ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL PERIODE (Studi Kasus pada Bank Syariah Mandiri dan Bank Mandiri)
|
|
- Irwan Budiaman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL PERIODE (Studi Kasus pada Bank Syariah Mandiri dan Bank Mandiri) Iwan Ardiansyah 1 dan Amrurizhal Aryya 2 1 Dosen FE Universitas Al-Ghifari 2 Alumni FE Universitas Widyatama iwanardiansyah8054@yahoo.com Abstrak Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai peranan penting di dalam perekonomian suatu negara sebagai suatu lembaga perantara keuangan. Bank konvensional dan bank syariah mempunyai persamaan dan perbedaan yaitu terutama dalam sisi teknis penerimaan uang, mekanisme, teknologi komputer yang digunakan, syarat-syarat umum memperoleh pembiayaan. Hal mendasar yang membedakan antara lembaga keuangan konvensional dengan syariah adalah terletak pada pengembalian dan pembagian keuntungan yang diberikan oleh nasabah kepada lembaga keuangan dan/atau yang diberikan oleh lembaga keuangan kepada nasabah. Sebagai salah satu lembaga keuangan, bank perlu menjaga kinerjanya agar dapat beroperasi secara optimal. Terlebih lagi bank syariah harus bersaing dengan bank konvensional yang dominan dan telah berkembang pesat di Indonesia. Persaingan yang semakin tajam ini harus dibarengi dengan manajemen yang baik untuk bisa bertahan di industri perbankan. Salah satu faktor yang harus diperhatikan oleh bank untuk bisa terus bartahan hidup adalah kinerja (kondisi keuangan) bank. Oleh karena itu penelitian dengan judul Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Syariah dan Bank Konvensional Periode (Study Kasus pada Bank Syariah Mandiri dan Bank Mandiri) telah peneliti coba ungkap melalui hasil penelitian ini. Kata Kunci: Kinerja Keuangan, Bank Konvensional, Bank Syariah A. Latar Belakang Masalah Pembangunan ekonomi suatu negara memerlukan program yang terencana dan terarah serta membutuhkan modal atau dana pembangunan yang tidak sedikit. Tidaklah mengeherankan apabila pemerintah dalam suatu Negara terus menerus melakukan suatu upaya peningkatan pertumbuhan ekonomi melalui perbaikan dan peningkatan kinerja bank sebagai lembaga keuangan dan lokomotif pembangunan ekonomi. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai peranan penting di dalam perekonomian suatu Negara sebagai suatu lembaga perantara keuangan. Menurut Pasal 1 ayat (2) Undang Undang No. 10 Tahun 1998 tentang perubahan UU no 7 tahun 1992, bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf 85
2 Jurnal Ilmiah POLITEA FISIP Universitas Al-Ghifari, Volume 10 Nomor 5, Januari hidup rakyat banyak. Jenis Bank dilihat dari cara menentukan harga di Indonesia dibedakan menjadi dua jenis bank, yang dibedakan berdasarkan pembayaran bunga atau bagi hasil usaha, yakni bank yang berdasarkan prinsip konvensional, dan bank yang berdasarkan prinsip syariah. Krisis ekonomi dan moneter yang berlangsung pada tahun 1998 memberikan dampak nyata pada kehidupan masyarakat. Hal ini ditandai dengan terpuruknya sektor-sektor penggerak perekonomian,tingginya tingkat pelanggaran hak asasi manusia dan konflik social politik. Masalah lain yang muncul setelah krisis tersebut ekonomi dan moneter tersebut adalah terpuruknya citra sector perbankan, terutama karena kredit macet perusahaan-perusahaan besar sehingga sangat berpengaruh pada likuiditas hamper semua bank di Indonesia. Hal tersebut sangat berdampak negative terhadap kinerja perbankan nasional, yang semakin sulit untuk mendapatkan kembali kepercayaan penuh dari masyarakat. Dengan demikian terobosan baru di bidang perbankan untuk menggerakan kembali roda perekonomian di Indonesia. Bank syariah lahir sebagai salah satu solusi alternative terhadap persoalan pertentangan antara bunga bank dengan riba. Bank syariah yang memiliki filosofi anti maghriba (Masyar, gharar, haram dan riba), kemitraan dan kebersamaan (sharing ) dalam profit dan risk diharapkan dapat mengakomodasi kebutuhan masyarakat terhadap layanan jasa perbankan yang sesuai dengan prinsip syariah.salah satu fungsi perbankan sebagai lembaga intermediasi adalah menerima simpanan dari nasabah yang kelebihan dana dan meminjamkan nasabah lain yang memerlukan. Bagi perbankan konvensional, selisih antara besarnya bunga yang dikenakan kepada para peminjam dana dengan imbalan bunga yang diberikan kepada nasabah peminjam merupakan sumber keuntungan terbesar. Hal ini yang menjadi perbedaan pokok antara bank konvensional dan bank syariah, dimana bank syariah melarang adanya pengambilan bunga. Dalam sistem operasionalnya, perbankan syariah pada dasarnya memiliki competitive advantage yang tidak dapat disaingi oleh bank konvensional yaitu digunakannya standar moral islami dalam kegiatan usahanya, dimana azas keadilan dan kemanfaatan bagi seluruh umat mampu mendorong teriptanya sinergi yang sangat bermanfaat bagi bank dan nasabahnya. Selain itu, penerapan prinsip bagi hasil sebagai salah satu prinsip pokok dalam kegiatan perbankan syariah juga akan menumbuhkan rasa tanggungjawab pada masing- masing pihak, baik bank maupun
3 Jurnal Ilmiah POLITEA FISIP Universitas Al-Ghifari, Volume 10 Nomor 5, Januari debiturnya. Bank konvensional dan bank syariah mempunyai persamaan dan perbedaan yaitu terutama dalam sisi teknis penerimaan uang, mekanisme, teknologi computer yang digunakan, syarat-syarat umum memperoleh pembiayaan seperti KTP, NPWP, proposal, laporan keuangan dan lain-lain. Perkembangan industri keuangan syariah informal telah dimulai sebelum dikeluarkannnya kerangka hukum formal sebagai landasan operasional perbankan di Indonesia. Beberapa badan usaha pembiayaan non bank telah didirikan sebelum tahun 1992 yang telah menerapkan konsep bagi hasil dalam kegiatan operasionalnya. Hal tersebut menunjukan kebutuhan masyarakat akan hadirnya institusi keuangan yang dapat memberikan jasa keuangan yang sesuai dengan syariah. Kebutuhan masyarakat tersebut telah terjawab dengan terwujudnya sistem perbankan yang sesuai syariah. Pemerintah telah memasukkan kemungkinan tersebut dalam undang undang yang baru. Undang Undang no 7 tahun 1992 tentang perbankan yang memiliki dasar operasional bagi hasil yang secara rinci dijabarkan dalam perarturan pemerintah no 72 tahun 1992 tentang Bank Berdasarkan Prinsip Bagi Hasil. Ketentuan tersebut telah dijadikan sebagai dasar hukum beroperasinya bank syariah di Indonesia. Bank menurut Undang-Undang No. 10 tahun 1999 tentang perubahan atas Undang-Undang No. 7 tahun 1992 tentang perbankan adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Periode 1992 sampai 1998, hanya terdapat satu Bank Umum Syariah dan 78 Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) yang telah beroperasi. Tahun 1998 muncul UU No. 10 tahun 1998 tentang perubahan UU No 7 Tahun 1992 tentang perbankan. Perubahan UU tersebut menimbulkan beberapa perubahan yang memberikan peluang yang lebih besar bagi pengembangan bank syariah. Undang-undang tesebut telah mengatur secara rinci landasan hukum serta jenis-jenis usaha yang dapat dioperasikan dan diimplementasikan oleh bank syariah. Undang-undang tersebut juga memberikan arahan bagi bank-bank konvensional untuk membuka cabang syariah atau bahkan mengkonversi diri secara total menjadi bank syariah. Akhir tahun 1999, bersamaan dengan dikeluarkannya UU perbankan maka munculah bank-bank syariah umum dan bank umum yang membuka unit usaha syariah. Sejak beroperasinya
4 Jurnal Ilmiah POLITEA FISIP Universitas Al-Ghifari, Volume 10 Nomor 5, Januari Bank Muamalat Indonesia (BMI), sebagai bank syariah yang pertama pada tahun 1992, dengan satu kantor layanan dengan asset awal sekitar Rp. 100 Milyar, maka data Bank Indonesia per 30 Mei 2007 menunjukkan bahwa saat ini perbankan syariah nasional telah tumbuh cepat, ketika pelakunya terdiri atas 3 BankBank Umum Syariah (BUS), 23 Unit Usaha Syariah (UUS), dan 106 Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS), sedangkan asset kelolaan perbankan syariah nasional per Mei 2007 telah berjumlah Rp. 29 triliyun. Perkembangan bank umum syariah dan bank konvensional yang membuka cabang syariah juga didukung dengan tetap bertahannya bank syariah pada saat perbankan nasional mengalami krisis cukup parah pada tahun Sistem bagi hasil perbankan syariah yang diterapkan dalam produk-produk Bank Muamalat menyebabkan bank tersebut relatif mempertahankan kinerjanya dan tidak hanyut oleh tingkat suku bunga simpanan yang melonjak sehingga beban operasional lebih rendah dari bank konvensional (Novita Wulandari, 2004). Hal mendasar yang membedakan antara lembaga keuangan konvensional dengan syariah adalah terletak pada pengembalian dan pembagian keuntungan yang diberikan oleh nasabah kepada lembaga keuangan dan/atau yang diberikan oleh lembaga keuangan kepada nasabah (Muhammad, 2005). Kegiatan operasional bank syariah menggunakan prinsip bagi hasil (profit and loss sharing). Bank syariah tidak menggunakan bunga sebagai alat untuk memperoleh pendapatan maupun membebankan bunga atas penggunaan dana pinjaman karena bunga merupakan riba yang diharamkan. Pola bagi hasil ini memungkinkan nasabah untuk mengawasi langsung kinerja bank syariah melalui monitoring atas jumlah bagi hasil yang diperoleh. Jumlah keuntungan bank semakin besar maka semakin besar pula bagi hasil yang diterima nasabah, demikian juga sebaliknya. Jumlah bagi hasil yang kecil atau mengecil dalam waktu cukup lama menjadi indikator bahwa pengelolaan bank merosot. Keadaan Keadaan itu merupakan peringatan dini yang transfaran dan mudah bagi nasabah. Berbeda dari perbankan konvensional, nasabah tidak dapat menilai kinerja hanya dari indikator bunga yang diperoleh (Novita Wulandari, 2004). Sebagai salah satu lembaga keuangan, bank perlu menjaga kinerjanya agar dapat beroperasi secara optimal. Terlebih lagi bank syariah harus bersaing dengan bank konvensional yang dominan dan telah berkembang pesat di Indonesia. Persaingan yang semakin tajam ini harus dibarengi
5 Jurnal Ilmiah POLITEA FISIP Universitas Al-Ghifari, Volume 10 Nomor 5, Januari dengan manajemen yang baik untuk bisa bertahan di industri perbankan. Salah satu faktor yang harus diperhatikan oleh bank untuk bisa terus bartahan hidup adalah kinerja (kondisi keuangan) bank. Oleh karena itu peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Syariah dan Bank Konvensional Periode (Study Kasus pada Bank Syariah Mandiri dan Bank Mandiri). B. Kerangka Pemikiran Kegiatan perekonomian suatu negara tidak dapat dipisahkan dari keadaan perbankan. Hal ini dikarenakan perbankan mempunyai perana yang sangat penting dalam mengelola dana masyarakat untuk mengelola pembangunan suatu Negara karena setiap usaha yang bergerak di bidang apapun selalu tidak terlepas dari kebutuhan akan dana untuk membiayai usahanya disamping itu juga bank selalu dituntut untuk menjaga dan mengelola dana masyarakat sebaik mungkin. Sehubungan dengan dinamika pasar yang semakin berkembang akhir-akhir ini, maka terjadi pula perubahan yang cukup mencolok pada perkembangan perbankan. Bank yang dahulu lebih cenderung pada pengelolaa dananya menggunakan sistem konvensional yaitu dengan bunga, mulai berkembang Terjadinya suatu kendala dalam sebagian umat islam yang menganggap bahwa bunga itu riba, sedangkan riba hukumnya haram dalam islam maka timbul suatu lembaga perbangkan menganut sistem syariah yang sesuai prinsip dan hukum islam yang sesuai dengan perundang- undangan yang berlakudi Indonesia. Perbedaan yang signifikan dalam kedua metode perbankan ini dapat digambarkan sebagai berikut : Tabel 1 Perbedaan Bunga dan Bagi Hasil No Bunga Bagi Hasil 1 Penentuan Penentuian Bunga dibuat besarnya rasio/ pada waktu nisbah bagi hasil akad dengan dibuat pada asumsi harus waktu akad selalu untung dengan /rugi. berpedoman pada kemungkinan untung/rugi. 2 Besarnya Besarnya rasio presentase bagi hasil berdasarkan berdasarkan pada jumlah pada jumlah uang(modal ) keuntungan yang dipinjamkan. yang diperoleh. 3 Pembayaran Bagi hasil bunga tetap, tergantung pada seperti yang keuntungan dijanjikan tanpa proyek yang pertimbangan dijalankan. Bila apakah proyek usaha merugi, yang dijalankan kerugian akan pihak nasabah untung / rugi ditanggung bersama oleh kedua belah pihak.
6 Jurnal Ilmiah POLITEA FISIP Universitas Al-Ghifari, Volume 10 Nomor 5, Januari Jumlah pembayaran bunga tidak meningkat, sekalipun pendapatan berlipat Eksitensi bunga diragukan (ada faham yang tidak menyukai bunga) Jumlah pembagian laba meningkat sesuai peningkatan jumlah pendapatan Tidak ada yang meragukan keabsahan bagi hasil Sumber: Muhammad Syafi i Antonio, Bank Syari ah dari Teori ke Praktek. Gema Insani Press, Jakarta, 2001, Hal 61 Fenomena yang cukup menarik terjadinya pelaksanaan dua sistem dalam perbankan. Ini akibat dari munculnya UU No 10 tahun1998 tentang perubahan terhadap UU No. 7 Tahun 1992 tentang perbankan, maka secara tegas sistem perbankan Syariah ditempatkan sebagai bagian dari sistem perbankan nasional. Perbankan memiliki peran yang sangat besar dalam memajukan suatu Negara karena hampir semua sektor berhubungan dengan berbagai kegiatan keuangan yag selalu membutuhkan jasa bank. Oleh karena itu sampai kapanpun juga kita tidak akan pernah lepas dari dunia perbankan jika hendak menjalankan aktivitas keuangan, baik perorangan maupun lembaga baik social maupun perusahaan. Kasmir (2003: 11) dalam bukunya, mengartikan Bank secara sederhana adalah lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa bank lainnya. Sedangkan pengertian lembaga keuangan menurut Kasmir (2003: 11) Setiap perusahaan yang bergerak di bidang keuangan dimana kegiatannya baik hanya menghimpun dana, atau hanya menyalurkan dana atau keduaduanya menghimpun dan menalurkan dana- dana. Bank Merupakan sebuah lembaga keuangan di dalam suatu Negara yang memegang peranan penting dalam sector keuangan suatu Negara. Dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 tentang perbankan (pasal 1 ayat 2) adalah Badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lain dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Tingkat kesehatan bank merupakan hasil penilaian atas berbagai aspek yang berpengaruh terhadap kondisi atau kinerja suatu bank melalui penilaian factor permodalan, kuallitas asset, manajemen, rentabilitas, likuiditas. Semua itu telah dituangkan dalam Peraturan Bank Indonesia Nomor 6/10/PBI/2004 tentang Sistem Penilaian Kesehatan Terhadap Bank Umum. Penilaian tingkat kesehatan bank
7 Jurnal Ilmiah POLITEA FISIP Universitas Al-Ghifari, Volume 10 Nomor 5, Januari mencangkup penilaian terhadap faktor-faktor CAMELS yang terdiri dari permodalan (capital), kualitas asset(asset Quality), Manajemen(Management), Rentabilitas (Earnings), Likuiditas (Likuidity), Sensifitas terhadap resiko pasar (Sensitivity of Market Risk). Tingkat kinerja suatu bank pada dasarnya dilihat dari aspek-aspek yang berpengaruh pada kondisi dan perkembangan suatu bank dengan cara melakukan penilaian terhadap kecukupan modal, kualitas aktiva produktif, manajemen, rentabilitas, likuiditas, sensitifitas terhadap risiko pasar atau disingkat dalam istilah CAMELS (Capital Adequency, Asset Quality, Management, Earnings Ability, Liquidity Suficiency and Sensitivitas of Market Risk). Untuk menilai kecukupan modal dari bank yang akan diteliti digunakan CAR (Capital Adequency Ratio), untuk menilai aktiva produktif digunakan KAP(Kualitas Aktiva Produktif ) untuk menilai rentabilitas digunakan rasio ROA (Return On Assets), sedangkan untuk menilai likuiditas dari bank tersebut digunakan rasio LDR (Loan to Deposit Ratio). CAR (Capital Adequency Ratio) biasanya digunakan dalam mengukurkecukupan modal yang dimiliki suatu bank untuk menjaga aktiva yang mengandung risiko atau menghasilkan risiko. CAR memperlihatkan seberapa jauh seluruh aktiva bank yang mengandung risiko, seperti kredit, penyertaan surat berharga tagihan pada bank lain, ikut dibiayai dari dana modal sendiri bank, disamping memperoleh dana dari sumber-sumber lain, seperti dana masyarakat, pinjaman dan lain-lain. Kasmir (2008: 50) menjelaskan CAR (Capital Adequency Ratio) adalah rasio modal terhadap Aktiva Tertimban Menurut Resiko (ATMR) dan sesuai dengan ketentuan pemerintah CAR tahun 1999 minimal harus 8 %. Menurut Mahmoedin (2004:19) menjelaskan Kualitas Aktiva Produktif adalah perbandingan antara classifield assets (yang terdiri dari kredit kurang lancer, kredit diragukan dan kredit macet) dengan total earnings (yang terdiri dari kredit yang diberikan, surat berharga, aktiva antar bank dan penyertaan. Kasmir (2008:50) menjelaskan Bank yang sehat adalah bank yang diukur secara rentabilitas yang terus meningkat. Penilaian juga dilakukan dengan rasio laba terhadap total asset (ROA). Kinerja bank salah satunya diperlihatkan oleh rentabilitas terpengaruh oleh LDR (Loan to Deposit Ratio). Pengertian rentailitas menurut Kasmir (2008: 52) dijelaskan sebagai berikut Rentabilitas merupakan ukuran kemampuan bank dalam meningkatkan labanya, apakah setiap periode atau mengukur tingkat efisiensi
8 Jurnal Ilmiah POLITEA FISIP Universitas Al-Ghifari, Volume 10 Nomor 5, Januari usaha dan profitabilitas yang dicapai bank yang bersangkutan. Alasan peneliti memilih rasio-rasio tersebut karena merupakan rasio yang digunakan Bank Indonesia dalam menilai kinerja keuangan bank, sedangkan aspek manajemen dan sensivitasnya terhadap risiko pasar, penulis tidak mengambil aspek manajemen karena aspek tersebut merupakan penilaian yang bersifat kualitatif sedangkan untuk aspek sensitivitas terhadap resiko pasar tidak dilakukan karena faktor ini tidak berpengaruh terhadap kesehatan bank, tetapi berpengaruh terhadap kelima faktor kesehatan bank lainnya yang dikenal dengan CAMELS. Adapun literature dan hasil penelitian perbandingan kinerja keuangan bank syariah dan bank konvensional yang sudah dilakukan oleh beberapa orang, antara lain Ema (2007) dengan penelitiannya tentang perbandingan kinerja keuangan perbankan syariah dengan perbankan konvensional, dan hasilnya menunjukkan CAR bank syariah lebih besar dibandingkan bank konvensional. Nuryanti (2010) menyimpulkan hal yang sama dengan Ema. Sedangkan Kiki (2007) melakukan penelitian serupa menyimpulkan bahwa CAR Bank Konvensional lebih besar dibandingkan Bank Syariah. Andrian (2011) telah melakukan penelitian tentang kinerja keuangan Bank Syariah Mandiri dengan Bank Mandiri. Dalam penelitian itu menunjukkan bahwa Bank Mandiri solvable dari Bank Syariah Mandiri. C. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif komparatif Moh Nazir (2003: 58) menyatakan bahwa Metode deskriptif komparatif adalah sejenis penelitian deskriptif yang ingin mencari jawaban secara mendasar berdasarkan sebab akibat, dengan menganaisis faktor- faktor penyebab terjadinya ataupun munculnya suatu fenomena tertentu. Metode penelitian komparatif adalah bersifat ex post facto. Artinya, data dikumpulkan setelah semua kejadian telah selesai berlangsung. Penelitian dapat melihat akibat dari suatu fenomena dan menguji hubungan sebab akibat dari data-data yang tersedia. Jangkauan waktu penelitian komparatif adalah masa sekarang, karena jika jangkauan waktu masa lampau, maka penelitian termasuk dalam metode ssejarah. Analisis data yang dilakukan setelah data yang diperlukan diperoleh, dilakukan pengolahan denga cara menyusundata dan diesuaikan dengan variabel yang akan diteliti. Langkah berikutnya adalah melakukan analisis dan interpretasi
9 Jurnal Ilmiah POLITEA FISIP Universitas Al-Ghifari, Volume 10 Nomor 5, Januari sehingga data tersebut menjadi lebih berarti. Analisis yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah Uji Perbedaan Dua Rata-rata. Hasil Analisis Varians D. Hasil Penelitian dan Pembahasan Pertanyaan penelitian yang peneliti identifikasi dalam penelitian ini adalah adakah Perbedaan Kinerja Keuangan Bank Syariah dan bank Konvensional periode ? hipotesis yang peneliti ajukan adalah: terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja keuangan bank syariah dengan kinerja keuangan bank konvensional. Hipotesis penelitian tersebut peneliti terjemahkan dalam bentuk hipotesis statistic sebagai berikut: Ho : tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja keuangan bank syariah dengan kinerja keuangan bank konvensional Ha : terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja keuangan bank syariah dengan kinerja keuangan bank konvensional Untuk menguji hipotesis tersebut, peneliti menggunakan bantuan program SPSS17.0 dengan menggunakan uji independent sample t test dan didapatkan hasil sebagai berikut: Tabel 4. Tabel 4. Probabilitas Varians Perbedaan CAR Bank Syariah dan Bank Konvensional Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel hasil analisis varian, menunjukkan bahwa F hitung CAR sebesar dengan probabilitas > 0.05 yang artinya kedua populasi memiliki varians yang sama. Nilai t hitung yang digunakan adalah equals variances assumed. Nilai t hitung sebesar < 2.62 (derajat kebebasan, dk) dengan probablititas (tabel probabilitas varians) > 0.05, maka dapat dideskripsikan
10 Jurnal Ilmiah POLITEA FISIP Universitas Al-Ghifari, Volume 10 Nomor 5, Januari bahwa H o diterima dan H a ditolak. Artinya tidak terbukti bahwa kinerja keuangan perbankan syariah dan kinerja keuangan perbankan konvensional ada perbedaan yang signifikan jika dilihat dari rasio CAR. Tanda negative dari nilai thitung menunjukkan bahwa nilai mean kinerja perbankan syariah lebih rendah dibandingkan dengan nilai mean kinerja perbankan konvensional. Berdasarkan hasil uji statistic tidak dapat dibuktikan bahwa kedua rata-rata (mean) CAR perbankan syariah dan perbankan konvensional berbeda. Perbedaan KAP Bank Syariah dan Bank Konvensional Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel hasil analisis varian, menunjukkan bahwa F hitung KAP sebesar dengan probabilitas > 0.05 yang artinya kedua populasi memiliki varians yang sama. Nilai t hitung yang digunakan adalah equals variances assumed. Nilai t hitung sebesar < 2.62 (derajat kebebasan, dk) dengan probablititas (tabel probabilitas varians) > 0.05, maka dapat dideskripsikan bahwa H o diterima dan H a ditolak. Artinya tidak terbukti bahwa kinerja keuangan perbankan syariah dan kinerja keuangan perbankan konvensional ada perbedaan yang signifikan jika dilihat dari rasio KAP. Tanda negative dari nilai t hitung menunjukkan bahwa nilai mean kinerja perbankan syariah lebih rendah dibandingkan dengan nilai mean kinerja perbankan konvensional. Berdasarkan hasil uji statistic tidak dapat dibuktikan bahwa kedua rata-rata (mean) KAP perbankan syariah dan perbankan konvensional berbeda. Perbedaan ROA Bank Syariah dan Bank Konvensional Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel hasil analisis varian, menunjukkan bahwa F hitung ROA sebesar dengan probabilitas > 0.05 yang artinya kedua populasi memiliki varians yang sama. Nilai t hitung yang digunakan adalah equals variances assumed. Nilai t hitung sebesar < 2.62 (derajat kebebasan, dk) dengan probablititas (tabel probabilitas varians) < 0.05, maka dapat dideskripsikan bahwa H o ditolak dan H a diterima. Artinya terbukti bahwa kinerja keuangan perbankan syariah dan kinerja keuangan perbankan konvensional ada perbedaan yang signifikan jika dilihat dari rasio ROA. Tanda negative dari nilai thitung menunjukkan bahwa nilai mean kinerja perbankan syariah lebih rendah dibandingkan dengan nilai mean kinerja perbankan konvensional. Berdasarkan hasil uji statistik dapat dibuktikan bahwa kedua rata-rata (mean) KAP perbankan syariah dan perbankan konvensional
11 Jurnal Ilmiah POLITEA FISIP Universitas Al-Ghifari, Volume 10 Nomor 5, Januari berbeda. Perbedaan LDR Bank Syariah dan Bank Konvensional Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel hasil analisis varian, menunjukkan bahwa F hitung LDR sebesar dengan probabilitas > 0.05 yang artinya kedua populasi memiliki varians yang sama. Nilai t hitung yang digunakan adalah equals variances assumed. Nilai t hitung sebesar < 2.62 (derajat kebebasan, dk) dengan probablititas (tabel probabilitas varians) > 0.05, maka dapat dideskripsikan bahwa H o diterima dan H a ditolak. Artinya tidak terbukti bahwa kinerja keuangan perbankan syariah dan kinerja keuangan perbankan konvensional ada perbedaan yang signifikan jika dilihat dari rasio LDR. Tanda positif dari nilai t hitung menunjukkan bahwa nilai mean kinerja perbankan syariah lebih tinggi dibandingkan dengan nilai mean kinerja perbankan konvensional. Berdasarkan hasil uji statistik tidak dapat dibuktikan bahwa kedua rata-rata (mean) KAP perbankan syariah dan perbankan konvensional berbeda. Perbedaan Kinerja Keseluruhan Bank Syariah dan Bank Konvensional Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel hasil analisis varian, menunjukkan bahwa F hitung total sebesar dengan probabilitas > 0.05 yang artinya kedua populasi memiliki varians yang sama. Nilai t hitung yang digunakan adalah equals variances assumed. Nilai t hitung sebesar < 2.62 (derajat kebebasan, dk) dengan probablititas (tabel probabilitas varians) > 0.05, maka dapat dideskripsikan bahwa H o diterima dan H a ditolak. Artinya tidak terbukti bahwa kinerja keuangan perbankan syariah dan kinerja keuangan perbankan konvensional ada perbedaan yang signifikan jika dilihat dari kinerja keuangan. Tanda positif dari nilai t hitung menunjukkan bahwa nilai mean kinerja perbankan syariah lebih tinggi dibandingkan dengan nilai mean kinerja perbankan konvensional. Dengan kata lain, kinerja keuangan bank syariah lebih bagus secara keseluruhan dibandingkan dengan kinerja kinerja keuangan bank konvensional. Berdasarkan hasil uji statistik tidak dapat dibuktikan bahwa kedua rata-rata (mean) kinerja keuangan perbankan syariah dan perbankan konvensional berbeda. E. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat peneliti simpulkan tidak terbukti bahwa kinerja keuangan perbankan syariah dan kinerja keuangan perbankan konvensional ada perbedaan yang signifikan jika dilihat dari
12 Jurnal Ilmiah POLITEA FISIP Universitas Al-Ghifari, Volume 10 Nomor 5, Januari kinerja keuangan. Tanda positif dari nilai t hitung menunjukkan bahwa nilai mean kinerja perbankan syariah lebih tinggi dibandingkan dengan nilai mean kinerja perbankan konvensional. Dengan kata lain, kinerja keuangan bank syariah lebih bagus secara keseluruhan dibandingkan dengan kinerja kinerja keuangan bank konvensional. Berdasarkan hasil uji statistik tidak dapat dibuktikan bahwa kedua rata-rata (mean) kinerja keuangan perbankan syariah dan perbankan konvensional berbeda. DAFTAR PUSTAKA Firdaus, Rachmat dan Maya Ariyanti Manajemen Dana Bank. Bandung: STIE INABA. Nazir, Habib dan Muhammad Hasanudin Analisis Perkreditan Bank. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada Hasibuan, Malayu S.P Dasar-Dasar Perbankan. Jakarta: Bumi Aksara. Judisseno, K Rimsky Sistem Moneter Perbankan di Indonesia. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Kasmir Manajemen Perbankan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Kasmir Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Edisi keenam. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Martono, Agus Harjito Manajemen Perkreditan. Jakarta: Bumi Aksara Riswandi, Budi Agus Aspek Hukum Internet Banking. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Sartono, Agus Manajemen Keuangan. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta. Sastradipoera, Komarudin. Strategi Manajemen Bisnis Perbankan. Bandung: Kappa Sigma. Sarwono, Jonathan Metodologi Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu. Syafri, Sofyan Harahap Teori Akuntansi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Simorangkir, O.P Pengantar Kelembagaan Keuangan Bank dan Non Bank. Jakarta: Ghalia Indonesia. Siswanto, Analisis Kredit Bank Umum. Yogyakarta : Pelita Ilmu Soemarso, S.R Akuntansi suatu pengantar, Edisi lima. Jakarta : Salemba Empat Sugiyono, Metodologi Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta. Suhardjono, Manajemen Perkreditan Usaha Kecil dan Menengah. Yogyakarta: UPP AMP YKPN. Undang-Undang Perbankan No. 7 Tahun Undang-Undang Perbankan No.14 Tahun Undang- Undang RI No. 10 Tahun 1998
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank yang merupakan lokomotif pembangunan ekonomi mempunyai peran sangat penting dalam pembangunan ekonomi suatu negara. Tidak mengherankan jika pemerintah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Abdullah, 2003 : 4)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pembangunan ekonomi suatu negara memerlukan program yang terencana dan terarah serta membutuhkan modal atau dana pembangunan yang tidak sedikit. Tidaklah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peranan penting di dalam perekonomian suatu negara sebagai lembaga
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai peranan penting di dalam perekonomian suatu negara sebagai lembaga perantara keuangan. Bank dalam Pasal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1. Bank yang melakukan usaha secara konvensional.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai peranan penting di dalam perekonomian suatu negara sebagai lembaga perantara keuangan. Bank dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bisnis perbankan di Indonesia era tahun 60-an dan 70-an merupakan bisnis
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bisnis perbankan di Indonesia era tahun 60-an dan 70-an merupakan bisnis yang belum begitu terkenal, di mana bank tidak perlu mencari nasabah tetapi sebaliknya
Lebih terperinciOleh : Susnaningsih Mu at Abstrak
ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARI AH DENGAN PERBANKAN KONVENSIONAL : STUDI PADA PERBANKAN SYARI AH DAN KONVENSIONAL YANG MEMILIKI CABANG DI KOTA PEKANBARU Oleh : Susnaningsih Mu at
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan proses melaksanakan usahanya. Pembicaraan perbankan akan lebih
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengertian perbankan sering dicampuradukkan dengan pengertian bank. Padahal dua hal yang sangat berbeda. Perbankan adalah segala sesuatu yang menyangkut bank,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai peranan penting di dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai peranan penting di dalam perekonomian suatu negara sebagai lembaga perantara keuangan. Bank adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. teknologi komputer yang digunakan, syarat-syarat umum memperoleh
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai peranan penting di dalam perekonomian suatu negara sebagai lembaga perantara keuangan. Bank dalam Pasal 1 ayat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ulama Indonesia yang didukung oleh para pengusaha muslim dan cendekiawan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Konsep Bank Syariah mulai diperkenalkan pertama kali di Indonesia dengan didirikannya PT. Bank Muamalat Indonesia, TBK (BMI) pada tahun 1991 dan beroperasi setahun kemudian.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Bank merupakan lembaga keuangan yang mempunyai peranan penting
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bank merupakan lembaga keuangan yang mempunyai peranan penting dalam menunjang keberhasilan perekonomian. Hal ini sesuai dengan tujuan dari perbankan Indonesia
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Industri Perbankan di Indonesia sangat penting peranannya dalam
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Industri Perbankan di Indonesia sangat penting peranannya dalam perekonomian. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai peranan penting di dalam
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia perbankan sangat pesat setelah terjadi deregulasi di
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia perbankan sangat pesat setelah terjadi deregulasi di bidang keuangan. Deregulasi tersebut telah mengakibatkan kebutuhan dana secara langsung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bank adalah suatu badan usaha yang tugas utamanya sebagai lembaga
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bank adalah suatu badan usaha yang tugas utamanya sebagai lembaga perantara keuangan (financial intermediaries), yang menyalurkan dana dari pihak yang berkelebihan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kemajuan perekonomian mencakup semua sektor, baik sektor industri. (manufaktur), jasa, dan perbankan. Perkembangan perekonomian ini
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perekonomian dunia sekarang ini mengalami kemajuan yang luar biasa. Kemajuan perekonomian mencakup semua sektor, baik sektor industri (manufaktur), jasa,
Lebih terperinciANALISIS PERBANDINGAN KENERJA KEUANGAN BANK DKI KONVENSIONAL DAN BANK DKI SYARIAH
ANALISIS PERBANDINGAN KENERJA KEUANGAN BANK DKI KONVENSIONAL DAN BANK DKI SYARIAH Latar Belakang Masalah Sebagai salah satu lembaga kuangan, bank perlu menjaga kinerja agar dapat beroperasi secara optimal.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan dampak yang luas terhadap sendi- sendi perekonomin dunia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Krisis ekonomi dan moneter yang melanda Indonesia mengakibatkan menurunnya nilai tukar rupiah yang sangat tajam terhadap dolar Amerika Serikat. Dari tingginya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank merupakan badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya ke masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk-bentuk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut UU RI No 10 Tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang perbankan, bank merupakan badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penting di dalam perekonomian suatu Negara sebagai lembaga perantara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai peranan penting di dalam perekonomian suatu Negara sebagai lembaga perantara keuangan. Bank merupakan organisasi
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan Peran Bank
5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian dan Peran Bank Bank secara sederhana dapat diartikan sebagai lembaga keuangan yang menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali dana tersebut ke masyarakat,
Lebih terperinciANALISIS KOMPARATIF RESIKO KEUANGAN PT. BANK SYARIAH MANDIRI DAN PT. BANK MEGA
0 ANALISIS KOMPARATIF RESIKO KEUANGAN PT. BANK SYARIAH MANDIRI DAN PT. BANK MEGA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. utamanya menghimpun dana dari masyarakat melalui simpanan giro, tabungan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada umumnya, bank merupakan lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menghimpun dana dari masyarakat melalui simpanan giro, tabungan dan deposito serta menyalurkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terjadi perkembangan yang sangat pesat dari tahun-tahun sebelumnya. Hal
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kondisi perbankan di Indonesia saat ini memang sangat baik, dimana terjadi perkembangan yang sangat pesat dari tahun-tahun sebelumnya. Hal tersebut terlihat dari berkurangnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga perantara keuangan (financial intermediaries)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bank merupakan lembaga perantara keuangan (financial intermediaries) yang menyalurkan dana dari pihak kelebihan dana (surplus unit) kepada pihak yang membutuhkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan metode pendekatan syariah Islam yang dapat menjadi alternatif bagi masyarakat,
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejak sepuluh tahun terakhir di Indonesia telah diperkenalkan suatu sistem perbankan dengan metode pendekatan syariah Islam yang dapat menjadi alternatif
Lebih terperinciJacob Abolladaka Pendidikan Ekonomi, FKIP-Undana Kupang-NTT
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENENTUKAN TINGKAT KESEHATAN KEUANGAN BANK PADA PT. BANK PERKREDITAN RAKYAT CHRISTA JAYA PERDANA DI KOTA KUPANG TAHUN 2012-2014 Jacob Abolladaka Pendidikan Ekonomi, FKIP-Undana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank merupakan salah satu urat nadi perekonomian suatu negara. Bank di dalam perekonomian sebagai lembaga perantara keuangan, yang dimana perbankan merupakan salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah department of store, yang merupakan organisasi jasa atau pelayanan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank mempunyai peranan yang strategis dalam perekonomian suatu negara. Sebagai lembaga intermediasi, bank berperan dalam memobilisasi dana masyarakat yang digunakan
Lebih terperinciANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH DAN BANK UMUM KONVENSIONAL
ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH DAN BANK UMUM KONVENSIONAL (Studi kasus pada Bank Umum Syariah dan Bank Umum Konvensional di Indonesia, periode 2010-2012) ABSTRAK Megawati Naipulu
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. ekonomi sebagai financial intermediary atau perantara pihak yang kelebihan dana
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan masyarakat modern sekarang ini, perbankan sebagai lembaga keuangan memiliki peran besar dalam menggerakkan roda perekonomian suatu negara, bank telah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. besar karena peluang pasarnya yang luas sejurus dengan mayoritas. harus hati-hati dalam mengelola kegiatan operasionalnya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan perbankan syari ah di Indonesia memiliki peluang besar karena peluang pasarnya yang luas sejurus dengan mayoritas penduduk di Indonesia. Perkembangan
Lebih terperinciPERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PADA PT BANK SINAR MAS, Tbk. DAN PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL, Tbk. MENGGUNAKAN METODE CAMELS
PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PADA PT BANK SINAR MAS, Tbk. DAN PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL, Tbk. MENGGUNAKAN METODE CAMELS Dessy Ratna Sari email: DesZ_CenX93@yahoo.com Program Studi Akuntansi STIE
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Indonesia ada dua macam yaitu bank konvensional dan bank syariah.
31 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Bank merupakan lembaga kepercayaan yang berfungsi sebagai lembaga intermediasi, membantu kelancaran sistem pembayaran, dan yang tidak kalah pentingnya
Lebih terperinciANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH. Yudiana Febrita Putri 1. Isti Fadah 2
Suwandi, Sularso, Suroso, Pengaruh Kualitas Layanan... ISSN : 1412-5366 e-issn : 2459-9816 ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH Yudiana Febrita Putri 1 Isti Fadah 2
Lebih terperinciANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH DENGAN PERBANKAN KONVENSIONAL
ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH DENGAN PERBANKAN KONVENSIONAL Ari Setyaningsih Setyaningsih Sri Utami Fakultas Ekonomi Universitas Slamet Riyadi Surakarta ABSTRACT Methods This
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Agar penelitian ini dapat dilaksanakan sesuai dengan yang diharapkan, maka perlu
60 III. METODE PENELITIAN A. Variabel Operasional Agar penelitian ini dapat dilaksanakan sesuai dengan yang diharapkan, maka perlu dipahami berbagai unsur-unsur yang menjadi dasar dari suatu penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dimulainya industri perbankan syariah di Indonesia. Namun hal ini dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berdirinya Bank Muamalat Indonesia pada tahun 1992 menandakan dimulainya industri perbankan syariah di Indonesia. Namun hal ini dapat dikatakan cukup terlambat mengingat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. intermediary) antara pihak yang mempunyai dana (surplus unit) dengan pihak
BAB I PENDAHULUAN I. LATAR BELAKANG Bank dapat diartikan sebagai suatu lembaga keuangan yang mempunyai manfaat serta berperan sebagai lembaga perantara keuangan (financial intermediary) antara pihak yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.8 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.8 Latar Belakang Penelitian Sejak diberlakukannya UU No. 7 tahun 1992 tentang perbankan yang memberikan peluang didirikannya bank syariah, pemerintah mempunyai keinginan untuk lebih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keberhasilan program pembangunanyang pada akhirnya bertujuan untuk
1.1 Latar belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pertumbuhan di berbagai bidang merupakan satu tolak ukur akan keberhasilan program pembangunanyang pada akhirnya bertujuan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sistem keuangan yang berfungsi sebagai Financial Intermediary, yaitu suatu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Industri perbankan sangat penting peranannya dalam perekonomian di Indonesia. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai peranan penting di dalam perekonomian
Lebih terperinciANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN ANTARA BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH (STUDI PADA BANK INDONESIA )
ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN ANTARA BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH (STUDI PADA BANK INDONESIA 2009-2012) NUSANTARI DELLA PRATIWI FAKULTAS EKONOMI/ AKUNTANSI UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. antara kedua atau lebih objek yang diteliti. keuangannya dimulai dari tahun
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan bersifat komparatif (perbandingan) yaitu bersifat menguraikan sifat-sifat dan keadaan sebenarnya dari dua atau lebih objek penelitian,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. intermediasi (financial intermediary) yaitu lembaga keuangan yang berfungsi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bank dalam menjalankan aktivitasnya berfungsi sebagai lembaga intermediasi (financial intermediary) yaitu lembaga keuangan yang berfungsi sebagai perantara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank merupakan badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya ke masyarakat dalam bentuk kredit dan bentuk-bentuk
Lebih terperinciM.THAMRIN, LIVIAWATI & RITA WIYATI Dosen Tetap Fakultas Ekonomi Universitas Lancang Kuning ABSTRAK
ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SAYRI AH DAN BANK UMUM KONVENSIONAL SERTA PENGARUHNYA TERHADAP KEPUTUSAN INVESTASI M.THAMRIN, LIVIAWATI & RITA WIYATI Dosen Tetap Fakultas Ekonomi Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi tidak dapat dilepaskan dari sektor perbankan. Dunia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan ekonomi tidak dapat dilepaskan dari sektor perbankan. Dunia perbankan memegang peranan penting dalam pertumbuhan stabilitas ekonomi. Hal ini dapat dilihat
Lebih terperinciANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUNGAN PERBANKAN SYARIAH DAN PERBANKAN KONVENSIONAL TAHUN
ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUNGAN PERBANKAN SYARIAH DAN PERBANKAN KONVENSIONAL TAHUN 2008-2012 ARTIKEL PUBLIKASI Disusun Oleh : ATHIKHAH FATCHI ROSMALIA DEVI B 300 090 001 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Karolina, 2014 Pengaruh Kecukupan Modal Terhadap Profitabilitas
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bank merupakan jantung dan urat nadi perdagangan dan pembangunan ekonomi suatu negara, oleh karena itu bank menjadi salah satu lembaga keuangan yang mempunyai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga kepercayaan yang berfungsi sebagai lembaga
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bank merupakan lembaga kepercayaan yang berfungsi sebagai lembaga intermediasi, membantu kelancaran sistem pembayaran dan yang tidak kalah pentingnya adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dikenal dengan istilah di dunia perbankan adalah kegiatan funding (Kasmir, 2008:
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Bank merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan, artinya aktivitas perbankan selalu berkaitan dalam bidang keuangan. Aktivitas perbankan yang pertama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keuangan. Bank dalam pasal 1 ayat (2) UU No. 10 tahun 1998 tentang perubahan UU
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bank merupakan suatu lembaga keuangan yang mempunyai peranan yang sangat penting didalam perekonomian suatu Negara sebagai perantara lembaga keuangan. Bank dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keuangan tersebut yang nampaknya paling besar peranannya dalam. pembayaran bagi semua sektor perekonomian.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada waktu sekarang dalam perekonomian tumbuh dan berkembang berbagai macam lembaga keuangan. Salah satu diantara lembaga-lembaga keuangan tersebut yang nampaknya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembangunan perekonomian suatu negara, yakni sebagai lembaga. perbankan, Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bank merupakan salah satu lembaga yang memiliki peranan dalam pembangunan perekonomian suatu negara, yakni sebagai lembaga intermediasi dalam suatu sistim
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. pertama kali yang berdiri di Indonesia yaitu Bank Muamalat dapat membuktikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada tahun 1997, Indonesia mengalami krisis moneter yang mampu merubah perekonomian menjadi sangat terpuruk. Hal ini berakibat kepada perusahaanperusahaan yang ada
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. keuangan yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap laporan keuangan.
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Perlakuan Akuntansi Perlakuan akuntansi adalah standar yang melandasi pencatatan suatu transaksi yang meliputi pengakuan, pengukuran atau penilaian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berperan dalam berbagai aktivitas jasa keuangan yang dilaksanakan oleh lembaga
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Sistem keuangan merupakan suatu aturan perekonomian di Negara yang berperan dalam berbagai aktivitas jasa keuangan yang dilaksanakan oleh lembaga keuangan. Tugas utama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berdasarkan prinsip Islam, yaitu aturan perjanjian (akad) antara bank dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bank syariah adalah bank yang melaksanakan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip Islam, yaitu aturan perjanjian (akad) antara bank dengan pihak lain (nasabah) berdasarkan
Lebih terperinciAnalisis Tingkat Kesehatan Bank BUMN dengan Menggunakan RGEC. Abstrak
Analisis Tingkat Kesehatan Bank BUMN dengan Menggunakan RGEC Ramdhansyah Universitas Negeri Medan ramdhanrangkuti@gmail.com Abstrak Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 13/1/PBI/2011 tanggal
Lebih terperinciBAB I P E N D A H U L U A N
BAB I P E N D A H U L U A N 1.1. Latar Belakang Penelitian Sistem ekonomi berbasiskan syariah dalam beberapa tahun belakangan ini semakin populer, bukan hanya di negara-negara Islam tetapi juga negara-negara
Lebih terperinciPERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PADA PT BANK INTERNASIONAL
PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PADA PT BANK INTERNASIONAL INDONESIA,Tbk. DAN ENTITAS ANAK DAN PT BANK CIMB NIAGA,Tbk DAN ENTITAS ANAK MENGGUNAKAN METODE CAMELS Imaniar email: Imaniar_ainq888@yahoo.com Progam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan di ukur dan ditentukan oleh uang sehingga eksistensi dunia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank merupakan institusi yang berpengaruh signifikan dalam menentukan kelancaran aktivitas perekonomian dan keberhasilan pembangunan sehingga wajar menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembengkakan nilai dan pembayaran hutang luar negeri, melonjaknya non performing
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dalam mencapai tujuan pembangunan nasional, peranan perbankan sebagai fungsi intermediary yaitu menghimpun dan menyalurkan kembali dana dirasakan semakin
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis mengenai analisis perbandingan kinerja keuangan pada Bank Muamalat Indonesia dan Bank Muamalat Malaysia Berhad, maka penulis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perekonomian suatu Negara tidak akan lepas dari dunia perbankan. Oleh karena itu keadaan suatu bank di suatu Negara dapat menjadi ukuran kemajuan Negara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. fungsinya sebagai lembaga intermediasi, penyelenggara transaksi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perbankan memiliki peranan yang sangat strategis dalam menunjang berjalannya roda perekonomian dan pembangunan nasional mengingat fungsinya sebagai lembaga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan negara Indonesia ini. Sistem keuangan negara Indonesia sendiri terdiri
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Salah Satu faktor penting dalam pembangunan suatu negara adalah adanya dukungan sistem keuangan yang sehat dan stabil, demikian pula dengan negara Indonesia ini. Sistem
Lebih terperinciDAFTAR ISI. ABSTRAK i. ABSTRACT... ii. KATA PENGANTAR... iii. UCAPAN TERIMA KASIH iv. DAFTAR ISI. vi. DAFTAR GAMBAR... xi. DAFTAR TABEL...
DAFTAR ISI Halaman LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN PRAKATA ABSTRAK i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii UCAPAN TERIMA KASIH iv DAFTAR ISI. vi DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR TABEL... xii DAFTAR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bank memiliki fungsi sebagai perantara keuangan atau sebagai lembaga
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank merupakan lembaga keuangan yang secara umum memiliki peranan yang sangat penting dalam perkembangan perekonomian di Indonesia. Bank memiliki fungsi sebagai perantara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perbankan di Indonesia semakin diramaikan dengan berdirinya bank-bank
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perbankan di Indonesia semakin diramaikan dengan berdirinya bank-bank umum syariah dan juga unit-unit usaha syariah. Tumbuhnya perbankan syariah tersebut memberikan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. meminimalkan risiko dan menjamin tersedianya likuiditas yang cukup.
BAB II LANDASAN TEORI A. Profitabilitas Sebagaimana dengan Bank Umum lainnya, tugas utama Bank Syariah dalam upaya pencapaian keuntungan adalah dengan mengoptimalkan laba, meminimalkan risiko dan menjamin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh fungsi utama bank sebagai lembaga yang dapat. pembangunan nasional mengakibatkan perlu adanya pembinaan dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perbankan merupakan salah satu lembaga yang mempunyai peran strategis dalam menyelaraskan, menyerasikan, serta menyeimbangkan berbagai unsur pembangunan. Peran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan bank syariah di Indonesia menunjukan arah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan bank syariah di Indonesia menunjukan arah peningkatan, menurut data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), kini sudah ada 12 Bank Umum Syariah (BUS),
Lebih terperinciThe 6th FIPA (Forum Ilmiah Pendidikan Akuntansi) Program Studi Pendidikan Akuntansi FPIPS IKIP PGRI MADIUN Madiun, 31 Agustus 2015
ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL YANG TERDAFTAR DI BANK INDONESIA Putri Jessica Ade Wijaya Program Studi Pendidikan Akuntansi - FPIPS Jessicaputri2330@yahoo.com
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. bagian yang tidak dapat dipisahkan dari pembangunan ekonomi. Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah
1 A. Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN Di negara seperti Indonesia, bank memegang peranan penting dalam pembangunan karena bukan hanya sebagai sumber pembiayaan untuk kredit investasi kecil,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagai financial intermediary, yaitu sebagai suatu wahana yang dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perbankan merupakan sarana yang mempunyai peran strategis dalam kegiatan perekonomian. Peran tersebut disebabkan oleh fungsi utama perbankan sebagai financial
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ekonomi syariah dalam beberapa tahun belakangan ini mengalami. perkembangan yang signifikan terutama di bidang perbankan.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Ekonomi syariah dalam beberapa tahun belakangan ini mengalami perkembangan yang signifikan terutama di bidang perbankan. Perkembangan perbankan syariah di indonesia
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. nilai-nilai normatif dan rambu-rambu Ilahi (Antonio, 2001).
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sistem ekonomi syariah atau biasa disebut dengan Ekonomi Islam, semakin popular bukan hanya di negara-negara Islam tapi bahkan juga di negaranegara barat. Banyak
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kegiatan usaha perbankan syariah pada dasarnya merupakan perluasan jasa perbankan bagi masyarakat yang membutuhkan dan menghendaki pembayaran imbalan yang tidak didasarkan
Lebih terperinciANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PADA BANK SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL (Studi Kasus pada PT. Bank Syariah Mandiri dan PT.
ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PADA BANK SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL (Studi Kasus pada PT. Bank Syariah Mandiri dan PT. Bank Mandiri) HALAMAN JUDUL Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan
Lebih terperinciPENILAIAN TINGKAT KESEHATAN FINANSIAL BANK DENGAN MENGGUNAKAN RASIO CAMEL PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK PERIODE TAHUN
PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN FINANSIAL BANK DENGAN MENGGUNAKAN RASIO CAMEL PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK PERIODE TAHUN 2008-2011 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat-Syarat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memberikan fasilitas pelayanan dalam lalu lintas pembayaran. Bank juga
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Bank mempunyai peranan yang stategis dalam perekonomian suatu negara. Sebagai lembaga intermediasi, bank berperan dalam memobilisasi dana masyarakat yang digunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Krisis global yang terjadi pada saat sekarang ini telah menyebabkan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Krisis global yang terjadi pada saat sekarang ini telah menyebabkan kinerja perekonomian Indonesia menurun. Pengelolaan perekonomian dan sektor usaha yang
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA Institusi Perbankan
5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Institusi Perbankan Menurut Undang-Undang No. 10 tahun 1998 tentang Perbankan, pengertian bank diatur dalam Pasal 1 ayat 2. Bank adalah suatu badan usaha yang menghimpun dana
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. bunga yang sangat tinggi. Hingga saat ini, sistem pengkreditan bank sudah merata
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejak jaman penjajahan Belanda, sistem pengkreditan rakyat sudah diterapakan pada masa itu dengan mendirikan Bank Kredit Rakyat (BKR) yang membantu para petani, pegawai,
Lebih terperinciditeliti yaitu Bank BNI Syariah. Selanjutnya akan dibahas mengenai Sumber Data yaitu
BAB HI METODE PENELITIAN Pendahuluan Bab ini merupakan bab yang berisi mengenai Metode Penelitian yang digunakan untuk melakukan analisis di bab selanjutnya. Bab ini berisi tentang obyek yang akan diteliti
Lebih terperinciBAB I Latar Belakang. Praktik perbankan di Indonesia saat ini yang diatur dalam Undang-Undang Perbankan
BAB I Latar Belakang 1.1 LATAR BELAKANG Praktik perbankan di Indonesia saat ini yang diatur dalam Undang-Undang Perbankan memiliki beberapa jenis bank. Didalam Undang-Undang Perbankan Nomor 10 Tahun 1998
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah dalam hal penentuan harga, baik harga jual maupun harga beli. Bank
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank merupakan lembaga keuangan yang memiliki fungsi menghimpun dana dan menyalurkan kembali dana tersebut pada masyarakat serta memberikan jasa-jasa lainnya.
Lebih terperinciAnalisis Kinerja Keuangan Bank Untuk Mengetahui tingkat Kesehatan Bank (Studi Kasus PT.BNI (Persero), Tbk.
Analisis Kinerja Keuangan Bank Untuk Mengetahui tingkat Kesehatan Bank (Studi Kasus PT.BNI (Persero), Tbk. Dian Risnawati 20208369 Pembimbing : 1. Hary W. Achmad Romadhon, Dr. 2. Caecilia Widi Pratiwi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia, banyak bank konvensional yang bermasalah akibat negative spread,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi sekarang ini, selain membuka peluang bisnis yang kian mendunia, pelaku bisnis juga dihadapkan dengan permasalahan yang semakin kompleks dan dinamis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perbankan di Indonesia memiliki peranan penting bagi pertumbuhan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Perbankan di Indonesia memiliki peranan penting bagi pertumbuhan perekonomian negara,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perbankan merupakan sektor yang cukup dinamis dan meluas cakupanya,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perbankan merupakan sektor yang cukup dinamis dan meluas cakupanya, hal ini dapat terlihat dengan semakin berkembangnya industri perbankan terutama pada jasa ataupun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Yuliani, 2007) (Dendawijaya,2006:120).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perbankan mempunyai peranan penting dalam membangun sistem perekonomian Indonesia. Bank sebagai lembaga keuangan berfungsi sebagai intermediasi atau perantara
Lebih terperinciDiajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna memperoleh Gelar. Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN RASIO CAMELS PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK PERIODE TAHUN 2008-2011 NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan nasional suatu bangsa mencakup di dalamnya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan nasional suatu bangsa mencakup di dalamnya pembangunan ekonomi. Dalam pembangunan ekonomi diperlukan peran serta lembaga keuangan untuk menbiayai, karena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu dari sistem keuangan yang berfungsi sebagai Financial
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Industri perbankan di Indonesia sangat penting peranannya dalam perekonomian sebagai lembaga perantara keuangan. Hal ini dikarenakan perbankan merupakan
Lebih terperinciANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH DENGAN PERBANKAN KONVENSIONAL YANG TERDAFTAR DI BANK INDONESIA
ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH DENGAN PERBANKAN KONVENSIONAL YANG TERDAFTAR DI BANK INDONESIA ( Studi Empiris pada Perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bank Indonesia tahun 2011-2013
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. CAR (Capital Adequacy Ratio) menunjukkan bahwa antara kelompok bank. pemerintah dengan bank umum swasta nasional mempunyai CAR (Capital
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan analisis yang telah dilakukan dapat diambil beberapa kesimpulan antara lain: 1. Kinerja keuangan bank berdasarkan Permodalan yang diukur dengan rasio CAR (Capital
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
9 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kebijakan kebijakan pemerintah dalam bidang perbankan antara lain adalah paket deregulasi Tahun 1983, paket kebijakan 27 Oktober 1988, paket kebijakan
Lebih terperinci