Temu Teknis Fungsional non Peneliti 2000 Gambar 1. Peralatan opem untak pemas fistula Gambar 2. Penyuntikan proc ain (anastesi) didaerah legok lapar k

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Temu Teknis Fungsional non Peneliti 2000 Gambar 1. Peralatan opem untak pemas fistula Gambar 2. Penyuntikan proc ain (anastesi) didaerah legok lapar k"

Transkripsi

1 Tenw Teknis Fungsional non Penelitl 2000 TEKNIK PEMASANGAN FISTULA RUMEN PADA DOMBA Suwandi dan LL PUstaka Balai Penelitian Ternak, Po Box 221, Bogor RINGKASAN Fistula adalah pembuatan saluran yang menghubungkan organ atau rongga tubuh internal dengan organ internal lain atau permukaan tubuh, digunakan pada penelitian untuk mengetahui fimgsi biologis alat pencemaan dalam penelitian nutrisi, bertujuan untuk memudahkan pengambilan cairan rumen. Pembedahan fistula rumen memerlukan pengetahuan tentang tata letak dan bentuk anatomis dari organ tsb, sehingga penting untuk menentukan lokasi operasi yang tepat dan aman. Pada pembedahan fistula rumen diharapkan hasilnya dapat digunakan dalam waktu yang cukup lama serta aman, mudah dan praktis. Kata kunci : Fistula, domba PENDAHULUAN Pengertian fistula secara harafiah adalah suatu saluran kecil yang abnormal, dapat terjadi karena kecelakaan atau abnormalitas kongenital. Saluran tersebut berawal dari rongga alarm seperti kelenjar mamae, bagian dalam kelenjar anal/ rektum ke permukaan yaitu antara dua organ internal atau dan organ internal ke permukaan tubuh (WEST, 1979). Fistula yang dibuat dengan sengaja dengan metoda pembedahan disebut fistulasi atau fistulalisasi atau untuk diagnostika dan terapetika. (BLOOD, dkk 1988) dan diperlukan dalam penelitman Pembedahan untuk membuat fistula rumen memerlukan pengetahuan tentang tata letak dan bentuk anatomis dan organ tubuh tersebut. hal ini penting untuk menentukan lokasi operasi yang tepat dan aman. Tulisan ini bertujuan mengemukakan teknik pemasangan fistula pada domba serta untuk memndahkan pengambilan isi organ atau cairan rumen. BAHAN DAN METODA Bahan dan Obat-obatan Yang : Ternak Domba, antibiotika, rompun, ATS, Gusanex, kapas digunakan Peralatan savlon, injeksi procain, salf dan yodium Meja operasi, skalpel, tang arteri anatomis, tang arteri chirurgis, operasi gunting lurus, gunting bengkok, jarum, benang catgut/ benang katun, pinset chirurgis, pinset anatomis, sarong tangan karet, spuit 1 ml, 5 ml, dan 10 ml., pencukur jenggot, tempat alat-alat operasi, klem besi, kanula/ karet fistula rumen dan obeng. 193

2 Temu Teknis Fungsional non Peneliti 2000 Gambar 1. Peralatan opem untak pemas fistula Gambar 2. Penyuntikan proc ain (anastesi) didaerah legok lapar kin. 1 94

3 Ten, Tekms Fungsiond non Penehti 2000 Cara Kerja Ternak percobaan dipuasakan selama 24 jam, setelah pemeriksaan status kondisi, hewan dibaringkan miring di atas meja bedah dengan posisi legok lapar (flank) mengarah keatas, lokasi operasi dicukur, didesinfektan dengan yodium. Ternak disuntik dengan rompun ml/ 20 kg berat badan/ intra muscular. Lokasi yang akan disayat diberi suntikan procain (anastesi lokal) dengan indikasi intra muscular, subcutan dan sekeliling dan tunggu 5-10 menit. (Gambar 2). Lebarnya penyayatan disesuaikan dengan diameter karet fistula rumen/ kanula. Pada waktu penyayatan hindari pembuluh darah setelah kulit tersayat tampak otot daging, dipisahkan secara tumpul, dikuak/ dibuim maka terlihat dinding rumen, setelah rumen terlihat, jepit dengan Alice forcep dan tank keluar lalu jepit pakai klem besi. (Gambar 3). Kemudian dilakukan penjahitan bagian dalam dengan catgut, peatama daging dcngan rumen selanjutoya rumen dengan kulit luar. Daerah yang sudah dioperasi (dijahit) diberi penisilin salep dan disemprvt Gusanex. Disuntik dengan antibiotika selama 3 han berturut-tunt. r Gambar 3. Penjepitan rumen dengan klem besi, penjahitan di sekeliling daerah operasi Setelah perlakuan terakhir dengan suntikan penisilin maka pengobatan dengan salf dan gusanex tens dilakukan didaerah bekas operasi mai %xinya supaya 195

4 Tenure Teknis Ftengsional non Peneltti 2000 tidak dihinggapi lalat dan keadaannya tetap kering, han setelah operasi rumen dan klem penjepit akan terlepas (Gambar 4), sehingga cairan rumen keluar dari daerah flank (legok lapar). Selanjutnya kita pasang kanula/ karet fistula rumen yang telah disediakan sebelumnya. Pemasangan karet fistula hanis tepat clan jangan sampai longgar (Gambar 5), karena bila bocor keadaannya tidak anaerob lagi sehingga bisa mengaldbatkan mikroba yang berada didalam rumen kemmgkinan mati, digesti nunen terganggu akibatnya domba bisa mati. Hal-hal lain yang penting dan perlu diperhatikan adalah semua prosedur operas, dilakukan seaseptis mungkin, karena dengan bekerja secara aseptis penyembuhan luka akan cepat terjadi. Gambar 4. Klem besi penjepit nunen lepas (setelah hari) Cairan nunen keluar. HASIL DAN PEM 3AHASAN Perlu kita ketahui dan berbagai penggunaan fistula dapat dilakukan pada befiagai organ tubuh, masing-masing organ tubuh mempunyai fungsi tersendin misalnya : Fistulasi nunen dan pemasangan kantong nilon pada ruminansia sebagai studi nutrisi, evaluasi dayacerna teriadap pakan (AURORA, 1989) fistulasi ruuren pacia sapi dan domba untuk riset pakan (dewal1,, dkk 1983) fistulisasi rumen dan 196

5 Temu Teknis Fungsional non Peneliti 2000 abomasum pada ternak domba mempelajari metabolisme clan digesti domba (Weston. 1983) dan fistulisasi esofagus pada domba berguna untuk pengambilan sampel pakan yang dipilih oleh hewan yang merumput (DENNEY, 1981). Berdasarkan pengalaman kerja, pembuatan fistula yang biasa dilakukan di Balai Penelitian Ternak Ciawi hasilnya dapat dipakai dalam waktu cukup lama. Hal ini dapat diperlihatkan pada Tabel 1. Tabel 1. Lama ketahanan ternak yang berfistula rumen di kandang percobaan Ciawi. No. Jenis Ternak Lama (tahun) 1. Kambing Kacang Kerbau Lokal Sapi PO 4 4. Domba 5 Sumber : Balimak Ciawi. Data diatas tergantung dari bagaimana cara pemeliharaan dan perawatan pada ternaknya. Berhubung ternak yang difistula tersebut dipergunakan untuk berbagai kegiatan penelitian nutrisi, hal inilah yang berpengaruh sekali terhadap masa hidup ternak percobaan tersebut. Kemungkinan Kontaminasi Kemungkinan kontaminasi bakteri/ infeksi bisa teijadi pada lubang fistula apabila operasi dilakukan tidak steril. Hal tersebut selama ini belum pernah terjadi di Balitnak Ciawi. Ditempat lain sudah sering dilaporkan adanya kasus temak terinfeksi oleh Clostridium tetani setelah operasi. Kontaminasi bakteri bisa juga terjadi disebabkan oleh personel yang melakukan pengambilan cairan rumen atau pada pemasukkan kantong nilon, tidak hati-hati yang menyebabkan terkoyaknya lubang perut tersebut atau pada waktu penutupan tutup kanula tidak sempurna, sehingga terjadi kebocoran. cairan rumen keluar penit, cairan disekitar lubang yang tidak dibersihkan akan menimbulkan infeksi karena dihinggapi oleh lalat yang bertelur dan timbulnya belatung dan terjadi infeksi. Masalah pada pemasangan fistula rumen Salah satu masalah pemasangan fistula rumen karena tidak sesuainya antara lingkaran atau lubang hasil penyayatan (operasi) yang dibuat dengan karet fistula yang akan dipasang didaerah legok lapar, lubang bisa lebih besar atau lebih kecil, kemungkinan ini bisa disebabkan adanya infeksi pasca bedah, namun dengan perawatan luka yang seaseptis mungkin hal diatas bisa diminimalkan, meskipun bila infeksi terjadi dan ternyata lubang menjadi lebih besar atau kecil hal tersebut bisa 197

6 Temu Teknis Fungsional non Peneliti 2000 ditanggulangi dengan menyesuaikan diameter lubang kanula (karet fistula) dengan lubang perut. KESIMPULAN Dari uraian tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa dengan melakukan pembedahan fistula rumen yang baik dan perawatan yang baik setelah pasca fistula, hasilnya diharapkan dapat dipakai dalam waktu yang cukup lama, aman, mudah dan praktis. DAFTAR BACAAN AURORA, S.P Pencernaan dalam Abomasum. Usus halus dan usus besar. Pencernaan Mikroba pada Ruminansia. Gajah Mada University Press, pp BLOOD D.C,. STUDDERT, V. P Baillere's Comprehensive Veterinary Dictionary., 1't ed. Baillere. Tindall London. DENNEY, G.D Technical Notes: A Modification of an Esophageal Fistula Flug that Allows Low Maintenance of Free Ranging Sheep and Goat. J. of Rang Manage. 34 : 2. dewaal H.O, ENGELS E.A.N., BIEL L.C A. Note on the insertion of rumen Cannulae in Pregnant Ewes. South African Tydskr Veek. 13 : 4. WEST, G. P Blacks 1'eterinarv Dictionary. 12th ed A & C Black London. WESTON R.H The Effect of Mild Exposure on Various Aspects of Digestion and Metabolism in Rounage fed Sheep. Proc. Nutr. Soc. Aust. 8 :

Instruksi Kerja OvarioHisterectomy

Instruksi Kerja OvarioHisterectomy Instruksi Kerja OvarioHisterectomy Klinik Hewan Pendidikan Program Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya 2013 Instruksi Kerja OvarioHisterectromy Program Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya Kode Dokumen

Lebih terperinci

TEKNIK PEMELIHARAAN DOMBA FISTULA

TEKNIK PEMELIHARAAN DOMBA FISTULA Fenni leknis Fungsionul Aon Penelln 2011= TEKNIK PEMELIHARAAN DOMBA FISTULA ROKHMAIN Balm Penelitian Ternak. PO. BOX 221 Bogor 16002 RINGKASAN I ernak bertistula pada umumm_ a tidak dapat hertahan hidup

Lebih terperinci

METODE. Materi. Pakan Pakan yang diberikan selama pemeliharaan yaitu rumput Brachiaria humidicola, kulit ubi jalar dan konsentrat.

METODE. Materi. Pakan Pakan yang diberikan selama pemeliharaan yaitu rumput Brachiaria humidicola, kulit ubi jalar dan konsentrat. METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapangan IPT Ruminansia Kecil serta Laboratorium IPT Ruminansia Besar, Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan, Fakultas Peternakan,

Lebih terperinci

TEKNIK PENGAMBILAN CAIRAN RUMEN PADA DOMBA RINGKASAN. Balai Penelitian Ternak PO Box 221 Bogor 16002

TEKNIK PENGAMBILAN CAIRAN RUMEN PADA DOMBA RINGKASAN. Balai Penelitian Ternak PO Box 221 Bogor 16002 TEKNIK PENGAMBILAN CAIRAN RUMEN PADA DOMBA GUNAWAN DAN RDENNY PURNAMA Balai Penelitian Ternak PO Box 221 Bogor 16002 RINGKASAN Untuk Pengujian terhadap palatabilitas clan nilai kecernaan pakan yang dilakukan

Lebih terperinci

PEMBUATAN KANTONG KOLEKSI FESES UNTUK DOMBA

PEMBUATAN KANTONG KOLEKSI FESES UNTUK DOMBA PEMBUATAN KANTONG KOLEKSI FESES UNTUK DOMBA Suryana Balai Penelitian Ternak Ciawi, P.O. Box 221, Bogor 16002 PENDAHULUAN Biaya produksi terbesar dalam usaha peternakan adalah pakan. Agar memperoleh keuntungan

Lebih terperinci

TINDAKAN PEMBEDAHAN SOP. 1. Pengertian. 2. Tujuan. 3. Kebijakan

TINDAKAN PEMBEDAHAN SOP. 1. Pengertian. 2. Tujuan. 3. Kebijakan TINDAKAN PEMBEDAHAN No. Dokumen : SOP No. Revisi : Tanggal Terbit : Halaman : KEPALA PUSKESMAS KOTA PUSKESMAS KOTA 1. Pengertian 2. Tujuan 3. Kebijakan 4. Referensi ROSALIA DALIMA NIP.19621231 198902 2

Lebih terperinci

Gambar I : Ternak domba yang belum dicukur bulu yang sudah dicukur domba yang sudah dicukur nampak bersih Gambar 2. Ternak domba yang sedang dicukur d

Gambar I : Ternak domba yang belum dicukur bulu yang sudah dicukur domba yang sudah dicukur nampak bersih Gambar 2. Ternak domba yang sedang dicukur d PENCUKURAN BULU DOMBA SECARA BERKALA M. Sumantri Balai Penelitian Ternak Ciawi, P.O. Box 221, Bogor 16002 PENDAHULUAN Salah satu upaya untuk mencapai keberhasilan dalam pemeliharaan temak domba antara

Lebih terperinci

VULNUS LACERATUM. 1. Pengertian

VULNUS LACERATUM. 1. Pengertian VULNUS LACERATUM No Dokumen : SOP No.Revisi : 0 TanggalTerbit : Halaman :1 dari 4 1. Pengertian Vulnus atau lukaadalah hilang atau rusaknya sebagian kontinuitas jaringan yang dapat disebabkan oleh trauma

Lebih terperinci

PROSEDUR TETAP OPERASI OVARIEKTOMI TIKUS

PROSEDUR TETAP OPERASI OVARIEKTOMI TIKUS Halaman CANCER CHEMOPREVENTION RESEARCH CENTER FAKULTAS FARMASI UGM Dokumen nomor : Tanggal : Mengganti nomor : Tanggal : URAIAN DIBUAT OLEH DIPERIKSA OLEH DIPERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH Jabatan Peneliti

Lebih terperinci

SILASE TONGKOL JAGUNG UNTUK PAKAN TERNAK RUMINANSIA

SILASE TONGKOL JAGUNG UNTUK PAKAN TERNAK RUMINANSIA AgroinovasI SILASE TONGKOL JAGUNG UNTUK PAKAN TERNAK RUMINANSIA Ternak ruminansia seperti kambing, domba, sapi, kerbau dan rusa dan lain-lain mempunyai keistimewaan dibanding ternak non ruminansia yaitu

Lebih terperinci

Tujuan Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak di Kabupaten Kepulauan Selayar Antara lain:

Tujuan Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak di Kabupaten Kepulauan Selayar Antara lain: KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PENYAKIT TERNAK KEGIATAN PENGADAAN OBAT-OBATAN, VAKSIN, SERA DAN PERALATAN MEDIS TAHUN 2016 1. Latar Belakang Pengendalian dan penanggulangan

Lebih terperinci

TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL. Tujuan Praktikum Untuk pengambilan sampel yang akan digunakan untuk analisis.

TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL. Tujuan Praktikum Untuk pengambilan sampel yang akan digunakan untuk analisis. TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL Untuk pengambilan sampel yang akan digunakan untuk analisis. - Sampel harus representatif atau mewakili data - Sampel harus segera diproses agar tidak terjadi kerusakan - Timbangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terhadap objek tertentu. Sebagian besar pengetahuan diperoleh melalui mata dan telinga.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terhadap objek tertentu. Sebagian besar pengetahuan diperoleh melalui mata dan telinga. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengetahuan 1. Pengertian Pengetahuan. Pengetahuan merupakan hasil tahu, yang terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap objek tertentu. Sebagian besar pengetahuan

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Ternak Percobaan Kandang Bahan dan Alat Prosedur Persiapan Bahan Pakan

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Ternak Percobaan Kandang Bahan dan Alat Prosedur Persiapan Bahan Pakan MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei sampai September 2011. Pemeliharaan domba dilakukan di kandang percobaan Laboratorium Ternak Ruminansia Kecil sedangkan

Lebih terperinci

KIAT-KIAT MEMILIH DAGING SEHAT Oleh : Bidang Keswan-Kesmavet, Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat (disadur dari berbagai macam sumber)

KIAT-KIAT MEMILIH DAGING SEHAT Oleh : Bidang Keswan-Kesmavet, Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat (disadur dari berbagai macam sumber) KIAT-KIAT MEMILIH DAGING SEHAT Oleh : Bidang Keswan-Kesmavet, Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat (disadur dari berbagai macam sumber) KASUS SEPUTAR DAGING Menghadapi Bulan Ramadhan dan Lebaran biasanya

Lebih terperinci

INJEKSI SUB CUTAN (SC)

INJEKSI SUB CUTAN (SC) INJEKSI SUB CUTAN (SC) NO ASPEK NG DI BOBOT.... Menempatkan alat dekat klien 2.. 1 Mengatur posisi klien sesuai penyuntikan 2 Memasang perlak/pengalas 2 Mendekatkan bengkok 2 4 Memilih tempat penyuntikan

Lebih terperinci

Perawatan Luka Post Operasi Sectio Caesarea. Fitri Yuliana, SST

Perawatan Luka Post Operasi Sectio Caesarea. Fitri Yuliana, SST Perawatan Luka Post Operasi Sectio Caesarea Fitri Yuliana, SST Pendahuluan Tak semua persalinan dapat berlangsung mulus, kadang terdapat indikasi medis yang mengharuskan seorang ibu melewati proses persalinan

Lebih terperinci

PERAWATAN KOLOSTOMI Pengertian Jenis jenis kolostomi Pendidikan pada pasien

PERAWATAN KOLOSTOMI Pengertian Jenis jenis kolostomi Pendidikan pada pasien PERAWATAN KOLOSTOMI Pengertian * Sebuah lubang buatan yang dibuat oleh dokter ahli bedah pada dinding abdomen untuk mengeluarkan feses (M. Bouwhuizen, 1991) * Pembuatan lubang sementara atau permanen dari

Lebih terperinci

Gambar 1. Domba Penelitian.

Gambar 1. Domba Penelitian. MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini telah dilaksanakan di kandang percobaan Laboratorium Ternak Ruminansia Kecil (Kandang B) dan Laboratorium Ternak Ruminansia Besar, Fakultas Peternakan,

Lebih terperinci

TEKNIK PENAMPUNGAN FESES DAN URINE UNTUK DOMBA-KAMBING BETINA

TEKNIK PENAMPUNGAN FESES DAN URINE UNTUK DOMBA-KAMBING BETINA Temu Teknis Fungsional Non Peneliti 2001 TEKNIK PENAMPUNGAN FESES DAN URINE UNTUK DOMBA-KAMBING BETINA ROKHMAN Balai Penelitian TernakP.O. Box 221, Bogor 16002 RINGKASAN Metoda koleksi total/in-vivo yang

Lebih terperinci

Morfologi dan Anatomi Dasar Kelinci

Morfologi dan Anatomi Dasar Kelinci Modul Praktikum Biologi Hewan Ternak 2017 6 Morfologi dan Anatomi Dasar Kelinci Petunjuk Umum Praktikum - Pada praktikum ini digunakan alat-alat bedah dan benda-benda bersudut tajam. Harap berhati-hati

Lebih terperinci

DAFTAR TILIK KETERAMPILAN PEMASANGAN IUD

DAFTAR TILIK KETERAMPILAN PEMASANGAN IUD DAFTAR TILIK KETERAMPILAN PEMASANGAN IUD Nama : NPM : Tanggal Ujian : Penguji : 1. Nilai 2 : Memuaskan : Memperagakan langkah langkah atau tugas sesuai Dengan prosedur standar atau pedoman 2. Nilai 1 :

Lebih terperinci

BLOAT PADA TERNAK NUSDIANTO TRIAKOSO

BLOAT PADA TERNAK NUSDIANTO TRIAKOSO BLOAT PADA TERNAK NUSDIANTO TRIAKOSO BAGIAN KLINIK VETERINER FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 2006 DAFTAR ISI Fisiologi saluran pencernaan Mekanisme bloat Feedlot bloat Predisposisi Pencegahan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. masyarakat meningkat pula. Namun, perlu dipikirkan efek samping yang

I. PENDAHULUAN. masyarakat meningkat pula. Namun, perlu dipikirkan efek samping yang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah limbah tidak dapat lepas dari adanya aktifitas industri, termasuk industri ternak ayam pedaging. Semakin meningkat sektor industri maka taraf hidup masyarakat meningkat

Lebih terperinci

STUDI PERBANDKNGAN MIKROBA RUMEN ANTARA DOMBA DAN KAMBING LOKAL

STUDI PERBANDKNGAN MIKROBA RUMEN ANTARA DOMBA DAN KAMBING LOKAL STUDI PERBANDKNGAN MIKROBA RUMEN ANTARA DOMBA DAN KAMBING LOKAL SKRIPSI NURLAELA PROGRAM STUDI NUTRISI DAN MAKANAN TERNAK FAKULTAS PETERNAKAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2006 RINGKASAN NWUAELA. D24101054.

Lebih terperinci

RINGKASAN PENDAHULUAN

RINGKASAN PENDAHULUAN POTENSI SUSU KAMBING SEBAGAI OBAT DAN SUMBER PROTEIN HEWANI UNTUK MENINGKATKAN GIZI PETANI ATMIYATI Balai Penelitian Terak, P.O. Box 221, Bogor 16002 RINGKASAN Pengembangan budidaya ternak kambing sangat

Lebih terperinci

P e r u n j u k T e k n i s PENDAHULUAN

P e r u n j u k T e k n i s PENDAHULUAN PENDAHULUAN Tanah yang terlalu sering di gunakan dalam jangka waktu yang panjang dapat mengakibatkan persediaan unsur hara di dalamnya semakin berkurang, oleh karena itu pemupukan merupakan suatu keharusan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Universitas Sumatera Utara

TINJAUAN PUSTAKA. Universitas Sumatera Utara TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengetahuan 2.1.1. Definisi Pengetahuan Pengetahuan adalah hasil dari tahu. Terjadinya pengetahuan adalah setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan

Lebih terperinci

BAB 4 METODA PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorik dengan

BAB 4 METODA PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorik dengan BAB 4 METODA PENELITIAN 4.1. Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorik dengan desain "Post test only control group design". Kelompok penelitian dibagi menjadi 3

Lebih terperinci

Beberapa penyakit yang sering menyerang ternak kambing dan dapat diobati secara tradisional diantaranya adalah sebagai berikut:

Beberapa penyakit yang sering menyerang ternak kambing dan dapat diobati secara tradisional diantaranya adalah sebagai berikut: PENDAHULUAN Alternatif pengobatan tradisional pada ternak merupakan suatu solusi yang tentunya sangat bermanfaat bagi peternak kecil.disamping mudah didapatkan disekitar kita serta biayanya relatif murah,

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. terhadap lingkungan tinggi, dan bersifat prolifik. Populasi domba di Indonesia pada

PENDAHULUAN. terhadap lingkungan tinggi, dan bersifat prolifik. Populasi domba di Indonesia pada 1 I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Domba merupakan ternak ruminansia yang banyak dipelihara masyarakat dan dimanfaatkan produksinya sebagai ternak penghasil daging dan sebagai tabungan. Domba memiliki

Lebih terperinci

METODA PENELITIAN. post test only control group design. Kelompok penelitian dibagi menjadi 3 yaitu

METODA PENELITIAN. post test only control group design. Kelompok penelitian dibagi menjadi 3 yaitu B A B I V METODA PENELITIAN 4.1. Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorik dengan desain post test only control group design. Kelompok penelitian dibagi menjadi

Lebih terperinci

Panduan pengobatan sapi feedlot

Panduan pengobatan sapi feedlot Panduan pengobatan sapi feedlot Tentang panduan ini Menjaga kondisi kesehatan dan kesejahteraan hewan adalah penting bagi keberhasilan dan keuntungan perusahaan. Merupakan hal yang penting bahwa staf feedlot

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA POUCOWPANTS TEMAN SETIA PENELITI ILMU NUTRISI DALAM PENGUMPULAN FESES BIDANG KEGIATAN : PKM-KARSA CIPTA

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA POUCOWPANTS TEMAN SETIA PENELITI ILMU NUTRISI DALAM PENGUMPULAN FESES BIDANG KEGIATAN : PKM-KARSA CIPTA LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA POUCOWPANTS TEMAN SETIA PENELITI ILMU NUTRISI DALAM PENGUMPULAN FESES BIDANG KEGIATAN : PKM-KARSA CIPTA Diusulkan oleh: Lukman Maulana D24110082 2011 Chressya

Lebih terperinci

- Memberi rasa nyaman pada klien. - Meningkatkan proses penyembuhan luka. Perawatan luka dilakukan jika luka kotor/luka basah

- Memberi rasa nyaman pada klien. - Meningkatkan proses penyembuhan luka. Perawatan luka dilakukan jika luka kotor/luka basah SOP perawatan luka ganggren SOP Perawatan Luka Ganggren Tujuan perawatan gangren: - Mencegah meluasnya infeksi - Memberi rasa nyaman pada klien - Mengurangi nyeri - Meningkatkan proses penyembuhan luka

Lebih terperinci

PEMBUATAN BIOPLUS DARI ISI RUMEN Oleh: Masnun, S.Pt., M.Si

PEMBUATAN BIOPLUS DARI ISI RUMEN Oleh: Masnun, S.Pt., M.Si PEMBUATAN BIOPLUS DARI ISI RUMEN Oleh: Masnun, S.Pt., M.Si I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Isi rumen merupakan limbah rumah potong hewan ruminansia (sapi, kerbau, kambing dan domba) yang masih belum optimal

Lebih terperinci

LAPORAN PENDAHULUAN PERAWATAN KOLOSTOMI Purwanti,

LAPORAN PENDAHULUAN PERAWATAN KOLOSTOMI Purwanti, LAPORAN PENDAHULUAN PERAWATAN KOLOSTOMI Purwanti, 0906511076 A. Pengertian tindakan Penyakit tertentu menyebabkan kondisi-kondisi yang mencegah pengeluaran feses secara normal dari rektum. Hal ini menimbulkan

Lebih terperinci

Berikut tips mengenali dan memilih pangan yang berasal dari hewan yang memenuhi kriteria Aman, Sehat, Utuh dan Halal (ASUH).

Berikut tips mengenali dan memilih pangan yang berasal dari hewan yang memenuhi kriteria Aman, Sehat, Utuh dan Halal (ASUH). Selama bulan puasa dan saat Lebaran tiba, sudah menjadi kebiasaan khususnya umat Islam menyajikan makanan yang bergizi serta lezat dalam cita rasa bagi keluarga. Berbagai bahan makanan disiapkan untuk

Lebih terperinci

Endah Subekti Pengaruh Jenis Kelamin.., PENGARUH JENIS KELAMIN DAN BOBOT POTONG TERHADAP KINERJA PRODUKSI DAGING DOMBA LOKAL

Endah Subekti Pengaruh Jenis Kelamin.., PENGARUH JENIS KELAMIN DAN BOBOT POTONG TERHADAP KINERJA PRODUKSI DAGING DOMBA LOKAL PENGARUH JENIS KELAMIN DAN BOBOT POTONG TERHADAP KINERJA PRODUKSI DAGING DOMBA LOKAL EFFECT OF SEX AND SLAUGHTER WEIGHT ON THE MEAT PRODUCTION OF LOCAL SHEEP Endah Subekti Staf Pengajar Fakultas Pertanian

Lebih terperinci

PENGGUNAAN DAN PENANGANAN HEWAN COBA RUMINANSIA DALAM PENELITIAN SESUAI DENGAN KESEJAHTERAAN HEWAN

PENGGUNAAN DAN PENANGANAN HEWAN COBA RUMINANSIA DALAM PENELITIAN SESUAI DENGAN KESEJAHTERAAN HEWAN PENGGUNAAN DAN PENANGANAN HEWAN COBA RUMINANSIA DALAM PENELITIAN SESUAI DENGAN KESEJAHTERAAN HEWAN i ii PENGGUNAAN DAN PENANGANAN HEWAN COBA RUMINANSIA DALAM PENELITIAN SESUAI DENGAN KESEJAHTERAAN HEWAN

Lebih terperinci

TATALAKSANA PENELITIAN DI LABORATORIUM KANDANG PERCOBAAN

TATALAKSANA PENELITIAN DI LABORATORIUM KANDANG PERCOBAAN TATALAKSANA PENELITIAN DI LABORATORIUM KANDANG PERCOBAAN R. DENNY PURNAMA Balai Penelitian Ternak PO Box 221 Bogor 16002 RINGKASAN Validasi data sangat menentukan kualitas hasil penelitian di Balai Penelitian

Lebih terperinci

PENCABUTAN IMPLANT. No Sikap dan Prilaku. 1. Menyambut klien dan memperkenalkan diri dengan ramah

PENCABUTAN IMPLANT. No Sikap dan Prilaku. 1. Menyambut klien dan memperkenalkan diri dengan ramah PENCABUTAN IMPLANT No Sikap dan Prilaku. 1. Menyambut klien dan memperkenalkan diri dengan ramah Gambar 2. Menjelaskan tujuan dan proedur yang akan dilakukan kepada keluarga 3. Komunikasi dan kontak mata

Lebih terperinci

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Kandang Hewan Percobaan, Laboratorium fisiologi dan biokimia, Fakultas

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Kandang Hewan Percobaan, Laboratorium fisiologi dan biokimia, Fakultas BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakasanakan di Laboratorium Produksi Ternak Potong dan Kandang Hewan Percobaan, Laboratorium fisiologi dan biokimia, Fakultas Peternakan Universitas

Lebih terperinci

KOMPOSISI KIMIA BEBERAPA BAHAN LIMBAH PERTANIAN DAN INDUSTRI PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN

KOMPOSISI KIMIA BEBERAPA BAHAN LIMBAH PERTANIAN DAN INDUSTRI PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN KOMPOSISI KIMIA BEBERAPA BAHAN LIMBAH PERTANIAN DAN INDUSTRI PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN NINA MARLINA DAN SURAYAH ASKAR Balai Penelitian Ternak, P.O. Box 221, Bogor 16002 RINGKASAN Salah satu jenis pakan

Lebih terperinci

DAFTAR TILIK PEMASANGAN IMPLAN JADENA. Beri nilai setiap langkah klinik dengan mengunakan kriteria sebadai berikut :

DAFTAR TILIK PEMASANGAN IMPLAN JADENA. Beri nilai setiap langkah klinik dengan mengunakan kriteria sebadai berikut : DAFTAR TILIK PEMASANGAN IMPLAN JADENA Beri nilai setiap langkah klinik dengan mengunakan kriteria sebadai berikut 1. Perlu perbaikan 2. Mampu 3. Mahir Langkah langkah tidak dilakukan dengan benar dan atau

Lebih terperinci

SIRKUMSISI TUJUAN PEMBELAJARAN

SIRKUMSISI TUJUAN PEMBELAJARAN TUJUAN PEMBELAJARAN SIRKUMSISI Setelah menyelesaikan modul sirkumsisi, mahasiswa diharapkan mampu : 1. Menjelaskan kepentingan sirkumsisi secara medis 2. Menjelaskan teknik-teknik sirkumsisi 3. Melakukan

Lebih terperinci

SOP PERAWATAN LUKA GANGREN

SOP PERAWATAN LUKA GANGREN SOP PERAWATAN LUKA GANGREN A. Alat dan Bahan Steril 1. Bak Instrument 1 buah 2. Pinset Anatomi 1 buah 3. Pinset Chirurgis 1 buah 4. Gunting 1 buah 5. Handschoon 1 pasang 6. Kasa, deppers 7. Korentang dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. nutfah (Batubara dkk., 2014). Sebagian dari peternak menjadikan kambing

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. nutfah (Batubara dkk., 2014). Sebagian dari peternak menjadikan kambing 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ternak Kambing Kambing adalah salah satu ternak ruminansia kecil yang banyak dipelihara oleh peternakan rakyat dan merupakan salah satu komoditas kekayaan plasma nutfah (Batubara

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL DAN PEMBAHASAN Konsumsi Zat Makanan Berdasarkan analisis statistik, konsumsi bahan kering nyata dipengaruhi oleh jenis ransum, tetapi tidak dipengaruhi oleh jenis domba dan interaksi antara kedua

Lebih terperinci

SOP/ PROTAP PENGUKURAN TEKANAN DARAH

SOP/ PROTAP PENGUKURAN TEKANAN DARAH Puskesmas Kendit SOP/ PENGUKURAN TEKANAN DARAH RAWAT JALAN... drg. DINA FITRYA, M.Kes 19731026 200501 2 006 Pengerti Tatacara mengukur tekanan darah dengan menggunakan Tensimeter an Untuk mengetahui ukuran

Lebih terperinci

Cara pengawetan yang akan dilakukan dalam percobaan ini adalah dalam bentuk basah (kadar air tinggi). Salah satu masalah pengawetan dalam bentuk basah

Cara pengawetan yang akan dilakukan dalam percobaan ini adalah dalam bentuk basah (kadar air tinggi). Salah satu masalah pengawetan dalam bentuk basah PENGAMATAN KONTAMINASI JAMUR PADA RUMPUT LAPANGAN DAN DAUN GLIRISIDIA YANG DIAWETKAN DENGAN CARA AMONIASI HELMY HAMID Balai Penelitian Temak, PO. Box 221, Bogor 16002 RINGKASAN Rumput lapangan dan daun

Lebih terperinci

KELOMPOK A3: EVRIS HIKMAT. S OMAN SETIYANTO GEDE EKO DARMONO SITI NUR HIDAYATI VERONIKA JULIE RIZKA PUTRI IKA ERTI

KELOMPOK A3: EVRIS HIKMAT. S OMAN SETIYANTO GEDE EKO DARMONO SITI NUR HIDAYATI VERONIKA JULIE RIZKA PUTRI IKA ERTI KELOMPOK A3: EVRIS HIKMAT. S OMAN SETIYANTO GEDE EKO DARMONO SITI NUR HIDAYATI VERONIKA JULIE RIZKA PUTRI IKA ERTI Ovariohisterectomy merupakan tindakan bedah atau operasi pengangkatan organ reproduksi

Lebih terperinci

STERILISASI & DESINFEKSI

STERILISASI & DESINFEKSI STERILISASI & DESINFEKSI Baskoro Setioputro 6-1 Cara penularan infeksi : 1. Kontak Langsung, tidak langsung, droplet 2. Udara Debu, kulit lepas 3. Alat Darah, makanan, cairan intra vena 4. Vektor / serangga

Lebih terperinci

Gambar 2. (a) Kandang Individu (b) Ternak Domba

Gambar 2. (a) Kandang Individu (b) Ternak Domba HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Penelitian Tempat yang digunakan untuk penelitian berada di Laboratorium Lapangan IPT Ruminansia Kecil dan Laboratorium IPT Ruminansia Besar, Fakultas Peternakan, Institut

Lebih terperinci

Pengemasan dengan sterilisasi steam/gas. Sterilisasi dengan steam/gas. Pembungkus dapat ditembus oleh uap/gas Impermiabel bagi mikroba Tahan lama

Pengemasan dengan sterilisasi steam/gas. Sterilisasi dengan steam/gas. Pembungkus dapat ditembus oleh uap/gas Impermiabel bagi mikroba Tahan lama PERAWATAN DAN MAINTENANCE PREPARASI OPERASI Dr. Drh.Gunanti S,MS Bag Bedah dan Radiologi PERSIPAN PENGEMASAN Prinsip : bebas dari kontaminasi Peralatan dan bahan harus bersih : Alat dibersihkan manual/pembersih

Lebih terperinci

Suturing Material. Kelompok 3 SMF ILMU BEDAH RS AL ISLAM

Suturing Material. Kelompok 3 SMF ILMU BEDAH RS AL ISLAM Suturing Material Kelompok 3 SMF ILMU BEDAH RS AL ISLAM Pemilihan Benang bergantung pada: Jenis bahannya Kemampuan tubuh untuk menyerapnya Susunan filamennya BENANG Sumber Alamiah Sintetik Absorpsi Absorbable

Lebih terperinci

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA. terjadinya penurunan kemampuan induk dalam mencukupi kebutuhan nutrient

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA. terjadinya penurunan kemampuan induk dalam mencukupi kebutuhan nutrient BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pedet Pedet merupakan ternak replacement stock. Pemberian suplemen pada pedet prasapih pada awal laktasi diharapkan akan dapat mengendalikan penyebab terjadinya penurunan kemampuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bersifat dinamis dan merupakan masalah kesehatan yang sedang dihadapi terutama

BAB I PENDAHULUAN. bersifat dinamis dan merupakan masalah kesehatan yang sedang dihadapi terutama BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyakit infeksi adalah penyakit yang disebabkan oleh mikroba patogen yang bersifat dinamis dan merupakan masalah kesehatan yang sedang dihadapi terutama oleh negara-negara

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Hewan

HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Hewan 14 HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Hewan Keadaan hewan pada awal penelitian dalam keadaan sehat. Sapi yang dimiliki oleh rumah potong hewan berasal dari feedlot milik sendiri yang sistem pemeriksaan kesehatannya

Lebih terperinci

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR PEMBERIAN NUTRISI PARENTERAL SOP

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR PEMBERIAN NUTRISI PARENTERAL SOP STANDART OPERASIONAL PROSEDUR PEMBERIAN NUTRISI PARENTERAL SOP Untuk memenuhi tugas matakuliah Keperawatan Medikal Bedah I yang dibina oleh Bapak Rudi Hamarno, M.Kep Oleh Kelompok 11 Pradnja Paramitha

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) NUTRISI DAN PAKAN RUMINANSIA PTN 2301

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) NUTRISI DAN PAKAN RUMINANSIA PTN 2301 RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) NUTRISI DAN PAKAN RUMINANSIA PTN 2301 OLEH: Dr. KUSTANTINAH LS.ADIWIMARTA, DEA Dr. HARI HARTADI, M.Sc JURUSAN NUTRSI DAN MAKANAN TERNAK FAKULTAS PETERNAKAN

Lebih terperinci

: Memotong Prepusium dengan membuat irisan melingkar

: Memotong Prepusium dengan membuat irisan melingkar 1 DEFINISI : Memotong Prepusium dengan membuat irisan melingkar HUKUM KHITAN DALAM ISLAM Hukum khitan untuk lelaki Menurut jumhur (mayoritas ulama) -> wajib. oleh imam Syafi i, Ahmad, dan sebagian pengikut

Lebih terperinci

Lokakarya Fangsional Non Peneliti 1999 Tulisan ini bertujuan memberikan informasi mengenai tatalaksana karantina ternak-ternak yang datang dari luar d

Lokakarya Fangsional Non Peneliti 1999 Tulisan ini bertujuan memberikan informasi mengenai tatalaksana karantina ternak-ternak yang datang dari luar d Lokakarya Fungsional Non Peneliti 1999 TATALAKSANA KARANTINA TERNAK RUMINANSIA SUWANDI, EMI.S., TATY.K, ROCHMAH Balai Penelitian Ternak P.O. BOX 221 Bogor 16002 RINGKASAN Karantina ternak pada dasarnya

Lebih terperinci

KETERKAITAN ERGONOMI DENGAN GUNTING

KETERKAITAN ERGONOMI DENGAN GUNTING KETERKAITAN ERGONOMI DENGAN GUNTING DI SUSUN OLEH : NAMA : WANDA TYAS PARAHITA (wandaparahita12@gmail.com) NIM : 1602140080 DESAIN PRODUK FAKULTAS INDUSTRI KREATIF TELKOM UNIVERSITY 2015 ABSTRAK Gunting

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. mengandung sejumlah mikroba yang bermanfaat, serta memiliki rasa dan bau

I. PENDAHULUAN. mengandung sejumlah mikroba yang bermanfaat, serta memiliki rasa dan bau I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Susu yang baru keluar dari kelenjar mamae melalui proses pemerahan merupakan suatu sumber bahan pangan yang murni, segar, higienis, bergizi, serta mengandung sejumlah

Lebih terperinci

PRAKTIKUM I PROSES PENCERNAAN MAKANAN PADA TERNAK NON-RUMINANSIA DAN RUMINANSIA

PRAKTIKUM I PROSES PENCERNAAN MAKANAN PADA TERNAK NON-RUMINANSIA DAN RUMINANSIA PRAKTIKUM I PROSES PENCERNAAN MAKANAN PADA TERNAK NON-RUMINANSIA DAN RUMINANSIA 3.1 Landasan Teori Pakan merupakan faktor penting dan menentukan dalam usaha peternakan, sebab pakan mempunyai peranan yang

Lebih terperinci

Lokakarya Fungsional Non Peneliti 997 Selain itu, nilai tambah produk olahan dan sisa produk olahan pada akhirnya akan bisa menaikkan pendapatan petan

Lokakarya Fungsional Non Peneliti 997 Selain itu, nilai tambah produk olahan dan sisa produk olahan pada akhirnya akan bisa menaikkan pendapatan petan Lokakarya Fungsional Non Peneliti 997 TEKNIK PEMBUATAN SILASE IKAN Suharto Balai Penelitian Temak Ciawi, P.O. Box 22, Bogor 6002 PENDAHULUAN Sebagai negara yang belakangan ini dijuluki Benua Maritim, Indonesia

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Penelitian

HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Penelitian HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Penelitian Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ternak disamping manajemen pemeliharaan dan pemberian pakan adalah faktor manajemen lingkungan. Suhu dan kelembaban yang

Lebih terperinci

PENGANTAR. sangat digemari oleh masyarakat. Sate daging domba walaupun banyak. dipopulerkan dengan nama sate kambing merupakan makanan favorit di

PENGANTAR. sangat digemari oleh masyarakat. Sate daging domba walaupun banyak. dipopulerkan dengan nama sate kambing merupakan makanan favorit di PENGANTAR Latar Belakang Domba termasuk ternak ruminansia kecil dengan potensi daging yang sangat digemari oleh masyarakat. Sate daging domba walaupun banyak dipopulerkan dengan nama sate kambing merupakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. domestikasi dari banteng (Bibos banteng) dan merupakan sapi asli sapi Pulau Bali. Sapi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. domestikasi dari banteng (Bibos banteng) dan merupakan sapi asli sapi Pulau Bali. Sapi BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sapi Bali Sapi bali merupakan sapi potong asli Indonesia yang merupakan hasil domestikasi dari banteng (Bibos banteng) dan merupakan sapi asli sapi Pulau Bali. Sapi bali merupakan

Lebih terperinci

Skripsi. Oleh : AHMAD BONJOVI NPM

Skripsi. Oleh : AHMAD BONJOVI NPM SUBTITUSI RUMPUT LAPANGAN DENGAN DAUN DAN KULIT BUAH COKLAT FERMENTASI DALAM RANSUM TERNAK DOMBA TERHADAP KONSUMSI BAHAN KERING PROTEIN KASAR DAN SERAT KASAR Skripsi Oleh : AHMAD BONJOVI NPM. 1010005311005

Lebih terperinci

ASEPSIS SESUDAH TINDAKAN BEDAH MULUT

ASEPSIS SESUDAH TINDAKAN BEDAH MULUT ASEPSIS SESUDAH TINDAKAN BEDAH MULUT OLEH Ahyar Riza NIP: 132 316 965 FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2009 Ahyar Riza : Asepsis Sesudah Tindakan Bedah Mulut, 2009 ASEPSIS SESUDAH

Lebih terperinci

PROSEDUR PEMBERIAN MEDIKASI (OBAT)

PROSEDUR PEMBERIAN MEDIKASI (OBAT) PROSEDUR PEMBERIAN MEDIKASI (OBAT) A. Definisi Prosedur dan pemeriksaan khusus dalam keperawatan merupakan bagian dari tindakan untuk mengatasi masalah kesehatan yang dilaksanakan secara rutin. Perawatan

Lebih terperinci

Tabel 1 Komposisi konsentrat komersial (GT 03) Nutrisi Kandungan (%) Bahan Protein 16 Jagung kuning, dedak gandum, Lemak 4 dedak padi, bungkil kacang

Tabel 1 Komposisi konsentrat komersial (GT 03) Nutrisi Kandungan (%) Bahan Protein 16 Jagung kuning, dedak gandum, Lemak 4 dedak padi, bungkil kacang KIAT PENGGEMUKAN SAPI POTONG HARRY PURWANTO, DEDI MUSLIH DAN KETUT PUSTAKA Balai Penelitian Ternak Ciawi, P0 Box 221 Bogor 16002 RINGKASAN Suatu pengamatan yang bertujuan untuk mengevaluasi penerapan kiat

Lebih terperinci

pejantan. Untuk dewasa ukuran kandang adalah 1-1,5 meter persegi. Perawatan kandang Untuk kesehatan ternak, kandang harus dibersihkan secara rutin sep

pejantan. Untuk dewasa ukuran kandang adalah 1-1,5 meter persegi. Perawatan kandang Untuk kesehatan ternak, kandang harus dibersihkan secara rutin sep TATALAKSANA PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN TERNAK KAMBING DAN DOMBA BAMBANG EKA RUBIONO Balai Penelitian Ternak Ciawi, Po.Box 221 Bogor 16002 RINGKASAN Sejalan dengan meningkatnya permintaan daging kambing

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Kewaspadaan universal (Universal Precaution) adalah suatu tindakan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Kewaspadaan universal (Universal Precaution) adalah suatu tindakan BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kewaspadaan Umum/Universal Precaution 2.1.1. Defenisi Kewaspadaan universal (Universal Precaution) adalah suatu tindakan pengendalian infeksi yang dilakukan oleh seluruh tenaga

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 6. Kondisi Kandang Penelitian

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 6. Kondisi Kandang Penelitian HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Penelitian Laboratorium Lapang Ternak Daging dan Kerja Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor merupakan laboratorium lapang yang terdiri dari empat buah bangunan

Lebih terperinci

SOP PERAWATAN LUKA A. KLASIFIKASI LUKA BEDAH

SOP PERAWATAN LUKA A. KLASIFIKASI LUKA BEDAH SOP PERAWATAN LUKA A. KLASIFIKASI LUKA BEDAH 1. Luka bersih Luka operasi yang tidak terinfeksi, dimana tidak ditemukan adanya inflamasi dan tidak ada infeksi saluran pernafasan, pencernaan, dan urogenital.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Lampung (2009), potensi wilayah Provinsi Lampung mampu menampung 1,38

I. PENDAHULUAN. Lampung (2009), potensi wilayah Provinsi Lampung mampu menampung 1,38 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Provinsi Lampung merupakan daerah yang memiliki potensi untuk pengembangan usaha peternakan. Menurut data Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung (2009),

Lebih terperinci

Sistem Pencernaan Manusia

Sistem Pencernaan Manusia Sistem Pencernaan Manusia Manusia memerlukan makanan untuk bertahan hidup. Makanan yang masuk ke dalam tubuh harus melalui serangkaian proses pencernaan agar dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi. Proses

Lebih terperinci

PEMIJAHAN LELE SEMI INTENSIF

PEMIJAHAN LELE SEMI INTENSIF PEMIJAHAN LELE SEMI INTENSIF PEMIJAHAN LELE SEMI INTENSIF Pemijahan ikan lele semi intensif yaitu pemijahan ikan yang terjadi dengan memberikan rangsangan hormon untuk mempercepat kematangan gonad, tetapi

Lebih terperinci

PENGAMATAN POST-MORTEM KUALITAS KULIT KAMBING DI KOTA MANADO

PENGAMATAN POST-MORTEM KUALITAS KULIT KAMBING DI KOTA MANADO PENGAMATAN POST-MORTEM KUALITAS KULIT KAMBING I KOTA MANAO Merri. Rotinsulu 1, Hendra Inal 1, J. A.. Kalele 1, E.Tangkere 1 1) Jurusan Ilmu Produksi Ternak, Fakultas Peternakan, Unsrat Manado 95115 (E-mail:

Lebih terperinci

Lokakarya Fungsional Non Peneli BAHAN DAN METODE Percobaan ini dilaksanakan di laboratorium nutrisi Balai Penelitian Ternak di Bogor dengan meng

Lokakarya Fungsional Non Peneli BAHAN DAN METODE Percobaan ini dilaksanakan di laboratorium nutrisi Balai Penelitian Ternak di Bogor dengan meng PENGGUNAAN HCL SEBAGAI PENGGANTI HCLO 4 DALAM PEREAKSI MOLIBDOVANADAT PADA ANALISIS FOSFOR Nina Marlina dan Surayah Askar Balai Penelitian Ternak Ciawi, P.O. Box 221, Bogor 16002 PENDAHULUAN Bagi semua

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk meningkatkan kesehatan, aliran darah, elastisitas, dan relaksasi otot-otot. dasar panggul (Mongan, 2007, hlm 178).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk meningkatkan kesehatan, aliran darah, elastisitas, dan relaksasi otot-otot. dasar panggul (Mongan, 2007, hlm 178). 14 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pemijatan Perenium 1. Pengertian Pijat perineum adalah salah satu cara yang paling kuno dan paling pasti untuk meningkatkan kesehatan, aliran darah, elastisitas, dan relaksasi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. sebagai salah satu matapencaharian masyarakat pedesaan. Sapi biasanya

I. PENDAHULUAN. sebagai salah satu matapencaharian masyarakat pedesaan. Sapi biasanya I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sapi merupakan hewan ternak yang umum dipelihara dan digunakan sebagai salah satu matapencaharian masyarakat pedesaan. Sapi biasanya diperlihara untuk diambil tenaga, daging,

Lebih terperinci

Temu Teknis Fungsionol non Penelh 000 dengan dosis yang tinggi pula yaitu 40 ton pupuk kandang, 900 kg urea, 450 kg TSP dan 450 kg KCL per ha/ tahun.

Temu Teknis Fungsionol non Penelh 000 dengan dosis yang tinggi pula yaitu 40 ton pupuk kandang, 900 kg urea, 450 kg TSP dan 450 kg KCL per ha/ tahun. Temu Teknis Fungsional non Peneliti 000 PENGARUH PERBEDAAN PENGGUNAAN PUPUK TERHADAP PRODUKSI RUMPUT RAJA (Pennisetum purpurephoides) DI LAPANGAN PERCOBAAN CIAWI M. Anwar dam Bambang Kushartono Balai Peneliuian

Lebih terperinci

Gejala Diabetes pada Anak yang Harus Diwaspadai

Gejala Diabetes pada Anak yang Harus Diwaspadai Gejala Diabetes pada Anak yang Harus Diwaspadai Gejala diabetes sering kali tidak terlihat secara jelas di awalnya. Kadang kita baru sadar atau terindikasi diabetes ketika sudah mengalami komplikasi diabetes.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Luka akibat jarum suntik dan benda tajam adalah luka yang di sebabkan oleh benda yang telah terkontaminasi cairan tubuh orang lain. Cidera ini kebanyakan terjadi pada

Lebih terperinci

TUGAS BIOLOGI DASAR DIARE. Oleh : Nama : Yunika Dewi Wulaningtyas NIM : Prodi : Pendidikan Matematika (R) Angkatan : 2008/2009

TUGAS BIOLOGI DASAR DIARE. Oleh : Nama : Yunika Dewi Wulaningtyas NIM : Prodi : Pendidikan Matematika (R) Angkatan : 2008/2009 TUGAS BIOLOGI DASAR DIARE Oleh : Nama : Yunika Dewi Wulaningtyas NIM : 080210101051 Prodi : Pendidikan Matematika (R) Angkatan : 2008/2009 JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

BAB III MATERI DAN METODE. hijau terhadap bobot relatif dan panjang organ pencernaan itik Magelang jantan

BAB III MATERI DAN METODE. hijau terhadap bobot relatif dan panjang organ pencernaan itik Magelang jantan 13 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian tentang pengaruh penggunaan tepung limbah kecambah kacang hijau terhadap bobot relatif dan panjang organ pencernaan itik Magelang jantan dilaksanakan pada tanggal

Lebih terperinci

PENANAMAN Untuk dapat meningkatkan produksi hijauan yang optimal dan berkualitas, maka perlu diperhatikan dalam budidaya tanaman. Ada beberapa hal yan

PENANAMAN Untuk dapat meningkatkan produksi hijauan yang optimal dan berkualitas, maka perlu diperhatikan dalam budidaya tanaman. Ada beberapa hal yan Lokakarya Fungsional Non Peneliri 1997 PENGEMBANGAN TANAMAN ARACHIS SEBAGAI BAHAN PAKAN TERNAK Hadi Budiman', Syamsimar D. 1, dan Suryana 2 ' Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan, Jalan Raya Pajajaran

Lebih terperinci

STUDI KOMPARATIF METABOLISME NITROGEN ANTARA DOMBA DAN KAMBING LOKAL

STUDI KOMPARATIF METABOLISME NITROGEN ANTARA DOMBA DAN KAMBING LOKAL STUDI KOMPARATIF METABOLISME NITROGEN ANTARA DOMBA DAN KAMBING LOKAL SKRIPSI KHOERUNNISSA PROGRAM STUDI NUTRISI DAN MAKANAN TERNAK FAKULTAS PETERNAKAN INSITUT PERTANIAN BOGOR 2006 RINGKASAN KHOERUNNISSA.

Lebih terperinci

PERSYARATAN PRAKTIK BIDAN

PERSYARATAN PRAKTIK BIDAN Lampiran Peraturan Menteri Kesehatan Nomor : /MENKES/PER/X/00 Tanggal : Oktober 00 PERSYARATAN PRAKTIK BIDAN A. TEMPAT PRAKTIK. Tempat untuk praktik bidan mandiri terpisah dari ruangan keluarga terdiri

Lebih terperinci

Temu Teknis Fungsional non PenellU 2000 merupakan bahan yang umumnya dipergunakan sebagai bahan pembuatan pupuk organic, dan sering dipergunakan dalam

Temu Teknis Fungsional non PenellU 2000 merupakan bahan yang umumnya dipergunakan sebagai bahan pembuatan pupuk organic, dan sering dipergunakan dalam Temu Teknis Fungsional non Penelui 2000 KULIT SINGKONG SEBAGAI PUPUK ALTERNATIF TANAMAN RUMPUT UNGGUL Suryana Balai Penelitian Ternak, P.O. Box 221, Bogor 16001. RINGKASAN Suatu kajian pemanfaatan kulit

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 19 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Data rata-rata parameter uji hasil penelitian, yaitu laju pertumbuhan spesifik (LPS), efisiensi pemberian pakan (EP), jumlah konsumsi pakan (JKP), retensi protein

Lebih terperinci

Infeksi luka akibat sectio caesaria berbeda dengan luka persalinan normal.

Infeksi luka akibat sectio caesaria berbeda dengan luka persalinan normal. III.4.2 Resiko Persalinan Secara Sectio Caesaria Menurut MeduaSehat.com ( 2006 ), resiko persalinan secara Sectio Caesaria dibagi menjadi : 1. Resiko jangka pendek a. Infeksi pada bekas jahitan Infeksi

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Ternak Kandang dan Peralatan Ransum

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Ternak Kandang dan Peralatan Ransum MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Pemeliharaan ini dilakukan di Laboratorium Lapang Ilmu Produksi Ternak Ruminansia Kecil Blok B dan analisis plasma di Laboratorium Nutrisi Ternak Kerja dan Olahraga Unit

Lebih terperinci

Sistem Pencernaan Pada Hewan

Sistem Pencernaan Pada Hewan Sistem Pencernaan Pada Hewan Struktur alat pencernaan berbeda-beda dalam berbagai jenis hewan, tergantung pada tinggi rendahnya tingkat organisasi sel hewan tersebut serta jenis makanannya. pada hewan

Lebih terperinci

KHARISMA ANINDYA PUTRI H

KHARISMA ANINDYA PUTRI H TAMPILAN PERTAMBAHAN BOBOT BADAN HARIAN DAN KADAR UREA DARAH PADA KAMBING PERAH DARA PERANAKAN ETTAWA AKIBAT PEMBERIAN RANSUM DENGAN SUPLEMENTASI UREA YANG BERBEDA SKRIPSI Oleh KHARISMA ANINDYA PUTRI H

Lebih terperinci

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. bungkil kedelai, tepung gamal (Gliricidia sepium), dan pucuk tebu (Saccharum

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. bungkil kedelai, tepung gamal (Gliricidia sepium), dan pucuk tebu (Saccharum III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan dan Peralatan Penelitian 3.1.1 Bahan Penelitian 1) Ransum Ransum yang dibuat terdiri atas dedak halus, onggok, bungkil inti sawit, bungkil kedelai, tepung gamal

Lebih terperinci