ANALISIS PENGARUH KEPUASAN GAJI, KEPUASAN KERJA, KOMITMEN ORGANISASIONAL TERHADAP TURNOVER INTENTION TESIS

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS PENGARUH KEPUASAN GAJI, KEPUASAN KERJA, KOMITMEN ORGANISASIONAL TERHADAP TURNOVER INTENTION TESIS"

Transkripsi

1 ANALISIS PENGARUH KEPUASAN GAJI, KEPUASAN KERJA, KOMITMEN ORGANISASIONAL TERHADAP TURNOVER INTENTION (Studi Kasus Pada Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah Semarang) TESIS Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat guna memperoleh derajad sarjana S-2 Magister Managemen Program Studi Magister Manajemen Universitas Diponegoro Oleh : Rita Andini NIM C4A PROGRAM STUDI MAGISTER MANAGEMEN PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2006

2 ABSTRACT High rate of turnover leads to adverse effect to an organization. Such problem is likely generating instability and uncertainty towards employment condition and human resources cost rise in forms of training invested to them, recruitment and newly built training programs. High turnover, in addition, also results in organizational ineffectiveness because it loses experienced employees as well as spends much times in training new, inexperienced employees. This study aims to analyze the effect of salary satisfaction, work satisfaction and organizational commitment on withdrawal intention and to analyze the most affective variable on withdrawal intention. There are 115 respondents for the samples and data analysis during the research is held by using SEM and AMOS 5 program. According to the analysis, it is concluded as the followings: work satisfaction has a positive effect on organizational commitment (CR = 6.066); salary satisfaction has a negative effect on turnover (CR = ); work satisfaction has a negative effect on turnover (CR = ); and organizational commitment has a negative effect on turnover (CR = ). In efforts of decreasing turnover rate, Roemani Hospital should improve its salary rate granted to the employees, provide adequate financial aid to help the economy of the employees, to enhance relationship between employees and between employees and superiors, to give opportunity to any employee to improve his or her quality through formal education, to strengthen loyalty to company by fulfilling needs and intention of the employees, and to give rise to employees awareness that they have significant roles in supporting the company s progression. Keyword : work satisfaction, organizational commitment, salary satisfaction and turnover

3 ABSTRAKSI Tingkat turnover yang tinggi akan menimbulkan dampak negatif bagi organisasi, hal ini seperti menciptakan ketidakstabilan dan ketidakpastian (uncertainity) terhadap kondisi tenaga kerja dan peningkatan biaya sumber daya manusia yakni yang berupa biaya pelatihan yang sudah diinvestasikan pada karyawan sampai biaya rekrutmen dan pelatihan kembali. Turnover yang tinggi juga mengakibatkan organisasi tidak efektif karena perusahaan kehilangan karyawan yang berpengalaman dan perlu melatih kembali karyawan baru. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh variabel kepuasan gaji, kepuasan kerja dan komitmen organisasional terhadap intensi keluar serta menganalisis variabel yang paling besar pengaruhnya terhadap intensi keluar. Sampel yang digunakan sebanyak 115 responden. Analisis data menggunakan SEM dengan program AMOS 5. Berdasarkan hasil analisis disimpulkan kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap komitmen organisasi terbukti melalui pengujian yang menghasilkan nilai CR = 6,066. Kepuasan gaji berpengaruh negative terhadap turnover terbukti melalui pengujian yang menghasilkan nilai CR = -4,308. Kepuasan kerja berpengaruh negative terhadap turnover terbukti melalui pengujian yang menghasilkan nilai CR = -4,875 serta komitmen organisasi berpengaruh negative terhadap turnover terbukti melalui pengujian yang menghasilkan nilai CR = - 2,852. Dalam upayanya menurunkan turnover implikasi yang dapat dilakukan Rumah Sakit Roemani adalah Meningkatkan nilai gaji yang diberikan kepada karyawannya, Memberikan tunjangan yang dapat meringankan beban kebutuhan karyawan, Meningkatkan hubungan antara sesama karyawan maupun antara karyawan dan pimpinan, Memberikan kesempatan kepada karyawan untuk meningkatkan kemampuaannya memalui pendidikan formal, Meningkatkan loyalitas karyawan terhadap perusahaan dengan memberikan setiap kebutuhan dan keinginan karyawan dan Meningkatkan kesadaran kepada karyawan bahwa karyawan memiliki peran yang sangat penting dalam memajukan perusahaan. Kata kunci : kepuasan kerja, komitmen organisasi, Kepuasan gaji dan turnover

4 DAFTAR ISI Halaman Halaman Judul... i Halaman Pengesahan... ii Sertifikat... iii Abstraksi... iv Abstract... v Kata Pengantar... vi Daftar Isi... viii Daftar Tabel... x BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Rumusan Masalah Tujuan Dan Kegunaan Masalah Tujuan Masalah Kegunaan Masalah... 9 BAB II LANDASAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN MODEL 2.1. Konsep Konsep Dasar Intensi Keluar (Turnover Intention) Kepuasan Gaji (Pay Satisfaction) Kepuasan Kerja Komitmen Organisasional Pengembangan Kerangka Berpikir Manajerial Hubungan Kepuasan Gaji Dan Turnover Intention Hubungan Kepuasan Kerja Dan Komitmen Organisasional Hubungan Kepuasan Kerja Dan Turnover Intention Hubungan Komitmen Organisasional Dan Turnover Intention... 29

5 Kepuasan gaji, Kepuasan Kerja, Komitmen Organisasional dan Turnover Intention Kerangka Pikir Penelitian Hipotesis Dimensional Variabel Penelitian Penelitian Terdahulu Definisi Operasioanl Variabel BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Pengumpulan Data Populasi dan Sampel Teknik Pengumpulan Data Teknik Analisis Data BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Variabel Gambaran Umum Responden Proses dan Hasil Analisis Data Pengujian Hipotesis BAB V PENUTUP 5.1. Simpulan Implikasi Empiris Implikasi Manajerial Keterbatasan Penelitian Agenda Penelitian Mendatang Daftar Pustaka Lampiran-lampiran

6 DAFTAR TABEL Tabel 1.1. Data Turnover RS Roemani Muhammadiyah Semarang... 7 Tabel 2.1. Daftar Literatur Intensi Keluar Tabel 2.2. Daftar Literatur Kepuasan Gaji Tabel 2.3. Daftar Literatur Kepuasan Kerja Tabel 2.4. Daftar Literatur Komitmen Organisasional Tabel 2.5. Definisi Operational Variabel dan Indikator Penelitian Tabel 4.1 Responden Berdasarkan Umur Tabel 4.2 Responden Berdasarkan Pendidikan Tabel 4.3 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 4.4 Responden Berdasarkan Lama Bekerja Tabel 4.5 Regression Weight pada Analisis Faktor Konfirmatori pada Variabel-Variabel Endogen Eksogen Tabel 4.6 Hasil Pengujian Kelayakan Model pada Variabel Endogen - Variabel Eksogen Tabel 4.7 Regression Weight pada Analisis Faktor Konfirmatori pada Variabel -Variabel Eksogen Tabel 4.8 Goodness of Fit Indices pada Variabel-Variabel Eksogen Tabel 4.9 Goodness of Fit Indices untuk Full Model Tabel 4.10 Standardized Regression Weights Tabel 4.11 Univariate Outliers Tabel 4.12 Normalitas Data Tabel 4.13 Pengujian Hipotesis Tabel 4.14 Estimasi Pengaruh Langsung Tabel 4.15 Estimasi Pengaruh Tidak Langsung Tabel 4.16 Estimasi Pengaruh Total... 94

7 DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Hubungan Kepuasan Kerja Dengan Perputaran Karyawan Gambar 2.2 Hubungan Kepuasan Gaji, Kepuasan Kerja, Komitmen Organisasional dan Intensi keluar Gambar 2.3 Kerangka Pikir Penelitian Gambar 2.4 Model Variabel Kepuasan Gaji Gambar 2.5 Model Variabel Kepuasan Kerja (Job Satisfaction) Gambar 2.6 Model Variabel Komitmen Organisasional Gambar 2.7 Model variabel Intensi Keluar Gambar 3.1 Diagram Alur Penelitian Model Gambar 4.1 Struktur Organisasi Gambar 4.2 Analisis Faktor Konfirmatori pada Variabel Variabel Endogen Gambar 4.3 Analisis Faktor Konfirmatori pada Variabel - Variabel Eksogen Gambar 4.4 Analisis Faktor Konfirmatori Seluruh Variabel Penelitian Gambar 4.5 Hasil Pengujian Structural Equation Model... 83

8 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Rumah sakit adalah satu bentuk organisasi pelayanan kesehatan khususnya terkait dengan upaya kesehatan yang rujukan yang mendukung upaya kesehatan puskesmas. Pertumbuhan rumah sakit dalam 20 tahun belakangan ini meningkat pesat. Hal ini menimbulkan persaingan yang semakin ketat antar rumah sakit. Rumah sakit tidak hanya bersaing dengan Rumah sakit lainnya tetapi juga harus bersaing dengan praktek bidan, praktek dokter dan pelayanan keshatan lainnya. Perubahan yang terjadi dalam masyarakat dewasa ini sangat mempengaruhi persaingan tersebut, baik perubahan demografi, sosial ekonomi, IPTEK, kompetisi pasar maupun sumber daya manusianya. Rumah sakit juga perlu melakukan analisis kelemahan, kekuatan, kesempatan serta tantangan di masa depan untuk menyusun strategi dalam menhadapi perubahan yang terjadi dan mengantisipasi kemungkinan yang terjadi. Begitu juga untuk menghadapi persaingan sekarang ini rumah sakit harus memiliki Sumber daya manusia yang berkualitas. Sumber daya manusia dalam organisasi merupakan aspek krusial yang menentukan keefektifan suatu organisasi. Oleh karena itu organisasi senantiasa perlu melakukan investasi dengan melaksanakan fungsi MSDM yaitu mulai perekrutan, penyeleksian sampai mempertahankan sumber daya manusia. Akan tetapi fenomena yang sering terjadi adalah manakala kinerja perusahaan telah baik dapat rusak baik secara langsung maupun tidak langsung 1

9 oleh berbagai perilaku karyawan. Salah satu bentuk perilaku karyawan tersebut adalah Intensi keluar (turnover intentions) yang dapat berujung pada keputusan karyawan meninggalkan pekerjaannya. Intensi keluar (turnover intentions) dapat diartikan yaitu pergerakan tenaga kerja keluar dari organisasi. Turnover dapat berupa pengunduran diri, perpindahan keluar unit organisasi, pemberhentian, atau kematian anggota organisasi. Tingkat turnover yang tinggi akan menimbulkan dampak negatif bagi organisasi, hal ini seperti menciptakan ketidakstabilan dan ketidakpastian (uncertainity) terhadap kondisi tenaga kerja dan peningkatan biaya sumber daya manusia yakni yang berupa biaya pelatihan yang sudah diinvestasikan pada karyawan sampai biaya rekrutmen dan pelatihan kembali. Turnover yang tinggi juga mengakibatkan organisasi tidak efektif karena perusahaan kehilangan karyawan yang berpengalaman dan perlu melatih kembali karyawan baru. Saat ini tingginya tingkat turnover intention telah menjadi masalah serius bagi banyak perusahaan, bahkan beberapa perusahaan mengalami frustasi ketika mengetahui proses rekrutmen yang telah berhasil menjaring staf yang berkualitas pada akhirnya ternyata menjadi sia-sia karena staf yang direkrut tersebut telah memilih pekerjaan di perusahaan lain. (Toly, 2001) Dengan tingginya tingkat turnover pada perusahaan akan semakin banyak menimbulkan berbagai potensi biaya baik itu biaya pelatihan yang sudah diinvestasikan pada karyawan, tingkat kinerja yang mesti dikorbankan, maupun biaya rekrutmen dan pelatihan kembali. (Suwandi dan Indriantoro,1999). 2

10 Turnover Intention yang tinggi menyita perhatian perusahaan karena mengganggu operasi, melahirkan permasalahan moral pada karyawan yang tinggal, dan juga melambungkan biaya dalam rekrutmen, wawancara, tes, pengecekan referensi, biaya administrasi pemrosesan karyawan baru, tunjangan, orientasi, dan biaya peluang yang hilang karena karyawan baru harus mempelajari keahlian yang baru (Simamora,1996). Tingginya tingkat turnover tenaga kerja dapat diprediksi dari seberapa besar keinginan berpindah yang dimiliki anggota (staff) suatu organisasi atau perusahaan. Penelitian-penelitian dan literatur yang ada menunjukkan bahwa keinginan berpindah seseorang terkait erat dengan kepuasan gaji, kepuasan kerja dan komitmen organisasional. Menurut Mobley (1977) pada Judge (1993), keinginan untuk mengakhiri tugas atau meninggalkan organisasi berhubungan negatif dengan kepuasan kerja. Kepuasan kerja yang dirasakan dapat mempengaruhi pemikiran seseorang untuk keluar. Evaluasi terhadap berbagai alternatif pekerjaan, pada akhirnya akan mewujudkan terjadinya turnover karena individu yang memilih keluar organisasi akan mengharapkan hasil yang lebih memuaskan di tempat lain. Alasan untuk mencari pekerjaan alternatif lain di antaranya adalah kepuasan atas gaji yang diterima. Individu merasakan adanya rasa keadilan (equity) terhadap gaji yang diterima sehubungan dengan pekerjaan yang dilakukannya. Kepuasan gaji dapat diartikan bahwa seseorang akan terpuaskan dengan gajinya ketika persepsi terhadap gaji dan apa yang mereka peroleh sesuai dengan yang diharapkan. 3

11 Kepuasan kerja juga dihubungkan negatif dengan keluarnya karyawan (turnover intention) tetapi faktor-faktor lain seperti kondisi pasar kerja, kesempatan kerja alternatif, dan panjangnya masa kerja merupakan kendala yang penting untuk meninggalkan pekerjaan yang ada (Robbins, 2001; Tett and Meyer, 1995; Johnson et. al, 1987). Individu yang merasa terpuaskan dengan pekerjaannya cenderung untuk bertahan dalam organisasi. Sedangkan individu yang merasa kurang terpuaskan dengan pekerjaannya akan memilih untuk keluar dan organisasi. Kepuasan kerja yang dirasakan dapat mempengaruhi pemikiran seseorang untuk keluar. Evaluasi terhadap berbagai alternatif pekerjaan, pada akhirnya akan mewujudkan terjadinya turnover karena individu yang memilih keluar organisasi akan mengharapkan hasil yang lebih memuaskan di tempat lain. Penelitian yang dilakukan Meyer et al. (1993) mendukung bahwa peningkatan komitmen berhubungan dengan peningkatan produktivitas dan turnover yang semakin rendah. Komitmen organisasional memberikan kontribusi dalam memprediksi variabel-variabel penting organisasi yang berhubungan dengan outcome (misalnya: intensi keluar). Variabel outcome yang diuji pada penelitian ini berhubungan dengan keinginan individu unutk keluar dari organisasi dan sampel yang digunakan adalah perawat. Meyer juga menyimpulkan bahwa komitmen organisasional berhubungan signifikan dengan keinginan individu untuk keluar jabatan dan aktifitas dalam organisasi. Pekerja-pekerja dengan komitmen afektif yang kuat akan tetap berada dalam organisasi karena mereka merasakan bahwa mereka sebaiknya bekerja demikian.(johson et al., 1987; Tett 4

12 and Meyer, 1995; Lum et al., 1998). Menurut hasil penelitian Shore dan Martin (1989) dan Muller dan Price (1990), yang dikutip dari Lum et al. (1998), menyimpulkan bahwa kepuasan kerja dan komitmen berhubungan dengan turnover, walaupun demikian komitmen organisasional lebih mempunyai hubungan yang kuat terhadap intensi keluar, berarti bahwa kepuasan kerja merupakan variabel mendahului komitmen organisasional. Komitmen organisasional merupakan prediktor yang kuat bagi voluntary turnover. Adanya kecenderungan komitmen (commiment prospensity) sebelum memasuki organisasi akan berhubungan positif dengan komitmen awal (sebelum memasuki organisasi) dan komitmen berikutnya (setelah masuk organisasi) akan berhubungan negatif dengan voluntary turnover. (Lee et al., 1992) sehingga kepuasan kerja karyawan akan dipengaruhi oleh komitmen pada tahap awal memasuki organisasi (Lance and Vandenberg, 1992). Tingkat Turnover karyawan yang tinggi merupakan ukuran yang sering digunakan sebagai indikasi adanya masalah yang mendasar pada organisasi. Turnover karyawan dapat menelan biaya yang tinggi oleh karena itu organisasiorganisasi perlu menguranginya sampai pada tingkat-tingkat yang dapat ditenima. Namun demikian, mempertahankan tingkat perputaran sebesar nol adalah tidak realistis dan bahkan tidak dikehendaki. Jumlah turnover tertentu adalah diperlukan karena para karyawan mengembangkan keahlian-keahlian baru dan dipromosikan ke tingkat tanggung jawab yang lebih besar. 5

13 Berangkat dari latar belakang tersebut serta menindak lanjuti saran dari Yuosef (2000, p. 520) yang mengatakan bahwa penelitian sejenis dengan menggunakan sampel yang berbeda dalam situasi lingkungan yang berbeda pula untuk mendapatkan hasil penelitian yang baru adalah sangatlah menarik untuk dilakukan. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk meneruskan penelitianpenelitian terdahulu dengan mengambil sampel pada karyawan medis dan non medis Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah Semarang. Dijadikannnya Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah Semarang sebagai obyek penelitian dengan pertimbangan bahwa mendudukkan peran sumber daya manusia sebagai faktor yang signifikan. Pertimbangan lain adalah berdasarkan wawancara pendahuluan dari bagian sumber daya manusia, diperoleh informasi bahwa keinginan berpindah sering terjadi pada rumah sakit ini, seperti pergantian kepemimpinan, perubahan status karyawan yang bersifat tetap menjadi kemitraan, rotasi penempatan karyawan dan yang bersifat ekstern seperti intensitas persaingan dengan rumah sakit lainnya serta peraturan pemerintah. hal tersebut menjadikan penelitian ini cukup relevan Alasan lainnya sebagai dasar penelitian ini dilakukan adalah data di rumah sakit yang menunjukkan tingkat turnover intention karyawan yang relatif tinggi seperti terlihat pada tabel 1.1 6

14 Tabel 1.1 Data Turnover Karyawan Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah Semarang Tahun 2000 s/d 2004 Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Ags Sep Okt Nov Des Jml Rata Masuk % 0,84 1,26 0,21 0,21 0,63 1,05 3,16 2,10 0, ,21 10,55 Keluar % 0,42 0, ,21 0,42 2,10 0,84 0,42 0,21 0,21 0,42 6,11 Jml 474 Tenaga 2001 Masuk % 0, ,20 0,20 1,38 5,73 0,20 1,98 0,59 0, ,65 Keluar % 0,59 0, ,39 0,79 11,86 0,39 0,20 1,19 0,39 0,20 6,32 Jml Tenaga 2002 Masuk % 0,43 0 0,22 1,08 0, , ,43 0,65 9,29 Keluar % 1,73 0,65 0,43 0 0,22 0,22 0,65 0,43 0,22 2,80 0 0,22 7,60 Jml Tenaga 2003 Masuk % 0 0 0,41 2,66 0 0,20 8,38 0 3,27 0, ,08 Keluar % 0,61 0,81 0,41 0,20 0,20 0,20 0,61 0,20 1,02 1, ,73 Jml Tenaga 2004 Masuk % 0,98 0,59 0,79 1,57 0, ,15 0,20 2,56 0,79 0,39 11,42 Keluar % 1,38 0,79 0,20 0,20 0,20 0,39 0,98 0,59 0,39 1,98 0,20 0,39 7,68 Jml 508 Tenaga Sumber : Divisi Central Medik, Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah, Semarang,

15 Dari tabel 1.1terlihat bahwa tingkat turnover karyawan yang cukup tinggi selama lima tahun dari tahun 2000 hingga tahun Hal ini mengindikasikan adanya faktor-faktor penyebab mengapa karyawan tersebut keluar. Dari beberapa alasan penyebab tersebut diduga faktor kepuasan gaji, kepuasan kerja, dan komitmen organisasional memegang peranan penting yang cukup signifikan, sehingga alasan tersebut maka penelitian ini dilakukan 1.2 Rumusan Masalah Penelitian sebelumnya yang menguji hubungan antara komitmen, kepuasan kerja dan intensi keluar mendukung bahwa komitmen lebih memiliki pengaruh penting terhadap keinginan untuk keluar dari organisasi, sehingga kepuasan kerja dipandang sebagai antecendent komitmen organisasional (William & Hazer,1986). Model lain yang dikemukakan Bateman & Strasser (1984) pada Crammer (1996) menyatakan bahwa kepuasan kerja bukan penyebab komitmen organisasional, tetapi merupakan akibat, dengan kata lain komitmen merupakan antecendent dari kepuasan kerja. Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh kepuasan gaji, kepuasan kerja, komitmen organisasional terhadap intensi keluar sehingga masalah yang diteliti dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Bagaimanakah kepuasan gaji berpengaruh negatif terhadap turnover intention? 2. Bagaimanakah kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap komitmen organisasional? 8

16 3. Bagaimanakah Kepuasan kerja berpengaruh negatif terhadap turnover intention? 4. Bagaimanakah Komitmen Organisasional berpengaruh negatif terhadap turnover intention? 1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah : 1. Untuk menganalisis pengaruh variabel kepuasan gaji, kepuasan kerja dan komitmen organisasional terhadap intensi keluar. 2. Untuk menganalisis variabel yang paling besar pengaruhnya terhadap intensi keluar Kegunaan Penelitian Kegunaan yang diperoleh dari penelitian ini adalah : 1. Bagi para akademisi, penelitian ini dapat menyajikan informasi mengenai hubungan antara kepuasan gaji, kepuasan kerja dan komitmen organisasional terhadap intensi keluar. 2. Bagi para peneliti, memberikan kontribusi terhadap pengembangan literatur penelitian intensi keluar karyawan di Indonesia. 3. Bagi para praktisi, penelitian ini mempunyai implikasi sebagai bahan pertimbangan kebijaksanaan (policy) dalam menghadapi dan memahami masalah intensi keluar karyawan yang dapat mempengaruhi efektifitas organisasi. 9

17 BAB II TELAAH PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN MODEL 2.1 Konsep-konsep Dasar Intensi Keluar (Turnover Intention) Model turnover yang dikembangkan March dan Simon (1958), Mobley (1977), Price (1977) pada Lum et al., (1998) ketiganya memprediksi hal yang sama terhadap keinginan seseorang untuk keluar organisasi, yaitu evaluasi mengenai posisi seseorang saat ini berkenaan dengan ketidakpuasan dapat memicu keinginan seseorang untuk keluar dan mencari pekerjaan lain. Variabel keinginan berpindah berhubungan secara signifikan dengan dan dapat digunakan untuk meramalkan tingkat perputaran yang sesungguhnya seperti ditunjukkan studi-studi sebelumnya yang menggunakan variabel keinginan berpindah dan tingkat turnover sekaligus, dengan demikian, organisasi dapat mengevaluasi hasil studi sehubungan dengan tingkat perputaran sesungguhnya yang dihadapi. menyatakan bahwa keinginan untuk mengakhiri tugas atau meninggalkan organisasi berhubungan dengan rasa puas atau tidak puas individu terhadap pekerjaannya. Turnover menggambarkan pikiran individu untuk keluar, mencari pekerjaan di tempat lain, serta keinginan meninggalkan organisasi. Penyebab turnover antara lain pekerja memiliki kepuasan gaji, kepuasan kerja dan komitmen organisasi yang rendah atas pekerjaannya yang ada sekarang dan termotivasi untuk mencari pekerjaan lain. 10

18 Keinginan berpindah mencerminkan keinginan individu untuk meninggalkan organisasi dan mencari alternatif pekerjaan lain. Dalam studi yang dilakukan, variabel ini digunakan dalam cakupan luas meliputi keseluruhan tindakan penarikan diri (withdrawal cognitions) yang dilakukan karyawan. Tindakan penarikan diri menurut Abelson (1987) terdiri atas beberapa komponen yang secara simultan muncul dalam individu berupa adanya pikiran untuk keluar, keinginan untuk mencari lowongan pekerjaan lain, mengevaluasi kemungkinan untuk menemukan pekerjaan yang layak di tempat lain, dan adanya keinginan untuk meninggalkan organisasi. Abelson (1987) menyatakan bahwa sebagian besar karyawan yang meninggalkan organisasi karena alasan sukarela dapat dikategorikan atas perpindahan kerja sukarela yang dapat dihindarkan (avoidable voluntary turnover) dan perpindahan kerja sukarela yang tidak dapat dihindarkan (unvoidable voluntary turnover). Avoidable voluntary turnover dapat disebabkan karena alasan berupa gaji, kondisi kerja, atasan atau ada organisasi lain yang dirasakan lebih baik, sedangkan perpindahan kerja sukarela yang tidak dapat dihindarkan dapat disebabkan karena perubahan jalur karir atau faktor keluarga. Turnover Intentions yang dibahas dalam penelitian ini adalah dalam konteks model voluntary turnover ( sukarela ). Untuk mengukur adanya turnover dalam organisasi menurut Simamora (1996) digunakan rumus sebagai berikut : Tingkat Perputaran (turnover) = Jumlah yang keluar selama 1 periode x 100% Jumlah rata-rata karyawan selama 1 periode 11

19 Jumlah rata-rata karyawan selama 1 periode : Jumlah karyawan awal periode + Jumlah karyawan akhir periode Jumlah karyawan keseluruhan pada periode Berikut ini adalah tabel 2.1 yang berisikan tentang rangkuman literatur yang mendukung, kerangka pikir, hasil riset dan definisi turnover intention. Tabel 2.1 Daftar literatur Intensi Keluar Variabel Intensi Keluar Literatur Pendukung Abelson (1987) Lekatompessy (2003) Lum et al., (1998) Kerangka Pikir Teoritis dan Definisi Keinginan berpindah mencerminkan keinginan individu untuk meninggalkan organisasi dan mencari alternatif pekerjaan lain. Tindakan penarikan diri terdiri atas beberapa komponen yang secara simultan muncul dalam individu berupa adanya pikiran untuk keluar, keinginan untuk mencari lowongan pekerjaan lain, mengevaluasi kemungkinan untuk menemukan pekerjaan yang layak di ternpat lain, dan adanya keinginan untuk meninggalkan organisasi. Turnover lebih mengarah pada kenyataan akhir yang dihadapi organisasi berupa jumlaah karyawan yang meninggalkan organisasi. Keinginan berpindah mengacu pada hasil evaluasi individu mengenai kelanjutan hubungannya dengan organisasi dan belum ditunjukkan tindakan pasti meninggalkan organisasi. keinginan seseorang untuk keluar organisasi, yaitu evaluasi mengenai posisi seseorang saat ini berkenaan dengan ketidakpuasan dapat memicu keinginan seseorang untuk keluar dan mencari pekerjaan lain. 12

20 Mathis & Jackson (2001) Turnover Intention adalah proses dimana tenaga kerja meninggalkan organisasi dan harus ada yang menggantikannya. Simamora (1996) Turnover Intentions merupakan perpindahan (movement) melewati batas keanggotan dari sebuah organisasi. perpindahan kerja dalam hal ini adalh perpindahan secara sukarela yang dapat dihindarkan (avoidable voluntary turnover) dan perpindahan kerja sukarela yang tidak dapat dihindarkan (unvoidable voluntary turnover) Suwandi dan Indriantoro (1999) Sumber : dikembangkan untuk tesis, 2006 Turnover intentions diartikan (keinginan berpindah) mencerminkan keinginan individu untuk meninggalkan organisasi dan mencari alternatif pekerjaan lain Kepuasan Gaji (Pay Satisfaction) Keinginan untuk keluar dapat mengarah langsung pada turnover nyata, orang memutuskan untuk meninggalkan pekerjaan meskipun alternatif pekerjaan lain tidak tersedia atau secara tidak langsung, menyebabkan individu mencari pekerjaan lain yang lebih disukai. Alasan untuk mencari pekerjaan altematif lain di antaranya adalah kepuasan atas gaji yang diterima. Individu merasakan adanya rasa keadilan (equity) terhadap gaji yang diterima sehubungan dengan pekerjaan yang dilakukannya (Lum et al., 1998). Handoko, (1998) menyatakan bahwa perusahaan harus memperhatikan prinsip keadilan dalam penetapan kebijaksanaan pembayaran upah dan gaji. 13

21 Kepuasan atas gaji yang diterima didasarkan pada teori equity yang berkenaan dengan motivasi individu untuk bertindak dalam organisasi. Individu akan menilai rasio input terhadap outcome bagi tugas yang ada dan membandingkan dengan referent. Gaji dipandang sebagai bagian dari sistem yang mendukung yang digunakan oleh organisasi untuk memotivasi karyawan dengan memenuhi aturan dan peraturan. Bagi pekerja, gaji dipandang sebagai suatu outcome atau reward yang penting. Karyawan merasa puas dengan gajinya apabila sistem gaji dalam perusahaan tersebut mempertimbangan penentuan gaji juga tidak hanya memperhatikan prinsip Internally Equitable (keadilan di dalam perusahaan) yang dibuat berdasarkan azas keadilan tetapi juga harus mempunyai nilai yang kompetitif di pasar (Externally Equitable). Kepuasan gaji dapat diartikan bahwa seseorang akan terpuaskan dengan gajinya ketika persepsi terhadap gaji dan apa yang mereka peroleh sesuai dengan yang diharapkan. Beberapa penelitian mengidentifikasi aspek kepuasan yang ditemukan berhubungan dengan keinginan individu untuk meninggalkan organisasi meliputi kepuasan akan upah dan promosi Lum et al., (1998); Tett & Meyer (1993). Hellriegel & White, 1973; Koch & Steers, 1978; Kraut, 1975; Mobley et. al., 1978) pada Suwandi dan Indriantoro (1999) Berikut ini adalah Tabel 2.2 yang berisikan tentang rangkuman literatur yang mendukung, kerangka pikir dan definisi kepuasan gaji. 14

22 Tabel 2.2 Daftar literatur Kepuasan Gaji Variabel Literatur Pendukung Kerangka Pikir Teoritis dan Definisi Kepuasan Gaji Lum et al., (1999) Kepuasan gaji dapat diartikan bahwa seseorang akan terpuaskan dengan gajinya ketika persepsi terhadap gaji dan apa yang mereka peroleh sesuai dengan yang diharapkan. Beberapa penelitian mengidentifikasi aspek kepuasan yang ditemukan berhubungan dengan keinginan individu untuk meninggalkan organisasi meliputi kepuasan akan upah dan promosi (Hellriegel & White, 1973; Koch & Steers, 1978; Kraut, 1975; Mobley et. al., 1978) Kepuasan gaji dapat diartikan bahwa seseorang akan terpuaskan dengan gajinya ketika persepsi terhadap gaji dan apa yang mereka peroleh sesuai dengan yang diharapkan. Beberapa penelitian mengidentifikasi aspek kepuasan yang ditemukan berhubungan dengan keinginan individu untuk meninggalkan organisasi meliputi kepuasan akan Heneman dan Schwab (1988) pada Judge (1993) Sumber : dikembangkan untuk tesis, 2006 upah dan promosi kepuasan gaji merupakan konstruk kepuasan yang multidimensi yang terdiri atas empat subdimensi: tingkat gaji (pay level), struktur/pengelolaan gaji (pay structure and administration), peningkatan gaji (pay raise) dan tunjangan (benefit) Kepuasan Kerja Kepuasan kerja merupakan orientasi individu yang berpengaruh terhadap peran dalam bekerja dan karakteristik dari pekerjaanya. Handoko (1998), mendefinisikan bahwa kepuasan kerja adalah keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan dengan mana para karyawan 15

23 memandang pekerjaan mereka. Kepuasan kerja merupakan cermin perasaan seseorang terhadap pekerjaanya. Adapun Robbins (2001), mendefinisikan kepuasan kerja adalah suatu sikap umum seseorang individu terhadap pekerjaannya, selisih antara banyaknya ganjaran yang diterima seorang pekerja dan banyaknya yang mereka yakini seharusnya mereka terima. Penilaian (assesment) seorang karyawan terhadap puas atau tidak puas akan pekerjaannya merupakan penjumlahan yang rumit dari sejumlah unsur pekerjaaan yang diskrit (terbedakan atau terpisah satu sama lain ). Kepuasan kerja ditentukan oleh beberapa faktor yakni kerja yang secara mental menantang, kondisi kerja yang mendukung, rekan kerja yang mendukung, serta kesesuaian kepribadian dengan pekerjaan. Persepsi seseorang mungkin bukanlah merupakan refleksi konkrit yang lengkap tentang pekerjaan, dan masing-masing individu dalam situasi yang sama dapat memiliki pandangan yang berbeda. Kepuasan kerja juga dihubungkan negatif dengan keluarnya karyawan (turnover intention) tetapi faktor-faktor lain seperti kondisi pasar kerja, kesempatan kerja alternatif, dan panjangnya masa kerja merupakan kendala yang penting untuk meninggalkan pekerjaan yang ada (Robbins, 2001). Adapun menurutnya faktor-faktor yang mendorong kepuasan kerja adalah : 1. Kerja yang secara mental menantang. 2. Kondisi kerja yang mendukung. 3. Rekan sekerja yang mendukung. 4. Kesesuaian kepribadian dengan pekerjaan. 16

KONTRIBUSI KEPUASAN KERJA DAN IKLIM ORGANISASI TERHADAP KOMITMEN KARYAWAN

KONTRIBUSI KEPUASAN KERJA DAN IKLIM ORGANISASI TERHADAP KOMITMEN KARYAWAN KONTRIBUSI KEPUASAN KERJA DAN IKLIM ORGANISASI TERHADAP KOMITMEN KARYAWAN Bayu Aktami Mahasiswa Program Magister Psikologi Universitas Gunadarma bayu_aktami@yahoo.com ABSTRAK Penelitian ini meneliti tentang

Lebih terperinci

PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. X

PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. X PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. X SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat mencapai gelar Sarjana Psikologi Oleh : Eko Agung Gumilar NIM:

Lebih terperinci

TESIS PENGARUH KEWAJARAN HARGA, CITRA PERUSAHAAN TERHADAP KEPUASAN DAN LOYALITAS PENGGUNA JASA PENERBANGAN DOMESTIK GARUDA INDONESIA DI DENPASAR

TESIS PENGARUH KEWAJARAN HARGA, CITRA PERUSAHAAN TERHADAP KEPUASAN DAN LOYALITAS PENGGUNA JASA PENERBANGAN DOMESTIK GARUDA INDONESIA DI DENPASAR TESIS PENGARUH KEWAJARAN HARGA, CITRA PERUSAHAAN TERHADAP KEPUASAN DAN LOYALITAS PENGGUNA JASA PENERBANGAN DOMESTIK GARUDA INDONESIA DI DENPASAR NI PUTU CEMPAKA DHARMADEWI ATMAJA PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PENGARUH KOMPENSASI DAN LINGKUNGAN KERJA NON FISIK TERHADAP DISIPLIN DAN KINERJA KARYAWAN HOTEL NIKKI DENPASAR

PENGARUH KOMPENSASI DAN LINGKUNGAN KERJA NON FISIK TERHADAP DISIPLIN DAN KINERJA KARYAWAN HOTEL NIKKI DENPASAR TESIS PENGARUH KOMPENSASI DAN LINGKUNGAN KERJA NON FISIK TERHADAP DISIPLIN DAN KINERJA KARYAWAN HOTEL NIKKI DENPASAR I MADE YUSA DHARMAWAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2011 TESIS PENGARUH

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN UPAH TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. DADIMULYO SEJATI GENENG KABUPATEN NGAWI

ANALISIS PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN UPAH TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. DADIMULYO SEJATI GENENG KABUPATEN NGAWI ANALISIS PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN UPAH TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. DADIMULYO SEJATI GENENG KABUPATEN NGAWI Oleh : Rachmawati Koesoemaningsih Fakultas Ekonomi Universitas Soerjo Ngawi

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH HARGA, KUALITAS PRODUK, DAN KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN

ANALISIS PENGARUH HARGA, KUALITAS PRODUK, DAN KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN ANALISIS PENGARUH HARGA, KUALITAS PRODUK, DAN KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN (Studi pada Waroeng Spesial Sambal cabang Lampersari Semarang) SKRIPSI Diajikan sebagai salah satu syarat untuk

Lebih terperinci

BUKU AJAR MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA. Oleh : Tim Dosen Mata kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia Program Studi Teknik Industri

BUKU AJAR MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA. Oleh : Tim Dosen Mata kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia Program Studi Teknik Industri BUKU AJAR MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA Oleh : Tim Dosen Mata kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Wijaya Putra 2009 KATA PENGANTAR Mata kuliah

Lebih terperinci

PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN PROFESIONALISME GURU TERHADAP KINERJA GURU SEKOLAH DASAR NEGERI DI KECAMATAN PAGUYANGAN KABUPATEN BREBES

PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN PROFESIONALISME GURU TERHADAP KINERJA GURU SEKOLAH DASAR NEGERI DI KECAMATAN PAGUYANGAN KABUPATEN BREBES PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN PROFESIONALISME GURU TERHADAP KINERJA GURU SEKOLAH DASAR NEGERI DI KECAMATAN PAGUYANGAN KABUPATEN BREBES TESIS Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Pada Universitas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. beberapa peneliti sebelumnya. Maka peneliti juga diharuskan untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. beberapa peneliti sebelumnya. Maka peneliti juga diharuskan untuk BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Hasil-hasil Penelitian Terdahulu Penelitian ini juga pernah di angkat sebagai topik penelitian oleh beberapa peneliti sebelumnya. Maka peneliti juga diharuskan untuk mempelajari

Lebih terperinci

Kepuasan Kerja dan Kesejahteraan Psikologis Karyawan

Kepuasan Kerja dan Kesejahteraan Psikologis Karyawan TENGGARA, ZAMRALITA, DAN SUYASA Phronesis Jurnal Ilmiah Psikologi Industri dan Organisasi 2008, Vol. 10, No. 1, 96-115 Kepuasan Kerja dan Kesejahteraan Psikologis Karyawan Henry Tenggara, Zamralita, &

Lebih terperinci

PENGARUH PROMOSI, HARGA DAN INOVASI PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA BATIK TULIS KARANGMLATI DEMAK SKRIPSI

PENGARUH PROMOSI, HARGA DAN INOVASI PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA BATIK TULIS KARANGMLATI DEMAK SKRIPSI PENGARUH PROMOSI, HARGA DAN INOVASI PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA BATIK TULIS KARANGMLATI DEMAK SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Pada Universitas Negeri Semarang Oleh Agus Susanto

Lebih terperinci

JSM (Jurnal Sains Manajemen) ISSN : 2302-1411 Program Magister Sains Manajemen UNPAR Volume II, Nomor 2, September 2013

JSM (Jurnal Sains Manajemen) ISSN : 2302-1411 Program Magister Sains Manajemen UNPAR Volume II, Nomor 2, September 2013 Pengaruh Tingkat Pendidikan, Pengalaman Kerja, Dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Melalui Disiplin Kerja Karyawan Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Kalimantan Tengah Juni Dwi Astono Email : Junidwiastono@yahoo.com

Lebih terperinci

PENGARUH BIAYA PRODUKSI, BIAYA PEMASARAN DAN GAJI KARYAWAN TERHADAP HASIL PENJUALAN PADA ANGGREK CATERING DI KOTA SEMARANG

PENGARUH BIAYA PRODUKSI, BIAYA PEMASARAN DAN GAJI KARYAWAN TERHADAP HASIL PENJUALAN PADA ANGGREK CATERING DI KOTA SEMARANG i PENGARUH BIAYA PRODUKSI, BIAYA PEMASARAN DAN GAJI KARYAWAN TERHADAP HASIL PENJUALAN PADA ANGGREK CATERING DI KOTA SEMARANG SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi pada Universitas Negeri Semarang

Lebih terperinci

ANALISIS DAYA SAING DAERAH DI JAWA TENGAH

ANALISIS DAYA SAING DAERAH DI JAWA TENGAH ANALISIS DAYA SAING DAERAH DI JAWA TENGAH (Studi Kasus: Kota Semarang, Kota Salatiga, Kota Surakarta, Kota Magelang, Kota Pekalongan, dan Kota Tegal Tahun 2009-2011) Diajukan sebagai salah satu syarat

Lebih terperinci

ABSTRAK ABSTRACT. Keywords: transformational leadership, organizational citizenship behavior, quality of work life, and commitment organizational.

ABSTRAK ABSTRACT. Keywords: transformational leadership, organizational citizenship behavior, quality of work life, and commitment organizational. Kepemimpinan Transformasional dan Pengaruhnya Terhadap Kepuasan atas Kualitas Kehidupan Kerja, Komitmen Organisasi, dan Perilaku Ekstra Peran: Studi pada Guru-Guru SMU di Kota Surabaya Thomas Stefanus

Lebih terperinci

DAMPAK PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK TERHADAP KINERJA BANK UMUM SYARIAH. SRI WIDYASTUTI Fakultas Ekonomi Universitas Pancasila Jakarta

DAMPAK PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK TERHADAP KINERJA BANK UMUM SYARIAH. SRI WIDYASTUTI Fakultas Ekonomi Universitas Pancasila Jakarta DAMPAK PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK TERHADAP KINERJA BANK UMUM SYARIAH SRI WIDYASTUTI Fakultas Ekonomi Universitas Pancasila Jakarta ABSTRACT Implementation of Good Corporate Governance in

Lebih terperinci

PENERAPAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI TOLOK UKUR PENGUKURAN KINERJA

PENERAPAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI TOLOK UKUR PENGUKURAN KINERJA PENERAPAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI TOLOK UKUR PENGUKURAN KINERJA (Studi Kasus Pada RSUD Tugurejo Semarang) SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat Untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pada Program

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN HARGA, PELAYANAN DAN FASILITAS PENDUKUNG TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA PT. SEMEN TONASA KABUPATEN PANGKEP

ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN HARGA, PELAYANAN DAN FASILITAS PENDUKUNG TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA PT. SEMEN TONASA KABUPATEN PANGKEP Rizki Dharma : Alumni Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin Makassar 1 ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN HARGA, PELAYANAN DAN FASILITAS PENDUKUNG TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA PT. SEMEN TONASA KABUPATEN

Lebih terperinci

SKRIPSI. Disusun oleh : Wahyu Rachmadi NIM. 12030110141177

SKRIPSI. Disusun oleh : Wahyu Rachmadi NIM. 12030110141177 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi Wajib Pajak Orang Pribadi Atas Perilaku Penggelapan Pajak (Studi Empiris Pada Wajib Pajak Terdaftar di KPP Pratama Semarang Candisari) SKRIPSI Diajukan sebagai

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Program Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro

SKRIPSI. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Program Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro ANALISIS PENGARUH WORD OF MOUTH, KUALITAS LAYANAN, KUALITAS PRODUK, DAN LOKASI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN (Studi pada Toko LEO Fashion Karangjati Kabupaten Semarang) SKRIPSI Diajukan sebagai

Lebih terperinci

Studi Experimen pada Satuan Polisi Pamong Praja Pemerintah Daerah Khusus Ibukota Jakarta. AGUS SUTIYONO No. Reg. 7627070790

Studi Experimen pada Satuan Polisi Pamong Praja Pemerintah Daerah Khusus Ibukota Jakarta. AGUS SUTIYONO No. Reg. 7627070790 0 PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI (COMPETENCE BASE EDUCATION AND TRAINING) DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PETUGAS SATUAN POLISI PAMONG PRAJA Studi Experimen pada Satuan Polisi

Lebih terperinci

PENGAMBILAN KEPUTUSAN MAHASISWA DALAM MEMILIH PERGURUAN TINGGI SWASTA DI SULAWESI SELATAN

PENGAMBILAN KEPUTUSAN MAHASISWA DALAM MEMILIH PERGURUAN TINGGI SWASTA DI SULAWESI SELATAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN MAHASISWA DALAM MEMILIH PERGURUAN TINGGI SWASTA DI SULAWESI SELATAN An Analysis of Student s Decision Making to Choose Private Universities in South Sulawes Jamaluddin Sawaji, Djabir

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Harga adalah bagian penting dan tidak bisa dipisahkan dari marketing mix

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Harga adalah bagian penting dan tidak bisa dipisahkan dari marketing mix BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kerangka Teoritis 2.1.1. Harga 2.1.1.1. Pengertian Harga Harga adalah bagian penting dan tidak bisa dipisahkan dari marketing mix (bauran pemasaran). Oleh karena itu setiap kali

Lebih terperinci

PENGARUH LATAR BELAKANG PENDIDIKAN DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP ETOS KERJA KARYAWAN BANK BNI SYARIAH KANTOR CABANG KEDIRI

PENGARUH LATAR BELAKANG PENDIDIKAN DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP ETOS KERJA KARYAWAN BANK BNI SYARIAH KANTOR CABANG KEDIRI PENGARUH LATAR BELAKANG PENDIDIKAN DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP ETOS KERJA KARYAWAN BANK BNI SYARIAH KANTOR CABANG KEDIRI SKRIPSI Oleh AYUK WAHDANFIARI ADIBAH NIM. 3223103015 JURUSAN PERBANKAN SYARIAH

Lebih terperinci

PENGARUH KEPUASAN, KEPERCAYAAN DAN HARGA TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN PADA GREEN PRODUCT. (Studi Kasus pada Masyarakat Bengkulu yang Menggunakan Produk

PENGARUH KEPUASAN, KEPERCAYAAN DAN HARGA TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN PADA GREEN PRODUCT. (Studi Kasus pada Masyarakat Bengkulu yang Menggunakan Produk PENGARUH KEPUASAN, KEPERCAYAAN DAN HARGA TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN PADA GREEN PRODUCT. (Studi Kasus pada Masyarakat Bengkulu yang Menggunakan Produk Elektronik Lampu Hemat Energi) OLEH : REZAH PAHLEVI

Lebih terperinci

BAB II TELAAH PUSTAKA. pengaturan peranan manusia dalam mewujudkan tujuan yang optimal. Pengaturan

BAB II TELAAH PUSTAKA. pengaturan peranan manusia dalam mewujudkan tujuan yang optimal. Pengaturan BAB II TELAAH PUSTAKA A. Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen sumber daya manusia adalah bagian dari manajemen. Oleh karena itu, teori-teori manajemen umum menjadi dasar pembahasan mengenai pengaturan

Lebih terperinci

Universitas Tarumanagara. Abstract

Universitas Tarumanagara. Abstract MODEL KAUSALITAS CRITICAL SUCCESS FACTORS DALAM IMPLEMENTASI SISTEM ENTERPRISE RESOURCE PLANNING GUNA MEMBERIKAN NET BENEFIT BAGI PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN PARTIAL LEAST SQUARE F.X. KURNIAWAN TJAKRAWALA

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI SURAKARTA

PENGEMBANGAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI SURAKARTA PENGEMBANGAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI SURAKARTA TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Memperoleh Sebutan Vokation Ahli Madya ( A.Md

Lebih terperinci

KEMAMPUAN LABA DAN ARUS KAS DALAM MEMPREDIKSI LABA DAN ARUS KAS MASA MENDATANG

KEMAMPUAN LABA DAN ARUS KAS DALAM MEMPREDIKSI LABA DAN ARUS KAS MASA MENDATANG KEMAMPUAN LABA DAN ARUS KAS DALAM MEMPREDIKSI LABA DAN ARUS KAS MASA MENDATANG SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Program Sarjana Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

Rini Handayani Staf Pengajar STIE Atma Bhakti Surakarta Email: candipram@yahoo.com ABSTRAK

Rini Handayani Staf Pengajar STIE Atma Bhakti Surakarta Email: candipram@yahoo.com ABSTRAK Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Pemanfaatan Sistem Informasi dan Penggunaan Sistem Informasi (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta) Rini Handayani Staf Pengajar

Lebih terperinci