IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. dikampung pathok Yogyakarta sekitar tahun Awalnya bakpia

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. dikampung pathok Yogyakarta sekitar tahun Awalnya bakpia"

Transkripsi

1 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Keadaan umum perusahaan a. Sejarah umum perusahaan Bakpia sebenarnya berasal dari negeri Cina, aslinya bernama Tau Luk Pia, yang artinya kue pia (kue kacang hijau). Kue ini mulai diproduksi dikampung pathok Yogyakarta sekitar tahun Awalnya bakpia diperdagangkan secara eceran, dengan kemasan berupa besek (wadah dari anyaman bambu) tanpa merk. Pada tahun 1980-an mulai tampil kemasan baru dengan merk dagang sesuai nomor rumah. Produksi bakpia pathok 25 yang dirintis dan diawali oleh orang tua atau ibu dari bapak Arlen Sanjaya, yaitu Ny. Tan Aris Nio yang dimulai dari proses coba-coba dan hanya dengan satu orang pegawai saja serta dibantu oleh lima orang anak. Awalnya hanya berupa home industri kecil-kecilan. b. Lokasi dan Area Pabrik pembuatan bakpia pathok 2 terletak dikampung Sanggrahan Pathok NG I/504, Kelurahan Ngampilan, Kecamatan Ngampilan, Yogyakarta. Lokasi pabrik berada di sebelah barat belakang Malioboro. Luas area pabrik Bakpia Pathok 25 dapat dilihat pada Lampiran 3. c. Struktur organisasi Struktur organisasi merupakan kerangka yang berhubungan antara orangorang yang bekerja dengan tugas (jabatannya) dalam suatu organisasi sehingga sifatnya dinamis. Perusahaan Bakpia Pathok 25 dipimpin langsung oleh bapak

2 26 Arlen sanjaya, namun dalam hal ini dibagi antara bagian administrasi, pemasaran, dan proses produksi. Struktur organisasi Perusahaan Bakpia Pathok 25 dapat dilihat pada Lampiran 2. d. Ketenagakerjaan Perusahaan Bakpia Pathok 25 memiliki kurang lebih sekitar 60 karyawan tetap pria dan wanita. Sistem perekrutan karyawan yang diterapkan masih system kekeluargaan, dimana karyawan yang diterapkan masih sistem kekeluargaan, dimana karyawan senior membawa teman atau saudaranya menjadi karyawan tetap dan apabila diperlukan sekali sewaktu ramai (sabtu, minggu, dan hari libur) Perusahaan Bakpia Pathok 25 juga menambah karyawan dengan memakai sistem kontrak jangka pendek sekali (mi sal: 2 hari, 3 hari, sampai 1 minggu). Sistem kerja yang diciptakan yaitu sistem kerja serabutan untuk menciptakan persaingan kerja yang sehat. Dalam pelaksanaan kerja, biasanya penanganan proses yang berat ditangani oleh pekerja pria, seperti pembuatan adonan, pembuatan isian, pengovenan, tenaga pemasar dan mengirim bakpia ke sejumlah tempat. Pengemasan biasanya dilakukan oleh pekerja wanita. Sedangkan pencetakan bakpia ada pekerja pria maupun wanita. Untuk kesejahteraan karyawan, pihak perusahaan juga memberikan tunjangan berupa tunjangan makan untuk 3 kali, tunjangan kesehatan, penginapan, uang bonus lembur, tunjangan hari raya, dan bonus-banus lainnya.

3 Pengolahan Bakpia Proses pengolahan bakpia dimulai dari persiapan bahan sampai dengan pendinginan bakpia. 1. Persiapan bahan Persiapan bahan merupakan kegiatan yang paling pertama yang perlu diperhatikan dalam memproduksi suatu produk. Dalam pembuatan isian bakpia semua bahan sudah tersedia dan bahan ditimbang sesuai dengan formulasi yang ditentukan. Formulasi isian bakpia kacang hijau dapat dilihat pada Tabel 4, dan formulasi kulit bakpia dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 4. Formulasi isian Bakpia No. Bahan Jumlah Satuan 1. Kacang Hijau 25 kg 2. Gula 16 kg 3. Minyak kelapa 4,5 l 4. Garam 365 g Sumber : Perusahaan Bakpia Pathok 25 Tabel 5. Formulasi Kulit Bakpia No. Bahan Jumlah Satuan 1. Terigu segitiga biru 4 kg 2. Terigu cakra 2 kg 3. Gula 400 g 4. Garam 100 g 5. Minyak kelapa 1,5 l 6. Air 3 l Sumber : Perusahaan Bakpia Pathok Pemecahan kacang hijau Kacang hijau dipecah menjadi dua bagian dengan menggunakan mesin pemecah biji. Tujuannya agar dapat mempermudah dalam pengelupasan kulit pada saat perendaman. Pemecahan kacang hijau dilakukan sebanyak 25 kg yang

4 28 dilakukan selama 20 menit. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Gambar 17, 18, dan 19. Gambar 17, 18, 19. Kacang hijau, mesin pemecah biji, pecahan biji kacang hijau 3. Perendaman dan pencucian kacang hijau Kacang hijau yang telah digiling dilakukan perendaman dan dilakukan pencucian. Perendaman dilakukan selama 3 jam dengan menggunakan drum, tujuannya agar kacang hijau tersebut menyerap air sehingga dapat mempercepat waktu pengukusan. Selanjutnya dilakukan proses pencucian dengan cara digosokgosok menggunakan telapak tangan hingga bersih (kulit terlepas dari bijinya) dan membuang kulit kacang hijau yang terapung. Pencucian dilakukan sampai benarbenar bersih dan tidak ada kulit yang tertinggal, pencucian ini dilakukan dengan menggunakan air yang mengalir. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Gambar 20, 21, dan 22. Gambar 20, 21, 22. Perendaman kacang hijau, pencucian kacang hijau, kacang hijau bersih.

5 29 4. Pengukusan kacang hijau Pengukusan kacang hijau bertujuan untuk memudahkan proses penghancuran. Pada proses pengukusan akan terjadi gelatinisasi pati dimana terjadi pembengkakan granula-granula pati pada suhu C. Kacang hijau dilakukan pengukusan selama 1 jam dengan menggunakan dandang. Setiap menit dilakukan pengadukan agar kacang hijau matang dengan sempurna. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Gambar 23 dan 24. Gambar 23, 24. Proses pengukusan kacang hijau, kacang hijau kukus. 5. Penghancuran kacang hijau Kacang hijau yang telah selesai dikukus kemudian dilakukan penghancuran dengan menggunakan alat penghancur dan dilakukan penghancuran sedikit demi sedikit dengan bantuan kayu penumbuk. Tujuan penghancuran kacang hijau agar dalam proses pencampuran lebih cepat. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Gambar 25, 26, dan 27. Gambar 25, 26, 27. Kacang hijau kukus, proses penghancuran kacang hijau, hasil akhir kacang hijau.

6 30 6. Pengadonan isian kacang hijau Kacang hijau yang telah hancur kemudian dilakukan pengadonan. Pengadonan dilakukan didalam bowl mixer dengan bantuan pemanasan. Terlebih dahulu minyak goreng dilakukan pemanasan, kemudian masukkan garam dan setelah itu baru ditambahkan kacang hijau yang telah hancur. Saat pengadonan dilakukan pengadukan secara continue (terus menerus). Saat adonan agak kering kemudian ditambahkan gula pasir sambil terus diaduk, pengadonan dilakukan selama 1 jam sampai adonan matang. Isian kacang hijau selanjutnya diletakkan di dalam wadah tumbu. Untuk lebih jelas proses pengadonan dapat dilihat pada Gambar 28, dan 29. Gambar 28, 29. Proses pengadonan kacang hijau, isian kacang hijau. 7. Pendinginan isian kacang hijau Isian kacang hijau yang telah jadi selanjutnya dilakukan pendinginan selama 1 malam. Tujuan dilakukan pendinginan agar isian bakpia tidak mengandung air dan tahan lebih lama. Pendinginan isian kacang hijau dilakukan pada rak-rak khusus. Pendinginan isian bakpia dapat dilihat pada Gambar 30. Gambar 30. Pendinginan isian kacang hijau.

7 31 8. Pengadonan kulit bakpia Tepung terigu protein tinggi, tepung terigu protein sedang, garam, gula, minyak dan air dilakukan pencampuran dengan menggunakan mixer selama 30 menit. Pengadukan adonan bertujuan agar bahan tercampur rata, sehingga menghasilkan permukaan adonan yang halus, sehingga menghasilkan serat kue yang halus. Pengadukan adonan berakhir ditandai dengan adonan yang kalis, tidak lengket dan permukaan yang halus. Proses pengadonan dapat dilihat pada gambar 31 dan 32. Gambar 31, 32. Proses pengadonan kulit bakpia, kulit bakpia 9. Perollingan adonan Setelah adonan dilakukan pencampuran sampai kalis, kemudian dilakukan perollingan dengan mesin roller selama 5 menit. Perollingan dilakukan sampai permukaan lembaran merata dan halus, dengan kapasitas ± 8 kg adonan/5 menit dan ketebalan 5 cm. Perollingan adonan dapat dilihat pada Gambar 33 dan 34. Gambar 33, 34. Proses perollingan adonan, Kulit bakpia setelah dirolling

8 Pembentukan dan pemotogan adonan kulit bakpia Adonan kulit bakpia yang telah selesai dirolling kemudian dilakukan penggulungan dan dilakukan pemotongan kecil-kecil berbentuk dadu dengan ketebalan 2x2x2 cm, pemotongan dilakukan dengan menggunakan rakel, dan selanjutnya disusun di atas meja dan diberi minyak kelapa agar mudah dilakukan pembentukan. Dapat dilihat pada gambar 35, 36, dan 37. Gambar 35, 36, 37. Proses pembentukan, pemotongan kulit bakpia, kulit bakpia 11. Pencetakan bakpia Adonan kulit bakpia yang telah dilakukan pemotongan selanjutnya dilakukan pencetakan. Pencetakan dilakukan secara manual dengan tangan. Tangan kiri dilakukan untuk membentuk adonan bakpia menjadi bulat dan pipih agar mudah diberi isian bakpia, sedangkan tangan kanan dilakukan untuk mengambil isian. Kemudian diletakkan di tengah jari antara telunjuk dengan jempol. Selanjutnya adonan ditarik dan dilakukan penekan agar berbentuk bulat kemudian diletakkan di atas nampan. Dapat dilihat pada gambar 38, 39, 40, 41. Gambar 38, 39, 40, 41. Proses pemipihan adonan, pemberian isian, penekanan, peloyangan.

9 Peloyangan bakpia Bakpia yang telah dicetak kemudian dilakukan penyusunan di atas loyang. Tujuannya agar lebih rapi dan mudah dilakukan pemanggangan. Bakpia disusun di atas loyang sampai penuh dan selanjutnya dilakukan penekana agar bakpia bentuknya seragam dan tidak gembung sewaktu dilakukan pemanggangan. Dapat dilihat pada gambar 42. Gambar 42. Proses peloyangan 13. Pemanggangan bakpia Bakpia yang telah rapi tersusun diloyang, selanjutnya dilakukan pemanggangan pada suhu C selama 15 menit dengan oven berbahan bakar arang. Dapat dilihat pada gambar 43, dan 44. Gambar 43, 44. Proses pemanggangan bakpia. 14. Pendinginan bakpia Bakpia yang telah dipanggang selanjutnya dilakukan pendingan selama 15 menit. Tujuannya agar bakpia tidak cepat basi selama dalam kemasan dan tidak mengeluarkan uap air. dapat dilihat pada gambar 45 dan 46.

10 34 Gambar 45, 46. Pendinginan bakpia 15. Pengemasan bakpia Bakpia yang telah selesai dilakukan pemanggangan selanjutnya dilakukan pengemasan. Pengemasan bertujuan agar bakpia terhindar dari cemaran kotoran dan bakpia lebih menarik konsumen. Dapat dilihat pada gambar 47 dan 48. Gambar 47, 48. Proses pengemasan bakpia, produk bakpia Pengawasan dan Pengendalian Mutu Pengawasan mutu merupakan suatu hal yang sangat penting yang tidak mungkin dilepaskan keterkaitannya dalam menunjang keberhasilan jalannya suatu proses produksi dalam suatu perusahaan tercapai tujuan dengan baik. Pengawasan dan pengendalian mutu produk harus dilakukan agar produk yang dihasilkan tetap baik dan memberikan kepuasan pada konsumen serta meningkatkan keuntungan bagi perusahaan. Perusahaan Bakpia Pathok 25, telah menggunakan sistem good manufacturing practices (GMP), tujuan dilakukan sistem GMP ialah sebagai pedoman cara produksi yang baik.

11 35 a. Pengawasan Mutu Bahan Baku Perusahaan kue bakpia pathok 25 melakukan pengawasan mutu pada saat pengadaan bahan baku sampai penyimpanan. Bahan baku disimpan dalam ruangan yang berventilasi agar terjadi pertukaran udara sehingga bahan tidak lembab dan tidak cepat rusak. Bahan baku seperti tepung terigu disimpan pada ruangan yang lantainya dialasi dengan papan tujuannya agar tepung tidak lembab dan bersentuhan langsung dengan lantai. Untuk minyak dismpan dengan menggunakan jerigen, gula pasir disimpan dengan menggunakan karung, garam disimpan didalam wadah yang tertutup dan ditumpuk pada gudang yang jauh dari bahan- bahan lain karena bahan bahan tersebut mudah menyerap bau yang tidak diinginkan. Pengamatan yang dilakukan hanya secara visualisasi dan penimbangan pada saat barang datang. b. Pengawasan Mutu Proses Produksi Selama berlangsungnya proses produksi dilakukan pengawasan untuk setiap tahapan proses, seperti pada proses pengukusan kacang hijau tidak boleh sampai terlalu lunak, pada saat pemotongan adonan tidak boleh menggunakan pisau, pada proses pencetakan bakpia tidak boleh sampai ada yang sobek. Pengawasan mutu juga dilakukan pada proses pemanggangan dimana suhu pemanggangan harus mencapai C dan bahan bakar yang digunakan berupa arang harus dipilih arang yang benar-benar kering. Pemeriksaan dalam pendekataan ini dilakukan dengan melihat pelaksanaan proses dibandingkan dengan petunjuk yang ada dengan standar proses. Pendekatan proses ini dilakukan agar produk yang diperoleh sesuai dengan standar mutu produk.

12 36 c. Pengawasan Mutu Produk Akhir Meskipun telah dilakukan pengawasan produk pada tingkat proses produksi, tetapi tidak menjamin bahwa tidak adanya hasil yang rusak. kelangsungan hidup perusahaan sedikit banyak tergantung kepada kepuasan konsumen terhadap produk. Hal ini dapat ditempuh dengan berbagai cara antara lain dengan memberikan petunjuk penggunaan produk. Selain itu perusahaan juga dapat mengumpulkan informasi tentang keluhan konsumen sehubungan dengan pemakaian produk tersebut. Pengawasan mutu produk yang dilakukan seperti melihat keseragaman warna, bentuk, dan ukuran produk. Jadi, apabila produk tidak sesuai maka tidak akan dipasarkan Sanitasi dan Penanganan Limbah a. Sanitasi Sanitasi merupakan usaha pencegahan penyakit dengan cara menghilangkan atau mengatur faktor-faktor lingkungan yang berkaitan dengan rantai perpindahan penyakit. Dalam proses pengolahan sanitasi merupakan bagian terpenting yang harus diterapkan dan dilaksanakan dengan baik. Sanitasi yang dilakukan oleh Perusahaan Bakpia Pathok 25 meliputi : a.1. Sanitasi Bahan Baku Sanitasi bahan baku merupakan upaya yang dilakukan untuk membersihkan dan menghindarkan pangan dari kontaminan. Sanitasi diperusahaan Bakpia Pathok 25, dilakukan dengan cara bahan baku ditempatkan pada tempat yang

13 37 bersih, dan sebelum dilakukan pengolahan terlebih dahulu dibersihkan dengan menggunakan air. a.2. Sanitasi Peralatan Peralatan memegang peranan penting dalam proses pengolahan. Kebersihan peralatan harus selalu diperhatikan untuk mendapatkan produk akhir yang higienis. Tujuan sanitasi peralatan adalah menghilangkan kotoran, dan bau yang tidak diinginkan. Sanitasi yang dilakukan diperusahaan Bakpia Pathok 25, adalah dengan mencuci peralatan produksi sebelum dan setelah digunakan dengan menggunakan menggunakan air saja. a.3. Sanitasi Pekerja Sanitasi sangat penting untuk pekerja karena semua proses produksi dilakukan oleh pekerja tersebut. Dalam proses produksi sanitasi pekerja sangat menentukan terhadap produk yang dihasilkan, sebab umumnya kontaminasi selama proses pengolahan sebagian besar berasal dari pekerja. Pada Perusahaan Bakpia Pathok 25 yang dilakukan untuk sanitasi pekerja ialah tangan pekerja sebelum dan setelah bekerja harus dicuci, memakai penutup kepala, memakai masker, dan memotong kuku sekali seminggu dan tidak memakai perhiasan. a.4. Sanitasi ruangan produksi Sanitasi ruangan produksi seharusnya dilakukan dengan cara mengikis kotoran kotoran yang menempel, menyapu, dan mengepel ruangan dengan pembersih agar bakteri dan kuman- kuman mati. Pada Perusahaan Bakpia Pathok 25 sanitasi ruangan yang dilakukan ialah hanya menyapu lantai ruangan produksi.

14 38 b. Penanganan Limbah Limbah dalam pengolahan bakpia ini berupa limbah padat dan limbah cair. penanganan limbah padat seperti plastik dan karton pembungkus bakpia dikumpulkan ke tempat sampah dan dibakar. Untuk kulit kacang hijau dijual untuk makanan ternak. Penanganan limbah cair di perusahaan ini dilakukan dengan cara membuang sisa air cucian kacang hijau kesaluran pembuangan Produksi dan Pemasaran Perusahaan Bakpia Pathok 25, memproduksi bakpia kacang hijau sebanyak kotak perhari. Dimana untuk bakpia isi 15 dihasilkan 200 kotak dengan jumlah 3000 buah bakpia perhari, sedangkan untuk bakpia isi 20 dihasilkan 200 kotak dengan jumlah 4000 buah bakpia, dimana dalam satu kotak bakpia isi 15 dengan berat 375 g/perkotak dijual dengan harga Rp ,- sedangkan untuk bakpia isi 20 dengan berat 500 g/perkotak dijual dengan harga Rp ,-. Berat satu buah bakpia adalah 25 g, dimana berat kulit 7 g dan isian 18 gr. Pemasaran adalah merupakan suatu hal yang sangat penting dalam suatu proses produksi sehingga perlu diperhatikan dengan baik. Perusahaan Bakpia Pathok 25 memasarkan produknya di daerah Yogyakarta saja. Konsumen bisa juga datang langsung ke pabrik pembuatan bakpia. Pemasaran produk ini meningkat pada saat liburan dan menjelang lebaran karena permintaan konsumen banyak. Sedangkan pada hari- hari biasa produksi tetap kecuali jika ada pesanan khusus dari konsumen.

15 Penelitian dan Pengembangan Produk Perusahaan Bakpia Pathok 25 tidak melakukan penelitian produk tetapi hanya melakukan pengembangan produk saja. Perusahaan Bakpia Pathok 25 melakukan pengembangan produk untuk menghasilkan produk yang bervariasi sehingga konsumen semakin menyukai produk yang dihasilkan oleh Perusahaan Bakpia Pathok 25. Pengembangan produk dengan memberikan isian yang lebih bervariasi sehingga dapat memberikan kepuasan kepada konsumen. Usaha lain yang dilakukan perusahaan adalah dengan melakukan bazar-bazar besar seperti mengikuti acara pekan raya Jakarta. Perusahaan Bakpia Pathok 25 juga menerima titipan aneka kue dan cemilan dari tempat lain seperti: getuk, rengginang, tahu pong, lanting bawang, kerupuk singkong, kue moci, geplak, yangko, wingko babat, keripik buah, emping, wajik, dan dodol Pembahasan Pengolahan Proses pengolahan bakpia secara garis besar terdiri dari pembuatan isian dan kulit bakpia. Tahap pertama yang dilakukan dalam pembuatan isian bakpia adalah persiapan bahan dan penimbangan bahan, tujuannya untuk menentukan jumlah masing-masing bahan yang akan digunakan sesuai dengan formulasi yang telah ditentukan. Pada proses pemisahan kulit kacang hijau dialakukan dengan menggunakan mesin pemecah biji. Tujuan dilakukannya proses pemisahan kulit dapat mempermudah proses pengelupasan kulit pada saat perendaman. Kacang hijau yang digunakan dalam pembuatan isian bakpia ini mempunyai dua varietas yang berbeda seperti lugut dan pb, pada varietas lugut kacang hijau kurang bagus, dan

16 40 kusam. Untuk varietas pb kacang hijau bagus dan mengkilat. Tujuan digunakan dua kacang hijau yang berbeda varietas ialah untuk menghasilkan isian dengan hasil yang lebih banyak. Setelah kacang hijau dilakukan pemecahan biji dilanjutkan perendaman dan pencucian kacang hijau. Perendaman dilakukan selama 3 jam dengan menggunakan drum, tujuan dilakukan perendaman ialah agar kacang hijau tersebut menyerap air sehingga dapat mempercepat waktu pengukusan. Selanjutnya dilakukan pencucian kacang hijau dengan digosok-gosokkan menggunakan telapak tangan hingga kulit terlepas dari bijinya. Pemisahan kulit kacang hijau yang terapung dilakukan dengan menggunakan air yang mengalir sampai benar-benar bersih dan tidak ada kulit yang tertinggal. Pengukusan kacang hijau dilakukan didalam boiler atau dandang yang terbuat dari besi stainless steel. Pengukusan kacang hijau dilakukan selama 1 jam dan setiap menit dilakukan pengadukan agar kacang hijau matang dengan sempurna. Tujuan dilakukan pengukusan kacang hijau adalah untuk mempermudah proses penghancuran. Kacang hijau yang telah selesai dikukus kemudian dilakukan penghancuran. Penghancuran dilakukan dengan menggunakan mesin hammer mill dengan kapasitas 25 kg, penghancuran dilakukan sedikit demi sedikit dengan bantuan kayu penumbuk. Tujuan dilakukan penghancuran kacang hijau agar dalam proses pengadonan lebih cepat matang. Kacang hijau yang telah hancur kemudian dilakukan pengadonan. Pengadonan dilakukan dengan menggunakan bowl mixer dengan bantuan pemanasan tujuan agar adonan kacang hijau lebih cepat matang. Minyak yang

17 41 telah dilakukan pemanasan selanjutnya ditambahkan garam dan setelah itu dimasukkan kacang hijau yang telah hancur. Saat pengadonan dilakukan pengadukan secara continue (terus menerus) dan adonan yang agak mengering selanjutnya ditambahkan gula pasir sambil terus diaduk. Pengadonan dilakukan selama 1 jam sampai adonan matang, selanjutnya isian kacang hijau diletakkan di dalam wadah tumbu. Gula yang digunakan dalam pembuatan isian bakpia adalah gula sukrosa atau gula pasir yang berbentuk kristal, gula berfungsi sebagai pemberi rasa manis, memperpanjang umur simpan isian bakpia, dan menambah kandungan gizi. sebanyak 16 kg. Gula yang ditambahkan pada pembuatan isian bakpia ialah Garam juga digunakan untuk mengawetkan makanan dan sebagai bumbu, garam yang ditambahkan pada isian bakpia adalah sebanyak 365 g. Minyak goreng yang digunakan dalam pembuatan isian bakpia ialah minyak kelapa, tujuan ditambahkan minyak kelapa ialah membantu proses pematangan isian bakpia dan agar isian bakpia awet dan tahan lama. Minyak goreng digunakan dalam pembuatan isian bakpia sebanyak 4,5 l. Isian bakpia yang telah matang selanjutnya dilakukan pendinginan selama 1 malam. Tujuan dilakukan pendingan isian bakpia yang dihasilkan tidak mengandung air dan tahan lebih lama. Pendinginan isian kacang hijau dilakukan pada rak-rak khusus. Proses dilanjutkan dengan pengadonan bahan, semua bahan seperti tepung terigu, garam, gula, minyak, dan air. Menurut Rahzarni (2010), tujuan utama pencampuran adalah agar semua bahan tercampur secara merata. Bahan yang dicampur pertama kali adalah bahan kering, dilanjutkan dengan bahan basah dan terakhir adalah lemak.

18 42 Proses pengadonan bahan yang dilakukan pada perusahaan bakpia pathok 25 tidak mencampurkan bahan secara berurutan, namun dilakukan secara bersamaan baik bahan kering, maupun bahan basah. Proses pencampuran bahan dilakukan selama 30 menit sampai semua bahan tercampur dan sampai adonan menjadi kalis. Pada tahap pencampuran inilah yang sangat menentukan apakah hasil akhir yang didapatkan baik atau buruk. Bila adonan yang terbentuk terlalu lunak atau terlalu keras, maka akan sulit untuk proses selanjutnya. Adonan yang kalis ditandai dengan adonan tidak lengket lagi didalam wadah mixer dan permukaan menjadi halus. Setelah adonan terbentuk selanjutnya dilakukan proses perollingan dengan menggunakan mesin roller. Perollingan dilakukan sebanyak 15 kali dengan ketebalan 5 cm selama 5 menit, tujuan dilakukan perollingan adonan adalah untuk menghaluskan tekstur adonan, membentuk lembaran dan juga untuk membentuk adonan dengan ketebalan tertentu. Adonan kulit bakpia yang telah selesai dirolling selanjutnya dilakukan penggulungan dan dilakukan pemotongan kecil-kecil berbentuk dadu dengan ketebalan 2x2x2 cm. Tujuan dari pemotongan adonan kulit adalah untuk mendapatkan produk yang seragam dari segi ukuran panjang produk yang dihasilkan selain itu juga untuk memperindah penampilan saat produk dikemas. Pemotongan dilakukan dengan menggunakan rakel dan disusun di atas meja kerja, selanjutnya adonan diberi minyak. Adonan kulit bakpia yang telah dilakukan pemotongan selanjutnya dilakukan pencetakan. Menurut Rahzarni ( 2004), pencetakan merupakan proses pembentukan adonan sesuai dengan bentuk yang diinginkan. Pencetakan bakpia

19 43 dilakukan secara manual dengan menggunakan tangan, dimana tangan kiri dilakukan untuk membentuk adonan kulit bakpia menjadi bulat dan pipih tujuannya agar mudah diberi isian bakpia, sedangkan tangan kanan dilakukan untuk mengambil isian bakpia. Adonan yang telah selesai dibentuk dan diberi isi kemudian diletakkan di tengah jari antara jari telunjuk dengan jempol. selanjutnya adonan ditarik dan dilakukan penekanan agar berbentuk bulat dan diletakkan di atas nampan. Bakpia yang telah selesai dicetak selanjutnya langsung dilakukan proses peloyangan, tujuan dilakukan proses peloyangan adalah agar lebih rapi dan mudah dilakukan pemanggangan. Bakpia disusun di atas loyang sebanyak 150 buah dan selanjutnya dilakukan penekanan agar bakpia bentuknya seragam dan tidak menggembung sewaktu dilakukan pemanggangan. Proses selanjutnya yang dilakukan adalah pemanggangan. Selama pemanggangan akan terjadi denaturasi protein, gelatinisasi pati, dan proses pencoklatan (karamelisasi). Pada saat pemanggangan terjadi perubahan warna kulit bakpia menjadi coklat yang merupakan hasil reaksi mailard, menurut Kusharto (2007), peningkata n konsentrasi senyawa gula sederhana akan mempengaruhi intensitas warna kulit roti. Winarno (2003), menambahkan denaturasi protein yaitu suatu perubahan atau modifikasi terhadap struktur sekunder, tersier, dan kuartener terhadap molekul protein, tanpa terjadinya pemecahan ikatan-ikatan kovalen dan pengumpalan protein akibat adanya panas. sedangkan gelatinisasi pati ialah ketika suhu pemanggangan mencapai C akan terjadi proses gelatinisasi pati dan memudahkan terjadinya reaksi hidrolisis amilosa dalam molekul pati atau amilolisis. Hidrolisis molekul pati yang mulai

20 44 tergelatinisasi akan membentuk senyawa dextrin dan senyawa gula sederhana lainnya. Pada saat yang bersamaan akan terjadi proses pelepasan air (dehidrasi), hal ini akan berkontribusi secara lanjut terhadap kelengketan adonan ( crumb stickiness) yang dihasilkan dan meningkatnya intensitas warna kulit ( crust color) (Anonim, 2010). Pemanggangan bakpia dilakukan pada suhu oven C selama 7-10 menit dengan oven yang berbahan arang. Pada saat pemanggangan dilakukan pembalikan agar bakpia yang dihasilkan tidak gosong dan matang dengan sempurna. Bakpia yang telah selesai dilakukan pemanggangan selanjutnya dilakukan pendinginan. Pendinginan bertujuan untuk menghindari terbentuknya uap air atau embun yang dihasilkan dari produk yang siap dipanggang pada saat pengemasan. uap yang terbentuk tersebut dapat berubah menjadi air sehingga apabila air pada permukaan kemasan tersebut mengenai produk maka akan mengakibatkan mutu produk menjadi menurun selain itu produk juga akan terkontaminasi oleh air. bakpia dilakukan pendinginan selama 15 menit pada udara terbuka. Bakpia yang telah dingin selanjutnya dilakukan pengemasan. Menurut Ermiarti (2012), pengemasan berfungsi untuk mempertahankan kualitas produk, menghindari kerusakan selama penyimpanan, memudahkan transportasi, dan memudahkan penanganan selanjutnya. Kemasan bakpia yang digunakan adalah kertas karton berbentuk persegi panjang dengan ukuran 17 x 10,5 x 5 cm untuk kode jaya, sedangkan berkode maju berukuran 15 x 12,5 x 5 dan dialasi dengan kertas roti. Tujuannya adalah agar produk yang sudah dikemas dapat menyerap minyak yang keluar dari bakpia yang dihasilkan. Kemasan bakpia juga dilengkapi lubang-lubang yang terletak di atas dan disamping, tujuannya agar uap air yang

21 45 ada dapat keluar sehingga proses pengembunan dapat dikurangi. Pengemasan dilakukan dengan cara menyusun miring bakpia yang sudah matang, untuk kemasan isi 20 berkode jaya ditata mulai dari 5 buah x 4 baris, sedangkan untuk kemasan isi 15 berkode maju ditata mulai dari 5 buah x 3 baris Pengawasan dan Pengendalian Mutu Pengawasan mutu merupakan faktor yang sangat penting dan harus diperhatikan dalam menunjang kelancaran produksi dan kelangsungan suatu usaha. Pengawasan mutu dilakukan untuk mengawasi semua kegiatan yang terjadi mulai dari bahan baku sampai produk jadi (Assuari, 1999). Taib (2002) menambahkan, pengendalian mutu adalah suatu usaha yang dilakukan untuk menjaga agar produk yang dihasilkan mempunyai kualitas baik dan hasil produksi dapat lebih meningkat. Pengendalian mutu dilakukan dari persediaan bahan baku, proses pengolahan, dan sampai produk yang dihasilkan. Pengawasan mutu yang dilakukan pada Perusahaan Bakpia Pathok 25 ialah pengawasan mutu bahan baku dimulai dari pembelian atau pengadaan bahan yang dibeli dengan memperhatikan dan mengawasi cara penyimpanan bahan baku itu sendiri. Untuk pengawasan mutu proses produksi dilakukan untuk setiap tahapan proses, seperti dalam pengukusan kacang hijau tidak boleh sampai terlalu lunak, pada saat pemotongan adonan tidak boleh menggunakan pisau,saat pencetakan bakpia tidak boleh sampai sobek, suhu pemanggangan harus mencapai C dan bahan bakar yang digunakan harus benar-benar arang yang kering, sedangkan untuk pengawasan mutu produk akhir seperti melihat keseragaman warna, bentuk, dan ukuran produk.

22 Sanitasi dan Penanganan Limbah Sanitasi merupakan proses perlakuan pembersihan dalam upaya mengantisipasi kontaminasi yang dapat mempengaruhi produk yang dihasilkan. Untuk mendapatkan produk yang bermutu tinggi dan bersih, maka harus memperhatikan masalah sanitasi. Sanitasi yang harus diperhatikan pada proses pengolahan yaitu sanitasi alat, sanitasi pekerja, dan sanitasi ruang produksi (Wibowo, 2000). Sanitasi bahan baku yang dilakukan pada Perusahaan Bakpia Pathok 25 yang dilakukan adalah bahan baku ditempatkan pada tempat atau ruangan yang bersih dan sebelum dilakukan pengolahan terlebih dahulu dibersihkan dengan menggunakan air. Sanitasi peralatan pada Perusahaan Bakpia Pathok 25 kurang diperhatikan. Peralatan yang digunakan hannya dilap saja tanpa menggunakan desinfektan hal ini dapat mempengaruhi produk yang dihasilkan. Seharusnya sanitasi peralatan yang harus dilakukan ialah mencuci alat yang akan digunakan setelah bekerja dengan menggunakan air panas dan desinfektan tujuannya untuk mendapatkan produk akhir yang higienis. Sanitasi pekerja yang dilakukan ialah pada waktu bekerja para pekerja harus menggunakan pakaian seragam, menutup kepala, memotong kuku sekali seminggu, dilarang berbicara, merokok, dilarang garut-garut tubuh, mencuci tangan sebelum memproduksi, bagi wanita sanitasi yang harus diperhatikan ialah memakai penutup kepala, tidak memakai perhiasan, dan kuku tidak dicat. Untuk sanitasi ruangan dilakukan dengan cara menyapu dan mengepel lantai setelah proses produksi selesai.

23 47 Limbah dalam pengolahan bakpia berupa limbah padat dan limbah cair. limbah padat berupa plastik, karton, dan kulit kacang hijau, dilakukan penanganan untuk plastik dan karton dikumpulkan ketempat sampah dan dibakar, sedangkan kulit kacang hijau dijual untuk makan ternak. Limbah cair berupa sisa air pencucian kacang hijau, dilakukan penanganan dengan cara membuang sisa air cucian kacang hijau kesaluran pembuangan Produksi dan Pemasaran Perusahaan Bakpia Pathok 25, memproduksi bakpia kacang hijau sebanyak kotak perhari. Dimana untuk bakpia isi 15 dihasilkan 200 kotak dengan jumlah 3000 buah bakpia perhari, sedangkan untuk bakpia isi 20 dihasilkan 200 kotak dengan jumlah 4000 buah bakpia, dimana dalam satu kotak bakpia isi 15 dengan berat 375 g/perkotak dijual dengan harga Rp ,- sedangkan untuk bakpia isi 20 dengan berat 500 g/perkotak dijual dengan harga Rp ,-. Berat satu buah bakpia adalah 25 g, dimana berat kulit 7 g dan isian 18 gr. Pemasaran bakpia di daerah Yogyakarta saja. Konsumen bisa juga datang lansung ke pabrik pembuatan bakpia, pemasaran produk ini meningkat pada saat liburan dan menjelang lebaran karena permintaan konsumen banyak.

III. METODE PELAKSANAAN. bulan April 2013 sampai dengan pertengahan Juni 2013.

III. METODE PELAKSANAAN. bulan April 2013 sampai dengan pertengahan Juni 2013. III. METODE PELAKSANAAN 3.1. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Pengalaman kerja praktek mahasiswa (PKPM) ini dilakukan di perusahaan bakpia pathok 25 Yogyakarta, dan dilakukan selama 2,5 bulan yaitu dimulai

Lebih terperinci

BAB III PROFIL PERUSAHAAN Profil Perusahaan Pabrik Jaya Bakpia Pathuk 25

BAB III PROFIL PERUSAHAAN Profil Perusahaan Pabrik Jaya Bakpia Pathuk 25 29 BAB III PROFIL PERUSAHAAN 3.1. Profil Perusahaan Pabrik Jaya Bakpia Pathuk 25 Bakpia berasal dari negeri China dan disebut Tau Luk Pia, yang memiliki pengertian kue pia (kue kacang hijau). Pabrik Jaya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tahun Mulanya Pabrik Bakpia Pathok 25 bernama/bermerek dagang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tahun Mulanya Pabrik Bakpia Pathok 25 bernama/bermerek dagang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek dan Subjek Penelitian 1. Gambaran Objek Penelitian Pabrik Bakpia Pathok 25 didirikan oleh Ibu Tan Aris Nio pada tahun 1948. Mulanya Pabrik

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. aroma spesifik dan mempunyai nilai gizi cukup tinggi. Bagian kepala beratnya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. aroma spesifik dan mempunyai nilai gizi cukup tinggi. Bagian kepala beratnya 2.1 Komposisi Kimia Udang BAB II TINJAUAN PUSTAKA Udang merupakan salah satu produk perikanan yang istimewa, memiliki aroma spesifik dan mempunyai nilai gizi cukup tinggi. Bagian kepala beratnya lebih

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. PENGALAMAN KERJA PRAKTEK MAHASISWA (PKPM) ADALAH SUATU KEGIATAN YANG

I. PENDAHULUAN. PENGALAMAN KERJA PRAKTEK MAHASISWA (PKPM) ADALAH SUATU KEGIATAN YANG I. PENDAHULUAN. PENGALAMAN KERJA PRAKTEK MAHASISWA (PKPM) ADALAH SUATU KEGIATAN YANG 1 I. 1.1 PENDAHULUAN Latar Belakang Pengalaman Kerja Praktek Mahasiswa (PKPM) adalah suatu kegiatan yang harus dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Syarbini ( 2013 : 15 ), tepung terigu adalah hasil dari

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Syarbini ( 2013 : 15 ), tepung terigu adalah hasil dari BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tepung Terigu 2.1.1 Pengertian Tepung Terigu Menurut Syarbini ( 2013 : 15 ), tepung terigu adalah hasil dari penggilingan biji gandum. Gandum merupakan salah satu tanaman biji-bijian

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pengalaman Kerja Praktek Mahasiswa (PKPM) adalah suatu kegiatan yang

I. PENDAHULUAN. Pengalaman Kerja Praktek Mahasiswa (PKPM) adalah suatu kegiatan yang 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengalaman Kerja Praktek Mahasiswa (PKPM) adalah suatu kegiatan yang harus dilaksanakan oleh seluruh mahasiswa pada semester V1 dan merupakan suatu syarat dalam penyelesaian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penyangraian bahan bakunya (tepung beras) terlebih dahulu, dituangkan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penyangraian bahan bakunya (tepung beras) terlebih dahulu, dituangkan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Proses Pengolahan Cookies Tepung Beras 4.1.1 Penyangraian Penyangraian bahan bakunya (tepung beras) terlebih dahulu, dituangkan pada wajan dan disangrai menggunakan kompor,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada proses penggolahan stick singkong, singkong yang digunakan yaitu

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada proses penggolahan stick singkong, singkong yang digunakan yaitu BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN terdiri dari : Tahapan-tahapan proses pengolahan stick singkong di UKM Flamboyan 4.1 Persiapan Bahan Baku Pada proses penggolahan stick singkong, singkong yang digunakan yaitu

Lebih terperinci

CARA PEMBUATAN ROTI MANIS

CARA PEMBUATAN ROTI MANIS CARA PEMBUATAN ROTI MANIS Tahap persiapan - Semua peralatan dan bahan yang dibutuhkan di sediakan dalam jumlah dan takaran masing- masing (sehingga tidak memperlama proses pembuatan nanti), timbang terigu

Lebih terperinci

Kue Kering Tradisional yang Selalu Hadir saat Lebaran

Kue Kering Tradisional yang Selalu Hadir saat Lebaran Tuesday, 22 September 2009 21:05 Last Updated Tuesday, 22 September 2009 21:14 Kue Kering Tradisional yang Selalu Hadir saat Lebaran Berbagai macam hidangan disajikan di Hari Raya Lebaran, tidak ketinggalan

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN Pembuatan Adonan Kerupuk

HASIL DAN PEMBAHASAN Pembuatan Adonan Kerupuk HASIL DAN PEMBAHASAN Peubah yang diamati dalam penelitian ini, seperti kadar air, uji proksimat serka kadar kalsium dan fosfor diukur pada kerupuk mentah kering, kecuali rendemen. Rendemen diukur pada

Lebih terperinci

LOGO BAKING TITIS SARI

LOGO BAKING TITIS SARI LOGO BAKING TITIS SARI PENGERTIAN UMUM Proses pemanasan kering terhadap bahan pangan yang dilakukan untuk mengubah karakteristik sensorik sehingga lebih diterima konsumen KHUSUS Pemanasan adonan dalam

Lebih terperinci

3. METODOLOGI PENELITIAN

3. METODOLOGI PENELITIAN 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. BAHAN DAN ALAT Bahan yang digunakan pada penelitian ini antara lain talas bentul, gula pasir, gula merah, santan, garam, mentega, tepung ketan putih. Sementara itu, alat yang

Lebih terperinci

: Survey lapangan Kajian Standar Nasional Indonesia Produk. Unggulan UKM Sektor Pangan. : Kota Yogyakarta (Daerah Istimewa Yogyakarta/ DIY)

: Survey lapangan Kajian Standar Nasional Indonesia Produk. Unggulan UKM Sektor Pangan. : Kota Yogyakarta (Daerah Istimewa Yogyakarta/ DIY) ACTIVITIES REPORT Nama Kegiatan : Survey lapangan Kajian Standar Nasional Indonesia Produk Unggulan UKM Sektor Pangan Kegiatan : Pengumpulan data primer kajian Waktu Pelaksanaan : 28 29 Mei 2012 Tempat

Lebih terperinci

Resep Kastengel Bawang Merah

Resep Kastengel Bawang Merah MEMBUAT RANCANGAN DAN KARYA TEKNOLOGI DIVERSIVIKASI TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN BERBASIS BAWANG MERAH YANG TIDAK DIPATENKAN; TINGKAT INTERNASIONAL Resep Kastengel Bawang Merah Bahan Adonan: 1 kg Tepung

Lebih terperinci

II. PENGAWETAN IKAN DENGAN PENGGARAMAN & PENGERINGAN DINI SURILAYANI

II. PENGAWETAN IKAN DENGAN PENGGARAMAN & PENGERINGAN DINI SURILAYANI II. PENGAWETAN IKAN DENGAN PENGGARAMAN & PENGERINGAN DINI SURILAYANI 1. PENGERINGAN Pengeringan adalah suatu proses pengawetan pangan yang sudah lama dilakukan oleh manusia. Metode pengeringan ada dua,

Lebih terperinci

BAB IX SANITASI PABRIK

BAB IX SANITASI PABRIK BAB IX SANITASI PABRIK Sanitasi merupakan suatu kegiatan yang terencana terhadap lingkungan produksi, bahan baku, peralatan dan kebersihan, kesehatan, kesejahteraan pekerja, mencegah terjadinya pencemaran

Lebih terperinci

PROSES PRODUKSI ROTI MANIS DI VIRGIN CAKE & BAKERY SEMARANG

PROSES PRODUKSI ROTI MANIS DI VIRGIN CAKE & BAKERY SEMARANG PROSES PRODUKSI ROTI MANIS DI VIRGIN CAKE & BAKERY SEMARANG Disusun oleh: Ribka Merlyn Santoso 14.I1.0098 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTEK TEKNOLOGI MAKANAN PEMBUATAN NUGGET AYAM

LAPORAN PRAKTEK TEKNOLOGI MAKANAN PEMBUATAN NUGGET AYAM LAPORAN PRAKTEK TEKNOLOGI MAKANAN PEMBUATAN NUGGET AYAM Penyusun: Haikal Atharika Zumar 5404416017 Dosen Pembimbing : Ir. Bambang Triatma, M.Si Meddiati Fajri Putri S.Pd, M.Sc JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN

Lebih terperinci

PENGOLAHAN JAGUNG SEBAGAI BAHAN PANGAN. Agus Sutanto

PENGOLAHAN JAGUNG SEBAGAI BAHAN PANGAN. Agus Sutanto PENGOLAHAN JAGUNG SEBAGAI BAHAN PANGAN Agus Sutanto PENDAHULUAN Kebutuhan pangan selalu mengikuti trend jumlah penduduk dan dipengaruhi oleh peningkatan pendapatan per kapita serta perubahan pola konsumsi

Lebih terperinci

bakpia perharinya?rata-rata dan maksimal dalam sehari? 2. Berapakah lama waktu yang dibutuhkan dalam penggilingan kacang

bakpia perharinya?rata-rata dan maksimal dalam sehari? 2. Berapakah lama waktu yang dibutuhkan dalam penggilingan kacang 105 Lampiran 7: Transkip Hasil Wawancara Narasumber : Karyawan Pabrik Hari, tanggal : Senin, 12 Maret 2012 Waktu : Pukul 07.00 WIB 08.30 WIB Tempat : Pabrik Bakpia Pathok Jaya 25 Jln. AIP. KS. Tubun, Desa

Lebih terperinci

1. Menimbang Bahan Menimbang harus dilakukan dengan teliti dan tepat memilih alat Ssesuai dengan berat bahan yang akan ditimbang.

1. Menimbang Bahan Menimbang harus dilakukan dengan teliti dan tepat memilih alat Ssesuai dengan berat bahan yang akan ditimbang. 1. Menimbang Bahan Menimbang harus dilakukan dengan teliti dan tepat memilih alat Ssesuai dengan berat bahan yang akan ditimbang. Perhatikan ketelitian (graduation ) timbangan yang hendak dipakai. Jangan

Lebih terperinci

MODUL 2 NUGGET IKAN. Indikator Keberhasilan: Mutu nugget ikan yang dihasilkan memiliki tekstur yang kenyal dan rasa khas ikan.

MODUL 2 NUGGET IKAN. Indikator Keberhasilan: Mutu nugget ikan yang dihasilkan memiliki tekstur yang kenyal dan rasa khas ikan. MODUL 2 NUGGET IKAN Standar Unit Kompetensi: Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu mengolah nugget ikan yang bertekstur kenyal, lembut dan bercita rasa enak. Indikator Keberhasilan: Mutu nugget

Lebih terperinci

Deskripsi PROSES PRODUKSI DAN FORMULASI MI JAGUNG KERING YANG DISUBSTITUSI DENGAN TEPUNG JAGUNG TERMODIFIKASI

Deskripsi PROSES PRODUKSI DAN FORMULASI MI JAGUNG KERING YANG DISUBSTITUSI DENGAN TEPUNG JAGUNG TERMODIFIKASI 1 Deskripsi PROSES PRODUKSI DAN FORMULASI MI JAGUNG KERING YANG DISUBSTITUSI DENGAN TEPUNG JAGUNG TERMODIFIKASI Bidang Teknik Invensi Invensi ini berhubungan dengan suatu proses pembuatan mi jagung kering.

Lebih terperinci

Meningkatkan Nilai Tambah Bawang Merah Oleh: Farid R. Abadi

Meningkatkan Nilai Tambah Bawang Merah Oleh: Farid R. Abadi Meningkatkan Nilai Tambah Bawang Merah Oleh: Farid R. Abadi Bawang merah merupakan komoditas hortikultura yang memiliki permintaan yang cukup tinggi dalam bentuk segar. Meskipun demikian, bawang merah

Lebih terperinci

CONTOH TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN PADA KELOMPOK BAHAN PANGAN

CONTOH TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN PADA KELOMPOK BAHAN PANGAN CONTOH TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN PADA KELOMPOK BAHAN PANGAN 1. Serealia ) Pengolahan jagung : a. Pembuatan tepung jagung (tradisional) Bahan/alat : - Jagung pipilan - Alat penggiling - Ember penampung

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Proses Pengolahan Kerupuk Jagung 4.1.1 Pencampuran Adonan Proses pencampuran adonan ada dua kali yaitu dengan cara manual (tangan) dan kedua dengan menggunakan mixer. Langkah

Lebih terperinci

: 1. Mengetahui cara pembuatan roti standart dan roti wortel serta untuk. 2. Mengetahui volume adonan roti standart dan adonan roti wortel

: 1. Mengetahui cara pembuatan roti standart dan roti wortel serta untuk. 2. Mengetahui volume adonan roti standart dan adonan roti wortel Acara Sub acara : Praktikum Food Processing & Technology : Praktikum teknologi baking Hari / tanggal : Selasa / 25 Maret 2014 Tempat Prinsip Tujuan : Lab Gizi STIKes Widya Cipta Husada Malang : Prinsip

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Sanitasi Dan Higiene Pada Tahap Penerimaan Bahan Baku.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Sanitasi Dan Higiene Pada Tahap Penerimaan Bahan Baku. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Sanitasi Dan Higiene Pada Tahap Penerimaan Bahan Baku. Penerapan sanitasi dan higiene diruang penerimaan lebih dititik beratkan pada penggunaan alat dan bahan sanitasi.

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan UD. Tiga Bawang merupakan sebuah industri kecil menengah yang bergerak dibidang pembuatan keripik dengan bahan baku ubi kayu. UD. Tiga Bawang adalah

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan UD. Kreasi Lutvi merupakan sebuah perusahaan yang memproduksi makanan ringan keripik singkong. UD. Kreasi Lutvi berdiri pada tahun 1999. Sejarah

Lebih terperinci

BAB X PENGAWASAN MUTU

BAB X PENGAWASAN MUTU BAB X PENGAWASAN MUTU Pengawasan mutu merupakan aktivitas (manajemen perusahaan) untuk menjaga dan mengarahkan agar kualitas produk dan jasa perusahaan dapat mempertahanan sebagaimana yang telah direncanakan

Lebih terperinci

BAB III INDUSTRI KERUPUK RAMBAK DWIJOYO DESA PENANGGULAN KECAMATAN PEGANDON KABUPATEN KENDAL

BAB III INDUSTRI KERUPUK RAMBAK DWIJOYO DESA PENANGGULAN KECAMATAN PEGANDON KABUPATEN KENDAL BAB III INDUSTRI KERUPUK RAMBAK DWIJOYO DESA PENANGGULAN KECAMATAN PEGANDON KABUPATEN KENDAL A. Gambaran Umum Industri Kecil dan Menengah di Desa Penanggulan Desa Penanggulan termasuk wilayah yang memiliki

Lebih terperinci

Kue atau yang disebut juga cake merupakan produk bakery yang banyak diminati masyarakat. Dalam membuat kue, ada tiga faktor yang sangat menentukan

Kue atau yang disebut juga cake merupakan produk bakery yang banyak diminati masyarakat. Dalam membuat kue, ada tiga faktor yang sangat menentukan Kue atau yang disebut juga cake merupakan produk bakery yang banyak diminati masyarakat. Dalam membuat kue, ada tiga faktor yang sangat menentukan baik tidaknya kualitas kue yang dihasilkan. Ketiga faktor

Lebih terperinci

Bahan pada pembuatan sutra buatan, zat pewarna, cermin kaca dan bahan peledak. Bahan pembuatan pupuk dalam bentuk urea.

Bahan pada pembuatan sutra buatan, zat pewarna, cermin kaca dan bahan peledak. Bahan pembuatan pupuk dalam bentuk urea. Langkah 3 Penggunaan formalin: Pembunuh kuman sehingga dimanfaatkan untuk pembersih: lantai, kapal, gudang, pakaian. Pembasmi lalat dan berbagai serangga lain. Bahan pada pembuatan sutra buatan, zat pewarna,

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. menggunakan ragi (Saccharomyces cerevisiae) dan bahan pengembang lainnya

II. TINJAUAN PUSTAKA. menggunakan ragi (Saccharomyces cerevisiae) dan bahan pengembang lainnya II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Roti Roti adalah produk makanan yang terbentuk dari fermentasi terigu dengan menggunakan ragi (Saccharomyces cerevisiae) dan bahan pengembang lainnya yang kemudian dipanggang

Lebih terperinci

Bab 5 Aspek Teknis. Bagaimana bentuk tempe yang anda suka? Apa warna tempe yang anda suka? Jenis bahan tempe apa yang anda sukai?

Bab 5 Aspek Teknis. Bagaimana bentuk tempe yang anda suka? Apa warna tempe yang anda suka? Jenis bahan tempe apa yang anda sukai? Bab 5 Aspek Teknis No 1. 5.1. Perencanaan Produk Berdasarkan data kuisioner yang terdapat pada bab 4, maka untuk menentukan perencanaan produk didapat data dari hasil penyebaran kuisioner sebagai berikut:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi kurang optimal. Oleh karena itu, pemenuhan zat gizi harus benar benar

BAB I PENDAHULUAN. menjadi kurang optimal. Oleh karena itu, pemenuhan zat gizi harus benar benar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap makhluk hidup, khususnya manusia pasti membutuhkan zat gizi sebagai penunjang kelancaran pertumbuhan dan perkembangan. Apabila zat gizi yang dibutuhkan tidak

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Balai Riset dan Standardisasi Industri

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Balai Riset dan Standardisasi Industri III. BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Balai Riset dan Standardisasi Industri Lampung, Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian, Laboratoriun

Lebih terperinci

Waktu yang dibutuhkan untuk menggoreng makanan tergantung pada:

Waktu yang dibutuhkan untuk menggoreng makanan tergantung pada: Baking and roasting Pembakaran dan memanggang pada dasarnya operasi dua unit yang sama: keduanya menggunakan udara yang dipanaskan untuk mengubah kualitas makanan. pembakaran biasanya diaplikasikan pada

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Cirasa Bakery merupakan usaha pembuatan roti yang didirikan oleh bapak M. Ali yang juga merupakan pemilik usaha tersebut pada tahun 1991. Kemudian

Lebih terperinci

Dalam proses ekstraksi tepung karaginan, proses yang dilakukan yaitu : tali rafia. Hal ini sangat penting dilakukan untuk memperoleh mutu yang lebih

Dalam proses ekstraksi tepung karaginan, proses yang dilakukan yaitu : tali rafia. Hal ini sangat penting dilakukan untuk memperoleh mutu yang lebih BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Proses Ekstraksi Tepung Karaginan Dalam proses ekstraksi tepung karaginan, proses yang dilakukan yaitu : 1. Sortasi dan Penimbangan Proses sortasi ini bertujuan untuk memisahkan

Lebih terperinci

TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL TANAMAN PANGAN

TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL TANAMAN PANGAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL TANAMAN PANGAN Mochamad Nurcholis, STP, MP Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian-Universitas Brawijaya Jl. Veteran-Malang, Telp./Fax. 0341-569214 Email

Lebih terperinci

INDUSTRI KERIPIK SINGKONG

INDUSTRI KERIPIK SINGKONG INDUSTRI KERIPIK SINGKONG KARYA ILMIAH KULIAH LINGKUNGAN BISNIS SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2010/2011 OLEH : EDY SETIAWAN 10.11.3986 KELAS 2F S1 TEKNIK INFORMATIKA STIMIK AMIKOM YOGYAKARTA TAHUN 2011

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Umum Perusahaan CV. Makmur Palas merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pendaur ulangan sampah plastik menjadi kantong plastik. Perusahaan ini

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Berdirinya UD. Ponimin pada tahun 1998, UD. Ponimin merupakan industri rumah tangga yang memproduksi tahu. UD. Ponimin ini milik Bapak Ponimin. Awalnya

Lebih terperinci

BAB II GAMABARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. A. Sejarah Singkat Usaha Keripik Cabe Bintang dan Keripik Cabe Mai

BAB II GAMABARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. A. Sejarah Singkat Usaha Keripik Cabe Bintang dan Keripik Cabe Mai BAB II GAMABARAN UMUM OBJEK PENELITIAN A. Sejarah Singkat Usaha Keripik Cabe Bintang dan Keripik Cabe Mai Satun di Kota Dumai 1. Keripik Cabe Bintang Usaha industri keripik cabe rumahan di Kelurahan Purnama

Lebih terperinci

BAHAN MAKANAN SETENGAH JADI

BAHAN MAKANAN SETENGAH JADI BAHAN MAKANAN SETENGAH JADI Definisi : * Bahan makanan olahan yang harus diolah kembali sebelum dikonsumsi manusia * Mengalami satu atau lebih proses pengolahan Keuntungan: * Masa simpan lebih panjang

Lebih terperinci

PENGGORENGAN, EKSTRUSI, & PEMANGANGGAN. Teti Estiasih - THP - FTP - UB

PENGGORENGAN, EKSTRUSI, & PEMANGANGGAN. Teti Estiasih - THP - FTP - UB PENGGORENGAN, EKSTRUSI, & PEMANGANGGAN 1 PENGGORENGAN 2 TUJUAN Tujuan utama: mendapatkan cita rasa produk Tujuan sekunder: Inaktivasi enzim dan mikroba Menurunkan aktivitas air pada permukaan atau seluruh

Lebih terperinci

CONTOH SSOP PADA PROSES PENGOLAHAN SOSIS AYAM. Potensi Hazard Tujuan Petunjuk SSOP-nya

CONTOH SSOP PADA PROSES PENGOLAHAN SOSIS AYAM. Potensi Hazard Tujuan Petunjuk SSOP-nya No. unit prosesing CONTOH SSOP PADA PROSES PENGOLAHAN SOSIS AYAM Potensi Hazard Tujuan Petunjuk SSOP-nya 1. Sortasi daging biologis (bakteri pathogen, jamur, serangga dsb.),cemaran kimia (logam berat,

Lebih terperinci

APPENDIX A NERACA MASSA. Kapasitas bahan baku: 415 kg tepung terigu/hari Satuan massa : kg Satuan waktu : hari Formulasi opak wafer stick

APPENDIX A NERACA MASSA. Kapasitas bahan baku: 415 kg tepung terigu/hari Satuan massa : kg Satuan waktu : hari Formulasi opak wafer stick APPENDIX A NERACA MASSA Kapasitas bahan baku: 415 kg tepung terigu/hari Satuan massa : kg Satuan waktu : hari Formulasi opak wafer stick Bahan % bahan Tepung terigu 38 Tapioka 3,61 Air 42,71 Minyak 0,83

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Sari Tani Jaya Sumatera merupakan suatu perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan ubi kayu untuk menghasilkan produk tepung tapioka yang

Lebih terperinci

BAB XI MEDIA PENGHANTAR PANAS

BAB XI MEDIA PENGHANTAR PANAS SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN TEKNIK PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN BAB XI MEDIA PENGHANTAR PANAS KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Cirasa Bakery merupakan usaha pembuatan roti yang didirikan pada tahun 1991 oleh bapak M. Ali yang juga merupakan pemilik usaha tersebut. Kemudian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tapioka. Kerupuk sudah banyak dimodifikasikan dengan berbagai cita rasa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tapioka. Kerupuk sudah banyak dimodifikasikan dengan berbagai cita rasa BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kerupuk Kerupuk merupakan jenis makanan kering dengan bahan baku tepung tapioka. Kerupuk sudah banyak dimodifikasikan dengan berbagai cita rasa misalnya, kerupuk udang, kerupuk

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN SEREALIA DAN KACANG-KACANGAN. ( Food Bar )

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN SEREALIA DAN KACANG-KACANGAN. ( Food Bar ) LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN SEREALIA DAN KACANG-KACANGAN ( Food Bar ) Oleh : Nama NRP Kelompok Meja Tanggal Praktikum Asisten : Lutfi Hanif : 143020097 :D : 02 (

Lebih terperinci

Terigu Tapioka Air Minyak Gula pasir Coklat bubuk Vanili bubuk Pewarna Lesitin Total ,83 Total ,83 b. Pasta Coklat

Terigu Tapioka Air Minyak Gula pasir Coklat bubuk Vanili bubuk Pewarna Lesitin Total ,83 Total ,83 b. Pasta Coklat 60 LAMPIRAN A. PERHITUNGAN NERACA MASSA WAFER STICK Neraca massa didasarkan pada kapasitas produksi wafer stick yang dihasilkan sebesar 7.128,02 kg/ hari dengan berat tepung terigu 4.564,91 kg terigu/

Lebih terperinci

GUDANG PENYIMPANAN BAHAN BAKU BUAH PISANG di VIRGIN CAKE & BAKERY, SEMARANG PRISCHILIA ELLENA A.C 14.I1.0163

GUDANG PENYIMPANAN BAHAN BAKU BUAH PISANG di VIRGIN CAKE & BAKERY, SEMARANG PRISCHILIA ELLENA A.C 14.I1.0163 GUDANG PENYIMPANAN BAHAN BAKU BUAH PISANG di VIRGIN CAKE & BAKERY, SEMARANG PRISCHILIA ELLENA A.C 14.I1.0163 1. PROFIL PERUSAHAAN SEJARAH PERUSAHAAN Pemilik dari Virgin Cake & Bakery : Bp Suteja dan Ibu

Lebih terperinci

PENGARUH PENAMBAHAN GULA PASIR DAN GULA MERAH TERHADAP TINGKAT KESUKAAN DODOL NANAS

PENGARUH PENAMBAHAN GULA PASIR DAN GULA MERAH TERHADAP TINGKAT KESUKAAN DODOL NANAS PENGARUH PENAMBAHAN GULA PASIR DAN GULA MERAH TERHADAP TINGKAT KESUKAAN DODOL NANAS Aniswatul Khamidah 1 dan Eliartati 2 1 Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur 2 Balai Pengkajian Teknologi Pertanian

Lebih terperinci

Pembuatan Sosis Ikan

Pembuatan Sosis Ikan Pembuatan Sosis Ikan Sosis ikan adalah salah satu olahan yang dibuat dari pasta ikan yang ditambah dengan bumbu-bumbu, kemudian dibungkus/dikemas dengan usus kambing atau pengemas lainnya yang biasa disebut

Lebih terperinci

denaturasi pada saat pemanasan dan mempertahankan bentuk pada produk akhir. Pati yang merupakan komponen utama dalam tepung (sekitar 67%) pada proses

denaturasi pada saat pemanasan dan mempertahankan bentuk pada produk akhir. Pati yang merupakan komponen utama dalam tepung (sekitar 67%) pada proses BAB III PEMBAHASAN Pembuatan mie kering umumnya hanya menggunakan bahan dasar tepung terigu namun saat ini mie kering dapat difortifikasi dengan tepung lain agar dapat menyeimbangkan kandung gizi yang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. kayu yang memiliki nilai gizi tinggi dan dapat dimanfaaatkan untuk berbagai jenis

I. PENDAHULUAN. kayu yang memiliki nilai gizi tinggi dan dapat dimanfaaatkan untuk berbagai jenis I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Masalah Jamur tiram (Pleurotus oestreatus) merupakan jamur konsumsi dari jenis jamur kayu yang memiliki nilai gizi tinggi dan dapat dimanfaaatkan untuk berbagai jenis

Lebih terperinci

BAB VII MESIN DAN PERALATAN

BAB VII MESIN DAN PERALATAN BAB VII MESIN DAN PERALATAN 7.1. Jenis dan Spesifikasi Mesin Dalam proses produksi diperlukan peralatan yang dapat mempermudah proses produksi yang dilakukan. Mesin merupakan peralatan yang digerakkan

Lebih terperinci

Resep Kue. Resep kue nastar

Resep Kue. Resep kue nastar Resep kue nastar Resep kue nastar memang paling banyak dicari dan dipraktekan pada hari raya idul fitri. Pada lebaran tahun 2012 ini admin masakanmama.com pun tidak ketinggalan untuk membuat kue nastar

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan UD. Rezeki Baru merupakan usaha pembuatan keripik ubi dengan merek Rumah Adat Minang yang dikelola oleh Bapak Misli. Pada awalnya UD. Rezeki Baru

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Adapun proses pengolahan Kue Bola-bola Wijen disajikan dalam

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Adapun proses pengolahan Kue Bola-bola Wijen disajikan dalam BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Proses Pengolahan Kue Bola-bola wijen Adapun proses pengolahan Kue Bola-bola Wijen disajikan dalam bentuk diagram alir di bawah ini : Persiapan Bahan : Tepung Tapioka, Tepung

Lebih terperinci

INOVASI PRODUK OLAHAN BERBASIS UBI JALAR

INOVASI PRODUK OLAHAN BERBASIS UBI JALAR INOVASI PRODUK OLAHAN BERBASIS UBI JALAR Oleh : Gusti Setiavani, STP. MP Ubi Jalar merupakan tanaman yang banyak tumbuh di Provinsi Sumatera Utara. Ubi jalar merupakan salah satu jenis makanan yang mampu

Lebih terperinci

PRAKTIKUM PRAKARYA KIMIA PEMBUATAN TEMPE

PRAKTIKUM PRAKARYA KIMIA PEMBUATAN TEMPE PRAKTIKUM PRAKARYA KIMIA PEMBUATAN TEMPE Disusun Oleh: Mukaromah K3310058 Nuryanto K3310060 Sita Untari K3310079 Uswatun Hasanah K3310081 Pendidikan Kimia A PROGAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI A. Alat dan Bahan A.1Alat yang digunakan : - Timbangan - Blender - Panci perebus - Baskom - Gelas takar plastik - Pengaduk -

BAB III METODOLOGI A. Alat dan Bahan A.1Alat yang digunakan : - Timbangan - Blender - Panci perebus - Baskom - Gelas takar plastik - Pengaduk - digilib.uns.ac.id BAB III METODOLOGI A. Alat dan Bahan A.1Alat yang digunakan : - Timbangan - Blender - Panci perebus - Baskom - Gelas takar plastik - Pengaduk - Kompor gas - Sendok - Cetakan plastik A.2Bahan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian Jurusan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian Jurusan 20 III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Universitas Lampung dan Laboratorium Politeknik

Lebih terperinci

V. PROFIL INDUSTRI RUMAH TANGGA TAHU. pemilik usaha industri tahu yang ada di Desa Karanganyar Kecamatan Weru

V. PROFIL INDUSTRI RUMAH TANGGA TAHU. pemilik usaha industri tahu yang ada di Desa Karanganyar Kecamatan Weru V. PROFIL INDUSTRI RUMAH TANGGA TAHU A. Identitas Pengrajin Identitas pengrajin merupakan gambaran umum tentang keadaan dan latar belakang pengrajin yang berkaitan dan berpengaruh terhadap kegiatan dalam

Lebih terperinci

PENGOLAHAN BUAH-BUAHAN

PENGOLAHAN BUAH-BUAHAN 1 DAFTAR ISI I. Kata Pengantar II. Daftar Isi III. Pendahuluan...1 IV. Bahan Tambahan 1. Pemanis...1 2. Asam Sitrat...1 3. Pewarna...1 4. Pengawet...2 5. Penstabil...2 V. Bentuk Olahan 1. Dodol...2 2.

Lebih terperinci

Bahan Baku daging ikan 500 g. tepung tapioka 50 g. merica halus 1/2 sendok teh. bawang merah 7,5 g. bawang putih 1,5 g. jahe 0,5 g.

Bahan Baku daging ikan 500 g. tepung tapioka 50 g. merica halus 1/2 sendok teh. bawang merah 7,5 g. bawang putih 1,5 g. jahe 0,5 g. SOSIS IKAN Sosis adalah salah satu produk olahan dari bahan hewani. Secara umum sosis diartikan sebagai makanan yang dibuat dari daging yang telah dicincang, dihaluskan, dan diberi bumbubumbu, dimasukkan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Bakpia. dibungkus dengan adonan tepung dengan sedikit minyak nabati (Ihsan, 2010).

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Bakpia. dibungkus dengan adonan tepung dengan sedikit minyak nabati (Ihsan, 2010). II. TINJAUAN PUSTAKA A. Bakpia Bakpia adalah makanan yang terbuat dari campuran kacang hijau dengan gula yang dibungkus dengan tepung lalu dipanggang. Isi bakpia saat ini sangat variatif, tidak hanya menyajikan

Lebih terperinci

Gambar 36. Selai sebagai bahan olesan roti

Gambar 36. Selai sebagai bahan olesan roti MODUL 6 SELAI RUMPUT LAUT Standar Unit Kompetensi: Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu mengolah selai rumput laut dengan baik dan benar. Indikator Keberhasilan: Mutu selai rumput laut yang

Lebih terperinci

Teknologi Penanganan Panen Dan Pascapanen Tanaman Jeruk

Teknologi Penanganan Panen Dan Pascapanen Tanaman Jeruk Teknologi Penanganan Panen Dan Pascapanen Tanaman Jeruk Penanganan pascapanen sangat berperan dalam mempertahankan kualitas dan daya simpan buah-buahan. Penanganan pascapanen yang kurang hati-hati dan

Lebih terperinci

T E M P E 1. PENDAHULUAN

T E M P E 1. PENDAHULUAN T E M P E 1. PENDAHULUAN Kacang-kacangan dan biji-bijian seperti kacang kedelai, kacang tanah, biji kecipir, koro, kelapa dan lain-lain merupakan bahan pangan sumber protein dan lemak nabati yang sangat

Lebih terperinci

SISTEM PRODUKSI DAN PENGAWASAN MUTU KERUPUK UDANG BERKUALITAS EKSPOR

SISTEM PRODUKSI DAN PENGAWASAN MUTU KERUPUK UDANG BERKUALITAS EKSPOR SISTEM PRODUKSI DAN PENGAWASAN MUTU KERUPUK UDANG BERKUALITAS EKSPOR Diana Nur Afifah, Gemala Anjani Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang d_nurafifah@yahoo.com ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM JAPANESE ROLL CAKE

BAB II GAMBARAN UMUM JAPANESE ROLL CAKE 3 BAB II GAMBARAN UMUM JAPANESE ROLL CAKE 2.1. Sejarah Japanese Roll Cake Japanese Roll Cake adalah kreasi bolu gulung yang berasal dari negara sakura dengan memodifikasi bagian kulit luar dan dalam roll

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT. Mewah Indah Jaya merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT. Mewah Indah Jaya merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Mewah Indah Jaya merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang industri pengolahan alat-alat kebutuhan rumah tangga. Perusahaan ini didirikan

Lebih terperinci

BAB V PROSES PENGOLAHAN

BAB V PROSES PENGOLAHAN BAB V PROSES PENGOLAHAN 5.1. Pengertian Proses pengolahan dapat didefinisikan sebagai proses pembuatan suatu produk dari bahan mentah dan bahan asal, serta kegiatan-kegiatan penanganan dan pengawetan produk

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. disertai dengan proses penggilingan dan penjemuran terasi. Pada umumnya

II. TINJAUAN PUSTAKA. disertai dengan proses penggilingan dan penjemuran terasi. Pada umumnya 6 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Terasi Terasi atau belacan adalah salah satu produk awetan yang berasal dari ikan dan udang rebon segar yang telah diolah melalui proses pemeraman atau fermentasi, disertai

Lebih terperinci

PEMBUATAN SAOS CABE MERAH Nurbaiti A. Pendahuluan Cabe merah merupakan salah satu komoditas hortikultura yang mempunyai nilai ekonomis cukup tinggi

PEMBUATAN SAOS CABE MERAH Nurbaiti A. Pendahuluan Cabe merah merupakan salah satu komoditas hortikultura yang mempunyai nilai ekonomis cukup tinggi PEMBUATAN SAOS CABE MERAH Nurbaiti A. Pendahuluan Cabe merah merupakan salah satu komoditas hortikultura yang mempunyai nilai ekonomis cukup tinggi dan dikembang secara luas oleh petani di Propinsi Aceh.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Proses Pengolahan Keripik Pisang Mocca Tahapan-tahapan proses pengolahan keripik pisang mocca di UKM FLAMBOYAN terdiri atas : 1. Penyiapan bahan baku Adapun jenis pisang

Lebih terperinci

BAB III OBYEK PENELITIAN. melakukan penelitian, yang meliputi dari awal suatu penelitian sampai pada akhir

BAB III OBYEK PENELITIAN. melakukan penelitian, yang meliputi dari awal suatu penelitian sampai pada akhir BAB III OBYEK PENELITIAN III.1 Metodologi Penelitian III.1.1 Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara atau prosedur yang digunakan dalam melakukan penelitian, yang meliputi dari awal suatu

Lebih terperinci

1. MOCCA ANGEL CAKE A. RESEP

1. MOCCA ANGEL CAKE A. RESEP 1. MOCCA ANGEL CAKE A. RESEP Teknik pengolahan Memanggang Bahan: 90 gram Terigu 1 cangkir putih telur (12 butir) 150 gram gula halus yang sudah di ayak 1½ sdt cream of tar tar ½ sdt garam ½ sdt vanili

Lebih terperinci

Menerapkan Teknik Pengolahan Menggunakan Media Penghantar Panas. KD 1. Melakukan Proses Pengolahan Abon Ikan

Menerapkan Teknik Pengolahan Menggunakan Media Penghantar Panas. KD 1. Melakukan Proses Pengolahan Abon Ikan 1 Menerapkan Teknik Pengolahan Menggunakan Media Penghantar Panas KD 1. Melakukan Proses Pengolahan Abon Ikan Pengertian Abon Abon merupakan salah satu jenis makanan awetan berasal dari daging (sapi, kerbau,

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian. I PENDAHULUAN Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian,

Lebih terperinci

TEHNIK PEMBUATAN MIE SEHAT. Dr. Sri Handayani

TEHNIK PEMBUATAN MIE SEHAT. Dr. Sri Handayani TEHNIK PEMBUATAN MIE SEHAT Dr. Sri Handayani Tim PPM Jurusan Pendidikan Kimia FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2013 1 TEHNIK PEMBUATAN MIE SEHAT Dr. Sri Handayani

Lebih terperinci

TEPUNG MOCAF SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI TEPUNG TERIGU Oleh: Puji Lestari, S.TP Widyaiswara Pertama

TEPUNG MOCAF SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI TEPUNG TERIGU Oleh: Puji Lestari, S.TP Widyaiswara Pertama TEPUNG MOCAF SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI TEPUNG TERIGU Oleh: Puji Lestari, S.TP Widyaiswara Pertama I. PENDAHULUAN Untuk mengurangi ketergantungan terhadap terigu dan pengembangan pangan yang berbasis

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 29 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Sejarah Singkat Perusahaan PD. Galuh Sari merupakan perusahaan yang didirikan oleh Bapak Amir dan Istrinya yang bernama Ibu Maemunah pada tahun 2001 yang berlokasi di Jl.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Mutu gizi makanan seseorang dapat diperbaiki dengan mengkonsumsi

BAB I PENDAHULUAN. Mutu gizi makanan seseorang dapat diperbaiki dengan mengkonsumsi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mutu gizi makanan seseorang dapat diperbaiki dengan mengkonsumsi makanan beranekaragam yang dapat memberikan sumbangan zat gizi yang cukup bagi tubuh, dengan adanya

Lebih terperinci

1. mutu berkecambah biji sangat baik 2. dihasilkan flavour yang lebih baik 3. lebih awet selama penyimpanan

1. mutu berkecambah biji sangat baik 2. dihasilkan flavour yang lebih baik 3. lebih awet selama penyimpanan KOPI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYIMPANAN PADA BAHAN PENYEGAR Mutu kopi dipengaruhi pengolahan dari awal - pemasaran. Kadar air kopi kering adalah 12-13% 13% Pada kadar air ini : 1. mutu berkecambah

Lebih terperinci

23. HASlL OLAHAN TEPUNG UBI JALAR

23. HASlL OLAHAN TEPUNG UBI JALAR Kararnel Susu, Yoghurt Olahan Tepung Ubi Jalac Ebi (udang kering). Keju 23. HASlL OLAHAN TEPUNG UBI JALAR Tepung ubi jalar dapat digunakan sebagai bahan campuran pembuatan kue dan roti gandum. Adapun proses

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian tentang pengaruh variasi konsentrasi penambahan tepung tapioka dan tepung beras terhadap kadar protein, lemak, kadar air dan sifat organoleptik

Lebih terperinci

PEMBERDAYAAN IBU RUMAH TANGGA DESA DONOHUDAN MELALUI PRODUKSI ANEKA PANGANAN HASIL INDUSTRI TAHU SUMBER REJEKI

PEMBERDAYAAN IBU RUMAH TANGGA DESA DONOHUDAN MELALUI PRODUKSI ANEKA PANGANAN HASIL INDUSTRI TAHU SUMBER REJEKI PEMBERDAYAAN IBU RUMAH TANGGA DESA DONOHUDAN MELALUI PRODUKSI ANEKA PANGANAN HASIL INDUSTRI TAHU SUMBER REJEKI Oleh : I.F. Nurcahyo Susantiningrum Abstrak Donohudan salah satu desa yang berada paling timur

Lebih terperinci

TEKNIK PASCAPANEN UNTUK MENEKAN KEHILANGAN HASIL DAN MEMPERTAHANKAN MUTU KEDELAI DITINGKAT PETANI. Oleh : Ir. Nur Asni, MS

TEKNIK PASCAPANEN UNTUK MENEKAN KEHILANGAN HASIL DAN MEMPERTAHANKAN MUTU KEDELAI DITINGKAT PETANI. Oleh : Ir. Nur Asni, MS TEKNIK PASCAPANEN UNTUK MENEKAN KEHILANGAN HASIL DAN MEMPERTAHANKAN MUTU KEDELAI DITINGKAT PETANI Oleh : Ir. Nur Asni, MS Peneliti Madya Kelompok Peneliti dan Pengkaji Mekanisasi dan Teknologi Hasil Pertanian

Lebih terperinci

MODUL 5 PIZZA IKAN. Indikator Keberhasilan: Mutu pizza ikan yang dihasilkan memiliki tekstur yang lembut, rasa dan aroma khas ikan.

MODUL 5 PIZZA IKAN. Indikator Keberhasilan: Mutu pizza ikan yang dihasilkan memiliki tekstur yang lembut, rasa dan aroma khas ikan. MODUL 5 PIZZA IKAN Standar Unit Kompetensi: Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu membuat pizza ikan yang enak, bertekstur lembut dan rasa yang lezat. Indikator Keberhasilan: Mutu pizza ikan

Lebih terperinci

Peluang Usaha Budidaya Cabai?

Peluang Usaha Budidaya Cabai? Sambal Aseli Pedasnya Peluang Usaha Budidaya Cabai? Potensinya terbuka, baik pasar bebas maupun industri. Kebutuhan cabai perkapita (2013) adalah 5 Kg/ tahun. Dengan jumlah penduduk 230 juta jiwa, maka

Lebih terperinci