BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rekening tamu merupakan rekening yang paling aktif. Dikatakan demikian karena dalam satu hari bisa terjadi beberapa kali transaksi, debet dan kredit pada rekening ini. Sifat aktif rekening tamu memerlukan pencatatan dan pemantauan yang akurat dan ketat. Rekening tamu ditutup setiap hari. Artinya, siklus rekening ini berusia satu hari. Saldo rekening tamu hari ini dilanjutkan keesokan harinya. Manajemen hotel memerlukan laporan harian mengenai perkembangan setiap rekening tamu karena berkaitan dengan kebijakan kredit hotel. Pada materi ini akan dibahas salah satu piutang hotel, yaitu rekening tamu. Pada umumnya piutang rekening tamu berusia sangat pendek dengan rentang 3 sampai 7 hari. Dengan usia piutang yang sangat pendek ini, ada yang menyebutkan piutang tunai. Bahasan akuntansi rekening tamu pada bab ini antara lain mekanisme pembebanan rekening tamu, laporan penerimaan kas, penanganan rekening city ledger, penanganan hal-hal khusus, dan night auditing. Transaksi-transaksi yang dicatat pada rekening tamu merupakan piutang hotel kepada tamu-tamu yang masih tinggal di hotel. Sifat tagihan ini sangat singkat sehingga piutang ini dapat diklasifikasikan sebagai piutang tunai. Bila tamu telah meninggalkan hotel (check-out) dan rekeningnya ditagihkan atau dibebankan ke perusahaan atau kantor dan atau diselesaikan dengan kartu kredit maka piutang ini diklasifikasikan sebagai city ledger. Rekening tamu merupakan dokumen hotel untuk mencatat transaksi yang terjadi. Artinya, semua jasa hotel yang dinikmati oleh tamu akan dibukukan pada rekening tamu yang bersangkutan. Pencatatan transaksi pada rekening tamu harus segera dilakukan begitu transaksi terjadi sehingga data yang disajikan pada rekening tamu merupakan data termutahir. Pemutahiran rekening harus selalu dilakukan mengingat bahwa tamu bisa sewaktu-waktu meninggalkan hotel (check-out) dan menyelesaikan rekeningnya. Rekening tamu disiapkan setelah tamu mendaftar (check-in) dan melengkapi kartu registrasi. Berikut akan dibahas dokumen-dokumen pendukung untuk pencatatan rekening tamu dan mekanisme pencatatan transaksi pada rekening tamu. 1

2 1.2 Rumusan Masalah 1. Apa kelengkapan dan fungsi kartu registrasi? 2. Apa saja yang dicantumkan dalam rekening tamu? 3. Bagaimana mekanisme pencatatan transaksi pada rekening tamu? 4. Apa saja hal-hal khusus yang mungkin terjadi pada rekening tamu? 5. Bagaimana laporan penerimaan kas pada rekening tamu? 6. Bagaimana transaksi city ledger pada rekening tamu? 7. Bagaimana proses night auditing pada rekening tamu? 8. Bagiamana cara menguji ketetapan piutang rekening tamu? 9. Bagaimana transkrip rekening tamu pada hotel? 1.3 Tujuan 1. Untuk mengetahui kelengkapan dan fungsi kartu registrasi. 2. Untuk mengetahui apa saja yang dicantumkan dalam rekening tamu. 3. Untuk mengetahui mekanisme pencatatan transaksi pada rekening tamu. 4. Untuk mengetahui hal-hal khusus yang mungkin terjadi pada rekening tamu. 5. Untuk mengetahui laporan penerimaan kas pada rekening tamu. 6. Untuk mengetahui transaksi city ledger pada rekening tamu. 7. Untuk mengetahui proses night auditing pada rekening tamu. 8. Untuk mengetahui cara menguji ketetapan piutang rekening tamu. 9. Untuk mengetahui transkrip rekening tamu pada hotel. 1.1 Kartu Registrasi BAB II PEMBAHASAN Kartu registrasi dilengkapi oleh tamu ketika mendaftar (check-in) di hotel. Pada kartu ini informasi yang didapat: 1. Nama tamu 2. Jumlah orang 3. Tujuan berkunjung 4. Lama tinggal 5. Alamat tamu 6. Kebangsaan tamu 7. Tanda Identitas tamu (KTP, Paspor, SIM) 2

3 8. Jenis kamar yang diminta 9. Harga kamar 10. Tanda tangan tamu 11. Tanda tangan karyawan hotel (receptionist) yang melayani saat check-in 12. Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh tamu selama tinggal di hotel. Fungsi kartu registrasi bagi pihak hotel dapat dinyatakan sebagai berikut: 1. Sebagai dasar dalam membebankan jasa kamar dan jasa-jasa lainnya yang telah dinikmati oleh tamu ke dalam rekeningnya selama tinggal di hotel. 2. Petugas hotel dengan mudah membebankan biaya kamar ke rekening tamu sesuai dengan harga kamar yang dicantumkan pada kartu registrasi. 3. Dapat dijadikan alat informasi untuk mengetahui segmen tamu hotel dengan perilaku serta tujuan berkunjung. 4. Bila terjadi keraguan dalam mencatat suatu transaksi lain di luar jasa kamar maka petugas hotel dapat membandingkan tanda tangan tamu yang tercantum di kartu registrasi dengan tanda tangan pada voucher jasa yang dinikmati tersebut. 3

4 Gambar 1. Contoh kartu registrasi 1.2 Rekening Tamu Seperti yang dinyatakan di atas, rekening tamu disiapkan oleh hotel setelah tamu melengkapi kartu registrasi. Informasi yang dicantumkan pada rekening tamu didasarkan atas informasi yang tercantum pada kartu registrasi. Pada rekening tamu informasi yang akan dicantumkan di antaranya: 1. Nomor kamar 2. Nama tamu 3. Jumlah tamu dalam kamar yang dihuni 4. Kebangsaan tamu 5. Harga kamar per malam 6. Tanggl check-in dan check-out 7. Alamat tamu 8. Informasi lain seperti nomor kertu kredit, alamat perusahaan penanggung rekening dan lain sebagainya. Contoh rekening tamu seperti pada Gambar 2 dibawah ini: Hotel Gandapura 210 Tn. Yakin(1) 05/05/2006 JL. Pantai Melati 107 Indonesia 03/05/2006 Seminyak Kuta JL. Gondilala 27 Bali - Indonesia Jakarta10120 Rp Tanggal Keterangan Debet Kredit Dibebankan ke : Tanda tangan tamu : Gambar 2. Contoh rekenig tamu Bentuk rekening tamu dapat berbeda-beda terlebih dengan kemajuan teknologi informasi atau komputerisasi. Namun, secara garis besar, rekening tamu mencantumkan tanggal transaksi, keterangan untuk transaksi, debet, kredit, dan saldo. Hal penting yang harus dicatat dalam penyiapan rekening tamu adalah bahwa tanggal check-out tamu 4

5 harus dicantumkan di atas tanggal check-in tamu. Artinya, ketika tamu telah check-in di hotel, informasi tanggal check-out menjadi lebih penting daripada tanggal check-in terutama dalam penyiapan beban tamu ke rekeningnya. 2.3 Meknisme Pencatatan Transkasi pada Rekening Tamu Pada rekening tamu semua jasa-jasa hotel yang telah dinikmati oleh tamu dan dibebankan rekening kamarnya merupakan transkaksi debet. Penjelasannya adalah transaksi ini merupakan beban yang harus diselesaikan oleh tamu pada saat chek-out. Misalnya, tamu dari kamar 323 makan malam di restoran seharga Rp Tamu ini tidak membayar rekening makan malamnya di restoran, melainkan dibebankan ke rekening kamarnya, yaitu kamar 323. Di restoran tamu tersebut hanya menandatangani rekening restoran dan mencatumkan nomor kamar 323. Atas dasar rekening restoran ini kemudian dicatat ke rekening tamu pada sisi debet karena merupakan beban tagihan yang harus dibayar oleh tamu. Jasa-jasa hotel yang dibebankan dan dicatat pada sisi debet pada rekening tamu antaranya: 1. Kamar 2. Restoran 3. Room service 4. Laundry and dry cleaning 5. Telepon 6. Diskotik 7. Spa dan jasa lainnya Perhatikan contoh pembukaan transkasi pada rekening tamu. 2.4 Transaksi Debet Hotel Gandapura 210. Tn. Yakin H. (1) 5/5/06 Jl. Pantai Melati 107 Indonesia 3/5/06 Seminyak Kuta Jl. Godilala 27 Bali-Indonesia Jakarta Rp Tanggal Keterangan Debet Kredit Saldo 3/5/06 Room service /5/06 Kamar

6 Dari contoh transaksi pada rekening tamu, dapat dijelaskan bahwa pada tanggal 3 Mei 2006 Tuan Yakin H telah menikmati jasa Room service sebesar Rp yang dibebankan ke rekening kamarnya. Jasa Room service ini merupakan beban yang harus dibayar oleh Tuan Yakin H. Ole karena itu, pada rekening kamarnya dicatat pada kolom debet. Perlakuan yang sama diterpkn untuk transaksi kamar dan transaksi lain yang merupakan beban bagi Tuan Yakin H. Dari conoh transaksi-transaksi debet diatas, jumlah beban Tuan Yakin H. Sampai 3 Mei 2006 sebesar Rp Dengan kata lain, piutang hotel kepada Tuan Yakin H sampai dengan 3Mei 2006 sebesar Rp Pada akuntansi, rekening tamu yang termasuk transaksi debet adalah seluruh jasa hotel yang dinikmati oleh tamu hotel, yang dibebankan ke rekening kamarnya. 2.5 Transaksi Kredit Pembayaran tunai merupakan pembayran kredit pada rekening tamu. Prembayaran tuani dapat dilakukan oleh tamu bila tamu membayar tunai seluruh rekeningnya (paid in full) pada saat ini chek-out, atau dapat membayar tuanai sebagian dari rekeningnya karena msih tinggal di hotel dan sisanya akan dilunasi pada saat chek-out. Pembayaran tunai untuk pemesana kamar dilakukan agar kamar yang dipesan sudah pasti didapat oleh tamu pada saat chek-in. Jenis pembayaran tunai yang dilakukan untuk pemesanan kamar dalam bahs Inggris lazim disebut Advance Reservation Deposit (ARD). Melanjutkan contoh diatas, pada 4 Mei 2006 Tuan Yakin H membayar tunai sebaian (biasa disebut istilah teknis prepayment) rekening kamar sebesar Rp Transaksi ini mengurangi beban tagihan kepada Tuan Yakin H sehingga dicatat disisi kredit. Dengan transaksi pembayaran tunai ini, saldo rekening kamar Tuan Yakin H pada 4 Mei 2006 menjadi sebesar Rp Jumlah ini merupakan beban yang harus diselesaikan oleh Tuan Yakin H kepada Hotel Gandapura. Denga kata lain, piutang/tagihan hotel kepada Tuan Yakin H pada tanggal 4 Mei 2006 sebesar Rp Bila ternyata pada saat Tuan Yakin H chek-out manajemen hotel memberikan discount hanya dicatat pada harga kamar sebesar Rp per malam maka discount ini harus dicatat agar mengurangi beban kamar Tuan Yakin H. Perlu diingat bahwa discount hanya dapat dicatat pada rekening tamu bila telah mendapatkan persetujuan tertulis dari pejabat hotel yang berwenang untuk itu (misalnya Front office manager, General Manager, dan pejabat yang berwenang lainnya). Pada rekening tamu, discount dicatat 6

7 dengan penyesuaian (adjustment) yang merupakan transaksi kredit kepada akuntansi rekening tamu. Perhatikan rekening 210 dari Tuan Yakin H setelah transaksi prepayment dan adjustment karena pemberian diskon harga kamar pada 4 Mei Hotel Gandapura 210. Tn. Yakin H. (1) 5/5/06 Jl. Pantai Melati 107 Indonesia 3/5/06 Seminyak Kuta Jl. Godilala 27 Bali-Indonesia Jakarta Rp Tanggal Keterangan Debet Kredit Saldo 3/5/06 Room service /5/06 Kamar /5/06 Pembayaran tunai /5/06 Kamar /5/06 Penyesuaian harga kamar Hal-Hal Khusus Yang Mungkin Terjadi 1. TAMU MENINGGALKAN HOTEL TANPA MENYELESAIKAN REKENING Ada kalanya tamu meninggalkan hotel tanpa alasan dan tanpa membayar rekeningnya. Dalam bahasa teknis tamu yang meninggalkan hotel tanpa membayar rekeningnya disebut skipper. Bila kondidi ini dibiarkan berlanjut maka beban yang ditagih kepada tamu yang bersangkutan akan membesar, sedangkan di sisi lain peluang untuk mendapatkan penjualan dari kamar tersebut tertutup. Untuk menghindari hal ini, sebaiknya petugas hotel yang berhubungan dengan dengan kondisi tersebut (tata graha, resepsionis, kasir kantor depan dan petugas hotel lainnya) mengamati setiap hari pergerakan transaksi tamu hotel. Dengan pengamatan oleh setiap petugas hotel, peluang kerugian hotel akibat skipper bisa ditekan. Bila terjadi skipper maka penanganan rekening tamu tersebut dapat dilaksanakan seperti di bawa ini. a. Koordinasi dengan pejabat tata graha (house keeping) yang berkompeten mengenai status kamar tamu tersebut. b. Hubungi pejabat kantor depan (front office) yang berkompeten untuk memastikan bahwa tamu memang merupakan seorang skipper. 7

8 c. Dapatkan persetujuan dari pejabat hotel yang berkopeten untuk mengeluarkan tamu skipper dimaksud dari kamar yang dihuni. d. Rekening skipper ini dikeluarkan dari daftar rekening tamu dan dipindahkan ke rekening city ledger untuk ditindaklanjuti olr petugas hotel yang berkompetendi bagian akuntansi. 2. SALAH PEMBEBANAN UNTUK JASA-JASA HOTEL Kekeliruan terjadi akrena bersifat manusiawi. Tamu dari kamar 201 salah menuliskan nomor kamar ketika makan malam di restoran, yaitu 210. Oleh petugas hotel, beban restoran ini dibebankan ke rekening kamar 210. Tamu kamar 210 tentu akan menolak beban restoran ini. Untuk mengoreksi kekeliruan pembebanan ini, petugas hotel (kasir kantor depan) dapat melakukan langkah-langkah berikut : a. Keluarkan beban restoran ini dari kamar 210. b. Telusuri tanda tangan tamu yang tertera di rekening restoran dengan tanda tangan tamu yang tertera di kartu registrasi untuk semua tamu yang tinggal di hotel. Tugas ini memang memerlukan waktu, tetapi sangatlah penting menciptakan kesan baik kepada tamu yang tinggal di hotel. c. Bila tanda tangan yang tertera di rekening restoran telah sesuai dengan yang tercantum pada kartu kartu registrasi maka petugas hotel membebankan rekening restoran tersebut pada kamar dimaksud. 3. TAMU MEMBERIKAN TIPS PADA SAAT CHECK-OUT Ada beberapa tamu yang memberikan tips (tips = to improve prompt service) tunai pada saat check-out dengan uang rupiah. Untuk pemberian tips ini, tamu memerlukan sejumlah uang rupiah dari kasir kantor depan dan di bebankan ke rekening kamarnya. Untuk situasi ini, kasir kantor depan dapat mengeluarkan uang tunai (kas) dengan beban paid-out. Jumlah paid-out ini dicantumkam pada formulir paid-out dan harus ditandatangani oleh tamu yang bersangkutan dan diotorisasi oleh pejabat hotel yang berkompeten (misalnya front office manager). Uang tunai (paid-out) ini kemudian diberikan kepada tamu, sedangkan jumlah paid-out dibebankan pada rekening tamu pada sisi debet. 4. PENANGANAN REKENING TAMU ROMBONGAN Jumlah tamu dalam satu kelompok diketegorikan sebagai satu rombongan (group) bila jumlahnya minimal 15 orang. Penanganan rekening tamu rombongan berbeda dengan tamu 8

9 individual. Perlakuan berbeda (khusus) dimaksud adalah untuk beban-beban yang terjadi selama rombongan tersebut tinggal di hotel. Misalnya beban kamar akan ditanggung oleh lembaga/perusahaan rombongan tersebut. Beban-beban lain seperti telepon, cucian, makan siang, dan beban lainnya menjadi tanggungan pribadi tamu rombongan tersebut. Bila hanya beban kamar yang menjadi tanggungan lembaga/perusahaan rombongan maka harus didiapkan 2 jenis rekening tamu pada saat check-in. a. Satu rekening untuk mencatat beban kamar (dan makan pagi) untuk seluruh anggota rombongan selama tinggal di hotel. Rekening ini biasa disebut master bill, diletakkan pada tempat rekening ketua rombongan. pada saat check-out ketua rombongan menandatangani master bill ini yang kemudian akan dipindahkan ke rekening city ledger untuk diproses lebih lanjut. Contoh master bill seperti pada Gambar 3 Hotel Gandapura 212 Tn. Budi Daya (15) 05/05/06 Jl. Pantai Melati 107 MASTER BILL 03/05/06 Seminyak Kuta Bali-Indonesia Rp Tanggal Keterangan Debet Kredit Saldo 05/05/06 Kamar 3,000,000 3,000,000 06/05/06 Kamar 3,000,000 6,000,000 Dibebankan ke : Tanda tangan tamu GAMBAR 3 Contoh isian rekening master bill b. Satu rekening untuk mencatat beban lain selain beban kamar seperti restoran, cucian, telepon dan beban lainnya. Jenis rekening ini lazim disebut extra bill. Extra bill ini merupakan beban pribadi anggota rombongan sehingga harus di selesaikan/dibayar tunai oleh anggota rombongan masing-masing pada saat check-out. Contoh extra bill seperti pada Gambar 4 9

10 Hotel Gandapura 212 Tn. Budi Daya (1) 05/05/06 Jl. Pantai Melati 107 EXTRA BILL 03/05/06 Seminyak Kuta Jalan Jati Diri 128 Bali-Indonesia Jakarta Tanggal Keterangan Debet Kredit Saldo 05/05/06 Room Service 44,000 44,000 06/05/06 Room Service 36,000 80,000 Dibebankan ke : Tanda tangan tamu GAMBAR 4 Contoh isian rekening extra bill 6.8 Laporan Penerimaan Kas Hotel memberikan jasa 24 jam untuk tamunya yang dibagi menjadi tiga waktu tugas ( shift ). Setiap akhir waktu tugas, petugas kasir membuat laporan penerimaan kas ( Cash Receipt Report ). Artinya, petugas kasir yang bertugas pada shift A, pagi hari, dari pukul akan melaporkan jumlah kas yang diterima. Laporan penerimaan kas dibuat oleh petugas kasir dengan sumber dokumen berikut: 1. Rekening tamu dan atau kuitansi untuk penerimaan kas 2. Formulir ( Voucher ) paid-out untuk kas yang dikeluarkan 3. Formulir penukaran uang asing untuk penerimaan uang asing Informasi yang dicantumkan dalam laporan penerimaan kas seperti di bawah ini : 1. Nomor kamar dan nama tamu 2. Jumlah dan jenis pembayaran yang diterima 3. Jumlah kas yang dikeluarkan (paid-out) 4. Jenis mata uang yang diterima 5. Nama petugas kasir kantor depan 6. Waktu petugas (shift) 7. Hari/Tanggal laporan Perlu dicatat agar laporan penerimaan kas dari tamu yang check-out dibuat secara kronologis berdasarkan waktu check-out tamu tersebut. 10

11 Jumlah uang kas yang harus disetorkan oleh kasir kantor depan adalah jumlah penerimaan dikurangi jumlah pengeluaran (paid-out) untuk satu waktu tugas pada tanggal tertentu. Penjelasan Gambar 6.5. di atas untuk laporan penerimaan kas sebagai berikut: Penerimaan Kas: 1. Nomor Voucher merupakan bukti pendukung untuk penerimaan tunai seperti kuitansi dan atau rekening tamu. 2. Nomor kamar merupakan nomor kamar yang melakukan pembayaran tunai, misalnya kamar

12 3. Nama tamu: merupakan nama tamu yang menghuni kamar Jumlah : merupakan jumlah uang tunai yang diterima oleh kasir atau jumlah uang tunai yang dibayar oleh tamu 5. Keterangan : merupakan keterangan yang dapat ditambahkan seperti misalnya ARD untuk Advance Reservation Deposit, CL untuk pembayaran city ledger. GB untuk pembayaran rekening tamu yang check-out. CS untuk penjualan tunai jasa-jasa hotel lainnya. Pengeluaran Kas : 1. Nomor Voucher merupakan bukti pendukung untuk pengeluaran tunai seperti paidout 2. Nomor kamar merupakan nomor kamar tamu yang tinggal di hotel. Perlu dicatat bahwa hotel hanya melayani paid-out terutama hanya untuk tamu hotel dan juga manajemen hotel. Dengan kata lain, hotel tidak memberikan paid-out. 3. Nama tamu merupakan nama tamu yang menerima paid-out dari hotel. 4. Jumlah merupakan jumlah uang kas yang dikeluarkan oleh kasir, yang diterima oleh tamu hotel. Laporan Penukaran Uang Asing Hotel hanya memberikan layanan penukaran uang asing bagi tamu yang tinggal di hotel. Layanan ini merupakan layanan tambahan bagi tamu hotel. 1. Nomor voucher merupakan bukti pendukung untuk penukaran uang asing, dalam hal ini nomor urut formulir penukaran uang asing. 2. Nomor kamar merupakan nomor kamar yang dihuni oleh tamu hotel. 3. Nama tamu merupakan nama tamu hotel yang menukarkan uang asing. 4. Jumlah uang asing merupakan jumlah uang asing yang ditukarkan denga hotel ( kasir kantor depan ) 5. Jumlah rupiah merupakan nilai tukar dalam rupiah. Misalnya, jika pada kolom jumlah uang asing tercantum USD 100 maka pada kolom ini dicantumkan jumlah Rp artinya, nilai tukar pada saat itu untuk 1 USD = Rp Rekapitulasi Penyetoran Uang Asing 12

13 Pada bagian ini dicantumkan rekapitulasi penukaran uang asing yang harus disetorkan oleh kasir kantor depan pada akhir tugasnya. Misalnya, pada saat itu diterima tiga jenis mata uang asing : USD, Yen Jepang, dan Euro. Pada kolom jenis uang asing misalnya dicantumkan USD, pada kolom Jumlah Uang Asing dicantumkan 200 USD, dan pada kolom jumlah rupiah dicantumkan Rp Hal yang sama dilakukan untuk Yen Jepang dan Euro. 6.9 Transaksi City Ledger Transaksi city ledger terjadi untuk transaksi-transaksi berikut : 1. Tamu hotel tidak menyelesaikan rekening kamarnya dengan tunai ketika check-out, melainkan dibebankan ke perusahaannya dan atau dengan kartu kredit. 2. Tamu restoran menyelesaikan rekening restoran dengan kartu kredit dan atau dibebankan ke perusahaannya ( instansinya ) City ledger merupakan terminologi yang digunakan untuk menyatakan bahwa rekening ini tidak aktif di piutang rekening tamu. City ledger merupakan rekening piutang hotel yang dapat diklasifikasikan lebih lanjut di antaranya kartu kredit, perusahaan-perusahaan yang ada kemitraan dengan hotel, dan sebagainya Perlakuan Rekening City Ledger untuk Tamu Hotel 1. Pada saat check-out petugas kasir kantor depan hotel harus meneliti semua dokumen yang diperlukan. Misalnya, jika tamu hendak membebankan rekeningnya ke perusahaan maka harus ada surat jaminan ( guarantee letter ) yang telah diotorisasi oleh pejabat hotel yang berwenang ( misalnya manajer kredit, kantor depan, pemasaran dan pejabat lainnya ). Bila semua dokumen telah sesuai dengan ketentuan hotel maka petugas kasir kantor depan menyilahkan tamu untuk menandatangani rekening kamarnya. 2. Selanjutnya, petugas kasir kantor depan mengeluarkan rekening ini dari daftar rekening tamu untuk kemudian dipindahkan ke rekening piutang lain, yaitu ke city ledger. 13

14 2.10 Perlakuan City Ledger Untuk Tamu yang Tidak Tinggal di Hotel Ada transaksi city ledger untuk tamu yang tidak tinggal dihotel. Misalnya, tamu yang makan di restoran dengan tujuan perjamuan membebankan rekening restoran ke kartu kreditnya. Untuk transaksi ini, ketika transaksi terjadi dibebankan sebagai penjualan restoran. Langkah selanjutnya adalah membebankan transaksi ini ke rekening city ledger untuk diproses lebih lanjut. Rekening city ledger dengan demikian terdiri dari beberapa rekening tamu yang check-out yang membebankan rekeningnya ke perusahaan dan transaksi outlet hotel yang juga diselesaikan tunai di kemudian hari. No.Rek. No.Kmr. Nama Tamu Debet Kredit Saldo Mr Sun K.C 3,185,000 3,185, Tn Antonio K. 2,421,750 2,421,750 Dst Gambar 6 Contoh isian rekening City ledger 2.11 Night Auditing Night auditing merupakan proses pengujian kepatuhan transaksi agar sesuai dengan ketentuan yang ditentukan oleh mnajemen hotel. Proses night auditing merupakan bagian dari kegiatan pengendalian internal (internal control) hotel. Night auditing dilakukan malam hari, setelah proses penjualan dalam satu hari berakhir. Seperti dinyatakan sebelumnya, siklus penjualan hotel adalah harian karena memberikan layanan selama 24 jam. Penjualan hotel ditutup dan dilaporkan setiap hari. Jangka waktu satu hari ditentukan dari pukul sampai pukul dengan kata lain, penjualan hotel ditutup pada pukul dan laporan penjualan dalam satu hari mencakup penjualan dari pukul sampai pukul Dalam proses night auditing yang dilakukan adalah : 1. Membebankan harga kamar kepada setiap rekening tamu. Harga kamar dibebankan malam hari karena jasa kamar baru dinikmati pada malam hari. Bila tamu belum 14

15 sempat menikmati jasa kamar pada malam hari maka dibebankan sebagai day-use. Lazimnya, day-use tidak dibebankan penuh. 2. Menentukan neraca percobaan (trial balance) untuk piutang rekening tamu. Dengan neraca percobaan akan didapat piutang hotel kepada tamu dalam sehari. Artinya, jumlah seluruh saldo rekening hotel pada hari tertentu merupakan piutang hotel kepada tamu yang tinggal pada hari itu. 3. Meneliti jika semua laporan dalam satu hari telah dibuat dan dilengkapi dengan benar dengan dokumen pendukung yang diperlukan oleh semua unit/seksi hotel yang menghasilkan penjualan. Laporan laporan yang harus diselesaikan dalam satu hari penjualan di antaranya laporan penerimaan kas, laporan penjualan untuk makanan dan minuman dari semua restoran dan bar hotel, laporan penjualan dari outlet lain seperti laundry and dry cleaning, spa, laporan rekening city ledger, laporan penjualan kamar (room sales recapitulation), laporan mengenai kondisi kamar dari tata graha (house keeping report), dan lainnya. 4. Meneliti jika semua dokumen pendukung yang disertakan dalam laporan harian di atas dicatat kronologis sesuai dengan nomor urut yang ada pada dokumen pendukung setiap outlet hotel. Jadi, setiap dokumen pendukung yang dibatalkan karena sesuatu dan lain hal, sehingga mengakibatkan nomor dokumen pendukung yang dilaporkan tidak berurutan secara krologis, harus mendapatkan persetujuan dari manajer outlet yang bersangkutan. Misalnya, jika nomor urut restaurant check mulai nomor dan hanya ada 25 tamu yang dilayani maka dalam laporan penjualan restoran nomor restaurant check yang dilaporkan adalah mulai dari sampai dengan Kondisi yang sama berlaku untuk outlet hotel yang lain. 5. Membuat laporan penjualan pada hari itu yang lazim disebut D card report. Dengan D card report, manajemen hotel mendapat informasi jumlah penjualan harian, penerimaan kas pada hari tertentu, dan sekaligus juga mengetahui jumlah piutang/tagihan hotel kepada tamu pada tanggal tertentu. Artinya, dengan D card report manajemen hotel mendapatkan informasi jumlah piutang rekening tamu pada hari/tanggal tertentu Uji Ketepatan Piutang Rekening Tamu Dengan proses night auditing, akan didapatkan jumlah piutang rekening tamu pada hari/tanggal tertentu. Jadi, bila ada 100 kamar yang terhuni pada hari/tanggal tertentu dengan night auditing maka akan didapatkan jumlah piutang hotel dari kamar ke-1 15

16 sampai ke-100. Pada saat night auditing dilakukan pula proses neraca percobaan untuk piutang rekening tamu hotel. Transaksi debet minus transaksi kredit = saldo hari ini. Saldo hari ini ditambah saldo kemarin = Jumlah piutang rekening tamu sampai hari ini. Jumlah piutang rekening tamu sampai hari ini harus sama dengan jumlah saldo seluruh rekening hari ini (trial balance) Bila formula di atas diterapkan dan jumlah kedua pendekatan telah sama, berarti ketepatan piutang rekening tamu telah terujidan kebenarannya dapat dipertanggungjawabkan. Night Auditor: Tanggal : Nomor Keterangan Jumlah Debet 1 Kamar 2 Restoran 3 Room Service 4 Spa 5 Paid-out 6 Transfer debet 7 Total debet Kredit 8 Pembayaran tunai 9 City ledger 10 Transfer credit 11 Adjustment 12 Total kredit 13 Saldo hari ini (7-12) 14 Saldo kemarin 15 Saldo sampai dengan hari ini ( ) 16 Trial balance (15 = 16) Night Auditor yang bertugas: (......) (.) Gambar 7 Contoh D card report (..) 16

17 2.13 Transkip Rekening Tamu D card report melaporkan seluruh transaksi rekening tamu dalam sehari untuk debet dan kredit. Untuk laporan harian yang lebih rinci mengenai transaksi seluruh rekening tamu, dapat diterapkan laporan transkrip rekening tamu. Fungsi transkrip ini tidak jauh berbeda dengan D card report. Hanya saja, penyiapannya dilakukan dengan manual. Dengan transkrip rekening tamu, didapat pula saldo setiap rekening tamu dari saat check-in sampai dengan tanggal transkrip dibuat. Jadi, dengan transkrip rekening tamu tersebut, dapat diketahui pula jumlah piutang seluruh rekening tamu pada hari dan tanggal tertentu. Dalam transkip ini dilaporkan semua rekening tamu seperti rekening tamu aktif, yaitu untuk tamu yang masih tinggal di hotel, rekening city ledger, dan rekening tamu yang check-out dengan membayar tunai. Contoh transkrip rekening tamu seperti pada gambar di atas. Pada contoh transkrip rekening tamu, kolom (3) sampai (7) merupakan jasa yang dibebankan kepada tamu, jadi merupakan transaksi debet. Adapun kolom (8) sampai (10) merupakan transaksi yang mengurangi rekening tamu; jadi, merupakan transaksi kredit. Kolom (11), saldo hari ini, merupakan selisih antara jumlah debet ((3) sampai dengan (7)) minus jumlah kredit (kolom (8) sampai dengan (10)). Kolom (12) merupakan penjumlah kolom (2) dengan (11). Jumlah vertical kolom (12) merupakan jumlah piutang hotel kepada seluruh tamu pada tanggal tertentu. Night Auditor: Tanggal: No Saldo Kamar Rest. RS Spa Telp Pemb. Adjustm City Saldo Saldo s.d Kamar Kemaren tunai ledger hari ini hari ini (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) Night Auditor: (..) ( ) Gambar 8 Contoh transkrip rekening tamu ( ) 17

18 KESIMPULAN Akuntansi rekening tamu merupakan piutang tunai hotel yang ditutup per hari. Dengan ditutup setiap hari, manajemen hotel mendapatkan informasi jumlah piutang kepada tamu hotel secara harian. Informasi harian diperlukan mengingat transaksi yang terjadi pada rekening tamu memiliki perputaran yang sangat tinggi. Dalam akuntansi rekening tamu, semua jasa hotel yang dinikmati oleh tamu dicatat pada kolom debet. Hal ini dapat dijelaskan karena jasa hotel yang telah dinikmati oleh tamu merupakan beban yang harus diselesaikan ketika tamu check-out. Adapun pada sisi kredit rekening tamu dicatat transaksi-transaksi yang mengurangi beban tamu seperti pembayaran tunai (paid) dan penyesuaian (adjustment). Proses night auditing dilakukan pada malam hari sebagai bagian dari pengendalian internal hotel. Dalam proses ini dilakukan pemeriksaan jika semua laporan harian penjualan seperti penjualan makanan dan minuman di restoran telah dibuat dengan benar dan disertai dengan dokumen pendukung yang diperlukan. Demikian pula, pada saat proses night auditing diperiksa apakah laporan penerimaan kas untuk setiap shift telah dibuat dan disertai dengan dokumen pendukung yang sah dan benar. Pada proses night auditing, jasa kamar dibebankan ke setiap rekening tamu yang sekaligus mendapatkan neraca percobaan untuk piutang rekening tamu pada tanggal tertentu. Laporan penjualan hotel harian dapat dibuat secara keseluruhan seperti pada D card report dan secara manual dengan lebih rinci seperti pada transkip rekening tamu. 18

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang penulis lakukan pada Hotel Cianjur, Cabang Cianjur, peran sistem informasi akuntansi penjualan dalam pengendalian

Lebih terperinci

USULAN STRUKTUR ORGANISASI MARINA VILLAGE HOTEL & RESORT

USULAN STRUKTUR ORGANISASI MARINA VILLAGE HOTEL & RESORT USULAN STRUKTUR ORGANISASI MARINA VILLAGE HOTEL & RESORT DEWAN KOMISARIS DEWAN DIREKSI GENERAL MANAGER Financial Controller Food & Beverage Sales & Marketing Room Division Human Resources Chief Engineer

Lebih terperinci

Berikut digambarkan siklus kegiatan AK Hotel:

Berikut digambarkan siklus kegiatan AK Hotel: AKUNTANSI HOTEL I. SIKLUS AKUNTANSI Siklus akuntansi dari AK Hotel secara garis besar sama dengan hotel-hotel pada umumnya. Siklus akuntansi diawali dengan pencatatan transaksi dan berakhir dengan post-closing

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN KUESIONER PENELITIAN Berikut ini adalah pernyataan-pernyataan yang dirancang sedemikian rupa sesuai dengan tujuan penelitian. Oleh karena itu, mohon diperhatikan istilah yang belum dipahami dan letak jawaban

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan 1. Sumber pendapatan Hotel Grand Sahid Jaya dibagi menjadi 3, yaitu Food & Beverage, Room dan Space Rental. Pendapatan food & beverage berasal dari 6 outlet restoran

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada tahun 1989 manajemen perusahaan telah membuat Standard Operating Procedure (SOP) untuk seluruh kegiatan perusahaan. Sampai menjelang akhir tahun 2008, SOP tersebut belum

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Sistem Akuntansi 1. Pengertian Sistem Akuntansi Pendekatan sistem memberikan banyak manfaat dalam memahami lingkungan kita. Pendekatan sistem berusaha menjelaskan sesuatu dipandang

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lampiran 1. - Internal Control Questionaire (ICQ) Pertanyaan dalam kuesioner dapat dijawab dengan :

LAMPIRAN. Lampiran 1. - Internal Control Questionaire (ICQ) Pertanyaan dalam kuesioner dapat dijawab dengan : L1 LAMPIRAN Lampiran 1. - Internal Control Questionaire (ICQ) Pertanyaan dalam kuesioner dapat dijawab dengan : 1. Ya, artinya sistem dan prosedur telah diterapkan serta dilaksanakan dengan baik sebagaimana

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lampiran 1. Jadwal Kegiatan Magang. 09 September 2013

LAMPIRAN. Lampiran 1. Jadwal Kegiatan Magang. 09 September 2013 LAMPIRAN Lampiran 1. Jadwal Kegiatan Magang Tanggal 09 September 2013 10-18 September 2013 Kegiatan 1. Mempelajari profil, struktur organisasi, dan peraturan yang berlaku di Hotel X. 2. Mempelajari job

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan pada umumnya menjalankan bisnis melalui berbagai produk maupun jasa yang dijual. Setiap produk dan atau jasa tersebut memiliki target penjualan yang telah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Prosedur Prosedur adalah serangkaian aksi yang spesifik, tindakan atau operasi yang harus dijalankan atau dieksekusi dengan cara yang sama agar selalu memperoleh hasil

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. dilakukan penulis untuk mengetahui jenis usaha yang dijalankan oleh perusahaan,

BAB IV PEMBAHASAN. dilakukan penulis untuk mengetahui jenis usaha yang dijalankan oleh perusahaan, BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Survei Pendahuluan Sebelum melaksanakan audit keuangan pada PT Simran Jaya, penulis terlebih dahulu melakukan survei pendahuluan kepada perusahaan yang akan di audit. Hal ini dilakukan

Lebih terperinci

AKUNTANSI HOTEL RMK SAP 3 (Ruang Lingkup Akuntansi Perhotelan dan Menerapkan Akuntansi Perhotelan)

AKUNTANSI HOTEL RMK SAP 3 (Ruang Lingkup Akuntansi Perhotelan dan Menerapkan Akuntansi Perhotelan) AKUNTANSI HOTEL RMK SAP 3 (Ruang Lingkup Akuntansi Perhotelan dan Menerapkan Akuntansi Perhotelan) NAMA KELOMPOK: NI MADE AGET LUWIH (1406305119) NI MADE DWIADNYANI (1406305143) NI PUTU SURATNINGSIH (1406305147)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Suatu sistem akuntansi disusun untuk memenuhi kebutuhan informasi yang berguna bagi pihak ekstern dan intern. Informasi suatu perusahaan, terutama informasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. maupun sebagai investasi dalam perusahaan tersebut.

BAB II LANDASAN TEORI. maupun sebagai investasi dalam perusahaan tersebut. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Kas Setiap perusahaan memerlukan kas dalam menjalankan aktivitas usahanya baik sebagai alat tukar dalam memperoleh barang atau jasa maupun sebagai investasi dalam perusahaan

Lebih terperinci

BUKTI PENERIMAAN KAS BUKTI SETORAN KAS

BUKTI PENERIMAAN KAS BUKTI SETORAN KAS L1 BUKTI PENERIMAAN KAS BUKTI SETORAN KAS L2 BUKTI TIMBANG SURAT JALAN L3 SURAT JALAN BATAL NOTA DEBIT NOTA KREDIT L4 FAKTUR PENJUALAN L5 L6 PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA INTERNAL CONTROL QUESTIONNARIES

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 41 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit 1. Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit Pada PT. Anugrah. Sistem penjualan yang dilakukan oleh PT. Anugrah

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN Definisi Sistem dan Prosedur Akuntansi

BAB III PEMBAHASAN Definisi Sistem dan Prosedur Akuntansi BAB III PEMBAHASAN 3. 1 Definisi Sistem dan Prosedur Akuntansi Sistem adalah sesuatu yang memiliki bagian bagian yang berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu melalu tiga tahapan yaitu input, proses,

Lebih terperinci

KURIKULUM SMK EDISI 2004

KURIKULUM SMK EDISI 2004 KOMPETENSI KODE DURASI PEMELAJARAN LEVEL KOMPETENSI KUNCI : Menyediakan layanan akomodasi reception : ITHHBFOC03AIS : 304 Jam @ 45 menit A B C D E F G 1 2 1 1 1 1 1 KONDISI KINERJA 1. Unit ini berlaku

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Kas dan Pengelolaan Kas BAB II LANDASAN TEORI 2.1.1. Pengertian Kas Menurut Dwi (2012) kas adalah aset keuangan yang digunakan untuk kegiatan operasional perusahaan. Kas merupakan aset yang paling

Lebih terperinci

Bab 5 Reception (Penerima Tamu)

Bab 5 Reception (Penerima Tamu) Bab 5 Reception (Penerima Tamu) Kelola data tamu Anda dengan baik. Tidak semua hotel bisa mengelola repeated guest (tamu berulang) dengan baik. Mengolala data tamu merupakan asset yang berharga bagi sebuah

Lebih terperinci

Presiden Direktur STRUKTUR ORGANISASI HOTEL SANTIKA PUSAT. Internal Control. Direktur Eksekutif. GM Hotel Santika Bali. GM Hotel Santika Jakarta

Presiden Direktur STRUKTUR ORGANISASI HOTEL SANTIKA PUSAT. Internal Control. Direktur Eksekutif. GM Hotel Santika Bali. GM Hotel Santika Jakarta STRUKTUR ORGANISASI HOTEL SANTIKA PUSAT Presiden Direktur Internal Control Direktur Eksekutif GM Hotel Santika Jakarta GM Hotel Santika Bandung GM Hotel Santika Bali GM Hotel Santika Surabaya GM Hotel

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS TENTANG ACCOUNTING

BAB II URAIAN TEORITIS TENTANG ACCOUNTING BAB II URAIAN TEORITIS TENTANG ACCOUNTING 2.1. Pengertian dan Fungsi ing Akuntansi dapat diartikan sebagai suatu seni dalam mencatat, menggolongkan, mengikhtisarkan serta menafsirkan transaksi-transaksi

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN Pembahasan audit operasional atas fungsi penjualan dan penerimaan kas pada Lei Garden Restaurant dijelaskan pada bab keempat ini. Berdasarkan ruang lingkup yang telah

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Front Office Front office department merupakan salah satu departemen yang berhubungan langsung kepada tamu ketika tamu check-in sampai tamu check-out. Front office

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. untuk menyelesaikan suatu aktivitas. Menurut Mulyadi (2001 : 5), Prosedur adalah suatu urutan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. untuk menyelesaikan suatu aktivitas. Menurut Mulyadi (2001 : 5), Prosedur adalah suatu urutan BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Prosedur Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Prosedur adalah suatu tahap kegiatan untuk menyelesaikan suatu aktivitas. Menurut Mulyadi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. sistem yang dipergunakan sebagai prosedur dan pedoman operasional. perusahaan dan mencegah terjadinya penyalahgunaan sistem.

BAB II LANDASAN TEORI. sistem yang dipergunakan sebagai prosedur dan pedoman operasional. perusahaan dan mencegah terjadinya penyalahgunaan sistem. BAB II LANDASAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Sistem Pengendalian Internal Secara umum, pengendalian internal merupakan bagian dari masingmasing sistem yang dipergunakan sebagai prosedur dan pedoman

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM DAN PROSEDUR PENJUALAN KAMAR, RESTORAN DAN PENERIMAAN KAS DALAM MENINGKATKAN PENGENDALIAN INTERN (Studi pada Hotel Mitra Inn Kediri)

ANALISIS SISTEM DAN PROSEDUR PENJUALAN KAMAR, RESTORAN DAN PENERIMAAN KAS DALAM MENINGKATKAN PENGENDALIAN INTERN (Studi pada Hotel Mitra Inn Kediri) ANALISIS SISTEM DAN PROSEDUR PENJUALAN KAMAR, RESTORAN DAN PENERIMAAN KAS DALAM MENINGKATKAN PENGENDALIAN INTERN (Studi pada Hotel Mitra Inn Kediri) Rizki Kurniawan M. Dzulkirom AR Devi Farah Azizah Fakultas

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. berbagai macam pihak yang berkepentingan. Pihak-pihak di luar perusahaan,

BAB II LANDASAN TEORI. berbagai macam pihak yang berkepentingan. Pihak-pihak di luar perusahaan, 5 BAB II LANDASAN TEORI Informasi dari suatu perusahaan, terutama informasi keuangan, di butuhkan oleh berbagai macam pihak yang berkepentingan. Pihak-pihak di luar perusahaan, seperti kreditur, calon

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Sistem Akuntansi Sistem akuntansi yang diterapkan secara memadai sangat membantu manajemen dalam menghadapi masalah yang muncul. Berikut ini akan diuraikan beberapa definisi tentang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 61 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Pada PT.Modern Putra Indonesia. Berikut ini sistem penjualan perusahaan yang akan dibahas oleh penulis adalah mengenai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan bisnis yang tinggi mendorong perusahaan untuk terus berinovasi mengikuti perkembangan zaman. Perusahaan harus mampu bersaing dan beradaptasi dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Homestay The Rumah Kita merupakan city hotel di kota Lumajang, strategis dan berada pada pusat kota, Homestay The Rumah Kita sering

BAB I PENDAHULUAN. Homestay The Rumah Kita merupakan city hotel di kota Lumajang, strategis dan berada pada pusat kota, Homestay The Rumah Kita sering BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Homestay The Rumah Kita merupakan city hotel di kota Lumajang, Jawa Timur yang memiliki konsep penginapan keluarga. Karena letaknya yang strategis dan berada

Lebih terperinci

contoh soal akuntansi perusahaan dagang

contoh soal akuntansi perusahaan dagang contoh soal akuntansi perusahaan dagang 1.3 Siklus Akuntansi Pada Perusahaan Dagang Siklus Akuntansi pada Perusahaan Dagang tidak berbeda dengan Perusahaan Jasa. Baik dalam Perusahaan Jasa maupun Perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sistem Akuntansi Sistem adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya dengan unsur yang lain yang berfungsi bersama-sama untuk mecapai tujuan tertentu. Sistem diciptakan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Kondisi perekonomian Indonesia yang belum stabil serta penurunan nilai investasi asing aibat semakin berkurangnya investor asing menanamkan modalnya mengakibatkan nilai devisa menurun. Sumber devisa

Lebih terperinci

Sistem Penerimaan PT. Kimia Sukses Selalu dimulai dari datangnya Purchase Order (PO)

Sistem Penerimaan PT. Kimia Sukses Selalu dimulai dari datangnya Purchase Order (PO) Keterangan Flowchart : Sistem Penerimaan PT. Kimia Sukses Selalu dimulai dari datangnya Purchase Order (PO) dari pelanggan ke perusahaan yang diterima oleh Customer Sales Representative (CSR) perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA.1 Sistem Akuntansi.1.1 Pengertian Sistem Suatu perusahaan, dalam sistem akuntansi memegang peranan penting dalam mengatur arus pengolahan data akuntansi untuk menghasilkan informasi

Lebih terperinci

STRUKTUR ORGANISASI HOTEL NYLAND III BANDUNG

STRUKTUR ORGANISASI HOTEL NYLAND III BANDUNG Lampiran STRUKTUR ORGANISASI HOTEL NYLAND III BANDUNG Direktur Pemeriksa Operasional Manajer Operasional Asisten Manajer Operasional Akuntans i Food & Beverage Laundry Departmen t Front Office Housekeepin

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hotel merupakan bagian integral dari usaha pariwisata dan merupakan usaha akomodasi yang dikomersialkan dengan menyediakan fasilitas kamar tidur, makanan dan minuman,

Lebih terperinci

PADA AKHIR TOPIK INI MAHASISWA DIHARAPKAN DAPAT:

PADA AKHIR TOPIK INI MAHASISWA DIHARAPKAN DAPAT: PADA AKHIR TOPIK INI MAHASISWA DIHARAPKAN DAPAT: Menjelaskan definisi jurnal Menjelaskan alasan-alasan melakukan pencatatan transaksi di dalam buku jurnal Menjelaskan bentuk buku jurnal Melakukan pencatatan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Untuk memulai suatu pemeriksaan, seorang auditor harus terlebih dahulu mengadakan

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Untuk memulai suatu pemeriksaan, seorang auditor harus terlebih dahulu mengadakan BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN IV.1. Perencanaan Audit Operasional Untuk memulai suatu pemeriksaan, seorang auditor harus terlebih dahulu mengadakan perencanaan pemeriksaan. Perencanaan pemeriksaan merupakan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Hasil Kuesioner

Lampiran 1. Hasil Kuesioner Lampiran 1. Hasil Kuesioner No Pertanyaan Ada Tidak Ada 1. Lingkungan Pengendalian Apakah perusahaan memiliki prosedur atau kebijakan secara tertulis mengenai a. Prosedur Pengiriman? 33.30% 66.60% b. Pencatatan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sistem informasi Akuntansi 2.1.1. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Sebelum mengulas SIA (Sistem Informasi Akuntasi) kita harus mengtahui apa itu sistem. Sistem informasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengendalian Sistem Intern 2.1.1 Pengertian Sistem Pengendalian Intern Pengendalian intern sangat dibutuhkan oleh suatu perusahaan agar dapat melakukan pengawasan terhadap

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. Cihampelas, 15 menit ke FO. Hotel Wiena merupakan salah satu hotel di

BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. Cihampelas, 15 menit ke FO. Hotel Wiena merupakan salah satu hotel di BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan Hotel Wiena merupakan salah satu hotel dibandung yang baru berdiri bulan desember tahun 2010. Sebagai salah satu hotel baru di bandung, hotel

Lebih terperinci

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN. produk. Ada dua jenis produk yang didistribusikan, yaitu cat dan aneka furniture.

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN. produk. Ada dua jenis produk yang didistribusikan, yaitu cat dan aneka furniture. BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN 3.1 Latar Belakang Perusahaan PT. Tirtakencana Tatawarna adalah perusahaan yang bergerak dalam distribusi produk. Ada dua jenis produk yang didistribusikan, yaitu

Lebih terperinci

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS PADA PT ERAFONE ARTHA RETAILINDO

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS PADA PT ERAFONE ARTHA RETAILINDO BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS PADA PT ERAFONE ARTHA RETAILINDO IV.1. Survey Pendahuluan Pemeriksaan operasional dimulai dari tahap perencanaan awal atau yang

Lebih terperinci

KABUPATEN CIANJUR BUPATI CIANJUR, mengatur Petunjuk Teknis Pemeriksaan Pajak Daerah, dengan Peraturan Bupati.

KABUPATEN CIANJUR BUPATI CIANJUR, mengatur Petunjuk Teknis Pemeriksaan Pajak Daerah, dengan Peraturan Bupati. BERITA DAERAH KABUPATEN CIANJUR NOMOR 07 TAHUN 2OO8 PERATURAN BUPATI CIANJU R NOMOR 07 TAHUN 2OO8 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMERIKSAAN PAJAK DAERAH BUPATI CIANJUR, Menimbang a. bahwa sesuai Keputusan Menteri

Lebih terperinci

CREDIT CARD. 2 Bank Penerbit 1. Card Holder Merchant. 4 Gb: Mekanisme teransaksi kartu kredit tanpa acquirer

CREDIT CARD. 2 Bank Penerbit 1. Card Holder Merchant. 4 Gb: Mekanisme teransaksi kartu kredit tanpa acquirer CREDIT CARD Jenis Kartu Plastik berdasarkan fungsinya: 1. Kartu Kredit (Credit Card) 2. Charge Card 3. Kartu Debet (Debit Card) 4. Cash Card 5. Check Guarantee Card Mekanisme Transaksi Kartu Kredit 2 Bank

Lebih terperinci

: Wizi Tri Septyaningsih NPM : Program Studi : Akuntansi Komputer Pembimbing : Toto Sugiharto, PhD

: Wizi Tri Septyaningsih NPM : Program Studi : Akuntansi Komputer Pembimbing : Toto Sugiharto, PhD PROSEDUR PENGAKUAN DAN PENCATATAN PENDAPATAN ATAS PENJUALAN TENAGA LISTRIK PADA PT. PLN (Persero) DISTRIBUSI JAKARTA DAN TANGERANG Nama : Wizi Tri Septyaningsih NPM : 42209955 Program Studi : Akuntansi

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. diperlukan oleh berbagai macam pihak yang berkepentingan. Pihak pihak

BAB II DASAR TEORI. diperlukan oleh berbagai macam pihak yang berkepentingan. Pihak pihak BAB II DASAR TEORI A. Deskripsi Teori 1. Sistem Akuntansi Kebutuhan terhadap informasi keuangan dari suatu perusahaan sangat diperlukan oleh berbagai macam pihak yang berkepentingan. Pihak pihak di luar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Rancangan IV.1.1. Halaman Login Halaman login merupakan halaman awal yang ditampilkan pada saat pengguna membuka aplikasi. Halaman ini merupakan acuan untuk

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS TENTANG RESERVASI HOTEL

BAB II URAIAN TEORITIS TENTANG RESERVASI HOTEL BAB II URAIAN TEORITIS TENTANG RESERVASI HOTEL 2.1 Pengertian Reservasi Berbicara mengenai reservasi (pemesanan kamar), terlebih dahulu kita perlu mengetahui defenisi dari reservasi itu sendiri. Reservasi

Lebih terperinci

Syarat dan Ketentuan Mega Syariah Mobile

Syarat dan Ketentuan Mega Syariah Mobile Syarat dan Ketentuan Mega Syariah Mobile I. Istilah 1. Mega Syariah Mobile adalah layanan e-banking untuk melakukan transaksi finansial dan non-finansial yang dapat diakses melalui handphone dengan berbasis

Lebih terperinci

Struktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang

Struktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang 134 Struktur Organisasi PT. Akari Indonesia Pusat dan Cabang Dewan Komisaris Direktur Internal Audit General Manager Manajer Pemasaran Manajer Operasi Manajer Keuangan Manajer Sumber Daya Manusia Kepala

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, Indonesia telah mengalami banyak kemajuan di berbagai sektor antara lain yaitu sektor pertanian, keamanan, industri, bisnis, pariwisata dan sebagainya.

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Menurut Bagyono (2012) front office berasal dari bahasa inggris Front

BAB II URAIAN TEORITIS. Menurut Bagyono (2012) front office berasal dari bahasa inggris Front BAB II URAIAN TEORITIS 2.1. Pengertian Front office Menurut Bagyono (2012) front office berasal dari bahasa inggris Front yang artinya depan, dan office berarti kantor. Front office adalah kantor depan.dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Banyaknya wisatawan asing dan orang dari luar kota yang datang ke Surabaya untuk berlibur membuat semakin banyak munculnya hotel-hotel berbintang. Hal ini mengakibatkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian Sistem Akuntansi Dalam suatu perusahaan, sistem akuntansi memegang peranan penting dalam mengatur arus pengolahan data akuntansi untuk menghasilkan informasi akuntansi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri pariwisata saat ini mempunyai peranan yang besar dalam membantu meningkatkan perekonomian khususnya perekonomian Indonesia. Meningkatnya dunia pariwisata

Lebih terperinci

Checklist mengenai lingkungan sistem pengendalian. No Pertanyaan Ya Tidak Keterangan

Checklist mengenai lingkungan sistem pengendalian. No Pertanyaan Ya Tidak Keterangan L1 Checklist mengenai lingkungan sistem pengendalian Penjualan 1 Apakah perusahaan menggunakan daftar harga? 2 apakah penyimpangan dari daftar harga harus disetujui oleh pejabat perusahaan yang berwenang?

Lebih terperinci

BAB 7 PEMINDAH BUKUAN KE BUKU BESAR. Asgard Chapter

BAB 7 PEMINDAH BUKUAN KE BUKU BESAR.  Asgard Chapter BAB 7 PEMINDAH BUKUAN KE BUKU BESAR Asgard Chapter 2008 www.cherrycorner.com PEMINDAH-BUKUAN KE BUKU BESAR Pencatatan akuntansi setelah penjurnalan adalah memindahbukukan akun ke buku besar. Bab ini membahas

Lebih terperinci

Mata Pelajaran : FRONT OFFICE. Semester : Ganjil Waktu ` : 60 Menit

Mata Pelajaran : FRONT OFFICE. Semester : Ganjil Waktu ` : 60 Menit PEMERINTAH PROVINSI BALI DINAS PENDIDIKAN DAN OLAHRAGA SMK NEGERI 1 TAMPAKSIRING Alamat : Jl. Dr. Ir. Soekarno di Sanding (0361) 981681 Mata Pelajaran : FRONT OFFICE Kelas : XII Semester : Ganjil Waktu

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 26 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penyajian dan Analisis Data 1. Unsur-Unsur Pengendalian Internal Persediaan Barang Dagang a. Lingkungan Pengendalian Lingkungan pengendalian internal pada PT.

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. penjualan di CV Mitra Grafika serta berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan pada

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. penjualan di CV Mitra Grafika serta berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan pada Bab V Simpulan dan Saran 116 BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan terhadap pengendalian intern siklus penjualan di CV Mitra Grafika serta berdasarkan pembahasan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG USAHA PADA PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA

BAB IV PEMBAHASAN AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG USAHA PADA PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA BAB IV PEMBAHASAN AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG USAHA PADA PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA Audit operasional adalah audit yang dilaksanakan untuk menilai efisiensi, efektivitas,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Suatu Informasi dari suatu perusahaan terutama informasi keuangan dan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Suatu Informasi dari suatu perusahaan terutama informasi keuangan dan BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Prosedur Suatu Informasi dari suatu perusahaan terutama informasi keuangan dan informasi akuntansi diperlukan oleh berbagai pihak intern maupun

Lebih terperinci

PETUNJUK PENYUSUNAN PEDOMAN PELAKSANAAN PENERAPAN PRINSIP MENGENAL NASABAH LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA

PETUNJUK PENYUSUNAN PEDOMAN PELAKSANAAN PENERAPAN PRINSIP MENGENAL NASABAH LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA PETUNJUK PENYUSUNAN PEDOMAN PELAKSANAAN PENERAPAN PRINSIP MENGENAL NASABAH LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA I. PENDAHULUAN Tujuan dikeluarkannya Peraturan Menteri Keuangan tentang Prinsip Mengenal Nasabah

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1.1 Sejarah Perusahaan Pitagiri Hotel adalah hotel berbintang dua yang berlokasi di Jl. Palmerah Barat No. 110 Jakarta Barat. Berada pada

Lebih terperinci

Kata kunci : Sistem dan prosedur penjualan kamar dan restoran hotel, pengendalian intern

Kata kunci : Sistem dan prosedur penjualan kamar dan restoran hotel, pengendalian intern ANALISIS SISTEM DAN PROSEDUR AKUNTANSI JASA PENJUALAN KAMAR DAN JASA RESTORAN HOTEL DALAM UPAYA PENINGKATAN PENGENDALIAN INTERN (Studi pada UB Hotel Kota Malang) Citra Violitasari Anggraeni Moch. Dzulkirom

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Hasil Wawancara

LAMPIRAN. Hasil Wawancara LAMPIRAN Hasil Wawancara 1. Apakah Padang Golf Modern sudah memiliki sistem dalam menjalankan bisnisnya? Jawab : Kalau secara sistem sudah ada, namun kami berniat untuk mengganti total sistem yang sudah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Kas Hampir semua transaksi perusahaan akan melibatkan uang kas, baik itu merupakan transaksi penerimaan maupun pengeluaran kas dan transaksitransaksi yang lain akan berakhir

Lebih terperinci

Proses. Lampiran 1: Pembiayaan PT. Bank Syariah Mandiri Pematangsiantar. Tahap Awal Dokumentasi Monitoring dan Pembinaan Permohonan

Proses. Lampiran 1: Pembiayaan PT. Bank Syariah Mandiri Pematangsiantar. Tahap Awal Dokumentasi Monitoring dan Pembinaan Permohonan Lampiran 1: Pembiayaan PT. Bank Syariah Mandiri Pematangsiantar Proses Tahap Awal Dokumentasi Monitoring dan Pembinaan Permohonan Penilaian Sebelum Penendatanganan Monitoring Atas Pembiayaan Persetujuan

Lebih terperinci

Nama Jabatan : Kasir Atasan Langsung : Kepala Operasional. 4. Melakukan proses transaksi pelayanan jual beli serta melakukan pembungkusan

Nama Jabatan : Kasir Atasan Langsung : Kepala Operasional. 4. Melakukan proses transaksi pelayanan jual beli serta melakukan pembungkusan Nama Jabatan : Kasir Atasan Langsung : Kepala Operasional Tanggung Jawab Utama Aktivitas : pelaksana Ruang lingkup : Melayani dan melakukan perhitungan atas transaksi yang dilakukan. Tugas 1. Menjalankan

Lebih terperinci

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSTITAS UDAYANA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSTITAS UDAYANA AKUNTANSI PERHOTELAN (Memahami, menganalisis dan mendesain prosedur pengeluaran kas pada usaha perhotelan) Oleh : MADE DWINDA KHARISMA (1106305107) INA INTAN D. LARIMANU (1106305121) NI LUH DEWI TRESNA

Lebih terperinci

Hotel adalah bentuk bangunan yang menyediakan kamar-kamar untuk. menginap para tamu, makanan dan minuman, serta fasilitas-fasilitas lain yang

Hotel adalah bentuk bangunan yang menyediakan kamar-kamar untuk. menginap para tamu, makanan dan minuman, serta fasilitas-fasilitas lain yang BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Defenisi Hotel Hotel adalah bentuk bangunan yang menyediakan kamar-kamar untuk menginap para tamu, makanan dan minuman, serta fasilitas-fasilitas lain yang diperlukan, dan dikelola

Lebih terperinci

ICQ. Internal Control Questionaire. No Pertanyaan Y T Keterangan

ICQ. Internal Control Questionaire. No Pertanyaan Y T Keterangan L1 ICQ Internal Control Questionaire No Pertanyaan Y T Keterangan PENJUALAN 1. Apakah perusahaan memiliki pedoman penjualan secara tertulis? 2. Apakah perusahaan menggunakan daftar harga (price list)?

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Banyaknya Hotel berbintang di Surabaya yang menandakan Surabaya saat ini telah menjadi kota metropolitan dan digemari oleh banyak orang baik dari dalam serta luar kota

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. I. Implementasi Sistem Informasi atas Pembelian dan Penjualan pada CV.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. I. Implementasi Sistem Informasi atas Pembelian dan Penjualan pada CV. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian I. Implementasi Sistem Informasi atas Pembelian dan Penjualan pada CV. Barezky Total CV. Barezky Total adalah termasuk dalam Usaha Mikro, Kecil,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jarang ditemukan dalam sistem perekonomian sebuah negara saat ini yang. tidak menggunakan uang tunai sebagai alat tukar.

BAB I PENDAHULUAN. jarang ditemukan dalam sistem perekonomian sebuah negara saat ini yang. tidak menggunakan uang tunai sebagai alat tukar. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kegiatan pembayaran atas suatu aktivitas sebagian besar di dominasi dengan menggunakan kas. Ini tidak terlepas dari kondisi masa kini yang menjadikan uang tunai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem Suatu perusahaan akan beroperasi dengan baik, apabila perusahaan tersebut menggunakan sistem dan prosedur yang baik. Dikatakan baik

Lebih terperinci

Gambar 3-34 Flowmap Usulan Buku Besar Gambar 3-35 Flowmap Usulan Laporan Laba Rugi Gambar 3-36 Diagram Konteks Gambar 3-37 Data

Gambar 3-34 Flowmap Usulan Buku Besar Gambar 3-35 Flowmap Usulan Laporan Laba Rugi Gambar 3-36 Diagram Konteks Gambar 3-37 Data DAFTAR GAMBAR Gambar 1-1 System development life cycle (SDLC)... 7 Gambar 2-1 Siklus Akuntansi...11 Gambar 3-1 Flowmap Berjalan Pemesanan Kamar Secara Langsung Dan Melalui Telepon (Booking)...28 Gambar

Lebih terperinci

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS PADA PT PRIMA JABAR STEEL

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS PADA PT PRIMA JABAR STEEL BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS PADA PT PRIMA JABAR STEEL Dalam bab ini penulis membahas mengenai pelaksanaan audit operasional pada PT Prima Jabar Steel.

Lebih terperinci

PERTEMUAN KE-6 AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG PEMBAHASAN MODUL PRAKTEK DASAR AKUNTANSI PERTEMUAN 5

PERTEMUAN KE-6 AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG PEMBAHASAN MODUL PRAKTEK DASAR AKUNTANSI PERTEMUAN 5 PERTEMUAN KE-6 AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG PEMBAHASAN MODUL PRAKTEK DASAR AKUNTANSI PERTEMUAN 5 Pengertian Perusahaan Dagang (Merchandising Firm) Adalah perusahaan yang kegiatan usahanya membeli dan menjual

Lebih terperinci

Kas: adalah alat pembayaran yang sah, memiliki 2 kriteria, yaitu:

Kas: adalah alat pembayaran yang sah, memiliki 2 kriteria, yaitu: Kas: adalah alat pembayaran yang sah, memiliki 2 kriteria, yaitu: 1. Tersedia; berarti kas harus adadandimilikisertadapat digunakan sehari-hari sebagai alat pembayaran untuk kepentingan perusahaan 2. Bebas;

Lebih terperinci

PERTEMUAN KE-2 TRANSAKSI, PERKIRAAN, JURNAL, BUKU BESAR DAN NERACA SALDO

PERTEMUAN KE-2 TRANSAKSI, PERKIRAAN, JURNAL, BUKU BESAR DAN NERACA SALDO PERTEMUAN KE-2 TRANSAKSI, PERKIRAAN, JURNAL, BUKU BESAR DAN NERACA SALDO Pengertian Transaksi (Transaction) Transaksi adalah : suatu perubahan yang menyangkut ketiga unsur pokok persamaan akuntansi (aktiva,

Lebih terperinci

KAS (Cash) Sifat Kas dan Pentingnya Pengendalian terhadap kas (Nature of Cash and the importance of Controls Over Cash)

KAS (Cash) Sifat Kas dan Pentingnya Pengendalian terhadap kas (Nature of Cash and the importance of Controls Over Cash) KAS (Cash) Sifat Kas dan Pentingnya Pengendalian terhadap kas (Nature of Cash and the importance of Controls Over Cash) Cash meliputi koin, uang kertas, checks, kiriman uang (money order), uang yang disimpan

Lebih terperinci

Mata Pelajaran : FRONT OFFICE. Semester : Ganjil Waktu ` : 60 Menit

Mata Pelajaran : FRONT OFFICE. Semester : Ganjil Waktu ` : 60 Menit PEMERINTAH PROVINSI BALI DINAS PENDIDIKAN DAN OLAHRAGA SMK NEGERI 1 TAMPAKSIRING Alamat : Jl. Dr. Ir. Soekarno di Sanding (0361) 981681 Mata Pelajaran : FRONT OFFICE Kelas : XII Semester : Ganjil Waktu

Lebih terperinci

Surat Perjanjian Supplier Konsinyasi

Surat Perjanjian Supplier Konsinyasi Surat Perjanjian Supplier Konsinyasi L1 Form Order L2 Stock List L3 Inter Store Transfer (Surat Jalan) L4 Inter Store Transfer (Surat Jalan-lanjutan) L5 Daily Sales Report L6 Rekapitulasi Penjualan Konsinyor

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Internal Control Questioner. Penjualan. No Pernyataan Y = Ya

LAMPIRAN 1. Internal Control Questioner. Penjualan. No Pernyataan Y = Ya LAMPIRAN LAMPIRAN 1 Internal Control Questioner Penjualan No Pernyataan Y = Ya Otorisasi atas transaksi dan kegiatan Setiap transaksi penjualan telah diotorisasi pejabat 1 yang berwenang. Dalam pemberian

Lebih terperinci

Bab II Dasar Teori 2.1 Pengertian Sistem Akuntansi 2.2 Pengertian Penjualan Kredit 2.3 Pengertian Sistem Penjualan Kredit

Bab II Dasar Teori 2.1 Pengertian Sistem Akuntansi 2.2 Pengertian Penjualan Kredit 2.3 Pengertian Sistem Penjualan Kredit Bab II Dasar Teori 2.1 Pengertian Sistem Akuntansi Sistem Akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sistem dan Prosedur Menurut Mulyadi (2001: 2) sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan yang lainnya, yang berfungsi bersama-sama

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Sistem dan Definisi Sistem

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Sistem dan Definisi Sistem BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem dan Definisi Sistem Menurut Yogianto (1995:1) yang mengutip dari Jerry Fritz Gerald dan Warren D. Stalling, pendekatan sistem yang lebih

Lebih terperinci

L/R Buku Jurnal. Neraca

L/R Buku Jurnal. Neraca JURNAL & POSTING Neraca L/R Buku Jurnal Buku Besar Neraca Saldo Neraca Lajur Arus Kas PM Buku Pbt Rekening (Account) Yakni suatu alat untuk mencatat transaksitransaksi keuangan yang bersangkutan dengan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. A. Sistem Penerimaan Kas dari Pemasangan Sambungan Baru

BAB IV PEMBAHASAN. A. Sistem Penerimaan Kas dari Pemasangan Sambungan Baru BAB IV PEMBAHASAN A. Sistem Penerimaan Kas dari Pemasangan Sambungan Baru Penerimaan kas dari PDAM Tirta Satria Cabang Purwokerto 2 terbagi menjadi 2 yaitu penerimaan kas air dan non air. Penerimaan kas

Lebih terperinci

. BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Prosedur dalam Sistem Penjualan Kredit. 1. Prosedur Penjualan Kredit dan Piutang Dagang

. BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Prosedur dalam Sistem Penjualan Kredit. 1. Prosedur Penjualan Kredit dan Piutang Dagang 43. BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Prosedur dalam Sistem Penjualan Kredit. 1. Prosedur Penjualan Kredit dan Piutang Dagang Jaringan prosedur yang membentuk sistem penjualan kredit pada PT.Triteguh

Lebih terperinci

SIKLUS PENDAPATAN. By: Mr. Haloho

SIKLUS PENDAPATAN. By: Mr. Haloho SIKLUS PENDAPATAN By: Mr. Haloho Sifat Siklus Pendapatan Siklus pendapatan terdiri dari aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan pertukaran barang dan jasa dengan pelanggan dan penagihan pendapatan dalam

Lebih terperinci

ANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS SIKLUS PENDAPATAN JASA (Studi Kasus Pada Hotel Griyadi Montana Malang) Oleh: Nur Fakhrur Razy

ANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS SIKLUS PENDAPATAN JASA (Studi Kasus Pada Hotel Griyadi Montana Malang) Oleh: Nur Fakhrur Razy 1 ANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS SIKLUS PENDAPATAN JASA (Studi Kasus Pada Hotel Griyadi Montana Malang) Oleh: Nur Fakhrur Razy Dosen Pembimbing: Dra. Grace Widijoko, MSA,. Ak ABSTRAK Sistem informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan semakin berkembangnya berbagai bidang usaha. Ketatnya persaingan

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan semakin berkembangnya berbagai bidang usaha. Ketatnya persaingan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan ekonomi yang sedang ditingkatkan oleh pemerintah Indonesia mengakibatkan semakin berkembangnya berbagai bidang usaha. Ketatnya persaingan yang semakin

Lebih terperinci