PENGALAMATAN, PENANAMAAN DAN MEKANISME PERUTEAN DATAGRAM PADA INTERNET ARMAN SANI. Fakultas Teknik Jurusan Teknik Elektro Univesitas Sumatera Utara

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGALAMATAN, PENANAMAAN DAN MEKANISME PERUTEAN DATAGRAM PADA INTERNET ARMAN SANI. Fakultas Teknik Jurusan Teknik Elektro Univesitas Sumatera Utara"

Transkripsi

1 PENGALAMATAN, PENANAMAAN DAN MEKANISME PERUTEAN DATAGRAM PADA INTERNET ARMAN SANI Fakultas Teknik Jurusan Teknik Elektro Univesitas Sumatera Utara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Tujuan Tulisan ini bertujuan untuk memaparkan secara ringkas dan jelas tentang konsep pengalamatan dan penaman yang dipergunakan pada Internet, serta memberikan gambaran yang lebih nyata tentang penggunaan alamat dan nama tersebut didalam berkomunikasi melalui internet Latar Belakang Kemudahan-kemudahan yang ditawarkan oleh Internet, terutama dalam membantu upaya untuk memperoleh informasi yang terbaru berbagai disiplin ilmu dari berbagai belahan bumi, mendorong kepentingan kita untuk mewujudkan dan mengembangkannya di lingkungan kita sendiri. Dalam usaha pengembangannya, serta untuk dapat memanfaatkan kemudahan-kemudahan yang ditawarkannya secara maksimal, dibutuhkan pengetahuan yang mendasar dan memadai tentang Internet itu sendiri. Dalam komunikasi Internet, alamat dan nama memegang peranan yang sangat penting. Setiap simpul didalam Internet harus mempunyai nama dan alamat agar dapat melakukan komunikasi. Sistem pengalamatan dan penamaan didalam Internet mempunyai ciri sendiri. Oleh karena itu, agar dapat melakukan komunikasi dengan baik dan benar melalui Internet, kita perlu mengetahui tentang konsep pengalamatan dan penamaan yang dipergunakan didalam Internet itu. Untuk memberi gambaran yang lebih nyata dari penggunaan alamat dan nama didalam Internet, akan diuraikan mekanisme perutean datagram pada Internet. BAB II PENGALAMATAN DAN PENAMAAN PADA INTERNET 2.1. Umum Setiap simpul didalam Internet membutuhkan alamat tertentu untuk dapat berkomunikasi [1,2]. Alamat ini akan dipergunakan oleh protokol IP untuk mengidentifikasi host-host yang ada didalam sistem tersebut dan merutekan datagram diantara mereka. Oleh karena itu, setiap host harus diberi alamat tertentu yang unik. Untuk memudahkan dalam mengingat suatu simpul didalam internet, disamping membutuhkan alamat maka setiap simpul juga membutuhkan nama. Pemakai dapat secara langsung mempergunakan nama-nama ini bila ia ingin mengirimkan data ke sebuah host yang ada didalam internet. Nama host tersebut akan ditranslasikan kedalam alamat uniknya dengan bantuan server yang dikenali sebagai name server [1,2,5] Digitized by USU digital library 1

2 2.1. Alamat Internet (Internet Address) Untuk dapat mentransfer data dari suatu simpul ke simpul lain didalam internet, setiap simpul harus mempunyai alamat unik yang disebut dengan alamat internet global (global internet address) [3]. Alamat Internet tersusun dari 32-bit (4- oktet), yang terdiri dari dua bagian [1, 2, 3, 37], yaitu: alamat jaringan (network address -netid) dan alamat host (host address - hostid). Alamat jaringan (netid) mengidentifikasi jaringan tempat host tersebut terhubung secara langsung, dan alamat host (hostid) mengidentifikasi host tersebut secara individu. Format umum alamat internet adalah [2]: Alamat Jaringan Alamat Host (Hostid) Biasanya, alamat internet dinyatakan dalam notasi dot sehingga memudahkan pemakai untuk membaca dan menulisnya. Tiap oktet dari alamat internet dirubah ke dalam angka desimal dan angka-angka ini dipisahkan oleh dot [2]. Sebagai contoh, sebuah simpul mempunyai alamat internet dalam 32-bit adalah: Alamat internet simpul tersebut dalam notasi dot adalah : Format alamat internet (netid-hostid) ditentukan oleh besar ukuran jaringannya. Berdasarkan hal ini, format alamat internet terbagi dalam lima kelas (3- kelas utama dan 2-kelas spesial) [2], yaitu : 1. Kelas A : digunakan untuk jaringan yang sangat besar. 2. Kelas B : digunakan untuk jaringan yang ukurannya medium. 3. Kelas C : digunakan untukjaringan yang ukurannya kecil. 4. Kelas D : digunakan untuk IP multicasting. 5. Kelas E : dicadangkan untuk penggunaan eksperimen. Gambar 1 menunjukkan format kelima kelas alamat internet tersebut [1,2,6]. Terlihat bahwa, empat bit pertama dari setiap format alamat internet diatas mengidentifikasi kelasnya masing-masing. Dalam notasi dot, kelima kelas alamat internet tersebut dapat diidentifikasi dengan nomor sebagai berikut : - Alamat internet kelas A dimulai dengan nomor dari 0 sampai Alamat internet kelas B dimulai dengan nomor dari 128 sampai Alamat internet kelas C dimulai dengan nomor dari 192 sampai Alamat internet kelas D dimulai dengan nomor dari 224 sampai Alamat internet kelas E dimulai dengan nomor dari 240 sampai Digitized by USU digital library 2

3 Network ID Host ID Class A Address Network ID Host ID Class B Address Network ID Host ID Class C Address Multicast Address Class D Address Reserved Class D Address Gambar 1. Format Alamat Internet Untuk keperluan perutean didalam Internet, sebuah organisasi yang mempunyai jaringan dengan ukuran kelas tertentu dapat memecah ruang alamat internetnya, sehingga mempunyai bagian format alamat Internet yang disebut sebagai alamat subnet (subnet address) [1,2]. Hal ini dilakukan dengan cara memecah bagian ruang alamat hostid dan alamat Internet tersebut menjadi dua bagian, yaitu alamat subnet dan alamat host. Format alamat internet dengan alamat subnet ini adalah [2] Alamat Jaringan (Netid) Alamat Subnet Alamat Host Penggunaan format alamat ini biasanya untuk mengefisienkan sistem perutean pada jaringan tersebut [1]. Besarnya ukuran bagian alamat subnet dari 2003 Digitized by USU digital library 3

4 sebuah alamat internet serta penandaan nomor-nomor untuk alamat subnet tersebut adalah sepenuhnya tanggung jawab dari organisasi yang memiliki bagian ruang alamat tersebut [2]. Sebagai contoh, sebuah organisasi yang mempunyai alamat internet kelas B, dapat menggunakan byte ketiga dari alamat internetnya tersebut sebagai alamat subnet, dan byte keempatnya untuk mengidentifikasi host secara individu. Untuk organisasi dengan alamat internet kelas C dapat menggunakan 4-bit dari bagian hostid-nya sebagai alamat subnet, dan 4-bit selebihnya untuk mengidentifikasi host secara individu. Untuk mengenali besarnya bagian netid dan subnet dari alamat internet yang dipergunakan oleh sebuah organisasi, maka router-router yang terhubung langsung ke jaringan tersebut dilengkapi dengan sebuah konfigurasi parameter khusus, yang disebut penutup subjaringan (subnet mask) [1, 2]. Penutup subjaringan adalah deretan dari 32-bit, dimana bit-l menutup bagian netid dan subnet dari alamat internet dan bit-o menutup bagian hostid-nya. Sebagai contoh, bila administrator jaringan kelas B telah memilih untuk menggunakan byte ketiga dari alamat internetnya sebagai alamat subnet, maka penutup jaringan yang pakai untuk jaringan tersebut adalah : Disamping untuk mengidentifikasi kelas alamat internet, format alamat internet inivjuga dapat mengidentifikasi alamat-alamat khusus untuk keperluan tertentu. Diantaranya adalah : Alamat pengidentifikasi jaringan. Format alamat internet dapat digunakan untuk mengidentifikasi alamat suatu jaringan atau alamat suatu subnet, yaitu dengan mengisi bagian hostid dari alamat internet tersebut bit-o,atau dalam notasi dot ditulis sebagai : o.sebagai contoh, sebuah jaringan dengan alamat adalah jaringan kelas A. Alamat untuk broadcast ke jaringan. Format alamat internet untuk melakukan broadcast data ke setiap host pada jaringan lokal dapat dilakukan dengan mengisi seluruh alarnat internet dengan bit -I, atau dalam notasi dot ditulis sebagai : Broadcast ini sering digunakan bila sebuah host ingin menemukan tempat server-nya. Format alamat ini juga dapat dipakai untuk melakukan broadcast ke setiap host yang berada pada subjaringan tertentu saja. Caranya adalah dengan mengisi bagian hostid dari alamat internet subjaringan yang dituju dengan bit-i, atau didalam notasi dot ditulis sebagai : 255. Sebagai contoh, untuk melakukan broadcast data ke sebuah jaringan kelas C yang alamat internetnya adalah : , digunakan alamat: Jadi pada alamat internet, bagian medan alamat yang terdiri dari bit-1 diterjemahkan sebagai "semua". Alamat untuk lopbalik (loopback) Lopbalik adalah lawan dari broadcast. Data yang dikirim dengan menggunakan alamat lopbalik tidak akan pernah meninggalkan host pengirirn tersebut. Hal ini biasanya digunakan untuk melakukan pengujian terhadap perangkat lunak jaringan yang ada pada host itu sendiri. Format alamat internet untuk lopbalik adalah setiap alamat internet yang dimulai dengan angka : 127. Alamat untuk menunjukkan "host ini" dan jaringan ini 2003 Digitized by USU digital library 4

5 Dalam alamat internet, bagian medan alamat yang terdiri dari bit-o diterjemahkan sebagai "ini ". Karena itu, format alarnat internet dapat digunakan untuk menunjukkan alamat pada jaringan ini" dan pada host ini". Jadi, format alamat internet yang seluruhnya terdiri dari bit-o akan diterjemahkan sebagai "host ini pada jaringan ini". Format alamat inii biasanya hanya dipergunakan pada saat melakukan inisialisasi sistem Contoh lain, alamat internet: 0.0,0.5, berarti bahwa host 5 pada jaringan ini Penamaan Dalam Internet Struktur pemberian nama didalam internet menggunakan sistem berhirarki [1,2], yaitu dengan membagi-bagi internet kedalam bagian-bagian yang disebut domain. Tanggung jawab pemberian nama didalam domain ini diserahkan kepada administrator domain yang ditunjuk. Administrator selanjutnya dapat membangun subdomain-subdomain lain, dan menyerahkan tanggung jawab pemberian nama dalam tiap-tiap subdomain kepada seseorang. Secara konsep, Pusat Informasi Jaringan (NIC -Network Information Centre) [1,2] telah mengorganisasi sistem penamaan berhirarki ini kedalam bentuk pohon (tree), dimana tiap simpul didalam pohon tersebut berhubungan dengan sebuah domain. Nama-nama yang diturunkan dari pohon NIC ini disebut Domain Name [1, 2]. Gambar 2 menunjukkan contoh konsep penyusunan Domain Name Server dalam sebuah pohon [1]. Tiap simpul dari pohon tersebut mewakili sebuah name server yang menangani nama-nama untuk sebuah subdomain. Akar (root) adalah sebuah server yang mengetahui domain tingkat puncak. Tingkat berikutnya adalah kumpulan name server yang masing-masing mengetahui sebuah subdomain tingkat puncak. Tingkat yang ketiga adalah name server yang mengetahui subdomain dibawah domain tingkat puncak. Tiap simpul mewakili sebuah name server yang menangani pemberian nama untuk sebuah subdomain. Jadi, konsep pohon akan berlanjut dengan sebuah server pada tiap tingkat untuk masing-masing subdomain yang telah ditentukan. Link pada konsep pohon bukan menunjukkan hubungan secara fisik, akan tetapi menunjukkan name sever yang lain yang dapat dihubungi untuk mengetahui nama subdomain tertentu. Sebagaimana penulisan untuk alamat internet, penulisan domain name juga dilakukan dengan karakter pemisah, yaitu notasi dot. Penulisan domain name dimulai dengan nama komputer itu sendiri, dan kemudian diikuti oleh subdomain name nya mulai dari tingkat yang paling rendah. Tiap bagian dari penyusun domain name yang disebut label, dibatasi dengan notasi dot. Label ini mewakili tiap tingkat simpul (subdomain) pada pohon nama dari domain name tersebut. Sebagai contoh, domain name yang diberikan dari pohon nama diatas untuk komputer yang bernama Computer Science (CS) berada pada Departemen Ilmu Komputer di Universitas Yale yang terhubung ke sistem internet adalah : cs.yale.edu.domain Name ini tersusun dari tiga buah label, yaitu CS, yale, dan edu Digitized by USU digital library 5

6 NIC telah menetapkan beberapa domain name pada tingkat puncak dari pohon nama [1, 2], yaitu : - COM untuk organisasi komersil. - EDU untuk institusi pendidikan. - GOV untuk badan-badan pemerintah. - MIL untuk organisasi militer. - NET untuk sistem-sistem yang membentuk pelayanan-pelayanan jaringan. - ORG untuk organisasi yang bukan komersil. - INT untuk group-group intemasional. - country code (biasanya terdiri dari dua huruf) untuk kode negara selain US BAB III SISTEM NAMA DOMAIN DAN PEMETAAN ALAMAT 3.1. Domain Name Server (DNS) Untuk memudahkan pemakai dalam memperoleh alamat internet sebuah host yang namanya diketahui didalam internet, dengan suatu sistem yang dapat menyimpan pasangan nama dan alamat internet masing-masing host yang berada disuatu daerah domain tertentu. Sistem ini dikenal sebagai Domain Name System. Pasangan nama dan alamat internet tersebut disimpan dalam sebuah server nama domain yang dikenal sebagai DNS (Domain Name Server) [1, 2]. Server ini ditempatkan tersebar didalam internet, clan diperbaharui secara lokal. Jadi, bila sebuah host ingin mengetahui alamat internet suatu host lain untuk melakukan komunikasi didalam internet, host ini dapat mengirimkan nama host yang diinginkannya tersebut ke DNS yang ada dijaringannya. DNS ini akan memberikan alamat internet dari host yang diinginkan tersebut. Name server ini biasanya diperbaharui secara lokal. Hal ini dilakukan agar penambahan, penghapusan, atau pemindahan sebuah nama simpul pada server tersebut dapat direkarnkan dengan cepat dan akurat Digitized by USU digital library 6

7 Untuk berdialog dengan sebuah DNS guna memperoleh alamat internet sebuah host yang terhubung di internet, dilakukan dengan mengetikkan perintah nslookup. Sebuah DNS yang menerima perintah ini akan memberikan jawaban dengan mengirimkan nama dan alamat internet dari DNS yang bersangkutan kepada host yang memintanya. Setelah jawaban ini diterima host tersebut, baru diketikkan nama dari host yang ingin diketahui alamat internetnya. Bila nama dan alamat internet dari host yang diinginkan tersebut ada didalam database pada DNS lokal, maka DNS ini akan segera mengirimkannya. Bila tidak ada, DNS ini akan berinteraksi dengan DNS yang ada dijaringan lain untuk memperoleh alamat internet dari host yang diinginkan tersebut, dan segera mengirim ke host yang memintanya Pemetaan Alamat Internet ke Alamat Fisik Dua buah simpul pada jaringan fisik yang sama hanya dapat berkomunikasi jika kedua simpul tersebut mengetahui alamat fisik masing-masing [1]. Oleh karena itu, untuk berkomunikasi didalam internet maka alamat internet suatu host harus dipetakan ke alamat fisiknya. Ada dua resolusi yang dapat digtinakan untuk pemetaan alamat internet ke alamat fisik, yaitu resolusi pemetaan langsung dan resolusi pemetaan dinamik [1] Resolusi pemetaan langsung Pada resolusi pemetaan langsung, alamat internet sebuah simpul dipetakan secara langsung ke alamat fisiknya. Hasil pemetaan ini disusun didalam sebuah tabel. Tabel ini dapat diletakkan dalam setiap simpul, atau disimpan didalam sebuah server yang dapat dikonsultasikan oleh simpul-simpul yang ingin mengetahui alamat fisik dari sebuah simpul tertentu untuk melakukan komunikasi [2]. Resolusi ini biasanya dipakai pada jaringan yang alamat fisiknya hanya terdiri dari sejumlah kecil integer (misalnya, jaringan pronet 10 ring yang alamat fisiknya terdiri dari 8-bit) [1] Resolusi pemetaan dinamik Resolusi pemetaan dinamik mempergunakan protokol tingkat rendah, yaitu ARP (Address Resolution Protocol). Dengan ARP ini, pemetaan alamat internet ke alamat fisik sebuah simpul dilakukan secara dinamik, yaitu dengan mempergunakan metode berbasis broadcast. Resolusi ini terutama dipakai untuk jaringan-jaringan yang alamat fisiknya terdiri dari sejumlah besar integer, misalnya jaringan Ethernet dengan alamat fisik 48-bit. Dengan resolusi ini setiap simpul tidak perlu lagi menyimpan secara permanen pasangan alamat internet dan alamat fisik lawan bicaranya, dan memungkinkan penambahan simpul-simpul baru pada jaringan tersebut tanpa harus merobah kembali alamat dari simpul yang sudah ada. ARP dipandang sebagai bagian dari sistem jaringan fisik, dan bukan sebagai bagian dari protokol Internet [1] Digitized by USU digital library 7

8 Berdasarkan fungsinya, ARP terdiri dari dua bagian. Satu bagian menentukan alamat fisik ketika pengiriman paket, dan satu bagian lagi menjawab permintaan dari simpulain [1]. Gambar 3 menjelaskan ide resolusi pemetaan dinamis dengan ARP ini. Bila Host A ingin mengetahui alamat fisik Host B yang terletak dijaringan lokai yang sarna, maka Host A akan melakukan broadcast ke jaringan sebuah paket khusus ARP.Paket ini berisi aiarnat internet Host B dan permintaan untuk menjawabnya dengan aiamat fisik. Semua simpul yang berada dijaringan akan menerima pesan permintaan ini, tetapi hanya Host B yang mengenali alamat internet tersebut. Jadi, Host B akan segera memberikan jawaban dengan mengirimkan kembali paket khusus ARP yang berisi aiamat fisiknya. Host A yang menerima jawaban ini akan mencatat pasangan aiamat internet dan alamat fisik tersebut di memorinya (didalam chache-nya) dan selanjutnya akan menggunakan aiamat tersebut untuk mengirim data ke Host B. Pesan ARP akan dipertukarkan diantara simpul dalam bentuk frame yang sesuai dengan fisik jaringan dibawahnya, dan pesan ARP akan diperlakukan sebagai data dalam frame tersebut. Format frame tersebut adaiah : Kepala frame Pesan lengkap ARP diperlakukan sebagai data Protokol pemetaan alamat internet ke alamat fisik yang lain adalah proxy ARP [1,2]. Dengan proxy ARP ini, sebuah router dapat melayani permintaan ARP dari sebuah host yang menanyakan alamat fisik dari sebuah host tujuan yang tidak berada pada jaringan lokal nya. Router dijaringan yang mempunyai rote terbaik ke host tujuan tersebut akan menjawab perrnintaan ini dengan sebuah pesan ARP yang berisi alamat internet host tujuan dan alamat fisik router itu sendiri. ini menyebabkan host yang bertanya tersebut akan mengirimkan datagramnya ke alamat fisik router ini. Router ini akan menangani datagram tersebut secara normal, yaitu membaca alamat internet tujuannya, dan kemudian meneruskannya kearah tujuan. Variasi lain dari ARP adalah RARP (Reverse Address Resolution Protokol), yang digunakan oleh simpul yang ingin mengetahui alamat internetnya. Protokol ini 2003 Digitized by USU digital library 8

9 biasanya dipergunakan oleh mesin-mesin tanpa disk (diskless machines) yang harus berkomunikasi dengan server-nya terlebih dahulu untuk mengetahui alamat internetnya [1, 2]. BAB IV MEKANISME PERUTEAN DATAGRAM 4.1. Umum Perutean (routing) adalah proses pemilihan jalan untuk mengirirnkan paketpaket data dari host pengirim ke host tujuan. Router adalah peralatan yang mewakili setiap komputer yang membuat keputusan tersebut. Didalam internet, setiap host dan router berpartisipasi dalam perutean datagram IP. Perutean ini diselenggarakan oleh perangkat lunak IP yang diimplementasikan didalam host dan router. Secara umum, perutean dapat dibagi kedalam dua bentuk, yaitu perutean langsung (direct routing) dan perutean tak langsung (indirect routing) [1]. Pada perutean langsung, pentransmisian sebuah datagram dilakukan secara langsung dari host sumber ke host tujuan tanpa melalui simpul antara. Perutean ini terjadi bila kedua host yang berkomunikasi tersebut terhubung secara langsung pada subjaringan yang sama. Pada perutean tidak langsung, pentransmisian datagram dari host sumber ke host tujuan harus melalui simpul antara. Perutean ini terjadi karena host tujuan tidak secara langsung pada subjaringan dimana host sumber terhubung. Untuk merutekan datagram-datagram dari host pengirirn ke host tujuan, perangkat lunak IP menggunakan dua mekanisme, yaitu penutup subjaringan (subnetwork mask) dan label perutean (routing table) [2] Perutean Dengan Mekanisme Penutup Subjaringan Penutup subjaringan adalah deretan yang terdiri dari 32-bit dengan bit-l menutupi bagian netid dan subnet dari alamat internet dan bit-o menutupi bagian hostid-nya. Biasanya, penutup subjaringan ini ditulis dalam notasi heksadesimal atau dalam notasi dot [2]. Sebagai contoh, penutup sub-jaringan untuk alamat internet kelas C adalah : Dalam notasi heksadesimal ditulis sebagai : ffffff00, dan dalam notasi dot ditulis sebagai : Perutean dengan mekanisme penutup subjaringan ini digunakan pada perutean langsung [2]. Untuk melihat bagaimana penutup subjaringan ini digunakan, misalkan sebuah host yang mempunyai alamat internet (dalam notas dot) : ,12.27 terhubung ke sebuah LAN dengan penutup sub-jaringan (dalam notasi heksadesimal) : ffffffo0. Jika kita ingin mengirim data melalui host tersebut ke sebuah host lain dengan alamat internet (dalam notasi dot) : , maka penutup subjaringan akan memberitahu kita bahwa kedua host tersebut berada pada subjaringan yang sama, yaitu subjaringan dengan alamat : , Jadi, kedua host tersebut dapat saling bertukar data secara langsung. Sebelum host kita mengirimkan data melalui subjaringan tersebut, alamat internet host tujuan harus dipetakan terlebih dahulu kedalam alamat fisiknya dengan menggunakan ARP. Untuk mengetahui alamat internet sebuah host yang terhubung ke sebuah sub-jaringan dan penutup subjaringannya didalam Internet dapat dilakukan dengan mengetikkan perintah ifconfig pada host tersebut [2] 4.3. Perutean Dengan Mekanisme Tabel Perutean Perutean tidak langsung lebih sulit dari pada perutean langsung, karena pengirim harus mengidentifikasi terlebih dahulu sebuah router yang dapat membawa ke subjaringan tempat tujuan datagram akan dikirim. Untuk ini dipergunakan 2003 Digitized by USU digital library 9

10 algoritma perutean tertentu. Algoritma perutean yang biasa dipergunakan adalah tabel perutean (routing table) [1], Tabel perutean ini terdapat di setiap host dan router, dan berisi informasi tentang alamat-alamat tujuan yang dapat dicapai melalui host atau router tersebut. Secara khusus, sebuah tabel perutean berisi pasangan alamat subjaringan internet tujuan dan alamat internet router yang terhubung ke alamat internet subjaringan yang dituju. Semua router yang terdapat didalam daftar tabel perutean suatu simpul harus terletak pada subjaringan yang terhubung secara langsung ke simpul tersebut, Gambar 4 menunjukkan sebuah contoh tabel perutean untuk Router G pada sebuah internet yang terdiri dari 4-buah subjaringan dan 3- buah router [1]. N menyatakan alamat subjaringan internet tujuan dan G menyatakan alamat internet router yang terhubung ke alamat subjaringan internet yang dituju, Router G terhubung secara langsung ke subjaringan ,0 dan subjaringan Oleh karena itu, router ini dapat mencapai setiap host yang ada pada kedua jaringan tersebut secara langsung (misalnya, dengan menggunakan ARP untuk memperoleh alamat fisik dari host-host tersebut). Datagram yang ditujukan untuk host yang berada pada subjaringan , router ini akan merutekannya ke Router H dengan alamat Kemudian Router H akan menyerahkan datagram tersebut secara langsung ke host tujuan. Router G dapat mencapai alamat , karena ia terhubung langsung ke subjaringan tersebut. Bila sebuah datagram tiba pada sebuah router, perangkat lunak IP yang diimplementasikan pada router tersebut akan menyelidiki alamat internet tujuan datagram tersebut untuk menemukan tempat alamat internet tujuannya. Hal inii dilakukan dengan mengekstraksi bagian netid dari alamat internet tujuan tersebut. Kemudian router ini akan membuat keputusan perutean berdasarkan netid ini. Penggunaan alamat jaringan tujuan dalam menentukan alamat host tujuan membuat perutean efisien dan menjaga ukuran tabel perutean tetap kecil. Hal ini juga dapat dilihat pada gambar 4 diatas. Terlihat bahwa ukuran tabel perutean untuk Router G tersebut tetap terjaga, bebas dari jumlah host yang ada pada internet tersebut. Tabel perotean ini hanya bertambah, jika ada subjaringan baru yang ditambahkan ke internet tersebut. Teknik lain yang dapat dipergunakan untuk menjaga agar ukuran tabel perutean tetap kecil adalah dengan menyatukan beberapa masukan jamak (yaitu, pasangan alamat N,G dari beberapa tujuan) kedalam sebuah pasangan alamat tujuan saja, misalnya dikirimkan secara langsung ke sebuah router tertentu. Idenya adalah dengan menjadikan rote ini sebagai rute bawaan (default route) [1]. Jika rute yang ditujukan ke alamat-alamat tersebut tidak muncul dalam tabel perutean, maka perangkat lunak IP harus mengirimkan datagram itu ke rute bawaan ini. Hal ini 2003 Digitized by USU digital library 10

11 dapat dilakukan pada sebuah site yang mempunyai sekelompok kecil alamat-alamat lokal dan hanya mempunyai satu hubungan ke ujung internet. Untuk memperoleh tabel perotean yang ada pada sebuah host lokal didalam Internet, dapat dilakukan dengan mengetikkan perintah netstat -nr pada host tersebut [2]. KESIMPULAN Nama dan alamat memegang peranan yang sangat penting dalam melakukan komunikasi melalui Internet. Oleh karena itu, setiap simpul didalam Internet harus diberi nama dan alamat yang unik. Disamping itu, pemberian nama akan memudahkan kita akan memudahkan kita daiam mengingat sebuah simpul di dalam Internet. DNS (Domain Name Server) memudahkan kita dalam berkomunikasi melalui internet. Dengan DNS, kita cukup mengetikkan nama dari simpul tujuan kita (simpul yang akan kita hubungi) tanpa harus mengingat alamat dari simpul tersebut. Perutean datagram didalam Internet didasarkan pada alamat dari tujuan datagram tersebut. Alamat masing-masing simpul pada Internet disimpan dalam tabel perutean yang terletak di masing-masing simpul antara (router). Perutean datagram dilakukan dengan nenggunakan mekanisme penutup subjaringan atau dengan menggunakan mekanisme tabel perutean tersebut. DAFTAR PUSTAKA [1] Douglas E. Comer, "Internetworking with TCP/IP: Principles, Protocols, and Architecture", Printice Hall Inc., Englewood Cliffs, NJ, [2] Sidnie Freit, "TCP/IP: Architecture, Protocols, and Implementation" McGraw Hill Inc., [3] William Stallings, "Data Communications, Computer Networks and Open System", Macmillan Publishing Company, Fourth Edition, [4] Barry M Leiner, Robert Cole, Jon Postel, David Mills, "The DARPA Internet Protocol Suite", IEEE Communication Magazine, March 1985, Volume 23, No.3, pp [5] Robert P. Davidson and Nathan J. Muller, "lnternetworking LANs : Operation, Design, and Management" Artech House, Boston. London, [6] Mark A. Miller, P.E., "lnternetworking: A Guide to Network Communications LAN to LAN; LAN to WAN", M & T Publishing, Inc., [7] Vijay Ahuja, "Design and Analysis or Computer Communications Networks", McGraw-Hill International Editions, [8] F.Ahmadi Djajasugita, "Diktat Kuliah Perencanaan Jaringan Telekomunikasi", Program S-2 Sistem Informasi Listrik, ITB Bandung, Digitized by USU digital library 11

INTERNET PROTOCOL DAN PEMROSESAN DATAGRAM DI INTERNET. Ir. ARMAN SANI. Jurusan Teknik Elektro Fakultas teknik Universitas Sumatera Utara

INTERNET PROTOCOL DAN PEMROSESAN DATAGRAM DI INTERNET. Ir. ARMAN SANI. Jurusan Teknik Elektro Fakultas teknik Universitas Sumatera Utara INTERNET PROTOCOL DAN PEMROSESAN DATAGRAM DI INTERNET Ir. ARMAN SANI Jurusan Teknik Elektro Fakultas teknik Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1. Tujuan Tulisan ini bertujuan untuk memaparkan

Lebih terperinci

4/2/2017. Sistem Bilangan

4/2/2017. Sistem Bilangan Broadcast NetID HostID Bagaimana Komunikasi Komputer Terjadi???? Apa itu IP Address ARP Address Resolution Protocol 1 Sistem Bilangan Bilangan Biner ; Perpangkatan 2 0 dan 1 Bilangan Oktal ; Perpangkatan

Lebih terperinci

Pe P rhit i u t ngan IP I P Ad A dress ICT Center Majene

Pe P rhit i u t ngan IP I P Ad A dress ICT Center Majene Perhitungan IP Address Perhitungan IP Address ICT Center Majene Sistem Bilangan Bilangan Biner ; Perpangkatan 2 0 dan 1 Bilangan Oktal ; Perpangkatan 8 0-7 Bilangan Desimal ; Perpangkatan 10 0-9 Bilangan

Lebih terperinci

ROUTING. Pengiriman Langsung & Tidak Langsung

ROUTING. Pengiriman Langsung & Tidak Langsung Modul 07 ROUTING Dalam suatu sistem packet switching, routing mengacu pada proses pemilihan jalur untuk pengiriman paket, dan router adalah perangkat yang melakukan tugas tersebut. Perutean dalam IP melibatkan

Lebih terperinci

Dalam implementasinya internet protocol dilengkapi dengan protokol-protokol lain seperti ICMP, ARP, RARP yang akan dibahas kemudian.

Dalam implementasinya internet protocol dilengkapi dengan protokol-protokol lain seperti ICMP, ARP, RARP yang akan dibahas kemudian. Internet Protocol (IP) Pada protocol TCP/IP, Internet Layer (lapisan internet) sama dengan Network Layer pada OSI reference model. Internet Protocol adalah mekanisme transmisi yang digunakan oleh TCP/IP

Lebih terperinci

JARINGAN KOMPUTER MODUL 5

JARINGAN KOMPUTER MODUL 5 LAPORAN PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER MODUL 5 Disusun Oleh : Nama Kelas : Beny Susanto : TI B Nim : 2011081031 LABORATORIUM KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KUNINGAN 2013 MODUL 5 KONSEP IP dan

Lebih terperinci

Melakukan Perbaikan dan atau Setting Ulang Koneksi Jaringan MENJELASKAN LANGKAH PERSIAPAN SETTING ULANG KONEKSI JARINGAN

Melakukan Perbaikan dan atau Setting Ulang Koneksi Jaringan MENJELASKAN LANGKAH PERSIAPAN SETTING ULANG KONEKSI JARINGAN Melakukan Perbaikan dan atau Setting Ulang Koneksi Jaringan MENJELASKAN LANGKAH PERSIAPAN SETTING ULANG KONEKSI JARINGAN IP Address IP address adalah alamat/identitas yang diberikan pada jaringan komputer

Lebih terperinci

Memahami cara kerja TCP dan UDP pada layer transport

Memahami cara kerja TCP dan UDP pada layer transport 4.1 Tujuan : Memahami konsep dasar routing Mengaplikasikan routing dalam jaringan lokal Memahami cara kerja TCP dan UDP pada layer transport 4.2 Teori Dasar Routing Internet adalah inter-network dari banyak

Lebih terperinci

Figure 3.1 Format datagram IP

Figure 3.1 Format datagram IP 3.1 Tujuan Mengetahui bagaimana TCP/IP mengidentifikasi jaringan Mengetahui bagaimana netmask menentukan range IP address Mengetahui fungsi kerja subnetting 3.2 Teori Dasar Dalam melakukan pengiriman data

Lebih terperinci

Praktikum Jaringan Komputer

Praktikum Jaringan Komputer Praktikum Jaringan Komputer Pengenalan IP dan Subnetting LABORATORIUM TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG 2014 Daftar Isi Daftar Isi... i Internet Protocol ( IP )... 1 Sejarah IP Address...

Lebih terperinci

SERVER MANAGEMENT DAN KLASIFIKASI IP

SERVER MANAGEMENT DAN KLASIFIKASI IP SERVER MANAGEMENT DAN KLASIFIKASI IP NAMA NPM/ KELAS MATA KULIAH : SENO PUJIAMUKTI : 16110447/ 4KA34 : PENGANTAR TELEMATIKA SISTEM INFORMASI GUNADARMA SERVER MANAJEMEN Server Manager adalah alat baru yang

Lebih terperinci

Modul 8 TCP/IP Suite Error dan Control Messages

Modul 8 TCP/IP Suite Error dan Control Messages Modul 8 TCP/IP Suite Error dan Control Messages Pendahuluan Tidak ada mekanisme untuk menjamin bahwa data yang dikirim melalui jaringan berhasil. Data mungkin gagal mencapai tujuan dengan berbagai macam

Lebih terperinci

Pendahuluan. 0Alamat IP berbasis kepada host dan network. 0Alamat IP berisi informasi tentang alamat network dan juga alamat host

Pendahuluan. 0Alamat IP berbasis kepada host dan network. 0Alamat IP berisi informasi tentang alamat network dan juga alamat host Pendahuluan 0Alamat IP berbasis kepada host dan network 0Host: apa saja yang dapat menerima dan mengirim paket. Misal router, workstation 0 Host terhubung oleh satu (atau beberapa) network 0Alamat IP berisi

Lebih terperinci

IP ADDRESSING & SUBNETTING. M. Teguh Kurniawan Fakultas Rekayasa Industri Universitas Telkom

IP ADDRESSING & SUBNETTING. M. Teguh Kurniawan Fakultas Rekayasa Industri Universitas Telkom IP ADDRESSING & SUBNETTING M. Teguh Kurniawan Fakultas Rekayasa Industri Universitas Telkom PENGALAMATAN IP Setiap perangkat memiliki 2 pengalamatan: MAC address phisik IP Address logika o IP address pengalamatan

Lebih terperinci

JARINGAN KOMPUTER IP VERSI 4

JARINGAN KOMPUTER IP VERSI 4 JARINGAN KOMPUTER IP VERSI 4 IP Versi 4 IP Address merupakan pengenal yang digunakan untuk memberi alamat pada tiap tiap komputer dalam jaringan. Format IP Address adalah bilangan 32 bit yang tiap 8 bitnya

Lebih terperinci

26/09/2013. Pertemuan III. Elisabeth, S.Kom - FTI UAJM. Referensi Model TCP/IP

26/09/2013. Pertemuan III. Elisabeth, S.Kom - FTI UAJM. Referensi Model TCP/IP Pertemuan III Referensi Model TCP/IP 1 TCP/IP dikembangkan sebelum model OSI ada. Namun demikian lapisan-lapisan pada TCP/IP tidaklah cocok seluruhnya dengan lapisan-lapisan OSI. Protokol TCP/IP hanya

Lebih terperinci

IP Address OLEH: ADI SETIAWAN, S.KOM

IP Address OLEH: ADI SETIAWAN, S.KOM IP Address OLEH: ADI SETIAWAN, S.KOM IP Address IP Address (Internet protocol Address) merupakan deretan angka biner antara 32 bit sampai dengan 128 bit yang digunakan sebagai alamat identifikasi untuk

Lebih terperinci

KONSEP IP ADDRESS DAN PERHITUNGAN SUBNETTING

KONSEP IP ADDRESS DAN PERHITUNGAN SUBNETTING Tugas I Jaringan Multimedia KONSEP IP ADDRESS DAN PERHITUNGAN SUBNETTING Oleh : PUTU NOPA GUNAWAN NIM : D411 10 009 Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin 2013 1 A. Pendahuluan Teknologi

Lebih terperinci

Gambar 11. Perbandingan Arsitektur OSI dan TCP/IP

Gambar 11. Perbandingan Arsitektur OSI dan TCP/IP Protocol adalah sekumpulan peraturan atau perjanjian yang menentukan format dan transmisi data. Layer n di sebuah komputer akan berkomunikasi dengan layer n di komputer yang lain. Peraturan dan perjanjian

Lebih terperinci

Mata pelajaran ini memberikan pengetahuan kepada siswa mengenai konsep dasar dan design jaringan komputer.

Mata pelajaran ini memberikan pengetahuan kepada siswa mengenai konsep dasar dan design jaringan komputer. Uraian dan Sasaran Uraian : Mata pelajaran ini memberikan pengetahuan kepada siswa mengenai konsep dasar dan design jaringan komputer. Sasaran : Mahasiswa bisa mendesign dan membangun jaringan komputer

Lebih terperinci

TCP dan Pengalamatan IP

TCP dan Pengalamatan IP TCP dan Pengalamatan IP Pengantar 1. Dasar TCP/IP TCP/IP (Transmision Control Protocol/Internet Protocol) adalah sekumpulan protokol komunikasi (protocol suite) yang sekarang ini secara luas digunakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Dalam penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Rochandi Wirawan (2011), bertujuan untuk melakukan perbandingan terhadap kemampuan dari dua buah protokol

Lebih terperinci

Pemrograman Jaringan

Pemrograman Jaringan Pemrograman Jaringan 1 M O D U L 1 N E T W O R K I N G & T E R M I N O L O G Y P R O T O K O L T O P O L O G I J A R I N G A N DNS H T T P A G R Y A L F I A H, S T., U N I V E R S I T A S G U N A D A R

Lebih terperinci

A. TUJUAN PEMBELAJARAN:

A. TUJUAN PEMBELAJARAN: A. TUJUAN PEMBELAJARAN: Setelah mempelajari materi dalam bab ini mahasiswa diharapkan mampu: 1. Memahami perbedaan Physical Address dan Logical Address. 2. Memahami tentang ARP Table. 3. Mampu menerapkan

Lebih terperinci

Routing IP adalah proses pengiriman data dari satu host dalam satu network ke host

Routing IP adalah proses pengiriman data dari satu host dalam satu network ke host Routing IP adalah proses pengiriman data dari satu host dalam satu network ke host dalam network yang lain melalui suatu router. Agar router dapat mengetahui bagaimana meneruskan paket paket ke alamat

Lebih terperinci

LAPISAN APLIKASI DNS DAN TELNET. Budhi Irawan, S.Si, M.T

LAPISAN APLIKASI DNS DAN TELNET. Budhi Irawan, S.Si, M.T LAPISAN APLIKASI DNS DAN TELNET Budhi Irawan, S.Si, M.T DOMAIN NAME SYSTEM Domain Name System (DNS) adalah sebuah sistem yang menyimpan informasi tentang nama host maupun nama domain dalam bentuk basis

Lebih terperinci

GBPP. V. Metoda Perkuliahan Ceramah Diskusi Presentasi Survey Lapangan Latihan Soal Quis Tugas (Mandiri + Kelompok)

GBPP. V. Metoda Perkuliahan Ceramah Diskusi Presentasi Survey Lapangan Latihan Soal Quis Tugas (Mandiri + Kelompok) GBPP I. Identifikasi Mata Kuliah Nama Mata Kuliah : Jaringan Komputer Kode Mata Kuliah : IF35311 Kredit : 2 SKS (2x45 menit) Semester : V Tingkat : III Program Studi : Strata I (S1) Jurusan : Teknik Informatika

Lebih terperinci

Dhynamic Host Configuration Protocol Dan Domain Name System

Dhynamic Host Configuration Protocol Dan Domain Name System Dhynamic Host Configuration Protocol Dan Domain Name System Mubtasir buleganteng94@gmail.com Abstrak Dynamic Host Configuration Protocol atau yang biasa dikenal dengan DHCP adalah layanan pemberian nomor

Lebih terperinci

BAB II INTERNET PROTOCOL

BAB II INTERNET PROTOCOL BAB II INTERNET PROTOCOL Dalam melakukan pengiriman data protokol IP memiliki sifat yang dikenal sebagai unreliable, connectionless, datagram delivery servrce. Unreliable atau ketidakhandalan berarti tidak

Lebih terperinci

PENGANTAR JARINGAN KOMPUTER. Oleh : Dahlan Abdullah Web :

PENGANTAR JARINGAN KOMPUTER. Oleh : Dahlan Abdullah   Web : PENGANTAR JARINGAN KOMPUTER Oleh : Dahlan Abdullah Email : dahlan@unimal.ac.id Web : http://www.dahlan.id Daftar Pustaka Buku Pintar TCP/IP, Standart, Design dan implementasi, Ono W. Purbo, Elexmedia Komputindo,

Lebih terperinci

Pertemuan 1: Pengkabelan

Pertemuan 1: Pengkabelan A. TUJUAN PEMBELAJARAN: Setelah mempelajari materi dalam bab ini mahasiswa diharapkan mampu: 1. Memahami perbedaan Physical Address dan Logical Address. 2. Memahami tentang ARP Table. 3. Mampu menerapkan

Lebih terperinci

IP ADDRESS VERSI 6. Budhi Irawan, S.Si, M.T

IP ADDRESS VERSI 6. Budhi Irawan, S.Si, M.T IP ADDRESS VERSI 6 Budhi Irawan, S.Si, M.T Pendahuluan IPv6 adalah sebuah jenis pengalamatan jaringan yang digunakan didalam protokol jaringan TCP/IP yang menggunakan protokol internet versi 6. IPv6 dikembangkan

Lebih terperinci

adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antara dua atau lebih titik komputer dalam Komunikasi Data

adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antara dua atau lebih titik komputer dalam Komunikasi Data adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antara dua atau lebih titik komputer dalam Komunikasi Data Melakukan deteksi adanya koneksi fisik atau ada tidaknya

Lebih terperinci

TCP/IP and IP Address Concepts

TCP/IP and IP Address Concepts Modul 12: TCP/IP and IP Address Concepts Overview Transmission Control Protocol/Internet Protocol (TCP/IP) Model merupakan model komunikasi data yang dikempangkan oleh US Department of Defense (DoD). Pada

Lebih terperinci

pengenalan IP Address

pengenalan IP Address Pengenalan IP Address Kali ini kita akan mempeljari tentang dasar IP Address, bagi para pemula ataupun pelajar yang ingin memperlajari jaringan harus memahami terlebih dahulu dasardasar pengenalan IP Address

Lebih terperinci

TUJUAN PEMBELAJARAN: 1. Mahasiswa memahami konsep subnetting 2. Mahasiswa mampu melakukan konfigurasi jaringan memakai IP Subnetting

TUJUAN PEMBELAJARAN: 1. Mahasiswa memahami konsep subnetting 2. Mahasiswa mampu melakukan konfigurasi jaringan memakai IP Subnetting MODUL 6 KONSEP SUBNETTING DAN TABEL ROUTING TUJUAN PEMBELAJARAN: 1. Mahasiswa memahami konsep subnetting 2. Mahasiswa mampu melakukan konfigurasi jaringan memakai IP Subnetting DASAR TEORI Nomor IP terdiri

Lebih terperinci

JARINGAN KOMPUTER MODUL 4

JARINGAN KOMPUTER MODUL 4 LAPORAN PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER MODUL 4 Disusun Oleh : Nama Kelas : Beny Susanto : TI B Nim : 2011081031 LABORATORIUM KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KUNINGAN 2013 MODUL 4 Analisa Protokol

Lebih terperinci

Laporan Pratikum Instalasi Jaringan Komputer Installasi Perangkat Jaringan Lokal

Laporan Pratikum Instalasi Jaringan Komputer Installasi Perangkat Jaringan Lokal Laporan Pratikum Instalasi Jaringan Komputer Installasi Perangkat Jaringan Lokal Nama : Ria Permata Sari NIM : 1107020 Prodi : Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer Fakultas Teknik Universitas Negeri

Lebih terperinci

3. Salah satu tipe jaringan komputer yang umum dijumpai adalah... A. Star B. Bus C. WAN D. Wireless E. Client-server

3. Salah satu tipe jaringan komputer yang umum dijumpai adalah... A. Star B. Bus C. WAN D. Wireless E. Client-server 1. Ciri-ciri jaringan komputer adalah sebagai berikut ini, kecuali... A. Berbagi pakai perangkat keras (hardware) B. Berbagi pakai perangkat lunak (software) C. Berbagi user (brainware) D. Berbagi saluran

Lebih terperinci

Agenda. Protokol TCP/IP dan OSI Keluarga Protokol TCP/IP

Agenda. Protokol TCP/IP dan OSI Keluarga Protokol TCP/IP Agenda Protokol TCP/IP dan OSI Keluarga Protokol TCP/IP 2 Protokol Definisi : A rule, guideline, or document which guides how an activity should be performed. Dalam ilmu komputer, protokol adalah konvensi

Lebih terperinci

Tugas Jaringan Komputer

Tugas Jaringan Komputer Tugas Jaringan Komputer Soal 1. Jelaskan perbedaan antara model jaringan OSI dan TCP/IP 2. Jelaskan fungsi tiap layer pada model TCP/IP! 3. Apa yang dimaksud Protocol? 4. Jelaskan tentang konsep class

Lebih terperinci

Version untuk menunjukkan versi protokol yang dipakai, Header Length menunjukkan panjang paket header dalam hitungan 32 bit.

Version untuk menunjukkan versi protokol yang dipakai, Header Length menunjukkan panjang paket header dalam hitungan 32 bit. Modul 05 INTERNET PROTOCOL (IP) Dalam melakukan pengiriman data protokol IP memiliki sifat yang dikenal sebagai unreliable, connectionless, datagram delivery service. Unreliable atau ketidakhandalan berarti

Lebih terperinci

Artikel tentang Prinsip Dasar Routing yang penulis buat pada tahun 2001

Artikel tentang Prinsip Dasar Routing yang penulis buat pada tahun 2001 Artikel tentang Prinsip Dasar Routing yang penulis buat pada tahun 2001 Deris Stiawan 1 Routing Introduction. Router memiliki kemampuan melewatkan paket IP dari satu jaringan ke jaringan lain yang mungkin

Lebih terperinci

BAB 2 DASAR TEORI. Iklan berasal dari sebuah kata dalam bahasa melayu, yaitu i lan atau i lanun

BAB 2 DASAR TEORI. Iklan berasal dari sebuah kata dalam bahasa melayu, yaitu i lan atau i lanun BAB 2 DASAR TEORI 2.1 Mekanisme Penayangan Iklan Digital Iklan berasal dari sebuah kata dalam bahasa melayu, yaitu i lan atau i lanun yang memiliki arti informasi. Iklan adalah suatu cara untuk memperkenalkan,

Lebih terperinci

Laporan Pratikum Instalasi Jaringan Komputer Routing Static

Laporan Pratikum Instalasi Jaringan Komputer Routing Static Laporan Pratikum Instalasi Jaringan Komputer Routing Static Nama : Ria Permata Sari NIM : 1107020 Prodi : Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang 2013 A. TUJUAN

Lebih terperinci

ROUTING. Melwin Syafrizal Daulay, S.Kom.,., M.Eng.

ROUTING. Melwin Syafrizal Daulay, S.Kom.,., M.Eng. ROUTING Melwin Syafrizal Daulay, S.Kom.,., M.Eng. Apa itu Routing? Proses pengambilan keputusan melalui gateway yang mana paket harus dilewatkan Routing dilakukan untuk setiap paket yang dikirimkan dari

Lebih terperinci

IP Addressing. Oleh : Akhmad Mukhammad

IP Addressing. Oleh : Akhmad Mukhammad IP Addressing Oleh : Akhmad Mukhammad Objektif Memahami struktur IP address dan mampu melakukan konversi angka biner 8-bit dan angka desimal. Mampu mengklasifikasikan tipe IP address dan mengetahui penggunaannya

Lebih terperinci

Subnetting. Modul 4. Subnetting. Kelas-kelas jaringan

Subnetting. Modul 4. Subnetting. Kelas-kelas jaringan Modul 4 Subnetting Subnetting Kelas-kelas jaringan IP Address direpresentasikan dalam 32 bit data, dan biasanya dituliskan dalam 4 buah angka yang masing-masing merepresentasikan 8 bit bilangan, dan dipisahkan

Lebih terperinci

SMK-TI TRAINING AND CERTIFICATION. Modul 5 IP ADDRESS. Team Training SMK TI 37

SMK-TI TRAINING AND CERTIFICATION. Modul 5 IP ADDRESS. Team Training SMK TI 37 SMK-TI TRAINING AND CERTIFICATION Modul 5 IP ADDRESS Team Training SMK TI 37 SMK-TI TRAINING AND CERTIFICATION Tujuan: Siswa dapat memahami arti dan fungsi IP address dalam komunikasi antar host di internet.

Lebih terperinci

MODUL 3 SUBNETTING DAN PENGATURAN IP PADA LINUX

MODUL 3 SUBNETTING DAN PENGATURAN IP PADA LINUX MODUL 3 SUBNETTING DAN PENGATURAN IP PADA LINUX PENDAHULUAN Untuk berkomunikasi dengan host lain didalam suatu jaringan, sebuah host harus mempunyai IP (Internet Protocol) address. Pada praktikum ini,

Lebih terperinci

Bab 2 LANDASAN TEORI

Bab 2 LANDASAN TEORI Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar Jaringan Komputer Jaringan komputer saat ini sangat diperlukan dalam melakukan proses pengiriman data dari suatu tempat ke tempat lain. Tanpa adanya jaringan maka kemungkinan

Lebih terperinci

3. Salah satu tipe jaringan komputer yang umum dijumpai adalah. a. Star b. Bus c. WAN d. Wireless e. Client-server

3. Salah satu tipe jaringan komputer yang umum dijumpai adalah. a. Star b. Bus c. WAN d. Wireless e. Client-server 1. Ciri-ciri jaringan komputer adalah sebagai berikut ini, kecuali. a. Berbagi pakai perangkat keras (hardware) b. Berbagi pakai perangkat lunak (software) c. Berbagi user (brainware) d. Berbagi saluran

Lebih terperinci

Laporan Pratikum Instalasi Jaringan Komputer Subnnetting

Laporan Pratikum Instalasi Jaringan Komputer Subnnetting Laporan Pratikum Instalasi Jaringan Komputer Subnnetting Nama : Ria Permata Sari NIM : 1107020 Prodi : Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang 2013 A. TUJUAN

Lebih terperinci

Tugas Jaringan Komputer

Tugas Jaringan Komputer Tugas Jaringan Komputer SOAL 1. Jelaskan perbedaan antara dua model jaringan computer: OSI model dan TCP/IP model! 2. Jelaskan fungsi tiap layer pada model TCP/IP! 3. Apa yang dimaksud dengan protocol?

Lebih terperinci

DASAR JARINGAN. TCP (Transmission Control Protocol) merupakan protokol (penterjemah) dalam

DASAR JARINGAN. TCP (Transmission Control Protocol) merupakan protokol (penterjemah) dalam DASAR JARINGAN Jaringan komputer merupakan fungsi / proses pengiriman data antara satu komputer menuju komputer lainnya. dalam jaringan komputer kita sering mendengar istilah tentang TCP/IP. Lalu apakah

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Jaringan Komputer 2.1.1 Pengertian Jaringan Komputer Dalam suatu tulisan yang dikutip dari sebuah buku menyatakan bahwa Jaringan- Kombinasi perangkat keras, perangkat

Lebih terperinci

Komunikasi Data STMIK AMIKOM Yogyakarta Khusnawi, S.Kom, M.Eng. TCP/IP Architecture

Komunikasi Data STMIK AMIKOM Yogyakarta Khusnawi, S.Kom, M.Eng. TCP/IP Architecture Komunikasi Data STMIK AMIKOM Yogyakarta Khusnawi, S.Kom, M.Eng TCP/IP Architecture TCP/IP Protocol Architecture Dikembangkan oleh the US Defense Advanced Research Project Agency (DARPA) for its packet

Lebih terperinci

JENIS-JENIS ALAMAT UNICAST

JENIS-JENIS ALAMAT UNICAST ALAMAT UNICAST Setiap antarmuka jaringan yang menggunakan protokol TCP/IP harus diidentifikasikan dengan menggunakan sebuah alamat logis yang unik, yang disebut dengan alamat unicast (unicast address).

Lebih terperinci

IP address adalah sistem pengalamatan pada TCP/IP yang tersusun atas 32 bit angka biner, angka yang hanya dapat bernilai 0 atau 1.

IP address adalah sistem pengalamatan pada TCP/IP yang tersusun atas 32 bit angka biner, angka yang hanya dapat bernilai 0 atau 1. Setiap perangkat jaringan baik komputer, router, ataupun yang lain harus memiliki identitas yang unik. Pada layer network, paket-paket komunikasi data memerlukan alamat pengirim dan alamat penerima dari

Lebih terperinci

MENGENAL PROTOCOL TCP IP

MENGENAL PROTOCOL TCP IP MENGENAL PROTOCOL TCP IP Ary Mulianto ary.mulianto92@gmail.com Abstrak Pada jaringan wired LAN, protocol TCP IP adalah protocol yang banyak dipakai pada jaringan baik itu PC to PC, jaringan local berskala

Lebih terperinci

MEMBANGUN DNS MENGGUNAKAN IPv6

MEMBANGUN DNS MENGGUNAKAN IPv6 MEMBANGUN DNS MENGGUNAKAN IPv6 DOSEN : MUHAMMAD ZEN SAMSONO HADI, ST. MSc. Gusti Ridwan R. (7208 040 043) Wahyu Priyantono (7208 040 045) Zedy Nurwahyudi (7208 040 057) Hal-hal yang perlu diketahui sebelum

Lebih terperinci

NETWORK LAYER. Lapisan jaringan atau Network layer adalah lapisan ketiga dari bawah dalam model referensi jaringan OSI

NETWORK LAYER. Lapisan jaringan atau Network layer adalah lapisan ketiga dari bawah dalam model referensi jaringan OSI NETWORK LAYER Lapisan jaringan atau Network layer adalah lapisan ketiga dari bawah dalam model referensi jaringan OSI Lapisan ini bertanggung jawab untuk melakukan beberapa fungsi berikut : Pengalamatan

Lebih terperinci

TK 2134 PROTOKOL ROUTING

TK 2134 PROTOKOL ROUTING TK 2134 PROTOKOL ROUTING Materi Minggu ke-1: Internetworking Devie Ryana Suchendra M.T. Teknik Komputer Fakultas Ilmu Terapan Semester Genap 2015-2016 Internetworking Topik yang akan dibahas pada pertemuan

Lebih terperinci

Jaringan Komputer Dasar

Jaringan Komputer Dasar Jaringan Komputer Dasar Pengenalan TCP/IP Dennis Christie - Universitas Gunadarma OSI Model dan TCP/IP Layer-layer TCP/IP Application Layer Session Layer Presentation Layer Application Layer Transport

Lebih terperinci

Bagian 3 Network Communication

Bagian 3 Network Communication Bagian 3 Network Communication FreeBSD merupakan software yang sudah support dengan koneksi network, bahkan pada saat installasi FreeBSD user dapat dengan mudah memanfaatkan fasilitas network ini dengan

Lebih terperinci

NETWORK LAYER Cont IP6, FORMAT IP6, JENIS IP6

NETWORK LAYER Cont IP6, FORMAT IP6, JENIS IP6 NETWORK LAYER Cont { IP6, FORMAT IP6, JENIS IP6 IPv6 Definisi IPv6 Pengalamatan yang merupakan pengembangan dari IPv4 untuk mengantisipasi perumbuhan penggunaan internet yang kian pesat, diperlukan sistem

Lebih terperinci

Pertemuan III. Referensi Model TCP/IP

Pertemuan III. Referensi Model TCP/IP Pertemuan III Referensi Model TCP/IP Sasaran Pertemuan 3 - Mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan metode pengendalian masukan dan keluaran beberapa definisi mengenai Interfacing Protokol Komunikasi Bahasa

Lebih terperinci

KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN PENGGUNAAN NETWORK ADDRESS TRANSLATION (NAT) DALAM ADMINISTRASI JARINGAN

KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN PENGGUNAAN NETWORK ADDRESS TRANSLATION (NAT) DALAM ADMINISTRASI JARINGAN KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN PENGGUNAAN NETWORK ADDRESS TRANSLATION (NAT) DALAM ADMINISTRASI JARINGAN Andi Hasad andihasad@yahoo.com Sekolah Pascasarjana IPB, Departemen Ilmu Komputer Jl. Raya Darmaga, Kampus

Lebih terperinci

UNIT I IP Address, Subnetting, VLSM dan IP Assignment

UNIT I IP Address, Subnetting, VLSM dan IP Assignment UNIT I IP Address, Subnetting, VLSM dan IP Assignment I. Pendahuluan IP address digunakan sebagai alamat dalam hubungan antar host di internet sehingga merupakan sebuah sistem komunikasi yang universal

Lebih terperinci

Perkembangan IP Address Dinamis

Perkembangan IP Address Dinamis Perkembangan IP Address Dinamis Alamat IP (IP Address sering disingkat IP) adalah angka 32-bit yang menunjukkan alamat dari sebuah komputer pada jaringan berbasis TCP/IP. Pengiriman data dalam jaringan

Lebih terperinci

1. Mengetahui 3 tipe komunikasi TCP/IP 2. Mengetahui kelas IP Address 3. Menghitung subnetting (Classless Addressing)

1. Mengetahui 3 tipe komunikasi TCP/IP 2. Mengetahui kelas IP Address 3. Menghitung subnetting (Classless Addressing) 1. Mengetahui 3 tipe komunikasi TCP/IP 2. Mengetahui kelas IP Address 3. Menghitung subnetting (Classless Addressing) Dalam TCP/IP dikenal 3 tipe komunikasi : Unicast Broadcast Multicast Pada komunikasi

Lebih terperinci

IP (INTERNET PROTOCOL) ADDRESSING

IP (INTERNET PROTOCOL) ADDRESSING IP (INTERNET PROTOCOL) ADDRESSING DEFINISI IP (Internet Protocol) adalah alamat logika yang diberikan pada peralatan jaringan menggunakan protocol TCP/IP IP ADDRESING 1. Deretan bil. unik yg meng identifikasi

Lebih terperinci

JARINGAN KOMPUTER S1SI AMIKOM YOGYAKARTA

JARINGAN KOMPUTER S1SI AMIKOM YOGYAKARTA Sudah Mengumpulkan Jurnal? http://goo.gl/hhsqum JARINGAN KOMPUTER S1SI AMIKOM YOGYAKARTA Group Jarkom SI Amikom https://www.facebook.com/groups/jarkom.amikom/ Pertemuan 8 Router Protocol Routing TCP/IP

Lebih terperinci

Jurusan Pendidikan Teknik Elektronika Fakultas Teknik UNM

Jurusan Pendidikan Teknik Elektronika Fakultas Teknik UNM IP Address & SubnetMask Ridwansyah, ST MT Jurusan Pendidikan Teknik Elektronika Fakultas Teknik UNM Pada jaringan dengan protokol TCP/IP, selain MAC Address juga mempunyai IP Address. IP atau Internet

Lebih terperinci

TUGAS JARKOM. *OSI Layer dan TCP/IP* A. OSI layer

TUGAS JARKOM. *OSI Layer dan TCP/IP* A. OSI layer TUGAS JARKOM *OSI Layer dan TCP/IP* A. OSI layer Pengertian model OSI (Open System Interconnection) adalah suatu model konseptual yang terdiri atas tujuh layer, yang masing-masing layer tersebut mempunyai

Lebih terperinci

Praktikum Minggu ke-9 Konfigurasi Routing Dinamis RIP menggunakan Mikrotik

Praktikum Minggu ke-9 Konfigurasi Routing Dinamis RIP menggunakan Mikrotik Praktikum Minggu ke-9 Konfigurasi Routing Dinamis RIP menggunakan Mikrotik A. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Memahami konfigurasi dynamic routing pada perangkat mikrotik 2. Memahami cara mengkonfigurasi protocol

Lebih terperinci

IP Address. Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Institut Tekonolgi Sepuluh Nopember Surabaya

IP Address. Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Institut Tekonolgi Sepuluh Nopember Surabaya IP Address Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Institut Tekonolgi Sepuluh Nopember Surabaya 1 Pendahuluan Salah satu aturan yang ada pada jaringan TCP/IP adalah pengalamatan, setiap komputer yang terkoneksi

Lebih terperinci

PENGANTAR SUBNETTING II

PENGANTAR SUBNETTING II 3 PENGANTAR SUBNETTING II LABORATORIUM LANJUT SISTEM KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS GUNADARMA PERTEMUAN III PENGANTAR SUBNETTING PART II I. Tujuan Praktikum : Memahami Konsep Dasar Subnetting

Lebih terperinci

1. Menggunakan model OSI dan TCP/IP dan protokol-protokol yang terkait untuk menjelaskan komunikasi data dalam network. 2. Mengidentifikasi dan

1. Menggunakan model OSI dan TCP/IP dan protokol-protokol yang terkait untuk menjelaskan komunikasi data dalam network. 2. Mengidentifikasi dan 1. Menggunakan model OSI dan TCP/IP dan protokol-protokol yang terkait untuk menjelaskan komunikasi data dalam network. 2. Mengidentifikasi dan mengatasi problem yang terjadi dengan menggunakan pendekatan

Lebih terperinci

Pertemuan III. Referensi Model TCP/IP

Pertemuan III. Referensi Model TCP/IP Pertemuan III Referensi Model TCP/IP Protokol Komunikasi Bahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi. Tatacara komunikasi yang harus disepakati oleh komputer yang ingin melaksanakan komunikasi. Komputer-komputer

Lebih terperinci

JARINGAN KOMPUTER Layanan Dari TCP dan UDP Protocol

JARINGAN KOMPUTER Layanan Dari TCP dan UDP Protocol JARINGAN KOMPUTER Layanan Dari TCP dan UDP Protocol Nama : Qonita Al afwa NIM : 09011281520103 Kelas : SK5C Dosen Pengampuh : Deris Stiawan, M.T., Ph.D. SISTEM KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB 2: INTRODUCTION TCP/IP

BAB 2: INTRODUCTION TCP/IP BAB 2: INTRODUCTION TCP/IP Reza Aditya Firdaus Cisco Certified Network Associate R&S Introduction to TCP/IP DoD (Departement of Defense) dibanding dengan OSI OSI Model Application Presentation Session

Lebih terperinci

Protokol Jaringan Komputer

Protokol Jaringan Komputer Protokol Jaringan Komputer Dwi Nabella Hendra Apriawan dnha03@gmail.com http://nabellahendra.blogspot.com Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan

Lebih terperinci

TUGAS 3 JARINGAN KOMPUTER. Analisa: Gambar di atas adalah topologi jaringan VLAN dengan menggunakan dua switch. PC A

TUGAS 3 JARINGAN KOMPUTER. Analisa: Gambar di atas adalah topologi jaringan VLAN dengan menggunakan dua switch. PC A TUGAS 3 JARINGAN KOMPUTER Nama : Akhmad Fariiqun Awwaluddin NRP : 2110165019 Kelas : 1 D4 LJ Teknik Informatika 1. VLAN Analisa: Gambar di atas adalah topologi jaringan VLAN dengan menggunakan dua switch.

Lebih terperinci

LEMBAR TUGAS MAHASISWA ( LTM )

LEMBAR TUGAS MAHASISWA ( LTM ) LEMBAR TUGAS MAHASISWA ( LTM ) JARINGAN KOMPUTER Program Studi Teknik Komputer Jenjang Pendidikan Program Diploma III Tahun AMIK BSI NIM :. NAMA :.. KELAS :. Akademi Manajemen Informatika dan Komputer

Lebih terperinci

IP address IP address merupakan bilangan biner 32 bit yang dipisahkan oleh tanda titik(.) atau dot di setiap 8 bitnya. Tiap 8 bit ini untuk selanjutnya disebut dengan oktet. Bentuk biner adalah sebagai

Lebih terperinci

TUGAS MAKALAH SUBNETTING

TUGAS MAKALAH SUBNETTING TUGAS MAKALAH SUBNETTING Disusun Oleh : PUTRI HARFINDRANI 095623247 FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO DIII MANAJEMEN INFORMATIKA UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA 2012 A. Pengertian Subnetting Subnetting

Lebih terperinci

Memahami IP Address 17 th of November 2001

Memahami IP Address 17 th of November 2001 Memahami IP Address 17 th of November 2001 Husni@Lunix96.Net IP atau Internet Protocol mendefinisikan bagaimana informasi dilewatkan antar sistem di Internet. IP Address atau Alamat IP adalah suatu deretan

Lebih terperinci

UNIT II MEKANISME ARP, DNS, DAN HTTP

UNIT II MEKANISME ARP, DNS, DAN HTTP UNIT II MEKANISME ARP, DNS, DAN HTTP PENDAHULUAN ARP (Address Resolution Protocol) ARP (Address Resolution Protocol) adalah sebuah protokol dalam TCP/IP Protocol Suite yang bertanggungjawab dalam melakukan

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA TRANSMISSION CONTROL PROTOCOL PADA JARINGAN WIDE AREA NETWORK

ANALISIS KINERJA TRANSMISSION CONTROL PROTOCOL PADA JARINGAN WIDE AREA NETWORK ANALISIS KINERJA TRANSMISSION CONTROL PROTOCOL PADA JARINGAN WIDE AREA NETWORK Henra Pranata Siregar, Naemah Mubarakah Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara Jl. Almamater,

Lebih terperinci

IP-UDP-TCP PROTOCOL TCP Mata kuliah Jaringan Komputer Iskandar Ikbal, S.T., M.Kom

IP-UDP-TCP PROTOCOL TCP Mata kuliah Jaringan Komputer Iskandar Ikbal, S.T., M.Kom IP-UDP-TCP PROTOCOL TCP Mata kuliah Jaringan Komputer Iskandar Ikbal, S.T., M.Kom Materi : 5.1 Pengertian 5.1.1. Protokol 5.1.2. Standar TCP/IP 5.1.3. Badan Badan Pengatur Internet 5.2. Kelas IP Address

Lebih terperinci

Pembagian Kelas IP Address dan Subnetting. By :

Pembagian Kelas IP Address dan Subnetting. By : Pembagian Kelas IP Address dan Subnetting Pengertian By : waji4ntoe@yahoo.co.id www.nurwajianto.tk IP address digunakan sebagai alamat dalam hubungan antar host di internet sehingga merupakan sebuah sistem

Lebih terperinci

Skema IP Addressing. IP Address terdiri 32 bits. Terbagi menjadi dua bagian Bagian networkid dan Bagian HostID, hal ini tergantung dari subnetmask

Skema IP Addressing. IP Address terdiri 32 bits. Terbagi menjadi dua bagian Bagian networkid dan Bagian HostID, hal ini tergantung dari subnetmask Skema IP Addressing IP Address terdiri 32 bits. Terbagi menjadi dua bagian Bagian networkid dan Bagian HostID, hal ini tergantung dari subnetmask (akan dibicarakan lebih lanjut). 32 bit dibagi db menjadi

Lebih terperinci

Modul 3. Praktikkum Subnetting. A. Tujuan

Modul 3. Praktikkum Subnetting. A. Tujuan Modul 3 Praktikkum Subnetting A. Tujuan Setelah Praktikum ini mahasiswa di harapkan dapat : 1 ) Memahami Koneksi dan Implementasi Subnet berikut konsep IPV 4 dan kelasnya 2 ) Membangun Koneksi antar Subnet

Lebih terperinci

ANALISIS PERFORMANSI AUTOCONFIGURATION ADDRESS IPV4 DENGAN IPV6 TUGAS AKHIR

ANALISIS PERFORMANSI AUTOCONFIGURATION ADDRESS IPV4 DENGAN IPV6 TUGAS AKHIR ANALISIS PERFORMANSI AUTOCONFIGURATION ADDRESS IPV4 DENGAN IPV6 TUGAS AKHIR Diajukan guna memenuhi sebagian persyaratan dalam rangka menyelesaikan pendidikan sarjana strata satu (S1) pada Jurusan Teknik

Lebih terperinci

TUGAS KELAS 1 Praktek Jaringan Komputer 2 Tentang Ringkasan Model DOD D I S U S U N OLEH :

TUGAS KELAS 1 Praktek Jaringan Komputer 2 Tentang Ringkasan Model DOD D I S U S U N OLEH : TUGAS KELAS 1 Praktek Jaringan Komputer 2 Tentang Ringkasan Model DOD D I S U S U N OLEH : YOHANA ELMATU CHRISTINA (011140020) TEKNIK INFORMATIKA / KELAS MALAM SEMESTER 4 2016 1. Jelaskan tentang DOD secara

Lebih terperinci

KONSEP SUBNETTING IP ADDRESS UNTUK EFISIENSI INTERNET

KONSEP SUBNETTING IP ADDRESS UNTUK EFISIENSI INTERNET ORBITH VOL. 11 NO. 1 MARET 2015 : 68 73 KONSEP SUBNETTING IP ADDRESS UNTUK EFISIENSI INTERNET Oleh: Lilik Eko Nuryanto Staf Pengajar Teknik Elektro Politeknik Negeri Semarang Jl.Prof. H. Sudarto. SH, Tembalang

Lebih terperinci

JARINGAN KOMPUTER. IP Address

JARINGAN KOMPUTER. IP Address JARINGAN KOMPUTER IP v4 ADDRESS ruliriki@gmail.com IP Address Merupakan bagian dari TCP/IP untuk pengalamatan Data Sebagai pengenal alamat tiap komputer. (Logical address) Unik/unique Not for host only

Lebih terperinci

Internet Protocol (IP) address

Internet Protocol (IP) address Internet Protocol (IP) address Pengertian IP address nternet Protocol (IP) address adalah alamat numerik yang ditetapkan untuk sebuah komputer yang berpartisipasi dalam jaringan komputer yang memanfaatkan

Lebih terperinci

TCP/IP Transmission Control Protocol/ Internet Protocol

TCP/IP Transmission Control Protocol/ Internet Protocol TCP/IP Transmission Control Protocol/ Internet Protocol Protokol untuk komunikasi dalam jaringan komputer yang mendukung platform open source dan closed source. Bisa digunakan mulai tingkat LAN dengan

Lebih terperinci