KATA PENGANTAR. Jakarta, Februari 2016 Kepala Badan, Dr. Ir. Bambang Soepijanto, MM NIP

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KATA PENGANTAR. Jakarta, Februari 2016 Kepala Badan, Dr. Ir. Bambang Soepijanto, MM NIP"

Transkripsi

1

2 KATA PENGANTAR Laporan Kinerja (LKj) Instansi Pemerintah Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM (BP2SDM) Tahun 2015 disusun sebagai bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi Badan P2SDM selama Tahun Penyusunan LKj ini sesuai dengan amanat Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Pelaporan Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan Kinerja Badan P2SDM Terdiri dari Bab Pendahuluan yang meliputi Latar Belakang, Tugas Pokok, Fungsi dan Organisasi; Bab Perencanaan Kinerja yang meliputi Rencana Strategis (Renstra) Badan P2SDM Tahun , Rencana Kerja (Renja) Badan P2SDM Tahun 2015 dan Perjanjian Kinerja Tahun 2015; Bab Akuntabilitas Kinerja berisi Capaian Kinerja Organisasi dan Capaian Kinerja Anggaran Tahun 2015; Bab Penutup. Laporan Kinerja Badan P2SDM Tahun 2015 diharapkan dapat memberikan informasi kinerja pelaksanaan pembangunan program peningkatan penyuluhan dan pengembangan SDM. Selanjutnya Laporan Kinerja ini dapat digunakan sebagai bahan masukan dalam perencanaan, pengambilan keputusan dan pelaksanaan kegiatan pada kurun waktu yang akan datang. Kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan LKj Badan P2SDM Tahun 2015 diucapkan terima kasih. Semoga LKj ini dapat bermanfaat dan dipergunakan sebagaimana mestinya. Jakarta, Februari 2016 Kepala Badan, Dr. Ir. Bambang Soepijanto, MM NIP i

3 ii

4 RINGKASAN EKSEKUTIF Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM (Badan P2SDM) merupakan salah satu unit eselon I Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sebagai unsur pendukung yang bertanggungjawab kepada Menteri. Badan P2SDM mempunyai tugas menyelenggarakan penyuluhan kehutanan dan pengembangan sumber daya manusia lingkungan hidup dan kehutanan sebagaimana tertuang dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor. P.18/Menlhk-II/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Badan P2SDM mempunyai peran penting dalam mendukung pembangunan lingkungan hidup dan kehutanan karena terkait dengan upaya membangun SDM yang memiliki kemampuan dan keterampilan dalam bidang kehutanan dan mampu berperanserta dalam proses pembangunan lingkungan hidup dan kehutanan. Oleh karenanya program peningkatan penyuluhan dan pengembangan SDM harus mampu memberikan dukungan yang maksimal untuk keberhasilan pembangunan lingkungan hidup dan kehutanan di tingkat tapak. Sejalan dengan itu, untuk mewujudkannya Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menerbitkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan nomor P.39/Menlhk-II/2015 tentang Renstra Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang kemudian dijabarkan dalam Rencana Strategis (Renstra) Badan P2SDM Tahun dan Rencana Kerja (Renja) atau Rencana Kerja Tahunan (RKT) Badan P2SDM Tahun Berdasarkan Rencana Strategis tersebut, Badan P2SDM menetapkan sasaran Program yaitu 1. Meningkatnya Daya Saing SDM Lingkungan Hidup dan Kehutanan Untuk Mendukung Peningkatan Devisa dan Penerimaan Negara. 2. Meningkatnya Daya Saing SDM Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk Mendukung Peningkatan Keseimbangan Ekosistem. Dalam Upaya mendukung tercapainya sasaran program Peningkatan Penyuluhan dan Pengembangan SDM, Badan P2SDM menyusun target pelaksanaan kegiatan pada Tahun 2015 yaitu : iii

5 1. Jumlah pelaku utama dan pelaku usaha dalam pemberdayaan iv masyarakat yang meningkat kapasitasnya, 547 unit KTH dan Koperasi. 2. Jumlah tenaga bakti rimbawan dalam mendukung pengelolaan hutan tingkat tapak, dan SDM LHK kompeten, orang. 3. Jumlah SDM LHK meningkat kapasitasnya, orang. 4. Jumlah generasi lingkungan meningkat kapasitasnya, orang, dan 700 unit sekolah/kampus yang peduli dan berbudaya LH. Hasil capaian kinerja Tahun 2015 pada keempat target indikator memiliki nilai rata-rata 92,97 % dimana terdapat dua indikator yang tidak mencapai target yaitu indikator 1 yaitu jumlah pelaku utama dan pelaku usaha dalam pemberdayaan masyarakat yang meningkat kapasitasnya, 547 unit KTH dan Koperasi dan indikator 4 yaitu jumlah generasi lingkungan meningkat kapasitasnya, orang, dan 700 unit sekolah/kampus yang peduli dan berbudaya LH. Untuk mencapai kinerja sebagaimana tersebut diatas, Badan P2SDM Tahun 2015 didukung anggaran sebesar Rp. 443,132,533,000 (empat ratus empat puluh tiga milyar seratus tiga puluh dua juta lima ratus tiga puluh tiga ribu rupiah) yang terdiri dari dana APBN sebesar Rp. 442,459,783,000 (empat ratus empat puluh dua milyar empat ratus lima puluh sembilan juta tujuh ratus delapan puluh tiga ribu rupiah) dan dana Hibah dalam negeri pada SMKK Samarinda sebesar Rp. 672,750,000 (enam ratus tujuh puluh dua juta tujuh ratus lima puluh ribu rupiah). Realisasi anggaran s.d 31 Desember 2015 sebesar Rp. 409,133,836,298 (empat ratus sembilan milyar seratus tiga puluh tiga juta delapan ratus tiga puluh enam ribu dua ratus sembilan puluh delapan rupiah) atau sebesar 92,33 % dari pagu anggaran. Tidak tercapainya kinerja Badan P2SDM sesuai dengan yang ditargetkan dalam Perjanjian Kinerja (PK) disebabkan oleh : 1. Lambatnya penyampaian data identifikasi kelas Kelompok Tani Hutan (KTH) dari daerah sehingga menimbulkan kekuatiran bagi Badan P2SDM dalam pengadministrasian pembinaan yang dilakukan daerah. 2. Belum tersedianya infrastruktur dalam pelatihan masyarakat dan keterbatasan widyaiswara yang difungsikan sebagai instruktur pelatihan masyarakat.

6 3. Belum sinkronnya skedul pelaksanaan kegiatan dengan penganggaran Sedangkan penyerapan anggaran Badan P2SDM Tahun 2015 tidak dapat terealisasi 100 %, hal ini disebabkan oleh : 1. Alokasi anggaran belanja transito pada masing-masing satker cukup besar sementara jumlah pegawai CPNS maupun pegawai pindahan tidak banyak sehingga belanja transito tidak terserap seluruhnya. 2. Terdapat kegiatan yang tidak dapat dioptimalkan pada Pusat Penyuluhan, Pusat Pendidikan dan Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Manusia Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Pusat Diklat SDM LHK) dan Pusat Pelatihan Masyarakat dan Pengembangan Generasi Lingkungan (Pusat Latmas dan PGL) karena pelaksanaan kegiatan membutuhkan aturan/mekanisme pelaksanaan yang pemahaman pelaksana masih kurang sehingga sebagian kegiatan tidak dapat direalisasikan. 3. Sistem pengelolaan DIPA APBN-P yang terdapat pada satu KPA dalam satu Eselon I menyebabkan lambatnya pencairan dana dan pertanggung jawaban SPJ. Beberapa solusi yang dilakukan oleh Badan P2SDM, untuk meningkatkan capaian kinerja kedepannya adalah: 1. Provinsi perlu menetapkan kelas Kelompok Tani Hutan (KTH) lebih awal sehingga didapatkan Kelompok Tani Hutan yang akan dibina untuk dapat ditetapkan sebagai Kelompok Tani Hutan (KTH) yang meningkat kelas KTH nya. 2. Agar Pusat Latmas dan PGL segera melatih widyaiswara menjadi instruktur sambil menunggu tersedianya instruktur hasil training pada Satker Pusat Latmas dan PGL. 3. Agar penganggaran disesuaikan dengan skedul pelaksanaan kegiatan Sedangkan solusi yang dilakukan oleh Badan P2SDM terkait tidak terserap sepenuhnya anggaran yang tersedia yaitu : 1. Agar pengalokasian anggaran untuk transito disesuaikan dengan kebutuhan pegawai yang akan pindah tugas atau rencana penerimaan CPNS sehingga pada akhir anggaran tidak berpengaruh pada realisasi penyerapan anggaran. v

7 2. Perlu dibuat aturan/mekanisme pelaksanaan kegiatan dan dipersiapkan persyaratan yang dibutuhkan untuk melaksanakan kegiatan seperti membuat pedoman penyaluran dana pada Kelompok Tani Hutan (KTH) melalui SPKS, menyiapkan persyaratan yang dibutuhkan dalam pembentukan politeknis LH, dan menyusun peraturan, pedoman dan penyempurnaan materi pelatihan generasi lingkungan. 3. Untuk tahun anggaran 2016 masing-masing Eselon II merupakan KPA dan setiap eselon III menjadi PPK sehingga dalam melaksanakan kegiatan dengan menggunakan dana TUP tidak perlu menunggu kesiapan SPJ dari seluruh unit pusat. Hasil pengukuran nilai efektivitas capaian kinerja Badan P2SDM pada Tahun 2015 tidak dapat dilakukan, tahun 2015 merupakan tahun pertama periode Rencana Strategis (Renstra) Tahun sehingga capaian kinerja yang diperoleh hanya tersedia pada tahun Hasil pengukuran nilai efisiensi capaian kinerja Badan P2SDM sebesar 1,01. Hal ini menunjukan bahwa Badan P2SDM pada Tahun 2015 telah menggunakan anggaran secara efisien. Badan P2SDM memiliki komitmen untuk terus menyempurnakan dan mengembangkan sistem akuntabilitas kinerja sesuai yang diamanatkan dalam undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaaan Pemerintahan yang bersih dan Bebas KKN dan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja. Hal ini menunjukan bahwa akuntabilitas merupakan perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan kepada publik/masyarakat. vi

8 DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... i RINGKASAN EKSEKUTIF... iii DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN... xiii DAFTAR SINGKATAN... xiv BAB I. PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Tugas Pokok dan Fungsi... 6 C. Organisasi Struktur Organisasi Sumber Daya Manusia Sarana Prasarana BAB II. PERENCANAAN KINERJA A. Rencana Strategis (Renstra) Badan P2SDM Tahun Arah Pembangunan Nasional Sasaran Strategis Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Sasaran Strategis Badan P2SDM B. Indikator Kinerja Program (IKP) / Indikator Kinerja Utama (IKU) Badan P2SDM Tahun C. Rencana Kerja (Renja)/Rencana Kerja Tahunan (RKT) Badan P2SDM Tahun Strategi Pencapaian Sasaran Program Badan P2SDM Tahun Program dan Kegiatan Target Rencana Kerja Tahun DIPA Badan P2SDM Tahun Anggaran vii

9 D. Perjanjian Kinerja (PK) BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA A. Capaian Kinerja Organisasi Reviu atas Dokumen Perencanaan Reviu terhadap Hasil Audit Inspektorat Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada Laporan Kinerja Tahun Metode Pengukuran a. Pengukuran Kinerja Sasaran b. Evaluasi Kinerja c. Analisis Akuntabilitas Kinerja Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Tahun a. Pengukuran Capaian Kinerja b. Efektivitas Capaian Kinerja c. Efisiensi Capaian Kinerja d. Perbandingan Capaian Kinerja Tahun 2015 terhadap Target Renstra Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Capaian Indikator Kinerja 1 : Jumlah pelaku utama dan pelaku usaha dalam pemberdayaan masyarakat yang meningkat kapasitasnya Capaian Indikator Kinerja 2 : Jumlah Tenaga Bakti Rimbawan dalam Mendukung Pengelolaan Hutan Tingkat Tapak, dan SDM LHK Kompeten Capaian Indikator Kinerja 3 : Jumlah SDM LHK Meningkat Kapasitasnya Capaian Indikator Kinerja 4 : Jumlah generasi lingkungan meningkat kapasitasnya dan sekolah atau kampus yang peduli dan berbudaya LH B. Pelaksanaan Capaian Kinerja Anggaran Tahun BAB IV. PENUTUP viii

10 DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1. Jumlah Pegawai Berdasarkan Jabatan Struktural, Kepala Sekolah Menengah Kejuruan dan Staf Lingkup Badan P2SDM Tabel 2. Rekapitulasi Pegawai Badan P2SDM pada Satker Pusat Berdasarkan Golongan Tabel 3. Rekapitulasi Pegawai Badan P2SDM pada Satker Pusat Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tabel 4. Rekapitulasi Pegawai Unit Pelaksana Teknis Badan P2SDM Berdasarkan Golongan Tabel 5. Rekapitulasi Pegawai Unit Pelaksana Teknis Badan P2SDM Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tabel 6. Sarana dan Prasarana Kantor Badan P2SDM pada Unit Kerja Eselon II lingkup BadanP2SDM Tabel 7. Sasaran Strategis Badan P2SDM Tahun Tabel 8. Indikator Kinerja Program dan Indikator Kinerja Kegiatan Badan P2SDM Tahun Tabel 9. Usulan Rencana Kerja dan Pokok-Pokok Output Kegiatan Badan P2SDM Tahun Tabel 10. Alokasi Anggaran pada DIPA APBN-P unit Badan P2SDM Tahun Anggaran Tabel 11. Perjanjian Kinerja Badan P2SDM Tahun Tabel 12. Sasaran Kegiatan Lingkup Badan P2SDM dan Target Kegiatan Tahun Tabel 13. Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Badan P2SDM Kehutanan Tahun Tabel 14. Hasil Pengukuran Efisiensi Capaian Kinerja Badan P2SDM Tahun Tabel 15. Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Badan P2SDM Terhadap Renstra ix

11 Tabel 16. Realisasi Capaian Kinerja Jumlah Pelaku Utama dan Pelaku Usaha dalam Pemberdayaan Masyarakat yang meningkat kapasitasnya Tabel 17. Rincian Jumlah Pelaku Utama dan Pelaku Usaha dalam Pemberdayaan Masyarakat yang meningkat kapasitasnya Tahun Tabel 18. Realisasi Capaian Kinerja Penerimaan Tenaga Bakti Rimbawan dalam mendukung pengelolaan hutan tingkat tapak dan SDM LHK yang Kompeten Tahun Tabel 19. Rincian Penerimaan Tenaga Bakti Rimbawan Tahun Tabel 20. Pelaksanaan Uji Kompetensi SDM Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun Tabel 21. Realisasi Capaian Kinerja Jumlah SDM LHK meningkat kapasitasnya Tahun Tabel 22. Rincian Target Dan Realisasi Kegiatan Peningkatan Kapasitas SDM LHK Tahun Tabel 23. Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan SDM LHK pada Pusat Diklat SDM LHK dan UPT BDK Tahun Tabel 24. Capaian Kinerja Kelulusan Siswa Penyelenggaraan Pendidikan Tenaga Teknis Menengah Kehutanan Tahun Tabel 25. Capaian Kinerja Pendidikan Karya Siswa (S2 dan S3) Tabel 26. Capaian Diklat Kerjasama Tahun Tabel 27. Realisasi Capaian Kinerja Jumlah generasi lingkungan meningkat kapasitasnya dan Sekolah/Kampus yang berbudaya lingkungan Tahun Tabel 28. Rincian Capaian Indikator Kinerja Jumlah Generasi Lingkungan Meningkat Kapasitasnya Serta Sekolah/Kampus Yang Peduli Dan Berbudaya Lingkugan Tabel 29. Capaian Kinerja Adiwiyata Nasional dan Mandiri Tabel 30. Realisasi Capaian Kinerja Anggaran Badan P2SDM Tahun x

12 DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1. Struktur Organisasi Badan P2SDM Gambar 2. Struktur Organisasi Sekretariat Badan P2SDM Gambar 3. Struktur Organisasi Pusat Penyuluhan Gambar 4. Gambar 5. Gambar 6. Struktur Organisasi Pusat Perencanaan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Struktur Organisasi Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Manusia Lingkungan Hidup dan Kehutanan Struktur Organisasi Pusat Pelatihan Masyarakat dan Pengembangan Generasi Lingkungan Gambar 7. Struktur Organisasi Balai Diklat Kehutanan Gambar 8. Gambar 9. Struktur Organisasi Sekolah Menengah Kejuruan Kehutanan Negeri Foto Perjanjian Kinerja Kepala Badan dengan Kepala Pusat Lingkup Badan P2SDM Gambar 10. Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat dan Koperasi KTH Gambar 11. Kegiatan Agroforestry di KTH Batu Lappa Desa Bontomanai Kec. Bungaya, Kab Gowa Propinsi Sulawesi Selatan Gambar 12. Kegiatan Peresmian Bakti Rimbawan tahun 2015 oleh Ibu Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan di Jakarta Gambar 13. Penyematan Rompi Bakti Rimbawan Tahun 2015 oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Gambar 14. Pelaksanaan uji tertulis sertifikasi SDM Lingkungan Hidup dan Kehutanan di Provinsi Sulawesi Selatan Gambar 15. Pengisian Portofolio Peserta Sertifikasi SDM Lingkungan Hidup dan Kehutanan di Provinsi Sulawesi Selatan Gambar 16. Pelaksanaan Kegiatan Diklat Asesor di Pusat Diklat SDM LHK Gambar 17. Diklat Kepemimpinan tingkat IV angkatan XXVI tahun Gambar 18. Siswa SMKK sedang melakukan kegiatan praktek xi

13 Gambar 19. Peningkatan Kapasitas Kader Lingkungan Hidup Gambar 20. Pelatihan Kader Lingkungan DAS Ciliwung tahun 2015 dan Pelaksanaan Couching Clinic pada Job Fair Gambar 21. Pelatihan Generasi Muda LH Pelatihan Perilaku Ramah Lingkungan Bagi Peserta Didik SD Gambar 22. Pelatihan Generasi Muda LH Pelatihan Perilaku Ramah Lingkungan Bagi Pendidik Gambar 23. Photo Bersama Peserta Pelatihan Pengenalan Saka Kalpataru Kab. Gresik Dan Pelatihan Pamong Dan Instruktur Saka Kalpataru Gambar 24. Sekolah Penerima Adiwiyata Tahun xii

14 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Dokumen Perjanjian Kinerja (PK) Badan P2SDM tahun 2015 Lampiran 2. Pernyataan Target Perjanjian Kinerja Badan P2SDM Tahun 2015 Lampiran 3. Daftar Kelompok Tani Hutan (KTH) penerima fasilitasi kegiatan peningkatan kelas KTH Tahun 2015 Lampiran 4. Lembaga Pemagangan 20 unit KTH Lampiran 5. Koperasi KTH Sebanyak 25 Unit KTH Lampiran 6. Fasilitasi Percontohan Pemberdayaan Masyarakat Desa Hutan Konservasi Dan Penyuluh Kehutanan Pendamping Tahun 2015 sebanyak 20 Unit KTH Lampiran 7. Daftar Posluhutdes sebanyak 20 Unit KTH Lampiran 8. Daftar Peningkatan Kelas KTH Melalui Fasilitasi Dana Dekonsentrasi sebanyak 130 Unit KTH Lampiran 9. Realisasi Penyelenggaraan Bakti Rimbawan Berdasarkan Penempatan Tahun 2015 Lampiran 10. Contoh Sertifikat Kompetensi Penyuluh Kehutanan Lampiran 11. Sebaran Karya siswa Lulus S2 dan S3 Lampiran 12. Keputusan Kepala Badan P2SDMK Tentang Penetapan Personil Pengelola Kinerja Lingkup Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Tahun 2015 Lampiran 13. Keputusan Kepala Badan P2SDM tentang Penunjukan Penanggung Jawab Kegiatan di Lingkup Badan P2SDM Tahun 2015 Lampiran 14. Surat Menteri LHK tentang Persetujuan Pengurangan Volume Keluaran Kegiatan Tahun 2015 Lingkup Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM xiii

15 DAFTAR SINGKATAN APBN AKIP Bakorluh Bapeluh BDK BLHD BNSP CPNS DAS DIPA HHBK KHm HR HTR IKK IKP IKU KPH KTH KUP LH LHK LKj LSM LSP P2SDM PK PNBP PP Renja Renstra RKT RSKKNI SDH SDA SDM SMK UPT UU : Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara : Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah : Badan Koordinasi Penyuluhan : Badan Pelaksana Penyuluhan : Balai Diklat (Pendidikan dan Pelatihan) Kehutanan : Badan Lingkungan Hidup Daerah : Badan Nasional Sertifikasi Profesi : Calon Pegawai Negeri Sipil : Daerah Aliran Sungai : Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran : Hasil Hutan Bukan Kayu : Hutan Kemasyarakatan : Hutan Rakyat : Hutan Tanaman Rakyat : Indikator Kinerja Kegiatan : Indikator Kinerja Program : Indikator Kinerja Utama : Kesatan Pengelolaan Hutan : Kelompok Tani Hutan : Kelompok Usaha Produktif : Lingkungan Hidup : Lingkungan Hidup dan Kehutanan : Laporan Kinerja : Lembaga Swadaya Masyarakat : Lembaga Sertifikasi Profesi : Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia : Perjanjian Kinerja : Penerimaan Negara Bukan Pajak : Peraturan Pemerintah : Rencana Kerja : Rencana Strategis : Rencana Kerja Tahunan : Rancangan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia : Sumber Daya Hutan : Sumber Daya Alam : Sumber Daya Manusia : Sekolah Menengah Kejuruan : Unit Pelaksana Teknis : Undang Undang xiv

16 BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah bahwa setiap program dan kegiatan Penyelenggaraan Negara harus dapat dipertanggungjawabkan kinerja atau hasil akhir kepada masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam rangka mewujudkan good governance. Badan P2SDM sebagai unsur penyelenggara pemerintahan negara diwajibkan untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya serta kewenangan pengelolaan sumber daya dengan didasarkan suatu Rencana Strategis (Renstra) dan Rencana Kerja (Renja)/Rencana Kerja Tahunan (RKT) yang ditetapkan oleh unit kerja. Sesuai dengan kewajiban yang digariskan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 dan sebagai bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi, Badan P2SDM menyusun Laporan Kinerja (LKj) Instansi Pemerintah Tahun Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2015 Badan P2SDM ini merupakan hasil capaian terhadap Indikator Kinerja Utama (IKU) atau Indikator Kinerja Program (IKP) yang tertuang dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.39/Menlhk-Setjen/2015 Tentang Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun Renstra Kementerian LHK dijabarkan pada masing-masing eselon I dalam sasaran program dengan target Indikator Kinerja Program (IKP). Badan P2SDM mempunyai target IKP 4 output kinerja yang merupakan kegiatan dan tanggung jawab masing-masing eselon II Badan P2SDM. 1

17 Penyusunan LKj dimaksudkan sebagai pertanggungjawaban secara administrasi baik fisik maupun keuangan atas pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Badan P2SDM Tahun Adapun tujuan dari penyusunan LKj adalah untuk memberikan informasi tentang capaian kinerja Badan P2SDM Tahun 2015 dan sebagai umpan balik bagi pengambil keputusan dalam rangka pemantapan/reviu perencanaan pada waktu yang akan datang. Landasan hukum yang dijadikan sebagai acuan dalam penyusunan Laporan Kinerja (LKj) Insntansi Pemerintah adalah : 1) Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 167, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3888) sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 19 Tahun 2004 Nomor 86, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4412);Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional; 2) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 3) Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 92; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4660); 4) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587); 5) Peraturan pemerintah Nomor 44 Tahun 2004 tentang Perencanaan Kehutanan; 6) Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2009 tentang Pembiayaan, Pembinaan dan Pengawasan Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

18 Nomor 87, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5018); 7) Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.39/Menlhk-II/2015 tentang Renstra Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan; 8) Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.49/Menhut-II/2011 tentang Rencana Kerja Kehutanan Tingkat Nasional (RKTN) Tahun ; 9) Peraturan presiden Republik Indonesia Nomor 2 tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun ; 10) Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2010 tentang Penelitian dan Pengembangan, Serta Pendidikan dan Pelatihan Kehutanan; 11) Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi kementerian Negara; 12) Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; 13) Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.18/Menlhk-II/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan; 14) Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.42/Menhut-II/2010 tentang Sistem Perencanaan Kehutanan; 15) Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.39/Menlhk-Setjen/2015 tentang Rencana Strategis Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun ; 16) Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.46/Menhut-II/2014 tentang Rencana Kerja Kementerian Kehutanan Tahun 2015; 17) Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.51/Menhut-II/2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pendidikan dan Pelatihan Kehutanan; 18) Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.52/Menhut-II/2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekolah Menengah Kejuruan Kehutanan Negeri; 3

19 19) Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah; 20) Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 25 tahun 2012 tentang Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; 21) Peraturan Kepala Badan P2SDM Nomor P.05/SETBP2SDM/2015 tentang tentang Rencana Strategis Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Tahun ; 22) Surat Pengesahan DIPA BA 29 Nomor : /2015 tanggal 14 November dengan: 4 Dalam Laporan Kinerja (LKj) Instansi Pemerintah ini yang dimaksud 1) Akuntabilitas adalah kewajiban untuk memberikan pertanggungjawaban atau untuk menerangkan kinerja dan tindakan seseorang/sekretariat badan hukum/pimpinan kolektif suatu organisasi kepada pihak yang memiliki hak atau berkewenangan untuk meminta keterangan atau pertanggungjawaban. 2) Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) adalah perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui alat pertanggungjawaban secara periodik. 3) Capaian kinerja adalah ukuran prestasi kerja yang akan dicapai dari keadaan semula dengan mempertimbangkan faktor, kualitas, kuantitas, efisiensi dan efektifitas pelaksanaan program dan kegiatan. 4) Dampak adalah pengaruh kuat dari suatu kebijakan publik yang mendatangkan akibat/manfaat bagi masyarakat luas. 5) Indikator kinerja adalah ukuran keberhasilan yang dicapai pada setiap program dan kegiatan pada satuan kerja.

20 6) Kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijaksanaan dalam mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran organisasi. 7) Kebijakan adalah ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan untuk dijadikan pedoman, pegangan dalam pengembangan, pelaksanaan program/kegiatan. 8) Laporan Kinerja (LKj) Instansi Pemerintah adalah media pertanggungjawaban yang berisi mengenai capaian kinerja instansi pemerintah. 9) Misi adalah suatu yang harus diemban atau dilaksanakan oleh instansi pemerintah, sesuai visi yang ditetapkan, agar tujuan organisasi dapat terlaksana dan berhasil dengan baik. 10) Output adalah barang atau jasa yang dihasilkan oleh kegiatan yang dilaksanakan untuk mendukung pencapaian sasaran dan tujuan program dan kebijakan. 11) Outcome adalah segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya keluaran dari kegiatan-kegiatan dalam satu program. 12) Program adalah kumpulan kegiatan yang sistematis dan terpadu untuk mendapatkan hasil, guna mencapai sasaran tertentu. 13) Sasaran adalah hasil yang akan dicapai secara nyata oleh instansi dalam rumusan yang lebih pendek dari tujuan. 14) Strategi adalah cara mencapai tujuan dan sasaran yang dijabarkan ke dalam kebijakan-kebijakan dan program-program. 15) Tujuan adalah sesuatu (apa) yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu satu sampai dengan lima tahunan. 16) Visi adalah pandangan jauh kedepan, kemana dan bagaimana instansi pemerintah harus dibawa dan berkarya agar tetap konsisten dan dapat eksis, antisipatif, inovatif, serta produktif. 5

21 B. Tugas Pokok dan Fungsi Sesuai dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.18/Menlhk-II/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Badan P2SDM) merupakan salah satu Unit Kerja Eselon I pada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Badan P2SDM mempunyai tugas menyelenggarakan penyuluhan kehutanan dan pengembangan sumber daya manusia lingkungan hidup dan kehutanan. Dalam melaksanakan tugas dimaksud, Badan P2SDM menyelenggarakan fungsi : a. Penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program penyuluhan kehutanan, perencanaan dan standardisasi, pengembangan sumber daya manusia aparatur dan masyarakat di bidang lingkungan hidup dan kehutanan, serta pengembangan generasi lingkungan; b. Pelaksanaan penyuluhan kehutanan, perencanaan dan standardisasi, pengembangan sumber daya manusia aparatur dan masyarakat di bidang lingkungan hidup dan kehutanan, serta pengembangan generasi lingkungan; c. Penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang penyelenggaraan penyuluhan kehutanan; d. Pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi atas pelaksanaan urusan penyelenggaraan penyuluhan kehutanan; e. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan penyuluhan kehutanan, perencanaan dan standardisasi, pengembangan sumber daya manusia aparatur dan masyarakat di bidang lingkungan hidup dan kehutanan, serta pengembangan generasi lingkungan; f. Pelaksanaan administrasi Badan P2SDM; dan g. Pelaksanaan tugas dan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri. Dalam melaksanakan Tugas dan fungsinya, Badan P2SDM membawahi 5 (lima) eselon II yaitu Sekretariat Badan, Pusat Penyuluhan, Pusat Perencanaan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Pusat Pendidikan 6

22 dan Pelatihan Sumber Daya Manusia Lingkungan Hidup dan Kehutanan, serta Pusat Pelatihan Masyarakat dan Pengembangan Generasi Lingkungan. Sekretariat Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Lingkungan Hidup dan Kehutanan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pembinaan, serta pelayanan administrasi di lingkungan Badan. Dalam melaksanakan tugas, Sekretariat Badan P2SDM menyelenggarakan fungsi : a. Koordinasi dan penyusunan rencana, program, anggaran dan kerja sama; b. Koordinasi dan pemantauan, evaluasi dan pelaporan rencana program dan anggaran; c. Koordinasi dan pengelolaan data, informasi, dokumentasi dan publikasi hasil penyuluhan; dan d. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Badan. Pusat Penyuluhan mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan penyuluhan kehutanan. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Pusat Penyuluhan menyelenggarakan fungsi : a. Penyiapan perumusan kebijakan pengembangan metode sarana dan alat bantu penyuluhan, serta program penyuluhan ketenagaan penyuluhan dan kelembagaan penyuluhan; b. Penyiapan pelaksanaan tugas pengembangan metode, sarana dan alat bantu penyuluhan, serta program penyuluhan, ketenagaan penyuluhan dan kelembagaan penyuluhan; c. Penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria pengembangan metode, sarana dan alat bantu penyuluhan serta program penyuluhan, ketenagaan penyuluhan dan kelembagaan penyuluhan; d. Bimbingan teknis, evaluasi bimbingan teknis, dan supervisi pelaksanaan urusan pengembangan metode, sarana dan alat bantu penyuluhan, serta program penyuluhan, ketenagaan penyuluhan dan kelembagaan penyuluhan; dan e. Pelaksanaan administrasi Pusat. 7

23 Pusat Perencanaan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan, pelaksanaan kebijakan, bimbingan teknis dan evaluasi bimbingan teknis perencanaan dan pengembangan sumber daya aparatur dan masyarakat lingkungan hidup dan kehutanan. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Pusat Perencanaan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia menyelenggarakan fungsi : a. Penyusunan rencana, program, kerja sama dan pelaksanaan perencanaan dan pengembangan sumber daya manusia aparatur, standar kebutuhan dan pengembangan sumber daya manusia aparatur dan masyarakat lingkungan hidup dan kehutanan; b. Penyiapan perumusan kebijakan perencanaan dan pengembangan sumber daya manusia aparatur, standar kebutuhan dan pengembangan sumber daya manusia aparatur dan masyarakat lingkungan hidup dan kehutanan; c. Pelaksanaan perencanaan dan pengembangan sumber daya manusia aparatur, standar kebutuhan dan pengembangan sumber daya manusia aparatur dan masyarakat lingkungan hidup dan kehutanan; dan. d. Pelaksanaan administrasi Pusat. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Manusia Lingkungan Hidup dan Kehutanan mempunyai tugas melaksanakan pendidikan dan pelatihan aparatur dan non aparatur lingkungan hidup dan kehutanan. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Manusia menyelenggarakan fungsi : a. Penyusunan rencana, program, kerja sama dan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia aparatur lingkungan hidup dan kehutanan; b. Penyiapan perumusan kebijakan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia aparatur lingkungan hidup dan kehutanan; c. Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia aparatur lingkungan hidup dan kehutanan 8

24 d. Bimbingan teknis dan evaluasi pemberian bimbingan teknis penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia aparatur lingkungan hidup dan kehutanan; dan e. Pelaksanaan administrasi Pusat. Pusat Pelatihan Masyarakat dan Pengembangan Generasi Lingkungan mempunyait tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, bimbingan teknis dan evaluasi pemberian bimbingan teknis pelatihan masyarakat dan pengembangan generasi lingkungan. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Pusat Pelatihan Masyarakat dan Pengembangan Generasi Lingkungan menyelenggarakan fungsi : a. Penyusunan rencana, program dan kerja sama pelatihan masyarakat dan pengembangan generasi lingkungan; b. Penyiapan perumusan kebijakan pelatihan masyarakat dan pengembangan generasi lingkungan; c. Pelaksanaan kebijakan pelatihan masyarakat dan pengembangan generasi lingkungan; d. Bimbingan teknis dan evaluasi bimbingan teknis pelatihan masyarakat dan pengembangan generasi lingkungan; dan e. Pelaksanaan administrasi Pusat. Berdasarkan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.51/Menhut- II/2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pendidikan dan Pelatihan Kehutanan, Balai Pendidikan dan Pelatihan Kehutanan (BDK) adalah unit pelaksana teknis di bidang pendidikan dan pelatihan kehutanan berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan P2SDM Kehutanan (setelah penggabungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kementerian Kehutanan menjadi Badan P2SDM). Balai Diklat Kehutanan mempunyai tugas melaksanakan pendidikan dan pelatihan aparatur dan non aparatur di bidang kehutanan. Dalam melaksanakan tugas tersebut BDK menyelenggarakan fungsi sebagai berikut: a. Penyusunan rencana, program dan anggaran pendidikan dan pelatihan; b. Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan; c. Pelaksanaan kerjasama pendidikan dan pelatihan; 9

25 d. Pelaksanaan pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan dan pelatihan; e. Pelaksanaan pengelolaan hutan pendidikan dan pelatihan; f. Pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pendidikan dan pelatihan; g. Pelaksanaan pelayanan data dan informasi di bidang pendidikan dan pelatihan; h. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Balai. Berdasarkan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.52/Menhut- II/2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kehutanan Negeri Sekolah Menengah Kejuruan Kehutanan Negeri adalah unit pelaksana teknis dibidang pendidikan menengah kejuruan formal di lingkungan Kementerian Kehutanan berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala BadanP2SDM Kehutanan (setelah penggabungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kementerian Kehutanan menjadi Badan P2SDM). SMK Kehutanan mempunyai tugas melaksanakan pendidikan kejuruan kehutanan bagi tamatan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama atau sederajat. Dalam melaksanakan tugasnya SMK Kehutanan menyelenggarakan fungsi sebagai berikut: a. Penyusunan rencana dan program pendidikan pengajaran; b. Pelaksanaan pendidikan dan pengajaran di dalam dan di luar sekolah; c. Pelaksanaan kerjasama pendidikan dan pengajaran; d. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga. C. Organisasi 1. Struktur Organisasi Sesuai Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.18/Menlhk-II/2015, struktur organisasi Badan P2SDM sebagaimana disajikan pada Gambar 1. 10

26 Gambar 1. Struktur Organisasi Badan P2SDM Sekretariat Badan P2SDM dipimpin oleh Sekretaris Badan yang membawahi empat bagian, masing-masing bagian membawahi tiga subbagian. Adapun empat Bagian tersebut yaitu : a. Bagian Program dan Kerja Sama; b. Bagian Informasi, Publikasi dan Evaluasi; c. Bagian Kepegawaian, Hukum, Organisasi dan Tata Laksana; dan d. Bagian Keuangan dan Umum. 11

27 Struktur organisasi Sekretariat Badan P2SDM disajikan pada Gambar 2. Gambar 2. Struktur Organisasi Sekretariat Badan P2SDM Pusat Penyuluhan dipimpin oleh Kepala Pusat yang membawahi tiga Bidang dan satu Subbagian Tata Usaha, masing-masing bidang membawahi dua Subbidang. Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan pengelolaan urusan ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, kerumahtanggaan, kearsipan dan pelaporan Pusat. Adapun tiga Bidang pada Pusat Penyuluhan yaitu : a. Bidang Pengembangan Penyuluhan; b. Bidang Ketenagaan Penyuluhan; dan c. Bidang Kelembagaan Penyuluhan. Struktur organisasi pada Pusat Penyuluhan dapat dilihat pada Gambar 3. 12

28 Gambar 3. Struktur Organisasi Pusat Penyuluhan Pusat Perencanaan dan Pengembagan Sumber Daya Manusia dipimpin oleh Kepala Pusat yang membawahi tiga Bidang dan satu Subbagian Tata Usaha, masing-masing Bidang membawahi dua Subbidang. Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan pengelolaan urusan ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, kerumahtanggaan, kearsipan dan pelaporan Pusat. Adapun tiga Bidang pada Pusat Perencanaan dan Pengembagan Sumber Daya Manusia yaitu : a. Bidang Perencanaan, Pengembangan dan Evaluasi Sumber Daya Manusia Aparatur Lingkungan Hidup dan Kehutanan; b. Bidang Perencanaan, Pengembangan dan Evaluasi Sumber Daya Manusia Non Aparatur Lingkungan Hidup dan Kehutanan; dan c. Bidang Standardisasi dan Sertifikasi Sumber Daya Manusia Lingkungan Hidup dan Kehutanan. 13

29 Struktur Organisasi Pada Pusat Perencanaan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia dapat dilihat pada Gambar 4. Gambar 4. Struktur Organisasi Pusat Perencanaan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Manusia Lingkungan Hidup dan Kehutanan dipimpin oleh Kepala Pusat yang membawahi tiga Bidang dan satu Bagian. Masing-masing Bidang membawahi dua Subbidang dan satu Bagian membawahi tiga Subbagian. Tiga Bidang dan satu Bagian pada Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Manusia Lingkungan Hidup dan Kehutanan yaitu : a. Bidang Perencanaan, Evaluasi dan Pengembangan E-Learning; b. Bidang Penyelengaraan Diklat Teknis; c. Bidang Penyelenggaraan Diklat Kepemimpinan dan Administrasi; dan d. Bagian Program dan Umum. 14

30 Struktur Organisasi Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Manusia Lingkungan Hidup dan Kehutanan dapat dilihat pada Gambar 5. Gambar 5. Struktur Organisasi Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Manusia Lingkungan Hidup dan Kehutanan Pusat Pelatihan Masyarakat dan Pengembangan Generasi Lingkungan dipimpin oleh Kepala Pusat yang membawahi tiga Bidang dan satu Bagian. Masing-masing Bidang membawahi dua Subbidang dan Satu Bagian membawahi tiga Subbagian. Tiga Bidang dan satu Bagian pada Pusat Pelatihan Masyarakat dan Pengembangan Generasi Lingkungan yaitu : a. Bidang Penyelenggaraan Pelatihan Masyarakat; b. Bidang Penyelenggaraan Ekspos Generasi Lingkungan c. Bidang Pengembangan Generasi Lingkungan; dan d. Bagian Program dan Umum. 15

31 Struktur Organisasi Pusat Pelatihan Masyarakat dan Pengembangan Generasi Lingkungan dapat dilihat pada Gambar 6. Gambar 6. Struktur Organisasi Pusat Pelatihan Masyarakat dan Pengembangan Generasi Lingkungan Balai Diklat Kehutanan terdiri Kepala Balai Diklat yang membawahi tiga seksi atau eselon IV yaitu Sub Bagian Tata Usaha, Seksi Penyelenggaraan dan Kerjasama Pendidikan dan Pelatihan dan Seksi Sarana dan Evaluasi Pendidikan dan Pelatihan. Struktur organisasi Balai Diklat Kehutanannsebagaimana disajikan pada Gambar 7. 16

32 Gambar 7. Struktur Organisasi Balai Diklat Kehutanan SMK Kehutanan didukung oleh satu eselon IV yang menangani aspek administrasi keuangan, kepegawaian, umum dan rumah tangga. Struktur organisasi SMK Kehutanan sebagaimana disajikan pada Gambar 8. SMK KEHUTANAN SUBBAGIAN TATA USAHA Gambar 8. Struktur Organisasi Sekolah Menengah Kejuruan Kehutanan 2. Sumber Negeri Daya Manusia Jumlah Pegawai Badan P2SDM secara keseluruhan sebanyak orang yang tersebar di unit kerja Pusat dan UPT sebagaimana disajikan pada Tabel 1. 17

33 Tabel 1. Jumlah Pegawai Berdasarkan Jabatan Struktural, Kepala Sekolah Menengah Kejuruan dan Staf Lingkup Badan P2SDM No. Jabatan Jumlah 1. Eselon I 1 2. Eselon II 5 3. Eselon III - Pusat 18 - UPT (BDK) 7 4. Kepala Sekolah Menengah Kejuruan Kehutanan 5 5. Eselon IV 6. Staf - Pusat 44 - UPT (BDK) dan SMK 26 - Pusat UPT (BDK) dan SMK 730 a. Pegawai Satker Pusat Jumlah Penyelenggaraan kegiatan Badan P2SDM pada Satuan Kerja Pusat didukung personil sebanyak 323 orang dengan jumlah berdasarkan golongan sebagaimana disajikan pada Tabel 2. Tabel 2. Rekapitulasi Pegawai Badan P2SDM pada Satker Pusat Berdasarkan Golongan No Golongan Laki-laki Perempuan Jumlah (orang) 1 Golongan IV Golongan III Golongan II Golongan I Jumlah Berdasarkan tingkat pendidikan, sebaran pegawai Badan P2SDM pada Satuan Kerja Pusat sebagaimana disajikan pada Tabel 3. 18

34 Tabel 3. Rekapitulasi Pegawai Badan P2SDM pada Satker Pusat Berdasarkan Tingkat Pendidikan Jumlah No Golongan Laki-laki Perempuan (orang) 1 S S S1/D D SLTA/D1/D SLTP SD Jumlah b. Pegawai Satker UPT Badan P2SDM Penyelenggaraan kegiatan Badan P2SDM pada Unit Pelaksana Teknis (Balai Diklat Kehutanan dan SMK Kehutanan Negeri) didukung personil sebanyak 763 orang dengan jumlah berdasarkan golongan sebagaimana disajikan pada Tabel 4. Tabel 4. Rekapitulasi Pegawai Unit Pelaksana Teknis Badan P2SDM Berdasarkan Golongan No Golongan Laki-laki Perempuan Jumlah (orang) 1 Golongan IV Golongan III Golongan II Golongan I Jumlah Berdasarkan tingkat pendidikan, sebaran pegawai Badan P2SDM pada Unit Pelaksana Teknis sebagaimana disajikan pada Tabel 5. Tabel 5. Rekapitulasi Pegawai Unit Pelaksana Teknis Badan P2SDM Berdasarkan Tingkat Pendidikan Jumlah No Golongan Laki-laki Perempuan (orang) 1 S S

35 20 Jumlah No Golongan Laki-laki Perempuan (orang) 3 S1/D D SLTA/D1/D SLTP SD Jumlah Sarana Prasarana Untuk mendukung kelancaran tugas Badan P2SDM, dilengkapi dengan sarana prasarana perkantoran dan sarana transportasi, secara rinci sebagaimana disajikan pada Tabel 6. Tabel 6. Sarana dan Prasarana Kantor Badan P2SDM pada Unit Kerja Eselon II lingkup BadanP2SDM No Jenis Sarana Dan Prasarana Kondisi Baik Rusak Jumlah I. Sekretariat Badan P2SDM 1 Jeep Sedan Mini Bus ( Penumpang 14 Orang Kebawah ) Sepeda Motor a. Sekretariat Badan 9-9 b. Kabupaten/Kota (Penyuluh Kehutanan) Mesin Ketik Manual Portable (11-13 Inci) Lemari Besi/Metal Lemari Kayu Rak Kayu Brandkas Kardex Besi Lemari Katalog White Board Alat Penghancur Kertas Mesin Absensi LCD Projector/Infokus Meja Kerja Kayu Kursi Besi/Metal Kursi Kayu Sice Meja makan kayu Kursi Fiber Glas/Plastik Partisi Meubel Air Lainnya Jam Elektronik 3-3

36 No Jenis Sarana Dan Prasarana Kondisi Baik Rusak Jumlah 25 Lemari Es AC Window AC Split Kipas Angin Televisi Sound System Camera Video Dispenser Karpet Gordyn/Kray DVD Player Voice Recorder Lensa Kamera Alat Pemanas Processing (Water Heater) Layar Film Projector Pesawat Telephone Facsimile Alat Komunikasi Lainnya Cooling Water Circulator TV Monitor Kamera Digital Lemari Kamera P.C Unit Lap Top Note Book Printer (Peralatan Personal Komputer) Scanner (Peralatan Personal Komputer) External Floppy Disk Drive Server Gedung dan Bangunan Dalam Renovasi Monografi Drawing R CCTV Camera control Televisi system Tripod Camera Meja kerja Stainles 1-1 II. Pusat Penyuluhan 1 Jeep Mini Bus ( Penumpang 14 Orang Kebawah ) Sepeda Motor Lori Dorong Lemari Penyimpan Mesin Ketik Manual Portable (11-13 Inci) Mesin Ketik Manual Standard (14-16 Inci) Mesin Ketik Listrik Potable (11-13 Inci) Mesin Fotocopy Folio Lemari Besi/metal Lemari Kayu Rak Kayu

37 No Jenis Sarana Dan Prasarana Kondisi Baik Rusak Jumlah 13 Filing Cabinet Besi Brandkas Kardex Besi Buffet Papan Visual/papan Nama White Board Copy Board/elektric White Board Peta Alat Penghancur Kertas Globe Mesin Absensi Alat Pemotong Kertas Headmachine Besar Overhead Projector Panel Pameran Laser Pointer Lcd Projector/infocus Meja Kerja Kayu Kursi Besi/metal Sice Meja Rapat Meja Komputer Kursi Fiber Glas/plastik Lemari Es Televisi Wireless Megaphone Camera Video Tustel Dispenser Handy Cam Gordyin/kray Dvd Player Disc Record Player Blitzzer Camera Electronic Video Tape Recorder Portable Video Caption Adder Film Projector Slide Projector Lensa Kamera Duplicator Dvd Telephone (pabx) Intermediate Telephone/key Telephone Facsimile Message Switching Center (msc) Refrigerator

38 No Jenis Sarana Dan Prasarana 60 Tape Recorder (alat Laboratorium Kebisingan Dan Getaran) Kondisi Jumlah Baik Rusak Kamera Digital Gps Digital Camera Komputer Jaringan Lainnya P.c Unit Lap Top Note Book Personal Komputer Lainnya Printer (peralatan Personal Komputer) Scanner (peralatan Personal Komputer) Cd Writter Peralatan Personal Komputer Lainnya Gedung Dan Bangunan Dalam Renovasi Software Komputer III. Pusat Perencanaan Pengembangan SDM 1 Mini Bus ( Penumpang 14 Orang Kebawah ) Kendaraan Bermotor Penumpang Lainnya Sepeda Motor Mesin Ketik Manual Standard (14-16 Inci) Mesin Ketik Elektronik/Selektrik Lemari Besi/Metal Lemari Kayu Rak Kayu Filing Cabinet Besi Brandkas Kardex Besi White Board LCD Projector/Infocus Focusing Screen/Layar LCD Projector Meja Kerja Kayu Kursi Besi/Metal Portable Air Conditioner (Alat Pendingin) Televisi Megaphone Dispenser Handy Cam Voice Recorder Facsimile Serial Scanner/Printer Kamera Digital P.C Unit Lap Top Note Book Printer (Peralatan Personal Komputer) Voice Recorder

39 No Jenis Sarana Dan Prasarana Kondisi Baik Rusak Jumlah 31 Gedung dan Bangunan Dalam Renovasi Software Komputer 2-2 IV. Pusat Diklat SDM LHK 1 Ruang Kelas: Ruang Diskusi Ruang Makan Aula Asrama Perpustakaan Media Center Tempat Ibadah (Mesjid) Laboratorium Bahasa Inggris dan Komputer Rumah Dinas Sarana Olah raga Gedung Kantor Kendaraan Roda Kendaraan Roda Kendaraan Roda Pick Up Mobil Patroli P.C. Komputer LCD Projector Camera Digital voice recorder Printer V. Pusat Latmas dan PGL 1 Ruang Rapat R. Fitnes Kamar Atas Kamar Bawah Micro Bus R. Komputer Sepeda R. Perpustakaan Infocus Mini bus Sepeda Motor Alat Kesehatan Olah Raga Lainnya GPS Portable Combo Media Player Handy Cam Camera Video CCTV PC (Personal Computer) Laptop Note Book

40 BAB II. PERENCANAAN KINERJA A. Rencana Strategis (Renstra) Badan P2SDM Tahun Arah Pembangunan Nasional Sesuai arahan Presiden Republik Indonesia, Pembangunan Nasional Tahun yang menjadi prioritas terdapat dalam sembilan agenda yang sering disebut Nawa Cita: 1) Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman kepada seluruh warga negara; 2) Membuat Pemerintah selalu hadir dengan membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya; 3) Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerahdaerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan; 4) Memperkuat kehadiran negara dalam melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat, dan terpercaya; 5) Meningkatkan kualitas hidup manusia; 6) Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional sehingga bangsa Indonesia bisa maju dan bangkit bersama bangsa-bangsa Asia Lainnya; 7) Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik; 8) Melakukan revolusi karakter bangsa; 9) Memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia. Visi pembangunan Nasional Tahun yang merupakan arah pembangunan seluruh kementerian di Indonesia adalah: Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong, sedangkan misi untuk mendukung tercapainya visi tersebut adalah: 1. Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritim, dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan; 25

41 2. Mewujudkan masyarakat maju, berkeseimbangan dan demokratis berlandaskan negara hukum; 3. Mewujudkan politik luar negeri bebas-aktif dan memperkuat jati diri sebagai Negara maritim; 4. Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju dan sejahtera; 5. Mewujudkan bangsa yang berdaya-saing; 6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat, dan berbasiskan kepentingan nasional; 7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan. 2. Sasaran Strategis Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tujuan pembangunan Tahun , yaitu Memastikan kondisi lingkungan berada pada toleransi yang dibutuhkan untuk kehidupan manusia; dan sumber daya berada pada rentang populasi yang aman; serta secara paralel meningkatkan kemampuan sumber daya alam untuk memberikan sumbangan bagi perekonomian nasional. Untuk mewujudkan tujuan pembangunan nasional tersebut dirumuskan sasaran strategis Kementerian LHK Tahun , yaitu: 1. Menjaga kualitas lingkungan hidup untuk meningkatkan daya dukung lingkungan, ketahanan air dan kesehatan masyarakat, dengan indikator kinerja Indeks Kualitas Lingkungan Hidup berada pada kisaran 66,5-68,6, angka pada tahun 2014 sebesar 63,42. Anasir utama pembangun dari besarnya indeks ini yang akan ditangani, yaitu air, udara dan tutupan hutan; 2. Memanfaatkan potensi sumber daya hutan dan lingkungan hutan secara lestari untuk meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat yang berkeadailan, dengan indikator kinerja peningkatan kontribusi SDH dan LH terhadap devisa dan PNBP. Komponen pengungkit yang akan ditangani yaitu produksi hasil hutan, baik kayu maupun non kayu (termasuk tumbuhan dan satwa liar) dan ekspor; 26

RINGKASAN EKSEKUTIF. iii

RINGKASAN EKSEKUTIF. iii KATA PENGANTAR Laporan Kinerja (LKj) Instansi Pemerintah Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Kehutanan (Badan P2SDM Kehutanan) Tahun 2014 disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA (LKj)

LAPORAN KINERJA (LKj) Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Gd. Manggala Wanabakti, Blok I lantai 14 Jalan Gatot Subroto, Senayan, Jakarta 10270 Website : http://bp2sdm.menlhk.go.id LAPORAN KINERJA (LKj) BADAN P2SDM TAHUN 2016

Lebih terperinci

PENGANTAR. Jakarta, 29 Agustus 2016 KEPALA BADAN, Dr. Ir. Bambang Soepijanto, MM NIP

PENGANTAR. Jakarta, 29 Agustus 2016 KEPALA BADAN, Dr. Ir. Bambang Soepijanto, MM NIP PENGANTAR Setiap pengambil kebijakan dituntut untuk dapat menyusun langkah pencapaian yang strategis untuk dapat mendukung terwujudnya tujuan pembangunan nasional. Sebagai konsekuensi akibat adanya perubahan

Lebih terperinci

MAHKAMAH AGUNG BADAN URUSAN ADMINISTRASI PENGADILAN TINGGI SUMATERA UTARA

MAHKAMAH AGUNG BADAN URUSAN ADMINISTRASI PENGADILAN TINGGI SUMATERA UTARA NAMA UAKPB...969 TAHUN ANGGARAN JULI 3 6 9 -- Kode Lap. LBSGSSKS 3 DESEMBER 3 TANAH,996,3,,,996,3,,... Tanah Bangunan Rumah Negara Golongan II M,9,9,,,9,9,,... Tanah Bangunan Kantor Pemerintah M,,,3,,,,3,

Lebih terperinci

DAFTAR INVENTARIS BMN DJA PER 3 SEPTEMBER 2015

DAFTAR INVENTARIS BMN DJA PER 3 SEPTEMBER 2015 DAFTAR INVENTARIS BMN DJA PER AKUN NERACA/SUB-SUB KELOMPOK BARANG SAT 132111 PERALATAN DAN MESIN 11,569 74,917,915,013 9 14,630,000 0 0 11,578 74,932,545,013 3.01.03.04.002 Portable Generating Set Unit

Lebih terperinci

MAHKAMAH AGUNG BADAN URUSAN ADMINISTRASI PENGADILAN TINGGI SUMATERA UTARA

MAHKAMAH AGUNG BADAN URUSAN ADMINISTRASI PENGADILAN TINGGI SUMATERA UTARA NAMA UAKPB : 00.0.0.0969 PENGADILAN NEGERI MEDAN TAHUN ANGGARAN 0 JANUARI 0 3 6 9 0 30 JUNI 0 : 6-0-0 : 3 TANAH,996,30,,0 0 0 0 0,996,30,,0.0.0.0.00 Tanah Bangunan Rumah Negara Golongan II M,90,9,,00 0

Lebih terperinci

LAPORAN BARANG PEMBANTU KUASA PENGGUNA TAHUNAN GABUNGAN INTRAKOMPTABEL DAN EKSTRAKOMPTABEL RINCIAN PER SUB-SUB KELOMPOK BARANG TAHUN ANGGARAN 2016

LAPORAN BARANG PEMBANTU KUASA PENGGUNA TAHUNAN GABUNGAN INTRAKOMPTABEL DAN EKSTRAKOMPTABEL RINCIAN PER SUB-SUB KELOMPOK BARANG TAHUN ANGGARAN 2016 NAMA UAPKPB :...99. PENGADILAN NEGERI KUNINGAN JANUARI 6 TAHUN ANGGARAN 6 3 9 : -6-6 : 3 DESEMBER 6 3 TANAH,9,99,,,9,99,,... Tanah Bangunan Rumah Negara Golongan I M,3 9,,,3 9,,... Tanah Bangunan Kantor

Lebih terperinci

LAPORAN BARANG KUASA PENGGUNA TAHUNAN GABUNGAN INTRAKOMPTABEL DAN EKSTRAKOMPTABEL RINCIAN PER SUB-SUB KELOMPOK BARANG TAHUN ANGGARAN 2016

LAPORAN BARANG KUASA PENGGUNA TAHUNAN GABUNGAN INTRAKOMPTABEL DAN EKSTRAKOMPTABEL RINCIAN PER SUB-SUB KELOMPOK BARANG TAHUN ANGGARAN 2016 NAMA UAKPB : 005.0.5.4094 PENGADILAN AGAMA SERUI JANUARI 06 TAHUN ANGGARAN 06 4 8 9 0 : 5--06 : DESEMBER 06 TANAH, 48,680,000 0 0 0 0, 48,680,000.0.0.0.00 Tanah Bangunan Rumah Negara Golongan I M 8,680,000

Lebih terperinci

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pusat Penyuluhan

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pusat Penyuluhan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pusat Penyuluhan RINGKASAN EKSEKUTIF Tujuan penyuluhan kehutanan yang tercantum dalam Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DIY

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DIY NAMA UAKPB : 89...55 POSISI MARET S/D 9 MARET TAHUN ANGGARAN : 9-- : MARET 8 9 9 MARET TANAH,,9,,,,9,,... Tanah Bangunan Rumah Negara Golongan II M, 9,5,,, 9,5,,... Tanah Bangunan Kantor Pemerintah M,

Lebih terperinci

LISTING DATA BARANG MILIK NEGARA GABUNGAN INTRAKOMPTABEL DAN EKSTRAKOMPTABEL S/D 16 JUNI 2014 URUT KODE BARANG

LISTING DATA BARANG MILIK NEGARA GABUNGAN INTRAKOMPTABEL DAN EKSTRAKOMPTABEL S/D 16 JUNI 2014 URUT KODE BARANG NAMA UAPKPB : 5.1.19.3491. PENGADILAN AGAMA SUNGGUMINASA RUANG LINGKUP DATA : DI DBR/DBL/KIB BAIK URUT BARANG : 1 RUANG/ LOKASI 2.1.1.4.1 2.1.1.4.1 3.2.1.2.3 3.2.1.2.3 3.2.1.4.1 3.2.1.4.1 3.2.1.4.1 3.2.1.4.1

Lebih terperinci

MAHKAMAH AGUNG BADAN URUSAN ADMINISTRASI PROVINSI JAWA BARAT

MAHKAMAH AGUNG BADAN URUSAN ADMINISTRASI PROVINSI JAWA BARAT NAMA UAKPB : 00.0.0.099 PENGADILAN AGAMA CIBADAK TAHUN ANGGARAN 0 JANUARI 0 8 9 0 0 JUNI 0 : 0-0-0 : TANAH,000 990,000,000 0 0 0 0,000 990,000,000.0.0.0.00 Tanah Bangunan Kantor Pemerintah M,000 990,000,000

Lebih terperinci

RENJA PUSAT PENYULUHAN TAHUN 2017 PUSAT PENYULUHAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN.

RENJA PUSAT PENYULUHAN TAHUN 2017 PUSAT PENYULUHAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN. RENJA Rencana Kerja PUSAT PENYULUHAN TAHUN 2017 PUSAT PENYULUHAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan pergantian

Lebih terperinci

BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM

BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM RENCANAKERJ A TAHUN 2018 KEMENTERI AN LI NGKUNGAN HI DUPDAN KEHUTANAN KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERATURAN KEPALA BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

Rencana Strategis Pusat Data dan Informasi Tahun

Rencana Strategis Pusat Data dan Informasi Tahun Rencana Strategis Pusat Data dan Informasi Tahun 2015-2019 1 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR 2 DAFTAR ISI 3 PENDAHULUAN... 4 Latar Belakang... 4 Landasan Hukum. 5 Tugas Pokok dan Fungsi. 6 SASARAN KEGIATAN

Lebih terperinci

PERALATAN DAN MESIN 385 1,969,981, ,177, Mesin Ketik Manual Langewagon (18-27 Inci) Buah

PERALATAN DAN MESIN 385 1,969,981, ,177, Mesin Ketik Manual Langewagon (18-27 Inci) Buah NAMA UAKPB : 00.0.08.0088 PN PADANG PANJANG (0) TAHUN ANGGARAN 0 : 9-0-0 : JANUARI 0 8 9 0 0 JUNI 0 TANAH,6,68,88,000 0 0 0 0,6,68,88,000.0.0.0.00 Tanah Bangunan Rumah Negara Golongan I M,6,8,88,000 0

Lebih terperinci

CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA PADA LAPORAN BARANG KUASA PENGGUNA TAHUNAN PERIODE 31 DESEMBER 2015

CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA PADA LAPORAN BARANG KUASA PENGGUNA TAHUNAN PERIODE 31 DESEMBER 2015 CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA PADA LAPORAN BARANG KUASA PENGGUNA TAHUNAN PERIODE 31 DESEMBER 2015 I. PENDAHULUAN 1.1. Dasar Hukum 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

Lebih terperinci

LAPORAN BARANG KUASA PENGGUNA SEMESTERAN INTRAKOMPTABEL RINCIAN PER SUB-SUB KELOMPOK BARANG SEMESTER I TAHUN ANGGARAN 2017

LAPORAN BARANG KUASA PENGGUNA SEMESTERAN INTRAKOMPTABEL RINCIAN PER SUB-SUB KELOMPOK BARANG SEMESTER I TAHUN ANGGARAN 2017 NAMA UAKPB : 5...986 INTRAKOMPTABEL TAHUN ANGGARAN JANUARI 8 9 JUNI : 8--8 : Kode Lap. : LBSISSKS TANAH 6,6,6,8,9 6,6,6,8,9... Tanah Bangunan Rumah Negara Golongan I M,6,8,,,6,8,,... Tanah Bangunan Kantor

Lebih terperinci

TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri)

TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri) TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri) LAPORAN SINGKAT KOMISI II DPR RI ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------ Tahun Sidang

Lebih terperinci

LISTING DATA BARANG MILIK NEGARA GABUNGAN INTRAKOMPTABEL DAN EKSTRAKOMPTABEL S/D 1 OKTOBER 2015 URUT KODE BARANG

LISTING DATA BARANG MILIK NEGARA GABUNGAN INTRAKOMPTABEL DAN EKSTRAKOMPTABEL S/D 1 OKTOBER 2015 URUT KODE BARANG NAMA UAPKPB : 5.1.19.3424. RUANG LINGKUP DATA : DI DBR/DBL/KIB SEMUA URUT BARANG : 1 RUANG/ LOKASI 2.1.1.1.2 2.1.1.4.1 3.1.3.5.3 3.1.3.5.3 3.2.1.1.1 3.2.1.1.1 3.2.1.1.1 3.2.1.1.3 3.2.1.1.3 3.2.1.1.3 3.2.1.1.3

Lebih terperinci

SALDO PER 1 JANUARI 2017 KUANTITAS NILAI KUANTITAS NILAI KUANTITAS NILAI KUANTITAS

SALDO PER 1 JANUARI 2017 KUANTITAS NILAI KUANTITAS NILAI KUANTITAS NILAI KUANTITAS : 1 131111 TANAH 64,784 33,648,187,000 0 0 0 0 64,784 33,648,187,000 2.01.01.01.001 Tanah Bangunan Rumah Negara Golongan I M2 6,002 26,026,687,000 0 0 0 0 6,002 26,026,687,000 2.01.01.04.001 Tanah Bangunan

Lebih terperinci

RENCANA AKSI KEGIATAN (RAK) BIRO KEPEGAWAIAN SETJEN KEMENKES TAHUN

RENCANA AKSI KEGIATAN (RAK) BIRO KEPEGAWAIAN SETJEN KEMENKES TAHUN RENCANA AKSI KEGIATAN (RAK) BIRO KEPEGAWAIAN SETJEN KEMENKES TAHUN 2015-2019 BIRO KEPEGAWAIAN SEKRETARIAT JENDERAL KEMENKES Kesehatan Gedung Prof Dr. Sujudi Lantai 8 9 Jl. HR. Rasuna Said Blok X5 Kav.

Lebih terperinci

LAPORAN BARANG KUASA PENGGUNA TAHUNAN GABUNGAN INTRAKOMPTABEL DAN EKSTRAKOMPTABEL RINCIAN PER SUB-SUB KELOMPOK BARANG TAHUN ANGGARAN 2016

LAPORAN BARANG KUASA PENGGUNA TAHUNAN GABUNGAN INTRAKOMPTABEL DAN EKSTRAKOMPTABEL RINCIAN PER SUB-SUB KELOMPOK BARANG TAHUN ANGGARAN 2016 : 1 131111 TANAH 64,784 33,648,187,000 0 0 0 0 64,784 33,648,187,000 2.01.01.01.001 Tanah Bangunan Rumah Negara Golongan I M2 6,002 26,026,687,000 0 0 0 0 6,002 26,026,687,000 2.01.01.04.001 Tanah Bangunan

Lebih terperinci

LAPORAN BARANG KUASA PENGGUNA SEMESTERAN INTRAKOMPTABEL RINCIAN PER SUB-SUB KELOMPOK BARANG SEMESTER II TAHUN ANGGARAN 2010

LAPORAN BARANG KUASA PENGGUNA SEMESTERAN INTRAKOMPTABEL RINCIAN PER SUB-SUB KELOMPOK BARANG SEMESTER II TAHUN ANGGARAN 2010 NAMA UAKPB :...866 PENGADILAN TINGGI AGAMA BANDUNG INTRAKOMPTABEL TAHUN ANGGARAN JULI 8 9 : -- : Kode Lap. : LBSISSKS DESEMBER TANAH, 9,,,, 9,,,... Tanah Bangunan Rumah Negara Golongan I M, 86,9,, 86,9,...

Lebih terperinci

RENJA PUSAT PENYULUHAN 2016 BP2SDM KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN. Rencana Kerja Tahun 2016 (Revisi)

RENJA PUSAT PENYULUHAN 2016 BP2SDM KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN. Rencana Kerja Tahun 2016 (Revisi) RENJA Rencana Kerja Tahun 2016 (Revisi) PUSAT PENYULUHAN 2016 BP2SDM KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan pergantian pemerintahan Kabinet Kerja,

Lebih terperinci

L A P O R A N K I N E R J A

L A P O R A N K I N E R J A L A P O R A N K I N E R J A 2 0 1 4 A s i s t e n D e p u t i B i d a n g P e m b e r d a y a a n M a s y a r a k a t Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kabinet Republik Indonesia 2014 K a

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PENGAWASAN INTERNAL DI KEMRISTEKDIKTI. Oleh : Prof. Jamal Wiwoho, SH, Mhum. (INSPEKTORAT JENDERAL KEMRISTEKDIKTI)

KEBIJAKAN PENGAWASAN INTERNAL DI KEMRISTEKDIKTI. Oleh : Prof. Jamal Wiwoho, SH, Mhum. (INSPEKTORAT JENDERAL KEMRISTEKDIKTI) KEBIJAKAN PENGAWASAN INTERNAL DI KEMRISTEKDIKTI Oleh : Prof. Jamal Wiwoho, SH, Mhum. (INSPEKTORAT JENDERAL KEMRISTEKDIKTI) Disampaikan Dalam Rapat Koordinasi Pengawasan Peningkatan Kapasitas Pengendalian

Lebih terperinci

LAPORAN BARANG KUASA PENGGUNA SEMESTERAN INTRAKOMPTABEL RINCIAN PER SUB-SUB KELOMPOK BARANG SEMESTER II TAHUN ANGGARAN 2017

LAPORAN BARANG KUASA PENGGUNA SEMESTERAN INTRAKOMPTABEL RINCIAN PER SUB-SUB KELOMPOK BARANG SEMESTER II TAHUN ANGGARAN 2017 NAMA UAKPB : 5...986 INTRAKOMPTABEL TAHUN ANGGARAN JULI 3 8 9 : 8--8 : Kode Lap. : LBSISSKS 3 DESEMBER 3 TANAH 6,6 3,6,8,9 53,,, 6,6 6,963,5,... Tanah Bangunan Rumah Negara Golongan I M,36,8,,,85,6,,36

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam upaya mendorong penyelenggaraan kepemerintahan yang baik, Majelis Permusyawaratan Rakyat telah menetapkan Tap MPR RI Nomor : XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan

Lebih terperinci

BAB II PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERJANJIAN KINERJA BAB II PERJANJIAN KINERJA Untuk mencapai visi dan misi Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik, yang salah satu misinya adalah Mengajak masyarakat Katolik untuk berperan serta secara aktif dan

Lebih terperinci

CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA

CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA SATUAN KERJA KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA TASIKMALAYA PERIODE SEMESTER I TAHUN ANGGARAN 2016 I. PENDAHULUAN 1.1 DASAR HUKUM A. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang

Lebih terperinci

CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA

CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN LAMPUNG TENGAH PROVINSI LAMPUNG TAHUN ANGGARAN 2015 CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA I. DASAR HUKUM KOMISI PEMILIHAN UMUM

Lebih terperinci

GAMBARAN PELAYANAN BPLH KOTA BANDUNG A. TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA STRUKTUR ORGANISASI

GAMBARAN PELAYANAN BPLH KOTA BANDUNG A. TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA STRUKTUR ORGANISASI BAB II GAMBARAN PELAYANAN BPLH KOTA BANDUNG A. TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA STRUKTUR ORGANISASI T ugas pokok Badan Pengelola Lingkungan Hidup (BPLH) Kota Bandung yaitu melaksanakan sebagian kewenangan

Lebih terperinci

Disampaikan Dalam Kegiatan Diseminasi Aplikasi SAK BLU 2015 Universitas Sultan Ageng Tirtayasa - Banten di The Royale Krakatau Hotel - Cilegon

Disampaikan Dalam Kegiatan Diseminasi Aplikasi SAK BLU 2015 Universitas Sultan Ageng Tirtayasa - Banten di The Royale Krakatau Hotel - Cilegon ARAH DAN SASARAN PEMBINAAN PENGELOLAAN APBN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN RISTEK DAN DIKTI Oleh : Prof. Dr. Jamal Wiwoho, SH, M.Hum. Inspektur Jenderal Kemenristekdikti Disampaikan Dalam Kegiatan Diseminasi

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS KOPERASI USAHA KECIL DAN MENENGAH TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS KOPERASI USAHA KECIL DAN MENENGAH TAHUN 2017 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS KOPERASI USAHA KECIL DAN MENENGAH PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2017 DINAS KOPERASI USAHA KECIL DAN MENENGAH PROVINSI JAWA TENGAH KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan

Lebih terperinci

KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014

KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014 KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014 BAPPEDA LITBANG KABUPATEN BADUNG TAHUN 2015 DAFTAR ISI Hal DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR : 15/PRT/M/2015 TANGGAL 21 APRIL 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN

Lebih terperinci

KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015

KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015 KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015 JAKARTA, FEBRUARI 2016 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Page i. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Mahkamah Agung RI Tahun 2014

KATA PENGANTAR. Page i. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Mahkamah Agung RI Tahun 2014 KATA PENGANTAR Penyusunan Laporan Akuntabilitasi Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Tahun 2014 mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem

Lebih terperinci

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DAN HUTAN LINDUNG LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN DAS DAN HUTAN LINDUNG

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DAN HUTAN LINDUNG LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN DAS DAN HUTAN LINDUNG KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN DAS DAN HUTAN LINDUNG LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN DAS DAN HUTAN LINDUNG TAHUN 2016 KATA PENGANTAR Laporan

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 216 NOMOR SP DIPA-33.1-/216 DS2286-196-725-318 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No.

Lebih terperinci

Bab I Laporan Tahunan 2007 BAB I PENDAHULUAN

Bab I Laporan Tahunan 2007 BAB I PENDAHULUAN Bab I Laporan Tahunan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyusunan Laporan Kegiatan Tahunan merupakan laporan pelaksanaan kegiatan periode Januari sampai dengan Desember tahun, sebagai tindak lanjut

Lebih terperinci

INSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN

INSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN INSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN BAB I PENDAHULUAN A. UMUM Memasuki awal tahun 2016 sesuai dengan Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) Inspektorat IV melakukan kegiatan yang

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUASIN INSPEKTORAT KABUPATEN TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUASIN INSPEKTORAT KABUPATEN TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejak diundangkannya Peraturan Daerah Kabupaten Banyuasin Nomor 30 Tahun 2005 tanggal 16 Nopember 2005, maka Nomenklatur Badan Pengawas Daerah Kabupaten Banyuasin

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN. Organisasi. Tata Kerja.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN. Organisasi. Tata Kerja. No.585, 2010 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN. Organisasi. Tata Kerja. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1144/MENKES/PER/VIII/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA

Lebih terperinci

LAKIP BPPSDMP TAHUN 2011 RINGKASAN EKSEKUTIF

LAKIP BPPSDMP TAHUN 2011 RINGKASAN EKSEKUTIF RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan amanat Inpres Nomor 7 Tahun 1999 yang ditindaklanjuti dengan Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) Nomor 239/2003 serta disempurnakan dengan Peraturan Menteri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM Kedudukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM Kedudukan 0 BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM 1.1.1. Kedudukan Balai Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 52/PMK.1/2011 tanggal 22 Maret 2011 tentang

Lebih terperinci

RENJA BAGIAN PERTANAHAN TAHUN 2015 (REVIEW)

RENJA BAGIAN PERTANAHAN TAHUN 2015 (REVIEW) 1 RENJA BAGIAN PERTANAHAN TAHUN 2015 (REVIEW) Renja Bagian Pertanahan Tahun 2015 (Review) Page 1 2 KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan Puji Syukur Kehadirat Allah SWT Rencana Kerja Bagian Pertanahan Sekretariat

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS KOPERASI USAHA KECIL DAN MENENGAH TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS KOPERASI USAHA KECIL DAN MENENGAH TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS KOPERASI USAHA KECIL DAN MENENGAH PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016 DINAS KOPERASI USAHA KECIL DAN MENENGAH PROVINSI JAWA TENGAH KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan

Lebih terperinci

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2010

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2010 PENETAPAN KINERJA TAHUN 2010 BIRO ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN NO PROGRAM UTAMA SASARAN URAIAN URAIAN A. Program Penerapan Kepemerintahan Yang Baik 1 Pembayaran Gaji, Lembur, Honorium dan Vakasi - Terlaksananya

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI 2015-2019 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2015 KATA PENGANTAR Rencana strategis (Renstra) 2015 2019 Biro Hukum dan Organisasi

Lebih terperinci

enyusunann Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2016

enyusunann Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2016 Kata Pengantar enyusunann Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 206 ini didasarkan pada Undang-undang Nomor 23 Tahun 204 tentang Pemerintahan Daerah, Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2015

RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2015 RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2015 KATA PENGANTAR R encana Kinerja merupakan dokumen yang berisi target kinerja yang diharapkan oleh suatu unit kerja pada satu tahun tertentu

Lebih terperinci

PENGADILAN NEGERI KLAS IB BAUBAU

PENGADILAN NEGERI KLAS IB BAUBAU PENGADILAN NEGERI KLAS IB BAUBAU Jl. Betoambari No. 57 0402-2821020, Fax. 0402-2824569 Website: /www.pn-bau-bau-.go.id, Email: Master-pn-bau-bau@yahoo.com BAUBAU 9 3 7 2 5 Baubau, 05 Januari 2015 Kepada

Lebih terperinci

L A P O R A N K I N E R J A

L A P O R A N K I N E R J A L A P O R A N K I N E R J A 2 014 Asisten Deputi Bidang Pendidikan, Agama, Kesehatan, dan Kependudukan Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kabinet Republik Indonesia 2014 Kata Pengantar Dengan

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN DAN ORGANISASI KEMENTERIAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN DAN ORGANISASI KEMENTERIAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN DAN ORGANISASI KEMENTERIAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN DAN ORGANISASI KEMENTERIAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN DAN ORGANISASI KEMENTERIAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN NOMOR 47 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN DAN ORGANISASI KEMENTERIAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 11 dan Pasal

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA BINJAI

BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA BINJAI BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA BINJAI 2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2016 tentang Pembentukan Perangkat Daerah,sehingga

Lebih terperinci

2016, No Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahu

2016, No Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahu No.793, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENAKER. Tata Laksana. Penataan. PERATURAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2016 TENTANG PENATAAN TATALAKSANA KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN

Lebih terperinci

LAKIP LPMP PROV. JATIM TAHUN 2016

LAKIP LPMP PROV. JATIM TAHUN 2016 LPMP PROV. JATIM TAHUN 2016 LAKIP Jl. Ketintang Wiyata No. 15 Surabaya Telp. : (031) 8290243, 8273734, & Fax : (031) 8273734 Email : lpmpjatim@yahoo.co.id DAFTAR ISI KATA PENGANTAR...ii IKHTISAR EKSEKUTIF...iii

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PENGANGGARAN SEKTOR PERTANIAN

KEBIJAKAN PENGANGGARAN SEKTOR PERTANIAN KEMENTERIAN KEUANGAN RI DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN KEBIJAKAN PENGANGGARAN SEKTOR PERTANIAN Jakarta, 12 Mei 2015 1 OUTLINE A. DASAR HUKUM B. PEMBAGIAN KEWENANGAN DALAM PENGELOLAAN NEGARA C. SIKLUS PENYUSUNAN

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 18 Tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ketertiban umum, penegakan Perda dan Pergub; ketenteraman dan ketertiban umum di daerah;

BAB I PENDAHULUAN. ketertiban umum, penegakan Perda dan Pergub; ketenteraman dan ketertiban umum di daerah; BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Umum Organisasi Beradasarkan PP No. 6 Tahun 2010 Tentang Satuan Polisi Pamong Praja, Perda No. 9 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dalam Sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia, Kecamatan merupakan salah satu ujung tombak dari Pemerintahan Daerah yang langsung berhadapan (face to

Lebih terperinci

LAPORAN BARANG KUASA PENGGUNA GABUNGAN INTRAKOMPTABEL DAN EKSTRAKOMPTABEL RINCIAN PER SUB-SUB KELOMPOK BARANG

LAPORAN BARANG KUASA PENGGUNA GABUNGAN INTRAKOMPTABEL DAN EKSTRAKOMPTABEL RINCIAN PER SUB-SUB KELOMPOK BARANG NAMA UAKPB : 005.0..00 PENGADILAN TINGGI AGAMA AMBON OKTOBER 06 POSISI OKTOBER S/D OKTOBER 06 TAHUN ANGGARAN 06 8 9 0 OKTOBER 06 : -0-06 : TANAH 5,980,6,500,000 0 0 0 0 5,980,6,500,000.0.0.0.00 Tanah Bangunan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS KOPERASI DAN UMKM PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS KOPERASI DAN UMKM PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS KOPERASI DAN UMKM PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015 DINAS KOPERASI DAN UMKM PROVINSI JAWA TENGAH Semarang, 29 Februari 2016 KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan

Lebih terperinci

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR Tahun Anggaran : 2017 Formulir RKA SKPD 2.2.1 Urusan Pemerintahan : 2.12 Urusan Wajib Bukan Pelayanan Dasar Penanaman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. LKjIP Dinas, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak Tahun

BAB I PENDAHULUAN. LKjIP Dinas, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak Tahun BAB I PENDAHULUAN Kedudukan Dinas Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak Kabupaten Jombang telah diatur dalam Peraturan Bupati Jombang Nomor 44 Tahun 2016 Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas

Lebih terperinci

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 31/M-DAG/PER/7/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERDAGANGAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK

Lebih terperinci

BAB I I TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

BAB I I TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN Rencana Kinerja (Renja) BPPTPM Prov.Kep.Babel TA.2016 BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1. Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional dan Provinsi Visi BKPM dalam periode 2015-2019 adalah sebagai

Lebih terperinci

Rencana Kerja (Renja) Perubahan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Hulu Sungai Utara Tahun 2017

Rencana Kerja (Renja) Perubahan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Hulu Sungai Utara Tahun 2017 2.3 Isu-isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan fungsi SKPD Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Daerah mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam melaksanakan urusan Pengendalian Kependudukan dan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT KATA PENGANTAR Sebagai tindaklanjut dari Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang mewajibkan bagi setiap pimpinan instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2018 NOMOR : SP DIPA /2018

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2018 NOMOR : SP DIPA /2018 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK NOMOR : SP DIPA-33.1-/218 A. DASAR HUKUM : 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2015

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2015 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2015 DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KEMENTERIAN PERTANIAN KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES

Lebih terperinci

BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM

BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERATURAN KEPALA BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA NOMOR : P. 07/SETBP2SDM/2015 TENTANG RENCANA KERJA

Lebih terperinci

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL DAERAH PROVINSI BANTEN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL DAERAH PROVINSI BANTEN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL DAERAH PROVINSI BANTEN I. PENDAHULUAN Dengan diberlakukannya berbagai perangkat perundangan yang merupakan dasar pengelolaan dan penatausahaan

Lebih terperinci

KEBIJAKAN DAN PROGRAM KERJA KEMENRISTEKDIKTI 2018

KEBIJAKAN DAN PROGRAM KERJA KEMENRISTEKDIKTI 2018 KEBIJAKAN DAN PROGRAM KERJA KEMENRISTEKDIKTI 2018 Bandung, 11 Januari 2018 Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi 1 A. Program Kerja 2018 2 Visi-Misi Pembangunan 2015-2019 VISI : Terwujudnya

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN PELAYANAN

BAB II GAMBARAN PELAYANAN BAB II GAMBARAN PELAYANAN BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG A. Tugas, Fungsi Dan Struktur Organisasi Sebagaimana telah diatur dalam Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 19 Tahun

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 18 Tahun

Lebih terperinci

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI KATA PENGANTAR Puji syukur kami sampaikan kehadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan berkah dan rahmat-nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Penanaman Modal

Lebih terperinci

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) BIRO PERENCANAAN 2014 BIRO PERENCANAAN SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Inspektorat Kabupaten Berau Inspektur, Drs. H. Suriansyah, MM Pembina Utama Muda NIP

KATA PENGANTAR. Inspektorat Kabupaten Berau Inspektur, Drs. H. Suriansyah, MM Pembina Utama Muda NIP KATA PENGANTAR Berpedoman pada peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia nomor 29 tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan

Lebih terperinci

BARANG MILIK NEGARA KD BADAN PENGAWAS PEMILU PROVINSI JAWA TIMUR

BARANG MILIK NEGARA KD BADAN PENGAWAS PEMILU PROVINSI JAWA TIMUR BARANG MILIK NEGARA Kode Satker : Nama/Lokasi Satker : 5.0.05.686349.000.KD BADAN PENGAWAS PEMILU PROVINSI JAWA TIMUR No Kode Barang NUP Nama Barang Tahun Perolehan Merk/Type 305020400 3 Lemari Es 204

Lebih terperinci

2013, No /Menhut-II/2010 tentang Rencana Strategis Kementerian Kehutanan Tahun ; Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tent

2013, No /Menhut-II/2010 tentang Rencana Strategis Kementerian Kehutanan Tahun ; Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tent No.347, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEHUTANAN. Rencana Strategis. Tahun 2010-2014. Perubahan. PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBIK INDONESIA NOMOR P.15/Menhut-II/2013 TENTANG PERUBAHAN

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 18 Tahun

Lebih terperinci

STRUKTUR ORGANISASI BALAI TAMAN NASIONAL AKETAJAWE LOLOBATA (Peraturan Menteri kehutanan Nomor : P.03/Menhut-II/2007 tanggal 1 februari 2007)

STRUKTUR ORGANISASI BALAI TAMAN NASIONAL AKETAJAWE LOLOBATA (Peraturan Menteri kehutanan Nomor : P.03/Menhut-II/2007 tanggal 1 februari 2007) 3 STRUKTUR ORGANISASI BALAI TAMAN NASIONAL AKETAJAWE LOLOBATA (Peraturan Menteri kehutanan Nomor : P.03/Menhut-II/ tanggal 1 februari ) KEPALA BALAI SUB BAGIAN TATA USAHA SPTN WIL. I DI WEDA SPTN WIL.

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN PELAYANAN BIRO ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

BAB II GAMBARAN PELAYANAN BIRO ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI JAWA BARAT BAB II GAMBARAN PELAYANAN BIRO ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI JAWA BARAT 2.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD Biro Organisasi Sekretariat Provinsi Jawa Barat dibentuk berdasarkan Peraturan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD

BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD 2.1. TUGAS,FUNGSIDAN STRUKTUR ORGANISASISKPD Berdasarkan Peraturan Bupati Lamandau Nomor 48 Tahun 2013 tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Uraian Tugas Sekretariat DPRD Kabupaten

Lebih terperinci

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG URAIAN TUGAS INSPEKTORAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG URAIAN TUGAS INSPEKTORAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG URAIAN TUGAS INSPEKTORAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG, Menimbang : a. bahwa dengan telah diundangkannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat merupakan makhluk sosial yang penuh dinamika. Pada era

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat merupakan makhluk sosial yang penuh dinamika. Pada era BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat merupakan makhluk sosial yang penuh dinamika. Pada era globalisasi ini masyarakat cenderung mengalami gejolak sosial karena banyaknya krisis multidimensional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2010 TENTANG BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2010 TENTANG BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2010 TENTANG BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014 Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) ini dibuat sebagai perwujudan dan kewajiban suatu Instansi Pemerintah dengan harapan dapat dipergunakan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

KATA PENGANTAR. Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh i KATA PENGANTAR Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh Rencana Strategis (Renstra) merupakan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Undang-Undang

Lebih terperinci

BAPPEDA PROVINSI BANTEN

BAPPEDA PROVINSI BANTEN RANCANA KERJA DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA ( DISPORA )PROVINSI BANTEN TAHUN 2016 PEMERINTAH PROVINSI BANTEN TAHUN 2015 RECANA KERJA 2016 DISPORA PROVINSI BANTEN i KATA PENGANTAR Syukur Alhamdulillah Kami

Lebih terperinci

KPU Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sumedang BAB I PENDAHULUAN

KPU Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sumedang BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pemilihan Umum adalah sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat yang diselenggarakan secara demokratis, Langsung Umum Bebas Rahasia, Jujur dan Adil dalam Negara Kesatuan

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA (RENJA) TAHUN 2018

RENCANA KINERJA (RENJA) TAHUN 2018 PEMERINTAH KABUPATEN BENER MERIAH DINAS KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN RENCANA KINERJA (RENJA) TAHUN 2018 REDELONG FEBRUARI 2017 KATA PENGANTAR Puji syukur kami Panjatkan ke hadirat Allah SWT atas selesainya

Lebih terperinci

Plt. Sekretaris Jenderal Haris Munandar N

Plt. Sekretaris Jenderal Haris Munandar N KATA PENGANTAR Penyelenggaraan Negara yang Bersih, Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme merupakan tanggung jawab semua instansi pemerintah dalam rangka mewujudkan tata kepemerintahan yang baik (Good

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci