Penelitian Dosen PS. Ilmu dan Teknologi Pangan Tahun

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Penelitian Dosen PS. Ilmu dan Teknologi Pangan Tahun"

Transkripsi

1 Penelitian Dosen PS. Ilmu dan Teknologi Pangan Tahun Tahun No Judul Nama Dosen Inventarisasi dan Analisis Zat Gizi Minuman Tradisional Bali 2 Modifikasi Pati Talas dengan Heat Moisture Treatment untuk Memperbaiki Kualitas Sohun (Starch Noodle) 3 Studi tentang Pemberdayaan Industri Mikro dan Keluarga di Kabupaten Badung 4 Bioactive components of leaf and flower of periwinkle (Catharantus roseus) extract and its antioxidant activity 5 Pemanfaatan Tepung Keladi sebagai Pensubstitusi Terigu Pada Pembuatan Roti Tawar Kaya Serat 6 Menggali potensi Gizi kacang Gude ( Undis )(Cajanus cajan): Kajian Kandungan Gizi, Serat Pangan dan Antioksidannya 7 Potensi Ekstrak Rimpang Lengkuas (Alpinia galanga) Sebagai Penghambat Pertumbuhan Aspergillus flavus dan Kontaminasi Aflatoksin B1 Pada Kacang Tanah Secara Invitro. 8 Pengaruh Penambahan Waluh (Cucurbita moschata ex. Poir) sebagai Sumber Karoten Terhadap Karakterisik Bolu Kukus 9 Perbandingan Ubi Ungu dengan Tepung Beras terhadap Karakteristik makanan tradisional jaja cerorot 10 Perbaikan Proses Ekstraksi Minyak Atsiri Bunga Kamboja Cendana sebagai Aroma Terapi untuk Keperluan Spa di Bali N. L. Ari Yusasrini, N.N. Puspawati dan I Ketut Suter, ( A.A.Istri Sri Wiadnyani dan I Wayan Rai Widarta) I Putu Eka Nila Kencana Luh Putu Trisna Darmayanti, (IN Kencana Putra, NM Wartini, N Semadi Antara) (IN Kencana Putra, KA Nocianitri, AA Sri Wiadnyani) Ni Wayan Wisaniyasa, IGAK. Diah Puspawati IK. Suter (Agus Selamet D, P. Ari Sandhi W, N.W. Wisaniyasa) (P. Ari Sandhi W, A.A. Sri Wiadnyani) Ir Gusti Ayu Ekawati, MS Ni M.Wartini, Pt. Timur Ina Sumber Dana*) a b b c d e

2 11 Stabilitas Ekstrak Pigmen Antosianin Limbah Selaput Lendir Terung Belanda (Chyphomandra betacea S) terhadap pengaruh ph dan Suhu 12 Pengembangan Probiotik Lactobacillus sp SKG34 serta Formulasinya dalam Bentuk Pangan Fungsional. 13 Pengaruh konsumsi bio-yoghurt dari Lactobacillus rhamnosus SKG34 terhadap kadar kolesterol dan stimulasi sistem imun pada manusia. 14 Ketahan probiotik Lactobacillus sp F213 pada saluran pencernaan dan kemampuannya menurunkan kolesterol darah 15 Resistantce of Lactobacillus sp. F213 in human gastrointestinal tract as reveal by Polymerase Chain Reaction-Denaturing Gradient Gel Electrophoresis of fecal microbiome. 16 Peningkatan Sifat Sensorik, Zat Gizi dan Daya Antioksidan Ledok Instan Dengan Penambahan Ubi Jalar Ungu 17 D,L-endopeptidase activity at lateral cell wall is essential for Bacillus subtilis cell proliferation. (GAKD Puspawati dan IBY Wiadnyana dan PT Ina) K.A.Nocianitri, I.N Sujaya, Yan K.A.Nocianitri, I.N Sujaya, Yan, Dewa Sukrama I.N Sujaya K.A.Nocianitri,, Yan I.N Sujaya K.A.Nocianitri,, Toruo sone, Kozo asano (I K.Suter, Ni M.Yusa, Ni L. Ari Yusasrini dan K.A. Nocianitri; FTP Unud) Hashimoto,M.; Matsushima, H.; Suparthana, I.P.; Sekiguchi, J. 1.Shinshu Univ.Japan, 2.Udayana Univ.Bali-Indonesia). 18 Ekstraksi Komponen Bioakti Bekatul Beras Merah dari Kabupaten Tabanan dalam Upaya Pemanfaatannya sebagai Ingridien Pangan Fungsional 19 Upaya pemanfaatan ketela sebagai bahan pangan diet penderita diabetes melitus 20 Upaya meningkatkan produksi bioetanol dari ubi jalar melalui proses liquisasi dan saskarifikasi simultan I W.Rai Widarta, dkk Bambang, I G N Agung, dkk I G N Agung, Bambang, dkk

3 21 Isolasi dan Identifikasi BAL dari Air Susu Ibu sebagai Pengembangan Probiotik Kandidat Lokal N Puspawati, K.A.Nocianitri Jumlah Kajian Nilai Gizi Minuman Tradisional Bali N. L. Ari Yusasrini, N.N. Puspawati dan I Ketut Suter, 2 Karakterisasi sifat Fisiko-kimia Tepung dan Pati A.A.Istri Sri Wiadnyani v dan N.N Sabrang (Coleus tuberosus) dalam Upaya Puspawati 3 pengembangan Karakterisasi Sifat Potensi Fungsional Dan Reologi Tepung Ni Wayan Wisaniyasa Kacang Gude Nikstamal Serta Aplikasinya Menjadi Bubur Instan 4 Cemaran mikrobiologis pangan etnik Bali dianalisis dengan teknik pemupukan dan PCR spesifik gen virulensi patogen penyebab keracunan pangan 5 Pemanfaatan Ekstrak antioksidan ubi jalar ungu Bangli sebagai ingredient minuman fungsional 6 Uji Strain Aspergillus FNCC 6005 dan Pengaruh Ekstrak ubi Jalar UnguTerferrnentasi Dalam Meningkatkan Kualitas Kecap Kacang Gude (Cajanus cajan Millsp) 7 Pemanfaatan Tepung Ubi Ungu Modifikasi sebagai Pangan Fungsional 8 Substitusi Terigu Dengan Tepung Suweg (Amorphallus campanulatus BI) Pada Pembuatan Roti Bun dan 9 Eksplorasi Nilai Komponen Bioaktif Limbah Buah Lokal sebagai Indeks Glikemik ingredient Roti Pewarna Bun Yang makanan Dihasilkan Tradisional Bali Fungsional 10 Pengembangan Probiotik Lactobacillus sp SKG34 serta Formulasinya dalam Bentuk Pangan Fungsional. I.N Sujaya, K.A.Nocianitri, Yan Ir. Putu Timur Ina MS Ir. Agus Selamet Duniaji M.Si Ir. I Gusti Ayu Ekawati Desak Kartika (GAKD Puspawati, PT Ina, M Wartini dan IDA Rina) K.A.Nocianitri, I.N Sujaya, Yan

4 11 Resistantce of Lactobacillus sp. F213 in human gastrointestinal tract as reveal by Polymerase Chain Reaction-Denaturing Gradient Gel Electrophoresis of fecal microbiome. 12 Identifikasi Molekuler Dan Karakterisasi Lactobacillus spp.isolat Feses Bayi Untuk Pengembangan Probiotik 13 Pemanfaatan Biji Kakao Berkapang Sebagai Sumber Lipase untuk Sintesis Cocoa Butter Equivalent 14 Identifikasi Senyawa Aktif pada Kulit Batang Tanaman Rampelas (Ficus ampelas) sebagai Koagulan Alami pada Pembuatan Keju Lunak Tradisional (Soft Chesee) 15 Upaya Pemanfaatan Labu Kuning (Cucurbita moschata) Sebagai bahan pangan diet bagi penderita 16 diabetes Mikroenkapsulasi mellitus. Ekstrak Bekatul Beras Merah dalam Upaya Pemanfaatan Limbah Gabah di Bali sebagai Pangan Fungsional 17 Peningkatan efisiensi produksi bioehanol untuk menunjang terwujudnya keluarga mandiri energy 18 Kajian Pangan Tradisional Bali Dalam Rangka Pengembangannya Menjadi Produk Unggulan di Kabupaten Gianyar. 19 Anti fungal activity of lemongrass (cymbopogon citrates ) on fungal pollutant of fermented urutan 20 (Balinese Kajian Pangan sausage) Tradisional Dalam Rangka Pengembangannya Menjadi Produk Unggulan Daerah Bali 21 Fermented pikle of tabah bamboo shoot (Gigantochloa nigrociliata) (Buese Kurz): Study on I.N Sujaya K.A.Nocianitri,, Toruo sone,kozo asano Drs. Yan, M.App.Sc., Ph.D., N. Sujaya., K.A.Nocianitri I D.G. Mayun Permana, Putu Timur Ina dan Lutfi Suhendra M. Sugitha. N Puspawati, W. Rai widarta M. Sugitha. W. Rai widarta Arnata, Rai widarta Ni M.Yusa dan I K.Suter; PPMT LPPM Unud N semadi antara, L P Trisna Damayanti, AA. Duwipayana I N.Kencana P., I K.Suter dan Ni M.Yusa I N Kencana P., N semadi antara, L P Trisna damayanti,

5 lactic acid microflora, organoleptik and organic A.A. Duwipayana acids profile 22 Peningkatan mutu keripik ketela ungu sebagai IGN Agung dkk pangan Diet penderita diabetes mellitus melalui perbaikan cara perendaman dan pengolahan akhir. 23 Potensi minuman kunyit asam (Curcuma domestica Val.- Tamarindus indica L.) dalam mengendalikan gula darah penderita diabetes mellitus (anggota) Sri Mulyani, Bambang H dan GAKD Puspawati) 24 Aplikasi Teknik Pemasakan Bertekanan (Presure L.P. Wrasiati, I M.Anom S.W., Cooker) dan Pembekuan Sebagai Upaya dan I K.Suter Meningkatkan Mutu dan Memperpanjang Umur Simpan Ledok Instan 25 Strategi Pengembangan Pangan Tradisional Sebagai LP.Wrasiati, AAPA.Suryawan, I Produk Wisata Kuliner di Pasar Tradisional Provinsi Bali M.Anom SW. dan I K.Suter 26 Peningkatan Sifat Sensorik, Zat Gizi dan Daya Antioksidan Ledok Instan Dengan Penambahan Ubi Jalar Ungu (I K.Suter, Ni M.Yusa, Ni L. Ari Yusasrini dan K.A. Nocianitri; FTP Unud) Jumlah Pengembangan Probiotik Lactobacillus sp SKG34 serta Formulasinya dalam Bentuk Pangan Fungsional. K.A. Nocianitri, I N. Sujaya, N.N. Puspawati 2 Cemaran mikrobiologis pangan etnik Bali dianalisis dengan teknik pemupukan dan PCR spesifik gen virulensi patogen penyebab keracunan pangan I N. Sujaya, K.A. Nocianitri,, Yan

6 3 Sifat Fungsional Campuran Kedelai dan Rumput Laut Ditinjau Dari Efek Hipoglikemik dan Hipokolesterolemik Secara in Vi Vivo (Tahun Ke 1) 4 Mikroenkapsulasi Ekstrak Bekatul Beras Merah Dan Aplikasinya Sebagai Fortifikan Pangan Fungsional I Ketut Suter, I Nengah Kencana Putra, Ni Luh Ari Yusasrini dan Ni Made Yusa I Wayan Rai Widarta, Ni Made Indri Hapsari A 5 Kajian Nilai Gizi Minuman Tradisional Bali Ni Made Indri H, AA Istri Sri Wiadnyani, Rai Widarta, IDP Kartika P 6 Strategi Pengembangan Pangan Tradisional Sebagai Produk Wisata Kuliner di Pasar tradisional Provinsi Bali. LP.Wrasiati, AAPA.Suryawan, I M.Anom SW. Dan I Ketut Suter 7 Analisis Kadar Protein dan Asam Amino pada Tape Talas (Colocasiaesculenta L. Schott) 8 Kajian Modal Sosial Masyarakat dalampengembangan Ekowisata di Destinasi PariwisataKintamani LuhPutu Trisna Darmayanti, I D.G.MayunPermana, AAGN AnomJambe, AAI Sri Wiadnyani, I.P. I 9Wayan Mertha, I PutuEka N. Kencana, LuhPutu Trisna Darmayanti 9 Kajian Informasi Tentang Kebahagiaan dan Kualitas Hidup Generasi Muda untuk Mewujudkan Kota Denpasar sebagai Kota Kreatif Berwawasan Budaya 10 Uji Daya Hambat Ekstrak Rimpang Lengkuas Terhadap Perkecambahan Spora Adpergillus Flavus dan Aplikasinya Untuk Mengendalikan Aflatoksin B1 11 Modifikasi Pati Talas Kimpul dengan Teknik Heat Moisture Treatment (HMT) dalam Upaya Pemanfaatannya sebagai Pensubstitusi Terigu pada I Putu Eka N. Kencana, LuhPutu Trisna Darmayanti Agus Selamet Duniaji, N.W. Wisaniyasa, N.N. Puspawati I Nengah Kencana Putra, Ni Wayan Wisaniyasa, A.A.Isri Sri Wiadnyani. Pt Suparthana

7 12 Pemanfaatan Ubi Jalar Kuning (Ipomea batatas L) kukus Sebagai Pensubstitusi terigu Terhadap Karakteristik Bolu Kukus Putu Ari Sandhi W, AAGGN. Anom Jambe, GAK. Diah Puspawati, Putu Timur Ina, Ni Md Yusa, Ni L.A. 13 Uji Strain Aspergillus Oryzae Fncc 6005 Dan Pengaruh I G.N. Agung, Agus Selamet EkstrakUbi Jalar Ungu Terfermentasi Dalam Duniaji, I.A. Mahatma T. Meningkatkan Kualitas Kecap Kacang Gude (Cajanus 14 Pemanfaatan Ekstrak Ubi Ungu Sebagai Permen Lunak(Soft Candy) Fungsional. P. Timur Ina, N. Kencana Putra, I G.A.Diah P., I G.A. Eka Wati 15 Pemanfaatan tepung ubi ungu modifikasi sebagai pangan sehat (tahun 2) I G.A. Ekawati, GAK. Diah Puspawati, P. Timur Ina Jumlah Aktivitas Antioksidan Lactobacillus spp isolat feses bayi untuk pengembangan probiotik K.A. Nocianitri, I N. Sujaya,, Yan 2 Lama waktu kolonisasi Lactobacillus sp. F213 pada saluran pencernaan dianalisis menggunakan sidik DNA mikrobiomik feses dalam pengembangan probiotik untuk menurunkan kolesterol 3 Sifat Fungsional Campuran Kedelai dan Rumput Laut Ditinjau Dari Efek Hipoglikemik dan Hipokolesterolemik Secara in Vi Vivo (Tahun Ke 2 4 Efek Hipoglikemik diet Rumput Laut Gracilaria sp. Dan Caulerpa sp. Pada Tikus Diabetes Induksi Alloxan 5 Ekstraksi Komponen Bioaktif Daun Alpukat Dengan Bantuan Ultrasonik Pada Berbagai Jenis Dan Konsentrasi Pelarut I N. Sujaya, K.A. Nocianitri,, Yan I Ketut Suter, Ni Luh Ari Yusasrini dan Ni Made Yusa Ni Luh Ari Yusasrini, Ni Luh Putu Trisna Damayanti dan Ni Made Yusa I Wayan Rai Widarta dan I Wayan Arnata

8 6 Sifat Fungsional Ledok Yang Dibuat Dari Beberapa Jenis Kacang-kacangan Ditinjau Dari Efek Hipokolesterolemik Secara In Vivo Ni Made Yusa dan I Ketut Suter 7 Prevalensi Cemaran Mikrobiologis dan Logam Berat pada Minuman Tradisional (Loloh) dalam Upaya Peningkatkan Keamanan Mutu Pangan IDP Kartika Pratiwi, I Ketut Suter, Arisandi W, AAI Sri Wiandnyani 8 Aplikasi Tepung Suweg (Amorphopallus campanulatus BI) Termodifikasi Dengan Tepung Kelor (Moringa oleifera) Pada Pembuatan Mie 9 Basah Kajian Sifat Fungsional dan Kimia Tepung Kecambah Kacang Merah (Phaseolus vulgaris L.) dan Aplikasinya Menjadi Flakes IGA Ekawati,. Putu Timur Ina, IDP Kartika P Ni W.Wisaniyasa dan I Ketut Suter. 10 Fermentasi Cairan Pulpa Hasil Samping Pengolahan Kakao untuk Produksi Cuka Fermentasi Tahun I 11 Pemanfaatan Cairan Pulpa Hasil Samping Fermentasi Biji Kakao yang Ditambahkan Ragi Tape Menjadi Produk Cuka Makan- Tahun III 12 Kajian Keberadaan Escherichia coli pada Produk Wisata Kuliner Laut (Seafood) di Kabupaten Badung 13 Identifikasi Bakteri Penghambat Aspergillus flavusdari Rizosfer Tanaman Jagung dan Uji Metabolisme Sekunder terhadap Degradasi aflatoksin B1 14 Apilkasi Pati Talas Kimpul Termodifikasi Secara HMT (Heat Moisture Treament) pada Pembuatan bakso Ayam G.P. Ganda Putra, Ni Made Wartini, LuhPutu Trisna Darmayanti Ni Made Wartini, LuhPutuWrasiati, LuhPutu Trisna Darmayanti Luh Putu Trisna Darmayanti, Ni Luh Ari Yusasrini, I Dewa Gde Mayun Permana, AAGN Anom Jambe Agus Selamet Duniaji, N.W. Wisaniyasa, N.N. Puspawati N. Kencana Putra, N.W. Wisaniyasa, P. Suparthana

9 15 Kajian Nilai Gizi dan Sifat Sensoris Minuman Tradisional Bali Putu Ari Sandhi W, Ni Made Indri H, Ni Wyn Wisaniyasa 16 Optimasi Pembuatan Keju Lunak (Soft Cheese) Dengan Kulit Tanaman Rampelas (Ficus Ampelas) Sebagai Koagulan Alami 17 Kajiian Formulasi Gelatin ekstrak Daun Lokal dan Potensinya sebagai Edible coating Antibakteri pada Bakso Sapi Asap ; 18 Meningkatkan stabilitas, efektivitas dan bioavaibilitas senyawa bioaktif ekstrak kunyit asam menggunakan teknik mikroemulsi (o/w) 19 Optimasi Sistem LEISA dan Pengembangan Model Bioremidiasi Secara In-Situ Pada Budidaya Kentang (Solanum Tuberosum L.) Varietas Granola 20 Produksi Biomassa, Lipid dan Protein Sel Tunggal Mikroalga Nannochlorovis Sebagai Suplemen Makanan 21 Potensi Bakteri Asam Laktat Kandidat Probiotik yang diisolasi dari Minuman Fungsional Teh Kombucha. (HUPS) 22 Ekstraksi dan Modifikasi Pati Keladi dengan Pemanasan-Pendinginan (Autoclaving-Cooling) dalam Upaya Meningkatkan Nilai Tambah Umbiumbian Lokal 23 Modifikasi Pati Talas Kimpul Dengan Teknik Heat Moisture Treatment (Hmt) Dalam Upaya Pemanfaatannya Sebagai Pensubstitusi Terigu Pada Produksi Mie Instant. I Made Sugitha., Ni Nyoman Puspawati.,dan AAI.Sri Wiadnyani Tjok Oka, Nyoman Sumerta W., dan I Made Sugitha I D.G. Mayun Permana dan Lutfi Suhendra Yohanes Setyo, Ketut Budi Susrusa, I D.G. Mayun Permana dan IG.A. Lani Triani AAM Dewi Anggreni, Putu Ari Sandhi W Ni Made Indri Hapsari A, NN Puspawati. A.A.Istri Sri Wiadnyani, I D G Mayun Permana, I Wayan Rai Widarta I Nengah Kencana Putra, I Putu Supharthana, A.A.Istri Sri Wiadnyani

10 24 Pengaruh Berbagai Jenis Minyak Nabati terhadap Sifat Sensoris dan Nilai Gizi Kue Pia Ubi Ungu I Gusti Ngurah Agung, AAGN Anom Jambe, Agus Selamet Duniaji 25 Aplikasi Tepung Suweg (Amorphopallus campanulatus B1) Termodifikasi Dengan Tepung Kelor (Moringa oleifera) Pada Pembuatan Mie Basah. 26 Potensi ekstrak komponen bioaktif limbah buah tamarillo sebagai pewarna tradisional fungsional I G.A. Ekawati, P. Timur Ina dan Desak Kartika Pratiwi GAK. Diah Puspawati, I G.A. Ekawati, I G. P. Ganda Putra Jumlah *) Sumber dana : a = pembiayaan sendiri oleh pengabdi; b = pembiayaan dari PT yang bersangkutan; c = Kemendikbud; d = Institusi dalam negeri di luar Kemendikbud; e = Institusi luar negeri

MITRA BESTARI. Prof. Ir. I N Semadi Antara,M.P., Ph.D. Prof. Dr. Ir. I Ketut Satriawan,M.T. Prof. Ir. I Made Anom Sutrisna W., M.App.Sc., Ph.D.

MITRA BESTARI. Prof. Ir. I N Semadi Antara,M.P., Ph.D. Prof. Dr. Ir. I Ketut Satriawan,M.T. Prof. Ir. I Made Anom Sutrisna W., M.App.Sc., Ph.D. Vol.4, No.2, September 2017; Hal. 85-160 ISSN: 2407-3814 (print); 2477-2739 (e-journal) MITRA BESTARI Prof. Ir. I N Semadi Antara,M.P., Ph.D. Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Udayana-Denpasar

Lebih terperinci

DIAGRAM ALIR PROSEDUR PENETAPAN PEMBIMBING II SKRIPSI

DIAGRAM ALIR PROSEDUR PENETAPAN PEMBIMBING II SKRIPSI Kode Dok. : F-PB-08-09-01 DIAGRAM ALIR PROSEDUR PENETAPAN PEMBIMBING II SKRIPSI Pembimbing II skripsi mahasiswa ditentukan oleh Ketua PS. Setelah proposal penelitian mahasiswa dinyatakan lulus/layak dilanjutkan

Lebih terperinci

bermanfaat bagi kesehatan manusia. Di dalam es krim yoghurt dapat

bermanfaat bagi kesehatan manusia. Di dalam es krim yoghurt dapat I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Badan Standarisasi Nasional (1995), es krim adalah jenis makanan semi padat yang dibuat dengan cara pembekuan tepung es krim atau dari campuran susu, lemak hewani

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut data WHO (2000), 57 juta angka kematian di dunia setiap

BAB I PENDAHULUAN. Menurut data WHO (2000), 57 juta angka kematian di dunia setiap BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut data WHO (2000), 57 juta angka kematian di dunia setiap tahunnya disebabkan oleh penyakit tidak menular dan sekitar 3,2 juta kematian disebabkan oleh penyakit

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Sumber utama karbohidrat, diantaranya adalah serealia (contoh gandum, jagung,

PENDAHULUAN. Sumber utama karbohidrat, diantaranya adalah serealia (contoh gandum, jagung, 18 PENDAHULUAN Latar Belakang Karbohidrat merupakan senyawa organik yang jumlahnya paling banyak dan bervariasi dibandingkan dengan senyawa organik lainnya yang terdapat di alam. Sumber utama karbohidrat,

Lebih terperinci

DISERTASI. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Gelar Doktor di Program Doktor Ilmu Pertanian

DISERTASI. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Gelar Doktor di Program Doktor Ilmu Pertanian KARAKTERISASI SIFAT FUNGSIONAL DAN IDENTIFIKASI NILAI INDEKS GLIKEMIK SERTA SIFAT HIPOGLIKEMIK BERAS ANALOG BERBASIS PATI SAGU (Metroxylon spp.) DAN TEPUNG KACANG MERAH (Phaseolus vulgaris) DISERTASI Disusun

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakang Produk pangan yang memiliki kandungan gizi dan. kesehatan sangat penting dalam memenuhi kebutuhan gizi sekaligus

PENDAHULUAN. Latar Belakang Produk pangan yang memiliki kandungan gizi dan. kesehatan sangat penting dalam memenuhi kebutuhan gizi sekaligus PENDAHULUAN Latar Belakang Produk pangan yang memiliki kandungan gizi dan manfaat kesehatan sangat penting dalam memenuhi kebutuhan gizi sekaligus mampu menunjang aktivitas manusia. Produksi produk pangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maka perlu untuk segera dilakukan diversifikasi pangan. Upaya ini dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. maka perlu untuk segera dilakukan diversifikasi pangan. Upaya ini dilakukan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan penduduk Indonesia setiap tahun mendorong terjadinya peningkatan kebutuhan akan komoditas pangan. Namun, hal ini tidak diikuti dengan peningkatan produksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Meningkatnya status ekonomi masyarakat dan banyaknya iklan produk-produk pangan menyebabkan perubahan pola konsumsi pangan seseorang. Salah satunya jenis komoditas pangan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Yogurt adalah bahan makanan yang terbuat dari susu yang

I. PENDAHULUAN. Yogurt adalah bahan makanan yang terbuat dari susu yang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Yogurt adalah bahan makanan yang terbuat dari susu yang difermentasikan oleh bakteri asam laktat. Yogurt mempunyai rasa yang unik yaitu mempunyai rasa asam dan memiliki

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Makanan pendamping ASI (MP-ASI) adalah makanan atau minuman yang

I. PENDAHULUAN. Makanan pendamping ASI (MP-ASI) adalah makanan atau minuman yang 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Makanan pendamping ASI (MP-ASI) adalah makanan atau minuman yang mengandung zat gizi, diberikan kepada bayi atau anak usia 6-24 bulan guna memenuhi kebutuhan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. pemenuhan kebutuhan pangan menurut Indrasti (2004) adalah dengan

I. PENDAHULUAN. pemenuhan kebutuhan pangan menurut Indrasti (2004) adalah dengan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pangan merupakan kebutuhan dasar manusia yang terus meningkat seiring dengan peningkatan jumlah penduduk. Ketergantungan manusia terhadap pangan yang tinggi tidak diimbangi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu produk olahan susu di Indonesia yang berkembang pesat

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu produk olahan susu di Indonesia yang berkembang pesat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu produk olahan susu di Indonesia yang berkembang pesat adalah es krim. Produk ini banyak digemari masyarakat, mulai dari anak anak hingga dewasa karena rasanya

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. berlebihan dapat disinyalir menyebabkan penyakit jantung dan kanker. Menurut

I PENDAHULUAN. berlebihan dapat disinyalir menyebabkan penyakit jantung dan kanker. Menurut I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai: (1.1.) Latar Belakang, (1.2.) Identifikasi Masalah, (1.3.) Maksud dan Tujuan Penelitian, (1.4.) Manfaat Penelitian, (1.5.) Kerangka Pemikiran, (1.6.) Hipotesis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tanaman sukun (Arthocarpus altilis) merupakan tumbuhan yang terdapat di kawasan tropika dan banyak dibudidayakan di pulau jawa maupun luar jawa, buah sukun menghasilkan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. mineral, serta antosianin (Suzuki, dkk., 2004). antikanker, dan antiatherogenik (Indrasari dkk., 2010).

I. PENDAHULUAN. mineral, serta antosianin (Suzuki, dkk., 2004). antikanker, dan antiatherogenik (Indrasari dkk., 2010). I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Beras adalah salah satu jenis sereal yang dikonsumsi hampir satu setengah populasi manusia dan kira-kira 95% diproduksi di Asia (Bhattacharjee, dkk., 2002). Terdapat beberapa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan produk pangan menggunakan bahan baku kacang-kacangan

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan produk pangan menggunakan bahan baku kacang-kacangan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengembangan produk pangan menggunakan bahan baku kacang-kacangan telah dikenal luas oleh masyarakat Indonesia. Kita mengenal tempe, oncom, kecap, tahu, yang dibuat

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Kerangka Penelitian, (6) Hipotesis Penelitian, (7) Waktu dan Tempat Penelitian.

I PENDAHULUAN. Kerangka Penelitian, (6) Hipotesis Penelitian, (7) Waktu dan Tempat Penelitian. I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang Masalah, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Penelitian, (6) Hipotesis Penelitian,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 230 juta. Angka ini akan mengalami kenaikan sebesar 3% atau bertambah

BAB I PENDAHULUAN. 230 juta. Angka ini akan mengalami kenaikan sebesar 3% atau bertambah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penderita diabetes mellitus diseluruh dunia telah mencapai angka 230 juta. Angka ini akan mengalami kenaikan sebesar 3% atau bertambah 7 juta setiap tahunnya. Diabetes

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Saat ini masyarakat mengkonsumsi mie sebagai bahan pangan pokok

I. PENDAHULUAN. Saat ini masyarakat mengkonsumsi mie sebagai bahan pangan pokok I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Saat ini masyarakat mengkonsumsi mie sebagai bahan pangan pokok alternatif selain beras. Mie merupakan produk pangan yang telah menjadi kebiasaan konsumsi masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tanaman kesumba mempunyai biji yang biasa digunakan anak-anak untuk

BAB I PENDAHULUAN. tanaman kesumba mempunyai biji yang biasa digunakan anak-anak untuk 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tanaman kesumba (Bixa orellana) merupakan salah satu tanaman yang berupa pohon, tanaman tersebut biasa ditanam di pekarangan rumah atau di pinggiran jalan sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan bahan tambahan berbahaya untuk makanan. Salah satu bahan

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan bahan tambahan berbahaya untuk makanan. Salah satu bahan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah yang saat ini kerap timbul di bidang keamanan pangan adalah penggunaan bahan tambahan berbahaya untuk makanan. Salah satu bahan berbahaya yang banyak digunakan

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Penelitian merupakan sebuah proses dimana dalam pengerjaannya

I PENDAHULUAN. Penelitian merupakan sebuah proses dimana dalam pengerjaannya I PENDAHULUAN Penelitian merupakan sebuah proses dimana dalam pengerjaannya dibutuhkan penulisan laporan mengenai penelitian tersebut. Sebuah laporan tugas akhir biasanya berisi beberapa hal yang meliputi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Yoghurt merupakan salah satu produk minuman susu fermentasi yang populer di kalangan masyarakat. Yoghurt tidak hanya dikenal dan digemari oleh masyarakat di Indonesia

Lebih terperinci

SUSUNAN PENGURUS JURNAL Itepa. Penanggung Jawab Dekan Fakultas Teknologi Pertanian. Penasehat

SUSUNAN PENGURUS JURNAL Itepa. Penanggung Jawab Dekan Fakultas Teknologi Pertanian. Penasehat SUSUNAN PENGURUS JURNAL Itepa Penanggung Jawab Dekan Fakultas Teknologi Pertanian Penasehat Pembantu Dekan I Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Udayana Pembantu Dekan II Fakultas Teknologi Pertanian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ubi jalar atau ketela rambat ( Ipomoea batatas ) adalah sejenis tanaman

BAB I PENDAHULUAN. Ubi jalar atau ketela rambat ( Ipomoea batatas ) adalah sejenis tanaman BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Ubi jalar atau ketela rambat ( Ipomoea batatas ) adalah sejenis tanaman budidaya. Bagian yang dimanfaatkan adalah akarnya yang membentuk umbi dengan kadar gizi berupa

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jagung merupakan palawija sumber karbohidrat yang memegang peranan penting kedua setelah beras.

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jagung merupakan palawija sumber karbohidrat yang memegang peranan penting kedua setelah beras. 2 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jagung merupakan palawija sumber karbohidrat yang memegang peranan penting kedua setelah beras. Jagung juga mengandung unsur gizi lain yang diperlukan manusia yaitu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. biakan Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus. Rasa asam

BAB 1 PENDAHULUAN. biakan Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus. Rasa asam 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Menurut Askar (2005), yoghurt adalah salah satu hasil olahan pangan yang terbuat dari susu melalui proses fermentasi susu dengan menggunakan biakan Lactobacillus bulgaricus

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. lahan pertanian mengakibatkan impor beras semakin tinggi, atau bahkan krisis

I. PENDAHULUAN. lahan pertanian mengakibatkan impor beras semakin tinggi, atau bahkan krisis I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Beras merupakan bahan makanan pokok yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Kebutuhan yang semakin meningkat dan menyempitnya lahan pertanian mengakibatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia diantaranya adalah tempe, keju, kefir, nata, yoghurt, dan lainlain.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia diantaranya adalah tempe, keju, kefir, nata, yoghurt, dan lainlain. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hasil olahan fermentasi sudah banyak diketahui oleh masyarakat Indonesia diantaranya adalah tempe, keju, kefir, nata, yoghurt, dan lainlain. Salah satu yang populer

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Amerika misalnya, sebagian besar masyarakat menyukai minuman ini, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Amerika misalnya, sebagian besar masyarakat menyukai minuman ini, sehingga 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kopi merupakan salah satu minuman yang sangat di gemari oleh masyarakat Indonesia karena rasa dan aromanya. Minuman ini di gemari oleh segala umur secara turun temurun.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dilihat dari letak geografis, Indonesia merupakan negara yang terletak pada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dilihat dari letak geografis, Indonesia merupakan negara yang terletak pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dilihat dari letak geografis, Indonesia merupakan negara yang terletak pada garis khatulistiwa. Hal ini mempengaruhi segi iklim, dimana Indonesia hanya memiliki 2 musim

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ditambahkan dengan starter Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus

BAB I PENDAHULUAN. ditambahkan dengan starter Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Yoghurt merupakan salah satu olahan susu hasil fermentasi. Susu yang dipanaskan agar tidak terkontaminasi oleh bakteri lain, kemudian ditambahkan dengan starter Lactobacillus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan adalah produk fermentasi berbasis susu. Menurut Bahar (2008 :

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan adalah produk fermentasi berbasis susu. Menurut Bahar (2008 : 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Konsumsi produk pangan hasil fermentasi semakin meningkat seiring berkembangnya bioteknologi. Produk-produk fermentasi dapat berbahan dari produk hewani maupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sehingga tidak hanya menginginkan makanan yang enak dengan mouthfeel yang

BAB I PENDAHULUAN. sehingga tidak hanya menginginkan makanan yang enak dengan mouthfeel yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat dewasa ini telah memandang pentingnya menjaga kesehatan sehingga tidak hanya menginginkan makanan yang enak dengan mouthfeel yang baik tetapi juga yang dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Diabetes melitus (DM) merupakan salah satu penyakit degeneratif kronis yang ditandai dengan peningkatan kadar glukosa dalam darah yang salah satunya disebabkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tahun 1960-an ubi jalar telah menyebar hampir di seluruh Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. tahun 1960-an ubi jalar telah menyebar hampir di seluruh Indonesia BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Ubi jalar ungu (Ipomoea batatas L) berasal dari Amerika Tengah, pada tahun 1960-an ubi jalar telah menyebar hampir di seluruh Indonesia (Rukmana, 2001). Ubi jalar (Ipomoea

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai : (1.1) Latar Belakang, (1.2) Identifikasi

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai : (1.1) Latar Belakang, (1.2) Identifikasi I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai : (1.1) Latar Belakang, (1.2) Identifikasi Masalah, (1.3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (1.4) Manfaat Penelitian, (1.5) Kerangka Pemikiran, (1.6) Hipotesis Penilitian,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengkonsumsi berbagai jenis pangan sehingga keanekaragaman pola

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengkonsumsi berbagai jenis pangan sehingga keanekaragaman pola BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu masalah yang dihadapi oleh negara berkembang termasuk Indonesia adalah peningkatan jumlah penduduk yang pesat dan tidak seimbang dengan penyediaan pangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang pesat, sehingga memerlukan zat-zat gizi yang tinggi setiap kilogram berat

BAB I PENDAHULUAN. yang pesat, sehingga memerlukan zat-zat gizi yang tinggi setiap kilogram berat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan setiap orang akan makanan tidak sama, karena kebutuhan akan berbagai zat gizi juga berbeda. Umur, Jenis kelamin, macam pekerjaan dan faktorfaktor lain menentukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik di daerah tropis salah satunya yaitu tanaman munggur. Tanaman ini

BAB I PENDAHULUAN. baik di daerah tropis salah satunya yaitu tanaman munggur. Tanaman ini BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang mempunyai tingkat keanekaragaman hayati tinggi. Hal ini dapat diketahui dari biodiversititumbuhan Indonesia. Berbagai tanaman dapat tumbuh

Lebih terperinci

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS UDAYANA FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN PROGRAM STUDI ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS UDAYANA FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN PROGRAM STUDI ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN Kode Dok. : F-PB-08-04-01 DIAGRAM ALIR PROSEDUR PENETAPAN PEMBIMBING PKL DAN PEMBIMBING I SKRIPSI Dekan Fakultas Teknologi Pertanian melalui PD I menginstruksikan kepada Ketua Program Studi untuk menetapkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. difermentasi dengan menggunakan bakteri Lactobacillus bulgaricus dan

BAB I PENDAHULUAN. difermentasi dengan menggunakan bakteri Lactobacillus bulgaricus dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yoghurt merupakan produk olahan susu yang dipasteurisasi kemudian difermentasi dengan menggunakan bakteri Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophillus.

Lebih terperinci

Obat Herbal Diabetes dan Diet Makanan, Pasangan Serasi Untuk Diabetesi

Obat Herbal Diabetes dan Diet Makanan, Pasangan Serasi Untuk Diabetesi Obat Herbal Diabetes dan Diet Makanan, Pasangan Serasi Untuk Diabetesi Banyak yang bilang bahwa penggunaan obat herbal diabetes jauh lebih aman daripada penggunaan obat kimia Menanggapi kutipan yang tertera

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. disebabkan oleh berbagai macam masalah. Menurut McCarl et al., (2001),

I. PENDAHULUAN. disebabkan oleh berbagai macam masalah. Menurut McCarl et al., (2001), I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bidang pangan telah menjadi aspek yang penting karena berkaitan erat dengan kebutuhan pokok masyarakat. Pada umumnya, masalah yang berkaitan dengan pangan dapat menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahan pangan lokal, termasuk ubi jalar (Erliana, dkk, 2011). Produksi ubi

BAB I PENDAHULUAN. bahan pangan lokal, termasuk ubi jalar (Erliana, dkk, 2011). Produksi ubi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Diversifikasi pangan merupakan program prioritas Kementerian Pertanian sesuai dengan PP Nomor 22 tahun 2009 tentang Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. minuman (Saparinto dan Hidayati, 2006). banyak dikonsumsi oleh masyarakat adalah sosis. Data survei independen yang

I. PENDAHULUAN. minuman (Saparinto dan Hidayati, 2006). banyak dikonsumsi oleh masyarakat adalah sosis. Data survei independen yang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik yang diolah maupun yang tidak diolah, yang diperuntukkan sebagai makanan maupun minuman bagi

Lebih terperinci

PENGARUH PERBANDINGAN TERIGU DAN TEPUNG BEKATUL BERAS MERAH TERHADAP KARAKTERISTIK BISKUIT SKRIPSI

PENGARUH PERBANDINGAN TERIGU DAN TEPUNG BEKATUL BERAS MERAH TERHADAP KARAKTERISTIK BISKUIT SKRIPSI PENGARUH PERBANDINGAN TERIGU DAN TEPUNG BEKATUL BERAS MERAH TERHADAP KARAKTERISTIK BISKUIT SKRIPSI Oleh : I MADE DWI CAHYADI PUTRA NIM : 1011105030 JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. 6. Hipotesis Penelitian, dan 7. Waktu dan Tempat Penelitian. keperluan. Berdasarkan penggolongannya tepung dibagi menjadi dua, yaitu

I PENDAHULUAN. 6. Hipotesis Penelitian, dan 7. Waktu dan Tempat Penelitian. keperluan. Berdasarkan penggolongannya tepung dibagi menjadi dua, yaitu I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai : 1. Latar Belakang, 2. Identifikasi Masalah, 3. Maksud dan Tujuan Penelitian, 4. Manfaat Penelitian, 5. Kerangka Pemikiran, 6. Hipotesis Penelitian, dan 7. Waktu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara tropis yang kaya akan keanekaragaman hayatinya. Keanekaragaman yang dimiliki oleh negara ini berupa flora dan fauna. Salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seperti selulosa, hemiselulosa, dan pektin. Karbohidrat pada ubi jalar juga

BAB I PENDAHULUAN. seperti selulosa, hemiselulosa, dan pektin. Karbohidrat pada ubi jalar juga BAB I PENDAHULUAN a. Latar Belakang Kandungan gizi utama pada ubi jalar adalah karbohidrat sebanyak 75-90% berat kering ubi merupakan gabungan dari pati, gula, dan serat seperti selulosa, hemiselulosa,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Mie merupakan jenis makanan hasil olahan tepung yang sudah. dikenal oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Mie juga merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Mie merupakan jenis makanan hasil olahan tepung yang sudah. dikenal oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Mie juga merupakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mie merupakan jenis makanan hasil olahan tepung yang sudah dikenal oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Mie juga merupakan jenis makanan yang digemari oleh berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jumlah pengidap diabetes melitus (diabetesi) di dunia saat ini terus

BAB I PENDAHULUAN. Jumlah pengidap diabetes melitus (diabetesi) di dunia saat ini terus BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Jumlah pengidap diabetes melitus (diabetesi) di dunia saat ini terus meningkat dari tahun ke tahun. Bahkan sejak tahun 1990, diabetes melitus termasuk 29 penyakit

Lebih terperinci

dapat dimanfaatkan sebagai obat berbagai macam penyakit. Beberapa yang dilakukan untuk menemukan senyawa-senyawa bioaktif yang

dapat dimanfaatkan sebagai obat berbagai macam penyakit. Beberapa yang dilakukan untuk menemukan senyawa-senyawa bioaktif yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tumbuhan memiliki senyawa bioaktif metabolit sekunder yang dapat dimanfaatkan sebagai obat berbagai macam penyakit. Beberapa diantaranya memiliki sifat antibakteri

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. yang memadai akan mengakibatkan terjadinya kerawanan sosial berupa

I. PENDAHULUAN. yang memadai akan mengakibatkan terjadinya kerawanan sosial berupa I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pangan merupakan kebutuhan dasar manusia yang terus meningkat seiring dengan peningkatan jumlah penduduk. Ketergantungan manusia terhadap pangan yang tinggi tanpa diimbangi

Lebih terperinci

merupakan salah satu produk pangan yang cukup digemari oleh masyarakat lokal seperti umbi-umbian dan kacang-kacangan. Penggunaan bahan baku yang

merupakan salah satu produk pangan yang cukup digemari oleh masyarakat lokal seperti umbi-umbian dan kacang-kacangan. Penggunaan bahan baku yang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Produk pangan siap santap berupa makanan cair atau berupa bubur instan merupakan salah satu produk pangan yang cukup digemari oleh masyarakat sekarang. Saat ini produk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbentuk semi padat yang biasa dikonsumsi sebagai makanan selingan

BAB I PENDAHULUAN. berbentuk semi padat yang biasa dikonsumsi sebagai makanan selingan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Es krim merupakan merupakan salah satu produk olahan susu berbentuk semi padat yang biasa dikonsumsi sebagai makanan selingan dan dibuat melalui proses pembekuan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia kaya akan kue tradisional, salah satu jenis kue tradisional di

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia kaya akan kue tradisional, salah satu jenis kue tradisional di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia kaya akan kue tradisional, salah satu jenis kue tradisional di Indonesia adalah kue talam. Kue ini merupakan kue yang berbahan dasar tepung beras dan tepung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara penghasil umbi-umbian, antara lain

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara penghasil umbi-umbian, antara lain BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara penghasil umbi-umbian, antara lain singkong atau ubi kayu, ubi jalar, ubi talas, dan lain sebagainya. Umbi-umbian merupakan sumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mamalia seperti sapi, kambing, unta, maupun hewan menyusui lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. mamalia seperti sapi, kambing, unta, maupun hewan menyusui lainnya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Susu merupakan hasil sekresi kelenjar ambing (mamae) yang berasal dari pemerahan pada mamalia dan mengandung lemak, protein, laktosa, serta berbagai jenis vitamin (Susilorini,

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. pertanian atau sisa hasil pertanian yang bernilai gizi rendah sebagai bahan pakan

BAB I. PENDAHULUAN. pertanian atau sisa hasil pertanian yang bernilai gizi rendah sebagai bahan pakan 1 BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahan utama makanan ternak ruminansia adalah hijauan pada umumnya, yang terdiri dari rumput dan leguminosa yang mana pada saat sekarang ketersediaannya mulai terbatas

Lebih terperinci

Gambar 1. Beberapa varietas talas Bogor

Gambar 1. Beberapa varietas talas Bogor II. TINJAUAN PUSTAKA A. TALAS Talas Bogor (Colocasia esculenta (L.) Schott) termasuk famili dari Araceae yang dapat tumbuh di daerah beriklim tropis, subtropis, dan sedang. Beberapa kultivarnya dapat beradaptasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. anorganik dan limbah organik. Limbah anorganik adalah limbah yang berasal

BAB I PENDAHULUAN. anorganik dan limbah organik. Limbah anorganik adalah limbah yang berasal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Limbah merupakan hasil sampingan dari aktivitas manusia yang sudah terpakai, baik dalam skala rumah tangga, industri, pertambangan dan lainlain. Limbah berdasarkan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Singkong ( Manihot esculenta) merupakan salah satu komoditas yang memiliki

I. PENDAHULUAN. Singkong ( Manihot esculenta) merupakan salah satu komoditas yang memiliki I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Singkong ( Manihot esculenta) merupakan salah satu komoditas yang memiliki nilai ekonomi dan telah banyak dikembangkan karena kedudukannya sebagai sumber utama karbohidrat

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Tenggara yang beriklim tropis basah seperti Indonesia, Thailand dan Malaysia

I. PENDAHULUAN. Tenggara yang beriklim tropis basah seperti Indonesia, Thailand dan Malaysia I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Durian (Durio zibethinus Murray) merupakan salah satu tanaman asli Asia Tenggara yang beriklim tropis basah seperti Indonesia, Thailand dan Malaysia (Ashari, 1995). Durian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Meningkatnya status ekonomi masyarakat dan gencarnya iklan produk pangan menyebabkan perubahan pola konsumsi pangan seseorang. Salah satu jenis komoditas pangan yang

Lebih terperinci

PERBANDINGAN TEPUNG SINGKONG DENGAN TEPUNG TALAS DAN KONSENTRASI SERBUK TEH HIJAU TERHADAP KARAKTERISTIK COOKIES (KUE KERING) BERBASIS UMBI- UMBIAN

PERBANDINGAN TEPUNG SINGKONG DENGAN TEPUNG TALAS DAN KONSENTRASI SERBUK TEH HIJAU TERHADAP KARAKTERISTIK COOKIES (KUE KERING) BERBASIS UMBI- UMBIAN PERBANDINGAN TEPUNG SINGKONG DENGAN TEPUNG TALAS DAN KONSENTRASI SERBUK TEH HIJAU TERHADAP KARAKTERISTIK COOKIES (KUE KERING) BERBASIS UMBI- UMBIAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Syarat Sidang Program

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Roti tawar merupakan salah satu produk turunan dari terigu yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia khususnya masyarakat perkotaan, namun tepung terigu yang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Ubi jalar (Ipomoea batatas L) merupakan salah satu hasil pertanian yang

I. PENDAHULUAN. Ubi jalar (Ipomoea batatas L) merupakan salah satu hasil pertanian yang 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Ubi jalar (Ipomoea batatas L) merupakan salah satu hasil pertanian yang mengandung karbohidrat dan sumber kalori yang cukup tinggi, sumber vitamin (A, C,

Lebih terperinci

AGROTECHNO Volume 1, Nomor 1, April 2016, hal

AGROTECHNO Volume 1, Nomor 1, April 2016, hal Kajian perbandingan tepung Ubi Jalar Kuning (Ipomoea batatas L) dan Tepung Terigu terhadap Karakteristik Bolu Kukus Study of Ratio of Orange-Fleshed Sweet Potato (Ipomoea batatas L) and Wheat Flour on

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit hipertensi termasuk penyakit kronik akibat gangguan sistem

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit hipertensi termasuk penyakit kronik akibat gangguan sistem I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit hipertensi termasuk penyakit kronik akibat gangguan sistem sirkulasi darah yang menjadi masalah besar bagi masyarakat. Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah

Lebih terperinci

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG vii DAFTAR ISI ABSTRAK... iii ABSTRACT... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... xi DAFTAR GAMBAR... xiii DAFTAR LAMPIRAN... xiv I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Identifikasi

Lebih terperinci

SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2015

SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2015 PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2015 ii Kuta, 29-30 Oktober 2015 SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2015 SEMINAR NASIONAL DAN TEKNOLOGI Kuta, 29-30 Oktober 2015 LEMBAGA PENELITIAN DAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Minuman herbal merupakan salah satu minuman berbahan dasar tumbuhan alami yang berkhasiat bagi tubuh. Minuman herbal dibuat dengan dasar rempahrempah, akar, batang,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. gurih, berwarna cokelat, tekstur lunak, digolongkan makanan semi basah

BAB I PENDAHULUAN. gurih, berwarna cokelat, tekstur lunak, digolongkan makanan semi basah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dodol merupakan salah satu makanan tradisional yang mudah dijumpai di beberapa daerah di Indonesia. Dodol memiliki rasa manis gurih, berwarna cokelat, tekstur lunak,

Lebih terperinci

Mikroorganisme dalam Industri Fermentasi

Mikroorganisme dalam Industri Fermentasi Mikroorganisme dalam Industri Fermentasi Mas ud Effendi Agroindustri Produk Fermentasi TIP FTP - UB Mikrobia yang sering digunakan dalam fermentasi Bakteri (bacteria) Khamir (yeast) Jamur (fungi) 1 Bakteri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan bantuan kapang golongan Rhizopus Sp. Menurut Astawan

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan bantuan kapang golongan Rhizopus Sp. Menurut Astawan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di Indonesia banyak sekali ditemukan tempe, makanan yang terbuat dari kedelai dengan cara fermentasi atau peragian dengan menggunakan bantuan kapang golongan Rhizopus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. SUSENAS 1999 sampai dengan 2007 menunjukkan bahwa pola konsumsi

BAB I PENDAHULUAN. SUSENAS 1999 sampai dengan 2007 menunjukkan bahwa pola konsumsi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pola konsumsi masyarakat yang berbasis pada beras menyebabkan beras ditempatkan sebagai makanan pokok yang strategis. Hasil data SUSENAS 1999 sampai dengan 2007 menunjukkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat, baik perkotaan maupun di pedesaan. Anak-anak dari berbagai

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat, baik perkotaan maupun di pedesaan. Anak-anak dari berbagai BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Makanan jajanan sudah menjadi kebiasaan yang tidak terpisahkan dari kehidupan masyarakat, baik perkotaan maupun di pedesaan. Anak-anak dari berbagai golongan apapun

Lebih terperinci

Pengembangan Produk Tepung Pisang dengan Indeks Glikemik Rendah dan Sifat Prebiotik sebagai Bahan Pangan Fungsional

Pengembangan Produk Tepung Pisang dengan Indeks Glikemik Rendah dan Sifat Prebiotik sebagai Bahan Pangan Fungsional HIBAH KOMPETITIF PENELITIAN SESUAI PRIORITAS NASIONAL BATCH II TAHUN 2009 Pengembangan Produk Tepung Pisang dengan Indeks Glikemik Rendah dan Sifat Prebiotik sebagai Bahan Pangan Fungsional Prof. Dr. Ir.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tempe merupakan makanan tradisional khas Indonesia, sebagian besar

BAB I PENDAHULUAN. Tempe merupakan makanan tradisional khas Indonesia, sebagian besar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tempe merupakan makanan tradisional khas Indonesia, sebagian besar masyarakat Indonesia menjadikan tempe sebagai lauk pauk pendamping makanan pokok. Menurut data dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tempe merupakan makanan khas Indonesia yang cukup populer dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tempe merupakan makanan khas Indonesia yang cukup populer dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tempe merupakan makanan khas Indonesia yang cukup populer dan telah membudaya di semua lapisan masyarakat, baik masyarakat perkotaan maupun pedesaan. Tempe mengandung

Lebih terperinci

PENGARUH PERENDAMAN DALAM LARUTAN GULA TERHADAP PERSENTASE OLIGOSAKARIDA DAN SIFAT SENSORIK TEPUNG KACANG KEDELAI (Glycine max)

PENGARUH PERENDAMAN DALAM LARUTAN GULA TERHADAP PERSENTASE OLIGOSAKARIDA DAN SIFAT SENSORIK TEPUNG KACANG KEDELAI (Glycine max) PENGARUH PERENDAMAN DALAM LARUTAN GULA TERHADAP PERSENTASE OLIGOSAKARIDA DAN SIFAT SENSORIK TEPUNG KACANG KEDELAI (Glycine max) Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1

Lebih terperinci

BAHAN MAKANAN SETENGAH JADI

BAHAN MAKANAN SETENGAH JADI BAHAN MAKANAN SETENGAH JADI Definisi : * Bahan makanan olahan yang harus diolah kembali sebelum dikonsumsi manusia * Mengalami satu atau lebih proses pengolahan Keuntungan: * Masa simpan lebih panjang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dasar tepung terigu yang digemari oleh semua kalangan usia (subagjo,

BAB I PENDAHULUAN. dasar tepung terigu yang digemari oleh semua kalangan usia (subagjo, BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Biskuit merupakan salah satu produk olahan pangan yang berbahan dasar tepung terigu yang digemari oleh semua kalangan usia (subagjo, 2007). Kegemaran masyarakat terhadap

Lebih terperinci

SURAT PERNYATAAN. Bukit Jimbaran, Oktober 2016 I GUSTI AYU MADE NADYA CITRA D. NIM

SURAT PERNYATAAN. Bukit Jimbaran, Oktober 2016 I GUSTI AYU MADE NADYA CITRA D. NIM SURAT PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul: Pengaruh Substitusi Terigu Dengan Tepung Kecambah Kacang Merah (Phaseolus vulgaris L) Terhadap Karakteristik Cookies adalah karya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lebih dari 50% penduduk dunia tergantung pada beras sebagai sumber kalori utama. Di Indonesia, konsumsi dari kelompok padi-padian masih dominan baik di kota maupun di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. oleh terpenuhinya kebutuhan gizi dalam makanannya. Pada usia 6 bulan pertama,

BAB I PENDAHULUAN. oleh terpenuhinya kebutuhan gizi dalam makanannya. Pada usia 6 bulan pertama, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Fase perkembangan fisik dan fungsi fisiologis bayi sangat didukung oleh terpenuhinya kebutuhan gizi dalam makanannya. Pada usia 6 bulan pertama, kebutuhan gizi bayi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Ubi jalar adalah tanaman yang tumbuh menjalar di dalam tanah dan menghasilkan umbi. Ubi jalar dapat di tanam pada lahan yang kurang subur, dengan catatan tanah tersebut

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan Waktu Peneltian.

I PENDAHULUAN. Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan Waktu Peneltian. I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan tujuan Penelitian, (4) Manfaat Peneltian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian dan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. pangan yang disukai anak-anak (Sardjunani, 2013).

I. PENDAHULUAN. pangan yang disukai anak-anak (Sardjunani, 2013). I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hasil survey yang dilakukan Kementerian PPN pada pertengahan tahun 2013, masih ditemukan lebih dari 8 juta anak Indonesia mengalami kekurangan gizi. Anak kurang gizi dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat dijadikan bahan utama dalam pembuatan tempe. Tempe. karbohidrat dan mineral (Cahyadi, 2006).

BAB I PENDAHULUAN. dapat dijadikan bahan utama dalam pembuatan tempe. Tempe. karbohidrat dan mineral (Cahyadi, 2006). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tempe merupakan makanan tradisional rakyat Indonesia yang relatif murah dan mudah di dapat. Tempe berasal dari fermentasi kacang kedelai atau kacang-kacangan lainnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara berkembang selalu berupaya melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara berkembang selalu berupaya melakukan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia sebagai negara berkembang selalu berupaya melakukan peningkatan derajat kesehatan masyarakat karena pemerintah memiliki kewajiban terhadap kesejahteraan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. memberikan efek menyehatkan bagi inangnya dengan cara memperbaiki komposisi

I. PENDAHULUAN. memberikan efek menyehatkan bagi inangnya dengan cara memperbaiki komposisi I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Meningkatnya kebutuhan konsumen akan produk yang dapat memberikan efek menguntungkan bagi kesehatan mendorong pengembangan probiotik. Probiotik adalah mikroorganisme

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. mencukupi kebutuhan gizi masyarakat, sehingga perlu mendapat perhatian besar

PENDAHULUAN. mencukupi kebutuhan gizi masyarakat, sehingga perlu mendapat perhatian besar PENDAHULUAN Latar Belakang Susu merupakan salah satu bahan pangan yang sangat penting dalam mencukupi kebutuhan gizi masyarakat, sehingga perlu mendapat perhatian besar mengingat banyaknya kasus gizi buruk

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kebutuhan tepung terigu di Indonesia saat ini terus meningkat. Asosiasi Produsen

I. PENDAHULUAN. Kebutuhan tepung terigu di Indonesia saat ini terus meningkat. Asosiasi Produsen I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Kebutuhan tepung terigu di Indonesia saat ini terus meningkat. Asosiasi Produsen Tepung Terigu Indonesia (Aptindo) melaporkan bahwa terjadi kenaikan konsumsi

Lebih terperinci

PENDAHULUAN mg/dl. Faktor utama yang berperan dalam mengatur kadar gula darah

PENDAHULUAN mg/dl. Faktor utama yang berperan dalam mengatur kadar gula darah PENDAHULUAN Latar Belakang Makanan umumnya mengandung karbohidrat, lemak dan protein. Salah satu monomer penyusun utama karbohidrat adalah glukosa yang berfungsi sebagai sumber utama energi bagi tubuh.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara beriklim tropis yang memiliki potensi di sektor

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara beriklim tropis yang memiliki potensi di sektor I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara beriklim tropis yang memiliki potensi di sektor pertanian yang cukup besar. Berbagai komoditas pertanian memiliki kelayakan yang cukup baik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kuning melalui proses fermentasi jamur yaitu Rhizopus oryzae, Rhizopus stolonifer, atau Rhizopus oligosporus. Tempe dikenal sebagai

BAB I PENDAHULUAN. kuning melalui proses fermentasi jamur yaitu Rhizopus oryzae, Rhizopus stolonifer, atau Rhizopus oligosporus. Tempe dikenal sebagai 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia mempunyai beranekaragam biji-bijian kacang polong yang dapat dimanfaatkan untuk pembuatan tempe seperti kacang merah, kacang hijau, kacang tanah, biji kecipir,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. serta mengkonsumsi produk pangan yang baik untuk pencernaan. Probiotik berkembang makin pesat sejalan dengan makin banyaknya

I. PENDAHULUAN. serta mengkonsumsi produk pangan yang baik untuk pencernaan. Probiotik berkembang makin pesat sejalan dengan makin banyaknya I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada era globalisasi ini, kebutuhan dan keinginan manusia yang semakin meningkat berpengaruh pada perubahan gaya hidup khususnya pola makan seharihari. Pola makan yang

Lebih terperinci