Deskripsi Tugas Akhir (Tugas secara Individu)
|
|
- Siska Budiono
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Tugas Diklat PTP Bpk. Dr. M. adning Nama :Toyipur HP : Unit Kerja: D3 ManajemenPemasaran PNJ toyipur@belajar.kemdikbud.go.id, Utoyipurimron@yahoo.co.id Deskripsi Tugas Akhir (Tugas secara Individu) Berikut tugas akhir yang perlu Anda siapkan 1. Sebutkan beberapa alasan mengapa sebuah bahan belajar perlu dikembangkan Bahan belajar perlu dikembangkan karena harus memerhatikan, tujuan, karakteristik materi dan karakteristik atau latar belakang peserta didik serta penyesuaian pemilihan media. Menurut Heinich dkk (1982) mengajukan model perencanaan penggunaan media yang efektif yang dikenal dengan istilah ASSURE (Analyse Learner Characteristics, State Objective, Select or Modify Media, Utilize, Require Learner Response, dan Evaluate), Dalam menentukan format bahan belajar yang akan dikembangkan kita perlu menganalisis karakteristik sasaran/pengguna, melihat tujuan atau kompetensi yang akan dicapai. Dari kompetensi dijabarkan ke dalam suatu rumusan materi untuk menentukan atau memilih format yang sesuai dengan karakteristik materi baik materi yang akan disampaikan secara audio visual, maupun materi dalam format audio yang efektif akan disampaikan. Yang terpenting bahwa dalam memilih format bahan belajar harus diperhatikan tujuan, karakteristik materi, dan karakteristik sasaran (pengguna). Modul merupakan uraian dari pokok-pokok bahasan yang sesuai dengan tujuan pembelajaran dilengkapi dengan langkah-langkah atau proses, bahan bacaan atau uraian materi, petunjuk penugasan, diskusi, studi kasus, latihan-latihan, dan evaluasi. Bahan ajar berdasarkan kecanggihan teknologi yang digunakan dibagi menjadi 4 jenis, meliputi: bahan ajar cetak, audio, audio visual, multimedia interaktif, dan bahan ajar berbasis web. a) Bahan ajar cetak meliputi bahan ajar yang dicetak pada lembaran seperti buku teks/ buku ajar, modul, handout, LKS, brosur, leaflet, dan lain-lain b) Bahan ajar audio berupa kaset, radio, piringan hitam, dan compact disk audio. Bahan ajar audio visual meliputi video compact disk, film. c) Bahan ajar multimedia interaktif meliputi CAI (Computer Assisted Instruction), compact disk (CD), multimedia pembelajaran interaktif, dan bahan ajar berbasis web (web based learning materials).
2 Cara menyusun modul adalah : Rujuk GBPP/GBIM yang terdapat dalam kurikulum dan Isi kerangka (format) modul dengan berpedoman pada Judul modul I. Deskripsi singkat II. Tujuan pembelajaran a. Tujuan pembelajaran umum b. Tujuan pembelajaran khusus III. Pokok bahasan dan atau sub pokok bahasan IV. Bahan belajar V. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran VI. Uraian materi VII. Referensi VIII. Lampiran: a. Lembar kerja dan b. Informasi lain Syarat syarat penyusunan modul 1. Syarat kalimat Kalimat sekurang-kurangnya memiliki subyek dan predikat. Jenis predikat : Kata kerja dan Bukan kata kerja (kata benda, kata sifat, kata bilangan, frase preposisi) Struktur Kalimat (aktif dan pasif) Alenea atau Paragraf terdiri (Gagasan Utama, Kalimat Topik, Koherensi dan kata-kata transisi 2. Menggunakan Ilustrasi, Ilustrasi dapat berupa: foto, gambar, grafik, tabel, kartun dan seterusnya yang memiliki fungsi Ilustrasi Fungsi deskriptif, Fungsi ekspresif, Fungsi Analitis dan Fungsi kuantitatif 3. Pencapaian Kompetensi 4. Sebagai media belajar 5. Mengandung Tujuan Akhir 6. Mempunyai Tujuan Kegiatan Pembelajaran 7. Mempunyai susunan tugas belajar 8. Memiliki Tes formatif
3 Karakteristik Modul 1. Self Instrucsional (belajar mandiri) dan Self Contained 2. Stand alone, Adaptif, User friendy, Konsisten 3. Format dan kemasannya menarik Kerangkan Modul : (Halaman Sampul, Halaman Francis, Kata Pengantar, Daftar Isi, Peta Kedudukan Modul, Glosarium) 1. Pendahulun : Deskripsi, Prasarat, Petunjuk Penggunaan Modul (Penjelasan Bagi Peserta diklat, Peran Guru), Tujuan Akhir, Kompetensi, Cek Kemampuan 2. Rencana Pembelajaran ; Rencana Belajar Peserta diklat dan Kegiatan Belajar (Tujuan Kegiatan Pembelajaran, b. Uraian Materi c. Rangkuman, d. Tugas, e. Tes Formatif, f. Kunci Jawaban Formatif, g. Lembar Kerja) 3. Evaluasi ; Kognitif Skill, Psikomotor Skill, Attitude Skill, Produk/Benda Kerja Sesuai Kriteria Standart, Batasan Waktu Yang Telah Ditetapkan, Kunci Jawaban 4. Penutup : daftar Pustaka 2. Kembangkanlah satu bab dari GBIM dan JM yang Anda pilih di atas dalam sebuah modul meliputi bagian-bagian pendahuluan, kegiatan belajar dan penutup. Sesi Uraian Materi Referensi 1. Mendeskripsikan Ergonomi merupakan penerapan ilmu-ilmu biologis 1. Ergonomi pengertian ergonomi 2. Menjelaskan faktor-faktor yang terkait dengan ergonomi 3. Menjelaskan penyakit yang timbul oleh masalah ergonomi 4. Menjelaskan Pengertian penyakit akibat kerja 5. Menjelaskan Potensial Hazard 6. Menjelaskan Deteksi dini penyakit akibat kerja tentang manusia bersama-sama dengan ilmu-ilmu tehnik dan tehnologi untuk mencapai penyesuaian cara kerja, peralatan atau mesin dengan anatomi manusia secara optimal, dalam hal ini yaitu pekerja. Tujuan dari ergonomi adalah untuk mendesain peralatan, sistem dan tugas-tugas guna memperbaiki keselamatan, kesehatan, kenyamanan dan kinerja pekerja Pendekatan ergonomi mengacu pada konsep system total manusia lingkungan yang bertujuan agar pekerjaan dalam industri berjalan secara efisien, selamat dan nyaman Permenaker No. 05/MEN/96 UU no. 1/ 1970 Sistem manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
4 Sesi Uraian Materi Referensi 2 Konsep Ergonomi Caranya adalah dengan menciptakan hubungan yang serasi antara manusia, alat dan lingkungan kerja. Pendekatan ergonomi harus menghasilkan kondisi optimal bagi pekerja dengan jalan memelihara kondisi kerja agar : 1. Mengurangi beban kerja, 2. Memperbaiki sikap kerja. 3. Menyediakan sarana psikosensoral pada pemakaian instrumen. 4. Mencegah mengingat informasi yang tidak diperlukan. 5. Menempatkan pekerja pada pekerjaan yang sesuai. 3 Prinsip-Prinsip Ergonomi 1. Prinsip ergonomi untuk memecahkan permasalahan atau pencegahan penyakit 2. Kadang-kadang perubahan sedikit saja tentang ergonomi pada peralatan, tempat kerja atau pekerjaan dapat meningkatkan kenyamanan pekerja secara signifikan, kesehatan, keselamatan dan produktivitas. Daya penglihatan dipelihara sebaik-baiknya terutama dengan penerangan yang baik. Kondisi mental psikologis dipertahankan dengan adanya premi perangsang, motivasi, iklim kerja, dll. Desain tempat kerja yg baik dapat mencegah terjadinya penyakit yg berhubungan dg posisi kerja yg buruk dan pekerja dapat bekerja dengan mempertahankan posisi badan yang benar dan nyaman. Penyebab Utama kecelakaan 1. Desain tempat duduk yang salah 2. Berdiri sepanjang hari 3. Jangkauan yang terlalu jauh 4. Cahaya yang tidak memadai dan memaksa pekerja mendekatkan diri ke obyek kerja
5 Sesi Uraian Materi Referensi Faktor-faktor Ergonomi Desain Pekerjaan 4 Sangat penting mendesain pekerjaan yg disesuaikan dg factor manusia. Desain pekerjaan yg baik dapat dianggap bahwa mental n karakter fisik pekerja sama baiknya dg kondisi K3. 1) Jenis pekerjaan yang perlu dikerjakan. 2) Bagaimana pekerjaan harus dikerjakan 3) Berapa macam pekerjaan yang harus dikerjakan.4) Perintah di dalam pekerjaan yang harus dilengkapi.5) Jenis peralatan perlu dilengkapi SOP 5 6 Ruang Lingkup Ergonomi 1. Desain tugas a.disesuaikan kemampuan fisik & fisiologis pekerja b.jenis pekerjaannya reperitif atau non repetitif. 2. Desain tempat kerja, perlu faktor lingkungan dan peralatan yang digunakan. 3. Organisasi kerja (Lama kerja, istirahat, Kerja shift) Ujian formatif 1 Lakukan indentifikasi untuk menghindari terjadinya kecelakaan kerja karena faktor ergonomi
6 Sesi Uraian Materi Referensi 8 Prinsip Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Persyaratan penilaian keselatan dan keselamatan kerja ini memuat persyaratan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (K3) agar organisasi mampu mengendalikan resiko-resiko K3 dan dapat meningkatkan kinerja K3 nyq. Persyaratan ini tidak secara khusus menyatakan kriterira kinerja K3 (yang harus dipenuhi), juga tidak memberikan spesifikasi detil tentang sistem manajemen. Standar OHSAS ini dapat diterapkan oleh organisasi meliputi: 1. Menerapkan sistem manajemen K3 untuk mengurangi atau menghilangkan resiko kecelakaan dan keselamatan terkait aktifitas organisasi pada personil dan pihak lain yang berkepentingan. 2. Menerapkan, memelihara dan terus meningkatkan sistem manajemen K3. 3. Menjamin bahwa organisasi sesuai dengan kebijakan K3 yang dibuat sendiri oleh organisasi. 4. Menunjukkan kesesuai dengan standar OHSAS : a. Melakukan penilaian dan mendeklarasikan diri sendiri (sesuai standar OHSAS). b. Mendapat pengakuran kesesuaian dengan standar OHSAS dari pihak pelanggan. c. Mendapat pengakuan untuk menguatkan deklarasi (point a) dari pihak ketiga. d. Mendapatkan sertifikat sistem manajemen K3 Standar OHSAS ini dimaksudkan untuk hanya mencakup kesehatan dan keselamatan kerja, seperti program kesehatan karyawan (asuransi dsb), keamanan produk, kerusakan, dampak lingkungan Himpunan Peraturan Perundangan Keselamatan Kesehatan Kerja RI (pdf-4410 KB- 793 hal) ISO 9001:2000 ISO 14001:2004 OHSAS 18001:2007 ILO-OSH 2001
7 Sesi Uraian Materi Referensi Sistem Manajemen K3 Tindakan Pencegahan Bahaya (hazard) Identifikasi bahawa Penyakit Insiden Bagian dari sistem manajemen organisasi untuk membangun dan menerapkan kebijakan K3 dan mengelola resiko resiko K3. Catatan1: Sistem manajemen adalah sekumpulan elemen yang berkaitan yang digunakan untuk menetapkan kebijakan dan sasaran dan untuk mencapai sasaran tersebut. Catatan 2: Sistem manajemen mencakup struktur organisasi, aktifitas perencanaan (termasuk, sebagai contoh, penilaian resiko dan penetapan sasaran), tanggung jawab, praktekpraktek, prosedur-prosedur, proses-proses dan sumber daya. Catatan 3: Diadopsi dari ISO!$001:2004
8 Sesi Uraian Materi Referensi Konsep segitiga budaya K3
9 Sesi Uraian Materi Referensi Ujian formatif 2 Lakukan langkah-langkah untuk menganalisa, mengaplikasikan dan audit K3
10 3. Pilihlah sebuah kurikulum matapelajaran/silabus pelatihan yang Anda kuasa, Pilihlah salah satu dan buatlah GBIM dan JM yang Anda pilih. Jenis diklat Mata Diklat Jumlah Jam TIU GARIS-GARIS BESAR ISI PROGRAM MEDIA (GBIM) : Pengembangan Fungsional PTP : Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) : 16 JP : Setelah mengikuti mata diklat ini, peserta diklat dapat mengembangkan dan mengelola Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja sesuai SOP Deskripsi Singkat: Mata diklat ini membahas tentang konsep dan prinsip-prinsip K3, Manajemen K3, Potensi Hazard, dan deteksi penyakit akibat kerja Pokok Tes Akhir Modul No Kompetensi Dasar Indikator Bahasan PG Tugas Daftar Pustaka Peserta Pelatihan dapat mendeskripsikan faktorfaktor dan masalah K3, deteksi penyakit akibat kerja, dan potensi hazard 3 1. Mendeskripsikan pengertian K3 2. Menjelaskan faktorfaktor yang terkait dengan K3 3. Menjelaskan penyakit yang timbul oleh masalah ergonomi 4. Menjelaskan Pengertian penyakit akibat kerja 5. Menjelskan Potensial Hazard 6. Menjelaskan Deteksi dini penyakit akibat kerja 1. Faktor-faktor K3 2. Potensi dan Deteksi Hazard 3. Konsep dasar penyakit akibat kerja Jakarta, 15 Nov 2013 Dibuat oleh Toyipur
11 JABARAN MATERI Jenis diklat Mata Diklat Jumlah Jam TIU : Pengembangan Fungsional PTP : Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) : 16 JP : Setelah mengikuti mata diklat ini, peserta diklat dapat mengembangkan dan mengelola Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja sesuai SOP Deskripsi Singkat: Mata diklat ini membahas tentang konsep dan prinsip-prinsip K3, Manajemen K3, Potensi Hazard, dan deteksi penyakit akibat kerja Segmen Kode Uraian Materi Referensi ) Mendeskripsikan pengertian ergonomi 2) Menjelaskan faktorfaktor yang terkait dengan ergonomi 3) Menjelaskan penyakit yang timbul oleh masalah ergonomi 4) Menjelaskan Pengertian penyakit akibat kerja 5) Menjelskan Potensial Hazard 6) Menjelaskan Deteksi dini penyakit akibat kerja Pada tahun 2002,Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jacob Nuwa Wea menyatakan keprihatinannya terhadap keselamatan kerja,dengan menyebutkan bahwa kecelakaan kerja menyebabkan hilangnya 71 juta jam orang kerja (71 juta jam yang seharusnya dapat secara produktif digunakan untuk bekerja apabila pekerja-pekerja yang bersangkutan tidak mengalami kecelakaan) dan kerugian laba sebesar 340 milyar rupiah. DR.Ir.Erman Suparno,MBA,MSi, tanggal 1 April 2008 mengatakan kecelakaan kerja di Indonesia menduduki pada urutan ke-52 dari 53 negara di dunia, jumlah kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja sebanyak 65,474 kecelakaan, mengakibatkan meninggal 1,451 orang, cacat tetap 5,326 orang dan cacat 58,697 orang. tingkat pelanggaran Peraturan Perundangan Ketenagakerjaan pada tahun 2007 sebanyak 21,386 pelanggaran.
12 Segmen Nomor Uraian Materi Referensi 5 finisi K3, 2 ruang lingkup, manfaat K3 Konsep sehat-sakit Paradigma sehat Filosofi K3 K3 di tempat kerja 3 Pengukuran Kesehatan (Health) Assesment & Standar testing 1. Faktor-faktor Intensitas Health Assessment 2. Urutan Pengukuran kesehatan yang Komprehensif 3. Informasi yang didapat ketika melakukan pengukuran kesehatan 4. Tekanan darah 5. Kolesterol darah & HDL ratio 6. Distribusi lemak:waist-hip ratio & Body Mass Index 7. Cardiovascular endurance step test 8. Abdominal curl-up/menit 9. Fleksibilitas 10. Test reaksi Dan seterusnya Bartram Sharon and Brenda Gibson. Training Needs Analysis. Gower Publishing: England WHO. Health Promotion for Working Populations, WHO TRS 765, Geneva, 1998 Evaluasi Ujian dilakukan sebanyak 2 (dua) kali Jenis instrumen : Tugas Kelompok Bentuk ; Ujian tertulis dan Tugas Kelompok Standar Penilaian Bentuk Bobot Kehadiran 10% Tugas dan kuis 20% Ujian Tengah Semester 30% Ujian Akhir Semester 40%
Modul Pelatihan PENGEMBANGAN BAHAN BELAJAR KEMDIKBUD. Kegiatan Belajar 2. Pusat Teknologi Informasi & Komunikasi Pendidikan. IKA KURNIAWATI, M.
Modul Pelatihan PENGEMBANGAN BAHAN BELAJAR KEMDIKBUD Pusat Teknologi Informasi & Komunikasi Pendidikan Kegiatan Belajar 2 IKA KURNIAWATI, M.Pd Modul Pelatihan 7 PENGEMBANGAN BAHAN BELAJAR KB 2 FORMAT,
Lebih terperinciPengertian Bahan Ajar
Pengertian Bahan Ajar Bahan ajar merupakan informasi, alat dan teks yang diperlukan guru/instruktur untuk perencanaan dan penelaahan implementasi pembelajaran. Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang
Lebih terperinciPENGEMBANGAN BAHAN AJAR BIOLOGI
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BIOLOGI CHAPTER 4 Pengembangan dan Pemanfaatan Modul Husni Mubarok, S.Pd., M.Si. Tadris Biologi IAIN Jember Apa Bedanya MODUL dgn HANDOUT?? MODUL HANDOUT DIKTAT BUKU Pengertian
Lebih terperinciPengertian Bahan Ajar
Pengertian Bahan Ajar Bahan ajar merupakan informasi, alat dan teks yang diperlukan guru/instruktur untuk perencanaan dan penelaahan implementasi pembelajaran. Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang
Lebih terperinciPENYUSUNAN BAHAN AJAR. Diklat Pra Uji Kompetensi Pendidik Kursus dan Pelatihan Pendidikan Nonformal
PENYUSUNAN BAHAN AJAR Diklat Pra Uji Kompetensi Pendidik Kursus dan Pelatihan Pendidikan Nonformal IDENTITAS Nama : U. Hendra Irawan Tempat Tgl Lahir : Bandung, 02 Juli 1969 Alamat : Komplek Puri Budi
Lebih terperinciFitri Rahmawati, MP. Staf Pengajar Pendidikan Teknik Boga Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta
Fitri Rahmawati, MP Staf Pengajar Pendidikan Teknik Boga Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta Email: fitri_rahmawati@uny.ac.id Pengertian Modul Modul merupakan alat atau sarana pembelajaran yang
Lebih terperinciPENGEMBANGAN BAHAN AJAR. Pengembangan Bahan Ajar. Sosialisasi KTSP 2008
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR Pengertian Bahan Ajar 1. Bahan ajar merupakan informasi, alat dan teks yang diperlukan guru/instruktur untuk perencanaan dan penelaahan implementasi pembelajaran. Mengapa guru perlu
Lebih terperinciMATERI PELATIHAN KTSP 2009 HALAMAN 1 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
HALAMAN 1 Pengertian Bahan Ajar Bahan ajar merupakan informasi, alat dan teks yang diperlukan guru/instruktur untuk perencanaan dan penelaahan implementasi pembelajaran. Bahan ajar adalah segala bentuk
Lebih terperinciJenis. Oleh: Proses Penyusunan. Dwi Rahdiyanta. Fakultas Teknik, Universitas Negeri Yogyakarta. Evaluasi. Prinsip Pengembangan
Definisi, Urgensi, Tujuan, Manfaat Prinsip Pengembangan Jenis Proses Penyusunan Evaluasi Oleh: Dwi Rahdiyanta Fakultas Teknik, Universitas Negeri Yogyakarta MERENCANAKAN PEMBELAJARAN (Membaca/menjabarkan
Lebih terperinciModul Pelatihan PENGEMBANGAN BAHAN BELAJAR KEMDIKBUD. Kegiatan Belajar 1. Pusat Teknologi Informasi & Komunikasi Pendidikan. IKA KURNIAWATI, M.
Modul Pelatihan PENGEMBANGAN BAHAN BELAJAR KEMDIKBUD Pusat Teknologi Informasi & Komunikasi Pendidikan Kegiatan Belajar 1 IKA KURNIAWATI, M.Pd Modul Pelatihan 7 PENGEMBANGAN BAHAN BELAJAR KB 1 KONSEP,
Lebih terperinciPENGEMBANGAN BAHAN AJAR
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR R. Nety Rustikayanti 2016 materi didownload di dosen.stikesdhb/nety/ Pengertian Pengembangan bahan ajar proses pemilihan, adaptasi, dan pembuatan bahan ajar berdasarkan kerangka
Lebih terperinciPENGEMBANGAN BAHAN AJAR BIOLOGI
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BIOLOGI CHAPTER 2 Ruang Lingkup Bahan AJar Husni Mubarok, S.Pd., M.Si. Tadris Biologi IAIN Jember Coba Jelaskan A. Pengertian Bahan Ajar B. Karakteristik Bahan Ajar C. Tujuan dan
Lebih terperinciDAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 25 B. TUJUAN 25 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 25 D. UNSUR YANG TERLIBAT 26 E. REFERENSI 26 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 26
DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 25 B. TUJUAN 25 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 25 D. UNSUR YANG TERLIBAT 26 E. REFERENSI 26 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 26 G. URAIAN PROSEDUR KERJA 27 LAMPIRAN 1 : ALUR PROSEDUR KERJA
Lebih terperinciSISCA RAHMADONNA, M.Pd Diadopsi dari Berbagai Sumber
SISCA RAHMADONNA, M.Pd Diadopsi dari Berbagai Sumber IDENTITAS MATAKULIAH Nama Matakuliah : Pengembangan Bahan Ajar Cetak Kode Matakuliah : PMT429 Jumlah SKS : 4 SKS Dosen : Sisca Rahmadonna, M.Pd Program
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Bahan Ajar 1. Pengertian Bahan Ajar Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar Depdiknas, 2008: 6).
Lebih terperinciDAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 25 B. TUJUAN 25 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 25 D. UNSUR YANG TERLIBAT 26 E. REFERENSI 26 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 26
DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 25 B. TUJUAN 25 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 25 D. UNSUR YANG TERLIBAT 26 E. REFERENSI 26 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 26 G. URAIAN PROSEDUR KERJA 27 LAMPIRAN 1 : ALUR PROSEDUR KERJA
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas. Bahan yang
9 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Bahan Ajar Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas. Bahan yang dimaksud bisa berupa bahan
Lebih terperinciTEKNIK PENYUSUNAN MODUL Oleh: Dwi Rahdiyanta *)
TEKNIK PENYUSUNAN MODUL Oleh: Dwi Rahdiyanta *) A. Pendahuluan Menjawab tantangan pengembangan pendidikan menengah kejuruan sebagaimana yang termuat dalam Rencana Strategis Tahun 2004-2009, Direktorat
Lebih terperinciKONSEP BAHAN AJAR KKNI DAN KARAKTERISTIKNYA. Oleh: Anik Ghufron FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2017
KONSEP BAHAN AJAR KKNI DAN KARAKTERISTIKNYA Oleh: Anik Ghufron FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2017 FOKUS KAJIAN 1. KKNI 2. BAHAN AJAR 3. TAHAPAN PEMBENTUKAN MATA KULIAH 4. KESIMPULAN
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Matematika berasal dari bahasa latin manthanein atau mathema yang
BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Matematika Matematika berasal dari bahasa latin manthanein atau mathema yang berarti belajar atau hal yang dipelajari. Matematika pada hakekatnya merupakan suatu ilmu
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis. Lebih lanjut disebutkan bahwa bahan ajar berfungsi sebagai:
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Bahan Ajar Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru/instruktor dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Bahan yang dimaksud bisa berupa bahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada suatu lingkungan belajar. Hal ini tertuang dalam Undang-Undang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembelajaran adalah proses interaksi siswa dengan guru dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Hal ini tertuang dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun
Lebih terperinciPENGEMBANGAN BAHAN AJAR R. NETY RUSTIKAYANTI 2017
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR R. NETY RUSTIKAYANTI 2017 Pengertian Pengembangan bahan ajar proses pemilihan, adaptasi dan pembuatan bahan ajar berdasarkan kerangka acuan tertentu Bahan ajar uraian yang sistematik
Lebih terperinciKONSEP KURIKULUM 2013
Oleh : Pratiwi Pujiastuti pratiwi@uny.ac.id KONSEP KURIKULUM 2013 Kurikulum menurut Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat (19) adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan
Lebih terperinciPengertian Bahan Ajar
Pengertian Bahan Ajar Bahan ajar merupakan informasi, alat dan teks yang diperlukan guru/instruktur untuk perencanaan dan penelaahan implementasi pembelajaran. Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Bahan ajar merupakan seperangkat materi/substansi pembelajaran (teaching
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Bahan Ajar Bahan ajar merupakan seperangkat materi/substansi pembelajaran (teaching material) yang disusun secara sistematis, menampilkan sosok utuh dari kompetensi yang akan dikuasai
Lebih terperinciDIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPDIKNAS DIT. PEMBINAAN SMA HALAMAN 1
1 IDENTIFIKASI SNP Standar Kompetensi Lulusan Standar Isi Standar Pengelolaan Standar Proses Standar Penilaian ANALISIS KONTEKS ANALISIS KONDISI SATUAN PENDIDIKAN Kekuatan dan Kelemahan : Peserta Didik
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. maupun tidak tertulis (Amri dan Ahmadi 2010:159). Hal senada juga diungkapkan
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Bahan Ajar Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas. Bahan yang dimaksud berupa tertulis maupun
Lebih terperinciBAHAN AJAR MODUL. Irnin Agustina D.A., M.Pd.
BAHAN AJAR MODUL Irnin Agustina D.A., M.Pd. 1. definisi modul Modul adalah sebuah buku yang ditulis dengan tujuan agar peserta didik dapat belajar secara mandiri tanpa atau dengan bimbingan guru (depdiknas)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) adalah suatu sistem pendidikan yang ditandai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) adalah suatu sistem pendidikan yang ditandai dengan karakteristik, salah satunya adalah keterpisahannya antara individu yang belajar
Lebih terperinciMekarkeun Bahan Ajar Basa dina Kapaigelan Basa Sunda ku Usep Kuswari
Mekarkeun Bahan Ajar Basa dina Kapaigelan Basa Sunda ku Usep Kuswari A. Karakteristik Bahan Ajar 1. Self Instructional a. Aya tujuan nu dirumuskeun kalayan jentre, boh tujuan ahir boh tujuan antara. b.
Lebih terperinciMEDIA PEMBELAJARAN ( 5 JP
Selamat datang dalam MEDIA PEMBELAJARAN ( 5 JP ) BIMBINGAN TEKNIS PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 BAGI KEPALA SMP Tujuan Setelah Kegiatan Bimtek Peserta dapat : 1. Menjelaskan konsep media pembelajaran
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. materi pembelajaran, metode, batasan-batasan, dan cara mengevaluasi yang
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Bahan Ajar Bahan ajar adalah seperangkat sarana atau alat pembelajaran yang berisikan materi pembelajaran, metode, batasan-batasan, dan cara mengevaluasi yang didesain
Lebih terperinciVariasi Bahan Ajar pada Pembelajaran E-Learning Guna Menunjang Pembelajaran di Sekolah Menengah Atas ARTIKEL ILMIAH
Variasi Bahan Ajar pada Pembelajaran E-Learning Guna Menunjang Pembelajaran di Sekolah Menengah Atas ARTIKEL ILMIAH Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informasi Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS KONTEKSTUAL PADA MATERI HIMPUNAN BERBANTU VIDEO PEMBELAJARAN
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS KONTEKSTUAL PADA MATERI HIMPUNAN BERBANTU VIDEO PEMBELAJARAN Yulis Purwanto 1, Swaditya Rizki 2 1,2 FKIP Universitas Muhammadiyah Metro E-mail: yulis_purwanto@yahoo.co.id
Lebih terperinciPEDOMAN PENYUSUNAN MODUL PEMBELAJARAN UNIVERSITAS ESAUNGGUL. Modul merupakan sarana pembelajaran yang berisi materi, metode, batasan-batasan,
PEDOMAN PENYUSUNAN MODUL PEMBELAJARAN UNIVERSITAS ESAUNGGUL A. PENGERTIAN Modul merupakan sarana pembelajaran yang berisi materi, metode, batasan-batasan, dan cara mengevaluasi yang dirancang secara sistematis.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tugas-tugas di dalam kelas saja, melainkan proses terjadinya interaksi antara guru,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran bukan hanya kegiatan guru dalam menyampaikan materi dan tugas-tugas di dalam kelas saja, melainkan proses terjadinya interaksi antara guru, siswa dan sumber
Lebih terperinciMENGOPERASIKAN SOFTWARE PRESENTASI (LEVEL 2) SWR.OPR.407.(2).A
Modul MENGOPERASIKAN SOFTWARE PRESENTASI (LEVEL 2) SWR.OPR.407.(2).A Berdasarkan Kurikulum SMK Edisi 2004 Bidang Keahlian Teknologi Informasi dan Komunikasi Program Keahlian Multimedia Waktu 160 Jam Diklat
Lebih terperinciPENYUSUNAN BAHAN AJAR. Dwi Rahdiyanta Ft-UNY
PENYUSUNAN BAHAN AJAR Dwi Rahdiyanta Ft-UNY PENYUSUNAN BAHAN AJAR Sesi I : Konsep Bahan Ajar Sesi II : Prosedur Penyusunan Bahan Ajar Berbentu Modul Sesi III : Karakteristik Modul SMK SESI I TUJUAN Menjelaskan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN ELECTRONIC MODULE OF CHEMISTRY MATERI IKATAN KIMIA KELAS X SMA/MA
PENGEMBANGAN ELECTRONIC MODULE OF CHEMISTRY MATERI IKATAN KIMIA KELAS X SMA/MA THE DEVELOPMENT OF ELECTRONIC MODULE OF CHEMISTRY ON CHEMICAL BONDING FOR GRADE X SMA/MA Sri Sunarmiati, Regina Tutik Padmaningrum
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu
8 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Bahan Ajar Brosur Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru/instruktur dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Bahan yang dimaksud bisa berupa
Lebih terperinciPENULISAN BAHAN AJAR
PENULISAN BAHAN AJAR Effendi Tri Bahtiar Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor. Kampus IPB Darmaga Bogor. Jawa Barat. 16680. E-mail: bahtiar_et@yahoo.com Pendahuluan Sesuai dengan UU No. 14 Tahun
Lebih terperinciMETODE PENGEMBANGAN. Metode penelitian yang digunakan yaitu research and development atau
24 III. METODE PENGEMBANGAN A. Model Pengembangan Metode penelitian yang digunakan yaitu research and development atau penelitian dan pengembangan. Desain pengembangan dilaksanakan dengan memodifikasi
Lebih terperinciPEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA. Sunaryo Soenarto Teknik Elektro - UNY
PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA Sunaryo Soenarto Teknik Elektro - UNY Pemanfaatan Komputer Jenjang pendidikan 1982 1983 SLTP 40% 81% SLTA 58% 86% Pendidikan Berbantuan Komputer Computer Assisted Instruction
Lebih terperinciAECT (Association for Educational Communication and Technology) membedakan enam jenis sumber belajar yang dapat digunakan dalam proses belajar,
AECT (Association for Educational Communication and Technology) membedakan enam jenis sumber belajar yang dapat digunakan dalam proses belajar, yaitu: 1. Pesan; didalamnya mencakup kurikulum dan mata pelajaran.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bahaya mempengaruhi kesehatan) dapat meningkatkan angka kesakitan dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bekerja dengan tubuh dan lingkungan yang sehat, aman serta nyaman merupakan hal yang di inginkan oleh semua pekerja. Lingkungan fisik tempat kerja dan lingkungan organisasi
Lebih terperinciPEDOMAN SINGKAT PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 yang merupakan
PEDOMAN SINGKAT PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 yang merupakan penyempurnaan dari Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005, perencanaan pembelajaran
Lebih terperinciJurnal Ilmiah Guru COPE, No. 01/Tahun XVII/Mei 2013 PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SMP
PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SMP Rustanti Hari Wismadi Guru mata pelajaran IPA Fisika di SMPN I Piyungan Kab. Bantul DIY ABSTRAK Salah satu unsur penting dalam kegiatan pembelajaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA ) adalah ilmu yang berkaitan dengan cara
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA ) adalah ilmu yang berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan
Lebih terperinciWORKSHOP Pelatihan Pembelajaran Online Dosen
Fakultas Syari ah Universitas Islam Negeri SMH Banten WORKSHOP Pelatihan Pembelajaran Online Dosen Oleh : Edy Nasri,M.Kom Serang, 26 April 2017 Pembelajaran Online Sistem pembelajaran online adalah hasil
Lebih terperinciPemanfaatan Komputer di Bidang Pendidikan
Pemanfaatan Komputer di Bidang Pendidikan 1. Pemanfaatan Komputer Untuk Pembelajaran Kemajuan teknologi komputer membuat aktivitas menjadi serba cepat serta menjadikan dunia seperti tanpa batas. Berbagai
Lebih terperinciUnit 4. Pengembangan Bahan Pembelajaran Cetak. Isniatun Munawaroh. Pendahuluan
Unit 4 Pengembangan Bahan Pembelajaran Cetak Isniatun Munawaroh Pendahuluan Bahan pembelajaran cetak merupakan bahan pembelajaran yang sudah umum digunakan bagi para guru tak terkecuali di tingkat Sekolah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Proses pembelajaran pada hakikatnya adalah proses komunikasi, yaitu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses pembelajaran pada hakikatnya adalah proses komunikasi, yaitu proses penyampaian pesan dari sumber pesan melalui media atau saluran tertentu ke penerima
Lebih terperinciTri haryatmo LPPKS. Mengembangkan strategi pembelajaran dan Penyusunan Evaluasi. Deskripsi Tugas
Deskripsi Tugas Tri haryatmo LPPKS Buatlah sebuah resume dari semua bahan bacaan yang terdapat pada sub materi ini dalam sebuah paragraf. Kriteria Resume 1. Memiliki ide utama yang didukung oleh penjelasan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Bhayangkara Jaya
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring berjalannya era globalisasi dan lebih ketatnya lagi persaingan dunia bisnis banyak perusahaan yang memberikan perhatian lebih pada efektivitas, efisiensi
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Bahan Ajar 2.1.1 Pengertian Bahan Ajar Hamdani (2011:218) mengemukakan beberapa pengertian tentang bahan ajar, yaitu sebagai berikut: a. Bahan ajar adalah segala bentuk bahan
Lebih terperincimemilih apa yang akan dikerjakan selanjutnya, bertanya dan memberikan jawaban
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Multimedia Multimedia dapat diartikan sebagai pemanfaatan komputer untuk membuat dan menggabungkan teks, grafis, suara dan gambar bergerak (video dan animasi) dengan menggabungkan
Lebih terperinciDASAR DASAR KESEHATAN KERJA
DASAR DASAR KESEHATAN KERJA Oleh : Dr. Azwar Djauhari MSc Disampaikan pada : Kuliah Blok 22 Tahun Ajaran 2013 / 2014 Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Program Studi Pendidikan Dokter UNIVERSITAS JAMBI
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Media Secara etimologi, kata media merupakan bentuk jamak dari medium, yang berasal dan bahasa Latin medius yang berarti tengah. Sedangkan dalam Bahasa Indonesia,
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Bahwa bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Bahan Ajar Bahwa bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru/instructor dalam menjelaskan kegiatan belajar mengajar (Setyono, 2005). Sudirman (dalam
Lebih terperinciTugas Desain Pembelajaran 2 (Materi Konsep dan prinsip desain pembelajaran)
Tugas Desain Pembelajaran 2 (Materi Konsep dan prinsip desain pembelajaran) NAMA INSTANSI PANGKAT/GOL : AYUB SIREGAR : DINAS PENDIDIKAN PROVINSI SUMATERA SELATAN : PENATA MUDA TK.I / III.B I. Konsep dan
Lebih terperinciAnnisa Ratna Sari MEDIA PEMBELAJARAN
Annisa Ratna Sari MEDIA PEMBELAJARAN APA YANG PERLU DIKETAHUI & DIPAHAMI GURU TENTANG MEDIA? Media sebagai alat komunikasi efektivitas PBM Fungsi media mencapai tujuan pendidikan & pembelajaran Seluk-beluk
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pendidikan sangat penting dalam kehidupan untuk membangun sumber daya
I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Pendidikan sangat penting dalam kehidupan untuk membangun sumber daya manusia yang berkualitas, karena itu pendidikan harus dilaksanakan sebaikbaiknya untuk membawa
Lebih terperinciTeknologi & Media Pembelajaran
Teknologi & Media Pembelajaran Oleh: Khairul Umam dkk 1.1 Pengertian Secara etimologi, kata "media" merupakan bentuk jamak dari "medium", yang berasal dan Bahasa Latin "medius" yang berarti tengah. Sedangkan
Lebih terperinciBab 2 LANDASAN TEORI 2.1 Penelitian Terdahulu
Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian yang berjudul Aplikasi Pembelajaran Bahasa Arab pada Anak Prasekolah Berbasis Multimedia (Studi Kasus Tk Uswatun Hasanah Yogyakarta), mengemukakan
Lebih terperinciKarakteristik Bahan Ajar Siswa Sekolah Dasar. Dede Trie Kurniawan. Company LOGO
Karakteristik Bahan Ajar Siswa Sekolah Dasar Dede Trie Kurniawan Company LOGO Jika Diam Adalah Emas, Maka Berbicara adalah Mutiara Dede Trie Kurniawan Company LOGO Cakupan Bahan Ajar Judul, MP, SK,
Lebih terperinciPEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA
PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 yang merupakan penyempurnaan dari Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tahunan UNESCO Education For All Global Monitoring Report 2012.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejalan dengan perkembangan paradigma dunia tentang makna pendidikan, pendidikan dihadapkan pada sejumlah tantangan yang semakin berat. Pendidikan di Indonesia masih
Lebih terperinciTeknik Penyusunan MODUL
Teknik Penyusunan MODUL Asep Herry Hernawan Program Studi Teknologi Pendidikan FIP UPI PENGERTIAN MODUL Satu unit program pembelajaran yang terrencana, didesain guna membantu siswa mencapai tujuan pembelajaran
Lebih terperinciPENGEMBANGAN BAHAN AJAR UNTUK PENDIDIKAN TINGGI PAU-PPAI, UNIVERSITAS TERBUKA 2008
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR UNTUK PENDIDIKAN TINGGI PAU-PPAI, UNIVERSITAS TERBUKA 2008 JENIS BAHAN AJAR 4 CETAK 4 NON - CETAK CETAK Buku Teks Bahan Ajar Mandiri = Modul = BAJJ Panduan = Petunjuk = Pedoman
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Bahan pelajaran adalah segala bentuk bahan yang dipergunakan untuk
11 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Bahan Ajar Bahan pelajaran adalah segala bentuk bahan yang dipergunakan untuk membantu guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran berupa bahan tertulis atau tidak tertulis.
Lebih terperinciSIGI TENTANG PENGGUNAAN BAHAN AJAR MATA PELAJARAN EKONOMI MATERI AKUNTANSI KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 19 SURABAYA
SIGI TENTANG PENGGUNAAN BAHAN AJAR MATA PELAJARAN EKONOMI MATERI AKUNTANSI KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 19 SURABAYA Vinaya Suci Wiharany Susanti PENDIDIKAN AKUNTANSI, FAKULTAS EKONOMI, UNESA ABSTRAK The
Lebih terperinciKONSEP PENGEMBANGAN KURIKULUM. Oleh : Galuh Puspo Rimby
KONSEP PENGEMBANGAN KURIKULUM Oleh : Galuh Puspo Rimby PENGEMBANG KURIKULUM - Secara istilah: proses pengembangan kurikulum, desain,implementasi, evaluasi, dan penyempurnaan kurikulum. - Alasan : 1. Merespon
Lebih terperinciMateri I KONSEP MEDIA PEMBELAJARAN
Materi I KONSEP MEDIA PEMBELAJARAN Mengapa media pembelajaran diperlukan? PEMBELAJARAN BELAJAR MEMBELAJARKAN Belajar adalah proses perubahan perilaku sebagai akibat dari interaksi dengan lingkungan untuk
Lebih terperinciMEDIA PEMBELAJARAN (الوسائل التعليمية)
MEDIA PEMBELAJARAN (الوسائل التعليمية) SKS : 2 SKS Dosen : Rovi in, M.Ag Semester : Ganjil Prodi : PBA 1 Guru profesional memiliki empat kompetensi, yaitu: pedagogik, profesional, kepribadian, dan sosial.
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. selanjutnya peneliti akan menganalisis data yang telah terkumpul.
89 BAB V PEMBAHASAN Setelah penulisan paparan data dan data temuan yang dihasilkan oleh peneliti dari wawancara, observasi dan dokumentasi, maka selanjutnya peneliti akan menganalisis data yang telah terkumpul.
Lebih terperinciDrs Doddy Rusmono, MLIS
Pelatihan Penulisan MODUL Mata Kuliah Semester 1 TA 2009/2010 Program Studi Perpustakaan dan Informasi Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Fakultas Pendidikan Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Bangsa yang maju dapat dilihat dari kualitas sumberdaya manusianya,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bangsa yang maju dapat dilihat dari kualitas sumberdaya manusianya, oleh karena itu agar bangsa kita dapat maju maka perlu upaya peningkatan mutu pendidikan
Lebih terperinciTINJAUAN MATA KULIAH...
iii Daftar Isi TINJAUAN MATA KULIAH... ix MODUL 1: KURIKULUM DAN PENGEMBANGANNYA 1.1 Pengertian Kurikulum dan Pengembangannya... 1.3 Latihan... 1.16 Rangkuman... 1.17 Tes Formatif 1..... 1.17 Peranan Teknologi
Lebih terperinciK3 Konstruksi Bangunan
K3 Konstruksi Bangunan LATAR BELAKANG PERMASALAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN Kegiatan konstruksi merupakan unsur penting dalam pembangunan Kegiatan konstruksi menimbulkan berbagai dampak yang tidak diinginkan,
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR: 5 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PENULISAN MODUL PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR: 5 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PENULISAN MODUL PENDIDIKAN DAN PELATIHAN LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA JAKARTA, 2009 PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI
Lebih terperinciSeri Bahan Bimbingan Teknis Implementasi KTSP TEKNIK PENYUSUNAN MODUL
Seri Bahan Bimbingan Teknis Implementasi KTSP TEKNIK PENYUSUNAN MODUL DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
Lebih terperinciJAWABAN TUGAS KB-01: Konsep, Prinsip dan Jenis-Jenis Bahan Belajar
JAWABAN TUGAS KB-01: Konsep, Prinsip dan Jenis-Jenis Bahan Belajar Modul : 10 / Pengembangan Bahan Belajar Tutor Pembina : M. Adning, S.Pd., M.Pd. Oleh: NAMA : SIYAMTA, MT NIP : 197409262002121002 Jabatan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Penelitian merupakan kegiatan pencarian, penyelidikan, dan percobaan secara
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Pengembangan Penelitian merupakan kegiatan pencarian, penyelidikan, dan percobaan secara alamiah dalam bidang tertentu untuk mendapatkan suatu informasi yang datanya
Lebih terperinci1. Teknologi yang menggabungkan sebuah media yang mana informasinya disampaikan dan diatur oleh sistem komputer secara interaktif adalah : 2.
Soal multimedia 1. Teknologi yang menggabungkan sebuah media yang mana informasinya disampaikan dan diatur oleh sistem komputer secara interaktif adalah : 2. sifat-sifat dari sistem multimedia : 3. Data
Lebih terperinciKODE MODUL 072.KK02. PENYUSUN Arif Gunawan, S.Pd.
KODE MODUL 072.KK02 Memahami Alir Proses Produksi Produk Multimedia PENYUSUN Arif Gunawan, S.Pd. PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN 1 PENGASIH Jl. Pengasih 11 Kulon
Lebih terperinciS E M I N A R A S E A N 2 nd PSYCHOLOGY & HUMANITY Psychology Forum UMM, Februari 2016
Peningkatan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Materi Sejarah dengan Metode Permainan Meggunakan Media Kartu bagi Siswa Sekolah Dasar Laksmi Puspitowardhani Universitas Airlangga
Lebih terperinci: Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan Nomor : Kep. 24 /DJPPK/V/2006 Tanggal : 17 Mei 2006
Lampiran I : Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan Nomor : Kep. 24 /DJPPK/V/2006 Tanggal : 17 Mei 2006 PEDOMAN PELATIHAN DAN PENUNJUKAN AUDITOR SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Modul 1. Pengertian Modul merupakan alat atau sarana pembelajaran yang berisi materi, metode, batasan-batasan dan cara mengevaluasi yang dirancang secara sistematis dan menarik
Lebih terperinciSatuan Acara Tutorial (SAT) No.1 : KOMPUTER DAN MEDIA PEMBELAJARAN
SKS/Pertemuan Nama Kompetensi Umum Kompetensi Khusus Judul Modul Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Model ial Satuan Acara ial (SAT) No.1 : 3 SKS : Setelah mempelajari matakuliah ini, mahasiswa dapat mengembangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. teknologi komputer, termasuk peserta didik berkebutuhan khusus. Teknologi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring perkembangan teknologi komputer yang sudah merambah kesekolah-sekolah, dimana peserta didik diharapkan mampu menguasai teknologi komputer, termasuk
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. memproses pengetahuan, keterampilan, dan sikap ( Dimiyati :2006). Belajar
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pembelajaran Matematika Pembelajaran adalah proses yang diselenggarakan oleh guru untuk membelajarkan siswa dalam belajar bagi mana belajar memperoleh dan memproses pengetahuan,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas) No.20 Tahun 2003
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas) No.20 Tahun 2003 Pasal 1 ayat 20 menyatakan pembelajaran adalah proses interaksi siswa dengan pendidik dan sumber
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Undang-undang No. 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 1 mengatakan bahwa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-undang No. 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 1 mengatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. perkembangan kognitif, antara lahir dan dewasa yaitu tahap sensorimotor, pra
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Belajar Piaget Menurut Jean Piaget, seorang anak maju melalui empat tahap perkembangan kognitif, antara lahir dan dewasa yaitu tahap sensorimotor, pra operasional, opersional
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Quality Assurance Engineer. Kode Modul F45.QAE
DAFTAR ISI Daftar Isi... 1 BAB I STANDAR KOMPETENSI... 2 1.1 Kode Unit... 2 1.2 Judul Unit... 2 1.3 Deskripsi Unit... 2 1.4 Elemen Kompetensi dan Kriteria Unjuk... 2 1.5 Batasan Variabel... 3 1.6 Panduan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Hasil Belajar a. Pengertian Hasil Belajar Hasil belajar adalah proses perubahan tingkah laku seseorang dalam bertindak atau beraktifitas menuju pembenaran, dari
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. seiring perkembangan hardware dan software komputer. Saat ini, multimedia
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi dalam hal multimedia berkembang dengan pesat seiring perkembangan hardware dan software komputer. Saat ini, multimedia banyak digunakan sebagai
Lebih terperinciMULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS MODEL ASSURE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI STRUCTURED QUERY LANGUANGE (SQL)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pendidikan memiliki peranan yang sangat penting bagi kehidupan dunia, terutama Indonesia. Usaha pemerintah untuk mewujudkan peningkatan kualitas Indonesia
Lebih terperinciAbstrak PENDAHULUAN.
Jurnal Pendidikan Ekonomi: Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, Ilmu Ekonomi, dan Ilmu Sosial 51 PENGEMBANGAN MODUL MATA PELAARAN AKUNTANSI KEUANGAN KOMPETENSI DASAR PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN PADA SISWA KELAS
Lebih terperinci