BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan. ( Mulyadi, 2014 ; 05 )

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan. ( Mulyadi, 2014 ; 05 )"

Transkripsi

1 9 BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka 1. Sistem Informasi Akuntansi a. Pengertian Sistem Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan. ( Mulyadi, 2014 ; 05 ) Sistem adalah kumpulan/group dari bagian/komponen apapun baik fisik maupun non fisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerjasama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu. ( Azhar Susanto, 2008 ; 22 ) Dari pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem merupakan kumpulan suatu komponen sistem yang saling berhubungan satu dengan yang lain untuk mencapai tujuan suatu kegiatan pokok perusahaan. Tujuan sistem merupakan target atau sasaran akhir yang ingin dicapai oleh suatu sistem. Agar supaya target tersebut bias tercapai, maka target atau sasaran tersebut harus diketahui terlebih dahulu ciri-ciri atau kriterianya. Upaya mencapai suatu sasaran tanpa mengetahui ciri-ciri atau kriteria dari sasaran tersebut kemungkinan besar sasaran tersebut tidak akan pernah tercapai. Ciri-ciri atau kriteria dapat juga digunakan sebagai tolak ukur dalam menilai suatu keberhasilan suatu sistem dan menjadi dasar dilakukannya suatu pengendalian. ( Azhar Susanto, 2013 ; 23 ) Dari pengertian diatas yang telah dikemukakan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa tujuan sistem adalah suatu target atau sasaran akhir yang ingin

2 10 dicapai dengan mengetahui ciri-ciri dan kriterianya sebagai tolak ukur suatu keberhasilan dan menjadi dasar suatu pengendalian. Jenis jenis konsep sistem dikelompokan sebagai berikut : Krismiaji (2010; 218) 1. Sistem Tertutup Sistem yang secara total terisolasi dari lingkungannya. Tidak ada penghubung dengan pihak eksternal, sehingga sistem ini tidak memiliki pengaruh terhadap lingkungan dan dipengaruhi oleh lingkungan yang berada dalam luar batas sistem. 2. Sistem Relatif Tertutup Sistem yang berinteraksi dengan lingkungan secara terkendali. Sistem semacam ini memiliki penghubung sistem dengan lingkungan. 3. Sistem Terbuka Sistem berinteraksi dengan lingkungan secara tidak terkendali. Disamping memperoleh input dari lingkungan, juga memberikan output bagi lingkungannya. 4. Sistem Umpan Balik Sistem yang menggunakan sebagian output menjadi salah satu input untuk proses yang sama dimasa berikutnya. b. Pengertian Informasi Informasi adalah hasil pengolahan data yang memberikan arti dan manfaat. ( Azhar Susanto, 2013 ; 38 )

3 11 Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa informasi merupakan pengolahan suatu data yang memberikan arti dan manfaat dalam pengambilan keputusan yang tepat. Mc.Leod dalam Azhar susanto (2013:38) menyebut informasi yang berkualitas apabila informasi tersebut memiliki ciri-ciri sebagai berikut : a. Accuracy ( Akurat) Artinya informasi harus mencerminkan keadaan yang sebenarnya. Pengujian akurasi dilakukan oleh dua orang atau lebih yang berbeda, apabila pengujian tersebut menghasilkan hasil yang sama maka data tersebut dianggap akurat. b. Timely ( Tepat waktu) Artinya informasi itu harus bersedia atau ada pada saat informasi tersebut diperlukan, tidak besok atau tidak beberapa jam lagi. c. Relevant (Relevan) Artinya informasi yang diberikan harus sesuai dengan yang dibutuhkan oleh individu yang ada di berbagai tingkatan dan bagian dalam organisasi. d. Complete (Lengkap) Artinya informasi harus diberikan secara lengkap. Misalnya informasi tentang penjualan tidak ada bulannya atau tidak ada data fakturnya. Informasi merupakan sesuatu hal yang sangat berguna dan akan lebih bernilai dalam mempengaruhi suatu pengambilan keputusan dan karakteristik suatu informasi. karakteristik informasi yang diantaranya sebagai berikut ; ( Krismiaji, 2010 ; 15 )

4 12 a) Relevan : menambah pengetahuan atau nilai bagi para pembuat keputusan dengan cara mengurangi ketidakpastian, menaikkan kemampuan untuk memprediksi, atau menegaskan / membenarkan ekspektasi semula. b) Dapat dipercaya : bebas dari kesalahan atau bias dan secara akurat menggambarkan kejadian atau aktivitas organisasi. c) Lengkap : tidak menghilangkan data penting yang dibutuhkan oleh para pemakai. d) Tepat waktu : disajikan pada saat yang tepat untuk mempengaruhi proses pembuatan keputusan. e) Mudah dipahami : disajikan dalam format yang mudah dimengerti. f) Dapat diuji kebenarannya : memungkinkan dua orang yang kompeten untuk menghasilkan informasi yang sama secara independen. c. Pengertian Akuntansi Akuntansi (accounting) suatu disiplin yang menyediakan informasi penting sehingga memungkinkan adanya pelaksanaan dan penilaian jalannya perusahaan secara efisien. ( Soemarso, 2010 ; 14 ) Akuntansi didefinisikan sebagai sistem informasi yang menghasilkan laporan kepada pihak-pihak yang berkepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi perusahaan. ( Warren dan Reeve, 2008 ; 10 ) Akuntansi adalah proses pengidentifikasian data keuangan,memproses pengolahan dan penganalisisan data yang relevan untuk diubah menjadi informasi yang dapat digunakan untuk pembuatan keputusan. ( Mursyidi, 2010 : 17 )

5 13 d. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Sistem informasi akuntansi merupakan bagian terbesar dari sistem informasi manajemen yang mengolah data keuangan atau yang berkaitan dengan masalah keuangan menjadi informasi keuangan. Pada dasarnya sistem informasi akuntansi merupakan integrasi dari berbagai sistem atau siklus pengolahan transaksi. Sistem informasi akuntansi adalah Sistem yang bertujuan untuk mengumpulkan dan memproses data serta melaporkan informasi yang berkaitan dengan transaksi keuangan. ( Anastasia Diana, dan Lilis Setiawati 2011 ; 4 ) Sistem informasi akuntansi adalah sebuah sistem yang memproses data dan transaksi guna menghasilkan informasi yang bermanfaat untuk merencanakan, mengendalikan dan mengoperasikan bisnis. ( Krismiaji, 2010 ; 4 ) Sistem Informasi Akuntansi adalah suatu sub sistem yang memproses transaksi keuangan dan non-keuangan yang berpengaruh secara langsung terhadap pemrosesan tansaksi keuangan. ( James A. Hall, 2011 ; 7 ) Sistem Informasi Akuntansi adalah komponen-komponen yang saling berhubungan dan bekerjasama untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan koordinasi, pengendalian, dan untuk memberikan gambaran aktivitas didalam perusahaan. ( Laudon di dalam Azhar Susanto, 2013 : 52 ) Setiap Perusahaan memiliki unit organisasi yang terkait sistem informasi akuntansi dan biasanya setiap unit tersebut menggunakan alat bantu seperti

6 14 Komputer sebagai tempat penginputan data transaksi, oleh karena itu adapun fungsi Sistem informasi akuntansi adalah sebagai berikut: 1. Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas-aktivitas yang dilaksanakan organisasi, sumber daya yang dipengaruhi oleh aktivitasaktivitas tersebut. Agar pihak manajemen, para pegawai dan pihak-pihak luar yang berkepentingan dapat meninjau ulang hal-hal yang terjadi. 2. Mengubah data menjadi informasi yang berguna bagi pihak manajemen untuk membuat keputusan dalam aktivitas perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan. 3. Menyediakan pengendalian yang memadai untuk menjaga aset-aset organisasi, termasuk data organisasi, untuk memastikan bahwa data tersebut tersedia saat dibutuhkan, akurat dan andal. (Krismiaji, 2010 ; 23). 2. Sistem Informasi Akuntansi Pembelian Sistem akuntansi pembelian sangat penting untuk perusahaan karena untuk mengadakan barang-barang yang dibutuhkan perusahaan dalam melakukan kegiatannya. Prosedur pembelian mengatur cara-cara dalam melakukan semua pembelian baik barang maupun jasa yang dibutuhkan oleh perusahaan. Proses ini dimulai dari adanya kebutuhan atas suatu barang atau jasa sampai barang atau jasa yang dibeli diterima. ( Baridwan, 2009 ; 173 ) Sistem akuntansi pembelian digunakan dalam perusahaan untuk pengadaan barang yang diperlukan oleh perusahaan. ( Mulyadi, 2014 ; 299 )

7 15 Jadi, apabila diambil kesimpulan bahwa sistem informasi akuntansi pembelian itu sendiri merupakan sistem komputerisasi yang dibangun untuk mempermudah perusahaan dalam setiap kegiatan baik input dan outputnya yang salah satunya dalam kegiatan pembelian. a. Prosedur Pembelian Prosedur transaksi pembelian secara garis besar menurut mulyadi ( 2014 : 300 ) Adalah sebagai berukut : 1. Fungsi Gudang mengajuakn permintaan pembelian ke fungsi pembelian. 2. Fungsi pembelian meminta penawaran harga dari berbagai pemasok. 3. Fungsi pembelian menerima penawaran harga dari berbagai pemasok dan melakukan pemilihan pemasok. 4. Fungsi pembelian membuat order pembelian kepada pemasok. 5. Fungsi penerimaan menyerahkan barang yang diterima kepada fungsi gudang untuk disimpan. 6. Fungsi penerimaan menyerahkan barang yang diterima kepada fungsi gudang untuk disimpan 7. Fungsi penerimaan melaporkan penerimaan barang kepada fungsi akuntansi 8. Fungsi Akuntansi menerima faktur tagihan dari pemasok dan atas dasar faktur dari pemasok tersebut, fungsi akuntansi mencatat kewajiban yang timbul dari transaksi pembelian.

8 16 Jaringan prosedur yang membentuk sistem akuntansi pembelian adalah : 1. Prosedur Permintaan pembelian Dalam prosedur ini fungsi gudang mengajukan permintaan pembelian dalam formulir surat permintaan pembelian kepada fungsi pembelian. 2. Prosedur Permintaan Penawaran Harga dan Pemilihan Pemasok Dalam prosedur ini, fungsi pembelian mengirimkan permintaan penawaran harga kepada para pemasok untuk memperoleh informasi mengenai harga barang dan berbagai syarat pembelian yang lain, untuk memungkinkan pemilihan pemasok yang akan ditunjuk sebagai pemasok barang yang diperlukan oleh perusahaan. 3. Prosedur Order Pembelian Dalam prosedur ini fungsi pembelian mengirim surat order pembelian kepada pemasok yang dipilih dan memberitahukan kepada unit unit organisasi lain dalam perusahaan mengenai order pembelian yang sudah dikeluarkan. 4. Prosedur Penerimaan Barang Dalam prosedur ini fungsi penerimaan melakukan pemeriksaan mengenai jenis, kuantitas dan mutu barang yang diterima dari pemasok, dan kemudian membuat laporan penerimaan barang untuk menyatakan barang dari pemasok tersebut.

9 17 5. Prosedur Pencatatan Utang Dalam prosedur ini fungsi akuntansi memeriksa dokumen dokumen yang berhubungan dengan pembelian dan menyelenggarakan pencatatan utang atau mengarsipkan dokumen sumber catatan utang. 6. Prosedur Distribusi Pembelian Prosedur ini meliputi distribusi rekening yang didebit dari transaksi pembelian untuk kepentingan pembuatan laporan manajemen. ( Mulyadi, 2014 : ). Fungsi Gudang Permintaan penawaran Permintaan Fungsi harga (2) Pemasok Pembelian (1) Pembelian Penawaran harga (3) Penyimpanan Order pembelian (4) Barang (6) Fungsi Penerimaan Penerimaan Barang Dari Pemasok (5) Laporan Penerimaan faktur Penerimaan Dari pemasok ( 8) Barang (7) Fungsi Akuntansi Gambar 2.1 Jaringan Prosedur dalam Sistem Akuntansi Pembelian Sumber : Mulyadi (2014 : 301)

10 18 b. Dokumen Dokumen Pembelian : Menurut Mulyadi (2014: ), dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi pembelian adalah: 1. Surat permintaan pembelian. Dokumen ini merupakan forumulir yang diisi oleh fungsi gudang atau fungsi pemakai barang untuk meminta fungsi pembelian melakukan pembelian barang dengan jenis, jumlah, dan mutu seperti yang tersebut dalam surat tersebut. No. SPP SURAT PERMINTAAN PEMBELIAN Tanggal:.../.../20.. Gunakan formulir yang berbeda untuk setiap barang yang anda minta Dari Bagian :... Digunakan untuk :... Sifat permintaan : Biasa Segera Mendesak Kuantitas Nomor part atau nomor Katalog Ukuran Penjelasan lengkap...kirimke Diisi oleh bagian pembelian Bebankan ke dep... No. Rek... Tanggal diperlukan... /.../20.. Pemasok Harga/unit Total Nomor sop Diperlukan oleh... Disetujui oleh... Harga yang lalu... Pemasok yang lalu... Ya untuk dibeli... Gambar 2.2 Surat Permintaan Pembelian Sumber : Mulyadi (2014 : 304) 2. Surat permintaan penawaran harga. Dokumen ini digunakan untuk meminta penawaran harga bagi barang yang pengedarannya tidak bersifat berulangkali terjadi (tidak repetitife), yang menyangkut jumlah rupiah pembelian yang besar.

11 19 PT. Dirgantara Jl. Sawa CT 8/94, Yogyakarta, Telepon (0274) Fax (0274) Catatan: SURAT PERMINTAAN PENAWARAN HARGA Kepada Yth. Permintaan penawaran harga ini Kepada Yth. Bukan merupakan or der pembeli an Kepada Tgl. SPPH Tgl. Penyeraha Yth Barang *Silahkan menawarkan kepada kami barang-barang berikut ini. Kami bersedia mempertimbangkan barang subsitisi. Kuantitas No. Part Keterangan Harga/unit Potongan Harga Bersih Kami menawarkan barang tersebut diatas dengan syarat pengiriman FOB...Dan syarat pembayaran... dengan jangka waktu pengiriman... hari setelah order pembelian kami terima. Nama Perusahaan Tanda tangan Kirimkan formulir ini ke bagian pembelian pada Alamat diatas. Gambar 2.3 Surat Permintaan Penawaran Harga Sumber : Mulyadi (2014 : 306) 3. Surat order pembelian. Dokumen ini digunakan untuk memesan barang kepada pemasok yang telah dipilih. Dokumen ini terdiri dari berbagai tembusan dengan fungsi sebagai berikut:

12 20 a. Surat order pembelian. b. Tembusan pengakuan oleh pemasok. c. Tembusan bagi unit peminta barang. d. Arsip tanggal penerimaan. e. Arsip pemasok. f. Tembusan fungsi penerimaan. g. Tembusan fungsi akuntansi. PT. Dirgantara Jl. Sawa CT 8/94 No Yogyakarta SURAT ORDER PEMBELIAN Kepada Yth. Nomor ini harus Dicantumkan dalam Faktur, slip Pembungkus, dan Korespondensasi. Tanggal: Kirim Ke : Syarat : Tgl. Diperlukan : No. Urut Nama Barang Spesifikasi Barang Satuan Kuantitas Harga satuan Jumlah Harga Penting Penerimaan barang ditutup jam kecuali Dengan janji khusus. Jumlah Manager Bagian Pembelian Gambar 2.4 Surat Order Pembelian Sumber: Mulyadi (2014 : 87)

13 21 4. Laporan penerimaan barang. Dokumen ini dibuat oleh fungsi penerimaan untuk menunjukkan bahwa barang yang diterima dari pemasok telah memenuhi jenis, spesifikasi, mutu, dan kuantitas seperti yang tercantum dalam surat order pembelian. PT. Eliona Sari Jl.Sawa CT 8/94 Yogyakarta LAPORAN PENERIMAAN BARANG Barang diterima melalui : Tgl 20 Nama pengemudi : Nama perusahaan pengirim : Alamat : No. Mobil No. Segel dan kondisi segel No. Surat Order Pembelian No. Surat order Pengiriman Jml. Bungkus Macam ukuran penjelasan lengkap Tanda pada Kuantitas Kondisi pada Atau biji Pembungkus Barang Pembungkus saat diterima Diperiksa oleh : Diterima oleh : Gambar 2.5 Laporan Penerimaan Barang Sumber : Mulyadi ( 2014 : 234 )

14 22 5. Surat perubahan order pembelian. Kadangkala diperluakan perubahan terhadap isi surat order pembelian yang sebelumnya telah diterbitkan. PT. Dirgantara Jl. Sawa CT 8/94, Yogyakarta, Telepon (0274) Fax (0274) SURAT PERUBAHAN ORDER PEMBELIAN Kepada Yth. No. Srt perub. Order Pembelian No. Srt Order Pembelian Tgl. Tgl. menurut order pembelian kami yang lalu : Kode Kuantitas Satuan Keterangan Harga per Total Harga Satuan diubah menjadi: Penjelasan : Manajer Bagian Pembelian Gambar 2.6 Surat Perubahan Order Pembelian Sumber : Mulyadi ( 2014 : 308 ) 6. Bukti kas keluar. Dokumen ini dibuat oleh fungsi akuntansi untuk dasar pencatatan transaksi pembelian. Dokumen ini juga berfungsi sebagai perintah pengeluaran kas untuk pembayaran utang kepada pemasok dan yang sekaligus berfungsi sebagai surat pemberitahuan kepada kreditur mengenai maksud pembayaran (berfungsi sebagai remittance advice).

15 23 PT. Dirgantara Jl. Sawa CT 8/94, Yogyakarta, Telepon (0274) Fax (0274) BUKTI KAS KELUAR No. BKK: Dibayarkan No. Cek :... Kepada Tgl. Dibayar:.../.../20... Tgl No. Rekening Keterangan Jumlah Rupiah Penjelasan Total Potongan % Bersih Dicatat Tgl. Disetujui Tgl. Diperiksa Tgl. Diisi Tgl. Gambar 2.7 Bukti Kas Keluar Sumber: Mulyadi (2014 : 309) c. Catatan Akuntansi yang digunakan Catatan akuntansi yang digunakan untuk mencatat transaksi pembelian adalah : ( Mulyadi, 2014 ; ) 1. Registrasi bukti kas keluar Jika dalam pencatatan utang perusahaan menggunakan voucher payable procedure, jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi pembelian adalah registrasi bukti kas keluar.

16 24 2. Jurnal pembelian Jika dalam pencatatan utang perusahaan menggunakan account payable procedure, jurnal yang digunakan untuk mencatat trnasaksi pembelian adalah jurnal pembelian. 3. Kartu utang Jika dalam pencatatan utang perusahaan menggunakan voucher payable procedure, buku pembantu yang digunakan untuk mencatat utang kepada pemasok adalah kartu utang. Jika dalam pencatatan utan g perusahaan menggunakan account payable procedure, yang berfungsi sebagai catatan utang adalah arsip bukti kas keluar. 4. Kartu persediaan Dalam sistem akuntansi pembelian, kartu persediaan ini digunakan untuk mencatat harga pokok persediaan yang dibeli. d. Aktivitas Pengendalian Intern Transaksi Pembelian Sistem informasi akuntansi yang baik memiliki prosedur pengendalian yang memadai. Cara pengendalian yang diterapkan untuk sistem informasi manual dan sistem informasi berbasis komputer berbeda, namun tujuan pengendaliannya sama yaitu untuk memastikan bahwa informasi yang dihasilkan akurat dan dapat dipercaya.

17 25 Tabel 2.1 Ringkasan Aktivitas Pengendalian Transaksi Pembelian Aktivitas Pembalian Barang Otorisasi Transaksi e. Manajer unit peminta mengotorisasi permintaan barang, manajer departemen pembelian menyetujui pembelian barang Pengamanan terhadap aktiva f. Laporan penerimaan barang dibuat ketika barang diterima dan catatan g. Laporan penerimaan barang bernomor urut tercetak h. Kuantitas barang dihitung saat barang diterima i. Kuantitas barang dihitung secara independen Pemisahaan tugas Bagian pembelian dan bagiang utang dagang Pencatatan Persediaan dan bagian gudang Bagian penerimaan barang dan bagian gudang Dokumen dan catatan yang Permintaan Pembelian memadai Dibuat berdasarkan titik dan kuantitas pemesanan kembali Dimintakan persetujuan untuk pesanan khusus Order Pembelian Dibuat berdasarkan permintaan pembelian Voucher bernomor urut tercetak Pemasok dipilih dari daftar pemasok yang disetujui Dilakukan pengecekan terhadap harga dan termin Paket Voucher Faktur dikirim langsung kebagian utang dagang Voucher bernomor urut tercetak Didukung oleh permintaan pembelian, order pembelian, laporan penerimaan barangdan faktur asli. Diverifikasi Aktivitas Pembelian Jasa Otorisasi Transaksi Menejer unit peminta mengotorisasi, manajer departemen pembelian menyetujui Pemisahaan tugas Bagian Pembelian dan bagian utang dagang Dokumen dan catatan yang Permintaan Pembelian memadai Dibuat berdasarkan titik dan kuantitas pemesanan kembali Dimintakan persetujuan Order Pembelian Dibuat berdasarkan permintaan pembelian Voucher bernomor urut tercetak Pemasok dipilih dari daftar pemasok yang disetujui Dilakukan pengecekan terhadap harga dan termin Catat penerimaan jasa pada tembusan order pembelian Paket Voucher Faktur dikirim langsung kebagian utang dagang Voucher bernomor urut tercetak Didukung oleh permintaan pembelian, order pembelian, laporan penerimaan barangdan faktur asli. Diverifikasi Sumber : Krismiaji ( 2010 : 358 )

18 26 e. Bagan Alir (Flowchart) Sistem Informasi Akuntansi Pembelian Berikut ini adalah prosedur yang dapat membentuk Sistem Informasi Akuntansi Pembelian menurut ( Mulyadi, 2014 ; 320) : 1. Bagian Gudang Dimulai pada bagian gudang yang membuat Surat Permintaan Pembelian pada saat terjadi order pembelian dalam dua rangkap, rangkap pertama dikirim kepada bagian pembelian, rangkap kedua diarsipkan permanen berdasarkan nomor urut. Bagian Gudang menerima Surat Order Pembelian dari bagian pembelian lalu diarsipkan permanen menurut nomor urut. Bagian Gudang juga menerima Laporan Penerimaan Barang dari bagian penerimaan lalu dibuatkan Kartu Gudang dan diarsipkan permanen menurut nomor urut. 2. Bagian Pembelian Bagian Pembelian membuat Surat Permintaan Penawaran Harga yang akan dikirim ke pemasok dan pemasok menerima Surat Penawaran Harga. Setelah itu membuat perbandingan harga sebelum pembelian terjadi. Setelah melakukan Perbandingan Harga, lalu bagian pembelian membuat Surat Order Pembelian sebanyak tujuh rangkap.rangkap pertama dan kedua dikirim ke pemasok, rangkap ketiga dikirim ke bagian penerimaan, rangkap keempat dikirim ke bagian utang, rangkap kelima dikirim ke bagian gudang, sedangkan rangkap keenam beserta Surat Permintaan Pembelian, Surat Penawaran Harga dan Perbandingan Harga diarsipkan permanen berdasarkan tanggal dan lembar ketujuh diasipkan sementara berdasarkan abjad. Bagian pembelian juga menerima Laporan Penerimaan Barang dari bagian

19 27 penerimaan lalu dikirimkan ke bagian utang. Dari pemasok diberikan faktur, lalu diperiksa, dan setelah diperiksa, faktur dikirimkan ke bagian utang. 3. Bagian Penerimaan Bagian Penerimaan menerima Surat Order Pembelian bersama dengan Surat Pengantar yang diterima dari pemasok pada saat menerima barang. Setelah Surat Order Pembelian dan Surat Pengantar diterima kemudian dilakukan pemeriksaan dan membuat Laporan Penerimaan Barang sebanyak tiga rangkap. Rangkap pertama dikirim ke bagian gudang rangkap kedua dikirim ke bagian Pembelian, sedangkan rangkap ketiga diarsipkan permanen berdasarkan nomor urut. 4. Bagian Utang Bagian utang menerima Surat Order Pembelian dan Laporan Penerimaan Barang dari bagian pembelian, dan menerima faktur dari pemasok. Kemudian dilakukan perbandingan terhadap Faktur dari pemasok dengan Surat Order Pembelian dan Laporan Penerimaan Barang. Setelah dilakukannya perbandingan, kemudian dibuat Bukti Kas Keluar sebanyak tiga rangkap. Rangkap yang pertama dibuatkan Register Bukti Kas, lalu rangkap pertama beserta Surat Order Pembelian, Laporan Penerimaan Barang, dan Faktur diarsipkan sementara berdasarkan tanggal. Rangkap kedua diteruskan ke bagian kartu persediaan. 5. Bagian Kartu Persediaan Pada bagian kartu persediaan, Bukti Kas Keluar dari bagian utang dibuatkan Register Bukti Kas dan diarsipkan berdasarkan nomor urut. Selesa.

20 28 Bagian Gudang Bagian Pembelian Bagian Penerimaan Bagian Utang Bagian Persediaan Gambar 2.8 Flowchart Sistem Informasi AkuntansiPembelian Sumber : Mulyadi (2014: )

21 29 3. Sistem Informasi Akuntansi Pengeluaran Kas Berikut ini merupakan Pengertian mengenai Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas menurut para ahli adalah : Sistem akuntansi pengeluaran kas pada umumnya didefinisikan sebagai organisasi formulir, catatan dan laporan yang dibuat untuk melaksanakan kegiatan pengeluaran baik dengan cek maupun dengan uang tunai untuk mempermudah setiap pembiayaan pengelolaan perusahaan. ( Mulyadi, 2014 ; 509 ) Sistem akuntansi pengeluaran kas terdapat sistem akuntansi pokok yang bisa digunakan dalam sistem akuntansi pengeluaran kas yaitu sistem akuntansi pengeluaran kas dengan cek dan sistem akuntansi pengeluaran kas dengan uang tunai melalui dana kas kecil. ( Marshall B Romney, 2013;174 ) Ada dua sitem akuntansi pokok yang digunakan untuk melaksanakan pengeluaran kas : sistem akuntansi pengeluaran kas dengan cek dan sistem pengeluaran kas dengan uang tunai melalui dana kas kecil. (Mulyadi, 2014 ; 509) 1. Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas Dengan Cek Pengeluaran kas dalam perusahaan dilakukan dengan menggunakan cek. Pengeluaran kas yang tidak dapat dilakukan dengan cek (biasanya karena jumlahnya relatif kecil), dilaksanakan melalui dana kas kecil yang diselenggarakan dengan salah satu di antara dua sistem yaitu fluctuating fund balance system dan imprest system. ( Mulyadi, 2014 ; 509 )

22 30 a. Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem 1. Sistem akuntansi pengeluaran kas dengan cek yang tidak memerlukan permintaan cek, yang terdiri dari jaringan prosedur berikut ini: ( Mulyadi, 2014 ; 514 ) a. Prosedur pembuatan bukti kas keluar b. Prosedur pembayaran kas c. Prosedur pencatatan pengeluaran kas 2. Sistem akuntansi pengeluaran kas yang memerlukan permintaan cek, yang terdiri dari jaringan prosedur berikut ini: ( Mulyadi, 2014 ; 514 ) a. Prosedur permintaan cek b. Prosedur pembuatan bukti kas keluar c. Prosedur pembayaran kas d. Prosedur pencatatan pengeluaran kas b. Dokumen yang Digunakan Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi pengeluaran kas dengan cek adalah: ( Mulyadi, 2014 ; ) 1. Bukti Kas Keluar Dokumen ini berfungsi sebagai perintah pengeluaran kas kepada bagian kas sebesar yang tercantum dalam dokumen tersebut. Disamping itu, dokumen ini berfungsi sebagai surat pemberitahuan (remittance advice) yang dikirim kepada kreditur dan berfungsi pula sebagai dokumen sumber bagi pencatatan berkurangnya utang.

23 31 2. Cek Cek merupakan dokumen yang digunakan untuk memerintahkan bank melakukan pembayaran sejumlah uang kepada orang atau organisasi yang namanya tercantu pada cek. 3. Permintaan Cek (check request) Dokumen ini berfungsi sebagai permintaan dari fungsi yang memerlukan pengeluaran kas kepada fungsi akuntansi untuk membuat bukti kas keluar. Dalam transaksi pengeluaran kas yang tidak berupa pembayaran utang yang timbul dari transaksi pembelian, fungsi yang memerlukan kas menulis permintaan cek kepada fungsi akuntansi untuk kepentingan pembuatan bukti kas keluar. Bukti kas keluar ini dibuat sebagai perintah kepada fungsi keuangan untuk membuat cek sebesar yang tercantum dalam dokumen tersebut. c. Catatan Akuntansi yang Digunakan Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem akuntansi pengeluaran kas dengan cek adalah: ( Mulyadi, 2014 ; 513 ) 1. Jurnal Pengeluaran Kas ( cash disbursement journal ) Untuk mencatat transaksi pembelian digunakan jurnal pembelian dan untuk mencatat pengeluaran kas. Dokumen sumber yang dipakai sebagai dasar pencatatan dalam jurnal pengeluran kas adalah faktur dari pemasok yang telah dicap lunas oleh fungsi kas.

24 32 2. Register cek (check register) Untuk mencatat transaksi pembelian digunakan dua jurnal: register bukti kas keluar (untuk mencatat utang yang timbul) dan register cek (untuk mencatat pengeluaran kas dengan cek). d. Fungsi yang Terkait Fungsi yang terkait dalam sistem pengeluaran kas dengan cek adalah: ( Mulyadi, 2014 ; ) 1. Fungsi yang memerlukan pengeluaran kas Jika suatu fungsi memerlukan pengeluaran kas, fungsi yang bersangkutan mengajukan permintaan cek yang sudah mendapatkan persetujuan dari kepala fungsi kepada fungsi akuntansi. 2. Fungsi Kas Fungsi ini bertanggung jawab memgisi cek, memintakan otorisasi atas cek, dan mengirimkan cek kepada kreditur via pos atau membayarkan langsung kepada kreditur. 3. Fungsi Akuntansi Dalam sistem akuntansi pengeluaran kas dengan cek, fungsi akuntansi bertanggung jawab atas: a. Pencatatan pengeluaran kas yag menyangkut biaya dan persediaan. b. Pencatatan transaksi pengeluaran kas dalam jurnal pengeluaran kas atau register cek

25 33 c. Pembuatan bukti kas keluar yang memberikan otorisasi kepada fungsi kas dalam mengeluarkan cek sebesar yang tecantum dalam dokumen tersebut. Fungsi ini juga bertanggung jawab melakukan verifikasi kelengkapan dan kesahihan dokumen pendukung yang dipakai sebagai dasar pembuatan bukti kas keluar. 4. Fungsi Pemeriksa Intern Fungsi ini bertanggung jawab untuk melakukan perhitungan kas (cash count) secara periodik dan mencocokkan hsail perhitungannya dengan saldo kas menurut catatan akuntansi (rekening kas dalam buku besar). Fungsi ini juga bertanggung jawab untuk melakukan pemeriksaan secara mendadak (surprised audit) terhadap saldo kas yang ada ditangan dan membuat rekonsiliasi bank secara periodik. e. Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan Berikut adalah Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan : ( Mulyadi, 2014 ; ) 1. Pengeluaran kas harus mendapat otorisasi dari pejabat yang berwenang 2. Pembukaan dan penutupan rekening bank harus mendapat persetujuan dari pejabat yang berwenang. 3. Pencatatan dalam jurnal pengeluaran kas (atau dalam metode pencatatan tertentu dalam register cek) harus didasarkan bukti kas keluar yang telah mendapat otorisasi dari pejabat yang berwenang dan yang dilampiri dengan dokumen pendukung yang lengkap.

26 34 4. Saldo kas yang ada di tangan harus dilindungi dari kemungkinan pencurian atau penggunaan yang tidak semestinya. 5. Dokumen dasar dan dokumen pendukung transaksi pengeluaran kas harus dibubuhi cap lunas oleh bagian kasa setelah transaksi pengeluaran kas dilakukan. f. Bagan Alir Sistem Pengeluaran Kas dengan Cek 1. Sistem pengeluaran kas dengan cek dalam account payable system. Dalam account payable system pencatatan transaksi pembelian dalam jurnal pembelian dilaksanakan oleh Bagian Jurnal berdasarkan faktur dari pemasok sebagai dokumen sumber. Rekening yang didebit dan dikredit dalam jurnal pembelian ini adalah Persediaan xxx Utang Dagang xxx 2. Sistem pengeluaran kas dengan cek dalam voucher account payable system. a. On-time voucher payable system dengan cash basis Dalam On-time voucher payable system-cash basis pencatatan transaksi pembelian didasarkan atas bukti kas keluar yang dibuat pada saat faktur dari pemasok jatuh tempo. Bukti kas keluar dicatat dalam register bukti kas keluar oleh Bagian Utang dengan jurnal sebagai berikut:

27 35 Persediaan xxx Bukti Kas Keluar yang akan dabayar xxx b. On-time voucher payable system dengan accrual basis Dalam voucher payable system- accrual basis pencatatan transaksi pembelian didasarkan bukti kas keluar yang dibuat pada saat faktur dari pemasok oleh Bagian Utang dari Bagian Pembelian. Bukti kas keluar dicatatat dalam register bukti kas keluar oleh bagian jurnal sebagai berikut: Persediaan xxx Bukti Kas Keluar yang akan Dibayar xxx

28 36 Bagian Kasir Bagian Utang Bagian Jurnal Gambar. 2.9 Bagan alir sub sistem akuntansi pengeluaran kas dengan cek dalam account payable sistem. Sumber : Mulyadi (2014:523)

29 37 Cash Basis Accrual Basis Bagian Utang Bagian Kas Bagian Utang Bagian Jurnal Gambar 2.10 Prosedur Pencatatan Utang dengan On-time voucher payable system-cash dan Accrual basis dan pengeluaran kas dengan cek Sumber : Mulyadi (2014:525)

30 38 2. Sistem Dana Kas Kecil Penyelenggaraan dana kas kecil untuk memungkinkan pengeluaran kas dengan uang tunai dapat diselenggarakan dengan dua cara yaitu sistem saldo berfluktuasi (fund-balance system) dan imprest system. a. Prosedur Pengeluaran Kas Kecil Dalam sistem befluktuasi, penyelenggaraan dana kas kecil dilakukan dengan prosedur sebagai berikut : (Mulyadi, 2014 ; 529) 1. Pembentukan dana kas kecil dicatat dengan mendebit rekening dana kas kecil. 2. Pengeluaran dana kas kecil dengan menegkredit rekening dana kas kecil, sehingga setiap saat saldo rekening ini berfluktuasi. 3. Pengisian kembali dana kas kecil dilakukan dengan jumlah yang sesuai dengan keperluan, dan dicatat dengan mendebit dana kas kecil. Dalam sistem ini saldo rekening dana kas kecil berflktuasi dari waktu ke waktu. b. Dokumen yang Digunakan Dokumen yang digunakan dalam sistem dana kas kecil adalah : ( Mulyadi, 2014 ; ) 1. Bukti kas keluar Dalam sistem dana kas kecil, dokumen ini diperlukan pada saat pembentukan dana kas kecil dan pada saat pengisian kembali dana kas kecil.

31 39 2. Cek Dokumen ini digunakan pada saat pemakai dana kas kecil itu meminta uang kepada pemegang dana kas kecil. 3. Permintaan pengeluaran kas kecil Bagi pemegang dana kas kecil, dokumen ini berfunsi sebagai bukti telah dikeluarkannya kas kecil. PERMINTAAN PENGELUARAN KAS KECIL Diminta No. PPKK Tgl. Departemen Disetujui Jumlah Rupiah dengan Angka Jumlah Rupiah dengan huruf Penjelasan Gambar 2.11 Permintaan Pengeluaran kas Kecil Sumber : Mulyadi ( 2014 : 531 ) 4. Bukti pengeluaran kas kecil Dokumen ini dibuat oleh pemakai dan akas kecil untuk mempertanggungjawabkan pemakaian dana kas kecil.

32 40 BUKTI PENGELUARAN KAS KECIL Jumlah yang diterima Rp N0. BPKK menurut PPKK Jumlah yang telah Rp No. PPKK dikeluarkan Jumlah sisa lebih (kurang) Rp Tanggal Tgl No rekening Keterangan Jumlah Disetujui Diperiksa Dibuat Gambar 2.12 Bukti Pengeluaran kas Kecil Sumber : Mulyadi ( 2014 : 532 ) 5. Permintaan pengisian kembali dana kas kecil Dokumen ini dibuat oleh pemegang dana kas kecil untuk meminta bagian utang adar dibuatkan bukti kas keluar guna pengisian kembali dana kas kecil. c. Catatan Akuntansi yang Digunakan Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem dana kas kecil adalah: ( Mulyadi, 2014 ; 532 )

33 41 1. Jurnal pengeluaran kas (cash disbursement journal) Dalam sistem dana kas kecil catatan akuntansi ini digunakan utuk mencatat pengeluaran kas dalam pembentukan dana kas kecil dam dalam pengisian kembali dan akas kecil. 2. Register cek (check register) Dalalm sistem dana kas kecil catatan akuntansi ini digunakan untuk catat cek perusahaan yang dikeluarkan untuk pembentukan dan pengisian kembali dana kas kecil. 3. Jurnal pengeluaran kas kecil Untuk memcatat transaksi pengeluaran dana kas kecil diperlukan jurnal khusus. d. Fungsi yang Terkait Berikut adalah fungsi yang terkait : ( Mulyadi, 2014 : ) 1. Fungsi kas Fungsi ini bertanggung jawab dalam mengisi cek, memintakan otorisasi cek, dan menyerahkan cek kepada pemegang dana kas kecil pada saat pembentukan dana kas kecil dan pada saat pengisian kembali dana kas kecil. 2. Fungsi akuntansi Fungsi akuntansi brtanggung jawab atas: Pencatatan pengeluaran kas, yang menyangkut biaya dan persediaan, pencatatan transaksi pembentukan dana kas kecil, pencatatan pengisian

34 42 kembali dana kas kecil dalam jurnal pengeluaran kas, dan pencatatan dana kas kecil dalam jurnal pengeluaran dana kas kecil dalam fluctuating fund balance system. 3. Fungsi pemegang dana kas kecil Fungsi ini bertanggung jawab atas penyimpanan dana kas kecil, pengeluaran dana kas kecil sesuai dengan otorisasi dari pejabat tertentu yang ditunjuk. 4. Fungsi pemeriksa intern Fungsi ini bertanggung jawab atas penghitungan dana kas kecil (cash count) secara periodic dan pencocokan hasil pengitungannya dengan catatan kas. e. Flowchart Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas dengan Uang Tunai Sistem dana kas kecil dibagi menjadi dua yaitu : (Mulyadi, 2014 : ) Prosedur Pembentukan dana kas kecil dengan imprest system tidak berbeda dengan prosedur pembentukan dana kas kecil dengan fluctuating-fund-balance system. Prosedur permintaan dan pertanggung jawaban pengeluaran kas dengan imprest system sedikit berbeda dengan prosedur permintaan dan pertanggungjawaban pengeluaran dana kas kecil dengan fluctuatingfund-balance system.

35 43 Utang Kas Dana Kas Kecil Jurnal Gambar 2.13 Prosedur Pembentukan Dana Kas Kecil Sumber : Mulyadi ( 2014 : 536 )

36 44 Gambar 2.14 Prosedur Permintaan dan Pertanggungjawaban Pengeluaran Dana Kas Kecil dalam Sistem Dana Kas Kecil dengan Imprest System Sumber : Mulyadi ( 2014 : 537)

37 45 Pemegang Dana Kas Kecil Bagian Utang Bagian Kas Bagian Jurnal Bagian Kartu Biaya Gambar 2.15 Prosedur Permintaan Pengisian kembali Dana Kas Kecil dalam Sistem Dana kas Kecil dengan Imprest System Sumber : Mulyadi ( 2014 : 541 )

38 46 4. Penelitian Terdahulu Hasil dari beberapa peneliti terdahulu yang telah m elakukan penelitian terhadap tema yang sama akan digunakan sebagai bahan referensi dan perbandingan dalam penelitian ini, antara lain sebagai berikut : Penelitian yang dilakukan Indra Nur Kurniawan dan Siti Khairani ( 2014 ) yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi Atas Pembelian dan Pengeluaran Kas pada PT XYZ Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem informasi akuntansi yang berjalan terkait pembelian barang dagang masih belum berjalan dengan baik yang mempengaruhi pengeluaran kas dalam pembuatan laporan keuangan. Penelitian yang dilakukan Aninda Surya Putri ( 2010 ) yang berjudul Sistem Informasi Akuntasi Pembelian Barang atau Jasa di PT. INTI ( Persero ) Hasil penelitian menunjukkan hasil Sistem informasi akuntansi pembelian di PT. INTI (Persero) secara ringkas adalah suatu kegiatan perusahaan yang sistem dan informasinya belum berjalan dengan baik sesuai dengan segala ketentuan yang telah ditetapkan PT. INTI (Persero) pada bagian pembeliannya karena masih ada kendala yang timbul yang menghambat setiap kegiatan terutama didalam penginputan data di Sistem informasi pembeliannya yang berpengaruh terhadap suatu pengendalian perusahaan. Penelitian yang dilakukan oleh Silvi Dianitasari ( 2010 ) yang berjudul Sistem Akuntansi Pembelian Tunai Barang Dagang pada UD Segar Surabaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem akuntansi pembelian yang diterapkan

39 47 di UD.Seger adalah sistem pembelian secara tunai yang di terapkan cukup baik dan sederhana. Penelitian yang dilakukan oleh Eka Agus Fiyanti ( 2012 ) yang berjudul Analisis Sistem Informasi Pada Siklus Pendapatan dan Pengeluaran Kas. Hasil peneliatan menunjukkan bahwa sistem informasi akuntansi pendapatan dan pengeluaran kas PT. Bintan Colombia sesuai dengan unsur sistem informasi akuntansi pada unsur sumber daya manusia, peralatan, catatan dan laporan keuangan, sedangkan untuk unsur formulir dan prosedur belum sesuai. Penelitian yang di lakukan oleh Kolibu ( 2011 ) yang berjudul Evaluasi sistem informasi pengeluaran kas pada Dinas Kebersihan Kabupaten Minahasa. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa evaluasi sistem informasi akuntansi pada Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa telah sesuai dengan Permendagri dan Peraturan Pemerintah. Penelitian yang dilakukan oleh Tuti Eka Sari ( 2011 ) dengan judul Efektivitas Sistem Pengendalian Intern Penerimaan Dan Pengeluaran Kas Pada BPR Artha Bersama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem penerimaan dan pengeluaran kas pada BPR Artha Bersama sudah memadai. Penerapan sistem pengendalian intern pada penerimaan dan pengeluaran kas yang dilakukan pada BPR Artha Bersama sudah efektif yaitu sebesar % yaitu hasil dari Internal Control Questionnaires (ICQ), hal tersebut juga tercermin dalam pelaksanaan pengendalian intern yang ada pada BPR Artha Bersama yang sesuai dengan unsur-unsur pengendalian intern menurut COSO.

40 48 Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu No Nama Peneliti Tahun Judul Penelitian Kesimpulan 1. Indra Nur Kurniawan dan Siti Khairani 2014 Sistem Informasi Akuntansi Atas Pembelian dan Pengeluaran Kas pada PT XYZ. 2. Aninda Surya Putri 2010 Sistem Informasi Akuntasi Pembelian Barang atau Jasa di PT. INTI ( Persero ) 3. Silvi Dianitasari 2010 Sistem Akuntansi Pembelian Tunai Barang Dagang pada UD Segar Surabaya 4. Eka Agus Fiyanti 2012 Analisis Sistem Informasi Pada Siklus Pendapatan dan Pengeluaran Kas 5. Kolibu 2011 Evaluasi sistem informasi pengeluaran kas pada Dinas Kebersihan Kabupaten Minahasa 6. Tuti Eka Sari 2011 Efektivitas Sistem Pengendalian Intern Penerimaan Dan Pengeluaran Kas Pada BPR Artha Bersama sistem informasi akuntansi yang berjalan terkait pembelian barang dagang masih belum berjalan dengan baik yang mempengaruhi pengeluaran kas dalam pembuatan laporan keuangan. Sistem informasi akuntansi pembelian di PT. INTI (Persero) secara ringkas adalah suatu kegiatan perusahaan yang sistem dan informasinya belum berjalan dengan baik sesuai dengan segala ketentuan yang telah ditetapkan PT. INTI (Persero) pada bagian pembeliannya karena masih ada kendala yang timbul yang menghambat setiap kegiatan terutama didalam penginputan data di Sistem informasi pembeliannya yang berpengaruh terhadap suatu pengendalian perusahaan. Sistem akuntansi pembelian yang diterapkan di UD.Seger adalah sistem pembelian secara tunai yang di terapkan cukup baik dan sederhana. Sistem informasi akuntansi pendapatan dan pengeluaran kas PT. Bintan Colombia sesuai dengan unsur sistem informasi akuntansi pada unsur sumber daya manusia, peralatan, catatan dan laporan keuangan, sedangkan untuk unsur formulir dan prosedur belum sesuai. Evaluasi sistem informasi akuntansi pada Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa telah sesuai dengan Permendagri dan Peraturan Pemerintah. Sistem penerimaan dan pengeluaran kas pada BPR Artha Bersama sudah memadai. Penerapan sistem pengendalian intern pada penerimaan dan pengeluaran kas yang dilakukan pada BPR Artha Bersama sudah efektif yaitu sebesar % yaitu hasil dari Internal Control Questionnaires (ICQ), hal tersebut juga tercermin dalam pelaksanaan pengendalian intern yang ada pada BPR Artha Bersama yang sesuai dengan unsur-unsur pengendalian intern menurut COSO.

41 49 B. Kerangka Pemikiran Sistem pada umumya merupakan sesuatu yang biasa digunakan perusahaan oleh suatu perusahaan dalam pengolahan data informasi, namun terkadang sistem dan kegiatan manual perusahaan belum bisa bejalan bersamaan dan ini berakibat kurangnya efektifitas kegiatan perusahaan untuk kedepannya, berbagai cara dilakukan sebagai solusi suatu permasalahan dan perusahaan tetap menjalankan aktivitasnya dan secata perlahan perusahaan mengurangi kegiatan manualnya untuk beralih ke sistem agar kegiatan yang dilakukan dapat lebih efektif dan data yang diterima apabila mengalami kesalahan data dapat dinput kembali di sistem informasi. Sistem Informasi Akuntansi adalah suatu sub sistem yang memproses transaksi keuangan dan non-keuangan yang berpengaruh secara langsung terhadap pemrosesan tansaksi keuangan. ( James A. Hall, 2011 ; 7 ) Data yang dimiliki setiap perusahaan sangat beragam dan salah satunya adalah data keuangan yang memberikan informasi tentang keuangan dalam bentuk suatu laporan keuangan dimana laporan tersebut dibuat kedalam suatu periode untuk perusahaan dan data keuangan ini disusun dan dibuat di bagian akuntansi. Menurut American Accounting Association (1966), Wikinson (2000), Warren dan Fess (1966), yang dikutip oleh Azhar Susanto (2008 : 85) menjelaskan bahwa: Akuntansi sebagai sistem informasi yang menghasilkan informasi atau laporan untuk berbagai kepentingan baik individu atau kelompok tentang aktifitas atau operasi peristiwa ekonomi atau keuangan suatu organisasi.

42 50 Akuntansi pada dasarnya merupakan sistem informasi yang berbeda dengan sistem informasi lainnya namun tetap saling berhubungan, data yang diberikan sistem informasi berupa data akuntansi yang diolah dan biasanya berupa jumlah nominal sebuah uang, setiap perusahaan memiliki bagian akuntansi yang dimana bagian tersebut mencatat semua laporan laporan keuangan yang masuk, Sistem informasi akuntansi sebagai bagian yang terpenting di setiap perusahaan karena merupakan suatu tahapan penyusunan laporan atau prosedur dalam suatu organisasi alur alir dokumen yang setiap kegiatannya menghasilkan informasi akuntansi yang memikili tujuan yang spesifik dan dapat dipertanggung jawabkan. Kas merupakan unsur yang paling penting dalam perusahaan.kehidupan dan kemajuan perusahaan tidak dapat dipisahkan dari kas. Dalam menjalankan aktivitas perusahaan tingkat harus sangat dijaga agar jumlahnya jangan terlalu besar yang menimbulkan dana tersebut sebagian menganggur (idle cash) ataupun sebaliknya jumlah tersebut juga tidak boleh terlalu kecil yang dapat menimbulkan hambatan-hambatan dalam menjalankan kegiatan usaha di perusahaan. Kas sangat berperan dalam menentukan kelancaran aktivitas perusahaan. Oleh karena itu, pengelolaan kas harus direncanakan dan diawasi dengan baik, dari penerimaan kas sampai pada pengeluaran kas. Adapun pendapat yang dikemukakan oleh Susan Irawati (2008:64) yang menyatakan bahwa pembelian adalah: Suatu kegiatan untuk memperoleh sejumlah harta atau aktiva maupun jasa dari satu pihak untuk kelangsungan usaha atau kebutuhan yang mendasar, sehingga

43 51 dilakukan pembayaran atas sejumlah uang atau jasa tersebut, untuk kelangsungan operasional perusahaan. Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem informasi akauntansi pembelian dan Pengeluaran kas di setiap perusahaan terutama PT. PAP dirasa sangat perlu karena sistem yang baik akan menghasilkan informasi yang baik, begitu pula didalam pencatatan yang mana nantinya kegiatan pembelian dapat berjalan secara efektif sesuai prosedur yang telah ditetapkan surat keputusan perusahaan dan bagian akuntansi dapat menjalankan kegiatan pencatatanya untuk dipertanggungjawabkan sesuai dengan waktu yang semestinya.

44 52 Kerangka Pemikiran PT. PAP Pembelian Barang Departemen Pembelian Departemen Keuangan Fungsi Sistem Sistem Informasi Akuntansi Pembelian Sistem Informasi Pengeluaran Kas Apakah pelaksanaan sistem informasi akuntansi pembelian di PT. PAP sudah berjalan sesuai prosedur yang diterapkan oleh perusahaan - Apakah pelaksanaa sistem informasi akuntansi pengeluaran kas di PT. PAP sudah berjalan sesuai dengan prosedur yang di terapkan oleh perusahaan Gambar 2.16 Kerangka Pemikiran

45 38

46 36

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Menurut James A Hall, menjelaskan sistem adalah sekelompok dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang berhubungan untuk melayani tujuan umum (Hall 2013).

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pembelian 2.1.1 Pengertian Pembelian Pembelian adalah transaksi pembelian terjadi antara perusahaan dengan pemasok atau pihak penjual. Barang-barang yang dibeli dapat berupa

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. diperlukan oleh berbagai macam pihak yang berkepentingan. Pihak pihak

BAB II DASAR TEORI. diperlukan oleh berbagai macam pihak yang berkepentingan. Pihak pihak BAB II DASAR TEORI A. Deskripsi Teori 1. Sistem Akuntansi Kebutuhan terhadap informasi keuangan dari suatu perusahaan sangat diperlukan oleh berbagai macam pihak yang berkepentingan. Pihak pihak di luar

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian sistem menurut Anastasia dan Lilis (2010:3), sistem merupakan

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian sistem menurut Anastasia dan Lilis (2010:3), sistem merupakan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Sistem Pengertian sistem menurut Anastasia dan Lilis (2010:3), sistem merupakan serangkaian bagian yang saling tergantung dan bekerjasama untuk mencapai tujuan tertentu.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Prosedur 2.1.1.1 Pengertian Prosedur Dalam melakukan suatu kegiatan, organisasi memerlukan suatu acuan untuk mengatur dan mengontrol

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. untuk menyelesaikan suatu aktivitas. Menurut Mulyadi (2001 : 5), Prosedur adalah suatu urutan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. untuk menyelesaikan suatu aktivitas. Menurut Mulyadi (2001 : 5), Prosedur adalah suatu urutan BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Prosedur Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Prosedur adalah suatu tahap kegiatan untuk menyelesaikan suatu aktivitas. Menurut Mulyadi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem pengendalian internal menurut Rama dan Jones (2008) adalah suatu

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem pengendalian internal menurut Rama dan Jones (2008) adalah suatu 9 BAB II LANDASAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Sistem Pengendalian Internal Sistem pengendalian internal menurut Rama dan Jones (2008) adalah suatu proses yang di pengaruhi oleh dewan direksi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. sistem yang dipergunakan sebagai prosedur dan pedoman operasional. perusahaan dan mencegah terjadinya penyalahgunaan sistem.

BAB II LANDASAN TEORI. sistem yang dipergunakan sebagai prosedur dan pedoman operasional. perusahaan dan mencegah terjadinya penyalahgunaan sistem. BAB II LANDASAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Sistem Pengendalian Internal Secara umum, pengendalian internal merupakan bagian dari masingmasing sistem yang dipergunakan sebagai prosedur dan pedoman

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Sistem merupakan suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Sistem merupakan suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Sistem Sistem merupakan suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang berhubungan, disusun sesuai dengan suatu skema yang menyeluruh

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. kegiatan, baik kegiatan dalam usaha maupun dalam pendidikan. Setiap

BAB II LANDASAN TEORI. kegiatan, baik kegiatan dalam usaha maupun dalam pendidikan. Setiap BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Evaluasi Evaluasi merupakan salah satu sarana yang penting dalam melakukan kegiatan, baik kegiatan dalam usaha maupun dalam pendidikan. Setiap berjalannya kegiatan biasanya

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Sistem Informasi Manajemen berkepentingan dalam menyediakan sistem informasi yang menyeluruh dan terintegrasi untuk mengambil keputusan berbagai tingkatan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Usaha Mikro Kecil dan Menengah. Usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) memainkan peran penting di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Usaha Mikro Kecil dan Menengah. Usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) memainkan peran penting di BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Mikro Kecil dan Menengah 2.1.1 Pengertian Usaha Mikro Kecil dan Menengah Usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) memainkan peran penting di dalam pembangunan dan pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Sistem dan Definisi Sistem

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Sistem dan Definisi Sistem BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem dan Definisi Sistem Menurut Yogianto (1995:1) yang mengutip dari Jerry Fritz Gerald dan Warren D. Stalling, pendekatan sistem yang lebih

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem dan Prosedur Pengertian system dan prosedur menurut Mulyadi (2001 : 5) adalah sebagai berikut: Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem BAB II TINJAUAN PUSTAKA Aktivitas perusahaan dapat berjalan dengan baik jika aktivitas tersebut saling terorganisir dengan baik dan terdapat suatu sistem yang baik dimana sistem tersebut

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Nurita (2009), dengan judul Evaluasi Prosedur Dan Sistem Pembelian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Nurita (2009), dengan judul Evaluasi Prosedur Dan Sistem Pembelian BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Nurita (2009), dengan judul Evaluasi Prosedur Dan Sistem Pembelian Bahan Baku Studi Kasus Di Percetakan Surya Offset Jebres Surakarta yang memiliki kesimpulan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Umumnya setiap perusahaan, baik perusahaan besar maupun kecil pasti mempunyai kas. Kas merupakan alat pembayaran

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Umumnya setiap perusahaan, baik perusahaan besar maupun kecil pasti mempunyai kas. Kas merupakan alat pembayaran BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Umumnya setiap perusahaan, baik perusahaan besar maupun kecil pasti mempunyai kas. Kas merupakan alat pembayaran atau pertukaran yang siap dan bebas digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dengan yang lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan. Adanya

BAB II LANDASAN TEORI. dengan yang lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan. Adanya BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Sistem Sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan yang lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan. Adanya sebuah

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Sistem informasi akuntansi sangat berperan penting dalam menyajikan informasi yang dibutuhkan oleh pihak yang berkepentingan dalam informasi akuntansi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Penggalian dari wacana penelitian terdahulu dilakukan sebagai upaya untuk memperjelas penelitian yang telah dilakukan serta membedakan penelitian

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Sistem Informasi Akuntansi Sistem merupakan kumpulan dari sub sistem atau komponen apapun baik fisik ataupun non fisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerjasama secara

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. mengarahkan pada pokok bahasan yang telah dikemukakan pada bab I.

BAB II LANDASAN TEORI. mengarahkan pada pokok bahasan yang telah dikemukakan pada bab I. 7 BAB II LANDASAN TEORI Dalam bab ini akan diuraikan beberapa landasan teori yang digunakan untuk mengarahkan pada pokok bahasan yang telah dikemukakan pada bab I. 2.1 Pengertian Sistem Sistem adalah sekelompok

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Sistem Akuntansi Untuk memenuhi kebutuhan informasi bagi pihak luar maupun pihak perusahaan, maka disusunlah suatu sistem akuntansi. Sistem ini direncanakan untuk menghasilkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1. Pengertian Sistem dan Prosedur Ada beberapa pengertian sistem dan prosedur, diantaranya adalah sebagai berikut : Menurut Mulyadi (2008: 4) Sistem adalah suatu jaringan prosedur

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Manoppo (2013) dalam analisis sistem pengendalian internal atas pengeluaran kas pada PT. Sinar Galesong Prima cabang Manado masih belum efektif,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terlihat dari banyaknya perusahaan-perusahaan yang bermunculan, baik perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. terlihat dari banyaknya perusahaan-perusahaan yang bermunculan, baik perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan perekonomian sekarang ini, dunia usaha sudah mengalami kemajuan yang pesat serta diiringi dengan tingkat persaingan yang ketat pula. Hal

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN. Pada dasarnya yang ditetapkan pada perusahaan negara maupun

BAB II BAHAN RUJUKAN. Pada dasarnya yang ditetapkan pada perusahaan negara maupun BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Pada dasarnya yang ditetapkan pada perusahaan negara maupun perusahaan swasta merupakan sistem informasi yang menyediakan informasi keuangan yang akan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. melangkah lebih jauh kebagian-bagian selanjutnya kita harus mengetahui terlebih

BAB II KAJIAN TEORI. melangkah lebih jauh kebagian-bagian selanjutnya kita harus mengetahui terlebih BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Sistem Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem Sistem merupakan hal yang sangat mutlak dan mempunyai peranan penting dalam menjalankan kegiatan perusahaan oleh karena itu sebelum melangkah

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Dalam mencapai tujuan perusahaan, sistem informasi akuntansi berperan penting dalam membantu menyediakan informasi yang berguna untuk berbagai tingkatan,

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN. Sistem pada dasarnya adalah suatu jaringan yang berhubungan dengan

BAB II BAHAN RUJUKAN. Sistem pada dasarnya adalah suatu jaringan yang berhubungan dengan - 6 - BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Sistem pada dasarnya adalah suatu jaringan yang berhubungan dengan prosedur prosedur yang erat hubunganya satu sama lain yang dikembangkan menjadi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi dan Akuntansi Kas. Akuntansi sebagai sistem informasi ekonomi dan keuangan mampu

BAB II LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi dan Akuntansi Kas. Akuntansi sebagai sistem informasi ekonomi dan keuangan mampu BAB II LANDASAN TEORITIS A. TEORI - TEORI 1. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi dan Akuntansi Kas a. Sistem Informasi Akuntansi Akuntansi sebagai sistem informasi ekonomi dan keuangan mampu memberikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Ada beberapa pengertian sistem menurut para ahli melalui bukunya, yaitu disebutkan dibawah ini. Sistem menurut Krismiaji (2010:1) Sistem merupakan rangkaian komponen

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Akuntansi Sistem akuntansi merupakan suatu alat yang sangat penting bagi manajemen dalam merencanakan dan mengendalikan kegiatan-kegiatan organisasi perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 adalah sebagai berikut:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 adalah sebagai berikut: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Pengertian usaha mikro, kecil, dan menengah menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 adalah sebagai berikut: 2.1.1 Usaha

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian, prinsip dan fungsi Sistem Informasi Akuntansi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian, prinsip dan fungsi Sistem Informasi Akuntansi BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian, prinsip dan fungsi Sistem Informasi Akuntansi Untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai pengertian sistem informasi akuntansi perlu diketahui defenisi sistem

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan. 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Sistem Informasi Akuntansi a. Pengertian Sistem dan Prosedur 1. Menurut Mulyadi (2008:5) Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Prosedur Dalam melakukan suatu kegiatan, organisasi memerlukan suatu acuan untuk mengatur dan mengontrol semua aktivitas yang terjadi pada perusahaan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Sistem Informasi Akuntansi Menurut Bodnar dan Hopwood (2005 : 1) Sistem merupakan kumpulan sumber daya yang berhubungan untuk mencapai tujuan tertentu. Tujuan utama perusahaan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Sistem Informasi Akuntansi Suatu perusahaan agar dapat berjalan baik, membutuhkan sistem informasi akuntansi yang memadai, sehingga dapat meminimalisir permasalahan yang ada dalam

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. mengolah atau mengorganisir dokumen dokumen yang ada tujuannnya untuk

BAB II KAJIAN TEORI. mengolah atau mengorganisir dokumen dokumen yang ada tujuannnya untuk 8 BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Sistem Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem Akuntansi Para ahli mendefenisikan pengertian sistem akuntansi tidak jauh berbeda yaitu mengolah atau mengorganisir dokumen dokumen yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang

BAB II LANDASAN TEORI. penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Prosedur Prosedur merupakan suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam suatu departemen atau lebih yang dibuat untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Mulyadi (2001:5) sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Mulyadi (2001:5) sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sistem dan Prosedur Akuntansi Pada dasarnya setiap perusahaan memiliki sistem dan prosedur yang dilaksanakan sesuai dengan standar operasional perusahaan tersebut.

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Sistem Dari beberapa jenis sistem, cukup sulit untuk memberikan definisi yang pas. Namun menurut West Churchman dalam buku Krismiaji (2002;1) sebagai berikut: Sistem

Lebih terperinci

Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang

Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Sejalan dengan pesatnya perkembangan perusahaan pada zaman ini maka setiap perusahaan harus memiliki sistem-sistem yang dapat di gunakan untuk merencanakan, menyusun,

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN 3.1 Tinjauan Teori Pengertian Akuntansi Pengertian Sistem Akuntansi

BAB III PEMBAHASAN 3.1 Tinjauan Teori Pengertian Akuntansi Pengertian Sistem Akuntansi BAB III PEMBAHASAN 3.1 Tinjauan Teori 3.1.1 Pengertian Akuntansi Definisi akuntansi menurut Warren (2005:10), yaitu: Secara umum, akuntansi dapat didefinisikan sebagai sistem informasi yang menghasilkan

Lebih terperinci

SISTEM AKUNTANSI PENGELUARAN KAS dengan CEK. Endang Sri Utami, S.E., M.Si., Ak., CA

SISTEM AKUNTANSI PENGELUARAN KAS dengan CEK. Endang Sri Utami, S.E., M.Si., Ak., CA SISTEM AKUNTANSI PENGELUARAN KAS dengan CEK Endang Sri Utami, S.E., M.Si., Ak., CA 1 Tujuan Pembelajaran 1. Mahasiswa diharapkan dapat mengetahui dan memahami deskripsi kegiatan pengeluaran kas. 2. Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 41 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit 1. Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit Pada PT. Anugrah. Sistem penjualan yang dilakukan oleh PT. Anugrah

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan pokok

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan pokok BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Sistem Akuntansi Menurut Mulyadi (2008: 5) Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara Lampiran II Daftar Internal Control Questionnaires (ICQ) Penerimaan Kas Nama Responden : Aja Abdurrajak Bagian : Assist. Umum dan Personalia Perusahaan : PT. BPR Syari ah Gebu Prima Medan. Bacalah tiap

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 5 BAB II LANDASAN TEORI A. Sistem Informasi Akuntansi Penyelenggaraan sistem akuntansi akan menyediakan informasi keuangan mengenai harta, kewajiban, dan modal perusahaan. Berdasarkan informasi-informasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem Akuntansi BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam suatu perusahaan, sistem akuntansi memegang peranan penting dalam mengatur arus pengelolaan data akuntansi untuk menghasilkan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. PENGERTIAN 2.1.1. Pengertian Sistem Pengertian Sistem Menurut Mulyadi bahwa suatu sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan yang lainnya,

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Setiap perusahaan mempunyai tujuan yang telah direncanakan sebelumnya yang salah satunya adalah untuk memperoleh laba terutama melalui penjualan baik

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Auditing Auditing merupakan ilmu yang digunakan untuk melakukan penilaian terhadap pengendalian intern dimana bertujuan untuk memberikan perlindungan dan pengamanan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dengan cara. Istilah sistem dari bahasa Yunani yaitu Systema yang berarti

BAB II LANDASAN TEORI. dengan cara. Istilah sistem dari bahasa Yunani yaitu Systema yang berarti BAB II LANDASAN TEORI 2. 1 Sistem Dalam kehidupan sehari-hari orang sering menyamankan makna istilah sistem dengan cara. Istilah sistem dari bahasa Yunani yaitu Systema yang berarti penempatan atau mengatur.

Lebih terperinci

BAB II. Dasar Teori. 2.1 Konsep dan Dasar Definisi Konsep

BAB II. Dasar Teori. 2.1 Konsep dan Dasar Definisi Konsep BAB II Dasar Teori 2.1 Konsep dan Dasar Definisi Konsep 1. Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan. (Mulyadi, 2001:5) 2.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Laporan Keuangan Pengertian Laporan Keuangan menurut Kasmir (2012:7), laporan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem Dalam suatu organisasi sistem akuntansi memegang peranan penting dalam mengatur arus pengolahan data akuntansi yang diperlukan oleh

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN 3.1 Tinjauan Teori Pengertian Sistem

BAB III PEMBAHASAN 3.1 Tinjauan Teori Pengertian Sistem BAB III PEMBAHASAN 3.1 Tinjauan Teori 3.1.1 Pengertian Sistem Setiap sistem akan dapat dipahami jika dipandang sebagai satu keseluruhan yang terdiri dari bagian-bagian yang saling berkaitan. Dengan adanya

Lebih terperinci

Evaluasi sistem dan prosedur pembelian bahan baku. pada perusahaan j rot galery. di Klaten. Oleh : Riasti F BAB I PENDAHULUAN

Evaluasi sistem dan prosedur pembelian bahan baku. pada perusahaan j rot galery. di Klaten. Oleh : Riasti F BAB I PENDAHULUAN Evaluasi sistem dan prosedur pembelian bahan baku pada perusahaan j rot galery di Klaten Oleh : Riasti F.3302181 BAB I PENDAHULUAN A. Sejarah Berdirinya Perusahaan Perusahaan J ROT GALERY adalah perusahaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. teori-teori tersebut memiliki pengertian yang sama diantaranya adalah :

BAB II LANDASAN TEORI. teori-teori tersebut memiliki pengertian yang sama diantaranya adalah : BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Sistem, Informasi, Akuntansi 1. Pengertian Sistem Definisi sistem banyak sekali ditemukan penulis, namun pada prinsipnya teori-teori tersebut memiliki pengertian yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem Akuntansi Sebagaimana penulis ketahui pihak manajemen di dalam suatu perusahaan pasti menginginkan keuntungan yang optimal di dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem dan Prosedur 2.1.1 Pengertian Sistem Pendekatan sistem mempunyai banyak manfaat dalam memahami lingkungan kita. Pendekatan sistem berusaha menjelaskan sesuatu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. berbagai macam pihak yang berkepentingan. Pihak-pihak di luar perusahaan,

BAB II LANDASAN TEORI. berbagai macam pihak yang berkepentingan. Pihak-pihak di luar perusahaan, 5 BAB II LANDASAN TEORI Informasi dari suatu perusahaan, terutama informasi keuangan, di butuhkan oleh berbagai macam pihak yang berkepentingan. Pihak-pihak di luar perusahaan, seperti kreditur, calon

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 Sistem Untuk mendapatkan pengertian sistem yang lebih jelas dan tepat, dibawah ini akan dikemukakan beberapa pengertian sistem yang dinyatakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. informasi disajikan dalam laporan keuangan.

BAB II LANDASAN TEORI. informasi disajikan dalam laporan keuangan. BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Landasan Teori Akuntansi pada dasarnya merupakan sistem pengolahan informasi yang menghasilkan keluaran yang berupa informasi akuntansi. Sistem akuntansi mengajarkan sistem pengolahan,

Lebih terperinci

SISTEM AKUNTANSI PEMBELIAN. Endang Sri Utami, S.E., M.Si., Ak., CA

SISTEM AKUNTANSI PEMBELIAN. Endang Sri Utami, S.E., M.Si., Ak., CA SISTEM AKUNTANSI PEMBELIAN Endang Sri Utami, S.E., M.Si., Ak., CA Tujuan Pembelajaran 1. Mahasiswa diharapkan dapat mengetahui dan memahami deskripsi kegiatan pembelian. 2. Mahasiswa diharapkan dapat mengetahui

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Sistem Pengertian Sistem menurut beberapa ahli, antara lain: 1. Krismiaji (2010:1); Sistem merupakan rangkaian komponen dikoordinasikan untuk mencapai serangkaian tujuan, yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Kas Kas merupakan harta yang paling likuid dan media pertukaran baku dan dasar bagi pegukuran akuntansi untuk semua pos lainnya. Kas umumnya diklasifikasikan sebagai

Lebih terperinci

BAB III SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL KAS PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB III SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL KAS PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) PROVINSI SUMATERA UTARA 22 BAB III SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL KAS PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) PROVINSI SUMATERA UTARA A. Pengertian Sistem Pengendalian Internal Kas Pengertian Kas Dalam bahasa sehari-hari

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi 1. Pengertian Sistem Dalam perusahaan suatu sistem dirancang untuk membantu kelancaran aktivitas kegiatan operasional perusahaan. Terdapat

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Sistem Dari beberapa pengertian sistem, berikut adalah pengertian sistem menurut Mulyadi (2001:2) ; Sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN 3.1 Tinjauan Teori Pengertian Prosedur 1.

BAB III PEMBAHASAN 3.1 Tinjauan Teori Pengertian Prosedur 1. 22 BAB III PEMBAHASAN 3.1 Tinjauan Teori 3.1.1 Pengertian Prosedur Di dalam kehidupan sehari-hari sering terdapat aspek pengaturan dan pengorganisasian dari berbagai prosedur sedemikian rupa untuk menghasilkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian Kas Pada umumnya kas dikenal juga dengan uang tunai yang didalam neraca kas masuk dalam golongan aktiva lancar yang sering mengalami perubahan akibat transaksi keuangan

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN Tinjauan Teori Pengertian Sistem dan Prosedur

BAB III PEMBAHASAN Tinjauan Teori Pengertian Sistem dan Prosedur BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Teori 3.1.1. Pengertian Sistem dan Prosedur Menurut Mulyadi (2001:5), sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. berhubungan dan berfungsi dengan tujuan yang sama. saling berintegritas satu sama lain.

BAB II LANDASAN TEORI. berhubungan dan berfungsi dengan tujuan yang sama. saling berintegritas satu sama lain. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Pengertian Sistem menurut Hall (2009:6), Sistem adalah kelompok dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang saling berhubungan dan berfungsi dengan tujuan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 13 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Mulyadi (2010:2) sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan yang lainnya,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pembelian Pembelian dapat juga dikatakan sebagai procurement atau pangadaan barang. Mulyadi (2008:298) mengatakan bahwa Pembelian digunakan dalam perusahaan untuk pengadaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Suatu sistem akuntansi disusun untuk memenuhi kebutuhan informasi yang berguna bagi pihak ekstern dan intern. Informasi suatu perusahaan, terutama informasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Sistem Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Kas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Sistem Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Kas BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Kas Kata sistem dalam kamus umum bahasa Indonesia mengandung arti susunan kesatuan yang masing-masing tidak berdiri sendiri, tetapi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. I. Implementasi Sistem Informasi atas Pembelian dan Penjualan pada CV.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. I. Implementasi Sistem Informasi atas Pembelian dan Penjualan pada CV. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian I. Implementasi Sistem Informasi atas Pembelian dan Penjualan pada CV. Barezky Total CV. Barezky Total adalah termasuk dalam Usaha Mikro, Kecil,

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Menurut Krismiadji (2002;4) suatu sistem informasi akuntansi sering disebut juga sebagai sistem informasi adalah suatu kombinasi dari personalia, catatan-catatan,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sistem Akuntansi Sistem adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya dengan unsur yang lain yang berfungsi bersama-sama untuk mecapai tujuan tertentu. Sistem diciptakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Sistem Akuntansi 1. Pengertian Sistem Akuntansi Pendekatan sistem memberikan banyak manfaat dalam memahami lingkungan kita. Pendekatan sistem berusaha menjelaskan sesuatu dipandang

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN. 2.1 Tinjauan Umum Atas Sistem Informasi Akuntansi. Sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang berhubungan erat

BAB II BAHAN RUJUKAN. 2.1 Tinjauan Umum Atas Sistem Informasi Akuntansi. Sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang berhubungan erat 6 BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Tinjauan Umum Atas Sistem Informasi Akuntansi Sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang berhubungan erat satu dengan yang lainnya, yang berfungsi secara bersama-sama

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian Fungsi dan Manfaat Sistem Informasi Akuntansi. Akuntansi sebagai sistem informasi ekonomi dan keuangan mampu

BAB II LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian Fungsi dan Manfaat Sistem Informasi Akuntansi. Akuntansi sebagai sistem informasi ekonomi dan keuangan mampu BAB II LANDASAN TEORITIS A. Teori-teori 1. Pengertian Fungsi dan Manfaat Sistem Informasi Akuntansi Akuntansi sebagai sistem informasi ekonomi dan keuangan mampu memberikan yang bermanfaat bagi para pemakainya.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sistem dan Prosedur 1. Pengertian Sistem Di bawah ini pengertian umum mengenai sistem dapat dirinci sebagai berikut : Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur Unsur-unsur

Lebih terperinci

SISTEM AKUNTANSI PENGELUARAN KAS PADA PT.CAHAYA MANDIRI INVESTAMA

SISTEM AKUNTANSI PENGELUARAN KAS PADA PT.CAHAYA MANDIRI INVESTAMA SISTEM AKUNTANSI PENGELUARAN KAS PADA PT.CAHAYA MANDIRI INVESTAMA Nama : Siti Sharah Mardiutami NPM : 28213587 Kelas : 3EB03 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Agustin Rusiana Sari. SE., MM. FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Sistem Akuntansi merupakan sistem pengelolahan informasi yang menghasilkan keluaran berupa sebuah infomasi akuntansi seperti informasi keuangan yang bermanfaat bagi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem Suatu perusahaan akan beroperasi dengan baik, apabila perusahaan tersebut menggunakan sistem dan prosedur yang baik. Dikatakan baik

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian Sistem Akuntansi Dalam suatu perusahaan, sistem akuntansi memegang peranan penting dalam mengatur arus pengolahan data akuntansi untuk menghasilkan informasi akuntansi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. untuk mengarahkan pada pokok bahasan yang telah dikemukakan pada bab I.

BAB II LANDASAN TEORI. untuk mengarahkan pada pokok bahasan yang telah dikemukakan pada bab I. 8 BAB II LANDASAN TEORI Dalam bab ini akan diuraikan beberapa landasan teori yang digunakan untuk mengarahkan pada pokok bahasan yang telah dikemukakan pada bab I. 2.1 Pengertian Sistem Sistem adalah sekelompok

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. mencapai tujuan tertentu (Wing Wahyu Winarno; 1994: 8).

BAB II LANDASAN TEORI. mencapai tujuan tertentu (Wing Wahyu Winarno; 1994: 8). BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Sistem dan Prosedur Sistem adalah kumpulan elemen yang saling bekerjasama untuk mencapai tujuan tertentu (Wing Wahyu Winarno; 1994: 8). Sistem dapat didefinisikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berhubungan satu dengan yang lainnya, yang berfungsi bersama untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berhubungan satu dengan yang lainnya, yang berfungsi bersama untuk BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sistem Akuntansi Mulyadi (2008: 2) sistem adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan yang lainnya, yang berfungsi bersama untuk mencapai tujuan tertentu.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. saling berhubungan dan berfungsi dengan tujuan yang sama. dikordinasikan sedemikian rupa untuk melaksanakan suatu fungsi demi

BAB II LANDASAN TEORI. saling berhubungan dan berfungsi dengan tujuan yang sama. dikordinasikan sedemikian rupa untuk melaksanakan suatu fungsi demi BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Pengertian sistem menurut Hall ( 2011 : 6 ), Sistem adalah kelompok kelompok dari dua atau lebih komponenatau subsistem yang saling berhubungan dan berfungsi

Lebih terperinci

KUESIONER I UNTUK VARIABEL INDEPENDEN "SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMBELIAN BAHAN BAKU" No. Pertanyaan SS S R TS STS 1

KUESIONER I UNTUK VARIABEL INDEPENDEN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMBELIAN BAHAN BAKU No. Pertanyaan SS S R TS STS 1 KUESIONER I UNTUK VARIABEL INDEPENDEN "SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMBELIAN BAHAN BAKU" No. Pertanyaan SS S R TS STS 1 2 3 Fungsi pembelian terpisah dengan fungsi penerimaan Fungsi pembelian terpisah dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB II TINJAUAN TEORI BAB II TINJAUAN TEORI A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Hikmawati dan Effendi (2014) melakukan penelitian dengan judul Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penjualan dan Penerimaan Kas pada CV. Lestari Motorindo.

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN TEORI DAN PRAKTEK TENTANG PROSEDUR PENGADAAN OBAT MEDIS PADA RS. ROEMANI MUHAMMADIYAH SEMARANG

BAB III TINJAUAN TEORI DAN PRAKTEK TENTANG PROSEDUR PENGADAAN OBAT MEDIS PADA RS. ROEMANI MUHAMMADIYAH SEMARANG BAB III TINJAUAN TEORI DAN PRAKTEK TENTANG PROSEDUR PENGADAAN OBAT MEDIS PADA RS. ROEMANI MUHAMMADIYAH SEMARANG 3.1 Tinjauan Tori 3.1.1 Pengertian Sistem dan Prosedur Pengertian Sistem dan Prosedur Sistem

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Audit operasional atas fungsi pembelian dan hutang usaha pada PT Prima Auto

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Audit operasional atas fungsi pembelian dan hutang usaha pada PT Prima Auto BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Audit operasional atas fungsi pembelian dan hutang usaha pada PT Prima Auto Mandiri dibatasi pada hal-hal berikut ini: a. Mengidentifikasikan kelemahan sistem pengendalian

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. komponen yang saling terkait dan berinteraksi untuk mencapai suatu

BAB II LANDASAN TEORI. komponen yang saling terkait dan berinteraksi untuk mencapai suatu BAB II LANDASAN TEORI 1. Sistem a. Pengertian Sistem Menurut Romney (2015: 2) sistem adalah serangkaian dua atau lebih komponen yang saling terkait dan berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. Menurut

Lebih terperinci