TINJAUAN PUSTAKA. Hak Cipta
|
|
- Herman Salim
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 6 TINJAUAN PUSTAKA Hak Cipta Hak Kekayaan Intelektual (HaKI) adalah hak atas kepemilikan terhadap karya-karya yang timbul karena adanya kemampuan intelektual manusia dalam ilmu pengetahuan dan teknologi (Usman 2003). Chazawi (2007) menyebutkan bahwa nilai yang dilindungi oleh HaKI adalah proses berfikir penciptanya atau inventornya maka hak kebendaan yang melekat pada proses intelektual termasuk benda yang tidak terwujud. Hak tersebut berupa hak untuk mempertahankan karangan miliknya dan hak untuk memanfaatkan atau menggunakan karangan tersebut, misalnya untuk mendapatkan penghargaan secara ekonomis. Pengelompokkan HaKI berdasarkan Convention Establishing The World Intellectual Property Organzation (WIPO) diantaranya adalah hak cipta dan hak milik perindustrian. Pembagian HaKI menurut hukum HaKI Indonesia dapat dilihat dalam Gambar Hak Cipta a. Hak cipta b. Hak terkait (dengan hak cipta) HaKI 2. Hak milik perindustrian a. Hak perlindungan varietas tanaman b. Hak rahasia dagang c. Hak desain industri d. Hak desain tata letak sirkuit terpadu e. Hak paten f. Hak merek Gambar 1. Jenis-jenis HaKI Sumber: Chazawi (2007) Hak cipta (copyright) merupakan salah satu dari hak-hak asasi manusia yang tercantum dalam Universal Declaration of Human Rights (Deklarasi Umum Hak Asasi Manusia) dan UN International Covenants (Perjanjian Internasional
2 7 PBB) dan hak hukum yang sangat penting yang melindungi karya budaya Indonesia memberikan sebuah perlindungan terhadap hak cipta yaitu UU RI No. 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta (UUHC) baik secara perdata atau perdana. Definisi Hak Cipta berdasarkan UUHC 2002 dalam Chazawi (2007), hak cipta adalah hak eksklusif bagi pencipta atau penerima hak untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya atau memberikan izin untuk itu dengan tidak mengurangi pembatasan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku. Menurut Hutauruk (1982), terdapat dua unsur penting dalam rumusan pengertian Hak Cipta berdasarkan UUHC 2002, yaitu hak dapat dialihkan kepada pihak lain dan hak moral dalam keadaan bagaimanapun dan dengan jalan apapun tidak dapat ditinggalkan daripadanya, seperti mengumumkan karyanya, menetapkan judulnya, mencantumkan nama sebenarnya atau nama samarannya, dan mempertahankan keutuhan atau integritas ceritanya. Chazawi (2007) menjelaskan bahwa hak cipta adalah suatu hak eksklusif berupa hak yang bersifat khusus, bersifat istimewa yang semata-mata hanya diperuntukkan bagi pencipta atau pemegang hak cipta sehingga tidak ada pemegang lain yang boleh memanfaatkan hak tersebut tanpa izin pencipta atau pemegang hak cipta. Fungsi hak cipta bagi pencipta adalah untuk mengumumkan dan atau memperbanyak ciptaan dan atau memberikan izin kepada oranglain untuk mengumumkan atau memperbanyak. Hozumi (2006) memaparkan Hak Cipta merupakan bagian yang terbesar dari Hak Kekayaan Intelektual atau Intellectual Property Rights. Hak ini merupakan hak khusus dari pencipta, yang dalam dunia perbukuan disebut pengarang. John Lock (1960) dalam Usman (2003) mengutarakan bahwa pengarang atau penulis memiliki hak dasar (natural right) atas karya ciptaannya. Hak kekayaan intelektual atas ciptaan dapat dikelompokkan ke dalam kategori-kategori sebagai berikut: (1) hak perbanyakan, (2) hak mempertunjukkan, (3) hak menyajikan, (4) hak menyebarkan, (5) hak menuturkan, (6) hak memamerkan, (7) hak distribusi, mengalihkan hak milik dan meminjamkan, (8) hak menerjemahkan, mengaransemen, mentransformasi, mengadaptasi, dan (9) hak mengeksploitasi ciptaan turunan (Hozumi 2006).
3 8 Buku Bajakan Menurut Badudu (1994), buku adalah kertas berlembar-lembar yang ukuran sama panjang lebarnya yang berjilid baik bertulisan maupun tidak. Buku dapat diartikan juga sebagai tulisan atau cetakan dalam sehelai kertas atau dalam bentuk material lain yang dijadikan satu pinggiran atau dijilid sehingga bisa dibuka pada bagian mana saja. Kebanyakan buku-buku mempunyai sampul pelindung untuk melindungi bagian dalamnya (The World Book Encyclopedia 1984 dalam Anonimous 2009a). Definisi buku memiliki dua pengertian yang mampu mendeskripsikan substansi kebukuan (the bookness) dari buku, yaitu secara fisik dan fungsional. Berdasarkan pengertian secara fisik, buku merupakan obyek terkumpul dalam sebuah rangkaian dari lembaran kertas dalam satu kesatuan yang memiliki satu dari empat tepi yang direkatkan dan dilindungi pada bagian depan dan belakang dengan suatu tutup dari material yang kuat dan tahan lama. Definisi fungsional dari buku adalah bagian dari grafik komunikasi yang terangkai dalam satu atau beberapa unit yang memiliki tujuan presentasi dan pemeliharaan yang sistematis (Anonimous 2008c). Buku sebagai sarana penyebaran informasi demi pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, ekonomi, sosial, budaya, pendidikan, serta pengembangan masyarakat (Tutu 2008). Penjualan buku di Indonesia biasanya dilakukan dengan beberapa cara: a) melalui display toko buku, b) melalui grosir atau distributor (misalnya: buku-buku komik terjemahan asing), c) penjualan langsung (direct selling), dan d) online (Taryadi 1999). Menurut Santoso (1981), buku atau bacaan umumnya dapat dibagi menjadi tiga golongan, yaitu : 1. Buku dan bacaan untuk membangun pengetahuan dan kepandaian dasar, supaya manusia dapat bertahan di dunia ini dalam kehidupan sehari-harinya (Basic Knowledge). 2. Buku dan bacaan yang melengkapi golongan pertama, memperluas cakrawala pertama, yang menggambarkan penerapan Basic Knowledge dalam alam semesta, seperti dalam masyarakat jaman dahulu, sekarang, dan masa yang akan datang. 3. Buku dan bacaan yang memperkaya pemikiran dan perasaan manusia, tetapi umumnya tidak langsung berhubungan dengan perjuangan kehidupan di
4 9 dunia ini. Buku bacaan tersebut merupakan pengisi waktu, seperti novel, cerita pendek, sajak, dan sebagainya. Buku bacaan ini memperkaya, mendeferensiir rasa, mempertajam emosi, apresiasi keindahan, dan lain-lain. Buku-buku dan bacaan demikian mempunyai fungsi spiritual. Buku merupakan salah satu perwujudan karya cipta tulis. Buku yang diterbitkan perlu mendapat perlindungan sebagai salah satu bentuk apresiasi terhadap penciptanya sekalipun dalam praktiknya apresiasi dalam bentuk finasial lebih menonjol daripada apresiasi moral. Hak Cipta yang melekat pada suatu karya tulis diterbitkan dalam bentuk suatu buku, jika dikembangkan lebih lanjut dapat terdiri dari sekumpulan hak-hak khusus (a bundle of special rights) yang masing-masing memperoleh perlindungan hukum Hak Cipta yang berbeda (Damian dalam Anonimous 2009a). Menurut Undang-Undang Hak Cipta No. 19 Tahun 2002, pencipta suatu karya tulis mempunyai sekumpulan hak khusus yang mendapat perlindungan yang terdiri dari: 1. Hak untuk memperbanyak dalam bentuk buku yang diterbitkan sendiri atau oleh penerbit berdasarkan suatu perjanjian lisensi 2. Hak untuk menerjemahkan buku ke dalam bahasa lain 3. Hak untuk membuat karya pertunjukkan dalam bentuk apapun 4. Hak untuk membuat karya siaran dan lain sebagainya Buku bajakan adalah buku yang dicetak tanpa izin pengarang atau penerbit buku tersebut. Padahal dalam buku itu tercantum bahwa seluruh hak pencetakan dan penerbitan adalah milik mereka dan tidak diperkenankan kepada semua pihak untuk mencetak atau memperbanyaknya. Perilaku Konsumen Kotler (2000) mendefinisikan konsumen sebagai individu atau kelompok yang berusaha untuk memenuhi atau mendapatkan barang atau jasa untuk kehidupan pribadi atau kelompoknya. Konsumen adalah orang yang melakukan tindakan menghabiskan barang dan jasa setelah mengeluarkan sejumlah biaya (Sumarwan 2004). Berdasarkan UU Republik Indonesia Nomor 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen dalam Shidarta (2004), konsumen adalah sebagai setiap orang pemakai barang dan atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik
5 10 bagi kepentingan sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk lain dan tidak untuk diperdagangkan. Menurut Engel et al (1995), perilaku konsumen didefinisikan sebagai tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan ini. Perilaku konsumen juga dapat diartikan sebagai perilaku yang diperlihatkan konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, menghabiskan produk dan jasa yang mereka harapkan dapat memuaskan kebutuhan (Sumarwan 2004). Solomon, Marshal, dan Stuart (2006) menjelaskan bahwa perilaku konsumen adalah proses individu atau kelompok untuk memilih, membeli, menggunakan, dan membuang barang, jasa, gagasan, atau pengalaman untuk mencukupi kebutuhan dan keinginan mereka. Menurut Sunarto (2006), perilaku konsumen didefinisikan sebagai studi unit pembelian dan proses pertukaran. Proses pertukaran melibatkan serangkaian langkah-langkah, dimulai dengan tahap perolehan atau akuisisi, lalu ketahap konsumsi, dan berakhir dengan tahap disposisi produk atau jasa. Dimana didalamnya menyangkut pembahasan tentang jenis alasan, waktu, tempat, dan frekuensi pembelian. Dasar penting untuk segmentasi perilaku adalah harga, manfaat yang dicari, tingkat pembelian, dan penggunaan. Segmentasi menurut elastisitas harga didasarkan atas konsep ekonomi, dimana kelompok konsumen yang berbeda akan memberikan reaksi yang berbeda terhadap perubahan harga produk atau jasa. Perilaku konsumen terbagi atas dua bagian, yaitu perilaku yang tampak dan perilaku yang tidak tampak. Jumlah pembelian, waktu pembelian, karena siapa, dan bagaimana konsumen melakukan pembelian merupakan variabel-variabel yang tampak. Perilaku yang variabel-variabelnya tidak tampak meliputi persepsi, ingatan terhadap informasi, dan perasaan kepemilikan. Pengetahuan Menurut Notoatmojo (1993), pengetahuan adalah hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap objek tertentu. Pengetahuan akan membentuk suatu tindakan dalam diri seseorang. Engel et al (1994) mendefinisikan pengetahuan merupakan informasi yang disimpan dalam bentuk ingatan yang menjadi penentu utama perilaku konsumen. Pengetahuan
6 11 dapat diperoleh melalui pendidikan formal, non formal, media massa, dan oranglain. Faktor internal yang menjadi ciri perbedaan individu yaitu pengetahuan dan sikap yang mempengaruhi perilaku. Pengetahuan adalah kesan didalam pikiran manusia sebagai hasil penggunaan panca indera (Soekanto 2002). Sumarwan (2004) menyimpulkan dari beberapa definisi mengenai pengetahuan, pengetahuan adalah semua informasi yang dimiliki konsumen mengenai berbagai macam produk dan jasa, serta pengetahuan lainnya yang terkait dengan produk dan jasa tersebut dan informasi yang berhubungan dengan fungsinya sebagai konsumen. Pengertian lain dari pengetahuan menurut Azis (1995) dalam Adwinanti (2004), pengetahuan adalah segala informasi yang diperoleh dari pihak luar diri subjek yang disertai pemahaman pada informasi yang diterima. Pencarian informasi berhubungan dengan tingkat pengetahuan sehingga pada saat menginterpretasikan informasi yang diperoleh, mereka akan menambah pengetahuan, arti, dan kepercayaan terhadap objek (Barus 2005). Menurut Kotler (2000), sumber informasi konsumen diantaranya adalah: sumber pribadi (keluarga, teman, tetangga, dan kenalan), sumber komersil (iklan, tenaga penjual, pedagang, kemasan, dan pedagang di toko), sumber publik (media massa dan organisasi penilaian konsumen), dan sumber percobaan (penanganan, pengujian, dan penggunaan produk). Mowen dan Minor (1995) dalam Sumarwan (2004) menjelaskan bahwa pengetahuan konsumen dapat dibagi menjadi tiga kategori: 1. Pengetahuan objektif: informasi yang benar mengenai kelas produk yang disimpan dalam memori jangka panjang konsumen 2. Pengetahuan subjektif: persepsi konsumen mengenai apa dan berapa banyak yang dia ketahui mengenai kelas produk 3. Informasi mengenai pengetahuan lainnya Pengetahuan mengembangkan sistem kognitif yang mengungkapkan proses mental yang lebih tinggi untuk pengertian, penilaian, perencanaan, penetapan, dan berfikir. Pengertian adalah menginterpretasikan atau menetapkan arti aspek khusus lingkungan seseorang. Penilaian menetapkan suatu aspek lingkungan atau perilaku pribadi seseorang adalah baik atau buruk, positif atau negatif, menyenangkan atau tidak menyenangkan. Perencanaan menetapkan
7 12 bagaimana memecahkan suatu permasalahan atau mencapai suatu tujuan. Penetapan yaitu membandingkan alternatif pemecahan masalah dari sudut pandang yang relevan dan mencari alternatif yang terbaik. Berfikir adalah aktivitas kognitif yang muncul selama proses di atas (Peter dan Olson 1999). Konsumen memiliki tingkatan pengetahuan produk yang berbeda, dapat digunakan untuk menterjemahkan informasi baru, dan membuat pilihan pembelian. Engel et al (1994) menjelaskan pengetahuan konsumen akan produk diantaranya adalah pengetahuan harga, pengetahuan membeli, serta pengetahuan pemakaian. Konsumen harus mengetahui perbandingan harga absolut (harga produk) dan harga relatif (harga perbandingan dengan produk lain). Pengetahuan membeli terdiri dari pengetahuan mengenai tempat membeli dan waktu saat membeli. Pengetahuan mengenai lokasi pembelian akan meningkatkan stimulus pembelian karena memiliki informasi yang lebih aktif. Pengetahuan pemakaian (usage knowledge) sangat penting untuk mengetahui apa yang harus dilakukan setelah melakukan pembelian. Sikap Sikap konsumen adalah faktor penting yang akan mempengaruhi keputusan konsumen. Konsep sikap sangat terkait dengan konsep kepercayaan dan perilaku. Mowen dan Minor (1998) dalam Sumarwan (2004) menyebutkan bahwa istilah pembentukan sikap konsumen seringkali menggambarkan hubungan antara kepercayaan, sikap, dan perilaku. Kepercayaan konsumen atau pengetahuan konsumen menyangkut kepercayaan menyangkut suatu produk memiliki atribut, dan manfaat dari atribut tersebut. Engel et al (1994) mengemukakan bahwa sikap menunjukkan apa yang konsumen sukai dan yang tidak disukai. Menurut Peter dan Olson (1999), sikap adalah konsep evaluasi dari seseorang secara keseluruhan. Sumarwan (2004) menyebutkan bahwa sikap merupakan ungkapan perasaan konsumen tentang suatu objek apakah disukai atau tidak, dan sikap juga dapat menggambarkan kepercayaan konsumen terhadap berbagai atribut dan manfaat dari objek tersebut. Sikap memiliki tiga unsur kognitif (pengetahuan), afektif (emosi, perasaan), dan konatif (tindakan). Kognitif dari sikap berdasarkan pengetahuan dan persepsi
8 13 individu terhadap suatu objek sikap yang dapat diperoleh dari pengalaman langsung atau informasi dari berbagai sumber. Afektif menggambarkan perasaan dan emosi seseorang terhadap suatu produk atau merek. Komponen konatif biasanya merupakan kecenderungan dari seseorang untuk melakukan tindakan tertentu terkait suatu objek. Menurut Schiffman dan Kanuk (1994), sikap adalah gambaran perasaan dari seorang konsumen, dan perasaan tersebut akan direfleksikan oleh perilakunya. Oleh karena itu sikap memiliki konsistensi dengan perilaku. Sikap memiliki dimensi positif, negatif dan netral disebut sebagai karakteristik valance dari sikap. Resistensi adalah peluang seseorang untuk merubah sikapnya. Sikap dapat berubah berdasarkan berlalunya waktu yang disebut dengan persistensi sikap. Sikap juga akan dipengaruhi oleh keyakinan dan situasi (Sumarwan 2004). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Keputusan merupakan pemilihan suatu tindakan dari dua atau lebih pilihan alternatif (Schiffman dan Kanuk 1994). Pengambilan keputusan konsumen pada dasarnya merupakan proses pemecahan masalah. Menurut Peter dan Olson (1999) pengambilan keputusan konsumen adalah proses pengintegrasian yang mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif dan memilih salah satu diantaranya. Hasil dari pengintegrasian ini adalah pilihan yang disajikan secara kognitif sebagai keinginan berperilaku. Keinginan berperilaku adalah suatu rencana (disebut juga rencana keputusan) untuk terlibat beberapa perilaku. Konsekuensi dasar, kebutuhan, atau nilai yang ingin dicapai atau dipuaskan konsumen sebagai tujuan akhir. Tujuan memberikan fokus pada keseluruhan proses pemecahan masalah. Engel et al (1994) menyebutkan akibat dari keputusan yang dimiliki oleh satu konsumen dapat berbeda dengan konsumen lainnya. Terdapat tiga determinan yang mendasari perilaku konsumen dalam pembelian sebuah produk, yaitu (1) pengaruh lingkungan, (2) pengaruh individu, dan (3) proses psikologis. Secara ringkas, hubungan ketiga faktor tersebut dengan keputusan pembelian dapat dilihat pada Gambar 2.
9 14 Pengaruh lingkungan 1. Budaya 2. Kelas sosial 3. Pengaruh individu 4. Keluarga 5. Situasi Perbedaan Individu 1. Sumberdaya 2. Motivasi 3. Pengetahuan 4. Sikap 5. Gaya hidup 6. Demografi Proses Keputusan 1. Pengenal kebutuhan 2. Pencarian informasi 3. Evaluasi alternatif 4. Pembelian 5. Hasil Proses Psikologis 1. Pengolahan informasi 2. Pembelanjaan 3. Perubahan 4. Sikap/perilaku Gambar 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen Sumber: Engel et al (1994) Boyd et al (2000) menjelaskan bahwa konsumen memilih untuk membeli barang yang berbeda disebabkan oleh perbedaan karakteristik pribadi (kebutuhan, manfaat yang dicari, sikap, nilai, pengalaman masa lalu, dan gaya hidup) dan pengaruh sosial (perbedaan kelas sosial, kelompok rujukan, atau kondisi keluarga). Keputusan konsumen dalam mengkonsumsi barang dan jasa ditentukan oleh perilaku konsumen yang bersangkutan. Proses keputusan pembelian konsumen tidak terjadi begitu saja, tetapi dipengaruhi oleh banyak faktor. Sumarwan (2004) menjelaskan langkah-langkah keputusan konsumen terhadap suatu produk diantaranya yaitu pengenalan produk yang sesuai dengan harapan dan kenyataan, waktu, perubahan situasi akan kebutuhan, kepemilikan produk, konsumsi produk, perbedaan individu, pengaruh pemasaran, dan pencarian informasi (internal dan eksternal). Menurut Boyd et al (2000), konsumen dalam pencarian dan penggunaan informasi memiliki nilai atau manfaat yang diperoleh dari informasi tersebut. Informasi yang bernilai membantu konsumen untuk membuat keputusan pembelian yang lebih memuaskan dan menghindarkan dari konsekuensi negatif sehubungan dengan
10 15 pengambilan keputusan yang buruk. Konsumen yang berbeda mungkin akan mengambil keputusan yang berbeda bergantung pada sejauh apa keterlibatan dalam produk (Assael 1992). Tabel 1. Pengambilan keputusan konsumen Pengambilan Keputusan pencarian informasi: pertimbangan alternatif merek Rutin/kebiasan (sedikit atau tidak ada pencarian informasi, terpusat pada satu merek) Sumber: Assael (1992) Keterlibatan Tinggi Rendah Pengambilan Pengambilan keputusan keputusan yang terbatas; termasuk kompleks pencarian variasi dan pembelian berdasar dorongan Kesetiaan merek Tidak berminat Solomon et al (2006) menjelaskan proses pengambilan keputusan yang dilakukan konsumen. Pertama, pengenalan masalah yang dihadapi konsumen mengenai perbedaan antara kebutuhan dan keinginan. Kedua, pencarian informasi yang sesuai untuk membuat suatu keputusan yang layak. Ketiga, evaluasi alternatif dimana konsumen membandingkan berbagai alternatif produk sesuai dengan informasi yang diperoleh. Keempat, pilihan produk yang diputuskan oleh konsumen dan yang terakhir adalah evaluasi pasca pembelian yang mencakup seluruh perasaan dan sikap seseorang mengenai produk tersebut setelah pembelian. Pembelian merupakan hasil dari akhir keputusan. Jenis pembelian yang dilakukan konsumen dapat digolongkan menjadi tiga macam, yaitu (1) pembelian yang terencana sebelumnya, yaitu hasil dari proses keputusan dengan keterlibatan tinggi, (2) pembelian yang separuh terencana, dan (3) pembelian yang tidak terencana (Engel et al 1995). Boyd et al (2000) menjelaskan pentingnya pembelian bersumber dari kuatnya kebutuhan seseorang akan produk, keterlibatan ego seseorang terhadap produk, kerasnya konsekuensi sosial, dan keuangan dari pengambilan keputusan yang buruk. Enget et al (1995) menjelaskan bahwa faktor yang mempengaruhi tahap keputusan pembelian adalah determinan niat pembelian dan pengaruh lingkungan
11 16 atau perbedaan individu. Niat pembelian berdasarkan produk dan merek merupakan pembelian yang terencana sepenuhnya, karena hal ini membutuhkan dari keterlibatan yang tinggi, sedangkan niat pembelian berdasarkan kelas produk merupakan pembelian yang tidak terencana. Niat pembelian terhadap keputusan konsumen terbagi menjadi keputusan merek, keputusan pemasok, keputusan kuantitas, keputusan waktu, dan keputusan metode pembayaran. Pembelian dapat dibatalkan oleh konsumen ketika motivasi dan situasi yang berubah atau produk yang dibeli tidak tersedia yang menyebabkan konsumen tidak lagi tertarik membeli produk tersebut (Sumarwan 2004). Kategori kelas pembelian (buyclases) organisasi menurut Robinson (1967) dalam Fill (1999) yaitu: 1. New buy: konsumen berada pada situasi pembelian untuk pertama kalinya. Resiko terhadap produk masih sangat besar 2. Modified buy: konsumen pernah membeli produk sehingga mengetahui informasi mengenai produk yang akan dibelinya pada masa yang akan datang sehingga konsumen dapat bernegosiasi dalam harga atau memilih alternatif yang lain 3. Straigth rebuy: konsumen terbiasa melakukan pembelian sebagai sebuah rutinitas
III KERANGKA PEMIKIRAN
III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Pengertian Konsumsi dan Konsumen Konsumsi berasal dari bahasa Belanda consumptie. Pengertian konsumsi secara tersirat dikemukakan oleh Holbrook
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Sebelum membeli suatu produk atau jasa, umumnya konsumen melakukan evaluasi untuk
BAB II LANDASAN TEORI A. Proses Pengambilan Keputusan Membeli Sebelum membeli suatu produk atau jasa, umumnya konsumen melakukan evaluasi untuk melakukan pemilihan produk atau jasa. Evaluasi dan pemilihan
Lebih terperinciLANDASAN TEORI. teknologi, dan perubahan gaya hidup manusia modern, maka jenis dan tingkat
II. LANDASAN TEORI 2.1 Arti dan Pentingnya Pemasaran Kegiatan pemasaran adalah kegiatan penawaran suatu produk sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. Seiring dengan perkembangan jaman, teknologi,
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Konsumen dan Perilaku Konsumen Konsumen adalah orang yang melakukan tindakan menghabiskan nilai barang dan jasa setelah mengeluarkan sejumlah
Lebih terperinciIII KERANGKA PEMIKIRAN
III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Penelitian ini menganalisis tentang preferensi konsumen terhadap paket wisata Kusuma Agrowisata. Kerangka pemikiran teoritis disusun berdasarkan penelusuran
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Perilaku Konsumen 1.2.1 Perilaku Konsumen Menurut Pater dan Olson (2013:6), perilaku konsumen sebagai dinamika interaksi antara pengaruh dan kesadaran, perilaku, dan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam berinteraksi dengan lingkungannya. dan berinteraksi di dunia. Menurut Assael, gaya hidup adalah A mode of
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Gaya Hidup Gaya hidup menurut Kotler (2002:192) adalah pola hidup seseorang di dunia yang iekspresikan dalam aktivitas, minat, dan opininya. Gaya hidup menggambarkan
Lebih terperinciBAB III KERANGKA PEMIKIRAN
BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Definisi Konsumen Konsumen adalah seseorang yang terlibat secara langsung dalam kegiatan dan penggunaan dari suatu produk dalam rangka memenuhi tujuan penggunaan, kebutuhan
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS. Rianawati (2005) judul Analisis Pengaruh Faktor Dari Perilaku Konsumen
BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Rianawati (2005) judul Analisis Pengaruh Faktor Dari Perilaku Konsumen Terhadap Pembelian Produk Aqua (Studi pada Masyarakat Desa Slimbung Kecamatan Ngadiluwih
Lebih terperinciKERANGKA PENDEKATAN TEORI. mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk atau jasa, termasuk
II. KERANGKA PENDEKATAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Perilaku Konsumen Perilaku konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk atau jasa, termasuk
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS
BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Penelitian tentang perilaku berpindah merek telah dilakukan oleh Purwanto Waluyo dan Pamungkas dan Agus Pamungkas (2003) dengan judul Analisis Perilaku Brand
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh perusahaan dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya,
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu fungsi pokok yang harus dilakukan oleh perusahaan dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya,
Lebih terperinciII. LANDASAN TEORI. falsafah baru ini disebut konsep pemasaran (marketing concept). Konsep
II. LANDASAN TEORI 2.1 Arti dan Pentingnya Pemasaran Pemasaran merupakan faktor penting untuk mencapai sukses bagi perusahaan akan mengetahui adanya cara dan falsafah yang terlibat didalamnya. Cara dan
Lebih terperinciII. LANDASAN TEORI. disebabkan karena manusia dapat memenuhi kebutuhannya melalui kegiatan pemasaran
II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran dan Konsep Pemasaran 2..1.1 Pengetian Pemasaran Kegiatan pemasaran memainkan peranan penting dalam kehidupan manusia, hal ini disebabkan karena manusia dapat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Persepsi 2.1.1 Pengertian Persepsi Ada beberapa pengertian persepsi menurut para ahli, yaitu: Persepsi menurut Pride dan Ferrel dalam Fadila dan Lestari (2013:45), persepsi
Lebih terperinciBAB II KERANGKA TEORI
BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Landasan Teori Landasan teori merupakan dasar-dasar teori dari berbagai penjelasan para ahli yang digunakan sebagai dasar untuk melakukan pengkajian terhadap fenomena ataupun
Lebih terperinciSIKAP, MOTIVASI DAN KEBUTUHAN KONSUMEN
SIKAP, MOTIVASI DAN KEBUTUHAN KONSUMEN SIKAP KONSUMEN Apa itu Sikap Konsumen? Karakteristik Sikap Konsumen Fungsi Sikap Konsumen Model Struktural dari Sikap Konsumen Pembentukan Sikap Konsumen Apa itu
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. pemasaran modern. Bauran pemasaran dapat didefinsikan sebagai serangkaian alat
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Bauran Pemasaran Bauran pemasaran merupakan salah satu konsep utama dalam dunia pemasaran modern. Bauran pemasaran dapat didefinsikan sebagai serangkaian alat pemasaran taktis
Lebih terperinciHAK KEKAYAAN INTELEKTUAL
HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL Hak Kekayaan Intelektual didefinisikan sebagai hak yang diberikan atas hasil olah pikir yang menghasikan suatu produk atau proses yang berguna untuk manusia Hak Kekayaan Intelektual
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Pengambilan keputusan membeli merupakan suatu proses pemecahan masalah
BAB II LANDASAN TEORI A. TIPE PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEMBELI 1. Pengertian Pengambilan Keputusan Membeli Pengambilan keputusan membeli merupakan suatu proses pemecahan masalah (John Dewey dalam Engel, Blackwell
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Istilah konsumen sering diartikan sebagai dua jenis konsumen, yaitu
II. TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Perilaku Konsumen Istilah konsumen sering diartikan sebagai dua jenis konsumen, yaitu konsumen individu dan konsumen organisasi. Konsumen individu membeli barang dan jasa digunakan
Lebih terperinciProses Pengambilan Keputusan Konsumen
MODUL PERKULIAHAN Proses Pengambilan Keputusan Konsumen Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ekonomi dan Bisnis Manajemen 14 Abstract Membahas proses dalam pengambilan keputusan pembelian.
Lebih terperinciBAB III KERANGKA PEMIKIRAN
BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Pengertian Perilaku Konsumen Perilaku konsumen adalah tindakan langsung yang terlibat untuk mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan produk
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Konsumen dan Perilaku Konsumen Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang perlindungan konsumen, mendefinisikan bahwa konsumen adalah setiap
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
15 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran Banyak ahli yang telah memberikan definisi atas pemasaran ini. Definisi tersebut sering berbeda antara para ahli yang satu dengan ahli yang lain. Perbedaan ini
Lebih terperinciBAB II PENGATURAN ATAS PERLINDUNGAN TERHADAP PENULIS BUKU
BAB II PENGATURAN ATAS PERLINDUNGAN TERHADAP PENULIS BUKU A. Hak cipta sebagai Hak Eksklusif bagi Pencipta atau Pemegang Hak Cipta Dalam konsep perlindungan hak cipta disebutkan bahwa hak cipta tidak melindungi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Produk 2.1.1 Pengertian Produk Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian,dibeli, dipergunakan, atau dikonsumsi dan dapat memuaskan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perilaku Konsumen Menurut Kotler dan Keller (2009:213) Perilaku konsumen adalah studi tentang bagaimana individu, kelompok, dan organisasi memilih, membeli, menggunakan, dan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. gagasan, atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Perilaku Konsumen 2.1.1 Pengertian Perilaku Konsumen Perilaku konsumen merupakan studi tentang cara individu, kelompok, dan organisasi menyeleksi, membeli, menggunakan dan
Lebih terperinciproses pengambilan keputusan pembeli dimana konsumen benar-benar membeli produk (Kotler dan Armstrong, 2001:226). Pada tahap evalusi, konsumen
TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Pengertian Keputusan Pembelian. Keputusan pembelian (purchase decision) konsumen adalah tahap dalam proses pengambilan keputusan pembeli dimana konsumen benar-benar
Lebih terperinciUndang-undang Nomor 7/1994 tentang Pengesahan Agreement Establishing the World Trade Organization (WTO)
PENGERTIAN HAKI: Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) atau Hak Milik Intelektual (HMI) atau harta intelek (di Malaysia) ini merupakan padanan dari bahasa Inggris Intellectual Property Right. Kata "intelektual"
Lebih terperinciBAB II KERANGKA TEORI. Teori adalah konsep-konsep dan generalisasi-generalisasi hasil penelitian
BAB II KERANGKA TEORI Teori adalah konsep-konsep dan generalisasi-generalisasi hasil penelitian yang dapat dijadikan sebagai landasan teoritis untuk pelaksanaan penelitian (Sugiyono, 2006:55). Dalam pengertian
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Keputusan membeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi, yaitu:
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Faktor pribadi Keputusan membeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi, yaitu: a. Usia dan Tahap Siklus Hidup Seseorang membeli barang dan jasa yang
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pemasaran 1) Definisi Pemasaran Pemasaran menurut Kotler (2010: 5) yaitu sebuah proses kemasyarakatan di mana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka
Lebih terperinciBAB III. KERANGKA PEMIKIRAN
BAB III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Definisi Konsumen Sumarwan (2004) menyatakan bahwa konsumen terdiri dari dua yaitu konsumen individu dan konsumen organisasi. Konsumen
Lebih terperinciSTIE DEWANTARA Hak Atas Kekayaan Intelektual Dalam Bisnis
Hak Atas Kekayaan Intelektual Dalam Bisnis Hukum Bisnis, Sesi 6 Pengertian Hak kekayaan intelektual merupakan hak yang diberikan atas hasil dari buah pikiran. Hak ini bersifat eksklusif yang diberikan
Lebih terperinciPERILAKU KONSUMEN : Pengetahuan Produk dan Keterlibatan Konsumen
SELF-PROPAGATING ENTREPRENEURIAL EDUCATION DEVELOPMENT PERILAKU KONSUMEN : Pengetahuan Produk dan Keterlibatan Konsumen Riyanti Isaskar, SP, M.Si Lab. Manajemen Agribisnis, Faculty of Agriculture, Universitas
Lebih terperinciHAK KEKAYAAN INTELEKTUAL ASPEK HUKUM DALAM EKONOMI, ANISAH SE.,MM.
HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL ASPEK HUKUM DALAM EKONOMI, ANISAH SE.,MM. 1 HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL (HAKI) Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) atau Hak Milik Intelektual (HMI) atau harta intelek (di Malaysia)
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Pemasaran dan Orientasi Pada Konsumen Perusahaan yang sudah mengenal bahwa pemasaran merupakan faktor penting untuk mencapai sukses utamanya, akan mengetahui adanya cara
Lebih terperinciIII KERANGKA PEMIKIRAN
III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Penelitian ini mengambil kerangka pemikiran dari berbagai penelusuran teori-teori yang relevan dengan masalah penelitian, serta metode-metode atau
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Teoritis 2.1.1 Perilaku Konsumen Dalam rangka memasarkan produknya, sangatlah penting bagi pemasar untuk mempelajari perilaku konsumen. Dengan mempelajari perilaku konsumen,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemasaran adalah fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan,
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Menurut Kotler dan Keller (2009:6) : Pemasaran adalah fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan menyerahkan nilai
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Perilaku Konsumen Menurut American Marketing Association dalam Peter dan Olson (2013:6), perilaku konsumen adalah dinamika interaksi antara pengaruh dan kesadaran,
Lebih terperinciPENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada dasarnya terdapat tiga fungsi aparatur pemerintah seiring dengan bergulirnya reformasi birokrasi, yaitu fungsi penyelenggaraan pemerintah, fungsi penyelenggaraan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Perilaku Konsumen
7 TINJAUAN PUSTAKA Perilaku Konsumen Konsumen terdiri dari dua jenis yaitu konsumen individu dan organisasi. Konsumen yang membeli barang atau jasa digunakan untuk kebutuhan sendiri dinamakan konsumen
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran Banyak cara yang dilakukan perusahaan untuk dapat mencapai tujuan organisasinya. Salah satunya adalah merancang strategi pemasaran yang efektif. Pemasaran merupakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan/atau jasa yang tersedia
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Konsumen Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan/atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun
Lebih terperinciII. LANDASAN TEORI. Menurut Kotler, Philip dan Gary Armstrong (2008:6) Definisi tersebut memunculkan pengertian bahwa tujuan pemasaran adalah untuk
II. LANDASAN TEORI 2.1 Arti Pentingnya Pemasaran Pemasaran memiliki fungsi untuk menghubungkan antara kebutuhan masyarakat sebagai konsumen akan suatu produk atau jasa dengan organisasi ataupun industri
Lebih terperinciPengaruh Atmosfer Toko Terhadap Keputusan Pembelian
Pengaruh Atmosfer Toko Terhadap Keputusan Pembelian I. Pengertian Perilaku Konsumen Menurut Solomon (2000), perilaku konsumen adalah studi yang meliputi proses ketika individu atau kelompok tertentu membeli,
Lebih terperinciETIKA PERIKLANAN. Pokok Bahasan : Contoh Pedoman Etika Periklanan Manca Negara. Yogi Prima Muda, S.Pd, M.Ikom. Modul ke:
ETIKA PERIKLANAN Modul ke: Pokok Bahasan : Contoh Pedoman Etika Periklanan Manca Negara Fakultas Fakultas Ilmu Komunikasi Yogi Prima Muda, S.Pd, M.Ikom Program Studi Periklanan (Marcomm) www.mercubuana.ac.id
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Kegiatan pemasaran merupakan salah satu dari hal terpenting bagi perusahaan untuk membantu organisasi mencapai tujuan utamanya adalah mendapatkan laba atau
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perilaku Konsumen 2.1.1 Definisi Perilaku Konsumen Menurut American Marketing Association (Peter dan Olson, 2013:6), perilaku konsumen sebagai dinamika interaksi antara pengaruh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Buku sebagaimana pepatah menyatakan adalah jendela dunia. Setiap isi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Buku sebagaimana pepatah menyatakan adalah jendela dunia. Setiap isi buku berisikan pengetahuan umum maupun ilmu pengetahuan lainnya yang akan menambah wawasan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Persepsi Konsumen Persepsi adalah suatu proses memilih, mengatur dan menginterpretasikan informasi mengenai suatu produk barang atau jasa oleh konsumen. Persepsi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. maka diperlukan adanya teori-teori atau konsep-konsep yang memerlukan
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran Sehubungan dengan permasalahan yang terdapat dalam penelitian ini maka diperlukan adanya teori-teori atau konsep-konsep yang memerlukan penjelasan. Dalam
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORITIS
BAB II LANDASAN TEORITIS A. Gaya Hidup 1. Pengertian Gaya Hidup Menurut Kotler yang diterjemahkan oleh Bob Sabran (2009:210) mengatakan: Gaya hidup secara luas didefinisikan sebagai pola hidup seseorang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perilaku Konsumen 2.1.1 Pengertian Perilaku Konsumen Menurut Schiffman dan Kanuk dalam Sumarwan (2004:25) Perilaku konsumen dapat diartikan sebagai perilaku yang diperlihatkan
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Memahami keinginan konsumen dan mempelajari perilaku konsumen sangat penting untuk diperhatikan oleh perusahaan untuk mengetahui bagaimana perilaku
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
1 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Keputusan pembelian Kotler (2008) mengatakan keputusan pembelian merupakan tahap dari proses keputusan pembeli yaitu ketika konsumen benar-benar membeli produk. Dimana
Lebih terperinciHAKI PADA TEKNOLOGI INFORMASI
HAKI PADA TEKNOLOGI INFORMASI JANUARI RIFAI januari@raharja.info Abstrak Apa itu HAKI? Hak Atas Kekayaan Intelektual atau HAKI merupakan hak eksklusif yang diberikan negara kepada seseorang, sekelompok
Lebih terperinciBAB III KERANGKA PEMIKIRAN. Proses dalam pembelian produk susu untuk batita (1-3 tahun) dapat
BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Perilaku Konsumen Proses dalam pembelian produk susu untuk batita (1-3 tahun) dapat diprediksi dengan mengetahui bagaimana perilaku konsumen
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Persepsi 2.1.1 Pengertian Persepsi Persepsi setiap orang terhadap suatu objek berbeda-beda. Hal ini sudah sering sekali kita dengar dalam kehidupan umum. Seorang individu dalam
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Pengertian produk menurut Kotler & Armstrong (2001, p346) adalah segala
BAB 2 LANDASAN TEORI 2. 1 Produk Pengertian produk menurut Kotler & Armstrong (2001, p346) adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA KONSEPTUAL. pembelian secara online. Suhartini (2011) yang meneliti faktor yang
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA KONSEPTUAL A. Kajian Penelitian Terdahulu Ada beberapa penelitian yang pernah dilakukan berkaitan antara kepercayaan, kualitas informasi, dan pengetahuan teknologi internet
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Citra Merek 2.1.1 Pengertian Citra Merek Citra merek dapat didefinisikan sebagai suatu persepsi yang muncul di benak konsumen ketika mengingat suatu merek dari produk tertentu.
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Air merupakan salah satu kebutuhan hidup yang terpenting, karena untuk hidup
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Air merupakan salah satu kebutuhan hidup yang terpenting, karena untuk hidup sehat manusia membutuhkan air bersih. Pada era modern ini sangat sulit mendapatkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ketidakpuasan Konsumen Dan Kebutuhan Mencari Variasi Terhadap Brand
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Noorhayati (2011) melakukan penelitian yang berjudul Analisis Pengaruh Ketidakpuasan Konsumen Dan Kebutuhan Mencari Variasi Terhadap Brand Switching Behavior
Lebih terperinciBab I: Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. Konsep pemasaran mengarahkan perusahaan pada seluruh usaha untuk
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Konsep pemasaran mengarahkan perusahaan pada seluruh usaha untuk memuaskan konsumen dengan mengambil keuntungan dari bisnis yang dijalankan. Cara memuaskan
Lebih terperinciBab 3. Model Perilaku Konsumen
Bab 3 Model Perilaku Konsumen PERILAKU KONSUMEN Tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkembang dengan pesat. Dengan semakin berkembangnya sistem
16 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Di era seperti sekarang ini memerlukan perhatian yang lebih, terutama dalam menghadapi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus berkembang dengan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORITIS. A. Keputusan Pembelian. akan dikemukakan definisi mengenai keputusan membeli menurut para ahli.
BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Keputusan Pembelian 1. Pengertian Keputusan Membeli Untuk mendapat gambaran mengenai keputusan membeli, berikut ini akan dikemukakan definisi mengenai keputusan membeli menurut
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. keunggulan atau keistimewaan suatu produk atau layanan secara menyeluruh
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kualitas Pelayanan Kualitas pelayanan didefinisikan sebagai penilaian pelanggan atas keunggulan atau keistimewaan suatu produk atau layanan secara menyeluruh (Zeithaml, 1988:
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS. Lingkungan Dalam Toko terhadap Niat Pembelian Ulang pada Konsumen
BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Purba (2008), melakukan penelitian yang berjudul Analisis Pengaruh Lingkungan Dalam Toko terhadap Niat Pembelian Ulang pada Konsumen Toserba Carrefour Plaza
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Hak Kekayaan Intelektual (yang selanjutnya disingkat HKI) merupakan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hak Kekayaan Intelektual (yang selanjutnya disingkat HKI) merupakan terjemahan dari Intellectual Property Rights (IPR), yaitu hak atas kepemilikan terhadap karya-karya
Lebih terperinciKERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Perilaku Konsumen Pemahaman tentang perilaku konsumen berkaitan dengan segala cara yang dilakukan orang untuk mendapatkan barang konsumsi
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
PENDAHULUAN Latar Belakang Sebagian besar konsumen yang memberi pengaruh pada pergerakan konsumsi adalah konsumen akhir yang biasanya merupakan konsumen individu (Engel et al. 1995). Setiap konsumen individu
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. sebuah produk (Aaker, 1991). Model asli dari ekuitas merek pelanggan
BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1 Ekuitas Merek Dalam hal ekuitas merek dapat kita pahami bahwa ide utama dari ekuitas merek adalah bahwa kekuatan merek terletak dalam benak konsumen. Ekuitas merek
Lebih terperinciTujuan Penelitian Tujuan Umum
6 6 Tujuan Penelitian Tujuan Umum Secara umum penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kelompok acuan yang dipakai dan pengetahuan terhadap minat beli produk pangan IPB baik pada mahasiswa
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. NIlai, Biaya dan Kepuasan
18 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, karena dengan adanya kegiatan pemasaran akan menimbulkan penawaran produk
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Bab ini berisikan landasan teori yang berhubungan dengan masalah penelitian dan
BAB II LANDASAN TEORI Bab ini berisikan landasan teori yang berhubungan dengan masalah penelitian dan konsep yang mendasari perumusan masalah. Kerangka pemikiran dan hipotesis. Melihat kerangka konsep
Lebih terperinciSISTIM HUKUM INDONESIA POKOK BAHASAN
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI MODUL 13 UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA SISTIM HUKUM INDONESIA POKOK BAHASAN Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) OLEH : M. BATTLESON SH. MH. DESKRIPSI : HAKI mengatur mengeni
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
21 III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Perilaku Konsumen Konsumen secara sederhana dapat didefinisikan sebagai individu yang membeli atau menggunakan barang atau jasa. Dalam
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Lingkungan Toko Lingkungan toko merupakan salah satu bagian dari bauran eceran yang memiliki arti yang sangat penting dalam menjalankan bisnis ritel. Dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tergantung pada perilaku konsumennya (Tjiptono, 2002). konsumen ada dua hal yaitu faktor internal dan eksternal.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan produk saat ini merupakan sebuah dampak dari semakin banyak dan kompleksnya kebutuhan manusia. Dengan dasar tersebut, maka setiap perusahaan harus memahami
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Pemasaran
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Pemasaran Pemasaran adalah proses untuk merencanakan dan melaksanakan perancangan, penetapan harga, promosi, dan distribusi dari ide, barang, dan layanan untuk menimbulkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pengertian pemasaran mengandung pengertian yang lebih luas dari sekedar penjualan dan periklanan. Tjiptono (2002) memberikan definisi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2. Tinjauan Pustaka 2.1 Pemasaran Menurut Philip Kotler (2000), pemasaran adalah proses perencanaan pelaksanaan dari perwujudan, pemberian harga, promosi dan distribusi dari barang-barang,
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Remaja Karakteristik Remaja Kepribadian Remaja dalam Sudut Pandang Konsumen
TINJAUAN PUSTAKA Remaja Karakteristik Remaja Masa remaja dimulai sekitar usia 10 hingga 13 tahun dan berakhir pada sekitar usia 18 hingga 22 tahun (Santrock 2007). Menurut Santrock (2002), ciri utama remaja
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Landasan Teori dan Penelitian Terdahulu 2.1.1 Landasan Teori 2.1.1.1 Teori Tahapan Evolusi Pemasaran Teori-teori dalam pemasaran terus berkembang dan menurut Barnes (2003), perkembangan
Lebih terperinciPENGANTAR KOMPUTER & SOFTWARE I
PENGANTAR KOMPUTER & SOFTWARE I Etika Dalam Pemanfaatan Teknologi II Tim Pengajar KU1102 - Institut Teknologi Sumatera Outline 1. Hak Kekayaan Intelektual - Definisi - Jenis-jenis hak kekayaan intelektual
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Perilaku Konsumen 2.1.1 Definisi Perilaku Konsumen BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut Engel, Blackwell dan Miniard dalam Fadila (2013:2) mendefinisikan perilaku konsumen sebagai tindakan yang langsung
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1. Tinjauan Pustaka Menurut Aksi Agraris Kanisius (AAK), tanaman jeruk sudah lama dibudidayakan di Indonesia. Tanaman jeruk berasal
Lebih terperinciBAB II. LANDASAN TEORI
9 BAB II. LANDASAN TEORI 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Menurut Kotler dan Keller (2011) pemasaran adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. pembeli yaitu ketika konsumen benar-benar membeli produk. Dimana. mengarah kepada keputusan pembelian.
11 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Keputusan pembelian Keputusan pembelian merupakan tahap dari proses keputusan pembeli yaitu ketika konsumen benar-benar membeli produk. Dimana konsumen mengenal masalahnya,
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
12 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan faktor penting dalam siklus yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan konsumen. Dalam salah satu perusahaan, pemasaran merupakan salah
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran mengandung arti luas karena membahas mengenai masalah yang terdapat dalam perusahaan dan hubungannya dengan perdagangan barang dan jasa. Menurut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terdapat berbagai macam keanekaragaman suku dan sangat kaya akan keragaman
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara Indonesia merupakan suatu negara wilayah yang sangat luas dan terdapat berbagai macam keanekaragaman suku dan sangat kaya akan keragaman tradisi dan warisan budaya.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. hasil yang paling diharapkan dari sebuah penelitian mengenai perilaku konsumen.
BAB II LANDASAN TEORI A. LOYALITAS MEREK 1. Definisi Loyalitas Merek Schiffman dan Kanuk (2004) mengatakan bahwa loyalitas merek merupakan hasil yang paling diharapkan dari sebuah penelitian mengenai perilaku
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Konsumen Konsumen adalah seseorang yang membeli suatu produk/jasa untuk memenuhi kebutuhannya. Berdasarkan tujuan pembeliannya, Kotler menklasifikasikan konsumen menjadi dua kelompok
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Swidi(2012) Sikap konsumen berdasarkan teori perilaku yang direncanakan
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian sikap Swidi(2012) Sikap konsumen berdasarkan teori perilaku yang direncanakan dirasakan perasaan menguntungkan atau tidak
Lebih terperinci