BAB IV EVALUASI KINERJA ALGORITMA LZSS

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV EVALUASI KINERJA ALGORITMA LZSS"

Transkripsi

1 BAB IV EVALUASI KINERJA ALGORITMA LZSS 4.1 Kompresi Maksimal Algoritma LZSS Kompresi Maksimal Data Teks Untuk mencari bentuk data yang dapat memberikan hasil kompresi LZSS yang optimal, kita harus melihat lebih jauh mengenai cara kerja algoritma LZSS. Seperti yang telah dijelaskan pada BAB II, secara singkat cara kerja algoritma LZSS adalah mencari string yang sama pada look-ahead buffer dengan pada dictionary buffer. Ketika ada string yang sama, maka string tersebut akan dikodekan dengan menggunakan token. Karena ukurannya token lebih kecil daripada ukuran string yang sama tersebut, maka akan dihasilkan kompresi. Berdasarkan pengetahuan tersebut, untuk mencari bentuk data optimal, penulis menggunakan file teks yang berisi deretan huruf yang sama sehingga tingkat terjadinya match antara look-ahead buffer dengan dictionary buffer menjadi sangat tinggi. Gambar 4-1 menunjukkan hasil tersebut. Dari gambar 4.1, terlihat bahwa tingkat kompresi maksimal dari algoritma LZSS adalah 12%. Data optimal tempat terjadinya kompresi 12% adalah ketika data tersebut memiliki 1017 karakter. Perlu dicatat bahwa jenis file yang digunakan untuk percobaan kali ini adalah file plain text. Jenis file ini dipilih tidak banyak memiliki banyak overhead sehingga hasil yang didapatkan benar-benar menggambarkan kinerja algoritma LZSS dalam melakukan kompresi terhadap teks pada titik maksimalnya. 36

2 Gambar 4.1. Grafik rasio kompresi terhadap jumlah input (file teks) yang memberikan kompresi maksimal. 37

3 4.1.2 Kompresi Maksimal Data Gambar Sama seperti pada data teks, penulis juga mencoba mencari bentuk data gambar seperti apa yang menghasilkan kompresi maksimal oleh algoritma LZSS. Jenis file yang penulis gunakan pada percobaan ini adalah file gambar bitmap. Format file bitmap penulis pilih karena merupakan format file standar yang paling mendasar untuk menyimpan file-file gambar. Hasil yang didapatkan ditunjukkan oleh gambar 4.2. Hasil tersebut menunjukkan bahwa kompresi maksimum yang dapat dicapai oleh algoritma LZSS terhadap file gambar sama dengan kompresi maksimum terhadap file teks, yaitu sebesar 12%. Hasil ini dicapai ketika file input memiliki besar minimal 4500 byte, sedangkan bentuk file yang memberikan hasil kompresi maksimal ini adalah file gambar monotone dengan warna apapun. Hasil percobaan ini sesuai dengan prinsip kerja dari algoritma LZSS yaitu mengkodekan deretan string yang sama dengan token sehingga lebih efisien. Semakin banyak piksel yang memiliki warna yang sama, maka semakin banyak pula token yang digunakan untuk mewakili piksel tersebut. Dengan demikian, maka kompresi algoritma LZSS terhadap file tersebut akan semakin meningkat. 38

4 Gambar 4.2. Grafik rasio kompresi terhadap jumlah input (file gambar) yang memberikan kompresi maksimal. 39

5 4.2 Hasil Kompresi Calgary Corpus Evaluasi Hasil Hasil yang didapatkan dari percobaan program kompresi LZSS terhadap data-data Calgary Corpus dapat dilihat pada tabel IV-1. Tabel IV-1. Hasil kompresi LZSS terhadap Calgary Corpus. File Akronim Kategori Ukuran (byte) Hasil Kompresi (byte) Rasio Kompresi (%) obj1 obj1 Object code for VAX progc progc Source code in "C" progp progp Source code in PASCAL paper1 paper1 Technical paper progl progl Source code in LISP paper2 paper2 Technical paper trans trans Transcript of terminal session geo geo Geophysical data bib bib Bibliography (refer format) obj2 obj2 Object code for Apple Mac news news USENET batch file pic pic Black and white fax picture book2 book2 Non fiction book (troff format) book1 book1 Fiction book Total Dari tabel IV-1, dapat kita lihat bahwa hasil kompresi terhadap Calgary Corpus secara keseluruhan adalah 45.02% dengan penyimpangan rata-rata sebesar 13.84%. Selain itu, dari gambar 4.3 terlihat juga bahwa file yang memberikan rasio kompresi terbaik adalah file pic dengan rasio kompresi 20.52%, sedangkan file yang memberikan hasil kompresi terburuk adalah file geo dengan rasio kompresi 81.24%. 40

6 Penulis sebenarnya tertarik untuk melihat isi file pic untuk dapat mengetahui lebih lanjut bentuk file seperti apa yang memberikan hasil kompresi yang baik menggunakan algoritma LZSS. Namun, ternyata file pic tersebut memiliki extension yang tidak dapat dibuka pada lingkungan Microsoft Windows sehingga penelusuran terhadap file tersebut tidak mungkin untuk dilakukan. Tetapi, menurut informasi dari [4], file ini merupakan file gambar hitam putih yang digunakan untuk fax. Menurut penulis, gambar yang hanya terdiri dari warna hitam dan putih akan memberikan rasio kompresi yang baik ketika dikompresi menggunakan algoritma LZSS, karena gambar hitam putih hanya memiliki dua jenis simbol masukan. File gambar hitam putih dapat dianalogikan dengan file teks yang hanya terdiri dari dua huruf. Dengan demikian, match akan lebih sering terjadi sehingga rasio kompresi yang dihasilkan akan baik. 41

7 Gambar 4.3. Grafik rasio kompresi terhadap jumlah masukkan pada kompresi terhadap Calgary Corpus. 42

8 4.2.2 Perbandingan Dengan Metode Existing Perbandingan hasil kompresi algoritma LZSS dengan algoritma kompresi lainnya dapat dilihat pada tabel IV-2. Tabel IV-2. Perbandingan hasil kompresi LZSS terhadap program kompresi lainnya. Program Kompresi Rasio Kompresi (%) WinRAR Gzip WinZip PPMC Compress LZSS Pack Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa algoritma LZSS menempati urutan ke-6 dalam kompresi terhadap Calgary Corpus. WinRAR sebagai pembanding tambahan menempati peringkat pertama dengan rasio kompresi sebesar 24.25%, sedangkan peringkat terakhir ditempati oleh program Pack dengan rasio kompresi sebesar 55.37%. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, program yang digunakan sebagai pembanding utama adalah program Pack dan Compress karena kedua program ini memiliki sifat yang sama dengan program implementasi algoritma LZSS, yaitu hanya menggunakan sebuah algoritma tunggal dalam melakukan proses kompresi. Percobaan kompresi terhadap Calgary Corpus ini menujukkan salah satu kelemahan LZSS, yaitu buruknya kinerja ketika digunakan untuk melakukan kompresi terhadap file-file kecil. Hal ini sangat sejalan dengan apa yang telah dijelaskan pada BAB II, yaitu bahwa algoritma kompresi yang berbasis dictionary coding kurang cocok untuk digunakan pada file kecil karena frekuensi terjadinya match pada file kecil belum dapat mengimbangi jumlah bit-bit redundan yang digunakan ketika mengeluarkan token. Kelemahan ini diatasi dengan sangat baik oleh program kompresi WinRAR, yaitu dengan cara melakukan kompresi lebih lanjut menggunakan Huffman Coding. Dengan digunakannya solusi tersebut, 43

9 maka simbol-simbol bagian dari token yang sering muncul dapat dikodekan menggunakan kode yang paling pendek. Dari hasil pada tabel IV-2 juga dapat dilihat bahwa algoritma LZSS menempati posisi yang lebih baik ketimbang program Pack yang menggunakan algoritma tunggal Huffman Coding. Menurut penulis, hal ini mencerminkan bagaimana baiknya kinerja algoritma LZSS yang menjadi suatu entropy encoder ketika file masukan besar. Ketika file masukan besar, maka kemungkinan terjadinya match akan lebih besar sehingga memungkinkan algoritma LZSS melakukan fungsi kompresi yang sangat baik bahkan lebih baik daripada Huffman Coding. Berbeda halnya dengan algoritma LZSS, kinerja Huffman Coding sangat bergantung pada seberapa besar akurasi permodelan probabilitas simbol terhadap probabilitas simbol sebenarnya pada suatu file. Ketika model yang digunakan untuk menentukan codeword sesuai dengan kenyataan pada suatu file yang akan dikompresi, maka rasio kompresi yang didapatkan akan baik. Namun, apabila model yang digunakan kurang sesuai untuk memprediksi kemungkinan munculnya suatu simbol, maka rasio kompresi yang dihasilkan akan buruk. Menurut penulis, algoritma LZSS lebih cocok digunakan untuk kompresi file teks dengan ukuran besar dibandingkan dengan Huffman Coding. Hal ini terkait dengan rasio kompresi terbaik yang dapat dicapai oleh suatu algoritma kompresi (rasio kompresi ketika algoritma tersebut menjadi entropy encoder). Berdasarkan percobaan pencarian rasio kompresi maksimum, untuk tipe file teks, sario kompresi algoritma LZSS dapat mencapai %. Untuk Huffman Coding rasio kompresi maksimumnya dapat dicari dengan menggunakan permisalan penggunaan model yang paling efisien. Sebagai contoh, penggunaan codeword satu bit untuk huruf a akan menghasilkan kompresi maksimal sebesar 12.5 % ketika digunakan untuk melakukan kompresi terhadap file yang sama dengan file yang digunakan ketika mencari rasio kompresi maksimal algoritma LZSS (file plain text yang berisi huruf a sebanyak 1017 karakter). Dari hasil demikian, terlihat bahwa algoritma LZSS memiliki peluang untuk bekerja lebih baik 44

10 dibandingkan dengan Huffman Coding ketika digunakan untuk kompresi file teks dengan ukuran besar. Jika ditinjau berdasarkan hasil kompresi terhadap Calgary Corpus, maka program WinRAR dari algoritma LZSS memiliki perbedaan efisiensi sebesar 21.25%. 4.3 Hasil Kompresi Canterbury Corpus Evaluasi Hasil Hasil kompresi algoritma LZSS terhadap Canterbury Corpus dapat dilihat pada tabel IV-3. File Akronim Kategori Tabel IV-3. Hasil kompresi LZSS terhadap Canterbury Corpus. Ukuran (byte) Hasil Kompresi (byte) Rasio kompresi (%) grammar.lsp list LISP source xargs.1 man GNU manual page fields.c csrc C source cp.html html HTML source sum sprc SPARC Executable asyoulik.txt play Shakespeare alice29.txt text English text lcet10.txt tech Technical writing plrabn12.txt poem Poetry ptt5 fax CCITT test set kennedy.xls excl Excel Spreadsheet Total Dari tabel IV-3 terlihat bahwa rasio kompresi terbaik terjadi pada file ptt5 yaitu sebesar %, sedangkan kompresi terburuk terjadi pada file plrabn12.txt yaitu sebesar %. Menurut deskripsi, file ptt5 merupakan suatu file standar yang digunakan untuk melakukan tes pada mesin fax. File tersebut tidak dapat penulis lihat isinya karena memiliki ekstensi yang tidak jelas. File plrabn.txt merupakan sebuah file plain text yang isinya berupa kumpulan puisi-puisi. 45

11 Meskipun file ini tidak memiliki gambar, tetapi file ini menggunakan gaya bahasa yang sangat khusus dimana jarang terjadi pengulangan. Hal inilah yang membuat kinerja algoritma LZSS terhadap file tersebut menjadi buruk. Gambar 4.4 menunjukkan grafik jumlah masukkan Canterbury Corpus terhadap rasio kompresi algoritma LZSS. Dari grafik tersebut dapat kita lihat bahwa untuk jumlah input rendah, rasio kompresi algoritma LZSS sangat berariasi tergantung pada isi dari file yang dikompresikan. Namun, seiring dengan pertambahan jumlah input, rasio kompresi algoritma LZSS menjadi semakin membaik. 46

12 Gambar 4.4. Grafik rasio kompresi terhadap jumlah masukkan pada kompresi terhadap Canterbury Corpus. 47

13 4.3.2 Perbandingan Dengan Metode Existing Perbandingan hasil kompresi algoritma LZSS dengan algoritma kompresi lainnya dapat dilihat pada tabel IV-4. Tabel IV-4. Perbandingan kompresi LZSS dengan program lainnya. Program Kompresi Rasio kompresi (%) WinRAR WinZip PPMC Gzip LZSS Compress Pack Hasil yang didapatkan kembali menunjukkan bahwa program kompresi WinRAR memiliki rasio kompresi yang paling tinggi dibandingkan dengan program lainnya. Program WinRAR menempati urutan pertama dengan rasio kompresi sebesar 14.87%. Sedangkan posisi terakhir ditempati oleh program Pack dengan rasio kompresi kurang lebih empat kali rasio kompresi milik WinRAR, yaitu sebesar 56.5%. Algoritma LZSS berada pada posisi ke 5 dengan rasio kompresi sebesar Posisi ini lebih baik daripada hasil terhadap Calgary Corpus. Selain itu, rasio kompresi algoritma LZSS pun mengalami kenaikkan kurang lebih sebesar 20%. Kedua hal ini menunjukkan bahwa algoritma LZSS lebih cocok untuk digunakan pada data-data yang ada pada masa sekarang (yang diwakili oleh Canterbury Corpus). Dari hasil pada tabel IV-4, terlihat bahwa LZSS menempati posisi yang lebih baik ketimbang kedua program pembanding utama, yaitu Pack dan Compress. Penjelasan mengapa LZSS bekerja lebih baik dibandingkan dengan program kompresi Pack telah penulis jelaskan sebelumnya pada subbab Selanjutnya, penulis akan menjelaskan mengapa algoritma LZSS bekerja lebih baik ketimbang program Compress yang menggunakan algoritma LZW. 48

14 Menurut penulis, file teks yang sangat besar akan terbentuk banyak string berurutan yang berbeda. Bila dikaitkan dengan cara kerja LZW yang selalu menambahkan string baru apabila string tersebut tidak muncul, maka dengan banyaknya string berbeda tersebut ukuran dictionary dari algoritma LZW akan menjadi sangat besar. Dengan demikian, maka token yang digunakan untuk mewakili posisi suatu string pada dictionary juga akan semakin besar sehingga jumlah bit yang dibutuhkan untuk token tersebut akan menjadi besar pula. Selain itu, sifat algoritma LZW yang selalu menambahkan entry baru pada dictionary juga akan membuat implementasinya menjadi sebuah program sulit jika besarnya dictionary tidak dibatasi. Kesulitan tersebut terjadi dalam proses decoding file hasil kompresi karena besarnya token yang digunakan tidak konstan. Menurut penulis, salah satu alternatif yang mungkin digunakan untuk masalah ini adalah dengan membatasi ukuran dari dictionary yang digunakan sehingga ukuran token yang dikeluarkan dapat diprediksi berapa besarnya. Apabila solusi ini digunakan untuk implementasi, maka hal ini juga akan turut memperburuk kinerja algoritma LZW itu sendiri. Apabila solusi ini digunakan pada program implementasi, maka akan ikut memperburuk kinerja algoritma LZW. Alasannya adalah karena ketika ukuran token dibuat konstan, maka string-string pada posisi awal yang sebelumnya bisa diwakilkan menggunakan token dengan ukuran yang lebih kecil (misal string pada posisi 10 dapat diwakilkan cukup dengan token berukuran 4 bit) sekarang harus diwakilkan dengan ukuran token yang sama dengan ukuran token yang telah ditetapkan. Dengan demikian, maka akan dihasilkan rasio kompresi yang kurang baik bahkan lebih buruk dari algoritma LZSS. 49

15 4.4 Hasil Kompresi Data Archieve Comparison Test Kompresi Teks Evaluasi Hasil Hasil kompresi algoritma LZSS terhadap data teks yang digunakan pada ACT ditunjukkan pada tabel IV-5. Tabel IV-5. Hasil kompresi LZSS terhadap file teks dari ACT. D File Akronim Kategori Ukuran (byte) Hasil Kompresi (byte) Rasio kompresi (%) anne11.txt anne Anne of Gables musk10.txt musk The 3 Musketeers world95.txt world CIA Book Total Dari tabel IV-5, dapat kita lihat bahwa file yang mengasilkan rasio kompresi terbaik adalah file 1musk10.txt yaitu sebesar 49.93%, sedangkan file yang menghasilkan kompresi terburuk adalah file world95.txt dengan rasio kompresi 53.06%. Nilai rata-rata rasio kompresi dari ketiga file tersebut adalah sebesar 52.06%. Nilai rata-rata ini lebih buruk jika dibandingkan dengan nilai rata-rata rasio kompresi algoritma LZSS terhadap kedua jenis Corpus. Dari gambar 4.5, dapat kita lihat juga bahwa rasio kompresi algoritma LZSS terhadap file teks dari ACT tidak terlalu bervariasi seperti hasil kompresi terhadap kedua Corpus. Menurut penulis, hal ini terjadi karena ketiga file teks tersebut memiliki karakteristik yang hampir sama (yaitu merupakan sebuah karya tulis non-ilmiah, sehingga seluruh isi file merupakan tulisan) dan memiliki ukuran file yang tidak terlalu jauh berbeda pula. Kedua karakteristik inilah yang menyebabkan kompresi yang dihasilkan oleh algoritma LZSS terhadap ketiga file tersebut tidak jauh berbeda. 50

16 Gambar 4.5. Grafik rasio kompresi terhadap jumlah masukkan pada kompresi terhadap file teks dari ACT. 51

17 Perbandingan Dengan Metode Existing Perbandingan hasil kompresi algoritma LZSS dengan program lainnya ketika melakukan kompresi terhadap file teks yang digunakan pada ACT dapat dilihat pada tabel IV-6. Tabel IV-6. Perbandingan hasil kompresi LZSS dengan program lain terhadap file teks ACT. Program Kompresi Rasio Kompresi (%) WinRAR PPMC Gzip WinZip LZSS Compress Pack Dari tabel IV-6, dapat kita lihat bahwa hasil kompresi tertinggi tetap ditempati oleh program WinRAR dengan rasio kompresi sebesar 25.5%, sedangkan kompresi terburuk juga tetap ditempati oleh program kompresi Pack dengan rasio kompresi sebesar 64.62%. Kompresi dengan algoritma LZSS menempati urutan kelima dengan rasio kompresi sebesar 52%. Perubahan peringkat terjadi pada program WinZip, PPMC, dan Gzip. Program WinZip, yang tadinya menempati urutan kedua pada kompresi terhadap Canterbury Corpus, hanya menempati urutan keempat pada percobaan kali ini. Sedangkan peringkat PPMC dan peringkat Gzip masingmasing naik satu peringkat menjadi peringkat dua dan tiga secara berurutan. 52

18 4.4.2 Pengompresian File TIFF Evaluasi Hasil Hasil kompresi algoritma LZSS terhadap file-file gambar yang digunakan oleh ACT dapat kita lihat pada tabel IV-7. Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa kompresi tertinggi terjadi pada file frymire.tiff, dengan rasio kompresi sebesar 15.28%. Sedangkan hasil terburuk adalah kompresi terhadap file clegg.tiff yaitu sebesar 112.2%. File Tabel IV-7. Hasil kompresi file TIFF. Ukuran (byte) Hasil Kompresi (byte) Rasio kompresi (%) Clegg Frymire Lena Monarch Peppers Sail Serrano Tulips Total Jika dilakukan perbandingan secara sekilas, berdasarkan pada prinsip kerja algoritma LZSS, seharusnya file peppers-lah yang memiliki hasil kompresi paling baik. Hal ini dikarenakan file tersebut sebagian besar hanya terdiri dari warna merah, hijau, dan hitam. Tetapi pada kenyataannya, file tersebut malah termasuk file yang tidak terkompresi, dan bahkan menjadi tereskpansi oleh algoritma LZSS. Menurut pendapat penulis, hal ini terjadi karena adanya penggunaan gradien warna pada gambar tersebut. Penggunaan gradien menghasilkan suatu ilusi bahwa warna yang digunakan adalah sama. Padahal, jika dilihat dari komposisi RGB, warna-warna yang digunakan pada file peppers sebagian besar berbeda, hanya saja kurang bisa dibedakan oleh mata manusia. 53

19 Perbandingan Dengan Metode Existing Perbandingan hasil kompresi algoritma LZSS dengan program kompresi lainnya terhadap file gambar pada ACT dapat dilihat pada tabel IV-8. Tabel IV-8. Perbandingan hasil kompresi terhadap file gambar ACT. Program Kompresi Rasio kompresi (%) WinRAR Gzip WinZip PPMC Compress Pack LZSS Dari tabel IV-8, dapat kita lihat bahwa hasil kompresi terbaik kembali ditempati oleh program kompresi WinRAR dengan rasio kompresi sebesar 30.62%. Algoritma LZSS menempati peringkat paling bawah dengan rasio kompresi sebesar 64.25%. Dari hasil tersebut, terlihat bahwa rasio kompresi yang dihasilkan oleh algoritma LZSS paling tidak dua kali lebih buruk dibandingkan dengan rasio kompresi program WinRAR. Dari hasil ini, dapat disimpulkan bahwa sebenarnya algoritma LZSS tidak cocok untuk kompresi file gambar. Hal ini dikarenakan kurangnya fleksibilitas LZSS dalam melakukan kompresi terhadap suatu file yang isinya kurang banyak pengulangan seperti kebanyakan file gambar. Meskipun pada suatu file gambar biasanya terlihat memiki warna yang sama (terlihat homogen), tetapi sebenarnya warna-warna tersebut memiliki perbedaan (dalam level RGB-nya). Contoh yang dapat kita ambil adalah hasil kompresi algoritma LZSS terhadap file frymire dibandingkan dengan hasil kompresi terhadap file peppers. Meskipun file frymire terlihat tidak 54

20 homogen, tetapi rasio kompresinya lebih tinggi ketimbang file peppers yang terlihat jauh lebih homogen. 4.5 Hasil Kompresi Data Milik Penulis Teks Evaluasi Hasil Seperti yang telah dijelaskan pada BAB II, penggunaan data milik penulis sebagai data training set bertujuan untuk mencari suatu bentuk data yang apabila dikompresi oleh algoritma LZSS akan memberikan hasil yang maksimal. Hasil kompresi algoritma LZSS terhadap data teks milik penulis dapat dilihat pada gambar Gambar 4.6. Rasio kompresi LZSS terhadap jumlah masukkan pada kelompok file teks buku teknik. Grafik pada gambar 4.6 memiliki rata-rata rasio kompresi sebesar 64.35% dan simpangan baku sebesar 24.81%. Kedua nilai ini merupakan nilai rata-rata tertinggi dan nilai simpangan baku tertinggi bila dibandingkan 55

21 dengan kelompok file teks yang lainnya. Menurut penulis, nilai rata-rata rasio kompresi kelompok file buku teknik ini tinggi karena banyaknya gambar yang terdapat pada file-file tertentu pada kelompok teks buku teknik. Sedangkan tingginya nilai simpangan baku disebabkan karena adanya beberapa file pada kelompok file teks buku teknik yang memiliki sedikit gambar sehingga akan memberikan tingkat kompresi yang baik diantara hasil-hasil kompresi lainnya yang buruk, atau dapat dikatakan bahwa file-file buku teknik memiliki tingkat kehomogenan yang buruk. Dengan demikian, nilai simpangan baku akan menjadi besar. Gambar 4.7. Rasio kompresi LZSS terhadap jumlah masukkan pada kelompok file teks buku non-teknik. Grafik pada gambar 4.7 memiliki rasio kompresi rata-rata sebesar 45.52% dengan nilai simpangan baku sebesar 17.28%. Hasil ini sesuai seperti yang telah diprediksikan, yaitu bahwa nilai rata-rata kelompok file teks buku non-teknik akan lebih kecil dari kelompok file teks buku teknik. Menurut penulis, hal ini disebabkan karena pada buku non-teknik jarang ditemukan gambar-gambar. Bila ditemukan gambar, biasanya kebanyakan gambar tersebut adalah gambar hitam putih yang dapat dikompresi dengan 56

22 menggunakan algoritma LZSS. Bila melihat dari besarnya nilai deviasi standar yang lebih rendah, maka dapat dikatakan bahwa kelompok file buku non-teknik memiliki tingkat kehomogenan yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok file buku teknik. Gambar 4.8. Rasio kompresi LZSS terhadap jumlah masukkan pada kelompok file teks artikel bahasa Indonesia. Grafik pada gambar 4.8 memiliki nilai rata-rata sebesar 35.8% dan nilai simpangan baku sebesar 10%. Nilai ini merupakan dua nilai terkecil yang didapatkan pada percobaan bagian ini. Menurut penulis, rendahnya nilai rata-rata disebabkan oleh dua faktor, yaitu bentuk dari file yang sebagian besar berupa teks dan jenis bahasa yang digunakan pada teks tersebut. Bentuk file yang sebagian besar berupa teks jelas akan memberikan tingkat kompresi algoritma LZSS yang tinggi, sedangkan penggunaan bahasa Indonesia akan lebih meningkatkan kinerja algoritma terhadap file tersebut. Hasil-Hasil yang berada di atas 50% menunjukkan adanya bentuk-bentuk file yang menyimpang dari karakteristik kelompok file artikel berbahasa indonesia. 57

23 Bahasa Indonesia memberikan hasil kompresi yang lebih baik karena struktur kata pada bahasa indonesia yang biasanya selalu berselangseling antara vokal dengan konsonan. Karakteristik ini sangat berbeda dengan karakteristik bahasa Inggris yang lebih sering menempatkan lebih dari satu konsonan secara berurutan. Dengan sifat karakteristik dari bahasa Indonesia yang demikian, maka jumlah match antara dictionary buffer dengan look-ahead buffer akan menjadi lebih tinggi Pengompresian File Gambar Evaluasi Hasil Seperti yang dijelaskan pada BAB II, percobaan ini bertujuan untuk mencari bentuk file gambar yang akan memberikan hasil kompresi yang baik ketika dikompresi dengan menggunakan algoritma LZSS. Hasil tersebut dapat kita lihat pada tabel IV-9. 58

24 Tabel IV-9. Hasil kompresi terhadap file gambar milik penulis. Input Bitmap Output LZSS no Ukuran (Kb) Karakter Karakter % com white black Seperti yang terlihat pada tabel IV-9, hasil percobaan memberikan rasio kompresi tertinggi sebesar % dan hasil kompresi terendah sebesar %. Hasil kompresi tertinggi didapatkan dengan bentuk file optimal (seperti yang dijelaskan pada subbab 4.1.2) yaitu berisi file gambar polos berwarna putih. File lainnya yang juga memiliki hasil kompresi yang baik adalah file nomor 9 dan file nomor 11. Isi kedua file tersebut dapat kita lihat pada gambar

25 Gambar 4.9. File gambar nomor 9. Gambar File gambar nomor 11. Dari gambar 4.9, dapat kita lihat bahwa pada file gambar nomor 9 terdapat banyak piksel dengan warna yang sama (berwarna biru) dan pada jarak yang berurutan (berdekatan). Dengan banyaknya piksel dengan warna yang sama secara berurutan, maka ketika dilakukan pengompresian oleh algoritma LZSS, maka akan banyak terjadi match antara dictionary buffer dengan look-ahead buffer. Dengan demikian, maka rasio kompresi yang didapatkan terhadap file tersebut akan tinggi. Hal yang sama juga terjadi pada file gambar 11. Piksel-Piksel pada file gambar tersebut sebagian besar memiliki warna yang sama, yaitu warna putih. Hal inilah yang membuat rasio kompresi terhadap file tersebut menjadi baik. Dari tabel 3, didapatkan hasil bahwa kompresi terburuk terjadi pada file gambar 10 dengan rasio kompresi sebesar %. Rasio tersebut bahkan menunjukkan bahwa algoritma LZSS bukan hanya tidak mampu 60

26 untuk melakukan kompresi terhadap file tersebut bahkan malah melakukan expansi sebesar 3.93%. Isi dari file nomor 10 dapat kita lihat pada gambar Gambar File gambar nomor 10. Dari gambar 4.11, dapat kita lihat bahwa file nomor 10 secara sekilas terdiri dari banyak piksel yang berwarna kuning. Secara logika, maka seharusnya file tersebut memiliki tingkat kompresi sebaik file-file lainnya. Tetapi, hasil yang didapatkan dari percobaan tidaklah mendukung hipotesis tersebut. Menurut penulis, beberapa sebabnya adalah: Piksel-Piksel dengan warna yang sama (warna kuning) tersebut tidak terletak secara berurutan. Hal ini dapat dibuktikan ketika piksel gambar tersebut dianalisis dengan menggunakan software untuk image processing. Piksel-Piksel yang terlihat memiliki warna sama sebenarnya tidak memiliki colour palette RGB yang sama persis. Hal ini menyebabkan algoritma LZSS tidak menganggap ada match, karena nilai RGB-nya berbeda. 61

BAB II TEKNIK KOMPRESI DATA

BAB II TEKNIK KOMPRESI DATA BAB II TEKNIK KOMPRESI DATA 2.1 Pendahuluan Kompresi data adalah proses pengkodean (encoding) informasi dengan menggunakan bit yang lebih sedikit dibandingkan dengan kode yang sebelumnya dipakai dengan

Lebih terperinci

EVALUASI KINERJA ALGORITMA LEMPEL-ZIV STORER SZYMANSKI TERHADAP DATA TEKS DAN GAMBAR LAPORAN TUGAS AKHIR JUDUL

EVALUASI KINERJA ALGORITMA LEMPEL-ZIV STORER SZYMANSKI TERHADAP DATA TEKS DAN GAMBAR LAPORAN TUGAS AKHIR JUDUL EVALUASI KINERJA ALGORITMA LEMPEL-ZIV STORER SZYMANSKI TERHADAP DATA TEKS DAN GAMBAR LAPORAN TUGAS AKHIR JUDUL Prima Even Ramadhan 13203076/Teknik Telekomunikasi PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO SEKOLAH TEKNIK

Lebih terperinci

ANALISIS KOMPRESI DATA TEKNIK LOSSLESS COMPRESSION

ANALISIS KOMPRESI DATA TEKNIK LOSSLESS COMPRESSION ANALISIS KOMPRESI DATA TEKNIK LOSSLESS COMPRESSION MENGGUNAKAN DATA CALGARY CORPUS 1. Latar Belakang Irwan Munandar Balai Pendidikan dan Pelatihan Tambang Bawah Tanah Kompresi data merupakan suatu upaya

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Pendahuluan

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Pendahuluan BAB II DASAR TEORI 2.1 Pendahuluan Kompresi data adalah proses pengkodean (encoding) informasi dengan menggunakan bit yang lebih sedikit dibandingkan dengan kode yang sebelumnya dipakai dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN ANALISIS. Untuk mengimplementasikan metode kompresi Huffman dan Dynamic

BAB IV IMPLEMENTASI DAN ANALISIS. Untuk mengimplementasikan metode kompresi Huffman dan Dynamic BAB IV IMPLEMENTASI DAN ANALISIS 4.1 Perancangan Program 4.1.1 Perangkat Pendukung Untuk mengimplementasikan metode kompresi Huffman dan Dynamic Marcov Compression ke dalam bentuk program diperlukan beberapa

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kompresi Data Kompresi data adalah proses mengkodekan informasi menggunakan bit atau information-bearing unit yang lain yang lebih rendah daripada representasi data yang tidak

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kompresi data merupakan suatu proses pengubahan ukuran suatu file atau dokumen menjadi lebih kecil secara ukuran. Berkembangnya teknologi hardware dan software

Lebih terperinci

BAB III METODE KOMPRESI HUFFMAN DAN DYNAMIC MARKOV COMPRESSION. Kompresi ialah proses pengubahan sekumpulan data menjadi suatu bentuk kode

BAB III METODE KOMPRESI HUFFMAN DAN DYNAMIC MARKOV COMPRESSION. Kompresi ialah proses pengubahan sekumpulan data menjadi suatu bentuk kode BAB III METODE KOMPRESI HUFFMAN DAN DYNAMIC MARKOV COMPRESSION 3.1 Kompresi Data Definisi 3.1 Kompresi ialah proses pengubahan sekumpulan data menjadi suatu bentuk kode untuk menghemat kebutuhan tempat

Lebih terperinci

PERBANDINGAN ALGORITMA HUFFMAN DAN ALGORITMA SHANNON-FANO PADA PROSES KOMPRESI BERBAGAI TIPE FILE. Irwan Munandar

PERBANDINGAN ALGORITMA HUFFMAN DAN ALGORITMA SHANNON-FANO PADA PROSES KOMPRESI BERBAGAI TIPE FILE. Irwan Munandar PERBANDINGAN ALGORITMA HUFFMAN DAN ALGORITMA SHANNON-FANO PADA PROSES KOMPRESI BERBAGAI TIPE FILE I. Pendahuluan Irwan Munandar Balai Pendidikan dan Pelatihan Tambang Bawah Tanah Keterbatasan komputer

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI DAN ANALISIS PERBANDINGAN ANTARA PENGKODEAN LZ78 DAN SHANNON FANO PADA KOMPRESI DATA TEKS

IMPLEMENTASI DAN ANALISIS PERBANDINGAN ANTARA PENGKODEAN LZ78 DAN SHANNON FANO PADA KOMPRESI DATA TEKS IMPLEMENTASI DAN ANALISIS PERBANDINGAN ANTARA PENGKODEAN LZ78 DAN SHANNON FANO PADA KOMPRESI DATA TEKS Nita Christina Saputro, Sri Suwarno, R.Gunawan Santosa Jurusan Teknik Informatika. Fakultas Teknik

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini penulis memaparkan teori-teori ilmiah yang didapat dari metode pencarian fakta yang digunakan untuk mendukung penulisan skripsi ini dan sebagai dasar pengembangan sistem

Lebih terperinci

SISTEM ANALISA PERBANDINGAN UKURAN HASIL KOMPRESI WINZIP DENGAN 7-ZIP MENGGUNAKAN METODE TEMPLATE MATCHING

SISTEM ANALISA PERBANDINGAN UKURAN HASIL KOMPRESI WINZIP DENGAN 7-ZIP MENGGUNAKAN METODE TEMPLATE MATCHING SISTEM ANALISA PERBANDINGAN UKURAN HASIL KOMPRESI WINZIP DENGAN 7-ZIP MENGGUNAKAN METODE TEMPLATE MATCHING Pandi Barita Simangunsong Dosen Tetap STMIK Budi Darma Medan Jl. Sisingamangaraja No. 338 Simpang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam penggunaan sehari-hari data berarti suatu pernyataan yang diterima secara apa

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam penggunaan sehari-hari data berarti suatu pernyataan yang diterima secara apa BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Data adalah bentuk jamak dari datum yang berarti sesuatu yang diberikan. Dalam penggunaan sehari-hari data berarti suatu pernyataan yang diterima secara apa

Lebih terperinci

Kompresi. Definisi Kompresi

Kompresi. Definisi Kompresi 1 Kompresi Bahan Kuliah : Sistem Multimedia PS TI Undip Gasal 2011/2012 2 Definisi Kompresi Memampatkan/mengecilkan ukuran Proses mengkodekan informasi menggunakan bit yang lain yang lebih rendah daripada

Lebih terperinci

PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Kompresi data merupakan proses pengubahan sekumpulan data menjadi suatu bentuk kode untuk menghemat kebutuhan space data dan waktu untuk melakukan transmisi data. Berdasarkan

Lebih terperinci

TEKNIK KOMPRESI LOSSLESS TEXT

TEKNIK KOMPRESI LOSSLESS TEXT TEKNIK KOMPRESI LOSSLESS TEXT Teknik Elektro Unibraw Kompresi Memampatkan / mengecilkan raw data Kompresi Multimedia: memampatan raw data multimedia Kompresi multimedia adalah mutlak mengingat ukuran raw

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan besarnya data yang digunakan pada teknologi informasi saat ini berkembang sangat cepat yang sangat mempengaruhi media penyimpanan dan transmisi data. Hal

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA 50 BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Jalannya Uji Coba Uji coba dilakukan terhadap beberapa file dengan ektensi dan ukuran berbeda untuk melihat hasil kompresi dari aplikasi yang telah selesai dirancang.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kemajuan teknologi memicu kebutuhan informasi yang semakin besar. Sayangnya kebutuhan informasi yang besar ini berdampak pada kebutuhan storage (media penyimpanan)

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Kompresi File Pada dasarnya semua data itu merupakan rangkaian bit 0 dan 1. Yang membedakan antara suatu data tertentu dengan data yang lain adalah ukuran dari rangkaian bit dan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kompresi 2.1.1 Sejarah kompresi Kompresi data merupakan cabang ilmu komputer yang bersumber dari Teori Informasi. Teori Informasi sendiri adalah salah satu cabang Matematika yang

Lebih terperinci

BAB 2. LANDASAN TEORI 2.1. Algoritma Huffman Algortima Huffman adalah algoritma yang dikembangkan oleh David A. Huffman pada jurnal yang ditulisnya sebagai prasyarat kelulusannya di MIT. Konsep dasar dari

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 6 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kompresi Data Dalam ilmu komputer, pemampatan data atau kompresi data adalah sebuah cara untuk memadatkan data sehingga hanya memerlukan ruangan penyimpanan lebih kecil sehingga

Lebih terperinci

PEMAMPATAN CITRA (IMA

PEMAMPATAN CITRA (IMA PEMAMPATAN CITRA (IMAGE COMPRESSION) PENGERTIAN Kompresi Citra adalah aplikasi kompresi data yang dilakukan terhadap citra digital dengan tujuan untuk mengurangi redundansi dari data-data yang terdapat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peningkatan teknologi komputer memberikan banyak manfaat bagi manusia di berbagai aspek kehidupan, salah satu manfaatnya yaitu untuk menyimpan data, baik data berupa

Lebih terperinci

HUFFMAN CODING. Huffman Coding

HUFFMAN CODING. Huffman Coding HUFFMAN CODING Anhar anhar19@gmail.com Optimal code pertama dikembangkan oleh David Huffman Utk sumber S = {x 1,, x n }; Probabilitas P = {p 1,.., p n }; Codewords {c 1,.., c n }; dan Panjang {l 1,..,

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM. Analisa masalah yang didapat dari penelitian ini adalah membuat data

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM. Analisa masalah yang didapat dari penelitian ini adalah membuat data BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Analisa masalah yang didapat dari penelitian ini adalah membuat data kompresi dengan menggunakan algoritma LZ77 dan Lempel Ziv Welch (LZW). Algoritma

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 19 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian File Teks File teks merupakan file yang berisi informasi-informasi dalam bentuk teks. Data yang berasal dari dokumen pengolah kata, angka yang digunakan dalam perhitungan,

Lebih terperinci

Kompresi dan Dekompresi File Dengan Algoritma LZSS

Kompresi dan Dekompresi File Dengan Algoritma LZSS Kompresi dan Dekompresi File Dengan Algoritma LZSS Kian Wie 1) Adang Risuta 2) STMIK IBBI Medan Kampus Topaz, Jalan Damar No. 9G Medan Telepon (061) 415-3375 Email: kianwie@yahoo.com.sg 1 1), 2) Abstrak

Lebih terperinci

KOMPRESI FILE MENGGUNAKAN ALGORITMA HUFFMAN KANONIK

KOMPRESI FILE MENGGUNAKAN ALGORITMA HUFFMAN KANONIK KOMPRESI FILE MENGGUNAKAN ALGORITMA HUFFMAN KANONIK Asrianda Dosen Teknik Informatika Universitas Malikussaleh ABSTRAK Algoritma Huffman adalah salah satu algoritma kompresi. Algoritma huffman merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masalah kompresi data merupakan salah satu aspek penting perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Masalah kompresi data merupakan salah satu aspek penting perkembangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah kompresi data merupakan salah satu aspek penting perkembangan teknologi informasi. Kompresi adalah pengubahan data kedalam bentuk yang memerlukan bit yang lebih

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Spesifikasi laptop yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai. Processor AMD Turion 64 X2 Dual Core 1,66 Ghz

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Spesifikasi laptop yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai. Processor AMD Turion 64 X2 Dual Core 1,66 Ghz BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Penelitian 3.1.1 Alat Penelitian 1. Spesifikasi laptop yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Processor AMD Turion 64 X2 Dual Core

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Citra Digital Citra digital adalah citra yang terdiri dari sinyal-sinyal frekuensi elektromagnetis yang sudah di-sampling sehingga dapat ditentukan ukuran titik gambar tersebut

Lebih terperinci

Perbandingan Kompresi Data Menggunakan Algoritma Huffman dan Algoritma DMC

Perbandingan Kompresi Data Menggunakan Algoritma Huffman dan Algoritma DMC Perbandingan Kompresi Data Menggunakan Algoritma Huffman dan Algoritma DMC Emil Fahmi Yakhya - 13509069 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Citra merupakan representasi digital dari objek gambar, yang tidak lepas dari kebutuhan manusia. Pada umumnya representasi citra membutuhkan memori yang cukup besar,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Kompresi Data Kompresi adalah mengecilkan/ memampatkan ukuran. Kompresi Data adalah teknik untuk mengecilkan data sehingga dapat diperoleh file dengan ukuran yang lebih kecil

Lebih terperinci

Penerapan Pengkodean Huffman dalam Pemampatan Data

Penerapan Pengkodean Huffman dalam Pemampatan Data Penerapan Pengkodean Huffman dalam Pemampatan Data Patrick Lumban Tobing NIM 13510013 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10

Lebih terperinci

Modifikasi Algoritme J-Bit Encoding untuk Meningkatkan Rasio Kompresi

Modifikasi Algoritme J-Bit Encoding untuk Meningkatkan Rasio Kompresi 25 Modifikasi Algoritme J-Bit Encoding untuk Meningkatkan Rasio Kompresi Johanes K.M. Lobang 1, Pranowo 2, Suyoto 3 Abstract J-bit encoding is a lossless data compression algorithm that manipulates each

Lebih terperinci

PENGANTAR KOMPRESI DATA

PENGANTAR KOMPRESI DATA PENGANTAR KOMPRESI DATA PUTU WIDHIARTHA widhiartha@yahoo.com http://widhiartha.multiply.com Lisensi Dokumen: Copyright 2003-2008 IlmuKomputer.Com Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi

Lebih terperinci

Implementasi Metode Run Length Encoding (RLE) untuk Kompresi Citra

Implementasi Metode Run Length Encoding (RLE) untuk Kompresi Citra 249 Implementasi Metode Run Length Encoding (RLE) untuk Kompresi Citra Ahmad Jalaluddin 1, Yuliana Melita 2 1) Univers itas Islam Lamongan 2) Sekolah Tinggi Teknik Surabaya Odden.85@gmail.com, ymp@stts.edu

Lebih terperinci

MULTIMEDIA system. Roni Andarsyah, ST., M.Kom Lecture Series

MULTIMEDIA system. Roni Andarsyah, ST., M.Kom Lecture Series MULTIMEDIA system Roni Andarsyah, ST., M.Kom Lecture Series Kompresi data teks (Huffman coding, RLE coding, LZW coding, arithmetic coding Representasi dan kompresi data suara dan audio Representasi dan

Lebih terperinci

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemampatan data (data compression) merupakan salah satu kajian di dalam ilmu komputer yang bertujuan untuk mengurangi ukuran file sebelum menyimpan atau memindahkan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH

BAB III ANALISIS MASALAH BAB III ANALISIS MASALAH Bab ini membahas analisis terhadap masalah yang terdapat pada Tugas Akhir ini mencakup bagaimana proses penyisipan dan ekstraksi pesan pada citra GIF menggunakan metode adaptif,

Lebih terperinci

KOMPRESI DATA DAN TEKS. By : Nurul Adhayanti

KOMPRESI DATA DAN TEKS. By : Nurul Adhayanti KOMPRESI DATA DAN TEKS By : Nurul Adhayanti KOMPRESI DATA DAN TEKS KOMPRESI DATA Kompresi berarti memampatkan/mengecilkan ukuran Kompresi data adalah proses mengkodekan informasi menggunakan bit atau information-bearing

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kompresi data adalah suatu proses untuk mengubah sebuah input data stream (stream sumber atau data mentah asli) ke dalam aliran data yang lain yang berupa output

Lebih terperinci

[TTG4J3] KODING DAN KOMPRESI. Oleh : Ledya Novamizanti Astri Novianty. Prodi S1 Teknik Telekomunikasi Fakultas Teknik Elektro Universitas Telkom

[TTG4J3] KODING DAN KOMPRESI. Oleh : Ledya Novamizanti Astri Novianty. Prodi S1 Teknik Telekomunikasi Fakultas Teknik Elektro Universitas Telkom [TTG4J3] KODING DAN KOMPRESI Oleh : Ledya Novamizanti Astri Novianty Prodi S1 Teknik Telekomunikasi Fakultas Teknik Elektro Universitas Telkom Teknik Dictionary memanfaatkan kelompok simbol, kata, dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung. Waktu penelitian dilakukan

Lebih terperinci

BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Program Pengolahan Citra untuk Pengukuran Warna pada Produk Hortikultura Pengembangan metode pengukuran warna dengan menggunakan kamera CCD dan image processing adalah dengan

Lebih terperinci

BAB 2 Tinjauan Teoritis

BAB 2 Tinjauan Teoritis BAB 2 Tinjauan Teoritis 2.1 Tinjauan Kepustakaan Topik kompresi data ini pernah dikerjakan oleh salah satu mahasiswa Politeknik Negeri Bandung angkatan 2007 yaitu Andini Ramika Sari [4]. Proses kompresi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi ternyata berdampak pada perkembangan ilmu pengetahuan yang lain. Semuanya merupakan informasi yang sangat penting. Oleh karena

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi yang pesat telah menjadi peran yang sangat penting untuk pertukaran informasi yang cepat. Kecepatan pengiriman informasi dalam bentuk

Lebih terperinci

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 5 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Setelah membaca bab ini maka pembaca akan memahami pengertian tentang kompresi, pengolahan citra, kompresi data, Teknik kompresi, Kompresi citra. 2.1 Defenisi Data Data adalah

Lebih terperinci

APLIKASI KOMPRESI FILE CITRA MENGGUNAKAN ALGORITMA ARITHMETIC CODING BERBASIS JAVA

APLIKASI KOMPRESI FILE CITRA MENGGUNAKAN ALGORITMA ARITHMETIC CODING BERBASIS JAVA semantik, Vol.1, No.2, Jul-Des 2015, pp. 1-10 ISSN: 2460-1446JCCS, V 1 APLIKASI KOMPRESI FILE CITRA MENGGUNAKAN ALGORITMA ARITHMETIC CODING BERBASIS JAVA Aan Kurniawan Saputra * 1, Sutardi 2, Ika Purwanti

Lebih terperinci

ANALISA DAN PERBANDINGAN ALGORITMA RUN LENGTH ENCODING DAN ALGORITMA LZW ( LEMPEL ZIV WECH ) DALAM PEMAMPATAN TEKS

ANALISA DAN PERBANDINGAN ALGORITMA RUN LENGTH ENCODING DAN ALGORITMA LZW ( LEMPEL ZIV WECH ) DALAM PEMAMPATAN TEKS ANALISA DAN PERBANDINGAN ALGORITMA RUN LENGTH ENCODING DAN ALGORITMA LZW ( LEMPEL ZIV WECH ) DALAM PEMAMPATAN TEKS Indra Sahputra Harahap (12110809) Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika, Stmik Budidarma

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 6 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Citra Citra adalah suatu representasi (gambaran), kemiripan, atau imitasi dari suatu objek. Citra sebagai keluaran suatu sistem perekaman data dapat bersifat optik berupa

Lebih terperinci

KINERJA DAN PERFORMA ALGORITMA KOMPRESSI LOSSLESS TERHADAP OBJEK CITRA DIGITAL

KINERJA DAN PERFORMA ALGORITMA KOMPRESSI LOSSLESS TERHADAP OBJEK CITRA DIGITAL KINERJA DAN PERFORMA ALGORITMA KOMPRESSI LOSSLESS TERHADAP OBJEK CITRA DIGITAL Aditya Wijaya, Suryarini Widodo Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri Univesitas Gunadarma Jl. Margonda Raya

Lebih terperinci

Pemampatan Data dengan Kode Huffman pada Perangkat Lunak WinZip

Pemampatan Data dengan Kode Huffman pada Perangkat Lunak WinZip Pemampatan Data dengan Kode Huffman pada Perangkat Lunak WinZip Amelia Natalie (13509004) Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia modern sekarang ini kebanyakan aktivitas manusia selalu

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia modern sekarang ini kebanyakan aktivitas manusia selalu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam dunia modern sekarang ini kebanyakan aktivitas manusia selalu berhubungan dengan dokumentasi atau data. Data-data yang ada haruslah tersimpan dengan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kompresi Data Kompresi data adalah proses mengubah sebuah aliran data input menjadi aliran data baru yang memiliki ukuran lebih kecil. Aliran yang dimaksud adalah berupa file

Lebih terperinci

PEMAMPATAN TATA TEKS BERBAHASA INDONESIA DENGAN METODE HUFFMAN MENGGUNAKAN PANJANG SIMBOL BERVARIASI

PEMAMPATAN TATA TEKS BERBAHASA INDONESIA DENGAN METODE HUFFMAN MENGGUNAKAN PANJANG SIMBOL BERVARIASI PEMAMPATAN TATA TEKS BERBAHASA INDONESIA DENGAN METODE HUFFMAN MENGGUNAKAN PANJANG SIMBOL BERVARIASI Tri Yoga Septianto 1, Waru Djuiatno, S.T., M.T. 2, dan Adharul Muttaqin S.T. M.T. 1 Mahasisawa Teknik

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI KOMPRESI DATA TEXT MENGGUNAKAN HUFFMAN CODING

IMPLEMENTASI KOMPRESI DATA TEXT MENGGUNAKAN HUFFMAN CODING IMPLEMENTASI KOMPRESI DATA TEXT MENGGUNAKAN HUFFMAN CODING 1 Devie R. Suchendra, 2 Sandra Wulandari 1 Program Studi Sistem Informasi STMIK LPKIA 2 Program Studi Teknik Informatika STMIK LPKIA Jln. Soekarno

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI ALGORITMA METODE HUFFMAN PADA KOMPRESI CITRA

TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI ALGORITMA METODE HUFFMAN PADA KOMPRESI CITRA TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI ALGORITMA METODE HUFFMAN PADA KOMPRESI CITRA Disusun sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata 1 Jurusan Elektro Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi komputer semakin pesat dewasa ini, sehingga sangat membantu manusia dalam mengolah data untuk mendapatkan informasi. Aktivitas yang dulunya dilakukan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Kompresi data atau pemampatan data adalah suatu proses pengubahan

BAB II LANDASAN TEORI. Kompresi data atau pemampatan data adalah suatu proses pengubahan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kompresi Kompresi data atau pemampatan data adalah suatu proses pengubahan sekumpulan data menjadi suatu bentuk kode untuk menghemat kebutuhan tempat penyimpanan data dan waktu

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Untuk mengetahui manfaat dari aplikasi backup dan restore ini, perlu dilakukan suatu implementasi. Implementasi yang benar dan tepat sasaran memerlukan pula ketersediaan

Lebih terperinci

Entropy Naskah Bahasa Sunda Dan Bahasa Jawa Untuk Kompresi Teks Menggunakan Algoritma Binary Huffman Code

Entropy Naskah Bahasa Sunda Dan Bahasa Jawa Untuk Kompresi Teks Menggunakan Algoritma Binary Huffman Code Entropy Naskah Bahasa Sunda Dan Bahasa Jawa Untuk Kompresi Teks Menggunakan Algoritma Binary Huffman Code Syura Fauzan, Muhammad Saepulloh 2, Nanang Ismail 3, Eki Ahmad Zaki Hamidi 4,2,3,4 Teknik Elektro

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI ALGORITMA KOMPRESI LZ77 PADA SMARTPHONE BLACKBERRY

IMPLEMENTASI ALGORITMA KOMPRESI LZ77 PADA SMARTPHONE BLACKBERRY IMPLEMENTASI ALGORITMA KOMPRESI LZ77 PADA SMARTPHONE BLACKBERRY Tommy Gunardi Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesha 10, Bandung

Lebih terperinci

Kinerja Dan Performa Algoritma Kompressi Lossless Terhadap Objek Citra Digital

Kinerja Dan Performa Algoritma Kompressi Lossless Terhadap Objek Citra Digital The 12th Industrial Electronics Seminar 2010 (IES 2010) Electronics Engineering Polytechnic Institute of Surabaya (EEPIS), Indonesia, Nopember 3, 2010 Image, Acoustic, Speech And Signal Processing Kinerja

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1 Pengertian File Teks Teks adalah kumpulan dari karakter karakter atau string yang menjadi satu kesatuan. Teks yang memuat banyak karakter didalamnya selalu menimbulkan masalah pada

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kompresi Data Kompresi data adalah proses mengkodekan informasi menggunakan bit atau information-bearing unit yang lain yang lebih rendah daripada representasi data yang tidak

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN APLIKASI KOMPRESI FILE MENGGUNAKAN METODE LZW BERBASIS JAVA OLEH : HARDIANSYAH Dosen Pembimbing : Tri Daryanto, S.Kom.

RANCANG BANGUN APLIKASI KOMPRESI FILE MENGGUNAKAN METODE LZW BERBASIS JAVA OLEH : HARDIANSYAH Dosen Pembimbing : Tri Daryanto, S.Kom. RANCANG BANGUN APLIKASI KOMPRESI FILE MENGGUNAKAN METODE LZW BERBASIS JAVA OLEH : HARDIANSYAH 4150412-020 Dosen Pembimbing : Tri Daryanto, S.Kom., MT PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS ILMU KOMPUTER

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Analisa masalah yang didapat dari penelitian ini adalah membuat data kompresi dengan menggunakan algoritma Lempel Ziv Welch (LZW). Algoritma kompresi

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI ALGORITMA RUN LENGTH, HALF BYTE DAN HUFFMAN UNTUK KOMPRESI FILE

IMPLEMENTASI ALGORITMA RUN LENGTH, HALF BYTE DAN HUFFMAN UNTUK KOMPRESI FILE Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2 (SNATI 2) ISBN: 979-76-6-6 Yogyakarta, Juni 2 IMPLEMENTASI ALGORITMA RUN LENGTH, HALF BYTE DAN HUFFMAN UNTUK KOMPRESI FILE Meckah Merdiyan, Wawan Indarto

Lebih terperinci

Kompresi Data dengan Algoritma Huffman dan Perbandingannya dengan Algoritma LZW dan DMC

Kompresi Data dengan Algoritma Huffman dan Perbandingannya dengan Algoritma LZW dan DMC Kompresi Data dengan Algoritma Huffman dan Perbandingannya dengan Algoritma LZW dan DMC Roy Indra Haryanto - 13508026 Fakultas Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Program Studi Teknik Informatika Institut

Lebih terperinci

KOMPRESI DATA MENGGUNAKAN METODE HUFFMAN Ari Wibowo Jurusan Teknik Informatika, Politeknik Negeri Batam

KOMPRESI DATA MENGGUNAKAN METODE HUFFMAN Ari Wibowo Jurusan Teknik Informatika, Politeknik Negeri Batam KOMPRESI DATA MENGGUNAKAN METODE HUFFMAN Ari Wibowo Jurusan Teknik Informatika, Politeknik Negeri Batam wibowo@polibatam.ac.id Abstrak Kompresi data (pemampatan data) merupakan suatu teknik untuk memperkecil

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI S1 SISTEM KOMPUTER UNIVERSITAS DIPONEGORO MULTIMEDIA. Kompresi. Oky Dwi Nurhayati, ST, MT

PROGRAM STUDI S1 SISTEM KOMPUTER UNIVERSITAS DIPONEGORO MULTIMEDIA. Kompresi. Oky Dwi Nurhayati, ST, MT PROGRAM STUDI S1 SISTEM KOMPUTER UNIVERSITAS DIPONEGORO MULTIMEDIA Kompresi Oky Dwi Nurhayati, ST, MT email: okydn@undip.ac.id 1 Definisi memampatkan/mengecilkan ukuran proses mengkodekan informasi menggunakan

Lebih terperinci

IV. RANCANG BANGUN SISTEM. Perangkat lunak bantu yang dibuat adalah perangkat lunak yang digunakan untuk

IV. RANCANG BANGUN SISTEM. Perangkat lunak bantu yang dibuat adalah perangkat lunak yang digunakan untuk IV. RANCANG BANGUN SISTEM 4.1 Analisis dan Spesifikasi Sistem Perangkat lunak bantu yang dibuat adalah perangkat lunak yang digunakan untuk menyisipkan label digital, mengekstraksi label digital, dan dapat

Lebih terperinci

[TTG4J3] KODING DAN KOMPRESI. Oleh : Ledya Novamizanti Astri Novianty. Prodi S1 Teknik Telekomunikasi Fakultas Teknik Elektro Universitas Telkom

[TTG4J3] KODING DAN KOMPRESI. Oleh : Ledya Novamizanti Astri Novianty. Prodi S1 Teknik Telekomunikasi Fakultas Teknik Elektro Universitas Telkom [TTG4J3] KODING DAN KOMPRESI Oleh : Ledya Novamizanti Astri Novianty Prodi S1 Teknik Telekomunikasi Fakultas Teknik Elektro Universitas Telkom RLE adalah teknik sederhana untuk mengkompresi data digital

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Data Compression 2.1.1 Data Menurut Oxford ( 2010 ),Data dapat diartikan suatu kumpulan angka, karakter, gambar yang sebelumnya tidak memiliki arti apa-apa hingga diproses

Lebih terperinci

Penggunaan Kode Huffman dan Kode Aritmatik pada Entropy Coding

Penggunaan Kode Huffman dan Kode Aritmatik pada Entropy Coding Penggunaan Kode Huffman dan Kode Aritmatik pada Entropy Coding Wisnu Adityo NIM:13506029 Program Studi Teknik Informatika ITB, Jalan Ganesha no 10 Bandung, email : raydex@students.itb.ac.id Abstrak Pada

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE HUFFMAN DALAM PEMAMPATAN CITRA DIGITAL

PENERAPAN METODE HUFFMAN DALAM PEMAMPATAN CITRA DIGITAL PENERPN MEODE HUFFMN DLM PEMMPN CIR DIGIL Edy Victor Haryanto Universitas Potensi Utama, Jl. K.L. os Sudarso Km. 6,5 No. 3 j Mulia Medan edy@potensi-utama.ac.id, edyvictor@gmail.com abstrak Citra adalah

Lebih terperinci

Kompresi Data dengan Kode Huffman dan Variasinya

Kompresi Data dengan Kode Huffman dan Variasinya Kompresi Data dengan Kode Huffman dan Variasinya I.Y.B. Aditya Eka Prabawa W. Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung, Bandung 40116, email: aditya_eka@students.itb.ac.id Abstract Makalah ini membahas

Lebih terperinci

ANALISIS DAN IMPLEMENTASI PERBANDINGAN KINERJA ALGORITMA KOMPRESI HUFFMAN, LZW, DAN DMC PADA BERBAGAI TIPE FILE

ANALISIS DAN IMPLEMENTASI PERBANDINGAN KINERJA ALGORITMA KOMPRESI HUFFMAN, LZW, DAN DMC PADA BERBAGAI TIPE FILE Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) Tugas Akhir - 2008 ANALISIS DAN IMPLEMENTASI PERBANDINGAN KINERJA ALGORITMA KOMPRESI HUFFMAN, LZW, DAN DMC PADA BERBAGAI TIPE FILE Mokhamad Adi Pn¹, Fazmah Arief Yulianto²,

Lebih terperinci

TEKNIK PENGOLAHAN CITRA. Kuliah 13 Kompresi Citra. Indah Susilawati, S.T., M.Eng.

TEKNIK PENGOLAHAN CITRA. Kuliah 13 Kompresi Citra. Indah Susilawati, S.T., M.Eng. TEKNIK PENGOLAHAN CITRA Kuliah 13 Kompresi Citra Indah Susilawati, S.T., M.Eng. Program Studi Teknik Informatika/Sistem Informasi Fakultas Teknologi Informasi Universitas Mercu Buana Yogyakarta 2015 KULIAH

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Sistem Pembuatan sistem ini adalah bertujuan membuat aplikasi pengkompresian file. Sistem yang dapat memampatkan ukuran file dengan maksimal sesuai dengan

Lebih terperinci

Implementasi Metode HUFFMAN Sebagai Teknik Kompresi Citra

Implementasi Metode HUFFMAN Sebagai Teknik Kompresi Citra Jurnal Elektro ELEK Vol. 2, No. 2, Oktober 2011 ISSN: 2086-8944 Implementasi Metode HUFFMAN Sebagai eknik Kompresi Citra Irmalia Suryani Faradisa dan Bara Firmana Budiono Jurusan eknik Elektro, Institut

Lebih terperinci

SKRIPSI KOMPRESI DATA TEKS MENGGUNAKAN ALGORITMA PPM (PREDICTION BY PARTIAL MATCHING)

SKRIPSI KOMPRESI DATA TEKS MENGGUNAKAN ALGORITMA PPM (PREDICTION BY PARTIAL MATCHING) 11 SKRIPSI KOMPRESI DATA TEKS MENGGUNAKAN ALGORITMA PPM (PREDICTION BY PARTIAL MATCHING) Disusun oleh : Gilang Himawan Widya Putra 0735010026 PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1.

BAB I PENDAHULUAN I.1. 15 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Citra merupakan salah satu komponen multimedia yang memegang peranan sangat penting sebagai bentuk informasi visual. Citra mempunyai karakterisitik yang tidak dimiliki

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Kompresi data merupakan proses mengkonversi input data stream (aliran

BAB III LANDASAN TEORI. Kompresi data merupakan proses mengkonversi input data stream (aliran BAB III LANDASAN TEORI A. Kompresi Data Kompresi data merupakan proses mengkonversi input data stream (aliran sumber) menjadi aliran data yang lain (output, bitstream, atau aliran terkompresi) dengan ukuran

Lebih terperinci

Perbandingan Algoritma Kompresi Terhadap Objek Citra Menggunakan JAVA

Perbandingan Algoritma Kompresi Terhadap Objek Citra Menggunakan JAVA Perbandingan Algoritma Terhadap Objek Menggunakan JAVA Maria Roslin Apriani Neta Program Studi Magister Teknik Informatika, Universitas Atma Jaya Yogyakarta Jl. Babarsari no 43 55281 Yogyakarta Telp (0274)-487711

Lebih terperinci

Aplikasi Kode Huffman Sebagai Kompresor Ukuran File Terhadap Pixel Maze di Virupizxel

Aplikasi Kode Huffman Sebagai Kompresor Ukuran File Terhadap Pixel Maze di Virupizxel Aplikasi Kode Huffman Sebagai Kompresor Ukuran File Terhadap Pixel Maze di Virupizxel Biolardi Yoshogi / 13509035 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan data dari ATSI (Asosiasi Telekomunikasi Seluler Indonesia) yang dimuat di www.teknojurnal.com pada tanggal 18 Januari 2012, dari 240 juta pelanggan seluler

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gambar Digital Gambar digital merupakan suatu matriks dimana indeks baris dan kolomnya menyatakan suatu titik pada gambar tersebut dan elemen matriksnya menyatakan tingkat

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.. Analisa Masalah Salah satu fungsi dari sistem jaringan komputer yang banyak digunakan adalah penerapan file transfer, dimana dengan penerapan file transfer ini setiap

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI DAN ANALISIS KINERJA ALGORITMA ARIHTMETIC CODING DAN SHANNON-FANO PADA KOMPRESI CITRA BMP

IMPLEMENTASI DAN ANALISIS KINERJA ALGORITMA ARIHTMETIC CODING DAN SHANNON-FANO PADA KOMPRESI CITRA BMP IMPLEMENTASI DAN ANALISIS KINERJA ALGORITMA ARIHTMETIC CODING DAN SHANNON-FANO PADA KOMPRESI CITRA BMP Syahfitri Kartika Lidya 1) Mohammad Andri Budiman 2) Romi Fadillah Rahmat 3) Jurusan Teknologi Informasi

Lebih terperinci

[TTG4J3] KODING DAN KOMPRESI. Oleh : Ledya Novamizanti Astri Novianty. Prodi S1 Teknik Telekomunikasi Fakultas Teknik Elektro Universitas Telkom

[TTG4J3] KODING DAN KOMPRESI. Oleh : Ledya Novamizanti Astri Novianty. Prodi S1 Teknik Telekomunikasi Fakultas Teknik Elektro Universitas Telkom [TTG4J3] KODING DAN KOMPRESI Oleh : Ledya Novamizanti Astri Novianty Prodi S1 Teknik Telekomunikasi Fakultas Teknik Elektro Universitas Telkom Optimal code pertama yang dikembangkan oleh David Huffman

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Data dan informasi dapat disajikan bukan hanya dalam bentuk teks semata, melainkan dalam bentuk gambar (image), audio dan video. Apalagi dilihat sekarang perkembangan

Lebih terperinci

KOMPRESI TEKS MENGGUNAKAN ALGORITMA DAN POHON HUFFMAN. Nama : Irfan Hanif NIM :

KOMPRESI TEKS MENGGUNAKAN ALGORITMA DAN POHON HUFFMAN. Nama : Irfan Hanif NIM : KOMPRESI TEKS MENGGUNAKAN ALGORITMA DAN POHON HUFFMAN Nama : Irfan Hanif NIM : 13505049 Program Studi Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung Jalan Ganesha No 10 Bandung E-mail : if15049@students.if.itb.ac.id

Lebih terperinci