TAMPILAN ASAM LEMAK OMEGA-3 EPA-DHA DALAM SUSU SAPI DENGAN PEMBERIAN RANSUM MENGANDUNG NATRIUM ESTER ATAU ETIL ESTER. Oleh: Andi Murlina Tasse 1)
|
|
- Irwan Halim
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 231 TAMPILAN ASAM LEMAK OMEGA-3 EPA-DHA DALAM SUSU SAPI DENGAN PEMBERIAN RANSUM MENGANDUNG NATRIUM ESTER ATAU ETIL ESTER Oleh: Andi Murlina Tasse 1) ABSTRACT Previous researches suggested that dietary supplementation with n-3 polyunsaturated fatty acids (n-3 PUFAs) provides protection from impairment of learning ability and inflammation, and cancer mitosis. The other roles, n-3 PUFAs regulated the expression of several genes and decreased triglyceride plasma on hypergliceridemic. This research was designed to investigate the effects`of dietary supplement with natrium ester (NaE) or etyl ester (EE) on EPA s (eicosapentaenoic acid) and DHA s (docosahexaenoic acid) concentrations in dairy milk fat. The result of this research was concentration of EPA (2,31±0,22% or 2,70±0,22%) and DHA (1,81±0,00% or 1,90±0,10%) for dietary supplementation with Natrium ester or etyl ester higher than (P<0,05) dietary without supplementation. Compared with DHA concentration, EPA s concentration was higher in dairy milk fat. Further investigations are required to determine the roles of n-3 PUFAs dairy milk on human health. Keywords:, etyl ester, EPA, DHA, milk fat, natrium ester PENDAHULUAN Pada masa kehamilan dan laktasi diperlukan intik sumber EPA (C 20:5 (n-3) ; eicosapentaenoic acid) dan DHA ( C22:6 (n- 3); docosahexaenoic acid ) karena intik PUFA n-3 (n-3 polyunsaturated fatty acids, n-3 PUFAs) yang lain seperti asam linolenat (C 18:3(n-3) ; linolenic acid) tidak berpengaruh terhadap konsentrasi EPA dan DHA dalam air susu ibu (ASI). DHA diperlukan untuk fungsi otak dan fungsi retina tidak hanya saat bayi dalam kandungan, tetapi juga setelah kelahiran. Pertumbuhan otak dimulai pada tiga bulan pertama kehamilan dan dilanjutkan hingga beberapa bulan setelah kelahiran. Selain itu, EPA dan DHA berdampak terhadap kemampuan belajar anak (Carriquiry, 2009). penurunan kadar trigliserida plasma bagi hipergliseridemia (Yang., 2003), dan secara tidak langsung merupakan penghambat penggandaan sel tumor (Uauy, 2003). Sumber EPA dan DHA yang biasa digunakan adalah hasil laut, hasil pengolahan hasil laut, dan konsentrat EPA dan DHA, padahal tidak semua ibu hamil dan laktasi senang dan cocok dengan produk tersebut. Selain itu, dampak intik susu formula hasil penambahan minyak ikan atau konsentrat EPA dan DHA dalam proses pembuatannya terhadap konsentrasi EPA dan DHA dalam plasma bayi lebih rendah dibandingkan dengan intik ASI. Oleh karena itu, penyediaan pangan yang mengandung EPA dan DHA dibutuhkan untuk menyediakan EPA dan DHA bagi ibu penderita alergi produk hasil laut. Salah satu pangan yang diharapkan dapat memenuhi harapan tersebut adalah susu segar. Pakan yang biasa digunakan sebagai sumber EPA dan DHA adalah minyak ikan. Hasil penelitian Baer (2001) dan Hristov et al (2005) bahwa penggunaan 2% minyak ikan dalam ransum berdampak pada penurunan kadar lemak susu sapi. Padahal, dalam Kodeks Susu di Indonesia, kadar lemak sebagai sumber EPA dan DHA memerlukan processing yaitu pencampuran minyak ikan dengan bahan lain. Natrium ester merupakan hidrolisis bertingkat dari minyak ikan, sedangkan etil ester merupakan alkoholistis minyak ikan, diharapkan sebagai sumber EPA dan DHA untuk sapi laktasi tidak bunting. Oleh karena itu, penelitian untuk membuktikan EPA dan DHA dalam natrium ester dan etil ester dapat terinkorporasi dalam lemak susu 1 )Staf Pengajar JurusanPeternakan AGRIPLUS, Fakultas Volume Peternakan 23 Nomor Universitas : 03 September Halu Oleo, 2013, Kendari ISSN
2 232 sebagai EPA dan DHA yang terkandung secara alamiah dalam susu sapi telah dilakukan. METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Peternakan Rakyat Kebon Pedes, Kodya Bogor dan di Laboratorium kimia FMIPA- IPB. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus hingga Oktober Pelaksanaan Pembuatan Natrium Ester Sebanyak 100 g minyak ikan tuna (diperoleh dari PT. Aneka Tuna Indonesia, Gempol, Jawa Timur) dicampurkan dengan aquades dalam tabung erlemeyer 2000 ml, kemudian ditambah dengan dua tetes larutan HCl dan dikocok. Selanjutnya, campuran tersebut ditambah dengan larutan NaOH yang sesuai dengan angka penyabunan dan dikocok, kemudian dididihkan di hot plate pada suhu 60º C selama menit. Setelah itu, campuran dipindahkan ke toples kaca dan ditambah dengan larutan CaCO 3 yang sesuai larutan NaOH yang ditambahkan sambil diaduk, kemudian dibiarkan pada suhu ruangan. Endapan yang terbentuk disaring dan dikeringkan pada oven dengan suhu 32º C sesuai dengan metode Lowry ( Niamke et al, 2005). Pembuatan Etil-Ester Cara pembuatan etil ester sama dengan cara pembuatan natrium ester. Larutan NaOH yang ditambahkan diganti dengan larutan natrium etoksida. Larutan etoksida terdiri atas etanol dan natrium hidroksida sesuai dengan metode Lowry (Niamke et al, 2005). Ternak Penelitian, Ransum Perlakuan, Rancangan Percobaan dan Analisis Data Ternak yang digunakan adalah sapi perah laktasi tidak bunting yang diperah lebih dari delapan minggu dari saat beranak dan tidak pernah diberikan pakan sumber EPA dan DHA seperti minyak ikan atau tepung ikan. Ransum basal yang digunakan adalah ransum yang biasa diberikan yaitu ransum dengan Total Digestibility Nutrien (TDN) 65% dan Protein Kasar (PK) 14%. Jumlah konsentrat yang diberikan adalah 2 kg perhari dan penambahan etil ester sebanyak 6% dari jumlah pemberian konsentrat perhari selama 14 hari. Pemberian ransum dilakukan pada pagi dan sore hari. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan tiga ransum perlakuan dengan enam ulangan. Uji kontras orthogonal digunakan dalam analisis data untuk menentukan perbedaan konsentrasi asam lemak omega-3 EPA dan DHA hasil pemberian ransum yang mengandung natrium atau etil ester. Pengambilan Sampel dan Analisis Konsentrasi Asam Lemak Pengambilan sampel susu dilakukan pada setiap ekor sebanyak 100 ml hasil pemerahan pada pagi hari. Sampel susu dimasukkan ke kantong polietilen lalu dibawa ke laboratorium. Pengukuran konsentrasi asam lemak dengan khomatografi gas dengan detector FID ( flame ionization detector) sesuai dengan ISO HASIL DAN PEMBAHASAN Penambahan 6% natrium ester atau 6% etil ester dalam ransum berpengaruh nyata terhadap konsentrasi EPA (P<0,01) dan konsentrasi DHA (P<0,01) dalam lemak susu sapi. Konsentrasi EPA dalam susu hasil penambahan natrium ester dalam ransum (2,31±0,22%) dan hasil penambahan etil ester dalam ransum (2,70±0,22%) lebih tinggi dibandingkan dengan konsentrasi DHA dalam ransum (1,90±0,10%) dan hasil penambahan etil ester dalam ransum (1,81±0,00%). Sebaliknya, konsentrasi hasil penambahan etil ester lebih tinggi (P<0,05) dibandingkan dengan hasil penambahan natrium ester dalam ransum (Tabel 1).
3 233 Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penyerapan DHA di epithelial sel sektori jaringan ambing sapi laktasi lebih rendah dibandingkan dengan penyerapan EPA. Hasil penelitian pada tikus yang dilaporkan oleh Hristov (2005) bahwa dalam waktu 24 jam hampir semua DHA hasil penyerapan di usus halus terserap di limfa, sedangkan penyerapan EPA sama dengan asam lemak lainnya yaitu 98% pada waktu yang sama. Tabel 1. Konsentrasi EPA dan DHA dalam lemak susu sapi hasil penambahan natrium ester atau etil ester dalam ransum Asam Lemak 0,00% natrium ester; 6% natrium ester 6% etil ester 0,00% etil ester EPA 0,00±0,00 bd 2,31±0,22 ac 2,31±0,22 a DHA 0,00±0,00 bd 1,81±0,00 bc 1,90±0,10 a Keterangan: Huruf yang berbeda pada baris yang sama menunjukkan perbedaan nyata pada taraf 5% Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa intik EPA dan DHA dalam natrium ester dan etil ester mampu bergabung dengan lemak susu sapi seperti trigliserida dan fosfolipid. Hal ini terjadi karena pelarut yang digunakan dalam pengukuran konsentrasi EPA dan DHA adalah campuran metanol yang merupakan pelarut lemak non polar dengan etanol sebagai pelarut semipolar. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa EPA dan DHA dalam natrium ester dan etil ester mampu lolos dari rumen ke pasca rumen seperti abomasum. Di abomasum dengan kondisi keasaman 2-3, natrium ester dan etil ester akan dirombak sehingga EPA dan DHA terlepas dan terserap di usus halus. Hasil penyerapan EPA dan DHA di lumen intestin akan disusun kembali menjadi triasilgliserol dan fosfolipid di mukosa intestin lalu diserap di dalam limfa. Selanjutnya, EPA dan DHA dalam fosfolipid dan triasil gliserol bergabung dengan khilomikron dan lipoprotein VLDL (very low density lipoprotein) dalam darah portal ke hati dan jaringan ambing. Selanjutnya akan bergabung dengan droplet lemak (lemak terselimuti) di retikulum endoplasma, kemudian dilepaskan lewat apikal epithelial sel sekretori alveolar dengan nutrien lain menjadi komponen susu. Hasil penelitian Nelson., (2007) menunjukkan bahwa pada manusia, penyerapan EPA dan DHA dalam trigliserida dan fosfolipid di dalam sel-sel adiposit lebih tinggi dibandingkan penyerapan asam lemak lain. Intik konsentrat etil ester EPA dan DHA berdampak pada peningkatan konsentrasi EPA dan DHA dalam lemak ASI, sehingga intik diet dengan kandungan EPA dan DHA sangat diperlukan bagi ibu hamil untuk disimpan sebagai cadangan di sel-sel adiposit jaringan mammae, dan bagi ibu menyusui agar diperoleh EPA dan DHA dalam ASI (Yang, 2003). Intik PUFA sangat berkaitan dengan plasma bagi individu heterezygous (individu dengan gen yang berbeda pada satu lokus untuk sifat tertentu) (Nelson, 2007). PUFA yang berasal dari diet berinteraksi dengan alfareseptor pada peroksisom yang aktif jika ada mrna (PPARA, peroxisome proliferator activated receptor alpha) yang berpengaruh terhadap konsentrasi trigliserida (P<0,05) dan apo C-III dalam plasma (P<0,001) (Baer., 2001). PPARA adalah faktor transkripsi inti yang berperan sebagai pengatur homeostatis lipid dalam darah seperti konsentrasi lipoprotein kaya trigliserida (LDL). Aktivitas PPARA sangat dipengaruhi oleh konsentrasi PUFA, khususnya bagi individu heterozygous L162 V (lokasi valin diisi oleh leusin) Dampak intik diet berkadar PUFA tinggi (PUFA>8%) bagi individu heterozygous 162 V terhadap peningkatan konsentrasi trigliserida dan apo C-III plasma lebih
4 234 rendah dibandingkan dengan individu 162 L. Sebaliknya, dampak intik diet berkadar PUFA sangat rendah (PUFA<4%) bagi individu 162 V terhadap peningkatan plasma lebih tinggi dibandingkan dengan individu 162 L. Disisi lain, dampak intik diet berkadar PUFA moderat (PUFA 4%- 6%) bagi individu 162 L sama dengan individu 162 V (Moate, 2004). Meskipun demikian, mekanisme peningkatan plasma belum diketahui secara pasti(schwenk, 2010). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hasil pengolahan hidrolisis dan alkoholisis minyak ikan lebih efektif untuk menghasilkan susu yang mengandung EPA. Keunggulan EPA antara lain sebagai pengaktif siklooksigenase melalui prostaglandin yang dihasilkan seperti prostaglandin E 3 (PGE 3 ), pengaktif vasodilatasi (pelebaran pembuluh darah sehingga aliran darah lancar), dan penghambat agregasi platelet (penghambat penggumpalan keping darah sehingga aliran darah lancar). Disamping itu, EPA bukan merupakan substrat enzim protein kinase C yang berfungsi sebagai pemicu penggandaan sel kanker Vorbach et al.(2002). DHA berfungsi sebagai penekan enzim delta 6-desaturase yaitu enzim penentu dalam konversi C 18:2(n-6 ) ke ɣc 18:3(n- 6) yang berperan sebagai substrat C 20:4(n-6). Disamping itu, DHA berfungsi sebagai penekan enzim delta 5-desaturase yang lebih kuat dibandingkan dengan EPA (Schwenk, 2010). KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Intik EPA dan DHA dalam 6% natrium-ester atau dalam 6 % etil-ester dalam 2 kg ransum konsentrat dengan TDN 65% dan PK 14% perhari selama 14 hari mampu terinkorporasi dalam lemak susu sapi. Konsentrasi DHA lemak susu sapi hasil penambahan etil ester dalam ransum lebih tinggi dibandingkan dengan penambahan natrium ester. Sebaliknya, konsentrasi EPA lebih tinggi dibandingkan dengan konsentrasi DHA dalam lemak susu sapi hasil penambahan natrium ester atau etil ester didalam ransum. Saran Penelitian lanjutan diperlukan untuk mengetahui pengaruh intik EPA dan DHA dalam lemak susu sapi terhadap konsentrasi EPA dan DHA dalam lemak ASI dan untuk mengetahui pengaruh intik EPA dan DHA dalam lemak susu sapi terhadap konsentrasi trigliserida plasma manusia. Hasil dari penelitian ini adalah susu sapi yang dihasilkan oleh sapi perah yang ransumnya ditambah dengan natrium ester atau etil ester dapat dikonsumsi oleh ibu hamil, ibu laktasi, penderita kanker dan bayi usia lebih dari 6 bulan, serta anak usia sekolah. Baer, DAFTAR PUSTAKA Chaves Composition and properties of milk and butter from cows fed fish oil. J. Dairy Sci. 84: Carriquiry Fatty acid composition on milk from multiparous holstein cows treated with hovine somatotropin and fed n-3 fatty acids in early lactation. J. Dairy Sci. 92: Hristov, A.N., L.R. Kennington, M.A. McGuire, and C.W. Hunt Effect of diets containing linoleic acid or oleic acid rich oils on ruminal fermentation and performanced and fatty acid composition of adipose and muscle tissues of finishing cattle. J. Dairy Sci. 83: McDonald P., R.A. Edward, J.F.D. Greenhagh, C.A. Morgan Animal Nutrition. 6th edition. Gosport:Ashford Colour Pr. Moate, P.J., W. Chalupa, R.C. Boston, I.J. Lean Milk fatty acids:
5 235 variation in consentration of invidual fatty acid bovine milk. J. Dairy Sci. 49 (10): Nelson, K.A.S., S. Martini Increasing omega fatty acid content in cow s milk through diet manipulation: effect on milk flavour. J.Dairy Sci. 92: Doi: /jds Niamke. S, D. Koffi, S. Dabonne Effect of some chemicals on the accuracy of fatty acids and protein estimation by the Lowry method. Biochemistry 17: Schwenk Fatty acig transport across the cell membrane: regulation by fatty acid transporters. Prost. Leuko. Ess. Fatty Acid. 82 : Uauy, Chen, Term infant studies of DHA and ARA suplementation on neurodevelopment: result of randomized controlled trials. J. Pediatr. 143: Vorbach, C., A. Sciven, M.R. Capecchi The housekeeping gene xanthine oxidoreductase is necessary for milk fat droplet enveloping and secretion: gene sharing in lactating mammary gland. Genes Dev. 16 : Yang, Zhao HERS regulation of peroxisome proliferator-activated receptor j (PPARj) expression and sensivity of breast cancer cell to PPARj ligand therapy. Clin. Cancer Res. 9:
DHA dalam plasma sapi dengan pemberian ransum dengan CGKK (RK-45) lebih tinggi dibandingkan dengan pemberian ransum dengan CMEK (RM-45).
5 PEMBAHASAN UMUM Asam lemak nonesensial merupakan asam lemak hasil sintesa de novo dalam jaringan mamari dapat dihasilkan oleh sapi dengan pemberian ransum dengan konsentrat kadar protein kasar 14%, TDN
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Materi
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini telah dilaksanakan di Kawasan Usaha Peternakan (KUNAK) Sapi Perah Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat selama 6 bulan. Analisa kualitas susu
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Penelitian telah dilaksanakan selama 2 bulan dari tanggal 5 Agustus
15 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian telah dilaksanakan selama 2 bulan dari tanggal 5 Agustus sampai dengan 30 September 2015. Kegiatan penelitian ini bertempat di P.T. Naksatra Kejora Peternakan Sapi
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. pada Ransum Sapi FH dilakukan pada tanggal 4 Juli - 21 Agustus Penelitian
14 BAB III MATERI DAN METODE Penelitan dengan judul Tampilan Protein Darah Laktosa dan Urea Susu akibat Pemberian Asam Lemak Tidak Jenuh Terproteksi dan Suplementasi Urea pada Ransum Sapi FH dilakukan
Lebih terperinciDeskripsi KONSENTRAT ASAM LEMAK OMEGA-3 UNTUK SUPLEMENTASI PAKAN SAPI POTONG DAN METODE PEMBUATANNYA
1 Deskripsi KONSENTRAT ASAM LEMAK OMEGA-3 UNTUK SUPLEMENTASI PAKAN SAPI POTONG DAN METODE PEMBUATANNYA Bidang Teknik Invensi Invensi ini berhubungan dengan komposisi bahan, metode pembuatan dan produk
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Penelitian telah dilaksanakan pada tanggal 1 Januari 2016 sampai dengan 6
12 BAB III MATERI DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian telah dilaksanakan pada tanggal 1 Januari 2016 sampai dengan 6 Maret 2016 di Kelompok Tani Ternak Wahyu Agung, Desa Sumogawe, Kecamatan
Lebih terperinciMETODE. Materi. Metode
METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini telah dilaksanakan di Kawasan Usaha Peternakan (KUNAK) Sapi Perah Desa Cibungbulang, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat selama 62 hari dari bulan September
Lebih terperinciPeranan asam lemak omega-3 (n-3), yakni EPA (Eicosapentaenoic acid) Banyak hasil penelitian telah membuktikan adanya pengaruh EPA dan DHA
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Peranan asam lemak omega-3 (n-3), yakni EPA (Eicosapentaenoic acid) dan DHA (Dmsahexaenoic acid) terhadap kesehatan telah banyak diketahui. Banyak hasil penelitian telah
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Metode
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Peternakan Kambing Perah Bangun Karso Farm yang terletak di Babakan Palasari, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Analisis pakan
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Daging Domba Daging domba yang digunakan dalam penelitian ini adalah daging domba bagian otot Longissimus thoracis et lumborum.
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni-November 2011. Pemeliharaan ternak prapemotongan dilakukan di Laboratorium Lapang Ilmu Produksi Ternak Ruminansia Kecil Blok
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
IV HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian pengaruh pemberian berbagai level tepung limbah jeruk manis (Citrus sinensis) terhadap kadar kolesterol dan trigliserida darah pada domba Padjadjaran jantan telah dilaksanakan
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL DAN PEMBAHASAN Konsumsi Pakan Penambahan daun Som Jawa pada ransum menurunkan kandungan serat kasar dan bahan kering ransum, namun meningkatkan protein kasar ransum. Peningkatan protein disebabkan
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Materi
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang dan Laboratorium Ilmu Nutrisi Ternak Daging dan Kerja, Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan, Fakultas Peternakan,
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Tabel 8 Komposisi ransum Pakan /Nutrien RKM-0 RK-45 RM-45 Pakan
3 EFEK KONSENTRAT DENGAN CAMPURAN GARAM KARBOKSILAT KERING ATAU CAMPURAN METIL ESTER KERING DALAM RANSUM TERHADAP KONSENTRASI ASAM LEMAK DALAM SUSU SAPI PENDAHULUAN Asam lemak yang terkandung dalam susu
Lebih terperinciTAMPILAN ASAM LEMAK DALAM SUSU SAPI HASIL PEMBERIAN RANSUM MENGANDUNG CAMPURAN GARAM KARBOKSILAT ATAU METIL ESTER KERING ANDI MURLINA TASSE
TAMPILAN ASAM LEMAK DALAM SUSU SAPI HASIL PEMBERIAN RANSUM MENGANDUNG CAMPURAN GARAM KARBOKSILAT ATAU METIL ESTER KERING ANDI MURLINA TASSE SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2010 PERNYATAAN
Lebih terperinciGambar 2. Domba didalam Kandang Individu
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Lapang Nutrisi Ternak Daging dan Kerja (kandang B) pada bulan Mei sampai dengan bulan November 2010. Analisis sampel dilakukan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. memiliki ciri-ciri fisik antara lain warna hitam berbelang putih, ekor dan kaki
3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sapi Perah Sapi perah yang dipelihara di Indonesia pada umumnya adalah Friesian Holstein (FH) dan Peranakan Friesian Holstein (PFH) (Siregar, 1993). Sapi FH memiliki ciri-ciri
Lebih terperinciPENGANTAR. sangat digemari oleh masyarakat. Sate daging domba walaupun banyak. dipopulerkan dengan nama sate kambing merupakan makanan favorit di
PENGANTAR Latar Belakang Domba termasuk ternak ruminansia kecil dengan potensi daging yang sangat digemari oleh masyarakat. Sate daging domba walaupun banyak dipopulerkan dengan nama sate kambing merupakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. pendapatan peternak (Anggraeni, 2012). Produksi susu sapi perah di Indonesia
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Produksi dan Kualitas Susu Sapi 2.1.1. Produksi susu Produksi susu merupakan faktor esensial dalam menentukan keberhasilan usaha sapi perah, karena jumlah susu yang dihasilkan
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Penelitian berlangsung mulai tanggal 23 Juli 2011 sampai dengan 23 Agustus
BAB III MATERI DAN METODE 3.1. Materi Penelitian Penelitian berlangsung mulai tanggal 23 Juli 2011 sampai dengan 23 Agustus 2011. Penelitian dilaksanakan di UPT Pembibitan Ternak dan Hijauan Makanan Ternak
Lebih terperinciKANDUNGAN LEMAK, TOTAL BAHAN KERING DAN BAHAN KERING TANPA LEMAK SUSU SAPI PERAH AKIBAT INTERVAL PEMERAHAN BERBEDA
Animal Agriculture Journal 5(1): 195-199, Juli 2015 On Line at : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/aaj KANDUNGAN LEMAK, TOTAL BAHAN KERING DAN BAHAN KERING TANPA LEMAK SUSU SAPI PERAH AKIBAT INTERVAL
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hiperlipidemia merupakan keadaan yang terjadi akibat kadar kolesterol dan/atau trigliserida meningkat melebihi batas normal (Price & Wilson, 2006). Parameter
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Lipid adalah senyawa berisi karbon dan hidrogen yang tidak larut dalam air tetapi
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Lipid 1. Definisi Lipid Lipid adalah senyawa berisi karbon dan hidrogen yang tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut organik (Widman, 1989) Lemak disebut juga lipid,
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada September sampai dengan Oktober 2012 di
23 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada September sampai dengan Oktober 2012 di Kandang Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian Universitas Lampung. Analisis
Lebih terperinci2ooG KUALITAS FISIK DAN ORGANOLEPTIK DAGING AYAM BROILER YANG RANSUMNYA DIBERI PENAMBAHAN MINYAK IKAN YANG MENGANDUNG OMEGA3 SKRIPSI MAD TOBRI
2ooG 0 17 KUALITAS FISIK DAN ORGANOLEPTIK DAGING AYAM BROILER YANG RANSUMNYA DIBERI PENAMBAHAN MINYAK IKAN YANG MENGANDUNG OMEGA3 SKRIPSI MAD TOBRI PROGRAM STUD1 TEKNOLOGI HASIL TERNAK FAKULTAS PETERNAKAN
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Materi
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2011 sampai dengan bulan Januari 2012 di Desa Situ Udik, Kecamatan Cibungbulang untuk proses pembuatan silase daun singkong,
Lebih terperinciPENGANTAR. Latar Belakang. Perkembangan ilmu pengetahuan telah mendorong manusia untuk
PENGANTAR Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan telah mendorong manusia untuk melakukan perbaikan terhadap kehidupannya. Sekarang ini, masyarakat semakin peduli dengan makanan yang sehat. Masyarakat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. ayam broiler terhadap kadar protein, lemak dan bobot telur ayam arab ini bersifat
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Rancangan Percobaan Penelitian tentang peran pemberian metionin dan linoleat pada tepung kaki ayam broiler terhadap kadar protein, lemak dan bobot telur ayam arab
Lebih terperinciKARAKTERISTIK FISIK, KOMPOSlSl KlMlA DAN UJI ORGANOLEPTIK TELUR AYAM MERAWANG DENGAN PEMBERIAN PAKAN BERSUPLEMEN OMEGAS
KARAKTERISTIK FISIK, KOMPOSlSl KlMlA DAN UJI ORGANOLEPTIK TELUR AYAM MERAWANG DENGAN PEMBERIAN PAKAN BERSUPLEMEN OMEGAS [Physical Characteristic, Chemical Composition and Organoleptic Test of Merawang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gaya hidup masyarakat di zaman modern ini erat hubungannya dengan perubahan kadar lemak darah. Masyarakat dengan kesibukan tinggi cenderung mengkonsumsi makanan tinggi
Lebih terperinciPENGARUH PEMBERIAN KONSENTRAT... PERIODE LAKTASI TERHADAP BERAT JENIS, KADAR LEMAK DAN KADAR BAHAN KERING SUSU SAPI
SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN KONSENTRAT PADA PERIODE LAKTASI TERHADAP BERAT JENIS, KADAR LEMAK DAN KADAR BAHAN KERING SUSU SAPI Oleh : 060810228 FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2012
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini kelebihan kolesterol menjadi yang ditakuti sebagai penyebab penyempitan pembuluh darah yang disebut aterosklerosis yaitu proses pengapuran dan pengerasan pada
Lebih terperinciS. Sarah, T. H. Suprayogi dan Sudjatmogo* Program Studi S-1 Peternakan Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro
On Line at : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/aaj KECERNAAN PROTEIN RANSUM DAN KANDUNGAN PROTEIN SUSU SAPI PERAH AKIBAT PEMBERIAN IMBANGAN HIJAUAN DAN KONSENTRAT RANSUM YANG BERBEDA (Protein Digestibility
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Puyuh (Coturnix coturnix japonica L.) merupakan salah satu unggas yang dibudidayakan untuk dimanfaatkan produk daging dan telur untuk memenuhi kebutuhan protein hewani
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada 4 Juli sampai dengan 21 Agustus 2016.
21 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian dilaksanakan pada 4 Juli sampai dengan 21 Agustus 2016. Penelitian dilaksanakan di Peternakan Sapi Perah Unit Pelaksanaan Teknis Daerah Pembibitan Ternak Unggul
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. cara peningkatan pemberian kualitas pakan ternak. Kebutuhan pokok bertujuan
3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pakan Kebutuhan pokok dan produksi pada sapi perah dapat dilakukan dengan cara peningkatan pemberian kualitas pakan ternak. Kebutuhan pokok bertujuan untuk mempertahankan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat di era modern ini terutama di daerah perkotaan di Indonesia umumnya mempunyai gaya hidup kurang baik, terutama pada pola makan. Masyarakat perkotaan umumnya
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak penelitian yang digunakan adalah sapi perah FH pada periode
III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1. Bahan Penelitian 3.1.1. Ternak Penelitian Ternak penelitian yang digunakan adalah sapi perah FH pada periode laktasi 2 dengan bulan ke-2 sampai bulan ke-5 sebanyak
Lebih terperinciIII. MATERI DAN METODE PENELITIAN
14 III. MATERI DAN METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 8 September sampai 20 Oktober 2015 di Desa Gledeg, Kecamatan Karanganom, Kabupaten Klaten, Jawa
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Diponegoro, Semarang. Kegiatan penelitian berlangsung dari bulan Mei hingga
15 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian tentang komposisi kimiawi tubuh sapi Madura jantan yang diberi level pemberian pakan berbeda dilaksanakan di Laboratorium Produksi Ternak Potong dan Perah, Fakultas
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. tanduknya mengarah ke depan (Rahman, 2007). Sapi FH memiliki produksi susu
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sapi Perah Sapi perah FH merupakan sapi yang memiliki ciri warna putih belang hitam atau hitam belang putih dengan ekor berwarna putih, sapi betina FH memiliki ambing yang
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Lemak (%)
TINJAUAN PUSTAKA Sapi Perah Friesian Holstein (FH) Bangsa sapi perah Fries Holland berasal dari North Holland dan West Friesland yaitu dua propinsi yang ada di Belanda. Kedua propinsi tersebut merupakan
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Penelitian pengaruh penambahan kolin klorida pada pakan terhadap kadar
25 BAB III MATERI DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian pengaruh penambahan kolin klorida pada pakan terhadap kadar kolesterol dan lipoprotein darah sapi perah laktasi dilaksanakan pada
Lebih terperinciTHE EFFECT OF PROBIOTIC FEED SUPPLEMENT ON MILK YIELD, PROTEIN AND FAT CONTENT OF FRIESIAN HOLSTEIN CROSSBREED
THE EFFECT OF PROBIOTIC FEED SUPPLEMENT ON MILK YIELD, PROTEIN AND FAT CONTENT OF FRIESIAN HOLSTEIN CROSSBREED Wahyu Andry Novianto, Sarwiyono, and Endang Setyowati Faculty of Animal Husbandry, University
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci : Imbangan Pakan; Efisiensi Produksi Susu; Persistensi Susu. ABSTRACT
On Line at : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/aaj EFISIENSI DAN PERSISTENSI PRODUKSI SUSU PADA SAPI FRIESIAN HOLSTEIN AKIBAT IMBANGAN HIJAUAN DAN KONSENTRAT BERBEDA (The Efficiency and Persistency
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Bahan Bahan yang digunakan untuk produksi biomineral yaitu cairan rumen dari sapi potong, HCl 1M, dan aquadest.
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret-Mei 2008. Pembuatan biomineral dilakukan di Laboratorium Biokimia, Fisiologi dan Mikrobiologi Nutrisi, sedangkan pemeliharaan
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai Oktober 2013, bertempat
III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai Oktober 2013, bertempat di kandang Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas
Lebih terperinciMETODE. Materi 10,76 12,09 3,19 20,90 53,16
METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Nutrisi Ternak Daging dan Kerja Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor. Pemeliharaan ternak percobaan dilakukan dari bulan
Lebih terperinciMATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Prosedur Penyediaan Pakan Pemeliharaan Hewan Uji
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Peternakan Kambing Perah milik Yayasan Pesantren Darul Falah Ciampea dan Laboratorium Ilmu Nutrisi Ternak Perah dan Laboratorium Ilmu dan
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. banyak peternakan yang mengembangkan budidaya puyuh dalam pemenuhan produksi
1 I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Daging puyuh merupakan produk yang sedang dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat. Meskipun populasinya belum terlalu besar, akan tetapi banyak peternakan
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Waktu dan Lokasi. Materi
MATERI DAN METODE Waktu dan Lokasi Penelitian ini dilaksanakan di Kandang B, Laboratorium Biologi Hewan, Pusat Penelitian Sumberdaya Hayati dan Bioteknologi, Laboratorium Terpadu Departemen Ilmu Nutrisi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan. Nilai gizi suatu minyak atau lemak dapat ditentukan berdasarkan dua
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Asupan lemak yang dianjurkan adalah sebanyak 30% dari total kalori yang dibutuhkan. Nilai gizi suatu minyak atau lemak dapat ditentukan berdasarkan dua aspek yaitu
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Materi
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Nutrisi Ternak Unggas, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor. Penelitian ini dilaksanakan selama 5 bulan. Pemeliharaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lemak yang ditandai oleh peningkatan atau penurunan fraksi lemak dalam plasma. Kelainan fraksi lemak yang utama adalah kenaikan
Lebih terperinciHUBUNGAN VARIASI PAKAN TERHADAP MUTU SUSU SEGAR DI DESA PASIRBUNCIR KECAMATAN CARINGIN KABUPATEN BOGOR
HUBUNGAN VARIASI PAKAN TERHADAP MUTU SUSU SEGAR DI DESA PASIRBUNCIR KECAMATAN CARINGIN KABUPATEN BOGOR Oleh: Iis Soriah Ace dan Wahyuningsih Dosen Jurusan Penyuluhan Peternakan, STPP Bogor ABSTRAK Penelitian
Lebih terperinciTabel 1. Komposisi Bahan Pakan Ransum Komplit Bahan Pakan Jenis Ransum Komplit 1 (%) Ransum A (Energi Tinggi) 2 Ransum B (Energi Rendah) 3 Rumput Gaja
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Nutrisi Ternak Perah serta Laboratorium Biokimia, Fisiologi dan Mikrobiologi Nutrisi, Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Gambar 3. Domba Jonggol R1 (a) dan Domba Jonggol R2 (b) Gambar 4. Domba Garut R1 (a) dan Domba Garut R2 (b)
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian dilakukan dari bulan Juli sampai Oktober 2011 di Laboratorium Lapang Ilmu Produksi Ternak Ruminansia Kecil Blok B, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Ransum terhadap Sifat Fisik Daging Puyuh Jantan dilaksanakan bulan Juni
BAB III MATERI DAN METODE Penelitian dengan judul Pengaruh Penambahan Kunyit dan Jahe dalam Ransum terhadap Sifat Fisik Daging Puyuh Jantan dilaksanakan bulan Juni Agustus 2016 di kandang Fakultas Peternakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. pakan. Biaya untuk memenuhi pakan mencapai 60-70% dari total biaya produksi
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2. 1. Pakan Sapi Perah Faktor utama dalam keberhasilan usaha peternakan yaitu ketersediaan pakan. Biaya untuk memenuhi pakan mencapai 60-70% dari total biaya produksi (Firman,
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian, Jurusan
16 III. BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian, Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung
Lebih terperinciTyas Widhiastuti. Pembimbing: Dr. Ir. Anis Muktiani, M.Si Dr. Ir. Mukh. Arifin, M.Sc
Kinerja Pencernaan dan Efisiensi Penggunaan Energi Pada Sapi Peranakan Ongole (PO) yang Diberi Pakan Limbah Kobis dengan Suplemen Mineral Zn dan Alginat Tyas Widhiastuti Pembimbing: Dr. Ir. Anis Muktiani,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara produsen kelapa utama di dunia. Hampir semua daerah di Indonesia dapat dijumpai tanaman kelapa. Kelapa merupakan salah satu tanaman yang
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Sapi Perah Sapi Friesian Holstein (FH) Produktivitas Sapi Perah
TINJAUAN PUSTAKA Sapi Perah Pemeliharaan sapi perah bertujuan utama untuk memperoleh produksi susu yang tinggi dan efisien pakan yang baik serta mendapatkan hasil samping berupa anak. Peningkatan produksi
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Sapi perah Friesian Holstein (FH) merupakan salah satu jenis sapi perah
4 BAB II. TINJAUAN PUSTAKA TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sapi Perah Friesian Holstein (FH) Sapi perah Friesian Holstein (FH) merupakan salah satu jenis sapi perah persilangan sapi peranakan ongole betina yang
Lebih terperinciMATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Metode Pembuatan Petak Percobaan Penimbangan Dolomit Penanaman
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilakukan mulai akhir bulan Desember 2011-Mei 2012. Penanaman hijauan bertempat di kebun MT. Farm, Desa Tegal Waru. Analisis tanah dilakukan di Laboratorium
Lebih terperinciAndi Murlina Tasse* dan Fuji Astuty Auza Laboratorium Jurusan Peternakan Fakultas Peternakan UHO Kendari
Konsentrasi Asam Lemak Tidak Teresterifikasi (Nonesterified Fatty Acid, NEFA), Albumin, Kalsium dan Fosfor Dalam Sebagai Indikator Status Nutrisi Sapi Perah Laktasi (Concentrations of NEFA, Albumine, Calcium
Lebih terperinciEVALUASI PEMBERIAN PAKAN SAPI PERAH LAKTASI MENGGUNAKAN STANDAR NRC 2001: STUDI KASUS PETERNAKAN DI SUKABUMI
EVALUASI PEMBERIAN PAKAN SAPI PERAH LAKTASI MENGGUNAKAN STANDAR NRC 2001: STUDI KASUS PETERNAKAN DI SUKABUMI (Evaluation of feeding practice on lactating dairy cowsusing NRC 2001 standard: study case from
Lebih terperinciABSORPSI MINERAL DAN KADAR LEMAK DARAH PADA TIKUS YANG DIBERI SERAT AMPAS TEH HASIL MODIFIKASI MELALUI FERMENTASI DENGAN Aspergillus niger
ABSORPSI MINERAL DAN KADAR LEMAK DARAH PADA TIKUS YANG DIBERI SERAT AMPAS TEH HASIL MODIFIKASI MELALUI FERMENTASI DENGAN Aspergillus niger SKRIPSI ESTY SETIA LESTARI PROGRAM STUDI NUTRISI DAN MAKANAN TERNAK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lapisan terluar beras yaitu bagian antara butir beras dan kulit padi berwarna
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bekatul adalah hasil samping proses penggilingan padi yang berasal dari lapisan terluar beras yaitu bagian antara butir beras dan kulit padi berwarna coklat. Bekatul
Lebih terperinciPENDAHULUAN. terhadap lingkungan tinggi, dan bersifat prolifik. Populasi domba di Indonesia pada
1 I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Domba merupakan ternak ruminansia yang banyak dipelihara masyarakat dan dimanfaatkan produksinya sebagai ternak penghasil daging dan sebagai tabungan. Domba memiliki
Lebih terperinciPENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG DAUN SISIK NAGA (Drymoglosum pilloselloides) TERHADAP KECERNAAN IN VITRO KONSENTRAT BERBAHAN PAKAN FERMENTASI
219 PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG DAUN SISIK NAGA (Drymoglosum pilloselloides) TERHADAP KECERNAAN IN VITRO KONSENTRAT BERBAHAN PAKAN FERMENTASI Oleh: Rahman, Andi Murlina Tasse dan Dian Agustina 1) ABSTRACT
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Latar Belakang. Gaya hidup modern turut mengubah pola makan masyarakat yang
PENDAHULUAN Latar Belakang Gaya hidup modern turut mengubah pola makan masyarakat yang cenderung mengkonsumsi makanan-makanan cepat saji dengan kadar lemak yang tinggi. Keadaan ini menyebabkan munculnya
Lebih terperinciPROFIL KOLESTEROL DAN TRIGLISERIDA DARAH SERTA RESPON FISIOLOGIS TIKUS YANG DIBERI RANSUM MENGANDUNG SATE DAGING SAPI SKRIPSI ROHMAH RETNO WULANDARI
PROFIL KOLESTEROL DAN TRIGLISERIDA DARAH SERTA RESPON FISIOLOGIS TIKUS YANG DIBERI RANSUM MENGANDUNG SATE DAGING SAPI SKRIPSI ROHMAH RETNO WULANDARI PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL TERNAK FAKULTAS PETERNAKAN
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL DAN PEMBAHASAN Kandungan Nutrien Ransum Berdasarkan hasil analisa proksimat, kandungan zat makanan ransum perlakuan disajikan pada Tabel 10. Terdapat adanya keragaman kandungan nutrien protein, abu
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ternak perah adalah ternak yang diusahakan untuk menghasikan susu
3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sapi Perah Ternak perah adalah ternak yang diusahakan untuk menghasikan susu sebanyak-banyaknya, disamping hasil lainnya. Macam - macam sapi perah yang ada di dunia adalah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Bahan Pakan Bahan pakan sapi perah terdiri atas hijauan dan konsentrat. Hijauan adalah bahan pakan yang sangat disukai oleh sapi. Hijauan merupakan pakan yang memiliki serat
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. Kandungan Zat Makanan Biomineral Dienkapsulasi
HASIL DAN PEMBAHASAN Kandungan Zat Makanan Biomineral Dienkapsulasi Kandungan nutrien biomineral tanpa proteksi dan yang diproteksi serta mineral mix dapat dilihat pada Tabel 7. Kandungan nutrien biomineral
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Halaman. KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR LAMPIRAN... vi DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... viii PENDAHULUAN...
DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR LAMPIRAN... vi DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... viii PENDAHULUAN... 1 BAB I TINJAUAN PUSTAKA... 4 1.1 Ikan Teri Galer (Stolephorus indicus
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian,
III. METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian, Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian Politeknik Negeri Lampung, Laboratorium
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Laboratorium Teknologi Pangan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara,
BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September-Oktober 2013 di Laboratorium Teknologi Pangan Fakultas Pertanian, Medan. Bahan Penelitian Bahan utama yang
Lebih terperinciMENGELOLA KOMPOSISI AIR SUSU
MENANGANI AIR SUSU MENGELOLA KOMPOSISI AIR SUSU Air susu mengandung zat-zat gizi yg sangat cocok utk perkembangbiakan bakteri penyebab kerusakan air susu. Proses produksi yg tdk hygienes, penanganan yg
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Gambar 2. Contoh Domba Penelitian
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang dan Laboratorium Ilmu Nutrisi Ternak Daging dan Kerja, Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan, Fakultas Peternakan,
Lebih terperinciG. S. Dewi, Sutaryo, A. Purnomoadi* Program Studi S-1 Peternakan Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro Semarang
On Line at : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/aaj PRODUKSI DAN LAJU PRODUKSI GAS METHAN PADA BIOGAS DARI FESES SAPI MADURA JANTAN YANG MENDAPATKAN PAKAN UNTUK PRODUKSI YANG BERBEDA (Production
Lebih terperinciFERMENTABILITAS DAN KECERNAAN in vitro RANSUM YANG DIBERI UREA MOLASSES MULTINUTRIENT BLOCK ATAU SUPLEMEN PAKAN MULTINUTRIEN
FERMENTABILITAS DAN KECERNAAN in vitro RANSUM YANG DIBERI UREA MOLASSES MULTINUTRIENT BLOCK ATAU SUPLEMEN PAKAN MULTINUTRIEN SKRIPSI HERDI ARIESTANIA PUTRI PROGRAM STUDI ILMU NUTRISI DAN TEKNOLOGI PAKAN
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. dengan kuantitas berbeda dilaksanakan di kandang Laboratorium Produksi Ternak
8 BAB III MATERI DAN METODE 3.1. Lokasi Penelitian Penelitian keluaran kreatinin pada urin sapi Madura yang mendapat pakan dengan kuantitas berbeda dilaksanakan di kandang Laboratorium Produksi Ternak
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ayam Broiler Broiler merupakan ternak yang dapat menghasilkan daging dalam waktu singkat serta dapat mengkonversi ransum yang dikonsumsi untuk memproduksi satu kilogram bobot
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang berjudul performans darah kambing peranakan ettawa dara
11 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian yang berjudul performans darah kambing peranakan ettawa dara yang diberi ransum dengan tambahan urea yang berbeda ini telah dilaksanakan pada tanggal 1 Oktober sampai
Lebih terperinciKONSUMSI DAN PRODUKSI PROTEIN SUSU SAPI PERAH LAKTASI YANG DIBERI SUPLEMEN TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiza) DAN SENG PROTEINAT
Animal Agriculture Journal, Vol. 2. No. 1, 2013, p 128 135 Online at : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/aaj KONSUMSI DAN PRODUKSI PROTEIN SUSU SAPI PERAH LAKTASI YANG DIBERI SUPLEMEN TEMULAWAK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lemak oleh manusia, akhir-akhir ini tidak dapat dikendalikan. Hal ini bisa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan pola makan atau mengkonsumsi makanan yang mengandung lemak oleh manusia, akhir-akhir ini tidak dapat dikendalikan. Hal ini bisa disebabkan karena gaya hidup
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Sapi perah merupakan sumber penghasil susu terbanyak dibandingkan
1 I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sapi perah merupakan sumber penghasil susu terbanyak dibandingkan hewan ternak perah lainnya. Keunggulan yang dimiliki sapi perah tersebut membuat banyak pengusaha-pengusaha
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. hiperglikemia / tingginya glukosa dalam darah. 1. Klasifikasi DM menurut Perkeni-2011 dan ADA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Diabetes Melitus 2.1.1. Definisi Diabetes Melitus (DM) merupakan suatu penyakit metabolik yang disebabkan karena terganggunya sekresi hormon insulin, kerja hormon insulin,
Lebih terperinciRESPON PRODUKSI SUSU SAPI FRIESIAN HOLSTEIN TERHADAP PEMBERIAN SUPLEMEN BIOMINERAL DIENKAPSULASI SKRIPSI PIPIT
RESPON PRODUKSI SUSU SAPI FRIESIAN HOLSTEIN TERHADAP PEMBERIAN SUPLEMEN BIOMINERAL DIENKAPSULASI SKRIPSI PIPIT DEPARTEMEN ILMU NUTRISI DAN TEKNOLOGI PAKAN FAKULTAS PETERNAKAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009
Lebih terperinciABSTRAK PERANAN PENAMBABAN DBA (DOCOSAHEXANOIC ACID) PADA FORMULA SUSU BAYI ( STUDI PUSTAKA )
ABSTRAK PERANAN PENAMBABAN DBA (DOCOSAHEXANOIC ACID) PADA FORMULA SUSU BAYI ( STUDI PUSTAKA ) Mayke Rosalina Rompas, 2002, Pembimbing : Lusiana Darsono, dr, M.Kes. Latar Belakang : Otak merupakan organ
Lebih terperinci4 HASIL DAN PEMBAHASAN
26 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Mutu Minyak Ikan Sebelum Ekstraksi dengan Fluida CO 2 Superkritik Minyak ikan yang digunakan dalam penelitian ini merupakan minyak ikan hasil samping industri pengalengan
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. dilaksanakan pada bulan Oktober 2014 sampai April Pelaksanaan penelitian
11 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian ini merupakan lanjutan dari penelitian sebelumnya. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober 2014 sampai April 2015. Pelaksanaan penelitian pembuatan pelet calf
Lebih terperinciMATERI DA METODE. Lokasi dan Waktu
MATERI DA METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Ilmu Nutrisi Ternak Daging dan Kerja, Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Perlakuan terhadap Kadar Glukosa. mempengaruhi kinerja sistem tubuh. Hasil pengamatan rataan kadar glukosa dari
IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengaruh Perlakuan terhadap Kadar Glukosa Salah satu profil biokimia darah yang berhubungan dengan proses metabolisme energi adalah glukosa. Kadar glukosa merupakan indikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat modern cenderung hidup dengan tingkat stres tinggi karena kesibukan dan tuntutan menciptakan kinerja prima agar dapat bersaing di era globalisasi, sehingga
Lebih terperinciRoosena Yusuf. Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman Jalan Tanah Grogot Kampus Gunung Kelua Samarinda Kaltim ABSTRACT
KANDUNGAN BAHAN KERING TANPA LEMAK (BKTL) SUSU SAPI PERAH FRIESIAN HOLSTEIN AKIBAT PEMBERIAN PAKAN YANG MENGANDUNG TEPUNG KATU (Sauropus androgynus (L.) Merr) YANG BERBEDA Roosena Yusuf Jurusan Peternakan
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN Produksi Susu
HASIL DAN PEMBAHASAN Produksi Susu Masa laktasi adalah masa sapi sedang menghasilkan susu, yakni selama 10 bulan antara saat beranak hingga masa kering kandang. Biasanya peternak akan mengoptimalkan reproduksi
Lebih terperinci