KINERJA BIROKRASI DALAM PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK DI KECAMATAN KAUDITAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KINERJA BIROKRASI DALAM PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK DI KECAMATAN KAUDITAN"

Transkripsi

1 KINERJA BIROKRASI DALAM PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK DI KECAMATAN KAUDITAN (Suatu Studi Pelayanan Administrasi Kependudukan di Kantor Kecamatan Kauditan Kabupaten Minahasa Utara) Oleh : RINNE E. ANDAKI ABSTRAKSI Kebutuhan masyarakat terhadap kualitas pelayanan yang semakin meningkat mau tidak mau akan berdampak kepada tuntutan kemampuan aparatur birokrasi. Tuntutan terhadap kinerja aparat birokrat di kantor Kecamatan Kuaditan menjadi persoalan yang mendesak mengingat penanganan penyelenggaraan pelayanan publik akan semakin komplek dan dinamik. Karenanya rumusan masalah dalam penelitian ini difokuskan pada bagaimana kinerja birokrasi dalam penyelenggaraan pelayanan publik (khususnya pelayanan administrasi kependudukan) di Kecamatan Kauditan. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan berfokus pada kinerja aparatur terhadap pelayanan publik dilihat dari kualitas pelayanan. Informan dalam penelitian ini berjumlah 10 orang, dengan princian mewakili masyarakat (6 orang dari 6 desa dengan latar belakang yang berbeda-beda), 3 orang aparat birokrat yang bekerja di kecamatan kauditan, dan Kepala Kecamatan yang diwakili oleh Sekretaris Kecamatan). Proses pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara, teknik observasi dan dokumentasi. Sedangkan Analisis data dilakukan secara kualitatif dengan cara menggambarkan kualitas pelayanan kemudian ditarik kesimpulan. Analisis hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja birokrasi dalam penyelenggaraan pelayanan publik di Kecamatan Kauditan dilihat dari kualitas pelayanan belum terlaksana dengan baik. Karena walaupun mempunyai kelebihan pada aspek keamanan saat memberikan pelayanan serta fasilitas ruangan tunggu yang baik namun secara keseluruhan jika dilihat dari kelima indikator penilaian, membuktikan bahwa kinerja birokrasi di Kantor Kecamatan Kauditan belum terlaksana dengan baik. Untuk itu disarankan ; (a) kepada pemerintah daerah untuk melakukan pengawasan yang lebih baik lagi terhadap tingkat kedisiplinan pegawai, (b) meningkatkan ketrampilan dan kecakapan bagi aparat birokrat dalam meningkatkan kualitas pelayanan, (c) perlu meningkatkan pendidikan dan latihan ketrampilan melayani masyarakat. PENDAHULUAN Pada awalnya pemerintah di bentuk untuk menghindari keadaan dimana sebuah wilayah yang dihuni masyarakat serba mengalami kekacauan. Aktifitas pemerintah dalam upaya memelihara kedamaian dan keamanan suatu wilayah menjadi kewenangan utama baik secara internal maupun eksternal. Tujuan utama dibentuknya pemerintah adalah untuk menjaga suatu sistem ketertiban di masyarakat agar dapat menjalani kehidupan secara wajar. Pemerintah pada hakekatnya adalah pelayanan kepada masyarakat yang merupakan fungsi primer dari pemerintah. Ia tidak diadakan untuk melayani dirinya sendiri, tetapi untuk melayani masyarakat serta memungkinkan setiap anggota masyarakat mengembangkan kemampuan dan kreativitasnya demi mencapai tujuan bersama. Berangkat dari fakta sementara, saat ini konsep desentralisasi dan otonomi daerah diartikulasikan oleh daerah untuk hanya terfokus pada usaha menata dan mempercepat pembangunan diwilayahnya masing- masing. Penerjemahan seperti ini ternyata belum cukup efisien dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

2 Pelayanan publik oleh birokrasi merupakan salah satu perwujudan dari fungsi aparatur negara sebagai abdi masyarakat disamping sebagai abdi negara. Pelayanan publik merupakan salah satu tugas penting yang tidak dapat diabaikan oleh pemerintah daerah sebab jika komponen pelayanan terjadi stagnasi maka hampir dipastikan semua sektor akan berdampak kemacetan. Oleh sebab itu perlu ada perencanaan yang baik dan bahkan perlu diformulasikan standar pelayanan pada masyarakat sesuai dengan kewenangan yang diberikan oleh pemerintah pusat pada pemerintah daerah. Sebagai konsekuensi dari pelaksanaan Otonomi Daerah terlebih setelah ditetapkannya Undang- Undang nomor 32 Tahun 2004 yang kemudian direvisi menjadi Undang-Undang nomor 12 Tahun 2008 tentang Pemerintahan Daerah. Maka Pemerintah Daerah diberi kewenangan yang luas oleh pemerintah pusat untuk mengatur rumah tangga daerahnya sendiri, termasuk didalamnya adalah pemberian pelayanan kepada masyarakat. Namun berbagai isu yang muncul di kalangan masyarakat, ternyata hak pelayanan yang diterima oleh masyarakat terasa belum memenuhi harapan semua pihak baik dari kalangan masyarakat umum maupun dari kalangan pemerintah sendiri. Perbaikan kinerja birokrasi pelayanan publik akan mempunyai implikasi yang luas terutama dalam tingkat kepercayaan masyarakat kepada pemerintah. Sedangkan kurang baiknya kinerja birokrasi selama ini menjadi salah satu faktor penting yang mendorong munculnya krisis kepercayaan masyarakat kepada pemerintah. Pelayanan masyarakat yang diberikan oleh aparatur pemerintah seringkali cenderung rumit seperti : a) tata cara pelayanan, b) rendahnya pendidikan aparat, dan c) disiplin kerja. Hal ini sangat berpengaruh terhadap kinerja birokrasi serta kualitas pelayanan. Tata cara pelayanan publik yang masih berbelit- belit dan panjang membuat masyarakat sering tersita waktu karena lamanya waktu pelayanan. Rendahnya pendidikan aparat juga merupakan salah satu faktor penyebab buruknya kualitas pelayanan, karena tingkat pendidikan aparat sangat mempengaruhi kemampuannya dalam melaksanakan pelayanan. Demikian halnya dengan disiplin kerja. Kecamatan Kauditan merupakan salah satu Kecamatan yang ada di Kabupaten Minahasa Utara. Menurut UU No 32 tahun 2004 tentang pemerintahan daerah, kecamatan berubah menjadi wilayah kerja Camat sebagai perangkat daerah Kabupaten/ Kota. Hal tersebut antara lain disebutkan dalam UU No. 32 Tahun 2004 pasal 126 ayat 2 bahwa Kecamatan dipimpin oleh Camat yang dalam pelaksanaan tugasnya memperoleh pelimpahan wewenang Bupati atau Walikota untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah. Dari amanat undang-undang tersebut nampak bahwa Kecamatan sebagai salah satu perangkat daerah mempunyai kedudukan strategis sebagai ujung tombak pemerintahan Kabupaten/Kota dalam menyelenggarakan pelayanan publik. Aparat pemerintah yang dalam hal ini pegawai negeri sipil yang berada di kantor Kecamatan Kauditan semakin dituntut efektifitas kerja dalam melaksanakan tugas untuk menjalankan roda pemerintahan. Berdasarkan pengamatan awal, aparatur di Kantor Kecamatan Kauditan sangat rendah disiplin kerjanya, hal ini terlihat dari jam datang serta jam pulang pegawai yang tidak sesuai aturan yang berlaku. Pada umumnya pegawai yang ada datang terlambat tapi pulang lebih cepat dari jam kantor. Kondisi ini jelas sangat menghambat pelayanan administrasi umum di Kantor Kecamatan Kauditan, seperti halnya pelayanan pembuatan E-KTP, pengantar pembuatan Akte Kelahiran yang dikeluhkan masyarakat karena lambatnya proses penyelesaian. Pemerintah Kecamatan Kauditan semakin dituntut untuk mewujudkan disiplin kerja perangkat Kecamatan dalam upaya peningkatan kualitas pelayanan. Masalah nyata proses pelayanan Umum, terutama pengurusan serta pengantar pembuatan Kartu Tanda Penduduk (KTP), Akta Kelahiran, dan lain sebagainya masih tidak efektif. Peran pemerintah yang strategis, akan banyak ditopang oleh kemampuan aparat pemerintah melaksanakan tugas dan fungsinya. Salah satu tantangan besar yang dihadapi oleh pemerintah adalah

3 kemampuan melaksanakan kegiatan secara efektif dan efisien, karena selama ini aparat pemerintah identik dengan kinerja yang berbelit-belit penuh dengan KKN dan tidak ada standar yang pasti. Seiring dengan pelaksanaan otonomi daerah, Kecamatan Kauditan semakin dituntut untuk memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat, bangsa dan negara yang dicerminkan lewat kinerja aparat pemerintah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat yang sesuai dengan perkembangan teknologi dan pertumbuhan serta peningkatan kebutuhan dasar masyarakat. Oleh sebab itu, penyelenggaraan pelayanan publik sangat penting untuk diperhatikan. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian dan pengkajian dengan mengangkat judul sebagai berikut: Kinerja Birokrasi Dalam Penyelenggaraan Pelayanan Publik di Kantor Kecamatan Kauditan. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dari uraian tentang perumusan masalah diatas maka penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : Bagaimana kinerja birokrasi dalam penyelenggaraan pelayanan publik di Kecamatan Kauditan ( suatu studi pelayanan administrasi kependudukan di Kecamatan Kauditan) dilihat dari kualitas pelayanan oleh Parasuraman, Berry, Zeithmal (dalam Harbani Pasolong 2010:135)? Tujuan Penelitian Dalam penulisan skripsi ini penulis mempunyai tujuan untuk mengetahui kinerja birokrasi dalam penyelenggaraan pelayanan publik di Kantor Kecamatan Kauditan menyangkut pelayanan administrasi kependudukan di Kecamatan Kauditan dilihat dari kualitas pelayanan. Manfaat Penelitian a. Manfaat Ilmiah : Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dalam khasanah ilmu pengetahuan, khususnya pengkajian ilmiah bagi kemajuan studi-studi mengenai kinerja birokrasi dalam penyelenggaraan pelayanan publik serta bagi bidang ilmu pemerintahan pada umumnya. b. Manfaat Praktis Secara praktis, penelitian ini diharapkan bermanfaat dan dapat memberikan sumbangan pemikiran yang cukup berarti untuk pengembangan pelayanan di Kecamatan Kauditan sehingga pada masa yang akan datang semua pihak pelaksana pemerintahan dapat melaksanakan tugasnya dengan lebih baik dan bertanggung jawab sesuai dengan tuntutan pelayanan publik selama ini. c. Manfaat lainnya : Diharapkan dari hasil penelitian ini dapat menjadi bahan kajian serta faktor pendorong bagi siapa saja yang mau melakukan penelitian lanjutan mengenai Kinerja Birokrasi dalam Penyelenggaraan Pelayanan Publik di Kantor Kecamatan Kauditan, dan kiranya penelitian ini juga dapat memperkaya pengembangan penelitian khususnya dikalangan mahasiswa FISIP Unsrat Jurusan Pemerintahan. Jenis Penelitian METODOLOGI PENELITIAN Dalam penelitian ini menggunakan dasar penelitian studi deskriptif dimana objek atau masalah yang diteliti kemudian dianalisis secara menyeluruh sebagai suatu kesatuan yang terintegritas dengan tujuan akan memperoleh informasi dari sejumlah informan. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian Kualitatif yang bersifat deskriptif, yang bertujuan memberikan gambaran atau penjelasan secara sistematis, faktual dan akurat tentang bagaimana pelayanan publik di Kecamatan Kauditan Kabupaten Minahasa Utara.

4 Fokus Penelitian Fokus dalam penelitian ini adalah kualitas pelayanan publik di Kantor Kecamatan Kauditan. Adapun indikator yang dijadikan acuan dalam membahas kepuasan masyarakat dalam pelayanan publik, yaitu 5 dimensi pelayanan menurut Parasuraman, Berry, Zeithaml ( dalam Harbani Pasolong, 2010: 135), yaitu : 1). Tangibles (Bukti langsung), 2). Reliability (Kehandalan), 3). Responsiveness (Daya tanggap), 4). Assurance (Jaminan), dan 5).Empathy (Empati) Informan Penelitian Dalam penelitian ini penulis mengambil informan secara purposive sampling, yaitu teknik penarikan sampel dengan cara sengaja atau menunjuk langsung kepada orang yang dianggap dapat memberikan informasi. Pemilihan sampel dalam penelitian ini diambil 10 orang informan masing-masing yang mewakili masyarakat (6 orang perwakilan dari 6 desa dengan perincian : 1 orang tokoh masyarakat, 2 orang IRT, 2 orang pemuda, dan 1 orang kepala RT), 3 orang aparat birokrat yang bekerja di Kantor Kecamatan Kauditan, Kepala Kecamatan yang di wakili oleh Sekretaris Kecamatan), dengan pertimbangan bahwa orang- orang tersebut dianggap dapat memberikan keterangan yang dibutuhkan. Teknik Pengumpulan Data a. Data primer adalah data yang diperoleh dengan melakukan penelitian langsung terhadap objek penelitian dengan teknik pengumpulan data sebagai berikut : 1. Mengadakan interview atau wawancara terhadap sejumlah aparat birokrat dan anggota masyarakat. 2. Pengamatan langsung terhadap objek penelitian (observasi). b. Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui media yang sifatnya melengkapi data primer seperti dokumentasi, jurnal ilmiah, dsb yang berhubungan dengan penelitian ini. Teknik Analisa Data Data yang didapatkan dilapangan akan di analisis secara kualitatif. Analisa kualitatif digunakan untuk menggambarkan kualitas pelayanan publik di Kecamatan Kauditan Kabupaten Minahasa Utara. PEMBAHASAN Kinerja Birokrasi dilihat dari Kualitas Pelayanan Publik di Kecamatan Kauditan Kabupaten Minahasa Utara Sejalan dengan kebutuhan masyarakat akan pelayanan yang berkualitas dari pemerintah, maka sebagai pelayan publik, pemerintah harus senantiasa mengacu pada kepuasan masyarakat yang merupakan tujuan pokok dalam pemberian pelayanan. Salah satu bentuk pelayanan pemerintah adalah pelayanan administrasi kependudukan. Adapun dimensi- dimensi dari kualitas pelayanan menurut Zeithaml, dkk ( dalam Harbani Pasolong 2010:135) terdiri dari 5 dimensi, yaitu : bukti langsung, kehandalan, daya tanggap, jaminan dan empati. Berikut disajikan secara berurutan : 1. Tangibles (Bukti Langsung) Pelayanan tidak bisa hanya diraba dan tidak bisa jika tidak dilihat, sehingga bukti langsung itu sangat penting untuk menjadi ukuran terhadap pelayanan. Masyarakat melalui bukti langsung, akan menggunakan indra penglihatan untuk menilai suatu kualitas pelayanan. Masyarakat akan mempunyai persepsi bahwa penyelenggara pelayanan memberi pelayanan yang baik apabila ruang tunggu baik, peralatan gedung baik, dan penampilan fisik dari petugas baik. Berdasarkan hasil wawancara dengan informan( masyarakat) menunjukkan bahwa mengenai :

5 1. Fasilitas ruangan tunggu sudah baik. Hal ini terlihat seperti ruang tunggu yang memadai karena telah dilengkapi dengan meja dan kursi, walaupun menurut informan masih terlalu standar jika dibandingkan dengan kantor kecamatan yang lain. 2. Kebersihan serta kerapihan didalam ruangan kantor kurang terawat meskipun telah dilengkapi dengan tempat sampah didalam ruangan dan tempat puntung rokok. Namun Masih ditemukan masyarakat yang merokok didalam ruangan tunggu. Bukan hanya masyarakat, tetapi juga dari pegawai kantor kecamatan yang merokok sambil melayani masyarakat. 3. Segi informasi, keberadaan papan informasi/ brosur/ leaflet belum tertata dengan baik. 4. Ketersediaan lahan parkir sudah baik karena dibagian depan kantor masih ada tempat untuk memarkir kendaraan yang akan masuk, walaupun belum tertata dengan baik. 5. Komputerisasi administrasi masyarakat masih merasa kurang baik. Karena pada saat akan merekam gambar untuk pelayanan E-KTP pada waktu lalu mereka di suruh menunggu sampai alat perekaman gambar telah dibetulkan, dan membuat masyarakat menunggu beberapa minggu sampai alat selesai di perbaiki. Bahkan tidak ada kepastian kapan alat perekaman itu selesai diperbaiki. Hal ini sangat mengganggu masyarakat yang membutuhkan KTP untuk keperluan tertentu. Kualitas pelayanan di kantor camat akan langsung terasa bagus apabila bukti langsung ini diperhatikan, karena hal ini berhubungan dengan penilaian pertama masyarakat. Masyarakat yang datang ke Kantor camat akan langsung diperhadapkan dengan penilaian fasilitas yang ada, serta kebersihan kantor. Kenyamanan masyarakat akan langsung terasa. Untuk mengatasi kekurangan-kekurangan pada dimensi tangible( bukti langsung), diharapkan kebersihan kantor supaya lebih diperhatikan lagi baik didalam ruangan maupun di luar ruang kantor, memberikan larangan untuk tidak merokok dalam ruangan terlebih khusus kepada aparat kantor kecamatan, penataan atau pengadaan papan informasi, brosur dsb, harus diperhatikan lagi karena informasi sangat penting bagi masyarakat dalam melakukan pengurusan administrasi di kantor kecamatan, dan yang lebih penting lagi alat- alat yang berhubungan dengan pembuatan KTP, KK dsb harus di rawat dengan baik, sehingga tidak menghambat proses pelayanan. 2. Reliability (Kehandalan) Suatu pelayanan dapat dikatakan baik, apabila pemberi pelayanan melaksanakan tugas dengan segera dan tepat waktu atau dalam kurun waktu yang telah ditentukan. Hal ini tentunya dapat didukung oleh kemampuan aparat dalam menyelesaikan tugas pelayanan. Hal yang penting dalam meningkatkan tingkat reliability yaitu jangan memperbiasakan mengulur- ulur waktu, artinya, pekerjaan yang seharusnya di selesaikan hari, harus di selesaikan hari ini juga, sehingga tidak terjadi penumpukan pekerjaan. Untuk dimensi ini ternyata masih banyak keluhan dari masyarakat tentang lambatnya pengurusan administrasi seperti E-KTP ataupun pengantar pembuatan KK, dsb. Masyarakat harus berulang kali datang ke kantor Camat dan memerlukan waktu beberapa hari datang ke kantor namun salah seorang staf dari kantor Kecamatan menyambut kedatangan masyarakat dengan alasan petugas yang bertanggung jawab dalam pengurusan tersebut berhalangan hadir. Pengamatan awal penulis bahwa aparatur di Kantor Kecamatan Kauditan sangat rendah tingkat disiplinnya seolah-olah mendukung pendapat warga masyarakat bahwa pada umumnya pegawai di Kecamatan Kauditan datang terlambat tapi pulang cepat. Selain itu masyarakat menganggap bahwa sebagian dari aparat yang ada, belum mampu secara maksimal memanfaatkan teknologi yang sudah tersedia seperti komputer yang sebenarnya dapat membantu mempercepat proses pelayanan administrasi. Hambatan atau kekurangan yang ditemukan di Kantor Kecamatan Kauditan adalah lambatnya pengurusan administrasi. Hal ini dikarenakan terbatasnya jumlah pegawai. Kurang jumlah pegawai mengakibatkan penyelesaian pengurusan administrasi menjadi lambat, karena satu orang pegawai menangani atau mengurus lebih dari satu bagian. Di samping kuantitas pegawai yang kurang, kualitas

6 pegawai yang ada pun masih rendah. Menghadapi masalah ini, diperlukan adanya penambahan jumlah pegawai yang berkompetensi sesuai bidangnya serta peningkatan kualitas pegawai seperti keilmuan atau pelatihan baik formal maupun nonformal yang mengacu pada peraturan perundangundangan yang telah ditetapkan dan memperhatikan ketepatan sasaran. Disamping kuantitas dan kualitas pegawai kantor kecamatan, tingkat disiplin pegawai juga masih sangat kurang sehingga proses pengurusan administrasi menjadi lambat dan terjadilah penumpukan pekerjaan. Tingkat disiplin disini yaitu tingkat kehadiran pegawai. Diperlukan adanya tindakan tegas dari yang berwenang dalam hal ini Camat Kauditan untuk menindak tegas pegawai yang memiliki tingkat kedisiplinan rendah. 3. Responsiveness (Daya Tanggap) Dikatakan pelayanan umum itu prima bila dalam pelaksanaannya tidak menyulitkan, prosedurnya tidak banyak seluk-beluknya, persyaratan harus mudah dipenuhi, tidak bertele- tele, tidak mencari kesempatan dalam kesempitan. Berdasarkan hasil wawancara dengan masyarakat yang datang mengurus administrasi E- KTP di Kantor Kecamatan Kauditan, diketahui bahwa prosedur pelayanan kependudukan dalam hal kesederhanaan pelayanan masyarakat masih belum merasa puas. Ungkapan ketidakpuasan salah satu informan (masyarakat) yang berinisial M.T terhadap kesederhanaan pelayanan yaitu: saya mau membuat KTP, pertama saya pergi ke kantor hukum tua, mereka bilang langsung saja ke kantor camat. Setelah saya ke kantor camat, mereka bilang langsung saja di capil. Setelah saya sampai di capil, dari capil mereka katakan harus mengambil data terlebih dahulu di kantor camat. Akhirnya, saya di buat kesana- kemari untuk membuat KTP. Karena saya kesal, saya tidak mau lagi membuat KTP. Kualitas pelayanan di Kantor Kecamatan Kauditan dilihat dari dimensi daya tanggap, masih kurang memuaskan, dimana walaupun pemahaman atau sosialisasi tentang persyaratan layanan administrasi kependudukan seperti KTP, KK dan Akte Kelahiran telah dilakukan disetiap pertemuan dengan aparat desa/ kelurahan, tetapi masih banyak juga masyarakat yang keliru mengenai persyaratan pembuatan administrasi kependudukan khususnya E- KTP buktinya masih banyak masyarakat yang ketika akan mengurus KTP, harus bolak-balik karena keliru tentang proses pelayanan (menghabiskan waktu dijalan). Hal ini juga mungkin disebabkan oleh kurang tersedianya informasi yang jelas. Mungkin informasi yang ada hanya disampaikan secara lisan, padahal lebih baik lagi jika informasi itu diberikan pula melalui tulisan seperti pendapat dari H.A.S Moenir yang mengatakan bahwa ada 3 bentuk pelayanan di Indonesia salah satunya yaitu: Layanan melalui tulisan yang merupakan layanan paling menonjol dalam pelaksanaan tugas, tidak hanya dari segi jumlah tetapi juga dari segi peranannya. Dalam hal ini informasi berupa selebaran ataupun baliho bisa jadi sarana informasi yang baik. Dengan adanya informasi seperti ini, sekiranya akan menghindari terjadinya kesalah pahaman masyarakat dalam melakukan pengurusan administrasi di kantor camat. Karena kurangnya transparansi juga mengakibatkan biaya pelayanan menjadi bermasalah, karena walaupun sudah menjadi rahasia umum bahwa sesuai dengan program pemerintah tentang penggratisan KTP kepada masyarakat, namun kenyataannya masih ada pula aparat yang dengan sengaja memungut biaya dalam proses pelayanan. Hal ini ditemukan dilapangan pada saat penelitian dilaksanakan. Untuk itu mengenai transparansi dalam pelayanan harus diperhatikan lagi, agar tidak terjadi hal yang tidak di inginkan seperti ini. Karena nantinya kesalahan dari seorang staf akan menyebabkan kualitas pelayanan menjadi buruk sehingga menyebabkan kinerja birokrasi di Kantor Kecamatan Kauditan menjadi kurang baik. Ibarat pepatah Nila setitik merusak susu sebelangah. 4. Assurance (Jaminan)

7 Dimensi jaminan adalah dimensi dari kualitas pelayanan yang berkaitan dengan pengetahuan dan keramahan petugas pemberi layanan serta kemampuan mereka untuk menginspirasi kepercayaan dan kenyamanan bagi pengguna layanan. Aspek ini salah satu yang paling diharapkan masyarakat. Petugas yang ramah akan menjadi salah satu faktor pendukung bagi pengguna layanan untuk memberikan penilaian yang baik atas pelayanan yang diberikan. Hal yang penting lainnya adalah cara menyampaikan penjelasan dari petugas layanan. Semakin ramah dan sopan sebuah pelayanan yang diberikan maka akan semakin baik penerimaan pengguna layanan yang disajikan. Dengan masih ditemukannya pengulangan pemenuhan kelengkapan persyaratan dalam proses pelayanan membuat sebagian penerima layanan (masyarakat) menganggap aparat terlalu berbelit-belit dan tidak sopan karena membuat masyarakat harus bolak- balik untuk melengkapi berkas. Berdasarkan wawancara dengan informan (masyarakat) tentang keadilan dalam pelayanan, menunjukkan informan lebih dominan mengatakan kurang adil. Hal ini dikarenakan pelayanan petugas yang tidak ramah dan tidak sopan sehingga seringkali mengabaikan masyarakat yang memerlukan pelayanan, juga adanya perlakuan istimewa aparat terhadap masyarakat yang lain dikarenakan ada hubungan kekerabatan di antara mereka. Namun, hal tersebut di atas berbanding terbalik dengan hasil wawancara dengan staf kantor kecamatan, yang menyatakan: dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, kami tidak pandang bulu, kami melayani masyarakat dengan perlakuan yang sama sesuai dengan peraturan yang berlaku, baik masyarakat kurang mampu maupun sebaliknya. Untuk itu diharapkan aparat pemerintah dapat lebih konsisten melaksanakan pelayanan dengan tidak membeda-bedakan masyarakat. Diharapkan pula adanya suatu standar layanan yang ditetapkan oleh pemerintah yang mengatur tentang keramahan dan kesopanan para aparat selama melayani masyarakat yang membutuhkan pelayanan publik. 5. Empathy (Empati) Dimensi ini menilai bagaimana kepedulian dan perhatian terhadap pengguna layanan secara individual yang diberikan oleh pihak penyelenggara pelayanan. Proses pelayanan umum wajib di informasikan secara terbuka agar mudah diketahui dan dipahami oleh masyarakat baik diminta atau tidak diminta oleh masyarakat. Keinginan masyarakat adalah dilayani dengan jujur. Oleh karena itu aparatur yang bertugas harus memberikan penjelasan dengan sejujur-jujurnya, apa adanya dalam peraturan atau norma- norma, jangan menakut-nakuti, jangan merasa berjasa dalam memberikan pelayanan agar tidak timbul keinginan untuk mengharapkan imbalan dari masyarakat. Jika dinilai secara keseluruhan bagaimana pendapat informan dan juga temuan dilapangan, mengenai dimensi ini, keterbukaan dalam pelayanan belum terlalu baik, karena keramahan dan kesopanan belum bisa sepenuhnya dirasakan, sehingga tidak terjalin keakraban antara masyarakat dan aparat. Untuk itu diharapkan bagi para aparat pemerintah khususnya yang ada di Kecamatan Kauditan agar dapat lebih meningkatkan keramahan dan kesopanan lagi dalam melayani masyarakat, sehingga terjalin hubungan yang lebih baik lagi antara aparat pemberi pelayanan dengan masyarakat sebagai penerima layanan. Kesimpulan Berdasarkan uaraian hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :

8 Secara umum kinerja birokrasi dalam penyelenggaraan pelayanan pelayanan publik di Kecamatan Kauditan di tinjau dari kualitas pelayanan belum terlaksana dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari 5 (lima) dimensi kualitas pelayanan. Saran 1) Tangibles (bukti langsung), kebersihan yang kurang terawat khususnya dibagian halaman luar kantor dan juga kebiasan merokok aparat didalam kantor pada saat jam kantor, serta informasi pendukung pelayanan yang belum terlihat. 2) Reability (kehandalan), kecepatan pegawai dalam pengurusan administrasi tergolong masih lambat, kurangnya jumlah pegawai, dan tingkat disiplin pegawai. 3) Responsiveness (daya tanggap), prosedur pelayanan kependudukan dalam hal ini kesederhanaan pelayanan dan keterbukaan layanan kepada masyarakat juga dirasakan belum baik. 4) Assurance (jaminan), masih ditemukan perlakuan istimewa kepada masyarakat yang ada hubungan kekerabatan. 5) Empathy (empati), masih belum sepenuhnya diterapkan k eramahan dan kesopanan dari pegawai dalam memberikan pelayanan pada masyarakat. Berdasarkan kesimpulan di atas, maka penulis dapat memberikan saran sebagai berikut : 1) Disarankan kepada pemerintah daerah untuk melakukan pengawasan yang lebih baik lagi mengenai tingkat kedisiplinan pegawai ( karena jam datang dan pulang pegawai yang tidak terkontrol dapat membuat kinerja pelayanan tidak efisien. 2) Untuk meningkatkan ketrampilan dan kecakapan aparatur pemerintah dalam meningkatkan kualitas pelayanan pada masyarakat maka aparatur pemerintah perlu menyadari diri dan mengenai tugas dan tanggung jawab yang seharusnya di emban. 3) Untuk meningkatkan kualitas pelayanan pada masyarakat maka aparatur pemerintah di Kantor Kecamatan Kauditan perlu menigkatkan pendidikan dan latihan ketrampilan melayani masyarakat di kecamatan Kauditan.

9 DAFTAR PUSTAKA Agung Kurniawan Transformasi Pelayanan Publik. Pembaharuan. Yogyakarta. Ali Eko Maulana Kepemimpinan Transformasional dalam Birokrasi Jakarta: PT. Multicerdas Publishing. Pemerintahan. Bastian, I Akuntansi Sektor Publik di Indonesia. Yokyakarta: BPFE Sektor Publik. Jakarta: Erlangga. Bungi, Burhan Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta : Raja Grafindo Akuntansi Persada. Dwiyanto, Agus Reformasi Birokrasi di Indonesia. Yogyakarta: UGM Press. Hasibuan, Malayu Organisasi dan Motivasi dasar peningkatan Produktivitas. Jakarta: Bumi Aksara. Moeheriono Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi. Bogor: Ghalia Indonesia. Moenir H.A.S Manajemen Pelayanan Umum. Jakarta: Bumi Aksara. Pasolong Harbani Teori Administrasi Publik. Bandung: Alfabeta. Prabu Mangkunegara, A.A. Anwar Manajemen SDM Perusahaan. Bandung: Rosda Karya. Remaja Prawirosentono, Suyadi Kebijakan kinerja Karyawan. Yogyakarta: BPFE. Supriadi, A Analisis Kualitas Pelayanan Publik di Kantor Kecamatan Gunung Sari Kabupaten Serang. Skripsi. Universitas Sultan Ageng Tirtayasa- FISIP. Serang. Wasistiono,Sadu Kapita Selekta Manajemen Pemerintahan Daerah. Bandung: Algaprint. Wibowo Managing Change, Pengantar Manajemen Perubahan. Bandung Alfabeta. Zeithaml Valarie A-Parasuraman A. and Berry, Leonard L Delivering Service Quality : Balancing Custumer Perception and Expectations. New York. The Pree Press. Literatur Lain : Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2008 Tentang Keppres Nomor 88 Tahun 2004 tentang Sistem Informasi Administrasi Kecamatan. Kependudukan. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No. 225 tahun 2004 Tentang pedoman umum Penyusunan indeks kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Instansi Pemerintah. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No. 63/KEP/M.PAN/7/2003 Tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Pelayanan Publik. Undang- Undang Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Administrasi Kependudukan. Undang- Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah. Surabaya:Arkola.

10

KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DI KECAMATAN MALINAU KOTA KABUPATEN MALINAU PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DI KECAMATAN MALINAU KOTA KABUPATEN MALINAU PROVINSI KALIMANTAN TIMUR KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DI KECAMATAN MALINAU KOTA KABUPATEN MALINAU PROVINSI KALIMANTAN TIMUR (suatu studi pelayanan administrasi kependudukan di Kecamatan Malinau Kota) Oleh GEBBY JEANET GIDION ABSTRAKSI

Lebih terperinci

PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG KINERJA APARATUR PEMERINTAH KECAMATAN DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN UMUM

PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG KINERJA APARATUR PEMERINTAH KECAMATAN DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN UMUM PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG KINERJA APARATUR PEMERINTAH KECAMATAN DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN UMUM (Suatu studi di Kecamatan Dumoga Utara Kabupaten Bolaang Mongondow) Oleh Angelina Mumu ABSTRAKSI Untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sehinga dapat memberikan kualitas pelayanan prima terutama dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. sehinga dapat memberikan kualitas pelayanan prima terutama dalam rangka BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini, kualitas dan kuantitas pelayanan merupakan bagian yang menentukan dari keberhasilan perekonomian dan kesejahteraan bangsa pada umumnya. Pelayanan

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PELAYANAN PUBLIK DALAM BIDANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN TENGGARONG SEBERANG

EFEKTIVITAS PELAYANAN PUBLIK DALAM BIDANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN TENGGARONG SEBERANG ejournal Ilmu Pemerintahan, 2016, 4 (4): 1-7 ISSN 2477-2458, ejournal.ip.fisip-unmul.ac.id Copyright 2016 EFEKTIVITAS PELAYANAN PUBLIK DALAM BIDANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN TENGGARONG SEBERANG

Lebih terperinci

KUALITAS PELAYANAN ADMINISTRASI AKTA KELAHIRAN DI KANTOR DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL PEMERINTAH KOTA SURABAYA SKRIPSI

KUALITAS PELAYANAN ADMINISTRASI AKTA KELAHIRAN DI KANTOR DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL PEMERINTAH KOTA SURABAYA SKRIPSI KUALITAS PELAYANAN ADMINISTRASI AKTA KELAHIRAN DI KANTOR DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL PEMERINTAH KOTA SURABAYA SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh Gelar Sarjana Ilmu

Lebih terperinci

Kata Kunci : Efektivitas, Pelayanan Publik. A. Pendahuluan : 1. Latar Belakang Masalah :

Kata Kunci : Efektivitas, Pelayanan Publik. A. Pendahuluan : 1. Latar Belakang Masalah : Efektivitas Pelayanan Publik di Kecamatan Singkil Kota Manado (Studi tentang Pelayanan Pembuatan Akte Jual Beli dan Legalisir Surat surat Keterangan di Kecamatan Singkil Kota Manado) Oleh Ivana Sandra

Lebih terperinci

mendapatkan pelayanan berlaku universal terhadap siapa saja yang berkepentingan atas hak

mendapatkan pelayanan berlaku universal terhadap siapa saja yang berkepentingan atas hak KAJIAN YURIDIS PELAYANAN PEMBUATAN E-KTP DI KANTOR KECAMATAN JEBRES KOTA SURAKARTA BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH Oleh : Yosef Alfian Wahyu Utomo (10101063) Universitas

Lebih terperinci

PENERAPAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) OLEH KEPALA DESA DI KANTOR DESA SAGULING KECAMATAN BAREGBEG KABUPATEN CIAMIS LISNA WULANDARI ABSTRAK

PENERAPAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) OLEH KEPALA DESA DI KANTOR DESA SAGULING KECAMATAN BAREGBEG KABUPATEN CIAMIS LISNA WULANDARI ABSTRAK PENERAPAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) OLEH KEPALA DESA DI KANTOR DESA SAGULING KECAMATAN BAREGBEG KABUPATEN CIAMIS LISNA WULANDARI ABSTRAK Penelitian ini berjudul Penerapan Standar Pelayanan Minimal

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. susunan pemerintahnya ditetapkan dengan undang-undang. Penyelenggaraan. dilaksanakan dengan memberikan kewenangan yang luas, nyata dan

I. PENDAHULUAN. susunan pemerintahnya ditetapkan dengan undang-undang. Penyelenggaraan. dilaksanakan dengan memberikan kewenangan yang luas, nyata dan 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasal 18 Undang Undang Dasar 1945 menyebutkan bahwa pembagian daerah-daerah di Indonesia atas daerah besar dan kecil dengan bentuk dan susunan pemerintahnya ditetapkan

Lebih terperinci

KINERJA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE DALAM PELAYANAN PUBLIK. Oleh : TEDDY CHRISTIAN ZAKHARIA GANAP

KINERJA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE DALAM PELAYANAN PUBLIK. Oleh : TEDDY CHRISTIAN ZAKHARIA GANAP KINERJA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE DALAM PELAYANAN PUBLIK Oleh : TEDDY CHRISTIAN ZAKHARIA GANAP ABSTRAK Kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penyelenggaraan pelayanan publik merupakan proses yang sangat strategis

BAB I PENDAHULUAN. Penyelenggaraan pelayanan publik merupakan proses yang sangat strategis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyelenggaraan pelayanan publik merupakan proses yang sangat strategis karena di dalamnya berlangsung interaksi yang cukup intensif antara warga negara dengan pemerintah.

Lebih terperinci

KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DI KECAMATAN KALIORANG KABUPATEN KUTAI TIMUR PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DI KECAMATAN KALIORANG KABUPATEN KUTAI TIMUR PROVINSI KALIMANTAN TIMUR KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DI KECAMATAN KALIORANG KABUPATEN KUTAI TIMUR PROVINSI KALIMANTAN TIMUR (suatu studi pelayanan administrasi kependudukan di Kecamatan Kaliorang) Oleh: Nanik Pujiastuti Dosen Fakultas

Lebih terperinci

KUALITAS PELAYANAN PUBLIK BIDANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN PASIRJAMBU

KUALITAS PELAYANAN PUBLIK BIDANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN PASIRJAMBU KUALITAS PELAYANAN PUBLIK BIDANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN PASIRJAMBU Oleh Yayat Rukayat ABSTRAK Pemerintah sebagai penyedia layanan publik yang dibutuhkan oleh masyarakat harus bertanggung

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Untuk mengetahui kuliatas pelayanan publik pembuatan Kartu Tanda Penduduk

II. TINJAUAN PUSTAKA. Untuk mengetahui kuliatas pelayanan publik pembuatan Kartu Tanda Penduduk II. TINJAUAN PUSTAKA Untuk mengetahui kuliatas pelayanan publik pembuatan Kartu Tanda Penduduk (KTP) pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pesawaran, penulis akan mendefinisikan beberapa

Lebih terperinci

KUALITAS PELAYANAN PEMBUATAN AKTA KELAHIRAN ANAK DI LUAR NIKAH PADA DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KOTA SURABAYA

KUALITAS PELAYANAN PEMBUATAN AKTA KELAHIRAN ANAK DI LUAR NIKAH PADA DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KOTA SURABAYA KUALITAS PELAYANAN PEMBUATAN AKTA KELAHIRAN ANAK DI LUAR NIKAH PADA DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KOTA SURABAYA Oleh : Agustin Triyansari 1 dan Teguh Santoso 2 Abstrak Salah satu bentuk pelayanan

Lebih terperinci

Oleh : LIDYA CHRISTINE MONTUNG NIM ABSTRAKSI. sebut pemenuhan kebutuhan akan sebuah layanan yang dilakukan oleh organisasi pemerintah

Oleh : LIDYA CHRISTINE MONTUNG NIM ABSTRAKSI. sebut pemenuhan kebutuhan akan sebuah layanan yang dilakukan oleh organisasi pemerintah EFEKTIFITAS PELAYANAN PUBLIK DI BIDANG KEPENDUDUKAN (STUDI TENTANG PELAYANAN PEMBUATAN KTP DI KELURAHAN MANEMBO- NEMBO ATAS, KECAMATAN MATUARI, KOTA BITUNG Oleh : LIDYA CHRISTINE MONTUNG NIM 100813063

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan yang berkualitas kepada masyarakat. Untuk itulah

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan yang berkualitas kepada masyarakat. Untuk itulah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu hasil dari pelaksanaan otonomi daerah adalah menghasilkan birokrasi yang handal, profesional, efisien dan produktif yang mampu memberikan pelayanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan sistem manajemen pemerintahan dan pembangunan antara lain

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan sistem manajemen pemerintahan dan pembangunan antara lain BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Terjadinya berbagai krisis kawasan yang tidak lepas dari kegagalan mengembangkan sistem manajemen pemerintahan dan pembangunan antara lain disebabkan oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi negara serta masyarakatnya. Penerimaan pajak mempunyai peranan yang

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi negara serta masyarakatnya. Penerimaan pajak mempunyai peranan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pajak bersifat dinamik dan mengikuti perkembangan kehidupan sosial dan ekonomi negara serta masyarakatnya. Penerimaan pajak mempunyai peranan yang dominan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan tugasnya harus tetap berusaha melayani kepentingan masyarakat dan mengayomi

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan tugasnya harus tetap berusaha melayani kepentingan masyarakat dan mengayomi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemerintah sebagai abdi masyarakat mengandung pengertian bahwa pemerintah dalam melaksanakan tugasnya harus tetap berusaha melayani kepentingan masyarakat dan mengayomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Wujud otonomi daerah yang diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor

BAB I PENDAHULUAN. Wujud otonomi daerah yang diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Wujud otonomi daerah yang diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 mengenai Pemerintahan Daerah yang ditindaklanjuti dengan perubahan melalui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan paradigma studi ilmu administrasi negara sangat cepat dan mengikuti

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan paradigma studi ilmu administrasi negara sangat cepat dan mengikuti BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Perkembangan paradigma studi ilmu administrasi negara sangat cepat dan mengikuti perubahan lingkungan yang mempengaruhinya. Seperti studi yang sistematis yang dilakukan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Seiring dengan dimulainya era reformasi pada tahun 1998, telah memberikan harapan bagi perubahan menuju perbaikan di

PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Seiring dengan dimulainya era reformasi pada tahun 1998, telah memberikan harapan bagi perubahan menuju perbaikan di PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Seiring dengan dimulainya era reformasi pada tahun 1998, telah memberikan harapan bagi perubahan menuju perbaikan di segala bidang kehidupan berbangsa dan bernegara. Termasuk

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA KANTOR KECAMATAN KARANG PILANG SURABAYA SKRIPSI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA KANTOR KECAMATAN KARANG PILANG SURABAYA SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA KANTOR KECAMATAN KARANG PILANG SURABAYA SKRIPSI Oleh : Maulana Hari Saputra NPM : 0913010061 / FE / EA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pelayanan yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga

BAB 1 PENDAHULUAN. pelayanan yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pelayanan Publik adalah suatu kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. munculnya berbagai masalah dalam pelayanan pemerintah kepada rakyat, seperti

BAB I PENDAHULUAN. munculnya berbagai masalah dalam pelayanan pemerintah kepada rakyat, seperti 56 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perhatian terhadap eksistensi pelayanan semakin berkembang seiring dengan munculnya berbagai masalah dalam pelayanan pemerintah kepada rakyat, seperti pembuatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bank, Good Governance adalah suatu peyelegaraan manajemen pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Bank, Good Governance adalah suatu peyelegaraan manajemen pembangunan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang sangat pesat. Pastinya kemajuan teknologi dan informasi menuntut birokrasi untuk beradaptasi dalam menghadapi dunia global

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam segala bidang kehidupan, termasuk perubahan di dalam sistem

BAB I PENDAHULUAN. dalam segala bidang kehidupan, termasuk perubahan di dalam sistem BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan era reformasi yang menuntut adanya perubahan dalam segala bidang kehidupan, termasuk perubahan di dalam sistem penyelenggaraan pemerintahan di

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL PELAKSANAAN SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT PADA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN SLEMAN PERIODE DESEMBER TAHUN 2015

LAPORAN HASIL PELAKSANAAN SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT PADA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN SLEMAN PERIODE DESEMBER TAHUN 2015 LAPORAN HASIL PELAKSANAAN SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT PADA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN SLEMAN PERIODE DESEMBER TAHUN 2015 A. LATAR BELAKANG Meningkatnya tuntutan masyarakat atas kualitas

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Desa menurut ketentuan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang. Pemerintahan Daerah, merupakan suatu kesatuan masyarakat hukum yang

I. PENDAHULUAN. Desa menurut ketentuan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang. Pemerintahan Daerah, merupakan suatu kesatuan masyarakat hukum yang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Desa menurut ketentuan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah, merupakan suatu kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yurisdiksi,

Lebih terperinci

JURNAL ANALISIS KUALITAS PELAYANAN PUBLIK BIDANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN KECAMATAN GROGOL KABUPATEN KEDIRI

JURNAL ANALISIS KUALITAS PELAYANAN PUBLIK BIDANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN KECAMATAN GROGOL KABUPATEN KEDIRI JURNAL ANALISIS KUALITAS PELAYANAN PUBLIK BIDANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN KECAMATAN GROGOL KABUPATEN KEDIRI THE ANALYSIS OF PUBLIC SERVICE QUALITY SECTOR POPULATION ADMINISTRATION SUBDISTRICT OF GROGOL

Lebih terperinci

Dampak Pemekaran Kecamatan Dalam Meningkatkan Pelayanan Publik (Suatu Studi dikecamatan Paal Dua Kota Manado) Oleh : Altris Sepang ABSTRAKSI

Dampak Pemekaran Kecamatan Dalam Meningkatkan Pelayanan Publik (Suatu Studi dikecamatan Paal Dua Kota Manado) Oleh : Altris Sepang ABSTRAKSI Dampak Pemekaran Kecamatan Dalam Meningkatkan Pelayanan Publik (Suatu Studi dikecamatan Paal Dua Kota Manado) Oleh : Altris Sepang ABSTRAKSI Kecamatan Paal Dua merupakan kecamatan yang baru di resmikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atas kesehatan karena dilindungi oleh konstitusi seperti tercantum dalam

BAB I PENDAHULUAN. atas kesehatan karena dilindungi oleh konstitusi seperti tercantum dalam BAB I PENDAHULUAN.. Latar Belakang Penelitian Kesehatan adalah hak dan investasi, semua warga negara berhak atas kesehatan karena dilindungi oleh konstitusi seperti tercantum dalam UUD 95 Pasal 7 ayat

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM PELAYANAN PUBLIK DI KANTOR BALAI DESA PELEM KECAMATAN KERTOSONO

ANALISIS SISTEM PELAYANAN PUBLIK DI KANTOR BALAI DESA PELEM KECAMATAN KERTOSONO ANALISIS SISTEM PELAYANAN PUBLIK DI KANTOR BALAI DESA PELEM KECAMATAN KERTOSONO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E) Pada Jurusan Manajemen OLEH Dewa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maka hampir dipastikan semua sektor akan berdampak kemacetan, oleh sebab itu

BAB I PENDAHULUAN. maka hampir dipastikan semua sektor akan berdampak kemacetan, oleh sebab itu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pelayanan publik merupakan salah satu tugas penting yang tidak dapat diabaikan oleh pemerintah daerah sebab jika komponen pelayanan terjadi stagnasi maka hampir

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan penyelesaian yang komprehensif. Hipotesis seperti itu secara kualitatif

BAB I PENDAHULUAN. dan penyelesaian yang komprehensif. Hipotesis seperti itu secara kualitatif BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelayanan publik yang menjadi fokus studi disiplin ilmu Administrasi Negara di Indonesia, masih menjadi persoalan yang perlu memperoleh perhatian dan penyelesaian yang

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kinerja Aparat Dalam Pelayanan Publik 1. Kinerja Kinerja adalah aspek pendukung dalam melihat hasil kerja suatu organisasi. Melalui kinerja dapat terlihat apakah suatu tujuan organisasi

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan mengenai

BAB IV PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan mengenai BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan mengenai kualitas pelayanan Jasa administrasi kependudukan di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Sleman

Lebih terperinci

KINERJA DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL DALAM PELAYANAN AKTE KELAHIRAN. (Suatu Studi di Kabupaten Halmahera Utara) Oleh : Arki Tabaga

KINERJA DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL DALAM PELAYANAN AKTE KELAHIRAN. (Suatu Studi di Kabupaten Halmahera Utara) Oleh : Arki Tabaga KINERJA DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL DALAM PELAYANAN AKTE KELAHIRAN (Suatu Studi di Kabupaten Halmahera Utara) Oleh : Arki Tabaga Abstraksi Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Halmahera

Lebih terperinci

PELAKSANAAN KEGIATAN

PELAKSANAAN KEGIATAN PELAKSANAAN KEGIATAN A. PERSIAPAN 1. Penetapan Pelaksana Kegiatan Survei Indeks Kepuasan Masyarakat ini dimulai pada tanggal 8 Juni 2015, dengan tahapan-tahapan kegiatan sebagai berikut: 1) Pembentukan

Lebih terperinci

LAMPIRAN KEPUTUSAN. MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR : 63/KEP/M.PAN/7/2003, TANGGAL : 10 Juli 2003

LAMPIRAN KEPUTUSAN. MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR : 63/KEP/M.PAN/7/2003, TANGGAL : 10 Juli 2003 LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR : 63/KEP/M.PAN/7/2003, TANGGAL : 10 Juli 2003 PEDOMAN UMUM PENYELENGARAAN PELAYANAN PUBLIK I. Pendahuluan A. Latar Belakang Ketetapan MPR-RI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. utama roda pemerintahan. Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai aparatur pemerintah dan

BAB I PENDAHULUAN. utama roda pemerintahan. Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai aparatur pemerintah dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pengelolaan negara tidak lepas dari peran aparatur pemerintah sebagai penggerak utama roda pemerintahan. Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai aparatur pemerintah

Lebih terperinci

BAB III PELAYANAN DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL TERHADAP MASYARAKAT KABUPATEN BANDUNG TERHADAP PEMBUATAN KARTU KELUARGA

BAB III PELAYANAN DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL TERHADAP MASYARAKAT KABUPATEN BANDUNG TERHADAP PEMBUATAN KARTU KELUARGA BAB III PELAYANAN DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL TERHADAP MASYARAKAT KABUPATEN BANDUNG TERHADAP PEMBUATAN KARTU KELUARGA A. Jenis Jenis Layanan Administrasi Kependudukan Pada Dinas kependudukan

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA PELAYANAN APARAT KANTOR DISTRIK PIYAIYE KABUPATEN DOGIYAI PROPINSI PAPUA.

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA PELAYANAN APARAT KANTOR DISTRIK PIYAIYE KABUPATEN DOGIYAI PROPINSI PAPUA. ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA PELAYANAN APARAT KANTOR DISTRIK PIYAIYE KABUPATEN DOGIYAI PROPINSI PAPUA Riko Gesmani Abstrak Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepuasaan terhadap perusahaan yang dikelola tersebut. pengalaman pelanggan yang menyenangkan.

BAB I PENDAHULUAN. kepuasaan terhadap perusahaan yang dikelola tersebut. pengalaman pelanggan yang menyenangkan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dinamika ekonomi yang ada di Indonesia sekarang ini menuntut sebuah organisasi atau perusahaan untuk meningkatkan daya saing bisnis. Semakin ketatnya persaingan

Lebih terperinci

Efektifitas Pelayanan Izin Mendirikan Bangunan di Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Kota Kabupaten Pulau Morotai. Abstraksi

Efektifitas Pelayanan Izin Mendirikan Bangunan di Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Kota Kabupaten Pulau Morotai. Abstraksi Efektifitas Pelayanan Izin Mendirikan Bangunan di Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Kota Kabupaten Pulau Morotai Nama : Tedy Sudiarta Salawe Nim : 090813288 Jurusan : Ilmu Pemerintahan Program Studi : Ilmu

Lebih terperinci

KUALITAS PELAYANAN PENERBITAN SERTIFIKAT HAK MILIK TANAH DI KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN TALAUD. Oleh. Fenly Marthin Papia. Abstrak

KUALITAS PELAYANAN PENERBITAN SERTIFIKAT HAK MILIK TANAH DI KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN TALAUD. Oleh. Fenly Marthin Papia. Abstrak KUALITAS PELAYANAN PENERBITAN SERTIFIKAT HAK MILIK TANAH DI KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN TALAUD Oleh Fenly Marthin Papia Abstrak Masalah dalam penelitian ini adalah : Bagaimana kualitas pelayanan penerbitan

Lebih terperinci

1/10 PELAYANAN RAMAH ANAK DALAM MENDUKUNG PELAYANAN PATEN DI KECAMATAN SEMARANG BARAT KOTA SEMARANG

1/10 PELAYANAN RAMAH ANAK DALAM MENDUKUNG PELAYANAN PATEN DI KECAMATAN SEMARANG BARAT KOTA SEMARANG 1/10 PELAYANAN RAMAH ANAK DALAM MENDUKUNG PELAYANAN PATEN DI KECAMATAN SEMARANG BARAT KOTA SEMARANG Nama Diklat : Dikpim III Angk XXX Tahun : 2017 Ruang lingkup inovasi : Kecamatan Cluster inovasi : Pelayanan

Lebih terperinci

Kebijakan Bidang Pendayagunaan Aparatur Negara a. Umum

Kebijakan Bidang Pendayagunaan Aparatur Negara a. Umum emangat reformasi telah mendorong pendayagunaan aparatur Negara untuk melakukan pembaharuan dan peningkatan efektivitas dalam melaksanakan fungsi penyelenggaraan pemerintahan Negara dalam pembangunan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemeriksaan kondisi mobil. Service Clinic Car merupakan perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. pemeriksaan kondisi mobil. Service Clinic Car merupakan perusahaan yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Service Clinic Car sebagai tempat merawat bagi mobil terkadang tidak hanya untuk tempat perawatan mobil tapi juga untuk tempat konsultasi atau pemeriksaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bidang pemerintahan sekarang ini telah terjadi perubahan yang sangat besar. Salah

BAB I PENDAHULUAN. bidang pemerintahan sekarang ini telah terjadi perubahan yang sangat besar. Salah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejalan dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, maka di bidang pemerintahan sekarang ini telah terjadi perubahan yang sangat besar. Salah satu perubahan

Lebih terperinci

KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DI BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN TERPADU (BPMPT) KABUPATEN POSO DALAM PEMBERIAN IZIN MENDIRIKAN USAHA

KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DI BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN TERPADU (BPMPT) KABUPATEN POSO DALAM PEMBERIAN IZIN MENDIRIKAN USAHA KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DI BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN TERPADU (BPMPT) KABUPATEN POSO DALAM PEMBERIAN IZIN MENDIRIKAN USAHA Oleh AGUSTAF TABARU 090813169 ABSTRAK Badan Penanaman Modal dan Perizinan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan diberlakukannya undang-undang otonomi daerah, maka berbagai aturan di

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan diberlakukannya undang-undang otonomi daerah, maka berbagai aturan di BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan diberlakukannya undang-undang otonomi daerah, maka berbagai aturan di daerah terjadi perubahan paradigma, bahkan perubahan paradigma tersebut hampir

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. adalah pelayanan dalam bidang kesehatan. Pelayanan bidang kesehatan yang

I. PENDAHULUAN. adalah pelayanan dalam bidang kesehatan. Pelayanan bidang kesehatan yang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemerintah merupakan lembaga yang berdiri dan dibentuk untuk melaksanakan roda pemerintahan yang berfungsi untuk melaksanakan kepentingan negara khususnya pada

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. penerimaan pemerintah (Nurcholis, 2006). Ada beberapa jenis desentralisasi

BAB I. PENDAHULUAN. penerimaan pemerintah (Nurcholis, 2006). Ada beberapa jenis desentralisasi BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Indonesia mengalami perubahan sistem dari sentralisasi menjadi desentralisasi. Desentralisasi dapat diartikan sebagai pengalihan kewenangan tanggung jawab

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : ( berada pada nilai interval 1,76-2,50 mutu pelayanan C ) yang berarti

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : ( berada pada nilai interval 1,76-2,50 mutu pelayanan C ) yang berarti BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 1.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian sebagaimana dijelaskan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Kinerja pelayanan publik pada Dinas

Lebih terperinci

KINERJA APARATUR PEMERINTAH DESA DALAM PELAYANAN PUBLIK DI KECAMATAN TOMBATU KABUPATEN MINAHASA TENGGARA. Michael S. Mantiri 1

KINERJA APARATUR PEMERINTAH DESA DALAM PELAYANAN PUBLIK DI KECAMATAN TOMBATU KABUPATEN MINAHASA TENGGARA. Michael S. Mantiri 1 KINERJA APARATUR PEMERINTAH DESA DALAM PELAYANAN PUBLIK DI KECAMATAN TOMBATU KABUPATEN MINAHASA TENGGARA Michael S. Mantiri 1 Abstrak Kebijakan otonomi desa diharapkan dapat meningkatkan kinerja pemerintah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. wajib tunduk pada aturan-aturan hukum yang menjamin dan melindungi hak-hak

BAB I PENDAHULUAN. wajib tunduk pada aturan-aturan hukum yang menjamin dan melindungi hak-hak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam suatu negara hukum setiap kegiatan kenegaraan atau pemerintahan wajib tunduk pada aturan-aturan hukum yang menjamin dan melindungi hak-hak warganya, baik di bidang

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidilam Pancasila dan Kewarganegaraan

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidilam Pancasila dan Kewarganegaraan PROFESIONALISME KINERJA PERANGKAT KELURAHAN DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN PUBLIK (Studi Kasus di Kelurahan Bolong Kecamatan Karanganyar Kabupaten Karanganyar Tahun 2013) NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semua warga negara berhak mendapatkan jaminan kesehatan. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. Semua warga negara berhak mendapatkan jaminan kesehatan. Untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Semua warga negara berhak mendapatkan jaminan kesehatan. Untuk menjamin kesehatan diperlukan suatu sistem yang mengatur penyelenggaraan pelayanan kesehatan bagi

Lebih terperinci

KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DI KANTOR KECAMATAN KUARO KABUPATEN PASER AINUL YAQIN 1

KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DI KANTOR KECAMATAN KUARO KABUPATEN PASER AINUL YAQIN 1 ejournal Administrasi Negara, 4,(1) 2016 :2165-2178 ISSN 0000-0000, ejournal.an.fisip-unmul.org Copyright 2016 KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DI KANTOR KECAMATAN KUARO KABUPATEN PASER AINUL YAQIN 1 Abstrak

Lebih terperinci

KUALITAS PELAYANAN PUBLIK APARAT DESA TOMBATU DUA BARAT KECAMATAN TOMBATU UTARA KABUPATEN MINAHASA TENGGARA. Abstrak

KUALITAS PELAYANAN PUBLIK APARAT DESA TOMBATU DUA BARAT KECAMATAN TOMBATU UTARA KABUPATEN MINAHASA TENGGARA. Abstrak KUALITAS PELAYANAN PUBLIK APARAT DESA TOMBATU DUA BARAT KECAMATAN TOMBATU UTARA KABUPATEN MINAHASA TENGGARA Abstrak Oleh : WELLY SORONGAN NIM. 120813250 Untuk dapat memberikan pelayanan publik yang berkualitas,

Lebih terperinci

menuntut untuk memperoleh pelayanan yang paling memuaskan.

menuntut untuk memperoleh pelayanan yang paling memuaskan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tingkat kepuasan wajib pajak dan kualitas pelayanan dalam instansi publik merupakan prioritas utama yang tidak bisa diabaikan. Keduanya memiliki makna dalam menjaga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Riset dalam pelayanan pelanggan secara berulang-ulang menunjukan

BAB I PENDAHULUAN. Riset dalam pelayanan pelanggan secara berulang-ulang menunjukan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Riset dalam pelayanan pelanggan secara berulang-ulang menunjukan bahwa 60-70 persen pelanggan yang hilang dikarenakan masalah selain kualitas atau harga produk ( Robert

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari terwujudnya prinsip-prinsip yang terkandung dalam Good Governance

BAB I PENDAHULUAN. dari terwujudnya prinsip-prinsip yang terkandung dalam Good Governance 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap Negara harus memiliki Good Governance (Penyelenggaraan Pemerintah yang Baik). Untuk mencapai Good Governance tersebut harus dimulai dari terwujudnya

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional,

I. PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah salah satu kunci dalam peningkatan taraf hidup masyarakat. Oleh karena itu, negara sebagai penjamin kehidupan masyarakat harus mampu menyelenggarakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. cepat meningkat. Cara kerja di setiap organisasi senantiasa mengalami perubahan

BAB 1 PENDAHULUAN. cepat meningkat. Cara kerja di setiap organisasi senantiasa mengalami perubahan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan ilmu pengetahuan dan ilmu teknologi begitu cepat meningkat. Cara kerja di setiap organisasi senantiasa mengalami perubahan dan perkembangan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pasar menjadi semakin luas dan peluang ada dimana-mana, namun sebaliknya

I. PENDAHULUAN. Pasar menjadi semakin luas dan peluang ada dimana-mana, namun sebaliknya 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Globalisasi membawa dampak yang besar bagi perkembangan dunia bisnis. Pasar menjadi semakin luas dan peluang ada dimana-mana, namun sebaliknya persaingan menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dimaksudkan untuk mensejahterahkan masyarakat atau warga negara.pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. dimaksudkan untuk mensejahterahkan masyarakat atau warga negara.pelayanan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pelayanan publik (public service) merupakan salah satu perwujudan dari fungsi pada aparatur negara sebagai abdi masyarakat, pelayanan publik dimaksudkan untuk

Lebih terperinci

Analisis Kualitas Pelayanan Unit Rawat Jalan Puskesmas Bonang Kec. Bonang Kab. Demak

Analisis Kualitas Pelayanan Unit Rawat Jalan Puskesmas Bonang Kec. Bonang Kab. Demak Analisis Kualitas Pelayanan Unit Rawat Jalan Puskesmas Bonang Kec. Bonang Kab. Demak Oleh : Maya Wulan Pramesti*) Absraksi Penelitian ini berjudul "Analisis Kualitas Pelayanan Unit Rawat Jalan di Puskesmas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang Undang No 23 Tahun 2006 administrasi kependudukan. untuk pelayanan publik dan pembangunan sektor lain.

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang Undang No 23 Tahun 2006 administrasi kependudukan. untuk pelayanan publik dan pembangunan sektor lain. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Undang Undang No 23 Tahun 2006 administrasi kependudukan adalah rangkaian kegiatan penataan dan penertiban dalam penerbitan dokumen dan data kependudukan melalui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan masyarakat dan pelayanan administrasi. Kedua hal tersebut. beriringan dalam mewujudkan kinerja pelayanan yang baik (good

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan masyarakat dan pelayanan administrasi. Kedua hal tersebut. beriringan dalam mewujudkan kinerja pelayanan yang baik (good BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah mencakup pelayanan masyarakat dan pelayanan administrasi. Kedua hal tersebut beriringan dalam mewujudkan kinerja

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. pembahasan dapat ditarik beberapa kesimpulan dan saran, sebagai berikut :

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. pembahasan dapat ditarik beberapa kesimpulan dan saran, sebagai berikut : BAB V SIMPULAN DAN SARAN Dari penelitian yang telah dilakukan serta berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dapat ditarik beberapa kesimpulan dan saran, sebagai berikut : 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 85 TAHUN 2009 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 85 TAHUN 2009 TENTANG WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 85 TAHUN 2009 TENTANG MEKANISME PELAYANAN BERBASIS ELEKTRONIK DI KELURAHAN DAN KECAMATAN KOTA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

KUALITAS PELAYANAN KTP DI KECAMATAN SUKOLILO KOTA SURABAYA P R O P O S A L. Disusun Oleh : FAZAR ARDIANSYAH NPM :

KUALITAS PELAYANAN KTP DI KECAMATAN SUKOLILO KOTA SURABAYA P R O P O S A L. Disusun Oleh : FAZAR ARDIANSYAH NPM : KUALITAS PELAYANAN KTP DI KECAMATAN SUKOLILO KOTA SURABAYA P R O P O S A L Disusun Oleh : FAZAR ARDIANSYAH NPM : 0541310109 YAYASAN KESEJAHTERAAN PENDIDIKAN DAN PERUMAHAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pembangunan sektor pertanian dilandasi ruh yang merupakan nilai (value) dan

I. PENDAHULUAN. Pembangunan sektor pertanian dilandasi ruh yang merupakan nilai (value) dan I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan sektor pertanian dilandasi ruh yang merupakan nilai (value) dan jiwa (spirit) dalam penyelenggaraan pembangunan sehingga tanpa adanya ruh yang menjadi dasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah untuk

BAB I PENDAHULUAN. Otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah untuk mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maupun dalam rangka pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pelayanan prima

BAB I PENDAHULUAN. maupun dalam rangka pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pelayanan prima BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pelayanan Publik menurut Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 81 Tahun 1993 adalah segala bentuk pelayanan umum yang dilaksanakan oleh instansi

Lebih terperinci

STUDI TENTANG PELAYANAN PEMBUATAN SERTIFIKAT TANAH DI KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN KUTAI TIMUR

STUDI TENTANG PELAYANAN PEMBUATAN SERTIFIKAT TANAH DI KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN KUTAI TIMUR ejournal Administrasi Negara, 2013, 1 (2): 338-350 ISSN 0000-0000, ejournal.an.fisip-unmul.org Copyright 2013 STUDI TENTANG PELAYANAN PEMBUATAN SERTIFIKAT TANAH DI KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN KUTAI TIMUR

Lebih terperinci

PENINGKATAN KUALITAS KERJA MELALUI PENYULUHAN BUDAYA KERJA ORGANISASI PEMERINTAHAN DESA DI DESA TREKO KEC. MUNGKID KAB. MAGELANG

PENINGKATAN KUALITAS KERJA MELALUI PENYULUHAN BUDAYA KERJA ORGANISASI PEMERINTAHAN DESA DI DESA TREKO KEC. MUNGKID KAB. MAGELANG PENINGKATAN KUALITAS KERJA MELALUI PENYULUHAN BUDAYA KERJA ORGANISASI PEMERINTAHAN DESA DI DESA TREKO KEC. MUNGKID KAB. MAGELANG S. Martono FAKULTAS EKONOMI UNNES, email: lp2m@unnes.ac.id Abstrak Pengabdian

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Bertambahnya jumlah mahasiswa disertai dengan bertambahnya

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Bertambahnya jumlah mahasiswa disertai dengan bertambahnya BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Bertambahnya jumlah mahasiswa disertai dengan bertambahnya pemakaian kendaraan baik pribadi maupun dinas, mengakibatkan permintaan layanan parkir menjadi besar,

Lebih terperinci

312 Jurnal Administrasi Pembangunan, Volume 2, Nomor 3, Juli 2014, hlm

312 Jurnal Administrasi Pembangunan, Volume 2, Nomor 3, Juli 2014, hlm 312 Jurnal Administrasi Pembangunan, Volume 2, Nomor 3, Juli 2014, hlm. 227-360 Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah pada Bab IV pasal 11 ayat (2) ditetapkan bahwa

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA 8 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Tentang Kinerja 1. Pengertian Kinerja Kinerja yang berarti pelaksanaan kerja merupakan suatu proses untuk pencapaian suatu hasil. Kinerja merupakan hasil kerja atau prestasi

Lebih terperinci

ASEP NURWANDA Dosen Program Studi Ilmu Pemerintahan FISIP-Universitas Galuh ABSTRAK. Kata Kunci : Pelaksanaan, Pemungutan Retribusi, Bahan Beton Jalan

ASEP NURWANDA Dosen Program Studi Ilmu Pemerintahan FISIP-Universitas Galuh ABSTRAK. Kata Kunci : Pelaksanaan, Pemungutan Retribusi, Bahan Beton Jalan PELAKSANAAN PEMUNGUTAN RETRIBUSI PENGUJIAN BAHAN JALAN DAN BETON (Studi pada UPTD Laboratorium dan Peralatan Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Ciamis) ASEP NURWANDA Dosen Program Studi Ilmu Pemerintahan FISIP-Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. nasional, mengakibatkan suatu perusahaan yang ingin berkembang atau paling tidak

BAB I PENDAHULUAN. nasional, mengakibatkan suatu perusahaan yang ingin berkembang atau paling tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semakin maraknya persaingan bisnis baik di pasar domestik maupun di pasar nasional, mengakibatkan suatu perusahaan yang ingin berkembang atau paling tidak

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kurniawan dalam Sinambela (2006:5), pelayanan publik adalah

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kurniawan dalam Sinambela (2006:5), pelayanan publik adalah II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pelayanan Publik Menurut Kurniawan dalam Sinambela (2006:5), pelayanan publik adalah pemberian layanan (melayani) keperluan masyarakat, yang memiliki kepentingan pada organisasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Semakin majunya perkembangan teknologi, mengakibatkan perubahan yang luar biasa yang ditandai revolusi teknologi informasi dan komunikasi pada kehidupan masyarakat.

Lebih terperinci

KUALITAS PELAYANAN KEIMIGRASIAN DI KONSULAT JENDERAL REPUBLIK INDONESIA (KJRI) KOTA KINABALU MALAYSIA

KUALITAS PELAYANAN KEIMIGRASIAN DI KONSULAT JENDERAL REPUBLIK INDONESIA (KJRI) KOTA KINABALU MALAYSIA ejournal Administrasi Negara Volume 5, (Nomor 2 ) 2017: 5730-5741 ISSN 0000-0000, ejournal.an.fisip-unmul.ac.id Copyright 2017 KUALITAS PELAYANAN KEIMIGRASIAN DI KONSULAT JENDERAL REPUBLIK INDONESIA (KJRI)

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. pelayanan publik melalui Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. pelayanan publik melalui Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Kesimpulan Begitu pentingnya profesionalitas dalam pelayanan publik maka agar pelayanan menjadi lebih baik dan berkualitas perlu dilakukannya reformasi pelayanan

Lebih terperinci

Restorica Vol. 1, Nomor 01, April 2015 ISSN:

Restorica Vol. 1, Nomor 01, April 2015 ISSN: Restorica Vol. 1, Nomor 01, April 2015 ISSN: 2407-3881 PENGARUH PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNANCE TERHADAP KUALITAS PELAYANAN E-KTP PADA KANTOR KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN KATINGAN Oleh

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dalam penelitian ini adalah orang-orang yang telah dipilih menjadi sampel

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dalam penelitian ini adalah orang-orang yang telah dipilih menjadi sampel 45 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Identitas Responden Sebelum hasil penelitian ini dijelaskan lebih lanjut terlebih dahulu peneliti akan menjabarkan identitas dari responden. Adapun yang menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan publik adalah pemberian pelayanan yang dilakukan oleh. tata cara dan aturan pokok yang telah ditetapkan.

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan publik adalah pemberian pelayanan yang dilakukan oleh. tata cara dan aturan pokok yang telah ditetapkan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelayanan publik adalah pemberian pelayanan yang dilakukan oleh pemerintah kepada sejumlah masyarakat yang berkepentingan sesuai dengan tata cara dan aturan pokok yang

Lebih terperinci

TINJAUAN TENTANG PELAKSANAAN DISIPLIN KERJA PEGAWAI PADA DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KOTA SAMARINDA

TINJAUAN TENTANG PELAKSANAAN DISIPLIN KERJA PEGAWAI PADA DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KOTA SAMARINDA ejournal Administrasi Negara, Volume 5, Nomor 1, 2017: 5581-5593 ISSN 0000-0000, ejournal.an.fisip-unmul.ac.id Copyright2017 TINJAUAN TENTANG PELAKSANAAN DISIPLIN KERJA PEGAWAI PADA DINAS KEBERSIHAN DAN

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PELAYANAN PENDAFTARAN CALON JEMAAH HAJI BERDASARKAN SISTEM KOMPUTERISASI HAJI TERPADU (SISKOHAT) DI KEMENTRIAN AGAMA KABUPATEN CIAMIS

PELAKSANAAN PELAYANAN PENDAFTARAN CALON JEMAAH HAJI BERDASARKAN SISTEM KOMPUTERISASI HAJI TERPADU (SISKOHAT) DI KEMENTRIAN AGAMA KABUPATEN CIAMIS PELAKSANAAN PELAYANAN PENDAFTARAN CALON JEMAAH HAJI BERDASARKAN SISTEM KOMPUTERISASI HAJI TERPADU (SISKOHAT) DI KEMENTRIAN AGAMA KABUPATEN CIAMIS Ihda Zahrotustsany ihda.zahrotus.tsany@gmail.com ABSTRAK

Lebih terperinci

PERAN LURAH DALAM MENINGKATKAN DISIPLIN KERJA APARATUR SIPIL NEGARA

PERAN LURAH DALAM MENINGKATKAN DISIPLIN KERJA APARATUR SIPIL NEGARA PERAN LURAH DALAM MENINGKATKAN DISIPLIN KERJA APARATUR SIPIL NEGARA (Studi di kelurahan Tarorane Kecamatan Siau Timur Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro) 1 Oleh : Royke Alfidi Gensa 2 ABSTRAK Peran

Lebih terperinci

Oleh : Stevan F. Rempowatu

Oleh : Stevan F. Rempowatu Evaluasi Kinerja Pemerintah Dalam Pembangunan di Desa Tewasen Kecamatan Amurang Barat Oleh : Stevan F. Rempowatu ABSTRAK Pembangunan merupakan salah satu tanggung jawab dari instansi pemerintah, baik itu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terekam (CD, DVD, ebook). Secara garis besar perpustakaan terbagi menjadi dua

BAB I PENDAHULUAN. terekam (CD, DVD, ebook). Secara garis besar perpustakaan terbagi menjadi dua BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perpustakaan merupakan salah satu sarana dalam penyedia informasi yang bersumber pada literatur yang tercetak (buku, koran, majalah) maupun yang terekam (CD,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan otonomi daerah sesuai dengan Undang-Undang No 12 Tahun 2008

BAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan otonomi daerah sesuai dengan Undang-Undang No 12 Tahun 2008 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pelaksanaan otonomi daerah sesuai dengan Undang-Undang No 12 Tahun 2008 telah menuntut pemerintah daerah (kabupaten dan kota) untuk dapat melaksanakan fungsi-fungsinya.

Lebih terperinci

KINERJA PEMERINTAH DESA DALAM PELAYANAN PUBLIK DI KAMPUNG KILIARMA DISTRIK AGIMUGA KABUPATEN MIMIKA PROPINSI PAPUA

KINERJA PEMERINTAH DESA DALAM PELAYANAN PUBLIK DI KAMPUNG KILIARMA DISTRIK AGIMUGA KABUPATEN MIMIKA PROPINSI PAPUA KINERJA PEMERINTAH DESA DALAM PELAYANAN PUBLIK DI KAMPUNG KILIARMA DISTRIK AGIMUGA KABUPATEN MIMIKA PROPINSI PAPUA OFIN NIWI LINGAWE PATAR RUMAMPEA SALMIN DENGO ABSTRAK Kebijakan otonomi daerah diharapkan

Lebih terperinci

PENINGKATAN ETOS KERJA PEGAWAI DALAM PROSES PELAYANAN PUBLIK DI KECAMATAN TAHUNA INDUK KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE. Oleh :

PENINGKATAN ETOS KERJA PEGAWAI DALAM PROSES PELAYANAN PUBLIK DI KECAMATAN TAHUNA INDUK KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE. Oleh : PENINGKATAN ETOS KERJA PEGAWAI DALAM PROSES PELAYANAN PUBLIK DI KECAMATAN TAHUNA INDUK KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE Oleh : Wulan Sari Moningkey Makatipude, ABSTRAK Sejalan dengan kebutuhan masyarakat akan

Lebih terperinci