INSTRUKSI KERJA PEMBENTUKAN TIM SWAKELOLA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "INSTRUKSI KERJA PEMBENTUKAN TIM SWAKELOLA"

Transkripsi

1

2 No. Dok : DITPSPAM/SMM/IK/22 Tgl Diterbitkan : 02 Desember 2015 Hal : 1 dari 25 DAFTAR ISI Daftar isi 1 Sejarah Dokumen Daftar distribusi dan notasi 4 1. Ruang lingkup 5 2. Tujuan 5. Acuan 5 4. Definisi dan Pengertian Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 6 4. Swakelola Tim Pendukung Tim Swakelola 6 5. Ketentuan Umum Kewenangan Menetapkan Tim Swakelola Unsur-Unsur Tim Swakelola 7 5. Unsur-Unsur Lain Dalam Tim Swakelola Tugas dan Tanggung Jawab Tim Swakelola Kriteria Swakelola Non Pekerjaan Konstruksi Tugas Tim Perencana Tugas Tim Pelaksana Tugas Tim Pengawas Tugas Narasumber/Instruktur/Tenaga Ahli Tata Cara Pengangkatan Tim Swakelola Waktu Pengangkatan Tim Swakelola Penugasan Tim Swakelola Masa Berlakunya Penugasan Tim Swakelola Honorarium Tim Swakelola 15

3 No. Dok : DITPSPAM/SMM/IK/22 Tgl Diterbitkan : 02 Desember 2015 Hal : 2 dari Besaran Honorarium Tim Swakelola Dasar Pembayaran Honorarium Tim Swakelola Bagan Alir Bukti Kerja SK Pembentukan Tim Swakelola Daftar Simak Pembentukan Tim Swakelola Lampiran Bagan/Struktur Organisasi Pengadaan Barang/Jasa Contoh Surat Keputusan Pembentukan Tim Swakelola Daftar Simak Pembentukan Tim Swakelola 25

4 No. Dok : DITPSPAM/SMM/IK/22 Tgl Diterbitkan : 02 Desember 2015 Hal : dari 25 SEJARAH DOKUMEN TANGGAL CATATAN PERUBAHAN KETERANGAN 07 Pebruari 2012 Petunjuk Pelaksanaan diterbitkan perdana

5 No. Dok : DITPSPAM/SMM/IK/22 Tgl Diterbitkan : 02 Desember 2015 Hal : 4 dari 25 DAFTAR DISTRIBUSI DAN NOTASI No. Distribusi Unit Penerima Dokumen Notasi

6 No. Dok : DITPSPAM/SMM/IK/22 Tgl Diterbitkan : 02 Desember 2015 Hal : 5 dari Ruang Lingkup : Petunjuk Pelaksanaan ini berlaku untuk Pembentukan Tim Swakelola pada kegiatan Pengadaan Barang/Jasa (Non Pekerjaan Konstruksi) yang menggunakan dana APBN di Lingkungan Direktorat Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. 2. Tujuan : Mengatur tata cara pembentukan Tim Swakelola agar memenuhi ketentuan perundang undangan ataupun ketentuan lainnya yang berlaku.. A c u a n : 1. PP No. 59 Tahun 2012, tentang Perubahan Atas PP No. 29 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi. 2. Perpres No. 54 Tahun 2010, tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah beserta perubahannya.. Perpres No. 70 tahun 2012, tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Presiden No. 54 tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. 4. Permen PU No. 04/PRT/M/2009, tentang Sistem Manajemen Mutu (SMM) Departemen Pekerjaan Umum. 5. Permen PU No. 15/PRT/M/2015, tentang Organisasi Dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. 6. Permen PU No. 14/PRT/M/2011, tentang Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Kementerian Pekerjan Umum Yang Merupakan Kewenangan Pemerintah dan Dilaksanakan Sendiri. 7. Perka LKPP No. 14 tahun 2012, tentang Petunjuk Teknis Perpres No. 70 tahun 2012 tentang Perubahan Kedua atas Perpres No. 54 tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. 4. Definisi dan Pengertian : 4.1 Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut KPA adalah pejabat yang ditetapkan oleh PA untuk menggunakan APBN atau ditetapkan oleh Kepala Daerah untuk menggunakan APBD. (Perpres No. 70 tahun 2012, Pasal 1 angka 6)

7 No. Dok : DITPSPAM/SMM/IK/22 Tgl Diterbitkan : 02 Desember 2015 Hal : 6 dari Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pejabat Pembuat Komitmen yang selanjutnya disebut PPK adalah pejabat yang bertanggung jawab atas pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa. (Perpres No. 70 tahun 2012, Pasal 1 angka 7) 4. Swakelola Swakelola adalah kegiatan Pengadaan Barang/Jasa dimana pekerjaannya direncanakan, dikerjakan dan/atau diawasi sendiri oleh K/L/D/I sebagai penanggung jawab anggaran, instansi pemerintah lain dan/atau kelompok masyarakat. (Perpres No. 70 Tahun 2012, Pasal 1 angka 20) 4.4 Tim Pendukung Tim Pendukung adalah tim yang dibentuk oleh PPK untuk membantu pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa. Tim Pendukung antara lain terdiri atas Direksi Lapangan, Konsultan Pengawas, Tim Pelaksana Swakelola, dan lain-lain. (Penjelasan Perpres No. 70 tahun 2012, Pasal 7 ayat ()) Penjelasan : Yang dimaksud Tim Pelaksana Swakelola dalam Perpres No. 70 tahun 2012 tersebut diatas adalah Tim Swakelola yang terdiri dari (tiga) unsur yakni Tim Perencana, Tim Pelaksana dan Tim Pengawas. 4.5 Tim Swakelola Tim Swakelola adalah tim yang bertugas dan bertanggung jawab atas Pelaksanaan Pekerjaan Swakelola, yang terdiri dari Tim Perencana, Tim Pelaksana, dan Tim Pengawas serta diangkat oleh PA/KPA/PPK sesuai dengan struktur organisasi swakelola. (Sumber: Perka LKPP No. 14 tahun 2012, Bab VIII.B.1.b.1) 5. Ketentuan Umum: 5.1 Kewenangan Menetapkan Tim Swakelola Tim Swakelola dapat terdiri dari Tim Perencana, Tim Pelaksana dan Tim Pengawas, serta diangkat oleh PA/KPA/PPK sesuai dengan struktur Organisasi Swakelola. (Perka LKPP No. 14 tahun 2012, Bab VIII B.1.b.1))

8 No. Dok : DITPSPAM/SMM/IK/22 Tgl Diterbitkan : 02 Desember 2015 Hal : 7 dari 25 Catatan : Untuk PPK Satker Tetap Pusat pembentukan Tim Swakelola ditetapkan dan diangkat oleh Kepala Satker selaku KPA. (Sumber : Permen PU No. 14/PRT/M/2011, Lampiran 1.a) 5.2 Unsur-Unsur Tim Swakelola Tim Swakelola dapat terdiri dari Tim Perencana, Tim Pelaksana dan Tim Pengawas, serta diangkat oleh PA/KPA/PPK sesuai dengan struktur Organisasi Swakelola. Catatan : 1. Pembentukan Tim Swakelola dapat disesuaikan dengan Tusi pada Bidang/Bagian. 2. Jumlah anggota Tim Swakelola dapat disesuaikan kebutuhan kegiatan Swakelola.. PPK dapat dibantu oleh tim pendukung [Pengarah, Pengendali Kegiatan dan Pelaksana Teknis Kegiatan/Narasumber/Tenaga Ahli] yang diperlukan untuk pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa. 4. Dalam SK Penetapan Tim Swakelola mencantumkan tugas pokok dan fungsi masing-masing anggota Tim. (Sumber : Permen PU No. 14/PRT/M/2011, Lampiran 1.a dan Perka LKPP No. 14 tahun 2012, Bab VIII.B.1.b.1) 5. Unsur-Unsur Lain Dalam Tim Swakelola 1. Untuk tujuan pengendalian dalam pelaksanaan kegiatan swakelola, ditambahkan unsur-unsur : Pengarah, Pengendali Kegiatan dan Penanggung Jawab Kegiatan. 2. Bilamana Pejabat Pembuat Komitmen berasal dari bidang di luar yang terkait dari kegiatan swakelola, maka susunan Tim Swakelola dapat ditetapkan sebagai berikut : No. Susunan Pejabat Keterangan 1. Pengarah Eselon II 2. Pengendali Kegiatan Eselon III yang terkait. Penanggung Jawab Pelaksanaan Kegiatan PPK

9 No. Dok : DITPSPAM/SMM/IK/22 Tgl Diterbitkan : 02 Desember 2015 Hal : 8 dari Tim Pelaksana Diutamakan dari bidang/subdit /Bagian yang terkait 5. Tim Perencana Diutamakan dari bidang/subdit /Bagian yang terkait 6. Tim Pengawas Diutamakan dari bidang/subdit /Bagian yang terkait 7. Narasumber/Tenaga Ahli Diutamakan dari internal Keterangan : Disesuaikan dimana kegiatan tersebut dilaksanakan. Bilamana Pejabat Pembuat Komitmen berasal dari bidang yang terkait dari kegiatan swakelola, maka susunan Tim Swakelola dapat ditetapkan sebagai berikut; No. Susunan Pejabat Keterangan 1. Pengarah Eselon II 2. Pengendali Kegiatan PPK sebagai Eselon III yang terkait. Penanggung Jawab Pelaksanaan Kegiatan. PPK 4. Tim Pelaksana Diutamakan dari bidang/subdit /Bagian yang terkait 5. Tim Perencana Diutamakan dari bidang/subdit /Bagian yang terkait 6. Tim Pengawas Diutamakan dari bidang/subdit /Bagian yang terkait 7. Narasumber/Tenaga Ahli Diutamakan dari interal Keterangan : Disesuaikan dimana kegiatan tersebut dilaksanakan 5.4 Tugas dan Tanggung Jawab Tim Swakelola 1. Pengarah mempunyai tugas memberikan arahan tercapainya sasaran kegiatan swakelola sesuai dengan Tusi Eselon II. 2. Pengendali Kegiatan mempunyai tugas mengendalikan pelaksanaan kegiatan swakelola sesuai dengan KAK dan Tusinya.. Penanggung Jawab Kegiatan (PPK) bertanggungjawab atas kebenaran material dan akibat yang timbul dari kegiatan swakelola dan surat bukti lainnya yang ditandatanganinya. 4. Tim Perencana mempunyai tugas dan bertanggung jawab dalam menyusun KAK, membuat gambar rencana kerja dan/atau spesifikasi teknis.

10 No. Dok : DITPSPAM/SMM/IK/22 Tgl Diterbitkan : 02 Desember 2015 Hal : 9 dari Tim Pelaksana mempunyai tugas dan bertanggung jawab dalam melaksanakan pekerjaan sesuai yang direncanakan, membuat gambar pelaksanaan serta membuat laporan pelaksanaan pekerjaan. 6. Tim Pengawas mempunyai tugas dan bertanggung jawab dalam melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan dan pelaporan, baik fisik maupun administrasi pekerjaan Swakelola 7. Narasumber/Instruktur/Tenaga Ahli mempunyai tugas dan dalam pelaksanaan kegiatan pelatihan, pendampingan, sosialisasi, bintek, bantek, lokakarya dan desimininasi. (Sumber : Perka LKPP No. 14 tahun 2012, Bab VIII. B.1.b.2)) 5.5 Kriteria Swakelola Non Pekerjaan Konstruksi Jenis pekerjaan yang dapat dilakukan dengan cara swakelola adalah sebagai berikut : (Ambil Sesuai Tusi Unit Kerja Yang Bersangkutan) 1. Pekerjaan yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan/atau memanfaatkan kemampuan teknis sumber daya manusia serta sesuai dengan tugas pokok K/L/D/I; contoh : bimbingan teknis, workshop dan lain-lain; 2. Pekerjaan yang operasi dan pemeliharaannya memerlukan partisipasi langsung masyarakat setempat; contoh: perbaikan pintu irigasi/pintu pengendali banjir, dan lain-lain;. Pekerjaan yang dilihat dari segi besaran, sifat, lokasi atau pembiayaannya tidak diminati oleh Penyedia Barang/Jasa; contoh: pemeliharaan rutin (skala kecil, sederhana), penanaman gebalan rumput dan lain-lain. 4. Pekerjaan secara rinci/detail tidak dapat dihitung/ditentukan terlebih dahulu, sehingga apabila dilaksanakan oleh Penyedia Barang/Jasa akan menimbulkan ketidakpastian dan resiko yang besar; contoh: pengangkutan/pengerukan sampah pada instalasi pompa, penimbunan daerah rawa dan lain-lain; 5. Penyelenggaraan diklat, kursus, penataran, seminar, loka karya atau penyuluhan; contoh: pelatihan keahlian/keterampilan, kursus pengadaan barang/jasa pemerintah dan lain-lain; 6. Pekerjaan untuk proyek percontohan (pilot project) dan survey yang bersifat khusus untuk pengembangan teknologi/metode kerja yang belum dapat dilaksanakan oleh Penyedia Barang/Jasa. Contoh; prototype rumah tahan gempa, prototype sumur resapan, dan lain-lain. 7. Pekerjaan survey, pemrosesan data, perumusan kebijakan pemerintah,

11 No. Dok : DITPSPAM/SMM/IK/22 Tgl Diterbitkan : 02 Desember 2015 Hal : 10 dari 25 pengujian di laboratorium dan pengembangan sistem tertentu; contoh: penyusunan/pengembangan peraturan perundang-undangan dan lain-lain; 8. Pekerjaan yang bersifat rahasia bagi K/L/D/I yang bersangkutan; contoh: pencetakan ijazah, pembangunan bangunan rahasia, dan lain-lain; 9. Pekerjaan industri Kreatif, inovatif dan budaya dalam negeri; contoh: pembuatan film animasi, pembuatan permainan interaktif dan lain-lain; 10. Penelitian dan pengembangan dalam negeri; contoh: penelitian konstruksi tahan gempa dan lain-lain; dan/atau 11. Pekerjaan pengembangan industri pertahanan, industri alutsista dan industri almatsus dalam negeri; contoh: pengembangan senjata keperluan militer dan lain-lain; (Perka LKPP No. 14 tahun 2012, Bab VIII. A.2) 5.6 Tugas Tim Perencana Tim Perencana mempunyai tugas dan bertanggung jawab dalam menyusun KAK, membuat gambar rencana kerja dan/atau spesifikasi teknis. (Sumber : Perka LKPP No. 14 tahun 2012, Bab VIII. B.1) 1. Penyusunan KAK. a. Uraian kegiatan yang dilaksanakan meliputi latar belakang, maksud dan tujuan, sasaran serta sumber pendanaan; b. Waktu pelaksanaan pekerjaan yang diperlukan; c. Keperluan bahan, Jasa Lainnya, peralatan/suku cadang dan/atau tenaga ahli perseorangan secara rinci yang dijabarkan dalam rencana kerja bulanan, rencana kerja mingguan dan rencana kerja harian; d. Rincian biaya pekerjaan yang dijabarkan dalam rencana kerja biaya bulanan dan biaya mingguan; e. Produk yang dihasilkan; dan f. Gambar rencana kerja dan spesifikasi teknik (apabila diperlukan). (Perka LKPP No. 14 tahun 2012, Bab VIII. B.1.c) 2. Jadwal Rencana Pelaksanaan Pekerjaan. a. Tim perencana membuat jadwal rencana pelaksanaan pekerjaan dalam KAK, termasuk jadwal pengadaan bahan, Jasa Lainnya, peralatan/suku cadang dan/tenaga ahli perseorangan yang diperlukan.

12 No. Dok : DITPSPAM/SMM/IK/22 Tgl Diterbitkan : 02 Desember 2015 Hal : 11 dari 25 b. Jadwal pelaksanaan pekerjaan adalah waktu dimulainya pelaksanaan pekerjaan hingga berakhirnya pelaksanaan pekerjaan. c. Pembuatan jadwal rencana pelaksanaan pekerjaan disusun dengan mempertimbangkan waktu yang cukup bagi pelaksanaan/penyelesaian pekerjaan. (Perka LKPP No. 14 tahun 2012, Bab VIII. B.1.d). Rincian Biaya Pekerjaan a. Gaji Tenaga Ahli perseorangan, upah tenaga kerja dan honor Tim Swakelola; b. Pengadaan bahan; c. Pengadaan dan penggunaan peralatan/suku cadang, dan; d. Proses pengadaan dan pengeluaran lainnya yang dibutuhkan. (Perka LKPP No. 14 tahun 2012, Bab VIII. B.1.e) 4. Menyusun RAB ulang bila terjadi revisi, berikut rincian serta jadwal penyerapannya (finance disbursement). 5. Mensuplai data untuk penyusunan RMP PPK, yang berkaitan dengan kegiatan ini. 6. Mempersiapkan bahan untuk kebutuhan penyiapan naskah dan legalisasi dengan berkoordinasi kepada PPK. 5.7 Tugas Tim Pelaksana 1. Tim Pelaksana Swakelola melaksanakan pekerjaan yang telah disusun perencanaannya yaitu : a. Melakukan kaji ulang dan pengukuran pada lokasi pekerjaan berdasarkan gambar rencana kerja. b. Mengkaji ulang jadwal pelaksanaan kerja (S-Curve) serta jadwal kebutuhan bahan, Jasa Lainnya, peralatan/suku cadang dan/atau tenaga ahli perseorangan. c. Mengajukan kebutuhan bahan, jasa lainnya, peralatan/suku cadang dan/atau tenaga ahli perseorangan kepada PPK untuk diproses oleh ULP/Pejabat Pengadaan. d. Mendatangkan dan mengatur penugasan tenaga kerja/tenaga ahli perseorangan/nara sumber untuk melaksanakan kegiatan/pekerjaan sesuai dengan jadwal pelaksanaan.

13 No. Dok : DITPSPAM/SMM/IK/22 Tgl Diterbitkan : 02 Desember 2015 Hal : 12 dari 25 e. Menyusun laporan tentang penerimaan dan penggunaan bahan, Jasa Lainnya, peralatan/suku cadang dan/atau tenaga ahli perseorangan; dan f. Menyusun laporan kemajuan pekerjaan (realisasi fisik dan keuangan). (Perka LKPP No. 14 tahun 2012, Bab VIII. B.2.a) 2. Melakukan Pembayaran : a. Pembayaran upah tenaga kerja secara harian berdasarkan kehadiran pekerja atau dengan upah borong berdasarkan prestasi pekerja. b. Pembayaran gaji tenaga ahli perorangan (bila diperlukan) berdasarkan kontrak konsultan perorangan atau tanda bukti pembayaran. c. Pembayaran bahan dan/atau suku cadang dilakukan berdasarkan kontrak Pengadaan Barang. d. Uang Persediaan/Uang Muka Kerja atau istilah lain yang bukan beban Kontrak/SPK harus dipertanggung jawabkan secara berkala, paling lambat 0 (tiga puluh) hari sejak diterima. (Perka LKPP No. 14 tahun 2012, Bab VIII. B.2.c). Pelaporan Kemajuan Pekerjaan Dan Dokumentasi a. Laporan kemajuan pelaksanaan pekerjaan dan penggunaan keuangan dilaporkan oleh Tim Pelaksana kepada PPK secara berkala. b. Laporan kemajuan realisasi fisik dan keuangan dilaporkan oleh PPK kepada PA/KPA setiap bulan. c. Pencapaian target fisik dicatat setiap hari, dievaluasi setiap minggu serta dibuat laporan mingguan agar dapat diketahui apakah dana yang dikeluarkan sesuai dengan target fisik yang dicapai. d. Pencapaian target non-fisik dicatat dan dievaluasi setiap bulan. e. Penggunaan bahan, Jasa Lainnya, peralatan/suku cadang, dan/atau tenaga ahli perseorangan dicatat setiap hari dalam laporan harian. f. Laporan bulanan dibuat berdasarkan laporan mingguan. g. Dokumentasi pekerjaan meliputi administrasi dan foto pelaksanaan pekerjaan. Foto dari arah yang sama diambil pada saat sebelum, sedang dan sesudah diselesaikannya pekerjaan. (Perka LKPP No. 14 tahun 2012, Bab VIII. B.2.d)

14 No. Dok : DITPSPAM/SMM/IK/22 Tgl Diterbitkan : 02 Desember 2015 Hal : 1 dari Pelaporan Realisasi Pekerjaan Pelaporan realisasi pekerjaan dibuat oleh Tim Pelaksana dan dilaporkan kepada PPK yang berisi antara lain ; a. Struktur organisasi pekerjaan Swakelola yang terdiri dari pembagian tugas, pendelegasian wewenang dan tanggung jawab serta pengkoordinasian pelaksanaan pekerjaan. b. Persiapan pelaksanaan Swakelola yang meliputi kesesuaian gambar pelaksanaan dengan gambar rencana kerja serta kebutuhan bahan, dan Jasa Lainnya, peralatan/suku cadang, dan/atau tenaga ahli perseorangan. c. Pelaksanaan pekerjaan Swakelola yang meliputi kesesuaian jadwal pelaksanaan pekerjaan terhadap jadwal rencana pelaksanaan pekerjaan, penyerapan keuangan, penyerahan pekerjaan sampai dengan selesai 100% (sasaran akhir pekerjaan telah tercapai) dan foto-foto dokumentasi; d. Penggunaan bahan, Jasa Lainnya, peralatan/suku cadang, dan/atau tenaga ahli perseorangan (Perka LKPP No. 14 tahun 2012, Bab VIII. B.2.e) 5. Penyerahan Hasil Pekerjaan Setelah pelaksanaan pekerjaan swakelola selesai 100% (sasaran akhir pekerjaan telah tercapai) Ketua Tim Pelaksana menyerahkan pekerjaan kepada PPK. (Perka LKPP No. 14 tahun 2012, Bab VIII. B.2.f.1)) 5.8 Tugas Tim Pengawas 1. Pengawasan pekerjaan Swakelola dilakukan oleh Tim Pengawas untuk mengawasi pekerjaan mulai dari persiapan sampai akhir pelaksanaan pekerjaan Swakelola meliputi : a. Pengawasan administrasi yang dilakukan terhadap dokumentasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan. b. Pengawasan teknis terhadap hasil pelaksanaan pekerjaan untuk mengetahui realisasi fisik pekerjaan lapangan meliputi : 1) Pengawasan terhadap bahan meliputi pengadaan, pemakaian dan sisa bahan. 2) Pengawasan terhadap penggunaan peralatan/suku cadang untuk menghindari tumpang tindih pemakaian di lapangan; dan

15 No. Dok : DITPSPAM/SMM/IK/22 Tgl Diterbitkan : 02 Desember 2015 Hal : 14 dari 25 ) Pengawasan terhadap penggunaan tenaga kerja/ahli agar pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan yang direncanakan. c. Pengawasan keuangan yang mencakup cara pembayaran serta efisiensi dan efektifitas penggunaan keuangan; dan d. Apabila dari hasil pengawasan ditemukan penyimpangan, PPK harus segera mengambil tindakan. (Perka LKPP No. 14 tahun 2012, Bab VIII. B..a) 2. Evaluasi a. Tim Pengawas melakukan evaluasi setiap minggu terhadap pelaksanaan pekerjaan yang meliputi ; 1) Pengadaan dan penggunaan bahan; 2) Pengadaan dan penggunaan tenaga kerja/ahli; ) Pengadaan dan penggunaan peralatan/suku cadang; 4) Realisasi keuangan dan biaya yang diperlukan; 5) Pelaksanaan fisik; dan/atau 6) Hasil kerja setiap jenis pekerjaan. b. Dari hasil evaluasi tersebut, Tim Pengawas memberikan masukan dan rekomendasi untuk memperbaiki dan meningkatkan pelaksanaan pekerjaan Swakelola selanjutnya. (Perka LKPP No. 14 tahun 2012, Bab VIII. B..b) 5.9 Tugas Narasumber/Instruktur/Tenaga Ahli Tugas narasumber/instruktur/tenaga ahli adalah : 1. Melaksanakan tugas pembekalan/pembelajaran sesuai materi yang telah dijadwalkan. 2. Memberikan supervisi kepada peserta pelatihan Tata Cara Pengangkatan Tim Swakelola 1. Untuk pengangkatan Tim Swakelola yang berasal dari luar bidang yang dijabat oleh PPK secara struktural, maka PPK harus berkoordinasi dengan Penanggung Jawab Bidang atasan personil yang akan menduduki jabatan pada Tim Swakelola. 2. Pengangkatan Tim Pendukung yang meliputi Pengarah dan Pengendali diusulkan oleh PPK dan ditetapkan oleh KPA, dengan terlebih dahulu dilakukan

16 No. Dok : DITPSPAM/SMM/IK/22 Tgl Diterbitkan : 02 Desember 2015 Hal : 15 dari 25 koordinasi dengan pejabat terkait Waktu Pengangkatan Tim Swakelola Waktu pengangkatan Tim Pendukung (Tim Swakelola) ditentukan dan disesuaikan dengan kebutuhannya. (Sumber : Perpres No. 70 tahun 2012, Pasal 11 ayat (2).b) 5.12 Penugasan Tim Swakelola Tim Swakelola diangkat untuk melaksanakan tugas membantu PPK. Pengangkatan Tim Swakelola harus dilengkapi dengan menyebutkan pada bagian kegiatan mana Tim Swakelola tersebut ditugaskan. 5.1 Masa Berlakunya Penugasan Tim Swakelola Waktu penugasan Tim Swakelola dinyatakan dalam Surat Keputusan tentang penetapan Tim Swakelola dan berlaku sejak tanggal ditetapkan dan berakhirnya penugasan Tim Swakelola dinyatakan dalam Surat Keputusan, bersamaan dengan selesainya tahun anggaran Honorarium Tim Swakelola Honorarium personil organisasi Pengadaan Barang/Jasa termasuk Tim Teknis, Tim Pendukung (Tim Swakelola) dan Staf Proyek dibiayai dari APBN/APBD. (Sumber : Perpres No. 70 tahun 2012, Pasal 2 ayat (2) huruf a) 5.15 Besaran Honorarium Tim Swakelola Besarannya sesuai usulan besaran standar biaya terkait honorarium bagi personil organisasi pengadaan, sebagai masukan/pertimbangan dalam penetapan standar biaya oleh Menteri Keuangan/Kepala Daerah. (Sumber : Perpres No. 70 tahun 2012, Pasal 2 ayat (4)) 5.16 Dasar Pembayaran Honorarium Tim Swakelola Pejabat Pembuat Komitmen membayar honor Tim Swakelola dengan anggaran yang tersedia pada Satuan Kerja, atas dasar SK sesuai waktu penugasannya. 6. Bagan Alir Tidak ada. 7. Bukti Kerja 7.1 SK Pembentukan Tim Swakelola 7.2 Daftar Simak Pembentukan Tim Swakelola

17 No. Dok : DITPSPAM/SMM/IK/22 Tgl Diterbitkan : 02 Desember 2015 Hal : 16 dari Lampiran 8.1 Bagan/Struktur Organisasi Pengadaan Barang/Jasa (F:01 DITPSPAM/SMM/IK/... Rev.00) 8.2 Contoh Surat Keputusan Pembentukan Tim Swakelola (F:02 DITPSPAM/SMM/IK/... Rev.00) 8 Daftar Simak Pembentukan Tim Swakelola (F:0 DITPSPAM/SMM/IK/...Rev.00)

18 Lampiran 8.1 No. Dok : DITPSPAM/SMM/IK/22 Tgl Diterbitkan : 02 Desember 2015 Hal : 17 dari 25 Bagan/Struktur Organisasi Pengadaan Barang/Jasa (F:01 DITPSPAM/SMM/IK/... Rev.00)

19 No. Dok : DITPSPAM/SMM/IK/22 Tgl Diterbitkan : 02 Desember 2015 Hal : 18 dari 25 Lampiran 8.2 Contoh Surat Keputusan Pembentukan Tim Swakelola (F:02 DITPSPAM/SMM/IK/... Rev.00) KEPUTUSAN KUASA PENGGUNA ANGGARAN... DIREKTORAT... KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM NOMOR : TANGGAL : TENTANG DIREKTORAT... TAHUN ANGGARAN KUASA PENGGUNA ANGGARAN.. Menimbang : a. Bahwa dalam rangka :... b. Bahwa dalam pelaksanaan penyelenggaraan kegiatan tersebut butir a. dilaksanakan dengan cara swakelola. c. Bahwa untuk mendukung dan tertib terselenggaranya kegiatan tersebut pada butir b. perlu dibentuk dengan Tim Pelaksana Kegiatan Swakelola yang ditetapkan dengan Keputusan... Mengingat : (Isi peraturan lain yang sesuai). 2. Peraturan Pemerintah Nomor 59 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi;. Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah. 4. Peraturan Kepala LKPP Nomor 14 tahun 2012 tentang Petunjuk Teknis Peraturan Presiden Nomor 70 tahun 2012 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Presiden Nomor 54 tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah; 5. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan

20 No. Dok : DITPSPAM/SMM/IK/22 Tgl Diterbitkan : 02 Desember 2015 Hal : 19 dari 25 Barang/Jasa Pemerintah. 6. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 14/PRT/M/2011 tentang Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Kementerian Pekerjan Umum Yang Merupakan Kewenangan Pemerintah dan Dilaksanakan Sendiri. 7. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 15/PRT/M/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat; 8. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 04/PRT/M/2009 tentang Sistem Manajemen Mutu (SMM) Departemen Pekerjaan Umum. 9. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor... tanggal... tentang Pengangkatan Atasan/Atasan Langsung Kepala Satuan Kerja, Kepala Satuan Kerja dan Pejabat Inti Satuan Kerja di Lingkungan Direktorat Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun Anggaran...; Memutuskan : Menetapkan : KEPUTUSAN KUASA PENGGUNA ANGGARAN TENTANG PENETAPAN TIM SWAKELOLA Kesatu : Tim Swakelola terdiri dari Pengarah, Penanggung Jawab Pelaksana Kegiatan, Pengendali Kegiatan, Tim Perencana, Tim Pelaksana, Tim Pengawas dan Narasumber/Instruktur/Tenaga Ahli untuk Kegiatan..., sebagaimana tercantum dalam Lampiran surat keputusan ini. Kedua : Tim Swakelola... mempunyai tugas sebagai berikut : 1. Pengarah a. Tugas : Memberikan pengarahan kepada koordinator/penanggung jawab kegiatan menyangkut kebijakan-kebijakan dan perlu mendapatkan perhatian dalam pelaksanaan kegiatan. b. Tanggung Jawab : Menjamin bahwa informasi kebijakan yang diberikan kepada Tim sesuai dengan kebijakan, peraturan dan perundangan.. c. Wewenang : Menetapkan bahan arahan kepada Tim Pelaksana Kegiatan Swakelola.

21 No. Dok : DITPSPAM/SMM/IK/22 Tgl Diterbitkan : 02 Desember 2015 Hal : 20 dari Penanggung Jawab Pelaksana Kegiatan a. Semua Tugas PPK, antara lain: 1) Menetapkan Jadwal, Tata Cara Pelaksanaan, Lokasi Kegiatan. 2) Mengkoordinasikan Pelaksanaan Kegiatan. ) Menetapkan rumusan dan penyusunan KAK dan Rencana Anggaran Biaya Kegiatan, menetapkan susunan/anggota tim Swakelola untuk setiap kegiatan termasuk narasumber/instruktur/tenaga ahli, mengkoordinasikan rencana pelaksanaan kegiatan dengan pihakpihak terkait, mengatur dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan dan menyampaikan laporan pelaksanaan kepada Pengarah. b. Tanggung Jawab : 1) Menjamin bahwa semua proses kegiatan berjalan sesuai rencana dan alokasi sumber daya yang ada dalam DIPA. 2) Bertanggung jawab atas realisasasi keuangan dan keluaran/output kegiatan yang dilaksanakan sesuai rencana yang ditetapkan dalam DIPA. ) Bertanggungjawab kepada Kasatker Tetap Pusat. c. Wewenang : Memberikan pengarahan dan mengkoordinasikan kepada Tim Perencana, Tim Pelaksana dan Tim Pengawas mengenai hal-hal yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan secara keseluruhan untuk keberhasilan pencapaian tujuan kegiatan.. Pengendali Kegiatan a. Tugas : 1) Mengatur dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan dan menyampaikan laporan pelaksanaan kepada penanggung jawab kegiatan. 2) Melakukan koordinasi dengan narasumber/instruktur/tenaga Ahli. b. Tanggung Jawab : Menjamin kelancaran kegiatan dari awal hingga akhir dan tertib administrasi. c. Wewenang : Mengendalikan Pelaksanaan Kegiatan yang berkaitan dengan teknis penyelenggaraan kegiatan untuk mencapai hasil yang optimal.

22 No. Dok : DITPSPAM/SMM/IK/22 Tgl Diterbitkan : 02 Desember 2015 Hal : 21 dari Tim Perencana a. Tugas : 1) Menyusun Term Of Reference (TOR) yang digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan kegiatan. 2) Menyusun Rencana Anggaran Biaya (RAB) untuk mengetahui berapa besar kebutuhan biaya yang diperlukan agar sesuai dengan dana yang telah dianggarkan. ) Menyusun Rencana Mutu Pelaksanaan Kegiatan (RMP) sebagai panduan pelaksanaan pemantauan dan peninjauan terhadap pelaksanaan kegiatan. 4) Menyusun/mengatur jadwal agenda kegiatan tim secara sinergis guna terlaksananya dan kelancaran pelaksanaan kegiatan. 5) Memberikan dukungan untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan. 6) memfasilitasi kebutuhan/kelancaran rapat-rapat pertemuan yang membahas rencana pelaksana kegiatan. b. Tanggung Jawab : 1) Bertanggung jawab atas penyusunan TOR, RAB, dan RMP sesuai dengan format dan ketentuan. 2) Bertanggung jawab atas penyusunan jadwal kegiatan yang tepat untuk kelacaran pelaksanaan kegiatan. c. Wewenang : Membuat TOR, RAB, RMP dan Prosedur untuk pelaksanaan kegiatan sesuai dengan ketentuan. 5. Tim Pelaksana a. Tugas : 1) Mengkaji Rencana Mutu Pelaksanaan Kegiatan (RMP) sesuai dengan kondisi di lapangan (bila diperlukan). 2) Mengkaji ulang jadwal pelaksanaan kerja. ) Melaksanakan kegiatan sesuai dengan Rencana Mutu Pelaksanaan Kegiatan (RMP). 4) Melaksanakan koordinasi dengan daerah mengenai pelaksanaan kegiatan. 5) Membuat undangan dan mendistribusikan kepada peserta kegiatan. 6) Menyediakan fasilitas yang diperlukan bagi terlaksananya pelaksanaan kegiatan.

23 No. Dok : DITPSPAM/SMM/IK/22 Tgl Diterbitkan : 02 Desember 2015 Hal : 22 dari 25 7) Melaksanakan prosedur yang telah ditetapkan. 8) Menyusun laporan laporan yang dipersyaratkan. b. Tanggung Jawab : 1) Bertanggung jawab atas kegiatan dari awal hingga akhir dan tertib administrasi. 2) Bertanggung jawab atas pengendalian mutu hasil kegiatan. ) Bertanggung jawab atas pelaksanaan prosedur secara memadai. 4) Bertanggung jawab kepada Penanggung Jawab Pelaksana Kegiatan. c. Wewenang : 1) Memastikan pelaksanaan kegiatan berjalan lancar dan sesuai dengan rencana. 2) Mengajukan kebutuhan sumber daya kepada Penanggung Jawab Pelaksana Kegiatan. 6. Tim Pengawas a. Tugas : 1) Melakukan pengawasan terhadap dokumentasi pelaksanaan, hasil pelaksanaan kegiatan dan pelaporan. 2) Melakukan pengawasan terhadap efisiensi dan efektifivitas penggunaan dana. ) Menjamin terselenggaranya tertib administrasi dalam pelaksanaan kegiatan. 4) Melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dan memberikan masukan sesuai dengan hasil evaluasi untuk memperbaiki dan meningkatkan pelaksanaan kegiatan bimbingan teknis selanjutnya. b. Tanggung Jawab : 1) Mengawasi pelaksanaan kegiatan dari awal hingga akhir agar pelaksanaan kegiatan tetap konsisten dan sesuai dengan rencana. 2) Melakukan Evaluasi terhadap kegiatan yang dilaksanakan sebagai bahan masukan untuk pelaksanaan bimbingan teknis selanjutnya. c. Wewenang : 1) Mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan. 2) Melaporkan kepada Penanggung Jawab Pelaksana Kegiatan apabila ada penyimpangan dalam pelaksanaan kegiatan.

24 No. Dok : DITPSPAM/SMM/IK/22 Tgl Diterbitkan : 02 Desember 2015 Hal : 2 dari Narasumber/Tenaga Ahli a. Tugas : 1) Melaksanakan tugas pembekalan/pembelajaran sesuai materi yang telah dijadwalkan. 2) Memberikan supervisi kepada peserta pelatihan. b. Tanggung Jawab : 1) Bertanggung jawab atas kelancaran dan pemenuhan mutu pelaksanaan kegiatan pembelajaran dan supervisi sehingga sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan. 2) Bertanggung jawab kepada Penanggung Jawab Pelaksana Kegiatan. c. Wewenang : Menetapkan cara pelaksanaan pembekalan/pembelajaran dan supervisi. Ketiga : Kepada Tim Pelaksana Kegiatan Swakelola diberikan honorarium sesuai dengan ketentuan peraturan perundang undangan. Keempat : Segala biaya sebagai akibat dilaksanakannya keputusan ini dibebankan pada anggaran Satuan Kerja..., Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun Anggaran... Kelima : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan bahwa apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan diadakan perbaikan. DITETAPKAN DI : PADA TANGGAL : KUASA PENGGUNA ANGGARAN..... Nip. Tembusan disampaiakn kepada Yth. : 1. Pejabat Pembuat Komitmen Pejabat yang melakukan pengujian dan perintah pembayaran. Yang bersangkutan untuk dilaksanakan

25 No. Dok : DITPSPAM/SMM/IK/22 Tgl Diterbitkan : 02 Desember 2015 Hal : 24 dari 25 Lampiran Surat Keputusan tentang Pembentukan Tim Swakelola... Nomor : Tanggal : DAFTAR PEJABAT DAN PENGAWAI DALAM TIM SWAKELOLA DIREKTORAT JENDERAL/BADAN... TAHUN ANGGARAN No Nama Jabatan Pengarah Penanggung Jawab Pelaksana Kegiatan Pengedali Kegiatan Ketua Tim Perencana Anggota Perencana Anggota Perencana Ketua Tim Pelaksana Anggota Pelaksana Anggota Pelaksana Ketua Tim Pengawas Anggota Pengawas Anggota Pengawas Nara Sumber Tenaga Ahli dst KUASA PENGGUNA ANGGARAN..... Nip.

26 No. Dok : DITPSPAM/SMM/IK/22 Tgl Diterbitkan : 02 Desember 2015 Hal : 25 dari 25 Lampiran 8. Daftar Simak Pembentukan Tim Swakelola (F: 0 DITPSPAM/SMM/PP/... Rev.00) No Uraian 1. Ada Tim yang diperlukan untuk pekerjaan Swakelola. Pemenuhan Persyaratan Ya Tdk Acuan 2. Jika Ya, ada SK Pengangkatan oleh Pejabat yang Berwenang (PA/KPA/PPK).. Unsur-unsur Tim Swakelola dapat terdiri dari Tim Perencana, Tim Pelaksana, Tim Pengawas, sesuai. 4. Tim Swakelola telah mengakomodasi adanya Tim Pendukung (Pengarah, Pengendali). 5. SK telah mengakomodasi tugas dan tanggung jawab masing-masing anggota Tim. 6. SK telah mengakomodasi pemberian honorarium masing-masing anggota Tim sesuai peraturan. 7. SK telah mengakomodasi pembebanan anggaran pada DIPA tahun berjalan. Petugas ( )

DAFTAR ISI BAB VIII TATA CARA SWAKELOLA

DAFTAR ISI BAB VIII TATA CARA SWAKELOLA DAFTAR ISI BAB VIII TATA CARA SWAKELOLA BAGIAN HALAMAN A. KETENTUAN UMUM 1 1. Penyelenggara Pekerjaan Swakelola 1 2. Jenis Pekerjaan Swakelola 2 B. PENGADAAN SWAKELOLA OLEH K/L/D/I 3 PENANGGUNGJAWAB ANGGARAN

Lebih terperinci

DAFTAR ISI LAMPIRAN VI TATA CARA SWAKELOLA

DAFTAR ISI LAMPIRAN VI TATA CARA SWAKELOLA DAFTAR ISI LAMPIRAN VI TATA CARA SWAKELOLA BAGIAN HALAMAN A. KETENTUAN UMUM 1 1. PENYELENGGARA PEKERJAAN SWAKELOLA 1 2. JENIS PEKERJAAN SWAKELOLA 1 B. PENGADAAN SWAKELOLA OLEH K/L/D/I PENANGGUNGJAWAB 3

Lebih terperinci

DAFTAR ISI LAMPIRAN VI TATA CARA SWAKELOLA A. KETENTUAN UMUM 1 1. PENYELENGGARA PEKERJAAN SWAKELOLA 1 2. JENIS PEKERJAAN SWAKELOLA 1

DAFTAR ISI LAMPIRAN VI TATA CARA SWAKELOLA A. KETENTUAN UMUM 1 1. PENYELENGGARA PEKERJAAN SWAKELOLA 1 2. JENIS PEKERJAAN SWAKELOLA 1 DAFTAR ISI LAMPIRAN VI TATA CARA SWAKELOLA BAGIAN HALAMAN A. KETENTUAN UMUM 1 1. PENYELENGGARA PEKERJAAN SWAKELOLA 1 2. JENIS PEKERJAAN SWAKELOLA 1 B. PENGADAAN SWAKELOLA OLEH K/L/D/I PENANGGUNGJAWAB ANGGARAN

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG/JASA DENGAN SWAKELOLA

PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG/JASA DENGAN SWAKELOLA 2010 PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG/JASA DENGAN SWAKELOLA MODUL MODUL PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG/JASA DENGAN SWAKELOLA Pelatihan Pengadaan Barang /Jasa Pemerintah Tingkat Dasar/Pertama LKPP Lembaga Kebijakan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Diklat Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah PENGADAAN BARANG/JASA MELALUI SWAKELOLA TUJUAN PELATIHAN KETENTUAN UMUM PERENCANAAN SWAKELOLA

DAFTAR ISI. Diklat Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah PENGADAAN BARANG/JASA MELALUI SWAKELOLA TUJUAN PELATIHAN KETENTUAN UMUM PERENCANAAN SWAKELOLA PENGADAAN BARANG/JASA MELALUI SWAKELOLA Diklat Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Kementerian Keuangan Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan DAFTAR ISI TUJUAN PELATIHAN

Lebih terperinci

SWAKELOLA DALAM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH

SWAKELOLA DALAM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH SWAKELOLA DALAM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH oleh: Abu Sopian, S.H., M.M. Balai Diklat Keuangan Pelembang Kata Kunci Pengadaan barang/jasa, Swakelola, Perencanaan Pengadaan, Pelaksanaan Pengadaan,

Lebih terperinci

SWAKELOLA PENGADAAN BARANG/JASA

SWAKELOLA PENGADAAN BARANG/JASA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI SWAKELOLA PENGADAAN BARANG/JASA PERATURAN PRESIDEN RI NOMOR 54 TAHUN 2010 beserta perubahannya MATERI 5 1 2 TUJUAN PELATIHAN

Lebih terperinci

PENGADAAN BARANG/JASA MELALUI SWAKELOLA

PENGADAAN BARANG/JASA MELALUI SWAKELOLA PENGADAAN BARANG/JASA MELALUI SWAKELOLA Peraturan Presiden RI Nomor 54 Tahun 2010 Beserta Perubahannya VERSI 9.2 1 DAFTAR ISI: Perencanaan Pelaksanaan Pengawasan dan Evaluasi 2 TUJUAN PELATIHAN Setelah

Lebih terperinci

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 28 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 28 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 28 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PENGELOLAAN DANA ALOKASI KHUSUS DAN SISA DANA ALOKASI KHUSUS BIDANG PENDIDIKAN DASAR DI KABUPATEN

Lebih terperinci

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PENGELOLAAN DANA ALOKASI KHUSUS BIDANG PENDIDIKAN MENENGAH DI KABUPATEN SEMARANG TAHUN ANGGARAN

Lebih terperinci

MATERI 5 PENGADAAN BARANG/JASA MELALUI SWAKELOLA

MATERI 5 PENGADAAN BARANG/JASA MELALUI SWAKELOLA MATERI 5 PENGADAAN BARANG/JASA MELALUI SWAKELOLA PERATURAN PRESIDEN RI NOMOR 54 TAHUN 2010 beserta perubahannya 1 MAULID PURNAMA HP : 0813 6124 6666 IM3 : 0815 3750 6666 XL : 0877 6625 2666 www.maulidpurnama.net

Lebih terperinci

SETELAH MODUL INI SELESAI DIAJARKAN DIHARAPKAN PESERTA MAMPU:

SETELAH MODUL INI SELESAI DIAJARKAN DIHARAPKAN PESERTA MAMPU: 135 1 1 2 1 SETELAH MODUL INI SELESAI DIAJARKAN DIHARAPKAN PESERTA MAMPU: Memahami ketentuan umum pengadaan barang / jasa dengan swakelola Memahami tatacara pelaksanaan swakelola Memahami tatacara pelaporan,

Lebih terperinci

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 48 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 48 TAHUN 2015 TENTANG BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 48 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PENGELOLAAN DANA ALOKASI KHUSUS BIDANG PENDIDIKAN MENENGAH DI KABUPATEN SEMARANG TAHUN ANGGARAN

Lebih terperinci

8MODUL PENGADAAN BARANG/JASA DENGAN SWAKELOLA MODUL

8MODUL PENGADAAN BARANG/JASA DENGAN SWAKELOLA MODUL 8MODUL PENGADAAN BARANG/JASA DENGAN SWAKELOLA MODUL 2010 8 PELAKS ANAAN Pelatihan Pengadaa n Barang /Jasa Pemerintah Tingkat Dasar/Perta ma PENGA DAAN BARANG /JASA DENG AN SWAKE LOLA Kembali ke Halaman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan nasional merupakan rangkaian upaya pembangunan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan nasional merupakan rangkaian upaya pembangunan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan nasional merupakan rangkaian upaya pembangunan yang berkesinambungan yang meliputi seluruh kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara untuk melaksanakan

Lebih terperinci

PROSEDUR PENGADAAN BARANG/JASA DENGAN CARA SWAKELOLA No. Dokumen :BRR NIAS/SOP/DRAFT Revisi ke : 00 Tgl. Berlaku : Mei 2007 Tanggal :

PROSEDUR PENGADAAN BARANG/JASA DENGAN CARA SWAKELOLA No. Dokumen :BRR NIAS/SOP/DRAFT Revisi ke : 00 Tgl. Berlaku : Mei 2007 Tanggal : 01 Maksud Prosedur ini dimaksudkan sebagai pedoman untuk pelaksanaan pengadaan barang/jasa dengan cara swakelola dalam menyusun surat perjanjian kontrak, dokumen kontrak sehingga memenuhi persyaratan baik

Lebih terperinci

TINJAUAN MODUL. C. Tujuan Khusus PENGADAAN BARANG/JASA SECARA SWAKELOLA. A. Deskripsi Singkat Modul. B. Tujuan Umum

TINJAUAN MODUL. C. Tujuan Khusus PENGADAAN BARANG/JASA SECARA SWAKELOLA. A. Deskripsi Singkat Modul. B. Tujuan Umum TINJAUAN MODUL PENGADAAN BARANG/JASA SECARA SWAKELOLA A. Deskripsi Singkat Modul Pengadaan barang/jasa dengan swakelola merupakan pelaksanaan pekerjaan yang direncanakan, dikerjakan dan diawasi sendiri.

Lebih terperinci

Direktorat Perencanaan, Monitoring dan Evaluasi Pengadaan LKPP-RI KEBIJAKAN RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH

Direktorat Perencanaan, Monitoring dan Evaluasi Pengadaan LKPP-RI KEBIJAKAN RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH Direktorat Perencanaan, Monitoring dan Evaluasi Pengadaan LKPP-RI KEBIJAKAN RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KEBIJAKAN RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH Dasar Pelaksanaan Latar

Lebih terperinci

Direktorat Perencanaan, Monitoring dan Evaluasi Pengadaan LKPP-RI

Direktorat Perencanaan, Monitoring dan Evaluasi Pengadaan LKPP-RI Direktorat Perencanaan, Monitoring dan Evaluasi Pengadaan LKPP-RI AHMAD HENDRIANSYAH Email : hendriansyah79@gmail.com Web Blog : http://hendriansyah.web.id Ph : +6281373944479 Wakil Ketua DPD IAPI Prov.

Lebih terperinci

RENCANA UMUM PENGADAAN

RENCANA UMUM PENGADAAN RENCANA UMUM PENGADAAN S O S I A L I S A S I R E N C A N A U M U M P E N G A D A A N B A R A N G / J A S A D A N A P L I K A S I S I R U P V. 2 1 9 D E S E M B E R 2 0 1 6 LATAR BELAKANG PENGEMBANGAN Belum

Lebih terperinci

Direktorat Perencanaan, Monitoring dan Evaluasi Pengadaan LKPP-RI

Direktorat Perencanaan, Monitoring dan Evaluasi Pengadaan LKPP-RI Direktorat Perencanaan, Monitoring dan Evaluasi Pengadaan LKPP-RI Dasar Pelaksanaan SISTEM INFORMASI RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH Pengumuman di Aplikasi Sirup Latar Belakang Pengembangan

Lebih terperinci

Direktorat Perencanaan, Monitoring dan Evaluasi Pengadaan LKPP-RI KEBIJAKAN RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH

Direktorat Perencanaan, Monitoring dan Evaluasi Pengadaan LKPP-RI KEBIJAKAN RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH Direktorat Perencanaan, Monitoring dan Evaluasi Pengadaan LKPP-RI KEBIJAKAN RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KEBIJAKAN RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH Dasar Pelaksanaan Latar

Lebih terperinci

(F:01 DITPSPAM/SMM/PP/... Rev:00) 8.2 Format Kerangka Acuan Kerja (KAK) Kementerian Keuangan. (F:02 DITPSPAM/SMM/PP/... Rev:00)

(F:01 DITPSPAM/SMM/PP/... Rev:00) 8.2 Format Kerangka Acuan Kerja (KAK) Kementerian Keuangan. (F:02 DITPSPAM/SMM/PP/... Rev:00) No. Dok : DITPSPAM/SMM/PP/5 Tgl Diterbitkan : 0 Desember 015 Halaman : 1 dari 30 DAFTAR ISI Daftar Isi 1 Sejarah Dokumen 3 Daftar Distribusi dan Notasi 4 1. Ruang Lingkup 5. Tujuan 5 3. Acuan 5 4. Definisi

Lebih terperinci

Manajemen Pengadaan Barang /Jasa (PBJ)

Manajemen Pengadaan Barang /Jasa (PBJ) Manajemen Pengadaan Barang /Jasa (PBJ) Arif Kurniawan Wahono (135020304111002) Fatmawati Yunita (125020306111005) Sarintan Pratiwi Usman (125020300111002) Muhamad Risqi W (125020300111039) M.Januar Setiawan

Lebih terperinci

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN UMUM PERENCANAAN PENGADAAN BARANG/JASA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 09/PER/M/2008

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 09/PER/M/2008 MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 09/PER/M/2008 TENTANG PEDOMAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN UMUM DENGAN

Lebih terperinci

BUPATI MADIUN S A L SALINANN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 40 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI MADIUN S A L SALINANN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 40 TAHUN 2013 TENTANG BUPATI MADIUN S A L SALINANN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 40 TAHUN 2013 TENTANG PROSEDUR DAN TATA HUBUNGAN KERJA PENGADAAN BARANG/JASA DI PEMERINTAH KABUPATEN MADIUN BUPATI MADIUN, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

Direktorat Perencanaan, Monitoring dan Evaluasi Pengadaan LKPP-RI

Direktorat Perencanaan, Monitoring dan Evaluasi Pengadaan LKPP-RI Direktorat Perencanaan, Monitoring dan Evaluasi Pengadaan LKPP-RI Dasar Pelaksanaan SISTEM INFORMASI RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH Pengumuman di Aplikasi Sirup Latar Belakang Pengembangan

Lebih terperinci

PROSEDUR PENGENDALIAN KEGIATAN DI DINAS PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PERMUKIMAN KOTA PEKANBARU Nomor:

PROSEDUR PENGENDALIAN KEGIATAN DI DINAS PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PERMUKIMAN KOTA PEKANBARU Nomor: PEMERINTAH KOTA PEKANBARU DINAS PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PERMUKIMAN Jl. DT. SETIAMAHARAJA NO.2 KECAMATAN BUKIT RAYA TELP.(0761) 7873955 PEKANBARU - 28281 PROSEDUR PENGENDALIAN KEGIATAN DI DINAS PERUMAHAN

Lebih terperinci

Direktorat Perencanaan, Monitoring dan Evaluasi Pengadaan LKPP-RI

Direktorat Perencanaan, Monitoring dan Evaluasi Pengadaan LKPP-RI Direktorat Perencanaan, Monitoring dan Evaluasi Pengadaan LKPP-RI Dasar Pelaksanaan SISTEM INFORMASI RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH Pengumuman di Aplikasi Sirup Latar Belakang Pengembangan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.905, 2015 KEMENDESA-PDT-Trans. Urusan Pemerintahan. Ditjen Pembangunan Dan Pemberdayaan Masyarakat Desa. TA 2015. Pelimpahan. PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH

Lebih terperinci

TEKNIS RENCANA UMUM PENGADAAN. Bagian Pengendalian Pembagungan dan LPSE Sekretariat Daerah Kabupaten Wonosobo

TEKNIS RENCANA UMUM PENGADAAN. Bagian Pengendalian Pembagungan dan LPSE Sekretariat Daerah Kabupaten Wonosobo TEKNIS RENCANA UMUM PENGADAAN Bagian Pengendalian Pembagungan dan LPSE Sekretariat Daerah Kabupaten Wonosobo DASAR PELAKSANAAN RUP 1. Perpres No. 54 Tahun 2010, Pasal 8 ayat (1) a. PA memiliki tugas dan

Lebih terperinci

SWAKELOLA LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH

SWAKELOLA LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH SWAKELOLA LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH PENGERTIAN 1. Swakelola adalah pekerjaan yang direncanakan, dikerjakan, dan diawasi sendiri oleh pelaksana swakelola dengan menggunakan tenaga

Lebih terperinci

PEDOMAN UMUM PERENCANAAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN/LEMBAGA/SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH/INSTITUSI LAINNYA

PEDOMAN UMUM PERENCANAAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN/LEMBAGA/SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH/INSTITUSI LAINNYA LAMPIRAN : PERATURAN KEPALA LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH (LKPP) NOMOR : 12 TAHUN 2011 TANGGAL : 18 OKTOBER 2011 LKPP LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH PEDOMAN UMUM

Lebih terperinci

PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN SWAKELOLA JALAN DAN JEMBATAN

PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN SWAKELOLA JALAN DAN JEMBATAN No. Dokumen No. Revisi 01 01 014 DAFTAR ISI Daftar isi 1 Sejarah Dokumen 4 Daftar Distribusi dan Notasi 5 1. Ruang Lingkup 6. Tujuan 6 3. Acuan 6 4. Definisi dan Pengertian 6 4.1 Swakelola 6 4. Tim Swakelola

Lebih terperinci

Balai LPSE Dinas Komunikasi dan Infromatika Provinsi Jawa Barat

Balai LPSE Dinas Komunikasi dan Infromatika Provinsi Jawa Barat Balai LPSE Dinas Komunikasi dan Infromatika Provinsi Jawa Barat Dasar Pelaksanaan SISTEM INFORMASI RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH Latar Belakang Pengembangan Aplikasi Bisnis Proses Pengguna

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1344, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN DALAM NEGERI. Pemerintahan. Pelimpahan. Penugasan. PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 79 TAHUN 2012 TENTANG PELIMPAHAN DAN

Lebih terperinci

PERMASALAHAN BELANJA BANTUAN SOSIAL DI LINGKUNGAN KEMDIKBUD. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 12 Maret 2014

PERMASALAHAN BELANJA BANTUAN SOSIAL DI LINGKUNGAN KEMDIKBUD. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 12 Maret 2014 PERMASALAHAN BELANJA BANTUAN SOSIAL DI LINGKUNGAN KEMDIKBUD Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 12 Maret 2014 Latar Belakang 1. Hasil audit atas Laporan Keuangan Tahun 2012 Kemdikbud Klasifikasi Belanja

Lebih terperinci

521. BELANJA BARANG 522. BELANJA JASA 523. BELANJA PEMELIHARAAN 524. BELANJA PERJALANAN 525. BELANJA BADAN LAYANAN UMUM ( BLU ) 526.

521. BELANJA BARANG 522. BELANJA JASA 523. BELANJA PEMELIHARAAN 524. BELANJA PERJALANAN 525. BELANJA BADAN LAYANAN UMUM ( BLU ) 526. Marthen K. Patiung 521. BELANJA BARANG 522. BELANJA JASA 523. BELANJA PEMELIHARAAN 524. BELANJA PERJALANAN 525. BELANJA BADAN LAYANAN UMUM ( BLU ) 526. BELANJA BARANG UNTUK DISERAHKAN PADA MASYARAKAT/PEMDA

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2013 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2013 TENTANG SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2013 TENTANG PELIMPAHAN DAN PENUGASAN URUSAN PEMERINTAHAN LINGKUP KEMENTERIAN DALAM NEGERI

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.2, 2012 KEMENTERIAN DALAM NEGERI. Urusan Pemerintah. Pelimpahan dan Penugasan. Tahun Anggaran 2012. PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 101 TAHUN 2016 TENTANG PELIMPAHAN DAN PENUGASAN URUSAN PEMERINTAHAN LINGKUP KEMENTERIAN DALAM NEGERI

Lebih terperinci

BAB II PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG/JASA DENGAN SWAKELOLA

BAB II PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG/JASA DENGAN SWAKELOLA 1 LAMPIRAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR : 36 TAHUN 2008 TANGGAL : 12 SEPTEMBER 2008 BAB II PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG/JASA DENGAN SWAKELOLA A. Ketentuan Umum 1. swakelola adalah pekerjaan yang direncanakan,

Lebih terperinci

Deputi Bidang PPSDM LKPP

Deputi Bidang PPSDM LKPP Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Dengan Swakelola MODUL 8 PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG/JASA DENGAN SWAKELOLA Pelatihan Tingkat Dasar Barang/Jasa Pemerintah Berdasarkan Peraturan Presiden No. 54 Tahun

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG PELIMPAHAN DAN PEDOMAN PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI BIDANG PENGENDALIAN PELAKSANAAN PENANAMAN MODAL TAHUN ANGGARAN 2018 DENGAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN LUAR NEGERI. Pengadaan Barang/Jasa. Prosedur. Pedoman.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN LUAR NEGERI. Pengadaan Barang/Jasa. Prosedur. Pedoman. No.429, 2011 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN LUAR NEGERI. Pengadaan Barang/Jasa. Prosedur. Pedoman. PERATURAN MENTERI LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 06 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN DAN

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 79 TAHUN 2015 TENTANG PELIMPAHAN DAN PENUGASAN URUSAN PEMERINTAHAN LINGKUP KEMENTERIAN DALAM NEGERI

Lebih terperinci

TUJUAN PELATIHAN. Setelah Materi Ini Disampaikan, Diharapkan Peserta Mampu Mengetahui dan Memahami :

TUJUAN PELATIHAN. Setelah Materi Ini Disampaikan, Diharapkan Peserta Mampu Mengetahui dan Memahami : 1 TUJUAN PELATIHAN Setelah Materi Ini Disampaikan, Diharapkan Peserta Mampu Mengetahui dan Memahami : Tahapan kegiatan dalam pelaksanaan pengadaan barang/jasa melalui swakelola Pelaksanaan Swakelola berdasarkan

Lebih terperinci

PROSEDUR PENGENDALIAN KEGIATAN DI DINAS PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PERMUKIMAN KOTA PEKANBARU

PROSEDUR PENGENDALIAN KEGIATAN DI DINAS PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PERMUKIMAN KOTA PEKANBARU PEMERINTAH KOTA PEKANBARU DINAS PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PERMUKIMAN Jl. DT. SETIAMAHARAJA NO.2 KECAMATAN BUKIT RAYA TELP.(0761) 7873955 PEKANBARU - 28281 PROSEDUR PENGENDALIAN KEGIATAN DI DINAS PERUMAHAN

Lebih terperinci

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perhubungan tent

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perhubungan tent No.794, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENHUB. ULP. Pedoman. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM. 43 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) 1 KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PEKERJAAN : PENYUSUNAN PROFIL PEMBANGUNAN AIR MINUM DI JAWA TIMUR I. URAIAN PENDAHULUAN 1. Latar Belakang a. Dasar Hukum Undang-Undang RI Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

Lebih terperinci

Tugas dan Kewenangan PA/KPA, PPK, ULP, dan PPHP dalam Pengadaan Barang/Jasa

Tugas dan Kewenangan PA/KPA, PPK, ULP, dan PPHP dalam Pengadaan Barang/Jasa Tugas dan Kewenangan PA/KPA, PPK, ULP, dan PPHP dalam Pengadaan Barang/Jasa DASAR HUKUM - Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah - Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun

Lebih terperinci

LAMPIRAN 3 CONTOH FORMAT RENCANA MUTU PELAKSANAAN KEGIATAN (RMP)

LAMPIRAN 3 CONTOH FORMAT RENCANA MUTU PELAKSANAAN KEGIATAN (RMP) LAMPIRAN CONTOH FORMAT RENCANA MUTU PELAKSANAAN KEGIATAN (RMP) Satuan Kerja... PENGESAHAN NAMA & JABATAN TANDA TANGAN Konseptor Diperiksa oleh Disahkan oleh Pejabat yang di tunjuk Wakil Manajemen Unit

Lebih terperinci

2015, No Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244) sebagaimana t

2015, No Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244) sebagaimana t No.33, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENDAGRI. Urusan Pemerintahan. Tahun 2015. Penugasan. Pelimpahan. PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PELIMPAHAN

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PERTAHANAN RI INSPEKTORAT JENDERAL PERATURAN INSPEKTUR JENDERAL KEMENTERIAN PERTAHANAN NOMOR 05 TAHUN 2015 TENTANG

KEMENTERIAN PERTAHANAN RI INSPEKTORAT JENDERAL PERATURAN INSPEKTUR JENDERAL KEMENTERIAN PERTAHANAN NOMOR 05 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERTAHANAN RI INSPEKTORAT JENDERAL PERATURAN INSPEKTUR JENDERAL KEMENTERIAN PERTAHANAN NOMOR 05 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENGAWASAN DAN PEMERIKSAAN TERHADAP PERENCANAAN PENGADAAN BARANG/JASA

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2010 TENTANG Pasal/Ayat pada Perpres Nomor 54 Tahun 2010 yang dirubah/ditambah Pasal/Ayat pada Perpres Nomor 54 Tahun 2010 yang dihapus PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2010 TENTANG PENGADAAN BARANG/JASA

Lebih terperinci

STANDAR PROSEDUR PELAKSANAAN (SOP) SHOW CAUSE MEETING (SCM)

STANDAR PROSEDUR PELAKSANAAN (SOP) SHOW CAUSE MEETING (SCM) STANDAR PROSEDUR PELAKSANAAN (SOP) DOKUMEN TANGGAL : DJBM/SMM/PP/16 : 19 Juli2012 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM STANDAR PROSEDUR PELAKSANAAN (SOP) No. Dokumen : DJBM/SMM/PP/16 Tgl berlaku : 19 Juli 2012 Hal

Lebih terperinci

WALIKOTA SURAKARTA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR I -E TAHUN 2017 TENTANG

WALIKOTA SURAKARTA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR I -E TAHUN 2017 TENTANG WALIKOTA SURAKARTA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR I -E TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENGADAAN BARANG DAN/ATAU JASA PADA BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA SURAKARTA

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 194/PMK.05/2014 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 194/PMK.05/2014 TENTANG MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 194/PMK.05/2014 TENTANG PELAKSANAAN ANGGARAN DALAM RANGKA PENYELESAIAN PEKERJAAN YANG TIDAK TERSELESAIKAN

Lebih terperinci

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KABUPATEN CILACAP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN, KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Komplek Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jl. Jenderal Sudirman, Senayan Jakarta 10270 Telp. 5725058, 57906195

Lebih terperinci

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, Tam

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, Tam No. 2005, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BKPM. Dekonsentrasi. Pelimpahan dan Pedoman. TA 2017. Pencabutan. PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2016

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG PELIMPAHAN DAN PEDOMAN PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI BIDANG PENGENDALIAN PELAKSANAAN PENANAMAN MODAL

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 28 TAHUN 2013 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS,

PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 28 TAHUN 2013 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS, PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 28 TAHUN 2013 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS, Menimbang : a. bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal

Lebih terperinci

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 1130 TAHUN 2014 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KABUPATEN GARUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang Mengingat

Lebih terperinci

BAB XII PENGADAAN BARANG DAN JASA PEMERINTAH

BAB XII PENGADAAN BARANG DAN JASA PEMERINTAH BAB XII PENGADAAN BARANG DAN JASA PEMERINTAH A. Perencanaan Umum Pengadaan Barang/Jasa 1. Pengguna Anggaran (PA) menyusun rencana pengadaan barang/jasa. Yang mencakup: a. Kegiatan dan anggaran Pengadaan

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN KEPALA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG PERATURAN KEPALA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA DI BADAN INFORMASI GEOSPASIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN INFORMASI

Lebih terperinci

BUPATI OGAN ILIR PERATURAN BUPATI OGAN ILIR NOMOR : 12 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI OGAN ILIR PERATURAN BUPATI OGAN ILIR NOMOR : 12 TAHUN 2013 TENTANG BUPATI OGAN ILIR PERATURAN BUPATI OGAN ILIR NOMOR : 12 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN BUPATI OGAN ILIR NOMOR 27 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PENGELOLA LAYANAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA. No.1341, 2012 KEMENTERIAAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT. Petunjuk Operasional. Kegiatan. Revisi. Pedoman.

BERITA NEGARA. No.1341, 2012 KEMENTERIAAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT. Petunjuk Operasional. Kegiatan. Revisi. Pedoman. BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1341, 2012 KEMENTERIAAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT. Petunjuk Operasional. Kegiatan. Revisi. Pedoman. PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR SALINAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PU NO.05/PRT/M/2014 TENTANG : PEDOMAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) KONSTRUKSI BIDANG PU

PERATURAN MENTERI PU NO.05/PRT/M/2014 TENTANG : PEDOMAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) KONSTRUKSI BIDANG PU + 1 PERATURAN MENTERI PU NO.05/PRT/M/2014 TENTANG : PEDOMAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) KONSTRUKSI BIDANG PU Bimbingan Teknis Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Lebih terperinci

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 27 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA TEGAL

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 27 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA TEGAL SALINAN WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 27 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA TEGAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TEGAL, Menimbang

Lebih terperinci

E:\PERBUP ULP_2013\PerbupULP2013.doc

E:\PERBUP ULP_2013\PerbupULP2013.doc 2 2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041), sebagaimana telah

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.26/MEN/2010 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.26/MEN/2010 TENTANG PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.26/MEN/2010 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN BIDANG KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK DINAS PERTANIAN KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN

PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK DINAS PERTANIAN KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK DINAS PERTANIAN KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENYUSUNAN KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) FISIK KONSTRUKSI PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK DINAS

Lebih terperinci

BERITA NEGARA PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA No.1531, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL. Dekonsentrasi. Pengendalian. Pelimpahan. Pedoman. Pencabutan. PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK

Lebih terperinci

Tata Kerja Unit Layanan Pengadaan (ULP) Barang/Jasa Pemerintah Kabupaten Cilacap;

Tata Kerja Unit Layanan Pengadaan (ULP) Barang/Jasa Pemerintah Kabupaten Cilacap; BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 111 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT LAYANAN

Lebih terperinci

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 39 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 39 TAHUN 2013 TENTANG BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 39 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATAKERJA UNIT LAYANAN PENGADAAN PEMERINTAH KABUPATEN MADIUN BUPATI MADIUN, Menimbang : a. bahwa untuk

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN DI LINGKUNGAN

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2010 TENTANG PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2010 TENTANG PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2010 TENTANG PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Pengadaan Barang/Jasa

Lebih terperinci

BUPATI SLEMAN PERATURAN BUPATI SLEMAN NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SLEMAN,

BUPATI SLEMAN PERATURAN BUPATI SLEMAN NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SLEMAN, BUPATI SLEMAN PERATURAN BUPATI SLEMAN NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SLEMAN, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 14 ayat

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 02 TAHUN 2015 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 02 TAHUN 2015 TENTANG SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 02 TAHUN 2015 TENTANG PELIMPAHAN DAN PENUGASAN URUSAN PEMERINTAHAN LINGKUP KEMENTERIAN DALAM NEGERI

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA. NOMOR: P.35/Menlhk-Setjen/2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA. NOMOR: P.35/Menlhk-Setjen/2015 TENTANG PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: P.35/Menlhk-Setjen/2015 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN DI LINGKUP KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

- 1 - SUSUNAN DALAM SATU NASKAH PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2010 SEBAGAIMANA TELAH DIUBAH DENGAN

- 1 - SUSUNAN DALAM SATU NASKAH PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2010 SEBAGAIMANA TELAH DIUBAH DENGAN - 1 - SUSUNAN DALAM SATU NASKAH PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2010 SEBAGAIMANA TELAH DIUBAH DENGAN PERATURAN PRESIDEN NOMOR 35 TAHUN 2011 DAN PERATURAN PRESIDEN NOMOR 70 TAHUN 2012

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 67 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG/JASA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA

PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 67 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG/JASA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 67 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG/JASA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA 2012 WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA KUASA BUPATI PANDEGLANG,

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA KUASA BUPATI PANDEGLANG, PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 47 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA KUASA BUPATI PANDEGLANG, Menimbang Mengingat

Lebih terperinci

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KOTA BANJAR

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KOTA BANJAR WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KOTA BANJAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, WALIKOTA BANJAR, Menimbang Mengingat :

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.972, 2015 KEMENKEU. Dana Keistimewaan. Daerah Istimewa Yogyakarta. Penyaluran. Pengalokasian. Tata Cara. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 126/ PMK.07/2015

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2010 TENTANG PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2010 TENTANG PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA www.bpkp.go.id PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2010 TENTANG PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Pengadaan

Lebih terperinci

MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA

MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 03 TAHUN 2011 TENTANG PETUNJUK

Lebih terperinci

WALIKOTA TASIKMALAYA

WALIKOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG SEKRETARIAT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA,

Lebih terperinci

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 40 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 40 TAHUN 2015 TENTANG BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 40 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT LAYANAN PENGADAAN PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG BUPATI BADUNG, Menimbang : a. bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG

MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN KEGIATAN KONSINYERING DI KEMENTERIAN RISET DAN

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2010 TENTANG PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2010 TENTANG PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2010 TENTANG PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa Pengadaan Barang/Jasa

Lebih terperinci

PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH BAGIAN I

PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH BAGIAN I 010 PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH BAGIAN I MODUL MODUL PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH BAGIAN I Pelatihan Pengadaan Barang /Jasa Pemerintah Tingkat Dasar/Pertama LKPP Lembaga Kebijakan

Lebih terperinci

REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL,DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG

REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL,DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL,DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG

Lebih terperinci

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT Nomor : 08/PERMEN/M/2006

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT Nomor : 08/PERMEN/M/2006 MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT Nomor : 08/PERMEN/M/2006 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PEMBERIAN STIMULAN UNTUK PERUMAHAN SWADAYA BAGI MASYARAKAT

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENGUATAN DAYA SAING PRODUK KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR 16/PER-DJPDSPKP/2017 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN BANTUAN PEMERINTAH SARANA CHEST FREEZER TAHUN 2017 DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci