SISTEM PENGUKUR RESISTANSI LAPISAN TIPIS TER- KOMPUTERISASI DENGAN MENGGUNAKAN PROSESOR KONVERSI DAC 0808 DAN ADC 0809

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "SISTEM PENGUKUR RESISTANSI LAPISAN TIPIS TER- KOMPUTERISASI DENGAN MENGGUNAKAN PROSESOR KONVERSI DAC 0808 DAN ADC 0809"

Transkripsi

1 226 ISSN Moh. Toifur, dkk. SISTEM PENGUKUR RESISTANSI LAPISAN TIPIS TER- KOMPUTERISASI DENGAN MENGGUNAKAN PROSESOR KONVERSI DAC 0808 DAN ADC 0809 Moh. Toifur, Nanang Suwondo Pusat Studi Fisika Terapan Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta Sudjatmoko P3TM BATAN Yogyakarta Ridwan P3IB BATAN PUSPIPTEK Serpong Tangerang Kamsul Abraha Universitas Gadjah Mada Yogyakarta ABSTRAK SISTEM PENGUKUR RESISTANSI LAPISAN TIPIS TERKOMPUTERISASI MENGGUNAKAN PROSESOR KONVERSI DAC 0808 DAN ADC Telah berhasil dibuat sistem pengukur resistansi lapisan tipis terkomputerisasi model four point probe dengan memanfaatkan DAC 0808 dan ADC Catu tegangan berjangkau 0-5 volt dan panjang interval 19,6 mv dipasok dari DAC 0808 pada salah satu ujung probe terluar melalui pengendalian komputer. Pembacaan arus diambil dari tahanan R yang dipasang seri dengan lapisan tipis sedangkan beda tegangan (V) pada lapisan tipis diambil dari 2 probe bagian dalam lapisan. Hasil pembacaan ditampilkan dalam bentuk data tegangan pada setiap probe dan grafik V vs t, I vs t dan R vs t dengan t lama pembacaan untuk seluruh jangkau tegangan yang input. Untuk menguji unjuk kerja sistem digunakan lapisan Ni80Fe20 hasil deposisi sputtering dc pada substrat gelas selama 10 menit, jarak elektroda 3 cm, tekanan vakum 1, torr, suhu substrat 300, daya 60 watt. Selanjutnya hasil pengukuran dibandingkan dengan hasil yang diperoleh secara manual. Dari eksperimen menunjukkan bahwa resistansi yang diperoleh komputer 1,91 ± 0,04 Ω sedangkan secara manual 2,00 ± 0,07 Ω. Kesala han relatif pengukuran komputer terhadap manual adalah 4,7%. Keunggulan dari sistem ini adalah kemampuan perangkat lunak (Delphi 5.0) untuk mengumpulkan, mengolah dan menampilkan data hingga 1/1000 detik. Dengan sistem ini maka sifat-sifat permukaan lapisan tipis dapat dihindarkan dari pengaruh oksidasi. ABSTRACT A COMPUTERIZED SYSTEM FOR MEASURING THIN FILM RESISTANCE USING DAC 0808 AND ADC 0809 CONVERSION PROCESSORS. A computerized measurement system for thin film resistance has been prepared based on four point probe technique using DAC 0808 and ADC Various voltages (from 0 to 5 V with increasing voltage of 19,6 mv) from DAC 0808 was supplied to the one of outer ends point controlled by computer. Electrical current reading was carried out through the resistor (R) serially installed to the thin film, meanwhile for the voltage different reading was done from the two inner probes. The output readings were displayed on the computer for the relationship between R vs t, V vs t, I vs t and V vs I (t is duration time for the whole range of the voltage supplied). For testing performance of system it was used thin film deposited on the glass substrate. Thin film was prepared using dc sputtering technique, for 10 minutes, the electrodes distance was adjusted for 3 cm, vacuum operation of 1, torr, substrate temperature of 300 and power of 60 watt. The results obtained from the measurement was compared with the results done manually. The results show that the resistance of the thin film obtained from the computer was of 1.91 ± 0,04 Ω meanwhile from the manual was found to be 2,00 ± 0,07 Ω. The relative error of the computer measurement to the manual is 4,7%. The advantageous of this system is capability of the software (Delphi 5.0) that able to collect, process, and display data up to 1/1000 sec. With this system the properties of thin film surface can be avoided from the oxidation effect. PENDAHULUAN

2 Moh. Toifur, dkk. ISSN P engukuran resistansi lapisan tipis yang biasa dilakukan adalah dengan metode probe empat titik (four point probe) dengan dua probe terluar merupakan probe-probe untuk memasok arus sedangkan dua probe terdalam untuk mengetahui beda potensial antara keduanya. Pengamatan arus serta tegangan secara manual digunakan dua buah multimeter (ampere meter dan volt meter). Untuk harga-harga V dan I yang kecil (orde milivolt) maka ketelitian pembacaan serta jaminan bahwa sistem tidak terganggu dari luar sangat diperlukan karena gangguan sedikit saja akan mengubah nilai resistansi lapisan. Pada pengukuran resistansi secara manual memungkinkan terjadinya beberapa ke-salahan, misalnya kontak antara kabel yang satu dengan yang lain kurang mantap karena seringnya sistem terganggu pada saat penggantian sample pada fasilitas probe 4 titik. Demikian pula akibat dari kecilnya nilai arus maupun tegangan maka ke - kurangcermatan pembacaan nilai V dan I juga berpengaruh terhadap nilai resistansi. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah pada saat karakterisasi resistansi lapisan pada jangkau V penuh jika dikehendaki pengaturan V kecil maka diperlukan waktu yang cukup lama. Tampilan grafik dari set data (V, I) berupa titik atau kurva yang menghubungkan titik-ke titik dan bukan berupa kurva yang kontinyu. Demikian pula kegiatan pemrosesan data mulai dari pencatatan, pengolahan dan penampilan data adalah merupakan pekerjaan yang tidak ringan. DAC bit menyediakan tegangan presisi terprogram dengan jangkau 0 5 volt dan panjang interval 19,6 mv. Dengan kondisi ini maka menjadi memungkinkan untuk memasok tegangan yang sangat kecil mulai dari 19,6 mv dan kelipatannya sampai 255 titik langkah. Jika tegangan ini dipasok pada probe terluar lapisan tipis maka arus listrik akan mengalir pada lapisan tipis tersebut sehingga akan dapat diketahui besar arus serta beda potensial antar probe yang terhubung dengan lapisan. Sementara itu untuk keperluan pembacaan tegangan sistem, digunakan ADC 0809 yang telah disetel untuk dapat membaca tegangan 0 5 volt yang setara dengan bilangan konversi. Masalah penampilan dapat dilakukan dengan menggunakan layar komputer melalui bahasa pemrograman Delphi 5.0. Sistem pengukur resistansi tekomputerkan terdiri dari komputer yang di dalamnya mengan-dung mikroprosessor, antar muka (interface) dan lapisan tipis yang akan diukur resistansinya, sebagaimana ditunjukkan pada Gambar Mikroprosessor Fungsi mikroprosesor adalah untuk memberikan perintah-perintah pada ADC dan DAC, mengolah dan menampilkan hasil pengukuran ataupun perhit ungan dalam bentuk angka maupun grafik. 2. Interface ADC 0809 dan DAC 0808 Rangkaian ini terdiri dari 2 bagian pokok yaitu PPI 8255 beserta DAC0808 dan ADC 0809 yang bekerja sesuai dengan urutan langkah pemrograman yang dikehendaki. Untuk memilih salah satu diantara keduanya digunakan address decoder yang akan menterjemahkan kombinasi 10 bit bus address yang terletak pada slot ISA. a. DAC 0808 Untuk menangani dan memberi masukan DAC 0808 digunakan PPI 8255 memakai salah satu port 8 bit (port B) PPI Keluaran DAC berupa arus yang harus diubah menjadi tegangan meng-gunakan op-amp. Pada bagian op-amp diberikan fasilitas pengatur offset dan penguatan tegangan (Gambar 2). Offset berfungsi untuk mengatur batas minimal tegangan keluaran DAC sedangkan fasilit as penguatan berfungsi untuk memberikan batas maksimalnya (Anonim, 1999). Keluaran DAC tersebut digunakan untuk memberi catu pada tahanan R yang tersusun seri dengan tahanan lapisan tipis. PB0 PB7 DAC LF Volt BAGIAN-BAGIAN POKOK SISTEM PENGUKUR RESISTANSI TERKOM- PUTERKAN Offset Gambar 2. Op-amp untuk DAC 0808.

3 228 ISSN Moh. Toifur, dkk. Komputer Mikroprosessor Interfacing Lapisan Tipis Gambar 1. Keterkaitan antara komputer, antar muka dan lapisan tipis. Sebagai catatan, sebelum DAC dioperasikan harus dilakukan kalibrasi terlebih dahulu untuk mendapatkan persamaan konversi digital ke analog serta melihat watak linieritasnya. b. ADC 0809 Pengukuran tegangan pada lima titik (titik 1, 2, 3, 4 dan 5), seperti tampak pada Gambar 3, dilakukan oleh komputer dengan menggunakan ADC 0809 National Semiconductor 8 bit, dengan ketelitian 19,6 mv. Kelima titik tersebut masing-masing dihubungkan dengan input 0, 1, 2, 3 dan 4 ADC (Gambar 3). Karena proses akuisisi hanya dapat dilakukan terhadap satu kanal input tiap kali-nya, maka diperlukan 3 bit pemilih kanal. Dengan konstruksi yang dibangun seperti pada Gambar 3, komputer dapat melakukan pengalamatan (addressing) ADC sekaligus memilih kanal mana yang akan dikonversi. Data hasil konversi ditampung dalam lima variabel (pada program komputer) yang mewakili nilai tegangan pada titik 1, 2, 3, 4 dan 5 untuk kemudian diproses lebih lanjut. Sebagaimana DAC, ADC yang digunakan harus dikalibrasi terlebih dahulu agar diperoleh persamaan konversi analog ke digital serta watak linearitasnya. 3. Resistansi Lapisan Tipis Menurut Ohring (1991) pada konstruksi probe 4 titik (titik 2, 3, 4 dan 5) dengan jarak antara titik sama, nilai resistansi pada lapisan tipis dapat diperoleh dengan cara membagi beda potensial antara 2 probe bagian dalam (dalam hal ini titik 3 dan 4) dengan arus yang melalui lapisan tipis yang diperoleh dari dua probe terluar (dalam hal ini titik 2 dan 5). Karena sifat ADC hanya dapat mengukur besaran tegangan saja, maka pengukuran arus pada lapisan tipis dilakukan dengan memasang resistor (R) seri terhadap tahanan lapisan tipis (Rl). Selanjutnya dengan mengetahui beda potensial ujung-ujung resistor (titik 1 dan 2) serta nilai resistor R, maka arus yang mengalir dapat dihitung yaitu: (1) I V12 = R dengan I arus yang mengalir pada resistor, V12 besar tegangan antara titik 1 dan 2 dan R resistor. Karena R tersusun seri dengan tahanan lapisan tipis maka arus yang mengalir pada kedua tahanan sama besar. Dengan demikian nilai resistansi lapisan tipis dapat ditentukan sebagai: (2) R l = V I dengan Rl resistansi lapisan dan V34 beda potensial antara titik 3 dan 4. 34

4 Moh. Toifur, dkk. ISSN bit PPI bit DAC op-amp 1 R Lapisan Tipis bit Addres Decoder ADC 0808 Slot ISA 3 bit Pemilih kanal 3 bit Gambar 3. Skema lengkap rangkaian pengukur resistansi lapisan tipis. KEUNGGULAN SISTEM PENGUKUR- AN RESISTANSI TERKOMPUTER - KAN Pada bahasa pemrogram Delphi 5.0 yang digunakan, terdapat fasilitas pengaturan waktu eksekusi (timer). Fasilitas ini dapat dimanfaatkan untuk menentukan waktu eksekusi sampai 1/1000 detik (Antony Pranata, 1986). Pada penelitian ini lama eksekusi dipilih 1/100 detik yang digunakan untuk proses pembacaan meliputi pencatuan tegangan pada lapisan tipis, pembacaan tegangan pada titik 1,2,3,4 dan 5, proses perhitungan nilai resistansi sesuai dengan rumus (2) dan penampilan hasilnya dalam bentuk angka dan grafik. Selain itu dengan mengatur waktu eksekusi yang kecil maka kemungkinan terjadinya ketidakstabilan arus dapat dihindari. Sebagai catatan, untuk bahan magnetik seperti Ni80Fe20, lama waktu karakterisasi merupa-kan hal yang sangat penting untuk dipertimbangkan karena lapisan ini sangat mudah teroksidasi oleh oksigen yang berasal dari lingkungan. Karakterisasi lapisan dalam tempo yang cukup lama dapat menjadikan sifat lapisan telah berubah. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Uji linearitas DAC 0808 dan ADC 0809 Untuk mengetahui unjuk kerja DAC dalam melakukan konversi dari digital ke analog maka diinputkan angka 0,1,2,3, 255 (representasi dari kombinasi 8 bit pada port B PPI 8255) dan tegangan keluarannya diamati secara manual dengan multimeter. Dengan mencocokkan (fitting) data D terhadap A mengikuti regresi linier diperoleh persamaan: A = 19,7 D 0,4 (mv) (3) dengan D adalah masukan angka desimal sebagai representasi kombinasi data digital yang mungkin dan A data hasil konversi dalam bentuk analog. Demikian pula untuk mengetahui unjuk kerja ADC 0809 dalam melakukan konversi dari data analog ke digital maka dipasoklah tegangan dari 0 s.d mv (maksimal 5000 mv) secara manual dan hasil konversinya diamati pada komputer. Dengan mencocokkan (fitting) data A terhadap D maka diperoleh persamaan: D = 0,05 A 0,8 (tanpa satuan) (4) dengan A adalah data masukan berbentuk analog dan D data keluaran berbentuk digital. Dari persamaan (3) dan (4) tampak bahwa kedua prosesor konversi telah menunjukkan watak linearitas yang baik sehingga telah siap untuk dioperasikan dalam mendukung sistem rangkaian ini. 2. Tampilan layar komputer untuk karakterisasi V-I lapisan tipis Ni80Fe20

5 230 ISSN Moh. Toifur, dkk. Pada penelitian ini beberapa variabel masukan yang diperlukan sistem dan perolehan data hasil pengukuran ataupun perhitungan ditampilkan dalam bentuk angka dan grafik. Catu tegangan dari DAC dapat dipilih secara manual atau otomatis, seperti terlihat pada panel Pengatur Tegangan Probe. Bila dipilih yang manual, nilai tegangan yang dikehendaki diketikkan pada tempat yang disediakan dalam satuan volt. Namun bila dipilih otomatis maka batas-batas tegangan yang dikehendaki harus dimasukkan pada kotak-kotak edit yang telah disediakan, dalam satuan volt, mulai minimal 0 volt sampai dengan maksimal 5 volt dengan panjang langkah 19,6 mv. Running dilakukan dengan mengklik tombol mulai, sedangkan tombol exit digunakan bila akan keluar dari program. Nilai tegangan pada titik 1 sampai dengan titik 5 dari saat ke saat dapat dipantau pada kotak-kotak edit dengan label Pr. 1 sampai dengan Pr. 5. Hasil perhitungan resistansi lapisan tipis, perhitungan tegangan serta perhitungan arus ditampilkan pada tiga grafik pertama masing-masing R vs t, V vs t dan V vs I dengan t waktu eksekusi. Pengeplotan data pada semua grafik dilakukan dengan real time dengan selang waktu 10 ms. Hasilnya ditampilkan pada Gambar Uji hasil yang diperoleh secara manual dan terkomputerisasi Pada Gambar 4 ditampilkan hasil karakteri-sasi lapisan Ni80Fe20 yang dihasilkan dari dideposisi sputtering DC pada kondisi: lama deposisi 10 menit, jarak elektroda 3 cm, tegangan operasi torr, suhu substrat 300 o, daya 60 watt tanpa medan deposisi. Pada grafik kedua yaitu V vs t jelas sekali perilaku ADC 0809 dalam menangkap tegangan dari titik 3 dan 4 yaitu tidak dapat halus namun bertangga. Hal ini disebabkan karena kemampuan ADC yang hanya dapat merespon tegangan kelipatan 19,6 mv sehingga untuk tegangan-tegangan yang tidak tepat dengan nilai tersebut akan dibulatkan ke kelipatan 19,6 mv. Akibatnya semua perhitungan yang melibatkan nilai V ini akan tepengaruh keadaan V tersebut, seperti grafik R vs t (dengan R = V/I) dan V vs I. Gambar 4. Tampilan layar komputer dari R vs t, V vs t dan V vs I.

6 Moh. Toifur, dkk. ISSN Untuk menentukan resistansi lapisan dimisalkan nilai resistansi konstan (V sebanding dengan I) sampai pada batas 5 volt. Karena sifat ADC seperti di atas maka perlu melakukan fitting data V terhadap I menurut regresi linier sehingga diperoleh persama an regresi serta nilai resistaninya yang merupakan slope grafik. Hasil fitting V terhadap I ditampilkan pada Tabel 1 kolom 2 dan plot grafik dari V dan I ditampilkan pada Gambar 5. Untuk mengecek validitas nilai resistansi yang diperoleh tersebut maka ditentukan pula resistansi yang dicari secara manual dengan variasi tegangan mulai dari mv. Dari data V dan I juga di-fitting menurut regresi linier dan hasilnya di-tampilkan pada Tabel 1 kolom 3 dan plot grafik dari V dan I ditampilkan pada Gambar 6. Dari nilai resistansi yang ditampilkan kedua cara tersebut terdapat selisih sebesar 0,09 ohm atau ralat resistansi yang ditentukan dengan komputer relatif terhadap resistansi manualnya ER = 4,71 %. Harga tersebut merupakan nilai yang cukup kecil sehingga secara umum resistansi yang dihitung melalui komputer dengan manual dapat dianggap sama. Selanjutnya untuk mempermudah menganalisis hasil yang diperoleh dari kedua metode maka pada Gambar 7 ditampilkan kedua grafik dari persamaan V sebagai fungsi dari I seperti yang dinyatakan pada Tabel 1. Tabel 1. Beberapa hasil karakterisasi secara komputer dan manual. Secara Komputer Manual Persamaan regresi V = 2,00 I 1,31 V = 1,91 I 0,01 Resistansi (R) R = (2,00 ( 0,07) ohm R = (1,91 ± 0,04) ohm Tegangan (mv) Arus (ma) Gambar 5. Plot data V vs I beserta fitting dari data yang diakuisisi oleh komputer.

7 232 ISSN Moh. Toifur, dkk Tegangan (mv) Arus (ma) Gambar 6. Plot data V vs I beserta fittingnya dari data yang diperoleh secara manual Tegangan (mv) Arus(mA) KESIMPULAN Gambar 7. Grafik V vs I pada pengukuran resistansi dengan meto-de komputer dan manual. (*): manual, (o): komputer. 1. DAC 0808 dan ADC 0809 sangat tepat digunakan sebagai prosessor konversi untuk menangani permasalahan penentuan nilai resitansi lapisan tipis. 2. Resistansi lapisan Ni80Fe20 yang ditentukan dengan cara komputer dan manual sama besar sehingga sistem ini dapat digunakan untuk mengkarakterisasi resistansi lapisan tipis. DAFTAR PUSTAKA 1. ANONIM, ADC 0808/ADC bit µp Compatible A/D Converters with 8-Channel Multiplexer, DAC bit µp Compatible D/A Converters, National Semiconductor Corporation Datasheet (1999). 2. ANTONY PRANATA, Pemrograman Borland Delphi 4.x, Andi Offset, Yogyakarta (1986). 3. OHRING, M., The Materials Science of Thin Films, Academic Press, Inc., New York (1992). TANYA JAWAB Budi sulistyo Apa yang diharapkan membandingkan pengukuran komputer dengan manual? Usaha apa yang akan dilakukan setelah memperoleh grafik yang masih jauh dari harapan? M. Thoifur

8 Moh. Toifur, dkk. ISSN Kemudahan yang diperoleh dengan pengukuran komputer karena cara kerjanya yang serba otomatis. Terhindar dari kesalahan manusia selama karakterisasi. Mengganti DAC 0808 dan ADC 0809 dengan prosesor yang mempunyai resolusi bit yang lebih tinggi misal 12 bit atau 16 bit. Saminto Penggunaan jangka panjang dari alat ini (pengembangannya) bisa untuk apa saja? Apa saja yang akan diukur? M. Thoifur Untuk karakterisasi resistansi dan efek GMR pada lapisan tipis ferromagnet utamanya permalloy yang bebas dari pengaruh kesalahan manusia selama pengukuran. Yang akan diukur R V vs t (waktu), I vs t, R vs t pada suhu tertentu.

APLIKASI ATMEGA 8535 DALAM PEMBUATAN ALAT UKUR BESAR SUDUT (DERAJAT)

APLIKASI ATMEGA 8535 DALAM PEMBUATAN ALAT UKUR BESAR SUDUT (DERAJAT) APLIKASI ATMEGA 8535 DALAM PEMBUATAN ALAT UKUR BESAR SUDUT (DERAJAT) Ery Safrianti 1, Rahyul Amri 2, Setiadi 3 Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Riau Kampus Bina Widya, Jalan Subrantas

Lebih terperinci

Komputerisasi Alat Ukur V-R Meter untuk Karakterisasi Sensor Gas Terkalibrasi NI DAQ BNC-2110

Komputerisasi Alat Ukur V-R Meter untuk Karakterisasi Sensor Gas Terkalibrasi NI DAQ BNC-2110 JURNAL Teori dan Aplikasi Fisika Vol. 01, No. 01, Januari 2013 Komputerisasi Alat Ukur V-R Meter untuk Karakterisasi Sensor Gas Terkalibrasi NI DAQ BNC-2110 Junaidi Jurusan Fisika FMIPA Universitas Lampung,

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL UJI DAN ANALISA

BAB 4 HASIL UJI DAN ANALISA BAB 4 HASIL UJI DAN ANALISA Serangkaian uji dan analisa dilakukan pada alat, setelah semua perangkat keras (hardware) dan program dikerjakan. Pengujian alat dimaksudkan untuk mengetahui apakah alat dapat

Lebih terperinci

Input ADC Output ADC IN

Input ADC Output ADC IN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Hasil Dalam bab ini akan dibahas mengenai hasil yang diperoleh dari pengujian alat-alat meliputi mikrokontroler, LCD, dan yang lainnya untuk melihat komponen-komponen

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei 2012. Adapun tempat pelaksanaan penelitian ini adalah di Laboratorium Elektronika Dasar

Lebih terperinci

PEMBUATAN ALAT UKUR JARAK BERBASIS PC MENGGUNAKAN SENSOR GP2D12 MELALUI SERIAL PORT. Dwi Riyadi M

PEMBUATAN ALAT UKUR JARAK BERBASIS PC MENGGUNAKAN SENSOR GP2D12 MELALUI SERIAL PORT. Dwi Riyadi M PEMBUATAN ALAT UKUR JARAK BERBASIS PC MENGGUNAKAN SENSOR GP2D12 MELALUI SERIAL PORT Dwi Riyadi M0203025 Jurusan Fisika. Fakultas MIPA. Universitas Sebelas Maret Abstrak Dalam penelitian ini telah dirancang

Lebih terperinci

PEMBUATAN ALAT UKUR KETEBALAN BAHAN SISTEM TAK SENTUH BERBASIS PERSONAL COMPUTER MENGGUNAKAN SENSOR GP2D12-IR

PEMBUATAN ALAT UKUR KETEBALAN BAHAN SISTEM TAK SENTUH BERBASIS PERSONAL COMPUTER MENGGUNAKAN SENSOR GP2D12-IR 200 Prosiding Pertemuan Ilmiah XXIV HFI Jateng & DIY, Semarang 10 April 2010 hal. 200-209 PEMBUATAN ALAT UKUR KETEBALAN BAHAN SISTEM TAK SENTUH BERBASIS PERSONAL COMPUTER MENGGUNAKAN SENSOR GP2D12-IR Mohtar

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM SISTEM PENGUKURAN (TKF 2416) LAB. SENSOR & TELEKONTROL LAB. TEKNOLOGI ENERGI NUKLIR LAB. ENERGI TERBARUKAN

MODUL PRAKTIKUM SISTEM PENGUKURAN (TKF 2416) LAB. SENSOR & TELEKONTROL LAB. TEKNOLOGI ENERGI NUKLIR LAB. ENERGI TERBARUKAN MODUL PRAKTIKUM SISTEM PENGUKURAN (TKF 2416) LAB. SENSOR & TELEKONTROL LAB. TEKNOLOGI ENERGI NUKLIR LAB. ENERGI TERBARUKAN JURUSAN TEKNIK FISIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2014

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISIS DATA Kalibrasi IDAC sebagai pembangkit tegangan bias

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISIS DATA Kalibrasi IDAC sebagai pembangkit tegangan bias BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISIS DATA 4.1. Kalibrasi Sistem CV Meter Kalibrasi yang dilakukan meliputi kalibrasi IDAC, IDAC1, Vstep dan ADC. IDAC yang digunakan mempunyai resolusi 8 bit dengan arus skala

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pengukuran resistivitas dikhususkan pada bahan yang bebentuk silinder. Rancangan alat ukur ini dibuat untuk mengukur tegangan dan arus

Lebih terperinci

UJI FUNGSI ALAT PENGENDALI SUHU TIPE TZ4ST-R4C SEBAGAI PERANGKAT PENGKONDISIAN SINYAL

UJI FUNGSI ALAT PENGENDALI SUHU TIPE TZ4ST-R4C SEBAGAI PERANGKAT PENGKONDISIAN SINYAL UJI FUNGSI ALAT PENGENDALI SUHU TIPE TZ4ST-R4C SEBAGAI PERANGKAT PENGKONDISIAN SINYAL Saminto, Untung Margono, Ihwanul Aziz, Sugeng Riyanto - BATAN Yogyakarta ptapb@batan.go.id ABSTRAK UJI FUNGSI PENGENDALI

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada bab ini akan dibahas mengenai pengujian dan analisa perangkat keras, perangkat lunak, kesatuan sistem secara keseluruhan serta eksperimen yang dilakukan untuk membuktikan

Lebih terperinci

ADC-DAC 28 IN-3 IN IN-4 IN IN-5 IN IN-6 ADD-A 5 24 IN-7 ADD-B 6 22 EOC ALE msb ENABLE CLOCK

ADC-DAC 28 IN-3 IN IN-4 IN IN-5 IN IN-6 ADD-A 5 24 IN-7 ADD-B 6 22 EOC ALE msb ENABLE CLOCK ADC-DAC A. Tujuan Kegiatan Praktikum - : Setelah mempraktekkan Topik ini, anda diharapkan dapat :. Mengetahui prinsip kerja ADC dan DAC.. Mengetahui toleransi kesalahan ADC dan ketelitian DAC.. Memahami

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM. Bab ini menjelaskan tentang pengujian program yang telah direalisasi.

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM. Bab ini menjelaskan tentang pengujian program yang telah direalisasi. BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM Bab ini menjelaskan tentang pengujian program yang telah direalisasi. Tujuan pengujian ini adalah untuk mengetahui apakah program yang telah direalisasi sesuai dengan

Lebih terperinci

AUTOMATISASI KALIBRASI SENSOR SUHU PTC DAN NTC MEMPERGUNAKAN SUMBER TEGANGAN TERPROGRAM DAC7611

AUTOMATISASI KALIBRASI SENSOR SUHU PTC DAN NTC MEMPERGUNAKAN SUMBER TEGANGAN TERPROGRAM DAC7611 AUTOMATISASI KALIBRASI SENSOR SUHU PTC DAN NTC MEMPERGUNAKAN SUMBER TEGANGAN TERPROGRAM DAC7611 Herman Syahputra, Lazuardi Umar, Rahmondia Nanda Setiadi Mahasiswa Program Studi S1 Fisika Bidang Fisika

Lebih terperinci

Analisa Kinerja Sensor Suhu NTC dan LM35 Dalam Sistem Pendeteksian Suhu Ruangan Berbasis Mikrokontroler AVR ATmega 16

Analisa Kinerja Sensor Suhu NTC dan LM35 Dalam Sistem Pendeteksian Suhu Ruangan Berbasis Mikrokontroler AVR ATmega 16 Analisa Kinerja Sensor Suhu NTC dan LM35 Dalam Sistem Pendeteksian Suhu Ruangan Berbasis Mikrokontroler AVR ATmega 16 Yunidar 1 *, Alfisyahrin 2 dan Yuli Rahmad 3 1 Program Studi Teknik Elektro Universitas

Lebih terperinci

Bab 5. Pengujian Sistem

Bab 5. Pengujian Sistem Bab 5. Pengujian Sistem Pada bab berikut berisi langkah-langkah Pengujian Sistem Maximum Power Point Tracking Panel Surya Gama Solar 50P-36 dengan Buck Converter LM2596. Saat pengujian sistem terdiri dari

Lebih terperinci

Tidak Pengujian Rangkaian Termometer Digital BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Karakterisasi

Tidak Pengujian Rangkaian Termometer Digital BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Karakterisasi 15 Program ini yang nantinya akan mengolah tegangan analog dari sensor menjadi sebuah kode-kode digital. Hasil pengolahan data dari ADC tersebut ditampilkan pada layar LCD untuk pengukuran suhu dalam bentuk

Lebih terperinci

LAB PTE - 05 (PTEL626) JOBSHEET 8 (ADC-ANALOG TO DIGITAL CONVERTER)

LAB PTE - 05 (PTEL626) JOBSHEET 8 (ADC-ANALOG TO DIGITAL CONVERTER) LAB PTE - 05 (PTEL626) JOBSHEET 8 (ADC-ANALOG TO DIGITAL CONVERTER) A. TUJUAN 1. Mahasiswa dapat mengetahui prinsip kerja dan karakteristik rangkaian ADC 8 Bit. 2. Mahasiswa dapat merancang rangkaian ADC

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang dilakukan pada tugas akhir ini adalah dengan metode eksperimen murni. Pada penelitian ini dilakukan perancangan alat ukur untuk mengukur

Lebih terperinci

Clamp-Meter Pengukur Arus AC Berbasis Mikrokontroller

Clamp-Meter Pengukur Arus AC Berbasis Mikrokontroller Clamp-Meter Pengukur Arus AC Berbasis Mikrokontroller Tanu Dwitama, Daniel Sutopo P. Politeknik Batam Parkway Street, Batam Centre, Batam 29461, Indonesia E-mail: tanudwitama@yahoo.co.id, daniel@polibatam.ac.id

Lebih terperinci

Materi-2 SENSOR DAN TRANSDUSER (2 SKS / TEORI) SEMESTER 106 TA 2016/2017

Materi-2 SENSOR DAN TRANSDUSER (2 SKS / TEORI) SEMESTER 106 TA 2016/2017 Materi-2 SENSOR DAN TRANSDUSER 52150802 (2 SKS / TEORI) SEMESTER 106 TA 2016/2017 KONSEP AKUISISI DATA DAN KONVERSI PENGERTIAN Akuisisi data adalah pengukuran sinyal elektrik dari transduser dan peralatan

Lebih terperinci

Ultrasonic Level Transmitter Berbasis Mikrokontroler ATmega8

Ultrasonic Level Transmitter Berbasis Mikrokontroler ATmega8 Ultrasonic Level Transmitter Berbasis Mikrokontroler ATmega8 Thiang, Indra Permadi Widjaja, Muliadi Tedjotjahjono Jurusan Teknik Elektro, Universitas Kristen Petra Jalan Siwalankerto 121-131 Surabaya 60236

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS Bab ini akan membahas mengenai pengujian dan analisis dari setiap modul yang mendukung alat yang dirancang secara keseluruhan. Tujuan dari pengujian ini adalah untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III RANCANG BANGUN SISTEM KARAKTERISASI LED. Rancangan sistem karakterisasi LED diperlihatkan pada blok diagram Gambar

BAB III RANCANG BANGUN SISTEM KARAKTERISASI LED. Rancangan sistem karakterisasi LED diperlihatkan pada blok diagram Gambar BAB III RANCANG BANGUN SISTEM KARAKTERISASI LED 3.1. Rancang Bangun Perangkat Keras Rancangan sistem karakterisasi LED diperlihatkan pada blok diagram Gambar 3.1. Sistem ini terdiri dari komputer, antarmuka

Lebih terperinci

Jl. Tamansari no. 71, Bandung Telp Fax

Jl. Tamansari no. 71, Bandung Telp Fax Perangkat Lunak Sistem Akuisisi Data Menggunakan Delphi 1, Nanda Nagara & 2, Putranto Ilham Yazid 1,2 Pusat Teknologi Nuklir Bahan dan Radiometri, Bandung, Indonesia Jl. Tamansari no. 71, Bandung 40132

Lebih terperinci

Pengembangan Pengukuran Sheet Resistance Film Tipis Menggunakan Metode Four Point Probe

Pengembangan Pengukuran Sheet Resistance Film Tipis Menggunakan Metode Four Point Probe Pengembangan Pengukuran Sheet Resistance Film Tipis Menggunakan Metode Four Point Probe Darmawan Hidayat 1, Rochmat Zulianto 2, Bambang Mukti Wibawa 3, Bernard Y. Tumbelaka 4 Departmen Teknik Elektro,

Lebih terperinci

Petunjuk Pengunaan. IPMGEO Induced Polarization & Manual Geolisrik Resistivity Meter

Petunjuk Pengunaan. IPMGEO Induced Polarization & Manual Geolisrik Resistivity Meter Petunjuk Pengunaan IPMGEO - 4200 Induced Polarization & Manual Geolisrik Resistivity Meter IPMGEO - 4200 Resistivity Meter Dasar Teori Arus listrik yang dialirkan pada media homogen resistif memiliki pola

Lebih terperinci

DX1220 LITEPUTER DIMMER PACK 12CH DMX512. Disusun oleh: Iwan B Pratama Blastica Sound

DX1220 LITEPUTER DIMMER PACK 12CH DMX512. Disusun oleh: Iwan B Pratama Blastica Sound LITEPUTER DIMMER PACK 12CH DMX512 Disusun oleh: Iwan B Pratama Blastica Sound Panel Depan DX1220 terdiri dari 12 modul P-30 (1 ch modul) dan 1 buah DP-5 (DMX interface). Modul P-30 TRIG : menandakan jika

Lebih terperinci

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS. dapat berjalan sesuai perancangan pada bab sebelumnya, selanjutnya akan dilakukan

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS. dapat berjalan sesuai perancangan pada bab sebelumnya, selanjutnya akan dilakukan BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada bab ini akan diuraikan tentang proses pengujian sistem yang meliputi pengukuran terhadap parameter-parameter dari setiap komponen per blok maupun secara keseluruhan, dan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. MOSFET MOSFET atau Metal Oxyde Semiconductor Field Effect Transistor merupakan salah satu jenis transistor efek medan (FET). MOSFET memiliki tiga pin yaitu gerbang (gate), penguras

Lebih terperinci

Perancangan Monitoring ph dan Kelembaban dalam Live Cell Chamber

Perancangan Monitoring ph dan Kelembaban dalam Live Cell Chamber 1 Perancangan Monitoring dan Kelembaban dalam Live Cell Chamber Mudito A. Wardhana 1, M. Julius St. 2, dan Nurussa adah 2 Abstrak Sel merupakan kumpulan materi paling sederhana dan unit penyusun semua

Lebih terperinci

APLIKASI PENGOLAHAN DATA DARI SENSOR-SENSOR DENGAN KELUARAN SINYAL LEMAH

APLIKASI PENGOLAHAN DATA DARI SENSOR-SENSOR DENGAN KELUARAN SINYAL LEMAH APLIKASI PENGOLAHAN DATA DARI SENSOR-SENSOR DENGAN KELUARAN SINYAL LEMAH Sensor adalah merupakan salah satu komponen penting sebagai pengindera dari sistem. Bagian ini akan mengubah hal-hal yang dideteksi

Lebih terperinci

Investigasi Terhadap Kemampuan 2 Tipe ADC

Investigasi Terhadap Kemampuan 2 Tipe ADC Jurnal Penelitian Sains Volume 12 Nomer 2(B) 12205 Investigasi Terhadap Kemampuan 2 Tipe ADC Assa idah dan Yulinar Adnan Jurusan Fisika FMIPA, Universitas Sriwijaya, Sumatera Selatan, Indonesia Intisari:

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN DATA AKUISISI TEMPERATUR 10 KANAL BERBASIS MIKROKONTROLLER AVR ATMEGA16

RANCANG BANGUN DATA AKUISISI TEMPERATUR 10 KANAL BERBASIS MIKROKONTROLLER AVR ATMEGA16 Enis F., dkk : Rancang Bangun Data.. RANCANG BANGUN DATA AKUISISI TEMPERATUR 10 KANAL BERBASIS MIKROKONTROLLER AVR ATMEGA16 Enis Fitriani, Didik Tristianto, Slamet Winardi Program Studi Sistem Komputer,

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PEMBUATAN PROGRAM SISTEM PEMANTAU VAKUM BERBASIS PLC T100MD1616+ UNTUK PERANGKAT NITRIDASI PLASMA BEJANA GANDA

ANALISIS DAN PEMBUATAN PROGRAM SISTEM PEMANTAU VAKUM BERBASIS PLC T100MD1616+ UNTUK PERANGKAT NITRIDASI PLASMA BEJANA GANDA ANALISIS DAN PEMBUATAN PROGRAM SISTEM PEMANTAU VAKUM BERBASIS PLC T100MD1616+ UNTUK Saminto, Suprapto Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan Jl. Babarsari Kotak Pos 6101 Ykbb Yogyakarta 55281, Tel.

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN Pada bab ini dilakukan proses akhir dari pembuatan alat Tugas Akhir, yaitu pengujian alat yang telah selesai dirancang. Tujuan dari proses ini yaitu agar

Lebih terperinci

VALIDASI DAN KARAKTERISASI FLOW METER E-MAG UNTUK PENGEMBANGAN SISTEM AKUISISI DATA FASILITAS EKSPERIMEN UNTAI UJI BETA ABSTRAK

VALIDASI DAN KARAKTERISASI FLOW METER E-MAG UNTUK PENGEMBANGAN SISTEM AKUISISI DATA FASILITAS EKSPERIMEN UNTAI UJI BETA ABSTRAK VALIDASI DAN KARAKTERISASI FLOW METER E-MAG UNTUK PENGEMBANGAN SISTEM AKUISISI DATA FASILITAS EKSPERIMEN UNTAI UJI BETA G. Bambang Heru K., Ahmad Abtokhi, Ainur Rosidi Pusat Teknologi Reaktor dan Keselamatan

Lebih terperinci

PERCOBAAN DAC TANGGA R-2R ( DAC 0808 )

PERCOBAAN DAC TANGGA R-2R ( DAC 0808 ) PERCOBAAN DAC TANGGA R- ( DAC 0808 ) Oleh : Sumarna, Jurdik Fisika, FMIPA, UNY E-mail : sumarna@uny.ac.id A. TUJUAN 1. Mempelajari cara kerja DAC yang menggunakan metode Tangga R-. 2. Merancang rangkaian

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN SISTEM DAN ANALISIS HASIL KARAKTERISASI LED

BAB IV PENGUJIAN SISTEM DAN ANALISIS HASIL KARAKTERISASI LED BAB IV PENGUJIAN SISTEM DAN ANALISIS HASIL KARAKTERISASI LED 4.1 Kalibrasi DAC Gambar 4.1. Diagram blok proses kalibrasi DAC Gambar 4.1 memperlihatkan diagram blok proses kalibrasi DAC. Komputer dihubungkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Adapun alat dan bahan yang digunakan oleh penulis dalam merancang alat ini adalah sebagai berikut: 3.1.1 Alat Dalam melakukan penelitian ini penulis menggunakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar 28 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar dan Laboratorium Pemodelan Jurusan Fisika Universitas Lampung. Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT Bab ini membahas hasil dari sistem yang telah dirancang sebelumnya melalui percobaan dan pengujian. Bertujuan agar diperoleh data-data untuk mengetahui alat yang dirancang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. PENGUJIAN ADC Program BASCOM AVR pada mikrokontroler: W=get ADC V=W/1023 V=V*4.25 V=V*10 Lcd V Tujuan dari program ini adalah untuk menguji tampilan hasil konversi dari tegangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia memiliki kemampuan berpikir yang terus berkembang. Seiring

BAB I PENDAHULUAN. Manusia memiliki kemampuan berpikir yang terus berkembang. Seiring BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Manusia memiliki kemampuan berpikir yang terus berkembang. Seiring dengan berjalannya waktu, manusia terus berpikir dan berusaha untuk membuat suatu alat bantu yang

Lebih terperinci

SOAL SOAL SEMESTER GASAL KELAS X TITIL MATA DIKLAT : MENGGUNAKAN HASIL PENGUKURAN (011/DK/02) JUMLAH SOAL : 25 SOAL PILIHAN GANDA

SOAL SOAL SEMESTER GASAL KELAS X TITIL MATA DIKLAT : MENGGUNAKAN HASIL PENGUKURAN (011/DK/02) JUMLAH SOAL : 25 SOAL PILIHAN GANDA SOAL SOAL SEMESTER GASAL KELAS X TITIL MATA DIKLAT : MENGGUNAKAN HASIL PENGUKURAN (011/DK/02) JUMLAH SOAL : 25 SOAL PILIHAN GANDA 5 SOAL MENGISI JAWABAN YANG DENGAN BENAR Halaman 1 dari 8 A. PILIHAN GANDA

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN ALAT UKUR RESISTIVITAS PADA LAPISAN TIPIS MENGGUNAKAN METODE 4 PROBE BERBASIS ATMega8535 DENGAN TAMPILAN LCD KARAKTER 2 X 16

RANCANG BANGUN ALAT UKUR RESISTIVITAS PADA LAPISAN TIPIS MENGGUNAKAN METODE 4 PROBE BERBASIS ATMega8535 DENGAN TAMPILAN LCD KARAKTER 2 X 16 RANCANG BANGUN ALAT UKUR RESISTIVITAS PADA LAPISAN TIPIS MENGGUNAKAN METODE 4 PROBE BERBASIS ATMega8535 DENGAN TAMPILAN LCD KARAKTER 2 X 16 Juwita Safitri, Meqorry Yusfi, Astuti Jurusan Fisika FMIPA Universitas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. adalah alat Negative Pressure Wound Therapy (NPWT) berbasis mikrokontroler.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. adalah alat Negative Pressure Wound Therapy (NPWT) berbasis mikrokontroler. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pembuatan Alat 4.1.1 Perangkat Keras (Hardware) Perangkat keras (hardware) yang telah berhasil dibuat pada penelitian ini adalah alat Negative Pressure Wound Therapy

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. AVR(Alf and Vegard s Risc processor) ATMega32 merupakan 8 bit mikrokontroler berteknologi RISC (Reduce Instruction Set Computer).

BAB II DASAR TEORI. AVR(Alf and Vegard s Risc processor) ATMega32 merupakan 8 bit mikrokontroler berteknologi RISC (Reduce Instruction Set Computer). BAB II DASAR TEORI Bab ini menjelaskan konsep dan teori dasar yang mendukung perancangan dan realisasi sistem. Penjelasan ini meliputi mikrokontroler AVR, perangkat sensor, radio frequency, RTC (Real Time

Lebih terperinci

Alat Uji Baterai 12V, 60AH Secara Elektronis

Alat Uji Baterai 12V, 60AH Secara Elektronis Alat Uji Baterai 12V, 60AH Secara Elektronis Hanny H Tumbelaka, Johannes Fakultas Teknologi Industri, Jurusan Teknik Elektro, Universitas Kristen Petra e-mail: tumbeh@petra.ac.id Abstrak Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1. Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan pada tugas akhir ini yaitu berupa hardware dan software. Table 3.1. merupakan alat dan bahan yang digunakan. Tabel 3.1. Alat dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PERANCANGAN DAN PABRIKASI

BAB IV HASIL PERANCANGAN DAN PABRIKASI BAB IV HASIL PERANCANGAN DAN PABRIKASI 4.1. Hasil Pembuatan Mesin DC Magnetron Sputtering Mesin DC Magnetron Sputtering yang sudah selesai dibuat dan siap dilakukan pengujian untuk pelapisan pada bahan

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERACAGA SISTEM Pada bab ini penulis akan menjelaskan mengenai perencanaan modul pengatur mas pada mobile x-ray berbasis mikrokontroller atmega8535 yang meliputi perencanaan dan pembuatan rangkaian

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN ALAT UKUR KONDUKTANSI LISTRIK OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535

RANCANG BANGUN ALAT UKUR KONDUKTANSI LISTRIK OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 Fibusi (JoF) Vol. 2 No. 1, April 2014 RANCANG BANGUN ALAT UKUR KONDUKTANSI LISTRIK OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 D. Harjono 1, A. Aminudin 2*, D. G. Syarif 3* 1,2 Jurusan Pendidikan Fisika,

Lebih terperinci

SISTEM PENGATUR DAN PEMANTAU SUHU MENGGUNAKAN MIKROKOMPUTER MEK 6802D5. Budiono, Kurniadi, Sumaamidjaja Pusat Penelitian Teknik Nuklir-BATAN ABSTRAK

SISTEM PENGATUR DAN PEMANTAU SUHU MENGGUNAKAN MIKROKOMPUTER MEK 6802D5. Budiono, Kurniadi, Sumaamidjaja Pusat Penelitian Teknik Nuklir-BATAN ABSTRAK SISTEM PENGATUR DAN PEMANTAU SUHU MENGGUNAKAN MIKROKOMPUTER MEK 6802D5 Budiono, Kurniadi, Sumaamidjaja Pusat Penelitian Teknik Nuklir-BATAN ABSTRAK Telah dibuat sistem pengatur dan pemantau suhu menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS RANGKAIAN ELEKTRONIK

BAB IV ANALISIS RANGKAIAN ELEKTRONIK BAB IV ANALISIS RANGKAIAN ELEKTRONIK 4.1 Rangkaian Pengontrol Bagian pengontrol sistem kontrol daya listrik, menggunakan mikrokontroler PIC18F4520 seperti yang ditunjukkan pada Gambar 30. Dengan osilator

Lebih terperinci

Pengukuran RESISTIVITAS batuan.

Pengukuran RESISTIVITAS batuan. Pengukuran RESISTIVITAS batuan. Resistivitas adalah kemampuan suatu bahan atau medium menghambat arus listrik. Pengukuran resistivitas batuan merupakan metode AKTIF, yaitu pengukuran dengan memberikan

Lebih terperinci

Kompas Magnetik Digital dengan Output Suara

Kompas Magnetik Digital dengan Output Suara Kompas Magnetik Digital dengan Output Suara Thiang 1, Indar Sugiarto 2, David Wijaya 3 1,2,3 Jurusan Teknik Elektro Universitas Kristen PetraSurabaya, Jl. Siwalankerto 121-131 Surabaya, 60236, Indonesia,

Lebih terperinci

SCOPE METER 700S PENGENALAN TOMBOL

SCOPE METER 700S PENGENALAN TOMBOL SCOPE METER 700S 700s adalah sebuah alat ukur yang boleh dikatakan sangat lengkap. Mengapa? Karena 700s selain memilki fungsi standar sebagai alat ukur / multimeter, juga dilengkapi dengan berbagai macam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Data acquisition system atau DAS adalah teknik yang dilakukan pada sistem pengukuran yang mempunyai prinsip kerja mengukur/mengambil data, menyimpan sementara

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM Pada bab ini akan dijabarkan mengenai perancangan dan realisasi dari perangkat keras dan perangkat lunak dari setiap modul yang menjadi bagian dari sistem ini.

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai bagaimana alat dapat menampikan dan menghitung hasil dari nilai nilai inputan sensor sensor dan gambaran Rancang Bangun Alat Pengukuran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN PENGUJIAN ALAT SISTEM PENGONTROL BEBAN DAYA LISTRIK

BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN PENGUJIAN ALAT SISTEM PENGONTROL BEBAN DAYA LISTRIK BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN PENGUJIAN ALAT SISTEM PENGONTROL BEBAN DAYA LISTRIK 4.1 Pengukuran Alat Pengukuran dilakukan untuk melihat apakah rangkaian dalam sistem yang diukur sesuai dengan spesifikasi

Lebih terperinci

INSTRUMENTASI INDUSTRI (NEKA421)

INSTRUMENTASI INDUSTRI (NEKA421) INSTRUMENTASI INDUSTRI (NEKA421) JOBSHEET 13 (ADC 2 Bit) I. TUJUAN 1. Mahasiswa dapat mengetahui prinsip kerja dan karakteristik rangkaian ADC 2 Bit. 2. Mahasiswa dapat merancang rangkaian ADC 2 Bit dengan

Lebih terperinci

BAB II KONSEP DASAR SISTEM PENGISIAN DAYA AKI

BAB II KONSEP DASAR SISTEM PENGISIAN DAYA AKI BAB II KONSEP DASAR SISTEM PENGISIAN DAYA AKI Pada bab ini akan dibahas mengenai dasar sistem yang mendasari perancangan dan perealisasian alat manajemen pengisian daya aki otomatis dua kanal. Pada dasarnya

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2014 sampai November

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2014 sampai November 23 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2014 sampai November 2014 di Laboratorium Pemodelan Fisika dan Laboratorium Elektronika Dasar Jurusan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan menjelaskan perancangan alat yang akan penulis buat.

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan menjelaskan perancangan alat yang akan penulis buat. BAB III PERANCANGAN Pada bab ini akan menjelaskan perancangan alat yang akan penulis buat. Perancangan tersebut mulai dari: blok diagram sampai dengan perancangan rangkaian elektronik, sebagai penunjang

Lebih terperinci

INSTRUMENTASI INDUSTRI (NEKA421) JOBSHEET 14 (DAC 0808)

INSTRUMENTASI INDUSTRI (NEKA421) JOBSHEET 14 (DAC 0808) INSTRUMENTASI INDUSTRI (NEKA421) JOBSHEET 14 (DAC 0808) I. TUJUAN 1. Mahasiswa dapat memahami karakteristik pengkondisi sinyal DAC 0808 2. Mahasiswa dapat merancang rangkaian pengkondisi sinyal DAC 0808

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM 36 BAB IV PERANCANGAN SISTEM. 4.1 Pembangunan Basis Pengetahuan dan Aturan

BAB IV PERANCANGAN SISTEM 36 BAB IV PERANCANGAN SISTEM. 4.1 Pembangunan Basis Pengetahuan dan Aturan BAB IV PERANCANGAN SISTEM 36 BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 Pembangunan Basis Pengetahuan dan Aturan 4.1.1 Basis Pengetahuan Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa pengetahuan adalah hal yang paling

Lebih terperinci

BAB V PENGUJIAN SISTEM DAN ANALISIS HASIL

BAB V PENGUJIAN SISTEM DAN ANALISIS HASIL BAB V PENGUJIAN SISTEM DAN ANALISIS HASIL 5.1 Respon Sensor Arus Pengujian terhadap sensor arus terbagi menjadi dua, yaitu pengujian tanpa rangkaian pengkodisisan sinyal (transformator arus dan sensor

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN SISTEM

BAB IV PENGUJIAN SISTEM BAB IV PENGUJIAN SISTEM Pengujian sistem yang dilakukan penulis merupakan pengujian terhadap perangkat keras dan perangkat lunak dari sistem secara keseluruhan yang telah selesai dibuat untuk mengetahui

Lebih terperinci

Measurement System VERSI 2.12 MANUAL Oleh Hari Arief D. Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Jurusan Fisika, Fakultas MIPA Universitas Brawijaya

Measurement System VERSI 2.12 MANUAL Oleh Hari Arief D. Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Jurusan Fisika, Fakultas MIPA Universitas Brawijaya Measurement System VERSI 2.12 MANUAL Oleh Hari Arief D. Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Jurusan Fisika, Fakultas MIPA Universitas Brawijaya Daftar isi 1. Pendahuluan 2 2. Spesifikasi MC-01....

Lebih terperinci

No Output LM 35 (Volt) Termometer Analog ( 0 C) Error ( 0 C) 1 0, , ,27 26,5 0,5 4 0,28 27,5 0,5 5 0, ,

No Output LM 35 (Volt) Termometer Analog ( 0 C) Error ( 0 C) 1 0, , ,27 26,5 0,5 4 0,28 27,5 0,5 5 0, , 56 Tabel 4.1 Hasil Perbandingan Antara Output LM 35 dengan Termometer No Output LM 35 (Volt) Termometer Analog ( 0 C) Error ( 0 C) 1 0,25 25 0 2 0,26 26 0 3 0,27 26,5 0,5 4 0,28 27,5 0,5 5 0,29 28 1 6

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET INSTRUMENTASI

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET INSTRUMENTASI No.LST/TE/EKA5228/06 Revisi : 00 Tgl: 8 Sept 2015 Hal 1 dari 5 1. Kompetensi : Menjelaskan karakteristik dan kalibrasi rangkaian sensor suhu LM 335 2. Sub Kompetensi : 1) Menggambarkan kurva karakteristik

Lebih terperinci

Rancang Bangun Alat Pengukur Tingkat Keolengan Benda Secara Digital

Rancang Bangun Alat Pengukur Tingkat Keolengan Benda Secara Digital Herny Februariyanti Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Stikubank Semarang email : herny@unisbank.ac.id Abstrak : Pemanfaatkan komputer sebagai pendukung alat ukur, akan memberikan kemudahan dalam

Lebih terperinci

LINIERISASI KELUARAN PENCATU DAYA MENGGUNAKAN KOMPUTER

LINIERISASI KELUARAN PENCATU DAYA MENGGUNAKAN KOMPUTER LINIERISASI KELUARAN PENCATU DAYA MENGGUNAKAN KOMPUTER Sumariyah, Jatmiko Endro Suseno dan Ibnu Arimono Lab. Instrumentasi & Elektronika, Jurusan Fisika UNDIP ABSTRACT A power supply with linier output

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung, dari bulan Februari 2014 Oktober 2014. 3.2. Alat dan Bahan Alat

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT. hardware dan perancangan software. Pada perancangan hardware ini meliputi

BAB III PERANCANGAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT. hardware dan perancangan software. Pada perancangan hardware ini meliputi BAB III PERANCANGAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Deskripsi dan Perancangan Sistem Pada bab ini akan dijelaskan mengenai sistem perancangan alat dengan konsep menghitung dan mencatat seberapa besar daya

Lebih terperinci

TERMOMETER 8 KANAL. Kata-kata kunci: LM35, ADC0808, mikrokontroler AT89S51.

TERMOMETER 8 KANAL. Kata-kata kunci: LM35, ADC0808, mikrokontroler AT89S51. TERMOMETER 8 KANAL Muhammad Andang Novianta Jurusan Teknik Elektro Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta Kampus ISTA Jl. Kalisahak No. 28 Kompleks Balapan Yogyakarta Telp 02-563029, Fax 02-5638,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT 4.1 Perangkat Keras Setelah alat ukur melewati semua tahap perancangan maka dilakukan berbagai pangamatan dan pengujian pada perangkat keras yang hasilnya adalah sebagai

Lebih terperinci

Sistem Akuisisi Data Suhu Multipoint Dengan Mikrokontroler

Sistem Akuisisi Data Suhu Multipoint Dengan Mikrokontroler Sistem Akuisisi Data Suhu Multipoint Dengan Mikrokontroler Mytha Arena 1, Arif Basuki 2 Dosen Jurusan Teknik Elektro STTNAS Yogyakarta Jln. Babarsari, Depok, Sleman, Yogyakarta 55281. mytha98@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM 21 BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Rangkaian Keseluruhan Sistem kendali yang dibuat ini terdiri dari beberapa blok bagian yaitu blok bagian plant (objek yang dikendalikan), blok bagian sensor, blok interface

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PEWAKTUAN DAN PENGONTROLAN TEMPERATUR PADA APLIKASI KAMAR TEMPERATUR DENGAN SENSOR LM35DZ BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52

PERANCANGAN SISTEM PEWAKTUAN DAN PENGONTROLAN TEMPERATUR PADA APLIKASI KAMAR TEMPERATUR DENGAN SENSOR LM35DZ BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52 PERANCANGAN SISTEM PEWAKTUAN DAN PENGONTROLAN TEMPERATUR PADA APLIKASI KAMAR TEMPERATUR DENGAN SENSOR LM35DZ BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52 Muharmen Suari, Afdhal Muttaqin, dan Imam Taufik Jurusan Fisika

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM

BAB 3 PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM BAB 3 PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM Sistem akuisisi data ekonomis berbasis komputer atau personal computer (PC) yang dibuat terdiri dari beberapa elemen-elemen sebagai berikut : Sensor, yang merupakan komponen

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknik Kendali Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Lampung yang dilaksanakan mulai dari bulan

Lebih terperinci

BAB V Pengambilan Data

BAB V Pengambilan Data BAB V Pengambilan Data Prinsip kerja metoda MaM ini adalah meginjeksikan arus pada sumur () dan memiliki jarak asumsi takterhingga dengan (Gambar V.1). Nilai beda potensial akan diukur antara dan. x Gambar

Lebih terperinci

Suwito 1, Dimas Anton, Gilang Dwi P

Suwito 1, Dimas Anton, Gilang Dwi P Sistem Monitoring Charging Station Mobil Listrik berbasis Embedded Web Server Suwito 1, Dimas Anton, Gilang Dwi P Jurusan Teknik Elektro Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Indonesia masaji@ee.its.ac.id

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN SISTEM

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN SISTEM BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN SISTEM 4.1 Pengujian Perangkat Keras (Hardware) Pengujian perangkat keras sangat penting dilakukan karena melalui pengujian ini rangkaian-rangkaian elektronika dapat diuji

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan sistem dan realisasi perangkat keras dan perangkat lunak dari setiap modul yang mendukung alat secara keseluruhan.

Lebih terperinci

SISTEM KONTROL CATU DAYA, SUHU DAN KELEMBABAN UDARA BERBASIS ATMEGA 2560 PADA RUANG BUNKER SEISMOMETER

SISTEM KONTROL CATU DAYA, SUHU DAN KELEMBABAN UDARA BERBASIS ATMEGA 2560 PADA RUANG BUNKER SEISMOMETER SISTEM KONTROL CATU DAYA, SUHU DAN KELEMBABAN UDARA BERBASIS ATMEGA 2560 PADA RUANG BUNKER SEISMOMETER Alhusen Mustarang Stasiun Geofisika Palu Badan Meteorologi Klimatologi Dan Geofisika Email: alhusenmustarang007@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI MASALAH

BAB III DESKRIPSI MASALAH BAB III DESKRIPSI MASALAH 3.1 Perancangan Hardware Perancangan hardware ini meliputi keseluruhan perancangan, artinya dari masukan sampai keluaran dengan menghasilkan energi panas. Dibawah ini adalah diagram

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil dari perancangan perangkat keras sistem penyiraman tanaman secara

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil dari perancangan perangkat keras sistem penyiraman tanaman secara IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Realisasi Perangkat Keras Hasil dari perancangan perangkat keras sistem penyiraman tanaman secara otomatis menggunakan sensor suhu LM35 ditunjukkan pada gambar berikut : 8 6

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Pengantar Pengujian prototipe relai arus lebih dengan waktu tunda tertentu ini berguna untuk mengetahui kinerja dari relai hasil rancangan. Hasil pengujian prototipe relai ini

Lebih terperinci

DQI-03 DELTA ADC. Dilengkapi LCD untuk menampilkan hasil konversi ADC. Dilengkapi Zero offset kalibrasi dan gain kalibrasi

DQI-03 DELTA ADC. Dilengkapi LCD untuk menampilkan hasil konversi ADC. Dilengkapi Zero offset kalibrasi dan gain kalibrasi DQI-03 DELTA ADC Spesifikasi : Resolusi 10 bit 12 Ch ADC USB/RS232 Interface Dilengkapi LCD untuk menampilkan hasil konversi ADC Dilengkapi Zero offset kalibrasi dan gain kalibrasi Delta subsystem protokol

Lebih terperinci

PEMBUATAN KONDUKTOR TRANSPARAN THIN FILM SnO2 DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK SPRAY PYROLYSIS

PEMBUATAN KONDUKTOR TRANSPARAN THIN FILM SnO2 DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK SPRAY PYROLYSIS PEMBUATAN KONDUKTOR TRANSPARAN THIN FILM SnO2 DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK SPRAY PYROLYSIS Syuhada, Dwi Bayuwati, Sulaiman Pusat Penelitian Fisika-LIPI, Kawasan Puspiptek Serpong Tangerang 15314 e-mail: hadda212@yahoo.com

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SENSOR JARAK GP2Y0A02YK0F UNTUK MEMBUAT ALAT PENGUKUR KETINGGIAN PASANG SURUT (PASUT) AIR LAUT

PENGEMBANGAN SENSOR JARAK GP2Y0A02YK0F UNTUK MEMBUAT ALAT PENGUKUR KETINGGIAN PASANG SURUT (PASUT) AIR LAUT PENGEMBANGAN SENSOR JARAK GP2Y0A02YK0F UNTUK MEMBUAT ALAT PENGUKUR KETINGGIAN PASANG SURUT (PASUT) AIR LAUT DEVELOPMENT OF THE DISTANCE SENSOR GP2Y0A02YK0F TO BUILD A LEVEL METER OF TIDE SEA Abdul Muid

Lebih terperinci

BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISA 50 BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISA Pengukuran dan analisa dilakukan untuk mengetahui apakah rancangan rangkaian yang telah dibuat bekerja sesuai dengan landasan teori yang ada dan sesuai dengan tujuan pembuatan

Lebih terperinci

HUKUM OHM, DAYA DAN ENERGI

HUKUM OHM, DAYA DAN ENERGI HUKUM OHM, DAYA DAN ENERGI 1. Hukum Ohm Hukum Ohm dapat dituliskan sebagai berikut : E I (ampere).. (1) R Dari persamaan (1) dapat dinyatakan bahwa untuk resistansi yang tetap, bila tegangan diperbesar

Lebih terperinci

Elektronika Lanjut. Sensor Digital. Elektronika Lanjut Missa Lamsani Hal 1

Elektronika Lanjut. Sensor Digital. Elektronika Lanjut Missa Lamsani Hal 1 Sensor Digital Missa Lamsani Hal 1 Pengertian Sensor Sensor adalah suatu alat yang merubah dari besaran fisika menjadi besaran listrik. Suhu merupakan suatu besaran, karena dapat diukur, dipantau dan dapat

Lebih terperinci

PERCOBAAN 3 RANGKAIAN OP AMP

PERCOBAAN 3 RANGKAIAN OP AMP PERCOBAAN 3 RANGKAIAN OP AMP TUJUAN Mempelajari penggunaan operational amplifier Mempelajari rangkaian rangkaian standar operational amplifier PERSIAPAN Pelajari keseluruhan petunjuk praktikum untuk modul

Lebih terperinci