4.1 Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) dan Promosi Higiene

Transkripsi

1 BAB IV PROGRAM PENGEMBANGAN SANITASI SAAT INI DAN YANG DIRENCANAKAN Pemerintah Kabupaten Hulu Utara telah melaksanakan pembangunan layanan sanitasi walaupun masih sangat terbatas. -kegiatan penyediaan layanan sanitasi menjadi tugas dari beberapa dinas maupun instansi seperti dinas kesehatan, badan lingkungan hidup dan dinas pekerjaan umum serta Pasar, Kebersihan dan Tata Kota. Program-program pengembangan sanitasi yang telah dilakukan pada tahun 20 dan rencana untuk tahun 20 dari masing-masing dinas atau instansi dapat dilihat pada tabel-tabel di bawah ini.. Perilaku Bersih Sehat (PHBS) dan Promosi Higiene Berdasarkan UU No.6 Tahun 2009 telah dideskripsikan bahwa pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis. Dan salah satu pilar untuk mewujudkan pembangunan kaesehatan tersebut dengan meluncurkan program hidup bersih dan sehat (PHBS) dimana dalam program PPSP dikenal prohisan (Promosi Higiene dan sanitasi) bersih dan sehat dapat diartikan sebagai hidup di lingkungan yang memiliki standar kebersihan dan kesehatan serta menjalankan pola/perilaku hidup bersih dan sehat. yang sehat dapat memberikan efek terhadap kualitas kesehatan. seseorang akan menjadi baik jika lingkungan yang ada di sekitarnya juga baik. Begitu juga sebaliknya, kesehatan seseorang akan menjadi buruk jika lingkungan yang ada di sekitarnya kurang baik. Dalam penerapan hidup bersih dan sehat dapat dimulai dengan mewujudkan lingkungan yang sehat. yang sehat memiliki ciri-ciri tempat tinggal (rumah) dan lingkungan sekitar rumah yang sehat Di Kabupaten Hulu Utara, penanganan perilaku hidup bersih dan sehat dan promosi hygiene dan sanitasi dilakukan oleh, berdasarkan trend anggaran kesehatan (Dinkes + RS) pada empat tahun terakhir belum mencapai 0% dari Kabupaten. Adapun program dan kegiatan tahun berjalan (tahun 20) maupun tahun 20 disajikan dalam tabel. dan tabel.2 : Tabel. Rencana program dan kegiatan Promosi Higiene dan Sanitasi tahun 20 No 2 Nama program/kegiatan Satuan Volume Indikasi biaya Pendanaan Program Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat Keg. Pengembangan Media Promosi dan informasi sadar hidup sehat Paket Keg. Penyuluhan masyarakat pola hidup paket sehat Program Pengembangan Sehat Pendampingan program PPSP paket Pelatihan Pembuatan Jamban Sehat Paket Jumlah : Renja Kab. Hulu Utara Tahun 20 Penanggung Dokumen Perencanaan Hal -86

2 Tabel.2 PHBS dan promosi hygiene dan sanitasi tahun 20 Biaya Dana. 2. Program promosi kesehatan & pemberdayaan masyarakat Keg. Pengembangan Media Promosi dan Informasi sadar Sehat (poster, bulletin, stiker, leaflet kesehatan) Program Pengembangan Liingkungan Sehat Keg. Pengkajian Pengembangan Sehat (Studi EHRA) Program Pengembangan Sehat Keg. Penyuluhan Menciptakan Sehat ( Pelatihan pengelolaan sampah, pelatihan klinik sanitasi, pelatihan pengelola AMIU, pelatihan pembuatan jamban sehat, lomba desa STBM) Keg. Penyuluhan Masyarakat Pola Sehat puskesmas PAD desa PAD desa PAD desa PAD TOTAL : DPA Kab. Hulu Utara Tahun 20 Kab. Hulu Utara Kab. Hulu Utara Kab. Hulu Utara Kab. Hulu Utara Hal -87

3 .2 Peningkatan Air Limbah Domestik Pada tahun anggaran 202, Pekerjaan Umum Kabupaten Hulu Utara telah menetapkan sasaran strategis dalam pelaksanaan pembangunan yang akan dicapai yaitu salah satunya adalah peningkatan kesehatan masyarakat dan lingkungan dimana didalamnya menyinggung masalah rumah yang bersanitasi rendah dan rendahnya cakupan layanan air bersih. Untuk penanganan limbah domestik juga seharusnya dilakukan oleh tetapi tupoksi selama ini hanya mengacu pada pembinaan dan pengawasan untuk limbah industri (belum ada institusi yang mengatur pengelolaan limbah domestik di Kabupaten Hulu Utara). Adapan rencana program dan kegiatan pengelolaan air limbah domestik tahun 20 dan program dan kegiatan tahun berjalan (tahun 20) dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel. Rencana program dan kegiatan pengelolaan air limbah domestik tahun Program sehat perumahan penyediaan sarana penyehatan dan sanitasi lingkungan Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Pemukiman Pembuatan fasilitas sanitasi daerah kumuh dan padat penduduk Pemantauan Kualitas Peningkatan Peran Serta Masyarakat Dalam Pengendalian Pembangunan/Pengadaan/ Peningkatan sarana dan prasarana Pengkajian Dampak unit 22 unit pendanaan/ pembiayaan DAK (Pendamping) APBN MURNI APBN penanggung PU Cipta Karya PU Cipta Karya dokumen perencanaan unit KPLH unit KPLH unit DAK KPLH unit KPLH Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan saranaa dan prasarana puskesmas/pustu dan jaringannya 7 Pengadaan MCK, SAB dan Tong Air Pembangunan MCK, Sumur bor dan mesin pompa unit unit Pembangunan MCK unit

4 Pengadaan WC Rumah Tangga unit TOTAL : PU & Renja KPLH 20 serta Renja 20 Tabel. pengelolaan air limbah domestik tahun 20 Pemantauan Kualitas unit 59,000,000 pendanaan 2 Pengkajian Dampak unit sungai Seluruh Kecamatan di HSU Lomba Sekolah Adiwiyata unit Amuntai 5 Pengujian kadar polusi limbah padat dan limbah cair unit Pembuatan MCK Plus unit Pembuatan Septik tank komunal unit TOTAL : DPA PU dan Tahun 20 RSU Pembalah Batung Pandan Pandan Institusi PU PU

5 . Peningkatan Persampahan Untuk pelayanan pengelolaan sampah, cakupan pelayanannya masih terbatas pada wilayah perkotaan Amuntai dan beberapa pusat kegiatan di Ibukota Kecamatan seperti pasar kecamatan. Adapun jumlah penduduk yang terlayani pengelolaan sampah di kawasan perkotaan amuntai hanya sebesar 67,8% dan untuk cakupan luasan wilayah yang terlayani adalah seluas 26%. Frekuensi pengangkutan sampah rata-rata adalah kali rotasi dalam satu hari tergantung kebutuhan dengan tenaga pengangkut 6 orang termasuk sopir dengan jumlah sampah sebesar 90m (gabungan antara sampah rumah tangga dan sampah pasar maupun sampah fasum). Untuk pemrosesan akhir sampah, Kabupaten Hulu Utara menggunakan TPA Regional Tebing Liring, yang terletak di Desa Tebing Liring Kecamatan Amuntai Utara. Namun secara regulasi, komponen persampahan ini belum dipegang oleh satu intitusi, masih dillaksanakan oleh KPT, KPLH sementara retribusi masih dikelola oleh Dispenda. Tabel berikut menyajikan rencana program dan kegiatan untuk tahun 20 dan tahun 20. Tabel.5 Rencana program dan kegiatan pengelolaan persampahan tahun 20 Pengadaan mobil truk angkutan sampah pendanaan/ pembiayaan penanggung dokumen perencanaan unit KPT 2 Pembuatan bak sampah buah KPT 5 6 Perkerasan jalan area lubang pembuangan sampah di TPA Tabing liring Pembuatan jalan beton ke area sanitari landfill Perbaikan lantai beton hanggar alat berat Sosialisasi Kebijakan Persampahan Meter ABPD KPT Meter ABPD KPT ls ABPD KPT ls KPT TOTAL : Renja DPTK Tahun 20 Tabel.6 kegiatan pengelolaan persampahan tahun 20 pendanaan Institusi Pembelian mobil dump truck buah Amuntai DPTK 2 Pembelian bak kontainer buah Amuntai DPTK Rehabilitasi Gudang Alat Berat paket Amuntai DPTK Cor Jalan menuju lubang TPA meter TPA Tabing Liring DPTK

6 5 6 Pembelian Tiang Lampu Listrik Rehabilitasi Landasan Kontainer buah Amuntai DPTK buah Amuntai DPTK 7 Pembelian Tanah Urug rate Amuntai DPTK 8 Pembelian Pasir Batu rate Amuntai DPTK 9 Pembangunan/Pengadaan/ Peningkatan Sarana dan Prasarana (Pengadaan Alat Berat Loader) unit DAK Kab. HSU TOTAL : Renja Pasar, Kebersihan dan Tata Kota Kab. HSU 20. Peningkatan Drainase Secara tupoksi, pengelolaan drainase di Kabupaten Hulu Utara dikelola oleh dua instansi yaitu Pekerjaan Umum dan PKT (pembangunan dan rehabilitasi saluran drainase), program dan kegiatan tahun 20 dan 20 dapat kita lihat pada tabel.7 dan.8 berikut ini : Tabel.7 Rencana program dan kegiatan pengelolaan drainase tahun 20 Program pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya meter an normalisasi saluran sungai TOTAL : Renja PU Kab. Hulu Utara Tahun 20 pendanaan/ pembiayaan MURNI penanggung dokumen perencanaan PROV DINAS PU APBN

7 Tabel.8 kegiatan pengelolaan drainase sedang berjalan (tahun 20) dana Institusi Penataan Drainase RT Perbaikan/Rehab Drainase TOTAL : DPA PU Tahun 20 Kelurahan Antasari Amuntai Tengah Jl. H. Amir Amuntai Tengah DInas PU PU.5 Peningkatan Komponen Terkait Sanitasi No Tabel.9 Rencana dan program kegiatan komponen terkait sanitasi (pengelolaan air bersih, air limbah industri rumah tangga, limbah medis) tahun 20 Nama Program/ Satuan Volume pendanaan/ pembiayaan penanggung dokumen perencanaan Program Pengembangan Kinerja Air Minum Penyediaan dan Pengadaan SR 80 sarana dan prasarana APBN DINAS PU air minum unit (Pemasangan sambungan rumah dan master meter bagi MBR dan pembangunan SPAM) Program Penyediaan dan pengelolaan air DAK baku 2 penyediaan ls DINAS PU dan pengadaan (PENDAMPING) sarana dan prasarana air berih APBN Program Penignkatan Pengendalian Polusi unit KPLH

8 Pengujian Kadar polusi limbah padat dan limbah cair (RS. Pambalah batung) Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan saranaa dan prasarana puskesmas/pustu dan jaringannya Penyediaan Sarana Air Bersih Penyediaan Sarana Air Bersih Pengadaan Sumur Bor dan Tong air Bersih unit Batang pipa unit TOTAL : Renja PU dan KPLH serta Kab. Hulu sungai Utara Tahun 20 Tabel.0 komponen terkait sanitasi (pengelolaan air bersih, air limbah industri rumah tangga, limbah medis) yang sedang berjalan tahun 20 dana Institusi Optimalisasi SPAM IKK (DAK + Pendamping) detik 0,5 liter Babrik PU 2 SPAM perdesaan sumber air tanah dalam ( Pendamping) unit Danau Panggang PU Pengadaan dan pemasangan pipa panawakan ( Pendamping) meter Haur Gading PU Pembuatan Sumur Pompa Tangan ( Pendamping) unit Babirik PU Pembuatan Sumur Pompa Tangan ( Pendamping) Pembuatan Sumur Pompa Tangan ( Pendamping) Pembuatan Sumur Pompa Tangan ( Pendamping) unit unit unit Sei Pandan Banjang 0 Kecamatan PU PU PU : DPA PU Tahun 20 TOTAL

9 Dari tabel-tabel diatas dapat dilihat bahwa program-program pembangunan sanitasi yang dilaksanakan belum bisa menjangkau seluruh wilayah Kabupaten Hulu Utara yang mempunyai cakupan wilayah yang cukup luas dengan karakteristik wilayah yang didominasi oleh rawa dan sungai. Berdasarkan hasil pemetaan area beresiko sanitasi dapat diketahui bahwa 7,9 % dari 29 desa/kelurahan di Kabupaten Pati merupakan area beresiko dengan kluster (resiko tinggi), 6,2 % merupakan area beresiko dengan kluster (beresiko), untuk area beresiko dengan kluster 2 (resiko sedang) hanya,2 sedangkan area beresiko dengan kluster (resiko rendah) hanya,57 %. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar wilayah di Kabupaten Hulu utara merupakan area beresiko sanitasi. Untuk itu diperlukan percepatan pembangunan di bidang sanitasi baik fisik maupun non-fisik (penyadaran masyarakat, capacity building) sehingga layanan sanitasi yang baik bisa dengan mudah diakses oleh seluruh masyarakat di wilayah Kabupaten Hulu sungai utara Berdasarkan Indeks Ruang Fiskal Daerah Kabupaten Hulu Utara selama lima tahun terakhir ini masih berkategori rendah yang menunjukkan bahwa Pemerintah Kabupaten Hulu sungai utara masih tergantung pada dana transfer dari pemerintah pusat untuk menjalankan fungsi-fungsinya. Namun pembangunan sanitasi bukanlah tanggung pemerintah daerah semata, banyak pihak yang harus terlibat agar pembangunan tersebut berhasil. Adapun peran yang menjadi tanggung pemerintah kabupaten adalah menangani program advokasi, program kampanye massal, penetapan perda yang terkait dengan sanitasi maupun membuka peluang swasta untuk berkontribusi di bidang sanitasi atau membuka akses komoditi serta memfasilitasi hubungan bisnis adalah peluangpeluang potensi pendanaan dari berbagai macam pihak untuk melaksanakan pembangunan sanitasi. Pendanaan dari pemerintah pusat melalui program-program yang dijalankan oleh kementerian merupakan salah satu sumber yang bisa diharapkan. Tidak dipungkiri pendanaan dari pemerintah provinsi maupun hibah dari negara donor juga merupakan sumber yang bisa diperoleh. Pihak swasta juga bisa turut terlibat dalam pendanaan pembangunan di bidang sanitasi melalui dana CSR yang dimilikinya. Pada akhirnya yang paling penting adalah peran serta masyarakat dalam melaksanakan pembangunan sanitasi karena kesadaran masyarakat untuk turut terlibat dalam pembangunan di suatu bidang akan menjamin keberlanjutan (sustainability) pembangunan tersebut.