BAB V PEMBAHASAN 5.1 Alur Pembahasan (1) (2) (3) 5.2 Antar Muka dan Fungsional Sistem Login dan Navigasi Utama Sistem

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB V PEMBAHASAN 5.1 Alur Pembahasan (1) (2) (3) 5.2 Antar Muka dan Fungsional Sistem Login dan Navigasi Utama Sistem"

Transkripsi

1 74 BAB V PEMBAHASAN 5.1 Alur Pembahasan Penelitian yang dilakukan berupa rancang bangun sistem penjadwalan konsumsi energi listrik dengan penerapan algoritma genetika dan fuzzy logic. Pembahasan penelitian akan dilakukan dengan meliputi 2 tahap yaitu : (1) Penjelasan antar muka dan fungsional sistem yang telah dibangun. Penjelasan antar muka berupa sistem informasi dan manajemen data yang diperlukan dalam sistem seperti pendataan aktivitas konsumsi listrik, pendataan staff dan lain sebagainya. (2) Penjelasan fitur antar muka yang berkaitan dengan kecerdasan buatan yaitu logika fuzzy dan algoritma genetika. (3) Pengujian sistem menggunakan penjadwalan yang berlaku dalam lokasi penelitian yaitu PT Rabik Bangun Pertiwi (Blueline). Menggunakan sistem penjadwalan konsumsi listrik untuk menggambarkan gambaran umum konsumsi listrik yang terjadi pada lokasi dan meninjau kemungkinankemungkinan penghematan yang bisa dilakukan Antar Muka dan Fungsional Sistem Login dan Navigasi Utama Sistem Login dilakukan untuk masuk ke dalam sistem dengan menginputkan data pengguna dan kata sandinya. Hal ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengguna yang akan menggunakan sistem sehingga tercatat siapa yang melakukan menginputan, pengubahan maupun penghapusan data pada sistem. Login juga akan mengindentifikasikan pengguna yang login pengguna biasa atau admin. 74

2 75 Gambar 5.1 Halaman Login Setelah melakukan login maka pengguna akan masuk ke menu utama. Dari menu utama yang selalu tampil pada bagian atas halaman ini, pengguna bisa ternavigasi ke halaman lain. Berikut adalah menu navigasi yang telah di kelompokkan sebagai berikut : Gambar 5.2 Navigasi Halaman Navigasi keluar digunakan untuk keluar dari system untuk menghapus session yang sedang berlaku atau login sebagai user lain. Menu pada pengguna biasa lebih terbatas daripada menu pada admin.

3 Staf Menu staf adalah menu yang digunakan untuk mendata data staf per devisinya. Staf dalam sistem digunakan sebagai data untuk melakukan login sekaligus menjadi subjek dalam pendataan aktivitas. Relasi data staf dan aktivitas adalah daftar staf yang melakukan aktivitas tersebut. Gambar 5.3 Halaman Daftar Staf Melaui halaman daftar staf, pengguna bisa melakukan penambahan, pengubahan dan penghapusan data staf. Status admin atau pengguna biasa pada sistem juga ditentukan pada data staf ini. Berikut adalah tampilan form penginputan / pengubahan data staf :

4 77 Gambar 5.4 Form Penambahan / Pengubahan Staf Data staf dikelompokkan menjadi beberapa devisi yang dapat di atur melalui halama daftar devisi. Pengelompokan ini secara tidak langsung akan membagi aktivitas yang berelasi dengan staf berdasarkan devisi. Adapun tampilannya dapat dilihat sebagai berikut :

5 78 Gambar 5.5 Halaman Daftar Devisi Form penambahan / pengubahan devisi juga berfungsi untuk menentukan kepala devisi tersebut. Di dalam sistem kepala devisi adalah pengguna yang bisa menyetujui perubahan jadwal aktivitas yang melibatkan devisinya. Tampilannya form penambahan / pengubahan datanya dapat dilihat sebagai berikut : Gambar 5.6 Halaman Form Penambahan Devisi

6 Peralatan Menu peralatan adalah menu yang digunakan untuk mendata data peralatan kerja yang mengkonsumsi listrik. Staf dalam sistem digunakan sebagai data objek dalam pendataan aktivitas. Relasi data staf dan aktivitas adalah peralatan yang digunakan dalam aktivitas tersebut sehingga konsumsi listrik per aktivitas adalah secara relatif jumlah total konsumsi daya peralatan yang digunakan dalam aktivitas yang dikalikan lamanya waktu aktivitas tersebut. Gambar 5.7 Halaman Daftar Peralatan Melaui halaman daftar peralatan, pengguna bisa melakukan penambahan, pengubahan dan penghapusan data peralatan. Pengubahan jumlah daya yang dikonsumsi dan lokasi penempatannya akan otomatis memperbaharui data konsumsi listrik aktivitas yang melibatkan peralatan yang diubah. Berikut adalah tampilan form penginputan / pengubahan data peralatan :

7 80 Gambar 5.8 Form Penambahan / Pengubahan Data Peralatan Data peralatan dikelompokkan menjadi beberapa kategori yang dapat di atur melalui halama daftar kategori peralatan. Pengelompokan ini secara tidak langsung akan membagi aktivitas yang berelasi dengan peralatan berdasarkan kategori, seperti peralatan komputer, non komputer, AC dan sebagainya. Adapun tampilannya dapat dilihat sebagai berikut : Gambar 5.9 Halaman Daftar Kategori Peralatan

8 81 Data peralatan dikelompokkan berdasarkan lokasi penempatannya menjadi beberapa lokasi yang dapat di atur melalui halama daftar lokasi peralatan. Lokasi dibedakan berdasarkan kemungkinan perbedaan instalasi listrik dimana masing-masing memiliki batas maksimum konsumsi daya yang berbeda-beda. Pengelompokan lokasi ini secara tidak langsung akan membagi aktivitas yang berelasi dengan peralatan berdasarkan lokasi. Adapun tampilannya dapat dilihat sebagai berikut : Gambar 5.10 Halaman Daftar Lokasi Peralatan Pada halaman penambahan / pengubahan lokasi peralatan dapat ditentukan maksimum dayanya. Melalui maksimum daya ini dapat ditentukan optimasi penjadwalan yang mempertimbangkan beberapa instalasi yang berbeda. Gambar 5.11 Halaman Form Penamhan / Pengubahan Lokasi Peralatan

9 Aktivitas Menu aktivitas adalah menu yang digunakan untuk mendata data aktivitas kerja yang melibatkan peralatan yang mengkonsumsi listrik dan dilakukan oleh staf. Staf dalam sistem digunakan sebagai data predikat dalam pendataan sistem, dimana sebelumnya staf menjadi subject dan peralatan menjadi objectnya. Gambar 5.12 Halaman Daftar Aktivitas Melaui halaman daftar aktivitas, pengguna bisa melakukan penambahan, pengubahan dan penghapusan data aktivitas. Pada halaman input bisa ditentukan satu atau lebih staf yang melakukan aktivitas tersebut dan satu atau lebih peralatan yang digunakan dalam aktivitas tersebut. Berikut adalah tampilan form penginputan / pengubahan data aktivitas :

10 83 Gambar 5.13 Form Penambahan / Pengubahan Data Aktivitas bagian 1 Pada bagian pertama form penambahan / pengubahan aktivitas dapat dipilih berapa banyak staf yang terlibat dalam aktivitas dan berapa banyak peralatan yang digunakan dalam aktivitas. Konsumsi daya maksimum dihitung dari jumlah total konsumsi peralatan yang digunakan dalam aktivitas.

11 84 Gambar 5.14 Form Penambahan / Pengubahan Data Aktivitas bagian 2 Pada bagian kedua bisa ditentukan prioritas aktivitas yang berfungsi untuk menentukan apakah aktivitas itu bisa dipindahkan pada saat optimasi penjadwalan. Juga status persetujuan dari kepala devisi. Aktivitas yang belum di setujui tidak akan dimasukkan dalam penjadwalan.

12 85 Pada bagian kedua juga ditentukan periode dari aktivitas yaitu sekali(hanya pada tanggal yang ditentukan), mingguan, bulanan dan tahunan. Jika mingguan aktivitas akan diulang setiap hari yang ditentukan tiap minggunya. Jika bulanan maka aktivitas diulang setiap tanggal yang ditentukan setaip bulannya. Jika tahunan maka aktivitas akan diulang setiap tahun pada tanggal dan bulan yang sama. Data aktivitas dikelompokkan menjadi beberapa kategori yang dapat di atur melalui halama daftar kategori aktivitas. Pengelompokan ini bertujuan untuk mengelompokan aktivitas berdasarkan tujuannya seperti prosedur rutin, pengembangan sistem, maintenance dan sebagainya. Adapun tampilannya dapat dilihat sebagai berikut : Gambar 5.15 Halaman Daftar Kategori Peralatan Adapun tampilannya form penambahan / pengubahan data kategori aktivitas dapat dilihat sebagai berikut : Gambar 5.16 Halaman form panambahan / pengubahan data aktivitas

13 Monitoring Penjadwalan Monitoring penjadwalan menunjukkan informasi mengenai penjadwalan aktivitas konsumsi dalam bentuk yang lebih visual. Tabel ini memiliki struktur dan format untuk mempermudah dalam pengamatan penjadwalan konsumsi listrik yang terjadi. Adapun tabel penjadwalan terdiri dari 3 bagian yaitu : (1) Tabel Penjadwalan yaitu tabel yang menunjukkan daftar aktivitas konsumsi yang terjadi secara harian dengan penampilan blok per jamnya. Secara menurun menunjukkan daftar aktivitas dan secara mendatar menunjukkan perjamnya. Baris yang menunjukkan warna adalah letak waktu dimana aktivitas sedang berlangsung. Pada bagian paling bawah ditunjukkan total konsumsi listrik perjamnya dan paling kanan menunjukkan total konsumsi harian dari aktivitas tersebut. Terdiri dari 2 tampilan yaitu tampilan umum dan tampilan detail. Pada tampilan detail dipisahkan per lokasi dari peralatan yang digunakan dalam aktivitas. Total juga dipisahkan per lokasi. (2) Grafik penjadwalan yaitu implementasi tabel penjadwalan dalam format grafik. Pada tampilan detail grafik akan memisahkan perlokasi. Sehingga dapat dilihat jam konsumsi listrik berlebih per lokasi. (3) Tabel fuzzy yaitu menunjukkan derajat keanggotaan fuzzy antara aktivitas dan konsumsi total per jamnya. Pada tampilan detail akan ditampilkan derajat keanggotaan berdasarkan lokasi masing-masing. Tampilan memiliki tiga tingkatan himpunan fuzzy yaitu 3, 5 dan 7 himpunan. Hal ini digunakan untuk menguji keakuratan masing-masing himpunan dalam mengelompokan derajat keanggotaan masing-masing Tabel Penjadwalan Tabel penjadwalan berada pada posisi paling atas dalam tampilan monitoring penjadwalan dan bagian yang sudah tampil dari awal monitor diaktifkan. Berikut adalah tampilan umum dari tabel penjadwalan.

14 90 Gambar 5.17 Tabel Penjadwalan Bagian 1 Gambar 5.18 Tabel Penjadwalan Bagian 2

15 88 Keterangan : (1) Navigasi hari yaitu secara awal tabel akan menunjukkan hari dimana aplikasi dijalankan. Untuk melihat tabel penjadwalan pada hari lainnya bisa dilakukan dengan meng-klik navigasi ini. (2) Metode fuzzy yaitu banyaknya himpunan fuzzy yang akan digunakan dalam menampilkan tabel fuzzy, 3, 5 atau 7 himpunan per variabelnya. (3) Link detail yaitu digunakan untuk menampilkan data detail dari semua monitoring penjadwalan. (4) Jam operasional yaitu 24 jam dalam 1 hari yang akan di pertemukan dengan aktivitas konsumsi listrik. (5) Daftar Aktivitas yaitu daftar aktivitas yang terjadi pada hari itu. (6) Jumlah Daya total aktivitas yaitu total daya yang dikonsumsi oleh peralatan listrik yang digunakan dalam aktivitas tersebut. (7) Prioritas Aktivitas yaitu prioritas aktivitas yang ditampilkan dengan warna yang berbeda yaitu merah untuk prioritas tinggi, kuning untuk prioritas sedang dan hijau untuk prioritas rendah. Prioritas ini yang akan digunakan dalam optimasi pemindahan jadwal. (8) Blok penjadwalan yaitu tempat ditampilkannya aktivitas per blok waktu berdasarkan warna prioritasnya. Selain itu juga ada keterangan intensitas periode aktivitas yaitu sekali(l), harian (H), mingguan (M), bulanan (B) dan tahunan (T). (9) Total Konsumsi per-aktivitas yaitu total konsumsi listrik per-aktivitas dalam satu hari yang dijumlahkan secara mendatar. (10) (Gambar 5.18) Total konsumsi per-jam yaitu total konsumsi pada jam yang dijumlahkan secara menurun per jamnya. Dipisahkan berdasarkan warna yaitu merah untuk konsumsi yang berlebihan, kuning untuk konsumsi menengah dan hijau untuk konsumsi rendah yang diukur berdasarkan maksimum daya yang dapat digunakan. Berikut adalah tampilan detail dari tabel penjadwalan:

16 92 Gambar 5.19 Tabel Penjadwalan Detail Bagian 1 Gambar 5.20 Tabel Penjadwalan Detail Bagian 2

17 90 Keterangan : Masing-masing aktivitas list dijabarkan berdasarkan peralatan yang digunakan dalam operasional aktivitas tersebut sehingga mempermudah untuk melihat lebih spesifik perlatan mana yang mengkonsumsi lebih banyak energi listrik. Total konsumsi per jam dipisahkan berdasarkan masing-masing lokasi. Sehingga bisa dipantau lokasi mana yang mengalami kelebihan konsumsi dari total maksimum konsumsi daya. Identifikasi kelebihan konsumsi daya ditinjau dari maksimum daya yang bisa dikonsmsi oleh masing-masing lokasi instalasi listrik. Sehingga bisa dimungkinkan untuk melakukan pemindahan peralatan antar lokasi untuk meratakan konsumsi listrik Grafik Penjadwalan Grafik penjadwalan implementasi tabel penjadwalan dalam format grafik. Pada tampilan detail grafik akan memisahkan perlokasi. Sehingga dapat dilihat jam konsumsi listrik berlebih per lokasi. Koordinat X menunjukkan jam dalam 24 jam dan koordinat Y menampilkan jumlah daya total yang dikonsumsi. Visualisasi grafik bersifat layer berdasarkan per lokasi dan total daya masing-masing lokasi instalasi listrik sehingga mempermudah pengguna dalam mengukur posisi kelebihan konsumsi. Berikut adalah tampilan umum dan detail dari grafik penjadwalan:

18 94 Gambar 5.21 Grafik Konsumsi Listrik bagian 1

19 95 Gambar 5.22 Grafik Konsumsi Listrik bagian 2

20 Tabel Fuzzy Tabel fuzzy digunakan untuk menampilkan data derajat keanggotaan fuzzy yang diproses berdasarkan task dan berdasarkan total konsumsi per-jam. Pada sub bab ini hanya akan dijelaskan tampilan dari tabel fuzzy dalam monitoring system. Untuk konsep pemrosesan fuzzy akan dijelaskan pada subbab 5.3. Tabel fuzzy terdiri dari 3 tingkatan himpunan fuzzy yaitu 3, 5 dan 7 untuk masing-masing task dan total konsumsi per-jamnya. Pilihan mode ini bisa dipilih melalui navigasi yang berada paling atas monitoring sistem. Tampilan tabel fuzzy akan dipisah perlokasi pada tampilan monitoring detail. Tabel fuzzy akan berwarna berdasarkan perbadingan derajat keanggotaan himpunan fuzzy yang bersifat negatif dan positif. Seperti pada tabel fuzzy aktivitas, merupakan perbandingan himpunan fuzzy negatif : konsumsi daya rendah, menengah dan tinggi serta waktu aktivitas sebentar, menengah dan lama. Sehingga makin banyak himpunan fuzzy yang dihitung maka semakin rinci pengelompokan yang bisa dihasilkan. Adapun pembagian warna adalah urutan hijau, kuning dan merah berdasarkan konsep fuzzy yang akan dijelaskan pada bab 5.3. Adapun tampilan tabel fuzzy adalah sebagai berikut :

21 97 Gambar 5.23 Tabel Fuzzy aktivitas dengan 3 tingkatan

22 98 Gambar 5.24 Tabel Fuzzy aktivitas dengan 5 tingkatan

23 99 Gambar 5.25 Tabel Fuzzy Aktivitas dengan 7 Tingkatan Bagian 1

24 100 Gambar 5.26 Tabel Fuzzy Aktivitas dengan 7 Tingkatan Bagian 2

25 101 Gambar 5.27 Tabel Fuzzy Waktu dengan 3 Tingkatan

26 Konsep dan Simulasi Pemrosesan Optimasi Sistem Pada sub bab ini akan dijelaskan konsep pemrosesan optimasi sistem yang terdiri dari fuzzy logic dan algoritma genetika. Simulasi pemrosesan dapat dilakukan dengan 2 tahap yaitu melaui input acak dan pengujian terhadap input acak tersebut. Input acak bisa dipilih melalui link random input pada menu simulasi. Gambar 5.28 Random Input Hasil yang sudah diinputkan secara acak tidak langsung di proses secara fuzzy untuk menentukan tingkat analisanya. Namun harus di proses terlebih dahulu dengan meng-klik link summarize pada menu simulasi. Hasil summarize berupa kesimpulan konsumsi daya jam, konsumsi daya harian dan komsumsi daya per task. Summarize harus dilakukan setiap ada perubahan parameter berupa maksimum daya per lokasi dan konsumsi daya per peralatan yang ada. Karena jika parameter tersebut berubah maka otomatis akan mempengaruhi derajat keanggotan fuzzy secara keseluruhan.

27 100 Gambar 5.29 Kesimpulan Konsumsi Listrik Per Jam Kesimpulan data perjam mencatat derajat keanggotaan fuzzy pada total daya yang di konsumsi dalam satu jam. Dapat dilakukan pencarian berdasarkan mayoritas derajat keanggotaan fuzzy pada daya yang mengacu pada maksimum daya secara total maupun per-lokasi yang ada berdasarkan range himpunan fuzzy 3, 5 dan 7. Gambar 5.30 Kesimpulan Konsumsi Listrik Per Hari

28 101 Kesimpulan data perjam mencatat derajat keanggotaan fuzzy pada total daya yang di konsumsi dalam satu hari. Dapat dilakukan pencarian berdasarkan mayoritas derajat keanggotaan fuzzy pada daya yang mengacu pada konsumsi harian tertinggi dalam satu bulan secara umum maupun per-lokasi yang ada berdasarkan range himpunan fuzzy 3, 5 dan 7. Gambar 5.31 Kesimpulan Konsumsi Listrik Per Task Kesimpulan data per task mencatat derajat keanggotaan fuzzy pada total daya yang di konsumsi oleh sebuah aktivitas yang mengacu pada total konsumsi daya yang terjadi dalam 1 jam tersebut. Dapat dilakukan pencarian berdasarkan mayoritas derajat keanggotaan fuzzy pada daya yang mengacu pada konsumsi daya tertinggi dan waktu aktivitas terlama dalam satu bulan secara umum maupun per-lokasi yang ada berdasarkan range himpunan fuzzy 3, 5 dan 7.

29 102 Gambar 5.32 Opsi Himpunan Fuzzy yang digunakan sebagai batasan Proses optimasi merupakan gabungan kesimpulan konsumsi daya yang dilihat secara per jam dan per aktivitas. Pada proses ini dicari aktivitas mana saja yang dianggap menyebabkan kelebihan konsumsi daya dan pada jam berapa saja aktivitas tersebut menyebabkan kelebihan konsumsi. Analisa tersebut di-proses dengan menggunakan inferensi fuzzy dengan metode tsukamoto. Optimasi ini menginferensikan himpunan fuzzy per jam dan himpunan fuzzy per aktivitas yang menghasilkan nilai inferensi kelayakan pemindahan dan peniadaan aktivitas tersebut pada jam tertentu. Proses optimasi bisa dipilih berdasarkan himpunan fuzzy pada total konsumsi daya per jam dengan jumlah himpunan fuzzy 3, 5 atau 7. Semakin banyak jumlah himpunan fuzzy maka semakin sempit batasan derajat keanggotaan sehingga semakin sedikit yang terseleksi dalam proses inferensinya.

30 106 Gambar 5.33 Seleksi Aktivitas dengan Himpunan Fuzzy Daya Tnggi pada 3 Parameter

31 107 Gambar 5.34 Seleksi Aktivitas dengan Himpunan Fuzzy Daya Sangat Tnggi pada 7 Parameter

32 105 Data yang telah diproses menggunakan inferensi fuzzy diatas akan diproses lebih lanjut menggunakan algoritma genetika untuk menyeleksi lebih lanjut prioritas dan periode 5.4 Penerapan Data pada System Pada sub bab ini akan dijelaskan input data menggunakan data yang ada pada lokasi penelitian yaitu PT Rabik Bangun Pertiwi (Blueline) secara umum. Data yang digunakan dalam pembahasan ini merupakan gambaran umum melalui wawacara dengan staff yang menangani kelistrikan pada lokasi penelitian dan tidak dilakukan pengambilan data secara akurat. Penjabaran data meliputi data sebagai berikut : Devisi Devisi di data untuk dapat mengetahui devisi mana saja yang paling banyak mengkonsumsi listrik dalam operasionalnya. Staff yang terdata dalam masing-masing devisi tidak di data dalam pembahasan ini. Tabel 5.1 Tabel Devisi Nama Devisi Diskripsi Devisi Infrastruktur Devisi yang menangani pembangunan infrastruktur instalasi peralatan yang digunakan dalam penyediaan internet pada konsument maupun infrastruktur dari sisi kantor. Devisi Akunting Devisi yang menangani masalah keuangan, inventory, penggajian pegawai dan sebagainya. Devisi Marketing Devisi yang menangani pemasaran produk dan hubungannya dengan konsumen secar langsung. Devisi Operasional Devisi yang menangani operasional penyediaan internet yang sifatnya teknis. Terdiri dari 2 sub devisi yaitu network engineer dan call center staff. Network engineer bertugas melakukan instalasi dan pemeliharaan jaringan secara teknis. Call center staff bertugas menerima laporan teknis dari konsumen dan mengatasinya bila bisa dilakukan secara remote. Devisi Pengembangan Devisi yang bertanggung jawab dalam penyediaan, pemeliharaan dan pengembangan terhadap perangkat operasional yang bersifat terpusat seperti, aplikasi, sistem informasi dan sebagainya.

33 106 Nama Devisi Diskripsi Devisi Administrasi Devisi yang menangani administrasi surat-surat kantor, jamsostek, mengatur cuti dan lembur pegawai dan sebagainya. Office Boy masuk sebagai sub devisi dari administrasi Kategori Peralatan Kategori peralatan di data untuk dapat mengetahui kategori peralatan mana saja yang paling banyak mengkonsumsi listrik dalam operasionalnya. Tabel 5.2 Kategori Peralatan Nama Kategori Diskripsi Komputer/laptop Komputer dan laptop yang digunakan oleh staff untuk keperluan operasional. Server Perangkat yang digunakan dalam ruang untuk keperluan utama operasional. AC AC yang terpasang pada ruangan kantor. Lampu Perangkat yang digunakan dalam penerangan ruangan. Perangkat lainnya Perangkat lainnya yang tidak masuk dalam kategori Lokasi Instalasi PT Rabik Bangun Pertiwi (Blueline) terdiri dari 2 instalasi listrik yaitu lantai 1 & 2 sebagai lobby dan ruang meeting serta lantai 3 sebagai perkantoran yang menghabiskan 3 petak ruko. Tabel 5.3 Lokasi Peralatan Nama Lokasi Maksimum Daya Lantai 1 & Watt Lantai Watt

34 Peralatan Peralatan di data untuk dapat mengetahui peralatan mana saja yang mengkonsumsi listrik dalam operasionalnya dalam aktivitas perkantoran. Data yang terdapat pada pembahasan ini bersifat sebatas ilustrasi yang didapat melalui pengamatan secara umum dan tidak dilakukan pengukuran secara akurat. Tabel 5.4 Peralatan Peralatan Kategori Lokasi Diskripsi printer staff teknologi perangkat lainnya lantai 3 printer yang digunakan oleh staff operasional dan pengembangan, terdiri dari printer dot matrix berdaya 150 watt printer staff akunting, administrasi dan marketing perangkat lainnya lantai 3 printer yang digunakan oleh staff akunting, administrasi dan marketing, terdiri dari 2 buah printer laser berdaya 300 watt printer voucher perangkat lainnya lantai 3 printer voucher yang berdaya 500watt peralatan pendukung perangkat lainnya lantai 3 peralatan pendukung yang diperkirakan menghabiskan 600watt AC ruang AC lantai 3 AC yang digunakan untuk ruang yang rata-rata berdaya 400watt sebanyak 2 buah AC ruang akunting AC lantai 3 AC yang digunakan untuk ruang akunting yang berdaya 400watt sebanyak 1 buah AC ruang administrasi AC lantai 3 AC yang digunakan untuk ruang administrasi yang berdaya 400watt sebanyak 1 buah AC ruang teknologi AC lantai 3 AC yang digunakan untuk ruang teknologi yang berdaya 600watt sebanyak 1 buah AC ruang meeting AC Lantai 1 &2 AC yang digunakan untuk ruang meeting yang berdaya 400watt sebanyak 1 buah lampu ruang lampu lantai 3 lampu yang digunakan untuk ruang yang rata-rata berdaya 400watt sebanyak 2 buah lampu ruang akunting lampu lantai 3 lampu yang digunakan untuk ruang akunting yang terdiri dari 2 buah lampu berdaya 80watt

35 108 Peralatan Kategori Lokasi Diskripsi lampu ruang administrasi lampu lantai 3 lampu yang digunakan untuk ruang administrasi yang terdiri dari lampu neon berdaya 120watt sebanyak 1 buah lampu ruang teknologi lampu lantai 3 lampu yang digunakan untuk ruang teknologi yang terdiri dari lampu neon berdaya 120watt sebanyak 2 buah lampu ruang meeting lampu lantai 1 & lampu yang digunakan untuk ruang 2 akunting yang terdiri dari 2 buah lampu berdaya 80watt lampu ruang marketing lampu lantai 3 lampu yang digunakan untuk ruang marketing yang terdiri dari lampu neon berdaya 120watt sebanyak 1 buah operasional jaringan lantai 3 yang digunakan untuk operasional jaringan diasumsikan 6 yang rata-rata berdaya 800watt billing/tagihan lantai 3 yang digunakan untuk penyediaan sistem pencacatan billing/tagihan diasumsikan 3 yang rata-rata berdaya 600watt pelanggan lantai 3 yang digunakan untuk sistem informasi pelanggan diasumsikan 1 yang rata-rata berdaya 600watt kepegawaian lantai 3 yang digunakan untuk sistem informasi kepegawaian diasumsikan 1 yang rata-rata berdaya 600watt akunting lantai 3 yang digunakan untuk sistem informasi akunting diasumsikan 2 yang rata-rata berdaya 600watt web hosting lantai 3 yang digunakan untuk web hosting diasumsikan 2 yang rata-rata berdaya 600watt backup/mirror lantai 3 yang digunakan untuk web hosting diasumsikan 2 yang rata-rata berdaya 600watt komputer staff operasional Komputer/ lantai 3 laptop komputer yang digunakan oleh staff operasional yang standby pada kantor dengan anggapan rata-rata 600Watt untuk 2 PC komputer staff Komputer/ lantai 3 komputer yang digunakan oleh staff

36 109 Peralatan Kategori Lokasi Diskripsi pengembangan laptop pengembangan dengan anggapan ratarata 600Watt untuk 2 PC laptop staff operasional Komputer/ lantai 3 laptop laptop yang digunakan oleh staff operasional ketika mereka tidak di lapangan dengan anggapan rata-rata 200Watt untuk 6 laptop komputer staff call center Komputer/ lantai 3 laptop komputer yang digunakan oleh staff call center untuk memonitor aktivitas operasional dengan anggapan rata-rata 600Watt untuk 4 komputer komputer staff marketing Komputer/ lantai 3 laptop komputer yang digunakan oleh staff marketing ketika mereka tidak di lapangan dengan anggapan rata-rata 600Watt untuk 4 PC komputer staff akunting Komputer/ lantai 3 laptop komputer yang digunakan oleh staff akunting dengan anggapan rata-rata 600Watt untuk 4 PC komputer staff administrasi Komputer/ lantai 3 laptop komputer yang digunakan oleh staff administrasi dengan anggapan ratarata 600Watt untuk 4 PC komputer umum Komputer/ lantai 1 & komputer yang digunakan oleh staff laptop 2 secara umum 600Watt untuk 1 PC komputer staff gudang Komputer/ lantai 1 & komputer yang digunakan oleh staff laptop 2 gudang yang dianggap rata-rata 600Watt untuk 2 PC Kategori Aktivitas Kategori peralatan di data untuk dapat mengetahui kategori peralatan mana saja yang paling banyak mengkonsumsi listrik dalam operasionalnya. Tabel 5.5 Kategori Aktivitas Peralatan Diskripsi pengaturan suhu ruangan Operasional AC penerangan ruangan Operasional lampu aktivitas Operasional perangkat di pada ruang pemanfaatan komputer kantor Pemanfaatan komputer oleh staff

37 Aktivitas Aktivitas adalah menu yang digunakan untuk mendata data aktivitas kerja yang melibatkan peralatan yang mengkonsumsi listrik dan dilakukan oleh staf. Staf dalam sistem digunakan sebagai data predikat dalam pendataan sistem, dimana sebelumnya staf menjadi subject dan peralatan menjadi objectnya. Dalam pendataan aktivitas konsumsi listrik Sistem dapat berfungsi sebagai perencana penyediaan peralatan bertenaga listrik dan memperkirakan apakah maksimum daya yang ada saat ini cukup untuk menjalaknnya sekaligus dan jika harus ditambah akan mempermudah pengguna dalam memperkirakan berapa yang harus ditambah. Penginputan data penjadwalan sulit dilakukan secara akurat sehingga diinputkan secara garis besar saja. Walau tidak mewakili konsumsi listrik secara aktual tetapi bisa menjadi perkiraan umum tentang konsumsi listrik secara periodik. Konsumsi listrik yang pada prakteknya tidak akan sesuai dengan penjadwalan yang diinputkan pada sistem. Hal ini dipengaruhi banyak faktor seperti kerusakan perangkat, pengguna perangkat sedang cuti dan sebagainya. Sebagai sistem pendukung keputusan sistem dapat menjadi sarana dalam membantu pengguna dengan melakukan optimasi secara manual yaitu : (1) dengan menambah maksimum daya dan melihat batasan minimal dari maksimum konsumsi yang pernah terjadi dalam 1 bulan. (2) dengan menonaktifkan aktivitas yang dianggap dapat mengurangi beban konsumsi. (3) dengan meniadakan peralatan tertentu yang dianggap tidak mutlak diperlukan pada aktivitas yang diangga bisa mengurangi beban konsumsi. Adapun daftar aktivitas secara umum adalah sebagai berikut :

38 114 Tabel 5.5 Kategori Aktivitas Aktivitas Printer Voucher Kategori Devisi pemanfaatan komputer kantor Printer pemanfaatan Marketing, komputer Administrasi kantor dan Akunting Printer Operasional Akunting Marketing Peralatan printer voucher Total (watt) 500 Prioritas Durasi (jam) Periode Diskripsi Tinggi 1 Mingguan (jumat) Print voucher yang biasa dilakukan rutin seminggu sekali setiap hari jumat, Pada jam 10 pagi. pemanfaatan komputer kantor marketing akunting printer staff 600 akunting, administrasi dan marketing Sedang 10 Seninjumat Printer yang digunakan oleh staff marketing, Administrasi dan akunting. Dianggap bisa dijalankan kapan saja pada jam operasional kantor selama 8 jam. Operasional pengembang an printer staff 150 teknologi Rendah 1 Seninjumat Pemanfaatan printer oleh staff teknologi. diumpamakan staff devisi teknologi akan melakukan pencetakan laporan pada sore hari jam 4. Lampu ruang penerangan meeting ruangan Administrasi operasional lampu ruang meeting 160 Rendah 10 Seninjumat Lampunya dinyalakan pada office hour dan senin hingga jumat saja. Lampu office penerangan hour ruangan Marketing akunting administrasi lampu 400 ruang akunting lampu ruang administrasi lampu ruang marketing Sedang 10 Seninjumat Lampunya dinyalakan pada office hour dan senin hingga jumat saja. pemanfaatan komputer kantor

39 115 Aktivitas Kategori Devisi Peralatan Total (watt) Prioritas Durasi (jam) Periode Diskripsi lampu ruang penerangan teknologi ruangan Pengembang an operasional lampu ruang teknologi 240 sedang 24 Setiap Hari Lampu ruang teknologi yang menyala 24 jam karena digunakan oleh call center staff. Lampu ruang penerangan ruangan Pengembang an operasional lampu ruang 240 rendah 10 seninjumat Lampu ruang dinyalakan pada office hour namun prioritas rendah karena ketika tidak ada troubleshoot pada seharusnya lampu tidak perlu dinyalakan. 400 rendah 12 seninjumat AC ruangan meeting yang seharusnya bisa dimatikan ketika tidak ada aktivitas meeting. Namun untuk jaga-jaga dinyalakan 1 jam lebih awal dari jam masuk dan 1 setelah jam pulang kantor. AC ruang meeting pengaturan Operasional suhu ruangan administrasi AC ruang meeting AC Office Hour pengaturan Administrasi suhu ruangan marketing akunting AC ruang 1200 akunting AC ruang administrasi AC ruang meeting sedang 12 seninjumat AC yang hanya beroperasi pada jam kerja. Dinyalakan 1 jam lebih awal dan dimatikan 1 jam setelah jam pulang kantor. AC ruang AC ruang teknologi tinggi 24 Setiap Hari AC yang menyala 24 jam karena memang dihuni 24 jam dan kebutuhan. AC 24 Jam pengaturan Pengembang suhu ruangan an operasional 1400

40 116 Aktivitas Kategori Devisi Peralatan Total (watt) Prioritas Durasi (jam) Periode Diskripsi operasional sementara aktivitas pengembang an 1200 backup/mirr or rendah 10 seninjumat yang hanya beroperasi ketika diperlukan saja. namun karena tidak tentu dianggap beroperasi pada office hour saja. sistem informasi aktivitas Administrasi pengembang an operasional marketing infrastruktur akunting 2400 pelanggan kepegawaia n akunting sedang 24 Setiap Hari yang tersedia untuk kebutuhan sistem informasi dan pendataan operasional. prioritas sedang karena pada kondisi tertentu memungkinkan untuk di non aktif kan. Pengembang an operasional web 7950 hosting operasional jaringan billing/tagih an peralatan pendukung tinggi 24 Setiap Hari yang menjadi kebutuhan utama dalam operasional perusahaan sebagai penyedia jasa internet. laptop staff 1200 operasional rendah 10 seninjumat Laptop staff operasional yang digunakan selama office hour jika tidak berada pada lapangan utama aktivitas operasional Laptop Staff operasional pemanfaatan komputer kantor operasional

41 117 Aktivitas Kategori Komputer 24 pemanfaatan jam komputer kantor Devisi Operasional infrastruktur Peralatan Komputer Office Hour Standby pemanfaatan komputer kantor Administrasi pengembang an operasional marketing akunting infrastruktur komputer staff call center komputer umum Total (watt) 3000 komputer staff gudang komputer staff operasional komputer staff pengemban gan komputer staff administrasi komputer staff akunting komputer staff marketing Prioritas Durasi (jam) Periode Diskripsi sedang 24 Setiap Hari Pemanfaatan komputer oleh staff call center secara shift bergantian 24 jam dan komputer umum di lantai 2. sedang 10 seninjumat Komputer yang beraktivitas pasti pada office hour yaitu dari jam 9-5 sore.

42 115 Perbedaan konsumsi yang menonjol terjadi pada hari kerja utama (office hour) dan hari kerja lainnya yaitu sabtu dan minggu. Hal itu disebabkan sebagian besar aktivitas dan pemanfaatan perangkat bertenaga listrik terjadi sangat bergantung pada jam kerja masing-masing devisi yang menggunakan perangkat tersebut, yang mana sebagian besar devisi bekerja dari senin hingga jumat dari jam 9 hingga jam 5 sore saja. Dari segi lokasi lantai 3 yang menjadi lokasi aktivitas utama mengkonsumsi jauh lebih banyak dari pada lantai 1 dan 2. Pada lantai 3 sebagian besar aktivitas berlangsung stabil perbedaan mencolok hanya terjadi pada jam diluar 9 hingga 5 sore yang merupakan office hour. Sedangkan lantai 1 & 2 cenderung lebih datar dan hanya terjadi sedikit perbedaan pada office hour dan diluarnya. Aktivitas yang bersifat jangka panjang dan rutin sangat susah untuk dipindahkan. Sehingga optimasi dengan cara melakukan pemindahan jadwal agak susah untuk dilakukan kecuali untuk aktivitas yang hanya sebentar seperti penggunaan printer untuk devisi teknologi yang bisa dipindahkan diluar office hour.

43 119 Gambar 5.35 Tabel Konsumsi Aktivitas untuk Senin-Jumat

44 120 Gambar 5.36 Tabel Konsumsi Aktivitas Detail per Lokasi Instalasi untuk Senin-Jumat Gambar 5.37 Tabel Konsumsi Aktivitas untuk Sabtu Minggu Gambar 5.38 Tabel Konsumsi Aktivitas Detail per Lokasi Instalasi untuk Sabtu Minggu

45 118 Gambar 5.38 Grafik Konsumsi Aktivitas untuk Senin-Jumat Gambar 5.39 Grafik Konsumsi Aktivitas untuk Sabtu Minggu Gambar 5.40 Grafik Konsumsi Aktivitas Detail per Lokasi Instalasi untuk Senin-Jumat

46 119 Gambar 5.40 Perbadingan konsumsi per relasi data Melihat dari devisi, devisi operasional menggunakan paling banyak karena memang tugasnya lebih banyak ke masalah teknis. Pemanfaatan berdasarkan aktivitas khususnya konsumsi oleh penyediaan sistem informasi menyebabkan konsumsi per devisi menjadi cenderung merata. Karena sistem informasi dianggap digunakan oleh semua staff. Hasil seleksi jam dan aktivitas yang dianggap menyebabkan terjadinya konsumsi listrik yang tinggi dapat dilihat pada gambar berikut :

47 123 Gambar 5.41 Hasil saran Optimasi melalui Inferensi Fuzzy

48 121 Dari Hasil seleksi tersebut dapat dilihat bahwa memang konsumsi yang tinggi terjadi pada jam kerja dari jam 8 hingga 6 sore. Konsumsi mulai meningkat karena adanya AC yang dinyalakan 1 jam lebih awal dan dimatikan 1 jam setelah jam kerja. Hal itu disebabkan tidak semua staff datang pada jam 9 pas dan pulang pada jam 5 pas. Melihat hasil seleksi tersebut optimasi dapat dilakukan dengan memindahkan aktivitas yang sifatnya jangka pendek seperti pemanfaatan printer. Selain itu dapat dilakukan dengan meniadakan peralatan-peralatan yang dianggap tidak menjadi prioritas seperti mengurangi jumlah lampu. Mengganti AC dengan daya yang lebih kecil dan sebagainya. Semua kemungkinan tersebut dapat dilakukan menggunakan sistem penjadwalan konsumsi listrik ini dah hasilnya dapat ditampilkan dengan lebih mudah dimengerti oleh pengguna. Sehingga sistem ini akan sangat membantu dalam pengambilan keputusan dalam optimasi konsumsi listrik dalam perkantoran.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Energi listrik sudah menjadi kebutuhan pokok bagi hampir semua bidang usaha. Hal itu disebabkan berbagai peralatan yang digunakan sebagai sarana produksi atau sebagai

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP, DAN HIPOTESIS

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP, DAN HIPOTESIS 27 BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP, DAN HIPOTESIS 3.1 Kerangka Berpikir Sistem penjadwalan konsumsi listrik dengan algoritma genetika dan fuzzy logic adalah sebuah sistem yang bertujuan sebagai pendukung

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN 62 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Inti dari penelitian adalah rancang bangun sistem penjadwalan konsumsi energi listrik dengan penerapan algoritma genetika dan fuzzy logic. Sehingga

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. mengacu kepada SDLC model waterfall berdasarkan referensi Ian Sommerville,

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. mengacu kepada SDLC model waterfall berdasarkan referensi Ian Sommerville, BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pengembangan perangkat lunak dalam penelitian ini dilakukan dengan mengacu kepada SDLC model waterfall berdasarkan referensi Ian Sommerville, yang terbagi atas 4

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1 Tampilan Hasil Berikut adalah tampilan hasil dan pembahasan dari rancangan sistem informasi pengelolaan modal kerja terhadap peningkatan produktivitas perusahaan pada PT.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Berdasarkan hasil analisa dan perancangan sistem yang telah dilakukan pada bab sebelumnya maka dilanjutkan ke tingkat implementasi, implementasi program aplikasi menggunakan

Lebih terperinci

Perancangan Controlling and Monitoring Penerangan Jalan Umum (PJU) Energi Panel Surya Berbasis Fuzzy Logic Dan Jaringan Internet

Perancangan Controlling and Monitoring Penerangan Jalan Umum (PJU) Energi Panel Surya Berbasis Fuzzy Logic Dan Jaringan Internet Perancangan Controlling and Monitoring Penerangan Jalan Umum (PJU) Energi Panel Surya Berbasis Fuzzy Logic Dan Jaringan Internet Muhammad Agam Syaifur Rizal 1, Widjonarko 2, Satryo Budi Utomo 3 Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1 Tampilan Hasil Pada bab ini akan dijelaskan mengenai tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibangun dan digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari Perancangan Sistem Informasi Geografis Lokasi Loket Bus di Kota Medan dapat dilihat sebagai berikut : IV.1.1. Hasil

Lebih terperinci

A. ADMINISTRATOR. Form Login Admin

A. ADMINISTRATOR. Form Login Admin A. ADMINISTRATOR Form Login Admin 1. Kita melakukan login sebagai user tergantung hak akses yang dimiliki masing-masing user (admin, bagian keuangan, dan manajer) dengan menginputkan username & password.

Lebih terperinci

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Latar Belakang Perusahaan Dunia kita membutuhkan konsumsi energi yang semakin meningkat untuk sumber daya ekonomi kita. Sumber dominan energi dunia berasal dari pasokan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini akan dijelaskan tentang tampilan hasil dari perancangan aplikasi pengelompokan obat pada rumah sakit siti hajar medan menggunakan metode k-means

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Hasil dari penerapan Metode Fuzzy TSukamoto dalam Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja Karyawan pada PT. Taspen (Persero) Medan yang dibangun dapat dilihat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini akan dijelaskan tentang tampilan hasil dari perancangan Penerapan Algoritma Apriori Jurusan Yang Paling Diminati Calon Mahasiswa Di Sekolah Tinggi

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. aplikasi. Proses implementasi basis data dilakukan dengan menggunakan DDL dari

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. aplikasi. Proses implementasi basis data dilakukan dengan menggunakan DDL dari BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1. Implementasi Implementasi adalah proses realisasi fisikal dari rancangan basis data dan aplikasi. Proses implementasi basis data dilakukan dengan menggunakan DDL dari

Lebih terperinci

Daftar Isi. A. Pendahuluan B. Operasional Sistem Halaman Login Menu Dashboard Menu Data Kemiskinan... 3

Daftar Isi. A. Pendahuluan B. Operasional Sistem Halaman Login Menu Dashboard Menu Data Kemiskinan... 3 Daftar Isi A. Pendahuluan... 1 B. Operasional Sistem... 1 Halaman Login... 1 Menu Dashboard... 2 Menu Data Kemiskinan... 3 Sub Menu Kemiskinan dan Ketenagakerjaan... 3 Sub Menu Kesehatan... 4 Sub Menu

Lebih terperinci

Aplikasi Surat Keluar Masuk Versi 1.0

Aplikasi Surat Keluar Masuk Versi 1.0 Aplikasi Surat Keluar Masuk Versi 1.0 1 Implementasi Bagian ini menjelaskan kebutuhan pengguna untuk membuat Aplikasi Surat Keluar Masuk Studi Kasus Biro Kerjasama Dan Kemahasiswaan Bagian ini juga menjelaskan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Shopping Centre merupakan pusat perbelanjaan sekaligus tempat refreshing yang banyak dikunjungi oleh masyarakat. Salah satu nya yang terdapat di kota Bandung

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut adalah tampilan hasil dan perbandingan dari sistem pemotongan pajak dengan Net Method dan Gross Up Method pada DPRD Provinsi Sumatera Utara. IV.1.1.

Lebih terperinci

MANUAL BOOK v2 APLIKASI DATABASE STATISTIK PROVINSI JAWA BARAT

MANUAL BOOK v2 APLIKASI DATABASE STATISTIK PROVINSI JAWA BARAT MANUAL BOOK v2 APLIKASI DATABASE STATISTIK PROVINSI JAWA BARAT 1. PETUNJUK UMUM 1.1 INFORMASI APLIKASI Gambar 1 Informasi APlikasi Kotak merah : Tab Aplikasi Kotak Putih : Kotak pesan baru yang belum dibaca

Lebih terperinci

Daftar Isi. Daftar Gambar

Daftar Isi. Daftar Gambar Daftar Isi Daftar Isi...1 Daftar Gambar...2 Pendahuluan...3 1.1 Tujuan Pembuatan Dokumen...3 1.2 Definisi Dan Singkatan...3 1.3 Alamat Akses...3 Sumber Daya Yang Dibutuhkan...4 2.1 Perangkat Keras...4

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Sebelum dapat mengimplementasikan dan menjalankan aplikasi evaluasi

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Sebelum dapat mengimplementasikan dan menjalankan aplikasi evaluasi BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Sistem Sebelum dapat mengimplementasikan dan menjalankan aplikasi evaluasi siswa ini, dibutuhkan perangkat keras dan perangkat lunak dengan kondisi tertentu

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi 4.1.1 Jadwal Implementasi Penerapan aplikasi ini terdiri dari beberapa tahapan berkelanjutan, dengan penjadwalan yang dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Lebih terperinci

Prosedur menjalankan program Analisis Dan Perancangan. Sistem Basis Data untuk Aplikasi Sistem Penggajian pada. Rumah Sakit Juwita Berbasis Web

Prosedur menjalankan program Analisis Dan Perancangan. Sistem Basis Data untuk Aplikasi Sistem Penggajian pada. Rumah Sakit Juwita Berbasis Web Prosedur menjalankan program Analisis Dan Perancangan Sistem Basis Data untuk Aplikasi Sistem Penggajian pada Rumah Sakit Juwita Berbasis Web Petunjuk penggunaan aplikasi 1. Sebelum memasuki halaman utama

Lebih terperinci

MANUAL PENGGUNAAN APLIKASI BERBASIS WEB SISTEM INFORMASI UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) PEMERINTAH KOTA BANJARMASIN

MANUAL PENGGUNAAN APLIKASI BERBASIS WEB SISTEM INFORMASI UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) PEMERINTAH KOTA BANJARMASIN MANUAL PENGGUNAAN APLIKASI BERBASIS WEB SISTEM INFORMASI UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) PEMERINTAH KOTA BANJARMASIN 2013 A. Petunjuk Untuk Admin ULP 1. Login Awal Untuk masuk ke menu admi sebagai administrator

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Bangun Sistem Informasi Penjualan Roti Menggunakan Web-Services. Sebelum

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Bangun Sistem Informasi Penjualan Roti Menggunakan Web-Services. Sebelum BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan membahas tentang identifikasi masalah, analisis permasalahan, solusi permasalahan dan perancangan sistem dalam Rancang Bangun Sistem Informasi

Lebih terperinci

PANDUAN. SisPenA S/M. Untuk Asesor. Sistem Informasi Penilaian Akreditasi Badan Akreditasi Nasional Sekolah / Madrasah

PANDUAN. SisPenA S/M. Untuk Asesor. Sistem Informasi Penilaian Akreditasi Badan Akreditasi Nasional Sekolah / Madrasah PANDUAN SisPenA S/M Untuk Asesor Sistem Informasi Penilaian Akreditasi Badan Akreditasi Nasional Sekolah / Madrasah 1 H a l a m a n Akreditasi Tutorial ini akan memberikan pemahman kepada Asesor bagaimana

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Pada bab ini akan dijelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada aplikasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini akan dijelaskan tentang tampilan hasil dari perancangan Penerapan Program Sistem Informasi Penerimaan dan Pengeluaran Kas Dana Bantuan Operasional

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA. Menggunakan Metode KNN (K Nearest Neighbour) Berbasis Web. Di bawah ini

BAB IV HASIL DAN UJI COBA. Menggunakan Metode KNN (K Nearest Neighbour) Berbasis Web. Di bawah ini BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1 Tampilan Hasil Pada bab ini akan dijelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan dari Sistem Pendukung Keputusan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini akan dijelaskan tentang tampilan hasil dari Penerapan Metode Apriori Data Mining Pada Sistem Pembelian Obat Pada PT. Mersi Farma TM Medan dapat

Lebih terperinci

data, klik Next untuk berpindah ke Layar Foto.

data, klik Next untuk berpindah ke Layar Foto. 215 8. Layar Fasilitas Halaman ini merupakan pengisian data mengenai fasilitas apa saja yang ada di dalam sebuah properti. Fasilitas yang dimaksud adalah banyak kamar tidur, kamar mandi, kamar pembantu,

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 53 BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas tentang identifikasi masalah, analisis sistem, perancangan sistem, rancangan pengujian dan evaluasi sistem dalam Rancang Bangun Sistem

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Panduan Penggunaan Pengadaan Software Dan Aplikasi E-Planning (User Kecamatan)

DAFTAR ISI. Panduan Penggunaan Pengadaan Software Dan Aplikasi E-Planning (User Kecamatan) DAFTAR ISI A.- Persyaratan Penggunaan Aplikasi E-Planning ---------------------------------------------------- 1 1.----Kebutuhan Sistem ------------------------------------------------------------------------------------

Lebih terperinci

Software User Manual. Portal Sistem Informasi Kepegawaian. Panduan Bagi Pegawai Pengguna Portal UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Software User Manual. Portal Sistem Informasi Kepegawaian. Panduan Bagi Pegawai Pengguna Portal UNIVERSITAS SAM RATULANGI Software User Manual Portal Sistem Informasi Kepegawaian Panduan Bagi Pegawai Pengguna Portal UNIVERSITAS SAM RATULANGI DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 2 1 Pendahuluan... 4 1.1 Portal Pegawai... 4 1.2 Gambaran

Lebih terperinci

MANUAL BEL SEKOLAH OTOMATIS [BOIS]

MANUAL BEL SEKOLAH OTOMATIS [BOIS] MANUAL PENGGUNAAN BEL SEKOLAH OTOMATIS (BOIS) 1. Proses pendaftaran a. Buka halaman web http://belotomatis.web.id dan klik tombol Registrasi sehingga akan terbuka http://belotomatis.web.id/registrasi b.

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menerapkan Pengontrolan Dan Monitoring Ruang Kelas Dengan Menggunakan

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menerapkan Pengontrolan Dan Monitoring Ruang Kelas Dengan Menggunakan BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Pada bab ini akan dijelaskan mengenai implementasi dan evaluasi pada saat menerapkan Pengontrolan Dan Monitoring Ruang Kelas Dengan Menggunakan Controller Board ARM2368.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut adalah tampilan hasil dan pembahasan dari rancangan sistem informasi siklus anggaran pada CV. Surat Kabar ICWPost yang dibuat oleh penulis. IV.1.1.

Lebih terperinci

`BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Material Requirement Planning (MRP) berbasis web pada CV. Mitra Techno Sains.

`BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Material Requirement Planning (MRP) berbasis web pada CV. Mitra Techno Sains. 17 `BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas tentang identifikasi masalah, analisis dan perancangan sistem, rancangan pengujian, dan evaluasi sistem dalam rancang bangun aplikasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan mengenai tampilan hasil dari perancangan Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Jumlah Produksi Keramik Menggunakan Metode SAW (Simple

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Pada bab ini akan dijelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada Sistem

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 ANALISIS SISTEM LALU LINTAS Pemahaman tentang sistem yang akan dirancang sangat diperlukan sebelum perangkat lunak dibangun. Pembangunan perangkat lunak dimulai

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. dikembangkan dengan bahasa pemrograman visual basic.net 2008 dengan

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. dikembangkan dengan bahasa pemrograman visual basic.net 2008 dengan BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Sistem Dalam melakukan tahap implementasi program dilakukan penerapan dari analisa dan perancangan Sistem Informasi Penjadwalan Produksi pada CV. Djibril

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. terhadap aplikasi analisis kepuasan pelanggan pada Speedrocky Gym Surabaya.

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. terhadap aplikasi analisis kepuasan pelanggan pada Speedrocky Gym Surabaya. 71 BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Pada bab ini akan dibahas mengenai implementasi dan evaluasi sistem terhadap aplikasi analisis kepuasan pelanggan pada Speedrocky Gym Surabaya. 4.1 Kebutuhan Sistem

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJICOBA

BAB IV HASIL DAN UJICOBA BAB IV HASIL DAN UJICOBA IV.1. Tampilan Hasil Hasil tampilan program aplikasi sistem informasi laporan pendapatan rawat jalan yang dirancang dapat dilihat pada gambar berikut ini: IV.1.1. Tampilan Input

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Berdasarkan rancangan di BAB III maka di hasilkan suatu program Perancangan Sistem Informasi Pendapatan Atas Penjualan Koran Pada PT. Lembaga Mutiara Media Koreksi.

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Penggunaan Mesin yang berguna bagi bagian produksi. hardware (perangkat keras) dan software (perangkat lunak).

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Penggunaan Mesin yang berguna bagi bagian produksi. hardware (perangkat keras) dan software (perangkat lunak). BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Sistem Implementasi aplikasi adalah tahap penerapan hasil analisis dan perancangan aplikasi yang akan dibuat agar dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Adapun hasil dari penelitan yang telah dilakukan adalah sebuah perangkat lunak yang diberi nama Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Penerimaan Petugas Sensus

Lebih terperinci

User Manual SIA-Kaprodi

User Manual SIA-Kaprodi 2011 User Manual SIA-Kaprodi Sistem Informasi Akademik Ketua Program Studi UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA M2011.05.18.01 USER MANUAL SISTEM INFORMASI AKADEMIK KAPRODI Alamat web : http://sia.usd/kaprodi/

Lebih terperinci

Abstrak. Keyword : Penjualan, Pembelian, Stok, SMS, Bonus, laporan, C# Microsoft Visual Studio. NET 2003, Mobile FBUS 1.5, format.

Abstrak. Keyword : Penjualan, Pembelian, Stok, SMS, Bonus, laporan, C# Microsoft Visual Studio. NET 2003, Mobile FBUS 1.5, format. Abstrak Aplikasi Penjualan dan Pembelian yang dilengkapi dengan fitur SMS ini dibuat dengan tujuan memberi kemudahan bagi sales perusahaan untuk melakukan pengecekan stok dan juga memberikan kemudahan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari Perancangan Aplikasi Untuk Mengidentifikasi Kerusakan Smartphone Samsung Dengan Metode Certainty Factor dapat

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Menggunakan server dengan spesifikasi sebagai berikut : - Processor 1.2 GHz 2007 Opteron or 2007 Xeon processor

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Menggunakan server dengan spesifikasi sebagai berikut : - Processor 1.2 GHz 2007 Opteron or 2007 Xeon processor BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem Menggunakan server dengan spesifikasi sebagai berikut : - Processor 1.2 GHz 2007 Opteron or 2007 Xeon processor - Memory 512MB DDR - Harddisk 5GB

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut adalah tampilan hasil dan pembahasan dari sistem informasi akuntansi laporan laba rugi pada CV. Aribur. IV.1.1. Tampilan Form Login Form login ini

Lebih terperinci

Bagian Organisasi Page 1. I. Latar Belakang. II. Landasan Hukum

Bagian Organisasi Page 1. I. Latar Belakang. II. Landasan Hukum I. Latar Belakang Dalam rangka akselerasi percepatan Reformasi Birokrasi dengan memanfaatkan tekhnologi informasi dan komunikasi sangat diperlukan pada dewasa ini. Upaya ini merupakan langkah yang cepat

Lebih terperinci

BAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Kondisi Pencatatan Penjualan Secara manual Pada Toko Buku Penuntun Palembang

BAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Kondisi Pencatatan Penjualan Secara manual Pada Toko Buku Penuntun Palembang BAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Pencatatan Penjualan Secara manual Pada Toko Buku Penuntun Palembang Toko Buku merupakan salah satu toko yang berkembang di masyarakat Indonesia. Kehadirannya kini

Lebih terperinci

Gambar 5.1 Form Master Pegawai

Gambar 5.1 Form Master Pegawai BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Hasil Penelitian Pada bagian ini akan dijelaskan gambaran mengenai hasil uji coba sistem/aplikasi yang telah di implementasikan.pada penelitian ini,penulis mengimplementasikan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Tahap ini merupakan pembuatan perangkat lunak yang di sesuaikan

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Tahap ini merupakan pembuatan perangkat lunak yang di sesuaikan BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Sistem Tahap ini merupakan pembuatan perangkat lunak yang di sesuaikan dengan rancangan atau desain sistem yang telah di buat. Dimana aplikasi yang di

Lebih terperinci

BUKU PANDUAN APLIKASI PELAPORAN DATA

BUKU PANDUAN APLIKASI PELAPORAN DATA BUKU PANDUAN APLIKASI PELAPORAN DATA DIREKTORAT PERBENIHAN HORTIKULTURA Kementerian Pertanian 2013 Rev 1.0 Daftar Isi i. Daftar Isi.. 1 ii. Pengantar. 2 1. Persyaratan operasional aplikasi 3 2. Cara Akses

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN. Berikut ini adalah spesifikasi Hardware dan Software yang dibutuhkan

BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN. Berikut ini adalah spesifikasi Hardware dan Software yang dibutuhkan BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN 5.1 Sistem Yang Digunakan Berikut ini adalah spesifikasi Hardware dan Software yang dibutuhkan untuk menggunakan program Aplikasi Sistem Informasi Smart Office. a. Processor

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut adalah tampilan hasil dan pembahasan dari rancangan sistem informasi biaya operasional berbasis akuntansi pada PT. Pasar Property yang dibuat oleh

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Analisis sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Analisis sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISEM 3.1 Analisis Sistem Analisis sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi

Lebih terperinci

V. Hasil 3.1 Proses yang sedang Berjalan

V. Hasil 3.1 Proses yang sedang Berjalan V. Hasil 3.1 Proses yang sedang Berjalan Dalam industri komponen otomotif, PT. XYZ melakukan produksi berdasarkan permintaan pelanggannya. Oleh Marketing permintaan dari pelanggan diterima yang kemudian

Lebih terperinci

Oleh: Denis Ahmad G ( ) Pembimbing:

Oleh: Denis Ahmad G ( ) Pembimbing: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN POTENSI PEGAWAI DENGAN METODE FUZZY GAP ANALISIS UNTUK PROSES PROMOSI JABATAN PADA PT TELKOM RESEARCH AND DEVELOPMENT CENTER BANDUNG Pembimbing: Wiwik Anggraeni, S.Si,

Lebih terperinci

PANDUAN. SisPenA S/M. Untuk Sekolah. Sistem Informasi Penilaian Akreditasi Badan Akreditasi Nasional Sekolah / Madrasah

PANDUAN. SisPenA S/M. Untuk Sekolah. Sistem Informasi Penilaian Akreditasi Badan Akreditasi Nasional Sekolah / Madrasah PANDUAN SisPenA S/M Untuk Sekolah Sistem Informasi Penilaian Akreditasi Badan Akreditasi Nasional Sekolah / Madrasah 1 H a l a m a n Tutorial ini akan memberikan pemahaman kepada Sekolah bagaimana menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini akan dijelaskan tentang tampilan hasil dari Pengelompokkan Data Penjualan Alat Listrik Pada CV. Surya Indah Abadi Dengan Metode Apriori dapat

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB IV EVALUASI DAN EVALUASI. menentukan lokasi budidaya burung walet yang baru dalam rangka

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB IV EVALUASI DAN EVALUASI. menentukan lokasi budidaya burung walet yang baru dalam rangka 50 BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB IV EVALUASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Implementasi perangkat lunak ini berupa aplikasi pemrograman yang menerapkan metode Fuzzy, dipadukan dengan Sistem Informasi

Lebih terperinci

CARA MENJALANKAN PROGRAM. Langkah awal membuka Aplikasi Perhitungan Anggaran Penjualan

CARA MENJALANKAN PROGRAM. Langkah awal membuka Aplikasi Perhitungan Anggaran Penjualan CARA MENJALANKAN PROGRAM 1. CARA MEMBUKA APLIKASI Langkah awal membuka Aplikasi Perhitungan Anggaran Penjualan dengan Metode Least Square yaitu buka web browser, kemudian ketikkan alamat http://localhost/ta/.

Lebih terperinci

Manual Book DIGITAL OFFICE KOTA BOGOR. Kantor Komunikasi dan Informatika Kota Bogor

Manual Book DIGITAL OFFICE KOTA BOGOR. Kantor Komunikasi dan Informatika Kota Bogor Manual Book DIGITAL OFFICE KOTA BOGOR Kantor Komunikasi dan Informatika Kota Bogor LANDASAN TEORI Manual Digital Office Digital Office dibuat dengan merumuskan permasalahan yang ada pada bidang pemerintah

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas tentang identifikasi permasalahan, analisis permasalahan, solusi dari permasalahan, dan perancangan sistem pada Rancang Bangun Aplikasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Pada bab ini menjelaskan hasil dari perancangan serta uji coba yang dilakukan dari sistem yang telah selesai dan dapat digunakan. Hasil sistem yang dibuat merupakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Hasil Hasil dari Tampilan Implementasi Metode Bayesian Network dalam mendiagnosa penyakit sistem pencernaan pada manusia yang dibangun dapat dilihat pada gambar-gambar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini akan dijelaskan tentang tampilan hasil dari perancangan Sistem Pendukung Keputusan Siswa Berprestasi Dengan Metode WP (Weighted Product) dapat

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Panduan Penggunaan Pengadaan Software Dan Aplikasi E-Planning (User SKPD)

DAFTAR ISI. Panduan Penggunaan Pengadaan Software Dan Aplikasi E-Planning (User SKPD) DAFTAR ISI A.- Persyaratan Penggunaan Aplikasi E Planning --------------------------------------------------.----Kebutuhan Sistem ------------------------------------------------------------------------------------

Lebih terperinci

USER MANUAL BOOK. TM Nail House Management System. Admin & Nailist Interface. Salman Inovasi

USER MANUAL BOOK. TM Nail House Management System. Admin & Nailist Interface. Salman Inovasi TM Nail House Management System Admin & Nailist Interface USER MANUAL BOOK Salman Inovasi Copyright 2013, Salman Inovasi Contact Support : endihendrianto@yahoo.com DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 2 PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Pada bab ini akan dijelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan dari Sistem Informasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA 59 BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Implementasi sistem pendukung keputusan pemilihan office boy terbaik pada PT Tritan Sologo Semesta dengan metode TOPSIS akan diuraikan tiap-tiap tampilan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Studi Kasus yang akan di-simulasikan Pada tulisan ini data yang diambil adalah PT Rabik Bangun Pertiwi(Blueline) yang merupakan perusahaan dibidang jasa penyediaan internet.

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1. IMPLEMENTASI Prosedur yang dilakukan untuk menyelesaikan desain yang ada dalam dokumen desain sistem yang disetujui dan menguji, menginstal, memulai, serta menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai kebutuhan sistem, implementasi dan

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai kebutuhan sistem, implementasi dan BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Pada bab ini akan dijelaskan mengenai kebutuhan sistem, implementasi dan evaluasi simulasi pelayanan retoran cepat saji dengan menggunakan metode next event time advance.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA. Adapun hasil dari penelitan yang dilakukan adalah sebuah perangkat lunak

BAB IV HASIL DAN UJI COBA. Adapun hasil dari penelitan yang dilakukan adalah sebuah perangkat lunak BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Adapun hasil dari penelitan yang dilakukan adalah sebuah perangkat lunak sistem pendukung keputusan analisis pola pembelian produk dengan metode algoritma apriori.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1 Hasil Berikut adalah tampilan hasil dari Sistem Informasi Akuntansi Prosedur Pembayaran Hutang Pada CV. Heru Computer. IV.1.1 Form Menu Login Form login ini merupakan halaman

Lebih terperinci

PEDOMAN TEKNIS SISTEM PENGELOLAAN DATABASE JALAN PROPINSI DAN KABUPATEN/KOTA

PEDOMAN TEKNIS SISTEM PENGELOLAAN DATABASE JALAN PROPINSI DAN KABUPATEN/KOTA 7 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18/PRT/M/2011 TENTANG PEDOMAN TEKNIS SISTEM PENGELOLAAN DATABASE JALAN PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA PEDOMAN TEKNIS SISTEM PENGELOLAAN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan mengenai tampilan hasil dari perancangan Sistem Sistem Pendukung Keputusan Jumlah Produksi Sarung tangan Karet Pada PT. Intan Hevea

Lebih terperinci

Software User Manual. Portal Sistem Informasi Kepegawaian. Panduan Bagi Pegawai Pengguna Portal SEKOLAH TINGGI TEKNIK PLN

Software User Manual. Portal Sistem Informasi Kepegawaian. Panduan Bagi Pegawai Pengguna Portal SEKOLAH TINGGI TEKNIK PLN Software User Manual Portal Sistem Informasi Kepegawaian Panduan Bagi Pegawai Pengguna Portal SEKOLAH TINGGI TEKNIK PLN DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 2 1 Pendahuluan... 3 1.1 Portal Pegawai... 3 1.2 Gambaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat dapat memberikan dampak positif di berbagai bidang termasuk di dalam bidang pendidikan. Perkembangan teknologi ini

Lebih terperinci

User Manual SIA-DPA. Sistem Informasi Akademik Dosen Pembimbing Akademik YOGYAKARTA M UNIVERSITAS SANATA DHARMA

User Manual SIA-DPA. Sistem Informasi Akademik Dosen Pembimbing Akademik YOGYAKARTA M UNIVERSITAS SANATA DHARMA 2011 User Manual SIA-DPA Sistem Informasi Akademik Dosen Pembimbing Akademik UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA M2011.05.18.01 USER MANUAL SISTEM INFORMASI AKADEMIK DPA Alamat web : http://sia.usd/dpa/

Lebih terperinci

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Jadwal merupakan salah satu hal penting dalam suatu kegiatan belajar mengajar. Membuat jadwal memerlukan ketelitian agar tidak terjadi kesalahan pada saat

Lebih terperinci

PETUNJUK PENGGUNAAN SI BORANG AKREDITASI.

PETUNJUK PENGGUNAAN SI BORANG AKREDITASI. PETUNJUK PENGGUNAAN SI BORANG AKREDITASI http://borang.akreditasi.uny.ac.id Universitas Negeri Yogyakarta 2017 SI Borang Akreditasi Sistem Informasi Borang Akreditasi adalah sistem yang berisi isian borang

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN HASIL PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN HASIL PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN HASIL PENGUJIAN 4.1 Implementasi Sistem Implementasi sistem merupakan tahapan dimana sistem yang telah dirancang sebelumnya dapat berjalan dan dioperasikan. Implementasi sistem

Lebih terperinci

Isi Status Nikah. Isi Agama. Isi Jln. Isi RT / RW. Isi Kecamatan. Isi Kelurahan. Isi Kota. Isi Kode Pos. Isi Telepon. Isi No.

Isi Status Nikah. Isi Agama. Isi Jln. Isi RT / RW. Isi Kecamatan. Isi Kelurahan. Isi Kota. Isi Kode Pos. Isi Telepon. Isi No. 273 Isi Kewarganegaraan Isi Status Nikah Isi Agama Isi Jln Isi RT / RW Isi Kecamatan Isi Kelurahan Isi Kota Isi Kode Pos Isi Telepon Isi No. Jamsostek Isi Golongan Darah Isi Tanggal Mulai Kerja Isi Nama

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Aplikasi sistem informasi pengolahan data pegawai Dinas Penataan Ruang dan Permukiman memiliki fungsi sebagai berikut : 1. Memberikan kemudahan pada pegawai

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN ANALISA. Dalam aplikasi ini, node yang dimaksud dalam Algoritma Dijkstra adalah dapat berupa :

BAB IV IMPLEMENTASI DAN ANALISA. Dalam aplikasi ini, node yang dimaksud dalam Algoritma Dijkstra adalah dapat berupa : BAB IV IMPLEMENTASI DAN ANALISA 4.1. Analisa dan Pembahasan Implementasi Algoritma Dijkstra pada aplikasi pencarian jalur terpendek ini adalah pada saat dilakukan fungsi generate jalur terpendek yang berada

Lebih terperinci

Updating Aplikasi SIPPDA (Lanjutan) DAFTAR ISI

Updating Aplikasi SIPPDA (Lanjutan) DAFTAR ISI DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Maksud dan Tujuan... 2 BAB II MENU ADMIN DAN CARA PENGGUNAANNYA... 3 A. Persyaratan Penggunaan Aplikasi... 3 1. Kebutuhan Sistem... 3 2. Hak

Lebih terperinci

ISC HR & PAYROLL memiliki kelebihan diantaranya : Sistem yang fleksibel dan dinamis Konfigurasi elemen sistem yang disesuaikan dengan kebutuhan user

ISC HR & PAYROLL memiliki kelebihan diantaranya : Sistem yang fleksibel dan dinamis Konfigurasi elemen sistem yang disesuaikan dengan kebutuhan user MODUL ISC HR & PAYROLL PERSONNEL Modul ini menyimpan informasi dan pengelolaan terhadap perekrutan,mutasi,sanksi,pengunduran diri, identitas karyawan, keluarga, dll TIME ATTENDANCE Pengaturan waktu kerja

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA. Berikut ini akan dijelaskan tentang tampilan hasil rancangan dari

BAB IV HASIL DAN UJI COBA. Berikut ini akan dijelaskan tentang tampilan hasil rancangan dari BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini akan dijelaskan tentang tampilan hasil rancangan dari knowledge management system maintenance hardware dan software berbasis web pada Universitas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari perancangan sistem. 1. Halaman Login Pada halaman Login, user memasukkan nama pengguna ( user name ) dan

Lebih terperinci

Kementerian Pendidikan Nasional PANDUAN PENILAIAN DUPAK DI UNIT KERJA SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN (SIMPEG)

Kementerian Pendidikan Nasional PANDUAN PENILAIAN DUPAK DI UNIT KERJA SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN (SIMPEG) Kementerian Pendidikan Nasional PANDUAN PENILAIAN DUPAK DI UNIT KERJA SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN (SIMPEG) DAFTAR ISI DAFTAR ISI... I DAFTAR GAMBAR... III TENTANG SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN (SIMPEG)...

Lebih terperinci

Daftar Isi. Daftar Gambar

Daftar Isi. Daftar Gambar Daftar Isi Daftar Isi...1 Daftar Gambar...2 Pendahuluan...3 1.1 Tujuan Pembuatan Dokumen...3 1.2 Definisi Dan Singkatan...3 1.3 Alamat Akses...3 Sumber Daya Yang Dibutuhkan...4 2.1 Perangkat Keras...4

Lebih terperinci

Pada form persetujuan permohonan pengunduran diri, jika ada permohonan

Pada form persetujuan permohonan pengunduran diri, jika ada permohonan L-41 Pada form persetujuan permohonan pengunduran diri, jika ada permohonan pengunduran diri oleh karyawan dengan status ditunda, maka bagian HRD yang akan mempertimbangkan pengajuan pengunduran diri tersebut.

Lebih terperinci