ANALISIS KARAKTERISTIK PELAKU PERJALANAN DAN KEBUTUHAN ANGKUTAN UMUM DAMRI (Studi Kasus : Banda Aceh Pelabuhan Ulee Lheue)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS KARAKTERISTIK PELAKU PERJALANAN DAN KEBUTUHAN ANGKUTAN UMUM DAMRI (Studi Kasus : Banda Aceh Pelabuhan Ulee Lheue)"

Transkripsi

1 ISSN Pages pp. - 3 ANALISIS KARAKTERISTIK PELAKU PERJALANAN DAN KEBUTUHAN ANGKUTAN UMUM DAMRI (Studi Kasus : Banda Aceh Pelabuhan Ulee Lheue) Andi Setiawan 1, Renni Anggraini, Lulusi 1) Magister Teknik Sipil Program Banda Aceh ) Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala Abstrack: The characteristics of the traveler at location needs to know because it is so closely associated with trip generation and attraction zone study. The purpose of this study was to determine the factors that affect the characteristics of the traveler by attraction generation by passengers at Ulee Lheue port and calculate the needs of public transport routes Banda Aceh- Ulee Lheue port. The survey was conducted on respondents from Sultan Iskandar Muda airport and Ulee Lheue port. Survey traveler characteristics done by questionnaire to the respondent. The number of respondents in this study was determined by Slovin formula based on the error rate of 10%. The number of samples for the study were as many as 100 people. Characteristics of those surveyed include travel destinations, travel frequency and type of used vehicles leaving the study site. The results of the study found that: trip frequency is influenced by business/job purpose and tourism/recreation purpose is only done at certain times and therefore contributes to the low demand for transport Damri operating. Based on the calculation of the need for public transit routes Banda Aceh-Ulee Lheue port Damri needs 1 unit that operates 3 times a day. Keywords: characteristics of the traveler, attraction generation Abstrak: Karakteristik pelaku perjalanan suatu lokasi sangat perlu diketahui karena sangat berhubungan erat dengan jumlah bangkitan dan tarikan suatu zona kajian. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi karakteristik pelaku perjalanan berdasarkan tarikan pergerakan oleh penumpang di Pelabuhan Ulee Lheue serta menghitung kebutuhan angkutan umum damri rute Banda Aceh-Pelabuhan Ulee Lheue. Survey telah dilakukan terhadap responden di Pelabuhan Ulee Lheue. Survey karakteristik pelaku perjalanan dilakukan dengan metode kuesioner kepada responden. Jumlah responden pada penelitian ini ditentukan dengan rumus slovin yang didasarkan atas tingkat kesalahan 10%. Jumlah sampel sebagai responden adalah sebanyak 100 orang. Karakteristik responden yang disurvey meliputi tujuan perjalanan, frekuensi perjalanan dan jenis kendaraan yang digunakan meninggalkan lokasi penelitian. Hasil penelitian mendapatkan bahwa: frekuensi perjalanan dipengaruhi oleh tujuan perjalanan bisnis/ dinas dan tujuan wisata/ rekreasi yang hanya dilakukan pada saat tertentu sehingga berpengaruh terhadap rendahnya kebutuhan terhadap angkutan damri yang beroperasi. Berdasarkan hasil perhitungan kebutuhan angkutan umum damri untuk rute Banda Aceh-Pelabuhan Ulee Lheue dibutuhkan 1 unit damri yang beroperasi 3 kali sehari. Kata Kunci: Karakteristik pelaku perjalanan, tarikan pergerakan Volume,., Mei 013 -

2 PENDAHULUAN Kota Banda Aceh saat ini terus mengalami perkembangan ekonomi yang cukup pesat, hal ini akan mempengaruhi bertambahnya orang yang datang ke Banda Aceh baik melalui Bandara Sultan Iskandar Muda dan Pelabuhan Ulee Lheue. Maka untuk itu perlu dianalisis karakteristik pelaku perjalanan berdasarkan tarikan pergerakan penumpang untuk mengetahui kebutuhan angkutan damri dalam melayani orang yang akan menuju kota Banda Aceh dari Pelabuhan Ulee Lheue. Tujuan dari penelitian ini adalah : mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi karakteristik pelaku perjalanan berdasarkan tarikan pergerakan oleh penumpang dan menghitung kebutuhan angkutan umum damri rute Banda Aceh- Pelabuhan Ulee Lheue. KAJIAN KEPUSTAKAAN Menurut Tamin (008), sistem transportasi secara menyeluruh (makro) dapat dipecahan menjadi beberapa sistem yang lebih kecil (mikro) yang masing-masing saling terkait dan saling mempengaruhi. Perencanaan transportasi merupakan kegiatan untuk memilih atau memutuskan alternatif-alternatif pilihan pengadaan fasilitas transportasi untuk mencapai tujuan optimal, yang telah ditetapkan sebelumnya dengan menggunakan sumber daya yang ada secara efisien (Miro, 00). Tarikan pergerakan adalah jumlah pergerakan perjalanan yang terjadi menuju ke lokasi tertentu setiap satuan waktu. Dalam hal ini adalah berapa kali penumpang yang sama melakukan perjalanan tiba di bandara Sultan Iskandar Muda dan atau pelabuhan Ulee Lheue dalam sebulan. Jumlah perjalanan sebagai variabel terikat diperkirakan akan dipengaruhi oleh besar pengeluaran, jenis pekerjaan, tujuan bisnis/dinas, tujuan rekreasi, tujuan kunjungan sosial, dan tujuan pulang ke rumah. Tarikan perjalanan ini berhubungan dengan penentuan jumlah perjalanan keseluruhan yang dibangkitkan oleh sebuah kawasan. Trip generation terbagi atas dua bagian yaitu trip production (produksi perjalanan) dan trip attraction (tarikan perjalanan). Production adalah perjalanan yang berakhir di rumah pada perjalanan yang berasal dari rumah (home-base trip) atau berakhir ditempat asal (origin) pada perjalanan yang tidak berasal dari rumah (non home-based trip). Attraction adalah perjalanan yang berakhir tidak di rumah pada perjalanan yang berasal dari rumah atau berakhir di tempat tujuan (Levinson, 1976). Metode uji Chi Square adalah uji independensi dimana suatu variabel tidak dipengaruhi atau tidak ada hubungan dengan variabel lain (Sarwoko, 007). Untuk mendapatkan nilai Chi Square, ditempuk beberapa langkah yakni (1) data frekuensi di tabulasi, () dihitung frekuensi yang diharapkan (frekuensi teoritis), dan (3) menghitung nilai Chi Square berdasarkan rumus : 3 - Volume,., Mei 013

3 x f o f f h h dimana : χ = Chi Square f o = frekuensi yang diperoleh dari sample (hasil observasi) f h = frekuensi yang diharapkan atau disebut juga frekuensi teoritis Untuk menghitung nilai dari frekuensi yang diharapkan (frekuensi teoritis), digunakan rumus : f h f kolom f baris = dimana : f h total = frekuensi yang diharapkan f kolom = jumlah frekuensi kolom f baris = jumlah frekuensi baris Total = jumlah baris dan kolom (keduanya harus sama) Selanjutnya berdasarkan data yang didapat, perhitungan dilakukan dengan menggunakan uji signifikan untuk mengetahui hipotesis nol (H 0 ) dan hipotesis alternatif (H 1 ). Secara statistik dinyatakan bahwa : H 0 diterima bila : χ χ α (derajat bebas tertentu) H 1 diterima bila : χ > χ α (derajat bebas tertentu) Koefisien Kontingensi diguna kan untuk mengukur derajat hubungan, asosiasi, atau dependensi dan klasifikasi-klasifikasi dalam tabel kontigensi. Derajat hubungan disini menunjukkan ada korelasi atau tidak antara kolom dan baris. Tabel kontingensi untuk mendapatkan apakah hubungan tersebut kuat atau tidak kuat, rumus kontingensi adalah sebagai berikut : C dimana : x x n C = Koefisien Kontingensi χ = Nilai Chi Square n = Besar Sampel Nilai koefisisen kontingensi C berkisar antara nol hingga satu, jika C = 0 maka tidak dapat keterkaitan antara keduanya jika C = 1 maka terdapat keterkaitan yang sangat kuat diantara keduanya. Dan jika C > 0,5 maka terdapat keterkaitan antara keduanya dan keterkaitan tersebut dikatakan cukup kuat. Sedangkan jika C < 0,5 maka terdapat keterkaitan antara keduanya namum keterkaitan tersebut lemah. Perencanaan jumlah armada yang tepat sesuai dengan kebutuhan sulit dipastikan, yang dapat dilakukan adalah jumlah yang mendekati besarnya kebutuhan. Hubungan dasar dari kedua variabel tersebut selanjutnya dinyatakan dalam sebuah hubungan matematis, yaitu: d V k dimana: Volume,., Mei 013-4

4 V = volume/jumlah kendaraan (unit) d = permintaan (orang) k = kapasitas bus (9 tempat duduk) Populasi adalah kumpulan dari individu dengan kualitas serta ciri yang telah ditetapkan. Penentuan jumlah sampel yaitu menggunakan rumus Slovin : N n = 1 N. e dimana : n = jumlah sampel N = jumlah populasi e = persentase toleransi ketidaktelitian dimana: (presisi) karena kesalahan peng ambilan sampel yang masih dapat ditolerir V = volume/jumlah kendaraan (unit) d = permintaan (orang) k = kapasitas bus (9 tempat duduk) Populasi adalah kumpulan dari individu dengan kualitas serta ciri yang telah ditetapkan. Penentuan jumlah sampel yaitu menggunakan rumus Slovin : N n = 1 N. e dimana : n = jumlah sampel N = jumlah populasi e = persentase toleransi ketidaktelitian (presisi) karena kesalahan peng ambilan sampel yang masih dapat ditolerir METODE PENELITIAN Penelitian ini merumuskan faktor-faktor yang mempengaruhi karakteristik pelaku perjalanan dan kebutuhan angkutan umum damri. Objek penelitian ini diarahkan pada penumpang yang tiba di Pelabuhan Ulee Lheue. Data primer didapat dengan melakukan metode survei kuesioner. Dalam metode ini pengumpulan data dilakukan dengan memberi daftar kuesioner yang meliputi seluruh pertanyaan yang berkaitan dengan sosial ekonomi kepada responden, yaitu penumpang yang berada di Pelabuhan Ulee Lheue. a. Kuesioner dibagikan pada tiap-tiap penumpang yang baru tiba untuk diisi yang kemudian akan diambil kembali pada hari yang sama. b. Apabila ada kuesioner yang belum lengkap maka dilakukan tanya jawab langsung kepada responden yang bersangkutan. Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari instansi atau sumber tak langsung dan digunakan sebagai pendukung untuk memperoleh data primer. Pengumpulan data sekuder terdiri dari data jumlah penumpang yang tiba di Pelabuhan Ulee Lheue dalam tahun 011 dan informasi tentang kedatangan kapal penyeberangan yang beroperasi di Pelabuhan Ulee Lheue. Populasi yaitu jumlah penumpang yang tiba di Pelabuhan Ulee Lheue dalam tahun Volume,., Mei 013

5 Tabel 1. Jumlah Penumpang Yang Tiba di Pelabuhan Ulee Lheue Tahun 011 Bulan Jumlah penumpang (orang) 1 Januari 17,673 Februari 9,390 3 Maret 9,596 4 April 11,19 5 Mei 1,71 6 Juni 15,054 7 Juli 13,649 8 Agustus 9,714 9 September 17, Oktober 9, pember 14,93 1 Desember 11,588 Total 15,610 Sumber : Dinas Perhubungan Provinsi Aceh, 01 Penentuan jumlah sampel mengguakan rumus Slovin dengan tingkat kesalahan pada penelitian ini diasumsikan 10%, maka di peroleh jumlah sampel : n = = 99,93 bulatkan (0,1) menjadi 100 sampel. Untuk merumuskan karakte ristik pelaku perjalanan di Pelabuhan Ulee Lheeu ditetapkan beberapa variabel yang dianggap berpengaruh. Dalam studi penelitian ini hanya dibatasi pada 3 (tiga) variabel bebas yang digunakan adalah besar pengeluaran (X1), jenis pekerjaan (X), tujuan kedatangan (X3). Sedangkan variabel terikatnya adalah tarikan pergerakan penumpang di Pelabuhan Ulee Lheue (Y P ). Setelah data primer yang diperlukan telah terkumpul perlu diadakan pengolahan data terlebih dahulu. Tujuannya adalah menyeder hanakan seluruh data yang terkumpul, menyajikannya dalam susunan yang baik dan rapi untuk kemudian dianalisis. Adapun pengolahannya dengan cara : a. Editing, yaitu memeriksa kembali hasil pengisian kuesioner dari responden misal tentang kelengkapan pengisian jawaban, keserasian jawaban dengan pertanyaan. b. Coding, yaitu mengklasifi kasikan jawaban responden menurut macamnya dengan memberikan kode tertentu. Setelah mendapatkan semua data primer dan data sekunder, maka dilakukan analisis dengan meng gunakan teori-teori yang ada. Ada beberapa tahap analisis yang perlu dilakukan yaitu: 1.Analisis Bivariat Yaitu analisis data dua variabel bertujuan untuk mencari keterkaitan hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat untuk masingmasing data variabel dengan cross tab (tabulasi silang). Analisis ini menggunakan uji chi square Volume,., Mei 013-6

6 dengan bantuan program SPSS dan taraf signifikansi α = Rumusan hipotesis yang di analisis adalah : a. Adanya hubungan besar pengeluaran dengan tarikan pergerakan di Bandara Sultan Iskandar Muda. b. Adanya hubungan jenis pekerjaan dengan tarikan pergerakan di Bandara Sultan Iskandar Muda. c. Adanya hubungan tujuan kedatangan dengan tarikan pergerakan di Bandara Sultan Iskandar Muda. d. Adanya hubungan besar pengeluaran dengan tarikan pergerakan di Pelabuhan Ulee Lheue. e. Adanya hubungan jenis pekerjaan dengan tarikan pergerakan di Pelabuhan Ulee Lheue. f. Adanya hubungan tujuan kedatangan dengan tarikan pergerakan di Pelabuhan Ulee Lheue. Kriteria pengujian adalah H 0 diterima bila : χ Hitung χ Tabel H 1 diterima bila : χ Hitung > χ Tabel Untuk mengukur derajat keterkaitan hubungan variabel digunakan analisis koefisien kontingensi (C). Nilai koefisien kontingensi (C) antara nol hingga satu, jika nilai C > 0.5 keterkaitan hubungan cukup kuat dan jika nilai C < 0.5 keterkaitan hubungan lemah. Selanjutnya variabel bebas yang mempunyai keterkaitan hubungan yang kuat dengan variabel terikat dimasukkan dalam analisis multivariat, sedangkan variabel yang keterkaitan lemah dalam hubungan tersebut tidak digunakan untuk analisis multivariat. Dalam menganalisis kebutuhan angkutan umum damri yang dibutuhkan untuk melayani rute Banda Aceh-Pelabuhan Ulee Lheue berdasar kan besarnya demand. Direncanakan jenis kendaraan yang akan digunakan sebagai angkutan umum adalah bus sedang dengan 9 jumlah tempat duduk. HASILPEMBAHASAN Dalam penelitian ini akan diuraikan mengenai hasil-hasil yang diperoleh setelah melalui proses pengumpulan data, pengolahan data dan analisis data. Adapun hasil penelitian yang diperoleh diuraikan pada Tabel sampai Tabel 8 berikut ini: Tabel. Frekuensi Responden Menurut Jenis Kelamin Pelabuhan Jenis Kelamin 1 Pria Wanita Tabel 3. Frekuensi Responden Pengeluaran Per Bulan Pengeluaran per Pelabuhan bulan 1 < Rp. 1 juta Rp. 1 juta - Rp. juta Rp. juta - Rp. 4 juta Rp. 4 juta - Rp. 6 juta > 6 juta Volume,., Mei 013

7 Tabel 4. Frekuensi Responden Menurut Jenis Pekerjaan Jenis Pelabuhan pekerjaan 1 PNS/ TNI Wiraswasta/ pengusaha Karyawan swasta Profesional Mahasiswa/ Pelajar Tabel 5. Frekuensi Responden Menurut Tujuan Kedatangan Tujuan kedatangan Pelabuhan 1 Bisnis/ dinas Wisata/ rekreasi Kunjungan sosial Pulang ke rumah Tabel 6. Frekuensi Responden Menurut Jumlah Perjalanan Frekuensi perjalanan dalam Pelabuhan sebulan 1 1 kali sebulan kali sebuan kali sebulan kali sebulan Tabel 7. Frekuensi Responden Menurut Kendaraan Yang Digunakan 1 Jenis kendaraan Pelabuhan Kendaraan pribadi Kendaraan carteran Bus Damri Becak/ labi-labi Taksi Tabel 8. Frekuensi Responden Menurut Perlu Tidaknya Pengadaan Bus Damri Perlu tidaknya pengadaan bus Damri Pelabuhan 1 Perlu Tidak Perlu Karakteristik pelaku perjalanan di Pelabuhan Ulee Lheue meliputi : a. Tujuan perjalanan pelaku perjalanan Pergerakan yang terjadi di Pelabuhan Ulee Lheue memiliki tujuan perjalanan yang berbedabeda. Dari data hasil survey diperoleh bahwa tujuan perjalanan yang dilakukan tiap-tiap penumpang di Pelabuhan Ulee Lheue dengan tujuan terbesar adalah wisata/rekreasi dan tujuan pulang ke rumah dengan persentase masingmasing 31%, sedangkan tujuan perjalanan terendah adalah kunjungan sosial dengan persentase sebesar 17%. Hal ini menunjukkan pelaku perjalanan memiliki tujuan wisata/rekreasi di Banda Aceh dan tujuan pulang ke rumah bagi yang berdomisili di Banda Aceh dan pelaku perjalanan kurang melakukan perjalanan untuk tujuan kunjungan sosial. b. Frekuensi perjalanan pelaku perjalanan Dari hasil survey terhadap 100 responden di Volume,., Mei 013-8

8 Pelabuhan Ulee Lheue diketahui bahwa frekuensi perjalanan tertinggi adalah 1x sebulan dengan persentase 60% dan tujuan perjalanan terendah adalah 3x sebulan dengan persentase sebesar 9%. Hal ini menunjukkan hubungan frekuensi perjalanan dengan tujuan perjalanan wisata/rekreasi (31%) dan tujuan perjalanan pulang ke rumah (31). Pelabuhan Ulee Lheue dengan persentase sebesar 84%. Hal ini dikarenakan jarak antara Pelabuhan Ulee Lheue dengan Banda Aceh tidak terlalu jauh sehingga penumpang yang tiba banyak dijemput dengan menggunakan kendaraan pribadi daripada menggunakan kendaraan becak/ labi-labi saat meninggalkan lokasi Pelabuhan Ulee Lheue. Kondisi ini menggambarkan belum diperlukan angkutan c. Jenis kendaraan yang digunakan pelaku perjalanan Jenis kendaraan yang diguna kan sangatlah berpengaruh terhadap besarnya tarikan pergerakan yang dapat terjadi. Dengan adanya kendaraan maka aksesibilitas seseorang untuk melakukan pergera kan akan jauh lebih mudah. Dari hasil survey terhadap 100 responden di Pelabuhan Ulee Lheue diketahui bahwa jenis kendaraan pribadi yang paling banyak digunakana responden saat meninggal kan lokasi umum damri untuk menghubungkan Banda Aceh-Pelabuhan Ulee Lheue karena penumpang yang tiba di Pelabuhan Ulee Lheue lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi daripada menggunakan angkutan umum.. Analisis Bivariat Untuk mengetahui hubungan variabel bebas dengan variabel terikat untuk masing-masing data variabel menggunakan uji chi square dan tarf signifikansi α = 0,05. a. Hubungan Besar Pengeluaran dengan Tarikan Pergerakan Tabel 9. Tabel Silang Besar Pengeluaran dengan Tarikan Pergerakan di Pelabuhan Tarikan Pergerakan Besar Pengeluaran Rp.<1Jt Rp.1-Jt Rp.-4Jt Rp.4-6Jt Rp.>6Jt Jumlah 1 kali sebulan kali sebulan kali sebulan kali sebulan Jumlah Hipotesis awal dalam penelitian ini menyatakan adanya hubungan besar pengeluaran dengan tarikan pergerakan di Pelabuhan Ulee Lheue. Dari hasil pengolahan data diperoleh nilai chi square hitung sebesar 1,893 dimana nilai chi square tabel pada α = 0,05 dengan derajat kebebasan 1 adalah 1,06 sehingga chi square hitung lebih besar dari chi square tabel. Maka besar pengeluaran mempunyai hubungan dengan tarikan pergerakan. 9 - Volume,., Mei 013

9 Nilai koefisien kontingensi (C) sebesar 0,44 menunjukkan bahwa derajat hubungan antara besar pengeluaran dengan tarikan pergerakan adalah cukup lemah. b. Hubungan Jenis Pekerjaan dengan Tarikan Pergerakan Tabel 10. Tabel Silang Jenis Pekerjaan dengan Tarikan Pergerakan di Pelabuhan Jenis Pekerjaan Tarikan Pergerakan PNS/ TNI Wiraswasta /pengusaha Karyawan Swasta Profesional Mahasiswa/ Pelajar Jumlah 1 kali sebulan kali sebulan kali sebulan kali sebulan Jumlah Hipotesis awal dalam penelitian ini menyatakan adanya hubungan jenis pekerjaan dengan tarikan pergerakan di Pelabuhan Ulee Lheue. Dari hasil pengolahan data diperoleh nilai chi square hitung sebesar 3,18 dimana nilai chi square tabel pada α = 0,05 dengan Maka jenis pekerjaan mempunyai hubungan dengan tarikan pergerakan. Nilai koefisien kontingensi (C) sebesar 0,494 menunjukkan bahwa derajat hubungan antara jenis pekerjaan dengan tarikan pergerakan adalah cukup lemah. derajat kebebasan 1 adalah 1,06 sehingga chi square hitung lebih besar dari chi square tabel. c. Hubungan Tujuan Kedatangan dengan Tarikan Pergerakan Tabel 11. Tabel Silang Tujuan Kedatangan dengan Tarikan Pergerakan di Pelabuhan Tujuan Kedatangan di Banda Aceh Tarikan Pergerakan Bisnis/ Dinas Wisata/ Rekreasi Kunjungan Sosial Pulang ke rumah Jumlah 1 kali sebulan kali sebulan kali sebulan kali sebulan Jumlah Hipotesis awal dalam penelitian ini menyatakan adanya hubungan tujuan kedatangan dengan tarikan pergerakan di Pelabuhan Ulee Lheue. Dari hasil pengolahan data diperoleh nilai chi square hitung sebesar 70,373 dimana nilai chi square tabel pada α = 0,05 dengan Volume,., Mei

10 derajat kebebasan 9 adalah 16,919 sehingga chi square hitung lebih besar dari chi square tabel. Maka jenis pekerjaan mempunyai hubungan dengan tarikan pergerakan. Nilai koefisien kontingensi (C) sebesar 0,643 menunjukkan bahwa derajat hubungan antara jenis pekerjaan dengan tarikan pergerakan adalah cukup kuat. 3. Analisis Kebutuhan Angkutan Umum Damri Berdasarkan hasil survey kuisioner diperoleh keinginan responden menggunakan angkutan umum damri adalah 11% dari 100 responden di Pelabuhan Ulee Lheue. Jumlah penumpang yang tiba di Pelabuhan Ulee Lheue pada tahun 011 adalah orang (Tabel 1), rata-rata penumpang per hari di Pelabuhan Ulee Lheue adalah 418 orang penumpang. Untuk perhitungan kebutuhan angkutan umum damri, hasil survey di Pelabuhan Ulee Lheue terhadap responden diperoleh 11% responden (Tabel 8) berkeinginan diadakan angkutan umum damri ruta Banda Aceh-Pelabuhan Ulee Lheue. Diasumsikan 11% dari 418 orang penumpang berkeinginan diadakan angkutan umum damri, sehingga diperoleh nilai permintaan angkutan umum damri adalah 46 orang penumpang. Perhitungan terhadap kebutuhan angkutan umum damri di Pelabuhan Ulee Lheue adalah : V P = 46 orang = 1,58 unit 1 unit 9 seats Dari hasil perhitungan diperoleh angkutan umum damri yang dibutuhkan 1 unit angkutan umum damri untuk rute Banda Aceh-Pelabuhan Ulee Lheue. Untuk mengetahui berapa kali angkutan umum damri beroperasi setiap hari diperoleh dari jumlah kedatangan kapal penyeberangan per hari di Pelabuhan Ulee Lheue terhadap jumlah damri yang direncanakan. Jadwal kedatangan kapal penyeberangan dapat di lihat pada Tabel 1 berikut : Tabel 1. Jadwal Kedatangan Kapal Penyeberangan di Pelabuhan Ulee Lheue Kapal Senin Selasa Rabu Kamis Jum at Sabtu Minggu Kapal Cepat Kapal Fery Jumlah Sumber : Dinas Perhubungan Provinsi Aceh, 01 Berdasarkan data jadwal kedatangan kapal penyeberangan di Pelabuhan Ulee Lheue setiap hari diperoleh rata-rata 3,48 kali kedatangan kapal penyeberangan dalam satu minggu. Untuk mengetahui jumlah angkutan umum damri yang beroperasi diperoleh dari ratarata kedatangan kapal penyeberangan di bagi dengan 1 unit damri yang beroperasi, sehingga 31 - Volume,., Mei 013

11 diperoleh 3,48 kali 3 kali damri beroperasi setiap harinya. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Dari total responden di Pelabuhan Ulee Lheue 60% responden melakukan perjalanan 1 kali sebulan ke Banda Aceh dengan tujuan kedatangan wisata/rekreasi (31%) melalui Pelabuhan Ulee Lheue.. Variabel sosial ekonomi yang terdiri dari besar pengeluaran, jenis pekerjaan dan tujuan kedatangan memiliki hubungan terhadap tarikan pergerakan yang terjadi di Pelabuhan Ulee Lheue. 3. Tarikan pergerakan di Pelabuhan Ulee Lheue memiliki derajat hubungan yang kuat dengan variabel tujuan kedatangan. 4. Kebutuhan angkutan umum damri rute Banda Aceh- Pelabuhan Ulee Lheue adalah 1 unit damri yang beroperasi 3 kali sehari. Saran 1. Dari faktor-faktor yang ada bahwa pergerakan pelaku perjalanan di Bandara Sultan Iskandar Muda dan Pelabuhan Ulee Lheue akan terus bertambah di Provinsi Aceh khususnya di Banda Aceh melihat dari promosi visit Aceh 013 yang dicanangkan oleh Pemerintah Aceh, maka dari itu penelitian terhadap karakteristik pelaku perjalanan dapat sering dilakukan.. Selain itu bagi penelitian selanjutnya diharapkan dapat melakukan dengan menggunakan variabel bebas lainnya. DAFTAR KEPUSTAKAAN Levinson, H.S., Urban Travel Characteristics in Bearwaid, JE (eds.) transportation and Traffic Engineering Handbook. New Jersey: Prentice Hall. Miro, F., 00. Perencanaan Transportasi. Jakarta: Erlangga. Sarwoko, 007. Statistik Inferensi untuk Ekonomi dan Bisnis. Yogyakarta: Penerbit Andi. Tamin, O.Z., 008. Perencanaan, Pemodelan, dan Rekayasa Transportasi. Bandung: ITB. Volume,., Mei 013-3

ek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO

ek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO ek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO STUDI KARAKTERISTIK PELAKU PERJALANAN (TRAVELER) PADA ZONA KECAMATAN PALU BARAT KOTA PALU SULAWESI TENGAH Ismadarni * Abstract Characteristics of travelers of a city is

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemecahan Masalah Untuk mendapatkan hasil penelitian yang baik diperlukan urutan langkah penelitian yang terstruktur. Adapun langkah-langkah dalam pemecahan masalah

Lebih terperinci

MODEL BANGKITAN PERGERAKAN PELAJAR DAN MAHASISWA (STUDI KASUS DI KOTA BANDA ACEH)

MODEL BANGKITAN PERGERAKAN PELAJAR DAN MAHASISWA (STUDI KASUS DI KOTA BANDA ACEH) ISSN 2302-0253 9 Pages pp. 70-78 MODEL BANGKITAN PERGERAKAN PELAJAR DAN MAHASISWA (STUDI KASUS DI KOTA BANDA ACEH) Juanda Saputra 1, Renni Anggraini 2, M. Isya 3 1) Magister Teknik Sipil Program Banda

Lebih terperinci

MODEL BANGKITAN PERGERAKAN ZONA KECAMATAN PALU BARAT KOTA PALU

MODEL BANGKITAN PERGERAKAN ZONA KECAMATAN PALU BARAT KOTA PALU MODEL BANGKITAN PERGERAKAN ZONA KECAMATAN PALU BARAT KOTA PALU Ismadarni* * Abstract The trip generation is a submodel of four steps transportation planning model, used for calculating the mount of trip

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akan jasa transportasi, bukanlah merupakan kebutuhan langsung ( tujuan akhir yang

BAB I PENDAHULUAN. akan jasa transportasi, bukanlah merupakan kebutuhan langsung ( tujuan akhir yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permintaan transportasi, atau dengan kata lain kebutuhan manusia dan barang akan jasa transportasi, bukanlah merupakan kebutuhan langsung ( tujuan akhir yang diinginkan

Lebih terperinci

PEMODELAN TARIKAN PERJALANAN PADA UNIVERSITAS AL MUSLIM BIREUEN

PEMODELAN TARIKAN PERJALANAN PADA UNIVERSITAS AL MUSLIM BIREUEN PEMODELAN TARIKAN PERJALANAN PADA UNIVERSITAS AL MUSLIM BIREUEN Hamzani 1), Mukhlis 2) Juli 3) 1), 2) Dosen Jurusan Teknik Sipil, Universitas Malikussaleh, 3) Alumni Teknik Sipil email: 1) hamzani.hasbi@gmail.com

Lebih terperinci

PERMODELAN BANGKITAN PERGERAKAN UNTUK BEBERAPA TIPE PERUMAHAN DI PEKANBARU

PERMODELAN BANGKITAN PERGERAKAN UNTUK BEBERAPA TIPE PERUMAHAN DI PEKANBARU PERMODELAN BANGKITAN PERGERAKAN UNTUK BEBERAPA TIPE PERUMAHAN DI PEKANBARU Parada Afkiki Eko Saputra 1 dan Yohannes Lulie 2 1 Jurusan Teknik Sipil, Universitas Universitas Atma Jaya Yogyakarta Email: Paradaafkiki@gmail.com

Lebih terperinci

MODEL BANGKITAN AKTIVITAS DARI PEKERJA DAN NON PEKERJA (STUDI KASUS KOTA BANDA ACEH)

MODEL BANGKITAN AKTIVITAS DARI PEKERJA DAN NON PEKERJA (STUDI KASUS KOTA BANDA ACEH) ISSN 2302-0253 10 Pages pp. 128-137 MODEL BANGKITAN AKTIVITAS DARI PEKERJA DAN NON PEKERJA (STUDI KASUS KOTA BANDA ACEH) Nanda Susana 1, Renni Anggraini 2, M. Isya 3 1) Magister Teknik Sipil Program Banda

Lebih terperinci

ESTIMASI KEBUTUHAN ANGKUTAN UMUM KOTA BANDA ACEH

ESTIMASI KEBUTUHAN ANGKUTAN UMUM KOTA BANDA ACEH ESTIMASI KEBUTUHAN ANGKUTAN UMUM KOTA BANDA ACEH Oleh : 1 Dr. Tonny Judiantono, 2 Rica Rachmawati 1 Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Islam Bandung Jl. Tamansari

Lebih terperinci

PEMODELAN TARIKAN PERJALANAN MAHASISWA DENGAN SEPEDA MOTOR

PEMODELAN TARIKAN PERJALANAN MAHASISWA DENGAN SEPEDA MOTOR TECHSI ~ Jurnal Penelitian Teknik Informatika Universitas Malikussaleh, Lhokseumawe Aceh Transport mode used by students to the campus are public transport, private cars, motorcycles and walk. Mukhlis

Lebih terperinci

PERMODELAN BANGKITAN TARIKAN PADA TATA GUNA LAHAN SEKOLAH MENENGAH ATAS SWASTA DI PALEMBANG

PERMODELAN BANGKITAN TARIKAN PADA TATA GUNA LAHAN SEKOLAH MENENGAH ATAS SWASTA DI PALEMBANG PERMODELAN BANGKITAN TARIKAN PADA TATA GUNA LAHAN SEKOLAH MENENGAH ATAS SWASTA DI PALEMBANG Yeldy Septomiko Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik, Universitas Sriwijaya Korespondensi Penulis : YeldySeptomiko@rocketmail.com

Lebih terperinci

STUDI POTENSI PENUMPANG PADA RENCANA PEMBANGUNAN BANDAR UDARA DI TULUNGAGUNG NASKAH PUBLIKASI TEKNIK SIPIL

STUDI POTENSI PENUMPANG PADA RENCANA PEMBANGUNAN BANDAR UDARA DI TULUNGAGUNG NASKAH PUBLIKASI TEKNIK SIPIL STUDI POTENSI PENUMPANG PADA RENCANA PEMBANGUNAN BANDAR UDARA DI TULUNGAGUNG NASKAH PUBLIKASI TEKNIK SIPIL Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Teknik RAHMASARI KHAIRUNNISA NIM.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1 Perkembangan Pemukiman dan Bangkitan Perjalanan Pada awalnya manusia hidup secara nomad, berpindah-pindah dari suatu tempat ketempat lain untuk bertahan hidup dan mencari makanan.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN III.1 Bagan Alir Analisis Karakteristik Pergerakan Dan Kebutuhan Prasarana Angkutan Umum Identifikasi Masalah : Kurang berfungsinya halte sebagai tempat henti angkutan umum

Lebih terperinci

MODA TRANSPORTASI MAHASISWA UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA UNTUK MENUJU DAN DARI KAMPUS MENURUT AKTIVITAS ABSTRAK

MODA TRANSPORTASI MAHASISWA UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA UNTUK MENUJU DAN DARI KAMPUS MENURUT AKTIVITAS ABSTRAK MODA TRANSPORTASI MAHASISWA UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA UNTUK MENUJU DAN DARI KAMPUS MENURUT AKTIVITAS HENRY VIERA SIJABAT NRP: 0521003 Pembimbing : TRI BASUKI JOEWONO, Ph.D. ABSTRAK Aktivitas manusia

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian. Untuk mendapatkan data-data yang diperlukan dalam penelitian ini

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian. Untuk mendapatkan data-data yang diperlukan dalam penelitian ini III. METODOLOGI PENELITIAN A. Umum Metodologi penelitian merupakan suatu cara peneliti bekerja untuk memperoleh data yang dibutuhkan yang selanjutnya akan digunakan untuk dianalisa sehingga memperoleh

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis mengenai karakteristik

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis mengenai karakteristik BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis mengenai karakteristik penumpang taksi dan bus AKDP jurusan Ngabang-Pontianak, maka dapat disimpulkan sebagai berikut

Lebih terperinci

ANALISA PROBABILITAS PENGGUNA JEMBATAN SURAMADU DAN KAPAL FERRY PADA RUTE SURABAYA MADURA

ANALISA PROBABILITAS PENGGUNA JEMBATAN SURAMADU DAN KAPAL FERRY PADA RUTE SURABAYA MADURA ANALISA PROBABILITAS PENGGUNA JEMBATAN SURAMADU DAN KAPAL FERRY PADA RUTE SURABAYA MADURA Dina Pramita Dewi 1, dan Hera Widyastuti 2 1 Mahasiswa Pascasarjana Teknik Sipil FTSP ITS Surabaya Kampus ITS Surabaya

Lebih terperinci

KAJIAN TARIKAN PERGERAKAN TOSERBA DI KOTA JOMBANG

KAJIAN TARIKAN PERGERAKAN TOSERBA DI KOTA JOMBANG KAJIAN TARIKAN PERGERAKAN TOSERBA DI KOTA JOMBANG Iwan Cahyono e-mail : iwan.ts@undar.ac.id Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Darul Ulum e-mail : iwan.suraji@yahoo.co.id Abstrak Berdirinya

Lebih terperinci

ANALISA DAMPAK PEMBANGUNAN HOTEL IBIS MANADO TERHADAP LALU LINTAS DI JALAN PIERE TENDEAN MANADO

ANALISA DAMPAK PEMBANGUNAN HOTEL IBIS MANADO TERHADAP LALU LINTAS DI JALAN PIERE TENDEAN MANADO ANALISA DAMPAK PEMBANGUNAN HOTEL IBIS MANADO TERHADAP LALU LINTAS DI JALAN PIERE TENDEAN MANADO F. C. Woran. Pascasarjana Teknik Sipil Universitas Sam Ratulangi Manado F. Jansen, E. Lintong. Dosen Pascasarjana

Lebih terperinci

Jurnal Sabua Vol.3, No.3: 9-19, November 2011 ISSN HASIL PENELITIAN TARIKAN PENGUNJUNG KAWASAN MATAHARI JALAN SAMRATULANGI MANADO

Jurnal Sabua Vol.3, No.3: 9-19, November 2011 ISSN HASIL PENELITIAN TARIKAN PENGUNJUNG KAWASAN MATAHARI JALAN SAMRATULANGI MANADO Jurnal Sabua Vol.3, No.3: 9-19, November 2011 ISSN 2085-7020 HASIL PENELITIAN TARIKAN PENGUNJUNG KAWASAN MATAHARI JALAN SAMRATULANGI MANADO James A. Timboeleng Staf Pengajar Jurusan Sipil, Fakultas Teknik

Lebih terperinci

ANALISA BANGKITAN PERJALANAN PADA KECAMATAN DELI TUA

ANALISA BANGKITAN PERJALANAN PADA KECAMATAN DELI TUA AALISA BAGKITA PERJALAA PADA KECAMATA DELI TUA Yusandy Aswad 1 dan Daniel Simbolon 1 Departemen Sipil, Universitas Sumatera Utara, Jl. Perpustakaan o. 1 Medan Email: yusandyaswad@gmail.com Departemen Sipil,

Lebih terperinci

STUDI KARAKTERISTIK DAN MODEL PEMILIHAN MODA ANGKUTAN MAHASISWA MENUJU KAMPUS (SEPEDA MOTOR ATAU ANGKUTAN UMUM) DI KOTA MALANG

STUDI KARAKTERISTIK DAN MODEL PEMILIHAN MODA ANGKUTAN MAHASISWA MENUJU KAMPUS (SEPEDA MOTOR ATAU ANGKUTAN UMUM) DI KOTA MALANG STUDI KARAKTERISTIK DAN MODEL PEMILIHAN MODA ANGKUTAN MAHASISWA MENUJU KAMPUS (SEPEDA MOTOR ATAU ANGKUTAN UMUM) DI KOTA MALANG Ludfi Djakfar, Amelia Kusuma Indriastuti, Akhmad Sya ban Nasution Jurusan

Lebih terperinci

PENGARUH FAKTOR SOSIO-EKONOMI TERHADAP KEPEMILIKAN MOBIL DAN SEPEDA MOTOR DI KOTA LANGSA. Abstrak

PENGARUH FAKTOR SOSIO-EKONOMI TERHADAP KEPEMILIKAN MOBIL DAN SEPEDA MOTOR DI KOTA LANGSA. Abstrak PENGARUH FAKTOR SOSIO-EKONOMI TERHADAP KEPEMILIKAN MOBIL DAN SEPEDA MOTOR DI KOTA LANGSA Muhammad Ridwan 1, Renni Anggraini 2, Nurlely 2 1 Mahasiswa Magister Teknik Sipil Universitas Syiah Kuala 2 Staf

Lebih terperinci

KINERJA LAYANAN BIS KOTA DI KOTA SURABAYA

KINERJA LAYANAN BIS KOTA DI KOTA SURABAYA KINERJA LAYANAN BIS KOTA DI KOTA SURABAYA Dadang Supriyatno Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya Gedung A4 Kampus Unesa Ketintang Surabaya dadang_supriyatno@yahoo.co.id Ari

Lebih terperinci

ANALISIS TARIKAN PERJALANAN MAHASISWA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

ANALISIS TARIKAN PERJALANAN MAHASISWA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO ANALISIS TARIKAN PERJALANAN MAHASISWA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO Rendy 1), Yuliyanti Kadir 2), Marike Machmud 3) 1 Fakultas Teknik, Universitas Negeri Gorontalo. Email : rendi.sam@gmail.com

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK TRANSPORTASI KABUPATEN BANYUASIN SEBAGAI DAERAH PENYANGGA KOTA PALEMBANG

KARAKTERISTIK TRANSPORTASI KABUPATEN BANYUASIN SEBAGAI DAERAH PENYANGGA KOTA PALEMBANG KARAKTERISTIK TRANSPORTASI KABUPATEN BANYUASIN SEBAGAI DAERAH PENYANGGA KOTA PALEMBANG Bambang Hidayat Fuady Program Pascasarjana UNSRI BKU Transportasi Jln. Padang Selasa No. 524 Palembang-Sumatera Selatan

Lebih terperinci

ek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO

ek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO ek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO MODEL BANGKITAN PERGERAKAN ZONA KECAMATAN PALU UTARA KOTA PALU Jurair Patunrangi * Abstract District zone is attracting and generator of trip for the needs of the societies.

Lebih terperinci

KINERJA OPERASI BUS EKSEKUTIF DAN TRAVEL RUTE BANDAR LAMPUNG BANDUNG. Dwi Herianto 1) Syukur Sebayang 1) Arengga Vinata 2)

KINERJA OPERASI BUS EKSEKUTIF DAN TRAVEL RUTE BANDAR LAMPUNG BANDUNG. Dwi Herianto 1) Syukur Sebayang 1) Arengga Vinata 2) KINERJA OPERASI BUS EKSEKUTIF DAN TRAVEL RUTE BANDAR LAMPUNG BANDUNG Dwi Herianto 1) Syukur Sebayang 1) Arengga Vinata 2) Abstract This study was conducted in order to know service level of excutive bus

Lebih terperinci

Studi Demand Kereta Api Komuter Lawang-Kepanjen

Studi Demand Kereta Api Komuter Lawang-Kepanjen JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) E-47 Studi Demand Kereta Api Komuter Lawang-Kepanjen Rendy Prasetya Rachman dan Wahju Herijanto Jurusan Teknik Sipil, Fakultas

Lebih terperinci

Evaluasi Operasional Angkutan Umum Kota Pariaman

Evaluasi Operasional Angkutan Umum Kota Pariaman Evaluasi Operasional Angkutan Umum Kota Pariaman Oleh : Nadra Arsyad, ST, MT 1) ABSTRAK Angkutan kota merupakan fasilitas yang diharapkan mampu meyediakan aksesibilitas yang baik bagi penggunanya, hal

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK PERJALANAN SEPEDA MOTOR MENURUT USIA DAN JENIS KELAMIN DI TIGA KOTA

KARAKTERISTIK PERJALANAN SEPEDA MOTOR MENURUT USIA DAN JENIS KELAMIN DI TIGA KOTA KARAKTERISTIK PERJALANAN SEPEDA MOTOR MENURUT USIA DAN JENIS KELAMIN DI TIGA KOTA AJIE RACHMAN PRAKARSA NRP: 0821041 Pembimbing : TRI BASUKI JOEWONO, Ph.D. ABSTRAK Kepemilikan kendaraan bermotor pribadi

Lebih terperinci

Kota dianggap sebagai tempat tersedianya berbagai kebutuhan dan lapangan kerja

Kota dianggap sebagai tempat tersedianya berbagai kebutuhan dan lapangan kerja BAB II. TINJAUAN PUSTAKA A. Permasalahan Transportasi Perkotaan Kota dianggap sebagai tempat tersedianya berbagai kebutuhan dan lapangan kerja selain itu kota menawarkan begitu banyak kesempatan baik di

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. melakukannya. Pergerakan dikatakan juga sebagai kebutuhan turunan, sebab

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. melakukannya. Pergerakan dikatakan juga sebagai kebutuhan turunan, sebab BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Transportasi Pergerakan dan perjalanan adalah hasil dari kebutuhan manusia untuk bergerak dari satu tempat ke tempat lain untuk berbagai aktivitasnya, dan semua manusia melakukannya.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI III.1 Pendekatan Penelitian

BAB III METODOLOGI III.1 Pendekatan Penelitian BAB III METODOLOGI III.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan ini didasari adanya perkembangan Kota Semarang yang cukup pesat. Salah satu buktinya dapat dilihat dari semakin susahnya memilih tempat tinggal

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA FINANSIAL ANGKUTAN UMUM ( BUS DAMRI ) PADA RUTE DIPATIUKUR-JATINANGOR, DIPATIUKUR- LEUWIPANJANG DAN LEDENG- LEUWIPANJANG

ANALISIS KINERJA FINANSIAL ANGKUTAN UMUM ( BUS DAMRI ) PADA RUTE DIPATIUKUR-JATINANGOR, DIPATIUKUR- LEUWIPANJANG DAN LEDENG- LEUWIPANJANG ANALISIS KINERJA FINANSIAL ANGKUTAN UMUM ( BUS DAMRI ) PADA RUTE DIPATIUKUR-JATINANGOR, DIPATIUKUR- LEUWIPANJANG DAN LEDENG- LEUWIPANJANG TESIS MAGISTER oleh ALI ALHADAR NIM :25098011 BIDANG KHUSUS REKAYASA

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian berlokasi di beberapa wilayah Kelurahan di Kecamatan Teluk

III. METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian berlokasi di beberapa wilayah Kelurahan di Kecamatan Teluk 60 III. METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan waktu penelitian 3.1.1. Tempat Penelitian Lokasi penelitian berlokasi di beberapa wilayah Kelurahan di Kecamatan Teluk Betung Utara Kota Bandar Lampung, yang terdiri

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Jalan raya merupakan salah satu sarana transportasi darat, di samping sarana

BAB 1 PENDAHULUAN. Jalan raya merupakan salah satu sarana transportasi darat, di samping sarana BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jalan raya merupakan salah satu sarana transportasi darat, di samping sarana transportasi lainnya. Sarana ini adalah salah satu bagian yang terpenting dalam menumbuhkan,

Lebih terperinci

PEMODELAN BANGKITAN PERJALANAN PELAJAR DI KABUPATEN SLEMAN

PEMODELAN BANGKITAN PERJALANAN PELAJAR DI KABUPATEN SLEMAN Volume 13, No. 4 April 2016: 301 307 PEMODELAN BANGKITAN PERJALANAN PELAJAR DI KABUPATEN SLEMAN Noor Mahmudah Program Studi Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Jl. Lingkar Barat,

Lebih terperinci

SISTEM JARINGAN TRANSPORTASI ANGKUTAN UMUM DI KOTA SABANG

SISTEM JARINGAN TRANSPORTASI ANGKUTAN UMUM DI KOTA SABANG ISSN 2302-0253 13 Pages pp. 22-34 SISTEM JARINGAN TRANSPORTASI ANGKUTAN UMUM DI KOTA SABANG Mulkan 1, Renni Anggraini 2, M. Isya 2 1) Magister Teknik Sipil Program Banda Aceh 2) Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di objek wisata Air Terjun Way Lalaan Kabupaten

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di objek wisata Air Terjun Way Lalaan Kabupaten III. BAHAN DAN METODE A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di objek wisata Air Terjun Way Lalaan Kabupaten Tanggamus yang berada di Pekon Kampung Baru, Kecamatan Kotaagung Timur, Lampung

Lebih terperinci

TESIS MAGISTER. Oleh : YOSI ALWINDA

TESIS MAGISTER. Oleh : YOSI ALWINDA KARAKTERISTIK BANGKITAN PERJALANAN DAN KEBUTUHAN PARKIR KENDARAAN PADA SATU TATAGUNA LAHAN CAMPURAN STUDI KASUS : PUSAT PERBELANJAAN ILIR BARAT PERMAI DI PALEMBANG TESIS MAGISTER Oleh : YOSI ALWINDA 25098108

Lebih terperinci

MODEL PEMILIHAN MODA OLEH PELAJAR UNTUK TUJUAN SEKOLAH

MODEL PEMILIHAN MODA OLEH PELAJAR UNTUK TUJUAN SEKOLAH MODEL PEMILIHAN MODA OLEH PELAJAR UNTUK TUJUAN SEKOLAH Renni Anggraini Cut Mutiawati M. Khair Jauhari Dosen Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil Universitas Syiah Kuala Jl Tgk. Syech Abdur Rauf no.7 Darussalam,

Lebih terperinci

ESTIMASI NILAI WILLINGNESS TO PAY BERDASARKAN CONTINGENT VALUATION METHOD TERHADAP RENCANA PENINGKATAN KUALITAS

ESTIMASI NILAI WILLINGNESS TO PAY BERDASARKAN CONTINGENT VALUATION METHOD TERHADAP RENCANA PENINGKATAN KUALITAS ESTIMASI NILAI WILLINGNESS TO PAY BERDASARKAN CONTINGENT VALUATION METHOD TERHADAP RENCANA PENINGKATAN KUALITAS dan KUANTITAS PELAYANAN GUNA MENINGKATKAN JUMLAH PENUMPANG KA KOMUTER SURABAYA SIDOARJO Julistyana

Lebih terperinci

KINERJA OPERASI TRANS METRO BANDUNG KORIDOR III CICAHEUM-SARIJADI DITINJAU DARI WAKTU PERJALANAN DAN FAKTOR MUAT

KINERJA OPERASI TRANS METRO BANDUNG KORIDOR III CICAHEUM-SARIJADI DITINJAU DARI WAKTU PERJALANAN DAN FAKTOR MUAT KINERJA OPERASI TRANS METRO BANDUNG KORIDOR III CICAHEUM-SARIJADI DITINJAU DARI WAKTU PERJALANAN DAN FAKTOR MUAT TINE TRIATI SUHARDI NRP: 1121024 Pembimbing: TAN LIE ING, S.T., M.T. ABSTRAK Kemacetan lalu

Lebih terperinci

ALTERNATIF PEMILIHAN MODA TRANSPORTASI UMUM (STUDI KASUS: BUS DAN KERETA API TRAYEK KOTA PADANG- KOTA PARIAMAN)

ALTERNATIF PEMILIHAN MODA TRANSPORTASI UMUM (STUDI KASUS: BUS DAN KERETA API TRAYEK KOTA PADANG- KOTA PARIAMAN) ALTERNATIF PEMILIHAN MODA TRANSPORTASI UMUM (STUDI KASUS: BUS DAN KERETA API TRAYEK KOTA PADANG- KOTA PARIAMAN) Oktaviani 1, Andre Yudi Saputra 2. 1,2 Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

PERENCANAAN RUTE BUS PENUMPANG DARI BANDARA JUANDA MENUJU BEBERAPA KOTA DI SEKITAR SURABAYA

PERENCANAAN RUTE BUS PENUMPANG DARI BANDARA JUANDA MENUJU BEBERAPA KOTA DI SEKITAR SURABAYA JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-5 1 PERENCANAAN RUTE BUS PENUMPANG DARI BANDARA JUANDA MENUJU BEBERAPA KOTA DI SEKITAR SURABAYA Gina Adzani, Ir. Wahju Herijanto, MT. Teknik Sipil, Fakultas

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Perencanaan angkutan pemadu moda mencangkup : Kebumen dan Purworejo kemudian NYIA. dan Magelang kemudian NYIA.

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Perencanaan angkutan pemadu moda mencangkup : Kebumen dan Purworejo kemudian NYIA. dan Magelang kemudian NYIA. 6.1. Kesimpulan BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 1. Perencanaan angkutan pemadu moda mencangkup : a. Rute perjalanan dari / menuju ke New Yogyakarta International Airport ialah: 1) 1 : Kebumen NYIA, dengan wilayah

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian. Untuk mendapatkan data-data yang diperlukan dalam penelitian ini

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian. Untuk mendapatkan data-data yang diperlukan dalam penelitian ini III. METODOLOGI PENELITIAN A. Umum Metodologi penelitian merupakan suatu cara peneliti bekerja untuk memperoleh data yang dibutuhkan yang selanjutnya akan digunakan untuk dianalisa sehingga memperoleh

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR ANALISIS PENGGUNAAN MODA PERJALANAN KOMUTER PNS PEMERINTAH KOTA MAKASSAR

TUGAS AKHIR ANALISIS PENGGUNAAN MODA PERJALANAN KOMUTER PNS PEMERINTAH KOTA MAKASSAR TUGAS AKHIR ANALISIS PENGGUNAAN MODA PERJALANAN KOMUTER PNS PEMERINTAH KOTA MAKASSAR OLEH: ANUGRAH RESKY AMALIA D111 11 010 JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2015 Scanned by

Lebih terperinci

MODEL TRIP DISTRIBUTION PENUMPANG DOMESTIK DAN INTERNASIONAL DI BANDARA INTERNASIONAL JUANDA

MODEL TRIP DISTRIBUTION PENUMPANG DOMESTIK DAN INTERNASIONAL DI BANDARA INTERNASIONAL JUANDA MODEL TRIP DISTRIBUTION PENUMPANG DOMESTIK DAN INTERNASIONAL DI BANDARA INTERNASIONAL JUANDA Mareta Uci Kartika Indrawati 1, Hera Widyastuti 2 dan Wahju Herijanto 3 1 Mahasiswa Program Magister, Jurusan

Lebih terperinci

MANAJEMEN REKAYASA LALU LINTAS AKIBAT PENGOPERASIAN BANDAR UDARA NOTOHADINEGORO JEMBER

MANAJEMEN REKAYASA LALU LINTAS AKIBAT PENGOPERASIAN BANDAR UDARA NOTOHADINEGORO JEMBER MANAJEMEN REKAYASA LALU LINTAS AKIBAT PENGOPERASIAN BANDAR UDARA NOTOHADINEGORO JEMBER Elis Wahyuni Sri Sukmawati Willy Kriswardhana Prodi S1 Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Jember Jalan Kalimantan

Lebih terperinci

PERMODELAN BANGKITAN PERGERAKAN PADA TATA GUNA LAHAN SMU NEGERI DI MAKASSAR

PERMODELAN BANGKITAN PERGERAKAN PADA TATA GUNA LAHAN SMU NEGERI DI MAKASSAR PERMODELAN BANGKITAN PERGERAKAN PADA TATA GUNA LAHAN SMU NEGERI DI MAKASSAR Syafruddin Rauf Staf Pengajar Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin Jalan Perintis Kemerdekaan Km 10 Makassar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Bangkitan Pergerakan Bangkitan Pergerakan (Trip Generation) adalah tahapan pemodelan yang memperkirakan jumlah pergerakan yang berasal

Lebih terperinci

Keterkaitan Karakteristik Pergerakan di Kawasan Pinggiran Terhadap Kesediaan Menggunakan BRT di Kota Palembang

Keterkaitan Karakteristik Pergerakan di Kawasan Pinggiran Terhadap Kesediaan Menggunakan BRT di Kota Palembang JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2, (2017) ISSN : 2337-3539 (2301-9271 Print) C-116 Keterkaitan Karakteristik di Kawasan Pinggiran Terhadap Kesediaan Menggunakan BRT di Kota Palembang Dian Nur afalia, Ketut

Lebih terperinci

MODEL BANGKITAN PERGERAKAN DI KAWASAN PERUMAHAN BENGKURING SAMARINDA

MODEL BANGKITAN PERGERAKAN DI KAWASAN PERUMAHAN BENGKURING SAMARINDA ejournal Teknik Sipil, 2016, 1 (1): 1-14 ISSN 0000-0000, ejournal.untag-smd.ac.id Copyright 2016 MODEL BANGKITAN PERGERAKAN DI KAWASAN PERUMAHAN BENGKURING SAMARINDA Nugroho Dwi Puspito Abstrak Nugroho

Lebih terperinci

LAMPIRAN A KUISIONER

LAMPIRAN A KUISIONER 0 LAMPIRAN A KUISIONER A-1 LAMPIRAN A KUISIONER Metode penentuan sampling yang digunakan dalam kajian ini adalah menggunakan non probability sampling, dimana metode ini lebih tepat digunakan dalam kajian

Lebih terperinci

ANALISIS GARIS KEINGINAN PERGERAKAN MASYARAKAT PENGGUNA TRANSPORTASI DI KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TIMUR PROVINSI SULAWESI UTARA

ANALISIS GARIS KEINGINAN PERGERAKAN MASYARAKAT PENGGUNA TRANSPORTASI DI KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TIMUR PROVINSI SULAWESI UTARA ANALISIS GARIS KEINGINAN PERGERAKAN MASYARAKAT PENGGUNA TRANSPORTASI DI KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TIMUR PROVINSI SULAWESI UTARA Ahmad Yani Abas Alumni Pascasarjana S2 Teknik Sipil Universitas Sam Ratulangi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data Karakteristik Rumah Tangga Responden

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data Karakteristik Rumah Tangga Responden BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Hasil Analisisis Deskriptif 4.1.1. Data Karakteristik Rumah Tangga Responden Dari hasil penyebaran kuisioner didapat data

Lebih terperinci

PERBANDINGAN KARAKTERISTIK PERJALANAN SEPEDA MOTOR DI TIGA KOTA

PERBANDINGAN KARAKTERISTIK PERJALANAN SEPEDA MOTOR DI TIGA KOTA PERBANDINGAN KARAKTERISTIK PERJALANAN SEPEDA MOTOR DI TIGA KOTA FAISAL GERARDO NRP : 0821027 Pembimbing : Tri Basuki Joewono, Ph.D. ABSTRAK Di Indonesia, sepeda motor adalah moda transportasi yang mempunyai

Lebih terperinci

ANALISIS PREDIKSI SEBARAN PERJALANAN PENUMPANG KAPAL LAUT MELALUI PELABUHAN LAUT PENGUMPAN DI KEPULAUAN HALMAHERA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL GRAVITY

ANALISIS PREDIKSI SEBARAN PERJALANAN PENUMPANG KAPAL LAUT MELALUI PELABUHAN LAUT PENGUMPAN DI KEPULAUAN HALMAHERA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL GRAVITY ANALISIS PREDIKSI SEBARAN PERJALANAN PENUMPANG KAPAL LAUT MELALUI PELABUHAN LAUT PENGUMPAN DI KEPULAUAN HALMAHERA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL GRAVITY Diane Sumendap Alumni Program Pascasarjana S2 Teknik Sipil

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sampai saat ini - yang paling populer adalah Model Perencanaan Transportasi Empat. 1. Bangkitan dan tarikan perjalanan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sampai saat ini - yang paling populer adalah Model Perencanaan Transportasi Empat. 1. Bangkitan dan tarikan perjalanan BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Perencanaan Transportasi Terdapat beberapa konsep perencanaan transportasi yang telah berkembang sampai saat ini - yang paling populer adalah Model Perencanaan Transportasi

Lebih terperinci

ANALISIS DEMAND BUS RAPID TRANSIT PADA MERR SURABAYA

ANALISIS DEMAND BUS RAPID TRANSIT PADA MERR SURABAYA 1 ANALISIS DEMAND BUS RAPID TRANSIT PADA MERR SURABAYA Rizki Amalia Kusuma Wardhani Jurusan Teknik Sipil, FTSP-ITS email: rizzzkiamalia89@gmail.com ABSTRAK Surabaya merupakan salah satu kota metropolitan

Lebih terperinci

BAB 6 PENUTUP 6.1 KESIMPULAN

BAB 6 PENUTUP 6.1 KESIMPULAN BAB 6 PENUTUP 6.1 KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan diperoleh kesimpulan : 1. Tarikan perjalanan pada kawasan bandara dibagi menjadi 3 (tiga) yaitu perjalanan masuk, perjalanan keluar

Lebih terperinci

ANALISA PERMODELAN BANGKITAN PERGERAKAN LALU LINTAS PADA TATA GUNA LAHAN SMU NEGERI DI MAKASSAR ABSTRAK

ANALISA PERMODELAN BANGKITAN PERGERAKAN LALU LINTAS PADA TATA GUNA LAHAN SMU NEGERI DI MAKASSAR ABSTRAK ANALISA PERMODELAN BANGKITAN PERGERAKAN LALU LINTAS PADA TATA GUNA LAHAN SMU NEGERI DI MAKASSAR Ir. Syafruddin Rau, fmt. Staf Pengajar Faluktas Teknik Unhas Juusan. Teknik Sipil Jl.Perintis Kemerdekaan

Lebih terperinci

ANALISIS KEBUTUHAN ANGKUTAN KOTA MANADO (STUDI KASUS: TRAYEK PUSAT KOTA MALALAYANG DAN TRAYEK PUSAT KOTA KAROMBASAN)

ANALISIS KEBUTUHAN ANGKUTAN KOTA MANADO (STUDI KASUS: TRAYEK PUSAT KOTA MALALAYANG DAN TRAYEK PUSAT KOTA KAROMBASAN) ANALISIS KEBUTUHAN ANGKUTAN KOTA MANADO (STUDI KASUS: TRAYEK PUSAT KOTA MALALAYANG DAN TRAYEK PUSAT KOTA KAROMBASAN) Diah Anggraeni Damiyanti Masalle M. J. Paransa, Theo K. Sendow Fakultas Teknik Jurusan

Lebih terperinci

STUDI KEBUTUHAN TAKSI DI KOTA MALANG DENGAN TEKNIK STATED PREFERENCE

STUDI KEBUTUHAN TAKSI DI KOTA MALANG DENGAN TEKNIK STATED PREFERENCE STUDI KEBUTUHAN TAKSI DI KOTA MALANG DENGAN TEKNIK STATED PREFERENCE ABSTRAK LALU MUHAMAD GIAN FARISKY, APRIANSYAH SAPUTRA, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya, Juni 2015, STUDI

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI 3.1 UMUM 3.2 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI 3.1 UMUM 3.2 METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI 3.1 UMUM Metodologi penelitian ini menguraikan tahapan penelitian yang dilakukan dalam studi ini. Penggunaan metode yang tepat, terutama dalam tahapan pengumpulan dan pengolahan data,

Lebih terperinci

2.1. Tinjauan Pustaka

2.1. Tinjauan Pustaka BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Suwardi (2010), meneliti tentang evaluasi kebutuhan jumlah armada dan tarif bus reguler trayek Surakarta Yogyakarta. Data yang dipergunakan

Lebih terperinci

BAB HI METODE PENELITIAN. Metode dari penelitian ini meliputi hal-hal sebagai berikut:

BAB HI METODE PENELITIAN. Metode dari penelitian ini meliputi hal-hal sebagai berikut: BAB HI METODE PENELITIAN Metode dari penelitian ini meliputi hal-hal sebagai berikut: 3.1. Variabel Yang Diukur Untuk menjelaskan hubungan antara preferensi konsumen dengan atribut pemasaran. 3.1.1. Karakteristik

Lebih terperinci

EVALUASI EFEKTIFITAS SISTEM OPERASIONAL BARU BUS KAMPUS UNIVERSITAS ANDALAS 1. KONDISI OPERASIONAL DAN PERMASALAHAN BUS KAMPUS UNAND

EVALUASI EFEKTIFITAS SISTEM OPERASIONAL BARU BUS KAMPUS UNIVERSITAS ANDALAS 1. KONDISI OPERASIONAL DAN PERMASALAHAN BUS KAMPUS UNAND EVALUASI EFEKTIFITAS SISTEM OPERASIONAL BARU BUS KAMPUS UNIVERSITAS ANDALAS Purnawan, PhD, Yosritzal, MT, Alhafiza Putra, ST purnawan@ft.unand.ac.id, yosritzal@ft.unand.ac.id Jurusan Teknik Sipil, Fakultas

Lebih terperinci

STUDI ANALISIS KETERLAMBATAN PERJALANAN KERETA API PARAHYANGAN BANDUNG JAKARTA. Petra Rayu Indrapratama NRP:

STUDI ANALISIS KETERLAMBATAN PERJALANAN KERETA API PARAHYANGAN BANDUNG JAKARTA. Petra Rayu Indrapratama NRP: 2 STUDI ANALISIS KETERLAMBATAN PERJALANAN KERETA API PARAHYANGAN BANDUNG JAKARTA Petra Rayu Indrapratama NRP: 0221100 Pembimbing : V. Hartanto, Ir., M.Sc FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Kajian Kapasitas Jalan dan Derajat Kejenuhan Lalu-Lintas di Jalan Ahmad Yani Surabaya

Kajian Kapasitas Jalan dan Derajat Kejenuhan Lalu-Lintas di Jalan Ahmad Yani Surabaya Volume 1, Nomor 1, Agustus 26 Kajian Kapasitas Jalan dan Derajat Kejenuhan Lalu-Lintas di Jalan Ahmad Yani Surabaya Dunat Indratmo Dosen D3 Teknik Sipil FTSP-ITS email: dunat@ce.its.ac.id ABSTRAK Jumlah

Lebih terperinci

ANALISIS BANGKITAN DAN TARIKAN PERJALANAN (Studi Kasus Pada Tata Guna Lahan Rumah Sakit Umum di Klaten) ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH

ANALISIS BANGKITAN DAN TARIKAN PERJALANAN (Studi Kasus Pada Tata Guna Lahan Rumah Sakit Umum di Klaten) ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH ANALISIS BANGKITAN DAN TAIKAN PEJALANAN (Studi Kasus Pada Tata Guna Lahan umah Sakit Umum di Klaten) ATIKEL PUBLIKASI ILMIAH Oleh: ANIK AHMAWATI WAHYUNINGSIH Ir AGUS IYANTO S, MT Prof Dr Ir AHMAD MUNAWA,

Lebih terperinci

PEMODELAN BANGKITAN PERJALANAN PELAJAR DI KOTA YOGYAKARTA

PEMODELAN BANGKITAN PERJALANAN PELAJAR DI KOTA YOGYAKARTA FSTPT Forum Studi Transportasi antar Perguruan Tinggi Proceedings of the 19 th International Symposium of FSTPT Islamic University of Indonesia, 11-13 October 2016 Ch.4 pp. 312-320, ISBN: 979-95721-2-19

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Bagan Alir Penelitian Metodologi penelitian berisi diagram alir yang merupakan tahapan-tahapan dalam melakukan penelitian, lihat gambar 3.1.a. Tahapan-tahapan yang ada

Lebih terperinci

MODEL BANGKITAN PERGERAKAN PENGGUNA SEPEDA MOTOR BERDASARKAN AKTIVITAS MANDATORY DI KOTA LHOKSEUMAWE

MODEL BANGKITAN PERGERAKAN PENGGUNA SEPEDA MOTOR BERDASARKAN AKTIVITAS MANDATORY DI KOTA LHOKSEUMAWE Jurnal Teknik Sipil ISSN 2088-9321 ISSN e-2502-5295 pp. 59-66 MODEL BANGKITAN PERGERAKAN PENGGUNA SEPEDA MOTOR BERDASARKAN AKTIVITAS MANDATORY DI KOTA LHOKSEUMAWE Heru Pramanda 1, Renni Anggraini 2, Sugiarto

Lebih terperinci

HUBUNGAN KARAKTERISTIK PENGGUNA TRANS BANDUNG RAYA DENGAN KARAKTERISTIK PERJALANAN

HUBUNGAN KARAKTERISTIK PENGGUNA TRANS BANDUNG RAYA DENGAN KARAKTERISTIK PERJALANAN HUBUNGAN KARAKTERISTIK PENGGUNA TRANS BANDUNG RAYA DENGAN KARAKTERISTIK PERJALANAN Andre Setiawan Salim NRP: 1221030 Pembimbing: Tri Basuki Joewono, Ph.D. ABSTRAK Berkembangnya ekonomi dan jumlah penduduk

Lebih terperinci

ANALISA PERMINTAAN PARKIR DI STASIUN PONCOL DAN TAWANG SEMARANG

ANALISA PERMINTAAN PARKIR DI STASIUN PONCOL DAN TAWANG SEMARANG ANALISA PERMINTAAN PARKIR DI STASIUN PONCOL DAN TAWANG SEMARANG Agung Sutarto Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang (UNNES) Gedung E4, Kampus Sekaran Gunungpati Semarang 50229,

Lebih terperinci

ek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO

ek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO ek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO ANALISIS ANTRIAN PADA TERMINAL KAROMBASAN KOTA MANADO Joy Fredi Batti * Abstract This research aims to know arrival time, queuing time, service time and departure time

Lebih terperinci

EVALUASI KINERJA BUS PATAS ANTAR KOTA DALAM PROPINSI PO. RUKUN JAYA ( STUDI KASUS TRAYEK SURABAYA - BLITAR )

EVALUASI KINERJA BUS PATAS ANTAR KOTA DALAM PROPINSI PO. RUKUN JAYA ( STUDI KASUS TRAYEK SURABAYA - BLITAR ) EVALUASI KINERJA BUS PATAS ANTAR KOTA DALAM PROPINSI PO. RUKUN JAYA ( STUDI KASUS TRAYEK SURABAYA - BLITAR ) Performance Evaluation of Inter-City in Province Patas Bus PO. Rukun Jaya (Case Study Route

Lebih terperinci

STUDI KARAKTERISTIK PELAKU PERJALANAN DALAM WILAYAH PELAYANAN TRAYEK MAMBORO MANONDA DI KOTA PALU

STUDI KARAKTERISTIK PELAKU PERJALANAN DALAM WILAYAH PELAYANAN TRAYEK MAMBORO MANONDA DI KOTA PALU JURNAL Rekayasa dan Manajemen Transportasi Journal of Transportation Management and Engineering STUDI KARAKTERISTIK PELAKU PERJALANAN DALAM WILAYAH PELAYANAN TRAYEK MAMBORO MANONDA DI KOTA PALU Joy Fredi

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. trayek Solo-Yogyakarta dapat disimpulkan sebagai berikut:

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. trayek Solo-Yogyakarta dapat disimpulkan sebagai berikut: BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data maka, kinerja bus AKAP trayek Solo-Yogyakarta dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. bus AKAP trayek Solo-Yogyakarta

Lebih terperinci

Model Empat Langkah? Four Step Model Travel Demand Model

Model Empat Langkah? Four Step Model Travel Demand Model Model Empat Langkah? Four Step Model Travel Demand Model 2 3 Kuliah Pertemuan 3 Trip Generation Model (Model Bangkitan Perjalanan) Apakah bangkitan perjalanan (trip generation)? suatu proses dimana aktivitas

Lebih terperinci

KOMPARASI KARAKTERISTIK PENDUDUK PELAKU PERJALANAN DARI PERUMAHAN TERTATA WILAYAH BARAT DAN TIMUR PINGGIRAN KOTA MEDAN

KOMPARASI KARAKTERISTIK PENDUDUK PELAKU PERJALANAN DARI PERUMAHAN TERTATA WILAYAH BARAT DAN TIMUR PINGGIRAN KOTA MEDAN KOMPARASI KARAKTERISTIK PENDUDUK PELAKU PERJALANAN DARI PERUMAHAN TERTATA WILAYAH BARAT DAN TIMUR PINGGIRAN KOTA MEDAN Deddy Ginting Munte 1 dan Ir.Jeluddin Daud, M.Eng 2 1 Departemen Teknik Sipil, Universitas

Lebih terperinci

BAB V TERPAAN TAYANGAN JIKA AKU MENJADI DAN FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

BAB V TERPAAN TAYANGAN JIKA AKU MENJADI DAN FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA 62 BAB V TERPAAN TAYANGAN JIKA AKU MENJADI DAN FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA 5.1 Terpaan Tayangan Jika Aku Menjadi Berdasarkan hasil full enumeration survey, diketahui sebanyak 113 (49,6 persen)

Lebih terperinci

BAB II STUDI PUSTAKA. masing-masing harus dilakukan secara terpisah dan berurutan. Sub-sub model. Bangkitan dan tarikan pergerakan

BAB II STUDI PUSTAKA. masing-masing harus dilakukan secara terpisah dan berurutan. Sub-sub model. Bangkitan dan tarikan pergerakan BAB II STUDI PUSTAKA.1 Konsep Perencanaan Transportasi Terdapat beberapa konsep perencanaan transportasi yang telah berkembang sampai saat ini yang paling populer adalah Model Perencanaan Transportasi

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Analisis univariat Analisis univariat dilakukan untuk mengetahui gambaran dari masing-masing variabel yang diteliti yaitu umur, lama kerja,

Lebih terperinci

KAJIAN BANGKITAN PERJALANAN PADA KAWASAN TRANSMIGRASI DI KECAMATAN MESUJI TIMUR. Imam Moerdo Koentjoro

KAJIAN BANGKITAN PERJALANAN PADA KAWASAN TRANSMIGRASI DI KECAMATAN MESUJI TIMUR. Imam Moerdo Koentjoro 1 KAJIAN BANGKITAN PERJALANAN PADA KAWASAN TRANSMIGRASI DI KECAMATAN MESUJI TIMUR Imam Moerdo Koentjoro imammoerdokoe@yahoo.co.id Dosen Pembimbing: Ir. Ellen S.W.Tangkudung, MSc. DR. Ir. Nahry, M.T. Program

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pemilihan Moda Menurut Tamin (2000), pemilihan moda sangat sulit dimodelkan walaupun hanya dua buah moda yang akan digunakan (taksi dan bus). Hal tersebut disebabkan karena banyak

Lebih terperinci

DAMPAK PENGATURAN JADWAL KEGIATAN AKADEMIK TERHADAP MOBILITAS KENDARAAN MAHASISWA DI UNIVERSITAS KRISTEN PETRA

DAMPAK PENGATURAN JADWAL KEGIATAN AKADEMIK TERHADAP MOBILITAS KENDARAAN MAHASISWA DI UNIVERSITAS KRISTEN PETRA DAMPAK PENGATURAN JADWAL KEGIATAN AKADEMIK TERHADAP MOBILITAS KENDARAAN MAHASISWA DI UNIVERSITAS KRISTEN PETRA Rudy Setiawan Jurusan Teknik Sipil,Universitas Kristen Petra, Jl. Siwalankerto 121-131 Surabaya

Lebih terperinci

PERENCANAAN ANGKUTAN BUS KORIDOR TERMINAL TAMBAK OSOWILANGUN PERAK KENJERAN SURABAYA

PERENCANAAN ANGKUTAN BUS KORIDOR TERMINAL TAMBAK OSOWILANGUN PERAK KENJERAN SURABAYA PERENCANAAN ANGKUTAN BUS KORIDOR TERMINAL TAMBAK OSOWILANGUN PERAK KENJERAN SURABAYA Satria Adyaksa, Ir. Wahju Herijanto, MT, Istiar, ST. MT. Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Transportasi Transportasi adalah penerapan dari ilmu pengetahuan yang bertujuan untuk mengangkut atau memindahkan barang dan manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan kota sebagai perwujudan aktivitas manusia senantiasa mengalami perkembangan dari waktu ke waktu.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan kota sebagai perwujudan aktivitas manusia senantiasa mengalami perkembangan dari waktu ke waktu. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan kota sebagai perwujudan aktivitas manusia senantiasa mengalami perkembangan dari waktu ke waktu. Aktivitas kota menjadi daya tarik bagi masyarakat sehingga

Lebih terperinci

Volume 2 Nomor 2, Desember 2013 ISSN KAJIAN BANGKITAN LALU LINTAS DAMPAK PEMBANGUNAN CIREBON SUPER BLOCK

Volume 2 Nomor 2, Desember 2013 ISSN KAJIAN BANGKITAN LALU LINTAS DAMPAK PEMBANGUNAN CIREBON SUPER BLOCK Volume 2 Nomor 2, Desember 2013 ISSN 2302-4240 KAJIAN BANGKITAN LALU LINTAS DAMPAK PEMBANGUNAN CIREBON SUPER BLOCK Juang Akbardin, Didi Arie Wibowo Teknik Sipil-FPTK Universitas Pendidikan Indonesia Jl.Setiabudi

Lebih terperinci

ANALISA PEMILIHAN MODA TRANSPORTASI MEDAN-RANTAU PRAPAT DENGAN MENGGUNAKAN METODE STATED PREFERENCE

ANALISA PEMILIHAN MODA TRANSPORTASI MEDAN-RANTAU PRAPAT DENGAN MENGGUNAKAN METODE STATED PREFERENCE ANALISA PEMILIHAN MODA TRANSPORTASI MEDAN-RANTAU PRAPAT DENGAN MENGGUNAKAN METODE STATED PREFERENCE Rizyak Wale Simanjuntak 1, Medis S Surbakti 2 1 Departemen Teknik Sipil, Universitas Sumatera Utara,

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh 25 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study. Data dikumpulkan untuk meneliti suatu fenomena dalam satu kurun waktu tertentu (Umar 2006).

Lebih terperinci

ANALISIS BANGKITAN DAN TARIKAN PERGERAKAN PENDUDUK BERDASARKAN DATA MATRIKS ASAL TUJUAN KOTA MANADO ABSTRAK

ANALISIS BANGKITAN DAN TARIKAN PERGERAKAN PENDUDUK BERDASARKAN DATA MATRIKS ASAL TUJUAN KOTA MANADO ABSTRAK ANALISIS BANGKITAN DAN TARIKAN PERGERAKAN PENDUDUK BERDASARKAN DATA MATRIKS ASAL TUJUAN KOTA MANADO Meike Kumaat Mahasiswa Program Doktor Teknik Sipil Program Pascasarjana Universitas Diponegoro Jl Hayam

Lebih terperinci

HUBUNGAN KARAKTERISTIK PENGGUNAAN SEPEDA MOTOR DENGAN KEPEMILIKAN KENDARAAN DALAM RUMAH TANGGA DI TIGA KOTA

HUBUNGAN KARAKTERISTIK PENGGUNAAN SEPEDA MOTOR DENGAN KEPEMILIKAN KENDARAAN DALAM RUMAH TANGGA DI TIGA KOTA HUBUNGAN KARAKTERISTIK PENGGUNAAN SEPEDA MOTOR DENGAN KEPEMILIKAN KENDARAAN DALAM RUMAH TANGGA DI TIGA KOTA Hendra Saragih NRP:0821008 Pembimbing : TRI BASUKI JOEWONO, Ph.D. ABSTRAK Di negara berkembang,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian 3.1.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian berada di Kota Kudus yang merupakan kedudukan dari R&D PT Pura Group Kudus. 3.1.2. Waktu Penelitian Pelaksanaan

Lebih terperinci