Mutia Ashril Karim, Widysusanti Abdulkadir, Mohammad Adam Mustapa *) Universitas Negeri Gorontalo.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Mutia Ashril Karim, Widysusanti Abdulkadir, Mohammad Adam Mustapa *) Universitas Negeri Gorontalo."

Transkripsi

1 EFEK EKSTRAK ETANOL DAUN TURI (Sesbania grandiflora L.) TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH DAN PENINGKATAN SENSITIVITAS INSULIN PADA MENCIT JANTAN (Mus musculus) Mutia Ashril Karim, Widysusanti Abdulkadir, Mohammad Adam Mustapa *) *) Jurusan Farmasi, Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan dan Keolahragaan Universitas Negeri Gorontalo ABSTRAK Daun turi merupakan salah satu tanaman yang berkhasiat sebagai antidiabetes. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek ekstrak etanol daun turi (Sesbania grandiflora L.) terhadap penurunan kadar glukosa darah dan peningkatan sensitivitas insulin pada mencit jantan (Mus musculus). Sampel daun turi yang digunakan, diekstraksi dengan cara maserasi dengan etanol 70%. Ekstrak daun turi yang diperoleh, dibagi kedalam 3 konsentrasi yaitu 10% b/v, 15% b/v, dan 20% b/v. Penelitian ini menggunakan 2 metode yakni tes toleransi glukosa oral (TTGO), dan tes toleransi insulin (TTI). Masing-masing metode terdiri dari 25 ekor mencit yang dibagi kedalam 5 kelompok yaitu kelompok I (kontrol negatif) diberikan suspensi Na-CMC 1% b/v, kelompok II (kontrol positif) diberikan suspensi glibenklamid 0,00195% b/v, kelompok III diberikan suspensi ekstrak etanol daun turi 10% b/v, kelompok IV daun turi 15% b/v, dan kelompok V daun turi 20% b/v. Hasil pengukuran kadar glukosa darah yang diperoleh dianalisis secara statistika menggunakan analisis data MANOVA (Multivariate Analysis Of Variance). Diperoleh hasil bahwa ekstrak etanol daun turi 20% b/v memberikan hasil yang paling baik diantara semua kelompok dalam hal penurunan kadar glukosa darah maupun peningkatan sensitivitas insulin. Kata Kunci : Antidiabetes, Glukosa darah, Sensitivitas Insulin, Ekstrak Daun Turi, MANOVA *) Dr. Widysusanti Abdulkadir, M.Si., Apt, Mohammad Adam Mustapa, S.Si., M.Sc

2 PENDAHULUAN Diabetes Melitus atau penyakit kencing manis merupakan suatu penyakit yang terjadi akibat adanya peningkatan kadar glukosa dalam darah sebagai akibat dari terjadinya gangguan sistem metabolisme tubuh, dimana organ pankreas tidak mampu memproduksi hormon insulin sesuai kebutuhan tubuh. Insulin berperan pada proses metabolisme yaitu mengubah gula menjadi energi dan sintesis lemak. Jika keadaan insulin yang rendah dalam tubuh maka akan mengakibatkan terjadinya kelebihan gula dalam darah yang disebut hiperglikemia (Junaidi, 2009 dalam Makalalag, dkk., 2013). Penyakit diabetes melitus, dapat menyebabkan berbagai macam komplikasi yang dapat terjadi dalam tubuh, baik akut maupun kronis. Sehingga untuk menekan berbagai komplikasi yang terjadi akibat penyakit diabetes itu sendiri, maka berbagai upaya telah dilakukan, yaitu mulai dari gaya hidup sehat, olahraga teratur, upaya menghindari makanan yang banyak mengandung gula dan berlemak, serta adanya upaya mengkonsumsi berbagai macam obat-obatan modern. Namun, tingginya kebiasaan untuk mengkonsumsi obat modern tersebut, menyebabkan timbulnya masalah lain dalam kesehatan tubuh, yang dikarenakan oleh efek samping yang timbul dari obat modern yang dikonsumsi. Untuk menghindari macam masalah yang timbul, maka upaya yang efisien dapat dilakukan sehari-hari yaitu dengan pemanfaatan tanaman yang ada dilingkungan sekitar sebagai obat-obatan tradisional. Berbagai macam penelitian terhadap tanaman berkhasiat sebagai antidiabetes telah banyak dilakukan. Salah satunya adalah daun turi (Sesbania grandiflora L.). Penelitian Sangeetha, dkk (2014) terhadap potensi antihiperglikemia dan antioksidan daun turi (Sesbania grandiflora L.), diperoleh hasil bahwa daun turi mengandung senyawa fenolik yang berpotensi sebagai antioksidan, dan anti hiperglikemia. Penelitian Radhika, dkk., (2014) mengenai pengaruh pemberian ekstrak etanol daun turi (Sesbania grandiflora L.) terhadap tikus albino diabetes yang diinduksi aloxan, menunjukkan adanya penurunan glukosa darah yang signifikan yang setara dengan yang diberikan glibenklamid. Penelitian diatas mendukung pernyataan bahwa daun turi (Sesbania grandiflora L.) merupakan salah satu tanaman yang berpotensi sebagai antidiabetes. Namun penelitian ekstrak daun turi (Sesbania grandiflora L.) terhadap sensitivitas insulin yang berkaitan dengan resistensi insulin belum dilakukan. Olehnya perlunya dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai Efek Ekstrak Etanol Daun Turi (Sesbania grandiflora L.) Terhadap Penurunan Kadar Glukosa darah dan Peningkatan Sensitivitas Insulin Mencit Jantan (Mus musculus). METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Farmakologi dan Toksikologi, Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan dan Keolahragaan, 91

3 Universitas Negeri Gorontalo pada tanggal 25 Mei-8 Juni Alat Bejana maserasi (Pyrex), gelas kimia (Pyrex), gelas ukur (Pyrex), rotary evaporator (Heidolf ), satu set alat cek darah otomatis (Easy Touch GCU : NESCO multicheck), NGT 3.5, dispo 1 cc, timbangan analitik (Precisa ), timbangan gram (Ohaus ), timbangan hewan (Ohaus ), satu set alat blender. Bahan Alkohol 70% (pelarut), aluminum foil, aquadest, daun turi (Sesbania grandiflora L.), tablet Glibenklamid, glukosa, insulin (Novorapid ), kapas, kertas perkamen, lemak (mentega), mencit jantan (Mus musculus), monosodium glutamate (vetsin), natrium kaboksil metil selulosa (Na-CMC), span 80, sukrosa, tween 80. Pembuatan Ekstrak Daun Turi Pembuatan ekstrak daun turi dilakukan dengan menggunakan metode ektstraksi secara maserasi. Dalam ekstraksi maserasi, melibatkan perendaman serbuk simplisia dengan cairan penyari. Ditimbang sampel serbuk simplisia daun turi 200 gram dan dimasukkan kedalam bejana maserasi. Selanjutnya dilakukan perendaman dengan pelarut etanol 70% sebanyak 1,5 liter, kemudian diupkan hingga diperoleh ekstrak kental. Skrining Fitokimia Flavonoid Skrining fitokimia dilakukan dengan menggunakan 2 pereaksi berbeda yaitu NaOH 10% dan Mg- HCl. Pada skrining menggunakan NaOH 10%, ditimbang ekstrak etanol daun turi 1 gram, kemudian diencerkan dengan alkohol 70%, kemudian dibagi kedalam 2 tabung reaksi, yakni tabung 1 sebagai kontrol dan tabung 2 ditetesi dengan beberapa tetes NaOH 10%. Adanya kandungan senyawa flavonoid ditunjukkan oleh adanya perubahan menjadi warna merah bata, merah jambu, atau merah konstan setelah penambahan beberapa tetes NaOH 10%. Selain itu, skrining flavonoid dengan menggunakan pereaksi Mg- HCl. Ditimbang 1 gram esktrak etanol daun turi, kemudian diencerkan dengan alkohol 70%. Dibagi dalam 2 tabung reaksi, yaitu tabung 1 sebagai kontrol dan tabung 2 ditambahkan Mg dan beberapas tetes HCl. Adanya kandungan flavonoid ditunjukkan oleh adanya perubahan warna menjadi merah bata atau merah. Pembuatan Emulsi Tinggi Lemak Pemberian emulsi tinggi lemak, dilakukan untuk menyebabkan resistensi insulin. Emulsi tinggi lemak dibuat dengan komposisi yaitu 20 gram lemak (mentega), 1 gram monosodium glutamate (vetsin), 10 gram sukrosa, 20 ml tween 80, 20 ml span 80 dan ditambahkan air sampai 100 ml. Tes Toleransi Glukosa Oral (TTGO) Untuk Melihat Pengaruh Ekstrak Etanol Daun Turi (Sesbania grandiflora L.) Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Tes toleransi glukosa (TTGO) dilakukan untuk melihat penggunaan glukosa dalam tubuh, dalam hal penurunan kadar glukosa darah. Metode ini digunakan untuk melihat efek ekstrak etanol daun turi 92

4 (Sesbania grandiflora L.) terhadap penurunan kadar glukosa darah. Pada metode TTGO ini, digunakan sebanyak 25 ekor mencit jantan (Mus musculus). Dimana sebelum digunakan, mencit diaklimatisasi terlebih dahulu di Laboratorium Fitokimia Farmasi UNG selama 1 minggu dan tetap diberi pakan. Selanjutnya, pada hari ke-8 setelah aklimatisasi, mencit di puasakan selama 3-4 jam, tetapi tetap diberi minum. Kemudian ditimbang bobot badan masing-masing mencit. Selanjutnya dilakukan pengukuran kadar glukosa darah mencit saat puasa, yang dilakukan dengan cara mengambil darah melalui pembuluh darah vena dibagian ekor. Selanjutnya mencit dikondisikan hiperglikemia dengan cara memberikan suspensi glukosa secara oral. Kemudian diukur kadar glukosa darah setelah pemberian suspensi glukosa dan dicatat sebagai kadar glukosa darah setelah induksi. Menurut (Malole dan Promono, 1989), kadar glukosa darah normal untuk mencit yaitu > mg/dl. Jika kadar glukosa darah mencit melebihi batas kadar tersebut, maka mencit dikatakan dalam kondisi hiperglikemia, dan jika kurang dari kadar tersebut maka mencit dikatakan dalam kondisi hipoglikemia. Selanjutnya mencit dibagi menjadi kedalam 5 kelompok dengan masing-masing kelompok terdiri dari 5 ekor. Kemudian mencit tersebut diberi perlakuan yaitu : a. Kelompok I : Mencit diberikan suspensi Na-CMC 1% b/v b. Kelompok II : Mencit diberikan suspensi Glibenclamid 0,00195 % b/v c. Kelompok III : Mencit daun turi 10 % b/v d. Kelompok IV : Mencit daun turi 15 % b/v e. Kelompok V : Mencit daun turi 20 % b/v Semua perlakuan diatas dilakukan secara oral dan volume pemberian yang didasarkan pada bobot badan masing-masing mencit pada tiap kelompok. Selanjutnya, diukur kadar glukosa darah mencit pada menit ke 30, 60, 90 dan 120 dengan menggunakaan alat glukometer. Dicatat sebagai kadar glukosa darah setelah perlakuan. Tes Toleransi Insulin (TTI) Untuk Melihat Pengaruh Ekstrak Etanol Daun Turi (Sesbania grandiflora L.) Terhadap Peningkatan Sensitivitas Insulin Tes toleransi insulin (TTI) dilakukan untuk melihat sensitivitas insulin. Metode ini digunakan untuk melihat efek ekstrak etanol daun turi (Sesbania grandiflora L.) terhadap peningkatan sensitivitas jaringan perifer terhadap insulin. Pada metode TTI ini, digunakan sebanyak 25 ekor mencit jantan (Mus musculus). Dimana sebelum digunakan, mencit diaklimatisasi terlebih dahulu. Selanjutnya mencit dibagi menjadi 5 kelompok dengan masingmasing kelompok terdiri dari 5 ekor. Semua kelompok diberikan emulsi tinggi lemak selama 7 hari, dan diberi perlakuan : a. Kelompok I : Mencit di berikan suspeni Na-CMC 1 % b/v 93

5 b. Kelompok II : Mencit diberikan suspensi Glibenclamid 0,00195 % b/v c. Kelompok III : Mencit daun turi 10 % b/v d. Kelompok IV : Mencit daun turi 15 % b/v e. Kelompok V : Mencit daun turi 20 % b/v Semua perlakuan diatas dilakukan secara oral dan volume pemberian yang didasarkan pada bobot badan masing-masing mencit pada tiap kelompok. Selanjutnya pada hari ke 8, mencit diberi suntikan insulin 0,05 U/KgBB secara intraperitonial.selanjutnya dilakukan pengukuran kadar glukosa darah mencit. Menurut (Jing Ai, 2005), kadar glukosa darah diukur tiap interval 30 menit selama 150 menit yaitu sebanyak 5 kali pengukuran, dengan glukometer. Analisis Data Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji MANOVA dengan taraf kepercayaan 99% (α 0,01). HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 4.1 Hasil rendemen yang diperoleh Berat sampel Pelarut etanol 96% Berat ekstrak Rendemen (gram) (ml) (gram) ,15 12,07% Ekstraksi Daun Turi Tabel 4.1 menunjukkan bahwa sampel daun turi 200 gram yang dimaserasi dengan pelarut etanol 70% 4500 ml, memperoleh ekstrak sebanyak 24,15 gram dengan persen rendemen sebesar 12,07%. Pada penelitian ini, sampel daun turi yang digunakan diambil dari Kelurahan Libuo, Kecamatan Dungingi, Kota Gorontalo. Dimana sampel daun turi diekstraksi dengan pelarut etanol 70% menggunakan metode maserasi. Dalam ekstraksi ini, penggunaan metode maserasi dikarenakan menurut (Istiqomah, 2013), metode ekstraksi secara maserasi memiliki keuntungan yaitu peralatan dan teknik/prosedur yang sederhana, dimana dalam maserasi tidak melibatkan adanya pemanasan, sehingga bahan alam yang diekstraksi, senyawanya tidak akan mudah terurai. Menurut (Gupita, 2012 dalam Putri dkk, 2013 : 58) metode maserasi dapat mengurangi terurainya berbagai senyawa seperti flavonoid yang umumnya tidak tahan oleh adanya pemanasan. Ekstraksi maserasi diatas dilakukan menggunakan cairan penyari yaitu etanol 70%. Pemilihan etanol 70% sebagai pelarut dikarenakan menurut (Djajanegara, dkk., 2009 : 9) etanol 70% lebih optimal dikarenakan proses maserasi dari simpilisia kering yang memerlukan adanya pembasahan, sehingga lebih optimal menggunakan etanol 70%, dibanding etanol 96%, karena pada etanol 70% terkandung air dalam jumlah yang lebih banyak. Selain itu, dikaitkan dengan senyawa 94

6 flavonoid yang diduga dapat bersifat sebagai antidiabetes. Dimana menurut (Markham, 1988 : 15) flavonoid bersifat polar sehingga dapat larut dalam pelarut polar, salah satunya etanol, serta adanya gula yang terikat pada flavonoid akan lebih cenderung menyebabkan flavonoid mudah larut dalam air dan dalam kombinasi pelarut campuran antara air dan etanol. Proses ekstraksi daun turi menggunakan pelarut etanol 70% menghasilkan ekstrak sebanyak 24,15 gram dengan persen rendemen sebesar 12,07%. Hal tersebut menunjukkan bahwa ekstraksi daun turi menggunakan etanol 70% berlangsung sempurna. Karena menurut (Dirjen POM, 2000 : 9-10 dalam Vitasari, 2013 : 23) rendemen dengan presentasi antara 10%-15%, menunjukkan bahwa ekstraksi berlangsung dengan sempurna. Skrining Fitokimia Flavonoid Tabel 4.2 Hasil skrining fitokimia Senyawa Pereaksi Hasil uji Keterangan Flavonoid NaOH 10% Merah Bata Positif Mg + HCl Merah Bata Positif Menurut (Sangeetha, dkk., 2014 : ) ekstrak daun turi mengandung senyawa flavonoid yang berpotensi sebagai antihiperglikemia, dan juga sebagai antioksidan yang berperan dalam penurunan kadar glukosa darah. Berdasarkan hasil uji skrining flavonoid menggunakan pereaksi NaOH terlihat perubahan warna menjadi merah bata. Dan menggunakan Mg-HCl terlihat perubahan menjadi merah bata pula. Menurut (Pakaya, dkk., 2015) perubahan warna tersebut menunjukkan bahwa esktrak daun turi positif megandung senyawa flavonoid (tabel 4.2). Pada skrining menggunakan pereaksi NaOH terjadi perubahan warna menjadi merah bata, dimana menurut (Achmad, 1986 dalam Pakaya, 2015) reaksi warna yang terjadi dikarenakan oleh adanya krisin yang merupakan turunan dari senyawa target yaitu flavonoid yang dengan penambahan NaOH akan mengalami penguraian oleh basa menjadi molekul asetofenon yang berwarna merah, merah bata, atau merah jambu. Sedangkan pada skrining menggunakan pereaksi Mg-HCl terjadi perubahan warna menjadi merah bata. Dimana menurut (Adifa, 2007 dalam Pakaya, 2015) penambahan logam Mg dan HCl akan mereduksi inti benzopiron yang terdapat pada struktur flavonoid sehingga terjadi perubahan warna menjadi merah bata atau merah tua, dikarenakan terbentuknya garam falvilium. Tes Toleransi Glukosa Oral (TTGO) Untuk Melihat Pengaruh Ekstrak Etanol Daun Turi (Sesbania grandiflora L.) Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Dalam tes toleransi glukosa oral, mencit jantan diaklimatisasi selama 7 hari, tetapi tetap diberi pakan standar. Pada hari ke-8 mencit tersebut dipuasakan selama 3-4 jam. 95

7 Menurut (Baladraf, 2010 : 35) tujuan mencit dipuasakan yaitu untuk mempercepat absorbsi obat oleh adanya pengosongan lambung, dimana pengosongan lambung dapat meningkatkan kecepatan absorbsi obat. Selanjutnya mencit dibuat hiperglikemik, dengan cara menginduksikan mencit tersebut dengan suspensi glukosa secara oral 29.25%, yang diperoleh dari perhitungan dosis glukosa berdasarkan farktor konversi dari manusia ke mencit. Menurut (Harianja, 2011 : 18) penggunaan glukosa ini terbukti tidak merusak sel β pangkreas yang memproduksi insulin tetapi mampu membuat keadaan hiperglikemik pada mencit jantan. Kemudian diukur kadar glukosa darah mencit pada menit ke-15 setelah induksi glukosa (dicatat sebagai kadar glukosa setelah induksi). Kemudian dilanjutkan dengan pembagian kelompok, dimana mencit dibagi menjadi 5 kelompok, masing-masing kelompok berjumlah 5 ekor. Kelompok I diberikan suspensi Na-CMC 1% b/v, kelompok II diberikan suspensi Glibenclamid 0,00195 % b/v, kelompok III diberikan suspensi ekstrak etanol daun turi 10 % b/v, kelompok IV diberikan suspensi ekstrak etanol daun turi 15 % b/v, dan kelompok V diberikan suspensi ekstrak etanol daun turi 20 % b/v. Berdasarkan gambar 4.2 terlihat bahwa adanya penurunan KGD pada semua kelompok setelah perlakuan. Kelompok I (kontrol negatif) yang hanya diberikan suspensi Na-CMC menunjukkan penurunan kadar glukosa darah yang paling sedikit dibandingkan dengan kelompok kontrol positif yang diberikan suspensi glibenklamid. Pada kelompok II (kontrol positif) yang diberikan suspensi glibenklamid memperlihatkan penurunan kadar glukosa darah yang baik, karena kadar glukosa dapat mencapai keadaan normal pada range mg/dl dan hipoglikemik jika <62 mg/dl. Menurut (Ganiswara, 1995 dalam Listyawaty, dkk., 2005 : 4) bahwa glibenklamid memiliki potensi menurunkan kadar glukosa darah yang tinggi. Sedangkan untuk kelompok kelompok III, IV, V yang 96

8 daun turi memperlihatkan penurunan kadar glukosa darah yang lebih baik dari kelompok yang diberikan glibenklamid. Tetapi kelompok V yang diberikan ekstrak daun turi 20% b/v memperlihatkan penurunan yang lebih baik dibanding semua kelompok termasuk kelompok control positif yang diberikan glibenklamid. Tes Toleransi Insulin (TTI) Untuk Melihat Pengaruh Ekstrak Etanol Daun Turi (Sesbania grandiflora L.) Terhadap Peningkatan Sensitivitas Insulin Tes toleransi insulin (TTI) dilakukan untuk melihat sensitivitas jaringan terhadap insulin. Dalam penelitian ini, untuk pengujian TTI menggunakan 25 ekor mencit jantan yang telah diaklimatisasi terlebih dahulu selama 7 hari. Kemudian mencit tersebut dibagi menjadi 5 kelompok yang tiap kelompok terdiri dari 5 ekor mencit. Semua mencit pada tiap kelompok diinduksi dengan emulsi tinggi lemak selama 7 hari dan diberi perlakuan. Kelompok I (kontrol negatif) diberikan suspensi Na-CMC, kelompok II (kontrol positif) diberikan suspensi glibenklamid), kelompok III daun turi 10% b/v, kelompok IV daun turi 15% b/v, dan kelompok V daun turi 20% b/v. Pada metode Tes Toleransi Insulin (TTI) ini, menggunakan emulsi lemak. Menurut penelitian (Jing Ai, dkk., 2005) diperlukan pemberian emulsi tinggi lemak untuk menurunkan sensitivitas reseptor insulin. Emulsi lemak akan menurukan sensitivitas reseptor insulin melalui mekanisme yaitu terjadinya peningkatan kadar asam lemak bebas dalam darah. Pada keadaan normal, otot akan menggunakan glukosa dalam darah untuk menghasilkan energi. Namun, karena banyaknya asam lemak bebas dalam darah, maka menyebabkan otot melakukan oksidasi asam lemak dan menyebabkan peningkatan kadar asetil KoA pada mitokondria, sehingga akan menginaktivasi enzim piruvat dehidrogenase dan akan menginduksi peningkatan kadar sitrat instraseluler sehingga menghambat akumulasi fosfo-fruktokinase dan 97

9 glukosa 6-fosfat. Selanjutnya terjadi penghambatan pengambilan glukosa oleh otot sehingga terjadi peningkatan kadar glukosa dalam darah (hiperglikemia). Sel β pankreas pada awalnya akan melakukan kompensasi untuk merespon keadaan hiperglikemia tersebut dengan memproduksi insulin dalam jumlah banyak (hiperinsulinemia), sehingga terjadi abnormalitas jalur transduksi sinyal insulin pada sel β dan terjadi resistensi insulin (sensitivitas jaringan terhadap insulin menurun) (Jing Ai, dkk., 2005). Pada hari ke-8 setelah perlakuan, diukur kadar glukosa darah semua kelompok. Selanjutnya menghitung nilai Konstanta Tes Toleransi Insulin (KTTI). Untuk menghitung KTTI terlebih dahulu dihitung koefisien regresi (r) dengan cara meregresikan antara waktu pemberian insulin dengan kadar glukosa hasil pengkuran pada menit ke 30, 60, 90, 120, 150. Nilai KTTI diperoleh dengan mengalikan nilai koefisien regresi (r) dengan 100. Menurut (Sovia, 2011) sensitivitas insulin dapat ditunjukkan oleh nilai KTTI yang diperoleh. Jika nilai KTTI meningkat, maka dapat dikatakan terjadi peningkatan sensitivitas jaringan terhadap insulin, dan jika KTTI menurun maka terjadi penurunan sensitivitas jaringan terhadap insulin. Berdasarkan gambar 4.4 terlihat adanya perbedaan nilai konstanta tes toleransi insulin (KTTI) pada masing-masing kelompok. Konstanta tes toleransi insulin (KTTI) pada kelompok I (kontrol negatif) nilainya paling rendah jika dibandingkan dengan kelompok lainnya, karena Na-CMC tidak berpengaruh pada peningkatan sensitivitas insulin. Kelompok II (kontrol positif) yang berikan suspensi glibenklamid memberikan peningkatan sensitivitas insulin yang lebih baik dibanding Na-CMC. Menurut (Purwanto, dkk., 1994 dalam Panjuantiningrum, 2009) glibenklamid sebagai agen antihiperglikemia bekerja dengan adanya peningkatan efek insulin terhadap jaringan perifer serta adanya penurunan pengeluaran glukosa dari hati. Pada kelompok V dengan konsentrasi daun turi 20% memperlihatkan adanya peningkatan sensitivitas insulin yang paling besar dengan nilai konstanta tes toleransi insulin (KTTI) sebesar 98, yang kemudian kelompok IV konsentrasi ekstrak etanol daun turi 15% dengan nilai KTTI 92.6, kelompok III konsentrasi ekstrak etanol daun turi 10% dengan nilai KTTI 86.3, kelompok II yang diberikan suspensi glibenklamid dengan nilai KTTI 80.4, dan yang paling kecil yaitu pada kelompok I yang diberikan suspensi Na-CMC dengan nilai KTTI sebesar

10 Analisis Data Data yang diperoleh diuji statistik MANOVA (Multivariate Analysis Of Variance) dengan taraf kepercayaan 99% (α 0,01). Menurut (Rahman, 2014) MANOVA merupakan uji statistik parametrik yang digunakan untuk menguji perbedaan (variasi) pada 3 atau lebih kelompok uji yang dipengaruhi oleh satu variabel bebas terhadap dua atau lebih variabel terikat. Berdasarkan uji MANOVA, diperoleh hasil bahwa nilai signifikasi lebih kecil daripada α 0,01 maka dapat diperoleh hasil bahwa : 1) Perlakuan yang diberikan secara bermakna mempengaruhi penurunan kadar glukosa darah pada mencit jantan (Mus musculus) dengan p-value sebesar 0,006 2) Perlakuan yang diberikan secara bermakna mempengaruhi peningkatan sensitivitas insulin pada mencit jantan (Mus musculus) dengan p-value sebesar 0,000. KESIMPULAN Berdasarkan penelitian yang dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol daun turi (Sesbani grandiflora L.) dapat memberikan efek penurunan terhadap kadar glukosa darah dan peningkatan sensitivitas insulin pada mencit jantan (Mus musculus). Ekstrak etanol daun turi (Sesbania grandiflora L.) yang paling signifikan baik terhadap efek penurunan kadar glukosa darah maupun peningkatan sensitivitas insulin pada mencit jantan (Mus musculus) adalah konsentrasi 20% b/v. DAFTAR PUSTAKA Baladraf, S Uji Ekstrak Etanol Daun Sirih Merah (Piper cf.fragile Benth) terhadap Kadar Glukosa Darah Mencit (Mus musculus) Jantan. Skripsi. Universitas Hasanuddin Makassar : Makassar. Djajanegara, I., Wahyudi, P Pemakaian Sel HeLa dalam Uji Sitotoksisitas Fraksi Kloroform dan Etanol Ekstrak Daun Annona squamosa. Jurnal Ilmu Kefarmasian Indonesia Vol. 7 No. 1 ISSN Harianja Uji Efek Ekstrak Etanol Biji Tumbuhan Alpukat (Persea americana Mill) Segar Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Pada Mencit Putih Jantan. Skripsi. Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara : Medan. Istiqomah Perbandingan Metode Esktraksi Maserasi dan Sokletasi Terhadap Kadar Piperin Buah Cabe Jawa (Piperis retrofracti fructus) Skripsi. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah : Jakarta. Jing Ai, dkk Development of Wistar Rat Model of Insulin Resistance. World Journal of Gastroenterology Volume 11: Listyawati, S., Chasbifahri, C., Sutarno Kadar Glukosa dan Kolesterol Total Darah Tikus Putih (Rattus norvegicus L.) Hiperglikemik setelah Pemberian 37 Ekstrak Metanol Akar Meniran (Phyllanthus niruri L.). Biofarmasi 3 (1): 1-6. Makalalag, I.W., Wullur, A., Wiyono, W Uji Ekstrak 99

11 Daun Binahong (Anredera cordifolia Steen.) Terhadap kadar Gula Darah Pada Tikus Putih Jantan Galur Wistar ( Rattus norvegicus) yang Diinduksi Sukrosa. Jurnal Ilmiah Farmasi UNSRAT Vol. 2 No. 1 ISSN Malole, M.B.M., Pramono, C.S.U Penggunaan Hewan- Hewan Percobaan Di Laboratorium. Institut Pertanian Bogor : Bogor. Markham, K. R Cara Mengidentifikasi Flavonoid. Diterjemahkan Oleh Kosasih Padmawinata Penerbit ITB : Bandung. Pakaya, W Analisis Kadar Flavonoid dari Ekstrak Metanol Daun dan Bunga Tembelekan. Jurnal. Jurusan Pendidikan Kimia Fakultas Matematika dan IPA Universitas Negeri Gorontalo. Gorontalo. Putri, W. S. Warditiani, N. K. Larasanty, L. P. F Skrining Fitokimia Ekstrak Etil Asetat Kulit Buah Manggis (Garnicia mangos tana L.). E- joumal Universitas Udayana. Panjuantiningrum, F Pengaruh pemberian buah naga merah (hylocereus polyrhizus) terhadap kadar glukosa darah Tikus putih yang diinduksi aloksan. Skripsi. Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret : Surakarta. Radhika, J., Ruth, C.C., Jothi, G Effect Of The Aqueous Extract Of Sesbania grandiflora Linn In Alloxan Induced Diabetes In Albino Rats. World Journal Of Pharmaceutucal Research Vol 3 (9) : ISSN : Rahman, A Statistika dan Kemometrika Dasar Dalam Analisis Farmasi. Pustaka Pelajar : Jogjakarta Sangeetha, A., Prasath, G.S., Subramanian, S Antihyperglicemic and Antioxidant Potential Of Sesbania grandiflora Leaves Stuied In STZ Induced Experimental Diabetic Rats. International Journal of Pharmaceutical Sciences and Research, Vol 5 (6) : E-ISSN : ; P-ISSN : Sovia, E. dkk Efek Rimpang Kunyit (Curcuma longa L.) dan Bawang Putih (Allium sativum L ) terhadap Sensitivitas Insulin pada Tikus Galur Wistar. Jurnal MKB Volume 43 No. 4:154. Vitasari, E.W Efek Antihiperlipidemia Ekstrak Etanlo Batang Kayu Kuning (Arcangelisia flava (L.) Merr.) Terhadap Tikus Putih Galur Wistar Yang diinduksi Pakan Tinggi Lemak. Skripsi. Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi : Semarang. 100

12 PERSETUJUAN PEMBIMBING Jurnal yang Berjudul Efek Ekstrak Etanol Daun Turi (Sesbania grandiflora L.) Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah dan Peningkatan Sensitivitas Insulin Pada Mencit Jantan (Mus musculus) Oleh Mutia Ashril Karim Telah Diperiksa dan Disetujui Oleh : Pembimbing 1 Pembimbing 2 Dr. Widysusanti Abdulkadir, M.Si.,Apt Moh. Adam Mustapa, S.Si., M.Sc NIP NIP Mengetahui Ketua Program Studi S1 Farmasi Dr. Widysusanti Abdulkadir, M.Si.,Apt NIP :

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, berbagai macam penyakit degeneratif semakin berkembang pesat dikalangan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, berbagai macam penyakit degeneratif semakin berkembang pesat dikalangan masyarakat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, berbagai macam penyakit degeneratif semakin berkembang pesat dikalangan masyarakat. Penyakit tersebut terkadang sulit disembuhkan dan mempunyai angka kematian

Lebih terperinci

BAB IV PROSEDUR KERJA

BAB IV PROSEDUR KERJA BAB IV PROSEDUR KERJA 4.1. Penyiapan Bahan Bahan tumbuhan yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun alpukat dan biji alpukat (Persea americana Mill). Determinasi dilakukan di Herbarium Bandung Sekolah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek atau bahan penelitian ini adalah biji paria (Momordica charantia)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek atau bahan penelitian ini adalah biji paria (Momordica charantia) BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek dan Lokasi Penelitian Objek atau bahan penelitian ini adalah biji paria (Momordica charantia) yang diperoleh dari Kampung Pamahan, Jati Asih, Bekasi Determinasi

Lebih terperinci

Penyakit diabetes mellitus digolongkan menjadi dua yaitu diabetes tipe I dan diabetes tipe II, yang mana pada dasarnya diabetes tipe I disebabkan

Penyakit diabetes mellitus digolongkan menjadi dua yaitu diabetes tipe I dan diabetes tipe II, yang mana pada dasarnya diabetes tipe I disebabkan BAB 1 PENDAHULUAN Diabetes mellitus (DM) merupakan gangguan metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein yang ditandai dengan kondisi hiperglikemia (Sukandar et al., 2009). Diabetes menurut WHO (1999) adalah

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Pengumpulan Tanaman Pada penelitian ini digunakan Persea americana Mill yang diperoleh dari perkebunan Manoko, Lembang, sebanyak 800 gram daun alpukat dan 800 gram biji alpukat.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek atau bahan penelitian ini adalah daging buah paria (Momordica

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek atau bahan penelitian ini adalah daging buah paria (Momordica BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Objek dan Lokasi Penelitian Objek atau bahan penelitian ini adalah daging buah paria (Momordica charantia L.) yang diperoleh dari Kampung Pamahan-Jati Asih, Bekasi. Dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengidap penyakit ini, baik kaya, miskin, muda, ataupun tua (Hembing, 2004).

BAB I PENDAHULUAN. mengidap penyakit ini, baik kaya, miskin, muda, ataupun tua (Hembing, 2004). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Banyak orang yang masih menganggap penyakit diabetes merupakan penyakit orang tua atau penyakit yang timbul karena faktor keturunan. Padahal diabetes merupakan penyakit

Lebih terperinci

Lampiran 1. Identifikasi sampel

Lampiran 1. Identifikasi sampel Lampiran 1. Identifikasi sampel 74 Lampiran 2.Rekomendasi persetujuan etik penelitian 75 Lampiran 3. Gambar nanas segar Gambar Buah Nanas Segar Gambar Makroskopik Kulit Buah Nanas Segar 76 Lampiran 4.

Lebih terperinci

Lampiran 1 Rekomendasi persetujuan etik penelitian kesehatan

Lampiran 1 Rekomendasi persetujuan etik penelitian kesehatan Lampiran 1 Rekomendasi persetujuan etik penelitian kesehatan 48 Lampiran 2 Hasil determinasi tumbuhan daun Lidah mertua (Sansevieria trifasciata var.laurentii) 49 Lampiran3 Gambar hasil makroskopik Daun

Lebih terperinci

putih, pare, kacang panjang serta belimbing wuluh (Ruslianti, 2008). Dalam penelitian ini akan digunakan tanaman alpukat (Persea americana Mill.

putih, pare, kacang panjang serta belimbing wuluh (Ruslianti, 2008). Dalam penelitian ini akan digunakan tanaman alpukat (Persea americana Mill. BAB 1 PENDAHULUAN Diabetes mellitus (DM) adalah penyakit menahun ditandai dengan peningkatan kadar gula darah, karena tubuh tidak dapat melepaskan atau menggunakan insulin secara adekuat (Sujatno, 2008).

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 29 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen kuantitatif. Pada penelitian ini terdapat manipulasi terhadap objek

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seperti kurang berolahraga dan pola makan yang tidak sehat dan berlebihan serta

BAB I PENDAHULUAN. seperti kurang berolahraga dan pola makan yang tidak sehat dan berlebihan serta BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang berkembang, sehingga banyak menimbulkan perubahan baik dari pola hidup maupun pola makan. Pola hidup seperti kurang berolahraga dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keseimbangan dalam fisiologi sangat penting bagi semua mekanisme

BAB I PENDAHULUAN. Keseimbangan dalam fisiologi sangat penting bagi semua mekanisme 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keseimbangan dalam fisiologi sangat penting bagi semua mekanisme tubuh, termasuk dalam mekanisme keseimbangan kadar glukosa darah yang berperan penting dalam aktifitas

Lebih terperinci

UJI AKTIVITAS EKSTRAK DAUN SEPAT (Mitragyna speciosa) TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH MENCIT (Mus Musculus)

UJI AKTIVITAS EKSTRAK DAUN SEPAT (Mitragyna speciosa) TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH MENCIT (Mus Musculus) UJI AKTIVITAS EKSTRAK DAUN SEPAT (Mitragyna speciosa) TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH MENCIT (Mus Musculus) Ayu Indah Cahyani*, Mukti Priastomo, Adam M. Ramadhan Laboratorium Penelitian dan Pengembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Eva Anriani Lubis, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Eva Anriani Lubis, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lemak merupakan salah satu zat yang dibutuhkan oleh tubuh. Lemak ini mencakup kurang lebih 15% berat badan dan dibagi menjadi empat kelas yaitu trigliserida,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampel atau bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampel atau bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sampel dan Lokasi Penelitian Sampel atau bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun Artocarpus communis (sukun) yang diperoleh dari Garut, Jawa Barat serta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Adella Anfidina Putri, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Adella Anfidina Putri, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hiperglikemia adalah kondisi kadar gula darah (glukosa) yang tinggi. Pada semua krisis hiperglikemik, hal yang mendasarinya adalah defisiensi insulin, relatif ataupun

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni - Juli 2015 di Laboratorium Zoologi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni - Juli 2015 di Laboratorium Zoologi 13 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni - Juli 2015 di Laboratorium Zoologi Jurusan Biologi dan pembuatan ekstrak rimpang rumput teki (Cyperus

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampel atau bahan penelitian ini adalah daun M. australis (hasil

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampel atau bahan penelitian ini adalah daun M. australis (hasil BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sampel dan Lokasi Penelitian Sampel atau bahan penelitian ini adalah daun M. australis (hasil determinasi tumbuhan dilampirkan pada Lampiran 1) yang diperoleh dari perkebunan

Lebih terperinci

2016 PENGARUH PEMBERIAN SIMPLISIA DAUN SIMPUR

2016 PENGARUH PEMBERIAN SIMPLISIA DAUN SIMPUR 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Modernisasi menyebabkan dampak perubahan gaya hidup dan sosial ekonomi khususnya di kota-kota besar di Indonesia yang berakibat pada meningkatnya berbagai macam penyakit

Lebih terperinci

UJI EFEK HIPOGLIKEMIK EKSTRAK ETANOL BATANG PARANG ROMANG (Boehmeria virgata (Forst) Guill) TERHADAP MENCIT (Mus musculus) JANTAN

UJI EFEK HIPOGLIKEMIK EKSTRAK ETANOL BATANG PARANG ROMANG (Boehmeria virgata (Forst) Guill) TERHADAP MENCIT (Mus musculus) JANTAN UJI EFEK HIPOGLIKEMIK EKSTRAK ETANOL BATANG PARANG ROMANG (Boehmeria virgata (Forst) Guill) TERHADAP MENCIT (Mus musculus) JANTAN Muhammad Rusdi 1, Jumratul Jannah 2, Sitti Fauziah Noer 2, Hasyim Bariun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mellitus meluas pada suatu kumpulan aspek gejala yang timbul pada seseorang

BAB I PENDAHULUAN. mellitus meluas pada suatu kumpulan aspek gejala yang timbul pada seseorang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Diabetes adalah penyakit tertua didunia. Diabetes berhubungan dengan metabolisme kadar glukosa dalam darah. Secara medis, pengertian diabetes mellitus

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampel dari penelitian ini adalah daun murbei (Morus australis Poir) yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampel dari penelitian ini adalah daun murbei (Morus australis Poir) yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Sampel dan Lokasi Penelitian Sampel dari penelitian ini adalah daun murbei (Morus australis Poir) yang diperoleh dari perkebunan murbei di Kampung Cibeureum, Cisurupan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai Juli 2015 di Laboratorium

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai Juli 2015 di Laboratorium 24 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai Juli 2015 di Laboratorium Zoologi dan Kimia Dasar FMIPA Universitas Lampung. Untuk pembuatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pola perilaku makan seseorang dibentuk oleh kebiasaan makan yang merupakan ekspresi setiap individu dalam memilih makanan. Oleh karena itu, ekspresi setiap individu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan perkembangan teknologi sangat mempengaruhi gaya hidup masyarakat, salah satu dampak negatifnya ialah munculnya berbagai penyakit degeneratif seperti Diabetes

Lebih terperinci

Berdasarkan data yang diterbitkan dalam jurnal Diabetes Care oleh

Berdasarkan data yang diterbitkan dalam jurnal Diabetes Care oleh I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Diabetes mellitus (DM) merupakan suatu penyakit atau gangguan metabolisme kronis yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah disertai dengan gangguan metabolisme karbohidrat,

Lebih terperinci

Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) pada tahun 2007, diperoleh bahwa penyebab kematian akibat DM pada kelompok usia tahun di daerah perkotaan

Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) pada tahun 2007, diperoleh bahwa penyebab kematian akibat DM pada kelompok usia tahun di daerah perkotaan BAB 1 PENDAHULUAN Diabetes mellitus (DM) adalah penyakit dengan gangguan metabolik kronik, ditandai oleh hiperglikemia yang berhubungan dengan abnormalitas, metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein,

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Penelitian

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Penelitian Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Penelitian Menurut American Diabetes Association (ADA), diabetes melitus (DM) merupakan suatu kelompok penyakit metabolik yang disebabkan karena terjadinya gangguan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Diabetes mellitus (DM) merupakan penyakit kronis yang dapat

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Diabetes mellitus (DM) merupakan penyakit kronis yang dapat I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diabetes mellitus (DM) merupakan penyakit kronis yang dapat disebabkan karena faktor genetik, kekurangan produksi insulin oleh sel beta pankreas, maupun karena ketidakefektifan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Salah satu ciri budaya masyarakat di negara berkembang adalah masih dominannya unsur-unsur tradisional dalam kehidupan sehari-hari. Keadaan ini didukung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pengaruh ekstrak daun sirsak (Annona muricata L.) terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pengaruh ekstrak daun sirsak (Annona muricata L.) terhadap BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian pengaruh ekstrak daun sirsak (Annona muricata L.) terhadap kadar glukosa darah dan histologi pankreas tikus (Rattus norvegicus) yang diinduksi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan suatu negara tropis di dunia yang kaya akan berbagai jenis tumbuh-tumbuhan. Tumbuh-tumbuhan ini memiliki berbagai macam manfaat, salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diabetes Melitus (DM) atau lebih dikenal dengan sebutan kencing manis merupakan suatu kelompok penyakit metabolic dengan karateristik hiperglikemia. DM terjadi karena

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Ekstraksi dan Penapisan Fitokimia

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Ekstraksi dan Penapisan Fitokimia 17 HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Ekstraksi dan Penapisan Fitokimia Metode ekstraksi yang digunakan adalah maserasi dengan pelarut etil asetat. Etil asetat merupakan pelarut semi polar yang volatil (mudah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tanaman sebagai upaya penyembuhan jauh sebelum obat-obatan modern yang

BAB I PENDAHULUAN. tanaman sebagai upaya penyembuhan jauh sebelum obat-obatan modern yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Sejak ratusan tahun yang lalu, nenek moyang kita telah memanfaatkan tanaman sebagai upaya penyembuhan jauh sebelum obat-obatan modern yang sekarang ada. Merebaknya

Lebih terperinci

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Departemen Farmasi FMIPA UI dari Januari 2008 hingga Mei 2008.

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Departemen Farmasi FMIPA UI dari Januari 2008 hingga Mei 2008. BAB III BAHAN DAN CARA KERJA A. LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN Penelitian dilakukan di Laboratorium Fitokimia dan Farmakologi Departemen Farmasi FMIPA UI dari Januari 2008 hingga Mei 2008. B. BAHAN DAN ALAT

Lebih terperinci

KANDUNGAN METABOLIT SEKUNDER DAN EFEK PENURUNAN GLUKOSA DARAH EKSTRAK BIJI RAMBUTAN (NEPHELIUM LAPPACEUM L) PADA MENCIT (MUS MUSCULUS)

KANDUNGAN METABOLIT SEKUNDER DAN EFEK PENURUNAN GLUKOSA DARAH EKSTRAK BIJI RAMBUTAN (NEPHELIUM LAPPACEUM L) PADA MENCIT (MUS MUSCULUS) KANDUNGAN METABOLIT SEKUNDER DAN EFEK PENURUNAN GLUKOSA DARAH EKSTRAK BIJI RAMBUTAN (NEPHELIUM LAPPACEUM L) PADA MENCIT (MUS MUSCULUS) Anak Agung Gede Prawira Yuda, Rolan Rusli, Arsyik Ibrahim Laboratorium

Lebih terperinci

Bab IV Hasil dan Pembahasan

Bab IV Hasil dan Pembahasan Bab IV Hasil dan Pembahasan Penelitian ini didesain sedemikian rupa sehingga diharapkan mampu merepresentasikan aktivitas hipoglikemik yang dimiliki buah tin (Ficus carica L.) melalui penurunan kadar glukosa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Diabetes merupakan salah satu penyakit yang kerap terjadi pada masyarakat saat ini. Ketua Federasi Diabetes Internasional untuk kawasan Asia Fasifik yakni

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Secara global, prevalensi penderita diabetes melitus di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Secara global, prevalensi penderita diabetes melitus di Indonesia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Secara global, prevalensi penderita diabetes melitus di Indonesia menduduki peringkat keempat di dunia dan prevalensinya akan terus bertambah hingga mencapai 21,3 juta

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. polyanthum) asal NTB. Untuk memastikan identitas dari tanaman salam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. polyanthum) asal NTB. Untuk memastikan identitas dari tanaman salam BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek dan Lokasi Penelitian Objek atau bahan penelitian ini adalah daun salam (Syzygium polyanthum) asal NTB. Untuk memastikan identitas dari tanaman salam yang didapatkan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Lampung pada bulan Juni sampai Juli 2015.

III. METODE PENELITIAN. Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Lampung pada bulan Juni sampai Juli 2015. III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Pembuatan ekstrak rimpang teki dilakukan di Laboratorium Kimia Dasar Jurusan Kimia. Penelitian ini telah dilaksanakan di Laboratorium Zoologi Jurusan

Lebih terperinci

UJI EFEK ANALGETIK, TOKSISITAS AKUT DAN TERTUNDA EKSTRAK ETANOL DAUN BERINGIN (Ficus benjamina L.) PADA MENCIT PUTIH JANTAN (Mus musculus)

UJI EFEK ANALGETIK, TOKSISITAS AKUT DAN TERTUNDA EKSTRAK ETANOL DAUN BERINGIN (Ficus benjamina L.) PADA MENCIT PUTIH JANTAN (Mus musculus) UJI EFEK ANALGETIK, TOKSISITAS AKUT DAN TERTUNDA EKSTRAK ETANOL DAUN BERINGIN (Ficus benjamina L.) PADA MENCIT PUTIH JANTAN (Mus musculus) ABSTRAK Syilfia Hasti, Elka Yuslinda, Nofri Hendri Sandi, Wan

Lebih terperinci

Lampiran 2. Gambar Hasil Makroskopik. Universitas Sumatera Utara

Lampiran 2. Gambar Hasil Makroskopik. Universitas Sumatera Utara Lampiran 2. Gambar Hasil Makroskopik Gambar tumbuhan jengkol Gambar buah jengkol Keterangan : A = kulit jengkol B = biji jengkol Lampiran 2. (Lanjutan) Gambar biji jengkol tua Gambar simplisia biji jengkol

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. terutama di masyarakat kota-kota besar di Indonesia menjadi penyebab

I. PENDAHULUAN. terutama di masyarakat kota-kota besar di Indonesia menjadi penyebab I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perubahan gaya hidup dan sosial ekonomi akibat urbanisasi dan modernisasi terutama di masyarakat kota-kota besar di Indonesia menjadi penyebab terjadinya peningkatan prevalensi

Lebih terperinci

Lampiran 1. Hasil Determinasi Kulit Kayu Manis ((Cinnamomum burmannii Nees & T.Nees)) Blume

Lampiran 1. Hasil Determinasi Kulit Kayu Manis ((Cinnamomum burmannii Nees & T.Nees)) Blume Lampiran 1. Hasil Determinasi Kulit Kayu Manis ((Cinnamomum burmannii Nees & T.Nees)) Blume 51 Lampiran 2. Gambar Hasil Makroskopik Kulit Kayu Manis Madu Hutan 52 Lampiran 2. (lanjutan) Simplisia kulit

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diabetes melitus (DM) adalah kumpulan gejala penyakit degeneratif kronis yang disebabkan karena kelainan metabolisme karbohidrat akibat kekurangan hormon Insulin baik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh pemberian ekstrak biji jintan hitam (Nigella

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh pemberian ekstrak biji jintan hitam (Nigella BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian tentang pengaruh pemberian ekstrak biji jintan hitam (Nigella sativa Linn.) terhadap kadar transaminase hepar pada tikus (Rattus norvegicus)

Lebih terperinci

ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR

ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR LAMPIRAN... v DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... vii PENDAHULUAN... 1 BAB I TINJAUAN PUSTAKA... 5 1.1. Keji Beling... 5

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Nilai Karbohidrat dan Kalori Ransum, Madu dan Kayu Manis

HASIL DAN PEMBAHASAN. Nilai Karbohidrat dan Kalori Ransum, Madu dan Kayu Manis HASIL DAN PEMBAHASAN Nilai Karbohidrat dan Kalori Ransum, Madu dan Kayu Manis Hasil perhitungan konsumsi karbohidrat, protein, lemak dan sumbangan kalori dari karbohidrat, protein dan lemak dari ransum,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diabetes Melitus (DM) merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Sampel dan Lokasi Penelitian Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah biji jintan hitam (Nigella sativa) yang berasal dari Yogyakarta, Indonesia. Penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL KULIT BATANG FALOAK

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL KULIT BATANG FALOAK PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL KULIT BATANG FALOAK (Sterculia Sp.) TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOASA DARAH YANG DIINDUKSI GLUKOSA Stefany Fernandez 1, Elisabia edel 2 Poltekkes Kemenkes Kupang, Jl.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. DM tipe 1 (kurangnya sekresi insulin) dan tipe 2 (gabungan antara resistensi

BAB I PENDAHULUAN. DM tipe 1 (kurangnya sekresi insulin) dan tipe 2 (gabungan antara resistensi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diabetes mellitus (DM) adalah sekelompok gangguan metabolisme lemak, karbohidrat, dan protein yang disebabkan kurangnya sekresi insulin, kurangnya sensitivitas insulin

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada tahun 200 SM sindrom metabolik yang berkaitan dengan gangguan metabolisme karbohidrat, lipid, dan protein, diberi nama diabetes oleh Aretaeus, yang kemudian dikenal

Lebih terperinci

UJI AKTIVITAS EKSTRAK ETANOL DAUN KEJIBELING (Strobilanthes crispus Linn) TERHADAPA PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH PADA MENCIT JANTAN (Mus musculus)

UJI AKTIVITAS EKSTRAK ETANOL DAUN KEJIBELING (Strobilanthes crispus Linn) TERHADAPA PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH PADA MENCIT JANTAN (Mus musculus) UJI AKTIVITAS EKSTRAK ETANOL DAUN KEJIBELING (Strobilanthes crispus Linn) TERHADAPA PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH PADA MENCIT JANTAN (Mus musculus) Faridha Yenny Nonci, Dwi Wahyuni Leboe, Armaila Jurusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit kelainan metabolisme yang disebabkan kurangnya hormon insulin. Kadar glukosa yang tinggi dalam tubuh tidak seluruhnya dapat

Lebih terperinci

UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL TUNAS PISANG GOROHO

UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL TUNAS PISANG GOROHO UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL TUNAS PISANG GOROHO (Musa acuminate L.) TERHADAP PENURUNAN KADAR GULA DARAH TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR (Rattus norvegicus) YANG DIINDUKSI SUKROSA Septya Widhafni Beu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kadar HDL dalam darah (Linn et al., 2009). Dislipidemia sebagian besar (hingga

BAB I PENDAHULUAN. kadar HDL dalam darah (Linn et al., 2009). Dislipidemia sebagian besar (hingga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dislipidemia merupakan suatu kondisi yang menunjukkan adanya abnormalitas kadar lipid yang ditandai dengan peningkatan salah satu atau kombinasi dari kadar kolesterol

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tanaman binahong (A. cordifolia) yang diperoleh dari Desa Toima Kecamatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tanaman binahong (A. cordifolia) yang diperoleh dari Desa Toima Kecamatan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Latar dan Waktu Penelitian Tanaman yang digunakan dalam penelitian ini adalah bagian daun dari tanaman binahong (A. cordifolia) yang diperoleh dari Desa Toima Kecamatan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Identifikasi sampel

Lampiran 1. Identifikasi sampel Lampiran 1. Identifikasi sampel 48 Lampiran 2. Gambar 3.1 Teripang segar Pearsonothuria graeffei (Semper,1868) 49 Lampiran 2. (Lanjutan) Gambar 3.2 Teripang kering Pearsonothuria graeffei (Semper,1868)

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. glukosa darah mencit yang diinduksi aloksan dengan metode uji toleransi glukosa.

BAB IV METODE PENELITIAN. glukosa darah mencit yang diinduksi aloksan dengan metode uji toleransi glukosa. 33 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini bersifat deskriftif dan eksperimental, dilakukan pengujian langsung efek hipoglikemik ekstrak kulit batang bungur terhadap glukosa darah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh pemberian ekstrak buah jambu biji (Psidium guajava)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh pemberian ekstrak buah jambu biji (Psidium guajava) BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian tentang pengaruh pemberian ekstrak buah jambu biji (Psidium guajava) terhadap kadar gula darah dan kadar transminase pada tikus (Rattus norvegicus)

Lebih terperinci

AKTIVITAS ANTIHIPERGLIKEMIA EKSTRAK DAUN NANGKA (Artocarpus heterophyllus Lamk.) DAN DAUN SIRSAK (Annona muricata L.) TERHADAP MENCIT JANTAN

AKTIVITAS ANTIHIPERGLIKEMIA EKSTRAK DAUN NANGKA (Artocarpus heterophyllus Lamk.) DAN DAUN SIRSAK (Annona muricata L.) TERHADAP MENCIT JANTAN AKTIVITAS ANTIHIPERGLIKEMIA EKSTRAK DAUN NANGKA (Artocarpus heterophyllus Lamk.) DAN DAUN SIRSAK (Annona muricata L.) TERHADAP MENCIT JANTAN Sri Peni Fitrianingsih, Indri Aryanti, Fetri Lestari Program

Lebih terperinci

POTENSI EKSTRAK DAUN KEJI BELING (Strobilanthes crispus) SEBAGAI PENURUN KADAR GLUKOSA DARAH: UJI IN VIVO PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus)

POTENSI EKSTRAK DAUN KEJI BELING (Strobilanthes crispus) SEBAGAI PENURUN KADAR GLUKOSA DARAH: UJI IN VIVO PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) POTENSI EKSTRAK DAUN KEJI BELING (Strobilanthes crispus) SEBAGAI PENURUN KADAR GLUKOSA DARAH: UJI IN VIVO PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) Kusnul Nurhidayah, Jaka Fadraersada, Laode Rijai Laboratory

Lebih terperinci

3 METODE PENELITIAN. Gambar 3 Garis besar jalannya penelitian

3 METODE PENELITIAN. Gambar 3 Garis besar jalannya penelitian 3 METODE PENELITIAN 3. 1 Waktu dan tempat penelitian Penelitian ini dilakukan di laboratorium Protozoologi, Bagian Parasitologi dan Entomologi Kesehatan, Departemen Ilmu Penyakit Hewan dan Kesehatan Masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. WHO (World Health Organization) memperkirakan secara global PTM

BAB I PENDAHULUAN. WHO (World Health Organization) memperkirakan secara global PTM BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Prevalensi Diabetes Mellitus selalu meningkat dari tahun ke tahun. WHO (World Health Organization) memperkirakan secara global PTM menyebabkan sekitar 60% kematian dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Sampel dan Lokasi Penelitian Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah akar landep (Barleria prionitis) yang berasal dari Kebun Percobaan Manoko, Lembang. Penelitian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Berenuk (Crescentia cujete L). a. Sistematika Tumbuhan Kingdom : Plantae Sub kingdom : Tracheobionata Super divisi : Spermatophyta Divisi : Magnoliophyta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diabetes Mellitus (DM), merupakan penyakit yang dikenal di masyarakat awam dengan sebutan kencing manis. Sebutan tersebut bermula dari penderita DM yang kadar glukosa

Lebih terperinci

Efek Ekstrak Etanol Biji Rambutan (Nephelium Lappaceum L.) dalam Menurunkan Kadar Glukosa Darah Puasa Mencit Model Diabet

Efek Ekstrak Etanol Biji Rambutan (Nephelium Lappaceum L.) dalam Menurunkan Kadar Glukosa Darah Puasa Mencit Model Diabet Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: 2460-657X Efek Ekstrak Etanol Biji Rambutan (Nephelium Lappaceum L.) dalam Menurunkan Kadar Glukosa Darah Puasa Mencit Model Diabet 1 Melvina Afika, 2 Herri S. Sastramihardja,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan, termasuk di bidang kedokteran, salah satunya adalah ilmu Anti Aging

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan, termasuk di bidang kedokteran, salah satunya adalah ilmu Anti Aging BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini perkembangan ilmu pengetahuan semakin mengalami kemajuan, termasuk di bidang kedokteran, salah satunya adalah ilmu Anti Aging Medicine (AAM) atau disebut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimen, karena

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimen, karena BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimen, karena dalam penelitian ini dilakukan dengan mengadakan manipulasi terhadap objek penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Instrumen Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Instrumen Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan 21 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dimulai pada bulan Maret sampai Juni 2012 di Laboratorium Riset Kimia dan Material Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental dengan menggunakan rancangan penelitian Post Test. Randomized Control Group Design.

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental dengan menggunakan rancangan penelitian Post Test. Randomized Control Group Design. BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan menggunakan rancangan penelitian Post Test Randomized Control

Lebih terperinci

1) Program Studi Farmasi FMIPA UNSRAT Manado, 95115

1) Program Studi Farmasi FMIPA UNSRAT Manado, 95115 UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK KULIT BUAH SALAK (Salacca zalacca (Gaertn.) Voss) TERHADAP PENURUNAN KADAR GULA DARAH TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR (Rattus norvegicus L.) YANG DIINDUKSI SUKROSA Muharli Qadri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Juni 2012.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Juni 2012. 26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Material Jurusan Pendidikan Kimia, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. progresif, ditandai dengan kenaikan kadar gula darah (hiperglikemia) terus

BAB I PENDAHULUAN. progresif, ditandai dengan kenaikan kadar gula darah (hiperglikemia) terus BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diabetes mellitus (kencing manis) merupakan penyakit menahun dan progresif, ditandai dengan kenaikan kadar gula darah (hiperglikemia) terus menahun karena kekurangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan tanaman obat dan rempah telah berlangsung sangat lama

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan tanaman obat dan rempah telah berlangsung sangat lama BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penggunaan tanaman obat dan rempah telah berlangsung sangat lama seumur peradaban manusia.pemanfaatan bahan alam sebagai obat dan rempah cenderung mengalami peningkatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diabetes melitus (DM) yang dikenal sebagai kencing manis adalah penyakit metabolik kronik yang dapat berdampak gangguan fungsi organ lain seperti mata, ginjal, saraf,

Lebih terperinci

Abstract. keywords: Noni leaves, Guava leaves, Antihyperglycemic, Albino rat. Abstrak

Abstract. keywords: Noni leaves, Guava leaves, Antihyperglycemic, Albino rat. Abstrak EFEK ANTIHIPERGLIKEMIK KOMBINASI EKSTRAK ETANOL DAUN MENGKUDU (MORINDA CITRIFOLIA L) DAN DAUN JAMBU BIJI (PSIDIUM GUAJAVA L) PADA TIKUS PUTIH (RATTUS NORVEGICUS) YANG DIINDUKSI ALOKSAN Amila Rahmah, Arsyik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium dengan metode rancangan eksperimental sederhana (posttest only control group design)

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. endemik di Indonesia (Indriani dan Suminarsih, 1997). Tumbuhan-tumbuhan

I. PENDAHULUAN. endemik di Indonesia (Indriani dan Suminarsih, 1997). Tumbuhan-tumbuhan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang kaya dengan keanekaragaman hayatinya dan menduduki peringkat lima besar di dunia dalam hal keanekaragaman tumbuhan, dengan 38.000 spesies

Lebih terperinci

diteliti untuk melihat kandungan kimia dan khasiat dari tanaman tersebut. Tanaman yang digunakan sebagai antidiabetes diantaranya daun tapak dara

diteliti untuk melihat kandungan kimia dan khasiat dari tanaman tersebut. Tanaman yang digunakan sebagai antidiabetes diantaranya daun tapak dara BAB 1 PENDAHULUAN Diabetes mellitus (DM) didefinisikan sebagai suatu penyakit atau gangguan metabolisme kronis dengan multi etiologi yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah disertai dengan gangguan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan acak lengkap

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan acak lengkap BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) pola faktorial yang terdiri atas dua faktor. Kedua faktor yang digunakan dalam

Lebih terperinci

UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL DAUN KELOR (MORINGA OLEIFERA L) TERHADAP PENURUNAN KADAR KOLESTEROL DARAH PADA MENCIT (MUS MUSCULUS) JANTAN

UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL DAUN KELOR (MORINGA OLEIFERA L) TERHADAP PENURUNAN KADAR KOLESTEROL DARAH PADA MENCIT (MUS MUSCULUS) JANTAN UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL DAUN KELOR (MORINGA OLEIFERA L) TERHADAP PENURUNAN KADAR KOLESTEROL DARAH PADA MENCIT (MUS MUSCULUS) JANTAN Mukhriani, Nurlina, Andi Nilan Pratiwi, Afrisusnawati Rauf Jurusan

Lebih terperinci

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Farmakologi. Departemen Farmasi FMIPA UI Depok selama tiga bulan dari Februari

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Farmakologi. Departemen Farmasi FMIPA UI Depok selama tiga bulan dari Februari BAB III BAHAN DAN CARA KERJA A. LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Farmakologi Departemen Farmasi FMIPA UI Depok selama tiga bulan dari Februari sampai April 2008. B. ALAT

Lebih terperinci

Indri Wirasuasty Makalalag, Adeanne Wullur, dan Weny wiyono Program studi Farmasi, FMIPA UNSRAT Manado ABSTRACT

Indri Wirasuasty Makalalag, Adeanne Wullur, dan Weny wiyono Program studi Farmasi, FMIPA UNSRAT Manado ABSTRACT Uji Ekstrak Daun Binahong ( Anredera cordifolia Steen.) Terhadap kadar Gula Darah Pada Tikus Putih Jantan Galur Wistar ( Rattus norvegicus) yang Diinduksi Sukrosa Indri Wirasuasty Makalalag, Adeanne Wullur,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian. Lokasi pengambilan sampel bertempat di sepanjang jalan Lembang-

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian. Lokasi pengambilan sampel bertempat di sepanjang jalan Lembang- 18 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian Lokasi pengambilan sampel bertempat di sepanjang jalan Lembang- Cihideung. Sampel yang diambil adalah CAF. Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. darah / hiperglikemia. Secara normal, glukosa yang dibentuk di hepar akan

BAB I PENDAHULUAN. darah / hiperglikemia. Secara normal, glukosa yang dibentuk di hepar akan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Diabetes Mellitus (DM) merupakan kelainan metabolisme karbohidrat, lemak dan protein yang ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah / hiperglikemia. Secara

Lebih terperinci

mengalami obesitas atau kegemukan akibat gaya hidup yang dijalani (Marilyn Johnson, 1998) Berdasarkan data yang dilaporkan oleh WHO, Indonesia

mengalami obesitas atau kegemukan akibat gaya hidup yang dijalani (Marilyn Johnson, 1998) Berdasarkan data yang dilaporkan oleh WHO, Indonesia BAB 1 PENDAHULUAN Tanaman obat yang menjadi warisan budaya dimanfaatkan sebagai obat bahan alam oleh manusia saat ini untuk menjaga dan meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup masyarakat sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ketidakmampuan sel tubuh yang memiliki reseptor insulin untuk mengoksidasi

BAB I PENDAHULUAN. ketidakmampuan sel tubuh yang memiliki reseptor insulin untuk mengoksidasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian DM (Diabetes mellitus) merupakan kelainan metabolik terjadi ketidakmampuan sel tubuh yang memiliki reseptor insulin untuk mengoksidasi karbohidrat akibat

Lebih terperinci

AKTIVITAS ANALGESIK EKSTRAK DAUN JARUM TUJUH BILAH (Pereskia Bleo K) PADA MENCIT JANTAN (Mus Musculus)

AKTIVITAS ANALGESIK EKSTRAK DAUN JARUM TUJUH BILAH (Pereskia Bleo K) PADA MENCIT JANTAN (Mus Musculus) AKTIVITAS ANALGESIK EKSTRAK DAUN JARUM TUJUH BILAH (Pereskia Bleo K) PADA MENCIT JANTAN (Mus Musculus) Novita Sari, Islamudin Ahmad, Laode Rijai Laboratorium Penelitian dan Pengembangan FARMAKA TROPIS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diabetes melitus (DM) merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau

Lebih terperinci

Prosiding Penelitian SPeSIA Unisba 2015 ISSN

Prosiding Penelitian SPeSIA Unisba 2015 ISSN Prosiding Penelitian SPeSIA Unisba 2015 ISSN 2460-6472 Uji Aktivitas Antidiabetes Ekstrak Etanol Daun Mangga Arumanis (Mangifera Indica L. Arumanis ) pada Mencit Swiss Webster Jantan dengan Metode Tes

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang penelitian, rumusan masalah, hipotesis penelitian dan manfaat penelitian ini.

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang penelitian, rumusan masalah, hipotesis penelitian dan manfaat penelitian ini. BAB 1 PENDAHULUAN Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang penelitian, rumusan masalah, hipotesis penelitian dan manfaat penelitian ini. 1.1.Latar Belakang Sejak ratusan tahun yang lalu, nenek

Lebih terperinci

studi populasi diabetes melitus diberbagai negara, Indonesia menempati urutan ke-4 pada tahun 2000 dengan jumlah penderita DM 8,4 juta jiwa setelah

studi populasi diabetes melitus diberbagai negara, Indonesia menempati urutan ke-4 pada tahun 2000 dengan jumlah penderita DM 8,4 juta jiwa setelah BAB 1 PENDAHULUAN Diabetes melitus berasal dari kata Yunani διαβαίνειν, diabainein, tembus atau pancuran air, dan kata Latin melitus, rasa manis. Diabetes juga umum dikenal sebagai kencing manis, di mana

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN SIRSAK (Annona Muricata L.) TERHADAP KADAR GULA DARAH TIKUS WISTAR (Rattus norvegicus) YANG DIINDUKSI ALLOXAN

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN SIRSAK (Annona Muricata L.) TERHADAP KADAR GULA DARAH TIKUS WISTAR (Rattus norvegicus) YANG DIINDUKSI ALLOXAN PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN SIRSAK (Annona Muricata L.) TERHADAP KADAR GULA DARAH TIKUS WISTAR (Rattus norvegicus) YANG DIINDUKSI ALLOXAN 1) Febbyola S. Moniaga 2) Henoch Awaloei Jimmy Posangi Robert

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni dengan post

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni dengan post 23 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni dengan post test only group design. Penelitian eksperimental bertujuan untuk mengetahui kemungkinan

Lebih terperinci