Indonesia: Tren Sosial dan Ketenagakerjaan (terbaru) November Tren tahun 2015 memperlihatkan penurunan tingkat pertumbuhan ekonomi...

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Indonesia: Tren Sosial dan Ketenagakerjaan (terbaru) November Tren tahun 2015 memperlihatkan penurunan tingkat pertumbuhan ekonomi..."

Transkripsi

1 ASIA-PACIFIC DECENT WORK DECADE 2006 Indonesia: Tren Sosial dan Ketenagakerjaan (terbaru) November International Labour Organization Tren tahun memperlihatkan penurunan tingkat pertumbuhan ekonomi... saing dan produktivitas serta mempromosikan penciptaan lapangan kerja baru yang lebih baik. Kinerja ekonomi selama tiga kuartal pertama tahun turun menjadi 4,7 persen (tahun ke tahun), yang sebagian besar dikarenakan perubahan yang terjadi di pasar-pasar Asia, sehingga memperlemah harga-harga komoditas dan menunda pembelanjaan pemerintah. Pada, tingkat pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) diperkirakan tetap hampir di angka 4,7 persen, di mana tantangan yang ada misalnya terkait dengan masalah kebakaran hutan dan realisasi pembelanjaan pemerintah yang kemungkinan besar akan mempengaruhi kinerja perekonomian secara keseluruhan. Namun gambaran tren ekonomi untuk tahun 2016 diperkirakan lebih positif, di mana reformasi kebijakan yang baru-baru ini diterapkan pada diperkirakan akan membuahkan hasil dan mendorong peningkatan investasi sektor swasta (lihat Kotak 1). Perkiraan terbaru menunjukkan bahwa tingkat pertumbuhan PDB tahun 2016 akan bergerak moderat, yaitu berkisar antara 5,1 hingga 5,4 persen. 1 Penurunan tingkat pertumbuhan ini menunjukkan tantangan baru dan menegaskan perlunya memperkuat daya Kotak 1: Reformasi Kebijakan di Indonesia Untuk membantu menarik minat investor baru dan mendorong pertumbuhan ekonomi, Pemerintahan Joko Widodo telah meluncurkan beberapa paket reformasi ekonomi sejak September. Fokus utama serangkaian paket reformasi ini adalah mengurangi hambatan dalam menjalankan usaha dan meningkatkan iklim investasi untuk jangka menengah. Paket pertama difokuskan pada upaya mempermudah peraturan perdagangan dan industri yang saling tumpang tindih. Paket kedua dan ketiga difokuskan pada upaya mempercepat proyek-proyek strategis yang terkait dengan kepentingan nasional dengan mempermudah cara mendapatkan perizinan, menyelesaikan masalah pembebasan lahan, mereformasi kebijakan energi serta mengurangi waktu pengadaan barang. Paket keempat difokuskan pada reformasi pasar tenaga kerja, terutama sistem penetapan upah minimum. Sedangkan paket kelima dan keenam difokuskan pada kebijakan regional dan bantuan untuk memperluas zona ekonomi khusus. dan faktor-faktor musiman mempengaruhi kinerja pasar tenaga kerja. Jumlah angkatan kerja di Indonesia diperkirakan sebesar 122,4 juta pada Agustus, atau meningkat setengah juta dibandingkan Agustus. Jumlah pekerja pada Agustus mencapai 114,8 juta, atau meningkat sedikit dari 114,6 juta pada Agustus. Kendati tren-tren yang ada mungkin memperlihatkan meluasnya pengangguran di Indonesia, namun perlu dicatat bahwa jumlah pekerjaan terus mengalami fluktuasi besar dari bulan ruari hingga Agustus, dan ini memperlihatkan pengaruh faktor musiman dan faktorfaktor lain dalam menggerakkan pasar tenaga kerja. Sebagai gambaran, pada ruari ada sekitar 120,6 juta pekerja, sedangkan pada Agustus menurun menjadi 114,8 juta yaitu penurunan sebesar 6 juta pekerja (lihat Tabel 1). Tabel 1: Indikator penting pasar tenaga kerja (2013-) Variabel Angkatan kerja (juta) 123,6 120,2 125,3 121,9 128,3 122,4 Pekerja (juta) 116,4 112,8 118,2 114,6 120,6 114,8 Pengangguran (juta) 7,2 7,4 7,2 7,2 7,5 7,6 Tingkat partisipasi 69,2% 66,8% 69,2% 66,6% 69,5% 65,8% angkatan kerja Tingkat pengangguran 5,8% 6,2% 5,7% 5,9% 5,8% 6,2% Sumber: BPS () Pasar Tenaga Kerja Indonesia Agustus, Badan Pusat Statistik, Jakarta. Tingkat pengangguran pada Agustus diperkirakan sebesar 6,2 persen, dan angka ini tergolong tinggi bila dibandingkan periode-periode sebelumnya. Meskipun demikian, secara absolut, kenaikan jumlah pengangguran ini tergolong kecil, di mana ada penambahan pekerja yang menganggur dari bulan ruari hingga Agustus sebesar orang. Kenaikan tingkat pengangguran ini seiring dengan penurunan

2 Indonesia: Tren Sosial dan Ketenagakerjaan (terbaru) November partisipasi angkatan kerja. Di samping itu, perlu dicatat bahwa fluktuasi pekerjaan cenderung terkait dengan ketiadaan kegiatan ketimbang pengangguran, di mana jumlah pekerja yang keluar dari pekerjaan untuk tidak berkegiatan lebih tinggi dibandingkan jumlah pekerja yang keluar dari pekerjaan untuk menjadi pengangguran. Secara sektoral, sektor pertanian mempertahankan dominasinya, dengan mempekerjakan 37,8 juta orang, diikuti dengan sektor perdagangan (25,7 juta) dan sektor jasa kemasyarakatan, sosial dan perorangan (17,9 juta) pada Agustus. Sedangkan pekerjaan di sektor pertanian mengalami penurunan pada Agustus, yang sebagian besar diakibatkan menurunnya partisipasi angkatan kerja di kalangan pekerja keluarga tanpa upah dan pekerja wiraswasta di daerah pedesaan. Sektor jasa kemasyarakatan, sosial dan perorangan juga mengalami penurunan pada Agustus, di mana penundaan pembelanjaan pemerintah merupakan salah satu faktor yang menyebabkan tren ini (lihat Tabel 2). Tabel 2: Pekerjaan berdasarkan sektor (juta, -) absolut) dibandingkan periode sebelum tahun 1998, di mana ia menjadi motor penggerak ekonomi dan pertumbuhan pekerjaan di Indonesia. Kendati demikian, perlu dicatat bahwa jumlah pekerjaan di sektor pengolahan cenderung berfluktuasi sepanjang tahun akibat sifat sektor ini yang tergantung pada permintaan. Yang menarik, data dari survei perusahaanperusahaan skala besar dan menengah menunjukkan bahwa kinerja perekonomian sektor pengolahan nyaris sama dengan tahun-tahun sebelumnya kendati tingkat pertumbuhan PDB secara keseluruhan mengalami penurunan. 2 Hal lain yang perlu dicatat adalah di sektor bangunan, yang mengalami tingkat pertumbuhan kerja yang kuat dan berkelanjutan selama beberapa tahun belakangan ini. Sektor bangunan menyediakan lapangan kerja bagi 8,21 juta orang dan angka ini meningkat 12,8 persen dari bulan Agustus hingga Agustus. Kombinasi tren pertumbuhan di sektor pengolahan dan bangunan menyediakan informasi penting tentang investasi dan tingkat pertumbuhan di Indonesia. Trentren ini didukung inisiatif kebijakan yang memprioritaskan investasi di sektor infrastruktur dan mempromosikan reindustrialisasi perekonomian Indonesia. Variabel Pertanian, Kehutanan, Perburuan 40,83 38,97 40,12 37,75 dan Perikanan Pengolahan 15,39 15,26 16,38 15,25 Bangunan 7,21 7,28 7,72 8,21 Perdagangan Besar, Eceran, 25,81 24,83 26,65 25,68 Restoran dan Hotel Transportasi, Pergudangan 5,33 5,11 5,19 5,11 dan Komunikasi Jasa Keuangan, Asuransi, 3,19 3,03 3,65 3,27 Usaha Persewaan Bangunan dan Jasa Perusahaan Jasa kemasyarakatan, Sosial, 18,48 18,42 19,41 17,94 dan perorangan Kegiatan lain 1,93 1,83 1,73 1,61 Jumlah 118,17 114,63 120,85 114,82 Sumber: BPS () Pasar Tenaga Kerja Indonesia Agustus, Badan Pusat Statistik, Jakarta. dan pekerjaan berupah terus diperluas. Tren-tren pertumbuhan terus berlanjut untuk karyawan tetap, 3 di mana 44,43 juta orang atau 38,7 persen dari mereka bekerja sebagai karyawan tetap pada Agustus (lihat Gambar 1). Tren ini sangat positif karena ini berarti mereka memiliki sumber penghasilan dan akses atas layanan kesehatan (BPJS Kesehatan) dan pensiun (BPJS Ketenagakerjaan). 4 Ini juga berarti bahwa jumlah penduduk yang dianggap sebagai pekerja berupah telah mengalami peningkatan selama periode ini, dan ini menunjukkan bahwa pendapatan dari upah menjadi sumber penghasilan yang semakin penting bagi masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, kebijakan tentang upah adalah hal yang penting bagi sebagian besar penduduk Indonesia. Sektor pengolahan dan bangunan terus menghasilkan lapangan kerja... Sektor pengolahan menciptakan lapangan kerja bagi 15,3 juta orang atau 13,3 persen dari total pekerjaan yang ada pada Agustus. Pekerjaan di sektor ini terus mengalami pertumbuhan selama beberapa tahun belakangan ini dan sekarang lebih tinggi (dalam hal pangsa sektoral dan angka 2

3 Gambar 1: Status pekerjaan, % 40.0% 35.0% 30.0% 25.0% 20.0% 15.0% 10.0% 5.0% 0.0% August 2006 August 2007 August 2008 August 2009 August 2010 August 2011 August 2012 August 2013 August August Own account worker Employer assisted by permanent workers Casual employee in agriculture Unpaid worker Employer assisted by temporary worker / unpaid worker Employee Casual employee not in agriculture Sumber: BPS () Pasar Tenaga Kerja Indonesia Agustus, Badan Pusat Statistik, Jakarta. Dengan peningkatan jumlah penduduk yang bekerja sebagai karyawan tetap, pekerjaan rentan dan pekerjaan informal 5 mengalami penurunan baik dalam hal pangsa pekerjaan dan angka absolut. Sebagai gambaran, pada 2006, 68,9 persen pekerja dianggap sebagai pekerja yang terlibat dalam pekerjaan rentan, sementara pada, angka ini berkurang menjadi 57,8 persen. Ini merupakan perubahan penting selama jangka waktu yang singkat. Tren-tren positif ini seiring dengan peningkatan pendidikan dan perluasan pekerjaaan di sektor jasa, serta perluasan pekerjaan di sektor pengolahan dan penerapan sistem kontrak jangka pendek. Tren-tren status pekerjaan juga memperlihatkan penurunan jumlah orang yang bekerja sebagai wiraswasta dan pekerja keluarga tanpa upah dari bulan Agustus hingga Agustus. Hal yang menarik, faktor-faktor musiman tampak mempengaruhi para pekerja, di mana perkiraan fluktuasi pekerjaan pada ruari dan Agustus terbilang sangat besar. Data ini menunjukkan adanya beberapa persoalan yang terkait dengan pasar tenaga kerja bagi pekerja keluarga tanpa upah dan pekerja wiraswasta, di mana para pekerja ini sering keluar masuk dari partisipasi angkatan kerja. Situasi ini menunjukkan perlunya kebijakan dan program pasar tenaga kerja untuk memperkuat partisipasi angkatan kerja dari kelompok ini. Perubahan komposisi menuju pekerjaan berupah ini diikuti dengan peningkatan produktivitas pekerja. Seperti yang terlihat dalam Tabel 3, produktivitas pekerja meningkat secara bertahap dari waktu ke waktu. Tren-tren ini menunjukkan bahwa peningkatan produktivitas mengalami percepatan setelah krisis keuangan global dan seiring dengan pertumbuhan pekerjaan berupah dan pertumbuhan sektor pengolahan yang jauh lebih tinggi. Tabel 3: Tren produktivitas dan pekerjaan Variabel Pekerjaan (juta) 107,4 112,5 112,8 114,6 Karyawan tetap (juta) 37,8 40,9 41,1 42,4 PDB, Rupiah Konstan tahun 7.287, , , , (trilyun) PDB per pekerja (juta) 67,9 68,7 72,3 74,7 Pertumbuhan PDB per pekerja 8,3% 1,2% 5,3% 3,4% Sumber: BPS () Keadaan pekerja, Agustus, Badan Pusat Statistik, Jakarta. Peningkatan produktivitas pekerja (PDB per pekerja) ini perlu diikuti dengan dialog tentang bagi hasil, karena dialog ini dapat menghasilkan pekerjaan yang lebih bermutu, termasuk upah dan kondisi kerja yang lebih baik yang dibutuhkan untuk meningkatkan standar kehidupan para pekerja. Kotak 2 membahas lebih jauh tentang tren-tren upah, pekerjaan dan produktivitas di sektor pengolahan. 3

4 Indonesia: Tren Sosial dan Ketenagakerjaan (terbaru) November Kotak 2: Upah dan produktivitas di tingkat perusahaan Penelitian yang menganalisis pekerjaan, upah dan produktivitas dengan mempergunakan data mengenai perusahaan-perusahaan pengolahan mendapati bahwa ada tren umum di mana upah tidak terkait dengan produktivitas di beberapa sektor dalam perekonomian Indonesia. Meskipun demikian, sektor pengolahan di Indonesia mengalami peningkatan rasio upah-produktivitas sejak tahun 2008, terutama di perusahaan skala besar dan menengah. Analisa data berdasarkan survei perusahaan pengolahan skala besar dan menengah menegaskan adanya hubungan kausal yang positif antara upah dengan produktivitas secara dua arah. Produktivitas adalah faktor penentu yang terpenting dalam menetapkan upah. Intensitas permodalan per pekerja mempengaruhi upah dan produktivitas secara positif dan signifikan. Hubungan kausal dua arah yang positif antara upah dengan produktivitas juga ditemukan di usaha mikro dan kecil di sektor pengolahan. Hal yang mengejutkan adalah bahwa analisa ini menemukan orientasi ekspor dan kepemilikan asing tidak memunyai dampak yang besar terhadap upah dan produktivitas di perusahaan di berbagai skala dan intensitas faktor. Hal ini menunjukkan bahwa pasar domestik dan sumber investasi domestik menjadi semakin penting bagi sektor pengolahan di Indonesia, dan ini berbeda dengan situasi sebelum krisis Asia di akhir era 1990an. Di samping itu, hasil temuan mendukung hubungan yang positif secara umum antara upah dengan pekerjaan setelah mempertimbangkan dampak produktivitas terhadap upah. Hasil-hasil ini bertentangan dengan kebijakan konvensional yang menerima hubungan negatif antara upah dengan pekerjaan. Bukti yang bertentangan dengan ortodoksi ini tampak jelas di antara perusahaan-perusahaan pengolahan skala besar dan menengah yang modern, lebih dinamis dan terorganisir. Sumber: Tadjoeddin, Z. dan Auwalin, I. () Upah dan produktivitas di tingkat perusahaan: Studi tentang perusahaan mikro, kecil, menengah dan besar di sektor manufaktur Indonesia, Kantor ILO untuk Indonesia dan Timor-Leste, Jakarta. Pengangguran di kalangan lulusan SMA masih mengkhawatirkan Pengangguran di kalangan muda merupakan masalah klasik di Indonesia. Lebih dari 50 persen penduduk yang menganggur terdiri dari kaum muda dan sebagian besar kaum muda yang menganggur adalah mereka yang berlatar pendidikan SMA. Tabel 4 menampilkan data tentang pengangguran berdasarkan latar belakang pendidikan di kalangan penduduk yang menganggur. Tabel ini memperlihatkan bahwa tingkat pengangguran tertinggi berada di kalangan mereka yang memiliki latar belakangan pendidikan SMA atau SMK. Tabel 4: Tingkat pengangguran berdasarkan pendidikan tertinggi yang ditamatkan Sektor SD atau kurang 3,69 3,04 3,61 2,74 SMP 7,44 7,15 7,14 6,22 SMA 9,10 9,55 8,17 10,32 SMK 7,21 11,24 9,05 12,65 Diploma I/II/III 5,87 6,14 7,49 7,54 Universitas 4,31 5,65 5,34 6,40 Jumlah pengangguran 5,70 5,94 5,81 6,18 Sumber: BPS () Pasar Tenaga Kerja Indonesia Agustus, Badan Pusat Statistik, Jakarta. Tren-tren pengangguran di kalangan muda lulusan SMA menunjukkan adanya persoalan-persoalan yang terkait dengan transisi mereka dari sekolah ke pekerjaan dan menunjukkan perlunya penyesuaian antara kurikulum di lembaga pendidikan dengan kebutuhan dan persyaratan kerja. Tingkat pengangguran yang masih tinggi di kalangan lulusan SMA ini menunjukkan pentingnya upaya untuk mendorong dialog tentang antisipasi keterampilan antara pengusaha dengan lembaga-lembaga pelatihan. Pengusaha memiliki informasi tentang keterampilan yang mereka butuhkan dan dialog tentang kebutuhan pelatihan dapat membantu lembaga-lembaga pelatihan dalam menyesuaikan kurikulum mereka agar dapat meningkatkan kemampuan kerja para lulusan. Dialog dapat didorong melalui keterlibatan pengusaha dan pekerja dalam merancang standar-standar pekerjaan dan sistem pelatihan. Pengusaha juga dapat mengembangkan kerjasama yang lebih erat dengan lembaga-lembaga pelatihan dengan menyediakan pelatih tamu serta menawarkan peluang magang bagi para pelajar. 6 Dikarenakan rendahnya tingkat pendidikan dan panduan karir yang buruk, kaum muda biasanya menyelesaikan sekolah dan memasuki dunia kerja dengan berbekal kualifikasi yang tidak sesuai dengan kebutuhan pengusaha. Ketidakcocokan kualifikasi merupakan persoalan besar di Indonesia maupun di beberapa negara di kawasan ini (lihat Gambar 2). Analisa menemukan bahwa hampir separuh kaum muda yang menganggur di Indonesia memiliki kualifikasi yang lebih rendah untuk pekerjaan mereka karena latar belakang pendidikan mereka yang rendah. Dengan angkatan kerja yang berkualifikasi rendah ini, mereka menghadapi risiko yang terkait dengan tingkat pertumbuhan produktivitas yang rendah dan transisi struktural yang lebih lambat menuju kegiatan bernilai tambah yang lebih tinggi. 4

5 Gambar 2. Ketidakcocokan kualifikasi di kalangan muda yang bekerja, (persen) 7 Sumber: ILO () Asia Pacific Labour Market Updates, Oktober, Kantor Regional ILO, Bangkok. Implikasi kebijakan Beberapa implikasi muncul dari kajian tentang situasi pekerjaan saat ini di Indonesia, termasuk: Untuk mempertahankan momentum perekonomian dan pasar tenaga kerja, fokus pada penciptaan lapangan kerja dan produktivitas pekerja dibutuhkan untuk mendukung pekerjaan bermutu dan tingkat pertumbuhan yang mampu menciptakan banyak lapangan kerja. Gambaran ekonomi yang bergerak lambat memperbesar tantangan bagi para pembuat kebijakan dalam menciptakan lebih banyak lapangan kerja dan pekerjaan yang bermutu tinggi. Tren-tren yang terkait dengan sektor pengolahan, serta perluasan pekerjaan berupah, kemungkinan besar akan diikuti dengan peningkatan produktivitas pekerja secara terus-menerus. Peningkatan produktivitas mungkin dapat lebih dioptimalkan melalui investasi di lembagalembaga pasar tenaga kerja. Hubungan yang lebih baik antara kenaikan upah dengan peningkatan produktivitas dapat membantu mempromosikan pertumbuhan yang lebih adil. Upaya untuk terus mengurangi jumlah pekerja yang terlibat dalam pekerjaan rentan dan pekerjaan informal merupakan prioritas. Dengan memperkuat pasar tenaga kerja bagi pekerja rentan dan membantu mereka dalam memperoleh akses atas pekerjaan tetap kemungkinan besar akan memberi dampak besar, termasuk dalam menciptakan kesetaraan gender. Banyaknya pengangguran di kalangan mereka yang berpendidikan SMA membutuhkan upaya untuk memperkuat kemitraan antara sektor swasta dengan balai-balai pelatihan, terutama dalam hal transisi dari sekolah ke pekerjaan, agar dapat memastikan kaum muda memperoleh akses atas peluang kerja baru. 5

6 Indonesia: Tren Sosial dan Ketenagakerjaan (terbaru) November Catatan Akhir 1 IMF, Economic Outlook, Oktober ; ADB () Asian Development Outlook Update, Asian Development Bank, Manila; Bank Dunia () East Asia and Pacific economic update, Oktober, Bank Dunia, Washington D.C. 2 BPS () Pertumbuhan Produksi Pengolahan Skala Besar dan Menengah per Kwartal, Badan Pusat Statistik, Jakarta. 3 Menurut BPS, Karyawan adalah orang yang bekerja secara permanen untuk orang lain atau lembaga/kantor/perusahaan lain dan memperoleh uang/tunai atau barang sebagai upah/gaji. Buruh yang tidak memiliki majikan secara permanen tidak tergolong sebagai buruh/karyawan/ pegawai tapi sebagai pekerja bebas. Buruh, secara umum dianggap memiliki majikan permanen jika sudah bekerja untuk majikan yang sama selama satu bulan terakhir, dan khusus untuk buruh di sektor bangunan adalah selama 3 bulan. Jika majikannya adalah sebuah lembaga, maka boleh lebih dari 1 (satu). 4 Perlu dicatat bahwa ada banyak pekerja yang dianggap sebagai karyawan tetap oleh statistik resmi tentang angkatan kerja, adalah pekerja yang bekerja untuk jangka pendek dan bukan kontrak permanen dan oleh karena itu mereka masih memiliki pengaturan kontrak yang tidak pasti. Secara khusus, sekitar 40 persen karyawan tetap punya masa kerja 36 bulan atau kurang. UU tenaga kerja No. 13 tahun 2003 menyebutkan bahwa kontrak jangka pendek dapat diberikan selama dua tahun pertama dengan opsi diperpanjang selama maksimal 12 bulan berikutnya. 5 Estimasi pekerjaan informal dalam catatan ini mengikuti definisi nasional tentang pekerjaan informal, yaitu berbeda dari data berdasarkan definisi ICLS. 6 Pendekatan ILO untuk kegiatan magang bermutu ditekankan pada dialog sosial, denifisi yang jelas tentang peran dan tanggungjawab, kerangka hukum dan pengaturan keuangan bersama sebagai empat pilar yang membangun kegiatan magang bermutu. Kegiatan magang bermutu adalah mekanisme balajar yang canggih berdasarkan rasa saling percaya dan kerjasama antar pemangku kepentingan yaitu: kaum muda, otoritas ketenagakerjaan dan pendidikan, pengusaha dan pekerja. 7 Metrik tentang ketidakcocokan kualifikasi ini didasari pada latar belakang pendidikan berdasarkan the International Standard Classification of Education (ISCED) dengan pengelompokan pekerjaan berdasarkan the International Standard Classification of Occupations (ISCO). Kelompok pekerjaan 1, 2 dan 3 ISCO dianggap sebagai pekerjaan yang membutuhkan keterampilan tinggi dan terkait dengan level 5 dan 6 ISCED-97. Sedangkan kelompok 4, 5, 6, 7 dan 8 ISCO dianggap sebagai pekerjaan yang membutuhkan keterampilan menengah dan terkait dengan level 3 dan 4 ISCED. Kelompok 9 ISCO adalah pekerjaan yang membutuhkan keterampilan rendah yang terkait dengan level 1 dan 2 ISCED. Berdasarkan pendekatan formatif ini, pekerja yang memiliki pekerjaan yang sesuai dengan latar belakangan pendidikan mereka dianggap memiliki kualifikasi yang memadai. Sedangkan mereka yang memiliki latar belakang pendidikan yang lebih tinggi dianggap memiliki kualifikasi yang terlalu tinggi dan mereka yang memiliki level lebih rendah dianggap sebagai pekerja yang memiliki kualifikasi terlalu rendah. Mereka yang memiliki kualifikasi lebih tinggi dan lebih rendah ini dianggap tidak memiliki kecocokan kualifikasi. Sehingga latar belakang pendidikan mereka tidak sesuai dengan persyaratan kerja. Untuk informasi lebih lanjut, hubungi Kantor ILO Jakarta Menara Thamrin Lantai 22, Jl. M.H. Thamrin Kav. 3 - Jakarta Telp ; Faks jakarta@ilo.org; Website: 6

Menghindari jebakan penghasilan menengah di Indonesia melalui pasar tenaga kerja yang lebih inklusif dan integrasi ASEAN yang lebih dalam

Menghindari jebakan penghasilan menengah di Indonesia melalui pasar tenaga kerja yang lebih inklusif dan integrasi ASEAN yang lebih dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015: Mengelola integrasi untuk pekerjaan yang lebih baik dan kesejahteraan bersama International Labour Organization Menghindari jebakan penghasilan menengah di Indonesia melalui

Lebih terperinci

Upah dan produktivitas untuk pembangunan berkelanjutan. Variabel Pekerjaan (juta)

Upah dan produktivitas untuk pembangunan berkelanjutan. Variabel Pekerjaan (juta) ASIA-PACIFIC DECENT WORK DECADE 2006 2015 Indonesia: Upah dan produktivitas untuk pembangunan berkelanjutan International Labour Organization Satu dasawarsa pertumbuhan yang berkesinambungan 1 Tabel 2:

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TIMUR, AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TIMUR, AGUSTUS 2015 BPS PROVINSI JAWA TIMUR No. 78//35/Th. XIII, 5 November 05 KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TIMUR, AGUSTUS 05 AGUSTUS 05: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA JAWA TIMUR SEBESAR 4,47 PERSEN Jumlah angkatan kerja di

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TIMUR, AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TIMUR, AGUSTUS 2016 BPS PROVINSI JAWA TIMUR No. 74/11/35/Th. XIV, 7 November 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TIMUR, AGUSTUS 2016 AGUSTUS 2016 : TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA JAWA TIMUR SEBESAR 4,21 PERSEN Jumlah angkatan

Lebih terperinci

Tinjauan Pasar Kerja Indonesia

Tinjauan Pasar Kerja Indonesia Agustus 2016 International Labour Organization Tabel 1: Indikator Perekonomian dan Tenaga Kerja 2013 2014 2015 PDB sesungguhnya (% perubahan tahun per tahun) 5.6 5.0 4.8 Investasi (% PDB) 32.0 32.6 33.2

Lebih terperinci

Ringkasan eksekutif: Di tengah volatilitas dunia

Ringkasan eksekutif: Di tengah volatilitas dunia Ringkasan eksekutif: Di tengah volatilitas dunia Perlambatan pertumbuhan Indonesia terus berlanjut, sementara ketidakpastian lingkungan eksternal semakin membatasi ruang bagi stimulus fiskal dan moneter

Lebih terperinci

Fokus Negara IMF. Fokus Negara IMF. Ekonomi Asia yang Dinamis Terus Memimpin Pertumbuhan Global

Fokus Negara IMF. Fokus Negara IMF. Ekonomi Asia yang Dinamis Terus Memimpin Pertumbuhan Global Fokus Negara IMF Orang-orang berjalan kaki dan mengendarai sepeda selama hari bebas kendaraan bermotor, diadakan hari Minggu pagi di kawasan bisnis Jakarta di Indonesia. Populasi kaum muda negara berkembang

Lebih terperinci

Keadaan Ketenagakerjaan Maluku Utara Agustus 2017

Keadaan Ketenagakerjaan Maluku Utara Agustus 2017 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI MALUKU UTARA Keadaan Ketenagakerjaan Maluku Utara Agustus 2017 Agustus 2017: Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Maluku Utara sebesar 5,33 persen. Angkatan kerja pada Agustus

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN BANTEN AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN BANTEN AGUSTUS 2015 No. 56/11/36/Th.IX, 5 November 2015 KEADAAN KETENAGAKERJAAN BANTEN AGUSTUS 2015 Jumlah angkatan kerja pada Agustus 2015 mencapai 5,34 juta orang, turun sebesar tiga ribu orang dibandingkan jumlah angkatan

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI MALUKU UTARA, AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI MALUKU UTARA, AGUSTUS 2015 No. 27/05/82/Th. XI, 06 Mei No. 67/11/82/Th XIV, 05 November KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI MALUKU UTARA, AGUSTUS : Jumlah penduduk usia 15 tahun ke atas (penduduk usia kerja) mencapai 773,18 ribu orang. Naik

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2015 BPS PROVINSI JAWA BARAT No. 31/05/32/Th. XVII, 5 Mei 2015 KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2015 FEBRUARI 2015 : TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 8,40 PERSEN Berdasarkan hasil Sakernas bulan

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN BANTEN AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN BANTEN AGUSTUS 2016 No. 66/11/36/Th.X, 7 November 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN BANTEN AGUSTUS 2016 Jumlah angkatan kerja pada Agustus 2016 mencapai 5,6 juta orang, naik sekitar 253 ribu orang jika dibandingkan dengan keadaan

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016 BPS PROVINSI SULAWESI BARAT KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS No. 69/11/76/Th.X, 7 November AGUSTUS : TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SULAWESI BARAT SEBESAR 3,33 PERSEN Penduduk usia kerja di Sulawesi Barat

Lebih terperinci

Menilai Pekerjaan Layak di Indonesia

Menilai Pekerjaan Layak di Indonesia Menilai Pekerjaan Layak di Indonesia Sekilas tentang Profil Nasional untuk Pekerjaan Layak Apa itu Pekerjaan Layak? Agenda Pekerjaan Layak, yang dikembangkan Organisasi (ILO) semakin luas diakui sebagai

Lebih terperinci

Keadaan Ketenagakerjaan Banten Agustus 2017

Keadaan Ketenagakerjaan Banten Agustus 2017 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI BANTEN Keadaan Ketenagakerjaan Banten Agustus 2017 Tingkat Pengangguran Banten Agustus 2017 sebesar 9,28 persen Jumlah penduduk yang bekerja pada Agustus 2017 sebesar 5,08

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Sejak tahun 2001 Indonesia telah memberlakukan desentralisasi yang lebih

I. PENDAHULUAN. Sejak tahun 2001 Indonesia telah memberlakukan desentralisasi yang lebih I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejak tahun 2001 Indonesia telah memberlakukan desentralisasi yang lebih dikenal dengan istilah otonomi daerah sebagai salah satu wujud perubahan fundamental terhadap

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI PAPUA BARAT AGUSTUS 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI PAPUA BARAT AGUSTUS 2014 No. 54/11/91/Th. XIV, 5 November 2014 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI PAPUA BARAT AGUSTUS 2014 Jumlah angkatan kerja di Provinsi Papua Barat pada Agustus 2014 mencapai 398.424 orang, mengalami peningkatan

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TIMUR, AGUSTUS 2013

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TIMUR, AGUSTUS 2013 BPS PROVINSI JAWA TIMUR No. 76/11/35/Th. XI, 6 November 2013 KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TIMUR, AGUSTUS 2013 AGUSTUS 2013 : TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA JAWA TIMUR SEBESAR 4,33 PERSEN Penduduk usia 15

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN BANTEN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN BANTEN FEBRUARI 2017 No. 29/05/36/Th.XI, 5 Mei 2017 KEADAAN KETENAGAKERJAAN BANTEN FEBRUARI 2017 Jumlah penduduk yang bekerja pada Februari 2017 sebesar 5,51 juta orang, meningkat sekitar 273 ribu pekerja jika dibandingkan

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI PAPUA BARAT AGUSTUS 2012

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI PAPUA BARAT AGUSTUS 2012 No. 52/11/91/Th. VI, 5 November 2012 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI PAPUA BARAT AGUSTUS 2012 Jumlah angkatan kerja di Provinsi Papua Barat mencapai 361.597 orang, turun sebesar 22.495 orang dibandingkan

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015 KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015 No. 66/11/13/Th XVIII, 05 November 2015 AGUSTUS 2015: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 6,89 PERSEN Angkatan kerja Sumatera Barat pada Agustus 2015 sebanyak 2,35

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016 AGUSTUS 2016: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) SEBESAR 4,31 PERSEN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016 AGUSTUS 2016: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) SEBESAR 4,31 PERSEN BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN No. 66/11/16/Th. XVIII, 7 November 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016 AGUSTUS 2016: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) SEBESAR 4,31 PERSEN Jumlah angkatan kerja di

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT AGUSTUS 2015 BPS PROVINSI JAWA BARAT No. 67/11/32/Th. XVII, 5 November 2015 KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT AGUSTUS 2015 Agustus 2015: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 8,72 PERSEN Jawa Barat mengalami penurunan

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN SULAWESI SELATAN FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN SULAWESI SELATAN FEBRUARI 2016 BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN No. 28/05/73/Th. X, 4 Mei 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN SULAWESI SELATAN FEBRUARI 2016 Struktur ketenagakerjaan di Provinsi Sulawesi Selatan berfluktuasi dari tahun ke tahun.

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN MALUKU UTARA, AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN MALUKU UTARA, AGUSTUS 2016 No. 27/05/82/Th. XI, 06 Mei 2014 No. 65/11/82/Th XV, 07 November KEADAAN KETENAGAKERJAAN MALUKU UTARA, AGUSTUS Jumlah angkatan kerja di Maluku Utara pada mencapai 524,5 ribu orang bertambah 10,9 ribu orang

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN INDONESIA AGUSTUS 2009

KEADAAN KETENAGAKERJAAN INDONESIA AGUSTUS 2009 BADAN PUSAT STATISTIK No. 75/12/Th. XII, 1 Desember 2009 KEADAAN KETENAGAKERJAAN INDONESIA AGUSTUS 2009 Jumlah angkatan kerja di Indonesia pada Agustus 2009 mencapai 113,83 juta orang, bertambah 90 ribu

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2016 BPS PROVINSI JAWA TIMUR KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2016 No. 33/05/35/Th.XIV, 4 Mei 2016 FEBRUARI 2016: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 4,14 PERSEN Penduduk usia 15 tahun ke atas di Jawa Timur

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BALI FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BALI FEBRUARI 2016 No. 34/05/51/Th. X, 4 Mei 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BALI FEBRUARI 2016 Jumlah angkatan kerja di Provinsi Bali pada Februari 2016 mencapai 2.382.466 orang, bertambah sebanyak 10.451 orang dibanding

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI JAWA BARAT AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI JAWA BARAT AGUSTUS 2016 BPS PROVINSI JAWA BARAT No. 64/11/32/Th.XVIII, 7 November 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI JAWA BARAT AGUSTUS 2016 TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 8,89 PERSEN Provinsi Jawa Barat mengalami kenaikan

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI LAMPUNG AGUSTUS 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI LAMPUNG AGUSTUS 2017 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI LAMPUNG KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI LAMPUNG AGUSTUS 2017 AGUSTUS 2017 TINGKAT PENGANGGUR- AN TERBUKA SEBESAR 4,33 PERSEN Penduduk yang bekerja pada Agustus 2017 berkurang

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK No. 74/11/35/Th.XV, 6 November 2017 BERITA RESMI STATISTIK BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI JAWA TIMUR Keadaan Ketenagakerjaan Jawa Timur Agustus 2017 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Jawa Timur sebesar

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN MALUKU UTARA, FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN MALUKU UTARA, FEBRUARI 2016 No. 27/05/82/Th. XI, 06 Mei 2014 No. 27/05/82/Th XV, 04 Mei KEADAAN KETENAGAKERJAAN MALUKU UTARA, FEBRUARI : Jumlah angkatan kerja di Maluku Utara pada mencapai 530,7 ribu orang, bertambah 11,7 ribu orang

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BALI AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BALI AGUSTUS 2016 No. 76/11/51/Th. X, 7 November 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BALI AGUSTUS 2016 Jumlah angkatan kerja di Provinsi Bali pada Agustus 2016 mencapai 2.463.039 orang, bertambah sebanyak 80.573 orang

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU, AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU, AGUSTUS 2015 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPULAUAN RIAU No. 92/11/21/Th. X, 5 November 2015 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU, AGUSTUS 2015 AGUSTUS 2015: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 6,20 PERSEN

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2016 BPS PROVINSI JAWA BARAT No. 28/05/32/Th. XVIII,4 Mei 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2016 FEBRUARI 2015: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 8,57 PERSEN Berdasarkan hasil Sakernas bulan

Lebih terperinci

KOPI DARAT Kongkow Pendidikan: Diskusi Ahli dan Tukar Pendapat 7 Oktober 2015

KOPI DARAT Kongkow Pendidikan: Diskusi Ahli dan Tukar Pendapat 7 Oktober 2015 KOPI DARAT Kongkow Pendidikan: Diskusi Ahli dan Tukar Pendapat 7 Oktober 2015 Topik #10 Wajib Belajar 12 Tahun Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Menjawab Daya Saing Nasional Latar Belakang Program Indonesia

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK Keadaan Ketenagakerjaan Kalimantan Timur Agustus 2017 No.92/11/64/Th.XX, 06 November 2017 BERITA RESMI STATISTIK Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Timur Keadaan Ketenagakerjaan Kalimantan Timur

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017 KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017 No.29 /05/17/XI, 5 Mei 2017 FEBRUARI 2017: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 2,81 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Provinsi Bengkulu pada Februari 2017 sebanyak

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPRI

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPRI BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPRI No. 31/05/21/Th. VI, 5 Mei 2011 KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI PROVINSI KEPULAUAN RIAU SAMPAI DENGAN FEBRUARI 2011 TINGKAT PENGANGGURAN KEPRI SEBESAR 7,04 PERSEN Jumlah

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016 No.66/11/72/Th. XIX, 07 November 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016 AGUSTUS 2016: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 3,29 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Sulawesi Tengah pada Agustus 2016 mencapai

Lebih terperinci

BPS PROVINSI DKI JAKARTA

BPS PROVINSI DKI JAKARTA BPS PROVINSI DKI JAKARTA No. 52/11/31/Th. XVIII, 7 November 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA AGUSTUS 2016 TPT DKI JAKARTA BULAN AGUSTUS 2016 SEBESAR 6,12 PERSEN Jumlah angkatan kerja pada Agustus

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016 No.75/11/52/Th. X, 7 November 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016 AGUSTUS 2016: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 3,94 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Nusa Tenggara Barat pada Agustus 2016 mencapai

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2014 BPS PROVINSI JAWA TIMUR KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2014 No. 34/05/35/Th.XII, 5 Mei 2014 FEBRUARI 2014: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 4,02 PERSEN Penduduk usia 15 tahun ke atas sebesar 29,38

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BALI AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BALI AGUSTUS 2015 No. 78/11/51/Th. IX, 5 November 2015 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BALI AGUSTUS 2015 Jumlah angkatan kerja di Provinsi Bali pada Agustus 2015 mencapai 2.372.015 orang, bertambah sebanyak 55.257 orang

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK. Keadaan Ketenagakerjaan NTB Agustus Agustus 2017: Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 3,32 persen

BERITA RESMI STATISTIK. Keadaan Ketenagakerjaan NTB Agustus Agustus 2017: Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 3,32 persen Keadaan Ketenagakerjaan NTB Agustus 2017 No. 74/11/Th. XI, 06 November 2017 BERITA RESMI STATISTIK BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT Keadaan Ketenagakerjaan NTB Agustus 2017 Agustus 2017:

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2014 BADAN PUSAT STATISTIK KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2014 FEBRUARI 2014: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 5,70 PERSEN No. 38/05/Th. XVII, 5 Mei 2014 Jumlah angkatan kerja di Indonesia pada Februari

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU FEBRUARI 2015 BPS PROVINSI KEPULAUAN RIAU No. 42/05/21/Th. X, 4 Mei 2015 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU FEBRUARI 2015 FEBRUARI 2015: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 9,05 PERSEN Jumlah angkatan

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017 FEBRUARI 2017: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) SEBESAR 3,80 PERSEN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017 FEBRUARI 2017: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) SEBESAR 3,80 PERSEN BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN No. 28/05/16/Th. XIX, 5 Mei 2017 KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017 FEBRUARI 2017: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) SEBESAR 3,80 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Provinsi

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017 No.26/05/72/Th. XX, 05 Mei 2017 KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017 FEBRUARI 2017: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 2,97 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Sulawesi Tengah pada Februari 2017 mencapai

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2011

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2011 BADAN PUSAT STATISTIK No. 74/11/Th. XIV, 7 November 2011 KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2011 AGUSTUS 2011: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 6,56 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Indonesia pada Agustus

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015 KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015 No. 31/5/13/Th XVIII, 05 Mei 2015 FEBRUARI 2015: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 5,99 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Sumatera Barat pada Februari 2015 mencapai

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK Keadaan Ketenagakerjaan Indonesia Agustus 2017 No. 103/11/Th. XX, 06 November 2017 BERITA RESMI STATISTIK Keadaan Ketenagakerjaan Indonesia Agustus 2017 A. KEADAAN KETENAGAKERJAAN Agustus 2017: Tingkat

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU AGUSTUS 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU AGUSTUS 2014 BPS PROVINSI KEPULAUAN RIAU BPS PROVINSI KEPULAUAN RIAU No. 81/11/21/Th. IX, 5 November 2014 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU AGUSTUS 2014 AGUSTUS 2014: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015 BPS PROVINSI SULAWESI BARAT No. 71 /11/76/Th.IX, 5 November KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS AGUSTUS : TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SULAWESI BARAT SEBESAR 3,35 PERSEN Jumlah penduduk usia kerja di Sulawesi

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017 BPS PROVINSI JAWA TIMUR KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017 No. 33/05/35/Th.XV, 5 Mei 2017 FEBRUARI 2017: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 4,10 PERSEN Penduduk usia 15 tahun ke atas di Jawa Timur

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI LAMPUNG FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI LAMPUNG FEBRUARI 2017 BPS PROVINSI LAMPUNG No. 01/05/18/Th.X, 5 Mei 2017 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI LAMPUNG FEBRUARI 2017 FEBRUARI 2017: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 4,43 PERSEN Penduduk yang bekerja pada Februari

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN SUMATERA UTARA FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN SUMATERA UTARA FEBRUARI 2017 BPS PROVINSI SUMATERA UTARA No. 30/05/12/Th. XX, 5 Mei 2017 KEADAAN KETENAGAKERJAAN SUMATERA UTARA FEBRUARI 2017 FEBRUARI 2017: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 6,41 PERSEN angkatan kerja di Sumatera

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH AGUSTUS 2015 No.08/11/62/Th.IX, 5 November 2015 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH AGUSTUS 2015 Agustus 2015 : Tingkat Pengangguran Terbuka Provinsi Kalimantan Tengah Sebesar 4,54 persen angkatan kerja

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BALI FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BALI FEBRUARI 2017 No. 34/05/51/Th. XI, 5 Mei 2017 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BALI FEBRUARI 2017 Jumlah angkatan kerja di Provinsi Bali pada Februari 2017 mencapai 2.469.104 orang, bertambah 86.638 orang dibanding

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN SUMATERA UTARA AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN SUMATERA UTARA AGUSTUS 2016 BPS PROVINSI SUMATERA UTARA No. 65/11/12/Th. XIX, 7 November 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN SUMATERA UTARA AGUSTUS 2016 AGUSTUS 2016: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 5,84 PERSEN angkatan kerja di Sumatera

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH No.81 /11/33/Th.IX, 05 November 2015 KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH AGUSTUS 2015: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 4,99 PERSEN Angkatan kerja di Jawa Tengah Agustus 2015 sebanyak 17,30 juta orang,

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN BANTEN NOVEMBER 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN BANTEN NOVEMBER 2014 No. 55/11/36/Th.VIII, 5 November 2014 KEADAAN KETENAGAKERJAAN BANTEN NOVEMBER 2014 Jumlah angkatan kerja pada Agustus 2014 mencapai 5,3 juta orang, bertambah sebesar 156 ribu orang dibandingkan jumlah

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017 KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017 No. 28/5/13/Th XX, 05 Mei 2017 FEBRUARI 2017: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 5,80 PERSEN Angkatan kerja Sumatera Barat pada Februari 2017 sebanyak 2,62 juta,

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI PAPUA BARAT AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI PAPUA BARAT AGUSTUS 2015 No. 65/11/91/Th. IX, 5 November 2015 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI PAPUA BARAT AGUSTUS 2015 AGUSTUS 2015: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 8,08 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Provinsi Papua Barat

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN TIMUR FEBRUARI 2015 *)

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN TIMUR FEBRUARI 2015 *) BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR No.32/05/64/Th.XVIII, 5 Mei 2015 KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN TIMUR FEBRUARI 2015 *) Jumlah angkatan kerja di Kalimantan Timur pada 2015 mencapai 1,65 juta orang yang

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK Keadaan Ketenagakerjaan Sumatera Barat Agustus 2017 No. 62/11/13/Th. XX, 06 November 2017 BERITA RESMI STATISTIK Keadaan Ketenagakerjaan Sumatera Barat Agustus 2017 Agustus 2017: Tingkat Pengangguran Terbuka

Lebih terperinci

BPS PROVINSI JAWA BARAT

BPS PROVINSI JAWA BARAT BPS PROVINSI JAWA BARAT No. 29/05/32/Th.XIX, 5 Mei 2017 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI JAWA BARAT FEBRUARI 2017 Angkatan kerja pada Februari 2017 sebanyak 22,64 juta orang, naik sekitar 0,46 juta orang

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015 KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015 FEBRUARI 2015: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 4,98 PERSEN No.36/05/52/Th. IX, 5 Mei 2015 Jumlah angkatan kerja di Nusa Tenggara Barat pada Februari 2015 mencapai

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015 No.36/05/52/Th. IX, 5 November 2015 KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015 AGUSTUS 2015: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 5,69 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Nusa Tenggara Barat pada Agustus 2015 mencapai

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPULAUAN RIAU KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU FEBRUARI 2016

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPULAUAN RIAU KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU FEBRUARI 2016 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPULAUAN RIAU No. 40/05/21/Th. XI, 4 Mei 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU FEBRUARI 2016 FEBRUARI 2016: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 9,03 PERSEN

Lebih terperinci

Bismillahirrohmannirrohiim Assalamu alaikum Wr.Wb. Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua,

Bismillahirrohmannirrohiim Assalamu alaikum Wr.Wb. Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua, Sambutan Pembukaan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Pada Sustainable Development Goals (SDGs) Conference Indonesia s Agenda for SDGs toward Decent Work for All Hotel Borobudur Jakarta, 17 Februari

Lebih terperinci

BPS PROVINSI DKI JAKARTA

BPS PROVINSI DKI JAKARTA BPS PROVINSI DKI JAKARTA No. 55/11/31/Th.XVI, 5 November 2014 KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA AGUSTUS 2014 AGUSTUS 2014: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 8,47 PERSEN Jumlah angkatan kerja di

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017 No.33/05/52/Th. XI, 5 Mei 2017 KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017 FEBRUARI 2017: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 3,86 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Nusa Tenggara Barat pada Februari 2017 mencapai

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH No.79 /11/33/Th.X, 07 November 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH AGUSTUS 2016: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 4,63 PERSEN Angkatan kerja di Jawa Tengah Agustus 2016 sebanyak 17,31 juta orang,

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BALI FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BALI FEBRUARI 2015 No. 36/05/51/Th. IX, 5 Mei 2015 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BALI FEBRUARI 2015 Jumlah angkatan kerja di Provinsi Bali pada Februari 2015 mencapai 2.458.784 orang, bertambah sebanyak 142.026 orang

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2014 BPS PROVINSI JAWA BARAT No. 25/05/32/Th. XVI, 5 Mei 2014 KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2014 FEBRUARI 2014: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 8,66 PERSEN Tingkat partisipasi angkatan kerja

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK No. 53/11/14/Th. XX, 06 November 2017 BERITA RESMI STATISTIK Badan Pusat Statistik Provinsi Riau Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Riau Agustus 2017 Agustus 2017: Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2016 No.31/05/71/Th.X, 4 Mei 2016 FEBRUARI 2016: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 7,82 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Sulawesi Utara pada Februari 2016 mencapai 1,18

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2010

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2010 BADAN PUSAT STATISTIK No. 77/12/Th. XIII, 1 Desember 2010 KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2010 AGUSTUS 2010: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 7,14 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Indonesia pada Agustus

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016 No.78/11/71/Th. X, 7 November 2016 AGUSTUS 2016: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 6,18 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Sulawesi Utara pada Agustus 2016 mencapai

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015 BPS PROVINSI JAWA TIMUR KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015 No. 36/05/35/Th.XIII, 5 Mei 2015 FEBRUARI 2015: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 4,31 PERSEN Penduduk usia 15 tahun ke atas sebesar 29,74

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH FEBRUARI 2015 No.08/05/62/Th.IX, 5 Mei 2015 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH FEBRUARI 2015 Februari 2015 : Tingkat Pengangguran Terbuka Provinsi Kalimantan Tengah Sebesar 3,14 persen Jumlah angkatan

Lebih terperinci

TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DI PROVINSI D.I. YOGYAKARTA PADA AGUSTUS 2009 SEBESAR 6,00 PERSEN

TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DI PROVINSI D.I. YOGYAKARTA PADA AGUSTUS 2009 SEBESAR 6,00 PERSEN BPS PROVINSI D.I. YOGYAKARTA No. 04/01/34/Th.XI, 05 Januari 2009 No. 47/12/34/Th.XI, 01 Desember 2009 TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DI PROVINSI D.I. YOGYAKARTA PADA AGUSTUS 2009 SEBESAR 6,00 PERSEN (Di

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI KABUPATEN NGADA

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI KABUPATEN NGADA BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN NGADA No. 01/03/Th. VIII, 28 Maret 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI KABUPATEN NGADA AGUSTUS 2015: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 1,32 PERSEN Angkatan kerja di Kabupaten

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional merupakan usaha peningkatan kualitas manusia, yang

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional merupakan usaha peningkatan kualitas manusia, yang 17 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pembangunan nasional merupakan usaha peningkatan kualitas manusia, yang dilakukan secara berkelanjutan, berdasarkan kemampuan dengan pemanfaatan kemajuan

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA FEBRUARI 2017 Keadaan Ketenagakerjaan di DKI Jakarta Februari 2017 No. 27/05/31/Th.XIX, 5 Mei 2017 KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA FEBRUARI 2017 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di DKI Jakarta pada Februari

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI LAMPUNG FEBRUARI 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI LAMPUNG FEBRUARI 2014 BPS PROVINSI LAMPUNG No. 06/05/18/Th.VII, 5 Mei 2014 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI LAMPUNG FEBRUARI 2014 FEBRUARI 2014: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 5,05 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Provinsi

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH No.35 /05/33/Th.X, 04 Mei 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH FEBRUARI 2016: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 4,20 PERSEN Angkatan kerja di Jawa Tengah Februari 2016 sebanyak 17,91 juta orang,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Geografis dan Demografis Provinsi Kalimantan Timur

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Geografis dan Demografis Provinsi Kalimantan Timur BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi Geografis dan Demografis Provinsi Kalimantan Timur Provinsi Kalimantan Timur terletak pada 113 0 44-119 0 00 BT dan 4 0 24 LU-2 0 25 LS. Kalimantan Timur merupakan

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2016 No.36/05/52/Th. IX, 4 Mei 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2016 FEBRUARI 2016: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 3,66 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Nusa Tenggara Barat pada Februari 2016 mencapai

Lebih terperinci

BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR No.37/05/64/Th.XIX, 4 Mei 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN TIMUR FEBRUARI 2016 Jumlah angkatan kerja di Kalimantan Timur pada Februari 2016 mencapai 1.650.377 orang,

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2011

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2011 BADAN PUSAT STATISTIK No. 33/05/Th. XIV, 5 Mei 2011 KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2011 FEBRUARI 2011: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 6,80 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Indonesia pada Februari

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015 BPS PROVINSI SULAWESI BARAT No. 33 /05/76/Th.IX, 5 Mei KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI FEBRUARI : TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SULAWESI BARAT SEBESAR 1,81 PERSEN Pada bulan, jumlah angkatan kerja di Sulawesi

Lebih terperinci

BPS PROVINSI DKI JAKARTA No. 26/05/31/Th. XVI, 5 Mei 2015 KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA FEBRUARI 2015 TPT DKI JAKARTA BULAN FEBRUARI 2015 SEBESAR 8,36 PERSEN Jumlah angkatan kerja di DKI Jakarta

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT FEBRUARI 2015 No. 06/05/53/Th. XV, 5 Mei 2015 KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT FEBRUARI 2015 FEBRUARI 2015: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA NTT SEBESAR 3,12% Angkatan kerja NTT pada Februari 2015 mencapai 2.405.644 orang, bertambah

Lebih terperinci

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Bappenas. Bahan Konferensi Pers Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Bappenas. Bahan Konferensi Pers Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Bappenas Bahan Konferensi Pers Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Jakarta, 18 Februari 2011 PERTUMBUHAN EKONOMI 2 Rencana Pembangunan

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015 AGUSTUS 2015: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) SEBESAR 4,91 PERSEN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015 AGUSTUS 2015: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) SEBESAR 4,91 PERSEN No. 68 /11/17/Th IX, 5 November 2015 KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015 AGUSTUS 2015: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) SEBESAR 4,91 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Provinsi Bengkulu pada Agustus 2015

Lebih terperinci

Lapangan Kerja bagi Kaum Muda

Lapangan Kerja bagi Kaum Muda Organisasi Perburuhan Internasional Lapangan Kerja bagi Kaum Muda SEBUAH TUJUAN NASIONAL SEKILAS tentang Lapangan Kerja Bagi Kaum Muda di Indonesia: Sekitar 57 persen dari angkatan kerja muda Indonesia

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT FEBRUARI 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT FEBRUARI 2014 No. 06/05/53/Th. XV, 5 Mei 2014 KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT FEBRUARI 2014 FEBRUARI 2014: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA NTT SEBESAR 1,97% Angkatan kerja NTT pada Februari 2014 mencapai 2.383.116 orang, bertambah

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA AGUSTUS 2012

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA AGUSTUS 2012 BPS PROVINSI DKI JAKARTA No.51/11/31/Th. XIV, 5 November KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA AGUSTUS Jumlah angkatan kerja di Provinsi DKI Jakarta pada mencapai 5,37 juta orang, bertambah 224,74 ribu

Lebih terperinci