BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Saham
|
|
- Sucianty Indradjaja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori Saham Pengertian Saham Menurut PSAK no. 42, efek/saham adalah surat berharga, surat pengakuan utang, surat berharga komersial, saham obligasi, tanda bukti utang dan unit penyertaan kontrak investasi kolektif. Penyertaan ini bukan merupakan pelaksanaan ketentuan peraturan pemerintah tersebut. Saham adalah tanda penyertaan modal dalam suatu perusahaan perseroan terbatas dengan manfaat yang dapat diperoleh berupa dividen, capital gain, dan manfaat non-finansial antaralain berupa konsekuensi atas kepemilikan saham berupa kekuasaan, kebanggaan, dan khususnya hak suara dalam menentukan jalan nya perusahaan. Secara umum saham dapat dibagi dalam dua jenis yaitu saham biasa (common stock) dan saham preferen (preferen stock). Harga saham menurut Jogiyanto (2000: 8) adalah harga saham yang terjadi di pasar bursa pada saat tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar dan ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham yang bersangkutan di pasar modal. Harga saham dapat tercipta akibat permintaan dan penawaran yang terjadi di bursa. Jika bursa
2 efek tutup, maka closing price (harga penutup) akan menjadi harga pasar suatu saham. Harga saham dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu: a. Harga nominal Harga nominal adalah harga yang tertera pada sertifikat saham yang ditetapkan oleh emiten. b. Harga perdana Harga perdana adalah harga yang dicatat saat Initial Public Offering dan terrbentuk dari kesepakatan emiten dan penjamin emisi. c. Harga pasar Harga pasar adalah harga jual dari investor satu dan investor lain. Transaksi ini tidak lagi melibatkan penjamin emisi emiten. Harga ini disebut sebagai harga di pasar sekunder dan harga inilah yang benar-benar mewakili harga perusahaan penerrbitnya, karena pada transaksi di pasar sekunder, kecil sekali terjadi negosiasi harga investor dengan perrusahaan penerbit. Harga yang setiap hari di umumkan di surat kabar atau media lain adalah harga pasar.
3 2.1.2 Teori Sinyal (Signaling Theory) Menurut Brigham dan Houston (2010: 444) teori sinyal adalah teori yang mengatakan bahwa investor menganggap perubahan dividen sebagai sinyal dari perkiraan pendapatan manajemen. Signalling theory menekankan kepada pentingnya informasi yang dikeluarkan oleh perusahaan terhadap keputusan investasi pihak di luar perusahaan. Informasi merupakan unsur penting bagi investor dan pelaku bisnis karena informasi pada dasarnya menyajikan keterangan, catatan atau gambaran baik untuk keadaan masa lalu, saat ini maupun keadaan masa yang akan datang bagi kelangsungan hidup suatu perusahaan dan bagaimana pasaran efeknya. Informasi yang lengkap, relevan, akurat dan tepat waktu sangat diperlukan oleh investor di pasar modal sebagai alat analisis untuk mengambil keputusan investasi. Secara umum, teori sinyal berkaitan dengan pemahaman tentang bagaimana suatu sinyal sangat bernilai atau bermanfaat sementara sinyal yang lain tidak berguna. Teori sinyal mencermati bagaimana sinyal berkaitan dengan kualitas yang dicerminkan di dalamnya dan elemenelemen apa saja dari sinyal atau komunitas sekitarnya yang membuat sinyal tersebut agar meyakinkan dan menarik. Teori sinyal menyatakan bahwa menejer (agen) atau perusahaan secara kualitatif memiliki kelebihan informasi dibandingkan dengan pihak luar dan mereka menggunakan ukuran-ukuran atau fasilitas tertentu yang menyiratkan kualitas perusahaannya. Jika pemegang saham atau investor tidak mencoba
4 mencari informasi terkait dengan sinyal, mereka tidak akan mampu mengambil manfaat maksimal Teori Random Walk Model random walk mengemukakan persoalan harga-harga saham yang lalu dapat membantu meramalkan harga-harga saham atau tingkat keuntungan waktu yang akan datang. Model ini menegaskan dua hipotesis utama yaitu perubahan harga adalah bebas antara satu jangka waktu dengan jangka waktu yang lain, dan perubahan harga mengikuti beberapa distribusi probabiliti tertentu. Pada model ini asumsi pergerakan harga adalah random. Menurut Salim (2012:12): sebuah informasi yang mengindikasikan bahwa sebuah harga saham berada pada under price maka para investor akan berlomba untuk membeli saham tersebut karena adanya keuntungan dalam saham tersebut. Saham yang banyak dibeli tersebut akan mengakibatkan naiknya permintaan sehingga harga saham tersebut naik pada tingkat wajar. Saham yang secara tiba-tiba naik hingga ke tingkat wajar saat semua informasi telah tersedia pastilah dikarenakan terdapat informasi baru tentang saham tersebut. Informasi terbaru pastilah tidak dapat terprediksi (unpredictable). Pada akhirnya perubahan harga saham yang diakibatkan reaksi terhadap informasi baru tidak dapat diprediksi. Oleh karena itu walaupun para investor memperoleh informasi dari dalam, investor masih tidak dapat meramal gerakan harga saham yang akan datang dengan tepat. Hal ini karena segala informasi akan tergantung dalam harga saham itu sebagaimana diketahui umum.
5 2.1.4 Economic Value Added (EVA) Menurut Fatma dan Adi (2014: 130), EVA merupakan estimasi laba ekonomi yang sebenarnya untuk tahun tertentu dan sangat jauh berbeda dengan laba bersih akuntansi, karena laba akuntansi tidak dikurangi dengan biaya ekuitas. Untuk perhitungan EVA biaya ekuitas akan dikurangi. Eva menunjukkan sisa laba setelah semua biaya modal termasuk modal ekuitas yang telah dikurangkan, sedangkan laba akuntansi ditentukan tanpa memperhitungkan modal ekuitas. EVA saat ini merupakan salah satu metode yang digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi operasi suatu perusahaan dalam menggunakan modal untuk menciptakan nilai tambah atau profitabilitas. Melalui konsep EVA, pihak manajemen dapat mengetahui biaya modal yang sebenarnya dari lingkup bisnisnya, sehingga tingkat pengembalian modal dapat terlihat jelas. EVA sebagai alat pengukur kinerja keuangan didasarkan pada laba ekonomis yang menyatakan bahwa kekayaan hanya tercipta ketika sebuah perusahaan mampu menutup biaya operasi dan biaya modal. EVA juga merupakan alat komunikasi yang efektif, baik untuk penciptaan nilai yang dapat dijangkau oleh menejer lini yang akhirnya mendorong kinerja perusahaan untuk berhubungan dengan pasar modal (Young & O Byrne, 2001: 18). Penilaian merupakan suatu yang penting dalam melakukan proses, baik itu perencanaan, pengendalian, ataupun proses transaksional. Dengan
6 melakukan penilaian perusahaan dapat memilih strategi dan struktur keuangannya, menentukan phse out terhadap unit-unit bisnis yang tidak produktif, menetapkan balas jasa internal, dan juga menentukan harga saham secara wajar. EVA yang dicetuskan oleh G. Bernett dan Joel M pada tahun 1990-an merupakan jawaban terhadap metode penilaian yang lebih baik, mengingat beberapa keunggulan yang dimiliki oleh EVA (Sari, 2006) yaitu : (1) memfokuskan penilaiannya pada nilai tambah dengan memperhitungkan beban biaya modal sebagai konsekuensi investasi, (2) relatif mudah dilakukan, dan (3) dapat digunakan secara mandiri, artinya tanpa memerlukan data pembanding sebagai konsep penilaian dengan menggunakan analisis rasio. EVA didefinisikan sebagai keuntungan operasional setelah pajak dikurangi dengan biaya modal atau pengukuran pendapatan sisi (residual income) yang mengurangkan biaya modal terhadap biaya operasi. Sari (2006) mengatakan bahwa ada dua hal yang harus diketahui dalam konsep EVA, yaitu berapa biaya modal yang sebenarnya dan berapa besar yang digunakan. Jadi konsep EVA adalah penggabungan kedua biaya tersebut (biaya hutang dan biaya ekuitas) menurut proporsinya atau yang dikenal sebagi weighted averagecost of capital (WACC) (Jogiyanto, 2000: 50-54). Ada tiga asumsi dalam penerapan biaya modal. Pertama, resiko bisnis adalah konstan. Artinya, WACC hanya tepat digunakan apabila hanya investasi yang mempunyai tingkat resiko bisnis sama untuk asetaset yang ada. Kedua, Resiko keuangan konstan. Resiko ini ditentukan
7 oleh perbandingan sumber pendanaan jangka panjang dalam struktur modal. Ketiga, kebijakan dividen konstan. Kebijakan dividen akan menentukan tingkat pertumbuhan perusahaan, peningkatan pertumbuhan ini menentukan pertumbuhan perubahan dalam biaya modal. Langkah-langkah menghitung EVA, menurut Brigham dan Houston (2010: 69), EVA ditentukan dengan cara antara lain: 1. Menghitung laba bersih setelah pajak (Net Operating Profit after Taxes/ NOPAT) NOPAT = Net Income + Interest Expense (1 TAX) Keterangan : Net Income = laba bersih Interest Expense = beban bunga Tax = tarif pajak 2. Menghitung Invested Capital Invested Capital = Total Kewajiban dan Ekuitas Kewajiban Jangka Pendek 3. Menghitung WACC (Weighted Average Cost of Capital) WACC = [(D x rd)(1-tax) + (E + re)] Keterangan:
8 WACC = Weighted Average Cost of Capital atau biaya modal rata-rata tertimbang D rd E re TAX = tingkat modal dari hutang = biaya hutang = tingkat modal dari ekuitas = biaya ekuitas = tarif pajak Keterangan Tambahan: D= rd= E= Total Kewajiban Total Kewajiban dan Ekuitas 100% Beban Bunga Total Kewajiban 100% Total Ekuitas Total Kewajiban dan Ekuitas 100% re= Laba Bersih Setelah Pajak Total Ekuitas 100% 4. Mengitung Capital Charges Capital Chargers = WACC x Invested Capital 5. Mengitung Economic Value Added (EVA) EVA = NOPAT Capital Charges Market Value Added (MVA) Menurut Fatma dan Adi (2014: 129), MVA merupakan perbedaan nilai ekuitas sebuah perusahaan dengan nilai buku yang disajikan dinilai di neraca. MVA mencerminkan antara uang yang diinvestasikan oleh
9 pemegang saham sejak perusahaan itu didirikan-termasuk laba vs kas yang akan diterima jika mereka menjual perusahaan tersebut. Semakin tinggi MVA maka semakin baik pekerjaan yang dilakukan oleh manajemen bagi pemegang saham. MVA adalah perbedaan nilai wajar ekuitas suatu perusahaan dengan nilai buku seperti yang disajikan di dalam neraca, nilai pasar dihitung dengan mengalikan harga saham dengan jumlah saham yang beredar (Brigham dan Houston, 2010: 111). Dewan direksi sering memperhatikan MVA ketika memutuskan kompensasi yang layak diterima oleh menejer perusahaan. Akan tetapi perlu diketahui bahwa sebagian besar harga saham perusahaan naik karena kondisi di bursa, bukan karena kerja manajemen. Oleh karena itu nilai positif dari MVA bukan sepenuhnya diakibatkan oleh manajemen. MVA positif maka perusahaan telah berhasil meningkatkan nilai modal yang telah diinvestasikan, sedangkan jika nilai modal bernilai negatif maka perusahaan tidak berhasil mengubah investasi menjadi lebih besar. MVA dihitung dengan rumus: MVA = (Saham yang Beredar x Harga Saham) Total Ekuitas Saham Biasa Tujuan utama bagi perusahaan adalah memaksimumkan kemakmuran pemegang saham. Tujuan ini dapat diwujudkan dengan memaksimumkan nilai perusahaan (Market Value of Firm). MVA merupaka suatu metode untuk mengukur seberapa besar nilai tambah yang berhasil diberikan oleh manajemen kepada pemegang saham perusahaan. Pada metode MVA,
10 kepentingan pemegang saham sangat diperhatikan. Hal ini terlihat seberapa besar perusahaan atau manajemen mampu memberikan kesejahteraan kepada pemegang saham. MVA adalah EVA yang dihasilkan oleh kinerja menejerial sepanjang umur perusahaan yang dipresentvalue-kan. Jika dilihat dalam periode waktu, penerapan EVA berjangka waktu lebih fleksibel dalam arti dapat ditentukan oleh manajemen, sementara MVA paling tidak memiliki jangka waktu perhitungan paling tidak lima sampai sepuluh tahun. Sehingga dalam penerapannya MVA lebih banyak digunakan untuk mengevaluasi perusahaan secara keseluruhan selama usia perusahaan Profitabilitas Rasio profitabilitas adalah sekelompok rasio yang menunjukkan kombinasi dari pengaruh likuiditas, manajemen aset, dan utang pada hasil operasi (Brigham dan Houston, 2010: 146). Profitabilitas menurut Sartono (2001) dalam Sari (2013) adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri. Profitabilitas dapat diukur dengan berbagai macam cara diantaranya menggunakan Gross Profit Margin, Net Profit Margin, Return on Asset (ROA), Return on Equity (ROE), dan Earnings per Share (EPS). Dalam penelitian ini jenis pengukuran yang digunakan adalah EPS karena
11 EPS merupakan komponen yang harus diperhatikan dalam analisis perusahaan. Informasi EPS suatu perusahaan menunjukkan besarnya laba bersih perusahaan yang siap dibagikan bagi semua pemegang saham perusahaan. EPS sering dipandang sebagai angka yang memberikan ringkasan dari berbagai data akuntansi. Angka EPS sering digunakan dalam publikasi mengenai performance perusahaan yang menjual sahamnya kepada masyarakat umum (go public). Beberapa tujuan dalam perhitungan EPS yaitu untuk melihat progress atau kemajuan dari operasi perusahaan, menentukan harga saham pasar dan menentukan besarnya dividen yang akan dibagikan. EPS merupakan suatu ukuran dimana baik manajemen maupun pemegang saham menaruh perhatian yang besar. Ukuran ini digunakan secara luas dan sering merupakan dasar untuk menetapkan tujuan serta sasaran spesifik perusahaan. Oleh karena itu, pada umumnya manajemen, pemegang saham, dan calon pemegang saham akan sangat tertarik akan EPS yang merupakan suatu indikator keberhasilan perusahaan. Rasio laba per lembar saham atau disebut juga rasio nilai buku merupakan rasio untuk mengukur keberhasilan manajemen dalam mencapai keuntungan bagi pemegang saham. Rasio yang rendah berarti manajemen belum berhasil memuaskan pemegang saham, sebaliknya dengan rasio yang tinggi, kesejahteraan pemegang saham meningkat. Keuntungan bagi pemegang saham adalah jumlah keuntungan setelah dipotong pajak (Kasmir, 2011:207).
12 Laba per lembar saham atau EPS diperoleh dari laba yang tersedia bagi pemegang saham biasa dibagi dengan jumlah rata-rata saham biasa yang beredar. Rumus yang digunakan untuk mengukur EPS adalah Pendapatan Setelah Pajak EPS= Jumlah Saham yang Beredar Kebijakan Dividen IAI dalam PSAK No.23 (revisi 2009) paragraf 04 menyatakan dividen yaitu distribusi laba kepada pemegang investasi ekuitas sesuai dengan proporsi kepemilikan mereka atas kelompok modal tertentu. Menurut Masum (2014), dividen policy is a major financing decision that involves with payment to shareholders in return of their investments. Kebijakan dividen sangat penting karena mempengaruhi kesempatan investasi perusahaan, harga saham, struktur finansial, arus pendanaan, dan posisi likuiditas (Nurmala, 2006: 18). Kebijakan dividen memiliki hubungan dengan pembagian pendapatan antara pengguna pendapatan untuk dibayarkan kepada pemegang saham sebagai dividen atau diperlakukan sebagai laba ditahan oleh perusahaan untuk diinvestasikan kembali. Ada beberapa teori kebijakan dividen yang digunakan sebagai landasan dalam menentukan kebijakan dividen untuk perusahaan, sehingga dapat dijadikan pemahaman mengapa suatu perusahaan mengambil kebijakan dividen tertentu, teoriteori tersebut adalah sebagai berikut (Fatma dan Putra, 2014: 235):
13 1. The dividend irrelevance theory 2. The bird in the hand theory 3. The tax preference theory Menurut Fatma dan Putra (2014:243), ada empat faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen, antara lain: 1. Batasan dari pembayaran dividen 2. Kemungkinan investasi 3. Tersedianya dan alternatif dari cost of capital 4. Pengaruh dari kebijaksanaan dividen terhadap tingkat keuntungan yang disyaratkan pada saham perusahaan (K s ) Dimana: Dividend Payout Ratio (DPR) merupakan rasio antara dividend per share dengan earning per share. DPR mencerminkan kebijakan dividen dari manajemen mengenai besarnya dividen yang harus dibagikan kepada pemegang saham. DPR dapat dihitung menggunakan rumus: DPR= DPS EPS 100% DPR = Dividend Payout Ratio DPS = Dividend per Share EPS = Earning per Share Keterangan Tambahan:
14 DPS= Dividen Tunai Jumlah Saham Beredar 2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu Masum (2014) dalam penelitian yang berjudul Dividend Policy and Its Impact on Stock Price a Study on Commerccial Banks Listed in Dhaka Stock Exchange menunjukkan bahwa kebijakan dividen berpengaruh positif secara signifikan terhadap harga saham. Panahi dkk (2014) menyimpulkan bahwa EVA dan MVA menunjukkan hubungan yang signifikan dengan harga saham dalam penelitiannya yang berjudul The Correlation of EVA and MVA with Stock Price of Companies in Tehran Stock Market. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Pratama (2014) berbeda dengan penelitian Panahi dkk (2014) yang mengatakan EVA berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap harga saham, profitabilitas (ROE) berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham, kebijakan dividen berpengaruh negatif dan signifikan terhadap harga saham, serta pertumbuhan penjualan berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap harga saham. Patriawan (2011) dalam penelitiannya yang berjudul Analisis Pengaruh Earnings per Share (EPS), Return on Equity (ROE), dan Debt to Equity Ratio (DER) terhadap Harga saham pada Perusahaan Wholesaleand Retail Traid yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun menyimpulkan bahwa harga
15 saham dipengaruhi oleh EPS, sedangkan variabel ROE dan DER ternyata tidak berpengaruh terhadap harga saham. Anshori (2009) dalam penelitian yang berjudul Pengaruh EVA dan MVA terhadap Harga Saham pada Perusahaan-Perusahaan yang Listing di Jakarta Islamic Index (JII) menyimpulkan bahwa EVA dan MVA mempunyai pengaruh signifikan terhadap harga saham. Ikhtisar dari penelitian terdahulu di atas tercantum pada Tabel 2.1 bermanfaat bagi peneliti untuk membangun kerangka konseptual dan hipotesis penelitian. Tabel 2.1 Review Penelitian Terdahulu Nama Peneliti Abdullah Al Masum (2014) Babak Panahi dkk (2014) Bhagas Adhitya Ardia Pratama (2014) Judul Penelitian Dividend Policy and Its Impact on Stock Price-A Study on Commercial Banks Listed in Dhaka Stock Exchanged The Correlation of EVA and MVA with Stock Price of Companies in Tehran Stock Market Pengaruh Economic Value Added (EVA), Profitabilitas, Kebijakan Dividen, dan Pertumbuhan Penjualan terhadap Harga Saham (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur DI BEI periode ) Variabel Penelitian Variabel Independen: Dividend Policy Variabel Dependen: Stock Price Variabel Independen: EVA dan MVA Variabel Dependen: Stock Price Variabel Independen: Economic Value Added (EVA), Profitabilitas, Kebijakan Dividen, dan Pertumbuhan Penjualan Variabel Dependen: Harga Saham Hasil Penelitian Kebijakan dividen berpengaruh positif secara signifikan terhadap harga saham EVA dan MVA menunjukkan hubungan yang signifikan dengan harga saham (stock price) EVA berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap harga saham. Profitabilitas (ROE) berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham. Kebijakan Dividen berpengaruh negatif dan signifikan terhadap harga saham Pertumbuhan penjualan tidak
16 Patriawan Analisis Pengaruh (2011) Earning per Share (EPS), Return on Equity (ROE), dan Debt to Equity Ratio (DER) terhadap Harga saham pada Perusahaan Wholesale and Retail Traid yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun Anshori Pengaruh Economic (2009) Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) terhadap Harga Saham Pada Perusahaan- Perusahaan yang Listing di Jakarta Islamic Index (JII) 2.3 Kerangka Konseptual Variabel Independen: Earning per Share (EPS), Return on Equity (ROE), dan Debt to Equity Ratio (DER) Variabel Dependen: Harga Saham Variabel Independen: Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) Variabel Dependen: Harga Saham berpengaruh terhadap harga saham EPS berpengaruh positif dan signifikan terhadap perubahan harga saham ROE berpengaruh negatif dan signifikan terhadap perubahan hargsa saham DER tidak berpengaruh terhadap perubahan harga saham. Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) mempunyai pengaruh signifikan terhadap harga saham. Berdasarkan pada kajian teori dan hasil penelitian terdahulu mengenai hubungan antara Economic Value Added (EVA), Market Value Added (MVA), Profitabilitas, dan Kebijakan Dividen, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat digambarkan dengan kerangka konseptual sebagai berikut:
17 Economic Value Added (EVA) (X1) Market Value Added (MVA) (X2) H 2 H 1 Profitabilitas Earnings per share (X3) H 3 Harga saham pada Perusahaan Property dan Real Estate di Bursa Efek Indonesia Kebijakan Dividen Dividend Payout Ratio(X4) H 4 H 5 Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Dalam penelitian ini, harga saham menjadi variabel yang dipengaruhi oleh variabel independen. Alasan peneliti untuk menjadikan harga saham sebagai variabel dependen adalah tingginya kebutuhan investor terhadap informasi harga saham. Harga saham perusahaan yang fluktuatif baik signifikan ataupun tidak, akan menjadi pertimbangan investor dalam memprediksi keadaan di masa depan.
18 Pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen dalam penelitian ini diuraikan sebagai berikut: a. Pengaruh Economic Value Added (EVA) terhadap Harga Saham EVA atau nilai tambah ekonomis memiliki pengaruh terhadap harga saham untuk memproyeksi kinerja perusahaan melalui tingkat pengembalian yang diharapkan investor dan keditur. EVA mempertimbangkan laba bersih setelah pajak dan capital charges yang dimiliki perusahaan. EVA yang tinggi dan positif, maka harga saham akan meningkat. b. Pengaruh Market Value Added (MVA) terhadap Harga Saham MVA atau nilai tambah pasar memiliki pengaruh terhadap harga saham yang menitik beratkan pada nilai pasar perusahaan dan total modal yang diinvestasikan sehingga mencerminkan kemakmuran yang diperoleh pemegang saham. Kemakmuran yang diperoleh oleh pemegang saham tinggi dan positif, maka harga saham akan meningkat. c. Pengaruh Profitabilitas terhadap Harga Saham Kemampuan perusahaan menciptakan atau menghasilkan keuntungan adalah hal yang sangat disoroti para investor sebelum menanamkan modal di suatu perusahaan. Jumlah laba bersih akan dibandingkan dengan ukuran kegiatan atau aktivitas perusahaan seperti ekuitas dan asset untuk mengukur profitabilitas perusahaan. Untuk mencerminkan profitabilitas, digunakanlah rasio-rasio yang salah satunya adalah Earning per Share (EPS).
19 Earning pe Share (EPS) adalah tingkat keuntungan bersih untuk tiap lembar sahamnya yang mampu diraih perusahaan pada saat menjalankan operasinya.earning per Share (EPS) yang tinggi dan positif, maka harga saham meningkat. d. Pengaruh Kebijakan Dividen terhadap Harga Saham Kebijakan dividen adalah tindakan yang dilakukan perusahaan untuk memperlakukan dividen hak pemegang saham. Kebijakan dividen terkait pembayaran tunai dividen ataupun alokasi dividen lewat saham. Salah satu bentuk kebijakan dividen tunai dalam perusahaan diukur dengan rasio keuangan yaitu Dividen Payout Ratio (DPR). DPR yang bernilai tinggi akan menjadi pertimbangan penting bagi investor untuk berinvestasi dalam suatu perusahaan, sehingga secara otomatis akan mendongkrak harga saham sedemikian rupa. 2.4 Hipotesis Penelitian Berdasarkan latar belakang masalah, rumusan masalah, landasan teori, dan kerangka konseptual, maka hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut: H1 : Economic Value Added (EVA) berpengaruh secara parsial terhadap Harga Saham pada Perusahaan Property dan Real Estate di Bursa Efek Indonesia H2 : Market Value Added (MVA) berpengaruh secara parsial terhadap Harga Saham pada Perusahaan Property dan Real Estate di Bursa Efek Indonesia
20 H3 : Profitabilitas (diproyeksikan dengan Earnings per share), berpengaruh secara parsial terhadap Harga Saham pada Perusahaan Property dan Real Estate di Bursa Efek Indonesia H4 : Kebijakan Dividen (diproyeksikan dengan Dividend Payout Ratio) berpengaruh secara parsial terhadap Harga Saham pada Perusahaan Property dan Real Estate di Bursa Efek Indonesia H5 : Economic Value Added (EVA), Market Value Added (MVA), Profitabilitas (diproyeksikan dengan Earnings per share), Kebijakan Dividen (diproyeksikan dengan Dividend Payout Ratio) berpengaruh secara simultan terhadap Harga Saham pada Perusahaan Property dan Real Estate di Bursa Efek Indonesia
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Harga saham a. Pengertian saham Saham merupakan surat bukti kepemilikan atas aset-aset perusahaan yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Nilai Menurut Margaretha (2011:5), Nilai ( value) perusahaan yang sudah go public merupakan nilai yang tercermin dalam harga pasar saham perusahaan, sedangkan nilai perusahaan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Laporan keuangan. keuangan tersebut untuk menentukan atau menilai posisi
2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Laporan keuangan BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Laporan keuangan bagi suatu perusahaan merupakan hasil akhir dari pekerjaan bagian pembukuan. Selanjutnya laporan keuangan tersebut untuk
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. banyak diminati masyarakat saat ini. Menerbitkan saham merupakan salah
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pengertian Saham Saham merupakan salah satu instrument pasar keuangan yang paling banyak diminati masyarakat saat ini. Menerbitkan saham merupakan salah
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Menurut M.Hanafi (2008:42) pengertian ROA adalah mengukur
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Return On Assets (ROA) Menurut M.Hanafi (2008:42) pengertian ROA adalah mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebelumnya. Berikut ini akan diuraikan beberapa penelitian terdahulu
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian yang dilakukan oleh peneliti merujuk pada penelitianpenelitian sebelumnya. Berikut ini akan diuraikan beberapa penelitian terdahulu beserta persamaan
Lebih terperinciII TINJAUAN PUSTAKA. Kebijakan dividen (Dividend Policy) merupakan keputusan mengenai laba yang
II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kebijakan Dividen Kebijakan dividen (Dividend Policy) merupakan keputusan mengenai laba yang akan dibagikan kepada pemegang saham atau yang akan ditahan untuk investasi masa depan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. pekerjaan bagian pembukuan. Selanjutnya laporan keuangan tersebut untuk
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Laporan Keuangan Laporan keuangan bagi suatu perusahaan merupakan hasil akhir dari pekerjaan bagian pembukuan. Selanjutnya laporan keuangan tersebut untuk
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan.
BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka 1. Nilai Perusahaan Nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap perusahaan, yang sering dikaitkan dengan harga saham.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. memaksilalkan nilai perusahaan. Teori sinyal menunjukkan adanya asimetri
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis Teori sinyal (signaling theory) dibangun sebagai upaya untuk memaksilalkan nilai Teori sinyal menunjukkan aya asimetri informasi antara manajemen perusahaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Beberapa penelitian terdahulu yang menjadi acuan pada penelitian ini adalah: 2.1.1 Widayanti dan Haryanto (2013) Penelitian Widayanti dan Haryanto (2013)
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian PBV, DER, EPS, dan ROA Pengertian PBV (Price Book Value)
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pengertian PBV, DER, EPS, dan ROA 2.1.1.1 Pengertian PBV (Price Book Value) Rasio PBV (Price Book Value) ini di definisikan sebagai rasio harga saham
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Darmadji dan Fakhrudin (2006) Saham dapat didefenisikan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. URAIAN TEORITIS 1. Saham a. Pengertian saham Menurut Darmadji dan Fakhrudin (2006) Saham dapat didefenisikan sebagai tanda penyertaan atau pemilikan seseorang atau badan hukum
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Economic Value Added (EVA) 1. Definisi Economic Value Added (EVA) EVA menurut John D.Martin et al (2010:44), menyatakan bahwa: Nilai Tambah Ekonomi (Economic Value Added EVA),
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pelaporan keuangan merupakan sarana yang digunakan perusahaan untuk
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelaporan keuangan merupakan sarana yang digunakan perusahaan untuk menyediakan dan menyampaikan informasi keuangan bagi pihak investor, kreditur, dan pemakai eksternal
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS
BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Simanjuntak (2005) melakukan penelitian yang berjudul Pengaruh Kinerja Keuangan Perusahaan terhadap Harga Saham pada Industri Makanan dan Minuman yang Terdaftar
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. keputusan, terutama pihak diluar perusahaan, mengenai posisi keuangan dan hasil
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Laporan Keuangan Laporan keuangan adalah laporan yang dirancang untuk para pembuat keputusan, terutama pihak diluar perusahaan, mengenai posisi keuangan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. antara lain Taufik (2006) melakukan penelitian yang berjudul Pengaruh Pendekatan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu Penelitian yang berkaitan dengan kinerja keuangan telah banyak dilakukan, antara lain Taufik (2006) melakukan penelitian yang berjudul Pengaruh Pendekatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama investor dalam menanamkan modalnya di sebuah perusahaan yaitu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan dunia bisnis semakin hari semakin ketat dan sangat kompetitif. Terbukti jika perusahaan tidak dapat menghadapi tantangan ini sangat banyak perusahaan-perusahaan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1 Saham Saham adalah sebagai tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama dari setiap perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaannya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Tujuan utama dari setiap perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaannya dengan meningkatkan kemakmuran pemegang saham atau pemiliknya. Diperlukan tujuan dan strategi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebagai pedoman agar dapat digunakan didalam penelitian ini. Sebagai berikut
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Peneliti Terdahulu Pada penelitian ini menggunakan hasil dari para penelitian terdahulu sebagai pedoman agar dapat digunakan didalam penelitian ini. Sebagai berikut panelitian
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian tentang pengaruh dividen per share (DPS), earning per share
11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori Penelitian tentang pengaruh dividen per share (DPS), earning per share (EPS) dan return on equity (ROE) terhadap harga saham pada perusahaan property and real
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Telah melakukan penelitian yang berjudul Analisis Perbandingan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Penelitian Terdahulu Penelitian ini berdasarkan atas penelitian-penelitian yang terdahulu, natara lain : 1.1.1 Penelitian Raja Lambas (2005) Telah melakukan penelitian yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. dan penerimaan devisa. Di Negara yang sedang berkembang usaha yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pembangunan suatu Negara memerlukan dana investasi dalam jumlah yang banyak sehingga perlu ada usaha yang mengarah pada dana investasi yang bersumber dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bersumber dari dalam negeri misalnya tabungan luar negeri, tabungan pemerintah,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pembangunan suatu negara memerlukan dana investasi dalam jumlah yang tidak sedikit sehingga perlu adanya usaha yang mengarah pada dana investasi yang bersumber
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. investor untuk menanggung risiko atas investasi yang dilakukannya. Tanpa
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Return Saham Salah satu faktor yang memotivasi investor dalam melakukan kegiatan investasi yaitu adanya return saham yang merupakan imbalan atas keberanian
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. dan kekuatan dibidang finansial dan membantu dalam menilai prestasi manajemen
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuaangan Laporan keuangan adalah salah satu alat untuk menilai atau menganalisis kelemahan dan kekuatan dibidang finansial dan membantu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Saham adalah salah satu instrumen investasi yang dapat memberikan return UKDW
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saham adalah salah satu instrumen investasi yang dapat memberikan return yang optimal yaitu melalui dividen dan capital gain. Selain memberikan return, risiko yang
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. eksternal. Dorongan perusahaan untuk memberikan informasi karena terdapat
BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Teori Sinyal (Signalling Theory) Teori sinyal (signalling theory) menjelaskan mengapa perusahaan mempunyai dorongan untuk memberikan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Economic Value Added (EVA)
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pengertian Economic Value Added (EVA) Menurut Young (2001: 17), EVA adalah pengukuran kinerja yang didasarkan pada keuntungan ekonomis (juga dikenal
Lebih terperinciANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA PT. HERO SUPERMARKET TBK DENGAN MENGGUNAKAN RATIO PROFITABILITAS DAN ECONOMIC VALUE ADDED
ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA PT. HERO SUPERMARKET TBK DENGAN MENGGUNAKAN RATIO PROFITABILITAS DAN ECONOMIC VALUE ADDED NAMA : FITRI SABRINA NPM : 22210840 DOSEN PEMBIMBING : Dr. Dwi Asih Haryanti, SE.,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Nilai Perusahaan Tujuan utama perusahaan adalah memaksimalkan keuntungan atau kekayaan, terutama bagi para pemegang sahamnya, terwujud berupa upaya peningkatan atau memaksimalkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORITIS. Tujuan utama suatu perusahaan menurut theory of the firm adalah
BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Nilai Perusahaan Tujuan utama suatu perusahaan menurut theory of the firm adalah untuk memaksimumkan kekayaan atau nilai perusahaan (Salvatore, 2005).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. individu-individu atau badan usaha yang mempunyai kelebihan dana (surplus
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Secara umum, pasar modal adalah tempat pertemuan antara penawaran dengan permintaan surat berharga. Di tempat inilah para pelaku pasar yaitu individu-individu atau badan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.4 Landasan Teori 2.4.1 Teori Signalling Signalling theory menjelaskan bahwa laporan keuangan yang baik merupakan sinyal atau tanda bahwa perusahaan juga telah beroperasi dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berarti juga memaksimalkan kemakmuran pemegang saham yang merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan usaha yang semakin keras menuntut perusahaan untuk semakin meningkatkan nilai perusahaannya. Memaksimalkan nilai perusahaan sangat penting bagi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Horne dan Wachowicz (1997:135), rasio likuiditas membandingkan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Rasio Lancar (Current Ratio) Menurut Horne dan Wachowicz (1997:135), rasio likuiditas membandingkan kewajiban jangka pendek dengan sumber dana jangka pendek
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka 1. Manajemen Keuangan a. Pengertian Manajemen Keuangan Menurut Sutrisno (2008:3) manajemen keuangan adalah semua aktivitas perusahaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. memutuskan untuk pendanaan perusahaan. Menurut Rusdin (2005:68-74),
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Saham 1.1 Pengertian Saham Saham merupakan salah satu instrumen pasar keuangan yang paling populer. Menerbitkan saham merupakan salah satu pilihan perusahaan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penilaian kinerja keuangan suatu perusahaan merupakan hal yang sangat membantu terhadap suatu keputusan yang diambil karena kinerja keuangan akan menunjukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. surat berharga di pasar modal. Surat berharga yang baru dikeluarkan oleh
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan media yang sangat efektif untuk dapat menyalurkan dan menginvestasikan dana yang berdampak produktif dan menguntungkan investor. Perusahaan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka 1. Teori Sinyal (Signalling Theory) Menurut Wolk dalam Firman Taryana (2013) teori sinyal menjelaskan mengapa perusahaan mempunyai
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Saham merupakan instrumen keuangan yang paling diminati. masyarakat dan populer untuk diperjualbelikan di pasar modal.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Saham a. Pengertian Saham Saham merupakan instrumen keuangan yang paling diminati masyarakat dan populer untuk diperjualbelikan di pasar modal. Saham (stock
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengandung informasi. Hal ini disebabkan karena adanya asymetric
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Theory signaling Theory signaling ini menjelaskan bahwa setiap tindakan mengandung informasi. Hal ini disebabkan karena adanya asymetric information. Asymmetric
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan tambahan modal ialah dengan menawarankan kepemilikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era ekonomi yang modern saat ini, eksistensi pasar modal yang terdapat di Indonesia memiliki peran besar bagi perekonomian negara. Salah satu cara untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. nilai investasi di masa yang akan datang. (Jones, 2004). Tujuan kegiatan investasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Investasi merupakan suatu kegiatan menempatkan sejumlah dana selama periode tertentu dengan harapan dapat memperoleh penghasilan dan atau peningkatan nilai
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pengertian Laporan Keuangan dan Analisis Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi. Laporan keuangan disusun setiap akhir periode sebagai
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kinerja Keuangan 2.1.1 Pengertian Kinerja Keuangan Menurut Wibowo (2014:7 ), kinerja berasal dari pengertian performance. Ada pula yang memberikan pengertian performance sebagai
Lebih terperinciANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) PADA PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA, TBK.
ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) PADA PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA, TBK. PERIODE 2010-2012 Nama : Anita Lestari NPM : 20210888 Jurusan : Akuntansi Pembimbing
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Saham juga berarti sebagai tanda penyertaan atau pemilikan seorang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Harga saham Saham adalah salah satu bentuk efek yang diperdagangkan dalam pasar modal. Saham merupakan surat berharga sebagai tanda pemilikan atas perusahaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Pembahasan dalam penelitian ini didasarkan pada penelitian-penelitian sebelumnya. Berikut ini merupakan beberapa penelitian terdahulu yang mendukung penelitian
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
8 BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. lancarnya dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 2.1 Rasio Likuiditas Likuiditas adalah kemampuan suatu perusahaan dalam melunasi hutang lancarnya dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. memaksimalkan laba atau sering disebut perusahaan nirlaba. Tujuan dari
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.Tinjauan Teoretis 1. Rasio Profitabilitas Tujuan dari kebanyakan perusahaan adalah untuk memaksimumkan laba atau keuntungan. Akan tetapi, ada juga perusahaan yang tujuannya bukan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemegang saham maupun calon investor sangat berkepentingan terhadap
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori Pemegang saham maupun calon investor sangat berkepentingan terhadap laporan keuangan yang diumumkan secara periodik oleh pihak manajemen. Laporan keuangan ini
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1) Ni Luh Putu Ari Cintya Devi dan Luh Komang Sudjarni (2012)
10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Beberapa penelitian yang sebelumnya telah dilakukan berkaitan dengan topik yang serupa antara lain: 1) Ni Luh Putu Ari Cintya Devi dan Luh Komang Sudjarni
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan semakin meningkatnya jumlah gedung, perkantoran, mall, hotel,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri properti dan real estate merupakan industri yang akan terus bertumbuh, ditandai dengan semakin meningkatnya jumlah gedung, perkantoran, mall, hotel, perumahan
Lebih terperinciBab II. Tinjauan Pustaka
Bab II Tinjauan Pustaka 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Likuiditas Rasio likuiditas merupakan suatu indikator mengenai kemampauan perusahaan-perusahaan membayar semua kewajiban finansial jangka pendek pada
Lebih terperinciII. TIN JAUAN PUSTAKA. Laporan keuangan dapat dengan jelas memperlihatkan gambaran kondisi
17 II. TIN JAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan dapat dengan jelas memperlihatkan gambaran kondisi keuangan dari perusahaan. Laporan keuangan yang merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. investasinya tersebut akan mampu memberikan tingkat pengembalian (rate of return)
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pada umumnya investasi merupakan suatu kegiatan menempatkan sejumlah dana selama periode tertentu dengan harapan dapat memperoleh penghasilan dan atau peningkatan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. kepada investor, yaitu keuntungan berupa dividen dan capital gain. Capital gain
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Dividen a. Pengertian Dividen Investasi dalam bentuk saham akan memberikan dua jenis keuntungan kepada investor, yaitu keuntungan berupa dividen dan capital
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan adalah setiap bentuk badan usaha dan merupakan tempat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan adalah setiap bentuk badan usaha dan merupakan tempat berkumpulnya tenaga kerja, modal, sumber daya alam, dan kewirausahaan yang bertujuan untuk
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pasar modal merupakan lembaga perantara (intermediaries) yang berperan
23 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1. Pasar Modal 1.1. Pengertian Pasar Modal Pasar modal merupakan lembaga perantara (intermediaries) yang berperan penting dalam menunjang perekonomian karena pasar modal dapat
Lebih terperinciDAFTAR ISI. 5 HASIL DAN PEMBAHASAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN 41
DAFTAR ISI. 5 HASIL DAN PEMBAHASAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN 41 DAFTAR ISI DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR SINGKATAN 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Perumusan Masalah Tujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Return saham merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Return
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Return saham merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Return saham dapat berupa return realisasi (realized return) dan return ekspektasi (expected return). Return
Lebih terperinciBAB II. Tinjauan Pustaka. baik dalam bentuk kas maupun saham kepada para pemegang saham suatu
BAB II Tinjauan Pustaka A. Tinjauan Teoritis 1. Pengertian dan Tujuan Pembagian Dividen dividen adalah suatu bentuk pembayaran yang dilakukan oleh perusahaan baik dalam bentuk kas maupun saham kepada para
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. baik berupa pendapatan dividen (dividend yield) maupun pendapatan dari selisih
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Investor mempunyai tujuan utama dalam menanamkan dananya kedalam perusahaan yaitu mencari pendapatan atau tingkat kembalian investasi (return) baik berupa
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Penelitian Terdahulu Pembahasan dalam penelitian ini didasarkan pada penelitian-penelitian sebelumnya. Berikut ini merupakan beberapa penelitian terdahulu beserta persamaan
Lebih terperinciDAFTAR ISI. 5 HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Laporan Keuangan 41
DAFTAR ISI DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR SINGKATAN 1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 Perumusan Masalah 7 Tujuan Penelitian 10 Manfaat Penelitian 10 Ruang Lingkup Penelitian
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Profitabilitas Profit dalam kegiatan operasional perusahaan merupakan elemen penting untuk menjamin kelangsungan hidup perusahaan pada masa yang akan datang. Keberhasilan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Nilai Perusahaan Nilai perusahaan diciptakan oleh perusahaan melalui kegiatan perusahaan dari waktu ke waktu agar mencapai nilai perusahaan yang maksimum
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Nilai Perusahaan Tujuan perusahaan dari pendapat beberapa ahli keuangan adalah memaksimalkan nilai perusahaan, maksimalisasikan laba, menciptakan kesejahteraan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bursa Efek Jakarta (BEJ) atau Jakarta Stock Exchange (JSX) adalah sebuah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bursa Efek Jakarta (BEJ) atau Jakarta Stock Exchange (JSX) adalah sebuah bursa saham di Jakarta yang merupakan bursa tempat dimana orang memperjualbelikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pada dasarnya perusahaan membutuhkan dana dalam jumlah tertentu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pada dasarnya perusahaan membutuhkan dana dalam jumlah tertentu untuk tumbuh menjadi lebih besar sesuai dengan kebutuhan ekspansi yang akan dilakukan oleh
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Harga Saham Saham adalah surat berharga yang menunjukkan kepemilikan atas perusahaan sehingga pemegang saham memiliki hak klaim atas dividen atau distribusi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. investasi disebut return. Investasi dapat didefinisikan sebagai penundaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Investasi atau penanaman modal adalah suatu penanaman modal yang diberikan oleh perseorangan atau perusahaan atau organisasi baik dalam negeri maupun luar negeri.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam menjalankan kegiatan operasionalnya akan membutuhkan struktur. modal yang kuat untuk meningkatkan laba agar tetap mampu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perusahaan-perusahaan yang sedang mengalami masa perkembangan dalam menjalankan kegiatan operasionalnya akan membutuhkan struktur modal yang kuat untuk meningkatkan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Pengertian dan Pemahaman Dividen
BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS II.1 Rerangka Teori dan Literatur II.1.1 Dividend Payout Ratio II.1.1.1 Pengertian dan Pemahaman Dividen Istilah dividen menurut Darmadji dan Fakhrudin
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pengertian Dividen Dividen adalah bagian dari laba bersih yang dibagikan kepada para pemegang saham. Selain dibagi kepada pemegang saham dalam bentuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penjualan saham kepada publik dengan tujuan untuk mempertahankan kelancaran
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan bisnis di era globalisasi yang semakin kompetitif, banyak perusahaan melakukan strategi dengan melakukan investasi tambahan melalui penjualan saham
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Investasi Investasi merupakan penempatan sejumlah dana pada waktu sekarang dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa yang akan datang. Pihak yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. muncul berkaitan dengan efisiensi informasi. Hal ini dapat terjadi karena pasar
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan pasar modal di Indonesia mendorong banyaknya analisis yang muncul berkaitan dengan efisiensi informasi. Hal ini dapat terjadi karena pasar modal
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORETIS
BAB 2 TINJAUAN TEORETIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Pasar Modal 2.1.1.1 Pengertian Pasar Modal Menurut Sunariyah (2011:4) mengemukakan bahwa pengertian pasar modal secara umum adalah suatu sistem keuangan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal Indonesia mengalami perkembangan yang pesat dari periode ke
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal Indonesia mengalami perkembangan yang pesat dari periode ke periode, hal ini dibuktikan dengan meningkatnya jumlah saham yang ditransaksikan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu pertama sebagai sarana bagi pendanaan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasar modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu pertama sebagai sarana bagi pendanaan usaha atau sebagai
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. jangka panjang, saham preferen dan modal pemegang saham (Weston dan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Struktur Modal Struktur modal adalah pembiayaan permanen yang terdiri dari utang jangka panjang, saham preferen dan modal pemegang saham (Weston dan Copeland,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam mengambil keputusan investasi. Investor tidak terlibat secara langsung dalam
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan sebuah informasi yang penting bagi investor dalam mengambil keputusan investasi. Investor tidak terlibat secara langsung dalam operasional
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat walaupun keadaan ekonomi memburuk. Pekembangan industri
BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan ekonomi suatu negara dapat diukur salah satunya dengan cara mengetahui tingkat perkembangan berbagai jenis industri pada negara
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dunia khususnya dalam bidang investasi saham. Pasar modal merupakan sarana
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal memiliki peranan penting dalam meningkatkan perekonomian dunia khususnya dalam bidang investasi saham. Pasar modal merupakan sarana alternative
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan salah satu alternatif bagi perusahaan dalam menghimpun dana untuk meningkatkan dan mengembangkan usahanya. Saham yang dijual di pasar
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan modal seseorang atau pihak
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Saham Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan modal seseorang atau pihak (badan usaha) dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Dengan menyertakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kebijakan dividen adalah keputusan apakah laba yang. atau akan ditahan dalam bentuk laba ditahan guna pembiayaan investasi
28 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori Kebijakan dividen adalah keputusan apakah laba yang diperoleh perusahaan akan dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen atau akan ditahan dalam bentuk
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Perolehan laba merupakan ukuran keberhasilan kinerja financial perusahaan. Laba
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Profitabilitas Perolehan laba merupakan ukuran keberhasilan kinerja financial perusahaan. Laba perusahaan pun dapat menjadi salah satu indikator kemampuan perusahaan dalam memenuhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan tersebut sebanyak jumlah saham yang dibeli. sehingga mereka akan mencari saham blue chips dan saham non-spekulatif
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Indonesia saat ini, perkembangan saham sangatlah pesat. Saham menjadi instrumen yang sangat penting bagi suatu perusahaan, dan definisi dari saham itu sendiri adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keberadaan pasar modal di suatu Negara bisa menjadi acuan untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberadaan pasar modal di suatu Negara bisa menjadi acuan untuk mengetahui bagaimana dinamisnya bisnis Negara yang bersangkutan dalam menggerakkan berbagai kebijakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk mengalami perbaikan. Hal tersebut dikarenakan perekonomian merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi sekarang ini, perekonomian di Indonesia diharuskan untuk mengalami perbaikan. Hal tersebut dikarenakan perekonomian merupakan salah
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Brigham dan Houston (2007) isyarat atau signal adalah suatu
BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Teori Signal (Signalling Theory) Menurut Brigham dan Houston (2007) isyarat atau signal adalah suatu tindakan yang diambil perusahaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Pengertian Dividen Dividen merupakan bagian dari laba yang tersedia bagi para pemegang saham biasa (earning available for common stakeholders) yang dibagikan
Lebih terperinciBAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
A. Tinjauan Penelitian Terdahulu BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS Penelitian mengenai kebijakan dividen sudah pernah dilakukan sebelumnya yaitu penelitian yang dilakukan oleh Nurhayati (2013) yang
Lebih terperinci