Kata Kunci : Structural Equation Modelling, Turnover Intention, Kepuasan Kerja, Komitmen Organisasi

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Kata Kunci : Structural Equation Modelling, Turnover Intention, Kepuasan Kerja, Komitmen Organisasi"

Transkripsi

1 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TURNOVER INTENTION PADA AGENT OUTBOUND CALL PT INFOMEDIA NUSANTARA MENGGUNAKAN METODE STRUCTURAL EQUATION MODELLING Andina Gustria Caesary, Naning Aranti Wessiani, Budi Santosa Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya Kampus ITS Sukolilo Surabaya andina_gustria@.yahoo.com ; wessiani@ie.its.ac.id ; budi_s@ie.its.ac.id ABSTRAK PT Infomedia Nusantara adalah perusahaan yang bergerak di bidang informasi dan komunikasi yang merupakan anak perusahaan PT Telkom. Sebagai bentuk sinergi, PT Infomedia Nusantara terus meningkatkan pelayanan pada pelanggan PT Telkom dengan memanfaatkan layanan outbound call. Untuk mendapatkan proses outbound call yang efektif, diperlukan agent yang handal dan loyal. Namun, ditemukan sejumlah agent yang melakukan resign di setiap bulannya. Oleh karena itu, perlu diketahui faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti stres kerja, pola kepemimpinan transformasional, karakteristik pekerjaan, kepuasan kerja, dan komitmen organisasi. Untuk menguji keterkaitan tersebut, digunakan metode Structural Equation Modelling (SEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor kepemimpinan transformasional dan karakteristik pekerjaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja. Faktor kepemimpinan transformasional dan kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap komitmen organisasi. Faktor stres kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap komitmen organisasi. Faktor stres kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap turnover intention. Faktor komitmen organisasi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap turnover intention. Selain diperoleh hubungan langsung, diperoleh pula hubungan tidak langsung antar faktor. Hubungan tersebut yaitu pengaruh karakteristik pekerjaan terhadap komitmen organisasi serta kepemimpinan transformasional, karakteristik pekerjaan, dan kepuasan kerja terhadap turnover intention. Namun, untuk faktor stres kerja diketahui tidak memiliki hubungan apapun terhadap kepuasan kerja. Kata Kunci : Structural Equation Modelling, Turnover Intention, Kepuasan Kerja, Komitmen Organisasi ABSTRACT PT Infomedia Nusantara is a company engaged in the field of information and communication which is a subsidiary company of PT Telkom. As a form of synergy, PT Infomedia Nusantara continues to improve services to PT Telkom customers by utilizing outbound call services. To obtain an effective outbound call process, required a reliable and loyal agent. However, were found a number of agents who do resign in each month. Therefore, we need to know the factors that influence it such as job stress, the pattern of transformational leadership, job characteristics, job satisfaction and organizational commitment. To test these linkages, used Structural Equation Modelling method. The results showed that transformational leadership factors and job characteristics have a positive and significant impact on job satisfaction. Transformational leadership factors and job satisfaction has positive and significant impact on organizational commitment. Job stress factors have a negative and significant effect on organizational commitment. Job stress factors have a positive and significant impact on turnover intention. Organizational commitment factors have a negative and significant affect on turnover intention. In addition to the direct relation is obtained, also obtained indirect relationships between factors. That relationship is the influence of job characteristics on organizational commitment, and transformational leadership, job characteristics and job satisfaction on turnover intention. However, job stress factors known to not have any relationship on job satisfaction. Keywords : Structural Equation Modelling, Turnover Intention, Job Satisfaction, Organization Commitment 1. Pendahuluan Salah satu elemen penting dalam suatu organisasi adalah adanya sumber daya manusia yang mampu menggerakkan seluruh aktivitas guna pencapaian tujuan pada organisasi tersebut. Hal ini menandakan bahwa diperlukan adanya proses pengelolaan sumber daya manusia yang efektif di dalam suatu organisasi. Namun, masalah yang sering kali dihadapi adalah adanya faktor sikap dan perilaku karyawan yang tidak dapat dikendalikan dalam proses pengelolaan sumber daya manusia. Hal ini dapat dikarenakan organisasi yang menaunginya kurang 1

2 mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi terbentuknya perilaku individu tersebut. Pada dasarnya terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi perilaku seseorang dalam suatu organisasi yaitu karakteristik individu, motivasi individu, imbalan, dan stres kerja (Gibson, Ivancevich, & Donnelly, Organizations, 1985). Selain itu, karakteristik pekerjaan itu sendiri juga mampu memicu pembentukan perilaku dari seorang individu. Seperti yang dikemukakan oleh Samad (2006) bahwa karakteristik pekerjaan dapat mempengaruhi perilaku dan hasil kerja dari seseorang. Pernyataan Greenberg dan Baron (1997) dalam Nelwan (2008) juga mendukung hal tersebut dan menyatakan bahwa beberapa perilaku individu yang dipengaruhi oleh karakteristik pekerjaan antara lain kepuasan kerja dan komitmen pada organisasi yang mempekerjakannya. Seseorang dengan tingkat kepuasan yang tinggi tentu akan bersikap positif pada pekerjaannya. Selain itu, Boles, Madupalli, dan Wood (2007) mengemukakan bahwa komitmen organisasi merupakan bentuk perilaku individu yang menunjukkan adanya kesediaan dari karyawan untuk berkontribusi penuh pada proses pencapaian tujuan organisasi. Hal ini menandakan bahwa komitmen organisasi perlu dibangun guna meningkatkan faktor keterikatan antara individu dan organisasi. Faktor lain yang cukup kuat mempengaruhi perilaku individu adalah peran dari seorang pemimpin dan pola kepemimpinannya. Sebagaimana telah dikemukakan oleh (Wirjana & Supardo, 2006), kepemimpinan merupakan segala hal yang dilakukan oleh pemimpin yang membuat tujuan organisasi tercapai dan kemudian membawa kesejahteraan bagi para anggotanya. Seorang pemimpin yang baik akan memfokuskan dirinya pada beberapa aspek, seperti bagaimanakah dia, apa yang diketahuinya, serta apa yang dilakukannya. Salah satu model kepemimpinan yang cukup menarik perhatian dari para pengamat dan praktisi sosial yaitu model kepemimpinan transformasional (Wirjana & Supardo, 2006). Pada dasarnya, konsep kepemimpinan transformasional terfokus pada adanya pemberian motivasi secara inspiratif, pemberian pengaruh seorang pemimpin pada anggotanya, pemberian stimulus intelektual, serta dilakukannya pertimbangan secara individual (Bernard, 1999). Tidak berhasilnya suatu organisasi dalam melakukan proses pengelolaan perilaku individu akan berujung pada adanya intensi turnover dari karyawannya. Turnover intention merupakan keinginan dari seorang karyawan untuk berpindah dari organisasi satu ke organisasi lainnya (Nelwan, 2008). Jika dikaitkan antara faktor pemicu timbulnya perilaku individu dengan bentuk dari perilaku individu yang ditunjukkan pada organisasi, maka intensi turnover seorang individu berada pada ujung keterkaitan ini. Turnover intention dari seorang individu merupakan dampak terburuk dari ketidakmampuan suatu organisasi dalam mengelola perilaku individu. PT Infomedia Nusantara merupakan salah satu anak perusahan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk yang bergerak pada bidang penyedia jasa layanan informasi dan komunikasi. Layanan contact center yang merupakan salah satu pilar bisnis awal dari PT Infomedia Nusantara. Sebagai salah satu bentuk sinergi antara PT Telkom dengan seluruh anggota dari TelkomGroup, maka PT Telkom bekerjasama dengan PT Infomedia Nusantara untuk terus meningkatkan pelayanan pada pelanggan dengan memanfaatkan layanan contact center (outbound call) yang merupakan proses bisnis dari PT Infomedia Nusantara. PT Infomedia Nusantara juga bertanggungjawab dalam penyediaan tenaga kerja outbound call yang sering disebut agent. Seorang agent, berkomitmen sepenuhnya pada PT Infomedia Nusantara dan bersedia untuk memenuhi target kerja yang telah ditetapkan. Berdasarkan karakteristik pekerjaan yang menjadi tanggungjawab seorang agent tersebut, departemen human resource PT Infomedia Nusantara menemukan adanya beberapa agent yang memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya (resign) pada periode Maret hingga Agustus Berdasarkan data tersebut, didapatkan bahwa setiap bulan selalu terdapat agent yang keluar (resign) dari pekerjaannya dan memuncak pada bulan Mei dengan jumlah agent yang keluar adalah 19 orang. Hal ini sebenarnya tidak diharapkan oleh pihak manajemen, dikarenakan mampu membuat proses outbound call terhambat. Terdapat banyak alasan yang dikemukakan agent dimana sebagian besar alasan tersebut merupakan faktor luar organisasi. Namun lebih dari itu, fenomena turnover intention yang dilakukan oleh para agent ini dapat pula disebabkan oleh kurang 2

3 efektifnya pengelolaan perilaku individu di dalam organisasinya. Pemicu timbulnya perilaku individu seperti karakteristik pekerjaan, stres kerja, dan pola kepemimpinan transformasional dari seorang pemimpin yang akan memicu timbulnya kepuasan kerja serta komitmen organisasi sehingga mampu berujung pada fenomena turnover intention, harus diidentifikasi sedemikian rupa sehingga organisasi tersebut mampu meminimalisasi dampak-dampak buruk akibat turnover intention dari sejumlah agent. Berdasarkan uraian di atas, peneliti bermaksud untuk melakukan analisis turnover intention dari agent outbound call dengan menggabungkan beberapa faktor terkait dengan turnover intention yang telah diteliti pada penelitian-penelitian sebelumnya dan disesuaikan pada objek penelitian ini. Adapun faktor-faktor tersebut yaitu stres kerja, karakteristik pekerjaan, kepemimpinan transformasional, kepuasan kerja, dan komitmen organisasi. Pengambilan data dilakukan pada agent outbound call PT Infomedia Nusantara. Sedangkan untuk pengolahan data pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode Structural Equation Modelling. 2. Metodologi Penelitian Penelitian diawali dengan mengembangkan model teoritis berdasarkan hasil studi literatur. Berikut ini merupakan model teoritis dari penelitian ini. Pelanggan Promosi Gaji Pengaruh individual Kebikajan perusahaan Motivasi inspiratif Pekerjaan Stimulus intelektual Kepemimpinan Transformasional H7 Kepuasan Kerja Supervisor Pertimbangan individu H8 Rekan kerja Stressor lingkungan fisik H9 H10 H11 Stressor individu H1 Affective commitment Stressor Kelompok Stres Kerja H2 Komitmen Organisasi Continuance commitment H3 Stressor Organisasi Normative commitment Gambar 2.1 Model Teoritis H12 Keragaman skill H4 H5 Identitas tugas H6 Turnover Intention Signifikansi tugas Karakteristik Pekerjaan Keinginan meninggalkan pekerjaan Keinginan mencari pekerjaan lain Keinginan meninggalkan organisasi Sedangkan hipotesis awal yang berdasarkan model teoritis yang telah dibangun adalah sebagai berikut. Otonomi Feedback Tabel 2.1 Hipotesis Penelitian Selanjutnya, penelitian dilanjutkkan dengan pengumpulan data menggunakan penyebaran kuesioner pada sampel penelitian. Hasil pengumpulan data tersebut kemudian diolah menggunakan statistik deskriptif untuk mengetahui pemetaan jawaban serta profil responden. Selain itu dilakukan pula pemenuhan asumsi data seperti uji validitas, uji reliabilitas, uji multinormalitas, dan uji multikolinearitas. Setelah dinyatakan data telah memenuhi seluruh pengujian yang telah disyaratkan, maka langkah selanjutnya dilakukan pengujian confirmatory factor analysis pada seluruh faktor penelitian dan kemudian dilakukan pengujian SEM serta pengujian hipotesis. 3. Pengumpulan dan Pengolahan Data 3.1 Perhitungan Jumlah Sampel Penelitian Pengumpulan data diawali dengan menentukan jumlah sampel penelitian. Hair et al, dalam Waluyo (2011) menyatakan bahwa penentuan jumlah sampel adalah sebesar 5 kali dari banyaknya variabel indikator. Berdasarkan perhitungan tersebut maka jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu : Jumlah sampel = 5 x jumlah variabel indikator = 5 x 26 = 130 sampel Berdasarkan perhitungan di atas diketahui bahwa jumlah sapel yang harus diambil adalah sebanyak 130 sampel. 3

4 3.2 Perancangan Kuesioner Pertanyaan dalam kuesioner dirancang berdasarkan variabel indikator yang digunakan dalam penelitian ini. Adapun pertanyaan yang digunakan dalam kuesioner penelitian ini adalah sebagai berikut. Tabel 3.2 Item Pertanyaan Kuesioner (Lanjutan) Tabel 3.1 Item Pertanyaan Kuesioner 4

5 Tabel 3.3 Item Pertanyaan Kuesioner (Lanjutan 1) Tabel 3.5 Statistik Deskriptif Kepemimpinan Transformasional Tabel 3.6 Statistik Deskriptif Karakteristik Pekerjaan 3.3 Pengolahan Statistik Deskriptif Pengolahan data statistik deskriptif dilakukan untuk mengetahui pemetaan jawaban responden pada masing-masing faktor yang diteliti. Berikut ini merupakan pengolahan statistik deskriptif pada masingmasing faktor. Tabel 3.7 Statistik Deskriptif Kepuasan Kerja Tabel 3.4 Statistik Deskriptif Stres Kerja 5

6 q Tabel 3.8 Statistik Deskriptif Komitmen Organisasi Tabel 3.10 Hasil Uji Multikolinearitas Berdasarkan pengujian tersebut terlihat bahwa tidak ada korelasi sempurna antar faktor, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat kasus multikolinearitas di antara keenam faktor tersebut. Tabel 3.9 Statistik Deskriptif Turnover Intention 3.4 Uji Normalitas dan Multikolinearitas Pengujian distribusi multinormal pada data digunakan untuk mengetahui apakah data observasi tersebut mengikuti sebaran normal. Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan, diketahui bahwa 64,61% data memiliki d 2 < χ 2 tabel, maka dapat disimpulkan bahwa lebih dari 50% data memiliki d 2 < χ 2 tabel. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa data penelitian telah memenuhi distribusi multinormal. Berikut ini merupakan gambar scatterplot pengujian data penelitian ini. 50 Scatterplot of q vs dd 3.5 Confirmatory Factor Analysis (CFA) Analisis faktor konfirmatori berfungsi untuk menilai kecocokan, kesesuaian, atau unidimensionalitas dari variabel indikator yang membentuk sebuah faktor. Hal tersebut dapat diketahui dengan melihat derajat bebas (df) yang bernilai 0 akan dipastikan dalam keadaan unidimensional, sedangkan model yang memiliki df positif terlebih dahulu harus dilihat kriteria goodness of fit-nya agar diketahui unidimensionalitasnya. Selain itu dilihat pula reliabilitas dari konstruk yang harus bernilai > 0,7. Perhitungan reliabilitas konstruk adalah dengan menggunakan rumus 3.1 berikut ini. std loading Construct Reliability = 2 (3.1) std loading 2 + e i Faktor Stres Kerja Berikut ini merupakan gambar dari model confirmatory factor analysis untuk faktor stres kerja dd Gambar 3.1 Scatterplot Uji Multinormalitas Selain itu dilakukan pula uji multikolinearitas untuk mengetahui apakah terdapat korelasi sempurna antar faktor. Nilai korelasi yang diperbolehkan adalah antara -0,7 hingga 0,7. Adapun hasil dari pengujian ini yaitu sebagai berikut. Gambar 3.2 CFA Stres Kerja Berdasarkan Confirmatory Factor Analysis (CFA) pada faktor stres kerja yang telah dilakukan diketahui bahwa nilai degree of freedom (df) bernilai positif yaitu sebesar 2 dan diketahui bahwa seluruh ukuran goodness of fit telah terpenuhi. Hal ini menandakan bahwa terdapat kesesuaian antara input observasi atau sesungguhnya dengan prediksi dari model yang diajukan. Selain itu, hasil CFA ini memperlihatkan bahwa seluruh 6

7 variabel indikator dapat menerangkan faktor stres kerja dengan baik dan signifikan. Hal ini dibuktikan dengan adanya p-value yang bernilai di bawah 10% pada seluruh variabel indikator. Faktor stres kerja ini pun terbukti reliabel dikarenakan nilai construct reliability berdasarkan perhitungan pada persamaan 3.1 bernilai 0, Faktor Kepemimpinan Transformasional Berikut ini merupakan gambar dari model confirmatory factor analysis untuk faktor kepemimpinan transformasional. kepemimpinan transformasional dengan baik dan signifikan. Hal ini dibuktikan dengan adanya p-value yang bernilai di bawah 10% pada seluruh variabel indikator. Faktor stres kerja ini pun terbukti reliabel dikarenakan nilai construct reliability berdasarkan perhitungan pada persamaan 3.1 bernilai 0, Faktor Karakteristik Pekerjaan Berikut ini merupakan gambar dari model confirmatory factor analysis untuk faktor karakteristik pekerjaan. Gambar 3.5 CFA Karakteristik Pekerjaan Gambar 3.3 CFA Kepemimpinan Transformasional Berdasarkan Confirmatory Factor Analysis (CFA) pada faktor kepemimpinan transformasional yang telah dilakukan diketahui bahwa nilai degree of freedom (df) bernilai positif yaitu sebesar 2 dan diketahui bahwa terdapat ukuran goodness of fit yang bernilai marginal. Hal ini menandakan bahwa perlunya modifikasi dengan mengkorelasikan residualnya. Berdasarkan Confirmatory Factor Analysis (CFA) pada faktor kepemimpinan transformasional yang telah dilakukan diketahui bahwa nilai degree of freedom (df) bernilai positif yaitu sebesar 5 dan diketahui bahwa seluruh ukuran goodness of fit telah sesuai. Namun terdapat sebuah variabel indikator yaitu keragaman skill yang tidak signifikan membentuk faktornya dikarenakan p-value bernilai di atas 10%. Hal ini menandakan bahwa perlunya modifikasi dengan mengeliminasi variabel indikator tersebut. Gambar 3.4 CFA Kepemimpinan Transformasional (Modifikasi) Setelah dilakukan modifikasi, diketahui bahwa model telah fit. Hal ini menandakan bahwa terdapat kesesuaian antara input observasi atau sesungguhnya dengan prediksi dari model yang diajukan. Selain itu, hasil CFA ini memperlihatkan bahwa seluruh variabel indikator dapat menerangkan faktor Gambar 3.6 CFA Karakteristik Pekerjaan (Modifikasi) Setelah dilakukan modifikasi, diketahui bahwa model telah fit. Hal ini menandakan bahwa terdapat kesesuaian antara input observasi atau sesungguhnya dengan prediksi dari model yang diajukan. Selain itu, hasil CFA ini memperlihatkan bahwa seluruh variabel indikator dapat menerangkan faktor 7

8 karaktersitik pekerjaan dengan baik dan signifikan kecuali indikator keragaman skill. Hal ini dibuktikan dengan adanya p-value yang bernilai di bawah 10% pada variabel indikator karakteristik pekerjaan. Faktor karakteristik pekerjaan ini pun terbukti reliabel dikarenakan nilai construct reliability berdasarkan perhitungan pada persamaan 3.1 bernilai 0, Faktor Kepuasan Kerja Berikut ini merupakan gambar dari model confirmatory factor analysis untuk faktor kepuasan kerja. memperlihatkan bahwa seluruh variabel indikator dapat menerangkan faktor kepuasan kerja dengan baik dan signifikan kecuali indikator kepuasan terhadap rekan kerja. Hal ini dibuktikan dengan adanya p-value yang bernilai di bawah 10% pada variabel indikator kepuasan kerja. Faktor kepuasan kerja ini pun terbukti reliabel dikarenakan nilai construct reliability berdasarkan perhitungan pada persamaan 3.1 bernilai 0, Faktor Komitmen Organisasi Berikut ini merupakan gambar dari model confirmatory factor analysis untuk faktor komitmen organisasi. Gambar 3.7 CFA Kepuasan Kerja Berdasarkan Confirmatory Factor Analysis (CFA) pada faktor kepuasan kerja yang telah dilakukan diketahui bahwa nilai degree of freedom (df) bernilai positif yaitu sebesar 14 dan diketahui bahwa terdapat ukuran goodness of fit yang belum sesuai. Selain itu terdapat sebuah variabel indikator yaitu kepuasan terhadap rekan kerja yang tidak signifikan membentuk faktornya dikarenakan p-value bernilai di atas 10%. Hal ini menandakan bahwa perlunya modifikasi dengan mengkorelasikan residualnya dan mengeliminasi variabel indikator tersebut. Gambar 3.9 CFA Komitmen Organisasi Berdasarkan Confirmatory Factor Analysis (CFA) pada faktor komitmen organisasi yang telah dilakukan diketahui bahwa nilai degree of freedom (df) bernilai 0 sehingga dapat dipastikan model CFA pada faktor komitmen organisasi telah sesuai dimana variabel indikator pembentuk komitmen organisasi mampu menerangkan faktornya dengan baik. Selain melihat apakah suatu variabel indikator telah sesuai dan mempu menerangkan faktornya dengan baik, faktor komitmen organisasi ini pun terbukti reliabel dikarenakan nilai construct reliability berdasarkan perhitungan pada persamaan 3.1 bernilai 0, Faktor Turnover Intention Berikut ini merupakan gambar dari model confirmatory factor analysis untuk faktor turnover intention. Gambar 3.8 CFA Kepuasan Kerja (Modifikasi) Setelah dilakukan modifikasi, diketahui bahwa model telah fit. Hal ini menandakan bahwa terdapat kesesuaian antara input observasi atau sesungguhnya dengan prediksi dari model yang diajukan. Selain itu, hasil CFA ini Gambar 3.10 CFA Turnover intention 8

9 Berdasarkan Confirmatory Factor Analysis (CFA) pada faktor turnover intention yang telah dilakukan diketahui bahwa nilai degree of freedom (df) bernilai 0 sehingga dapat dipastikan model CFA pada faktor turnover intention telah sesuai dimana variabel indikator pembentuk turnover intention mampu menerangkan faktornya dengan baik. Selain melihat apakah suatu variabel indikator telah sesuai dan mempu menerangkan faktornya dengan baik, faktor turnover intention ini pun terbukti reliabel dikarenakan nilai construct reliability berdasarkan perhitungan pada persamaan 3.1 bernilai 0,9038. pekerjaan terhadap komitmen organisasi, kepemimpinan transformasional terhadap turnover intention, karakteristik pekerjaan terhadap turnover intention, dan kepuasan kerja terhadap turnover intention. Dikarenakan model teoritis awal kurang fit, maka langkah selanjutnya adalah melakukan modifikasi model hingga menghasilkan model yang fit. Berikut ini merupakan pengujiannya. 3.6 Structural Equation Modelling (SEM) Tahap selanjutnya adalah melakukan pengujian full model structural seperti pada gambar dibawah ini. Gambar 3.12 Hasil Modifikasi Full Model Struktural Berdasarkan pengujian tersebut didapatkan hasil kesesuaian dengan kriteria goodness of fit index yang menunjukkan bahwa model telah fit sehingga dapat disimpulkan bahwa model dapat dikatakan telah sesuai. Gambar 3.11 Hasil Pengujian Full Model Structural Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan diketahui bahwa model kurang fit. Selain itu didapatkan pula hubungan-hubungan langsung antar faktor yang terbukti signifikan dan tidak. Adapun hasil tersebut yaitu sebagai berikut. Tabel 3.11 Regression Weight Measurement Model Pada Full Model Struktural Berdasarkan tabel 3.11, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan kausal yang tidak terbukti berhubungan langsung secara signifikan. Hal ini dibuktikan dengan adanya p-value yang bernilai di atas 10%. Hubungan tersebut antara lain yaitu pengaruh stres kerja terhadap kepuasan kerja, karakteristik 4. Analisis dan Pembahasan 4.1 Analisis Statistik Deskriptif Berdasarkan Tabel 3.4 didapatkan bahwa stressor lingkungan fisik memiliki nilai ratarata paling besar yaitu 3,12. Selain itu jika didetailkan pada jenis pertanyaan yang menggambarkan stressor lingkungan fisik didapatkan bahwa SK2 yang memiliki nilai rata-rata terbesar. Pertanyaan SK2 tersebut menjelaskan mengenai suhu yang terlalu panas dan kebisingan yang berlebihan pada ruang kerja akan membuat agent tidak nyaman dalam bekerja. Hal tersebut mengindikasikan bahwa stressor lingkungan fisik dirasa responden paling memicu timbulnya stres kerja terutama pada faktor suhu yang terlalu panas dan kebisingan yang berlebihan di dalam ruang kerja. Secara keseluruhan rata-rata untuk faktor stres kerja adalah sebesar 2,77. Nilai ini menandakan bahwa tingkat stres kerja yang terjadi tergolong cukup tinggi. Berdasarkan Tabel 3.5, didapatkan bahwa variabel indikator motivasi inspiratif memiliki nilai rata-rata paling besar yaitu 3,51. Selain itu jika didetailkan pada jenis pertanyaan yang menggambarkan variabel 9

10 indikator motivasi inspiratif didapatkan bahwa keseluruhan pertanyaan yaitu KT4, KT5, dan KT6 memiliki nilai yang sama yaitu sebesar 3,51. Hal tersebut mengindikasikan bahwa variabel indikator motivasi inspiratif dirasa responden paling terlihat dari atasannya dalam menerapkan pola kepemimpinan transformasional dibandingkan dengan variabel indikator lainnya. Secara keseluruhan, nilai rata-rata untuk faktor kepemimpinan transformasional yaitu sebesar 3,27. Nilai ini mencerminkan bahwa pola kepemimpinan transformasional telah diterapkan dengan baik oleh atasan pada bawahan. Berdasarkan Tabel 3.6 didapatkan bahwa variabel indikator identitas tugas memiliki nilai rata-rata paling besar yaitu 3,74. Selain itu jika didetailkan pada jenis pertanyaan yang menggambarkan variabel indikator identitas tugas didapatkan bahwa keseluruhan pertanyaan yaitu KP4 dan KP5 memiliki nilai yang sama yaitu sebesar 3,74. Hal tersebut mengindikasikan bahwa variabel indikator identitas tugas dirasa responden paling sesuai dengan persepsi yang dibayangkan oleh para agent dibandingkan dengan variabel indikator lainnya. Secara keseluruhan, nilai rata-rata untuk faktor karakteristik pekerjaan yaitu sebesar 3,24. Nilai ini mencerminkan bahwa karakteristik pekerjaan dari seorang agent telah sesuai dengan persepsi para agent. Berdasarkan Tabel 3.7 didapatkan bahwa variabel indikator kepuasan terhadap rekan kerja memiliki nilai rata-rata paling besar yaitu 3,50. Selain itu jika didetailkan pada jenis pertanyaan yang menggambarkan variabel indikator kepuasan terhadap rekan kerja didapatkan bahwa KK20 memiliki nilai yang paling besar yaitu sebesar 3,75. Hal tersebut mengindikasikan bahwa responden sangat puas dengan rekan kerjanya terutama dikarenakan rekan kerja agent yang sangat ramah dan menyenangkan. Secara keseluruhan, nilai rata-rata untuk faktor kepuasan kerja yaitu sebesar 3,07. Nilai ini mencerminkan bahwa agent merasa puas dengan seluruh variabel indikator yang mengukur kepuasan kerja. Berdasarkan Tabel 3.8 didapatkan bahwa variabel indikator normative commitment memiliki nilai rata-rata paling besar yaitu 3,07. Selain itu jika didetailkan pada jenis pertanyaan yang menggambarkan variabel indikator normative commitment didapatkan bahwa pertanyaan KO6 memiliki nilai rata-rata tertinggi yaitu sebesar 3,52. Hal tersebut mengindikasikan bahwa variabel indikator normative commitment merupakan aspek komitmen yang paling dirasakan oleh responden terutama dalam hal kesediaan mereka untuk menerima seluruh pekerjaan agar tetap dapat bekerja di perusahaan tempatnya bekerja. Secara keseluruhan, nilai rata-rata untuk faktor komitmen organisasi yaitu sebesar 3,00. Nilai ini mencerminkan bahwa komitmen organisasi dari agent cukup tinggi. Berdasarkan Tabel 3.9 didapatkan bahwa variabel indikator saya sedang mencari organisasi lain sebagai alternatif memiliki nilai rata-rata paling besar yaitu 2,76. Hal tersebut mengindikasikan bahwa rata-rata responden berpendapat bahwa mereka sedang mencari organisasi lain sebagai alternatif. Secara keseluruhan, nilai rata-rata untuk faktor turnover intention yaitu sebesar 2,58. Nilai ini mencerminkan bahwa tingkat turnover intention tergolong cukup tinggi. 4.2 Analisis CFA (Confirmatory Factor Analysis) Berdasarkan pengujian CFA yang telah dilakukan dan tampak pada Gambar 3.2 didapatkan bahwa model berada dalam keadaan over identified. Hal ini dikarenakan nilai degree of freedom yang dihasilkan adalah sebesar 2. Selain itu diketahui pula bahwa keseluruhan kriteria goodness of fit telah memenuhi cut off value nya. Hal ini menandakan bahwa terdapat kesesuaian antara input observasi dengan prediksi dari model yang diajukan. Selain itul, diuji pula tingkat signifikansi masing-masing variabel indikator dalam menjelaskan faktornya. Maka didapatkan bahwa seluruh variabel indikator terbukti signifikan dalam mengukur faktor stres kerja pada taraf signifikansi 10%. Selain itu, dengan melihat nilai construct reliability untuk faktor stres kerja yaitu sebesar 0,8038 dapat disimpulkan bahwa faktor stres kerja sangat reliabel dikarenakan nilai construct reliability yang dihasilkan lebih dari cut off value yang disyaratkan. Berdasarkan nilai loading factor, diketahui bahwa variabel indikator stressor kelompok memiliki kontribusi terbesar dalam mengukur faktor stres kerja. Hal ini dikarenakan interaksi antara agent dengan rekan kerja maupun atasan dalam lingkungan kerja suatu contact center memicu timbulnya stres kerja yang cukup tinggi. Selain 10

11 itu, dengan berada dalam ruangan yang sama membuat frekuensi terjadinya konflik antar rekan kerja semakin tinggi baik itu konflik yang timbul akibat interaksi ataupun pemantauan kerja yang dilakukan atasan (supervisor) terhadap agent. Berdasarkan pengujian CFA yang telah dilakukan dan tampak pada Gambar 3.3 didapatkan bahwa model berada dalam keadaan over identified. Hal ini dikarenakan nilai degree of freedom yang dihasilkan adalah sebesar 2. Namun dikarenakan degree of fredom yang dihasilkan adalah lebih dari nol yaitu sebesar 2, maka pengujian perlu dilanjutkan pada hasil goodness of fit yang dihasilkannya. Selain itu diketahui bahwa terdapat beberapa kriteria goodness of fit belum memenuhi cut off value nya. Hal ini menandakan bahwa belum terdapat kesesuaian antara input observasi dengan prediksi dari model yang diajukan. Selain melihat kecocokan model, diuji pula tingkat signifikansi masing-masing variabel indikator dalam menjelaskan faktornya. Hasilnya yaitu didapatkan bahwa seluruh variabel indikator terbukti signifikan dalam mengukur faktor kepemimpinan transformasional pada taraf signifikansi 10%. Dikarenakan model belum fit, maka langkah modifikasi yang dilakukan adalah dengan mengkorelasikan antar residualnya. Berdasarkan hasil goodness of fit dari model modifikasi didapatkan bahwa seluruh kriteria goodness of fit telah terpenuhi. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat kesesuaian antara input observasi dengan prediksi dari model yang diajukan. Selain itu dengan melihat nilai construct reliability untuk faktor kepemimpinan transformasional yaitu sebesar 0,9224 menandakan bahwa faktor kepemimpinan transformasional sangat reliabel dikarenakan nilai construct reliability yang dihasilkan lebih dari cut off value yang disyaratkan. Berdasarkan nilai loading factor, diketahui bahwa variabel indikator stimulus intelektual memiliki kontribusi terbesar dalam mengukur faktor kepemimpinan transformasional. Hal ini dikarenakan dalam melakukan pekerjaannya, seorang supervisor selalu memotivasi agent untuk selalu memikirkan cara-cara kreatif untuk menarik pelanggan. Selanjutnya, cara-cara kreatif yang terbukti berhasil menarik pelanggan akan dibagikan kepada agent lainnya untuk diterapkan agar target mereka terpenuhi. Berdasarkan hal tersebut, terbukti bahwa agent menilai pola kepemimpinan atasannya berdasarkan sejauh mana atasannya memberikan stimulus untuk memikirkan caracara baru dalam menyelesaikan masalah dalam bekerja. Berdasarkan pengujian CFA yang telah dilakukan dan tampak pada Gambar 3.5 didapatkan bahwa model berada dalam keadaan over identified. Hal ini dikarenakan nilai degree of freedom yang dihasilkan adalah sebesar 5. Selain itu diketahui pula bahwa keseluruhan kriteria goodness of fit telah memenuhi cut off value nya. Hal ini menandakan bahwa terdapat kesesuaian antara input observasi dengan prediksi dari model yang diajukan. Selain melihat kecocokan model, diuji pula tingkat signifikansi masingmasing variabel indikator dalam menjelaskan faktornya. Berdasarkan pengujian, diketahui bahwa terdapat sebuah variabel indikator yaitu keragaman skill (KP1) yang tidak terbukti signifikan dalam mengukur faktor karakteristik pekerjaan pada taraf signifikansi 10%. Berdasarkan hal tersebut, variabel indikator keragaman skill perlu dihilangkan dari model. Berdasarkan hasil modifikasi model, diketahui bahwa keseluruhan kriteria goodness of fit telah memenuhi cut off value yang disyaratkan. Oleh karena itu, model dapat dinyatakan fit. Keseluruhan variabel indikator pun telah signifikan pada taraf 10% dalam mengukur faktor karakteristik pekerjaan. Selain itu, didapatkan nilai construct reliability untuk faktor karakteristik pekerjaan yaitu sebesar 0,7990. Hal ini menandakan bahwa faktor karakteristik pekerjaan sangat reliabel dikarenakan nilai construct reliability yang dihasilkan lebih dari cut off value yang disyaratkan. Berdasarkan nilai loading factor, diketahui bahwa variabel indikator otonomi memiliki kontribusi terbesar dalam mengukur faktor karakteristik pekerjaan. Hal ini menandakan bahwa masing-masing agent sangat mengutamakan adanya otonomi dalam melakukan pekerjaannya. Otonomi ini dapat berupa adanya kebebasan dalam menentukan cara untuk menyelesaikan pekerjaan maupun berpartisipasi dalam pengambilan keputusan. Adanya otonomi akan berpengaruh pada rasa tanggungjawab akibat adanya kepercayaan perusahaan terhadap agent. Berdasarkan pengujian CFA yang telah dilakukan dan tampak pada Gambar 3.7 didapatkan bahwa model berada dalam keadaan over identified. Hal ini dikarenakan 11

12 nilai degree of freedom yang dihasilkan adalah sebesar 14. Selain itu didapatkan pula bahwa keseluruhan kriteria goodness of fit telah memenuhi cut off value nya. Hal ini menandakan bahwa terdapat kesesuaian antara input observasi dengan prediksi dari model yang diajukan. Selain melihat kecocokan model, diuji pula tingkat signifikansi masingmasing variabel indikator dalam menjelaskan faktornya. Pada pengujian ini, didapatkan bahwa variabel indikator kepuasan terhadap rekan kerja (KK6) terbukti tidak signifikan dalam mengukur faktor kepuasan kerja pada taraf signifikansi 10%. Berdasarkan temuan tersebut, variabel indikator kepuasan terhadap rekan kerja (KK6) perlu dihilangkan dari model. Melalui modifikasi tersebut didapatkan nilai goodness of fit yang seluruhnya memenuhi cut off value. Sehingga dapat dinyatakan bahwa model telah fit. Selain itu, didapatkan pula bahwa keseluruhan variabel indikator kepuasan kerja signifikan dalam mengukur faktor kepuasan kerja pada taraf signifikansi 10%. Suatu konstruk laten juga perlu diuji tingkat reliabilitasnya. Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan, didapatkan nilai construct reliability untuk faktor kepuasan kerja yaitu sebesar 0,8610. Hal ini menandakan bahwa faktor kepuasan kerja sangat reliabel dikarenakan nilai construct reliability yang dihasilkan lebih dari cut off value yang disyaratkan. Berdasarkan nilai loading factor, diketahui bahwa variabel indikator kepuasan terhadap kebijakan perusahaan memiliki kontribusi terbesar dalam mengukur faktor kepuasan kerja. Hal ini menandakan bahwa kepuasan agent dalam bekerja sangat ditentukan dengan kebijakan yang diberikan perusahaan. Kebijakan ini dapat berupa kebijakan mengenai promosi hingga hal-hal yang menyangkut dengan sistem kerja agent. Berdasarkan pengujian CFA yang telah dilakukan dan tampak pada Gambar 3.9 didapatkan bahwa model berada dalam keadaan just identified. Hal ini dikarenakan nilai degree of freedom yang dihasilkan adalah sebesar 0. Sehingga dapat disimpulkan bahwa model telah sesuai dan variabel indikator komitmen organisasi mampu mengukur faktornya dengan baik. Selain melihat kecocokan model, didapatkan bahwa seluruh variabel indikator terbukti signifikan dalam mengukur faktor komitmen organisasi pada taraf signifikansi 10%. Selanjutnya suatu konstruk laten juga perlu diuji tingkat reliabilitasnya. Dengan melihat nilai construct reliability untuk faktor komitmen organisasi yaitu sebesar 0,9356 menandakan bahwa faktor komitmen organisasi sangat reliabel dikarenakan nilai construct reliability yang dihasilkan lebih dari cut off value yang disyaratkan. Berdasarkan nilai loading factor, diketahui bahwa variabel indikator normative commitment memiliki kontribusi terbesar dalam mengukur faktor komitmen organisasi. Hal ini menandakan bahwa komitmen yang didasari pada suatu keharusan lah yang dinilai para agent berkontribusi tinggi pada timbulnya komitmen agent pada organisasi yang menaunginya. Berdasarkan pengujian CFA yang telah dilakukan dan tampak pada Gambar 3.10 didapatkan bahwa model berada dalam keadaan just identified. Hal ini dikarenakan nilai degree of freedom yang dihasilkan adalah sebesar 0. Sehingga dapat disimpulkan bahwa model telah sesuai dan variabel indikator turnover intention mampu mengukur faktornya dengan baik. Selain melihat kecocokan model, didapatkan bahwa seluruh variabel indikator terbukti signifikan dalam mengukur faktor turnover intention pada taraf signifikansi 10%. Selanjutnya suatu konstruk laten juga perlu diuji tingkat reliabilitasnya. Dengan melihat nilai construct reliability untuk faktor turnover intention yaitu sebesar 0,9038 menandakan bahwa faktor turnover intention sangat reliabel dikarenakan nilai construct reliability yang dihasilkan lebih dari cut off value yang disyaratkan. Berdasarkan nilai loading factor, diketahui bahwa variabel indikator saya sedang mencari organisasi lain sebagai alternatif memiliki kontribusi terbesar dalam mengukur faktor turnover intention. Hal ini menandakan bahwa menurut agent, indikasi terkuat seorang agent ingin meninggalkan pekerjaannya adalah jika terdapat agent yang sedang mencari organisasi lain ketika ia masih menjadi agent. 4.3 Analisis Structural Equation Modelling (SEM) Setelah seluruh faktor diuji unidimensionalitasnya dengan confirmatory factor analysis dan masing-masing variabel indikator telah terbukti signifikan dalam mengukur faktornya, maka langkah selanjutnya adalah melakukan pengujian untuk full model yang terlihat pada gambar Berdasarkan pengujian tersebut didapatkan 12

13 bahwa model berada dalam keadaan over identified karena nilai degree of freedom yang dihasilkan adalah sebesar 246. Maka langkah selanjutnya dilakukan pengujian dengan melihat kriteria goodness of fit yang dihasilkan. Selain itu diketahui bahwa seluruh kriteria goodness of fit tidak memenuhi cut off value yang disyaratkan sehingga perlu dilakukan modifikasi model agar kesesuaian model dapat tercapai. Modifikasi dilakukan dengan berpatokan pada nilai modification indices yang terdapat dalam output software AMOS 18. Berdasarkan modifikasi yang dilakukan, maka didapatkan hasil yang terlihat pada Tabel 4.46 dimana hampir keseluruhan kriteria goodness of fit terpenuhi. Namun terdapat dua kriteria yang nilainya belum sesuai dengan cut off value yang disyaratkan yaitu GFI dan AGFI. Namun dikarenakan nilai dari GFI sebesar 0,886 dan AGFI sebesar 0,821 sangat mendekati cut off value nya, maka model dapat dikatakan telah sesuai dan dapat diterima. 4.4 Pengujian Hipotesis Berdasarkan pengujian menggunakan metode structural equation modelling yang telah dilakukan, maka didapatkan 7 buah hipotesis yang diterima yaitu H2, H3, H4, H7, H8, H10, H12. Sedangkan 5 hipotesis sisanya yaitu H1, H5, H6, H9, H11 tidak terbukti kebenarannya. 5. Kesimpulan 1. Pengaruh variabel-variabel indikator pada masing-masing faktornya akan diuraikan sebagai berikut. a. Faktor stres kerja Variabel indikator stressor lingkungan fisik, stressor individu, stressor kelompok, dan stressor organisasi terbukti signifikan dalam mengukur faktor stres kerja. b. Faktor kepemimpinan transformasional Variabel indikator pengaruh individual, motivasi inspiratif, stimulus intelektual, dan pertimbangan individual terbukti signifikan dalam mengukur faktor kepemimpinan transformasional. c. Faktor karakteristik pekerjaan Variabel indikator identitas tugas, signifikansi tugas, otonomi, dan feedback terbukti signifikan dalam mengukur faktor karakteristik pekerjaan. Sedangkan variabel indikator keragaman skill tidak terbukti signifikan dalam mengukur faktor karakteristik pekerjaan. d. Faktor kepuasan kerja Variabel indikator kepuasan pada pekerjaan, kepuasan pada kebijakan perusahaan, kepuasan pada promosi, kepuasan pada supervisor, kepuasan pada gaji, dan kepuasan pada pelanggan terbukti signifikan dalam mengukur faktor kepuasan kerja. Sedangkan kepuasan pada rekan kerja tidak terbukti signifikan dalam mengukur faktor kepuasan kerja. e. Faktor komitmen organisasi Variabel indikator affective commitment, normative commitment, dan continuance commitment terbukti signifikan dalam mengukur faktor komitmen organisasi f. Faktor turnover intention Variabel indikator saya bepikir untuk meninggalkan organisasi, saya sedang mencari organisasi lain sebagai alternatif, dan saya akan segera meninggalkan organisasi terbukti signifikan dalam mengukur faktor turnover intention. 2. Pengaruh antar faktor dalam structural equation modelling akan diuraikan sebagai berikut. a. Faktor kepemimpinan transformasional dan karakteristik pekerjaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap faktor kepuasan kerja. Sedangkan faktor stres kerja tidak berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kepuasan kerja. b. Faktor kepemimpinan transformasional dan kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap komitmen organisasi. Faktor stres kerja juga terbukti berpengaruh negatif dan signifikan terhadap komitmen organisasi. Sedangkan faktor karakteristik pekerjaan tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap komitmen organisasi. c. Faktor komitmen organisasi berpengaruh negatif dan faktor stres kerja berpengaruh positif serta 13

14 signifikan terhadap turnover intention. Sedangkan faktor kepemimpinan transformasional, karakteristik pekerjaan, dan kepuasan kerja tidak berpengaruh negatif dan signifikan terhadap turnover intention. d. Faktor kepemimpinan transformasional, karakteristik pekerjaan, dan kepuasan kerja berpengaruh tidak langsung terhadap turnover intention. Sedangkan faktor karakteristik pekerjaan berpengaruh tidak langsung terhadap komitmen organisasi. 3. Rekomendasi yang dapat diusulkan pada PT Infomedia Nusantara untuk meningkatkan kepuasan kerja dan komitmen organisasi serta meminimumkan turnover intention pada para agent adalah sebagai berikut: Meningkatkan pemberian stimulus intelektual seorang supervisor kepada agent berupa rangsangan berpikir kreatif dalam menawarkan layanan kepada pelanggan. Supervisor dapat memberikan stimulus tersebut melalui beberapa kasus yang menuntut agent untuk menyelesaikan dengan caranya sendiri dan kemudian akan dievaluasi oleh supervisor untuk diarahkan. Langkah ini diharapkan mampu meningkatkan kepuasan kerja dan komitmen organisasi agent. Hal ini dikarenakan, dengan adanya tindakan ini agent akan semakin siap dalam mengatasi berbagai masalah dalam menawarkan layanan pada pelanggan melalui cara outbound call. Selain itu adanya pemberian stimulus intelektual ini juga diharapkan akan mampu meningkatkan komitmen seorang agent terhadap perusahaan. Hal ini dikarenakan terdapat dukungan dari atasan yang akan mampu mempermudah agent dalam bekerja, sehingga loyalitas personal agent akan terbentuk dan kemudian menciptakan komitmen yang kuat terhadap perusahaan. Mempertimbangkan untuk memberikan lebih banyak otonomi pada agent dalam bekerja. Adanya otonomi akan mampu meningkatkan rasa tanggungjawab seorang agent akibat adanya kepercayaan perusahaan terhadapnya. Hal ini diharapkan mampu meningkatkan kepuasan agent dalam bekerja. Meningkatkan kepuasan terhadap kebijakan perusahaan terhadap perkerjaan agent. Hal ini dapat dilakukan dengan melibatkan agent dalam penentuan kebijakan perusahaan yang terkait dengan pekerjaan mereka. Sehingga nantinya, kebijakan perusahaan yang terbentuk telah sesuai dengan agent selaku objek dari penerapan kebijakan tersebut. Meminimumkan terjadinya stres kerja akibat adanya hubungan yang tidak baik antar agent maupun dengan atasan. Oleh karena itu perlu adanya pengelolaan stres kerja yang terstruktur guna memantau tingkat stres yang dialami oleh agent. Selain itu diperlukan pula feedback dari para agent mengenai tingkat stres yang mereka alami untuk kemudian dapat diatur strategi penanganannya. Hal ini diharapkan akan mampu meningkatkan komitmen seorang agent pada perusahaan sehingga agent akan merasa semakin terikat dan tidak akan dengan mudah meninggalkan perusahaan. Meningkatkan normative commitment pada agent dengan menanamkan persepsi bahwa berkomitmen merupakan suatu keharusan yang harus dimiliki sejak awal bergabung dengan perusahaan. Hal ini dapat diwujudkan dengan membangun kepercayaan antara agent dan pihak manajemen, melibatkan ide agent dalam penanganan masalah tertentu, pemberian penghargaan bagi agent yang bekerja sesuai target, menciptakan lingkungan kerja dengan kompetisi yang sehat guna meningkatkan kinerja agent, menghargai perbedaan kesuksesan antar agent, memberikan saran dan bantuan kepada agent dalam menyelesaikan pekerjaannya, serta memandang agent sebagai partner 14

15 kerja yang strategis. Tindakantindakan tersebut diharapkan mampu meningkatkan komitmen agent pada perusahaan sehingga agent akan berpikir berulang kali untuk meninggalkan perusahaan. DAFTAR PUSTAKA Bass, B. M. (1999). Two Decades of Research and Development in Transformational Leadership. European Journal Of Work And Organizational Psychology, Bernard, B. M. (1999). Two Decades of Research and Development in Transformational Leadership. European Journal of Work and Organizational Psychologi, Boles, J., Madupalli, R., & Wood, J. A. (2007). The Relationship of Facets of Salesperson Job Satisfaction With Affective Organizational Commitment. Journal of Business and Industrial Marketing, Chang, S. C., & Lee, M. S. (2006). Relationship Among Personality Traits, Job Characteristics, Job Satisfaction and Organizational Commitment - An Empirical Study in Taiwan. The Business Review, Corneliben, T. (2006). Job Characteristics as Determinants of Jpb Satisfaction and Labour Mobility Davis, K., & Newstorm, J. W. (1985). Human Behavior At Work. McGraw-Hill. Elanain, H. M. (2009). Job Characteristics, Work Attitudes and Behaviours in A Non- Western Context. Journal of Management Development, Ghozali, I. (2011). Model Persamaan Struktural Konsep dan Aplikasi Dengan Program AMOS Semarang: Badan Penerbit - Undip. Gibson, J. L., Ivancevich, J. M., & Donnelly, J. H. (1985). Organizations. Business Publications, Inc. Khatibi, A., Asadi, H., & Hamidi, M. (2009). The Relationship Between Job Stress and Organizational Commitment in National Olympic and Paralympic Academy. World Journal of Sport Sciences, Lee, W. J., Joo, H. J., & Johnson, W. W. (2009). The Effect of Participatory Management on Internal Stress, Overall Job Satisfaction, and Turnover Intention among Federal Probation Officers Nelwan, O. S. (2008). Pengaruh Karakteristik Pekerjaan, Kepemimpinan Transformasional, Peluang Promosi Terhadap Kepuasan Kerja, Komitmen Organisasi, dan Turnover intention : Studi pada Karyawan Hotel Berbintang di Manado Samad, S. (2006). The Contribution of Demographic Variables : Job Characteristics and Job Satisfaction on Turnover intentions. Journal of International Management Studies, 4. Testa, M. R. (2001). Organizational Commitment, Job Satisfaction, and Effort in the Service Environment. The Journal of Psychology, Tuten, T. L., & Neidermeyer, P. E. (2004). Performance, Satisfaction, and Turnover in Call Centers, The Effect of Stress and Optimism. Journal of Business Research, Walumbwa, F. O., Wang, P., Lawler, J. J., & Shi, K. (2004). The Role of Collective Efficacy in The Relations Between Transformational Leadership and Work Outcomes. Journal of Occupational and Organizational Psychology, Waluyo, M. (2011). Panduan Dan Aplikasi Structural Equation Modelling. Jakarta: Indeks. Wefald, A. J., Smith, M. R., Savastano, T. C., & Downey, R. G. (2008). Workload, Stress, and Turnover Intentions Wirjana, B. R., & Supardo, S. (2006). Kepemimpinan, Dasar-Dasar dan Pengembangannya. Yogyakarta: Andi Offset. Yin-Fah, B. C., Foon, Y. S., Leong, L. C., & Osman, S. (2010). An Explonatory Study on Turnover Intention Among Private Sector Employees. International Journal of Business and Management, Ziauddin, Khan, M. R., & Jam, F. A. (2010). The Impact of Employee Job Stress on Organizational Commitment. European Journal of Social Sciences,

1 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

1 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 1 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini akan disajikan mengenai kesimpulan yang didapatkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan. Selain itu, pada bab ini akan ditampilkan pula saran yang berguna

Lebih terperinci

PRESENTASI SIDANG TUGAS AKHIR

PRESENTASI SIDANG TUGAS AKHIR PRESENTASI SIDANG TUGAS AKHIR Analisis Komitmen Organisasi dan Employee Engagement Pada PT. Semen Gresik (Persero)Tbk. Disusun Oleh : Dahnia Fahrani 2507.100.085 Dosen Pembimbing : Naning Aranti Wessiani,

Lebih terperinci

Analisa Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Dalam Meningkatkan Produktivitas Kerja (Studi Kasus: Pabrik Teh Wonosari PTPN XII)

Analisa Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Dalam Meningkatkan Produktivitas Kerja (Studi Kasus: Pabrik Teh Wonosari PTPN XII) Analisa Keselamatan Dan Kesehatan (K3) Dalam Meningkatkan Produktivitas (Studi Kasus: Pabrik Teh Wonosari PTPN XII) Dewinta Grahanintyas, Sritomo Wignjosoebroto, dan Effi Latiffianti Jurusan Teknik Industri,

Lebih terperinci

Kata kunci: Relationship Quality, Service Quality, Loyalty, Structural Equation Modeling (SEM).

Kata kunci: Relationship Quality, Service Quality, Loyalty, Structural Equation Modeling (SEM). ANALISIS SERVICE QUALITY PT. TERMINAL PETI KEMAS SURABAYA BERBASIS STRUCTURAL EQUATION MODELING (SEM) Trinil Muktiningrum, Haryono, Vita Ratnasari Program Studi Magister Manajemen Teknologi ITS Jl. Cokroaminoto

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Dalam bab ini akan dilakukan pengujian dan analisis model berdasarkan data kuesioner yang terkumpul untuk menjawab pertanyaan penelitian dan hipotesis yang telah diajukan

Lebih terperinci

ANALISIS KOMITMEN ORGANISASI DAN EMPLOYEE ENGAGEMENT PADA PT. SEMEN GRESIK (PERSERO) TBK.

ANALISIS KOMITMEN ORGANISASI DAN EMPLOYEE ENGAGEMENT PADA PT. SEMEN GRESIK (PERSERO) TBK. ANALISIS KOMITMEN ORGANISASI DAN EMPLOYEE ENGAGEMENT PADA PT. SEMEN GRESIK (PERSERO) TBK. Dahnia Fahrani, Naning Aranti Wessiani, dan Budi Santosa Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Lebih terperinci

BAB V RINGKASAN, KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN PENELITIAN YANG AKAN DATANG

BAB V RINGKASAN, KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN PENELITIAN YANG AKAN DATANG BAB V RINGKASAN, KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN PENELITIAN YANG AKAN DATANG 5.1. Ringkasan Penelitian Model ini dikembangkan dalam rangka penelitian dalam meningkatkan repetitive buying di Alex s Salon Embong

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA DAN KEPUASAN KERJA PEGAWAI PADA CILACAP. M u t i a s a r i (ST IE Satri a P u rwokert o )

ANALISIS KINERJA DAN KEPUASAN KERJA PEGAWAI PADA CILACAP. M u t i a s a r i (ST IE Satri a P u rwokert o ) ANALISIS KINERJA DAN KEPUASAN KERJA PEGAWAI PADA K A N T O R D I S T RIK NAVIGASI KELAS III CILACAP M u t i a s a r i (ST IE Satri a P u rwokert o ) E-mail: sarimutia09@yahoo.co.id Abstraksi Tujuan penelitian

Lebih terperinci

BAB VI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEPUTUSAN HUTANG

BAB VI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEPUTUSAN HUTANG BAB VI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEPUTUSAN HUTANG Bab ini akan memaparkan analisis terhadap faktor-faktor yang menentukan keputusan hutang pada pemilik usaha tenun dengan menggunakan Theory Planned

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. estimasi loading factor, bobot loading factor (factor score wight), dan error variance

BAB V PEMBAHASAN. estimasi loading factor, bobot loading factor (factor score wight), dan error variance BAB V PEMBAHASAN 5.1 Analisis Konfirmatori Analisis faktor konfirmatori dalam penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan estimasi loading factor, bobot loading factor (factor score wight), dan error variance

Lebih terperinci

The Influence of Communication Supervisor on Job Satisfaction and Affective Commitment Organization. Abstract

The Influence of Communication Supervisor on Job Satisfaction and Affective Commitment Organization. Abstract The Influence of Communication Supervisor on Job Satisfaction and Affective Commitment Organization Abstract This study was conducted to verificate communication supervisor and its impact on job satisfaction

Lebih terperinci

BAB 5 ANALISIS HASIL STUDI. responden yang berada di Sumatera Utara. Karakteristik responden merupakan

BAB 5 ANALISIS HASIL STUDI. responden yang berada di Sumatera Utara. Karakteristik responden merupakan BAB 5 ANALISIS HASIL STUDI 5.1 Deskripsi Umum Sampel Penelitian Setelah dilakukan penyebaran kuesioner kepada responden maka hasil kuesioner yang layak dan secara penuh mengisi kuesioner berjumlah 134

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam perkembangan organisasi. Kualitas kinerja yang baik tidak dapat diperoleh

BAB I PENDAHULUAN. dalam perkembangan organisasi. Kualitas kinerja yang baik tidak dapat diperoleh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan dan kemajuan suatu organisasi sangatlah penting di dalam era globalisasi dewasa ini, di mana kualitas kinerja sumber daya manusia berpengaruh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. metode pengambilan sampel yang digunakan adalah non-probability sampling dan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. metode pengambilan sampel yang digunakan adalah non-probability sampling dan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian Data diambil menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada konsumen Indomaret Point Pandanaran di kota Semarang. Populasi

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Responden Demi memberikan deskripsi mengenai responden yang menjadi obyek penelitian, penulis membuat karakteristik responden dimana dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan PT. Infomedia Solusi Humanika (INSANI) yang beralamatkan di Jl RS Fatmawati No 75 Jakarta Selatan didirikan di Jakarta pada 24 Oktober 2012 berdasarkan

Lebih terperinci

PENGARUH PSYCHOLOGICAL CLIMATE

PENGARUH PSYCHOLOGICAL CLIMATE ii iii HALAMAN PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan: Untuk kedua orangtuaku, Bapak Ikhsan (Alm) dan Ibu Siti Masitoh Untuk kakak-kakakku Nur Faizin, Nur Fuadi, Faik Haikal, Fika Azmi dan Fina Fitriani.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. langsung kepada responden yang mengisi kuesioner pada aplikasi google form di

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. langsung kepada responden yang mengisi kuesioner pada aplikasi google form di 30 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Pengumpulan Data Pada penelitian ini, yang menjadi objek penelitiannya adalah mahasiswa program studi akuntansi Universitas Islam Indonesia. Kuesioner

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel 3.1.1 Populasi Populasi adalah kelompok subyek yang hendak digeneralisasikan oleh hasil penelitian (Sugiyono, 2014). Sedangkan Arikunto (2010) menjelaskan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Dalam penelitian ini populasi yang digunakan adalah seluruh guru PAUD di Salatiga, dengan menggunakan sampel guru PAUD di Salatiga yang diambil dari 3 kecamatan

Lebih terperinci

PENGARUH HUMAN CAPITAL DAN CORPORATE VALUE TERHADAP KINERJA KARYAWAN

PENGARUH HUMAN CAPITAL DAN CORPORATE VALUE TERHADAP KINERJA KARYAWAN PENGARUH HUMAN CAPITAL DAN CORPORATE VALUE TERHADAP KINERJA KARYAWAN Putiri Bhuana Katili 1),Mutia Adha 2) Jurusan Teknik Industri, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Jl. Jend.Sudirman Km.3 Cilegon, Banten

Lebih terperinci

PENINGKATAN KINERJA PEGAWAI MELALUI PERILAKU KEPEMIMPINAN DAN DISIPLIN KERJA DENGAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

PENINGKATAN KINERJA PEGAWAI MELALUI PERILAKU KEPEMIMPINAN DAN DISIPLIN KERJA DENGAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING 1 PENINGKATAN KINERJA PEGAWAI MELALUI PERILAKU KEPEMIMPINAN DAN DISIPLIN KERJA DENGAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Pada Pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten Kudus) ARTIKEL Oleh

Lebih terperinci

Pengaruh Stres, Kepuasan, dan Komitmen Organisasional terhadap Turnover Intention pada Karyawan Telkomsel Distribution Center Kabupaten Jember

Pengaruh Stres, Kepuasan, dan Komitmen Organisasional terhadap Turnover Intention pada Karyawan Telkomsel Distribution Center Kabupaten Jember Pengaruh Stres, Kepuasan, dan Komitmen Organisasional terhadap Turnover Intention pada Karyawan Telkomsel Distribution Center Kabupaten Jember The Influence of Stress, Satisfaction, and Organizational

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan suatu dasar yang valid dan reliabel untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan suatu dasar yang valid dan reliabel untuk BAB III METODE PENELITIAN Bab ini bertujuan untuk memberikan suatu dasar yang valid dan reliabel untuk menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi yang diperoleh dari penelitian

Lebih terperinci

ABSTRAK. iv Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. iv Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam suatu perusahaan selain faktor lain seperti modal. Perusahaan perlu menaruh perhatian lebih agar karyawan dapat merasa

Lebih terperinci

Individu,pekerjaan dan MSDM yang efektif. Studi kasus pada pengurus KUD pada kabupaten Sleman

Individu,pekerjaan dan MSDM yang efektif. Studi kasus pada pengurus KUD pada kabupaten Sleman Individu,pekerjaan dan MSDM yang efektif Studi kasus pada pengurus KUD pada kabupaten Sleman Disusun oleh : Muhammad sugiarto (115030200111014) Willy gunawan (125030200111079) Ilham nuryasin (125030207111019)

Lebih terperinci

Ananda Eka Puteri Hamidah Nayati Utami Ika Ruhana Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

Ananda Eka Puteri Hamidah Nayati Utami Ika Ruhana Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang PENGARUH ORGANIZATIONAL STRESSOR TERHADAP KOMITMEN ORGANISASIONAL DAN KINERJA KARYAWAN (Studi Pada Karyawan Pt Telkom Indonesia Tbk Witel Jatim Selatan Malang) Ananda Eka Puteri Hamidah Nayati Utami Ika

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVIII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 27 Juli 2013

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVIII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 27 Juli 2013 PENDEKATAN METODE STRUCTURAL EQUATION MODELLING (SEM) UNTUK ANALISA PERSEPSI PEGAWAI TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN DI INDUSTRI MANUFAKTUR (STUDI KASUS PT. FERRO SIDOARJO) Sonny Faizal 1) dan Indung Sudarso

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITAN DAN PEMBAHASAN A. GAMBARAN UMUM OBYEK/SUBYEK PENELITIAN 1. Obyek dan Subyek Penelitian Objek dalam penelitian ini yaitu Centro yang ada di Mall Ambarrukmo Plaza Jl. Laksda Adisucipto

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data, baik data yang bersifat data sekunder maupun data primer, dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2013).

Lebih terperinci

Tesis. Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Strata 2. Program Studi Magister Manajemen

Tesis. Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Strata 2. Program Studi Magister Manajemen PENGARUH QUALITY OF WORK LIFE (QWL) TERHADAP KINERJA KARYAWAN DENGAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA PT. BANK MUAMALAT INDONESIA DI YOGYAKARTA Tesis Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 1.1. Desain Penelitian Pada penelitian ini penulis menggunakan penelitian menggunakan metode Kausalitas, digunakan untuk meneliti pada pupolasi atau sampel tertentu, pengumpulan

Lebih terperinci

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN DI PT. GRAMEDIA ASRI MEDIA - GRAMEDIA EXPO SURABAYA

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN DI PT. GRAMEDIA ASRI MEDIA - GRAMEDIA EXPO SURABAYA PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN DI PT. GRAMEDIA ASRI MEDIA - GRAMEDIA EXPO SURABAYA (Dengan Pendekatan Structural Equation Modelling) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi

Lebih terperinci

PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASIONAL TERHADAP TURNOVER INTENTION KARYAWAN CV. CAHAYA GARMENT AND EMBROIDERY SURABAYA

PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASIONAL TERHADAP TURNOVER INTENTION KARYAWAN CV. CAHAYA GARMENT AND EMBROIDERY SURABAYA PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASIONAL TERHADAP TURNOVER INTENTION KARYAWAN CV. CAHAYA GARMENT AND EMBROIDERY SURABAYA DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN DALAM MEMPEROLEH GELAR SARJANA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dalam menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi

BAB III METODE PENELITIAN. dalam menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi BAB III METODE PENELITIAN Bab ini bertujuan untuk memberikan landasan yang valid dan reliabel dalam menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi yang dihasilkan dapat dipercaya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis pendekatan dan penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian survey, yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengambil sampel secara langsung dari populasi,

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN KUALITAS MAKANAN TERHADAP NIAT PERILAKU YANG DIMEDIASI OLEH KEPUASAN PELANGGAN

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN KUALITAS MAKANAN TERHADAP NIAT PERILAKU YANG DIMEDIASI OLEH KEPUASAN PELANGGAN ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN KUALITAS MAKANAN TERHADAP NIAT PERILAKU YANG DIMEDIASI OLEH KEPUASAN PELANGGAN (Studi Pada Rumah Makan Bebek Goreng Pak Ndut Kepatihan) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian 4.1.1 Pelaksanaan Survei Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan hotel bintang tiga di wilayah kota Cirebon. Ukuran sampel yang digunakan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH KARAKTERISTIK PEKERJAAN TERHADAP KOMITMEN ORGANISASIONAL MELALUI KEPUASAN KERJA PADA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT

ANALISIS PENGARUH KARAKTERISTIK PEKERJAAN TERHADAP KOMITMEN ORGANISASIONAL MELALUI KEPUASAN KERJA PADA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT ANALISIS PENGARUH KARAKTERISTIK PEKERJAAN TERHADAP KOMITMEN ORGANISASIONAL MELALUI KEPUASAN KERJA PADA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. COCA-COLA BOTTLING SURABAYA-INDONESIA SKRIPSI OLEH: PAULUS V.YAYAPEA

Lebih terperinci

PENGARUH KARAKTERISTIK PEKERJAAN DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KOMITMEN ORGANISASIONAL DAN TURNOVER INTENTION

PENGARUH KARAKTERISTIK PEKERJAAN DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KOMITMEN ORGANISASIONAL DAN TURNOVER INTENTION PENGARUH KARAKTERISTIK PEKERJAAN DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KOMITMEN ORGANISASIONAL DAN TURNOVER INTENTION PADA KARYAWAN PT. SURYA SATWIKA DI KOTA SURABAYA Konsentrasi / Bidang Minat : Manajemen SDM SKRIPSI

Lebih terperinci

PENGARUH KEPERCAYAAN, KOMITMEN, DAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI TERHADAP LOYALITAS MELALUI KEPUASAN PADA BANK MANDIRI SYARIAH DI SURABAYA. Skripsi S-1 OLEH :

PENGARUH KEPERCAYAAN, KOMITMEN, DAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI TERHADAP LOYALITAS MELALUI KEPUASAN PADA BANK MANDIRI SYARIAH DI SURABAYA. Skripsi S-1 OLEH : Konsentrasi / Bidang Minat : Pemasaran PENGARUH KEPERCAYAAN, KOMITMEN, DAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI TERHADAP LOYALITAS MELALUI KEPUASAN PADA BANK MANDIRI SYARIAH DI SURABAYA Skripsi S-1 OLEH : ALEXANDER EVANDRI

Lebih terperinci

Analisis Faktor Relationship Satisfaction pada Kerjasama Antar UMKM Berbasis Logam di Waru, Sidoarjo

Analisis Faktor Relationship Satisfaction pada Kerjasama Antar UMKM Berbasis Logam di Waru, Sidoarjo JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1(Sept. 2012) ISSN: 2301-9271 A-551 Analisis Faktor Relationship Satisfaction pada Kerjasama Antar UMKM Berbasis Logam di Waru, Sidoarjo Ary Tri Wibowo, Syarifa Hanoum, dan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... PERNYATAAN ORISINALITAS TESIS... ABSTRACT... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... PERNYATAAN ORISINALITAS TESIS... ABSTRACT... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... PERNYATAAN ORISINALITAS TESIS... ABSTRACT.... ABSTRAK.... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... i ii iii iv

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE STRUCTURAL EQUATION MODELING UNTUK ANALISIS KEPUASAN PENGGUNA SISTEM INFORMASI AKADEMIK TERHADAP KUALITAS WEBSITE

PENERAPAN METODE STRUCTURAL EQUATION MODELING UNTUK ANALISIS KEPUASAN PENGGUNA SISTEM INFORMASI AKADEMIK TERHADAP KUALITAS WEBSITE PENERAPAN METODE STRUCTURAL EQUATION MODELING UNTUK ANALISIS KEPUASAN PENGGUNA SISTEM INFORMASI AKADEMIK TERHADAP KUALITAS WEBSITE (Studi Kasus pada Website sia.undip.ac.id) SKRIPSI Disusun oleh: ENGGAR

Lebih terperinci

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN TEKNOLOGI INTERNET TERHADAP KINERJA MELALUI KEPUASAN KERJA KARYAWAN PT. BNI CABANG SURABAYA

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN TEKNOLOGI INTERNET TERHADAP KINERJA MELALUI KEPUASAN KERJA KARYAWAN PT. BNI CABANG SURABAYA PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN TEKNOLOGI INTERNET TERHADAP KINERJA MELALUI KEPUASAN KERJA KARYAWAN PT. BNI CABANG SURABAYA DISUSUN OLEH: WILLIAM WEN 8112412001 PROGRAM STUDI MAGISTER MANAGEMEN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

VIII ANALISIS SERVICE QUALITY DALAM MEMBENTUK KEPUASAN DAN LOYALITAS

VIII ANALISIS SERVICE QUALITY DALAM MEMBENTUK KEPUASAN DAN LOYALITAS VIII ANALISIS SERVICE QUALITY DALAM MEMBENTUK KEPUASAN DAN LOYALITAS Faktor faktor yang mempengaruhi kepuasan konsumen dapat diidentifikasi dengan melihat faktor eksternal dan internak yang mempengaruhi

Lebih terperinci

ANALISIS KEBERHASILAN E-PROCUREMENT PEMERINTAH KOTA SURABAYA MENGGUNAKAN INFORMATION SYSTEM SUCCESS MODEL. Rizka Marsa Pramadani

ANALISIS KEBERHASILAN E-PROCUREMENT PEMERINTAH KOTA SURABAYA MENGGUNAKAN INFORMATION SYSTEM SUCCESS MODEL. Rizka Marsa Pramadani ANALISIS KEBERHASILAN E-PROCUREMENT PEMERINTAH KOTA SURABAYA MENGGUNAKAN INFORMATION SYSTEM SUCCESS MODEL Rizka Marsa Pramadani 5209 100 044 PEMBIMBING 1 Mudjahidin, S.T, M.T. NIP:1970 1010 2003 121 001

Lebih terperinci

PENGARUH KONFLIK PERAN DAN PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP KEPUASAN KERJA (STUDI PEGAWAI DIVISI KONSTRUKSI IV

PENGARUH KONFLIK PERAN DAN PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP KEPUASAN KERJA (STUDI PEGAWAI DIVISI KONSTRUKSI IV Diana Putri Widiasari, Budiono PENGARUH KONFLIK PERAN DAN PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP KEPUASAN KERJA (STUDI PEGAWAI DIVISI KONSTRUKSI IV di PT. ADHI KARYA (Persero) Tbk. SURABAYA) Diana Putri Widiasari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan tujuannya penelitian ini termasuk applied research atau

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan tujuannya penelitian ini termasuk applied research atau BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Berdasarkan tujuannya penelitian ini termasuk applied research atau penelitian terapan yang mana didalamnya terdapat solusi atas suatu permasalahan

Lebih terperinci

KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI MEDIASI PENGARUH KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA (Studi pada Guru SMA Swasta di Kota Pati) TESIS

KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI MEDIASI PENGARUH KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA (Studi pada Guru SMA Swasta di Kota Pati) TESIS KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI MEDIASI PENGARUH KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA (Studi pada Guru SMA Swasta di Kota Pati) TESIS Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Magister Manajemen Oleh: Sunarto 2011-01-027

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah CV Opal Transport, sedangkan subyek dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan CV

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah CV Opal Transport, sedangkan subyek dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan CV BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini adalah CV Opal Transport, sedangkan subyek dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan CV Opal Transport. B. Populasi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN ix ix x 1 PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang Penelitian 1 1.2 Perumusan Masalah 8 1.3 Tujuan Penelitian 10 1.4 Manfaat Penelitian 10 1.5 Novelty dari

Lebih terperinci

ABSTRACT. vii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. vii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT Companies are required to be able to continue to grow and move forward in order to maintain the existence. Human factors, as factors supporting operations, is an important factor for achieving

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH INTERPERSONAL COMMUNICATION TERHADAP PERSON ORGANIZATION FIT DAN IMPLIKASINYA PADA PRESTASI KERJA

ANALISIS PENGARUH INTERPERSONAL COMMUNICATION TERHADAP PERSON ORGANIZATION FIT DAN IMPLIKASINYA PADA PRESTASI KERJA Hendra Hadiwijaya (2017). Analisis Pengaruh Interpersonal Communication Terhadap Person Organiczation Fit dan Implikasinya pada Prestasi Kerja. International Journal of Social Science and Business. Vol.1

Lebih terperinci

Disusun Oleh : DEANDRA PRAYNA PARAMITHA S PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS NEGERI SEBELAS MARET

Disusun Oleh : DEANDRA PRAYNA PARAMITHA S PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS NEGERI SEBELAS MARET PENGARUH BUDAYA ORGANISASI, GAYA KEPEMIMPINAN DAN KEADILAN ORGANISASI TERHADAP ORGANIZATIONAL CITIZENSHIPS BEHAVIOR (OCB) DENGAN KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MEDIASI PADA KARYAWAN

Lebih terperinci

PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP KECENDERUNGAN JIWA WIRAUSAHA MAHASISWA ITS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PERSAMAAN STRUKTURAL

PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP KECENDERUNGAN JIWA WIRAUSAHA MAHASISWA ITS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PERSAMAAN STRUKTURAL PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP KECENDERUNGAN JIWA WIRAUSAHA MAHASISWA ITS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PERSAMAAN STRUKTURAL Arlina Sephana 1 dan Dwi Endah Kusrini 1 Mahasiswa Jurusan Statistika FMIPA-ITS

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN 3.1. Penentuan Waktu dan Lokasi 3.2. Jenis Penelitian 3.3. Teknik Pengambilan Sampel

3. METODE PENELITIAN 3.1. Penentuan Waktu dan Lokasi 3.2. Jenis Penelitian 3.3. Teknik Pengambilan Sampel 3. METODE PENELITIAN 3.1. Penentuan Waktu dan Lokasi Penelitian dilaksanakan pada 12 Februari 2016 hingga13 April 2016 di Desa Kenteng, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang. Pemilihan lokasi dilakukan

Lebih terperinci

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSAKSIONAL DAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP KOMITMEN ORGANISASIONAL DAN KINERJA KARYAWAN DI PT. SURABAYA WIRE DRIYOREJO-GRESIK

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSAKSIONAL DAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP KOMITMEN ORGANISASIONAL DAN KINERJA KARYAWAN DI PT. SURABAYA WIRE DRIYOREJO-GRESIK PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSAKSIONAL DAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP KOMITMEN ORGANISASIONAL DAN KINERJA KARYAWAN DI PT. SURABAYA WIRE DRIYOREJO-GRESIK OLEH: SILVANA ANDRIATI 3103010031 JURUSAN MANAJEMEN

Lebih terperinci

MAGISTER MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MURIA KUDUS

MAGISTER MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MURIA KUDUS 1 PENGARUH KEPEMIMPINAN, KEPUASAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DENGAN KOMITMEN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KUDUS TESIS Diajukan sebagai salah satu syarat

Lebih terperinci

BIMA BINGKAI MANAJEMEN

BIMA BINGKAI MANAJEMEN ANALISIS HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DAN KINERJA KARYAWAN DENGAN STRUCTURAL EQUATION MODELING (SEM) : STUDI KASUS DI PT YAMAHA MUSIC MFG ASIA Bayu Wirawan D.S bayuwirawands@gmail.com Program Studi Teknik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini dikategorikan sebagai explanatory research yaitu penelitian yang bertujuan menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel melalui

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI DENGAN KOMITMEN ORGANISASI PADA PETUGAS PEMASYARAKATAN KELAS I SEMARANG

HUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI DENGAN KOMITMEN ORGANISASI PADA PETUGAS PEMASYARAKATAN KELAS I SEMARANG HUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI DENGAN KOMITMEN ORGANISASI PADA PETUGAS PEMASYARAKATAN KELAS I SEMARANG Nuari Rahmawati, Anggun Resdasari Prasetyo Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro Jl. Prof.

Lebih terperinci

vii Universitas Kristen Maranatha

vii Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Komitmen organisasional merupakan faktor penting bagi setiap karyawan agar dapat loyal pada suatu perusahaan. Perusahaan yang memiliki karyawan yang berkomitmen terhadap perusahaannya akan dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini adalah di Pusat Traing Perbankan (PTP) Yogyakarta dengan alamat Perum Candi Gebang Permai Blok T. No. 1,3,4,5 Wedomartani Sleman Yogyakarta.

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan pada bab 4 maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Hipotesis pertama yang menyatakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Responden Pada bab IV ini akan menampilkan hasil penelitian yang berupa gambaran umum objek penelitian dan data deskriptif serta menyajikan hasil komputasi

Lebih terperinci

ASUMSI MODEL SEM. d j

ASUMSI MODEL SEM. d j ASUMSI MODEL SEM Asumsi yang harus dipenuhi dalam analisis SEM di antaranya adalah data berdistribusi multivariat normal, untuk memeriksanya dapat dilakukan dengan menghitung nilai jarak kuadrat pada setiap

Lebih terperinci

THE EFFECT OF THE TRANSFORMATIONAL LEADERSHIP ON THE EMPLOYEE JOB SATISFACTION Empirical Study of PT. Pos Indonesia (Company) Sumedang Subsidiary

THE EFFECT OF THE TRANSFORMATIONAL LEADERSHIP ON THE EMPLOYEE JOB SATISFACTION Empirical Study of PT. Pos Indonesia (Company) Sumedang Subsidiary THE EFFECT OF THE TRANSFORMATIONAL LEADERSHIP ON THE EMPLOYEE JOB SATISFACTION Empirical Study of PT. Pos Indonesia (Company) Sumedang Subsidiary ABSTRACT Active role of leader and model of leadership

Lebih terperinci

TESIS. Oleh : MUHAIMIN NIM

TESIS. Oleh : MUHAIMIN NIM KONTRIBUSI KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL, LINGKUNGAN KERJA, DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KERJA MELALUI MOTIVASI KERJA PEGAWAI DINAS BINA MARGA PENGAIRAN & ENERGI SUMBER DAYA MINERAL KABUPATEN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian 1. Obyek Obyek penelitian merupakan sasaran untuk mendapatkan suatu data dan obyek pada penelitian ini adalah Waroeng Spesial Sambal di Yogyakarta.

Lebih terperinci

ANALISIS KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN PEMBELAJARAN ORGANISASI TERHADAP INOVASI PROSES PADA KINERJA PERUSAHAAN

ANALISIS KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN PEMBELAJARAN ORGANISASI TERHADAP INOVASI PROSES PADA KINERJA PERUSAHAAN ANALISIS KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN PEMBELAJARAN ORGANISASI TERHADAP INOVASI PROSES PADA KINERJA PERUSAHAAN TESIS Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat guna memeroleh derajad sarjana S-2 Magister

Lebih terperinci

ANALISIS KEBERHASILAN E-PROCUREMENT PEMERINTAH KOTA SURABAYA MENGGUNAKAN INFORMATION SYSTEM SUCCESS MODEL

ANALISIS KEBERHASILAN E-PROCUREMENT PEMERINTAH KOTA SURABAYA MENGGUNAKAN INFORMATION SYSTEM SUCCESS MODEL JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1 ANALISIS KEBERHASILAN E-PROCUREMENT PEMERINTAH KOTA SURABAYA MENGGUNAKAN INFORMATION SYSTEM SUCCESS MODEL RIZKA MARSA PRAMADANI, MUDJAHIDIN, S.T, M.T SISTEM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perubahan, salah satunya ditekankan pada faktor-faktor paling penting atas

BAB I PENDAHULUAN. perubahan, salah satunya ditekankan pada faktor-faktor paling penting atas BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumber daya Manusia merupakan penentu penting atas kesuksesan atau kegagalan dari proses perubahan organisasi dan sebagai konsekuensi, perhatian akan sangat

Lebih terperinci

Kata kunci : lingkungan kerja, komitmen organisasi, kepuasan kerja dan prestasi kerja.

Kata kunci : lingkungan kerja, komitmen organisasi, kepuasan kerja dan prestasi kerja. ANALYSIS THE INFLUENCE OF THE WORK ENVIRONMENT AND ORGANIZATIONAL COMMITMENT TO JOB SATISFACTION AND IMPACT ON EMPLOYEE JOB PERFORMANCE (STUDIES AT DIRECTORATE OFFICERS POLYTECHNIC HEALTH MINISTRY IN SEMARANG)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. karyawan pada bagian perawat. Populasi yang masuk dalam kriteria

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. karyawan pada bagian perawat. Populasi yang masuk dalam kriteria BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian 3.1.1 Populasi Populasi mengacu pada keseluruhan kelompok orang, kejadian, atau hal minat yang ingin peneliti investigasi (Sekaran, 2006). Dalam penelitian

Lebih terperinci

PENGARUH KEPEMIMPINAN, MOTIVASI, KEPUASAN KERJA TERHADAP KOMITMEN ORGANISASIONAL DAN KINERJA KARYAWAN PADA KARYAWAN PT.SMARTFREN,Tbk DI SURABAYA

PENGARUH KEPEMIMPINAN, MOTIVASI, KEPUASAN KERJA TERHADAP KOMITMEN ORGANISASIONAL DAN KINERJA KARYAWAN PADA KARYAWAN PT.SMARTFREN,Tbk DI SURABAYA Konsentrasi: Manajemen SDM PENGARUH KEPEMIMPINAN, MOTIVASI, KEPUASAN KERJA TERHADAP KOMITMEN ORGANISASIONAL DAN KINERJA KARYAWAN PADA KARYAWAN PT.SMARTFREN,Tbk DI SURABAYA Skripsi S-1 OLEH: IRAWAN CIPTODIHARDJO

Lebih terperinci

Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan: Studi Empiris Pada Karyawan Non Medis Rumah Sakit

Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan: Studi Empiris Pada Karyawan Non Medis Rumah Sakit Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan: Studi Empiris Pada Karyawan Non Medis Rumah Sakit Kristanty Nadapdap 1, Winarto 2 1,2 Prodi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Methodist Indonesia

Lebih terperinci

Pengaruh Nilai Budaya Perusahaan Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Dengan Metode Structural Equation Modeling (SEM)

Pengaruh Nilai Budaya Perusahaan Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Dengan Metode Structural Equation Modeling (SEM) Pengaruh Nilai Budaya Perusahaan Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Dengan Metode Structural Equation Modeling (SEM) Joko Purnomo 1, Hadi Setiawan 2, Shanti K. Anggraeni 3 Jurusan Teknik Industri, Fakultas

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dari keseluruhan analisis dan pembahasan yang telah dilakukan pada bab 4 sebelum ini, maka peneliti dapat menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Pelatihan

Lebih terperinci

Partisipasi Penganggaran, Komitmen Organisasi dan Pemahaman Tugas Hubungan Terhadap Kinerja Aparatur pada Pemerintahan Kota Lhokseumwe

Partisipasi Penganggaran, Komitmen Organisasi dan Pemahaman Tugas Hubungan Terhadap Kinerja Aparatur pada Pemerintahan Kota Lhokseumwe Partisipasi Penganggaran, Komitmen Organisasi dan Pemahaman Tugas Hubungan Terhadap Kinerja Aparatur pada Pemerintahan Kota Lhokseumwe Yusri Hazmi, SE. M. Si, Ak (Dosen: Politeknik Negeri Lhokseumawe)

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN BAHASAN

BAB 4 HASIL DAN BAHASAN BAB 4 HASIL DAN BAHASAN 4.1. Hasil Observasi Lapangan Kuesioner diberikan pada karyawan yang bekerja pada rumah sakit, yang dalam kasus ini adalah suster. Dengan jumlah soal untuk karyawan sebanyak 41

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Stress Kerja, Disiplin Kerja, Kepuasan kerja

ABSTRAK. Kata Kunci: Stress Kerja, Disiplin Kerja, Kepuasan kerja ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh Stres Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan (Studi Pada PT. X Bandung. Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan PT Angkasa

Lebih terperinci

Juliani Putriama 1, Faula Arina 2, Ratna Ekawati 3 1, 2, 3 Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa ABSTRAK

Juliani Putriama 1, Faula Arina 2, Ratna Ekawati 3 1, 2, 3 Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa ABSTRAK Pengaruh Penerapan Total Quality Management Melalui Produktivitas Karyawan Terhadap Kinerja Perusahaan Dengan Metode Structural Equation Modeling (SEM) Di PT. X Juliani Putriama 1, Faula Arina 2, Ratna

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Bab ini bertujuan untuk mengungkap hasil analisis data penelitian dan pembahasannya. Pembahasan diawali dengan dimulai hasil statistik deskriptif yang bertujuan untuk

Lebih terperinci

Confirmatory Factor Analysis

Confirmatory Factor Analysis Teknik Analisis Validitas Konstruk dan Reliabilitas instrument Test dan Non Test Dengan Software LISREL Akbar iskandar Teknik informatika, STMIK AKBA, Sulawesi selatan, Indonesia Email : akbar.iskandar06@gmail.com

Lebih terperinci

Bab 4. Hasil Penelitian dan Analisis Data

Bab 4. Hasil Penelitian dan Analisis Data Bab 4 Hasil Penelitian dan Analisis Data 4.1. Profil Objek Penelitian dan Data Diskriptif SMP Negeri 3 Banyubiru merupakan unit sekolah baru (USB) yang didirikan pada tahun 2007. Sekolah ini mulai beroperasi

Lebih terperinci

ANALISIS KOMITMEN ORGANISASI, KOMITMEN PROFESIONAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR

ANALISIS KOMITMEN ORGANISASI, KOMITMEN PROFESIONAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR ANALISIS KOMITMEN ORGANISASI, KOMITMEN PROFESIONAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR DENGAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Pada Sekretariat Daerah Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Nusantara Tour di Semarang. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pelanggan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Nusantara Tour di Semarang. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pelanggan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian Data diambil menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada pelanggan Nusantara Tour di Semarang. Populasi dalam penelitian

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH KOMPETENSI DAN LOCUS OF CONTROL MELALUI KOMITMEN KERJA TERHADAP KINERJA GURU PADA SMP NEGERI DI KABUPATEN KUDUS

ANALISIS PENGARUH KOMPETENSI DAN LOCUS OF CONTROL MELALUI KOMITMEN KERJA TERHADAP KINERJA GURU PADA SMP NEGERI DI KABUPATEN KUDUS ANALISIS PENGARUH KOMPETENSI DAN LOCUS OF CONTROL MELALUI KOMITMEN KERJA TERHADAP KINERJA GURU PADA SMP NEGERI DI KABUPATEN KUDUS TESIS Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Kegiatan penelitian dilaksanakan pada bulan Juni sampai bulan Agustus 2016. Tempat pelaksanaan kegiatan penelitian berada di Kecamatan Getasan, Kabupaten

Lebih terperinci

PENELITIAN KOMPETITIF UMK

PENELITIAN KOMPETITIF UMK i PENELITIAN KOMPETITIF UMK PERAN KARAKTERISTIK INDIVIDU SEBAGAI MODERATOR PENGARUH KEPUASAN, KEPERCAYAAN, DAN KOMITMEN TERHADAP LOYALITAS (Studi pada Nasabah Bank Syariah di Kabupaten Kudus) Nama Peneliti:

Lebih terperinci

Analisis Faktor Faktor yang Mempengaruhi Loyalitas Pelanggan Internet Service Provider dalam Layanan Fixed Broadband

Analisis Faktor Faktor yang Mempengaruhi Loyalitas Pelanggan Internet Service Provider dalam Layanan Fixed Broadband Petunjuk Sitasi: Ardi, R., Muslim, E., & Annisamatin, N. (2017). Analisis Faktor Faktor yang Mempengaruhi Loyalitas Pelanggan Internet Service Provider dalam Layanan Fixed Broadband. Prosiding SNTI dan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH IKLIM ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI MELALUI VARIABEL INTERVENING KOMITMEN AFEKTIF

ANALISIS PENGARUH IKLIM ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI MELALUI VARIABEL INTERVENING KOMITMEN AFEKTIF ANALISIS PENGARUH IKLIM ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI MELALUI VARIABEL INTERVENING KOMITMEN AFEKTIF (Studi Kasus pada Pegawai DPPKAD Kabupaten Jepara) TESIS Diajukan untuk memenuhi

Lebih terperinci

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR 2011

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR 2011 PENGARUH JOB INSECURITY DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KEINGINAN UNTUK PINDAH KERJA PADA PT KARET NGAGEL SURABAYA WIRA JATIM GROUP SKRIPSI Diajukan oleh : Angga Khrisna Putra 0512010185/FE/EM FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subyek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah situs layanan pemesanan hotel dan tiket Traveloka dan subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas

Lebih terperinci

Pengaruh Penerapan Total Quality Management Melalui Produktivitas Karyawan Terhadap Kinerja Perusahaan Dengan Metode Structural Equation Modeling

Pengaruh Penerapan Total Quality Management Melalui Produktivitas Karyawan Terhadap Kinerja Perusahaan Dengan Metode Structural Equation Modeling Jurnal Teknik Industri, Vol.1, No.3, September 2013, pp.251-257 ISSN 2302-495X Pengaruh Penerapan Total Quality Management Melalui Produktivitas Karyawan Terhadap Kinerja Perusahaan Dengan Metode Structural

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penanganan terhadap kualitas Sumberdaya Manusia, khususnya pada. tingkatan organisasi. Sumberdaya Manusia yang besar apabila dapat

BAB I PENDAHULUAN. penanganan terhadap kualitas Sumberdaya Manusia, khususnya pada. tingkatan organisasi. Sumberdaya Manusia yang besar apabila dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Salah satu masalah dunia pendidikan saat ini adalah rendahnya penanganan terhadap kualitas Sumberdaya Manusia, khususnya pada tingkatan organisasi. Sumberdaya

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DALAM MEMBENTUK LOYALITAS PELANGGAN PADA PENGGUNA JASA GARUDA INDONESIA DI SURABAYA

PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DALAM MEMBENTUK LOYALITAS PELANGGAN PADA PENGGUNA JASA GARUDA INDONESIA DI SURABAYA PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DALAM MEMBENTUK LOYALITAS PELANGGAN PADA PENGGUNA JASA GARUDA INDONESIA DI SURABAYA Eka cipta Wijaya Oey Manajemen / Fakultas Bisnis dan Ekonomika

Lebih terperinci

ABSTRAK Y = 3, ,092 0, ,140

ABSTRAK Y = 3, ,092 0, ,140 ABSTRAK Kondisi dunia pariwisata saat ini telah berkembang dengan sangat cepat sehingga kepariwisataan dapat digunakan sebagai lahan bisnis yang menguntungkan, selain itu kepariwisataan telah turut mendorong

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PERILAKU KEPEMIMPINAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KERJA. (Studi Pada Karyawan RS. Dr.

ANALISIS PENGARUH PERILAKU KEPEMIMPINAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KERJA. (Studi Pada Karyawan RS. Dr. ANALISIS PENGARUH PERILAKU KEPEMIMPINAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KERJA (Studi Pada Karyawan RS. Dr. Oen Solo Baru) Skripsi Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Persyaratan

Lebih terperinci