RPT0. Konsep. Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan. Volume I: Umum Bagian 3. Pekerjaan Geoteknik. Konsep Pd.T. xx-xxxx.a

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "RPT0. Konsep. Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan. Volume I: Umum Bagian 3. Pekerjaan Geoteknik. Konsep Pd.T. xx-xxxx.a"

Transkripsi

1 Konsep Pd.T. xx-xxxx.a RPT0 RANCANGAN PEDOMAN TEKNIS BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL Konsep Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan Volume I: Umum Bagian 3. Pekerjaan Geoteknik ICS BIDANG SUMBER DAYA AIR S D A 14 dari 13

2 Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan Volume I: Umum Bagian 3. Pekerjaan Geoteknik 1 RUANG LINGKUP Pedoman ini menetapkan besaran indeks komponen harga satuan bahan bangunan, indeks tenaga kerja dan peralatan yang dibutuhkan untuk menghasilkan setiap satuan volume pekerjaan dari berbagai pekerjaan terkait dalam kegiatan penyelidikan geoteknik. Pedoman ini meliputi analisa harga satuan pekerjaan untuk tahapan kegiatan survei dan investigasi baik laboratorium juga lapangan dari pelaksanaan penyelidikan geoteknik bidang sumber daya air. 2 ACUAN NORMATIF - Pedoman Tata Cara Penyelidikan Geoteknik: Pd. T A Volume-1. Penyelidikan pendahuluan, pengeboran dan deskripsi lubang bor. Pd. T A Volume-2. Pengujian lapangan dan laboratorium. Pd. T A Volume-3. Interpretasi hasil uji dan penyusunan laporan penyelidikan geoteknik. 3 ISTILAH DAN DEFINISI 3.1 Istilah dalam AHSP Angka indeks adalah faktor pengali (koefisien) sebagai dasar perhitungan bahan baku dan upah kerja Biaya bahan adalah jumlah biaya berbagai bahan yang dibutuhkan untuk pelaksanaan pekerjaan, didapat dari perkalian harga dasar satuan bahan dengan jumlah atau volume bahan yang dipakai Harga satuan pekerjaan (HSP) adalah biaya upah kerja dengan atau tanpa harga bahan-bahan bangunan untuk satuan pekerjaan tertentu Jumlah pekerja adalah jumlah tenaga kerja yang digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan Satuan pekerjaan adalah satuan jenis kegiatan konstruksi bangunan yang dinyatakan dalam satuan panjang, luas, volume dan unit Upah kerja adalah biaya untuk upah pekerja yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan, didapat dari hasil perkalian jumlah tenaga manusia yang dibutuhkan dengan harga dasar satuan upah untuk masing-masing tingkat keahliannya. 3.2 Istilah Geoteknik Contoh tanah terganggu (disturbed samples) adalah contoh tanah yang sebagian atau seluruh struktur asli tanah terganggu, sementara kadar airnya tetap dijaga Contoh tanah tidak terganggu (undisturbed samples) adalah contoh tanah yang struktur asli tanah dan sifat/karakteristiknya dijaga tetap seperti di lapangan 1 dari 13

3 tanpa gangguan; contoh ini paling cocok untuk pengujian di laboratorium terutama uji kekuatan geser tanah Data geologi adalah kondisi umum permukaan tanah daerah yang bersangkutan, dengan keadaan geologi lapangan, kedalaman lapisan keras, sesar, kelulusan tanah, bahaya gempa bumi, dan parameter yang harus digunakan Data geoteknik/mekanika tanah adalah kondisi bahan fondasi, bahan konstruksi, sumber bahan timbunan, batu untuk pasangan batu kosong, agregat untuk beton, batu belah untuk pasangan batu, dan parameter tanah yang harus digunakan Data topografi adalah peta yang meliputi seluruh daerah aliran sungai, peta situasi letak bangunan utama, gambar-gambar potongan memanjang dan melintang sungai baik di sebelah hulu maupun di hilir dari kedudukan bangunan utama Lubang uji adalah lubang bor di mana digunakan untuk melakukan uji Pencatatan hasil pengeboran adalah data dasar penyelidikan yang memberikan data terperinci hasil penyelidikan dan merupakan deskripsi prosedur penyelidikan dan kondisi geoteknik yang terjadi selama pengeboran, pengambilan contoh dan pengeboran inti Pengeboran adalah suatu proses pembuatan lubang vertikal/miring/horisontal pada tanah/batuan dengan atau tanpa menggunakan alat/mesin untuk keperluan deskripsi tanah/batuan, biasanya dapat dilakukan bersama-sama dengan uji lapangan dan pengambilan contoh tanah/batuan Pengeboran auger ember (bucket auger borings) adalah bor auger yang biasanya digunakan untuk keperluan mengambil contoh tanah dalam jumlah besar, dilengkapi dengan rekoaman video yang efektif sampai ke bawah lubang Pengeboran auger tangga putar adalah bor auger yang berfungsi sebagai sekrup pembawa potongan tanah ke bagian atas lubang. Batang auger harus ditambah secara bertahap sampai mencapai kedalaman tanah yang diinginkan Pengeboran auger tangga putar batang berlubang (hollow) menerus adalah bor auger yang hampir sama dengan jenis tangga putar batang menerus namun mempunyai lubang besar di tengah Pengeboran putar dengan penyemprotan (rotary wash borings) adalah bor auger yang paling memadai digunakan untuk lapisan tanah yang berada di bawah muka air tanah; tepi lubang didukung pipa lindung (casing) dan dibantu dengan air pembilas sehingga pengeboran dapat dilanjutkan secara bertahap Pengeboran tangan adalah alat bor untuk mendapatkan informasi geoteknik dangkal di lapangan yang sulit dimasuki kendaran beroda empat, dengan standar umum lubang tipe bor auger. Untuk tanah kohesif yang stabil, bor tangan dapat dilanjutkan untuk membantu pemeriksaan secara terperinci kondisi tanah dan batuan dangkal dengan biaya relatif rendah Pengeboran tanpa inti (non-coring/destructive) adalah cara yang relatif cepat dan murah dalam melanjutkan pengeboran bila tidak diperlukan contoh batuan inti, biasanya digunakan untuk membantu menentukan bagian atas batuan dan Mengidentifikasi rongga pelarutan di daerah karst Perolehan contoh (sample recovery) adalah proses pengeboran material tanah kedua dengan menggunakan tabung belah atau jenis lainnya pada kedalaman yang sama dengan pengeboran pertama yang kurang memadai. 2 dari 13

4 Perolehan inti (core recovery) adalah panjang inti batuan yang diambil dari bor inti Pipa lindung (casing) adalah pipa yang ditempatkan di lubang bor untuk melindungi tepi lubang bor agar pengeboran dapat dilanjutkan secara bertahap Tabung contoh tanah (soil sampler) adalah tabung yang digunakan untuk mengambil contoh tanah yang terdiri atas jenis standar dan jenis lainnya yang digunakan sesuai dengan persyaratan daerah dan kondisi lapangan (insitu). Jenis-jeinis tabung contoh antara lain tabung dinding tipis (thin wall sampler), piston, pitcher, Denison, modifikasi California, menerus, tanah bongkahan (bulk), contoh blok Tanah adalah campuran butiran mineral tanah berbentuk tidak teratur dari berbagai ukuran yang mengandung pori-pori di antaranya. Pori-pori ini dapat berisi air jika tanah jenuh, air dan udara jika jenuh sebagian, dan udara saja jika keadaan kering. Butiran itu merupakan hasil pelapukan batuan secara mekanik dan kimiawi, yang dikenal sebagai kerikil, pasir, lanau, dan lempung Tanah kohesif adalah material berbutir halus yang terdiri atas lanau, lempung, yang mengandung atau tidak material organik. Kuat geser tanah ini berkisar dari rendah sampai tinggi jika dalam kondisi tidak terkekang. Pada umumnya tanah kohesif relatif lebih kedap dibandingkan tanah nonkohesif. Bahan lanau kadangkadang mempunyai unsur pengikat antara butiran, seperti garam pelarut atau agregat lempung, yang dapat menyebabkan penurunan jika terjadi pembasahan zat pelarut Tanah nonkohesif adalah material butiran atau berbutir kasar dengan ukuran butiran terlihat secara visual dan mempunyai kohesi atau adhesi antara butiran. Tanah ini mempunyai kuat geser kecil atau tidak ada sama sekali jika keadaan kering dan tanah tidak terkekang, dan kohesinya kecil atau tidak ada sama sekali jika keadaan terendam. Adhesi semu (apparent) antara butiran dalam tanah nonkohesif dapat terjadi akibat gaya tarik kapiler dalam air pori. Tanah nonkohesif biasanya relatif bebas berdrainase dibandingkan dengan tanah kohesif. 4 SINGKATAN ISTILAH Singkatan Kepanjangan Istilah cm centimeter Satuan panjang kg kilogram Satuan berat m atau m Meter panjang Satuan panjang m 2 Meter persegi Satuan luas m 3 Meter kubik Satuan volume OH Orang hari Satuan tenaga kerja per-hari 5 KETENTUAN DAN PERSYARATAN Beberapa ketentuan dan persyaratan yang bersifat umum dalam pedoman ini adalah : a) Besaran indeks kebutuhan tenaga kerja, bahan dan peralatan ini berlaku untuk seluruh Indonesia. Besaran harga satuan pekerjaan mungkin berbeda untuk masing-masing daerah yang berdasarkan harga dasar bahan dan upah tenaga kerja sesuai dengan kondisi setempat. b) Besaran indeks dihitung berdasarkan spesifikasi bahan dan cara pengerjaan setiap jenis pekerjaan sesuai dengan standar atau pedoman yang berlaku di Indonesia. 3 dari 13

5 c) Volume pekerjaan dapat dihitung berdasarkan gambar teknis yang telah disetjui (misal gambar detail desain atau jika ada gambar hasil shop drawing), atau besaran volume pekerjaan (BoQ) yang telah tertera pada Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS). d) Jam kerja efektif untuk para pekerja diperhitungkan selama 7(tujuh) jam per hari. e) Indeks bahan, tenaga kerja dan juga ada yang termasuk peralatannya ini dipakai untuk menghitung harga satuan pekerjaan. f) Harga satuan pekerjaan adalah hasil AHSP ditambah maksimum 15%-nya yang merupakan komponen 5% overhead cost dan keuntungan 10%. 6 INDEKS KOMPONEN HARGA SATUAN PEKERJAAN Pelaksanaan pekerjaan penyelidikan geoteknik ini terdiri atas survei dan investigasi sebagai berikut: 5.1 Survei geoteknik Pelaksanaan survei (peninjauan lapangan) akan sangat tergantung pada kondisi lapangan dan volume kegiatannya (seperti daftar simak pada Tabel 1), yang secara umum pelaksanaan kegiatan ini meliputi sebagai berikut: a. Pengumpulan Data b. Survei Kemiringan Tanah di Lapangan c. Survei Kondisi Hidrologi d. Survei Drainase Lapangan Biaya Survei Geoteknik untuk 100 ha dengan kondisi medan datar dan normal Kebutuhan Satuan Indeks Tenaga Kerja Geotechnical engineer OH 6 Geologist OH 4 Asisten Geoteknik OH 12 Asisten Geologist OH 8 Pekerja OH 6 Peralatan Kendaraan Hari 6 Peralatan lain seperti alat komunikasi, GPS, kalkulator, senter, payung, kertas, batu baterai dll. (dihitung sebagai biaya lain-lain secara LS) LS 1 Berdasarkan hasil pengisian daftar simak tersebut, maka suatu kegiatan/lokasi dapat diklasifikasikan menjadi 5 (lima) kelas yaitu sangat mudah, mudah, sedang, sulit dan sangat sulit. Dengan klasifikasi ini untuk masing-masing tingkat kesulitan dapat dikonversikan terhadap kegiatan sedang (biasa) sebagai berikut: 0,80 Sangat mudah 0,90 Mudah 1,00 Sedang, Normal, biasa atau umum 1,20 Sulit 1,40 Sangat sulit 4 dari 13

6 5.2 Investigasi geoteknik Pelaksanaan investigasi geoteknik perlu disesuaikan dengan permasalahan seperti pada Tabel 2. Dalam pedoman AHSP ini hanya akan menyajikan list berbagai jenis uji lapangan dan laboratorium sebagai berikut: a. Uji Lapangan Berbagai uji lapangan sebagai berikut: TANAH 1) Metode Pengujian Kepadatan Ringan untuk Tanah... SNI ) Metode Pengujian Kepadatan Berat untuk Tanah... SNI ) Metode Pengujian Berat Jenis Tanah... SNI ) Metode Pengujian Kadar Air Tanah... SNI ) Metode Pengujian Lapangan Tentang Kelulusan Air Bertekanan.... SNI ) Metode Pengujian Lapangan Kekuatan Geser Baling pada tanah berkohesi... SNI ) Metode Pengujian Lapangan dengan Alat Sondir... SNI ) Metode Pengujian Kepadatan Lapangan Dengan Alat Konus Pasir... SNI ) Metode Pengukuran Kelulusan Air pada Tanah Zone Tak Jenuh dengan Lubang Auger... SNI ) Metode pengujian penetrasi dengan SPT.... SNI ) Metode Pengujian Kepadatan Berat Isi Tanah di Lapangan dengan Balon Karet... SNI ) Metode Pengujian Kadar Air Tanah dengan Alat Speedy... SNI ) Metode Pengujian Kelulusan Air untuk Lapisan Tanah Pondasi dengan Cara Pemompaan di Lapangan... SNI ) Metode Pengujian Kepadatan Tanah di Lapangan dengan cara Selongsong... SNI ) Cara uji kepadatan tanah dan batuan di lapangan dengan cara penggantian volume air pada sumur uji... SNI BATUAN 16) Tata Cara Pelaksanaan Injeksi Semen Pada Batuan... SNI ) Metode Pengujian Labora-torium Cepat Rambat Ultrasonik dan Konstanta Elastis Benda Uji Batu.... SNI b. Uji Laboratorium TANAH 1) Metode Pengujian Batas Plastis Tanah... SNI ) Metode Pengujian Batas Cair dengan Alat Casagrande... SNI ) Metode Koreksi untuk Pengujian Pemadatan Tanah yang Mengandung Butir Kasar... SNI ) Metode Pengujian Laboratorium Tentang Kelulusan Air untuk Contoh Tanah... SNI ) Metode Pencatatan dan Interpretasi Hasil Pemboran Inti... SNI ) Metode Pengujian Triaxial A (Tanah)... SNI ) Metode Pengujian Konsolidasi Tanah Satu Dimensi.... SNI ) Metode Pengujian Geser Langsung Tanah Terkonsolidasi dengan Drainase... SNI ) Metode Pengujian Triaxial B (Batu)... SNI ) Metode Pengujian Kadar Bahan Organik Dalam Tanah dg Pembakaran... SNI ) Metode Pengujian Sifat Dispersif Tanah dengan Alat Pinhole.... SNI dari 13

7 12) Metode Pengujian Kuat Geser Langsung Tanah Tidak Terkonsolidasi Tanpa Drainase... SNI ) Metode Pengujian Batas Susut Tanah.... SNI ) Metode Pengujian Analisis Ukuran Butir Tanah Dengan Alat Hidrometer... SNI ) Metode Pengujian Berat Isi Tanah Berbutir Halus dengan Cetakan Benda Uji... SNI ) Metode Pengujian Kuat Tekan Bebas Tanah Kohesif... SNI ) Metode Pengujian Susut Linier... SNI ) Metode Pengujian Perubahan Volume Susut Tanah... SNI ) Metode Pengujian Triaksial Untuk Tanah Kohesif Dalam Keadaan Tanpa Konsolidasi dan Drainase... SNI ) Metode Pengujian Indeks Pengembangan Tanah... SNI ) Metode Pengujian Uji Basah dan Kering Campuran Tanah Semen Dipadatkan... SNI ) Metode Uji Kelulusan Air dengan Perumusan Tinggi Tekan Air... SNI ) Metode Pengujian Potensi Penyumbatan Sistem Tanah Geotekstil dengan Menggunakan Rasio Gradien... SNI ) Metode Penyiapan Benda Uji dari contoh Tanah Terganggu... SNI ) Metode Pengujian Kadar Air, Kadar Abu dan Bahan Organik dari Tanah Gambut dan Tanah Organik Lainnya... SNI ) Metode Pengujian Untuk Menentukan Tanah Ekspansif... SNI ) Metode Pengujian Untuk Menentukan Daya Dukung Tanah Dengan Beban Statis Pada Pondasi Dangkal... SNI ) Cara uji kelulusan air di laboratorium untuk tanah berbutir halus dengan tinggi tekan menurun... SNI ) Cara uji kelulusan air di laboratorium untuk tanah berbutir kasar dengan tinggi tekan tetap... SNI ) Cara uji sifat dispersif tanah lempung dengan hidrometer ganda... SNI ) Cara uji penentuan persentase kepadatan secara cepat... SNI ) Metode pengujian hubungan antara kadar air dan kepadatan pada campuran tanah - semen... SNI BATUAN 33) Metode Pengujian Labora-torium untuk Menentukan Parameter Sifat Fisika Pada Contoh Batu.... SNI ) Metode Pengujian Laboratorium Kuat Tarik Benda Uji Batu dengan cara Tidak Langsung... SNI ) Metode Pengujian Indek Kekuatan Batu dengan Beban Titik... SNI ) Metode Pengujian Geser Langsung Batu... SNI ) Metode Pengujian Kuat Tekan Uniaxial Batu... SNI ) Metode Pengujian Modulus Elastisitas Batu pada Tekanan Sumbu Tunggal... SNI ) Tata Cara Pembuatan Benda Uji Untuk Pengujian Laboratorium Mekanika Batuan... SNI ) Metode Pengujian Sifat Tahan Lekang Batu.... SNI ) Tata Cara Evaluasi Batuan Yang digunakan untuk Pengendalian Erosi... SNI dari 13

8 Tabel 1. Daftar simak aspek-aspek untuk bahan pembahasan pada survei geoteknik (peninjauan lapangan) 7 dari 13

9 Tabel 1 Ikhtisar permasalahan geoteknik yang dibutuhkan dalam desain geoteknik bangunan air (disesuaikan dengan kebutuhan) No. Permasalahan geoteknik Analisis untuk desain 1. Fondasi dangkal Daya dukung Penurunan (besaran dan kecepatan) Rembesan (bangunan penahan air) Penyusutan dan pengembangan tanah (tanah asli atau timbunan) Kompatibilitas sifat kimiawi tanah terhadap beton Penggerusan akibat air terutama bangunan di sungai Beban yang serius (gempa dan banjir) 2. Fondasi tiang pancang Tahanan ujung tiang (end bearing) Tahanan friksi tiang (pile skin friction) Penurunan Rembesan (bangunan penahan air) Tarikan ke bawah (down-drag) pada tiang Tekanan tanah lateral Kompatibilitas sifat kimiawi tanah terhadap beton Kemampuan pemancangan (driveability) Ada bongkah batuan/lapisan keras Penggerusan akibat air terutama pada bangunan di sungai Kerusakan akibat vibrasi/ penyembulan (heave). Beban ekstrim (gempa & banjir) * Pengujian disesuaikan dengan kebutuhan dan perlapisan tanah Informasi yang dibutuhkan untuk analisis Profil bawah permukaan (tanah, air tanah dan batuan) Parameter kuat geser Parameter kompresibilitas (termasuk konsolidasi, sifat pengembangan dan penyusutan, dan modulus elastisitas) Sejarah tegangan (tegangan vertikal efektif masa lalu dan sekarang) Parameter koefisien kelulusan air Komposisi kimiawi tanah Kedalaman perubahan kelembapan pengaruh cuaca) Berat volume Pemetaan geologi untuk mengetahui orientasi dan karakteristik diskontinuitas batuan. Profil bawah permukaan (tanah, air tanah dan batuan) Parameter kuat geser Koefisien tekanan tanah horisontal Parameter friksi pada bidang pemisah (interface) antara tanah dan tiang Parameter kompresibilitas Parameter koefisien kelulusan air Komposisi kimiawi tanah/ batuan Berat volume Ada tanah yang mengembang/menyusut yang mengurangi tahanan friksi tiang Pemetaan geologi untuk mengetahui orientasi dan karakteristik diskontinuitas batuan. Uji lapangan* Pengeboran dan pengambilan contoh Uji geser baling Uji SPT (tanah berbutir kasar) Uji CPT Uji dilatometer Uji pressuremeter Inti batuan (RQD) Uji nuclear density Uji beban pelat Uji geofisik Pengeboran dan pengambilan contoh Uji SPT (tanah berbutir kasar) Uji beban tiang bor (tarik dan tekan) Uji CPT Uji geser baling Uji dilatometer Pengukuran muka air tanah Inti batuan (RQD) Uji geofisik Uji laboratorium* Uji kadar air Uji berat volume Uji kadar organik Uji resistivitas ph Uji pembagian butir Uji Atterberg Uji konsolidasi 1-D Uji geser langsung Uji geser triaxial Uji potensi pengembangan tanah (collapsible) Uji kompresi uniaksial dan modulus elastisitas batuan utuh. Uji kadar air Uji berat volume Uji kadar organik Uji resistivitas ph Uji pembagian butir Uji Atterberg Uji geser triaxial Uji friksi bidang pemisah (interface) Uji konsolidasi 1-D Uji potensi pengembangan tanah (collapsible) Uji kompresi uniaksial dan modulus elastisitas batuan utuh. Uji beban titik (point load) 8 dari 13

10 No. Permasalahan geoteknik Analisis untuk desain Informasi yang dibutuhkan untuk analisis Uji lapangan* Uji laboratorium* 3. Fondasi tiang bor Tahanan ujung tiang bor Tahanan friksi tiang bor Metode konstruksi Tarikan ke bawah (down-drag) pada tiang bor Kualitas batuan sebagai soket (angker) Tekanan tanah lateral Penurunan (besaran dan kecepatan) Rembesan air tanah/pematusan (dewatering) Kompatibilitas sifat kimiawi tanah terhadap beton Ada bongkah batuan/lapisan keras Pengerusan akibat air terutama pada bangunan di sungai Beban ekstrim (gempa & banjir) Profil bawah permukaan (tanah, air tanah dan batuan) Parameter kuat geser Parameter friksi pada bidang pemisah (interface) antara tanah dan tiang Parameter kompresibilitas Koefisien tekanan tanah horisontal Komposisi kimiawi tanah/ batuan Berat volume Parameter koefisien kelulusan air Ada tekanan air artesis Ada tanah mengembang/menyusut yang mengurangi tahanan friksi tiang Pemetaan geologi untuk mengetahui orientasi dan karakteristik diskontinuitas batuan. Degradasi kuat geser batuan, karena pengaruh air atau udara (misalnya pada shale sebagai soket). Pengeboran dan pengambilan contoh Uji SPT (tanah berbutir kasar) Uji beban tiang bor (tarik dan tekan) Uji CPT Uji geser baling Uji dilatometer Pisometer Inti batuan (RQD) Uji geofisik Uji kadar air Uji berat volume Uji resistivitas ph Uji pembagian butir Uji Atterberg Uji kadar organik Uji konsolidasi 1-D Uji geser triaxial Uji friksi bidang pemisah (interface) Uji potensi pengembangan tanah (collapsible) Uji kompressi uniaksial dan modulus elastisitas batuan utuh. Uji beban titik (point load) Uji ketahanan lekang (slake durability) 4. Tubuh dan fondasi urugan (tanggul, bendung, bendungan tipe urugan dan beton) Penurunan (besaran dan kecepatan) Daya dukung Stabilitas lereng Tekanan tanah lateral Kestabilan internal Rembesan (bangunan penahan air) Evaluasi ketersediaan material urugan (kuantitas dan kualitas bahan) Kebutuhan perkuatan tanah Profil bawah permukaan (tanah, air tanah dan batuan) Parameter kuat geser Parameter kompresibilitas (termasuk konsolidasi, sifat pengembangan dan penyusutan dan modulus elastisitas) Sejarah tegangan (tegangan vertikal efektif masa lalu dan sekarang) Parameter koefisien kelulusan air Parameter friksi antara bidang pemisah (interface friction) Parameter tahanan tarik Komposisi kimiawi tanah Berat volume Pemetaan geologi untuk mengetahui orientasi dan karakteristik diskontinuitas batuan Pengeboran dan pengambilan contoh Uji nuclear density Uji beban pelat Uji penimbunan (test fill) Uji CPT Uji SPT (tanah berbutir kasar) Uji dilatometer Uji geser baling Inti batuan (RQD) Uji geofisik Uji geser langsung Uji kadar air Uji berat volume Uji kadar organik Uji pembagian butir Uji Atterberg Uji konsolidasi 1-D Uji geser langsung Uji geser triaxial Uji kompaksi Uji karakteristik geosintetik Uji potensi pengembangan/penyusutan tanah Uji kompresi uniaksial dan mod.elas. batuan utuh. Uji tahan lekang batuan 9 dari 13

11 No. Permasalahan geoteknik Analisis untuk desain Informasi yang dibutuhkan untuk analisis Uji lapangan* Uji laboratorium* 5. Galian dan pemotongan lereng (slope cuts) Stabilitas lereng Penyembulan dasar Likuifaksi Pematusan (dewatering) Tekanan tanah lateral Kestabilan internal Perlemahan tanah & keruntuhan progresif Tekanan air pori Profil bawah permukaan (tanah, air tanah dan batuan) Parameter kuat geser tanah & batuan Parameter kompresibilitas (termasuk konsolidasi, sifat pengembangan dan penyusutan dan modulus elastisitas) Sejarah tegangan (tegangan vertikal efektif masa lalu dan sekarang) Parameter koefisien kelulusan air Parameter friksi antara bidang pemisah (interface friction) Berat volume Pemetaan geologi untuk mengetahui orientasi dan karakteristik diskontinuitas batuan Pengeboran dan pengambilan contoh Uji pemotongan lereng untuk mengetahui waktu berdirinya lereng (standup time) Pisometer Uji CPT Uji SPT (tanah berbutir kasar) Uji dilatometer Uji geser baling Inti batuan (RQD) Uji geser langsung batuan Uji geofisik Uji kadar air Uji berat volume Uji pembagian butir Uji Atterberg Uji geser langsung Uji geser triaxial Uji potensi pengembangan/penyusutan tanah Uji kompresi uniaksial dan modulus elastisitas batuan utuh. Uji tahan lekang batuan Uji beban titik (point load) 6. Dinding isi (Fill walls), perkuatan tanah (reinforced soil) Stabilitas internal Stabilitas eksternal Penurunan Deformasi horisontal Daya dukung Kompatibilitas sifat kimiawi tanah terhadap beton Tekanan air pori di belakang dinding Evaluasi ketersediaan material urugan (kuantitas dan kualitas bahan) Profil bawah permukaan (tanah, air tanah dan batuan) Koefisien tekanan tanah horisontal Kuat geser bidang pemisah dinding dengan tanah Parameter kompresibilitas (termasuk konsolidasi, sifat pengembangan dan penyusutan dan modulus elastisitas) Kompisisi kimiawi tanah dan fondasi Parameter kecepatan penurunan tanah Pemetaan geologi untuk mengetahui orientasi dan karakteristik diskontinuitas batuan Pengeboran dan pengambilan contoh Uji SPT (tanah berbutir kasar) Uji CPT Uji dilatometer Uji geser baling Uji pembebanan (testfill) Pengukuran tinggi muka air Uji kepadatan lapangan (nuclear density) Uji pullout (MSEW / RSS) Inti batuan (RQD) Uji geofisik Uji kadar air Uji berat volume Uji pembagian butir Uji Atterberg Uji kadar organik Uji konsolidasi 1-D Uji geser langsung Uji geser triaxial Uji kompaksi Uji karakteristik geosintetik Uji potensi pengembangan tanah / penusutan tanah Uji kompresi uniaksial dan modulus elastisitas batuan utuh. Uji tahan lekang batuan 10 dari 13

12 Bibliografi ARS Group, 1982, Analisa Upah dan Bahan BOW (Burgerlijke Openbare Werken), Bandung. Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Pengairan, 1979, Dokumen tender Jaringan Irigasi, Jakarta. Ditjen Pengairan, Pedoman Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan dengan menggunakan Peralatan (P2HSPP) Suplemen P.5, Juli Direktorat Jenderal Pengairan, Metode Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Konstruksi Pengairan, Maret Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Pengairan, 1979, Dokumen tender Jaringan Irigasi, Jakarta. Departemen Pekerjaan Umum, Badan Pembinaan Konstruksi dan Sumber Daya Manusia, Pusat Pembinaan Kompetensi dan Pelatihan Konstruksi; Pelatihan Cost Estimator Pekerjaan Sumber Daya Air; CEW-06: Manajemen Biaya Pelaksanaan Konsruksi, Desember Departemen Pekerjaan Umum, Badan Pembinaan Konstruksi dan Sumber Daya Manusia, Pusat Pembinaan Kompetensi dan Pelatihan Konstruksi; Pelatihan Cost Estimator Pekerjaan Sumber Daya Air; CEW-08: Manajemen Logistik dan Peralatan, Desember A. Soedradjat S., Analisa Anggaran Biaya Pelaksanaan (Cara Modern). Penerbit Nova, Bandung, A. Soedradjat S., Analisa Anggaran Biaya Pelaksanaan (Cara Modern) Lanjutan. Penerbit Nova, Bandung, SNI , Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Tanah Untuk Konstruksi Bangunan Gedung Dan Perumahan SNI , Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Pondasi Konstruksi Bangunan Gedung Dan Perumahan SNI , Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Beton Konstruksi Bangunan Gedung Dan Perumahan Deskripsi geologi SNI ; Tata cara pemetaan geologi teknik lapangan Physical properties SNI ; Metode pengujian batas plastis SNI ; Metode pengujian batas cair dengan alat Casagrande SNI ; Metode pengujian batas susut tanah SNI ; Tata cara pengklasifikasian tanah dengan cara unifikasi tanah Engineering properties SNI ; Metode pengujian lapangan kekuatan geser baling pada tanah berkohesi. SNI ; Metode pengujian berat jenis tanah SNI ; Metode pengujian kadar air tanah SNI ; Metode pengujian lapangan tentang kelulusan air bertekanan SNI ; Metode pencatatan dan interpretasi hasil pemboran inti SNI ; Metode pengujian laboratorium tentang kelulusan air untuk contoh tanah SNI ; Metode pengujian triaxial A 11 dari 13

13 SNI ; Metode pengujian konsolidasi tanah satu dimensi. SNI ; Metode pengujian geser langsung tanah terkonsolidasi dengan drainase SNI ; Metode pengujian triaxial B SNI ; Metode pengujian sifat dispersif tanah dengan alat pinhole SNI ; Metode pengujian berat isi tanah berbutir halus dengan cetakan benda uji SNI ; Metode pengujian kuat tekan bebas tanah kohesif SNI ; Metode pengukuran kelulusan air pada tanah zone tak jenuh dengan lubang auger SNI ; Metode pengujian perubahan volume susut tanah SNI ; Spesifikasi tabung dinding tipis untuk pengambilan contoh tanah berkohesi tidak terganggu SNI ; Metode pengujian penetrasi dengan SPT SNI ; Metode pengujian triaksial untuk tanah kohesif dalam keadaan tanpa konsolidasi dan drainase SNI ; Metode penyiapan benda uji dari contoh tanah terganggu SNI ; Metode pengujian untuk menentukan tanah ekspansif SNI ; Metode pengujian untuk menentukan daya dukung tanah dengan beban statis pada pondasi dangkal SNI ; Tata cara penyelidikan dan pengambilan contoh uji tanah dan bahan untuk keperluan teknik SNI ; Metode uji kelulusan air dengan perumusan tinggi tekan air SNI ; Cara uji keplastisan tanah menurut Atteberg 12 dari 13

14 LAMPIRAN A (Informatif) Tabel A.1 BIAYA PENGUJIAN GEOTEKNIK No. URAIAN Satuan 1 Kegiatan lapangan : *) Harga satuan Dasar (Rp) * a. Drilling Bor / Bor Mesin Meter 400,000 b. NSPT Titik 75,000 c. Undisturbed Sampling Tabung 75,000 d. Permeability Titik 75,000 e. Bor Tangan Titik 200,000 f. D.C.P.T / Sondir Titik 300,000 g. Test Pitting Titik 100,000 h. Disturbed Sampling Karung (25Kg) 75,000 i. Geological Plaping ha 1,000,000 j. AditTest Meter 6,000,000 k. Geolistrik Titik Kegiatan Laboratorium *) a. Index Properties 1) Natural Water Content Sample 75,000 2) Natural Density Sample 75,000 3) Dry Density Sample 75,000 4) Specfic Gravity Sample 75,000 S) Gradasi & Hydrometer Sample 75,000 6) Atterberg Limit Sample 75,000 7) Kepadatan tanah metode Konus pasir/balon karet b. Engineering Properties Sample 75,000 1) Konsolidasi Sample 150,000 2) Direct Shear Sampie 150,000 3) Unconfined Compreesion Sample 150,000 4) Compaction/Standar Proctor Sample 150,000 5) Triaxial a) Unconsolidated Undrained Sample 250,000 b) Consolidated Undrained Sample 350,000 c) Consolidated Drained Sample 400,000 Catatan : * Standar harga satuan dasar Pemprov Jawa Barat Tahun Belum termasuk : a. Biaya Mobilisasi dan Demobilisasi b. Honorarium Tenaga Ahli 13 dari 13

RANCANGAN PEDOMAN TEKNIS BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL. Konsep. Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan

RANCANGAN PEDOMAN TEKNIS BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL. Konsep. Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan Konsep Pd.T. XX-200X.X RPT0 RANCANGAN PEDOMAN TEKNIS BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL Konsep Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan Volume I: Umum Bagian 7. Pekerjaan Dewatering ICS 93.010

Lebih terperinci

METODE PENYELIDIKAN DAN PENGUJIAN TANAH

METODE PENYELIDIKAN DAN PENGUJIAN TANAH METODE PENYELIDIKAN DAN PENGUJIAN TANAH PENYELIDIKAN TANAH LAPANGAN PENGUJIAN LABORATORIUM KORELASI EMPIRIS DATA SONDIR DAN N-SPT ANTAR PARAMETER TANAH PENYELIDIKAN TANAH LAPANGAN TUJUAN Mengetahui keadaan

Lebih terperinci

Penyelidikan geoteknik untuk fondasi bangunan air Volume I : Penyusunan program penyelidikan, metode pengeboran dan deskripsi log bor

Penyelidikan geoteknik untuk fondasi bangunan air Volume I : Penyusunan program penyelidikan, metode pengeboran dan deskripsi log bor Penyelidikan geoteknik untuk fondasi bangunan air Volume I : Penyusunan program penyelidikan, metode pengeboran dan deskripsi log bor 1 Ruang lingkup Pedoman ini menetapkan penyusunan program penyelidikan,

Lebih terperinci

RANCANGAN PEDOMAN TEKNIS BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL. Konsep. Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan

RANCANGAN PEDOMAN TEKNIS BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL. Konsep. Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan RPT0 RANCANGAN PEDOMAN TEKNIS BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL Konsep Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan Volume I: Umum Bagian 5. Pekerjaan Pasangan ICS 93.010 BIDANG SUMBER DAYA AIR S

Lebih terperinci

RANCANGAN PEDOMAN TEKNIS BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL. Konsep. Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan

RANCANGAN PEDOMAN TEKNIS BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL. Konsep. Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan Konsep Pd.T. xx-200x.a RPT0 RANCANGAN PEDOMAN TEKNIS BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL Konsep Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan Volume I: Umum Bagian 4: Beton dan Bekisting ICS 93.010 BIDANG

Lebih terperinci

RANCANGAN PEDOMAN TEKNIS BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL. Konsep. Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan

RANCANGAN PEDOMAN TEKNIS BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL. Konsep. Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan RPT0 RANCANGAN PEDOMAN TEKNIS BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL Konsep Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan Volume I: Umum Bagian 8. Pekerjaan Pintu Air ICS 93.010 BIDANG SUMBER DAYA AIR S

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Uraian Singkat Jembatan Kereta Api Lintas Semarang-Bojonegoro Pembangunan Jembatan Kereta Api Lintas Semarang-Bojonegoro, merupakan proyek pembangunan Track dan Jalur

Lebih terperinci

BAB III DATA PERENCANAAN

BAB III DATA PERENCANAAN BAB III DATA PERENCANAAN 3.1 Umum Perencanaan pondasi tiang mencakup beberapa tahapan pekerjaan. Sebagai tahap awal adalah interpretasi data tanah dan data pembebanan gedung hasil dari analisa struktur

Lebih terperinci

DAFTAR PENETAPAN STANDAR NASIONAL INDONESIA TAHUN 2008

DAFTAR PENETAPAN STANDAR NASIONAL INDONESIA TAHUN 2008 DAFTAR PENETAPAN STANDAR NASIONAL INDONESIA TAHUN 2008 No. Nomor SNI Judul Standar Nasional Indonesia NOMOR: 95/KEP/BSN/9/2008 TANGGAL 25 SEPTEMBER 2008 1. SNI 7393:2008 satuan pekerjaan besi dan alumunium

Lebih terperinci

Pd T A. Prakata

Pd T A. Prakata Prakata Pedoman penyelidikan geoteknik untuk fondasi bangunan air ini dibahas dalam Gugus Kerja Geoteknik, Bendungan dan Waduk pada Sub Panitia Teknik Sumber Daya Air yang berada di bawah Panitia Teknik

Lebih terperinci

Bendungan Urugan II. Dr. Eng Indradi W. Sunday, May 19, 13

Bendungan Urugan II. Dr. Eng Indradi W. Sunday, May 19, 13 Bendungan Urugan II Dr. Eng Indradi W. Bendungan urugan Bendungan yang terbuat dari bahan urugan dari borrow area yang dipadatkan menggunakan vibrator roller atau alat pemadat lainnya pada hamparan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bangunan. Tanah yang terdiri dari campuran butiran-butiran mineral dengan atau

BAB I PENDAHULUAN. bangunan. Tanah yang terdiri dari campuran butiran-butiran mineral dengan atau BAB I PENDAHULUAN 1.1 Umum Dalam dunia geoteknik tanah merupakansalah satu unsur penting yang yang pastinya akan selalu berhubungan dengan pekerjaan struktural dalam bidang teknik sipil baik sebagai bahan

Lebih terperinci

Tata cara desain tubuh bendungan tipe urugan

Tata cara desain tubuh bendungan tipe urugan Standar Nasional Indonesia Tata cara desain tubuh bendungan tipe urugan ICS 93.010 Badan Standardisasi Nasional BSN 2015 Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Dalam perencanaan dan pekerjaan suatu konstruksi bangunan sipil tanah

I. PENDAHULUAN. Dalam perencanaan dan pekerjaan suatu konstruksi bangunan sipil tanah I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam perencanaan dan pekerjaan suatu konstruksi bangunan sipil tanah mempunyai peranan yang sangat penting. Dalam hal ini, tanah berfungsi sebagai penahan beban akibat

Lebih terperinci

LAPORAN PENYELIDIKAN GEOTEKNIK YUKATA SUITES JALAN SUTERA BOULEVARD NO. 28 - ALAM SUTERA - TANGERANG AGUSTUS 2 0 1 5 http://digilib.mercubuana.ac.id/ LAPORAN PENYELIDIKAN GEOTEKNIK YUKATA SUITES JALAN

Lebih terperinci

RANCANGAN PEDOMAN TEKNIS BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL. Konsep. Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan

RANCANGAN PEDOMAN TEKNIS BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL. Konsep. Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan Konsep Pd.T.xx-xxxx.A RPT0 RANCANGAN PEDOMAN TEKNIS BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL Konsep Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan Volume IV: Pengaman Sungai Bagian 4: Check Dam ICS 93.010

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Tanah memiliki peranan yang penting yaitu sebagai pondasi pendukung pada

I. PENDAHULUAN. Tanah memiliki peranan yang penting yaitu sebagai pondasi pendukung pada I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tanah memiliki peranan yang penting yaitu sebagai pondasi pendukung pada setiap pekerjaan konstruksi baik sebagai pondasi pendukung untuk konstruksi bangunan, jalan (subgrade),

Lebih terperinci

TOPIK BAHASAN 8 KEKUATAN GESER TANAH PERTEMUAN 20 21

TOPIK BAHASAN 8 KEKUATAN GESER TANAH PERTEMUAN 20 21 TOPIK BAHASAN 8 KEKUATAN GESER TANAH PERTEMUAN 20 21 KEKUATAN GESER TANAH PENGERTIAN Kekuatan tanah untuk memikul beban-beban atau gaya yang dapat menyebabkan kelongsoran, keruntuhan, gelincir dan pergeseran

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. atau menurunnya kekuatan geser suatu massa tanah. Dengan kata lain, kekuatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. atau menurunnya kekuatan geser suatu massa tanah. Dengan kata lain, kekuatan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kelongsoran Tanah Kelongsoran tanah merupakan salah satu yang paling sering terjadi pada bidang geoteknik akibat meningkatnya tegangan geser suatu massa tanah atau menurunnya

Lebih terperinci

2. Kekuatan Geser Tanah ( Shear Strength of Soil ), parameternya dapat diperoleh dari pengujian : a. Geser Langsung ( Direct Shear Test ) b.

2. Kekuatan Geser Tanah ( Shear Strength of Soil ), parameternya dapat diperoleh dari pengujian : a. Geser Langsung ( Direct Shear Test ) b. BAB I PENDAHULUAN Untuk lebih memahami Ilmu Mekanika Tanah, selain di pelajari melalui perkuliahan juga perlu dilakukan penyelidikan dilapangan maupun pengujian di laboratorium. Penyelidikan tanah dilapangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. serta penurunan pondasi yang berlebihan. Dengan demikian, perencanaan pondasi

BAB I PENDAHULUAN. serta penurunan pondasi yang berlebihan. Dengan demikian, perencanaan pondasi BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pondasi merupakan suatu konstruksi pada bagian dasar struktur yang berfungsi meneruskan beban dari bagian atas struktur ke lapisan tanah di bawahnya tanpa mengakibatkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tanah lempung adalah tanah yang memiliki partikel-partikel mineral tertentu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tanah lempung adalah tanah yang memiliki partikel-partikel mineral tertentu 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanah Lempung Tanah lempung adalah tanah yang memiliki partikel-partikel mineral tertentu yang menghasilkan sifat-sifat plastis pada tanah bila dicampur dengan air (Grim,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode yang digunakan secara umum adalah eksperimen di laboratorium dengan penyajian data secara deskriptif. Berdasarkan permasalahan yang diteliti, metode analisis yang digunakan

Lebih terperinci

PENYELIDIKAN TANAH (SOIL INVESTIGATION)

PENYELIDIKAN TANAH (SOIL INVESTIGATION) LAMPIRAN I PENYELIDIKAN TANAH (SOIL INVESTIGATION) BANGUNAN PADA AREA BPPT LOKASI JALAN M H. THAMRIN NO. 8 JAKARTA 105 I. Pendahuluan Pekerjaan Penyelidikan tanah (Soil Test) dilaksanakan Pada Area Gedung

Lebih terperinci

Soal Geomekanik Mekanika Tanah dan Teknik Pondasi

Soal Geomekanik Mekanika Tanah dan Teknik Pondasi Soal Geomekanik Mekanika Tanah dan Teknik Pondasi 1. Fase Tanah (1) Sebuah contoh tanah memiliki berat volume 19.62 kn/m 3 dan berat volume kering 17.66 kn/m 3. Bila berat jenis dari butiran tanah tersebut

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Sampel tanah yang diuji menggunakan material tanah lempung yang disubtitusi

III. METODE PENELITIAN. Sampel tanah yang diuji menggunakan material tanah lempung yang disubtitusi III. METODE PENELITIAN A. Sampel Tanah Sampel tanah yang diuji menggunakan material tanah lempung yang disubtitusi dengan material pasir. Sampel tanah yang akan digunakan adalah dari daerah Belimbing Sari,

Lebih terperinci

PENGARUH PENAMBAHAN PASIR PADA TANAH LEMPUNG TERHADAP KUAT GESER TANAH

PENGARUH PENAMBAHAN PASIR PADA TANAH LEMPUNG TERHADAP KUAT GESER TANAH PENGARUH PENAMBAHAN PASIR PADA TANAH LEMPUNG TERHADAP KUAT GESER TANAH Lis Jurusan Teknik Sipil Universitas Malikussaleh Email: lisayuwidari@gmail.com Abstrak Tanah berguna sebagai bahan bangunan pada

Lebih terperinci

RANCANGAN PEDOMAN TEKNIS BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL. Konsep. Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan

RANCANGAN PEDOMAN TEKNIS BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL. Konsep. Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan Konsep Pd.T.xx-xxxx.A RPT0 RANCANGAN PEDOMAN TEKNIS BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL Konsep Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan Volume IV: Pengaman Sungai Bagian 5: Bottom Controller ICS

Lebih terperinci

Himpunan mineral, bahan organik, dan endapan-endapan yg relatif lepas (loose) yg terletak di atas batuan dasar (bedrock) Proses pelapukan batuan atau

Himpunan mineral, bahan organik, dan endapan-endapan yg relatif lepas (loose) yg terletak di atas batuan dasar (bedrock) Proses pelapukan batuan atau Tanah didefinisikan sebagai material yang terdiri dari agregat (butiran) mineral-mineral padat yang tidak tersementasi (terikat secara kimia) satu sama lain dari bahan-bahan organik yang telah melapuk

Lebih terperinci

STUDI POTENSI TANAH TIMBUNAN SEBAGAI MATERIAL KONSTRUKSI TANGGUL PADA RUAS JALAN NEGARA LIWA - RANAU DI KABUPATEN LAMPUNG BARAT. G.

STUDI POTENSI TANAH TIMBUNAN SEBAGAI MATERIAL KONSTRUKSI TANGGUL PADA RUAS JALAN NEGARA LIWA - RANAU DI KABUPATEN LAMPUNG BARAT. G. STUDI POTENSI TANAH TIMBUNAN SEBAGAI MATERIAL KONSTRUKSI TANGGUL PADA RUAS JALAN NEGARA LIWA - RANAU DI KABUPATEN LAMPUNG BARAT G. Perangin-angin 1 Abstrak Tanah merupakan salah satu material penting sebagai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Umum Tanah merupakan pijakan terakhir untuk menerima pembebanan yang berkaitan dengan pembangunan jalan, jembatan, landasan, gedung, dan lain-lain. Tanah yang akan dijadikan

Lebih terperinci

MEKANIKA TANAH (CIV -205)

MEKANIKA TANAH (CIV -205) MEKANIKA TANAH (CIV -205) OUTLINE : Tipe lereng, yaitu alami, buatan Dasar teori stabilitas lereng Gaya yang bekerja pada bidang runtuh lereng Profil tanah bawah permukaan Gaya gaya yang menahan keruntuhan

Lebih terperinci

RANCANGAN PEDOMAN TEKNIS BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL. Konsep. Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan

RANCANGAN PEDOMAN TEKNIS BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL. Konsep. Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan Konsep Pd.T. XX-200X.X RPT0 RANCANGAN PEDOMAN TEKNIS BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL Konsep Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan Volume I: Umum Bagian 9. Pekerjaan Lain-lain ICS 93.010 BIDANG

Lebih terperinci

MEKANIKA TANAH 2 KESTABILAN LERENG. UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA Jl. Boulevard Bintaro Sektor 7, Bintaro Jaya Tangerang Selatan 15224

MEKANIKA TANAH 2 KESTABILAN LERENG. UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA Jl. Boulevard Bintaro Sektor 7, Bintaro Jaya Tangerang Selatan 15224 MEKANIKA TANAH 2 KESTABILAN LERENG UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA Jl. Boulevard Bintaro Sektor 7, Bintaro Jaya Tangerang Selatan 15224 PENDAHULUAN Setiap kasus tanah yang tidak rata, terdapat dua permukaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Mulai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Mulai Bagan Alir Penelitian : BAB III METODOLOGI PENELITIAN Mulai Pengambilan sampel tanah dan abu vulkanik Persiapan bahan : 1. Tanah 2. Abu vulkanik Pengujian kadar material abu vulkanik Pengujian sifat dan

Lebih terperinci

BAB III DASAR PERENCANAAN. Martadinata perhitungan berdasarkan spesifikasi pembebanan dibawah ini. Dan data pembebanan dapat dilihat pada lampiran.

BAB III DASAR PERENCANAAN. Martadinata perhitungan berdasarkan spesifikasi pembebanan dibawah ini. Dan data pembebanan dapat dilihat pada lampiran. BAB III DASAR PERENCANAAN 3.1 Data-data Fisik dan Pembebanan Untuk data-data pembebanan pada struktur atas jembatan layang Jl. RE Martadinata perhitungan berdasarkan spesifikasi pembebanan dibawah ini.

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERSETUJUAN ABSTRAKSI ABSTRACT KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI. Halaman HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERSETUJUAN ABSTRAKSI ABSTRACT KATA PENGANTAR vii DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN i HALAMAN PERSETUJUAN ii ABSTRAKSI iii ABSTRACT iv KATA PENGANTAR v DAFTAR ISI vii DAFTAR TABEL xi DAFTAR GAMBAR xii DAFTAR LAMPIRAN xiii BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Sample Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mekanika Tanah Universitas Pendidikan Indonesia. Sampel penelitian terdiri dari tiga buah benda uji

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH PENGANTAR REKAYASA GEOLOGI (TA) KODE / SKS : KD / 2 SKS

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH PENGANTAR REKAYASA GEOLOGI (TA) KODE / SKS : KD / 2 SKS Minggu Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Tik Referensi 1 Susunan kulit bumi : Batuan a) Batuan beku dan pembagian berdasarkan jenis kandungan mineral Dapat mengetahui susunan kulit b) Batuan sedimen; diagnesis,

Lebih terperinci

Penyusunan laporan dari pengumpulan data sampai pengambilan kesimpulan beserta saran diwujudkan dalam bagan alir sebagai berikut :

Penyusunan laporan dari pengumpulan data sampai pengambilan kesimpulan beserta saran diwujudkan dalam bagan alir sebagai berikut : III-1 BAB III 3.1 URAIAN UMUM Sebagai langkah awal sebelum menyusun Tugas Akhir terlebih dahulu harus disusun metodologi pelaksanaannya, untuk mengatur urutan pelaksanaan penyusunan Tugas Akhir itu sendiri.

Lebih terperinci

RANCANGAN PEDOMAN TEKNIS BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL. Konsep. Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan

RANCANGAN PEDOMAN TEKNIS BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL. Konsep. Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan Konsep Pd.T. xx-xxxx.a RPT0 RANCANGAN PEDOMAN TEKNIS BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL Konsep Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan Volume II: Bendung Bagian 2: Pelaksanaan Konstruksi ICS 93.010

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. Diajukan sebagai syarat untuk meraih gelar Sarjana Teknik Strata 1 (S-1) Disusun Oleh : Maulana Abidin ( )

TUGAS AKHIR. Diajukan sebagai syarat untuk meraih gelar Sarjana Teknik Strata 1 (S-1) Disusun Oleh : Maulana Abidin ( ) TUGAS AKHIR PERENCANAAN SECANT PILE SEBAGAI DINDING PENAHAN TANAH BASEMENT DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM PLAXIS v8.2 (Proyek Apartemen, Jl. Intan Ujung - Jakarta Selatan) Diajukan sebagai syarat untuk meraih

Lebih terperinci

Survey dan Investigasi Perencanaan Bendungan

Survey dan Investigasi Perencanaan Bendungan Survey dan Investigasi Perencanaan Bendungan a. Sebelum membuat desain, lebih dulu Perencana bendungan harus memenuhi hal-hal sebagai berikut: a. Pembangunan bendungan disamping akan memperoleh manfaat,

Lebih terperinci

TANYA JAWAB SOAL-SOAL MEKANIKA TANAH DAN TEKNIK PONDASI. 1. Soal : sebutkan 3 bagian yang ada dalam tanah.? Jawab : butiran tanah, air, dan udara.

TANYA JAWAB SOAL-SOAL MEKANIKA TANAH DAN TEKNIK PONDASI. 1. Soal : sebutkan 3 bagian yang ada dalam tanah.? Jawab : butiran tanah, air, dan udara. TANYA JAWAB SOAL-SOAL MEKANIKA TANAH DAN TEKNIK PONDASI 1. : sebutkan 3 bagian yang ada dalam tanah.? : butiran tanah, air, dan udara. : Apa yang dimaksud dengan kadar air? : Apa yang dimaksud dengan kadar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembersihan lahan dan pengupasan overburden. Tujuan utama dari kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. pembersihan lahan dan pengupasan overburden. Tujuan utama dari kegiatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Menurut Alamin (2011), kegiatan awal dari proses penambangan adalah pembersihan lahan dan pengupasan overburden. Tujuan utama dari kegiatan tersebut adalah

Lebih terperinci

PERBAIKAN TANAH DASAR JALAN RAYA DENGAN PENAMBAHAN KAPUR. Cut Nuri Badariah, Nasrul, Yudha Hanova

PERBAIKAN TANAH DASAR JALAN RAYA DENGAN PENAMBAHAN KAPUR. Cut Nuri Badariah, Nasrul, Yudha Hanova Jurnal Rancang Sipil Volume 1 Nomor 1, Desember 2012 57 PERBAIKAN TANAH DASAR JALAN RAYA DENGAN PENAMBAHAN KAPUR Cut Nuri Badariah, Nasrul, Yudha Hanova Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan

Lebih terperinci

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan pondasi untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan pondasi untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan SNI 2836:2008 Standar Nasional Indonesia Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan pondasi untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan ICS 91.010.20 Badan Standardisasi Nasional SNI 2836:2008 Daftar

Lebih terperinci

PENGARUH PENAMBAHAN PASIR PADA TANAH LEMPUNG TERHADAP KUAT GESER TANAH

PENGARUH PENAMBAHAN PASIR PADA TANAH LEMPUNG TERHADAP KUAT GESER TANAH PENGARUH PENAMBAHAN PASIR PADA TANAH LEMPUNG TERHADAP KUAT GESER TANAH Abdul Jalil 1), Khairul Adi 2) Dosen Jurusan Teknik Sipil, Universitas Malikussaleh Abstrak Tanah berguna sebagai bahan bangunan pada

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. bangunan, jalan (subgrade), tanggul maupun bendungan. dihindarinya pembangunan di atas tanah lempung. Pembangunan konstruksi di

I. PENDAHULUAN. bangunan, jalan (subgrade), tanggul maupun bendungan. dihindarinya pembangunan di atas tanah lempung. Pembangunan konstruksi di I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tanah memiliki peranan yang penting yaitu sebagai pondasi pendukung pada setiap pekerjaan konstruksi baik sebagai pondasi pendukung untuk konstruksi bangunan, jalan (subgrade),

Lebih terperinci

BAB III STUDI KASUS. 3.1 Data Teknis

BAB III STUDI KASUS. 3.1 Data Teknis BAB III STUDI KASUS Bab ini menyajikan studi kasus pada penulisan tugas akhir. Studi kasus ini mengambil data pada proyek pembangunan Bendungan Way Biha. Bab ini mengungkapkan data teknis stabilitas bendungan

Lebih terperinci

Revisi SNI Daftar isi

Revisi SNI Daftar isi Daftar isi Daftar isi... i Prakata... ii Pendahuluan... iii 1 Ruang lingkup...1 2 Acuan normatif...1 3 Istilah dan definisi...1 4 Singkatan istilah...2 5 Persyaratan...3 6 Penetapan indeks harga satuan

Lebih terperinci

BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Umum Dalam perencanaan pekerjaan, diperlukan tahapan-tahapan atau metodologi yang jelas untuk menentukan hasil yang ingin dicapai sesuai dengan tujuan yang ada, bagaimana

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) Mata Kuliah : Mekanika Tanah 1 Kode Mata Kuliah : TSP-204 SKS : 3 (tiga) Durasi Pertemuan : 150 menit Pertemuan ke : 1 (Satu) A. Kompetensi: a. Umum : Mahasiswa dapat memahami

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam Bab ini penulis akan membahas hasil pengujian yang telah dilakukan di laboratorium Mekanika Tanah Universitas Mercu Buana. Pengujian yang dilakukan di laboratorium

Lebih terperinci

RANCANGAN PEDOMAN TEKNIS BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL. Konsep. Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan

RANCANGAN PEDOMAN TEKNIS BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL. Konsep. Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan Konsep Pd.T.xx-xxxx.A RPT0 RANCANGAN PEDOMAN TEKNIS BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL Konsep Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan Volume IV: Pengaman Sungai Bagian 1: Krib ICS 93.010 BIDANG

Lebih terperinci

METODE PENGUJIAN KEPADATAN BERAT ISI TANAH DI LAPANGAN DENGAN BALON KARET

METODE PENGUJIAN KEPADATAN BERAT ISI TANAH DI LAPANGAN DENGAN BALON KARET METODE PENGUJIAN KEPADATAN BERAT ISI TANAH DI LAPANGAN DENGAN BALON KARET SNI 19-6413-2000 1. Ruang Lingkup 1.1 Metode ini mencakup penentuan kepadatan dan berat isi tanah hasil pemadatan di lapangan atau

Lebih terperinci

2.5.1 Pengujian Lapangan Pengujian Laboratorium... 24

2.5.1 Pengujian Lapangan Pengujian Laboratorium... 24 DAFTAR ISI PERNYATAAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR ISTILAH... DAFTAR NOTASI... DAFTAR LAMPIRAN... BAB I PENDAHULUAN 1.1.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tanah mempunyai peranan penting dalam ilmu teknik sipil, karena tanah sebagai pendukung kekuatan konstruksi dasar bangunan. Berdasarkan letak geografis suatu

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Judul DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN BAB I PENDAHULUAN RUMUSAN MASALAH TUJUAN PENELITIAN 2

DAFTAR ISI. Judul DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN BAB I PENDAHULUAN RUMUSAN MASALAH TUJUAN PENELITIAN 2 DAFTAR ISI Halaman Judul i Pengesahan ii Persetujuan iii KATA PENGANTAR iv ABSTRAK vi ABSTRACT vii DAFTAR TABEL viii DAFTAR GAMBAR x DAFTAR LAMPIRAN xiii DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN xiv BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PERENCANAAN. lapisan tanah dan menentukan jenis pondasi yang paling memadai untuk mendukung

BAB III METODOLOGI PERENCANAAN. lapisan tanah dan menentukan jenis pondasi yang paling memadai untuk mendukung BAB III METODOLOGI PERENCANAAN 3.1 Keadaan Lokasi Penyelidikan Tanah Penyelidikan tanah terdiri dari pemboran di empat titik yang meliputi tapak rencana bangunan. Maksud dari penyelidikan ini adalah untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penulisan penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, dimana cara

BAB III METODE PENELITIAN. Penulisan penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, dimana cara BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penulisan penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, dimana cara (metode) pengumpulan data, analisis data, dan interprestasi hasil analisis untuk mendapatkan

Lebih terperinci

PERKUATAN TANAH LUNAK PADA PONDASI DANGKAL DI BANTUL DENGAN BAN BEKAS

PERKUATAN TANAH LUNAK PADA PONDASI DANGKAL DI BANTUL DENGAN BAN BEKAS PERKUATAN TANAH LUNAK PADA PONDASI DANGKAL DI BANTUL DENGAN BAN BEKAS Sumiyati Gunawan 1 dan Ferdinandus Tjusanto 2 1 Program Studi Teknik Sipil, Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Jl. Babarsari 44 Yogyakarta

Lebih terperinci

KUAT GESER 5/26/2015 NORMA PUSPITA, ST. MT. 2

KUAT GESER 5/26/2015 NORMA PUSPITA, ST. MT. 2 KUAT GESER Mekanika Tanah I Norma Puspita, ST. MT. 5/6/05 NORMA PUSPITA, ST. MT. KUAT GESER =.??? Kuat geser tanah adalah gaya perlawanan yang dilakukan oleh butiran tanah terhadap desakan atau tarikan.

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. yang berdasarkan pada metode baji (wedge method), dan kalkulasi dari program

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. yang berdasarkan pada metode baji (wedge method), dan kalkulasi dari program BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan dalam penelitian ini dilakukan untuk menguji nilai faktor keamanan dari pemodelan soil nailing dengan elemen pelat (plate) dan elemen node

Lebih terperinci

RANCANGAN PEDOMAN TEKNIS BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL. Konsep. Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan

RANCANGAN PEDOMAN TEKNIS BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL. Konsep. Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan Konsep Pd.T.xx-xxxx.A RPT0 RANCANGAN PEDOMAN TEKNIS BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL Konsep Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan Volume IV: Pengaman Sungai Bagian 2: Pelindung Tebing dan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. yang ujungnya berbentuk kerucut dengan sudut 60 0 dan dengan luasan ujung 10

BAB III LANDASAN TEORI. yang ujungnya berbentuk kerucut dengan sudut 60 0 dan dengan luasan ujung 10 BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Cone Penetration Test (CPT) Alat kerucut penetrometer (Cone Penetration Test) adalah sebuah alat yang ujungnya berbentuk kerucut dengan sudut 60 0 dan dengan luasan ujung 10

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Uraian Umum

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Uraian Umum BAB I PENDAHULUAN 1.1 Uraian Umum Tanah merupakan material yang paling banyak digunakan dalam pembangunan suatu konstruksi, seperti tanah timbunan, bendungan urugan, tanggul sungai, dan timbunan badan

Lebih terperinci

Identifikasi Kekuatan Batu Kumbung (Batu Putih) Sebagai Salah Satu Alternatif Bahan Bangunan ABSTRAK

Identifikasi Kekuatan Batu Kumbung (Batu Putih) Sebagai Salah Satu Alternatif Bahan Bangunan ABSTRAK Volume 2, Nomor 1, Pebruari 2007 Jurnal APLIKASI Identifikasi Kekuatan Batu Kumbung (Batu Putih) Sebagai Salah Satu Alternatif Bahan Bangunan Moh Muntaha Dosen D3 Teknik Sipil FTSP-ITS email: mohamad_m74@ce.its.ac.id

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL ABSTRAK... i ABSTRACT... iii KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... xi DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL ABSTRAK... i ABSTRACT... iii KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... xi DAFTAR GAMBAR... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ABSTRAK... i ABSTRACT... iii KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... xi DAFTAR GAMBAR... xiv BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Permasalahan...

Lebih terperinci

BAYU TEGUH ARIANTO NIM : D NIRM :

BAYU TEGUH ARIANTO NIM : D NIRM : ANALISIS PARAMETER KUAT GESER TANAH DENGAN GEOTEXTILE Tugas Akhir untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana S-1 Teknik Sipil diajukan oleh : BAYU TEGUH ARIANTO NIM : D 100 030 074 NIRM

Lebih terperinci

KARAKTERISITIK KUAT GESER TANAH MERAH

KARAKTERISITIK KUAT GESER TANAH MERAH KARAKTERISITIK KUAT GESER TANAH MERAH Reffanda Kurniawan Rustam 1 dan Amiwarti 1 1 Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas PGRI Palembang E-mail: reffandakurniawan@yahoo.com Abstrak. Tanah lunak

Lebih terperinci

STUDI MENGENAI FRIKSI ANTARA TIANG DAN BEBERAPA JENIS TANAH LEMPUNG YANG BERBEDA YANG DIPENGARUHI OLEH KADAR AIR, WAKTU, DAN JENIS MATERIAL

STUDI MENGENAI FRIKSI ANTARA TIANG DAN BEBERAPA JENIS TANAH LEMPUNG YANG BERBEDA YANG DIPENGARUHI OLEH KADAR AIR, WAKTU, DAN JENIS MATERIAL STUDI MENGENAI FRIKSI ANTARA TIANG DAN BEBERAPA JENIS TANAH LEMPUNG YANG BERBEDA YANG DIPENGARUHI OLEH KADAR AIR, WAKTU, DAN JENIS MATERIAL Christopher Henry Sugiarto 1, Hendry Indra Pramana 2, Daniel

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1.Tanah Lempung Tanah Lempung merupakan jenis tanah berbutir halus. Menurut Terzaghi (1987) tanah lempung merupakan tanah dengan ukuran mikrokopis sampai dengan sub mikrokopis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan Praktikum

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan Praktikum BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Batuan adalah benda padat yang terbentuk secara alami dan terdiri atas mineralmineral tertentu yang tersusun membentuk kulit bumi. Batuan mempunyai sifat-sifat tertentu

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Mendirikan bangunan di atas tanah lempung akan menimbulkan beberapa

I. PENDAHULUAN. Mendirikan bangunan di atas tanah lempung akan menimbulkan beberapa I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mendirikan bangunan di atas tanah lempung akan menimbulkan beberapa permasalahan, diantaranya daya dukung tanah dan pemampatan tanah. Daya dukung tanah lempung pada umumnya

Lebih terperinci

PENGGUNAAN BORED PILE SEBAGAI DINDING PENAHAN TANAH

PENGGUNAAN BORED PILE SEBAGAI DINDING PENAHAN TANAH PENGGUNAAN BORED PILE SEBAGAI DINDING PENAHAN TANAH Yeremias Oktavianus Ramandey NRP : 0021136 Pembimbing : Ibrahim Surya, Ir., M.Eng FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL NOMOR 110KEP/BSN/ 12/2008 /12/2005 TENTANG PENETAPAN 52 (LIMA PULUH DUA) STANDAR NASIONAL INDONESIA

KEPUTUSAN KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL NOMOR 110KEP/BSN/ 12/2008 /12/2005 TENTANG PENETAPAN 52 (LIMA PULUH DUA) STANDAR NASIONAL INDONESIA KEPUTUSAN KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL NOMOR 110KEP/BSN/ 12/2008 /12/2005 TENTANG PENETAPAN 52 (LIMA PULUH DUA) STANDAR NASIONAL INDONESIA KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

TUGAS PENYELIDIKAN GEOTEKNIK

TUGAS PENYELIDIKAN GEOTEKNIK TUGAS PENYELIDIKAN GEOTEKNIK Disusun oleh : 1. Agreista Vidyna Qoriaulfa (20120110027) 2. Putri Hammida Noerdella Sari (20120110033) 3. Dudi Nur Abdilah (201201100.) 4. Asep 5. JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB III DATA PERENCANAAN

BAB III DATA PERENCANAAN BAB III DATA PERENCANAAN 3.1 Umum Perencanaan pondasi bangunan mencakup beberapa tahapan pekerjaan, sebagai tahapan awal adalah melakukan analisis terhadap data tanah yang diperoleh dari hasil pengujian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyiapkan pembangunan rumah susun

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyiapkan pembangunan rumah susun BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyiapkan pembangunan rumah susun sederhana sewa (rusunawa) di Jatinegara, Jakarta Timur. Rusun tersebut ditargetkan selesai akhir

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam membangun suatu jalan, tanah dasar merupakan bagian yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Dalam membangun suatu jalan, tanah dasar merupakan bagian yang sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Umum Dalam membangun suatu jalan, tanah dasar merupakan bagian yang sangat penting, karena tanah dasar akan mendukung seluruh beban lalulintas atau beban konstruksi diatasnya. Jika

Lebih terperinci

2.8.5 Penurunan Kualitas Udara Penurunan Kualitas Air Kerusakan Permukaan Tanah Sumber dan Macam Bahan Pencemar

2.8.5 Penurunan Kualitas Udara Penurunan Kualitas Air Kerusakan Permukaan Tanah Sumber dan Macam Bahan Pencemar DAFTAR ISI SURAT PERNYATAAN... i LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN TUGAS AKHIR... ii ABSTRAK... iii UCAPAN TERIMA KASIH... iv DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR TABEL... ix BAB I PENDAHULAN... 1 1.1 Latar Belakang...

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan Pengaruh variasi kepadatan awal terhadap perilaku kembang susut tanah lempung ekspansif di Godong -Purwodadi

Bab 1. Pendahuluan Pengaruh variasi kepadatan awal terhadap perilaku kembang susut tanah lempung ekspansif di Godong -Purwodadi BAB 1. PENDAHULUAN 1.1. Umum Tanah dalam pekerjaan Teknik Sipil selalu diperlukan, baik sebagai bahan konstruksi ataupun sebagai pendukung beban. Hal ini menyebabkan fungsi tanah dalam dunia Teknik Sipil

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Lokasi pembangunan Apartemen Sudirman One Tang-City

Gambar 3.1 Lokasi pembangunan Apartemen Sudirman One Tang-City BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III. Metodologi Penelitian 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian ini Tugas Akhir ini adalah pembuatan pondasi bored pile pada Proyek Apartemen Sudirman One Tang City Tangerang.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. tanggul, jalan raya, dan sebagainya. Tetapi, tidak semua tanah mampu mendukung

I. PENDAHULUAN. tanggul, jalan raya, dan sebagainya. Tetapi, tidak semua tanah mampu mendukung 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tanah mempunyai peranan yang sangat penting karena tanah adalah pondasi pendukung suatu bangunan atau bahan konstruksi dari bangunan itu sendiri seperti tanggul, jalan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Agus Saputra,2014 PENGARUH ABU SEKAM PADI TERHADAP KARAKTERISTIK TANAH LUNAK

DAFTAR ISI. Agus Saputra,2014 PENGARUH ABU SEKAM PADI TERHADAP KARAKTERISTIK TANAH LUNAK DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK KATA PENGANTAR...i UCAPAN TERIMA KASIH... ii DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... viii BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang...

Lebih terperinci

PENGARUH KEPADATAN DAN KADAR AIR TERHADAP HAMBATAN PENETRASI SONDIR PADA TANAU LANAU (Studi kasus: Lanau di Tondo Kota Palu)

PENGARUH KEPADATAN DAN KADAR AIR TERHADAP HAMBATAN PENETRASI SONDIR PADA TANAU LANAU (Studi kasus: Lanau di Tondo Kota Palu) PENGARUH KEPADATAN DAN KADAR AIR TERHADAP HAMBATAN PENETRASI SONDIR PADA TANAU LANAU (Studi kasus: Lanau di Tondo Kota Palu) Benyamin Bontong* * Abstract The penatration resistance using DCPT on a type

Lebih terperinci

1. Kontruksi Perkerasan Lentur (Flexible Pavement)

1. Kontruksi Perkerasan Lentur (Flexible Pavement) 1 LAPIISAN DAN MATERIIAL PERKERASAN JALAN (Sonya Sulistyono, ST., MT.) A. Jenis dan Fungsi Lapis Perkerasan 1. Kontruksi Perkerasan Lentur (Flexible Pavement) Kontruksi perkerasan lentur (flexible Pavement)

Lebih terperinci

KONSTRUKSI BANGUNAN TEKNIK

KONSTRUKSI BANGUNAN TEKNIK KONSTRUKSI BANGUNAN TEKNIK Batuan merupakan syarat yang penting untuk memperkuat bangunan teknik, karena dapat berfungsi sebagai lapisan pelindung : bangunan tanah, penutup dari dinding bangunan, dasar

Lebih terperinci

PENGARUH KEPADATAN DAN KADAR AIR TERHADAP HAMBATAN PENETRASI SONDIR PADA TANAH PASIR (Studi kasus: Pasir Sungai Palu)

PENGARUH KEPADATAN DAN KADAR AIR TERHADAP HAMBATAN PENETRASI SONDIR PADA TANAH PASIR (Studi kasus: Pasir Sungai Palu) PENGARUH KEPADATAN DAN KADAR AIR TERHADAP HAMBATAN PENETRASI SONDIR PADA TANAH PASIR Benyamin Bontong* * Abstract The DCPT penatration resistance on each type of soil has a specific characteristic. The

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Bendungan merupakan salah satu dari beberapa bangunan sipil yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Bendungan merupakan salah satu dari beberapa bangunan sipil yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bendungan merupakan salah satu dari beberapa bangunan sipil yang mempunyai resiko dan konsekuensi yang cukup tinggi dan merupakan satu bangunan yang sangat

Lebih terperinci

RESUME APLIKASI MEKANIKA TANAH DALAM PERTAMBANGAN

RESUME APLIKASI MEKANIKA TANAH DALAM PERTAMBANGAN RESUME APLIKASI MEKANIKA TANAH DALAM PERTAMBANGAN A. Pengertian Tanah Sejarah terjadinya tanah, pada mulanya bumi ini berupa bola magma cair yang sangat panas. Karena adanya proses pendinginan permukannya

Lebih terperinci

D3 JURUSAN TEKNIK SIPIL POLBAN BAB II DASAR TEORI

D3 JURUSAN TEKNIK SIPIL POLBAN BAB II DASAR TEORI BAB II DASAR TEORI 2.1 Stabilitas Talud (Stabilitas Lereng) Suatu tempat yang memiliki dua permukaan tanah yang memiliki ketinggian yang berbeda dan dihubungkan oleh suatu permukaan disebut lereng (Vidayanti,

Lebih terperinci

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan pondasi untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan pondasi untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan SNI 2836:2008 Standar Nasional Indonesia Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan pondasi untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan ICS 91.010.20 Badan Standardisasi Nasional SNI 2836:2008 Daftar

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Persiapan Penelitian 3.1.1. Lokasi Penelitian Kegiatan penelitian ini akan dilaksanakan di lokasi studi yaitu Jalan Raya Sekaran di depan Perumahan Taman Sentosa Gunungpati,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Tanah yang akan di gunakan untuk penguujian adalah jenis tanah lempung

III. METODE PENELITIAN. Tanah yang akan di gunakan untuk penguujian adalah jenis tanah lempung ` III. METODE PENELITIAN A. Sampel Tanah Tanah yang akan di gunakan untuk penguujian adalah jenis tanah lempung yang diambil dari Belimbing Sari, Lampung Timur, dengan titik kordinat 105 o 30 o 10.74 o

Lebih terperinci

PENYELIDIKAN GEOTEKNIK (GEOTECHNICAL INVESTIGATION)

PENYELIDIKAN GEOTEKNIK (GEOTECHNICAL INVESTIGATION) 1 BAHAN AJAR PENYELIDIKAN GEOTEKNIK (GEOTECHNICAL INVESTIGATION) Pertemuan ke-1 23-27 Feb. 2015 Dr.Eng Agus S. Muntohar Materi Kuliah Penyelidikan Geoteknik 2 Pertemuan ke-1 Pertemuan ke-2 Pertemuan ke-3

Lebih terperinci

KAJIAN EFEKTIFITAS SEMEN DAN FLY ASH DALAM STABILITAS TANAH LEMPUNG DENGAN UJI TRIAXIAL CU DAN APLIKASI PADA STABILISASI LERENG ABSTRAK

KAJIAN EFEKTIFITAS SEMEN DAN FLY ASH DALAM STABILITAS TANAH LEMPUNG DENGAN UJI TRIAXIAL CU DAN APLIKASI PADA STABILISASI LERENG ABSTRAK KAJIAN EFEKTIFITAS SEMEN DAN FLY ASH DALAM STABILITAS TANAH LEMPUNG DENGAN UJI TRIAXIAL CU DAN APLIKASI PADA STABILISASI LERENG Frengky Alexander Silaban 1, Roesyanto 2 1 Departemen Teknik Sipil, Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam pelaksanaan penelitian tersebut. Adapun langkah penelitian adalah:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam pelaksanaan penelitian tersebut. Adapun langkah penelitian adalah: BAB III 56 METODOLOGI PENELITIAN Dalam penelitian perlu diadakan alur kegiatan yang diharapkan dapat membantu dalam pelaksanaan penelitian tersebut. Adapun langkah penelitian adalah: Start Identifikasi

Lebih terperinci

PRESSUREMETER TEST (PMT)

PRESSUREMETER TEST (PMT) PRESSUREMETER TEST (PMT) Uji pressuremeter (PMT) adalah uji lapangan yang terdiri atas probe silinder panjang yang dikembangkan secara radial di dalam tanah sekelilingnya, dengan menggunakan sejumlah cairan

Lebih terperinci