BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II TINJAUAN PUSTAKA"

Transkripsi

1 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Internal Audit 1 Pengertian Internal Audit Pada perusahaan perusahaan kecil pimpinan atau pemilik dapat mengamati dan mengendalikan sendiri semua operasinya. Baginya tentu mudah untuk mengamati operasional perusahaan, mendeteksi ketidak efisienan atau keadaan yang tidak wajar untuk dapat diperbaiki. Melalui pengetahuannya yang mendalam atas perusahaannya, pemilik atau pimpinan melakukan komunikasi kepada staf atau pegawai, dalam rangka mengendalikan dan mengatasi efektifitas jalannya perusahaan. Akan tetapi, apabila organisasi telah berkembang, dan menjadi besar dan luas maka pengawasan langsung oleh pemilik atau pimpinan tidak dapat dilakukan lagi, maka untuk itu diperlukan Internal audit didalam perusahaan untuk melakukan pengawasan terhadap seluruh kegiatan perusahaan agar berjalan secara efektif dan efisien. Internal Auditing adalah suatu penilaian yang dilakukan oleh pegawai perusahaan yang terlatih, mengenai keakuratan, dapat dipercaya, efisiensi dan kegunaan dari catatan catatan ( akuntansi) perusahaan dan pengendalian intern yang terdapat dalam perusahaan.informasi yang disajikan hendaknya didukung dengan bukti atau fakta yang dikumpulkan selama proses penilaian, sehingga hasil penilaian tersebut dapat diandalkan keakuratannya.

2 8 Berkaitan dengan makin berkembangnya kegiatan Internal audit, maka jasa yang diberikan semakin luas. Selain pemberian jasa pemeriksaan intern kepada manajemen, juga membantu mengawasi seluruh anggota organisasi dalam melaksanakan tugas serta tanggung jawabnya secara efektif. Internal audit adalah suatu kegiatan memberikan jaminan dan konsultasi yang independent dan obyektif agar dapat membantu suatu organisasi dalam mencapai tujuan melalui pendekatan yang sistematis dan disiplin untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektifitas manajemen resiko, pengendalian dan proses pengelolaan ( Sawyer s, 2005:9 ). Untuk menjalankan suatu pemeriksaan yang efektif dan efisien, diperlukan independensi dari seorang internal auditor. Secara obyektif, independensi dari Internal audit amatlah penting. Internal audit tidak boleh turut serta dalam merancang dan menerapkan prosedur, catatan, atau turut dalam kegiatan yang biasanya akan direview atau dinilai sendiri oleh internal auditor karena akan mengurangi independensinya. Namun, obyektivitas evaluasi Internal audit dipengaruhi oleh ketentuan dan standar pengendalian yang ditetapkan. Hal tersebut memuat istilah istilah yang penting dan memerlukan penjelasan lebih lanjut, yaitu : a. Independen dan Obyektifitas Independen terhadap pihak dan aktvitas yang diperiksa, sehingga hasil pemeriksaan lebih obyektif dan juga secara obyektif memberi bantuan kepada manajemen.

3 9 b. Kegiatan memberikan jaminan dan konsultasi Memberikan jaminan (assurance) mempunyai makna bahwa kegiatan Internal audit memberikan nilai tambah dengan memberikan penilaian keandalan dan relevansi data dan operasional. Melalui metode pemecahan masalah, konsultasi mencari jalan untuk memperbaiki perilaku. c. Dirancang untuk memberikan nilai lebih pada kegiatan organisasi Internal audit dipandang dapat menciptakan nilai tambah ( Value Creation). Tujuan dari Internal audit tidak hanya terbatas untuk menguji dan mengevaluasi kegiatan organisasi, tetapi juga untuk memberikan nilai tambah pada kegiatan organisasi. d. Membantu suatu organiasai untuk mencapai tujuan Fokus Internal audit tidak hanya terbatas pada kegiatan organisasi sehari hari, tetapi juga membantu organisasi dalam pencapaian tujuan. e. Pendekatan Sistem dan Disiplin Internal audit adalah pendekatan yang sistematis dan disiplin internal auditor harus dapat memberikan mutu jasa yang tinggi sesuai dengan standar yang berlaku umum. f. Mengevaluasi dan meningkatkan efektifitas manajemen resiko, pengendalian dan proses proses pengelolaan. Jika tujuan utama untuk meminimalisasi resiko, maka diperlukan evaluasi atas keefektifitasan manajemen resiko, pengendalian

4 10 untuk membantu organisasi mengelola resiko dan meningkatkan pengelolaan efektifitas dan efisiensi. 2 Peranan Internal Auditor Menurut Yayasan Pendidikan Internal Audit yang disampaikan oleh Soekardi Hoesodo, Internal Audit terus mengalami perkembangan sejalan dengan semakin meningkatnya kebutuhan departemen Internal Audit. a) Internal auditor sebagai Watch Dog Auditor dalam pelaksanaan tugas auditnya akan selalu ada temuan yang diperiksa dan akan dicari solusi perbaikan akan temuan temuan tersebut. b) Internal auditor sebagai Konsultan Internal auditor tidak hanya berperan sebagai pemeriksa jasa saja, tetapi juga sebagai konsultan yang akan memberikan saran saran perbaikan pada manajemen, sebagai partner pihak manajemen untuk dapat melaksanakan pengendalian intern perusahaan agar dapat berjalan secara efektif dan efisien. c) Internal auditor sebagai Catalist Sebagai Catalist internal auditor harus melihat hasil atau dampak jangka panjang dari saran saran yang telah diberikan kepada manajemn untuk memperbaiki pengendalian intern suatu perusahaan.

5 11 3. Fungsi Internal Auditor Dalam melaksanakan tugas pokoknya internal auditor mempunyai fungsi, sebagai berikut : 1. Memberikan bimbingan dan pembinaan dalam bidang pengawasan kepada satuan organisasi dilingkungan tersebut. 2. Merumuskan program pelaksanaan pengawasan. 3. Melaksanakan pemeriksaan terhadap setiap satuan organisasi dilingkungan perusahaan yang dipandang membutuhkan, meliputi pemasaran, operasi, administrasi umum, pelayanan pelanggan, keuangan, sumber daya manusia dan lainnya serta hasil hasil fisik dari pelaksanaan proyek proyek perusahaan. 4. Melaksanakan pengujian serta penilaian atas hasil laporan berkala atau sewaktu waktu dari setiap satuan organisasi dilingkungan perusahaan. 5. Membina dan melaksanakan kerjasama dibidang pengawasan dengan instansi pemerintah sesuai dengan peraturan perundang undangan yang berlaku dan kebijaksanaan pemerintah. a. Tanggung Jawab Internal Auditor Menurut Statement of Respond of Internal Audit, tanggung jawab pemeriksaan Internal adalah : The respond of Internal Auditor in the organization should be clearly estabilished by management policy. The Internal Auditors should be :

6 12 a. To Inform and advice manager and to discharge this responsible in a manner that is consistent with code of ethic of the instansion of internal auditor. b. To coordinate Internal Audit activity with other, so as to best achieve the audit objective and the objective of the organization. Tanggung jawab Internal auditor dalam suatu organisasi harus ditetapkan secara jelas dalam bentuk manajemen. a. Memberikan informasi dan saran kepada manajer dengan tetap berpegang pada kode etik. b. Mengkoordinasi tugas pemeriksa dengan pihak lain agar tujuan pemeriksa maupun tujuan perusahaan dapat tercapai. b. Wewenang Internal Auditor Tanggung jawab dan wewenang tetap berada pada pimpinan atau pelaksanaan kegiatan operasional yang bersangkutan, bukan pada Internal auditor. Internal auditor diberikan wewenang untuk meneliti catatan catatan, harta perusahaan serta pegawai atau karyawan dari bagian yang menjadi obyek. Internal auditor harus bebas memeriksa dan menilai kebijakan, rencana, prosedur, dan catatan perusahaan. 4. Standar dan Pedoman Praktik Audit Internal Pada konsorsium Organisasi Profesi Audit Internal di Jakarta, tanggal 12 Mei 2004 dijelaskan sebagai berikut :

7 13 1. SPAI terdiri atas Satandar Atribut, Standar Kinerja, dan Standar Implementasi. Standar Atribut berkenaan dengan karakteristik organisasi, individu, dan pihak pihak yang melakukan kegiatan audit internal. Standar kinerja menjelaskan sifat dari kegiatan audit internal dan merupakan ukuran kualitas pekerjaan audit. Standar kinerja memberikan praktik praktik terbaik pelaksanaan audit mulai dari perencanaan sampai dengan pemantauan tindak lanjut. Standar Atribut dan Standar Kinerja berlaku untuk semua jenis penugasan audit internal. 2. Standar implementasi hanya berlaku untuk satu penugasan tertentu. Standar implementasi yang akan diterbitkan dimasa mendatang adalah standar implementasi untuk kegiatan assurance (A), standar implementasi untuk kegiatan consulting (C), standar implementasi kegiatan investigasi (I), dan standar implementasi Control Self Assesment (CSA). 3. Standar standar tersebut terdahulu merupakan bagian dari pedoman praktik audit internal. Keseluruhan pedoman praktik audit internal terdiri atas : a. Defenisi Audit Internal b. Kode Etik Profesi Audit Internal c. Standar Profesi Audit Internal,dan d. Interpretasi dari pedoman tersebut diatas. 4. Pada masa yang akan datang, penerbitan standar standar implementasi dan pedoman lainnya akan didahului dengan penyebarluasan rancangan standar (exposure draft ED). Standar dan pedoman akan disahkan setelah paling sedikit dua bulan diedarkan dalam bentuk ED, dan mendapatkan respon yang

8 14 memadai. ED akan dimuat dalam media komunikasi, jurnal, dan website yang dimiliki oleh masing masing organisasi profesi anggota konsorsium, serta dalam publikasi lain yang relevan. Standar Perilaku Auditor Internal Pada kode etik Profesi Audit Internal memuat standar perilaku sebagai pedoman bagi seluruh Auditor Internal yang isinya sebagai berikut : 1. Auditor internal harus menunjukkan kejujuran, objektivitas, dan kesungguhan dalam melaksanakan tugas dan memenuhi tanggungjawab profesinya. 2. Auditor internal harus menunjukkan loyalitas terhadap organisasinya atau terhadap pihak yang dilayani. Namun demikian, auditor internal tidak boleh secara sadar terlibat dalam kegiatan kegiatan yang menyimpang atau melanggar hukum. 3. Auditor internal tidak boleh secara sadar terlibat dalam tindakan atau kegiatan yang dapat mendiskreditkan profesi audit internal atau mendiskreditkan organisasinya. 4. Auditor internal harus menahan diri dari kegiatan kegiatan yang dapat menimbulkan konflik dengan kepentingan organisasinya, atau kegiatan kegiatan yang dapat menimbulkan prasangka, yang meragukan kemampuannya untuk dapat melaksanakan tugas dan memenuhi tanggungjawab profesinya secara objektif.

9 15 5. Auditor internal tidak boleh menerima imbalan dalam bentuk apapun dari karyawan, klien, pelanggan, pemasok, ataupun mitra bisnis organisasinya, sehingga dapat mempengaruhi pertimbangan profesionalnya. 6. Auditor internal hanya melakukan jasa jasa yang dapat diselesaikan dengan menggunakan kompetensi professional yang dimilikya. 7. Auditor internal harus mengusahakan berbagai upaya agar senantiasa memenuhi Standar Profesi Audit Internal. 8. Auditor internal harus bersikap hati hati dan bijaksana dalam menggunakan informasi yang diperoleh dalam pelaksanaan tugasnya. Auditor internal tidak boleh menggunakan informasi rahasia untuk mendapatkan keuntungan pribadi, secara melanggar hukum, atau yang dapat menimbulkan kerugian terhadap organisasinya. 9. Dalam melaporkan hasil pekerjaannya, auditor internal harus mengungkapkan semua fakta fakta penting yang diketahuinya, yaitu fakta fakta yang jika tidak diungkap dapat mendistorsi kinerja kegiatan yang direview, atau menutupi adanya praktik praktik yang melanggar hukum. 10. Auditor internal harus senantiasa meningkatkan keahlian serta efektivitas dan kualitas pelaksanaan tugasnya. Auditor internal wajib mengikuti pendidikan professional berkelanjutan.

10 16 B. Proses Audit 1. Perencanaan Audit Internal Auditor harus merencanakan setiap tugas audit yang akan dilaksanakannya, yaitu pemilihan obyek audit serta menentukan survey pendahuluan. Menurut Modul Pelatihan Internal Audit Intern II Tingkat lanjutan II ( 2002 : 1), terdapat dua aspek penting, yaitu: a. Pemilihan Obyek Audit Pemilihan obyek audit perlu dilakukan berkenaan dengan keterbatasan sumberdaya audit dibandingkan dengan kebutuhan audit. OLeh karena itu, tidak setiap unit yang potensial untuk diaudit dari seluruh unit yang ada ( audit universe) dapat dimasukkan kedalam rencana audit tahunan. Acuan dasar untuk memilih auditable unit adalah skala prioritas audit berdasarkan besaran ( magnitude ) dan tingkat signifikan dari resiko yang melekat pada setiap auditable unit. ( YPIA, 2002:2) b. Survey Pendahuluan Survey Pendahuluan merupakan proses audit yang bertujuan untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam mengenai resiko dari suatu auditable unit yang telah dijadwalkan dan atau telah dibuatkan penugasan auditnya. Survey pendahuluan dapat dilakukan dengan menggunakan sejumlah teknit audit. Penggunaan berbagai macam tehnik audit tersebut dimaksudkan agar tercapai kombinasi optimal dari berbagai upaya untuk memperoleh dan menganalisis informasi yang relevan

11 17 dengan penilaian resiko secara efisien dan efektif. Terdpat dua klasifikasi utama dari tehnik tehnik audit pada tahap survey pendahuluan, yaitu yang berkaitan dengan langkah langkah survey pendahuluan di kantor internal ( on desk/ off site unit) dan dilokasi auditable unit ( on site unit). ( YPIA, 2002;8-9) 2. Persiapan Audit Untuk melakukan Internal audit, harus mengumpulkan, menganalisis, menginterpretasikan dan mendokumentasikan semua bukti bukti dan informasi yang digunakan untuk menunjang hasil audit supaya cukup, kompeten, relevan dan berguna. Informasi yang cukup adalah informasi yang meyakinkan orang yang diberikan informasi mempunyai kesimpulan yang sama oleh auditor. Informasi yang kompeten adalah informasi yang dapat dipercaya sedangkan informasi yang relevan adalah informasi yang dapat menunjang temuan serta rekomendasi yang dapat membantu dalam pencapaian sasaran. 3. Program Audit Menurut Modul Pelatihan Internal Audit Intern II Tingkat Lanjutan II (2002:24), Audit program berisikan seperangkat prosedur analitis atau langkah langkah pengumpulan dan pengujian pengujian bukti bukti audit, langkah langkah ini bertujuan untuk : a. Pengumpulan bukti b. Penilaian kecukupan dan efektivitas control

12 18 c. Penilaian efisiensi, ekonomis, dan efektivitas dari kegiatan yang direview Audit program disusun berdasarkan informasi yang diperoleh pada survey pendahuluan. Oleh karena itu, isi audit program akan disesuaikan dengan sasaran, tujuan dan cakupan audit untuk masing masing auditable unit. Berdasarkan langkah langkah audit yang disusun dalam audit program, auditor diharapkan mampu mengungkapkan kelemahan sekaligus membantu auditee meningkatkan cakupan dan efektifitas control atas resiko yang berdampak signifikan 4.Pelaksanaan Audit a. Kertas Kerja Audit Kertas Kerja Audit merupakan dokumentasi dari program audit. Tiga aspek utama yang didokumentasi menurut Institute Pendidikan dan Pelatihan Internal audit adalah, langkah langkah audit dalam tahap persiapan, pelaksanaan dan pelaporan hasil audit, bukti bukti yang dikumpulkan selama proses audit, dan analisa, kesimpulan, temuan dan laporan yang dihasilkan, ditulis oleh auditor. (YPIA, 2002;47) Kertas Kerja Audit harus lengkap sehingga dapat mendukung kesimpulan hasil audit. Oleh karena itu, Menurut Modul Penelitian Internal Audit Intern II Tingkat Lanjutan II ( 2002 : 48) Kertas Kerja Audit harus berisikan :

13 19 1) Dokumentasi persiapan dan perencanaan audit, dan audit program 2) Kuesioner, flowchart, checklist dan narasi yang menguraikan sistem pengendalian internal 3) Catatan dan memo hasil wawancara 4) Data organisasi auditee 5) Salinan kontrak dan perjanjian yang penting 6) Uraikan kebijakan operasi dan keuangan auditee 7) Hasil pengujian atas pengendalian internal 8) Surat hasl konfirmasi dan representasi dari manajemen auditee 9) Analisa dan pengujian atas transaksi, proses dan laporan kegiatan auditee 10) Hasil analisa dan pengujian serta kesimpulan audit 11) Temuan audit 12) Laporan hasil audit dan tanggapan managemen audit atas laporan b. Review Menurut Modul Pelatihan Internal Audit Intern II Tingkat Lanjutan II (2002: 54). Ada beberapa hal umum yang harus diperhatikan Internal Audit dalam melakukan review, yaitu :

14 20 1) Kesesuaian dengan tujuan audit 2) Ketaatan pada standar profesi 3) Ketepatan langkah pengujian 4) Cakupan data dan informasi 5) Keberadaan bukti yang cukup, kompeten, relevan dan berguna 6) Ketepatan perhitungan 7) Kewajiban analisa dan kesimpulan kecermatan judgement auditor 8) Kemungkinan potensi temuan audit yang terlewatkan 9) Kemungkinan penyempurnaan dan perbaikan Kertas Kerja Audit 5.Temuan Sementara Temuan sementara yang didapat oleh auditor dengan hanya melihat secara garis besar saja berdasarkan bukti, laporan dan informasi yang didapat. 6. Temuan Akhir Temuan akhir dari seluruh yang didapat, yang sudah disimpulkan oleh Internal Audit. 7. Laporan Internal Audit Laporan pemeriksaan yang ditulis secara professional memperhatikan beberapa unsur, yaitu :

15 21 a. Struktur b. Kejelasan c. Keringkasan d. Nada Laporan e. Pengeditan Dalam Internal Audit Report terdapat berbagai hal yang harus ada, yaitu : a. Disclosure of Findings b. Discription of Findings c. Suggestion for Correction d. Documentation of plans and Clarification of View of Audite e. Balanced Audit Report Presesntation Guidelines Dalam laporan internal audit tersebut haruslah mengungkapkan positif audit findingsnya juga, tidak hanya negative findingsnya saja. 8. Tindak Lanjut Internal Audit Setelah dilakukan seluruh pelaksanaan audit oleh internal auditor, selanjutnya akan ditemukan apakah terdapat kejanggalan kejanggalan yang berarti atau tidak bagi lapran perusahaan. Hal ini amat bermanfaat bagi peningkatan produktivitas kerja. Pelaksanaan rekmendasi yang diajukan oleh internal auditor, merupakan tanggung jawab pimpinan unit atau perusahaan, dimana mereka mempunyai wewenang dalam pelaksanaan rekomendasi kepada bawahan mereka. Oleh karena itu, hendaknya internal auditor diberikan wewenang untuk

16 22 mengawasi sampai berapa jauh tindakan yang diambil dan dilaksanakan atas rekomendasi yang diberikan oleh internal auditor. C. Penjualan Penjualan merupakan suatu kondisi yang tidak tetap. Jika kita dapat menjual dengan jumlah yang besar, maka pendapatan akan bertambah. Menurut Weygant, Kieso dalam bukunya yang berjudul Accounting Priciples ( 2000:196) Sales are goods that are transferred from the seller to the buyer or services that are performed and billed Penjualan merupakan sumber pendapatan perusahaan yang terpentingkarena sebagian besar perusahaan memperoleh pendapatan melalui hasil dari penjualan barang atau jasa. Oleh karena itu perusahaan harus memperhatikan fungsi penjualan dengan serius, karena penjualan memiliki peran penting dalam menjaga kelangsungan hidup perusahaan. 1. Konsep Penjualan Dalam buku Marketing Management ( 2000:18), Philip Kotler memberikan konsep penjualan sebagai berikut, The Selling Concept holds that consumer and business, if let alone, will ordinarily has buy enough of the organizations productions. The organization must, therefore, undertake an agree selling and promotion effort.

17 23 Dalam melakukan penjualan, perusahaan perlu memperhatikan dan menarik konsumen untuk membeli produksi yang dihasilkan dalam jumlah yang cukup. Perusahaan harus melakukan usaha penjualan dan promosi yang agresif. 2. Cara Penjualan Antara pengusaha yang satu dengan yang lainnya sering terdapat perbedaan. Cara yang dapat dilakukan adalah a. Lansung Penjual langsung berhubungan atau bertatap muka dengan pembeli. Disini pembeli dapat langsung mengemukakan keinginan, bahkan sering terjadi tawar menawar. b. Tidak lansung Penjual tidak berhadapan atau bertatap muka langsung dengan pembeli. 3. Tahap Penjualan a. Persiapan Sebelum Penjualan Tahap pertama dalam penjualan adalah menyiapkan kemampuan bagian penjualan ataupun marketing dengan memberikan pengertian tentang produk yang dijual, pasar yang dituju dan tehnik penjualan yang harus dilakukan. b. Penentuan Karakteristik Pembeli Cara menetukan karakteristik calon pembeli atau pembeli potensial adalah dengan menggunakan data pembelian yang lalu atau sekarang. Dapat juga

18 24 dilakukan segmentasi pasar, contohnya menggolongkan pembeli dengan berdasarkan penghasilan. c. Pendekatan Pendahuluan Sebelumnya bagian penjualan harus mempelajari semua masalah tentang individu atau perusahaan yang diharapkan sebagai pembeli. Penjual harus mengetahui produk yang digunakan dan reaksi dari informasi yang didapat untuk melakukan tawar menawar, seperti kebiasaan membeli atau kegemaran dari pembeli potensial. d. Melakukan Penjualan Penjualan bermula dari suatu usaha untuk memikat perhatian dari konsumen, lalu diusahakan untuk mengetahui daya tarik pembeli. Jika minat diikuti dengan keinginan membeli, maka penjual tinggal merealisir penjualan produk. e. Pelayanan Purna Jual Kegiatan penjualan tidak berakhir pada saat pemesanan telah terpenuhi, masih harus dilanjutkan dengan melakukan pelayanan atau servis, seperti pemberian garansi, jasa reparasi, latihan tenaga operasional dan cara penggunaan barang sampai ke tempat reparasi. Dalam pengawasan penjualan perlu diperhatikan permasalahan fungsi fungsi sebagai berikut : 1) Mendapat pesanan dari pelanggan 2) Memeriksa kredit 3) Memasok pesanan penjualan

19 25 4) Merakit barang untuk dikirim 5) Mengirim barang pesanan 6) Menagih pelanggan 7) Menerima dan menyetor pembayaran tunai 8) Menangani Piutang 9) Membukukan transaksi ke buku besar umum 10) Menyiapkan laporan keuangan.4. Proses Penjualan Untuk melakukan penjualan terhadap pelanggan harus melalui suatu proses. Proses yang dilakukan harus berjalan secara tepat supaya tidak terjadi kesalahan. Menurut James Hall (2001 : 185), proses penjualan meliputi a. Pelanggan menghubungi bagian penjualan, bisa melalui telepon, surat atau dating secara langsung. Departemen penjualan akan menangkap seluruh detail informasi dari kejadian tersebut dan mencatat pada pesanan penjualan. Informasi ini akan memnyebabkan terjadinya kegiatan. b. Langkah selanjutnya adalah melakukan pengesahan transaksi dengan melalui proses persetujuan kredit untuk pelanggan. c. Saat kredit tersebut sudah disetujui, informasi penjualan akan diteruskan ke departemen penagihan, pergudangan dan pengiriman.

20 26 d. Mengirimkan barang dagangan harus segara dilakukan setelah persetujuan kredit diperoleh. Jika proses tersebut terlalu lama, pelanggan kemungkinan akan membatalkan pesanan dan mencari pemasoklainnya. Proses pengiriman akan merekonsiliasi barang lain yang diterima dari gudang dengan informasi penjualan yang sudah diterima terlebih dahulu. Langkah ini digunakan untuk memastikan bahwa perusahaan mengirimkan barang yang tepat ke pelanggan. Apabila ditemukan kesalahan, seperti salah pengambilan barang atau salah dalam kuantitas barang dari gudang, harus dapat diidentifikasi dalam langkah ini. Diasumsikan bahwa semua kondisi sudah sesuai dengan pesanan, maka barang dagangan akan dikembalikan dan dikirimkan melalui perusahaan angkutan umum ke pelanggan. Kemudian informasi pengiriman akan diteruskan ke proses penagihan. e. Proses penagihan akan mengumpulkan dokumen yang relevan dengan transaksi tersebut ( produk, harga, biaya pengurusan, angkutan, pajak dan syarat syarat potongan harga) dan menagih ke pelanggan. Informasi ini akan diteruskan ke proses pengendalian persediaan. f. Bagian piutang menerima informasi penagihan dan mencatat kedalam catatan atau laporan pelanggan.

21 27 g. Demikian juga bagian pengendalian persediaan menggunakan informasi dari bagian penagihan dalam menyesuaikan data persediaan untuk menggambarkan penurunan persediaan h. Secara berkala ( setiap hari, minggu, bulan, tahun dan seterusnya ) proses penagihan piutang dan pengedalian persediaan melakukan perhitungan rekapitulasi dan meneruskan informasi ini ke proses buku besar umum. Rekapitulasi ini termasuk total penjualan dari penagihan, total kenaikan jumlah piutang dan total penurunan persediaan. Berdasarkan informasi tersebut, buku besar umum melakukan proses kesetiap rekening yang dipengaruhi oleh transaksi penjualan selama perbulan. Sebagai tambahan, proses rekonsiliasi perhitungan perhitungan rekapitulasi ini dilakukan secara independen agar dapat mengidentifikasi kesalahan pencatatan data.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Internal Audit 2.1.1 Pengertian internal audit Internal Auditing adalah penilaian yang dilakukan oleh pegawai perusahaan yang terlatih, mengenai keakuratan, dapat dipercaya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manajemen perusahaan dituntut untuk dapat mengelola perusahaannya secara lebih

BAB I PENDAHULUAN. manajemen perusahaan dituntut untuk dapat mengelola perusahaannya secara lebih BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam rangka mewujudkan perekonomian yang modern, para pimpinan atau manajemen perusahaan dituntut untuk dapat mengelola perusahaannya secara lebih efektif

Lebih terperinci

PIAGAM INTERNAL AUDIT

PIAGAM INTERNAL AUDIT PIAGAM INTERNAL AUDIT PT INTILAND DEVELOPMENT TBK. 1 dari 8 INTERNAL AUDIT 2016 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Piagam Audit Internal merupakan dokumen penegasan komitmen Direksi dan Komisaris serta

Lebih terperinci

DAFTAR ISI...I MUKADIMAH...1 DEFINISI...5 KODE ETIK...6 STANDAR PROFESI...8

DAFTAR ISI...I MUKADIMAH...1 DEFINISI...5 KODE ETIK...6 STANDAR PROFESI...8 DAFTAR ISI DAFTAR ISI...I MUKADIMAH...1 LATAR BELAKANG...1 TUJUAN...2 STANDAR DAN PEDOMAN PRAKTIK AUDIT INTERNAL...2 PENERAPAN DAN TANGGAL EFEKTIF BERLAKU...3 DEFINISI...5 KODE ETIK...6 TUJUAN...6 PENETAPAN...6

Lebih terperinci

Internal Audit Charter

Internal Audit Charter DAFTAR ISI HAL 1. Pengantar 2 2. Struktur dan Kedudukan 2 3. Tujuan 3 4. Ruang Lingkup 4 5. Wewenang 4 6. Tugas dan Tanggung Jawab 5 7. Pelaporan 5 8. Kode Etik 5 9. Persyaratan Auditor 7 10. Standar Profesional

Lebih terperinci

PIAGAM AUDIT INTERNAL

PIAGAM AUDIT INTERNAL PIAGAM AUDIT INTERNAL (INTERNAL AUDIT CHARTER) PT PERTAMINA INTERNASIONAL EKSPLORASI & PRODUKSI DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 3 1.1 Umum... 3 1.2 Visi, Misi, Dan Tujuan... 3 1.2.1 Visi Fungsi Audit Internal...

Lebih terperinci

DAFTAR PERTANYAAN AUDIT INTERNAL. (Variabel Independen)

DAFTAR PERTANYAAN AUDIT INTERNAL. (Variabel Independen) DAFTAR PERTANYAAN AUDIT INTERNAL (Variabel Independen) No Pertanyaan Jawaban Kuesioner I. 1. 2. 3. 4. 5. II. 6. 7. 8. 9. Independensi Auditor internal mengemukakan pendapatnya dengan bebas tanpa mendapat

Lebih terperinci

PT Wintermar Offshore Marine Tbk

PT Wintermar Offshore Marine Tbk PT Wintermar Offshore Marine Tbk ( Perusahaan ) Piagam Audit Internal I. Pembukaan Sebagaimana yang telah diatur oleh peraturan, yaitu Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 56/POJK.04/2015 yang ditetapkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Standar Profesi Audit Internal (SPAI) (2004:5)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Standar Profesi Audit Internal (SPAI) (2004:5) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sejalan dengan konsep era globalisasi, maka sebagai konsekuensinya makin banyak masalah yang harus dihadapi oleh suatu perusahaan dalam persaingan usaha

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG USAHA PADA PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA

BAB IV PEMBAHASAN AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG USAHA PADA PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA BAB IV PEMBAHASAN AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG USAHA PADA PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA Audit operasional adalah audit yang dilaksanakan untuk menilai efisiensi, efektivitas,

Lebih terperinci

Struktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang

Struktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang 134 Struktur Organisasi PT. Akari Indonesia Pusat dan Cabang Dewan Komisaris Direktur Internal Audit General Manager Manajer Pemasaran Manajer Operasi Manajer Keuangan Manajer Sumber Daya Manusia Kepala

Lebih terperinci

PIAGAM AUDIT INTERNAL

PIAGAM AUDIT INTERNAL PIAGAM AUDIT INTERNAL MUKADIMAH Dalam melaksanakan fungsi audit internal yang efektif, Audit Internal berpedoman pada persyaratan dan tata cara sebagaimana diatur dalam Standar Pelaksanaan Fungsi Audit

Lebih terperinci

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Audit Internal

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Audit Internal PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Audit Internal PIAGAM AUDIT INTERNAL PT LIPPO KARAWACI TBK I. LANDASAN HUKUM Landasan pembentukan Internal Audit berdasarkan kepada Peraturan Nomor IX.I.7, Lampiran Keputusan

Lebih terperinci

Piagam Unit Audit Internal ( Internal Audit Charter ) PT Catur Sentosa Adiprana, Tbk

Piagam Unit Audit Internal ( Internal Audit Charter ) PT Catur Sentosa Adiprana, Tbk Piagam Unit Audit Internal ( Internal Audit Charter ) PT Catur Sentosa Adiprana, Tbk Pendahuluan Piagam Audit Internal ( Internal Audit Charter ) adalah dokumen formal yang berisi pengakuan keberadaan

Lebih terperinci

- 1 - LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 7 /SEOJK.03/2016 TENTANG STANDAR PELAKSANAAN FUNGSI AUDIT INTERN BANK PERKREDITAN RAKYAT

- 1 - LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 7 /SEOJK.03/2016 TENTANG STANDAR PELAKSANAAN FUNGSI AUDIT INTERN BANK PERKREDITAN RAKYAT - 1 - LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 7 /SEOJK.03/2016 TENTANG STANDAR PELAKSANAAN FUNGSI AUDIT INTERN BANK PERKREDITAN RAKYAT - 2 - PEDOMAN STANDAR PELAKSANAAN FUNGSI AUDIT INTERN BANK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat memperoleh kesuksesan hanya dengan mengadopsi teknologi baru dengan

BAB I PENDAHULUAN. dapat memperoleh kesuksesan hanya dengan mengadopsi teknologi baru dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dalam era teknologi yang telah berkembang saat ini, suatu perusahaan tidak dapat memperoleh kesuksesan hanya dengan mengadopsi teknologi baru dengan cepat

Lebih terperinci

PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk. PIAGAM UNIT INTERNAL AUDIT

PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk. PIAGAM UNIT INTERNAL AUDIT PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk. PIAGAM UNIT INTERNAL AUDIT A. PENDAHULUAN A.1 TUJUAN PENYUSUNAN PIAGAM UNIT INTERNAL AUDIT a. Memenuhi Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. KEP-496/BL/2008 tanggal 28

Lebih terperinci

ANALISIS KASUS PELANGGARAN KODE ETIK PROFESI INTERNAL AUDITOR (Studi Kasus : Phar Mor) KASUS

ANALISIS KASUS PELANGGARAN KODE ETIK PROFESI INTERNAL AUDITOR (Studi Kasus : Phar Mor) KASUS ANALISIS KASUS PELANGGARAN KODE ETIK PROFESI INTERNAL AUDITOR (Studi Kasus : Phar Mor) KASUS Phar Mor Inc, termasuk perusahaan terbesar di Amerika Serikat yang dinyatakan bangkrut pada bulan Agustus 1992

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT PELAKSANA TEKNIS PENGELOLA TAMAN PINTAR PADA DINAS PENDIDIKAN WALIKOTA YOGYAKARTA, Menimbang : a. bahwa berdasarkan

Lebih terperinci

PIAGAM AUDIT INTERNAL

PIAGAM AUDIT INTERNAL PIAGAM AUDIT INTERNAL Latar Belakang Unit Audit Internal unit kerja dalam struktur organisasi Perseroan yang dibentuk untuk memberikan keyakinan yang memadai dan konsultasi yang bersifat independen dan

Lebih terperinci

INTERNAL AUDIT CHARTER 2016 PT ELNUSA TBK

INTERNAL AUDIT CHARTER 2016 PT ELNUSA TBK 2016 PT ELNUSA TBK PIAGAM AUDIT INTERNAL (Internal Audit Charter) Internal Audit 2016 Daftar Isi Bab I PENDAHULUAN Halaman A. Pengertian 1 B. Visi,Misi, dan Strategi 1 C. Maksud dan Tujuan 3 Bab II ORGANISASI

Lebih terperinci

PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL

PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL Bab I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Tujuan Peraturan ini dibuat dengan tujuan menjalankan fungsi pengendalian internal terhadap kegiatan perusahaan dengan sasaran utama keandalan

Lebih terperinci

hi" 1. Umum 2. Fungsi 'd& traefrtr operasional perusahaan dengan pendekatan sistimatis untuk PIAGAM SATUAN PENGAWASAN INTERN

hi 1. Umum 2. Fungsi 'd& traefrtr operasional perusahaan dengan pendekatan sistimatis untuk PIAGAM SATUAN PENGAWASAN INTERN 'd& traefrtr PIAGAM SATUAN PENGAWASAN INTERN PT PUPUK KALIMANTAN TIMUR 1. Umum Piagam Satuan Pengawasan lntern berisikan fungsi, struktur dan kedudukan, tugas dan tanggung jawab, wewenang, kode etik, persyaratan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. menurut para ahli. Adapun pengertian audit internal menurut The Institute of

BAB II LANDASAN TEORI. menurut para ahli. Adapun pengertian audit internal menurut The Institute of BAB II LANDASAN TEORI II.1. Pengertian Audit Internal, SPFAIB, dan SKAI Berikut ini penulis akan mengemukakan beberapa pengertian pemeriksaan menurut para ahli. Adapun pengertian audit internal menurut

Lebih terperinci

PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL. Bab I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 Tujuan

PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL. Bab I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 Tujuan PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL Bab I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Tujuan Peraturan ini dibuat dengan tujuan menjalankan fungsi pengendalian internal terhadap kegiatan perusahaan dengan sasaran utama keandalan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Definisi Audit Internal Perkembangan suatu perusahaan ditandai dengan semakin banyaknya unitunit operasi perusahaan, jenis usaha, meluasnya

Lebih terperinci

Jeanne Asteria W. Martinus Sony Ersetiawan Universitas Katolik Darma Cendika

Jeanne Asteria W. Martinus Sony Ersetiawan Universitas Katolik Darma Cendika KAJIAN TEORITIS PERANAN INTERNAL AUDITOR Jeanne Asteria W. Martinus Sony Ersetiawan Universitas Katolik Darma Cendika ABSTRACT Internal auditor as internal examination which evaluating all the operation

Lebih terperinci

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Audit Internal

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Audit Internal PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Audit Internal PIAGAM AUDIT INTERNAL PT LIPPO KARAWACI TBK I. LANDASAN HUKUM Landasan pembentukan Internal Audit berdasarkan kepada Peraturan Nomor IX.I.7, Lampiran Keputusan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. yang telah disampaikan pada Bab. IV di depan pada. penelitian di CV. Kurnia Persada, maka ditarik suatu

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. yang telah disampaikan pada Bab. IV di depan pada. penelitian di CV. Kurnia Persada, maka ditarik suatu BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan pengamatan,penelitian, dan pembahasan yang telah disampaikan pada Bab. IV di depan pada penelitian di CV. Kurnia Persada, maka ditarik suatu kesimpulan,

Lebih terperinci

B A B II TINJAUAN PUSTAKA. Perkembangan suatu perusahaan ditandai dengan semakin banyaknya unitunit

B A B II TINJAUAN PUSTAKA. Perkembangan suatu perusahaan ditandai dengan semakin banyaknya unitunit 8 B A B II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Internal Auditing Perkembangan suatu perusahaan ditandai dengan semakin banyaknya unitunit operasi perusahaan, jenis usaha, meluasnya jaringan distribusi dan meningkatnya

Lebih terperinci

DAFTAR PERTANYAAN MENGENAI PENGARUH AUDIT INTERN (VARIABEL INDEPENDEN) NO PERTANYAAN Y N T Independensi

DAFTAR PERTANYAAN MENGENAI PENGARUH AUDIT INTERN (VARIABEL INDEPENDEN) NO PERTANYAAN Y N T Independensi DAFTAR PERTANYAAN MENGENAI PENGARUH AUDIT INTERN (VARIABEL INDEPENDEN) NO PERTANYAAN Y N T Independensi 1 2 3 4 5 6 Apakah internal auditor memiliki kedudukan yang independen dalam melakukan pemeriksaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Audit internal muncul pertama kali dalam dunia usaha sesudah adanya audit

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Audit internal muncul pertama kali dalam dunia usaha sesudah adanya audit BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Audit Internal Audit internal muncul pertama kali dalam dunia usaha sesudah adanya audit eksternal. Faktor utama diperlukannya audit internal adalah meluasnya rentang kendali

Lebih terperinci

PIAGAM UNIT AUDIT INTERNAL PT NUSANTARA PELABUHAN HANDAL TBK ( Perseroan )

PIAGAM UNIT AUDIT INTERNAL PT NUSANTARA PELABUHAN HANDAL TBK ( Perseroan ) PIAGAM UNIT AUDIT INTERNAL PT NUSANTARA PELABUHAN HANDAL TBK ( Perseroan ) Piagam Audit Internal ini disusun dengan mengacu pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 56/POJK.04/2015 Tahun 2015 tanggal

Lebih terperinci

PIAGAM (CHARTER) AUDIT SATUAN PENGAWASAN INTERN PT VIRAMA KARYA (Persero)

PIAGAM (CHARTER) AUDIT SATUAN PENGAWASAN INTERN PT VIRAMA KARYA (Persero) PIAGAM (CHARTER) AUDIT SATUAN PENGAWASAN INTERN PT VIRAMA KARYA (Persero) Jakarta, 17 Januari 2017 DAFTAR ISI Halaman A. PENDAHULUAN... 1 I. Latar Belakang... 1 II. Maksud dan Tujuan Charter Satuan Pengawasan

Lebih terperinci

PIAGAM AUDIT INTERNAL PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS TBK.

PIAGAM AUDIT INTERNAL PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS TBK. PIAGAM AUDIT INTERNAL PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS TBK. I. Landasan Hukum Landasan pembentukan Internal Audit berdasarkan kepada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 56/POJK.04/2015 tanggal 23 Desember

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Audit operasional atas fungsi pembelian dan hutang usaha pada PT Prima Auto

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Audit operasional atas fungsi pembelian dan hutang usaha pada PT Prima Auto BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Audit operasional atas fungsi pembelian dan hutang usaha pada PT Prima Auto Mandiri dibatasi pada hal-hal berikut ini: a. Mengidentifikasikan kelemahan sistem pengendalian

Lebih terperinci

PIAGAM UNIT AUDIT INTERNAL

PIAGAM UNIT AUDIT INTERNAL PIAGAM UNIT AUDIT INTERNAL PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk memandang pemeriksaan internal yang dilaksanakan oleh Unit Audit Internal sebagai fungsi penilai independen dalam memeriksa dan mengevaluasi

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Kristen Maranatha

LAMPIRAN. Universitas Kristen Maranatha LAMPIRAN Universitas Kristen Maranatha KUESIONER AUDIT INTERNAL ATAS PENJUALAN PADA PT.FESTO VARIABEL INDEPENDEN Jawaban Kuesioner No Pertanyaan SS S R TS STS 1. Kualifikasi Audit internal Penjualan a.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Audit Internal a. Pengertian Audit Internal Audit Internal merupakan pengawasan manajerial yang fungsinya mengukur dan mengeavaluasi sistem pengendalian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Suatu perusahaan distributor didirikan untuk menyediakan barang dan jasa

BAB I PENDAHULUAN. Suatu perusahaan distributor didirikan untuk menyediakan barang dan jasa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Suatu perusahaan distributor didirikan untuk menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan oleh konsumen. Ini berarti, sebuah perusahaan dituntut untuk menyediakan

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Berikut ini adalah pernyataan-pernyataan yang dirancang sedemikian rupa sesuai

LAMPIRAN. Berikut ini adalah pernyataan-pernyataan yang dirancang sedemikian rupa sesuai LAMPIRAN DAFTAR PERNYATAAN Berikut ini adalah pernyataan-pernyataan yang dirancang sedemikian rupa sesuai dengan tujuan penelitian. Oleh karena itu, mohon diperhatikan istilah yang belum dipahami dan letak

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT PELAKSANA TEKNIS PENGELOLA TAMAN PINTAR PADA DINAS PENDIDIKAN WALIKOTA YOGYAKARTA Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Profesi audit internal mengalami perkembangan cukup signifikan pada

BAB I PENDAHULUAN. Profesi audit internal mengalami perkembangan cukup signifikan pada BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Profesi audit internal mengalami perkembangan cukup signifikan pada awal abad 21, sejak munculnya kasus Enron yang menghebohkan kalangan dunia usaha. Meskipun

Lebih terperinci

PT INDO KORDSA Tbk. PIAGAM AUDIT INTERNAL

PT INDO KORDSA Tbk. PIAGAM AUDIT INTERNAL PT INDO KORDSA Tbk. PIAGAM AUDIT INTERNAL Halaman 1 dari 5 1. TUJUAN Tujuan utama dari Piagam Audit Internal ( Piagam ) ini adalah untuk menguraikan kewenangan dan cakupan dari fungsi Audit Internal di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan baik milik negara maupun swasta sebagai suatu pelaku

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan baik milik negara maupun swasta sebagai suatu pelaku 5 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan baik milik negara maupun swasta sebagai suatu pelaku ekonomi tidak bisa lepas dari kondisi globalisasi ekonomi dewasa ini. Era globalisasi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI v. ABSTRAK i KATA PENGANTAR. ii. DAFTAR TABEL viii DAFTAR LAMPIRAN xiv

DAFTAR ISI v. ABSTRAK i KATA PENGANTAR. ii. DAFTAR TABEL viii DAFTAR LAMPIRAN xiv DAFTAR ISI ABSTRAK i KATA PENGANTAR. ii DAFTAR ISI v DAFTAR TABEL viii DAFTAR LAMPIRAN xiv BAB I PENDAHULUAN 1 Latar Belakang Penelitian. 1 2 Identifikasi Masalah.. 3 3 Maksud dan Tujuan Penelitian.. 4

Lebih terperinci

Pedoman Audit Internal (Internal Audit Charter) Lampiran, Surat Keputusan, No:06/FMI-CS/III/2017 Tentang Penetapan Kepala Unit Audit Internal

Pedoman Audit Internal (Internal Audit Charter) Lampiran, Surat Keputusan, No:06/FMI-CS/III/2017 Tentang Penetapan Kepala Unit Audit Internal 1. Definisi a) Audit Internal adalah suatu kegiatan pemberian keyakinan dan konsultasi yang bersifat independen dan objektif, dengan tujuan untuk meningkatkan nilai dan memperbaiki operasional perusahaan,

Lebih terperinci

PIAGAM SATUAN AUDIT INTERNAL

PIAGAM SATUAN AUDIT INTERNAL PIAGAM SATUAN AUDIT INTERNAL PT. JASUINDO TIGA PERKASA TBK 1. PENDAHULUAN Piagam Internal Audit (Internal Audit Charter) adalah sebuah pernyataan formal tertulis, yang menjadi dasar pengakuan keberadaan

Lebih terperinci

Pedoman Kerja Unit Internal Audit (Internal Audit Charter)

Pedoman Kerja Unit Internal Audit (Internal Audit Charter) Pedoman Kerja Unit Internal Audit (Internal Audit Charter) PT Erajaya Swasembada Tbk & Entitas Anak Berlaku Sejak Tahun 2011 Piagam Internal Audit ini merupakan salah satu penjabaran dari pedoman pelaksanaan

Lebih terperinci

PEMAHAMAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN

PEMAHAMAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN PEMAHAMAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN Pengendalian Intern : Rencana organisasi dan semua metode, prosedure serta kebijaksanaan, yang terkoordinasi dalam suatu unit usaha, dengan tujuan : a. Mengamankan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Internal Auditor dan Ruang Lingkupnya. Kata internal auditor terdiri dari dua kata yaitu internal dan Auditor.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Internal Auditor dan Ruang Lingkupnya. Kata internal auditor terdiri dari dua kata yaitu internal dan Auditor. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Internal Auditor dan Ruang Lingkupnya Kata internal auditor terdiri dari dua kata yaitu internal dan Auditor. Berdasarkan kamus besar Bahasa Indonesia, internal artinya

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 43 BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pengelolaan SDM yang dilaksanakan dengan baik di perusahaan dapat mempengaruhi kinerja suatu perusahaan. Untuk itu, perlu dilakukan audit operasional atas fungsi SDM di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Untuk dapat berkembang dan bertahan, perusahaan membutuhkan. manajemen yang mampu melaksanakan perencanaan, pengkoordinasian, dan

BAB I PENDAHULUAN. Untuk dapat berkembang dan bertahan, perusahaan membutuhkan. manajemen yang mampu melaksanakan perencanaan, pengkoordinasian, dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Untuk dapat berkembang dan bertahan, perusahaan membutuhkan manajemen yang mampu melaksanakan perencanaan, pengkoordinasian, dan pengendalian yang efektif

Lebih terperinci

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PEMBELIAN BAHAN BAKU PT KARYADINAMIKA GRAHA MANDIRI

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PEMBELIAN BAHAN BAKU PT KARYADINAMIKA GRAHA MANDIRI BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PEMBELIAN BAHAN BAKU PT KARYADINAMIKA GRAHA MANDIRI IV.1. Tahap Penelitian Tahapan penelitian dibagi menjadi beberapa bagian yaitu: a. Tahap Pendahuluan Pada tahap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan semakin berkembangnya berbagai bidang usaha. Ketatnya persaingan

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan semakin berkembangnya berbagai bidang usaha. Ketatnya persaingan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan ekonomi yang sedang ditingkatkan oleh pemerintah Indonesia mengakibatkan semakin berkembangnya berbagai bidang usaha. Ketatnya persaingan yang semakin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan perekonomian Indonesia dewasa ini cenderung menurun dikarenakan adanya krisis ekonomi yang berkepanjangan, yang di mulai pada pertengahan tahun

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Menurut American Accounting Association, internal audit adalah proses sistematis

BAB II URAIAN TEORITIS. Menurut American Accounting Association, internal audit adalah proses sistematis I. Pengertian Internal Auditing BAB II URAIAN TEORITIS Menurut American Accounting Association, internal audit adalah proses sistematis untuk secara objektif memperoleh dan mengevaluasi asersi mengenai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi menuntut pertumbuhan perekonomian khususnya dunia usaha

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi menuntut pertumbuhan perekonomian khususnya dunia usaha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Globalisasi menuntut pertumbuhan perekonomian khususnya dunia usaha untuk semakin maju lebih efektif. Semakin maju dunia usaha dan semakin berhasilnya perusahaan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pedoman SAI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pedoman SAI BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pedoman SAI Universitas Galuh merupakan suatu organisasi profesional yang bergerak di dunia pendidikan. Di Indonesia status perguruan tinggi dikelompokan pada Perguruan

Lebih terperinci

PIAGAM SATUAN PENGAWASAN INTERNAL (INTERNAL AUDIT CHARTER)

PIAGAM SATUAN PENGAWASAN INTERNAL (INTERNAL AUDIT CHARTER) PIAGAM SATUAN PENGAWASAN INTERNAL (INTERNAL AUDIT CHARTER) PIAGAM SATUAN PENGAWASAN INTERNAL (INTERNAL AUDIT CHARTER) PT (PERSERO) PENGERUKAN INDONESIA 1 Piagam SPI - PT (Persero) Pengerukan Indonesia

Lebih terperinci

Daftar Pertanyaan. Daftar pertanyaan berikut ini terdiri dari tipe isian, isilah pada tempat jawaban

Daftar Pertanyaan. Daftar pertanyaan berikut ini terdiri dari tipe isian, isilah pada tempat jawaban Daftar Pertanyaan Petunjuk Pengisian Daftar pertanyaan berikut ini terdiri dari tipe isian, isilah pada tempat jawaban yang disediakan dengan singkat dan jelas dan sandainya Bapak/Ibu berkeberatan mencantumkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan perekonomian nasional dan perubahan lingkungan strategis yang dihadapi dunia usaha termasuk koperasi dan usaha kecil menengah saat ini sangat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1. Pengertian Audit dan Jenis-jenis Audit II.1.1. Pengertian Audit Perusahaan-perusahaan harus melakukan audit atas laporan keuangan maupun audit atas operasi dan audit atas ketaatan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Krisis ekonomi pada tahun 1998 yang ditandai dengan jatuhnya nilai mata uang menyebabkan banyak perusahaan yang dalam tiga dekade terakhir ini berhasil keluar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian. Era globalisasi terutama globalisasi ekonomi telah menimbulkan persaingan ekonomi yang ketat. Persaingan ini mengharuskan perusahaan untuk berpikir lebih

Lebih terperinci

INTERNAL AUDIT CHARTER

INTERNAL AUDIT CHARTER Halaman : 1 dari 5 I. PENDAHULUAN Tujuan utama Piagam ini adalah menentukan dan menetapkan : 1. Pernyataan Visi dan Misi dari Divisi Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) Bank Woori Saudara 2. Tujuan dan ruang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perekonomian Indonesia pada saat ini sedang mengalami keadaan yang tidak menentu, hal ini dikarenakan ketidakpastian keadaan politik dan perekonomian dalam

Lebih terperinci

SURAT KEPUTUSAN No : 02/TMR/IV/2010. Perihal. Piagam Unit Audit Internal. PT. Tirta Mahakam Resources Tbk

SURAT KEPUTUSAN No : 02/TMR/IV/2010. Perihal. Piagam Unit Audit Internal. PT. Tirta Mahakam Resources Tbk - pr, Head Office :. Samarinda Branch : Gaoura Prima Office Tower m e Bellenah 20th FI Jl. P. Antasari No. 61 Surabaya Branch : JI. Rava Rwmo No. 387 ET. Ti-akam Resources T U!7l SURAT KEPUTUSAN No : 02/TMR/IV/2010

Lebih terperinci

1.1. Dasar/ Latar Belakang Penyusunan Piagam Audit Internal

1.1. Dasar/ Latar Belakang Penyusunan Piagam Audit Internal Piagam Audit Intern 1.0 PENDAHULUAN 2.0 VISI 3.0 MISI 1.1. Dasar/ Latar Belakang Penyusunan Piagam Audit Internal a. Peraturan Bank Indonesia No.1/6/PBI/1999 tanggal 20 September 1999 tentang Penugasan

Lebih terperinci

SEJARAH,PERKEMBANGAN, DAN GAMBARAN UMUM

SEJARAH,PERKEMBANGAN, DAN GAMBARAN UMUM Modul ke: 01Fakultas EKONOMI DAN BISNIS SEJARAH,PERKEMBANGAN, DAN GAMBARAN UMUM Dewi Rosaria, SE.,Msi.,Ak.,CA.,CPAI Program Studi AKUNTANSI Materi Definisi dan sejarah Internal Auditing Auditor ekstern

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Auditing Auditing merupakan ilmu yang digunakan untuk melakukan penilaian terhadap pengendalian intern dimana bertujuan untuk memberikan perlindungan dan pengamanan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut American Accounting Association (AAA) Siti Kurnia Rahayu

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut American Accounting Association (AAA) Siti Kurnia Rahayu BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Auditing Menurut American Accounting Association (AAA) Siti Kurnia Rahayu dan Ely Suhayati. Auditing merupakan suatu proses yang sistematis untuk memperoleh dan mengevaluasi

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. PT Sumber Karunia Anugerah. Pembahasan ini dibatasi pada fungsi penjualan dan

BAB IV PEMBAHASAN. PT Sumber Karunia Anugerah. Pembahasan ini dibatasi pada fungsi penjualan dan BAB IV PEMBAHASAN Dalam bab ini penulis membahas mengenai pelaksanaan audit operasional pada PT Sumber Karunia Anugerah. Pembahasan ini dibatasi pada fungsi penjualan dan piutang usaha modern market seperti

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. penjualan di CV Mitra Grafika serta berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan pada

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. penjualan di CV Mitra Grafika serta berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan pada Bab V Simpulan dan Saran 116 BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan terhadap pengendalian intern siklus penjualan di CV Mitra Grafika serta berdasarkan pembahasan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Suatu pengendalian intern yang memadai diperlukan bagi manajemen dalam perusahaan agar tujuan-tujuan perusahaan dapat tercapai. Pengendalian intern tidak dapat berjalan dengan baik tanpa adanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan teknologi yang pesat dan semakin berkembangnya Sumber Daya Manusia mengakibatkan persaingan di bidang ekonomi yang semakin ketat, begitu juga

Lebih terperinci

BAB II AUDIT INTERNAL PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN. memeriksa dan mengevaluasi laporan keuangan yang disajikan oleh objek

BAB II AUDIT INTERNAL PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN. memeriksa dan mengevaluasi laporan keuangan yang disajikan oleh objek BAB II AUDIT INTERNAL PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN 2.1 Auditing 2.1.1 Pengertian Audit Secara umum, auditing adalah jasa yang diberikan oleh auditor dalam memeriksa dan mengevaluasi laporan keuangan yang

Lebih terperinci

TABEL 1 DAFTAR PERTANYAAN EFEKTIVITAS AUDIT INTERNAL

TABEL 1 DAFTAR PERTANYAAN EFEKTIVITAS AUDIT INTERNAL NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 TABEL 1 DAFTAR EFEKTIVITAS AUDIT INTERNAL Indepedensi Auditor Internal Apakah auditor internal yang ada pada perusahaan merupakan fungsi yang terpisah dari fungsi operasional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Laporan hasil pemeriksaan merupakan kesempatan bagi satuan pengawas

BAB I PENDAHULUAN. Laporan hasil pemeriksaan merupakan kesempatan bagi satuan pengawas BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Laporan hasil pemeriksaan merupakan kesempatan bagi satuan pengawas intern untuk menunjukkan kontribusinya pada perbaikan kinerja organisasi. Laporan juga

Lebih terperinci

PIAGAM AUDIT (AUDIT CHARTER) DIVISI INTERNAL AUDIT PT BUANA FINANCE, TBK

PIAGAM AUDIT (AUDIT CHARTER) DIVISI INTERNAL AUDIT PT BUANA FINANCE, TBK PIAGAM AUDIT (AUDIT CHARTER) DIVISI INTERNAL AUDIT PT BUANA FINANCE, TBK 1 AUDIT CHARTER DIVISI INTERNAL AUDIT PT BUANA FINANCE, TBK DAFTAR ISI A. Pengantar 3 B. Audit Charter Divisi Inernal Audit 4 Visi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Salah satu tujuan perusahaan dalam suatu perekonomian yang bersaing pada saat ini adalah untuk memperoleh laba yang sebesar-besarnya sesuai dengan pertumbuhan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG I N S P E K T O R A T Jalan Mayor Widagdo No. 2 Telepon (0253) PANDEGLANG PIAGAM AUDIT INTERN

PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG I N S P E K T O R A T Jalan Mayor Widagdo No. 2 Telepon (0253) PANDEGLANG PIAGAM AUDIT INTERN PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG I N S P E K T O R A T Jalan Mayor Widagdo No. 2 Telepon (0253) 201168 PANDEGLANG 42212 PIAGAM AUDIT INTERN 1. Audit intern adalah kegiatan yang independen dan obyektif dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II 2.1 Pengertian Hubungan Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001:409), Hubungan diartikan sebagai berikut: Hubungan adalah (1) keadaan berhubungan; (2) kontak; (3) sangkutpaut; (4) ikatan. Menurut

Lebih terperinci

PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri. Palm Oil Plantation & Mill

PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri. Palm Oil Plantation & Mill PROFRESI & STANDAR UNTUK PRAKTIK PROFESIONAL Pendahuluan Internal Audit Department (IAD). merupakan bagian integral kerangka kerja tata kelola NT Corp. Kewenangan spesifik suatu fungsi yang menjelaskan

Lebih terperinci

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC TBK. PIAGAM AUDIT INTERNAL

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC TBK. PIAGAM AUDIT INTERNAL PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC TBK. PIAGAM AUDIT INTERNAL Piagam Audit Internal 1 I. Dasar Pembentukan Dasar pembentukan Piagam Audit Internal berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.56/POJK.04/2015

Lebih terperinci

KUESIONER PEMERIKSAAN INTERNAL VARIABEL INDEPENDEN

KUESIONER PEMERIKSAAN INTERNAL VARIABEL INDEPENDEN KUESIONER PEMERIKSAAN INTERNAL VARIABEL INDEPENDEN Jawaban Kuesioner No Pernyataan SS S N TS STS I. Kualifikasi Pemeriksaan Internal Independensi, Kompetensi, Integritas, Objektivitas, dan Keberhasilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dengan cepat dan kondisi ekonomi yang tidak menentu. Hal ini tentu sangat

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dengan cepat dan kondisi ekonomi yang tidak menentu. Hal ini tentu sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dewasa ini banyak perusahaan yang gulung tikar dimana era globalisasi berkembang dengan cepat dan kondisi ekonomi yang tidak menentu. Hal ini tentu sangat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan baik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun Badan Usaha

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan baik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun Badan Usaha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perusahaan baik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) atau Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) sebagai pelaku ekonomi tidak

Lebih terperinci

Modul ke: TEMUAN AUDIT. 06Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Rosaria.SE.,MSi.,Ak.,CA.,CPAI. Program Studi AKUNTANSI

Modul ke: TEMUAN AUDIT. 06Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Rosaria.SE.,MSi.,Ak.,CA.,CPAI. Program Studi AKUNTANSI Modul ke: 06Fakultas Dewi EKONOMI DAN BISNIS TEMUAN AUDIT Rosaria.SE.,MSi.,Ak.,CA.,CPAI Program Studi AKUNTANSI Materi 1. Hakekat Temuan Audit 2. Elemen-elemen temuan audit 3. Review Pengawas 4. Pelaporan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep, Konstruk, Variabel Penelitian 2.1.1 Kompetensi Kompetensi auditor adalah auditor yang dengan pengetahuan dan pengalamanannya yang cukup dan ekplisit dapat melakukan

Lebih terperinci

yang bertugas melakukan kegiatan pemeriksaaan yang meliputi perencanaan pemeriksaaan, pengujian dan pengevaluasian informasi, pemberitahuan

yang bertugas melakukan kegiatan pemeriksaaan yang meliputi perencanaan pemeriksaaan, pengujian dan pengevaluasian informasi, pemberitahuan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perekonomian Indonesia pada saat ini sedang mengalami keadaan yang tidak menentu, hal ini dikarenakan ketidakpastian keadaan politik dan perekonomian dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Audit Internal 2.1.1 Pengertian Audit Internal Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas, penulis mengemukakan beberapa pendapat mengenai pengertian Audit Internal. Menurut

Lebih terperinci

MANUAL PROSEDUR AUDIT MUTU AKADEMIK INTERNAL

MANUAL PROSEDUR AUDIT MUTU AKADEMIK INTERNAL MANUAL PROSEDUR AUDIT MUTU AKADEMIK INTERNAL POLITEKNIK LP3I JAKARTA TAHUN 2016 ii iii DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... iv Bab I Penjelasan Umum... 2 A. Definisi dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Persediaan adalah sumberdaya yang dimiliki oleh perusahaan yang dapat dikonversikan ke dalam bentuk kas ketika terjadi suatu transaksi penjualan. Dalam mengelola

Lebih terperinci

BUPATI LEBAK PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI LEBAK NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PIAGAM PENGAWASAN INTERNAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN LEBAK

BUPATI LEBAK PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI LEBAK NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PIAGAM PENGAWASAN INTERNAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN LEBAK salinan BUPATI LEBAK PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI LEBAK NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PIAGAM PENGAWASAN INTERNAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN LEBAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LEBAK,

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PENUGASAN

PELAKSANAAN PENUGASAN PELAKSANAAN PENUGASAN STANDAR KINERJA STANDAR 2300 PELAKSANAAN PENUGASAN Auditor internal harusmengidentifikasi, menganalisis, mengevaluasi, dan mendokumentasi informasi yang memadai untuk mencapai tujuan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dan pembahasan yang telah dikemukakan, penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Pelaksanaan audit internal

Lebih terperinci

INTERNAL AUDIT. Materi 1. Oleh Wisnu Haryo Pramudya, S.E., M.Si., Ak., CA

INTERNAL AUDIT. Materi 1. Oleh Wisnu Haryo Pramudya, S.E., M.Si., Ak., CA INTERNAL AUDIT Materi 1 Oleh Wisnu Haryo Pramudya, S.E., M.Si., Ak., CA 1 FAKTOR PENTING PERKEMBANGAN INTERNAL AUDIT PERDEBATAN MENGENAI PERAN INTERNAL AUDIT 1. Jenis Usaha 2. Luas Kegiatan Usaha 3. Jumlah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam suatu perusahaan tentunya tidak lepas dari kegiatan transaksi untuk pemenuhan tujuan perusahaan dalam rangka menghasilkan barang atau jasa untuk dijual

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi, persaingan dalam dunia bisnis semakin ketat,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi, persaingan dalam dunia bisnis semakin ketat, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi, persaingan dalam dunia bisnis semakin ketat, karena persaingan bukan hanya berasal dari dalam negeri tetapi berasal juga dari luar

Lebih terperinci