DASAR-DASAR BAKTERIOLOGI? By: KUSNADI,MSI.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "DASAR-DASAR BAKTERIOLOGI? By: KUSNADI,MSI."

Transkripsi

1 DASAR-DASAR BAKTERIOLOGI BAKTERIOLOGI? By: KUSNADI,MSI.

2 SEL PROKARIOTIK SEL EUKARIOTIK E:\TUGAS CD MIKRO2008\ANIMASI MIKROBIOLOGI KEL 16\perbandingan struktur Prok E:\TUGAS CD MIKRO2008\ANIMASI MIKROBIOLOGI KEL 16\Bacteria prokariot.swf

3 BAKTERI Bakteri berasal dari kata bacterion = small rod = batang kecil, merupakan organisme mikroskopis yang tersusun atas satu sel. Bakteri sebagai mikroorganisme memilki kemampuan adaptasi hidup di berbagai habitat (kosmopolitan). Berkembang biak dengan membelah diri Bersifat parasit, simbiont atau hidup bebas

4 MORFOLOGI BAKTERI Bentuk dan ukuran sel bakteri berkisar 0,4 2,0 m. Bentuk umum sel : kokus (bulat), basil (batang), dan uliran (spiral) Bentuk kokus :sel tunggal monokokkus, berpasangan (diplokokkus), berantai (streptokokkus), seperti buah anggur (stafilokokkus). Bentuk sel serupa batang: batang pendek---panjang, sel tunggal atau berangkai. Bentuk sel spiral: bentuk spiral pendel (koma) atau sedikit uliran seperti Vibrio cholerae, bentuk spiroket panjang dengan banyak uliran, seperti Borrelia, Treponema dan Leptospira Bentuk sel mengalami variasi bentuk: Pleomorfisme, involusi

5 Koloni bakteri

6 Bentuk sel bakteri

7 Rangkaian sel bakteri

8 Rangkaian sel bakteri 1. Coccus berpasangan (diplococcus): Neisseria sp. 2. Coccus bentuk rantai (streptococcus): Streptococcus sp. 3. Batang bentuk rantai: Lactobacillus sp. 4. Coccus spt buah anggur: Staphylococcus sp.

9

10 Neisseria (22,578X)

11 Streptococcus (9605X)

12

13

14 Sarcinia lutea (16,000X)

15 Staphylococcus (5,400X)

16 Bacillus megaterum (10,000X)

17

18 STRUKTUR SEL BAKTERI

19 Struktur sel bakteri

20 Struktur sel bakteri Struktur sel bakteri secara umum terdiri dari: 1. Membran sel, sebagai selaput yang dilindungi oleh dinding sel sebelah luarnya 2. Sitoplasma dengan ribosom, nukleoid dan beberapa granula/vesicula 3. Kapsul, flagella, and pili bagain luar sebagai embelan sel

21 Bagian-bagian dari struktur bakteri ini meliputi: 1. Dinding sel. Tersusun atas peptidoglikan. 2. Kapsul. selaput licin dari polisakarida atau polipeptida terletak di luar dinding sel, bakteri yang patogen memiliki kapsul berfungsi mempertahankan diri dari antitoksin yang dihasilkan sel inang. 3. Flagella. Berfungsi untuk bergerak (kemotaksis), melekat pada luar membran didinding sel. Berdasarkan letak dan jumlah flagel maka bakteri dapat dibedakan. Struktur flagella terdiri dari protein flagelin.

22 4. Membran sel. Tersusun atas lemak dan protein, bersifat semipermeable, berfungsi untuk mengatur keluar masuknya zat ke dalam sel. 5. Mesosom. berfungsi sebagai regenerasi energi bagi sel bakteri (respirasi) dan berperan juga dalam pembentukan dinding sel baru sel bakteri. 6. Sitoplasma merupakan tempat berlangsungnya reaksi metabolik. 7. DNA (nukleoid) untuk mengontrol sintesis protein dan pembawaan sifat. 8. Ribosom tersusun atas protein dan RNA, sebagai tempat sintesis protein.ukuran ribosom bakteri 70S 9. Plasmid: materi genetik ekstrakromosomal (DNA sirkuler), yang dapar melakukan replikasi sendiri dan memiliki fungsi khusus. Contoh: F-plasmid, R-plasmid,Ti-plasmid

23 Struktur flagella Berdasarakan letak dan jumlah flagella

24 Polar, monotrichous flagellum Pseudomonas (3,300X)

25 Polar, amphitrichous flagellum Spirillum (694X)

26 Lophotrichous flagella

27 Salmonella (1200X) Peritrichous flagella

28 Proteus (29,400X)

29 Struktur flagella bakteri Gram negatif dan Gram positif Gram-negatif Gram-positif

30 KEMOTAKSIS CHEMOTAXIS

31 ..\..\MIKRO\kemotaksis bakteri\kemoneg.swf..\..\mikro\kemotaksis bakteri\kemopos.swf

32

33 Struktur dinding sel bakteri: Peptidoglikan N-ASETILGLUKOSAAMIN (NAG) ASAM-N-ASETIL MURAMA (NAM)

34 Lapisan PEPTIDOGLYCAN E:\TUGAS CD MIKRO2008\ANIMASI MIKROBIOLOGI KEL 16\pembentukan dinding sel.s

35 3D VIEW

36 Ikatan silang peptida pada dinding sel bakteri Gram posititf

37 Struktur dinding sel bakteri gram positif

38 Struktur dinding sel bakteri gram negatif

39 Perbandingan bakteri Gram positif dan Gram negatif Tabel Perbandingan Tipe Karakteristik Komponen sel Bakteri Gram positif dan Gram negatif Ciri sel Gram positif Gram negatif Struktur dinding sel Tebal (15-80 nm), lapis tunggal (molayer) Tipis (10 15 nm), lapis tiga (trilayer) Komposisi dinding sel Kandungan lipid rendah (1-4%). Peptidoglikan berupa lapisan tunggal (lebih dari 50% berat kering sel). Terdapat asam teikoat Kandungan lipid tinggi (11-22%). Peptidoglikan jumlahnya sedikit (10% berat kering sel) tidak mengandung asam teikoat Persyaratan nutrisi Relatif rumit Relatif sederhana Kerentanan terhadap obat Lebih rentan Kurang rentan penisislin Ketahanan terhadap gangguan fisik Lebih tahan Kurang tahan

40

41 Dinding sel bakteri Gram Positif

42

43 Dinding sel bakteri Gram Negatif

44 Asam teikoat Komponen tambahan yang ditemukan pada dinding sel bakteri Gram positif Tersusun atas glycerol, phosphat, and ribitol (gula alcohol) Polymer ini berfungsi: 1. Attachment site untuk bacteriophages 2. Lalulintas perpindahan ion dari dan keluar sel

45 Prinsip pewarnaan Gram E:\TUGAS CD MIKRO2008\ANIMASI MIKROBIOLOGI KEL 16\Pewarnaan gram 2.swf

46 Hasil pewarnaan Gram Gram Positif Gram negatif Warna ungu Warna merah

47 Struktur dasar flagela Flagela disusun oleh tiga bagian: filamen, hook (sudut), dan basal body (bagian dasar). Bagian dasar menancap pada membran plasma.

48 Struktur kapsul. Kapsul atau lapisan lendir berhubungan dengan virulensi pathogen terusun atas polisakarida atau polipeptida. Strain virulen Pneumococcus menghasilkan polimer kapsuler yang melindungi bakteri dari fagositosis (tipe S (smooth)

49 Model Fluid-Mosaic Struktur Membran sel

50 Membran sel bakteri Gram negatif

51 Lipopolysaccharida (LPS) Komponen penting pada membran sel bakteri Gram negatif Disebut juga sebagai endotoxin; sebagai penanda bakteri Gramnegatif Dilepaskan ketika dinding sel bakteri lisis Tersusun atas polysaccharida dan Lipid A

52 LIPOPOLYSACCHARIDA

53 Ruang Periplasma Suatu area antara membran sitoplasma dan dan membran plasma dalam dari sel bakteri gram-negatif Tempat belangsungnya metabolisme sel Mengandung protein untuk pembentukan dinding sel, enzim dan prtoein transport Bakteri Gram-positif tidak memiliki ruang periplasma dan membran luar

54 Endospora Pada kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan, misal kekurangan nutrisi dan air, suhu yang sangat panas atau sangat dingin serta racun, maka sel bakteri akan membentuk endospora misal pada bakteri Clostridium tetani dan Bacillus anthracis

55

56 Endospora bakteri

57 Pili Tunggal = Pilus, tonjolan halus keluar dari sel bakteri Digunakan unutk perlekatan sel bakteri pada permukaan medium/substrat Tidak terlibat dalam proses pergerakan bakteri 1. Pili yang panjang untuk konjugasi dua sel bakteri (F-pili) 2. Pili pendek unutk perlekatan disebut juga fimbriae

58 E. coli (14,300X)

59 Nuclear Region (Nucleoid) Teridir dari DNA, juga mengandung RNA and protein DNA: umumnya tunggal, circular chromosome Pada Vibrio cholerae:mengandung dua chromosom, satu besar dan yang satu kecil Plasmids: Extrachromosomal dari potongan DNA pendek, circular DNA yang memiliki fungsi khusus

60 BACTERIAL NUCLEAR REGION

61 JENIS JENIS BAKTERI Kriteria Pengelompokan 1. Berdasarkan cara memperoleh makanan, bakteri dikelompokan menjadi 2 kelompok yaitu: Bakteri heterotrof Bakteri Autotrof 2. Berdasarkan sumber oksigen yang diperlukan dalam proses respirasi, Bakteri itu dikelompokan sebagai berikut: Bakteri Aerob Bakteri Anaerob

62 Klasifikasi Bakteri 1. Bakteri memiliki dinding sel Gram positif 2. Bakteri memiliki dinding sel Gram negatif 3. Bakteri yang tidak memiliki dinding sel 4. Aktinomycete 5. Cyanobakteria

63 Bakteri bagi manusia Pathogen : menimbulkan berbagai penyakit infeksi pada manusia, seperti: TBC,disentri,demam typhoid,spilis dsb. Non-pathogen: membantu membentuk antibodi serta menghasilkan senyawa penting bagi tubuh----sebagai flora normal..\..\bioumum\animasi biologi\bakteri_penyebab_penyakit.exe

64 PERANAN BAKTERI Mineralisasi di dalam tanah Pencucian bijih logam Peranan bakteri dalam pencemaran air. Peranan bakteri dalam industri Peranan bakteri dalam kesehatan (probiotik)

65 Jenis-jenis bakteri agen penyakit pada manusia Jenis Bakteri Penyakit Patogenisitas Gejala klinik Salmonella typhi Batng, motil, tak berkapsul, tak berspora, Gram negatif Demam typoid (tifus) Demam enteric, gastroenteritis :masa inkubasi hari Shigella dysentriae Batang, non motil, tak berkapsul, Gram negatif Disentri basiler; Disentri yang hebat--peradangan usus: masa inkubasi 1-7 hari Sakit kepala, tidak nafsu makan, demam, limfa membesar, dan bintik merah jika ditekan pengeluaran tinja cair mengandung darah dan lendir, rasa mulas, komplikasi arthritis, neuritis, parotitis, miokarditis Treponema pallidum Bentuk spiral 8-15 ulir, motil, Gram negatif Sifilis:pria atau wanita Lesi pada kulit atau selaput lendir, masa inkubasi hari Lesi primer: Kelenjar getah bening membengkak, terpisah, kenyak dan tak nyeri Lesi sekunder: ruam kulit menionjol, bercak berlender pada kulit dan kerongkongan Sifilis tersier: kelainan kardiovaskuler Diplococcus pneumonia (Peneumococcus) diplokokkus (kokkus berpasangan), Gram positif, berkapsul Radang paru (pneumonia) Penumpukan cairan edema dari alveoli Demam tidak tetap, batuk-batuk Mycobacterium tuberculosis Batang lurus, agak bengkok, non motil, tak berspora, tidak berkapsul, Gram positif TBC Eksudasi: Reaksi peradangan, penggumpalan edema, leukosist dan monosit Produktif: bersifat seluler dari turberkel meluas dan menyatu Batuk-batuk, disertai dahak berdarah Mycobacterium leprae Batang lurus, langsing, Gram posistif Lepra Lepra tuberkuloid dan lepromatosa Masa inkubasi:5-8 tahun Bercak eritema dan benjolan pada muka, leher, anggota tubuh, tungkai Neisseria gonorrhoe Kokkus berpasangan, lonjong, Gram negatif, tak berspora, non motil Penyakit kelamin: gonorhoe pada pria dan wanita Infeksi uretra, prostat, epididimis, vesika seminalis Masa inkubasi:2-8 hari Keluar cairan dari alat genital,

66 Vibrio cholearae Bentuk spt koma, Gram negatif, flagel tunggal, motil Clostridium tetani Batang, panjang langsing, Gram positif, motil, tak berkapsul, endospora terminalis, Propionebacterium acne Batang, Gram negatif Staphylococcus aureus Kokkus rangkaian spt buah anggur, Gram positif, berkapsul, tidak berspora, non motil Streptococcus mutans (Strep. Viridans) Kokkus rangkaian spt rantai, Gram positif, tak berkapsul, tidak berspora, non motil Bordetella pertusis Basil pendek, lonjong, tak bespora, non-motil, berkapsul Haemophillus influenzae Batang pendek, non motil, Gram negatif, tak bespora, pleomorfik Corynebacterium diphtheriae Batang kurus, langsing, non motil, tak berkapsul, tak berspora, Gram positif kolera Gastroenteritris-Peradangan usus: masa inkubasi 1-5 hari Tetanus Kelainan sistem syaraf, masa inkubasi : 2 hari- bbrp minggu pengeluaran tinja cair seperti cucian beras mengandung gumpalan lendir,dehidrasi Kejang-kejang otot Jerawat Infeksi jaringan kulit Benjolan kecil pada muka Paringitis ISPA Infeksi saluran pernafasan faringitis, sinusitis, infeksi kulit, keracunan makanan Demam, batuk, sakit kepala, mual, nyeri otot dan diare Plaque gigi Infeksi mulut dan gigi Sakit gigi, timbul paque gigi dan karies gigi Batuk rejan Infeksi saluran nafas Batuk-batuk yang menetap tanpa atau sedikit dahak Faringitis difteri Infeksi saluran nafas: meningitis, laryngitis, epiglotitis, otitis media,arthritis,endokarditis perikarditis, bronkritis Infeksi rongga hidung, mulut, larings, telinga genitalia vulva, vagina Demam, batuk-batuk, seperti gejala flu-influensa Peredaran darah epistaksis (mimisan), pendarahan konjungtiva,

STRUKTUR SEL BAKTERI

STRUKTUR SEL BAKTERI STRUKTUR SEL BAKTERI Bakteri merupakan organisme prokariot Bakteri dibedakan menjadi eubakteri dan arkaebakteri Struktur sel bakteri bervariasi : bentuk, ukuran, komponen penyusun sel, dan materi genetik

Lebih terperinci

MIKROBIOLOGI BAKTERI

MIKROBIOLOGI BAKTERI 1 MIKROBIOLOGI BAKTERI (Nurwahyuni Isnaini) Tugas I Disusun untuk memenuhi tugas brosing artikel webpage Oleh RIZKA RAMADHANTY NIM:G0C015080 PRORAM DIPLOMA DIII ANALIS KESEHATAN FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN

Lebih terperinci

o Archaebacteria o Eubacteria

o Archaebacteria o Eubacteria o Archaebacteria o Eubacteria Tujuan Pembelajaran: Menjelaskan tentang monera... Ciri umum Golongan Peranan CIRI UMUM MONERA Nukleus :Prokariotik Sel : Monoseluler Reproduksi:Pembelahan sel Bakteri: pembelahan

Lebih terperinci

STRUKTUR DAN MORFOLOGI BAKTERI RITA ENDRIANI

STRUKTUR DAN MORFOLOGI BAKTERI RITA ENDRIANI STRUKTUR DAN MORFOLOGI BAKTERI RITA ENDRIANI Struktur dasar: * Dinding sel * Membran sitoplasmik * Ribosom * Genom/ kromosom Struktur tambahan: * Pili/ Fimbriae * Flagel * Kapsul * Spora * dll Struktur

Lebih terperinci

3. Protoplas dan Sferoplas 4.Spora A. Eksospora B. Endospora

3. Protoplas dan Sferoplas 4.Spora A. Eksospora B. Endospora 1. Morfologi kasar Sel Bakteri A. Ukuran B. Bentuk C. Penataan 2. Struktur Halus Sel Bakteri A. Struktur Diluar dinding Sel B. Dinding Sel C. Struktur disebelah Dalam Dinding Sel 3. Protoplas dan Sferoplas

Lebih terperinci

2.1.Bakteri Gram Positif dan Bakteri Gram Negatif Perbedaan dasar antara bakteri gram positif dan negatif adalah pada komponen dinding selnya.

2.1.Bakteri Gram Positif dan Bakteri Gram Negatif Perbedaan dasar antara bakteri gram positif dan negatif adalah pada komponen dinding selnya. 2.1.Bakteri Gram Positif dan Bakteri Gram Negatif Perbedaan dasar antara bakteri gram positif dan negatif adalah pada komponen dinding selnya. Kompleks zat iodin terperangkap antara dinding sel dan membran

Lebih terperinci

MORFOLOGI DAN STRUKTUR MIKROORGANISME. Dyah Ayu Widyastuti

MORFOLOGI DAN STRUKTUR MIKROORGANISME. Dyah Ayu Widyastuti MORFOLOGI DAN STRUKTUR MIKROORGANISME Dyah Ayu Widyastuti Mikrobiologi Micros: kecil/renik Bios: hidup Mikrobiologi kajian tentang mikroorganisme meliputi aspek: morfologi, fisiologi, reproduksi, ekologi,

Lebih terperinci

PATOGENISITAS MIKROORGANISME

PATOGENISITAS MIKROORGANISME PATOGENISITAS MIKROORGANISME PENDAHULUAN Pada dasarnya dari seluruh m.o yg terdapat di alam, hanya sebagian kecil saja yg patogen maupun potensial patogen. Patogen adalah organisme yg menyebabkan penyakit

Lebih terperinci

Materi pelajaran Biologi. Disusun oleh: Yuyun Yuliani, S.Pd.

Materi pelajaran Biologi. Disusun oleh: Yuyun Yuliani, S.Pd. Materi pelajaran Biologi kelas 10 Semester Genap Disusun oleh: Yuyun Yuliani, S.Pd ARCHAEBACTERIA & EUBACTERIA Barangsiapa ingin i doanya terkabul kbl dan dibebaskan b dari kesulitannya hendaklah dia membebaskan

Lebih terperinci

STRUKTUR SEL BAKTERI

STRUKTUR SEL BAKTERI STRUKTUR SEL BAKTERI KARAKTERISTIK MORFOLOGI MIKROBA PROKARIOT Umumnya berdimeter 0,5-1 µm Staphylococcus dan Streptococcus (0,75-1,25 µm) Bakteri typhoid dan disentri (0,5-1x2-3 µm) [1 gram bakteri

Lebih terperinci

MODUL BAKTERI AKTIVITAS 1. CIRI-CIRI, STRUKTUR, MACAM-MACAM BENTUK KLASIFIKASI BAKTERI

MODUL BAKTERI AKTIVITAS 1. CIRI-CIRI, STRUKTUR, MACAM-MACAM BENTUK KLASIFIKASI BAKTERI MODUL BAKTERI AKTIVITAS 1. CIRI-CIRI, STRUKTUR, MACAM-MACAM BENTUK KLASIFIKASI BAKTERI 1. Mengapa bakteri yang ikut termakan oleh kita tidak dapat terlihat oleh mata? 2. Bagaimanakah ciri-ciri bakteri?

Lebih terperinci

ORDO SPIROCHAETALES (BAKTERI SPIRAL)

ORDO SPIROCHAETALES (BAKTERI SPIRAL) ORDO SPIROCHAETALES (BAKTERI SPIRAL) Ordo Spirochaetales (Bakteri Spiral) Ciri-cirinya yaitu sel-sel berbentuk langsing, lentur, panjang 6-500 µ, berbentuk spiral sekurang-kurangnya memiliki satu putaran

Lebih terperinci

Bakteri Ciri ciri, Struktur, Perkembangbiakan, Bentuk dan Manfaatnya

Bakteri Ciri ciri, Struktur, Perkembangbiakan, Bentuk dan Manfaatnya Guru NgeBlog November 17, 2008 Bakteri Ciri ciri, Struktur, Perkembangbiakan, Bentuk dan Manfaatnya Diarsipkan di bawah: Klasifikasi gurungeblog @ 7:54 am Tags: Bakteri - Ciri ciri, Bentuk dan Manfaatnya,

Lebih terperinci

Kingdom. Archaebacteria. Kingdom. Eubacteria. Archaebacteria. Merupakan Sel Prokariotik (Pro = Tidak, Kariotik = Inti)

Kingdom. Archaebacteria. Kingdom. Eubacteria. Archaebacteria. Merupakan Sel Prokariotik (Pro = Tidak, Kariotik = Inti) 1. Awalnya, bakteri masuk ke dalam Kingdom Monera. 2. Sekarang, Kingdom Monera dihapus dan dipecah menjadi Kingdom Archaebacteria dan Kingdom Eubacteria Bakteri Kingdom Archaebacteria Kingdom Eubacteria

Lebih terperinci

Pendahuluan. sel prokariot 5komponen struktural yang esensial

Pendahuluan. sel prokariot 5komponen struktural yang esensial Rita Shintawati Pendahuluan sel prokariot 5komponen struktural yang esensial (1) genom (DNA) (2) ribosom (3) membran sel (4) dinding sel (5) berbagai lapisan permukaan yang dapat atau tidak menjadi bagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) adalah penyakit saluran pernapasan atas atau bawah yang bersifat akut, biasanya menular, yang dapat menimbulkan berbagai spektrum

Lebih terperinci

Macam-Macam Struktur Sel Bakteri dan Fungsinya

Macam-Macam Struktur Sel Bakteri dan Fungsinya Macam-Macam Struktur Sel Bakteri dan Fungsinya TUGAS I Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktikum Browsing Artikel dari Internet Editor TITIN PUJI ASTUTI G0C015015 PROGRAM DIPLOMA III ANALIS KESEHATAN FAKULTAS

Lebih terperinci

UKBM BIO

UKBM BIO UKBM BIO-3.5-4.5-1-5.5 BIOLOGI PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 6 MALANG UNIT KEGIATAN BELAJAR (UKB BIO-3.5/4.5/1/5) 1. Identitas a. Nama Mata Pelajaran : Biologi

Lebih terperinci

ARCHAEBACTERIA EUBACTERIA

ARCHAEBACTERIA EUBACTERIA ARCHAEBACTERIA & EUBACTERIA MATERI SK/KD/INDIKATOR CIRI UMUM BAKTERI STRUKTUR TUBUH BAKTERI KLASIFIKASI BAKTERI PERBEDAAN ARCHAEOBACTERIA & EUBAKTERIA REPRODUKSI BAKTERI Memahami prinsip-prinsip pengelompokkan

Lebih terperinci

II. RERAN DAN KARAKTERISTIK MIKROBIA YANG PENTING DALAM PANGAN

II. RERAN DAN KARAKTERISTIK MIKROBIA YANG PENTING DALAM PANGAN II. RERAN DAN KARAKTERISTIK MIKROBIA YANG PENTING DALAM PANGAN 2.1. KLASIFIKASI DAN NOMENCLATUR Klasifikasi Mikroorganisme dapat diklasifikasikan menurut berbagai kriteria Contoh : suhu optimum pertumbuhan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. melindungi kebersihan tangan. Sanitasi adalah upaya kesehatan dengan cara

TINJAUAN PUSTAKA. melindungi kebersihan tangan. Sanitasi adalah upaya kesehatan dengan cara TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Higienis dan Sanitasi Higienis adalah upaya kesehatan dengan cara memelihara dan melindungi kebersihan subjeknya seperti mencuci tangan dengan air bersih dan sabun untuk melindungi

Lebih terperinci

Anna Rakhmawati Jurdik Biologi FMIPA UNY

Anna Rakhmawati Jurdik Biologi FMIPA UNY Anna Rakhmawati Jurdik Biologi FMIPA UNY Email: anna_rakhmawati@uny.ac.id 2014 Struktur fungsi Karakteristik sel prokariotik bentuk & ukuran Morfologi bentuk dasar sel bakteri coccus, batang, spiral variasii

Lebih terperinci

NEISSERIA MENINGITIDIS

NEISSERIA MENINGITIDIS NEISSERIA MENINGITIDIS Penyakit Meningokokus adalah satu penyakit berjangkit. Neisseria menigitidis (meningokokus) merupakan bakteri kokus gram negatif yang secara alami hidup di dalam tubuh manusia. Meningokokus

Lebih terperinci

dan menjadi dasar demi terwujudnya masyarakat yang sehat jasmani dan rohani.

dan menjadi dasar demi terwujudnya masyarakat yang sehat jasmani dan rohani. 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Upaya peningkatan kesehatan masyarakat merupakan tanggung jawab bersama dan menjadi dasar demi terwujudnya masyarakat yang sehat jasmani dan rohani. Indonesia masih

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Bakteri Asam Laktat

TINJAUAN PUSTAKA Bakteri Asam Laktat TINJAUAN PUSTAKA Bakteri Asam Laktat Sifat yang terpenting dari bakteri asam laktat adalah memiliki kemampuan untuk memfermentasi gula menjadi asam laktat. Berdasarkan tipe fermentasi, bakteri asam laktat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ata terbaru yang dikeluarkan Departemen Kesehatan (Depkes) Republik

BAB I PENDAHULUAN. ata terbaru yang dikeluarkan Departemen Kesehatan (Depkes) Republik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang ata terbaru yang dikeluarkan Departemen Kesehatan (Depkes) Republik Indonesia (RI) dari Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) menunjukkan terjadi peningkatan prevalensi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bahan-bahan lain seperti garam, bawang merah, bawang putih. Sambal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bahan-bahan lain seperti garam, bawang merah, bawang putih. Sambal BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Sambal Cabai 1. Sambal Sambal salah satu bahan yang terbuat dari cabai dan ditambah bahan-bahan lain seperti garam, bawang merah, bawang putih. Sambal memiliki cita rasa yang

Lebih terperinci

STRUKTUR DAN FUNGSI BAGIAN SEL MIKROBA

STRUKTUR DAN FUNGSI BAGIAN SEL MIKROBA STRUKTUR DAN FUNGSI BAGIAN SEL MIKROBA A. Pendahuluan Bakteri merupakan mikroorganisme yang masuk ke dalam golongan prokariot. Hal itu disebabkan karena bakteri mempunyai struktur yang sangat sederhana

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mikroorganisme ke dalam tubuh, mikroorganisme tersebut masuk bersama makanan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mikroorganisme ke dalam tubuh, mikroorganisme tersebut masuk bersama makanan 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Flora Normal Rongga Mulut Rongga mulut merupakan pintu gerbang masuknya berbagai macam mikroorganisme ke dalam tubuh, mikroorganisme tersebut masuk bersama makanan atau minuman.

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM PENGANTAR BAKTERIOLOGI TUMBUHAN Pewarnaan Gram, Uji KOH dan Pewarnaan Spora OLEH: FITRAH AULIA NIM: D1 B

LAPORAN PRAKTIKUM PENGANTAR BAKTERIOLOGI TUMBUHAN Pewarnaan Gram, Uji KOH dan Pewarnaan Spora OLEH: FITRAH AULIA NIM: D1 B LAPORAN PRAKTIKUM PENGANTAR BAKTERIOLOGI TUMBUHAN Pewarnaan Gram, Uji KOH dan Pewarnaan Spora OLEH: FITRAH AULIA NIM: D1 B1 12 031 PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI JURUSAN AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. sedemikian rupa, sehingga siswa diharapkan mempelajari materi tersebut dengan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. sedemikian rupa, sehingga siswa diharapkan mempelajari materi tersebut dengan BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Lembar Kegiatan Siswa 2.1.1. Pengertian Lembar Kerja Peserta Didik Lembar Kerja Peserta Didik atau Lembar Kegiatan Siswa disebut dengan LKPD merupakan salah satu bahan ajar yang

Lebih terperinci

Bakteri (Monera) Aditya Pusparajasa, S.Si

Bakteri (Monera) Aditya Pusparajasa, S.Si Bakteri (Monera) Aditya Pusparajasa, S.Si Bakteri??? istilah bakteri berasal dari bahasa Yunani dari kata bakterion yang berarti tongkat atau batang, bersel satu dan umumnya tidak berklorofil. Bakteri

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Akne vulgaris (AV) atau jerawat merupakan suatu penyakit. keradangan kronis dari folikel pilosebasea yang ditandai dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Akne vulgaris (AV) atau jerawat merupakan suatu penyakit. keradangan kronis dari folikel pilosebasea yang ditandai dengan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Akne vulgaris (AV) atau jerawat merupakan suatu penyakit keradangan kronis dari folikel pilosebasea yang ditandai dengan adanya komedo, papul, kista, dan pustula.

Lebih terperinci

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA. dikenal orang karena lalat ini biasanya hidup berasosiasi dengan manusia.

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA. dikenal orang karena lalat ini biasanya hidup berasosiasi dengan manusia. BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Lalat Rumah (Musca domestica) Lalat rumah (M. domestica) merupakan lalat yang paling umum dikenal orang karena lalat ini biasanya hidup berasosiasi dengan manusia. M. domestica

Lebih terperinci

Struktur Sel Bakteri dan Fungsinya Antony van Leeuwenhoek Ehrenberg Struktur Sel Bakteri dan Fungsinya

Struktur Sel Bakteri dan Fungsinya Antony van Leeuwenhoek Ehrenberg Struktur Sel Bakteri dan Fungsinya Struktur Sel Bakteri dan Fungsinya Ada beberapa macam bagian-bagian dari struktur sel Bakteri yang memiliki peranan dan fungsi masing-masing. Perlu teman-teman ketahui bahwa istilah bakteri itu berasal

Lebih terperinci

Pendahuluan. UNSYIAH Universitas Syiah Kuala 9/28/2016. Pohon Kehidupan. Tiga Domain Kehidupan

Pendahuluan. UNSYIAH Universitas Syiah Kuala 9/28/2016. Pohon Kehidupan. Tiga Domain Kehidupan Pengantar Biologi MPA-107, 3 (2-1) Kuliah 13 BIOSISTEMATIKA & EVOLUSI: MIKROORGANISME Tim Pengantar Biologi Jurusan Biologi FMIPA Unsyiah Pendahuluan Mikroorganisme, atau mikroba, adalah makhluk hidup

Lebih terperinci

TOKSIN MIKROORGANISME. Dyah Ayu Widyastuti

TOKSIN MIKROORGANISME. Dyah Ayu Widyastuti TOKSIN MIKROORGANISME Dyah Ayu Widyastuti Toksin bisa juga disebut racun Suatu zat dalam jumlah relatif kecil, bila masuk ke dalam tubuh dan bekerja secara kimiawi dapat menimbulkan gejala-gejala abnormal

Lebih terperinci

Pengelompokan Bakteri Berdasarkan Alat Geraknya

Pengelompokan Bakteri Berdasarkan Alat Geraknya Pengelompokan Bakteri Berdasarkan Alat Geraknya By Plengdut - May 7, 2015 7341 Pada postingan kali ini, kita akan membahas mengenai pengelompokan bakteri berdasarkan alat gerak yang dimiliki organisme

Lebih terperinci

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 5. SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIALatihan Soal 5.2 TBC. Bronkitis. Asfiksi. Pneumonia

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 5. SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIALatihan Soal 5.2 TBC. Bronkitis. Asfiksi. Pneumonia SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 5. SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIALatihan Soal 5.2 1. Berikut ini penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberuolosis adalah... TBC Bronkitis Kunci Jawaban : A TBC

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI MIKROBA METODE PEWARNAAN GRAM : CLAUDIA PERTIWI MALIK : G : MUHAMMAD IQBAL MUSTAFA

IDENTIFIKASI MIKROBA METODE PEWARNAAN GRAM : CLAUDIA PERTIWI MALIK : G : MUHAMMAD IQBAL MUSTAFA JURNAL PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI UMUM IDENTIFIKASI MIKROBA METODE PEWARNAAN GRAM NAMA NIM KELOMPOK ASISTEN : CLAUDIA PERTIWI MALIK : G31116510 : III (TIGA) : MUHAMMAD IQBAL MUSTAFA LABORATORIUM MIKROBIOLOGI

Lebih terperinci

OUTLINE PENDAHULUAN CIRI-CIRI VIRUS STRUKTUR SEL VIRUS BENTUK VIRUS SISTEM REPRODUKSI VIRUS PERANAN VIRUS

OUTLINE PENDAHULUAN CIRI-CIRI VIRUS STRUKTUR SEL VIRUS BENTUK VIRUS SISTEM REPRODUKSI VIRUS PERANAN VIRUS VIRUS FIRMAN JAYA OUTLINE PENDAHULUAN CIRI-CIRI VIRUS STRUKTUR SEL VIRUS BENTUK VIRUS SISTEM REPRODUKSI VIRUS PERANAN VIRUS PENDAHULUAN Metaorganisme (antara benda hidup atau benda mati) Ukuran kecil :

Lebih terperinci

STREPTOCOCCUS PNEUMONIAE

STREPTOCOCCUS PNEUMONIAE Nama : Margareta Krisantini P.A NIM : 07 8114 025 STREPTOCOCCUS PNEUMONIAE Streptococcus pneumoniae adalah sel gram possitf berbentuk bulat telur atau seperti bola yang dapat menyebabkan berbagai macam

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. (a) (b) (c) (d) Gambar 1. Lactobacillus plantarum 1A5 (a), 1B1 (b), 2B2 (c), dan 2C12 (d) Sumber : Firmansyah (2009)

TINJAUAN PUSTAKA. (a) (b) (c) (d) Gambar 1. Lactobacillus plantarum 1A5 (a), 1B1 (b), 2B2 (c), dan 2C12 (d) Sumber : Firmansyah (2009) TINJAUAN PUSTAKA Lactobacillus plantarum Bakteri L. plantarum termasuk bakteri dalam filum Firmicutes, Ordo Lactobacillales, famili Lactobacillaceae, dan genus Lactobacillus. Lactobacillus dicirikan dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh daya antibakteri

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh daya antibakteri BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh daya antibakteri ekstrak etanol daun ciplukan (Physalis angulata L.) dalam bentuk sediaan obat kumur terhadap bakteri

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Keamanan pangan Menurut Undang-undang Republik Indonesia no. 18/2012 tentang pangan, bahwa keamanan pangan adalah kondisi dan upaya yang diperlukan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Streptococcus sanguis merupakan bakteri kokus gram positif dan ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Streptococcus sanguis merupakan bakteri kokus gram positif dan ditemukan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah merupakan bakteri kokus gram positif dan ditemukan pada rongga mulut manusia yang sehat. Bakteri ini banyak ditemukan pada plak dan karies gigi, serta pada

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tumbuhan yang memiliki bunga banyak, serta daun dari bunga bakung ini memilki

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tumbuhan yang memiliki bunga banyak, serta daun dari bunga bakung ini memilki BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Morfologi Tumbuhan Bunga Bakung Tumbuhan bunga bakung mempunyai ketinggian antara 0,5-1,25 m, merupakan tumbuhan yang memiliki daun dan bunga. Bunga bakung termasuk tumbuhan

Lebih terperinci

Bakteri ilmunya Bakteriologi Khamir (Ragi, Yeast) ilmunya Mikologi Kapang (Jamur benang) ilmunya Mikologi Virus ilmunya Virologi Ganggang (Algae)

Bakteri ilmunya Bakteriologi Khamir (Ragi, Yeast) ilmunya Mikologi Kapang (Jamur benang) ilmunya Mikologi Virus ilmunya Virologi Ganggang (Algae) Bakteri ilmunya Bakteriologi Khamir (Ragi, Yeast) ilmunya Mikologi Kapang (Jamur benang) ilmunya Mikologi Virus ilmunya Virologi Ganggang (Algae) ilmunya Fikologi Protozoa ilmunya Protozoologi Prokaryotik

Lebih terperinci

Sel : Unit Kehidupan Terkecil. Konsep Kunci

Sel : Unit Kehidupan Terkecil. Konsep Kunci Sel : Unit Kehidupan Terkecil Konsep Kunci Cara pengamatan sel: Mikroskop, Teknik Biokimia Jenis sel di alam: Prokariot Eukariot Eukariot: Mikroorganisme, Tumbuhan, Hewan Membran Sel Organel Sel Mitokondria

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh berbagai spesies mikroorganisme, yang dalam konsentrasi rendah. mampu menghambat pertumbuhan mikroorganisme lainnya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh berbagai spesies mikroorganisme, yang dalam konsentrasi rendah. mampu menghambat pertumbuhan mikroorganisme lainnya. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1. Antibiotik Antibiotik adalah suatu substansi kimia yang diperoleh atau dibentuk oleh berbagai spesies mikroorganisme, yang dalam konsentrasi rendah mampu menghambat pertumbuhan

Lebih terperinci

Perbedaan dan ciri-ciri bakteri garam positif dan bakteri garam negatif: Bakteri garam negatif adalah bakteri yang tidak mempertahankan zat warna

Perbedaan dan ciri-ciri bakteri garam positif dan bakteri garam negatif: Bakteri garam negatif adalah bakteri yang tidak mempertahankan zat warna Perbedaan dan ciri-ciri bakteri garam positif dan bakteri garam negatif: Bakteri garam negatif adalah bakteri yang tidak mempertahankan zat warna crystal violet sewaktu proses pewarnaan gram, sehingga

Lebih terperinci

Tugas 1. Disusun untuk memenuhi tugas praktikum komputer browsing internet

Tugas 1. Disusun untuk memenuhi tugas praktikum komputer browsing internet BAKTERIOLOGI : JENIS JENIS BAKTERI DAN CONTOHNYA Tugas 1 Disusun untuk memenuhi tugas praktikum komputer browsing internet Editor : UMIYANA NIM : G0C015043 PROGRAM DIPLOMA III ANALIS KESEHATAN FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Makanan dan minuman merupakan kebutuhan primer bagi manusia sebagai penghasil energi yang digunakan tubuh dalam melakukan aktivitas demi kelangsungan hidupnya. Ada berbagai jenis

Lebih terperinci

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA. Salmonella sp. yang terdiri dari S. typhi, S. paratyphi A, B dan C

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA. Salmonella sp. yang terdiri dari S. typhi, S. paratyphi A, B dan C BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Salmonella sp. 2.1.1 Klasifikasi Salmonella sp. yang terdiri dari S. typhi, S. paratyphi A, B dan C termasuk famili Enterobacteriaceae, ordo Eubacteriales, kelas Schizomycetes

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahan-bahan dari alam tersebut dapat berupa komponen-komponen biotik seperti

BAB I PENDAHULUAN. Bahan-bahan dari alam tersebut dapat berupa komponen-komponen biotik seperti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Obat alami yang digunakan oleh masyarakat semuanya bersumber dari alam. Bahan-bahan dari alam tersebut dapat berupa komponen-komponen biotik seperti tumbuhan maupun

Lebih terperinci

Chlamydia psittaci merupakan salah satu bakteri dari genus Chlamydophyla. dikenal juga sebagai Miyagawanella atau Bedsonia. Chlamydia psiitaci

Chlamydia psittaci merupakan salah satu bakteri dari genus Chlamydophyla. dikenal juga sebagai Miyagawanella atau Bedsonia. Chlamydia psiitaci Chlamydia psittaci REKA SUDI 078114036 Abstract Chlamydia psittaci merupakan salah satu bakteri dari genus Chlamydophyla dikenal juga sebagai Miyagawanella atau Bedsonia. Chlamydia psiitaci merupakan bakteri

Lebih terperinci

Rickettsia prowazekii

Rickettsia prowazekii Rickettsia prowazekii Nama : Eva Kristina NIM : 078114026 Fakultas Farmasi Sanata Dharma Abstrak Rickettsia prowazekii adalah bakteri kecil yang merupakan parasit intraseluler obligat dan ditularkan ke

Lebih terperinci

BAKTERI. Oleh : Firman Jaya, S.Pt.,MP 4/3/2016 1

BAKTERI. Oleh : Firman Jaya, S.Pt.,MP 4/3/2016 1 BAKTERI Oleh : Firman Jaya, S.Pt.,MP 4/3/2016 1 OUTLINE PENDAHULUAN CIRI-CIRI BAKTERI STRUKTUR SEL BAKTERI PENGELOMPOKAN BAKTERI SISTEM REPRODUKSI BAKTERI PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bumbu bawang merah, bawang putih, jahe, garam halus, tapioka, minyak,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bumbu bawang merah, bawang putih, jahe, garam halus, tapioka, minyak, BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Sosis 1. Pengolahan sosis Bahan dasar sosis adalah daging giling, dan bahan tambahan antara lain bumbu bawang merah, bawang putih, jahe, garam halus, tapioka, minyak, penyedap,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit periodontal adalah penyakit yang umum terjadi dan dapat ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit periodontal adalah penyakit yang umum terjadi dan dapat ditemukan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit periodontal adalah penyakit yang umum terjadi dan dapat ditemukan pada 90% dari populasi dunia. Penyakit periodontal merupakan salah satu penyakit gigi dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penyakit infeksi merupakan salah satu permasalahan kesehatan di masyarakat yang tidak pernah dapat diatasi secara tuntas yang menjadi penyebab utama penyakit

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang predominan. Bakteri dapat dibagi menjadi bakteri aerob, bakteri anaerob dan

BAB I PENDAHULUAN. yang predominan. Bakteri dapat dibagi menjadi bakteri aerob, bakteri anaerob dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Flora normal rongga mulut terdiri dari berbagai mikroflora termasuk bakteri, jamur, mycoplasma, protozoa dan virus; bakteri merupakan kelompok yang predominan. Bakteri

Lebih terperinci

BAB II TUJUAN PUSTAKA. jalan seperti es dawet, es kelapa muda, dan es rumput laut. Pecemaran oleh

BAB II TUJUAN PUSTAKA. jalan seperti es dawet, es kelapa muda, dan es rumput laut. Pecemaran oleh BAB II TUJUAN PUSTAKA A. ES JUS Es Jus merupakan salah satu bentuk minuman ringan yang dapat langsung diminum sebagai pelepas dahaga. Es Jus terbuat dari beberapa bahan antara lain es batu,buah,,sirup,

Lebih terperinci

Faktor yang mempengaruhi keracunan makanan. Kontaminasi Pertumbuhan Daya hidup

Faktor yang mempengaruhi keracunan makanan. Kontaminasi Pertumbuhan Daya hidup Marselinus Laga Nur Faktor yang mempengaruhi keracunan makanan Kontaminasi Pertumbuhan Daya hidup Bacilus cereus Gram-positif Aerobik membentuk endospora Tahan terhadap panas kering dan disinfektan kimia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Infeksi merupakan masalah yang paling banyak dijumpai pada kehidupan sehari-hari. Kasus infeksi disebabkan oleh bakteri atau mikroorganisme patogen yang masuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai uji klinis dan di pergunakan untuk pengobatan yang berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai uji klinis dan di pergunakan untuk pengobatan yang berdasarkan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber daya alam yang dapat di manfaatkan sebagai obat tradisional. Obat tradisional merupakan obat yang berasal dari tumbuhan,

Lebih terperinci

BAB VI PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. Untuk mengetahui efek pemberian ekstrak mengkudu terhadap daya

BAB VI PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. Untuk mengetahui efek pemberian ekstrak mengkudu terhadap daya 1 BAB VI PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 6.1. Subjek Penelitian Untuk mengetahui efek pemberian ekstrak mengkudu terhadap daya hambat Streptococcus mutans secara in vitro maka dilakukan penelitian pada plate

Lebih terperinci

Actinomyces israelii

Actinomyces israelii Actinomyces israelii Apa yang terlintas di pikiranmu ketika melihat gambar ini????? Ngeri??jijik??penasaran?? Apapun apa yang ada dalam pikiranmu, dalam kesempatan ini akan dibahas tentang bakteri penyebab

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pneumonia hingga saat ini masih tercatat sebagai masalah kesehatan yang utama di negara berkembang (Setyati dkk., 2012). Pneumonia dapat terjadi sepanjang

Lebih terperinci

MIKROORGANISME DALAM PENGEMAS ASEPTIK PENGENDALIAN MUTU MIKROORGANISME PANGAN KULIAH MIKROBIOLOGI PANGAN PERTEMUAN KE-12

MIKROORGANISME DALAM PENGEMAS ASEPTIK PENGENDALIAN MUTU MIKROORGANISME PANGAN KULIAH MIKROBIOLOGI PANGAN PERTEMUAN KE-12 MIKROORGANISME DALAM PENGEMAS ASEPTIK PENGENDALIAN MUTU MIKROORGANISME PANGAN KULIAH MIKROBIOLOGI PANGAN PERTEMUAN KE-12 MIKROORGANISME MAKANAN DAN KEMASAN Bahan pangan mempunyai mikroflora spesifik yang

Lebih terperinci

BANGSA EUBACTERIALES

BANGSA EUBACTERIALES BANGSA EUBACTERIALES Bangsa Eubacteriales Bangsa eubacteriales masuk dalam divisi schizophyta kelas bacteria dengan cirri-ciri sel-sel berbentuk bulat atau batang yang lurus, terpisah-pisah, kadang-kadang

Lebih terperinci

Bakteri. Bakteri. Kuliah Mikrobiologi Nur Hidayat

Bakteri. Bakteri. Kuliah Mikrobiologi Nur Hidayat Bakteri Kuliah Mikrobiologi Nur Hidayat http://nurhidayat.lecture.ub.ac.id resting spore heterocyst 5 µm Bakteri Bakteri berukuran sangat kecil Tersebar mulai dari dalam bumi hingga atmosfir, dari tempat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Imunisasi 1. Definisi Imunisasi Imunisasi adalah suatu upaya untuk mendapatkan kekebalan terhadap suatu penyakit dengan cara memasukkan kuman atau produk kuman yang sudah dilemahkan

Lebih terperinci

ASPEK MEDIS DAN KEAMANAN VAKSIN KOMBINASI PENTABIO. Dominicus Husada

ASPEK MEDIS DAN KEAMANAN VAKSIN KOMBINASI PENTABIO. Dominicus Husada ASPEK MEDIS DAN KEAMANAN VAKSIN KOMBINASI PENTABIO Dominicus Husada ISI 1. Pendahuluan 2. Aspek Medis Vaksin Kombinasi Pentabio 3. Aspek Keamanan Vaksin Kombinasi Pentabio 4. Penutup 5. Bonus PENDAHULUAN

Lebih terperinci

1. Ciri-ciri Bakteri Bakteri memiliki ciri-ciri yang membedakannnya dengan mahluk hidup lain yaitu :

1. Ciri-ciri Bakteri Bakteri memiliki ciri-ciri yang membedakannnya dengan mahluk hidup lain yaitu : BAKTERI Bakteri adalah mikroorganisme unicelluler prokaryotik yang umumnya tidak berklorofil meskipun mempunyai dinding sel, organisme ini bersifat kosmopolitan paling banyak jumlahnya dan tersebar luas

Lebih terperinci

Bacillius cereus siap meracuni nasi anda

Bacillius cereus siap meracuni nasi anda AWAS!! Bacillius cereus siap meracuni nasi anda 14 Mei 2008 Iryana Butar Butar Farmasi/B/078114094 Universitas Sanata Dharma Kingdom: Bacteria Phyllum : Firmicutes Classis : Bacilli Ordo : Bacillales Familia

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Morfologi Sel dan Pewarnaan Gram

HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Morfologi Sel dan Pewarnaan Gram HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Morfologi Sel dan Pewarnaan Karakteristik morfologi L. plantarum yang telah didapat adalah positif, berbentuk batang tunggal dan koloni berantai pendek. Karakteristik

Lebih terperinci

Waspada penyakit yang menyebar di musim kemarau : Nocardiosis!

Waspada penyakit yang menyebar di musim kemarau : Nocardiosis! Waspada penyakit yang menyebar di musim kemarau : Nocardiosis! Oleh: Cosmas Mora Yudiatmoko (078114050) Mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Nocardiosis????, apa itu?? Pertanyaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Staphylococcus aureus merupakan bakteri gram positif pada pengecatan gram

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Staphylococcus aureus merupakan bakteri gram positif pada pengecatan gram BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1. Staphylococcus aureus 1.1. Morfologi Staphylococcus aureus merupakan bakteri gram positif pada pengecatan gram terlihat bentuk kokus ukurannya 0.8-1.0 mm dengan diameter 0.7-0.9

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dekade terakhir, sebanyak 80% orang didunia bergantung pada

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dekade terakhir, sebanyak 80% orang didunia bergantung pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam dekade terakhir, sebanyak 80% orang didunia bergantung pada pengobatan tradisional untuk perawatan kesehatan mereka. Salah satu tanaman obat yang digunakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (Hayati et al., 2010). Tanaman ini dapat tumbuh hingga mencapai tinggi 5-10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (Hayati et al., 2010). Tanaman ini dapat tumbuh hingga mencapai tinggi 5-10 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Potensi Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi Linn) Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi Linn) merupakan salah satu jenis tanaman yang sering digunakan sebagai obat tradisional.

Lebih terperinci

TEORI SISTEM IMUN - SMA KELAS XI SISTEM IMUN PENDAHULUAN

TEORI SISTEM IMUN - SMA KELAS XI SISTEM IMUN PENDAHULUAN TEORI SISTEM IMUN - SMA KELAS XI SISTEM IMUN PENDAHULUAN Sistem Imun merupakan semua mekanisme pertahanan yang dapat dimobilisasi oleh tubuh untuk memerangi berbagai ancaman invasi asing. Kulit merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Flora mulut kita terdiri dari beragam organisme, termasuk bakteri, jamur,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Flora mulut kita terdiri dari beragam organisme, termasuk bakteri, jamur, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Flora mulut kita terdiri dari beragam organisme, termasuk bakteri, jamur, mycoplasma, protozoa dan virus yang dapat bertahan dari waktu ke waktu. Organisme

Lebih terperinci

Pembahasan Video :http:// :1935/testvod/_definst_/mp4:(21). 8 SMP BIOLOGI/4. SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA/BIO mp4/manifest.

Pembahasan Video :http:// :1935/testvod/_definst_/mp4:(21). 8 SMP BIOLOGI/4. SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA/BIO mp4/manifest. 1. Perhatikan gambar sistem pencernaan berikut! SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 4. SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIALATIHAN SOAL Enzim pepsin dihasilkan oleh bagian yang benromor... 1 2 3 4 Kunci Jawaban : B Enzim

Lebih terperinci

bio.unsoed.ac.id I. PENDAHULUAN

bio.unsoed.ac.id I. PENDAHULUAN I. PENDAHULUAN Yoghurt merupakan minuman yang dibuat dari susu sapi dengan cara fermentasi oleh mikroorganisme. Yoghurt telah dikenal selama ribuan tahun dan menarik banyak perhatian dalam beberapa tahun

Lebih terperinci

Isolasi, Identifikasi dan Taksonomi Bakteri Pertemuan 4 Inherni Marti Abna, S.Si, M.Si Prodi Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan

Isolasi, Identifikasi dan Taksonomi Bakteri Pertemuan 4 Inherni Marti Abna, S.Si, M.Si Prodi Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Isolasi, Identifikasi dan Taksonomi Bakteri Pertemuan 4 Inherni Marti Abna, S.Si, M.Si Prodi Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN Mahasiswa dapat memahami cara-cara

Lebih terperinci

Materi Penyuluhan Konsep Tuberkulosis Paru

Materi Penyuluhan Konsep Tuberkulosis Paru 1.1 Pengertian Materi Penyuluhan Konsep Tuberkulosis Paru Tuberkulosis (TB) adalah penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Tuberkulosis paru adalah penyakit infeksi kronis

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. ke dentin kemudian ke pulpa (Tarigan, 2013). Penyakit karies dapat

BAB 1 PENDAHULUAN.  ke dentin kemudian ke pulpa (Tarigan, 2013). Penyakit karies dapat BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah kesehatan gigi dan mulut yang paling sering terjadi adalah karies (WHO, 2012). Karies merupakan penyakit pada jaringan keras gigi yang disebabkan oleh mikroorganisme

Lebih terperinci

Tabel Perbedaan Sel Prokariotik dan Sel Eukariotik Perbedaan Sel Prokariotik Sel Eukariotik Ukuran Sel

Tabel Perbedaan Sel Prokariotik dan Sel Eukariotik Perbedaan Sel Prokariotik Sel Eukariotik Ukuran Sel Tabel Perbedaan Sel Prokariotik dan Sel Eukariotik Perbedaan Sel Prokariotik Sel Eukariotik Ukuran Sel Diameter Sel prokariotik 0,2-2.0 µm Diameter Sel prokariotik 10-100 µm Inti Sel Organel terbungkus

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. akar gigi melalui suatu reaksi kimia oleh bakteri (Fouad, 2009), dimulai dari

I. PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. akar gigi melalui suatu reaksi kimia oleh bakteri (Fouad, 2009), dimulai dari I. PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Infeksi saluran akar adalah suatu penyakit yang disebabkan salah satunya oleh bakteri yang menginfeksi saluran akar. Proses terjadinya kerusakan saluran akar gigi

Lebih terperinci

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 4. SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIALatihan Soal 4.2. Parotitis. Diare. Apendisitis. Konstipasi

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 4. SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIALatihan Soal 4.2. Parotitis. Diare. Apendisitis. Konstipasi SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 4. SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIALatihan Soal 4.2 1. Kelainan yang terjadi karena ada sisa makanan di usus buntu, sehingga lama kelamaan terjadi peradangan adalah... Parotitis

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN MIKROORGANISME

PERTUMBUHAN MIKROORGANISME PERTUMBUHAN MIKROORGANISME 2 pertumbuhan Diartikan sebagai penambahan jumlah sel Penambahan jumlah sel pada bakteri dilakukan secara biner (membelah diri) yaitu dari 1 sel membelah menjadi 2 sel yang identik

Lebih terperinci

cita-cita UUD Pembangunan bidang kesehatan di Indonesia saat ini mempunyai beban ganda (double burden). Penyakit menular masih merupakan

cita-cita UUD Pembangunan bidang kesehatan di Indonesia saat ini mempunyai beban ganda (double burden). Penyakit menular masih merupakan cita-cita UUD 1945. Pembangunan bidang kesehatan di Indonesia saat ini mempunyai beban ganda (double burden). Penyakit menular masih merupakan masalah, sementara penyakit degeneratif juga muncul sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Infeksi saluran cerna merupakan salah satu masalah kesehatan yang penting di seluruh dunia, terutama pada anak-anak (Nester et al, 2007). Infeksi saluran cerna dengan

Lebih terperinci

Rickettsia typhi Penyebab Typhus Endemik

Rickettsia typhi Penyebab Typhus Endemik Rickettsia typhi Penyebab Typhus Endemik (Manda Ferry Laverius/078114010) Penyakit typhus disebabkan oleh beragai macam bakteri. Meskipun penyakit ini memiliki kesamaan ciri secara umum, namun typhus dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. massa koloni bakteri kompleks yang terorganisasi dalam matriks intermikrobial

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. massa koloni bakteri kompleks yang terorganisasi dalam matriks intermikrobial BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Plak gigi merupakan lapisan yang padat, tidak termineralisasi, mengandung massa koloni bakteri kompleks yang terorganisasi dalam matriks intermikrobial menyerupai gel.

Lebih terperinci

Staphylococcus aureus

Staphylococcus aureus Staphylococcus aureus Staphylococcus aureus adalah bakteri gram positif, tidak bergerak ditemukan satu-satu, berpasangan, berantai pendek atau bergerombol, tidak membentuk spora, tidak berkapsul, dan dinding

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saat ini banyak dikembangkan penelitian tentang mikroorganisme penghasil antibiotik, salah satunya dari Actinomycetes. Actinomycetes berhabitat di dalam tanah

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DASAR. Pengecatan Gram dan Pengujian KOH Pada Bakteri OLEH :

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DASAR. Pengecatan Gram dan Pengujian KOH Pada Bakteri OLEH : LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DASAR Pengecatan Gram dan Pengujian KOH Pada Bakteri OLEH : NAMA : NUR MUH. ABDILLAH S. NIM : Q1A1 15 213 KELAS : TPG C JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI

Lebih terperinci

Mikrobiologi Umum Dan Bakteri DASAR BIOPROSES

Mikrobiologi Umum Dan Bakteri DASAR BIOPROSES Mikrobiologi Umum Dan Bakteri DASAR BIOPROSES MIKROBIOLOGI Ilmu yang mempelajari susunan dan aktifitasaktifitas kehidupan mikroba, yaitu makhluk yang mempunyai ukuran sel sangat kecil dan hanya dapat dilihat

Lebih terperinci