Analisa Perbandingan Kinerja Protokol OSPFv3 dan RIPng pada Aplikasi FTP di Jaringan Mobile

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Analisa Perbandingan Kinerja Protokol OSPFv3 dan RIPng pada Aplikasi FTP di Jaringan Mobile"

Transkripsi

1 Analisa Perbandingan Kinerja Protokol OSPFv3 dan RIPng pada Aplikasi FTP di Jaringan Mobile IPv6 Menggunakan OPNET Comparative and Performance Analysis of Protocol OSPFv3 and RIPng on the FTP Application in mobile IPv6 Network using OPNET Risma Hardiyani [1], Anak Agung Putri Ratna [2] Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Indonesia ABSTRAK Skripsi ini untuk mengetahui kinerja dan menganalisa hasil simulasi perbandingan parameter kualitas layanan dari protokol OSPFv3 dan protokol RIPng pada aplikasi FTP (File Transfer Protocol) di jaringan Mobile IPv6 menggunakan OPNET. Setiap protokol akan dibagi menjadi 2 skenario, yaitu saat kondisi Akses Point sama (tidak terjadi perpindahan akses point) dan saat kondisi Akses Point berbeda (terjadi perpindahan akses point). Dengan hasil simulasi yang didapat dari kedua skenario, nilai dari parameter yang dihasilkan oleh protokol OSPFv3 dan protokol RIPng selalu menghasilkan nilai dengan selisih yang tidak berbeda jauh. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kinerja protokol OSPFv3 dan protokol RIPng pada aplikasi FTP tidak memiliki perbedaan yang signifikan, tetapi hasil parameter yang ditunjukkan membuktikan bahwa kinerja protokol OSPFv3 lebih baik dari protokol RIPng. Kata Kunci : OSPFv3, RIPng, IPv6, Mobile IPv6, Akses Point, FTP. ABSTRACT The purpose of this thesis is to determine the performance and analyze the simulation results comparison of quality of service parameters of the protocol OSPFv and RIPng protocol on the application FTP (File Transfer Protocol) in Mobile Ipv6 networks using OPNET. Each protocol will be divided into two scenarios, which are at the same Access Point condition (no displacement access point) and the different Access Point condition (moving event access point). By the simulation results obtained from the two scenarios, the value of the parameter produced by the protocol OSPFv3 and RIPng protocol always produces a value that does not differ too much. It can be concluded that the performance of the protocol OSPFv3 and RIPng protocol on FTP application does not have a significant difference, but the parameter results proved OSPFv3 shows better performance than RIPng protocol. Keyword : OSPFv3, RIPng, IPv6, Mobile IPv6, Access Point, FTP. 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Semakin cepatnya perkembangan teknologi nirkabel mengakibatkan Internet Protocol (IP) versi 4 tidak mampu menjawab tuntutan peningkatan dan pengembangan

2 kebutuhan Internet Protocol, sehingga untuk memenuhinya diperlukan versi yang baru, maka muncullah IP versi 6. Mobile IPv6 merupakan suatu routing protocol yang menyediakan koneksi tanpa persyaratan untuk peralatan mobile yang menjelajahi antar jaringan IP generasi yang berikutnya. Mobile IPv6 memungkinkan user dengan peralatan mobile dapat berpindah dari satu jaringan ke jaringan lainnya tanpa merusak aplikasi yang sedang berjalan. Di dalam sebuah jaringan terdapat beberapa protokol yang ada, untuk Mobile IPv6 ada beberapa protokol yang mendukung kinerja Mobile IPv6, diantaranya adalah protokol OSPFv3 dan protokol RIPng, dimana kedua protokol tersebut memiliki perbedaan dalam cara kerja dan masing-masing protokol memiliki kekurangan dan kelebihannya sendiri. 1.2 Tujuan Penulisan Tujuan dari penyusunan skripsi ini antara lain : 1. Menunjukkan kinerja Protokol OSPFv3 dan RIPng pada aplikasi FTP (File Transfer Protokol) di Mobile IPv6. 2. Mengetahui parameter kualitas layanan yang optimal dan efektif untuk jaringan mobile IPv6 pada protokol OSPFv3 dan protokol RIPng dilihat dari parameter jaringan yang terukur seperti delay, throughput, traffic sent, traffic received, download response time dan upload response time. 3. Mengetahui kinerja protokol yang terbaik diantara protokol OSPFv3 dan Protokol RIPng pada aplikasi FTP di Mobile Ipv Batasan Masalah Penelitian dalam skripsi ini bertujuan untuk menganalisa kinerja parameter kualitas layanan dari mobile IPv6 pada protokol OSPFv3 dan protokol RIPng, dimana masing-masing protokol akan dibagi menjadi 2 skenario, yaitu pada saat kondisi Akses Point sama (tidak terjadi perpindahan akses point) dan pada saat kondisi Akses Point berbeda (terjadi perpindahan akses point). Aplikasi yang digunakan adalah FTP (File Transfer Protocol). Pada aplikasi FTP dibagi menjadi 3 kondisi yaitu High Size dengan ukuran file 10 MByte, Medium Size dengan ukuran 100 KByte dan Low Size dengan ukuran file 10 KByte. Pengujian dilakukan dengan melihat hasil dari beberapa parameter kualitas layanan yang dihasilkan. Analisa dilakukan untuk melihat perubahan performa

3 jaringan untuk kemudian dilakukan perhitungan dengan berdasarkan grafik yang dihasilkan untuk melihat solusi mana yang paling tepat untuk diterapkan. Penelitian dilakukan dengan menggunakan software simulator OPNET Modeler Metode Penulisan Metode penelitian yang digunakan pada skripsi ini meliputi antara lain: 1. Studi literatur Mengumpulkan dan mempelajari referensi tentang konsep jaringan meliputi : IPv6, Mobile IPv6, Protokol OSPFv3, Protokol RIPng, FTP. 2. Implementasi sistem Implementasi dilakukan dengan 4 buah router,1 buah mobile node, dan 1 server. 3. Perancangan sistem Merancang sistem jaringan IPv6 dengan protokol OSPFv3 dan protokol RIPng dan skenario yang telah dibuat pada simulator OPNET modeler Pengambilan dan analisa data Setelah dilakukan implementasi, akan dilakukan dulu pengujian dengan skenario yang telah sebelumnya ditentukan. Kemudian dianalisa setiap grafik yang dihasilkan untuk menentukan parameter kualitas layanan yang paling baik dan efisien menggunakan simulator OPNET. 1.5 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan skripsi ini terdiri dari: Bab I Pendahuluan Pada bab pertama hal yang akan dibahas tentang latar belakang, tujuan penulisan, batasan masalah, metode penelitian dan sistematika penulisan Bab II Internet Protokol versi 6 Pada bab kedua berisi landasan teori yang disajikan secara lengkap dan meyeluruh, dan sejalan dengan permasalahan yang dihadapi. Teori-teori yang dikemukakan didapat dari sumber-sumber teori yang ada, yaitu teori tentang Internet Protokol, IPv6, Mobile IPv6, OSPF, RIPng, OPNET dan FTP (File Transfer Protocol). Bab III Rancangan Skenario Pengujian Pada bab ketiga dijelaskan bagaimana rancangan skenario pengujian jaringan yang digunakan dan bagaimana implementasi FTP (File Transfer Protocol)

4 terhadap jaringan Mobile IPv6 pada protokol OSPFv3 dan RIPng, proses kerja, mekanisme dan skenario pengujian serta metode yang digunakan dalam pengambilan data. Bab IV Hasil Uji Coba dan Analisa Perbandingan Pada bab keempat berisi analisa dari data yang telah diperoleh / dihasilkan pada uji coba dan pengambilan data. Bab V Kesimpulan Pada bab kelima berisi kesimpulan dari hasil analisa. 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Mobile IPv6 Mobile IPv6 memudahkan user dengan peralatan mobile dapat berpindah dari satu jaringan ke jaringan lainnya tanpa merusak aplikasi yang sedang berjalan. Pada mobile IPv6, host yang telah mempunyai dukungan terhadap IPv6 diperbolehkan meninggalkan home subnetnya sementara host tersebut sedang memperbarui koneksinya ke internet. Dengan begitu mobile IPv6 bisa mengidentifikasi tiap-tiap node dengan alamat statisnya tanpa memperhatikan perpindahan jaringan ke internet. Apabila mobile node berada jauh dari jaringan asalnya (home network), mobile node akan mengirimkan informasi tentang lokasi dimana mobile node tersebut berada kepada home agent yang berada di home network. Kemudian home agent akan menerima paket yang dialamatkan kepada mobile node dan mengirimkan melalui tunnel ke posisi dimana mobile node berada. Saat mobile node jauh dari home, mobile node dapat juga dialamatkan pada satu atau lebih care of address yang merupakan sebuah alamat IP yang dihubungkan dengan mobile node yang mempunyai subnet prefix dari sebuah foreign link tertentu. Mobile node memperoleh care of address-nya melalui mekanisme IPv6 konvensional seperti stateless atau statefull autoconfiguration. Mobile node juga dapat menerima paket-paket dari beberapa care of address, seperti saat mobile node sedang bergerak tetapi masih dapat dicapai pada link sebelumnya. Pada mobile IPv6, home agent tidak lagi secara khusus berurusan dengan pemetaan alamat, tetapi setiap Correspondent node bisa memiliki binding cache sendiri dimana home address dan care of address berpasangan tersimpan. Ketika jauh dari home, sebuah mobile node melakukan registrasi untuk care of address dengan router kepada home link, permintaan kepada router ini berfungsi sebagai home

5 agent untuk mobile node. Mobile node ini membuat registrasi binding dengan mengirimkan pesan Binding Update ke home agent. Home agent membalas ke mobile node dengan mengembalikan pesan Binding Acknowledgement. Gambar 2.1 Bidirectional Tunneling [4] Gambar 2.2 Route Optimation [4] 2.2 Protokol OSPFv3 Open Shortest Path First adalah routing protokol yang digunakan pada IPv6. OSPF ini berdasarkan atas Link-state dan bukan berdasarkan atas jarak. Setiap node dari OSPF mengumpulkan data state dan mengumpulkan pada Link State Packet [4]. 2.3 Protokol RIPng RIP (Routing Information Protocol) ini lahir dikarenakan RIP merupakan bagian utama dari Protokol Routing IGP (Interior Gateway Protocol) yang berfungsi menangani penjaluran dalam suatu sistem autonomous pada jaringan TCP/IP. Sistem autonomous adalah suatu sistem jaringan internet yang berada dalam satu kendali administrasi dan teknis. RIP adalah protokol routing dinamik yang berbasis distance vector. RIP menggunakan protokol UDP pada port 520 untuk mengirimkan informasi routing antar router. RIP menghitung routing terbaik berdasarkan perhitungan hop. RIP membutuhkan waktu untuk melakukan converge. RIP membutuhkan power CPU yang rendah dan memory yang kecil daripada protokol yang lainnya [5]. 2.4 FTP (File Transfer Protocol) FTP (File Transfer Protocol) adalah suatu protokol yang berfungsi untuk pertukaran file dalam suatu jaringan komputer yang mendukung protokol TCP/IP. Dua

6 hal pokok pada FTP yaitu FTP server dan FTP Client. Fungsi FTP adalah yang utama melakukan pertukaran file dalam jaringan. 2.5 OPNET OPNET Modeler adalah sebuah network simulator yang dirancang oleh OPNET Technologies Inc. OPNET Modeler mengakselerasikan R&D network, mengurangi time-to-market, dan meningkatkan kualitas produk. Dengan menggunakan simulasi, network designers dapat mengurangi biaya penelitian dan memastikan kualitas produk yang optimal. Teknologi terbaru OPNET Modeler menyediakan sebuah lingkungan untuk mendesain protokol dan teknologi juga menguji dan mendemonstrasikan dengan skenario yang realistik sebelum diproduksi. OPNET Modeller digunakan perusahaan perlengkapan jaringan terbesar di dunia untuk meningkatkan desain dari network devices, teknologi seperti VoIP, TCP, OSPFv3, MPLS, IPv6 dan lain-lainnya. Tampilan OPNET Modeler 14.5 dapat dilihat pada Gambar 2.5. Gambar 2.3. Tampilan OPNET Modeler 14.5 OPNET Modeler mampu melakukan modeling, analisa dan memprediksi performansi dari sebuah infrastuktur IT. OPNET juga dapat melakukan simulasi terhadap suatu titik tertentu saja ataupun untuk semua titik di dalam suatu jaringan. Di dalam OPNET hasil simulasi dapat menghasilkan suatu simulasi yang menggambarkan suatu kondisi jaringan dari waktu ke waktu [7]. Simulasi yang baik adalah jika dapat mempresentasikan jaringan mendekati keadaan sebenarnya, sehingga munculnya berbagai kesalahan dapat menjadi koreksi terhadap jaringan yang dimodelkan tersebut.

7 3. RANCANGAN SKENARIO PENGUJIAN Perancangan sistem jaringan untuk Protokol OSPFv3 dan RIPng pada Mobile IPv6. Aplikasi yang digunakan adalah FTP (File Transfer Protocol). Terdapat 2 protokol, yaitu Protokol OSPFv3 dan Protokol RIPng. Untuk membuktikan kualitas dari protokol OSPFv3 dan RIPng dilakukan pengujian perbandingan dari kedua protokol tersebut pada jaringan Mobile IPv6. Untuk mensimulasikannya digunakan software OPNET Modeler Gambar 3.1 adalah salah satu konfigurasi jaringan yang diaplikasikan pada software OPNET Modeler Pada implementasi sistem Mobile IPv6 ini terdiri dari beberapa komponen penyusun, yaitu, Correspondent Node (CN), Mobile Node (MN), Home Agent, Foreign Agent. 3.1 Skenario Penelitian Skenario penelitian yang dibuat dibagi menjadi 2 skenario, yaitu pada saat kondisi Akses Point sama (tidak terjadi perpindahan akses point) dan pada saat kondisi Akses Point berbeda (terjadi perpindahan akses point). Pada masing-masing skenario dibuat dengan protokol yang berbeda yaitu protokol OSPFv3 dan protokol RIPng Skenario 1 Pengujian kualitas dengan kondisi saat Akses Point sama (tidak terjadi perpindahan akses point). Gambar konfigurasi dapat dilihat pada Gambar 3.1. Gambar 3.1. Konfigurasi saat Akses Point sama (tidak terjadi perpindahan akses point)

8 3.3.2 Skenario 2 Pengujian kualitas dengan kondisi saat kondisi Akses Point berbeda (terjadi perpindahan akses point). Gambar konfigurasi dapat dilihat pada Gambar 3.2. Gambar 3.2. Konfigurasi jaringan saat kondisi Akses Point berbeda (terjadi perpindahan akses point) 4. HASIL SIMULASI DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN Skripsi ini bertujuan untuk membandingkan parameter kualitas layanan yang baik pada konfigurasi jaringan Mobile IPv6 dengan protokol yang berbeda yaitu OSPFv3 dan RIPng dengan aplikasi FTP. Simulasi akan diuji / disimulasikan menggunakan software OPNET Modeler 14.5 dan kemudian dianalisa. 4.1 Analisa Hasil Pengujian Hasil simulasi yang akan di analisa dari kedua skenario tersebut adalah hasil grafik parameter kualitas layanan yaitu delay, throughput, data traffic (sent dan Received), Download Response Time dan Upload Response Time dengan aplikasi FTP (Fle Transfer Protocol) dari kedua protokol yang akan dibandingkan, yaitu protokol OSPFv3 dan RIPng. Skenario dibuat menjadi 2, skenario pertama pada saat kondisi Akses Point sama (tidak terjadi perpindahan akses point) dan skenario kedua pada saat kondisi Akses Point berbeda (terjadi perpindahan akses point). Pengambilan data akan diambil sebanyak 10 kali yang masing-masing skenario akan disimulasikan dengan 2

9 protokol yang berbeda, yaitu protokol OSPFv3 dan RIPng dan terdapat 3 kondisi yang berbeda, yaitu aplikasi FTP dengan keadaan Low Size (10000 Bytes), Medium Size ( Bytes) dan High Size ( Bytes) Delay Delay adalah waktu yang dibutuhkan data untuk menempuh jarak dari asal ke tujuan. Delay dapat dipengaruhi oleh jarak, media fisik, kongesti atau juga waktu proses yang lama. Waktu maksimum yang dibutuhkan dari transmisi ke penerimaan yang diukur dengan satuan milidetik. Parameter yang dibandingkan pada skenario 1 dan skenario 2 adalah delay pada saat menggunakan protokol OSPFv3 dan saat protokol RIPng. Delay pada skenario 1 dan 2 dapat dilihat pada Gambar 4.1 dan Tabel 4.2. Tabel 4.1. Nilai rata-rata delay Skenario 1 dan 2 Delay (s) Protokol Skenario 1 Skenario 2 OSPFv RIPng * Biru : OSPFv3 *Merah : RIPng * Biru : OSPFv3 *Merah : RIPng Gambar 4.1. Grafik perbandingan nilai Gambar 4.2. Grafik perbandingan delay Protokol OSPFv3 dan RIPng pada nilai delay Protokol OSPFv3 dan skenario 1 RIPng pada skenario 2

10 Analisa Delay Skenario 1 Delay adalah waktu yang dibutuhkan data untuk menempuh jarak dari asal ke tujuan. Pada hasil Gambar 4.1 dan Tabel 4.1 dengan skenario yang digunakan, terlihat delay yang terjadi pada protokol OSPFv3 lebih besar dibandingkan dengan protokol RIPng. Tetapi selisih delay yang dihasilkan diantara kedua protokol kurang dari 1 ms, sehingga tidak terlihat perbedaan yang signifikan diantara kedua protokol tersebut, serta terlihat pada waktu awal pengiriman data, terdapat lonjakan delay yang cukup tinggi, dikarenakan kedua protokol ini melakukan pengenalan router router yang akan dilalui terlebih dahulu. Skenario 2 Pada Gambar 4.2 dan Tabel 4.1 dengan skenario yang digunakan, terlihat delay yang terjadi pada protokol OSPFv3 lebih besar dibandingkan dengan protokol RIPng. Meskipun terjadi proses handover dari home agent ke foreign agent oleh mobile node, tetapi selisih delay yang dihasilkan kurang dari 1 ms, sehingga tidak terlihat perbedaan yang signifikan diantara kedua protokol tersebut. Serta terlihat pada waktu awal pengiriman data, terdapat lonjakan delay yang cukup tinggi (terlihat pada Gambar 4.2, dikarenakan kedua protokol ini melakukan pengenalan router router yang akan dilalui terlebih dahulu. Delay yang terjadi pada kedua protokol tidak stabil, hal ini terjadi karena client mengirimkan file (transfer file) setiap 100 detik dan pengaruh dari proses handover yang terjadi saat mobile node bergerak / melakukan perpindahan posisi. Semakin kecil nilai delay yang dihasilkan maka akan semakin baik kinerja dari suatu sistem tersebut Throughput Throughput, yaitu kecepatan (rate) transfer data efektif, yang diukur dalam bps. Parameter yang dibandingkan pada skenario 1 dan skenario 2 adalah throughput pada saat menggunakan protokol OSPFv3 dan saat protokol RIPng. Throughput pada skenario 1 dan 2 dapat dilihat pada Gambar 4.3, Gambar 4.4 dan Tabel 4.2.

11 Tabel 4.2. Nilai Rata-rata Throughput Skenario 1 dan 2 Throughput (bit/s) Protokol Skenario 1 Skenario 2 OSPFv RIPng * Biru : OSPFv3 *Merah : RIPng * Biru : OSPFv3 *Merah : RIPng Gambar 4.3. Grafik perbandingan nilai Gambar 4.4. Grafik perbandingan throughput Protokol OSPFv3 dan nilai throughput Protokol OSPFv3 dan RIPng pada skenario 1 RIPng pada skenario 2 Analisa Throughput Skenario 1 Pada hasil Gambar 4.3 dan Tabel 4.2 dengan skenario yang digunakan, terlihat throughput yang didapat mobile node pada protokol OSPFv3 lebih besar dibandingkan dengan protokol RIPng, bahkan hasil throughput pada RIPng bernilai hampir 2 kali lipat dari hasil pada OSPFv3. Dapat disimpulkan yaitu dalam skenario yang sama, protokol OSPFv3 50 % lebih baik kualitas throughput-nya dibanding protokol RIPng. Seperti pada saat perhitungan parameter delay yaitu waktu awal pengiriman data, terdapat lonjakan, begitu juga untuk nilai throughput yang cukup tinggi, dikarenakan kedua protokol ini melakukan pengenalan router router yang akan dilalui terlebih dahulu.

12 Skenario 2 Pada Gambar 4.4 dan Tabel 4.2 dengan skenario yang digunakan, terlihat throughput yang didapat mobile node pada protokol OSPFv3 lebih besar dibandingkan dengan protokol RIPng, bahkan hasil throughput dari protokol OSPFv3 lebih besar 2 kali lipat dibanding dengan hasil throughput pada protokol RIPng. Selain itu, meskipun terdapat proses handover pada mobile node dari home agent ke foreign agent, proses handover yang dilakukan mobile node tidak menyebakan adanya data yang drop, sehingga tidak memutuskan proses transfer file yang sedang dilakukan Traffic Sent Parameter yang dibandingkan pada skenario 1 dan skenario 2 adalah traffic sent pada saat menggunakan protokol OSPFv3 dan saat protokol RIPng. Traffic sent pada skenario 1 dan 2 dapat dilihat pada Gambar 4.5, Gambar 4.6 dan Tabel 4.3. Tabel 4.3. Nilai Rata-rata Traffic Sent Skenario 1 dan 2 Traffic Sent (Byte/s) Protokol Skenario 1 Skenario 2 OSPFv RIPng * Biru : OSPFv3 *Merah : RIPng * Biru : OSPFv3 *Merah : RIPng Gambar 4.5. Grafik perbandingan nilai Gambar 4.6. Grafik perbandingan Traffic Sent Protokol OSPFv3 dan nilai Traffic Sent Protokol OSPFv3 RIPng pada skenario 1 dan RIPng pada skenario 2

13 Analisa Traffic Sent Skenario 1 Pada Gambar 4.5 dan Tabel 4.3 dengan skenario yang digunakan, terlihat nilai traffic sent yang didapat mobile node pada protokol OSPFv3 sedikit lebih besar dibandingkan dengan protokol RIPng. Seperti pada saat perhitungan parameter sebelumnya, yaitu waktu awal pengiriman data, terdapat lonjakan nilai grafik yang cukup tinggi, dikarenakan kedua protokol ini melakukan pengenalan router router yang akan dilalui terlebih dahulu. Skenario 2 Pada Gambar 4.6 dan Tabel 4.3 dengan skenario yang digunakan, terlihat nilai traffic sent yang didapat mobile node pada protokol OSPFv3 sedikit lebih besar dibandingkan dengan protokol RIPng. Seperti pada saat perhitungan parameter sebelumnya yaitu pada waktu awal pengiriman data terdapat lonjakan nilai yang cukup tinggi, dikarenakan kedua protokol ini melakukan pengenalan router router yang akan dilalui terlebih dahulu Traffic Received Parameter yang dibandingkan pada skenario 1 dan skenario 2 adalah traffic received pada saat menggunakan protokol OSPFv3 dan saat protokol RIPng. Traffic received pada skenario 1 dan 2 dapat dilihat pada Gambar 4.7, Gambar 4.8 dan Tabel 4.4. Tabel 4.4. Nilai Rata-rata Traffic Received Skenario 1 dan 2 Traffic Received (byte/s) Protokol Skenario 1 Skenario 2 OSPFv RIPng

14 * Biru : OSPFv3 *Merah : RIPng * Biru : OSPFv3 *Merah : RIPng Gambar 4.7. Grafik perbandingan nilai Gambar 4.8. Grafik perbandingan Traffic Received Protokol OSPFv3 dan nilai Data Traffic Received Protokol RIPng pada skenario 1 OSPFv3 dan RIPng pada skenario 2 Analisa Traffic Received Skenario 1 Pada Gambar 4.7 dan Tabel 4.4. dengan skenario yang digunakan, terlihat nilai traffic received yang didapat mobile node pada protokol OSPFv3 lebih besar dibandingkan dengan protokol RIPng. bahkan hasil traffic received pada protokol OSPFv3 lebih besar 3 kali lipat dibanding protokol RIPng. Seperti pada saat perhitungan parameter sebelumnya, yaitu pada waktu awal pengiriman data, terdapat lonjakan nilai grafik yang cukup tinggi, dikarenakan kedua protokol ini melakukan pengenalan router router yang akan dilalui terlebih dahulu. Skenario 2 Pada Gambar 4.8 dan Tabel 4.4 dengan skenario yang digunakan, terlihat nilai traffic received yang didapat mobile node pada protokol OSPFv3 lebih besar dibandingkan dengan protokol RIPng. Pada skenario yang sama, protokol OSPFv3 lebih ideal dalam parameter traffic received dibanding protokol RIPng. Seperti pada saat perhitungan parameter sebelumnya, yaitu waktu awal pengiriman data terdapat lonjakan nilai yang cukup tinggi, dikarenakan kedua protokol ini melakukan pengenalan router router yang akan dilalui terlebih dahulu.

15 4.1.5 Download Response Time Download adalah proses transmisi sebuah file dari sebuah sistem komputer ke sistem komputer yang lainnya. Dari internet, user yang melakukan proses download adalah proses dimana seorang user meminta / request sebuah file dari sebuah komputer lain (website, server atau yang lainnya) dan menerimanya. Dengan kata lain, download adalah transmisi data dari internet ke komputer client/pemakai. Parameter yang dibandingkan pada skenario 1 dan skenario 2 adalah Download Response Times pada saat menggunakan protokol OSPFv3 dan saat protokol RIPng. Download Response Times pada skenario 1 dan 2 dapat dilihat pada Gambar 4.9, Gambar 4.10 dan Tabel 4.5. Tabel 4.5. Nilai Rata-rata Download Response Times Skenario 1 dan 2 Download Response Times (s) Protokol Skenario 1 Skenario 2 OSPFv RIPng * Biru : OSPFv3 *Merah : RIPng * Biru : OSPFv3 *Merah : RIPng Gambar 4.9. Grafik perbandingan nilai Gambar Grafik perbandingan Download Response Time Protokol nilai Download Response Time OSPFv3 dan RIPng pada skenario 1 Protokol OSPFv3 dan RIPng pada skenario 2

16 Analisa Download Response Time Skenario 1 Pada hasil Gambar 4.9 dan Tabel 4.5 terlihat download response time yang didapat mobile node pada protokol OSPFv3 lebih besar dibandingkan dengan protokol RIPng. Tetapi selisih hasil download response time yang dihasilkan setiap protokol kurang dari 1 s, sehingga tidak terlihat perbedaan yang signifikan diantara kedua protokol tersebut. Semakin kecil nilai download response time yang didapat maka semakin baik suatu jaringan itu bekerja. Skenario 2 Pada Gambar 4.10 dan Tabel 4.5 dengan skenario yang digunakan, terlihat hasil download response time yang didapat mobile node pada protokol OSPFv3 adalah semakin kecil ukuran file yang ditransfer makan akan semakin lama waktu yang dibutuhkan. Hal ini berbanding terbalik dengan nilai download response time pada protokol RIPng, yaitu semakin kecil ukuran file yang ditransfer, maka semakin sedikit waktu yang dibutuhkan untuk mentransfer suatu file Upload Response Time Parameter yang dibandingkan pada skenario 1 dan skenario 2 adalah Upload Response Times pada saat menggunakan protokol OSPFv3 dan saat protokol RIPng. Upload Response Times pada skenario 1 dan 2 dapat dilihat pada Gambar 4.11, Gambar 4.12 dan Tabel 4.6. Tabel 4.6. Nilai Rata-rata Upload Response Times Skenario 1 dan 2 Upload Response Times (s) Protokol Skenario 1 Skenario 2 OSPFv RIPng

17 * Biru : OSPFv3 *Merah : RIPng * Biru : OSPFv3 *Merah : RIPng Gambar Grafik perbandingan Gambar Grafik perbandingan nilai Upload Response Time Protokol nilai Upload Response Time Protokol OSPFv3 dan RIPng pada skenario 1 OSPFv3 dan RIPng pada skenario 2 Analisa Upload Response Time Skenario 1 Pada Gambar 4.11 dan Tabel 4.6 dengan skenario yang digunakan, terlihat upload response time yang didapat mobile node pada protokol OSPFv3 lebih besar dibandingkan dengan protokol RIPng. Tetapi selisih Upload response time yang dihasilkan kurang dari 1 s, sehingga tidak terlihat perbedaan yang signifikan diantara kedua protokol tersebut. Semakin kecil waktu yang dibutuhkan untuk proses upload maka akan semakin baik sistem itu bekerja. Skenario 2 Pada hasil Gambar 4.12 dan Tabel 4.6 dengan skenario yang digunakan, terlihat upload response time yang didapat mobile node pada protokol OSPFv3 adalah semakin kecil data file transfernya, maka semakin kecil waktu yang dibutuhkan, bisa disebabkan tidak terjadi drop data pada proses handover-nya, Sehingga dapat disimpulkan bahwa protokol OSPFv3 untuk paramater Upload response time lebih cepat dibanding protokol RIPng, dikarenakan waktu yang dibutuhkan lebih kecil.

18 5. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pengamatan pada percobaan simulasi perbandingan kinerja protokol OSPFv3 dan RIPng pada aplikasi FTP di jaringan mobile IPv6 dengan menggunakan software OPNET Modeler 14.5, dapat disimpulkan bahwa: 1. Pada skenario 1, terlihat nilai yang dihasilkan pada parameter delay RIPng adalah 70% dari nilai OSPFv3, untuk throughput RIPng adalah 41% dari nilai OSPFv3, untuk nilai traffic sent RIPng adalah 93% dari nilai OSPFv3, untuk nilai traffic received RIPng adalah 36% dari nilai OSPFv3, untuk nilai download response time RIPng adalah 98% dari nilai OSPFv3, dan untuk nilai upload response time RIPng 97% dari nilai OSPFv3. 2. Pada skenario 2, terlihat nilai yang dihasilkan pada parameter delay RIPng adalah 74% dari nilai OSPFv3, untuk nilai throughput RIPng adalah 71% dari nilai OSPFv3, untuk nilai traffic sent RIPng adalah 84% dari nilai OSPFv3, untuk nilai traffic received RIPng adalah 68% dari nilai OSPFv3, sedangkan untuk nilai download response time OSPFv3 adalah 96% dari nilai RIPng, dan untuk nilai upload response time OSPFv3 adalah 79% dari nilai RIPng. 3. Pada performansi aplikasi FTP, Delay pada kedua protokol memiliki selisih kurang dari 1 ms, untuk throughput selisih yang terjadi sekitar 20 kbit/s, traffic sent dan traffic received sekitar 2 Kbyte/s, untuk Upload juga download memiliki selisih 1-3 detik dan dari semua parameter, protokol OSPFv3 bernilai lebih besar dari RIPng. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kinerja protokol OSPFv3 dan protokol RIPng pada aplikasi FTP tidak memiliki perbedaan yang signifikan, tetapi hasil parameter yang ditunjukkan membuktikan bahwa kinerja protokol OSPFv3 lebih baik dari protokol RIPng. 5.2 Saran Untuk penelitian selanjutnya, dalam membandingkan suatu protokol sebaiknya dilakukan lebih dari 2 protokol, agar dapat lebih mengetahui kinerja protokol terbaik pada mobile IP dalam jaringan IPv6. Jaringan yang disimulasikan sebaiknya jaringan dengan skala besar, agar terlihat lebih jelas perbandingan dari kinerja protokol yang dibandingkan.

19 DAFTAR ACUAN [1] S. Deering, R.Hinden, 1998, Internet Protocol, Version 6 (IPv6) Specification, Request for Comments [2] Charles E. Perkins, & David B. Johnson. (1996). Mobility Support in IPv6. [3] Hsiao-Hwa Chen & Muhsen Guizani. ( 2006 ). Next Generation Wireless System and Network. New York: John Wiley and Sons. [4] Ziring,Neal., Router security configuration guide supplement-security for ipv6 routers, May [5] G. Malkin, R. Minnear, 1997, RIPng for IPv6, Request for Comments2080. [6] Politeknik Telkom. Kualitas Layanan pada sistem Telekomunikasi. URL : ibuku.zxq.net/smster4/.../bab%204%20(qos).doc diakses pada tanggal 22 Maret 2012 jam PM. [7] Xinjie Chang, NETWORK SIMULATIONS WITH OPNET, Proceedings of the 1999 Winter Simulation Conference P. A. Farrington, H. B. Nembhard, D. T. Sturrock, and G. W. Evans, eds. [8] M. Dunmore & T. Pagtiz, "Mobile IPv6 Handovers: Performance Analysis and Evaluation". Juni [9] S. Sukaridhoto. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI JARINGAN IPV6 DIITS-NET DENGAN SISTEM OPERASI LINUX. Surabaya. Agustus [10] OPNET Application And Network Performance. Network Modeling Network Simulation. Desember [11] Ahmed Abdul Hadi Ahmed, Modeling Computer Laboratories in University that Contains Eight Colleges by Using OPNET Software, Journal of Kerbala University, Vol. 7 No.1 Scientific [12] Shrestha Ashish, Tekiner Firat, Investigation of MANET Routing Protocols or Mobility and Scalability, School of Computing, Engineering and Physical Sciences,University of Central Lancashire, Preston, UK. [13] Thornier, S.G., "Dynamic Routing Protocol Implementation Decision between EIGRP, OSPF and RIP Based on Technical Background Using OPNET Modeler." [Ed.] Wipro Technol. Bangkok: Bangalore, India, April 23-25, Computer and Network Technology (ICCNT), 2010 Second International Conference. Vol. 1, pp b [14] Mehboob Nazim Shehzad, Najam-Ul-Sahar, "Simulation of OSPF Routing Protocol Using OPNET Module"(A Routing Protocol Based on the Link-State Algorithm).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Alamat IPv6 adalah sebuah jenis pengalamatan jaringan yang digunakan di dalam protokol jaringan TCP/IP yang menggunakan protokol Internet versi 6. Panjang totalnya

Lebih terperinci

ANALISA PENGARUH ROUTER ADVERTISE INTERVAL PADA PERFORMA JARINGAN MIPV6 MENGGUNAKAN SIMULATOR JARINGAN OPNET

ANALISA PENGARUH ROUTER ADVERTISE INTERVAL PADA PERFORMA JARINGAN MIPV6 MENGGUNAKAN SIMULATOR JARINGAN OPNET ANALISA PENGARUH ROUTER ADVERTISE INTERVAL PADA PERFORMA JARINGAN MIPV6 MENGGUNAKAN SIMULATOR JARINGAN OPNET Daniel Martua Helya Sitompul, I Gde Dharma Nugraha Departemen Teknik Elektro Universitas Indonesia,

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA DAN RANCANGAN MODEL TESTBED QOS WIMAX DENGAN OPNET. menjanjikan akses internet yang cepat, bandwidth besar, dan harga yang murah.

BAB 3 ANALISA DAN RANCANGAN MODEL TESTBED QOS WIMAX DENGAN OPNET. menjanjikan akses internet yang cepat, bandwidth besar, dan harga yang murah. 62 BAB 3 ANALISA DAN RANCANGAN MODEL TESTBED QOS WIMAX DENGAN OPNET 3.1 Permasalahan Saat ini kita bisa dengan mudah mendapatkan akses internet. Kita bisa berlangganan internet menggunakan modem DSL (Digital

Lebih terperinci

Kinerja Routing OSPFv3 dan RIPng pada Mobile IPv6 SEMINAR

Kinerja Routing OSPFv3 dan RIPng pada Mobile IPv6 SEMINAR UNIVERSITAS INDONESIA Kinerja Routing OSPFv3 dan RIPng pada Mobile IPv6 SEMINAR Seminar ini diajukan untuk melengkapi sebagian persyaratan menjadi Sarjana Teknik RISMA HARDIYANI 1006809250 FAKULTAS TEKNIK

Lebih terperinci

Widianto Wahyu Perdana¹, Rendy Munadi ², Yudha Purwanto³. ¹Teknik Telekomunikasi, Fakultas Teknik Elektro, Universitas Telkom

Widianto Wahyu Perdana¹, Rendy Munadi ², Yudha Purwanto³. ¹Teknik Telekomunikasi, Fakultas Teknik Elektro, Universitas Telkom Tugas Akhir - 2011 ANALISIS PERBANDINGAN IMPLEMENTASI PROTOKOL ROUTING ENHANCED INTERIOR GATEWAY ROUTING PROTOCOL (EIGRP) DAN OPEN SHORTEST PATH FIRST (OSPF) UNTUK LAYANAN VIDEO STREAMING Widianto Wahyu

Lebih terperinci

Perancangan dan Analisis Redistribution Routing Protocol OSPF dan EIGRP

Perancangan dan Analisis Redistribution Routing Protocol OSPF dan EIGRP Jurnal ELKOMIKA Teknik Elektro Itenas No.2 Vol. 2 Institut Teknologi Nasional Bandung Juli - Desember 2014 Perancangan dan Analisis Redistribution Routing Protocol OSPF dan EIGRP DWI ARYANTA, BAYU AGUNG

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan tulang punggung jaringan berbasis TCP/IP harus mampu mengikuti

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan tulang punggung jaringan berbasis TCP/IP harus mampu mengikuti 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan Internet akhir-akhir ini telah membuat Internet Protokol (IP) yang merupakan tulang punggung jaringan berbasis TCP/IP harus mampu mengikuti perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini kebutuhan manusia makin bertambah seiring berjalannya waktu. Waktu atau efisiensi sangat dibutuhkan untuk kelancaran dalam kehidupan sehari-hari terutama

Lebih terperinci

Simulasi dan Analisis Mobile IPv6 dengan Menggunakan Simulator OMNeT++ Gede Pradipta Yogaswara gunadarma.ac.id Jurusan Teknik

Simulasi dan Analisis Mobile IPv6 dengan Menggunakan Simulator OMNeT++ Gede Pradipta Yogaswara gunadarma.ac.id Jurusan Teknik Simulation and Analysis of Mobile IPv6 By Using OMNeT++ Simulator Gede Pradipta Yogaswara Undergraduate Program, Faculty of Industrial Engineering, 2010 Gunadarma University http://www.gunadarma.ac.id

Lebih terperinci

LAPORAN SKRIPSI. ANALISIS PERBANDINGAN JARINGAN OSPF PADA IPv4 DAN IPv6 MENGGUNAKAN GNS3

LAPORAN SKRIPSI. ANALISIS PERBANDINGAN JARINGAN OSPF PADA IPv4 DAN IPv6 MENGGUNAKAN GNS3 LAPORAN SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN JARINGAN OSPF PADA IPv4 DAN IPv6 MENGGUNAKAN GNS3 (COMPARATIVE ANALYSIS OF OSPF NETWORK ON IPv4 AND IPv6 USING GNS3) Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

Lebih terperinci

BAB 3 KONSEP MOBILE IP. Mobile IPv4 mendukung IPv4 node untuk mobile atau berpindah dari suatu

BAB 3 KONSEP MOBILE IP. Mobile IPv4 mendukung IPv4 node untuk mobile atau berpindah dari suatu 42 BAB 3 KONSEP MOBILE IP 3.1 Mobile IPv4 Mobile IPv4 mendukung IPv4 node untuk mobile atau berpindah dari suatu lokasi ke lokasi yang lain pada jaringan IPv4 dan memelihara proses komunikasi yang aktif

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: DSR, Manet, OLSR, OPNET, Routing. v Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci: DSR, Manet, OLSR, OPNET, Routing. v Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK MANET (Mobile Ad Hoc Network) merupakan jaringan nirkabel yang terdiri dari beberapa mobile node yang saling menghubungkan antar mobile node. Jaringan MANET merupakan jaringan yang bergerak atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin majunya teknologi telekomunikasi, routing protocol

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin majunya teknologi telekomunikasi, routing protocol BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan semakin majunya teknologi telekomunikasi, routing protocol mengambil peranan penting dalam komunikasi modern dalam mengirim data dari komputer pengirim ke komputer

Lebih terperinci

Analisa Kualitas Aplikasi Multimedia pada Jaringan Mobile IP Versi 6

Analisa Kualitas Aplikasi Multimedia pada Jaringan Mobile IP Versi 6 Analisa Kualitas Aplikasi Multimedia pada Jaringan Mobile IP Versi 6 Nur Hayati 1, Prima Kristalina 2, M. Zen S. Hadi 2 1 Mahasiswa Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, Jurusan Teknik Telekomunikasi

Lebih terperinci

Perancangan dan Analisis Perbandingan Implementasi OSPF pada Jaringan IPv4 dan IPv6

Perancangan dan Analisis Perbandingan Implementasi OSPF pada Jaringan IPv4 dan IPv6 Jurnal ELKOMIKA Teknik Elektro Itenas No.1 Vol. 2 Institut Teknologi Nasional Bandung Januari - Juni 2014 Perancangan dan Analisis Perbandingan Implementasi OSPF pada Jaringan IPv4 dan IPv6 PAULINE RAHMIATI,

Lebih terperinci

ANALISA PERBANDINGAN METODE ROUTING DISTANCE VECTOR DAN LINK STATE PADA JARINGAN PACKET

ANALISA PERBANDINGAN METODE ROUTING DISTANCE VECTOR DAN LINK STATE PADA JARINGAN PACKET ANALISA PERBANDINGAN METODE ROUTING DISTANCE VECTOR DAN LINK STATE PADA JARINGAN PACKET Vina Rifiani 1, M. Zen Samsono Hadi 2, Haryadi Amran Darwito 2 1 Mahasiswa Politeknik Elektronika Negeri Surabaya,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan suatu cara berpikir yang dimulai dari menentukan suatu permasalahan, pengumpulan data baik dari buku-buku panduan maupun studi lapangan, melakukan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Dalam penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Rochandi Wirawan (2011), bertujuan untuk melakukan perbandingan terhadap kemampuan dari dua buah protokol

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. beragam menyebabkan network administrator perlu melakukan perancangan. suatu jaringan dapat membantu meningkatkan hal tersebut.

BAB III METODOLOGI. beragam menyebabkan network administrator perlu melakukan perancangan. suatu jaringan dapat membantu meningkatkan hal tersebut. BAB III METODOLOGI 3.1 Introduksi Kondisi jaringan yang semakin kompleks dan penggunaan aplikasi yang beragam menyebabkan network administrator perlu melakukan perancangan jaringan dengan performa yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perkembangan jaringan komputer dewasa ini semakin pesat dan semakin besar, berkembangnya suatu jaringan maka manajemen jaringan juga menjadi lebih kompleks dan rumit.

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN QoS VoIP PADA PROTOKOL IPv4 DAN IPv6 ( STUDI KASUS : LABORATORIUM KOMPUTER UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG )

ANALISIS PERBANDINGAN QoS VoIP PADA PROTOKOL IPv4 DAN IPv6 ( STUDI KASUS : LABORATORIUM KOMPUTER UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG ) ANALISIS PERBANDINGAN QoS VoIP PADA PROTOKOL IPv4 DAN IPv6 ( STUDI KASUS : LABORATORIUM KOMPUTER UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG ) Ferry Wahyu S Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA PROTOKOL REAKTIF PADA JARINGAN MANET DALAM SIMULASI JARINGAN MENGGUNAKAN NETWORK SIMULATOR DAN TRACEGRAPH

ANALISIS KINERJA PROTOKOL REAKTIF PADA JARINGAN MANET DALAM SIMULASI JARINGAN MENGGUNAKAN NETWORK SIMULATOR DAN TRACEGRAPH ANALISIS KINERJA PROTOKOL REAKTIF PADA JARINGAN MANET DALAM SIMULASI JARINGAN MENGGUNAKAN NETWORK SIMULATOR DAN TRACEGRAPH Bayu Nugroho, Noor Akhmad Setiawan, dan Silmi Fauziati Jurusan Teknik Elektro

Lebih terperinci

Analisis Kinerja Protokol Routing OSPF dan EIGRP Untuk Aplikasi VoIP Pada Topologi Jaringan Mesh

Analisis Kinerja Protokol Routing OSPF dan EIGRP Untuk Aplikasi VoIP Pada Topologi Jaringan Mesh Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 1, No. 9, Juni 2017, hlm. 960-970 http://j-ptiik.ub.ac.id Analisis Kinerja Protokol Routing OSPF dan EIGRP Untuk Aplikasi

Lebih terperinci

Analisa Pengaruh Model Jaringan Terhadap Optimasi Dynamic Routing. Border Gateway Protocol

Analisa Pengaruh Model Jaringan Terhadap Optimasi Dynamic Routing. Border Gateway Protocol Analisa Pengaruh Model Jaringan Terhadap Optimasi Dynamic Routing Border Gateway Protocol Nanda Satria Nugraha Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Dian Nuswantoro ABSTRAK Semarang,

Lebih terperinci

Konfigurasi dan Analisis Performansi Routing OSPF pada Jaringan LAN dengan Simulator Cisco Packet Tracer versi 6.2

Konfigurasi dan Analisis Performansi Routing OSPF pada Jaringan LAN dengan Simulator Cisco Packet Tracer versi 6.2 Konfigurasi dan Analisis Performansi Routing OSPF pada Jaringan LAN dengan Simulator Cisco Packet Tracer versi 6.2 Kukuh Aris Santoso 1 Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta Kukuhpwu@gmail.com Abstrak Dalam

Lebih terperinci

SIMULASI KINERJA ROUTING

SIMULASI KINERJA ROUTING SIMULASI KINERJA ROUTING PROTOKOL OPEN SHORTEST PATH FIRST (OSPF) DAN ENHANCED INTERIOR GATEWAY ROUTING PROTOCOL (EIGRP) MENGGUNAKAN SIMULATOR JARINGAN OPNET MODELER v. 14.5 Dewi Yolanda S. A. 1, Dr. Ir.

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. topologi yang akan dibuat berdasarkan skematik gambar 3.1 berikut:

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. topologi yang akan dibuat berdasarkan skematik gambar 3.1 berikut: BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1. TOPOLOGI SISTEM JARINGAN Dalam penelitian ini dilakukan pengembangan dan implementasi teknologi MIPv4 dengan diperhatikannya faktor kualitas layanan dan kehandalan. Adapun

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA TRANSMISSION CONTROL PROTOCOL PADA JARINGAN WIDE AREA NETWORK

ANALISIS KINERJA TRANSMISSION CONTROL PROTOCOL PADA JARINGAN WIDE AREA NETWORK ANALISIS KINERJA TRANSMISSION CONTROL PROTOCOL PADA JARINGAN WIDE AREA NETWORK Henra Pranata Siregar, Naemah Mubarakah Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara Jl. Almamater,

Lebih terperinci

Dynamic Routing (RIP) menggunakan Cisco Packet Tracer

Dynamic Routing (RIP) menggunakan Cisco Packet Tracer Dynamic Routing (RIP) menggunakan Cisco Packet Tracer Ferry Ardian nyotvee@gmail.com http://ardian19ferry.wordpress.com Dasar Teori. Routing merupakan suatu metode penjaluran suatu data, jalur mana saja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi nirkabel terus berkembang lebih maju, dan peluang penggunaanya semakin menyebar secara luas. Dengan mudahnya kita bisa menemukan tempat

Lebih terperinci

Jaringan Komputer. Konfigurasi Dynamic Routing RIP

Jaringan Komputer. Konfigurasi Dynamic Routing RIP Jaringan Komputer Konfigurasi Dynamic Routing RIP Kelompok 3 : Taufik (2110165011) Galang Bafia Rachman (2110165008) Dyah Ayu Latifahsari (2110165005) Politeknik Elektronika Negeri Surabaya 2016 I. Pendahuluan

Lebih terperinci

Analisis Routing EIGRP dalam Menentukan Router yang dilalui pada WAN

Analisis Routing EIGRP dalam Menentukan Router yang dilalui pada WAN Analisis Routing EIGRP dalam Menentukan Router yang dilalui pada WAN Aidil Halim Lubis halimlubis.aidil@gmail.com Erma Julita zidanefdzikri@yahoo.co.id Muhammad Zarlis m.zarlis@yahoo.com Abstrak Lalu lintas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Penggunaan internet semakin meningkat dari tahun ke tahun. Internet digunakan

BAB 1 PENDAHULUAN. Penggunaan internet semakin meningkat dari tahun ke tahun. Internet digunakan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penggunaan internet semakin meningkat dari tahun ke tahun. Internet digunakan sebagai sumber informasi maupun media untuk pengiriman dan penerimaan data, baik oleh

Lebih terperinci

LATAR BELAKANG DAN SEJARAH

LATAR BELAKANG DAN SEJARAH LATAR BELAKANG DAN SEJARAH RIP (Routing Information Protocol) ini lahir dikarenakan RIP merupakan bagian utama dari Protokol Routing IGP (Interior Gateway Protocol) yang berfungsi menangani perutean dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi komputer telah berkembang dengan sangat pesatnya, dengan beragam layanan yang dapat disediakannya. Hal ini tidak terlepas dengan berkembangnya protokol jaringan.

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN DAN EVALUASI

BAB 4 PERANCANGAN DAN EVALUASI BAB 4 PERANCANGAN DAN EVALUASI Dengan keterbatasan waktu, tempat, dan biaya yang ada, serta terlalu banyakmya jaringan di kantor-kantor dan laboratorium BPPT yang perlu dihubungkan dengan interkoneksi

Lebih terperinci

Resmana Lim Program Studi Teknik Elektro ABSTRAK

Resmana Lim Program Studi Teknik Elektro ABSTRAK Studi Perbandingan Routing Protocol Open Shortest Path First (OSPF) dan Enhanced Interior Gateway Routing Protocol (EIGRP) pada IPv6 dengan Menggunakan Simulator Graphical Network Simulator 3 (GNS3) Kelvin

Lebih terperinci

ANALISA UNJUK KERJA INTER DOMAIN ROUTING PADA JARINGAN IPV6

ANALISA UNJUK KERJA INTER DOMAIN ROUTING PADA JARINGAN IPV6 TUGAS AKHIR - RE 1599 ANALISA UNJUK KERJA INTER DOMAIN ROUTING PADA JARINGAN IPV6 ACHMAD TAQIUDIN 2200100097 Dosen Pembimbing Eko Setijadi, ST. MT. JURUSAN TEKNIK ELEKTRO Fakultas Teknologi Industri Institut

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN ROUTING PROTOKOL OSPFv3 DENGAN RIPng PADA JARINGAN IPv6

ANALISIS PERBANDINGAN ROUTING PROTOKOL OSPFv3 DENGAN RIPng PADA JARINGAN IPv6 ANALISIS PERBANDINGAN ROUTING PROTOKOL OSPFv3 DENGAN RIPng PADA JARINGAN IPv6 Indriaturrahmi (Dosen Fakultas Ilmu Pendidikan, IKIP Mataram) Email: indriaturrahmi@gmail.com ABSTRAK IPV6 dikembangkan untuk

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : GRE, HTTP, IMS, IPsec, L2TP, OPNET Modeler 14.5, Video Call, VoIP, VPN.

ABSTRAK. Kata Kunci : GRE, HTTP, IMS, IPsec, L2TP, OPNET Modeler 14.5, Video Call, VoIP, VPN. ABSTRAK VPN merupakan sebuah teknologi yang hadir sebagai solusi dari tuntutuan user yang menginginkan proses pengiriman data yang lebih aman dan sudah banyak dipakai oleh Service Provider pada jaringan

Lebih terperinci

1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang 1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Virtual Private Network (VPN) merupakan suatu teknologi membangun jaringan private dalam jaringan publik [5]. Teknologi tersebut mampu meningkatkan keamanan komunikasi

Lebih terperinci

BAB 4. Setelah melakukan perancangan topologi untuk merancang sistem simulasi pada

BAB 4. Setelah melakukan perancangan topologi untuk merancang sistem simulasi pada BAB 4 PENGUJIAN SISTEM DAN HASIL PENGUJIAN 4.1 Skenario Pengujian Setelah melakukan perancangan topologi untuk merancang sistem simulasi pada layanan VoIP, maka langkah selanjutnya adalah penulis mensimulasikan

Lebih terperinci

Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Udayana Abstrak

Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Udayana   Abstrak ANALISIS PENGARUH SOFT HANDOVER PADA MOBILE STATION TERHADAP KUALITAS LAYANAN VOIP DI JARINGAN UMTS Putu Fadly Nugraha Putu Fadly Nugraha1, IGAK Diafari Djuni H2, Pande Ketut Sudiarta3 1,2,3 Jurusan Teknik

Lebih terperinci

Pendahuluan. 0Alamat IP berbasis kepada host dan network. 0Alamat IP berisi informasi tentang alamat network dan juga alamat host

Pendahuluan. 0Alamat IP berbasis kepada host dan network. 0Alamat IP berisi informasi tentang alamat network dan juga alamat host Pendahuluan 0Alamat IP berbasis kepada host dan network 0Host: apa saja yang dapat menerima dan mengirim paket. Misal router, workstation 0 Host terhubung oleh satu (atau beberapa) network 0Alamat IP berisi

Lebih terperinci

Analisis Kinerja EIGRP dan OSPF pada Topologi Ring dan Mesh

Analisis Kinerja EIGRP dan OSPF pada Topologi Ring dan Mesh Jurnal ELKOMIKA Teknik Elektro Itenas No.1 Vol. 2 Institut Teknologi Nasional Bandung Januari - Juni 2014 Analisis Kinerja EIGRP dan OSPF pada Topologi Ring dan Mesh DWI ARYANTA, ARSYAD RAMADHAN DARLIS,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Vehicular Ad-hoc Network (VANET) merupakan perkembangan dari Mobile Adhoc Network (MANET). Perbedaan utama antara kedua sistem tersebut dimana VANET adalah jaringan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. aplikasi-aplikasi jaringan memerlukan sejumlah node-node sensor terutama untuk

BAB I PENDAHULUAN. aplikasi-aplikasi jaringan memerlukan sejumlah node-node sensor terutama untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jaringan sensor nirkabel (JSN) sangat penting sejak kebanyakan aplikasi-aplikasi jaringan memerlukan sejumlah node-node sensor terutama untuk area yang tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. IMPLEMENTASI DAN ANALISIS PERFORMANSI ETHERNET OVER IP (EoIP) TUNNEL Mikrotik RouterOS PADA LAYANAN VoIP DENGAN JARINGAN CDMA 1

BAB I PENDAHULUAN. IMPLEMENTASI DAN ANALISIS PERFORMANSI ETHERNET OVER IP (EoIP) TUNNEL Mikrotik RouterOS PADA LAYANAN VoIP DENGAN JARINGAN CDMA 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informatika dan telekomunikasi saat ini bergerak semakin pesat. Keduanya saling mendukung dan tidak dapat dipisahkan. Saat ini, kebutuhan akan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN SIMULATION PADA WIMAX MENGGUNAKAN OPNET MODELER 14.5

BAB IV IMPLEMENTASI DAN SIMULATION PADA WIMAX MENGGUNAKAN OPNET MODELER 14.5 BAB IV IMPLEMENTASI DAN SIMULATION PADA WIMAX MENGGUNAKAN OPNET MODELER 14.5 Pada bab ini akan dibahas mengenai implementasi aplikasi FTP, Voice, Video dengan menggunakan parameter- parameter QoS yang

Lebih terperinci

Network Layer JARINGAN KOMPUTER. Ramadhan Rakhmat Sani, M.Kom

Network Layer JARINGAN KOMPUTER. Ramadhan Rakhmat Sani, M.Kom Network Layer JARINGAN KOMPUTER Ramadhan Rakhmat Sani, M.Kom Objectives Fungsi Network Layer Protokol Komunikasi Data Konsep Pengalamatan Logis (IP) Konsep Pemanfaatan IP Konsep routing Algoritma routing

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI SIMULASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI SIMULASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI SIMULASI DAN EVALUASI 4.1 Simulasi OPNET Untuk memberikan bukti mengenai BGP, kami melakukan simulasi dengan menggunakan OPNET. 4.1.1 Menentukan Skenario Simulasi. Tujuan penentuan skenario

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN HASIL SIMULASI

BAB V IMPLEMENTASI DAN HASIL SIMULASI BAB V IMPLEMENTASI DAN HASIL SIMULASI 5.1 Implementasi Simulasi Kinerja jaringan Adhoc sebagian besar dipengaruhi oleh letak geografis wilayah, banyaknya faktor yang mempengaruhi membuat pengiriman data

Lebih terperinci

Pembandingan Kinerja Antara Protokol Dynamic Source Routing Dan Zone Routing Pada Jaringan Ad-Hoc Wireless Bluetooth

Pembandingan Kinerja Antara Protokol Dynamic Source Routing Dan Zone Routing Pada Jaringan Ad-Hoc Wireless Bluetooth Pembandingan Kinerja Antara Protokol Dynamic Source Routing Dan Zone Routing Pada Jaringan Ad-Hoc Wireless Bluetooth Oleh : DICKY RACHMAD PAMBUDI Dosen Pembimbing : Dr.Ir. Achmad Affandi, DEA LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA ROUTING ENHANCED INTERIOR GATEWAY PROTOCOL DENGAN ROUTING INFORMATION PROTOCOL KOMPETENSI JARINGAN KOMPUTER SKRIPSI

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA ROUTING ENHANCED INTERIOR GATEWAY PROTOCOL DENGAN ROUTING INFORMATION PROTOCOL KOMPETENSI JARINGAN KOMPUTER SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA ROUTING ENHANCED INTERIOR GATEWAY PROTOCOL DENGAN ROUTING INFORMATION PROTOCOL KOMPETENSI JARINGAN KOMPUTER SKRIPSI MADE ARI SUCAHYANA NIM. 0908605036 PROGRAM STUDI TEKNIK

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA JARINGAN RSVP MENGGUNAKAN SIMULATOR OPNET

ANALISIS KINERJA JARINGAN RSVP MENGGUNAKAN SIMULATOR OPNET ANALISIS KINERJA JARINGAN RSVP MENGGUNAKAN SIMULATOR OPNET Panji Firmansyah, Naemah Mubarakah Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara Jl. Almamater, Kampus USU Medan 20155

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM IV MANAGEMENT INTERNETWORKING & ROUTER ROUTING ROUTING DINAMIS. Disusun oleh: Oktavia Indriani IK 3B

LAPORAN PRAKTIKUM IV MANAGEMENT INTERNETWORKING & ROUTER ROUTING ROUTING DINAMIS. Disusun oleh: Oktavia Indriani IK 3B LAPORAN PRAKTIKUM IV MANAGEMENT INTERNETWORKING & ROUTER ROUTING ROUTING DINAMIS Disusun oleh: Oktavia Indriani IK 3B 3.34.13.1.13 PROGAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Kemajuan teknologi komputer membantu semua aspek kehidupan manusia. Contoh nyata dari kemajuan teknologi komputer adalah perkembangan teknologi nirkabel (wireless)

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA ENHANCED INTERIOR GATEWAY ROUTING PROTOCOL PADA TOPOLOGI MESH

ANALISIS KINERJA ENHANCED INTERIOR GATEWAY ROUTING PROTOCOL PADA TOPOLOGI MESH ANALISIS KINERJA ENHANCED INTERIOR GATEWAY ROUTING PROTOCOL PADA TOPOLOGI MESH Debora Br Sinaga (1), Naemah Mubarakah (2) Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

TK 2134 PROTOKOL ROUTING

TK 2134 PROTOKOL ROUTING TK 2134 PROTOKOL ROUTING Materi Minggu ke-3 & 4: Konsep Routing Devie Ryana Suchendra M.T. Teknik Komputer Fakultas Ilmu Terapan Semester Genap 2015-2016 Konsep Routing Topik yang akan dibahas pada pertemuan

Lebih terperinci

Statik Routing. School of Industrial and System Engineering System Information Program 2016

Statik Routing. School of Industrial and System Engineering System Information Program 2016 Statik Routing School of Industrial and System Engineering System Information Program 2016 Introduction Static Routing Dynamic Routing ROUTING Routing adalah proses pengiriman informasi/data pada network

Lebih terperinci

Dynamic Routing (OSPF) menggunakan Cisco Packet Tracer

Dynamic Routing (OSPF) menggunakan Cisco Packet Tracer Dynamic Routing (OSPF) menggunakan Cisco Packet Tracer Ferry Ardian nyotvee@gmail.com http://a Dasar Teori. Routing merupakan suatu metode penjaluran suatu data, jalur mana saja yang akan dilewati oleh

Lebih terperinci

Evaluasi Pervormance Dari AODV Routing Protokol Pada Jaringan Ad Hoc Dengan Testbed

Evaluasi Pervormance Dari AODV Routing Protokol Pada Jaringan Ad Hoc Dengan Testbed Evaluasi Pervormance Dari AODV Routing Protokol Pada Jaringan Ad Hoc Dengan Testbed Eri Sugiantoro Laboratory for Telecommunication Networks Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya 60111 Tel

Lebih terperinci

DYNAMIC ROUTING. Semua router memiliki informasi lengkap mengenai topologi, link cost. Contohnya adalah algoritma link state.

DYNAMIC ROUTING. Semua router memiliki informasi lengkap mengenai topologi, link cost. Contohnya adalah algoritma link state. DYNAMIC ROUTING Apabila jaringan memiliki lebih dari satu kemungkinan rute untuk tujuan yang sama maka perlu digunakan dynamic routing. Sebuah dynamic routing dibangun berdasarkan informasi yang dikumpulkan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Sistem Komputer Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2006/2007

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Sistem Komputer Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2006/2007 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Komputer Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2006/2007 PERANCANGAN DAN ANALISA UNJUK KERJA JARINGAN BERBASISKAN MOBILE IPV4 Alex 0700726464 Shendy Jayadi

Lebih terperinci

Performa Protokol Routing OSPF pada Jaringan VOIP Berbasis MPLS VPN

Performa Protokol Routing OSPF pada Jaringan VOIP Berbasis MPLS VPN Performa Protokol Routing OSPF pada Jaringan VOIP Berbasis MPLS VPN Denny Wijanarko 1, Bekti Maryuni Susanto 2 1,2 Program Studi Teknik Komputer Politeknik Negeri Jember *Email: dennywijanarko@gmail.com

Lebih terperinci

AS IR O R U O TI U N TI G P AD

AS IR O R U O TI U N TI G P AD Tesis OPTIMASI ROUTING PADA JARING DATA MULTI JALUR MENGGUNAKAN METODE ANT COLONY OPTIMIZATION (ACO) Nama : Agus Kurniwanto NIM : 2209206803 PROGRAM STUDI MAGISTER BIDANG KEAHLIAN TELEMATIKA JURUSAN TEKNIK

Lebih terperinci

BAB IV HASIL SIMULASI DAN KINERJA SISTEM

BAB IV HASIL SIMULASI DAN KINERJA SISTEM BAB IV HASIL SIMULASI DAN KINERJA SISTEM Pada bab ini membahas mengenai hasil dan kinerja sistem yang telah dirancang sebelumnya yaitu meliputi delay, jitter, packet loss, Throughput dari masing masing

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jaringan komputer saat ini semakin banyak digunakan oleh orang, terlebih kebutuhan akan akses jaringan nirkabel. Mobile Ad Hoc Network (MANET) adalah salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Dewasa ini pertumbuhan jumlah user internet semakin meningkat. Hal ini dikarenakan perkembangan teknologi internet dan tingkat kebutuhan manusia untuk melakukan pertukaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Istilah congestion sering ditemukan dalam proses jalur data pada internet, yang pada umumnya diartikan sebagai proses terjadinya perlambatan atau kemacetan. Perlambatan

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL JARINGAN TERHADAP KINERJA ROUTING Fatoni 1, Ari Juni Karya 2 Dosen Universitas Bina Darma fatoni@binadarma.ac.id 1, arikarya26@gmail.com 2 ABSTRACT The information technology world is currently

Lebih terperinci

ACTIVE QUEUE MANAGEMENT UNTUK TCP CONGESTION CONTROL

ACTIVE QUEUE MANAGEMENT UNTUK TCP CONGESTION CONTROL TUGAS AKHIR RE 1599 ACTIVE QUEUE MANAGEMENT UNTUK TCP CONGESTION CONTROL HERI WAHYU PURNOMO NRP 2203100515 Dosen Pembimbing Eko Setijadi, ST., MT. Ir. Suwadi, MT. JURUSAN TEKNIK ELEKTRO Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang berbeda agar bisa melakukan komunikasi antar device di dalam jaringan

BAB 1 PENDAHULUAN. yang berbeda agar bisa melakukan komunikasi antar device di dalam jaringan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Router merupakan sebuah alat yang berfungsi menghubungkan jaringan yang berbeda agar bisa melakukan komunikasi antar device di dalam jaringan tersebut. Router bekerja

Lebih terperinci

Bab I PENDAHULUAN. Voice over Internet Protocol (VoIP) adalah teknologi yang mampu

Bab I PENDAHULUAN. Voice over Internet Protocol (VoIP) adalah teknologi yang mampu Bab I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Voice over Internet Protocol (VoIP) adalah teknologi yang mampu melewatkan trafik suara, video dan data yang berbentuk paket melalui jaringan IP. Jaringan IP

Lebih terperinci

1 BAB I PENDAHULUAN. terutama teknologi komunikasi berbasis Internet Protocol (IP). Sehingga

1 BAB I PENDAHULUAN. terutama teknologi komunikasi berbasis Internet Protocol (IP). Sehingga 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya teknologi pada zaman sekarang ini, terutama teknologi komunikasi berbasis Internet Protocol (IP). Sehingga memungkinkan banyaknya penggunaan

Lebih terperinci

ANALISA PERBANDINGAN PENGARUH ROUTING PROTOCOL IPV4 DENGAN IPV6 STUDI KASUS JARINGAN DATA PT.PERTAMINA RU II DUMAI

ANALISA PERBANDINGAN PENGARUH ROUTING PROTOCOL IPV4 DENGAN IPV6 STUDI KASUS JARINGAN DATA PT.PERTAMINA RU II DUMAI Seminar Nasional APTIKOM (SEMNASTIKOM), Hotel Lombok Raya Mataram, 8-9 Oktober 06 ANALISA PERBANDINGAN PENGARUH ROUTING PROTOCOL IPV4 DENGAN IPV6 STUDI KASUS JARINGAN DATA PT.PERTAMINA RU II DUMAI Linna

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Routing adalah suatu protokol yang digunakan untuk mendapatkan rute dari satu jaringan ke jaringan yang lain. Rute ini, disebut dengan route dan informasi route secara

Lebih terperinci

Tugas Jaringan Komputer

Tugas Jaringan Komputer Tugas Jaringan Komputer SOAL 1. Jelaskan perbedaan antara dua model jaringan computer: OSI model dan TCP/IP model! 2. Jelaskan fungsi tiap layer pada model TCP/IP! 3. Apa yang dimaksud dengan protocol?

Lebih terperinci

BAB 2. LANDASAN TEORI

BAB 2. LANDASAN TEORI BAB 2. LANDASAN TEORI 2.1 IPv6 IPv6 dikembangkan oleh IETF untuk dapat memenuhi kebutuhan IP yang diperlukan, selain itu IPv6 juga dikembangkan untuk mengatasi atau menyempurnakan kekurangankekurangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Data merupakan suatu hal yang memiliki andil besar atau alasan khusus mengapa komputer digunakan. Ketersediaan data menjadi salah satu hal yang sangat penting pada

Lebih terperinci

Perancangan dan Analisis Kinerja EIGRP pada Jaringan IPv6

Perancangan dan Analisis Kinerja EIGRP pada Jaringan IPv6 Jurnal Reka Elkomika 2337-439X Juli 2016 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Teknik Elektro Itenas Vol.4 No.2 Perancangan dan Analisis Kinerja EIGRP pada Jaringan IPv6 EDI YUSUF, DWI ARYANTA, LITA

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Peneliti Terdahulu Sebagai bahan pertimbangan dalam penelitian ini akan dicantumkan beberapa hasil penelitian terdahulu oleh beberapa peneliti diantaranya: BGP, sebagai satu-satunya

Lebih terperinci

BAB 4. ANALISA. 4.1 Analisa Pengujian Pemilihan Jalur Pengiriman Data

BAB 4. ANALISA. 4.1 Analisa Pengujian Pemilihan Jalur Pengiriman Data BAB 4. ANALISA Setelah perancangan selesai dan semua router dan PC sudah selesai dikonfigurasi, lalu akan dilakukan analisa berdasarkan 4 metode pengujian berikut : 4.1 Analisa Pengujian Pemilihan Jalur

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS METODE DAN PERANCANGAN KASUS UJI

BAB III ANALISIS METODE DAN PERANCANGAN KASUS UJI BAB III ANALISIS METODE DAN PERANCANGAN KASUS UJI 3.1 Analisis Sistem Analisis adalah penguraian dari suatu pembahasan, dalam hal ini pembahasan mengenai analisis perbandingan teknik antrian data First

Lebih terperinci

Journal of Control and Network Systems

Journal of Control and Network Systems JCONES Vol. 4, No. (15) 16-3 Journal of Control and Network Systems Situs Jurnal : http://jurnal.stikom.edu/index.php/jcone IMPLEMENTASI DAN ANALISIS PADA JARINGAN BERBASIS MIKROTIK RachmadRiadiHariPurnomo

Lebih terperinci

Analisis Perbandingan Performa Protokol Routing OSPF, IGRP dan EIGRP pada Topologi Mesh dan Tree

Analisis Perbandingan Performa Protokol Routing OSPF, IGRP dan EIGRP pada Topologi Mesh dan Tree Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 7, Juli 218, hlm. 2825-2833 http://j-ptiik.ub.ac.id Analisis Perbandingan Performa Protokol Routing OSPF, IGRP dan

Lebih terperinci

SIMULASI ROUTING PROTOCOL OSPF DAN EIGRP, BERSERTA ANALISA PERBANDINGANNYA DALAM MENENTUKAN KINERJA YANG PALING BAIK

SIMULASI ROUTING PROTOCOL OSPF DAN EIGRP, BERSERTA ANALISA PERBANDINGANNYA DALAM MENENTUKAN KINERJA YANG PALING BAIK SIMULASI ROUTING PROTOCOL OSPF DAN EIGRP, BERSERTA ANALISA PERBANDINGANNYA DALAM MENENTUKAN KINERJA YANG PALING BAIK Makalah Program Studi Teknik Informatika Fakultas Komunikasi dan Informatika Diajukan

Lebih terperinci

ANALISIS PERFORMANSI PROTOKOL ROUTING DISTANCE VECTOR DAN HYBRID ROUTING DENGAN ROUTER PROPRIETARY

ANALISIS PERFORMANSI PROTOKOL ROUTING DISTANCE VECTOR DAN HYBRID ROUTING DENGAN ROUTER PROPRIETARY ANALISIS PERFORMANSI PROTOKOL ROUTING DISTANCE VECTOR DAN HYBRID ROUTING DENGAN ROUTER PROPRIETARY PERFORMANCE ANALYSIS OF DISTANCE VECTOR ROUTING PROTOCOL AND HYBRID ROUTING WITH PROPRIETARY ROUTER Muhammad

Lebih terperinci

Mata kuliah Jaringan Komputer Jurusan Teknik Informatika - UNIKOM

Mata kuliah Jaringan Komputer Jurusan Teknik Informatika - UNIKOM Mata kuliah Jaringan Komputer Jurusan Teknik Informatika - UNIKOM ROUTING STATIK dan DINAMIK Definition ROUTING : Routing is process offorwarding packets from one network to another, this is sometimes

Lebih terperinci

Menentukan Optimasi Routing dengan Pengaturan Route Advertisement pada Jaringan Mobile IPV6

Menentukan Optimasi Routing dengan Pengaturan Route Advertisement pada Jaringan Mobile IPV6 Menentukan Optimasi Routing dengan Pengaturan Route Advertisement pada Jaringan Mobile IPV6 Krisnha Prasetyo Surendro Magister Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana ABSTRAK Tuntutan jaman yang serba

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA SISTEM EVALUASI QUALITY OF SERVICE PADA JARINGAN MULTIPROTOCOL LABEL SWITCHING. Agustino

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA SISTEM EVALUASI QUALITY OF SERVICE PADA JARINGAN MULTIPROTOCOL LABEL SWITCHING. Agustino UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Program Studi Networking Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2006/2007 SISTEM EVALUASI QUALITY OF SERVICE PADA JARINGAN MULTIPROTOCOL LABEL

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jaringan Local Area Network (LAN). LAN telah menjadi suatu teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN. jaringan Local Area Network (LAN). LAN telah menjadi suatu teknologi yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu jaringan telekomunikasi yang sedang berkembang adalah jaringan Local Area Network (LAN). LAN telah menjadi suatu teknologi yang sangat banyak digunakan baik

Lebih terperinci

MODUL 7 ANALISA QoS pada MPLS

MODUL 7 ANALISA QoS pada MPLS PRAKTIKUM NEXT GENERATION NETWORK POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA MODUL 7 ANALISA QoS pada MPLS TUJUAN PEMBELAJARAN: 1. Mengenalkan pada mahasiswa tentang MPLS 2. Mengenalkan pada mahasiswa tentang

Lebih terperinci

ANALISIS ALGORITMA ROUND ROBIN, LEAST CONNECTION, DAN RATIO PADA LOAD BALANCNG MENGGUNAKAN OPNET MODELER

ANALISIS ALGORITMA ROUND ROBIN, LEAST CONNECTION, DAN RATIO PADA LOAD BALANCNG MENGGUNAKAN OPNET MODELER ANALISIS ALGORITMA ROUND ROBIN, LEAST CONNECTION, DAN RATIO PADA LOAD BALANCNG MENGGUNAKAN OPNET MODELER Husain Nasser 1 husainnassr@gmail.com Timotius Witono 2 timotius@itmaranatha.org Abstract Load balancing

Lebih terperinci

Jurnal JARKOM Vol. 4 No. 1 Desember 2016 IMPLEMENTASI ROUTING OPEN SHORTEST PATH FIRST (OSPF) MELALUI TUNNEL OPEN VPN

Jurnal JARKOM Vol. 4 No. 1 Desember 2016 IMPLEMENTASI ROUTING OPEN SHORTEST PATH FIRST (OSPF) MELALUI TUNNEL OPEN VPN IMPLEMENTASI ROUTING OPEN SHORTEST PATH FIRST (OSPF) MELALUI TUNNEL OPEN VPN Tri Mulyadin 1, Muhammad Sholeh 2, Catur Iswahyudi 3 1,2,3, Teknik Informatika,Institut Sains & Teknologi AKPRIND, Yogyakarta

Lebih terperinci

Performance Analysis of VoIP-SIP using RSVP on a Proxy Server

Performance Analysis of VoIP-SIP using RSVP on a Proxy Server Performance Analysis of VoIP-SIP using on a Proxy Server Sigit Haryadi dan Indra Gunawan Teknik Telekomunikasi - Institut Teknologi Bandung sigit@telecom.ee.itb.ac.id Ringkasan Pada penelitian ini, dilakukan

Lebih terperinci

ROUTING. Melwin Syafrizal Daulay, S.Kom.,., M.Eng.

ROUTING. Melwin Syafrizal Daulay, S.Kom.,., M.Eng. ROUTING Melwin Syafrizal Daulay, S.Kom.,., M.Eng. Apa itu Routing? Proses pengambilan keputusan melalui gateway yang mana paket harus dilewatkan Routing dilakukan untuk setiap paket yang dikirimkan dari

Lebih terperinci

KOMPARASI KINERJA ROUTING PROTOKOL RIPNG DENGAN OSPFV3 UNTUK JARINGAN IPV6

KOMPARASI KINERJA ROUTING PROTOKOL RIPNG DENGAN OSPFV3 UNTUK JARINGAN IPV6 KOMPARASI KINERJA ROUTING PROTOKOL RIPNG DENGAN OSPFV3 UNTUK JARINGAN IPV6 TUGAS AKHIR Disusun sebagai salah satu syarat untuk kelulusan Program Strata 1, Program Studi Teknik Informatika, Universitas

Lebih terperinci

Static Routing & Dynamic Routing

Static Routing & Dynamic Routing Modul 20: Overview Routing tak lain adalah untuk menentukan arah paket data dari satu jaringan ke jaringan lain. Penentuan arah ini disebut juga sebagai route, routing dapat diberikan secara dinamis (dynamic

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pergeseran perkembangan teknologi dimulai dari teknologi bersifat tetap dan sekarang mulai bergeser menuju teknologi bersifat mobile. Untuk teknologi mobile tidak terlepas

Lebih terperinci