LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN"

Transkripsi

1 LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2011 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT)

2 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasi Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 (Dalam Ribuan Rupiah) ASET Catatan September Desember Kas 2.b, 2.c, 2.h, 4 36,511,774 37,124,193 Giro pada Bank Indonesia 2.b, 2.c, 2.i, 5 244,101, ,866,772 Giro pada Bank Lain (Setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai masing-masing sebesar 3,337 per September 2011 dan Desember 2010) 2.b, 2.c, 2.i, 6 37,141, ,209,335 Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain 2.b, 2.c, 2.j, 7 859,385, ,526,186 Asset Keuangan Untuk Diperdagangkan 2.c, 2.k, 8 4,301,172 25,467,800 Efek-efek untuk Investasi (Setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai masing-masing sebesar 305,094 per September 2011 dan Desember 2010) 2.c, 2.k, 8 217,011, ,264,322 Tagihan atas Efek yang dibeli dengan Janji Dijual Kembali 2.c, 2l, 9 366,097,260 42,943,931 Kredit yang Diberikan (Setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai masing-masing sebesar 18,135,586 dan 17,450,816 per September 2011 dan Desember 2010) 2.c, 2m, 10 Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa 2.ad, 40 70,940, ,281,312 Pihak Ketiga 1,735,682,223 1,557,025,287 Properti dan Peralatan (Setelah dikurangi akumulasi penyusutan masingmasing sebesar 48,554,501 dan 44,254,614 per September 2011 dan Desember 2010) 2.n, 2.o, 11 24,336,488 34,961,598 Aset Tidak Berwujud (Setelah dikurangi akumulasi amortisasi masingmasing sebesar 6,930,775 dan 657,074 per September 2011 dan Desember 2010) 2.r, 12 1,286, ,961 Agunan yang Diambil Alih (Setelah dikurangi penyisihan kerugian sebesar 10,857,157 per Desember 2010) 2p, 13-18,558,635 Aset Pajak Tangguhan 2z 4,486,236 4,486,236 Pendapatan yang Masih Harus Diterima 14 13,656,044 15,502,108 Biaya Dibayar Dimuka 2.q, 15 20,126,269 7,880,620 Aset Lain-lain 2.q, 16 16,439,070 15,935,175 JUMLAH ASET 3,651,503,497 2,589,915,470 1

3 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasi Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 (Dalam Ribuan Rupiah) KEWAJIBAN DAN EKUITAS Catatan September Desember Kewajiban Kewajiban Segera 2s, 17 6,049,711 3,690,997 Simpanan Nasabah 2.b, 2.t, 18 Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa 2.ad, 40 78,639, ,861,083 Pihak Ketiga 2,611,370,733 2,217,456,696 Simpanan dari Bank Lain 2.t, 19 20,872,734 11,749,358 Hutang Pajak 2.z, 20 4,921,483 5,038,400 Kewajiban Diestimasi atas Imbalan Kerja 2.aa, 21 4,858,423 5,048,760 Estimasi Kerugian Komitmen & Kontinjensi 2.g, , ,881 Kewajiban Lain-lain 22 26,871,274 13,803,855 Jumlah Kewajiban 2,753,726,612 2,411,792,028 Ekuitas Modal Saham-Nilai nominal 250 per saham Modal Dasar saham Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh saham dan saham per September 2011 dan Desember b, ,446, ,630,938 Agio Saham - Bersih 2.ac, 24 (19,457,745) 6,104,599 Cadangan Umum 25 2,540,382 2,176,676 Saldo Laba 24,241,257 13,211,230 Kenaikan (Penurunan) Nilai Efek-efek 6,112 - Jumlah Ekuitas 897,776, ,123,442 Jumlah Kewajiban dan Ekuitas 3,651,503,497 2,589,915,470 2

4 Laporan Laba Rugi Komprehensif Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2011 dan 2010 (Dalam Ribuan Rupiah) Catatan September September Pendapatan Bunga 2.b, 2.u, 27, ,845, ,477,699 Beban Bunga 2.b, 2.u, 28, 40 (95,356,133) (89,481,512) Pendapatan Bunga - Bersih 119,489,318 78,996,187 Pendapatan Fee dan Komisi 2.w, 29 4,877,686 4,335,375 Beban Fee dan Komisi 36 (1,494,579) (1,293,280) Pendapatan Fee dan Komisi - Bersih 3,383,107 3,042,095 Pendapatan Operasional Lainnya Pendapatan Trading - Bersih 30 2,393,428 6,577,192 Pendapatan bersih dari Instrument Keuangan yang diukur melalui Laba/(Rugi) ,590 5,365 Lain-lain 32 1,273,034 1,152,426 Jumlah Pendapatan Operasional Lainnya 4,099,052 7,734,983 Beban Operasional Lainnya Pembentukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai 2.g, ,488 8,149,396 Tenaga Kerja 2.x, 34 60,660,695 39,803,416 Umum dan Administrasi 2.y, 35 49,800,610 35,874,669 Lain-lain 37 1,112,803 1,064,710 Jumlah Beban Operasional Lainnya 112,060,596 84,892,191 Laba Operasional 14,910,881 4,881,074 Pendapatan Non Operasional - Bersih ,763 (477,898) Laba Sebelum Pajak penghasilan 15,191,644 4,403,176 Beban Pajak Penghasilan Kini 26 (3,797,911) (1,467,725) Tangguhan - - (3,797,911) (1,467,725) Laba Tahun Berjalan 11,393,733 2,935,451 Pendapatan Komprehensif Lain : Kenaikan (Penurunan) Nilai Wajar Efek-efek yang Tersedia untuk Dijual 8,149 - Pajak Penghasilan Terkait (2,037) - Pendapatan Komprehensif Lain Tahun Berjalan Setelah Pajak 26 6,112 - Laba Komprehensif Tahun Berjalan 11,399,845 2,935,451 Laba per Saham 2.a, 2.ab,

5 Laporan Perubahan Ekuitas Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2011 dan 2010 (Dalam Ribuan Rupiah) Catatan Modal Saham Agio Saham - Bersih Cadangan Umum Saldo Laba Kenaikan (Penurunan) Nilai Efek-efek Total Ekuitas Saldo Per 1 Januari ,630,938 6,104, ,174 14,776, ,492,610 Penerapan Awal PSAK 55 (Revisi 2006) (1,581,521) - (1,581,521) Saldo yang Disajikan Kembali 156,630,938 6,104, ,174 13,195, ,911,090 Penyisihan Cadangan ,196,502 (1,196,502) - - Laba Bersih Komprehensif ,935,451-2,935,451 Saldo Per 30 September ,630,938 6,104,599 2,176,676 14,934, ,846,540 Saldo Per 1 Januari ,630,938 6,104,599 2,176,676 13,211, ,123,442 Penerbitan Modal Saham 733,815,943 (25,562,343) ,253,599 Penyisihan Cadangan ,706 (363,706) - - Laba Bersih Komprehensif ,393,733 6,112 11,399,845 Saldo Per 30 September ,446,880 (19,457,745) 2,540,382 24,241,257 6, ,776,886 4

6 Laporan Arus Kas Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2011 dan 2010 (Dalam Ribuan Rupiah) Catatan September September *) Arus Kas dari Aktivitas Operasi Penerimaan Bunga, Provisi dan Komisi ,845, ,477,699 Pembayaran Bunga 28 (95,356,133) (89,481,512) Penerimaan Provisi dan Komisi Selain Kredit 29 3,383,107 3,042,095 Pendapatan Trading - Bersih 30 2,393,428 6,577,192 Pendapatan Operasional Lainnya 31, 32 1,992, ,892 Pembayaran kepada Karyawan 34 (60,660,695) (39,803,416) Pengeluaran Lainnya 33, 35, 37 (55,197,812) (46,556,500) Laba Sebelum Perubahan dalam Aset dan dan Kewajiban Operasi 11,399,845 2,935,451 Penurunan (Kenaikan) dalam Aset Operasi Efek Diperdagangkan dan Penempatan pada Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya 21,166,628 5,467,800 Kredit yang Diberikan (124,316,523) (267,204,799) Aset Lain-lain 7,250,934 (8,653,790) (Penurunan) Kenaikan dalam Kewajiban Operasi Kewajiban Segera 2,358, ,569 Giro (75,368,580) 86,313,842 Tabungan 156,227,159 61,774,834 Deposito Berjangka 236,833,853 25,869,211 Kewajiban Lainnya 21,883,438 7,386,154 Arus Kas Bersih (Digunakan Untuk) Diperoleh dari Aktivitas Operasi 257,435,468 (85,688,728) Arus Kas dari Aktivitas Investasi Pencairan/(Penambahan) Efek-efek (425,616,243) (11,373,116) Perolehan Aset Tetap 10,625,110 2,035,536 Arus Kas Bersih (Digunakan Untuk) Diperoleh dari Aktivitas Investasi (414,991,132) (9,337,580) Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan Penambahan Modal Disetor 719,653,444 4,403,176 Arus Kas Bersih (Digunakan Untuk) Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan 719,653,444 4,403,176 Kenaikan (Penurunan) Bersih Kas dan Setara Kas 562,097,780 (90,623,132) Kas dan Setara Kas Awal Tahun 615,042, ,099,474 Kas dan Setara Kas Akhir Periode 1,177,140, ,476,342 5

7 Laporan Arus Kas Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2011 dan 2010 (Dalam Ribuan Rupiah) Catatan September September *) Kas dan Setara Kas terdiri dari : Kas 4 36,511,774 39,771,744 Giro Bank Indonesia 5 244,101, ,501,628 Giro Bank Lain 6 37,141, ,659,992 Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain - Jangka Waktu Jatuh Tempo Kurang dari 3 Bulan 7 859,385, ,542,977 Efek-efek - Jangka Waktu Jatuh Tempo Kurang dari 3 Bulan 8-140,000,000 Jumlah 1,177,140, ,476,342 * Disajikan Kembali (lihat Catatan 47) 6

8 1. Umum 1.a. Pendirian Bank PT Bank Kesawan Tbk ( Bank ) didirikan pada tanggal 1 April 1913 dengan nama N.V Chungwha Shangyeh Maatschappij (The Chinese Trading Company Limited) berdasarkan Akta No. 53 yang dibuat di hadapan Notaris Leonard Hendrik-Willem Van Sandick tanggal 28 April 1913 dan diumumkan dalam Extra Bijvougsel der Javasche Courant No. 78 tanggal 30 September Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan No /U.M.II tanggal 28 Oktober 1958, Bank memulai kegiatan operasionalnya sebagai Bank Umum. Nama Bank diubah menjadi PT Bank Kesawan berdasarkan Akta Perubahan Anggaran Dasar No. 60 yang dibuat di hadapan Notaris Ong Kiem Lian tanggal 10 Maret 1965 dan memperoleh persetujuan Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. J.A.5/68/15 tanggal 3 Juli 1965 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 95 tanggal 26 Nopember 1965, Tambahan No Perubahan status Bank dari perseroan tertutup menjadi perseroan terbuka berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 22 tanggal 25 Juli 2001 di hadapan Notaris Fathiah Helmi, SH, dan telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia tanggal 27 Desember 2001, dengan Surat Keputusan No. C HT TH.2001, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 75 tanggal 17 September 2002, tambahan No Anggaran Dasar Bank telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta No. 21 tanggal 16 November 2010 yang dibuat di hadapan Notaris Fathiah Helmi, SH, tentang Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Bank Kesawan Tbk. Akta perubahaan tersebut telah mendapat persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU AH Tahun 2010 tanggal 24 Nopember Sedangkan untuk perubahan kepengurusan, terakhir pada Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan Terbatas PT Bank Kesawan Tbk No. 105 tanggal 24 Juni 2011 yang dibuat di hadapan Notaris Fathiah Helmi, SH, Notaris di Jakarta. Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Bank, ruang lingkup kegiatan Bank adalah menjalankan kegiatan umum perbankan. Bank memperoleh persetujuan menjadi Pedagang Valuta Asing berdasarkan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 28/366/UD/DIR tanggal 4 Desember Bank memperoleh persetujuan menjadi Bank Devisa berdasarkan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 28/150/KEP/DIR tanggal 22 Pebruari Bank memperoleh persetujuan menjadi Bank Persepsi Kas Negara berdasarkan Surat Menteri Keuangan Republik Indonesia No. S-452/MK.03/1996 tanggal 16 Agustus Kantor Pusat Bank berlokasi di Jalan Hayam Wuruk No. 33, Jakarta Pusat. Bank mempunyai kantor pusat non operasional, kantor cabang, kantor cabang pembantu dan ATM di seluruh Indonesia dengan rincian sebagai berikut: Sep 2011 Des 2010 Kantor Pusat Non Operasional 1 1 Kantor Cabang Kantor Cabang Pembantu ATM b. Penawaran Umum Saham Bank Pada tanggal 31 Oktober 2002, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) berdasarkan Surat Keputusannya No. S-2369/PM/2002 untuk melakukan penawaran umum atas lembar saham dengan nilai nominal dan harga penawaran sebesar 250 per saham. Saham Bank tersebut telah diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta (BEJ) pada tanggal 21 Nopember

9 Dalam penawaran umum saham ini dikeluarkan pula Waran Seri I (waran) yang diberikan secara cuma-cuma kepada pemegang saham baru. Setiap pemegang 2 (dua) saham baru Bank memperoleh 3 (tiga) waran, sehingga jumlah waran yang diterbitkan adalah sebanyak lembar. Setiap 1 (satu) waran berhak membeli 1 (satu) saham baru Bank pada harga pelaksanaannya. Waran yang diterbitkan mempunyai jangka waktu pelaksanaan, yaitu terhitung sejak tanggal 21 Mei 2003 sampai dengan tanggal 18 Nopember Sampai dengan jangka waktu pelaksanaan terakhir tanggal 18 Nopember 2005, waran yang telah dilaksanakan adalah sebanyak waran pada harga pelaksanaan 250 atau seluruhnya sebesar Pada tanggal 15 Juni 2009, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Ketua BAPEPAM berdasarkan Surat Keputusannya No. S-5209/BL/2009 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas I (PUT I) dengan menerbitkan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sejumlah saham dengan nilai nominal 250 per saham yang ditawarkan dengan harga 320 per saham. Saham Bank tersebut telah diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 13 Juli 2009 sampai dengan 15 Juli Pada tanggal 27 Desember 2010, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) berdasarkan Surat Keputusannya No. S-11585/BL/2010 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas II (PUT II) atas lembar saham dengan nilai nominal dan harga penawaran sebesar 250 per saham. 1.c. Penawaran Umum Terbatas Saham Bank Penawaran Umum Terbatas I Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Kedua pada tanggal 26 Juni 2009, sebagaimana dinyatakan dalam akta notaris Fathiah Helmi, SH, No. 85 tanggal 26 Juni 2009, Bank mengadakan Penawaran Umum Terbatas I (PUT I) dengan menerbitkan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sejumlah saham dengan nilai nominal 250 per saham yang ditawarkan dengan harga 320 per saham. Setelah PUT I, modal ditempatkan dan disetor Bank meningkat menjadi lembar saham atau senilai Penawaran Umum Terbatas II Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Kedua pada tanggal 27 Desember 2010, sebagaimana dinyatakan dalam akta notaris Fathiah Helmi, SH, No. 63 tanggal 27 Desember 2010, Bank melakukan Penawaran Umum Terbatas II (PUT II) dengan menerbitkan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sejumlah saham dengan nilai nominal 250 per saham yang ditawarkan dengan harga 250 per saham Setelah PUT II, modal ditempatkan dan disetor Bank meningkat menjadi lembar saham atau senilai d. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan Berdasarkan Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham pada tanggal 16 September 2011, sebagaimana dinyatakan dalam akta notaris Fathiah Helmi, SH, No. 25 tanggal 16 September 2011, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Bank pada tanggal sampai dengan tanggal 30 September 2011 adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris Komisaris Independen Komisaris Independen Komisaris Independen Dewan Direktur Direktur Utama Direktur Finance Direktur Risk Manajemen Direktur Bisnis Direktur Kepatuhan Direktur Operasional Ali Shareef Al Emadi* Andrew McGregor Duff M. Chidambaram* Muhammad Anas Malla* Suroto Moehadji Nasrul Husin Gatot Siswoyo Azhar bin Abdul Wahab Lloyd Rolston* Rusli Yosep Solihin Yo Hemawati 8

10 Pengangkatan Dewan Komisaris Ali Shareef Al Emadi dan Muhammad Anas Malla serta Direksi Lloyd Rolston berlaku efektif setelah mendapat persetujuan dari Bank Indonesia Berdasarkan Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham pada tanggal 16 Nopember 2010, sebagaimana dinyatakan dalam akta notaris Fathiah Helmi, SH, No. 22 tanggal 16 Nopember 2010, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Bank pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama Independen Komisaris Independen Komisaris Independen Dewan Direktur Direktur Utama Direktur Bisnis Direktur Kepatuhan Direktur Operasional Suroto Moehadji Yorrys Raweyai Nasrul Husin Gatot Siswoyo Rusli Yosep Solihin Yo Hemawati Jumlah gaji dan kompensasi lainnya yang telah diterima oleh dewan komisaris dan direksi adalah sebagai berikut: Sep 2011 Des 2010 Direksi 5,130,210 2,455,623 Dewan Komisaris 1,354,824 1,046,625 6,485,034 3,502,248 Bank memiliki 626 dan 636 karyawan tetap per 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 (tidak diaudit). 1.e. Komite Komite Bank Sesuai PBI No. 8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 tentang pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum, Bank telah membentuk beberapa Komite. Susunan Komite Bank per 30 September 2011 adalah sebagai berikut : Komite Audit Ketua Anggota Anggota Komite Pemantau Risiko Ketua Anggota Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi Anggota Anggota Nasrul Husin Setiawan Boedihardjo Irzal Zaini Suroto Moehadji Irzal Zaini Ani Hadi Setyowati Nasrul Husin Trisno Susanto 9

11 Susunan Komite Bank per 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut : Komite Audit Ketua Anggota Komite Pemantau Risiko Ketua Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi Ketua Anggota Anggota Nasrul Husin Setiawan Boedihardjo Suroto Moehadji Irzal Zaini Yorris Raweyai Nasrul Husin Steven Hartanto 2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi yang Penting 2.a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Laporan keuangan untuk tahun yang berakhir tanggal 30 September 2011 disusun sesuai dengan prinsip dan praktik akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yaitu berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK), termasuk Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia ( PAPI ) 2008, peraturan serta pedoman Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) No. VIII G.7 tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan yang terdapat dalam Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM No. KEP- 06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 termasuk Surat Edaran No. SE-02-BL/2008 tanggal 31 Januari 2008 tentang Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik Industri Perbankan dan sesuai dengan praktik-praktik perbankan pedoman Akuntansi serta pelaporan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Laporan keuangan disusun berdasarkan prinsip berkesinambungan (going concern) serta berdasarkan konsep biaya historis (historical cost), kecuali untuk efek-efek tertentu yang dinyatakan sebesar nilai wajar, aset tetap tertentu yang dinilai kembali berdasarkan Peraturan Pemerintah, dan agunan yang diambil alih yang dicatat sebesar nilai bersih yang dapat direalisasi. Laporan keuangan juga disusun berdasarkan konsep dasar akrual, kecuali untuk tagihan bunga atas aset produktif yang digolongkan sebagai non performing yang dicatat pada saat kas diterima (cash basis). Kebijakan akuntansi ini telah diterapkan secara konsisten kecuali apabila dinyatakan adanya perubahan dalam kebijakan akuntansi yang dianut. Laporan arus kas disusun dengan menggolongkan transaksi ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Laporan arus kas disusun menggunakan metode langsung yang dimodifikasi. Untuk penyajian laporan arus kas, kas dan setara kas terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank lain dan investasi jangka pendek likuid lainnya dengan jangka waktu 3 (tiga) bulan atau kurang sejak tanggal perolehan yang tidak digunakan sebagai jaminan atau tidak dibatasi penggunaannya. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan adalah mata uang Rupiah. 2.b. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Transaksi-transaksi dalam mata uang asing dijabarkan dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan dalam mata uang Rupiah dengan mempergunakan kurs spot Reuters pada pukul WIB. Keuntungan atau kerugian yang timbul sebagai akibat dari penjabaran aset dan kewajiban dalam mata uang asing dicatat sebagai laba atau rugi tahun berjalan. 10

12 Kurs spot Reuters yang berlaku pada 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut: Sep 2011 Des 2010 Euro 11, , Dolar Amerika Serikat 8, , Dolar Australia 8, , Dolar Singapura 6, , Dolar Hongkong 1, , Yen Jepang Poundsterling Inggris 13, , c. Aset dan Kewajiban Keuangan (i) Aset Keuangan Bank mengklasifikasikan aset keuangannya dalam kategori (A) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, (B) pinjaman yang diberikan dan piutang, (C) aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo, dan (D) aset keuangan tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan tersebut. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat awal pengakuannya. (A) Aset Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar melalui Laporan Laba Rugi Kategori ini terdiri dari dua sub-kategori: aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan dan aset keuangan yang pada saat pengakuan awal telah ditetapkan oleh Bank untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Aset keuangan diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat atau jika merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek (short term profit taking) yang terkini. Derivatif juga dikategorikan dalam kelompok diperdagangkan, kecuali derivatif yang ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai. Aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan terdiri dari efek-efek. Instrumen keuangan yang dikelompokkan ke dalam kategori ini diakui pada nilai wajarnya pada saat pengakuan awal; biaya transaksi diakui secara langsung ke dalam laporan laba rugi. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar dan penjualan instrumen keuangan diakui di dalam laporan laba rugi dan dicatat masingmasing sebagai Keuntungan/(kerugian) dari penilaian efek yang diperdagangkan yang belum direalisasi dan Keuntungan/(kerugian) dari penjualan efek. Pendapatan bunga dari instrumen keuangan dalam kelompok diperdagangkan dicatat sebagai Pendapatan bunga. Perubahan nilai wajar atas aset keuangan yang ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi diakui sebagai Keuntungan/ (kerugian) dari penilaian efek yang diperdagangkan yang belum direalisasi. (B) Pinjaman yang Diberikan dan Piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif, kecuali: a) yang dimaksudkan oleh Bank untuk dijual dalam waktu dekat, yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan, serta yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi; b) yang pada saat pengakuan awal ditetapkan dalam kelompok tersedia untuk dijual; atau c) dalam hal Bank mungkin tidak akan memperoleh kembali investasi awal secara substansial kecuali yang disebabkan oleh penurunan kualitas pinjaman yang diberikan dan piutang. Pada saat pengakuan awal, aset keuangan pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif. 11

13 Biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau kewajiban keuangan adalah jumlah aset keuangan atau kewajiban keuangan uang diukur pada saat pengukuran awal dikurangi pembayaran pokok pinjaman, ditambah atau dikurangi amortisasi kumulatif menggunakan metode suku bunga efektif yang dihitung dari selisih antara nilai pengakuan awal dan nilai jatuh temponya, dan dikurangi penurunan nilai. Dalam hal terjadi penurunan nilai, kerugian penurunan nilai dilaporkan sebagai Cadangan kerugian penurunan nilai sebagai komponen pengurang dari nilai tercatat dari aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang, dan diakui di dalam laporan laba rugi sebagai Pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai. (C) Aset Keuangan Dimiliki Hingga Jatuh Tempo Investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, serta Bank mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, kecuali : a) Investasi yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi; b) Investasi yang ditetapkan oleh Bank dalam kelompok tersedia untuk dijual; dan c) Investasi yang memiliki definisi pinjaman yang diberikan dan piutang. Pada saat pengakuan awal, aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif. Pendapatan bunga dari investasi dimiliki hingga jatuh tempo dicatat dalam laporan laba rugi dan diakui sebagai Pendapatan bunga. Ketika penurunan nilai terjadi, kerugian penurunan nilai diakui sebagai Cadangan Kerugian Penurunan Nilai sebagai komponen pengurang dari nilai tercatat investasi dan diakui di dalam laporan keuangan sebagai Pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai. (D) Aset Keuangan Tersedia Untuk Dijual Investasi dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan untuk dimiliki untuk periode tertentu dimana akan dijual dalam rangka pemenuhan likuiditas atau perubahan suku bunga, valuta asing atau yang tidak diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan atau piutang, investasi yang diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo atau aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Pada saat pengakuan awalnya, aset keuangan tersedia untuk dijual diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada nilai wajarnya dimana keuntungan atau kerugian diakui pada laporan perubahan ekuitas kecuali untuk kerugian penurunan nilai dan laba rugi selisih kurs, hingga aset keuangan dihentikan pengakuannya. Jika aset keuangan tersedia untuk dijual mengalami penurunan nilai, akumulasi laba atau rugi yang sebelumnya diakui di laporan perubahan ekuitas, diakui pada laporan laba rugi. Pendapatan bunga dihitung menggunakan metode suku bunga efektif dan keuntungan atau kerugian yang timbul akibat perubahan nilai tukar dari aset moneter yang diklasifikasikan sebagai kelompok tersedia untuk dijual diakui pada laporan laba rugi. (E) Pengakuan Bank menggunakan akuntansi tanggal penyelesaian untuk mencatat transaksi aset keuangan yang lazim (reguler). (ii) Kewajiban Keuangan Bank mengklasifikasikan kewajiban keuangan dalam kategori (A) kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan (B) kewajiban keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Kewajiban keuangan dikeluarkan ketika kewajiban telah dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa. (A) Kewajiban Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar melalui Laporan Laba Rugi Kategori ini terdiri dari dua sub-kategori: kewajiban keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan dan kewajiban keuangan yang pada saat pengakuan awal telah ditetapkan oleh Bank untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Kewajiban keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat atau jika merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini. Derivatif diklasifikasikan 12

14 sebagai kewajiban diperdagangkan kecuali ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar kewajiban keuangan yang diklasifikasikan sebagai diperdagangkan dicatat dalam laporan laba rugi sebagai Keuntungan/ (kerugian) penilaian efek yang diperdagangkan yang belum direalisasi. Beban bunga dari kewajiban keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan dicatat di dalam Beban bunga. Jika Bank pada pengakuan awal telah menetapkan instrumen hutang tertentu sebagai nilai wajar melalui laporan laba rugi (opsi nilai wajar), maka selanjutnya, penetapan ini tidak dapat diubah. Berdasarkan PSAK 55 (Revisi 2006), instrumen hutang yang diklasifikasikan sebagai opsi nilai wajar, terdiri dari kontrak utama dan derivatif melekat yang harus dipisahkan. Perubahan nilai wajar terkait dengan kewajiban keuangan yang ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi diakui di dalam Keuntungan/(kerugian) penilaian efek yang diperdagangkan yang belum direalisasi. (B) Kewajiban Keuangan yang Diukur dengan Biaya Perolehan Diamortisasi Kewajiban keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dikategorikan dan diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Setelah pengakuan awal, Bank mengukur seluruh kewajiban keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. 2.d. Penentuan Nilai Wajar Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan nilai pasar yang berlaku pada tanggal neraca menggunakan harga yang dipublikasikan secara rutin dan berasal dari sumber yang terpercaya, seperti quoted market price atau broker s quoted price dari Reuters dan BI-SSSS. Instrumen keuangan dianggap memiliki kuotasi di pasar aktif, jika harga kuotasi tersedia sewaktu-waktu dan dapat diperoleh secara rutin dari bursa, pedagang efek (dealer), perantara efek (broker), kelompok industri, badan pengawas (pricing service or regulatory agency), dan harga tersebut mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan rutin dalam suatu transaksi yang wajar. Jika kriteria di atas tidak terpenuhi, maka pasar aktif dinyatakan tidak tersedia. Indikasi-indikasi dari pasar tidak aktif adalah terdapat selisih yang besar antara harga penawaran dan permintaan atau kenaikan signifikan dalam selisih harga penawaran dan permintaan dan hanya terdapat beberapa transaksi terkini. Nilai wajar untuk semua instrumen keuangan lainnya ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Dengan teknik ini, nilai wajar merupakan suatu estimasi yang dihasilkan dari data yang dapat diobservasi dari instrumen keuangan yang sama, menggunakan model-model untuk mendapatkan estimasi nilai kini dari arus kas masa depan yang diharapkan atau teknik penilaian lainnya menggunakan input yang tersedia pada tanggal neraca. Bank menggunakan beberapa teknik penilaian yang digunakan secara umum untuk menentukan nilai wajar dari instrumen keuangan dengan tingkat kompleksitas yang rendah, seperti opsi nilai tukar dan swap mata uang. Input yang digunakan dalam teknik penilaian untuk instrumen keuangan di atas adalah data pasar yang dapat diobservasi. Untuk instrumen keuangan yang tidak mempunyai harga pasar, estimasi atas nilai wajar efek-efek ditetapkan dengan mengacu pada nilai wajar instrumen lain yang substansinya sama atau dihitung berdasarkan arus kas yang diharapkan terhadap aset bersih efek-efek tersebut. Berkaitan dengan kredit yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi, maka nilai tercatat pada saat pengakuan awal dapat berbeda dengan nilai yang akan diperoleh pada saat jatuh tempo, jika Bank, menerima pendapatan atau mengeluarkan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung pada pemberian/pembelian kredit tersebut, memberikan kredit dengan suku bunga di bawah suku bunga pasar, memberikan/membeli kredit secara diskonto atau premium. Dalam menentukan suku bunga pasar, bank menggunakan suku bunga acuan yang berlaku di Bank. Pada prinsipnya suku bunga pasar tidak dapat disamaratakan untuk seluruh jenis kredit, dimana setiap jenis kredit memiliki risk premium yang berbeda dan target profit margin, dengan demikian Bank mengklasifikasikan jenis kredit tersebut menjadi kredit komersial (termasuk dengan jaminan back to back deposito), kredit konsumsi dengan agunan, kredit konsumsi tanpa agunan, dan kredit karyawan. Dengan demikian suku bunga acuan adalah biaya dana secara menyeluruh, ditambahkan dengan risk premium dan profit margin untuk kredit sesuai dengan jenis kreditnya. Bukti terbaik dari nilai wajar pada saat pengakuan awal adalah harga transaksinya (yaitu nilai wajar pembayaran yang diserahkan atau diterima), kecuali nilai wajar dari instrumen tersebut dapat dibuktikan dengan perbandingan transaksi untuk instrumen yang sama di pasar terkini yang dapat diobservasi (yang tanpa modifikasi atau re-packaging) atau berdasarkan 13

15 teknik penilaian dimana variabelnya termasuk hanya data dari pasar yang dapat diobservasi. 2.e. Penghentian Pengakuan Penghentian pengakuan aset keuangan dilakukan ketika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir, atau ketika aset keuangan tersebut telah ditransfer dan secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset tersebut telah ditransfer (jika secara substansial seluruh risiko dan manfaat tidak ditransfer, maka Bank melakukan evaluasi untuk memastikan keterlibatan berkelanjutan atas kendali yang masih dimiliki tidak mencegah penghentian pengakuan). Kewajiban keuangan dihentikan pengakuannya ketika kewajiban telah dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa. 2.f. Klasifikasi dan Reklasifikasi Aset Keuangan Klasifikasi Aset Keuangan Bank mengklasifikasikan instrumen keuangan ke dalam klasifikasi tertentu yang mencerminkan sifat dari informasi dan mempertimbangkan karakteristik dari instrumen keuangan tersebut. Klasifikasi ini dapat dilihat pada tabel berikut: Jenis Instrumen Keuangan Klasifikasi Standar Pengukuran Awal Aset Keuangan Kas Pinjaman Diberikan dan Piutang Giro pada Bank Lain dan Bank Indonesia Penempatan pada Bank Lain dan pada Bank Indonesia Pinjaman Diberikan dan Piutang Pinjaman Diberikan dan Piutang Efek-efek Efek yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali Salah Satu dari - Diukur pada Nilai Wajar melalui Laporan Laba Rugi - Dimiliki hingga Jatuh Tempo Pinjaman Diberikan dan Piutang Kredit yang Diberikan/ Loans Pinjaman Diberikan dan Piutang Kewajiban Keuangan Simpanan Nasabah Kewajiban lainnya Simpanan dari Bank Lain Kewajiban Lain-lain Kewajiban lainnya Kewajiban lainnya Bank tidak diperkenankan untuk mereklasifikasi instrumen keuangan dari atau ke kategori instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi selama instrumen keuangan tersebut dimiliki. Bank tidak boleh mengklasifikasikan aset keuangan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo, jika dalam tahun berjalan atau dalam kurun waktu dua tahun sebelumnya, telah menjual atau mereklasifikasi investasi dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan sebelum jatuh tempo (lebih dari jumlah yang tidak signifikan dibandingkan dengan jumlah nilai investasi dimiliki hingga jatuh tempo), kecuali penjualan atau reklasifikasi tersebut : a. dilakukan ketika aset keuangan sudah mendekati jatuh tempo atau tanggal pembelian kembali dimana perubahan suku bunga tidak akan berpengaruh secara signifikan terhadap nilai wajar aset keuangan tersebut; b. terjadi setelah Bank telah memperoleh secara substansial seluruh jumlah pokok aset keuangan tersebut sesuai jadwal pembayaran atau Bank telah memperoleh pelunasan dipercepat; atau c. terkait dengan kejadian tertentu yang berada diluar kendali Bank, tidak berulang, dan tidak dapat diantisipasi secara wajar oleh Bank. Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok dimiliki hingga jatuh tempo ke kelompok tersedia untuk dijual dicatat sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi tetap dilaporkan dalam komponen ekuitas sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya, dan pada saat itu, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas harus diakui pada laporan laba rugi. 14

16 Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok tersedia untuk dijual ke kelompok dimiliki hingga jatuh tempo dicatat pada nilai tercatat. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi harus diamortisasi menggunakan suku bunga efektif sampai dengan tanggal jatuh tempo instrumen tersebut. 2.g. Penurunan Nilai dari Aset Keuangan (i) Aset Keuangan yang Dicatat Berdasarkan Biaya Perolehan Diamortisasi Pada setiap tanggal neraca, Bank mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal. Kriteria yang digunakan oleh Bank untuk menentukan bukti objektif dari penurunan nilai diantaranya adalah sebagai berikut: a. kesulitan keuangan signifikan yang dialami pihak penerbit atau peminjam; atau b. terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau c. data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang dari kelompok aset keuangan sejak pengakuan awal aset dimaksud, meskipun penurunannya belum dapat diidentifikasi terhadap aset keuangan secara individual dalam kelompok aset tersebut, termasuk memburuknya status pembayaran pihak peminjam dalam kelompok tersebut, kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan wanprestasi atas aset dalam kelompok tersebut; atau d. hilangnya pasar aktif dari aset keuangan akibat kesulitan keuangan. Estimasi periode antara peristiwa kerugian dan identifikasinya ditentukan oleh manajemen untuk setiap portofolio yang diidentifikasi. Pertama kali Bank menentukan apakah terdapat bukti obyektif seperti tersebut di atas mengenai penurunan nilai atas aset keuangan. Penilaian individual dilakukan atas aset keuangan yang signifikan yang mengalami penurunan nilai. Cadangan kerugian penurunan nilai secara individual dibentuk apabila outstanding baki debet lebih besar daripada nilai likuidasi agunan. Nilai likuidasi agunan adalah nilai pasar agunan yang telah didiskonto dengan tingkat bunga efektif kredit yang diberikan dengan jangka waktu tertentu. Aset keuangan yang tidak signifikan namun mengalami penurunan nilai dimasukkan dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko yang serupa dan dilakukan penilaian secara kolektif. Untuk mempermudah penagihan kepada debitur, maka tagihan bunga untuk kredit yang telah mengalami penurunan nilai akan tetap dicatat didalam Kewajiban Kontijensi Bunga Dalam Penyelesaian. Jika Bank menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, baik aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka akun/rekening atas aset keuangan tersebut akan masuk ke dalam kelompok aset keuangan yang penurunan nilainya dinilai secara kolektif. Aset keuangan yang signifikan dan telah terdapat bukti objektif terjadi penurunan nilai, tidak dimasukkan dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif. Jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Nilai tercatat aset tersebut dikurangi sebesar cadangan kerugian penurunan nilai dan jumlah kerugian penurunan nilai diakui pada laporan laba rugi. Jika pinjaman yang diberikan atau investasi dimiliki hingga jatuh tempo memiliki suku bunga variabel, maka tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif terkini pada saat terdapat bukti obyektif terjadinya penurunan nilai. Perhitungan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang atas aset keuangan dengan menggunakan discounted cashflow dilakukan hanya apabila arus kas masa datang atas aset keuangan tersebut memang benar-benar masih ada, dapat dibuktikan dan dapat dijaga akurasi realisasinya, dan untuk itu harus mendapatkan persetujuan dari Manajemen. Perhitungan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang atas aset keuangan dengan menggunakan agunan mencerminkan arus kas yang dapat dihasilkan dari pengambilalihan agunan dikurangi biaya-biaya untuk memperoleh dan menjual agunan, terlepas apakah pengambilalihan tersebut berpeluang terjadi atau tidak. Beban penurunan nilai yang terkait dengan kredit yang diberikan dan efek-efek (di dalam kategori dimiliki hingga jatuh tempo dan pinjaman yang diberikan dan piutang) diklasifikasikan di dalam beban penurunan nilai. 15

17 Jika pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara obyektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dapat dipulihkan, baik secara langsung, atau dengan menyesuaikan pos cadangan. Jumlah pemulihan penurunan nilai diakui pada laporan laba rugi. Ketika kredit yang diberikan tidak tertagih, kredit tersebut dihapus buku dengan menjurnal balik cadangan kerugian penurunan nilai. Kredit yang diberikan tersebut dapat dihapus buku setelah semua prosedur yang diperlukan telah dilakukan dan jumlah kerugian telah ditentukan. (ii) Aset yang Tersedia untuk Dijual Pada setiap tanggal neraca, Bank mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Penurunan yang signifikan atau penurunan jangka panjang atas nilai wajar dari investasi dalam instrumen hutang di bawah biaya perolehannya merupakan bukti obyektif terjadinya penurunan nilai dan menyebabkan pengakuan kerugian penurunan nilai. Ketika terdapat bukti tersebut di atas untuk aset yang tersedia untuk dijual, kerugian kumulatif, yang merupakan selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai aset keuangan yang sebelumnya telah diakui pada laporan laba rugi, dikeluarkan dari ekuitas dan diakui pada laporan laba rugi. Jika, pada periode berikutnya, nilai wajar instrumen hutang yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual meningkat dan peningkatan tersebut dapat secara obyektif dihubungkan dengan peristiwa yang terjadi setelah pengakuan kerugian penurunan nilai pada laporan laba rugi, maka kerugian penurunan nilai tersebut dapat dipulihkan melalui laporan laba rugi. (iii) Cadangan Kerugian Penurunan Nilai atas Aset Keuangan dan Non-keuangan Sebelum Berlaku PSAK 55 (Revisi 2006) Sebelum 1 Januari 2010, seluruh aset produktif dan non produktif wajib dibentuk cadangan kerugian yang lebih dikenal dengan istilah Penyisihan Kerugian atas Aset Produktif dan Non Produktif sebesar ketentuan minimum dari BI. Aset produktif terdiri dari giro pada bank lain, penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia, efek-efek, efek yang dibeli dengan janji dijual kembali, tagihan derivatif, kredit yang diberikan, tagihan akseptasi, penyertaan serta komitmen dan kontinjensi yang mempunyai risiko kredit. Komitmen dan kontinjensi dengan risiko kredit antara lain terdiri dari penerbitan jaminan, letter of credit, standby letter of credit dan fasilitas kredit yang belum ditarik yang bersifat committed. Penyisihan kerugian atas aset produktif ditentukan berdasarkan kriteria Bank Indonesia sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum yang diubah dengan PBI No. 8/2/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 dan PBI No. 9/6/PBI/2007 tanggal 30 Maret 2007 serta PBI No. 11/2/PBI/2009 tanggal 29 Januari 2009 yang mengklasifikasikan aset produktif menjadi lima kategori dengan minimum persentase penyisihan kerugian sebagai berikut : Klasifikasi Persentase Minimum Penyisihan Dasar Perhitungan Lancar 1 % Tanpa faktor pengurang Dalam Perhatian Khusus 5 % Setelah dikurangi nilai agunan Kurang Lancar 15 % Setelah dikurangi nilai agunan Diragukan 50 % Setelah dikurangi nilai agunan Macet 100 % Setelah dikurangi nilai agunan Persentase di atas berlaku untuk aset produktif dan komitmen dan kontinjensi, dikurangi nilai agunan, kecuali untuk aset produktif dan komitmen dan kontinjensi yang dikategorikan sebagai lancar, dimana persentasenya berlaku langsung atas saldo aset produktif dan komitmen dan kontinjensi yang bersangkutan. Aset produktif dengan klasifikasi lancar dan dalam perhatian khusus, sesuai dengan peraturan BI, digolongkan sebagai aset produktif tidak bermasalah. Sedangkan untuk aset produktif dengan kolektibilitas kurang lancar, diragukan dan macet digolongkan sebagai aset produktif bermasalah. Penyisihan kerugian kredit terdiri dari penyisihan khusus dan umum. 16

18 Penyisihan khusus dibuat jika kemampuan membayar diidentifikasikan kurang baik dan, menurut pertimbangan Direksi, estimasi kemampuan membayar peminjam berada di bawah jumlah pokok dan bunga kredit yang belum terbayar. Penyisihan umum dimaksudkan untuk menyisihkan kerugian yang belum teridentifikasi namun diperkirakan mungkin terjadi berdasarkan pengalaman masa lalu, dari keseluruhan portofolio kredit. Termasuk dalam penyisihan adalah penyisihan kerugian 1% seperti yang dikehendaki oleh PBI untuk aset produktif dengan klasifikasi lancar. Sejak 20 Januari 2006, sesuai dengan PBI No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum yang telah diubah dengan PBI No. 8/2/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006, PBI No. 9/6/PBI/2007 tanggal 30 Maret 2007 dan PBI No. 11/2/PBI/2009 tanggal 29 Januari 2009, untuk aset produktif dengan nilai sama dengan atau diatas 5.000, agunan yang dapat diperhitungkan sebagai pengurang dalam pembentukan penyisihan penghapusan aset produktif adalah apabila penilaian agunan tidak melampaui jangka waktu 24 bulan dan dilakukan oleh penilai independen. Estimasi kerugian atas komitmen dan kontinjensi disajikan sebagai kewajiban di neraca. Estimasi kerugian atas komitmen dan kontinjensi pada transaksi rekening administratif masih dihitung dan dibentuk sesuai dengan PBI No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tersebut. Sejak 20 Januari 2006, sesuai dengan PBI No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum yang telah diubah dengan PBI No. 8/2/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006, bank-bank juga wajib melakukan pembentukan penyisihan kerugian khusus terhadap aset non produktif seperti aset yang diambil alih, properti terbengkalai, rekening antar kantor dan suspense account. Dalam peraturan tersebut, klasifikasi aset yang diambil alih dan properti terbengkalai ditetapkan sebagai berikut: Klasifikasi Batas Waktu Persentase Minimum Penyisihan Lancar Sampai dengan 1 tahun -- Kurang Lancar Lebih dari 1 tahun sampai dengan 3 tahun 15 % Diragukan Lebih dari 3 tahun sampai dengan 5 tahun 50 % Macet Lebih dari 5 tahun 100 % Klasifikasi untuk rekening antar kantor dan suspense account ditetapkan sebagai berikut: Klasifikasi Batas Waktu Persentase Minimum Penyisihan Lancar Sampai dengan 180 hari -- Macet Lebih dari 180 hari 100 % Kolektibilitas dan pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai seluruh aset produktif dan non-produktif untuk tahuntahun yang berakhir tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 masih ditentukan berdasarkan PBI tersebut. 2.h. Kas Kas meliputi kas kecil, kas besar, kas di dalam Anjungan Tunai Mandiri (ATM) dan bank notes. 2.i. Giro pada Bank Indonesia dan Bank Lain Giro pada Bank Indonesia dan Bank Lain diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Sejak 1 Januari 2010, pada pengukuran awal, giro pada Bank Indonesia dan bank lain disajikan sebesar nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Sebelum 1 Januari 2010, giro pada bank lain disajikan sebesar saldo giro dikurangi penyisihan kerugian. Pada tanggal 4 Oktober 2010, Bank Indonesia mengeluarkan peraturan No. 12/19/PBI/2010 tentang Giro Wajib Minimum (GWM) Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan valuta asing. Peraturan ini berlaku efektif 1 Nopember Berdasarkan peraturan tersebut, GWM dalam Rupiah terdiri dari GWM Primer, GWM Sekunder dan GWM Loan to Deposit 17

19 Ratio (LDR). GWM Primer dalam Rupiah ditetapkan sebesar 8% dari Dana Pihak Ketiga (DPK) dalam Rupiah dan GWM Sekunder dalam Rupiah ditetapkan sebesar 2,5% dari DPK dalam Rupiah yang mulai berlaku pada tanggal 1 Nopember GWM LDR dalam Rupiah ditetapkan sebesar perhitungan antara Parameter Disinsentif Bawah atau Parameter Disinsentif Atas dengan selisih antara LDR Bank dan LDR Target dengan memperhatikan selisih antara Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Bank dan KPMM Insentif yang mulai berlaku pada tanggal 1 Maret Sedangkan GWM dalam mata uang asing ditetapkan sebesar 1% dari DPK dalam mata uang asing, yang mulai berlaku pada tanggal 1 Nopember GWM Utama adalah simpanan minimum yang wajib dipelihara oleh bank dalam bentuk saldo rekening giro pada Bank Indonesia yang besarnya ditetapkan oleh Bank Indonesia sebesar persentase tertentu dari DPK. GWM Sekunder adalah cadangan minimum yang wajib dipelihara oleh bank dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia ( SBI ), Surat Utang Negara ( SUN ) dan/atau Excess Reserve, yang besarnya ditetapkan Bank Indonesia sebesar persentase tertentu. Sebelum dan sejak 1 Januari 2010, pada pengukuran awal, giro pada Bank Indonesia disajikan sebesar saldo giro yang ditempatkan, sedangkan giro pada bank lain dinyatakan sebesar saldo giro dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai. 2.j. Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain Penempatan pada bank lain dan BI diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Sejak 1 Januari 2010, pada pengukuran awal, penempatan pada bank lain dan BI disajikan sebesar nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Sebelum 1 Januari 2010, penempatan pada bank lain disajikan sebesar saldo penempatan dikurangi penyisihan kerugian dan penempatan pada BI dinyatakan sebesar saldo penempatan dikurangi pendapatan bunga yang ditangguhkan. 2.k. Efek-efek Efek-efek yang dimiliki terdiri dari SBI, obligasi korporasi, medium term notes, obligasi BUMN, dan Obligasi Pemerintah. Obligasi Pemerintah terdiri dari Obligasi Pemerintah dalam rangka program rekapitalisasi dan Obligasi Pemerintah yang dibeli dari pasar. Efek-efek diklasifikasikan sebagai aset keuangan dalam kelompok diperdagangkan dan dimiliki hingga jatuh tempo. Sejak 1 Januari 2010, pada pengukuran awal, efek-efek disajikan sebesar nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung, kecuali untuk efek-efek yang diukur melalui laporan laba rugi. Sebelum 1 Januari 2010, efek-efek disajikan sebesar saldo dikurangi penyisihan kerugian. 2.l. Tagihan atas Efek yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali Tagihan atas efek yang dibeli dengan janji dijual kembali yang dimiliki terdiri dari Surat Utang Negara (SUN) dan Surat Perbendaharaan Negara (SPN). Tagihan atas efek yang dibeli dengan janji dijual kembali diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Tagihan atas efek yang dibeli dengan janji dijual kembali disajikan sebesar biaya perolehan diamortisasi (amortised cost), yaitu nilai wajar tagihan atas efek yang dibeli dengan janji dijual kembali yang diukur pada saat pengakuan awal ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif menggunakan metode suku bunga efektif yang dihitung dari selisih antara nilai awal dan nilai jatuh temponya dan dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai. 2.m. Kredit yang Diberikan Kredit yang diberikan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat disetarakan dengan kas, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam dengan peminjam, mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutang berikut bunganya setelah jangka waktu tertentu. Kredit yang diberikan diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Pengukuran Awal Sejak 1 Januari 2010, pada saat pengukuran awal, kredit diukur pada nilai wajar atau nilai wajar ditambah/dikurangi biaya dan pendapatan transaksi. 18

Ekshibit E 1. U M U M. a. Pendirian dan Informasi Umum

Ekshibit E 1. U M U M. a. Pendirian dan Informasi Umum 1. U M U M a. Pendirian dan Informasi Umum PT Bank Capital Indonesia Tbk ( Bank ) didirikan berdasarkan Akta Pendirian No. 139 tanggal 20 April 1989 yang kemudian diubah dengan akta Perubahan No. 58 tanggal

Lebih terperinci

1. Umum. dy/juli paraf:july 29, 2011 (4:40PM)

1. Umum. dy/juli paraf:july 29, 2011 (4:40PM) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 1. Umum 1.a. Pendirian Bank PT Bank Century Tbk, yang kemudian berganti nama menjadi PT Bank Mutiara Tbk merupakan bank hasil merger antara PT Bank CIC International Tbk,

Lebih terperinci

REKSA DANA SCHRODER PRESTASI GEBYAR INDONESIA II DAFTAR ISI. Halaman. Laporan Auditor Independen 1

REKSA DANA SCHRODER PRESTASI GEBYAR INDONESIA II DAFTAR ISI. Halaman. Laporan Auditor Independen 1 DAFTAR ISI Halaman Laporan Auditor Independen 1 LAPORAN KEUANGAN - Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut Laporan Aset dan Kewajiban Laporan

Lebih terperinci

PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH LAMPUNG. LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2014 (UNAUDITED), 31 Desember 2013 (AUDITED) DAN 31 Maret 2013 (UNAUDITED)

PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH LAMPUNG. LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2014 (UNAUDITED), 31 Desember 2013 (AUDITED) DAN 31 Maret 2013 (UNAUDITED) PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH LAMPUNG LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2014 (UNAUDITED), 31 Desember 2013 (AUDITED) DAN 31 Maret 2013 (UNAUDITED) DAFTAR ISI Halaman Neraca 1-2 Laporan Laba-Rugi 3 Laporan Perubahan

Lebih terperinci

PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2016 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (AKUN-AKUN

Lebih terperinci

PT Bank Mayapada Internasional Tbk Laporan Keuangan Interim Per 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 serta periode yang berakhir pada tanggal-tanggal

PT Bank Mayapada Internasional Tbk Laporan Keuangan Interim Per 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 serta periode yang berakhir pada tanggal-tanggal PT Bank Mayapada Internasional Tbk Laporan Keuangan Interim Per 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 serta periode yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2014 dan 2013 DAFTAR ISI Halaman Surat Pernyataan

Lebih terperinci

NERACA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PER 31 MARET 2007 (Dalam Jutaan Rupiah)

NERACA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PER 31 MARET 2007 (Dalam Jutaan Rupiah) NERACA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PER 31 MARET 2007 KONSOLIDASI NO. POS-POS 31 Mar. 2007 31 Mar. 2006 31 Mar. 2007 31 Mar. 2006 (Tidak Diaudit) (Tidak Audit) (Tidak Diaudit)

Lebih terperinci

NERACA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PER 30 SEPTEMBER 2007 DAN 2006 (Dalam Jutaan Rupiah)

NERACA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PER 30 SEPTEMBER 2007 DAN 2006 (Dalam Jutaan Rupiah) NERACA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN KONSOLIDASI NO. POSPOS Per 30 Sept 2007 Per 30 Sept 2006 Per 30 Sept 2007 Per 30 Sept 2006 (Tidak Diaudit) (Tidak Audit) (Tidak Diaudit)

Lebih terperinci

PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH LAMPUNG. LAPORAN KEUANGAN 30 September 2014 (UNAUDITED), 31 Desember 2013 (AUDITED) DAN 30 September 2013 (UNAUDITED)

PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH LAMPUNG. LAPORAN KEUANGAN 30 September 2014 (UNAUDITED), 31 Desember 2013 (AUDITED) DAN 30 September 2013 (UNAUDITED) PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH LAMPUNG LAPORAN KEUANGAN 30 September 2014 (UNAUDITED), 31 Desember 2013 (AUDITED) DAN 30 September 2013 (UNAUDITED) DAFTAR ISI Halaman Neraca 1-2 Laporan Laba-Rugi 3 Laporan

Lebih terperinci

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut: Tahun 2011 Tahun 2010

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut: Tahun 2011 Tahun 2010 1. UMUM a. Pendirian dan Informasi Umum PT. Primarindo Asia Infrastructure, Tbk. (Perusahaan) didirikan di Bandung berdasarkan Akta No. 7 tanggal 1 Juli 1988 dan Notaris Nany Sukarja, S. H. Akta Pendirian

Lebih terperinci

PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK REVISI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2013 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (AKUN-AKUN

Lebih terperinci

NERACA PER 31 MARET 2005 & 2004 (Dalam Jutaan Rupiah) NO POS - POS

NERACA PER 31 MARET 2005 & 2004 (Dalam Jutaan Rupiah) NO POS - POS NERACA PER 31 MARET 2005 & 2004 NO POS - POS AKTIVA 1 Kas 68.597 55.437 2 Penempatan pada Bank Indonesia a. Giro Bank Indonesia 1.410.533 982.799 b. Sertifikat Bank Indonesia 743.202 800.000 c. Lainnya

Lebih terperinci

PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH LAMPUNG. LAPORAN KEUANGAN 30 Juni 2014 (UNAUDITED), 31 Desember 2013 (AUDITED) DAN 30 Juni 2013 (UNAUDITED)

PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH LAMPUNG. LAPORAN KEUANGAN 30 Juni 2014 (UNAUDITED), 31 Desember 2013 (AUDITED) DAN 30 Juni 2013 (UNAUDITED) PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH LAMPUNG LAPORAN KEUANGAN 30 Juni 2014 (UNAUDITED), 31 Desember 2013 (AUDITED) DAN 30 Juni 2013 (UNAUDITED) DAFTAR ISI Halaman Neraca 1-2 Laporan Laba-Rugi 3 Laporan Perubahan

Lebih terperinci

PT BANK WINDU KENTJANA INTERNATIONAL,Tbk SEPTEMBER 2011 DAN 2010

PT BANK WINDU KENTJANA INTERNATIONAL,Tbk SEPTEMBER 2011 DAN 2010 PT BANK WINDU KENTJANA INTERNATIONAL,Tbk SEPTEMBER 2011 DAN 2010 EQUITY TOWER LT.9 JL. JEND. SUDIRMAN KAV 52 53 TLP (021 ) 51401707, FAX (021) 51401708/09 JAKARTA -12910 Email : bankwindu@cbn.net.id http//:www.bankwindu.com

Lebih terperinci

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL,

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL, PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL, Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN Catatan ASET K a s 2c, 3 162,185 214,633 Giro pada Bank Indonesia 2e, 4 1,482,171 1,318,787 Giro pada bank lain 2e, 5 Pihak ketiga 153,435

Lebih terperinci

PERHITUNGAN KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM. PT BANK BALI Tbk ( Induk Perusahaan ) Per 31 Maret 2002 dan 2001.

PERHITUNGAN KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM. PT BANK BALI Tbk ( Induk Perusahaan ) Per 31 Maret 2002 dan 2001. A. MODAL INTI PERHITUNGAN KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM I. KOMPONEN MODAL 1. Modal Disetor 2. Cadangan Tambahan Modal ( Disclosed Reserves ) a. Agio Saham b. Disagio ( -/- ) c. Modal Sumbangan d.

Lebih terperinci

PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH LAMPUNG. LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2015, 31 DESEMBER 2014 DAN 30 SEPTEMBER 2014 DAN 30 September 2014 (UNAUDITED)

PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH LAMPUNG. LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2015, 31 DESEMBER 2014 DAN 30 SEPTEMBER 2014 DAN 30 September 2014 (UNAUDITED) PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH LAMPUNG LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2015, 31 DESEMBER 2014 DAN 30 SEPTEMBER 2014 DAN 30 September 2014 (UNAUDITED) DAFTAR ISI Halaman Neraca 1-2 Laporan Laba-Rugi 3 Laporan

Lebih terperinci

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN 55 (REVISI 2006) INSTRUMEN KEUANGAN: PENGAKUAN DAN PENGUKURAN

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN 55 (REVISI 2006) INSTRUMEN KEUANGAN: PENGAKUAN DAN PENGUKURAN 0 PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (REVISI 0) INSTRUMEN KEUANGAN: PENGAKUAN DAN PENGUKURAN Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (revisi 0) terdiri dari paragraf - dan Panduan Aplikasi. Seluruh paragraf

Lebih terperinci

NERACA KONSOLIDASI. Tanggal 30 September 2002 dan ( Dalam jutaan rupiah )

NERACA KONSOLIDASI. Tanggal 30 September 2002 dan ( Dalam jutaan rupiah ) No. AKTIVA POS - POS NERACA KONSOLIDASI Tanggal 30 September 2002 dan 2001 ( Dalam jutaan rupiah ) BANK BII 30-Sep-02 30-Sep-01 30-Sep-02 30-Sep-01 KONSOLIDASI 1. Kas 492.740 496.965 492.784 497.022 2.

Lebih terperinci

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2011 DAN 30 SEPTEMBER 2010 (MATA UANG INDONESIA)

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2011 DAN 30 SEPTEMBER 2010 (MATA UANG INDONESIA) PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2011 DAN 30 SEPTEMBER 2010 (MATA UANG INDONESIA) PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2011 DAN 30 SEPTEMBER 2010 Daftar

Lebih terperinci

KONSOLIDASI POS-POS. Des 2005 Des 2004 Des 2005 Des 2004 AKTIVA 41,215 28,657

KONSOLIDASI POS-POS. Des 2005 Des 2004 Des 2005 Des 2004 AKTIVA 41,215 28,657 NERACA POS-POS KONSOLIDASI Des 2005 Des 2004 Des 2005 Des 2004 1. AKTIVA Kas 41,215 28,657 2. Penempatan pada Bank Indonesia 850,832 615,818 a. Giro Bank Indonesia 732,894 554,179 b. Sertifikat Bank Indonesia

Lebih terperinci

Catatan 30 Juni Desember 2010

Catatan 30 Juni Desember 2010 PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL, Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN Catatan ASET K a s 2c, 3 232.913 207.578 Giro pada Bank Indonesia 2e, 4 1.199.074 989.938 Giro pada bank lain 2e, 5 Pihak ketiga 49.959 373.360

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk tahuntahun yang berakhir pada tanggal tersebut

LAPORAN KEUANGAN Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk tahuntahun yang berakhir pada tanggal tersebut DAFTAR ISI Halaman Laporan Auditor Independen 1 LAPORAN KEUANGAN Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk tahuntahun yang berakhir pada tanggal tersebut Laporan Aset dan Kewajiban Laporan Operasi

Lebih terperinci

PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH LAMPUNG LAPORAN KEUANGAN

PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH LAMPUNG LAPORAN KEUANGAN LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2017 (Unaudited) 31 Desember 2016 (Audited) (Unaudited) DAFTAR ISI Halaman SURAT PERNYATAAN DIREKSI TENTANG TANGGUNG JAWAB ATAS

Lebih terperinci

PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH LAMPUNG LAPORAN KEUANGAN

PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH LAMPUNG LAPORAN KEUANGAN LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2016 Unaudited, 31 Desember 2015 Audited Unaudited (Disajikan Kembali) D A F T A R I S I Halaman SURAT PERNYATAAN DIREKSI LAPORAN KEUANGAN Laporan Posisi Keuangan 1-2 Laporan

Lebih terperinci

PT BANK NATIONALNOBU TBK

PT BANK NATIONALNOBU TBK Laporan Keuangan Interim Pada Tanggal 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) draft/october

Lebih terperinci

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2011 DAN 2010 (MATA UANG INDONESIA)

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2011 DAN 2010 (MATA UANG INDONESIA) PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2011 DAN 2010 (MATA UANG INDONESIA) PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2011 DAN 2010 Daftar Isi Halaman Neraca... 2-3 Laporan

Lebih terperinci

PT Bank Dinar Indonesia, Tbk Laporan Keuangan 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Dan Periode Sembilan Bulan yang

PT Bank Dinar Indonesia, Tbk Laporan Keuangan 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Dan Periode Sembilan Bulan yang PT Bank Dinar Indonesia, Tbk Laporan Keuangan dan Dan Periode Sembilan Bulan yang berakhir pada Tanggal-Tanggal dan 2013 DAFTAR ISI Halaman Surat Pernyataan Direksi Laporan Keuangan Laporan Posisi Keuangan

Lebih terperinci

PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2017 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2016 (AKUN-AKUN PADA

Lebih terperinci

Salinan Surat Pernyataan tentang Tanggung Jawab Direksi atas Laporan Keuangan untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 PT Citatah Tbk

Salinan Surat Pernyataan tentang Tanggung Jawab Direksi atas Laporan Keuangan untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 PT Citatah Tbk DAFTAR ISI Halaman Salinan Surat Pernyataan tentang Tanggung Jawab Direksi atas Laporan Keuangan untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 PT Citatah Tbk Laporan Auditor Independen 1 LAPORAN

Lebih terperinci

PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2014 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (AKUN-AKUN PADA

Lebih terperinci

PT BANK WINDU KENTJANA INTERNATIONAL Tbk

PT BANK WINDU KENTJANA INTERNATIONAL Tbk PT BANK WINDU KENTJANA INTERNATIONAL, Tbk MAR 2012, 2011 & DES 2011 EQUITY TOWER LT.9 JL. JEND. SUDIRMAN KAV 52 53 TLP (021 ) 51401707, FAX (021) 51401708/09 JAKARTA -12910 Email : bankwindu@cbn.net.id

Lebih terperinci

PT BANK RAKYAT INDONESIA AGRONIAGA Tbk

PT BANK RAKYAT INDONESIA AGRONIAGA Tbk Laporan Keuangan Interim periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2012 dan 2011 Daftar Isi Halaman Laporan Posisi Keuangan Konsolidasi... 1-2 Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasi...

Lebih terperinci

PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) NERACA PER 30 SEPTEMBER 2003 & 2002

PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) NERACA PER 30 SEPTEMBER 2003 & 2002 PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) NERACA NO POS - POS AKTIVA 1 Kas 62.396 50.624 2 3 4 5 6 7 Penempatan pada Bank Indonesia a. Giro Bank Indonesia 999.551 989.589 b. Sertifikat Bank Indonesia - 354.232

Lebih terperinci

NERACA TRIWULANAN Tanggal : 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012

NERACA TRIWULANAN Tanggal : 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 No. NERACA TRIWULANAN Tanggal : 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 POS POS (dalam jutaan rupiah) Posisi 31 Desember Th. ASET 1. Kas 11.925 11.327 2. Penempatan pada Bank Indonesia 215.761 264.622 3. Penempatan

Lebih terperinci

Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo)

Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo) LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 (dalam jutaan Rupiah) No. POS - POS 30 Sep 2014 31 Des 2013 ASET 1. Kas 10.521 8.204 2. Penempatan pada Bank Indonesia 317.299 281.605

Lebih terperinci

NERACA POS - POS. Per 30 Juni 2007 dan 2006 (Dalam Jutaan Rupiah) BANK KONSOLIDASI NO. 30 Juni Juni Juni Juni 2006 AKTIVA

NERACA POS - POS. Per 30 Juni 2007 dan 2006 (Dalam Jutaan Rupiah) BANK KONSOLIDASI NO. 30 Juni Juni Juni Juni 2006 AKTIVA NERACA NO. POS - POS KONSOLIDASI 30 Juni 2007 30 Juni 2006 30 Juni 2007 30 Juni 2006 AKTIVA 1. K a s 3.977.652 2.932.671 4.116.812 3.031.655 2. Penempatan pada Bank Indonesia a. Giro Bank Indonesia 20.097.909

Lebih terperinci

NERACA TRIWULANAN Tanggal : 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012

NERACA TRIWULANAN Tanggal : 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 No. NERACA TRIWULANAN Tanggal : 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 POS POS (dalam jutaan rupiah) Posisi 31 Desember Th. ASET 1. Kas 10,117 11,327 2. Penempatan pada Bank Indonesia 226,726 264,622 3. Penempatan

Lebih terperinci

Laporan Keuangan Triwulanan 30 September 2009

Laporan Keuangan Triwulanan 30 September 2009 Laporan Keuangan Triwulanan 30 September 2009 Bangkok Bank Public Company Limited Jakarta Branch NERACA BANGKOK BANK PCL Per 30 September 2009 dan 2008 (dlm.jutaan rupiah) No. POS - POS 30 September 2009

Lebih terperinci

PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) NERACA PER 31 DESEMBER 2003 & 2002

PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) NERACA PER 31 DESEMBER 2003 & 2002 PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) NERACA PER 31 DESEMBER 2003 & 2002 NO POS - POS AKTIVA 1 Kas 78.536 88.602 2 3 4 5 6 7 Penempatan pada Bank Indonesia a. Giro Bank Indonesia 1.145.346 1.029.529 b. Sertifikat

Lebih terperinci

Laporan Keuangan - Pada tanggal 31 Desember 2008 dan untuk periode sejak 8 April 2008 (tanggal efektif) sampai dengan 31 Desember 2008

Laporan Keuangan - Pada tanggal 31 Desember 2008 dan untuk periode sejak 8 April 2008 (tanggal efektif) sampai dengan 31 Desember 2008 Daftar Isi Halaman Laporan Auditor Independen 1 Laporan Keuangan - Pada tanggal 31 Desember 2008 dan untuk periode sejak 8 April 2008 (tanggal efektif) Laporan Aset dan Kewajiban Laporan Operasi Laporan

Lebih terperinci

PT Bank Rabobank International Indonesia

PT Bank Rabobank International Indonesia PT Bank Rabobank International Indonesia PENGURUS BANK Dewan Komisaris - Presiden Komisaris : Humayunbosha - Komisaris : Wouter Jacob Kolff - Komisaris : Fergus John Murphy - Komisaris : Shanti Lasminingsih

Lebih terperinci

Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo)

Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo) LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 (dalam jutaan Rupiah) No. POS - POS 31 Mar 2014 31 Des 2013 ASET 1. Kas 9.988 8.204 2. Penempatan pada Bank Indonesia 385.826 281.605 3. Penempatan

Lebih terperinci

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PT BANK AGRONIAGA Tbk NERACA (Dalam Ribuan Rupiah) Catatan (Unaudited) (Unudited) KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN Kewajiban segera lainnya 2.o,14 15,257,495 28,439,142 Giro Pihak berelasi 2.p,15,35 7,665,771

Lebih terperinci

Dewan Komisaris - Presiden Komisaris : Humayunbosha - Komisaris : Robert Jan Van Zadelhoff *) - Komisaris : Shanti Lasminingsih Poesposoetjipto

Dewan Komisaris - Presiden Komisaris : Humayunbosha - Komisaris : Robert Jan Van Zadelhoff *) - Komisaris : Shanti Lasminingsih Poesposoetjipto PT Bank Rabobank International Indonesia PENGURUS BANK Dewan Komisaris - Presiden Komisaris : Humayunbosha - Komisaris : Robert Jan Van Zadelhoff *) - Komisaris : Shanti Lasminingsih Poesposoetjipto Dewan

Lebih terperinci

PT BANK MUTIARA Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT BANK MUTIARA Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 A S E T Catatan 31 Maret 2012 31 Desember 2011 Kas 3.c, 3.e, 3.f, 4, 44 198,875 140,997 Giro pada Bank Indonesia 3.c, 3.e, 3.g,5, 44 949,568

Lebih terperinci

Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo)

Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo) LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 30 September 2013 dan 31 Desember 2012 (dalam jutaan Rupiah) No. POS - POS 30 Sep 2013 31 Dec 2012 ASET 1. Kas 6,776 5,177 2. Penempatan pada Bank Indonesia 230,159 331,111

Lebih terperinci

PT BANK NATIONALNOBU TBK

PT BANK NATIONALNOBU TBK Laporan Keuangan Interim Pada Tanggal 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2013 dan 2012 (Tidak Diaudit) draft/july 31, 2013 paraf:

Lebih terperinci

N E R A C A Per 30 September 2009 Dan 2008 (Dalam Jutaan Rupiah) Pos - Pos

N E R A C A Per 30 September 2009 Dan 2008 (Dalam Jutaan Rupiah) Pos - Pos N E R A C A A K T I V A 1. K a s 22,951 21,458 2. Penempatan pada Bank Indonesia a. Giro Bank Indonesia 117,863 165,135 b. Sertifikat Bank Indonesia 154,903 89,736 c. Lainnya - - 3. Giro pada bank lain

Lebih terperinci

Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo)

Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo) LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 30 September 2015 dan 31 Desember 2014 (dalam jutaan Rupiah) No. POS POS 30 Sep 2015 31 Dec 2014 ASET 1. Kas 9,942 10,443 2. Penempatan pada Bank Indonesia 3,520,489 1,473,201

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN. d. Pinjaman yang diberikan dan piutang Utang akseptasi Surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (repo )

LAPORAN KEUANGAN. d. Pinjaman yang diberikan dan piutang Utang akseptasi Surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (repo ) KantorPusat: JalanBasuki Rahmat No. 6 Lt. 2 Bengkulu Telp. (0736) 341170 Fax. (0736) 21178 Website: www.bankbengkulu.co.id Email: info@bankbengkulu.co.id NERACA PER 31 MARET 2016 DAN 31 DESEMBER 2015 No.

Lebih terperinci

PT. Pacific Strategic Financial Tbk dan Anak Perusahaan

PT. Pacific Strategic Financial Tbk dan Anak Perusahaan Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 30 September 2011 ( Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain ) Catatan 30 September 2011 31 Desember 2010 Aset Kas dan setara kas 2e,2k, 5 181.713.580.752 8.316.271.784

Lebih terperinci

PT Bank Dinar Indonesia, Tbk Laporan Keuangan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Dan Periode Enam Bulan yang berakhir pada

PT Bank Dinar Indonesia, Tbk Laporan Keuangan 30 Juni 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Dan Periode Enam Bulan yang berakhir pada PT Bank Dinar Indonesia, Tbk Laporan Keuangan dan Dan Periode Enam Bulan yang berakhir pada Tanggal-Tanggal dan 2013 DAFTAR ISI Halaman Surat Pernyataan Direksi Laporan Auditor Independen Laporan Keuangan

Lebih terperinci

PENGURUS BANK PEMILIK BANK

PENGURUS BANK PEMILIK BANK PT Bank Rabobank International Indonesia PENGURUS BANK Dewan Komisaris - Presiden Komisaris : Humayunbosha - Komisaris : Wouter Jacob Kolff - Komisaris : Fergus John Murphy - Komisaris : Shanti Lasminingsih

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 (dalam jutaan Rupiah) No. POS - POS. 31 Mar Dec 2012

LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 (dalam jutaan Rupiah) No. POS - POS. 31 Mar Dec 2012 LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 (dalam jutaan Rupiah) No. POS - POS 31 Mar 2013 31 Dec 2012 ASET 1. Kas 5,416 5,177 2. Penempatan pada Bank Indonesia 229,426 331,111 3. Penempatan

Lebih terperinci

PT PENYELENGGARA PROGRAM PERLINDUNGAN INVESTOR EFEK INDONESIA

PT PENYELENGGARA PROGRAM PERLINDUNGAN INVESTOR EFEK INDONESIA Daftar Isi Halaman Laporan Auditor Independen Laporan Keuangan Untuk Periode yang Dimulai dari 18 Desember 2012 (Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2012 Laporan Posisi Keuangan 1 Laporan Laba

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. keuangan yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap laporan keuangan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. keuangan yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap laporan keuangan. BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Perlakuan Akuntansi Perlakuan akuntansi adalah standar yang melandasi pencatatan suatu transaksi yang meliputi pengakuan, pengukuran atau penilaian

Lebih terperinci

PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk

PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk LAPORAN KEUANGAN PERIODE 31 MARET 2010 DAN PERIODE 31 MARET 2009 Bapepam LK 0310 . LAPORAN KEUANGAN Daftar Isi Surat Pernyataan Direksi Ekshibit N e r a c a Laporan Laba Rugi

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 31 Desember 2012 dan 2011 (dalam jutaan Rupiah) No. POS - POS. 31 Dec Dec 2011

LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 31 Desember 2012 dan 2011 (dalam jutaan Rupiah) No. POS - POS. 31 Dec Dec 2011 LAPORAN POSISI KEUANGAN (dalam jutaan Rupiah) No. POS - POS ASET 1. Kas 5,177 4,547 2. Penempatan pada Bank Indonesia 331,111 576,314 3. Penempatan pada bank lain 501,231 192,880 4. Tagihan spot dan derivatif

Lebih terperinci

Laporan Keuangan. Financial Report. PT Bank DKI Laporan Tahunan 2007 Annual Report 153

Laporan Keuangan. Financial Report. PT Bank DKI Laporan Tahunan 2007 Annual Report 153 Laporan Keuangan Financial Report PT Bank DKI Laporan Tahunan 2007 Annual Report 153 154 PT Bank DKI Laporan Tahunan 2007 Annual Report Halaman ini sengaja dikosongkan This page is intentionally left blank

Lebih terperinci

Dewan Komisaris - Presiden Komisaris : Humayunbosha - Komisaris : Fergus John Murphy - Komisaris : Shanti Lasminingsih Poesposoetjipto

Dewan Komisaris - Presiden Komisaris : Humayunbosha - Komisaris : Fergus John Murphy - Komisaris : Shanti Lasminingsih Poesposoetjipto PT Bank Rabobank International Indonesia PENGURUS BANK Dewan Komisaris - Presiden Komisaris : Humayunbosha - Komisaris : Fergus John Murphy - Komisaris : Shanti Lasminingsih Poesposoetjipto Dewan Direksi

Lebih terperinci

Dewan Komisaris - Presiden Komisaris : Humayunbosha - Komisaris : Fergus John Murphy - Komisaris : Shanti Lasminingsih Poesposoetjipto

Dewan Komisaris - Presiden Komisaris : Humayunbosha - Komisaris : Fergus John Murphy - Komisaris : Shanti Lasminingsih Poesposoetjipto PT Bank Rabobank International Indonesia PENGURUS BANK Dewan Komisaris - Presiden Komisaris : Humayunbosha - Komisaris : Fergus John Murphy - Komisaris : Shanti Lasminingsih Poesposoetjipto Dewan Direksi

Lebih terperinci

Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo)

Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo) LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013 (dalam jutaan Rupiah) No. POS - POS ASET 1. Kas 10,443 8,204 2. Penempatan pada Bank Indonesia 1,473,201 281,605 3. Penempatan pada bank

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN. NERACA BANK BENGKULU PER 31 DESEMBER 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 (dalam jutaan rupiah) BANK. BANK No. POS - POS

LAPORAN KEUANGAN. NERACA BANK BENGKULU PER 31 DESEMBER 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 (dalam jutaan rupiah) BANK. BANK No. POS - POS NERACA No. POS - POS No. POS - POS ASET Kantor Pusat: Jalan Basuki Rahmat No. 6 Lt. 2 Bengkulu Telp. (0736) 341170 Fax. (0736) 21178 Website: www.bankbengkulu.co.id Email: info@bankbengkulu.co.id LIABILITAS

Lebih terperinci

NERACA KONSOLIDASI Tanggal 30 Juni 2002 dan 2001 ( Dalam jutaan rupiah )

NERACA KONSOLIDASI Tanggal 30 Juni 2002 dan 2001 ( Dalam jutaan rupiah ) No. AKTIVA POS - POS NERACA KONSOLIDASI Tanggal 30 Juni 2002 dan 2001 ( Dalam jutaan rupiah ) BANK BII KONSOLIDASI 30-Jun-02 30-Jun-01 30-Jun-02 30-Jun-01 1. Kas 481.501 552.300 481.538 552.376 2. Penempatan

Lebih terperinci

PT Bank Rabobank International Indonesia PENGURUS BANK

PT Bank Rabobank International Indonesia PENGURUS BANK PT Bank Rabobank International Indonesia PENGURUS BANK DEWAN KOMISARIS - Presiden Komisaris : Humayunbosha - Komisaris : Robert Jan Van Zadelhoff - Komisaris : Shanti Lasminingsih Poesposoetjipto Dewan

Lebih terperinci

PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2015 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (AKUN-AKUN PADA

Lebih terperinci

Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo)

Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo) LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 30 September 2016 dan 31 Desember 2015 (dalam jutaan Rupiah) No. POS - POS 30 Sep 2016 31 Dec 2015 ASET 1. Kas 9,570 12,320 2. Penempatan pada Bank Indonesia 2,212,969 1,228,564

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN TANGGAL LAPORAN : Per LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET 1. Kas 9.601.772 2. Penempatan pada Bank Indonesia 37.086.352 3. Penempatan pada bank lain 14.455.137 4. Tagihan spot dan derivatif

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN TANGGAL LAPORAN : Per LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET 1. Kas 11.253.358 2. Penempatan pada Bank Indonesia 39.954.020 3. Penempatan pada bank lain 19.876.744 4. Tagihan spot dan derivatif

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN TANGGAL LAPORAN : Per LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET 1. Kas 16,585,317 2. Penempatan pada Bank Indonesia 38,046,361 3. Penempatan pada bank lain 22,931,445 4. Tagihan spot dan derivatif

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN TANGGAL LAPORAN : Per LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET 1. Kas 10,417,472 2. Penempatan pada Bank Indonesia 37,972,458 3. Penempatan pada bank lain 19,313,423 4. Tagihan spot dan derivatif

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN TANGGAL LAPORAN : Per LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET 1. Kas 11,609,497 2. Penempatan pada Bank Indonesia 34,482,395 3. Penempatan pada bank lain 26,093,132 4. Tagihan spot dan derivatif

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN TANGGAL LAPORAN : Per LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET 1. Kas 10,260,695 2. Penempatan pada Bank Indonesia 32,182,944 3. Penempatan pada bank lain 26,766,738 4. Tagihan spot dan derivatif

Lebih terperinci

5,854 4, a. Surat berharga 187 1, b. Kredit 371, , c. Lainnya 12,630 14,

5,854 4, a. Surat berharga 187 1, b. Kredit 371, , c. Lainnya 12,630 14, LAPORAN POSISI KEUANGAN/NERACA TRIWULANAN Per - September 212 dan Desember 211 (UNAUDITED) KONSOLIDASI Sep 212 Des 211 Sep 212 Des 211 ASET 1. Kas 5,854 4,547 2. Penempatan pada Bank Indonesia 723,489

Lebih terperinci

Kas 2a, 2b, 2f Giro pada Bank Indonesia 2b, 2f, 2g,

Kas 2a, 2b, 2f Giro pada Bank Indonesia 2b, 2f, 2g, ASET Kas 2a, 2b, 2f 8.698.261 9.392.615 Giro pada Bank Indonesia 2b, 2f, 2g, 4 15.045.245 13.421.573 Giro pada Bank Lain - setelah dikurangi cadangan sebesar Rp12.387 dan Rp71.111 pada tanggal 30 September

Lebih terperinci

PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2011 (TIDAK DIAUDIT), 30 SEPTEMBER 2010 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT)

PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2011 (TIDAK DIAUDIT), 30 SEPTEMBER 2010 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2011 (TIDAK DIAUDIT), 30 SEPTEMBER 2010 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) Daftar Isi Surat Pernyataan Direksi Laporan Posisi Keuangan

Lebih terperinci

LAPORAN TAHUNAN DAN LAPORAN KEUANGAN PUBLIKASI BANK PERKREDITAN RAKYAT

LAPORAN TAHUNAN DAN LAPORAN KEUANGAN PUBLIKASI BANK PERKREDITAN RAKYAT LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 39 /SEOJK.03/2017 TENTANG LAPORAN TAHUNAN DAN LAPORAN KEUANGAN PUBLIKASI BANK PERKREDITAN RAKYAT -1- DAFTAR ISI BAB I : PENJELASAN UMUM 2 BAB II : PEDOMAN

Lebih terperinci

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2013 DAN 31 MARET 2012 (MATA UANG INDONESIA)

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2013 DAN 31 MARET 2012 (MATA UANG INDONESIA) PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2013 DAN 31 MARET 2012 (MATA UANG INDONESIA) PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2013 DAN 31 MARET 2012 Daftar Isi Halaman

Lebih terperinci

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 30 JUNI 2013 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2012 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL (MATA UANG RUPIAH INDONESIA)

Lebih terperinci

Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo)

Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo) LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 (dalam jutaan Rupiah) No. POS - POS 31 Mar 2016 31 Des 2015 ASET 1. Kas 12.254 12.320 2. Penempatan pada Bank Indonesia 2.621.559 1.228.564

Lebih terperinci

PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk

PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk L A P O R A N K E U A N G A N D A N LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN L A P O R A N K E U A N G A N D A F T A R I S I Surat Pernyataan Direksi Laporan Auditor Independen N e r a c a Laporan Laba Rugi Laporan

Lebih terperinci

Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo)

Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo) LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 (dalam jutaan Rupiah) No. POS POS 30 Jun 2015 31 Des 2014 ASET 1. Kas 9.144 10.443 2. Penempatan pada Bank Indonesia 2.770.562 1.473.201 3.

Lebih terperinci

PT BANK DIPO INTERNASIONAL NERACA 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK DIPO INTERNASIONAL NERACA 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NERACA Catatan A K T I V A Kas 5.067.631.050 5.736.355.575 Giro pada Bank Indonesia 3 26.664.885.011 33.025.383.536 Giro pada bank lain 2c, g, 4 168.227.362 488.064.716 Penyisihan penghapusan (1.683.500)

Lebih terperinci

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2011 DAN 30 JUNI 2010 (MATA UANG INDONESIA)

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2011 DAN 30 JUNI 2010 (MATA UANG INDONESIA) PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2011 DAN 30 JUNI 2010 (MATA UANG INDONESIA) PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2011 DAN 30 JUNI 2010 Daftar Isi Halaman Laporan

Lebih terperinci

TOTAL ASET 85,982,283

TOTAL ASET 85,982,283 LAPORAN POSISI KEUANGAN / NERACA BULANAN ASET 1. Kas 1,123,362 2. Penempatan pada Bank Indonesia 8,684,778 3. Penempatan pada bank lain 2,087,488 4. Tagihan spot dan derivatif 3,975 5. Surat berharga:

Lebih terperinci

TOTAL ASET 84,802,795

TOTAL ASET 84,802,795 LAPORAN POSISI KEUANGAN / NERACA BULANAN ASET 1. Kas 1,256,517 2. Penempatan pada Bank Indonesia 9,020,664 3. Penempatan pada bank lain 1,917,892 4. Tagihan spot dan derivatif 43,652 5. Surat berharga:

Lebih terperinci

TOTAL ASET 84,923,383

TOTAL ASET 84,923,383 LAPORAN POSISI KEUANGAN / NERACA BULANAN ASET 1. Kas 1,217,214 2. Penempatan pada Bank Indonesia 8,457,923 3. Penempatan pada bank lain 1,088,927 4. Tagihan spot dan derivatif 7,487 5. Surat berharga:

Lebih terperinci

TOTAL ASET 83,967,262

TOTAL ASET 83,967,262 LAPORAN POSISI KEUANGAN / NERACA BULANAN ASET 1. Kas 1,178,137 2. Penempatan pada Bank Indonesia 8,446,926 3. Penempatan pada bank lain 1,690,067 4. Tagihan spot dan derivatif 253 5. Surat berharga: 5,850,999

Lebih terperinci

TOTAL ASET

TOTAL ASET LAPORAN POSISI KEUANGAN / NERACA BULANAN ASET 1. Kas 1.122.024 2. Penempatan pada Bank Indonesia 9.223.085 3. Penempatan pada bank lain 1.694.438 4. Tagihan spot dan derivatif 105 5. Surat berharga: 5.775.137

Lebih terperinci

TOTAL ASET

TOTAL ASET LAPORAN POSISI KEUANGAN / NERACA BULANAN ASET 1. Kas 1.312.028 2. Penempatan pada Bank Indonesia 8.824.905 3. Penempatan pada bank lain 1.980.257 4. Tagihan spot dan derivatif 1.624 5. Surat berharga:

Lebih terperinci

TOTAL ASET 89,648,272

TOTAL ASET 89,648,272 LAPORAN POSISI KEUANGAN / NERACA BULANAN ASET 1. Kas 1,581,513 2. Penempatan pada Bank Indonesia 11,660,113 3. Penempatan pada bank lain 3,242,369 4. Tagihan spot dan derivatif 1,098 5. Surat berharga:

Lebih terperinci

TOTAL ASET 88,075,236

TOTAL ASET 88,075,236 LAPORAN POSISI KEUANGAN / NERACA BULANAN ASET 1. Kas 1,294,085 2. Penempatan pada Bank Indonesia 8,684,113 3. Penempatan pada bank lain 1,089,865 4. Tagihan spot dan derivatif 350 5. Surat berharga: 5,230,104

Lebih terperinci

TOTAL ASET 85,932,429

TOTAL ASET 85,932,429 LAPORAN POSISI KEUANGAN / NERACA BULANAN ASET 1. Kas 1,236,095 2. Penempatan pada Bank Indonesia 7,080,589 3. Penempatan pada bank lain 1,105,201 4. Tagihan spot dan derivatif 35,413 5. Surat berharga:

Lebih terperinci

TOTAL ASET 85,474,937

TOTAL ASET 85,474,937 LAPORAN POSISI KEUANGAN / NERACA BULANAN ASET 1. Kas 1,229,632 2. Penempatan pada Bank Indonesia 8,069,150 3. Penempatan pada bank lain 1,108,366 4. Tagihan spot dan derivatif 675 5. Surat berharga: 4,830,077

Lebih terperinci

TOTAL ASET 87,302,409

TOTAL ASET 87,302,409 LAPORAN POSISI KEUANGAN / NERACA BULANAN ASET 1. Kas 1,126,306 2. Penempatan pada Bank Indonesia 9,015,894 3. Penempatan pada bank lain 1,125,987 4. Tagihan spot dan derivatif 21,003 5. Surat berharga:

Lebih terperinci

TOTAL ASET 87,686,543

TOTAL ASET 87,686,543 LAPORAN POSISI KEUANGAN / NERACA BULANAN ASET 1. Kas 1,128,229 2. Penempatan pada Bank Indonesia 9,197,289 3. Penempatan pada bank lain 842,333 4. Tagihan spot dan derivatif 14,004 5. Surat berharga: 6,134,587

Lebih terperinci

TOTAL ASET 87,035,918

TOTAL ASET 87,035,918 LAPORAN POSISI KEUANGAN / NERACA BULANAN ASET 1. Kas 1,268,260 2. Penempatan pada Bank Indonesia 11,643,950 3. Penempatan pada bank lain 981,207 4. Tagihan spot dan derivatif 2,338 5. Surat berharga: 6,298,959

Lebih terperinci

TOTAL ASET 81,190,623

TOTAL ASET 81,190,623 LAPORAN POSISI KEUANGAN / NERACA BULANAN ASET 1. Kas 1,188,987 2. Penempatan pada Bank Indonesia 7,488,609 3. Penempatan pada bank lain 990,536 4. Tagihan spot dan derivatif 67,956 5. Surat berharga: 5,868,588

Lebih terperinci

PT KRESNA GRAHA SEKURINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada 30 September 2013, 30 September

PT KRESNA GRAHA SEKURINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada 30 September 2013, 30 September PT KRESNA GRAHA SEKURINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada 30 September 2013, 30 September 2012 dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada 31 Desember

Lebih terperinci