BAB IV. PT MNC Sky Vision (Indovision) merupakan perusahaan pemegang lisensi

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV. PT MNC Sky Vision (Indovision) merupakan perusahaan pemegang lisensi"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 PROFIL INDOVISION Sejarah singkat INDOVISION PT MNC Sky Vision (Indovision) merupakan perusahaan pemegang lisensi pendistribusian tayangan televisi berlangganan melalui satelit pertama di Indonesia. Berdiri pada tanggal 8 Agustus 1988, MNC Sky Vision mulai memasarkan produk jasa pendistribusian tayangan televisi berlangganan di awal tahun 1994 dengan produk INDOVISION. Untuk memperluas penetrasi pasar televisi berlangganan di kelas menengah, pada bulan April 2008 MNC Sky Vision meluncurkan produk dengan harga lebih terjangkau yaitu TOP TV. Pada masa awal berdiri tahun 1994, pendistribusian siaran MNC Sky Vision menggunakan jasa satelit Palapa C-2 dengan frekuensi C-band dan masih menggunakan teknologi analog. Selanjutnya pada tahun 1997 dilakukan perubahan teknologi yang cukup radikal yaitu perubahan distribusi siaran menggunakan satelit Indostar-I dengan frekuensi S-band, serta transformasi teknologi analog ke digital. Satelit Indostar-I diluncurkan khusus untuk melayani distribusi siaran MNC Sky Vision dan dikelola oleh PT Media Citra Indostar (MCI) yang masih berada dalam satu naungan induk usaha yang sama dengan MNC Sky Vision yaitu Global Mediacom. 57

2 58 Pada Mei 2009, kembali diluncurkan satelit terbaru, Indostar-II untuk menggantikan satelit Indostar-I. Bersiaran dalam gelombang frekuensi yang sama yaitu S-band, Indostar-II menggunakan teknologi transmisi siaran terdepan yang memungkinkan Indostar-II memiliki kapasitas kanal dua kali lipat dari satelit Indostar -I. Dengan satelit Indostar-II, MNC Sky Vision melalui produknya INDOVISION dan TOP TV dapat memberikan layanan pendistribusian tayangan televisi berlangganan yang optimal baik dari kualitas gambar dan suara, ketahanan sinyal serta lebih dari 100 saluran lokal dan mancanegara keseluruh wilayah Indonesia Produk A. Keunggulan Produk a. MNC Sky Vision (Indovision) merupakan operator televisi berlangganan melalui satelit pertama di Indonesia. b. MNC Sky Vision memiliki pilihan produk INDOVISION dan TOP TV yang dapat menjangkau seluruh lapisan pasar televisi berlangganan di Indonesia. c. Satelit Indostar-II yang digunakan memiliki jangkauan ke seluruh wilayah Indonesia sehingga tayangan-tayangan dari INDOVISION dan TOP TV dapat dinikmati oleh para pelanggannya di seluruh wilayah Indonesia.

3 59 d. Teknologi digital yang digunakan memberikan kualitas gambar dan suara yang jernih untuk seluruh tayangan INDOVISION dan TOP TV. e. Dengan menggunakan dekoder digital dan antena parabola mini berdiameter hanya 80 cm, perangkat keras INDOVISION sangat mudah ditempatkan dan dipindah-pindahkan. f. Beberapa saluran televisi di INDOVISION dan TOP TV memiliki kemampuan untuk dapat di tayangkan dalam alternatif pilihan lebih dari satu bahasa. g. Sistem Parental Lock sebagai pengamanan tayangan dengan menggunakan password yang dapat membantu orangtua memilah tayangan untuk anak. h. Sistem Electronic Program Guide (EPG) memungkinkan para pelanggan INDOVISION dan TOP TV menampilkan jadwal acara semua saluran hingga tujuh hari kedepan. Selain itu melalui EPG pelanggan juga dapat memesan acara favorit dari jadwal acara yang ada sehingga pelanggan tidak akan ketinggalan menyaksikan acara favorit. i. Sistem Kendali Siar / On Air menggunakan ITX System Otomation. B. Profil Produk MNC Sky Vision (INDOVISION) sebagai operator televisi berlangganan melalui satelit mendistribusikan lebih dari 100 saluran

4 60 televisi baik lokal maupun mancanegara kepada seluruh keluarga Indonesia. Beragam saluran terbaik lokal dan mancanegara mulai dari saluran untuk anak usia prasekolah hingga remaja, olahraga, berita, film, ilmu pengetahuan, musik, hiburan, gaya hidup, religi hingga saluran oriental, dapat dinikmati melalui beragam paket pilihan yang ditawarkan INDOVISION dan TOP TV. Dengan dekoder digital dan antena parabola mini berdiameter hanya 80 cm, MNC Sky Vision menawarkan pelayanan pendistribusian tayangan televisi berlangganan berkualitas tinggi. Pelanggan bisa memperoleh jaminan bahwa dengan teknologi digital yang dipergunakan, MNC Sky Vision akan terus memberikan standar pendistribusian tayangan televisi berlangganan yang optimal kelas dunia melalui kedua produknya INDOVISION dan TOP TV. C. Perangkat Produk Dengan teknologi digital dan sistem pengacakan sinyal siaran yang dimiliki oleh MNC Sky Vision, untuk dapat mengakses tayangan INDOVISION dan TOP TV para pelanggan membutuhkan perangkat keras, sebagai berikut : 1. Dekoder Digital, berfungsi sebagai alat penerima sinyal yang dipancarkan satelit Indostar-II sehingga pelanggan dapat mengakses

5 61 saluran televisi dan radio yang didistribusikan melalui INDOVISION dan TOP TV. 2. Kartu Tayang, kartu ini dibutuhkan pelanggan untuk dapat mengakses dan membuka kode tayang untuk mengaktifkan tayangan. 3. Antena Parabola Mini, berdiameter hanya 80 cm serta dilengkapi dengan LNBF (Low Noise Block Feedhorn) yang dipasang pada antena parabola mini berfungsi untuk menerima sinyal yang dipancarkan Profil Pelanggan Profil Pelanggan INDOVISION dan TOP TV yaitu : A. Pelanggan Individual Merupakan pelanggan individual yang berlangganan INDOVISION dan TOP TV untuk rumah tinggal. Keberadaannya tersebar di seluruh wilayah Indonesia. B. Pelanggan Komersil Merupakan pelanggan yang berlangganan INDOVISION dan TOP TV di lokasi komersial, serta di area kompleks perumahan/apartemen atau perkantoran yang terkoordinir, diantaranya:

6 62 1. SMATV Layanan SMATV (Satellite Master Antenna TV) dapat ditangkap di seluruh Indonesia menggunakan antena parabola yang dihubungkan dengan perangkat penerima satelit (head-end) dan didistribusikan ke beberapa unit pesawat TV. Dalam layanan ini, pelanggan dapat memilih saluran yang diinginkan. Pelanggan terdiri dari apartemen, real estate, perumahan, perusahaan lepas pantai, area perkantoran dan rumah sakit. 2. Hotel Institusi perhotelan berbintang dan non-bintang di seluruh Indonesia yang menggunakan sistem SMATV untuk distribusi siaran ke kamar-kamar yang dimiliki untuk konsumsi para pengunjung hotel. Pelanggan kategori ini dapat memilih saluran yang diinginkan Segmentasi Produk Dalam menjual produknya Indovision dan Top tv dibagi ke dalam beberapa segmentasi konsumen. Berikut adalah tabel segmentasi produk:

7 63 Tabel. 4.1 Tabel Segmentasi Produk KATEGORI INDOVISION TOP TV Status Sosial Ekonomi Kelas status sosial ekonomi AB Tinggal di kota besar, perkotaan. Kelas status sosial ekonomi BC1 Tinggal di kota kecil dan pelosok. Indovision merupakan Top TV adalah produk pilihan televisi berlangganan televisi berlangganan paling tepat/pilihan pintar untuk keluarga. dengan harga yang paling terjangkau. Produk yang ditawarkan Top TV merupakan Posisi Produk lebih memprioritaskan pada saluran pendidikan. pilihan berlangganan televisi untuk Merupakan pilihan yang memberikan kualitas tayangan terbaik dantt terlengkap untuk seluruh lapisan keluarga Indonesia. Pilihan lengkap untuk seluruh keluarga. memenuhi kebutuhan dasar tayangan televisi

8 64 berkualitas. Menayangkan ragam kategori Menayangkan saluran saluran televisi premium dan televisi yang dapat unggulan terlengkap juga memenuhi kebutuhan Saluran yang ditayangkan beberapa saluran televisi eksklusif yang dapat memenuhi kebutuhan seluruh keluarga akan tayangan elevisi yang menghibur, memberikan informasi sekaligus mendidik. seluruh keluarga akan tayangan televisi yang menghibur, memberikan informasi sekaligus mendidik. Harga dan paket Menyediakan pilihan paket dasar yang fleksibel dan paket tambahan yang lengkap. Menyediakan satu paket dasar tanpa pilihan paket tambahan.

9 Logo PT MNC Skyvision adalah perusahaan TV kabel berbayar yang memiliki Dua brand berbeda sesuai dengan segmentasi khalayak sasarannya. Kedua Brand tersebut adalah : Indovision, dan TopTV. Logo dari PT. MNC Skyvision adalah Indovision, yang dimana Indovision adalah brand yang pertama dan pelopor TV kabel berbayar lainnya, juga kaena Indovision menjadi produk unggulan PT. MNC Skyvision. A. Logo Indovision dengan Taglinenya Bukan yang lain B. Logo TOP TV dengan Taglinenya Bioskop masuk rumah

10 VISI DAN MISI INDOVISION A. VISI INDOVISION Menjadi stasiun televisi berlangganan unggulan yang memberikan kontribusi terhadap pembangunan dan pencerdasan bangsa. B. MISI INDOVISION Membangun Indovision sebagai televisi berlangganan terbesar dan terkemuka di Indonesia dengan : 1. Menyediakan berbagai channel dan program yang kreatif, inovatif dan berkualitas yang membangun bangsa. 2. Melaksanakan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate govermance). 3. Memberikan nilai tambah kepada stakeholder. Departement Local Origination Operation (LOO) merupakan Departemen yang bertanggung jawab pada proses terjadinya On Air, dimana proses ini meliputi beberapa tahapan sehingga menghasilkan sebuah tayangan yang memiliki keindahan dan kualitas yang tinggi sesuai standard operasional siaran.

11 67 Adapun bagian-bagian yang mendukung proses siaran adalah : 1. Bagian Quality Control atau QC Merupakan bagian yang memproses pemotongan sebuah program yang akan ditayangkan, sehingga hasil yang akan diterima sudah melalui proses QC dan siap untuk ditayangkan. 2. Bagian Ingest Merupakan bagian yang mengatur proses segmentasi dan penyesuain durasi program, dan memastikan program tersebut sudah dapat diterima oleh team On Air / Master Control. 3. Master Control / Playout Adalah tempat penyeleksian terakhir dari semua yang telah dikerjakan oleh bagian lain, sehingga terminal akhir proses siaran yang dijadikan sebagai ujung tombak dari proses penyiaran, bertanggung jawab atas kelancaran siaran dengan kualitas output tertinggi dari standart broadcast, Master Control / Playout juga sangat berpengaruh kelancaran siaran dan meminimalisirkan gangguan dari semua source yang masuk ke Master Control Room atau MCR.

12 HASIL PENELITIAN Master Control Room (MCR) Indovision Master control room dalam sebuah stasiun televisi adalah tempat yang digunakan sebagai pengendali siaran, disebut master karena fungsinya sebagai pengendali utama siaran. Ada juga yang dinamakan dengan sub control, yaitu berfungsi sebagai ruang pengendali siaran pada saat produksi maupun pemberitaan. Output dari semua sub control diterima oleh master control room untuk kemudian disiarkan. Hal yang disampaikan oleh kepala bagian Playout mengenai master control room adalah; Master control merupakan terminal terakhir penyiaran, dimana proses siaran dengan melalui beberapa tahapan untuk memenuhi standard siaran dan kualitas terbaik, sehingga dapat diterima dengan baik oleh masyarakat atau pelanggan dirumah. 36 Isi dari Master Control Room adalah perangkat-perangkat keras yang digunakan untuk menunjang operasional siaran yang dioperasikan oleh crew master control, yang terdiri dari on air director, tape operator, dan dipimpin oleh crew chief. 36 Wawancara dengan narasumber Dany Susanto (kepala bagian Playout MCR),dilakukan hari Jum at 01 Feb 2013

13 PERANGKAT KERAS (MCR) Perangkat keras dalam master control room mempunyai peran penting atas teknik penyiaran seperti yang disampaikan oleh kabag playout berbagai alat yang ada di Master Control Room sebagai penunjang siaran, antara lain: 1. Dua buah Monitor plasma besar yang digunakan sebagai monitoring channel-channel ataupun sources sumber-sumber gambar yang tersedia. 2. Empat buah Monitor playlist operator digunakan untuk memonitoring, mentransfer data playlist dan traffic log yang digunakan untuk on air/siaran. 3. Dua buah Video Tape Recorder (VTR) digunakan untuk playback program yang akan ditayangkan / backup program apabila terjadi trouble shooting pada saat siaran. 4. ITX dan IMAGE SERVER Sebagai media penyimpan data clip-clip video commercial, promo, filler, program, semua data tersimpan dalam server dengan kapasitas besar sehingga semua kebutuhan MCR untuk melakukan siaran terpenuhi dengan materi yang sudah tersimpan dalam server. 5. CG (Character Generator), digunakan untuk menayangkan tulisan, running teks, super impose, pemberitahuan dll buah speaker untuk memonitor audio on air dan off air. Dari penjelasan diatas alat-alat yang digunakan adalah alat untuk menunjang siaran yang harus dioperasikan oleh crew on air seperti yang diungkapkan oleh Bapak Dany susanto sebagai berikut: Dalam penayangannya semua system automation selalu dikontrol dan diawasi oleh broadcast support dan dijalankan crew on airyang

14 70 bertugas demi kelancaran siaran dengan procedure kualitas output tertinggi siaran PROSES PENYIARAN Didalam proses penyiaran program acara di MCR ada berbagai kegiatan yang harus dipersiapkan sebelum dan sesudah siaran agar kelancaran dan keseragaman dalam menunjang hasil siaran yang baik dan meminimalisasikan trouble shooting pada saat siaran seperti yang telah diungkapkan oleh bapak Ahmad Sahri crew chift master control yaitu : MCR menerima print out log siaran dari department traffic, log siaran memuat program-program yang akan disiarkan selama 24 jam beserta breaknya (komersial, promo, filler, dll) 38. Ditambahkan pula oleh bapak \Ahmad Sahri untuk menunjang keseragaman proses siaran yang digunakan sebagai acuan siaran untuk program acara yang ditayangkan sebagai berikut : Materi-materi program atau non program yang akan tayang berupa kaset betacamp yang diserahkan oleh team library dan diserah kan team ingest untuk dijadikan file lalu dikirim ke mcr berupa data atau file 39. Dan melalui jaringan komputer yang ada di MCR, MCR mengambil data, atau file log traffic yang sudah dikirim oleh department traffic untuk di append 37 Ibid. 38 Wawancara dengan narasumber Ahmad sahri (Crew Chief MCR), dilakukan hari Jum at 01 Feb Ibid.

15 71 dan disiapkan pada playlist on air dan disesuaikan dengan actual time yang ada pada sistem on air di master control untuk kemudian disiarkan, seperti yang diungkapkan bapak Ahmad Sahri seperti dibawah ini : Hasil loading file log siaran yang sudah di append pada monitor playout dan disesuaikan hari, tanggal, dan jam siaran, dengan print out traffic log untuk kemudian dirunning sesuai dengan actual timenya 40 Dari keterangan tahapan tersebut diatas semua file yang masuk ke system automation dikerjakan oleh crew on air yang bertugas untuk dapat dipastikan keakurasian program yang akan ditayangkan seperti yang diungkapkan oleh sdr Zaki Mubarok sebeagai staff on air berikut ini : Dan operator siaran kemudian mengoperasikan hasil loading file siaran apakah sudah sesuai dengan log siaran baik berupa materi, durasi, dan jadwal tayangannya sehingga berjalan dengan procedure siaran 41 Dan semua aktivitas siaran yang dilakukan oleh komputer terekam oleh kedalam system automation untuk dibuat reportnya dalam bentuk As Run Log, dan log siaran yang masa tayangnya telah habis diambil kembali untuk disesuaikan dengan As Run Log siaran yang akan dijadikan acuan proses selanjutnya dibagian traffic. 40 Ibid. 41 Wawancara dengan narasumber Zaki Mubarok (CrewMCR)

16 On Air Director Ada beberapa kewajiban yang harus dilakukan oleh on air director dari proses siaran sebelum dan sesudah siaran seperti yang diungkapkan oleh crew chief Ahmad Sahri sebagai berikut : A. Bertanggung jawab terhadap kelancaran siaran (on air) dan dibantu oleh tape operator. B. Mengecek kesiapan materi siaran, diantaranya : a. Program siaran (traffic log siaran) b. TVC (Tape Video Commercial) c. Promo dan filler program C. Menentukan jam siaran apabila terjadi durasi over dan durasi under dari schedule time atau durasi segment belum ada (durasi program estimasi). D. Chek posisi cue setiap next program yang akan siar. E. Menggunakan transisi MFC (medium feed cut) saat masuk break dan MCF (medium cut feed) untuk keluar segment. F. Memonitor kualitas program, level audio, black level, video level.

17 73 G.Memonitor kualitas audio / video commercial, apakah sudah sesuai dengan traffic log, apabila terjadi kesalahan maka segera lakukan tayang ulang (make good). H. Melakukan komunikasi atau koordinasi pada saat siaran langsung. I. Gunakan bumper gangguan apabila terjadi trouble shooting, untuk antisipasi sementara. J. Update running teks pada inscriber dilakukan apabila ada order dari pihakpihak tertentu. Dalam hal ini untuk memastikan kelancaran siaran dapat dilakukan kerjasama dengan tape operator sebagai partner dalam menjalankan semua tayangan yang akan disiarkan Tape Operator (TO) Bertanggung jawab dalam melaksanakan operasional siaran, persiapan dan penayangan program dan iklan serta memastikan akurasi dan kualitas kesinambungan siaran dengan memelihara dan memenuhi standard tertinggi kualitas siaran, dan seperti yang diungkapkan oleh sdr Zaki Mubarok sebagai staff on air master control : Dalam hal ini tape operator memonitor secara kontinyu penayangan dan memelihara kualitas output tertinggi atau output on air dan mengusahakan gangguan pada tingkat minimal, : 1 Membantu On Air dalam siaran

18 74 2 Cek kesiapan materi siaran, antara lain : a. Cek traffic log siaran, disuesuaikan dengan playlist yang ada di monitor server. b. Cek durasi program yang akan tayang, tvc yang akan tayang, promo dan filler yang akan tayang. 3. Melakukan cek audio dan video program, tvc, promo dan filler sebelum tayang. Dari keterangan diatas dapat dihasilkan siaran yang berkualitas dengan menjaga kelancararan siaran dan meningkatkan keindahan dalam menjalankan proses penyiaran yang dilakukan oleh crew on air Komunikasi dan Hubungan Master Control Room Dalam proses komunikasi penyiaran program-program acara di Indovision (MCR) dibantu dengan berbagai departemen dan divisi yang dapat menunjang siaran dengan menjaga berkesinambungan penayangan dan memastikan keakurasian dan ketepatan penayangan dan juga memelihara kualitas output tertinggi untuk memenuhi standard siaran, seperti yang dijelaskan oleh kabag playout Dany Susanto sebagai berikut : Dalam proses penyiaran di MCR dan demi kelancaran siaran yang berlangsung,master Control dibantu oleh berbagai department yang membantu proses siaran baik langsung maupun tidak langsung, yaitu Department palnning dan scheduling membuat schedule siaran dan breaknya dan jam tayang program, sertamengakurasikan durasi

19 75 program-program yang akan ditayangkan untukketepatan siaran,suapaya tidak terjadi over time maupun under, baik pada saat live studio maupun pada saat program berjalan sesuai dengan schedule 42 Sedangkan department library membantu proses penyediaan materi yang akan tayang, sebelumnya di ingest dan team ingest melakukan segnmentasi dan mengirimkan materi siap tayang kepada MCR. Untuk menyeimbangkan siaran yang beraneka ragam demi terwujudnya kenyamanan penonton dalam menyaksikan tayangan yang diberikan kepada audien, dalam hal ini juga diterapkan pada departement produksi seperti yang diungkapkan oleh bapak Ahmad Sahri yaitu : berkoordinasi pada saat terjadi siaran berlangsung guna menentukan jam tayang produksi serta ketepatan durasi yang akan menjadi panduan selama siaran berlangsung. Dalam hal ini MCR selalu menjaga kualitas siaran dengan baik, dan berhak memberikan informasiyang penting untuk disampaikan, yang dominannya harus disampaikan, walaupun siaran sedang berlangsung. 43 Dengan demikian semua dari pelaksanaannya diiringi dengan pengontrolan yang dilakukan oleh department teknik agar siaran berjalan dengan lancer, seperti yang dikemukakan oleh Bapak Yosep Heru Triatno berikut ini : Teknikal support bertangguang jawab dalam melaksanakan supervise dan pengawasan operasional siaran selama 24 jam.memonitor program baik secara langsung dan tidak langsung dan memelihara 42 Wawancara dengan narasumber Dany Susanto (kepala bagian Playout MCR), dilakukan hari Jum at 01 Feb Wawancara dengan narasumber Ahmad sahri (Crew Chief MCR), dilakukan hari Jum at 01 Feb 2013

20 76 secara kontinyu menghindari dari gangguan-gangguan siaran untuk memenuhi standard kualitas siaran yang baik Pembahasan Master Control Room dalam sebuah stasiun televisi adalah tempat yang digunakan sebagai pengendali siaran. Disebut master karena fungsinya sebagai pengendali utama siaran. Ada juga yang dinamakan sub control, yaitu berfungsi sebagai ruang pengendali siaran distudio baik distudio produksi maupun studio pemberitaan. Output dari semua master control masuk ke Master Control Room untuk kemudian disiarkan. Dengan adanya sistem digital automation maka akan mempercepat proses penyiaran dan mengurangi bebagai hal gangguan yang akan terjadi pada setiap waktu yang tidak bisa ditentukan. Saat ini Master Control Room Indovision menggunakan sistem operasional berbasis IT dengan demikian semua proses yang dilakukan akan mempermudah secara operasional kepada crew yang bertugas, sekaligus mengedepankan teknologi yang saat ini semakin berkembang pesat khususnya pada dunia pertelevisian. 44 Wawancara dengan narasumber Yosep Heru Trianto (Crew BE), dilakukan hari Jum at 01 Feb 2013

21 77 Penulis sendiri memiliki pandangan mengenai kelemahan yang ada pada system automation itu sendiri yang digunakan oleh master control dalam menyiarkan program acara : 1. Dengan system automation yang digunakan dan dikerjakan secara manual mempengaruhi perolehan rating dan share. 2. Ketepatan waktu tayang program, sering terjadi over dan under pada saat program selanjutnya, 3. Sering terjadi trouble shooting pada system itu sendiri, sedangkan masih banyaknya produk komersial yang harus ditayangkan. 4. System automation harusnya lebih mempermudah kinerja, karena sebagian perangkat on air sudah terangkum didalam sistem tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. mampu menyampaikan pesan kepada audience yang sangat luas. 1

BAB I PENDAHULUAN. mampu menyampaikan pesan kepada audience yang sangat luas. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan teknologi komunikasi tidak dapat dipungkiri telah banyak membantu umat manusia untuk mengatasi berbagai hambatan dalam berkomunikasi. Masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. stasiun tv swasta dari televisi publik hingga televisi berlangganan. 1

BAB I PENDAHULUAN. stasiun tv swasta dari televisi publik hingga televisi berlangganan. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Televisi merupakan media komunikasi modern, yang dalam perkembanganya televisi menjadi barang pokok atau kebutuhan pokok sebab dalam kenyataanya setiap individu

Lebih terperinci

Kalau di liat dari singkatannya MCR itu adalah Master Control Room, MCR itu ada salah satu unit

Kalau di liat dari singkatannya MCR itu adalah Master Control Room, MCR itu ada salah satu unit Key Informant Bapak Dr. Hidayat Muchtar, SE, M.si. (Kepala MCR) Tanggal : Rabu, 05 Agustus 2015 Tempat : Tv Edukasi Apasih pak MCR itu? Kalau di liat dari singkatannya MCR itu adalah Master Control Room,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam menjalankan aktivitas sehari-hari manusia tidak mungkin dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam menjalankan aktivitas sehari-hari manusia tidak mungkin dapat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam menjalankan aktivitas sehari-hari manusia tidak mungkin dapat terlepas dari kehidupan berkelompok atau berorganisasi. Hal ini dikarenakan, manusia

Lebih terperinci

Modul ke: Direktorat Teknik. Fakultas FIKOM. Andi Fachrudin, M.Si. Program Studi Broadcasting.

Modul ke: Direktorat Teknik. Fakultas FIKOM. Andi Fachrudin, M.Si. Program Studi Broadcasting. Modul ke: Direktorat Teknik Fakultas FIKOM Andi Fachrudin, M.Si. Program Studi Broadcasting www.mercubuana.ac.id Departemen On Air Penyiaran On Air Broadcast atau Master Control Room stasiun televisi atau

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan Indovision adalah sebuah stasiun televisi satelit berlangganan yang diselenggarakan oleh PT MNC Sky Vision (dahulu bernama PT Matahari Lintas Cakrawala).

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI KARYA. Pada bab ini penulis akan menjelaskan proses produksi pengambilan gambar

BAB V IMPLEMENTASI KARYA. Pada bab ini penulis akan menjelaskan proses produksi pengambilan gambar BAB V IMPLEMENTASI KARYA Pada bab ini penulis akan menjelaskan proses produksi pengambilan gambar program acara Morning Tea, seperti yang tertulis pada bab sebelumnya. Berikut ini proses produksi pengambilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Manusia tidak akan pernah terlepas dari komunikasi. Dimanapun kita, apapun yang kita lakukan, dan bagaimana bentuknya, kita pasti melakukan proses komunikasi dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tidak dikenal sama sekali. Komunikasi disebut juga sebagai proses

BAB I PENDAHULUAN. tidak dikenal sama sekali. Komunikasi disebut juga sebagai proses BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan salah satu aspek terpenting namun juga kompleks dalam kehidupan manusia. Manusia sangat dipengaruhi oleh komunikasi yang dilakukannya dengan manusia

Lebih terperinci

KUNJUNGAN STUDI KE ISI TV

KUNJUNGAN STUDI KE ISI TV LAPORAN KUNJUNGAN STUDI KE ISI TV Untuk memenuhi tugas mata kuliah Penyuntingan Digital II Dosen Pengampu Ranang Agung S., S.Pd., M.Sn Disusun Oleh : Farah Aulia R (15148113) Kintan Pramesti (15148144)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN BAB III METODOLOGI PERANCANGAN Dalam halaman ini, membahas tentang langkah-langkah metodologi dan perancangan karya yang digunakan dalam menyelesaikan karya. 3.1 Metodologi Metode yang digunakan dalam

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Lokasi Penelitian Dalam rangka penyusunan skripsi ini penulis melakukan penelitian di PT. MNC SKY VISION yang berlokasi di Wisma Indovision

Lebih terperinci

BAB 1. PENDAHULUAN. Pada dekade akhir-akhir ini, pertumbuhan dari satellite service, perkembangan

BAB 1. PENDAHULUAN. Pada dekade akhir-akhir ini, pertumbuhan dari satellite service, perkembangan BAB 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada dekade akhir-akhir ini, pertumbuhan dari satellite service, perkembangan digital cable, inovasi HDTV dan IPTV telah banyak berpengaruh dalam perkembangan teknologi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. Ilmu Multimedia memiliki cakupan yang sangat luas, oleh sebab itu

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. Ilmu Multimedia memiliki cakupan yang sangat luas, oleh sebab itu BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA 3.1 Metode Penelitian Ilmu Multimedia memiliki cakupan yang sangat luas, oleh sebab itu metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif,

Lebih terperinci

Produksi suatu program acara terdiri atas tiga bagian utama, yaitu: 1. Praproduksi (perencanaan) 2. Produksi (eksekusi program out door/in door) 3.

Produksi suatu program acara terdiri atas tiga bagian utama, yaitu: 1. Praproduksi (perencanaan) 2. Produksi (eksekusi program out door/in door) 3. Produksi suatu program acara terdiri atas tiga bagian utama, yaitu: 1. Praproduksi (perencanaan) 2. Produksi (eksekusi program out door/in door) 3. Pasca Produksi (penyuntingan program) 1. Menemukan Ide/gagasan

Lebih terperinci

RUNNING TEXT Untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Penyuntingan Digital II Dosen Pengampu : Ranang Agung S., S.Pd, M.Sn

RUNNING TEXT Untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Penyuntingan Digital II Dosen Pengampu : Ranang Agung S., S.Pd, M.Sn RUNNING TEXT Untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Penyuntingan Digital II Dosen Pengampu : Ranang Agung S., S.Pd, M.Sn Disusun Oleh : Tetty Ikawati 13148136 Program Studi Televisi dan Film Jurusan Seni Media

Lebih terperinci

MENGENAI RUNNING TEXT

MENGENAI RUNNING TEXT Laporan Pengamatan dan Observasi Langsung di ISI TV MENGENAI RUNNING TEXT Untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Penyuntingan Digital II Dosen Pengampu : Ranang Agung S., S.Pd., M.Sn Oleh : Windy Junita (13148132)

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Media massa merupakan sarana untuk menyampaikan informasi kepada

BAB 1 PENDAHULUAN. Media massa merupakan sarana untuk menyampaikan informasi kepada BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Media massa merupakan sarana untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat. Media massa adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesanpesan dari sumber kepada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Keberhasilan suatu perusahaan untuk memenangkan persaingan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Keberhasilan suatu perusahaan untuk memenangkan persaingan yang sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Keberhasilan suatu perusahaan untuk memenangkan persaingan yang sangat ketat dengan para kompetitornya adalah sangat ditentukannya oleh hubungan yang baik.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi penyebar luasan hasil produksi penyiaran. Agustus 1988 ini memulai memasarkan produk jasanya pada awal tahun 1994

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi penyebar luasan hasil produksi penyiaran. Agustus 1988 ini memulai memasarkan produk jasanya pada awal tahun 1994 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Perkembangan teknologi dibidang penyiaran khususnya televisi merupakan salah satu dari sekian banyak perkembangan teknologi yang sampai saat ini terus berkembang,

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP Kesimpulan

BAB IV PENUTUP Kesimpulan BAB IV PENUTUP 4.1. Kesimpulan Penulis melakukan kegiatan kerja praktek di Metro TV Jawa Timur Biro Surabaya selama tiga bulan, yaitu sejak 02 Juni 29 Agustus 2014 sebagai audioman, namun penulis lebih

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA. Gambar 4.1 Logo MNC. oleh seorang direktur utama yakni Hary Tanoesoedibjo. Lahir di Surabaya pada

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA. Gambar 4.1 Logo MNC. oleh seorang direktur utama yakni Hary Tanoesoedibjo. Lahir di Surabaya pada BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 Sejarah SINDO TV Gambar 4.1 Logo MNC PT. Media Nusantara Citra merupakan sebuah perusahaan besar yang bergerak di media yang berpusat

Lebih terperinci

BAB I. seseorang dan begitupun sebaliknya serta dengan adanya interaksi tersebut kita

BAB I. seseorang dan begitupun sebaliknya serta dengan adanya interaksi tersebut kita BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan medium manusia untuk mencapai sesuatu. Kita juga tidak dapat menghindari komunikasi. Dengan komunikasi kita dapat mempengaruhi seseorang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Televisi berasal dari kata tele (jauh) dan vision (tampak), jadi televisi berarti

BAB I PENDAHULUAN. Televisi berasal dari kata tele (jauh) dan vision (tampak), jadi televisi berarti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Televisi berasal dari kata tele (jauh) dan vision (tampak), jadi televisi berarti tampak atau dapat dilihat dari jauh. Secara sederhana dapat mendefinisikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL KERJA PRAKTEK

BAB IV HASIL KERJA PRAKTEK BAB IV HASIL KERJA PRAKTEK 4.1 Peranan Praktikan Dalam pelaksanaan kerja praktek ini penulis di percaya untuk menempati posisi sebagai Cameraman di bulan pertama dan kedua yaitu pada Production Support

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang Penelitian

1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Saat ini sebuah informasi sudah menjadi sebuah kebutuhan bagi masyarakat luas. Semakin pesatnya pertumbuhan media massa membuat minat masyarakat menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Penelitian. Dewasa ini hiburan banyak dicari oleh manusia dengan tujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Penelitian. Dewasa ini hiburan banyak dicari oleh manusia dengan tujuan untuk BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Dewasa ini hiburan banyak dicari oleh manusia dengan tujuan untuk menghilangkan kepenatan, ketegangan, kejenuhan dan rasa letih karena kegiatan rutinitas yang

Lebih terperinci

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB. Dwi Hastuti Puspitasari., Skom, MMSi TEKNOLOGI KOMUNIKASI

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB. Dwi Hastuti Puspitasari., Skom, MMSi TEKNOLOGI KOMUNIKASI Televisi digital (bahasa Inggris: Digital Television, DTV) adalah jenis TV yang menggunakan modulasi digital dan sistem kompresi untuk menyebarluaskan video, audio, dan signal data ke pesawat televisi.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi saat ini, perkembangan teknologi semakin berkembang dengan cepat dan pesat. Semakin maju kemampuan teknologi maka juga berpengaruh pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kunci dari sukses tidaknya informasi dapat sampai ke masyarakat. Kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. kunci dari sukses tidaknya informasi dapat sampai ke masyarakat. Kehidupan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di masa yang modern seperti saat ini, arus informasi berjalan sangatlah cepat. Percepatan arus informasi tersebut tidak lepas dari peranan media yang memberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan masyarakat. Televisi sebagai media massa memiliki

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan masyarakat. Televisi sebagai media massa memiliki BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Siaran televisi saat ini telah menjadi suatu kekuatan yang sudah masuk ke dalam kehidupan masyarakat. Televisi sebagai media massa memiliki karakteristik tersendiri

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) adalah stasiun televisi swasta pertama di Indonesia yang lahir dari gagasan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. Multimedia memiliki cakupan sangat luas, oleh sebab itu metode yang

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. Multimedia memiliki cakupan sangat luas, oleh sebab itu metode yang 3.1 Metode Penelitian BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA Multimedia memiliki cakupan sangat luas, oleh sebab itu metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode penelitian

Lebih terperinci

TEKNOLOGI BROADCASTING TV

TEKNOLOGI BROADCASTING TV TEKNOLOGI BROADCASTING TV Penulis: : Ciptono Setyobudi Edisi Kedua Cetakan Pertama, 2012 Hak Cipta 2012 pada penulis, Hak Cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian

Lebih terperinci

BAB III STASIUN TELEVISI

BAB III STASIUN TELEVISI BAB III STASIUN TELEVISI 3.1 Stasiun Televisi Stasiun televisi adalah stasiun penyiaran yang menyebarkan siarannya dalam bentuk audio dan video secara bersama-sama ke televisi penerima. Stasiun televisi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Global Trend adalah salah satu program yang disiarkan oleh televisi berlangganan indovision yakni MNC Fashion. Global Trend berisikan informasi mengenai

Lebih terperinci

TEKNOLOGI BROADCASTING TV. Ciptono Setyobudi

TEKNOLOGI BROADCASTING TV. Ciptono Setyobudi TEKNOLOGI BROADCASTING TV Ciptono Setyobudi Daftar Isi i ii Teknologi Broadcasting TV TEKNOLOGI BROADCASTING TV Ciptono Setyobudi Daftar Isi iii TEKNOLOGI BROADCASTING TV Oleh : Ciptono Setyobudi Edisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Keberadaan televisi di Indonesia saat ini bertumbuh sangat pesat. Hingga

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Keberadaan televisi di Indonesia saat ini bertumbuh sangat pesat. Hingga 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberadaan televisi di Indonesia saat ini bertumbuh sangat pesat. Hingga saat ini ada 11 stasiun televisi nasional dan 230 lebih televisi lokal memancarkan siaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jenis dan ragamnya, dari mulai drama, musik, olahraga, realita bahkan Fashion.

BAB I PENDAHULUAN. jenis dan ragamnya, dari mulai drama, musik, olahraga, realita bahkan Fashion. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di zaman modern seperti ini industri hiburan kreatif sudah semakin banyak jenis dan ragamnya, dari mulai drama, musik, olahraga, realita bahkan Fashion. Semua hal tersebut

Lebih terperinci

PERAN PRODUCTION ASSISTANT PROGRAM 100% AMPUH DI GLOBAL TV

PERAN PRODUCTION ASSISTANT PROGRAM 100% AMPUH DI GLOBAL TV LAPORAN KULIAH KERJA MEDIA PERAN PRODUCTION ASSISTANT PROGRAM 100% AMPUH DI GLOBAL TV Disusun oleh : Virgo Manggala D1409048 TUGAS AKHIR Ditulis dan Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seseorang. Komunikasi tidak saja dilakukan antar personal, tetapi dapat pula

BAB I PENDAHULUAN. seseorang. Komunikasi tidak saja dilakukan antar personal, tetapi dapat pula BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan hal terpenting dalam menunjukkan keberadaan seseorang. Komunikasi tidak saja dilakukan antar personal, tetapi dapat pula melibatkan sekian banyak

Lebih terperinci

HASIL PENGAMATAN KE STASIUN ISI TV

HASIL PENGAMATAN KE STASIUN ISI TV HASIL PENGAMATAN KE STASIUN ISI TV Untuk memenuhi tugas Mata Kuliah PENYUNTINGAN DIGITAL II Dosen Pengampu : Ranang Agung S., S.Pd., M.Sn Disusun oleh : Ella Yuliatik 13148135 Program Studi Televisi dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyiaran merupajan sebuah proses untuk menyampaikan siaran yang di

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyiaran merupajan sebuah proses untuk menyampaikan siaran yang di BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyiaran merupajan sebuah proses untuk menyampaikan siaran yang di awali dengan penyiapan materi atau konsep, lalu proses produksi atau pengambilan gambar dan juga

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISA. Sumber data dan informasi yang digunakan untuk mendukung promosi program

BAB 2 DATA DAN ANALISA. Sumber data dan informasi yang digunakan untuk mendukung promosi program BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1. Data & Literatur Sumber data dan informasi yang digunakan untuk mendukung promosi program acara LA Lights 100 % Music DEMO ini diperoleh dengan memanfaatkan berbagai informasi

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI KARYA. terencana pada bab sebelumnya. berikut ini proses pasca produksi dan rundown

BAB V IMPLEMENTASI KARYA. terencana pada bab sebelumnya. berikut ini proses pasca produksi dan rundown BAB V IMPLEMENTASI KARYA Dalam bab V ini akan dijelaskan proses produksi, seperti yang telah terencana pada bab sebelumnya. berikut ini proses pasca produksi dan rundown yang sudah tersedia untuk penayangan

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAN. 11 stasiun free-to-air (FTA) TV dan memiliki bisnis inti dalam memproduksi dan

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAN. 11 stasiun free-to-air (FTA) TV dan memiliki bisnis inti dalam memproduksi dan BAB II DESKRIPSI PERUSAHAN 2.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT Media Nusantara Citra Tbk, atau MNC, telah mengoperasikan 4 dari 11 stasiun free-to-air (FTA) TV dan memiliki bisnis inti dalam memproduksi

Lebih terperinci

BAB II PROFILE PERUSAHAAN

BAB II PROFILE PERUSAHAAN BAB II PROFILE PERUSAHAAN 2.1 Sejarah BCTV (Bussiness Channel Television) adalah salah satu televisi lokal di Surabaya, Indonesia. Memulai siarannya pada tanggal 7 Juli 2009 mulai pukul 08.00 24.00 WIB

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN BAB III METODOLOGI PERANCANGAN Metodologi dan Perancangan Karya dalam halaman ini, penulis akan membahas tentang eran seorang Program Director (P.D) dalam Program Buletin Jatim Metro TV Jawa Timur. 3.1

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Singkat Perkembangan Andalaz Televisi. bangsa pada umumnya. Kebutuhan akan informasi

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Singkat Perkembangan Andalaz Televisi. bangsa pada umumnya. Kebutuhan akan informasi 26 BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Singkat Perkembangan Andalaz Televisi Perkembangan teknologi dan multimedia dewasa ini khususnya di bidang pertelevisian di kota-kota di Indonesia sangat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau seluruh khalayak dengan menggunakan media. Menurut Wibowo 1 iklan atau

BAB I PENDAHULUAN. atau seluruh khalayak dengan menggunakan media. Menurut Wibowo 1 iklan atau 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Iklan adalah proses penyampaian pesan atau informasi kepada sebagian atau seluruh khalayak dengan menggunakan media. Menurut Wibowo 1 iklan atau periklanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat merasakan manfaat yang sangat besar dari media penyiaran. Televisi

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat merasakan manfaat yang sangat besar dari media penyiaran. Televisi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia pertelevisian yang di rasa begitu cepat disebabkan oleh masyarakat merasakan manfaat yang sangat besar dari media penyiaran. Televisi yang mempunyai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia teknologi sekarang ini juga sangat berpengaruh terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia teknologi sekarang ini juga sangat berpengaruh terhadap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada kehidupan masyarakat modern yang memasuki era globalisasi, komunikasi menjadi suatu kebutuhan yang memegang peranan penting terutama dalam sebuah proses

Lebih terperinci

EDITOR ORANG YANG TERLATIH DAN TERDIDIK UNTUK MENGEDIT FILM DAN REKAMAN VIDEO

EDITOR ORANG YANG TERLATIH DAN TERDIDIK UNTUK MENGEDIT FILM DAN REKAMAN VIDEO TEKNIK EDITING EDITING Menggabungkan beberapa hasil pengambilan gambar dan suara dengan urutan urutan yang benar sesuai dengan naskah / script, dan juga menurut panjang dan irama tertentu yang tepat dengan

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN

BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN 3.1 Proses Pelaksanaan Umum Proses hubungan kerja antar divisi PT. Cakrawala Andalas Televisi. Manajemen PT. Cakrawala Andalas Televisi (ANTV), melibatkan tujuh bidang atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terdahulu, perubahan dalam berkomunikasi terus berkembang dari waktu ke

BAB I PENDAHULUAN. terdahulu, perubahan dalam berkomunikasi terus berkembang dari waktu ke 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan proses komunikasi telah dimulai dari nenek moyang kita terdahulu, perubahan dalam berkomunikasi terus berkembang dari waktu ke waktu. Kemajuan

Lebih terperinci

INTERNET PROTOCOL TELEVISION ( IPTV )

INTERNET PROTOCOL TELEVISION ( IPTV ) Pertemuan XII INTERNET PROTOCOL TELEVISION ( IPTV ) Saat ini, peranan internet sudah /dak bisa dipungkiri. Dengan IP nya (Internet Protocol), internet telah berperan pada semua aspek CET (Informa/on, Communica/on,

Lebih terperinci

Sebelum melaksanakan riset rating ada beberapa faktor yang perlu

Sebelum melaksanakan riset rating ada beberapa faktor yang perlu Riset Penyiaran A. RISET RATING Peringkat Program atau rating menjadi hal yang sangat penting bagi pengelola stasiun penyiaran komersial. Perusahaan atau lembaga rating menyediakan jasa kepada stasiun

Lebih terperinci

Program. TatapMuka. Kode MK. Broadcasting A31415EL. Abstract. Kompetensi

Program. TatapMuka. Kode MK. Broadcasting A31415EL. Abstract. Kompetensi MODUL PERKULIAHAN TV PROGRAMMING PRODUKSI PROGRAM TELEVISI Fakultas Ilmu Komunikasi Program Studi Broadcasting TatapMuka 03 Kode MK A31415EL DisusunOleh Gunanto Abstract Kompetensi Pembahasan Suatu program

Lebih terperinci

BAB III PENYAJIAN DATA. dilapangan diklasifikasikan kepada manajemen siaran RRI Programa 2

BAB III PENYAJIAN DATA. dilapangan diklasifikasikan kepada manajemen siaran RRI Programa 2 BAB III PENYAJIAN DATA Pada bab ini disajikan data-data yang telah diperoleh dari hasil wawancara, observasi dan dokumentasi. Adapun data yang penulis dapatkan dilapangan diklasifikasikan kepada manajemen

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN

BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN 3.1 Proses Pelaksanaan Umum Di sebuah stasiun televisi, Department Production and Facilities adalah pusat segala produksi acara televisi di dalam lingkungan internal televisi,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PROSES PRODUKSI SIARAN DAKWAH KULIAH ANGKASA SORE RADIO PTDI UNISA 205 SEMARANG

BAB IV ANALISIS PROSES PRODUKSI SIARAN DAKWAH KULIAH ANGKASA SORE RADIO PTDI UNISA 205 SEMARANG BAB IV ANALISIS PROSES PRODUKSI SIARAN DAKWAH KULIAH ANGKASA SORE RADIO PTDI UNISA 205 SEMARANG 1.1. Analisis Proses Produksi Siaran Dakwah Kuliah Angkasa Sore Radio PTDI UNISA 205 Semarang a. Pra Produksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. proses kerja unit dalam pengiriman pesan-pesannya dari suatu tempat ke tempat

BAB I PENDAHULUAN. proses kerja unit dalam pengiriman pesan-pesannya dari suatu tempat ke tempat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media televisi sebagai media komunikasi massa adalah mengutamakan suatu proses kerja unit dalam pengiriman pesan-pesannya dari suatu tempat ke tempat lainnya saat yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu keunggulan pemanfaatan teknologi adalah suatu nilai tambah

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu keunggulan pemanfaatan teknologi adalah suatu nilai tambah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu keunggulan pemanfaatan teknologi adalah suatu nilai tambah bagi para penggunanya. Dengan menggunakan teknologi berbagai persoalan yang berkaitan dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA 24 BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA Pada bab 3 ini, menjelaskan tentang metode yang digunakan dan proses perancangan karya dalam proses pengolahan editing berita (pasca produksi) di LPP TVRI D.I.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. massa konvensional kemudian dinilai belum maksimal karena pola komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. massa konvensional kemudian dinilai belum maksimal karena pola komunikasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan bisnis saat ini sangat kompetitif, dan merupakan tantangan bagi praktisi Public Relations (PR) dalam menggunakan media massa konvensional seperti

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BAB II PROFIL PERUSAHAAN 6 BAB II PROFIL PERUSAHAAN 2.1 Sejarah METRO TV JATIM PT. Media Televisi Indonesia diberikan lisensi penyiaran untuk Metro TV pada tanggal 25 Oktober 1999. Ini adalah anak perusahaan dari Media Group,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meresap banyak informasi secara langsung dari media. berubah sesuai dengan situasi yang berlaku. 2 Komunikasi mengacu tindakan

BAB I PENDAHULUAN. meresap banyak informasi secara langsung dari media. berubah sesuai dengan situasi yang berlaku. 2 Komunikasi mengacu tindakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan serta pertumbuhan ilmu-ilmu pengetahuan menggambarkan perkembangan manusia dalam berkomunikasi dan kesadaran dalam bermasyarakat. Komunikasi masa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian ini menggunakan penelititan kualitatif. Metode penelitian kualitatif adalah metode untuk menyelidiki obyek yang tidak dapat diukur dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan proses menyampaikan informasi kepada orang lain. Proses komunikasi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu : komunikasi langsung dan tidak langsung.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jumlahnya sangat banyak dan jenisnya semakin beragam. 1 Jenis programnya

BAB I PENDAHULUAN. jumlahnya sangat banyak dan jenisnya semakin beragam. 1 Jenis programnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Stasiun televisi setiap harinya menyajikan berbagai jenis program yang jumlahnya sangat banyak dan jenisnya semakin beragam. 1 Jenis programnya tidak ditentukan, yang

Lebih terperinci

DAFTAR PUSATAKA. Ardianto, Elvinaro. & Komala, Lukita, Komunikasi Massa: suatu pengantar, Simbiosa Rekatama Media, 2004

DAFTAR PUSATAKA. Ardianto, Elvinaro. & Komala, Lukita, Komunikasi Massa: suatu pengantar, Simbiosa Rekatama Media, 2004 DAFTAR PUSATAKA Ardianto, Elvinaro. & Komala, Lukita, Komunikasi Massa: suatu pengantar, Simbiosa Rekatama Media, 2004 Effendy, Onong, Uchjana, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, Bandung : P.T Remaja Rosdakarya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepada orang lain secara timbal balik. tertentu, yang akhirnya semakin meningkatkan kebutuhan-kebutuhan pada

BAB I PENDAHULUAN. kepada orang lain secara timbal balik. tertentu, yang akhirnya semakin meningkatkan kebutuhan-kebutuhan pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejarah perkembangan kehidupan manusia di dunia tidak terlepas dari proses komunikasi, dimulai sejak perolehan bahasa dan tulisan yang digunakan sebagai alat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha 1.1.1 Bentuk Usaha PT CITRA TELEVISI LAMONGAN sebagai badan hukum Lembaga Penyiaran Swasta penyelenggara jasa penyiaran televisi digital melalui

Lebih terperinci

VISUALISASI EDUKATIF PENYIARAN TELEVISI SATELIT DAN TELEVISI ANTENA MENGGUNAKAN METODE MULTIMEDIA DEVELOPMENT LIFE CYCLE (MDLC)

VISUALISASI EDUKATIF PENYIARAN TELEVISI SATELIT DAN TELEVISI ANTENA MENGGUNAKAN METODE MULTIMEDIA DEVELOPMENT LIFE CYCLE (MDLC) VISUALISASI EDUKATIF PENYIARAN TELEVISI SATELIT DAN TELEVISI ANTENA MENGGUNAKAN METODE MULTIMEDIA DEVELOPMENT LIFE CYCLE (MDLC) Tri Ferga Prasetyo 1, Ade Bastian 2 1,2 Program Studi Teknik Informatika,

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. Sudirman Kav.32 Jakarta, memulai siaran percobaannya pada tanggal 25 November

BAB 3 ANALISA SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. Sudirman Kav.32 Jakarta, memulai siaran percobaannya pada tanggal 25 November 52 BAB 3 ANALISA SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan TV7 yang berkantor pusat di Wisma Dharmala Sakti, Jalan Jenderal Sudirman Kav.32 Jakarta, memulai siaran percobaannya pada tanggal 25

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. Multimedia memiliki cakupan sangat luas, oleh sebab itu metode yang

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. Multimedia memiliki cakupan sangat luas, oleh sebab itu metode yang BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA 3.1 Metode Penelitian Multimedia memiliki cakupan sangat luas, oleh sebab itu metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif, sehingga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut riset (Nielsen, 2014) konsumsi media di Jawa. menunjukkan (95%) masyarakat mengkonsumsi media televisi, disusul dengan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut riset (Nielsen, 2014) konsumsi media di Jawa. menunjukkan (95%) masyarakat mengkonsumsi media televisi, disusul dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Radio merupakan sarana informasi dan hiburan bagi masyarakat. Namun pesatnya perkembangan teknologi saat ini menimbulkan banyak terobosan terbaru. Kehadiran

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TERHADAP STASIUN TELEVISI

BAB II TINJAUAN TERHADAP STASIUN TELEVISI BAB II TINJAUAN TERHADAP STASIUN TELEVISI 2.1 Televisi 2.1.1 Pengertian Televisi Televisi adalah sebuah alat penangkap siaran bergambar. Kata televisi berasal dari kata tele dan vision; yang mempunyai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membuat setiap orang melakukan berbagai bentuk komunikasi, seperti

BAB I PENDAHULUAN. membuat setiap orang melakukan berbagai bentuk komunikasi, seperti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setiap individu berusaha untuk mengenal dan mencari jati dirinya, mengetahui tentang orang lain, dan mengenal dunia luar atau selalu mencari tahu mengenai

Lebih terperinci

BAB VI KESADARTAHUAN DAN PREFERENSI RESPONDEN PADA IKLAN PRODUK SIRUP MARJAN

BAB VI KESADARTAHUAN DAN PREFERENSI RESPONDEN PADA IKLAN PRODUK SIRUP MARJAN BAB VI KESADARTAHUAN DAN PREFERENSI RESPONDEN PADA IKLAN PRODUK SIRUP MARJAN 6.1 Kesadartahuan (Awareness) Responden pada Iklan Marjan 6.1.1 Acara Televisi yang Sering Menayangkan Iklan Marjan Iklan memiliki

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan ketat pada era globalisasi ini menuntut setiap perusahaan agar selalu kreatif mempunyai strategi untuk bertahan di pasar. Hal utama yang dilakukan oleh sebuah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. massa di indonesia. Dalam kehidupan manusia, informasi menjadi hal yang

BAB I PENDAHULUAN. massa di indonesia. Dalam kehidupan manusia, informasi menjadi hal yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini sangat pesat sekali perkembangan dunia informasi dan media massa di indonesia. Dalam kehidupan manusia, informasi menjadi hal yang penting dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia, kemudian kemunculannya disusul oleh stasiun stasiun

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia, kemudian kemunculannya disusul oleh stasiun stasiun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan televisi swasta muncul sejak adanya RCTI pada tahun 1989 sebagai stasiun televisi swasta pertama yang memberikan program hiburan untuk masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, siaran televisi tidak hanya berfungsi sebagai media untuk

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, siaran televisi tidak hanya berfungsi sebagai media untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan menonton televisi sudah menjadi kebutuhan pokok yang dilakukan masyarakat, siaran televisi tidak hanya berfungsi sebagai media untuk mendapatkan informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berbicara mengenai perkembangan televisi pastinya terdapat banyak program,dan tidak semua program terlihat menarik. Oleh karena itu, untuk menciptakan sebuah program

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian PT Indonusa Telemedia, merupakan anak perusahaan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk, didirikan pada tahun 1997 oleh PT Telkom, PT Rajawali Citra Televisi Indonesia

Lebih terperinci

BAB II PROFILE PERUSAHAAN. Timur. Atau J berarti Jawa Pos. Karena nama perusahaan ini adalah PT. Jawa

BAB II PROFILE PERUSAHAAN. Timur. Atau J berarti Jawa Pos. Karena nama perusahaan ini adalah PT. Jawa BAB II PROFILE PERUSAHAAN 2.1 Sejarah JTV! Begitu saja disebut. Terserah mau apa diartikan apa. J bisa diartikan dari Jawa Timur. Karena televisi ini didedikasikan dari dan untuk Jawa Timur. Atau J berarti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Televisi adalah salah satu media masa yang tidak hanya menampilkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Televisi adalah salah satu media masa yang tidak hanya menampilkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Televisi adalah salah satu media masa yang tidak hanya menampilkan gambar, namun juga mampu menampilkan suara, atau bisa disebut sebagai media audio visual. Dengan adanya

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya, maka hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut :

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya, maka hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut : 74 BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan analisa pembahasan yang telah di paparkan pada bab-bab sebelumnya, maka hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Harapan atau tingkat

Lebih terperinci

BAB I. Pendahuluan. baik itu lingkungan rumah, sekolah, kampus maupun lingkungan kerja 1.

BAB I. Pendahuluan. baik itu lingkungan rumah, sekolah, kampus maupun lingkungan kerja 1. BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi adalah hal mendasar yang tidak dapat dipisahkan dari manusia. Hal tersebut muncul dan berkembang dengan besarnya manfaat komunikasi yang didapatkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat yang padat akan aktifitas membutuhkan hiburan dan informasi yang cepat, mudah dan murah. Ketat dan pesatnya persaingan dalam industri televisi khususnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adanya berbagai media (channel) yang dapat digunakan sebagai sarana

BAB I PENDAHULUAN. adanya berbagai media (channel) yang dapat digunakan sebagai sarana BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan media komunikasi dewasa ini telah memungkinkan orang di seluruh dunia untuk dapat saling berkomunikasi. Hal ini dimungkinkan karena adanya berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi mempunyai definisi yaitu sebuah transmisi sebuah pesan dari sumber kepada penerima, lebih dari 50 tahun konsep komunikasi dikemukakan olehn Harold Lasswell,

Lebih terperinci

BAB II PT. RADIO EKACITA SWARA BUANA (HARD ROCK FM BANDUNG)

BAB II PT. RADIO EKACITA SWARA BUANA (HARD ROCK FM BANDUNG) BAB II PT. RADIO EKACITA SWARA BUANA (HARD ROCK FM BANDUNG) 2.1 Sejarah Perusahaan Hard Rock FM Bandung dikelola oleh PT. Radio Ekacita Swara Buana berdiri dibawah naungan kelompok usaha MRA Group. Memperkenalkan

Lebih terperinci

bentuk berita dikerjakan sesuai dengan permintaan yang ada di dalam rundown. Misalnya segmen satu tentang isu konflik partai golkar, maka produser

bentuk berita dikerjakan sesuai dengan permintaan yang ada di dalam rundown. Misalnya segmen satu tentang isu konflik partai golkar, maka produser BAB 5 PENUTUP 5.1. Simpulan Peneliti menyusun simpulan berdasarkan tujuan penelitian, yaitu untuk mengetahui Proses Produksi dan Analisis SWOT program Prime Time di Berita Satu News Channel. Berdasarkan

Lebih terperinci

Cara Kerja Exciter Pemancar Televisi Analog Channel 39 di LPP (Lembaga Penyiaran Publik) Stasiun Transmisi Joglo Jakarta Barat

Cara Kerja Exciter Pemancar Televisi Analog Channel 39 di LPP (Lembaga Penyiaran Publik) Stasiun Transmisi Joglo Jakarta Barat Cara Kerja Exciter Pemancar Televisi Analog Channel 39 di LPP (Lembaga Penyiaran Publik) Stasiun Transmisi Joglo Jakarta Barat Yogo Tri Saputro 17411549 Teknik Elektro Latar Belakang Pada dasarnya pemancar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu kegiatan penyelenggaraan siaran radio dan televisi. Radio dan televisi

BAB I PENDAHULUAN. suatu kegiatan penyelenggaraan siaran radio dan televisi. Radio dan televisi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia Broadcasting (penyiaran) adalah dunia yang sangat menarik dan menantang yang selalu menarik perhatian banyak masyarakat. Penyiaran merupakan suatu kegiatan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM AGROPOLITAN TELEVISI (ATV)

BAB II TINJAUAN UMUM AGROPOLITAN TELEVISI (ATV) BAB II TINJAUAN UMUM AGROPOLITAN TELEVISI (ATV) 2.1. Sejarah Singkat Agropolitan Televisi (ATV) Agropolitan Televisi (ATV) merupakan salah satu stasiun televisi lokal di Indonesia yang menyelenggarakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Televisi sebagai salah satu produk ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN. Televisi sebagai salah satu produk ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi sebagai salah satu produk ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang komunikasi telahlama hadir di tengah-tengah kehidupan manusia. Sebagai produk budaya

Lebih terperinci

Pudjiastuti, Sri Rahayu. Metode Penbelitian Pendidikan. Jakarta: STKIP Press, Rakhmat, Jalaluddin. Psikologi Komunikasi, Edisi Revisi.

Pudjiastuti, Sri Rahayu. Metode Penbelitian Pendidikan. Jakarta: STKIP Press, Rakhmat, Jalaluddin. Psikologi Komunikasi, Edisi Revisi. DAFTAR PUSTAKA Arifin, Eva. Broadcasting to be a broadcaster. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010. Fathoni, H. Abdurrahmat. Metodologi Penelitian & Teknik Penyusunan Skripsi. Jakarta:Penerbit Rineka Cipta, 2006.

Lebih terperinci