SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 dalam Ilmu Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 dalam Ilmu Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan."

Transkripsi

1 PENERAPAN STRATEGI MENGAJAR EKSPOSITORI (EXPOSITORY TEACHING) DALAM PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI MI MATHOLI UL HUDA 02 SRIKANDANG BANGSRI JEPARA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 dalam Ilmu Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan Oleh: NURUL HIDAYAH NIM : UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA (UNISNU) FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JEPARA 2015

2 DEKLARASI Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : NURUL HIDAYAH NIM : Fakultas : TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN Menyatakan bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang pernah ditulis orang lain atau diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi suatupun pikiran-pikiran orang lain, kecuali informasi dalam referensi yang penulis jadikan bahan rujukan. Jepara, 31 Agustus 2015 Penulis NURUL HIDAYAH NIM:

3 NOTA PEMBIMBING Lampiran : Jepara, 31 Agustus 2015 Hal : Naskah Skripsi Kepada Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UNISNU Jepara Di Jepara Assalamu alaikum Wr.Wb Setelah saya mengadakan koreksi dan perbaikan seperlunya, maka bersama ini saya kirimkan naskah skripsi dengan: Nama : NURUL HIDAYAH NIM : Program Studi : Pendidikan Agama Islam (PAI) Tempat, Tanggal lahir : Jepara, 22 Mei 1991 Alamat : Srikandang RT. 02 RW. 10 Bangsri Jepara Judul : PENERAPAN STRATEGI MENGAJAR EKSPOSITORI (EXPOSITORY TEACHING) DALAM PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI MI MATHOLI UL HUDA 02 SRIKANDANG BANGSRI JEPARA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Dengan ini saya mohon agar skripsi saudari tersebut dapat dimunaqosahkan. Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih. Wassalamu alaikum Wr. Wb. Pembimbing Drs. Abdul Rozaq Alkam, M.Ag ii

4

5 MOTTO (الزمر (٩: Katakanlah: "Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran. (QS. Az-Zumar: 9) * * Tim Pentashih Mushaf Al-Qur an Kementerian Agama RI, al-qur'anul dan Terjemahnya, (Jakarta : Al-Fatih, 2012), hlm. 459 iv

6 PERSEMBAHAN Kupersembahkan karya tulis skripsi ini untuk orang-orang yang telah memberi arti dalam perjalanan hidupku, Teruntuk orang-orang yang selalu hadir dan berharap ridha-nya, khususnya buat : 1. Ayahanda H.Abdul Qodir dan Ibunda Dewi Murwati yang dimuliakan dan dirahmati Allah yang tidak pernah lelah memberikan kasih sayang dan do a. 2. Maz dan adik Tercinta yang selalu membimbing dan memberikan masukan dalam penyusunan skripsi ini. 3. Habibi Q tersayang yang senantiasa memberikan motivasi dan menambah semangat sampai selesainya skripsi ini. 4. Bapak dan Ibu Dosen di UNISNU Jepara yang telah memberikan bimbingan dan ilmu sehingga penulis dapat menjadi pribadi baru yang lebih baik. 5. Guru-guruku yang mulia 6. Sahabat-sahabatku di UNISNU Jepara, kebersamaan kita tak akan terhapus dari sanubari 7. Almamaterku UNISNU yang tercinta v

7 KATA PENGANTAR Alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang mana atas limpahan rahmat dan hidayah-nya semata, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang sederhana ini. Shalawat salam senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabatnya. Penulis menyadari bahwa selesainya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan semua pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada: 1. Prof. Dr. H Muhtarom, HM selaku Rektor UNISNU Jepara. 2. Bapak Drs. H. Akhirin Ali, M.Ag selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UNISNU Jepara. 3. Bapak Drs. Abdul Rozaq Alkam, M.Ag yang selalu memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis sampai dengan selesainya skripsi ini. 4. Semua Dosen UNISNU Jepara yang memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis dari mata kuliah yang ada. 5. Kepada Bapak Kepala Sekolah beserta Bapak dan Ibu guru MI Matholi ul Huda Srikandang Bangsri Jepara yang mengijinkan penelitian pembelajaran aqidah akhlak dalam penyusunan skripsi ini. 6. Guru aqidah akhlak di MI Matholi ul Huda 02 Srikandang Bangsri Jepara yang telah berkenan untuk bekerja sama dengan penulis selama mengadakan penelitian. vi

8 7. Kepada keluargaku yang memberikan motivasi dan dukungan baik moril maupun spirituil dalam rangka menyelesaikan skripsi ini sebagai tugas akhir 8. Kepada sahabat-sahabatku senasib seperjuangan yang memberikan saran dan motivasi dalam rangka menyelesaikan skripsi 9. Semua pihak terkait yang ikut membantu dan menyelesaikan skripsi ini. Walaupun demikian, penulis menyadari bahwa masih begitu banyak kekurangan dan kelemahan yang ada dalam skripsi ini. Oleh karena itu, saran dan kritik yang konstruktif tetap penulis harapkan. Semoga skripsi ini dapat membawa manfaat sehingga mendapat ridlo dari Allah SWT. Amin. Jepara, 31 Agustus 2015 Penulis NURUL HIDAYAH vii

9 ABSTRAK NURUL HIDAYAH ( ). PENERAPAN STRATEGI MENGAJAR EKSPOSITORI (EXPOSITORY TEACHING) DALAM PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI MI MATHOLI UL HUDA 02 SRIKANDANG BANGSRI JEPARA TAHUN PELAJARAN 2014/2015, Skripsi, Jepara: Program Strata 1 Jurusan Pendidikan Agama Islam UNISNU Jepara, Penelitian ini bertujuan : 1) Untuk mengetahui prosedur penerapan strategi mengajar ekspositori (expository teaching) dalam pembelajaran aqidah akhlak di MI Matholi ul Huda 02 Srikandang Bangsri Jepara. 2) Untuk mengetahui faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi penerapan strategi mengajar ekspositori (expository teaching) dalam pembelajaran aqidah akhlak di MI Matholi ul Huda 02 Srikandang Bangsri Jepara. 3) Untuk mengetahui dampak penerapan strategi mengajar ekspositori (expository teaching) dalam pembelajaran aqidah akhlak di MI Matholi ul Huda 02 Srikandang Bangsri Jepara Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif yang menggunakan metode pengumpulan data dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Dari analisa yang penulis lakukan, dapat disimpulkan hasil sebagai berikut: Prosedur penerapan strategi mengajar ekspositori (expository teaching) dalam pembelajaran aqidah akhlak di MI Matholi ul Huda 02 Srikandang Bangsri Jepara adalah dilakukan melalui 4 tahap yaitu: tahap persiapan, pertautan, tahap penyampaian atau penyajian materi, dan tahap evaluasi. Faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan strategi mengajar ekspositori (expository teaching) dalam pembelajaran aqidah akhlak di MI Matholi ul Huda 02 Srikandang Bangsri Jepara adalah: a. Faktor internal: kompetensi guru, penggunaan bahasa oleh guru dalam menerangkan materi pelajaran. b. Faktor Eksternal: tingkat kematangan, minat, bakat, gaya belajar siswa, pemahaman siswa, sumber belajar, dan dukungan lembaga pada strategi yang digunakan. Dampak penerapan strategi mengajar ekspositori (expository teaching) dalam pembelajaran aqidah akhlak di MI Matholi ul Huda 02 Srikandang Bangsri Jepara adalah guru aktif menyampaikan pelajaran, siswa menjadi pasif dalam pembelajaran karena hanya mendengarkan ceramah guru tentang materi pelajaran aqidah akhlak, dan ukuran daya serap siswa berdasarkan kemampuan dalam menjawab pertanyaan guru. xi

10 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN NOTA PEMBIMBING HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN MOTTO HALAMAN PERSEMBAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI ABSTRAK DEKLARASI i ii iii iv v vi viii xi xii BAB I : PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang Masalah 1 B. Penegasan Istilah 4 C. Rumusan Masalah 7 D. Tujuan Penelitian 7 E. Manfaat Penelitian 8 F. Kajian Pustaka 9 G. Metode Penelitian 11 H. Sistematika Penulisan Skripsi 16 BAB II : LANDASAN TEORI 19 A. Penerapan Strategi Mengajar Ekspositori (Expository Teaching) Pengertian Mengajar Ekspositori (Expository Teaching) Prinsip-prinsip penggunaan strategi mengajar ekspositori (Expository Teaching) Prosedur penggunaan strategi mengajar ekspositori (Expository Teaching) Kelebihan dan kelemahan penggunaan strategi mengajar ekspositori (Expository Teaching) 32 viii

11 5. Faktor-faktor yang berpengaruh pada pemilihan strategi mengajar 33 B. Pembelajaran Aqidah Akhlak Pengertian Tujuan pembelajaran aqidah akhlak Ruang lingkup mata pelajaran aqidah akhlak Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Aqidah Akhlak di Madrasah Ibtidaiyah 43 C. Penerapan Strategi Mengajar Ekspositori (Expository Teaching) Dalam Pembelajaran Aqidah Akhlak 49 BAB III : KAJIAN OBYEK PENELITIAN 54 A. Data Umum MI Matholi ul Huda 02 Srikandang Bangsri Jepara Sejarah Berdirinya MI Matholi ul Huda 02 Srikandang Bangsri Jepara Letak Geografis MI Matholi ul Huda 02 Srikandang Bangsri Jepara Visi dan Misi MI Matholi ul Huda 02 Srikandang Bangsri Jepara Data guru dan Karyawan MI Matholi ul Huda 02 Srikandang Bangsri Jepara Data siswa MI Matholi ul Huda 02 Srikandang Kurikulum MI Matholi ul Huda 02 Srikandang 61 B. Data Khusus prosedur Penerapan Strategi Mengajar Ekspositori (Expository Teaching) Dalam Pembelajaran Aqidah Akhlak di MI Matholi ul Huda 02 Srikandang Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penerapan Strategi Mengajar Ekspositori (Expository Teaching) dalam ix

12 Pembelajaran Aqidah Akhlak di MI Matholi ul Huda 02 Srikandang Bangsri Jepara Dampak Penerapan Strategi Mengajar Ekspositori (Expository Teaching) dalam Pembelajaran Aqidah Akhlak di MI Matholi ul Huda 02 Srikandang Bangsri Jepara 66 BAB IV : ANALISIS PENERAPAN STRATEGI MENGAJAR EKSPOSITORI (EXPOSITORY TEACHING) DALAM PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI MI MATHOLI UL HUDA 02 SRIKANDANG BANGSRI JEPARA TAHUN PELAJARAN 2014/ A. Analisis Prosedur Penerapan Strategi Mengajar Ekspositori (Expository Teaching) Dalam Pembelajaran Aqidah Akhlak di MI Matholi ul Huda 02 Srikandang Bangsri Jepara 68 B. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penerapan Strategi Mengajar Ekspositori (Expository Teaching) dalam Pembelajaran Aqidah Akhlak di MI Matholi ul Huda 02 Srikandang Bangsri Jepara 73 C. Analisis Dampak Penerapan Strategi Mengajar Ekspositori (Expository Teaching) dalam Pembelajaran Aqidah Akhlak di MI Matholi ul Huda 02 Srikandang Bangsri Jepara 75 BAB V : PENUTUP 78 A. Kesimpulan 78 B. Saran-Saran 79 C. Penutup 79 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN PENUTUP x

13 ABSTRAK NURUL HIDAYAH ( ). PENERAPAN STRATEGI MENGAJAR EKSPOSITORI (EXPOSITORY TEACHING) DALAM PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI MI MATHOLI UL HUDA 02 SRIKANDANG BANGSRI JEPARA TAHUN PELAJARAN 2014/2015, Skripsi, Jepara: Program Strata 1 Jurusan Pendidikan Agama Islam UNISNU Jepara, Penelitian ini bertujuan : 1) Untuk mengetahui prosedur penerapan strategi mengajar ekspositori (expository teaching) dalam pembelajaran aqidah akhlak di MI Matholi ul Huda 02 Srikandang Bangsri Jepara. 2) Untuk mengetahui faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi penerapan strategi mengajar ekspositori (expository teaching) dalam pembelajaran aqidah akhlak di MI Matholi ul Huda 02 Srikandang Bangsri Jepara. 3) Untuk mengetahui dampak penerapan strategi mengajar ekspositori (expository teaching) dalam pembelajaran aqidah akhlak di MI Matholi ul Huda 02 Srikandang Bangsri Jepara Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif yang menggunakan metode pengumpulan data dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Dari analisa yang penulis lakukan, dapat disimpulkan hasil sebagai berikut: Prosedur penerapan strategi mengajar ekspositori (expository teaching) dalam pembelajaran aqidah akhlak di MI Matholi ul Huda 02 Srikandang Bangsri Jepara adalah dilakukan melalui 4 tahap yaitu: tahap persiapan, pertautan, tahap penyampaian atau penyajian materi, dan tahap evaluasi. Faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan strategi mengajar ekspositori (expository teaching) dalam pembelajaran aqidah akhlak di MI Matholi ul Huda 02 Srikandang Bangsri Jepara adalah: a. Faktor internal: kompetensi guru, penggunaan bahasa oleh guru dalam menerangkan materi pelajaran. b. Faktor Eksternal: tingkat kematangan, minat, bakat, gaya belajar siswa, pemahaman siswa, sumber belajar, dan dukungan lembaga pada strategi yang digunakan. Dampak penerapan strategi mengajar ekspositori (expository teaching) dalam pembelajaran aqidah akhlak di MI Matholi ul Huda 02 Srikandang Bangsri Jepara adalah guru aktif menyampaikan pelajaran, siswa menjadi pasif dalam pembelajaran karena hanya mendengarkan ceramah guru tentang materi pelajaran aqidah akhlak, dan ukuran daya serap siswa berdasarkan kemampuan dalam menjawab pertanyaan guru. xi

14 BAB II LANDASAN TEORI A. Penerapan Strategi Mengajar Ekspositori (Expository Teaching) 1. Pengertian Mengajar Ekspositori (Expository Teaching) Secara bahasa kata strategi diartikan dengan cara dan seni menggunakan sumber daya untuk mencapai tujuan tertentu. 1 Dan berkaitan dengan kegiatan pendidikan pengertian strategi adalah seperangkat langkah operasional yang direkayasa sedemikian rupa untuk memecahkan masalah atau mencapai tujuan belajar tertentu. 2 Slameto menyatakan strategi adalah suatu rencana tentang caracara pendayagunaan dan penggunaan potensi dan sarana yang ada untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi (pengajaran). 3 Dinn Wahyudin dkk. menyatakan bahwa strategi merupakan perencanaan atau taktik yang dirancang sedemikian rupa untuk tujuan pembelajaran yang lebih khusus. 4 Hamzah B. Uno menjelaskan bahwa strategi adalah: Cara-cara yang akan dipilih dan digunakan oleh seorang pengajar untuk menyampaikan materi pembelajaran sehingga akan memudahkan peserta didik menerima dan memahami materi pembelajaran, yang pada akhirnya tujuan pembelajaran dapat dikuasai di akhir kegiatan pembelajaran. 5 1 Made Wena, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer Suatu Tinjauan Konseptual Operasional, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), hlm. 2 2 Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2006) 3 Slameto, Proses Belajar Mengajar dalam Kredit Semester, (Jakarta: Bumu Aksara, 1991), hlm Dinn Wahyudin, dkk., Pengantar Pendidikan, (Jakarta:Universitas Terbuka, 2007), hlm Hamzah B. Uno, Model Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), hlm. 2 19

15 20 Dan mengajar berasal dari bahasa Inggris yaitu teach. Secara deskriptif mengajar diartikan sebagai proses penyampaian informasi atau pengetahuan dari guru kepada siswa. Proses penyampaian ini juga dianggap sebagai proses mentransfer ilmu. 6 Oemar Hamalik dalam buku Proses Belajar Mengajar menjelaskan bahwa mengajar adalah usaha mengorganisasikan lingkungan sehingga menciptakan kondisi belajar bagi siswa. 7 Dinn Wahyudin menjelaskan mengajar berarti guru memberikan pengajaran dalam bentuk penyampaian pengetahuan (kognitif), sikap (afektif) dan keterampilan (psikomotor) pada diri siswa agar dapat mengembangkan ilmu dan teknologi. 8 Istilah mengajar dan belajar adalah dua peristiwa yang berbeda. Akan tetapi antara keduanya terdapat hubungan yang erat sekali. Antara keduanya saling mempengaruhi dan saling menunjang satu sama lain. 9 Kegiatan mengajar oleh guru dan belajar oleh siswa terjadi dalam suatu interaksi yang disebut dengan pembelajaran. 6 Wina Sanjaya, Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi, (Jakarta: Kencana, 2008), hlm Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2008), Cet. 7 hlm Dinn Wahyudin, dkk., Pengantar Pendidikan, (Jakarta:Universitas Terbuka, 2007), hlm. 3.4., hlm Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2008), hlm. 44

16 21 Oemar Hamalik menyatakan bahwa strategi pengajaran adalah keseluruhan metode dan prosedur yang menitikberatkan pada kegiatan siswa dalam proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan tertentu. 10 Sebenarnya strategi pembelajaran itu sendiri ada beberapa macam, yaitu: a. Strategi pengorganisasian pembelajaran Strategi pengorganisasian pembelajaran merupakan cara untuk menata isi suatu bidang studi dan kegiatan ini berhubungan dengan tindakan pemilihan isi/materi, penataan isi, pembuatan diagram, format dan sejenisnya. 11 b. Strategi pengelolaan pembelajaran. Dan strategi pengelolaan adalah cara untuk menata interaksi siswa dan variabel strategi pembelajaran lainnya. Strategi pengelolaan pembelajaran berhubungan dengan pemilihan tentang strategi pengorganisasian dan strategi penyampaian yang digunakan selama proses pembelajaran berlangsung. 12 c. Strategi penyampaian pembelajaran Strategi penyampaian adalah cara untuk menyampaikan pembelajaran pada siswa atau untuk menerima serta merespon masukan dari siswa Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, op.cit., hlm Made Wena, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer Suatu Tinjauan Konseptual Operasional, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), hlm Hamzah B. Uno, Perencanaan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), hlm Ibid., hlm. 6

17 22 Rowntree sebagaimana dikutip Wina Sanjaya mengelompokkan strategi penyampaian menjadi: strategi penyampaian-penemuan atau exposition-discovery learning, strategi pembelajaran kelompok dan strategi pembelajaran individual. Dari ketiganya, yang paling banyak digunakan oleh guru adalah strategi pembelajaran exposition atau ekspositori. Meskipun strategi ekspositori dipandang kuno, kurang memberikan kesempatan untuk aktif kepada siswa, membosankan, dsb. Tetapi masih dipandang sebagai metode yang paling praktis dan efisien. Kepraktisan dan keefisienan strategi ekspositori terutama dirasakan bila menghadapi jumlah siswa yang sangat banyak, keterbatasan sarana dan prasarana belajar, keterbatasan biaya serta waktu belajar. 14 Strategi pembelajaran ekspositori adalah strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada sekelompok siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi pelajaran secara optimal. 15 Abdul Majid menjelaskan strategi pembelajaran ekspositori adalah: Strategi pembelajaran yang menekankan pada proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada sekelompok siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi pelajaran secara optimal. Dalam strategi ini, materi pelajaran disampaikan langsung oleh guru. Siswa itu dituntut untuk menemukan materi tersebut. Materi pelajaran seakan-akan sudah jadi. Karena strategi ekspositori lebih menekankan kepada proses bertutur, maka sering juga dinamakan strategi chalk and chalk Ibid. hlm Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2006), hlm Abdul Majid, Strategi Pembelajaran, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2013), hlm. 216

18 23 Dede Rosyada menjelaskan bahwa komunikasi guru pada siswa ada dua macam, yaitu komunikasi verbal dan komunikasi non-verbal. Komunikasi verbal adalah komunikasi dengan kata, baik diucapkan maupun ditulis. Ada empat kosakata yang berkaiatan dengan bahasa verbal, yaitu: membaca, mendengar, menulis dan mengucapkan. 17 Maka dalam strategi mengajar ekspositori materi pelajaran disampaikan oleh guru dengan cara lisan atau bertutur kata, membacakannya, atau menuliskannya dan siswa bertugas mendengarkannya. Roy Killen menamakan strategi ekspositori ini dengan istilah strategi pembelajaran langsung. Karena dalam strategi ini materi pelajaran disampaikan secara langsung oleh guru. Siswa tidak dituntut untuk menemukan materi itu. Materi pelajaran seakan-akan sudah jadi. Oleh karena strategi ekspositori lebih menekan kepada proses bertutur, maka sering juga dinamakan istilah strategi chalk and talk. 18 Jadi strategi pembelajaran ini menekankan kepada proses bertutur. Materi pembelajaran sengaja diberikan secara langsung. Peran siswa adalah menyimak untuk menguasai materi pelajaran yang disampaikan guru. 19 Dalam sistem ini, guru menyajikan bahan dalam bentuk yang telah dipersiapkan secara rapi, sistematik, dan lengkap sehingga siswa tinggal menyimak dan mencernanya secara teratur dan tertib. 17 Dede Rosyada, Paradigma Pendidikan Demokratis, (jakarta: Kencana, 2007), hlm Wina Sanjaya, Op.Cit., hlm Ibid., hlm. 178

19 24 Abdul Majid juga menjelaskan bahwa strategi pembelajaran ekspositori mempunyai beberapa karakteristik, antara lain yaitu: a. Strategi ekspositori dilakukan dengan cara menyampaikan materi pelajaran secara verbal. Artinya, bertutur secara lisan merupakan alat utama dalam melakukan ini. Oleh karena itu orang sering mengidentikannya dengan ceramah. b. Biasanya materi pelajaran yang disampaikan adalah materi pelajaran yang sudah jadi, seperti data atau fakta, konsep-konsep tertentu yang harus dihafal sehingga tidak menuntut siswa untuk berpikir ulang. c. Tujuan utama pembelajaran adalah penguasaan materi pelajaran itu sendiri. 20 Artinya, setelah proses pembelajaran berakhir siswa diharapkan dapat memahaminya dengan benar dengan cara dapat mengungkapkan kembali yang telah diuraikan. Strategi pembelajarab ekspositori merupakan bentuk pendekatan pembelajaran yang berorientasi kepada guru (teacher centered approach). Hal itu karena dalam strategi ini, peran guru sangat dominan. Dan fokus utama strategi ini adalah kemampuan akademik (academic achievement) siswa. 2. Prinsip-prinsip Penggunaan Strategi Mengajar Ekspositori (Expository Teaching) Tidak ada satu strategi pembelajaran yang dianggap lebih baik dibandingkan dengan strategi pembelajaran yang lain. Baik tidaknya suatu strategi bisa dilihat dari efektif tidaknya strategi pembelajaran tersebut dalam menbcapai tujuan pembelajaran yang ditentukan. Maka, 20 Abdul Majid, Loc.Cit

20 25 pertimbangan pertama penggunaan strategi pembelajaran adalah tujuan apa yang harus dicapai. Dalam penggunaan strategi pembelajaran ekspositori terdapat beberapa prinsip yang harus diperhatikan oleh setiap guru. Prinsip-prinsip penggunaan strategi pembelajaran ekspositori itu adalah sebagai berikut: a. Berorientasi pada tujuan Ciri utama dari strategi mengajar ekspositori adalah materi pelajaran digunakan dengan metode ceramah. Namun tidak berarti kegiatan pembelajaran tidak mempunyai tujuan. Oleh karena itu, sebelum melakukan kegiatan pembelajaran, tujuan harus terlebih dahulu diuraikan secara jelas dan terukur. Hal ini sangat penting untuk dipahami, karena tujuan spesifik memungkinkan kita bisa mengontrol efektivitas penggunaan strategi pembelajaran. 21 b. Prinsip komunikasi Proses pembelajaran dapat dikatakan sebagai proses komunikasi, yang menunjuk pada proses penyampaian pesan dari seseorang (sumber pesan) kepada seseorang (penerima pesan). Pesan yang ingin disampaikan adalah materi pelajaran. Proses komunikasi dikatakan efektif ketika pesan itu dapat ditangkap oleh penerima pesan (siswa) secara utuh. Kesulitan penerimaan pesan dapat berupa gangguan (noise). Setiap guru hendaknya dapat menghilangkan setiap gangguan yang mengganggu proses komunikasi. 21 Wina Sanjaya, Op.Cit., hlm

21 26 c. Prinsip kesiapan Dalam teori belajar koneksionisme, kesiapan merupakan salah satu hukum belajar. Inti dari hukum belajar ini adalah bahwa setiap individu akan merespon dengan cepat dari setiap stimulus jika dirinya sudah memiliki kesiapan. Dan sebaliknya individu tidak mungkin merespon stimulus jika dirnya tidak memiliki kesiapan. Maka guru harus memulai kegiatan mengajar ketika yakin bahwa siswa benarbenar siap secara fisik maupun psikis. d. Prinsip berkelanjutan Proses pembelajaran ekspositori harus dapat mendorong siswa untuk mau mempelajari materi pelajaran lebih lanjut. Pembelajaran tidak hanya berlangsung saat itu, tetapi untuk waktu selanjutnya juga. Eskpositori yang berhasil adalah ketika melalui proses penyampaian dapat membawa siswa pada situasi ketidakseimbangan (disquilebrum), sehingga mendorong mereka untuk mencari dan menemukan atau menambah wawasan melalui proses belajar mandiri Prosedur Penggunaan Strategi Mengajar Ekspositori (Expository Teaching) Abin Syamsudin Makmun menjelaskan bahwa secara garis besar prosedur penerapan strategi mengajar ekspositori adalah sebagai berikut: a. Persiapan (preparation). Guru menyiapkan bahan selengkapnya secara sistematik dan rapi. 22 Ibid., hlm

22 27 b. Pertautan (apperception) bahan terdahulu. Guru bertanya atau memberikan uraian singkat untuk mengarahkan perhatian siswa kepada materi yang telah diajarkan. c. Penyajian (presentation) bahan baru. Guru menyajikan dengan cara memberi ceramah atau menyuruh siswa membaca bahan yang telah dipersiapkan. d. Evaluasi (resitation). Guru bertanya dan siswa menjawab sesuai dengan bahan yang dipelajari atau siswa yang disuruh untuk menyatakan kembali dengan kata-kata sendiri pokok-pokok yang telah dipelajari (lisan atau tertulis). 23 Wina Sanjaya menjelaskan bahwa ada beberapa hal yang harus dipahami oleh setiap guru yang akan menggunakan strategi ekspositori, yaitu: a. Rumuskan tujuan yang ingin dicapai Merumuskan tujuan merupakan langkah pertama yang harus dipersiapkan oleh guru. Tujuan yang ingin dicapai harus dirumuskan dalam bentuk perubahan tingkah laku yang spesifik yang berorientasi kepada hasil belajar. b. Kuasai materi pelajaran dengan baik Penguasaan materi pelajaran dengan baik merupakan syarat mutlak penggunaan strategi ekspositori. Penguasaan materi yang sempurna, 23 Abin Syamsudin Makmum, Psikologi Pendidikan, Perangkat Sistem Pengajaran Modul, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009), hlm

23 28 akan membuat kepercayaan diri guru meningkat, sehingga uru akan mudah mengurus kelas. 24 c. Kenali medan dan berbagai hal yang dapat mempengaruhi proses penyampaian Pengenalan yang baik terhadap lapangan (medan) memungkinkan guru dapat mengantisipasi berbagai kemungkinan yang dapat mengganggu proses penyajian materi pelajaran. Hal-hal yang berkaitan dengan medan yang harus diketahui guru adalah: pertama, latar belakang siswa, seperti: kemampuan dasar atau pengalaman siswa terhadap materi pelajaran yang akan disampaikan guru, minat, gaya belajar. Kedua, kondisi ruangan, baik menyangkut luas dan besarnya ruangan, posisi tempat duduk dan kelengkapan ruangan yang berguna untuk penempatan atau penggunaan media yang digunakan seperti OHP atau LCD. Dan berkaitan dengan prosedur penerapan strategi ekspositori Wina Sanjaya menjelaskan sebagai berikut: a. persiapan (preparation) b. penyajian (presentation) c. menghubungkan (correlation) d. menyimpulkan (generalization) e. penerapan (aplication) 24 Wina Sanjaya, Op.Cit., hlm

24 29 Masing-masing langkah tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut: a. Persiapan (preparation) Tahap persiapan berkaitan dengan mempersiapkan untuk menerima pelajaran. Dalam strategi ekspositori langkah persiapan merupakan langkah yang sangat penting. Keberhasilan penggunaan strategi ekspositori sangat bergantung pada tahap persiapan ini. Tujuan yang ingin dicapai dengan tahap persiapan ini adalah: 1) Mengajak siswa keluar dari kondisi mental yang pasif 2) Membangkitkan motivasi dan minat siswa untuk belajar 3) Merangsang dan menggugah rasa ingin tahu siswa 4) Menciptakan suasana dan iklim pembelajaran yang terbuka. 25 Beberapa hal yang harus dilakukan dalam langkah persiapan adalah: 1) Berikan sugesti yang positif dan hindari sugesti negatif 2) Mulailah dengan mengemukakan tujuan yang harus dicapai 3) Bukalah file dalam otak siswa b. Penyajian (presentation) Langkah penyajian adalah langkah penyampaian materi pelajaran dengan persiapan yang telah dilakukan. Yang harus dipikirkan oleh setiap guru dalam penyajian ini adalah bagaimana agar materi pelajaran dapat dengan mudah ditangkap dan dipahami oleh siswa. Oleh sebab itu, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan langkah ini, yaitu: 25 Ibid., hlm. 185

25 30 1) Penggunaan bahasa Penggunaan bahasa sangat berpengaruh untuk keberhasilan presentasi. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan bahasa: pertama, bahasa yang digunakan sebaiknya bahasa yang bersifat komunikatif dan mudah dipahami. Kedua, dalam penggunaan bahasa guru harus memperhatikan tingkat siswa. Misalnya tingkat kemmapuan bahasa anak SD berbeda dengan penggunaan bahasa untuk tingkat mahasiswa. 2) Intonasi suara Intonasi suara adalah pengaturan suara sesuai dengan pesan yang akan disampaikan. Guru yang baik tahu kapan ia harus meninggikan suara dan kapan ia akan melemahkannya. Pengaturan suara dapat membuat perhatian siswa tetap terkontrol sehingga tidak membuat siswa mudah bosan. 26 Kenneth D. Moore sebagaimana dikutip oleh Dede Rosyada menjelaskan bahwa tidak semua guru memiliki bakat pembicaraan yang baik, namun mereka harus mampu menjadi komunikator yang efektif. Guru harus melatih vokalnya dan irama penyampaian pelajarannya, sehingga tidak hanya efektif menyampaikan pesan, tetapi juga nikmat untuk di dengar Ibid., hlm Dede Rosyada, Op.Cit., hlm. 148

26 31 3) Menjaga kontak dengan mata siswa Melalui kontak mata, siswa akan merasa dihargai dan terlibat dalam proses pembelajaran. Guru sebaiknya terus-menerus menjaga pandangan siswa dan jangan sampai pandangan mereka tertuju pada hal-hal di luar pelajaran. c. Menghubungkan (correlation) Langkah korelasi adalah langkah menghubungkan materi pelajaran dengan pengalaman siswa. Langkah korelasi ini dilakukan untuk memberikan makna terhadap materi pelajaran. d. Menyimpulkan (generalization) Menyimpulkan adalah tahapan untuk memahami inti dari materi pelajaran yang telah disajikan. Langkah menyajikan adalah langkah yang sangat penting dalam strategi ekspositori, sebab melalui langkah menyimpulkan siswa akan dapat mengambil inti sari dari proses penyajian. Menyimpulkan berarti pula memberikan keyakinan kepada siswa tentang suatu paparan. 28 e. Penerapan (aplication) Langkah aplikasi adalah langkah siswa menunjukkan kemampuannya setelah mereka menyimak penjelasan guru. Melalui langkah ini guru dapat mengumpulkan informasi tentang penguasaan dan pemahaman materi pelajaran oleh siswa. Langkah ini dapat diterapkan dengan membuat tugas dan tes yang sesuai dengan materi pelajaran. 28 Dede Rosyada, Op.Cit., hlm

27 32 Oemar Hamalik menjelaskan bahwa strategi pembelajaran ekspositori dapat diterapkan dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Penyajian informasi yang diberikan melalui penjelasan simbolik atau demonstrasi praktis. b. Mengetes penerimaan, ungkapan dan pemahaman siswa. Bila perlu ulangi pesan/informasi tersebut. c. Menyediakan kesempatan kepada siswa untuk menerapkan prinsip umum sebagai latihan, dengan contoh tertentu. Menguji apakah penerapannya sudah betul atau belum. Bila perlu berikan contoh untuk periksa, sehingga diperoleh perilaku yang betul. d. Menyediakan berbagai kesempatan kepada siswa untuk menerapkan informasi yang telah dipelajari ke dalam situasi yang nyata Kelebihan dan Kelemahan Penggunaan Strategi Mengajar Ekspositori (Expository Teaching) Keunggulan/kelebihan dalam penggunaan strategi ekspositori adalah sebagai berikut: a. Dengan strategi pembelajaran ekspositori guru bisa mengontrol urutan dan keluasan materi pembelajaran, dengan demikian ia dapat mengetahui sampai sejauh mana siswa menguasai bahan pelajaran yang disampaikan Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2005), hlm Abdul Majid, Op.Cit.,hlm. 220

28 33 b. Strategi pembelajaran ekspositori dianggap sangat efektif apabila materi pelajaran yang harus dikuasai siswa cukup luas, sementara itu waktu yang dimiliki untuk belajar terbatas. c. Melalui strategi pembelajaran ekspositori selain siswa dapat mendengar melalui penuturan (kuliah) tentang suatu materi pelajaran, juga sekaligus siswa bisa melihat atau mengobservasi (melalui pelaksanaan demonstrasi) d. Keuntungan lain adalah strategi pembelajaran ini bisa digunakan untuk jumlah siswa dan ukuran kelas yang besar. Dan kelemahan dari strategi mengajar ekspositori adalah: a. Strategi pembelajaran ini hanya mungkin dapat dilakukan terhadap siswa yang memiliki kemampuan mendengar dan menyimak secara baik. Untuk siswa yang tidak memiliki kemampuan seperti itu perlu digunakan strategi yang lain. b. Strategi ini tidak mungkin dapat melayani perbedaan setiap individu baik perbedaan kemampuan, perbedaan pengetahuan, minat, dan bakat, serta perbedaan gaya belajar Faktor-faktor yang Berpengaruh Pada Pemilihan Strategi Mengajar Wina Sanjaya menjelaskan bahwa dalam memilih satu strategi pembelajaran ada beberapa pertimbangan yang harus diambil oleh guru, pertimbangan-pertimbangan tersebut menjadi faktor yang turut berpengaruh pada pemilihan strategi mengajar, antara lain yaitu: 31 Wina Sanjaya, Op.Cit., hlm

29 34 a. Pertimbangan yang berhubungan dengan kompetensi yang ingin dicapai, misalnya: 1) Tinggi rendahnya tingkat kompetensi yang ingin dicapai 2) keterampilan atau prasyarat untuk mencapai kompetensi, seperti: pemahaman siswa pada fakta, konsep, hukum atau teori tertentu. 3) Ketersediaan buku-buku sumber penunjang ketercapaian kompetensi b. Pertimbangan dari sudut siswa 1) Tingkat kematangan sisa 2) Minat, bakat dan kondisi siswa 3) Gaya belajar siswa c. Pertimbangan-pertimbangan lainnya 1) Kemungkinan penggunaan strategi lainnya 2) Efektifitas dan efisiensi strategi yang digunakan 3) Dukungan lembaga pada strategi yang digunakan 32 Selain pertimbangan dalam pemilihan strategi pembelajaran yang sekaligus menjadi faktor yang berpengaruh pada penerapan strategi pembelajaran, juga ada beberapa kriteria yang harus diperhatikan dalam memilih metode, kriteria tersebuta antara lain : a. Tujuan pengajaran, yaitu tingkah laku yang diharapkan dapat dinampakkan siswa setelah proses belajar-mengajar. b. Materi pengajaran, yaitu bahan yang disajikan dalam pengajaran. Berupa konsep, atau prosedur atau kaidah. 32 Wina Sanjaya, Op.Cit., hlm

30 35 c. Besar kelas (jumlah siswa), yaitu banyaknya siswa yang mengikuti pelajaran dalam kelas yang bersangkutan. Kelas dengan 5-10 orang siswa metode pengajarannya berbeda dengan orang siswa. d. Kemampuan siswa, yaitu kemampuan siswa untuk menangkap dan memperkembangkan bahan pengajaran yang diajarkan. e. Kemampuan guru, yaitu kemampuan dalam menggunakan berbgai jenis metode pengajaran. Guru yang tidak terampil tidak akan memperoleh pengajaran yang optimal. f. Fasilitas yang tersedia, yaitu bahan atau alat bantu serta fasilitas lain yang dapat digunakan untuk meningkatkan efaktifitas pengajaran. g. Waktu yang tersedia, yaitu jumlah waktu yang direncanakan atau dialokasikan untuk menyajikan bahan pengajaran guna mencapai tujuan pengajaran yang sudah ditentukan. 33 B. Pembelajaran Aqidah Akhlak 1. Pengertian Pembelajaran Aqidah Akhlak Dalam UU RI No. 20 tahun 2003 tentang SISDIKNAS dijelaskan bahwa Pembelajaran adalah proses interkasi antara peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. 34 Aqidah akhlak terdiri dari dua kata yaitu aqidah dan akhlak yang mempunyai pengertian secara terpisah. Aqidah berasal dari kata aqoid bentuk jamak dari kata aqidah yaitu sesuatu yang wajib dipercaya atau diyakini hati tanpa keraguan. Maka secara etimologis aqidah berarti kepercayaan atau keyakinan yang benar-benar menetap dan melekat dalam hati manusia. Dan secara terminologis, Ibnu Taimiyah sebagaimana dikutip oleh Muhaimin menyatakan bahwa aqidah adalah suatu perkara yang harus dibenarkan dalam hati, dengannya jiwa menjadi tenang, 33 Slameto, Op.Cit., hlm Undang-undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang SISDIKNAS, (Bandung: Fokus Media, 2006), hlm. 4

31 36 sehingga jiwa itu menjadi yakin serta mantap tanpa ada keraguan dalam hati dan prasangka. 35 Aqidah menurut syara ialah: iman yang kokoh terhadap segala sesuatu yang disebut dalam al-qur an dan Hadis. Pokok-pokok keyakinan Islam yang terangkum dalam rukun iman merupakan pokok pembahasan dalam pelajaran aqidah yaitu: keyakinan terhadap Allah, keyakinan terhadap malaikat-malaikat Allah, keyakinan terhadap kitab-kitab Allah, keyakinan terhadap para Nabi dan para Rasul, keyakinan akan adanya hari akhir, dan keyakinan akan qodlo dan qodar. 36 Abdullah Azzam mengutip dari Imam al-ghazali menjelaskan: apabila aqidah telah tumbuh pada jiwa muslim, maka tertanamlah dalam jiwanya rasa bahwa hanya Allah sajalah yang paling berkuasa, segala wujud yang ada ini hanyalah makhluk belaka. Menurut Abdullah Azzam, aqidah adalah iman dengan semua rukun-rukunnya yang enam. 37 Dalam Kamus Bahasa Indonesia, kata akhlak diartikan sebagai budi pekerti atau kelakuan, dalam bahasa Arab خلق diartikan sebagi tabiat, perangai atau kebiasaan. 35 Muhaimin, Wacana pengembangan Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004), Cet. 2, hlm Muhammad Daud Ali, pendidikan Agama Islam, ( Jakarta : Rajawali Pers, 2010), Cet. 9, hlm Abdullah Azzam, Aqidah Landasan Pokok Membina Ummat, (Jakarta : G I P,1993) cet. 4, hlm.

32 37 Kata akhlak berasal dari bahasa Arab jama' dari bentuk mufrod "khuluqun" yang artinya budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat. 38 a. Ibnu Maskawaih sebagaimana dikutip Aminuddin menjelaskan pengertian akhlak adalah keadaan jiwa seseorang yang mendorongnya untuk melakukan perbuatan-perbuatan tanpa melalui pemikiran dan pertimbangan. 39 b. M. Abdullah Darros, akhlak adalah suatu kekuatan dalam kehendak yang mantap, kekuatan dan kehendak berkombinasi membawa kecenderungan pada pemilihan pihak yang benar (dalam hal akhlak yang baik) atau pihak yang jahat (dalam berakhlak yang jahat). 40 c. Imam al-ghazali sebagaimana dikutip Aminuddin menjelaskan bahwa akhlak adalah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa, yang daripadanya timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah, tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan. 41 Berdasarkan beberapa pengertian di atas, terdapat lima ciri dalam perbuatan akhlak yaitu sebagai berikut: a. Perbuatan akhlak adalah perbuatan yang telah tertanam kuat dalam jiwa seseorang, sehingga telah menjadi kepribadiannya b. Perbuatan akhlak adalah perbuatan yang dilakukan dengan mudah tanpa pemikiran 38 Zahrudin AR dan Hasanuddin Sinaga, Studi Akhlak, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004), hlm Aminuddin, Pendidikan Agama Islam Untuk Perguruan Tinggi Umum, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2005), Cet. 2, hlm Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga, Op.Cit., hlm Aminuddin, Loc.Cit

33 38 c. Perbuatan akhlak adalah perbuatan yang timbul dari dalam diri orang yang mengerjakannya, tanpa ada paksaan atau tekanan dari luar d. Bahwa perbuatan akhlak adalah perbuatan yang dilakukan dengan sesungguhnya, bukan main-main atau karena bersandiwara Perbuatan akhlak adalah perbuatan yang dilakukan dengan ikhlas semata-mata karena Allah. 42 Sedangkan para ulama mendefinisikan pengertian akhlak dengan suatu sifat yang tertanam dalam diri dengan kuat yang melahirkan perbuatan-perbuatan dengan mudah, tanpa diawali berpikir panjang, merenung dan memaksakan diri. 43 Dengan demikian, aqidah-akhlaq merupakan mata pelajaran pendidikan agama Islam yang mengandung pengertian, pengetahuan, pemahaman dan penghayatan tentang keyakinan atau kepercayaan (iman) dalam Islam yang menetap dan melekat dalam hati yang berfungsi sebagai pandangan hidup, untuk selanjutnya diwujudkan dan memancar dalam sikap hidup, perkataan dan amal perbuatan siswa dalam segala aspek kehidupannya sehari-hari. 2. Tujuan Pembelajaran Aqidah Akhlak Pendidikan adalah suatu proses yang mempunyai tujuan yang biasanya diusahakan untuk menciptakan pola-pola tingkah laku tertentu pada orang yang sedang dididik. Berbicara tentang tujuan pendidikan tidak 42 Ibid., hlm Ali Abdul Halim Mahmud, Akhlak Mulia, (Jakarta: Gema Insani Perss, 2004), hlm. 34

34 39 dapat tidak mengajak berbicara tentang tujuan hidup. Sebab pendidikan bertujuan untuk memelihara kehidupan manusia. Dalam konteks Islam, al- Qur'an (surat 6 ayat 162) dengan tegas menyatakan bahwa apapun tindak yang dikerjakan oleh manusia dikalitkan dengan Allah. Katakanlah sesungguhnya sembahyangku, seluruh ibadah hajiku, seluruh hidup dan matiku untuk Allah, Tuhan seluruh alam. (QS. Al-an am: 162) 44 Akhlak adalah mutiara hidup yang membedakan makhluk manusia dengan makluk hewani. Manusia tanpa akhlak akan hilang derajat kemanusiaannya sebagai makhluk Allah yang paling mulia, menjadi turun ke martabat hewani. Manusia yang telah lari dari sifat insaniyahnya adalah lebih berbahaya dari binatang buas. 45 Aspek aqidah menekankan pada kemampuan memahami dan mempertahankan keyakinan/keimanan yang benar serta menghayati dan mengamalkan nilai-nilai al-asma al-husna. Aspek Akhlak menekankan pada pembiasaan untuk melaksanakan akhlak terpuji dan menjauhi akhlak tercela dalam kehidupan sehari-hari. Secara umum mata pelajaran aqidah akhlak bertujuan untuk: a. Menumbuhkembangkan aqidah melalui pemberian, pemupukan, dan pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengamalan, pembiasaan, serta pengalaman peserta didik tentang aqidah Islam sehingga menjadi 44 Departemen Agama, Al-Qur an dan Terjemahnya, (Bandung: CV. Diponegoro, 2000), hlm Zahruddin AR dan Hasanuddin Sinaga, Pengantar Studi Akhlak, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004), hlm. 13

35 40 manusia muslim yang terus berkembang keimanan dan ketaqwaannya kepada Allah SWT; b. Mewujudkan manusia Indonesia yang berakhlak mulia dan menghindari akhlak tercela dalam kehidupan sehari-hari baik dalam kehidupan individu maupun sosial, sebagai manifestasi dari ajaran dan nilai-nilai aqidah Islam Ruang Lingkup Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Mata pelajaran Aqidah-Akhlak di Madrasah Ibtidaiyah berisi pelajaran yang dapat mengarahkan kepada pencapaian kemampuan dasar peserta didik untuk dapat memahami rukun iman dengan sederhana serta pengamalan dan pembiasaan berakhlak Islami secara sederhana pula, untuk dapat dijadikan perilaku dalam kehidupan sehari-hari serta sebagai bekal untuk jenjang pendidikan berikutnya. Ruang lingkup mata pelajaran Aqidah-Akhlak di Madrasah Ibtidaiyah meliputi: a. Aspek Aqidah (keimanan) meliputi:. 1) Kalimat thoyyibah sebagai materi pembiasaan, meliputi: Laa ilaaha illallah, basmalah, alhamdulillah, subhanallah, Allahu Akbar, ta awwud, Masya Allah, Assalamu alaikum, shalawat, Tarji, Laa haula wala quwwata illa billah dan istighfar. 46 Perangkat Pembelajaran Madrasah Tsanawiyah/MTs. Standar Kompetensi Lulusan (SKL, Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Mata Pelajaran Aqidah Akhlak,

36 41 2) Al-Asma al-husna sebagai materi pembiasaan, meliputi: al-ahad, al-khaliq, ar-rahman, ar-rahiim, as- Sami, ar-razak, al-mughny, al-hamid, asy-syakur, al-quddus, ash-shomad, al-muhaimin, al- Adhim, al- Karim, al-kabir, al-malik, al-bathin, al-waly, al- Mujib, al-wahhab, al- Alim, adh-dhahir, ar-rasyid, al-hadi, as- Salam, al-mu min, al-latif,al-baqi, al-bashir, al-muhyi, al-mumit, al-qowy, al-hakim, al-jabbar, al-mushawwir, al-qadir, al-ghafur, al-afuww, ash-shabur dan al-halim. 3) Iman kepada Allah dengan pembuktian sederhana melalui kalimat thoyyibah, Al-Asma al-husna dan pengenalan terhadap sholat lima waktu sebagai manifestasi iman kepada Allah. 4) Meyakini rukun iman (iman kepada Allah, Malaikat, Kitab, Rosul dan Hari akhir serta Qadla dan Qadar Allah). b. Aspek Akhlak melliputi: 1) Pembiasaan Akhlak karimah (mahmudah), yaitu: Disiplin, hidup bersih, ramah, sopan-santun, syukur nikmat, hidup sederhana, rendah hati, jujur, rajin, percaya diri, kasih sayang, taat, rukun, tolong-menolong, hormat dan patuh, siddiq, amanah, tabligh, Fathonah, tanggung jawab, adil, bijaksana, teguh pendirian, dermawan, optimis, qonaah dan tawakal. 2) Mengindari Akhlak Sayi ah (madzmumah) secara berurutan disajikan pada tiap semester dan jenjang kelas, yaitu: hidup kotor, berbicara jorok/kasar, bohong, sombong, malas, durhaka, khianat,

37 42 iri, dengki, membangkang, munafik, hasud, kikir, serakah, pesimis, putus asa, marah, fasik dan murtad. c. Aspek Adab Islami, meliputi: 1) Adab terhadap diri sendiri, yaitu: adab mandi, tidur, buang air besar/kecil, berbicara, meludah, berpakaian, makan, minum, bersin, belajar dan bermain. 2) Adab terhadap Allah, yaitu: Adab di Masjid, mengaji dan beribadah. 3) Adab kepada sesama, yaitu: kepada orang tua, saudara, guru, teman dan tetangga 4) Adab terhadap lingkungan, yaitu: kepada binatang dan tumbuhan, di tempat umum dan di jalan. d. Aspek kisah teladan, meliputi: Kisah Nabi Ibrahim mencari Tuhan, Nabi Sulaiman dengan tentara semut, masa kecil dan masa remaja Nabi Muhammad saw., Nabi Ismail, Kan an, kelicikan saudara-saudara Nabi Yusuf a.s., Tsa labah, Masithah, Ulul Azmi, Abu Lahab, Qarun, Nabi sulaiman dan umatnya, Ashabul Kahfi, Nabi Yunus dan Nabi Ayub. Materi kisah-kisah teladan ini disajikan sebagai penguat terhadap isi materi, yaitu aqidah dan Akhlak, sehingga tidak ditampilkan dalam Standar Kompetensi, tapi ditampilkan dalam Kompetensi dasar dan indikator Perangkat Pembelajaran, Standar Kompetensi Lulusan (SKL, Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Madrasah Ibtidaiyah, hlm. 3-5

38 43 4. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Aqidah Akhlak di Madrasah Ibtidaiyah a. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Kelas I SMT STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR 1 1. Mengenal rukun iman, syahadat tauhid dan syahadat rasul, al-al- Asma al-husna (Al Ahad dan al Kholiq) 2. Membiasakan akhlak terpuji 3. Menghindari akhlak tercela. 1.1 Menghafal enam rukun iman. 1.2 Menghafal dua kalimat syahadat. 1.3 Mengartikan dua kalimat syahadat 1.4 Mengenal sifat-sifat Allah (Al Ahad dan al Kholiq) melalui kisah Nabi Ibrahim a.s. mencari Tuhannya. 2.1 Membiasakan sifat disiplin dan hidup bersih dalam kehidupan sehari-hari. 2.2 Membiasakan berakhlak baik dalam mandi, tidur dan buang air besar/kecil) dalam kehidupan sehari-hari Membiasakan diri untuk menghindari hidup kotor dalam kehidupan sehari-hari Memahami kalimat thayyibah (basmalah) dan Al-Asma al-husna (Ar Rohman, ar Rohiim dan As Sami ). 5. Membiasakan akhlak terpuji 6. Menghindari akhlak tercela Mengenal Allah melalui kalimat thayyibah (basmallah) Mengenal sifat-sifat Allah (Ar Rohman, ar Rohiim dan As Sami ) melalui kisah Nabi Sulaiman dengan tentara semut Membiasakan sikap ramah dan sopan santun dalam kehidupan sehari-hari Membiasakan berakhlak baik ketika berbicara dan meludah dalam kehidupan sehari-hari Membiasakan diri untuk menghindari berbicara jorok/kotor dan bohong dalam kehidupan sehari-hari.

39 44 b. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Kelas II SMT STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR 1. Memahami kalimat thayyibah (hamdalah), dan Al-Asma Al-Husna (Ar Rozak, Al Mughniy, Al Hamid dan Asy Syakur). 1.1 Mengenal Allah melalui kalimat thayyibah (Hamdalah). 1.2 Mengenal Allah melalui sifat-sifat Allah yang terkandung dalam Al- Asma Al-Husna (Ar Rozak, Al Mughniy, Al Hamid dan Asy Syakur). 1.3 Mengenal Allah melalui pengenalan terhadap Shalat 5 Waktu Membiasakan akhlak terpuji 3. Menghindari akhlak tercela. 4. Memahami kalimat thayyibah (tasbih) dan Al-Asma al-husna (al Quddus, Ash Shomad, Al Muhaimin dan Al Badi ). 5. Membiasakan akhlak terpuji 6. Menghindari akhlak tercela. 2.1 Membiasakan bersikap syukur nikmat, hidup sederhana dan rendah hati dalam kehidupan sehari-hari. 2.2 Membiasakan berakhlak baik ketika berpakaian, makan-minum dan bersin dalam kehidupan seharihari. 3.1 Menghindari sifat sombong melalui kisah masa kecil Nabi Muhammad s.a.w Mengenal Allah melalui kalimat thayyibah (tasbih) Mengenal Allah melalui sifat-sifat Allah yang terkandung dalam Al- Asma Al-Husna (Al Quddus, Ash Shomad, Al Muhaimin dan Al Badi ) Membiasakan bersifat jujur, rajin dan percaya diri 5.2. Membiasakan berakhlak baik ketika belajar, mengaji, dan bermain dalam kehidupan seharihari Menghindari sifat malas melalui kisah masa remaja Nabi Muhammad s.a.w.

40 45 c. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Kelas III SMT STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR 1 1. Memahami kalimat thayyibah (takbir), Al- Asma al-husna (al Adhim, Al Kabiir, al Karim dan Al Malik) 2. Beriman kepada malaikat-malaikat Allah. 3. Membiasakan akhlak terpuji 4. Menghindari akhlak tercela. 1.1 Mengenal Allah melalui kalimat thayyibah (Allahu Akbar). 1.2 Mengenal Allah melalui sifat-sifat Allah yang terkandung dalam Al- Asma al-husna (al Adhim, Al Kabiir, al Karim dan Al Malik). Mengenal Malaikat-malaikat Allah. 3.1 Membiasakan sifat kasih sayang dan taat dalam kehidupan seharihari. 3.2 Membiasakan berakhlak baik terhadap kedua orang tua dalam kehidupan sehari-hari melalu kisah Nabi Ismail. Menghindari sikap durhaka kepada kedua orang tua melalui kisah Kan an Memahami kalimat thayyibah (ta awud), Al-Asma al-husna (al Baathin, Al Waliy, al Mujib dan Al Wahhaab) 6. Beriman kepada mahluk ghaib selain Malaikat. 7. Membiasakan akhlak terpuji 8. Menghindari akhlak tercela Mengenal Allah melalui kalimat thayyibah (ta awud) Mengenal Allah melalui sifat-sifat Allah yang terkandung dalam Al- Asma al-husna (al Baathin, Al Waliy, al Mujib dan Al Wahhaab) Mengenal mahluk ghaib selain Malaikat (Jin dan syetan) Membiasakan sikap rukun dan tolong menolong 7.2. Membiasakan berakhlak baik terhadap saudara dalam kehidupan sehari-hari Menghindari sifat khianat, iri dan dengki melalui kisah kelicikan saudara-saudara Nabi Yusuf a.s.

41 46 d. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Kelas IV SMT STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR 1 1. Memahami kalimat thayyibah (masyaa Allah dan subhanallah) dan Al-Asma al-husna (al Aliim, adh Dhohir, Ar Rasyiid dan Al Haadii) 2. Beriman kepada kitabkitab Allah. 3. Membiasakan akhlak terpuji 4. Menghindari akhlak tercela. 1.1 Mengenal Allah melalui kalimat thayyibah (masyaa Allah dan subhanallah). 1.2 Mengenal Allah melalui sifat-sifat Allah yang terkandung dalam Al- Asma al-husna (al Aliim, adh Dhohir, Ar Rasyiid dan Al Haadii). 2.1 Mengenal kitab-kitab Allah. 3.1 Membiasakan sikap hormat dan patuh dalam kehidupan sehari-hari Membiasakan sikap tabah dan sabar dalam menghadapi cobaan melelui kisah Mashithah Menghindari akhlak tercela melalui kisah Tsa labah Memahami kalimat thayyibah (assalaamu alaikum) dan Al-Asma al-husna (As Salaam, Al Mukmin dan Al Latiif) 6. Beriman kepada Rosulrosul Allah. 7. Membiasakan akhlak terpuji 8. Menghindari akhlak tercela. 5.1 Mengenal Allah melalui kalimat thayyibah (assalaamu alaikum). 5.2 Mengenal Allah melalui sifat-sifat Allah yang terkandung dalam Al- Asma al-husna (As Salaam, Al Mukmin dan Al Latiif). 6.1 Mengenal Rosul dan Nabi Allah. 7.1 Membiasakan akhlak siddiq, amanah, tabligh, fathanah dalam kehidupan sehari-hari. 7.2 Membiasakan akhlak terpuji terhadap teman dalam kehidupan sehari-hari. 7.3 Mencintai dan meneladani akhlak mulia 5 Rosul Ulul Azmi. 8.1 Menghindari sifat munafiq dalam kehidupan sehari-hari.

PERANGKAT PEMBELAJARAN

PERANGKAT PEMBELAJARAN PERANGKAT PEMBELAJARAN STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL), STANDAR KOMPETENSI (SK) DAN KOMPETENSI DASAR (KD) MATA PELAJARAN : AQIDAH-AKHLAK MI MUHAMMADIYAH BUKATEJA KELAS I s/d VI SEMESTER I & 2 STANDAR

Lebih terperinci

KISI-KISI SOAL UAMBN MADRASAH IBTIDAIYAH TAHUN PELAJARAN 2011/2012

KISI-KISI SOAL UAMBN MADRASAH IBTIDAIYAH TAHUN PELAJARAN 2011/2012 KISI-KISI SOAL UAMBN MADRASAH IBTIDAIYAH TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Satuan Pendidikan : Madrasah Ibtidaiyah Bentuk Soal : Pilihan Ganda (PG) Mata Pelajaran : Akidah Akhlak Jumlah Soal : 50 Kurikulum acuan

Lebih terperinci

Tabel Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran. SMT Standar Kompetensi Kompetensi Dasar. syahadat rasul, Al-asma Alhusna

Tabel Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran. SMT Standar Kompetensi Kompetensi Dasar. syahadat rasul, Al-asma Alhusna 65 Lampiran 1 Tabel Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Akidah Akhlak Kelas I - VI Kelas I SMT Standar Kompetensi Kompetensi Dasar 1. Mengenal rukun iman, 1.1 Menghafal enam rukun iman

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS KELEKATAN ORANG TUA DENGAN PENGAMALAN AKHLAK PESERTA DIDIK. DI MTs MUHAMMADIYAH WONOSARI GUNUNGKIDUL YOGYAKARTA SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS KELEKATAN ORANG TUA DENGAN PENGAMALAN AKHLAK PESERTA DIDIK. DI MTs MUHAMMADIYAH WONOSARI GUNUNGKIDUL YOGYAKARTA SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KUALITAS KELEKATAN ORANG TUA DENGAN PENGAMALAN AKHLAK PESERTA DIDIK DI MTs MUHAMMADIYAH WONOSARI GUNUNGKIDUL YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Guna memperoleh

Lebih terperinci

A. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SDLB TUNADAKSA

A. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SDLB TUNADAKSA - 1217 - A. KOMPETENSI INTI DAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SDLB TUNADAKSA KELAS: I Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan Kompetensi Keterampilan

Lebih terperinci

SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata I dalam Ilmu Tarbiyah.

SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata I dalam Ilmu Tarbiyah. PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQH KOMPETENSI DASAR MEMPRAKTIKKAN SHALAT TARAWIH DAN WITIR SISWA KELAS III SEMESTER II DI MI NU 01 ROWOBRANTEN KECAMATAN RINGINARUM

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Di dalam kamus bahasa Indonesia, hasil adalah suatu yang ada

BAB II LANDASAN TEORI. Di dalam kamus bahasa Indonesia, hasil adalah suatu yang ada BAB II LANDASAN TEORI A. Hasil Belajar 1. Pengertian Hasil Belajar Di dalam kamus bahasa Indonesia, hasil adalah suatu yang ada (terjadi) oleh suatu kerja, berhasil sukses. 1 Sementara menurut R.gagne

Lebih terperinci

SILABUS PEMBELAJARAN

SILABUS PEMBELAJARAN SILABUS PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas Semester : Madrasah Ibtidaiyah : Akhlak : 5 (Lima) : 1 (Satu)/Ganjil Kompetensi Inti : KI-1 KI-2 KI-3 KI-4 : Menerima, menjalankan, dan menghargai

Lebih terperinci

A. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SDLB TUNAGRAHITA

A. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SDLB TUNAGRAHITA - 855 - A. KOMPETENSI INTI DAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SDLB TUNAGRAHITA KELAS: I Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan Kompetensi Keterampilan

Lebih terperinci

A. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SDLB AUTIS

A. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SDLB AUTIS - 1677 - A. KOMPETENSI INTI DAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SDLB AUTIS KELAS: I Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan

Lebih terperinci

A. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SDLB TUNARUNGU

A. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SDLB TUNARUNGU - 396 - A. KOMPETENSI INTI DAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SDLB TUNARUNGU KELAS: I Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan

Lebih terperinci

1. lebih menitikberatkan pencapaian kompetensi secara utuh selain penguasaan materi;

1. lebih menitikberatkan pencapaian kompetensi secara utuh selain penguasaan materi; 5. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Sekolah Dasar Luar Biasa Tunalaras (SDLB-E) A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama menjadi pemandu dalam upaya

Lebih terperinci

KOMPETENSI GURU AL-QUR AN HADITS DALAM EVALUASI HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SEMESTER GASAL. TAHUN PELAJARAN 2013 ( SMP Muhammadiyah 5 Surakarta )

KOMPETENSI GURU AL-QUR AN HADITS DALAM EVALUASI HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SEMESTER GASAL. TAHUN PELAJARAN 2013 ( SMP Muhammadiyah 5 Surakarta ) KOMPETENSI GURU AL-QUR AN HADITS DALAM EVALUASI HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SEMESTER GASAL TAHUN PELAJARAN 2013 ( SMP Muhammadiyah 5 Surakarta ) Skripsi Disusun untuk Memenuhi Sebagian dari Tugas dan

Lebih terperinci

A. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SDLB TUNANETRA

A. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SDLB TUNANETRA SALINAN LAMPIRAN II PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH NOMOR : 10/D/KR/2017 TANGGAL : 4 April 2017 TENTANG STRUKTUR KURIKULUM, KOMPETENSI INTI-, DAN PEDOMAN IMPLEMENTASI KURIKULUM

Lebih terperinci

BAB II PRESTASI BELAJAR AQIDAH AKHLAK DENGAN MODEL PEMBELAJARAN NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER)

BAB II PRESTASI BELAJAR AQIDAH AKHLAK DENGAN MODEL PEMBELAJARAN NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) BAB II PRESTASI BELAJAR AQIDAH AKHLAK DENGAN MODEL PEMBELAJARAN NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) A. Prestasi Belajar 1. Pengertian Prestasi Belajar Kata prestasi belajar mengandung dua kata yakni prestasi

Lebih terperinci

SILABUS PEMBELAJARAN

SILABUS PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan : Madrasah Ibtidaiyah (MI) Mata Pelajaran : Akhlak Kelas : I (Satu) Semester : 1 Ganjil SILABUS PEMBELAJARAN Kompetensi Inti : K1 : Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya

Lebih terperinci

KISI-KISI UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR DAERAH (UAMBD) MI JENJANG MADRASAH IBTIDAIYAH TAHUN PELAJARAN 2016/2017.

KISI-KISI UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR DAERAH (UAMBD) MI JENJANG MADRASAH IBTIDAIYAH TAHUN PELAJARAN 2016/2017. KISI-KISI UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR DAERAH (UAMBD) MI JENJANG MADRASAH IBTIDAIYAH TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kurikulum : Madrasah Ibtidaiyah : Akidah Akhlak : 2013

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam KORELASI ANTARA KEMAMPUAN MEMBACA AL- QUR AN DENGAN KEMAMPUAN MENULIS HURUF AL-QUR AN SANTRI TPQ DARUSSALAM KELURAHAN KEMBANG ARUM KECAMATAN SEMARANG BARAT TAHUN 2011/2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

Lebih terperinci

SILABUS PEMBELAJARAN

SILABUS PEMBELAJARAN SILABUS PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas Semester : Madrasah Ibtidaiyah : Akhlak : I (Satu) : 1 Ganjil Kompetensi Inti : KI 1 : Menerima menjalankan ajaran agama dianutnya KI 2 : Memiliki

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. memperoleh pengetahuan, informasi, kebebasan berfikir dan sebagainya

BAB II KAJIAN PUSTAKA. memperoleh pengetahuan, informasi, kebebasan berfikir dan sebagainya BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Metode Team Quiz 1. Pengertian Metode Kata metode belajar mempunyai dua arti dalam arti sempit, metode adalah cara menyampaikan pengetahuan, sedang arti yang lebih luas yaitu cara

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK PADA PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK MATERI IMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH SWT MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW (Studi Tindakan Kelas di MTs

Lebih terperinci

KORELASI ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN FORMAL ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII PADA MATA PELAJARAN PAI DI SMPN 1 NGUNUT TAHUN 2014/2015

KORELASI ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN FORMAL ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII PADA MATA PELAJARAN PAI DI SMPN 1 NGUNUT TAHUN 2014/2015 KORELASI ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN FORMAL ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII PADA MATA PELAJARAN PAI DI SMPN 1 NGUNUT TAHUN 2014/2015 SKRIPSI OLEH DEWI ZAHROTUL INAYAH NIM. 3211113055 JURUSAN

Lebih terperinci

HUBUNGAN PEMAHAMAN MATA PELAJARAN FIQH DENGAN PENGAMALAN IBADAH PUASA RAMADHAN SISWA KELAS 3 MI NURUL HIKMAH KALIBUNTU LOSARI BREBES

HUBUNGAN PEMAHAMAN MATA PELAJARAN FIQH DENGAN PENGAMALAN IBADAH PUASA RAMADHAN SISWA KELAS 3 MI NURUL HIKMAH KALIBUNTU LOSARI BREBES HUBUNGAN PEMAHAMAN MATA PELAJARAN FIQH DENGAN PENGAMALAN IBADAH PUASA RAMADHAN SISWA KELAS 3 MI NURUL HIKMAH KALIBUNTU LOSARI BREBES SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

SKRIPSI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG

SKRIPSI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG PENERAPAN METODE INQUIRY DALAM UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR ALQURAN HADIS\\\\\\\\ PADA SISWA KELAS IV MADRASAH IBTIDAIYYAH NEGERI SUMURREJO TAHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi

Lebih terperinci

PROGRAM PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER ISLAMI BERBASIS METODE PEMBIASAAN DI MADRASAH IBTIDAIYAH MA ARIF PANJENG JENANGAN PONOROGO

PROGRAM PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER ISLAMI BERBASIS METODE PEMBIASAAN DI MADRASAH IBTIDAIYAH MA ARIF PANJENG JENANGAN PONOROGO PROGRAM PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER ISLAMI BERBASIS METODE PEMBIASAAN DI MADRASAH IBTIDAIYAH MA ARIF PANJENG JENANGAN PONOROGO SKRIPSI Diajukan kepada: Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

Oleh: NUR AZIZ NIM :

Oleh: NUR AZIZ NIM : PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA PADA PEMBELAJARAN MAPEL AQIDAH AKHLAK ( STUDI PADA KELAS VII SEMESTER II SMP NUDIA SEMARANG TAHUN AJARAN 2010/2011)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sebagai suatu segmen kurikulum, strategi pembelajaran, media. pengajaran, dan evaluasi pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sebagai suatu segmen kurikulum, strategi pembelajaran, media. pengajaran, dan evaluasi pembelajaran. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran adalah suatu sistem, artinya suatu keseluruhan yang terdiri dari komponen-komponen yang berinterelasi dan berinteraksi antara satu dengan yang lainnya

Lebih terperinci

Paket 1 KURIKULUM PAI DAN BAHASA ARAB DI MI

Paket 1 KURIKULUM PAI DAN BAHASA ARAB DI MI Paket 1 KURIKULUM PAI DAN BAHASA ARAB DI MI A. Pendahuluan Di dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dinyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk

Lebih terperinci

PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBINAAN KARAKTER RELIGIUS PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 2 SUMBERGEMPOL TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI

PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBINAAN KARAKTER RELIGIUS PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 2 SUMBERGEMPOL TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBINAAN KARAKTER RELIGIUS PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 2 SUMBERGEMPOL TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI OLEH: MASTURI NIM. 3211113120 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PADA PEMBELAJARAN FIQIH DI KELAS III MI MUHAMMADIYAH MUNGGUR NGEPOSARI SEMANU GUNUNGKIDUL

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PADA PEMBELAJARAN FIQIH DI KELAS III MI MUHAMMADIYAH MUNGGUR NGEPOSARI SEMANU GUNUNGKIDUL PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PADA PEMBELAJARAN FIQIH DI KELAS III MI MUHAMMADIYAH MUNGGUR NGEPOSARI SEMANU GUNUNGKIDUL Disusun Oleh : NAMA : NINING YULI ASTUTI NPM : 20070720130 FAKULTAS AGAMA ISLAM JURUSAN

Lebih terperinci

SILABUS PEMBELAJARAN

SILABUS PEMBELAJARAN SILABUS PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas Semester : MI IMAMI : Akhlak : 5 (Lima) : 1 (Satu)/Ganjil Kompetensi Inti : KI-1 KI-2 KI-3 KI-4 : Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran

Lebih terperinci

FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBINAAN AKHLAK SISWA SD NEGERI NATAH NGLIPAR GUNUNGKIDUL Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Tugas guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi, serta memiliki etos kerja yang tinggi dan disiplin. dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi, serta memiliki etos kerja yang tinggi dan disiplin. dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan nasional di bidang pendidikan merupakan bagian dari upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia Indonesia. Hal ini dalam rangka

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoretis. 1. Minat Belajar. a. Pengertian Minat Belajar

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoretis. 1. Minat Belajar. a. Pengertian Minat Belajar BAB II KAJIAN TEORI A. Kerangka Teoretis 1. Minat Belajar a. Pengertian Minat Belajar Menurut bahasa minat diartikan dengan kesukaan, kecenderungan hati terhadap suatu keinginan. 1 Sedangkan menurut istilah

Lebih terperinci

PERANAN ORANG TUA DALAM MEMBINA KECERDASAN SPIRITUAL ANAK DALAM KELUARGA DI KELURAHAN SUGIHWARAS KECAMATAN PEKALONGAN TIMUR KOTA PEKALONGAN

PERANAN ORANG TUA DALAM MEMBINA KECERDASAN SPIRITUAL ANAK DALAM KELUARGA DI KELURAHAN SUGIHWARAS KECAMATAN PEKALONGAN TIMUR KOTA PEKALONGAN PERANAN ORANG TUA DALAM MEMBINA KECERDASAN SPIRITUAL ANAK DALAM KELUARGA DI KELURAHAN SUGIHWARAS KECAMATAN PEKALONGAN TIMUR KOTA PEKALONGAN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna

Lebih terperinci

ANALISIS KESULITAN PESERTA DIDIK DALAM MEMAHAMI KONSEP FISIKA MATERI POKOK VEKTOR PADA PESERTA DIDIK KELAS X SEMESTER I MA YA FALAH GROBOGAN SKRIPSI

ANALISIS KESULITAN PESERTA DIDIK DALAM MEMAHAMI KONSEP FISIKA MATERI POKOK VEKTOR PADA PESERTA DIDIK KELAS X SEMESTER I MA YA FALAH GROBOGAN SKRIPSI ANALISIS KESULITAN PESERTA DIDIK DALAM MEMAHAMI KONSEP FISIKA MATERI POKOK VEKTOR PADA PESERTA DIDIK KELAS X SEMESTER I MA YA FALAH GROBOGAN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Syarat guna Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

SILABUS PEMBELAJARAN

SILABUS PEMBELAJARAN SILABUS PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas Semester : Madrasah Ibtidaiyah : Akhlak : IV (Empat) : Ganjil Kompetensi Inti : KI 1 KI 2 KI 3 KI 4 : Menerima, menjalankan menghargai ajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul Pendidikan adalah usaha dasar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

Lebih terperinci

MANAJEMEN PEMBELAJARAN INKLUSI (Studi Kasus di M.I. Keji Ungaran Barat)

MANAJEMEN PEMBELAJARAN INKLUSI (Studi Kasus di M.I. Keji Ungaran Barat) MANAJEMEN PEMBELAJARAN INKLUSI (Studi Kasus di M.I. Keji Ungaran Barat) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Dalam Ilmu Kependidikan Islam Oleh : ZAENAL HAKIM

Lebih terperinci

FAKULTAS SYARI AH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2012

FAKULTAS SYARI AH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2012 STUDI ANALISIS AKAD PEMBIAYAAN MUḌĀRABAH DI BMT ARTHA MANDIRI REMBANG SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata S.1 Dalam Ilmu Mu amalah Siti Rokhaniah

Lebih terperinci

PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL GURU FIQIH TERHADAP KEDISLIPINAN BERIBADAH SISWA KELAS VII DI

PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL GURU FIQIH TERHADAP KEDISLIPINAN BERIBADAH SISWA KELAS VII DI PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL GURU FIQIH TERHADAP KEDISLIPINAN BERIBADAH SISWA KELAS VII DI MTs NEGERI KARANGREJO TULUNGAGUNG TAHUN PELAJARAN 2013 / 2014 SKRIPSI OLEH: ATIK NUSROTIN NIM. 3211103005 FAKULTAS

Lebih terperinci

SKRIPSI Disusun untuk Melengkapi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 Dalam Ilmu Tarbiyah.

SKRIPSI Disusun untuk Melengkapi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 Dalam Ilmu Tarbiyah. KORELASI ANTARA PEMAHAMAN SHOLAT DENGAN KESESUAIAN GERAKAN DAN BACAAN SHOLAT MAKTUBAH (STUDI PADA SISWA KELAS VII MTs NURUL MUSLIM MINDAHAN BATEALIT JEPARA TAHUN AJARAN 2010 2011) SKRIPSI Disusun untuk

Lebih terperinci

PELAKSANAAN METODE KETELADAN DALAM PEMBINAAN AKHLAK ANAK DI RA NURUSSIBYAN RANDUGARUT TUGU SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20010/2011 SKRIPSI

PELAKSANAAN METODE KETELADAN DALAM PEMBINAAN AKHLAK ANAK DI RA NURUSSIBYAN RANDUGARUT TUGU SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20010/2011 SKRIPSI PELAKSANAAN METODE KETELADAN DALAM PEMBINAAN AKHLAK ANAK DI RA NURUSSIBYAN RANDUGARUT TUGU SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20010/2011 SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persada, 2003), hlm Jalaluddin, Teologi Pendidikan,(Jakarta: PT. Raja Grafindo

BAB I PENDAHULUAN. Persada, 2003), hlm Jalaluddin, Teologi Pendidikan,(Jakarta: PT. Raja Grafindo BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia pada konsep al-nas lebih ditekankan pada statusnya sebagai makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial manusia dilihat sebagai makhluk yang memiliki dorongan

Lebih terperinci

PENGARUH METODE ACTIVE LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR AQIDAH AKHLAK PADA SISWA KELAS VIII SMP DAARUL QUR AN COLOMADU TAHUN PELAJARAN 2011/2012

PENGARUH METODE ACTIVE LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR AQIDAH AKHLAK PADA SISWA KELAS VIII SMP DAARUL QUR AN COLOMADU TAHUN PELAJARAN 2011/2012 PENGARUH METODE ACTIVE LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR AQIDAH AKHLAK PADA SISWA KELAS VIII SMP DAARUL QUR AN COLOMADU TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Tugas dan

Lebih terperinci

PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SD NEGERI POHGADING KABUPATEN PASURUAN SKRIPSI

PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SD NEGERI POHGADING KABUPATEN PASURUAN SKRIPSI PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SD NEGERI POHGADING KABUPATEN PASURUAN SKRIPSI Oleh: RUSTINAH NIM. 08110055 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS AGAMA ISLAM JURUSAN TARBIYAH 2010

Lebih terperinci

NOTA PEMBIMBING. Saifurrohman, S. Ag, M. Pd

NOTA PEMBIMBING. Saifurrohman, S. Ag, M. Pd NOTA PEMBIMBING Lamp : 3 (tiga) Eksemplar Hal : Naskah Skripsi Sdri. Nurul Maziyah Kepada Yang Terhormat Dekan Fakultas Syari ah UNISNU Jepara di- Tempat Assalamu alaikum Wr. Wb Setelah membaca, meneliti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Mempelajari pendidikan Islam sangat penting bagi kehidupan setiap. muslim karena pendidikan merupakan suatu usaha yang membentuk

BAB I PENDAHULUAN. Mempelajari pendidikan Islam sangat penting bagi kehidupan setiap. muslim karena pendidikan merupakan suatu usaha yang membentuk 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mempelajari pendidikan Islam sangat penting bagi kehidupan setiap muslim karena pendidikan merupakan suatu usaha yang membentuk pribadi manusia menuju yang

Lebih terperinci

KEBERAGAMAAN REMAJA DI DESA KEDUNGPATANGEWU KEDUNGWUNI PEKALONGAN (Studi tentang Remaja yang Pernah Bekerja Sebagai Buruh Konfeksi di Jakarta) SKRIPSI

KEBERAGAMAAN REMAJA DI DESA KEDUNGPATANGEWU KEDUNGWUNI PEKALONGAN (Studi tentang Remaja yang Pernah Bekerja Sebagai Buruh Konfeksi di Jakarta) SKRIPSI KEBERAGAMAAN REMAJA DI DESA KEDUNGPATANGEWU KEDUNGWUNI PEKALONGAN (Studi tentang Remaja yang Pernah Bekerja Sebagai Buruh Konfeksi di Jakarta) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat

Lebih terperinci

MATERI PENDIDIKAN ANAK DALAM AL-QUR AN (KAJIAN SURAT LUQMAN AYAT 13-19)

MATERI PENDIDIKAN ANAK DALAM AL-QUR AN (KAJIAN SURAT LUQMAN AYAT 13-19) MATERI PENDIDIKAN ANAK DALAM AL-QUR AN (KAJIAN SURAT LUQMAN AYAT 13-19) SKRIPSI Oleh : ERNA RUWANTI NPM : 20080720201 FAKULTAS AGAMA ISLAM JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lebih dari sekedar realisasi satu sasaran, atau bahkan beberapa sasaran. Sasaran itu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lebih dari sekedar realisasi satu sasaran, atau bahkan beberapa sasaran. Sasaran itu BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Keberhasilan Keberhasilan adalah hasil serangkaian keputusan kecil yang memuncak dalam sebuah tujuan besar dalam sebuah tujuan besar atau pencapaian. keberhasilan adalah lebih

Lebih terperinci

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH/SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN (SMA/MA/SMK/MAK)

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH/SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN (SMA/MA/SMK/MAK) KOMPETENSI INTI DAN SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH/SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN (SMA/MA/SMK/MAK) MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI KEMENTERIAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PROGRAM TAHUNAN MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) KELAS I SEMESTER 1 SEKOLAH DASAR (SD)/MADRASAH IBTIDAIYAH (MI)

PROGRAM TAHUNAN MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) KELAS I SEMESTER 1 SEKOLAH DASAR (SD)/MADRASAH IBTIDAIYAH (MI) PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) KELAS I SEMESTER 1 SEKOLAH DASAR (SD)/MADRASAH IBTIDAIYAH (MI) 1 TAHUN PELAJARAN :... SEKOLAH KELAS SEMESTER : : Pendidikan Agama Islam : I : 1 (Ganjil) Standar Kompetensi

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam dalam Ilmu Pendidikan Biologi

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam dalam Ilmu Pendidikan Biologi PENERAPAN MEDIA VISUAL DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MATERI POKOK PENCERNAAN MAKANAN PADA MANUSIA KELAS V SEMESTER I MI MIFTAHUL HUDA TEGALSAMBI TAHUNAN JEPARA TAHUN PELAJARAN 2009/2010 SKRIPSI

Lebih terperinci

31. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SMP/MTs

31. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SMP/MTs 31. KOMPETENSI INTI DAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SMP/MTs KELAS: VII Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan Kompetensi Keterampilan secara keseluruhan

Lebih terperinci

STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR TINGKAT SD, MI, DAN SDLB

STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR TINGKAT SD, MI, DAN SDLB Lampiran 1 STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR TINGKAT SD, MI, DAN SDLB 1. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) A. Latar Belakang Agama memiliki peran

Lebih terperinci

SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Dalam Ilmu Tarbiyah

SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Dalam Ilmu Tarbiyah ANALISIS PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MUATAN LOKAL KITAB SYARAH LATHAIFUL ISYARAT ALA NADHAM WARAQAT DI MTS PUTRA MATHOLIUL HUDA BUGEL JEPARA TAHUN PELAJARAN 2016/ 2017 SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Salah

Lebih terperinci

STUDI ANALISIS PEMAKSAAN MENIKAH MENURUT HUKUM ISLAM

STUDI ANALISIS PEMAKSAAN MENIKAH MENURUT HUKUM ISLAM STUDI ANALISIS PEMAKSAAN MENIKAH MENURUT HUKUM ISLAM SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata I dalam Ilmu Syari ah Oleh ERNA SUSANTI NIM 1210019

Lebih terperinci

HUBUNGAN INTENSITAS MENGIKUTI MUJAHADAH DZIKIR ASMA UL HUSNA TERHADAP ETOS KERJA PADA JAMA AH DZIKIR DI MASJID AGUNG JAWA TENGAH SEMARANG

HUBUNGAN INTENSITAS MENGIKUTI MUJAHADAH DZIKIR ASMA UL HUSNA TERHADAP ETOS KERJA PADA JAMA AH DZIKIR DI MASJID AGUNG JAWA TENGAH SEMARANG HUBUNGAN INTENSITAS MENGIKUTI MUJAHADAH DZIKIR ASMA UL HUSNA TERHADAP ETOS KERJA PADA JAMA AH DZIKIR DI MASJID AGUNG JAWA TENGAH SEMARANG SKRIPSI Untuk Menenuhi Sebagai Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana

Lebih terperinci

NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM SURAT AL-FATIHAH

NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM SURAT AL-FATIHAH NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM SURAT AL-FATIHAH SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S-1) Dalam Ilmu Tarbiyah Oleh: ANNA FATIHA NIM

Lebih terperinci

STUDI MANAJEMEN MUTU PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ROUDLOTUL ATHFAL/MADRASAH IBTIDAIYAH DI KABUPATEN BATANG

STUDI MANAJEMEN MUTU PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ROUDLOTUL ATHFAL/MADRASAH IBTIDAIYAH DI KABUPATEN BATANG STUDI MANAJEMEN MUTU PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ROUDLOTUL ATHFAL/MADRASAH IBTIDAIYAH DI KABUPATEN BATANG SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat Guna memperoleh gelar Sarjana Strata

Lebih terperinci

PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF DENGAN STRATEGI EVERY ONE IS A TEACHER HERE

PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF DENGAN STRATEGI EVERY ONE IS A TEACHER HERE PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF DENGAN STRATEGI EVERY ONE IS A TEACHER HERE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAK MATERI POKOK BERIMAN KEPADA MAKHLUK GAIB SELAIN MALAIKAT DI KELAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kepribadian yang Bertanggung Jawab Profesional dan Berakhlak, Gema Insani Press, Jakarta, 2001, hlm. 71

BAB I PENDAHULUAN. Kepribadian yang Bertanggung Jawab Profesional dan Berakhlak, Gema Insani Press, Jakarta, 2001, hlm. 71 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran pada anak pada dasarnya merupakan suatu proses komunikasi antara guru dengan anak didik usia dini, baik komunikasi secara langsung maupun tidak

Lebih terperinci

UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DALAM MENUMBUHKAN MOTIVASI BELAJAR DI SMKN 1 BANDUNG TULUNGAGUNG SKRIPSI

UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DALAM MENUMBUHKAN MOTIVASI BELAJAR DI SMKN 1 BANDUNG TULUNGAGUNG SKRIPSI UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DALAM MENUMBUHKAN MOTIVASI BELAJAR DI SMKN 1 BANDUNG TULUNGAGUNG SKRIPSI Oleh: JOHAN EKA SAPUTRA NIM. 3211113099 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH

Lebih terperinci

PENGARUH NILAI TUGAS TERHADAP KEDISIPLINAN BELAJAR AKIDAH AKHLAQ SISWA KELAS V MI TERPADU NURUL ISLAM SEMARANG TAHUN AJARAN SKRIPSI

PENGARUH NILAI TUGAS TERHADAP KEDISIPLINAN BELAJAR AKIDAH AKHLAQ SISWA KELAS V MI TERPADU NURUL ISLAM SEMARANG TAHUN AJARAN SKRIPSI PENGARUH NILAI TUGAS TERHADAP KEDISIPLINAN BELAJAR AKIDAH AKHLAQ SISWA KELAS V MI TERPADU NURUL ISLAM SEMARANG TAHUN AJARAN 2013-2014 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan sarana untuk mencapai tujuan pembelajaran serta dapat

BAB I PENDAHULUAN. merupakan sarana untuk mencapai tujuan pembelajaran serta dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran merupakan suatu proses yang rumit karena tidak hanya proses transfer informasi guru kepada siswa, tetapi juga melibatkan berbagai tindakan dan kegiatan

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PAIKEM STRATEGI INDEX CARD MATCH DAN SMALL GROUP DISCUSSION PADA MATA PELAJARAN QUR AN HADITS

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PAIKEM STRATEGI INDEX CARD MATCH DAN SMALL GROUP DISCUSSION PADA MATA PELAJARAN QUR AN HADITS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PAIKEM STRATEGI INDEX CARD MATCH DAN SMALL GROUP DISCUSSION PADA MATA PELAJARAN QUR AN HADITS ( Studi Pada Kelas VII MTs Asy-Syafi iyyah Jatibarang-Brebes ) SKRIPSI

Lebih terperinci

STUDI KORELASI MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN FIKIH SISWA KELAS VIII SEMESTER GASAL DI

STUDI KORELASI MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN FIKIH SISWA KELAS VIII SEMESTER GASAL DI STUDI KORELASI MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN FIKIH SISWA KELAS VIII SEMESTER GASAL DI MTs TARBIYATUL ISLAMIYAH KLAKAHKASIHAN GEMBONG PATI TAHUN PELAJARAN 2010/2011 SKRIPSI Diajukan

Lebih terperinci

PENERAPAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PROSES BELAJAR MENGAJAR DI PAUD APIK REJOSARI WONODADI BLITAR SKRIPSI

PENERAPAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PROSES BELAJAR MENGAJAR DI PAUD APIK REJOSARI WONODADI BLITAR SKRIPSI PENERAPAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PROSES BELAJAR MENGAJAR DI PAUD APIK REJOSARI WONODADI BLITAR SKRIPSI OLEH ZULI AGUSTINA NIM 3211083131 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) FAKULTAS

Lebih terperinci

UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN MUSLIM PADA SISWA DI SDN KACANGAN II TAHUN 2015 SKRIPSI

UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN MUSLIM PADA SISWA DI SDN KACANGAN II TAHUN 2015 SKRIPSI UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN MUSLIM PADA SISWA DI SDN KACANGAN II TAHUN 2015 SKRIPSI OLEH AMINATUS SHOLIKAH NIM. 3211113037 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH

Lebih terperinci

ANALISIS PERILAKU KONSUMEN MUSLIM DALAM HAL TREND JILBAB PERSPEKTIF TEORI KONSUMSI ISLAM

ANALISIS PERILAKU KONSUMEN MUSLIM DALAM HAL TREND JILBAB PERSPEKTIF TEORI KONSUMSI ISLAM ANALISIS PERILAKU KONSUMEN MUSLIM DALAM HAL TREND JILBAB PERSPEKTIF TEORI KONSUMSI ISLAM (studi kasus pada mahasiswi Fakultas Syari ah Jurusan Ekonomi Islam angkatan 2009 IAIN Walisongo Semarang) SKRIPSI

Lebih terperinci

STUDI TENTANG MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DAN PERANANNYA DALAM MENINGKATAN MUTU GURU DI MTS NEGERI JEKETRO KABUPATEN GROBOGAN

STUDI TENTANG MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DAN PERANANNYA DALAM MENINGKATAN MUTU GURU DI MTS NEGERI JEKETRO KABUPATEN GROBOGAN STUDI TENTANG MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DAN PERANANNYA DALAM MENINGKATAN MUTU GURU DI MTS NEGERI JEKETRO KABUPATEN GROBOGAN SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG AHLI WARIS BEDA AGAMA (Analisis terhadap Putusan Mahkamah Agung RI Nomor 16K/AG/2010)

TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG AHLI WARIS BEDA AGAMA (Analisis terhadap Putusan Mahkamah Agung RI Nomor 16K/AG/2010) TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG AHLI WARIS BEDA AGAMA (Analisis terhadap Putusan Mahkamah Agung RI Nomor 16K/AG/2010) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masalah akhlak merupakan salah satu pokok ajaran Islam yang harus

BAB I PENDAHULUAN. masalah akhlak merupakan salah satu pokok ajaran Islam yang harus BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran akidah akhlak merupakan bagian dari pembelajaran agama Islam yang mampu mengarahkan dan mengantarkan peserta didik ke fitrah yang benar. Seseorang

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam Dalam Ilmu Pendidikan Biologi

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam Dalam Ilmu Pendidikan Biologi STUDI KOMPARASI ANTARA METODE MIND MAP DENGAN METODE CERAMAH TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA MATERI POKOK KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP KELAS X MA. MU ALLIMIN MU ALLIMAT REMBANG SKRIPSI Diajukan Untuk

Lebih terperinci

PENINGKATAN KONSENTRASI BELAJAR SISWA KELAS II MELALUI QUANTUM LEARNING DI SD N WONOSARI IV GUNUNGKIDUL

PENINGKATAN KONSENTRASI BELAJAR SISWA KELAS II MELALUI QUANTUM LEARNING DI SD N WONOSARI IV GUNUNGKIDUL PENINGKATAN KONSENTRASI BELAJAR SISWA KELAS II MELALUI QUANTUM LEARNING DI SD N WONOSARI IV GUNUNGKIDUL SKRIPSI Oleh: Umi Setiyawati NPM: 20090720170 FAKULTAS AGAMA ISLAM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA

Lebih terperinci

TELAAH KURIKULUM AQIDAH AKHLAK MADRASAH IBTIDAIYAH

TELAAH KURIKULUM AQIDAH AKHLAK MADRASAH IBTIDAIYAH Surawardi, Telaah Kurikulum... TELAAH KURIKULUM AQIDAH AKHLAK MADRASAH IBTIDAIYAH Oleh: Surawardi Abstrak Kurikulum Pendidikan Agama Islam di Madrasah Ibtidaiyah itu lebih kompleks jika dibandingkan dengan

Lebih terperinci

KISI-KISI PENULISAN SOAL USBN PAI

KISI-KISI PENULISAN SOAL USBN PAI KISI-KISI PENULISAN USBN PAI Jenjang Sekolah : SMP Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kurikulum : Kurikulum 2013 Alokasi Waktu : 120 Menit Bentuk Soal : Pilihan Ganda Nomor 1.s.d.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Suwarto, Pengembangan Tes Diagnosis dalam Pembelajaran, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2013, hal. 3-4.

BAB I PENDAHULUAN. Suwarto, Pengembangan Tes Diagnosis dalam Pembelajaran, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2013, hal. 3-4. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar pada dasarnya merupakan proses usaha aktif seseorang untuk memperoleh sesuatu sehingga terbentuk perilaku baru menuju arah yang lebih baik. Kenyataannya,

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DI SEKOLAH DASAR ALAM AULIYA KENDAL SKRIPSI

IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DI SEKOLAH DASAR ALAM AULIYA KENDAL SKRIPSI IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DI SEKOLAH DASAR ALAM AULIYA KENDAL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam Oleh:

Lebih terperinci

STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR PROGRAM PAKET C

STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR PROGRAM PAKET C Lampiran 3 STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR PROGRAM PAKET C 01. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama

Lebih terperinci

PENDIDIKAN AQIDAH AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA

PENDIDIKAN AQIDAH AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA PENDIDIKAN AQIDAH AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA (Studi di Madrasah Aliyah Negeri 2 Surakarta Tahun 2013) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Tugas dan Syarat-Syarat guna Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

2. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunanetra (SMALB A)

2. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunanetra (SMALB A) 2. Mata Pelajaran Pendidikan Agama untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunanetra (SMALB A) A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama menjadi pemandu

Lebih terperinci

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI I BANDUNG TULUNGAGUNG TAHUN AJARAN SKRIPSI

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI I BANDUNG TULUNGAGUNG TAHUN AJARAN SKRIPSI KOMPETENSI PROFESIONAL GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI I BANDUNG TULUNGAGUNG TAHUN AJARAN 2014-2015 SKRIPSI Oleh: KOKO SUMANTRI NIM. 3211113102 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam ajaran Islam penanaman nilai aqidah akhlak bagi manusia

BAB I PENDAHULUAN. Dalam ajaran Islam penanaman nilai aqidah akhlak bagi manusia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam ajaran Islam penanaman nilai aqidah akhlak bagi manusia merupakan hal yang sangat mendasar, karena itu nilai ini harus senantiasa ditanamkan sejak dini

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) Pada Fakultas Agama Islam Jurusan Tarbiyah

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) Pada Fakultas Agama Islam Jurusan Tarbiyah HUBUNGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAK SISWA KELAS IX MTS NEGERI SURAKARTA II TAHUN PELAJARAN 2010/ 2011 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas

Lebih terperinci

UPAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DI SMPN 2 SUMBERGEMPOL TULUNGAGUNG

UPAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DI SMPN 2 SUMBERGEMPOL TULUNGAGUNG UPAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DI SMPN 2 SUMBERGEMPOL TULUNGAGUNG SKRIPSI OLEH ROFIQ ARFAN FANANI NIM 3211113157 JURUSAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PEMBINAAN AKHLAQUL KARIMAH SISWA DI MTsN KARANGREJO TULUNGAGUNG TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI. Oleh: IMAM MAHMUDI NIM:

PEMBINAAN AKHLAQUL KARIMAH SISWA DI MTsN KARANGREJO TULUNGAGUNG TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI. Oleh: IMAM MAHMUDI NIM: PEMBINAAN AKHLAQUL KARIMAH SISWA DI MTsN KARANGREJO TULUNGAGUNG TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI Oleh: IMAM MAHMUDI NIM: 3211113092 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH (Studi Lapangan di SDIT Darul Falah Sukorejo Ponorogo)

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH (Studi Lapangan di SDIT Darul Falah Sukorejo Ponorogo) IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH (Studi Lapangan di SDIT Darul Falah Sukorejo Ponorogo) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Ponorogo Untuk Memenuhi Salah Satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S 1 ) dalam Ilmu Tarbiyah.

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S 1 ) dalam Ilmu Tarbiyah. PENGARUH BACAAN FIKSI TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK PADA BIDANG STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SDN 02 PEGADEN TENGAH WONOPRINGGO PEKALONGAN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR AKIDAH AKHLAK MATERI MEMBIASAKAN AKHLAK TERPUJI MELALUI METODE COOPERATIVE LEARNING

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR AKIDAH AKHLAK MATERI MEMBIASAKAN AKHLAK TERPUJI MELALUI METODE COOPERATIVE LEARNING UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR AKIDAH AKHLAK MATERI MEMBIASAKAN AKHLAK TERPUJI MELALUI METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW SISWA KELAS I MI MUHAMMADIYAH TANJUNGSARI KECAMATAN TERSONO KABUPATEN BATANG

Lebih terperinci

ANALISIS TERHADAP PRAKTEK PERALIHAN WALI NASAB KE WALI HAKIM

ANALISIS TERHADAP PRAKTEK PERALIHAN WALI NASAB KE WALI HAKIM ANALISIS TERHADAP PRAKTEK PERALIHAN WALI NASAB KE WALI HAKIM (Studi Kasus di KUA Kec. Parakan Kab. Temanggung) Skripsi Disusun untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata

Lebih terperinci

Aida Hanifaturrosida NIM :

Aida Hanifaturrosida NIM : MEKANISME PENGELOLAAN DANA TABUNGAN MUDHARABAH SIRELA DI KJKS BINAMA SEMARANG TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Dalam Ilmu Perbankan Syari

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKTIF ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN DI KELAS VIII

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKTIF ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN DI KELAS VIII IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKTIF ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN DI KELAS VIII MTs NEGERI KARANGTENGAH DEMAK SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi

Lebih terperinci

TELAAH CERITA ANAK UPIN DAN IPIN DARI SUDUT PANDANG PENDIDIKAN ISLAM SERTA PENGARUHNYA TERHADAP ANAK

TELAAH CERITA ANAK UPIN DAN IPIN DARI SUDUT PANDANG PENDIDIKAN ISLAM SERTA PENGARUHNYA TERHADAP ANAK TELAAH CERITA ANAK UPIN DAN IPIN DARI SUDUT PANDANG PENDIDIKAN ISLAM SERTA PENGARUHNYA TERHADAP ANAK (Studi Kasus di Desa Kebon Ploso Pacitan tahun 2011) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Tugas

Lebih terperinci

A. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SMALB TUNADAKSA

A. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SMALB TUNADAKSA - 1467 - A. KOMPETENSI INTI DAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SMALB TUNADAKSA KELAS: X Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan Kompetensi Keterampilan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB IV HASIL PEMBAHASAN PENELITIAN BAB IV HASIL PEMBAHASAN PENELITIAN A. Desain Kurikulum di TKIT Nurul Qomar Pedurungan Semarang Kurikulum di TKIT Nurul Qomar Pedurungan Semarang dipadukan antara: 1. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MORAL DAN NILAI AGAMA ISLAM (MONA) PADA ANAK USIA DINI DI KB HJ ISRIATI BAITURRAHMAN 2 MANYARAN SEMARANG TAHUN 2011/2012

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MORAL DAN NILAI AGAMA ISLAM (MONA) PADA ANAK USIA DINI DI KB HJ ISRIATI BAITURRAHMAN 2 MANYARAN SEMARANG TAHUN 2011/2012 PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MORAL DAN NILAI AGAMA ISLAM (MONA) PADA ANAK USIA DINI DI KB HJ ISRIATI BAITURRAHMAN 2 MANYARAN SEMARANG TAHUN 2011/2012 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pekerti luhur, berkepribadian, mandiri, maju, tangguh, cerdas, kreatif, terampil,

BAB I PENDAHULUAN. pekerti luhur, berkepribadian, mandiri, maju, tangguh, cerdas, kreatif, terampil, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu bentuk kegiatan manusia dalam kehidupan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas manusia dalam kehidupannya, yaitu manusia yang beriman

Lebih terperinci