Profil Pendidik dan Tenaga Kependidikan Provinsi Bali Tahun 2014

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Profil Pendidik dan Tenaga Kependidikan Provinsi Bali Tahun 2014"

Transkripsi

1 Profil Pendidik dan Tenaga Kependidikan Provinsi Bali Tahun 2014 Editor : Dr. I Made Alit Mariana Penerbit : LPMP Provinsi Bali

2 Profil Pendidik dan Tenaga Kependidikan Provinsi Bali Tahun 2014 Edisi Kedelapan, Desember , Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Provinsi Bali Tim Kreatif: Pembina dan Editor Kepala LPMP Provinsi Bali (Dr. I Made Alit Mariana, M.Pd.) Pengarah Kepala Seksi Sistem Informasi (Drs. I Wayan Arnawa, M.Pd.). Koordinator Pendataan I Made Abdi Wismana, ST, MT. Perancang Sampul Heru Susanto, S.Pd, M.Pd. Pengumpul dan Pengolah Data Koordinator : I Made Abdi Wismana, ST, MT. Anggota : Heru Susanto, S.Pd, M.Pd. I Made Putarka (Kab. Buleleng) I Gede Putu Agustina Aryanta, ST. M.Pd. I Gusti Putu Agus Darmayana (Kab. Jembrana) I Gede Mastika, SP, MPA. Ni Sayu Putu Kompiang Sari, S.Sos. (Kab. Tabanan) Ni Nengah Winarsih, SS. I Made Pageryasa (Kab. Badung) A.A.A. Putu Sasrani, SE. Dewa Agung Ariawan (Kab. Gianyar) Ni Wayan Korti, S.Sos. I Ketut Suardana (Kab. Klungkung) Ni Putu Maharani, S.Sos. Made Widana, SE. (Kab. Bangli) I Putu Pande Sukerta I. B. Yudi Permana (Kab. Karangasem) Ni Nyoman Sukapti Ni Made Sumartini, ST. (Kota Denpasar) Tim Analisis Koordinator : I Gede Mastika, SP. M.PA Anggota : I Made Abdi Wismana, ST, MT. I Gede Putu Agustina Aryanta, ST. M.Pd. Ni Wayan Surasmini, S.Si, M.Pd. Ni Nengah Winarsih, S.S ISBN : Sekretariat Pendataan PADAMU NEGERI LPMP Provinsi Bali Jl. Letda Tantular, Niti Mandala, Yangbatu Denpasar Telp. (0361) , Fax (0361) ii

3 Sambutan Kepala Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Provinsi Bali Upaya peningkatan kualitas kinerja LPMP terhadap tugas LPMP yaitu melaksanakan penjaminan mutu pendidikan yang salah satunya memetakan dan memfasilitasi peningkatan kompetensi Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK), yaitu guru, kepala sekolah dan pengawas sekolah, serta tenaga kependidikan lainnya. Salah satu program yang terkait dengan tugas tersebut adalah pendataan pendidik dan tenaga kependidikan terutama dalam hal pemutakhiran, analisis, dan penyusunan profil PTK. Maka pada penghujung tahun 2014 ini, kami memanjatkan puja dan puji syukur kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, atas Asung Kertha Wara Nugraha-Nya, program pendataan pendidik dan tenaga kependidikan di Provinsi Bali telah berhasil kami selesaikan sesuai dengan pedoman pendataaan pemetaan mutu pendidikan tahun Seperti sudah kita ketahui bersama bahwa saat ini semua program di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menggunakan basis data NUPTK sebagai acuan, seperti program sertifikasi guru, pembayaran tunjangan profesi guru, Uji Kompetensi Guru dan yang terbaru adalah Pelatihan Implementasi Kurikulum Seandainya data yang akurat tidak tersedia maka program-program tersebut sudah pasti tidak akan dapat terlaksana dengan baik. Namun berkat kerja keras seluruh tim pendataan LPMP, Kabupaten/Kota dan kecamatan maka semua program yang berbasis data NUPTK tersebut dapat terlaksana dengan hasil yang memuaskan. Kami menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang sudah berpartisipasi dalam pemutakhiran data NUPTK beserta penyelesaian analisis pendataannya, sehingga berdasar hasil kerja tersebut buku ini dapat diwujudkan keberadaannya. Terima kasih juga utamanya kepada Tim Pendataan NUPTK LPMP Provinsi Bali beserta Operator NUPTK pada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dan kecamatan di Provinsi Bali atas segala kerja keras dan daya kreasi yang dimunculkan dalam proses pemutakhiran data Tahun Kami juga mengapresiasi kerja sama semua pihak yang telah memberikan saran dan kritik yang membangun terhadap hasil karya kami pada tahun sebelumnya. Tan Hana Wong Swasti Anulus (tidak ada manusia yang sempurna), kiranya pepatah bijak ini selalu menjadi tuntunan kami untuk selalu mawas diri, karena kami menyadari bahwa walaupun kami sudah berusaha melakukan usaha terbaik, namun informasi yang terkandung dalam buku ini belumlah bisa dikatakan telah sempurna. Oleh karena itu kami masih memerlukan banyak saran yang mendukung penyempurnaan penyajian informasi dalam buku ini. Harapan kami semoga buku ini bermanfaat bagi para pengambil kebijakan yang berhubungan dengan peningkatan mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan, serta informasi yang tersaji dari buku ini dapat menjadi referensi untuk mengetahui lebih dalam mengenai peta kondisi Pendidik dan Tenaga Kependidikan di Provinsi Bali. Denpasar, 9 Desember 2014 Kepala Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Bali Dr. I Made Alit Mariana, M.Pd. NIP iii

4 Pengantar Penyusun Atas Asung Kertha Wara Nugraha Ida Sang Hyang Widhi pada tahun 2014 LPMP Provinsi Bali kembali menyusun dan menerbitkan Buku Profil Pendidik dan Tenaga Kependidikan untuk yang ke delapan kali. Informasi yang terkandung dalam buku ini merupakan gambaran dari profil pendidik (guru) dan tenaga kependidikan (Kepala dan Pengawas Sekolah) yang dikompilasi dengan hasil kegiatan pendataan sumber daya pendidikan lainnya. Informasi yang dihasilkan dari buku ini diharapkan bermanfaat sebagai acuan dalam program-program yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Dinas Pendidikan Provinsi Bali dan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota se-provinsi Bali. Buku Profil Pendidik dan Tenaga kependidikan ini disajikan dengan sistematika sebagai berikut: Bagian Pertama : Pendahuluan, Bagian Kedua : Profil Pendidik dan Tenaga Kependidikan, yang menguraikan profil guru per-kabupaten/kota dan per-jenjang sekolah sesuai variabel yang sudah ditetapkan Bagian Ketiga : Simpulan dan Rekomendasi Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian buku ini antara lain: Kepala LPMP Provinsi Bali dan Kepala Seksi Sistem Informasi atas dukungan moril dan kebijakan yang mendukung penyelesaian buku ini, Penanggungjawab Pendataan di Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota se-provinsi Bali, Staf seksi Sistem Informasi dan operator NUPTK pada Dinas Pendidikan kabupaten/kota dan Kecamatan se-provinsi Bali atas kerja keras dan dedikasinya dalam pengolahan data NUPTK 2014, Tim Penyusun yang telah bekerja dengan penuh semangat demi terselesaikannya buku profil PTK ini, serta pihak lain yang tidak dapat kami sebutkan satu-persatu. Akhirnya dengan segala keterbatasan yang kami miliki, kami menyadari bahwa buku ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu kami sangat mengharapkan saran-saran yang konstruktif untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada dalam buku ini, serta dapat menjadi pelecut semangat bagi kami untuk berkarya lebih baik pada tahun-tahun mendatang. Mudah-mudahan buku ini bermanfaat serta dapat menjadi referensi bagi semua pihak terutama pihak-pihak yang berkepentingan dalam pengambilan kebijakan yang berhubungan dengan peningkatan mutu guru di Provinsi Bali. Tim Penyusun iv

5 Daftar Isi Sambutan Kepala Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Provinsi Bali... iii Pengantar Penyusun... iv Daftar Isi... v Daftar Diagram... vi Daftar Tabel... vii Daftar Grafik... ix Bagian Pertama : Pendahuluan Latar Belakang Tujuan Verifikasi dan Validasi Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan Tahun Sasaran Verifikasi dan Validasi Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan Tahun Unsur Pelaksana Verifikasi dan Validasi Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan Tahun Mekanisme Pelaksanaan Verifikasi dan Validasi Data Pendidik dan Tenaga Kependikan Tahun A. Proses Verval PTK B. Proses Verval Kepala Sekolah C. Proses Verval Pengawas Sekolah Mekanisme Pengajuan Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan Bagian Kedua :Profil Pendidik dan Tenaga Kependidikan di Provinsi Bali Profil Sekolah di Provinsi Bali Profil Pendidik (Guru) dan Tenaga Kependidikan di Provinsi Bali Sebaran Guru di Provinsi Bali Sebaran Guru Menurut Jenis Kelamin Sebaran Guru Menurut Status Kepegawaian Sebaran Guru Menurut Golongan Sebaran Guru Menurut Kualifikasi Pendidikan Sebaran Guru Menurut Usia Sebaran Guru Menurut Status Sertifikasi Sebaran Pengawas Sekolah Sebaran Guru yang mendapatkan Pelatihan Kurikulum Bagian Ketiga : Simpulan dan Rekomendasi Simpulan Rekomendasi v

6 Daftar Diagram Diagram Alur 01. Pengambilan & Penyerahan Formulir A01/A02/A03/A Diagram Alur 02. Aktivasi Akun dan Pengisian Formulir Online... 6 Diagram Alur 03. Verifikasi dan Validasi Formulir A02/A03/A Diagram Alur 04. Verifikasi dan Validasi Formulir A Diagram Alur 05. Verifikasi dan Validasi Formulir Online dan Berkas... 9 Diagram Alur 06. Alur Keaktifan PTK, Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah Diagram Alur 07. Alur Pengajuan NUPTK Baru vi

7 Daftar Tabel Tabel 1. Data Sekolah di Provinsi Bali Tahun 2014 Berdasarkan Jenjang Sekolah Tabel 2. Data Sekolah di Provinsi Bali Tahun 2014 Berdasarkan Jenjang dan Status Sekolah Tabel 3. Pertumbuhan Data Sekolah di Provinsi Bali Tahun Tabel 4. Pertumbuhan Data Sekolah di Provinsi Bali Tahun 2014 per Jenjang Sekolah Tabel 5. Sebaran Guru di Provinsi Bali Tahun Tabel 6. Sebaran Guru di Provinsi Bali Tahun 2014 Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 7. Sebaran Guru di Provinsi Bali Tahun 2014 Berdasarkan Status Kepegawaian Tabel 8. Sebaran Guru di Provinsi Bali Tahun 2014 Berdasarkan Tabel 9. Status Kepegawaian per-jenjang Sekolah Sebaran Guru di Provinsi Bali Tahun 2014 Berdasarkan Status Kepegawaian per-jenis Kelamin Tabel 10. Sebaran Guru di Provinsi Bali Tahun 2014 Berdasarkan Golongan Tabel 11. Sebaran Guru di Provinsi Bali Tahun 2014 Berdasarkan Golongan per-jenjang Sekolah Tabel 12. Sebaran Guru di Provinsi Bali Tahun 2014 Berdasarkan Golongan per-status Guru Tabel 13. Sebaran Guru di Provinsi Bali Tahun 2014 Berdasarkan Kualifikasi Pendidikan Tabel 14. Sebaran Guru di Provinsi Bali Tahun 2014 Berdasarkan Kualifikasi Pendidikan per-jenjang Sekolah Tabel 15. Sebaran Guru di Provinsi Bali Tahun 2014 Berdasarkan Kualifikasi Pendidikan Menurut Status Sekolah Tabel 16. Sebaran Guru di Provinsi Bali Tahun 2014 Berdasarkan Kualifikasi Pendidikan per-jenis Kelamin Tabel 17. Data Guru di Provinsi Bali Tahun 2014 Berdasarkan Usia Tabel 18. Data Guru di Provinsi Bali Tahun 2014 Berdasarkan Usia per-jenjang Sekolah Tabel 19. Data Guru di Provinsi Bali Tahun 2014 Berdasarkan Usia per-status Sekolah Tabel 20. Data Guru di Provinsi Bali Tahun 2014 Berdasarkan Usia menurut Jenis Kelamin Tabel 21. Data Guru di Provinsi Bali Tahun 2014 Berdasarkan Usia per-status Kepegawaian Tabel 22. Data Guru di Provinsi Bali Tahun 2014 Berdasarkan Usia per-status Kepegawaian Tabel 23. Data Guru di Provinsi Bali Tahun 2014 Berdasarkan Usia Menurut Kualifikasi Pendidikan vii

8 Tabel 24. Data Guru di Provinsi Bali Tahun 2014 Berdasarkan Usia Menurut Kualifikasi Pendidikan Tabel 25. Data Guru di Provinsi Bali Tahun 2014 Berdasarkan Usia per-golongan Tabel 26. Data Guru Yang Sudah Tersertifikasi di Provinsi Bali Hingga Tahun Tabel 27. Data Guru Yang Sudah Tersertifikasi di Provinsi Bali Hingga Tahun 2014 per-jenjang Sekolah Tabel 28. Data Pengawas Sekolah Di Provinsi Bali Tahun 2014 berdasarkan jenjang Kepengawasan Tabel 29. Data Pengawas Sekolah Di Provinsi Bali Tahun 2014 berdasarkan Tugas Kepengawasan Tabel 30. Data Pengawas Sekolah Di Provinsi Bali Tahun 2014 yang Sudah Memiliki Sertifikat Pendidik per-kabupaten Tabel 31. Data Pengawas Sekolah di Provinsi Bali Tahun 2014 yang Sudah Memiliki Sertifikat Pendidik menurut Jenjang Kepengawasan Tabel 32. Data Guru dan Kepala Sekolah yang Sudah Mengikuti Pelatihan Kurikulum 2013 di Provinsi Bali Tahun Tabel 33. Data Guru dan Kepala Sekolah Yang Sudah Mengikuti Pelatihan Kurikulum 2013 di Provinsi Bali Tahun Tabel 34. Data Guru dan Kepala Sekolah yang Sudah Mengikuti Pelatihan Kurikulum 2013 di Provinsi Bali Tahun 2014 per Jenjang Sekolah Tabel 35. Data Pengawas Sekolah yang Sudah Mengikuti Pelatihan Kurikulum 2013 di Provinsi Bali Tahun viii

9 Daftar Grafik Grafik 1. Data Sekolah di Provinsi Bali Tahun Grafik 2. Data Sekolah di Provinsi Bali Tahun Grafik 3. Persentase Sekolah Negeri dan Swasta di Provinsi Bali Tahun Grafik 4. Data Sekolah Per Kabupaten/Kota di Provinsi Bali Tahun 2014 Berdasarkan Status Sekolah Grafik 5. Pertumbuhan Data Sekolah di Provinsi Bali Tahun Grafik 6. Pertumbuhan Data Sekolah di Provinsi Bali Tahun 2014 per-jenjang Sekolah Grafik 7. Data Guru di Provinsi Bali Berdasarkan Jenjang Sekolah Grafik 8. Data Guru di Provinsi Bali per-kabupaten/kota Grafik 9. Pertumbuhan Data Guru di Provinsi Bali Tahun Grafik 10. Persentase Guru di Provinsi Bali Berdasarkan Jenis Kelamin Grafik 11. Persentase Guru di Provinsi Bali Berdasarkan Jenis Kelamin per-jenjang Sekolah Grafik 12. Persentase Guru di Provinsi Bali Tahun 2014 Berdasarkan Jenis Kelamin per-kabupaten/kota Grafik 13. Persentase Guru di Provinsi Bali Tahun 2014 Berdasarkan Status Kepegawaian Grafik 14. Perbandingan Guru di Provinsi Bali Tahun 2014 Berdasarkan status Kepegawaian per-kabupaten/kota Grafik 15. Sebaran Guru di Provinsi Bali Berdasarkan Status Kepegawaian Grafik 16. Keadaan Guru di Provinsi Bali Berdasarkan Status Kepegawaian per-jenjang Sekolah Grafik 17. Guru di Provinsi Bali Berdasarkan Status Kepegawaian per-jenis Kelamin Grafik 18. Guru di Provinsi Bali Berdasarkan Status Kepegawaian per Jenis Kelamin Grafik 19. Pertumbuhan Jumlah Guru Berdasarkan Status Kepegawaian Grafik 20. Sebaran Guru di Provinsi Bali Berdasarkan Golongan Grafik 21. Pertumbuhan Jumlah Guru di Provinsi Bali Berdasarkan Golongan Grafik 22. Sebaran Guru di Provinsi Bali Berdasarkan Kualifikasi Pendidikan Grafik 23. Sebaran Guru di Provinsi Bali Berdasarkan Kualifikasi Pendidikan Grafik 24. Sebaran Guru di Provinsi Bali Berdasarkan Kualifikasi Pendidikan per-kabupaten/kota Grafik 25. Sebaran Guru di Provinsi Bali Berdasarkan Kualifikasi Pendidikan per-jenjang Sekolah Grafik 26. Sebaran Guru di Provinsi Bali Berdasarkan Kualifikasi Pendidikan per-status Sekolah ix

10 Grafik 27. Sebaran Guru di Provinsi Bali Berdasarkan Kualifikasi Pendidikan per-jenjang Sekolah Grafik 28. Sebaran Guru di Provinsi Bali Berdasarkan Kualifikasi Pendidikan per-jenjang Sekolah Grafik 29. Sebaran Guru di Provinsi Bali Berdasarkan Usia Grafik 30. Data Guru di Provinsi Bali Tahun 2014 Berdasarkan Usia per-jenjang Sekolah Grafik 31. Data Guru di Provinsi Bali Tahun 2014 Berdasarkan Usia per-status Sekolah Grafik 32. Data Guru di Provinsi Bali Tahun 2014 Berdasarkan Usia Menurut Jenis Kelamin Grafik 33. Data Guru di Provinsi Bali Tahun 2014 Berdasarkan Usia per-status Kepegawaian Grafik 34. Data Guru di Provinsi Bali Tahun 2014 Berdasarkan Usia Menurut Kualifikasi Pendidikan Grafik 35. Data Guru Tersertifikasi di Provinsi Bali Hingga Tahun 2014, Yang Masih Aktif Grafik 36. Data Guru Tersertifikasi di Provinsi Bali Hingga Tahun 2014, Yang Masih Aktif Grafik 37. Data Guru Tersertifikasi di Provinsi Bali Hingga Tahun 2014, Yang Masih Aktif Grafik 38. Data Pengawas Sekolah di Provinsi Bali Hingga Tahun Grafik 39. Perbandingan Data Pengawas Sekolah di Provinsi Bali Berdasarkan Status Sertifikasi Guru Grafik 40. Perbandingan Data Pengawas Sekolah di Provinsi Bali Berdasarkan Status Sertifikasi Guru Grafik 41. Data Guru dan Kepala Sekolah yang Sudah Mengikuti Pelatihan Kurikulum 2013 di Provinsi Bali Tahun Grafik 42. Data Guru dan Kepala Sekolah yang Sudah Mengikuti Pelatihan Kurikulum 2013 di Provinsi Bali Tahun 2014 Per Jenjang Sekolah Grafik 43. Data Pengawas Sekolah yang Sudah Mengikuti Pelatihan Kurikulum 2013 di Provinsi Bali Tahun x

11 BAGIAN PERTAMA PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2012 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan, pasal 2 menyatakan bahwa tugas LPMP adalah melaksanakan penjaminan mutu pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan kesetaraan pendidikan dasar dan menengah di provinsi berdasarkan kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Pendidikan dasar yang dimaksud adalah pendidikan pada jenjang Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Luar Biasa (SLB), sedangkan pendidikan menengah adalah Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Tugas LPMP tersebut kemudian dituangkan ke dalam berbagai program dan kegiatan tahunan diantaranya adalah pendataan pemetaan mutu pendidikan. Pendataan pemetaan mutu pendidikan ini merupakan upaya untuk menyiapkan data yang akurat untuk kemudian digunakan sebagai acuan dalam pembuatan kebijakan-kebijakan di bidang pendidikan. Dewasa ini kebutuhan data pendidikan khususnya data Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) semakin kompleks dan mendetail. Kondisi ini mengharuskan team pendataan pusat dan daerah harus lebih fokus untuk mencari strategi yang paling memungkinkan guna memperoleh data yang dimaksud. Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa seluruh program dan kegiatan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan termasuk program pendidikan dari pemerintah daerah berbasis kepada data pendidikan. Yang paling terasa adalah program sertifikasi guru yang sudah mengadopsi basis data Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan (NUPTK) sebagai acuan, sehingga guru yang tidak masuk ke dalam SIM NUPTK atau tidak memiliki NUPTK tidak akan memiliki kesempatan untuk mengikuti sertifikasi. Program lain yang juga memanfaatkan data NUPTK adalah Uji Kompetensi guru (UKG) yang dilaksanakan mulai tahun 2012, sepenuhnya menggunakan basis data NUPTK, karena NUPTK digunakan sebagai password untuk bisa mengikuti ujian. Bahkan program terbaru yang dirilis oleh Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (BPSDMPK-PMP) yaitu Pendidikan dan Latihan Impelemntasi Kurikulum 2013 juga sepenuhnya menggunakan data NUPTK untuk mengidentifikasi guru-guru yang akan mengikuti kegiatan tersebut. Belum lagi program lainnya semisal pembayaran tunjangan profesi guru, pemberian bantuan biaya pendidikan bagi guru yang melanjutkan pendidikan ke jenjang S1 dan program-program lainnya dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Provinsi Bali dan Kabupaten/Kota. Mengakomodir kebutuhan tersebut pada tahun 2013 BPSDMPK-PMP melakukan terobosan yang radikal yaitu dengan membalik proses pemutakhiran data yang semula berpusat kepada operator pendataan kecamatan dan kabupaten berubah menjadi terpusat pada individu PTK itu sendiri. Aplikasi yang dirancang untuk melakukan seluruh rangkaian proses tersebut adalah Sistem Informasi Manajemen Pangkalan Data Penjaminan Mutu Pendidikan Negara Kesatuan Republik Indornesia (SIM PADAMU NEGERI). Aplikasi ini dirancang berbasis online, dengan peran sentral dari guru untuk melakukan pemutakhiran data individunya secara real time. Langkah pemutakhiran data ini bertujuan untuk memastikam bahwa data PTK yang ter-update ke dalam SIM PADAMU NEGERI adalah data PTK yang masih aktif bertugas baik yang sudah memiliki NUPTK maupun yang belum memiliki NUPTK. SIM 1

12 PADAMU NEGERI juga berfungsi sebagai filter bagi guru yang memperoleh NUPTK ganda dan juga guru-guru yang memiliki NUPTK tetapi sudah tidak aktif mengajar terutama guru Non PNS. Selain itu SIM PADAMU NEGERI sudah dirancang untuk melayani pengajuan NUPTK baru bagi guru PNS dan Guru Tetap Yayasan (GTY). Dipihak lain, pemutakhiran pendataan pemetaan mutu pendidik dan tenaga kependidikan tahun 2013, dilakukan penambahan simpul pendataan sampai ke tingkat sekolah dengan menunjuk operator sekolah sebagai lini terdepan dalam melayanai PTK di masing-masing satuan pendidikan. Langkah ini diambil dengan asumsi logis yaitu semakin dekat petugas pendataan dengan sumber data maka kualitas data yang terjaring akan lebih baik. Operator sekolah akan lebih mengetahui dinamika pergerakan data guru di setiap satuan pendidikan terutama guru yang pensiun, atau guru yang mutasi ke daerah lain maupun mutasi ke jabatan struktural. Merujuk keberhasilan pengintegrasian NUPTK dengan EDS pada tahun 2013, maka tahun 2014 ini dilakukan penambahan integrasi program baru dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yaitu Penilaian Kinerja Guru (PKG) oleh Kepala Sekolah/Guru Senior dan Penilaian Kinerja Kepala Sekolah (PKKS) oleh Pengawas Sekolah. Hal ini sesuai dengan amanat Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang jabatan fungsional guru dan angka kreditnya, Peraturan Bersama Menteri Pendidikan Nasional nomor 14 tahun 2010 dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor: 03/v/pb/2010 tentang petunjuk pelaksanaan jabatan fungsional guru dan angka kreditnya dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 35 tahun 2010 tentang petunjuk teknis pelaksanaan jabatan fungsional guru dan angka kreditnya. Pelaksanaan Penilaian Kinerja dimaksudkan bukan untuk menyulitkan guru, tetapi sebaliknya PK Guru dilaksanakan untuk mewujudkan guru yang profesional, karena harkat dan martabat suatu profesi ditentukan oleh kualitas layanan profesi yang bermutu. Menemukan secara tepat tentang kegiatan guru di dalam kelas, dan membantu mereka untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya, akan memberikan kontribusi secara langsung pada peningkatan kualitas pembelajaran yang dilakukan, sekaligus membantu pengembangan karir guru sebagai tenaga profesional. Memasuki akhir tahun 2014, kegiatan pemutakhiran data pendidik dan tenaga kependidikan oleh LPMP Provinsi Bali bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Provinsi dan Kabupaten/Kota se-provinsi Bali, telah menunjukkan peningkatan yang signifikan, dimana data yang sudah terkumpul secara kuantitas dan kualitas semakin baik. Tingkat validitas data juga yang lebih akurat, karena pada setiap tahap verifikasi dan validasi data, PTK diwajibkan untuk melampirkan bukti fisik yang sesuai dengan data yang diinput. Dampak yang lebih signifikan adalah data SIM PADAMU NEGERI tahun 2014 digunakan secara penuh dalam proses penjaringan data calon peserta Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 yang sudah dilaksanakan pada tahun anggaran 2014, serta yang akan dilaksanakan pada tahun Selain itu data ini masih tetap dijadikan acuan untuk mengidentifikasi guru berstatus data layak ikut sertifikasi guru tetapi belum mengikuti UKG. Bagi internal LPMP data PTK yang terkumpul ini sangat berguna sebagai acuan dalam menyusun perencanaan kegiatan peningkatan sumber daya pendidik dan tenaga kependidikan serta memfasilitasi PTK dalam meningkatkan kompetensi mereka dalam proses belajar mengajar. Dengan alasan tersebut, maka buku profil pendidik dan tenaga kependidikan ini diterbitkan sebagai pegangan bagi semua stakeholders pendidikan untuk bersama-sama menyusun program-program peningkatan mutu pendidikan yang lebih tepat sasaran. 2

13 1.2 Tujuan Verifikasi dan Validasi Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan Tahun 2014 Pemutakhiran data pendidik dan tenaga kependidikan tahun 2014 menggunakan aplikasi SIM PADAMU NEGERI, yang proses intinya adalah melakukan verifikasi dan validasi data memiliki tujuan utama untuk merapikan data NUPTK yang terdapat pada database NUPTK tahun 2014 sekaligus bersih-bersih data untuk menghilangkan data-data sampah seperti data double counting, maupun data guru yang sudah tidak aktif (pensiun, meninggal atau mutasi ke jabatan struktural). 1.3 Sasaran Verifikasi dan Validasi Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan Tahun 2014 Sasaran verifikasi dan validasi data PTK tahun 2014 adalah seluruh PTK yang bertugas pada semua jenjang satuan pendidikan negeri dan swasta mulai jenjang TK, SD, SLB, SMP, SMA, dan SMK, berstatus PNS dan Non PNS, baik yang sudah memiliki NUPTK maupun yang belum memiliki NUPTK. 1.4 Unsur Pelaksana Verifikasi dan Validasi Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan Tahun 2014 Unsur yang terlibat dalam proses verifikasi dan validasi data PTK tahun 2014 adalah LPMP sebagai koordinator provinsi, operator pendataan dari Dinas Pendidikan Provinsi Bali, operator pendataan dari Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota se-provinsi Bali sebagai koordinator dan verifikator kabupaten, operator dari Unit Pelaksana Teknis Dinas Pendidikan Kecamatan sebagai koordinator dan verifikator kecamatan, dan operator sekolah sebagai verifikator tingkat pertama. 1.5 Mekanisme Pelaksanaan Verifikasi dan Validasi Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan Tahun 2014 PADAMU NEGERI merupakan Layanan Sistem Informasi Terpadu Online yang dibangun oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan - Penjaminan Mutu Pendidikan (BPSDMPK-PMP), yang bersumber dari/ke sistem transaksional BPSMPK- PMP Kemdikbud, meliputi: NUPTK (Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan), Evaluasi Diri Sekolah (EDS), PK Guru dan PK Kepala Sekolah, Sertifikasi PTK, dan Diklat PTK. PADAMU NEGERI juga terbuka untuk menjadi salah satu layanan pusat sumber data bagi program-program terkait lainnya baik di lingkungan internal atau eksternal Kemdikbud. Melalui PADAMU NEGERI ini, BPSDMPK-PMP berupaya mendorong terwujudnya program - program pembangunan untuk peningkatan Mutu Pendidikan Nasional baik di tingkat pusat dan daerah dengan terpadu yang berbasis pada data-data yang faktual, transparan, obyektif, akurat, akuntabel dan berkesinambungan. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) sebagai penanggungjawab sepenuhnya terhadap pengelolaan NUPTK di tingkat provinsi sangat berkepentingan melakukan VerVal Ulang NUPTK 2014 dalam rangka meningkatkan penjaminan mutu pendidikan di provinsi maupun secara nasional. Dengan peran aktif PTK dalam melaksanakan program VerVal Ulang NUPTK periode 2014 ini, LPMP dapat membantu progress penjaminan peningkatan mutu PTK dengan lebih akurat dan berkesinambungan. Data PTK hasil VerVal Ulang NUPTK yang 3

14 dikelola bersama oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, Provinsi, LPMP dan BPSDMPK-PMP akan menjadi sumber referensi utama untuk pelaksanaan program-program peningkatan mutu PTK secara nasional. Melalui aplikasi PADAMU NEGERI, setiap PTK diberi akun login untuk dapat memutakhirkan data personal masing-masing setiap saat setiap waktu darimana saja secara online. Selain itu setiap PTK akan diberi fasilitas media jejaring sosial untuk saling berbagi, berkomunikasi dan berkolaborasi antar PTK se-indonesia. Pada akhirnya setiap PTK akan memiliki Kartu Digital NUPTK yang up to date yang bisa langsung diakses dari sistem aplikasi PADAMU NEGERI, serta akan diberi fasilitas ruang penyimpanan (storage) online untuk menyimpan beragam arsip dokumen secara digital seperti: Ijazah, Sertifikat, Piagam- Piagam, Surat Tugas, dan lain sebagainya. Mekanisme pelaksanaan verifikasi dan validasi data yang dirancang di dalam aplikasi SIM PADAMU NEGERI mengikuti alur sebagai berikut: 1. Proses pendahuluan berupa distribusi akun sekolah oleh LPMP ke operator dinas pendidikan kabupaten/kota dan kecamatan. 2. Selanjutnya operator kabupaten dan kecamatan mendistribusikan akun sekolah ke operator sekolah yang ditunjuk oleh kepala sekolah. 3. Operator sekolah kemudian melakukan aktivasi data sekolah berdasarkan surat aktivasi yang diterima. 4. Setelah data sekolah aktif, proses selanjutnya adalah melakukan proses verifikasi dan validasi data PTK mengikuti alur proses sesuai dengan diagram alur 01 sampai dengan 05. 4

15 5

16 6

17 7

18 8

19 9

20 Penjelasan proses verifikasi dan validasi data PTK pada diagram alur 01 sampai dengan 05 dan alur keaktifan PTK, Kepala Sekolah, dan Pengawas Sekolah Tahun 2014 di atas adalah: A. Proses Verval PTK 1. PTK mencari data individunya di situs 2. Kondisi yang mungkin terjadi adalah: a. Jika PTK tersebut adalah guru yang masih bertugas pada sekolah induk yang sama dengan data tahun 2012 akan memperoleh formulir A01. b. Jika PTK tersebut adalah guru dengan sekolah induk yang berbeda akan memperoleh formulir A02. c. Jika PTK tersebut adalah guru yang sekolah induknya tidak terdaftar akan memperoleh formulir A03. d. Jika PTKtersebut adalah pengawas sekolah akan memperoleh formulir A04. 10

21 a. Jika PTK tersebut belum memiliki NUPTK akan memperoleh formulir A PTK mengisi formulir yang diperoleh dengan data dasar PTK, kemudian menyerahkan ke operator dengan ketentuan: a. Formulir A02 dan A03, diserahkan ke operator kecamatan atau operator dinas pendidikan kabupaten/kota untuk di rubah menjadi formulir A01. Kemudian formulir A01 yang diterima dari operator kecamatan atau kabupaten diserahkan ke operator sekolah. b. Formulir A01 dan A05 diserahkan ke operator sekolah. c. Formulir A04 diserahkan ke operator kecamatan atau kabupaten untuk di verifikasi, selanjutnya akan dihasilkan surat S03 (Bukti verval level 1) d. Operator sekolah kemudian melakukan verifikasi dan validasi formulir A01 dan A05 sampai mengeluarkan surat S03 (Bukti verval level 1). e. Dengan diperolehnya formulir S03, maka status data PTK adalah bintang 1 (*). 2. Setelah PTK mendapatkan surat S03, selanjutnya PTK melakukan aktifasi akun PTK pada situs menu aktivasi akun ptk 3. Selesai melakukan aktivasi akun PTK, data PTK akan berstatus bintang 2 (**). 4. Pada Tahun 2014 proses verval data PTK mengalami penyempurnaan, yaitu: setelah akun PTK aktif dan login ke akun PTK masing-masing, selanjutnya PTK mengisi instrumen Evaluasi Diri Sekolah (EDS), instrumen Survey Kurikulum 2013 (bagi PTK yang sudah mengikuti pelatihan implementasi kurikulum 2013), dilanjutkan dengan mengisi data rinci, riwayat kepegawaian, riwayat pekerjaan, dan data lainnya, mengupload foto diri, dan terakhir mencetak kartu NUPTK. 5. Selesai melakukan pengisian data EDS dan data rinci, PTK akan memperoleh surat S05. Dengan keluarnya surat S05 data PTK akan berstatus bintang 3 (***) 6. Surat S05 kemudian diserahkan ke operator dengan ketentuan a. Pengawas sekolah menyerahkan surat S05 ke operator kecamatan atau kabupaten b. Guru menyerahkan surat S05 ke operator sekolah 7. Operator sekolah, kecamatan, dan kabupaten melakukan verifikasi dan validasi surat S05 untuk selanjutnya diterbitkan surat S07 (tanda bukti verval 2) dan surat S08 (Fakta Integritas). 8. Dengan keluarnya surat S07 dan S08 data PTK akan berstatus bintang 4 (****) berwarna oranye 9. Langkah terakhir adalah menyerahkan surat S07 dan S08 ke operator kecamatan atau kabupaten untuk diverifikasi lebih lanjut. 10. Operator kecamatan atau kabupaten melakukan verifikasi surat S07 dan S08 untuk kemudian diterbitkan surat S09 (bukti selesai melakukan verifikasi dan validasi data PTK). 11. Dengan terbitnya surat A09 data PTK akan berstatus bintang 4 (****) berwarna hijau dan proses verifikasi dan validasi data PTK sudah selesai dilaksanakan. B. Proses Verval Kepala Sekolah 1. PTK yang mendapat tugas tambahan sebagai kepala sekolah mencari data individunya di situs 2. Kondisi yang mungkin terjadi adalah: a. Jika PTK (Kepala Sekolah) tersebut adalah guru yang masih bertugas pada sekolah 11

22 a. induk yang sama dengan data tahun 2012 akan memperoleh formulir A01. b. Jika PTK (Kepala Sekolah) tersebut adalah guru dengan sekolah induk yang berbeda akan memperoleh formulir A02. c. Jika PTK (Kepala Sekolah) tersebut adalah guru yang sekolah induknya tidak terdaftar akan memperoleh formulir A03. d. Jika PTK (Kepala Sekolah) tersebut belum memiliki NUPTK akan memperoleh formulir A PTK (Kepala Sekolah) mengisi formulir yang diperoleh dengan data dasar PTK, kemudian menyerahkan ke operator dengan ketentuan: a. Formulir A02 dan A03, diserahkan ke operator kecamatan atau operator dinas pendidikan kabupaten/kota untuk di rubah menjadi formulir A01. Kemudian formulir A01 yang diterima dari operator kecamatan atau kabupaten diserahkan ke operator sekolah. b. Formulir A01 dan A05 diserahkan ke operator sekolah. c. Operator sekolah kemudian melakukan verifikasi dan validasi formulir A01 dan A05 sampai mengeluarkan surat S03 (Bukti verval level 1). d. Dengan diperolehnya formulir S03, maka status data PTK adalah bintang 1 (*). 2. Setelah PTK (Kepala Sekolah) mendapatkan surat S03, selanjutnya PTK melakukan aktifasi akun PTK pada situs menu aktivasi akun ptk 3. Selesai melakukan aktivasi akun PTK, data PTK akan berstatus bintang 2 (**). 4. setelah akun Kepala Sekolah aktif dan login ke akun PTK masing-masing, selanjutnya Kepala Sekolah melakukan verval data PTK. Pada Tahun 2014 proses verval data PTK (Kepala Sekolah) mengalami penyempurnaan, yaitu: setelah akun PTK aktif dan login ke akun PTK masing-masing, selanjutnya PTK mengisi instrumen Evaluasi Diri Sekolah (EDS), instrumen Survey Kurikulum 2013 (bagi PTK (Kepala Sekolah) yang sudah mengikuti pelatihan implementasi kurikulum 2013), 5. Proses berikutnya PTK (Kepala Sekolah) melakukan pengecekan isian EDS siswa. Jika semua siswa yang menjadi responden EDS sudah mengisi instrumen EDS, maka PTK (Kepala Sekolah) dapat melanjutkan ke selanjutnya. Jika ada siswa yang belum mengisi instrumen EDS, maka proses verval kepala sekolah belum bisa ke tahap selanjutnya. 6. Proses berikutnya PTK (Kepala Sekolah) melakukan pengecekan status aktif dari PTK yang bertugas di sekolah yang di pimpinnya. Jika semua PTK sudah berstatus bintang 4 (****) berwarna hijau, maka PTK (Kepala Sekolah) dapat melanjutkan ke proses selanjutnya. Jika ada PTK yang belum berstatus bintang 4 (****) berwarna hijau, maka proses verval kepala sekolah belum bisa ke tahap selanjutnya. 7. Selanjutnya PTK (Kepala Sekolah) melakukan penilaian kinerja guru tahun 2014 untuk semua guru di sekolah yang bersangkutan, sampai dengan mengupload hasil PK guru tersebut ke dalam sistem verval PADAMU NEGERI. 8. Tahap berikutnya dilanjutkan dengan mengisi data rinci, riwayat kepegawaian, riwayat pekerjaan, dan data lainnya, mengupload foto diri, dan terakhir mencetak kartu NUPTK (Kartu Digital Kepala Sekolah). 9. Selesai melakukan pengisian data EDS dan data rinci, PTK (Kepala Sekolah) akan memperoleh surat S05. Dengan keluarnya surat S05 data PTK akan berstatus bintang 3 (***) 10. Surat S05 kemudian diserahkan ke operator sekolah. 11. Operator sekolah, kecamatan, dan kabupaten melakukan verifikasi dan validasi surat 12

23 1. S05 untuk selanjutnya diterbitkan surat S07 (tanda bukti verval 2) dan surat S08 (Fakta Integritas). 2. Dengan keluarnya surat S07 dan S08 data PTK (Kepala Sekolah) akan berstatus bintang 4 (****) berwarna oranye 3. Langkah terakhir adalah menyerahkan surat S07 dan S08 ke operator kecamatan atau kabupaten untuk diverifikasi lebih lanjut. 4. Operator kecamatan atau kabupaten melakukan verifikasi surat S07 dan S08 untuk kemudian diterbitkan surat S09 (bukti selesai melakukan verifikasi dan validasi data PTK). 5. Dengan terbitnya surat A09 data PTK (Kepala Sekolah) akan berstatus bintang 4 (****) berwarna hijau dan proses verifikasi dan validasi data PTK sudah selesai dilaksanakan. C. Proses Verval Pengawas Sekolah 1. Pengawas Sekolah mencari data individunya di situs 2. Pengawas Sekolah akan memperoleh formulir A Pengawas Sekolah mengisi formulir yang diperoleh dengan data dasar PTK, kemudian menyerahkan ke operator kecamatan atau kabupaten untuk di verifikasi, selanjutnya akan dihasilkan surat S03 (Bukti verval level 1), Dengan diperolehnya formulir S03, maka status data Pengawas Sekolah adalah bintang 1 (*). 4. Setelah Pengawas Sekolah mendapatkan surat S03, selanjutnya PTK melakukan aktifasi akun PTK pada situs menu aktivasi akun ptk 5. Selesai melakukan aktivasi akun PTK, data Pengawas Sekolah akan berstatus bintang 2 (**). 6. Setelah akun PTK aktif dan login ke akun PTK masing-masing, selanjutnya Pengawas Sekolah melakukan verval data PTK. Pada Tahun 2014 proses verval data Pengawas Sekolah mengalami penyempurnaan, yaitu: Pengawas Sekolah melakukan pengecekan status aktif dari kepala sekolah dari sekolah yang menjadi binaanya. Jika semua kepala sekolah sudah berstatus bintang 4 (****) berwarna hijau, maka Pengawas Sekolah dapat melanjutkan proses selanjutnya. Jika ada kepala sekolah yang belum berstatus bintang 4 (****) berwarna hijau, maka proses verval kepala sekolah belum bisa ke tahap selanjutnya. 7. Selanjutnya Pengawas Sekolah melakukan penilaian kinerja kepala sekolah tahun 2014 untuk semua kepala sekolah di sekolah binaannya, sampai dengan mengupload hasil PK kepala sekolah tersebut ke dalam sistem verval PADAMU NEGERI. 8. Bagi Pengawas Sekolah yang memiliki guru binaan, maka Pengawas Sekolah wajib melakukan pengecekan status aktif guru binaannya tersebut. Jika guru binaannya sudah berstatus aktif maka Pengawas Sekolah bisa melanjutkan ke proses berikutnya. Jika guru binaannya belum berstatus aktif maka Pengawas Sekolah belum bisa melanjutkan ke tahap berikutnya. 9. Proses verval data PTK selanjutnya adalah Pengawas Sekolah mengisi data rinci, riwayat kepegawaian, riwayat pekerjaan, dan data lainnya, mengupload foto diri, dan terakhir mencetak kartu NUPTK (Kartu Digital Pengawas Sekolah). 10. Selesai melakukan pengisian data EDS dan data rinci, Pengawas Sekolah akan memperoleh surat S05. Dengan keluarnya surat S05 data Pengawas Sekolah akan berstatus bintang 3 (***) 11. Surat S05 kemudian diserahkan ke operator kecamatan atau kabupaten. 13

24 1. Operator sekolah, kecamatan, dan kabupaten melakukan verifikasi dan validasi surat S05 untuk selanjutnya diterbitkan surat S07 (tanda bukti verval 2) dan surat S08 (Fakta Integritas). 2. Dengan keluarnya surat S07 dan S08 data Pengawas Sekolah akan berstatus bintang 4 (****) berwarna oranye. 3. Langkah terakhir adalah menyerahkan surat S07 dan S08 ke operator kecamatan atau kabupaten untuk diverifikasi lebih lanjut. 4. Operator kecamatan atau kabupaten melakukan verifikasi surat S07 dan S08 untuk kemudian diterbitkan surat S09 (bukti selesai melakukan verifikasi dan validasi data PTK). 5. Dengan terbitnya surat A09 data PTK akan berstatus bintang 4 (****) berwarna hijau dan proses verifikasi dan validasi data PTK sudah selesai dilaksanakan. 1.6 Mekanisme Pengajuan Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan (NUPTK) Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan (NUPTK) merupakan kode identitas unik yang diberikan kepada seluruh Pendidik (Guru) dan Tenaga Kependidikan (Staf) di seluruh satuan pendidikan (Sekolah) di Indonesia. NUPTK dibangun oleh Direktorat Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PMPTK) Departemen Pendidikan Nasional tahun Seiring dengan program Reformasi Birokrasi, NUPTK sejak tahun 2011 dikelola oleh Sekretariat BPSDMPK-PMP Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dalam perkembangannya, NUPTK menjadi syarat utama yang harus dimiliki oleh seluruh PTK se-indonesia untuk dapat mengikuti program-program Kementerian Pendidikan da Kebudayaan, diantaranya: Sertifikasi Guru, Uji Kompetensi Guru, Diklat PTK, Program Tunjangan PTK. Pengajuan NUPTK baru dibuka kembali sejak tahun 2013, setelah selama hampir 2 tahun (tahun 2011 dan 2012) generate NUPTK ditutup sementara. Sasaran penerbitan NUPTK baru tahun 2014 ini dikhususkan untuk PTK PNS dan Non PNS yang bertugas sebagai Pendidik (Guru), Kepala Sekolah, dan Pengawas Sekolah. Adapun persyaratan penerbitan NUPTK baru pada tahun 2014 yaitu: 1. Guru, kepala sekolah, dan pengawas sekolah jenjang TK, SD, SMP, SLB, SMA, dan SMK yang bernaung dibawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan atau Kementerian Agama. 2. Berstatus PNS maupun Non PNS. 3. Bagi PTK berstatus PNS harus memenuhi syarat: a. Memiliki PegID Aktif b. Memiliki Kualifikasi Pendidikan minimal S1/D4 c. Memiliki SK ketetapan CPNS d. Memiliki SK ketetapan PNS e. Memiliki SK setiap kenaikan pangkat f. Memiliki SK ketetapan PNS terakhir 4. Bagi PTK Non PNS harus memenuhi syarat: a. Bagi PTK dengan Satuan Administrasi (Satminkal) di sekolah negeri memenuhi syarat sebagai berikut: Memiliki PegID Aktif Memiliki Kualifikasi Pendidikan minimal S1/D4 SK Pengangkatan dari Bupati/Walikota sebagai Guru, dan menyatakan bahwa 14

25 pembayaran Gaji berasal dari APBD atau SK Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) dari Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK) sebagai PTK yang masih berlaku (Sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara). a. Bagi PTK dengan Satuan Administrasi Pangkal (Satminkal) di sekolah swasta memenuhi syarat sebagai berikut: Memiliki PegID Aktif Memiliki Kualifikasi Pendidikan S1/D4 Berstatus sebagai Guru Tetap Yayasan (GTY) SK Pengangkatan Guru Tetap Yayasan (GTY) sebagai Guru atau Kepala Sekolah minimal selama 4 (empat) tahun berturut-turut terhitung mulai tanggal terbit SK awal sebelum tanggal 1 Agustus 2010 (pada sekolah yang sama atau berbeda) yang ditandatangani oleh Ketua Yayasan dan tidak berlaku surut (contoh SK tertanggal tahun 2014 menjelaskan masa kerja tahun 2010). Pemberian NUPTKbarubagi PTK akan dilakukan apabila PTK telah mendapatkan surat penetapan PegID. Untuk pengajuan NUPTK yang ditolak karena tidak memenuhi persyaratan, hanya dapat diajukan kembali pada periode penerbitan NUPTK tahun berikutnya setelah memenuhi persyaratan. PTK harus memastikan memenuhi persyaratan sebelum mengajukan NUPTK. Kondisi tertentu dimana PTK belum berkualifikasi pendidikan S1/D4 dapat mengajukan pengecualian dengan mengirimkan permohonan pengajuan yang ditandatangani oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten yang mencantumkan nama PTK yang diajukan NUPTK nya serta alasan permintaan pengecualian. Surat permohonan ini kemudian dikirim ke LPMP Provinsi dan ke Sekretariat BPSDMPK-PMP. Bagi PTK yang telah mempunyai PegID dan memenuhi syarat mengajukan NUPTK mencetak surat Pengajuan NUPTK Baru dengan melampirkan dokumen fisik. Surat pengajuan NUPTK telah ditandatangani oleh Kepala Sekolah beserta dokumen fisik diserahkan kepada admin kabupaten/kota untuk dilakukan pemeriksaan.admin kabupaten/kota akan mengeluarkansurat bukti pemeriksaan fisik dan akan menyerahkannya kepada LPMP beserta surat pengajuan NUPTK dan dokumen fisik. LPMP akan melakukan pemeriksaan dokumen serta mengeluarkan Surat Bukti Penerbitan NUPTK. 15

26 Alur proses pengajuan NUPTK baru mengikuti diagram alur sebagai berikut: Penjelasan proses pengajuan NUPTK baru pada diagram alur di atas adalah: 1. PTK mencetak formulir Pengajuan NUPTK Baru melalui akun PTK masing-masing, kemudian dilengkapi dengan dokumen pendukung yang ditandatangni oleh kepala sekolah, selanjutnya di verifikasi oleh operator sekolah. 2. Oleh PTK yang bersangkutan, dokumen pengajuan NUPTK baru di serahkan ke operator kabupaten. 3. Operator kabupaten melakukan persetujuan Verifikasi dokumen pengajuan NUPTK baru setelah semua persyaratan terpenuhi. 4. Operator kabupaten mencetak Tanda Bukti Pengajuan NUPTK baru. 5. Operator kabupaten mengirim dokumen pengajuan NUPTK baru ke LPMP. 6. Admin LPMP menerima dan melakukan verifikasi kelengkapan dokumen pengajuan NUPTK baru. 7. Admin LPMP memberikan persetujuan penerbitan NUPTK Baru setelah semua persyaratan terpenuhi. 8. Setelah NUPTK diterbitkan, PegId dari PTK yang bersangkutan akan berubah secara otomatis menjadi NUPTK yang diperoleh oleh PTK tersebut. 9. Admin LPMP/operator kabupaten mencetak Tanda Bukti Penerbitan NUPTK Baru. 16

27 BAGIAN KEDUA PROFIL PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DI PROVINSI BALI TAHUN PROFIL SEKOLAH DI PROVINSI BALI Pemenuhan tugas LPMP dalam rangka melaksanakan penjaminan mutu pendidikan di Provinsi Bali memerlukan acuan data yang akurat berupa profil pendidikan di Provinsi Bali. Salah satu variabel profil pendidikan tersebut adalah profil Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK). Berdasarkan hasil verifikasi dan validasi data PTK tahun 2014 melalui SIM PADAMU NEGERI, dihasilkan data yang menggambarkan peta profil PTK di Provinsi Bali meliputi profil sekolah dan profil PTK. Verifikasi data sekolah di dalam SIM PADAMU NEGERI, dilakukan untuk semua jenjang sekolah mulai dari TK/RA, SD/MI, SLB, SMP/MT s, SMA/MA, dan SMK/MAK, berstatus negeri dan swasta yang bernaung di bawah binaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan maupun Kementerian Agama. Pengelola pendataan sekolah terdiri dari penanggungjawab dan administrator/operator di tingkat LPMP sebagai penanggungjawab tingkat provinsi, penanggungjawab dan administrator/operator kabupaten/kota sebagai penanggungjawab tingkat kabupaten/kota, operator kecamatan sebagai pengumpul dan pengolah data kecamatan, dan operator sekolah sebagai verifikator data satuan pendidikan. Pendataan PADAMU NEGERI tahun 2014, melalui mekanisme aktifasi satu sekolah menggunakan identitas Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN), mampu untuk mengurangi jumlah sekolah yang double counting. Profil sekolah di Provinsi Bali Tahun 2014 yang yang ditampilkan dalam hasil analisis data kependidikan ini adalah data sekolah yang bernaung di bawah binaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Sedangkan sekolah-sekolah yang bernaung di bawah binaan Kementerian Agama (Madrasah) di kelola sepenuhnya oleh Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi dan Kabupaten/Kota se-provinsi Bali. Tabel 1. Data Sekolah di Provinsi Bali Tahun 2014 Berdasarkan Jenjang Sekolah KAB/KOTA JENJANG SEKOLAH TK SD SLB SMP SMA SMK JUMLAH Buleleng Jembrana Tabanan Badung Gianyar Klungkung Bangli Karangasem Denpasar JUMLAH Sumber : SIM PADAMU NEGERI 2014 (Data diolah) 17

28 Grafik 1. Data Sekolah di Provinsi Bali Tahun 2014 Data pada Tabel 1. dan Grafik 1. menggambarkan sekolah yang ada di Provinsi Bali pada tahun 2014 sebanyak sekolah. Jumlah sekolah tersebut didominasi oleh sekolah pada jenjang pendidikan dasar (TK dan SD) masin g-masing sebanyak sekolah TK (29,89%) dan sekolah SD (53,58%). Sedangkan pada jenjang pendidikan menengah masing-masing sebesar 8,93% (400 sekolah) untuk jenjang SMP, 3,79% (167 sekolah) untuk jenjang SMA, dan 3,55% (165 sekolah) jenjang SMK serta yang paling kecil adalah jenjang SLB dengan persentase sebesar 0,35% (16 sekolah). Grafik 2. Data Sekolah di Provinsi Bali Tahun

29 Data sekolah berdasarkan Kabupaten/Kota memperlihatkan jumlah sekolah terbanyak terdapat di Kabupaten Buleleng mencapai 18,19% (824 sekolah) selanjutnya Kabupaten Tabanan sebesar 13,73% (622 sekolah), Kota Denpasar 12,45% (564 sekolah), Kabupaten Badung 12,36% (622 sekolah), Kabupaten Karangasem 12,09% (548 sekolah), Kabupaten Gianyar 11,34% (514 sekolah), Kabupaten Jembrana 7,68% (348 sekolah), Kabupaten Bangli 6,24% (283 sekolah), dan jumlah sekolah terkecil terdapat di kabupaten Klungkung sebesar 5,87% (266 sekolah) Tabel 2. Data Seko lah di Provinsi Bali Tahun 2014 BerdasarkanJenjang dan Status Sekolah Jenjang Kab/Kota TK SD SLB SMP SMA SMK Total N S N S N S N S N S N S Buleleng Jembrana Tabanan Badung Gianyar Klungkung Bangli Karangasem Denpasar Total Sumber : SIM PADAMU NEGERI 2014 (Data diolah) Data sebaran sekolah berdasarkan status sekolah per jenjang sekolah pada masing-masing Kabupaten/Kota pada Tabel 2 di atas menunjukan jumlah sekolah negeri lebih banyak dibandingkan dengan jumlah sekolah swasta untuk tingkat sekolah SD,SLB dan SMP sedangkan untuk jenjang sekolah TK, SMA dan SMK menunjukkan bahwa jumlah sekolah swasta lebih banyak dibandingkan dengan jumlah sekolah negeri. Secara keseluruhan Jumlah sekolah di Provinsi Bali dengan status sekolah negeri mencapai sekolah atau 61,25% dan sekolah swasta dengan jumlah sekolah atau sekitar 38,75%. 19

30 Grafik 3. Persentase Sekolah Negeri dan Swasta di Provinsi Bali Tahun 2014 Perbandingan data sekolah berdasarkan status sekolah pada masing-masing Kabupaten/Kota dapat dilihat pada Grafik 4. Sebagai berikut: Grafik 4. Data Sekolah Per Kabupaten/Kota di Provinsi Bali Tahun 2014 Berdasarkan Status Sekolah Sebaran sekolah negeri dan swasta untuk semua jenjang sekolah di setiap Kabupaten/kota memiliki sebaran yaitu sekolah negeri paling banyak ada di Kabupaten Buleleng dengan jumlah 571 sekolah atau 20,58%, sedangkan jumlah sekolah negeri paling sedikit ada di Kota Denpasar sebanyak 199 sekolah atau sebesar 7,17%. Jumlah sekolah swasta terbanyak ada di Kota Denpasar sebanyak 391 sekolah atau 22,50% sedangkan yang terkecil ada di Kabupaten Bangli sebanyak 71 sekolah atau 4,08%, sesuai dengan yang ditunjukan pada grafik 5 di atas. Secara umum sebaran sekolah negeri dan swasta untuk semua jenjang di setiap Kabupaten/kota di provinsi Bali tahun 2014 terjadi perubahan dengan tahun Jumlah sekolah yang berhasil 20

31 dihimpun pada tahun 2014 mengalami peningkatan sebanyak 279 sekolah jika dibandingkan dengan hasil pendataan tahun Perubahan jumlah sekolah di Provinsi Bali disebabkan oleh beberapa faktor antara lain pada jenjang pendidikan dasar terjadi regrouping sekolah terutama pada jenjang SD negeri dan di sisi lain pada jenjang SD swasta makin banyak berdiri sekolah-sekolah baru. Pada jenjang pendidikan menengah, perubahan data lebih banyak terjadi pada sekolah swasta dimana banyak sekolah swasta tidak aktif karena kekurangan siswa atau bahkan tidak mendapatkan siswa baru. Perubahan jumlah sekolah dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2014, diperlihatkan pada Tabel 3 berikut ini. Tabel 3. Pertumbuhan Data Sekolah di Provinsi Bali Tahun 2014 No Status Sekolah Kabupaten/ TOTAL Negeri Swasta Kota Buleleng Jembrana Tabanan Badung Gianyar Klungkung Bangli Karangasem Denpasar Total Sumber : SIM PADAMU NEGERI 2014 (Data diolah) Grafik 5. Pertumbuhan Data Sekolah di Provinsi Bali Tahun 2014 Pertumbuhan jumlah sekolah pada tahun 2014 tidak menunjukkan terjadinya perubahan yang signifikan dibandingkan dengan jumlah sekolah pada tahun Secara umum pada tahun 2014 hanya terjadi peningkatan jumlah sekolah sebesar 0,35% (16 sekolah) pada semua 21

32 jenjang sekolah baik negeri maupun swasta. Pertumbuhan jumlah sekolah terbesar terdapat di Kabupaten Karangasem yaitu sebesar 0,31% (14 sekolah), sedangkan pertumbuhan sekolah terkecil terdapat di Kabupaten Tabanan dan Klungkung yang hanya sebesar 0,02% (1 sekolah), bahkan di Kota Denpasar terjadi penurunan jumlah sekolah sebesar 0,58% (26 sekolah). Pada status sekolah negeri bahkan terjadi penurunan jumlah sebesar 0,03% (1 sekolah), sedangkan pada status sekolah swasta terjadi peningkatan jumlah sekolah sebesar 0,98% (17 sekolah). Peningkatan jumlah sekolah negeri hampir merata di semua kabupaten/kota rata-rata sebesar 0,03% (1 sekolah) kecuali di Kabupaten Bangli terjadi peningkatan jumlah sekolah sebesar 0,07% (2 sekolah), serta di Kabupaten Karangasem tidak terjadi penambahan jumlah sekolah. sedangkan di 3 kabupaten/kota yaitu Buleleng, Kota Denpasar dan Jembrana terjadi penurunan jumlah sekolah masing-masing sebesar: 0,14% (4 sekolah), 0,07% (2 sekolah), dan 0,03% (1 sekolah). Jumlah sekolah swasta di seluruh kabupaten/kota di Provinsi Bali secara umum juga mengalami peningkatan. Peningkatan terbesar terjadi di Kabupaten Karangasem sebesar 0,81% (14 sekolah), Badung 0,51% (5 sekolah), Jembrana 0,34% (6 sekolah), Gianyar 0,28% (5 sekolah), Bangli 0,23% (4 sekolah), dan Buleleng 0,17% (3 sekolah). Sedangkan di Kabupaten Tabanan dan Klungkung tidak terjadi perubahan jumlah sekolah. Satu-satunya daerah di Provinsi Bali yang mengalami penurunan jumlah sekolah adalah Kota Denpasar yaitu sebesar 1,38% (24 sekolah). Selanjutnya akan ditampilkan pertumbuhan jumlah sekolah di Provinsi Bali berdasarkan jenjang sekolah, sesuai dengan data di bawah ini. Tabel 4. Pertumbuhan Data Sekolah di Provinsi Bali Tahun 2014 per Jenjang Sekolah Jenjang Negeri Status Sekolah Swasta TOTAL TK SD SLB SMP SMA SMK Total Sumber : SIM PADAMU NEGERI 2014 (Data diolah) 22

33 Grafik 6. Pertumbuhan Data Sekolah di Provinsi Bali Tahun 2014 per-jenjang Sekolah Pertumbuhan data sekolah berdasarkan jenjang sekolah sesuai dengan data di atas, menunjukkan jumlah sekolah pada jenjang TK dan SMK mengalami peningkatan masingmasing sebesar 0,64% (29 sekolah), dan 0,11% (5 sekolah). Sedangkan pada jenjang lainnya mengalami penurunan jumlah sekolah masing-masing jenjang SD sebesar 0,22% (10 sekolah), SMA 0,08% (4 sekolah), SMP 0,06% (3 sekolah), dan SLB sebesar 0,02% (1 sekolah). Dilihat dari status sekolah, sekolah negeri hanya mengalami peningkatan pada jenjang TK dan SMK yaitu masng-masing sebesar 0,07% (2 sekolah) dan 0,03% (1 sekolah). Sedangkan pada jenjang lainnya mengalami penurunan jumlah sekolah maksimal 0,07% (2 sekolah). Dilain pihak, sekolah swasta yang mengalami peningkatan jumlah terjadi pada jenjang TK sebesar 1,55% (27 sekolah), dan SMK sebesar 0,23% (4 sekolah). Namun pada beberapa jenjang mengalami penurunan jumah seperti yang terjadi pada jenjang SD mengalami penurunan jumlah sebesar 0,51% (9 sekolah), SMA sebesar 0,23% (4 sekolah), dan SMP sebesar 0,06% (1 sekolah). jenjang sekolah yang yang tidak mengalami perubahan jumlah adalah jenjang SLB PROFIL PENDIDIK (GURU) DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DI PROVINSI BALI 1. Sebaran Guru di Provinsi Bali Tabel 5. Sebaran Guru di Provinsi Bali Tahun 2014 Kab/Kota Jenjang TK SD SLB SMP SMA SMK TOTAL Buleleng Jembrana Tabanan Badung Gianyar Klungkung Bangli Karangasem Denpasar Total Sumber : SIM PADAMU NEGERI 2014 (Data diolah) 23

34 Grafik 7. Data Guru di Provinsi Bali Berdasarkan Jenjang Sekolah Pemutakhiran data pendidik (guru) di Provinsi Bali tahun 2014 berhasil memperbaharui data guru dari tahun 2013 yaitu dari orang menjadi orang. Sebaran data guru berdasarkan jenjang sekolah mulai dari yang paling banyak yaitu jenjang SD sebesar 48,48% ( orang), selanjutnya adalah jenjang SMP sebesar 20,62% (11,295 orang), jenjang TK sebesar 10,86% (5.947 orang), jenjang SMA sebesar 10,22% (5.597 orang), jenjang SMK sebesar 9,13% (5,001 orang), dan jenjang SLB sebesar 0,68% (375 orang). Grafik 8. Data Guru di Provinsi Bali per-kabupaten/kota 24

35 Sebaran data guru per-kabupaten menunjukkan jumlah guru paling banyak terdapat di Kabupaten Buleleng sebesar 16,23% (8.888 orang) selanjutnya Kota Denpasar 15.65% (8.569 orang), Kabupaten Badung 14,12% (7.735 orang), Kabupaten Tabanan 12,37% (6.775 orang), Kabupaten Gianyar 12,25% (6.711 orang), Kabupaten Karangasem 11.21% (6.141 orang), Kabupaten Klungkung 6,17% (3.380 orang), Kabupaten Bangli 6,04% (3.308 orang), dan paling kecil terdapat di kabupaten Jembrana sebesar 5,96% (3.262 orang). Grafik 9. Pertumbuhan Data Guru di Provinsi Bali Tahun 2014 Pertumbuhan data guru di Provinsi Bali tahun 2014 dibandingkan dengan data guru pada tahun 2013 secara menyeluruh untuk semua jenjang sekolah mengalami peningkatan sebesar 3,37% atau sebanyak orang. Pertumbuhan tertinggi terdapat pada jenjang SD sebesar 0,84% (378 orang), selanjutnya adalah guru pada jenjang SMK sebesar 0,78% (350 orang), jenjang TK sebesar 0,74% (331 orang), jenjang SMP 0,72% (322 orang), jenjang SMA sebesar 0,27% (123 orang), dan pertumbuhan guru terkecil pada jenjang SLB sebesar 0,03% (12 orang). 2. Sebaran Guru Menurut Jenis Kelamin Tabel 6. Sebaran Guru di Provinsi Bali Tahun 2014 Berdasarkan Jenis Kelamin Kab/Kota Jenjang TK SD SLB SMP SMA SMK L P L P L P L P L P L P Buleleng Jembrana Tabanan Badung Gianyar Klungkung Bangli Karangasem Denpasar Total Sumber : SIM PADAMU NEGERI 2014 (Data diolah) 25 Total

36 Grafik 10. Persentase Guru di Provinsi Bali Berdasarkan Jenis Kelamin Dilihat berdasarkan jenis kelamin, guru yang bertugas di Provinsi Bali tahun 2014 lebih banyak berjenis kelamin perempuan dibandingkan dengan guru laki-laki, dengan perbandingan 56,63% ( orang) perempuan dan 43,37% ( orang) guru laki-laki. Guru perempuan mengalami peningkatan yang cukup besar dibandingkan dengan keadaan tahun 2013 yaitu mencapai orang atau sebesar 3,98%. Sedangkan guru laki-laki hanya mengalami peningkatan sebanyak 281 orang atau sebesar 1,18%. Grafik 11. Persentase Guru di Provinsi Bali Berdasarkan Jenis Kelamin per-jenjang Sekolah Dilihat berdasarkan jenjang sekolah jumlah guru perempuan lebih dominan pada jenjang sekolah dasar dan SLB, sedangkan guru laki-laki lebih dominan pada jenjang sekolah menengah. Perbandingan guru per jenjang sekolah untuk laki-laki dan perempuan adalah: jenjang TK sebesar 3,98% : 96,02%, jenjang SD 43,69% : 56,31%, SLB 43,47% : 56,53%, 26

37 jenjang SMP 51,89% : 48,11%, jenjang SMA 57,19% : 42,81%, dan jenjang SMK 53,81% : 46,19%. Grafik 12. Persentase Guru di Provinsi Bali Berdasarkan Jenis Kelamin per-kabupaten/kota Data guru berdasarkan jenis kelamin, jika dicermati per kabupaten/kota memperlihatkan fakta yang selaras dengan data guru berdasarkan jenis kelamin per jenjang sekolah, dimana hampir di semua kabupaten/kota (7 kabupaten/kota) jumlah guru perempuan lebih dominan daripada jumlah guru laki-laki, kecuali di Kabupaten Bangli dan Karangasem. Perbandingan yang sangat mecolok terlihat di Kota Denpasar yaitu dari orang guru, 69,94 persennya (5.993 orang) adalah guru perempuan. Perbandingan yang mencolok juga terjadi di Kabupaten Badung dimana 61,16% ( 4731 orang) dari 7735 orang guru adalah guru perempuan. 3. Sebaran Guru Menurut Status Kepegawaian Tabel 7. Sebaran Guru di Provinsi Bali Tahun 2014 Berdasarkan Status Kepegawaian. KAB/KOTA GTT GTY NON PNS PNS PNS DEPAG 27 PNS DPK GURU BANTU GURU HONDA JUMLAH Buleleng Jembrana Tabanan Badung Gianyar Klungkung Bangli Karangasem Denpasar JUMLAH Sumber : SIM PADAMU NEGERI 2014 (Data diolah) Data pada tabel 7 di atas, jika dikelompokkan berdasarkan status PNS dan Non PNS memperlihatkan sebaran data guru PNS sebesar 60,94% atau sebanyak orang, sedangkan guru Non PNS sebesar 39,06% atau sebanyak orang, seperti yang ditunjukkan oleh

38 Grafik 13 di bawah. Grafik 13. Persentase Guru di Provinsi Bali Tahun 2014 Berdasarkan status Kepegawaian Grafik 14 Perbandingan Guru di Provinsi Bali Tahun 2014 Berdasarkan status Kepegawaian per- Kabupaten/Kota Perbandingan guru yang berstatus PNS dengan Non PNS pada setiap kabupaten/kota sesuai dengan yang ditunjukkan Grafik 14 di atas memperlihatkan kondisi umum di setiap kabupaten/ kota yaitu jumlah guru dengan status PNS rata-rata lebih banyak dibandingkan dengan guru berstatus Non PNS untuk setiap Kabupaten/kota kecuali di Kota Denpasar. Perbandingan jumlah guru PNS dan Non PNS dari masing-masing Kabupaten/Kota mulai dari perbandingan terbesar adalah sebagai berikut: Kabupaten Klungkung dengan perbandingan 75,41%:24,59%, Kabupaten Karangasem 74,09%:25,91%, Kabupaten Bangli 69,07%:30,93%, Kabupaten Tabanan 66,60%:33,40%, Kabupaten Buleleng 66,38%:33,62%, 28

39 Kabupaten Jembrana 63,86%:36,14%, Kabupaten Gianyar 58,65%:41,35%, Kabupaten Badung 50,54%:49,46%, dan Kota Denpasar dengan perbandingan 42,62%:57,38%. Grafik 15. Sebaran Guru di Provinsi Bali Berdasarkan Status Kepegawaian Status kepegawaian guru di Provinsi Bali jika diuraikan per masing-masing status yang dikelompokkan menjadi PNS dan Non PNS akan tergambar sebagai berikut: Guru berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) terdiri dari PNS sebesar 58,54% yang merupakan jumlah paling dominan, kemudian Pegawai Negeri Sipil Diperbantukan (PNS DPK) sebesar 2,27%, dan Pegawai Negeri Sipil Kementerian Agama (PNS Depag) sebesar 0,16%. PNS Depag yang masuk ke dalam pendataan ini adalah guru PNS yang diangkat oleh Pemerintah Daerah yang mengajar mata pelajaran agama pada sekolah-sekolah yang bernaung di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Selanjutnya secara berurutan adalah Guru Non PNS yang terdiri dari : Guru Tidak Tetap (GTT) sebesar 23,30%, Guru Tetap Yayasan (GTY) sebesar 15,05%, Guru honor Daerah (Guru Honda) sebesar 0,62%, dan Non PNS (Guru Pengabdian) sebesar 0,09%. Tabel 8. Sebaran Guru di Provinsi Bali Tahun 2014 Berdasarkan Status Kepegawaian per- Jenjang Sekolah. JENJANG NON PNS PNS GURU GURU GTT GTY PNS SEKOLAH PNS DEPAG DPK BANTU HONDA JUMLAH TK SD SLB SMP SMA SMK JUMLAH Sumber : SIM PADAMU NEGERI 2014 (Data diolah) 29

40 Grafik 16. Keadaan Guru di Provinsi Bali Berdasarkan Status Kepegawaian per-jenjang Sekolah Data guru berdasarkan status kepegawaian per-jenjang sekolah memperlihatkan sebaran jumlah guru PNS dan Non PNS pada setiap jenjang sekolah. Data pada Tabel 8 dan Grafik 16 di atas menunjukkan jumlah guru PNS pada setiap jenjang sekolah rata-rata berjumlah lebih banyak daripada guru Non PNS, kecuali pada jenjang TK dan SMK. Jumlah guru PNS di Provinsi Bali terkonsentrasi pada jenjang SD, dimana 68,57% guru PNS bertugas pada jenjang SD. Sebaliknya guru GTY (guru yang bisa mengikuti program sertifikasi guru) lebih banyak terkonsentrasi pada jenjang TK, SD dan SMP. Data ini seiring dengan data sekolah dimana pada jenjang TK jumlah sekolah swasta lebih banyak dibandingkan dengan sekolah negeri. Tabel 9. Sebaran Guru di Provinsi Bali Tahun 2014 Berdasarkan Status Kepegawaian per- Jenis Kelamin KAB/KOTA Buleleng Jembrana Tabanan Badung Gianyar Klungkung Bangli JENIS KELAMIN GTT GTY NON PNS STATUS KEPEGAWAIAN PNS PNS DEPAG PNS DPK GURU BANTU GURU HONDA TOTAL Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan

41 Karangasem Denpasar Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan TOTAL Sumber :SIM PADAMU NEGERI 2014 (Data diolah) Grafik 17. Guru di Provinsi Bali Berdasarkan Status Kepegawaian per-jenis Kelamin Keadaan guru berdasarkan status kepegawaian per jenis kelamin di Provinsi Bali sesuai dengan Tabel 9 dan Grafik 17. di atas menggambarkan sebaran guru berdasarkan jenis kelamin pada kelompok besar status kepegawaian yaitu PNS dan Non PNS. Perbandingan jumlah jenis kelamin untuk guru PNS adalah 50,87% laki-laki dan 49,13% perempuan. Perbandingan jumlah jenis kelamin untuk guru Non PNS adalah 31,68% laki-laki dan 68,32% perempuan. 31

42 Grafik 18. Guru di Provinsi Bali Berdasarkan status Kepegawaian per Jenis Kelamin Dicermati dengan lebih mendetail pada masing-masing status kepegawaian diperoleh gambaran sebagai berikut: guru dengan status kepegawaian GTT dan GTY didominasi oleh guru perempuan sebesar 63,08% untuk GTT, dan 76,56% untuk GTY. Sedangkan guru dengan status PNS (PNS, PNS Depag, dan PNS DPK) perbandingan guru perempuan dengan guru lakilaki sangat berimbang, dengan perbandingan laki-laki dan perempuan adalah 50,87%:47,08%. Tabel 19 Pertumbuhan Jumlah Guru Berdasarkan Status Kepegawaian Pertumbuhan jumlah guru berdasarkan status kepegawaian di Provinsi Bali tahun 2014 menunjukkan adanya beberapa perubahan komposisi data pada setiap kelompok status kepegawaian dibandingkan dengan komposisi tahun 2013, yaitu Guru GTT mengalami pertumbuhan sebesar 5,10% (2.714 orang), GTY 0,86% (458 orang), dan PNS DPK 0,92% (489 orang). Disisi lain pada beberapa status kepegawaian guru terjadi penurunan jumlah, seperti pada Guru PNS yang mengalami penurunan sebesar 2,14% (1.141 orang), dan PNS Depag 0,35% (184 orang). Guru Non PNS seperti Guru Honor Daerah dan Guru Pengabdian juga mengalami penurunan masing-masing sebesar 1,11% (589 orang), dan 0,42% (226 orang). Penurunan jumlah pada kelompok ini disebabkan karena verifikasi data tahun

43 harus disertai dengan bukti-bukti otentik dari guru yang bersangkutan sehingga guru akan mencantumkan status kepegawaiannya sesuai dengan dokumen yang dimiliki. Disamping itu terjadinya penurunan jumlah guru PNS disebabkan guru tersebut sudah memasuki masa purna tugas (pensiun). 4. Sebaran Guru Menurut Golongan Tabel 10. Sebaran Guru di Provinsi Bali Tahun 2014 Berdasarkan Golongan KAB/KOTA GOLONGAN NON JUMLAH II IIIA IIIB IIIC IIID IVA IVB IVC IVD PNS Buleleng Jembrana Tabanan Badung Gianyar Klungkung Bangli Karangasem Denpasar Jumlah Sumber :SIM PADAMU NEGERI 2014 (Data diolah) Grafik 20. Sebaran Guru di Provinsi Bali Berdasarkan Golongan Sebaran guru dilihat berdasarkan golongan memperlihatkan fenomena menarik dari tahun ke tahun yaitu adanya kecendrungan jumlah guru yang terkonsentrasi pada golongan IV.a. Sama halnya dengan kondisi data pada tahun 2014 jumlah guru dengan golongan IVa mencapai 40,62% atau sekitar orang. Sementara itu masih terdapat guru yang memiliki golongan II, dengan jumlah sekitar 4,59%, menurun dari tahun 2013 yang sebesar 6,03%. Disisi lain sudah terdapat guru yang memiliki golongan IV.c dan IV.d. Tabel 10. di atas semakin mempertegas mengenai konsentrasi jumlah guru dengan golongan IV.a pada masing-masing kabupaten/kota, dimana golongan IV.a merupakan jumlah terbanyak dibandingkan dengan golongan lain. 33

44 Tabel 11. Sebaran Guru di Provinsi Bali Tahun 2014 Berdasarkan Golongan per-jenjang Sekolah GOLONGAN JENJANG NON SEKOLAH II IIIA IIIB IIIC IIID IVA IVB IVC IVD PNS JUMLAH TK SD SLB SMP SMA SMK JUMLAH Sumber :SIM PADAMU NEGERI 2014 (Data diolah) Tabel 11 di atas menggambarkan konsentrasi jumlah guru golongan IV.a yang juga dominan pada setiap jenjang sekolah. Jumlah guru dengan golongan IV.a paling banyak terkosentrasi pada jenjang SD sebesar 54,90%, SMP 23,96%, SMA 11,76%, SMK 5,56%, dan TK sebesar 3,30%, serta yang paling kecil pada jenjang SLB hanya sebesar 0,51%. Tabel 12. Sebaran Guru di Provinsi Bali Tahun 2014 Berdasarkan Golongan per-status Guru STATUS KEPEGAWAIAN GOL. NON PNS PNS GURU GURU JUMLAH GTT GTY PNS PNS DEPAG DPK BANTU HONDA II IIIA IIIB IIIC IIID IVA IVB IVC IVD IVE NON PNS JUMLAH Sumber :SIM PADAMU NEGERI 2014 (Data diolah) 34

45 Grafik 21. Pertumbuhan Jumlah Guru di Provinsi Bali Berdasarkan Golongan Pertumbuhan data guru menurut golongan pada tahun 2014 menggambarkan beberapa fenomena yang menarik terkait terkosentrasinya jumlah guru pada golongan IV.a. Pertama; jumlah guru yang berada pada golongan IV.a mengalami penurunan dari tahun 2013 sebesar 3,18% (708 orang). Kedua; guru yang sudah memiliki golongan IV.b mengalami peningkatan sebesar 12,15% (56 orang). Ketiga; guru yang beranjak ke golongan IV.c juga mengalami peningkatan sebesar 10,81% (4 orang). Fenomena menarik lainnya adalah bertambahnya jumlah guru Non PNS tahuan ke tahun. Pada tahun 2014 ini terjadi penambahan jumlah guru Non PNS sebesar 12,11% atau sebanyak orang. Kondisi ini menunjukkan bahwa semakin banyak lulusan dari fakultas ilmu pendidikan yang mengajar di sekolah swasta seiring terbatasnya formasi rekrutmen Calon PNS di Provinsi Bali. 5. Sebaran Guru Menurut Kualifikasi Pendidikan Tabel 13. Sebaran Guru di Provinsi Bali Tahun 2014 Berdasarkan Kualifikasi Pendidikan KAB/KOTA KUALIFIKASI PENDIDIKAN <=SMA D1 D2 D3 S1 S2 S3 Jumlah Buleleng Jembrana Tabanan Badung Gianyar Klungkung Bangli Karangasem Denpasar JUMLAH Sumber :SIM PADAMU NEGERI 2014 (Data diolah) 35

46 Grafik 22.Sebaran Guru di Provinsi Bali Berdasarkan Kualifikasi Pendidikan Grafik 23.Sebaran Guru di Provinsi Bali Berdasarkan Kualifikasi Pendidikan Sebaran guru di Provinsi Bali menurut kualifikasi pendidikanmemperlihatkan kondisi yang menggembirakan karena jumlah guru yang sudah berkualifikasi pendidikan S1 mengalami peningkatan yang signifikan yaitu mencapai 86,32% (47,274 orang) meningkat dari tahun 2013 baru mencapai 83,77% ( orang). Meningkatnya jumlah guru yang sudah memiliki kualifikasi pendidikan D4/S1 disebabkan oleh berbagai stimulus yang diberikan oleh pemerintah, salah satunya bantuan biaya pendidikan. Program tersebut sudah mulai menunjukkan hasil mulai tahun 2013, sehingga pada tahun 2014 hasil tersebut terlihat lebih signifikan. Selain itu dari internal guru sudah tumbuh kesadaran untuk meingkatkan kualifikasi pendidikannya, salah satunya dimotivasi untuk bisa mengikuti sertifikasi guru. Namun di sisi lain pemerintah masih menyisakan tugas dalam mestimulus sebanyak orang (13,68%) guru yang belum berkualifikasi pendidikan S1. Jumlah ini mengalami penurunan sebesar 2,55% dari tahun Distribusi guru yang belum berkualifikasi pendidikan S1 36

47 adalah sebagai berikut: Guru berkualifikasi SMA sebesar 5,18% (2.839 orang), D1 sebesar 0,62% (338 orang), D2 sebesar 6,34% (3.475 orang), dan D3 sebesar 1,54% (843 orang). Grafik 24. Sebaran Guru di Provinsi Bali Berdasarkan Kualifikasi Pendidikan per- Kabupaten/Kota Sebaran guru di Provinsi Bali dilihat berdasarkan kualifikasi pendidikan per-kabupaten/kota memperlihatkan kondisi yang seragam yaitu di semua Kabupaten/Kota jumlah guru yang sudah berkualifikasi pendidikan S1 lebih banyak dibandingkan dengan jumlah guru yang belum berkualifikai pendidikan S1. Perbandingan guru yang sudah berkualifikasi pendidikan S1 paling banyak terdapat di Kabupaten Jembrana dengan persentase sebesar 90,71%. Sedangkan perbandingan jumlah guru yang belum berkualifikasi pendidikan S1 terdapat di Kabupaten Gianyar yaitu sebesar 15,59%. Namun secara umum persentase guru yang sudah berkualifikasi pendidikan S1 di semua Kabupaten/Kota sudah mencapai di atas 84%. Tabel 14. Sebaran Guru di Provinsi Bali Tahun 2014 Berdasarkan Kualifikasi Pendidikan per-jenjang Sekolah JENJANG KUALIFIKASI PENDIDIKAN SEKOLAH <=SMA D1 D2 D3 S1 S2 S3 JUMLAH TK SD SLB SMP SMA SMK JUMLAH Sumber :SIM PADAMU NEGERI 2014 (Data diolah) 37

48 Grafik 25. Sebaran Guru di Provinsi Bali Berdasarkan Kualifikasi Pendidikan per-jenjang Sekolah Data guru berdasarkan kualifikasi pendidikan, jika dicermati per-jenjang sekolah akan menemukan perbandingan jumlah guru yang sudah berkualifikasi pendidikan S1 lebih besar pada semua jenjang sekolah. Perbandingan terbesar terdapat pada jenjang SMA dimana guru yang sudah berkualifikasi pendidikan S1 mencapai 96,96%. Selanjutnya secara berurutan adalah jenjang SMK sebesar 93,96%, SMP 92,50%, SLB 92,00%, SD 85,91%, dan perbandingan paling kecil terdapat pada jenjang TK sebesar 59,55%. Tabel 15. Sebaran Guru di Provinsi Bali Tahun 2014 Berdasarkan Kualifikasi Pendidikan Menurut Status Sekolah KUALIFIKASI STATUS SEKOLAH PENDIDIKAN Negeri Swasta JUMLAH >=SMA D D D S S S JUMLAH Sumber :SIM PADAMU NEGERI 2014 (Data diolah) 38

49 Grafik 26.Sebaran Guru di Provinsi Bali Berdasarkan Kualifikasi Pendidikan per-status Sekolah Dilihat menurut sebaran status sekolah diperoleh gambaran guru yang berkualifikasi pendidikan S1 sebagian besar mengajar di sekolah negeri yaitu mencapai 78,80%. Demikian halnya dengan guru yang yang memiliki kualifikasi pendidikan S2, juga sebagain besar mengajar di sekolah negeri yaitu mencapai 80,85%. Yang menarik adalah guru yang berkualifikasi pendidikan S3 justru lebih banyak bertugas di sekolah swasta dengan perbandingan 54,54% : 45,45%. <S1 terbagi secara merata antara sekolah negeri dan sekolah swasta dengan perbandingan 59,24% di sekolah negeri dan 40,76% di sekolah swasta. Tabel 16. Sebaran Guru di Provinsi Bali Tahun 2014 Berdasarkan Kualifikasi Pendidikan per-jenis Kelamin KUALIFIKASI JENIS KELAMIN PENDIDIKAN L P JUMLAH >=SMA D D D S S S JUMLAH Sumber :SIM PADAMU NEGERI 2014 (Data diolah) 39

50 Grafik 27. Sebaran Guru di Provinsi Bali Berdasarkan Kualifikasi Pendidikan per-jenis Kelamin Berdasarkan jenis kelamin diperoleh gambaran bahwa guru yang sudah berkualifikasi pendidikan S1 maupun yang belum berkualifikasi pendidikan tersebar cukup merata. Diawali dengan sebaran guru yang dominan berjenis kelamin laki-laki terdapat pada kualifikasi pendidikan D1 dengan persentase sebesar 51,18%%, D3 sebesar 54,80%, S2 60,84%, dan S3 sebesar 100%. Sebaliknya distribusi guru yang dominan berjenis kelamin perempuan terdapat pada kualifikasi <=SMA dengan persentase sebesar 68,26%, kermudian D2 sebesar 57,52%, dan S1 sebesar 57,20%. Grafik 28. Sebaran Pertumbuhan Guru di Provinsi Bali Berdasarkan Kualifikasi Pendidikan dari Tahun 2013 ke 2014 Grafik 28 di atas menyajikan data pertumbuhan guru berdasarkan kualifikasi pendidikan di Provinsi Bali. Gambaran yang sangat menarik dari grafik di atas yaitu pada tahun 2014 terjadi penurunan jumlah guru yang berkualifikasi pendidikan <S1 yang cukup besar jika di bandingkan dengan keadaan tahun Pada kualifikasi pendidikan <=SMA mengalami 40

51 penurunan sebesar 7,10% (217 0rang), kualifikasi pendidikan D1 sebesar 6,88% (25 orang), dan yang paling besar adalah pada kualifikasi pendidikan D2 sebesar 20,04% (871 orang), serta D3 4,10% (36 orang). Sedangkan untuk guru yang sudah berkualifikasi pendidikan >=S1 mengalami peningkatan masing-masing adalah; kualifikasi pendidikan S1 sebesar 5,78% (2.431 orang). Jumlah ini merupakan peningkatan yang cukup signifikan (meskipun tidak sebanyak tahun 2013) yang mengindikasikan bahwa guru-guru di Provinsi Bali memiliki semangat yang tinggi untuk bisa memenuhi amanat Undang-Undang Guru dan Dosen yaitu guru harus memiliki kualifikasi pendidikan minimal D4/S1. Selanjutnya adalah peningkatan pada kualifikasi pendidikan S2 yang mencapai 9,08% (233 orang), dan S3 sebesar 1% (1 orang). 6. Sebaran Guru Menurut Usia Tabel 17. Data Guru di Provinsi Bali Tahun 2014 Berdasarkan Usia USIA KAB/KOTA 56- > JUMLAH <= Buleleng Jembrana Tabanan Badung Gianyar Klungkung Bangli Karangasem Denpasar JUMLAH Sumber :SIM PADAMU NEGERI 2014 (Data diolah) Grafik 29. Sebaran Guru di Provinsi Bali Berdasarkan Usia Data pada tabel 17 dan Grafik 29 di atas menunjukkan distribusi guru berdasarkan usia sebagai 41

52 berikut: sebagian besar sebaran usia guru berada pada rentang usia <=30 tahun yaitu sebesar 23,26%. Selanjutnya pada rentang usia tahun sebesar 20,97%, rentang usia tahun yang mencapai 17,97%, rentang usia tahun sebesar 11,53%, %, rentang usia sebesar 10,51%, rentang usia tahun sebesar 8,82% dan rentang usia tahun sebesar 6,53%. Tabel 18. Data Guru di Provinsi Bali Tahun 2014 Berdasarkan Usia per-jenjang Sekolah JENJANG USIA SEKOLAH <= > 60 JUMLAH TK SD SLB SMP SMA SMK JUMLAH Sumber :SIM PADAMU NEGERI 2014 (Data diolah) Grafik 30. Data Guru di Provinsi Bali Tahun 2014 Berdasarkan Usia per-jenjang Sekolah Data guru berdasarkan usia dicermati menurut jenjang sekolah, sebarannya terlihat sebagai berikut: pada masing-masing rentang usia, distribusi jumlah guru yang dominan berada pada jenjang SD dan selanjutnya pada jenjang SMP. Yang menarik adalah sebaran guru pada rentang usia <=30 tahun dan tahun jumlah guru SMK lebih banyak dibandingkan dengan jumlah guru SMA, tetapi pada rentang usia mulai 36 s.d. 60 tahun jumlah guru SMK lebih kecil di bandingkan dengan jumlah guru SMA. 42

53 Tabel 19. Data Guru di Provinsi Bali Tahun 2014 Berdasarkan Usia per-status Sekolah USIA STATUS SEKOLAH Negeri Swasta JUMLAH <= > JUMLAH Sumber :SIM PADAMU NEGERI 2014 (Data diolah) Grafik 31. Data Guru di Provinsi Bali Tahun 2014 Berdasarkan Usia per-status Sekolah Dicermati menurut status sekolah, sebarannya memperlihatkan kondisi yang seragam yaitu pada masing-masing rentang usia distribusi guru dominan bertugas pada sekolah negeri. Perbandingan guru yang bertugas disekolah negeri dengan sekolah swasta, mulai dari perbandingan terbesar berada pada rentang usia tahun yaitu sebesar 87,28%. Berikutnya adalah rentang usia tahun sebesar 86,85%, rentang usia tahun 80,87%, rentang usia <=30 tahun 70,21%, rentang usia tahun 69,23%, rentang usia tahun 69,13%, dan perbandingan paling kecil berada pada rentang usia tahun sebesar 59,50%. 43

54 Tabel 20. Data Guru di Provinsi Bali Tahun 2014 Berdasarkan Usia menurut Jenis Kelamin USIA JENIS KELAMIN Laki-laki Perempuan JUMLAH <= > JUMLAH Sumber :SIM PADAMU NEGERI 2014 (Data diolah) Berdasarkan jenis kelamin data guru yang ditunjukkan oleh Tabel 20 di atas dan di perjelas dengan Grafik 32 di bawah, menggambarkan sebaran guru yaitu pada rentang usia mulai <=30 s.d. 50 tahun di dominasi oleh guru berjenis kelamin perempuan dengan persentase ratarata 62,43%. Sedangkan pada rentang usia tahun jumlah dominannya adalah berjenis kelamin laki-laki dengan persentase rata-rata 59,39%. Grafik 32. Data Guru di Provinsi Bali Tahun 2014 Berdasarkan Usia Menurut Jenis Kelamin 44

55 Tabel 21. Data Guru di Provinsi Bali Tahun 2014 Berdasarkan Usia per-status Kepegawaian USIA GTT GTY NON PNS STATUS KEPEGAWAIAN PNS PNS DEPAG PNS DPK GURU BANTU GURU HONDA JUMLAH <= > JUMLAH Sumber :SIM PADAMU NEGERI 2014 (Data diolah) Tabel 22. Data Guru di Provinsi Bali Tahun 2014 Berdasarkan Usia per-status Kepegawaian USIA STATUS KEPEGAWAIAN PNS NON PNS JUMLAH <= > JUMLAH Sumber :SIM PADAMU NEGERI 2014 (Data diolah) Grafik 33. Data Guru di Provinsi Bali Tahun 2014 Berdasarkan Usia per-status Kepegawaian Data pada Tabel 22 dan Grafik 33 sangat jelas memperlihatkan sebaran data guru PNS dan Non PNS pada masing-masing rentang usia. Kondisi data guru pada rentang usia mulai <=30 s.d. 40 tahun menunjukkan jumlah guru Non PNS lebih dominan daripada guru PNS, dengan 45

56 persentase rata-rata 66,66%. Hal ini juga menunjukkan bahwa guru-guru baru lebih banyak tertampung di sekolah swasta atau menjadi guru tidak tetap di sekolah negeri. Selanjutnya pada rentang usia mulai 41 s.d. 60 tahun jumlah guru PNS lebih banyak dibandingkan dengan guru Non PNS dengan persentase rata-rata 82,77%. Tabel 23. Data Guru di Provinsi Bali Tahun 2014 Berdasarkan Usia Menurut Kualifikasi Pendidikan USIA KUALIFIKASI PENDIDIKAN <=SMA D1 D2 D3 S1 S2 S3 JUMLAH <= > JUMLAH Sumber :SIM PADAMU NEGERI 2014 (Data diolah) Tabel 24. Data Guru di Provinsi Bali Tahun 2014 Berdasarkan Usia Menurut Kualifikasi Pendidikan USIA KUALIFIKASI PENDIDIKAN <S1 >=S1 JUMLAH <= > JUMLAH Sumber :SIM PADAMU NEGERI 2014 (Data diolah) 46

57 Grafik 34 Data Guru di Provinsi Bali Tahun 2014 Berdasarkan Usia Menurut Kualifikasi Pendidikan Dilihat menurut kualifikasi pendidikan, data guru berdasarkan usia pada Tabel 24 dan Grafik 34 diatas memberikan gambaran yaitu pada semua rentang usia jumlah guru yang sudah memiliki kualifikasi pendidikan minimal S1 lebih besar dibandingkan dengan guru yang belum berkualifikasi pendidikan S1. Data ini juga menggambarkan guru-guru yang sudah berusia lebih dari 46 masih memiliki semangat untuk memenui kualifikasi pendidikan minimal seorang guru. Dilain pihak kondisi pada rentang usia <=30 tahun sangat jelas menggambarkan bahwa sekolah yang merekrut guru muda sangat memperhatikan persyaratan minimal untuk menjadi seorang guru. hal ini dimungkinkan karena ketersediaan lulusan keguruan yang masih berusia muda serta sudah berkualifikasi pendidikan S1 (fresh Graduate) sangat melimpah. Tabel 25. Data Guru di Provinsi Bali Tahun 2014 Berdasarkan Usia per-golongan USIA GOLONGAN II IIIA IIIB IIIC IIID IVA IVB IVC IVD 47 NON PNS JUMLAH <= > JUMLAH Sumber :SIM PADAMU NEGERI 2014 (Data diolah) Tabel 25 di atas menggambarkan sebaran guru sesuai dengan golongan per-rentang usia. Data tersebut menjelaskan beberapa kondisi diantaranya; terdapat guru yang termasuk guru berusia

58 muda antara <=30 s.d. 35 tahun yang sudah memiliki golongan IV.a, meskipun dari sisi jumlah termasuk kecil yaitu sekitar 0,06% (13 orang) dari keseluruhan jumlah guru yang bergolongan IV.a. Namun masih terdapat sekitar 1,19% (633 orang) guru yang sudah berusia lebih dari 50 tahun, belum sampai ke golongan IV, bahkan 0,26% (143 orang) diantaranya masih memiliki golongan II. 7. Sebaran Guru Menurut Status Sertifikasi Undang-undang nomor 14 tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen menyatakan bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal,pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Guru profesional harus memiliki kualifikasi akademik minimum sarjana (S-1) atau diploma empat(d-iv), menguasai kompetensi (pedagogik, profesional, sosial dan kepribadian), memiliki sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Sebagai tenaga profesional guru diharapkan dapat meningkatkan martabat dan perannya sebagai agen pembelajaran dan pada gilirannya dapat meningkatkan mutu pendidikan nasional. Pengakuan kedudukan guru sebagai tenaga profesional tersebut dibuktikan dengan sertifikat pendidik yang diperoleh melalui sertifikasi. Sertifikasi guru yang dimaksud adalah sertifikasi guru dalam jabatan yang dilaksanakan melalui; Pola Penilaian Fortopolio pada tahun 2006 sampai dengan tahun 2010; Pola Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG) yang intensif dilaksanakan mulai tahun 2011 sampai 2014; serta Pola Pemberian Sertifikat Pendidik Langsung (PSPL). Memang diakui sampai saat ini ekspektasi pemerintah terhadap program sertifikasi guru untuk mendongkrak kualitas pendidikan secara nasional melalui peningkatan kualitas tenaga pendidiknya, masih harus diuji kesabarannya. Karena konsekuensi program sertifikasi berupa dimilikinya sertifikat pendidik serta award tunjangan profesi sebesar satu kali gaji pokok yang dibayarkan setiap bulan belum serta merta menjadi variabel yang secara instan menstimulasikan peningkatan kinerja guru. Masih perlu waktu untuk mendapatkan hasil berupa tercapainya pendidik yang profesional sesuai dengan amanat undang-undang. Meskipun demikian bukan berarti pemerintah harus meniadakan program sertifikasi guru. Pemerintah sebenarnya masih bisa sedikit tersenyum karena masih bisa ditemukan guru-guru dengan kualitas yang baik bahkan sudah memiliki sikap professional, yang bekerja dengan mengedepankan hati nurani dan pengabdian bagi peningkatan kualitas pendidikan nasional. Sehingga kebijakan sertifikasi guru ini harus tetap dilaksanakan, tentunya harus disertai dengan berbagai penyempurnaan seperti mekanisme dan aturan yang lebih komprehensif, sehingga pada akhirnya guru yang lulus sertifikasi benar-benar merupakan guru yang berkompeten dan profesional. Pelaksanaan sertifikasi yang dimulai pada tahun 2007 hingga tahun 2014 sudah menghasilkan guru yang bersertifikat pendidik di Provinsi Bali, yang masih aktif bertugas sebanyak orang guru atau sebesar 53,94% dari total guru yang terdapat di Provinsi Bali. Data sebaran guru yang sudah bersertifikat pendidik ditampilkan dalam Tabel 26 di bawah ini. 48

59 Tabel 26. Data Guru Yang Sudah Tersertifikasi Di Provinsi Bali Hingga Tahun 2014 KAB/KOTA TAHUN SERTIFIKASI JUMLAH Buleleng Jembrana Tabanan Badung Gianyar Klungkung Bangli Karangasem Denpasar JUMLAH Sumber :SIM PADAMU NEGERI 2014 dan AP2SG (Data Diolah) 8,000 7,000 6,000 6,822 7,153 5,000 4,000 4,434 3,000 2,000 2,202 2,120 2,931 2,817 1, Th Th Th Th Th Th Th Th Th ,311 Grafik 35 Data Guru Tersertifikasi di Provinsi Bali Hingga Tahun 2014, Yang Masih Aktif Seperti yang terlihat pada tabel 26 dan Grafik 35 di atas, sampai dengan tahun 2014 di provinsi Bali telah dihasilkan guru yang memiliki sertifikat pendidik dan masih aktif bertugas sebanyak 29,543 orang (53,94%) dengan sebaran sebagai berikut 0,83% lulus dari kuota tahun 2006, 7,45 lulus pada tahun 2007, 15,01% tahun 2008, 7,18% 2009, 9,92% tahun 2010, 23,09% tahun 2011, 24,21% dari tahun 2012, dan 7,92% dari tahun 2013, serta 4,39% lulusan baru dari tahun Adapun data pada tahun 2014 belum termasuk data kelulusan dari Lembaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan (LPTK) penyelenggara sertifikasi dari luar Provinsi Bali, serta belum termasuk data kelulusan untuk kuota optimalisasi. 49

60 ,888 5,387 3,262 6,775 4,107 7,735 3,734 6,711 3,322 3,380 3,308 6,141 3,282 8,569 4, ,077 2,084 1, Sudah Sertifikasi Total Guru Grafik 36 Data Guru Tersertifikasi di Provinsi Bali Hingga Tahun 2014, Yang Masih Aktif Grafik 36 di atas memberikan gambaran perbandingan antara guru yang sudah memiliki sertifikat pendidik dengan total guru yang terdapat di masing-masing Kabupaten/Kota di Provinsi Bali. Perbandingan tersebut adalah sebagai berikut: Kabupaten Buleleng sebesar 59,91% guru sudah memiliki sertifikat pendidik, Kabupaten Jembrana sebesar 60,94%, Kabupaten Tabanan sebesar 57,99%, Kabupaten Badung 48,42%, Kabupaten Gianyar 49,80%, Kabupaten Klungkung 55,92%, Kabupaten Bangli 45,16%, dan Kabupaten Karangasem 53,44%, serta Kota Denpasar sebesar 53,08%. Tabel 27 Data Guru Yang Sudah Tersertifikasi Di Provinsi Bali Hingga Tahun 2014 per-jenjang Sekolah JENJANG SEKOLAH TAHUN SERTIFIKASI JUMLAH TK SD SLB SMP SMA SMK JUMLAH Sumber :SIM PADAMU NEGERI 2014 dan AP2SG (Data Diolah) 50

61 , ,906 11, ,947 6,960 5,597 5,001 3,789 2,304 1, TK SD SLB SMP SMA SMK Sudah Sertifikasi Total Guru Grafik 37. Data Guru Tersertifikasi di Provinsi Bali Hingga Tahun 2014, Yang Masih Aktif Tabel 27 dan Grafik 37 di atas memberikan penjelasan mengenai perbandingan antara guru yang sudah memiliki sertifikat pendidik dengan total guru per-jenjang sekolah. Persentase terbesar terdapat pada jenjang SMA dimana 66,79% guru SMA sudah memiliki sertifikat pendidik. Berikutnya adalah guru pada jenjang SMP sebesar 61%, SD 55,43%, SLB 40,80%, dan SMK 37,95%, serta yang paling kecil persentasenya adalah pada jenjang TK yaitu sebesar 36,05%. 8. Sebaran Pengawas Sekolah Pengawas sekolah adalah tenaga kependidikkan profesional yang diberi tugas dan tanggung jawab serta wewenang penuh untuk melakukan pembinaan dan pengawasan pendidikan baik di tingkat TK, SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA/SMK. Oleh sebab itu keberadaan tenaga pengawas sekolah sangat penting untuk meningkatkan kemampuan profesional guru, kepala sekolah dan seluruh staf sekolah menuju terselenggaranya pendidikan yang berkualitas. Pengawas sekolah melaksanakan fungsi supervisi pendidikan baik supervisi akademik maupun supervisi managerial. Oleh sebab itu peran seorang pengawas adalah sebagai mitra guru dan kepala sekolah yang semua itu tercermin dalam tugas pokok dan fungsi pengawas sekolah. Tugas dan fungsi pengawas sekolah antara lain: a. Memecahkan masalah dan temuan hasil supervisi sekolah b. Memecahhkan masalah yang belum dapat terpecahkan oleh para kepala sekolah pada pertemuan Kelompok Kerja Pengawas Sekolah (KKPS) atau Musyawarah Kerja Pengawas Sekolah (MKPS). c. Memantapkan pembinaan terhadap gugus atau komisariat. d. Mengumpulkan dan mengolah laporan dan masukan dari guru pemandu dan berusaha merumuskan tindak lanjut usaha yang harus dilakukan. Berpijak pada adanya kesadaran dan keinginan untuk meningkatkan kualitas sumber daya pendidikan maka aspek pengawas perlu diperkuat dan didukung dengan penyediaan pengawas yang berkemampuan profesional dalam melakukan pembinaan serta pengawasan sekolah. Berkaitan dengan hal tersebut keberadaan data pengawas mutlak diperlukan. Berdasar pada hasil verifikasi dan validasi data pendidik dan tenaga kependidikan diperoleh data pengawas sekolah sebagai berikut. 51

62 Tabel 28 Data Pengawas Sekolah Di Provinsi Bali Tahun 2014 Berdasarkan Jenjang Kepengawasan Kab/Kota Pengawas Pengawas Pengawas Pengawas Total TK/SD SMP SMA SMK Pengawas Buleleng Jembrana Tabanan Badung Gianyar Klungkung Bangli Karangasem Denpasar Jumlah Sumber :SIM PADAMU NEGERI 2014 (Data Diolah) Tabel 29 Data Pengawas Sekolah Di Provinsi Bali Tahun 2014 Berdasarkan Tugas Kepengawasan Kab/Kota Pengawas TK/SD Pengawas MaPel Pengawas PLB Pengawas BK Total Pengawas Buleleng Jembrana Tabanan Badung Gianyar Klungkung Bangli Karangasem Denpasar Jumlah Sumber :SIM PADAMU NEGERI 2014 (Data Diolah) Grafik 38 Data Pengawas Sekolah di Provinsi Bali Hingga Tahun

63 Data pada Tabel 29 dan Grafik 38 di atas menggambarkan distribusi data pengawas pada masing-masing kabupaten/kota dan jenjang kepengawasan, dimana Provinsi Bali memiliki jumlah pengawas sebanyak 572 orang. Pengawas sekolah tersebut meliputi pengawas jenjang TK/SD yang merupakan jumlah terbesar mencapai 60,74% (362 orang) dari total pengawas yang ada. Selanjutnya pengawas jenjang SMP sebesar 19,12% (114 orang), pengawas jenjang SMA 9,56% (57 orang), dan terakhir pengawas jenjang SMK sebesar 6,54% (39 orang). Distribusi pengawas sekolah per-kabupaten/kota menunjukkan jumlah pengawas terbesar terdapat di Kabupaten Buleleng yaitu sebanyak 172 orang (30,07%), selanjutnya Kabupaten Karangasem sebanyak 94 orang (16,43%), Kabupaten Tabanan 65 orang (11,36%), Kota Denpasar 60 orang (10,49%), Kabupaten Gianyar 52 orang (9,09%), Kabupaten Bangli 41 orang ( 7,17%), Kabupaten Badung 36 orang (6,29%), Kabupaten Jembrana 29 orang (5,07%), dan jumlah paling kecil di Kabupaten Klungkung sebanyak 23 orang (4,02%). Tabel 30 Data Pengawas Sekolah Di Provinsi Bali Tahun 2014 yang Sudah Memiliki Sertifikat Pendidik Kab/Kota Pengawas TK/SD Pengawas SMP Pengawas SMA Pengawas SMK Total Pengawas Buleleng Jembrana Tabanan Badung Gianyar Klungkung Bangli Karangasem Denpasar Jumlah Sumber :SIM PADAMU NEGERI 2014 (Data Diolah) Grafik 39 Perbandingan Data Pengawas Sekolah di Provinsi Bali Berdasarkan Status Sertifikasi Guru 53

Pangkalan Data Penjaminan Mutu Pendidikan Negara Kesatuan Republik Indonesia

Pangkalan Data Penjaminan Mutu Pendidikan Negara Kesatuan Republik Indonesia Pangkalan Data Penjaminan Mutu Pendidikan Negara Kesatuan Republik Indonesia Dokumen ini diperuntukkan bagi PTK (Pendidik & Tenaga Kependidikan) KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

Pangkalan Data Penjaminan Mutu Pendidikan Negara Kesatuan Republik Indonesia

Pangkalan Data Penjaminan Mutu Pendidikan Negara Kesatuan Republik Indonesia Pangkalan Data Penjaminan Mutu Pendidikan Negara Kesatuan Republik Indonesia Dokumen ini diperuntukkan bagi Admin Sekolah KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN

Lebih terperinci

Pangkalan Data Penjaminan Mutu Pendidikan Negara Kesatuan Republik Indonesia

Pangkalan Data Penjaminan Mutu Pendidikan Negara Kesatuan Republik Indonesia PADAMU NEGERI Pangkalan Data Penjaminan Mutu Pendidikan Negara Kesatuan Republik Indonesia Dokumen ini diperuntukkan bagi Admin Sekolah KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA

Lebih terperinci

Pangkalan Data Penjaminan Mutu Pendidikan Negara Kesatuan Republik Indonesia

Pangkalan Data Penjaminan Mutu Pendidikan Negara Kesatuan Republik Indonesia Pangkalan Data Penjaminan Mutu Pendidikan Negara Kesatuan Republik Indonesia Dokumen ini diperuntukkan bagi UPTD KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN

Lebih terperinci

Pangkalan Data Penjaminan Mutu Pendidikan Negara Kesatuan Republik Indonesia

Pangkalan Data Penjaminan Mutu Pendidikan Negara Kesatuan Republik Indonesia Pangkalan Data Penjaminan Mutu Pendidikan Negara Kesatuan Republik Indonesia Dokumen ini diperuntukkan bagi Admin Sekolah KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PANDUAN PENGGUNA. Pangkalan Data Penjaminan Mutu Pendidikan Negara Kesatuan Republik Indonesia PADAMU NEGERI

PANDUAN PENGGUNA. Pangkalan Data Penjaminan Mutu Pendidikan Negara Kesatuan Republik Indonesia PADAMU NEGERI Pangkalan Data Penjaminan Mutu Pendidikan Negara Kesatuan Republik Indonesia PANDUAN PENGGUNA Dokumen ini diperuntukkan bagi Admin Sekolah KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER

Lebih terperinci

Pangkalan Data Penjaminan Mutu Pendidikan Negara Kesatuan Republik Indonesia

Pangkalan Data Penjaminan Mutu Pendidikan Negara Kesatuan Republik Indonesia Pangkalan Data Penjaminan Mutu Pendidikan Negara Kesatuan Republik Indonesia Dokumen ini diperuntukkan bagi Admin Dinas Pendidikan Kota/Kabupaten KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

Dokumen ini diperuntukkan bagi LPMP di Tingkat Provinsi

Dokumen ini diperuntukkan bagi LPMP di Tingkat Provinsi Pangkalan Data Penjaminan Mutu Pendidikan Negara Kesatuan Republik Indonesia PANDUAN PENGGUNA Dokumen ini diperuntukkan bagi LPMP di Tingkat Provinsi KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK DINAS PENDIDIKAN Jl. Arif Rahman Hakim No. 2 Telp. (031) G R E S I K

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK DINAS PENDIDIKAN Jl. Arif Rahman Hakim No. 2 Telp. (031) G R E S I K PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK DINAS PENDIDIKAN Jl. Arif Rahman Hakim No. 2 Telp. (031) 3981315 3978404 G R E S I K Gresik, 26 Juli 2013 Nomor : 800/ /437.53.1/2013 K e p a d a Sifat : Penting Yth. Kepala

Lebih terperinci

PEDOMAN PELAKSANAAN PEMETAAN MUTU PENDIDIKAN TAHUN 2014

PEDOMAN PELAKSANAAN PEMETAAN MUTU PENDIDIKAN TAHUN 2014 f PEDOMAN PELAKSANAAN PEMETAAN MUTU PENDIDIKAN TAHUN 2014 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN TAHUN 2014

Lebih terperinci

REKAP PERMASALAHAN DAN SOLUSI PADAMU NEGERI

REKAP PERMASALAHAN DAN SOLUSI PADAMU NEGERI REKAP PERMASALAHAN DAN SOLUSI PADAMU NEGERI NO PERMASALAHAN SOLUSI 1. Jika tanggal lahir 29 Februari, Verval 2 tidak bisa cetak Dicek kembali ke data kelahiran PTK yang bersangkutan 2. Untuk PTK yang Verval

Lebih terperinci

SURAT PERNYATAAN. N a m a :... No. Peserta :... NUPTK :... Mapel :... Instansi :... Alamat :... No. HP. :...

SURAT PERNYATAAN. N a m a :... No. Peserta :... NUPTK :... Mapel :... Instansi :... Alamat :... No. HP. :... PANITIA SERTIFIKASI GURU RAYON 102 UNIVERSITAS NEGERI MEDAN Jln. Willem Iskandar Pasar V Medan Estate Medan 20221 Telp. 061-6613365, Telp/Fax. (061) 6614002 website: http://plpg.unimed.ac.id, e-mail: mansyah.sihombing@gmail.com

Lebih terperinci

PANDUAN PELAKSANAAN PEMETAAN MUTU PENDIDIKAN TAHUN 2013

PANDUAN PELAKSANAAN PEMETAAN MUTU PENDIDIKAN TAHUN 2013 PANDUAN PELAKSANAAN PEMETAAN MUTU PENDIDIKAN TAHUN 2013 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN TAHUN 2013

Lebih terperinci

Buku pedoman ini disusun sebagai acuan bagi semua pihak yang terkait dengan pelaksanaan penyaluran tunjangan profesi guru.

Buku pedoman ini disusun sebagai acuan bagi semua pihak yang terkait dengan pelaksanaan penyaluran tunjangan profesi guru. PEDOMAN PELAKSANAAN PENYALURAN TUNJANGAN PROFESI GURU DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2008 KATA PENGANTAR UU No 14 Tahun 2005 Tentang

Lebih terperinci

NUPTK. Admin SUDAH. Institusi. diharuskan. tersebut. Sekolah. bukan institusi. Sekolah. April 2, 2014

NUPTK. Admin SUDAH. Institusi. diharuskan. tersebut. Sekolah. bukan institusi. Sekolah. April 2, 2014 PERBAIKAN / PERUBAHAN / MUTASI DATA NUPTK DAN PENGAJUAN NUPTK KETENTUAN DAN PERSYARATAN PERBAIKAN / PERUBAHAN / MUTASI DATAA NUPTK : DI BERITAHUKAN KEPADA SELURUH PTK ( GURU / KEPALA SEKOLAH / TENAGA ADMINISTRASI

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN (LPMP) JAWA TIMUR 2012 i ii SAMBUTAN

Lebih terperinci

TAGOR ALAMSYAH HARAHAP

TAGOR ALAMSYAH HARAHAP TAGOR ALAMSYAH HARAHAP ENTITAS DESAIN TATA KELOLA GTK DAPODIK Cek Data Guru setiap saat WEBSITE TUNJANGAN P2tk.dikdas.kemdikbud.go.id SIKLUS PENGIRIMAN DATA DARI SEKOLAH KE SERVER DAPODIK PUSAT Feedback

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN BANTUAN BIAYA PENINGKATAN KUALIFIKASI AKADEMIK KE S-1/D-IV JENJANG PENDIDIKAN DASAR

PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN BANTUAN BIAYA PENINGKATAN KUALIFIKASI AKADEMIK KE S-1/D-IV JENJANG PENDIDIKAN DASAR PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN BANTUAN BIAYA PENINGKATAN KUALIFIKASI AKADEMIK KE S-1/D-IV JENJANG PENDIDIKAN DASAR KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 2015 KATA PENGANTAR Salah satu tugas dan fungsi

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMETAAN MUTU TAHUN 2013

RENCANA PELAKSANAAN PEMETAAN MUTU TAHUN 2013 RENCANA PELAKSANAAN PEMETAAN MUTU TAHUN 2013 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005, memuat aturan tentang kewajiban setiap Satuan Pendidikan pada jalur formal dan nonformal untuk

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PEMBAYARAN TUNJANGAN PROFESI BAGI GURU PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH MELALUI MEKANISME TRANSFER KE DAERAH

PETUNJUK TEKNIS PEMBAYARAN TUNJANGAN PROFESI BAGI GURU PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH MELALUI MEKANISME TRANSFER KE DAERAH PETUNJUK TEKNIS PEMBAYARAN TUNJANGAN PROFESI BAGI GURU PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH MELALUI MEKANISME TRANSFER KE DAERAH DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEMENTERIAN

Lebih terperinci

SIMPATIKA Periode 2017/2018

SIMPATIKA Periode 2017/2018 SIMPATIKA Periode 2017/2018 Sistem Informasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan Kemenag PROGRAM SERTIFIKASI GURU MADRASAH KEMENAG 2017 Program GTK Basis Simpatika 2017 Tunjangan UKG PKG Sertifikasi Guru

Lebih terperinci

PEMUTAKHIRAN DATA PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

PEMUTAKHIRAN DATA PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI EMIS MADRASAH (MI-MTs-MA) TAHUN 2018 PEMUTAKHIRAN DATA PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN Login ke aplikasi EMIS Madrasah dengan menggunakan User dan Pasword sesuai yang telah

Lebih terperinci

Pangkalan Data Penjaminan Mutu Pendidikan. Negara Kesatuan Republik Indonesia. Panduan Fitur Baru PADAMU NEGERI

Pangkalan Data Penjaminan Mutu Pendidikan. Negara Kesatuan Republik Indonesia. Panduan Fitur Baru PADAMU NEGERI Pangkalan Data Penjaminan Mutu Pendidikan Negara Kesatuan Republik Indonesia Panduan Fitur Baru Dokumen ini diperuntukkan bagi Admin Disdik Kab/Kota KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

PEDOMAN PENGELOLAAN BERKAS DATA GURU UNTUK PENERBITAN SK DIRJEN PMPTK TENTANG PENERIMA TUNJANGAN PROFESI TAHUN 2009

PEDOMAN PENGELOLAAN BERKAS DATA GURU UNTUK PENERBITAN SK DIRJEN PMPTK TENTANG PENERIMA TUNJANGAN PROFESI TAHUN 2009 PEDOMAN PENGELOLAAN BERKAS DATA GURU UNTUK PENERBITAN SK DIRJEN PMPTK TENTANG PENERIMA TUNJANGAN PROFESI TAHUN 2009 DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PEMBAYARAN TUNJANGAN PROFESI BAGI GURU PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH MELALUI MEKANISME DANA TRANSFER DAERAH

PETUNJUK TEKNIS PEMBAYARAN TUNJANGAN PROFESI BAGI GURU PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH MELALUI MEKANISME DANA TRANSFER DAERAH PETUNJUK TEKNIS PEMBAYARAN TUNJANGAN PROFESI BAGI GURU PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH MELALUI MEKANISME DANA TRANSFER DAERAH KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2012 KATA PENGANTAR Mulai tahun anggaran

Lebih terperinci

PROFIL PTK DAN SATUAN PENDIDIKAN DI PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2012

PROFIL PTK DAN SATUAN PENDIDIKAN DI PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2012 PROFIL PTK DAN SATUAN PENDIDIKAN DI PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2012 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

A. LATAR BELAKANG...1 B. LANDASAN HUKUM...1 C. TUJUAN...2 D. KERANGKA PROGRAM...2

A. LATAR BELAKANG...1 B. LANDASAN HUKUM...1 C. TUJUAN...2 D. KERANGKA PROGRAM...2 PEDOMAN PELAKSANAAN PENYALURAN TUNJANGAN PROFESI TAHUN 2009 DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2009 KATA PENGANTAR Undang-Undang Republik

Lebih terperinci

PENDATAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, NON-FORMAL, DAN INFORMAL TAHUN 2014

PENDATAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, NON-FORMAL, DAN INFORMAL TAHUN 2014 PETUNJUK TEKNIS PENDATAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, NON-FORMAL, DAN DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI NON-FORMAL DAN INFORMAL

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN INSENTIF BAGI GURU BUKAN PEGAWAI NEGERI SIPIL JENJANG PENDIDIKAN MENENGAH

PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN INSENTIF BAGI GURU BUKAN PEGAWAI NEGERI SIPIL JENJANG PENDIDIKAN MENENGAH PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN INSENTIF BAGI GURU BUKAN PEGAWAI NEGERI SIPIL JENJANG PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN GURU PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEMENTERIAN

Lebih terperinci

SERTIFIKASI GURU MELALUI PENDIDIKAN PROFESI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2015

SERTIFIKASI GURU MELALUI PENDIDIKAN PROFESI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2015 BAHAN INFORMASI DAN PUBLIKASI SERTIFIKASI GURU MELALUI PENDIDIKAN PROFESI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2015 LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Jl. Jenderal Sudirman, Senayan JAKARTA Telepon Laman : kemdikbud.go.id

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Jl. Jenderal Sudirman, Senayan JAKARTA Telepon Laman : kemdikbud.go.id KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Jl. Jenderal Sudirman, Senayan JAKARTA 10270 Telepon 5711144 Laman : kemdikbud.go.id Nomor : 9950/A4.1/HK/2018 26 Februari 2018 Lampiran : 1 (satu) berkas Hal : Penyampaian

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS SELEKSI CALON PENGAWAS TK/SD, SMP, SMA DAN SMK

PETUNJUK TEKNIS SELEKSI CALON PENGAWAS TK/SD, SMP, SMA DAN SMK Lampiran: Surat Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang Nomor : Tanggal : PETUNJUK TEKNIS SELEKSI CALON PENGAWAS TK/SD, SMP, SMA DAN SMK A. Persyaratan Umum 1. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha

Lebih terperinci

Solusi SIMPATIKA. Sistem Informasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan Kemenag

Solusi SIMPATIKA. Sistem Informasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan Kemenag Solusi SIMPATIKA Sistem Informasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan Kemenag SIMPATIKA Apa tujuannya Apa manfaatnya Apa fungsinya Apa dampaknya PADAMU NEGERI & SIMPATIKA SIMPATIKA merupakan lanjutan dari

Lebih terperinci

DOKUMEN PERJANJIAN KINERJA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BADUNG TAHUN 2015

DOKUMEN PERJANJIAN KINERJA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BADUNG TAHUN 2015 KABUPATEN BADUNG DOKUMEN PERJANJIAN KINERJA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BADUNG TAHUN 2015 DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BADUNG KATA PENGANTAR Syukur kami panjatkan

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL n,senayann 57901004, Fax 57900980 GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN Jalan Jenderal Sudirman, Gedung D Lantai 15, Senayan, Jakarta 10270 Telepon/Faksimile

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN SUBSIDI TUNJANGAN FUNGSIONAL BAGI GURU BUKAN PEGAWAI NEGERI SIPIL JENJANG PENDIDIKAN DASAR

PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN SUBSIDI TUNJANGAN FUNGSIONAL BAGI GURU BUKAN PEGAWAI NEGERI SIPIL JENJANG PENDIDIKAN DASAR PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN SUBSIDI TUNJANGAN FUNGSIONAL BAGI GURU BUKAN PEGAWAI NEGERI SIPIL JENJANG PENDIDIKAN DASAR KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2015 KATA PENGANTAR Undang-Undang Nomor 14 Tahun

Lebih terperinci

Pedoman Pelaksanaan Penyaluran Tunjangan Profesi Pendidik Melalui Dana Dekonsentrasi

Pedoman Pelaksanaan Penyaluran Tunjangan Profesi Pendidik Melalui Dana Dekonsentrasi 00 PEDOMAN PELAKSANAAN PENYALURAN TUNJANGAN PROFESI MELALUI DANA DEKONSENTRASI DIREKTORAT PROFESI PENDIDIK DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

Lebih terperinci

VERIFIKASI DAN VALIDASI DATA PESERTA DIDIK PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2016

VERIFIKASI DAN VALIDASI DATA PESERTA DIDIK PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2016 VERIFIKASI DAN VALIDASI DATA PESERTA DIDIK PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2016 Struktur Organisasi Pusat Data dan Statistik Pendidikan PERMENDIKBUD

Lebih terperinci

Program Pemberian Kesetaraan Jabatan dan Pangkat Bagi Guru Bukan Pegawai Negeri Sipil (Inpassing) Jenjang Dikdas

Program Pemberian Kesetaraan Jabatan dan Pangkat Bagi Guru Bukan Pegawai Negeri Sipil (Inpassing) Jenjang Dikdas Program Pemberian Kesetaraan Jabatan dan Pangkat Bagi Guru Bukan Pegawai Negeri Sipil (Inpassing) Jenjang Dikdas A. Pengertian Pemberian kesetaraan jabatan dan pangkat bagi Guru bukan Pegawai Negeri Sipil

Lebih terperinci

PROGRAM PPL DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KLATEN

PROGRAM PPL DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KLATEN PROGRAM PPL DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KLATEN PEMUTAKHIRAN NUPTK PADA TAHAP VERIFIKASI DAN VALIDASI FORM A02, A03 DAN A04 MENJADI A01 JENJANG SMA/SMK SE- KABUPATEN KLATEN TAHUN 2014 Dosen Pembimbing Lapangan:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam Bab I Pasal 1 ayat 1 disebutkan Pendidikan adalah usaha sadar dan

BAB I PENDAHULUAN. dalam Bab I Pasal 1 ayat 1 disebutkan Pendidikan adalah usaha sadar dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakng Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dalam Bab I Pasal 1 ayat 1 disebutkan Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

Lebih terperinci

PANDUAN PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI SUMBERDAYA TERINTEGRASI (SISTER) UNTUK DOSEN

PANDUAN PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI SUMBERDAYA TERINTEGRASI (SISTER) UNTUK DOSEN 0 PANDUAN PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI SUMBERDAYA TERINTEGRASI (SISTER) UNTUK DOSEN PANDUAN PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI SUMBERDAYA TERINTEGRASI (SISTER) UNTUK DOSEN DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA, IPTEK,

Lebih terperinci

NOMOR REGISTRASI GURU (NRG)

NOMOR REGISTRASI GURU (NRG) Informasi: NOMOR REGISTRASI GURU () BAGI GURU LULUS SERTIFIKASI KEMENTERIAN AGAMA RI A. Regulasi tentang Nomor Registrasi Guru () bagi guru-guru yang sudah lulus sertifikasi tertuang dalam sejumlah peraturan

Lebih terperinci

Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS)

Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS) Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS) Jl. Parangkusumo No. 51 Purwosari, Surakarta 57147 Jawa Tengah Telp./Fax: +62 271 716657 E-mail : lp2kssolo@gmail.com KATA PENGANTAR Kepala

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 79 TAHUN 2015 TENTANG DATA POKOK PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 79 TAHUN 2015 TENTANG DATA POKOK PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 79 TAHUN 2015 TENTANG DATA POKOK PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

SERVICE DELIVERY. NO. KOMPONEN URAIAN 1. Persyaratan Pelayanan

SERVICE DELIVERY. NO. KOMPONEN URAIAN 1. Persyaratan Pelayanan STANDAR PELAYANAN PENILAIAN, PENETAPAN ANGKA KREDIT, DAN PENETAPAN JABATAN FUNGSIONAL GURU BAGI GURU MADYA PANGKAT PEMBINA TK I GOLONGAN RUANG IV/b KE ATAS SERVICE DELIVERY NO. KOMPONEN URAIAN 1. Persyaratan

Lebih terperinci

PEDOMAN PELAKSANAAN SELEKSI PENYIAPAN CALON KEPALA SEKOLAH DASAR TAHUN 2015

PEDOMAN PELAKSANAAN SELEKSI PENYIAPAN CALON KEPALA SEKOLAH DASAR TAHUN 2015 PEDOMAN PELAKSANAAN SELEKSI PENYIAPAN CALON KEPALA SEKOLAH DASAR TAHUN 2015 DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KULON PROGO Jl. Ki Josuto, Wates, Kulon Progo, Kode Pos 55611 Telp. (0274) 774535, fax (0274) 773916

Lebih terperinci

KABUPATEN PEMALANG DALAM ANGKA TAHUN 2015

KABUPATEN PEMALANG DALAM ANGKA TAHUN 2015 PEGAWAI NEGERI SIPIL KABUPATEN PEMALANG DALAM ANGKA TAHUN 2015 PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH 2015 hal. i H. JUNAEDI, SH., MM. Bupati Pemalang BUPATI PEMALANG MUKTI AGUNG WIBOWO,

Lebih terperinci

WALIKOTA PROBOLINGGO

WALIKOTA PROBOLINGGO WALIKOTA PROBOLINGGO SALINAN PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 44 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN TUGAS TAMBAHAN GURU SEBAGAI KEPALA SEKOLAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 37 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 37 TAHUN 2014 TENTANG BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 37 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN DOKUMEN DAN DATA KEPEGAWAIAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 40 TAHUN 2013 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 40 TAHUN 2013 TENTANG BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 40 2013 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 40 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN GURU YANG DIBERI TUGAS TAMBAHAN SEBAGAI KEPALA SEKOLAH WALIKOTA

Lebih terperinci

SURAT TUGAS Nomor: 42/UN48.15/KP/2012

SURAT TUGAS Nomor: 42/UN48.15/KP/2012 : Prof. Dr. Ni Ketut Suarni, M.S : Prof. Dr. Nyoman Dantes, Prof. Dr. I Nyoman Sudiana, M.Pd Prof. Dr. I Ketut Dharsana,M.Pd Prof. Dr. Putu Budi Adnyana, M.Si Guru dan Kualitas Pembelajaran Melalui Pelatihan

Lebih terperinci

Latar Belakang ULT. Pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Pelayanan Terpadu Satu Pintu dinamakan unit layanan terpadu (ULT).

Latar Belakang ULT. Pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Pelayanan Terpadu Satu Pintu dinamakan unit layanan terpadu (ULT). Latar Belakang ULT Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sejak Tahun 2006 mempunyai unit kerja yang melayani masyarakat baik langsung maupun tidak langsung di tangani oleh Gerai Informasi Media yang berada

Lebih terperinci

PENGATURAN AWAL APLIKASI SIAP ONLINE

PENGATURAN AWAL APLIKASI SIAP ONLINE SISTEM INFORMASI APLIKASI PENDIDIKAN PENGATURAN AWAL APLIKASI SIAP ONLINE 2009 PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA Copyright 2009. All rights reserved. DAFTAR ISI SEKILAS TENTANG DAPODIK... 3 DAPODIK (Data Pokok

Lebih terperinci

KRITERIA PENERIMA DAN MEKANISME PENYALURAN TUNJANGAN PROFESI

KRITERIA PENERIMA DAN MEKANISME PENYALURAN TUNJANGAN PROFESI SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 10 TAHUN 2018 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYALURAN TUNJANGAN PROFESI, TUNJANGAN KHUSUS, DAN TAMBAHAN PENGHASILAN GURU PEGAWAI NEGERI SIPIL

Lebih terperinci

SIMPATIKA Periode 2016/2017. Sistem Informasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan Kemenag

SIMPATIKA Periode 2016/2017. Sistem Informasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan Kemenag SIMPATIKA Periode 2016/2017 Sistem Informasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan Kemenag PENGEMBANGAN SIMPATIKA 2016-2017 TEMA E-GOVERNMENT KEMENAG 2017 E-GOVERNANCE SISTEM INFORMASI KEMENAG Transaparansi

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 25 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENUGASAN GURU PEGAWAI NEGERI SIPIL SEBAGAI KEPALA SEKOLAH

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 25 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENUGASAN GURU PEGAWAI NEGERI SIPIL SEBAGAI KEPALA SEKOLAH 1 BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 25 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENUGASAN GURU PEGAWAI NEGERI SIPIL SEBAGAI KEPALA SEKOLAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIDOARJO, Menimbang :

Lebih terperinci

Buku Petunjuk Pengguna

Buku Petunjuk Pengguna BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA Buku Petunjuk Pengguna Sistem Pendataan Ulang PNS Elektronik (e-pupns) NAMA DOKUMEN : BUKUPETUNJUKUSERPUPNS.DOC VERSI : 2.0 TANGGAL : JULI 2015 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 I. PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG BARAT,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG BARAT, PERATURAN BUPATI BANDUNG BARAT NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG PENUGASAN GURU PEGAWAI NEGERI SIPIL SEBAGAI KEPALA SEKOLAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BUPATI MADIUN BUPATI MADIUN,

BUPATI MADIUN BUPATI MADIUN, BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 31 TAHUN 2013 TENTANG PENUGASAN GURU SEBAGAI KEPALA SEKOLAH DALAM LINGKUP PEMERINTAH KABUPATEN MADIUN BUPATI MADIUN, Menimbang : a. bahwa guru dapat

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PEMBAYARAN TUNJANGAN PROFESI GURU DAN GURU YANG DIANGKAT JABATAN PENGAWAS SATUAN PENDIDIKAN MELALUI DANA DEKONSENTRASI

PETUNJUK TEKNIS PEMBAYARAN TUNJANGAN PROFESI GURU DAN GURU YANG DIANGKAT JABATAN PENGAWAS SATUAN PENDIDIKAN MELALUI DANA DEKONSENTRASI PETUNJUK TEKNIS PEMBAYARAN TUNJANGAN PROFESI GURU DAN GURU YANG DIANGKAT JABATAN PENGAWAS SATUAN PENDIDIKAN MELALUI DANA DEKONSENTRASI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2012 KATA PENGANTAR Salah satu

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Adanya dukungan dan fasilitasi institusi-institusi tersebut dalam penerapan sistem penjaminan mutu eksternal sesuai

KATA PENGANTAR. Adanya dukungan dan fasilitasi institusi-institusi tersebut dalam penerapan sistem penjaminan mutu eksternal sesuai KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Undang Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan, Kementerian Pendidikan

Lebih terperinci

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 53 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 53 TAHUN 2015 TENTANG SALINAN BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 53 TAHUN 2015 TENTANG PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN BAGI GURU DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK DENGAN

Lebih terperinci

-2- Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Re

-2- Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Re GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 94 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 29 TAHUN 2017 TENTANG SISTEM INFORMASI APARATUR SIPIL NEGARA PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 29 TAHUN 2017 TENTANG SISTEM INFORMASI APARATUR SIPIL NEGARA PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 29 TAHUN 2017 TENTANG SISTEM INFORMASI APARATUR SIPIL NEGARA PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

Lebih terperinci

- 1 - MEKANISME PENYALURAN DAN KRITERIA PENERIMA TUNJANGAN PROFESI

- 1 - MEKANISME PENYALURAN DAN KRITERIA PENERIMA TUNJANGAN PROFESI - 1 - SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYALURAN TUNJANGAN PROFESI, TUNJANGAN KHUSUS, DAN TAMBAHAN PENGHASILAN GURU PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN BAGI PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2005 TENTANG PENETAPAN ANGKA KREDIT JABATAN FUNGSIONAL GURU

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2005 TENTANG PENETAPAN ANGKA KREDIT JABATAN FUNGSIONAL GURU PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2005 TENTANG PENETAPAN ANGKA KREDIT JABATAN FUNGSIONAL GURU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang

Lebih terperinci

JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS RADIASI TATA CARA PELAKSANAAN PENYESUAIAN/INPASSING

JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS RADIASI TATA CARA PELAKSANAAN PENYESUAIAN/INPASSING 5 LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR REPUBLIK IDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN PENYESUAIAN/INPASSING JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS RADIASI TATA CARA PELAKSANAAN

Lebih terperinci

KABUPATEN BADUNG PERJANJIAN KINERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BADUNG MANGUSADA TAHUN 2015

KABUPATEN BADUNG PERJANJIAN KINERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BADUNG MANGUSADA TAHUN 2015 KABUPATEN BADUNG PERJANJIAN KINERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BADUNG MANGUSADA TAHUN 2015 RSUD KABUPATEN BADUNG MANGUSADA TAHUN 2015 DAFTAR ISI Halaman Penetapan Kinerja... Kata Pengantar.... Daftar

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 89 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA YOGYAKARTA DENGAN

Lebih terperinci

Informasi Manajemen Kepegawaian di Lingkungan Sekretariat Jenderal Badan Pengawas Pemilihan Umum;

Informasi Manajemen Kepegawaian di Lingkungan Sekretariat Jenderal Badan Pengawas Pemilihan Umum; - 2 - Informasi Manajemen Kepegawaian di Lingkungan Sekretariat Jenderal Badan Pengawas Pemilihan Umum; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS SELEKSI CALON KEPALA SD NEGERI DAN KEPALA SMP NEGERI

PETUNJUK TEKNIS SELEKSI CALON KEPALA SD NEGERI DAN KEPALA SMP NEGERI Lampiran: Surat Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang Nomor : Tanggal : PETUNJUK TEKNIS SELEKSI CALON KEPALA SD NEGERI DAN KEPALA SMP NEGERI A. Persyaratan Umum 1. beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang

Lebih terperinci

2018.b APLIKASI PENDATAAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH. aplikasi dapodikdasmen

2018.b APLIKASI PENDATAAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH. aplikasi dapodikdasmen TAHUN AJARAN 2017/2018 Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan APLIKASI PENDATAAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH 2018.b aplikasi dapodikdasmen surat mutasi

Lebih terperinci

INFO PTK Direktorat Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Dikdas Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

INFO PTK Direktorat Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Dikdas Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan INFO PTK Direktorat Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Dikdas Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Data Individu Berdasarkan Dapodik Update data terakhir 00

Lebih terperinci

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR \0 TAHUN 2017 TENTANG RENCANA KEBUTUHAN PEGAWAI DAN FORMASI

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR \0 TAHUN 2017 TENTANG RENCANA KEBUTUHAN PEGAWAI DAN FORMASI GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR \0 TAHUN 2017 TENTANG RENCANA KEBUTUHAN PEGAWAI DAN FORMASI APARATUR SIPIL NEGARA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Lebih terperinci

Pedoman Pelaksanaan Seleksi Calon Pengawas Sekolah Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bantul

Pedoman Pelaksanaan Seleksi Calon Pengawas Sekolah Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bantul PEDOMAN PELAKSANAAN SELEKSI CALON PENGAWAS SEKOLAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANTUL TAHUN I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perhatian terhadap dunia pendidikan merupakan hal yang mutlak untuk terus

Lebih terperinci

PETUNJUK PELAKSANAAN PEMBAYARAN HONORARIUM GURU BANTU

PETUNJUK PELAKSANAAN PEMBAYARAN HONORARIUM GURU BANTU PETUNJUK PELAKSANAAN PEMBAYARAN HONORARIUM GURU BANTU KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, NONFORMAL, DAN INFORMAL DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIK DAN TENAGA

Lebih terperinci

PANDUAN PENGELOLAAN DATA PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

PANDUAN PENGELOLAAN DATA PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PANDUAN PENGELOLAAN DATA GTK dan NUPTK LANDASAN HUKUM Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 79 Tahun 2015 Tentang Data Pokok Pendidikan (DAPODIK) Peraturan Mendikbud Nomor 11 Tahun 2015 Tentang

Lebih terperinci

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 30 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS DAERAH PROVINSI JAMBI

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 30 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS DAERAH PROVINSI JAMBI GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 30 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS DAERAH PROVINSI JAMBI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAMBI Menimbang : 1. bahwa dengan

Lebih terperinci

DASAR DAN TEKNIK PENETAPAN KUOTA PESERTA SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2009

DASAR DAN TEKNIK PENETAPAN KUOTA PESERTA SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2009 DASAR DAN TEKNIK PENETAPAN KUOTA PESERTA SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2009 Disajikan dalam Workshop Penetapan Peserta Sertifikasi Guru Tahun 2009 yang diselenggarakan oleh Lembaga Penjaminan Mutu

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2013 TENTANG PENGANGKATAN KE DALAM JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR MELALUI PERPINDAHAN JABATAN DENGAN PERLAKUAN KHUSUS

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PENGEMBANGAN PEGAWAI NEGERI SIPIL

PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PENGEMBANGAN PEGAWAI NEGERI SIPIL 5 LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 22 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PENGEMBANGAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PENGEMBANGAN PEGAWAI NEGERI

Lebih terperinci

LEMBAGA PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN KEPALA SEKOLAH (LPPKS)

LEMBAGA PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN KEPALA SEKOLAH (LPPKS) LEMBAGA PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN KEPALA SEKOLAH (LPPKS) Jl. Parangkusumo No.51 Purwosari - Surakarta Jawa Tengah 57147 Telp & Fax (0271) 716657 e-mail : lp2kssolo@gmail.com KATA PENGANTAR Puji dan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA TENTANG JABATAN FUNGSIONAL GURU DAN ANGKA KREDITNYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA TENTANG JABATAN FUNGSIONAL GURU DAN ANGKA KREDITNYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Draft Peraturan Menteri PAN Tgl. 4 Maret 2008 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya RANCANGAN PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR: TENTANG JABATAN FUNGSIONAL GURU

Lebih terperinci

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PEDOMAN PENILAIAN PEMILIHAN LABORAN SEKOLAH BERPRESTASI TAHUN 2018

PEDOMAN PENILAIAN PEMILIHAN LABORAN SEKOLAH BERPRESTASI TAHUN 2018 PEDOMAN PENILAIAN PEMILIHAN LABORAN SEKOLAH BERPRESTASI TAHUN 2018 DIREKTORAT PEMBINAAN TENAGA KEPENDIDIKAN DIKDASMEN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Lebih terperinci

Perubahan mekanisme pengajuan dan aplikasi NILEM PKBM

Perubahan mekanisme pengajuan dan aplikasi NILEM PKBM Perubahan mekanisme pengajuan dan aplikasi NILEM PKBM No Aplikasi Nilem PKBM lama 1 Direktorat Pendidikan Masyarakat menerbitkan pedoman, menyediakan instrumen, menyediakan sistem, fasilitas operasional,

Lebih terperinci

PROFIL UPT DINAS PENDIDIKAN PROVINSI BALI DI KABUPATEN GIANYAR

PROFIL UPT DINAS PENDIDIKAN PROVINSI BALI DI KABUPATEN GIANYAR PEMERINTAH PROVINSI BALI DINAS PENDIDIKAN UNIT PELAKSANA TEKNIS (UPT) KABUPATEN GIANYAR Jalan Kesatrian, No. 18A Gianyar Bali Kode Pos : 80511 Telepon : (0361) 943083 E-mail : uptdisdikgianyar@gmail.com

Lebih terperinci

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 48 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 48 TAHUN 2013 TENTANG WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 48 TAHUN 2013 TENTANG PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN KEMAMPUAN PROFESIONAL PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANJAR,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan 1. Pelatihan staf pengadaan di LPMP dan P4TK Kemdikbud dalam hasil penelitian secara umum menggambarkan tingkat implementasi yang baik memenuhi kriteria dan

Lebih terperinci

Jakarta, Januari 2016 Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Hamid Muhammad, Ph.D. iii

Jakarta, Januari 2016 Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Hamid Muhammad, Ph.D. iii KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Undang Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan, Kementerian Pendidikan

Lebih terperinci

PERATURAN BERSAMA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 02/V/PB/2010 NOMOR 13 TAHUN 2010

PERATURAN BERSAMA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 02/V/PB/2010 NOMOR 13 TAHUN 2010 SALINAN PERATURAN BERSAMA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 02/V/PB/2010 NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL PRANATA LABORATORIUM PENDIDIKAN

Lebih terperinci

2017, No Mengingat : 1. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Ta

2017, No Mengingat : 1. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Ta No.1776, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENPU-PR. e-hrm. PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22/PRT/M/2017 TENTANG SISTEM PENGELOLAAN KEPEGAWAIAN SECARA

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 8 TAHUN 2005 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 8 TAHUN 2005 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 8 TAHUN 2005 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 74 TAHUN 2008 TENTANG GURU

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 74 TAHUN 2008 TENTANG GURU PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 74 TAHUN 2008 TENTANG GURU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

PANDUAN APLIKASI VERVAL GTK KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKRETARIAT JENDERAL PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2017

PANDUAN APLIKASI VERVAL GTK KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKRETARIAT JENDERAL PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2017 PANDUAN APLIKASI VERVAL GTK KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKRETARIAT JENDERAL PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2017 LANDASAN HUKUM 1. Instruksi Menteri Pendidikan Nasional Nomor

Lebih terperinci

KABUPATEN BADUNG DOKUMEN PERJANJIAN KINERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BADUNG TAHUN 2016

KABUPATEN BADUNG DOKUMEN PERJANJIAN KINERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BADUNG TAHUN 2016 KABUPATEN BADUNG DOKUMEN PERJANJIAN KINERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BADUNG TAHUN 2016 RSUD KABUPATEN BADUNG TAHUN 2016 DAFTAR ISI Halaman Penetapan Kinerja...... Kata Pengantar...... Daftar Isi...

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN. Nomor : 800 / 0017 / 2015 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN SELEKSI PENYIAPAN CALON KEPALA SEKOLAH DASAR

PERATURAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN. Nomor : 800 / 0017 / 2015 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN SELEKSI PENYIAPAN CALON KEPALA SEKOLAH DASAR PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO DINAS PENDIDIKAN Unit I : Jalan Ki Josuto Wates, Kulon Progo Kode Pos 55611. Telp. 773028 (DIKDAS), 774535, 773916 Unit II : Jalan Terbah Wates, Kulon Progo Kode Pos 55611

Lebih terperinci

Gubernur Jawa Barat GUBERNUR JAWA BARAT,

Gubernur Jawa Barat GUBERNUR JAWA BARAT, Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 47 TAHUN 2009 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS UNIT DAN TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT GUBERNUR JAWA BARAT, Menimbang

Lebih terperinci