Algoritma dan Struktur Data. Performansi Algoritma
|
|
- Irwan Gunardi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Algoritma dan Struktur Data Performansi Algoritma Teknik Informatika Universitas Muhammadiyah Malang 2016
2 Mana yang lebih baik? pilihan 1 : Algoritma biasa dengan komputer yang cepat. pilihan 2 : Menggunakan algoritma yang efisien dengan komputer standart.
3 Studi Kasus 1. Algoritma dengan waktu eksekusi dalam orde n eksponensial 2 2. Sebuah komputer yang mampu menjalankan program dengan masukan n dalam waktu detik. n = jumlah data.
4 Penyelesaian Dapat dihitung T(n) dari persamaan 10-4 x 2 n : n = 10, waktu eksekusi kurang lebih 1/10 detik. n=20, waktu eksekusi kurang lebih 2 menit. n=30, waktu eksekusi lebih dari satu hari. Semakin banyak data yang diproses, waktu yang dibutuhkan semakin lama.
5 Efficiency Hardware Jika kecepatan komputer di-upgrade sebesar 100 kali -6 ( 10 ). Maka dengan algoritma yang sama : jumlah masukan = n, waktu = -6 n 10 x 2 detik. n=35, waktu yang dibutuhkan kurang lebih 9,5 jam.
6 Efficiency Algorithms Misal ada algoritma baru yang dapat menyelesaikan masalah tsb dalam orde kubik 3 ( ) n Dengan menggunakan komputer pertama waktu yang dibutuhkan detik. Sehingga : x n hanya dengan waktu 1 hari data yang dapat diproses sebanyak n = 900.
7 Efficiency Algorithms KOMPUTER 1 Waktu n Algoritma 1 1 hari 30 Algoritma 2 1 hari 900 KOMPUTER 2 Waktu n Algoritma 1 1 hari 35 Algoritma 2 1 hari Efficiency algoritma lebih baik dari efficiency hardware.
8 Performance of Program Performansi program adalah besar memory komputer dan banyaknya waktu yang dibutuhkan untuk menjalankan sebuah program. Ukuran performansi sebuah program ditentukan oleh dua faktor : 1. Space complexity 2. Time complexity
9 Space & Time complexity Space complexity adalah besar memory yang dibutuhkan untuk menjalankan program. Time complexity adalah banyaknya waktu yang dibutuhkan untuk menjalankan program.
10 Space complexity Faktor-faktor yang mempengaruhi space complexity : 1. Instruction space space yang dibutuhkan untuk menyimpan hasil compile dari program. 2. Data space space yang dibutuhkan untuk menyimpan semua variabel maupun konstanta. 3. Environment stack space space yang dibutuhkan untuk menyimpan informasi dari eksekusi yang tertunda.
11 Time complexity Perhitungannya didapatkan dari seluruh faktor yang ada pada space complexity dan operasi/perintah yang ada pada program. Sangat dipengaruhi oleh algoritma program.
12 Time Complexity Dibedakan menjadi 3 macam : 1. Tmax(n) => worst case 2. Tmin(n) => best case 3. Tavg(n) => average case
13 Kompleksitas Waktu Aturan penghitungan kompleksitas waktu T(n) : a. Pengisian nilai(assignment), perbandingan, operasi aritmatik, read, write : membutuhkan waktu 1 b. Pengaksesan array, memilih field dari sebuah record : waktu 1. c. If C then S1 else s2, membutuhkan waktu T c + max(t s1, T s2 ) yang dalam hal ini Tc, Ts1, dan T s2 adalah kompleksitas waktu C, S1, dan S2. d.perulangan for, kompleksitas waktunya adalah jumlah perulangan dikali dengan kompleksitas waktu dari body perulangan. e. While C do S atau repeat S until C. Untuk kedua perulangan tersebut kompleksitas waktu yang dibutuhkan adalah jumlah perulangan dikali dengan kompleksitas waktu dari body C dan S. f. Prosedur dan fungsi. Waktu yang dibutuhkan untuk memindahkan kendali dari fungsi yang dipanggil adalah 1.
14 Contoh Perhitungan T(n) Perhatikan sintax berikut : Public static Computable(...) { if(a.length==0) return null; a[0]=0; for(int i=0;i<n;i++){ sum.increment(a[i]); return sum; }
15 Contoh Perhitungan T(n) Perhatikan sintax berikut : Public static Computable(...) { if(a.length==0) return null; a[0]=0; for(int i=0;i<n;i++){ sum.increment(a[i]); return sum; } n+1 n 1 Untuk worst case didapatkan : T(n) = 2n+4
16 Contoh Perhitungan T(n) Perhatikan sintax berikut : Public static Computable(...) { if(a.length==0) return null; a[0]=0; for(int i=0;i<n;i++){ sum.increment(a[i]); return sum; } Untuk best case didapatkan : T(n) = 5
17 Contoh Perhitungan T(n) Perhatikan sintax berikut : Public static Computable(...) { if(a.length==0) return null; a[0]=0; for(int i=0;i<n;i++){ sum.increment(a[i]); return sum; } Untuk average case didapatkan dari rata-rata T(n) worst dan best case : T(n) = (2n+4+5)/2 => T(n) = n+9/2
18 Latihan 1. Dari program berikut tentukan T(n) worst, best dan average case. Public static void main(...) { for(int i=0;i<n;i+=2) x[i]+=2; int i=1; while(i<=n/2){ x[i] +=x[i+1]; i++; } } }
19 Penyederhanaan Persamaan T(n) Misal worst case dari sebuah algoritma adalah T(n) = 2n 2 + 6n + 1. persamaan ini dapat disederhanakan dengan 2n 2 Perhatikan tabel berikut : n T(n) = 2n 2 + 6n + 1 2n Untuk n bernilai besar, bisa dikatakan bahwa = 2n 2 + 6n + 1 sebanding dengan 2n 2, sehingga : T(n) = 2n 2
20 Big-O Pada kompleksitas waktu asimptotik, kinerja algoritma diukur dengan membuat makna sebanding. Yaitu dengan menghilangkan faktor koefisien dalam ekspresi T(n). Big-O digunakan untuk menyederhanakan persamaan dari T(n).
21 Notasi Big-O Notasi O disebut notasi Big-O yang merupakan notasi untuk kompleksitas waktu asimptotik. Dituliskan : O(f(n)). Cara penyederhanaan : Jika kompleksitas waktu T(n) dari algoritma diketahui, maka kompleksitas waktu asimptotik dapat langsung ditentukan denganmengambil suku yang mendominasi fungsi T dan menghilangkan koefisien-nya. Contoh : T(n) = n-1, T(n)=(n+1)/2, maka : T(n)= O(n) maka : T(n)=O(n)
22 Aturan Koefisien Big-O T(n) = O(f(n)) dibaca Tn adalah O dari f(n) Jika pada persamaan big-o memiliki koefisien, maka T(n) <= O(C[f(n)]). Untuk memenuhi aturan tersebut yang perlu dilakukan adalah menemukan pasangan C dan n 0 sehingga memenuhi aturan: T(n) <= C(f(n))
23 Penjelasan Suku-suku yang tidak mendominasi pada T(n) dapat diabaikan, sehingga kompleksitas waktu untuk T(n) adalah : 2 n 2 + suku-suku lainnya. Dengan mengabaikan suku-suku yang lain yang tidak mendominasi pada 2 n 2 maka : T(n) = O(2 n 2 ) [dibaca : T(n) adalah O dari 2n 2 ] Jadi kita telah mengganti ekspresi T(n) = 2n 2 + 6n + 1 dengan yang lebih sederhana seperti 2n 2.
24 Contoh Jadi untuk T(n) = 2n 2 + 6n + 1 jika disederhanakan dengan menggunakan aturan big-o harus memenuhi aturan T(n)<=C(f(n)). Sehingga penyederhanaannya sbb : Untuk C(f(n)) = 9n 2 koefisien (c) =9, n 0 =1 (memenuhi) Untuk C(f(n)) = 2n 2 koefisien (c) =2, n 0 =1 (Tidak memenuhi aturan big-o karena T(n) > c(f(n)) ).
25 Latihan Tentukan Big-O dari T(n). Kemudian tunjukan bahwa T(n) <=C(f(n)) untuk pasangan C dan n 0 yang sesuai: 1. T(n) = 3n T(n) = 6n 3 +12n T(n) = 10n 2 +4n+2 4. T(n) = 6n 3 +12n T(n) = 10n 2 +4n+2
26 Latihan 1. T(n) = n 2 /10+2 n = O(2 n ) 2. T(n) = 6n n = O(2 n ) 3. T(n) = 3n 2 +2n+5 = O(n 2 )
27 Latihan 1. Dari program berikut tentukan T(n). 2. Dari T(n) yang telah didapatkan tentukan big-o. 3. Kemudian tentukan pasangan C dan n yg mungkin. Public static void main(...) { for(int i=0;i<n;i+=2) x[i]+=2; int i=1; while(i<=n/2){ x[i] +=x[i+1]; i++; } }
28 Teorema Big-O Misal T1(n) = O(f(n)) dan T2(n) = O(g(n)), maka : 1. T1(n) + T2(n) = O(f(n)) + O(g(n)) = O(max(f(n),g(n))) 2. T1(n)T2(n) = O(f(n))O(g(n)) = O(f(n)g(n)) 3. O(cf(n)) = O(f(n)), c adalah tetapan 4. f(n) = O(f(n))
29 Pengelompokan Algoritma (Berdasarkan Notasi Big-O) Constant O(1) Logarithmic O(log n) Linear O(n) Quadratic O(n 2 ) Cubic O(n 3 ) Polynomial O(n p ) Exponential O(a n )
30 Notasi Big-Omega dan Big-Tetha Big-Ω (Big-Omega) Digunakan untuk mendefinisikan batas bawah (lower bound) dalam kompleksitas waktu. T(n) = Ω (g(n))(dibaca T(n) adalah Omega dari f(n)) T(n) berorde paling kecil g(n) bila terdapat koefisien C dan n o sedemikian sehingga : T(n) C(f(n)) untuk n n o Big-Θ (Big-Tetha) T(n) = Θ (h(n)) (dibaca T(n) adalah tetha dari h(n)) T(n) berorde sama dengan h(n) jika T(n)=O(h(n)) dan T(n)= Ω(g(n))
31 Contoh Tentukan notasi Ω dan Θ untuk T(n) = 2n 2 +6n+1. jawab : 2n 2 +6n+1 9n 2 n 1 (C=9) maka : 2n 2 +6n+1 =O(n 2 ) 2n 2 +6n+1 2n 2 n 1 (C=2) maka : 2n 2 +6n+1 =Ω(n 2 ) Karena 2n 2 +6n+1 =O(n 2 ) dan 2n 2 +6n+1 =Ω(n 2 ), maka 2n 2 +6n+1 =Θ(n 2 )
32 Pustaka Sartaj Sahni, Data Structures & Algorithms, Presentation L Mitchell Waite, Data Structures & Algorithms in Java, SAMS, 2001
Kompleksitas Algoritma
Kompleksitas Algoritma Pendahuluan Mengapa kita memerlukan algoritma yang mangkus? Waktu komputasi (dalam detik) 10 5 10 4 10 3 10 2 1 0 1 10-1 1 hari 1 jam 1 detik 1 menit 5 1 0 1 5 2 0 10-4 x 2 n 10-6
Lebih terperinciPengantar Analisa Algoritma
Pengantar Analisa Algoritma Pendahuluan Suatu permasalahan memungkinkan untuk diselesaikan dengan lebih dari satu algoritma (pendekatan) Bagaimana kita memilih satu diantara beberapa algoritma tersebut.
Lebih terperinciMatematika Diskrit Kompleksitas Algoritma. Instruktur : Ferry Wahyu Wibowo, S.Si., M.Cs.
Matematika Diskrit Kompleksitas Algoritma Instruktur : Ferry Wahyu Wibowo, S.Si., M.Cs. Pendahuluan Sebuah masalah dapat mempunyai banyak algoritma penyelesaian. Contoh: masalah pengurutan (sort), ada
Lebih terperinciKompleksitas Algoritma
Kompleksitas Algoritma Bahan Kuliah IF2120 Matematika Disktit Rinaldi M/IF2120 Matdis 1 Rinaldi M/IF2120 Matdis 2 Pendahuluan Sebuah masalah dapat mempunyai banyak algoritma penyelesaian. Contoh: masalah
Lebih terperinciKompleksitas Algoritma
Kompleksitas Algoritma Pendahuluan Sebuah algoritma tidak saja harus benar, tetapi juga harus mangkus (efisien). Algoritma yang bagus adalah algoritma yang mangkus. Kemangkusan algoritma diukur dari berapa
Lebih terperinciKompleksitas Algoritma
Kompleksitas Algoritma Sebuah algoritma tidak saja harus benar, tetapi juga harus mangkus (efisien). Algoritma yang bagus adalah algoritma yang mangkus. Kemangkusan algoritma diukur dari berapa jumlah
Lebih terperinciAturan Untuk Menentukan Kompleksitas Waktu Asimptotik. Penjelasannya adalah sebagai berikut: T(n) = (n + 2) log(n 2 + 1) + 5n 2
Aturan Untuk Menentukan Kompleksitas Waktu Asimptotik 1. Jika kompleksitas waktu T(n) dari algoritma diketahui, Contoh: (i) pada algoritma cari_maksimum T(n) = n 1 = O(n) (ii) pada algoritma pencarian_beruntun
Lebih terperinciPendahuluan. Ukuran input (input s size)
Kompleksitas Algoritma Sesi 14 Pendahuluan Sebuah algoritma tidak saja harus benar, tetapi juga harus mangkus (efisien). Algoritma yang mangkus ialah algoritma yang meminimumkan kebutuhan waktu dan ruang.
Lebih terperinciAlgoritma dan Struktur Data. Algoritma Pengurutan (Sorting)
Algoritma dan Struktur Data Algoritma Pengurutan (Sorting) Tujuan Instruksional Memahami algoritma pengurutan Mengerti algoritma bubble, selection, insertion, merge sort Topik Algoritma pengurutan Bubble
Lebih terperinciAplikasi OBE Untuk Mengurangi Kompleksitas Algoritma Program Penghitung Determinan Matriks Persegi
Aplikasi OBE Untuk Mengurangi Kompleksitas Algoritma Program Penghitung Determinan Matriks Persegi Alif Bhaskoro / 13514016 Program Studi Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi
Lebih terperinciAlgoritma dan Struktur Data
Algoritma dan Struktur Data Click to edit Master subtitle style Pertemuan 3 Pengantar Analisis Efisiensi Algoritma Analisa efisiensi algoritma bertujuan mengestimasi waktu dan memori yang dibutuhkan untuk
Lebih terperinciDesign and Analysis of Algorithm
Design and Analysis of Algorithm Week 3: Notasi Asymptotic dan Kelas Dasar Efisiensi Dr. Putu Harry Gunawan 1 1 Department of Computational Science School of Computing Telkom University Dr. Putu Harry
Lebih terperinciKompleksitas Algoritma dalam Strategi Algoritma Sorting
Kompleksitas Algoritma dalam Strategi Algoritma Sorting Emilia Andari Razak/13515056 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung
Lebih terperinciKompleksitas Algoritma dalam menentukan Solvabilitas Sliding N-Puzzle
Kompleksitas Algoritma dalam menentukan Solvabilitas Sliding N-Puzzle Audry Nyonata, 13515087 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha
Lebih terperinciKomparasi Algoritma Mergesort dengan Quicksort pada Pengurutan Data Integer
Komparasi Algoritma Mergesort dengan Quicksort pada Pengurutan Data Integer Atika Azzahra Akbar 13514077 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung,
Lebih terperinciAlgoritma dan Kompleksitas Algoritma
Algoritma dan Kompleksitas Algoritma Algoritma Algoritma adalah urutan logis langkah-langkah penyelesaian masalah yang ditinjau secara sistematis. Asal Usul Algoritma Kata ini tidak muncul dalam kamus
Lebih terperinciANALISIS ALGORITMA. Disusun Oleh: Analisis Masalah dan Running Time. Adam Mukharil Bachtiar Teknik Informatika UNIKOM
ANALISIS ALGORITMA Analisis Masalah dan Running Time Disusun Oleh: Adam Mukharil Bachtiar Teknik Informatika UNIKOM adfbipotter@gmail.com AGENDA PERKULIAHAN DEFINISI MASALAH f x = a 0 + a n cos nπx +
Lebih terperinciAnalisis Kecepatan Sorting Dengan Notasi Big O
Analisis Kecepatan Sorting Dengan Notasi Big O Rama Aulia NIM : 13506023 Program Studi Teknik Informatika, Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesha 10, Bandung E-mail : ramaaulia@yahoo.co.id Abstrak Sorting
Lebih terperinciBAB III ANALISIS KOMPLEKSITAS ALGORITMA
BAB III ANALISIS KOMPLEKSITAS ALGORITMA 3.1 Kompleksitas Algoritma Suatu masalah dapat mempunyai banyak algoritma penyelesaian. Algoritma yang digunakan tidak saja harus benar, namun juga harus efisien.
Lebih terperinciLogika dan Algoritma Yuni Dwi Astuti, ST 2
ALGORITMA Istilah algoritma pertama kali diperkenalkan oleh seorang ahli matematika yaitu Abu Ja far Muhammad Ibnu Musa Al Khawarizmi. Yang dimaksud dengan algoritma adalah : Urutan dari barisan instruksi
Lebih terperinciKompleksitas Komputasi
Kompleksitas Komputasi Big O Notation O(f(n)) Kompleksitas komputasi pada sebuah algoritma dibagi menjadi dua bagian, yaitu Kompleksitas Waktu T(n) Kompleksitas Ruang S(n) Kompleksitas Waktu diukur dari
Lebih terperinciANALISIS ALGORITMA BINARY SEARCH
ANALISIS ALGORITMA BINARY SEARCH Metode Binary search Binary search merupakan salah satu algoritma untuk melalukan pencarian pada array yang sudah terurut. Jika kita tidak mengetahui informasi bagaimana
Lebih terperinciDesign and Analysis Algorithm
Design and Analysis Algorithm Pertemuan 02 Drs. Achmad Ridok M.Kom Fitra A. Bachtiar, S.T., M. Eng Imam Cholissodin, S.Si., M.Kom Aryo Pinandito, MT Contents 31 2 Analisis Algoritma Analisis Efisiensi
Lebih terperinciAnalisis Algoritm. Fundamentals of the Anlysis of Algorithm Efficiency
Analisis Algoritm Fundamentals of the Anlysis of Algorithm Efficiency Hendri Karisma Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia 2013 Review An algorithm is a sequence of unambiguous
Lebih terperinciAnalisa Kompleksitas Algoritma. Sunu Wibirama
Analisa Kompleksitas Algoritma Sunu Wibirama Referensi Cormen, T.H., Leiserson, C.E., Rivest, R.L., Stein, C., Introduction to Algorithms 2nd Edition, Massachusetts: MIT Press, 2002 Sedgewick, R., Algorithms
Lebih terperinciAnalisa dan Perancangan Algoritma. Ahmad Sabri, Dr Sesi 1: 9 Mei 2016
Analisa dan Perancangan Algoritma Ahmad Sabri, Dr Sesi 1: 9 Mei 2016 Apakah algoritma itu? Asal istilah: Al Khwarizmi (± 800 M), matematikawan dan astronomer Persia. Pengertian umum: "suatu urutan langkah-langkah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kriptografi (cryptography) berasal dari Bahasa Yunani: cryptós artinya
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kriptografi Kriptografi (cryptography) berasal dari Bahasa Yunani: cryptós artinya secret (rahasia), sedangkan gráphein artinya writing (tulisan), jadi kriptografi berarti secret
Lebih terperinciPERBANDINGAN KOMPLEKSITAS ALGORITMA PENCARIAN BINER DAN ALGORITMA PENCARIAN BERUNTUN
PERBANDINGAN KOMPLEKSITAS ALGORITMA PENCARIAN BINER DAN ALGORITMA PENCARIAN BERUNTUN Yudhistira NIM 13508105 Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika ITB Jalan Ganesha No.10 Bandung e-mail: if18105@students.if.itb.ac.id
Lebih terperinciJARINGAN UNTUK MERGING
SORTING - Merging Definisi: A = {a 1, a 2,..., a r } B = {b 1, b 2,..., b s } merupakan dua deret angka yang terurut naik; merge A dan B merupakan deret C = {c 1, c 2,..., c r+s } yang juga terurut naik,
Lebih terperinciSebuah algoritma tidak saja harus benar, tetapi juga harus mangkus (efisien). Algoritma yang bagus adalah algoritma yang mangkus.
Waktu komputasi (dalam detik) Kompleksitas Algoritma Sebuah algoritma tidak saja harus benar, tetapi juga harus mangkus (efisien). Algoritma yang bagus adalah algoritma yang mangkus. Kemangkusan algoritma
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
5 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Algoritma Algoritma adalah prosedur komputasi yang didefinisikan dengan baik yang mengambil beberapa nilai yaitu seperangkat nilai sebagai input dan output yang menghasilkan
Lebih terperinciPendahuluan. Sebuah algoritma tidak saja harus benar, tetapi juga harus efisien. Algoritma yang bagus adalah algoritma yang efektif dan efisien.
Pendahuluan Sebuah algoritma tidak saja harus benar, tetapi juga harus efisien. Algoritma yang bagus adalah algoritma yang efektif dan efisien. Algoritma yang efektif diukur dari berapa jumlah waktu dan
Lebih terperinciPenerapan Kompleksitas Algoritma untuk Mengetahui Keefektifan Algoritma Baca File dengan File Dummy
Penerapan Kompleksitas Algoritma untuk Mengetahui Keefektan Algoritma Baca File dengan File Dummy Sonny Fitra Arfian (13510009) Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut
Lebih terperinciSetelah mempelajari topik Analisis Algoritma di kuliah SDA, ada beberapa kompetensi yang perlu Anda kuasai:
Setelah mempelajari topik Analisis Algoritma di kuliah SDA, ada beberapa kompetensi yang perlu Anda kuasai: Menentukan kompleksitas waktu (Big-Oh) dari beberapa algoritma (logaritmik, linier, kuadratik,
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Algoritma Optimal Mismatch ini mencari data secara berurut pada tiap
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Algoritma Optimal Mismatch Algoritma Optimal Mismatch ini mencari data secara berurut pada tiap karakter dalam teks sehingga pencarian seperti ini disebut pencarian sekuensial
Lebih terperinciBAB 3 ANALISA SISTEM
BAB 3 ANALISA SISTEM Untuk merancang sebuah sistem dengan baik maka dibutuhkan analisa yang tepat agar proses desain sistem lebih terarah dan memudahkan untuk mengimplementasikan sistem. 3.1 Analisa Analisis
Lebih terperinciAlgoritma dan Struktur Data. Binary Tree & Binary Search Tree (BST)
Algoritma dan Struktur Data Binary Tree & Binary Search Tree (BST) Teknik Informatika Universitas Muhammadiyah Malang 2016 Outline Tree Binary tree Istilah pada tree Operasi dasar binary tree BST Definisi
Lebih terperinciKompleksitas Algoritma Pengurutan Selection Sort dan Insertion Sort
Kompleksitas Algoritma Pengurutan Selection Sort dan Insertion Sort Setia Negara B. Tjaru (13508054) Program Studi Teknik Informatika ITB Bandung e-mail: if18054@students.if.itb.ac.id ABSTRAK Makalah ini
Lebih terperinciStruktur Data & Algoritma
Struktur Data & Algoritma Pengenalan Analisa Algoritma Suryana Setiawan, Ruli Manurung & Ade Azurat (acknowledgments: Denny) Fasilkom UI 1 Algoritma al go rithm n. 1 Math. a) any systematic method of solving
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kriptografi adalah ilmu sekaligus seni untuk menjaga keamanan pesan (message).
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kriptografi Kriptografi adalah ilmu sekaligus seni untuk menjaga keamanan pesan (message). Kata cryptography berasal dari kata Yunani yaitu kryptos yang artinya tersembunyi
Lebih terperinciAnalisisFramework. Mengukur ukuran atau jumlah input Mengukur waktu eksekusi Tingkat pertumbuhan Efiesiensi worst-case, best-case dan average-case
AnalisisFramework Review Tujuan analisa : mengukur efesiensi algoritma Efisiensi diukur dari diukur dari: waktu (time) dan memori(space). Dua besaran yang digunakan: kompleksitas algoritma 1. Kompleksitas
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Algoritma Algortima adalah jantung ilmu komputer atau informatika. Banyak cabang dari ilmu komputer yang diacu dalam terminologi algoritma, misalnya algoritma perutean (routing)
Lebih terperinciIKG2I4 / Software Project I
IKG2I4 / Software Project I Mahmud Imrona, M.T. Izzatul Ummah, M.T. Kelompok Keahlian Algoritma dan Komputasi LECTURE NOTE WEEK 2 1 3/11/2015 WEEK 2 Class Driver Constructor Public vs private Get dan set
Lebih terperinciHubungan Kompleksitas Algoritma dengan Cara Belajar
Hubungan Kompleksitas Algoritma dengan Cara Belajar Ryan Ignatius Hadiwijaya / 13511070 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10
Lebih terperinciAlgoritma dan Struktur Data STACK
Algoritma dan Struktur Data STACK Teknik Informatika Universitas Muhammadiyah Malang 2016 Tujuan Instruksional Mahasiswa mampu : Memahami tentang konsep stack Mengetahui mekanisme pengoperasian sebuah
Lebih terperinciAnalisa Algoritma. Konsep Algoritma
Analisa Algoritma Konsep Algoritma Deskripsi Materi ini membahas tentang running time Tujuan Instruksional Khusus (TIK) Menjelaskan efisiensi algoritma Menjelaskan pengukuran running time Efisiensi Algoritma?
Lebih terperinciAnalisis Algoritma Bubble Sort
Analisis Algoritma Bubble Sort Ryan Rheinadi NIM : 13508005 Program Studi Teknik Informatika, Sekolah Teknik Elektro dan Informatika, Institut Teknologi Bandung Jalan Ganesha 10, Bandung e-mail: if18005@students.if.itb.ac.id
Lebih terperinciPenyelesaian Barisan Rekursif dengan Kompleksitas Logaritmik Menggunakan Pemangkatan Matriks
Penyelesaian Barisan Rekursif dengan Kompleksitas Logaritmik Menggunakan Pemangkatan Matriks Luqman Arifin Siswanto - 13513024 Program Sarjana Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut
Lebih terperinciPERTEMUAN 11 TEHNIK SEARCHING
PERTEMUAN 11 TEHNIK SEARCHING TEHNIK SEARCHING Tehnik Pencarian : 1. Tehnik Pencarian Tunggal : a. Tehnik Sequential Search / Linier Search b. Tehnik Binary Search 2. Tehnik Pencarian Nilai MAXMIN : a.
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Kamus Kamus menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) merupakan buku acuan yang memuat kata dan ungkapan, biasanya disusun menurut abjad berikut keterangan dan makna,
Lebih terperinciKompleksitas Algoritma
Kompleksitas Algoritma 1 Pendahuluan Sebuah masalah dapat mempunyai banyak algoritma penyelesaian. Contoh: masalah pengurutan (sort), ada puluhan algoritma pengurutan Sebuah algoritma tidak saja harus
Lebih terperinciKompleksitas Algoritma Rank Sort dan Implementasi pada Parallel Programming Dengan Menggunakan OpenMP
Kompleksitas Algoritma Rank Sort dan Implementasi pada Parallel Programming Dengan Menggunakan OpenMP Muhammad Indra NS - 23515019 1 Program Magister Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika
Lebih terperinciDesign and Analysis Algorithm. Ahmad Afif Supianto, S.Si., M.Kom. Pertemuan 04
Design and Analysis Algorithm Ahmad Afif Supianto, S.Si., M.Kom Pertemuan 04 Contents 31 2 Asymptotic Analysis Brute Force Algorithm 1 2 Asymptotic Analysis Asymptotic Notation Think of n as the number
Lebih terperinciANALISA RUNNING TIME
ANALISA RUNNING TIME Maximum Contiguous Subsequence Sum I KETUT RESIKA ARTHANA NPM : 1006747864 MAGISTER ILMU KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS INDONESIA 1 Deskripsi Singkat Permasalahan Maximum
Lebih terperinciAlgoritma dan Struktur Data. Queue
Algoritma dan Struktur Data Queue Teknik Informatika Universitas Muhammadiyah Malang 2016 Tujuan Instruksional Mahasiswa mampu : Memahami struktur data queue Memahami cara pengoperasian struktur data queue
Lebih terperinciQuick Sort dan Merge Sort. Arna Fariza Yuliana Setiowati
Quick Sort dan Merge Sort Arna Fariza Yuliana Setiowati Ide Quicksort Tentukan pivot. Bagi Data menjadi 2 Bagian yaitu Data kurang dari dan Data lebih besar dari pivot. Urutkan tiap bagian tersebut secara
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Algoritma Algoritma adalah kumpulan instruksi atau perintah yang dibuat secara jelas dan sistematis berdasarkan urutan yang logis (logika) untuk penyelsaian suatu
Lebih terperinciKemangkusan Algoritma Pada Beberapa Variasi Quick Sort
Kemangkusan Algoritma Pada Beberapa Variasi Quick Sort Alifa Nurani Putri (13511074) Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Algoritma Algoritma berasal dari nama ilmuwan muslim dari Uzbekistan, Abu Ja far Muhammad bin Musa Al-Khuwarizmi (780-846M). Pada awalnya kata algoritma adalah istilah yang merujuk
Lebih terperinciLangkah Awal menuju Analisis Kompleksitas Algoritma
Langkah Awal menuju Analisis Kompleksitas Algoritma Isi Proses Desain dan Analisis Algoritma Tipe-tipe Problem yang penting Kebutuhan akan algoritma yang efisien Analisis framework 2 Proses Desain dan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Pengoptimalan, Optimisasi, Algoritma, dan Analisis Algoritma
7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengoptimalan, Optimisasi, Algoritma, dan Analisis Algoritma 2.1.1 Definisi Pengoptimalan Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengoptimalan diartikan sebagai proses, cara, perbuatan
Lebih terperinciPENGGUNAAN BIG O NOTATION UNTUK MENGANALISA EFISIENSI ALGORITMA
PENGGUNAAN BIG O NOTATION UNTUK MENGANALISA EFISIENSI ALGORITMA Ikhsan Fanani NIM : 13505123 Program Studi Teknik Informatika, Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesha 10, Bandung E-mail : ikhsan_fanani@yahoo.com
Lebih terperinciPENGUJIAN PERANGKAT LUNAK
PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK (DPH2C2) PROGRAM STUDI D3 MANAJEMEN INFORMATIKA UNIVERSITAS TELKOM SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2016-2017 PERTEMUAN 7 MATERI : BASIS PATH WORKSHEET Hanya digunakan di lingkungan
Lebih terperinciANALISIS PERBANDINGAN ALGORITMA SELECTION SORT DENGAN MERGE SORT
ANALISIS PERBANDINGAN ALGORITMA SELECTION SORT DENGAN MERGE SORT Disusun untuk memenuhi tugas UTS mata kuliah : Analisis Algoritma Oleh : Eka Risky Firmansyah 1110091000043 Program Studi Teknik Informatika
Lebih terperinciKompleksitas Algoritma Dalam Algoritma Pengurutan
Kompleksitas Algoritma Dalam Algoritma Pengurutan Rio Cahya Dwiyanto Jurusan Teknik Informatika ITB, Bandung, email: kasrut_desu@yahoo.co.id Abstract Makalah ini membahas tetang beberapa algoritma, terutama
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH PEMROGRAMAN PASCAL * (TK) KODE / SKS: KK /2 SKS
MATA KULIAH PEMROGRAMAN * (TK) Minggu ke Pokok Bahasan dan TIU 1. Algoritma Konsep Dasar Bahasa Pascal secara singkat sejarah dirancangnya bahasa Memberikan konsep dasar pembuatan program dalam bahasa
Lebih terperinci' x KAJIAN ALGORITMA KOMPUTASI PERSAMAAN DIFFERENSIAL PARSIAL (PDP) Agus Sujono *)
KAJIAN AGORITMA KOMPUTASI PERSAMAAN DIFFERENSIA PARSIA (PDP) Agus Sujono *) ABSTRACT The method of numerical analysis is very useful to solve many problems that very difficult to hold by conventional analytical
Lebih terperinciKompleksitas Algoritma Euclidean dan Stein(FPB Biner)
Kompleksitas Algoritma Euclidean dan Stein(FPB Biner) Okharyadi Saputra (13510072) Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung
Lebih terperinciALGORITMA (KOMPUTER) : ATURAN PENULISAN DAN STRUKTUR DASARNYA
ALGORITMA (KOMPUTER) : ATURAN PENULISAN DAN STRUKTUR DASARNYA I. Pendahuluan Algoritma dapat ditulis dalam notasi apapun asalkan mudah dimengerti dan dipahami. Algoritma dapat ditulis dalam bahasa natural/bahasa
Lebih terperinciModul 3: Kendali program dan teknik. penyimpanan data
Modul 3: Kendali program dan teknik Setelah mengikuti mata kuliah ini mahasiswa dapat mebuat program java dengan konsep kondisional, loop dan mengelola data dengan array. 1 Pengantar : Dalam modul ini
Lebih terperinciAlgoritma Heap Sort. Sekolah Teknik Elektro & Informatika Departemen Teknik Informatika, Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesha 10, Bandung
Algoritma Heap Sort Paul Gunawan Hariyanto 1, Dendy Duta Narendra 2, Ade Gunawan 3 Sekolah Teknik Elektro & Informatika Departemen Teknik Informatika, Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesha 10, Bandung
Lebih terperinciDesign and Analysis of Algorithms CNH2G3- Week 5 Kompleksitas waktu algoritma rekursif part 2: Metode Karakteristik
Design and Analysis of Algorithms CNH2G3- Week 5 Kompleksitas waktu algoritma rekursif part 2: Metode Karakteristik Dr. Putu Harry Gunawan (PHN Review 1. Tentukan kompleksitas waktu Big-Oh untuk relasi
Lebih terperinciPENGULANGAN. pencacah harus bertipe integer atau karakter pernyataan adalah satu atau lebih instruksi yang. Pernyataan
Algoritma dan Pemrograman 2 PENGULANGAN Struktur pengulangan terdiri atas : Kondisi pengulangan : ekspresi boolean Badan pengulangan Inisialisasi Terminasi Instruksi (pernyataan) pengulangan 1. for 2.
Lebih terperinciUniversitas gunadarma. pascal. Bab 4- bab 10. Hana Pertiwi S.T
Universitas gunadarma pascal Bab 4- bab 10 Hana Pertiwi S.T 14 PASCAL Struktur Perulangan WHILE-DO Struktur Perulangan REPEAT-UNTIL REPEAT UNTIL 1. Struktur Perulangan FOR 2. Penggunaan gabungan struktur
Lebih terperinciProgram Attributes. Algorithm Analysis. Time Consumption. Algoritma
Algorithm Aalysis Kita perlu memproses jumlah data yag sagat besar. Harus diyakika bahwa program berheti dalam batas waktu yag wajar (reasoable) Tidak terikat pada programmig laguage atau bahka metolodologi
Lebih terperinciDesign and Analysis of Algorithms CNH2G3- Week 4 Kompleksitas waktu algoritma rekursif part 1
Design and Analysis of Algorithms CNH2G3- Week 4 Kompleksitas waktu algoritma rekursif part 1 Dr. Putu Harry Gunawan (PHN) Quiz I 1. Tentukan operasi dasar, c op dan C(n) untung masing-masing algoritma
Lebih terperinciPercabangan & Perulangan
Struktur Dasar Java Percabangan & Perulangan Object-oriented Programming (OOP) with JAVA 2011/2012 Macam-macam Percabangan if (...) if ( ) else ( ) if ( ) else if ( ) else ( ) switch ( ) Percabangan :
Lebih terperinciPraktikum 6. Konsep Rekursi Perbandingan Perulangan biasa dan Rekursi Implementasi Rekursi dalam Bahasa C
Praktikum 6 Rekursi POKOK BAHASAN: Konsep Rekursi Perbandingan Perulangan biasa dan Rekursi Implementasi Rekursi dalam Bahasa C TUJUAN BELAJAR: Setelah melakukan praktikum dalam bab ini, mahasiswa diharapkan
Lebih terperinciPENYELEKSIAN /PERCABANGAN & PERULANGAN Part II. 5 th week Estu Sinduningrum ST,MT
PENYELEKSIAN /PERCABANGAN & PERULANGAN Part II 5 th week Estu Sinduningrum ST,MT Review last week Percabangan Pada java terdapat beberapa percabangan, yaitu : 1. if 2. if-else 3. switch 4. case Penyeleksian
Lebih terperinciPada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa memiliki kemampuan untuk: Menggunakan struktur kendali pencabangan bersyarat dalam bahasa pemrograman.
Pemrograman Dasar 1 Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa memiliki kemampuan untuk: Menggunakan struktur kendali pencabangan bersyarat dalam bahasa pemrograman. 2 Pencabangan Bersyarat Pernyataan
Lebih terperinciPENGULANGAN Bagian 1 : Notasi. Tim Pengajar KU1071 Sem
PENGULANGAN Bagian 1 : Notasi Tim Pengajar KU1071 Sem. 1 2009-2010 1 Tujuan Mahasiswa memahami jenis-jenis pengulangan dan penggunaannya serta memahami elemenelemen dalam pengulangan. Mahasiswa dapat menggunakan
Lebih terperinciOPERASI PERNYATAAN KONDISI
OPERASI PERNYATAAN KONDISI A. Pernyataan IF pernyataan if mempunyai pengertian, jika kondisi bernilai benar, maka perintah dikerjakan dan jiak tidak memenuhi syarat maka diabaikan. Dapat dilihat dari diagram
Lebih terperinciSTRATEGI DIVIDE AND CONQUER
Pemrogram bertanggung jawab atas implementasi solusi. Pembuatan program akan menjadi lebih sederhana jika masalah dapat dipecah menjadi sub masalah - sub masalah yang dapat dikelola. Penyelesaian masalah
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Algoritma Secara informal, sebuah algoritma adalah prosedur komputasi yang didefinisikan dengan baik yang mengambil beberapa nilai, atau seperangkat nilai sebagai input dan menghasilkan
Lebih terperinciArray. Adharul Muttaqin Universitas Brawijaya Malang. Array
Array Adharul Muttaqin Universitas Brawijaya Malang Array Array merupakan memory pada komputer yg digunakan untuk menyimpan sejumlah data bertype sama. Di Java, Array merupakan sebuah object yang menampung
Lebih terperinciLOGIKA ALGORITMA. Pertemuan 6. By: Augury
LOGIKA ALGORITMA Pertemuan 6 By: Augury augury@pribadiraharjacom Sequence Algoritma yang merupakan runtunan (sequence) satu atau lebih instruksi, yaitu berarti: 1 Tiap instruksi dikerjakan satu persatu
Lebih terperinciPenentuan Hubungan Kompleksitas Algoritma dengan Waktu Eksekusi pada Operasi Perkalian
Penentuan Hubungan Kompleksitas Algoritma dengan Waktu Eksekusi pada Operasi Perkalian Raymond Lukanta 13510063 1 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Deret Taylor Deret Taylor dinamai berdasarkan seorang matematikawan Inggris, Brook Taylor (1685-1731) dan deret Maclaurin dinamai berdasarkan matematikawan Skotlandia, Colin
Lebih terperinciSOAL C++ Created by Yuli Astuti,S.Kom Copyright 2009
SOAL C++ 1. Penulisan Preprocessor yang benar di awali dengan tanda pound atau tanda : a. # c. @ b. & d. = 2. Contoh penulisan file header yang benar yaitu : a. &include c. =include
Lebih terperinciALGORITHM. 2 Analysis Algorithm. Dahlia Widhyaestoeti, S.Kom dahlia74march.wordpress.com
ALGORITHM 2 Analysis Algorithm Dahlia Widhyaestoeti, S.Kom dahlia.widhyaestoeti@gmail.com dahlia74march.wordpress.com Analysis Suatu Algoritma Studi yang menyangkut analis algoritma ada 2 hal : 1. Perbandingan
Lebih terperinciTujuan : A. Percabangan Percabangan di dalam Java terdapat 2 macam, yaitu dengan memakai if dan switch.
Modul 2 Percabangan dan Loop Tujuan : 1. Praktikan mengetahui macam macam percabangan pada Java 2. Praktikan mengetahui macam macam loop pada Java 3. Praktikan mampu memahami logika percabangan dan loop
Lebih terperinciOutline STRUKTUR DATA. VII. Sorting
STRUKTUR DATA VII. Sorting 1 Outline Beberapa algoritma untuk melakukan sorting: Bubble sort Selection sort Insertion sort Shell sort Merge sort Quick sort Untuk masing-masing algoritma: Ide dasar Contoh
Lebih terperinciEFISIENSI ALGORITMA DAN NOTASI O-BESAR
EFISIENSI ALGORITMA DAN NOTASI O-BESAR Subandijo Computer Science Department, School of Computer Science Binus University Jl. K.H. Syahdan No. 9, Palmerah, Jakarta Barat 11480 subandijo1030@gmail.com ABSTRACT
Lebih terperinciANALISIS PERBANDINGAN ALGORITMA SIMETRIS TINY ENCRYPTION ALGORITHM DAN LOKI DALAM ENKRIPSI DAN DEKRIPSI DATA
ANALISIS PERBANDINGAN ALGORITMA SIMETRIS TINY ENCRYPTION ALGORITHM DAN DALAM ENKRIPSI DAN DEKRIPSI DATA 1 Pradana Marlando 2 Wamiliana, 3 Rico Andrian 1, 3 Jurusan Ilmu Komputer FMIPA Unila 2 Jurusan Matematika
Lebih terperinciBAHASA PEMROGRAMAN JAVA PUTU INDAH CIPTAYANI JURUSAN SISTEM INFORMASI STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
1 BAHASA PEMROGRAMAN JAVA PUTU INDAH CIPTAYANI JURUSAN SISTEM INFORMASI STMIK AMIKOM YOGYAKARTA IDENTIFIER Identifier adalah suatu tanda yang mewakili nama-nama variabel, method, class, dsb. Ingat : Bahasa
Lebih terperinciDesign and Analysis Algorithm. Ahmad Afif Supianto, S.Si., M.Kom. Pertemuan 03
Design and Analysis Algorithm Ahmad Afif Supianto, S.Si., M.Kom Pertemuan 03 Contents 31 2 Fungsi Rekursif Format Fungsi Rekursif 3 Analisa Efisiensi Algoritma Rekursif 2 Apa itu fungsi rekursif? Fungsi
Lebih terperinciKOMPUTASI PEMROGRAMAN
KOMPUTASI PEMROGRAMAN Danang Wahyu Utomo danang.wu@dsn.dinus.ac.id +6285 740 955 623 RENCANA KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER W Pokok Bahasan 1 Pengenalan Teknologi Informasi 2 Konsep Sistem Komputer & Pengenalan
Lebih terperinciPemrograman Fery Updi,M.Kom
Pemrograman Fery Updi,M.Kom 1 Pokok Bahasan Struktur Kontrol Perulangan (while loop, do-while loop, for loop) Pernyataan Percabangan (break, continue, return) 2 Tujuan Mahasiswa mampu: Menggunakan struktur
Lebih terperinciModul Praktikum 3 Pemograman Berorientasi Objek
Modul Praktikum 3 Pemograman Berorientasi Objek 1. Judul : Kontrol Keputusan dan Pengulangan 2. Tujuan Percobaan : Diakhir praktikum, mahasiswa diharapkan mampu : Menggunakan struktur kontrol keputusan
Lebih terperinciPEMROGRAMAN TERSTRUKTUR PERTEMUAN VI KOMPONEN KOMPONEN PEMROGRAMAN TERSTRUKTUR
PEMROGRAMAN TERSTRUKTUR PERTEMUAN VI KOMPONEN KOMPONEN PEMROGRAMAN TERSTRUKTUR PEMROGRAMAN TERSTRUKTUR MEMILIKI 3 KOMPONEN UTAMA, YAITU : 1. PEMROGRAMAN TOP-DOWN 2. PEMROGRAMAN MODULAR 3. TEOREMA STRUKTUR
Lebih terperinci