PEMBINAAN MENTAL GENERASI MUDA MENGHADAPI ERA GLOBALISASI

Transkripsi

1 PEMBINAAN MENTAL GENERASI MUDA MENGHADAPI ERA GLOBALISASI و ل ت ك ن م ن ك م أ م ة ي د ع ون إ ل ا ل ي و ي م ر ون ب ل م ع ر وف و ي ن ه و ن ع ن ال م ن ك ر و أ ول ى م ال م ون ) 104 ( Dan hendaklah diantara kamu ada satu umat yang mengajak kepada kebaikan menyuruh dengan yang ma ruf dan mencegah dari kemungkaran itulah mereka termasuk golongan yang menang. (Ali Imron: 104) 1. PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEHNOLOGI. Perkembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi terutama sekali tehnologi informasi yang begitu pesat seperti sekarang ini telah merubah sikap dan pola hidup manusia yang sangat menakjubkan dan sekaligus sangat mengkawatirkan.hal ini sekaligus menyadarkan kita akan isyarat kelebihan manusia yang diberikan Allah SWT sehingga manusia lebih bermanfaat bagi dirinya dan orang lain. Dengan penguasaan ilmu pengetahuan dan tehnologi tersebut bisa menjadikan fungsi diri sebagai khalifah yang diamanatkan Allah SWT berjalan dengan maksimal baik di dalam menggali, melindungi maupun dalam pemanfaatannya. Disamping adanya pengaruh positif seperti yang digambarkan diatas, maka tentunya juga mempunyai dampak negatif bagi perkembangan diri baik sebagai pribadi, sebagai hamba Allah, anggota masyarakat dan tentunya sekaligus dalam ketahanan Nasional. Bagi setiap kita mempunyai kewajiban dan tanggungjawab yang besar untuk memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi tersebut untuk bisa bermanfaat sebanyak-banyaknya bagi kepentingan umat manusia. Firman Allah SWT dalam Al-Qur an : ا ت وا ا ل ر اا Berlomba-lombalah kamu dalam berbuat kebajikan. (Al Baqarah: 148) Disamping kita berjuang untuk memanfaatkan perkembangan Ilmu pengetahuan dan tehnologi untuk kemaslahatan umat manusia, juga tentunya kita wajib berjihad menangkal semua pengaruh negatif yang mungkin timbul. 2. SEKILAS PROFIL GENERASI MUDA KITA DI ERA GLOBALISASI Seperti telah disebutkan di atas, maka secara jujur maka sekali lagi kita mengakui bahwa masih banyak generasi muda yang telah mampu memanfaatkan kemajuan Ilmu pengetahuan dan tehnologi untuk menempatkan diri sebagai Khalifah di muka bumi ini dengan lebih

2 sempurna. Akan tetapi kita juga tidak bisa menutup mata adanya pengaruh negatif dari perkembangan jati diri umat. Ramlan Mardjunaid dalam sebuah tulisannya yang berjudul BAHAYA PUTAUW MENGHANCURKAN SUMBER DAYA MANUSIA memberikan sekilas gambaran pada anak-anak atau generasi muda di Zaman Globalisasi dangan kemajuan tehnologi era reformasi dewasa ini, telah terlibat kepada kenakalan seperti tawuran berhura-hura sebagai ABG pada Mall Mall dan Diskotik antara satu dengan yang lain saling menggoda dan bahkan mencari mangsa lawan jenis untuk bermesraan. Anak-anak terserang Narkotika, Heroin dan Putauw, para siswa dari tingkat Sekolah dasar sampai Mahasiswa terjadi ketidak jujuran dalam menempuh ujian Akhir seperti jual beli soal, jual beli jawaban dengan menggunakan Joky dan lain-lain. 3. ISLAM DALAM MEMPERSIAPKAN GENERASI MUDA Konsep Islam di dalam mempersiapkan Generasi Muda, generasi masa depan dapat kita lihat dalam Firman Allah SWT Surat An-Nisa ayat : 9. و ل خ ش ال ذ ين ل و ت ر ك وا م ن خ ه م ذ ر ي ة ض ع خ وا ع ه م ت وا ا لل و ل ول وا ق و ل ا د يد ا) 9 ( Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah yang mereka kawatir terhadap (Kesejahteraan) mereka. Oleh karena itu hendaklah mereka bertaqwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar. Dari ayat tersebut di atas, paling tidak ada empat kata kunci yang dapat dijadikan sebagai acuan dalam pembinaan generasi mendatang, generasi masa depan yang dapat dipercaya untuk memegang tanggung jawab sebagai khalifah di Muka Bumi ini sebagaimana yang diamanatkan Allah SWT yaitu: a. Generasi yang kita tinggalkan itu hendaknya generasi yang kuat ekonominya. b. Generasi yang kita tinggalkan adalah generasi yang kuat akidahnya c. Generasi yang kita tinggalkan adalah generasi yang kuat akhlaqnya. d. Dan generasi yang kita tinggalkan adalah generasi yang kuat fisiknya Konsep tersebut di atas dijelaskan kembali dalam sebuah pernyataan Saiyidina Umar Bin Khattab, sesungguhnya anak-anak kamu itu dijadikan untuk generasi yang lain dari generasi kamu yang sekarang ini, karena mereka dijadikan untuk menghadapi tantangan Zaman yang berbeda dari zaman kamu yang sekarang ini. Untuk mewujudkan konsep dan pembinaan generasi mendatang yang kuat sebagai yang dikehendaki di atas, maka kita harus memperkuat tiga strategi dasar yaitu: a. Pembenahan Lembaganya yaitu Lembaga Pendidikan yang dilewati anak didik meliputi lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, Organisasi Remaja dan lain-lain. Pembinaan lembaga ini menjadi sangat penting mengingat bahwa pengaruh lingkungan sangat dominan dalam pembentukan kepribadian anak didik. Dengan demikian warna seorang akan didik dapat dilihat dari bagaimana warna lingkungan yang

3 membesarkannya. Kenyataan ini dapat kita lihat dalam sebuah hadist nabi SAW: ع ن أ ب ى ر ي ر ة أ ن و ك ن ي ول ق ل ر ا ول ا لل ص ى ا لل ع و و ا م م م ن م و ل ود إ ل ي ول د ع ى ال ط ر ة أ ب و اه ي ه و د ان و و ي ن ص ر ان و و ي ج س ن و Setiap anak dilahirkan dalam keadaan suci, maka ibu bapaknyalah yang menjadikan dia Yahudi, Nasrani atau Majusi. Dalam hal tersebut maka menjadi tangunggjawab kita semua sebagai pengurus Organisasi untuk menjadikan organisasi kita menjadi organisasi yang kuat yang akan mampu memberi warna pada generasi muda kita sebagai pertanggungjawaban kepada agama, Negara, bangsa dan Masyarakat. Sabda Rasulullah SAW : ع ن اب ن ع م ر ع ن الن ب ص ى ا لل ع و و ا م أ ن و ق ل أ ل ك ك م ر اع و ك ك م م س ول ع ن ر ع ت و. Setiap kamu adalah pemimpin, dan setiap kamu akan bertanggungjawab kepada apa yang kamu pimpin (HR. Muslim) b. Pembenahan isi (Materi yang diajarkan dalam Lembaga tersebut) Di dalam hadits Nabi Muhammad SAW yang telah disebutkan di atas dan juga dalam teori Tabularasa, bahwa anak itu diibaratkan sebagai kertas putih bersih, maka setiap pendidiknyalah yang akan menulisinya sesuai dengan apa yang dikehendakinya. Konsep Islam yang diwariskan kepada setiap pendidik dalam setiap lingkungan yang dilewati anak didik disebutkan dalam surat Lukman ayat yang isinya meliputi : 1. Pendidikan Akidah 2. Pendidikan Akhlaq 3. Pendidkan Ibadah 4. Mu amalah Adapun untuk pendidikan yang lainnya ataupun pendidikan yang bersifat umum dapat kita lihat dalam surat Al-Alaq ayat 1-5: اق ر أ ب ا م ر ب ال ذ خ ) ع م ب ل م ) 4 (ع م اا ن س ن م ي ع م ) 5 ( 1 (خ اا ن س ن م ن ع ( 2 (اق ر أ و ر ب اا ك ر ) 3 (ال ذ Bacalah dengan (menyebu)t nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah dan tuhanmulah yang maha pemurah. Yang mengajar (Manusia) dengan perantaraan kalam. Yang mengajarkan kepada manusia apa yag tidak diketahuinya. c. Pembenahan, Pendekatan dan Metode Lingkungan yang baik, materi yang baik tidak selamanya menjadi baik jika tidak diikuti dengan pendekatan dan metode yang baik didalam mentransfer tata nilai yang diwariskannya itu.kadang-kadang dan sering terjadi orang dewasa dalam setiap lembaga pendidikan yang dilewati anak didik menganggap anak dan remaja sebagai orang dewasa yang berumur masih

4 kecil,artinya dia sering menganggap anak-anak itu sesuai dengan dirinya sendiri.untuk maksud tersebut diharapkan kepada kita semua sebagai pendidik dalam lembaga pendidikan anak-anak dan remaja harus mampu mengikuti irama perkembangan dan pertumbuhan anak-anak dan remaja. Sebagai pendidik dalam setiap lembaga pendidikan harus mampu menjadi suri tauladan bagi setiap anak didik atau setiap anggota organisasi dimana anak dan remaja itu dibesarkan,harus mampu menentramkan hati mereka yang tumbuh dan bergejolak, yang sedang mencari jati dirinya, sebab pada masa itu dia tidak mau lagi disebut sebagai masa kanak-kanak dan juga tidak mau lagi disebut sebagai orang dewasa. 4. MASJID SEBAGAI BENTENG PERTAHANAN UMAT Didalam sejarah perkembangan dan pertumbuhan masjid dapat kita temui bahwa : a. Pada zaman Rasulullah Masjid dijadikan sebagai center ( pusat ) kegiatan pembinaan umat. Dimasjidlah para jama ah dibina dan dimasjidlah perekonomian umat dibina, bahkan di masjid diadakan latihan fisik para jamaah sebagai antisipasi dari ancaman mereka yang memusuhi Islam. Disaat kaum muslimin telah melakukan perniagaan atau bergerak dalam kegiatan kemasyarakatan mereka kembali ke masjid. Dan di masa peperanganpun masjid tetap hidup tetap memberikan cahaya kepada umat / pemberdayaan umat. b. Pada zaman Revolusi dahulu ketika kita berjuang membebaskan diri dari jajahan Belanda, masjid dijadikan sebagai markas perjuangan.untuk maksud tersebut maka di Yogyakarta didirikan sebuah masjid yang diberi nama Masjid SUHADA untuk mengenang jasa para pahlawan kemerdekaan. c. Pada saat Nabi Muhammad SAW menerima perintah shalat dari Allah SWT, beliau berangkat dari Masjidil Haram menuju Masjid Al Aqsa dan seterusnya menuju Sidratul Muntaha untuk menerima perintah shalat yang selanjutnya dijadikan sebagai tameng dalam perjalanan hidup umat.sekarang ini banyak orang tua yang merasa resah dan gelisah melihat keadaan yang cepat berubah dan tak menentu dari waktu ke waktu. Dan bukan hanya itu generasi muda dan anak-anak kita telah terserang Narkotika dan obat-obat terlarang. Dalam suasana demikian banyak orang tua mencari dimanakah tempat kembali yang baik, tetapi mereka tidak pernah berfikir bahwa sesungguhnya masjidlah tempat terbaik untuk kembali.masjid adalah tempat mendidik anak dan remaja, sebab itu, masjid harus kembali pada fungsinya agar dapat memancarkan cahaya kebenaran, cahaya pendidikan dan cahaya lainya yang bermanfaat bagi umat dan keagungan Islam. 5. Demikian pedoman dan rujukan Islam dalam pembentukan dan pembinaan umat menuju masa depan yang cerah, baik sebagai pribadi, sebagai hamba Allah, sebagai anggota masyarakat maupun sebagai Warga Negara.Dengan demikian satu-satunya benteng pertahanan kita untuk mencegah pengaruh negatif yang ditimbulkan oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi adalah kembali kepada ajaran Islam secara utuh. اد خ وا الس م ك ة Masuklah dalam Islam secara utuh

5