BAB 3 UNIT KONTROL. Universitas Gadjah Mada 1

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 3 UNIT KONTROL. Universitas Gadjah Mada 1"

Transkripsi

1 BAB 3 UNIT KONTROL Unit kontrol bertanggung jawab atas terbentuknya operasi yang sesuai dengan instruksi yang terdapat pada program. Eksekusi instruksi dilakukan satu persatu, dimulai dari awal program, langkah demi langkah sampai ke akhir program. Urutan operasi yang dilakukan oleh unit kontrol untuk satu instruksi disebut siklus instruksi. Secara umum terdapat tiga langkah dalam pengolahan instruksi, yaitu : 1. Mengambil instruksi dari memori dan mentransfer ke unit kontrol. 2. Mengartikan instruksi tersebut untuk menentukan apa yang harus dikerjakan dan data apa yang akan digunakan. 3. Mengeksekusi instruksi dengan memilih operasi yang diperlukan dan mengendalikan perpindahan data yang terjadi. III.1 Arsitcktur CPU Arsitektur internal prosesor 8086 diperlihatkan pada Gambar Kecuali pada antrian instruksi (instruction queue), maka unit kontrol dan register kerja dibagi menjadi tiga kelompok sesuai dengan fungsinya. 1. Grup Data, yang terdiri atas 4 register aritmatika. 2. Grup Pointer, yang terdiri atas register basis dan indeks serta PC dan stack pointer. 3. Grup Segmen, yang merupakan registrer fungsi khusus. Grup data terdiri alas register AX, BX, CX, dan DX. Register ini dapat digunakan untuk menyimpan baik operand maupun basil operasi, dan masing-masing register dapat diakses secara 8 bit maupun 16 bit. Selain sebagai register aritmatika, register BX, CX, dan DX juga dapat digunakan untuk pengalamatan, pencacahan dan operasi Input/Output. Register BX dapat digunakan sebagai register basis dalam perhitungan alamat. Register CX dapat digunakan sebagai register pcncacah untuk instruksi-instruksi tertentu. Register DX dapat digunakan untuk menyimpan alamat I/O selema operasi dengan I/O. Kelompok pointer dan indeks terdiri atas register IP, SP, BP, dan DI. Register penunjuk instruksi IP dan SP merupakan register pencacah program (program counter) dan penunjuk stak (stack pointer), tetapi instruksi secara lengkap dan pengalamatan stak dilakukan dengan menjumlahkan isi register tersebut dengan isi dari register CS (code segment) dan SS (stack segment). Universitas Gadjah Mada 1

2 BP adalah register basis yang digunakan untuk mengakses stak dan dapat digunakan dengan register lain dan/atau jaraknya (displacement) yang merupakan bagian dari instruksi. Register DI dan SI digunakan untuk pengindeksan. Meskipun dapat digunakan sendiri, tetapi sexing digunakan dengan register BX atau BP dan/atau jaraknya. Kecuali IP, suatu penunjuk (pointer) dapat digunakan untuk memegang suatu operand. Gambar 3.1 Konfigurasi Internal Untuk membuat basis pengalamatan dan pengindeksan yang fleksibel, maka alamat data dibentuk dengan menjumlahkan isi register BX atau BP, isi register DI atau SI, dan suatu jarak (displacement). Hasil penjumlahannya disebut alamat efektif (elective address = EA) atau offset. Alamat akhir data ditentukan oleh EA dan register Data Segmen (DS), Extra Segmen (ES), atau stack segmen yang sesuai. Kelompok register segmen terdiri atas CS, DS, SS, dan ES. Register yang dapat digunakan untuk pengalamatan, yaitu register BX, 1P, SP, BP, dan SI, yang hanya mempunyai lebar 16 bit, sehingga alamat efektifnya hanya mempunyai lebar 16 bit (2' 6 = alamat). Sedangkan alamat yang diletakkan pada bus alamat atau alamat fisik (physical address) harus dapat menjangkau 1 MB lokasi memori atau mempunyai lebar 20 bit. Untuk itu 4 bit tambahan diperoleh dengan menjumlahkan alamat efektif dengan isi dari salah situ register segmen seperti yang diperlihatkan pada Gambar 3.2 di bawah in i. Penjumlahan dilakukan dengan terlebih dahuulu menambah 4 hit 0 pada sisi kanan data register segmen (atau mengalikannya dengan ), sehingga diperoleh hasil Universitas Gadjah Mada 2

3 sepanjang 20 bit. Contoh, jika (CS) = 123A, dan (IP) = 341B, maka instruksi selanjutnya akan diambil dari alamat : Gambar 3.2 Pembentukan alamat fisik B alamat efektif A 0 + alamat awal segmen B B alamat fisik instruksi (Register yang berada di dalam tanda kurung berarti isi dari register yang bersangkutan, dem ikian pula untuk alamat). Dalam pemakaiannya register segmen membagi ruang memori dalam segmensegmen yang saling tindih (overlapping), yang masing-masing segemn mempunyai panjang 64 Kb, dan dimulai dari suatu alamat yang merupakan faktor dari 16. Oleh karena itu isi dari register segmen biasa disebut dengan alamatr segmen. Alamat segmen yang dikalikan dengan 16 (ditambah 4 buah 0) merupakan awal dari alamat fisik segmen. Gambaran dari eontoh di atas diperlihatkan pada Gambar 3.3(a), dan segmentasi dari keseluruhan memori diperlihatkan pada gambar (b). (a) Alamat di dalam segmen (b) Segmen yang saling tindih Universitas Gadjah Mada 3

4 Gambar 3.3 Perhitungan alamat dan segmentasi memori. Keuntungan penggunaan register segmen diantaranya adalah : 1. Memungkinkan kapasitas memori menjadi 1 megabyte meskipun alamat yang berhubungan dengan instruksi individual hanya 16 bit. 2. Memungkinkan instruksi, data, atau stak bagian dari program mempunyai panjang lebih dari 64 Kb, dengan menggunakan lebih dari satu segmen kode, data atau stak. 3. Memberikan fasilitas untuk menggunakan area memori untuj suatu program, data, dan stak secara terpisah. 4. Memungkinkan suatu program dan/atau datanya untuk diletakkan di dalam daerah memori yang terpisah setiap kali program dieksekusi. Meskipun panjang segmen 64 Kbyte, mereka dapat dibuat overlap untuk mempertinggi efisiensi pemakaian memori. Pada Gambar 3.4, diperliahtkan suatu program hanya mengisi sebagian dari segmen, maka segmen kode, data atau stak yang lain dapat diletakkan overlap dengan segmen progra, dan alamat awal dari segmen kedua dapat berada di dalam 16 byte dari akhir program. Ruang yang terbuang hanya beberapa byte antara akhir program dan awal program Baru. Gambar 3.4 Segmen yang overlap. PSW (Program Status Word) dari 8086 terdiri atas 16 bit, tetapi 7 bit diantaranya tidak digunakan. Setiap bit dalam PSW disebut sebagai bendera (flag). Bendera dibagi menjadi bendera kondisional, yang merefleksikan hasil operasi sebelumnya di dalam ALU, dan bendera kontrol yang mengendalikan eksekusi dari fungsi-fungsi khusus. Susunan bendera dari PSW diperlihatkan pada Gambar 3.5. Universitas Gadjah Mada 4

5 Gambar 3.5 Processor Status Word (PSW) Bendera kondisional terdiri atas : SN (sign flag); isinya sama dengan bit MSB dari hasil eksekusi. Karena pada bilangan negatif komplemen-2 bit MSB-nya adalah 1, dan bilangan positif sama dengan 0, maka bendera ini menunjukkan apakah basil eksekusi menghasilkan bilangan positif atau negatif. ZF (zeriflag); akan diset 1 jika menghasilkan nol dan 0 jika hasilnya tidak nol. PF (parity flag); akan diset 1 jika jumlah bit 1 hasil, jumlahnya genap, dan diset 0 jika jumlah satunya ganjil. CF (carry flag); bit ini akan diset 1 jika dalam operasi penjumlahan menghasilkan sisa pada MSB (carry), atau dalam operasi pengurangan perlu "meminjam" satu (borrow). AF (auxiliarry carry flag); akan diset jika terjadi sisa pada bit-3 pada operasi penjumlahan atau "pinjam" pada bit-3 selama operasi pengurangan. Bendera ini digunakan khusus untuk operasi aritmatika BCD (binarty coded decimal). OF (overflow flag); diset jika terjadi overflow, yaitu hasil operasi melebihi rentang (range) yang diijinkan. Sebagai contoh untuk operasi penjumlahan berikut ini : maka efek terhadap bendera adalah sebagai berikut : SF = 0 ZF = 0 PF = 0 AF = 0 OF = 0 Untuk bendera kontrol terdiri atas : DF (direction flag); digunakan pada instruksi manipulasi string. Jika 0, maka string diproses dari awal dengan elemen pertama pada alamat paling awal. Jika 1, maka string akan diproses dari alamat tertinggi ke alamat yang lebih rendah. IF (interupt enable flag); jika diset, maka tipe interupsi tertentu (interupsi yang dapat dihalangi / maskable interupt) dapat dilayani CPU. Selainnya interupsi akan diabaikan. TF (trap flag); jika diset, maka trap akan dieksekusi sesudah masing-masing instruksi. Universitas Gadjah Mada 5

6 III.2 Operasi Internal Secara umum operasi dari suatu sistem komputer terdiri atas : 1. Mengambil instruksi selanjutnya dari alamat yang ditunjukkan oleh PC. 2. Meletakkan instruksi tersebut dalam register instruksi dan mengartikanuya, sementara PC bertambah satu dan menunjuk pada instruksi selanjutnya. 3. Mengeksekusi instruksi, dan jika terdapat pencabangan akan menset PC ke alamat pencabangan. 4. Mengulangi langkah 1 sampai 3. Operasi 8086 mengikuti pola dasar di atas, tetapi tentu saja terdapat perbedaan dan beberapa operasi mungkin terjadi overlaping. Alamat instruksi selanjutrnya ditentukan oleh penjumlahan dari (IP) dan (CS) x 16 10, dan register instruksi berupa antrian 6 byte FIFO (first in first out), yang secara kontinyu terisi jika bus data sistem tidaak memerlukan operasi yang lain. Sifat ini akan meningkatkan kinerja CPU karena banyak waktu yang dapat dihemat dengan telah tersedianya instruksi baru saat eksekusi instruksi yang pertama telah selesai. Jika terjadi pencabangan, maka antrian instruksi akan dikosongkan dan tidak ada waktu yang dapat dihemat, tetapi hal ini rata-rata hanya muncul dalam prosentase yang kecil. Misal waktu yang tersedia untuk mengisi antrian pada instruksi perkalian 8 bit. Instruksi ini membutuhkan paling sedikit 71 siklus clock, tetapi hanya diperlukan 4 siklus clock untuk mengambil kata dari memori. Oleh karena itu selama eksekusi aklan terdapat banyak siklus slosk ekstra dimana bus bebas untuk mengisi antrian instruksi. Meskipun 8086 dapat mengalamati kata (word) yang dimulai baik dari alamat ganjil maupun alamat genap, tetapi untuk alamat ganjil diperlukan dua memori acuan. Satu memori akses diperlukan untuk byte orde rendah dan satu lagi untuk byte orde tinggi. Hal ini berarti bahwa akan menghemat waktu jika kata hanya disimpan pada alamat genap. Meskipun instruksi 8086 mempunyai panjang 1 sampai 6 byte, antrian 6 byte memungkinkan mengambil isntruksi-instruksi dalam kata pada saat yang sama dengan menggunakan alamat genap. Perkecualiannya hanya jika terdapat instruksu pencabangan ke alamat ganjil. Dalam hal ini 8086 akan mengambil 1 byte dan melanjutkannya dengan kata-kata pada alamat genap. Gambar 3.6(a) memperlihatkan bagaimana suatu antrian diisi oleh suatu runtun instruksi dengan susunan sebagai berikut Universitas Gadjah Mada 6

7 (a) Instruksi pertama dengan alamat genap. (b) Instruksi pertama dengan alamat ganjil Gambar 3.6 Pengisian antrian instruksi sesudah pencabangan. 1 byte instruksi 2 byte instruksi 3 byte instruksi Gambar 3.6(a) dimulai dengan alamat genap, dan gambar (b) untuk urutan yuang sama tetapi dimulai dengan alamat ganjil. Perlu diperhatikan bahwa pada kasus terakhir, byte terakhir instruksi ketiga tidak akan dimasukkan ke antrian sampai tersedia ruang sepanjang kata insruksi pada antrian. III.3 Instruksi Bahasa Mesin Instruksi dalam komputer dibagi menjadi dua kelompok bit. Kelompok pertama disebut operation code atau opcode, yang menunjukkan tindakan apa yang harus dikerjakan komputer, dan kelompok kedua disebut operand, yang menunjukkan informasi yang diperlukan oleh instruksi untuk menyelesaikan tugasnya. Suatu operand dapat berupa data, paling sedikit bagian dari alamat data, penunjuk tidak langsung ke data, atau informasi lain yang mengacu pada data yang diperlukan oleh instruksi. Format instruksi secara umum diperlihatkan pada Gambar 3.7. Instruksi dapat terdiri atas beberapa operand, tetapi semakin banyak operand akan membutuhkan ruang memori yang semakin besar serta waktu yang lama untuk mentransfer setiap instruksi ke CPU. Untuk meminimumkan jumlah bit total dalam suatu instruksi, hampir semua instruksi khususnya pada komputer 16 bit, dibatasi satu sampai dua operand dengan paling sedikit satu opcode dalam instruksi dua operand termasuk register. Universitas Gadjah Mada 7

8 Gambar 3.7 Format instruksi secara umum. III.3.1 Mode Pengalamatan Cara bagaimana suatu operand ditentukan disebut mode pangalamatan. Secara umum pengalamatan dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu : Memori ke memori. Dalam hal ini data berasal dan kembali ke memori, dan tahap operasinya secara umum adalah : 1. Ambil nilai operand dan memori 2. Eksekusi operasi yang diperlukan 3. Kembalikan hasilnya ke memori Memori ke register. Yaitu memindah nilai data dari memori ke register. Satu nilai data berasal dari memori dan satu lagi dari register. Hasil eksekusi dikembalikan ke memori atau ke register dimana operand berasal. Register ke register. Dalam hal ini digunakan sejumlah register untuk menyimpan seluruh nilai data yang akan digunakan dalam komputasi. Data harus diambil dari memori oleh sederet instruksi sebelum komputasi dimulai. Setelah komputasi dilakukan maka hasilnya dikembalikan lagi ke register. Gambar 3.8. memperlihatkan ketiga jcnis operasi tersebut. Universitas Gadjah Mada 8

9 Gambar 3.8 Operasi (a) memori-memori, (b) memori - register, (c) register - register. Gambar 3.9 memperlihatkan jenis mode pengalamatan yang terdapat pada sistem komputer khususnya keluarga IBM PC, yang terdiri atas : Intermediete addressing; panjang data 8 atau 16 bit, dan merupakan bagian dari instruksi. Direct addressing; alamat efektif data 16 bit merupakan bagian dari instruksi. Register addressing; data terdapat di dalam register yang dinyatakan oleh instruksi. Untuk operand 16 bit menggunakan register AX, BX, CX, DX, SI, DI, atau SP, dan untuk operand 8 bit menggunakan register AL, AH, BL, BH, CL, CH, DL, atau DH. Universitas Gadjah Mada 9

10 Gambar 3.9 Mode Pengalamatan. Universitas Gadjah Mada 10

11 Register indirect addressing; alamat efektif data berada dalam register basis BX atau register indeks yang dinyatakan oleh instruksi, yaitu : EA = (DI) (SI) Register relative addressing; alamat efektif merupakan hasil penjumlahan dari suatu jarak 8 bit atau 16 bit dan isi register basis atau register indeks, yaitu : Based indexed addressingi; alamat efektif merupakan hasil penjumlahan register basis dan register indeks, yang masing-masing dinyatakan oleh instruksi, yaitu : (BX) (SI) EA = (BP) + (DI) Relative based indexed; alamat efektif merupakan hasil penjumlahan dari displacemennt 8 atau 16 bit dan alamat indeks basis, yaitu : Sebagai contoh, jika (BX) = 0158 (DI) = 10A5 displacement = 1B57 (DS) = 2100 dan DS digunakan sebagai register segmen, maka alamat efektif dan fisik yang dihasilkan dari nilai-nilai tersebut dengan berbagai variasi mode pengalamatan adalah sebagai berikut : Direct : EA = 1B57 Alamat fisik = 1B = 22B57 Register : Tidak ada alamat efektif, data berada dalam register yang ditentukan Register indirect, misal dengan menggunakan register BX : EA = Alamat fisik = = Universitas Gadjah Mada 11

12 Register relative, dengan menggunakan register BX : EA = B57 + ICAF Gambar 3.10 Mode pengalamatan pencabangan. Alamat fisik = ICAF = 22CAF Based indexed dengan mcnggunakan register BX dan DI : EA = A5 = 11FD Universitas Gadjah Mada 12

13 Alamat fisik = 11FD = 221FD Relative based indexed dengan menggunakan BX dan DI : EA = A5 + 1B57 = 2D54 Alamat fisik = 2D = 23D54 Mode pengalamatan untuk instruksi-instruksi yang mengandung pencabangan diperlihatkan pada Gambar 3.10., yang terdiri atas: Intrasegment Direct. Alamat pencabangan efektif merupakan penjumlahan dari displacement 8 atau 16 bit dan isi dari IP saat ini. Jika panjang displacement 8 bit, maka disebut lompatan pendek (short jump). Mode pengalamatan ini juga biasa disebut pengalamatan relatif, karena displacement dihitung relatif terhadap IP. Mode ini biasa digunakan baik untuk pencabangan bersyarat maupun tidak bersyarat, tetapi untuk pencabangan bersyarat hanya mempunyai displacement 8 bit. Intrasegment indirect. Alamat pencabangan efektif adalah isi dari register atau lokasi memori yang diakses dengan menggunakan mode pengalamatan di atas kecuali mode immediete. Isi dari IP akan diganti oleh alamat pencabangan efektif. Mode pengalamatan ini biasanya hanya digunakan pada instruksi pencabangan bersyarat. Intersegment Direct. Isi IP akan diganti dengan bagian dari instruksi dan isi CS dengan bagian dari instruksi yang lain. Penggunaan mode pengalamatan ini adalah untuk memungkinkan pencabangan dari satu segmen kode ke segmen kode yang lain. Intersegment indirect. Isi dari IP dan CS diganti dengan isi dari dua kata yang berurutan dalam memori yang ditunjukkan dengan menggunakan mode pengalamatan di atas kecuali mode immediete dan register. Perlu diperhatikan bahwa alamat pencabangan fisik merupakan isi IP yang ba' ditambah dengan isi CS yang dikalikan dengan Pencabangan intersegmen harus tidak bersyarat (unconditional). Contoh berikut ini memperlihatkan bagaimana suatu pencabangan tidak langsung bekerja dengan mode pengalamatan data. Misal (BX) = 1256 (SI) = 258F Displacement = 20A1 maka : Dengan pengalamatan langsung (direct), alamat pencabangan efektif adalah isi dari : 20A1 + (DS) Pada pengalamatan register relatif dengan menggunakan register BX, maka alamat pencabangan efektif adalah isi dari : A1 + (DS) x Universitas Gadjah Mada 13

14 Gambar 3.11 Contoh format instruksi Format Instruksi Format instruksi 8086 diperlihatkan pada Gambar 3.11, yang mempunyai panjang bervariasi dari 1 byte sampai 6 byte. Displacement dan data immediete mempunyai panjang 8 bit atau 16 bit tergantung dari instruksinya. Susunan op code dan mode pengalamatan berada pada byte pertama atau kedua dari suatu instruksi. Op code atau mode pengalamatan dapat diikuti oleh - tidak ada byte tambahan 2 byte EA (hanya untuk pengalamatan langsung) 1 atau 2 byte displacement 1 atau 2 byte immediete operand - 1 atau 2 byte displacement yang diikuti oleh 1 atau 2 byte immediete operand 2 byte displacement dan 2 byte alamat segmen (hanya untuk pengalamatan direct intersegment) Penggunaan dari beberapa kemungkinan di atas ditentukan oleh op code dan mode pengalamatannya. Jika displacement atau immediete operand mempunyai panjang 2 byte, maka cyte orde rendah selalu muncul pertama kali. Universitas Gadjah Mada 14

15 III.4 Waktu Eksekusi lnstruksi Waktu eksekusi suatu instruksi dapat ditentukan dengan mengalikan jumlah siklus clock yang diperlukan untuk mengeksekusi instruksi tersebut dengan periode clock. Atau dapat dinyatakan sebagai hasil jumlah dari waktu eksekusi dasar (yang bervariasi tergantung pada mode instruksi dan pengalamatan) ditambah waktu yang diperlukan untuk menghitung alamat efektif jika melibatkan operand memori. Waktu eksekusi dasar mengasumsikan bahwa instruksi yang akan dieksekusi telah tersimpan pada antrian instruksi. Jika belum, maka diperlukan clock tambahan untuk mengambil instruksi tersebut dari memori dan meletakkannya pada antrian instruksi. Tabel 3.1 memperlihatkan contoh dari waktu eksekusi dasar beberapa instruksi Untuk operand memori maka waktu penghitungan alamat efektif (EA) ditentukan oelh mode pengalamatan seperti yang diperlihatkan pada Tabel 3.2. Kolom ketiga dari tabel di bawah menunjukkan jumlah memori acuan yang dibutuhkan oleh instruksi. Untuk menentukan waktu eksekusi suatu instruksi satu kata (one word) yang mengacu ke memori, perlu dipertimbangkan letak dari operand. Jika operand terletak pada alamat ganjil, maka CPU memerlukan dua siklus bus yang masingmasing membutuhkan empat siklus clock untuk mengakses operand. Oleh karena itu setiap kata yang mengacu ke alamat ganjil membutuhkan empat siklus tambahan. Perlu diperhatikan bahwa beberapa instruksi dapat mempunyai waktu eksekusi yang berbeda, tergantung pada mode pengalamatannya. Dari contoh tabel 3.1 diperlihatkan bahwa untuk suatu instruksi dua operand, operasi register ke register akan lebih cepat dari pada mode pengalamatan yang lain, dan operasi register ke memori lebih lambat dari pada operasi memori ke register, karena membutuhkan waktu tambahan untuk menyimpan hasil operasi ke memori. Tabel 3.1 Waktu eksekusi Instruksi. Instruksi Jumlah siklus clock Jumlah transfer Add atau Sub Register ke register 3 0 Memori ke register ( + EA 1 Register ke memori 16 + EA 2 Immediete ke register 4 0 Immediete ke memori 17+ EA 2 MOV (Move) Akumulator ke memori 10 1 Universitas Gadjah Mada 15

16 Memori ke akumulator 10 1 Register ke register 2 0 Memori ke register 8 + EA 1 Registe ke Memori 9 + EA 1 lmmediete ke register 4 0 lmmediete ke memori 10 + EA 1 Register ke register segmen 2 0 Memori ke register segmen 8 + EA 1 Register segmen ke register 2 0 Register segmen ke memori 9 + EA 1 MUL (bilangan tak bertanda) Perkalian register 8 hit Perkalian register 16 bit Perkalian memori 8 bit Perkalian memori 16 bit IMUL (bilangan bertanda) (76-83) + EA ( ) + EA 1 1 Perkalian register 8 bit Perkalian register 16 bit Perkalian memori 8 bit (86-104) + EA 1 Perkalian memori 16 bit ( ) + EA 1 Sebagai contoh, jika frekuensi clock CPU 5 MHz (mempunyai periode 0,2 μs), maka waktu eksekusi untuk berbagai variasi instruksi ADD, dapat dihitung sebagai berikut: - Penjumlahan register ke register (hasilnya disimpan di register ) memerlukan : 3 siklus clock untuk operand yang berupa byte maupun kata (word) waktu = 0,6 μs Universitas Gadjah Mada 16

17 Tabel 3.2 Waktu yang diperlukan untuk penghitungan alamat efektif (EA) Alamat efektif (EA) Jumlah siklus clock Direct 6 Register indirect 5 Register relati f 9 Based indexed (BP) + (DI) atau (BX) + (SI) (BP) + (SI) atau (BX) + (DI) 7 8 Based indexed relative (BP) + (DI) + DISP atau (BX) + (SI) + DISP (BP) + (SI) + DISP atau (BX) + (DI) + DISP Penjumlahan memori ke register dengan menggunakan pengalamatan based indexed (hasilnya disimpan pada register) memerlukan : = 21 siklus untuk operasi byte atau kata dengan alamat genap basic perhitungan alamat waktu = 4,2 μs = 25 siklus, jika terletak pada alamat ganjil siklus tambahan waktu = 0,5 μs - Penjumlahan register ke memori dengan menggunakan pengalamatan based indexed (hasilnya disimpan di memori) memerlukan : = 24 siklus, untuk operasi byte atau kata yang tersempan pada alamat genap basic perhitungan alamat waktu = 4,8 μs Universitas Gadjah Mada 17

18 = 32 siklus, jika kata tersimpan pada alamat ganjil siklus tambahan siklus tambahan untuk mengambil untuk menyimpan kata kata waktu = 6,4 μs Universitas Gadjah Mada 18

MIKROPROSESOR REGISTER-REGISTER MIKROPROSESOR INTEL

MIKROPROSESOR REGISTER-REGISTER MIKROPROSESOR INTEL Perguruan Tinggi Mitra Lampung MIKROPROSESOR REGISTER-REGISTER MIKROPROSESOR INTEL 8086 Erwin Ardianto, S.T FLAG REGISTER 8086 memiliki flag register dengan panjang16-bit. Dari 16-bit itu terdapat 9 bendera

Lebih terperinci

Mikroprosesor. Bab 3: Arsitektur Mikroprosesor. INTEL 8086 Generasi Awal Prosesor PENTIUM. Arsitektur Mikroprosesor 1

Mikroprosesor. Bab 3: Arsitektur Mikroprosesor. INTEL 8086 Generasi Awal Prosesor PENTIUM. Arsitektur Mikroprosesor 1 Mikroprosesor Bab 3: Arsitektur Mikroprosesor Generasi Awal Prosesor PENTIUM Arsitektur Mikroprosesor 1 20 bit Arsitektur Mikroprosesor 16 bit Register Antrian (FIFO) Arsitektur Mikroprosesor 2 Prosesor

Lebih terperinci

ORGANISASI DAN ARSITEKTUR KOMPUTER. rsp oak informatika

ORGANISASI DAN ARSITEKTUR KOMPUTER. rsp oak informatika ORGANISASI DAN ARSITEKTUR KOMPUTER rsp oak informatika 1 Microprocessor Intel 80x86 rsp oak informatika 2 Central Processing Unit (CPU) CPU merupakan eupa a prosesor untuk memproses data Terpusat (central)

Lebih terperinci

OPERATION SYSTEM. Jenis - Jenis Register Berdasarkan Mikroprosesor 8086/8088

OPERATION SYSTEM. Jenis - Jenis Register Berdasarkan Mikroprosesor 8086/8088 OPERATION SYSTEM Nama : Dian Fahrizal Nim : 110170096 Unit : A3 Jenis - Jenis Register Berdasarkan Mikroprosesor 8086/8088 Mikroprosesor 8086/8088 memiliki 4 register yang masing-masingnya terdiri dari

Lebih terperinci

REGISTER Register-register yang terdapat pada mikroprosesor, antara lain :

REGISTER Register-register yang terdapat pada mikroprosesor, antara lain : REGISTER Register adalah sebagian memori dari mikroprosesor yang dapat diakses dengan kecepatan yang sangat tinggi. Register-register yang terdapat pada mikroprosesor, antara lain : General purpose register

Lebih terperinci

Pertemuan ke 7 Mode Pengalamatan. Computer Organization Eko Budi Setiawan

Pertemuan ke 7 Mode Pengalamatan. Computer Organization Eko Budi Setiawan Pertemuan ke 7 Mode Pengalamatan Computer Organization Eko Budi Setiawan Mode Pengalamatan Mengatasi keterbatasan format instruksi Dapat mereferensi lokasi memori yang besar Mode pengalamatan yang mampu

Lebih terperinci

Karakteristik Instruksi Mesin

Karakteristik Instruksi Mesin PERTEMUAN Karakteristik Instruksi Mesin Instruksi mesin (machine intruction) yang dieksekusi membentuk suatu operasi dan berbagai macam fungsi CPU. Kumpulan fungsi yang dapat dieksekusi CPU disebut set

Lebih terperinci

R E G I S T E R. = Code Segment Register = Data Segment Register = Stack Segment Register = Extra Segment Register. 3.

R E G I S T E R. = Code Segment Register = Data Segment Register = Stack Segment Register = Extra Segment Register. 3. R E G I S T E R Register adalah sebagian kecil memori komputer yang dipakai untuk tempat penampungan data dengan ketentuan bahwa data yang terdapat dalam register dapat diproses dalam berbagai operasi

Lebih terperinci

Mata Kuliah : Bahasa Rakitan Materi ke-3

Mata Kuliah : Bahasa Rakitan Materi ke-3 Mata Kuliah : Bahasa Rakitan Materi ke-3 Struktur Register REGISTER Register adalah sebagian kecil memory komputer yang dipakai i untuk tempatt penampungan dt data. Data yang terdapat dalam register dapat

Lebih terperinci

Mikroprosesor. Pertemuan 8. By: Augury

Mikroprosesor. Pertemuan 8. By: Augury Mikroprosesor Pertemuan 8 By: Augury augury@pribadiraharja.com Sinyal pada Mode Maksimum Status siklus bus Status siklus bus ( S0, S1, S2 ) Sinyal ini merupakan keluaran yang akan diberikan oleh IC lain

Lebih terperinci

Materi 3. Komponen Mikrokomputer SYSTEM HARDWARE DAN SOFTWARE DADANG MULYANA

Materi 3. Komponen Mikrokomputer SYSTEM HARDWARE DAN SOFTWARE DADANG MULYANA Materi 3 SYSTEM HARDWARE DAN SOFTWARE DADANG MULYANA dadang mulyana 2012 1 Komponen Mikrokomputer Video display (jenis dan resolusi) Keyboard Drive Disk Unit system Prosessor Pendukung dadang mulyana 2012

Lebih terperinci

TEORI MIKROPROSESOR 8088

TEORI MIKROPROSESOR 8088 TEORI MIKROPROSESOR 8088 I. MIKROPROSESOR 8088 Mikroprosesor 8088 mulai diperkenalkan oleh Intel Corporation pada tahun 1978. Mikroprosesor ini mengawali sejarah perkembangan mikroprosesor Intel selanjutnya,

Lebih terperinci

KONFIGURASI PIN-PIN MIKROPROSESOR Z 80. Yoyo somantri Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FPTK Universitas Pendidikan Indonesia

KONFIGURASI PIN-PIN MIKROPROSESOR Z 80. Yoyo somantri Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FPTK Universitas Pendidikan Indonesia KONIGURASI PIN-PIN MIKROPROSESOR Z 80 Yoyo somantri Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektro PTK Universitas Pendidikan Indonesia 1. Konfigurasi Pengelompokan pin pin dari mikroprosesor Z80 dapat dilihat

Lebih terperinci

PENGERTIAN REGISTER. Arsitektur Mikroprosesor INTEL 8086 Tinjauan Umum

PENGERTIAN REGISTER. Arsitektur Mikroprosesor INTEL 8086 Tinjauan Umum PENGERTIAN REGISTER Dalam pemrograman dengan bahasa Assembly, mau tidak mau anda harus berhubungan dengan apa yang dinamakan sebagai Register. Lalu apakah yang dimaksudkan dengan register itu sebenarnya?.

Lebih terperinci

Pada pembahasan kali ini, digunakan instruksi MOV untuk menjelaskan mode pengalamatan data. Format penulisannya adalah :

Pada pembahasan kali ini, digunakan instruksi MOV untuk menjelaskan mode pengalamatan data. Format penulisannya adalah : Pada pembahasan kali ini, digunakan instruksi MOV untuk menjelaskan mode pengalamatan data. Format penulisannya adalah : MOV Reg2,Reg1 MOV disebut sebagai opcede Reg1 dan Reg2 disebut sebagai operand Reg1

Lebih terperinci

SISTEM KERJA MIKROPROSESOR

SISTEM KERJA MIKROPROSESOR 1 SISTEM KERJA MIKROPROSESOR Percobaan I Tujuan Percobaan 1. Mempelajari hubungan bahasa tingkat rendah dengan arsitektur mikroprosesor. 2. Memahami konsep pemograman modular dan pengolahan data dalam

Lebih terperinci

MODUL I PENGENALAN ASSEMBLY

MODUL I PENGENALAN ASSEMBLY MODUL I PENGENALAN ASSEMBLY Apakah bahasa assembly? Bahasa assembly adalah bahasa pemrograman dengan korespondensi satu-satu antara perintahperintah/pernyataannya dan bahasa mesin komputer. Bahasa assembly

Lebih terperinci

Diktat Kuliah Organisasi dan Interaksi

Diktat Kuliah Organisasi dan Interaksi Mikroprosesor dan Antarmuka Diktat Kuliah Organisasi dan Interaksi Nyoman Bogi Aditya Karna Sisfo IMelkom bogi@imtelkom.ac.id http://bogi.blog.imtelkom.ac.id Institut Manajemen elkom http://www.imtelkom.ac.id

Lebih terperinci

Diktat Kuliah intel 8088

Diktat Kuliah intel 8088 Mikroprosesor dan Antarmuka Diktat Kuliah intel 888 Nyoman Bogi Aditya Karna Sisfo IMTelkom bogi@imtelkom.ac.id http://bogi.blog.imtelkom.ac.id Institut Manajemen Telkom http://www.imtelkom.ac.id Bagan

Lebih terperinci

PETA MEMORI MIKROPROSESOR 8088

PETA MEMORI MIKROPROSESOR 8088 1. Bagan Dasar µp 8088 PETA MEMORI MIKROPROSESOR 8088 Gambar 1. Bagan Dasar µp 8088 Elemen didalam mikroprosesor adalah : CU (Control Unit) adalah manajer dari semua unit. CU mengatur keselarasan kerja

Lebih terperinci

BAB II MIKROPROSESOR INTEL 8088

BAB II MIKROPROSESOR INTEL 8088 BAB II MIKROPROSESOR INTEL 8088 Tujuan Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa mampu: a. Memahami konfigurasi pin 8088 b. Mengidentifikasi blok arsitektur internal 8088 c. Menjelaskan fungsi register yang

Lebih terperinci

Bahasa Rakitan By Okti Yudhanti Nur K REGISTER

Bahasa Rakitan By Okti Yudhanti Nur K REGISTER REGISTER PENGERTIAN REGISTER Dalam pemrograman dengan bahasa Assembly, mau tidak mau anda harus berhubungan dengan apa yang dinamakan sebagai Register. Lalu apakah yang dimaksudkan dengan register itu

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM ORGANISASI SISTEM KOMPUTER

MODUL PRAKTIKUM ORGANISASI SISTEM KOMPUTER MODUL PRAKTIKUM ORGANISASI SISTEM KOMPUTER Versi 3.0 Tahun Penyusunan 2011 Tim Penyusun 1. Yuti Dewita Arimbi 2. Nurul Hidayati 3. Ulfie Hasanah 4. Stya Putra Pratama Laboratorium Teknik Informatika Jurusan

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM ORGANISASI KOMPUTER & BAHASA ASSEMBLY PROGRAM OPERASI ARITMATIKA. Kelas : INF 2B Praktikum 1 Nama : Fernalia NIM : J3C212210

LAPORAN PRAKTIKUM ORGANISASI KOMPUTER & BAHASA ASSEMBLY PROGRAM OPERASI ARITMATIKA. Kelas : INF 2B Praktikum 1 Nama : Fernalia NIM : J3C212210 LAPORAN PRAKTIKUM ORGANISASI KOMPUTER & BAHASA ASSEMBLY PROGRAM OPERASI ARITMATIKA Kelas : INF 2B Praktikum 1 Nama : Fernalia NIM : J3C212210 PROGRAM KEAHLIAN MANAJEMEN INFORMATIKA DIREKTORAT PROGRAM DIPLOMA

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PENGISIAN REGISITER DATA DAN OPERASI ARITMATIKA MENGGUNAKAN PROGRAM COMMAND PROMPT, BAHASA ASSEMBLER

IMPLEMENTASI PENGISIAN REGISITER DATA DAN OPERASI ARITMATIKA MENGGUNAKAN PROGRAM COMMAND PROMPT, BAHASA ASSEMBLER IMPLEMENTASI PENGISIAN REGISITER DATA DAN OPERASI ARITMATIKA MENGGUNAKAN PROGRAM COMMAND PROMPT, BAHASA ASSEMBLER Hambali Program Studi Sistem Informasi, STMIK Logika Medan email: hambali.8645@yahoo.com

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM ORGANISASI KOMPUTER & BAHASA ASSEMBLY PROGRAM POINTER OPERASI ARITMATIKA

LAPORAN PRAKTIKUM ORGANISASI KOMPUTER & BAHASA ASSEMBLY PROGRAM POINTER OPERASI ARITMATIKA LAPORAN PRAKTIKUM ORGANISASI KOMPUTER & BAHASA ASSEMBLY PROGRAM POINTER OPERASI ARITMATIKA Kelas : INF 2B Praktikum 1 Nama : Fernalia NIM : J3C212210 PROGRAM KEAHLIAN MANAJEMEN INFORMATIKA DIREKTORAT PROGRAM

Lebih terperinci

Sistem Komputer. Komputer terdiri dari CPU, Memory dan I/O (Arsitektur Von-Neumann) Ada tiga bus dalam sistem komputer

Sistem Komputer. Komputer terdiri dari CPU, Memory dan I/O (Arsitektur Von-Neumann) Ada tiga bus dalam sistem komputer ELEKTRONIKA DIGITAL TEORI ANTARMUKA Sistem Komputer Komputer terdiri dari CPU, Memory dan I/O (Arsitektur Von-Neumann) Komponen komputer dihubungkan oleh bus. Ada tiga bus dalam sistem komputer Alamat

Lebih terperinci

ARSITEKTUR MIKROPROSESOR Z80. Yoyo somantri Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FPTK Universitas Pendidikan Indonesia

ARSITEKTUR MIKROPROSESOR Z80. Yoyo somantri Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FPTK Universitas Pendidikan Indonesia ARSITEKTUR MIKROPROSESOR Z80 Yoyo somantri Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FPTK Universitas Pendidikan Indonesia Pendahuluan Pada bab ini akan dibahas tentang tujuan perkuliahan, arsitektur mikroprosesor

Lebih terperinci

BAB VII KOMPUTER SEDERHANA SAP-3 (SIMPLE AS POSSIBLE-3)

BAB VII KOMPUTER SEDERHANA SAP-3 (SIMPLE AS POSSIBLE-3) Tony Darmanto, ST / IV / TI / STMIK Widya Dharma / Hal 1 BAB VII KOMPUTER SEDERHANA SAP-3 (SIMPLE AS POSSIBLE-3) 7.1. Model Pemrograman Komputer SAP-3 adalah komputer 8-bit yang memiliki keselarasan (compatibel)

Lebih terperinci

Bahasa Rakitan PENGERTIAN REGISTER

Bahasa Rakitan PENGERTIAN REGISTER PENGERTIAN REGISTER Dalam pemrograman dengan bahasa Assembly, mau tidak mau anda harus berhubungan dengan apa yang dinamakan sebagai register. Lalu apakah yang dimaksud dengan register itu sebenarnya?

Lebih terperinci

UJIAN AKHIR SEMESTER TAHUN AKADEMIK 2010/2011

UJIAN AKHIR SEMESTER TAHUN AKADEMIK 2010/2011 NIM NAMA KELAS DOSEN UJIAN AKHIR SEMESTER TAHUN AKADEMIK 2010/2011 TEAM MIKROPROSESOR DAN ANTARMUKA (SK2023) Tanggal Waktu 120 menit Sifat Ujian Closed book, No Calculator TTD Nilai A. Pilihan Ganda Pilihlah

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Perintah-perintah Mikroprosesor INTEL 8088/8086 yang didukung di dalam perangkat lunak ini adalah modus pengalamatan (MOV), penjumlahan (ADD),

Lebih terperinci

Hal-hal yang perlu dilakukan CPU adalah : 1. Fetch Instruction = mengambil instruksi 2. Interpret Instruction = Menterjemahkan instruksi 3.

Hal-hal yang perlu dilakukan CPU adalah : 1. Fetch Instruction = mengambil instruksi 2. Interpret Instruction = Menterjemahkan instruksi 3. PERTEMUAN 1. Organisasi Processor #1 Hal-hal yang perlu dilakukan CPU adalah : 1. Fetch Instruction = mengambil instruksi 2. Interpret Instruction = Menterjemahkan instruksi 3. Fetch Data = mengambil data

Lebih terperinci

CENTRAL PROCESSING UNIT CPU

CENTRAL PROCESSING UNIT CPU CENTRAL PROCESSING UNIT CPU edywin 1 Central Processing Unit CPU terdiri dari : - Bagian data (Datapath) yang berisi register register untuk penyimpanan data sementara dan sebuah ALU untuk melaksanakan

Lebih terperinci

BAB VI INPUT OUTPUT. Universitas Gadjah Mada 1

BAB VI INPUT OUTPUT. Universitas Gadjah Mada 1 BAB VI INPUT OUTPUT Unit input/output memberi CPU kemampuan untuk berkomunikasi dengan peripherals. Terdapat beberapa alasan diperlukannya unit I/O, diantaranya adalah : 1. Besar tegangan dan arus isyarat

Lebih terperinci

Mode Pengalamatan (Addressing Mode) Keluarga Prosesor 8086

Mode Pengalamatan (Addressing Mode) Keluarga Prosesor 8086 Mode Pengalamatan (Addressing Mode) Keluarga Prosesor 8086 Mode Pengalamatan Pada Mikroprosesor Keluarga 8086 Merupakan cara memberikan perintah transfer/pemindahan data dari lokasi satu ke lokasi lainnya.

Lebih terperinci

Set Instruksi & Mode Pengalamatan. Team Dosen Telkom University 2016

Set Instruksi & Mode Pengalamatan. Team Dosen Telkom University 2016 Set Instruksi & Mode Pengalamatan Team Dosen Telkom University 2016 Karakteristik Instruksi Mesin Set intruksi adalah kumpulan lengkap dari instruksi yang dapat dieksekusi oleh CPU Set instruksi adalah

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM. Praktek Mikroprosesor 1 Job Sheet 2

LAPORAN PRAKTIKUM. Praktek Mikroprosesor 1 Job Sheet 2 LAPORAN PRAKTIKUM Instruksi Aritmatika dan Operasi Logika Praktek Mikroprosesor 1 Job Sheet 2 Nama : DENNY SETIAWAN NIM : 3201311036 Kelas : V B Kelompok : 1 Anggota Kelompok : Denny Setiawan Ranto susilo

Lebih terperinci

MODE PENGALAMATAN PROGRAM MEMORI

MODE PENGALAMATAN PROGRAM MEMORI MODE PENGALAMATAN PROGRAM MEMORI Mode pengalamatan program memori menggunakan instruksi JMP dan CALL, terdiri dari tiga bentuk yang berbeda: langsung, relatif, dan tak langsung. Bagian ini mengenal tiga

Lebih terperinci

Instruksi Mikroprosesor. Mode Pengalamatan-Jenis[1]

Instruksi Mikroprosesor. Mode Pengalamatan-Jenis[1] Mikroprosesor dan Antarmuka Instruksi Mikroprosesor Oleh. Junartho Halomoan (juned_new@yahoo.com) Mode Pengalamatan-Jenis[1] LOGO Addressing Mode / Mode Penglamatan : adalah cara, bagaimana 8088 dapat

Lebih terperinci

Pertemuan ke 6 Set Instruksi. Computer Organization Dosen : Eko Budi Setiawan

Pertemuan ke 6 Set Instruksi. Computer Organization Dosen : Eko Budi Setiawan Pertemuan ke 6 Set Instruksi Computer Organization Dosen : Eko Budi Setiawan Tujuan Memahami representasi set instruksi, dan jenis-jenis format instruksi Mengetahui jenis-jenis type operand yang digunakan

Lebih terperinci

CENTRAL PROCESSING UNIT (CPU)

CENTRAL PROCESSING UNIT (CPU) CENTRL PROCESSING UNIT (CPU) rsitektur dasar mesin tipe von neumann menjadi kerangka referensi pada komputer digital umum (general-purpose) modern. 3 bagian fundamental tersebut adalah: Data bus Data bus

Lebih terperinci

CENTRAL PROCESSING UNIT (CPU) Sebuah mesin tipe von neumann

CENTRAL PROCESSING UNIT (CPU) Sebuah mesin tipe von neumann CENTRL PROCESSING UNIT (CPU) rsitektur dasar mesin tipe von neumann menjadi kerangka referensi pada komputer digital umum (general-purpose) modern. 3 bagian fundamental tersebut adalah: Data bus Data bus

Lebih terperinci

Organisasi & Arsitektur Komputer

Organisasi & Arsitektur Komputer Organisasi & Arsitektur Komputer 1 Set Instruksi Eko Budi Setiawan, S.Kom., M.T. Eko Budi Setiawan mail@ekobudisetiawan.com www.ekobudisetiawan.com Teknik Informatika - UNIKOM 2013 Arsitektur Komputer

Lebih terperinci

MAKALAH REGISTER. Disusun Untuk Memenuhi Tugas Pada Semester 3 Jurusan D3 Teknik Elektro Dengan Mata Kuliah Sistem Digital & Mikroprosessor

MAKALAH REGISTER. Disusun Untuk Memenuhi Tugas Pada Semester 3 Jurusan D3 Teknik Elektro Dengan Mata Kuliah Sistem Digital & Mikroprosessor MAKALAH REGISTER Disusun Untuk Memenuhi Tugas Pada Semester 3 Jurusan D3 Teknik Elektro Dengan Mata Kuliah Sistem Digital & Mikroprosessor Disusun Oleh : Nisvi Fatimah 2213030006 INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH

Lebih terperinci

Simple As Possible (SAP) - 2. Abdul Syukur

Simple As Possible (SAP) - 2. Abdul Syukur Simple As Possible (SAP) - 2 Abdul Syukur abdulsyukur@eng.uir.ac.id http://skurlinux.blogspot.com 053740514 Arsitektur Komputer SAP-2 Persamaan dengan SAP-1 : Sama-sama komputer bit. Kesamaan ini dapat

Lebih terperinci

MAKALAH MODE DAN FORMAT PENGALAMATAN SET INSTRUKSI. Nama : Annisa Christyanti Kelas : XI TJA 3 NIS :

MAKALAH MODE DAN FORMAT PENGALAMATAN SET INSTRUKSI. Nama : Annisa Christyanti Kelas : XI TJA 3 NIS : MAKALAH MODE DAN FORMAT PENGALAMATAN SET INSTRUKSI Nama : Annisa Christyanti Kelas : XI TJA 3 NIS : 3103113017 TEKNIK JARINGAN AKSES SMK TELKOM SANDHY PUTRA PURWOKERTO TAHUN AJARAN 2014/2015 Mode dan Format

Lebih terperinci

Arsitektur dan Organisasi Komputer. Set instruksi dan Pengalamatan

Arsitektur dan Organisasi Komputer. Set instruksi dan Pengalamatan Arsitektur dan Organisasi Komputer Set instruksi dan Pengalamatan Komponen Komputer Karakteristik Instruksi Mesin Instruksi mesin (machine intruction) yang dieksekusi membentuk suatu operasi dan berbagai

Lebih terperinci

Memori Semikonduktor

Memori Semikonduktor Memori Semikonduktor Tiga jenis yang umum digunakan saat ini adalah: 1. Memori semi konduktor yang memakai teknologi LSI (Large-scale integration), adalah istilah teknis dalam bahasa Inggris di bidang

Lebih terperinci

Instruksi-Instruksi Pemindahan Data. Sistem Komputer Universitas Gunadarma

Instruksi-Instruksi Pemindahan Data. Sistem Komputer Universitas Gunadarma Instruksi-Instruksi Pemindahan Data Sistem Komputer Universitas Gunadarma Sekilas Tentang MOV Intruksi MOV diperkenalkan bersamasama dengan instruksi bahasa mesin yang dapat digunakan dalam bermacammacam

Lebih terperinci

Konsep Mikroprogramming. Sistem Komputer Universitas Gunadarma

Konsep Mikroprogramming. Sistem Komputer Universitas Gunadarma Konsep Mikroprogramming Sistem Komputer Universitas Gunadarma Struktur Register µp Model programming 8086 sampai Pentium Pro menggunakan program visible karena registerregisternya digunakan langsung dalam

Lebih terperinci

Mode Pengalamatan. Sistem Komputer Universitas Gunadarma

Mode Pengalamatan. Sistem Komputer Universitas Gunadarma Mode Pengalamatan Sistem Komputer Universitas Gunadarma Mode Pengalamatan Data Gambar 3.1 Intruksi MOV yang menggambarkan sumber, tujuan dan aliran data. Gambar 3.2 menggambarkan semua variasi yang mungkin

Lebih terperinci

Tahun Akademik 2015/2016 Semester I DIG1B3 Konfigurasi Perangkat Keras Komputer

Tahun Akademik 2015/2016 Semester I DIG1B3 Konfigurasi Perangkat Keras Komputer Tahun Akademik 2015/2016 Semester I DIG1B3 Konfigurasi Perangkat Keras Komputer SAP-3 Mohamad Dani (MHM) E-mail: mohamad.dani@gmail.com Hanya dipergunakan untuk kepentingan pengajaran di lingkungan Telkom

Lebih terperinci

Kumpulan instruksi lengkap yang dimengerti

Kumpulan instruksi lengkap yang dimengerti Set Instruksi: 1 Set instruksi? Kumpulan instruksi lengkap yang dimengerti oleh CPU Operasi dari CPU ditentukan oleh instruksiinstruksi yang dilaksanakan atau dijalankannya. Instruksi ini sering disebut

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI LANDASAN TEORI 2.1 Bahasa-Bahasa Komputer Pemakaian Komputer dewasa ini telah sedemikian pesatnya sejalan dengan kemajuan teknologi Komputer itu sendiri. Berbagai bidang seperti Industri,

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI S1 SISTEM KOMPUTER UNIVERSITAS DIPONEGORO. Oky Dwi Nurhayati, ST, MT

PROGRAM STUDI S1 SISTEM KOMPUTER UNIVERSITAS DIPONEGORO. Oky Dwi Nurhayati, ST, MT PROGRAM STUDI S1 SISTEM KOMPUTER UNIVERSITAS DIPONEGORO Oky Dwi Nurhayati, ST, MT email: okydn@undip.ac.id 1 Central Processing Unit CPU terdiri dari : - Bagian data (Datapath) yang berisi register register

Lebih terperinci

PERTEMUAN. 1. Organisasi Processor. 2. Organisasi Register

PERTEMUAN. 1. Organisasi Processor. 2. Organisasi Register PERTEMUAN. Organisasi Processor Hal-hal yang perlu dilakukan CPU adalah ::.. Fetch Instruction = mengambil instruksi 2. 2. Interpret Instruction = Menterjemahkan instruksi 3. 3. Fetch Data = mengambil

Lebih terperinci

ARSITEKTUR KOMPUTER SET INSTRUKSI

ARSITEKTUR KOMPUTER SET INSTRUKSI LOGO ASSALAMU ALAIKUM ARSITEKTUR KOMPUTER SET INSTRUKSI Disajikan Oleh : RAHMAD KURNIAWAN, S.T., M.I.T. TEKNIK INFORMATIKA UIN SUSKA RIAU Karakteristik dan Fungsi Set Instruksi Operasi dari CPU ditentukan

Lebih terperinci

Pertemuan 2 Organisasi Komputer II. Struktur & Fungsi CPU (I)

Pertemuan 2 Organisasi Komputer II. Struktur & Fungsi CPU (I) Pertemuan 2 Organisasi Komputer II Struktur & Fungsi CPU (I) 1 Menjelaskan tentang komponen utama CPU dan Fungsi CPU Membahas struktur dan fungsi internal prosesor, organisasi ALU, control unit dan register

Lebih terperinci

OF DF IF TF SF ZF AF PF CF

OF DF IF TF SF ZF AF PF CF MODUL II THE PROCESSOR STATUS AND FLAGS REGISTER Flags register merupakan register yang digunakan untuk menunjukkan kondisi dari suatu keadaan (ya atau tidak). Registr ini juga merupakan register 16 bit

Lebih terperinci

ORGANISASI INTERNAL PROSESOR Oleh: Priyanto

ORGANISASI INTERNAL PROSESOR Oleh: Priyanto ORGANISASI INTERNAL PROSESOR Oleh: Priyanto Setiap prosesor memiliki beberapa perbedaan dan keistimewaan, tetapi organisasi dasarnya terdiri dari arithmatic/logic unit (ALU), register dan control unit

Lebih terperinci

PERTEMUAN SET INSTRUKSI MIKROKONTROLER AT 89C51

PERTEMUAN SET INSTRUKSI MIKROKONTROLER AT 89C51 PERTEMUAN SET INSTRUKSI MIKROKONTROLER AT 89C51 Pendahuluan Dalam materi sebelumnya sudah di bahas untuk menjalankan suatu tugas maka mikrokontroler 89C51 membutuhkan sebuah program yang terdiri dari susunan

Lebih terperinci

ORGANISASI KOMPUTER DASAR

ORGANISASI KOMPUTER DASAR ORGANISASI KOMPUTER DASAR A. KOMPONEN SISTEM Sebuah komputer moderen/digital dengan program yang tersimpan di dalamnya merupakan sebuah system yang memanipulasi dan memproses informasi menurut kumpulan

Lebih terperinci

ARSITEKTUR SET INSTRUKSI. Ptputraastawa.wordpress.com

ARSITEKTUR SET INSTRUKSI. Ptputraastawa.wordpress.com ARSITEKTUR SET INSTRUKSI ptputraastawa@gmail.com Ptputraastawa.wordpress.com Karakteristik Dan Fungsi Set Instruksi Operasi dari CPU ditentukan oleh instruksi-instruksi yang dilaksanakan atau dijalankannya.

Lebih terperinci

Tahun Akademik 2015/2016 Semester I DIG1B3 Konfigurasi Perangkat Keras Komputer

Tahun Akademik 2015/2016 Semester I DIG1B3 Konfigurasi Perangkat Keras Komputer Tahun Akademik 2015/2016 Semester I DIG1B3 Konfigurasi Perangkat Keras Komputer SAP-2 Mohamad Dani (MHM) E-mail: mohamad.dani@gmail.com Hanya dipergunakan untuk kepentingan pengajaran di lingkungan Telkom

Lebih terperinci

Eksplorasi Prosesor 8086 Dengan Program DEBUG

Eksplorasi Prosesor 8086 Dengan Program DEBUG dapat digunakan untuk mengeksplorasi keluarga prosesor 8086 termasuk PENTIUM pada PC telah disertakan setiapkali user melakukan instalasi WINDOWS Untuk menjalankan DEBUG, click Start-Run, kemudian ketik

Lebih terperinci

Kuis : Bahasa Rakitan (UAS)

Kuis : Bahasa Rakitan (UAS) Kuis : Bahasa Rakitan (UAS) Nama NIM Kelas :.. :.. :.. (Jawaban dikerjakan pada lembar soal ini, dikumpulkan melalui asisten dengan print out paling lambat dan email ke ruliriki@gmail.com) Teknis pengumpulan

Lebih terperinci

BAB I TUGAS MATA KULIAH SISTEM MIKROPROSESOR DOSEN PEMBERI TUGAS : FATAH YASIN, ST, MT.

BAB I TUGAS MATA KULIAH SISTEM MIKROPROSESOR DOSEN PEMBERI TUGAS : FATAH YASIN, ST, MT. 1 BAB I TUGAS MATA KULIAH SISTEM MIKROPROSESOR DOSEN PEMBERI TUGAS : FATAH YASIN, ST, MT. A. Deskripsi Tugas 1. Jelaskan perbedaan mikroprosesor dan mikrokontroler. 2. Jelaskan mode-mode pengalamatan yang

Lebih terperinci

Arsitektur Set Instruksi. Abdul Syukur

Arsitektur Set Instruksi. Abdul Syukur Arsitektur Set Instruksi Abdul Syukur abdulsyukur@eng.uir.ac.id http://skurlinux.blogspot.com 085374051884 Tujuan Memahami representasi set instruksi, dan jenis-jenis format instruksi. Mengetahui jenis-jenis

Lebih terperinci

10. Konsep Operasional Prosessor dan Memori

10. Konsep Operasional Prosessor dan Memori 10. Konsep Operasional Prosessor dan Memori 10.1. Hubungan antara prosessor dan memori Pada modul ini, akan dipelajari prinsip dasar dari hubungan antara prosessor dan memori. Dimulai dengan lokasi memori

Lebih terperinci

J. Informatika AMIK-LB Vol.1 No.2 /Mei/2013

J. Informatika AMIK-LB Vol.1 No.2 /Mei/2013 PERANGKAT LUNAK PEMBELAJARAN OPERASI ARITMATIKA PADA MIKROPROSESOR INTEL 8088/8086 DENGAN METODE CBT (Computer Based Training) Oleh SITI MUSTAWA Dosen Prodi Manajemen Informatika, AMIK Labuhanbatu Rantauprapat,

Lebih terperinci

BAB 3 MODE AKSES MEMORI, PENGGUNAAN VARIABEL DAN STACK

BAB 3 MODE AKSES MEMORI, PENGGUNAAN VARIABEL DAN STACK BAB 3 MODE AKSES MEMORI, PENGGUNAAN VARIABEL DAN STACK Pengaksesan memori yang dibicarakan dalam bab ini meliputi memori internal prosesor yang biasa disebut sebagai register dan memori di luar prosesor.

Lebih terperinci

PERTEMUAN MINGGU KE-5 ARSITEKTUR SET INSTRUKSI

PERTEMUAN MINGGU KE-5 ARSITEKTUR SET INSTRUKSI PERTEMUAN MINGGU KE-5 ARSITEKTUR SET INSTRUKSI KARAKTERISTIK DAN FUNGSI SET INSTRUKSI Operasi dari CPU ditentukan oleh instruksiinstruksi yang dilaksanakan atau dijalankannya. Instruksi ini sering disebut

Lebih terperinci

BAB VI ARSITEKTUR KOMPUTER

BAB VI ARSITEKTUR KOMPUTER A VI ARSITEKTUR KOMPUTER 6.1 PENDAHULUAN Arsitektur disini dapat didefinisikan sebagai gaya konstruksi dan organisasi dari komponenkomponen sistem komputer. Walaupun elemen-elemen dasar komputer pada hakekatnya

Lebih terperinci

SOAL UAS SISTEM KOMPUTER Kelas XI RPL & TKJ

SOAL UAS SISTEM KOMPUTER Kelas XI RPL & TKJ SOAL UAS SISTEM KOMPUTER Kelas XI RPL & TKJ 1. Tempat penyimpanan primer yang bersifat mudah hilang (volatile) dikarenakan hilang saat listrik padam adalah... a. Random Access Memory b. Read Only Memory

Lebih terperinci

Simple As Possible (SAP) - 2. Abdul Syukur

Simple As Possible (SAP) - 2. Abdul Syukur Simple As Possible (SAP) - 2 Abdul Syukur abdulsyukur@eng.uir.ac.id http://skurlinux.blogspot.com 053740514 Arsitektur Komputer SAP-2 Persamaan dengan SAP-1 : Sama-sama komputer bit. Kesamaan ini dapat

Lebih terperinci

SET INSTRUKSI. Organisasi dan Arsitektur Komputer

SET INSTRUKSI. Organisasi dan Arsitektur Komputer SET INSTRUKSI Organisasi dan Arsitektur Komputer TUJUAN Memahami representasi set instruksi, dan jenis- jenis format instruksi Mengetahui jenis-jenis type operand digunakan Macam-macam Mode pengalamatan

Lebih terperinci

PERTEMUAN SET INSTRUKSI MIKROKONTROLER AT 89C51

PERTEMUAN SET INSTRUKSI MIKROKONTROLER AT 89C51 PERTEMUN SET INSTRUKSI MIKROKONTROLER T 89C5 PERTEMUN SET INSTRUKSI MIKROKONTROLER T 89C5 Pendahuluan Dalam materi sebelumnya sudah di bahas untuk menjalankan suatu tugas maka mikrokontroler 89C5 membutuhkan

Lebih terperinci

ARSITEKTUR DAN ORGANISASI KOMPUTER

ARSITEKTUR DAN ORGANISASI KOMPUTER ARSITEKTUR DAN ORGANISASI KOMPUTER PART 3: THE CENTRAL PROCESSING UNIT CHAPTER 11: ADDRESSING MODES AND FORMATS PRIO HANDOKO, S.KOM., M.T.I. CHAPTER 11: ADDRESSING MODES AND FORMATS Kompetensi Dasar Mahasiswa

Lebih terperinci

3. ALU. Tugas utama adalah melakukan semua perhitungan aritmatika dan melakukan keputusan dari suatu operasi logika.

3. ALU. Tugas utama adalah melakukan semua perhitungan aritmatika dan melakukan keputusan dari suatu operasi logika. SRI SUPATMI,S.KOM 3. ALU Tugas utama adalah melakukan semua perhitungan aritmatika dan melakukan keputusan dari suatu operasi logika. 4. I/O Interconection Input-Output (/O) Interconection merupakan sistem

Lebih terperinci

DCH1B3 Konfigurasi Perangkat Keras Komputer SAP-2

DCH1B3 Konfigurasi Perangkat Keras Komputer SAP-2 DCH1B3 Konfigurasi Perangkat Keras Komputer SAP-2 1 11/20/2016 1 Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa dapat: Memahami Arsitektur SAP-2. Menjelaskan cara kerja SAP-2. Menjelaskan instruksi-instruksi

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM SISTEM OPERASI PRAKTIKUM I MODEL PEMROGRAMAN 1

MODUL PRAKTIKUM SISTEM OPERASI PRAKTIKUM I MODEL PEMROGRAMAN 1 MODUL PRAKTIKUM SISTEM OPERASI PRAKTIKUM I MODEL PEMROGRAMAN 1 A. Tujuan Pada akhir praktikum ini, peserta dapat: 1. Memahami komponen arsitektur komputer tingkat bawah. 2. Menggunakan simulator untuk

Lebih terperinci

INSTRUKSI DASAR Salahuddin, SST.

INSTRUKSI DASAR Salahuddin, SST. INSTRUKSI DASAR 8085 Salahuddin, SST Email : salahuddin_ali@ymail.com salahuddin.ali00@gmail.comali00@gmail Web Site : www.salahuddinali.com Format perintah yang digunakan pada CPU 8085 Instruksi CPU 8085

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM MIKROPROSESSOR APLIKASI DASAR INSTRUKSI ARITMATIKA DAN OPERASI LOGIK

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM MIKROPROSESSOR APLIKASI DASAR INSTRUKSI ARITMATIKA DAN OPERASI LOGIK LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM MIKROPROSESSOR APLIKASI DASAR INSTRUKSI ARITMATIKA DAN OPERASI LOGIK Disusun oleh : Nama : Yudi Irwanto (021500456) Prodi : Elektronika Instrumentasi Tanggal Praktikum : 6 April

Lebih terperinci

Perangkat dan format Instruksi, Immediate, Direct, & Indirect Addressing

Perangkat dan format Instruksi, Immediate, Direct, & Indirect Addressing MODUL KE 7 Sistem Mikroprosesor (3 sks) 7 MATERI KULIAH : Pengertian program sistem mikroprosesor; instruction set (perangkat instruksi); format instruksi secara umum; cara mengurangi panjang instruksi;

Lebih terperinci

Set Instruksi: Set instruksi?

Set Instruksi: Set instruksi? Set Instruksi: 1 Set instruksi? Operasi dari CPU ditentukan oleh instruksiinstruksi yang dilaksanakan atau dijalankannya. Instruksi ini sering disebut sebagai instruksi mesin (machine instructions) atau

Lebih terperinci

Hanif Fakhrurroja, MT

Hanif Fakhrurroja, MT Pertemuan 6 Organisasi Komputer CPU dan Sistem Bus Hanif Fakhrurroja, MT PIKSI GANESHA, 2013 Hanif Fakhrurroja @hanifoza hanifoza@gmail.com Agenda Pertemuan 6 1 CPU 2 Sistem Bus Pendahuluan Video CPU CPU

Lebih terperinci

Set Instruksi. Set Instruksi. Set Instruksi adalah kumpulan

Set Instruksi. Set Instruksi. Set Instruksi adalah kumpulan Bab 10 Disusun Oleh : Rini Agustina, S.Kom, M.Pd Definisi: lengkap instruksi yang dapat adalah kumpulan dimengerti CPU Sifat2: 1. Merupakan Kode Mesin 2. Dinyatakan dalam Biner 3.Biasanya digunakan dalam

Lebih terperinci

BAHASA MESIN. PDE - bahasa mesin 1

BAHASA MESIN. PDE - bahasa mesin 1 BAHASA MESIN PDE - bahasa mesin Instruksi dalam bahasa mesin berada dalam bentuk kode biner yg disebut KODE MESIN / INSTRUKSI MESIN. Set instruksi mesin yg dapat dijalankan oleh suatu komputer disebut

Lebih terperinci

Gambar 1.1. Diagram blok mikrokontroller 8051

Gambar 1.1. Diagram blok mikrokontroller 8051 1.1. Organisasi Memori Semua divais 8051 mempunyai ruang alamat yang terpisah untuk memori program dan memori data, seperti yang ditunjukkan pada gambar1.1. dan gambar 1.2. Pemisahan secara logika dari

Lebih terperinci

Tipe Instruksi. Data processing. Data storage. Data movement. Control. Instruksi aritmatika dan logika. Instruksi untuk Memory. Instruksi untuk I/O

Tipe Instruksi. Data processing. Data storage. Data movement. Control. Instruksi aritmatika dan logika. Instruksi untuk Memory. Instruksi untuk I/O DASAR KOMPUTER CPU FUNGSI CPU Tipe Instruksi Data processing Instruksi aritmatika dan logika Data storage Instruksi untuk Memory Data movement Instruksi untuk I/O Control Instruksi test dan instruksi percabangan

Lebih terperinci

BAB II ARITMATIKA DAN PENGKODEAN

BAB II ARITMATIKA DAN PENGKODEAN TEKNIK DIGITAL/HAL. 8 BAB II ARITMATIKA DAN PENGKODEAN ARITMATIKA BINER Operasi aritmatika terhadap bilangan binari yang dilakukan oleh komputer di ALU terdiri dari 2 operasi yaitu operasi penambahan dan

Lebih terperinci

Intermediate Code Form

Intermediate Code Form Intermediate Code Form Kriteria Pemilihan Intermediate Code Form (ICM) yang tepat : Kemudahan dalam membangun ICM sehingga memudahkan proses analisis dan interpretasi pada pass II Storage area yang ekonomis,

Lebih terperinci

SISTEM KOMPUTER.

SISTEM KOMPUTER. SISTEM KOMPUTER Salahuddin, SST Email : salahuddin_ali@ymail.com salahuddin.ali00@gmail.comali00@gmail Web Site : www.salahuddinali.com ELEMEN FUNGSIONAL UTAMA SISTEM KOMPUTER. INTERFACE EXTERNAL UNIT

Lebih terperinci

Diktat Kuliah - Pipeline

Diktat Kuliah - Pipeline Mikroprosesor dan Antarmuka Diktat Kuliah - Pipeline Nyoman Bogi Aditya Karna Sisfo IMTelkom bogi@imtelkom.ac.id http://bogi.blog.imtelkom.ac.id Institut Manajemen Telkom http://www.imtelkom.ac.id Proses

Lebih terperinci

7.Lokasi hasil pemrosesan

7.Lokasi hasil pemrosesan SRI SUPATMI,S.KOM 6. Lokasi Operand Ada beberapa pilihan dalam menempatkan operand (lokasi operand) yaitu pada: memori utama, register CPU, I/O port dan pada instruksi itu sendiri. Membiarkan operand dalam

Lebih terperinci

Struktur dan Fungsi Processor

Struktur dan Fungsi Processor Struktur dan Fungsi Processor Organisasi Prosesor Apa itu Prosesor? IC yang mengontrol keseluruhan jalannya sistem komputer dan digunakan sebagai pusat atau otak dari komputer Bagian-bagian Organisasi

Lebih terperinci

Mikroprosessor & Antarmuka

Mikroprosessor & Antarmuka Mikroprosessor & Antarmuka } Sinyal input } Fungsi: meminta pelayanan prosesor } Kerja gabungan antara h/w dan s/w dikarenakan up untuk kaki INTR dan NMI } NMI = non maskable interrupt à tidak bisa dihalangi

Lebih terperinci

DASAR KOMPUTER. Assembly Language

DASAR KOMPUTER. Assembly Language DASAR KOMPUTER Assembly Language CPU Register Register PC General purpose registers AX - the accumulator register (divided into AH / AL). BX - the base address register (divided into BH / BL). CX - the

Lebih terperinci

: Ahmad Sadili : Teknik Komputer (Reg) Tugas Mata Kuliah Mikroprosesor. Mikroprosesor Zilog Z80

: Ahmad Sadili : Teknik Komputer (Reg) Tugas Mata Kuliah Mikroprosesor. Mikroprosesor Zilog Z80 Nama Jurusan : Ahmad Sadili : Teknik Komputer (Reg) Tugas Mata Kuliah Mikroprosesor Mikroprosesor Zilog Z80 Mikroprosesor Zilog Z80 dikembangkan oleh Zilog Inc. dan mulai dipasarkan pada tahun 1976. Z80

Lebih terperinci