Wacana Kepemimpinan Muhammadiyah. Oleh Dr. Drs. Muhammad Idrus, S.Psi., M.Pd
|
|
- Widya Gunardi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 =============Dikirim untuk Harian Kedaulatan Rakyat================== Wacana Kepemimpinan Muhammadiyah Oleh Dr. Drs. Muhammad Idrus, S.Psi., M.Pd DALAM organisasi apapun posisi pemimpin merupakan unsur yang sangat menentukan bagi keberhasilan lembaga atau organisasi tersebut dalam upaya mencapai tujuan ideal yang disepakati bersama. Mengingat posisinya Purnomosidi Hadjisaroso (1996) menepatkannya sebagai elemen inti manajemen. Kegairahan dan watak organisasi setidaknya tercermin dari kiprah sang pemimpin. Hal tersebut menjadikan pucuk pimpinan organisasi menjadi kiblat dan panduan bagi anggota organisasi itu. Persoalan yang sama juga berlaku di Persyarikatan Muhammadiyah, sebagai organisasi masyarakat yang memiliki anggota hingga pada pelosok pedesaan. Bagi Muhammadiyah rembug tentang pucuk pimpinan organisasi ini akan dilakukan pada kegiatan Muktamar yang akan diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 8-11 Juli 2000, ini merupakan muktamar pertama bagi Muhammadiyah pada awal abad XXI ini.. Muktamar adalah forum tertinggi di persyarikatan Muhammadiyah, pada forum ini dilakukan inventarisasi kader terbaik yang akan diposisikan sebagai pimpinan pusat Muhammadiyah, yang sekaligus akan menjadi nahkoda dalam perjalanan 5 tahun mendatang.
2 Sejalan dengan perubahan kondisi politik yang ada di Indonesia, tentunya sebagai persyarikatan tertua Muhammadiyah berkewajiban mengambil peran. Meski untuk itu tidak harus dilakukan dengan model politik praktis, seperti selama ini yang telah disepakati dengan model high politic-nya. Tentu saja arah mana yang akan ditempuh oleh "kapal besar" Muhammadiyah ini akan banyak terpengaruhi nuansa pemikiran sang nahkoda. Pada awal pelaksanaan muktamar ke-43 di Banda Aceh tahun 1995 dahulu, pernah dikhawatirkan terjadinya "konflik" internal organisasi, mengingat beberapa kader muda yang berpotensi duduk sebagai pimpinan pusat Muhammadiyah ditengarai memiliki posisi yang bersebrangan. Belakangan kekhawatiran itu bukanlah hal yang "krusial". Meski pada awal kepemimpinan Amien Rais sempat terjadi debat hangat dengan Lukman Harun, namun pada akhirnya elit Muhammadiyah mampu meninggalkan konflik internal yang oleh A. Syafii Maarif (1993) diistilahkan sebagai konflik yang kenak-kanakan. Jika saat ini muktamar telah digelar, persoalan yang muncul adalah akankah terjadi suksesi kepemimpinan di Muhammadiyah ini berlangsung secara sukses dengan tidak lagi mempersoalkan kubu generasi tua dan generasi muda? Mampukah organisasi besar ini mempertahankan wacana high politic yang pernah dimunculkan sang ketua lama? Sementara itu di sisi lain, banyak kader Muhammadiyah saat ini juga menjadi tokoh kunci pada beberapa partai politik yang ada. Selain itu pada kondisi negara saat ini yang sedang "sakit" mampukah Muhammadiyah "menggeliat" memberi kontribusi mengatasi persoalan ekternal organisasi yang saat ini menohok kepentingan negara, disintegrasi bangsa.
3 Belum lagi pada misi awal yang hendak ditegakkan Muhammadiyah, yang telah menyatakan sebagai gerakan Tajdid, selain masih tetap istiqomah konsisten dengan gerakan amar ma'ruf nahi munkar, Muhammadiyah seharusnya lebih meningkatkan perannya lagi hingga dapat terwujud cita-cita idealnya membentuk masyarakat Islam yang sebenar-benarnya di Indonesia. Tentu saja pada peran kedua ini para kader Muhammadiyah dituntut untuk tampil elegan di segala lini dengan tidak meninggalkan sikap arif dan santun yang menjadi muatannya. Mazhab Syafii dan Maliki Setiap organisasi memiliki kekhasan dalam memilih calon pemimpinnya, demikian juga tradisi yang ada di Muhammadiyah. Biasanya menjelang muktamar berlangsung telah terjadi inventarisasi kader potensial yang dicalonkan untuk menjadi calon pemimpin Muhammadiyah. Kemudian nama-nama hasil inventarisasi tersebut akan diseleksi dalam sidang Tanwir yang selanjutnya meloloskan 39 nama yang direkomendasikan untuk dipilih. Dari 39 nama ini kemudian diperas kembali menjadi 13 orang yang akan menjadi ketua dan anggota Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah. Jika pada kebanyakan organisasi pemilihan ketua dan para pembantunya dilakukan oleh formatur, maka dalam tradisi Muhammadiyah dilakukan oleh para peserta muktamar. Urutan posisi, disesuaikan dengan perolehan suara masing-masing nama. Sejak menjelang hari H pelaksanaan muktamar ini, muncul dua nama yang memiliki peluang untuk menjadi pimpinan puncak Muhammadiyah, yaitu Prof. Malik Fadjar, dan Prof. A.Syafii Maarif, yang kemudian diplesetkan menjadi mazhab Syafii dan Maliki. Bobot kedua calon ini dapat dikatakan sebanding, dengan kekuatan dan kelemahan masing-masing. Malik Fadjar yang pernah menduduki jabatan menteri
4 agama pada masa orde baru tentunya memiliki kemampuan manajerial yang baik, demikian juga A. Syafii Maarif yang menggantikan posisi M. Amien Rais --yang berkiprah di PAN-- dapat dikatakan sukses meneruskan tugas sang ketua. Sementara itu dari kalangan generasi muda muncul pula nama Din Syamsudin yang belakangan santer disebut-sebut yang berpeluang sama dengan kedua tokoh tersebut. Tulisan ini idak bermaksud untuk membandingkan masing-masing tokoh tersebut, namun sebagai calon ketua organisasi besar beberapa kriteria haruslah dimiliki oleh sang kandidat. Pertama, ciri gerakan Muhammadiyah adalah gerakan Tajdid, adanya ciri tersebut mempersyaratkan bahwa calon pemimpinnya kelak adalah mereka yang memiliki kemampuan untuk melakukan terobosan pembaharuan dari segala lini. Pada posisi ini kematangan berpikir, kearifan serta kejelian membaca fenomena menjadi syarat yang tidak terhindarkan. Kedua, sebagai gerakan yang berorientasi pada amal usaha, maka Muhammadiyah membutuhkan seorang menejer yang cakap dalam mengelola amal usaha yang telah dimilikinya saat ini. Harus diakui saat ini organisasi yang memilliki jumlah lembaga pendidikan terbanyak sejak dari tingkat TK hingga perguruan tinggi masih didominasi oleh Muhammadiyah. Banyaknya lembaga-lembaga pendidikan ini memerlukan penanganan menejerial yang baik, agar tidak menjadi beban organisasi itu sendiri. Meski demikian, moral sosial harus pula ditanamkan dalam memformat lembaga pendidikan ini, agar tidak terjadi pada kader Muhammadiyah yang berpotensi baik, justru tidak dapat mengenyam pendidikan hanya karena keterbatasan dana yang dimilikinya. Pada sisi ini, sudah selayaknya amal usaha Muhammadiyah memfasilitasi
5 mereka yang belum sempat menikmati kesempatan belajar pada tingkat yang lebih tinggi. Di lain sisi misi gerakan tajdid yang menjadi platform gerakan Muhammadiyah mempersyaratkan kader-kader yang memiliki potensi dalam bidang keilmuan. Kaderkader semacam itu dapat diperoleh oleh persyarkitan Muhammadiyah secara lebih baik, tatkala lembaga pendidikan Muhammdiyah mampu mengahasilkan kader dengan kemampuan intelektual dan kearifan yang tinggi. Ketiga, persyarikatan Muhammadiyah selalu mengedepankan sisi amar ma'ruf nahi munkar, untuk itu dengan sendirinya gerakan ini harus dimulai dari tokoh sentral di organisasi tersebut. Artinya, sang pemimpin haruslah orang yang tidak terlibat dalam praktek-praktek yang justru ingin ditentangnya. Ironis, bak pepatah "maling teriak maling". Dengan tidak melihat baju partai yang pernah dikenakannya, dari mana mereka berasal, tua ataukah muda, seluruh kader Muhammadiyah adalah satu. Terikat dalam bahtera yang sama, tenggelam tidaknya bukan hanya karena juru mudinya saja, maka rasanya harus kerap didengung-dengungkan pesan arif KH. Ahmad Dahlan "hiduphidupilah Muhammadiyah, dan jangan mencari hidup di Muhammadiyah". Semoga muktamar ini menjadi salah satu arena belajar demokrasi bagi masyrakat dan bangsa ini. Selamat bermuktmar, semoga Allah merestui, Amien. Muhammad Idrus, Peneliti dan pengamat, saat ini sedang menempuh Program Doktor di UGM. Alamat : Fak. Ilmu Agama Islam UII Jl. Demangan Baru No. 24 Yk. Telp ,
6 sebagai tokoh sentral dalam masalah nama-nama yang m munculnya
28 Oktober 1928, yaitu sumpah pemuda. Waktu itu, sejarah mencatat betapa masingmasing
==============dikirim untuk Harian Kedaulatan Rakyat============== Semangat Sumpah Pemuda, Masihkah Diperlukan? Oleh Dr. Drs. Muhammad Idrus, S.Psi., M.Pd HARI ini bangsa dan rakyat Indonesia memperingati
Lebih terperincidikirim untuk JAWA POS PERILAKU POLITISI BY ACCIDENT. Oleh Dr. Drs. Muhammad Idrus, S.Psi., M.
-------------------------dikirim untuk JAWA POS ---------------------------- PERILAKU POLITISI BY ACCIDENT Oleh Dr. Drs. Muhammad Idrus, S.Psi., M.Pd ISTILAH reformasi merupakan kata wajib bagi seluruh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Muhammadiyah sebagai ormas keagamaan menyatakan tidak berpolitik
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Muhammadiyah sebagai ormas keagamaan menyatakan tidak berpolitik praktis artinya tidak terlibat dalam kegiatan politik yang berkaitan dengan proses
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN. kemasyarakatan yang bercorak Islam Modernis. Meskipun bukan merupakan
BAB VI KESIMPULAN 6.1. Kesimpulan Muhammadiyah adalah Gerakan Islam dan merupakan organisasi sosial kemasyarakatan yang bercorak Islam Modernis. Meskipun bukan merupakan organisasi politik namun sepanjang
Lebih terperinciANGGARAN DASAR MUHAMMADIYAH
ANGGARAN DASAR MUHAMMADIYAH BAB I NAMA, PENDIRI, DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 Nama Persyarikatan ini bernama Muhammadiyah. Pasal 2 Pendiri Muhammadiyah didirikan oleh K.H. Ahmad Dahlan pada tanggal 8 Dzulhijjah
Lebih terperinciAnggaran Dasar Muhammadiyah
Anggaran Dasar Muhammadiyah BAB I NAMA, PENDIRI, DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 Nama Persyarikatan ini bernama Muhammadiyah. Pasal 2 Pendiri Muhammadiyah didirikan oleh K.H. Ahmad Dahlan pada tanggal 8 Dzulhijjah
Lebih terperinciAnggaran Dasar Muhammadiyah
Anggaran Dasar Muhammadiyah BAB I NAMA, PENDIRI, DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 Nama Persyarikatan ini bernama Muhammadiyah. Pasal 2 Pendiri Muhammadiyah didirikan oleh K.H. Ahmad Dahlan pada tanggal 8 Dzulhijjah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia sebagai salah satu Negara demokrasi. Pemilihan legislatif yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Pemilihan umum legislatif telah dilaksanakan pada 9 april 2014 lalu oleh Negara Indonesia sebagai salah satu Negara demokrasi. Pemilihan legislatif yang meliputi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia merupakan makhluk sosial yang senantiasa saling
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makhluk sosial yang senantiasa saling memerlukan adanya bantuan dari orang lain dalam memenuhi kebutuhannya. Manusia dituntut untuk saling
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Muhammadiyah ialah karena dirasakan tidak efektifnya lembaga-lembaga. reformulasi ajaran dan pendidikan Islam.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Islam adalah agama yang menempatkan pendidikan dalam posisi yang sangat vital. Oleh karena itu Muhammadiyah yang dikenal sebagai gerakan Islam modern di Indonesia, menjadikan
Lebih terperinci2015 MODEL REKRUTMEN PARTAI POLITIK PESERTA PEMILU 2014 (STUDI KASUS DEWAN PIMPINAN DAERAH PARTAI NASDEM KOTA BANDUNG)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang mengalami perkembangan demokrasi yang sangat pesat. Hal tersebut ditandai dengan berbagai macam ekspresi yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah Muhammadiyah yang didirikan KH Ahmad Dahlan, lahir lebih dulu daripada NU dan strategi dakwahnya berpusat pada pembaharuan (tajdid) serta menjaga kemurnian Islam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Muhammadiyah merupakan gerakan Islam, da wah amar ma rūf nahī
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Muhammadiyah merupakan gerakan Islam, da wah amar ma rūf nahī munkar berasas Islam bersumber Al-Qur an dan As-Sunnah, yang didirikan oleh K.H. Ahmad Dahlan pada tanggal
Lebih terperinciDinamika Politik Muhammadiyah
Dinamika Politik Muhammadiyah Judul Buku : Muhammadiyah dalam Dinamika Politik Indonesia 1966-2006 Penulis : Syarifuddin Jurdi Penerbit : Pustaka Pelajar, Yogyakarta Pengantar : Ahmad Syafii Maarif Cetakan
Lebih terperinciJADWAL TANWIR MUHAMMADIYAH
JADWAL TANWIR MUHAMMADIYAH Makassar, 16 17 Syawal 1436 H / 1 2 Agustus 2015 M Di Universitas Makassar Makassar WAKTU A C A R A PENANGGUNGJAWAB/ PIMPINAN SIDANG Jumat 31 Juli 2015 08.00-22.00 TUKAR MANDAT
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Sebagai intisari dari uraian yang telah disampaikan sebelumnya dan
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Sebagai intisari dari uraian yang telah disampaikan sebelumnya dan berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, telah teridentifikasi bahwa PDI Perjuangan di Kabupaten
Lebih terperinciREVITALISASI IDEOLOGI MUHAMMADIYAH
Pengantar Diskusi REVITALISASI IDEOLOGI MUHAMMADIYAH Oleh: Muhammad Purwana PENGERTIAN 1) kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat (kejadian) yang memberikan arah dan tujuan untuk kelangsungan
Lebih terperinciPANDUAN WAWANCARA. Panduan wawancara ini bersifat terbuka sebagai penuntun di lapangan penelitian, untuk
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA UNIVERSITAS LAMPUNG FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK Jalan Prof. Dr. Soemantri Brodjonegoro No. 1 Gedung Meneng 35145 Telp. (0721) 704626 Fax. (0721)
Lebih terperinciMuhammadiyah HIMPUNAN KEPUTUSAN MUKTAMAR
95 95 Tahun Langkah Perjuangan Muhammadiyah HIMPUNAN KEPUTUSAN MUKTAMAR iv 95 Tahun Langkah Perjuangan Muhammadiyah 95 95 Tahun ahun Langkah Perjuangan Muhammadiyah HIMPUNAN KEPUTUSAN MUKTAMAR Penyalin:
Lebih terperinciMUHAMMADIYAH DI MATA MAHASISWA NON IMM
BAHAN DISKUSI KELAS MUHAMMADIYAH DI MATA MAHASISWA NON IMM Oleh Kelompok 1 Muhammad Arifin (201410070311086); Arista Mutiara Risa (201410070311087) M. Prayogi Anggoro (201410070311089); Paksindra Agustina
Lebih terperinciJURNAL STIE SEMARANG, VOL 5, NO 1, Edisi Februari 2013 (ISSN : ) EMPAT DISIPLIN MENJADI ORGANISASI YANG SEHAT
EMPAT DISIPLIN MENJADI ORGANISASI YANG SEHAT Sri Wiranti Setiyanti Dosen Tetap Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Semarang Abstraksi Terdapat dua kualitas yang dimiliki oleh organisasi atau perusahaan yang sukses,
Lebih terperinciMILAD 100 TAHUN AISYIYAH M AISYIYAH AWAL ABAD KEDUA: MEMULIAKAN MARTABAT UMAT, BERKIPRAH MEMAJUKAN BANGSA
MILAD 100 TAHUN AISYIYAH 1917-2017 M AISYIYAH AWAL ABAD KEDUA: MEMULIAKAN MARTABAT UMAT, BERKIPRAH MEMAJUKAN BANGSA A. DASAR PEMIKIRAN 1. Aisyiyah sebagai organisasi sosial keagamaan yang bergerak pada
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. 1. Indonesia merupakan sebuah negara multikultural dan plural, yang terdiri dari
113 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan 1. Indonesia merupakan sebuah negara multikultural dan plural, yang terdiri dari bermacam-macam suku, agama, ras dan antar golongan. Berdasar atas pluralitas keislaman di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Berbagai permasalahan politik salah satunya dapat diamati dari aspek
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berbagai permasalahan politik salah satunya dapat diamati dari aspek dinamika internal partai politik yang menyebabkan kinerja partai politik sebagai salah satu institusi
Lebih terperinciMeninjau Peran Muhammadiyah Pasca Reformasi
Meninjau Peran Muhammadiyah Pasca Reformasi Joko Arizal Hidup- hiduplah Muhammadiyah dan jangan mencari penghidupan dalam Muhammadiyah. - KH. Ahmad Dahlan Berakhirnya kekuasaan Orde Baru pada 1998 memberikan
Lebih terperinciANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH. BAB I WAKTU DAN LAMBANG Pasal 1 Milad Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah adalah tanggal 14 Maret.
ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH BAB I WAKTU DAN LAMBANG Pasal 1 Milad adalah tanggal 14 Maret. Pasal 2 1. Lambang IMM sebagaimana tersebut dalam Anggaran Dasar pasal 6 adalah sebagai
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. seperti Nasionalisme Radikal, Tradisi Jawa, Komunisme, Sosial Demokrat dan Islam,
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Banyak muncul pemikiran-pemikiran politik di Indonesia sejak awal Indonesia merdeka, hal iu menyebabkan sering kali terjadi pergesekan diantara pemikiran-pemikiran politik tersebut.
Lebih terperinciBAB 2 DATA DAN ANALISA. Metode yang digunakan untuk mendapatkan data antara lain: - Tinjauan Pustaka : Buku Mengapa Kami Memilih Golput.
BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data Metode yang digunakan untuk mendapatkan data antara lain: - Tinjauan Pustaka : Buku Mengapa Kami Memilih Golput. - Media Elektronik : Internet, tv, dan radio. - Survei
Lebih terperinciANGGARAN DASAR PEMUDA MUAHMMMADIYAH BAB I NAMA, IDENTITAS, TEMPAT KEDUDUKAN DAN LAMBANG. Pasal 1. Nama, Identitas dan Tempat Kedudukan
ANGGARAN DASAR PEMUDA MUAHMMMADIYAH BAB I NAMA, IDENTITAS, TEMPAT KEDUDUKAN DAN LAMBANG Pasal 1 Nama, Identitas dan Tempat Kedudukan 1. Organisasi ini bernama Pemuda Muhammadiyah yang didirikan di Yogyakarta
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Muhammadiyah berasal dari bahasa arab Muhammad, yaitu nama Nabi dan
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Muhammadiyah berasal dari bahasa arab Muhammad, yaitu nama Nabi dan Rasul terakhir ; ditambah dengan ya nisbah dan ta marbuthah, menjadi Muhammadiyah artinya
Lebih terperinciYogyakarta, 19 Februari Kepada Yth. Dekan Fakultas Ushuluddm IAIN Sunan Kalijaga di Yogyakarta
NOTA DINAS PEMBIMBING Yogyakarta, 19 Februari 2003 Kepada Yth. Dekan Fakultas Ushuluddm IAIN Sunan Kalijaga di Yogyakarta Assalamu'alaikum Wr. Wb. Sesudah melakukan beberapa kali bimbingan, baik dari segi
Lebih terperinciANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH
ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH BAB I WAKTU DAN LAMBANG Pasal 1 Milad Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah adalah tanggal 14 Maret. Pasal 2 Lambang IMM sebagaimana tersebut dalam Anggaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. putra-putri terbaik untuk menduduki jabatan-jabatan politik dan pejabatpejabat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Partai politik di era reformasi ini memiliki kekuasaan yang sangat besar, sesuatu yang wajar di negara demokrasi. Dengan kewenanangannya yang demikian besar itu, seharusnnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Demokrasi lebih dari sekedar seperangkat aturan dan prosedur konstitusional yang menentukan suatu fungsi pemerintah. Dalam demokrasi, pemerintah hanyalah salah
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. merupakan amanah Muktamar Muhammadiyah ke-43 di Banda Aceh
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat Stasiun ADITV didirikan oleh persyarikatan Muhammadiyah yang merupakan amanah Muktamar Muhammadiyah ke-43 di Banda Aceh tahun1995 dan hasil Musyawarah
Lebih terperinciH. TOTOK DARYANTO, SE A-489 / FRAKSI PARTAI AMANAT NASIONAL DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
LAPORAN KEGIATAN PENYERAPAN ASPIRASI DALAM RANGKA KUNJUNGAN KERJA PERORANGAN PADA MASA RESES MASA SIDANG II TAHUN SIDANG 2015-2016 DAERAH PEMILIHAN JAWA TIMUR V ----------- H. TOTOK DARYANTO, SE A-489
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pemuda sebagai generasi penerus bangsa idealnya mempunyai peran
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemuda sebagai generasi penerus bangsa idealnya mempunyai peran dalam kemajuan bangsa. Pentingya peran generasi muda, didasari atau tidak, pemuda sejatinya memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Munkar dan Tajdid, bersumber pada Al-Qur`an dan As-Sunnah, berasaskan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Muhammadiyah adalah Gerakan Islam, Da wah Amar Ma ruf Nahi Munkar dan Tajdid, bersumber pada Al-Qur`an dan As-Sunnah, berasaskan Islam (Anggaran Dasar Muhammadiyah
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Bab ini berisi interpretasi penulis terhadap judul skripsi Penerimaan Asas
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Bab ini berisi interpretasi penulis terhadap judul skripsi Penerimaan Asas Tunggal Pancasila oleh Nahdlatul Ulama : Latar Belakang dan Proses 1983-1985 yang menjadi bahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengajar dengan materi-materi kajian yang terdiri dari ilmu-ilmu agama dan ilmu-ilmu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Madrasah berasal dari bahasa Arab yaitu Madrasah yang artinya tempat untuk belajar atau sistem pendidikan klasikal yang didalamnya berlangsung proses belajar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah resmi menetapkan 12 partai nasional untuk mengikuti pemilihan umum 2014. Ketetapan ini secara langsung membawa dampak pada
Lebih terperinciSAMBUTAN BUPATI KULONPROGO PADA ACARA PELANTIKAN PIMPINAN DAERAH MUHAMMADIYAH KABUPATEN KULONPROGO PERIODE
SAMBUTAN BUPATI KULONPROGO PADA ACARA PELANTIKAN PIMPINAN DAERAH MUHAMMADIYAH KABUPATEN KULONPROGO PERIODE 2010-2015 Wates, 2 April 2011 Assalamu alaikum Wr.Wb. Yang Kami Hormati Unsur Muspida Kabupaten
Lebih terperinciPIMPINAN PUSAT MUHAMMADIYAH MENGENAI KONSOLIDASI ORGANISASI DAN AMAL USAHA MUHAMMADIYAH
Lampiran 1 SURAT KEPUTUSAN PIMPINAN PUSAT MUHAMMADIYAH Nomor: 149/Kep/I.0/B/2006 Tentang: KEBIJAKAN PIMPINAN PUSAT MUHAMMADIYAH MENGENAI KONSOLIDASI ORGANISASI DAN AMAL USAHA MUHAMMADIYAH 240 Lampiran
Lebih terperinciKonferensi Pers Presiden RI tentang RUU Keistimewaan DIY, di Istana Negara, Jakarta, Kamis, 02 Desember 2010
Konferensi Pers Presiden RI tentang RUU Keistimewaan DIY, di Istana Negara, Jakarta, 2-12-2010 Kamis, 02 Desember 2010 KONFERENSI PERS PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA TENTANG RUU KEISTIMEWAAN DAERAH ISTIMEWA
Lebih terperinciBAB VI P E N U T U P
188 BAB VI P E N U T U P A. Kesimpulan Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan antara lain: Pertama, peran kiai pondok pesantren Mambaul Ulum Bata-Bata dalam dinamika politik ada beberapa bentuk, yakni
Lebih terperincisebelumnya bahwa Haryadi Suyuti dan Zuhrif Hudaya juga memiliki kedekatan dengan Muhammadiyah. Sebenarnya tim sukses dari Haryadi
sebelumnya bahwa Haryadi Suyuti dan Zuhrif Hudaya juga memiliki kedekatan dengan Muhammadiyah. Sebenarnya tim sukses dari Haryadi Suyuti maupun Zuhrif Hudaya tetap berusaha untuk memperoleh dukungan dari
Lebih terperinciBUTIR-BUTIR CERAMAH UMUM MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA
BUTIR-BUTIR CERAMAH UMUM MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA DALAM PELANTIKAN PIMPINAN WILAYAH PEMUDA MUHAMMADIYAH PROPINSI BANTEN SERANG, 20 Januari 2012 1
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menghasilkan pemerintahan negara yang demokratis berdasarkan Pancasila dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemilihan Umum (Pemilu) merupakan sarana perwujudan kedaulatan rakyat yang diselenggarkan secara langsung, bebas, rahasia, jujur dan adil guna menghasilkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. daerah tidak lagi terbatas pada kewenangan yang bersifat administratif tapi telah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perubahan sistem pemilihan juga telah membawa perubahan hubungan tata Pemerintahan antar pusat dan daerah. Pendelegasian kekuasaan dari pusat ke daerah tidak
Lebih terperinciBAB II PROFIL WILAYAH
BAB II PROFIL WILAYAH A. Deskripsi Wilayah Kuliah Kerja Nyata (KKN) Alternatif Periode L Divisi I Kelompok A Unit 2 Universitas Ahmad Dahlan tahun akademik 2015/2016, berlokasi di Kantor Pimpinan Pusat
Lebih terperinciSosok Pendidik Umat Secara Total dan Dijalani Sepanjang Hayat
Sosok Pendidik Umat Secara Total dan Dijalani Sepanjang Hayat Saya melihat Prof.Dr.Hj. Tutty Alawiyah adalah sosok pejuang dan sekaligus pendidik sepanjang hayat. Sebagai seorang putri ulama besar, beliau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) merupakan partai yang menjadikan. Islam sebagai asas partai. PKS memiliki tujuan untuk mewujudkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Partai Keadilan Sejahtera (PKS) merupakan partai yang menjadikan Islam sebagai asas partai. PKS memiliki tujuan untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan sejahtera yang
Lebih terperinciPERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 1 TAHUN 2010
BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENGANGKATAN ANGGOTA PANITIA PENGAWAS PEMILIHAN UMUM PROVINSI, PANITIA PENGAWAS
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Partai politik merupakan elemen penting yang bisa memfasilitasi berlangsungnya sistem demokrasi dalam sebuah negara, bagi negara yang menganut sistem multipartai seperti
Lebih terperinciGOLPUT DALAM PERSPEKTIF FIQH SIYASAH (Studi Analisis Perilaku Politik Masyarakat Karimunjawa Kabupaten Jepara Pada Pemilu Legislatif Tahun 2014)
GOLPUT DALAM PERSPEKTIF FIQH SIYASAH (Studi Analisis Perilaku Politik Masyarakat Karimunjawa Kabupaten Jepara Pada Pemilu Legislatif Tahun 2014) SKRIPSI Disusun dan Diajukan Untuk Memenuhi dan Melengkapi
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. Dalam pola hubungan yang oleh Thomas Poguntke dijuluki independent
BAB V KESIMPULAN A. Benang Merah Dalam pola hubungan yang oleh Thomas Poguntke dijuluki independent collateral ini ada sejumlah kerenntanan yang penting untuk dicatat. Pertama, pola independent collateral
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. pelayanan kepada masyarakat. Di samping itu, Kampung juga. demokrasi dalam suatu masyarakat negara. (Jurnal Humaniora Volume 14,
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kampung merupakan satuan pemerintahan terkecil yang melaksanakan fungsifungsi pelayanan kepada masyarakat. Di samping itu, Kampung juga merupakan wadah partisipasi
Lebih terperinciIMPLEMENTASI KAJIAN KEAGAMAAN BAGI PEMBINAAN UMAT 1. Oleh Dr. Drs. Muhammad Idrus, S.Psi., M.Pd 2
IMPLEMENTASI KAJIAN KEAGAMAAN BAGI PEMBINAAN UMAT 1 Oleh Dr. Drs. Muhammad Idrus, S.Psi., M.Pd 2 IFTITAH Sebagaimana dilukiskan dalam teori domino, perubahan apapun di satu belahan dunia ini, akan dengan
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN Pada bab V, penulis memaparkan simpulan dan saran dari hasil penelitian yang telah penulis lakukan. Simpulan yang dibuat oleh penulis merupakan penafsiran terhadap analisis hasil
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. oleh Unang Sunardjo yang dikutip oleh Sadu Wasistiono (2006:10) adalah
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Desa atau yang disebut dangan nama lainnya sebagaimana yang dikemukakan oleh Unang Sunardjo yang dikutip oleh Sadu Wasistiono (2006:10) adalah suatu kesatuan masyarakat
Lebih terperinciTRI UTOMO A
STUDI DESKRIPTIF MOTIVASI MAHASISWA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN DALAM MENGIKUTI UNIT KEGIATAN MAHASISWA RACANA KI/NYI AHMAD DAHLAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS
52 BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS A. Penyajian Data Pelaksanaan Musyawarah Daerah (Musda) ke-iv dalam agenda pemilihan ketua DPD (Dewan Pimpinan Daerah) Partai Amanat Nasional (PAN) Kabupaten Lamongan
Lebih terperinciBAB IV. Mekanisme Rekrutmen Politik Kepala Daerah PDI Perjuangan. 4.1 Rekrutmen Kepala Daerah Dalam Undang-Undang
BAB IV Mekanisme Rekrutmen Politik Kepala Daerah PDI Perjuangan 4.1 Rekrutmen Kepala Daerah Dalam Undang-Undang Tahapan Pilkada menurut Peraturan KPU No.13 Th 2010 Tentang Pedoman Teknis Tata Cara Pencalonan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dakwah merupakan suatu kegiatan atau usaha yang di lakukan kaum
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dakwah merupakan suatu kegiatan atau usaha yang di lakukan kaum muslimin untuk meyampaikan, menyeru serta mengajak umat manusia kepada jalan kebenaran dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pesantren merupakan lembaga Pendidikan Islam yang pertama di Indonesia dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pesantren merupakan lembaga Pendidikan Islam yang pertama di Indonesia dan merupakan pendidikan tradisional yang sejarahnya telah berakar selama berabad-abad.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dilaksanakan menurut UUD. Dalam perubahan tersebut bermakna bahwa
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu ciri negara demokrasi adalah diselenggarakannya pemilihan umum (pemilu) yang terjadwal dan berkala. Amandemen UUD 1945 yakni Pasal 1 ayat (2), menyatakan
Lebih terperinciMUHAMMADIYAH SEBAGAI GERAKAN KADER (PRESEPSI ORGANISASI OTONOM MUHAMMADIYAH)
MUHAMMADIYAH SEBAGAI GERAKAN KADER (PRESEPSI ORGANISASI OTONOM MUHAMMADIYAH) Neneng Istiqomah (201410070311126), Muhimatul Arifah (201410070311127), Ikhza Naharul Umam (201410070311128), Nurul Khunaidah
Lebih terperinciANGGARAN DASAR IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH
ANGGARAN DASAR IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH MUQADDIMAH Dengan nama Allah yang Maha Pemurah, Maha Penyayang. Segala Puji bagi Allah yang mengasuh semesta alam, yang menguasai hari pembalasan. Hanya kepada
Lebih terperinciDani Anwar: Pekerja Keras dengan Ekspresi Selektif. Oleh: Niniek L. Karim, Bagus Takwin, Dicky Pelupessy, Nurlyta Hafiyah
Dani Anwar: Pekerja Keras dengan Ekspresi Selektif Oleh: Niniek L. Karim, Bagus Takwin, Dicky Pelupessy, Nurlyta Hafiyah Meretas jalur dari sebuah perubahan politik yang tak terduga di tahun 1998, Dani
Lebih terperinciMILAD KE-107 DAN TA'RUF PIMPINAN CABANG MUHAMMADIYAH SEKOTA MEDAN
MILAD KE-107 DAN TA'RUF PIMPINAN CABANG MUHAMMADIYAH SEKOTA MEDAN Rabu, 21-12-2016 page 1 / 8 page 2 / 8 page 3 / 8 page 4 / 8 page 5 / 8 MEDAN. Seorang tokoh Islam, tokoh kebangsaan itu bisa menjadi teladan
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
PENDAHULUAN Latar Belakang Reformasi politik yang sudah berlangsung sejak berakhirnya pemerintahan Orde Baru di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto pada bulan Mei 1998, telah melahirkan perubahan besar
Lebih terperinciRANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN
1 RANCANGAN LAPORAN SINGKAT RAPAT DENGAR PENDAPAT KOMISI III DPR RI DENGAN PANITIA SELEKSI KOMISIONER KOMNAS HAM --------------------------------------------------- (BIDANG HUKUM, PERUNDANG-UNDANGAN, HAM
Lebih terperinciUPAYA SISTEMATISASI DAKWAH DI RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH / AISYIYAH
UPAYA SISTEMATISASI DAKWAH DI RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH / AISYIYAH Disampaikan dalam acara : RAKERNAS MPK Pimpinan Pusat Muhammadiyah 28 30 April 2016 AGUS BUDIANTORO Div. Pembinaan dan Pengembangan SDI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja merupakan masa yang penuh gejolak, masa peralihan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa remaja merupakan masa yang penuh gejolak, masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju dewasa, dari masa tanpa identitas ke masa pemilikan identitas diri.
Lebih terperinciANALISIS KERUANGAN BASIS PEMILIH PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN UMUM TAHUN 2004 DAN 2009 DI KABUPATEN MAGELANG SKRIPSI
ANALISIS KERUANGAN BASIS PEMILIH PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN UMUM TAHUN 2004 DAN 2009 DI KABUPATEN MAGELANG SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan Mencapai derajat Sarjana S-1 Fakultas
Lebih terperinciANGGARAN RUMAH TANGGA MUHAMMADIYAH
LAMPIRAN IV-B: KEPUTUSAN MUKTAMAR MUHAMMADIYAH KE-45 TENTANG ANGGARAN RUMAH TANGGA MUHAMMADIYAH ANGGARAN RUMAH TANGGA MUHAMMADIYAH Pasal 1 Tempat Kedudukan (1) Muhammadiyah berkedudukan di tempat didirikannya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Mahasiswa merupakan generasi muda yang belajar dan menuntut ilmu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mahasiswa merupakan generasi muda yang belajar dan menuntut ilmu di perguruan tinggi. Mahasiswa harus mempunyai intelektual dan sebagai calon pimpinan maka perlu mengembangkan
Lebih terperinciPeran Strategis Gerakan Perempuan Muslim ( Aisyiyah) di Tengah Dinamika Kontemporer Nasional Global. gerakan pencerahan untuk indonesia berkemjuan
SEMINAR NASIONAL PRAMUKTAMAR SATU ABAD AISYIYAH DAN MUKTAMAR MUHAMMADIYAH KE-47 gerakan pencerahan untuk indonesia berkemjuan Gerakan Perempuan Islam Berkemajuan Reaktualisasi Peran Aisyiyah Menuju Abad
Lebih terperinciAnggaran Rumah Tangga Muhammadiyah
Anggaran Rumah Tangga Muhammadiyah Pasal 1 Tempat Kedudukan (1) Muhammadiyah berkedudukan di tempat didirikannya, yaitu Yogyakarta (2) Pimpinan Pusat sebagai pimpinan tertinggi memimpin Muhammadiyah secara
Lebih terperinciPOKOK PIKIRAN TANWIR MUHAMMADIYAH 2012
POKOK PIKIRAN TANWIR MUHAMMADIYAH 2012 UNTUK PENCERAHAN DAN SOLUSI PERMASALAHAN BANGSA Muhammadiyah merupakan bagian tak terpisahkan dari komponen bangsa. Oleh karena itu, Muhammadiyah sangat peduli atas
Lebih terperinciPENTINGNYA PEMIMPIN BERKARAKTER PANCASILA DI KALANGAN GENERASI MUDA
PENTINGNYA PEMIMPIN BERKARAKTER PANCASILA DI KALANGAN GENERASI MUDA (Makalah Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Tugas MK Pendidikan Pancasila) Dosen : Abidarin Rosidi, Dr, M.Ma. Disusun Oleh: Nama : WIJIYANTO
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Program pendayagunaan potensi mahasiswa di masyarakat yang dikenal
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelaksanaan KKN Program pendayagunaan potensi mahasiswa di masyarakat yang dikenal dengan nama Kuliah Kerja Nyata (selanjutnya disingkat KKN) dan dilaksanakan oleh kalangan
Lebih terperinciKOMITE PENGAWAS PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA PERATURAN KOMITE PENGAWAS PEMILIHAN RAYA
KOMITE PENGAWAS PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA PERATURAN KOMITE PENGAWAS PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN
Lebih terperinciK E M E N T E R I A N A G A M A U N I V E R S I T A S I S L A M N E G E R I R A D E N F A T A H P A L E M B A N G
1 K E M E N T E R I A N A G A M A U N I V E R S I T A S I S L A M N E G E R I R A D E N F A T A H P A L E M B A N G Alamat: Jl. Prof. KH. Zainal Abidin Fikri Kode Pos: 30126 Telp. (0711) 354668 Fax. (0711)
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Negarawan merupakan karakter yang sangat penting bagi kepemimpinan nasional Indonesia. Kepemimpinan negarawan diharapkan dapat dikembangkan pada pemimpin pemuda Indonesia
Lebih terperinciTUGAS ILMUWAN POLITIK DALAM PENGAWALAN POTENSI RESIKO JELANG PEMILUKADA 2015
TUGAS ILMUWAN POLITIK DALAM PENGAWALAN POTENSI RESIKO JELANG PEMILUKADA 2015 Oleh : Tedi Erviantono (Dosen Prodi Ilmu Politik FISIP Universitas Udayana) Disampaikan dalam Munas Forum Dekan FISIP se Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tepatnya tanggal 18 November 1912 (Berita Resmi Muhammadiyah) didirikan oleh KH Ahmad
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada tahun 1912 lahirlah persyarikatan Muhammadiyah bertempat di Yogyakarta tepatnya tanggal 18 November 1912 (Berita Resmi Muhammadiyah) didirikan oleh KH Ahmad
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dudih Sutrisman, 2015
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Indonesia sebagai sebuah negara berdaulat telah melalui perjalanan sejarah panjang dalam kepemimpinan nasional sejak kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Islam bersumber pada Al-Qur an dan As-Sunah. Maksud dan tujuan dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Muhammadiyah sebagaimana dirumuskan dalam Anggaran Dasar hasil muktamar ke 41 tahun 1985 di Surakarta menyatakan jati dirinya sebagai Gerakan Islam dan Dakwah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kyai dan Jawara ditengah tengah masyarakat Banten sejak dahulu menempati peran kepemimpinan yang sangat strategis. Sebagai seorang pemimpin, Kyai dan Jawara kerap dijadikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Presiden dan kepala daerah Pilihan Rakyat. Pilihan ini diambil sebagai. menunjukkan eksistensi sebagai individu yang merdeka.
1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Reformasi 1998 menghadirkan perubahan proses demokrasi di Indonesia. Pemilihan Presiden/ Wakil Presiden hingga Kepala Daerah dilaksanakan secara langsung,
Lebih terperinciBISYRON MUHTAR NBM SEKRETARIS PWM JATENG
BISYRON MUHTAR NBM. 732.139 SEKRETARIS PWM JATENG Alamat : Bangsri 1 Purwodadi Tembarak Temanggung 56261 HP : 081 328 744 827 E-mail : bisyronmuhtar@gmail.com HAKEKAT MUQODIMAH ANGGARAN DASAR MUHAMMADIYAH
Lebih terperinciSAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA MUKTAMAR NASIONAL KE-26 PELAJAR ISLAM INDONESIA (PII) Pontianak, 5 Juli 2008
1 SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA MUKTAMAR NASIONAL KE-26 PELAJAR ISLAM INDONESIA (PII) Pontianak, 5 Juli 2008 Selamat siang dan salam sejahtera untuk kita semua. Yang saya hormati, - Wakil
Lebih terperinciCatatan Kepergian dan Mutiara Kepemimpinan HKM. Oleh: I Dewa Kade Wiarsa Raka Sandi (Ketua KPU Provinsi Bali)
Catatan Kepergian dan Mutiara Kepemimpinan HKM Oleh: I Dewa Kade Wiarsa Raka Sandi (Ketua KPU Provinsi Bali) 1 Berita tentang berpulangnya Ketua KPU Husni Kamil Manik (HKM) yang saya terima pada tanggal
Lebih terperinciANGGARAN DASAR Tunas Indonesia Raya TIDAR
ANGGARAN DASAR Tunas Indonesia Raya TIDAR BAB I NAMA, WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 1. Organisasi ini bernama TUNAS INDONESIA RAYA disingkat TIDAR, selanjutnya disebut Organisasi. 2. Organisasi ini
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Reformasi politik tahun 1998 ternyata belum membawa perubahan signifikan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Reformasi politik tahun 1998 ternyata belum membawa perubahan signifikan pada wajah partai politik di Indonesia. Hal ini bisa dilihat dari kecenderungan partai politik
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2004 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PERATURAN TATA TERTIB DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2004 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PERATURAN TATA TERTIB DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa sebagai pelaksanaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara kesatuan yang terbentang dari Sabang sampai Merauke dan dari Miangas hingga Pulau Rote yang penuh dengan keanekaragaman dalam berbagai
Lebih terperinciBADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG
BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN, PEMBERHENTIAN, DAN PENGGANTIAN ANTAR WAKTU BADAN PENGAWAS
Lebih terperinci2015 STRATEGI PARTAI ISLAM D ALAM PANGGUNG PEMILIHAN PRESID EN DI INDONESIA TAHUN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Partai politik sebagai kekuatan politik mempunyai hak dan bagian dalam setiap pemilihan umum. Pada setiap partai politik menganut ideologinya masing-masing
Lebih terperinci