BAB III PEMBAHASAN. A. Pengertian Etos kerja Islami dan Moral Hazard. ethos yang berarti : sikap, kepribadian, watak, karakter serta keyakinan atas

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III PEMBAHASAN. A. Pengertian Etos kerja Islami dan Moral Hazard. ethos yang berarti : sikap, kepribadian, watak, karakter serta keyakinan atas"

Transkripsi

1 BAB III PEMBAHASAN A. Pengertian Etos kerja Islami dan Moral Hazard 1. Pengertian etos kerja Islami Secara etimologis, kata etos kerja berasal dari bahasa yunani, yakni ethos yang berarti : sikap, kepribadian, watak, karakter serta keyakinan atas Sesutu. 1 Menurut John M. Echols dan Hassan Shadily ethos adalah jiwa khas suatu bangsa, 2 dimana sikap ini tidak hanya dimiliki oleh individu, tetapi juga dimiliki oleh kelompok bahkan masyarakat. Etos dibentuk oleh berbagai kebiasaan, pengaruh budaya serta sistem nilai yang diyakininya.dari kata etos, dikenal pula kata etika atau etiket yaitu akhlak atau nilai-nilai yang berkaitan dengan baik buruk (moral). 3 Hal ini berarti, etika berkaitan dengan nilai-nilai, tata cara hidup yang baik, aturan hidup yang baik dan segala kebiasaan yang dianut dan diwariskan dari satu orang ke orang yang lain atau dari satu generasi ke generasi yang lain. Kebiasaan ini lalu terungkap dalam perilaku berpola yang terus berulang sebagai sebuah kebiasaan. 4 1 Toto Tasmara,Op. cit, hal John M. Echols dan Hassan Shadily, Kamus Inggris Indonesia (Jakarta; PT Gramedia Pustaka Utama, 2005), cet. ke XXVI, hal Toto Tasmara,Loc. Cit. 4 Sonny Keraf, Etika Bisnis; Tuntutan dan Relevansinya (Yogyakarta; Kanisius, 2010), cet. ke XIV, hal

2 27 Kata kerja dalam KBBI, artinya adalah kegiatan melakukan sesuatu. 5 Menurut El Qussy, seorang pakar ilmu jiwa berkebangsaan Mesir, kerja merupakan aktivitas yang disengaja, bermotif dan bertujuan, biasanya terikat dengan penghasilan atau upaya memperoleh hasil baik bersifat material maupun non materiil. 6 Sedangkan menurut Toto Tasmara kerja adalah segala aktivitas dinamis dan mempunyai tujuan untuk memenuhi kebutuhan tertentu (jasmani dan rohani) dan didalam mencapai tujuannya tersebut dia berupaya dengan penuh kesungguhan untuk mewujudkan prestasi yang optimal sebagai bukti pengabdian dirinya kepada Allah SWT. 7 Sehingga etos kerja dapat didefinisikan sebagai suatu totalitas kepribadian diri serta cara mengekspresikan, memandang, meyakini dan memberikan makna pada sesuatu yang mendorong dirinya untuk bertindak dan meraih amal yang optimal. 8 Sedangkan etos kerja Islami adalah suatu upaya yang sungguh-sungguh dengan mengerahkan seluruh asset, fikiran. Dan dzikirnya untuk mengaktualisasikan atau menampakkan arti dirinya sebagai hamba Allah yang harus menundukkan dunia dan menempatkan dirinya sebagai bagian dari masyarakat yang terbaik (khairul ummah). 9 Berdasarkan beberapa pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa etos kerja islami adalah karakter atau kebiasaan manusia dalam bekerja yang 5 Drs. Suharso dan Dra. Ana Retnoningsih, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Semarang; CV. Widya Karya, 2009), cet. ke VIII, hal IrwanBaddu, Pengaruh Etos Kerja Islami Terhadap Kinerja Karyawan, Skripsi (Malang; Unibraw, 2007) 7 Toto Tasmara,Op. cit, hal IrwanBaddu,Loc. cit. 9 Toto Tasmara,Op. cit, hal. 25

3 28 bersumber pada keyakinan atau akidah islam dan didasarkan pada Al Qur an dan Sunnah 2. Pengertian Moral Hazard Menurut kamus perbankan, Moral Hazard adalah kecenderungan para pemilik dan pengurus bank atau lembaga keuangan untuk melakukan berbagai penyimpangan dan pelanggaran. 10 B. Landasan Hukum 1. Al Qur an Surat Al Jumu ah ayat 10 Artinya : Apabila shalat telah dilaksanakan, maka bertebaranlah kamu dibumi; carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak agar kamu beruntung 11 Surat At Taubah ayat 105: و ق ل اع م ل وا ف س ي ر ى الل ه ع م ل ك م و ر س ول ه و ال م و م ن ون و س ت ر د ون إ ل ى ع ال م ال غ ي ب و الش ه اد ة ف ي ن ب ي ك م ب م ا ك ن ت م ت ع م ل ون. Artinya : Dan katakanlah, Bekerjalah kamu, maka Allah akan melihat pekerjaanmu, begitu juga Rasul-Nya dan orang-orang mukmin, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan Trikaloka H. Putri, Kamus Perbankan (Jogjakarta; Mitra Pelajar, 2009), cet. ke I, hal Al Qur aanulkariim, (Bandung; Syamil, 2005), hal Al Qur aanulkariim, (Bandung; Syamil, 2005), hal.203

4 29 2. Al Hadits أ ك ل ع ن ال م ق د ام ر ض ي االله ع ن ه ع ن ر س و ل ا الله ص ل ى االله ع ل ي ه و س ل م ق ال : (م ا أ ح د ط ع ام ا ق ط خ ي ر ا م ن أ ن ي ا ك ل م ن ع م ل ي د ه و إ ن ن بي االله د او د ع ل ي ه الس لا م ك ان ي ا ك ل م ن ع م ل يده) Diriwayatkan dari al-miqdamr.a: Nabi saw pernah bersabda, Tidak ada makanan yang lebih baik bagi seseorang kecuali makanan yang ia peroleh dari uang hasil keringatnya sendiri. Nabi Allah, Daud as, makan dari hasil kerjanya sendiri 13 C. Proses Terbentuknya Etos Kerja Islami di KJKS BMT Marhamah 1. Proses Seleksi Karyawan (recruitment) Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan pihak BMT Marhamah bahwa terbentuknya etos kerja Islami di lingkungan KJKS BMT Marhamah tidak lepas dari usaha yang dilakukan secara bertahap dan terus menerus. Proses awal dalam pembentukan etos kerja Islami karyawan adalah dengan melakukan seleksi calon karyawan dengan selektif dan ketat. Pengadaan karyawan merupakan masalah penting, sulit dan kompleks. Karena untuk mendapatkan dan menempatkan orang-orang yang berkompeten, serasi serta efektif tidaklah mudah. 14 Dalam hal seleksi karyawan ini KJKS BMT Marhamah memberikan peluang kepada masyarakat yakni dari lulusan SMA, D3, S1 dan seterusnya keatas sesuai dengan job yang dibutuhkan seperti: 13 Shahih Al-Bukhari, diterjemahkan dari Ash-Shahih li Ahadits al-jami al Ahmad bin Abdul Lathif, (Bandung: Mizan, 2001), hlm MalayuS.P. Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia (Jakarta; Bumi Aksara, 2009), cet. ke XII, hal. 27

5 30 a. Job Untuk bagian marketing yaitu lulusan D3 dan S1 terkadang SMA tetapi secara incidental b. Job Untuk bagian Administrasi yaitu: 1. Bagian Teller minimal lulusan D3 ke atas 2. Bagian Customer Service (CS) minimal lulusan SMK Akuntansi 3. Manajer cabang pendidikan minimal S1. Tahap awal yang dilakukan adalah mengadakan seleksi dengan beberapa tahapan, tahapan seleksi adalah sbb : 1. Para calon pelamar memasukkan/mengirimkan berkas lamaran ke KJKSBMTMarhamah sesuai dengan standar yang di ajukan oleh pihak BMT. 2. Apabila telah memenuhi standar maka akan dilanjutkan ke seleksi administrasi serta pengisian formulir 3. Apabila lulus di seleksi administrasi maka pihak BMT akan mengirimkan undangan/ panggilan kepada para pelamar untuk melakukan tes tertulis. Materi yang digunakan pada saat tes tertulis ini meliputi : a. Tes Keagamaan b. Tes Ke BMT-an atau Perbankan c. Tes kepribadian d. Tes Matematika dan Tes IQ (Intelligent Quotient) / kecerdasan

6 31 4. Wawancara / Interview Dalam tes wawancara ini, pihak BMT memberikan apresiasi yang luar biasa oleh karena itu pihak BMT mengundang Tim Independent langsung dari Jakarta untuk melakukan wawancara kepada para peserta seleksi. Dengan mengadakan wawancara secara formal dan mendalam dengan para peserta seleksi maka akan didapatkan data yang komplit dan lebih rinci. Disini akan terlihat Background, karakter serta apa yang menjadi motivasi para pelamar untuk melamar pekerjaan di KJKS BMT Marhamah. Kemudian dari hasil wawancara ini tim independent akan melakukan musyawarah untuk menetapkan para pelamar yang lolos seleksi, namun sebelum pengumuman dilakukan pihak BMT akan mengadakan Sidak Intelligent terhadap para pelamar yang lolos seleksi.sidak Intelligent yaitu mengunjungi para pelamar yang lolos seleksi secara rahasia. Sidak Intelligent berfungsi untuk mengetahui perilaku para pelamar yaitu dengan menanyakan kepada kerabat, tetangga, teman tentang tingkah laku calon karyawan tersebut seperti a. Apakah si A sering/ suka begadang? b. Apakah si A Sholatnya tepat waktu atau sering menunda shalat? c. Apakah si A Sholatnya selalu berjamaah atau selalu shalat di masjid? ( khusus bagi calon karyawan laki-laki) d. Apakah Si A sering mengikuti pengajian (taklim) atau tidak?

7 32 e. Bagaimana pergaulannya dengan teman, tetangga dan masyarakat? Kemudian dari hasil tes tertulis, tes wawancara dan sidak Intelligent tersebut akan dilihat mana yang lebih tinggi nilainya. System penilaian terhadap seleksi karyawan adalah sbb: a. Apabila nilai dari hasil tes tertulis dan wawancara tinggi atau bagus (A), tetapi nilai dalam sidak intelligent rendah maka peserta seleksi otomatis akan gugur b. Apabila nilai dari hasil tes tertulis dan tes wawancara sedang tetapi nilai dari sidak intelligent tinggi atau lebih bagus maka peserta seleksi tersebut akan lolos seleksi. 5. Pengumuman Tahap selanjutnya adalah pengumuman calon karyawan, dalam tahap ini calon karyawan masuk kedalam manajemen training. Beberapa tahapan dalam manajemen training yaitu : a. Training motivasi dan orientasi yang dilaksanakan selama satu minggu. b. Training magang secara real dalam aplikasi pekerjaan dimasingmasing cabang selama 3-4 hari c. Training penempatan job selama 5 bulan atau menjadi karyawan kontrak/uji coba. Selama 5 bulan ini Reward, punishment dan kesejahteraan akan diberikan kepada para karyawan trainer, dimana honor yang diberikan setara dengan UMK (Upah Minimum Kabupaten).

8 33 Selama menjalankan training ini para calon karyawan diberikan targeting dan budgeting serta terus menerus dipantau dan dievaluasi terutama dari segi karakter dan akhlak, apakah calon karyawan jujur dan amanah, apakah tidak pernah bermasalah dengan para nasabah dll. Apabila selama 5 bulan calon karyawan tersebut bisa lolos dalam trainingnya maka SK (surat keputusan) menjadi karyawan tetap akan langsung dikeluarkan/diberikan kepada calon karyawan tersebut Proses Reward & Punishment Islam sebagai agama dan ideology sangat mendorong umatnya untuk bekerja keras. Dalam menjalankan aktivitasnya harus dengan cara yang baik, profesional, sistematis dan kontinuitas. 16 Motivasi utama seorang muslim dalam bekerja adalah bahwa setiap aktivitas kerjanya merupakan bagian dari ibadah, karena bekerja adalah amanah Allah dan merupakan pelaksanaan suatu kewajiban. Bekerja keras dan ikhlas bagi seorang muslim, bukan berarti tidak diperbolehkan ada keinginan atau bahkan mengabaikan untuk memperoleh imbalan atau penghargaan (gaji atau penghasilan), karier dan kedudukan yang lebih. Semua ini diperbolehkan selama masih sesuai dengan ketentuan syari at oleh karena itu etos kerja seorang muslim haruslah tinggi, ia harus bersungguh-sungguh dan penuh semangat, seorang 15 Hasil wawancara dengan pihak KJKSBMTMarhamah 16 ZulyQodir, Agama dan Etos Dagang (Solo; Pondok Edukasi, 2002), cet. ke I, hal. 4

9 34 pekerja lebih (smart-worker), memiliki disiplin yang tinggi, produktif dan inovatif. 17 Salah satu cara yang digunakan KJKS BMT Marhamah dalam membangun etos kerja karyawan adalah melalui pendekatan Reward & punishment. Instrumen reward yang digunakan adalah : a. Gaji harus lebih tinggi dari gaji Pegawai Negri Sipil (PNS). Karena prinsip KJKS BMT Marhamah adalah terhadap pekerjaan setiap karyawan harus total, loyal, fokus dan kontinyu. b. Bonus secara kolektif per masing-masing cabang akan diberikan apabila mencapai target sedangkan bonus individu akan diberikan khusus kepada para karyawan uji coba atau selama masa training apabila mencapai target. c. Rotasi mutasi (promosi jabatan) akan diberikan apabila ada karyawan yang mempunyai kinerja yang bagus atau unggul, biasanya akan dipromosikan menjadi kepala cabang. Sedangkan instrument punishment yang digunakan adalah : a. Apabila target tidak tercapai maka tunjangan prestasi akan hilang. b. Apabila ada karyawan melamar pekerjaan ditempat lain maka karyawan tersebut harus memilih salah satu apakah akan tetap di BMT Marhamah atau akan memilih ditempat dia melamar pekerjaan tersebut. c. Apabila melakukan kesalahan/ pelanggaran administrative maka punishment yang digunakan adalah: 17 Modul, Loc. cit.

10 35 1. Peringatan secara lisan 2. Peringatan secara tertulis 3. Dilakukan/dikenakan Sanksi Rotasi mutasi yaitu berupa jabatannya akan diturunkan atau rotasi mutasi akan dipindah tugaskan/ditempatkan di cabang yang berada diluar kota. Contoh pelanggaran yang menyebabkan terjadinya punishment : a. Melakukan realisasi / pencairan dana nasabah secara fiktif yaitu mencairkan dana dengan memakai nama nasabah. b. Menerima fee/ bonus sekecil apapun dari nasabah yang mengajukan realisasi atau pembiayaan supaya pengajuan pembiayaan tersebut mudah dicairkan atau diterima c. Menuliskan setoran tabungan/pembiayaan tidak tepat waktu atau tidak sesuai dengan tanggal transaksi d. Melakukan kesalahan pencatatan dalam buku administrasi baik disengaja tidak dan hal ini dilakukan secara berulang-ulang. Contoh : setoran nasabah ditulis dikolom penarikan atau sebaliknya Proses Budaya Kerja dan Evaluasi Budaya kerja disetiap perusahaan berbeda-beda. Belakangan ini banyak perusahaan-perusahaan besar mulai melirik budaya kerja karyawan lebih menuju ke arah etika dan spiritualisasi manajemen. Perkembangan baru tersebut mendorong perusahaan-perusahaan besar lain untuk meningkatkan spiritualitas para pimpinan dan karyawannya. Karena 18 Hasil wawancara dengan pihak KJKS BMT Marhamah

11 36 moralitas yang tinggi adalah awal menuju kesuksesan bisnis sedangkan salah satu sumber dari etika dan spiritualitas adalah berakar dari ajaran agama. 19 Studi yang dilakukan Max Weber pada masyarakat Kristen protestan Calvinis telah membuktikan bahwa masyarakat Kristen, terutama sekte Calvinis memiliki dorongan etika atau moralitas agama yang kuat sehingga mampu membentuk kapitalisme modern awal. Namun, etika agama yang memberikan spirit pada kapitalisme modern awal tersebut adalah agama yang progresif-reformatoris bukan yang pasif. Bukti lain bahwa agama sebenarnya memiliki dorongan yang kuat pada tingkah laku ekonomi (perdagangan) adalah yang terjadi pada masyarakat Budhisme zen di Jepang. 20 Orang Jepang memiliki semangat kerja dibayangi oleh budaya ajaran Shinto dan zen budha, yang melahirkan semangat Bushido. 21 Sedangkan Bushido sendiri ialah sistem etika yang dianut oleh kelompok samurai yang terkenal di Jepang yang berkuasa pada era Tokugawa yaitu dari tahun 1192 hingga tahun Bangsa Jepang diajarkan bahwa, pekerjaan harus dianggap sebagai sebuah pengalaman religius dan pekerjaan adalah sarana menuju pemenuhan kebutuhan spiritual, dimana ajaran ini disebut dengan istilah 19 Indah Piliyanti, Membangun Budaya Organisasi Bisnis Syari ah, Jurnal Economika,I,(Mei, 2010), hal ZulyQodir, Op. cit., hal Toto Tasmara,Op. cit, hal Boye de Mente (ed), Misteri Kode Samurai Jepang, diterjemahkan oleh Fifah dari The Japanese Samurai Code, (Yogyakarta; Gara Ilmu, 2009), cet. ke I, hal. 17

12 37 shikomu yaitu latihan dalam etika dan moralitas. 23 Begitu pula dengan semangat kaizen yang dipelopori oleh Masaaki Imai. Pokok dari kaizen adalah sederhana dan tepat sasaran. Sedangkan kaizen yaitu perbaikan yang dilakukan secara terus menerus yang meliputi setiap orang, termasuk manajer maupun pekerja. 24 Islam sebagai agama Rahmatan lil alamiin, memiliki sistem nilai yang mengatur manusia dalam ibadah dan muamalah sebagai bekal hidup didunia serta untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. Setiap institusi bisnis syari ah memiliki pola aturan yang berbeda-beda namun harus tetap mengacu pada aturan syari ah dan nilai-nilai ilahiyah, sehingga aturan syar i dan nilai-nilai ilahiyah tersebut selanjutnya akan menjadi pedoman operasional sehari-hari dan hal ini kan membudaya di lingkungan tersebut. Salah satu contoh budaya kerja yang diterapkan oleh BMS (Bank Mandiri Syari ah) adalah dalam melayani nasabah, cara berpakaian, membiasakan shalat berjama ah, do a diawal dan diakhir bekerja dan sebagainya. 25 Begitu pula BMI (Bank Muamalat Indonesia) dengan konsep The Celestial Manajemen yang diamalkannya. Hal tersebut tidak jauh berbeda dengan apa yang digunakan oleh KJKS BMT Marhamah, kegiatan yang dilakukan antara lain : 23 Ibid. hal Masaaki Imai (ed), The Kaizen Power, diterjemahkan oleh SigitPrawoto dari The Kaizen Power, (Jogjakarta; Think, 2008), cet. ke I, hal Indah Piliyanti,Op. cit. hal

13 38 a. Menghidupkan suasana dan rasa kekeluargaan dengan melakukan senyum, salam dan sapa, baik diantara sesama karyawan maupun kepada para nasabah, dan melaksanakan shalat berjamaah. b. Mengadakan Taklim dan evaluasi setiap minggu khususnya dikantorkantor cabang. c. Mengadakan rapat bulanan. Setiap bulan dilakukan rapat koordinasi serta evaluasi bagi direktur, manajer, dan seluruh karyawan KJKS BMT Marhamah. Pada acara rapat bulanan ini diadakan pengajian, presentasi motivasi bagi semua karyawan untuk meng up- grade kinerja para karyawan. Tradisi yang sering diungkapkan atau didengungkan di KJKS BMT Marhamah yaitu : Memakan 1 rupiah dengan tidak halal akan diberhentikan dengan tidak hormat D. Implementasi Etos Kerja Islami di Lingkungan Kerja Karyawan yang memiliki etos kerja islami akan dapat terlihat dari kinerja maupun hasil yang dicapai. Seorang karyawan yang memiliki etos kerja Islami memiliki motivasi yang kuat, selalu melakukan inovasi serta memiliki kreatifitas yang tinggi. Contohnya seorang SDM Pemasaran harus mampu berimprovisasi. Dia tidak hanya menguasai bagaimana memasarkan produknya kepada mitra, kemudian memenuhi kewajiban target, namun seorang SDM pemasaran juga harus mengetahui bagaimana realisasinya, pembiayaan, dan efektifitas. Selain itu seorang SDM pemasaran harus menguasai pembukuan,

14 39 administrasi dan customer service (CS) 26 sehingga karyawan di KJKS BMT Marhamah adalah karyawan yang multi talenta dan multifungsi. E. Analisis Upaya KJKS BMT Marhamah untuk menjadikan para karyawannya memiliki etos kerja Islami tidaklah mudah. Berbagai upaya dilakukan yaitu dengan menitik beratkan pada bidang iman dan akhlak. Karena apabila keimanan dan akhlak atau etika seseorang telah tertanam dengan kuat atau sudah menyatu dengan kepribadian setiap individu, maka hal ini akan memudahkan penataan pada bidang yang lain. Untuk membentuk watak karyawan sehingga mampu memiliki etos kerja yang tinggi, tidaklah cukup hanya dengan pemberian nasehat tetapi dibutuhkan suatu pembiasaan serta adanya contoh yang mampu dijadikan teladan. Dari salah satu proses atau cara yang digunakan untuk membangun etos kerja karyawan di lingkungan KJKS BMT Marhamah yaitu melalui Reward yang diberikan, hal ini adalah sebagai salah satu motivasi bagi karyawan untuk meningkatkan kinerja mereka serta punishment yang digunakan adalah untuk meningkatkan kehati-hatian para karyawan dalam bekerja, karena apabila mereka melakukan kesalahan mereka akan menerima punishment atau hukuman sesuai dengan kesalahan yang dilakukan. Apabila diperhatikan 26 Nur hidayat, Manajemen Kaca Mata Kuda, Samara, I (Juli,2011), hal. 13

15 40 reward yang digunakan ini sesuai dengan apa yang digunakan pada teori Motivasi Abraham Maslow yang mana dikenal dengan teori Maslow. Gambar hierarki kebutuhan Maslow Keterangan : 1. Kebutuhan Fisiologis (Physiological Needs) Yaitu kebutuhan untuk mempertahankan hidup, yang termasuk kedalam kebutuhan ini adalah kebutuhan makan, minum, perumahan, udara, dan sebagainya. Keinginan untuk memenuhi kebutuhan ini akan merangsang seseorang berperilaku atau bekerja giat 2. Rasa aman (Safety and Security Needs) Adalah kebutuhan akan kebebasan dari ancaman yakni merasa aman dari ancaman kecelakaan dan keselamatan dalam melaksanakan pekerjaan. Kebutuhan ini terbagi menjadi 2 bentuk yaitu : kebutuhan akan keamanan jiwa dan kebutuhan akan keamanan harta. 3. Kepemilikan sosial (Affiliation or Acceptance Needs) Adalah kebutuhan social, teman, afiliasi, interaksi, serta diterima dalam pergaulan kelompok pekerjaan dan masyarakat lingkungannya.

16 41 4. Penghargaan Diri (Esteem Or status Needs) Yaitu kebutuhan akan penghargaan diri dan pengakuan serta penghargaan prestise dari karyawan dan masyarakat lingkungannya. 5. Aktualisasi Diri (Self Actualization) Adalah kebutuhan akan aktualisasi diri dengan menggunakan kemampuan, keterampilan atau skill, dan potensi optimal untuk mencapai prestasi kerja yang sangat memuaskan atau luar biasa. Kebutuhan ini merupakan realisasi lengkap potensi seseorang secara penuh. 27 Dari teori Maslow tersebut apabila kita afiliasikan dengan manajemen di KJKS BMT Marhamah, maka akan dapat dilihat sebagai berikut: a. Kebutuhan fisiologis akan terpenuhi apabila para karyawan berperilaku atau bekerja dengan giat, ini adalah merupakan salah satu proses dalam membangun etos kerja Islami, tetapi tentunya diikuti dengan landasan keimanan yang kuat bahwa bekerja adalah merupakan ibadah, bukan hanya demi mendapat gaji yang tinggi. Sehingga apabila etos kerja Islami telah terbentuk maka kemungkinan terjadinya praktek moral hazard akan terhindari dan korelasi yang dapat kita lihat adalah semakin tinggi penghasilan yang didapat maka kesejahteraan karyawan semakin baik. b. Salah satu prinsip yang sering ditekankan dan didengungkan di KJKS BMT Marhamah adalah bahwa Zakat menyelamatkan jiwa 27 Drs. H. MalayuS.P. Hasibuan, Op. cit., hal

17 42 kita, shodaqoh dan infaq menyelamatkan harta benda kita maka setiap kali memperoleh rizki harus menginfaqkan sebagian rizkinya, dan hal ini sudah menjadi budaya di lingkungan KJKS BMT Marhamah. Apabila kita kaitkan dengan teori Maslow maka tidak akan ada lagi rasa kekhawatiran terhadap rasa aman. c. Suasana rasa keakraban serta rasa kekeluargaan yang tumbuh dan telah membudaya baik dikalangan para karyawan maupun antara karyawan dengan para nasabah tanpa memandang pangkat, martabat, pendidikan serta strata sosial adalah merupakan realisasi dari kepemilikan sosial pada teori Maslow. d. Pada tingkat ke 4 dan ke 5 pada teori Maslow yaitu mengenai kebutuhan akan penghargaan dan aktualisasi diri terlihat pada adanya rotasi mutasi (promosi jabatan) dan diadakannya pendidikan dan pelatihan profesi guna meningkatkan kemampuan (skill) serta pengetahuan (knowledge) karyawan. Dari analisis diatas maka akan terlihat bahwa etos kerja Islami karyawan sangatlah urgen atau penting karena dengan etos kerja Islami bukan hanya mampu meminimalkan terjadinya praktek moral hazard tetapi mampu memberikan energi positif khususnya bagi pribadi setiap orang serta mampu menularkannya kepada orang yang berada disekelilingnya sehingga akan tercapai kesuksesan dunia dan akhirat.

BAB IV ANALISAS ETOS KERJA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KINERJA KARYAWAN

BAB IV ANALISAS ETOS KERJA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KINERJA KARYAWAN BAB IV ANALISAS ETOS KERJA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KINERJA KARYAWAN A. Analisis Implementasi Etos Kerja Islam di Kop BCAA Jawa Timur Cabang Panceng Gresik Upaya Kop BCAA Jawa Timur Cabang Panceng Gresik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menejemen. Akhir-akhir mulai di perkenalkan sebagai suatu pendekatan

BAB I PENDAHULUAN. menejemen. Akhir-akhir mulai di perkenalkan sebagai suatu pendekatan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Manajemen sumber daya manusia sebagai salah satu cabang ilmu menejemen. Akhir-akhir mulai di perkenalkan sebagai suatu pendekatan baru. Pada dasarnya pendekatan

Lebih terperinci

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR: SYARIAH - IBADAH KOMPETENSI DASAR: Menganalisis kedudukan dan fungsi Syariah dan Rukun Islam Menganalisis fungsi masing-masing unsur dari Rukun Islam bagi kehidupan umat Islam INDIKATOR: Mendeskripsikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat menghadapi segala tantangan yang akan timbul, lebih-lebih dalam

BAB I PENDAHULUAN. dapat menghadapi segala tantangan yang akan timbul, lebih-lebih dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan masalah fundamental dalam pembangunan bangsa dan merupakan bekal yang harus dimiliki oleh setiap generasi muda agar kelak dapat menghadapi

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi tinggi rendahnya kinerja karyawan.

BAB V PEMBAHASAN. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi tinggi rendahnya kinerja karyawan. BAB V PEMBAHASAN Banyak faktor yang dapat mempengaruhi tinggi rendahnya kinerja karyawan. Salah satunya adalah kompensasi. Pemberian kompensasi baik langsung dan tidak langsung akan memotivasi karyawan

Lebih terperinci

Hadits-hadits Shohih Tentang

Hadits-hadits Shohih Tentang Hadits-hadits Shohih Tentang KEUTAMAAN PERNIAGAAN DAN PENGUSAHA MUSLIM حفظو هللا Ustadz Muhammad Wasitho Abu Fawaz, Lc Publication : 1436 H_2015 M Hadits-hadits Shohih Tentang Keutamaan Perniagaan dan

Lebih terperinci

ج اء ك م ر س ول ن ا ي ب ي ن ل ك م ك ث ير ا م ما ك ن ت م ت خ ف و ن م ن ال ك ت اب و ي ع ف و ع ن ك ث ير ق د ج اء ك م م ن الل ه ن ور و ك ت اب

ج اء ك م ر س ول ن ا ي ب ي ن ل ك م ك ث ير ا م ما ك ن ت م ت خ ف و ن م ن ال ك ت اب و ي ع ف و ع ن ك ث ير ق د ج اء ك م م ن الل ه ن ور و ك ت اب KARAKTERISTIK ETIKA ISLAM 1. Al Qur an dan Sunnah Sebagai Sumber Moral Sebagai sumber moral atau pedoman hidup dalam Islam yang menjelaskan kriteria baik buruknya sesuatu perbuatan adalah Al Qur an dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengartikan pendidikan tertulis the education is the development of knowledge, skill,

BAB I PENDAHULUAN. mengartikan pendidikan tertulis the education is the development of knowledge, skill, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah investasi jangka panjang yang memperlukan usaha dan dana yang cukup besar, hal ini diakui oleh semua orang atau suatu bangsa demi kelangsungan

Lebih terperinci

ZAKAT PENGHASILAN. FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 3 Tahun 2003 Tentang ZAKAT PENGHASILAN

ZAKAT PENGHASILAN. FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 3 Tahun 2003 Tentang ZAKAT PENGHASILAN 23 ZAKAT PENGHASILAN Majelis Ulama Indonesia, setelah FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 3 Tahun 2003 Tentang ZAKAT PENGHASILAN MENIMBANG : a. bahwa kedudukan hukum zakat penghasilan, baik penghasilan

Lebih terperinci

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR:

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR: AL-QURAN KOMPETENSI DASAR Menganalisis kedudukan dan fungsi al-quran dalam agama Islam Mengidentifikasi berbagai karakteristik yang melekat pada al-quran INDIKATOR: Mendeskripsikan kedudukan dan fungsi

Lebih terperinci

Adab makan berkaitan dengan apa yang dilakukan sebelum makan, sedang makan dan sesudah makan.

Adab makan berkaitan dengan apa yang dilakukan sebelum makan, sedang makan dan sesudah makan. ADAB ISLAMI : ADAB SEBELUM MAKAN Manusia tidak mungkin hidup tanpa makan. Dengan makan manusia dapat menjaga kesinambungan hidupnya, memelihara kesehatan, dan menjaga kekuatannya. Baik manusia tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Agama Islam merupakan salah satu aspek penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Agama Islam merupakan salah satu aspek penting dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Agama Islam merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan, bahkan termuat dalam undang-undang pendidikan nasional, karena pendidikan agama mutlak

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN AKAD QARD\\} AL-H\}ASAN BI AN-NAZ AR DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG WARU SIDOARJO

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN AKAD QARD\\} AL-H\}ASAN BI AN-NAZ AR DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG WARU SIDOARJO 65 BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN AKAD QARD\\} AL-H\}ASAN BI AN-NAZ AR DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG WARU SIDOARJO B. Analisis Terhadap Penerapan Akad Qard\\} Al-H\}asan Bi An-Naz ar di BMT

Lebih terperinci

MERAIH KESUKSESAN DAN KEBAHAGIAAN HIDUP DENGAN MENELADANI RASULULLAH

MERAIH KESUKSESAN DAN KEBAHAGIAAN HIDUP DENGAN MENELADANI RASULULLAH MERAIH KESUKSESAN DAN KEBAHAGIAAN HIDUP DENGAN MENELADANI RASULULLAH OLEH : DR. HJ. ISNAWATI RAIS, MA RUMAH SAKIT ISLAM JAKARTA (RSIJ) CEMPAKA PUTIH FISIKA SELASA, DEPARTMENT 14 FEBRUARI 2012 State Islamic

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Maju tidaknya peradaban manusia, tidak terlepas dari eksistensi pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Maju tidaknya peradaban manusia, tidak terlepas dari eksistensi pendidikan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul Pendidikan merupakan sesuatu yang urgen bagi kehidupan manusia. Maju tidaknya peradaban manusia, tidak terlepas dari eksistensi pendidikan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perhatian dalam ilmu ekonomi. Terpenuhinya kebutuhan material inilah yang

BAB I PENDAHULUAN. perhatian dalam ilmu ekonomi. Terpenuhinya kebutuhan material inilah yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebahagiaan merupakan tujuan utama dalam kehidupan manusia. Manusia akan memperoleh kebahagiaan ketika seluruh kebutuhan dan keinginannya terpenuhi, baik dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang.

BAB I PENDAHULUAN. rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam UUD RI Tahun 1945 pasal 31 ayat 1 menyebutkan bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan, dan ayat 3 menegaskan bahwa pemerintah mengusahakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. makhluk-makhluk lainnya, oleh karena dia dibekali akal pikiran, dan ilmu. didik dengan segala lingkungan dan sepanjang hayat.

BAB I PENDAHULUAN. makhluk-makhluk lainnya, oleh karena dia dibekali akal pikiran, dan ilmu. didik dengan segala lingkungan dan sepanjang hayat. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia diciptakan oleh Allah SWT dalam bentuk yang sebaik-baiknya, bahkan merupakan makhluk yang paling mulia jika dibandingkan dengan makhluk-makhluk lainnya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai upaya kaum muslimin untuk mendasari segenap aspek kehidupan. ekonominya berlandaskan Al-Quran dan As-Sunnah.

BAB I PENDAHULUAN. sebagai upaya kaum muslimin untuk mendasari segenap aspek kehidupan. ekonominya berlandaskan Al-Quran dan As-Sunnah. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bank Syariah merupakan lembaga keungan layaknya Bank Konvensional tetapi menggunakan prinsip syariah yaitu keadilan, keseimbangan dan kemaslahatan. Kegiatan utama bank

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh pendidikan formal informal dan non-formal. Penerapan

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh pendidikan formal informal dan non-formal. Penerapan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan dan perkembangan pendidikan sejalan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga perubahan akhlak pada anak sangat dipengaruhi oleh pendidikan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PENENTUAN NISBAH BAGI HASIL PEMBIAYAAN MUDHARABAH PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM DI BMT BINTORO MADANI DEMAK

BAB IV ANALISIS PENENTUAN NISBAH BAGI HASIL PEMBIAYAAN MUDHARABAH PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM DI BMT BINTORO MADANI DEMAK 101 BAB IV ANALISIS PENENTUAN NISBAH BAGI HASIL PEMBIAYAAN MUDHARABAH PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM DI BMT BINTORO MADANI DEMAK Pada bab ini penulis akan melakukan pembahasan dan penganalisaan terhadap penentuan

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP SAKIT. A. Ayat-ayat al-qur`an. 1. QS. Al-Baqarah [2]:

BAB IV KONSEP SAKIT. A. Ayat-ayat al-qur`an. 1. QS. Al-Baqarah [2]: BAB IV KONSEP SAKIT A. Ayat-ayat al-qur`an 1. QS. Al-Baqarah [2]: 155 156...و ب ش ر الص اب ر ين ال ذ ين إ ذ ا أ ص اب ت ه م م ص يب ة ق ال وا إ ن ا ل ل و و إ ن ا إ ل ي و ر اج عون. "...Dan sampaikanlah kabar

Lebih terperinci

Urgensi Berakhlaq Islami Dalam Bisnis

Urgensi Berakhlaq Islami Dalam Bisnis AKHLAQ BISNIS ISLAMI تا ا ق ا Rikza Maulan Lc M.Ag Urgensi Berakhlaq Islami Dalam Bisnis (1) Barometer Kataqwaan Seseorang: Allah SWT berfirman (QS. 2 : 188) ن - 2 # 5 وا 2 6 + س 3% "! ا ا ال ا # & م %

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. negara. 1 Di atas sudah jelas bahwa pendidikan hendaknya direncanakan agar

BAB I PENDAHULUAN. negara. 1 Di atas sudah jelas bahwa pendidikan hendaknya direncanakan agar negara. 1 Di atas sudah jelas bahwa pendidikan hendaknya direncanakan agar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara Indonesia merupakan negara hukum yang memiliki perundang-undangan sebagai kitab hukumnya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. secara sistematis dan terencana dalam setiap jenis dan jenjang pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. secara sistematis dan terencana dalam setiap jenis dan jenjang pendidikan. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar untuk mengembangkan kualitas manusia yang dalam pelaksanaanya merupakan suatu proses yang berkesinambungan pada setiap jenis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk terbentuknya kepribadian yang bulat dan utuh sebagai manusia

BAB I PENDAHULUAN. untuk terbentuknya kepribadian yang bulat dan utuh sebagai manusia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan penting dalam pembentukan manusia untuk terbentuknya kepribadian yang bulat dan utuh sebagai manusia individual dan sosial serta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Dengan pendidikan, manusia akan lebih berpengetahuan luas dan menjadi lebih bijaksana dalam

Lebih terperinci

Qawaid Fiqhiyyah. Niat Lebih Utama Daripada Amalan. Publication : 1436 H_2015 M

Qawaid Fiqhiyyah. Niat Lebih Utama Daripada Amalan. Publication : 1436 H_2015 M Qawaid Fiqhiyyah ن ي ة ال م ر ء أ ب ل غ م ن ع م ل ه Niat Lebih Utama Daripada Amalan Publication : 1436 H_2015 M Sumber: Majalah as-sunnah, Ed. 01 Thn.XVIII_1435H/2014M, Rubrik Qawaid Fiqhiyyah Download

Lebih terperinci

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR: TRILOGI - AQIDAH KOMPETENSI DASAR: Menganalisis trilogi ajaran Islam dan kedudukan aqidah dalam agama Islam Menganalisis unsur-unsur dan fungsi aqidah bagi kehidupan manusia (umat Islam) INDIKATOR: Mendeskripsikan

Lebih terperinci

Pendidikan Agama Islam Etos Kerja

Pendidikan Agama Islam Etos Kerja Modul ke: 07 Fakultas Teknik Elektro Pendidikan Agama Islam Etos Kerja Bab : 6 Alimudin S.Pd.I, M.Si. Program Studi Pendidikan Agama Islam www.mercubuana.ac.id Etos Kerja Muslim A. Pendahuluan Agama Islam

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS REKRUTMEN TENAGA KERJA PADA KJKSBINAMATLOGOSARI SEMARANG. A. Analisis Terhadap Pelaksanaan Rekrutmen Tenaga Kerja pada

BAB IV ANALISIS REKRUTMEN TENAGA KERJA PADA KJKSBINAMATLOGOSARI SEMARANG. A. Analisis Terhadap Pelaksanaan Rekrutmen Tenaga Kerja pada BAB IV ANALISIS REKRUTMEN TENAGA KERJA PADA KJKSBINAMATLOGOSARI SEMARANG A. Analisis Terhadap Pelaksanaan Rekrutmen Tenaga Kerja pada KJKSBINAMATlogosari Semarang 1. Proses Rekrutmen Rekrutmen merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Pendidikan pada dasarnya. tidak hanya menyampaikan dan memberi hafalan. Pendidikan yang ideal

BAB I PENDAHULUAN. yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Pendidikan pada dasarnya. tidak hanya menyampaikan dan memberi hafalan. Pendidikan yang ideal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bagi kehidupan manusia saat ini, pendidikan merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Pendidikan pada dasarnya membimbing, mendidik, dan mengarahkan ke

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP KLAIM ASURANSI DALAM AKAD WAKALAH BIL UJRAH

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP KLAIM ASURANSI DALAM AKAD WAKALAH BIL UJRAH BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP KLAIM ASURANSI DALAM AKAD WAKALAH BIL UJRAH A. Analisis Terhadap Klaim Asuransi Dalam Akad Wakalah Bil Ujrah. Klaim adalah aplikasinya oleh peserta untuk memperoleh

Lebih terperinci

Berkompetisi mencintai Allah adalah terbuka untuk semua dan tidak terbatas kepada Nabi.

Berkompetisi mencintai Allah adalah terbuka untuk semua dan tidak terbatas kepada Nabi. Berkompetisi mencintai Allah adalah terbuka untuk semua dan tidak terbatas kepada Nabi. اقتباس المشاركة: 81532 من الموضوع: Allah Berkompetisi mencintai adalah terbuka untuk semua dan tidak terbatas kepada

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI TABUNGAN RENCANA MULTIGUNA DI PT. BANK SYARI AH BUKOPIN Tbk. CABANG SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI TABUNGAN RENCANA MULTIGUNA DI PT. BANK SYARI AH BUKOPIN Tbk. CABANG SURABAYA BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI TABUNGAN RENCANA MULTIGUNA DI PT. BANK SYARI AH BUKOPIN Tbk. CABANG SURABAYA A. Aplikasi Tabungan Rencana Multiguna PT. Bank Syariah Bukopin, Tbk Cabang Surabaya

Lebih terperinci

STUDI ANALISIS TERHADAP PASAL 105 KOMPILASI HUKUM ISLAM TENTANG PEMELIHARAAN ANAK YANG BELUM/SUDAH MUMAYYIZ

STUDI ANALISIS TERHADAP PASAL 105 KOMPILASI HUKUM ISLAM TENTANG PEMELIHARAAN ANAK YANG BELUM/SUDAH MUMAYYIZ STUDI ANALISIS TERHADAP PASAL 105 KOMPILASI HUKUM ISLAM TENTANG PEMELIHARAAN ANAK YANG BELUM/SUDAH MUMAYYIZ SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata

Lebih terperinci

KONSEP MENUTUP AURAT DALAM AL-QUR AN SURAT AL-NŪR AYAT DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PENDIDIKAN ISLAM

KONSEP MENUTUP AURAT DALAM AL-QUR AN SURAT AL-NŪR AYAT DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PENDIDIKAN ISLAM KONSEP MENUTUP AURAT DALAM AL-QUR AN SURAT AL-NŪR AYAT 30-31 DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PENDIDIKAN ISLAM SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Lebih terperinci

Menzhalimi Rakyat Termasuk DOSA BESAR

Menzhalimi Rakyat Termasuk DOSA BESAR Menzhalimi Rakyat Termasuk DOSA BESAR حفظه هللا Ustadz Abu Ismail Muslim al-atsari Publication 1436 H/ 2015 M MENZHALIMI RAKYAT TERMASUK DOSA BESAR Sumber: Majalah As-Sunnah, No.08 Thn.XVIII_1436H/2014M

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat. Mencapai Derajat Sarjana (S-1) Disusun Oleh: Elida Nasyiatul Aisyah Farid

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat. Mencapai Derajat Sarjana (S-1) Disusun Oleh: Elida Nasyiatul Aisyah Farid EFEKTIVITAS PEMBINAAN KEAGAMAAN BIDANG AKHLAK PADA SISWA MTs MUHAMMADIYAH 05 TAMANSARI KECAMATAN KARANGMONCOL KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN PELAJARAN 2015/2016. SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PEMBIAYAAN MUDHARABAH DENGAN SISTEM KELOMPOK DI BMT KUBE SEJAHTERA KRIAN SIDOARJO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PEMBIAYAAN MUDHARABAH DENGAN SISTEM KELOMPOK DI BMT KUBE SEJAHTERA KRIAN SIDOARJO BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PEMBIAYAAN MUDHARABAH DENGAN SISTEM KELOMPOK DI BMT KUBE SEJAHTERA KRIAN SIDOARJO A. Analisis Terhadap Akad Pembiayaan Mudharabah Dengan Sistem Kelompok di BMT

Lebih terperinci

ISLAM dan DEMOKRASI (1)

ISLAM dan DEMOKRASI (1) ISLAM dan DEMOKRASI (1) Islam hadir dengan membawa prinsip-prinsip yang umum. Oleh karena itu, adalah tugas umatnya untuk memformulasikan program tersebut melalui interaksi antara prinsip-prinsip Islam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu kelompok manusia dapat berkembang sejalan dengan aspirasi (cita-cita)

BAB I PENDAHULUAN. suatu kelompok manusia dapat berkembang sejalan dengan aspirasi (cita-cita) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan bagi kehidupan umat manusia merupakan kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Tanpa pendidikan sama sekali mustahil suatu kelompok manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal yang paling dasar. Di tingkat ini, dasar-dasar ilmu pengetahuan,

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal yang paling dasar. Di tingkat ini, dasar-dasar ilmu pengetahuan, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan di tingkat Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah merupakan pendidikan formal yang paling dasar. Di tingkat ini, dasar-dasar ilmu pengetahuan, watak, kepribadian,

Lebih terperinci

Oleh : Ahmad Abdillah NPM:

Oleh : Ahmad Abdillah NPM: PETUNJUK-PETUNJUK RASULULLAH SAW TERHADAP PENDIDIKAN PEMUDA DAN RELEVANSINYA DENGAN PEMBELAJARAN MASA KINI (Kajian terhadap Kitab al-hady an-nabawiy fi Tarbiyah al-aula d fi Ḍaui al-kita b wa as-sunnah)

Lebih terperinci

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan 30-05-2017 Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Fiqh Tarawih Al-Bukhari 1869-1873 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Donasi Pusat Kajian Hadis Salurkan sedekah jariyah Anda untuk

Lebih terperinci

s}ahibul ma>l. Yang digunakan untuk simpanan dengan jangka waktu 12 (dua belas)

s}ahibul ma>l. Yang digunakan untuk simpanan dengan jangka waktu 12 (dua belas) BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENENTUAN BAGI HASIL SIJANGKA MUD{Arabah Ketentuan bagi hasil dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Kepribadian merupakan sifat hakiki individu yang tercermin pada sikap dan perbuatannya yang membedakan dirinya dari yang lain. 1 Kepribadian ini sangat berpengaruh terhadap

Lebih terperinci

Bagi YANG BERHUTANG. Publication: 1434 H_2013 M. Download > 600 ebook Islam di PETUNJUK RASULULLAH

Bagi YANG BERHUTANG. Publication: 1434 H_2013 M. Download > 600 ebook Islam di  PETUNJUK RASULULLAH PETUNJUK RASULULLAH Bagi YANG BERHUTANG حفظه االله Ustadz Nur Kholis bin Kurdian Publication: 1434 H_2013 M PETUNJUK RASULULLAH صلى االله عليه وسلم BAGI YANG BERHUTANG حفظه االله Ustadz Nur Kholis bin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Diantara larangan Allah yang tertulis di Al-Qur an adalah tentang larangan

BAB I PENDAHULUAN. Diantara larangan Allah yang tertulis di Al-Qur an adalah tentang larangan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia hidup di dunia mempunyai tujuan yang sangat mulia, yaitu menyembah Allah semata dan tidak menyekutukannya dengan suatu apapun. Manusia juga diberi pedoman

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PENGULANGAN PEKERJAAN BORONGAN PEMBUATAN TAS DI DESA KRIKILAN KECAMATAN DRIYOREJO KECAMATAN GRESIK

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PENGULANGAN PEKERJAAN BORONGAN PEMBUATAN TAS DI DESA KRIKILAN KECAMATAN DRIYOREJO KECAMATAN GRESIK BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PENGULANGAN PEKERJAAN BORONGAN PEMBUATAN TAS DI DESA KRIKILAN KECAMATAN DRIYOREJO KECAMATAN GRESIK Sebagaimana permasalahan yang telah diketahui dalam pembahasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan dalam masyarakat. Aspek perubahan meliputi: sosial, politik, ekonomi,

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan dalam masyarakat. Aspek perubahan meliputi: sosial, politik, ekonomi, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman pada era globalisasi mengakibatkan perubahan dan kemajuan dalam masyarakat. Aspek perubahan meliputi: sosial, politik, ekonomi, industri,

Lebih terperinci

Etos Kerja adalah pandangan bagaimana melakukan kegiatan yang bertujuan mendapatkan hasil atau mencapai kesuksesan ASRORI, MA.

Etos Kerja adalah pandangan bagaimana melakukan kegiatan yang bertujuan mendapatkan hasil atau mencapai kesuksesan ASRORI, MA. Modul ke: 01Fakultas FIKOM Etos Kerja adalah pandangan bagaimana melakukan kegiatan yang bertujuan mendapatkan hasil atau mencapai kesuksesan ASRORI, MA. Program Studi Teknik Arsitektur Bagian Isi Apa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan Umum (Perum). Perusahaan tersebut milik pemerintah (BUMN), berada

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan Umum (Perum). Perusahaan tersebut milik pemerintah (BUMN), berada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lembaga keuangan memiliki peranan penting hampir disetiap kegiatan ekonomi. Lembaga keuangan merupakan salah satu faktor pendorong pertumbuhan ekonomi suatu

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HUKUM BISNIS ISLAM TERHADAP PENGAMBILAN KEUNTUNGAN PADA PENJUALAN ONDERDIL DI BENGKEL PAKIS SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM BISNIS ISLAM TERHADAP PENGAMBILAN KEUNTUNGAN PADA PENJUALAN ONDERDIL DI BENGKEL PAKIS SURABAYA BAB IV ANALISIS HUKUM BISNIS ISLAM TERHADAP PENGAMBILAN KEUNTUNGAN PADA PENJUALAN ONDERDIL DI BENGKEL PAKIS SURABAYA A. Analisis terhadap Praktek Pengambilan Keuntungan pada Penjualan Onderdil di Bengkel

Lebih terperinci

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Keutamaan Akrab Dengan Al Qur an

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Keutamaan Akrab Dengan Al Qur an 10-06-2017 15 Ramadhan Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Keutamaan Akrab Dengan Al Qur an Al-Bukhari 4632, 4633, 4637, 4638, 4639 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian

Lebih terperinci

AKHLAK & ETIKA BEKERJA DALAM ISLAM

AKHLAK & ETIKA BEKERJA DALAM ISLAM AKHLAK & ETIKA BEKERJA DALAM ISLAM Bekerja Sebagai Satu Kewajiban Seorang Hamba Kepada Allah SWT Allah SWT memerintahkan bekerja kepada setiap hamba-hamba- Nya (QS. Attaubah/ 9 : 105) : ا و ا د ن و د ون

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. negara akan dapat memasuki era globalisasi ini dengan tegas dan jelas apabila

BAB I PENDAHULUAN. negara akan dapat memasuki era globalisasi ini dengan tegas dan jelas apabila 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses globalisasi merupakan keharusan sejarah yang tidak mungkin dihindari. Tentunya dengan segala dampak positif dan negatifnya, bangsa dan negara akan dapat

Lebih terperinci

Bab I. Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

Bab I. Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sumber Daya Manusia merupakan faktor yang terpenting dalam suatu perusahaan maupun instansi pemerintah, hal ini disebabkan semua aktivitas dari suatu instansi

Lebih terperinci

Konsisten dalam kebaikan

Konsisten dalam kebaikan Konsisten dalam kebaikan Disusun Oleh: Mahmud Muhammad al-khazandar Penerjemah : Team Indonesia Murajaah : Eko Haryanto Abu Ziyad المداومة على فعل المعروف محمود محمد الخزندار Maktab Dakwah Dan Bimbingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbangsa dan bernegara. Maju mundur suatu bangsa sebagian besar ditentukan

BAB I PENDAHULUAN. berbangsa dan bernegara. Maju mundur suatu bangsa sebagian besar ditentukan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting dalam kehidupan ini. Pendidikan ini sama sekali tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan umat manusia, baik dalam

Lebih terperinci

ANALISIS PEMBIAYAAN MITRA USAHA DENGAN AKAD MUDHARABAH DI BMT BISMILLAH KANTOR CABANG CEPIRING

ANALISIS PEMBIAYAAN MITRA USAHA DENGAN AKAD MUDHARABAH DI BMT BISMILLAH KANTOR CABANG CEPIRING ANALISIS PEMBIAYAAN MITRA USAHA DENGAN AKAD MUDHARABAH DI BMT BISMILLAH KANTOR CABANG CEPIRING TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memnuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Dalam Ilmu

Lebih terperinci

(الإندونيسية بالغة) Wara' Sifat

(الإندونيسية بالغة) Wara' Sifat (الإندونيسية بالغة) Wara' Sifat ك ن و ر ع ا ت ك ن ا ع ب د الن اس "Jadilah orang yang wara' niscaya engkau menjadi manusia yang paling beribadah" Sesungguhnya orang yang mengenal Rabb-nya dan menempatkan-nya

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI SAWAH BERJANGKA WAKTU DI DESA SUKOMALO KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI SAWAH BERJANGKA WAKTU DI DESA SUKOMALO KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI SAWAH BERJANGKA WAKTU DI DESA SUKOMALO KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN A. Analisis dari Aspek Akadnya Sebagaimana yang telah penulis jelaskan

Lebih terperinci

ANALISIS FIQH SIYASAH TENTANG PERAN BADAN ANGGARAN DPRD KOTA SURABAYA DALAM MEREALISASIKAN FUNGSI BUDGETING

ANALISIS FIQH SIYASAH TENTANG PERAN BADAN ANGGARAN DPRD KOTA SURABAYA DALAM MEREALISASIKAN FUNGSI BUDGETING 53 BAB IV ANALISIS FIQH SIYASAH TENTANG PERAN BADAN ANGGARAN DPRD KOTA SURABAYA DALAM MEREALISASIKAN FUNGSI BUDGETING A. Analisis Terhadap Peran Badan Anggaran Menurut UU No. 27 / 2009 Tentang Susunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

Lebih terperinci

1. Identitas a. Nama Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam b. Semester : I c. Kompetensi Dasar :

1. Identitas a. Nama Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam b. Semester : I c. Kompetensi Dasar : UNIT KEGIATAN BELAJAR (UKB PAIBP-1.4/2.4/3.4/4.4/1/4-6 1. Identitas a. Nama Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam b. Semester : I c. Kompetensi Dasar : 3.4 menganalisis makna beriman kepada malaikat-malaikat

Lebih terperinci

BAB II EVALUASI PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)

BAB II EVALUASI PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) BAB II EVALUASI PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) A. Pengertian Evaluasi Setiap perusahaan tentu menghendaki keberhasilan atas program yang sedang dijalankan. Program yang sedang dijalankan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan yang berkualitas adalah pendidikan yang ditopang oleh empat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan yang berkualitas adalah pendidikan yang ditopang oleh empat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sekecil apapun ilmu yang didapat, kita harus selalu berusaha untuk menyampaikannya kepada yang lain. Karena setiap individu berhak untuk dididik dan mendidik, berhak

Lebih terperinci

PERBANDINGAN KONSEP PENDIDIKAN ISLAM MUHAMMAD ABDUH DAN MUHAMMAD QUTHB SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP PENDIDIKAN ISLAM MODERN

PERBANDINGAN KONSEP PENDIDIKAN ISLAM MUHAMMAD ABDUH DAN MUHAMMAD QUTHB SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP PENDIDIKAN ISLAM MODERN PERBANDINGAN KONSEP PENDIDIKAN ISLAM MUHAMMAD ABDUH DAN MUHAMMAD QUTHB SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP PENDIDIKAN ISLAM MODERN SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jawabanya dihadapan-nya, sebagaimana Allah SWT berfirman :

BAB I PENDAHULUAN. jawabanya dihadapan-nya, sebagaimana Allah SWT berfirman : BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak adalah anugrah dan amanah dari Allah SWT yang harus dijaga dan dipelihara oleh orang tua, karena kelak akan di minta pertanggung jawabanya dihadapan-nya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. persaingan di berbagai negara. Dengan bantuan dari berbagai media, pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN. persaingan di berbagai negara. Dengan bantuan dari berbagai media, pengetahuan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dunia pendidikan yang saat ini sedang berkembang pesat membuat persaingan di berbagai negara. Dengan bantuan dari berbagai media, pengetahuan dapat di peroleh dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu materi yang tertuang dalam mata pelajaran fiqih adalah shalat. Shalat sebagai salah satu ibadah maghdah mempunyai kedudukan yang sangat penting. Salat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pokoknya memberikan kredit dan jasa-jasa pembayaran serta peredaran uang

BAB I PENDAHULUAN. pokoknya memberikan kredit dan jasa-jasa pembayaran serta peredaran uang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bank Islam merupakan istilah lain dari bank syari ah yang usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa-jasa pembayaran serta peredaran uang dengan prinsip-prinsip Islam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebab pendidikan tidak pernah terpisah dengan kehidupan manusia. 1 Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Sebab pendidikan tidak pernah terpisah dengan kehidupan manusia. 1 Pendidikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hampir semua orang dikenai pendidikan dan melaksanakan pendidikan. Sebab pendidikan tidak pernah terpisah dengan kehidupan manusia. 1 Pendidikan itu sendiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Definisi Operasional. membudayakan manusia. Melalui pendidikan segala potensi sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Definisi Operasional. membudayakan manusia. Melalui pendidikan segala potensi sumber daya manusia 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Definisi Operasional 1. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar bertujuan yang pada hakikatnya adalah membudayakan manusia. Melalui pendidikan

Lebih terperinci

UNTUK KALANGAN SENDIRI

UNTUK KALANGAN SENDIRI SHALAT GERHANA A. Pengertian Shalat gerhana dalam bahasa arab sering disebut dengan istilah khusuf (الخسوف) dan jugakusuf (الكسوف) sekaligus. Secara bahasa, kedua istilah itu sebenarnya punya makna yang

Lebih terperinci

FATWA TARJIH MUHAMMADIYAH PILIHAN DOA IFTITAH MENURUT PUTUSAN TARJIH MUHAMMADIYAH

FATWA TARJIH MUHAMMADIYAH PILIHAN DOA IFTITAH MENURUT PUTUSAN TARJIH MUHAMMADIYAH FATWA TARJIH MUHAMMADIYAH PILIHAN DOA IFTITAH MENURUT PUTUSAN TARJIH MUHAMMADIYAH Pertanyaan Dari: H. Mufti Muhammadi, muftimuhammadi@yahoo.co.id, SMA Muhammadiyah 11 Rawamangun (Disidangkan pada hari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan keterampilan yang berguna dalam menjalani hidup.

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan keterampilan yang berguna dalam menjalani hidup. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu faktor penting yang menentukan dalam mengantar seseorang untuk meraih kesejahteraan yang didambakan baik di dunia maupun di akhirat.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al-Mujadilah ayat 11:

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al-Mujadilah ayat 11: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Islam sebagai agama yang tinggi, selalu meletakkan pendidikan dan pada derajat yang tinggi. Adapun untuk memperoleh derajat manusia didunia adalah melalui ilmu pengetahuan

Lebih terperinci

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Yang Diizinkan Tidak Berpuasa

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Yang Diizinkan Tidak Berpuasa 05-06-2017 10 Ramadhan Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Yang Diizinkan Tidak Berpuasa Al-Bukhari 1811, 1812 Tirmidzi 648, 649 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian

Lebih terperinci

KONSEP BERKAH MENURUT PANDANGAN PARA PEDAGANG PASAR KLEWER

KONSEP BERKAH MENURUT PANDANGAN PARA PEDAGANG PASAR KLEWER KONSEP BERKAH MENURUT PANDANGAN PARA PEDAGANG PASAR KLEWER SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Syari ah (S. Sy) Pada Fakultas Agama Islam Jurusan Muammalat (Syari

Lebih terperinci

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan 26-06-2017 Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Qodho Puasa Yang Ditinggalkan Bukhari 310, 1814, 1815 Muslim 508 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan primer manusia sebagai makhluk sosial bahkan pada situasi tertentu,

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan primer manusia sebagai makhluk sosial bahkan pada situasi tertentu, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia sebagai makhluk sosial diharapkan mampu memiliki sikap dan hubungan yang baik ketika hidup bersama dalam berbagai situasi dan kondisi apapun. Adanya interaksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Firman Allah SWT. Dalam Surat Al-Mujaadilah [58:11]:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Firman Allah SWT. Dalam Surat Al-Mujaadilah [58:11]: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Firman Allah SWT. Dalam Surat Al-Mujaadilah [58:11]: ي ا أ ي ه ا آم ن وال إ ذ ا ق يل ل ك م ت ف س ح وا ف ي ل م ج ال س ف اف س ح وا ي ف س ح الل ه ل ك م و إ ذ ا ق يل ان

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berpasang-pasangan termasuk di dalamnya mengenai kehidupan manusia, yaitu telah

BAB I PENDAHULUAN. berpasang-pasangan termasuk di dalamnya mengenai kehidupan manusia, yaitu telah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Allah SWT telah menciptakan segala sesuatunya di dunia ini dengan berpasang-pasangan termasuk di dalamnya mengenai kehidupan manusia, yaitu telah diciptakan-nya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Al-Qur an merupakan kitab suci umat Islam yang berisi firman Allah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Al-Qur an merupakan kitab suci umat Islam yang berisi firman Allah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an merupakan kitab suci umat Islam yang berisi firman Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, dengan perantara malaikat Jibril sebagai pedoman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berpedoman penuh pada Al-Qur an dan As-Sunnah. Hukum-hukum yang melandasi

BAB I PENDAHULUAN. berpedoman penuh pada Al-Qur an dan As-Sunnah. Hukum-hukum yang melandasi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ekonomi Islam atau Ekonomi berbasis Syariah adalah sebuah sistem ekonomi yang memiliki tujuan utama untuk kesejahteraan umat. Sistem ekonomi syariah berpedoman penuh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Proses kegiatan belajar mengajar di kelas bagi siswa tidak selamanya berlangsung secara normal. Kadang-kadang lancar, kadangkadang tidak, kadang-kadang menyenangkan,

Lebih terperinci

BAB IV PERSAMAAN DAN PERBEDAAN ANTARA HUKUM ISLAM DAN UU NO 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP PEMBULATAN HARGA

BAB IV PERSAMAAN DAN PERBEDAAN ANTARA HUKUM ISLAM DAN UU NO 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP PEMBULATAN HARGA BAB IV PERSAMAAN DAN PERBEDAAN ANTARA HUKUM ISLAM DAN UU NO 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP PEMBULATAN HARGA A. Analisis Pembulatan Harga jual pada transaksi jual beli BBM (Bahan Bakar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. generasi muda yang menjadi perhatian utama adalah masalah pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. generasi muda yang menjadi perhatian utama adalah masalah pendidikan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan kemajuan zaman sekarang ini yang begitu cepat sehingga sejak itu pula manusia menghadapi kemajuan dalam kehidupannya dan kemajuan generasi muda

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. selesai sampai kapanpun, sepanjang ada kehidupan manusia di dunia ini, karena

BAB I PENDAHULUAN. selesai sampai kapanpun, sepanjang ada kehidupan manusia di dunia ini, karena BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya pendidikan adalah laksana eksperimen yang tidak pernah selesai sampai kapanpun, sepanjang ada kehidupan manusia di dunia ini, karena pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan. dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara 1

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan. dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara 1 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah investasi jangka panjang yang memerlukan usaha dan dana yang cukup besar, hal ini diakui oleh semua orang atau suatu bangsa demi kelangsungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. guru harus memiliki kemampuan profisional. Salah satu kemampuan profesional

BAB I PENDAHULUAN. guru harus memiliki kemampuan profisional. Salah satu kemampuan profesional BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kedudukan guru mempunyai arti penting dalam pendidikan, arti penting itu bertolak dari tugas dan tanggung jawab guru yang cukup berat untuk mencerdaskan anak

Lebih terperinci

PEMBINAAN MENTAL GENERASI MUDA MENGHADAPI ERA GLOBALISASI

PEMBINAAN MENTAL GENERASI MUDA MENGHADAPI ERA GLOBALISASI PEMBINAAN MENTAL GENERASI MUDA MENGHADAPI ERA GLOBALISASI و ل ت ك ن م ن ك م أ م ة ي د ع ون إ ل ا ل ي و ي م ر ون ب ل م ع ر وف و ي ن ه و ن ع ن ال م ن ك ر و أ ول ى م ال م ون ) 104 ( Dan hendaklah diantara

Lebih terperinci

MENTASHARUFKAN DANA ZAKAT UNTUK KEGIATAN PRODUKTIF DAN KEMASLAHATAN UMUM

MENTASHARUFKAN DANA ZAKAT UNTUK KEGIATAN PRODUKTIF DAN KEMASLAHATAN UMUM 15 MENTASHARUFKAN DANA ZAKAT UNTUK KEGIATAN PRODUKTIF DAN KEMASLAHATAN UMUM Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia dalam sidangnya pada tanggal 8 Rabi ul Akhir 1402 H, bertepatan dengan tanggal 2 Februari

Lebih terperinci

Syarah Istighfar dan Taubat

Syarah Istighfar dan Taubat Syarah Istighfar dan Taubat Publication : 1438 H_2017 M SYARAH ISTIGHFAR DAN TAUBAT Disalin dari: Syarah Do'a dan Dzikir Hishnul Muslim oleh Madji bin Abdul Wahhab Ahmad, dengan koreksian Syaikh Dr. Sa'id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. namun mendidik anak sejak dalam kandungan sampai lahir hingga anak tersebut

BAB I PENDAHULUAN. namun mendidik anak sejak dalam kandungan sampai lahir hingga anak tersebut BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan anak dalam rumah tangga adalah tugas semua orang tua, namun mendidik anak sejak dalam kandungan sampai lahir hingga anak tersebut menjadi dewasa adalah

Lebih terperinci

PENDIDIKAN KARAKTER BAGI ANAK USIA DINI DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM

PENDIDIKAN KARAKTER BAGI ANAK USIA DINI DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM PENDIDIKAN KARAKTER BAGI ANAK USIA DINI DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mencapai Derajat Sarjana S-1 Oleh : Fajar Muzaki 0906010012 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

Ibadah, (Jakarta : Amzah, 2010), Cet. II, hlm Ibadah..., hlm Abdul Aziz Muhammad Azzam, Abdul Wahib Sayyed Hawwas, Fiqih

Ibadah, (Jakarta : Amzah, 2010), Cet. II, hlm Ibadah..., hlm Abdul Aziz Muhammad Azzam, Abdul Wahib Sayyed Hawwas, Fiqih BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Allah SWT menjadikan shalat sebagai media untuk membina dan meluruskan orang mukmin setelah sebelumnya Dia memberikan kepada manusia segala macam ciptaannya

Lebih terperinci