II.1.2. Gestalt dan Persepsi Visual Gerakan Gestalt dimulai tahun 1920-an di Jerman dan selama kurang lebih 25 tahun diadakan eksperimen yang mendalam

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "II.1.2. Gestalt dan Persepsi Visual Gerakan Gestalt dimulai tahun 1920-an di Jerman dan selama kurang lebih 25 tahun diadakan eksperimen yang mendalam"

Transkripsi

1 BAB II LANDASAN TEORI II.1. Teori Utama II.1.1. Desain Komunikasi Visual Desain komunikasi visual adalah suatu disiplin ilmu yang bertujuan mempelajari konsep-konsep komunikasi serta ungkapan kreatif melalui berbagai media untuk menyampaikan pesan dan gagasan secara visual dengan mengelola elemen-elemen grafis yang berupa bentuk dan gambar, tatanan huruf, serta komposisi warna serta layout (tata letak atau perwajahan). Dengan demikian, gagasan bisa diterima oleh orang atau kelompok yang menjadi sasaran penerima pesan (Kusrianto, 2007: 2). Berikut ini adalah empat fungsi desain komunikasi visual (Safanayong, 2006: 3): - Untuk memberitahu atau memberi informasi (to inform), mencakup: menjelaskan, menerangkan, dan mengenalkan. - Untuk memberi penerangan (to enlighten), mencakup: membuka pikiran, menguraikan. - Untuk membujuk (to persuade), mencakup: menganjurkan (umumnya dalam periklanan), kompoen-komponennya termasuk kepercayaan, logika, dan daya tarik. - Untuk melindungi (to protect), fungsi khusus untuk desain kemasan dan kantong belanja.

2 II.1.2. Gestalt dan Persepsi Visual Gerakan Gestalt dimulai tahun 1920-an di Jerman dan selama kurang lebih 25 tahun diadakan eksperimen yang mendalam. Teori Gestalt melibatkan masalah atau isu tentang persepsi visual, memori dan asosiasi pikiran dan pengetahuan, psikologi sosial dan psikologi seni. Gestalt adalah sebuah kata dari bahasa Jerman berarti bentuk, tak dapat diterjemahkan ke bahasa Inggris, tetapi secara bebas artinya utuh (whole), konfigurasi atau bentuk. Dasar pemikiran utama dalam teori Gestalt adalah bahwa eksperimen persepsi visual dan penelitian perlu mempertimbangkan lebih dari sekedar unsur yang terpisah yang menjadikan suatu pengalaman, oleh karena efek total suatu pengalaman visual berbeda dengan efek penghimpunan atau pengumpulan dari bagian-bagian yang terpisah. Dengan memahami cara orang melihat dan interpretasi informasi visual, desainer dapat mencapai hasil yang lebih dalam memberi makna pada komposisi dan bentuk. Studi tentang prinsip-prinsip persepsi yang telah ditetapkan melalui uji tanggapan pelihat, membuktikan bahwa kecenderungan manusiaadalah melihat dan mengingat stimulus visual dalam bentuk yang paling sederhana. Ketika mata dan otak mengalami suatu obyek atau lingkungan, mereka dapat mengingat kesan (image) dengan pengelompokan informasi visual secara mental menurut karakteristik-karakteristik tertentu dikenal sebagai aturan pengelompokan (grouping laws) Gestalt (Safanayong, 2006: 43-45). Berikut aturan-aturan dasar mengenai komposisi seni visual, 1-4 sebagai aturan pengelompokan (grouping laws):

3 1. Kemiripan (similarity) Obyek yang mirip satu sama lain cenderung dilihat sebagai kesatuan bentuk. 2. Kedekatan (proximity) Obyek yang ditempatkan secara berdekatan akan membentuk suatu bentuk. 3. Penutupan (closure) Suatu bentuk memperlihatkan closure apabila unsur-unsur yang terpisah ditempatkan sebagai suatu kesatuan daripada bagian-bagian yang berlainan. 4. Kontinuitas (continuity) Kontinuitas terjadi apabila sebagian dari bentuk saling tumpang-tindih atau dalam bentuk bersentuhan. Mata kita mengikuti bentuk yang dominan melintasi bentuk lainnya tanpa terputus. 5. Figur-latar (figure-ground) Ada kecenderungan untuk menginterpretasi data visual sebagai obyek dengan latar belakang atau lebih tepat figur dengan latar. II.1.3. Semiotik Kata semiotik berasal dari kata semeion (bahasa Yunani), yang berarti tanda, maka semiotika berarti ilmu tanda. Semiotika adalah cabang ilmu yang berurusan dengan pengkajian tanda dan segala sesuatu yang berhubungan dengan tanda, seperti sistem tanda dan proses yang berlaku bagi penggunaan tanda

4 (menciptakan dan menyampaikan makna melalui tanda, berkenaan dengan komunikasi). Seluruh teori yang berhubungan dengan semiotika atau semiologi mempertegas cara menata susunan tanda dan bagaimana orang menciptakan makna dari susunan tanda. Seluruh tanda adalah sesuatu yang diambil dari kaidah sosial untuk mewakili sesuatu yang berbeda. (Gambar seekor ikan di papan tulis) ini bukan seekor ikan, tetapi sebuah tanda yang melambangkan seekor ikan. Tanda > Arti/Makna Sekarang coba tutup mata Anda dan bayangkan ikan kemudian tulis atau gambar ikan yang Anda lihat ketika mata anda tertutup (bandingkan, masing-masing pasti berbeda). Selalu ada beragam makna untuk satu tanda. Komunikasi selalu melibatkan penafsiran. Semiotik adalah suatu cara atau teknik untuk mengetahui kemungkinan bagaimana tanda atau lambang ditafsirkan. Jika cabang semiotik lain mempelajari ilmu bahasa atau kata, kita menggunakan semiotik untuk memahami makna dalam komunikasi visual (Safanayong, 2006: 46,48). Semiotik terdiri atas dua aliran utama: 1. Yang bergabung denga Peirce dan tidak mengambil contoh dari ilmu bahasa. 2. Yang bergabung dengan Saussure dan menganggap ilmu bahasa sebagai pemandu, guru/pengajar. Tokoh-tokoh semiotika: 1. Ferdinand de Saussure Seorang Swiss, sebagai peletak dasar ilmu bahasa. Bahasa sebagai gejala,

5 menurutnya dapat dijadikan objek studi, Saussure memulai dengan studi ini awal ilmu bahasa. Salah satu titik tolak Saussure adalah bahwa bahasa harus dipelajari sebagai suatu sistem tanda, ilmu bahasa yang dianggap sebagai studi mengenai jenis tanda tertentu mestinya mendapatkan tempat didalam ilmu tanda, ia menyebutnya semiologi. (Kata semiologi atau semiotika sebagai istilah, keduanya mengandung pengertian yang sama). Bahasa dapat dipahami sebagai suatu sistem signs. Sign adalah bagian interaksi sosial kita sehari-hari. Saussure mengemukakan bahwa unit dasar dari bahasa apa saja adalah sebuah sign atau phoneme. Sebuah sign tersusun dari sebuah signifier (ekspresi suatu gambar, suara atau kata) dan signified (ide dan pemaknaan). Hubungan antara signifier dan signified adalah berubah-ubah. Saussure lebih memperhatikan struktur (langue) daripada penggunaan bahasa (parole). 2. Charles William Morris Seorang pragmatis Amerika yang berakar dari Peirce. Tiga dimensi / bagian semiotika Morris yang dominan digunakan dalam komunikasi visual: - Sintaktik : sign-sign dan hubungan formal dengan sign lainnya, berkenaan dengan keseragaman, keterpaduan sistem/struktur, disiplin, hubungan unsur-unsur, kontiniuitas. - Semantik : sign dan hubungannya dengan obyek yang dipresentasikan, berkenaan dengan makna, arti suatu citra visual dan informasi diungkapkan atau diekspresikan. - Pragmatik : sign dan hubungannya dengan penterjemah, berkenaan

6 dengan teknis dan praktis, seperti ukuran, material, warna dengan pertimbangan kegunaan, kemudahan, keamanan, kenyamanan. II.1.4. Grid Systems Sebuah grid diciptakan sebagai solusi terhadap permasalahan penataan elemen-elemen visual dalam sebuah ruang. Grid systems digunakan sebagai perangkat untuk mempermudah menciptakan sebuah komposisi visual. Melalui grid systems seorang perancang grafis dapat membuat sebuah sistematika guna menjaga konsistensi dalam melakukan repetisi dari sebuah komposisi yang sudah diciptakan, Tujuan utama dari penggunaan grid systems dalam desain grafis adalah untuk menciptakan suatu rancangan yang komunikatif dan memuaskan secara estetik. Walaupun tidak ada aturan-aturan yang baku mengenai penentuan besarnya margin, namun, pemanfaatan ukuran margin yang tepat dapat memberikan dampak visual terhadap keseluruhan rancangan. Margin yang sama besar akan lebih cepat membosankan, sedangkan ukuran margin yang tidak sama besar dapat menciptakan ruang asimetris yang lebih dinamis. Sebagai catatan, grid systems sangat diperlukan sebagai dasar pola dalam menyusun huruf dan gambar dalam jumlah yang banyak, seperti buku, brosur, katalog, surat kabar, dan majalah. Untuk rancangan yang berjumlah satu halaman atau sedikit, penerapan grid systems kadang sering diabaikan. Grid systems dalam sebuah rancangan grafis digunakan sesuai dengan kebutuhan komposisi, ada yang hanya menggunakan satu buah kolom vertikal

7 hingga multi kolom yang menggunakan dua titik koordinat X dan Y (horisontalvertikal). Sebagai catatan, penggunaan grid systems jangan dijadikan sebagai sebuah limitasi dalam menerapkan sebuah komposisi, melainkan difungsikan sebagai perangkat bantu dalam memonitor setiap penempatan elemen-elemen visual pada sebuah bidang rancangan (Sihombing, 2001: 87,89-90). II.1.5. Komposisi Untuk menghasilkan sebuah karya desain grafis yang bagus, perlu diperhatikan masalah komposisi. Komposisi adalah pengorganisasian unsur-unsur rupa yang disusun dalam karya desain grafis secara harmonis antara bagian dengan bagian, maupun antara bagian dengan keseluruhan. Komposisi yang harmonis dapat diperoleh dengan mengikuti kaidah atau prinsip-prinsip komposisi yang meliputi kesatuan (unity), keseimbangan (balance), irama (ritme), kontras, fokus (pusat perhatian), serta proporsi (Kusrianto, 2007: 34-35,38,41-43). II Prinsip Komposisi 1. Kesatuan Kesatuan atau unity merupakan salah satu prinsip yang menekankan pada keselarasan dari unsur-unsur yang disusun, baik dalam wujudnya maupun kaitannya dengan ide yang melandasinya. Kesatuan diperlukan dalam suatu karya grafis yang mungkin terdiri dari beberapa elemen di dalamnya. Dengan adanya

8 kesatuan itulah, elemen-elemen yang ada saling mendukung sehingga diperoleh fokus yang dituju. 2. Keseimbangan Keseimbangan atau balance merupakan prinsip dalam komposisi yang menghindari kesan berat sebelah atas suatu bidang atau ruang yang diisi dengan unsur-unsur rupa. Keseimbangan dapat dibagi menjadi dua yaitu, simetrisasimetris dan memusat-menyebar. 3. Irama Irama atau ritme adalah penyusunan unsur-unsur dengan mengikuti suatu pola penataan tertentu secara teratur agar didapatkan kesan yang menarik. Penataannya dapat dilaksanakan dengan mengadakan pengulangan maupun pergantian secara teratur. 4. Kontras Kontras di dalam suatu komposisi diperlukan sebagai vitalitas agar tidak terkesan monoton. Tentu saja, kontras ditampilkan secukupnya saja karena bila terlalu berlebihan, akan muncul ketidakteraturan dan kontradiksi yang jauh dari kesan harmonis. 5. Fokus Fokus atau pusat perhatian selalu diperlukan dalam suatu komposisi untuk menunjukkan bagian yang dianggap penting

9 dan diharapkan menjadi perhatian utama. Penjagaan keharmonisan dalam membuat suatu fokus dilakukan dengan menjadikan segala sesuatu yang berada di sekitar fokus mendukung fokus yang telah ditentukan. 6. Proporsi Proporsi adalah perbandingan ukuran antara bagian dengan bagian dan antara bagian dengan keseluruhan. Prinsip komposisi tersebut menekankan pada ukuran dari suatu unsur yang akan disusun dan sejauh mana ukuran itu menunjang keharmonisan tampilan suatu desain. II Hierarki Ketika diperlihatkan suatu desain, kesan pertama yang terlihat secara keseluruhan adalah sesuatu yang banyak sekali. Gambar bergabung dengan tipografi membentuk suatu layout pada suatu halaman. Kita cenderung melihat unsur-unsur dalam hal foreground-background atau ruang positif-negatif. Ketika terbentuk foreground, middle ground, dan background maka pembaca mulai untuk masuk ke dalam bagian dengan mengartikan informasi yang ditampilkan. Seorang desainer harus memberikan petunjuk kemana arah pertama kali melihat. Desain grafis adalah suatu tindakan menyeimbangkan. Dengan menggabungkan dua elemen utama, tipografi dan gambar, desainer dapat mengontrol bagaimana informasi yang ingin disampaikan. Dalam sampul

10 buku, judul berperan paling penting dan menonjol. Namun pada buku nonfiksi, judul tidak terlalu berperan penting karena subjudul dapat menjelaskan, warna dari subjudul dapat lebih terlihat. Cara untuk menciptakan kontras adalah dengan ukuran dan skala, warna, harmoni dan tekanan, kejelasan dan konsistensi, letak, bentuk, dan tingkatan. Salah satu cara untuk menciptakan hirarki dengan penggunaan skala. Objek yang lebih besar adalah yang objek pertama yang terlihat dalam suatu komposisi. Hal tersebut dapat digantikan dengan faktor lain, objek yang lebih kecil dengan warna lebih terang atau diletakkan di tempat yang ganjil dapat menarik perhatian kita. Bentuk yang tak berbentuk juga dapat menarik perhatian ketika diletakkan terhadap bentuk geometris. Ukuran yang sangat besar atau sangat kecil, gelap atau terang juga berpengaruh. Arah diagonal, yang tidak tegak lurus atau mendatar dalam bidang memandu and memberi petunjuk seperti panah. Warna yang kontras berperan sangat penting, warna putih dengan ukuran kecil yang berada di bidang warna hitam dapat menuntun. Ketidaknormalan di dalam suatu pengulangan juga akan membuat sesuatu menonjol. (Landa, 2007: ) II.1.6. Tipografi Legibility berhubungan dengan kemudahan mengenali dan membedakan masing-masing huruf/karakter. Legibility menyangkut desain/bentuk huruf yang

11 digunakan. Suatu jenis huruf dikatakan legible apabila masing-masing huruf/karakter- karakternya mudah dikenali dan dibedakan dengan jelas satu sama lain (Rustan, 2011:74). Readibility berkaitan dengan tingkat keterbacaan suatu teks. Teks yang readible berarti keseluruhannya mudah dibaca. Apabila legibility lebih membahas kejelasan karakter satu-persatu, readibility tidak menyangkut huruf/karakter satu persatu, melainkan keseluruhan teks yang disusun dalam suatu komposisi (Rustan, 2011:74). II Pengukuran Ruang Tipografi Istilah spasi sering digunakan dalam pekerjaan pengetikan naskah. Pengertian istilah ini sebenarnya adalah berupa interval antarelemen tipografi yang mencakup (Sihombing, 2001: 24-25): 1. Jarak Antarkata Teknik tradisional yang digunakan untuk pengukuran ruang jarak antarkata adalah penyisipan potongan metal yang diletakkan di antara huruf yang satu dan yang lain. Potongan metal ini disebut quad. Sebuah quad berbentuk persegi empat yang merupakan kotak sebesar ukuran huruf. Quad memiliki satuan yang disebut em. Ukuran setengah dari em adalah en. Apabila huruf dengan ukuran 10 pt maka em-quad-nya berukuran 10 pt x 10 pt. 2. Jarak Antarhuruf Pengukuran jarak antarhuruf (kerning) dalam phototypesetting

12 dan digital composition dihitung dengan sistem unit. Sistem ini tidak memiliki acuan pengukuran yang tetap, dalam pengertian bahwa unit memiliki nilai yang berbeda-beda tergantung kepada sistem yang digunakan. Em merupakan kotak seukuran besarnya huruf, kemudian bila kotak ini dibagi menjadi beberapa segmen yang sama besar, maka setiap segmen ini disebut unit. Sebuah huruf U dapat memiliki lebar 12 unit, sementara huruf t dapat memiliki lebar 6 unit. 3. Jarak Antarbaris Pengukuran jarak antarbaris (leading) dihitung dengan menggunakan satuan point. Teknik tradisional memakai lembaran metal yang disisipkan diantara baris. Lembaran metal ini memiliki ketebalan yang beragam. II Keluarga Huruf Menurut Danton Sihombing (2001: 28-32) perbedaan tampilan yang pokok dalam keluarga huruf dibagi menjadi tiga bentuk pengembangan, yaitu: a. Berat Perubahan berat dan struktur bentuk dasar huruf terletak pada perbandingan antara tinggi dari huruf yang tercetak dengan lebar stroke. Bila ditinjau dari berat huruf, maka anggota dari keluarga huruf ini dapat dibagi menjadi tiga kelompok pokok, yaitu: light, reguler, dan bold. Setiap anggota keluarga huruf

13 baik light, reguler, dan bold memiliki kesamaan ciri fisik, namun dengan tampilnya perbedaan berat dapat memberikan dampak visual yang berbeda. b. Proporsi Perbandingan antara tinggi huruf yang tercetak dengan lebar dari huruf itu sendiri dapat dibagi menjadi tiga kelompok bila ditinjau dari perbandingan proporsi bila ditinjau dari perbandingan proporsi terhadap bentuk dasar huruf tersebut. Pembagiannya adalah condensed, reguler, dan extended. Kelompok huruf-huruf condensed dapat terakomodasi lebih banyak dalam sebuah bidang atau ruang. Namun, huruf-huruf ini apabila dicetak untuk keperluan naskah dalam jumlah yang panjang akan dapat melelahkan mata. c. Kemiringan/Italic Huruf yang tercetak miring dalam terminologi tipografi disebut italic. Huruf italic ini biasanya digunakan untuk memberikan penekanan pada sebuah kata. Disamping itu, huruf-huruf ini juga dipakai untuk menunjukan istilah atau kata yang berasal dari bahasa asing. Umumnya, huruf italic digunakan untuk teks dalam jumlah yang tidak terlalu panjang, seperti untuk keterangan gambar (caption), highlight dari naskah (copyblurb) serta kadang juga digunakan sebagai headline atau sub-head. Sudut kemiringan terbaik adalah 12 derajat. Mata akan sukar

14 mengidentifikasikan huruf italic apabila sudut kemiringan lebih kecil dari 12 derajat. Sebaliknya, apabila sudut kemiringan lebih besar dari 12 derajat, akan mempengaruhi keseimbangan bentuk huruf. II Klasifikasi Huruf Alexander Lawson memperkenalkan klasifikasi huruf yang dikelompokkan berdasarkan sejarah dan bentuk huruf (Rustan, 2011: 46-50): 1. Black Letter Desain karakter Black Letter dibuat berdasarkan bentuk huruf dari tulisan tangan yang populer pada masanya (abad pertengahan) di Jerman (gaya Gothic) dan Irlandia (gaya Celtic). Ditulis menggunakan pena berujung lebar sehingga menghasilkan kontras tebal-tipis yang kuat. Untuk menghemat media (kertas/kulit), karakter ditulis berdempet-dempetan, sehingga hasil keseluruhannya berkesan gelap, berat dan hitam. Inilah awal mula istilah Black Letter. 2. Humanist Di Italia, orang tidak menggunakan typeface bergaya Black Letter, melainkan Roman/Romawi kuno yang negative spacenya cukup banyak sehingga tulisan tampak lebih terang dan ringan, karenanya gaya Humanist mendapat julukan White Letter. Humanist mulai muncul tahun 1469, kelompok typeface

15 ini diberi nama demikian karena memiliki goresan lembut dan organic seperti tulisan tangan. Disebut juga Venetian karena jenis huruf Humanist pertama dibuat di Venisia, Italia. 3. Old Style Kemahiran dan tingkat akurasi para pembuat huruf makin lama makin meningkat, buku cetakan makin banyak, kebutuhan akan bentuk huruf yang mirip tulisan tangan makin berkurang. Faktor- faktor itu mendorong munculnya gaya baru di abad 15: Old Style. Karakter-karakter pada kelompok typeface ini presisi, lebih lancip, lebih kontras dan berkesan lebih ringan, menjauhi bentuk-bentuk kaligrafis/ tulisan tangan. Gaya Old Style mendominasi industri percetakan selama kurang lebih 200 tahun. 4. Transitional Pada abad 17 muncul kelompok typeface dengan gaya baru yang dibuat berdasarkan perhitungan secara ilmiah dan prinsipprinsip matematika, makin menjauh dari sifat kaligrafis/tulisan tangan. Gaya Transitional pertama diciptakan sekitar tahun 1692 oleh Philip Grandjean, dinamakan Roman du Roi, atau typeface Raja, karena dibuat atas perintah Raja Louis XIV. Kelompok ini disebut Transitional karena berada antara Old Style dan Modern.

16 5. Modern Dinamakan modern karena kemunculan typeface ini pada akhir abad 17, menuju era yang disebut Modern Age, sehingga diberi nama Modern. Ciri-cirinya hampir lepas sama sekali dari sifat kaligrafis typeface pendahulunya. 6. Slab Serif Muncul sekitar abad 19, kelompok bergaya Slab Serif awalnya digunakan sebagai display type untuk menarik perhatian pembaca poster iklan dan flier. Disebut juga Egyptian karena bentuknya yang berkesan berat dan horisontal, mirip dengan gaya seni dan arsitektur Mesir Kuno. 7. Sans Serif Jenis huruf berciri Sans Serif (yang artinya: tanpa serif) mulai muncul tahun 1816 sebagai display type dan sangat tidak populer di masyarakat karena pada saat itu dianggap tidak trendi sehingga dinamakan Grotesque, yang artinya lucu/aneh. Contohnya Akzidenz- Grotesk. Sans Serif mulai populer pada awal abad 20, saat para desainer mencari bentuk-bentuk ekspresi baru yang mewakili sikap penolakan terhadap nilai-nilai lama, yaitu pengkotakan masyarakat dalam kelas-kelas tertentu. Gerakan yang disebut dengan Modern Art Movement ini mulai menghapus dekorasi dan hiasan berlebihan pada desain, yang pada saat itu dianggap menyimbolkan golongan kaya dan

17 penguasa. Sans Serif dibagi lagi menjadi tiga kelompok, yaitu Grotesque, Geometric, Humanist Sans Serif yang muncul sebelum abad 20 masuk dalam golongan Grotesque. Contoh: Helvetica, Univers, Akzidenz Grotesk. Geometric Sans Serif memiliki bentuk yang geometris mendekati bentuk-bentuk dasar/basic shapes (segi empat, segi tiga, lingkaran). Mengekspresikan masyarakat industri dan mekanis. 8. Script dan Cursive Script dan Cursive bentuknya didesain menyerupai tulisan tangan, ada yang seperti goresan kuas atau pena kaligrafi. Kalau Script huruf- huruf kecilnya saling menyambung, sedangkan Cursive tidak. Script maupun Cursive didesain untuk digunakan dalam teks yang memadukan huruf besar-kecil, bukan huruf besar semua. 9. Display Kelompok bergaya Display pertama muncul sekitar abad 19 dan semakin banyak karena teknologi pembuatan huruf yang semakin murah. Saat itu jenis huruf Display sangat dibutuhkan dunia periklanan untuk menarik perhatian pembaca. Display type dibuat dalam ukuran besar dan diberi ornamen-ornamen yang indah. Yang diprioritaskan bukan legibility-nya melainkan keindahannya. Kelompok Display/Dekoratif ini juga mewakili segala typeface yang tidak termasuk ke dalam kategori yang

18 lain, baik itu typeface lama maupun baru. II.1.7. Warna Color is a visual sensation that involves three elements: a light source, an object, a viewer (Dameria, 2008: 60). Secara visual, warna memiliki kekuatan yang mampu mempengaruhi citra orang yang melihatnya. Masing-masing warna mampu memberikan respons secara psikologis. Molly E. Holzschlag, seorang pakar tentang warna, dalam tulisannya Creating Color Scheme membuat daftar mengenai kemampuan masing-masing warna ketika memberikan respons secara psikologis kepada pemirsanya, sebagai berikut (Kusrianto, 2007: 46-47): Warna Merah Respons Psikologis yang mampu ditimbulkan Kekuatan, bertenaga, kehangatan, nafsu, cinta, agresifitas, bahaya. Biru Kepercayaan, konservatif, keamanan, teknologi,, kebersihan, perintah. Hijau Alami, kesehatan, pandangan yang enak, kecemburuan, pembaruan. Kuning Optimis, harapan, filosofi, ketidak jujuran/kecurangan, pengecut, pengkhianatan. Ungu Spiritual, misteri, keagungan, perubahan bentuk, galak, arogan. Orange Coklat Energi, keseimbangan, kehangatan. Bumi, dapat dipercaya, nyaman, bertahan.

19 Abu-abu Putih Intelek, futuristik, modis, kesenduan, merusak. Kemurnian/suci, bersih, kecermatan, innocent (tanpa dosa), steril, kematian. Hitam Kekuatan, seksualitas, kemewahan, kematian, misteri, ketakutan, ketidakbahagiaan, keanggunan. Menurut Eiseman (2000), orang-orang yang tinggal lebih dekat dengan garis khatulistiwa cenderung digambarkan dalam warna-warna hangat atau cerah. Warm Colors adalah warna merah, kuning, peralihan warna dari merah ke kuning (oranye, coklat, burgundy, pink) Memiliki kesan yang agresif, energic, bergairah. Warna ini menarik perhatian mata lebih dari kelompok warna lainnya karena sifatnya yang membangkitkan adrenalin (Chijiiwa,1987). II Playful color As uninhibited as the kids who love them, these extroverted brights are for the kids within all of us. A mix of vibrant warms and cools from every color family, their intense vitality expresses movement, activity, exuberance. and above all, unrestrained joy (Eiseman, 2000: 90).

20 Gambar 2.1. Warna playful sumber: Pantone Guide to Communicating with Color II Pencampuran Warna Dua cara pencampuran warna yang diterapkan dalam berbagai perangkat input dan output, yaitu (Dameria, 2008: 61): 1. Warna Additive Pencampuran warna additive adalah pencampuran warna primer cahaya yang terdiri atas warna red, green, dan blue dimana pencampuran ketiga warna primer dengan jumlah yang sama akan menghasilkan warna putih. Kombinasi antara dua warna primer

21 akan menghasilkan warna sekunder. Warna sekunder tersebut yaitu: Cyan (gabungan warna green dan blue), magenta (gabungan warna blue dan red) dan yellow (gabungan warna red dan green). Prinsip pencampuran warna additive diterapkan pada monitor, TV, video, scanner. 2. Warna Subtractive Warna sekunder dari warna additive, namun secara material warna subtractive berbeda dengan warna additive. Warna additive dibentuk dari cahaya, sedangkan warna subtractive dibentuk dari pigment warna yang bersifat transparan. Tinta cetak adalah contoh dari pencampuran warna subtractive. Warna subtractive terdiri atas Cyan, Magenta, dan Yellow. Secara teori pencampuran ketiga warna subtractive akan menghasilkan warna hitam, tetapi kenyataan di lapangan adalah warna coklat tua (karena keterbatasan pigment tinta cetak), oleh sebab itu ditambahkan warna hitam (black dinyatakan dengan symbol K berasal dari kata Key) untuk menambah kepekatannya. Saat ini warna CMYK menjadi warna standard dalam proses cetak separasi warna di industry grafika. II Dimensi Warna Ada tiga macam dimensi warna (Eiseman, 2000: 10): 1. Hue, memiliki pengertian yang sama dengan warna dan

22 istilahnya bisa digunakan secara bergantian. Merah, kuning, dan biru merupakan warna primer. Hijau, orange, dan ungu merupakan warna sekunder. Dan warna tersier merupakan hasil pencampuran dari dua warna sekunder. 2. Saturation (chroma) adalah tingkat intensitas dari warna. Saturation ditentukan oleh seberapa banyak tingkat keabu-abuan sebuah warna. Semakin sedikit tingkat abu-abu sebuah warna, tingkat saturasinya semakin tinggi. Dan warna-warna ini dideskripsikan sebagai warna yang bersih, murni, brilian, cerah, kaya, berani/tegas, hidup/bersemangat, dan warna yang sejati. Warna yang lebih abu-abu atau lebih netral, tingkat saturasinya semakin rendah. Dan warna-warna ini dideskripsikan sebagai warna yang lembut, pucat, halus, berkabut, pudar, dan berdebu. 3. Value merupakan tingkat terang dan gelap sebuah warna. Value yang terang disebut tint, value yang gelap disebut bayangan, dan value yang sedang dideskripsikan sebagai midtone. Variasi pengaturan dari terang ke gelap disebut value pattern. II Fungsi Warna Penerapan warna pada karya memiliki fungsi, menurut Darmaprawira (2002: 120) yaitu: 1. Warna pada karya seni rupa memiliki fungsi: Estetik, simbolik, ekspresi, ungkapan perasaan, personal expression. 2. Warna pada karya desain memiliki fungsi:

23 - Praktis; fungsi terlihat yang ditangkap oleh indra penglihatan manusia dari sebuah objek, menghibur dan menggugah. Contoh: Gambar 2.2. fungsi praktis sumber: cover buku teori dan kreativitas penggunanya Secara kasat mata terlihat mencolok, lingkaran warna diatas hitam dengan tipografi yang mempunyai perbedaan ukuran huruf dan warnanya. - Komunikasi (Estetik, simbolik, personal taste); fungsi tidak kasat mata dari sebuah objek yang memiliki nilai berkenaan dengan visualnya, menyampaikan pesan tersirat. Contoh: Gambar 2.3. fungsi komunikasi sumber: cover buku teori dan kreativitas penggunanya Lingkaran warna, tipografi menyiratkan isi dari buku yaitu: berhubungan, penjelasan, psikologis tentang warna.

24 II.1.8. Ilustrasi Ilustrasi adalah unsur penting dalam dimensi visual, karena selain mempunyai kekuatan bercerita, juga menambah unsur estetik dan daya tarik. Walau input verbal atau teks memang sangat penting, tetapi dengan kekuatan gambar visual, sebuah informasi dapat diperjelas, didramatisir dan atraktif sehingga unsur jenuh dan kaku dapat diminimalisir (Salisbury, 2004). Ilustrasi digunakan untuk membantu mengkomunikasikan pesan dengan tepat, cepat, serta tegas, dan merupakan terjemahan dari sebuah judul. Ilustrasi tersebut diharapkan bisa membentuk suatu suasana penuh emosi, dan menjadikan gagasan seakan-akan nyata. Ilustrasi sebagai gambaran pesan yang tidak terbaca, namun bisa menguraikan cerita, berupa gambar dan tulisan, yaitu bentuk grafis yang memikat. Dengan ilustrasi maka pesan menjadi lebih berkesan, karena pembaca akan lebih mudah mengingat gambar daripada kata-kata (Artini Kusmiati, 1999: 44). Hasil penelitian Seth Spaulding (Sudjana, 2001:12) menyimpulkan ilustrasi gambar sebagai berikut: 1. Ilustrasi gambar merupakan perangkat pelajaran yang sangat menarik minat belajar siswa. 2. Ilustrasi gambar membantu siswa membaca dalam penafsiran dan mengingat isi materi teks yang menyertainya. 3. Pada umumnya anak-anak lebih menyukai setengah atau sehalaman penuh bergambar disertai beberapa petunjuk yang jelas. 4. Ilustrasi gambar harus dikaitkan dengan kehidupan yang nyata, agar minat para

25 siswa menjadi efektif. 5. Ilustrasi gambar hendaknya ditata sedemikian rupa. II.1.9. Buku II Pengertian Buku Ensiklopedi Indonesia (1980: 538) memberikan pengertian buku secara lebih luas dengan menyebutkan bahwa: buku mencakup semua tulisan dan gambar yang ditulis dan dilukis atas segala macam lembaran papirus, lontar, perkamen dan kertas dengan segala bentuknya: berupa gulungan, dilubangi dan diikat dengan atau dijilid muka belakangnya dengan kulit, kain, karton dan kayu. II Anatomi Buku Anatomi dalam sebuah buku antara lain (Iyan Wibowo, 2007): 1. Kover Buku (Sampul Buku) - Kover depan: Kover sangat mempengaruhi daya tarik sebuah buku, sebab persepsi awal terhadap buku ada di sini. Kover depan biasanya berisi judul, nama penulis, nama pemberi pengantar atau sambutan, serta logo dan nama penerbit. - Kover belakang: Biasanya berisi judul buku, sinopsis, biografi penulis, ISBN (International Standard Book Number) berserta barcode-nya, dan alamat penerbit

26 sekaligus logonya. - Punggung buku: Punggung buku berisi nama pengarang, nama penerbit, dan logo penerbit. - Endorsement: Semacam dukungan atau pujian terhadap buku dari pembaca atau ahli atau orang terkenal untuk menambah daya pikat buku yang ditulis di kover buku atau kover belakang. - Lidah kover (jarang ada, buku tertentu saja): Biasanya berisi foto beserta riwayat hidup pengarang dan atau ringkasan buku yang dihadirkan untuk kepentingan estetika dan keeksklusifan buku. 2. Halaman Preliminaries (halaman pendahulu) - Halaman judul: Halaman ini berada di halaman awal, setelah kita membuka cover buku, antara lain berisi judul, subjudul, nama penulis, nama penerjemah, nama penerbit, dan logo. - Hak cipta (copyright) - Halaman tambahan: Halaman ini biasanya berisi motto dan atau ucapan terima kasih dari penulis. - Sambutan - Kata pengantar: Kata pengantar berisi sedikit ulasan atas buku atau ulasan atas penulis, yang ditulis penerbit atau

27 siapa pun yang berkompeten dan berkaitan dengan isi buku. - Prakata: Prakata ditulis sendiri oleh penulis sebagai pemandu sebelum pembaca memasuki materi atau isi buku. Prakata biasanya berisi uraian tentang tujuan serta metode penulisan. - Daftar isi: Memudahkan pembaca mencari halaman isi yang berkaitan dengan tema tertentu dari materi buku. 3. Halaman Isi Buku - Judul bab: Biasanya, jenis beserta ukuran font (font size, lebih besar) judul bab dibuat berbeda dengan judul subbab apalagi dengan isinya). - Penomoran bab - Alinea - Penomoran teks - Perincian - Kutipan - Ilustrasi - Tabel: Penempatan tabel harus berdekatan dengan materi yang berkaitan. Jika tidak memungkinkan karena menyesuaikan lay out, sebaiknya diberi nomor. - Judul lelar: Judul lelar biasanya ditempatkan di atas atau di bawah teks, kadang diletakkan bersebelahan dengan

28 nomor halaman buku. Judul lelar biasanya berisi judul buku (pada setiap halaman genap) dan judul bab atau nama pengarang (pada setiap halaman ganjil). - Inisial: Inisial adalah huruf pertama dalam di awal paragraf setelah judul bab yang dibuat sangat besar melebihi ukuran huruf yang lain. - Catatan samping: Biasanya berada di akhir kalimat kutipan tidak langsung. - Catatan kaki: Biasanya berada di baris paling bawan halaman, sebelum Judul lelar. 4. Halaman Postliminary (penyudah) - Catatan penutup: Semacam catatan kaki yang berada di akhir materi atau setelah bab terakhir. - Daftar istilah: Biasanya berisi istilah-istilah asing dan penjelasannya yang dipakai dalam materi buku. - Lampiran: Penjelasan-penjelasan atau data yang berfungsi sebagai pendukung atau penguat materi buku. - Indeks: Daftar kata atau istilah penting yang dilengkapi dengan nomor halaman. Indeks disusun secara alfabetis dan tereletak pada bagian akhir buku. Kita dapat mencari informasi dari istilah yang terdapat dalam indeks dengan membuka halaman yang tertera di belakang istilah. Namun,

29 tidak semua buku menggunakan indeks sebagaimana tidak semua buku memerlukan indeks. - Daftar pustaka: Berisi daftar buku-buku yang dijadikan referensi dalam menulis materi buku. - Biografi penulis: Penjelasan tentang latar belakang penulis yang melahirkan buku. II Kertas Jenis kertas terdiri dari beberapa macam jenis tergantung pada penggolongan tertentu (Dameria, 2008: ): 1. Berdasarkan keadaan permukaan a. Kertas tak berlapis (uncoated paper) Cirinya permukaan yang berpori-pori dan mempunyai daya serap tinta yang tinggi. Contoh: kertas koran, HVS, HHI. b. Kertas berlapis (coated paper) Kertas yang pada permukaannya diberikan lapisan. Karakter permukaannya halus, licin, mengkilat, daya serap tinta yang rendah. Huruf dan image terlihat lebih tajam dan detil karena tinta tidak bleber. Contoh: art paper, matt coated paper. 2. Berdasarkan jenis serat a. Kertas mengandung kayu, ciri-ciri: tidak tahan disimpan

30 lama, mudah menguning jika kena sinar matahari, harganya murah. Contoh: kertas koran, HHI, kertas telepon, kertas stensil. b. Kertas bebas kayu, ciri-ciri: tahan disimpan lama, tidak mudah menguning, harganya lebih mahal dari kertas yang mengandung kayu. Contoh: HVS, HVO, kertas khusus seperti kertas uang, kertas rokok. 3. Berdasarkan berat / ketebalan a. Kertas : gr/m2 b. Kertas karton : gr/m2 c. Karton : gr/m2 d. Board : >500 gr/m2 II Finishing II Sampul Buku Jenis buku berdasarkan material sampulnya dapat dibedakan menjadi 2 yaitu (Dameria, 2008: 136): 1. Buku soft cover yaitu buku yang sampulnya terbuat dari 1 lembar kertas yang umumnya lebih tebal daripada isi. Berat kertas sampulnya berkisar antara g/m2 berbahan art carton atau kertas fancy. 2. Buku hard cover yaitu, buku yang sampulnya terdiri dari board (karton tebal) yang dilapisi dengan kertas yang

31 sudah di cetak atau bahan lain seperti kulit imitasi dan kain. II Penjilidan Beberapa metode penjilidan yang sering digunakan adalah (Dameria, 2008: ): 1. Saddle Stitching (jahit kawat) Metode penjilidan yang menggunakan kawat, lebih dikenal dengan jilid kawat. 2. Side Stitching Penjilidan menggunakan jahit kawat yang distepleskan dari arah samping. 3. Perfect Binding (lem punggung) Merupakan metode penjilidan yang menggunakan lem pada bagian punggung buku. Metode penjilidan ini cocok untuk pekerjaan dengan halaman lebih dari 60 halaman. 4. Spiral Jumlah halaman yang digunakan terbatas kurang lebih 100 halaman. 5. Case Binding 6. Screw & Post Binding Metode ini adalah bentuk dari side stitching tetapi menggunakan scrup, bukan staples kawat. Kelemahannya

32 buku tidak benar-benar bisa dibuka sampai datar tetapi scrup dapat dibuka untuk mendapatkan halaman terbuka mendatar. 7. Ring Binding Metode jilid ring ini memungkinkan untuk membuka buku secara penuh sampai halaman terbuka mendatar. 8. Plastic Comb Binding Mirip dengan spiral tetapi materialnya menggunakan plastik dan bentuknya lebih lebar daripada kawat. II.2. Teori Pendukung II.2.1. Komunikasi Wilbur Schramm menyatakan komunikasi sebagai suatu proses berbagi (sharing process). Schramm menguraikannya demikian : Komunikasi berasal dari bahasa Latin communis yang berarti umum (common) atau bersama. Apabila kita berkomunikasi, sebenarnya kita sedang berusaha menumbuhkan suatu kebersamaan (commonnes) dengan seseorang, yaitu kita berusaha berbagai informasi, ide atau sikap. Seperti dalam uraian ini, misalnya saya sedang berusaha berkomunikasi dengan para pembaca untuk menyampaikan ide bahwa hakikat sebuah komunikasi sebenarnya adalah usaha membuat penerima atau pemberi komunikasi memiliki pengertian (pemahaman) yang sama terhadap pesan tertentu (Suprapto, 2009: 4).

33 II Tujuan Komunikasi Tujuan komunikasi dapat dibedakan menurut maksud dan caranya menjadi (Safanayong, 2006: 10): identifikasi, informasi, promosi (provokasi, persuasi, propaganda, dsb), ambience (penggarapan lingkungan). Dalam semua usaha komunikasi pemasaran, tujuan diarahkan pada pekerjaan satu atau lebih : 1. Membangun keinginan 2. Menciptakan kesadaran 3. Meningkatkan sikap dan mempengaruhi niat 4. Mempermudah pemakaian atau pembelian II Proses Komunikasi Banyak bacaan dan penelitian mengenai bagaimana kita berkomunikasi. Beberapa pelopor dan ahli bidang komunikasi dan teori-teori adalah Wilbur Schramm, Marshall McLuhan, Paul Messaris, Claude Shannon, dan Warren Weaver. Model Shannon Weaver lebih umum. Bagian-bagian dari proses komunikasi secara umum sebagai berikut (Safanayong, 2006: 12): 1. Pengiriman (encoder / sender) 2. Pesan (message) 3. Medium 4. Penerima (receiver / decoder)

34 5. Umpanbalik (feedback) Menghilangkan atau mengabaikan salah satu komponen akan menyebabkan komunikasi tidak dimengerti atau gagal sama sekali. Dalam kegiatan komunikasi, melibatkan unsur-unsur: 1. Sumber komunikasi (source / sender) 2. Pembuatan kode / penyandian (encoding) 3. Pesan (message) 4. Saluran / medium (channel) 5. Penguraian kode / sandi (decoding) 6. Penerima / komunikan (receiver) 7. Rintangan / distorsi (noise) 8. Umpanbalik (feedback) II.2.2. Informational Books Genre Essential Qualities Organization and Scope Style Tone Illustrations Informational Books Gives information and facts; relates facts to concept; stimulates curiosity; starter not stopper From simplest to most complex; from known to unknown; from familiar to unfamiliar; from early developments to later; chronological; may have slight narrative for younger reader Imagery, figurative language, all devices; comparisons extremely useful; flawed if style is monotonous, repetitious, fragmented in statements Wonder, not mystery; respect; objectivity, occasional humor; fostering scientific attitude of inquiry. Flaws: condescension, anthropomorphism, oversimplification; facts not separated from opinions Diagrams and drawings often clearer than photographs Tabel 2.1. Informational Books Sumber: A Critical Handbook of Children s Literature, p.34

35 II.2.3. Perkembangan Anak II Tema yang Disukai dalam Bacaan Anak Walaupun keyakinan populer menyatakan bahwa anak kecil menyukai cerita yang sangat imajinatif, terdapat bukti bahwa mereka lebih menyukai kriteria tentang hal-hal yang dapat terjadi. Dengan kata lain, mereka lebih menyukai kriteria yang dibumbui dengan sedikit khayal ketimbang yang terjadi sebenarnya atau tentang sesuatu yang jauh di luar jangkauan pengalamannya sehingga tidak dapat mereka pahami. Kebanyakan anak kecil lebih menyukai kriteria tentang orang dan hewan yang dikenalnya. Mereka menyukai karakter ini karena kualitas pribadi atau humornya. Karena mereka mampu mengidentifikasi diri dengan hewan, mereka memperoleh kegembiraan yang besar dari mendengar hal-hal yang dilakukan karakter itu. Dengan berkembangnya kecerdasan dan pengalaman sekolah, anak yang lebih besar menjadi lebih realistik. Mereka menganggap khayalan sebagai kekanak-kanakan atau bohong dan kehilangan minat dalam kriteria yang bersifat khayal seperti hewan yang bersikap sebagai manusia atau dongeng yang tokohnya melakukan hal-hal yang diketahuinya tidak terjadi dalam kehidupan sebenarnya.

36 Anak kemudian mengalihkan minat membacanya ke dalam tiga saluran yang populer; petualangan dan kekerasan, kemewahan dan cinta, serta pendidikan. Saluran mana yang akan dipilihnya sebagian bergantung pada usia dan kemampuan anak membaca, sebagian pada apa saja yang dibaca teman-temannya, dan sebagian lagi pada perhatian dan pola kepribadiannya sendiri (Hurlock, 1978: ). II Membaca Media Populer di Masa Kanak-Kanak Terdapat tiga media yang menyediakan bahan bacaan anak: buku, surat kabar, dan majalah. Di antara ketiga media itu, buku yang paling populer dan surat kabar yang paling kurang populer, walaupun terdapat perbedaan yang jelas dalam kaitannya dengan usia dan individu. Anak kecil menyukai buku kecil yang dapat dibawanya dengan mudah; mereka menyukai buku bergambar orang, hewan, dan benda yang dikenalnya dengan warna yang cerah dan mereka menyukai bahan bacaan yang minimum terutama dengan huruf besar yang dapat dilihatnya dengan mudah tanpa melelahkan mata. Bacaan haruslah sederhana dengan kata-kata yang mudah dimengerti dan kalimat singkat. Dengan bertambahnya usia dan kemampuan membaca beberapa kata dalam bukunya, mereka tetap menyukai gambar-

37 gambar seperti halnya pada masa kecil. Terlalu banyak penekanan pada gambar, lelucon aneh, dan keadaan atau kebiasaan yang tidak dikenal cenderung membosankan anak (Hurlock, 1978: 337). II.2.4. Teori Kognitif Piaget Jean Piaget merupakan tokoh besar dalam psikologi perkembangan, khususnya perkembangan kognitif. Perkembangan kognitif Piaget, secara skematis dapat digambarkan sebagai berikut (Gunarsa, 2006: 161): Tahap / Masa Umur Kekhususan Sensori-motor 0-2 tahun Perkembangan skema melalui refleks-refleks untuk mengetahui dunianya. Mencapai kemampuan dalam mempersepsikan ketetapan dalam obyek. Pra-operasional 2-7 tahun Penggunaan simbol dan penyusunan tanggapan internal, misalnya dalam permainan, bahasa dan peniruan Konkrit-operasional 7-11 tahun Mencapai kemampuan untuk berpikir sistematik terhadap hal-hal atau obyek-obyek yang konkrit. Mencapai kemampuan mengkonservasikan. Formal-operasional 11-dewasa Mencapai kemampuan untuk berpikir

38 sistematik terhadap hal-hal yang abstrak dan hipotesis. II.3. Istilah dan Definisi Background : the part of a picture or pattern that appears to be in the distance or behind the most important part. Body text Foreground : the matter that forms the main text of a printed book. : the part of a picture or scene that appears nearest the viewer. Grid Justify : a guide or template to help obtain design consistency. : formatting to space out lines of type uniformly to a fixed width. Layout : the arrangement of type and visuals on a printed or digital page. Margin : the empty areas on a page that surround the printed matter. Middle ground : an intermediate position between the foreground and background. Negative space : the white space around type or an image. Typeface : the letters, numbers and punctuation marks of a typeface. Sumber: Ambrose (2003: ), Landa (2007: 178)

39

BAB II TINJAUAN TEORI TIPOGRAFI

BAB II TINJAUAN TEORI TIPOGRAFI BAB II TINJAUAN TEORI TIPOGRAFI 2.1 Tipografi 2.1.1 Pengertian Tipografi Tipografi dalam hal ini huruf yang tersusun dalam sebuah alfabet merupakan media penting komunikasi visual. Media yang membawa manusia

Lebih terperinci

BAB IV TAHAPAN PRODUKSI MEDIA

BAB IV TAHAPAN PRODUKSI MEDIA BAB IV TAHAPAN PRODUKSI MEDIA A. Tahap Produksi Media Pada tahap produksi media promosi ini penulis melakukan beberapa tahapan mulai dari sebelum produksi hingga proses produksi media. Adapun ltahapan

Lebih terperinci

BAB III TEORI PENUNJANG

BAB III TEORI PENUNJANG BAB III TEORI PENUNJANG 3.1 TATA LETAK Tata letak atau disebut Layout (manajemen bentuk dan bidang) yaitu : penyusunan elemen-elemen desain yang berhubungan kedalam sebuah bidang sehingga membentuk susunan

Lebih terperinci

MEETING 4 (1) GRAPHIC DESIGNING. Huruf dan tipografi

MEETING 4 (1) GRAPHIC DESIGNING. Huruf dan tipografi MEETING 4 (1) GRAPHIC DESIGNING Huruf dan tipografi Font and typeface Apa itu Font? Koleksi dari huruf, angka, symbol dan karakter yang digunakan untuk membentuk kata. Apa itu typeface? Pandangan artistik

Lebih terperinci

BAB III TEORI PENUNJANG

BAB III TEORI PENUNJANG BAB III TEORI PENUNJANG 3.1 TATA LETAK Tata letak atau disebut Layout (manajemen bentuk dan bidang) yaitu : penyusunan elemen-elemen desain yang berhubungan kedalam sebuah bidang sehingga membentuk susunan

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Definisi Buku Buku 4.2 Definisi Publikasi 4.3 Landasan Teori Teori Layout Grid Systems

BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Definisi Buku Buku 4.2 Definisi Publikasi 4.3 Landasan Teori Teori Layout Grid Systems BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Definisi Buku 4.1.1 Buku Buku Menurut Kamus Bahasa Indonesia adalah lembar kertas yang berjilid, berisi tulisan atau kosong. Sedangkan menurut Oxford Dictionary, buku adalah hasil

Lebih terperinci

Elemen Elemen Desain Grafis

Elemen Elemen Desain Grafis Elemen Elemen Desain Grafis Desain grafis sebagai seni dekat dengan apa yang kita sebut sebagai keindahan (estetika). Keindahan sebagai kebutuhan setiap orang, mengandung nilai nilai subyektivisme. Oleh

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA TEORI

BAB III KERANGKA TEORI BAB III KERANGKA TEORI 3.1 Pengertian Desainer Grafis Pekerjaan desain grafis menuntut pemahaman terhadap esensi dunia visual dan seni (estetika). Sebab desain grafis menerapkan elemen-elemen dan prinsipprinsip

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP. 4.1 Landasan Teori Teori Layout. Layout menurut Gavin Amborse & Paul Harris, (London 2005)

BAB 4 KONSEP. 4.1 Landasan Teori Teori Layout. Layout menurut Gavin Amborse & Paul Harris, (London 2005) BAB 4 KONSEP 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Layout Layout menurut Gavin Amborse & Paul Harris, (London 2005) adalah penyusunan dari elemen-elemen desain yang berhubungan kedalam sebuah bidang sehingga

Lebih terperinci

Tipografi Aplikatif DASAR DASAR DESAIN DALAM TIPOGRAFI. Ir. Kamil Rusdi Abdullah, M.Si. Modul ke: Fakultas FAKULTAS DESAIN DAN SENI KRATIF

Tipografi Aplikatif DASAR DASAR DESAIN DALAM TIPOGRAFI. Ir. Kamil Rusdi Abdullah, M.Si. Modul ke: Fakultas FAKULTAS DESAIN DAN SENI KRATIF Modul ke: 11 DASAR DASAR DESAIN DALAM TIPOGRAFI Fakultas FAKULTAS DESAIN DAN SENI KRATIF Program Studi DESAIN PRODUK Ir. Kamil Rusdi Abdullah, M.Si Anatomi Paragraf Sesungguhnya desain itu sebagai proses

Lebih terperinci

penerima terhadap pengirim mempengaruhi pemikiran penerima. Proses komunikasi dimulai ketika pengirim memilih kata kata, gambar, simbol yang tepat unt

penerima terhadap pengirim mempengaruhi pemikiran penerima. Proses komunikasi dimulai ketika pengirim memilih kata kata, gambar, simbol yang tepat unt BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Teori Komunikasi Komunikasi adalah proses menyalurkan informasi, pertukaran ide atau proses untuk menghadirkan sebuah paham atau pemikiran antara pengirim dan penerima. Hal ini

Lebih terperinci

III. DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. Definisi Katalog Katalog adalah alat publikasi yang digunakan perusahaan sebagai cara untuk mempromosikan produk dan layanan mereka. Grafis memungkinkan berbagai macam

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Publikasi

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Publikasi 16 BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Publikasi Timothy Samara (2005:10) menyatakan publikasi merupakan sebuah perluasan aplikasi dari dua unsur yaitu teks dan gambar. Perluasan aplikasi

Lebih terperinci

Font and typeface. Apa itu Font?

Font and typeface. Apa itu Font? Font and typeface Apa itu Font? Koleksi dari huruf, angka, symbol dan karakter yang digunakan untuk membentuk kata. Apa itu typeface? Pandangan artistik atau desain dari alphabet, termasuk huruf, angka,

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Lingkungan/Komunitas Pada perancangan desain peta dan buku wisata diperlukan keterkaitan antara rancangan produk dengan lingkungan disekitarnya. Hasil rancangan produk

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN. Buku Yoga untuk Kesehatan ini menggunakan dua jenis huruf untuk

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN. Buku Yoga untuk Kesehatan ini menggunakan dua jenis huruf untuk BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Tipografi Buku Yoga untuk Kesehatan ini menggunakan dua jenis huruf untuk menghilangkan kesan monoton. Huruf-huruf yang digunakan yaitu : 1. Berlin Sans FB Berlin

Lebih terperinci

BAB III TEORI PENUNJANG. teori-teori penunjang sebagai referensi praktikan untuk membuat sebuah

BAB III TEORI PENUNJANG. teori-teori penunjang sebagai referensi praktikan untuk membuat sebuah BAB III TEORI PENUNJANG Untuk menunjang laporan Kerja Praktik ini dibutuhkan beberapa teori-teori penunjang sebagai referensi praktikan untuk membuat sebuah perancangan dari proyek yang diberikan perusahaan.

Lebih terperinci

BAB IV PRODUKSI MEDIA

BAB IV PRODUKSI MEDIA BAB IV PRODUKSI MEDIA 4.1. Gambaran Media Produksi Berdasarkan dari pengamatan penulis, selama ini industri tersebut belum menggunakan media komunikasi yang memadai yang dilakukan oleh pemilik industri

Lebih terperinci

DESAIN. Interaksi Manusia & Komputer

DESAIN. Interaksi Manusia & Komputer DESAIN Interaksi Manusia & Komputer Course Overview Design Grafis Filosofi Desain Prinsip-prinsip Desain Grafis Unsur-unsur visual ekonomi Teknik-teknik kode Tifografi Fonts Warna Desain icon Desain Grafis

Lebih terperinci

BAB III TEORI PENUNJANG

BAB III TEORI PENUNJANG BAB III TEORI PENUNJANG 3.1 Desain Grafis dalam Perancangan Desain grafis adalah suatu bentuk komunikasi visual yang menggunakan gambar untuk menyampaikan informasi atau pesan seefektif mungkin. Desain

Lebih terperinci

Aplikasi Warna dalam Tipografi, Pedoman Penggunaan huruf secara Efektif

Aplikasi Warna dalam Tipografi, Pedoman Penggunaan huruf secara Efektif Aplikasi Warna dalam Tipografi, Pedoman Penggunaan huruf secara Efektif Selain bentuk, kesan yang ada pada sebuah huruf dapat pula timbul dengan penambahan warna karena warna membantu huruf untuk membangun

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP DESIGN

BAB IV KONSEP DESIGN BAB IV KONSEP DESIGN 4.1 Definisi Buku Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Balai Pustaka pengertian sebuah buku dalah lembar kertas yang berjilid, berisi tulisan atau kosong. Sedangkan menurut Oxford Dictionary

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori Teori Layout

BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori Teori Layout BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Layout Dalam buku Layout Dasar dan Penerapannya yang ditulis oleh Surianto Rustan, S.Sn (2009:0)Layout merupakan sebagai tata letak elemen-elemen desain

Lebih terperinci

WARNA PERSIAPAN GRAFIKA GRAPHIC DESIGN

WARNA PERSIAPAN GRAFIKA GRAPHIC DESIGN WARNA PERSIAPAN GRAFIKA GRAPHIC DESIGN SMK Negeri 4 Malang Jl. Tanimbar 22 Malang 65117Telp. ( 0341) 353798,Fax (0341) 353798 E-mail : surat@smkn4-mlg.info Definisi Warna Warna adalah salah satu elemen

Lebih terperinci

typos = bentuk grapho = menulis

typos = bentuk grapho = menulis TypoGrafi INTRODUCTION Sejarah huruf, sama tuanya dengan peradaban manusia itu sendiri, sejak manusia mengenal bentuk visual untuk berkomunikasi dan merekam peristiwa, sejak itulah sejarah huruf mulai

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Definisi Publikasi Publikasi berarti penyiaran, pengumuman atau penerbitan suatu karya yang telah diciptakan agar diketahui publik. Pengumuman tersebut dilakukan

Lebih terperinci

PEMBUATAN DESAIN TIPOGRAFI

PEMBUATAN DESAIN TIPOGRAFI PEMBUATAN DESAIN TIPOGRAFI Dasar - Dasar Tipografi Tipografi merupakan suatu ilmu dalam memilih dan menata huruf dengan pengaturan penyebarannya pada ruang ruang yang tersedia, untuk menciptakan kesan

Lebih terperinci

DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN SD-SMP KOMPONEN KEGRAFIKAAN 2007

DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN SD-SMP KOMPONEN KEGRAFIKAAN 2007 DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN SD-SMP KOMPONEN KEGRAFIKAAN 2007 A. UKURAN BUKU Butir Butir 2 Kesesuaian ukuran buku Mengikuti standar ISO. Ukuran buku A4 (20 x 297 mm), A5 (48

Lebih terperinci

Tipografi Aplikatif DASAR DASAR TIPOGRAFI. Ir. Kamil Rusdi Abdullah, M.Si. Modul ke: 03Fakultas FAKULTAS DESAIN DAN SENI KREATF

Tipografi Aplikatif DASAR DASAR TIPOGRAFI. Ir. Kamil Rusdi Abdullah, M.Si. Modul ke: 03Fakultas FAKULTAS DESAIN DAN SENI KREATF Modul ke: DASAR DASAR TIPOGRAFI 03Fakultas FAKULTAS DESAIN DAN SENI KREATF Program Studi DESAIN PRODUK Ir. Kamil Rusdi Abdullah, M.Si Anatomi Paragraf DASAR-DASAR TIPOGRAFI Apa itu Tipografi? Secara umum

Lebih terperinci

BAB III TEORI PENUNJANG

BAB III TEORI PENUNJANG BAB III TEORI PENUNJANG 3.1 Desain Grafis Grafis dalam bahas inggris disebut graphic diartikan sebagai goresan yg berupa titik-titik atau garis yang berhubungan dengan kegiatan mencetak, desain diartikan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. untuk melakukan pekerjaan antara lain, yaitu: terutama gambar logo dua dimensi.

BAB II LANDASAN TEORI. untuk melakukan pekerjaan antara lain, yaitu: terutama gambar logo dua dimensi. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Corel draw Corel draw adalah editor grafik vector yang dibuat oleh corel, Corel sendiri adalah sebuah perusahaan perangkat lunak yang bermarkas di Ottawa, Kanada. Versi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam dunia publikasi, fotografi, video dan juga bidang berorientasi visual

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam dunia publikasi, fotografi, video dan juga bidang berorientasi visual BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Photoshop Photoshop merupakan salah satu software yang paling banyak dipakai dalam dunia publikasi, fotografi, video dan juga bidang berorientasi visual lainnya,

Lebih terperinci

DESKRIPSI BUTIR ANGKET PENILAIAN MODUL MATEMATIKA PROGRAM BILINGUAL PADA MATERI SEGIEMPAT DENGAN PENDEKATAN PMRI

DESKRIPSI BUTIR ANGKET PENILAIAN MODUL MATEMATIKA PROGRAM BILINGUAL PADA MATERI SEGIEMPAT DENGAN PENDEKATAN PMRI Lampiran B6 DESKRIPSI BUTIR ANGKET PENILAIAN MODUL MATEMATIKA PROGRAM BILINGUAL PADA MATERI SEGIEMPAT DENGAN PENDEKATAN PMRI UNTUK SISWA SMP KELAS VII SEMESTER GENAP 1. Kelayakan Penyajian UNTUK AHLI MEDIA

Lebih terperinci

DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN SMA / MA KOMPONEN KELAYAKAN KEGRAFIKAAN BUKU SISWA 2013

DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN SMA / MA KOMPONEN KELAYAKAN KEGRAFIKAAN BUKU SISWA 2013 DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN SMA / MA KOMPONEN KELAYAKAN KEGRAFIKAAN BUKU SISWA 2013 A. UKURAN BUKU Butir 1 Butir 2 Kesesuaian ukuran buku Mengikuti standar ISO, Ukuran buku

Lebih terperinci

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis

Lebih terperinci

DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN SD (KLAS IV, V DAN VI) KOMPONEN KEGRAFIKAAN 2016

DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN SD (KLAS IV, V DAN VI) KOMPONEN KEGRAFIKAAN 2016 DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN SD (KLAS IV, V DAN VI) KOMPONEN KEGRAFIKAAN 2016 BUKU GURU 2017 A. Ukuran Buku Butir 1 Butir 2 Kesesuaian ukuran buku dengan standar ISO Mengikuti

Lebih terperinci

DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN SEKOLAH DASAR (SD) KOMPONEN KEGRAFIKAAN UNTUK PENERBIT 2012

DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN SEKOLAH DASAR (SD) KOMPONEN KEGRAFIKAAN UNTUK PENERBIT 2012 DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN SEKOLAH DASAR (SD) KOMPONEN KEGRAFIKAAN UNTUK PENERBIT 2012 A. UKURAN BUKU Butir 1 Butir 2 Kesesuaian ukuran buku Mengikuti standar ISO. Ukuran buku

Lebih terperinci

BAB IV PRODUKSI MEDIA

BAB IV PRODUKSI MEDIA BAB IV PRODUKSI MEDIA 4.1 Gambaran Media Produksi Berdasarkan data dan informasi lapangan yang penulis dapat, maka penulis kemudian menggunakan beragam elemen desain grafis (garis, bidang, ruang gempal,

Lebih terperinci

Sabtu, 1 Desember 2012

Sabtu, 1 Desember 2012 BlanKonf #4 Desain Grafis Sabtu, 1 Desember 2012 princeofgiri@di.blankon.in @princeofgiri Komponen Desain Grafis Garis Bentuk (Shape) Warna Ilustrasi / Gambar Huruf (Teks) / Tipografi Ruang (Space) Garis

Lebih terperinci

BAB III TINJAUANPUSTAKA

BAB III TINJAUANPUSTAKA BAB III TINJAUANPUSTAKA Dalam Bab III,TinjauanPustaka, penulis akan menerangkan tentang penjelasan- penjelasan mendetail beserta sumber-sumber teoritis yang berkaitan dengan Pengerjaan Cover Video Klip

Lebih terperinci

NIRMANA DUA DIMENSI. Oleh: Dr. Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta 2013

NIRMANA DUA DIMENSI. Oleh: Dr. Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta 2013 NIRMANA DUA DIMENSI Oleh: Dr. Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta 2013 PENGERTIAN NIRMANA Berasal dari dua akar kata, yakni nir yang artinya

Lebih terperinci

DAFTAR ISI ABSTRAK... i. KATA PENGANTAR... ii. UCAPAN TERIMAKASIH... iii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR GAMBAR... x. DAFTAR TABEL...

DAFTAR ISI ABSTRAK... i. KATA PENGANTAR... ii. UCAPAN TERIMAKASIH... iii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR GAMBAR... x. DAFTAR TABEL... DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMAKASIH... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR TABEL... xvii DAFTAR BAGAN......xviii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah.... 1

Lebih terperinci

DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN III PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN SMP, SMA, SMK KOMPONEN KEGRAFIKAAN (UNTUK PENERBIT) 2012

DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN III PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN SMP, SMA, SMK KOMPONEN KEGRAFIKAAN (UNTUK PENERBIT) 2012 DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN III PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN SMP, SMA, SMK KOMPONEN KEGRAFIKAAN (UNTUK PENERBIT) 2012 A. UKURAN BUKU Butir 1 Kesesuaian ukuran buku dengan standar ISO Ukuran buku A4 (210

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP. 4.1 Landasan Teori

BAB 4 KONSEP. 4.1 Landasan Teori BAB 4 KONSEP 4.1 Landasan Teori Landasan teori berfungsi sebagai arah & batasan dalam konsep berfikir sehingga proses perancangan media interaktif ini berada pada arah dan ruang lingkup yang jelas dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Studi sebuah desain, dalam desain komunikasi visual mempunyai peranan yang sangat penting, dalam penciptaan sebuah desain harus melalui tahap yang sesuai dengan kaidah kaidah pada

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. Untuk menunjang publikasi seri kartu permainan Peribahasa Indonesia, maka

BAB 4 KONSEP DESAIN. Untuk menunjang publikasi seri kartu permainan Peribahasa Indonesia, maka 28 BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori Untuk menunjang publikasi seri kartu permainan Peribahasa Indonesia, maka dibutuhkan beberapa teori / metode dsain sebagai landasan penunjang permbuatannya. Teori-teori

Lebih terperinci

Beberapa komponen yang mempengaruhi kemasan media. FIDEL BUSTAMI Bidang Komunikasi dan Pendidikan Masyarakat Coremap

Beberapa komponen yang mempengaruhi kemasan media. FIDEL BUSTAMI Bidang Komunikasi dan Pendidikan Masyarakat Coremap Beberapa komponen yang mempengaruhi kemasan media FIDEL BUSTAMI Bidang Komunikasi dan Pendidikan Masyarakat Coremap BENTUK Bentuk juga bisa digunakan untuk menarik respon dari audien kita. Penggunaan Bentuk

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP. 4.1 Landasan Teori Teori Psikologi Anak. Psikologis anak dan orang dewasa tentu berbeda, oleh karena itu

BAB 4 KONSEP. 4.1 Landasan Teori Teori Psikologi Anak. Psikologis anak dan orang dewasa tentu berbeda, oleh karena itu 14 BAB 4 KONSEP 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Psikologi Anak Psikologis anak dan orang dewasa tentu berbeda, oleh karena itu pada buku yang berjudul Perkembangan Anak karangan Elizabeth B. Hurlock menjelaskan,

Lebih terperinci

Ahli Tipografi disebut TIPOGRAFER (ahlinya tipografi gitu...)

Ahli Tipografi disebut TIPOGRAFER (ahlinya tipografi gitu...) PENDAHULUAN TIPOGRAFI adalah suatu ilmu dalam memilih dan menata HURUF dengan pengaturan penyebarannya pada ruang-ruang yang tersedia, untuk menciptakan kesan tertentu, sehingga dapat menolong pembaca

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Format Teknis Buku 5.1.1 Jenis Cover Jenis cover yang digunakan adalah hardcover, sehingga buku lebih kuat dan tidak cepat rusak. Buku dilengkapi dengan slipcase yang

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Layout. Dalam buku The Fundamentals of Creative Design

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Layout. Dalam buku The Fundamentals of Creative Design BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Layout Dalam buku The Fundamentals of Creative Design disebutkan bahwa layout adalah penempatan posisi dari elemenelemen baik itu teks maupun gambar pada

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP DESAIN. kertas yang berjilid, berisi tulisan atau kosong. Sedangkan menurut Oxford

BAB IV KONSEP DESAIN. kertas yang berjilid, berisi tulisan atau kosong. Sedangkan menurut Oxford BAB IV KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori dan Metode 4.1.1 Definisi Buku Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), buku adalah lembar kertas yang berjilid, berisi tulisan atau kosong. Sedangkan menurut

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam buku Aplikasi Desain Grafis untuk Periklanan (Suyanto, 2004:5-8), tersebut. Ada empat macam tujuan dari iklan, yaitu:

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam buku Aplikasi Desain Grafis untuk Periklanan (Suyanto, 2004:5-8), tersebut. Ada empat macam tujuan dari iklan, yaitu: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Periklanan Periklanan merupakan salah satu tahap dalam pemasaran. Produk barang atau jasa, baik penamaannya, pengemasannya, penetapan harga, dan distribusinya tercermin dalam

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori/Metode

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori/Metode BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori/Metode 4.1.1 Book Design Proccess Menurut buku Indie Publishing oleh Ellen Lupton, dalam membuat suatu buku, ada beberapa hal dibawah ini yang harus kita perhatikan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. gambar untuk menyampaikan informasi atau pesan seefektif mungkin. Dalam

BAB III LANDASAN TEORI. gambar untuk menyampaikan informasi atau pesan seefektif mungkin. Dalam 8 BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Teori Desain Grafis Desain grafis adalah suatu bentuk komunikasi visual yang menggunakan gambar untuk menyampaikan informasi atau pesan seefektif mungkin. Dalam disain grafis,

Lebih terperinci

PERANAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL DALAM PERANCANGAN BUKU MOTIVASI DIBESARKAN OLEH SATU

PERANAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL DALAM PERANCANGAN BUKU MOTIVASI DIBESARKAN OLEH SATU Seminar Nasional Cendekiawan ke 3 Tahun 2017 ISSN (P) : 2460-8696 Buku 2 ISSN (E) : 2540-7589 PERANAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL DALAM PERANCANGAN BUKU MOTIVASI DIBESARKAN OLEH SATU Zahra Desriani 1), Elda

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menurut Effendy adalah: Strategi adalah perencanaan (planning) dan manajemen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menurut Effendy adalah: Strategi adalah perencanaan (planning) dan manajemen BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Strategi Komunikasi Dalam kegiatan komunikasi pemasaran diperlukan strategi-strategi yang tepat agar program yang dijalankan dapat mencapai target. Strategi seksi pemasaran,

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 49 BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Format Teknis Buku 5.1.1 Ukuran Buku Ukuran buku adalah 20 x 25.2 cm. Ukuran buku sengaja tidak dibuat terlalu besar agar pembaca dapat dengan mudah membacanya

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN / KOMUNITAS Dewasa ini komik merupakan salah satu media komunikasi yang sedang populer. Selain karena mudah dipahami, komik juga media yang menarik untuk

Lebih terperinci

Tipografi Aplikatif PENGGUNAN HURUF DISPLAY. Ir. Kamil Rusdi Abdullah, M.Si. Modul ke: 10Fakultas FAKULTAS TEKNI PERENCANAAN DAN DESAIN

Tipografi Aplikatif PENGGUNAN HURUF DISPLAY. Ir. Kamil Rusdi Abdullah, M.Si. Modul ke: 10Fakultas FAKULTAS TEKNI PERENCANAAN DAN DESAIN Modul ke: PENGGUNAN HURUF DISPLAY 10Fakultas FAKULTAS TEKNI PERENCANAAN DAN DESAIN Program Studi DESAIN PRODUK Ir. Kamil Rusdi Abdullah, M.Si Anatomi Paragraf DISPLAY DISPLAY DISPLAY DISPLAY Adalah memamerkan

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. Menurut kutipan dari buku "Tipografi dalam Desain Grafis", Danton

BAB 4 KONSEP DESAIN. Menurut kutipan dari buku Tipografi dalam Desain Grafis, Danton BAB 4 KONSEP DESAIN 3.1 Landasan Teori 1. Teori Tipografi Menurut kutipan dari buku "Tipografi dalam Desain Grafis", Danton Sihombing. MFA, tipografi bukan lagi merupakan pelengkap suatu statement visual,

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Desain Komunikasi Visual. Menurut Jessica Helfand dalam situs

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Desain Komunikasi Visual. Menurut Jessica Helfand dalam situs BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Desain Komunikasi Visual Menurut Jessica Helfand dalam situs http://www.aiga.org, Desain Komunikasi Visual merupakan kombinasi kompleks rata-rata dan

Lebih terperinci

BAGIAN 5 DASAR PERANCANGAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL

BAGIAN 5 DASAR PERANCANGAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL BAGIAN 5 DASAR PERANCANGAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL Pada bagian ini akan dibahas secara lebih mendalam hal-hal yang berkaitan dengan dasar perancangan media iklan dan komunikasi visual, yang meliputi;

Lebih terperinci

ESTETIKA BENTUK SEBAGAI PENDEKATAN SEMIOTIKA PADA PENELITIAN ARSITEKTUR

ESTETIKA BENTUK SEBAGAI PENDEKATAN SEMIOTIKA PADA PENELITIAN ARSITEKTUR ESTETIKA BENTUK SEBAGAI PENDEKATAN SEMIOTIKA PADA PENELITIAN ARSITEKTUR Jolanda Srisusana Atmadjaja Jurusan Arsitektur FTSP Universitas Gunadarma ABSTRAK Penelitian karya arsitektur dapat dilakukan melalui

Lebih terperinci

BAB IV KAJIAN ILUSTRASI MANUAL BERWARNA KARYA RUKMUNAL HAKIM

BAB IV KAJIAN ILUSTRASI MANUAL BERWARNA KARYA RUKMUNAL HAKIM BAB IV KAJIAN ILUSTRASI MANUAL BERWARNA KARYA RUKMUNAL HAKIM Penyandang buta warna tentu memiliki sesuatu hal yang mempengaruhinya dalam proses pembuatan karya visualnya. Adler (seperti dikutip Damajanti,

Lebih terperinci

DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN SMP, SMA, SMK KOMPONEN KEGRAFIKAAN 2007

DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN SMP, SMA, SMK KOMPONEN KEGRAFIKAAN 2007 DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN SMP, SMA, SMK KOMPONEN KEGRAFIKAAN 2007 A. UKURAN BUKU Butir 1 Butir 2 Kesesuaian ukuran buku dengan standar ISO Ukuran buku A4 (210 x 297 mm), A5

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. Orangeseed Design, desain dapat menjadi dan melakukan segala hal. Desain adalah

BAB 4 KONSEP DESAIN. Orangeseed Design, desain dapat menjadi dan melakukan segala hal. Desain adalah BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori Desain Grafis Menurut kutipan yang diambil dari buku Bringing Graphic Design In-House, Orangeseed Design, desain dapat menjadi dan melakukan segala hal. Desain adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melalui desain cover. Karena keefektifan di cover menekankan pada bentuk

BAB I PENDAHULUAN. melalui desain cover. Karena keefektifan di cover menekankan pada bentuk 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Cover merupakan media komunikasi visual yang bertujuan untuk menyampaikan pesan, informasi, dan ilmu pengetahuan. Salah satu daya tarik pada media bacaan adalah

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP DESAIN

BAB IV KONSEP DESAIN BAB IV KONSEP DESAIN 4.1 LANDASAN TEORI: 4.1.1 Teori Desain Komunikasi Visual Desain Komunikasi Visual memiliki 3 fungsi,yakni : Untuk menyampaikan informasi (to inform) Untuk mencerminkan identitas (to

Lebih terperinci

DIMENSI WARNA. DEDDY AWARD WIDYA LAKSANA, M.Pd

DIMENSI WARNA. DEDDY AWARD WIDYA LAKSANA, M.Pd DIMENSI WARNA DEDDY AWARD WIDYA LAKSANA, M.Pd Warna panas: adalah kelompok warna dalam rentang setengah lingkaran di dalam lingkaran warna mulai dari merah hingga kuning Warna dingin, adalah kelompok

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. Kampanye isu sosial, bukan kampanye politik, bukan kampanye demonstrasi dan bukan

BAB 4 KONSEP DESAIN. Kampanye isu sosial, bukan kampanye politik, bukan kampanye demonstrasi dan bukan BAB 4 KONSEP DESAIN 4.3 Landasan Teori 4.3.1 Kampanye Sosial Kampanye isu sosial, bukan kampanye politik, bukan kampanye demonstrasi dan bukan kampanye promosi produk dan jasa. kampanye isu sosial merupakan

Lebih terperinci

Penerapan karakter huruf pada media [ POSTER ]

Penerapan karakter huruf pada media [ POSTER ] Penerapan karakter huruf pada media [ POSTER ] Adalah sebuah karya desain komposisi gambar dan huruf yang dirancang sedemikian rupa untuk menarik perhatian sehingga dapat menyampaikan suatu informasi secara

Lebih terperinci

Tipografi Aplikatif TIPOGRAFI IKLAN MEDIA CETAK. Ir. Kamil Rusdi Abdullah, M.Si. Modul ke: 15Fakultas FAKULTAS DESAIN DAN SENI KREATIF

Tipografi Aplikatif TIPOGRAFI IKLAN MEDIA CETAK. Ir. Kamil Rusdi Abdullah, M.Si. Modul ke: 15Fakultas FAKULTAS DESAIN DAN SENI KREATIF Modul ke: TIPOGRAFI IKLAN MEDIA CETAK 15Fakultas FAKULTAS DESAIN DAN SENI KREATIF Program Studi DESAIN PRODUK Ir. Kamil Rusdi Abdullah, M.Si Anatomi Paragraf Bagian Isi Memberikan pemahaman dan wawasan

Lebih terperinci

BAB III DATA. 3.1 Data Objek Profil Usaha

BAB III DATA. 3.1 Data Objek Profil Usaha BAB III DATA 3.1 Data Objek 3.1.1 Profil Usaha Dodo Motor adalah sebuah usaha yang bergerak di bidang jasa. Hal inilah yang membuat salah seorang yang bernama Dodo berhasil menggerakan tangannya dalam

Lebih terperinci

BAB II Analisis Data dan Fakta

BAB II Analisis Data dan Fakta BAB II Analisis Data dan Fakta 2.1 Analisis Kelayakan Masalah Saat ini Handlettering sedang banyak digemari oleh masyarakat di Indonesia khususnya dikota-kota besar, dan bermunculan penggiat-penggiat baru

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Multimedia Definisi dari multimedia menurut Hofstetter dalam Juhaeri (2012), multimedia adalah pemanfaatan komputer untuk membuat dan menggabungkan teks, grafik, audio, gambar

Lebih terperinci

COLOR TEHORY. Ir Wahyu Catur Wibowo, M.Sc, Ph.D

COLOR TEHORY. Ir Wahyu Catur Wibowo, M.Sc, Ph.D COLOR TEHORY Ir Wahyu Catur Wibowo, M.Sc, Ph.D wibowo@cs.ui.ac.id http://telaga.cs.ui.ac.id/~wibowo Warna Primer Tidak dapat dibuat dengan kombinasi warna apa pun Red Blue Yellow Warna Sekunder Terbentuk

Lebih terperinci

DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN SMP, SMA, SMK KOMPONEN KEGRAFIKAAN

DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN SMP, SMA, SMK KOMPONEN KEGRAFIKAAN DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN SMP, SMA, SMK KOMPONEN KEGRAFIKAAN (PENULIS) 2012 A. UKURAN BUKU Butir 1 Butir 2 Kesesuaian ukuran buku dengan standar ISO Ukuran buku A4 (210 x

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP DESAIN. proses kreatif maupun pelaksanaan promosi berada pada arah & ruang lingkup yang jelas &

BAB IV KONSEP DESAIN. proses kreatif maupun pelaksanaan promosi berada pada arah & ruang lingkup yang jelas & 18 BAB IV KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori Landsan teori berfungsi sebagai arah & batasan dalam konsep berpikir kreatif sehingga proses kreatif maupun pelaksanaan promosi berada pada arah & ruang lingkup

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Desain Grafis Desain grafis terdiri dari dua buah kata yaitu desain dan grafis, desain merupakan proses atau perbuatan dengan mengatur segala sesuatu sebelum bertindak

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seseorang (http://niappa.wordpress.com). Namun menurut Suyatno, desain grafis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seseorang (http://niappa.wordpress.com). Namun menurut Suyatno, desain grafis BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Desain Grafis Pengertian desain adalah sebuah hasil akhir dari rangkaian proses kreatif seseorang (http://niappa.wordpress.com). Namun menurut Suyatno, desain grafis didefinisikan

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. dengan huruf dan jenis huruf (typeface). Fungsi dari huruf selain untuk

BAB 4 KONSEP DESAIN. dengan huruf dan jenis huruf (typeface). Fungsi dari huruf selain untuk BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori / Metode 1. Teori Tipografi Typografi adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu yang berhubungan dengan huruf dan jenis huruf (typeface). Fungsi dari huruf selain

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN BAB III METODE PERANCANGAN Metodologi perancangan yang di gunakan selama kerja praktek di CV. Rombongku adalah : 3.1 Metodologi Dalam kerja praktek ini, penulis berusaha menemukan permasalahan yang ada

Lebih terperinci

III. METODE PENCIPTAAN TOPENG SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI RUPA. A. Implementasi Teoritis

III. METODE PENCIPTAAN TOPENG SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI RUPA. A. Implementasi Teoritis III. METODE PENCIPTAAN TOPENG SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI RUPA A. Implementasi Teoritis Penulis menyadari bahwa topeng merupakan sebuah bagian peninggalan prasejarah yang sekarang masih mampu

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL 3.1. Strategi Perancangan Perancangan tipografi dengan mengadaptasi khat kufi dalam seni kaligrafi ini mencakup beberapa tahapan sehingga terciptanya suatu

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 1.1 Landasan Teori

BAB 4 KONSEP DESAIN. 1.1 Landasan Teori BAB 4 KONSEP DESAIN 1.1 Landasan Teori 4.1.1 Tipografi dan Layout 1.1.1.1 Tipografi Menurut Jefkins (1996, p248), tipografi adalah seni memilih jenis huruf dari ratusan jumlah rancangan atau desain jenis

Lebih terperinci

BAB III METODE KERJA PRAKTEK. ada dan mempelajari serta menganalisis permasalahan yang ada di PT Siap

BAB III METODE KERJA PRAKTEK. ada dan mempelajari serta menganalisis permasalahan yang ada di PT Siap BAB III METODE KERJA PRAKTEK Dalam kerja praktek ini, penulis berusaha menemukan permasalahan yang ada dan mempelajari serta menganalisis permasalahan yang ada di PT Siap Technovation Unggul. Permasalahan

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A.. KONSEP PERANCANGAN 1. Latar Belakang Perencanaan Konsep perancangan adalah segala sesuatu yang melatar belakangi dalam perancangan karya, yaitu pembuatan identitas visual

Lebih terperinci

12/1/ Pengaturan 2.Keseimbangan 3.Warna 4.Legibilitas (Kemudahan dibaca) 5.Menarik

12/1/ Pengaturan 2.Keseimbangan 3.Warna 4.Legibilitas (Kemudahan dibaca) 5.Menarik Perancangan Visual Unsur Visual (Foto, gambar, grafik) TIM Media Pembelajaran FT Unsur teks/huruf 1.Pengaturan 2.Keseimbangan 3.Warna 4.Legibilitas (Kemudahan dibaca) 5.Menarik a. Perataan b. Bentuk c.

Lebih terperinci

1.1 Intensitas. 1.2 Luminansi. 1.3 Lightness. 1.4 Hue. 1.5 Saturasi

1.1 Intensitas. 1.2 Luminansi. 1.3 Lightness. 1.4 Hue. 1.5 Saturasi 1.Definis Warna Dalam ilmu fisika warna didefinisikan sebagai gelombang elektromagnetik cahaya, sedangkan dalam bidang ilmu seni rupa dan desain warna didefinisikan sebagai pantulan tertentu dari cahaya

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN TIPOGRAFI JUDUL FILM HOROR INDONESIA PADA MEDIA POSTER

BAB IV TINJAUAN TIPOGRAFI JUDUL FILM HOROR INDONESIA PADA MEDIA POSTER BAB IV TINJAUAN TIPOGRAFI JUDUL FILM HOROR INDONESIA PADA MEDIA POSTER 1.1 Tipografi Pada Judul Film Horor Film merupakan media komunikasi dari berbagai teknologi dan unsur-unsur kesenian. Bentuk imaji

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN Definisi Buku

BAB 4 KONSEP DESAIN Definisi Buku BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1. Definisi Buku Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, buku adalah lembar kertas yang berjilid, berisi tulisan atau kosong. Sedangkan menurut Oxford Dictionary, buku adalah hasil

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. akan berbentuk selongsong yang tebal dan mewah. desain buku dipengaruhi dan harus diperhatikan pada:

BAB 4 KONSEP DESAIN. akan berbentuk selongsong yang tebal dan mewah. desain buku dipengaruhi dan harus diperhatikan pada: BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Desain Buku Publikasi buku merupakan salah satu industri yang berkembang saat ini, begitupun juga penerbit-penerbit baru yang bermunculan dan mengeluarkan

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Format Teknis Buku 5.1.1 Ukuran Buku Ukuran buku adalah 18,5 x 27 cm per halaman atau 26 x 36 cm untuk spread. Buku ini berukuran cukup besar untuk lebih menonjolkan

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP DESAIN

BAB IV KONSEP DESAIN 13 BAB IV KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Desain Komunikasi Visual Dalam sebuah artikel dari http://sadidadalila.wordpress.com/ menjelaskan bahwa Desain Komunikasi Visual adalah ilmu yang

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori Target audiens dalam publikasi buku ini difokuskan untuk ibu yang mempunyai anak usia 3-8 tahun. Mengapa ditargetkan untuk ibu yang mempunyai anak usia 3-8 tahun?

Lebih terperinci

Titik Suatu bentuk kecil yang tidak mempunyai dimensi. Raut titik yang paling umum adalah bundaran seder-hana, mampat, tak bersudut dan tanpa arah

Titik Suatu bentuk kecil yang tidak mempunyai dimensi. Raut titik yang paling umum adalah bundaran seder-hana, mampat, tak bersudut dan tanpa arah Elemen Desain Elemen elemen tata rupa dapat dikelompokan menjadi 5 bagian Titik Suatu bentuk kecil yang tidak mempunyai dimensi. Raut titik yang paling umum adalah bundaran seder-hana, mampat, tak bersudut

Lebih terperinci

DESAIN GRAFIS. Salah satu kriteria penting dari sebuah antar muka adalah tampilan yang menarik.

DESAIN GRAFIS. Salah satu kriteria penting dari sebuah antar muka adalah tampilan yang menarik. 1 DESAIN GRAFIS Salah satu kriteria penting dari sebuah antar muka adalah tampilan yang menarik. Perancang tampilan selain harus mempunyai jiwa seni yang memadai, juga harus mengerti selera pengguna secara

Lebih terperinci

mempertimbangkan hasil akhir. Bermain dilakukan secara suka rela dan tidak ada paksaan atau tekanan dari luar kewajiban. ( Perkembangan Anak Jilid 1,

mempertimbangkan hasil akhir. Bermain dilakukan secara suka rela dan tidak ada paksaan atau tekanan dari luar kewajiban. ( Perkembangan Anak Jilid 1, BAB I Pendahuluan 1. 1 Latar Belakang Selain keluarga, sekolah dan mainan, buku bacaan merupakan salah satu hal yang melingkupi kehidupan anak-anak. Secara psikologis, membaca merupakan salah satu bentuk

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Hal I. FORMAT PENULISAN SECARA UMUM... 1 II. BAGIAN-BAGIAN TUGAS AKHIR... 5

DAFTAR ISI. Hal I. FORMAT PENULISAN SECARA UMUM... 1 II. BAGIAN-BAGIAN TUGAS AKHIR... 5 DAFTAR ISI Hal I. FORMAT PENULISAN SECARA UMUM... 1 1. 1. Bahasa Penulisan... 1 1. 2. Format penulisan... 1 1. 3. Penomoran Halaman... 3 1. 4. Tabel, gambar, grafik, skema, dan objek lainnya... 3 1. 5.

Lebih terperinci