusia yang tercantum dalam Deklarasi Perserikatan Bangsa-Bangsa tahun 1948.
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA. EKONOMI. Jaminan Sosial. Kesehatan. Aset. Pengelolaan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5482)
No.239, 2013 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA EKONOMI. Jaminan Sosial. Kesehatan. Aset. Pengelolaan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5482) PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat, dengan kata lain telah mengakar luas dalam sistem sosial
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Dewasa ini, masalah kemiskinan sudah menjadi fenomena kehidupan masyarakat, dengan kata lain telah mengakar luas dalam sistem sosial masyarakat Indonesia. Terjadinya
Lebih terperinciDEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA
KEPUTUSAN NOMOR 74/DPD RI/IV/2012 2013 PERTIMBANGAN TERHADAP KERANGKA EKONOMI MAKRO DAN POKOK-POKOK KEBIJAKAN FISKAL SERTA DANA TRANSFER DAERAH DALAM RANCANGAN UNDANG-UNDANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA
Lebih terperinciGolongan yang sedikit bisa mengalahkan golongan yang banyak dengan izin Allah.
Golongan yang sedikit bisa mengalahkan golongan yang banyak dengan izin Allah. Tegaknya khilafah, hanya soal waktu. Kembalinya khilafah kini bukan lagi sebatas harapan yang diliputi keraguan, namun telah
Lebih terperinciMengapa Amerika menyebarkan demokrasi ke negeri-negeri Muslim termasuk Indonesia?
Rokhmat S Labib, Ketua DPP HTI Selain dijadikan alat penjajahan oleh Amerika dan negara asing lainnya, demokrasi ternyata bertentangan dengan Islam. Bukan hanya produknya yang berupa UU yang pro para korporasi
Lebih terperinciPERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN II- 2014
No. 048/08/63/Th XVIII, 5Agustus PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN II- Ekonomi Kalimantan Selatan pada triwulan II- tumbuh sebesar 12,95% dibanding triwulan sebelumnya (q to q) dan apabila
Lebih terperinciBAB 2. Kecenderungan Lintas Sektoral
BAB 2 Kecenderungan Lintas Sektoral BAB 2 Kecenderungan Lintas Sektoral Temuan Pokok Sejak krisis ekonomi dan pelaksanaan desentralisasi, komposisi pengeluaran sektoral telah mengalami perubahan signifikan.
Lebih terperinciMembedah Kinerja Setahun Pemerintahan Jokowi
SEMINAR EKONOMI INDONESIA MENUJU KRISIS? Membedah Kinerja Setahun Pemerintahan Jokowi ENNY SRI HARTATI Auditorium Kampus Kwik Kian Gie School of Business 21 Oktober 2015 INSTITUTE FOR DEVELOPMENT OF ECONOMICS
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara-negara maju memiliki perbedaan dengan negara-negara sedang berkembang antara lain dalam hal kemiskinan dan distribusi pendapatan. Di negara maju jauh lebih baik
Lebih terperinciPeran Parlemen dalam Implementasi SJSN- BPJS
Peran Parlemen dalam Implementasi SJSN- BPJS Oleh: dr. AHMAD NIZAR SHIHAB,SpAn Anggota Komisi IX DPR RI Rakeskesnas, 17 April 2013 Makasar VISI Kementerian Kesehatan MASYARAKAT SEHAT YANG MANDIRI DAN BERKEADILAN
Lebih terperinciDari sisi permintaan (demmand side), perekonomian Kalimantan Selatan didorong permintaan domestik terutama konsumsi rumah tangga.
No. 064/11/63/Th.XVIII, 5 November 2014 PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN III-2014 Perekonomian Kalimantan Selatan pada triwulan III-2014 tumbuh sebesar 6,19 persen, lebih lambat dibandingkan
Lebih terperinciForum Pemuda FPKE Tuntut Pemerintah Ambil Alih MIGAS. Oleh : Arifin Selasa, 29 Oktober :22
KOPI - Bertepatan dengan hari Sumpah Pemuda (28/10) Forum Pemuda Untuk Kedaulatan Energi (FPKE) mengadakan deklarasi di Gedung Juang 45, Jl.Menteng Raya No.31, Jakarta Pusat. Forum Pemuda yang merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) merupakan salah satu pelaku ekonomi
1.5 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Badan Usaha Milik Negara (BUMN) merupakan salah satu pelaku ekonomi dalam perekonomian nasional selain badan usaha swasta, rumah tangga dan koperasi. Kebersamaan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. salah satu tema sentral. Perdebatan intraparadigmatik pun menjadikan peta
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemiskinan adalah masalah yang sangat krusial. Kenyataan ini kiranya menjadi latar belakang mengapa kemiskinan selalu menjadi masalah yang mendapatkan perhatian besar
Lebih terperinciBAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH BESERTA KERANGKA PENDANAAN
BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH BESERTA KERANGKA PENDANAAN 3.1 Arah Kebijakan Ekonomi Daerah 3.1.1 Kondisi Ekonomi Daerah Tahun 2011 dan Perkiraan Tahun 2012 Kerangka Ekonomi Daerah dan Pembiayaan
Lebih terperinciKEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA Mengapa RUU tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) perlu segera disusun? Apakah peraturan perundang-undangan yang menjadi
Lebih terperinciRingkasan eksekutif: Di tengah volatilitas dunia
Ringkasan eksekutif: Di tengah volatilitas dunia Perlambatan pertumbuhan Indonesia terus berlanjut, sementara ketidakpastian lingkungan eksternal semakin membatasi ruang bagi stimulus fiskal dan moneter
Lebih terperinciRingkasan eksekutif: Tekanan meningkat
Ringkasan eksekutif: Tekanan meningkat Laju pertumbuhan ekonomi Indonesia masih tetap kuat tetapi tekanan semakin meningkat Indikator ekonomi global telah sedikit membaik, harga komoditas telah mulai meningkat
Lebih terperinciBAB III ASUMSI-ASUMSI DASAR DALAM PENYUSUNAN RANCANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (RAPBD)
BAB III ASUMSI-ASUMSI DASAR DALAM PENYUSUNAN RANCANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (RAPBD) 3.1. Asumsi Dasar yang Digunakan Dalam APBN Kebijakan-kebijakan yang mendasari APBN 2017 ditujukan
Lebih terperinciBAB II PERANAN DANA PENSIUN DALAM MENUNJANG PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA. A. Pengaturan Dana Pensiun didalam Undang-Undang Dana Pensiun
BAB II PERANAN DANA PENSIUN DALAM MENUNJANG PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA A. Pengaturan Dana Pensiun didalam Undang-Undang Dana Pensiun Nomor 11 Tahun 1992 Program dana pensiun di Indonesia dilaksanakan
Lebih terperinciTabel 1. Perbandingan Belanja Kesehatan di Negara ASEAN
14 Tabel 1. Perbandingan Belanja Kesehatan di Negara ASEAN Negara Belanja kesehatan terhadap % PDB Belanja kesehatan pemerintah terhadap % total belanja kesehatan Malaysia 4,3 44,1 Thailand 4,1 74,3 Filipina
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
13 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberhasilan pembangunan kesehatan ditentukan antara lain oleh ketersediaan biaya kesehatan. Biaya kesehatan ditinjau dari sisi pemakai jasa pelayanan kesehatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berberapa kebijakan dan etika bisnis. Salah satu dari kebijakan tersebut adalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam mengoperasionalkan sebuah perusahaan tentunya dibatasi oleh berberapa kebijakan dan etika bisnis. Salah satu dari kebijakan tersebut adalah kebijakan legal lewat
Lebih terperincifor-nature and Development Swaps: Peluang Penerapannya di Indonesia
Debt-for for-nature and Development Swaps: Peluang Penerapannya di Indonesia Dipresentasikan kepada Bapak Menteri Negara Lingkungan Hidup/Kepala Bappedal Jakarta, 14 September 2001 NRM/EPIQ Group Promoting
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 87 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN ASET JAMINAN SOSIAL KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 87 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN ASET JAMINAN SOSIAL KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, tanggung jawab sosial perusahaan atau yang lebih dikenal
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dewasa ini, tanggung jawab sosial perusahaan atau yang lebih dikenal dengan corporate social responsibility (CSR) semakin banyak dibahas di kalangan bisnis.
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
7 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah BPJS Kesehatan Jaminan Kesehatan Nasional adalah program pemerintah yang bertujuan memberikan kepastian jaminan kesehatan yang menyeluruh bagi seluruh rakyat
Lebih terperinciOleh: Hafidz Abdurrahman
Oleh: Hafidz Abdurrahman Problem perburuhan ini sebenarnya terjadi dipicu oleh kesalahan tolok ukur yang digunakan untuk menentukan gaji buruh, yaitu living cost terendah. Living cost inilah yang digunakan
Lebih terperinciHikayat Kekayaan Yang Terus Mengalir Keluar
Hikayat Kekayaan Yang Terus Mengalir Keluar http://www.berdikarionline.com/hikayat-kekayaan-terus-mengalir-keluar/ Indonesia, negeri berjuluk gemah ripah loh jinawi, tengah dicekik krisis anggaran. Kondisi
Lebih terperinciMateri USULAN KEBIJAKAN KHUSUS PRESIDEN R.I
Materi USULAN KEBIJAKAN KHUSUS PRESIDEN R.I Percepatan Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara Sebagai Pusat Industri Pertambangan Nasional Oleh, Gubernur Sulawesi Tenggara H. Nur Alam S U L A W E S I T E
Lebih terperinciB. Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah Tahun 2013
EVALUASI RENDAHNYA REALISASI PENDAPATAN NEGARA TAHUN 2013 Abstrak Penerimaan Negara merupakan pemasukan yang diperoleh Negara dan digunakan untuk membiayai kegiatan pemerintah. Penerimaan pajak memberikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka menjalankan fungsi-fungsi pemerintahan, pembangunan di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam rangka menjalankan fungsi-fungsi pemerintahan, pembangunan di segala bidang, dan juga guna mencapai cita-cita bangsa Indonesia untuk memajukan kesejahteraan umum,
Lebih terperinciAnalisis Asumsi Makro Ekonomi RAPBN Nomor. 01/ A/B.AN/VI/2007 BIRO ANALISA ANGGARAN DAN PELAKSANAAN APBN SETJEN DPR RI
Analisis Asumsi Makro Ekonomi RAPBN 2008 Nomor. 01/ A/B.AN/VI/2007 Asumsi Dasar dan Kebijakan Fiskal 2008 Sesuai dengan ketentuan UU Nomor 17 Tahun 2003, Pemerintah Pusat diwajibkan untuk menyampaikan
Lebih terperinciHAK PEKERJA ATAS JAMINAN SOSIAL PASCA TRANSFORMASI EMPAT LEMBAGA JAMINAN SOSIAL. Oleh : Ida Ayu Putu Widhiantini Desak Putu Dewi Kasih
HAK PEKERJA ATAS JAMINAN SOSIAL PASCA TRANSFORMASI EMPAT LEMBAGA JAMINAN SOSIAL Oleh : Ida Ayu Putu Widhiantini Desak Putu Dewi Kasih Bagian Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas Udayana ABSTRACT This
Lebih terperinci8.1. Keuangan Daerah APBD
S alah satu aspek pembangunan yang mendasar dan strategis adalah pembangunan aspek ekonomi, baik pembangunan ekonomi pada tatanan mikro maupun makro. Secara mikro, pembangunan ekonomi lebih menekankan
Lebih terperinciBagaimana tanggapan Anda dengan UU Kesehatan yang disahkan DPR 14 September lalu?
{mosimage} Febrianti Abassuni, Jubir Muslimah HTI Bila dibanding dengan UU yang lama jelas UU Kesehatan ini patut diapresiasi karena menjadikan norma agama sebagai asas penyelenggaraan kesehatan sehingga
Lebih terperinciAnalisa Media Edisi Januari 2014
Karut Marut BPJS Awal tahun 2014, pemerintah resmi menjalankan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dan Ketenagakerjaan. Berlakunya BPJS merupakan implementasi UU No. 24 tahun 2011 tentang
Lebih terperincihttp://www.hadiborneo.wordpress.com/ The Asian Development Bank (Bank Pembangunan Asia) Bank Dunia (World Bank) Dana Moneter Internasional (IMF) ADB merupakan lembaga pengembangan keuangan internasional
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 8 TAHUN 2004 TENTANG
PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 8 TAHUN 2004 TENTANG PENGELOLAAN BANTUAN SUMBANGAN DAN PINJAMAN DARI PIHAK KETIGA KEPADA PEMERINTAH DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUTAI
Lebih terperinciDAFTAR ISI... HALAMAN DAFTAR TABEL... DAFTAR GRAFIK... DAFTAR BOKS... KATA PENGANTAR...
DAFTAR ISI DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GRAFIK... DAFTAR BOKS... KATA PENGANTAR... i iii iv vi vii BAB I RINGKASAN EKSEKUTIF... I-1 A. PROSES PEMULIHAN EKONOMI TAHUN 2003... I-1 B. TANTANGAN DAN
Lebih terperinciTABEL 1 NERACA PEMBAYARAN INDONESIA RINGKASAN (Juta USD) 2014*
TABEL 1 RINGKASAN 2014 2015 Q1 Q2 Q3 Q4 Total Q1 Q2 Q3 I. Transaksi Berjalan -4,926-9,592-7,040-5,958-27,516-4,178-4,250-4,011 A. Barang 1) 3,350-375 1,560 2,448 6,983 3,063 4,130 4,054 - Ekspor 43,937
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. global menghadapkan berbagai persoalan bagi perekonomian nasional yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalalah Gejolak dinamis perubahan dan persaingan dalam kegiatan bisnis secara global menghadapkan berbagai persoalan bagi perekonomian nasional yang disadari sebagai
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pembiayaan alternatif selain pembiayaan melalui perjanjian pinjaman (loan
BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Surat Berharga Negara (SBN) dipandang oleh pemerintah sebagai instrumen pembiayaan alternatif selain pembiayaan melalui perjanjian pinjaman (loan agreement). Kondisi APBN
Lebih terperinci