BAB II LANDASAN TEORI LANDASAN TEORI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II LANDASAN TEORI LANDASAN TEORI"

Transkripsi

1 BAB II LANDASAN TEORI LANDASAN TEORI 2.1 Bahasa-Bahasa Komputer Pemakaian Komputer dewasa ini telah sedemikian pesatnya sejalan dengan kemajuan teknologi Komputer itu sendiri. Berbagai bidang seperti Industri, Perdagangan, Pendidikan, Pemerintahan, Ilmu Pengetahun Eksakta maupun Sosial dan Budaya dan Lain-Lain memanfaatkan alat yang canggih itu. Pengguna sistem komputer modern bisa dibagi dalam dua kategori, yaitu : 1. Pengguna yang tidak pernah mengembangkan programnya dan hanya menggunakan program yang dikembangkan oleh pengguna lainnya. 2. Pengguna yang sangat peduli akan pengembangan program dan berusaha mengembangkannya sendiri. Kategori pengguna ini biasanya disebut dengan ahli komputer (programmer). Sejak pertama komputer diciptakan, Komputer membutuhkan sejumlah perintah untuk melakukan tugas tertentu. Perintahperintah ini dikenal sebagai bahasa pemograman. Kategori pengguna yang kedua sangat beruntung karena saat ini telah banyak beredar bahasa pemograman tingkat tinggi (high level) yang merupakan bahasa pemograman dengan penggunaan bahasa yang mendekati bahasa manusia. 5

2 Dibandingkan dengan programmer pada awal kemunculan komputer dimana syarat seorang programmer haruslah menguasai bahasa mesin baru bisa menghasilkan sebuah program baru. Bahasa mesin merupakan bahasa tingkat rendah (low level) dalam kategori bahasa komputer dimana bahasa ini merupakan bahasa yang langsung dimengerti oleh komputer sendiri tanpa perlu adanya proses penerjemahan. Untuk bisa dimengerti oleh komputer maka suatu bahasa tingkat tinggi harus diterjemahkan dalam bentuk bahasa mesin. Untuk menerjemahkan suatu bentuk bahasa pemrograman diperlukan sebuah alat penerjemah yang umum disebut teknik kompilasi (compiler). Kompilasi berfungsi untuk mengubah suatu kode sumber menjadi kode target dimana kode sumber tersebut bisa berupa bahasa tingkat tinggi dan kode target bisa berupa bahasa mesin. Oleh sebab itu kompilasi merupakan jembatan penghubung antara perangkat keras dengan perangkat lunak Bahasa Tingkat Tinggi Ciri ciri bahasa tingkat tinggi adalah sebagai berikut : 1. Perintahnya mirip dengan bahasa manusia, seperti penggunaan bahasa Inggris. 2. Mudah dimengerti. 3. Mempunyai kemampuan yang terbatas (bila tidak dibantu dengan bahasa tingkat rendah). Beberapa contoh bahasa tingkat tinggi adalah : BASIC (Beginner s All purpose Symbolic Interchange Code). 6

3 COBOL (Common Bussiness Oriented Language). PASCAL (Untuk mengenang jasa Blaise Pascal) Bahasa Tingkat Menengah Ciri khas dari bahasa tingkat menengah adalah kecepatan mengakses dan kemampuan yang cukup diandalkan. Keistimewaan lainnya adalah perintah yang digunakan hampir sama dengan bahasa manusia. Contoh bahasa tingkat menengah adalah bahasa C Bahasa Tingkat Rendah Bahasa tingkat rendah cukup sulit dipelajari karena perintahnya tidak sama dengan bahasa manusia. Keistimewaan bahasa tingkat rendah adalah kecepatannya yang sangat diandalkan. Contoh dari bahasa tingkat rendah adalah bahasa mesin dan bahasa Assembler (rakitan). Pada bahasa Assembler akan dijumpai beberapa program yang cukup panjang dan berbelit belit. Hal ini tidak aneh karena pada bahasa Assembler kita harus memerintahkan satu per satu langkah dasar yang diambil. Sebagai contoh, akan diambil sebuah rutin menghapus layar monitor. Pada bahasa tingkat tinggi seperti bahasa BASIC cukup diberikan perintah CLS maka otomatis semua tulisan dilayar akan terhapus dan bersih kembali. Lain halnya dengan bahasa Assembler dimana 7

4 untuk melaksanakan rutin menghapus layar saja memerlukan 10 perintah dasar seperti dapat dilihat pada gambar 2.1 berikut ini : Mov ah,06h Xor cx,cx Mov dh,24 Mov dl,79 Mov al,00 Mov bh,07h Int 10h Mov ah,2 Mov bh,00 Int 10h Gambar 2.1 Contoh barisan perintah dalam bahasa Assembler 2.2 Jenis-Jenis Satuan Dalam Komputer Gambar 2.2 Hubungan Bit, nibble, byte dan word Dalam merepresentasikan nilai satuan dalam komputer, dibuat beberapa jenis satuan sebagai berikut : 1. Setiap 1 (satu) digit bilangan biner disebut satu bit. 8

5 2. Setiap 4 (empat) digit bilangan biner disebut satu nibble. 3. Setiap 8 (delapan) digit bilangan biner disebut satu byte. 4. Setiap 16 (enam belas) digit bilangan biner disebut satu word. 5. Setiap 32 (tiga puluh dua) digit bilangan biner disebut satu double word. 6. Setiap 128 (seratus dua puluh delapan) digit bilangan biner disebut satu para. 7. Setiap 256 (dua ratus lima puluh enam) byte atau 2048 (dua ribu empat puluh delapan) bit disebut satu page. 2.3 Perangkat Keras Mikroprosesor 8088/8086 MODE MAKS. MODE { } MIN. MODE MIN. MODE { } MAKS. GND 1 40 VCC GND 1 40 VCC AD AD15 AD AD15 AD A16/S3 AD A16/S3 AD A17/S4 AD A17/S4 AD A18/S5 AD A18/S5 AD A19/S6 AD A19/S6 AD BHE/S7 AD SSO (HIGH) AD MN/MX AD MN/MX AD7 AD6 AD CPU RD RQ/GT0 RQ/GT1 (HOLD) (HLDA) AD7 AD6 AD CPU RD HOLD HLDA (HOLD) (HLDA) AD LOCK (WR) AD WR (LOCK) AD S2 (M/IO) AD IO/M (S2) AD S1 (DT/R) AD DT/R (S1) AD S0 (DEN) AD DEN (S0) AD QS0 (ALE) AD ALE (QS0) NMI QS1 (INTA) NMI INTA (QS1) INTR TEST INTR TEST CLK READY CLK READY GND RESET GND RESET (a) (b) Gambar 2.3 (a) Pin-out mikroprosesor 8086; (b) pin-out mikroprosesor

6 Gambar 2.3 di atas mengilustrasikan pin-out mikroprosesor 8086 dan Sebagaimana terlihat jika dibandingkan dengan teliti, secara virtual sebenarnya tidak ada perbedaan antara kedua mikroprosesor ini, keduanya terkemas dalam dual in-line package (DIP) 40-pin. (Soeparlan, Soepono. Pengantar Mikroprosesor 8086/8088, 80186, 80286, dan Jakarta, Gunadarma, 1995 Bab 6) 8086 merupakan mikroprosesor 16-bit dengan bus data 16-bit dan 8088 merupakan mikroprosesor 16-bit dengan bus data 8-bit. Sebagaimana ditunjukkan oleh pin-out, 8086 memiliki koneksi pin AD0-AD15, dan 8088 memiliki koneksi pin AD0-AD7. Lebar bus data dengan demikian merupakan satu-satunya perbedaan utama antara kedua mikroprosesor ini. Tetapi, ada satu perbedaan kecil pada salah satu sinyal kontrol mempunyai pin M/IO, dan 8088 mempunayi pin M/IO. Perbedaan perangkat keras lainnya terdapat pada pin 34 dari kedua chip: pada 8088, terdapat pin SSO, sementara pada 8086, pin tersebut merupakan BHE/S7. Karakteristik input mikroprosesor-mikroprosesor ini kompatibel dengan semua komponen logika standar yang tersedia saat ini. Tabel 2.1 berikut ini memberikan level tegangan input dan persyaratan arus input untuk semua pin input pada kedua mikroprosesor. Level arus input sangat kecil karena input merupakan koneksi gerbang MOSFET dan hanya merepresentasikan arus bocor. 10

7 Tabel 2.1 Karakteristik input mikroprosesor 8086 dan 8088 Level Logika Tegangan Arus 0 0,8 V maksimum ± 10 µa maksimum 1 2,0 V minimum ± 10 µa maksimum Tabel 2.2 mengilustrasikan karakteristik semua pin output pada mikroprosesor-mikroprosesor ini. Level tegangan logika 1 pada 8088/8086 kompatibel dengan sebagian besar keluarga logika standar, tetapi logika 0 tidak. Rangkaian standar logika memiliki tegangan maksimum logika sebesar 0,4 V, dan 8088/8086 memiliki maksimum 0,45 V. Dengan demikian, ada perbedaan 0,05 V. Tabel 2.2 Karakteristik output mikroprosesor 8086 dan 8088 Level Logika Tegangan Arus 0 0,45 V maksimum 2,0 µa maksimum 1 2,4 V minimum -400 µa maksimum 2.4 Bahasa Assembler 8088/8086 Bahasa Assembler 8088 merupakan salah satu bagian dari bahasa komputer tingkat rendah, dimana nilai 8088 ditujukan kepada mikroprosesor dengan arsitektur dasar 8088 buat Intel Corp. Penulis memilih bahasa assembler 8086 sebagai bahasa tujuan dibanding bahasa assembler seperti 6800, Zilog, dikarenakan perangkat komputer 8086 merupakan perangkat keras yang paling banyak dipakai dewasa ini. 11

8 2.4.1 Pengertian Register Dalam mempelajari bahasa Assembler, kita harus menghafalkan semua register dan mengerti kegunaannya masing masing. Yang dimaksud dengan register adalah sebagian kecil memori komputer yang dipakai untuk tempat penampungan data dengan ketentuan bahwa data yang terdapat dalam register dapat diproses dalam berbagai operasi dengan melihat berapa besar kemampuan menampung register tersebut. Register dapat dibagi dalam lima golongan, yaitu : 1. General purpose register, yang terdiri dari AX (AH + AL) = Accumulator Register BX (BH + BL) = Base Register CX (CH + CL) = Counter Register DX (DH + DL) = Data Register 2. Segment Register, yang terdiri dari CS = Code Segment Register DS = Data Segment Register SS = Stack Segment Register ES = Extra Segment Register 3. Pointer Register IP = Instruction Pointer Register SP = Stack Pointer Register BP = Base Pointer Register 12

9 4. Index Register SI = Source Index Register DI = Destination Index Register 5. Flag Register Gambar 2.4 Struktur internal Mikroprossesor 8086/8088 yang menggambarkan Unit Pelaksana (EU) dan Unit Interface Bus (BIU) 13

10 General Purpose Register Register yang termasuk dalam kelompok ini adalah register AX, BX, CX, DX, yang masing masing terdiri atas 16 bit. Register register ini mempunyai satu ciri khas, yaitu dapat dipisah menjadi 2 bagian dimana masing masing bagian terdiri atas 8 bit, seperti register AX dapat dipecah menjadi register AH, dan AL. Akhir H menunjukkan High dan akhiran L menunjukkan Low. Secara umum register-register dalam kelompok ini dapat digunakan untuk berbagai keperluan, walaupun demikian ada pula penggunaan khusus dari masingmasing register ini, yaitu : 1. Register AX, secara khusus digunakan pada operasi aritmatika terutama dalam operasi pembagian dan pengurangan. 2. Register BX, biasanya digunakan untuk menunjukkan suatu alamat offset dari suatu segmen. 3. Register CX, digunakan secara khusus pada operasi looping dimana register ini menentukan berapa banyaknya looping yang akan terjadi. 4. Register DX, digunakan untuk menampung sisa hasil pembagian 16 bit Segment Register Register yang termasuk dalam kelompok ini terdiri atas register CS, DS, ES, dan SS yang masing masing merupakan register 16 bit. Register register dalam 14

11 kelompok ini secara umum digunakan untuk menunjukkan alamat dari suatu segmen memori. Register CS (Code Segment) digunakan untuk menunjukkan tempat dari segmen yang sedang aktif, sedangkan register SS (Stack Segment) menunjukkan letak dari segmen yang digunakan oleh stack. Register DS (Data Segment) biasanya digunakan untuk menunjukkan tempat segmen dimana data data pada program disimpan. Umumnya isi register ini tidak perlu diubah kecuali pada program residen (program) yang menetap di memori walaupun eksekusi program telah berakhir. Register ES (Extra Segment) sesuai dengan namanya adalah suatu register tambahan yang tidak mempunyai tugas khusus. Register ES biasanya digunakan untuk menunjukkan suatu alamat di memori, misalkan alamat memori video Pointer dan Index Register Register IP (Instruction Pointer) berpasangan dengan CS (CS:IP) menunjukkan alamat memori tempat dari perintah selanjutnya yang akan dieksekusi. Register IP juga merupakan register 16 bit. Register SP (Stack Pointer) yang berpasangan dengan register SS (SS:SP) digunakan untuk menunjukkan alamat dari stack, sedangkan register BP (Base Pointer) yang berpasangan dengan register SS (SS:BP) mencatat suatu alamat di memori tempat data berada. 15

12 Register SI (Source Index) dan register DI (Destination Index) biasanya digunakan pada operasi untai dengan mengakses secara langsung pada alamat memori yang ditunjuk kedua register ini Flag Register Flags register merupakan suatu komposisi register 16 bit dimana komposisi bitnya dapat mengecek apakah sesuatu proses itu berfungsi atau tidak. Sebagai contoh, Sign Flag menunjukkan apakah suatu bilangan bertanda atau tidak. Adapun flag yang terdapat pada mikroprosesor 8088 ke atas adalah sebagai berikut : 1. OF (Overflow Flag), jika terjadi overflow pada operasi aritmatika bit ini akan bernilai DF (Direction Flag), digunakan pada operasi untai untuk menunjukkan arah proses. 3. IF (Interrupt enable Flag), mikroprosesor akan mengabaikan interupsi yang terjadi jika bit ini TF (Trap Flag), digunakan untuk proses pelacakan langkah demi langkah. 5. SF (Sign Flag), jika digunakan bilangan bertanda bit ini akan bernilai ZF (Zero Flag), jika hasil operasi menghasilkan nol, maka bit ini akan bernilai AF (Auxiliary Flag), digunakan oleh operasi BCD, seperti pada perintah AAA. 16

13 8. PF (Parity Flag), digunakan untuk menunjukkan paritas bilangan, bit ini akan bernilai 1 bila bilangan yang dihasilkan merupakan bilangan genap. 9. CF (Carry Flag), jika terjadi peminjaman (borrow) pada operasi pengurangan atau bawaan (carry) pada penjumlahan, maka bit ini akan bernilai 1. Tabel 2.3 Susunan Flag Register 8088 Bit Flag OF DF IF TF SF ZF AF PF CF Mode Pengalamatan Data Perintah pengalamatan data yang sering dipakai adalah perintah MOV. Perintah MOV merupakan perintah merupakan perintah yang umum dan fleksibel. Perintah ini akan meng-copy data dari sumber ke tujuan sehingga sumber tidak pernah berubah tetapi tujuan hampir selalu berubah. Perintah ini tidak mempengaruhi register flag. Sumber dan tujuan sering disebut sebagai operand. Mode pengalamatan data yang digunakan dengan perintah ini mencakup : 1. Pengalamatan register (register addressing). Pengalamatan ini digunakan untuk memindahkan salinan dari byte atau word dari register atau lokasi memori sumber ke dalam register atau lokasi memori tujuan. Contoh : MOV CX, DX akan menyalin isi dari register DX ke dalam register CX. 2. Pengalamatan segera (immediate addressing). 17

14 Pengalamatan ini digunakan untuk memindahkan data yang berukuran byte atau word langsung ke dalam register tujuan. Contoh : perintah MOV AL, 22H menyalin bilangan 22H ke dalam register AL. 3. Pengalamatan langsung (direct addressing). Pengalamatan ini memindahkan byte atau word antara lokasi memori dan register. Kumpulan perintah tidak menyediakan pemindahan data antara memori ke memori kecuali pada perintah MOVS. Contoh : perintah MOV CX, LIST menyalin isi dari lokasi memori LIST ke dalam register CX. 4. Pengalamatan register tidak langsung (indirect addressing). Pengalamatan ini memindahkan byte atau word antara register dan lokasi memori yang alamatnya ditunjuk oleh suatu register indeks atau register basis. Register indeks dan basis adalah BP, BX, DI, dan SI. Contoh : MOV AX, [BX] menyalin data 16-bit dari alamat offset segmen data yang alamatnya ditunjuk oleh register BX ke dalam register AX. 5. Pengalamatan base-plus-index. Pengalamatan ini memindahkan data yang berukuran byte atau word antara register dan lokasi memori yang ditunjuk leh register basis (BP atau BX) ditambah dengan isi register indeks (DI atau SI). Contoh : perintah MOV [BX+DI], CL menyalin isi register CL yang berukuran byte ke dalam lokasi memori segmen data yang ditunjuk oleh BX ditambah DI. 6. Pengalamatan register relatif (relative register addressing). Pengalamatan ini memindahkan data yang berukuran byte atau word antara register dan lokasi memori yang ditunjuk oleh suatu register indeks atau basis 18

15 ditambah displacement. Contoh : MOV AX, [BX+4]. Perintah ini mengisi AX dengan data yang alamat segmen datanya dibentuk oleh BX ditambah Pengalamatan base relatif-plus-index Pengalamatan ini memindahkan data yang berukuran byte atau word antara register dan lokasi memori yang ditunjuk oleh suatu register basis dan register indeks ditambah displacement. Contoh : MOV AX, ARRAY[BX+DI]. Perintah ini menggunakan sebuah alamat yang dibentuk oleh penambahan ARRAY, BX dan DI. Karena mode pengalamatan yang diambil hanya berupa pengalamatan register dan segera maka pembahasan kali ini hanya dibatasi pada pengalamatan register dan segera Pengalamatan Register (Register Addressing) Pengalamatan register merupakan bentuk pengalamatan data yang paling dikenal dan lebih mudah untuk dipakai. Register 8 bit yang dipakai yaitu : AH, AL, BH, BL, CH, CL, DH, dan DL. Sedangkan register 16 bit yang dipakai yaitu : AX, BX, CX, DX, SP, BP, SI, dan DI. Pengalamatan antara register 8 bit dan 16 bit tidak diijinkan dan akan mengeluarkan pesan kesalahan pada saat dilakukan perakitan. 19

16 Tabel 2.4 Contoh perintah pengalamatan register Bahasa Assembly Ukuran Operasi MOV AL, BL 8 bit Menyalin isi register BL ke register AL MOV CH, CL 8 bit Menyalin isi register CL ke register CH MOV AX, CX 16 bit Menyalin isi register CX ke register AX MOV SP, BP 16 bit Menyalin isi register BP ke register SP MOV DS, AX 16 bit Menyalin isi register AX ke register DS MOV SI, DI 16 bit Menyalin isi register DI ke register SI MOV BX, ES 16 bit Menyalin isi register ES ke register BX MOV ES, DS Tidak diijinkan (segmen ke segmen) MOV BL, DX Tidak diijinkan (ukuran berbeda) MOV CS, AX Tidak diijinkan (register segmen tidak boleh merupakan register tujuan) Pengalamatan Segera (Immediate Addressing) Mode pengalamatan data lainnya adalah pengalamatan segera. Istilah segera menyatakan bahwa data segera mengikuti kode operasi heksadesimal dalam memori. Data segera merupakan data konstan, sedangkan data yang dipindahkan dari register adalah data berubah. Pengalamatan segera bekerja berdasarkan data yang berukuran byte atau word. Assembler simbolis memperlihatkan data segera dalam banyak cara. Huruf H ditambahkan kepada data heksadesimal. Jika data heksadesimal mulai dengan suatu huruf, assembler memerlukan data yang dimulai dengan 0. Sebagai contoh, untuk merepresentasikan heksadesimal F2, digunakan 0F2H dalam bahasa rakitan. 20

17 Tabel 2.5 Contoh perintah pengalamatan segera Bahasa Assembly Ukuran Operasi MOV BL, 44 8 bit Menyalin 44 desimal (2CH) ke dalam BL MOV AX, 44H 16 bit Menyalin 0044H ke dalam AX MOV SI, 0 16 bit Menyalin 0000H ke dalam SI MOV CH, bit Menyalin 100 desimal (64H) ke dalam CH MOV AL, A 8 bit Menyalin ASCII A ke dalam AL MOV AX, AB 16 bit Menyalin ASCII BA ke dalam AX. Ini bukan kesalahan. Karakter ASCII disimpan sebagai BA, sehingga perlu dilatih ketelitian saat memilih pasangan karakter ASCII ukuran word MOV CL, B 8 bit Menyalin biner ke dalam CL Perintah Aritmatika Perintah aritmatika dalam bahasa Assembly terdapat banyak variasinya, namun karena perintah aritmatika yang diambil hanya berupa perintah penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian, maka pembahasan kali ini hanya dibatasi pada beberapa perintah tersebut saja. 21

18 Penjumlahan Perintah penjumlahan tampil dalam berbagai format penulisan dalam beberapa jenis mikroprosesor. Perintah penjumlahan dapat berupa ADD, ADC dan INC. ADD merupakan perintah penjumlahan dimana carry tidak dimasukkan dalam perhitungan. Sedangkan ADC merupakan perintah penjumlahan yang memasukkan carry dalam perhitungan. Inkremen (INC) adalah format khusus dari penjumlahan yaitu menambahkan suatu bilangan dengan satu. Perintah penjumlahan terdiri dari 3 macam yaitu : 1. ADD, yaitu perintah penjumlahan yang tidak menyertakan nilai carry dalam perhitungan. Format : SUB Source, Destination. Contoh : ADD AL, BL akan menghasilkan AL = AL + BL. 2. ADC, yaitu perintah penjumlahan yang menyertakan nilai carry dalam perhitungan. Format : SBB Source, Destination. Contoh : ADC AL, BL akan menghasilkan AL = AL + BL + Carry. 3. INC, yaitu perintah penjumlahan yang menambahkan dengan 1. Format : INC Destination. Contoh : INC AL akan menghasilkan AL = AL + 1. Berdasarkan mode pengalamatan yang dipakai, maka perintah penjumlahan dapat dibagi menjadi : 1. Penjumlahan register (register addition). Penjumlahan ini digunakan untuk menjumlahkan isi dari beberapa register. Contoh : ADD AL, BL akan menghasilkan AL = AL + BL. 22

19 ADC AL, BL akan menghasilkan AL = AL + BL + Carry. 2. Penjumlahan segera (immediate addition). Penjumlahan ini digunakan untuk menjumlahkan isi register dengan nilai konstan. Contoh : ADD AL, 05H akan menghasilkan AL = AL + 05H ADC AL, 05H akan menghasilkan AL = AL + 05H + Carry Pengurangan Ada banyak bentuk pengurangan yang ditampilkan dalam kumpulan perintah. Format-format ini menggunakan mode pengalamatan data 8 bit dan 16 bit. Format khusus dari pengurangan DEC yaitu dekremen, digunakan untuk mengurangkan dengan 1. Seperti halnya perintah penjumlahan, pengurangan juga memiliki nilai borrow, sehingga perintah pengurangan terdiri dari 3 macam yaitu : 1. SUB, yaitu perintah pengurangan yang tidak menyertakan nilai borrow dalam perhitungan. Format : SUB Source, Destination. Contoh : SUB AL, BL akan menghasilkan AL = AL BL. 2. SBB, yaitu perintah pengurangan yang menyertakan nilai borrow dalam perhitungan. Format : SBB Source, Destination. Contoh : SBB AL, BL akan menghasilkan AL = AL BL Borrow. 3. DEC, yaitu perintah pengurangan yang mengurangkan dengan 1. Format : DEC Destination. Contoh : DEC AL akan menghasilkan AL = AL 1. 23

20 Berdasarkan mode pengalamatan yang dipakai, maka perintah penjumlahan dapat dibagi menjadi : 1. Pengurangan register (register substraction). Pengurangan ini digunakan untuk mengurangkan isi dari beberapa register. Contoh : SUB AL, BL akan menghasilkan AL = AL BL. SBB AL, BL akan menghasilkan AL = AL BL Borrow. 2. Pengurangan segera (immediate substraction). Pengurangan ini digunakan untuk mengurangkan isi register dengan nilai konstan. Contoh : SUB AL, 05H akan menghasilkan AL = AL 05H SBB AL, 05H akan menghasilkan AL = AL 05H Borrow Perkalian Perkalian dilakukan dalam format byte dan word dan dapat juga bilangan bulat bertanda (IMUL) atau bilangan bulat tak bertanda (MUL). Beberapa bit flag seperti O dan C berubah saat proses perkalian dijalankan dan memberikan hasil yang dapat diramalkan sebelumnya. Flag yang lain juga berubah, tetapi hasilnya tidak bisa diramalkan. 24

21 Namun pembahasan kali ini hanya dibatasi pada bilangan bulat tak bertanda yaitu operasi MUL yang memiliki format sebagai berikut : MUL Source. Contoh : MUL 05H akan menghasilkan AX = AX * 05H Pembagian Seperti halnya perkalian, pembagian terjadi pada bilangan 8 bit atau 16 bit. Bilangan ini adalah bilangan bulat bertanda (IDIV) atau tak bertanda (DIV). Hasil pembagian selalu dua kali lebarnya dari bilangan yang dibagi. Artinya pembagian 8 bit membagi bilangan 16 bit dengan bilangan 8 bit. Namun pembahasan kali ini hanya dibatasi pada bilangan bulat tak bertanda yaitu operasi DIV yang memiliki format sebagai berikut : DIV Source. Contoh : DIV 05H akan menghasilkan AX = AX / 05H Bilangan Bertanda dan Bilangan Tidak Bertanda Yang dimaksud dengan bilangan bertanda adalah bilangan yang mengandung arti plus (+), ataupun min ( ), sedangkan bilangan tidak bertanda mengandung arti semua positif. 25

22 Kapasitas Bilangan Kapasitas bilangan bertanda dan tidak bertanda ditentukan oleh register Sign Flag dengan komposisi sebagai berikut : 1. Bila Sign Flag menunjukkan 0, maka komposisi bit untuk angka paling besar adalah : atau desimalnya Jadi dapat disimpulkan bahwa bila bilangan itu bilangan tak bertanda, maka bilangan itu akan berkomposisi bit antara hingga atau 0000 hexa hingga FFFF hexa. 2. Bila Sign Flag menunjukkan 1 maka bilangan tersebut merupakan bilangan bertanda. Bilangan bertanda mempunyai cara perhitungan yang lain dengan bilangan bertanda. Untuk bilangan bertanda, bit terakhir atau bit ke 16 (bit paling kiri) tidak dimasukkan dalam hitungan melainkan merupakan petunjuk apakah bilangan itu positif atau negatif. Oleh karena kemampuan tersebut, maka kapasitas bilangan bertanda menjadi berkurang sebagian, yaitu untuk bilangan positif dari 0 sampai dan untuk bilangan negatif 1 sampai dengan Penulisan Bit Bilangan Negatif Pada bilangan bertanda, cara menulis bit negatif tidak sama dengan bit positif. Cara menulis bit bilangan negatif untuk -1 adalah dan -2 adalah 26

23 Jadi dapat disimpulkan bahwa cara penulisan bilangan negatif dimulai dengan bilangan terbesar dalam komposisi 16 bit yaitu FFFF hexa dan diakhiri bilangan (8000 hexa) sebagai bilangan negatif terbesar Mencari Bilangan Negatif Untuk mempermudah pencarian bilangan negatif dari heksadesimal dapat dilakukan langkah langkah sebagai berikut : 1. Ubah bilangan desimal negatif ke bilangan biner positif. 2. Ubah setiap angka 0 menjadi 1 dan angka 1 menjadi Tambahan bilangan 1 pada bilangan yang telah diubah dan konversi ke heksadesimal akan didapat hasil yang diinginkan. Sebagai contoh : Nilai heksadesimal dari 20 adalah sebagai berikut : Nilai 20 diubah menjadi biner Balikkan angka biner diatas menjadi Tambahkan dengan 1 dan didapat atau FFEC heksa Program EXE dan Program COM Secara umum program yang berekstensi.com dan.exe terletak pada ukuran luas daerah yang menyebabkan kelainan pemrograman dalam Assembler. 27

24 Ukuran Luas Berkas Ukuran berkas yang diakhiri dengan ekstensi.com mempunyai arti bahwa berkas itu paling banyak hanya akan memakan luas 1 segmen, sedang untuk berkas berekstensi.exe tidak dibatasi berapa segmen yang dipakai, bisa 1 segmen atau lebih Perbedaan Lain Karena.COM hanya mempunyai 1 segmen, maka berkas.com mempunyai kelebihan dan kekurangan seperti : 1. Stack yang telah dibuat sendiri oleh program pada akhir segmen. 2. Hanya terdapat satu segmen, sehingga kita tidak perlu mengatur register DS, CS, dan SS. 3. Harus disediakan ruangan di awal program sebanyak 100 hexa byte untuk keperluan PSP (Program Segment Prefix). 4. Karena tempat PSP diketahui dengan pasti, maka operasi ke PSP lebih mudah karena masih dalam 1 segmen. Sedangkan kelebihan dan kekurangan berkas.exe adalah kebalikan dari.com, seperti : 1. Kita diperbolehkan untuk membuat program yang panjang karena tidak ada pembatasan besar program. 28

25 2. Kita tidak perlu menyediakan tempat untuk PSP sebesar 100 hexa karena program telah meletakan PSP di tempat yang telah disediakan. 3. Pengaturan pembagian segmen harus dilakukan sendiri. 4. Harus membuat memori stack sendiri. 2.5 Perangkat Lunak Simulasi Percobaan komputer menggunakan perangkat lunak simulasi untuk proses belajar dimulai di Amerika Serikat pada akhir tahun 1950-an dan awal tahun 1960-an. Kemudian penelitian selanjutnya dilakukan oleh Harvard University bekerja sama dengan IBM pada tahun Setelah munculnya komputer mikro, sistem pengajaran dengan komputer menjadi semakin meluas pada pengembangan perangkat lunak simulasi yang dikenal dengan istilah perangkat lunak simulasi untuk sistem pengajaran. Perangkat lunak simulsi sistem pengajaran dengan komputer muncul dari sejumlah disiplin ilmu, terutama ilmu komputer dan psikologi. Dari ilmu komputer dan matematika muncul program-program yang membuat semua perhitungan dan fungsi lebih mudah dan bermanfaat. Sedangkan dari ilmu psikologi muncul pengetahuan mengenai teori belajar, teknik belajar, serta motivasi yang baik. Beberapa istilah yang digunakan untuk menyatakan perangkat lunak simulasi untuk pengajaran dengan komputer adalah Computer Assisted Instruction (CAI), Computer Based Instruction (CBI), Computer Based Education (CBE), Computer 29

26 Assisted Learning (CAL), atau Computer Based Training (CBT). ( 27 May 2012) Tujuan Perangkat Lunak Simulasi Tujuan utama dari perangkat lunak simulasi dalam proses pembelajaran adalah : 1. Peningkatan pengawasan. 2. Penggunaan sumber daya. 3. Individualisasi. 4. Ketepatan waktu dan tingkat ketersediaan. 5. Pengurangan waktu latihan. 6. Perbaikan hasil kerja. 7. Alat yang nyaman dipakai. 8. Pengganti cara belajar. 9. Peningkatan kepuasan belajar. 10. Pengurangan waktu pengembangan. ( 27 May 2012) 30

27 2.5.2 Jenis-jenis Perangkat Lunak Simulasi Jenis pemakaian komputer untuk perangkat lunak simulasi dalam proses pembelajaran digolongkan menjadi tiga bagian, yaitu : 1. Pengujian. Dalam jenis ini, komputer digunakan untuk memberikan penilaian dan analisis tes, membuat soal tes, membuat nilai acak, tes interaksi, dan tes adaptasi. Jenis ini sering disebut dengan Computer Assisted Testing (CAT). 2. Manajemen. Jenis pemakaian ini disebut dengan Computer Managed Instruction (CMI), dimana komputer digunakan untuk mengatur kemajuan peserta pelatihan dan alatalat yang dipakai. CMI biasanya digunakan untuk meningkatkan pengawasan dan efisiensi dalam sistem pelatihan. 3. Perintah. Sering disebut dengan Computer Assisted Instruction (CAI). Jenis ini menganggap komputer sebagai media penyimpanan perintah sama seperti slide, tape, video atau buku-buku. Menurut sudut pandang CAI, masalah utamanya adalah bagaimana menyusun bahan-bahan perintah yang akan ditampilkan oleh komputer dengan cara yang paling efektif. Ada tiga jenis CAI yaitu : a. Drill and Practice Merupakan cara yang paling mudah, terdiri dari tahap-tahap penampilan permasalahan, penerimaan respon pengguna, pemberian hasil analisis, umpan 31

28 balik, dan pemberian pertanyaan lain. Secara umum jenis ini tidak menampilkan informasi baru tapi memberikan latihan dari konsep yang sudah ada. b. Tutorial Jenis ini berisi konsep atau prosedur yang disertai dengan pertanyaan atau latihan pada akhir dari pelatihan. Selama pelatihan, komputer mengajarkan informasi-informasi yang baru kepada siswa seperti layaknya seorang guru pembimbing. Setelah itu, pemahaman siswa diukur melalui serangkaian tes dan komputer melanjutkan pengajaran berdasarkan hasil pengukuran tadi. c. Socratic Berisi komunikasi antara pengguna dan komputer dalam natural language. Jenis ini sebenarnya berasal dari penelitian dalam bidang intelijensia semu (artificial intelligence). Socratic mampu melakukan interaksi dalam natural language dan bisa memahami apa yang ditanyakan pengguna Langkah-langkah Pengembangan Perangkat Lunak Simulasi Ada 5 tahap siklus pengembangan perangkat lunak Simulasi yaitu : 1. Pengembangan spesifikasi perancangan detail. Tujuan dari pengembangan spesifikasi perancangan detail ini meliputi perluasan konsep perancangan untuk menciptakan suatu rencana yang efektif. 2. Pengembangan teknik. 32

29 Pengembangan ini biasanya dilakukan dengan persetujuan dari tim perancang. Tahap ini biasanya akan diulang-ulang dan sering terjadi perbaikan. 3. Evaluasi. Untuk menghasilkan suatu perangkat lunak simulasi yang dapat memenuhi standar maka perlu dilakukan suatu pengujian. Pengujian biasanya dilakukan pada bagian pelajaran dan pelatihan. Hasil dari pengujian inilah yang dievaluasi oleh tim perancang. 4. Produksi dan pengembangan. Produksi ini harus dilakukan secara teknis dan logis, baik dalam penyalinan produk CAI maupun dalam pembuatan dokumentasi. Sedangkan pengembangan yang dilakukan mengacu pada proses pengembangannya. 5. Evaluasi akhir. Langkah pengujian yang dapat dilakukan misalnya dengan melakukan suatu kuisioner maupun konsultasi dengan mereka yang ingin belajar. Hasilnya dapat menjadi pedoman apakah perangkat lunak simulasi tersebut perlu dilakukan perbaikan lagi atau tidak. ( 27 May 2012) 33

30 2.5.5 Keuntungan Perangkat Lunak Simulasi Gambar 2.5 Use Case Diagram Belajar Mengajar Ada beberapa keuntungan yang bisa diraih dari suatu perangkat lunak simulasi sistem pembelajaran dengan komputer yang interakif yaitu : 1. Meningkatkan efektivitas pelatihan, seperti : a. Meningkatkan daya minat pengguna. b. Meningkatkan waktu pelatihan. c. Meningkatkan pengetahuan. 2. Mengurangi waktu dan sumber daya pelatihan, seperti : a. Mengurangi waktu belajar selama pelatihan. b. Mengurangi instruktur pelatihan. c. Biaya pelatihan yang lebih rendah. 34

31 Dosen Mahasiswa Menerangkan Teori Memperhatikan Penjelasan Mencatat Penjelasan Memberikan Soal / Tugas Latihan Mengerjakan Soal / Tugas Latihan Membahas Penyelesaian Soal / Tugas Latihan Memahami Penjelasan & Teori Gambar 2.6. Activity Diagram Belajar Mengajar 35

J. Informatika AMIK-LB Vol.1 No.2 /Mei/2013

J. Informatika AMIK-LB Vol.1 No.2 /Mei/2013 PERANGKAT LUNAK PEMBELAJARAN OPERASI ARITMATIKA PADA MIKROPROSESOR INTEL 8088/8086 DENGAN METODE CBT (Computer Based Training) Oleh SITI MUSTAWA Dosen Prodi Manajemen Informatika, AMIK Labuhanbatu Rantauprapat,

Lebih terperinci

MIKROPROSESOR REGISTER-REGISTER MIKROPROSESOR INTEL

MIKROPROSESOR REGISTER-REGISTER MIKROPROSESOR INTEL Perguruan Tinggi Mitra Lampung MIKROPROSESOR REGISTER-REGISTER MIKROPROSESOR INTEL 8086 Erwin Ardianto, S.T FLAG REGISTER 8086 memiliki flag register dengan panjang16-bit. Dari 16-bit itu terdapat 9 bendera

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM ORGANISASI SISTEM KOMPUTER

MODUL PRAKTIKUM ORGANISASI SISTEM KOMPUTER MODUL PRAKTIKUM ORGANISASI SISTEM KOMPUTER Versi 3.0 Tahun Penyusunan 2011 Tim Penyusun 1. Yuti Dewita Arimbi 2. Nurul Hidayati 3. Ulfie Hasanah 4. Stya Putra Pratama Laboratorium Teknik Informatika Jurusan

Lebih terperinci

R E G I S T E R. = Code Segment Register = Data Segment Register = Stack Segment Register = Extra Segment Register. 3.

R E G I S T E R. = Code Segment Register = Data Segment Register = Stack Segment Register = Extra Segment Register. 3. R E G I S T E R Register adalah sebagian kecil memori komputer yang dipakai untuk tempat penampungan data dengan ketentuan bahwa data yang terdapat dalam register dapat diproses dalam berbagai operasi

Lebih terperinci

Mikroprosesor. Bab 3: Arsitektur Mikroprosesor. INTEL 8086 Generasi Awal Prosesor PENTIUM. Arsitektur Mikroprosesor 1

Mikroprosesor. Bab 3: Arsitektur Mikroprosesor. INTEL 8086 Generasi Awal Prosesor PENTIUM. Arsitektur Mikroprosesor 1 Mikroprosesor Bab 3: Arsitektur Mikroprosesor Generasi Awal Prosesor PENTIUM Arsitektur Mikroprosesor 1 20 bit Arsitektur Mikroprosesor 16 bit Register Antrian (FIFO) Arsitektur Mikroprosesor 2 Prosesor

Lebih terperinci

PETA MEMORI MIKROPROSESOR 8088

PETA MEMORI MIKROPROSESOR 8088 1. Bagan Dasar µp 8088 PETA MEMORI MIKROPROSESOR 8088 Gambar 1. Bagan Dasar µp 8088 Elemen didalam mikroprosesor adalah : CU (Control Unit) adalah manajer dari semua unit. CU mengatur keselarasan kerja

Lebih terperinci

REGISTER Register-register yang terdapat pada mikroprosesor, antara lain :

REGISTER Register-register yang terdapat pada mikroprosesor, antara lain : REGISTER Register adalah sebagian memori dari mikroprosesor yang dapat diakses dengan kecepatan yang sangat tinggi. Register-register yang terdapat pada mikroprosesor, antara lain : General purpose register

Lebih terperinci

Mikroprosesor. Pertemuan 8. By: Augury

Mikroprosesor. Pertemuan 8. By: Augury Mikroprosesor Pertemuan 8 By: Augury augury@pribadiraharja.com Sinyal pada Mode Maksimum Status siklus bus Status siklus bus ( S0, S1, S2 ) Sinyal ini merupakan keluaran yang akan diberikan oleh IC lain

Lebih terperinci

ORGANISASI DAN ARSITEKTUR KOMPUTER. rsp oak informatika

ORGANISASI DAN ARSITEKTUR KOMPUTER. rsp oak informatika ORGANISASI DAN ARSITEKTUR KOMPUTER rsp oak informatika 1 Microprocessor Intel 80x86 rsp oak informatika 2 Central Processing Unit (CPU) CPU merupakan eupa a prosesor untuk memproses data Terpusat (central)

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM ORGANISASI KOMPUTER & BAHASA ASSEMBLY PROGRAM POINTER OPERASI ARITMATIKA

LAPORAN PRAKTIKUM ORGANISASI KOMPUTER & BAHASA ASSEMBLY PROGRAM POINTER OPERASI ARITMATIKA LAPORAN PRAKTIKUM ORGANISASI KOMPUTER & BAHASA ASSEMBLY PROGRAM POINTER OPERASI ARITMATIKA Kelas : INF 2B Praktikum 1 Nama : Fernalia NIM : J3C212210 PROGRAM KEAHLIAN MANAJEMEN INFORMATIKA DIREKTORAT PROGRAM

Lebih terperinci

OPERATION SYSTEM. Jenis - Jenis Register Berdasarkan Mikroprosesor 8086/8088

OPERATION SYSTEM. Jenis - Jenis Register Berdasarkan Mikroprosesor 8086/8088 OPERATION SYSTEM Nama : Dian Fahrizal Nim : 110170096 Unit : A3 Jenis - Jenis Register Berdasarkan Mikroprosesor 8086/8088 Mikroprosesor 8086/8088 memiliki 4 register yang masing-masingnya terdiri dari

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM ORGANISASI KOMPUTER & BAHASA ASSEMBLY PROGRAM OPERASI ARITMATIKA. Kelas : INF 2B Praktikum 1 Nama : Fernalia NIM : J3C212210

LAPORAN PRAKTIKUM ORGANISASI KOMPUTER & BAHASA ASSEMBLY PROGRAM OPERASI ARITMATIKA. Kelas : INF 2B Praktikum 1 Nama : Fernalia NIM : J3C212210 LAPORAN PRAKTIKUM ORGANISASI KOMPUTER & BAHASA ASSEMBLY PROGRAM OPERASI ARITMATIKA Kelas : INF 2B Praktikum 1 Nama : Fernalia NIM : J3C212210 PROGRAM KEAHLIAN MANAJEMEN INFORMATIKA DIREKTORAT PROGRAM DIPLOMA

Lebih terperinci

Diktat Kuliah Organisasi dan Interaksi

Diktat Kuliah Organisasi dan Interaksi Mikroprosesor dan Antarmuka Diktat Kuliah Organisasi dan Interaksi Nyoman Bogi Aditya Karna Sisfo IMelkom bogi@imtelkom.ac.id http://bogi.blog.imtelkom.ac.id Institut Manajemen elkom http://www.imtelkom.ac.id

Lebih terperinci

TEORI MIKROPROSESOR 8088

TEORI MIKROPROSESOR 8088 TEORI MIKROPROSESOR 8088 I. MIKROPROSESOR 8088 Mikroprosesor 8088 mulai diperkenalkan oleh Intel Corporation pada tahun 1978. Mikroprosesor ini mengawali sejarah perkembangan mikroprosesor Intel selanjutnya,

Lebih terperinci

PENGERTIAN REGISTER. Arsitektur Mikroprosesor INTEL 8086 Tinjauan Umum

PENGERTIAN REGISTER. Arsitektur Mikroprosesor INTEL 8086 Tinjauan Umum PENGERTIAN REGISTER Dalam pemrograman dengan bahasa Assembly, mau tidak mau anda harus berhubungan dengan apa yang dinamakan sebagai Register. Lalu apakah yang dimaksudkan dengan register itu sebenarnya?.

Lebih terperinci

Mata Kuliah : Bahasa Rakitan Materi ke-3

Mata Kuliah : Bahasa Rakitan Materi ke-3 Mata Kuliah : Bahasa Rakitan Materi ke-3 Struktur Register REGISTER Register adalah sebagian kecil memory komputer yang dipakai i untuk tempatt penampungan dt data. Data yang terdapat dalam register dapat

Lebih terperinci

Pertemuan 6 SPESIFIKASI PERANGKAT KERAS 8086/8088

Pertemuan 6 SPESIFIKASI PERANGKAT KERAS 8086/8088 Pertemuan 6 SPESIFIKASI PERANGKAT KERAS 8086/8088 Gambar 6-1. Pin-Out dan Fungsi Pin Intel 8088 GND A14 A13 A12 A11 A10 A9 A8 AD7 AD6 AD5 AD4 AD3 AD2 AD1 AD0 NMI INTR CLK GND 1 40 2 39 3 38 4 37 5 36 6

Lebih terperinci

MODUL I PENGENALAN ASSEMBLY

MODUL I PENGENALAN ASSEMBLY MODUL I PENGENALAN ASSEMBLY Apakah bahasa assembly? Bahasa assembly adalah bahasa pemrograman dengan korespondensi satu-satu antara perintahperintah/pernyataannya dan bahasa mesin komputer. Bahasa assembly

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Perintah-perintah Mikroprosesor INTEL 8088/8086 yang didukung di dalam perangkat lunak ini adalah modus pengalamatan (MOV), penjumlahan (ADD),

Lebih terperinci

Bahasa Rakitan By Okti Yudhanti Nur K REGISTER

Bahasa Rakitan By Okti Yudhanti Nur K REGISTER REGISTER PENGERTIAN REGISTER Dalam pemrograman dengan bahasa Assembly, mau tidak mau anda harus berhubungan dengan apa yang dinamakan sebagai Register. Lalu apakah yang dimaksudkan dengan register itu

Lebih terperinci

BAB II MIKROPROSESOR INTEL 8088

BAB II MIKROPROSESOR INTEL 8088 BAB II MIKROPROSESOR INTEL 8088 Tujuan Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa mampu: a. Memahami konfigurasi pin 8088 b. Mengidentifikasi blok arsitektur internal 8088 c. Menjelaskan fungsi register yang

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PENGISIAN REGISITER DATA DAN OPERASI ARITMATIKA MENGGUNAKAN PROGRAM COMMAND PROMPT, BAHASA ASSEMBLER

IMPLEMENTASI PENGISIAN REGISITER DATA DAN OPERASI ARITMATIKA MENGGUNAKAN PROGRAM COMMAND PROMPT, BAHASA ASSEMBLER IMPLEMENTASI PENGISIAN REGISITER DATA DAN OPERASI ARITMATIKA MENGGUNAKAN PROGRAM COMMAND PROMPT, BAHASA ASSEMBLER Hambali Program Studi Sistem Informasi, STMIK Logika Medan email: hambali.8645@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB III ALGORITMA DAN PERANCANGAN ALGORITMA DAN PERANCANGAN

BAB III ALGORITMA DAN PERANCANGAN ALGORITMA DAN PERANCANGAN BAB III ALGORITMA DAN PERANCANGAN ALGORITMA DAN PERANCANGAN Model proses pengembangan perangkat lunak yang penulis gunakan adalah Model Linear Sequential atau sering disebut Water Fall Model. Metode pengembangan

Lebih terperinci

Memori Semikonduktor

Memori Semikonduktor Memori Semikonduktor Tiga jenis yang umum digunakan saat ini adalah: 1. Memori semi konduktor yang memakai teknologi LSI (Large-scale integration), adalah istilah teknis dalam bahasa Inggris di bidang

Lebih terperinci

Perangkat Lunak Untuk Simulasi Penerapan Modus Pengalamatan Dan Operasi Aritmatika Bahasa Rakitan Pada Mikroprosesor 8086/8088

Perangkat Lunak Untuk Simulasi Penerapan Modus Pengalamatan Dan Operasi Aritmatika Bahasa Rakitan Pada Mikroprosesor 8086/8088 Perangkat Lunak Untuk Simulasi Penerapan Modus Pengalamatan Dan Operasi Aritmatika Bahasa Rakitan Pada Mikroprosesor 8086/8088 Laporan Tugas Akhir Diajukan Untuk Melengkapi Salah Satu Syarat Memperoleh

Lebih terperinci

KONFIGURASI PIN-PIN MIKROPROSESOR Z 80. Yoyo somantri Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FPTK Universitas Pendidikan Indonesia

KONFIGURASI PIN-PIN MIKROPROSESOR Z 80. Yoyo somantri Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FPTK Universitas Pendidikan Indonesia KONIGURASI PIN-PIN MIKROPROSESOR Z 80 Yoyo somantri Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektro PTK Universitas Pendidikan Indonesia 1. Konfigurasi Pengelompokan pin pin dari mikroprosesor Z80 dapat dilihat

Lebih terperinci

BAB 3 UNIT KONTROL. Universitas Gadjah Mada 1

BAB 3 UNIT KONTROL. Universitas Gadjah Mada 1 BAB 3 UNIT KONTROL Unit kontrol bertanggung jawab atas terbentuknya operasi yang sesuai dengan instruksi yang terdapat pada program. Eksekusi instruksi dilakukan satu persatu, dimulai dari awal program,

Lebih terperinci

BAB 3 MODE AKSES MEMORI, PENGGUNAAN VARIABEL DAN STACK

BAB 3 MODE AKSES MEMORI, PENGGUNAAN VARIABEL DAN STACK BAB 3 MODE AKSES MEMORI, PENGGUNAAN VARIABEL DAN STACK Pengaksesan memori yang dibicarakan dalam bab ini meliputi memori internal prosesor yang biasa disebut sebagai register dan memori di luar prosesor.

Lebih terperinci

Materi 3. Komponen Mikrokomputer SYSTEM HARDWARE DAN SOFTWARE DADANG MULYANA

Materi 3. Komponen Mikrokomputer SYSTEM HARDWARE DAN SOFTWARE DADANG MULYANA Materi 3 SYSTEM HARDWARE DAN SOFTWARE DADANG MULYANA dadang mulyana 2012 1 Komponen Mikrokomputer Video display (jenis dan resolusi) Keyboard Drive Disk Unit system Prosessor Pendukung dadang mulyana 2012

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM. Praktek Mikroprosesor 1 Job Sheet 2

LAPORAN PRAKTIKUM. Praktek Mikroprosesor 1 Job Sheet 2 LAPORAN PRAKTIKUM Instruksi Aritmatika dan Operasi Logika Praktek Mikroprosesor 1 Job Sheet 2 Nama : DENNY SETIAWAN NIM : 3201311036 Kelas : V B Kelompok : 1 Anggota Kelompok : Denny Setiawan Ranto susilo

Lebih terperinci

Bahasa Rakitan PENGERTIAN REGISTER

Bahasa Rakitan PENGERTIAN REGISTER PENGERTIAN REGISTER Dalam pemrograman dengan bahasa Assembly, mau tidak mau anda harus berhubungan dengan apa yang dinamakan sebagai register. Lalu apakah yang dimaksud dengan register itu sebenarnya?

Lebih terperinci

Pertemuan ke 7 Mode Pengalamatan. Computer Organization Eko Budi Setiawan

Pertemuan ke 7 Mode Pengalamatan. Computer Organization Eko Budi Setiawan Pertemuan ke 7 Mode Pengalamatan Computer Organization Eko Budi Setiawan Mode Pengalamatan Mengatasi keterbatasan format instruksi Dapat mereferensi lokasi memori yang besar Mode pengalamatan yang mampu

Lebih terperinci

PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK PEMBELAJARAN MODUS PENGALAMATAN DAN OPERASI ARITMATIKA PADA MIKROPROSESOR INTEL 8088/8086 DENGAN MENGGUNAKAN MS

PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK PEMBELAJARAN MODUS PENGALAMATAN DAN OPERASI ARITMATIKA PADA MIKROPROSESOR INTEL 8088/8086 DENGAN MENGGUNAKAN MS PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK PEMBELAJARAN MODUS PENGALAMATAN DAN OPERASI ARITMATIKA PADA MIKROPROSESOR INTEL 8088/8086 DENGAN MENGGUNAKAN MS. VISUAL BASIC 6.0. Hendra Gunawan Teknik Informatika, STMIK-IM

Lebih terperinci

MAKALAH REGISTER. Disusun Untuk Memenuhi Tugas Pada Semester 3 Jurusan D3 Teknik Elektro Dengan Mata Kuliah Sistem Digital & Mikroprosessor

MAKALAH REGISTER. Disusun Untuk Memenuhi Tugas Pada Semester 3 Jurusan D3 Teknik Elektro Dengan Mata Kuliah Sistem Digital & Mikroprosessor MAKALAH REGISTER Disusun Untuk Memenuhi Tugas Pada Semester 3 Jurusan D3 Teknik Elektro Dengan Mata Kuliah Sistem Digital & Mikroprosessor Disusun Oleh : Nisvi Fatimah 2213030006 INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH

Lebih terperinci

SISTEM KERJA MIKROPROSESOR

SISTEM KERJA MIKROPROSESOR 1 SISTEM KERJA MIKROPROSESOR Percobaan I Tujuan Percobaan 1. Mempelajari hubungan bahasa tingkat rendah dengan arsitektur mikroprosesor. 2. Memahami konsep pemograman modular dan pengolahan data dalam

Lebih terperinci

Diktat Kuliah intel 8088

Diktat Kuliah intel 8088 Mikroprosesor dan Antarmuka Diktat Kuliah intel 888 Nyoman Bogi Aditya Karna Sisfo IMTelkom bogi@imtelkom.ac.id http://bogi.blog.imtelkom.ac.id Institut Manajemen Telkom http://www.imtelkom.ac.id Bagan

Lebih terperinci

Karakteristik Instruksi Mesin

Karakteristik Instruksi Mesin PERTEMUAN Karakteristik Instruksi Mesin Instruksi mesin (machine intruction) yang dieksekusi membentuk suatu operasi dan berbagai macam fungsi CPU. Kumpulan fungsi yang dapat dieksekusi CPU disebut set

Lebih terperinci

Sistem Komputer. Komputer terdiri dari CPU, Memory dan I/O (Arsitektur Von-Neumann) Ada tiga bus dalam sistem komputer

Sistem Komputer. Komputer terdiri dari CPU, Memory dan I/O (Arsitektur Von-Neumann) Ada tiga bus dalam sistem komputer ELEKTRONIKA DIGITAL TEORI ANTARMUKA Sistem Komputer Komputer terdiri dari CPU, Memory dan I/O (Arsitektur Von-Neumann) Komponen komputer dihubungkan oleh bus. Ada tiga bus dalam sistem komputer Alamat

Lebih terperinci

Mode Pengalamatan. Sistem Komputer Universitas Gunadarma

Mode Pengalamatan. Sistem Komputer Universitas Gunadarma Mode Pengalamatan Sistem Komputer Universitas Gunadarma Mode Pengalamatan Data Gambar 3.1 Intruksi MOV yang menggambarkan sumber, tujuan dan aliran data. Gambar 3.2 menggambarkan semua variasi yang mungkin

Lebih terperinci

Kuis : Bahasa Rakitan (UAS)

Kuis : Bahasa Rakitan (UAS) Kuis : Bahasa Rakitan (UAS) Nama NIM Kelas :.. :.. :.. (Jawaban dikerjakan pada lembar soal ini, dikumpulkan melalui asisten dengan print out paling lambat dan email ke ruliriki@gmail.com) Teknis pengumpulan

Lebih terperinci

Mikroprosessor & Antarmuka

Mikroprosessor & Antarmuka Mikroprosessor & Antarmuka } Sinyal input } Fungsi: meminta pelayanan prosesor } Kerja gabungan antara h/w dan s/w dikarenakan up untuk kaki INTR dan NMI } NMI = non maskable interrupt à tidak bisa dihalangi

Lebih terperinci

Konsep Mikroprogramming. Sistem Komputer Universitas Gunadarma

Konsep Mikroprogramming. Sistem Komputer Universitas Gunadarma Konsep Mikroprogramming Sistem Komputer Universitas Gunadarma Struktur Register µp Model programming 8086 sampai Pentium Pro menggunakan program visible karena registerregisternya digunakan langsung dalam

Lebih terperinci

OF DF IF TF SF ZF AF PF CF

OF DF IF TF SF ZF AF PF CF MODUL II THE PROCESSOR STATUS AND FLAGS REGISTER Flags register merupakan register yang digunakan untuk menunjukkan kondisi dari suatu keadaan (ya atau tidak). Registr ini juga merupakan register 16 bit

Lebih terperinci

Mode Pengalamatan (Addressing Mode) Keluarga Prosesor 8086

Mode Pengalamatan (Addressing Mode) Keluarga Prosesor 8086 Mode Pengalamatan (Addressing Mode) Keluarga Prosesor 8086 Mode Pengalamatan Pada Mikroprosesor Keluarga 8086 Merupakan cara memberikan perintah transfer/pemindahan data dari lokasi satu ke lokasi lainnya.

Lebih terperinci

Instruksi-Instruksi Pemindahan Data. Sistem Komputer Universitas Gunadarma

Instruksi-Instruksi Pemindahan Data. Sistem Komputer Universitas Gunadarma Instruksi-Instruksi Pemindahan Data Sistem Komputer Universitas Gunadarma Sekilas Tentang MOV Intruksi MOV diperkenalkan bersamasama dengan instruksi bahasa mesin yang dapat digunakan dalam bermacammacam

Lebih terperinci

Pada pembahasan kali ini, digunakan instruksi MOV untuk menjelaskan mode pengalamatan data. Format penulisannya adalah :

Pada pembahasan kali ini, digunakan instruksi MOV untuk menjelaskan mode pengalamatan data. Format penulisannya adalah : Pada pembahasan kali ini, digunakan instruksi MOV untuk menjelaskan mode pengalamatan data. Format penulisannya adalah : MOV Reg2,Reg1 MOV disebut sebagai opcede Reg1 dan Reg2 disebut sebagai operand Reg1

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata Kuliah: BAHASA RAKITAN Jurusan / Jenjang / Kode / SKS : SI / D3 / KK /2

SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata Kuliah: BAHASA RAKITAN Jurusan / Jenjang / Kode / SKS : SI / D3 / KK /2 SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata Kuliah: BAHASA RAKITAN Jurusan / Jenjang / Kode / SKS : SI / D3 / KK-13223 /2 Minggu Pokok Bahasan dan TIU 1 Pendahuluan 1. Karakteristik Bahasa Rakitan 1.1. Posisi Bahasa

Lebih terperinci

MODUL V STACK dan PENGENALAN PROCEDURE

MODUL V STACK dan PENGENALAN PROCEDURE MODUL V STACK dan PENGENALAN PROCEDURE Stack Stack merupakan bagian memori yang digunakan untuk menyimpan nilai dari suatu register secara sementara. Operasi stack dinamakan juga LIFO (Last In First Out).

Lebih terperinci

Bab 1. Pemrograman dan Bahasa Rakitan. 1.1 Pendahuluan

Bab 1. Pemrograman dan Bahasa Rakitan. 1.1 Pendahuluan Bab 1 Pemrograman dan Bahasa Rakitan 1.1 Pendahuluan Komputer dalam melaksanakan tugasnya tidak dapat dipisahkah dari peralatan lainnya yang mendukung kegiatan kerja komputer secara menyeluruh. Di samping

Lebih terperinci

Sistem Bilangan & Dasar Assembler Dadang Mulyana

Sistem Bilangan & Dasar Assembler Dadang Mulyana Mata Kuliah : Bahasa Rakitan Materi ke-2 Sistem Bilangan & Dasar Assembler Dadang Mulyana SISTEM BILANGAN Sistem Bilangan Desimal Sistem Bilangan Biner Sistem Bilangan Oktal Sistem Bilangan Heksadesimal

Lebih terperinci

PERTEMUAN : 4 EKSPLORASI DEBUG

PERTEMUAN : 4 EKSPLORASI DEBUG PERTEMUAN : 4 EKSPLORASI DEBUG Jurusan Teknik Informatika STT PLN ruliriki@gmail.com Riki Ruli S - http://blogriki.wordpress.com A ( Assemble/Address) : Memulai pembuatan program assembly dengan Debug

Lebih terperinci

Daftar Isi. Daftar Isi Pertemuan 6: Perintah Masukkan dari Keyboard P6.1. Teori Masukkan dari Keyboard... 3

Daftar Isi. Daftar Isi Pertemuan 6: Perintah Masukkan dari Keyboard P6.1. Teori Masukkan dari Keyboard... 3 Daftar Isi Daftar Isi... 1 Pertemuan 6: Perintah Masukkan dari Keyboard... 2 P6.1. Teori... 3 Masukkan dari Keyboard... 3 Masukkan Satu Karakter... 4 Masukkan Lebih Dari Satu Karakter... 7 Interrupt...

Lebih terperinci

Microcontroller: Bahasa Pemrograman Assembly 8051

Microcontroller: Bahasa Pemrograman Assembly 8051 Microcontroller: Bahasa Pemrograman Assembly 8051 Oleh: Ali Sofyan Kholimi Universitas Muhammadiyah Malang E-Mail / IM: kholimi@gmail.com Blog: http://kholimi-id.blogspot.com Tujuan Belajar Mendaftar register

Lebih terperinci

Organisasi & Arsitektur Komputer

Organisasi & Arsitektur Komputer Organisasi & Arsitektur Komputer 1 Set Instruksi Eko Budi Setiawan, S.Kom., M.T. Eko Budi Setiawan mail@ekobudisetiawan.com www.ekobudisetiawan.com Teknik Informatika - UNIKOM 2013 Arsitektur Komputer

Lebih terperinci

Hal-hal yang perlu dilakukan CPU adalah : 1. Fetch Instruction = mengambil instruksi 2. Interpret Instruction = Menterjemahkan instruksi 3.

Hal-hal yang perlu dilakukan CPU adalah : 1. Fetch Instruction = mengambil instruksi 2. Interpret Instruction = Menterjemahkan instruksi 3. PERTEMUAN 1. Organisasi Processor #1 Hal-hal yang perlu dilakukan CPU adalah : 1. Fetch Instruction = mengambil instruksi 2. Interpret Instruction = Menterjemahkan instruksi 3. Fetch Data = mengambil data

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM MIKROPROSESSOR APLIKASI DASAR INSTRUKSI ARITMATIKA DAN OPERASI LOGIK

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM MIKROPROSESSOR APLIKASI DASAR INSTRUKSI ARITMATIKA DAN OPERASI LOGIK LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM MIKROPROSESSOR APLIKASI DASAR INSTRUKSI ARITMATIKA DAN OPERASI LOGIK Disusun oleh : Nama : Yudi Irwanto (021500456) Prodi : Elektronika Instrumentasi Tanggal Praktikum : 6 April

Lebih terperinci

DASAR KOMPUTER. Assembly Language

DASAR KOMPUTER. Assembly Language DASAR KOMPUTER Assembly Language CPU Register Register PC General purpose registers AX - the accumulator register (divided into AH / AL). BX - the base address register (divided into BH / BL). CX - the

Lebih terperinci

UJIAN AKHIR SEMESTER TAHUN AKADEMIK 2010/2011

UJIAN AKHIR SEMESTER TAHUN AKADEMIK 2010/2011 NIM NAMA KELAS DOSEN UJIAN AKHIR SEMESTER TAHUN AKADEMIK 2010/2011 TEAM MIKROPROSESOR DAN ANTARMUKA (SK2023) Tanggal Waktu 120 menit Sifat Ujian Closed book, No Calculator TTD Nilai A. Pilihan Ganda Pilihlah

Lebih terperinci

Eksplorasi Prosesor 8086 Dengan Program DEBUG

Eksplorasi Prosesor 8086 Dengan Program DEBUG dapat digunakan untuk mengeksplorasi keluarga prosesor 8086 termasuk PENTIUM pada PC telah disertakan setiapkali user melakukan instalasi WINDOWS Untuk menjalankan DEBUG, click Start-Run, kemudian ketik

Lebih terperinci

BAB I TUGAS MATA KULIAH SISTEM MIKROPROSESOR DOSEN PEMBERI TUGAS : FATAH YASIN, ST, MT.

BAB I TUGAS MATA KULIAH SISTEM MIKROPROSESOR DOSEN PEMBERI TUGAS : FATAH YASIN, ST, MT. 1 BAB I TUGAS MATA KULIAH SISTEM MIKROPROSESOR DOSEN PEMBERI TUGAS : FATAH YASIN, ST, MT. A. Deskripsi Tugas 1. Jelaskan perbedaan mikroprosesor dan mikrokontroler. 2. Jelaskan mode-mode pengalamatan yang

Lebih terperinci

Daftar Isi. Daftar Isi Pertemuan 2: Pengenalan Debug dan Interrupt P2.1. Teori Pengenalan DEBUG... 3

Daftar Isi. Daftar Isi Pertemuan 2: Pengenalan Debug dan Interrupt P2.1. Teori Pengenalan DEBUG... 3 Daftar Isi Daftar Isi... 1 Pertemuan 2: Pengenalan Debug dan Interrupt... 2 P2.1. Teori... 3 Pengenalan DEBUG... 3 Perbedaan Program COM dan EXE... 3 Perintah-perintah Dasar DEBUG... 4 Perintah-perintah

Lebih terperinci

Set Instruksi & Mode Pengalamatan. Team Dosen Telkom University 2016

Set Instruksi & Mode Pengalamatan. Team Dosen Telkom University 2016 Set Instruksi & Mode Pengalamatan Team Dosen Telkom University 2016 Karakteristik Instruksi Mesin Set intruksi adalah kumpulan lengkap dari instruksi yang dapat dieksekusi oleh CPU Set instruksi adalah

Lebih terperinci

CENTRAL PROCESSING UNIT (CPU) Sebuah mesin tipe von neumann

CENTRAL PROCESSING UNIT (CPU) Sebuah mesin tipe von neumann CENTRL PROCESSING UNIT (CPU) rsitektur dasar mesin tipe von neumann menjadi kerangka referensi pada komputer digital umum (general-purpose) modern. 3 bagian fundamental tersebut adalah: Data bus Data bus

Lebih terperinci

Ujian Akhir Sistem Mikroprocessor EE-2623

Ujian Akhir Sistem Mikroprocessor EE-2623 Ujian Akhir Sistem Mikroprocessor EE-2623 Nama : Rabu 7 Juni 2006 Waktu : 90 Menit NIM : Dosen : Team (no cheating, no book, no note, no additional paper, no calculator) Soal terdiri dari 20 soal pilihan

Lebih terperinci

Tahun Akademik 2015/2016 Semester I DIG1B3 Konfigurasi Perangkat Keras Komputer

Tahun Akademik 2015/2016 Semester I DIG1B3 Konfigurasi Perangkat Keras Komputer Tahun Akademik 2015/2016 Semester I DIG1B3 Konfigurasi Perangkat Keras Komputer SAP-3 Mohamad Dani (MHM) E-mail: mohamad.dani@gmail.com Hanya dipergunakan untuk kepentingan pengajaran di lingkungan Telkom

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB III PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB III PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 3.1 Struktur Mikroprosesor Struktur Mikroprosesor dalam tugas akhir ini diasumsikan seperti berikut: 1. Memiliki 3 buah register register 1 dengan nama r1, register

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN APLIKASI

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN APLIKASI BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN APLIKASI Pada bab analisa dan perancangan aplikasi, penulis akan menjelaskan apa saja yang dibutuhkan untuk membuat aplikasi, menerangkan fungsi dari elemen-elemen yang

Lebih terperinci

Pertemuan ke 6 Set Instruksi. Computer Organization Dosen : Eko Budi Setiawan

Pertemuan ke 6 Set Instruksi. Computer Organization Dosen : Eko Budi Setiawan Pertemuan ke 6 Set Instruksi Computer Organization Dosen : Eko Budi Setiawan Tujuan Memahami representasi set instruksi, dan jenis-jenis format instruksi Mengetahui jenis-jenis type operand yang digunakan

Lebih terperinci

BAB VII KOMPUTER SEDERHANA SAP-3 (SIMPLE AS POSSIBLE-3)

BAB VII KOMPUTER SEDERHANA SAP-3 (SIMPLE AS POSSIBLE-3) Tony Darmanto, ST / IV / TI / STMIK Widya Dharma / Hal 1 BAB VII KOMPUTER SEDERHANA SAP-3 (SIMPLE AS POSSIBLE-3) 7.1. Model Pemrograman Komputer SAP-3 adalah komputer 8-bit yang memiliki keselarasan (compatibel)

Lebih terperinci

Bahasa rakitan/assembly Language

Bahasa rakitan/assembly Language Bahasa rakitan/assembly Language Tata Sumitra M.Kom Website: www.tatasumitra.com Email: ttsumitra@gmail.com Penilaian Absen 10 % + Tugas 20 % +Mid 30% + UAS 40% = NA 100 % 80 < NA

Lebih terperinci

MAKALAH. Mata Kuliah. Arsitektur dan Organisasi Komputer

MAKALAH. Mata Kuliah. Arsitektur dan Organisasi Komputer MAKALAH Mata Kuliah Arsitektur dan Organisasi Komputer Kelompok 1 1. M. Dwi setiyo (14670015) 2. Bima Setya N. (14670018) 3. Yan Ari Firmansyah (14670021) 4. Lia Ayu K. (14670024) Program Studi Informatika

Lebih terperinci

PERINTAH-PERINTAH DASAR (UMUM)

PERINTAH-PERINTAH DASAR (UMUM) PERINTAH-PERINTAH DASAR (UMUM) Data movement instruction Pada setiap program kita akan menghadapi pemindahan data antara memory dan register CPU pemindahan tersebut bisa dari memory ke beberapa register,

Lebih terperinci

Mata Kuliah : Bahasa Rakitan

Mata Kuliah : Bahasa Rakitan Mata Kuliah : Bahasa Rakitan Materi ke-4 Program Bahasa Rakitan dengan DEBUG.COM Perintah dan Fungsi dalam DEBUG.COM DEBUG, menjalankan program DEBUG : A> DEBUG nama file. COM Q (Quit), keluar dari program

Lebih terperinci

PERTEMUAN SET INSTRUKSI MIKROKONTROLER AT 89C51

PERTEMUAN SET INSTRUKSI MIKROKONTROLER AT 89C51 PERTEMUAN SET INSTRUKSI MIKROKONTROLER AT 89C51 Pendahuluan Dalam materi sebelumnya sudah di bahas untuk menjalankan suatu tugas maka mikrokontroler 89C51 membutuhkan sebuah program yang terdiri dari susunan

Lebih terperinci

2.1 Desimal. Contoh: Bilangan 357.

2.1 Desimal. Contoh: Bilangan 357. 2.Sistem Bilangan Ada beberapa sistem bilangan yang digunakan dalam sistem digital. Yang paling umum adalah sistem bilangan desimal, biner, oktal, dan heksadesimal. Sistem bilangan desimal merupakan sistem

Lebih terperinci

ARSITEKTUR MIKROPROSESSOR

ARSITEKTUR MIKROPROSESSOR ARSITEKTUR MIKROPROSESSOR PENDAHULUAN SEJAK INTEL PERTAMA KALI MENGELUARKAN MIKROPROSESSOR 4004 TAHUN 1970 DIKENAL ADA 2 JENIS ARSITEKTUR. TAHUN 1944 HOWARD AIKEN DARI HARVARD UNIVERSITY BEKERJA SAMA DENGAN

Lebih terperinci

Hanif Fakhrurroja, MT

Hanif Fakhrurroja, MT Pertemuan 6 Organisasi Komputer CPU dan Sistem Bus Hanif Fakhrurroja, MT PIKSI GANESHA, 2013 Hanif Fakhrurroja @hanifoza hanifoza@gmail.com Agenda Pertemuan 6 1 CPU 2 Sistem Bus Pendahuluan Video CPU CPU

Lebih terperinci

CENTRAL PROCESSING UNIT CPU

CENTRAL PROCESSING UNIT CPU CENTRAL PROCESSING UNIT CPU edywin 1 Central Processing Unit CPU terdiri dari : - Bagian data (Datapath) yang berisi register register untuk penyimpanan data sementara dan sebuah ALU untuk melaksanakan

Lebih terperinci

I/O dan Struktur Memori

I/O dan Struktur Memori I/O dan Struktur Memori Mikrokontroler 89C51 adalah mikrokontroler dengan arsitektur MCS51 seperti 8031 dengan memori Flash PEROM (Programmable and Erasable Read Only Memory) DESKRIPSI PIN Nomor Pin Nama

Lebih terperinci

PEMROGRAMAN BAHASA RAKITAN

PEMROGRAMAN BAHASA RAKITAN BUKU AJAR PEMROGRAMAN BAHASA RAKITAN oleh : Adian Fatchur Rochim, ST, MT Program Studi Sistem Komputer Fakultas Teknik Universitas Diponegoro 2009 KATA PENGANTAR Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah

Lebih terperinci

Tahun Akademik 2015/2016 Semester I DIG1B3 Konfigurasi Perangkat Keras Komputer

Tahun Akademik 2015/2016 Semester I DIG1B3 Konfigurasi Perangkat Keras Komputer Tahun Akademik 2015/2016 Semester I DIG1B3 Konfigurasi Perangkat Keras Komputer SAP-2 Mohamad Dani (MHM) E-mail: mohamad.dani@gmail.com Hanya dipergunakan untuk kepentingan pengajaran di lingkungan Telkom

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM SISTEM OPERASI PRAKTIKUM I MODEL PEMROGRAMAN 1

MODUL PRAKTIKUM SISTEM OPERASI PRAKTIKUM I MODEL PEMROGRAMAN 1 MODUL PRAKTIKUM SISTEM OPERASI PRAKTIKUM I MODEL PEMROGRAMAN 1 A. Tujuan Pada akhir praktikum ini, peserta dapat: 1. Memahami komponen arsitektur komputer tingkat bawah. 2. Menggunakan simulator untuk

Lebih terperinci

Pemrograman Assembler dengan Debug

Pemrograman Assembler dengan Debug Pemrograman Assembler dengan Debug dadang mulyana 2012 1 Implementasi bahasa assembly bisa menggunakan 2 cara: 1. Menggunakan Debug 2. Pemrograman dengan Software Assembler dadang mulyana 2012 2 1 Debug

Lebih terperinci

Simple As Possible (SAP) - 2. Abdul Syukur

Simple As Possible (SAP) - 2. Abdul Syukur Simple As Possible (SAP) - 2 Abdul Syukur abdulsyukur@eng.uir.ac.id http://skurlinux.blogspot.com 053740514 Arsitektur Komputer SAP-2 Persamaan dengan SAP-1 : Sama-sama komputer bit. Kesamaan ini dapat

Lebih terperinci

Diktat Kuliah Instruksi dan Segmentasi

Diktat Kuliah Instruksi dan Segmentasi Mikroprosesor dan Antarmuka Diktat Kuliah Instruksi dan Segmentasi Nyoman Bogi Aditya Karna Sisfo IMTelkom bogi@imtelkom.ac.id http://bogi.blog.imtelkom.ac.id Institut Manajemen Telkom http://www.imtelkom.ac.id

Lebih terperinci

JUN - ITTELKOM. Dasar Sistem Komputer [1] Dasar Mikroprosesor Intel Mikroprosesor dan Antarmuka LOGO

JUN - ITTELKOM. Dasar Sistem Komputer [1] Dasar Mikroprosesor Intel Mikroprosesor dan Antarmuka LOGO Mikroprosesor dan Antarmuka Dasar Mikroprosesor Intel 8088 Oleh. Junartho Halomoan (juned_new@yahoo.com) Dasar Sistem Komputer [1] LOGO 1 Dasar Sistem Komputer [2] Mikroprosesor Data Bus Address Bus Control

Lebih terperinci

PERTEMUAN. 1. Organisasi Processor. 2. Organisasi Register

PERTEMUAN. 1. Organisasi Processor. 2. Organisasi Register PERTEMUAN. Organisasi Processor Hal-hal yang perlu dilakukan CPU adalah ::.. Fetch Instruction = mengambil instruksi 2. 2. Interpret Instruction = Menterjemahkan instruksi 3. 3. Fetch Data = mengambil

Lebih terperinci

Set Instruksi. Set Instruksi. Set Instruksi adalah kumpulan

Set Instruksi. Set Instruksi. Set Instruksi adalah kumpulan Bab 10 Disusun Oleh : Rini Agustina, S.Kom, M.Pd Definisi: lengkap instruksi yang dapat adalah kumpulan dimengerti CPU Sifat2: 1. Merupakan Kode Mesin 2. Dinyatakan dalam Biner 3.Biasanya digunakan dalam

Lebih terperinci

Instruksi Mikroprosesor. Mode Pengalamatan-Jenis[1]

Instruksi Mikroprosesor. Mode Pengalamatan-Jenis[1] Mikroprosesor dan Antarmuka Instruksi Mikroprosesor Oleh. Junartho Halomoan (juned_new@yahoo.com) Mode Pengalamatan-Jenis[1] LOGO Addressing Mode / Mode Penglamatan : adalah cara, bagaimana 8088 dapat

Lebih terperinci

SPESIFIKASI PERANGKAT KERAS 8086/8088. Sistem Komputer Universitas Gunadarma

SPESIFIKASI PERANGKAT KERAS 8086/8088. Sistem Komputer Universitas Gunadarma SPESIFIKASI PERANGKAT KERAS 8086/8088 Sistem Komputer Universitas Gunadarma Pin Luar Beserta Fungsinya Skema Pin keluaran (lihat Gbr. 8-1) Gambar skema kedua jenis mikroprosesor 40 pin pada Dual in Line

Lebih terperinci

a b a AND b a OR b a XOR b a NOT a

a b a AND b a OR b a XOR b a NOT a MODUL IV LOGIC, SHIFT, and ROTATE INSTRUCTIONS Untuk mengubah bit-bit secara individual dalam komputer maka menggunakan operasi logika. Nila biner dari 0 dan 1 diperlakukan sebagai salah (0) dan benar

Lebih terperinci

MAKALAH MODE DAN FORMAT PENGALAMATAN SET INSTRUKSI. Nama : Annisa Christyanti Kelas : XI TJA 3 NIS :

MAKALAH MODE DAN FORMAT PENGALAMATAN SET INSTRUKSI. Nama : Annisa Christyanti Kelas : XI TJA 3 NIS : MAKALAH MODE DAN FORMAT PENGALAMATAN SET INSTRUKSI Nama : Annisa Christyanti Kelas : XI TJA 3 NIS : 3103113017 TEKNIK JARINGAN AKSES SMK TELKOM SANDHY PUTRA PURWOKERTO TAHUN AJARAN 2014/2015 Mode dan Format

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI S1 SISTEM KOMPUTER UNIVERSITAS DIPONEGORO. Oky Dwi Nurhayati, ST, MT

PROGRAM STUDI S1 SISTEM KOMPUTER UNIVERSITAS DIPONEGORO. Oky Dwi Nurhayati, ST, MT PROGRAM STUDI S1 SISTEM KOMPUTER UNIVERSITAS DIPONEGORO Oky Dwi Nurhayati, ST, MT email: okydn@undip.ac.id 1 Central Processing Unit CPU terdiri dari : - Bagian data (Datapath) yang berisi register register

Lebih terperinci

Tipe Instruksi. Data processing. Data storage. Data movement. Control. Instruksi aritmatika dan logika. Instruksi untuk Memory. Instruksi untuk I/O

Tipe Instruksi. Data processing. Data storage. Data movement. Control. Instruksi aritmatika dan logika. Instruksi untuk Memory. Instruksi untuk I/O DASAR KOMPUTER CPU FUNGSI CPU Tipe Instruksi Data processing Instruksi aritmatika dan logika Data storage Instruksi untuk Memory Data movement Instruksi untuk I/O Control Instruksi test dan instruksi percabangan

Lebih terperinci

CENTRAL PROCESSING UNIT (CPU)

CENTRAL PROCESSING UNIT (CPU) CENTRL PROCESSING UNIT (CPU) rsitektur dasar mesin tipe von neumann menjadi kerangka referensi pada komputer digital umum (general-purpose) modern. 3 bagian fundamental tersebut adalah: Data bus Data bus

Lebih terperinci

BAB 3 Pemrograman Zilog Z80 Lanjutan

BAB 3 Pemrograman Zilog Z80 Lanjutan BAB 3 Pemrograman Zilog Z8 Lanjutan Buku: Bahasa Oleh : Setiawardhana Bahasa Assembly (Buku( Komputer 3) oleh : Son Kuswadi Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Pokok Bahasan Addressing Mode? FLAG? Instruksi

Lebih terperinci

PERTEMUAN BAHASA PEMOGRAMAN DAN FORMAT BILANGAN MIKROKONTROLER

PERTEMUAN BAHASA PEMOGRAMAN DAN FORMAT BILANGAN MIKROKONTROLER PERTEMUAN BAHASA PEMOGRAMAN DAN FORMAT BILANGAN MIKROKONTROLER Bahasa merupakan media komunikasi. Manusia dapat berintegrasi dengan baik jika jika memahami apa yang diinginkan oleh orang lain. Pada dasarnya

Lebih terperinci

DCH1B3 Konfigurasi Perangkat Keras Komputer SAP-2

DCH1B3 Konfigurasi Perangkat Keras Komputer SAP-2 DCH1B3 Konfigurasi Perangkat Keras Komputer SAP-2 1 11/20/2016 1 Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa dapat: Memahami Arsitektur SAP-2. Menjelaskan cara kerja SAP-2. Menjelaskan instruksi-instruksi

Lebih terperinci

INTRUKSI-INTRUKSI BAHASA PEMROGRAMAN ASSEMBLY

INTRUKSI-INTRUKSI BAHASA PEMROGRAMAN ASSEMBLY INTRUKSI-INTRUKSI BAHASA PEMROGRAMAN ASSEMBLY Mubtasir Buleganteng94@gmail.com Abstrak Program yang ditulis dengan bahasa Assembly terdiri dari label, kode mnemonic dan lain sebagainya, pada umumnya dinamakan

Lebih terperinci

BAHASA PEMOGRAMAN AT89S/Cxx (assembly)

BAHASA PEMOGRAMAN AT89S/Cxx (assembly) 1 BAHASA PEMOGRAMAN AT89S/Cxx (assembly) Operand dalam pemograman mikrokontroler adalah data yang tersimpan dalam memory, register dan input/output (I/O). Instruksi yang dikenal secara umum dikelompokan

Lebih terperinci