PETA SISTEM PUSAT-PUSAT PERMUKIMAN KAWASAN PERBATASAN NEGARA (1)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PETA SISTEM PUSAT-PUSAT PERMUKIMAN KAWASAN PERBATASAN NEGARA (1)"

Transkripsi

1

2 PETA SISTEM PUSAT-PUSAT PERMUKIMAN KAWASAN PERBATASAN NEGARA (1) Fungsi PKSN Paloh-Aruk: Kepabeanan, imigrasi, karantina dan keamanan; Hankam negara; Perdagangan dan jasa; Pertanian tanaman pangan dan industri pengolahan; Pemerintahan; Pendidikan dan kesehatan Sistem angkutan penumpang dan angkutan barang; Transportasi laut; Transportasi udara. Fungsi PKSN Jagoibabang: Kepabeanan, imigrasi, karantina dan keamanan; Hankam negara; Pemerintahan; Pendidikan dan kesehatan; Perdagangan dan jasa; Pertanian tanaman pangan dan industri pengolahan; Sistem angkutan penumpang dan angkutan barang; Fungsi PKSN Entikong: Kepabeanan, imigrasi, karantina dan keamanan; Hankam negara; Pemerintahan; Pendidikan dan kesehatan; Perdagangan dan jasa; Pertanian tanaman pangan; Industri pengolahan hasil perkebunan kelapa sawit dan karet; Industri pengolahan hasil hutan; dan Sistem angkutan umum penumpang. Fungsi PKSN Jasa: Kepabeanan, imigrasi, karantina dan keamanan; Hankam negara; Pemerintahan; Pendidikan dan kesehatan; Perdagangan dan jasa; Pertanian tanaman pangan dan industri pengolahan. Sistem angkutan umum penumpang. Fungsi PKSN Nangabadau: Kepabeanan, imigrasi, karantina dan keamanan; Hankam negara; Pemerintahan; Pendidikan dan kesehatan; Perdagangan dan jasa; Pertanian tanaman pangan dan industri pengolahan. Sistem angkutan umum penumpang dan angkutan barang.

3 PETA SISTEM PUSAT-PUSAT PERMUKIMAN KAWASAN PERBATASAN NEGARA (2) Fungsi PKSN Long Pahangai Kepabeanan, imigrasi, karantina dan keamanan; Hankam negara; Pemerintahan; Pendidikan dan kesehatan; Perdagangan dan jasa; Pertanian tanaman pangan; Industri pengolahan hasil perkebunan kelapa sawit dan karet; Pengembangan ekowisata; Pengembangan hasil hutan; Transportasi udara; dan Sistem angkutan umum penumpang. Fungsi PKSN Long Nawang: Kepabeanan, imigrasi, karantina dan keamanan; Hankam negara; Pemerintahan; Pendidikan dan kesehatan; Perdagangan dan jasa; Pengembangan ekowisata; Transportasi udara; Pengolahan hasil hutan, pertanian, perkebunan: dan Sistem angkutan umum penumpang. Fungsi PKSN Long Midang: Kepabeanan, imigrasi, karantina dan keamanan; Hankam; Pemerintahan; Pendidikan dan kesehatan; Perdagangan dan jasa; Industri pengolahan hasil perkebunan kelapa sawit dan karet; Pengembangan ekowisata; Pelayanan transportasi udara; dan Pelayanan sistem angkutan umum penumpang. PKSN Sei Manggaris Kepabeanan, imigrasi, karantina dan keamanan; Hankam negara; Pemerintahan; Pendidikan & kesehatan; Perdagangan dan jasa; Industri pengolahan hasil perkebunan kelapa sawit, karet serta perikanan dan kelautan; Transportasi laut; dan Sistem angkutan umum penumpang. Fungsi PKSN Nunukan: Kepabeanan, imigrasi, karantina dan keamanan; Hankam Pemerintahan; Pendidikan dan kesehatan; Perdagangan dan jasa; Industri pengolahan hasil pertambangan batubara; Industri peng.hasil hutan; Industri peng. dan jasa hasil perikanan dan kelautan yang ramah lingkungan; wisata budaya; pertanian, perkebunan, serta perikanan dan kelautan; sistem angkutan umum penumpang dan angkutan barang; transportasi laut; dan transportasi udara.

4 KEBIJAKAN PENATAAN RUANG PERBATASAN NEGARA INDONESIA MALAYSIA (RTRW KAB) PALOH-ARUK : pengembangan terminal barang di kaw.perbatasan Aruk dan kaw.perbatasan Temajuk Pengembangan Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) di Temajuk. Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) di Kec. Paloh. Kawasan Industri Semparuk untuk a.l industri pengolahan kelapa sawit, industri pengolahan karet, industri pengolahan kayu dll; Kawasan Industri Aruk : industri pengolahan hasil pertanian, perikanan, kehutanan & pertambangan. Terminal khusus dan kawasan industri Tanjung Api : industri pengolahan gas alam cair. Paloh - Aruk KAB. SAMBAS KAB. BENGKAYANG Jagoi Babang Entikong ENTIKONG : pengembangan terminal Angkutan Lintas Batas Negara dan trayek Angkutan Lintas Batas Negara dari Pontianak Entikong Kuching (Malaysia) dan Pontianak Entikong Bandar Seri Begawan (Brunei Darrusalam); Pengembangan terminal tipe B Pengembangan terminal khusus barang (dry port) di Entikong. Pengembangan bandar udara, penerbangan perintis di Entikong Pengembangan hellyport di Entikong. Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu Khatulistiwa Peruntukkan Kawasan Industri Besar Sedang Bandar Entikong Jaya di Entikong JASA : rencana pembangunan terminal tipe B di Desa Jasa rencana pengembanganheliport di Jasa Jasa Nanga Badau KAB. KAPUAS HULU Long Nawang KAB. MAHAKAM HULU Long Pahangai Long Midang KAB. MALINAU KAB. NUNUKAN Simanggaris Nunukan NUNUKAN : pengembangan Pelabuhan Pengumpul Skala Tersier Tunon Taka berada di Kecamatan Nunukan. Coastal Road/Jalan lingkar Pulau Nunukan; Kota Terpadu Mandiri (KTM) Bahari Pulau Sebatik; kawasan Pertambangan minyak dan gas bumi di Sebaung Kecamatan Nunukan kawasan Transmisi Kabel Bawah Laut dari wilayah Desa Tepian ke Pulau Nunukan, dan dari wilayah Sedadap Pulau Nunukan ke Liang Bunyu Pulau Sebatik; dan KAB. SANGGAU KAB. SINTANG Sumber : RTRW KABUPATEN JAGOI BABANG : terminal penumpang tipe B terminal angkutan barang/ pelabuhan darat dekat pergudangan NANGA BADAU : pengembangan Bandar Udara Badau yang melayani penerbangan perintis. LONG PAHANGAI : kawasan perdagangan dan jasa perbatasan di Kecamatan Long Apari kawasan logistik perbatasan di Kecamatan Long Pahangai. KSN Heart of Borneo LONG NAWANG : terminal penumpang tipe B : rencana pembangunan terminal Long Nawang kawasan pengembangan ekonomi dan perdagangan lintas batas dikawasan perbatasan negara di Long Nawang

5 PROFIL WPS Temajuk-Sebatik (Pertahanan dan Keamanan)

6 PROFIL WPS Temajuk-Sebatik (Pola Ruang)

7 PROFIL WPS Temajuk-Sebatik (Profil Ekonomi)

8 PROFIL WPS Temajuk-Sebatik (Infrastruktur)

9 No. Kecamatan Luas (Km2) Jumlah Penduduk Tahun 2013 Kepadatan (Jiwa/km2) Kab. Sambas 6.395, Paloh 1.148, Sajingan Besar 1.391, Kab. Bengkayang 5.396, Jagoi Babang 655, Siding 563, Kab. Sanggau , Entikong 506, Sekayam 841, Kab. Sintang Ketungau Hulu 2.138, Ketungau Tengah 2.182, Kab. Kapuas Hulu , Puring Kencana 258, Badau 700, Batang Lupar 1.332, Embaloh Hulu 3.457, Putussibau Utara 5.204, Putussibau Selatan 5.352, KEPENDUDUKAN Kab. Mahakam Ulu Long Apari 5.490, Long Pahangai 3.420, Kab. Malinau , Kayan Selatan 3.223, Kayan Hulu 651, Kayan Hilir , Pujungan 6.762, Bahau Hulu 2.872, Kab. Nunukan Krayan 1.834, Krayan Selatan 1.757, Lumbis Ogong 3.357, Nunukan 564, Sei Manggaris 850, Nunukan Selatan 181, Tulin Onsoi 1.513, Sebatik 51, Sebatik Timur 39, Sebatik Tengah 47,

10 Pusat-pusat Pertumbuhan Permukiman di Kawasan Perbatasan Negara Indonesia - Malaysia KSPN Tau lumbis Simanggaris Nunukan Long Midang LongBawan KSPN Kayan Mentarang Taman Nasional, Air Terjun dsb. Long Pujungan KSPN Sambas dsk Bentang Alam, Situs, Pantai, Taman Nasional Paloh -Aruk KSPN Danau Sentarum dsk Danau, Adat tradional, Taman Nasional Betung Kerihun Long Nawang Jagoi Babang Long Apari Entikong Sekayam Jasa Ketungau Hulu Puring Kencana Nanga Badau Putussibau Long Pahangai KI Semparuk Manufaktur KI Tayan Bauksit KSPN Long Bagun dsk Adat Tradisional, Bentang Alam, Arung Jeram.

11 PROFIL POTENSI PARIWISATA PERBATASAN NEGARA INDONESIA - MALAYSIA KSPN Danau Sajingan terletak di Kec.Sajingan, Kabupaten Sambas. Danau ini mempunyai air yg sangat bersih dan pemandangan yg indah. Pantai Selimpai di Kecamatan Paloh. Kelebihan pantai ini di bandingkan dengan pantai lainnya yaitu lokasinya yang terletak di sebuah pulau kecil, dihiasi pohon pinus di tengah- tengahnya. Pantai Temajuk di Kec.Paloh, sekitar 120 km dari Kota Sambas. Pantai Temajuk juga merupakan tempat bertelur bagi penyu TWA di Kabupaten Sambas : TWA Gunung Asuansang,TWA Gunung Dungan, TWA Sungai Liku, TWA Gunung Melintang, TWA Tanjung Belimbing. KSPN Sambas dsk Bentang Alam, Situs, Pantai, Taman Nasional Taman Nasional Danau Sentarum, Kab.Kapuas Hulu, KalBar, ± 700 km dari Pontianak. Aksesibiltas ke Danau Sentarum tidak mudah. Dibutuhkan waktu 14 jam dari Kota Pontianak melalui perjalanan darat dan air dengan rute Pontianak-Sintang-Semitau. Dari Semitau menuju ke lokasi menggunakan perahu motor jurusan Lanjak. Dengan jalur udara Pontianak- Putussibau sekitar 2 jam,dari Putussibau ke Nanga Suhaid dengan longboat sekitar 7 jam. Masyarakat Dayak umumnya tinggal di rumah Betang (rumah panjang). Rumah Betang, dihuni 5-8 KK atau KK (panjang rumah rata-rata 186 m dan lebar 6 m). Kawasan Danau Sentarum kaya akan flora dan fauna, a.l anggrek dan ikan arwana merah. KSPN Kayan Mentarang Taman Nasional, Air Terjun dsb. KSPN Danau Sentarum dsk Danau, Adat tradional, Taman Nasional Betung Kerihun KSPN Long Bagun dsk Adat Tradisional, Bentang Alam, Arung Jeram. Taman Nasional Kayan Mentarang (Kab.Malinau) merupakan satu-satunya kawasan yang memiliki hutan primer dan sekunder tua yang masih tersisa di kawasan Asia Tenggara. Wisata hutan lindung yang dapat dikunjungi di TN ini adalah kawasan Hulu Pujungan, Hulu Krayan dan Hulu Kayan/Data Dian. TN ini terletak pada ketinggian m dpl. Terdapat juga wisata air panas yaitu mata air panas Semolon. Air terjun U ung Melu ung merupakan salah satu objek wisata di Long Pujungan yang menarik. Tinggi air terjun U ung Melu ung mencapai 50 m. Riam Panjang, Riam Udang, Riam Haloq di Kec.Long Pahangai dan Kec. Long Bagun, merupakan salah satu ikon pariwisata Kab.Mahakam Ulu, diharapkan bisa menjadi Objek Wisata Alam Unggulan Arung Jeram. Riam Panjang memiliki ± 13 Jeram. Riam memiliki tingkat kesulitan yang tinggi pada saat air kecil, a.l Napoq Hidah, Batoq Lapung, Nyalung, Nap, Luvung Inung, Long Kawat, Beliuq, Ban Palang, Ken heq, Ban Hong, Ban Palang Ayaq, Lirung Miting dan Hit Ayaq. Riam Udang merupakan jeram yang sangat berbahaya bila air sungai naik, karna berbentuk seperti punuk udang sehingga long boat atau speed boat yang naik ke hulu Mahakam sering karam saat berusaha melewati riam ini apalagi dengan muatan barang penuh. Riam Haloq merupakan riam/jeram dengan tingkat kesulitan sedang, merupakan riam pertama yang dilalui saat menuju hulu mahakam. Untuk mengunjungi tempat ini dapat dicapai dengan kapal sungai dari Samarinda ke Long Bagun selama 2 hari (sumber pariwisata kaltim.com). Batu Dinding merupakan batu kapur di sisi Sungai Mahakam, Tingginya mencapai puluhan bahkan ratusan meter, merupakan bukit atau gunung karst. Batuan ini berada di perjalanan menuju Long Pahai dan Long Apari.

12 Ultimate Profile Perbatasan Negara Indonesia Malaysia Tahun 2027

13 Ultimate Profile Perbatasan Negara Indonesia Malaysia Tahun 2027 (Pertahanan dan Keamanan), LH

14 Ultimate Profile Perbatasan Negara Indonesia Malaysia Tahun 2027 (Pola Ruang)

15 Ultimate Profile Perbatasan Negara Indonesia Malaysia Tahun 2027 (Ekonomi)

16 Ultimate Profile Perbatasan Negara Indonesia Malaysia Tahun 2027 (Infrastruktur)

17 Strategi Pengembang an WPS Temajuk - Sebatik

18 STRATEGI PENGEMBANGAN WILAYAH

19 RENCANA STRATEGIS INFRASTRUKTUR

20 LOKASI KAWASAN PRIORITAS DAN ANJUNGAN CERDAS Kawasan Inkubasi di Mansapa Industri Hasil Perikanan dan Rumput Laut Kawasan Inkubasi di Temajuk Liku - Aruk Industri LNG dan Perikanan, Ecowisata, PLBN Kawasan Inkubasi di Entikong Industri Hasil Perkebunan Sawit dan Karet, Hasil Hutan, Terminal Barang (Dry Port), PLBN Kawasan Inkubasi di Nanga Badau Industri Hasil Perkebunan Sawit dan Karet, Terminal Barang (Dry Port), Pusat Pelayanan Pariwisata, PLBN Anjungan Cerdas Pertahanan Keamanan (Sei Pancang) Anjungan Wisata Cerdas (Lanjak )

21 PROGRAM UTAMA WPS

22 PROGRAM UTAMA WPS 2016

23 PROGRAM UTAMA WPS 2017

24 PROGRAM UTAMA WPS 2018

25 PROGRAM UTAMA WPS 2019

26 PROGRAM UTAMA WPS 2020

27 PROGRAM UTAMA WPS 2021

28 PROGRAM UTAMA WPS 2022

29 ANJUNGAN CERDAS SEBATIK

30 TINJAUAN WILAYAH LOKASI ANJUNGAN CERDAS

31 GAMBAR MAKRO LOKASI ANJUNGAN CERDAS SEBATIK

32 GAMBAR MIKRO LOKASI ANJUNGAN CERDAS SEBATIK

33 SITEPLAN ANJUNGAN CERDAS SEBATIK

34 GAMBAR PRESPEKTIF ANJUNGAN CERDAS SEBATIK

35 GAMBAR PRESPEKTIF ZONA PARKIR ANJUNGAN CERDAS SEBATIK

36 GAMBAR PRESPEKTIF FOODCOURT ANJUNGAN CERDAS SEBATIK

37 GAMBAR PRESPEKTIF RTH/KONSERVASI ANJUNGAN CERDAS SEBATIK

38 GAMBAR PRESPEKTIF PELABUHAN ANJUNGAN CERDAS SEBATIK

39 GAMBAR PRESPEKTIF PELABUHAN ANJUNGAN CERDAS SEBATIK

40 GAMBAR PRESPEKTIF KANTOR PENGELOLA DAN KANTOR IMIGRASI ANJUNGAN CERDAS SEBATIK

41 GAMBAR INDIKASI PROGRAM PENGEMBANGAN ANJUNGAN CERDAS SEBATIK No Fungsi Lokasi Luas / Jumlah / Harga Satuan Harga Satuan Total Perkiraan Biaya Tahun APBN Sumber Biaya APBD Prov. APBD. Kab Swas ta I. Pembebasan Lahan Sebatik 29, M2 70, ,076,848,714 II. III. IV. V. Pembersihan Lahan Anjungan Cerdas Sebatik 29, M2 15, ,141,680 Pelaksanaan DED Anjungan Cerdas Sebatik 128,461,271,868 Ls ,534,310,173 Pelaksanaan Pembangunan Anjungan Cerdas Sebatik 128,461,271,868 Ls ,461,271,868 Pos Penjaga M2 11,124,724 4,343,817,848 Pengelola M2 11,124,724 5,840,480,095 Foodcourt/Money Changer 1, M2 11,124,724 11,169,573,780 Gazebo Kantor Imigrasi M2 11,124,724 5,499,981, M2 11,124,724 4,869,012,619 Penginapan 1, M2 11,124,724 11,171,224,189 Pedesterian dan Koridor Kawasan 9, M2 2,307,849 21,872,780,605 RTH Konservasi Parkir Drainase Tugu Pelabuhan Lampu Jalan SPBU Bengkel 3, M2 15,812 50,744,393 2, M2 2,307,849 6,648,104,056 4,331, Rupiah 38,494,640 42,825, M2 4,710, ,531,000 1, M2 11,124,724 15,798,291, Unit 23,000, ,387,135 1, M2 11,124,724 20,422,768,319 1, M2 11,124,724 19,680,749,228 Pengawasan Pembangunan Anjungan Cerdas Sebatik 90,903,744,715 Ls ,650,732,629.60

42 TABEL PENGELOLA ANJUNGAN CERDAS SEBATIK No 1 Pos Penjaga Fungsi 2 Pengelola Foodcourt dan Money 3 Changer 4 Gazebo 5 Kantor Imigrasi 6 Penginapan Pedesterian dan Koridor 7 Kawasan 8 RTH Konservasi 9 Parkir 10 Drainase 11 Tugu 12 Pelabuhan 13 Lampu Jalan 14 SPBU 15 Bengkel Pengelola Pemerintah Swasta

43 ANJUNGAN CERDAS LANJAK

44 PETA ADMINISTRASI KAB. KAPUAS HULU

45 PETA RENCANA ANJUNGAN CERDAS LANJAK Panjang Lintasan 44 Km DANAU SENTARUM

46 Jarak Ke Tepian Danau 2,8 Km TEPIAN DANAU SENTARUM PETA RENCANA ANJUNGAN CERDAS LANJAK

47 GAMBAR LOKASI ANJUNGAN CERDAS LANJAK

48 GAMBAR SITEPLAN ANJUNGAN CERDAS LANJAK

49 GAMBAR PRESPEKTIF ANJUNGAN CERDAS LANJAK

50 GAMBAR PRESPEKTIF ANJUNGAN CERDAS LANJAK

51 GAMBAR PRESPEKTIF ANJUNGAN CERDAS LANJAK

52 TABEL PENGELOLA ANJUNGAN CERDAS LANJAK No Fungsi 1 Pengelola/ money changer 2 Gazebo 3 Penginapan 4 Pertokoan dan Foodcourt Pedesterian dan Koridor 5 Kawasan 6 RTH / Taman 7 Parkir 8 Plaza 9 Drainase 10 Tugu 11 Lampu Jalan 12 SPBU 13 Bengkel Pengelola Pemerintah Swasta

53 GAMBAR INDIKASI PROGRAM PENGEMBANGAN ANJUNGAN CERDAS LANJAK No Fungsi Lokasi I. Luas / Jumlah / Harga Satuan Harga Satuan Total Pembebasan Lahan Anjungan Cerdas Lanjak 34, M2 70, ,380,888,350 Perkiraan Biaya Sumber Biaya Tahun APBD APBD. APBN Prov. Kab Swa sta II. Pembersihan Lahan Anjungan Cerdas Lanjak 34, M2 15, ,821,534 III. Pelaksanaan DED Anjungan Cerdas Lanjak 90,754,390,515 Ls ,513,427,225 IV. Pelaksanaan Pembangunan Anjungan Cerdas Lanjak 177,661,194,485 Ls ,661,194,485 Pengelola/ money changer M2 10,142,693 2,796,240,771 Gazebo M2 10,142,693 3,690,728,273 Penginapan M2 10,142,693 2,796,629,027 Pertokoan dan Foodcourt 1, M2 10,142,693 12,333,514,688 Pedesterian dan Koridor Kawasan 2, M2 2,307,849 5,903,783,514 RTH / Taman Parkir Plaza Drainase Tugu Lampu Jalan SPBU Bengkel 1, M2 15,812 30,633,281 13, M2 15,812 31,775,397,048 1, m2 2,307,849 2,455,805,171 15,741, Rupiah 139,909, ,651, M2 10,142, ,242, Unit 23,000, ,720, M2 10,142,693 57,278,424, M2 10,142,693 57,278,424,471 V. Pengawasan Pembangunan Anjungan Cerdas Lanjak 90,754,390,515 Ls ,635,070,418.94

54

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA TATA RUANG KAWASAN PERBATASAN NEGARA DI KALIMANTAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA TATA RUANG KAWASAN PERBATASAN NEGARA DI KALIMANTAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA TATA RUANG KAWASAN PERBATASAN NEGARA DI KALIMANTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

INDIKASI PROGRAM UTAMA LIMA TAHUNAN ARAHAN PEMANFAATAN RUANG KAWASAN PERBATASAN NEGARA DI KALIMANTAN

INDIKASI PROGRAM UTAMA LIMA TAHUNAN ARAHAN PEMANFAATAN RUANG KAWASAN PERBATASAN NEGARA DI KALIMANTAN LAMPIRAN III PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2015 TANGGAL 17 Maret 2015 LIMA TAHUNAN ARAHAN PEMANFAATAN RUANG KAWASAN PERBATASAN NEGARA DI KALIMANTAN NO I. PERWUJUDAN STRUKTUR RUANG

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA TATA RUANG KAWASAN PERBATASAN NEGARA DI KALIMANTAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA TATA RUANG KAWASAN PERBATASAN NEGARA DI KALIMANTAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA TATA RUANG KAWASAN PERBATASAN NEGARA DI KALIMANTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan yang banyak memiliki wilayah perbatasan dengan negara lain yang berada di kawasan laut dan darat. Perbatasan laut Indonesia berbatasan

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN 4.1 Keadaan Umum Provinsi Kalimantan Barat Propinsi Kalimantan Barat terdiri atas 12 kabupaten dan 2 kota di mana dari 12 kabupaten tersebut, 5 diantaranya berada pada

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM KABUPATEN SANGGAU

GAMBARAN UMUM KABUPATEN SANGGAU PEMERINTAH KABUPATEN SANGGAU PROPINSI KALIMANTAN BARAT BUPATI SANGGAU Mei 2015 GAMBARAN UMUM KABUPATEN SANGGAU Kabupaten terluas keempat di Prov. Kalbar, terletak 265 km timur Pontianak Luas wilayah Posisi

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PERBATASAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PERBATASAN IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PERBATASAN Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan negara kepulauan dengan luas wilayah darat kurang lebih sebesar 1,86 juta km 2 dan wilayah laut mencapai 7,9 juta km 2.

Lebih terperinci

Kebijakan pengembangan kawasan strategis nasional antara lain: peningkatan fungsi kawasan untuk pertahanan dan keamanan negara

Kebijakan pengembangan kawasan strategis nasional antara lain: peningkatan fungsi kawasan untuk pertahanan dan keamanan negara DIREKTUR PENATAAN RUANG WILAYAH NASIONAL 06 FEBRUARI 2014 Pasal 1 nomor 17 Kawasan Strategis Nasional adalah wilayah yang penataan ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting secara

Lebih terperinci

FPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA TATA RUANG PULAU KALIMANTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

FPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA TATA RUANG PULAU KALIMANTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA FPERATURAN PRESIDEN NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA TATA RUANG PULAU KALIMANTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 21 ayat (1) Undang- Undang

Lebih terperinci

BAB 4 POLA PEMANFAATAN RUANG

BAB 4 POLA PEMANFAATAN RUANG BAB 4 POLA PEMANFAATAN RUANG Pola pemanfaatan ruang berisikan materi rencana mengenai: a. Arahan pengelolaan kawasan lindung b. Arahan pengelolaan kawasan budidaya kehutanan c. Arahan pengelolaan kawasan

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA FPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA TATA RUANG PULAU KALIMANTAN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA FPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA TATA RUANG PULAU KALIMANTAN FPERATURAN PRESIDEN NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA TATA RUANG PULAU KALIMANTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 21 ayat (1) Undang- Undang

Lebih terperinci

Pengembangan Wilayah Infrastruktur PUPR di Kalimantan Tahun 2015. (Butir-Butir Bahasan Musrenbang Regional Kalimantan Tahun 2015)

Pengembangan Wilayah Infrastruktur PUPR di Kalimantan Tahun 2015. (Butir-Butir Bahasan Musrenbang Regional Kalimantan Tahun 2015) Pengembangan Wilayah Infrastruktur PUPR di Kalimantan Tahun 015 (Butir-Butir Bahasan Musrenbang Regional Kalimantan Tahun 015) Jakarta, 4 Februari 015 OUTLINE 1. Konsep Pengembangan Wilayah Kalimantan.

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Letak dan Luas. Komponen fisik

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Letak dan Luas. Komponen fisik KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN Letak dan Luas Daerah penelitian mencakup wilayah Sub DAS Kapuas Tengah yang terletak antara 1º10 LU 0 o 35 LS dan 109 o 45 111 o 11 BT, dengan luas daerah sekitar 1 640

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. UU No. 24 tahun 1992, wilayah perbatasan juga merupakan salah satu kawasan

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. UU No. 24 tahun 1992, wilayah perbatasan juga merupakan salah satu kawasan 1 BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Wilayah perbatasan merupakan wilayah yang secara geografis berbatasan langsung dengan negara lain (UU No. 43 Tahun 2008). Menurut pasal 10 ayat 3 UU No. 24 tahun 1992,

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Analisis Perkembangan Wilayah Perkembangan suatu wilayah merupakan salah satu aspek yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan pembangunan, yang bertujuan untuk memacu perkembangan

Lebih terperinci

DATA AGREGAT KEPENDUDUKAN PER KECAMATAN (DAK2)

DATA AGREGAT KEPENDUDUKAN PER KECAMATAN (DAK2) KABUPATEN / KOTA : SAMBAS 61.01 SAMBAS 319.392 303.365 622.5 1 61.01.01 SAMBAS 26.562 26.202 52.64 2 61.01.02 TELUK KERAMAT 3.394 35.351 2.45 3 61.01.03 JAWAI 25.392 23.61 49.009 4 61.01.04 TEBAS 43.242

Lebih terperinci

1.1 LATAR BELAKANG MAKSUD, TUJUAN & SASARAN LINGKUP KEGIATAN METODA PENDEKATAN SISTIMATIKA PENULISAN LAPORAN...

1.1 LATAR BELAKANG MAKSUD, TUJUAN & SASARAN LINGKUP KEGIATAN METODA PENDEKATAN SISTIMATIKA PENULISAN LAPORAN... JANUARI 2010 Bab 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG... 1 1.2 MAKSUD, TUJUAN & SASARAN... 2 1.3 LINGKUP KEGIATAN... 2 1.4 METODA PENDEKATAN... 2 1.5 SISTIMATIKA PENULISAN LAPORAN... 3 Bab 2 NILAI STRATEGIS,

Lebih terperinci

Lampiran I.61 PENETAPAN DAERAH PEMILIHAN DAN JUMLAH KURSI ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 2014

Lampiran I.61 PENETAPAN DAERAH PEMILIHAN DAN JUMLAH KURSI ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 2014 Lampiran I.6 /Kpts/KPU/TAHUN 0 9 MARET 0 ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 04 PROVINSI No DAERAH PEMILIHAN JUMLAH PENDUDUK JUMLAH KURSI DP Meliputi Kab/Kota 8.

Lebih terperinci

BAB III KONDISI PERBATASAN INDONESIA DAN MALAYSIA DI KALIMANTAN

BAB III KONDISI PERBATASAN INDONESIA DAN MALAYSIA DI KALIMANTAN BAB III KONDISI PERBATASAN INDONESIA DAN MALAYSIA DI KALIMANTAN Pada bab 3 ini membahas masalah-masalah di akibatkan oleh penyelundupan narkoba di Provinsi-provisni yang berbatasan langsung dengan Malaysia

Lebih terperinci

PENGARAHAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PADA MUSRENBANG RKPD REGIONAL KALIMANTAN TAHUN 2018

PENGARAHAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PADA MUSRENBANG RKPD REGIONAL KALIMANTAN TAHUN 2018 MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PENGARAHAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PADA MUSRENBANG RKPD REGIONAL KALIMANTAN TAHUN 2018 ARTI PENTING FORUM MUSRENBANG RKPD TAHUN 2018 Partisipasi

Lebih terperinci

SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA WORKSHOP DAU & DAK DAERAH PERBATASAN. Pontianak, 26 Juni 2008

SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA WORKSHOP DAU & DAK DAERAH PERBATASAN. Pontianak, 26 Juni 2008 1 SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA WORKSHOP DAU & DAK DAERAH PERBATASAN Yang saya hormati, Pontianak, 26 Juni 2008 - Deputi Bidang Pengembangan Daerah Khusus Kementrian Pembangunan Daerah Tertinggal;

Lebih terperinci

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 1

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 1 DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.1.1 Dasar Hukum... 1 1.1.2 Gambaran Umum Singkat... 1 1.1.3 Alasan Kegiatan Dilaksanakan... 3 1.2 Maksud dan Tujuan... 3 1.2.1 Maksud Studi...

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN A. Deskripsi Wilayah Kabupaten Malinau adalah sebuah kabupaten yang berada di Provinsi Kalimantan Utara, Indonesia. Ibu Kota dari Kabupaten ini adalah Malinau Kota. Berikut

Lebih terperinci

PEMBANGUNAN WILAYAH PERBATASAN PROVINSI KALIMANTAN BARAT PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PEMBANGUNAN WILAYAH PERBATASAN PROVINSI KALIMANTAN BARAT PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT 1 AGUSTUS 2016 PEMBANGUNAN WILAYAH PERBATASAN PROVINSI KALIMANTAN BARAT PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT Daftar Proyek Strategis Nasional Prov. Kalbar 1. Pengembangan

Lebih terperinci

ARAHAN PENGEMBANGAN WILAYAH NASIONAL KSN

ARAHAN PENGEMBANGAN WILAYAH NASIONAL KSN ARAHAN PENGEMBANGAN WILAYAH NASIONAL KSN Kawasan Strategis Nasional (KSN) adalah wilayah yang penataan ruang nya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting secara nasional terhadap kedaulatan

Lebih terperinci

Prinsip dan Kriteria EKOWISATA BERBASIS MASYARAKAT

Prinsip dan Kriteria EKOWISATA BERBASIS MASYARAKAT Prinsip dan Kriteria EKOWISATA BERBASIS MASYARAKAT Kerjasama Direktorat Produk Pariwisata Direktorat Jenderal Pengembangan Destinasi Pariwisata Departemen Kebudayaan dan Pariwisata dan WWF-Indonesia Januari

Lebih terperinci

Kegiatan Ekonomi. Berdasarkan Potensi Alam

Kegiatan Ekonomi. Berdasarkan Potensi Alam Bab 7 Kegiatan Ekonomi Berdasarkan Potensi Alam Bab ini akan membahas tentang kegiatan ekonomi yang didasarkan pada potensi alam. Pelajarilah dengan saksama agar kamu dapat mengenal aktivitas-aktivitas

Lebih terperinci

Profil Tata Ruang. Provinsi Kalimantan Barat

Profil Tata Ruang. Provinsi Kalimantan Barat Profil Tata Ruang Provinsi Kalimantan Barat Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Profil Tata Ruang Provinsi Direktorat

Lebih terperinci

09 MARET PENGEMBANGAN POS LINTAS BATAS NEGARA Tahap II. Profil Kegiatan Satker PKP Strategis DIREKTORAT PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN

09 MARET PENGEMBANGAN POS LINTAS BATAS NEGARA Tahap II. Profil Kegiatan Satker PKP Strategis DIREKTORAT PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN 09 MARET 2018 Profil Kegiatan Satker PKP Strategis PENGEMBANGAN POS LINTAS BATAS NEGARA Tahap II DIREKTORAT PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM KABUPATEN SINTANG

KEADAAN UMUM KABUPATEN SINTANG KEADAAN UMUM KABUPATEN SINTANG Geografis dan Administrasi Kabupaten Sintang mempunyai luas 21.635 Km 2 dan di bagi menjadi 14 kecamatan, cakupan wilayah administrasi Kabupaten Sintang disajikan pada Tabel

Lebih terperinci

IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN 53 IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN 4.1 Kondisi Geografis Selat Rupat merupakan salah satu selat kecil yang terdapat di Selat Malaka dan secara geografis terletak di antara pesisir Kota Dumai dengan

Lebih terperinci

KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI. dengan fasilitas dan infrastruktur perkotaan yang sesuai dengan kegiatan ekonomi yang dilayaninya;

KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI. dengan fasilitas dan infrastruktur perkotaan yang sesuai dengan kegiatan ekonomi yang dilayaninya; Lampiran III : Peraturan Daerah Kabupaten Bulukumba Nomor : 21 Tahun 2012 Tanggal : 20 Desember 2012 Tentang : RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BULUKUMBA TAHUN 2012 2032 KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI

Lebih terperinci

2.1 Gambaran Umum Provinsi Kalimantan Timur A. Letak Geografis dan Administrasi Wilayah

2.1 Gambaran Umum Provinsi Kalimantan Timur A. Letak Geografis dan Administrasi Wilayah 2.1 Gambaran Umum Provinsi Kalimantan Timur A. Letak Geografis dan Administrasi Wilayah Provinsi Kalimantan Timur dengan ibukota Samarinda berdiri pada tanggal 7 Desember 1956, dengan dasar hukum Undang-Undang

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT GUBERNUR KALIMANTAN BARAT GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT NOMOR 64 TAHUN 2009 TENTANG TARIF DASAR, TARIF JARAK BATAS ATAS DAN BATAS BAWAH ANGKUTAN PENUMPANG UMUM KELAS EKONOMI

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT NOMOR 64 TAHUN 2009 TENTANG TARIF DASAR, TARIF JARAK BATAS ATAS DAN BATAS BAWAH ANGKUTAN PENUMPANG UMUM KELAS EKONOMI ANTAR KOTA DALAM PROVINSI

Lebih terperinci

BAB IV PENGEMBANGAN WILAYAH KALIMANTAN TAHUN 2012

BAB IV PENGEMBANGAN WILAYAH KALIMANTAN TAHUN 2012 BAB IV PENGEMBANGAN WILAYAH KALIMANTAN TAHUN 2012 BAB IV PENGEMBANGAN WILAYAH KALIMANTAN TAHUN 2012 4.1 Kondisi Wilayah Kalimantan Saat Ini Dalam bidang ekonomi, kinerja pembangunan wilayah Kalimantan

Lebih terperinci

LAPORAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN (KARHUTLA) KALIMANTAN

LAPORAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN (KARHUTLA) KALIMANTAN LAPORAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN (KARHUTLA) KALIMANTAN Tanggal : 19 Agustus 2016 Jam Sumber : 11:00 WITA : Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion (P3E) Kalimantan, KLHK 1. Jumlah update laporan hotspot

Lebih terperinci

1 Informasi tersebut diambil dari sebuah artikel yang dimuat di website:

1 Informasi tersebut diambil dari sebuah artikel yang dimuat di website: BAB I Pendahuluan 1.1.Latar Belakang Masalah (perbatasan darat Indonesia Malaysia) Pulau Kalimantan merupakan salah satu pulau yang berbatasan langsung dengan negara lain, yaitu Malaysia. Pulau ini terdapat

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH

BAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH BAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH A. Kondisi Umum Provinsi Kalimantan Barat Setelah era reformasi yang menghasilkan adanya otonomi daerah, maka daerah administrasi di Provinsi Kalimantan Barat yang telah mengalami

Lebih terperinci

LAMPIRAN VII PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN SLEMAN TAHUN

LAMPIRAN VII PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN SLEMAN TAHUN Lampiran VII PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR TAHUN 2011 LAMPIRAN VII PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN SLEMAN TAHUN 2011 2031 MATRIK

Lebih terperinci

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANGKA

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANGKA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANGKA GEOGRAFIS KABUPATEN BANGKA PKL Sungailiat PKW PKNp PKWp PKW PKW Struktur Perekonomian Kabupaten Bangka tanpa Timah Tahun 2009-2013 Sektor 2009 (%)

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang memiliki lebih dari 17.000 pulau dengan panjang garis pantai mencapai 81.000 km, dan membentang antara garis

Lebih terperinci

LAPORAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN (KARHUTLA) KALIMANTAN

LAPORAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN (KARHUTLA) KALIMANTAN LAPORAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN (KARHUTLA) KALIMANTAN Tanggal : 13 Agustus 2016 Jam Sumber : 11:00 WITA : Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion (P3E) Kalimantan, KLHK 1. Jumlah update laporan hotspot

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan masih belum berkembang secara mantap, kritis dan rawan dalam ketertiban

BAB I PENDAHULUAN. dan masih belum berkembang secara mantap, kritis dan rawan dalam ketertiban BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Wilayah perbatasan adalah kawasan khusus yang berbatasan dengan wilayah negara lain, sehingga penanganan pembangunannya memerlukan kekhususan pula. Pada umumnya daerah

Lebih terperinci

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA BONTANG NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA DETAIL TATA RUANG DAN PERATURAN ZONASI

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA BONTANG NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA DETAIL TATA RUANG DAN PERATURAN ZONASI PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA BONTANG NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA DETAIL TATA RUANG DAN PERATURAN ZONASI I. UMUM Di dalam undang-undang no 26 Tahun 2007 tentang penataan Ruang, dijelaskan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. beragam adat istiadat, bahasa, agama serta memiliki kekayaan alam, baik yang ada di

I. PENDAHULUAN. beragam adat istiadat, bahasa, agama serta memiliki kekayaan alam, baik yang ada di 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara kepulauan yang cukup luas dengan penduduk yang beragam adat istiadat, bahasa, agama serta memiliki kekayaan alam, baik yang ada di

Lebih terperinci

LAPORAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN (KARHUTLA) KALIMANTAN TANGGAL 21 NOVEMBER 2016 PUSAT PENGENDALIAN PEMBANGUNAN EKOREGION (P3E) KALIMANTAN, KLHK

LAPORAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN (KARHUTLA) KALIMANTAN TANGGAL 21 NOVEMBER 2016 PUSAT PENGENDALIAN PEMBANGUNAN EKOREGION (P3E) KALIMANTAN, KLHK LAPORAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN (KARHUTLA) KALIMANTAN TANGGAL 21 NOVEMBER 2016 PUSAT PENGENDALIAN PEMBANGUNAN EKOREGION (P3E) KALIMANTAN, KLHK 1. Jumlah update laporan hotspot di Kalimantan tanggal 20

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM PROPINSI KALIMANTAN TIMUR. 119º00 Bujur Timur serta diantara 4º24 Lintang Utara dan 2º25 Lintang

GAMBARAN UMUM PROPINSI KALIMANTAN TIMUR. 119º00 Bujur Timur serta diantara 4º24 Lintang Utara dan 2º25 Lintang IV. GAMBARAN UMUM PROPINSI KALIMANTAN TIMUR Propinsi Kalimantan Timur dengan luas wilayah daratan 198.441,17 km 2 dan luas pengelolaan laut 10.216,57 km 2 terletak antara 113º44 Bujur Timur dan 119º00

Lebih terperinci

DATA DASAR PUSKESMAS PROVINSI KALIMANTAN UTARA

DATA DASAR PUSKESMAS PROVINSI KALIMANTAN UTARA DATA DASAR PROVINSI KALIMANTAN UTARA KONDISI DESEMBER 2014 KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA JAKARTA, 2015 JUMLAH MENURUT KABUPATEN/KOTA (KEADAAN 31 DESEMBER 2014) PROVINSI KALIMANTAN UTARA KAB/KOTA

Lebih terperinci

Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Banyuasin

Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Banyuasin 2.1 Tujuan Penataan Ruang Tujuan penataan ruang wilayah kabupaten merupakan arahan perwujudan ruang wilayah kabupaten yang ingin dicapai pada masa yang akan datang (20 tahun). Dengan mempertimbangkan visi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. untuk memotivasi berkembangnya pembangunan daerah. Pemerintah daerah harus berupaya

I. PENDAHULUAN. untuk memotivasi berkembangnya pembangunan daerah. Pemerintah daerah harus berupaya I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pariwisata merupakan bentuk industri pariwisata yang belakangan ini menjadi tujuan dari sebagian kecil masyarakat. Pengembangan industri pariwisata mempunyai peranan penting

Lebih terperinci

DATA AGREGAT KEPENDUDUKAN PER KECAMATAN (DAK2)

DATA AGREGAT KEPENDUDUKAN PER KECAMATAN (DAK2) KABUPATEN / KOTA : PASER 64.01 PASER 136.390 120.488 256.88 1 64.01.01 BATU SOPANG 12.838 10.243 23.081 2 64.01.02 TANJUNG HARAPAN 4.598 4.153 8.51 3 64.01.03 PASIR BALENGKONG 13.565 12.116 25.681 4 64.01.04

Lebih terperinci

1. Jumlah update laporan hotspot tanggal 24 Agustus 2016 adalah sebagai berikut : TERR A- AQUA. 1 Kalimantan Timur Berau Kutai Timur

1. Jumlah update laporan hotspot tanggal 24 Agustus 2016 adalah sebagai berikut : TERR A- AQUA. 1 Kalimantan Timur Berau Kutai Timur LAPORAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN (KARHUTLA) KALIMANTAN Tanggal : 25 Agustus 2016 Jam : 11:00 WITA Sumber : Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion (P3E) Kalimantan, KLHK 1. Jumlah update laporan hotspot

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perbandingan kebijakan pemerintah Indonesia dan pemerintah Malaysia dalam

BAB I PENDAHULUAN. perbandingan kebijakan pemerintah Indonesia dan pemerintah Malaysia dalam BAB I PENDAHULUAN A. Alasan Pemilihan Judul Ada beberapa alasan yang mendorong penulis untuk menetapkan perbandingan kebijakan pemerintah Indonesia dan pemerintah Malaysia dalam pengelolaan wilayah perbatasan

Lebih terperinci

Penyelamatan Ekosistem Sumatera Dalam RTR Pulau Sumatera

Penyelamatan Ekosistem Sumatera Dalam RTR Pulau Sumatera Penyelamatan Ekosistem Sumatera Dalam RTR Pulau Sumatera 1 2 3 Pendahuluan (Sistem Perencanaan Tata Ruang - Kebijakan Nasional Penyelamatan Ekosistem Pulau Sumatera) Penyelamatan Ekosistem Sumatera dengan

Lebih terperinci

4. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

4. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1. Letak Geografis Kabupaten Sambas dengan luas wilayah 6.395,70 km 2 atau 639.570 Ha (4,36% dari luas wilayah propinsi Kalimantan Barat), merupakan wilayah kabupaten

Lebih terperinci

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kota Putussibau Pontianak Kalimantan Barat, dilihat dari potensi daerahnya merupakan salah satu daerah yang memiliki perkembangan sangat pesat. Kota putussibau merupakan

Lebih terperinci

PROGRAM PEMBANGUNAN KAWASAN PERBATASAN

PROGRAM PEMBANGUNAN KAWASAN PERBATASAN PROGRAM PEMBANGUNAN KAWASAN PERBATASAN Oleh: Dr. Suprayoga Hadi Direktur Kawasan Khusus dan Daerah Tertinggal, BAPPENAS 1. PENDAHULUAN Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, yang berbatasan

Lebih terperinci

SETDIJEN PERHUBUNGAN DARAT

SETDIJEN PERHUBUNGAN DARAT Sekilas Kondisi Geografis Provinsi Kalimantan Utara merupakan Provinsi ke-34 di Indonesia dan merupakan provinsi termuda dari seluruh Provinsi yang ada di Indonesia. Letak Geografis Provinsi Kalimantan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROPINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 5 TAHUN 2004 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH PROPINSI KALIMANTAN BARAT

PERATURAN DAERAH PROPINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 5 TAHUN 2004 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH PROPINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH PROPINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 5 TAHUN 2004 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH PROPINSI KALIMANTAN BARAT PEMERINTAH PROPINSI KALIMANTAN BARAT LEMBARAN DAERAH PROPINSI KALIMANTAN BARAT

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN SERASAN STATISTIK DAERAH KECAMATAN SERASAN ISSN : - Katalog BPS : 1101002.2103.060 Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman : 10 halaman Naskah : Seksi Neraca Wilayah dan

Lebih terperinci

KETENTUAN TEKNIS MUATAN RENCANA DETAIL PEMBANGUNAN DPP, KSPP DAN KPPP

KETENTUAN TEKNIS MUATAN RENCANA DETAIL PEMBANGUNAN DPP, KSPP DAN KPPP LAMPIRAN II PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN PROVINSI

Lebih terperinci

Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat. Dinas Perkebunan KEGIATAN PEMBANGUNAN PERKEBUNAN DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT

Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat. Dinas Perkebunan KEGIATAN PEMBANGUNAN PERKEBUNAN DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat Dinas Perkebunan KEGIATAN PEMBANGUNAN PERKEBUNAN DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT Dalam Rangka Sosialisasi Gerakan Anti Korupsi dan Gratifikasi di Provinsi Kalimantan Barat

Lebih terperinci

I.PENDAHULUAN. Komoditas minyak dan gas (migas) merupakan penghasil devisa utama bagi

I.PENDAHULUAN. Komoditas minyak dan gas (migas) merupakan penghasil devisa utama bagi 1 I.PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komoditas minyak dan gas (migas) merupakan penghasil devisa utama bagi bangsa Indonesia, namun migas itu sendiri sifat nya tidak dapat diperbaharui, sehingga ketergantungan

Lebih terperinci

RISALAH KESEPAKATAN PEMBAHASAN SIDANG KELOMPOK MUSRENBANG NASIONAL TAHUN 2010

RISALAH KESEPAKATAN PEMBAHASAN SIDANG KELOMPOK MUSRENBANG NASIONAL TAHUN 2010 Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/BAPPENAS MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL (MUSRENBANGNAS) TAHUN 2010 Jakarta, 28 April-1 Mei 2010 RISALAH KESEPAKATAN PEMBAHASAN SIDANG KELOMPOK

Lebih terperinci

MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL PERATURAN MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN

Lebih terperinci

Pembatalan Perda Kabupaten Hulu Sungai Selatan No.23 Th Pembatalan Keputusan Bupati Tapanuli Utara No.14 Th.2003.

Pembatalan Perda Kabupaten Hulu Sungai Selatan No.23 Th Pembatalan Keputusan Bupati Tapanuli Utara No.14 Th.2003. 1 No. 1 Tahun 2005 13 Januari 2005 2 No. 2 Tahun 2005 1 Pebruari 2005 3 No. 3 Tahun 2005 1 Pebruari 2005 4 No. 4 Tahun 2005 5 No. 5 Tahun 2005 6 No. 6 Tahun 2005 7 No. 7 Tahun 2005 8 No. 8 Tahun 2005 9

Lebih terperinci

4.1. Letak dan Luas Wilayah

4.1. Letak dan Luas Wilayah 4.1. Letak dan Luas Wilayah Kabupaten Lamandau merupakan salah satu Kabupaten hasil pemekaran Kabupaten Kotawaringin Barat. Secara geografis Kabupaten Lamandau terletak pada 1 9-3 36 Lintang Selatan dan

Lebih terperinci

TOPIK BAHASAN POTRET KINERJA LOGISTIK INDONESIA KEBIJAKAN UMUM TRANSPORTASI LAUT ARMADA TRANSPORTASI LAUT LALU LINTAS ANGKUTAN LAUT

TOPIK BAHASAN POTRET KINERJA LOGISTIK INDONESIA KEBIJAKAN UMUM TRANSPORTASI LAUT ARMADA TRANSPORTASI LAUT LALU LINTAS ANGKUTAN LAUT DUKUNGAN KEBIJAKAN DALAM MENGOPTIMALKAN KAPASITAS, KUALITAS DAN DAYA SAING INDUSTRI PELAYARAN NIAGA DAN PELAYARAN RAKYAT SERTA INFRASTRUKTUR PENDUKUNGNYA DALAM MEWUJUDKAN KONEKTIVITAS NASIONAL DAN NORMALISASI

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Sektor unggulan di Kota Dumai diidentifikasi dengan menggunakan

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Sektor unggulan di Kota Dumai diidentifikasi dengan menggunakan BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Sektor unggulan di Kota Dumai diidentifikasi dengan menggunakan beberapa alat analisis, yaitu analisis Location Quetiont (LQ), analisis MRP serta Indeks Komposit. Kemudian untuk

Lebih terperinci

LAMPIRAN I CONTOH PETA RENCANA STRUKTUR RUANG WILAYAH KABUPATEN L - 1

LAMPIRAN I CONTOH PETA RENCANA STRUKTUR RUANG WILAYAH KABUPATEN L - 1 LAMPIRAN I CONTOH PETA RENCANA STRUKTUR RUANG WILAYAH KABUPATEN L - 1 LAMPIRAN II CONTOH PETA RENCANA POLA RUANG WILAYAH KABUPATEN L - 2 LAMPIRAN III CONTOH PETA PENETAPAN KAWASAN STRATEGIS KABUPATEN L

Lebih terperinci

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 41 IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Provinsi Lampung 1. Keadaan Umum Provinsi Lampung merupakan salah satu provinsi di Republik Indonesia dengan areal daratan seluas 35.288 km2. Provinsi

Lebih terperinci

ANALISIS PEMILIHAN RUTE DALAM KAJIAN KEBUTUHAN PERGERAKAN PADA RENCANA PEMBANGUNAN RUAS JALAN SEMITAU NANGA BADAU KABUPATEN KAPUAS HULU

ANALISIS PEMILIHAN RUTE DALAM KAJIAN KEBUTUHAN PERGERAKAN PADA RENCANA PEMBANGUNAN RUAS JALAN SEMITAU NANGA BADAU KABUPATEN KAPUAS HULU ANALISIS PEMILIHAN RUTE DALAM KAJIAN KEBUTUHAN PERGERAKAN PADA RENCANA PEMBANGUNAN RUAS JALAN SEMITAU NANGA BADAU KABUPATEN KAPUAS HULU Abstrak Rudi Sugiono Suyono 1) Pembukaan gerbang pergerakan antarnegara

Lebih terperinci

TUJUAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI

TUJUAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI TUJUAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI 2.1. Tujuan Penataan Ruang Kota Bengkulu Tujuan penataan ruang wilayah kota dirumuskan berdasarkan: 1) visi dan misi pembangunan wilayah kota; 2) karakteristik wilayah kota;

Lebih terperinci

KAWASAN PERBATASAN ENTIKONG Perjalanan Panjang Menuju Beranda Depan

KAWASAN PERBATASAN ENTIKONG Perjalanan Panjang Menuju Beranda Depan KAWASAN PERBATASAN ENTIKONG Perjalanan Panjang Menuju Beranda Depan Dalam UU No. 43 tahun 2008 tentang Wilayah Negara dinyatakan bahwa yang dimaksud dengan Kawasan Perbatasan adalah bagian dari Wilayah

Lebih terperinci

PERENCANAAN PENGEMBANGAN POS LINTAS BATAS NEGARA (PLBN) RUPAT KABUPATEN BENGKALIS

PERENCANAAN PENGEMBANGAN POS LINTAS BATAS NEGARA (PLBN) RUPAT KABUPATEN BENGKALIS PERENCANAAN PENGEMBANGAN POS LINTAS BATAS NEGARA (PLBN) RUPAT KABUPATEN BENGKALIS SATUAN KERJA PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN KHUSUS KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT TAHUN 2015 LAP. DRAFT

Lebih terperinci

BAB V PROFIL KAWASAN PENELITIAN

BAB V PROFIL KAWASAN PENELITIAN BAB V PROFIL KAWASAN PENELITIAN 5.1. LATAR BELAKANG DESA KESUMA Kawasan penelitian yang ditetapkan ialah Desa Kesuma, Kecamatan Pangkalan Kuras, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau. Desa ini berada pada

Lebih terperinci

Lampiran I.64 PENETAPAN DAERAH PEMILIHAN DAN JUMLAH KURSI ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 2014

Lampiran I.64 PENETAPAN DAERAH PEMILIHAN DAN JUMLAH KURSI ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 2014 Lampiran I.64 5/Kpts/KPU/TAHUN 0 9 MARET 0 ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 04 No DAERAH PEMILIHAN JUMLAH PENDUDUK JUMLAH KURSI DP Meliputi Kab/Kota. KOTA SAMARINDA

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. Bandar Lampung merupakan Ibukota Provinsi Lampung yang merupakan daerah

IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. Bandar Lampung merupakan Ibukota Provinsi Lampung yang merupakan daerah IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Kota Bandar Lampung Bandar Lampung merupakan Ibukota Provinsi Lampung yang merupakan daerah yang dijadikan sebagai pusat kegiatan pemerintahan, politik,

Lebih terperinci

BORDER DEVELOPMENT CENTER (BDC) E N T I K O N G

BORDER DEVELOPMENT CENTER (BDC) E N T I K O N G BORDER DEVELOPMENT CENTER (BDC) E N T I K O N G LUAS WILAYAH : 5.000 Ha LOKASI : Kec. Entikong dan Sekayam (Kab. Sanggau) JARAK DARI IBU KOTA KAB : 147 Km JUMLAH PENDUDUK : 39.510 Jiwa (jumlah penduduk

Lebih terperinci

BAB 5: INDIKASI INVESTASI INFRASTRUKTUR

BAB 5: INDIKASI INVESTASI INFRASTRUKTUR BAB 5: INDIKASI INVESTASI INFRASTRUKTUR Pelaksanaan MP3EI memerlukan dukungan pelayanan infrastruktur yang handal. Terkait dengan pengembangan 8 program utama dan 22 kegiatan ekonomi utama, telah diidentifikasi

Lebih terperinci

Pembangunan Kawasan Perbatasan Kalimantan Timur Rabu, 08 April 2009

Pembangunan Kawasan Perbatasan Kalimantan Timur Rabu, 08 April 2009 Pembangunan Kawasan Perbatasan Kalimantan Timur Rabu, 08 April 2009 Adri Patton Direktur Program Magister Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Mulawarman, Samarinda,

Lebih terperinci

Tipologi Wilayah Provinsi Kalimantan Barat Hasil Pendataan Potensi Desa (Podes) 2014

Tipologi Wilayah Provinsi Kalimantan Barat Hasil Pendataan Potensi Desa (Podes) 2014 BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT No.16/02/61/Th.XVIII, 16 Februari 2015 Tipologi Wilayah Provinsi Kalimantan Barat Hasil Pendataan Potensi Desa (Podes) 2014 Pendataan Potensi Desa (Podes) dilaksanakan 3 kali

Lebih terperinci

Propinsi KALIMANTAN TIMUR. Total Kabupaten/Kota

Propinsi KALIMANTAN TIMUR. Total Kabupaten/Kota Propinsi KALIMANTAN TIMUR Total Kabupaten/Kota Total Kecamatan Total APBN (Juta) Total APBD (Juta) Total BLM (Juta) : 14 : 139 : Rp. 153.755 : Rp. 35.348 : Rp. 189.103 243 of 342 PERDESAAN PERKOTAAN INFRASTRUKTUR

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kota Tanjungpinang merupakan Ibukota Provinsi Kepulauan Riau. Sesuai

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kota Tanjungpinang merupakan Ibukota Provinsi Kepulauan Riau. Sesuai V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Geografis Kota Tanjungpinang merupakan Ibukota Provinsi Kepulauan Riau. Sesuai dengan SK Menteri Dalam Negeri Nomor 5 tanggal 21 Juni 2001, Kota Tanjungpinang membawahi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Desa Temajuk merupakan sebuah desa dengan luas wilayah kurang lebih 2.300 ha dan jumlah penduduk sebanyak 1.820 jiwa yang terletak di perbatasan Indonesia-Malaysia

Lebih terperinci

Mata Pencaharian Penduduk Indonesia

Mata Pencaharian Penduduk Indonesia Mata Pencaharian Penduduk Indonesia Pertanian Perikanan Kehutanan dan Pertambangan Perindustrian, Pariwisata dan Perindustrian Jasa Pertanian merupakan proses untuk menghasilkan bahan pangan, ternak serta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lembah, sungai, saluran irigasi, jalan kereta api atau rintangan lainnya sehingga

BAB I PENDAHULUAN. lembah, sungai, saluran irigasi, jalan kereta api atau rintangan lainnya sehingga BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jembatan merupakan bagian jalan yang dibangun melewati jurang, lembah, sungai, saluran irigasi, jalan kereta api atau rintangan lainnya sehingga memungkinkan bagi

Lebih terperinci

1.2 Perumusan Masalah Sejalan dengan meningkatnya pertambahan jumlah penduduk dan pertumbuhan ekonomi, maka pemakaian sumberdaya air juga meningkat.

1.2 Perumusan Masalah Sejalan dengan meningkatnya pertambahan jumlah penduduk dan pertumbuhan ekonomi, maka pemakaian sumberdaya air juga meningkat. 37 I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan daerah merupakan bagian integral dari pembangunan nasional yang menjabarkan pembangunan sesuai dengan kondisi, potensi dan kemampuan suatu daerah tersebut.

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PARIWISATA & PERKEBUNAN DI KABUPATEN KAPUAS HULU

PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PARIWISATA & PERKEBUNAN DI KABUPATEN KAPUAS HULU SIDa.F.47 PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PARIWISATA & PERKEBUNAN DI KABUPATEN KAPUAS HULU Ramos Hutapea, MEng BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI 2012 LATAR BELAKANG Kab. Kapuas Hulu memiliki berbagai

Lebih terperinci

Lokasi Sumber Dana Instansi Pelaksana. APBD Prov. APBD Kab.

Lokasi Sumber Dana Instansi Pelaksana. APBD Prov. APBD Kab. LAMPIRAN IV PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOALEMO NOMOR : 3 TAHUN 2012 TANGGAL : 11 SEPTEMBER 2012 TENTANG : RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BOALEMO TAHUN 2011-2031 I. RENCANA STRUKTUR RUANG No Rencana

Lebih terperinci

Studi Pengembangan Kapasitas dan Fasilitas Pelabuhan Dalam Mendukung MP3EI Koridor Sulawesi KATA PENGANTAR. Final Report

Studi Pengembangan Kapasitas dan Fasilitas Pelabuhan Dalam Mendukung MP3EI Koridor Sulawesi KATA PENGANTAR. Final Report KATA PENGANTAR Dengan mengucap rasa syukur Alhamdulillah Laporan Akhir () kegiatan Pekerjaan Studi Pengembangan Kapasitas dan Fasilitas Pelabuhan Dalam Mendukung Percepatan dan Perluasan Pembangunan Koridor

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 1997 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 1997 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 1997 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa ruang wilayah negara kesatuan Republik Indonesia

Lebih terperinci

BAB V PRINSIP PENGEMBANGAN

BAB V PRINSIP PENGEMBANGAN BAB V PRINSIP PENGEMBANGAN 5.1 MAKSUD DAN TUJUAN PENGEMBANGAN Maksud dan Tujuan pengembangan dikawasan Ekowisata Taman Hutan Raya Wan Abdul Rachman ialah menggali potensi-potensi wisata unik yang ada dikawasan

Lebih terperinci

Bupati Bengkulu Utara. Disampaikan :

Bupati Bengkulu Utara. Disampaikan : Bupati Bengkulu Utara Disampaikan : Arga Makmur, 10 Oktober 2016 KONDISI UMUM BENGKULU UTARA PETA ADMINISTRASI Letak Geografis 101º32-102º8 BT 2 º15-4ºLS Pulau Enggano (Luas 397,2 Km 2 ) Pulau Mega (Luas

Lebih terperinci

PROFILE PELABUHAN PARIWISATA TANAH AMPO

PROFILE PELABUHAN PARIWISATA TANAH AMPO PROFILE PELABUHAN PARIWISATA TANAH AMPO 1. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Terminal Kapal Pesiar Tanah Ampo Kabupaten Karangasem dengan sebutan "Pearl from East Bali" merupakan tujuan wisata ketiga setelah

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH

IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH 4.1. Posisi Makro terhadap DKI Jakarta. Jakarta, Ibukota Indonesia, berada di daerah dataran rendah, bahkan di bawah permukaan laut yang terletak antara 6 12 LS and 106 48 BT.

Lebih terperinci

penyediaan prasarana dan sarana pengelolaan sampah (pasal 6 huruf d).

penyediaan prasarana dan sarana pengelolaan sampah (pasal 6 huruf d). TPL 106 GEOLOGI PEMUKIMAN PERTEMUAN 14 Informasi Geologi Untuk Penentuan Lokasi TPA UU No.18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah 1. Melaksanakan k pengelolaan l sampah dan memfasilitasi i penyediaan

Lebih terperinci

INFORMASI UMUM TENTANG POS LINTAS BATAS NEGARA (PLBN)

INFORMASI UMUM TENTANG POS LINTAS BATAS NEGARA (PLBN) INFORMASI UMUM TENTANG POS LINTAS BATAS NEGARA (PLBN) Oleh Deputi Bidang Pengelolaan Batas Wilayah Negara Badan Nasional Pengelola Perbatasan Jakarta, 19 April 2018 1 2 DUA DIMENSI PENGELOLAA PERBATASAN

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. utama ekonomi, pengembangan konektivitas nasional, dan peningkatan. dalam menunjang kegiatan ekonomi di setiap koridor ekonomi.

I. PENDAHULUAN. utama ekonomi, pengembangan konektivitas nasional, dan peningkatan. dalam menunjang kegiatan ekonomi di setiap koridor ekonomi. I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perencanaan pembangunan ekonomi Indonesia telah dituangkan pada program jangka panjang yang disusun oleh pemerintah yaitu program Masterplan Percepatan Perluasan dan

Lebih terperinci