Implementasi Kurikulum 2013

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Implementasi Kurikulum 2013"

Transkripsi

1 Implementasi Kurikulum 2013 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

2 2 ASPEK UTAMA IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013: A PERUBAHAN MIND SET B KETERAMPILAN DAN KOMPETENSI GURU C KEPEMIMPINAN, KULTUR DAN MANAJEMEN SEKOLAH

3 INTEGRASI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA PLPG 2013 : 3 KOMPOSISI SUBSTANSI KAJIAN STRATEGI : PERUBAHAN MIND SET PERUBAHAN POLA PEMBELAJARAN YANG RELEVAN DENGAN KURIKULUM 2013 (AKTIVITAS PEROLEHAN DAN PENGUATAN KOMPETENSI SPESIFIK BAGI PESERTA PLPG) SISTEM EVALUASI

4 4 A PERUBAHAN MINDSET... kurikulum 2013 itu adalah usaha yang terpadu antara (1) rekonstruksi kompetensi lulusan, dengan (2) kesesuaian & kecukupan, keluasan & kedalaman materi, (3) revolusi pembelajaran dan (4) reformasi penilaian...

5 PERGESERAN POLA PIKIR Berpikir linier sistemik Berpikir parsial holistik Berpikir objek konektivitas (keterkaitan) Berpikir hierarkhis jaringan (networking) Berpikir struktur proses Mindset Guru sebagai Profesi Bekerja pragmatis paradigma ibadah Meyakinkan mengapa harus berubah mindset? (Mengapa orang sukses? Sebab mindset diset menjadi orang sukses (mencapai kesuksesan) Bagaimana melakukannya? Insiatif memerlukan kesdaran Guru Pengaruh eskternal memerlukan TOKOH PANUTAN POLA PIKIR Sumber : Kemdikbud, MEMPENGARUHI KEPUTUSAN WUJUD TINDAKAN : MENGIKUTI TOKOH PANUTAN HABIT/ BUDAYA 5

6 6 1 FAKTA PERUBAHAN KURIKULUM... kurikulum 2013 itu adalah usaha yang terpadu antara (1) rekonstruksi kompetensi lulusan, dengan (2) kesesuaian & kecukupan, keluasan & kedalaman materi, (3) revolusi pembelajaran dan (4) reformasi penilaian...

7 Perkembangan Kurikulum di Indonesia 1947 Rencana Pelajaran Dirinci dalam Rencana Pelajaran Terurai 1968 Kurikulum Sekolah Dasar 1975 Kurikulum Sekolah Dasar 1994 Kurikulum Rintisan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) 2013 Kurikulum Sumber : Kemdikbud, Rencana Pendidikan Sekolah Dasar 1973 Kurikulum Proyek Perintis Sekolah Pembangunan (PPSP) 1984 Kurikulum Revisi Kurikulum Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 7

8 SAAT INI : KURIKULUM 2013 PT SMA/K SMP SD Sumber: Marzano (1985), Bruner (1960). 8

9 RAPOR SAAT INI HANYA MELAPORKAN KOMPETENSI PENGETAHUAN (KECUALI SEKOLAH TERTENTU). akibatnya AKTIVITAS PEMBELAJARAN DIREDUKSI MENJADI KEGIATAN PENGETAHUAN SAJA Kompetensi yang seharusnya dimiliki siswa : SIKAP, PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN PENILAIAN JUGA DIREDUKSI MENJADI HANYA MENGANDALKAN TES GAGAL MEMBANGUN KREATIVITAS LULUSAN DAYA SAING LULUSAN DAN BANGSA Tidak memotivasi siswa Tidak memberi efek terhadap perbaikan pembelajaran Tidak memberi informasi yang akurat bagi stakeholders (orang tua, dunia kerja dan masyarakat) 9

10 IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PERANCANGAN PROSES PEROLEHAN KOMPETENSI (PROSES BELAJAR) DAN MATERI ARSITEKTUR INSTRUMEN PENILAIAN KOMPETENSI RANCANGAN PROSES PENILAIAN PENGADMINSTRASIAN PELAPORAN KOMPETENSI SISWA (RAPOR) PERUBAHAN MANAJEMEN SEKOLAH : JADWAL, KALENDER PENDIDIKAN, POLA SUPERVISI, SISTEM PERENCANAAN, PEMINATAN, KULTUR, AKTIVITAS PENGENDALIAN, REVITALISASI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER, DSB. PELATIHAN GURU, KEPALA SEKOLAH DAN PENGAWAS: PENETAPAN DESAIN : PERUBAHAN MIND SET KETERAMPILAN MENERAPKAN KURIKULUM 2013 PENETAPAN MATERI PENETAPAN PESERTA, NS, IN, GI dan GS SISTEM EVALUASI dan PENJAMINAN MUTU 10

11 11 1. Pengetahuan Aspek Mengingat dan memahami pengetahuan faktual dan konseptual berdasarkan rasa ingin tahu tentang: - dirinya, - makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya - benda-benda lain di sekitarnya RAPOR SEKOLAH DASAR...1/3 Catatan Diisi oleh guru dalam kalimat positif tentang apa yang menonjol terkait kemampuan anak dalam tiap muatan pelajaran dan apa yang perlu usaha-usaha pengembangan untuk mencapai kompetensi yang ditetapkan pada kelas yang diikutinya.

12 RAPOR SEKOLAH DASAR...2/3 2. Keterampilan Aspek Menyajikan kemampuan mengamati, menanya, dan mencoba dalam: - bahasa yang jelas, logis dan sistematis - karya yang estetis - gerakan anak sehat - tindakan anak beriman dan berakhlak mulia Catatan Diisi oleh guru dalam kalimat positif tentang apa yang menonjol dan apa yang perlu usaha-usaha pengembangan untuk mencapai kompetensi yang ditetapkan pada kelas yang diikutinya. 12

13 3. Sikap Aspek Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, percaya diri, dan cinta tanah air RAPOR SEKOLAH DASAR...3/3 Catatan Diisi oleh guru dalam kalimat positif tentang apa yang menonjol dan apa yang perlu usaha-usaha pengembangan untuk mencapai kompetensi yang ditetapkan pada kelas yang diikutinya. Diisi oleh guru dalam kalimat positif tentang apa yang menonjol dan apa yang perlu usaha-usaha pengembangan untuk mencapai kompetensi yang ditetapkan pada kelas yang diikutinya. 13

14 RAPOR SEKOLAH MENENGAH PERTAMA...1/4 Capaian No Mapel Pengetahuan Keterampilan Kelompok A 1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti (Nama guru) 2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (Nama guru) 3 Bahasa Indonesia (Nama guru) 4 Matematika (Nama guru) 5 Ilmu Pengetahuan Alam(Nama guru) 6 Ilmu Pengetahuan Sosial (Nama guru) 7 Bahasa Inggris (Nama guru) 1 4 (kelipatan 0,33) 1 4 (kelipatan 0,33) Sikap Sosial dan Spiritual Dalam Mapel SB, B, C, K (diisi oleh Guru) Antarmapel Disimpulkan secara utuh dari sikap peserta didik dalam Mapel (Deskripsi Koherensi) (diisi oleh Wali Kelas didahului diskusi dengan semua guru) Catatan: SB : Sangat Baik B : Baik C: Cukup K: Kurang 14

15 RAPOR SEKOLAH MENENGAH PERTAMA...2/4 Capaian : No Mapel Pengetahuan Keterampilan Kelompok B 1 Seni Budaya (Nama guru) 2 Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan (Nama guru) 3 Prakarya (Nama guru) Sikap Sosial dan Spiritual Dalam Mapel Catatan: SB : Sangat Baik B : Baik C: Cukup K: Kurang Antarmapel Disimpulkan secara utuh dari sikap peserta didik dalam Mapel (Deskripsi Koherensi) (diisi oleh Wali Kelas didahului diskusi dengan semua guru) 15

16 Deskripsi : RAPOR SEKOLAH MENENGAH PERTAMA...3/4 No. Mapel Kompetensi Catatan Kelompok A 1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti Pengetahuan Keterampilan Sikap sosial dan spiritual 2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Pengetahuan Keterampilan Sikap sosial dan spiritual 3 Bahasa Indonesia Pengetahuan Keterampilan Sikap sosial dan spiritual 4 Matematika Pengetahuan Aljabarnya lemah, perlu ditingkatkan dalam hal Keterampilan Sikap sosial dan spiritual 16

17 RAPOR SEKOLAH MENENGAH PERTAMA...4/4 Deskripsi : No. Mapel Kompetensi Catatan Kelompok B 1 Seni Budaya Pengetahuan Keterampilan Sikap sosial dan spiritual 2 Pendidikan Jasmani, Olahj Raga, dan Kesehatan Pengetahuan Keterampilan Sikap sosial dan spiritual 3 Prakarya Pengetahuan Keterampilan Sikap sosial dan spiritual Catatan: Untuk mata pelajaran yang belum tuntas pada semester berjalan, dituntaskan melalui pembelajaran remedi sebelum memasuki semester berikutnya. Dinyatakan tidak naik kelas bila terdapat 3 mata pelajaran atau lebih, pada kompetensi pengetahuan, keterampilan,dan/atau sikap belum tuntas/belum baik. 17

18 Creating Characterizing/ Actualizing Communicating Evaluating Organizing/ Internalizing Associating Analyzing Valuing Experimenting Applying Responding Questioning Understanding Accepting Observing Knowing Sumber : Kemdikbud, Attitude (Krathwohl) Skill (Dyers) Knowledge (Bloom) 18

19 Buku berbasis aktivitas untuk semua jenjang sekolah, terutama untuk SD/MI Tiap pembahasan menggunakan pendekatan kontekstual (idealnya transdisipliner) Mengajak siswa untuk mencari tahu berdasarkan konteks pembahasannya Pendekatan terpadu untuk buku SD/MI dan IPA-IPS SMP/MTs Tiap pembahasan mencakup tiga ranah kompetensi: pengetahuan, keterampilan, sikap Tiap bab/tema memuat satu atau lebih projek untuk dikerjakan dan disajikan siswa Sumber : Kemdikbud,

20 Memuat kompetensi, isi, proses dan penilaian (self explain dan siswa dapat melakukan self assesment) Bukan content based tetapi activity based Memuat penilaian capaian pembelajaran secara bertahap mulai review [ulasan], exercise [latihan], problem [pemecahan masalah], challenge [tantangan yang membutuhkan pemikiran mendalam], dan project [kegiatan bersama dalam memecahkan permasalahan yang membutuhkan dukungan sumber lainnya]. Menekankan penggunaan bahasa yang jelas, logis, sistematis. Keterampilan tidak selalu dalam ranah abstrak, tetapi juga harus konkret dalam bentuk tindakan nyata Sumber : Kemdikbud,

21 21 2 HAKIKAT PERUBAHAN KURIKULUM... kurikulum 2013 itu adalah usaha yang terpadu antara (1) rekonstruksi kompetensi lulusan, dengan (2) kesesuaian & kecukupan, keluasan & kedalaman materi, (3) revolusi pembelajaran dan (4) reformasi penilaian...

22 Kelompok umur 1 Mempersiapkan Generasi Emas 100 Tahun Indonesia Merdeka Struktur Penduduk Indonesia Tahun 2010 Periode Bonus Demografi Generasi 100 thn Merdeka (Usia pada tahun 2045) Perempuan Sumber: Badan Pusat Statistik, 2011 Jumlah Penduduk (juta) Sasaran Kelompok Strategis Laki-laki Pendidikan Menengah Universal Pendidikan Tinggi yang berkualitas dan berdaya saing Pendidikan Dasar berkualitas dan merata Pendidikan karakter Memastikan semua penduduk usia sekolah bersekolah Paudisasi Pendidikan Dasar berkualitas dan merata Pendidikan karakter Memastikan semua penduduk usia sekolah bersekolah Strategi Pembangunan Pendidikan Manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Psl 3 UU 20) tahun tahun Generasi yang secara aktif mampu mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara serta dunia secara global. Generasi yang cerdas komprehensif: a.l produktif, inovatif, damai dlm interaksi sosialnya, sehat dan menyehatkan dalam interaksi alamnya, dan berperadaban unggul 22

23 Bonus Demografi Sebagai Modal Indonesia SNP "Bonus Demografi" 100 tahun kemerdekaan SDM Usia Produktif Melimpah Sumber : Kemdikbud, Kompeten Tidak Kompeten Modal Pembangunan Transformasi Melalui Pendidikan Beban Pembangunan -Kurikulum - PTK -Sarpras -Pendanaan -Pengelolaan 23

24 ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAAN Perrenialism Essentialism Progressivism Reconstructionism EVALUASI KURIKULUM: Penetapan Konteks dan Tujuan Pemilihan Model Pelaksanaan Revisi Kurikulum DIMENSI PENGEMBANGAN KURIKULUM RPJMN SEKTOR PENDIDIKAN Perubahan metodologi pembelajaran Penataan kurikulum INPRES NOMOR 1 TAHUN 2010 Percepatan Pelaksanaan Prioritas Pembangunan Nasional: Penyempurnaan kurikulum dan metode pembelajaran aktif berdasarkan nilai-nilai Budaya bangsa untuk membentuk daya saing dan karakter bangsa FILOSOFI KURIKULUM 2013 : UU Sisdiknas Pasal 1 Butir 1 dan 2 : Hakikat Pendidikan : peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kompetensi yang berakar pada nilainilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman. TEORI PENGEMBANGAN KURIKULUM : UU Sisdiknas Pasal 4 : azas, prinsip, sistem, proses, budaya, pola, dan pengendalian mutu. Pasal 3 : fungsi (mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa) Teori berbasis Kecakapan pekerjaan organisasi isi dan kompetensi sebagai pribadi yang dewasa kepemilikan sikap, keterampilan, pengetahuan secara holistik, atau formal, valuasional dan praksiologi. NO STANDAR URAIAN 1. KOMPETENSI LULUSAN Dikembangkan sesuai tuntutan kekinian Indonesia dan masa depan sesuai kebutuhan. 2. ISI Diurai atas kecukupan dan kesesuaian dengan kompetensi. 3. PROSES Dirancang berbasis kompetensi dengan pendekatan scientific 4. PENILAIAN Berbasis proses dan output dengan teknik tes dan non tes (portfolio). KERANGKA DASAR DAN STRUKTUR KURIKULUM DIKEMBANGKAN BERDASARKAN ASPEK RELEVANSI (Pasal 38 UU Sisdiknas) KURIKULUM 2013 (KBK): Penyempurnaan Standar : KOMPETENSI LULUSAN, ISI, PROSES, dan PENILAIAN 24

25 ...Indonesia s economy has enormous promise Indonesia s recent impressive economic performance is not widely understood... Perlu dipersiapkan social engineering Perlu peningkatan akses, kualitas dan relevansi pendidikan Sumber: Archipelago Economy: Unleashing Indonesia s Potential (McKinsey Global Institute, 2012) 25

26 Pengaruh Kualitas Pendidikan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Kualitas pendidikan berpengaruh positif thd pertumbuhan ekonomi dengan koefisen kontribusi hampir 2 kali Untuk negara dengan PDB /Kapita dibawah rata-rata dunia, koefisien ini bernilai lebih tinggi yaitu 2.28 Kualitas pendidikan berpengaruh terhadap produktivitas tenaga kerja World Bank, Education Quality and Economic Growth,

27 Pergeseran Paradigma Pembangunan s/d Dekade 1980an Pembangunan Ekonomi Berbasis Sumberdaya Dekade 1990an-2010an Pembangunan Ekonomi Berbasis Pengetahuan Dekade 2020an dst Pembangunan Kesejahteraan Berbasis Peradaban Sumber Daya Alam sebagai Modal Pembangunan Pengetahuan sebagai Modal Pembangunan Peradaban sebagai Modal Pembangunan Sumber Daya Manusia sebagai Beban Pembangunan Penduduk Sebagai Pasar/Pengguna Pendidikan SDM Berpengetahuan sebagai Modal Pembangunan Penduduk Sebagai Pelaku/Kontributor Pendidikan SDM Beradab sebagai Modal Pembangunan Penduduk Sebagai Kreator/Disiminator Kekayaan Pengetahuan Kekayaan Pengetahuan Kekayaan Peradaban Pendidikan, dalam jangka panjang, adalah faktor tunggal paling menentukan melebarnya jurang kesenjangan, oleh karena itu investasi dalam bidang pendidikan adalah cara logis untuk menghilangkan kesenjangan tersebut 27

28 Pembangunan Kesejahteraan Berbasis Peradaban Pembangunan Kesejahteraan Modal Individu Modal Sosial- Budaya Modal Sistem Pemerintahan Modal Pengetahuan/ Keterampilan Modal Peradaban Modal SDM -Sikap -Keterampilan -pengetahuan Global Prosperity Index menempatkan Indonesia pada urutan ke 63, dengan modal sosial-budaya menempati urutan ke 27 Sumber : Kemdikbud, Terwujud Melalui Keutuhan ASK 28

29 (pengalaman) Interaksi Abstraksi Ekspresi Eksistensi Peradaban Tuhan Masyarakat Alam Pendidikan, Bahasa, dan Kebudayaan Manusia -Pikiran -Perasaan -Logika -Etika -Estetika - Spiritua lita Pengetahuan Budaya Internalisasi Pendidikan Pembudayaan Aktualisasi Bahasa IPTEK Seni Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Utuh Membentuk Insan Indonesia yang Beradab Kompetensi Inti IV (SD/MI): Menyajikan Pengetahuan yang dimiliki dengan bahasa yang jelas, logis, sistematis, dengan karya yang estetis, dan dengan tindakan yang mencerminkan anak beriman dan berakhlak mulia Sumber : Kemdikbud,

30 Pergeseran Paradigma Belajar Abad 21 Ciri Abad 21 Informasi (tersedia dimana saja, kapan saja) Model Pembelajaran Pembelajaran diarahkan untuk mendorong peserta didik mencari tahu dari berbagai sumber observasi, bukan diberi tahu Komputasi (lebih cepat memakai mesin) Pembelajaran diarahkan untuk mampu merumuskan masalah [menanya], bukan hanya menyelesaikan masalah [menjawab] Otomasi (menjangkau segala pekerjaan rutin) Pembelajaran diarahkan untuk melatih berfikir analitis [pengambilan keputusan] bukan berfikir mekanistis [rutin] Komunikasi (dari mana saja, ke mana saja) Pembelajaran menekankan pentingnya kerjasama dan kolaborasi dalam menyelesaikan masalah Sumber : Kemdikbud,

31 Kerangka Kompetensi Abad 21 Sumber: 21st Century Skills, Education, Competitiveness. Partnership for 21st Century, 2008 Kehidupan dan Karir Fleksibel dan adaptif Berinisiatif dan mandiri Keterampilan sosial dan budaya Produktif dan akuntabel Kepemimpinan&tanggung jawab Pembelajaran dan Inovasi Kreatif dan inovasi Berfikir kritis menyelesaikan masalah Komunikasi dan kolaborasi Informasi, Media and Teknologi Melek informasi Melek Media Melek TIK Kerangka ini menunjukkan bahwa berpengetahuan [melalui core subjects] saja tidak cukup, harus dilengkapi: -Berkemampuan kreatif - kritis -Berkarakter kuat [bertanggung jawab, sosial, toleran, produktif, adaptif,...] Disamping itu didukung dengan kemampuan memanfaatkan informasi dan berkomunikasi Partnership: Perusahaan, Asosiasi Pendidikan, Yayasan,... 31

32 Kerangka Kompetensi Abad 21 Sumber: 21st Century Skills, Education, Competitiveness. Partnership for 21st Century, 2008 Mendukung Keseimbangan penilaian: tes standar serta penilaian normatif dan sumatif Menekankan pada pemanfaatan umpan balik berdasarkan kinerja peserta didik Membolehkan pengembangan portofolio siswa Perlunya mempersiapkan proses penilaian yang tidak hanya tes saja, tetapi dilengkapi dengan penilaian lain termasuk portofolio siswa. Disamping itu dierlukan dukungan lingkungan pendidikan yang memadai Menciptakan latihan pembelajaran, dukungan SDM dan infrastruktur Memungkinkan pendidik untuk berkolaborasi, berbagi pengalaman dan integrasinya di kelas Memungkinkan peserta didik untuk belajar yang relevan dengan konteks dunia Mendukung perluasan keterlibatan komunitas dalam pembelajaran, baik langsung maupun online 32

33 Competitiveness Score Grafik Hubungan Inovasi dan Daya Saing 7 6 Indonesia y = 0,051x + 1,6176 Koef Korelasi = 0,91 1 GCI: Global Competitiveness Index ICI: Innovation Capability Index Innovation Score Sumber: World Economic Forum. The Global Competitiveness Report Augusto López-Claros. The Innovation for Development Report

34 Koef Korelasi = 0,84 Source: Martin Prosperity Institute Creativity and Prosperity: The Global Creativity Index. 34

35 35 3 ESENSI PERUBAHAN KURIKULUM... kurikulum 2013 itu adalah usaha yang terpadu antara (1) rekonstruksi kompetensi lulusan, dengan (2) kesesuaian & kecukupan, keluasan & kedalaman materi, (3) revolusi pembelajaran dan (4) reformasi penilaian...

36 ESENSI KURIKULUM 2013:...1/4 SAAT BERTINDAK : PROSES PEMBENTUKAN : SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN MEMANDU PENGETAHUAN KETERAMPILAN MENDAHULUI PEMBENTUKAN (DIINTEGRASIKAN DALAM AKTIVITAS PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN SIKAP DIBIASAKAN (DIBUDAYAKAN) DAN DIAMATI ATAU DINILAI DITUANGKAN DALAM RPP DAN DILAKUKAN DALAM PEMBELAJARAN

37 Pembentukan Kompetensi Melalui Pembelajaran dan Pemanfaatannya Belajar Bagaimana Belajar Mengapa Belajar Apa Keterampilan Pengetahuan Keterampilan Sikap Pengetahuan Pembelajaran K-S-A Sumber : Alkaff, Sikap Pemanfaatan A-S-K 37

38 ESENSI KURIKULUM 2013:...2/4 KONDISI SAAT INI Kompetensi : sikap, pengetahuan dan keterampilan belum secara jelas diurai, bahkan cenderung dipersepsi menjadi kognitif, afektif, dan psikomotorik saja. Tidak digunakan memandu materi ajar. menuju KURIKULUM 2013 Kompetensi : sikap, pengethuan dan keterampilan diurai menjadi KI-1, KI-2, KI-3 dan KI-4, yang memandu penetapan materi Perpaduan sikap, pengetahuan, dan keterampilan Dominan pada pengetahuan Aktivitas pembelajaran hanya domain pengetahuan Penilain dominan menggunakan tes Aktivitas pembelajaran didesain pada 3 ranah sikap, pengetahuan dan keterampilan Penilain menggunakan tes, obervasi, portfolio dan penilaian sikap Rapor cendrung hanya melaporkan kompetensi bidang pengetahuan Rapor berisi komponen sikap, pengetahuan dan keterampilan yang dilengkapi dengan deskripsi kualitiatif 38

39 ESENSI KURIKULUM 2013:...3/4 KONDISI SAAT INI Di SD diajarkan berbasis mata pelajaran, padahal tidak didukung oleh terori pendidikan dan teori psikologi yang berlaku menuju KURIKULUM 2013 SD : tematik terpadu, SMP tematika terpadu + Mapel, SMA/SMK : berbasis mapel (tematik boleh saja sampai PT) Di SMP diajarkan kelompok IPA dan IPS secara parsial Tidak tampak integrasi antar jenjang pendidikan sehingga jenjang sebelumnya seolah-olah bukan prasyarat untuk jenjang berikutmya. Bahasa tidak mampu memandu mapel yang lain sebab kompetensi terpenting dalam bahasa tidak dilatihkan secara memadai Meninggalkan kaidah metodologi ilmiah dan tidak kokoh berpijak pada kaidah pendidikan sehingga pemilihan model tidak akurat IPA dan IPS masih menggunakan pola tematik terpadu Kompetensi antar jenjang diintegrasikan sehingga tampak berkesinambungan Pembelajaran bahasa yang berbasis teks akan mendorong kemampuan berbahasa sejak dini Mengutamakan pendekatan saintifik yang mengantarkan siswa tidak berhenti pada pengetahuan tetapi berlanjut ke keterampilan dan pembentukan sikap. 39

40 40 4 KETERPADUAN ANTAR JENJANG dan TEMATIK TERPADU... kurikulum 2013 itu adalah usaha yang terpadu antara (1) rekonstruksi kompetensi lulusan, dengan (2) kesesuaian & kecukupan, keluasan & kedalaman materi, (3) revolusi pembelajaran dan (4) reformasi penilaian...

41 41 4/4... kurikulum 2013 itu adalah usaha yang terpadu antara (1) rekonstruksi kompetensi lulusam, dengan (2) kesesuaian & kecukupan, keluasan & kedalaman materi, (3) revolusi pembelajaran dan (4) reformasi penilaian... PT SMA/K SD TEMATIK TERPADU (Semua Muatan kecuali agama) SMP TEMATIK TERPADU (IPA dan IPS) + MAPEL TEMATIK + MAPEL (Integrasi Pendidikan Menengah SMA dan SMK) TEMATIK + MATA KULIAH

42 PENTINGNYA TEMATIK TERPADU : 1/3 Pendidik dan peneliti meyakini bahwa anak melihat dunia sebagai suatu keutuhan yang terhubung, bukannya penggalan-penggalan yang lepas dan terpisah. [Departemen Pendidikan Alberta, Kanada] Walaupun sekolah dasar dirancang dengan menggunakan mata pelajaran dengan definisi kompetensi yang berbeda satu dengan yang lain [seperti pada KBK 2004 dan KTSP 2006], mapel tertentu akan menghasilkan keluaran-keluaran yang sama dengan mapel lainnya. [Departemen Pendidikan Alberta, Kanada] Mapel-mapel yang berbeda tersebut, ternyata sangat banyak keterkaitan satu sama lain [sebagaimana tampak pada rumusan kompetensi dasar KTSP 2006]. Dengan demikian keterpaduan konten pada berbagai mapel dan arahan bagi siswa untuk dapat membuat keterkaitan antar mapel akan memperkuat pembelajaran siswa. [Departemen Pendidikan Alberta, Kanada] Sumber : Kemdikbud,

43 PENTINGNYA TEMATIK TERPADU : 2/3 Kurikulum terpadu sebagai panutan dalam tematik terpadu adalah salah satu pendekatan pembelajaran dimana kompetensi [pengetahuan, keterampilan, dan sikap] dari berbagai mapel digabungkan menjadi satu untuk merumuskan pemahaman yang lebih mendalam dan mendasar tentang apa yang harus dikuasai siswa. Telah banyak peneliti pendidikan yang menekankan pentingnya pembelajaran terpadu seperti Susan Drake, Heidi Hayes Jacobs, James Beane and Gordon Vars, dll yang menyatakan bahwa kurikulum adalah terkait, terpadu, lintas disiplin, holistik, dan berbagai istilah lain yang memiliki arti yang sama. James Beane lebih jauh menekankan When we are confronted in real life with a compelling problem or puzzling situation, we don t ask which part is mathematics, which part is science, which part is history, and so on. Instead we draw on or seek out knowledge and skill from any and all sources that might be helpful Sumber : Kemdikbud,

44 PENTINGNYA TEMATIK TERPADU : 3/3 Bagi sekolah dasar yang menganut sistem guru kelas, tematik terpadu akan memberikan banyak keuntungan antara lain: Fleksibilitas pemanfaatan waktu dan menyesuaikannya dengan kebutuhan siswa Menyatukan pembelajaran siswa, konvergensi pemahaman yang diperolehnya sambil mencegah terjadinya inkonsistensi antar mata pelajaran Merefleksikan dunia nyata yang dihadapi anak di rumah dan lingkungannya Selaras dengan cara anak berfikir, dimana menurut penelitian otak mendukung teori pedagogi dan psikologi bahwa anak menerima banyak hal dan mengolah dan merangkumnya menjadi satu. Sehingga mengajarkan secara holistik terpadu adalah sejalan dengan bagaimana otak anak mengolah informasi. Sumber : Kemdikbud,

45 Sruktur Kurikulum 45

46 FUNGSI DAN TUJUAN (PP 32 Tahun 2013 ):...1/15 Struktur Kurikulum merupakan pengorganisasian Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, muatan Pembelajaran, mata pelajaran, dan beban belajar pada setiap satuan pendidikan dan program pendidikan. 46

47 FUNGSI DAN TUJUAN (PP 32 Tahun 2013 ):... 2/15 PAUDNI PENDIDIKAN DASAR SD/MI/SDLB SMP/MTs/SMPLB PENDIDIKAN MENENGAH : SMA/MA/SMALB/SMK/MAK PENDIDIKAN NON FORMAL 47

48 FUNGSI DAN TUJUAN (PP 32 Tahun 2013 ): 3/15 PAUDNI : berisi program pengembangan pribadi anak. SATUAN PENDIDIKAN DASAR : berisi muatan umum (muatan nasional untuk satuan pendidikan; dan muatan lokal untuk satuan pendidikan sesuai dengan potensi dan keunikan lokal) SATUAN PENDIDIKAN MENENGAH terdiri atas: a. muatan umum (muatan nasional untuk satuan pendidikan; dan muatan lokal untuk satuan pendidikan sesuai dengan potensi dan keunikan lokal) b. muatan peminatan akademik; c. muatan peminatan kejuruan; dan d. muatan pilihan lintas minat/pendalaman minat. PENDIDIKAN NONFORMAL : berisi program pengembangan kecakapan hidup. 48

49 FUNGSI DAN TUJUAN (PP 32 Tahun 2013 ):... 4/15 SD/MI, SDLB atau bentuk lain yang sederajat terdiri atas muatan: 1. Pendidikan Agama; 2. Pendidikan Kewarganegaraan; 3. Bahasa; 4. Matematika; 5. Ilmu Pengetahuan Alam; 6. Ilmu Pengetahuan Sosial; 7. Seni Dan Budaya; 8. Pendidikan Jasmani Dan Olahraga; 9. Keterampilan/Kejuruan; Dan 10.Muatan Lokal. (dapat diorganisasikan dalam satu atau lebih mata pelajaran sesuai dengan kebutuhan satuan pendidikan dan program pendidikan). 49

50 FUNGSI DAN TUJUAN (PP 32 Tahun 2013 ):... 5/15 SMP/MTs, SMPLB atau bentuk lain yang sederajat terdiri atas muatan : 1. pendidikan agama; 2. pendidikan kewarganegaraan; 3. bahasa; 4. matematika; 5. ilmu pengetahuan alam; 6. ilmu pengetahuan sosial; 7. seni dan budaya; 8. pendidikan jasmani dan olahraga; 9. keterampilan/kejuruan; dan 10.muatan lokal. (dapat diorganisasikan dalam satu atau lebih mata pelajaran sesuai dengan kebutuhan satuan pendidikan dan program pendidikan). 50

51 FUNGSI DAN TUJUAN (PP 32 Tahun 2013 ):... 6/15 PENDIDIKAN MENENGAH terdiri atas : a. muatan umum untuk SMA/MA, SMALB dan SMK/MAK; b. muatan peminatan akademik SMA/MA dan SMK/MAK; c. muatan pilihan lintas minat atau pendalaman minat untuk SMA/MA, SMALB; d. muatan peminatan kejuruan untuk SMK/MAK; dan e. muatan pilihan lintas minat atau pendalaman minat untuk SMK/MAK. 51

52 FUNGSI DAN TUJUAN (PP 32 Tahun 2013 ):... 7/15 PENDIDIKAN MENENGAH terdiri atas : a. muatan umum untuk SMA/MA, SMALB dan SMK/MAK; terdiri atas muatan : 1. pendidikan agama; 2. pendidikan kewarganegaraan; 3. bahasa; 4. matematika; 5. ilmu pengetahuan alam; 6. ilmu pengetahuan sosial; 7. seni dan budaya; 8. pendidikan jasmani dan olahraga; 9. keterampilan/kejuruan; dan 10. muatan lokal 52

53 FUNGSI DAN TUJUAN (PP 32 Tahun 2013 ):... 8/15 PENDIDIKAN MENENGAH terdiri atas : b. Muatan peminatan akademik SMA/MA atau bentuk lain yang sederajat terdiri atas: 1. matematika dan ilmu pengetahuan alam; 2. ilmu pengetahuan sosial; 3. bahasa dan budaya; atau 4. peminatan lainnya. 53

54 FUNGSI DAN TUJUAN (PP 32 Tahun 2013 ):... 9/15 PENDIDIKAN MENENGAH terdiri atas : Muatan peminatan kejuruan SMK/MAK bentuk lain yang sederajat terdiri atas: 1. teknologi dan rekayasa; 2. kesehatan; 3. seni, kerajinan, dan pariwisata; 4. teknologi informasi dan komunikasi; 5. agribisnis dan agroteknologi; 6. bisnis dan manajemen; 7. perikanan dan kelautan; atau 8. peminatan lain yang diperlukan masyarakat. (Ketentuan lebih lanjut mengenai muatan peminatan akademik dan muatan pilihan lintas minat atau pendalaman minat SMA/MA, SMALB serta muatan peminatan kejuruan dan pilihan lintas minat atau pendalaman minat untuk SMK/MAK diatur dalam Peraturan Menteri). 54

55 FUNGSI DAN TUJUAN (PP 32 Tahun 2013 ):... 10/15 PENDIDIKAN NONFORMAL terdiri atas : a. Struktur Kurikulum pendidikan nonformal berisi program pengembangan kecakapan hidup yang mencakup keterampilan fungsional, sikap dan kepribadian profesional, dan jiwa wirausaha mandiri, serta Kompetensi dalam bidang tertentu. b. Struktur Kurikulum pendidikan nonformal terdiri atas struktur kurikulum: 1. satuan pendidikan nonformal; dan 2. program pendidikan nonformal. (Ketentuan lebih lanjut mengenai Struktur Kurikulum pendidikan nonformal diatur dalam Peraturan Menteri) 55

56 FUNGSI DAN TUJUAN (PP 32 Tahun 2013 ):... 11/15 Kompetensi Inti merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan yang harus dimiliki seorang Peserta Didik pada setiap tingkat kelas atau program yang menjadi landasan Pengembangan Kompetensi dasar. Kompetensi Inti dimaksud pada mencakup: sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan yang berfungsi sebagai pengintegrasi muatan Pembelajaran, mata pelajaran atau program dalam mencapai Standar Kompetensi Lulusan. 56

57 FUNGSI DAN TUJUAN (PP 32 Tahun 2013 ):... 12/15 Kompetensi Dasar merupakan tingkat kemampuan dalam konteks muatan Pembelajaran, pengalaman belajar, atau mata pelajaran yang mengacu pada Kompetensi inti. Kompetensi Dasar dikembangkan dalam konteks muatan Pembelajaran, pengalaman belajar, mata pelajaran atau mata kuliah sesuai dengan Kompetensi inti. 57

58 FUNGSI DAN TUJUAN (PP 32 Tahun 2013 ):... 13/15 Beban belajar memuat: 1. jumlah jam belajar yang dialokasikan untuk Pembelajaran suatu tema, gabungan tema, mata pelajaran; atau 2. keseluruhan kegiatan yang harus diikuti Peserta Didik dalam satu minggu, semester, dan satu tahun pelajaran. (2) Beban belajar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi: a. kegiatan tatap muka; b. kegiatan terstruktur; dan c. kegiatan mandiri. 58

59 59 KETERPADUAN PENDIDIKAN MENENGAH:... 14/15 PENDIDIKAN MENENGAH : Keterpaduan antar jenjang Keterpaduan dalam Pendidikan Menengah SMA/MA /SMALB SMK/ MAK MUATAN UMUM (SEBAGAI COMMON GROUND)

60 KETERPADUAN PENDIDIKAN MENENGAH:... 15/15 SIKAP PENGETA- HUAN SMA/MA PENDIDIKAN MENENGAH: Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, Pendidikan Kewrganegaraan, Bahasa, Matematika, IPA, IPS, Seni dan Budaya, Penjasor, Keterampilan/ Kejuruan dan Muatan Lokal. SMK/MAK KETERAM- PILAN PEMINATAN SMA/MA PEMINATAN SMK/MAK 60

61 Dasar Pertimbangan Penetapan Struktur Kurikulum

62 SD SMP SMA/SMK Semua muatan pelajaran diajarkan dengan pendekatan yang sama [saintifik] melalui mengamati, menanya, mencoba, menalar,... Bermacam jenis konten pembelajaran diajarkan terkait dan terpadu satu sama lain [cross curriculum atau integrated curriculum] Tiap mata pelajaran mendukung semua kompetensi [sikap, keterampilan, pengetahuan] Mata pelajaran dirancang terkait satu dengan yang lain dan memiliki kompetensi dasar yang diikat oleh kompetensi inti tiap kelas Tiap mata pelajaran mendukung semua kompetensi [sikap, keterampilan, pengetahuan] dengan penekanan yang berbeda Mata pelajaran dirancang terkait satu dengan yang lain dan memiliki kompetensi dasar yang diikat oleh kompetensi inti tiap kelas Sumber : Kemdikbud,

63 SD SMP SMA/SMK Konten ilmu pengetahuan diintegrasikan dan dijadikan penggerak konten pembelajaran lainnya Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi dan carrier of knowledge Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi dan carrier of knowledge Tematik Terpadu untuk Kelas I VI Semua mata pelajaran diajarkan dengan pendekatan yang sama, yaitu pendekatan saintifik melalui mengamati, menanya, mencoba, menalar,... Semua mata pelajaran diajarkan dengan pendekatan yang sama, yaitu pendekatan saintifik melalui mengamati, menanya, mencoba, menalar,... Sumber : Kemdikbud,

64 SD SMP SMA/SMK TIK merupakan sarana pembelajaran, dipergunakan sebagai media pembelajaran mata pelajaran lain SMA dan SMK memiliki mata pelajaran wajib yang sama terkait dasardasar pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Penjurusan di SMK tidak terlalu detil [sampai bidang studi], didalamnya terdapat pengelompokkan peminatan dan pendalaman Sumber : Kemdikbud,

65 PENGEMBANGAN STRUKTUR KURIKULUM SD 2013 Struktur Kurikulum Sekarang No Komponen A Matapelajaran I II III IV V VI 1 Pend. Agama Pend. Kewarganegaraan Bahasa Indonesia Matematika IPA IPS Seni Budaya & Ketrpln Pend. Jasmani, OR & Kes B Muatan Lokal C Pengembangan Diri Jumlah Sumber : Kemdikbud, Usulan: Pemisahan IPA dan IPS (Kelas IV-VI) No Komponen I II III IV V VI A Kelompok A Tematik 1 Pend. Agama Pend. Pancasila & Kewarganegaraan Bahasa Indonesia Matematika IPA IPS B Kelompok B 1 Seni Budaya & Prakarya Pend. Jasmani, OR & Kes Jumlah Usulan: Pemisahan IPA dan IPS (Kelas V-VI) No Komponen I II III IV V VI A Kelompok A Tematik 1 Pend. Agama Pend. Pancasila & Kewarganegaraan Bahasa Indonesia Matematika IPA IPS B Kelompok B 1 Seni Budaya & Prakarya Pend. Jasmani, OR & Kes Jumlah

66 Pendekatan TEMATIK MATERI KURIKULUM SD/MI Tahun Struktur Kurikulum 1994 Struktur Kurikulum 2004 No Komponen I II III IV V VI No Komponen I II III IV V VI 1 Pend. Agama Pend. Agama 3 Pend. Pancasila dan 2 Pend. Kewarganegaraan Kewarganegaraan 3 Bahasa Indonesia 5 3 Bahasa Indonesia Matematika 5 4 Matematika IPA 4 5 IPA IPS 4 6 IPS Ker. Tangan & Kesenian 4 7 Ker. Tangan & Kesenian Pend. Jasmani, OR & Kes. 4 8 Pend. Jasmani & Kes Muatan Lokal - 9 Muatan Lokal Pengembangan Diri 2 10 Pengembangan Diri Jumlah Jumlah Struktur Kurikulum 2006 No Komponen I II III IV V VI 1 Pend. Agama Pend. Kewarganegaraan Bahasa Indonesia Matematika IPA Pendekatan 6 IPS TEMATIK Seni Budaya & Keterampilan 8 Pend. Jasmani, OR & Kes Muatan Lokal Pengembangan Diri Jumlah Sumber : Kemdikbud, Struktur Kurikulum 2013 No Komponen I II III IV V VI 1 Pend. Agama Pend. Pancasila & 2 Kewarganegaraan Bahasa Indonesia Matematika IPA IPS Seni Budaya & Prakarya Pend. Jasmani, OR & Kes Muatan Lokal Pengembangan Diri Jumlah

67 MATERI KURIKULUM SMP/MTs Tahun Struktur Kurikulum 1994 Struktur Kurikulum 2004 No Komponen VII VIII IX 1 Pend. Agama Pend. Pancasila & Kewarganegaraan Bahasa Indonesia Matematika IPA IPS Bahasa Inggris Ker. Tangan & Kesenian Pend. Jasmani & Kes Muatan Lokal Jumlah Struktur Kurikulum 2006 No Komponen VII VIII IX 1 Pend. Agama Pend. Kewarganegaraan Bahasa Indonesia Matematika IPA IPS Bahasa Inggris Seni Budaya Pend. Jasmani, OR & Kesehatan Keterampilan / TIK Muatan Lokal Pengembangan Diri 2* 2* 2* Jumlah Sumber : Kemdikbud, No Komponen VII VIII IX 1 Pend. Agama Pend. Kewarganegaraan Bahasa Indonesia Matematika IPA IPS Bahasa Inggris Kesenian Pend. Jasmani TIK / Keterampilan Jumlah Struktur Kurikulum 2013 No Komponen VII VIII IX 1 Pendidikan Agama Pendidikan Pancasila & Kewarganegaraan Bahasa Indonesia Matematika Ilmu Pengetahuan Alam Ilmu Pengetahuan Sosial Bahasa Inggris Seni Budaya (termasuk mulok) Pend. Jasmani, OR & Kesehatan (termasuk mulok) Prakarya (termasuk mulok) Jumlah

68 Struktur Kurikulum 2013 (sesuai Permendikbud) 68

69 Dasar Pemikiran Perancangan Struktur Kurikulum SD No Permasalahan Penyelesaian 1 Capaian pembelajaran disusun berdasarkan materi pelajaran bukan kompetensi yang harus dimiliki peserta didik Perlunya ditetapkan standar kompetensi kelulusan dan standar kompetensi kelas untuk menyatakan capaian pembelajaran 2 Kompetensi diturunkan dari pengetahuan yang diperoleh dari mata pelajaran 3 Walaupun kelas I III menerapkan pembelajaran tematik, tidak ada kompetensi inti yang mengikat semua mata pelajaran Kompetensi dirumuskan dalam tiga domain, yaitu sikap, keterampilan, dan pengetahuan Perlunya merumuskan kompetensi inti untuk masingmasing kelas Sumber : Kemdikbud,

70 Dasar Pemikiran Perancangan Struktur Kurikulum SD No Permasalahan Penyelesaian 4 Walaupun kelas I-III menerapkan pembelajaran tematik, tetapi warna mata pelajaran sangat kental bahkan berjalan sendirisendiri dan saling mengabaikan 5 Kompetensi siswa hanya diukur dari kompetensi pengetahuan yang diperolehnya melalui penilaian berbasis tes tertulis 6 Penilaian hanya berdasarkan kompetensi dasar saja Mata pelajaran harus dipergunakan sebagai sumber kompetensi bukan yang yang diajarkan Penilaian terhadap semua domain kompetensi menggunakan penilaian otentik [proses dan hasil] Penilaian berdasarkan kompetensi dasar dan kompetensi inti Sumber : Kemdikbud,

71 Standar Kompetensi Lulusan: Domain Keterampilan No Permasalahan Penyelesaian 7 Peserta didik pada jenjang satuan sekolah dasar belum perlu diajak berfikir tersegmentasi dalam mata pelajaran-mata pelajaran terpisah karena masih berfikir utuh 8 Banyak sekolah alternatif yang menerapkan sistem pembelajaran integratif berbasis tema yang menujukkan hasil menggembirakan 9 Adanya keluhan banyaknya buku yang harus dibawa oleh anak sekolah dasar sesuai dengan banyaknya mata pelajaran Sumber : Kemdikbud, Perlunya proses pembelajaran yang menyuguhkan keutuhan pada peserta didik melalui pemilihan tema Perlunya menerapkan sistem pembelajaran integratif berbasis tema Perlunya penyederhanaan mata pelajaran 71

72 Standar Kompetensi Lulusan: Domain Keterampilan No Permasalahan Penyelesaian 10 Indonesia menerapkan sistem guru kelas dimana semua mata pelajaran [kecuali agama, seni budaya, dan pendidikan jasmani] diampu oleh satu orang guru 11 Banyak negara menerapkan sistem pembelajaran berbasis tematik-terpadu sampai SD kelas VI, seperti Finlandia, England, Jerman, Scotland, Perancis, Amerika Serikat (sebagian), Korea Selatan, Australia, Singapura, New Zealand,, Hongkong, Filipina Perlunya membantu memudahkan tugas guru dalam menyampaikan pelajaran sebagai suatu keutuhan dengan meminimumkan jumlah mata pelajaran tanpa melanggar ketentuan konstitusi [idealnya tanpa mata pelajaran sama] Dapat dipergunakan sebagai acuan dalam usaha meringankan beban guru kelas yang harus mengampu sejumlah mata pelajaran Sumber : Kemdikbud,

73 No Rancangan Struktur Kurikulum SD Komponen Rancangan 1 Berbasis tematik-terpadu sampai kelas VI 2 Menggunakan kompetensi lulusan untuk merumuskan kompetensi inti pada tiap kelas 3 Menggunakan pendekatan sains dalam proses pembelajaran [mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyajikan, menyimpulkan, mencipta] semua mata pelajaran 4 Menggunakan IPA dan IPS sebagai materi pembahasan pada semua mata pelajaran 5 Meminimumkan jumlah mata pelajaran dengan hasil dari 10 dapat dikurangai menjadi 6 melalui pengintegrasian beberapa mata pelajaran: -IPA menjadi materi pembahasan pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, dll -IPS menjadi materi pembahasan pelajaran PPKn, Bahasa Indonesia, dll -Muatan lokal menjadi materi pembahasan Seni Budaya dan Prakarya serta Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan -Mata pelajaran Pengembangan Diri diintegrasikan ke semua mata pelajaran Sumber : Kemdikbud,

74 No Rancangan Struktur Kurikulum SD Komponen Rancangan 6 Menempatkan IPA dan IPS pada posisi sewajarnya bagi anak SD yaitu bukan sebagai disiplin ilmu melainkan sebagai sumber kompetensi untuk membentuk sikap ilmuwan dan kepedulian dalam berinteraksi sosial dan dengan alam secara bertanggung jawab. 7 Perbedaan antara IPA/IPS dipisah atau diintegrasikan hanyalah pada apakah buku teksnya terpisah atau jadi satu. Tetapi bila dipisah dapat berakibat beratnya beban guru, kesulitan bagi bahasa Indonesia untuk mencari materi pembahasan yang kontekstual, berjalan sendiri melampaui kemampuan berbahasa peserta didiknya seperti yang terjadi saat ini, dll 8 Menambah 4 jam pelajaran per minggu akibat perubahan proses pembelajaran dan penilaian Sumber : Kemdikbud,

75 Rasional IPA dan IPS di Sekolah Dasar Masalah fokus pembelajaran: ada istilah-istilah IPA yang memiliki arti berbeda dengan istilah-istilah umum pada matapelajaran Bahasa Indonesia, misalnya: gaya, usaha, daya, dll. Tiap matapelajaran memiliki indikator pencapaian masingmasing. Jika indikator Bahasa Indonesia dan IPA digabung, maka pelajaran Bahasa Indonesia menjadi IPA. Jika materi IPA dipaksakan bergabung dengan Bahasa Indonesia, akan terjadi pendangkalan materi IPA (terhapusnya beberapa bagian materi IPA), dampak negatifnya: Prestasi kita di TIMSS dan PISA akan menurun Anak tidak banyak mengerti istilah-istilah IPA, sehingga tidak suka membaca surat kabar/majalah yang mempunyai kolom sains. Sumber : Kemdikbud,

76 Rasional IPA dan IPS di Sekolah Dasar 76 Peserta didik kelas IV VI (usia tahun) sudah masuk pada tahap berpikir abstrak (operasi formal ), sehingga sudah mampu memahami konsep-konsep keilmuan secara sederhana Dengan matapelajaran IPA/IPS yang terpisah, proses pembelajaran di SD tetap dapat dilaksanakan dengan pendekatan tematik-terpadu.

77 STRUKTUR KURIKULUM SD No Komponen I II III IV V VI Kelompok A 1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 2 PPKN Bahasa Indonesia Matematika IPA IPS Kelompok B 7 Seni Budaya & Prakarya (termasuk muatan lokal*) Pend. Jasmani, OR & Kes (termasuk muatan lokal) Jumlah Catatan: 1. Muatan lokal* dapat memuat Bahasa Daerah 2. IPA dan IPS kelas I s.d. Kelas III diintegrasikan ke mata pelajaran lainnya 77 Sumber : Kemdikbud, 2012.

78 No Komponen VII VIII IX Kelompok A 1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti Pendidikan Pancasila & Kewarganegaraan Bahasa Indonesia Matematika Ilmu Pengetahuan Alam Ilmu Pengetahuan Sosial Bahasa Inggris Kelompok B 8 Seni Budaya (termasuk mulok)* Pend. Jasmani, OR & Kesehatan (termasuk mulok) Prakarya (termasuk mulok) Jumlah Sumber : Kemdikbud, * Muatan lokal dapat memuat Bahasa Daerah 78

79 Struktur Kurikulum Pendidikan Menengah Mata Pelajaran Kelas X XI XII Kelompok A (Wajib) 1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Bahasa Indonesia Matematika Sejarah Indonesia Bahasa Inggris Kelompok B (Wajib) 7 Seni Budaya Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan Prakarya dan Kewirausahaan Jumlah jam pelajaran Kelompok A dan B per minggu Kelompok C Peminatan Matapelajaran peminatan akademik (untuk SMA) Matapelajaran peminatan akademik dan vokasi (untuk SMA) Jumlah Jam Pelajaran yang Harus Ditempuh per Minggu (SMA) Jumlah Jam Pelajaran yang Harus Ditempuh per Minggu (SMK) Sumber : Kemdikbud,

80 Struktur Kurikulum Peminatan SMA MATA PELAJARAN Kelas X XI XII Kelompok A dan B (Wajib) Kelompok C (Peminatan) Peminatan Matematika dan Iilmu Alam I 1 Matematika Biologi Fisika Kimia Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial II 1 Geografi Sejarah Sosiologi & Antropologi Ekonomi Peminatan Ilmu Bahasa dan Budaya III 1 Bahasa dan Sastra Indonesia Bahasa dan Sastra Inggeris Bahasa dan Sastra Asing lainnya Antropologi Mata Pelajaran Pilihan Pilihan Lintas Kelompok Peminatan atau Pendalaman Minat Jumlah Jam Pelajaran Yang Tersedia per minggu Jumlah Jam Pelajaran Yang harus Ditempuh per minggu Sumber : Kemdikbud,

81 Kelompok A (Wajib) MATA PELAJARAN KELAS X XI XII 1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Bahasa Indonesia Matematika Sejarah Indonesia Bahasa Inggris Kelompok B (Wajib) 7. Seni Budaya Prakarya dan Kewirausahaan Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan Jumlah kelompok A dan B Kelompok C (Peminatan) Matapelajaran peminatan akademik dan vokasi TOTAL Sumber : Kemdikbud,

82 KARAKTERISTIK KURIKULUM 2013: 1/3 1. Mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap (keagamaan dan sosial), rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan kemampuan intelektual dan psikomotorik 2. Sekolah tidak terpisah dari masyarakat karena kurikulum memberikan pengalaman belajar terencana dimana peserta didik menerapkan apa yang dipelajari di sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar. 3. Mengembangkan ketrampilan menerapkan untuk setiap pengetahuan yang dipelajari di kelas dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat sehingga memiliki kesempatan yang luas untuk menghilangkan verbalisme. 4. Sederhana dalam struktur kurikulum, dalam jumlah mata pelajaran dan KD yang harus dipelajari peserta didik tetapi memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap dan keterampilan. Sumber : Kemdikbud,

83 KARAKTERISTIK KURIKULUM 2013: 2/3 5.Isi kurikulum yaitu kompetensi dinyatakan dalam bentuk Kompetensi Inti (KI) kelas dan dirinci lebih lanjut dalam Kompetensi Dasar (KD) mata pelajaran. 6.Kompetensi Inti (KI) bukan merupakan gambaran kategorial tetapi interaktif mengenai kompetensi dalam aspek sikap, pengetahuan, dan ketrampilan (kognitif dan psikomotor) yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran. Kompetensi Inti adalah kualitas yang harus dimiliki seorang peserta didik untuk setiap kelas melalui pembelajaran KD yang diorganisasikan dalam proses pembelajaran siswa aktif. 7.Kompetensi Dasar (KD) merupakan kompetensi yang dipelajari peserta didik untuk suatu tema di SD/MI, dan untuk materi pokok suatu mata pelajaran di kelas tertentu di SMP/MTS, SMA/MA, SMK/MAK. Sumber : Kemdikbud,

84 KARAKTERISTIK KURIKULUM 2013: 3/3 8. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar di jenjang pendidikan dasar diutamakan pada ranah sikap sedangkan pada jenjang pendidikan menengah berimbang dengan pada kemampuan intelektual (kemampuan kognitif tinggi). 9. Kompetensi Inti menjadi unsur pengorganisasi (organizing elements) Kompetensi Dasar dimana semua KD dan proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam Kompetensi Inti. 10.Kompetensi Dasar dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif, saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antar mata pelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal). 11.Silabus dikembangkan sebagai rancangan belajar untuk satu tema (SD/MI). Dalam silabus tercantum seluruh KD untuk tema atau mata pelajaran di kelas tersebut. Setiap tema terdiri atas beberapa sub-tema. Sumber : Kemdikbud,

85 85 5 MSILESTONE PENGUATAN PROFESI GURU di INDONESIA... kurikulum 2013 itu adalah usaha yang terpadu antara (1) rekonstruksi kompetensi lulusan, dengan (2) kesesuaian & kecukupan, keluasan & kedalaman materi, (3) revolusi pembelajaran dan (4) reformasi penilaian...

86 Pencanangan Guru sebagai Profesi 4 Desember ?? 1.Terbitnya Undang- Undang nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen 2.Terbitnya Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan 1. Terbitnya Peraturan Pemerintah nomor 74 tahun 2008 tentang Guru 2. Pembayaran Tunjangan Profesi Pendidik bagi guru-guru yang sudah disertifikasi. Pelaksanaan Sertifikasi Guru untuk Kuota Tahun 2006 dan Terbitnya PP no 41 th 2009 tentang Tunjangan Profesi Guru dan Dosen, Tunjangan Khusus Guru dan Dosen, serta Tunjangan Kehormatan Profesor 2. Terbitnya PerMenneg PAN dan RB nomor 16 tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka kreditnya 1. Terbitnya Permendiknas nomor 27 tahun 2010 tentang program induksi bagi guru pemula 2. Terbitnya Permendiknas nomor 35 tahun 2010 tentang Petunjuk teknis Jabatan Fungsional Guru dan Angka kreditnya 2015: MILESTONE BARU : KUOTA NASIONAL, SISTEM SELEKSI MAHASISWA CALON GURU, REKONSTRUKSI PENDIDIKAN GURU, REKRUITMEN CALON GURU, SISTEM DISRIBUSI DAN SISTEM PEMBINAAN PROFESI TERPADU Terbitnya Peraturan Bersama Mendiknas, Men PAN&RB, Mendagri, Menkeu, dan Menag tentang Penataan dan Pemerataan guru PNS

87 1 KUOTA NASIONAL, STANDAR DAN POLA REKRUTMEN MAHASISWA CALON GURU (DEMAND DRIVEN) INTELEKTUAL, MINAT, BAKAT, SIKAP, dan PHISIK STANDARISASI INPUT DAN KUOTA NASIONAL BELUM ADA?? 2 REKONSTRUKSI PENDIDIKAN AKADEMIK, PROFESI GURU dan PENATAAN LPTK STANDARISASI LULUSAN LPTK MASIH TERKENDALA? 3 PERENCANAAN KEBUTUHAN, REKRUITMEN, DISTRIBUSI KUANTITAS DAN KUALITAS GURU KURANG TETAPI LEBIH?? 4 1. KUALIFIKASI 2. KOMPETENSI 3. KINERJA 4. KENAIKAN PANGKAT 5. KARIR 6. PKBG 7. HARLINDUNG 8. TUNJANGAN KINERJA GURU PROFESONAL BELUM OPTIMAL DOMAIN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DOMAIN PEMKAB/PEMKO (Diperlukan Standar Minimal Yang Berlaku Untuk Semua Kab /Kota) 87

88 N SM DIKLAT MANDIRI (MENDIDIK DIRI SENDIRI) DIKLAT DASAR INTERNALLY & EKSTERNALLY DRIVEN UJI KOMPETENSI N SM PK N SM N SM Pembinaan karier dan kepangkatan Memastikan guru melaksanakan tugas profesional Menjamin bahwa guru memberi layanan pendidikan yang berkualitas (KEPASTIAN, KEMANFAATAN dan KEADILAN) DIKLAT LANJUTAN DIKLAT PENGEMBANGAN Isu Strategis : 1. SOP 2. Alat Ukur 3. Permendikbud SM : Standar Minimal PKB : Pembinaan Keprofesian Berkelanjutan PK : Penilaian Kinerja GURU PROFESIONAL DAMPAK /INDIKATOR 1. KENAIKAN PANGKAT/ JABATAN 2. PROMOSI 3. TUNJANGAN PROFESI 1. Kompetensi Lulusan, Hasil Belajar Siswa (Nilai Rapor, UN dan Hasil Tes Standar Lainnya) 2. Karya Prestatif Siswa dalam berbagai kompetisi Lokal, Nasional dan Internasional 3. Kesinambungan Prestasi Siswa di PT atau bekerja melalui Penelusuran Alumni. 4. Rekognisi Pihak Eksternal terhadap kualitas Siswa No. INDIKATOR UTAMA INDIKATOR 1. Disiplin Guru (waktu, nilai, kehadiran, ethos kerja) 2. Efisiensi dan Efektivitas pembelajaran (Kapasitas transformasi ilmu ke siswa) 3. Keteladanan Guru (berbicara, bersikap dan berperilaku) 4. Motivasi Belajar Siswa

89 MILESTONE PEMBINAAN PROFESI GURU: Telah berhasil menaikkan minat lulusan Pendidikan Menengah menjadi guru (69,4 % peserta SBMPTN 2013 memilih menjadi Guru) meski belum signifikan meningkatkan kinerja profesional guru Dibutukan komitmen nasional berupa sistem yang mampu mendorong kinerja profesional guru berupa penguatan impelmentasi sistemik dari UKG, PKG, PKB, Pangkat dan Karir Guru dengan TPG. SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN PPG DALAM JABATAN PPG PRA- JABATAN

90 90 6 BENCHMARK dengan BERBAGAI NEGARA... kurikulum 2013 itu adalah usaha yang terpadu antara (1) rekonstruksi kompetensi lulusan, dengan (2) kesesuaian & kecukupan, keluasan & kedalaman materi, (3) revolusi pembelajaran dan (4) reformasi penilaian...

91 Rasionalitas Penambahan Jam Pelajaran No Rasionalitas 1 Perubahan proses pembelajaran [dari siswa diberi tahu menjadi siswa mencari tahu] dan proses penilaian [dari berfokus pada pengetahuan melalui penilaian output menjadi berbasis kemampuan melalui penilaian proses dan output] memerlukan penambahan jam pelajaran 2 Kecenderungan akhir-akhir ini banyak negara menambah jam pelajaran [KIPP (Knowledge Is Power Program) dan MELT (Massachusetts Extended Learning Time) di AS, Korea Selatan] 3 Perbandingan dengan negara-negara lain menunjukkan jam pelajaran di Indonesia relatif lebih singkat 4 Walaupun pembelajaran tatap muka di Finlandia relatif singkat, tetapi didukung dengan pembelajaran tutorial Sumber : Kemdikbud,

92 Total number of intended instruction hours Jumlah Jam Belajar di Sekolah Negeri untuk Usia 7-14 Tahun Chile Australia Israel Belgium (Fr.)3 Netherlands Italy Spain Mexico France Canada Ireland Luxembourg Portugal England Iceland Belgium (Fl.) Turkey OECD average Austria Denmark Japan Slovak Republic Germany Greece Norway Poland Hungary Indonesia Sweden2 Korea Czech Republic1 Slovenia Russian Federation Finland Estonia Ages 12 to 14 Ages 9 to 11 Ages 7 to = 15% Minimum number of hours per year. 2. Estimated because breakdown by age is not available. 3. "Ages 12-14" covers ages only. Countries are ranked in descending order of the total number of intended instruction hours. Source: OECD. Table D1.1. See Annex 3 for notes ( 92

93 UNS RPP : mengintegrasikan ASK pada pembelajaran? Kompetensi, indikator, tujuan? Bagaimana indikator sikap diturunkan? Bagaimana menilainya? BK : pengembanan potensi secara holistik UU Sisdiknas Psl 1 : dimulai dari pengetahuan dan keterampilan dan berujung pada sikap?? Sikap : tingkat keberterimaan : bagaimana implementasi kurikulum ini : penyederhanaan mata pelajaran : IPA dan IPS tidak ada? Kognitif, afektif dan psikomotor? Sikap dari pengetahuan?

94 UNS: Kur yang ditulis, yang dilaksanakan, yang diserap, dan yang dinilai konsistensi implementasi Hasil riset : hasil kur 1994, para guru belum pernah membaca dokumen kurikulum secara lengkap Sebagian besar guru hanya membaca standar isi karena itu KK 2013 mewajibkan guru dilatih Apakah KTSP berbasis kompetensi?

95 Ireland Italy1 Denmark Israel Instruction time per subject as a percentage of total compulsory instruction time for year-olds (2010) Canada Greece Luxembourg2 Spain Belgium (Fr.)1 Poland Hungary Norway France Turkey Argentina3 Slovak Republic OECD average4 Chile Russian Federation Mexico Estonia Iceland Belgium (Fl.) Germany Austria Korea Finland Indonesia England Slovenia Portugal Japan Reading, writing and literature Mathematics Science Modern foreign languages Other compulsory core curriculum Compulsory flexible curriculum 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Rata-rata OECD adalah Bahasa 16%, Matematika 13%, IPA 12%. Dengan 38 jam pelajaran perminggu menjadi: Bahasa 6 jam, Matematika 5 jam, IPA 4,6 jam Bahasa 13%=4 jam, Matematika 13%=4 jam IPA 12%=4 jam Countries are ranked in descending order of the proportion of intended instruction hours devoted to reading, writing and literature. Source: OECD. Table D1.2c. Argentina: UNESCO Institute for Statistics (World Education Indicators Programme). See Annex 3 for notes ( 95

96 Instruction time per subject as a percentage of total compulsory instruction time for 7-8 year-olds (2010) Rata-rata OECD dengan 30 jam pelajaran perminggu adalah: Bahasa 9 jam, Matematika 6 jam, IPA 2 jam Countries are ranked in descending order of the proportion of intended instruction hours devoted to reading, writing and literature. Source: OECD. Argentina: UNESCO Institute for Statistics (World Education Indicators Programme). Table D1.2a. See Annex 3 for notes ( 96

97 Netherlands1 Ireland Mexico France Hungary Instruction time per subject as a percentage of total compulsory instruction time for 9-11 year-olds (2010) Russian Federation Denmark Canada Luxembourg2 Austria Spain Greece Norway OECD average3 Italy Slovak Republic Belgium (Fl.)3 Israel Estonia Finland Portugal Argentina4 Poland5 Korea Turkey Japan Slovenia Germany Iceland Chile Indonesia5 England1 Reading, writing and literature Mathematics Science Modern foreign languages Other compulsory core curriculum Compulsory flexible curriculum 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Rata-rata OECD dengan 36 jam pelajaran per minggu adalah: Bahasa 8 jam, Matematika 5 jam, IPA 3 jam Bahasa. = 15% = 5 jam Matematika : 15% = 5 jam IPA : 12% = 4 jam Countries are ranked in descending order of the proportion of intended instruction hours devoted to reading, writing and literature. Source: OECD. Argentina: UNESCO Institute for Statistics (World Education Indicators Programme). Table D1.2b. See Annex 3 for notes ( 97

98 Percentage of Eight Grade Students Taught The TIMSS Science Topics All Science (20 Topics) Biology (7 Topics) Chemistry (4 Topics) Physics (5 Topics) Earth Science (4 Topics) Iran Turkey Saudi Arabia Thailand Chinese Taipei Indonesia Singapore Malaysia Morocco Japan Korea, Rep.Of Walaupun hampir semua materi IPA ada pada kurikulum, tetapi tidak semua memperoleh pelajaran tersebut. Menunjukkan banyak materi kurikulum yang tidak diajarkan. Hal ini sangat mungkin terkait dengan kemampuan profesi guru, mengajarkan apa yang mereka pahami, dan melompati yang mereka merasa kurang paham Source: TIMSS 2011 International Science Report. 98

99 Percentage Of Eight Grade StudentsTaught The TIMSS Mathematics Topics All Mathematics (19 Topics) Number (5 Topics) Algebra (5 Topics) Geometry (6 Topics) Data and Chance (3 Topics) Turkey Korea, Rep.Of Saudi Arabia Japan Singapore Malaysia Iran Chinese Taipei Thailand Indonesia Morocco Mengingat tidak semua materi matematika TIMSS terdapat pada kurikulum, sehingga wajar apabila persentase siswa yang telah diajar materi TIMSS adalah rendah Source: TIMSS 2011 International Mathematics Report. 99

100 Domain Number Algebra Geometry Data & Chances Perbandingan Kurikulum Matematika SMP Kelas VIII dan Materi TIMSS Topics 1. Computing, estimating, or approximating with whole numbers 2. Concepts of fractions and computing with fractions 3. Concepts of decimals and computing with decimals 4. Representing, comparing, ordering, and computing with integers 5. Problem solving involving percents and proportions 1. Numeric, algebraic, and geometric patterns or sequences 2. Simplifying and evaluating algebraic expressions 3. Simple linear equations and inequalities 4. Simultaneous (two variables equations) 5. Representation of functions as ordered pairs, tables, graphs, words, or equations Merah: Belum Diajarkan di Kelas VIII 1. Geometric properties of angles and geometric shapes 2. Congruent figures and similar triangles 3. Relationship between three-dimensional shapes and their two-dimensional represent. 4. Using appropriate measurement formulas for perimeters, circumferences, areas, surface areas, and volumes 5. Points on the Cartesian plane 6. Translation, reflection, and rotation 1. Reading and displaying data using tables, pictographs, bar, pie, and line graphs 2. Interpreting data sets 3. Judging, predicting, and determining the chances of possible outcomes Ada beberapa topik yang tidak terdapat pada kurikulum saat ini, sehingga menyulitkan bagi siswa kelas VIII yang mengikuti TIMSS 100 Sumber : Kemdikbud, 2012.

101 Tingkat Kesulitan Pelajaran PPKN KTSP 2006 Kelas IV Menggambarkan struktur organisasi kabupaten, kota, dan provinsi Mengenal lembaga-lembaga negara dalam susunan pemerintahan tingkat pusat, seperti MPR, DPR, Presiden, MA, MK dan BPK Menyebutkan organisasi pemerintahan tingkat pusat, seperti Presiden, Wakil Presiden dan para Menteri Mengidentifikasi jenis budaya Indonesia yang pernah ditampilkan dalam misi kebudayaan internasional Memberikan contoh sederhana pengaruh globalisasi di lingkungannya Menentukan sikap terhadap pengaruh globalisasi yang terjadi di lingkungannya Sumber : Kemdikbud, PPKN KTSP 2006 Kelas V Memberikan contoh peraturan perundang- undangan tingkat pusat dan daerah, seperti pajak, anti korupsi, lalu lintas, larangan merokok Mendeskripsikan pengertian organisasi, contoh organisasi di lingkungan sekolah dan masyarakat Menampilkan peran serta dalam memilih organisasi di sekolah Mengenal bentuk-bentuk keputusan bersama Mematuhi keputusan bersama Warna merah: terlalu berat bagi siswa SD 101

102 IPA KELAS IV Tingkat Kesulitan Pelajaran Semester 1 Mendeskripsikan hubungan antara struktur kerangka tubuh manusia dengan fungsinya Menerapkan cara memelihara kesehatan kerangka tubuh Mendeskripsikan hubungan antara struktur panca indera dengan fungsinya hubungan struktur dengan fungsi terlalu tinggi Menerapkan cara memelihara kesehatan panca indera Menjelaskan hubungan antara struktur akar tumbuhan dengan fungsinya (hubungan struktur dengan fungsi: terlalu tinggi untuk kelas 4) Menjelaskan hubungan antara struktur batang tumbuhan dengan fungsinya (hubungan struktur dengan fungsi: terlalu tinggi untuk kelas 4) Menjelaskan hubungan antara struktur daun tumbuhan dengan fungsinya (hubungan struktur dengan fungsi: terlalu tinggi untuk kelas 4) Menjelaskan hubungan antara bunga dengan fungsinya (hubungan struktur dengan fungsi: terlalu tinggi untuk kelas 4) Sumber : Kemdikbud,

103 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Matematika Refleksi dari Hasil PISA % 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% IPA Level 6 Level 5 Level 4 Level 3 Level 2 Level 1 Below Level 1 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Bahasa Level 6 Level 5 Level 4 Level 3 Level 2 Level 1b Level 1a Hampir semua siswa Indonesia hanya menguasai pelajaran sampai level 3 saja, sementara negara lain banyak yang sampai level 4, 5, bahkan 6. Dengan keyakinan bahwa semua manusia diciptakan sama, interpretasi dari hasil ini hanya satu, yaitu: yang kita ajarkan berbeda dengan tuntutan zaman penyesuaian kurikulum 10

104 Chinese Taipei Korea, Rep. of Singapore Japan Turkey Thailand Malaysia Iran Indonesia Morocco Saudi Arabia Chinese Taipei Singapore Korea, Rep. of Japan Turkey Malaysia Thailand Iran Saudi Arabia Morocco Indonesia 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Hasil TIMSS Matematika SMP/MTs Kelas VIII Very Low Low Intermediate High Advance 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Very Low Low Intermediate High Advance Lebih dari 95% siswa Indonesia hanya mampu sampai level menengah, sementara hampir 50% siswa Taiwan mampu mencapai level tinggi dan advance. Dengan keyakinan bahwa semua anak dilahirkan sama, kesimpulan dari hasil ini adalah yang diajarkan di Indonesia berbeda dengan yang diujikan [yang distandarkan] internasional 10

105 Singapore Chinese Taipei Japan Korea, Rep. of Malaysia Thailand Turkey Iran Indonesia Morocco Saudi Arabia Singapore Chinese Taipei Korea, Rep. of Japan Turkey Iran Malaysia Thailand Saudi Arabia Indonesia Morocco 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Hasil TIMSS IPA SMP/MTs Kelas VIII Very Low Low Intermediate High Advance 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Very Low Low Intermediate High Advance Lebih dari 95% siswa Indonesia hanya mampu sampai level menengah, sementara hampir 40% siswa Taiwan mampu mencapai level tinggi dan advance. Dengan keyakinan bahwa semua anak dilahirkan sama, kesimpulan dari hasil ini adalah yang diajarkan di Indonesia berbeda dengan yang diujikan [yang distandarkan] internasional 10

106 Singapore Chinese Taipei Iran Indonesia Morocco Singapore Chinese Taipei Iran Saudi Arabia Indonesia Morocco 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Hasil TIMSS Membaca SD/MI Kelas IV Very Low Low Intermediate High Advance 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Very Low Low Intermediate High Advance Lebih dari 95% siswa Indonesia hanya mampu sampai level menengah, sementara lebih dari 50% siswa Taiwan mampu mencapai level tinggi dan advance. Dengan keyakinan bahwa semua anak dilahirkan sama, kesimpulan dari hasil ini adalah yang diajarkan di Indonesia berbeda dengan yang diujikan [yang distandarkan] internasional 10

107 Advanced International Benchmark Mathematics: Number Source: TIMSS 2011 International Mathematics Report. 107

108 PISA Released Test (Math Literacy) Pendidikan Sains dan Matematika Sumber : Kemdikbud,

109 Model Soal TIMSS TIMSS dan PIRLS membagi soal-soalnya menjadi empat katagori: Low mengukur kemampuan sampai level knowing Intermediate mengukur kemampuan sampai level applying High mengukur kemampuan sampai level reasoning Advance mengukur kemampuan sampai level reasoning with incomplete information Sumber : Kemdikbud,

110 Beberapa Pertanyaan: 1/4 1. Dimanakah posisi guru penjaskes di SD? karena materi penjaskes sudah terintegrasi ke dalam tema pembelajaran. 2. Video pembelajaran tidak up to date, dan belum ada video yang menggambarkan karakteristik pembelajaran kurikulum Seandainya sekolah akan menambah jam pelajaran lebih dari 38 jam pelajaran, berapa batasan maksimum yang diakui. 4. Bagaimana legalitas pemendiknas yang lama terkait dengan standar isi, proses, dan penilaian setelah lahirnya permendiknas yang baru, karena masih banyak sekolah yang menggunakan permendiknas yang lama tersebut. 5. Bagaimana pelaksanaan penilaian otentik agar tiga ranah dapat dinilai dengan baik. 6. Bagaimana model jadwal pelajaran di SD disusun, sementara berdasarkan permen masih muncul mata pelajaran. 110

111 111 Beberapa Pertanyaan: 2/4 7. Bagaimana penanganan peserta yang sudah menyerah untuk melakukan aktivitas individual, tetapi masih berusaha mengikuti diklat sampai selesai, sekalipun hanya sebatas pendengar. 8. Bagaimana mengklarifikasi ketidaksesuaian contoh RPP dalam buku materi pelatihan dengan ketentuan dalam permendikbud nomor 65 tahun 2013 tentang standar proses, seperti sistematika dan komponen RPP. Tindakan yang dilakukan adalah memberikan revisi sesuai dengan standar proses. 9. Terdapat ketidaksesuaian KI dan KD yang ada di buku guru dan siswa dengan di standar isi 10. Buku guru terlalu simple, tidak ada contoh rubrik, diusulkan agar ada contoh untuk dibuku guru. Dibuku hanya ada contoh singkat, seperti pada buku matematika SMA Pada buku bahasa Indonesia SMA membahas tentang IPA, tetapi redaksinya merujuk pada sumber tahun 1984 yang konsepnya tidak sesuai. 11. Apakah dibolehkan anggota masyarakat membuat dan memperkaya buku yang diterbitkan pemerintah.

112 Beberapa Pertanyaan: 3/ Disarankan adanya pedoman pelaksanaan untuk menindaklanjuti permendikbud 13. Bagaimana mekanisme sekolah yang akan menerapkan Kurikulum 2013 secara mandiri 14. Apakah di RPP harus mencantumkan 5 M, (Mengamati, Menanya, dst) 15. Kapan silabus dapat diterbitkan, karena penyusunan RPP merujuk pada silabus. 16. Apakah ada contoh RPP yang sesuai dengan karakteristik kurikulum Apakah sekolah boleh memfoto copy atau menggandakan sendiri buku guru dan siswa

113 Beberapa Pertanyaan: 4/ Mohon kajian lebih lanjut terkait buku guru dan siswa, karena ditemukan beberapa kesalahan konsep seperti pada mata pelajaran matematika SMA. 19. Penilaian otentik perlu diekspose dan ada buku panduan tersendiri agar lebih jelas dan mudah diterapkan. 20. Perlunya panduan penyusunan RPP beserta contoh-contoh untuk masing-masing mata pelajaran dan pembelajaran tematik terpadu. 21. Fungsi guru BK dalam pelaksanaan Kurikulum 2013 seperti apa? Terkait juga dengan posisi guru BK.

114 PADA SKALA IMPLEMENTASI PERTANYAAN KRUSIALNYA ADALAH: ANATOMI MASALAH IMPLEMENTASI: SEBAGAI GURU : Bagaiaman saya harus mengelola pembelajaran sesuai roh kurikulum 2013? Langkah-langkah apa yang saya akan lalui untuk tematik terpadu, pendekatan saintifik, inquiry, discovery learning, project based learning? Bagaimana cara menilainya? Seperti apa menerapkan authentic, portfolio?? Dan bagaimana itu saya tuangkan kedalam rapor, yang akan berisi sikap, pengetahuan dan keterampilan? SEBAGAI KEPALA SEKOLAH : Bagaimana menyusun jadwal? Bagaimana dengan peminatan, lintas peminatan dsb. Manual prosedur, atau borang apa saja yang harus disiapkan? Bagaimana menumbuhkan kultur sekolah melalui pola kepemimpinan yang kuat dan strategi supervisi yang memadai? SEBAGAI PENGAWAS SEKOLAH : Perubahan apa yang harus kami lakukan dalam menjalankan fungsi kami sebagai pengawas? SEBAGAI AKADEMISI: Bagaimana kurikulum LPTK, bagaimana peran kurikulum ini dalam rangka membangun generassi emas SEBAGAI MASYARAKAT: Adakah jaminan dengan Kurikulum 2013 maka pendidikan di Indonesia lebih terjangkau, berkualitas dan menjamin bahwa anak-anak Negeri bisa bekerja dan survive di negeri ini? 114

115 115 B Kunci Utama Implementasi: INTEGRITAS, KOMPETENSI dan KINERJA GURU... kurikulum 2013 itu adalah usaha yang terpadu antara (1) rekonstruksi kompetensi lulusan, dengan (2) kesesuaian & kecukupan, keluasan & kedalaman materi, (3) revolusi pembelajaran dan (4) reformasi penilaian...

116 Amanat UUD, UU Sisdiknas, PP 19 Daya Saing, Daya Sanding, Dan Kapasitas Adaptasi Kompetensi Abad 21 Bonus Demografi Filosofi Pendidikan Filosofi Kurikulum Teori Pengembangan Kurikulum Psikologi Perkembangan Data-data Empirik: TIMMS, PISA, PIRLS Model Pelatihan Guru: Mengamati, menilai, mengevaluasi Menyusun, Mengembangkan Menghasilkan dan Menyajikan Melakukan dan mensimulasikan Penyiapan Buku Penyiapan Guru Video Pembelajaran : Contoh dan Bukan Contoh Tematik Terpadu Pendekatan Scientific Inquiry/Discovery Learning Problem Based Learning Project Based Learning PENGEMBANGAN KURIKULUM 2013 IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PENDAMPINGAN DAN EVALUASI KURIKULUM 2013 Pengembangan dan Penguatan: Kompetensi Lulusan Isi Proses Penilaian Dukungan Berbagai Pihak Fakta Kompetensi Guru : UKG, PKG dan PKB Suasana Pembelajaran Rekruitmen dan Pengadaan Guru Kesesuaian Sistem Penilaian Dukungan Sarana dan Prasarana Skenario dan Script yang utuh Guru Model yang memahami: Filosofi Kurikulum 2013 Buku Ajar Model dan Pendekatan Belajar sesuai Kurikulum

117 KOMPONEN UTAMA PE LAYANAN LAYANAN HASIL SIKAP KOMPETENSI LULUSAN PENGETAHUAN KETERAMPILAN ISI PROSES PENILAIAN 1. EVALUASI RUANG LINGKUP 2. EVALUASI KESESUAIAN, KECUKUPAN, KEDALAMAN DAN KELUASAN (STUDI BANDING INTERNASIONAL: REASONING) 1. TEMATIK TERPADU 2. PENDEKATAN SAINTIFIK 3. INQIURY & DISCOVERY LEARNING 4. PROJECT BASED LEARNING 5. BAHASA SEBAGAI PENGHELA 1. AUTHENTIC 2. MENGUKUR TINGKAT BERPIKIR DARI RENDAH HINGGA TINGGI 3. MENGUKUR PROSES KERJA SISWA 4. TES DAN PORTFOLIO PTK SARPRAS PEMBIAYAAN 1.KOMPETENSI GURU, KS,PS. 2.KINERJA GURU, KS, PS 3.PEMBINAAN BERKELANJUTAN 4. REKRUT., PPA dan PPG Sumber : Kemdikbud, KECUKUPAN DAN KESESUAIAN (USB, REHAB, PERAALATAN, PERPUST., ) 2. PEMANFAATAN 3. RESOURCE SHARING PENGELOLAAN 1. MANAJEMEN PERUBAHAN 2. POLA KEPEMIMPINAN 3. POLA SUPERVISI 1. UNIT COST 2. SUMBER PENDANAAN 3. KECUKUPAN BOS, BSM, BOPTN 4. EFISIENSI PEMANFAATAN 117

118 KOMPONEN UTAMA KURIKULUM 2013 Silabus merupakan rencana Pembelajaran pada mata pelajaran atau tema tertentu berisi: a. Kompetensi inti; b. Kompetensi dasar; c. materi pembelajaran; d. kegiatan pembelajaran; e. penilaian; f. alokasi waktu; dan g. sumber belajar. Pengembangan Implementasi Monitoring dan Evaluasi Landasan Filosofis Sosiologis Psikopedagogis Yuridis Acuan Pengembangan Struktur di tingkat nasional Muatan Lokal di tingkat daerah KTSP KURIKULUM 2013 KERANGKA DASAR STRUKTUR Kompetensi Inti Kompetensi Dasar Muatan Pembelajaran Mata Pelajaran Beban Belajar Kompetensi Materi Media Skenario Pembelajaran Penilaian SILABUS RPP 118

119 PERUBAHAN KURIKULUM 2013 WUJUD PADA: Konstruski yang holistik Didukung oleh Semua Materi atau Mapel Terintegrasi secara Vertikal maupun Horizontal Dikembangkan Berbasis Kompetensi sehingga Memenuhi Aspek Kesesuaian dan Kecukupan Mengakomodasi Content Lokal, Nasional dan Internasional (antara lain TIMMS, PISA, PIRLS) Berorientasi pada karakteristik kompetensi: Sikap (Krathwohl) : Menerima + Menjalankan + Menghargai + Menghayati + Mengamalkan Keterampilan (Dyers) : Mengamati + Menanya + Mencoba + Menalar + Menyaji + Mencipta Pengetahuan (Bloom & Anderson): Mengetahui + Memahami + Menerapkan + Menganalisa + Mengevaluasi +Mencipta Menggunakan Pendekatan Saintifik, Karakteristik Kompetensi sesuai Jenjang (SD: Tematik Terpadu, SMP: Tematik Terpadu-IPA & IPS- dan Mapel, SMA : Tematik dan Mapel Mengutamakan Discovery Learning dan Project Based Learning Berbasis Tes dan Non Tes (porfolio) Menilai Proses dan Output dengan menggunakan authentic assesment Rapor memuat penilaian kuantitatif tentang pengetahuan dan deskripsi kualitatif tentang sikap dan keterampilan Kecukupan 119

120 120 1 REKONSTRUKSI KOMPETENSI: Kemampuan Analisis KI & KD... kurikulum 2013 itu adalah usaha yang terpadu antara (1) rekonstruksi kompetensi lulusan, dengan (2) kesesuaian & kecukupan, keluasan & kedalaman materi, (3) revolusi pembelajaran dan (4) reformasi penilaian...

121 No Perubahan yang Mempengaruhi Pola Pikir Rumusan Kurikulum Baru 1 Keterampilan ditekankan pada keterampilan berfikir menuju terbentuknya kreativitas. Kemampuan psikomotorik adalah penunjang keterampilan. 2 Bahasa Indonesia sebagai penghela pengetahuan diawali dan diakhiri dengan penguatan Bahasa Indonesia 3 Keterampilan berbahasa (semi formal dan formal) harus didahulukan dari keterampilan lainnya 4 Keterampilan dapat berbentuk penyajian dan tindakan 5 Memberi motivasi, membuat siswa menggemari pelajaran dan pembelajarannya 6 Siswa memiliki kekhasan masing-masing Sumber : Kemdikbud,

122 PT SMA/K SMP SD Sumber: Marzano (1985), Bruner (1960). 122

123 123 STRATEGI PENGEMBANGAN BUKU KURIKULUM 2013 SKL KOMPETEN SI INTI MATERI AJAR PROSES BELAJAR KOMPETENSI DASAR PENILAIAN

124 STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) - RINGKAS DOMAIN SD SMP SMA-SMK SIKAP KETERAMPILAN Menerima + Menjalankan + Menghargai + Menghayati + Mengamalkan PRIBADI YANG BERIMAN, BERAKHLAK MULIA, PERCAYA DIRI, DAN BERTANGGUNG JAWAB DALAM BERINTERAKSI SECARA EFEKTIF DENGAN LINGKUNGAN SOSIAL, ALAM SEKITAR, SERTA DUNIA DAN PERADABANNYA Mengamati + Menanya + Mencoba + Menalar + Menyaji + Mencipta PRIBADI YANG BERKEMAMPUAN PIKIR DAN TINDAK YANG PRODUKTIF DAN KREATIF DALAM RANAH ABSTRAK DAN KONKRET PENGETAHUAN Mengetahui + Memahami + Menerapkan + Menganalisa + Mengevaluasi +Mencipta PRIBADI YANG MENGUASAI ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, SENI, BUDAYA DAN BERWAWASAN KEMANUSIAAN, KEBANGSAAN, KENEGARAAN, DAN PERADABAN Gradasi antar Satuan Pendidikan memperhatikan: 1. Perkembangan psikologis anak 2. Lingkup dan kedalaman materi 3. Kesinambungan 4. Fungsi satuan pendidikan 5. Lingkungan Sumber : Kemdikbud,

125 SKL SIKAP DAN PERILAKU: Menerima + Menjalankan + Menghargai + Menghayati + Mengamalkan 1. Beriman, berakhlak mulia (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun), rasa ingin tahu, estetika, percaya diri, motivasi internal 2. Toleransi, gotong royong, kerjasama, dan musyawarah 3. Pola hidup sehat, ramah lingkungan, patriotik, dan cinta perdamaian KETERAMPILAN: Mengamati + Menanya + Mencoba + Mengolah + Menyaji + Menalar + Mencipta 1. Membaca, menulis, menghitung, menggambar, mengarang 2. Menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, membuat, mencipta PENGETAHUAN: Mengetahui + Memahami + Menerapkan + Menganalisa + Mengevaluasi 1. Ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya 2. Manusia, bangsa, negara, tanah air, dan dunia Sumber : Kemdikbud, STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) KOMPETENSI INTI 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya 2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. 125

126 STANDAR KOMPETENSI LULUSAN: 1/4 Sikap SEKOLAH DASAR Memiliki [melalui menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, mengamalkan] perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia [jujur, santun, peduli, disiplin, demokratis], percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam, di sekitar rumah, sekolah, dan tempat bermain Keterampilan Memiliki [melalui mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyaji, menalar, mencipta] kemampuan pikir dan tindak yang produktif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sesuai dengan yang ditugaskan kepadanya. Pengetahuan Memiliki [melalui mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi] pengetahuan faktual dan konseptual berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian di lingkungan rumah, sekolah, dan tempat bermain Sumber : Kemdikbud,

127 STANDAR KOMPETENSI LULUSAN: 2/4 Sikap SMP Memiliki [melalui menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, mengamalkan] perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia [jujur, santun, peduli, disiplin, demokratis], percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulannya Keterampilan Memiliki [melalui mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyaji, menalar, mencipta] kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sesuai dengan yang dipelajari disekolah dan sumber lain sejenis Pengetahuan Memiliki [melalui mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi] pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,seni, budaya dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian yang tampak mata Sumber : Kemdikbud,

128 STANDAR KOMPETENSI LULUSAN: 3/4 SMA Sikap Memiliki [melalui menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, mengamalkan] perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia [jujur, santun, peduli, disiplin, demokratis, patriotik], percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan dirinya sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia Keterampilan Memiliki [melalui mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyaji, menalar, mencipta] kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sebagai pengembangan dari yang dipelajari di sekolah secara mandiri [pada bidang kajian spesifik] sesuai dengan bakat dan minatnya Pengetahuan Memiliki [melalui mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi] pengetahuan prosedural dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,seni, budaya dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian [pada bidang kajian spesifik] sesuai bakat Sumber : Kemdikbud, dan minatnya 128

129 Sikap STANDAR KOMPETENSI LULUSAN: 4/4 SMK Memiliki [melalui menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, mengamalkan] perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia [jujur, santun, peduli, disiplin, demokratis, patriotik], percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan dirinya sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia Keterampilan Memiliki [melalui mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyaji, menalar, mencipta] kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sebagai pengembangan dari yang dipelajari di sekolah secara mandiri [pada bidang kerja spesifik] sesuai dengan bakat dan minatnya Pengetahuan Memiliki [melalui mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi] pengetahuan prosedural dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi,seni, budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian [pada bidang kerja spesifik] sesuai bakat dan minatnya Sumber : Kemdikbud,

130 Contoh Kompetensi Inti Kelas I SD Ranah Kompetensi Sikap Spiritual Sikap Sosial Pengetahuan Keterampilan Kompetensi Inti Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan bendabenda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman, berakhlak mulia, dan berilmu Sumber : Kemdikbud,

131 ARSITEKTUR KI-1, KI-2, KI-3 dan KI-4: KI 1: Menerima, menghargai, dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya KI 3.Memahami pengetahuan faktual dan konseptual dengan cara mengamati dan mencoba [mendengar, melihat, membaca] serta menanya berdasarkan rasa ingin tahu secara kritis tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain. KI-4 Menyajikan pengetahuan faktual dan konseptual dalam bahasa yang jelas, logis, dan sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia. KI 2:Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, percaya diri, dan cinta tanah air dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, tetangga, dan guru. (Sumber : Udin, 2013) 131

132 13

133 133 HASIL PENGAMATAN : Kemampuan Guru menganalisis KI & KD... kurikulum 2013 itu adalah usaha yang terpadu antara (1) rekonstruksi kompetensi lulusan, dengan (2) kesesuaian & kecukupan, keluasan & kedalaman materi, (3) revolusi pembelajaran dan (4) reformasi penilaian...

134 134 ANALISIS KI/KD dan PERANCANGAN RPP:...1/9 Mengapa urutan KI mulai dari Sikap Spritual (KI-1), Sikap Sosial (KI-2), Pengetahuan (KI-3) dan Keterampilan (KI-4)? (amati Pembukaan UUD 45, Pancasila, UU Sisdiknas) Mengapa urutan perancangan dan pelaksanaan pembelajaran mulai dari KI-3 menuju KI-4? Keterampilan hanya dapat dibangun dengan hasil yang baik melalui pengetahuan (pelukis, penyanyi, olahragawan pasti memiliki pengetahuan yang memadai tentang keterampilan yang ditekuninya). Keterampilan yang tidak melalui proses pengetahuan (KI-3) tidak akan menghasilkan karya yang baik. Dalam proses perolehan pengetahuan dan keterampilan sikap diintegrasikan sehingga seluruh mata pelajaran diorientasikan memiliki kontribusi terhadap pembentukan sikap Tidak berhenti pada pengetahuan tetapi berlanjut sampai pada keterampilan dan pembentukan sikap

135 ANALISIS KI/KD dan PERANCANGAN RPP:...2/9 135 Dalam proses perancangan dan pembelajaran alur yang digunakan adalah : bermula KI-3 KI 4 dan selanjutnya memberikan dampak terhadap terbentuknya KD pada KI-2 dan KI-1 Setelah KI-3 dan KI-4 tuntas dianalisis, lalu diturunkan materi yang relevan dan rancangan skenario pembelajaran termasuk penugasan dan penilaian. Berdasarkan aktivitas belajar dan penugasan tersebut dirancang indikator KD pada KI-1 dan KI-2 diintegrasikan

136 136 ANALISIS KI/KD dan PERANCANGAN RPP:...3/9 Contoh: Bahasa Indonesia: Mulai dari KD kelompok KI-3 : Memahami konvensi penulisan karya ilmiah Indikator : Memahami struktur karya ilmiah Memahami ciri kebahasaan karya ilmiah Memhami ciri isi karya ilmiah

137 ANALISIS KI/KD dan PERANCANGAN RPP:...4/9 137 Contoh: Bahasa Indonesia: Menuju KD kelompok KI-4 : Mampu menulis atau menghasilkan karya ilmiah Indikator : Karya yang memenuhi struktur, ciri kebahasaan, dan ciri isi karya ilmiah Karya yang memenuhi originalitas dilihat dari sumber yang digunakan atau diacu Mempertahankan dan menjelaskan karya ilmiah tersebut

138 138 ANALISIS KI/KD dan PERANCANGAN RPP:...5/9 Contoh: Bahasa Indonesia: KD dari KI 2 yang diintegrasikan: Kejujuran, rasa ingin tau, tanggung jawab, kritis, rasional Santun, empati, peduli,

139 139 ANALISIS KI/KD dan PERANCANGAN RPP:...6/9 Contoh: Matematika: Mulai dari KD dari KI-3 : memahami sifat-sifat grafik fungsi eksponensial dan logaritma Indikator : Membuktikan sifat Menurunkan sifat Menenetukan kecukupan dan keperluan grafik

140 ANALISIS KI/KD dan PERANCANGAN RPP:...7/9 140 Contoh: Matematika: Menuju KD dari KI-4: Mampu menggambar atau menyajikan grafik fungsi eksponensial dan logaritma Indikator : Menentukan titik potong Menentukan nilai maksimum dan minimum Melukiskan grafik Membaca dan menerjemahkan grafik sesuai sifat2nya Menganalisis grafik untuk menentukan persamaan atau sebaliknya

141 ANALISIS KI/KD dan PERANCANGAN RPP:...8/9 141 Contoh: Matematika: Menuju KD dari KI-4: Mampu menyelesaikan masalah nyata dengan menggunakan grafik fungsi eksponensial dan logaritma Indikator : Menggunakan grafik untuk menentukan : Perkembangan Bakteri Pertumbuhan Penduduk Bunga Uang

142 142 ANALISIS KI/KD dan PERANCANGAN RPP:...9/9 Contoh: Matematika: KD dari KI-2: Disiplin, tanggung jawab, kerjasama, kecermatan Indikator : Konsistensi terhadap waktu Konsitensi terhadap panduan Konsistensi terhadap norma atau nilai yang telah ditetapkan sebelumnya Frekuensi ketepatan dan kebenaran tindakan

143 143 2 ANALISIS KESESUAIAN & KECUKPUAN SERTA KELUASAN DAN KEDALAMAN : Kemampuan Guru Menganalisis Materi Ajar... kurikulum 2013 itu adalah usaha yang terpadu antara (1) rekonstruksi kompetensi lulusan, dengan (2) kesesuaian & kecukupan, keluasan & kedalaman materi, (3) revolusi pembelajaran dan (4) reformasi penilaian...

144 Perubahan Pola Pikir Pembelajaran SD/MI No Rumusan Kurikulum Baru 1 Tidak mengenal mata pelajaran: -Merujuk kepada kompetensi inti yang bebas mata pelajaran -Pembelajaran terpadu 2 Matematika bukan berhitung: ada pola, bentuk, dll, PJOK-SBK juga bukan keterampilan psikomotorik,... 3 IPS dan IPA tidak mengenal bidang ilmu turunannya, diajarkan sebagai satu kesatuan dengan pembahasan yang kontekstual: -IPS melalui pemilihan tema modal pembangunan: SDL-I, SDA, SDM, SDS-B... -IPA melalui pemilihan tema objek IPA: klasifikasi, transformasi, interaksi, Sumber : Kemdikbud,

145 Matematika...1/2 No Kurikulum Lama Kurikulum Baru 1 Langsung masuk ke materi abstrak 2 Banyak rumus yang harus dihafal untuk menyelesaikan permasalahan (hanya bisa menggunakan) 3 Permasalahan matematika selalu diasosiasikan dengan [direduksi menjadi] angka Mulai dari pengamatan permasalahan konkret, kemudian ke semi konkret, dan akhirnya abstraksi permasalahan Rumus diturunkan oleh siswa dan permasalahan yang diajukan harus dapat dikerjakan siswa hanya dengan rumus-rumus dan pengertian dasar (tidak hanya bisa mnggunakan tetapi juga memahami asal-usulnya) Perimbangan antara matematika dengan angka dan tanpa angka [gambar, grafik, pola, dsb] Sumber : Kemdikbud,

146 Matematika...2/2 No Kurikulum Lama Kurikulum Baru 4 Tidak membiasakan siswa untuk berfikir kritis [hanya mekanistis] 5 Metode penyelesaian masalah yang tidak terstruktur 6 Data dan statistik dikenalkan di kelas IX saja 7 Matematika adalah eksak Dirancang supaya siswa harus berfikir kritis untuk menyelesaikan permasalahan yang diajukan Membiasakan siswa berfikir algoritmis Memperluas materi mencakup peluang, pengolahan data, dan statistik sejak kelas VII serta materi lain sesuai dengan standar internasional Mengenalkan konsep pendekatan dan perkiraan Sumber : Kemdikbud,

147 Ilmu Pengetahuan Alam...1/2 No Kurikulum Lama Kurikulum Baru 1 Materi disajikan Materi disajikan terpadu, tidak terpisah antara dipisah dalam kelompok Fisika, Fisika, Kimia, dan Kimia, Biologi Biologi 2 Tidak ada platform, semua kajian berdiri sejajar Menggunakan Biologi sebagai platform kajian dengan pertimbangan semua kejadian dan fenomena alam terkait dengan benda beserta interaksi diantara benda-benda tersebut. Tujuannya adalah menekankan pentingnya interaksi biologi, fisika, kimia dan kombinasinya dalam membentuk ikatan yang stabil. Sumber : Kemdikbud,

148 Ilmu Pengetahuan Alam...2/2 No Kurikulum Lama Kurikulum Baru 3 Materi ilmu bumi dan antariksa masih belum memadai [sebagian dibahas di IPS] 4 Materi kurang mendalam dan cenderung hafalan 5 Diajarkan oleh guru berbeda (team teaching) dengan sertifikasi berdasarkan mata kajian Diperkaya dengan materi ilmu bumi dan antariksa sesuai dengan standar internasional Materi diperkaya dengan kebutuhan siswa untuk berfikir kritis dan analitis sesuai dengan standar internasional Diajarkan oleh satu orang guru yang memberikan wawasan terpadu antar mata kajian tersebut sehingga siswa dapat memahami pentingnya keterpaduan antar mata kajian tersebut sebelum mendalaminya secara terpisah dan lebih mendalam pada jenjang selanjutnya Sumber : Kemdikbud,

149 Ilmu Pengetahuan Sosial No Kurikulum Lama Kurikulum Baru 1 Materi disajikan terpisah menjadi Geografi, Sejarah, Ekonomi, Sosiologi 2 Tidak ada platform, semua kajian berdiri sejajar 3 Diajarkan oleh guru berbeda (team teaching) dengan sertifikasi berdasarkan mata kajian Materi disajikan terpadu, tidak dipisah dalam kelompok Geografi, Sejarah, Ekonomi, Sosiologi. Menggunakan Geografi sebagai platform kajian dengan pertimbangan semua kejadian dan kegiatan terikat dengan lokasi. Tujuannya adalah menekankan pentingnya konektivitas ruang dalam memperkokoh NKRI. Kajian sejarah, sosiologi, budaya, dan ekonomi disajikan untuk mendukung terbentuknya konektivitas yang lebih kokoh. Diajarkan oleh satu orang guru yang memberikan wawasan terpadu antar mata kajian tersebut sehingga siswa dapat memahami pentingnya keterpaduan antar mata kajian tersebut sebelum mendalaminya secara terpisah dan lebih mendalam pada jenjang selanjutnya Sumber : Kemdikbud,

150 Bahasa Indonesia/Inggris...1/2 No Kurikulum Lama 1 Materi yang diajarkan ditekankan pada tatabahasa/struktur bahasa 2 Siswa tidak dibiasakan membaca dan memahami makna teks yang disajikan 3 Siswa tidak dibiasakan menyusun teks yang sistematis, logis, dan efektif Kurikulum Baru Materi yang dijarkan ditekankan pada kompetensi berbahasa sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan gagasan dan pengetahuan Siswa dibiasakan membaca dan memahami makna teks serta meringkas dan menyajikan ulang dengan bahasa sendiri Siswa dibiasakan menyusun teks yang sistematis, logis, dan efektif melalui latihan-latihan penyusunan teks Sumber : Kemdikbud,

151 Bahasa Indonesia/Inggris...2/2 No Kurikulum Lama 4 Siswa tidak dikenalkan tentang aturan-aturan teks yang sesuai dengan kebutuhan 5 Kurang menekankan pada pentingnya ekspresi dan spontanitas dalam berbahasa Kurikulum Baru Siswa dikenalkan dengan aturanaturan teks yang sesuai sehingga tidak rancu dalam proses penyusunan teks (sesuai dengan situasi dan kondisi: siapa, apa, dimana) Siswa dibiasakan untuk dapat mengekspresikan dirinya dan pengetahuannya dengan bahasa yang meyakinkan secara spontan Sumber : Kemdikbud,

152 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaran...1/2 No Kurikulum Lama Kurikulum Baru 1 Materi disajikan Materi disajikan tidak berdasarkan berdasarkan pada empat pilar pengelompokkan menurut empat dengan pilar kebangsaan tetapi pembahasan yang berdasarkan keterpaduan empat terpisah-pisah pilar dalam pembentukan 2 Materi disajikan berdasarkan pasokan yang ada pada empat pilar kebangsaan karakter bangsa Materi disajikan berdasarkan kebutuhan untuk menjadi warga negara yang bertanggung jawab (taat norma, asas, dan aturan) Sumber : Kemdikbud,

153 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaran...2/2 No Kurikulum Lama 3 Tidak ada penekanan pada tindakan nyata sebagai warga negara yang baik 4 Pancasila dan Kewarganegaraan disajikan sebagai pengetahuan yang harus dihafal Kurikulum Baru Adanya kompetensi yang dituntut dari siswa untuk melakukan tindakan nyata sebagai warga negara yang baik Pancasila dan Kewarganegaraan bukan hanya pengetahuan, tetapi ditunjukkan melalui tindakan nyata dan sikap keseharian. Sumber : Kemdikbud,

154 ANALISIS DAN PENGUATAN MATERI: 1/4 MP IPS IPA Konsep Kurikulum SMP/MTs (I) Materi disajikan terpadu, tidak dipisah dalam kelompok Geografi, Sejarah, Ekonomi, Sosiologi. Geografi sebagai paltform untuk menunjukkan keberagaman sehingga terbentuk konektivitas yang menghubungkan pasokan dan kebutuhan. Pembahasan berdasarkan macam-macam sumberdaya pembangunan. Geologi bukan bagian IPS Materi disajikan terpadu, tidak dipisah dalam fisika, kimia, biologi. Biologi sebagai platform, dipergunakan untuk menjelaskan bidang ilmu lain. Merujuk pada standar internasional (PISA, TIMSS) baik keluasan maupun kedalaman, sehingga IPA juga mencakup Ilmu Bumi dan Antariksa. Pembahasan berdasarkan prinsip-prinsip dasar kehidupan di alam semesta [interaksi, energi, transformasi, dll]. Menghindari perhitungan [dengan rumus], menekankan penguasaan konsep dan percobaan. Sumber : Kemdikbud,

155 ANALISIS DAN PENGUATAN MATERI: 2/4 MP Matematika Konsep Kurikulum SMP/MTs (I) Merujuk pada standar internasional (PISA, TIMSS,) baik keluasan maupun kedalaman. Dimulai dengan permasalahan konkret berangsur dibawa ke bentuk abstrak (model). Menekankan pentingnya prosedur [algoritma] dalam pemecahan masalah. Memuat berimbang antara bilangan, aljabar, bangun, data dan peluang pada tiap kelas. Tidak selalu dihitung. Menekankan penguasaan pola [angka, bangun, aljabar,..] Tidak selalu eksak, bisa kira-kira. Tidak selalu memiliki informasi yang lengkap untuk diselesaikan. Bhs Indonesia Merujuk pada standar internasional (PIRL,). Berbasis teks, seimbang antara tulis dan lisan. Menekankan pentingnya bahasa sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan gagasan dan pengetahuan. Menguasai kompetensi terkait teks: menyusun [melalaui pemahaman terhadap kaidah, struktur, dan konteks], membedakan, menilai, menyunting, menangkap makna, meringkas, menyajikan ulang dlm bahasa sendiri,.. Menekankan ekspresi dan spontanitas dalam berbahasa. Pengetahuan sbg konten Sumber : Kemdikbud,

156 ANALISIS DAN PENGUATAN MATERI: 3/4 MP PPKN Bahasa Inggris Sumber : Kemdikbud, Konsep Kurikulum SMP/MTs (II) Disajikan terpadu, tidak berdasarkan pada pengelompokkan menurut empat pilar kebangsaan tetapi berdasarkan keterpaduan empat pilar dalam pembentukan karakter bangsa. Materi disajikan berdasarkan kebutuhan untuk menjadi warga negara yang bertanggung jawab (taat norma, asas, dan aturan). Adanya kompetensi yang dituntut dari siswa untuk melakukan tindakan nyata sebagai warga negara yang baik [terlibat aktif dalam pengembangan masyarakat]. Idem Bahasa Indonesia dengan penekanan pada conversation, reading, writing practices. Mengasumsikan anak belum pernah belajar bahasa Inggris secara formal pada saat masuk Kelas VII. 156

157 MP Seni Budaya ANALISIS DAN PENGUATAN MATERI: 4/4 Konsep Kurikulum SMP/MTs (II) Diberikan pengetahuan dan penguasaaan teknik dasar yang cukup supaya gemar berkesenian yang berbudaya untuk meningkatkan kepekaan dan apresiasi terhadap produk dan nilai seni budaya. Memahami keberagaman dan keunikan dari setiap aspek seni agar dapat merasakan keindahan produk dan nilai seni budaya. Prakarya Dibekali pengetahuan yang cukup tentang material, proses, dan alat beserta sumberdaya yang diperlukan untuk menghasilkan sebuah karya. Menerapkan pengetahuan tersebut untuk terampil dalam berkarya dengan cara yang efektif dan efisien dengan cara menganalisis material, proses, dan alat yang diperlukan PJOK Integrasi antara pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan. Bukan hanya keterampilan, tetapi harus ada pengetahuan yang mendasarinya, serta sikap yang harus dapat dibentuk melalui PJOK. Mengedepankan permainan yang menarik bukan aturan olahraga yang ketat. Sumber : Kemdikbud,

158 Konsep Umum Buku Kurikulum /2 Mengacu pada kompetensi inti yang telah dirumuskan untuk kelas dimana buku tersebut ditulis Menjelaskan pengetahuan sebagai input kepada siswa untuk menghasilkan output berupa keterampilan siswa dan bermuara pada pembentukan sikap siswa sebagai outcome pembelajaran Menggunakan pendekatan saintifik melalui mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan menyaji Menggiring siswa untuk menemukan konsep yang sedang dipelajari melalui deduksi [discovery learning]. Siswa sebisa mungkin diajak untuk mencari tahu, bukan langsung diberi tahu. Sumber : Kemdikbud,

159 Konsep Umum Buku Kurikulum /2 Memuat penilaian capaian pembelajaran secara bertahap mulai review [ulasan], exercise [latihan], problem [pemecahan masalah], challenge [tantangan yang membutuhkan pemikiran mendalam], dan project [kegiatan bersama dalam memecahkan permasalahan yang membutuhkan dukungan sumber lainnya]. Menekankan penggunaan bahasa yang jelas, logis, sistematis. Keterampilan tidak selalu dalam ranah abstrak, tetapi juga harus konkret dalam bentuk tindakan nyata Sumber : Kemdikbud,

160 Buku Sekolah Dasar...1/2 Berupa buku pembelajaran tematik terpadu Berbasis aktivitas, memuat rencana kegiatan harian Merupakan buku kerja siswa [pada akhir tema menjadi portofolio siswa?] Tiap rangkaian pembelajaran (sub-tema) dimulai dengan ajakan untuk mengamati dan menanya tentang sekitarnya sesuai dengan sub-tema yang dibahas (disusun dalam bentuk teks yang jelas, logis, dan sistematis) Selanjutnya diawali dengan pembelajaran teks bahasa [tulis/lisan] yang jelas sesuai subtema dan materi-materi yang akan dibahas Anak kelas I SD/MI dianggap masih belum baca tulis hitung Membiasakan mengamati pola [angka, bangun] dan memahami aturan pembentukannya Sumber : Kemdikbud,

161 Buku Sekolah Dasar...1/2 Pemahaman bahasa harus didahulukan terhadap materi lainnya Pengetahuan dijadikan sebagai topik dalam memahami bahasa, sehingga siswa dapat memahami bahasa dan ilmu pengetahuan sekaligus Menunjukkan pentingnya data dan penyajiannya Matematika tidak selalu berkaitan dengan angka dan perhitungan PJOK dan SBP dikaitkan materi pengetahuan yang dibahas (Mat, IPA, dll) Keterampilan juga harus berbentuk tindakan nyata (konkret) bukan hanya abstrak Tiap tema diakhiri dengan project Sumber : Kemdikbud,

162 Buku SMP/MTs Menurut Kurikulum 2013 No Kurikulum Tiap mata pelajaran mendukung semua kompetensi [sikap, keterampilan, pengetahuan] 2 Mata pelajaran dirancang terkait satu dengan yang lain dan memiliki kompetensi dasar yang diikat oleh kompetensi inti tiap kelas 3 Semua mata pelajaran diajarkan dengan pendekatan yang sama, yaitu pendekatan saintifik melalui mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyajikan, mencipta. 4 Tugas dikaitkan dengan keterampilan yang harus dikuasai siswa 5 Pembahasan berdasarkan tema akan lebih baik 6 TIK merupakan sarana pembelajaran, dipergunakan sebagai media pembelajaran semua mata pelajaran Sumber : Kemdikbud,

163 163 3 REKONSTRUKSI PROSES PEMBELAJARAN : Kemampuan Guru Memilih dan Menerapkan Model Belajar :... kurikulum 2013 itu adalah usaha yang terpadu antara (1) rekonstruksi kompetensi lulusan, dengan (2) kesesuaian & kecukupan, keluasan & kedalaman materi, (3) revolusi pembelajaran dan (4) reformasi penilaian...

164 Perubahan yang Mempengaruhi Pola Pikir: Proses No Rumusan Kurikulum Baru 1 Pembelajaran disusun seimbang mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan 2 Lintasan yang berbeda untuk proses pembentukan tiap kompetensi 4 Pembelajaran melalui pendekatan scientific: -Mengamati -Menanya -Mencoba -Menalar -Mengkomunikasikan (berlaku untuk semua mapel/tema) 5 Model Pembelajaran: -Discovery learning -Project based learning -Collaborative learning Sumber : Kemdikbud,

165 Perubahan Pola Pikir Pembelajaran SMP/MTs: proses No Rumusan Kurikulum Baru 1 Penguatan pengetahuan prosedural. Semua mata pelajaran menekankan pentingnya prosedur: detil, logis, sistematis algoritmis. Kebenaran prosedur lebih penting dari kebenaran hasil 2 Transisi dari konkret ke abstrak. Semua mata pelajaran berangkat dari pengamatan terhadap benda/kejadian/kegiatan konkret kemudian dibahas melalui abstraksinya 3 Semua mapel meminta siswa mempraktekkan pengetahuan yang telah dipelajarinya 4 Diawali dengan mengajak siswa untuk mengamati dan menanya: -Menahan diri untuk memberitahu -Menahan diri untuk tidak banyak bertanya, mengajak siswa untuk bertanya Sumber : Kemdikbud,

166 No Perubahan Pola Pikir : Pola Pikir 1 Guru dan Buku Teks bukan satu-satunya sumber belajar 2 Kelas bukan satu-satunya tempat belajar 3 Belajar dapat dari lingkungan sekitar 4 Mengajak siswa mencari tahu, bukan diberi tahu 5 Membuat siswa suka bertanya, bukan guru yang sering bertanya 6 Menekankan pentingnya kolaborasi Guru dan siswa adalah rekan belajar 7 Proses nomer satu, hasil nomer dua 8 Teaching Tutoring Sumber : Kemdikbud,

167 STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) - RINGKAS DOMAIN SD SMP SMA-SMK SIKAP KETERAMPILAN Menerima + Menjalankan + Menghargai + Menghayati + Mengamalkan PRIBADI YANG BERIMAN, BERAKHLAK MULIA, PERCAYA DIRI, DAN BERTANGGUNG JAWAB DALAM BERINTERAKSI SECARA EFEKTIF DENGAN LINGKUNGAN SOSIAL, ALAM SEKITAR, SERTA DUNIA DAN PERADABANNYA Mengamati + Menanya + Mencoba + Menalar + Menyaji + Mencipta PRIBADI YANG BERKEMAMPUAN PIKIR DAN TINDAK YANG PRODUKTIF DAN KREATIF DALAM RANAH ABSTRAK DAN KONKRET PENGETAHUAN Mengetahui + Memahami + Menerapkan + Menganalisa + Mengevaluasi +Mencipta PRIBADI YANG MENGUASAI ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, SENI, BUDAYA DAN BERWAWASAN KEMANUSIAAN, KEBANGSAAN, KENEGARAAN, DAN PERADABAN Gradasi antar Satuan Pendidikan memperhatikan: 1. Perkembangan psikologis anak 2. Lingkup dan kedalaman materi 3. Kesinambungan 4. Fungsi satuan pendidikan 5. Lingkungan Sumber : Kemdikbud,

168 168 STRATEGI PENGEMBANGAN BUKU KURIKULUM 2013 SKL KOMPETEN SI INTI MATERI AJAR PROSES BELAJAR KOMPETENSI DASAR PENILAIAN

169 Creating Characterizing/ Actualizing Communicating Evaluating Organizing/ Internalizing Associating Analyzing Valuing Experimenting Applying Responding Questioning Understanding Sumber : Kemdikbud, Accepting Attitude (Krathwohl) Observing Skill (Dyers) Knowing Knowledge (Bloom) 169

170 PENGUATAN PROSES 170 LEARNING ACTIVITIES KOMPETENSI LULUSAN LEARNING OUTPUT LEARNING OUTCOMES KULTUR SEKOLAH LEARNING RESOURCE LEARNING ASSESMENT

171 PENGUATAN PROSES: 171 KOMPETENSI LULUSAN ACTIVITY BASED BUKAN SEKEDAR CONTENT BASED BUKU SISWA BUKU GURU CONTOH RPP STANDAR PROSES PENILAIAN PROSES REMEDI PENGAYAAN PEDOMAN INTERAKSI KOMPETENSI DASAR, INDIKATOR DAN TUJUAN PEMBELAJARAN ANALISIS DAN PEMILIHAN MATERI AJAR PEMILIHAN MODEL, MEDIA DAN SUMBER BELAJAR PERANCANGAN SKENARION PEMBELAJARAN PENILAIAN VIDEO PEMBELAJARAN

172 PENGUATAN PROSES: 172 NO PENDEKATAN/MODEL BELAJAR MODUL PELATIHAN 1. Tematik Terpadu Konsep Dasar 2. Pendekatan Scientific 3. Discovery/Inquiry Learning 4. Problem Based Learning 5. Project Based Learning 6. Cooperative Learning Succes Story/Fakta Empirik Penerapannya Langkaah Operasional Penerapan Evaluasi Yang Digunakan Video Pembelajarannya

173 BUKU KELAS I KELAS I Sumber : Kemdikbud, Kelas SISWA GURU Judul Buku 1. Diriku 2. Kegemaranku 3. Kegiatanku 4. Keluargaku TEMATIK 5. Pengalamanku 6. Lingkungan Bersih, Sehat dan Asri 7. Benda, Binatang, dan Tanaman di sekitarku 8. Peristiwa Alam 9. Agama Islam dan Budi Pekerti 10. Agama Kristen dan Budi Pekerti 11. Agama Katholik dan Budi Pekerti AGAMA 12. Agama Hindu dan Budi Pekerti 13. Agama Budha dan Budi Pekerti 14. Agama Khonghucu dan Budi Pekerti Buku guru dilengkapi dengan: 1. Pedoman Proses Pembelajaran 2. Pedoman Penilaian 3. Pedoman Pelaksanaan Remedi 4. Materi Pengayaan 5. Pedoman Interaksi Guru, Siswa dan Orang Tua 173

174 BUKU KELAS IV KELAS IV Sumber : Kemdikbud, Kelas SISWA GURU Judul Buku 1. Indahnya Kebersamaan 2. Selalu Berhemat Energi 3. Peduli terhadap Makhluk Hidup 4. Berbagai Pekerjaan TEMATIK 5. Menghargai Jasa Pahlawan 6. Indahnya Negeriku 7. Cita-Citaku 8. Daerah Tempat Tinggalku 9. Makanan Sehat dan Bergizi 10. Agama Islam dan Budi Pekerti 11. Agama Kristen dan Budi Pekerti 12. Agama Katholik dan Budi Pekerti AGAMA 13. Agama Hindu dan Budi Pekerti 14. Agama Budha dan Budi Pekerti 15. Agama Khonghucu dan Budi Pekerti Buku guru dilengkapi dengan: 1. Pedoman Proses Pembelajaran 2. Pedoman Penilaian 3. Pedoman Pelaksanaan Remedi 4. Materi Pengayaan 5. Pedoman Interaksi Guru, Siswa dan Orang Tua 174

175 BUKU KELAS VII KELAS VII Sumber : Kemdikbud, Kelas Judul Buku 1. PPKn 2. Bahasa Indonesia 3. Matematika 4. IPA MAPEL 5. IPS 6. Bahasa Inggris 7. Penjasorkes SISWA 8. Seni Budaya 9. Prakarya 10. Agama Islam dan Budi Pekerti 11. Agama Kristen dan Budi Pekerti 12. Agama Katholik dan Budi Pekerti AGAMA 13. Agama Hindu dan Budi Pekerti 14. Agama Budha dan Budi Pekerti 15. Agama Khonghucu dan Budi Pekerti Buku guru dilengkapi dengan: 1. Pedoman Proses Pembelajaran 2. Pedoman Penilaian GURU 3. Pedoman Pelaksanaan Remedi 4. Materi Pengayaan 5. Pedoman Interaksi Guru, Siswa dan Orang Tua 175

176 KELAS X BUKU MAPEL WAJIB KELAS X Kelas SISWA GURU Judul Buku 1. PPKn 2. Bahasa Indonesia (Prioritas) 3. Matematika (Prioritas) 4. Sejarah Indonesia (Prioritas) MAPEL 5. Bahasa Inggris 6. Penjasorkes 7. Seni Budaya 8. Prakarya 9. Agama Islam dan Budi Pekerti 10. Agama Kristen dan Budi Pekerti 11. Agama Katholik dan Budi Pekerti AGAMA 12. Agama Hindu dan Budi Pekerti 13. Agama Budha dan Budi Pekerti 14. Agama Khonghucu dan Budi Pekerti Buku guru dilengkapi dengan: 1. Pedoman Proses Pembelajaran 2. Pedoman Penilaian 3. Pedoman Pelaksanaan Remedi 4. Materi Pengayaan 5. Pedoman Interaksi Guru, Siswa dan Orang Tua Catatan : Buku yang disediakan pemerintah adalah buku mapel wajib. Khusus tahun 2013 buku yang disediakan hanya Bahasa Indonesia, Matematika dan Sejarah Indonesia Sumber : Kemdikbud,

177 ALOKASI WAKTU DALAM KALENDER PENDIDIKAN: No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan Minggu efektif belajar Minimum 34 minggu dan Digunakan untuk kegiatan pembelajaran 1. maksimum 38 minggu efektif pada setiap satuan pendidikan 2. Jeda tengah semester Maksimum 2 minggu Satu minggu setiap semester 3. Jeda antar semester Maksimum 2 minggu Antara semester I dan II 4. Libur akhir tahun pelajaran Maksimum 3 minggu Digunakan untuk penyiapan kegiatan dan administrasi akhir dan awal tahun pelajaran 5. Hari libur keagamaan 2 4 minggu Daerah khusus yang memerlukan libur keagamaan lebih panjang dapat mengaturnya sendiri tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif 6. Hari libur umum/nasional Maksimum 2 minggu Disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah Hari libur khusus Maksimum 1 minggu Untuk satuan pendidikan sesuai dengan ciri kekhususan masing-masing Kegiatan khusus sekolah/madrasah Maksimum 3 minggu Digunakan untuk kegiatan yang diprogramkan secara khusus oleh sekolah/madrasah tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif Sumber : Kemdikbud,

178 178 4 REKONSTRUKSI PENILAIAN: Kompetensi Guru untuk Memilih dan Menerapkan Sistem Penilaian yang sesuai.... kurikulum 2013 itu adalah usaha yang terpadu antara (1) rekonstruksi kompetensi lulusan, dengan (2) kesesuaian & kecukupan, keluasan & kedalaman materi, (3) revolusi pembelajaran dan (4) reformasi penilaian...

179 STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) - RINGKAS DOMAIN SD SMP SMA-SMK SIKAP KETERAMPILAN Menerima + Menjalankan + Menghargai + Menghayati + Mengamalkan PRIBADI YANG BERIMAN, BERAKHLAK MULIA, PERCAYA DIRI, DAN BERTANGGUNG JAWAB DALAM BERINTERAKSI SECARA EFEKTIF DENGAN LINGKUNGAN SOSIAL, ALAM SEKITAR, SERTA DUNIA DAN PERADABANNYA Mengamati + Menanya + Mencoba + Menalar + Menyaji + Mencipta PRIBADI YANG BERKEMAMPUAN PIKIR DAN TINDAK YANG PRODUKTIF DAN KREATIF DALAM RANAH ABSTRAK DAN KONKRET PENGETAHUAN Mengetahui + Memahami + Menerapkan + Menganalisa + Mengevaluasi +Mencipta PRIBADI YANG MENGUASAI ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, SENI, BUDAYA DAN BERWAWASAN KEMANUSIAAN, KEBANGSAAN, KENEGARAAN, DAN PERADABAN Gradasi antar Satuan Pendidikan memperhatikan: 1. Perkembangan psikologis anak 2. Lingkup dan kedalaman materi 3. Kesinambungan 4. Fungsi satuan pendidikan 5. Lingkungan Sumber : Kemdikbud,

180 N o Sistem Penilaian Kurikulum /2 Jenis Penilaian Pelaku Waktu 1 Penilaian otentik Guru Berkelanjutan 2 Penilaian diri Siswa Tiap kali sebelum ulangan harian. 3 Penilaian projek Guru Tiap akhir bab atau tema pelajaran 4 Ulangan harian (dapat berbentuk penugasan) 5 Ulangan Tengah dan Akhir Semester Guru Guru (di bawah koord. satuan pendidikan) terintegrasi dengan proses pembelajaran Semesteran Merah: cara penilaian baru, Hitam: cara penilaian konvensional Sumber : Kemdikbud, 2012.

181 Sistem Penilaian Kurikulum /2 No Jenis Penilaian Pelaku Waktu 6 Ujian Tingkat Kompetensi Sekolah (kisi-kisi dari Pemerintah) 7 Ujian Mutu Tingkat Kompetensi Pemerintah (dengan metode survei) 8 Ujian Sekolah Sekolah (sesuai dengan peraturan) 9 Ujian Nasional sebagai Ujian Tingkat Kompetensi pada akhir jenjang satuan pendidikan. Pemerintah (sesuai dengan peraturan) Tiap tingkat kompetensi yang tidak bersamaan dengan UN Tiap akhir tingkat kompetensi (yang bukan akhir jenjang sekolah) Akhir jenjang sekolah Akhir jenjang sekolah Merah: cara penilaian baru, Hitam: cara penilaian konvensional Sumber : Kemdikbud, 2012.

182 Sistem Penilaian Kurikulum Penilaian Otentik Waktu: terus menerus 2. Penilaian Projek Waktu: Akhir Bab/Tema 3. Ulangan Harian Waktu: Sesuai rencana 4. UTS/AUS Waktu: Semesteran Guru Sekolah 1. Ujian Tingkat Kompetensi (yang bukan UN) Waktu: Tiap tingkat kompetensi 2. Ujian Sekolah Waktu: Akhir jenjang sekolah Pemerintah 1. Ujian Tingkat Kompetensi (UN) Waktu: Akhir jenjang sekolah 2. Ujian mutu Tingkat Kompetensi Waktu: Tiap akhir tingkat kompetensi Siswa Penilaian Diri Waktu: Sebelum ulangan harian Sumber : Kemdikbud,

183 Standar Penilaian :...1/2 Standar Penilaian yang bertujuan untuk menjamin: a. Perencanaan penilaian peserta didik sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai dan berdasarkan prinsip-prinsip penilaian. b. Pelaksanaan penilaian peserta didik secara profesional, terbuka, edukatif,efektif, efisien, dan sesuai dengan konteks sosial budaya. c. Pelaporan hasil penilaian peserta didik secara objektif, akuntabel, dan informatif. Sumber : Kemdikbud,

184 Standar Penilaian:...1/2 Cakupan : 1.Penilaian otentik. 2.Penilaian diri. 3.Portofolio 4.Tes 5.Ulangan. 6.Ujian Tingkat Kompetensi Sumber : Kemdikbud,

185 Prinsip dan Pendekatan Penilaian: 1. Objektif, berarti penilaian berbasis pada standardan tidak dipengaruhi faktor subjektivitas penilai. 2. Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik dilakukan secara terencana, menyatu dengan kegiatan pembelajaran, dan berkesinambungan. 3. Ekonomis, berarti penilaian yang efisien dan efektif dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporannya. 4. Transparan, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan dapat diakses oleh semua pihak. 5. Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan kepada pihak internal sekolah maupun eksternal untuk aspek teknik, prosedur, dan hasilnya. 6. Edukatif, berarti mendidik dan memotivasi peserta didik dan guru. Sumber : Kemdikbud,

186 Penilaian Kompetensi Pengetahuan : 1. Tes Tertulis berupa soal pilihan ganda, isian, jawaban singkat, benar-salah, menjodohkan, dan uraian. Tes Uraian dilengkapi pedoman penskoran. 2. Tes Lisan berupa daftar pertanyaan. 3. Penugasan berupa pekerjaan rumah dan/atau projek yang dikerjakan secara individu atau kelompok sesuai dengan karakteristik tugas. Sumber : Kemdikbud,

187 Penilaian Kompetensi Sikap : 1. Observasi merupakan teknik penilaian yang dilakukan secara berkesinambungan dengan menggunakan indera, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan pedoman observasi yang berisi sejumlah indikator perilaku yang diamati. 2.Penilaian diri merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya dalam konteks pencapaian kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian diri. 3.Penilaian antar peserta didik merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk saling menilai terkait dengan pencapaian kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian antarpeserta didik. 4.Jurnal merupakan catatan pendidik di dalam dan di luar kelas yang berisi informasi hasil pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan peserta didik yang berkaitan dengan sikap dan perilaku. Sumber : Kemdikbud,

188 Penilaian Keterampilan : 1.Tes praktik adalah penilaian keterampilan melakukan suatu aktivitas atau perilaku sesuai dengan tuntutan kompetensi. 2.Projek adalah tugas-tugas belajar (learning tasks) yang meliputi kegiatan perancangan, pelaksanaan, dan pelaporan secara tertulis maupun lisan dalam waktu tertentu. 3.Portofolio adalah penilaian yang dilakukan dengan cara menilai kumpulan seluruh karya peserta didik dalam bidang tertentu yang bersifat reflektif-integratif untuk mengetahui minat, perkembangan, prestasi, dan/atau kreativitas peserta didik dalam kurun waktu tertentu. Karya tersebut dapat berbentuk tindakan nyata yang mencerminkan kepedulian peserta didik terhadap lingkungannya. Sumber : Kemdikbud,

189 189 5 KONDISI OBJEKTIF GURU: Fakta Empirik Kekinian Guru Kita :... kurikulum 2013 itu adalah usaha yang terpadu antara (1) rekonstruksi kompetensi lulusan, dengan (2) kesesuaian & kecukupan, keluasan & kedalaman materi, (3) revolusi pembelajaran dan (4) reformasi penilaian...

190 HASIL UJI KOMPETENSI: Latar Pengetahuan : UKA 2012 : 42,25 UKG 2012: 45,82 UKG 2013: 47,84 Hasil Pelatihan Instruktur Nasional: Pretest 55,01 Posttest 66,97 (naik 11,96 atau 21,73 %) terdiri dari : 1. Konsep Kurikulum : 50,55 73,56 (naik 23,01 atau 45,52 %) 2. Analisis Materi Ajar : 58,74 65,12 (naik 6,38 atau 10,85 %) 3. Perancangan Pembelajaran dan Pelaksanaannya: 56,69 62,74 (naik 6,65 atau 11,86 %) Hasil Pelatihan Guru Inti Pretest: 43,03 Posttest 55,19 (naik 12,16 atau 28,26 %) terdiri dari : 1. Konsep Kurikulum : 36,44 61,60 (naik 25,16 atau 69,05 %) 2. Analisis Materi Ajar : 46,36 54,62 (naik 8,26 atau 17,82 %), 3. Perancangan Pembelajaran dan Pengetahuan Praktik : 45,10 50,09 (naik 4,99 atau 11,06 %). Hasil Pelatihan Guru Sasaran Pretest 40,01 Postest 52,62 (naik 12,61 atau 31,52 %,) terdiri dari : 1. Konsep Kurikulum : 33,98 58,02 (naik 70,75 %)Analisis 2. Materi Ajar : 43,51 52,46 (naik 20,57%,) 3. Perancangan Pembelajaran dan Pengetahuan Praktik : 41,28 48,06 (naik 16,42 %). 190

191 HASIL PRE DAN POST TEST PELATIHAN INSTRUKTUR NASIONAL (IN) [45.52%] 6.38 [10.86%] Naik [21.73%] 6.65 [11.86%]

192 HASIL PRE DAN POST TEST PELATIHAN GURU INTI (GI) [69.05%] 8.26 [17.82%] Naik [28.26%] 4.99 [11.06%]

193 HASIL PRE DAN POST TEST PELATIHAN GURU SASARAN (GS) [70.75%] 8.95 [20.57%] Naik [31.52%] 6.78 [16.42%]

194 HASIL PRETEST DAN POSTEST IN PRE TEST POST TEST Pre Test Min 17,50 Max 85,00 Rataan 55,01 Stdev 10,67 Post Test Rata 66,97 Min 45,00 Max 97,50 Stdev 8,83 RATAAN : RATAAN : 66.97

195 HASIL PRETEST DAN POSTEST GI PRE TEST POST TEST Pre Test Min 2,50 Max 80,00 Rataan 43,03 Stdev 10,92 Post Test Min 17,50 Max 87,50 Rataan 55,19 Stdev 11,06 RATAAN : RATAAN : 55.19

196 PRE TEST HASIL PRETEST DAN POSTEST GS POST TEST Pre Test Min 2,50 Max 80,00 Rataan 40,01 Stdev 10,39 Post Test Min 2,50 Max 97,50 Rataan 52,62 Stdev 11,10 RATAAN : RATAAN : 52.62

197 Hasil Uji Kompetensi Awal ,000 40,000 30,000 20,000 10, Standar Deviasi Distribusi Nilai Nasional 0 Nilai Tertinggi 97,0 Nilai Terendah 1,0 Rata-rata 42,25 Standar Deviasi 12, Hasil Uji Kompetensi Berdasarkan Tempat Bertugas 58.9 < 30,0 Mengikuti pembinaan peserta (11,5%) Passing grade = 30,0 Rata-rata Nasional = 42, ,0 Melanjutkan ke Pendidikan dan Latihan peserta (88,5%) TK SD SMP SMA SMK SLB PENGAWAS 11,82 9,27 11,36 12,86 12,07 16,71 8, DI YOGYAKARTA DKI JAKARTA BALI JAWA TIMUR JAWA TENGAH JAWA BARAT KEPULAUAN RIAU SUMATERA BARAT PAPUA BANTEN KALIMANTAN TIMUR NUSA TENGGARA BARAT SULAWESI SELATAN KALIMANTAN SELATAN RIAU PAPUA BARAT NUSA TENGGARA TIMUR BENGKULU GORONTALO SULAWESI TENGGARA SULAWESI UTARA SUMATERA SELATAN BANGKA BELITUNG SULAWESI TENGAH SUMATERA UTARA LAMPUNG SULAWESI BARAT ACEH JAMBI KALIMANTAN TENGAH KALIMANTAN BARAT MALUKU UTARA MALUKU 19/33 Distribusi Nilai Per Provinsi Rata-rata Nasional = 42,

198 198 Distribusi Nilai UKG (Menurut Usia..1) Rerata Nilai Kompetensi Pedagogi Menurut Kelompok Usia Rerata Nilai Kompetensi Profesional Menurut Kelompok Usia Tot avg: avg Tot avg: avg <35 th th >50 th <35 th th >50 th Usia N Min Stdev Usia N Min Stdev <35 th 14, <35 th 14, th 264, th 264, >50 th 238, Total >50 th 238, Total

199 Hasil UKA 2012 Berdasarkan Kab/Kota Kab. Gresik Rerata Nasional 42,25 Kota Blitar Kab. Sukabumi Kab/Kota Kab/Kota Kab. Barito Utara 25 Kab. Dogiyai Kab. Mentawai Standar Deviasi : 12,

200 Hasil UKG 2012: Gabungan Kompetensi Pedagogi & Profesional Rata-rata = Rata-rata Nasional = UKG Maks Min - Rata Stdev N 878, TK SD SMP SMA SMK /33 YOGYA JATENG BABEL DKI JATIM SUMBAR JABAR KEPRI BALI BANTEN KALSEL PAPUA RIAU KALBAR NTB KALTIM BENGKULU PAPUA BARAT SUMSEL LAMPUNG JAMBI SUMUT SULTRA GORONTALO SULBAR SULUT SULTENG SULSEL KALTENG NTT MALUKU ACEH MALUT Rata-rata Nasional :

201 Hasil UKG 2013: Gabungan Kompetensi Pedagogi & Profesional Rata-rata = Rata-rata Nasional = UKG Maks 100,00 Min 1,00 Rata 47,84 Stdev 12,77 N TK SD SMP SMA SMK SDLB /33 YOGYA JATENG DKI JATIM BALI JABAR SUMBAR KEPRI KALSEL BABEL BANTEN KALTIM NTB BENGKULU KALBAR LAMPUNG SULSEL RIAU JAMBI KALTENG SUMUT PAPUA SUMSEL SULTRA GORONTALO SULUT NTT SULBAR NAD PAPUA BARAT SULTENG MALUKU MALUT Rata-rata Nasional :

202 202 No No Soal Indikator Jlh Benar % Serap Kategori Pedagogi Mengurutkan langkah PTK 2, SK Menyeleksi metode pembelajaran yang sesuai dengan pengetahuan awal peserta didik 2, SK Menentukan jenis pertanyaan 2, SK menjelaskan prinsip pengembangan kurikulum 1, SS menentukan langkah-langkah pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran 1, SS Profesional Menggunakan hukum pemantulan cermin dalam perhitungan 2, SK Menganalisis hubungan proses fotosintesis dan respirasi 2, SK Merumuskan hipotesis dari percobaan faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan 2, SK Menggunakan hukum pemantulan dan pembiasan dalam menentukan arah lintasan cahaya 1, SK Menganalisis rantai makanan 1, SS Jlh Soal = 80; Pd = 24, Pr = 56; Peserta: org

203 N0 No Soal Indikator Jlh Benar % Serap Kategori Pedagogi Disajikan beberapa pernyataan tentang berbagai pendekatan pembelajaran IPS terpadu, guru dapat mengidentifikasi pendekatan pembelajaran ips terpadu yang 2, SK mendorong peserta didikmemahami generalisasi atau hubungan antar konsep 27 6 Disajikan rumusan kompetensi dasar matapelajaran IPS, guru dapat mengidentifikasi indikator yang mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. 2, SK Disajikanrumusan SK dan KD, guru dapat mendeskripsikan penyusunanrancangan pembelajaran yang lengkap untuk kegiatan di dalam kelas 2, SK menguraikanprosedur sistemik penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan kualitas pembelajaran matapelajaran IPS 1, SK 30 9 mengidentifikasi prinsip-prinsip perancangan pembelajaran yang mendidik sesuai dengan Permendiknas No 41 Tahun 2007 tentang standard proses 1, SK Profesional menguraikan peran Indonesia dalam kerjasamadengan lembaga-lembaga internasional dalam aspek politik 1, SS Disajikan indicator kelangkaan ekonomi,guru mampumengidentifikasi hubungan antara kelangkaan sumber daya dengan kebutuhan manusia yang tidak terbatas 1, SS mendeskripsikan perkembangan kehidupan masyarakat Indonesia pada masa madya (Islam) dalam aspek sosial-politik 1, SS mendeskripsikan pembuatan sketsa dan peta wilayah yang mengambarkan objek geografi SS mendeskripsikan peristiwa Rengasdengkloksebagai peristiwa sejarah yang mendorong terwujudnya proklamasi kemerdekaan RI sebagai deklarasi SS terbentuknya NKRI Jlh Soal = 100; Pd = 30, Pr = 70; Peserta: org 203

204 N0 No Soal Indikator Jlh Benar % Serap Kategori Pedagogi Disajikan sebuah KD tertentu guru dapat menentukan sumber belajar yang tepat. 2, SK Disajikan KD menulis guru dapat memilih materi pembelajaran yang tepat 2, SK Disajikan konteks pembelajaran menulis dengan KD tertentu guru dapatmemilih metode dan merancang pelaksanaan pembelajaran dengan 2, SK benar Disajikan gambar-gambar media pembelajaran menulis guru dapat menentukan KD yang sesuai dengan rancangan media tersebut. 2, SK Disajikan konteks pembelajaran berbicara sastra dengan KD tertentu guru dapat menganalisis rancangan pembelajaran yang sesuai dengan KD tersebut. 2, SK Profesional 76 3 Disajikan penggalan pidato, guru dapat menentukan jenis komponen pidato yang sesuai dengan penggalan tersebut. 2, SK 77 5 Disajikan sebuah konteks diskusi, guru dapat memilih komponen diskusi yang seharusnya ada. 2, SK Disajikan sebuah konteks penulisan karya ilmiah, guru dapat menentukan penulisan judul yang tepat. 2, SK Disajikan tema sebuah karangan, guru dapat menentukan komponen isi karangan secara tepat. 1, SS 80 9 Disajikan konteks kelembagaan pembuat surat, guru dapat memilih penulisan kepala surat yang tepat SS Jlh Soal = 100; Pd = 24, Pr = 56; Peserta: org 204

205 N0 No Soal Indikator Jlh Benar % Serap Kategori Pedagogi Diberikan suatu rumusan KD, indikator atau tujuan pembelajaran bahasa Inggris tertentu, guru dapat menentukan pendekatan, strategi, metode, atau teknik 4, SK pembelajaran Diberi pertanyaan tentang prinsip pengembangan kurikulum, guru dapat menentukan pilihan yang bukan termasuk prinsip-prinsip pengembangan 4, SK kurikulum Diberi contoh tulisan siswa yang mengandung kesalahan tertentu, guru dapat menentukan kesulitan peserta didik dalam mempelajari keterampilan berbahasa 3, SK Inggris Diberi suatu topik pembelajaran bahasa Inggris untuk pembelajaran teks tertentu, guru dapat menentukan bekal-ajar awal peserta didik yang diperlukan. 3, SK Diberi contoh tulisan siswa yang mengandung kesalahan tertentu, guru dapat menentukan kesulitan peserta didik dalam mempelajari keterampilan berbahasa Inggris 2, SK Profesional Diberi sebuah teks rumpang, guru dapat melengkapi teks tersebut dengan 3 kalimat yang tepat 3, SK Diberi sebuah teks rumpang, guru dapat melengkapi teks tersebut dengan 5 kata yang tepat 2, SK 78 4 Diberi teks tertulis fungsional pendek berbentuk announcement, guru dapat menentukan,gambaran umu,informasi tertentu, informasi rinci tersurat,informasi 2, SK rinci tersirat, makna kata 79 2 Diberi teks tertulis fungsional pendek berbentuk announcement, guru dapat menentukan,gambaran umu,informasi tertentu, informasi rinci tersurat,informasi 2, SK rinci tersirat, makna kata 80 6 Diberi teks tertulis fungsional pendek berbentuk letter, memo, guru dapat menentukan, gambaran umum, informasi tertentu,makna kata, tujuan komunikatif 1, SS teks tersebut Jlh Soal = 80; Pd = 24, Pr = 56; Peserta: org 205

206 N0 No Soal Indikator Jlh Benar % Serap Kategori Pedagogi 26 8 Menentukan langkah-langkah penyusunan silabus (SMP) 2, SK Menentukan teknik penilaian proses dan hasil belajar padaperistiwakegiatan pembelajaran (SMP/SMA) 2, SK Menentukan macam bahan yang dapat digunakan untuk melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan pada satu 1, SS kompetensi dasar (KD) (SMA/SMA) 29 3 Mengidenfikifasi kemampuan awal yang dibutuhkan siswa dalam pembelajaran suatu topik/konsep matematika (SMP) SS Profesional Menentukan komponen pembelajaranyang perlu diperbaiki berdasarkan hasil dari analisis hasil ulangan harian matematika (SMP/SMA) Dapat menggunakan konsep rata-rata untuk menyelesaikan masalah (SMP) Menentukan keberadaan standar kompetensi, kompetensi dasar, atau indikator berdasarkan KTSP (SMP) Menentukan banyaknya bilangan dengan menerapkan aturan/kaidah pencacahan (SMP) Menganalisisgrafik fungsi gradien dari suatu fungsi yang diketahui grafiknya (SMA) Menggunakan nilai maksimum fungsi trigonometri dalam menyelesaikan masalah (SMA) Jlh Soal = 100; Pd = 30, Pr = 70; Peserta: org SS 2, SK 2, SK 1, SK 1, SS 1, SS 206

207 N0 No Soal Indikator Jlh Benar % Serap Kategori Pedagogi Menentukan tahapan dari langkah-langkah PTK, berdasarkan materi diskusi yang dilakukan oleh seorang guru dengan rekan sejawatnya SS Menentukan saat yang tepat untuk mengambil keputusan memodifikasi strategi pembelajaran yang telah direncanakan dalam SS RPP Menjelaskan salah satu prinsip penilaian hasil belajar pada jenjang pendidikan dasar danmenengah SS Menjelaskan prinsip perancangan pembelajaran yang mendidik SS Menjelaskan alasan yang melandasi perlunya diterapkan pendekatan keterampilan proses dalam kegiatan pembelajaran SS Profesional 56 1 Menentukan percepatan rata-rata gerak seekor serangga yang bergerak setengah lingkaran dengan kelajuan yang konstan SK Menjelaskan pengaruh tekanan terhadap titik lebur, titik beku, titik didih, dan titik embun, berdasarkan diagram PT SK 58 6 Menjelaskan kemungkinan gerak benda yang memiliki percepatan tetap SK 59 4 Menggambar grafik hubungan antara besar gaya Archimides dengan kedalaman dari sebuah batu yang dijatuhkan ke dalam air SK Mengurutkan empat langkah pokok dalam PTKdengan benar SS Jlh Soal = 60; Pd = 18, Pr = 42; Peserta: org 207

208 N0 No Soal Indikator Jlh Benar % Serap Kategori Pedagogi Memfasilitasi berbagai kegiatan pembelajaran untuk mendorong peserta didik mencapai prestasi optimal SD Memahami prinsip-prinsip penilaian dan evaluasi proses hasil belajar kimia SD 12 1 Mengetahui kesulitan belajar siswa dalam pelajaran kimia SD Menentukaninstrumen penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar SD 14 8 Memahami komponen-komponen dalam RPP SK Profesional Mengolah materi pelajaran kimia secara kreatif sesuai dengan SKKD SK Memahami konsep/hukum/teori yang terkait dengan termodinamika kimia dan sel elektrokimia SK Menggunakan representasi simbolik dalam mendeskripsikan proses kimia SS Memahami struktur ilmu kimia dalam kaitannya dengan ilmu alam yang lain SS Memahami konsep/hukum/teori yang terkait dengan termodinamika kimia dan sel elektrokimia SS Jlh Soal = 70; Pd = 14, Pr = 56; Peserta: org 208

209 N0 No Soal Indikator Jlh Benar % Serap Kategori Pedagogi Melakukan penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan kualitas pembelajaran SD 14 5 Mampu menentukan pengalaman belajar dalam Biologi yang harus diberikan pada siswa berdasarkan tujuan SK pembelajaran yang telah ditetapkan Menunjukkan fakor-faktor yang harus diperhatikan ketika mengajukan pertanyaan kepada siswa SK Melaksanakan penilaian proses dan hasil belajar secara berkesinambungan dengan mengunakan berbagai SK instrumen 17 2 Memahami beberapa teori belajar dalam membelajarkan biologi SK Profesional menganalisis fenomena yang terjadi berkaitan dengan faktor abiotik dan pengaruhnya terhadap proses SK fotosintesis Menunjukkan komponen-komponen darah manusia beserta fungsinya SK menganalisis mekanisme gerak pada hewan vertebrata SK Mendeskripsikan struktur jaringan hewan Vertebrata dan mengaitkannya dengan fungsinya SK Menerapkan pengertian gamet, genotip dan fenotip SK Jlh Soal = 75; Pd = 17, Pr = 58; Peserta: org 209

210 N0 No Soal Indikator Jlh Benar % Serap Kategori Pedagogi memanfaatkan TI K dalampembelajaranmatapelajarangeografidenganbenar SS menyususuninstrumenpenilaiandanevaluasi proses pembelajarandalammatapelajarangeografidenganbenar SS menyusunprososal PTKuntukmeningkatkankualitaspembelajaranmatapelajaranGeografidenganbenar SS menggunakansumberbelajar yang relevandengankarakteristikpesertadidikuntukmatapelajarangeografidalamrangka SS mencapaitujuanpembelajaransecarautuhdenganbenar melaksanakanpembelajaranmatapelajarangeografi di dalamkelassesuaidenganrancanganpembelajaran (RPP) yang mendidikberdasarkanpermendiknas No. 41/2007 tentangstandar Proses denganbenar SS Profesional Dideskripsikan objek pada peta, guru dapat menjelaskan jenissimbol yang digunakan untuk menggambarkan objek pada peta SK Disajikan informasi tentang bencana alam, guru dapat mendeskripsikan mitigasi bencana alam SK Disajikan beberapa jenis penggunaan lahan, guru mengevaluasi jenis penggunaan lahan yang memberikan sumbangan terbesar terhadap terjadinya SK pemanasan global Mengidentifikasi karakteristik morfologi dasar laut berdasarkan kedalamannya SS melakukan penelitian tindakan kelas untuk peningkatan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan tepat SS Jlh Soal = 100; Pd = 30, Pr = 70; Peserta: 668 org 210

211 N0 No Soal Indikator Jlh Benar % Serap Kategori Pedaogi Profesional menyusun rumusan masalah dengan disajikan uraian permasalahan dalam pembelajaran ekonomi Disajikan beberapa komponen, guru dapat menentukan yang termasuk komponen dalam format penyusunan RPP mengidentifikasi kegunaan dari kajin pustaka pada PTK, dengan disajikan beberapa uraian tentang kegunaan dari komponen PTK. memilih contoh aplikasi pembelajaran kontekstual, dengan disajikan 5 contoh aplikasi pembelajaran ekonomi. membedakan pengertian konfirmasi, elaborasi melalui disajikan contoh aplikasinya masingdalam pembelajaran ekonomi. Disajikan data jasa anggota, jasa modal, simpanan pokok, simpanan wajib, simpanan sukarela, pembelian dan penjualan koperasi, guru dapat menghitung sisa hasil usaha anggotanya Disajikan pernyataan tentang buku besar, guru dapat menentukan pernyataan yang merupakan fungsi buku besar Disajikan beberapa kebijakan moneter dan kebijakan fiskal, guru dapat menentukan yang termasuk kebijakan moneter Disajikan data neraca pembayaran, guru dapat menentukan neraca pembayaran defisit atau surplus Disajikan masalah yang dihadapi pemerintah (masalah kemiskinan/pemerataan pendapatan) di bidang ekonomi, guru dapat menentukan penyebab terjadinya masalah tersebut Jlh Soal = 100; Pd = 30, Pr = 70; Peserta: org SK SK SK SK SK SK SS SS SS SS 211

212 212 N0 No Soal Indikator Jlh Benar % Serap Kategori Pedagogi Disajikan wacana, guru melakukan evaluasi prosespembelajaran dengan benar SK Disajikan data, guru dapat menggunakan informasi hasil penilaian dan evaluasi untuk merancang program remedial sesuai dengan panduan BSNP SS Disajikan pernyataan, guru dapat memilihpengalaman belajar yang sesuai untuk mencapai tujuan pembelajaran sosiologi dengan benar SS 29 7 Disajikan pernyataan, guru dapat menerapkanberbagai teknik pembelajaran yang mendidik secara kreatif dalam mata pelajaran SS sosiologi dengan benar 30 5 menjelaskan pendekatan pembelajaran dengan benar SS Profesional Disajikan wacana, guru dapat menjelaskan pengertian globalisasi secara teoritis SK Disajikan wacana, guru dapat mengidentifikasi perubahan sosial dalam masyarakat sesuai dengan teori sosial SS menjelaskan masyarakat multicultural dengan benar SS Disajikan wacana, guru dapat mengidentifikasi tujuan lembaga sosial dengan benar SS Disajikan wacana, guru dapat menjelaskan fungsi norma dalam masyarakat secara tepat SS Jlh Soal = 100; Pd = 30, Pr = 70; Peserta: 766 org

213 213 N0 No Soal Indikator Jlh Benar % Serap Kriteria Pedagogi Membuat tes proses pembelajaran tentang sikap nasionalisme 33, SK Menyesuaikan materi pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran IPS 32, SK 21 6 Memperjelas perencanaan dan pelaksanaan penilaian dan evaluasi dalam pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. 29, SS Menggabungkan beragam asessmen dalam mengevaluasi tujuan pembelajaran IPA (produk, proses, dan sikap ilmiah) 28, SS 23 4 Memilih berbagai metode pembelajaran menulis permulaan yang dapat mengembangkan kemampuan dan kegemaran menulis siswa. 13, SS Profesional Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan waktu, jarak, dan kecepatan 20, SS Menganalisis dan menerapkan sifat-sifat segiempat 19, SS 98 7 Merumuskan hakikat (pengertian, tujuan, jenis, dan manfaat) membaca, dan menulis. 17, SS Menilai prosa 16, SS Menganalisis karakteristik perkembangan bahasa anak usia SD 3, SS Jlh Soal = 100; Pd = 30, Pr = 70; Peserta: org

214 N0 No Soal Indikator Jlh Benar % Serap Kriteria Pedagogi Mengurutkan tahapan bermain peran dalam kegiatan pengembangan di TK/PAUD. 6, SK Merinci karakteristik PTK 5, SK Menjelaskan jenis-jenis penilaian di PAUD 5, SK 28 4 Memberi contoh kesulitan anak TK dalam bidang pengembangan nilai-nilai agama dan moral, fisik, bahasa, 4, SS dan sosial-emosional Memberikan contoh aplikasi prinsip belajar dengan bermain yang terkait dengan berbagai bidang pengembangan 4, SS Profesional Menganalisis standar tingkat pencapaian perkembangan kognitif anak TK 6, SK Menganalisis standar tingkat pencapaian perkembangan sosial-emosional anak TK 5, SK Menganalisis standar tingkat pencapaian perkembangan sosial-emosional anak TK 4, SS Menganalisis pembelajaran matematika bagi anak usia dini 4, SS Menerapkan metode komunikasi dengan peserta didik 3, SS Jlh Soal = 100; Pd = 30, Pr = 70; Peserta: org 214

215 No IPA IPS B.INDO B.INGG MATEMATIKA FISIKA Prov DS Prov DS Prov DS Prov DS Prov DS Prov DS Bali DIY Jateng Bali DIY Jateng Jatim Jatim DKI DKI Babel Jateng Bali DKI Jatim Bali DIY DKI Jateng Jatim Bali Jateng DIY Jatim DKI Bali Jateng Jabar Sumbar Banten NAD Sulut Sulteng Pabar Sulut Maluku Maluku NAD Malut Malut NAD Sulut Goront l Sultra Goront l NTT Maluku Sultra Sulbar Malut Jambi Pabar Malut Sulbar Maluku Kalsel Maluku Maluku Malut Malut

216 No KIMIA BIOLOGI GEOGRAFI EKONOMI SOSIOLOGI Prov DS Prov DS Prov DS Prov DS Prov DS 1 Kepri Bali Kalsel Babel Gorontl Bali DIY Bali Sumbar Bali Jateng DKI Jateng Bali Jateng DKI Kalbar DIY Jateng Lampg Jatim Sulbar Jabar Jabar DIY Malut Pabar Sulut Maluku Sulteng Gorontl Sulteng Papua Malut Malut Babel Gorontl Maluku Pabar Jambi Sulbar Malut Malut Sulut Babel Sulut Maluku Jambi Jambi NAD

217 217 6 ARSITEKTUR dan MATERI PELATIHAN GURU... kurikulum 2013 itu adalah usaha yang terpadu antara (1) rekonstruksi kompetensi lulusan, dengan (2) kesesuaian & kecukupan, keluasan & kedalaman materi, (3) revolusi pembelajaran dan (4) reformasi penilaian...

218 ARSITEKTUR PELATIHAN... kurikulum 2013 itu adalah usaha yang terpadu antara (1) rekonstruksi kompetensi lulusan, dengan (2) kesesuaian & kecukupan, keluasan & kedalaman materi, (3) revolusi pembelajaran dan (4) reformasi penilaian...

219 SEGMENTASI KEGIATAN PELATIHAN :...menghindari ceramah, tetapi mengandalkan diskusi, bekerja, mengevaluasi dan simulasi... MENILAI ATAU MENGEVALUASI HASIL YANG PERNAH DILAKUKAN SEBELUMNYA (termasuk menganalisis tayangan video dan materi ajar) BERDISKUSI ATAU MENGEMUKAKAN HASIL EVALUASI SERTA BEKERJA MENYUSUN YANG TERBAIK SESUAI HASIL DISKUSI SIMULASI ATAU MENYAJIKAN HASIL SESUAI HASIL DISKUSI Setiap peserta diklat wajib membawa : Guru membawa beberapa RPP yang pernah disusun dan digunakan di sekolah Pengawas dan Kepala sekolah membawa hasil supervisi akademik dan manajerial yang dilakukan selama ini Pemaparan PP oleh Instruktur diintegrasikan pada saat diksui sesuai konteks dan kebutuhan. Para Instruktur dan peserta secara voluntir dan atas penunjukan selalu berupaya melakukan simulasi (menunjukkan contoh dan bukan contoh) 219

220 SKEMA KEGIATAN PELATIHAN GURU Tayangan Video Pembelajaran (contoh dan bukan contoh pembelajaran kreatif Pre- Test Tayangan Video: Perubahan Mind set tentang Kurikulum oleh Mendikbud Paparan Diskusi Kerja Kelompok Presentasi Hasil Konsep Konsep Kurikulum Kurikulum (4 (4 Jam Jam Pel.) Pel.) Rasional Pengembangan Kurikulum 2013 Elemen Perubahan SKL, KI, dan KD Strategi Implementasi Menganalisis dan diskusi tayangan Paparan : 1. Pendekatan Scientific, Discovery Learning, Project Based Learning; 2. Evaluasi: tes dan portofolio; penilaian proses dan output Diskusi Kerja Kelompok menganalisis buku, menyusun tes dan portfolio Presentasi Hasil Analisis Materi Ajar (12 Jam Pel.) SKL, KI, dan KD Buku Siswa Buku Guru Panduan Analisis Lembar Kerja Analisis Buku Menilai RPP yang telah disusun guru sebelumnya Analisis dan Diskusi RPP untuk menemukan RPP terbaik Kerja Kelompok menyusun RPP Presentasi Hasil Rancangan Pembelajaran (8 Jam Pel.) Panduan telaah RPP Panduan Penyusunan RPP Konsep Scientific Aproach, Discovery Learning, Project Based Learning Simulasi: tematik terpadu, pendekatan scientific, Project Based Learning, dsb Analisis dan Diskusi hasil simulasi Peer Teaching; membiasakan guru untuk bertanya dan membangkitkan kemampuan siswa untuk bertanya Refleksi Praktik Terbimbing (24 Jam Pel.) RPP Instrumen Penilaian Kinerja Guru Panduan Peer Teaching Post Test Guru Inspiratif yang mampu melakukan pembelajaran kontekstual untuk mengembangka n siswa yang produktif, kreatif, inovatif, afektif (mampu menerapkan kurikulum 2013) 220

221 221 NARA SUMBER NASIONAL, INSTRUKTUR NASIONAL, GURU INTI, DAN GURU SASARAN JAKARTA JAKARTA 6 REGION LPMP - PPPPTK NS Pejabat Kemdikbud Ahli Pendidikan Praktisi Pendidikan Unsur lain WI PPPPTK - LPMP (Penulis Bahan Pelatihan) DOSEN Penulis Bahan Ajar Non Penulis Bahan Ajar IN GURU IN (Guru sasaran yang terpilih sebagai Instruktur Nasional) WI PPPPTK - LPMP (Penulis dan Non Bahan Pelatihan) DOSEN Penulis Bahan Ajar GI GURU IN (Guru sasaran yang terpilih sebagai Instruktur Nasional) GURU INTI (Guru sasaran yang terpilih sebagai Guru Inti) MASTER TRAINING (Mengawasi, Memantau, Mensupervisi Klinis dan Melaporkan Proses Pelatihan GS GURU SASARAN GURU IN (Guru sasaran yang terpilih sebagai Instruktur Nasional) GURU INTI (Guru sasaran yang terpilih sebagai Guru Inti) GURU YANG MENGIMPLEMENTASIKAN KURIKULUM 2013

222 NARA SUMBER NASIONAL, INSTRUKTUR NASIONAL, KS/PS SASARAN JAKARTA JAKARTA LPMP - PPPPTK NS Pejabat Kemdikbud Ahli Pendidikan Praktisi Pendidikan Unsur lain WI PPPPTK LPMP Dan KS/PS (Penulis Bahan Pelatihan) IN KS/PS IN (KS/PS sasaran yang terpilih sebagai Instruktur Nasional) WI PPPPTK LPMP (Penulis dan Non Bahan Pelatihan) KS/PS SASARAN KS/PS Terpilih berdasarkan sasaran Sekolah DOSEN Penulis Bahan Ajar Non Penulis Bahan Ajar DOSEN Penulis Bahan Ajar 222

223 Tiga tujuan utama, yakni (1) bagaimana cara mengubah sikap guru pada pelatihan ini, (2) pengetahuan apa saja yang harus dikuasai, dan (3) keterampilan apa saja yang harus dilatihkan Bagaimana cara mengubah sikap guru? PERUBAHAN SIKAP (MINDSET) KETERAMPILAN MERANCANG RPP KETERAMPILAN MELAKUKAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MELAKUKAN EVALUASI INDIKATOR Menunjukkan perlilaku mendukung kurikulum 2013 Berinsiatif untuk berkreasi dalam menrancang impelementasi kuriukulum 2013 Berinsiatif untuk melakukan sosialisasi kurikulum 2013 Memilih model belajar yang relevan Memilih media belajar yang relevan Menetapkan output belajar untuk mendukung kompetensi siswa Menetapkan alat evaluasi yg relevan Menerapkan pendekatan saintifik Menerapkan pendekatan project based, problem based, inquiry learning Menerapkan penggunaan alat evaluasi dengan benar Menerapkan authentic assesment Menerapkan alat evaluasi yang sesuai MATERI Perubahan Mindset Pemutaran berbagai best practice pembelajaran yg inspiratif Filosofi Perubahan Kurikulum, Standar Nasional Pendidikan, dan Konsep Kurikulum 2013 Standar Kompetensi Lulusan Standar Isi Standar Proses Standar Penilaian Dokumen SKL, KI, KD Latihan menerapkan pendekatan saintifik Latihan menerapkan pendekatan project based, problem based, inquiry learning Latihan menerapkan authentic assesment PROSES/ AKTIVITAS Pemutaran video Diskusi dan tanya jawab Kerja Kelompok Menilai RPP guru lain Diskusi rambu-rambu penyusunan RPP Identifikasi dan diskusi SKL, KI, KD Menyusun RPP Mengalisis tayangan video Melaksanakan simulasi, peer teaching Observasi menggunakan APKG Melakukan refleksi Diskusi Pengembangan Alat Evaluasi Menganalisis hasil penilaian 223

224 224 Kualitas Implementasi Kur ikulum2013 Kualitas Proses Kompetensi Keterampilan Guru Perubahan Sikap Rancangan Aktifitas (5 Hari) Merancang Melaksanakan Mengevaluasi Kemauan Dan Kegigihan Melatih Diri Selama Pelatihan Tingkat Keberhasilan Guru Recieving Responding Valuing Organizing Characthing

225 225 JENIS KOMPONEN DALAM UNSUR TINGKATAN PELATIHAN KURIKULUM 2013 NO KOMPONEN NARA SUMBER INSTRUKTUR NASIONAL GURU INTI GURU SASARAN 1 Jumlah 1 Tim 3 Orang 3 Orang 3 Orang ± 40 Org/Kls 2 Komposisi Dosen, Penulis Buku, dan Penulis Bahan Pelatihan Dosen, Penulis Buku, Penulis Bahan Pelatihan, dan Guru (Guru Sasaran yg dipilih sebagai IN) NO KOMPONEN JENJANG 1 Pendekatan Pembelajaran Tematik Terpadu Guru Inti (Guru Sasaran yang dippilih dari Guru Sasaran sesuai Kriteria) Guru Sasaran SD SMP SMA SMK Tematik Terpadu + Mapel Mapel Mapel 2 Karakteristik Keahlian Tematik Terpadu Tematik Terpadu + Mapel Mapel Mapel

226 226 Peserta Pengarah Pelatih Materi Kepanitiaan 588 orang Calon Instruktur Nasional PELATIHAN INSTRUKTUR NASIONAL 1.Mendikbud 2.Wamen Bidang Pendidikan 3.Kepala Balitbang 4.Kepala BPSDMPK & PMP 5.Tim Pengembang Kurikulum 1.Motivator 2.Ahli BK 3.Tim Pengembang Kurikulum 4.Tim Penulis Buku Siswa/Guru 5.Tim Penelaah Buku 6.Tim Pengembang Bahan Pelatihan 1.Kebijakan Kurikulum Analisis Materi Ajar 3.Perancangan Model Pembelajaran 4.Praktek Pembelajaran Terbimbing Waktu Pelaksanaan : 29 Juni 3 Juli 2013 Tempat : Hotel di Jakarta Pembukaan : oleh Mendikbud Penilaian Peserta : oleh Narasumber Nasional dengan predikat Lulus dan Tidak Lulus Sertifikat : Ditandatangani oleh Mendikbud Pusbangprodik dengan aktivitas: 1.Mencari tempat pelatihan 2.Mengundang peserta, pengarah, dan narasumber 3.Memfasilitasi kegiatan

227 PELATIHAN GURU INTI 227 Peserta Pengarah Narasumber/ Instruktur Materi Kepanitiaan 4731 orang Calon Guru Inti 1. Kepala Pusat di Lingkungan Badan PSDMPKPMP 2. Kepala PPPPTK Instruktur Nasional 1. Kebijakan Kurikulum Analisis Materi Ajar 3. Perancangan Model Pembelajaran 4. Praktek Pembelajaran Terbimbing LPMP Penyelenggara di 6 Region dengan aktivitas: 1. Mencari tempat pelatihan 2. Mengundang peserta, pengarah, dan narasumber 3. Memfasilitasi kegiatan Waktu Pelaksanaan : 4 8 Juli 2013 Tempat : di 6 Regional (Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Medan, Makasar) Pembukaan : oleh Eselon 2 di Lingkungan Badan PSDMPKPMP Penilaian Peserta : oleh Instruktur Nasional dengan predikat Lulus dan Tidak Lulus Sertifikat : Ditandatangani oleh Kepala Badan PSDMPKPMP

228 PELATIHAN GURU SASARAN 228 Peserta Pengarah Narasumber/ Instruktur Materi Kepanitiaan orang Guru Sasaran 1.Kepala Dinas Pendidikan Kab/Kota 2.Kepala PPPPTK 3.Kepala LPMP Guru Inti 1.Kebijakan Kurikulum Analisis Materi Ajar 3.Perancangan Model Pembelajaran 4.Praktek Pembelajaran Terbimbing Pusbangprodik dengan aktivitas: 1.Mencari tempat pelatihan 2.Mengundang peserta, pengarah, dan narasumber 3.Memfasilitasi kegiatan Waktu Pelaksanaan : 9-13 Juli 2013 Tempat : di LPMP Provinsi Pembukaan : oleh Kepala Dinas Pendidikan Kab/Kota Penilaian Peserta : oleh Guru Inti Sertifikat : Ditandatangani oleh Penyelenggara Pelatihan (LPMP dan P4TK)

229 MATERI PELATIHAN... kurikulum 2013 itu adalah usaha yang terpadu antara (1) rekonstruksi kompetensi lulusan, dengan (2) kesesuaian & kecukupan, keluasan & kedalaman materi, (3) revolusi pembelajaran dan (4) reformasi penilaian...

230 STRUKTUR MATERI PELATIHAN GURU: Konsep Kurikulum Perubahan Mindset Rasional dan Elemen Perubahan SKL, KI, KD Strategi Implementasi PERUBAHAN POLA PIKIR (MINDSET) Analisis Materi Ajar Konsep Pendekata Scientific Model Pembelajaran (Project Based Learning, Discovery/Inquiry Learning) Konsep Penilaian Autentik pada Proses danhasil Belajar Analisis Buku Guru dan Buku SIswa Model Rancangan Pembelajaran Penyusunan RPP Perancangan Penilaian Autentik pada Proses dan Hasil Belajar Praktik Pembelajaran Terbimbing Simulasi Pembelajaran Peer Teaching Pendampingan 230

231 BAHAN PELATIHAN GURU: Buku 1 Pedoman Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 Buku 2 Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013: Jenjang SD Kelas I Kelas IV Jenjang SMP Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Matematika Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Pendidikan Jasmani dan Olah Raga (PJOK) Seni Budaya Prakarya Jenjang SMA dan SMK Bahasa Indonesia Sejarah Matematika 231

232 BAHAN PELATIHAN GURU: Buku 3 Pedoman Pendampingan Pelaksanaan Kurikulum 2013 Buku 4 Pedoman Pelayanan Arah Peminatan Peserta Didik Oleh Guru BK/Konselor Buku 5 Pedoman Operasional Standar (POS) Pelatihan Guru dalam Implementasi Kurikulum 2013 A.Pelatihan Instruktur Nasional B.Pelatihan Guru Inti C.Pelatihan Guru Sasaran Buku 6 Panduan Pelaksanaan Pelatihan A.Instruktur Nasional B.Guru Inti C.Guru Sasaran Buku Guru Buku Siswa 232

233 Bahan Pelatihan Kepala Sekolah (untuk Instruktur/Fasilitator) KS-1: PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR (POS) PENYELENGGARAAN PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 UNTUK KEPALA SEKOLAH 2. KS-2: PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELATIHAN KEPALA SEKOLAH 3. KS-3: KEPEMIMPINAN PEMBELAJARAN 4. KS-4: MANAJEMEN PERUBAHAN 5. KS-5: BUDAYA SEKOLAH 6. KS/PS-1: BUKU PEDOMAN KEGIATAN PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI KURIKULUM KS/PS-2: BAHAN AJAR PENGELOLAAN PEMBELAJARAN TEMATIK INTEGRATIF 8. KS/PS-3: BAHAN AJAR PENGELOLAAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DAN TERPADU 9. KS/PS-4: BAHAN AJAR PENGELOLAAN PEMBELAJARAN BERDASARKAN PEMINATAN

234 BAHAN PELATIHAN GURU: Buku 3 Pedoman Pendampingan Pelaksanaan Kurikulum 2013 Buku 4 Pedoman Pelayanan Arah Peminatan Peserta Didik Oleh Guru BK/Konselor Buku 5 Pedoman Operasional Standar (POS) Pelatihan Guru dalam Implementasi Kurikulum 2013 A.Pelatihan Instruktur Nasional B.Pelatihan Guru Inti C.Pelatihan Guru Sasaran Buku 6 Panduan Pelaksanaan Pelatihan A.Instruktur Nasional B.Guru Inti C.Guru Sasaran Buku Guru Buku Siswa 234

235 Bahan Pelatihan Kepala Sekolah (untuk Peserta) PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 UNTUK PELATIHAN KEPALA SEKOLAH 2. KEPEMIMPINAN PEMBELAJARAN 3. MANAJEMEN PERUBAHAN 4. BUDAYA SEKOLAH 5. PEDOMAN KEGIATAN PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI KURIKULUM BAHAN AJAR PENGELOLAAN PEMBELAJARAN TEMATIK INTEGRATIF 7. BAHAN AJAR PENGELOLAAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DAN TERPADU 8. BAHAN AJAR PENGELOLAAN PEMBELAJARAN BERDASARKAN PEMINATAN

236 Bahan Pelatihan Pengawas Sekolah (untuk Instruktur/Fasilitator) PS-1: PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR (POS) PENYELENGGARAAN PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 UNTUK PENGAWAS SEKOLAH 2. PS-2: PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELATIHAN PELATIHAN PENGAWAS SEKOLAH 3. PS-3: SUPERVISI PEMBELAJARAN PADA KURIKULUM 2013 TERHADAP GURU DAN KEPALA SEKOLAH 4. KS/PS-1: BUKU PEDOMAN KEGIATAN PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI KURIKULUM KS/PS-2: BAHAN AJAR PENGELOLAAN PEMBELAJARAN TEMATIK INTEGRATIF 6. KS/PS-3: BAHAN AJAR PENGELOLAAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DAN TERPADU 7. KS/PS-4: BAHAN AJAR PENGELOLAAN PEMBELAJARAN BERDASARKAN PEMINATAN

237 Bahan Pelatihan Pengawas Sekolah (untuk Peserta) PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 UNTUK PENGAWAS SEKOLAH 2. SUPERVISI PEMBELAJARAN PADA KURIKULUM 2013 TERHADAP GURU DAN KEPALA SEKOLAH 3. PEDOMAN KEGIATAN PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI KURIKULUM BAHAN AJAR PENGELOLAAN PEMBELAJARAN TEMATIK INTEGRATIF 5. BAHAN AJAR PENGELOLAAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DAN TERPADU 6. BAHAN AJAR PENGELOLAAN PEMBELAJARAN BERDASARKAN PEMINATAN

238 SISTEM TERI PENILAIAN... kurikulum 2013 itu adalah usaha yang terpadu antara (1) rekonstruksi kompetensi lulusan, dengan (2) kesesuaian & kecukupan, keluasan & kedalaman materi, (3) revolusi pembelajaran dan (4) reformasi penilaian...

239 239 Skenario Penilaian Guru dan KS/PS GURU KS/PS Pre Tes (Materi Umum Kur) Post Tes (Materi Umum Kur) dan Pre Tes (Materi KS/PS) Post Tes (Materi KS/PS) Penilaian Proses (Sikap, keterampilan, pengetahuan) Penilaian Proses (Sikap, keterampilan, pengetahuan)

240 SEBARAN DAN JUMLAH BUTIR SOAL PELATIHAN 240 No Mata Pelatihan Materi Pelatihan Jumlah Butir 1. Rasional 1. Konsep Kurikulum Elemen Perubahan Kurikulum 3. SKL, KI dan KD 12 butir 4. Strategi Implementasi Kurikulum Konsep Pembelajaran Tematik Terintegrasi Analisis Materi Ajar [Jenjang SD/MI] 2. Konsep Pendekatan Scientific 3. Konsep Penilaian Autentik pada Proses dan Hasil Belajar 12 butir 4. Analisis Buku Guru dan Buku Siswa 3. Analisis Materi Ajar [Jenjang SMP/MTs dan SMA/MA/SMK] Model Rancangan Pembelajaran 1. Konsep Pendekatan Scientific 2. Konsep Penilaian Autentik pada Proses dan Hasil Belajar 3. Analisis Buku Guru dan Buku Siswa 1. Penyusunan RPP 2. Perancangan Penilaian Autentik pada Proses dan Hasil Belajar Jumlah Butir Tes 12 butir 16 butir 40 butir

241 241 LINGKUP PENILAIAN PROSES TERDIRI DARI PENILAIAN SIKAP DAN KETERAMPILAN Keterampilan peserta pelatihan yang dinilai mencakup indikator kinerja esensial yang terdiri atas: 1) menganalisis keterkaitan SKL, KI, dan KD; 2) melaporkan hasil diskusi; 3) menganalisis keterkaitan antara jaringan tema, silabus, RPP, dan RKH; 4) membuat contoh penerapan pendekatan scientific dalam pembelajaran tematik terintegrasi; 5) menganalisis buku guru dan buku siswa; 6) menyusun RPP pembelajaran tematik terintegrasi dengan pendekatan scientific; 7) merancang penilaian otentik pada pembelajaran tematik terintegrasi; 8) mengamati dan menganalisis tayangan video; 9) praktik pembelajaran tematik yang menerapkan pendekatan scientific.

242 242 DASAR PEMBERIAN SKOR UNTUK GURU KELAS DAN GURU MATA PELAJARAN No Pencapaian Indikator skor 1. Indikator keterampilan dicapai hanya melalui proses mengamati, mencontoh, dan meniru; maka dinilai: 2. Indikator keterampilan dicapai melalui proses berdiskusi, berdialog, dan bertanya jawab; maka dinilai: 3. Indikator keterampilan dicapai melalui proses bereksperimen, ujicoba, dan pembuktian; maka dinilai: 4. Indikator keterampilan dicapai melalui proses kegiatan perbaikan dan koordinasi dengan beragam sumber; maka dinilai: 5. Indikator keterampilan dicapai melalui proses kegiatan menyusun, membuat, dan menghasilkan produk secara natural; maka dinilai:

243 243 PENILAIAN SIKAP Penilaian ini dimaksudkan untuk mengetahui sikap peserta pelatihan dalam berbagai aspek diantaranya: sikap menerima dan menghargai pendapat orang lain, ketelitian, keseriusan (bersunguh-sungguh), kreatifitas, komunikasi dengan orang lain, tanggunjawab dan kerja sama dengan orang lain. Aspek sikap yang dinilai: 1. Kerjasama 2. Disiplin 3. Tanggungjawab Indikator penilaian: 1. Menerima materi pelatihan. 2. Melaksanakan tugas individu dan kelompok. 3. Berinteraksi dengan narasumber/ fasilitator. 4. Berinteraksi dengan teman sejawat. 5. Mengemukakan pendapat, bertanya, dan menjawab

244 244 TABEL PREDIKAT NILAI SIKAP INSTRUKTUR NASIONAL DAN GURU INTI Skala Nilai Skala Angka ST (Selalu Terlihat) SM (Sering Memperlihatkan) MT (Mulai Tampak) BT (Belum Tampak) 60 69

245 245 PREDIKAT NILAI AKHIR UNTUK PESERTA PELATIHAN INSTRUKTUR NASIONAL, GURU INTI, GURU/KS/PS SASARAN Sekor Predikat Baik Sekali Baik Cukup 64 Kurang

246 REKAPITULASI NILAI AKHIR 246 Nilai Akhir Penentuan Nilai Akhir (NA) untuk menentukan kelulusan peserta pelatihan ditetapkan dengan ketentuan sebagai berikut. Nilai kelulusan ditentukan oleh nilai sikap, nilai keterampilan dan nilai pengetahuan. Pembobotan nilai dilakukan dengan cara sebagai berikut. Nilai Akhir Kelulusan a. Batas kelulusan untuk peserta pelatihan instruktur nasional dan guru inti adalah 75. b. Guru, KS dan PS sasaran dikelompokkan berdasarkan jenjang perolehan kompetensi Penghitungan skor akhir kelulusan dilakukan dengan rumus sebagai berikut. NA = {(NS x 40%) + (NK x 60%)} x 70% + (TA x 30%) Keterangan: NA : Nilai Akhir NS : Rerata Nilai Sikap dari semua mata pelatihan NK : Rerata Nilai Keterampilan dari semua mata pelatihan TA : Nilai Tes Akhir (Tes Pengetahuan) Kategori Nilai Bobot Nilai Sikap (NS) 30% Nilai Keterampilan (NK) 40% Nilai Pengetahuan 30%

247 KELULUSAN 247 Instruktur Nasional dan Guru Inti yang memenuhi syarat kelulusan menerima sertifikat kelulusan yang dikeluarkan oleh Badan PSDMPK dan PMP. Batas kelulusan adalah sebagai berikut: a. Batas kelulusan untuk peserta pelatihan instruktur nasional dan guru inti adalah 75. b. Guru, KS dan PS sasaran dikelompokkan berdasarkan jenjang perolehan kompetensi

248 PENDAMPINGAN... kurikulum 2013 itu adalah usaha yang terpadu antara (1) rekonstruksi kompetensi lulusan, dengan (2) kesesuaian & kecukupan, keluasan & kedalaman materi, (3) revolusi pembelajaran dan (4) reformasi penilaian...

249 DESAIN PENDAMPINGAN 249

250 1 Peran Pendamping dalam Implementasi Kurikulum 250 KS Sasaran Guru Inti Melakukan Pendampingan KS/Guru yang masih memerlukan peningkatan pemahaman terhadap implementasi kurikulum 2013 PS Sasaran

251 ALUR PELATIHAN & PENDAMPINGAN IMPELEMENTASI KURIKULUM 2013 NARA SUMBER IN IN IN PI GI PS S KS S GS Alur Pendampingan Alur Pelatihan IN = Instruktur Nasional GI = Guru Inti GI = Guru Sasaran PI = Pengawas Inti PSS = Pengawas Sekolah Sasaran KSS = Kepala Sekolah Sasaran 251

252 RENCANA PENDAMPINGAN 252 PENGAWAS SEKOLAH Pendampingan IN 1 ON IN 2 ON JULI JULI SEPT OKT OKT - DES KEPALA SEKOLAH Pendampingan IN 1 ON IN 2 ON JULI JULI-SEPT OKT OKT - DES

253 PEMINATAN... kurikulum 2013 itu adalah usaha yang terpadu antara (1) rekonstruksi kompetensi lulusan, dengan (2) kesesuaian & kecukupan, keluasan & kedalaman materi, (3) revolusi pembelajaran dan (4) reformasi penilaian...

254 254 KONSEP PEMINATAN Kelompok peminatan dimulai pada awal masuk kelas X. Peminatan tidak sama dengan penjurusan. Guru BK/Konselor sebagai pendidik yang bertugas membantu peserta didik mencapai perkembangan yang optimal dipandang mempunyai tanggung jawab yang lebih terhadap peminatan peserta didik.

255 255 LINGKUP PEMINATAN PESERTA DIDIK SMA SMK 3. Kelompok Mata Pelajaran C = 16 JP (PEMINATAN AKADEMIK) a. Matematika dan Ilmu Alam b. Ilmu Sosial c. Bahasa 4. Matapelajaran pilihan pendalaman dan atau perluasan = 6 JP 3.Kelompok Mata Pelajaran C=28 JP PEMINATAN AKADEMIK DAN VOKASI) Bidang studi keahlian = 8 Program studi keahlian =45 Kompetensi keahlian = Tahapan dan Penanggu- langan Disiplin

256 KETERSEDIAAN GURU DAN SARANA (DAYA TAMPUNG) KRITERIA PEMINATAN PESERTA DIDIK 2. NILAI UJIAN NASIONAL 3. MINAT PESERTA DIDIK

257 MEKANISME DAN PROSEDUR PEMINATAN 257 Setelah mempertimbangkan daya tampung sekolah maka mekanisme dan prosedur peminatan dilakukan sebagai berikut: 1. Pada hari pertama sekolah Guru BK memandu siswa untuk mengisi foormulir yang akan dikonsultasukan dengan orang tua 2. Sekolah melakukan pengolahan data nilai dan minat siswa 3. Berdasarkan hasil pengelohaan data nilai dan minat siswa diperoleh kemungkinan: a. Jika nilai UN peminatan sejalan dengan minat pilihan siswa maka siswa ditempatkan pada kelompok minatnya b. Jika nilai UN peminatan tidak sesuai dengan minat maka penetapan peminatan dikonsultasikan dengan guru BK

258 258 C KEPEMIMPINAN, KULTUR dan MANAJEMEN SEKOLAH... kurikulum 2013 itu adalah usaha yang terpadu antara (1) rekonstruksi kompetensi lulusan, dengan (2) kesesuaian & kecukupan, keluasan & kedalaman materi, (3) revolusi pembelajaran dan (4) reformasi penilaian...

259 Skala Implementasi No Jenjang Satuan Kelas Tahun SD I 2% 100% 100% II 100% 100% III 100% IV 2% 100% 100% V 100% 100% VI 100% 2 SMP VII 4% 100% 100% VIII 100% 100% IX 100% 3 SMA/SMK X 10% 100% 100% XI 100% 100% XII 100% 259

260 GURU EVALUASI DIRI SEKOLAH (EDS) SEKOLAH SBG PUSAT PERADABAN BAGI SISWA MBS DAN KEPEMIMPINAN SEKOLAH IKLIM DAN KULTUR SEKOLAH PROSES BELAJAR SISTEM EVALUASI Tematik Terpadu Pendekatan Scientific Problem dan Project Based learning PROSES STANDARISASI : Kriteria Instrumentasi Kewilayahan BENCMARK Quality Control Motivator Accountability Seleksi Diagnostik Legitimasi 260

261 Indikator Keberhasilan Implementasi Kurikulum 2013 No Entitas Pendidikan Indikator Keberhasilan 1 Peserta Didik Lebih produktif, kreatif, inovatif, afektif 2 Pendidik dan Tenaga Kependidikan 3 Manajemen Satuan Pendidikan 4 Negara dan Bangsa 5 Masyarakat Umum Sumber : Kemdikbud, Lebih senang belajar Lebih bergairah dalam melakukan proses pembelajaran Lebih mudah dalam memenuhi ketentuan 24 jam per minggu Lebih mengedepankan layanan pembelajaran termasuk bimbingan dan penyuluhan Terjadinya proses pembelajaran yang lebih variatif di sekolah Reputasi internasional pendidikannya menjadi lebih baik Memiliki daya saing yang lebih tinggi, sehingga lebih menarik bagi investor Memperoleh lulusan sekolah yang lebih kompeten Dapat berharap kebutuhan pendidikan akan dipenuhi oleh sekolah (tidak perlu kursus tambahan) 261

262 Dinas Pendidikan Prov. & Kab/Kota Manajemen Monitoring Implementasi Kurikulum membina Kemdikbud UIK Pusat Sekolah+Guru memantau melapor Pendampingan melapor memantau UIK Provinsi di LPMP Guru Inti melapor Sumber : Kemdikbud, LPMP: Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan UIK : Unit Implementasi Kurikulum 26

263 Ruang Lingkup Monitoring Fisik: jadwal, kuantitas, kualitas Substansi: Kebenaran, Kelengkapan, Kesesuaian, Keterbacaan, Dokumen Buku Fisik: jadwal, kuantitas, kualitas Substansi: Kebenaran, Kelengkapan, Kesesuaian, Keterbacaan, Estetika Fisik: jadwal, kuantitas, kualitas Substansi: administrasi, pengaturan fasilitas, manajemen, budaya Sekolah Guru Pelatihan: jadwal, kuantitas, kualitas Pemahaman: materi, aktivitas, pembelajaran, penilaian Sumber : Kemdikbud,

264 Buku Guru Sekolah Dokumen Ruang Lingkup Evaluasi Produk Hasil Siswa Guru Sekolah Publik Formatif Jangka Pendek Hard Evidence Kelengkapan, Kebenaran, Keterbacaan Kelengkapan, Kesesuian, Kebenaran, Keterbacaan, Estetika Pelatihan & Supervisi (model, waktu, materi, Instruktur) Evaluasi Sumatif Jangka Panjang Soft Evidence Peningkatan Kompetensi (3) Perubahan Pola Pikir + Peningkatan Kompetensi (4+1) Perbaikan Budaya dan Manajemen Administrasi dan Manajemen Sumber : Kemdikbud, Produktif, Kreatif, Inovatif, Afektif 264

265 Pesan Penutup: 1.MENJADI MODEL BAGI GURU 2.MEMPERBANYAK CONTOH UNTUK DITIRU DAN DIKEMBANGKAN GURU... kurikulum 2013 itu adalah usaha yang terpadu antara (1) rekonstruksi kompetensi lulusan, dengan (2) kesesuaian & kecukupan, keluasan & kedalaman materi, (3) revolusi pembelajaran dan (4) reformasi penilaian...

266 266 LEMBAR KERJA ANALISIS PEMBELAJARAN

267 LEMBAR KERJA: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN...1/8 Aspek yang Diamati Kegiatan Pendahuluan Melakukan apersepsi dan motivasi. a Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran. b Mengaitkan materi pembelajaran sekarang dengan pengalaman peserta didik dalam perjalanan menuju sekolah atau dengan tema sebelumnya. c Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitan dengan tema yang akan dibelajarkan. d Mengajak peserta didik berdinamika/melakukan sesuatu kegiatan yang terkait dengan materi. Ya Tidak Catatan 267

268 LEMBAR KERJA: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN...2/8 Aspek yang Diamati Kegiatan Inti Guru menguasai materi yang diajarkan. a. Kemampuan menyesuaikan materi dengan tujuan pembelajaran. b. Kemampuan mengkaitkan materi dengan pengetahuan lain yang diintegrasikan secara relevan dengan perkembangan IPTEK dan kehidupan nyata. c. Menyajikan materi dalam tema secara sistematis dan gradual (dari yang mudah ke sulit, dari konkrit ke abstrak) Ya Tidak Catatan 268

269 LEMBAR KERJA: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN...3/8 Aspek yang Diamati Ya Tidak Catatan Guru menerapkan strategi pembelajaran yang mendidik. a. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai. b. Melaksanakan pembelajaran secara runtut. c. Menguasai kelas dengan baik. d. Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual. e. Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif (nurturant effect). f. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan. 269

270 LEMBAR KERJA: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN...4/8 Guru menerapkan pendekatan scientific. a Memberikan pertanyaan mengapa dan bagaimana. b Memancing peserta didik untuk peserta didik bertanya. c Menyajikan kegiatan peserta didik untuk keterampilan mengamati. d Menyajikan kegiatan peserta didik untuk keterampilan menganalisis. f Menyajikan kegiatan peserta didik untuk keterampilan mengkomunikasikan. g. Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan, atau kegiatan, atau tugas sebagai bagian remidi/pengayaan. 270

271 LEMBAR KERJA: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN...5/8 Guru melaksanakan penilaian autentik. a Mengamati sikap dan perilaku peserta didik dalam mengikuti pelajaran. b Melakukan penilaian keterampilan peserta didik dalam melakukan aktifitas individu/kelompok. c Mendokumentasikan hasil pengamatan skap, perilaku dan keterampilan peserta didik. 271

272 LEMBAR KERJA: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN...6/8 Guru memanfaatkan sumber belajar/media dalam pembelajaran. a. Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan sumber belajar pembelajaran. b. Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan media pembelajaran. c. Menghasilkan pesan yang menarik. d. Melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan sumber belajar pembelajaran. e. Melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan media pembelajaran. 272

273 LEMBAR KERJA: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN...7/8 Guru memicu dan/atau memelihara keterlibatan peserta didik dalam pembelajaran. a. Menumbuhkan partisipasi aktif peserta didik melalui interaksi guru, peserta didik, sumber belajar. b. Merespon positif partisipasi peserta didik, c. Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons peserta didik, d. Menunjukkan hubungan antar pribadi yang kondusif. e. Menumbuhkan keceriaan dan antusisme peserta didik dalam belajar. 273

274 LEMBAR KERJA: ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN...8/8 Guru menggunakan bahasa yang benar dan tepat dalam pembelajaran a. Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar. b. Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar. c. Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai. Penutup Pembelajaran Guru mengakhiri pembelajaran dengan efektif a. Melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan melibatkan peserta didik. b. Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan, atau kegiatan, atau tugas sebagai bagian remidi/pengayaan. 274

275 PROJECT BASED LEARNING 275

276 PROJECT BASED LEARNING...1/10 Karakteristik : peserta didik membuat keputusan tentang sebuah kerangka kerja; adanya permasalahan atau tantangan yang diajukan kepada peserta didik; peserta didik mendesain proses untuk menentukan solusi atas permasalahan atau tantangan yang diajukan; peserta didik secara kolaboratif bertanggungjawab untuk mengakses dan mengelola informasi untuk memecahkan permasalahan; 276

277 PROJECT BASED LEARNING...2/10 Karakteristik : Proses evaluasi dijalankan secara kontinyu; Peserta didik secara berkala melakukan refleksi atas aktivitas yang sudah dijalankan; Produk akhir aktivitas belajar akan dievaluasi secara kualitatif; dan Situasi pembelajaran sangat toleran terhadap kesalahan dan perubahan. 277

278 PROJECT BASED LEARNING...3/10 Beberapa hambatan implementasi : Pembelajaran Berbasis Proyekmemerlukan banyak waktu yang harus disediakan untuk menyelesaikan permasalahan yang komplek. Banyak orang tua peserta didik yang merasa dirugikan, karena menambah biaya untuk memasuki system baru. Banyak instruktur merasa nyaman dengan kelas tradisional,dimana instruktur memegang peran utama di kelas. Ini merupakan suatu transisi yang sulit, terutama bagi instruktur yang kurang atau tidak menguasai teknologi. Banyaknya peralatan yang harus disediakan, sehingga kebutuhan listrik bertambah. 278

279 Keunggulan : PROJECT BASED LEARNING...4/10 Meningkatkan motivasi belajar, mendorong kemampuan untuk melakukan pekerjaan penting. Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah. Membuat peserta didik lebih aktif dan berhasil memecahkan masalah kompleks. Meningkatkan kolaborasi. Mengembangkan dan mempraktikkan keterampilan komunikasi. Meningkatkan keterampilan peserta didik dalam mengelola sumber. Memberikan pengalaman mengorganisasi proyek, alokasi waktu dan sumber-sumber lain untuk menyelesaikan tugas. Menyediakan pengalaman belajar yang melibatkan peserta didik secara kompleks dan dirancang untuk berkembang sesuai dunia nyata. Melibatkan para peserta didik untuk belajar mengumpul informasi,mengolah sesuai pengetahuan yang dimiliki, kemudian diimplementasikan dengan dunia nyata. Membuat suasana belajar menjadi menyenangkan. 279

280 PROJECT BASED LEARNING...5/10 Kelemahan: Memerlukan banyak waktu untuk menyelesaikan masalah. Membutuhkan biaya yang cukup banyak. Banyak instruktur yang merasa nyaman dengan kelas tradisional, di mana instruktur memegang peran utama di kelas. Banyaknya peralatan yang harus disediakan. Peserta didik yang memiliki kelemahan dalam percobaan dan pengumpulan informasi akan mengalami kesulitan. Ada kemungkinanpeserta didikyang kurang aktif dalam kerja kelompok. Ketika topik yang diberikan kepada masing-masing kelompok berbeda, dikhawatirkan peserta didik tidak bisa memahami topik secara keseluruhan 280

281 Langkah Operasional: PROJECT BASED LEARNING...6/10 281

282 PROJECT BASED LEARNING...7/10 PEMETAAN PERAN: SISWA Menggunakan kemampuan bertanya dan berpikir. Melakukan riset sederhana. Mempelajari ide dan konsep baru. Belajar mengatur waktu dengan baik. Melakukan kegiatan belajar sendiri/kelompok. Mengaplikasikan hasil belajar melalui tindakan. Melakukan interaksi sosial (wawancara, survey, observasi, dll). GURU Merencanakan dan mendesain pembelajaran. Membuat strategi pembelajaran. Membayangkan interaksi yang akan terjadi antara guru dan siswa. Mencari keunikan siswa. Menilai siswa dengan cara transparan dan berbagai macam penilaian. Membuat portofolio pekerjaan siswa. 282

283 PROJECT BASED LEARNING...8/10 SISTEM PENILAIAN Dilakukan secara menyeluruh terhadap sikap, pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh siswa dalam melaksanakan pembelajaran berbasis proyek. Penilaian Proyek Pada penilaian proyek setidaknya ada 3 hal yang perlu dipertimbangkan yaitu: Kemampuan pengelolaan : kemampuan peserta didik dalam memilih topik, mencari informasi dan mengelola waktu pengumpulan data serta penulisan laporan. Relevansi : Kesesuaian dengan mata pelajaran, dengan mempertimbangkan tahap pengetahuan, pemahaman dan keterampilan dalam pembelajaran. Keaslian : Proyek yang dilakukan peserta didik harus merupakan hasil karyanya, dengan mempertimbangkan kontribusi guru berupa petunjuk dan dukungan terhadap proyek peserta didik. 283

284 PROJECT BASED LEARNING...9/10 Contoh Teknik Penilaian Proyek: Mata Pelajaran : Nama Proyek : Alokasi Waktu : Guru Pembimbing : Nama : NIS : Kelas : No. ASPEK SKOR (1-5) 1 PERENCANAAN : a. Persiapan b. Rumusan Judul 2 PELAKSANAAN : a. Sistematika Penulisan b. Keakuratan Sumber Data / Informasi c. Kuantitas Sumber Data d. Analisis Data e. Penarikan Kesimpulan 3 LAPORAN PROYEK : a. Performans b. Presentasi / Penguasaan TOTAL SKOR 284

285 Contoh Penilaian Produk : PROJECT BASED LEARNING...10/10 Mata Ajar : Nama Proyek : Alokasi Waktu : Nama Peserta didik: Kelas/SMT : No. Tahapan Skor ( 1 5 )* 1 Tahap Perencanaan Bahan 2 Tahap Proses Pembuatan a. Persiapan Alat dan Bahan b. Teknik Pengolahan c. K3 (Keselamatan kerja, Keamanan dan Kebersihan) 3 Tahap Akhir (Hasil Produk) a. Bentuk Fisik b. Inovasi TOTAL SKOR Catatan : *) Skor diberikan dengan rentang skor 1 sampai dengan 5, dengan ketentuan semakin lengkap jawaban dan ketepatan dalam proses pembuatan maka semakin tinggi nilainya 285

286 PENDEKATAN SCIENTIFIC 286

287 287 KOMPETENSI DAN KEGIATAN BELAJAR:...1/3 Langkah Pembelajaran Kegiatan Belajar Kompetensi Yang Dikembangkan Mengamati (observe) Membaca, mendengar, Melatih kesungguhan, menyimak, dan melihat kesabaran, ketelitian dan (tanpa atau dengan alat) kemampuan membedakan informasi yang umum dan khusus, kemampuan berpikir analitis, kritis, deduktif, Menanya (question/ask) Mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik) dan komprehensif Mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk critical minds yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat

288 288 KOMPETENSI DAN KEGIATAN BELAJAR:...2/3 Langkah Pembelajaran Kegiatan Belajar Kompetensi Yang Dikembangkan Mengumpulkan informasi (experiment/ explore) Mengasosiasikan/ mengolah informasi (analyze/ associate) -Melakukan eksperimen -membaca sumber lain selain buku teks -mengamati objek/kejadian/ aktivitas -wawancara dengan nara sumber Mengolah informasi yang sudah dikumpulkan baik terbatas dari hasil kegiatan mengumpulkan/eksperimen maupun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi. Pengolahan informasi yang dikumpulkan dari yang bersifat menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan Mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat. Mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam menyimpulkan.

289 289 KOMPETENSI DAN KEGIATAN BELAJAR:...3/3 Langkah Pembelajaran Mengkomunikasikan (communicate) Mencipta Kegiatan Belajar Kompetensi Yang Dikembangkan -Menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya Memodifikasi, menyusun kembali untuk menemukan yang baru, dan menemukan yang baru secara original Mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan singkat dan jelas, dan mengembangkan kemampuan berbahasa yang baik dan benar. Kreativitas dan kejujuran serta apresiasi terhadap karya orang lain dan bangsa lain

290 Tematik di Sekolah Dasar 290

291 Menelaah KD untuk mengidentifikasi tema yg dibutuhkan tema Alur Kerja Pengembangan Silabus Pembelajaran Tematik Daftar tema yang dibutuhkan di setiap mata pelajaran DAFTAR TEMA Memilih tema untuk setiap kelas sesuai kriteria pemilihan tema Merumuskan tema dengan frasa yang menarik Memilih KD dari setiap mata pelajaran yang sesuai dengan tema yang ditetapkan PETA KOMPETENSI DASAR (JARINGAN TEMA) Menyusun Silabus (merumuskan kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian dan alokasi waktu) SILABUS Menyusun Contoh Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) CONTOH RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

292 DAFTAR TEMA DAN ALOKASI WAKTU

293 DAFTAR TEMA DAN ALOKASI WAKTU

294 Tema : Indahnya Kebersamaan Contoh Jaringan Tema SD Kelas IV Matematika Mengemukakan kembali dengan kalimat sendiri, menyatakan kalimat matematika dan memecahkan masalah dengan efektif permasalahan yang berkaitan dengan KPK dan FPB, satuan kuantitas, decimal dan persen terkait dengan aktivitas sehari-hari di rumah, sekolah, atau tempat bermain serta memeriksa kebenarannya (K4) Pendidikan Seni Budaya dan Desain Mengagumi ciri khas keindahan karya seni dan karya kreatif masing-masing daerah sebagai anugrah tuhan (K1) Menggambar alam berdasarkan pengamatan keindahan alam (KI 4) Bahasa Indonesia Mendengarkan penggunaan bahasa Indonesia yang baik untuk berdoa (sesuai agama yang dianutnya) di sekolah dan di rumah (KI 1) Mengucapkan doa dengan bahasa yang baik sesuai dengan agama yang dianutnya (KI 1) Menyapa dan menyampaikan ucapan selamat, terima kasih atau permohonan maaf sesuai dengan konteksnya (KI 2) Pendidikan Seni Budaya dan Desain Menyanyikan lagu dengan gerak tangan dan badan sesuai dengan tinggi rendah nada. (KI 4) Indahnya Kebersamaan Penjasorkes Menunjukkan disiplin, kerjasama, toleransi, belajar menerima kekalahan dan kemenangan, sportif dan yanggung jawab, menghargai perbedaan (KI 2) Bahasa Indonesia Membaca teks tentang berbagai topik, membuat pertanyaan, dan menuliskan gagasan pokok (KI 3) Membaca dan menemukan makna kata dalam kamus /ensiklopedia (KI 3) Matematika Menaksir jumlah uang untuk berbelanja atau jumlah dan jenis benda yang diperlukan untuk suatu kegiatan amal sehingga sesuai kebutuhan (K2) PPKn Menghargai kebhinnekatunggalikaan dan keragaman agama, suku bangsa (pakaian tradisional, bahasa, rumah adat, makanan khas, dan upacara adat), sosial ekonomi di lingkungan rumah, sekolah dan masyarakat sekitar. (KI 1)

295 Tema : Indahnya Kebersamaan Contoh Silabus SD Kelas IV

296 Contoh Silabus SD Kelas IV (lanjutan)

297 Contoh Silabus SD Kelas IV (lanjutan)

298 Contoh Silabus SD Kelas IV (lanjutan)

299 Contoh Silabus SD Kelas IV (lanjutan)

300 Contoh Silabus SD Kelas IV (lanjutan)

301 Contoh Silabus SD Kelas IV (lanjutan)

302

303

304

305

306

307

308

309

310

311

312

313

314

315

316

317

Struktur Kurikulum Disampaikan Oleh: Dra. Titik Sugiarti, M.Pd

Struktur Kurikulum Disampaikan Oleh: Dra. Titik Sugiarti, M.Pd Struktur Kurikulum 2013 Disampaikan Oleh: Dra. Titik Sugiarti, M.Pd KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2014 1 FUNGSI DAN TUJUAN (PP 32 Tahun 2013 ): 1/2 Struktur Kurikulum merupakan pengorganisasian

Lebih terperinci

ELEMEN PERUBAHAN KURIKULUM 2013

ELEMEN PERUBAHAN KURIKULUM 2013 ELEMEN PERUBAHAN KURIKULUM 2013 PPT - 1.2 BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Elemen Perubahan Standar

Lebih terperinci

Kebijakan Implementasi Kurikulum 2013 (Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 Tahun 2014) PPT - 1.1

Kebijakan Implementasi Kurikulum 2013 (Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 Tahun 2014) PPT - 1.1 Kebijakan Implementasi Kurikulum 2013 (Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 Tahun 2014) PPT - 1.1 Dasar Hukum Kurikulum menurut Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat (19) adalah seperangkat rencana

Lebih terperinci

Pengembangan Kurikulum 2013

Pengembangan Kurikulum 2013 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Pengembangan Kurikulum 2013 Penyegaran Instruktur PLPG untuk Implementasi Kurikulum 2013 RANCANG ULANG BANGUNAN KURIKULUM Perkembangan Kurikulum di Indonesia 1947

Lebih terperinci

Click to edit Master title style KELOMPOK IV : 1. MUJAENI 2. ELLA NURLELAWATI 3. MAIMUNAH 4. HERMANTO

Click to edit Master title style KELOMPOK IV : 1. MUJAENI 2. ELLA NURLELAWATI 3. MAIMUNAH 4. HERMANTO Click to edit Master title style KELOMPOK IV : 1. MUJAENI 2. ELLA NURLELAWATI 3. MAIMUNAH 4. HERMANTO Click to edit Master title style PP 32 Tahun 2013 Tentang STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN Permendikbud

Lebih terperinci

RASIONAL KURIKULUM 2013

RASIONAL KURIKULUM 2013 RASIONAL KURIKULUM 2013 PPT - 1.1 BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Perkembangan Kurikulum di Indonesia

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 19 TAHUN 2005 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN

Lebih terperinci

BAB III STANDAR KOMPETENSI LULUSAN STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

BAB III STANDAR KOMPETENSI LULUSAN STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM BAB III STANDAR KOMPETENSI LULUSAN STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM A. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN ( SKL) 1. Pengertian Standar kompetensi Lulusan adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan mencakup

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 19 TAHUN 2005 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN

Lebih terperinci

Seputar Kurikulum 2013 NUR ALAM

Seputar Kurikulum 2013 NUR ALAM Seputar Kurikulum 2013 NUR ALAM 1 Perkembangan Kurikulum di Indonesia 1947 Rencana Pelajaran Dirinci dalam Rencana Pelajaran Terurai 1968 Kurikulum Sekolah Dasar 1975 Kurikulum Sekolah Dasar 1994 Kurikulum

Lebih terperinci

Perbandingan Kurikulum (2004 (KBK), 2006 (KTSP) dan Kurikulum 2013)

Perbandingan Kurikulum (2004 (KBK), 2006 (KTSP) dan Kurikulum 2013) C Perbandingan Kurikulum (2004 (KBK), 2006 (KTSP) dan Kurikulum 2013) 26 Perbandingan Kurikulum 1 2 3 4 Ketentuan Tentang Kurikulum Pada Undang-undang Perbedaan Utama KBK 2004, KTSP 2006, dan Kurikulum

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN KREATIF DAN KOLABORATIF PADA ABAD 21 TINJAUAN KURIKULUM Dr. H. Ahmad Zaki Mubarak, M.Si.

PEMBELAJARAN KREATIF DAN KOLABORATIF PADA ABAD 21 TINJAUAN KURIKULUM Dr. H. Ahmad Zaki Mubarak, M.Si. PEMBELAJARAN KREATIF DAN KOLABORATIF PADA ABAD 21 TINJAUAN KURIKULUM 2013 Dr. H. Ahmad Zaki Mubarak, M.Si. Disajikan dalam Pelatihan Guru MI Persis Gandok Tasikmalaya, 11 Juli 2017 Outline 1. Kecenderungan

Lebih terperinci

2013, No.71 2 Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 T

2013, No.71 2 Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 T LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.71, 2013 PENDIDIKAN. Standar Nasional Pendidikan. Warga Negara. Masyarakat. Pemerintah. Perubahan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

Lebih terperinci

PPT BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

PPT BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN ELEMENPERUBAHAN KURIKULUM2013 PPT - 1.2 BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN ElemenPerubahan Standar KompetensiLulusan

Lebih terperinci

Kurikulum 2013 MANAJEMEN PEMBELAJARAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Kurikulum 2013 MANAJEMEN PEMBELAJARAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Kurikulum 2013 MANAJEMEN PEMBELAJARAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN ELEMEN PERUBAHAN Standar Kompetensi Lulusan Standar Proses Elemen Perubahan Standar Isi Standar Penilaian 8/30/2016 DRAFT 2 ELEMEN

Lebih terperinci

KOMPETENSI DASAR. Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA)

KOMPETENSI DASAR. Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) KOMPETENSI DASAR Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2013 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas selesainya penyusunan

Lebih terperinci

Kerangka Dasar dan. Struktur Kurikulum 2013

Kerangka Dasar dan. Struktur Kurikulum 2013 Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum 2013 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2013 1 Kisi Paparan A B C D Aspek Yuridis Formal Kerangka Dasar Struktur Kurikulum Aspek Implementasi 2 PADA SKALA IMPLEMENTASI

Lebih terperinci

KURIKULUM

KURIKULUM KURIKULUM 2013 anang.tj@kemdikbud.go.id Bonus Demografi Sebagai Modal "Bonus Demografi" 100 tahun kemerdekaan Competence Based, LEARNING Eff, Curriculum update Strategi Pengembangan Pendidikan SD SMP SM

Lebih terperinci

Kerangka Dasar dan. Struktur Kurikulum 2013 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Kerangka Dasar dan. Struktur Kurikulum 2013 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum 2013 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2013 1 Kisi Paparan A B C D Aspek Yuridis Formal Kerangka Dasar Struktur Kurikulum Aspek Implementasi 2 Perkembangan Kurikulum

Lebih terperinci

PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Materi Workshop Penyusunan Perangkat Pembelajaran Berbasis Karakter sesuai Kurikulum 2013 Oleh Himpunan Evaluasi Pendidikan Indonesia (HEPI) UKD Lampung Mengapa

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 19 TAHUN 2005 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

TELAAH KRITIS SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

TELAAH KRITIS SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL APA MENGAPA BAGAIMANA TELAAH KRITIS SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL Dr. Muhammad Yaumi, M.Hum., MA. DISAMPAIKAN PADA SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN 5 MEI 2013 DI STKIP YPUP SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL 22 BAB 77

Lebih terperinci

Farida Nurhasanah. Universitas Sebelas Maret Surakarta 2011

Farida Nurhasanah. Universitas Sebelas Maret Surakarta 2011 Farida Nurhasanah Universitas Sebelas Maret Surakarta 2011 PERMEN NOMOR 22 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR ISI Materi minimal dan Tingkat kompetensi minimal untuk mencapai Kompetensi Lulusan Minimal 2 Memuat

Lebih terperinci

BAB II STRUKTUR KURIKULUM

BAB II STRUKTUR KURIKULUM BAB II STRUKTUR KURIKULUM A. Kompetensi Inti Kompetensi Inti (KI) kurikulum adalah pengikat berbagai kompetensi dasar yang harus dihasilkan dengan mempelajari tiap mata pelajaran serta berfungsi sebagai

Lebih terperinci

Model Penyelenggaraan Peminatan Kurikulum 2013 di SMA KATA PENGANTAR. 2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah ii

Model Penyelenggaraan Peminatan Kurikulum 2013 di SMA KATA PENGANTAR. 2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah ii KATA PENGANTAR ii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iii BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Tujuan... 3 C. Ruang Lingkup... 3 BAB II JUDUL BAB II... 4 A. Pengertian Peminatan,

Lebih terperinci

Oleh: Dr. Bambang Wasito Adi, SH., Dipl.M. M.Sc.

Oleh: Dr. Bambang Wasito Adi, SH., Dipl.M. M.Sc. Kurikulum 2013 Oleh: Dr. Bambang Wasito Adi, SH., Dipl.M. M.Sc. 1 Kisi Paparan 1 2 3 4 5 7 8 9 10 Latar Belakang Aspek Legalitas Elemen Perubahan Struktur Kurikulum (PP 32 Tahun 2013 ) Rekonstruksi Kurikulum

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 Disampaikan pada Sosialisasi Kurikulum FKIP Universitas Riau 2014 dan Lokakarya Implementasi Kurikulum 2013 IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 Tjipto Sumadi Unit Implementasi Kurikulum Kementerian Pendidikan

Lebih terperinci

Perbedaan antara KBK, KTSP dan kurikulum 2013 KBK 2004: Standar Kompetensi Lulusan diturunkan dari Standar Isi

Perbedaan antara KBK, KTSP dan kurikulum 2013 KBK 2004: Standar Kompetensi Lulusan diturunkan dari Standar Isi Perbedaan antara KBK, KTSP dan kurikulum 2013 KBK 2004: Standar Kompetensi Lulusan diturunkan dari Standar Isi Standar Isi diturunkan dari Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran Pemisahan antara mata

Lebih terperinci

KURIKULUM 2013 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2015

KURIKULUM 2013 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2015 KURIKULUM 2013 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2015 1 1.1b ELEMEN PERUBAHAN 2 Elemen Perubahan 3 Elemen Perubahan Elemen Kompetensi Lulusan Kedudukan mata pelajaran (ISI) Pendekatan (ISI) Deskripsi

Lebih terperinci

PLPG CEPI SAFRUDDIN ABD. JABAR

PLPG CEPI SAFRUDDIN ABD. JABAR PLPG CEPI SAFRUDDIN ABD. JABAR ELEMEN PERUBAHAN SKL terstruktur dalam: SKL Kompetensi Inti (KI) Kompetensi Dasar SKL Menyeimbangkan kognitif, afektif, dan psikomotor Kompetensi inti mengikat kompetensi-kompetensi

Lebih terperinci

Persamaan dan perbedaan KTSP dan kurikulum 2013

Persamaan dan perbedaan KTSP dan kurikulum 2013 Persamaan dan perbedaan KTSP dan kurikulum 2013 Kurikulum 2013 sudah diimplementasikan pada tahun pelajaran 2013/2014 pada sekolah-sekolah tertentu (terbatas). Kurikulum 2013 diluncurkan secara resmi pada

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS KOMPETENSI DASAR MATA PELAJARAN IPS SD/MI KURIKULUM 2013 DILIHAT DARI TAKSONOMI BLOOM

BAB IV ANALISIS KOMPETENSI DASAR MATA PELAJARAN IPS SD/MI KURIKULUM 2013 DILIHAT DARI TAKSONOMI BLOOM BAB IV ANALISIS KOMPETENSI DASAR MATA PELAJARAN IPS SD/MI KURIKULUM 2013 DILIHAT DARI TAKSONOMI BLOOM A. Analisis Kurikulum 2013 Mata Pelajaran IPS SD/MI Pembicaraan kurikulum tidak bisa terlepas dari

Lebih terperinci

TJETJEP RONY BUDIMAN

TJETJEP RONY BUDIMAN TJETJEP RONY BUDIMAN tjetjeprb@gmail.com 06-03-2014 TJETJEP RONY BUDIMAN - 2014 2 Pengertian KURIKULUM UU No. 20 Tahun 2003 - SPN seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalampembangunan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalampembangunan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalampembangunan dan perubahan suatu bangsa. Pendidikan yang mampu memfasilitasi perubahan adalah pendidikan

Lebih terperinci

TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL SKL FILOSOFI KURIKULUM

TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL SKL FILOSOFI KURIKULUM KURIKULUM 2013 TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL SKL FILOSOFI KURIKULUM TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL BERIMAN DAN BERTAKWA BERAKHLAK MULIA MANUSIA INDONESIA BERTANGGUNG JAWAB DEMOKRATIS SEHAT MANDIRI BERILMU KREATIF

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan tujuan pendidikan secara umum. peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan tujuan pendidikan secara umum. peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Pendidikan merupakan hal penting untuk mewujudkan kemajuan suatu bangsa. Dengan adanya pendidikan yang bermutu, akan diperoleh Sumber Daya Manusia yang berkualitas.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Berlakunya kurikulum 2013 yang telah direvisi melalui Kurikulum Tingkat Satuan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Berlakunya kurikulum 2013 yang telah direvisi melalui Kurikulum Tingkat Satuan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Berlakunya kurikulum 2013 yang telah direvisi melalui Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menuntut perubahan paradigma dalam pendidikan dan pembelajaran,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai panduan penyelenggaraan kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam Undang-Undang No. 20 tahun 2003 SISDIKNAS adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa

Lebih terperinci

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 1

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 1 PANDUAN PENYUSUNAN KTSP DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 1 LANDASAN UU No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Permendiknas No.

Lebih terperinci

Document Control Rilis Final 20 Maret 2016 Revisi 1 23 Maret 2016

Document Control Rilis Final 20 Maret 2016 Revisi 1 23 Maret 2016 Document Control Rilis Final 20 Maret 2016 Revisi 1 23 Maret 2016 Outline 1 Kerangka Pengembangan 2 PerbaikanDokumen Kurikulum2013 3 Implikasi Revisi Kurikulum2013 4 Kerangka Sistem Pembelajaran 5 Tahap

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 19 TAHUN 2005 Tentang STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN

PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 19 TAHUN 2005 Tentang STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN Departemen Pendidikan Nasional Materi 2 PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 19 TAHUN 2005 Tentang STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN Sosialisasi KTSP LINGKUP SNP 1. Standar Nasional Pendidikan (SNP) adalah kriteria minimal

Lebih terperinci

KTSP DAN IMPLEMENTASINYA

KTSP DAN IMPLEMENTASINYA KTSP DAN IMPLEMENTASINYA Disampaikan pada WORKSHOP KURIKULUM KTSP SMA MUHAMMADIYAH PAKEM, SLEMAN, YOGYAKARTA Tanggal 4-5 Agustus 2006 Oleh : Drs. Marsigit MA FMIPA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA KTSP DAN

Lebih terperinci

PENYUSUNAN KTSP. Sosialisasi KTSP 1

PENYUSUNAN KTSP. Sosialisasi KTSP 1 PENYUSUNAN KTSP Sosialisasi KTSP 1 LANDASAN UU No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Permendiknas No. 22/2006 tentang Standar Isi

Lebih terperinci

RASIONAL KURIKULUM 2013

RASIONAL KURIKULUM 2013 RASIONAL KURIKULUM 2013 PPT - 1.1 BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Kurikulum menurut Undang-undang Nomor

Lebih terperinci

SUPLEMEN KEPALA SEKOLAH

SUPLEMEN KEPALA SEKOLAH SUPLEMEN KEPALA SEKOLAH SUPLEMEN MATERI PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 BAGI PENGAWAS SEKOLAH DASAR Diterbitkan oleh: Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bab I pendahuluan ini akan dijelaskan mengenai : (A) latar belakang, (B)

BAB I PENDAHULUAN. Bab I pendahuluan ini akan dijelaskan mengenai : (A) latar belakang, (B) BAB I PENDAHULUAN Bab I pendahuluan ini akan dijelaskan mengenai : (A) latar belakang, (B) rumusan masalah, (C) tujuan penelitian, (D) manfaat penelitian, (E) definisi operasional. Berikut ini merupakan

Lebih terperinci

Memuat konsep-konsep yang terkait dengan kurikulum sekolah.

Memuat konsep-konsep yang terkait dengan kurikulum sekolah. TELAAH KURIKULUM DOC. 1 BAGIAN AWAL A. Cover Deskripsi 1. Ada logo sekolah. 2. Terdapat judul yang tepat (Kurikulum Sekolah dan Tahun Pelajaran) 3. Menulis alamat sekolah dengan lengkap B. Lembar Pemberlakuan

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA DAN KESEHATAN BAB IV

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA DAN KESEHATAN BAB IV SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA DAN KESEHATAN BAB IV STANDAR KOMPETENSI MATA PELAJARAN PJOK DR. IMRAN AKHMAD, M.PD KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR CALON PESERTA PROGRAM PLPG MATA PELAJARAN PEDAGOGI

SUMBER BELAJAR CALON PESERTA PROGRAM PLPG MATA PELAJARAN PEDAGOGI SUMBER BELAJAR CALON PESERTA PROGRAM PLPG MATA PELAJARAN PEDAGOGI Kurikulum 13 Penulis: Prof. Dr. Sunardi, M.Sc Dr. Imam Sujadi, M.Si Penelaah: Prof. Dr. rer. nat. Sadjidan, M.Si KEMENTERIAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang STANDAR ISI (SI) Sosialisasi KTSP

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang STANDAR ISI (SI) Sosialisasi KTSP Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor Tahun 006 tentang STANDAR ISI (SI) Materi Minimal dan Tingkat Kompetensi Minimal, untuk Mencapai Kompetensi Lulusan Minimal Memuat : 1. Kerangka Dasar Kurikulum.

Lebih terperinci

Doc. Abdi Madrasah (www.abdimadrasah.com)

Doc. Abdi Madrasah (www.abdimadrasah.com) LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 165 TAHUN 014 TENTANG KURIKULUM 013 MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BAHASA ARAB PADA MADRASAH BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kerangka

Lebih terperinci

PEMBUKAAN PENGANTAR KEPALA SEKOLAH AGENDA MENJELANG UNBK UJIAN PRAKTEK, USBN, UNBK DAN SNMPTN

PEMBUKAAN PENGANTAR KEPALA SEKOLAH AGENDA MENJELANG UNBK UJIAN PRAKTEK, USBN, UNBK DAN SNMPTN PEMBUKAAN PENGANTAR KEPALA SEKOLAH AGENDA MENJELANG UNBK UJIAN PRAKTEK, USBN, UNBK DAN SNMPTN AGENDA MENJELANG UNBK NO BULAN TANGGAL KETERANGAN 1 JANUARI 24-26 TRY OUT 2 2 FEBRUARI 1-3 TRY OUT 3 6-13 UJIAN

Lebih terperinci

ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS)

ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) KURIKULUM 2013 KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) / MADRASAH TSANAWIYAH (MTS) KELAS VII - IX MATA PELAJARAN : ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) Nama Guru NIP/NIK Sekolah : : : 1

Lebih terperinci

KERANGKA DASAR DAN STRUKTUR KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN

KERANGKA DASAR DAN STRUKTUR KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 60 TAHUN 2014 TENTANG KURIKULUM 2013 SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN KERANGKA DASAR DAN STRUKTUR KURIKULUM SEKOLAH

Lebih terperinci

Pembelajaran Matematika SD

Pembelajaran Matematika SD Pembelajaran Matematika SD Yasin Yusuf, S.Pd Kurikulum 2013 1 Perkembangan Penduduk sebagai Modal SDM Usia Produktif (2020-2035) Melimpah Kompeten Tidak Kompeten Modal Pembangunan Transformasi melalui

Lebih terperinci

1. STANDAR ISI. 1. Guru mengembangkan perangkat pembelajaran pada kompetensi sikap spiritual siswa sesuai dengan tingkat kompetensi.

1. STANDAR ISI. 1. Guru mengembangkan perangkat pembelajaran pada kompetensi sikap spiritual siswa sesuai dengan tingkat kompetensi. 1. STANDAR ISI 1. Guru mengembangkan perangkat pembelajaran pada kompetensi sikap spiritual siswa sesuai dengan tingkat kompetensi. E. 91%-100% guru mengembangkan perangkat pembelajaran sesuai tingkat

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DENGAN SKS MODEL KONTINYU PADA PROGRAM PERCEPATAN DAN PENGAYAAN SMAN 2 KOTA TANGERANG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2016/2017

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DENGAN SKS MODEL KONTINYU PADA PROGRAM PERCEPATAN DAN PENGAYAAN SMAN 2 KOTA TANGERANG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2016/2017 IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DENGAN SKS MODEL KONTINYU PADA PROGRAM PERCEPATAN DAN PENGAYAAN SMAN 2 KOTA TANGERANG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Dasar Hukum Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang

Lebih terperinci

Standar Kompetensi Lulusan. Standar Proses

Standar Kompetensi Lulusan. Standar Proses Standar Kompetensi Lulusan Standar Proses Standar Isi Standar Penilaian Elemen Kompetensi Lulusan Kedudukan mata pelajaran (ISI) Pendekatan (ISI) SD SMP Deskripsi SMA SMK Adanya peningkatan dan keseimbangan

Lebih terperinci

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 22 TAHUN 2006 TANGGAL 23 MEI 2006 STANDAR ISI BAB I PENDAHULUAN

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 22 TAHUN 2006 TANGGAL 23 MEI 2006 STANDAR ISI BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR TAHUN 006 TANGGAL 3 MEI 006 STANDAR ISI BAB I PENDAHULUAN Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Lebih terperinci

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang STANDAR ISI (SI) Sosialisasi KTSP

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang STANDAR ISI (SI) Sosialisasi KTSP Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang STANDAR ISI (SI) Materi Minimal dan Tingkat Kompetensi Minimal, untuk Mencapai Kompetensi Lulusan Minimal Memuat : 1. Kerangka Dasar Kurikulum

Lebih terperinci

BAB IV STANDAR KOMPETENSI GURU. Setelah membaca materi ini mahasiswa diharapkan memahami standar

BAB IV STANDAR KOMPETENSI GURU. Setelah membaca materi ini mahasiswa diharapkan memahami standar Profesi Keguruan Rulam Ahmadi BAB IV STANDAR KOMPETENSI GURU A. Kompetensi Dasar Setelah membaca materi ini mahasiswa diharapkan memahami standar kompetensi guru yang meliputi guru PAUD/TK/RA, guru SD/MI,

Lebih terperinci

LAPORAN ANALISIS KURIKULUM 2013

LAPORAN ANALISIS KURIKULUM 2013 LAPORAN ANALISIS KURIKULUM 2013 DASAR HUKUM, RASIONAL PENGEMBANGAN SERTA ELEMEN PERUBAHAN TENTANG KOMPETENSI PEMBELAJARAN, PENILAIAN PEMBELAJARAN DAN RANCANGAN KURIKULUM 2013 Oleh : Intan Mustika Noor

Lebih terperinci

Oleh: Dr. Istanto Wahju Djatmiko

Oleh: Dr. Istanto Wahju Djatmiko Disampaikan dalam rangka Workshop Penguasaan Teknologi Informasi dan Pengembangan Kurikulum 2013 Pada tanggal 10 Mei 2014 di SMK Muhammadiyah Prambanan, Yogyakarta Oleh: Dr. Istanto Wahju Djatmiko Makalah

Lebih terperinci

KTSP KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

KTSP KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN KTSP KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN Pengertian kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan,

Lebih terperinci

2015 PERSEPSI GURU TENTANG PENILAIAN SIKAP PESERTA DIDIK DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI KOTA BANDUNG

2015 PERSEPSI GURU TENTANG PENILAIAN SIKAP PESERTA DIDIK DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI KOTA BANDUNG BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi semua orang dan merupakan kebutuhan sepanjang hayat. Setiap manusia membutuhkan pendidikan sampai kapanpun

Lebih terperinci

Outline 3/20/16. 1 Kerangka Pengembangan 2 Perbaikan Dokumen Kurikulum Implikasi Revisi Kurikulum Kerangka Sistem Pembelajaran

Outline 3/20/16. 1 Kerangka Pengembangan 2 Perbaikan Dokumen Kurikulum Implikasi Revisi Kurikulum Kerangka Sistem Pembelajaran FINAL RELEASE DATE 20/3/2016 Outline 1 Kerangka Pengembangan 2 Perbaikan Dokumen Kurikulum 2013 3 Implikasi Revisi Kurikulum 2013 4 Kerangka Sistem Pembelajaran 5 Tahap Implementasi 1 1 Kerangka Pengembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan. Majunya suatu bangsa dapat dilihat dari tingginya tingkat pendidikan di suatu negara. Berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan sebagai upaya meningkatkan kualitas pendidikan. Salah satunya adalah

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan sebagai upaya meningkatkan kualitas pendidikan. Salah satunya adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini masuk pada era globalisasi yang menuntut adanya perubahan di segala bidang, termasuk bidang pendidikan. Perubahan dalam bidang pendidikan dilakukan sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melalui berbagai upaya yang berlangsung dalam lingkungan keluarga, sekolah dan

BAB I PENDAHULUAN. melalui berbagai upaya yang berlangsung dalam lingkungan keluarga, sekolah dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu proses pengembangan dan pembentukan manusia melalui tuntunan dan petunjuk yang tepat disepanjang kehidupan, melalui berbagai upaya yang berlangsung

Lebih terperinci

IMPLIKASI UU DAN PP THD PENGEMBANGAN KURIKULUM PUSAT KURIKULUM - BALITBANG DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL. Puskur Balitbang 1

IMPLIKASI UU DAN PP THD PENGEMBANGAN KURIKULUM PUSAT KURIKULUM - BALITBANG DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL. Puskur Balitbang 1 IMPLIKASI UU DAN PP THD PENGEMBANGAN KURIKULUM PUSAT KURIKULUM - BALITBANG DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 1 PENGERTIAN KURIKULUM (Pasal 1 UU No. 0 Tahun 00) Seperangkat rencana & pengaturan SNP Tujuan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. berpengaruh dalam kemajuan suatu bangsa. Pendidikan juga awal dari. terbentuknya karakter bangsa. Salah satu karakteristik bangsa yang

I. PENDAHULUAN. berpengaruh dalam kemajuan suatu bangsa. Pendidikan juga awal dari. terbentuknya karakter bangsa. Salah satu karakteristik bangsa yang 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu tolak ukur terpenting dan berpengaruh dalam kemajuan suatu bangsa. Pendidikan juga awal dari terbentuknya karakter bangsa. Salah

Lebih terperinci

KERANGKA DASAR DAN STRUKTUR KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH

KERANGKA DASAR DAN STRUKTUR KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59 TAHUN 2014 TENTANG KURIKULUM 2013 SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH KERANGKA DASAR DAN STRUKTUR KURIKULUM

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DESEMBER

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DESEMBER KURIKULUM 2013 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DESEMBER 2012 KURIKULUM 2013 Daftar Isi Hal. DAFTAR ISI i I PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang B. Landasan Penyempurnaan Kurikulum 1. Landasan Yuridis

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN JAKARTA, 2016DAFTAR ISI

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN JAKARTA, 2016DAFTAR ISI SILABUS MATA PELAJARAN SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH (SMA/MA) MATA PELAJARAN EKONOMI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN JAKARTA, 2016DAFTAR ISI DAFTAR ISI i I. PENDAHULUAN 1 A. Rational 1 B.

Lebih terperinci

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG Ciri-Ciri Kurikulum 2013 Disususn Guna Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Inovasi Pembelajaran Dosen Pengampu : Dr.Purwati, M.S.,Kons Disusun Oleh Kelompok 17 : Dodo Prastyoko (12.0305.0170) Joni Pranata

Lebih terperinci

PEDOMAN PENDAMPINGAN PELAKSANAAN KURIKULUM 2013 PADA PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH

PEDOMAN PENDAMPINGAN PELAKSANAAN KURIKULUM 2013 PADA PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 105 TAHUN 2014 TENTANG PENDAMPINGAN PELAKSANAAN KURIKULUM 2013 PADA PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH PEDOMAN

Lebih terperinci

URGENSI SATUAN ACARAPERKULIAHAN (SAP)DALAM PEMBELAJARAN

URGENSI SATUAN ACARAPERKULIAHAN (SAP)DALAM PEMBELAJARAN URGENSI SATUAN ACARAPERKULIAHAN (SAP)DALAM PEMBELAJARAN Dr. Marzuki marzukiwafi@yahoo.co.id UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 13 May 2015 1 Pendahuluan Pendidikan harus dikelola dengan baik dan benar agar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan menurut Nuh pada hakikatnya bertujuan untuk menghilangkan tiga penyakit masyarakat yaitu kemiskinan, kebodohan dan keterbelakangan peradaban (Kompas, 2015).

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.174, 2014 PENDIDIKAN. Pelatihan. Penyuluhan. Perikanan. Penyelenggaraan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5564) PERATURAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

KURIKULUM SMA BL Maju Bersama + Hebat Semua KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

KURIKULUM SMA BL Maju Bersama + Hebat Semua KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROGRAM KURIKULUM SMA BUDI LUHUR TAHUN PELAJARAN 2016/2017 KURIKULUM SMA BL Maju Bersama + Hebat Semua BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN KEMENTERIAN

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kata Kunci: karakter, pendekatan saintifik

I. PENDAHULUAN. Kata Kunci: karakter, pendekatan saintifik IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN SAINS MENYONGSONG GENERASI EMAS INDONESIA Ida Mintarina Nulfita, M.Pd, SMAN 1 Padangan Bojonegoro, 62162 Email: idaersyat@yahoo.co.id Data

Lebih terperinci

STANDAR KOMPETENSI MATA PELAJARAN PJOK

STANDAR KOMPETENSI MATA PELAJARAN PJOK SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA DAN KESEHATAN BAB IV STANDAR KOMPETENSI MATA PELAJARAN PJOK DR. IMRAN AKHMAD, M.PD KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kurikulum Indonesia telah mengalami sepuluh kali perubahan, yaitu Kurikulum

I. PENDAHULUAN. Kurikulum Indonesia telah mengalami sepuluh kali perubahan, yaitu Kurikulum I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kurikulum Indonesia telah mengalami sepuluh kali perubahan, yaitu Kurikulum 1947 yang disebut Rencana Pelajaran 1947, Kurikulum 1952 yang disebut sebagai Rencana Pelajaran

Lebih terperinci

DOKUMEN KURIKULUM 2013

DOKUMEN KURIKULUM 2013 DOKUMEN KURIKULUM 2013 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DESEMBER 2012 http://kangmartho.com 1 Daftar Isi Hal. DAFTAR ISI i I PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang B. Landasan Penyempurnaan Kurikulum 1.

Lebih terperinci

PENYUSUNAN PENYUSUN KTSP

PENYUSUNAN PENYUSUN KTSP PENYUSUNAN KTSP Sosialisasi KTSP 1 LANDASAN UU No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional a Pendidikan d Permendiknas No. 22/2006 tentang Standar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini merupakan kajian awal yang memberi pengantar tentang penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini merupakan kajian awal yang memberi pengantar tentang penelitian BAB I PENDAHULUAN Bab ini merupakan kajian awal yang memberi pengantar tentang penelitian yang akan dilakukan, meliputi : latar belakang masalah, fokus penelitian, batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Education For All Global Monitoring Report 2012 yang dikeluarkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Education For All Global Monitoring Report 2012 yang dikeluarkan oleh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kualitas pendidikan di Indonesia saat ini belum begitu baik. Menurut Education For All Global Monitoring Report 2012 yang dikeluarkan oleh UNESCO, pendidikan

Lebih terperinci

DRAFT AS OF 15/03/2016

DRAFT AS OF 15/03/2016 Ide Kurikulum TERIMA KASIH Learning to KNOW Learning to DO Learning to BE Learning to LIVE TOGETHER Learning to LEARN Learning to INNOVATE (UNESCO) Kemampuan Belajar dan Berinovasi Literasi Digital Karakter

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. yaitu: sikap, proses, produk, dan aplikasi. Keempat unsur utama tersebut

I. PENDAHULUAN. yaitu: sikap, proses, produk, dan aplikasi. Keempat unsur utama tersebut I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Alam (Sains) pada hakikatnya meliputi empat unsur utama yaitu: sikap, proses, produk, dan aplikasi. Keempat unsur utama tersebut saling berkaitan

Lebih terperinci

PERUBAHAN POLA PIKIR KURIKULUM 2013

PERUBAHAN POLA PIKIR KURIKULUM 2013 PERUBAHAN POLA PIKIR KURIKULUM 2013 Dr. Mumpuniarti, M Pd. PLB-FIP Universitas Negeri Yogyakarta Disampaikan tgl 9 Juni 2014 Di hotel Cokrokembang Yogyakarta Makna Kurikulum Kurikulum dapat dimaknai Seperangkat

Lebih terperinci

BAB XII PEMINATAN PESERTA DIDIK

BAB XII PEMINATAN PESERTA DIDIK BAB XII PEMINATAN PESERTA DIDIK A. Hakekat Peminatan Implementasi kurikulum 2013 menghendaki agar peserta didik mampu menentukan pilihan peminatan dengan tepat. Baik dalam peminatan kelompok mata pelajaran

Lebih terperinci

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar Kompetensi Inti 2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif) dan menunjukan sikap sebagai

Lebih terperinci

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN. Achmad Samsudin, M.Pd. Jurdik Fisika FPMIPA UPI

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN. Achmad Samsudin, M.Pd. Jurdik Fisika FPMIPA UPI STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN Achmad Samsudin, M.Pd. Jurdik Fisika FPMIPA UPI Latar Belakang Standar Nasional Pendidikan Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas (Pasal 35, 36, 37, 42, 43, 59, 60,

Lebih terperinci

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN BERDASARKAN STANDAR ISI DAN STANDAR KOMPETENSI LULUSAN

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN BERDASARKAN STANDAR ISI DAN STANDAR KOMPETENSI LULUSAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN BERDASARKAN STANDAR ISI DAN STANDAR KOMPETENSI LULUSAN Susiwi S Pengantar Kurikulum nasional perlu terus disempurnakan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Abad 21 ditandai oleh pesatnya perkembangan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan teknologi dalam berbagai bidang kehidupan di masyarakat, terutama teknologi informasi dan

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PROSES PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN SMA NEGERI 10 SAMARINDA TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PROSES PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN SMA NEGERI 10 SAMARINDA TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017 STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PROSES PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN SMA NEGERI 10 SAMARINDA TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017 Berdasarkan : Permendikbud no. 22/2016 Tentang Standar Proses endidikan Dasar &

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Bab ini akan membahas tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, spesifikasi produk yang dikembangkan, dan keterbatasan produk yang dikembangkan.

Lebih terperinci

Lamp 1. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

Lamp 1. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH 95 Lamp 1. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

Pola Pikir Guru (dan Siswa) Dalam Pembelajaran Berbasis Kurikulum Oleh Sri Heny Kusningsih

Pola Pikir Guru (dan Siswa) Dalam Pembelajaran Berbasis Kurikulum Oleh Sri Heny Kusningsih Pola Pikir Guru (dan Siswa) Dalam Pembelajaran Berbasis Kurikulum 2013 Oleh Sri Heny Kusningsih Apa yang Berubah? Ilmu Teknologi Sosial Budaya Ekonomi: Kecepatan Interaksi Variasi Kualitas... Data Informasi

Lebih terperinci