PUSAT PENGEMBANGAN PENDIDIKAN & AKTIFITAS INSTRUKSIONAL (P3AI) I T S SURABAYA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PUSAT PENGEMBANGAN PENDIDIKAN & AKTIFITAS INSTRUKSIONAL (P3AI) I T S SURABAYA"

Transkripsi

1 Syamsul Arifin HP: Model Pembelajaran SCL PUSAT PENGEMBANGAN PENDIDIKAN & AKTIFITAS INSTRUKSIONAL (P3AI) I T S SURABAYA Syamsul Arifin

2 PENGAJARAN TCL Pengajaran yang beresiko

3 Kuliah-Ceramah, dosen Mengajar, Mencatatkan, Mendektekan, Menanya & menjawab, Membingungkan TCL MaHaSisw a Mencatat, Mendengar, Menyimak,. Mengantuk

4 Hasil survey di Amerika, Canada, dan Inggris. Top 10 skill 23 Atribut soft skills yang dominan dibutuhkan di lapanan kerja Ranking Skill or Attribute Av. Score 1 Initiative, 90 2 Ethics/Integrity, 89 3 Critical Thinking/Ability to think, 89 4 Willingness to Learn, 88 5 Commitment, 87 6 Desire to Achieve/Motivation, 87 7 Drive/Energy/Enthusiasm, 87 8 Dependability/Reliability, 85 9 Oral Communication, Creativity/Out of Box Thinking, 85

5 Next top 10 skill Hasil survey di Amerika, Canada, dan Inggris. Ranking Skill or Attribute Av. Score 11 Analitycal Ability, Can Cope with stress, Self-Management/Taking Responsibility, Problem solving, Can Summarize key issues/ Abstract, Cooperation, Adaptability/Flexibility (job, location, organization, etc.), Teamwork, Self-Reliance/Independence, Listening, Can Overcome Adversity, Logical Argument/Reasoning, Time Management. 77

6 Hasil Survei Majalah TEMPO Edisi 20 Mei 2007 KEGIATAN LAIN YANG DIPERLUKAN DI DUNIA KERJA No Atribut Score 1 Aktif berorganisasi 20,32 2 Mengasah Bahasa Inggris 18,60 3 Tekun Belajar 17,70 4 Mengikuti Perkembangan Informasi 15,98 5 Memiliki pergaulan luas 15,07 6 Mempelajari aplikasi komputer 12,32

7 Paradigm shift From transmission MENGGUNAKAN PENGETAHUAN, MENERIMA PENGETAHUAN, MENGIRIM<-->MENERIMA, STRTEGI PEMBELAJARAN TUNGGAL. MENGEMBANGKAN PENGETAHUAN, MENGKONSTRUKSI PENGETAHUAN (OH-AHA), FASILITATOR<>PEMBELAJAR, STRTEGI PEMBELAJARAN GANDA. To construction

8 P3AI--ITS P3AI Paradigm Shift Of Learning, Learning, KBI KBK Target Penguasaan Materi Target Pencapaian Kompetensi TCL SCL (Perilaku belajar pasif pasif)) (Perilaku Belajar Aktif Aktif)) C C A P A P

9 P3AI--ITS P3AI Paradigm Shift Of Learning, Learning, Transfer of Knowledge Reconstruction of Knowledge Hard Skill Hard Skill & Soft Skill Otak Kiri Otak Kanan & Otak Kiri Makanis Humanis

10 P3AI--ITS P3AI Paradigm Shift Of Learning, Learning, Teacher Motivator & Facilitator Dosen Sibuk Mengajar (Persoalan bagaimana cara dosen mengajar mengajar)) Mahasiswa Sibuk Belajar (Persoalan bagaimana cara Mhs.. Belajar Mhs Belajar)) Pengajar : Dosen Dosen,, Pembelajar : MHS. Dosen & MHS. = Pembelajar TRADITIONAL Assessment (Titik ukur ukur)) ALTERNATIVE Assessment (Proses Proses))

11 4-Pilar SCL Mudah diakses Mhs Metode Interaksi (efektif efektif)) Memotivasi Diskusi Simulasi Discovery learning PBL,CTL Ceramah/seminar Ceramah /seminar etc. Dikuasai (efisien efisien)) Papan Tulis OHP / OHTf LCD Projector e-learning Simulator, etc. PBM Dosen Direncanakan Dirancang Diusulkan Dilaksanakan Disimpulkan Dieksplorasi BR & BA MAHASISWA Research (tingkat (tingkat kebutuhan belajar belajar)) Sarana Dirancang (compatibility) SB Modul Ajar Media Interaktif Media Audio Visual e-learning Virtual reality, etc.

12 written oral narrative videos simulations electronic tools assessment opportunities lecture based isolated drill and practice technology enhanced skills based knowledge of how people learn communication environments self-study cooperative learning individual vs. group jigsaw learning From: How People Learn (expanded edition), p. 22 modeling inquiry based learning by design contextualized practice case studies problems projects

13 Evolution of Theory of Learning Thn 1970 Discovery Learning Thn 1980 Thn 1990 Thn 2000 Today : Situative Learning Collaborative Learning Constructivist Learning Problem Based Learning Individual / Learner Centered Informal Learning Contextual Learning

14 Knowledge Skill/ketrampilanketrampilan HARD SKILL S SOFT SKILL Intrapersonal S Interpersonal Spiritual

15 No Model Pembelajaran Mahasiswa 1 Small Group Discussion SGD 2 Role-Play & Simulation RPS 3 Discovery Learning DL 4 Self-Directed Learning SDL 5 Cooperative Learning CoL 6 Collaborative Learning CbL 7 Contextual Learning CtL 8 Project Based Learning PjBL 9 Intitusi Problem Based Soft Learning Skill Hard & Inquiry Skill PBL AA KOPERTIS Wil VII (±250 peserta) 77,5 % 22,5 % PTS sepapua (±200 peserta) 73,5 % 26,5 % ToT-KBK Bali-DIKTI (±100 peserta) 86,7 % 13,3 % Psychology UBAYA (±40 peserta) 74,4 % 25,6 %

16 1. Small Group Discussion (SGD) Aktivitas Belajar MHS Membentuk kelompok (3-5) mahasiswa, Memilih bahan diskusi, Mempresentasikan paper dan mendiskusikan di kelas, Berdiskusi, Memberi & menerima umpan balik, Berpendapat disertai fakta dan argumentasi yang baik, Mengemukakan ide-ide, Menyimpulkan poin-poin penting dalam diskusi, Menelaah latihan, quis, tugas menulis, Membandingkan tiori, konsep, isu dan interpretasi, Menyelesaikan masalah. Kemampuan Yang Diperoleh MHS Kerjasama, Komunikasi, Skill Presentasi, Mengemukakan Pendapat, Leadership, Kemampuan analisis, Saling menghargai, Berfikir kritis, Percaya diri, Inisiatif, Tanggung jawab, Mengambil keputusan, Pemahaman materi lebih cepat. Aktivitas Dosen Membuat rancangan bahan diskusi dan aturan diskusi, Menjadi moderator dan sekaligus mengulas pada setiap akhir sesi diskusi mahasiswa, Memberikan umpan balik bagi mahasiswa, Melakukan evaluasi.

17 2. Role-Play & Simulation (RPL) Aktivitas Belajar MHS Mempelajari dan menjalankan suatu peran yang ditugaskan. Mempraktekan / mencoba berbagai model yang telah disiapkan(pantum, komputer, prototipe, games, dll), Mempraktekan kemampuan generik (misal komunikasi verbal & non-verbal), Mempraktekan kemampuan khusus (praktikim,dll), Mempraktekan kemampuan dalam tim, Mengembangkan kemampuan menyelesaikan masalah (problem-solving), Mengembangkan kemampuan sintesis, Mengembangkan kemampuan empati. Kemampuan Yang Diperoleh MHS Pengalaman & Trampil, Imaginative, Kreative, Empaty, Apreasitif & Peka thd situasi, Percaya diri, Jujur, Leadership, Ketepan analisis, Menirukan peran, Mandiri, Tanggung jawab, Aktivitas Dosen Merancang situasi / kegiatan yang mirip sesungguhnya, bisa berupa; bermain peran, model, komputer,dll. Mendemontrasikan suatu peran atau pekerjaan tertentu, Membahas kinerja mahasiswa, Melakukan evaluasi terhadap kinerja belajar mahasiswa.

18 3. Discovery Learning (DL) Aktivitas Belajar MHS Mencari, mengumpulkan, dan menyusun informasi yang ada untuk mendeskripsikan suatu pengetahuan yang sedang dipelajari, Mendiskusikan dalam kelompoknya, Membuat kesimpulankesimpulan penting dengan sintesis dan analisis, Membuat tulisan dan slide untuk dipresentasikan, Mempresentasikan secara verbal & non-verbal, Membuat resume dari hasil presentasi dan diskusi, Kemampuan Yang Diperoleh MHS Kemampuan penelusuran & identifikasi masalah, Kreatif, Inovatif, Inisiatif, Kemandirian, Kemampuan sintesis & analisis, Berani & Ulet, Berfikir kritis, Pengamatan, Problem solving, Aktivitas Dosen Menyediakan data/ metode untuk menelusuri pengetahuan yang akan dipelajari mahasiswa, Memberikan bimbingan, Memeriksa dan memberi ulasan terhadap hasil belajar mahasiswa, Melakukan evaluasi terhadap hasil belajar.

19 4. Self-Directed Learning (SDL) Aktivitas Belajar MHS Inisiatif belajar dari mahasiswa sendiri, Belajar dalam bentuk kelompok atau individual, Merencanakan kegiatan belajar, melaksanakan, dan menilai pengalaman belajarnya sendiri, Membangun pengetahuannya sendiri berdasarkan pengelaman belajar, Mempresentasikan hasil belajar di kelas atau dihadapan dosen. Kemampuan Yang Diperoleh MHS Mandiri & Percaya diri, Menumbuhkan rasa tanjung jawab, Time management, Evaluasi diri, Kreative, Inovative, Pengembangan diri, Menyusun strategy plan, Ketekunan, Disiplin. Aktivitas Dosen Memotivasi & Memfasilitasi MHS., Memberikan arahan, bimbingan & umpanbalik kemajuan belajar mahasiswa, Memberikan pengakuan, penghargaan, atau penguatan terhadap hasil belajar mahasiswa, Melakukan evaluasi terhadap hasil belajar mahasiswa.

20 5. Cooperative Learning (CoL) Aktivitas Belajar MHS Kelompok Terdiri dari 5-7 Mhs. dari kemampuan yang beragam, Melakukan koordinasi dlm kelompok, Membahas & menyimpulkan masalah / tugas yang diberikan dosen secara berkelompok. Menjalankan tugas pembelajaran yang telah diberikan oleh dosen, Mempresentasikan hasil belajar di kelas atau dihadapan dosen. Kemampuan Yang Diperoleh MHS Kemampuan kerjasama dalam tim, Rasa tanggung jawab dalam tim, Komunikasi, Leadership, Kebersamaan, Toleransi, Saling menghargai, Penyelesaian masalah bersama, Ketrampilan sosial. Aktivitas Dosen Merancang dan memonitor proses belajar mahasiswa. Menyiapkan kasus / masalah untuk diselesaikan mahasiswa secara berkelompok. Menentukan tujuan akhir pembelajaran, Memberikan arahan dan bimbingan, Melakukan evaluasi terhadap kinerja masing-masing Mhs. dalam tim.

21 6. Collaborative Learning (CbL) Aktivitas Belajar MHS Kelompok Terdiri dari 5-7 Mhs. dari kemampuan yang beragam, Membagi peran dalam mengorganisasi pekerjaan tertentu, Melakukan koordinasi dlm kelompok, Membuat rancangan kerja kelompok, penjadwalan, prosedur kerja dan bentuk penilaian berdasarkan konsensus kelompok sendiri. Bekerja sama dengan anggota kelompoknya dalam mengerjakan tugas. Mempresentasikan hasil belajar di kelas. Kemampuan Yang Diperoleh MHS Apresiasi & Penghargaan terhadap pendapat yg berbeda, Share vision, Group decision making, Time management, Percaya diri, Kerelaan Berbagi pengalaman/pengetahuan, Kemampuan komunikasi. Disiplin & bertanggung jawab. Menyamakan persepsi Kemampuan berfikir kritis. Open mindedness Kemampuan bernegoisasi. strategy plan Teamwork, Kreatif & Inovatif, Inisiatif. Aktivitas Dosen Merancang tugas yang bersifat open ended. Sebagai fasilitator, motivator dan fasilitator, Melakukan evaluasi terhadap kinerja masing-masing Mhs. dalam tim.

22 7. Contextual Learning (CtL) Aktivitas Belajar MHS Mhs. belajar dalam kelompok kecil atau secara individual, Melakukan studi lapangan / terjun di dunia nyata untuk mempelajari kesesuaian teori dan kenyataan. Membahas konsep / teori yang berkaitan dengan situasi nyata. Memcari korelasi antara tiori dan kenyatan, Membuat kesimpulankesimpulan tentang kesesuaian antara tiori dan kenyataan, Membuat tulisan dan mempresentasikan dikelas atau dihadapan dosen. Kemampuan Yang Diperoleh MHS Adptif terhadap dunia nyata, Kepekaan pada kebutuhan lingkungan, berfikir kritis & aktual, Memperoleh pengalaman, Kemampuan aplikasi, Sintesis, responsif, Apresiasi, ber-empaty, Kemampuan analisis, Komunikasi. Aktivitas Dosen Menyusun tugas untuk studi mahasiswa terjun di lapangan. Menjalaskan bahan kajian yang bersifat teori & mengkaitkannya dg situasi nyata atau kerja profesional. Menghargai setiap pengalaman/pengeta huan yang dimiliki Mhs., Mengevaluasi hasil belajar Mhs.

23 8. Project Based Learning (PjBL) Aktivitas Belajar MHS Belajar dalam kelompok kecil (3-5) atau belajar secara individual, Mengerjakan tugas (berupa proyek) yang telah dirancang secara sistimatis. Belajar pengetahuan dan ketrampilan melalui proses pencarian dan penggalian (inquiry), Menunjukan kinerja dan mempertanggung jawabkan hasil kerjanya di forum. Membuat proposal projek yang akan dikerjakan, serta mempresentasikannya di kelas. Kemampuan Yang Diperoleh MHS Bertanggung jawab, Terlatih membuat rancangan projek, Bekerja secara sistematik menghasilkan projek yang efisien, Percaya diri, Taat pada assas, Kreatif & Inovatif, Kemampuan berkomunikasi, Aktualisasi, Kemampuan menjelaskan, Perencanaan & Pengelolaan, Kemampuan untuk memprediksi, Kemampuan menjalankan metoda, Ketepatan. Aktivitas Dosen Merumuskan tugas dan melakukan proses pembimbingan, Sebagai fasilitator, motivator dan fasilitator, Melakukan evaluasi terhadap kinerja Mhs.

24 9. Problem Based Learning & Inquiry (PBL) Aktivitas Belajar MHS Belajar dalam kelompok kecil (3-5) atau belajar secara individual, Menerima masalah sesuai dengan kompetensi tujuan pembelajaran, Belajar dengan menggali / mencari informasi (inquiry), serta memanfaatkan informasi tsb untuk memecahkan masalah faktual yang sedang dihadapi. Menganalisis strategi pemecahan masalah. Berdiskusi dalam kelompok, Mempresentasikan di kelas. Kemampuan Yang Diperoleh MHS Terlatih menyelesaikan masalah (problemsolving), Kemampuan mencari informasi baru (inquiry), Kepekaan melihat masalah, Ketajaman analisis & identifikasi varibel masalah, Kemampuan interpretasi, Mengambil keputusan, Berfikir kritis, Prioritas & Selektif, Tanggung jawab, Kreatif, Menggunakan metoda, Kemampuan life long learning, Kemandirian. Aktivitas Dosen Merancang tugas belajar dengan berbagai alternatif metode penyelesaian masalah. Memberikan arahan dan bimbingan dalam proses belajar, Sebagai fasilitator, motivator dan fasilitator, Melakukan evaluasi terhadap kinerja Mhs.

25 Competency Model SCL No Soft Skill Competency Model SCL SGD RPS DL SDL CoL CbL CtL PjBL PBL 1 Initiative, 2 Ethics/Integrity, 3 Critical Thinking/Ability to think, 4 Willingness to Learn, 5 Commitment, 6 Desire to Achieve/Motivation, 7 Drive/Energy/Enthusiasm, 8 Dependability/Reliability, 9 Oral Communication, 10 Creativity/Out of Box Thinking, 11 Analitycal Ability, 12 Can Cope with stress, 13 Self-Management/Taking Responsibility, 14 Problem solving,

26 Competency Model SCL No Soft Skill Competency Model SCL 15 Can Summarize key issues/ Abstract, SGD RPS DL SDL CoL CbL CtL PjBL PBL 16 Cooperation, 17 Adaptability/Flexibility (job, location, organization, etc.), 18 Teamwork, 19 Self-Reliance/Independence, 20 Listening, 21 Can Overcome Adversity, 22 Logical Argument/Reasoning, 23 Time Management.

27 New Ways of Learning TRADITIONAL TEACHING (Teaching Center Learnning) 1 Transfer pengetahuan dari dosen ke Mahasiswa. 2 Mhs. menerima pengetahuan secara pasif. 3 Lebih menekankan pada penguasaan materi. NEW LEARNING 4 Single media Multimedia 5 Fungsi dosen pemberi informasi utama & evaluator. (Student Center Learning) Mhs. aktif mengembangkan pengetahuan & ketrampilan yang dipelajari. Mhs secara aktif terlibat dalam mengelola pengetahuan. Tidak terfokus hanya pada penguasaan materi, tetapi juga mengembangkan sikap belajar (life- long learning). Fungsi dosen sebagai motivator, fasilitator & evaluator.

28 New Ways of Learning TRADITIONAL TEACHING (Teaching Center Learnning) 6 Proses pembelajaran & penilaian dilakukan terpisah. 7 Menekankan pada jawaban yang benar saja. 8 Sesuai dengan pengembangan ilmu dalam satu disiplin saja. 9 Iklim belajar individual dan kompetitif. 10 Hanya Mhs yang dianggap melakukan proses pembelajaran. NEW LEARNING (Student Center Learning) Proses pembelajaran & penilaian dilakukan berkesinambungan & terintegrasi. Penekanan pada proses pengembangan pengetahuan. Kesalahan dapat digunakan sebagai sumber belajar. Sesuai dengan pengembangan ilmu dengan pendekatan interdisipliner. Iklim yang dikembangkan bersifat kolaboratif, suportif & kooperatif. Mhs & dosen belajar bersama dalam mengembangkan pengetahuan & ketrampilan.

29 New Ways of Learning TRADITIONAL TEACHING (Teaching Center Learnning) 11 Perkuliahan merupakan bagian terbesar dalam proses pembelajaran. 12 Penekanan pada tuntasnya materi pembelajaran. 13 Penekanan pada bagaimana cara dosen melakukan pengajaran. 14 Cenderung penekanan pada penguasaan hard-skill Mhs. NEW LEARNING (Student Center Learning) Mhs melakukan pembelajaran dengan berbagai model pembelajaran SCL. Penekanan pada pencapaian kompetensi Mhs. Penekanan pada bagaimana cara mhs melakukan pembelajaran. Penekanan pada penguasaan hard- skill & soft skill Mhs.

30 New Ways of Assessment TRADITIONAL Assessment (Teaching Center Learnning) 1 Samples : multiple-choice test, matching test, true-false test, completion test. 2 Evaluation judgment based on objective recording and interpretation of scores. 3 Focus more on score of student as it compares with scores of other students. ALTERNATIVE Assessment (Student Center Learning) Samples : student experiments, debates, portfolios, student products. Evaluation judgment based on observation and subjective, yet professional, judgment Focus on individual student in light of his or her learning. 4 Enables evaluator to present student knowledge as a score only. Enables evaluator to create an evaluation story regarding an individual or group. 5 Evaluation tends to be generalizable. Evaluation tends to be idiosyncratic. 6 Furnishes data in ways that inhibit curricular or instructional action. 7 Tends to place evaluation under the aegis of the teacher or external. Furnishes data in ways that allow curricular action. Allows students to participate in their assessment. Soure: Adapted from Dennis Palmer Wolf and Sean F. Reardon (Universitas of Chicago Press) & Allan C.Ornstein and Francis P. Hunkins, CURRICULUM,Foundations,Principles, and Issues,2004).

31 dosen- FEMI Facilitator, Empathy, Motivator,

32 MURSID (Dosen Dosen)) Learn to Know Learn to Do Learn to Be Learn to Love Learn to life together E-DUCARE IRODAHIRODAHMURID (MHS) Syamsul Arifin

33 Ki Hajar dewantoro Ing ngarso song tulodo. (didepan memberi teladan) : Fasilitator & Inspirator Ing madyo mangun karso. (ditengah memberikan semangat) : Motivator Tut wuri handayani. (dibelakang memberikan dukungan) : Fasilitator & Motivator

34 Prinsip pembelajaran Chinese proverb : Tell me and I will forget Show me and I will remember Involve me and I will understand

35 SYAMSUL ARIFIN Cintailah profesi Anda Anda,, Bertekatlah untuk berubah berubah,, Mulai dari yang sederhana sederhana,, Jangan takut mencoba mencoba,, Jangan takut berbeda berbeda,, Cobalah memahami memahami..

36 4-Pilar DP Amanah PD- Sejahtera DP Kompeten Teladan Terima kasih..

37 Pada saatnya nanti kita akan mengatakan belajar adalah merubah pengetahuan & pengalaman menjadi wisdom & love. Mutiara Syamsul Arifin kasih

STRATEGI PEMBELAJARAN PENDEKATAN SCL

STRATEGI PEMBELAJARAN PENDEKATAN SCL MATERI 4 STRATEGI PEMBELAJARAN PENDEKATAN SCL (STUDENT CENTERED LEARNING) Susbstansi: 1. TCL vs SCL 2. Ragam Pembelajaran SCL 3. Kemampuan yg diperoleh Mhs menurut model 4. Apa yg hrs dilakukan oleh: a.

Lebih terperinci

TEAM TEACHING I T S-SURABAYA PUSAT PENGEMBANGAN PENDIDIKAN & AKTIFITAS INSTRUKSIONAL (P3AI)

TEAM TEACHING I T S-SURABAYA PUSAT PENGEMBANGAN PENDIDIKAN & AKTIFITAS INSTRUKSIONAL (P3AI) Syamsul Arifin syamp3ai@its.ac.id www.its.ac.id HP:081-2354-2233 TEAM TEACHING PUSAT PENGEMBANGAN PENDIDIKAN & AKTIFITAS INSTRUKSIONAL (P3AI) I T S-SURABAYA written simulations oral narrative videos electronic

Lebih terperinci

Model pembelajaran dengan pendekatan SCL

Model pembelajaran dengan pendekatan SCL Modul 6 Model pembelajaran dengan pendekatan SCL 1. Small Group Discussion 2. Role-Play & Simulation 3. Case Study 4. Discovery (DL) 5. Self-Directed (SDL) 6. Cooperative (CL) 7. Collaborative (CbL) 8.

Lebih terperinci

MATERI 2. copyright: dit.akademik.ditjen dikti

MATERI 2. copyright: dit.akademik.ditjen dikti MATERI 2 MEMILIH METODE PEMAN PROGRAM OUTCOMES MACAM METODE KOMPETENSI (contoh) KULIAH SEMINAR / DISKUSI / PRESENTASI PRAKTIKUM / STUDI LAPANGAN Computer Aided MANDIRI Kemampuan komunikasi? Penguasaan

Lebih terperinci

MEMILIH METODE/BENTUK/MODEL PEMBELAJARAN

MEMILIH METODE/BENTUK/MODEL PEMBELAJARAN Modul 6 MEMILIH METODE/BENTUK/ PEMAN KEMAMPUAN YANG HARUS DICAPAI CERAMAH SEMINAR / DISKUSI METODE/ PEMAN PRAKTIKUM PROBLEM BASE LEARNING PROJECT BASE LEARNING COLLABORATIVE LEARNING SIMULASI. Kemampuan

Lebih terperinci

METODA PEMBELAJARAN STUDENT CENTRE LEARNING. yang relevan dengan kemampuan akhir yang ingin dicapai dan media pembelajaran

METODA PEMBELAJARAN STUDENT CENTRE LEARNING. yang relevan dengan kemampuan akhir yang ingin dicapai dan media pembelajaran METODA PEMBELAJARAN STUDENT CENTRE LEARNING Proses pembelajaran dilakukan berdasarkan metoda atau model pembelajaran yang relevan dengan kemampuan akhir yang ingin dicapai dan media pembelajaran atau sarana

Lebih terperinci

Implementasi Pembelajaran SCL

Implementasi Pembelajaran SCL Implementasi Pembelajaran SCL Syamsul Arifin syamp3ai@its.ac.id www.its.ac.id HP:081-2354-2233 PUSAT PENGEMBANGAN PENDIDIKAN & AKTIFITAS INSTRUKSIONAL (P3AI) I T S SURABAYA Different & Lag : Speed, Culture,

Lebih terperinci

SUPLEMEN PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN : METODA DAN MEDIA PEMBELAJARAN

SUPLEMEN PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN : METODA DAN MEDIA PEMBELAJARAN SUPLEMEN PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN : METODA DAN MEDIA PEMBELAJARAN Proses pembelajaran dilakukan berdasarkan metoda atau model pembelajaran yang relevan dengan kemampuan akhir yang ingin

Lebih terperinci

KEGIATAN DOSEN MAGANG DIKTI UNPAD

KEGIATAN DOSEN MAGANG DIKTI UNPAD KEGIATAN DOSEN MAGANG DIKTI UNPAD Hari : Selasa, 5 juli 2011 pada pukul 08.00 Jam : 08.00-10.00 Oleh : drg. Gilang Yubiliana Kegiatan ini diawali dengan penjelasan dari drg. Gilang Yubiliana tentang Metode

Lebih terperinci

: Indrayanti, S.Kep; Ns. : STIKES Bethesda Yakkum Yogyakarta : drg. Gilang Yubiliana

: Indrayanti, S.Kep; Ns. : STIKES Bethesda Yakkum Yogyakarta : drg. Gilang Yubiliana Nama Institusi Tugas : Indrayanti, S.Kep; Ns. : STIKES Bethesda Yakkum Yogyakarta : drg. Gilang Yubiliana Selasa, 5 Juli 2011 Kegiatan : Pertemuan di BAA dengan dr. Gilang Yubiliana Pertemuan dengan dr.

Lebih terperinci

21/04/2006 Draft MODUL TEACHING LEARNING

21/04/2006 Draft MODUL TEACHING LEARNING PERUBAHAN PEMBELAJARAN DARI TEACHER CENTERED LEARNING MENJADI STUDENT CENTERED LEARNING MENGAPA HARUS MELAKUKAN PERUBAHAN PEMBELAJARAN? APAKAH DENGAN SISTIM PEMBELAJARAN YANG BIASA DILAKUKAN SUDAH DIANGGAP

Lebih terperinci

COMPLETE: Profile Lulusan Undip

COMPLETE: Profile Lulusan Undip COMPLETE: Profile Lulusan Undip P2KKN KKN-PPM Tim I Tahun 2017 COMPLETE: Muncul dari keprihatinan terhadap merosotnya daya saing bangsa Three major issues in the education of young people today Vision:

Lebih terperinci

Softskill, Kurikulum, Dosen, dan Mahasiswa. Bertalya Universitas Gunadarma

Softskill, Kurikulum, Dosen, dan Mahasiswa. Bertalya Universitas Gunadarma Softskill, Kurikulum, Dosen, dan Mahasiswa Bertalya Universitas Gunadarma TIM PROGRAM HIBAH KOMPETISI BERBASIS INSTITUSI (PHKI) BATCH 3 Universitas Gunadarma (2010 2012) Ketua Pelaksana : Dr. Asep Djuarna..

Lebih terperinci

STRATEGI PEMBELAJARAN

STRATEGI PEMBELAJARAN STRATEGI PEMBELAJARAN LILIANA SUGIHARTO 1 Pengertian pembelajaran PENDIDIK INTERAKSI SUMBER BELAJAR PESERTA DIDIK 2 1 Masalah pembelajaran 3 4 2 Fish is Fish 5 6 3 7 Birds 8 4 Cows 9 People 10 5 Students

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA. Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 yang merupakan

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA. Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 yang merupakan PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 yang merupakan penyempurnaan dari Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005,

Lebih terperinci

Tim Pengembang Kurikulum DIKTI

Tim Pengembang Kurikulum DIKTI Tim Pengembang Kurikulum DIKTI Pengertian pembelajaran PENDIDIK INTERAKSI SUMBER BELAJAR PESERTA DIDIK PEMBELAJARAN BERPUSAT PADA DOSEN/ GURU PEMBELAJARAN BERPUSAT PADA MAHASISWA MENGAPA HARUS STUDENT

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 yang merupakan penyempurnaan dari Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun

Lebih terperinci

LOGO. Oleh: Alni Rahmawati

LOGO. Oleh: Alni Rahmawati Oleh: Alni Rahmawati KURIKULUM PT LOGO EAVLUASI HARUS DILAKUKAN SECARA KONTINYU PERENCANAAN PELAKSANAAN PENGEMBANGAN (PLAN) (DO) (SEE) Rancangan Pembelajar an (RPS, RTM, LKM, Media Pemb.) Dosen Sumber

Lebih terperinci

yahoo.com

yahoo.com endrotomoits@ yahoo.com endrop3ai@ its.ac.id endrotomoits@yahoo.com endrotomoits@yahoo.com endrotomoits@yahoo.com KEMAMPUAN APA YANG BISA DIHASILKAN DENGAN CERAMAH/ KULIAH Mendengarkan Mencatat yang ia

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Konsep Student Center Learning (SCL) a. Pengertian Metode pembelajaran student center learning (SCL) merupakan metode pembelajaran yang memfokuskan pada

Lebih terperinci

Alasan Perubahan Kurikulum

Alasan Perubahan Kurikulum I Wayan Suardana Disampaikan dalam Seminar dan Lokakarya Penyusunan Standar Proses dan Penilaian Pembelajaran dalam KBK, FKH Universitas Udayana, Jumat, 15 Agustus 2014 Alasan Perubahan Kurikulum PERGESERAN

Lebih terperinci

Crative & Innovative

Crative & Innovative [MP-5] Pembelajaran ORDES : Syamsul Arifin syamp3ai@its.ac.id www.its.ac.id HP:081-2354-2233 Crative & Innovative PUSAT PENGEMBANGAN PENDIDIKAN & AKTIFITAS INSTRUKSIONAL (P3AI) I T S SURABAYA Apa yang

Lebih terperinci

Dr. Katharina Rustipa, M.Pd.

Dr. Katharina Rustipa, M.Pd. Dr. Katharina Rustipa, M.Pd. Capaian Pembelajaran: Peserta dapat: Memilih metode pembelajaran yang sesuai dengan capaian pembelajaran. Menjelaskan cara memilih metode pembelajaran Menjelaskan hubungan

Lebih terperinci

EVALUASI HASIL BELAJAR MAHASISWA

EVALUASI HASIL BELAJAR MAHASISWA I N S A N I N D O N E S I A Y A N G C E R D A S & K O M P R E H E N S I F Syamsul Arifin Hp : 081-2354-2233 syamp3ai@gmail.com syamp3ai@its.ac.id www.edutechsyam.com EVALUASI HASIL BELAJAR MAHASISWA Workshop

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Slameto (2003) menyatakan bahwa belajar ialah suatu proses usaha yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Slameto (2003) menyatakan bahwa belajar ialah suatu proses usaha yang BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Belajar merupakan suatu proses kegiatan untuk memperoleh perubahan dengan tujuan, dimana setiap manusia memiliki cara yang berbeda. Kesulitan belajar yang dihadapi mahasiswa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perawat merupakan suatu profesi dimana seorang petugas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perawat merupakan suatu profesi dimana seorang petugas BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perawat merupakan suatu profesi dimana seorang petugas kesehatan khususnya memberikan asuhan pelayanan kepada pasien yang meliputi kebutuhan biologis, psikologis, sosiokultural

Lebih terperinci

ACTIVE LEARNING & SOFT SKILLS Neila Ramdhani

ACTIVE LEARNING & SOFT SKILLS Neila Ramdhani ACTIVE LEARNING & SOFT SKILLS Neila Ramdhani Tell me and I will forget Show me and I may remember Involve me and I will understand. Confucius, 450 BC A. Apakah Soft Skills itu? Sering juga disebut keterampilan

Lebih terperinci

METODE METODE PEMBELAJARAN. OLEH : LISA TRINA ARLYM, SST., M.Keb

METODE METODE PEMBELAJARAN. OLEH : LISA TRINA ARLYM, SST., M.Keb METODE METODE PEMBELAJARAN OLEH : LISA TRINA ARLYM, SST., M.Keb SUB POKOK BAHASAN CERAMAH ILLUSTRATIF SMALL GROUP DISCUSSION DISKUSI PANEL STUDI KASUS PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DISCOVERY LEARNING (DL)

Lebih terperinci

Soft Skills? Apa dan Bagaimana. Pengembangan Soft Skills untuk meningkatkan mutu lulusan:

Soft Skills? Apa dan Bagaimana. Pengembangan Soft Skills untuk meningkatkan mutu lulusan: Soft Skills? Pengembangan Soft Skills untuk meningkatkan mutu lulusan: Apa dan Bagaimana Suhardjono Lokarya & Workshop Penyusunan Kurikulum Di Universitas Brawijaya, 05 Nopember 2007 1 Data diri pemakalah:

Lebih terperinci

Contoh Pendidikan Karakter Dalam Mata Kuliah: Sikap Mental Etika Profesi

Contoh Pendidikan Karakter Dalam Mata Kuliah: Sikap Mental Etika Profesi Majelis Pendidikan Tinggi Dewan Pendidikan Tinggi Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Kopertis Wilayah V Yogyakarta, 4 April 2017 Contoh Pendidikan Karakter Dalam Mata Kuliah: Sikap Mental

Lebih terperinci

Pemanfaatan ICT untuk meningkatkan kualitas pembelajaran

Pemanfaatan ICT untuk meningkatkan kualitas pembelajaran Pemanfaatan ICT untuk meningkatkan kualitas pembelajaran Herman Dwi Surjono, Ph.D. hermansurjono@uny.ac.id http://blog.uny.ac.id/hermansurjono http://herman.elearning-jogja.org http://www.facebook.com/hermands

Lebih terperinci

Capaian Pembelajaran. IAI - Makasar Tgl 4 September 2017

Capaian Pembelajaran. IAI - Makasar Tgl 4 September 2017 Capaian Pembelajaran IAI - Makasar Tgl 4 September 2017 KURIKULUM KURIKULUM PENDIDIKAN TINGGI ADALAH : SEPERANGKAT RENCANA (1) DAN PENGATURAN MENGENAI ISI MAUPUN BAHAN KAJIAN (2) DAN PELAJARAN (3) SERTA

Lebih terperinci

ACTIVE LEARNING. Harsono Bagian Pendidikan Kedokteran / Pusat Pengembangan Pendidikan Universitas Gadjah Mada

ACTIVE LEARNING. Harsono Bagian Pendidikan Kedokteran / Pusat Pengembangan Pendidikan Universitas Gadjah Mada ACTIVE LEARNING Harsono Bagian Pendidikan Kedokteran / Pusat Pengembangan Pendidikan Universitas Gadjah Mada Tut wuri andayani Ki Hadjar Dewantara: Tut wuri andayani berarti mengikuti di belakang dengan

Lebih terperinci

PARADIGMA DALAM PEMBELAJARAN DI PERGURUAN TINGGI

PARADIGMA DALAM PEMBELAJARAN DI PERGURUAN TINGGI PARADIGMA DALAM PEMBELAJARAN DI PERGURUAN TINGGI Oleh : Suyanta FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA Disampaikan dalam Workshop Pelaksanaan PBM dan Evaluasi STMIK

Lebih terperinci

SISTEMATIKA KATALOG KURIKULUM PROGRAM STUDI

SISTEMATIKA KATALOG KURIKULUM PROGRAM STUDI SISTEMATIKA KATALOG KURIKULUM PROGRAM STUDI Halaman Cover... SK Penentapan oleh Dekan... Kata Pengantar... Daftar Isi... Bab I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang (Jelaskan dasar berpikir baik secara empiris

Lebih terperinci

TEKNIS PENYUSUNAN. Prof. Mukh Arifin, PhD Lembaga Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan Universitas Diponegoro /5/2011 1

TEKNIS PENYUSUNAN. Prof. Mukh Arifin, PhD Lembaga Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan Universitas Diponegoro /5/2011 1 TEKNIS PENYUSUNAN Prof. Mukh Arifin, PhD Lembaga Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan Universitas Diponegoro 2011 1 Realitas hari ini 1. Kompetisi Global memaksa perubahan pada semua aspek - Business

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN SOFT SKILLS MAHASISWA PENDIDIKAN MATEMATIKA UIN RADEN FATAH PALEMBANG

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN SOFT SKILLS MAHASISWA PENDIDIKAN MATEMATIKA UIN RADEN FATAH PALEMBANG Jurnal Pendidikan Matematika JPM RAFA Vol.1, No.1, September 2015 63 IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN SOFT SKILLS MAHASISWA PENDIDIKAN MATEMATIKA UIN RADEN FATAH PALEMBANG

Lebih terperinci

PEDOMAN SINGKAT PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 yang merupakan

PEDOMAN SINGKAT PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 yang merupakan PEDOMAN SINGKAT PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 yang merupakan penyempurnaan dari Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005, perencanaan pembelajaran

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Bagian ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan latar belakang

I. PENDAHULUAN. Bagian ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan latar belakang I. PENDAHULUAN Bagian ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan

Lebih terperinci

Bedah Kasus: Student Centered Learning untuk Mengasah Kompetensi Manajemen. Salah Satu Teknik Pembelajaran. Rahmini Hadi *) Pendahuluan

Bedah Kasus: Student Centered Learning untuk Mengasah Kompetensi Manajemen. Salah Satu Teknik Pembelajaran. Rahmini Hadi *) Pendahuluan Bedah Kasus: Salah Satu Teknik Pembelajaran Student Centered Learning untuk Mengasah Kompetensi Manajemen Rahmini Hadi *) *) Penulis adalah Magister Sains di bidang Ilmu Manajemen, dengan spesialisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tinggi diharapkan proses pemahaman akan menjadi lebih berkembang dan

BAB I PENDAHULUAN. tinggi diharapkan proses pemahaman akan menjadi lebih berkembang dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tuntutan era globalisasi membuat setiap orang harus mampu untuk bersaing sesuai kompetensi yang dimiliki. Upaya pengembangan sumber daya manusia (SDM) tertuju pada

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN (Term of Reference) Student Centered Learning Internal Grant

KERANGKA ACUAN (Term of Reference) Student Centered Learning Internal Grant KERANGKA ACUAN (Term of Reference) Student Centered Learning Internal Grant Hibah Internal Pembelajaran Berpusat pada Mahasiswa Implementasi pada Semester Gasal 2015/2016 A. LATAR BELAKANG Learning adalah

Lebih terperinci

SPESIFIKASI PROGRAM STUDI S1 TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MURIA KUDUS

SPESIFIKASI PROGRAM STUDI S1 TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MURIA KUDUS SPESIFIKASI PROGRAM STUDI S1 TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MURIA KUDUS SPS PROGRAM STUDI S1 TEKNIK INFORMATIKA SF 1 1 Revisi : IV Tanggal : 18 Agustus 2012 Dikaji ulang oleh : Pembantu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sehingga mereka lebih mampu berinteraksi dengan. lingkungannya (Rogers dalam Nursalam, 2009).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sehingga mereka lebih mampu berinteraksi dengan. lingkungannya (Rogers dalam Nursalam, 2009). BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. LANDASAN TEORI 1. Belajar Belajar merupakan proses perubahan perilaku atau kecakapan manusia berkat adanya interaksi antara individu dengan individu dan individu dengan lingkungannya,

Lebih terperinci

PANDUAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) TENTANG METODE PEMBELAJARAN DAN STRATEGI PENILAIAN MAHASISWA TAHUN 2017

PANDUAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) TENTANG METODE PEMBELAJARAN DAN STRATEGI PENILAIAN MAHASISWA TAHUN 2017 PANDUAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) TENTANG METODE PEMBELAJARAN DAN STRATEGI PENILAIAN MAHASISWA TAHUN 2017 LEMBAGA PENGEMBANGAN PENDIDIKAN DAN PENJAMINAN MUTU (LP3M) UNIVERSITAS ANDALAS PADANG 2017

Lebih terperinci

Endrotomo, tim DIKTI

Endrotomo, tim DIKTI Endrotomo, tim DIKTI endrop3ai@ its.ac.id KEMAMPUAN APA YANG BISA DIHASILKAN DENGAN CERAMAH/ KULIAH PEMBELAJARAN KOGNITIVISME Perubahan persepsi / pemahaman endrotomoits@yahoo.com 10% 20% 30% 50% 70% Reading

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi

Lebih terperinci

Pelatihan Penerapan Model Pembelajaran SCL Nopember 215 LP3 - Universitas Jember TEJASARI

Pelatihan Penerapan Model Pembelajaran SCL Nopember 215 LP3 - Universitas Jember TEJASARI Pelatihan Penerapan Model Pembelajaran SCL 24-25 Nopember 215 LP3 - Universitas Jember TEJASARI Pendidik INTERAKSI Sumber Belajar Peserta Didik Dosen Sebagai Fasilitator Dan Motivator Lingkungan Belajar

Lebih terperinci

RAGAM METODE PEMBELAJARAN

RAGAM METODE PEMBELAJARAN Pelatihan Tutor TTM 2015 PENDIDIKAN TERBUKA DAN JARAK JAUH Membuka Akses Pendidikan Tinggi bagi Semua Making Higher Education Open to All RAGAM METODE PEMBELAJARAN TUJUAN PELATIHAN 1. Menjelaskan konsep

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan diri secara utuh dalam arti pengembangan segenap potensi

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan diri secara utuh dalam arti pengembangan segenap potensi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah proses sepanjang hayat dari perwujudan pembentukan diri secara utuh dalam arti pengembangan segenap potensi dalam rangka pemenuhan semua komitmen manusia

Lebih terperinci

Penyusunan RPKPS dengan strategi student-centered learning. Harsono Pusat Pengembangan Pendidikan Universitas Gadjah Mada

Penyusunan RPKPS dengan strategi student-centered learning. Harsono Pusat Pengembangan Pendidikan Universitas Gadjah Mada Penyusunan RPKPS dengan strategi student-centered learning Harsono Pusat Pengembangan Pendidikan Universitas Gadjah Mada Lima Pilar Utama RPKPS: 1. Materi lebih didekatkan pada persoalan nyata 2. Integrasi

Lebih terperinci

Aziz Purwantoro Pusat Pengembangan Pendidikan Universitas Gadjah Mada

Aziz Purwantoro Pusat Pengembangan Pendidikan Universitas Gadjah Mada Aziz Purwantoro Pusat Pengembangan Pendidikan Universitas Gadjah Mada Belajar = menerima pengetahuan? SISWA PASIF RESEPTIF Teacher Centered Learning SERING DINAMAKAN PENGAJARAN Verbal receiving Visual

Lebih terperinci

Pergeseran Paradigma Pendidikan Tinggi. PAU-PPI, Universitas Terbuka 2008

Pergeseran Paradigma Pendidikan Tinggi. PAU-PPI, Universitas Terbuka 2008 Pergeseran Paradigma Pendidikan Tinggi PAU-PPI, Universitas Terbuka 2008 Learning is a treasure that will follow its owner everywhere.. (chinese proverb) Our Motto Pergeseran Paradigma Pendidikan Pendidikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penyelenggaraan kegiatan belajar-mengajar di perguruan tinggi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penyelenggaraan kegiatan belajar-mengajar di perguruan tinggi. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2. Kurikulum Menurut Kepmendiknas No. 232/U/2000 kurikulum didefinisikan sebagai seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi maupun bahan kajian dan pelajaran serta cara penyampaian

Lebih terperinci

HAKIKAT METODE PEMBELAJARAN. Oleh : Herminarto Sofyan

HAKIKAT METODE PEMBELAJARAN. Oleh : Herminarto Sofyan HAKIKAT METODE PEMBELAJARAN Oleh : Herminarto Sofyan KOMPETENSI TENAGA AKADEMIK PP No.19/2005 Pedagogik Kepribadian Profesional Sosial Kepmen 045/2002 Utama Kepribadian Keilmuan Kekaryaan Sikap Kemasyarakatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menurut Dikti (2007), materi pembelajaran pendidikan tinggi di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menurut Dikti (2007), materi pembelajaran pendidikan tinggi di Indonesia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut Dikti (2007), materi pembelajaran pendidikan tinggi di Indonesia saat ini umumnya disusun tidak mengikuti taksonomi dimensi pengetahuan yang akan dicapai

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) METODIK KHUSUS PEMBELAJARAN KEBIDANAN

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) METODIK KHUSUS PEMBELAJARAN KEBIDANAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) METODIK KHUSUS PEMBELAJARAN KEBIDANAN P15KB SEMESTER I PENANGGUNG JAWAB PENGAJAR : Lisa Trina Arlym, SST, M.Keb : Lisa Trina Arlym, SST, M.Keb PROGRAM STUDI D IV BIDAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terciptanya pembelajaran kimia yang kreatif dan inovatif, Hidayati (2012: 4).

BAB I PENDAHULUAN. terciptanya pembelajaran kimia yang kreatif dan inovatif, Hidayati (2012: 4). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Untuk menciptakan pembelajaran kimia yang diharapkan dapat memenuhi standar pendidikan Nasional maka diperlukan laboratorium yang mendukung terciptanya pembelajaran

Lebih terperinci

HAKIKAT METODE PEMBELAJARAN. Oleh : Herminarto Sofyan

HAKIKAT METODE PEMBELAJARAN. Oleh : Herminarto Sofyan HAKIKAT METODE PEMBELAJARAN Oleh : Herminarto Sofyan Latar Belakang Dalam keseluruhan proses pendidikan di perguruan tinggi, pembelajaran merupakan aktivitas paling utama. Salah satu faktor penentu keberhasilan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Persepsi 1. Pengertian persepsi Persepsi atau tanggapan adalah proses mental yang terjadi pada diri manusia yang akan menunjukkan seseorang melihat, mendengar merasakan, memberi,

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER ADVERTISING PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS BUDDHI DHARMA 2016

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER ADVERTISING PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS BUDDHI DHARMA 2016 RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER ADVERTISING PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS BUDDHI DHARMA 2016 Mata Kuliah : Advertising Semester : 1 Program Studi : Ilmu Tahun ajaran : 2015 / 2016 SKS : 3 Dosen

Lebih terperinci

KEWIRAUSAHAAN MODUL PEMBELAJARAN DIREKTORAT JENDERAL PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN DITJEN PENDIDIKAN TINGGI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

KEWIRAUSAHAAN MODUL PEMBELAJARAN DIREKTORAT JENDERAL PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN DITJEN PENDIDIKAN TINGGI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN DITJEN PENDIDIKAN TINGGI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KEWIRAUSAHAAN MODUL PEMBELAJARAN 2013 ii PRAKATA Tahun 2013 Kementerian Pendidikan dan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. mengkaji berbagai aspek kehidupan masyarakat secara terpadu, karena memang

I. PENDAHULUAN. mengkaji berbagai aspek kehidupan masyarakat secara terpadu, karena memang 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah IPS atau Social Studies adalah salah satu mata pelajaran di sekolah yang mempunyai tugas mulia dan menjadi fondasi penting bagi pengembangan kecerdasan personal,

Lebih terperinci

SILABUS PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN

SILABUS PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN KONTRAK PERKULIAHAN : PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN SILABUS PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN Kode & Nama Mata Kuliah: PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN Jumlah sks: Fasilitator: Kontak: Pdt. Sundoyo, S.Si, MBA. 081578057600.

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS STRATEGI PEMBELAJARAN MURDER TERHADAP PARTISIPASI DAN KEMAMPUAN BERPIKIR ANALITIS SISWA SMA NEGERI 1 GOMBONG PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI

EFEKTIVITAS STRATEGI PEMBELAJARAN MURDER TERHADAP PARTISIPASI DAN KEMAMPUAN BERPIKIR ANALITIS SISWA SMA NEGERI 1 GOMBONG PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI EFEKTIVITAS STRATEGI PEMBELAJARAN MURDER TERHADAP PARTISIPASI DAN KEMAMPUAN BERPIKIR ANALITIS SISWA SMA NEGERI 1 GOMBONG PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI SKRIPSI Oleh: DISKA ASANI K4308016 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN (Term of Reference) Student Centered Learning Internal Grant. Hibah Internal Pembelajaran Berpusat pada Mahasiswa

KERANGKA ACUAN (Term of Reference) Student Centered Learning Internal Grant. Hibah Internal Pembelajaran Berpusat pada Mahasiswa KERANGKA ACUAN (Term of Reference) Student Centered Learning Internal Grant Hibah Internal Pembelajaran Berpusat pada Mahasiswa Implementasi pada Semester Gasal 2013/2014 A. LATAR BELAKANG Learning adalah

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER ( RPS)

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER ( RPS) RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER ( RPS) MATA KULIAH PILIHAN HUTAN KOTA Oleh: Dr. Chairul JURUSAN BIOLOGI FMIPA UNIVERSITAS ANDALAS PADANG 2016 RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) HUTAN KOTAN A. Latar belakang

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Guna memahami apa itu kemampuan pemecahan masalah matematis dan pembelajaran

II. TINJAUAN PUSTAKA. Guna memahami apa itu kemampuan pemecahan masalah matematis dan pembelajaran II. TINJAUAN PUSTAKA A. Masalah Matematis Guna memahami apa itu kemampuan pemecahan masalah matematis dan pembelajaran berbasis masalah, sebelumnya harus dipahami dahulu kata masalah. Menurut Woolfolk

Lebih terperinci

HAKIKAT METODE PEMBELAJARAN. Oleh : Herminarto Sofyan

HAKIKAT METODE PEMBELAJARAN. Oleh : Herminarto Sofyan HAKIKAT METODE PEMBELAJARAN Oleh : Herminarto Sofyan Latar Belakang Dalam keseluruhan proses pendidikan di perguruan tinggi, pembelajaran merupakan aktivitas paling utama. Salah satu faktor penentu keberhasilan

Lebih terperinci

Fenni Agustina

Fenni Agustina Fenni Agustina g http://staffsite.gunadarma.ac.id Ketrampilan seseorang dalam berhubungan dengan orang lain (INTERPERSONAL SKILLS) dan ketrampilan dalam mengatur dirinya sendiri (INTRA-PERSONAL SKILLS)

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SEBAGAI MPK BERBASIS KOMPETENSI

PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SEBAGAI MPK BERBASIS KOMPETENSI PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SEBAGAI MPK BERBASIS KOMPETENSI Oleh SYIHABUDDIN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA VISI MPK Sebagai sumber nilai dan pedoman dalam pengembangan dan penyelenggaraan program

Lebih terperinci

C. Asri Budiningsih FIP/PPS - UNY

C. Asri Budiningsih FIP/PPS - UNY C. Asri Budiningsih FIP/PPS - UNY * Sering tdk. sejalan dgn hakekat belajar/orang yg belajar. *Landasan teoritik/ konseptual tdk akurat. *Membentuk prilaku sama (keseragaman) *Agar tertib, teratur, taat

Lebih terperinci

Tujuan: Di akhir sesi ini, peserta diharapkan mampu untuk:

Tujuan: Di akhir sesi ini, peserta diharapkan mampu untuk: Team Based Learning Tujuan: Di akhir sesi ini, peserta diharapkan mampu untuk: Mendefinisikan Team Based Learning (TBL) Menggambarkan empat prinsip dasar TBL Mengidentifikasi keuntungan TBL Menyebutkan

Lebih terperinci

R P S ( RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER)

R P S ( RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER) R P S ( RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER) NAMA : FAISAL IRSAN PASARIBU, ST, S.Pd, MT JURUSAN : TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS : TEKNIK MATA KULIAH : TEKNIK TENAGA LISTRIK SEMESTER : II TAHUN AJARAN : 2016/2017

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Metode pendidikan di perguruan tinggi mulai mengalami pergeseran dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Metode pendidikan di perguruan tinggi mulai mengalami pergeseran dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Metode pendidikan di perguruan tinggi mulai mengalami pergeseran dari TCL (Teacher Centered Learning) ke SCL (Student Centered Learning) dikarenakan a) persaingan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan ilmu tidak hanya dari dosen. Metode Pembelajaran SCL

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan ilmu tidak hanya dari dosen. Metode Pembelajaran SCL 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran TCL (Teaching Centerd learning) yang berpusat kepada dosen sudah tidak lagi sesuai dengan capaian pembelajaran mengingat perkembangan tekhnologi yang

Lebih terperinci

MODEL-MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF. Dr. Syamsurizal

MODEL-MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF. Dr. Syamsurizal MODEL-MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF Dr. Syamsurizal PELATIHAN PEMBELAJARAN AKTIF DI UNIVERSITAS JAMBI 14 sd 17 NOPEMBER 2011 Usaha sadar seseorang untuk merubah tingkah laku, melaui interaksi dengan sumber

Lebih terperinci

SILABUS PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN

SILABUS PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN KONTRAK PERKULIAHAN : PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN SILABUS PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN Kode & Nama Mata Kuliah: PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN Jumlah sks: Fasilitator: Kontak: Waktu kuliah : Waktu Konsultasi: 2 sks

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 MEJAYAN KABUPATEN MADIUN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 MEJAYAN KABUPATEN MADIUN PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 MEJAYAN KABUPATEN MADIUN Wahyu Wijayanti 1, Sudarno Herlambang, dan Marhadi Slamet K 2

Lebih terperinci

PENGARUH PERKEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP HASIL BELAJAR MAHASISWA PTIK PADA MATAKULIAH ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN

PENGARUH PERKEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP HASIL BELAJAR MAHASISWA PTIK PADA MATAKULIAH ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN PENGARUH PERKEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP HASIL BELAJAR MAHASISWA PTIK PADA MATAKULIAH ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN Sultoni Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, Jl. Mojopahit No. 666 B Sidoarjo sulton@umsida.ac.id

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Proyek Kelompok Menurut Thomas (dalam Bell, 1978), pembelajaran metode proyek merupakan model pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada guru untuk mengelola pembelajaran

Lebih terperinci

P e n g a n t a r SELF-DIRECTED LEARNING. Self-directed learning: batasan. Self-directed learning (1)

P e n g a n t a r SELF-DIRECTED LEARNING. Self-directed learning: batasan. Self-directed learning (1) P e n g a n t a r SELF-DIRECTED LEARNING Harsono Bagian Pendidikan Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Belajar: Melibatkan ketrampilan dan perilaku Bukan sekedar menerima informasi dari

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODEL EVALUASI METODE PEMBELAJARAN DALAM PERSPEKTIF KEPEMIMPINAN GURU

PENGEMBANGAN MODEL EVALUASI METODE PEMBELAJARAN DALAM PERSPEKTIF KEPEMIMPINAN GURU PENGEMBANGAN MODEL EVALUASI METODE PEMBELAJARAN DALAM PERSPEKTIF KEPEMIMPINAN GURU Donald Samuel Slamet Santosa, Progdi Pendidikan Ekonomi UKSW, dsmuq87@gmail.com Gracia Miranda, Progdi Pendidikan Ekonomi

Lebih terperinci

METODE PEMBELAJARAN. Prinsip pembelajaran menurut SN-Dikti : 1) interaktif, 2) holistik, 3) integratif, 4) saintifik, 5) kontekstual, 6) tematik,

METODE PEMBELAJARAN. Prinsip pembelajaran menurut SN-Dikti : 1) interaktif, 2) holistik, 3) integratif, 4) saintifik, 5) kontekstual, 6) tematik, METODE PEMBELAJARAN Prinsip pembelajaran menurut SN-Dikti : 1) interaktif, 2) holistik, 3) integratif, 4) saintifik, 5) kontekstual, 6) tematik, 7) efektif,dan 8) berpusatpadamahasiswa Metode SCL 1. Berbagi

Lebih terperinci

EFFECTIVE TEACHER AND EFFECTIVE TEACHING

EFFECTIVE TEACHER AND EFFECTIVE TEACHING EFFECTIVE TEACHER AND EFFECTIVE TEACHING Disajikan dalam Seminar Nasional dengan Tema Strategi Belajar Mengajar Yang Efektif Untuk Mewujudkan Generasi Emas Moh Salimi Program Studi Pendidikan Guru Sekolah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika selain merupakan dasar dan pangkal tolak penemuan dan pengembangan ilmu-ilmu lain, matematika

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika selain merupakan dasar dan pangkal tolak penemuan dan pengembangan ilmu-ilmu lain, matematika BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika selain merupakan dasar dan pangkal tolak penemuan dan pengembangan ilmu-ilmu lain, matematika juga merupakan landasan yang kuat bagi pengembangan

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR CALON PESERTA PROGRAM PLPG

SUMBER BELAJAR CALON PESERTA PROGRAM PLPG SUMBER BELAJAR CALON PESERTA PROGRAM PLPG Desain Pembelajaran Penulis: Prof. Dr. Sunardi, M.Sc Dr. Imam Sujadi, M.Si Penelaah: Prof. Dr. rer. nat. Sadjidan, M.Si KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT

Lebih terperinci

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PERKULIAHAN (GBPP)

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PERKULIAHAN (GBPP) GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PERKULIAHAN (GBPP) Mata Kuliah: Etika Profesi; Kode/Bobot : TSK403 / 2 sks; Deskripsi Mata Kuliah: Mata kuliah ini berisi Pengertian Etika dalam Lingkungan IT. Standar Kompetensi:

Lebih terperinci

USULA RE CA A KEGIATA PEMBELAJARA SEMESTER (RKPS) : Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS)

USULA RE CA A KEGIATA PEMBELAJARA SEMESTER (RKPS) : Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) USULA RE CA A KEGIATA PEMBELAJARA SEMESTER (RKPS) Mata kuliah : Pengelolaan Daerah Aliran Sungai () Semester : Genap 2010/2011 Kode : Program Studi : Agroekoteknologi dan Agribisnis Jurusan Dosen : Tanah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta,

Lebih terperinci

Media Evaluasi - Komputer - Hasil tes - Internet - Penilaian Diskusi - Papan tulis - Penilaian Tugas - Kertas kerja Softskill : Pertemuan ke

Media Evaluasi - Komputer - Hasil tes - Internet - Penilaian Diskusi - Papan tulis - Penilaian Tugas - Kertas kerja Softskill : Pertemuan ke SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH : APLIKASI MANAJEMEN PERKANTORAN E FAK./JUR. : ILKOM / MANAJEMEN INFORMATIKA (D3) SEMESTER : GENAP / ATA 2009-2010 Media Evaluasi - - Hasil tes - Internet - Penilaian

Lebih terperinci

(LP3M) UNIVERSITAAS ANDALAS

(LP3M) UNIVERSITAAS ANDALAS PANDUAN HIBAH PENGEMBANGAN METODE PEMBELAJARAN DAN/ATAU ASESMEN MAHASISWA TAHAP I DAN II TAHUN 2015 LEMBAGA PENGEMBANGAN PENDIDIKAN DAN PENJAMINAN MUTU (LP3M) UNIVERSITAAS ANDALAS PADANG 2015 KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN AKTIF (ACTIVE LEARNING): SUATU UPAYA PENGAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR MATEMATIKA

PEMBELAJARAN AKTIF (ACTIVE LEARNING): SUATU UPAYA PENGAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR MATEMATIKA PEMBELAJARAN AKTIF (ACTIVE LEARNING): SUATU UPAYA PENGAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR MATEMATIKA Oleh: Sefna Rismen* Abstract Active learning refers to learning process that encourages students to be more

Lebih terperinci

Metode Belajar Student Center Learning (SCL)

Metode Belajar Student Center Learning (SCL) Metode Belajar Student Center Learning (SCL) Posted on 12 Maret 2010 by Blog Kuliah TIK Pada tulisan kali ini saya ingin membahas tentang model pembelajaran SCL (Student Center Learning). Mungkin kita

Lebih terperinci

SERI MATERI PEMBEKALAN PENGAJARAN MIKRO 2013 PUSAT LAYANAN PPL & PKL. Pembelajaran Kontekstual Contextual Teaching & Learning (CTL)

SERI MATERI PEMBEKALAN PENGAJARAN MIKRO 2013 PUSAT LAYANAN PPL & PKL. Pembelajaran Kontekstual Contextual Teaching & Learning (CTL) SERI MATERI PEMBEKALAN PENGAJARAN MIKRO 2013 PUSAT LAYANAN PPL & PKL Pembelajaran Kontekstual Contextual Teaching & Learning (CTL) PENGERTIAN CTL merupakan suatu proses pendidikan yang holistik bertujuan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN SOSIAL: METODE PENELITIAN SOSIAL:

METODE PENELITIAN SOSIAL: METODE PENELITIAN SOSIAL: METODE PENELITIAN SOSIAL: METODE PENELITIAN SOSIAL: Overview dan RKPS Overview dan RKPS Dr. Rini Dwiastuti Dr. Rini Lab. Dwiastuti Agriculrure Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University Lab.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mahasiswa keperawatan. Hal ini sesuai dengan Brinkley et al., (2010)

BAB I PENDAHULUAN. mahasiswa keperawatan. Hal ini sesuai dengan Brinkley et al., (2010) 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemampuan berpikir kritis merupakan hal yang penting pada mahasiswa keperawatan. Hal ini sesuai dengan Brinkley et al., (2010) yang mengungkapkan bahwa kemampuan dalam

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PEDAGOGIK PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER

BAB III TINJAUAN PEDAGOGIK PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER BAB III TINJAUAN PEDAGOGIK PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER Saat ini penggunaan ICT untuk kegiatan belajar dan mengajar menjadi salah satu ciri perkembangan masyarakat modern. ICT dapat dimaknakan sebagai

Lebih terperinci

Computer Based Learning CBL?

Computer Based Learning CBL? Computer Based Learning CBL? Apa itu CBL? Istilah yang paling luas yang merujuk pada penggunaan komputer dalam bidang pendidikan Bisa merujuk pada komputer yang digunakan sendiri untuk kegiatan pembelajaran

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1.1 Defenisi Kurikulum Berbasis Kompetensi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1.1 Defenisi Kurikulum Berbasis Kompetensi BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1. Konsep Kurikulum Berbasis Kompetensi 1.1 Defenisi Kurikulum Berbasis Kompetensi Kurikulum berbasis kompetensi ialah perangkat rencana dan peraturan tentang kompetensi dan hasil

Lebih terperinci