29 Diktat Rekayasa Trafik BAB III TRAFIK LUAP
|
|
- Yenny Sudirman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 9 BB III TRFIK UP 3. Pendahuluan Dalam jaringan telekmunikasi, untuk menghubungkan antara pengirim dan penerima memungkinkan melewati beberapa link dan beberapa rute. Rute-rute dalam jaringan antara lain : Rute langsung Rute tandem Rute alternative 3. Rute angsung Dalam rute langsung, sentral asal dan sentral tujuan terhubung secara langsung. dalam hubungannya, pengirim hanya melewati satu link untuk sampai ke penerima. ORIGINTING DESTINTION Gambar 3. : rute langsung Dalam hubungan satu link ini, prbabilitas blcking (B yang terjadi adalah sebagai berikut : dimana : R Y B = = [3.] SERVER Y R Gambar : 3. : aliran trafik dalam rute langsung Sfia Naning Hertiana Seklah Tinggi Teknlgi Telkm
2 Rute Tandem Dalam rute tandem, sentral asal dan sentral tujuan tidak mempunyai hubungan secara langsung. Untuk bisa berhubungan, sentral asal harus dihubungkan terlebih dahulu ke sentral tandem, leh sentral tandem kemudian dihubungkan ke sentral tujuan. riginating tandem destinatin Gambar : 3.3 : rute tandem Bila dalam hubungannya, sentral asal sampai sentral tujuan hanya melewati satu sentral tandem, maka ada link yang harus dilalui yaitu : link riginating-tandem dan tandemdestinatin. Dalam hubungan link ini, prbabilitas blcking (B yang terjadi adalah sebagai berikut : Y B B Y R R Gambar : 3.4 : aliran trafik pada rute tandem ss traffic pada link pertama yaitu : R =.B [3.] trafik yang dibawa leh link pertama sebesar : Y = R = B. = ( B [3.3] Sedangkan trafik yang dibawa leh link kedua sebesar : Sfia Naning Hertiana Seklah Tinggi Teknlgi Telkm
3 3 Y = Y R = Y ( B = Y Y. B = ( B ( B [3.4] Prbabilitas ttal yang terjadi dari hubungan link adalah : Rttal Y Bttal = = ( B ( B B ttal = B ttal = ( B ( B = B B _ B B [3.5]. jika B dan B relatif kecil, B.B diabaikan sehingga : B system = B B [3.6] Bila sentral asal sampai sentral tujuan dalam hubungan melewati sebanyak N link, maka prbabilitas blcking yang terjadi adalah: n B ttal = B k K = [3.7] 3.4 Rute lternatif Dalam rute alternative, Hubungan antara sentral asal dan sentral tujuan mulamula diusahakan secara langsung, bila tidak berhasil baru diusahakan lewat tandem. Cnth jaringan dengan hirarki sebagai berikut : Trafik dari O(riginating ke D (destinatin. O-D adalah direct rute dengan jumlah kanal sebanyak N (high usage. Jika seluruh kanal ini sibuk maka trafik akan diluapkan melalui rute alternative O-tandem-D. Trafik yang diluapkan ini disebut dengan trafik luap atau verflw traffic. trafik luap ini tidak lain adalah trafik yang hilang dari rute langsung. lternative Tandem O High D Gambar 3.5 : rute alternative Sfia Naning Hertiana Seklah Tinggi Teknlgi Telkm
4 3 System verflw dapat digambarkan seperti pada gambar Offered traffic N server carried traffic verflw traffic ~ server Trafik yg dilayani leh alternative ss traffic Gambar 3.6: aliran trafik pada system verflw Dengan asumsi untuk trafik luap sebagai berikut : Jumlah sumber tak terbatas Call arrival/kedatangan panggilan secara randm Rata-rata kedatangan (calling rate = a Setiap pangggilan memerlukan device empunyai grup device : grup pertama mempunuai N device dan grup kedua ~ (tak terhingga device Hlding time, ekspnensial negatif Call pertama kali ditawarkan ke grup pertama, jika semua device di grup pertama sibuk, call yang datang diluapkan ke grup kedua Call yang dilayani tidak akan muncul kembali ke system Sfia Naning Hertiana Seklah Tinggi Teknlgi Telkm
5 Diagram transisi kndisi gambar 3.7 :Diagram transisi kndisi State transitin diagram fr Ksten's system,yang mempunyai sebuah grup primer sebanyak n dan verflw tidak berhingga. State dintasikan dengan (I,j dimana i adalah kumlah kanal yang sibuk dalam grup primer dan j adalah jumlah kanal sibuk dalam grup Pada system tersebut, trafik yang ditawarkan (ke grup pertama yaitu : = a. h [3.8] dengan c a = adalah calling rate atau laju kedatangan T Trafik yang dibawa (grup pertama yaitu : Y Carried trafik ini mempunyai mean (c dan Varian (Vc sebesar : c = ( B(, N [3.9] Vc = c ( c [3.0] dengan c adalah trafik yang dibawa leh device (server terakhir. Sfia Naning Hertiana Seklah Tinggi Teknlgi Telkm
6 34 c { B(, N B(, N } = [3.] Trafik yang hilang dari grup pertama dan merupakan trafik uap (verflw traffic yaitu : R Trafik luap ini mempunyai ean ( dan Varian (V sebesar : =. B(, N [3.] V = ( [3.3] N PF (peakedness factr adalah rati Varian dan ean V PF = [3.4] Bila PF=,maka trafik bersifat randm sedangkan untuk PF<trafik bersifat smth (nn randm dan untuk PF>.trafik bersifat rugh (nn randm PF untuk verflw : PF ( N = [3.5] PF = O [3.6] N Harga PF verflw (trafik luap berharga tidak sama dengan satu, trafik luap ini bersifat nn randm sehingga tidak mengikuti prses pissn. Untuk menyelesaikannya dapat digunakan satu metde yang dikeal dengan ER yang dikembangkan leh Wilkinsn. Sfia Naning Hertiana Seklah Tinggi Teknlgi Telkm
7 Equivalent Randm ethd (ER by Wilkinsn Tandem, N B z N z N Z C Gambar 3.8 : struktur jaringan system verflw etde ER dapat diterangkan dengan cnth sebagai berikut : Trafik dari ke B. -B adalah direct rute yang mempunyai trafik sebesar dan jumlah kanal sebanyak N. Jika seluruh kanal ini sibuk maka trafik akan diluapkan melalui rute alternative -tandem-b Trafik dari ke C. -C adalah direct rute yang mempunyai trafik sebesar dan jumlah kanal sebanyak N. Jika seluruh kanal ini sibuk maka trafik akan diluapkan melalui rute alternative -tandem-c. Demikian juga dengan rute -Z. Pada system ini semua trafik yang tidak bisa dimuat leh rute langsung atau high usage sirkitnya akan diluapkan ke rute tandem. pabila (i dan V (i adalah mean dan varian verflw trafik dari high usage (HU trunk grup i, maka : ( i ( i. B(, N ( i = [3.7] V ( i ( i = ( ( i [3.8] ( i N ( i ( i Bila verflw dari setiap HU tidak saling mempengaruhi maka : ttal = i i= V ttal = n V i i= n ( [3.9] ( [3.0] Sfia Naning Hertiana Seklah Tinggi Teknlgi Telkm
8 36 struktur jaringan pada gambar 3.8 dapat digambarkan kembali seperti pada gambar berikut: N ( V N ( V z N N z ( V ( z V z Gambar 3.9: metde ER Terdapat z kelmpk, masing-masing dengan trafik yang ditawarkan,, dan z, yang masing-masing mempunyai jumlah sirkit N,N dan N z. s/d Z tidak perlu sama demikian juga dengan N s/d N z. Oleh wilkinsn keadaan di atas dibuat ekivalensinya seperti ditunjukkan pada gambar 3.09 : (e N (e N ( ( V ( tt, V tt Gambar 3.0: ekivalensi struktur jaringan wilkinsn artinya : verflw trafik dengan mean ( tt dan Varian (V tt ditentukan dari ekivalent randm trafik ( e yang ditawarkan ke equivalent trunk grup (N e Oleh Y.RPP dan J. Rirdan diturunkan untuk nilai-nilai e dan Ne: e = V tt 3Z( Z [3.] e.( tt Z N e = tt [3.] ( Z tt dengan V tt Z = [3.3] tt (N e N O adalah suatu trunk grup yang ditawari trafik e, verflw trafik dari trunk grup ini mempunyai : mean : = B(, N N [3.4] e. e e Sfia Naning Hertiana Seklah Tinggi Teknlgi Telkm
9 37 Varian : V = e ( N e N [3.5] e dan besarnya prbabilitas blking pada trunk grup ini adalah : B = ( N e N [3.6] e pabila prbabilitas blcking atau trafik yng hilang ( yang diinginkan diketahui, maka dapat dihitung jumlah saluran pada final trunk grup (N yang diperlukan untuk menampung campuran dari trafik luap tersebut. Sfia Naning Hertiana Seklah Tinggi Teknlgi Telkm
BAB V NNGoS GAUDREAU
49 BAB V NNGS GAUDREAU 5.1 Pendahuluan Besarnya kemungkinan munculnya suatu kejadian / utcme dari suatu peristiwa disebut sebagai peluang atau prbabilitas. Prbabilitas ini mempunyai distribusi harga antara
Lebih terperinciRekayasa Trafik Telekomunikasi Sistem Loss. TEU9948 Indar Surahmat
Rekayasa Trafik Telekomunikasi Sistem Loss TEU9948 Indar Surahmat SISTEM LOSS ERLANG Pemodelan menggunakan sistem loss Erlang B-Formula didasarkan pada tiga elemen berikut ini : a. Struktur, sistem terdiri
Lebih terperinciREKAYASA TRAFIK. DERAJAT PELAYANAN (Lanjutan)
REKAYASA TRAFIK DERAJAT PELAYANAN (Lanjutan) ekofajarcahyadi@st3telkom.ac.id TUJUAN Mahasiswa dapat memahami konsep kegagalan panggilan dan kemacetan dalam jaringan Mahasiswa dapat membedakan kemacetan
Lebih terperinci[Rekayasa Trafik] [Pertemuan 9] Overview [Little s Law Birth and Death Process Poisson Model Erlang-B Model]
[Rekayasa Trafik] [Pertemuan 9] Overview [Little s Law Birth and Death Process Poisson Model Erlang-B Model] eko fajar cahyadi [ekofajarcahyadi@st3telkom.ac.id] Overview 1. Little s Law 2. Birth & Death
Lebih terperinciREKAYASA TRAFIK KONSEP REKAYASA TRAFIK TELEKOMUNIKASI (2)
REKAYASA TRAFIK KONSEP REKAYASA TRAFIK TELEKOMUNIKASI (2) ekofajarcahyadi@st3telkom.ac.id Besaran Trafik Satuan Trafik Variasi Trafik Jam Sibuk REVIEW Jenis Trafik Circuit Switch REVIEW Jenis Trafik Packet
Lebih terperinciSecara umum, pengertian trafik adalah perpindahan suatu benda dari suatu tempat ke tempat lain.
1. KONSEP DASAR TRAFIK 1.1 DEFINISI TRAFIK Secara umum, pengertian trafik adalah perpindahan suatu benda dari suatu tempat ke tempat lain. Dalam lingkungan telekomunikasi benda adalah berupa informasi
Lebih terperinciPENS. Konsep dan Teori Trafik. Prima Kristalina. Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) Lab. Komunikasi Digital E107 (2016)
Konsep dan Teori Trafik Prima Kristalina Lab. Komunikasi Digital E107 Politeknik Elektronika Negeri Surabaya () (2016) Trafik Point of View Trafik dibangkitkan oleh pengguna sistem Sistem melayani (mengolah)
Lebih terperinciTrafik Luap. Trafik Luap 17/12/2012
Trafik Luap 1 Trafik Luap Dalam jaringan telekomunikasi yang terdiri lebih dari satu berkas saluran akan terdapat kemungkinan bahwa trafik yang tak dapat dimuat pada suatu berkas tertentu akan ditawarkan
Lebih terperinciREKAYASA TRAFIK BIRTH & DEATH PROCESS, SISTEM RUGI.
REKAYASA TRAFIK BIRTH & DEATH PROCESS, SISTEM RUGI ekofajarcahyadi@st3telkom.ac.id TUJUAN Mahasiswa dapat memahami cara pemilihan model trafik, mengetahui parameterparameter yang digunakan dan dapat menentukan
Lebih terperinciPEMODELAN MATEMATIKA UNTUK TRAFIK. Oleh : Mike Yuliana PENS
PEMODELAN MATEMATIKA UNTUK TRAFIK Oleh : Mike Yuliana PENS 1. Pure Chance Trafik 2. Statistical Equilibrium 3. Erlang Blocking Formula 4. Erlang Delay Formula Pokok Bahasan Model Matematika untuk Trafik
Lebih terperinciREKAYASA TRAFIK ARRIVAL PROCESS.
REKAYASA TRAFIK ARRIVAL PROCESS ekofajarcahyadi@st3telkom.ac.id OVERVIEW Point Process Fungsi Distribusi Point Process Karakteristik Point Process Teorema Little Distribusi Point Process PREVIEW Proses
Lebih terperinciDASAR TEKNIK TELEKOMUNIKASI
DTG1E3 DASAR TEKNIK TELEKOMUNIKASI Pengantar Teori Trafik Telekomunikasi By : Dwi Andi Nurmantris Dimana Kita? Dimana Kita? Trafik (Lalu Lintas) Trafik/Lalu lintas adalah pergerakan dari sebuah objek dari
Lebih terperinciRUMUS RUGI ERLANG ATAU RUMUS ERLANG B ATAU RUMUS GRADE OF SERVICE
RUMUS RUGI ERLANG ATAU RUMUS ERLANG B ATAU RUMUS GRADE OF SERVICE MODEL ERLANG Rumus RugiErlang adalah rumus penting dalam dunia telepon, rumus ini juga dapat digunakan untuk Sistim Loss. Model Erlang
Lebih terperinciBAB 1 KONSEP DASAR TRAFIK
1 BAB 1 KONSEP DASAR TRAFIK 1.1 Pendahuluan Jaringan telekomunikasi dibuat dengan tujuan untuk menyediakan sarana pertukaran informasi antara pengguna yang menginginkannya ketika ia memerlukan informasi.
Lebih terperinciPERTEMUAN 7 (STRUKTUR JARINGAN) POKOK BAHASAN
PERTEMUAN 7 (STRUKTUR JARINGAN) POKOK BAHASAN Topologi Jaringan MEA Hirarkhi Jaringan Telepon TUJUAN DAN INSTRUKSIONA KHUSUS Membahas berbagai topologi jaringan Menjelaskan hirarkhi jaringan telepon Menjelaskan
Lebih terperinciREKAYASA TRAFIK TELEKOMUNIKASI
REKAYASA TRAFIK TELEKOMUNIKASI TEU9948 INDAR SURAHMAT REKAYASA TRAFIK 1000 pelanggan.. 1000 pelanggan Agar komunikasi antar pelanggan dapat selalu dilakukan, sediakan 1000 saluran antar pelanggan (ditambah
Lebih terperinciBAB II SENTRAL DAN TRAFFIC
BAB II SENTRAL DAN TRAFFIC 2.1 Sentral Telepon Digital Sentral telepon mempunyai tugas utama sebagai tempat menyambungkan peralatan komunikasi dari dua pelanggan untuk dapat saling tukar dua informasi
Lebih terperinciPendahuluan Rekayasa Trafik
Pendahuluan Rekayasa Trafik Traffic point of view Sistem telekomunikasi menurut cara pandang trafik Incoming traffic Sistem outgoing traffic Sistem melayani trafik yang masuk Trafik dibangkitkan oleh pengguna
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. kebutuhan akan layanan telekomunikasi bergerak (mobile) tidak hanya sebatas untuk
BAB II DASAR TEORI Perkembangan teknologi dalam membantu kita berkomunikasi jarak jauh berjalan dengan perlahan sampai ditemukannya telepon. Sejak saat itu perkembangan teknologi komunikasi bergerak cepat
Lebih terperinciREKAYASA TRAFIK ARRIVAL PROCESS
REKAYASA TRAFIK ARRIVAL PROCESS eko fajar [ST3 TELKOM] [ekofajarcahyadi@st3telkom.ac.id] 1. Karakteristik Point Process a. Stasioner b. Independen c. Simple Seperti yang sudah dijelaskan di awal bahwa
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem selular GSM GSM (global system for mobile communication) GSM mulanya singkatan dari groupe special mobile adalah sebuah teknologi komunikasi selular yang bersifat digital.
Lebih terperinciPENGANTAR ROUTING TRAFIK TELEKOMUNIKASI RAHMAD FAUZI. Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara TRAFIK ROUTING
PENGANTAR ROUTING TRAFIK TELEKOMUNIKASI RAHMAD FAUZI Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara TRAFIK ROUTING 1. TUJUAN RUTING TRATIK Tujuan ruting trafik adalah membangun suatu
Lebih terperinciBAB VII EVALUASI UNJUK KERJA JARINGAN
69 A VII EVAUASI UNJUK KERJA JARINGAN 7. Tolok Ukur Unjuk Kerja Jaringan Metode mengevaluasi jaringan bermacam-macam dan terdapat pula berbagai tolok ukur. eberapa tolok ukur antara lain : ASR ( Answered
Lebih terperinciOleh : Mike Yuliana PENS PEMODELAN TRAFIK
Oleh : Mike Yuliana PENS PEMODELAN TRAFIK Pokok Bahasan 1. Pemodelan trafik 2. Ilustrasi Trafik Telepon 3. Intensitas trafik 4. Jam Sibuk dan Tersibuk Model Trafik Berdasarkan tahapan dari sistem telekomunikasi
Lebih terperinciModifikasi Motif Kain Tradisional Menggunakan Cellular Automata
Mdifikasi Mtif Kain Tradisinal Menggunakan Cellular Autmata Purba Daru Kusuma Prgram Studi Sistem Kmputer Universitas Telkm Bandung, Indnesia purbdaru@gmail.cm Abstrak Metde cellular autmata telah diimplementasikan
Lebih terperinciPendahuluan Rekayasa Trafik
Pendahuluan Rekayasa Trafik Trafik sebagai Lalu Lintas 2 Lalu lintas adalah perpindahan suatu object dari satu tempat ketempat yang lain secara random. Pengaturan lalu lintas harus mempertimbangkan faktor-faktor
Lebih terperinci27/05/2015 SISTEM ANTRIAN OPERATIONAL RESEARCH II. Agustina Eunike, ST., MT., MBA. Industrial Engineering University of Brawijaya
OPERATIONAL RESEARCH II Agustina Eunike, ST., MT., MBA. Industrial Engineering University f Brawijaya SISTEM ANTRIAN 1 Pelpr Teri Antrian Agner Krarup Erlang (1878-1929) Teri antrian pertama kali dikemukakan
Lebih terperinciTrafik fik P t ar 1 Oleh: Mike Y l u iana liana PENS-ITS
Trafik Part 1 Oleh: Mike Yuliana PENS-ITS TUJUAN DAN INSTRUKSIONAL KHUSUS Memahami teori tentang trafik Memahami ipemodelan trafik Memahami tentang intensitas trafik Traffic point of view Sistem Telekomunikasi
Lebih terperinciANALISA KAPASITAS DAN TINGKAT PELAYANAN PADA RUAS JALAN WOLTER MONGINSIDI KOTA MANADO
Jurnal Sipil Statik Vl.1 N.9, Agustus (623-629) ISSN: 2337-6732 ANALISA KAPASITAS DAN TINGKAT PELAYANAN PADA RUAS JALAN WOLTER MONGINSIDI KOTA MANADO Ardi Palin A. L. E. Rumayar, Lintng E. Fakultas Teknik,
Lebih terperinciMakalah Seminar Kerja Praktek Analisa Kegagalan Panggil Pada Sentral Telepon Digital
Makalah Seminar Kerja Praktek Analisa Kegagalan Panggil Pada Sentral Telepon Digital Oleh : Sheila Nauvaliana (L2F008090) Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Abstrak Pengelolaan
Lebih terperinciTRAFIK TELEKOMUNIKASI 1
PERTEMUAN 11 TRAFIK TELEKOMUNIKASI 1 POKOK BAHASAN 1. Traffic Point of View 2. Hubungan : QoS, Traffic load dan Kapasitas Sistem 3. Model Trafik : Pure Loss System dan Pure Waiting System 4. Ilustrasi
Lebih terperinciSTUDI ANALISIS TRAFIK LAYANAN PHONE BANKING
STUDI ANALISIS TRAFIK LAYANAN PHONE BANKING Penulis : Felly Kistiyani Rinastuti Imam Santoso,ST,MT BudiSetiyono ST, MT Nama Jurusan : Jurusan Teknik Elektro Kampus : Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Lebih terperinciNetwork Planning dan Dimensioning
Network Planning dan Dimensioning Materi Pendahuluan Network Planning Traffic forecast Traffic dimensioning 1 Mengapa Network Planning dan Dimensioning? Tujuan dimensioning pada jaringan telekomunikasi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
4 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Arsitektur Jaringan GSM Sebuah jaringan GSM dibangun dari beberapa komponen fungsional yang memiliki fungsi dan interface masing-masing yang spesifik. MS BTS BSC TC MSC EIR
Lebih terperinciBab 9. Circuit Switching
1/total Outline Konsep Circuit Switching Model Circuit Switching Elemen-Elemen Circuit Switching Routing dan Alternate Routing Signaling Control Signaling Modes Signaling System 2/total Jaringan Switching
Lebih terperinciJawaban Soal. Uji ANOVA
7 Jawaban Sal Uji ANOVA 185 JAWABAN SOAL TEORI 1. ANOVA pada dasarnya bertujuan untuk menguji hiptesa nl bahwa rata-rata dari tiga atau lebih sebuah ppulasi adalah sama. Asumsi: a. Sampel yang diambil
Lebih terperinciANALISIS PARAMETER NETWORK SENTRAL NEAX 61EDI PT. TELKOM LHOKSEUMAWE. Abstrak
ANALISIS PARAMETER NETWORK SENTRAL NEAX 61EDI PT. TELKOM LHOKSEUMAWE Nasri 1, Zulfikar 2, Fajri 3 dan M. Syahputra 4 Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Lhokseumawe Jl. Banda Aceh-Medan Km 280, P.O.
Lebih terperinciANALISIS PERFORMANSI JARINGAN CDMA BERDASARKAN DATA RADIO BASE STATION (RBS) PT INDOSAT DIVISI STARONE MEDAN
ANALISIS PERFORMANSI JARINGAN CDMA BERDASARKAN DATA RADIO BASE STATION (RBS) PT INDOSAT DIVISI STARONE MEDAN Mhd Khalid Lubis, Maksum Pinem Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen Teknik Elektro
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Berdasarkan System Development Life Cycle (SDLC) metode waterfall yang
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Berdasarkan System Develpment Life Cycle (SDLC) metde waterfall yang digunakan dalam pembuatan aplikasi penentuan harga jual, terdapat beberapa tahapan yang terdiri
Lebih terperinciANALISIS TRAFIK TRUNK GATEWAY
Makalah Seminar Kerja Praktek ANALISIS TRAFIK TRUNK GATEWAY MEDAN CENTRUM PADA BULAN AGUSTUS 213 DI PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Dwi Anasthasia Pasaribu (216111417), Ajub Ajulian Z., ST. MT (19717191998221)
Lebih terperinciOleh: Mike Yuliana PENS-ITS
Trafik 1 Oleh: Mike Yuliana PENS-ITS TUJUAN DAN INSTRUKSIONAL KHUSUS Memahami teori tentang trafik Memahami ipemodelan trafik Memahami tentang intensitas trafik Traffic point of view Sistem Telekomunikasi
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. Synchronous Digital Hierarchy (SDH) merupakan hirarki pemultiplekan
BAB II DASAR EORI 2.1 eori Dasar SDH Synchronous Digital Hierarchy (SDH) merupakan hirarki pemultiplekan yang berbasis pada sistem transmisi sinkron yang ditetapkan oleh CCI (IU). Sebelum kemunculan SDH,
Lebih terperinciModul 9. EE 4712 Sistem Komunikasi Bergerak Basic Mobile Teletraffic Engineering. Oleh : Nachwan Mufti A, ST
9. Basic Mobile Teletraffic Engineering Under construction! Modul 9 EE 47 Sistem Komunikasi Bergerak Basic Mobile Teletraffic Engineering Oleh : achwan Mufti A, ST 9. Basic Mobile Teletraffic Engineering
Lebih terperinci* Dosen Pembimbing I ** Dosen Pembimbing II
PNNTUN LINTSN MNGGUNKN LGORITM RTH IRST SRH (STUI KSUS ROUTING NTR SNTRL TRUNK I PULU JW ajar Rahmat Hidayat gung udi Prasetijo * R. Rizal Isnanto ** bstrak - Konsep dan aplikasi routing sangat diperlukan
Lebih terperinciProblems Involving Delay System Analysis (2)
Sistem Tunggu (Delay System) Problems Involving Delay System Analysis 2 Problems Involving Delay System Analysis (2) 3 Problems Involving Delay System Analysis (3) 4 Proses trafik selama pembangunan hubungan
Lebih terperinciAnalisis Sensitivitas pada Pertumbuhan Penduduk Nanggroe Aceh Darussalam dengan Metode Life Table
Vl. 6, N.1, 1-14, Juli 29 Analisis Sensitivitas pada Pertumbuhan Penduduk Nanggre Aceh Darussalam dengan Metde ife Table Miftahuddin Abstrak Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pertumbuhan penduduk
Lebih terperinci5. Kinerja. 6. Tipe Fisik. 7. Karakteristik Fisik. 8. Organisasi
Arsitektur Sistem Kmputer MEMORI Memri adalah bagian dari kmputer tempat prgram prgram dan data data disimpan. Istilah stre atau strage untuk memri, meskipun kata strage sering digunakan untuk menunjuk
Lebih terperinciANALISIS DAN PERBANDINGAN TRAFIK JARINGAN SOFTSWITCH TIAP TRUNK PADA BULAN JANUARI DAN FEBRUARI DI STO MAJAPAHIT
MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK ANALISIS DAN PERBANDINGAN TRAFIK JARINGAN SOFTSWITCH TIAP TRUNK PADA BULAN JANUARI DAN FEBRUARI DI STO MAJAPAHIT PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA, TBK. DIVISI REGIONAL IV PROVINSI
Lebih terperinciDOKUMEN PENAWARAN INTERKONEKSI
DOKUMEN PENAWARAN INTERKONEKSI DOKUMEN PENDUKUNG B: PENAGIHAN DAN PEMBAYARAN PT. XL AXIATA, Tbk 2014 DAFTAR ISI 1. PEREKAMAN INFORMASI TAGIHAN... 1 2. PERTUKARAN INFORMASI TAGIHAN... 4 3. PENAGIHAN...
Lebih terperinciSTUDI ANALISIS TRAFIK LAYANAN PHONE BANKING
STUDI ANALISIS TRAFIK LAYANAN PHONE BANKING Felly Kistyani Rinastuti*, Imam Santoso, ST, MT**, Budi Setiyono ST, MT** Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang Jl. Prof. H.
Lebih terperinciThis PDF is Created by Simpo Word to PDF unregistered version -
This PDF is Created by Simpo Word to PDF unregistered version - http://www.simpopdf.com 1 KATA PENGANTAR Syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas rahmat-nya hingga saya dapat menyelesaikan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Komunikasi Seluler GSM GSM merupakan salah satu teknologi seluler yang banyak digunakan pada saat ini. GSM adalah generasi kedua dalam teknologi seluler yang menggunakan
Lebih terperinciRENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO TELKOM UNIVERSITY
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO TELKOM UNIVERSITY MATA KULIAH KODE RUMPUN MK BOBOT (SKS) SEMESTER DIREVISI Sftware Defined netwrking XXX Jarigan
Lebih terperinciBAB III PEMBAHASAN. Kerja Praktek dimulai pada tanggal 5 Juli hingga 31 Juli 2010.
BAB III PEMBAHASAN 3.1 Jadwal Kerja Praktek Kerja Praktek dilaksanakan PT. TELKOM Jalan Japati No.1 Bandung, diajukan pada bulan Juni 2010 kemudian disetujui pada tanggal 1 Juli 2010 dan Kerja Praktek
Lebih terperinciHAND OUT EK. 354 REKAYASA TRAFIK
HAND OUT EK. 354 REKAYASA TRAFIK Dosen: Ir. Arjuni BP, MT PENDIDIKAN TEKNIK TELEKOMUNIKASI JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Lebih terperinciModul III Karakteristik Packet Switching dan Virtual Packet Switching
Mdul III Karakteristik Packet Switching dan Virtual Packet Switching Anisabella (181 09 025) / Kelmpk 13 / Rabu, 5 Oktber 2011 Email : anisa_badri@yah.cm Asisten : 1 Abstrak Pada Praktikum mdul
Lebih terperinciTELETRAFIK SEBAGAI PENGEVALUASI UNJUK-KERJA DAN PENDIMENSIAN SISTEM KOMUNIKASI DAN KOMPUTER RISWAN DINZI
TELETRAFIK SEBAGAI PENGEVALUASI UNJUK-KERJA DAN PENDIMENSIAN SISTEM KOMUNIKASI DAN KOMPUTER RISWAN DINZI Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1. Tujuan
Lebih terperinciREKAYASA TRAFIK. Bab 2. Konsep tentang Trafik. Dr. Jusak STIKOM Surabaya
REKAYASA TRAFIK Bab 2. Konsep tentang Trafik Dr. Jusak STIKOM Surabaya Rekayasa Trafik, Jusak STIKOM Surabaya 2 Definisi tentang Trafik Kata traffic berasal dari bahasia Italia yang berarti bisnis. Dalam
Lebih terperinciANALISIS KAPASITAS TRAFIK REVERSE LINK MENGGUNAKAN KONTROL DAYA PADA SISTEM CDMA
1 ANALISIS KAPASITAS TRAFIK REVERSE LINK MENGGUNAKAN KONTROL DAYA PADA SISTEM CDMA Nia Asianti, L2F099624 Jurusan Teknik Elektr, Fakultas Teknik, Universitas Dipnegr, Semarang Astrak - Dengan semakin meningkatnya
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Trafik Secara umum trafik dapat diartikan sebagai perpindahan informasi dari satu tempat ke tempat lain melalui jaringan telekomunikasi. Besaran dari suatu trafik telekomunikasi
Lebih terperinciPT. TELEKOMUNIKASI SELULAR DOKUMEN PENAWARAN INTERKONEKSI DOKUMEN PENDUKUNG B: PENAGIHAN DAN PEMBAYARAN
PT. TELEKOMUNIKASI SELULAR DOKUMEN PENAWARAN INTERKONEKSI DOKUMEN PENDUKUNG B: PENAGIHAN DAN PEMBAYARAN DAFTAR ISI 1 Perekaman Informasi Tagihan... 3 2 Proses Kliring Interkoneksi... 4 3 Pertukaran Informasi
Lebih terperinciBAB II ADAPTIVE MULTI-RATE (AMR)
BAB II ADAPTIVE MULTI-RATE (AMR) 2.1. Sejarah AMR Pada bulan Oktober 1997, ETSI (European Telecommunications Standards Institute) memulai suatu program standarisasi untuk mengembangkan sistem pengkodean
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI Dalam pelayanan ada beberapa faktor penting pada sistem antrian yaitu pelanggan dan pelayan, dimana ada periode waktu sibuk maupun periode dimana pelayan menganggur. Dan waktu dimana
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. 2. Sistem Switching terpusat (centralized) Sistem Switching terpusat ini juga ada 2 macam, yaitu : a. Nonbloking b.
KAJIAN TENTANG PERBANDINGAN PERFORMANSI CCS 7 DAN SISTEM R2 SIGNALING PADA SISTEM TELEKOMUNIKASI DI PT TELKOM DIVRE IV JATENG & DIY DI TELKOM DIVRE IV JAWA TENGAH DAN DIY (LAPORAN TUGAS AKHIR DI PT TELKOM
Lebih terperinciBAB 3 REBALANCING GPRS TIME SLOT (GTS) TRAFFIC DATA GSM 900 MHZ
BAB 3 REBALANCING GPRS TIME SLOT (GTS) TRAFFIC DATA GSM 900 MHZ 3.1 Trafik dan Kanal Dalam jaringan telekomunikasi, pola kedatangan panggilan (voice ataupun data) dan pola pendudukan dideskripsikan dengan
Lebih terperinciDESAIN FUZZY STATE MACHINE UNTUK MENGHASILKAN VARIASI RESPON NPC (NON-PLAYABLE CHARACTER) PADA SEBUAH GAME
DESAIN FUZZY STATE MACHINE UNTUK MENGHASILKAN VARIASI RESPON NPC (NON-PLAYABLE CHARACTER) PADA SEBUAH GAME Surya Adi Wijaya 1, Susi Juniastuti 2, Supen Mardi SN 3, Mch. Hariadi 4 Pasca Sarjana Jurusan
Lebih terperinciKOMUNIKASI DATA. Oleh : 1. M. Faisal Risqiansyah Muhammad Ismail Nida Nurvira
KOMUNIKASI DATA Oleh : 1. M. Faisal Risqiansyah 15101022 2. Muhammad Ismail 15101023 3. Nida Nurvira 15101024 HOME Sub Bahasan Komunikasi Data OSI Layer Circuit Switching Packet Switching KOMUNIKASI DATA
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. tersebut harus terhubung dengan telepon rumah. Hal ini dikenal dengan Dial-Up
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini teknlgi infrmasi berkembang dengan sangat pesat. Bisa dibayangkan bahwa beberapa tahun yang lalu untuk dapat bisa menikmati internet para pengguna harus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sekarang ini teknologi komunikasi data yang lebih dikenal sebagai packet switching semakin berkembang dari tahun ke tahun. Voice over Internet Protokol (VoIP)
Lebih terperinciSeminar Nasional Matematika dan Aplikasinya, 21 Oktober 2017 Surabaya, Universitas Airlangga. Evy Dwi Cahyati 1), Dyah Herawatie 2), Eto Wuryanto 3)
Seminar Nasinal Matematika dan Aplikasinya, 21 Oktber 2017 IMPLEMENTASI K-MEANS CLUSTERING UNTUK PEMETAAN DESA DAN KELURAHAN DI KABUPATEN BANGKALAN BERDASARKAN CONTRACEPTIVE PREVALENCE RATE DAN TINGKAT
Lebih terperinciANALISIS KINERJA SWITCHING MENGGUNAKAN MOBILE SOFTSWITCH
ANALISIS KINERJA SWITCHING MENGGUNAKAN MOBILE SOFTSWITCH Hariadi Masta, Naemah Mubarakah Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara (USU) Jl.
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pengertian Dasar Penjadwalan Prduksi Lading dan Scheduling merupakan salah satu pin dalan fungsi dan kegiatan pengawasan prduksi. Pemuatan (Lading) mempunyai
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Materi Pkk Metde : Termdinamika : Pertama dn Kedua / 4 x 45 menit : Ceramah dan mengerjakan sal A. Kmpetensi Dasar 3.2 Menganalisis perubahan keadaan gas ideal dengan menerapkan hukum termdinamika B. Indikatr
Lebih terperinciOPTIMASI REVENUE DAN PERFORMANSI JARINGAN SELULER MENGGUNAKAN ALGORITHMA CALL ADMISSION CONTROL DAN DYNAMIC PRICING
OPTIMASI REVENUE DAN PERFORMANSI JARINGAN SELULER MENGGUNAKAN ALGORITHMA CALL ADMISSION CONTROL DAN DYNAMIC PRICING 1. Pertumbuhan yang sangat cepat permintaan layanan telepon selular akibat terjadi perang
Lebih terperinciMuhammad Aswan (L2F008064), Ir. Sudjadi, M.T. ( )
MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK ALUR MIGRASI TRAFIK OLO (OTHER LICENSED OPERATOR) TRUNK SOLO DARI TEKNOLOGI TIME DIVISION MULTIPLEXING KE SOFTSWITCH PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA, TBK. DIVISI REGIONAL IV
Lebih terperinciLESSON 5 : INFORMED SEARCH Part I
LESSON 5 : INFORMED SEARCH Part I 3.1 Pengantar Kita telah menunjukan beberapa metda pencarian yang berbeda. Di bagian bagian awal bab ini kita telah menunjukan beberapa metde pencarian buta (blind search).
Lebih terperinciPENGANTAR TELEKOMUNIKASI
JARINGAN BACKBONE DAN PENOMORAN PENGANTAR TEKOMUNIKASI SUSMINI INDRIANI STARININGATI, M.T KONFIGURASI UMUM JARTEL HIRARKI SENTRAL Jaringan telepon membutuhkan interkoneksi antar sentral untuk merutekan
Lebih terperinciANALISIS PERFORMANSI PENGGUNAAN SENTRAL TELEPON OTOMATIS (STO) PADA MULTI EXCHANGE AREA (MEA) PEKANBARU (STUDI KASUS PT. TELKOM RIAU DARATAN)
ANALISIS PERFORMANSI PENGGUNAAN SENTRAL TELEPON OTOMATIS (STO) PADA MULTI EXCHANGE AREA (MEA) PEKANBARU (STUDI KASUS PT. TELKOM RIAU DARATAN) Fitri Amillia 1),Sutoyo2),Brian Taruna3) Program Studi Teknik
Lebih terperinciDalam menentukan harga setiap usaha mungkin memiliki strategi yang berbeda-beda. Namun
CHAPTER V Harga menurut Philip Ktler (2001 : 439) ialah sebagai berikut, charged fr a prduct r service. Mre bradly, price is the sum f all the value that cnsumer exchange fr the benefits f having r using.
Lebih terperinciBAB IV ANALISA TRAFIK SDH MENGGUNAKAN TEKNOLOGI ASON DAN PERHITUNGAN PEMAKAIAN KAPASITANSI DALAM PEMBUATAN SISTEM PROTEKSI
BAB IV ANALISA TRAFIK SDH MENGGUNAKAN TEKNOLOGI ASON DAN PERHITUNGAN PEMAKAIAN KAPASITANSI DALAM PEMBUATAN SISTEM PROTEKSI Analisa data pada Bab ini akan membahas jumlah trafik yang hilang pada saat terjadi
Lebih terperinciDesain Migrasi Jaringan TDM Ke Jaringan Berbasis IP Menggunakan Teknologi Softswitch. Arvi Nayaprama/
Desain Migrasi Jaringan TDM Ke Jaringan Berbasis IP Menggunakan Teknologi Softswitch Arvi Nayaprama/0422172 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Jln. Prof. Drg. Suria Sumantri 65, Bandung 40164, Indonesia
Lebih terperinciDASAR TEKNIK TELEKOMUNIKASI
DTG1E3 DASAR TEKNIK TELEKOMUNIKASI Pengenalan Komunikasi Data dan Klasifikasi Jaringan By : Dwi Andi Nurmantris Dimana Kita? Dimana Kita? Pengertian Komunikasi Data Penggabungan antara dunia komunikasi
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Materi Pkk Metde : Pertama dan kedua / 4 x 30 menit : Ceramah dan mengerjakan sal A. Kmpetensi Dasar B. Indikatr Menjumlahkan tanpa teknik menyimpan Mengurangkan tanpa teknik menyimpan Menghitung penjumlahan
Lebih terperinciBAB 2 Pengenalan Neraca Energi pada Proses Tanpa Reaksi
BAB Pengenalan Neraca Energi pada Prses Tanpa Reaksi Knsep Hukum Kekekalan Energi Ttal energi pada sistem dan lingkungan tidak dapat diciptakan ataupun dimusnahkan..1 Neraca Energi untuk Sistem Tertutup
Lebih terperinciBAB III PEMBAHASAN. 1.1 Jadwal Kerja Praktek. Pelaksanaan kerja praktek dilaksanakan di PT. Telekomunikasi, Tbk
22 BAB III PEMBAHASAN 1.1 Jadwal Kerja Praktek Pelaksanaan kerja praktek dilaksanakan di PT. Telekomunikasi, Tbk (TELKOM) Indonesia, di Jl. Japati No. 1 Lantai 2 Bandung.. Adapun pelaksanaa kerja praktek
Lebih terperinciManajemen Lalu-Lintas akibat Adanya Pembangunan Hotel Santika Gubeng
JURNAL TEKNIK POMITS Vl. 2, N. 2, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) E-78 Manajemen Lalu-Lintas akibat Adanya Pembangunan Htel Santika Gubeng Michael Arcs Tappangrara dan Cahya Buana Jurusan Teknik
Lebih terperinciSIGNALLING. Ade Nurhayati, ST, MT
SIGNALLING Ade Nurhayati, ST, MT Signaling Signaling adalah proses pertukaran informasi di antara komponenkomponen dalam sistem telekomunikasi untuk membangun, memonitor dan memutuskan hubungan, serta
Lebih terperinciTUGAS BESAR KINERJA TELEKOMUNIKASI NGN PSTN TO PSDN FOR TEKNOLOGI SOFTSWITCH
TUGAS BESAR KINERJA TELEKOMUNIKASI NGN PSTN TO PSDN FOR TEKNOLOGI SOFTSWITCH DISUSUN OLEH : IFRAYOGA PRATA B 16101233 SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TELEMATIKA TELKOM D.I PANJAITAN 128 PURWOKERTO 2017 PSTN I.Latar
Lebih terperinciMemahami proses switching dalam sistem telepon Memahami rangkaian switching yang digunakan dalam sistem komunikasi telepon Menjelaskan aplikasi dan
Memahami proses switching dalam sistem telepon Memahami rangkaian switching yang digunakan dalam sistem komunikasi telepon Menjelaskan aplikasi dan konsep swicting dalam sistem telepon Proses switching
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. tepatnya di Desa Suban Kecamatan Tungkal Ulu di kabupaten Tanjung Jabung Barat,
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lkasi Penelitian Lkasi analisis ketersediaan air yang ditijau adalah di Daerah irigasi Suban, tepatnya di Desa Suban Kecamatan Tungkal Ulu di kabupaten Tanjung Jabung Barat,
Lebih terperinciROUTING PADA PSTN & JARINGAN KOMPUTER. Ir. Roedi Goernida, MT.
ROUTING PADA PSTN & JARINGAN KOMPUTER Ir. Roedi Goernida, MT. (roedig@yahoo.com) Program Studi Sistem Informasi Fakultas Rekayasa Industri Institut Teknologi Telkom Bandung 2010 1 Routing pada PSTN Hand-out:
Lebih terperinci56 Jurnal Teknik Elektro Vol. 3 No.1 Januari - Juni STUDI PERENCANAAN JARINGAN SOFTSWITCH PADA LEVEL TRUNK Nur Iksan, Wahyu Dewanto ABSTRAK
56 Jurnal Teknik Elektro Vol. 3 No.1 STUDI PERENCANAAN JARINGAN SOFTSWITCH PADA LEVEL TRUNK Nur Iksan, Wahyu Dewanto ABSTRAK Softswitch merupakan konsep komunikasi masa depan yang dikembangkan dari pendekatan
Lebih terperincidiperoleh gambaran yang lebih baik tentang apa yang terjadi di jaringan dan dapat segera diketahui penyebab suatu permasalahan.
8 diperoleh gambaran yang lebih baik tentang apa yang terjadi di jaringan dan dapat segera diketahui penyebab suatu permasalahan. header 20 bytes lebih besar daripada paket IPv4. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil
Lebih terperinciREKAYASA TRAFIK. Bab 2. Konsep tentang Trafik. Dr. Jusak STIKOM Surabaya
REKAYASA TRAFIK Bab 2. Konsep tentang Trafik Dr. Jusak STIKOM Surabaya Rekayasa Trafik, Jusak STIKOM Surabaya 2 Definisi tentang Trafik Kata traffic berasal dari bahasia Italia yang berarti bisnis. Dalam
Lebih terperinciB A B I I K A J I A N T E O R I D A N H I P O T E S I S T I N D A K A N
B A B I I K A J I A N T E O R I D A N H I P O T E S I S T I N D A K A N 2. 1 K a j i a n T e o r i 2. 1. 1 P e r m a i n a n B o l a B a s k e t P e r m a i n a n b o l a b a s k e t t e r c e t u s d
Lebih terperinciBab 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
2 Bab 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Routing adalah proses dimana suatu router mem-forward paket jaringan yang dituju. Suatu router membuat keputusan berdasarkan IP address yang dituju oleh paket. Agar
Lebih terperinciAnalisis Unjuk Kerja Jaringan Pensinyalan No.7
JETri, Volume 2, Nomor 1, Agustus 2002, Halaman 41-52, ISSN 1412-0372 Analisis Unjuk Kerja Jaringan Pensinyalan No.7 Yuli Kurnia Ningsih Dosen Jurusan Teknik Elektro-FTI, Universitas Trisakti Abstract
Lebih terperinciRANCANG BANGUN MODUL PENGKATEGORIAN DAN PENGELOMPOKKAN TOPIK OTOMATIS PADA APLIKASI FORUM phpbb
JURNAL TEKNIK POMITS Vl. 2, N. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Pr) 1 RANCANG BANGUN MODUL PENGKATEGORIAN DAN PENGELOMPOKKAN TOPIK OTOMATIS PADA APLIKASI FORUM phpbb Arthur Hlng P.N, Daniel O.S., S.Km,
Lebih terperinciA I S Y A T U L K A R I M A
A I S Y A T U L K A R I M A STANDAR KOMPETENSI Pada akhir semester, mahasiswa mampu merancang, mengimplementasikan dan menganalisa sistem jaringan komputer Menguasai konsep networking (LAN &WAN) Megnuasai
Lebih terperinci