UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK AIR UMBI BAWANG TIWAI (ELEUTHERINE BULBOSA (MILL) URB PADA MENCIT PUTIH JANTAN (MUS MUSCULUS)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK AIR UMBI BAWANG TIWAI (ELEUTHERINE BULBOSA (MILL) URB PADA MENCIT PUTIH JANTAN (MUS MUSCULUS)"

Transkripsi

1 UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK AIR UMBI BAWANG TIWAI (ELEUTHERINE BULBOSA (MILL) URB PADA MENCIT PUTIH JANTAN (MUS MUSCULUS) Eka Siswanto Syamsul Akademi Farmasi Samarinda Jl. A.Wahab Sjahranie No.226 Samarinda, Kalimantan Timur *Koresponden ABSTRAK Inflamasi atau radang adalah suatu respon protektif tubuh terhadap cedera. Reaksi ini merupakan upaya pertahanan tubuh untuk menghilangkan penyebab cedera. Umbi bawang tiwai mengandung beberapa senyawa metabolit sekunder seperti fenolik, triterpenoid, dan flavonoid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ekstrak air umbi bawang tiwai sebagai antiinflamasi pada mencit putih. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang dibagi dalam 5 kelompok yaitu kelompok perlakuan kontrol positif (Kalium Diklofenak 50 mg), kontrol negatif (Na CMC 0,5%), dosis I (50 mg/kgbb), dosis II (100 mg/kgbb) dan dosis III (200 mg/kgbb). Ekstraksi dilakukan dengan metode infusa sehingga diperoleh ekstrak kering. Pemberian senyawa uji dilakukan dengan cara peroral. Setelah 30 menit kaki mencit diinduksi dengan menggunakan karagenin 1% sebagai zat pembuat udem. Hasil penelitian pemberian ekstrak air umbi bawang tiwai dosis 100 mg/kgbb dan 200 mg/kgbb memiliki efek antiinflamasi terhadap mencit putih. Berdasarkan perhitungan persen inhibsi pada menit ke 30 sampai ke 300 pada kelompok dosis 200 mg/kgbb memiliki persen inhibisi lebih kuat dibanding dengan dosis 50 mg/kgbb dan 100 mg/kgbb. Namun tidak lebih kuat dibandingkan dengan kontrol positif. Berdasarkan hasil pada analisis dengan one way ANOVA persen radang menunjukkan bahwa ekstrak air umbi bawang tiwai dosis 200mg/kgBB tidak berbeda signifikan (P > 0,05) dengan kontrol positif pada menit ke 30 sampai ke 300 menunjukkan bahwa dosis 200 mg/kgbb sama kuat dengan kontrol positif. Kata kunci: Antiinflamasi, Ekstrak air umbi bawang tiwai, persen inhibisi. ABSTRACT Inflammatory or chafe is a response protective the body to injury.this reaction is an effort defense of the body for removing the causes injury.tubers onions tiwai containing several compounds of a metabolite secondary as phenolic, triterpenoid, and flavonoid.research aims to understand extracts moisture tubers onions tiwai as antiinflamasi in mice white. The research is research experimental which are divided into 5 group that is the treatment group control positive ( potassium diklofenak 50 mg ), control negative ( na cmc 0.5 % ), doses i ( 50 mg / kgbb ), doses ii ( 100 mg / kgbb ) and dosage of iii ( 200 mg / kgbb ).Extraction done with the methods infusa order to obtain extract dry.the provision of compound test done by means of peroral.after 30 minutes feet mice induced by using karagenin 1 percent as a udem maker. The results of the study the provision of extracts moisture tubers onions tiwai doses mg / kgbb 100 and 200 mg / kgbb have the effect of antiinflamasi to mice white. Based on the calculation of percent inhibsi in the to 30 up to 300 in the doses 200 mg / kgbb having percent inhibition stronger compared to doses 50 mg / kgbb and 100 mg / kgbb.but not stronger compared to the positive.based on the results in the analysis with one way anova percent inflammation of shows that extracts moisture tubers onions tiwai doses 200mg / kgbb no different significant ( p & gt; 0.05 ) and control positive in the to 30 up to 300 shows that doses 200 mg / kgbb as strong and control positive. Keywords: antiinflamasi, extracts moisture tubers onions tiwai, percent inhibition.

2 PENDAHULUAN Inflamasi atau radang adalah suatu respon protektif tubuh terhadap cedera. Reaksi ini merupakan upaya pertahanan tubuh untuk menghilangkan penyebab cedera (Pringgoutomo dkk, 2002). Respon inflamasi ditandai dengan adanya aliran darah yang berlebihan pada daerah cedera, panas yang merupakan respon inflamasi pada permukaan tubuh dan rasa nyeri karena adanya penekanan jaringan akibat edema. Selain itu menimbulkan bengkak (edema) (Dyatmiko, 2003). Edema adalah cairan berlebih di sela sela jaringan. Edema yang terjadi biasanya sangat mengganggu pasien, oleh karena itu perlu dicari pengobatan alternatif untuk menurunkan edema misalnya obat yang berasal dari tanaman. Salah satu tumbuhan yang berkhasiat obat adalah umbi bawang tiwai. umbi bawang tiwai mengandung beberapa senyawa metabolit sekunder seperti fenolik, triterpenoid, flavonoid, dan juga mengandung minyak atsiri. Umbi bawang tiwai berkhasiat sebagai obat kanker, tumor, antiinflamasi (anti radang), menghentikan pendarahan (hemostatik), dan memperlancar air seni (diuretik), analgesik, disentri, sedangkan daunnya berkhasiat sebagai obat bagi wanita nifas (Galingging, 2009). Salah satu kandungan umbi bawang tiwai adalah flavonoid, dimana flavonoid juga memiliki beberapa sifat seperti hepatoprotektif, antitrombotik, antiinflamasi, dan antivirus. Senyawa flavonoid yang dapat berfungsi sebagai antiinflamasi adalah toksifolin, biazilin, haematoksilin, gosipin, prosianidin, nepritin, dan lain-lain. Kandungan flavonoid ini berpotensi untuk mengurangi atau menghilangkan edema. Penelitian Saleh (2010), menunjukkan bahwa pemberian ekstrak etanol bawang tiwai dengan dosis 50 mg/kg BB memperlihatkan efek hipoglikemik yang efektif yang hampir sama dengan glibenklamid dan menurut penelitian yang dilakukan oleh Anggraini (2008), daun jambu biji mempunyai efek antiinflamasi pada dosis 0,775g/kgBB dan 1,551g/kgBB karena adanya senyawa flavonoid yang terkandung didalamnya, sedangkan Reynertson (2007) menyatakan bahwa flavonoid memiliki potensi dalam menghambat enzim siklooksigenase sehingga pembentukan prostaglandin pun terhambat. Oleh karena itu diperlukan penelitian untuk mengetahui ekstrak air bawang tiwai bisa berkhasiat antiinflamasi. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yaitu percobaan laboratorium yang bertujuan untuk mengetahui suatu gejala atau pengaruh yang timbul akibat dari adanya perlakuan tertentu. Penelitian yang akan dilakukan mengenai pengujian aktivitas antiinflamasi ekstrak air umbi bawang tiwai. Tahap penelitian ini dimulai dengan pengumpulan sampel, determinasi tanaman, pengolahan sampel, ekstraksi simplisia umbi bawang tiwai, skrining fitokimia, dan pengujian ekstrak air umbi bawang tiwai dibagi menjadi 5 kelompok yaitu kelompok kontrol (positif dan negatif) dan perlakuan dengan 3 peringkat dosis ekstrak air umbi bawang tiwai. Pengujian dilakukan terhadap telapak kaki mencit yang disuntikkan karagenin sebagai iritan pembuat inflamasi. A. Sampel Dan Teknik Sampling Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah umbi bawang tiwai. Teknik sampling yang digunakan yaitu Purposive Sampling dimana pengambilan sampel yang disesuaikan dengan pertimbangan tertentu dan keperluan peneliti. Bawang tiwai yang didapat dari daerah Jalan Kadrie Oening Samarinda. B. Bahan, alat, dan hewan percobaan Bahan yang diteliti adalah umbi bawang tiwai. Bahan bahan kimia yang digunakan adalah kalium diklofenak, karagenin, NaCl 0,9%, Na CMC 0,5%, amil alkohol, HCl 2 N, besi (III) klorida, n-heksana, pereaksi mayer, pereaksi dragendrof, pereaksi bouchardat, serbuk Mg, dan aquades. Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah kandang mencit, mortir, stamper, sonde oral, jarum, pletsimometer, spuit 1 ml dan 5 ml, timbangan analitik, dan alat-alat gelas lainnya. Hewan yang digunkan dalam penelitian ini adalah mencit putih jantan galur Wistar yang sehat, berumur 2 3 bulan dengan berat badan berkisar g.

3 C. Prosedur penelitian 1. Determinasi tanaman 2. Pembuatan Ekstrak Aquades sebanyak 1,5 L dipanaskan hingga mendidih. Setelah mendidih, masukkan 150 g umbi bawang tiwai yang telah di potong kecil- kecil ke dalam air mendidih dan diamkan selama 15 menit. Setelah 15 menit, cairan disaring menggunakan saringan dan ampas dipisahkan. Ampas hasil saringan diproses kembali sebanyak 2 kali menggunakan pelarut dan cara yang sama. Hasil saringan dikumpulkan dan dipanaskan di atas panci kaca sehingga diperoleh ekstrak kering. 3. Skrining Fitokimia a. Uji Alkaloid (Depkes RI, 1989) Ekstrak ditimbang 0,5 gram kemudian ditambahkan 1 ml HCl 2 N dan 9 ml aquades, dipanaskan di atas penangas air selama 2 menit, dinginkan dan disaring. Filtrat dipakai dengan pereaksi Mayer, Bouchardat, dan Dragendrof. Bila sedikitnya 2 dari 3 pereaksi di atas positif maka sampel mengandung alkaloid. b. Uji Flavonoid (Depkes RI, 1989) Ekstrak umbi bawang tiwai dimasukkan ke dalam tabung reaksi ditambahkan beberapa ml air panas, didihkan selama beberapa menit dan disaring dalam keadaan panas. Filtrat yang diperoleh diambil tambahkan serbuk Mg dan beberapa tetes HCl pekat dan amil alkohol, dikocok dan dibiarkan memisah. Bila terbentuk warna kuning, merah, orange pada lapisan amil alkohol memberikan indikasi adanya flavonoid. c. Uji Tanin Ekstrak umbi bawang tiwai ditambahkan dengan 10 ml air suling, disaring lalu filtratnya diencerkan dengan air suling sampai tidak berwarna. Diambil 2 ml larutan lalu tambahkan 1 sampai 2 tetes pereaksi besi (III) klorida. Terjadi warna biru atau hijau kehitaman menunjukkan adanya tanin. d. Uji Triterpenoid/Steroida Sebanyak 1 g ekstrak umbi bawang tiwai dimaserasi dengan 20 ml n-heksan selama 2 jam, lau saring. Filtrat diuapkan dalam cawan penguap, pada sisa tambahkan 2 tetes asam asetat anhidrat dan 1 tetes asam sulfat pekat. Bila timbul warna ungu atau merah kemudian berubah menjadi hijau biru menunjukkan adanya triterpenoid/steroida. 4. Pembuataan Bahan-Bahan Uji Pembuatan larutan Na CMC 0,5%, Suspensi Ekstrak Air Umbi Bawang Tiwai dosis 50 mg/kgbb, dosis 100 mg/kgbb, dan dosis 200 mg/kgbb, Suspensi Kalium Diklofenak, larutan NaCl 0,9% dan suspense Karagenin 1% 5. Pengujian Aktivitas Antiinflamasi Ekstrak Umbi Bawang Tiwai Sebelum itu volume telapak kaki mencit diukur dan dicatat sebagai volume dasar telapak kaki mencit, masing-masing kelompok diberi perlakuan sebagai berikut : a. Kelompok negatif diberi Na CMC 0,5% b. Kelompok kontrol positif diberi kalium diklofenak 50 mg/kgbb yang c. Kelompok uji 1 diberi ekstrak air umbi bawang tiwai 50 mg/kgbb yang d. Kelompok uji 2 diberi ekstrak air umbi bawang tiwai 100 mg/kgbb yang e. Kelompok uji 3 diberi ekstrak air umbi bawang tiwai 200 mg/kgbb yang f. 30 menit kemudian setelah pemberian kelompok uji dan kontrol, disuntikkan karagenin 1% 0,2 ml. g. 30 menit kemudian volume kaki diukur. Pengukuran volume udema dilakukan 12 kali setiap 30 mencit setelah dengan menggunakan alat pletsimometer yang didalamnya ada air raksa. h. Perhitungan Persen Radang Persen radang dapat dihitung dengan rumus berikut Keterangan Vt = volume radang setelah t waktu Vo = volume awal kaki tikus. Pada inhibisi radang dihitung dengan rumus berikut: Keterangan a = persen radang rata-rata kelompok kontrol.

4 b = persen radang rata-rata kelompok perlakuan bahan uji atas obat pembanding. Data yang diperoleh dianalisis secara statistika menggunakan metode ANOVA (Analisa Variansi) dengan program SPSS dengan tingkat kepercayaan 95%. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Determinasi tanaman Berdasarkan determnasi tumbuhan yang dilakukan di Laboratorium Fisiologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Mulawarman Samarinda. Hasil determinasi tumbuhan menunjukkan bahwa sampel yang digunakan adalah bawang tiwai (Eleutherine bulbosa (Mill) Urb). B. Ekstraksi Umbi Bawang Tiwai Bawang tiwai yang telah diperoleh diambil bagian umbinya. Umbi dibersihkan kemudian dicuci dan ditiriskan. Umbi diiris dengan ketebalan yang hampir sama, Berat basah umbi bawang tiwai 1,5kg, pengeringan dilakukan dengan cara dianginanginkan ditempat teduh hingga kering. Umbi yang telah kering ditimbang dan diperoleh hasil sebanyak 325g. Dari hasil penimbangan berat basah dan berat kering simplisia dapat dihitung susut pengeringan pada simplisia sebesar 21,66 %. Simplisia umbi bawang tiwai selanjutnya akan dilakukan proses ekstraksi dengan menggunakan metode infusa untuk memperoleh ekstrak air umbi bawang tiwai. Pada penelitian uji antinflamasi ini pelarut yang digunakan untuk ekstraksi adalah aquadest. Aquadest dipilih sebagai pelarut karena sebagai alternatif atau mengacu pada penggunaan masyarakat untuk mempermudah dalam mengolahnya dan Tabel 1. Persen Inhibisi Udema memperolehnya. Air merupakan penyari yang murah, mudah diperoleh, tidak beracun, dan alami (DepKes RI, 1986). Ekstrak kering yang diperoleh berwarna coklat. Hilangnya komponen air setelah pemanasan hingga diperoleh ektrak kering memungkinkan terhindarnya ekstrak dari kerusakan dikarenakan pertumbuhan jamur. Hasil ekstrrak kering yang diperoleh dari 150 g simplisia sebanyak 67,38 g sehingga rendemen yang diperoleh sebesar 44,92 %. C. Skrining Fitokimia Umbi Bawang Tiwai Hasil skrining fitokimia ekstrak air umbi bawang tiwai pada pengujian alkaloid, tanin, terpenoid/steroida dan flavonoid sampel menunjukkan positif. Skrining fitokimia dilakukan untuk mengetahui berbagai macam zat kandungan yang terdapat pada ekstrak air umbi bawang tiwai. D. Uji Aktivitas Antiinflamasi Ekstrak Umbi Bawang Tiwai Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efek antiinflamasi ekstrak air umbi bawang tiwai terhadap hewan uji dengan berbagai tingkat dosis yang ditentukan. Ekstrak air umbi bawang tiwai dibuat dalam berbagai tingkat dosis dengan tujuan melihat hubungan antara kenaikan dosis dengan efek antiinflamasi kalium diklofenak yang ditimbulkan pada hewan uji. Metode yang digunakan yaitu, pembentukan edema buatan pada telapak kaki mencit putih jantan dengan menggunakan karagenin sebagai penginduksi udem. Metode ini dipilih karena merupakan metode yang umum digunakan dalam uji antiinflamasi, murah, dan sederhana. Persen inhibisi bisa dilihat pada Tabel 1.

5 Penginduksi udem yang dipilih yaitu, karagenin karena dapat menimbulkan gejala antiinflamasi akut selain itu pembentukan udem dengan karagenin tidak menyebabkan kerusakan permanen pada jaringan sekitar inflamasi, tidak menimbulkan bekas dan memberika respons lebih peka terhadap obat antiinflamasi. Namun penginduksi karegenin dengan subplantar volume tidak semua masuk dikarenakan ukuran partikel lebih besar dari pada yang disuntikkan. Mekanisme aksi karagenin dalam menimbulkan radang yaitu dengan merangsang lisisnya sel mast dan melepaskan mediator-mediator radang yang dapat mengakibatkan vasodilatasi sehingga menimbulkan eksudasi dinding kapiler dan migrasi fagosit ke daerah radang akibatnya terjadi pembengkakan pada daerah tersebut. Tabel 1 dan gambar 1 menunjukkan bahwa persen inhibisi radang kontrol positif lebih kuat dibandingkan dengan dosis (50, 100, dan 200)mg/kgBB. Tetapi dosis 200mg/kgBB lebih kuat dibandingkan dengan dosis lainnya. Persen inhibisi Gambar 1. Grafik persen inhibisi

6 terbesar terdapat pada dosis 200 mg/kgbb sebesar 62,5% pada menit ke 30 dan 60% pada menit ke 300. Dari hasil uji statistik pada menit ke 30 sampai menit ke 300 menunjukkan bahwa ekstrak air umbi bawang tiwai pada dosis 100 mg/kgbb dan 200 mg/kgbb berbeda signifikan dengan kontrol negatif, dan pada menit ke 30 sampai menit ke 300 dosis 200 mg/kgbb tidak berbeda signifikan dengan kontrol positif. Data yang diperoleh dari pengujian ini, ekstrak air umbi bawang tiwai memiliki efek antiinflamasi karena bawang tiwai memiliki kandungan flavonoid terbukti dari hasil skrining fitokimia. Flavonoid yang diketahui mempunyai berbagai aktivitas, termasuk dalam menghambat enzim siklooksigenase dan lipooksigenase (Reynertson, 2007). Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak air umbi bawang tiwai mempunyai efek antiinflamasi. KESIMPULAN 1. Pemberian ekstrak air umbi bawang tiwai dosis 100 dan 200 mg/kgbb memiliki efek antiinflamasi terhadap mencit putih. 2. Hasil skrining fitokimia menunjukkan ekstrak air umbi bawang tiwai memiliki kandungan flavonoid, tanin, alkaloid dan triterpenoid/steroida. DAFTAR PUSTAKA Anggraini, W Efek Antiinflamasi Ekstrak Etanol DaunJambu Biji (Psidium guajava L.) Pada Tikus Putih Jantan Galur Wistar [skripsi]. Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta. Departemen Kesehatan RI, Sediaan Galenik. Jakarta : Departemen Kesehatan RI. Departemen Kesehatan RI, Materi Medika Indonesia Edisi IV, Jakarta : Departemen Kesehatan RI. Dyatmiko, W Efek Antiinflamasi Perasan Kering Buah Morinda Citrifolia Linn Secara Peroral Pada Tikus Putih. Berk. Penel. Hayati 9: Galingging, RY Bawang Dayak. BPTP. : Kalimantan Tengah. Pringgoutomo, S., S. Himawan, dan A. Tjarta Buku Ajar Patologi 1 (umum).edisi ke-1. Sagung Seto, Jakarta. Reynertson Di dalam Sutrisna, EM., Widyasari, D. F., Suprapto Uji Efek Anti Inflamasi Ekstrak Etil Asetat Buah Semu Jambu Mete (Anacardium occidentale L.) Terhadap Edema Pada Telapak Kaki Tikus Putih (Rattus norvegicus) Jantan Galur Wistar yang Diindusi Karagenin. Biomedika. Saleh, C Uji Hipoglikemik Ekstrak Etanol Umbi Bawang Tiwai Eleutherine amricana Merr. Karya Tulis Ilmiah. Samarinda : Universitas Mulawarman

BAB IV PROSEDUR KERJA

BAB IV PROSEDUR KERJA BAB IV PROSEDUR KERJA 4.1. Penyiapan Bahan Bahan tumbuhan yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun alpukat dan biji alpukat (Persea americana Mill). Determinasi dilakukan di Herbarium Bandung Sekolah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah eksperimental yaitu dengan mengamati kemungkinan diantara variabel dengan melakukan pengamatan terhadap kelompok

Lebih terperinci

UJI EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH MAHKOTA DEWA (Phaleria macrocarpa Boerl.) TERHADAP EDEMA KAKI TIKUS PUTIH JANTAN

UJI EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH MAHKOTA DEWA (Phaleria macrocarpa Boerl.) TERHADAP EDEMA KAKI TIKUS PUTIH JANTAN UJI EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH MAHKOTA DEWA (Phaleria macrocarpa Boerl.) TERHADAP EDEMA KAKI TIKUS PUTIH JANTAN Firman Dawud 1), Widdhi Bodhi 1), Widya Astuty Lolo 1) 1) Program Studi

Lebih terperinci

GALENIKA Journal of Pharmacy Vol. 1 (2) : ISSN : October 2015

GALENIKA Journal of Pharmacy Vol. 1 (2) : ISSN : October 2015 GALENIKA Journal of Pharmacy Vol. 1 (2) : 121-125 ISSN : 2442-8744 October 2015 Achmad et al./galenika Journal of Pharmacy UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI KOMBINASI DEKOKTA AKAR BELUNTAS (Pluchea indica L.)

Lebih terperinci

UJI EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETANOL KULIT BATANG JAMBU BIJI (PSIDIUM GUAJAVA) TERHADAP EDEMA KAKI TIKUS JANTAN GALUR WISTAR ABSTRACT

UJI EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETANOL KULIT BATANG JAMBU BIJI (PSIDIUM GUAJAVA) TERHADAP EDEMA KAKI TIKUS JANTAN GALUR WISTAR ABSTRACT UJI EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETANOL KULIT BATANG JAMBU BIJI (PSIDIUM GUAJAVA) TERHADAP EDEMA KAKI TIKUS JANTAN GALUR WISTAR Deliyana Lanti 1), Fatimawali 1), Adeanne Wullur 2) 1) ProgramStudiFarmasi

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENELITIAN

BAB II METODOLOGI PENELITIAN BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Kategori Penelitian dan Rancangan Percobaan 1. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen eksploratif dengan rancangan acak lengkap pola searah.

Lebih terperinci

UJI AKTIVITAS EKSTRAK DAUN SEPAT (Mitragyna speciosa) TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH MENCIT (Mus Musculus)

UJI AKTIVITAS EKSTRAK DAUN SEPAT (Mitragyna speciosa) TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH MENCIT (Mus Musculus) UJI AKTIVITAS EKSTRAK DAUN SEPAT (Mitragyna speciosa) TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH MENCIT (Mus Musculus) Ayu Indah Cahyani*, Mukti Priastomo, Adam M. Ramadhan Laboratorium Penelitian dan Pengembangan

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Determinasi Bahan Deteminasi dilakukan untuk memastikan kebenaran dari bahan yang digunakan untuk penelitian ini yaitu tanaman asam jawa (Tamarindus indica L.). Determinasi

Lebih terperinci

3 METODE PENELITIAN. Gambar 3 Garis besar jalannya penelitian

3 METODE PENELITIAN. Gambar 3 Garis besar jalannya penelitian 3 METODE PENELITIAN 3. 1 Waktu dan tempat penelitian Penelitian ini dilakukan di laboratorium Protozoologi, Bagian Parasitologi dan Entomologi Kesehatan, Departemen Ilmu Penyakit Hewan dan Kesehatan Masyarakat

Lebih terperinci

BAB IV PROSEDUR PENELITIAN

BAB IV PROSEDUR PENELITIAN BAB IV PROSEDUR PENELITIAN 4.1. Penyiapan Bahan Daun sukun Artocarpus altilis (Parkinson) Fosberg yang digunakan sudah berwarna hijau tua dengan ukuran yang sama. Bahan uji yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

Merry Senewe, Paulina Yamlean, Weny Wiyono ProgramStudiFarmasi FMIPA UNSRAT Manado, ABSTRACT

Merry Senewe, Paulina Yamlean, Weny Wiyono ProgramStudiFarmasi FMIPA UNSRAT Manado, ABSTRACT UJI EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETANOL DAGING BUAH LABU KUNING (Cucurbita moschata D.) TERHADAP EDEMA PADA TELAPAK KAKI TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR (Rattus novergicus) Merry Senewe, Paulina Yamlean,

Lebih terperinci

Identifikasi Senyawa Kimia Ekstrak Etanol Mentimun (Cucumis sativus L.) dan Ekstrak Etanol Nanas (Ananas comosus (L) Merr.)

Identifikasi Senyawa Kimia Ekstrak Etanol Mentimun (Cucumis sativus L.) dan Ekstrak Etanol Nanas (Ananas comosus (L) Merr.) , Vol.04, No.01, Februari 2017, hal: 34-38 ISSN-Print. 2355 5386 ISSN-Online. 2460-9560 http://jps.unlam.ac.id/ Research Article 34 Identifikasi Senyawa Kimia Ekstrak Etanol Mentimun (Cucumis sativus L.)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampel atau bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampel atau bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sampel dan Lokasi Penelitian Sampel atau bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun Artocarpus communis (sukun) yang diperoleh dari Garut, Jawa Barat serta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan Agustus hingga bulan Desember 2013 di Laboratorium Bioteknologi Kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Lebih terperinci

BAB II METODE PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN BAB II METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Variabel Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental semu, yaitu penelitian yang dilakukan melalui pengamatan terhadap kelompok eksperimental

Lebih terperinci

EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETANOL DAUN KERSEN (Muntingia calabura L.) PADA MENCIT (Mus musculus)

EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETANOL DAUN KERSEN (Muntingia calabura L.) PADA MENCIT (Mus musculus) As-Syifaa Vol 09 (01) : Hal. 51-57, Juli 2017 ISSN : 2085-4714 EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETANOL DAUN KERSEN (Muntingia calabura L.) PADA MENCIT (Mus Safriani Rahman, Aulia Wati, dan Eka Mega Asariningtyas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian. Lokasi pengambilan sampel bertempat di sepanjang jalan Lembang-

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian. Lokasi pengambilan sampel bertempat di sepanjang jalan Lembang- 18 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian Lokasi pengambilan sampel bertempat di sepanjang jalan Lembang- Cihideung. Sampel yang diambil adalah CAF. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek atau bahan penelitian ini adalah daging buah paria (Momordica

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek atau bahan penelitian ini adalah daging buah paria (Momordica BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Objek dan Lokasi Penelitian Objek atau bahan penelitian ini adalah daging buah paria (Momordica charantia L.) yang diperoleh dari Kampung Pamahan-Jati Asih, Bekasi. Dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. polyanthum) asal NTB. Untuk memastikan identitas dari tanaman salam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. polyanthum) asal NTB. Untuk memastikan identitas dari tanaman salam BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek dan Lokasi Penelitian Objek atau bahan penelitian ini adalah daun salam (Syzygium polyanthum) asal NTB. Untuk memastikan identitas dari tanaman salam yang didapatkan

Lebih terperinci

UJI DAYA ANALGETIK EKSTRAK ETANOLIK DAUN BINAHONG [Anredera cordifolia (Ten.) Steenis] PADA MENCIT PUTIH (Mus musculus L.) JANTAN

UJI DAYA ANALGETIK EKSTRAK ETANOLIK DAUN BINAHONG [Anredera cordifolia (Ten.) Steenis] PADA MENCIT PUTIH (Mus musculus L.) JANTAN UJI DAYA ANALGETIK EKSTRAK ETANOLIK DAUN BINAHONG [Anredera cordifolia (Ten.) Steenis] PADA MENCIT PUTIH (Mus musculus L.) JANTAN Eka Siswanto Syamsul, Windy Ana Lestiani, Yullia Sukawaty, Supomo Bidang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek atau bahan penelitian ini adalah biji paria (Momordica charantia)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek atau bahan penelitian ini adalah biji paria (Momordica charantia) BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek dan Lokasi Penelitian Objek atau bahan penelitian ini adalah biji paria (Momordica charantia) yang diperoleh dari Kampung Pamahan, Jati Asih, Bekasi Determinasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampel atau bahan penelitian ini adalah daun M. australis (hasil

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampel atau bahan penelitian ini adalah daun M. australis (hasil BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sampel dan Lokasi Penelitian Sampel atau bahan penelitian ini adalah daun M. australis (hasil determinasi tumbuhan dilampirkan pada Lampiran 1) yang diperoleh dari perkebunan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental dengan menggunakan rancangan penelitian Post Test. Randomized Control Group Design.

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental dengan menggunakan rancangan penelitian Post Test. Randomized Control Group Design. BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan menggunakan rancangan penelitian Post Test Randomized Control

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Sampel dan Lokasi Penelitian Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah biji jintan hitam (Nigella sativa) yang berasal dari Yogyakarta, Indonesia. Penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Instrumen Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Instrumen Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan 21 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dimulai pada bulan Maret sampai Juni 2012 di Laboratorium Riset Kimia dan Material Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan

Lebih terperinci

Correspondence to : dr. EM Sutrisna Bagian Farmakologi Molekuler Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta

Correspondence to : dr. EM Sutrisna Bagian Farmakologi Molekuler Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta Biomedika, Vol. No., Februari 00 Uji Efek Anti Inflamasi Ekstrak Etil Asetat Buah Semu Jambu Mete (Anacardium Occidentale L.) terhadap Edema pada Telapak Kaki Tikus Putih (Rattus Norvegicus) Jantan Galur

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah studi eksperimental

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah studi eksperimental BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah studi eksperimental laboratorium dalam menguji aktivitas analgetik pada mencit putih jantan. B. Tempat

Lebih terperinci

AKTIVITAS ANALGESIK EKSTRAK DAUN JARUM TUJUH BILAH (Pereskia Bleo K) PADA MENCIT JANTAN (Mus Musculus)

AKTIVITAS ANALGESIK EKSTRAK DAUN JARUM TUJUH BILAH (Pereskia Bleo K) PADA MENCIT JANTAN (Mus Musculus) AKTIVITAS ANALGESIK EKSTRAK DAUN JARUM TUJUH BILAH (Pereskia Bleo K) PADA MENCIT JANTAN (Mus Musculus) Novita Sari, Islamudin Ahmad, Laode Rijai Laboratorium Penelitian dan Pengembangan FARMAKA TROPIS

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Metodologi penelitian ini meliputi penyiapan dan pengolahan sampel, uji

BAB III METODOLOGI. Metodologi penelitian ini meliputi penyiapan dan pengolahan sampel, uji 19 BAB III METODOLOGI Metodologi penelitian ini meliputi penyiapan dan pengolahan sampel, uji pendahuluan golongan senyawa kimia, pembuatan ekstrak, dan analisis kandungan golongan senyawa kimia secara

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampel dari penelitian ini adalah daun murbei (Morus australis Poir) yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampel dari penelitian ini adalah daun murbei (Morus australis Poir) yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Sampel dan Lokasi Penelitian Sampel dari penelitian ini adalah daun murbei (Morus australis Poir) yang diperoleh dari perkebunan murbei di Kampung Cibeureum, Cisurupan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan Maret sampai dengan bulan Juni 2014 di Laboratorium Kimia Instrumen dan Laboratorium Kimia Riset Makanan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengkarakterisasi simplisia herba sambiloto. Tahap-tahap yang dilakukan yaitu karakterisasi simplisia dengan menggunakan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Hasil Persetujuan Etik Penelitian

Lampiran 1. Hasil Persetujuan Etik Penelitian Lampiran 1. Hasil Persetujuan Etik Penelitian 51 Lampiran 2. Hasil Identifikasi Tanaman 52 Lampiran 3. Karakteristik Tanaman Alpukat ( Persea americana Mill. ) Tanaman Alpukat Buah alpukat 53 Lampiran

Lebih terperinci

LAMPIRAN LAMPIRAN 1. Alur Kerja Ekstraksi Biji Alpukat (Persea Americana Mill.) Menggunakan Pelarut Metanol, n-heksana dan Etil Asetat

LAMPIRAN LAMPIRAN 1. Alur Kerja Ekstraksi Biji Alpukat (Persea Americana Mill.) Menggunakan Pelarut Metanol, n-heksana dan Etil Asetat 47 LAMPIRAN LAMPIRAN 1. Alur Kerja Ekstraksi Biji Alpukat (Persea Americana Mill.) Menggunakan Pelarut Metanol, n-heksana dan Etil Asetat Biji Alpukat - Dicuci dibersihkan dari kotoran - Di potong menjadi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi pengambilan sampel bertempat di daerah Cihideung Lembang Kab

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi pengambilan sampel bertempat di daerah Cihideung Lembang Kab BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Deskripsi Penelitian Lokasi pengambilan sampel bertempat di daerah Cihideung Lembang Kab Bandung Barat. Sampel yang diambil berupa tanaman KPD. Penelitian berlangsung sekitar

Lebih terperinci

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Pengambilan sampel ascidian telah dilakukan di Perairan Kepulauan Seribu. Setelah itu proses isolasi dan pengujian sampel telah dilakukan

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Ekstraksi dan Penapisan Fitokimia

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Ekstraksi dan Penapisan Fitokimia 17 HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Ekstraksi dan Penapisan Fitokimia Metode ekstraksi yang digunakan adalah maserasi dengan pelarut etil asetat. Etil asetat merupakan pelarut semi polar yang volatil (mudah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Sampel dan Lokasi Penelitian Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah akar landep (Barleria prionitis) yang berasal dari Kebun Percobaan Manoko, Lembang. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia,

BAB III. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia, BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) yang bertempat di jalan Dr. Setiabudhi No.229

Lebih terperinci

UJI EFEK ANALGESIK EKSTRAK ETANOL DAUN KERSEN (Muntingia calabura L.) PADA MENCIT PUTIH JANTAN (Mus musculus) DENGAN INDUKSI NYERI ASAM ASETAT

UJI EFEK ANALGESIK EKSTRAK ETANOL DAUN KERSEN (Muntingia calabura L.) PADA MENCIT PUTIH JANTAN (Mus musculus) DENGAN INDUKSI NYERI ASAM ASETAT ISSN CETAK. 2443-115X ISSN ELEKTRONIK. 2477-1821 UJI EFEK ANALGESIK EKSTRAK ETANOL DAUN KERSEN (Muntingia calabura L.) PADA MENCIT PUTIH JANTAN (Mus musculus) DENGAN INDUKSI NYERI ASAM ASETAT Triswanto

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan pada hewan uji (Taufiqurrahman, 2004). Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling, yaitu subyek

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan pada hewan uji (Taufiqurrahman, 2004). Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling, yaitu subyek BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini bersifat experimental laboratorium dengan rancangan penelitian post test only control group, karena pengukuran hanya dilakukan setelah pemberian

Lebih terperinci

Jatmiko Susilo, Oni Yulianta Wilisa, Serimawati

Jatmiko Susilo, Oni Yulianta Wilisa, Serimawati THE COMPARISON IN EFFECTIVENESS OF MEFENAMIC ACID, IBUPROFEN, DICLOFENAC POTASSIUM, DICLOFENAC NATRIUM AS ANTI- INFLAMMATORY MEDICINES IN WHITE MALE MICE OF WISTAR LINEAGE Jatmiko Susilo, Oni Yulianta

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan Maret sampai dengan bulan Juni 2013 di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Material serta di Laboratorium

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Juni 2012.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Juni 2012. 26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Material Jurusan Pendidikan Kimia, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium dengan metode rancangan eksperimental sederhana (posttest only control group design)

Lebih terperinci

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Departemen Farmasi FMIPA UI dari Januari 2008 hingga Mei 2008.

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Departemen Farmasi FMIPA UI dari Januari 2008 hingga Mei 2008. BAB III BAHAN DAN CARA KERJA A. LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN Penelitian dilakukan di Laboratorium Fitokimia dan Farmakologi Departemen Farmasi FMIPA UI dari Januari 2008 hingga Mei 2008. B. BAHAN DAN ALAT

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Agustus 2013. 2. Tempat Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium

Lebih terperinci

LAMPIRAN C. Skrining Kandungan Kimia

LAMPIRAN C. Skrining Kandungan Kimia LAMPIRAN A 75 LAMPIRAN B 76 LAMPIRAN C Skrining Kandungan Kimia Alkaloid : Ekstrak dibasahi dengan sedikit alkohol, lalu digerus, kemudian tambahkan sedikit pasir, gerus. Tambahkan 10 ml kloform amoniak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain kulit jengkol, larva

BAB III METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain kulit jengkol, larva 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan April 2015 di Laboratorium Kimia Universitas Medan Area. 3.2 Bahan dan Alat Penelitian

Lebih terperinci

UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI KUERSETIN KULIT BAWANG MERAH (Allium cepa L.) PADA MENCIT PUTIH JANTAN (Mus musculus)

UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI KUERSETIN KULIT BAWANG MERAH (Allium cepa L.) PADA MENCIT PUTIH JANTAN (Mus musculus) UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI KUERSETIN KULIT BAWANG MERAH (Allium cepa L.) PADA MENCIT PUTIH JANTAN (Mus musculus) Akademi Farmasi Samarinda Email: yulistiabudianti@ymail.com ABSTRAK Inflamasi merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Oktober Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Teknik Pengolahan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Oktober Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Teknik Pengolahan 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu pelaksanaan penelitian ini adalah pada bulan Juli sampai Oktober 2013. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Teknik Pengolahan Sawit

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tanaman binahong (A. cordifolia) yang diperoleh dari Desa Toima Kecamatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tanaman binahong (A. cordifolia) yang diperoleh dari Desa Toima Kecamatan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Latar dan Waktu Penelitian Tanaman yang digunakan dalam penelitian ini adalah bagian daun dari tanaman binahong (A. cordifolia) yang diperoleh dari Desa Toima Kecamatan

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Pengumpulan Tanaman Pada penelitian ini digunakan Persea americana Mill yang diperoleh dari perkebunan Manoko, Lembang, sebanyak 800 gram daun alpukat dan 800 gram biji alpukat.

Lebih terperinci

Lampiran 1 Rekomendasi persetujuan etik penelitian kesehatan

Lampiran 1 Rekomendasi persetujuan etik penelitian kesehatan Lampiran 1 Rekomendasi persetujuan etik penelitian kesehatan 48 Lampiran 2 Hasil determinasi tumbuhan daun Lidah mertua (Sansevieria trifasciata var.laurentii) 49 Lampiran3 Gambar hasil makroskopik Daun

Lebih terperinci

UJI EFEK ANALGETIK EKSTRAK RUMPUT TEKI (CYPERUS ROTUNDUS L.) PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR (RATTUS NOVERGICUS)

UJI EFEK ANALGETIK EKSTRAK RUMPUT TEKI (CYPERUS ROTUNDUS L.) PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR (RATTUS NOVERGICUS) UJI EFEK ANALGETIK EKSTRAK RUMPUT TEKI (CYPERUS ROTUNDUS L.) PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR (RATTUS NOVERGICUS) Putri Virgie Pandey, Widdhi Bodhi, Adithya Yudistira Program Studi Farmasi Fakultas

Lebih terperinci

LAMPIRAN Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan

LAMPIRAN Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan LAMPIRAN Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan Lampiran 2. Tumbuhan pepaya jantan a. Tumbuhan pepaya jantan b. Bunga pepaya jantan c. Simplisia bunga pepaya jantan Lampiran 3. Perhitungan hasil pemeriksaan

Lebih terperinci

UJI EFEK ANALGETIK, TOKSISITAS AKUT DAN TERTUNDA EKSTRAK ETANOL DAUN BERINGIN (Ficus benjamina L.) PADA MENCIT PUTIH JANTAN (Mus musculus)

UJI EFEK ANALGETIK, TOKSISITAS AKUT DAN TERTUNDA EKSTRAK ETANOL DAUN BERINGIN (Ficus benjamina L.) PADA MENCIT PUTIH JANTAN (Mus musculus) UJI EFEK ANALGETIK, TOKSISITAS AKUT DAN TERTUNDA EKSTRAK ETANOL DAUN BERINGIN (Ficus benjamina L.) PADA MENCIT PUTIH JANTAN (Mus musculus) ABSTRAK Syilfia Hasti, Elka Yuslinda, Nofri Hendri Sandi, Wan

Lebih terperinci

UJI EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETANOL AKAR URUBULU (Centotheca lappacea (L.) Desv.) TERHADAP UDEM TELAPAK KAKI MENCIT YANG DIINDUKSI KARAGENIN

UJI EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETANOL AKAR URUBULU (Centotheca lappacea (L.) Desv.) TERHADAP UDEM TELAPAK KAKI MENCIT YANG DIINDUKSI KARAGENIN UJI EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETANOL AKAR URUBULU (Centotheca lappacea (L.) Desv.) TERHADAP UDEM TELAPAK KAKI MENCIT YANG DIINDUKSI KARAGENIN STUDY ON ANTI-INFLAMMATORY ACTIVITY OF ETHANO EXTRACT OF URUBULU

Lebih terperinci

Aktivitas Analgetik Ekstrak Etanol Daun Melinjo (Gnetum Gnemon L.) Pada Mencit Putih (Mus musculus L.) Jantan

Aktivitas Analgetik Ekstrak Etanol Daun Melinjo (Gnetum Gnemon L.) Pada Mencit Putih (Mus musculus L.) Jantan Aktivitas Analgetik Ekstrak Etanol Daun Melinjo (Gnetum Gnemon L.) Pada Mencit Putih (Mus musculus L.) Jantan An Analgetic Activity of Leaf Melinjo (Gnetum Gnemon L.) Extract on White Male Mice (Mus musculus

Lebih terperinci

UJI AKTIVITAS EKSTRAK ETANOL DAUN SIRIH MERAH (Piper crocatum Ruiz and Pav) SEBAGAI ANTIINFLAMASI PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR SPRAGUE-DAWLEY

UJI AKTIVITAS EKSTRAK ETANOL DAUN SIRIH MERAH (Piper crocatum Ruiz and Pav) SEBAGAI ANTIINFLAMASI PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR SPRAGUE-DAWLEY UJI AKTIVITAS EKSTRAK ETANOL DAUN SIRIH MERAH (Piper crocatum Ruiz and Pav) SEBAGAI ANTIINFLAMASI PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR SPRAGUE-DAWLEY ACTIVITIES OF ETHANOLIC EXTRACTS Piper Crocatum AS ANTI-INFLAMMATORY

Lebih terperinci

UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETANOL MAJAKANI (Quercus infectoria G. Olivier) TERHADAP TIKUS PUTIH YANG DIINDUKSI KARAGENAN

UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETANOL MAJAKANI (Quercus infectoria G. Olivier) TERHADAP TIKUS PUTIH YANG DIINDUKSI KARAGENAN UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETANOL MAJAKANI (Quercus infectoria G. Olivier) TERHADAP TIKUS PUTIH YANG DIINDUKSI KARAGENAN SKRIPSI OLEH: KHAIRUNNISA RAMBE NIM 091501008 PROGRAM SARJANA FARMASI FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. glukosa darah mencit yang diinduksi aloksan dengan metode uji toleransi glukosa.

BAB IV METODE PENELITIAN. glukosa darah mencit yang diinduksi aloksan dengan metode uji toleransi glukosa. 33 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini bersifat deskriftif dan eksperimental, dilakukan pengujian langsung efek hipoglikemik ekstrak kulit batang bungur terhadap glukosa darah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh pemberian ekstrak biji jintan hitam (Nigella

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh pemberian ekstrak biji jintan hitam (Nigella BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian tentang pengaruh pemberian ekstrak biji jintan hitam (Nigella sativa Linn.) terhadap kadar transaminase hepar pada tikus (Rattus norvegicus)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan rancangan eksperimental dengan Post Test Only

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan rancangan eksperimental dengan Post Test Only 32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian menggunakan rancangan eksperimental dengan Post Test Only Control Group Design. Melibatkan dua kelompok subyek, dimana salah satu kelompok

Lebih terperinci

BAB 3 PERCOBAAN 3.1 Bahan 3.2 Alat 3.3 Penyiapan Serbuk Simplisia Pengumpulan Bahan Determinasi Tanaman

BAB 3 PERCOBAAN 3.1 Bahan 3.2 Alat 3.3 Penyiapan Serbuk Simplisia Pengumpulan Bahan Determinasi Tanaman BAB 3 PERCOBAAN 3.1 Bahan Rambut jagung (Zea mays L.), n-heksana, etil asetat, etanol, metanol, gliserin, larutan kloral hidrat 70%, air, aqua destilata, asam hidroklorida, toluena, kloroform, amonia,

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Mencapai Derajat Sarjana S-1. Diajukan Oleh : DHYNA MUTIARASARI PAWESTRI J

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Mencapai Derajat Sarjana S-1. Diajukan Oleh : DHYNA MUTIARASARI PAWESTRI J UJI EFEK ANTIINFLAMASI INFUSA BUAH SEMU JAMBU METE (Anacardium occidentale L.) TERHADAP EDEMA PADA TELAPAK KAKI TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) JANTAN GALUR WISTAR YANG DIINDUKSI KARAGENIN SKRIPSI Diajukan

Lebih terperinci

BAB II METODE PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN BAB II METODE PENELITIAN A. Kategori dan Rancangan Penelitian Penelitian uji efek tonikum infusa daun landep pada mencit putih jantan ini dapat dikategorikan sebagai penelitian eksperimental dengan rancangan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia dan Laboratorium Kimia Instrumen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia dan Laboratorium Kimia Instrumen 19 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan Maret sampai dengan bulan Juni 2012 di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Material Jurusan Pendidikan Kimia

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Prosedur Penelitian

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Prosedur Penelitian 9 BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian dilakukan mulai bulan November 2010 sampai dengan bulan Juni 2011 di Laboratorium Kimia Analitik Departemen Kimia FMIPA dan Laboratorium Pusat Studi Biofarmaka

Lebih terperinci

UJI EFEK ANALGETIK INFUSA DAUN BINAHONG [Anredera cordifolia (Ten.)Steenis] DENGAN METODE GELIAT

UJI EFEK ANALGETIK INFUSA DAUN BINAHONG [Anredera cordifolia (Ten.)Steenis] DENGAN METODE GELIAT Uji Efek Analgetik (Irfan Mufti Ali Yazid) 1 UJI EFEK ANALGETIK INFUSA DAUN BINAHONG [Anredera cordifolia (Ten.)Steenis] DENGAN METODE GELIAT ANALGESIC EFFECT TEST OF BINAHONG LEAVES INFUSE [Anredera cordifolia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni dengan post

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni dengan post 23 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni dengan post test only group design. Penelitian eksperimental bertujuan untuk mengetahui kemungkinan

Lebih terperinci

BAB IV PROSEDUR PENELITIAN

BAB IV PROSEDUR PENELITIAN BAB IV PROSEDUR PENELITIAN 4.1. Pengumpulan Bahan Tumbuhan yang digunakan sebagai bahan penelitian ini adalah daun steril Stenochlaena palustris. Bahan penelitian dalam bentuk simplisia, diperoleh dari

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 26 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan metode post test group only design. Menggunakan tikus putih jantan galur Sprague dawley berumur

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian dilaksanakan di net house Gunung Batu, Bogor. Analisis tanah dilaksanakan di Laboratorium Tanah, Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Institut Pertanian

Lebih terperinci

Uji Aktivitas Antiinflamasi dari Ekstrak Etanol Daun Asam Jawa (Tamarindus Indica L) terhadap Tikus Wistar Jantan

Uji Aktivitas Antiinflamasi dari Ekstrak Etanol Daun Asam Jawa (Tamarindus Indica L) terhadap Tikus Wistar Jantan Prosiding Penelitian SPeSIA Unisba 2015 ISSN 2460-6472 Uji Aktivitas Antiinflamasi dari Ekstrak Etanol Daun Asam Jawa (Tamarindus Indica L) terhadap Tikus Wistar Jantan 1 Winda oktiwilianti, 2 Umi Yurniarni,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu, dan Tempat Penelitian Lokasi pengambilan sampel bertempat di daerah Cibarunai, Kelurahan Sarijadi, Bandung. Sampel yang diambil berupa tanaman

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan pendekatan pre dan post test control group design. 3.2. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh pemberian ekstrak buah jambu biji (Psidium guajava)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh pemberian ekstrak buah jambu biji (Psidium guajava) BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian tentang pengaruh pemberian ekstrak buah jambu biji (Psidium guajava) terhadap kadar gula darah dan kadar transminase pada tikus (Rattus norvegicus)

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. BAHAN DAN ALAT 1. Bahan Umbi bawang dayak segar, simplisia, keripik, metanol, etanol, etilasetat, heksan, air destilata, toluen, H 2 SO 4 pekat, H 2 BO 3 3%, NaOH-5%, Na 2 S 2

Lebih terperinci

BAB IV PROSEDUR KERJA

BAB IV PROSEDUR KERJA BAB IV PROSEDUR KERJA 4.1. Penyiapan Bahan Bahan tanaman yang digunakan dalam penelitian ini adalah simplisia daun dan buah karamunting (Rhodomyrtus tomentosa (W. Aitt) Hassk.) yang diperoleh dari Belitung.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dari bulan April 2014 sampai dengan bulan Januari 2015 bertempat di Laboratorium Riset Kimia Makanan dan Material serta

Lebih terperinci

ABSTRACT. Key words : Bay leaves, Uric acids, Potassium oxonate, Rattus norvegius L. ABSTRAK

ABSTRACT. Key words : Bay leaves, Uric acids, Potassium oxonate, Rattus norvegius L. ABSTRAK UJI EFEK EKSTRAK ETANOL DAUN SALAM (Syzygium polyanthum (Wight.) Walp) TERHADAP PENURUNAN KADAR ASAM URAT TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR (Rattus novergicus L.) YANG DIINDUKSI POTASIUM OKSONAT Agnes Filadelfia

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia, BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia, Universitas Pendidikan Indonesia yang bertempat di jalan Dr. Setiabudhi No.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dengan rancangan eksperimental dengan (Post Test Only

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dengan rancangan eksperimental dengan (Post Test Only BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dengan rancangan eksperimental dengan (Post Test Only Control Group Design).

Lebih terperinci

BAB 3 PERCOBAAN 3.1 Bahan 3.2 Alat 3.3 Penyiapan Simplisia 3.4 Karakterisasi Simplisia

BAB 3 PERCOBAAN 3.1 Bahan 3.2 Alat 3.3 Penyiapan Simplisia 3.4 Karakterisasi Simplisia BAB 3 PERCOBAAN Pada bab ini dibahas tentang langkah-langkah percobaan yang dilakukan dalam penelitian meliputi bahan, alat, pengumpulan dan determinasi simplisia, karakterisasi simplisia, penapisan fitokimia,

Lebih terperinci

UJI EFEK ANALGETIKA EKSTRAK BUAH KAKTUS (Opuntia elatior Mill.) PADA MENCIT (Mus musculus) YANG DIINDUKSI ASAM ASETAT

UJI EFEK ANALGETIKA EKSTRAK BUAH KAKTUS (Opuntia elatior Mill.) PADA MENCIT (Mus musculus) YANG DIINDUKSI ASAM ASETAT GALENIKA Journal of Pharmacy Amellia Vol. et al./galenika 1 (1) : 16-21 Journal of Pharmacy ISSN : 2442-8744 March 2015 UJI EFEK ANALGETIKA EKSTRAK BUAH KAKTUS (Opuntia elatior Mill.) PADA MENCIT (Mus

Lebih terperinci

Lampiran 1. Hasil Persetujuan Etik Penelitian

Lampiran 1. Hasil Persetujuan Etik Penelitian Lampiran 1. Hasil Persetujuan Etik Penelitian 49 Lampiran 2. Hasil Identifikasi Tumbuhan 50 Lampiran 3. Karakteristik Tanaman Kelor (Moringa oleifera Lam. ) Tanaman kelor Daun kelor 51 Lampiran 3. (Lanjutan)

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 14. Hasil Uji Alkaloid dengan Pereaksi Meyer; a) Akar, b) Batang, c) Kulit batang, d) Daun

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 14. Hasil Uji Alkaloid dengan Pereaksi Meyer; a) Akar, b) Batang, c) Kulit batang, d) Daun BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Uji Fitokimia Sampel Kering Avicennia marina Uji fitokimia ini dilakukan sebagai screening awal untuk mengetahui kandungan metabolit sekunder pada sampel. Dilakukan 6 uji

Lebih terperinci

EFEK ANTIINFLAMASI DAUN SIRIH (Piper betle L.) PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR SKRIPSI

EFEK ANTIINFLAMASI DAUN SIRIH (Piper betle L.) PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR SKRIPSI EFEK ANTIINFLAMASI DAUN SIRIH (Piper betle L.) PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR SKRIPSI Disusun Oleh: ZULIA KHOZANAH ASRORIYAH K 100 020 231 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SURAKARTA

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS ANTIINFLAMASI FRAKSI AIR EKSTRAK DAUN SEMBUKAN (Paederia foetida L.) PADA TIKUS PUTIH (Rattus Norvegicus) ABSTRAK

EFEKTIVITAS ANTIINFLAMASI FRAKSI AIR EKSTRAK DAUN SEMBUKAN (Paederia foetida L.) PADA TIKUS PUTIH (Rattus Norvegicus) ABSTRAK EFEKTIVITAS ANTIINFLAMASI FRAKSI AIR EKSTRAK DAUN SEMBUKAN (Paederia foetida L.) PADA TIKUS PUTIH (Rattus Norvegicus) Rio Saddam Pratama*, Aditya Fridayanti, Arsyik Ibrahim Laboratorium FARMAKA TROPIS,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Material Jurusan Pendidikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Material Jurusan Pendidikan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan Februari sampai dengan Juli 2010 di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Material Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA

Lebih terperinci

OPTIMASI PEMBUATAN KOPI BIJI PEPAYA (Carica papaya)

OPTIMASI PEMBUATAN KOPI BIJI PEPAYA (Carica papaya) JURNAL TEKNOLOGI AGRO-INDUSTRI Vol. 2 No.2 ; November 2015 OPTIMASI PEMBUATAN KOPI BIJI PEPAYA (Carica papaya) MARIATI Jurusan Teknologi Industri Pertanian, Politeknik Negeri Tanah Laut, Jl. A. Yani, Km

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 HASIL PENELITIAN 4.1.1 Determinasi Tanaman Serbuk rimpang lempuyang wangi yang didapatkan dari PT.Merapi Farma dideterminasi untuk menetapkan kebenaran sampel yang digunakan

Lebih terperinci

Diterbitkan oleh STIFI Perintis Padang setiap bulan Februari dan Agustus Website :

Diterbitkan oleh STIFI Perintis Padang setiap bulan Februari dan Agustus Website : SCIENTIA SCIENTIA Jurnal Farmasi dan Kesehatan Diterbitkan oleh STIFI Perintis Padang setiap bulan Februari dan Agustus Website : http://www.jurnalscientia.org/index.php/scientia 7 (2) ; 83 88, 2017 UJI

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan dari bulan Agustus 2009 sampai dengan bulan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan dari bulan Agustus 2009 sampai dengan bulan III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilakukan dari bulan Agustus 2009 sampai dengan bulan Januari 2010. Daun gamal diperoleh dari Kebun Percobaan Natar, Lampung Selatan

Lebih terperinci

KANDUNGAN METABOLIT SEKUNDER DAN EFEK PENURUNAN GLUKOSA DARAH EKSTRAK BIJI RAMBUTAN (NEPHELIUM LAPPACEUM L) PADA MENCIT (MUS MUSCULUS)

KANDUNGAN METABOLIT SEKUNDER DAN EFEK PENURUNAN GLUKOSA DARAH EKSTRAK BIJI RAMBUTAN (NEPHELIUM LAPPACEUM L) PADA MENCIT (MUS MUSCULUS) KANDUNGAN METABOLIT SEKUNDER DAN EFEK PENURUNAN GLUKOSA DARAH EKSTRAK BIJI RAMBUTAN (NEPHELIUM LAPPACEUM L) PADA MENCIT (MUS MUSCULUS) Anak Agung Gede Prawira Yuda, Rolan Rusli, Arsyik Ibrahim Laboratorium

Lebih terperinci

HASIL PENELITIAN UJI EFIKASI OBAT HERBAL UNTUK MENINGKATKAN KADAR HEMOGLOBIN, JUMLAH TROMBOSIT DAN ERITROSIT DALAM HEWAN UJI TIKUS PUTIH JANTAN

HASIL PENELITIAN UJI EFIKASI OBAT HERBAL UNTUK MENINGKATKAN KADAR HEMOGLOBIN, JUMLAH TROMBOSIT DAN ERITROSIT DALAM HEWAN UJI TIKUS PUTIH JANTAN HASIL PENELITIAN UJI EFIKASI OBAT HERBAL UNTUK MENINGKATKAN KADAR HEMOGLOBIN, JUMLAH TROMBOSIT DAN ERITROSIT DALAM HEWAN UJI TIKUS PUTIH JANTAN PUSAT STUDI OBAT BAHAN ALAM DEPARTEMEN FARMASI FAKULTAS MATEMATIKA

Lebih terperinci

UJI EFEK ANTIPIRETIK EKSTRAK ETANOL DAUN PRASMAN

UJI EFEK ANTIPIRETIK EKSTRAK ETANOL DAUN PRASMAN UJI EFEK ANTIPIRETIK EKSTRAK ETANOL DAUN PRASMAN (Eupatorium triplinerve Vahl.) PADA TIKUS JANTAN GALUR WISTAR (Rattus Norvegicus L.) YANG DIINDUKSI VAKSIN DTP HB Stefany Kalay 1), Widdhi Bodhi 1), dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan rancangan post test only control group design. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. dengan rancangan post test only control group design. Penelitian 22 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode eksperimental laboratorium dengan rancangan post test only control group design. Penelitian dilakukan dengan beberapa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian Lokasi pengambilan sampel PBAG di lingkungan sekitar kampus Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dan daerah Cipaku.

Lebih terperinci