PERANCANGAN MODEL INTERAKSI TANGAN VIRTUAL DALAM DUNIA AUGMENTED REALITY
|
|
- Ridwan Hermawan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PERANCANGAN MODEL INTERAKSI TANGAN VIRTUAL DALAM DUNIA AUGMENTED REALITY Yuri Yudhaswana Joefrie 1 1) Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Elektro, Universitas Tadulako yuri.yudhaswana@untad.ac.id Abstract - This research promoted the topic concerning the interaction technique using virtual hand in Augmented Reality environment (AR). AR uses tracker library that use marker to know the human gesture. With the kind of interaction i.e. manipulation of the model, manipulation of the street, button pressing, and duplicate the model, virtual hand could become an alternative in augmented reality s environment. This study produces that to do all the kind of interaction stated above, we only need two finger to interact with. At the end, this virtual hand aimed to able to do such a basic interaction in the world of augmented reality. Keyword : augmented reality, virtual hand, natural movement. I. Pendahuluan 1.1 Pengertian Augmented Reality Saat perkembangan teknologi semakin meningkat, hal ini juga berpengaruh terhadap bidang computer vision. Definisi computer vision secara umum adalah merupakan ilmu dan teknologi bagaimana suatu machine/sistem melihat sesuatu[1]. Masukan untuk suatu sistem berbasis computer vision adalah citra atau image. Data citra dapat berbentuk urutan video, citra dari kamera, dan lain-lain. Beberapa hal yang dikerjakan oleh computer vision adalah recognition, motion, scene reconstruction, dan image restoration. Berikut beberapa contoh penerapan computer vision, yaitu controlling process, detecting events, organizing information, modeling objects or environtments, dan interaction (humancomputer interaction). AR adalah salah satu teknologi yang menggunakan teknik computer vision dalam menetukan kesesuaian antara citra dan dunia nyata, menghitung pose, projection matrix, homografi dari persesuaian-persesuaian ini. Gambar 1. Model virtual yang berdiri tepat di atas marker. Kunci kesuksesan dari sistem AR adalah meniru semirip mungkin keadaan kehidupan dunia nyata. Dengan kata lain, dari sudut pandang pengguna, pengguna tidak perlu belajar terlalu lama dalam menggunakan sistem AR, sebaliknya, dengan cepat mampu mengoperasikan sistem tersebut berdasarkan pengalaman dalam dunia nyata. Untuk menjalankan sistem AR, minimal terdiri atas kamera, perangkat monitor, dan dalam kasus-kasus tertentu memerlukan perangkat khusus untuk berinteraksi dengan obyek virtual. 225
2 Gambar 2. Perangkat pendukung teknologi ARError! Reference source not found.. ARToolKitPlus kemudian menggunakan ukuran marker dan pola orientasi yang telah diketahui untuk menghitung posisi kamera relatif terhadap marker. Hasil dari perhitungan tersebut dimasukkan ke dalam matriks 3 4. OpenGL kemudian digunakan untuk me-render obyek virtual berdasarkan matriks 3 4 yang berisi nilai posisi kamera relatif terhadap marker dalam real world coordinates. Perangkat monitor dapat diganti dengan perangkat video see-through untuk meningkatkan kesan impresif dari obyek virtual. Perangkat video see-through, biasa juga dinamakan head-mounted display (HMD), akan memenuhi seluruh sudut pandang pengguna, sehingga kesan nyata dapat tercapai. Gambar 4. Langkah - langkah untuk merender obyek virtual dalam dunia nyata [3]. 1.2 Studi tentang Interaksi dalam Sistem AR Gambar 3. Penggunaan HMD dalam sistem AR[3] Untuk menggambar obyek virtual dalam dunia nyata, terdapat lima langkah[3] seperti yang ditunjukkan dalam Gambar 4. Pertama, hasil tangkapan citra dari kamera (webcam) diubah dalam bentuk binari (hitam atau putih) berdasarkan nilai threshold cahaya. Dalam citra ini kemudian dilakukan pencarian terhadap pola kotak. Kemungkinan ada beberapa kotak yang dikenali dalam tahap ini, namun tidak semua kotak tersebut adalah marker. Untuk setiap kotak yang terdeteksi, dilakukan kesesuaian terhadap marker yang sudah dilatih sebelumnya. Jika sesuai, maka ARToolKitPlus menemukan marker tracking atau fiducial marker. The Future of Competition, menyatakan bahwa: The product is no longer the basis of value. The experience is. [4] Sangat jelas, bahwa dalam merancang suatu produk (dalam hal ini program AR), tidak menjadi masalah apakah produk itu sederhana ataupun kompleks. Hal yang menjadi nilai dari suatu produk justru terletak dari pengalaman yang dirasakan oleh pengguna. Pengalaman pengguna berkaitan erat dengan interaksi terhadap produk AR. Oleh karena itu, membuat program AR seharusnya tidak meninggalkan sisi pengalaman interaksinya agar program tampak lebih interaktif. Dalam pemaparan sebelumnya, disebutkan bahwa salah satu implementasi dari computer vision adalah interaksi manusiakomputer (human-computer interaction). 226
3 Delapan kriteria dalam membangun aplikasi yang bersifat interaktif untuk sistem AR seperti berikut ini [4]: 1. Use of Affordances. 2. Mengurangi beban psikologi. 3. Tidak membutuhkan usaha yang berat. 4. Kemudahan untuk dipelajari. 5. Kepuasan pengguna. 6. Fleksibel dalam penggunaan. 7. Responsif dan ada umpan balik. 8. Toleransi terhadap kesalahan. Sementara itu, tiga jenis interaksi dalam sistem AR seperti berikut ini [5]: 1. Pointing. Pengguna dapat memilih obyek, menempatkan, atau mereposisi obyek. Disebutkan juga, bahwa pointing merupakan jenis interaksi dasar yang harus ada agar sistem AR lebih interaktif dan konstruktif. Pointing dapat dipecah lagi menjadi beberapa sub pointing berdasarkan dimensi aplikasi tersebut bekerja. 2. Gesture. Aksi yang dikerjakan dengan menggunakan perangkat pointing yang lengkap dan diinterpretasikan tidak ambigu oleh pengguna dan aplikasi. Gesture dibagi lagi menjadi 5 sub gesture yaitu: touching, selecting, triggering, dragging, dan drag&drop. 3. Widget. Berinteraksi dengan sistem AR melalui menu, tombol, numeric input, dan text input. Secara umum, klasifikasi interaksi dapat dibagi menjadi dua, yaitu direct manipulation dan whole-gesture semaphore, yaitu yang berfungsi seperti tombol yang memicu tugas tertentu Error! Reference source not found.. Dalam makalah FingARtips Gesture Based Direct Manipulation in Augmented Reality oleh Buchmann, disebutkan bahwa interaksi terbagi menjadi dua berdasarkan ruang lingkupnya, yaitu ruang di dekat subyek dan ruang yang jauh dari subyek. Untuk obyek yang dekat dengan subyek, yaitu dalam jangkauan tangan, obyek dapat dimanipulasi secara intuitif. Sedangkan untuk obyek yang jauh dengan subyek, yaitu yang diluar jangkauan tangan, diperkenalkan teknik ray-based selection. Buchmann juga membahas mengenai interaksi dengan sistem AR menggunakan tangan virtual yang dilengkapi dengan haptic feedback berupa sarung tangan yang diberi alat elektronik sederhana sebagai penggetar. FingARtips mengeksplorasi mengenai kesederhanaan, kemudahan, dan sifat alami dalam berinteraksi. Namun, sepanjang pengamatan, fingartips tidak mampu atau tidak ditujukan untuk berinteraksi dengan model virtual berdimensi kecil. II. Metode Penelitian a. Alat - Dalam penelitian ini, digunakan peralatan komputer dan beberapa marker yang berbeda ukuran. Spesifikasi dari komputer yang digunakan adalah Pentium Dual Core 2,2 GHz, memory 2 GB, hardisk 500 GB, dan sebuah webcam Logitech. - Marker yang digunakan mempunyai ukuran yang berbeda untuk diteliti, yaitu 1cm 1cm, 1,5cm 1,5cm, 2cm 2cm, 2,5cm 2,5cm, dan 3cm 3cm. b. Bahan - Mencari literatur-literatur dari dalam dan luar negeri yang berkaitan dengan model interaksi dalam dunia augmented reality. - Pengumpulan data dari lokasi penelitian berupa data spesifikasi komputer yang terdiri dari data perangkat keras dan data perangkat lunak serta pengumpulan data mengenai marker yang dapat dideteksi. c. Alur Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan langkah-langkah sebagai berikut: 227
4 Mulai Persiapan Komputer akan semua jenis interaksi dalam kebutuhan dasar interaksi, seperti yang tersebut di pendahuluan, dapat dilakukan hanya dengan model dua jari virtual. Y Y Catat ID Marker yang Terdeteksi Uji < 6 T Lakukan Pengujian Marker Terdeteksi T Catat ID Marker yang Tidak Terdeteksi Tangan virtual dalam perancangan ini adalah perangkat virtual tunggal untuk segala masukan (input). Jadi, sistem ini tidak menggunakan keyboard, mouse, atau perangkat masukan lain untuk interaksi selain dari tangan virtual. Hal ini akan memberi kesan lebih dalam terhadap pengguna dan lebih menyerupai seperti di kehidupan nyata. Gambar 5. Alur kerja penelitian. d. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini adalah pada Laboratorium Komputer Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Tadulako, Palu, Sulawesi Tengah. III. Merancang Model Tangan Virtual Selesai Hasil dan Pembahasan Interaksi yang digunakan dalam lingkungan augmented reality adalah interaksi langsung, artinya pengguna secara langsung dapat melakukan manipulasi model virtual yang ada. Interaksi jenis ini diharapkan akan menumbuhkan kesan lebih impresif atau kesan yang mendalam ketika pengguna memakai sistem ini. Diharapkan juga agar saat seseorang yang ingin menggunakan sistem ini, orang tersebut tidak perlu latihan khusus dan dalam waktu yang lama karena interaksi ini adalah apa yang orang tersebut lakukan tiap hari terhadap obyek-obyek nyata. Adapun desain dari tangan virtual yang digunakan dalam lingkungan augmented reality menyerupai dengan tangan manusia. Perbedaan terletak jumlah jari yang divisualisasikan. Dalam perancangan tangan virtual ini hanya menggunakan dua jari, yaitu jempol dan telunjuk. Kebutuhan Model tangan virtual akan tergambar hanya jika tiga marker yang terletak pada tangan terdeteksi oleh ARToolKitPlus. Jika yang terdeteksi kurang dari tiga marker, maka hanya tergambar kotak di atas marker yang terdeteksi. Untuk dapat berinteraksi dengan model virtual, marker yang terletak di ujung telunjuk dan ujung jempol harus terdeteksi. Karena 2 marker tersebut adalah marker kunci yang didesain selain untuk penggambaran visual tangan namun juga untuk perhitungan interaksi. Penataan marker pada tangan manusia dapat dilihat seperti dalam Gambar 5. Gambar 6. Letak marker pada tangan[7]. Seperti yang terlihat dalam Gambar 4.1, marker diletakkan pada ujung jari telunjuk dan pangkal telunjuk. Agar lebih tampak sesuai dengan jari manusia, maka ditetapkan beberapa asumsi. Asumsi pertama adalah jari telunjuk hanya mempunyai 1 sendi, yaitu yang terdekat 228
5 dengan pangkal jari telunjuk. Asumsi kedua adalah jari jempol tidak mempunyai persendian antara pangkal dan ujung jari jempol. Dengan asumsi ini, sifat realistis tetap dapat tercapai. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat dalam Gambar 6. Gambar 7. Titik-titik persendian agar tangan virtual tampak lebih realistis Penjelasan gambar: titik A relatif terhadap titik C, titik B buku jari/sendi, relatif terhadap jarak antara titik A dan E, absolut terhadap titik C, titik C relatif terhadap dirinya sendiri, titik D absolut terhadap titik C, titik E relatif terhadap titik C. Dalam menggambar tangan virtual, yang menjadi titik utama penggambaran adalah titik C. Karena titik A dan titik E relatif terhadap titik C maka panjang A B dan E D dapat memanjang atau memendek sesuai dengan gerakan telunjuk dan jempol. Titik C dipilih sebagai patokan dalam menggambar tangan virtual karena titik C tidak tergantung pada titik lain dan posisinya tetap relatif terhadap titik-titik lain. Kemudian untuk menentukan ukuran marker yang digunakan, maka diadakan percobaan pengetesan marker. Aturan yang diberlakukan adalah jarak antara posisi webcam dan marker adalah maksimal 80cm. Angka ini didapat dari asumsi peneliti berdasarkan keergonomisan. Dari hasil percobaan, didapat hasil deteksi sebagai berikut: No Ukuran Jarak Webcam- Marker Marker Terdeteksi 1 1cm 80cm 2 1,5cm 80cm 3 2cm 80cm 4 2,5cm 80cm 5 3cm 80cm Tabel 1. Hasil percobaan pengetesan ukuran marker yang mampu terdeteksi oleh kamera. Berdasarkan hasil percobaan yang dilakukan maka didapat bahwa untuk marker yang berhasil terdeteksi adalah ukuran 2cm, 2,5cm, 3cm, dan 3,5cm. Kemudian ukuran marker juga mempengaruhi tingkat kenyamanan pengguna dalam berinteraksi. Semakin kecil ukuran marker maka semakin nyaman seseorang dalam beriteraksi dengan obyek virtual. Dalam tabel hasil percobaan didapat bahwa ukuran terkecil marker yang mampu terdeteksi oleh webcam adalah 2cm 2cm. Oleh karena itu peneliti mengambil ukuran marker ini sebagai marker unutk rancangan model interaksi. Posisi marker yang terletak di ujung jari telunjuk dan jempol dilekatkan oleh plester double tape di sebuah cincin yang terbuat dari kertas untuk memudahkan pengguna dalam memasang pada jari. Ukuran marker yang digunakan adalah 2cm dilingkupi oleh area putih dengan lebar 0,5cm (gambar 7). Area putih yang melingkupi marker berguna saat marker berada di atas area berwarna gelap atau hitam, sehingga area putih ini dapat mempertegas antara latar marker dan marker itu sendiri. Gambar 8. Desain marker dengan area putih di sekelilingnya 229
6 IV. Kesimpulan Tangan virtual dirancang dengan menggunakan jenis interaksi langsung dan alamiah. Tangan virtual ini dirancang dengan memanfaatkan 3 marker sebagai patokan dalam menggambar tangan virtual. Ukuran ketiga marker tersebut adalah 2 cm berbentuk bujursangkar. Marker dikelilingi oleh area putih sebagai pembeda yang jelas antara marker dan latar disekitarnya. Dengan adaya area putih akan menyebabkan marker akan terlihat jelas saat ditangkap oleh kamera atau webcam. Tangan virtual ini dirancang hanya menggunakan dua jari virtual untuk berinteraksi dengan sistem. Kebutuhan dasar interaksi, seperti mengambil obyek virtual dan menekan tombol virtual dapat dilakukan hanya dengan 2 jari virtual saja. Kemudian nanti dari sisi pemrograman akan lebih mudah dikerjakan. Daftar Pustaka [1], Wikipedia Online, er_vision, 2 Pebruari 2013, 12:47 WIB. [2] Shahzad, Malik, (2002), Robust Registration of Virtual Objects for Real-Time Augmented Reality, Thesis, The Ottawa-Carleton Institute for Computer Science, Canada. [3] Kato, Hirokazu, (2000), ARToolKit Version 2.33, oolkit/artoolkit2.33doc.pdf, diakses tanggal 05 Juli 2008, 13:00 WIB. [4] Dϋnser, Andreas et al., (2004), Applying HCI Principles to AR Systems Design, HIT Lab NZ, University of Canterbury, New Zealand. [5] Ledermann, F., (2004), An Authoring Framework for Augmented Reality Presentations, Master s thesis, Vienna University of Technology. [6] Gibet, S., et al., (2006), Gesture in Human Computer Interaction and Simulation. Berlin, Heidelberg, and New York: Springer. [7] Andriansyah M., (2008), Perancangan Augmented Reality Of Residential Area Design Yang Didukung Computer Supported Cooperative Work untuk Developer, STEI, ITB, Bandung. [8] Dϋnser, Andreas et al., (2004), Applying HCI Principles to AR Systems Design, HIT Lab NZ, University of Canterbury, New Zealand. 230
PERANCANGAN INTERAKSI MENGAMBIL OBYEK VIRTUAL DI AUGMENTED REALITY
PERANCANGAN INTERAKSI MENGAMBIL OBYEK VIRTUAL DI AUGMENTED REALITY Yuri Yudhaswana Joefrie Jurusan Teknik Elektro Kampus Bumi Tadulako Tondo Jl. Sukarno Hatta Km. 9 Palu Sulawesi Tengah 94111 e-mail :
Lebih terperinciANALISIS. memungkink. haji. berikut.
BAB II II ANALISIS S KEBUTUHAN SISTEM Dalam penelitian perancangan dan implementasi interaksi untuk media pembelajaran manasik berbasis teknologi AR,, akan dikembangkann beberapa memungkink kan pengguna
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menekankan pada objek virtual tiga dimensi gedung-gedung
25 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini menekankan pada objek virtual tiga dimensi gedung-gedung utama pada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Lebih terperinciTSUNAMI AUGMENTED REALITY : INTERAKSI BERBASIS MARKER SEBAGAI POINTER
TSUNAMI AUGMENTED REALITY : INTERAKSI BERBASIS MARKER SEBAGAI POINTER TESIS Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister dari Institut Teknologi Bandung Oleh IWAN KUSTIAWAN NIM
Lebih terperinciInterior Design in Augmented Reality Environment
Interior Design in Augmented Reality Environment Nama : Harta Shuwanto Contact Number : +62856 580 99 144 Email : waeshu@yahoo.com JURUSAN SISTEM KOMPUTER BINUS UNIVERSITY JAKARTA 2012 Interior Design
Lebih terperinciUKDW BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia hidup di dunia ini tidak akan pernah terlepas dari yang namanya suatu karya seni, salah satunya seni musik. Pada musik terdapat banyak nada, dan banyak
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Augmented Reality (AR) Azuma [1] mendifinisikan AR sebagai sistem yang menggabungkan nyata dan virtual, interaktif dalam real-time dan register dalam 3D. Dalam lingkungan
Lebih terperinciMahasiswa Radhitya Wawan Yunarko Dosen Pembimbing Imam Kuswardayan, S.Kom., M.T. Dwi Sunaryono, S.Kom., M.Kom.
Mahasiswa Radhitya Wawan Yunarko 5108100147 Dosen Pembimbing Imam Kuswardayan, S.Kom., M.T. Dwi Sunaryono, S.Kom., M.Kom. Berkembangnya Teknologi Augmented Reality Kurangnya Interaksi Antara Pengguna Dengan
Lebih terperinciUKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemodelan adalah sesuatu yang tak lepas dari dunia arsitektur. Pemodelan ini digunakan para arsitek untuk memodelkan bangunan yang akan mereka buat. Dalam istilah
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Kebutuhan 3.1.1 Deskripsi Sistem Aplikasi Hydrocarbon Augmented Reality (HAR) dimaksudkan sebagai media pembelajaran hidrokarbon untuk memudahkan guru menyampaikan
Lebih terperinciInterior Design in Augmented Reality Environment
Interior Design in Augmented Reality Environment Harta Shuwanto +62856 580 99 144 waeshu@yahoo.com Augmented Reality (AR) akan diaplikasikan pada bidang interior design untuk memudahkan designer dalam
Lebih terperinciVISUALISASI STAND PAMERAN BERBASIS AUGMENTED REALITY DENGAN MENGGUNAKAN OPENSPACE3D
Makalah Nomor: KNSI-325 VISUALISASI STAND PAMERAN BERBASIS AUGMENTED REALITY DENGAN MENGGUNAKAN OPENSPACE3D Ricky Agus Tjiptanata 1, Mardi Gunawan 2 1,2 Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri,
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-5 1
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-5 1 Perancangan dan Pembuatan Aplikasi Kontrol Objek 3D Interaktif Melalui Sentuhan Tangan Berbasis Augmented Reality Dengan Library FLAR dan MotionTracker
Lebih terperinciINTERAKSI SCALING TERHADAP OBJECT AUGMENTED REALITY DENGAN TANGAN 3D ALAMI MENGGUNAKAN PENDEKATAN STEREO-VISION
A-157 INTERAKSI SCALING TERHADAP OBJECT AUGMENTED REALITY DENGAN TANGAN 3D ALAMI MENGGUNAKAN PENDEKATAN STEREO-VISION Yories Yolanda, Rifkie Primartha, Hadipurnawan Satria Fakultas Ilmu Komputer, Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan terus meningkatnya kemajuan teknologi komputer, peranan teknologi komputer dalam mendukung kepentingan manusia juga semakin meningkat. Termasuk salah
Lebih terperinciAugmented Reality Sebagai Metafora Baru dalam Teknologi Interaksi Manusia dan Komputer
Augmented Reality Sebagai Metafora Baru dalam Teknologi Interaksi Manusia dan Komputer Kurniawan Teguh Martono Abstract This paper contains about how the augmented reality technology used in new metaphors
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Menurut Silva, dkk(2003) ketika mendesain sebuah sistem AR, ada tiga aspek yang harus ada, yaitu kombinasi dari dunia nyata dan dunia virtual, interaksi secara real-time, dan registrasi
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN
BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis 3.1.1 Permasalahan Pemanfaatan Augmented Reality pada umumnya berfokus pada kemampuan visualnya, yaitu berupa bentuk tiga dimensi, lingkungan tiga dimensi, animasi,
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. dibutuhkan seperangkat hardware sebagai berikut : Spesifikasi yang direkomendasikan :
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Augmented Reality 4.1.1 Perangkat Keras (Hardware) Agar aplikasi Augmented Reality ini dapat berjalan dengan baik maka dibutuhkan seperangkat hardware sebagai
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Sistem Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Sistem Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Sistem Analisis sistem merupakan penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi
Lebih terperinciTEKNOLOGI AUGMENTED REALITY BERBASIS ANDROID DALAM PEMBUATAN BROSUR INTERAKTIF
TEKNOLOGI AUGMENTED REALITY BERBASIS ANDROID DALAM PEMBUATAN BROSUR INTERAKTIF Handri Sunjaya,S.Si.,M.Cs Politeknik Negeri Medan handrisunjaya@polmed.ac.id ABSTRAK Bisnis properti merupakan bisnis yang
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengajaran Berbantuan Komputer Perkembangan komputer baik dalam segi kuantitas, kualitas, maupun teknologinya cenderung sangat pesat belakangan ini. Hal ini menyebabkan semakin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Augmented Reality (AR) adalah bidang penelitian komputer yang menggabungkan data komputer grafis 3D dengan dunia nyata. Inti dari AR merujuk pada penjelasan
Lebih terperinciAugmented Reality Sebagai Metafora Baru dalam Teknologi Interaksi Manusia dan Komputer
8 Fahmi Setiawan : Augmented Reality sebagai Metafora Baru Augmented Reality Sebagai Metafora Baru dalam Teknologi Interaksi Manusia dan Komputer Fahmi Setiawan Dosen Unmuh Sidoarjo ABSTRAK Makalah ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kecanggihan teknologi sekarang mempengaruhi dan menjadi faktor pemicu untuk teknologi-teknologi mendatang. Begitu pula dalam bidang grafis, yang dulu hanya berupa gambar
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI Bab ini akan membahas uraian dasar teori yang akan digunakan penulis dalam melakukan perancangan dan pembuatan program yang dapat dipergunakan sebagai pembanding atau acuan di dalam
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI ALAT MUSIK PIANO AUGMENTED REALITY BERBASIS DESKTOP
PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI ALAT MUSIK PIANO AUGMENTED REALITY BERBASIS DESKTOP TUGAS AKHIR Diajukan guna memenuhi sebagian persyaratan dalam rangka menyelesaikan Pendidikan Sarjana Strata Satu (S1) Program
Lebih terperinciLATAR BELAKANG Keindahan dari tanaman menarik untuk diteliti Keinginan untuk memodelkan pertumbuhan tanaman yang lebih nyata/riil Keinginan agar visua
PEMODELAN PERTUMBUHAN AUGMENTED REALITY VIRTUAL PLANT MENGGUNAKAN RULE BASED L- SYSTEM AMALIA SUFA 2208205718 LATAR BELAKANG Keindahan dari tanaman menarik untuk diteliti Keinginan untuk memodelkan pertumbuhan
Lebih terperinciIMPLEMENTASI AUGMENTED REALITY PADA STRATEGI SEPAK BOLA. Naskah Publikasi. diajukan oleh Nindarwan Hadi Saputro
IMPLEMENTASI AUGMENTED REALITY PADA STRATEGI SEPAK BOLA Naskah Publikasi diajukan oleh Nindarwan Hadi Saputro 08.11.1996 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2012
Lebih terperinciAPLIKASI VIRTUAL IKLAN PERUMAHAN DENGAN SISTEMAUGMENTED REALITY
APLIKASI VIRTUAL IKLAN PERUMAHAN DENGAN SISTEMAUGMENTED REALITY RADEN WIRAWAN wirawan_raden@yahoo.com Departemen Sistem Komputer, STMIK Bina Adinata, Bulukumba, Sulawesi Selatan ABSTRAK Rumah merupakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Augmented Reality menjadi semakin luas. Teknologi Computer Vision berperan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi Augmented Reality dapat memvisualisasikan dengan baik model 3 dimensi, video, paparan area, maupun animasi 3 dimensi dengan hanya membutuhkan deteksi visual
Lebih terperinciPENERAPAN AUGMENTED REALITY PADA PERANCANGAN KATA-BARANG (KATALOG BANGUN RUANG) SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PENGENALAN BANGUN RUANG PADA ANAK
PENERAPAN AUGMENTED REALITY PADA PERANCANGAN KATA-BARANG (KATALOG BANGUN RUANG) SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PENGENALAN BANGUN RUANG PADA ANAK Setia Wardani Fakultas Teknik Universitas PGRI Yogyakarta setia_wardani@yahoo.com
Lebih terperinciUNTUK MEDIA HUSNUL RIZKA. Program. Magister SEKOLAH. Oleh
PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI INTERAKSI UNTUK MEDIA PEMBELAJARAN MANASIK BERBASIS TEKNOLOGI AUGMENTED REALITY TESIS Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister dari Institut Teknologi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Zaman semakin berkembang pesat, begitu pula dengan teknologi dan ilmu pengetahuan yang juga turut berkembang dengan pesatnya. Hal ini, membuat manusia berpikir dan
Lebih terperinciBAB IV. ditetapkan. Berdasarkan. Antara satu. mempermud mengubah-u. Marker
BAB IV PERANCANGANN INTERAKSI Proses perancangan merupakan tahapan yangg dilakukan setelah analisis kebutuhan ditetapkan. Berdasarkan analisis yang telah ditetapkan akan dibuat perancangan yang meliputi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gambar 1 Contoh Augmented reality diambil dari (http://technabob.com)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Augmented Reality atau biasa disingkat AR merupakan suatu metoda untuk menggabungkan dunia nyata dan dunia virtual yang dibuat melalui komputer sehingga batas antara
Lebih terperinciBAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Bab ini membahas tentang implementasi dan pengujian dari sistem yang dikembangkan berdasarkan hasil perancangan yang didapat pada BAB IV. V.1 Implementasi V.1.1 Spesifikasi
Lebih terperinci1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang
1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Salah satu cara untuk berkomunikasi adalah dengan cara melakukan interaksi langsung. Dengan interaksi maka setiap orang dapat mengerti maksud pernyataan ataupun perintah
Lebih terperinciImplementasi Augmented Reality pada Pemodelan Tata Surya
Implementasi Augmented Reality pada Pemodelan Tata Surya Oleh : Nur Muhammad Firdaus Hidayat Nrp : 2207 100 085 Dosen pembimbing : Dr. Surya Sumpeno,S.T.,M.Sc. Christyowidiasmoro, S.T.,M.T. Latar Belakang
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi 4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras Agar memperoleh hasil yang memuaskan, sebagiknya program aplikasi ini menggunakan komputer dengan aplikasi minimal sebagai
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 ANALISA PERMASALAHAN DAN KEBUTUHAN 3.1.1 Analisa Permasalahan Media pembelajaran pengenalan hewan untuk anak-anak pada umumnya berada pada media berupa buku, dan video.
Lebih terperinciVISUALISASI GERAKAN OBJEK 3D PADA AUGMENTED REALITY DENGAN DETEKSI TUMBUKAN BERBASIS BOUNDING BOX
VISUALISASI GERAKAN OBJEK 3D PADA AUGMENTED REALITY DENGAN DETEKSI TUMBUKAN BERBASIS BOUNDING BOX Adhi Arsandi 2208205734 PROGRAM MAGISTER BIDANG KEAHLIAN JARINGAN CERDAS MULTIMEDIA (TEKNOLOGI PERMAINAN)
Lebih terperinciAplikasi Augmented Reality untuk Katalog Penjualan Rumah
Aplikasi Augmented Reality untuk Katalog Penjualan Rumah Bregga Tedy Gorbala¹, Mochamad Hariadi² ¹Bidang Studi Teknik Komputer & Telematika, Jurusan Teknik Elektro ITS Surabaya ²Bidang Studi Teknik Komputer
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI PROGRAM. implementasi dari program aplikasi yang dibuat. Penulis akan menguraikan
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI PROGRAM Dari hasil perancangan yang dilakukan oleh penulis, pada bab ini disajikan implementasi dari program aplikasi yang dibuat. Penulis akan menguraikan spesifikasi sistem
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI MENERAPKAN APLIKASI AUGMENTED REALITY PADA OBJEK-OBJEK MUSEUM RADYA PUSTAKA
NASKAH PUBLIKASI MENERAPKAN APLIKASI AUGMENTED REALITY PADA OBJEK-OBJEK MUSEUM RADYA PUSTAKA Disusun untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-satu Jurusan Teknik Elektro
Lebih terperinciDAFTAR ISI. ABSTRAK... Error! Bookmark not defined. ABSTRACT... Error! Bookmark not defined. KATA PENGANTAR... Error! Bookmark not defined.
v DAFTAR ISI ABSTRAK... Error! ABSTRACT... Error! KATA PENGANTAR... Error! UCAPAN TERIMA KASIH... Error! DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... ix BAB I PENDAHULUAN... Error! 1.1 Latar Belakang...
Lebih terperinciAPLIKASI AUGMENTED REALITY MENGGUNAKAN LIBRARY FLARTOOLKIT DENGAN OBJEK 3D
APLIKASI AUGMENTED REALITY MENGGUNAKAN LIBRARY FLARTOOLKIT DENGAN OBJEK D Slamet Siswanto Utomo* Teknik Informatika, Sekolah Tinggi Ilmu Komputer PGRI, Banyuwangi, Indonesia * Siswanto.stikom@gmail.com
Lebih terperinciPENGARUH INTENSITAS CAHAYA DAN JARAK PADA SISTEM AUGMENTED REALITY OBJEK ANIMASI
PENGARUH INTENSITAS CAHAYA DAN JARAK PADA SISTEM AUGMENTED REALITY OBJEK ANIMASI Rudy Kustijono 1, Septian Rahman Hakim 2 1) Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Surabaya 2) Prodi Pendidikan Teknologi
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM
BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Sistem Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian bagian komponennya dengan maksud untuk
Lebih terperinciBAB VI PENUTUP 6.1 Kesimpulan... VI Saran Pengembangan... VI-2 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
DAFTAR ISI ABSTRACT... i ABSTRAK... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN... xii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah... I-1 1.2 Rumusan
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH PENGGUNAAN MARKER TERHADAP KEMUNCULAN OBJEK PADA APLIKASI AUGMENTED REALITY
ANALISIS PENGARUH PENGGUNAAN MARKER TERHADAP KEMUNCULAN OBJEK PADA APLIKASI AUGMENTED REALITY Wahyu K.R.1), Jalinas2), C. Dinda A.3) 1) Teknik Elektro Universitas Gunadarma Jakarta Sistem Komputer Universitas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hiburan merupakan kebutuhan manusia yang tidak dapat dikatakan sebagai kebutuhan sekunder lagi. Setiap orang pasti membutuhkan hiburan di sela-sela kesibukan yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Augmented Reality (AR) adalah sebuah variasi dari lingkungan virtual atau lebih sering disebut dengan Virtual Reality (VR). Teknologi VR benar-benar membuat pengguna
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. paradigma belajar manusia terutama pada kalangan muda, dari cara belajar yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi telah membawa banyak perubahan pada aspek kehidupan, salah satunya dalam proses belajar mengajar. Teknologi telah menggeser paradigma
Lebih terperinciAUGMENTED REALITY MENGGUNAKAN LIBRARY NYARTOOLKIT DAN BAHASA C#
AUGMENTED REALITY MENGGUNAKAN LIBRARY NYARTOOLKIT DAN BAHASA C# Rachman Yulianto* Teknik Informatika, Sekolah Tinggi Ilmu Komputer PGRI, Banyuwangi, Indonesia * habishujan@yahoo.com Abstrak Pada era globalisasi
Lebih terperinciPENERAPAN HAND MOTION TRACKING PENGENDALI POINTER PADA VIRTUAL MOUSE DENGAN METODE OPTICAL FLOW
PENERAPAN HAND MOTION TRACKING PENGENDALI POINTER PADA VIRTUAL MOUSE DENGAN METODE OPTICAL FLOW Reza Umami 1*, Irawan Hadi 1, Irma Salamah 1 1 Jurusan Teknik Elektro Program Studi Teknik Telekomunikasi
Lebih terperinciRancang Bangun Aplikasi Piano Virtual Menggunakan Teknologi Augmented reality dan Vuforia SDK
Rancang Bangun Aplikasi Piano Virtual Menggunakan Teknologi Augmented reality dan Vuforia SDK Rahma Fida Fadhilah, Nanik Suciati, dan Wijayanti Nurul Khotimah Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi
Lebih terperinciMENERAPKAN APLIKASI AUGMENTED REALITY PADA OBYEK-OBYEK MUSEUM RADYA PUSTAKA. Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta
MENERAPKAN APLIKASI AUGMENTED REALITY PADA OBYEK-OBYEK MUSEUM RADYA PUSTAKA 1 Dedi Ary Prasetya, 1 Muhammad Nurruzzaman Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta Email: dediary@ums.ac.id,
Lebih terperinciAugmented Reality Bangunan Bersejarah Berbasis Android (Studi Kasus : Istana Siak Sri Indrapura)
IJCCS, Vol.x, No.x, July xxxx, pp. 1~5 IT Journal Research and Development e-issn: 2528-4053 Augmented Reality Bangunan Bersejarah Berbasis Android (Studi Kasus : Istana Siak Sri Indrapura) Ause Labellapansa
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM Pada bab ini membahas implementasi sistem yang merupakan tahap penerjemahan kebutuhan pembangunan aplikasi ke dalam perangkat lunak sesuai dengan hasil analisis
Lebih terperinciPENERAPAN TEKNOLOGI AUGMNETED REALITY UNTUK PENGENALAN HEWAN
PENERAPAN TEKNOLOGI AUGMNETED REALITY UNTUK PENGENALAN HEWAN Nurul Zainal Fanani, Moh Zidki Efendi Jurusan Teknologi Informasi Politeknik Negeri Jember blue_difa@yahoo.com ABSTRAK Augmented Reality adalah
Lebih terperinciPENERAPAN BROSUR AUGMENTED REALITY MENGGUNAKAN SMARTPHONE ANDROID. Muhammad Budi Prasetyo
PENERAPAN BROSUR AUGMENTED REALITY MENGGUNAKAN SMARTPHONE ANDROID Muhammad Budi Prasetyo Teknik Informatika STMIK ATMA LUHUR PANGKALPINANG Jl.Jendral Sudirman Selindung Lama Pangkalpinang,Bangka Belitung
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Sistem Dalam analisis sistem akan dibahas bagaimana sistem yang sudah ada dan berjalan saat ini atau as-is system dengan sistem usulan atau to-be system.
Lebih terperinciBAB III ANALISIS KEBUTUHAN SISTEM
BAB III ANALISIS KEBUTUHAN SISTEM 3.1 Kebutuhan Software Augmented Reality Volcano selanjutnya disingkat ARVolcano adalah aplikasi berbasis AR. ARVolcano hadir sebagai alternatif untuk membangun alat peraga
Lebih terperinciPENGENALAN WARNA DAN BENTUK UNTUK ANAK USIA 4-6 TAHUN BERBASIS AUGMENTED REALITY
pissn: 2442-3386 eissn: 2442-4293 Vol 2 No 1 January 2016, 75-82 PENGENALAN WARNA DAN BENTUK UNTUK ANAK USIA 4-6 TAHUN BERBASIS AUGMENTED REALITY Maria Ulfah 1, Emmy Wahyuningtyas 2, Beny Y.V. Nasution
Lebih terperinciRANCANG BANGUN APLIKASI PEMBELAJARAN UNSUR KIMIA MENGGUNAKAN SISTEM AUGMENTED REALITY UNTUK PELAJAR SMA
ISSN 1858-4667 JURNAL LINK VOL 23/No. 2/September 2015 RANCANG BANGUN APLIKASI PEMBELAJARAN UNSUR KIMIA MENGGUNAKAN SISTEM AUGMENTED REALITY UNTUK PELAJAR SMA Kholid Fathoni 1, Rizky Yuniar Hakkun 2, Artanisa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakangMasalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakangMasalah Pemodelan objek tiga dimensi (3D) sangat diperlukan dalam berbagai aplikasi baik untuk simulasi maupun untuk pemahaman model Objeknya tayang sulit disajikan secara
Lebih terperinciPemanfaatan Leap Motion (Hand Motion Tracking) sebagai Pengganti Mouse dan Keyboard Disusun oleh : Rusmono Yulianto, SE,S.
Pemanfaatan Leap Motion (Hand Motion Tracking) sebagai Pengganti Mouse dan Keyboard Disusun oleh : Rusmono Yulianto, SE,S.ST, MM,MT Abstrak Tujuan Leap Motion memberikan alternatif dalam pemanfaatan gerakan
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN. pendapat para responden mengenai Augmented Reality, aplikasi Virtual dressing
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Hasil Uji Kuesioner Kuisioner terdiri dari 12 pertanyaan dan terdapat 56 responden yang menjawab kuesioner secara online. Kuisioner ini dimaksudkan untuk mengetahui pendapat
Lebih terperinciPROCESSING AUGMENTED REALITY MENGGUNAKAN LIBRARY NYARTOOLKIT BERBASIS JAVA
PROCESSING AUGMENTED REALITY MENGGUNAKAN LIBRARY NYARTOOLKIT BERBASIS JAVA Faruk Alfiyan* Teknik Informatika, Sekolah Tinggi Ilmu Komputer PGRI, Banyuwangi, Indonesia * farukalfiyan@gmail.com Abstrak Pada
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN
BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Dalam analisis ini berisi penjelasan tentang analisis dan perancangan sistem yang akan dibangun. Analisis akan terdiri dari analisis permasalahan, analisis kebutuhan
Lebih terperinciPEMANFAATAN AUGMENTED REALITY KEDALAM BROSUR INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN RATING PADA E-SUPERMUSEUMBATIK INDONESIA (Edo Kristanto) (A
PEMANFAATAN AUGMENTED REALITY KEDALAM BROSUR INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN RATING PADA E-SUPERMUSEUMBATIK INDONESIA (Edo Kristanto) (A11.2008.03967) ABSTRAK Sebuah website dapat dikatakan terkenal apabila
Lebih terperinciDanang Wahyu Utomo
danang.wu@dsn.dinus.ac.id 085 725 158 327 Santosa, Insap. Interaksi Manusia dan Komputer. Penerbit Andi. 2010 Dix, Alan, et al. Human Computer Interaction 3th edition Interaksi Ergonomi Gaya interaksi
Lebih terperinciAnalisis Penerapan Antarmuka Alamiah pada Buku Interaktif Augmented Reality ARca Meggunakan MDA framework
Analisis Penerapan Antarmuka Alamiah pada Buku Interaktif Augmented Reality ARca Meggunakan MDA framework Andria Kusuma Wahyudi Teknik Elektro Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Jl. Grafika 2 Kampus UGM,
Lebih terperinciBab 3 Metode Perancangan
Bab 3 Metode Perancangan 3.1 Metode Pengembangan Sistem Metode pengembangan sistem yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode prototype, proses utama dari metode ini adalah: Gambar 3.1 Metode prototype
Lebih terperinciBab ini membahas tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan, batasan masalah, metodologi, dan sistematika pembahasan dari tugas akhir ini.
BAB I PENDAHULUAN Bab ini membahas tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan, batasan masalah, metodologi, dan sistematika pembahasan dari tugas akhir ini. I.1 Latar Belakang Perkembangan interaksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suara, video, animasi, virtual 3D, dan sebagainya bisa diakses bisa diakses kapan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini, pesatnya perkembangan teknologi telah membawa banyak perubahan dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Salah satu aspek tersebut adalah dalam hal
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Adapun tinjuan pustaka pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 2.1. Tabel 2. 1 Tabel Tinjauan Pustaka No Penelitian Library Metode Platform
Lebih terperinciDesain Augmented Reality Origami Berbasis Logika Fuzzy
Desain Augmented Reality Origami Berbasis Logika Fuzzy Cacik Suci Astuti 1, Mochammad Hariadi 2, Christyowidiasmoro 3 Jurusan Teknik Elektro, Institut Teknologi sepuluh Nopember, Surabaya, Indonesia cacik_its@yahoo.com
Lebih terperinciOssy Dwi Endah Wulansari dan Yunda Heningtyas
J. Sains MIPA, Desember 2010, Vol. 16, No. 3, Hal.: 163-170 ISSN 1978-1873 IMPLEMENTASI TEKNOLOGI AUGMENTED REALITY PADA GEDUNG-GEDUNG DI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS LAMPUNG,
Lebih terperinciDesain Sistem Augmented Reality dengan Marker di Dalam Film Pendek Beranimasi yang Mengadopsi Cerita Rakyat Sangkuriang
Desain Sistem Augmented Reality dengan Marker di Dalam Film Pendek Beranimasi yang Mengadopsi Cerita Rakyat Sangkuriang Anissa Nur Amalina, Muhammad Salman Departemen Teknik Elektro, Universitas Indonesia
Lebih terperinciANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI PENGENALAN ALAT-ALAT LABORATORIUM KOMPUTER MENGGUNAKAN VISUALISASI 3D BERBASIS AUGMENTED REALITY ABSTRAK
ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI PENGENALAN ALAT-ALAT LABORATORIUM KOMPUTER MENGGUNAKAN VISUALISASI BERBASIS AUGMENTED REALITY Nur Khatimah Hasibuan 1, M. Irwan P. Nasution 2,Dedy Irwan 3 1,2,3 Jurusan
Lebih terperinciJurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA) PEMBANGUNAN VIRTUAL MIRROR EYEGLASSES MENGGUNAKAN TEKNOLOGI AUGMENTED REALITY
79 PEMBANGUNAN VIRTUAL MIRROR EYEGLASSES MENGGUNAKAN TEKNOLOGI AUGMENTED REALITY Zaid Arham 1, Nelly Indriani W. 2 1,2 Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer - Universitas Komputer
Lebih terperinciPENERAPAN GRABBER PADA OPTICAL FLOW UNTUK MENGGERAKKAN CURSOR MOUSE MENGGUNAKAN BOLPOIN
PENERAPAN GRABBERPADA OPTICAL FLOWUNTUK MENGGERAKKAN CURSORMOUSEMENGGUNAKAN BOLPOIN PENERAPAN GRABBER PADA OPTICAL FLOW UNTUK MENGGERAKKAN CURSOR MOUSE MENGGUNAKAN BOLPOIN Anton Setiawan Honggowibowo,
Lebih terperinciPENERAPAN AUGMENTED REALITY UNTUK PEMASARAN PRODUK MENGGUNAKAN SOFTWARE UNITY 3D DAN VUFORIA
Jurnal Teknik Mesin (JTM): Vol. 06, Edisi Spesial 2017 74 PENERAPAN AUGMENTED REALITY UNTUK PEMASARAN PRODUK MENGGUNAKAN SOFTWARE UNITY 3D DAN VUFORIA Gun Gun Maulana 1,2 1 Teknik Elektromekanik, Program
Lebih terperinciTRACKING ARAH GERAKAN TELUNJUK JARI BERBASIS WEBCAM MENGGUNAKAN METODE OPTICAL FLOW
TRACKING ARAH GERAKAN TELUNJUK JARI BERBASIS WEBCAM MENGGUNAKAN METODE OPTICAL FLOW Ubaidillah Umar, Reni Soelistijorini, B. Eng, MT, Haryadi Amran Darwito, S.ST Jurusan Teknik Telekomunkasi - Politeknik
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALSIS
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALSIS Evaluasi terhadap pengguna merupakan bagian penting dari suatu sistem yang melibatkan interaksi pengguna. Evaluasi ini menurut Mack [] merupakan proses yang bertujuan untuk
Lebih terperinciPengenalan Benda di Jalan Raya dengan Metode Kalman Filter. Roslyn Yuniar Amrullah
Pengenalan Benda di Jalan Raya dengan Metode Kalman Filter Roslyn Yuniar Amrullah 7406040026 Abstrak Computer Vision merupakan disiplin ilmu perpanjangan dari pengolahan citra digital dan kecerdasan buatan.
Lebih terperinciRealisasi Perangkat Color Object Tracking Menggunakan Raspberry Pi
Realisasi Perangkat Color Object Tracking Menggunakan Raspberry Pi Disusun Oleh: Iona Aulia Risnadi (0922049) Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Jl. Prof.Drg.Suria Sumantri, MPH no. 65, Bandung,
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Model interaksi. Ergonomi. Gaya interaksi. Konteks. terjemahan antara pengguna dan sistem. karakteristik fisik dari interaksi
INTERAKSI PENDAHULUAN Model interaksi terjemahan antara pengguna dan sistem Ergonomi karakteristik fisik dari interaksi Gaya interaksi sifat pengguna / system dialog Konteks sosial, organisasi, motivasi
Lebih terperinciMarkerless Augmented Reality Pada Perangkat Android
Markerless Augmented Reality Pada Perangkat Android Yoze Rizki - 2207 100 102 Pembimbing: Mochamad Hariadi, ST.,MSc.,PhD. Cristyowidiasmoro, ST.,MT., Department of Electrical Engineering Faculty of Industrial
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. simulasi penyelesaian rubix cube ini adalah sebagai berikut. 1. Processor: Intel (R) Pentium (R) 4 CPU 1.
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Program Spesifikasi sistem komputer yang digunakan untuk menjalankan program simulasi penyelesaian rubix cube ini adalah sebagai berikut. 4.1.1 Spesifikasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. seperti suara, gambar, maupun GPS. Bertolak belakang dengan Virtual Reality. diperkuat, diperlemah, atau dimodifikasi.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Realita yang diperkuat atau Augmented Reality (untuk selanjutnya akan digunakan istilah ini) adalah sebuah istilah untuk teknologi yang memperkaya penglihatan terhadap
Lebih terperinciPENGANTAR INTERAKSI MANUSIA DAN KOMPUTER
PENGANTAR INTERAKSI MANUSIA DAN KOMPUTER PERTEMUAN 1 INTERAKSI MANUSIA DAN KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER - UNIVERSITAS BRAWIJAYA 3/7/2017 DEFINISI INTERAKSI MANUSIA DAN COMPUTER (IMK) Bidang ilmu interaksi
Lebih terperinciAnalisis Metode Occlusion Based pada Augmented Reality Studi Kasus : Interaksi dengan Objek Virtual Secara Real Time Menggunakan Gerakan Marker
Analisis Metode Occlusion Based pada Augmented Reality Studi Kasus : Interaksi dengan Objek Virtual Secara Real Time Menggunakan Gerakan Marker Walesa Danto 1, Agung Toto Wibowo, ST., MT. 2, Bedy Purnama,
Lebih terperinciOleh : Umar Maksum Dosen Pembimbing : Ahmad Zaini, ST, M.T. Dr. I Ketut Eddy Purnama.ST.,MT
Rekontruksi Citra 3 Dimensi menggunakan Voxel Coloring Oleh : Umar Maksum 2204 109 659 Dosen Pembimbing : Ahmad Zaini, ST, M.T. Dr. I Ketut Eddy Purnama.ST.,MT Latar Belakang Mendapatkan bentuk citra objek
Lebih terperinciDESAIN AUGMENTED REALITY ORIGAMI BERBASIS METODE LOGIKA FUZZY
DESAIN AUGMENTED REALITY ORIGAMI BERBASIS METODE LOGIKA FUZZY CACIK SUCI ASTUTI (2209205211) DOSEN PEMBIMBING : Mochammad Hariadi, ST, MSc, PhD. Christyowidiasmoro, ST, MT Pendahuluan Pembelajaran Origami
Lebih terperinciTEKNOLOGI AUGMENTED REALITY
TEKNOLOGI AUGMENTED REALITY Yuri Yudhaswana Joefrie* dan Yusuf Anshori* * Abstract This journal delivers topic about augmented reality, which is technology that support combination between real world and
Lebih terperinciPERANCANGAN WEBSITE PROMOSI PARAWISATA INDONESIA DENGAN APLIKASI AUGMENTED REALITY
PERANCANGAN WEBSITE PROMOSI PARAWISATA INDONESIA DENGAN APLIKASI AUGMENTED REALITY Agus Budi Dharmawan 1), Chairisni Lubis 2) 1), 2) Teknik Informatika Universitas Tarumanagara Jl S.Parman No.1. Jakarta
Lebih terperinci