Oleh: Sukarman SMA Negeri 6 Cirebon, Jawa Barat

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Oleh: Sukarman SMA Negeri 6 Cirebon, Jawa Barat"

Transkripsi

1 IMPLEMENTASIMETODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PEMBELAJARAN PENJASORKES MATERI BUDAYA HIDUP SEHAT PADA SISWA KELAS XI CI SMA NEGERI 6 CIREBON Oleh: Sukarman SMA Negeri 6 Cirebon, Jawa Barat ABSTRAK Pembelajaran kooperatif mengandung pengertian pembelajaran dengan cara bekerja bersama dalam mencapai tujuan bersama. Pembelajaran kooperatif (cooperative learning) merupakan bentuk pembelajaran dengan cara siswa belajar dan bekerja dalam kelompokkelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari empat sampai enam orang dengan struktur kelompok yang bersifat heterogen. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: (1) Apakah metode pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions) dapat meningkatkan aktivitas pembelajaran Penjasorkes siswa XI CI SMA Negeri 6 Cirebon Tahun Pelajaran 2015/2016?; (2) Apakah metode pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions) dapat meningkatkan keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran Penjasorkes pada siswa kelas XI CI SMA Negeri 6 Cirebon Tahun Pelajaran 2015/2016?; (3) Apakah metode pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions) dapat meningkatkan hasil belajar Penjasorkes pada siswa kelas XI CI SMA Negeri 6 Cirebon Tahun Pelajaran 2015/2016?. Penelitian tindakan ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas siswa, keterampilan guru serta hasil belajar siswa dalam pembelajaran Penjasorkes melalui penggunaan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions) pada siswa kelas XI CI SMA Negeri 6 Cirebon Tahun Pelajaran 2015/2016. Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan. Berdasarkan kesimpulan dan hasil penelitian yang dilakukan, penelitian ini dinyatakan berhasil. Pembelajaran Penjasorkes pada materi Gaya Hidup Sehat dengan menggunakan metode kooperatif tipe STAD terbukti dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa serta keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran. Kata kunci: Pembelajaran Kooperatif, STAD PENDAHULUAN Sebagai agen pembelajaran, guru merupakan salah satu komponen pendidikan yang berperan penting terhadap terciptanya proses pembelajaran yang dapat mengantarkan siswa ke arah tujuan pengpelajaran yang telah ditetapkan. Di tangan gurulah hasil pembelajaran yang merupakan salah satu indikator mutu pendidikan lebih banyak ditentukan, yaitu pembelajaran yang bermutu sekaligus bermakna bagi pemberdayaan kemampuan (ability) dan kesanggupan (capability) peserta didik (siswa). Tugas seorang guru salah satunya yaitu menciptakan suasana pembelajaran yang menarik dan menyenangkan serta dapat menunjang tercapainya tujuan yang telah ditetapkan karena mutu hasil pembelajaran dapat terwujud jika prosesnya diselenggarakan 54

2 secara efektif, artinya proses pembelajaran dapat berlangsung dengan lancar, terarah, dan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Untuk mencapai tujuan pembelajaran tentunya dibutuhkan suatu pola pembelajaran yang mampu menjembatani tercapainya tujuan tersebut. Pada pelaksanaan pembelajaran guru pada dasarnya harus senantiasa meningkatkan kemampuan dan keterampilannya dalam memilih dan menggunakan berbagai metode, metode, dan strategi pembelajaran agar pembelajaran benar-benar mampu mengkondisikan upaya pembekalan kemampuan dan keterampilan dasar bagi siswa untuk menjadi manusia yang unggul. Berbagai permasalahan di atas menuntut guru untuk dapat menyajikan mata pelajaran Penjasorkes dengan kreatif serta dapat mengolah pembelajaran menjadi lebih menarik, menantang dan menyenangkan sehingga dapat menghilangkan kebosanan siswa dan menambah minat, perhatian, dan keaktifan siswa yang pada hakekatnya memang dapat memberikan pengaruh terhadap hasil belajar siswa. Seperti yang kita ketahui rendahnya kualitas pendidikan di tingkat sekolah dasar lebih dominan disebabkan karena kurang tepatnya penggunaan metode pembelajaran di dalam kelas. Salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh guru adalah dengan memilih metode pembelajaran yang tepat yang pada akhirnya dapat memberikan kesempatan seluasluasnya kepada siswa untuk dapat berkembang sesuai dengan keinginan dan kemampuannya. Selain memilih metode pembelajaran yang tepat, guru juga harus mempertimbangkan berbagai faktor yang berasal dari siswa karena di dalamproses pembelajaran siswa bertindak sebagai subjek pembelajaran. Di dalam suatu kelas kita mengenal adanya perbedaan individu. Setiap individu mempunyai kemampuan potensial (seperti bakat dan intelegensi) yang berbeda antara satu dengan lainnya. Apa yang dapat dipelajari seorang siswa dengan cepat, belum tentu dapat dipelajari oleh siswa lain dengan cara yang sama. Dari perbedaan tersebut menyebabkan adanya kebutuhan yang berbeda dari masing-masing siswa. Salah satu cara yang efektif yaitu dengan menerapkan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions). Menurut Hamid Hasan (Solihatin, 2009:4), kooperatif mengandung pengertian bekerja bersama dalam mencapai tujuan bersama. Menurut Rusman (2011:202), pembelajaran kooperatif (cooperative learning) merupakan bentuk pembelajaran dengan cara siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari empat sampai enam orang dengan struktur kelompok yang bersifat heterogen. Ricard M (Warsono dan Hariyanto, 2013:166) menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif adalah suatu pengajaran yang melibatkan siswa untuk bekerja sama dalam tim, menyelesaikan suatu tujuan bersama dalam suatu kondisi yang meliputi sejumlah unsur saling ketergantungan positif, tanggung jawab individu, interaksi tatap muka, penerapan keterampilan kolaboratif, dan proses kelompok. Hal yang juga dapat menjadi dasar penggunaan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions) adalah berdasarkan pernyataan U. Nugroho, dkk dalam Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia mengungkapkan bahwa berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menggunakan STAD berorientasi keterampilan proses dapat meningkatkan pemahaman dan aktivitas siswa, hal ini ditunjukkan adanya peningkatan ketuntasan klasikal, skor rata-rata post tes dan 55

3 aktivitas. Disarankan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD berorientasi keterampilan proses dijadikan metode pembelajaran alternatif untuk meningkatkan pemahaman dan aktivitas siswa Trianto (2010: 68) mengungkapkan bahwa pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions) merupakan salah satu tipe dari metode pembelajaran kooperatif dengan menggunakan kelompok-kelompok kecil dengan jumlah anggota tiap kelompok 4-5 orang siswa secara heterogen. Berdasarkan pemikiran tersebut, penulis mencoba melakukan Penelitian Tindakan Kelas dengan judul Implementasi Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dalam Pembelajaran Penjasorkes Materi Budaya Hidup Sehat pada Siswa Kelas XI CI SMA Negeri 6 Cirebon Tahun Pelajaran 2015/ Berdasarkan latar belakang yang telah diungkapkan, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: (1) Apakah metode pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions) dapat meningkatkan aktivitas pembelajaran Penjasorkes siswa XI CI SMA Negeri 6 Cirebon Tahun Pelajaran 2015/2016?; (2) Apakah metode pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions) dapat meningkatkan keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran Penjasorkes pada siswa kelas XI CI SMA Negeri 6 Cirebon Tahun Pelajaran 2015/2016?; (3) Apakah metode pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions) dapat meningkatkan hasil belajar Penjasorkes pada siswa kelas XI CI SMA Negeri 6 Cirebon Tahun Pelajaran 2015/2016?. KERANGKA PENELITIAN Penelitian tinadakan ini dilakukan dalam dua siklus. Setiap siklus dalam penelitian tindakan terdiri dari empat tahap, yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Rangkaian kegiatan tersebut dilakukan dalam siklus yang berulang serta dalam penelitian ini ditetapkan dua siklus sebagai syarat minimal dilakukannya penelitian tindakan. Siklus penelitian dalam penelitian ini menggunakan metode John Elliott sebagai berikut. PELAKSANAAN PERENCANAAN SIKLUS 1 PENGAMATAN REFLEKSI PELAKSANAAN PERENCANAAN SIKLUS 2 PENGAMATAN REFLEKSI Gambar Desain PTK Metode John Elliott 56

4 METODOLOGI PENELITIAN Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 6 Cirebon, beralamat di Jl. Wahidin Sudirohusodo nomor 79 Cirebon. Penelitian dilakukan terhadap siswa kelas XI CI Tahun Pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 20 siswa terdiri dari 6 orang laki-laki dan 14 orang perempuan. Prosedur Penelitian 1) Siklus I Prosedur penelitian dalam diklus I ini dijabarkan sebagai berikut: a. Perencanaan Pada tahap perencanaan penelitian dilakukan dengan menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, menyiapkan materi pembelajaran, membuat dartar pertanyaan untuk evaluasi/ kuis, menyusun indikator keberhasilan tindakan, dan menyusun kisi-kisi dan lembar pengamatan aktivitas siswa. b. Pelaksanaan Tindakan Pada tahap pelaksanaan tindakan dimulai dengan guru menyampaian tujuan pembelajaran danmemberikan motivasi, guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 4-5 siswa yang heterogen, guru menyampaikan materi pembelajaran tentang perpindahan panas melalui konveksi, radiasi dan konduksi, siswa belajar bersama dalam tim membahas materi yang disampaikan guru (kerja tim), guru bersama siswa melakukan evaluasi dengan mengadakan kuis, serta guru memberikan penghargaan kepada tim yang berprestasi. c. Pengamatan/ observasi Pengamat atau observer melakukan pengamatan terhadap aktivitas pembelajaran dengan menggunakan metode kooperatif tipe STAD. Pengamatan ini meliputi aktivitas siswa dalam pembelajaran, keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran, serta mencatat kekurangan dan kelebihan pada saat pembelajaran berlangsung sebagai bahan refleksi. d. Refleksi Pada tahap ini dilakukan refleksi dengan cara mengkaji ulang pelaksanaan pembelajaran dan pengaruh tindakan yang dilakukan dengan mengkaji hasil observasi dan catatan lapangan selama pembelajaran berlangsung. Selain itu, ferleksi juga dilakukan dengan menganalisis proses dan hasil pembelajaran yang telah dilakukan serta membuat daftar permasalahan yang terjadi selama pelaksanaan tindakan untuk selanjutnya membuat perencanaan untuk perbaikan pada siklus berikutnya. 2) Siklus II Prosedur penelitian dalam diklus I ini dijabarkan sebagai berikut: a. Perencanaan Pada tahap perencanaan dilakukan dengan menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, menyiapkan materi pembelajaran, serta membuat daftar pertanyaan untuk evaluasi/ kuis. b. Pelaksanaan Tindakan Tahap pelaksanaan tindakan dilakukan dengan langkah guru menyampaian tujuan pembelajaran dan memberikan motivasi, guru membagi mempersilahkan siswa untuk kembali berkumpul bersama kelompoknya, guru mengulang kembali materi pembelajaran tentang perpindahan panas melalui konveksi, radiasi dan konduksi, siswa belajar bersama 57

5 dalam tim membahas materi yang disampaikan guru (kerja tim), guru bersama siswa melakukan evaluasi dengan mengadakan kuis, guru memberikan penghargaan kepada tim yang berprestasi. c. Pengamatan/ observasi Pengamat atau observer melakukan pengamatan terhadap aktivitas pembelajaran dengan menggunakan metode kooperatif tipe STAD. Pengamatan ini meliputi aktivitas siswa dalam pembelajaran, keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran, serta mencatat kekurangan dan kelebihan pada saat pembelajaran berlangsung sebagai bahan refleksi. d. Refleksi Pada tahap ini dilakukan refleksi dengan cara mengkaji ulang pelaksanaan pembelajaran dan pengaruh tindakan yang dilakukan dengan mengkaji hasil observasi dan catatan lapangan selama pembelajaran berlangsung. Selain itu, ferleksi juga dilakukan dengan menganalisis proses dan hasil pembelajaran yang telah dilakukan serta membuat daftar permasalahan yang terjadi selama pelaksanaan tindakan untuk selanjutnya membuat perencanaan untuk perbaikan pada siklus berikutnya. Teknik Pengolahan Data 1) Teknik Tes Tes dilakukan dalam proses dan akhir siklus yang berupa tes tertulis. Dalam tes tertulis, teknik pengumpul data dilakukan dengan cara memberikan soal secara tertulis setiap akhir ppembelajaran. 2) Nontes a. Observasi Observasi dilakukan guna memperoleh informasi mengenai (1) keterampilan guru saat menerapkan metode kooperatif tipe STAD, (2) keaktivan siswa dalam pembelajaran, serta (3) pemahaman siswa tentang materi yang disampaikan. Observasi yang dilakukan kepada guru yang mengajar dengan lembar pengamatan terlampir. b. Dokumentasi Dokumentasi dalam penelitian ini adalah berupa dokumentasi gambar yang berupa fotofoto pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung. Dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk bukti bahwa peneliti telah melakukan penelitian dan juga untuk melihat kembali kegiatan-kegiatan yang sudah dilakukan selama kegiatan berlangsung. c. Catatan Lapangan Catatan ditulis oleh observer sebagai pengamat dengan menuliskan kekurangan selama pembelajaran berlangsung. Catatan lapangan digunakan sebagai bahan refleksi pelaksanaan tindakan yang dilakukan dan sebagai bahan perbaikan pada pelaksanaan tindakan selanjutnya. Teknik Analisis Data 1) Kuantitatif Data kuantitatif berupa hasil belajar kognitif pembelajaran IPA metode Make a Match dengan media Flashcard dianalisis menggunakan analisis deskriptif dengan menentukan mean atau rerata, median, skor terendah dan skor tertinggi. Data kuantitatif akan disajikan dalam bentuk persentase. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut. a) Menentukan skor berdasarkan proporsi 58

6 Dalam menentukan skor berdasarkan proporsi, Poerwanti, (2008:6-15) mengungkapkan rumus sebagai berikut: Skor = B x 100% (rumus bila menggunakan skala 100) St Keterangan: B = skor yang diperoleh St = skor teoritis b) Pengelompokan data Pengelompokan data dilakukan dengan menggunakan rumus Struges (Sukestiyarno dan Wardono, 2009:26) sebagai berikut: b = 1 + 3,3 log n. Setelah ditemukan nilai b, selanjutnya adalah menentukan panjang interval kelas (p) di mana p ditentukan dengan melihat terlebih dahulu retang data sedengan rumus sebagai berikut: Rentang = Nilia tertinggi Nilai terendah. Selanjutnya dapat dicari nilai p dengan rumus: p = Rentang. b Panjang interval kelas diartikan sebagai selisih batas atas dan batas bawah. c) Menentukan Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) KKM merupakan batas minimal nilai ketuntasan siswa. Batas ketuntasan minimal siswa dalam skala 78. Jika siswa mendapat nilai kurang dari 78 maka siswa tersebut belum tuntas dan harus mengikuti remedial. Tabel 1 Kriteria Ketuntasan Minimum Kriteria Ketuntasan Keterangan 78 Tuntas < 78 Belum Tuntas d) Menentukan ketuntasan klasikal Ketuntasan klasikal merupakan persentase ketuntasan siswa dalam satu kelas. Penghitungan persentase ketuntasan klasikal dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut. Jumlah siswa yang tuntas % Ketuntasan = x 100 % Jumlah seluruh siswa (Aqib, 2010:41) e) Rata-rata hasil belajar Rata-rata hasil belajar dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut. Nilai rata-rata = Jumlah nilai yang diperoleh seluruh siswa Jumlah siswa (Aqib, 2010:40) 2) Kualitatif Data kualitatif berupa data hasil observasi keterampilan guru dan aktivitas siswa dalam pembelajaran denggunakan metode kooperatif tipe STAD. Data kualitatif dipaparkan dalam kalimat yang dipisah pisahkan menurut kategori untuk memperoleh kesimpulan. 59

7 Poerwanti, dkk (2008:68-69) mengemukakan langkah-langkah dalam mengolah data skor pada domain afektif, yaitu: a. Menentukan rentang skor b. Menentukan skor terendah c. Menentukan skor tertinggi d. Membagi rentang nilai menjadi 4 kategori (sangat baik, baik, cukup, kurang). Rentang skor yang digunakan adalah 1 4 dengan kriteria sebagai berikut: a. Skor 4 jika 4 deskriptor tampak b. Skor 3 jika 3 deskriptor tampak c. Skor 2 jika 2 deskriptor tampak d. Skor 1 jika 1 deskriptor tampak atau tak tampak Penghitungan data skor dilakukan dengan cara sebagai berikut: R = skor terendah T = skor tertinggi n = banyaknya skor = (T R) + 1 Hamid dan Herrhyanto (2008:53) mengungkapkan bahwa untuk menentukan nilai Ki (i =1, 2, 3) menggunakan rumus: Letak Ki= (n+1) = x Nilai Ki = nilai data ke-x + angka dibelakang koma pada x (nilai data ke-(x+1) nilai data ke-x) atau Nilai Ki = Letak Ki + (R-1) Tabel 2 Kriteria Ketuntasan Kriteria Ketuntasan Keterangan K3 skor T Sangat Baik K2 skor < K3 Baik K1 skor < K2 Cukup R skor < K1 Kurang Dari perhitungan diatas, maka dapat dibuat tabel klasifikasi tingkatan nilai untuk menentukan kategori nilai pada ketrampilan guru dan aktivitas siswa. Tabel 3 Klasifikasi Kriteria Nilai Keterampilan Guru dan Aktivitas Siswa Kriteria Ketuntasan Keterangan 26,5 skor 32 Sangat Baik 20 skor < 26,5 Baik 13,5 skor < 20 Cukup 8 skor < 13,5 Kurang Indikator Keberhasilan Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Aktifitas siswa kelas XI CI SMA Negeri 6 Cirebon dalam mengikuti pembelajaran Penjasorkes dengan menggunakan metode koopertif tipe STAD memperoleh skor (20 skor < 26,5). b. Keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran dengan menggunakan metode kooperatif tipe STAD meningkat dengan kriteria sekurang-kurangnya baik atau memperoleh skor (20 skor < 26,5). 60

8 c. Dalam pembelajaran Penjasorkes, 80% siswa kelas XI SMA Negeri 6 Cirebon mampu mencapai nilai ketuntasan belajar sebesar 78. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Pembahasan hasil penelitian didasarkan pada hasil observasi dan hasil belajar siswa serta refleksi setiap siklus pada pembelajaran IPA dengan menerapkan metode kooperatif tipe STAD dijelaskan sebagai berikut. 1. Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Ditinjau dari hasil obeservasi, aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA dengan dengan menerapkan metode kooperatif tipe STAD mengalami peningkatan pada setiap siklusnya. Pada siklus I jumlah skor rata-rata aktivitas siswa 23,10 termasuk dalam kategori baik. Pada siklus II jumlah skor rata-rata aktivitas siswa sebesar 26,35 dan termasuk kedalam kategori baik. Hal tersebut dapat terlihat pada tabel dan diagram di bawah ini. Tabel 4 Peningkatan Jumlah Skor Rata-rata Aktivitas Siswa Siklus Jumlah Skor Rata-rata Siklus I 23,10 Siklus II 26,35 Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa dari siklus I ke siklus II terdapat peningkatan sebesar 3,25. Peningkatan terjadi karena siswa lebih siap dalam mengikuti pelajaran, mampu menanggapi apersepsi dengan menjawab pertanyaan yang diajukan guru, lebih serius lagi dalam memperhatikan penjelasan guru, aktif dalam pembelajaran, berani mengemukakan pendapatnya dalam diskusi, turut serta dalam diskusi, terlibat aktif dalam diskusi kelompok, serta mengerjakan tugas/ evaluasi yang diberikan guru. Berikut ini gambar perbandingan peningkatan aktivitas siswa antara siklus I dan siklus II. 27 Gambar 1: Peningkatan Jumlah Skor Rata-rata Aktivitas Siswa Gambar: Peningkatan Jumlah Skor Rata-rata Aktivitas Siswa Siklus I Siklus II Adapun tabel peningkatan skor aktivitas sisa perindikator sebagai beriku 61

9 Tabel 5 Peningkatan Skor Rata-rata Aktivitas Siswa Perindikator Rata-rata Skor No Indikator Siklus I Siklus II Peningkatan 1 kesiapan siswa dalam 2,80 3,55 0,75 mengikuti pembelajaran 2 menanggapi apersepsi 3,10 3,45 0,35 dengan menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru 3 memperhatikan 2,85 3,10 0,25 penjelasan guru tentang materi yang diberikan 4 keaktifan siswa dalam 2,90 3,15 0,25 pembelajaran 5 berani mengemukakan 2,90 3,10 0,2 pendapat dalam diskusi kelompoknya 6 turut serta melakukan 2,75 3,15 0,4 diskusi dengan kelompoknya 7 melaksanakan kerja kelompok dengan melakukan diskusi dengan pasangannya 2,80 3,20 0,4 8 Mengerjakan tugas/ 3,00 3,65 0,65 evaluasi. Rata-rata 2,89 3,29 0,4 Jumlah Rata-rata 23,10 26,35 3,25 Kategori Baik Baik Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa peningkatan pada indikator kesiapan mengikuti pembelajaran sebesar 0,75, pada indikator menanggapi apersepsi dengan menjawab pertanyaan yang diberikan guru sebesar 0,35, pada indikator memperhatikan penjelasan guru tentang materi yang diberikan sebesar 0,25, pada indikator memeperhatikan media pembelajaran sebesar 0,25, pada indikator keaktifan siswa dalam pembelajaran sebesar 0,2, pada indikator berani mengemukakan pendapat dalam diskusi kelompoknya sebesar 0,4, pada indikator melaksanakan kerja kelompok dengan melakukan diskusi dengan kelompoknya sebesar 0,4, serta pada indikator mengerjakan tugas/ evaluasi sebesar 0,65 dengan total peningkatan secara keseluruhan sebesar 3,25. Peningkatan tertinggi terdapat pada indikator kesipan siswa dalam mengikuti pembelajaran, sedangkan peningkatan terendah indikator terendah terdapat pada indikator berani mengemukakan pendapat dalam diskusinya. Peningkatan-peningkatan tersebut dapat terlihat pada gambar di bawah ini. 62

10 Gambar 2 Peningkatan Skor Rata-rata Aktivitas Siswa Perindikator Siklus I Siklus II Belajar sambil bekerja mendorong siswa untuk memperoleh pengetahuan, pemahaman, keterampilan sikap dan nilai. Aktivitas siwa tersebut terdiri dari: kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran (Emotional activities), menanggapi apersepsi dengan menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru (Mental activities, oral activities), memperhatikan penjelasan guru tentang materi yang diberikan (Listening activities, Visual activities), memperhatikan media pembelajaran berupa gambar (Visual activities), keaktifan siswa dalam pembelajaran (Motor activities), mengikuti permainan Make a Match dengan media Flashcard (Motor activities, oral activities), melaksanakan kerja kelompok yaitu berdiskusi dengan pasangannya (Motor activities), mengerjakan tugas/ evaluasi (Writing activities, Drawing activities). Aktivitas siswa kelas XI CI dalam pelajaran Penjasorkes melalui penerapan metode kooperatif tipe STAD didukung oleh pendapat Dierich (Hamalik, 2011:89-91) yang menyatakan bahwa pendidikan modern lebih menitik-beratkan pada aktivitas sejati, di mana siswa belajar sambil bekerja. 2. Hasil Observasi Keterampilan Guru Hasil observasi keterampilan guru pada siklus I memperoleh skor 29 dan termasuk ke dalam kategori baik. Sedangkan pada siklus II berdasarkan hasil observasi keterampilan guru diperoleh skor sebesar 30. Peningkatan skor keterampilan guru dari siklus I ke siklus II sebesar Berikut ini adalah perbandingan skor hasil observasi keterampilan guru pada tiap sisklusnya. Tabel 6 Peningkatan Skor Hasil Observasi Keterampilan Guru Siklus Skor Siklus I 29 Siklus II 30 Adapun peningkatan per-indikator dapat dilihat pada tabel berikut ini 63

11 Gambar 3 Peningkatan Skor Keterampilan Guru Perindikator Siklus I Siklus II 3. Hasil Observasi Hasil Belajar Siswa Hasil belajar siswa pada siklus I memperoleh skor rata-rata sebesar 77,58 dan termasuk ke dalam kategori baik. Sedangkan pada siklus II berdasarkan hasil belajar siswa diperoleh skor rata-rata sebesar 83,46. Berikut ini adalah perbandingan skor hasil observasi keterampilan guru pada tiap sisklusnya. Tabel 7 Peningkatan Hasil belajar Siswa No Pencapaian Jumlah Peningkatan Siklus I Siklus II 1 Nilai rata-rata 82,35 92,25 10,10 2 Nilai terendah ,00 3 Nilai tertinggi Siswa yang belum tuntas Siswa yang tuntas Persentase ketuntasan belajar 90% 100% 0,10% Adapun peningkatan pada hasil belajar siswa pada setiap pencapaian dapat dilihat pada gambar berikut. 64

12 Gambar 4 Peningkatan Hasil Belajar Siswa % Siklus I Siklus II Column1 Berdasarkan tabel dan diagram di atas dapat diketahui bahwa rata-rata pencapaian mengalamani peningkatan. Nilai meningkat sebesar 10,1 dari 82,35 menjadi 92,25. Nilai terendah mengalami peningkatan sebesar 10 yaitu dari 75 menjadi 85, sedangkan pada nilai tertinggi tidak mengalami peningkatan karena sudah mencapai nilai maksimal yaitu 100. Pada nilai tertinggi peningkatan terjadi pada jumlah siswa yang memperoleh nilai tertinggi, jika pada siklus I yang memperoleh nilai 100 hanya 1 siswa, maka pada siklus II yang siswa yang memperoleh nilai sempurna berjumlah 4 orang, naik 3 orang. Peningkatan pula terjadi pada siswa yang mencapai KKM. Jika pada siklus I masih didapati 2 orang siswa yang belum mencapai KKM dengan persentase ketuntasan sebesar 90%, maka pada siklus II seluruh siswa sebanyak 20 orang siswa mampu mencapai KKM dengan persentase ketuntasan sebesar 100%. Hasil belajar siswa yang telah dipaparkan diatas didapatkan dari mengerjakan soal evaluasi yang diberikan oleh guru pada setiap akhir kegiatan pembelajaran. Hasil belajar merefleksikan keleluasaan, kedalaman, dan kompleksitas (secara bergradasi) dan digambarkan secara jelas serta dapat diukur dengan teknik-teknik penilaian tertentu (Sugandi, 2008:63). SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian, pengamatan dan analisis data yang telah dilakukan melalui penerapan metode kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions) diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions) dalam pembelajaran Penjasorkes pada siswa kelas XI CI SMA Negeri 6 Cirebon dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa. Peningkatan terjadi karena siswa lebih siap dalam mengikuti pelajaran, mammpu menanggapi apersepsi dengan menjawab pertanyaan yang diajukan guru, lebih serius lagi dalam memperhatikan penjelasan guru, aktif dalam pembelajaran, berani mengemukakan 65

13 pendapatnya dalam diskusi, turut serta dalam diskusi, terlibat aktif dalam diskusi kelompok, serta mengerjakan tugas/ evaluasi yang diberikan guru. 2. Penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions) dalam pembelajaran Penjasorkes pada siswa kelas XI CI SMA Negeri 6 Cirebon dapat meningkatkan keterampilan guru dalam mengajar. Peningkatan terjadi pada indikator keterampilan guru dalam menjelaskan materi pembelajaran. Pada keterampilan menjelaskan materi, peningkatan terjadi karena guru telah menggunakan bahasa yang komunikatif, memberikan tekanan, menggunakan contoh serta ilustrasi, sehingga dapat menarik perhatian siswa. 3. Penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions) dalam pembelajaran Penjasorkes pada siswa kelas XI CI SMA Negeri 6 Cirebon dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada setiap siklusnya. Berdasarkan kesimpulan dan hasil penelitian yang dilakukan, penelitian ini dinyatakan berhasil. Terbukti dengan terpenuhinya indikator keberhasilan yang sudah ditetapkan. DAFTAR PUSTAKA Rusman Model Model Pembelajaran. Depok: PT Rajagrafindo Persada Rutherford and Ahlgren Science for All Americans. New York: Oxford University Press. Mariana, I Made Alit dan Praginda Wandy Hakikat IPA dan Pendidikan IPA untuk Guru SD. Jakarta: PPPPTK IPA Nana Sudjana Penilaian Hasil Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosda Karya. Nur Asma Model Pembelajaran Kooperatif. Jakarta: Depdiknas. Srini Iskandar Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam. Bandung: CV Maulana. Sunaryo Kartadinata, dkk Bimbingan di Sekolah Dasar. Bandung: Depdikbud. Solihatin Etin dan Raharjo, Cooperative Learning. Analisis Model Pembelajaran IPS. Jakarta: Bumi Aksara. Sugihartono, dkk Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press. Trianto Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara. Warsono dan Hariyanto Pembelajaran Aktif: Teori dan Asesmen. Bandung: PT Remaja Rosda Karya 66

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match 1

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match 1 Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match 1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS POKOK BAHASAN USAHA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasal 4 menjelaskan bahwa kedudukan guru sebagai tenaga profesional

BAB I PENDAHULUAN. Pasal 4 menjelaskan bahwa kedudukan guru sebagai tenaga profesional BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Bab II Pasal 4 menjelaskan bahwa kedudukan guru sebagai tenaga profesional sebagaimana dimaksud dalam

Lebih terperinci

Penerapan Model Make a Match dengan Media Flashcard dalam Pembelajaran IPA untuk Meningkatkan Aktivitas Siswa Kelas IV SD Negeri 0103 Sibuhuan.

Penerapan Model Make a Match dengan Media Flashcard dalam Pembelajaran IPA untuk Meningkatkan Aktivitas Siswa Kelas IV SD Negeri 0103 Sibuhuan. Volume 3 Nomor 1, Halaman 41-56, Januari-Juni 2017 RISTEKDIK Jurnal Bimbingan dan Konseling P-ISSN: 2527-4244, E-ISSN : 2541-206X Penerapan Model Make a Match dengan Media Flashcard dalam Pembelajaran

Lebih terperinci

Antonius Girsang Guru SMP Negeri 3 Berastagi Surel :

Antonius Girsang Guru SMP Negeri 3 Berastagi Surel : PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA KELAS VIII-2 DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENTDEVISION (STAD) DI SMP NEGERI 3 BERASTAGI Antonius Girsang Guru SMP Negeri 3 Berastagi

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 7, No. 2, April 2017 ISSN 0854-2172 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR SD Negeri Purbasana

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD 6

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD 6 ISSN 2442-3041 Math Didactic: Jurnal Pendidikan Matematika Vol. 1, No. 2, Mei - Agustus 2015 STKIP PGRI Banjarmasin UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMA MELALUI PEMBELAJARAN

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERLIBATAN DAN MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN STAD TERMODIFIKASI PERMAINAN ULAR TANGGA

PENINGKATAN KETERLIBATAN DAN MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN STAD TERMODIFIKASI PERMAINAN ULAR TANGGA PENINGKATAN KETERLIBATAN DAN MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN STAD TERMODIFIKASI PERMAINAN ULAR TANGGA Oleh: Leli Dwi Nugraheni, Mujiyem Sapti, Riawan Yudi Purwoko. Program Studi Pendidikan Matematika

Lebih terperinci

Ikmila Mak ruf, Yusuf Kendek, dan Kamaluddin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Ikmila Mak ruf, Yusuf Kendek, dan Kamaluddin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Kelas IV SDN 2 Donggulu Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student-Team Achievement-Division Ikmila Mak ruf, Yusuf Kendek, dan Kamaluddin

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1. Setting Penelitian Penelitian dilakukan di SD Negeri Karangrejo 01 Kecamatan Juwana Kebupaten Pati pada siswa kelas 3 dengan

Lebih terperinci

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Cooperative Learning Tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 20 Tolitoli Dinayanti Mahasiswa Program Guru Dalam

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian tentang penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar

Lebih terperinci

Suherman Guru Fisika SMA Negeri 1 Stabat dan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Fisika Pascasarjana Unimed

Suherman Guru Fisika SMA Negeri 1 Stabat dan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Fisika Pascasarjana Unimed MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN FISIKA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS DI SMA NEGERI 1 STABAT Suherman Guru Fisika

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA PADA MATERI PEMBENTUKAN TANAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA PADA MATERI PEMBENTUKAN TANAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA PADA MATERI PEMBENTUKAN TANAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD SISWA KELAS 5 SD NEGERI TUNTANG 02 SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2015/2016 ARTIKEL SKRIPSI

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP MUHAMMAD IDRIS Guru SMP Negeri 3 Tapung iidris.mhd@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini

Lebih terperinci

Ratih Rahmawati Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta

Ratih Rahmawati Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW GUNA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IS 2 SMA NEGERI 3 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Ratih Rahmawati Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI POKOK SUMBER ENERGI GERAK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI POKOK SUMBER ENERGI GERAK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI POKOK SUMBER ENERGI GERAK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS I.A SD NEGERI 9 KABANGKA TAHUN AJARAN 2014/2015 Nur

Lebih terperinci

ISSN Jurnal Exacta, Vol. X No. 1 Juni 2012

ISSN Jurnal Exacta, Vol. X No. 1 Juni 2012 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE EXAMPLES NON EXAMPLES DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI KELAS VIII SMP N 1 ARGAMAKMUR Nurul Astuty Yensy. B Program Studi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab IV ini akan dibahas tentang hasil penelitian meliputi deskripsi kondisi awal, deskripsi hasil siklus I, deskripsi hasil perbaikan pada siklus II, pembahasan

Lebih terperinci

Tugiyana 2 SDN 1 Kalitinggar Kecamatan Padamara Kabupaten Purbalingga

Tugiyana 2 SDN 1 Kalitinggar Kecamatan Padamara Kabupaten Purbalingga PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPS KOMPETENSI DASAR MENGENAL JENIS-JENIS USAHA DAN KEGIATAN EKONOMI DI INDONESIA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DI KELAS V SD NEGERI 1 PADAMARA 1

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan menduduki posisi sentral dalam pembangunan. Kualitas sumber daya manusia merupakan aspek yang dominan terhadap kemajuan suatu bangsa. Manusia dituntut

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 26 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Proses pengambilan data pada pembelajaran dengan menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Pendekatan PAKEM pada siklus I peneliti menggunakan lembar

Lebih terperinci

Seminar Nasional Pendidikan Matematika Matematika dan Pembelajarannya, Menyongsong Kurikulum 2013 Surabaya, 01 Juni 2013

Seminar Nasional Pendidikan Matematika Matematika dan Pembelajarannya, Menyongsong Kurikulum 2013 Surabaya, 01 Juni 2013 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA SUB POKOK BAHASAN PELUANG KELAS XI IPA-1 SMA TAMANSISWA MOJOKERTO TAHUN AJARAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan PTK (actin reseach), yaitu kajian sistematik dari upaya perbaikan pelaksanaan praktik pendidikan

Lebih terperinci

MENINGKATKANN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA MATERI PECAHAN KELAS IV SD NEGERI 129/I SIMPANG RANTAU GEDANG

MENINGKATKANN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA MATERI PECAHAN KELAS IV SD NEGERI 129/I SIMPANG RANTAU GEDANG MENINGKATKANN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA MATERI PECAHAN KELAS IV SD NEGERI 129/I SIMPANG RANTAU GEDANG KARYA ILMIAH OLEH : TEGUH RIYANTO NIM : A1D109057 PROGRAM

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD)

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) KOMBINASI MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS IV SDN SUNGAI MIAI 5 BANJARMASIN Noorhafizah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Penelitian dilakukan di kelas 4 SD Negeri Ujung-Ujung 03 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang pada semester II tahun pelajaran 2012/2013

Lebih terperinci

PERANAN MEDIA VIDEO DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS DI KELAS V SDN MAMPANG PRAPATAN 02 PAGI

PERANAN MEDIA VIDEO DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS DI KELAS V SDN MAMPANG PRAPATAN 02 PAGI PERANAN MEDIA VIDEO DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS DI KELAS V SDN MAMPANG PRAPATAN 02 PAGI Oleh : Ika Yatri 1) Lanjar Pratiwi 2) Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka 1),2)

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Prasiklus Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan selama 2 minggu di kelas 5 Sekolah Dasar Negeri Bugel 02 semester II Tahun Pelajaran 2013/2014

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA. Oleh.

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA. Oleh. 1 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA Oleh Bustaman Asis Abstrak Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PBM PADA SISWA KELAS XI MM1 SMK TKM TEKNIK KEBUMEN

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PBM PADA SISWA KELAS XI MM1 SMK TKM TEKNIK KEBUMEN PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PBM PADA SISWA KELAS XI MM1 SMK TKM TEKNIK KEBUMEN Laelatul Azizah, Bambang Priyo Darminto, Puji Nugraheni Program Studi Pendidikan Matematika

Lebih terperinci

Jurnal Pena Sains Vol. 3, No. 2, Oktober 2016 p-issn: e-issn:

Jurnal Pena Sains Vol. 3, No. 2, Oktober 2016 p-issn: e-issn: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIIIC SMPN 7 BANGKALAN PADA PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DEVISION (STAD) R Ida Wahyuni 1 dan Eka Evriani

Lebih terperinci

Penerapan Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII-A SMP Brawijaya Smart School Malang

Penerapan Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII-A SMP Brawijaya Smart School Malang Penerapan Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII-A SMP Brawijaya Smart School Malang Agustin Eka Ariestari Universitas Negeri Malang Abstrak Hasil observasi

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL KOMPAK UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR PKn PESERTA DIDIK KELAS VI SDN GEBANGSARI 02

PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL KOMPAK UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR PKn PESERTA DIDIK KELAS VI SDN GEBANGSARI 02 PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL KOMPAK UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR PKn PESERTA DIDIK KELAS VI SDN GEBANGSARI 02 Darsino SDN GEBANGSARI 02 GENUK ABSTRAK Penelitian ini terfokus pada peningkatan

Lebih terperinci

Edudikara, Vol 1 (2); 34-41,

Edudikara, Vol 1 (2); 34-41, PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PROSEDUR KEAMANAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA Sri Sukeksi SMK Negeri 1 Sragen Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keaktifan

Lebih terperinci

Bintang Zaura 1 dan Sulastri 2. Dosen Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Unsyiah 2 Guru SMP Negeri 1 Labuhanhaji Aceh Selatan

Bintang Zaura 1 dan Sulastri 2. Dosen Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Unsyiah 2 Guru SMP Negeri 1 Labuhanhaji Aceh Selatan Model Pembelajaran kooperatif Tipe STAD sebagai Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Barisan dan Deret Bilangan di Kelas IX SMP Negeri 1 Labuhanhaji Aceh Selatan Bintang Zaura 1 dan Sulastri

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Kualitas Pembelajaran IPS, Model Kooperatif Tipe Jigsaw, Media Visual.

ABSTRAK. Kata Kunci: Kualitas Pembelajaran IPS, Model Kooperatif Tipe Jigsaw, Media Visual. PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS MEDIA VISUAL DI KELAS IV SDN 02 TEMULUS Oleh: Yulina Ismiyanti PGSD FKIP Universitas Islam Sultan Agung ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Penelitian dilakukan dikelas 4 SD Negeri Gumawang 03 Kecamatan Pecalungan Kabupaten Batang pada pada semester II tahun pelajaran 2012/2013 yang berjumlah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Menguneng 01 Kecamatan Warungasem Kabupaten Batang pada siswa kelas IV semester 2 tahun

Lebih terperinci

* Keperluan korespondensi:

* Keperluan korespondensi: Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 2 No. 2 Tahun 2013 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret ISSN 2337-9995 jpk.pkimiauns@ymail.com PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT

Lebih terperinci

Vol. 1 No. 1 Th. Jan-Des 2016 ISSN:

Vol. 1 No. 1 Th. Jan-Des 2016 ISSN: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA Eka Kurniawati Prodi Pascasarjana Pendidikan Matematika Universitas Bengkulu Email

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PGSD. Oleh :

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PGSD. Oleh : PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATERI MENGENAL BAGIAN-BAGIAN HEWAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD SISWA KELAS II SDN REJOMULYO KOTA KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014 / 2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

Kata Kunci: Aktivitas, Hasil Belajar Matematika, dan kooperatif tipe Teams Games Tournament

Kata Kunci: Aktivitas, Hasil Belajar Matematika, dan kooperatif tipe Teams Games Tournament UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT SISWA KELAS VIIB SMP PGRI KASIHAN Exa Jati Purwani Universitas PGRI Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENILITIAN

BAB III METODE PENILITIAN BAB III METODE PENILITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Pendekatan Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Disebut PTK karena merupakan penelitian yang memerlukan tindakan untuk menanggulangi

Lebih terperinci

ARTIKEL KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BERGULING SENAM LANTAI

ARTIKEL KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BERGULING SENAM LANTAI ARTIKEL MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BERGULING SENAM LANTAI Oleh I Wayan Sudarsana NIM 0816011124 JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI, KESEHATAN DAN REKREASI

Lebih terperinci

METODE PEMBELAJARAN JIGSAW MENGGUNAKAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

METODE PEMBELAJARAN JIGSAW MENGGUNAKAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA METODE PEMBELAJARAN JIGSAW MENGGUNAKAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MASRI MANSYUR Guru SMP Negeri YASFII Dumai masrimansyur449@gmail.com ABSTRAK

Lebih terperinci

ekonomi dengan model pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI).

ekonomi dengan model pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI). PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KELANGKAAN DIKELAS X SMA NEGERI 2 BIREUEN Noventi, Nurul Mahasiswa Pendidikan Ekonomi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Subyek Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di SDN Slungkep 02 Kecamatan Kayen Kabupaten Pati dengan subjek penelitian adalah siswa kelas IV sebanyak 22 siswa. 3.2

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PBL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN TATANIAGA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PBL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN TATANIAGA Prosiding Seminar Nasional 9 Mei 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PBL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN TATANIAGA Finisica Dwijayati Patrikha Universitas Negeri Surabaya

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL DAN PROSES BELAJAR SISWA KELAS XI IPA SMA PGRI 6 BANJARMASIN PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE

MENINGKATKAN HASIL DAN PROSES BELAJAR SISWA KELAS XI IPA SMA PGRI 6 BANJARMASIN PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE ABSTRAK MENINGKATKAN HASIL DAN PROSES BELAJAR SISWA KELAS XI IPA SMA PGRI 6 BANJARMASIN PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE (SIKLUS BELAJAR) Oleh : Zayuk Novita Fasha,

Lebih terperinci

Ahmad Rifai, Kamaluddin, dan Amiruddin Kasim. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Ahmad Rifai, Kamaluddin, dan Amiruddin Kasim. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK MeningkatanHasil Belajar Siswa Kelas V SDN No.2 Lombonga Kecamatan Balaesang Kab. Donggala dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD pada Mata Pelajaran IPA Ahmad Rifai, Kamaluddin, dan

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG BIOLOGI DI KELAS VIII SMP NEGERI 6 BANAWA Nurmah nurmaharsyad@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis, Setting, Subyek dan Obyek Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang peneliti gunakan yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action

Lebih terperinci

Penerapan Pembelajaran Kooperatif

Penerapan Pembelajaran Kooperatif PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INDEX PUZZLE MATCH PADA MATERI JARINGAN TUMBUHAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA-6 DI SMA MUHAMMADIYAH 2 SIDOARJO Ida Fithria Guru Biologi SMA

Lebih terperinci

Ai Rosliyani 1, Nurdinah Hanifah 2, Riana Irawati 3

Ai Rosliyani 1, Nurdinah Hanifah 2, Riana Irawati 3 Jurnal Pena Ilmiah: Vol. 1, No. 1 (2016) PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) BERMEDIA KARTU MISTERI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI TOKOH SEJARAH

Lebih terperinci

Khoirun Nisa Nurul Fitri 1, Lilis Sugiyanti 2 PTE FT UNNES 1, SMA Negeri 2 Ungaran 2

Khoirun Nisa Nurul Fitri 1, Lilis Sugiyanti 2 PTE FT UNNES 1, SMA Negeri 2 Ungaran 2 Dinamika Vol. 4, No. 3, Januari 2014 ISSN 0854-2172 PEMBELAJARAN PROGRAM APLIKASI MICROSOFT WORD MELALUI PENERAPAN MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING Khoirun Nisa Nurul Fitri 1, Lilis Sugiyanti 2

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Kemmis (dalam Rochiati, 2008) menjelaskan bahwa penelitian tindakan kelas adalah sebuah bentuk inkuiri

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau Harsono M. Timumun, Muchlis L. Djirimu, Lestari M.P. Alibasyah Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Wardani (2007:

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Wardani (2007: 22 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Wardani (2007: 1.4) penelitian tindakan

Lebih terperinci

Lathifatus Sa adah 1 Soewalni Soekirno 2 dan Anggit Grahito Wicaksono 3 ABSTRAK

Lathifatus Sa adah 1 Soewalni Soekirno 2 dan Anggit Grahito Wicaksono 3 ABSTRAK PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI BANYUANYAR II SURAKARTA

Lebih terperinci

Penerapan Strategi Pembelajaran Kreatif-Produktif Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran IPS Siswa Kelas V SDN Inpres 5 Birobuli

Penerapan Strategi Pembelajaran Kreatif-Produktif Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran IPS Siswa Kelas V SDN Inpres 5 Birobuli Penerapan Strategi Pembelajaran Kreatif-Produktif Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran IPS Siswa Kelas V SDN Inpres 5 Birobuli Tri Haryanti SDN Inpres 5 Birobuli, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK Tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan daripada bidang-bidang pekerjaan lainnya. Sedangkan menurut Undang Undang

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan daripada bidang-bidang pekerjaan lainnya. Sedangkan menurut Undang Undang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan kejuruan adalah bagian dari sistim pendidikan yang mempersiapkan seseorang agar lebih mampu bekerja pada suatu kelompok pekerjaan atau satu bidang

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG Farraz Putri Febriani, Suminah PP3 Jalan Ir. Soekarno No. 1 Blitar

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Wibisono Kecamatan Jati Kabupaten Kudus. tahap prasurvei hingga dilaksanakan tindakan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Wibisono Kecamatan Jati Kabupaten Kudus. tahap prasurvei hingga dilaksanakan tindakan. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Setting Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di Sekolah Dasar di Gugus Wibisono Kecamatan Jati Kabupaten Kudus. 2. Waktu Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu penentu kualitas suatu bangsa adalah pendidikan. Selain karena pendidikan dipandang sebagai sarana untuk melahirkan insan-insan yang cerdas dan kreatif,

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL ACTIVE LEARNING PERMAINAN CARD SORT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 05 METRO SELATAN

PENERAPAN MODEL ACTIVE LEARNING PERMAINAN CARD SORT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 05 METRO SELATAN PENERAPAN MODEL ACTIVE LEARNING PERMAINAN CARD SORT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 05 METRO SELATAN Muncarno FKIP Universitas Lampung Email: muncarno@gmail.com

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TGT PADA STANDAR KOMPETENSI PERBAIKAN SISTEM PENGAPIAN SISWA KELAS XI TKR 3 SMK NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN AJARAN

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TGT PADA STANDAR KOMPETENSI PERBAIKAN SISTEM PENGAPIAN SISWA KELAS XI TKR 3 SMK NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN AJARAN IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TGT PADA STANDAR KOMPETENSI PERBAIKAN SISTEM PENGAPIAN SISWA KELAS XI TKR 3 SMK NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN AJARAN 2012/2013 Achmad Hasbi Ash Shiddiq. Program studi pendidikan

Lebih terperinci

Taofikoh NIP MTs Negeri Kendal

Taofikoh NIP MTs Negeri Kendal PTK: Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar IPA Materi Gerak Lurus Melalui Metode Cooperative Learning Tipe STAD UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE STAD PADA MATERI GERAK LURUS

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA SISWA KELAS 6 SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA SISWA KELAS 6 SEKOLAH DASAR Jurnal Penelitian Pendidikan Vol. 34 Nomor 1 Tahun 2017 PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA SISWA KELAS 6 SEKOLAH DASAR Dyah Kartika Sari

Lebih terperinci

PROSIDING ISBN :

PROSIDING ISBN : P 5 MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII C SMP ANGGREK BANJARMASIN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DAN SCRAMBLE Agisna

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI METODE DISCOVERY

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI METODE DISCOVERY 1 PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI METODE DISCOVERY PADA PEMBELAJARAN IPS DI SDN 28 PAINAN TIMUR KECAMATAN IV JURAI KABUPATEN PESISIR SELATAN Mardalinda 1, Muhammad Sahnan 1, Khairul 2.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas VB SDN 01 Ngadirejo Kecamatan Ngadirejo. Waktu penelitian dilakukan pada semester II Tahun pelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilaksanakan dalam praktek pembelajaran di kelas V SD Negeri Jembrak Kabupaten Semarang, dengan jumlah siswa 16 orang pada

Lebih terperinci

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN HASIL BELAJAR EKONOMI MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN HASIL BELAJAR EKONOMI MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN HASIL BELAJAR EKONOMI MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) SISWA KELAS X1 SMA NEGERI 1 ANGSANA KABUPATEN TANAH BUMBU PROVINSI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam peningkatan kualitas pendidikan yang juga tidak terlepas dari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam peningkatan kualitas pendidikan yang juga tidak terlepas dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam peningkatan kualitas pendidikan yang juga tidak terlepas dari peningkatan kualitas sumber daya manusia, komponen yang selama ini dianggap sangat berpengaruh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Pacet Kecamatan Reban Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Pacet Kecamatan Reban Kabupaten 14 BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Pacet Kecamatan Reban Kabupaten Batang dengan subjek penelitian adalah siswa kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan (action research) merupakan upaya pemecahan masalah atau suatu perbaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tertentu, yaitu saling pengaruh antara pendidik dan peserta didik. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. tertentu, yaitu saling pengaruh antara pendidik dan peserta didik. Pendidikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada dasarnya merupakan interaksi antara pendidik dan peserta didik, untuk mencapai tujuan pendidikan yang berlangsung dalam lingkungan tertentu,

Lebih terperinci

Alumnus S1 Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan 2

Alumnus S1 Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan 2 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE QUIZ TEAM UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI BIOSFERDI KELAS XI-IPS2 SMA NEGERI 1 HINAI KABUPATEN LANGKAT T.A 2013/2014 Tutia

Lebih terperinci

Noorhafizah dan Rahmiliya Apriyani

Noorhafizah dan Rahmiliya Apriyani MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) KOMBINASI MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS IV SDN SUNGAI MIAI 5 BANJARMASIN Noorhafizah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Waktu Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dimulai dengan penyusunan proposal penelitian yang dimulai pada bulan Februari

Lebih terperinci

Penerbit AR-RUZZ MEDIA, Yogyakarta, hal ) Esa Nur Wahyuni, Baharuddin, 2008, Teori Belajar dan Pembelajaran,Cetakan III,Mei 2008,

Penerbit AR-RUZZ MEDIA, Yogyakarta, hal ) Esa Nur Wahyuni, Baharuddin, 2008, Teori Belajar dan Pembelajaran,Cetakan III,Mei 2008, BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Belajar Belajar merupakan proses manusia untuk mencapai berbagai macam kompetensi, keterampilan, dan sikap 3). Tugas dan tanggung jawab utama seorang pengajar adalah mengelola

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Maahas Pada Materi Gaya Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Berbantu Media Video

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Maahas Pada Materi Gaya Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Berbantu Media Video Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Maahas Pada Materi Gaya Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Berbantu Media Video Taufik Nur Akbar Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas

Lebih terperinci

Syifa ur Rokhmah. Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Negeri Malang

Syifa ur Rokhmah. Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Negeri Malang PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS XI IPS 2 MAN MOJOKERTO KABUPATEN MOJOKERTO Syifa ur Rokhmah Jurusan

Lebih terperinci

Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :

Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel : PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE THINK PAIR SHARE PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA KELAS VIII F SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga

Lebih terperinci

Oleh ; Ria Fajrin Rizqy Ana Dosen STKIP PGRI Tulungagung

Oleh ; Ria Fajrin Rizqy Ana Dosen STKIP PGRI Tulungagung PENERAPAN MODEL KOOPERATIF THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VI SDN KENDALREJO 01 KECAMATAN TALUN KABUPATEN BLITAR Oleh ; Ria Fajrin Rizqy Ana Dosen STKIP PGRI

Lebih terperinci

JUPEMASI-PBIO Vol. 1 No. 1 Tahun 2014, ISSN: halaman 60-65

JUPEMASI-PBIO Vol. 1 No. 1 Tahun 2014, ISSN: halaman 60-65 JUPEMASI-PBIO Vol. 1 No. 1 Tahun 2014, ISSN: 2407-1269 halaman 60-65 Upaya Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Metode TGT (Team Game Tournament) Materi Sistem Pencernaan Makanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembelajaran merupakan usaha sadar dari seorang guru untuk mengarahkan siswa ke dalam proses belajar sehingga mereka dapat mencapai tujuan belajar sesuai dengan apa

Lebih terperinci

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TENTANG MAKHLUK HIDUP DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING. Rochimah

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TENTANG MAKHLUK HIDUP DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING. Rochimah Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) Vol. 1, No. 4, Juli 2016 (Edisi Khusus) ISSN 2477-2240 (Media Cetak) 2477-3921 (Media Online) PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TENTANG MAKHLUK HIDUP SD Negeri

Lebih terperinci

: PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DENGAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN KETUNTASAN

: PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DENGAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN KETUNTASAN Tugas Kegiatan Belajar II Tatang Kurniawan Judul Jurnal : PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DENGAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN KETUNTASAN

Lebih terperinci

Samsurijal Sahu. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Samsurijal Sahu. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Cooperative Learning Tipe Student Team Achievement Division (STAD) Pada Materi Cahaya Dan Sifat-Sifatnya di Kelas V SD Inpres 2 Balantak Samsurijal Sahu Mahasiswa

Lebih terperinci

METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS VII.2 SMP NEGERI 5 TEBING TINGGI

METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS VII.2 SMP NEGERI 5 TEBING TINGGI METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS VII.2 SMP NEGERI 5 TEBING TINGGI NURHAIDA MANURUNG Guru SMP Negeri 5 Kota Tebing Tinggi Email :

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Sekolah Dasar Negeri 3 Batursari Kecamatan Sapuran Kabupaten Wonosobo terletak di Jln. Kuncen Ds Batursari, berdiri sejak tahun 1985,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sebelum diberikan pembelajaran dengan metode cooperative learning tipe STAD, langkah awal yang dilakukan adalah menguji instrument yang

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PEMUAIAN PANJANG MELALUI SFAE SISWA KELAS X TPTU SMK NEGERI 1 BIREUEN. Oleh Fatimah Abubakar*

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PEMUAIAN PANJANG MELALUI SFAE SISWA KELAS X TPTU SMK NEGERI 1 BIREUEN. Oleh Fatimah Abubakar* 152 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PEMUAIAN PANJANG MELALUI SFAE SISWA KELAS X TPTU SMK NEGERI 1 BIREUEN Oleh Fatimah Abubakar* ABSTRAK Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini untuk meningkatkan hasil belajar

Lebih terperinci

Pio Prayogi Universitas Negeri Malang

Pio Prayogi Universitas Negeri Malang PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DALAM UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR IPS-GEOGRAFI SISWA KELAS VII-A SMPN 2 BANGOREJO KABUPATEN BANYUWANGI E-mail:

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Model Kooperatif Learning Tipe STAD di Kelas 3 SD Inpres 1 Siney

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Model Kooperatif Learning Tipe STAD di Kelas 3 SD Inpres 1 Siney Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Model Kooperatif Learning Tipe STAD di Kelas 3 SD Inpres 1 Siney Insani, Samsurizal M. Suleman, dan Fatma Dhafir Mahasiswa Program Guru

Lebih terperinci

Pada indikator kesiapan dalam belajar, siswa mendapatkan skor 2,08 pada siklus I.

Pada indikator kesiapan dalam belajar, siswa mendapatkan skor 2,08 pada siklus I. No. Indikator Siklus I Siklus II 1 Kesiapan dalam belajar 2,08 2,66 2 Aktif dalam pembelajaran 1,44 2,22 3 Menganalisis permasalahan dari guru 1,38 2,22 4 Melakukan tanya-jawab dengan guru dan teman 1,6

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 14 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1. Setting Penelitian 1. Lokasi : SD Negeri Trimulyo 01 Kecamatan Juwana Kabupaten Pati 2. Kelas : Kelas I 3. Mata Pelajaran

Lebih terperinci

Eutik Mulyati dan Guntarsih ABSTRAK

Eutik Mulyati dan Guntarsih ABSTRAK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENTS) PADA SISWA KELAS V SDN PATRAKOMALA KOTA BANDUNG Eutik Mulyati dan Guntarsih mulyatieutk22@gmail.com

Lebih terperinci

METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA WANDY Guru SMP Negeri 3 Tapung wandy6779@gmail.com ABSTRAK Penelitian bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci