RUTE TERBAIK DAN WAKTU TEMPUH TERCEPAT DARI SALON ANATA JALAN PASIRKALIKI-KAMPUS UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA JALAN PROF. DRG. SURYA SUMANTRI BANDUNG

Transkripsi

1 RUTE TERBAIK DAN WAKTU TEMPUH TERCEPAT DARI SALON ANATA JALAN PASIRKALIKI-KAMPUS UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA JALAN PROF. DRG. SURYA SUMANTRI BANDUNG Nama : Fahrul Rully Awan NRP : Pembimbing : Tan Lie Ing, S.T., M.T. ABSTRAK Pemilihan rute terbaik dan waktu tempuh tercepat menjadi indikator penting dalam pencapaian suatu tata guna lahan. Kampus Universitas Kristen Maranatha Bandung sebagai tujuan penelitian diharapkan mampu menjadi tolok ukur bagi mahasiswa yang tinggal bukan disekitar kampus dalam pencapaian menuju kampus dengan media yang paling efektif dan efisien untuk pemecahan pemilihan moda transportasi. Metode pembebanan yang digunakan dalam pemilihan rute yaitu metode pembebanan all-or-nothing, dengan anggapan bahwa semua perjalanan dari zona asal i ke zona tujuan d akan mengikuti rute tercepat. Pengendara lebih memilih rute yang diinginkan berdasarkan asumsi pribadi, ciri fisik setiap ruas jalan dan tidak bergantung pada tingkat kemacetan. Jarak tempuh, biaya perjalanan, waktu tempuh, dan nilai waktu menjadi pertimbangan dalam pemilihan rute. Berdasarkan analisis hasil survei lapangan diperoleh rute 1 dengan d 1 = 2,472 km, untuk mobil penumpang umum (angkot) t 1 = 17 menit dengan C 1 = Rp ,-, untuk mobil t 1 = 12 menit dengan C 1 = Rp ,-, dan untuk sepeda motor t 1 = 9 menit. Rute 2 dengan d 2 = 4,556 km, untuk mobil penumpang umum (angkot) t 2 = 22 menit dengan C 2 = Rp ,-, untuk mobil t 2 = 19 menit dengan C 2 = Rp ,-, dan untuk sepeda motor t 2 = 15 menit. Hasil analisis diperoleh pemilihan rute terbaik untuk moda angkot, mobil, dan motor adalah rute 1 yaitu melewati Jalan Pasirkaliki-Jalan Dr. Djundjunan- Jalan Prof. Drg. Surya Sumantri. Diperlukan kebijakan untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam pencapaian suatu tata guna lahan sehingga mengurangi waktu tempuh dan biaya perjalanan. Kata Kunci: Pemilihan rute terbaik, efektif dan efisien, metode pembebanan allor-nothing, waktu tempuh dan biaya perjalanan x

2 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i SURAT KETERANGAN TUGAS AKHIR... ii SURAT KETERANGAN SELESAI TUGAS AKHIR... iii LEMBAR PENGESAHAN... iv PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN TUGAS AKHIR... v PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN... vi KATA PENGANTAR... vii ABSTRAK... viii DAFTAR ISI... x DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN... xiv DAFTAR GAMBAR... xvii DAFTAR TABEL... xviii DAFTAR LAMPIRAN... xx BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan Penelitian Ruang Lingkup Penelitian Sistematika Pembahasan... 2 BAB 2 TINJAUAN LITERATUR 2.1 Konsep Dasar Metode Pemilihan Rute Proses Pemilihan Rute Pembentukan Pohon Rute Alasan Pemilihan Rute Faktor Penentu Utama Model All-or-Nothing Model Stokastik Model Burrell xi

3 2.4.2 Model Sakarovitch Model Stokastik-Proporsional Model Perilaku Kebutuhan akan Transportasi Model Batasan Kapasitas Metode All-or-Nothing Berulang Metode Pembebanan Bertahap Metode Pembebanan Stokastik Metode Pembebanan Berulang Metode Pembebanan Kuantal Metode Pembebanan Banyak Rute Metode Pembebanan Berpeluang Model Keseimbangan Pembebanan Keseimbangan Lanjut Keseimbangan Sistem Transportasi Masalah Pembebanan Berlebih Biaya Operasi Kendaraan Kecepatan Tempuh Perhitungan Kapasitas Ruas Jalan Analisis terhadap Mean dari Dua Populasi BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Tahapan Kegiatan Penelitian Pengumpulan Data dan Inventarisasi Jalan Survei Pendahuluan Survei Pemilihan Rute Survei Jarak dan Waktu Tempuh Survei Biaya Pergerakan Persiapan Survei Lapangan Alat-alat yang Digunakan BAB 4 ANALISIS DATA 4.1 Lokasi Studi xii

4 4.2 Hasil Survei Lapangan Analisis Data Lapangan Pemilihan Rute Jarak dan Waktu Tempuh Tercepat Biaya Pergerakan Analisis terhadap Mean dari Dua Populasi BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN xiii

5 DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN 4/2 D = Tipe jalan 4 lajur 2 arah terbagi (berpembatas median atau jalan satu arah) 4/2 UD = Tipe jalan 4 lajur 2 arah tak terbagi (tanpa pembatas median) 2/2 UD = Tipe jalan 2 lajur 2 arah tak terbagi (tanpa pembatas median) σ ф v δ Ψ = Parameter dispersi = Tarif per satuan jarak (dalam satuan rupiah) = Nilai waktu per satuan waktu (dalam satuan rupiah) = Biaya tambahan atau biaya komponen lainnya yang tidak terukur (dalam satuan rupiah) = Biaya operasi kendaraan per satuan jarak (dalam satuan rupiah) μ 1 = Nilai tengah dari populasi 1 ( Y 1) μ 2 = Nilai tengah dari populasi 2 ( Y 2 ) σ 2 1 = Ragam/standar deviasi untuk populasi 1 ( s ) σ 2 2 = Ragam/standar deviasi untuk populasi 2 ( s ) α a 1 a 2 a 3 A 1 - A 5 ATCS BOK C C C 0 D o d = Uji dua arah pada taraf nyata = Nilai waktu (Rp/jam) = Biaya operasi kendaraan (Rp/km) = Biaya tambahan lain (harga karcis tol, parkir, dll) = Titik masuk untuk pergerakan dari i ke d = Area Traffic Control System = Biaya operasi kendaraan = biaya parkir (atau nol) = Kapasitas (smp/jam); arus lalulintas maksimum yang dapat dipertahankan pada kondisi tertentu (geometri, distribusi arah dan komposisi lalulintas, faktor lingkungan) = Kapasitas dasar (smp/jam); kapasitas segmen jalan pada kondisi geometri, pola arus lalulintas, dan faktor lingkungan yang ditentukan = Konstanta = Zona tujuan xiv

6 d = Panjang segmen jalan (km) D = jarak pergerakan (dalam satuan jarak) d A d A,B E FC 6,SF = Jarak minimum antara zona asal dari pohon S ke simpul A = Jarak (biaya) ruas antara dua titik A dan B dalam suatu jaringan = Kelebihan arus yang melewati ruas palsu = Faktor penyesuaian kapasitas untuk jalan 6-lajur FC4, SF = Faktor penyesuaian kapasitas untuk jalan 4-lajur FC W = Faktor penyesuaian lebar jalur lalulintas FC SP FC SF FC CS g = Faktor penyesuaian pemisahan arah (hanya untuk jalan tak-terbagi) = Faktor penyesuaian hambatan samping dan bahu jalan/kereb = Faktor penyesuaian ukuran kota = Kelandaian Gol I = Sedan, jip, pikup, angkot, bus kecil, bus sedang, truk kecil 3/4 Gol IIA = Truk besar, bus besar dengan 2 gandar Gol IIB = Truk besar, bus besar dengan 3 gandar/lebih Gol III = Sepeda motor, scooter, tricar, bemo G cp G cu Ha Ho i k k k l k r KBB Kereb KPS MAT = biaya gabungan untuk pergerakan angkutan pribadi (dalam satuan rupiah) = Biaya gabungan untuk pergerakan angkutan umum (dalam satuan rupiah) = Pengujian hipotesis kondisi a = Pengujian hipotesis nol = Zona asal = Faktor koreksi akibat kelandaian = Faktor koreksi akibat kondisi arus lalulintas = Faktor koreksi akibat kekasaran jalan = Konsumsi bahan bakar = Batas yang ditinggikan berupa bahan baku antara tepi jalur lalulintas dan trotoar = Keseimbangan pengguna stokastik = Matriks asal tujuan Median = Daerah yang memisahkan arah lalulintas pada segmen jalan xv

7 MKJI = Manual kapasitas jalan Indonesia n 1 = Jumlah sampel data dari populasi 1 n 2 = Jumlah sampel data dari populasi 2 N = Jumlah rute alternatif n i NVK P A p i k smp S p = semua set alternatif yang tersedia untuk rute i = Nisbah volume per kapasitas = Simpul sebelum A = Peluang orang i memilih alternatif k = Satuan mobil penumpang = Standar deviasi/ragam gabungan dari kedua sampel populasi t = Statistik uji; mempunyai derajad kebebasan sebesar d f = n 1 + n 2 2 t = Waktu tempuh rata-rata (jam) Trotoar = Bagian jalan disediakan untuk pejalan kaki yang biasanya sejajar dengan jalan dan dipisahkan dari jalur jalan oleh kereb T = Jumlah pergerakan yang melalui jaringan jalan sesungguhnya T a T id T w T v T maks V W k W s = Waktu berjalan kaki dari dan ke angkutan umum (dalam satuan waktu) = Waktu pergerakan dari zona asal i ke zona tujuan d = Waktu menunggu angkutan umum (dalam satuan waktu) = Waktu selama berada dalam angkutan umum (dalam satuan waktu) = Selisih antara jumlah pergerakan maksimum yang mungkin terjadi = Kecepatan tempuh rata-rata kendaraan (km/jam) = Jarak antara kereb dan penghalang/gangguan pada sisi jalan = Lebar bahu jalan efektif (m) xvi

8 DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Hubungan tipikal kecepatan-arus dan biaya-arus... 4 Gambar 2.2 Pasangan zona asal-tujuan dengan dua rute alternatif Gambar 2.3 Jaringan sederhana dan waktu tempuh ruas Gambar 2.4 Jaringan sederhana, pohon dan arus hasil pembebanan Gambar 2.5 Sebaran biaya persepsi pada suatu ruas jalan Gambar 2.6 Simpul B dan ruas jalan masuk Gambar 2.7 Kota yang dilayani oleh jalan pintas dan jalan tembus Gambar 2.8 Hubungan waktu-arus Gambar 2.9 Contoh persimpangan Gambar 2.10 Contoh kurva kebutuhan dan inversinya Gambar 2.11 Contoh jaringan yang dilengkapi Gambar 2.12 Pasangan antarzona dengan ruas palsu Gambar 3.1 Bagan alir tahap kegiatan penelitian Gambar 3.2 Penetapan titik pengamatan survei Gambar 4.1 Gambar 4.2 Lokasi Jalan Pasirkaliki dan Jalan Prof. Drg. Surya Sumantri pada Peta Bandung Denah Ruas Jalan Pasirkaliki-Jalan Prof. Drg. Surya Sumantri Bandung xvii

9 DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Klasifikasi model pemilihan rute Tabel 2.2 Faktor koreksi konsumsi bahan bakar dasar kendaraan (k k ) Tabel 2.3 Konsumsi dasar minyak pelumas (liter/km) Tabel 2.4 Faktor koreksi konsumsi minyak pelumas terhadap kondisi kekasaran permukaan Tabel 2.5 Kapasitas dasar (C 0 ) Tabel 2.6 Faktor penyesuaian kapasitas akibat lebar jalan (FC W ) Tabel 2.7 Faktor penyesuaian kapasitas akibat pemisahan arah (FC SP ) Tabel 2.8 Klasifikasi hambatan samping Tabel 2.9 Faktor penyesuaian kapasitas akibat hambatan samping (FC SP ) untuk jalan yang mempunyai bahu jalan Tabel 2.10 Faktor penyesuaian kapasitas akibat hambatan samping (FC SP ) untuk jalan yang mempunyai kereb Tabel 2.11 Faktor penyesuaian kapasitas akibat ukuran kota (FC CS ) Tabel 4.1 Hasil survei waktu tempuh hari ke Tabel 4.2 Hasil survei waktu tempuh hari ke Tabel 4.3 Hasil survei waktu tempuh hari ke Tabel 4.4 Hasil survei waktu tempuh rata-rata rute Tabel 4.5 Hasil survei waktu tempuh rata-rata rute Tabel 4.6 Perhitungan kapasitas ruas pergerakan Jalan Dr. Djundjunan ke arah Barat Tabel 4.7 Perhitungan kapasitas ruas pergerakan Jalan Drg. Surya Sumantri ke arah Utara Tabel 4.8 Perhitungan kapasitas ruas pergerakan Jalan Sukajadi ke arah Utara Tabel 4.9 Perhitungan kapasitas ruas pergerakan Jalan Dr. Sutami ke arah Barat Tabel 4.10 Perhitungan kapasitas ruas pergerakan Jalan Drg. Surya Sumantri ke arah Selatan Tabel 4.11 Kecepatan rata-rata kendaraan rute xviii

10 Tabel 4.12 Kecepatan rata-rata kendaraan rute Tabel 4.13 Biaya pergerakan dengan moda transportasi angkot Tabel 4.14 Hasil analisis jarak tempuh, waktu tempuh, dan biaya perjalanan xix

11 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Formulir survei geometri jalan Lampiran 2 Formulir survei hambatan samping Lampiran 3 Formulir survei kapasitas Lampiran 4 Nilai kritik sebaran t xx