BAB I PENDAHULUAN. Mulyana (2005:1) mengatakan w acana adalah unsur kebahasaan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. Mulyana (2005:1) mengatakan w acana adalah unsur kebahasaan"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mulyana (2005:1) mengatakan w acana adalah unsur kebahasaan yang terlengkap dan paling kompleks. Satuan pendukung kebahasaanya meliputi fonem, morfem, kata, klausa, frasa, kalimat, paragraf atau karangan utuh. Namun, wacana pada umumnya juga bersifat pragmatis. Douglas (1976:266) mengat akan bahwa wacana dalam bahasa Sanskerta artinya berucap. Jadi, wacana dapat diartikan sebagai perkataan atau tuturan. Webster (1983:522, via Mulyana, 2005:4) memperluas makna wacana menjadi beberapa hal, yakni komunikasi kata-kata, ekspresi gagasan-gagasan, risalah tulis, dan ceramah. Salah satu bentuk wacana lisan atau tulisan adalah wacana lirik lagu yang merupakan wacana untuk menghibur, menasihati, dan memotivasi. Adapun objek yang dijadikan penelitian adalah lirik lagu Sheila on 7 atau yang selanjutnya disebut SO7. Grup musik yang terbentuk pada 18 Mei 1996 di Yogyakarta ini fenomenal dengan album pertamanya berjudul Sheila On 7 yang dirilis pada tahun Para personelnya terdiri dari Duta, Adam, Eross, Sakti, dan Anton. Namun, pada tahun 2004 dan 2006, Anton yang berposisi sebagai drummer dan Sakti yang berposisi sebagai gitaris memutuskan untuk keluar dari SO7. 1

2 2 Di awal kemunculannya, SO7 menjadi grup musik yang menyita perhatian masyarakat dengan karya-karyanya yang fenomenal. Karya-karya tersebut terdiri atas lirik lagu yang diciptakan pada tahun 1999 album Sheila On 7 (Kita, Jap, Dan, Anugerah Terindah Yang Pernah Kumiliki), pada tahun 2000 album Kisah Klasik Untuk Masa Depan (Sahabat Sejati, Sephia, Bila Kau Tak Disampingku, Tunggu Aku di Jakarta, Sebuah Kisah Klasik Untuk Masa Depan, Temani Aku, Tunjuk Satu Bintang), pada tahun 2002 album 07 Des (Seberapa Pantas, Bapak-Bapak, Pria Kesepian, Saat Aku Lanjut Usia, Terima Kasih Bijaksana), pada tahun 2004 album Pejantan Tangguh (Pejantan Tangguh, Itu Aku, Pemuja Rahasia, Generasi Patah Hati, Khaylila Songs). Album-album berikutnya tidak begitu menyita perhatian masyarakat, tetapi terdapat beberapa lirik lagu yang difavoritkan. Misalnya, album 507 (Radio, Ingin Pulang, Cahaya Terang, Bingkisan Tuhan), album Menentukan Arah (Betapa, Yang Terlewatkan), album Berlayar (Hujan Turun, Pasti Ku Bisa, Hari Bersamanya, Have Fun, Berlayar Denganku, Kamus Hidupku), album 30 Hari Mencari Cinta (Melompat Lebih Tinggi, Berhenti Berharap), album The Very Best (Jalan Terus, Bertahan Disana, Untuk Perempuan, Sekali Lagi). Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa dipilihnya topik penelitian ini karena beragamnya lirik lagu SO7 yang difavoritkan dan memiliki kesan bagi penikmat. Lirik lagu juga menarik untuk dikaji secara kebahasaan karena dapat memunculkan wujud kreativitas bahasa yang dimanfaatkan oleh pencipta lirik lagunya. Selain itu, belum ada penelitian yang membahas unsur wacana dalam lirik

3 3 lagu SO7. Oleh karena itu, penelitian yang mengkaji unsur wacana ini diberi judul Unsur Wacana Lirik Lagu Sheila On Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut. 1. Apa sajakah unsur internal yang terdapat dalam wacana lirik lagu SO7? 2. Bagaimanakah unsur eksternal yang terdapat dalam wacana lirik lagu SO7? 3. Mengapa muncul tema-tema tertentu dalam wacana lirik lagu SO7? 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini yaitu: 1. memaparkan unsur internal wacana lirik lagu SO7, 2. memaparkan unsur eksternal wacana lirik lagu SO7, 3. mengungkapkan kemunculan tema-tema tertentu dalam wacana lirik lagu SO Manfaat Penelitian Penelitian ini memiliki dua manfaat, yakni manfaat teoretis dan praktis. Secara teoretis penelitian ini menambah perbendaharaan kajian wacana dalam bidang linguistik. Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan mengenai analisis wacana lirik lagu, khususnya mengenai analisis unsur internal dan eksternal serta tema dalam lirik lagu SO7.

4 4 1.5 Tinjauan Pustaka Kajian mengenai lirik lagu antara lain dilakukan oleh Nataliawaty (2002) dengan skripsinya yang berjudul Penggemar Setia Sheila On 7 Studi Tentang Fanatisme dan Pengidolaan Public Figure yang mengungkapkan tentang penggemar fanatik terhadap SO7. Penggemar menjadikan SO7 sebagai grup musik favoritnya karena SO7 memiliki citra atau hal menarik dibandingkan band lainnya. Penelitian lain mengenai lirik lagu juga dilakukan oleh Herwin (2012). Skripsinya berjudul Makna Relasi Tematik Lirik-Lirik Lagu dalam Album Karya Padi Analisis Semiotika Riffaterre. Penelitian ini mengungkapkan bahwa lirik-lirik Padi memiliki relasi tematik. Dengan menitikberatkan pada hasil analisis semiotika yang menemukan enam tema besar, di antaranya tema seseorang yang tidak mampu memiliki sesuatu yang diinginkan, seseorang yang kehilangan sesuatu yang dicintai, seseorang yang terjerumus dalam hal-hal buruk dan ketakutan, seseorang mengalami perasaan terlahir kembali karena cinta, cinta dalam kehidupan, dan hidup dengan cinta untuk mewujudkan harmoni. Kemudian tema-tema besar tersebut dianalisis dengan relasi tematik sehingga menghasilkan tiga proses kehidupan. Proses tersebut meliputi permasalahan dalam kehidupan, proses pembelajaran kehidupan, dan penyelesaian masalah hidup saling berbagi dengan cinta. Skripsi selanjutnya adalah skripsi yang dibuat oleh Mahmud (2010) dengan judul skripsi Kumpulan Lirik Lagu Mengakar ke Bumi Menggapai ke Langit Jilid 4 Karya Taufiq Ismail: Analisis Unsur-Unsur Kebahasaan dan Latar Belakang

5 5 Sosiobudaya Penyair. Skripsi ini bertujuan untuk menemukan hubungan antara unsur-unsur kebahasaan lirik-lirik lagu dengan latar belakang sosiobudaya penyair. Unsur-unsur kebahasaan ditunjukan dengan adanya diksi, gaya naratif, serta pengulangan kata dan bunyi (repetisi, asonansi, dan aliterasi). Adapun latar belakang sosiobudaya penyair diungkapkan dengan menjelaskan kehidupan Taufiq Ismail yang keras, penuh dengan konflik. Namun, Taufiq Ismail beruntung berada di lingkungan yang tepat. Lingkungan yang mempengaruhi pola pikir, sekaligus menguatkan mentalnya. Taufiq Ismail berada dalam lingkungan agamis yang secara langsung mendidik pola pikirnya untuk lebih mengarah kepada hal-hal religius. Untuk penelitian ini, Mahmud menggunakan teori sosiologi sastra. Teori tersebut diaplikasikan dengan menggunakan metode dialektik untuk menempatkan karya yang lebih besar, yaitu struktur sosialnya. Putri (2012) dengan skripsi yang berjudul Wacana Lagu Haddad Alwi memberikan referensi tambahan mengenai lirik lagu yang dianalisis dalam bidang linguistik. Penelitian ini menghasilkan beberapa aspek kebahasaan pada wacana lagu Haddad Alwi, yang meliputi fonologi dengan penghilangan fonem, persajakan, asonansi, dan proses aliterasi. Morfologi dengan proses penghilangan afiks, reduplikasi, dan pemajemukan. Sintaksis dengan kalimat inverse, kalimat majemuk tanpa hubung, partikel-lah, penggunaan kalimat tanya beserta jawaban pada satu bait. Semantik dengan penggunaan antonim dan sinonim dalam satu bait. Selain aspek kebahasaan, skripsi ini juga membahas pilihan kata, gaya bahasa, dan tema. Gaya bahasa lebih menekankan pada gaya bahasa berdasarkan kalimat, gaya bahasa

6 6 berdasarkan langsung tidaknya makna, gaya bahasa retoris, serta penggunaan bahasa asing, sedangkan tema dijelaskan pada bab tersendiri yang menghasilkan beberapa tema sebagai hasil penelitian terhadap wacana lagu Haddad Alwi. Tema yang berhasil diungkapkan adalah tema pujian, tema pengetahuan terhadap bulan, tema pengharapan, dan tema nasihat. Penelitian Prihantoro (2007) yang berjudul Analisis Gaya Bahasa, Lirik Lagu Album Rieka Roslan Bercerita Karya Rieka Roslan, meliputi gaya kalimat, gaya kata, dan gaya bunyi, gaya bunyi terdiri atas kiasan bunyi, sajak, orkestra, dan irama. Gaya kata terdiri atas gaya bentuk kata (morfologi), arti kata (semantik), diksi, dan bahasa kiasan. Gaya kalimat terdiri atas gaya bentuk kalimat dan sarana retorika. Dengan menyamakan antara puisi dan lirik lagu. Prihantoro mengungkapkan dua permasalahan. Pertama, jenis gaya apa saja yang terdapat pada lirik lagu. Kedua, apakah efek kepuitisan yang timbul akibat gaya bahasa. Penelitian ini memanfaatkan media internet sebagai pencarian informasi untuk memperkuat penulisannya. Salah satu bukti informasi yang tercantum adalah adanya kutipan informasi dari pengamat musik ternama, yakni Bens Leo. Selanjutnya penelitian Anggravni (2005) yang diberi judul Bahasa Lirik Lagu Remaja: Studi kasus pada lirik lagu-lagu Jamrud. Permasalahan yang diangkat meliputi, morfologi, sintaksis, partikel-lah, kalimat invers, pilihan kata, gaya bahasa, dan ragam bahasa. Skripsi Anggravni ini dijelaskan dalam tiga bab. Bab pertama, meliputi bahasa dalam lagu, fonologi, morfologi, sintaksis, pilihan kata, dan gaya bahasa. Bab kedua adalah analisis komponen tutur dalam lagu-lagu Jamrud yang

7 7 meliputi latar dan suasana, peserta tutur, tujuan tuturan, bentuk dan isi tuturan, nada bicara, instrument, norma, dan genre. Bab ketiga adalah analisis kebahasaan, meliputi ciri fonologis yang menghasilkan ciri segmental, penghilangan bunyi dan kontraksi, pengucapan deretan bukan diftong, pengucapan vokal yang menyimpang, rima, asonansi, aliterasi, ciri suprasegmental, hubungan tekanan bahasa Indonesia dengan tekanan musik. Setelah fonologis ditemukan pula ciri morfologis, ciri sintaksis, pilihan kata, gaya bahasa, dan pemakaian bahasa. Ciri sintaksis yang menjelaskan pemakaian partikel-lah dan kalimat invers. Pilihan kata menjelaskan makna konotatif, pemakaian bahasa slang, pemakaian dialek, pemakaian bahasa asing, pemakaian istilah asing, pemakaian istilah pornografi. Gaya bahasa menjelaskan persamaan atau simile, metafora, ironi, sarkasme, dan sinisme. Pemakaian bahasa lebih pada transkrip yang menyertai CD/kaset Jamrud dan mengungkapkan pelafalan secara penuh, pelafalan sebagian, dan pelafalan sesuai transkrip. Susilowati (2000) dalam skripsi yang berj udul Bulan Dibuai Awan, Puisi- Puisi Pilihan Katon Bagaskara: Analisis Strukturalisme Semiotik membahas analisis unsur-unsur kepuitisan puisi bulan dibuai awan dengan menggunakan bunyi (persajakan, orkestrasi bunyi, simbolik bunyi), kata (diksi dan kosaka ta), faktor ketatabahasaan, bahasa kiasan (simile, personifikasi, metafora, sinekdoke, metonimi), citraan (penglihatan, pendengaran, gerak) dan sarana retorika (repetisi dan hiperbola). Bab tiga membahas analisis semiotik puisi bulan dibuai awan yang menjelaskan teori berupa sajak dengan pembacaan heuristik dan hermeneutik. Penelitian tersebut memilih lirik lagu sebagai bahan topik penelitian dengan kajian teori stilistika.

8 8 Berdasarkan tinjauan pustaka di atas diketahui bahwa penelitian mengenai lirik lagu sudah beberapa kali dilakukan. Namun, penelitian yang membahas lirik lagu SO7 berdasarkan unsur wacana belum pernah dilakukan dan ditemukan. Oleh sebab itu, peneliti memilih lirik lagu SO7 sebagai bahan kajian dengan menggunakan teori linguistik kajian wacana untuk menganalisis lirik lagunya. 1.6 Landasan Teori Wacana Wacana merupakan unsur kebahasaan yang relatif kompleks dan terlengkap. Satuan pendukung kebahasaannya meliputi fonem, morfem, kata, klausa, frasa, kalimat, dan paragraf, hingga karangan utuh (Mulyana, 2005:1). Mulyana (2005:2) berpendapat bahwa p enelitian tentang wacana masih membahas pada persoalan kebahasaan secara internal dan gramatikal. Tampaknya belum ada penelitian yang mencoba mengeksplorasi wacana dari segi eksternalnya, seperti hubungan wacana dengan persoalan sosial, lingkungan, psikologis, ekonomi, antropologi, dan hubungan interdisipliner lainnya. Wacana yang sesungguhnya adalah wacana lisan, yaitu suatu tuturan yang langsung disampaikan secara verbal. Sementara wacana tulis itu sendiri sebenarnya adalah wacana turunan yang lebih mirip dengan wacana dokumentasi (Mulyana, 2005:2).

9 9 Istilah wacana berasal dari bahasa Sanskerta wac/wak/vak, artinya berkata, berucap (Douglas, 1976:266). Kata wacana dapat dikatakan sebagai perkataan dan tuturan (Mulyana, 2005:3). Sebagaimana yang sudah diuraikan, wacana dikenalkan dan digunakan sebagai terjemahan dari istilah bahasa Inggris discourse. Webster (1983:552) memperluas makna discourse sebagai berikut: (1) komunikasi kata, (2) ekspesi gagasan-gagasan, (3) risalah tulis, ceramah dan sebagainya. Penjelasan tersebut mengisyaratkan bahwa discourse berkaitan dengan kata, kalimat, atau ungkapan komunikatif, baik secara lisan maupun tulis. Kriteria yang relatif menentukan dalam wacana adalah keutuhan maknanya. Anton M. Moeliono (1988:334) mengatakan bahwa wacana adalah rentetan kalimat yang menghubungkan proposisi satu dengan yang lainnya dalam kesatuan makna. Selain itu, wacana juga berarti satuan bahasa terlengkap, dalam hirarki kebahasaan merupakan satuan gramatikal tertinggi dan terbesar. Wacana dapat direalisasikan dalam bentuk kata, kalimat, paragraf, atau karangan utuh yang membawa amanat lengkap (Harimurti Kridalaksana, 1984:208). H.C Tarigan (1987:27) mengemukakan bahwa wacana adalah satuan bah asa yang paling lengkap, lebih tinggi dari klausa dan kalimat, memiliki kohesi dan koherensi yang baik, memiliki awal dan akhir yang jelas, berkesinambungan, dan disampaikan secara lisan atau tertulis. Jadi suatu kalimat atau rangkaian kalimat, misalnya, dapat disebut sebagai wacana atau bukan wacana tergantung pada keutuhan unsur-unsur makna dan konteks yang melingkupinya.

10 Lirik Lagu sebagai Wacana Dari sudut pandang linguistik, wacana adalah suatu rangkaian bahasa (khususnya lisan) yang lebih luas dari kalimat (Cystal 1985:96, via Wijana dan Rohmadi, 2011:68). Wacana merupakan rekaman kebahasaan yang utuh tentang peristiwa komunikasi. Apapun bentuknya, wacana selalu memuat penyapa (pembicara) dan pesapa (pendengar). Dalam wacana lisan penyapa adalah pembicara, sedangkan pesapa adalah pendengar. Dalam wacana tulis penyapa adalah penulis, sedangkan pesapa adalah pembaca (Wijana dan Rohmadi, 2011:72). Wacana tulis disebut teks, sedangkan wacana lisan harus ditranskripsikan terlebih dahulu dalam bentuk tulisan sebelum di analisis. Pada dasarnya analisis wacana membahas dan menginterpretasikan pesan atau makna yang dimaksud pesapa dan penyapa. Guy Cook menyatakan tiga hal yang sentral dalam pengertian analisis wacana, yakni teks, konteks, dan wacana. Teks adalah semua bentuk bahasa, bukan kata-kata yang tercetak di lembar kertas, tetapi juga semua jenis ekspresi komunikasi, ucapan, musik, gambar, efek suara, citra, dan sebagainya. Teks media yang menunjuk pada suatu teknologi memungkinkan untuk memproduksi wacana dalam bentuk teks. Suara, musik, dan berbagai hal lain hasil produksi teknologi tersebut dapat disebut sebagai teks. Mengacu pada beberapa pandangan tersebut, disimpulkan bahwa lirik lagu dapat dikategorikan sebagai wacana (Wijana dan Rohmadi, 2011:73).

11 Struktur Wacana Lirik Lagu SO7 Suatu wacana dituntut memiliki keutuhan struktur yang dibangun oleh komponen-komponen yang terjalin di dalam suatu organisasi kewacanaan. Organisasi inilah yang disebut sebagai struktur wacana. Mulyana (2005:25) menyatak an bahwa sebagai sebuah organisasi, struktur wacana dapat dijelaskan bagian-bagiannya. Misalnya, struktur wacana dalam lagu yang diawali dari Judul verse, chorus, reff/reffain, bridge dan ending. Sedangkan struktur wacana dalam lirik lagu SO7 satuan kebahasaannya meliputi morfem, kata, frasa, dam kalimat sebagai hasil pengekspresian pencipta melalui bahasa yang diungkapkan. Tiap kajian wacana akan selalu mengaitkan unsurunsur satuan kebahasaan yang di bawahnya, seperti fonem, morfem, kata, frasa, klausa, atau kalimat (Mulyana, 2005:6) Unsur Wacana Wacana memiliki dua unsur pendukung utama, yaitu unsur dalam (internal) dan unsur luar (eksternal). Unsur internal berkaitan dengan aspek formal kebahasaan, sedangkan unsur eksternal berkenaan dengan hal-hal di luar wacana (Mulyana, 2005:7).

12 Unsur Internal Wacana Unsur internal merupakan wacana yang terdiri atas satuan kata yang berposisi sebagai kalimat. Untuk menjadi satuan wacana yang besar, satuan kata dan kalimat tersebut akan bertalian, dan bergabung membentuk wacana (Mulyana, 2005:7). Mulyana (2005:8) mengungkapkan bahwa kata merupakan bagian dari kalimat apabila dilihat dari stuktur yang lebih besar. Kalimat selalu dijadikan sebagai susunan yang terdiri dari beberapa kata yang bergabung menjadi satu pengertian dengan intonasi. Dalam konteks analisis wacana, kata atau kalimat yang berposisi sebagai wacana diisyaratkan memiliki kelengkapan makna, informasi, dan konteks tuturan yang jelas serta mendukung. Sementara itu, berdasarkan aspek semantiknya, kalimat memiliki makna sebagai serangkaian kata yang menyatakan pikiran dan gagasan yang lengkap serta logis (Gie dan Widyamartaya dalam Mulyana, 2005:8). Kebermaknaan suatu kalimat ditentukan oleh ketergantungannya terhadap makna kalimat lain yang menjadi rangkaiannya. Kata atau kalimat dikatakan bermakna karena mengandaikan adanya unsur lain yang menjadi pasangan ketergantungannya. Dalam pandangan wacana, setiap kalimat adalah bagian dari keseluruhan struktur yang lebih besar ( Mulyana, 2005:8). Unsur semantik yang terdapat dalam unsur internal lirik lagu SO7 adalah pilihan kata. Menurut Keraf (1987:24) pilihan kata mencakup pengertian kata-kata mana yang dipakai untuk menyampaikan suatu gagasan dan membentuk pengelompokkan kata-kata yang tepat atau menggunakan

13 13 ungkapan-ungkapan yang tepat, serta gaya mana yang paling baik digunakan dalam situasi tertentu untuk menghasilkan keindahan. Dalam penelitian lirik lagu SO7, pilihan kata yang digunakan berupa bahasa kiasan. Bahasa kiasan yang digunakan meliputi simile, metafora, personifikasi, epitet dan metonimi Unsur Eksternal Wacana Unsur eksternal (unsur luar) wacana adalah sesuatu yang menjadi bagian dari wacana, namun tidak terlihat secara eksplisit. Sesuatu itu berada di luar satuan lingual wacana. Kehadirannya berfungsi sebagai pelengkap keutuhan wacana (Mulyana, 2001:11). Sementara itu, Wijana dan Rohmadi (2011:3 4) mengungkapkan bahwa linguistik merupakan ilmu kajian bahasa yang memiliki berbagai cabang. Cabangcabang itu di antaranya fonologi, morfologi, sintaksis, dan semantik. Berbeda dengan fonologi, morfologi, sintaksis, semantik yang mempelajari struktur bahasa secara internal. Pragmatik adalah cabang ilmu bahasa yang mempelajari struktur bahasa secara eksternal, yaitu bagaimana satuan kebahasaan itu digunakan di dalam komunikasi. Semantik dan pragmatik adalah cabang-cabang yang menelaah maknamakna satuan lingual. Makna yang dipelajari secara semantik adalah makna yang bebas konteks sedangkan makna yang dipelajari secara pragmatik adalah makna yang terikat konteks.

14 14 Mulyana (2005:21) mengatakan bahwa konteks adal ah situasi atau latar terjadinya suatu komunikasi. Segala sesuatu yang berhubungan dengan tuturan, apakah itu berkaitan dengan arti, maksud, maupun informasinya, sangat tergantung pada konteks yang melatar belakangi peristiwa tuturan. Konteks terdiri atas beberapa hal, yakni situasi, pasrtisipan, waktu, tempat, adegan, topik, peristiwa, bentuk, amanat, kode, dan saluran (Anton M. Moeliono 1988:336, via Mulayana, 2005:23). Bila diamati lebih jauh, makna yang menjadi kajian semantik adalah makna linguistik, sedangkan yang dikaji oleh pragmatik adalah amanat atau maksud penutur (Wijana dan Rohmadi, 2011:5). Untuk mengetahui maksud penutur dalam lirik lagu SO7 sehingga gagasan utama yang ingin disampaikan tersampaikan. Oleh karena itu, digunakanlah analisis tindak tutur, yang meliputi tindak lokusi, ilokusi, dan perlokusi. Tindak lokusi adalah tindak tutur untuk menyatakan sesuatu. Tindak ilokusi adalah tindak tutur untuk menyatakan sesuatu, sekaligus melakukan sesuatu. Tindak perlokusi adalah tindak tutur untuk mempengaruhi sesuatu atau seseorang (Wijana dan Rohmadi, 2011:21 24) Tema dalam Lirik Lagu SO7 Tema, topik, dan judul wacana perlu mendapat perhatian khusus, terutama dalam kaitannya dengan pemahaman terhadap wacana tulis. Aspek tema diangap mampu mewadahi topik dan judul. Ketiga aspek tersebut saling berhubungan dengan aspek isi wacana.

15 15 Tema menururt Yule dan Brown (1983:126, via Mulyana, 2005:7) adalah permulaan dari suatu ujaran. Dalam berbagai bentuk wacana, sudah lazim terdapat tema yang diusung untuk mewadahi program dan tujuan apa yang hendak dicapai. Tema merupakan kristalisasi-kristalisasi topik yang akan dijadikan landasan pembicaraan atau tujuan yang akan dicapai melalui topik tersebut (Gorys Keraf, 1984:107). Tema yang baik setidaknya memiliki empat sifat, yaitu kejelasan, kesatuan, perkembangan, dan keaslian (Mulyana, 2005:37). Topik wacana berasal dari bahasa Yunani yang artinya tempat. Secara mendasar topik diartikan sebagai pembicaraan. Anton M. Moeliono (1988:351, via Mulyana, 2005:39) menjelaskan bahwa wujud topik bisa berbentuk frasa atau kalimat yang menjadi inti pembicaraan. Dalam wacana, topik menjadi ukuran kejelasan wacana. Topik yang jelas akan menyebabkan struktur dan isi wacana menjadi jelas. Untuk mendapatkan kejelasan struktur dan isi wacana atau tema lirik lagulagu SO7. Digunakanlah analisis berdasarkan topikalisasi antarlarik, topikalisasi antarbait, dan analisis terhadap judul wacana. Topikalisasi ialah pemilihan dan penandaan topik, yaitu sesuatu yang dibicarakan (Wedhawati, 1979:12, via Mulyana, 2005:41). Dalam wacana, topikalisasi adalah proses saling mendukung antarbagian untuk membentuk satu gagasan utama. Untuk dapat mengetahui hasil akhir proses, diperlukan kecermatan dalam memahami setiap paragraf atau bagian wacana agar dapat ditentukan makna tunggal (kesatuan makna) sebagai gagasan utamanya. Proses topikalisasi wacana cukup mudah dikenali dan dipahami. Proses tersebut didukung dengan diberikannya

16 16 penjelasan oleh sejumlah kata, frasa, klausa, kalimat, atau paragraf sebagai bagian pendukung utama makna. Topikalisasi antarlarik terjadi apabila dalam sebuah topik atau gagasan utama terdapat dalam suatu larik dan larik-larik berikutnya berfungsi sebagai pendukungnya. Topikalisasi antarbait terjadi apabila topik utama berada di dalam satu bait, sedangkan bait lainnya menjadi bait pendukung. Judul wacana merupakan bagian terkecil dari keseluruhan wacana. Sifatnya sangat spesifik dan informatif, dan biasanya langsung mengarah pada isi wacana (karangan). Judu l, menjadi sangat penting karena dinaggap sebagai pintu informasi paling awal, ringkas, dan mewakili isi tulisan (karangan) yang dijelaskannya. Meskipun tidak selalu benar, isi karangan (wacana) dapat ditebak isinya dari judul yang disajikan penciptanya. Hal ini dimungkinkan karena pada umumnya penikmat memiliki skema mental/pikiran untuk membayangkan sesuatu yang didengar atau dibacanya. Judul sangat penting untuk menentukan hal yang sedang dibicarakan oleh pengarang. Tanpa judul, suatu karangan (wacana), menjadi kabur dan tidak jelas maksudnya. Wijana dan Rohmadi (2011:4) mengatakan bahwa semantik dan pragmatik adalah cabang-cabang ilmu bahasa yang menelaah makna-makna satuan lingual saja. Semantik mempelajari makna secara internal, sedangkan pragmatik mempelajari makna secara eksternal. 1.7 Data dan Informan Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wacana lisan yang berupa kumpulan lirik lagu yang dituturkan. Selanjutnya, korpus data pada penelitian ini

17 17 adalah wacana lisan yang merupakan kumpulan lirik lagu terfavorit menurut informan dengan kriteria usia, pengetahuan terhadap lirik lagu SO7, dan seberapa besar kesan lirik lagu SO7 bagi informan. Proses wawancara dilakukan pada tanggal 3 20 Februari Dalam kurun waktu tersebut, telah diperoleh 37 informan sebagai narasumber yang dapat memberikan informasi beberapa lirik lagu SO7 terfavorit yang dianggap sudah mewakili dari keseluruhan lirik lagu SO7 untuk dijadikan data dalam penelitian skripsi. 1.8 Metode Penelitian Tahap penelitian ini dibagi menjadi tiga, yaitu metode pengumpulan data, analisis data, dan penyajian hasil analisis data (Mastoyo, 2007). Tahap pertama, yaitu pengumpulan data. Dalam tahap ini data penelitian berupa populasi keseluruhan album SO7. Pengumpulan data dilakukan dalam satu waktu pada hari Minggu, 13 Januari Penelitian ini menggunakan metode simak dan teknik catat (Mastoyo, 2007:45), yaitu pengumpulan data dengan menyimak lagu SO7 kemudian mencatat kembali lirik yang sebelumnya sudah diunduh melalui laman resmi SO7 dengan sedikit penyesuaian, karena terdapat kata-kata yang tidak sesuai antara lirik yang tertulis dengan pengucapannya. Dari pengumpulan populasi yang berupa sembilan album tersebut, diperoleh 31 sampel lirik lagu yang dapat dilihat secara lengkap dalam tabel berikut.

18 18 No. Sheila On 7 1 Pede 2 Kita Kisah Klasik Untuk Masa Depan Pagi Yang Menakjubkan Lihat, Dengar, Rasakan 07 Des Seandainya Tentang Hidup 3 Dan Temani Aku Bapak-Bapak 4 ATYPK Sephia Mari Bercinta 5 J.A.P 6 Sebuah Kisah Klasik Seberapa Pantas Buat Aku Tersenyum 30 Hari Mencari Cinta Untuk Perempuan Melompat Lebih Tinggi Pejantan Tangguh Khaylila Songs Itu Aku Coba Kau Mendekat The Very Best Uluran Tangan Jalan Terus 507 Kau Kini Ada Ingin Pulang Bingkisan Tuhan Cahaya Terang Menentukan Arah Jalan Keluar Berlayar Berlayar Denganku Hujan Turun Kamus Hidupku 1.1 Tabel Data Judul Lirik Lagu Sheila On 7 Terfavorit

19 19 Tabel tersebut menjelaskan bahwa hasil pengumpulan data yang diperoleh berupa sampel yang berjumlah 31 lirik lagu yang berwujud data primer dari 85 populasi lirik lagu yang berwujud data sekunder. Ke-31 lirik lagu tersebut diperoleh setelah dilakukan wawancara terhadap narasumber atau informan terkait lirik lagu SO7 terfavorit, sedangkan ke-85 lirik lagu diperoleh dari sumber yang sudah tersedia, yakni sembilan album SO7. Tahap kedua, yaitu tahap analisis data. Pada tahap ini, metode yang digunakan adalah metode padan yang alat penuturnya berada di luar, terlepas, dan tidak menjadi bagian dari bahasa yang bersangkutan (Sudaryanto, 1993:13), lebih tepatnya metode padan fonetis artikulatoris, yakni metode padan yang alat penentunya berupa organ wicara (Sudaryanto, 1993:13). Data diperoleh dari pengumpulan seluruh album SO7. Album yang terkumpul disebut sebagai populasi data. Setelah populasi data dikumpulkan, peneliti melakukan penyimakan dan pencatatan terhadap lirik lagu SO7. Hasilnya diklasifikasikan dan dikelompokkan sehingga menjadi kartu data. Setelah diklasifikasikan, lirik lagu yang berbentuk data primer ini dianalisis berdasarkan analisis wacana untuk mengetahui unsur-unsurnya. Unsur wacana terdiri dari unsur wacana dalam (internal), unsur wacana luar (eksternal) dan tema wacana. Tahap akhir penelitian, yaitu pemaparan hasil analisis data. Hasil analisis data dalam penelitian ini akan dipaparkan dengan metode, yakni informal. Sudaryanto (1933:145) menyatakan bahwa pemaparan dengan metode informal yaitu pemaparan hasil analisis data dengan menggunakan kata-kata biasa yang apabila dibaca dengan serta merta akan langsung dipahami. Adapun hasil analisis data penelitian ini

20 20 dipaparkan dalam beberapa bab, sebagaimana dikemukakan dalam sistematika penyajian. 1.9 Sistematika Penyajian Laporan penelitian ini disajikan dalam lima bab. Bab I berupa pendahuluan yang berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, tinjauan pustaka, landasan teori, data, informan, metode penelitian, dan sistematika penyajian. Bab II merupakan isi yang mengungkapkan hasil penelitian berupa unsur internal lirik lagu SO7. Bab III menjelaskan unsur eksternal lirik lagu SO7. Bab IV menjelaskan kemunculan tema-tema tertentu dalam lirik lagu SO7. Bab V merupakan penutup yang berisi kesimpulan hasil penelitian. Pada bagian akhir skripsi ini dilampirkan daftar pustaka sebagai daftar referensi pustaka yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini. Selain daftar pustaka, pada bagian akhir juga terdapat, daftar laman, lampiran data lirik lagu, dan bagan p emetaan wacana lirik lagu SO7.

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi sehari-hari, tetapi juga digunakan untuk pembuatan lagu-lagu yang

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi sehari-hari, tetapi juga digunakan untuk pembuatan lagu-lagu yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap manusia di dunia ini menggunakan bahasa untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan sesama. Bahasa adalah salah satu sarana untuk menyampaikan maksud

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menggunakan bahasa ringkas, pilihan kata yang konotatif, banyak penafsiran, dan

BAB 1 PENDAHULUAN. menggunakan bahasa ringkas, pilihan kata yang konotatif, banyak penafsiran, dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Puisi merupakan bentuk karya sastra yang tersaji menggunakan kata-kata yang indah dan kaya bahasa yang penuh makna (Kosasih, 2008: 31). Keindahan puisi ditentukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan bermasyarakat, bahasa bukanlah satu-satunya alat

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan bermasyarakat, bahasa bukanlah satu-satunya alat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan bermasyarakat, bahasa bukanlah satu-satunya alat komunikasi. Manusia dapat menggunakan media yang lain untuk berkomunikasi. Namun, tampaknya bahasa

Lebih terperinci

ANALISIS KOHESI GRAMATIKAL PENGACUAN DEMONSTRATIF WAKTU DAN TEMPAT PADA TEKS LAGU IHSAN DALAM ALBUM THE WINNER

ANALISIS KOHESI GRAMATIKAL PENGACUAN DEMONSTRATIF WAKTU DAN TEMPAT PADA TEKS LAGU IHSAN DALAM ALBUM THE WINNER ANALISIS KOHESI GRAMATIKAL PENGACUAN DEMONSTRATIF WAKTU DAN TEMPAT PADA TEKS LAGU IHSAN DALAM ALBUM THE WINNER SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Tugas dan Memenuhi Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana S-1

Lebih terperinci

ANALISIS GAYA BAHASA PERSONIFIKASI DAN HIPERBOLA LAGU-LAGU JIKUSTIK DALAM ALBUM KUMPULAN TERBAIK

ANALISIS GAYA BAHASA PERSONIFIKASI DAN HIPERBOLA LAGU-LAGU JIKUSTIK DALAM ALBUM KUMPULAN TERBAIK ANALISIS GAYA BAHASA PERSONIFIKASI DAN HIPERBOLA LAGU-LAGU JIKUSTIK DALAM ALBUM KUMPULAN TERBAIK SKRIPSI Usulan Penelitian untuk Skripsi S-1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah Diajukan Oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maupun sebagai komunikan (mitra baca, penyimak, pendengar, atau pembaca).

BAB I PENDAHULUAN. maupun sebagai komunikan (mitra baca, penyimak, pendengar, atau pembaca). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa memiliki peran penting dalam kehidupan manusia. Manusia sebagai makhluk sosial tidak akan pernah lepas dari peristiwa komunikasi. Dalam berkomunikasi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pikiran dan perasaannya bilamana tidak saling menyerap tanda-tanda yang

BAB I PENDAHULUAN. pikiran dan perasaannya bilamana tidak saling menyerap tanda-tanda yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada umumnya bahasa dipahami sebagai alat komunikasi dalam kehidupan masyarakat. Manusia dalam hidup bermasyarakat saling menyampaikan pikiran dan perasaannya. Manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari peristiwa komunikasi. Di dalam komunikasi manusia memerlukan sarana

BAB I PENDAHULUAN. dari peristiwa komunikasi. Di dalam komunikasi manusia memerlukan sarana BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia dalam sepanjang hidupnya hampir tidak pernah dapat terlepas dari peristiwa komunikasi. Di dalam komunikasi manusia memerlukan sarana untuk mengungkapkan ide,

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. kualitatif. Menurut pakar Jalaludin Rahmat penelitin deskriptif adalah

METODOLOGI PENELITIAN. kualitatif. Menurut pakar Jalaludin Rahmat penelitin deskriptif adalah BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut pakar Jalaludin Rahmat penelitin deskriptif adalah penelitian yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manfaat, serta definisi operasional yang berkaitan dengan penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. manfaat, serta definisi operasional yang berkaitan dengan penelitian. BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini, akan diuraikan mengenai latar belakang, masalah, tujuan, manfaat, serta definisi operasional yang berkaitan dengan penelitian. 1.1 Latar Belakang Bahasa berperan penting

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seorang pengarang lagu sehingga lirik-lirik lagunya menarik untuk

BAB I PENDAHULUAN. seorang pengarang lagu sehingga lirik-lirik lagunya menarik untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Gaya bahasa menimbulkan efek keindahan dalam bentuk lisan maupun tulisan. Efek keindahan gaya bahasa berkaitan dengan selera pribadi pengarang dan kepekaannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sarana bagi manusia untuk dapat berkomunikasi dan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sarana bagi manusia untuk dapat berkomunikasi dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Perumusan Masalah 1. Latar Belakang Bahasa merupakan sarana bagi manusia untuk dapat berkomunikasi dan berinteraksi antar sesama. Sutedi (2003: 2) menyatakan bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa jurnalistik merupakan ragam bahasa tersendiri yang dipakai dalam

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa jurnalistik merupakan ragam bahasa tersendiri yang dipakai dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa menjadi bagian penting bagi manusia secara mayoritas dan menjadi milik masyarakat pemakainya. Salah satu aplikasi bahasa sebagai alat komunikasi adalah penggunaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah alat komunikasi antaranggota masyarakat yang berupa sistem

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah alat komunikasi antaranggota masyarakat yang berupa sistem BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah alat komunikasi antaranggota masyarakat yang berupa sistem lambang bunyi yang bermakna dan dihasilkan oleh alat ucap manusia (Keraf, 2004:1), sedangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat disesuaikan, dan diungkapkan kembali kepada orang lain sebagai bahan

BAB I PENDAHULUAN. dapat disesuaikan, dan diungkapkan kembali kepada orang lain sebagai bahan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat terlepas dari bahasa karena bahasa adalah alat yang dipakainya untuk membentuk pikiran, perasaan, keinginan,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Analisis Gaya Bahasa pada Lirik Lagu Grup Band Noah dalam Album Seperti Seharusnya (Edi Yulianto, 2015)

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Analisis Gaya Bahasa pada Lirik Lagu Grup Band Noah dalam Album Seperti Seharusnya (Edi Yulianto, 2015) 8 BAB II LANDASAN TEORI A. Penelitian yang Relevan Penelitian yang relevan memberikan pemaparan mengenai penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Penelitian sejenis yang peneliti temukan dalam bentuk

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. curahan perasaan pribadi, (2) susunan sebuah nyanyian (Moeliono (Peny.), 2003:

BAB II LANDASAN TEORI. curahan perasaan pribadi, (2) susunan sebuah nyanyian (Moeliono (Peny.), 2003: 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Lirik Lagu Sebagai Genre Sastra Lirik mempunyai dua pengertian yaitu (1) karya sastra (puisi) yang berisi curahan perasaan pribadi, (2) susunan sebuah nyanyian (Moeliono

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk hidup bersama. Untuk menjalani kehidupan sehari-hari antara orang yang

BAB I PENDAHULUAN. untuk hidup bersama. Untuk menjalani kehidupan sehari-hari antara orang yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia diciptakan sebagai makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Dalam kelangsungan hidupnya manusia selalu membutuhkan orang lain untuk hidup bersama. Untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bahasa mempunyai peranan penting untuk berkomunikasi, baik komunikasi verbal maupun non verbal. Bahasa manusia mengkomunikasikan pengalaman, pikiran, perasaan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Linguistik sebagai ilmu kajian bahasa memiliki berbagai cabang.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Linguistik sebagai ilmu kajian bahasa memiliki berbagai cabang. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Linguistik sebagai ilmu kajian bahasa memiliki berbagai cabang. Cabang-cabang itu diantaranya adalah fonologi, morfologi, sintaksis, semantik, pragmatik,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk sosial yang selalu berinteraksi antara satu

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk sosial yang selalu berinteraksi antara satu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makhluk sosial yang selalu berinteraksi antara satu dengan yang lainnya, yang kemudian disebut dengan komunikasi. Bahasa merupakan alat komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang selanjutnya disebut WPP yang terdapat di surat kabar Minggu Pagi.

BAB I PENDAHULUAN. yang selanjutnya disebut WPP yang terdapat di surat kabar Minggu Pagi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian mengenai wacana Plesetan Pantun yang selanjutnya disebut WPP yang terdapat di surat kabar Minggu Pagi. Penelitian mengenai

Lebih terperinci

ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU EBIT G. ADE SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU EBIT G. ADE SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU EBIT G. ADE SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah Diajukan oleh : EMA WIDIYAS

Lebih terperinci

ANALISIS PENANDA KOHESI DAN KOHERENSI PADA KARANGAN. NARASI SISWA KELAS VIII MTs AL-HIDAYAH GENEGADAL TOROH GROBOGAN TAHUN AJARAN 2012/2013

ANALISIS PENANDA KOHESI DAN KOHERENSI PADA KARANGAN. NARASI SISWA KELAS VIII MTs AL-HIDAYAH GENEGADAL TOROH GROBOGAN TAHUN AJARAN 2012/2013 ANALISIS PENANDA KOHESI DAN KOHERENSI PADA KARANGAN NARASI SISWA KELAS VIII MTs AL-HIDAYAH GENEGADAL TOROH GROBOGAN TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI LIFATATI ASRINA A 310 090 168 PENDIDIKAN BAHASA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seperti morfem, kata, kelompok kata, kalusa, kalimat. Satuan-satuan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. seperti morfem, kata, kelompok kata, kalusa, kalimat. Satuan-satuan tersebut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa sebagai alat komunikasi dan interaksi pada dasarnya tidak dapat ditafsirkan secara terpisah, karena dalam bahasa mempunyai satuan-satuan seperti morfem, kata,

Lebih terperinci

ANALISIS WACANA LIRIK LAGU OPICK ALBUM ISTIGFAR (TINJAUAN INTERTEKSTUAL, ASPEK GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL)

ANALISIS WACANA LIRIK LAGU OPICK ALBUM ISTIGFAR (TINJAUAN INTERTEKSTUAL, ASPEK GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL) ANALISIS WACANA LIRIK LAGU OPICK ALBUM ISTIGFAR (TINJAUAN INTERTEKSTUAL, ASPEK GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa Sastra

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 35 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut pakar Jalaludin Rahmat penelitian deskriptif adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat berupa tujuan jangka pendek, menengah, dan panjang. Dalam mata

BAB I PENDAHULUAN. dapat berupa tujuan jangka pendek, menengah, dan panjang. Dalam mata BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Peningkatan hasil belajar siswa merupakan tujuan yang ingin selalu dicapai oleh para pelaksana pendidikan dan peserta didik. Tujuan tersebut dapat berupa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Astri Rahmayanti, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Astri Rahmayanti, 2013 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap hari media massa dapat memberikan aneka sajian yang dapat dinikmati para pembaca setianya. Dalam satu edisi para pembaca mendapatkan berbagai informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. informasi dengan menggunakan perantara. Komunikasi bahasa tulis

BAB I PENDAHULUAN. informasi dengan menggunakan perantara. Komunikasi bahasa tulis BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masyarakat merupakan pemakai bahasa dalam berkomunikasi dengan orang lain. Sebagai bentuk komunikasi, mereka menggunakan media yang berbeda-beda. Secara garis besar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi yang efektif. Bahasa dan proses

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi yang efektif. Bahasa dan proses BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi yang efektif. Bahasa dan proses berbahasa adalah hal yang tidak bisa terlepas dari kehidupan manusia. Dengan berbahasa, seseorang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pikiran, perasaan, dan pengalaman manusia disampaikan melalui bahasa.

BAB I PENDAHULUAN. Pikiran, perasaan, dan pengalaman manusia disampaikan melalui bahasa. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pikiran, perasaan, dan pengalaman manusia disampaikan melalui bahasa. Chaer dan Leonie (2010:14 15) mengungkapkan bahwa dalam komunikasi, bahasa berfungsi sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa memegang peranan penting dalam komunikasi manusia. Melalui bahasa, manusia dapat mengungkapkan perasaan (emosi), imajinasi, ide dan keinginan yang diwujudkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi yang penting bagi manusia. Segala aktivitas yang dilakukan oleh manusia dalam kehidupannya tidak akan terlepas dari interaksinya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa merupakan sarana berkomunikasi yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Peranan bahasa sangat membantu manusia dalam menyampaikan gagasan, ide, bahkan pendapatnya

Lebih terperinci

GAYA BAHASA PERSONIFIKASI DALAM ALBUM SEPERTI SEHARUSNYA PADA GRUP MUSIK NOAH. NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Untuk memenuhi sebagian persyaratan

GAYA BAHASA PERSONIFIKASI DALAM ALBUM SEPERTI SEHARUSNYA PADA GRUP MUSIK NOAH. NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Untuk memenuhi sebagian persyaratan GAYA BAHASA PERSONIFIKASI DALAM ALBUM SEPERTI SEHARUSNYA PADA GRUP MUSIK NOAH NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sarana yang berfungsi untuk mengungkapkan ide, gagasan, pikiran dan

BAB I PENDAHULUAN. sarana yang berfungsi untuk mengungkapkan ide, gagasan, pikiran dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam sepanjang hidupnya, manusia tidak pernah terlepas dari peristiwa komunikasi. Di dalam komunikasi tersebut, manusia memerlukan sarana yang berfungsi untuk mengungkapkan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Saat ini, komunikasi merupakan hal yang sangat penting dikarenakan

PENDAHULUAN. Saat ini, komunikasi merupakan hal yang sangat penting dikarenakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini, komunikasi merupakan hal yang sangat penting dikarenakan komunikasi dapat menyampaikan pesan antar umat manusia. Salah satu alat komunikasi adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Linguistik, semantik adalah bidang yang fokus mempelajari tentang makna baik yang berupa text

BAB I PENDAHULUAN. Linguistik, semantik adalah bidang yang fokus mempelajari tentang makna baik yang berupa text BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah alat komunikasi yang digunakan oleh manusia dalam kehidupan seharihari. Ketika berbahasa ada bentuk nyata dari pikiran yang ingin disampaikan kepada mitra

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 289 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Setelah melakukan penelitian sebagaimana perumusan masalah yang telah diajukan di bagian pendahuluan, maka peneliti menyimpulkan berikut ini. 1. Aspek-aspek

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Puisi merupakan karya sastra tertua (Waluyo, 1987: 1). Waluyo juga

BAB I PENDAHULUAN. Puisi merupakan karya sastra tertua (Waluyo, 1987: 1). Waluyo juga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Puisi merupakan karya sastra tertua (Waluyo, 1987: 1). Waluyo juga menambahkan bahwa puisi adalah bentuk karya sastra yang mengungkapkan pikiran dan perasaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang saling berhubungan untuk menghasilkan rasa kepaduan atau rasa kohesi

BAB I PENDAHULUAN. yang saling berhubungan untuk menghasilkan rasa kepaduan atau rasa kohesi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berbicara masalah wacana, peneliti menjadi tertarik untuk melakukan penelitian yang bertemakan analisis wacana. Menurut Deese dalam Sumarlam (2003: 6) mengatakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Musik merupakan suatu hal yang sangat akrab dengan indera pendengaran

BAB I PENDAHULUAN. Musik merupakan suatu hal yang sangat akrab dengan indera pendengaran BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Musik merupakan suatu hal yang sangat akrab dengan indera pendengaran manusia. Dalam musik terdapat lirik lagu dan alunan musik yang harmonis, dapat membawa seseorang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seorang pengarang karya sastra tentu mempunyai berbagai ciri khas dalam

BAB I PENDAHULUAN. Seorang pengarang karya sastra tentu mempunyai berbagai ciri khas dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Mengetahui dan mengerti maksud sebuah tulisan merupakan tujuan utama dalam membaca karya sastra. Karya sastra dibuat oleh pengarang karena adanya maksud atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkurang. Keterbatasan acara anak yang ditayangkan di televisi membuat anakanak

BAB I PENDAHULUAN. berkurang. Keterbatasan acara anak yang ditayangkan di televisi membuat anakanak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Acara anak yang ditayangkan di televisi dari hari ke hari semakin berkurang. Keterbatasan acara anak yang ditayangkan di televisi membuat anakanak menonton

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Suatu wacana dituntut untuk memiliki keutuhan struktur. Keutuhan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Suatu wacana dituntut untuk memiliki keutuhan struktur. Keutuhan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Suatu wacana dituntut untuk memiliki keutuhan struktur. Keutuhan tersebut dibangun oleh komponen-komponen yang terjalin di dalam suatu organisasi kewacanaan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berjalan dengan baik. Sarana itu berupa bahasa. Dengan bahasa masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. berjalan dengan baik. Sarana itu berupa bahasa. Dengan bahasa masyarakat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di dalam kehidupan masyarakat manusia membutuhkan alat komunikasi untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. Dalam berkomunikasi diperlukan adanya sarana

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Masa Orientasi Siswa (selanjutnya disebut MOS) merupakan suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. Masa Orientasi Siswa (selanjutnya disebut MOS) merupakan suatu 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa Orientasi Siswa (selanjutnya disebut MOS) merupakan suatu kegiatan yang rutin dilakukan oleh pihak sekolah untuk menyambut kedatangan siswa baru. Kegiatan ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. realitas, dan sebagainya. Sarana yang paling vital untuk memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. realitas, dan sebagainya. Sarana yang paling vital untuk memenuhi kebutuhan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia dalam sepanjang hidupnya hampir-hampir tidak pernah dapat terlepas dari peristiwa komunikasi. Di dalam komunikasi manusia memerlukan sarana untuk mengungkapkan

Lebih terperinci

B AB II KONSEP, LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA

B AB II KONSEP, LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA B AB II KONSEP, LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep 2.1.1 Analisis Wacana Analisis wacana merupakan disiplin ilmu yang mengkaji satuan bahasa di atas tataran kalimat dengan memperhatikan konteks

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebut sehingga memberikan efek estetik di dalam karya sastra. berbahasa, demi pencapaian suatu efek estetika.

BAB I PENDAHULUAN. tersebut sehingga memberikan efek estetik di dalam karya sastra. berbahasa, demi pencapaian suatu efek estetika. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Stilistika merupakan ilmu linguistik yang mengkaji tentang aspek gaya atau style di dalam karya sastra dengan menggunakan medium bahasa sebagai media telaahnya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terlepas dari peristiwa komunikasi untuk mengungkapkan gagasan, ide,

BAB I PENDAHULUAN. terlepas dari peristiwa komunikasi untuk mengungkapkan gagasan, ide, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia dalam sepanjang hidupnya hampir-hampir tidak pernah dapat terlepas dari peristiwa komunikasi untuk mengungkapkan gagasan, ide, maupun isi pikiran kepada

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Berikut adalah metode dan teknik pengumpulan data dalam penelitian ini.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Berikut adalah metode dan teknik pengumpulan data dalam penelitian ini. BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Berikut adalah metode dan teknik pengumpulan data dalam penelitian ini. Untuk mendapatkan hasil yang baik dan memuaskan maka peneliti yang sifatnya ilmiah

Lebih terperinci

RELASI TEMPORAL ANTARKLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK BERTINGKAT PADA WACANA KUMPULAN CERPEN DARI SITUS SKRIPSI

RELASI TEMPORAL ANTARKLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK BERTINGKAT PADA WACANA KUMPULAN CERPEN DARI SITUS  SKRIPSI RELASI TEMPORAL ANTARKLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK BERTINGKAT PADA WACANA KUMPULAN CERPEN DARI SITUS WWW.SRITI.COM SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 37 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian atau metode riset berasal dari Bahasa Inggris. Metode berasal dari kata method, yang berarti ilmu yang menerangkan cara-cara. Kata penelitian merupakan terjemahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. gagasan, isi pikiran, maksud, realitas, dan sebagainya. Sarana paling utama. utama adalah sebagai sarana komunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. gagasan, isi pikiran, maksud, realitas, dan sebagainya. Sarana paling utama. utama adalah sebagai sarana komunikasi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia, karena dengan bahasalah manusia berkomunikasi baik secara lisan maupun tulis. Di dalam komunikasi manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa sangat penting dalam kehidupan manusia, baik komunikasi. kehidupan masyarakat. Manusia membutuhkan bahasa sebagai alat untuk

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa sangat penting dalam kehidupan manusia, baik komunikasi. kehidupan masyarakat. Manusia membutuhkan bahasa sebagai alat untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa sangat penting dalam kehidupan manusia, baik komunikasi antarindividu yang satu dengan yang lain maupun antar kelompok yang satu dengan yang lain. Interaksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa merupakan alat komunikasi yang ampuh untuk mengadakan hubungan komunikasi dan melakukan kerja sama. Dalam kehidupan masyarakat, bahasa menjadi kebutuhan pokok

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam Bab 1 ini, penulis menjelaskan hal-hal yang menjadi latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam Bab 1 ini, penulis menjelaskan hal-hal yang menjadi latar belakang BAB 1 PENDAHULUAN Dalam Bab 1 ini, penulis menjelaskan hal-hal yang menjadi latar belakang dilakukannya penelitian. Selanjutnya dalam Bab 1 ini, penulis juga menjelaskan tentang identifikasi masalah, pembatasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa tidak pernah lepas dari kehidupan manusia sehari-hari. Setiap

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa tidak pernah lepas dari kehidupan manusia sehari-hari. Setiap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa tidak pernah lepas dari kehidupan manusia sehari-hari. Setiap komunitas masyarakat selalu menggunakan bahasa untuk berkomunikasi, baik secara lisan maupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diterima oleh anggota masyarakat, agar dapat berperan sesuai dengan peran yang

BAB I PENDAHULUAN. diterima oleh anggota masyarakat, agar dapat berperan sesuai dengan peran yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menurut Goodenough, kebudayaan masyarakat terdiri atas segala sesuatu yang harus diketahui dan diyakini manusia agar bertindak dengan satu cara yang dapat diterima

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melibatkan bahasa sebagai sarana untuk berinteraksi antar manusia.

BAB I PENDAHULUAN. melibatkan bahasa sebagai sarana untuk berinteraksi antar manusia. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Saat berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain, manusia menggunakan bahasa baik bahasa lisan

Lebih terperinci

KOHESI LEKSIKAL REPETISI PADA WACANA INTERAKTIF DALAM KOLOM DETEKSI HARIAN JAWA POS EDISI JUNI 2007 SKRIPSI

KOHESI LEKSIKAL REPETISI PADA WACANA INTERAKTIF DALAM KOLOM DETEKSI HARIAN JAWA POS EDISI JUNI 2007 SKRIPSI KOHESI LEKSIKAL REPETISI PADA WACANA INTERAKTIF DALAM KOLOM DETEKSI HARIAN JAWA POS EDISI JUNI 2007 SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memungkinkan manusia untuk saling berhubungan. (berkomunikasi), saling belajar dari orang lain, dan saling memahami orang

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memungkinkan manusia untuk saling berhubungan. (berkomunikasi), saling belajar dari orang lain, dan saling memahami orang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa memungkinkan manusia untuk saling berhubungan (berkomunikasi), saling belajar dari orang lain, dan saling memahami orang lain. Melalui bahasa, seseorang akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa adalah sebuah sistem lambang bunyi yang bersifat arbitrer yang digunakan oleh masyarakat umum dengan tujuan berkomunikasi. Dalam ilmu bahasa dikenal dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia merupakan makhluk yang selalu melakukan. komunikasi, baik itu komunikasi dengan orang-orang yang ada di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia merupakan makhluk yang selalu melakukan. komunikasi, baik itu komunikasi dengan orang-orang yang ada di 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia merupakan makhluk yang selalu melakukan komunikasi, baik itu komunikasi dengan orang-orang yang ada di sekitarnya maupun dengan penciptanya. Saat berkomunikasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa adalah sistem lambang bunyi bersifat arbitrer yang dipergunakan

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa adalah sistem lambang bunyi bersifat arbitrer yang dipergunakan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan alat utama dalam komunikasi dan memiliki daya ekspresi dan informatif yang besar. Bahasa sangat dibutuhkan oleh manusia karena dengan bahasa manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. satu masalah diantaranya: pertama; pandangan dari objek yang utama, kedua;

BAB I PENDAHULUAN. satu masalah diantaranya: pertama; pandangan dari objek yang utama, kedua; BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kajian metafora merupakan analogi atau perbandingan suatu yang memiliki kemiripan dengan sesuatu yang lainya. Sebagai contoh sifat manusia yang dianalogikan atau diperbandingkan

Lebih terperinci

ANALISIS FUNGSI DAN MAKNA AFIKS DALAM LIRIK LAGU PETERPAN SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. guna mencapai derajat Sarjana S-1

ANALISIS FUNGSI DAN MAKNA AFIKS DALAM LIRIK LAGU PETERPAN SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. guna mencapai derajat Sarjana S-1 ANALISIS FUNGSI DAN MAKNA AFIKS DALAM LIRIK LAGU PETERPAN SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA DAN DAERAH Diajukan Oleh: AGUS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Suatu daerah pasti memiliki suatu keunikan masing-masing. Keunikankeunikan

BAB I PENDAHULUAN. Suatu daerah pasti memiliki suatu keunikan masing-masing. Keunikankeunikan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suatu daerah pasti memiliki suatu keunikan masing-masing. Keunikankeunikan tersebut terlihat pada berbagai kebudayaan serta adat istiadat yang dimiliki oleh masyarakat

Lebih terperinci

ANALISIS TUTURAN METAFORIS DALAM LIRIK LAGU-LAGU LETTO

ANALISIS TUTURAN METAFORIS DALAM LIRIK LAGU-LAGU LETTO ANALISIS TUTURAN METAFORIS DALAM LIRIK LAGU-LAGU LETTO SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah Oleh : TYAS PUJI PRAMESTI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk diteliti karena berbeda dengan acara komedi lainnya. WILK merupakan

BAB I PENDAHULUAN. untuk diteliti karena berbeda dengan acara komedi lainnya. WILK merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Wacana Indonesia Lawak Klub (selanjutnya disebut WILK) menarik untuk diteliti karena berbeda dengan acara komedi lainnya. WILK merupakan bentuk parodi Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa yang terdapat dalam karya sastra memiliki keunikan tersendiri. Begitu pun penggunaan bahasa dalam novel angkatan Balai Pustaka. Penulis novel angkatan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Permasalahan penggunaan bahasa dalam masyarakat seakan terus bermunculan. Dalam mengatasi hal tersebut, keterlibatan disiplin ilmu mutlak diperlukan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Surat kabar atau dapat disebut koran merupakan lembaran-lembaran kertas

BAB I PENDAHULUAN. Surat kabar atau dapat disebut koran merupakan lembaran-lembaran kertas 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Surat kabar atau dapat disebut koran merupakan lembaran-lembaran kertas yang bertuliskan berita-berita dan sebagainya (Sugono ed., 2015:872). Beritaberita dalam surat

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. Salah satu dari budaya pop Jepang yang terkenal ke mancanegara adalah industri

Bab 1. Pendahuluan. Salah satu dari budaya pop Jepang yang terkenal ke mancanegara adalah industri Bab 1 Pendahuluan 1. 1. Latar Belakang Salah satu dari budaya pop Jepang yang terkenal ke mancanegara adalah industri musiknya. Industri musik Jepang saat ini telah menjadi urutan kedua terbesar setelah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini akan dibahas tentang latar belakang penelitian, identifikasi

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini akan dibahas tentang latar belakang penelitian, identifikasi BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan dibahas tentang latar belakang penelitian, identifikasi masalah penelitian, batasan masalah penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menyampaikan informasi tentang pengunduran diri seseorang dan faktor-faktor

BAB 1 PENDAHULUAN. menyampaikan informasi tentang pengunduran diri seseorang dan faktor-faktor BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Wacana pidato pengunduran diri merupakan wacana yang bertujuan untuk menyampaikan informasi tentang pengunduran diri seseorang dan faktor-faktor yang menyertainya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk melakukan sastra. Pada intinya kegiatan bersastra sesungguhnya adalah media

BAB I PENDAHULUAN. untuk melakukan sastra. Pada intinya kegiatan bersastra sesungguhnya adalah media BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari tidak terlepas dari sebuah kesusastraan, terlepas dari apakah kegiatan bersastra dilakukan didasari ataupun tanpa didasari kesadaran untuk

Lebih terperinci

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep adalah gambaran mental dari suatu objek, proses, atau apapun

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep adalah gambaran mental dari suatu objek, proses, atau apapun BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Konsep adalah gambaran mental dari suatu objek, proses, atau apapun yang ada diluar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Wida Kartika Ayu, 2016

BAB I PENDAHULUAN. Wida Kartika Ayu, 2016 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Puisi sebagai suatu karya sastra pada dasarnya merupakan sarana ekspresi seseorang. Perwujudan ekspresi pengarang lewat puisi selanjutnya difasilitasi melalui

Lebih terperinci

PENANDA KOHESI SUBSTITUSI PADA NOVEL SANG PEMIMPI KARYA ANDREA HIRATA

PENANDA KOHESI SUBSTITUSI PADA NOVEL SANG PEMIMPI KARYA ANDREA HIRATA PENANDA KOHESI SUBSTITUSI PADA NOVEL SANG PEMIMPI KARYA ANDREA HIRATA SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Mencapai Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah Disusun Oleh :

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang objeknya adalah manusia dan kehidupannya dengan menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. yang objeknya adalah manusia dan kehidupannya dengan menggunakan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan bentuk dan hasil pekerjaan seni kreatif yang objeknya adalah manusia dan kehidupannya dengan menggunakan bahasa sebagai medianya (Semi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia sebagai makhluk sosial perlu untuk berinteraksi untuk bisa hidup berdampingan dan saling membantu. Bahasa merupakan alat yang digunakan manusia untuk berinteraksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dipergunakan sebagai alat komunikasi antarmasyarakat. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. yang dipergunakan sebagai alat komunikasi antarmasyarakat. Menurut BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa merupakan ucapan, pikiran perasaan seseorang yang teratur serta yang dipergunakan sebagai alat komunikasi antarmasyarakat. Menurut Kridalaksana (dalam Abdul Chaer,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Dalam pembahasan bab ini, peneliti akan memaparkan sekaligus memberikan

I. PENDAHULUAN. Dalam pembahasan bab ini, peneliti akan memaparkan sekaligus memberikan 1 I. PENDAHULUAN Dalam pembahasan bab ini, peneliti akan memaparkan sekaligus memberikan mengenai latar belakang penelitian mengenai gaya bahasa dalam kumpulan puisi Doa Untuk Anak Cucu karya W.S. Rendra

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN Pada bagian ini akan diuraikan secara berturut-turut: simpulan, implikasi, dan saran A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengidentifikasi diri (Chaer, 2007:33). Oleh karena itu, bahasa merupakan hal

BAB I PENDAHULUAN. mengidentifikasi diri (Chaer, 2007:33). Oleh karena itu, bahasa merupakan hal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh para anggota kelompok sosial untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan mengidentifikasi diri (Chaer,

Lebih terperinci

PENANDA KOHESI GRAMATIKAL KONJUNGSI ANTARKALIMAT DAN INTRAKALIMAT PADA TEKS PIDATO KENEGARAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PENANDA KOHESI GRAMATIKAL KONJUNGSI ANTARKALIMAT DAN INTRAKALIMAT PADA TEKS PIDATO KENEGARAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PENANDA KOHESI GRAMATIKAL KONJUNGSI ANTARKALIMAT DAN INTRAKALIMAT PADA TEKS PIDATO KENEGARAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sarana mengungkapkan ide, gagasan, pikiran realitas, dan sebagainya. dalam berkomunikasi. Penggunaan bahasa tulis dalam komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. sarana mengungkapkan ide, gagasan, pikiran realitas, dan sebagainya. dalam berkomunikasi. Penggunaan bahasa tulis dalam komunikasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia dalam kehidupannya tidak pernah terlepas dari komunikasi. Manusia memerlukan bahasa baik secara lisan maupun tertulis sebagai sarana mengungkapkan ide,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan yang penting untuk menjamin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan yang penting untuk menjamin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan yang penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa. Hal ini disebabkan pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. individu maupun kelompok. Ramlan (1985: 48) membagi bahasa menjadi dua

BAB I PENDAHULUAN. individu maupun kelompok. Ramlan (1985: 48) membagi bahasa menjadi dua 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi seperti sekarang ini manusia dituntut dapat berkomunikasi dengan baik untuk memenuhi kepentingan mereka, baik secara individu maupun kelompok.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk berinteraksi antar sesama. Kridalaksana (dalam Chaer, 2003: 32)

BAB I PENDAHULUAN. untuk berinteraksi antar sesama. Kridalaksana (dalam Chaer, 2003: 32) 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan hal penting yang perlu dipelajari karena bahasa mempunyai fungsi dan peranan yang besar dalam kehidupan manusia. Pada umumnya seluruh kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring berjalannya waktu, dunia perfilman telah mengalami perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Seiring berjalannya waktu, dunia perfilman telah mengalami perkembangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring berjalannya waktu, dunia perfilman telah mengalami perkembangan yang pesat saat ini. Film juga telah memberikan manfaat bagi kehidupan masyarakat. Selain

Lebih terperinci

ANALISIS GAYA BAHASA PERSONIFIKASI PADA KUMPULAN CERPEN INSOMNIA KARYA ANTON KURNIA SKRIPSI

ANALISIS GAYA BAHASA PERSONIFIKASI PADA KUMPULAN CERPEN INSOMNIA KARYA ANTON KURNIA SKRIPSI 0 ANALISIS GAYA BAHASA PERSONIFIKASI PADA KUMPULAN CERPEN INSOMNIA KARYA ANTON KURNIA SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sastra menggunakan bahasa sebagai mediumnya. Drama merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. sastra menggunakan bahasa sebagai mediumnya. Drama merupakan salah satu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra pada dasarnya adalah seni bahasa. Perbedaan seni sastra dengan cabang seni-seni yang lain terletak pada mediumnya yaitu bahasa. Seni lukis menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berekspresi dan salah satunya adalah menulis puisi. Puisi dalam Kamus Besar. penataan bunyi, irama, dan makna khusus; sajak.

BAB I PENDAHULUAN. berekspresi dan salah satunya adalah menulis puisi. Puisi dalam Kamus Besar. penataan bunyi, irama, dan makna khusus; sajak. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keterampilan berbahasa mencakup empat aspek, yakni (1) keterampilan menyimak, (2) keterampilan berbicara, (3) keterampilan membaca, (4) keterampilan menulis.

Lebih terperinci

ANALISIS DIKSI DAN GAYA BAHASA PADA LAGU ANAK-ANAK CIPTAAN PAK KASUR

ANALISIS DIKSI DAN GAYA BAHASA PADA LAGU ANAK-ANAK CIPTAAN PAK KASUR ANALISIS DIKSI DAN GAYA BAHASA PADA LAGU ANAK-ANAK CIPTAAN PAK KASUR NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan, mulai dari sarana untuk menyampaikan informasi, memberi perintah, meminta

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan, mulai dari sarana untuk menyampaikan informasi, memberi perintah, meminta BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan sarana terpenting dalam segala jenis komunikasi yang terjadi di dalam kehidupan, mulai dari sarana untuk menyampaikan informasi, memberi perintah,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Lirik lagu termasuk salah satu genre sastra berupa puisi. Lirik lagu merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Lirik lagu termasuk salah satu genre sastra berupa puisi. Lirik lagu merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Lirik lagu termasuk salah satu genre sastra berupa puisi. Lirik lagu merupakan puisi yang terikat dengan alunan musik, irama, dan nada. Apabila lirik lagu

Lebih terperinci